(c3) kelas xi - quantum book · yang digunakan untuk mengukur/mencatat besarnya pemakaian energi...

20
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK (C3) KELAS XI Wahyu Tribudianti PT KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

77 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

    (C3) KELAS XI

    Wahyu Tribudianti

    PT KUANTUM BUKU SEJAHTERA

  • INSTALASI PENERANGAN LISTRIKSMK/MAK Kelas XI© 2020Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis.Hak penerbitan ada pada PT Kuantum Buku Sejahtera.

    Penulis : Wahyu TribudiantiEditor : Diana Agus SariDesainer Kover : Achmad FaisalDesainer Isi : Putri Ari KristantiTahun terbit : 2020ISBN : 978-623-7591-56-6

    Diterbitkan oleh PT Kuantum Buku SejahteraAnggota IKAPI No. 212/JTI/2019Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No. 5 Malang - Jawa TimurTelp. (0341) 438 2294, Hotline 0822 9951 2221; Situs web: www.quantumbook.id

    Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Kuantum Buku Sejahtera.

  • iii

    Daftar Isi

    Prakata ..................................................................................................................... ivBab 1 Instalasi Penerangan 1 Fasa ............................................................................. 1 A. Instalasi Penerangan 1 Fasa Menurut PUIL ............................................................... 2 B. Standardisasi Notasi Nama dan Simbol pada Instalasi Penerangan ................ 8 Uji Kompetensi .............................................................................................................................. 11

    Bab 2 Tata Letak Komponen Instalasi Penerangan ................................................... 17 A. Menentukan Tata Letak Komponen ............................................................................ 18 B. Hubungan Antarkomponen Instalasi Penerangan ................................................ 19 C. Perencanaan Instalasi Penerangan .............................................................................. 22 Uji Kompetensi .............................................................................................................................. 28

    Bab 3 Penentuan Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan 1 Fasa ............................. 33 A. Perkiraan Harga Barang ................................................................................................... 34 B. Perkiraan Waktu .................................................................................................................. 35 C. Perkiraan Upah Kerja ......................................................................................................... 36 D. Rekapitulasi Biaya Instalasi Penerangan .................................................................... 36 Uji Kompetensi .............................................................................................................................. 37

    Bab 4 Penentuan Komponen Instalasi Lampu Penerangan ..................................... 41 A. Komponen dan Bahan Instalasi Penerangan ........................................................... 42 B. Besaran-Besaran Penerangan ........................................................................................ 53 C. Penentuan Jumlah Titik Penerangan .......................................................................... 55 Uji Kompetensi .............................................................................................................................. 58

    Bab 5 Prosedur Pemasangan Instalasi PHB Lampu Penerangan ............................. 63 A. Konstruksi Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) ......................................................... 64 B. Panel Distribusi Tenaga Listrik ....................................................................................... 65 C. Prosedur Pemasangan (Pembagian Kelompok) ...................................................... 67 Uji Kompetensi .............................................................................................................................. 70

    Bab 6 Pengukuran Tahanan Isolasi ............................................................................ 75 A. Memahami Tahanan Isolasi ............................................................................................ 76 B. Jenis-Jenis Kegagalan Tahanan Isolasi ........................................................................ 76 C. Pengujian Tahanan Isolasi (Insulation Resitance Test) .......................................... 78 Uji Kompetensi .............................................................................................................................. 81

    Bab 7 Instalasi Listrik Bangunan Industri Kecil ......................................................... 87 A. Instalasi Listrik Bangunan Industri Kecil ..................................................................... 88 Uji Kompetensi .............................................................................................................................. 101

    Glosarium.......... ................................................................................................................. 105Daftar Pustaka ................................................................................................................... 107Biodata Penulis .................................................................................................................. 109Biodata Konsultan ............................................................................................................. 110Tim Kreatif.......... ................................................................................................................ 111

  • iv

    Prakata

    Sungguh sebuah kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam bagi penulis karena dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK Kelas XI untuk mempelajari dan memperdalam materi Instalasi Penerangan Listrik. Buku Instalasi Penerangan Listrik SMK Kelas XI ini disajikan dalam tujuh bab berikut.BAB 1 : Instalasi Penerangan 1 FasaBAB 2 : Tata Letak Komponen Instalasi PeneranganBAB 3 : Penentuan Bahan dan biaya Instalasi Penerangan 1 FasaBAB 4 : Penentuan Komponen Instalasi Lampu PeneranganBAB 5 : Prosedur Pemasangan Instalasi PHB Lampu PeneranganBAB 6 : Pengukuran Tahanan IsolasiBAB 7 : Instalasi Listrik Bangunan Industri Kecil Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan revisi K-13. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan secara khusus. Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics) serta soal-soal evaluasi berbasis HOTS. Semoga buku Instalasi Penerangan Listrik SMK Kelas XI ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan. Penulis menerima saran dan kritik yang membangun. Selamat belajar, semoga sukses!

