case 2 rima - dr asna rosida

Upload: rimarahmadipta

Post on 05-Jan-2016

256 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Morning Report

CASE 2DENGUE HAEMORRHAGE FEVER DAN TYPHOID FEVER

RIMA RAHMADIPTA, S.KEDIDENTITASNama : Tn.SUmur : 42 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat : NgebelStatus Perkawinan : MenikahTanggal Masuk RS: 24 Juni 2015Tanggal Pemeriksaan : 24 Juni 2015KELUHANRIWAYAT PENYAKIT Pasien datang ke IGD RSUD dr. Harjono pada tanggal 24 Juni 2015 pada pukul 14.00 rujukan dari Puskesmas Ngebel dengan keluhan demam sudah sejak 6 hari yang lalu. Sebelum masuk RSUD dr Harjono, pasien sudah ,opname di puskesmas selama 1 hari dan merasa tidak ada perbaikan. Keluhan demam dirasakannya terus menerus tapi pada saat di IGD demam sudah turun. Selain itu juga disertai rasa lemas, pusing, nggliyeng serta terdapat nyeri pada ulu hati. Sebelum masuk RS, pasien juga terdapat mimisan selama 1x. Pasien tidak mengeluh mual maupun muntah. BAB dan BAK pada pasien dalam batas normal.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULUR. Komorbid : Hipertensi (-) , Diabetes mellitus (-), Jantung (-) , Asma Bronkial(-), Liver (-), maag (-)R. Alergi : alergi makanan (-), alergi obat (-)R. Opname : disangkalR. Operasi : disangkalR. Trauma : disangkalRIWAYAT PRIBADIMerokok : disangkalMakan pedas : disangkalMinum kopi : disangkalMinum alkohol : disangkalMinum jamu : disangkalRIWAYAT KELUARGARiwayat Komorbid : disangkalRiwayat Atopi : disangkal

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum : sedangKesadaran : compos mentis

Vital signTD : 90/60 mmHgN : 70x/menitRR : 20x/menitS : 36.7 CKepala : simetris (+), deformitas (-)Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+), nafas cuping hidung (-)Leher :Simetris dinamis dan statis, pembesaran kelenjar limfe (-), peningkatan JVP (-), pelebaran trakhea (-).PulmoInspeksi : simetris, statis, dan dinamisPalpasi : ketinggalan gerak (-), Fremitus sama antara paru kanan dan kiriPerkusi : Sonor di kedua lapangan paruAuskultasi : vesikuler CorInspeksi : Ictus cordis tampakPalpasi : Ictus cordis kuat angkatPerkusi : atas: SIC 2 parasternal dextrabawah: SIC 5 midclavicula sinistrakanan: SIC 4 parasternal dextrakiri: SIC 5 midclavicula sinistraAuskultasi : BJ 1 dan 2 reguler, bising jantung (-)AbdomenInspeksi : Bentuknya datar, distended (-)Auskultasi : suara peristaltik normal.Palpasi : Defans muscular (-), hepar lien dan ren tidak teraba. Balotemen ginjal(-).Nyeri Tekan pada hipokondria dextraPerkusi : tympani, pekak beralih (-)

EkstremitasAkral tangan hangat, akral kaki hangat Oedem ext. sup et inf (-/-)Pitting oedem (-/-)Clubbing finger (-/-)Palmar eritema (-)