    Penulis

  • Instalasi Penerangan 1 Fasa 1

    1BAB

    Setelah mempelajari materi, peserta didik mampu1. menjelaskan ruang lingkup instalasi penerangan 1 fasa menurut PUIL; dan2. mengaplikasikan simbol-simbol pada gambar instalasi penerangan.

    Tujuan Pembelajaran

    Instalasi Penerangan 1 Fasa

    3.1 Memahami instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)4.1 Menerapkan instalasi penerangan 1 fasa sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik

    Kompetensi Dasar

  • Instalasi Penerangan Listrik2

    A. Instalasi Penerangan 1 Fasa Menurut PUIL

    Berkembangnya peradaban ditandai dengan kebutuhan energi yang semakin besar. Hal itu ditandai dengan banyaknya alat elektronik baru yang membuat kebutuhan pasokan listrik meningkat. Saat ini, pasokan listrik telah menjadi kebutuhan utama untuk hidup.

    Meskipun tingkat kebutuhan akan listrik sangat banyak, sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik tetap harus menjamin keamanan pemakai dan kehandalan instalasi. Oleh karena itu, setiap pemasangan instalasi wajib mengikuti aturan PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik). PUIL terbaru yang digunakan adalah PUIL 2011. PUIL adalah peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik.

    Gambar 1.1 Ruang Lingkup PUILSumber: Wahyu Tribudianti

    Tujuan dari Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia, di antaranya1. melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik;2. keamanan instalasi dan peralatan listrik;3. menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik; serta4. menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.

    Selain ketentuan pada PUIL, ada ketentuan lain yang wajib dipenuhi dalam pemasangan instalasi listrik sebagai berikut.1. Setiap instalasi harus ada rencana instalasi yang disetujui.2. Instalasi listrik harus dirancang, dipasang, dan dipelihara sedemikian rupa sehingga

    tidak menimbulkan bahaya kebakaran dan mencegah kebakaran.3. Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang harus memenuhi standar tanda

    pengenalnya (nama dan logo pembuat, tegangan dan daya/arus pengenal, dan data teknis lain yang disahkan SNI) memenuhi ketentuan PUIL 2011, yaitu harus baik dan dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai penggunaan, dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya.

    4. Instalasi listrik harus dilengkapi proteksi/pelindung untuk keselamatan, proteksi kejut listrik, thermal dan arus lebih, serta proteksi tegangan lebih.

  • Instalasi Penerangan 1 Fasa 3

    5. Instalasi listrik yang baru harus dipasang. Selain itu, instalasi listrik yang mengalami perubahan harus diperiksa dan diuji. Jika perlu, coba sebelum dioperasikan. Instalasi yang memenuhi ketentuan PUIL diberi sertifikat.

    6. Perencana, pemasang, dan pemeriksa instalasi listrik harus memiliki izin dan harus menggunakan tenaga teknis yang kompeten sesuai bidangnya.

    Di Indonesia, semua peralatan listrik sebelum digunakan oleh konsumen harus melalui uji kelayakan. Menurut PUIL ayat 202 A2 “semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi harus memenuhi ketentuan PUIL”. Seluruh peralatan liistrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK.

    Peralatan listrik yang mutunya diawasi oleh LMK dan disetujui, diizinkan untuk memakai tanda LMK. Bahan termoplastik, seperti PVC, tanda ini dibuat timbul dan diletakkan pada selubung luar kabel. Di negara Indonesia, peralatan listrik yang telah diawasi mutu produksinya oleh LMK kabel-kabel buatan dalam negeri.

    Gambar 1.2 Logo LMK yang Tertera pada Kabel dan MCBSumber: Wahyu Tribudianti

    Syarat-syarat instalasi listrik pada suatu bangunan atau suatu gedung sebagai berikut.