PemeriksaanHasilSatuanNilai NormalLeukosit 12,910*3/L4.0-10.0Lymph#0.410*3/L0.8-4.0Mid#0.7 10*3/L0.1-1.5Gran#11,810*3/L2.0-7.0Lymph%3,1%20.0-40.0Mid%5,3%3.0-9.0Gran%91,6%50.0-70.0Hb12,2g/dl11.0-16.0Rbc4,5710*6L3.50-5.50Hct34,7%37.0-54.0MCV75,9fL80.0-100.0MCH26.7Pg27.0-31.0MCHC35,2g/dl32.0 36.0PLT4610*3/L100-300GDA-mg/dl80-140Pemeriksaan Darah Lengkap 24 Juni 2015PemeriksaanHasil PenderitaNilai NormalSalmonela ONegatifNegatifSalmonella HPost 1/80NegatifSalmonella Parathypi APost 1/80NegatifSalmonella Parathypi B NegatifNegatifPemeriksaan WidalAbnormalitasProblemAssessmentIP DxIP TxIP MxDemam sudah 6 hari, mimisan 1x, lemas, nggliyeng, Px Lab :Trombositopenia 46000Rumple Leed (-) DHFDHF grade 2-Uji Serologi IgM dan IgG -DL Infus RL 20 tpm Paracetamol tab 500 mg 3x1Inj Asam traneksamat 3x1 ampInj Dexametason 3x1 ampKlinis,px fisik, DL Nyeri pada epigastrium disertai nyeri tekan. Px Widal : Salmonella H Positif 1/80 dan Salmonella Parathypi A Positif 1/80. Px Lab : Leukositosis 12900Infeksi bakteriDemam Typhoid-Uji Tubex-Uji IgM-Kultur Darah -DL-Inj Ranitidin 2x1-Ulsicral syr 3xc1-Inj Metoclopramide 3x1- Inj Cefotaxime 3x1gKlinis, pemeriksaan fisik, DL17TINJAUAN PUSTAKADENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)

Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue dengan manifestasi klinis berupa demam, nyeri otot atau nyeri sendi, disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.

EPIDEMIOLOGIETIOLOGIVirus Dengue4 serotipe virus yaitu: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4

PATOFISIOLOGI

KLASIFIKASI DERAJAT DHFDerajat Gejala Laboratorium IDemam disertai 2 atau lebih tanda : sakit kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, artalgia ditambah uji bendung postifTrombositopenia ( 20%

IIGejala di atas ditambah perdarahan spontanTrombositopenia ( 20%IIIGejala di atas ditambah kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab serta gelisah)Trombositopenia ( 20%1VSyok berat disertai tekanan darah dan nadi tidak terukurTrombositopenia ( 20%DIAGNOSISDemam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan kriteria WHO 2009 diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal di bawah ini dipenuhi yaitu:Demam atau riwayat demam akut selama 2-7 hari, biasanya tipe demam bifasik.Terdapat minimal satu diantara manifestasi perdarahan berikut:Uji bendung positifPetekie, ekimosis, atau purpuraPerdarahan mukosa (epistaskis atau perdarahan gusi) atau perdarahan di tempat lainHematemesis atau melenaTrombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/L)Terdapat minimal satu diantara tanda plasma leakage atau kebocoran plasma yaitu :Hematokrit meningkat > 20% dibandingkan standar sesuai umur dan jenis kelaminPenurunan hematokrit < 20% setelah pemberian cairan dibandingkan nilai Ht sebelumnya.Tanda-tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites, hipoproteinemia, atau hiponatremiaSerologi : IgM dan IgG anti-dengueIgM terdektesi mulai hari ke-3-5, meningkat sampai minggu ke-3, menghilang setelah 60-90 hariIgG pada infeksi sekunder, IgG mulai terdektesi pada hari ke-14, pada infeksi sekunder IgG mulai terdektesi pada hari ke-2.

DIAGNOSIS BANDINGTATALAKSANAPada dasarnya terapi DBD adalah bersifat suportif dan simptomatis. Penatalaksanaan ditujukan untuk mengganti kehilangan cairan akibat kebocoran plasma dan memberikan terapi substitusi komponen darah bilamana diperlukan.

Non FarmakologisTirah baring (pada trombositopeni berat)Pemberian makanan dengan kandungan gizi yang cukup, lunak, dan tidak mengandung zat atau bumbu yang mengiritasi saluran cernaAntipiretik parasetamolObat simptomatis untuk mengatasi keluhan dispepsiaFarmakologisPenanganan tersangka DBD tanpa syok

Tatalaksana kasus DBD derajat I dan IItanpa peningkatan hematokrit

DEMAM TIFOIDpenyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.ETIOLOGIbakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi Genus SalmonellaSalmonella typhi mempunyai 3 macam antigen, yaitu : 1. Antigen O (Antigen somatik)2. Antigen H (Antigen Flagella3. Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope)Ketiga macam antigen tersebut di atas di dalam tubuh penderita akan menimbulkan pula pembentukan 3 macam antibodi yang lazim disebut aglutinin.