    Gambar 1.3 Syarat Instalasi ListrikSumber: Wahyu Tribudianti

    Digambarkan dalam diagram lingkaran yang pembagiannya sama besar. Artinya, ketiga syarat instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan oleh siapa pun.1. Syarat Ekonomis

    Syarat instalasi listrik dapat dikatakan ekonomis apabila harga keseluruhan instalasi listrik, pemasangan, dan pemeliharaan terhitung murah. Oleh karena itu, instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin agar alat-alat yang dipakai sedikit, mudah pemasangannya dan pemeliharaannya, dan rugi daya sekecil mungkin.

  • Instalasi Penerangan Listrik4

    Untuk instalasi listrik penerangan rugi tegangan 2%, sedangkan untuk instalasi listrik tenaga 5%. Oleh karena itu, harus dipisahkan antara instalasi listrik penerangan dan instalasi listrik tenaga.

    2. Syarat Keamanan Suatu instalasi listrik dikatakan aman apabila tidak membahayakan manusia dan benda-benda di sekitarnya akibat gangguan listrik. Gangguan listrik tersebut, seperti gangguan tegangan lebih, beban lebih, gangguan hubungan singkat, dan sebagainya. Untuk mengamankan instalasi listrik akibat gangguan di atas maka pada instalasi listrik harus dipasang alat-alat pengaman instalasi yang sesuai. Misalnya, sekring dan otomat-otomat atau pemutus-pemutus hubungan yang digerakkan oleh relay.

    3. Syarat Keandalan Kelangsungan kerja suatu instalasi listrik dapat dicapai apabila instalasi listrik direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik sangat kecil. Jika masih terjadi gangguan yang mengakibatkan terhentinya aliran listrik, hal tersebut harus mudah dan cepat diperbaiki. Berikut gambaran sistem kelistrikan di Indonesia mulai dari pembangkit hingga ke level pemakaian rumah tangga. Warna abu-abu menunjukkan milik produsen (PLN atau perusahaan kelistrikan) dan warna putih menunjukkan wilayah konsumen.

    Gambar 1.4 Sistem Kelistrikan di IndonesiaSumber: Arif Hidayat, 2013

  • Instalasi Penerangan 1 Fasa 5

    Gambar 1.5 Pembagian Tanggung Jawab Instalasi ListrikSumber: Info PLN Jabar, 2016

    Setelah menyimak gambar, secara jelas dapat diketahui bahwa instalasi penerangan 1 fasa digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik pada rumah tangga. Hal itu menyebabkan instalasi listrik penerangan 1 fasa dapat didefinisikan sebagai jenis instalasi listrik yang menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat penghantar fasa dan 1 kawat penghantar netral. Hal tersebut berfungsi untuk konsumen rumah tangga dengan tegangan 220 Volt.

    Pada level rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik negara memiliki batas tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk PHB. Instalasi merupakan tanggung jawab konsumen. Berikut ini adalah komponen yang menjadi tanggung jawab PLN.1. Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

    Alat Pengukur dan Pembatas (APP) adalah nama lain dari Kwh Meter, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur/mencatat besarnya pemakaian energi listrik pelanggan. APP ini adalah milik PLN yang dipinjamkan ke pelanggan. APP terdiri atas Kwh Meter dan pembatas arus (MCB). Kwh Meter berfungsi sebagai pencatat energi yang digunakan, sedangkan MCB berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman terhadap rangkaian instalasi. Kwh Meter merupakan tempat penyambungan Saluran Masuk Pelayanan (SMP) ke instalasi konsumen. Saat ini, APP tersedia dalam 2 jenis, yaitu KWH meter analog dan Kwh Meter digital/prabayar/pulsa.

  • Instalasi Penerangan Listrik6

    Tabel 1.1 Perbedaan antara Kwh Meter Analog dan Kwh Meter Digital

    Syarat syarat pemasangan Kwh Meter sebagai berikut.a. Kwh Meter yang dipasang harus sesuai dengan paket yang dipesan oleh

    pelanggan.b. Kwh Meter harus menggunakan terminal apabila kabel yang dipasang berbeda

    (misalnya, kabel SMP berbahan alumunium, sedangkan kabel instalasi rumah dari tembaga).

    c. Kwh Meter harus telah ditera/diuji dan disegel resmi oleh perusahaan kelistrikan.d. Kwh Meter harus tersedia terminal pembumian pada bagian konduktor terbuka.e. Kwh Meterm dipasang pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau untuk

    pencatatan dan pemeriksaan. Data Kwh Meter tertera dengan jelas nama pembuat, merek dagang, daya, voltase, dan data teknis lainnya.

  • Instalasi Penerangan 1 Fasa 7

    2. Pemutus Sirkit Mini (PSM) atau MCBMCB merupakan alat pemutus sirkit dipasang setelah Kwh Meter terpasang. MCB yang bekerja berdasarkan prinsip bimetal ini berfungsi sebagai pemutus atau pengaman terhadap beban lebih dan arus hubung singkat.

    Gambar 1.7 Miniatur Circuit Breaker (MCB)Sumber: Jaya Elektronik, t.t.

    Besaran MCB yang dipasang di Kwh Meter telah sesuai dengan daya yang tersedia di perusahaan ketenagalistrikan. Konsumen cukup menyesuaikan kebutuhan listrik yang diinginkan dengan besar daya yang ditawarkan. Pemasangan daya listrik yang rendah atau tidak cukup akan mengalami kekurangan arus listrik yang mengakibatkan adalah sering loncatnya MCB (breaker listrik). Hal itu dapat merusak peralatan listrik rumah. Pemasangan daya listrik yang

  • Instalasi Penerangan Listrik8

    terlalu tinggi akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik yang sebenarnya merupakan suatu pemborosan biaya.

    Tabel 1.2 Besar Daya dan Besar MCB yang Disediakan oleh Perusahaan Ketenagalistrikan

    Bagaimana cara menentukan kebutuhan daya listrik untuk rumah Anda?Langkah1: Identifikasi peralatan listrik yang akan digunakan.Contoh identifikasi peralatan listrik:a. 2 buah air conditioner 1 PK = @590 Wx2 =1180Wb. 1 unit kulkas = 125 W = 125 Wc. 1 unit TV LED 32” = 55 W = 55 Wd. 1 unit rice cooker = 550 W = 550 We. 1 unit kipas angin = 60 W = 60 Wf. 12 buah lampu = @18 Wx10 = 180 W =2150WLangkah 2: berdasarkan hasil perhitungan, pilih besar daya di atasnya dengan tujuan memudahkan jika terjadi penambahan daya.Dari hasil identifikasi jumlah daya yang digunakan kurang lebih sebesar 2.150 Watt atau 2.150 VA.Besar MCB = Daya/Tegangan = 2150 VA/220 Volt = 9,77 Asehingga dipilih besarnya MCB 10 Ampere dengan daya 2.200 VA.

    B. Standardisasi Notasi Nama dan Simbol pada Instalasi Penerangan

    Dalam pemasangan instalasi penerangan diperlukan semacam perencanaan yang dituangkan dalam bentuk gambar teknik. Gambar ini memiliki standardisasi yang disepakati dan dituangkan dalam IEC sebagai badan standarisasi dalam bidang teknik listrik. Dengan simbol gambar yang baku diharapkan gambar instalasi memiliki kesamaan persepsi siapa pun yang membacanya sehingga tidak terjadi masalah ketika ingin dilakukan perbaikan atau pun perluasan terhadap instalasi tersebut.

  • Instalasi Penerangan 1 Fasa 9

    1. Notasi NamaNotasi nama adalah huruf atau angka yang mewakili suatu komponen atau fungsi komponen. Notasi nama berupa huruf biasanya dipakai di bagian pertama/awal.

    Tabel 1.3 Notasi Nama yang Dipakai pada Sistem Kelistrikan

    Sumber: Wahyu Tribudianti

    Jika notasi huruf dipakai pada pada bagian awal, bagian kedua atau ketiga biasanya berupa indeks angka berupa angka urut, contohnya 0, 1, 2, dan seterusnya.Contoh 1 penggunaan notasi

    Gambar 1.8 Penggunaan Notasi Huruf dan Angka pada Rangkaian ResistorSumber: Wahyu Tribudianti

    R pada bagian awal menunjukkan komponen RESISTOR, lalu diikuti notasi angka 1, 2, 3, 4 artinya dalam satu rangkaian tersebut terdapat 4 resistor.

    Contoh 2 penggunaan notasi

    Gambar 1.9 Penggunaan Notasi Huruf dan Angka pada Rangkaian Instalasi PeneranganSumber: Wahyu Tribudianti

    S pada bagian awal menunjukkan komponen SAKELAR dan L menunjukkan komponen LAMPU. Selanjutnya, notasi angka 1, 2, 3 artinya dalam satu rangkaian tersebut terdapat 3 sakelar dan juga 3 lampu.

  • Instalasi Penerangan Listrik10

    2. Notasi SimbolNotasi simbol adalah penggunaan gambar atau lambang yang telah disepakati untuk digunakan mewakili suatu komponen. Dalam hal ini komponen kelistrikan.

    Tabel 1.4 Simbol untuk Diagram Instalasi Bangunan

    Sumber: Wahyu Tribudianti

  • Instalasi Penerangan 1 Fasa 11

    Rangkuman

    PUIL adalah peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik. Syarat instalasi listrik meliputi syarat ekonomis, syarat keamanan, dan syarat keandalan. Ketiga syarat instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan oleh siapa pun. Dalam hal pemakaian listrik untuk rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik negara memiliki batas tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, untuk PHB dan instalasi merupakan tanggung jawab konsumen. Kwh meter berfungsi sebagai pencatat energi yang digunakan, sedangkan MCB berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman terhadap rangkaian instalasi. Notasi nama dan simbol pada gambar teknik kelistrikan sangat diperlukan untuk kesamaan persepsi siapa pun yang membacanya sehingga tidak terjadi masalah ketika ingin dilakukan perbaikan ataupun perluasan terhadap instalasi tersebut.

    Uji KompetensiA. Soal Pilihan GandaPilihlah jawaban yang paling tepat.1. Bagian dari instalasi listrik yang merupakan bagian dari tanggung jawab konsumen

    adalah ….a. SR b. JTM c. JTRd. APPe. PHB

    2. Pertimbangan syarat pemasangan listrik yang berhubungan dengan biaya bahan termasuk dalam syarat ….a. ekonomis b. keamanan c. keandaland. mutue. estetika

    3. Lembaga resmi yang memiliki kewenangan melakukan uji kelayakan peralatan listrik adalah ....a. Perusahaan Listrik Negarab. Lembaga Masalah Kelistrikanc. Kementerian Perindustriand. Kementerian Perdagangane. Biro Teknik Listrik

  • Instalasi Penerangan Listrik12

    4. Besarnya rugi tegangan yang diperbolehkan pada instalasi penerangan maksimal sebesar ….a. 1%b. 2%c. 3%d. 4%e. 5%

    5. Yang dimaksud memenuhi syarat keandalan dalam instalasi adalah ....a. biaya pemeliharaan semurah mungkinb. tidak berbahaya bagi manusiac. jaminan tidak terjadi kerusakan jika ada gangguan listrikd. kelangsungan kerja instalasi listrik terpenuhie. rangkaian instalasi listrik rapi dan aman

    6. Sistem perlindungan jika terjadi gangguan tegangan melebihi batas makimum merupakan pengertian dari ….a. sistem instalasib. sistem pembatasc. sistem kendalid. sistem proteksie. sistem kontrol

    7. Kawat penghantar pada instalasi listrik penerangan 1 fasa yng dideteksi sebagai bagian yang berarus adalah ....a. fasab. netralc. pentanahand. groundinge. pembumian

    8. Kawat penghantar pada instalasi listrik penerangan 1 fasa yng dideteksi sebagai bagian yang tidak berarus adalah ....a. fasab. netralc. pentanahand. groundinge. pembumian

    9. Gangguan yang terjadi akibat penghantar yang terkelupas dan tertempel pada body mesin, merupakan jenis gangguan ….a. beban lebihb. hubung singkatc. tegangan lebihd. arus bocore. arus lebih

  • Instalasi Penerangan 1 Fasa 13

    10. Konsumen membayar tagihan listrik berdasarkan ….a. daya listrikb. arus listrikc. tegangan listrikd. energi listrike. hambatan listrik

    11. Data teknik yang tidak perlu ditulis pada KWHmeter adalah ….a. nama pembuat b. jenis bahanc. merek dagangd. dayae. tegangan

    12. Menggunakan KWHmeter prabayar artinya konsumen perlu ….a. mengisi pulsa listrik dengan voucher listrikb. merasakan pemadaman listrik jika menunggakc. membayar tagihan listrik yang membengkakd. membayar tagihan listrik yang menunggake. membiarkan petugas mencatat meteran listrik

    13. Jika konsumen membutuhkan suplai daya listrik sebesar 3500 VA maka MCB listrik yang terpasang pada KWHmeter sebesar ….a. 6 Ampereb. 10 Amperec. 16 Ampered. 20 Amperee. 25 Ampere

    14. Perhatikan gambar berikut!

    Gambar tersebut digunakan sebagai simbol ….a. sakelar tunggalb. lampu tlc. penghantar fasad. penghantar netrale. titik percabangan

    15. Bila dalam gambar instalasi terdapat notasi S1, S2, S3 berarti rangkaian memiliki 3 buah ....a. penghantarb. pengamanc. sakelard. lampue. sekering

  • Instalasi Penerangan Listrik14

    B. Soal EsaiJawablah dengan tepat dan benar.1. PUIL merupakan peraturan yang harus ditaati dalam bidang ketenagalistrikan, ruang

    lingkupnya meliputi ….2. Bagian instalasi penerangan di rumah tinggal yang merupakan tanggung jawab

    konsumen adalah ….3. Instalasi listrik tidak boleh membahayakan bagi penggunanya. Dalam instalasi, hal

    tersebut termasuk sebagai syarat ….4. MCB harus mampu mengamankan jika terjadi kelebihan arus. Pada kondisi tersebut

    MCB berfungsi sebagai ….5. Pemasangan Kwh Meter harus berada di tempat yang mudah terlihat. Hal tersebut

    dimaksudkan untuk ….6. Perbedaan cara pembayaran antara Kwh Meter analog dan digital adalah ….7. Penyambungan penghantar alumunium yang berasal dari jaringan SR dan

    penghantar tembaga dari instalasi rumah harus dihubungkan menggunakan ….8. Jika daya yang dilayani sebesar 900 VA, besar MCB yang dipasang adalah ….9. Penulisan R, S, T pada penghantar memiliki arti ….10. Jika terdapat 4 buah lampu 60 watt yang dilayani oleh satu sakelar dan dalam 1

    ruang pelayanan dapat dituliskan dengan simbol ….

    C. Soal Esai UraianJawablah dengan ringkas dan tepat.1. Berdasarkan hasil belajar mengenai PUIL dan instalasi penerangan 1 fasa, jelaskan

    mengapa PLN berhak menyegel KWHmeter.2. Berikan komentar terkait pentingnya memenuhi syarat pemasangan instalasi listrik

    yang berhubungan dengan gambar tersebut.3. Gambarkan cara pemasangan Kwh Meter 1 fasa lengkap keterangan penghantar

    fasa dan netral.4. Tentukan besarnya daya listrik yang harus dipasang di rumah Anda jika peralatan

    yang dipasang berupa: a. 1 unit kulkas 250 W; b. 1 unit TV LED 24” 55 W; c. 1 unit rice cooker 350 W; d. 2 unit kipas angin @ 75 W; dan e. 10 buah lampu @20 W.

  • Instalasi Penerangan 1 Fasa 15

    5. Perhatikan gambar berikut. Jelaskan arti notasi yang terdapat pada gambar.

    D. Uji PraktikMemasang Kwh MeterTUJUAN1. Peserta didik dapat memahami prosedur pemasangan Kwh Meter.2. Peserta didik dapat memasang instalasi pengawatan Kwh Meter.3. Peserta didik dapat menguji coba rangkaian instalasi pengawatan Kwh Meter.INDIKATOR1. Prosedur pemasangan Kwh Meter dapat dipahami sesuai gambar kerja.2. Instalasi pengawatan Kwh Meter dapat dipasang sesuai ketentuan.3. Instalasi pengawatan Kwh Meter diuji coba dengan benar.ALAT1. tang kombinasi,2. tang kupas,3. tang potong,4. tang lancip,5. testpen,6. multimeter,7. obeng +,8. obeng -, dan9. palu.BAHAN1. Kwh Meter 1 fasa;2. MCB 1 fasa 2 A;3. lampu pijar;4. fitting duduk;5. kabel NYA 2,5 mm2;6. pipa PVC;7. klem pipa;8. terminal strip; dan9. paku sekrup.

  • Instalasi Penerangan Listrik16

    KESELAMATAN KERJA1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.2. Gunakan warna kabel sesuai standar PUIL.3. Hati-hati dalam melakukan pengawatan.4. Periksa rangkaian kepada instruktur sebelum diuji coba.LANGKAH KERJA1. Siapkan alat dan bahan, periksa kelayakannya.2. Buat gambar pengawatannya terlebih dahulu.3. Rangkailah sesuai diagram pengawatan.4. Lakukan pengecekan menggunakan multimeter.5. Lakukan uji coba ke sumber tegangan.6. Bongkar rangkaian dan kembalikan alat dan bahan.7 Bersihkan dan rapikan tempat praktik.8. Buat laporan hasil praktik.GAMBAR KERJA