MANIFESTASI KLINISDemamGangguan saluran pencernaanGangguan kesadaranRoseolaBradikardiEpistaksis

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS:ANAMNESISDEMAMNaik scr bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi pd akhir minggu pertama, mg kedua semakin tinggiMENGIGAU (DELIRIUM)MALAISELETARGIGGN GITENSEFALOPATI

PEMERIKSAAN FISIKDemam Kesadaran menurunMeteorismus Hepatomegali Lidah tifoid Bagian tengah kotorBagian tepi hiperemis

PEMERIKSAAN PENUNJANGTubex suatu tesdiagnostic in vitro semi kuantitatif10 menit untuk deteksi Demam Tifoid akut yang disebabkan olehsalmonella typhi,melalui deteksi spesifik adanya serum antibodi lgM tersebut dalam menghambat (inhibasi) reaksi antara antigen berlabel partikel lateks magnetik (reagen warna coklat) dan monoklonal antibodi berlabel lateks warna (reagen warna biruSerologi

Widal (naik titer STO, naik 4 kali titer dari fase akut)Typhidot-M (IgM, IgG )Dipstik (IgM, AgLPS S.typhi)ELISA (IgM,IgG, IgA, AgLPS O9, Ag Flagela d. Ag Vi)Metoda EIAdot (IgM, IgG, Ag OMP 50kD S. typhi)

TATALAKSANAIsolasi dan desinfeksiTirah baringMedikamentosaPerawatan optimalDietTerapi komplikasi

MEDIKAMENTOSADOC : KLORAMFENIKOL 50-100 mg/kgbb/hari, qid, 10-14 hariAmoksisilin 100 mg/kgbb/hari, 10 hariKotrimoksazol 6 mg/kgbb/hari, 10 hariSeftriakson 80 mg/kgbb/hari, 5 hariSefiksim 10 mg/kgbb/hari, 10 hariKortikosteroid : deksametason 1-3 mg/kgbb/hari bila ada ensefalopati.

SUPORTIFCAIRAN dan KALORINutrisi : bila muntah berikan via sonde lambungEensefalopati : kebutuhan cairan kurangi 4/5 kebutuhan dengan Na rendah.Pertahankan hemodinamikPertahankan oksigenasiDiet :Makanan tidak berserat dan mudah dicernaSetelah demam reda dapat diberikan makanan lebih padatTranfusi darah : bila ada perdarahan

PEMBAHASANPada pasien DHF, dapat berupa demam yang tidak khas serta mengalami fase demam selama 2-7 hari yang diikuti fase kritis selama 2-3 hari. Pada waktu fase ini, pasien sudah tidak demam, akan tetapi mempunyai resiko untuk terjadi renjatan jika tidak dilkukan pengobatan.

DEMAMTrombositopeniaTrombositopenia merupakan keadaan dimana trombosit berada dibawah nilai normal yaitu < 100.000. umumnya trombositopenia terjadi pada hari ke 3 sampai ke 8. Trombositopenia pada DHF dapat terjadi akibat peningkatan destruksi trombosit oleh sistem retikuloendothelial, agregasi trombosit akibat endotel yang rusak, serta penurunan produksi trombosit oleh sumsum tulang. Penyebab utamanya adalah peningkatan pemakaian dan destruksi trombosit perifer.

EPITAKSIS DAN LEUKOSITOSISMimisan atau epistaksis pada pasien DHF merupakan suatu kondisi perdarahan akibat trombositipenia yang berat, masa perdarahan dan masa protrombin yang memanjang . Leukositosis merupakan suatu peningkatan nilai leukosit diatas normal yang dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder.