bupat pro bupati boven digoel provinsi papua ven

36
PERA PED D Menimbang : a. bah daer huk dan b. bah dan ped c. bah dala Dae Mengingat : 1. Und Und Pen Und 2. Und Agra Lem 3. Und Prov Irian Tam 4. Und Khu Nom seba Tah Und tent tent Rep Lem 5. Und Kab BUPATI BOVEN DIGO PROVINSI PAPUA ATURAN DAERAH KABUPATEN B NOMOR 4 TAHUN 201 TENTANG DOMAN PENGELOLA BARANG M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG BUPATI BOVEN DIGOEL hwa Pemerintah Daerah dalam erah harus memperhatikan a kum, transparansi dan keterbuk n kepastian nilai; hwa salah satu upaya untuk mew n efektivitas pengelola barang m doman pengelola barang milik dae hwa berdasarkan pertimbangan am huruf a dan huruf b perlu d erah Kabupaten Boven Digoel; dang-Undang Nomor 72 Tahun dang-Undang Daruat Nomor njualan Rumah Negeri kepada dang-Undang (Lembaran Negara T dang-Undang Nomor 5 Tahun aria (Lembaran Negara Tahun 1 mbaran Negara Nomor 2013); dang- Undang Nomor 12 Tahun vinsi Otonom Irian Barat dan Ka n Barat (Lembaran Negara mbahan Lembaran Negara Nomor dang-Undang Nomor 21 Tahu usus Bagi Provinsi Papua (Lem mor 135, Tambahan Lembara agaimana telah diubah dengan hun 2008 tentang Penetapan Pera dang-Undang Nomor 1 Tahun 20 tang Perubahan Undang-Undan tang Otonomi Khusus Bagi Provin publik Indonesia Tahun 2008 mbaran Negara Republik Indonesi dang-Undang Nomor 26 Tahun 2 bupaten Sarmi, Kabupaten K OEL A BOVEN DIGOEL 14 MILIK DAERAH MAHA ESA L, m mengelola barang milik asas fungsional, kepastian kaan, efesien, akuntabilitas, wujudkan tertib administrasi milik daerah perlu disusun erah; n sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Peraturan n 1957 tentang Penetapan 19 Tahun 1955 tentang a Pegawai Negeri sebagai Tahun 1957 Nomor 158); 1960 tentang Pokok-Pokok 1960 Nomor 104, Tambahan 1969 tentang Pembentukan abupaten Otonom di Provinsi Tahun 1969 Nomor 47, 2097); un 2001 tentang Otonomi mbaran Negara Tahun 2001 an Negara Nomor 4151) Undang-Undang nomor 35 aturan Pemerintah Pengganti 008 menjadi Undang-Undang ng Nomor 21 Tahun 2001 nsi Papua (Lembaran Negara 8 nomor 112, Tambahan ia Nomor 4884); 2002 tentang Pembentukan Keerom, Kabupaten Sorong

Upload: ngohuong

Post on 18-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

BUPATI BOVEN DIGOELPROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOELNOMOR 4 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLA BARANG MILIK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOVEN DIGOEL,

Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah dalam mengelola barang milikdaerah harus memperhatikan asas fungsional, kepastianhukum, transparansi dan keterbukaan, efesien, akuntabilitas,dan kepastian nilai;

b. bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan tertib administrasidan efektivitas pengelola barang milik daerah perlu disusunpedoman pengelola barang milik daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan PeraturanDaerah Kabupaten Boven Digoel;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang PenetapanUndang-Undang Daruat Nomor 19 Tahun 1955 tentangPenjualan Rumah Negeri kepada Pegawai Negeri sebagaiUndang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 158);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-PokokAgraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Nomor 2013);

3. Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang PembentukanProvinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten Otonom di ProvinsiIrian Barat (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2097);

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang OtonomiKhusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 35Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 menjadi Undang-Undangtentang Perubahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 nomor 112, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang PembentukanKabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong

BUPATI BOVEN DIGOELPROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOELNOMOR 4 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLA BARANG MILIK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOVEN DIGOEL,

Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah dalam mengelola barang milikdaerah harus memperhatikan asas fungsional, kepastianhukum, transparansi dan keterbukaan, efesien, akuntabilitas,dan kepastian nilai;

b. bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan tertib administrasidan efektivitas pengelola barang milik daerah perlu disusunpedoman pengelola barang milik daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan PeraturanDaerah Kabupaten Boven Digoel;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang PenetapanUndang-Undang Daruat Nomor 19 Tahun 1955 tentangPenjualan Rumah Negeri kepada Pegawai Negeri sebagaiUndang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 158);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-PokokAgraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Nomor 2013);

3. Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang PembentukanProvinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten Otonom di ProvinsiIrian Barat (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2097);

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang OtonomiKhusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 35Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 menjadi Undang-Undangtentang Perubahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 nomor 112, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang PembentukanKabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong

BUPATI BOVEN DIGOELPROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOELNOMOR 4 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLA BARANG MILIK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOVEN DIGOEL,

Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah dalam mengelola barang milikdaerah harus memperhatikan asas fungsional, kepastianhukum, transparansi dan keterbukaan, efesien, akuntabilitas,dan kepastian nilai;

b. bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan tertib administrasidan efektivitas pengelola barang milik daerah perlu disusunpedoman pengelola barang milik daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan PeraturanDaerah Kabupaten Boven Digoel;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang PenetapanUndang-Undang Daruat Nomor 19 Tahun 1955 tentangPenjualan Rumah Negeri kepada Pegawai Negeri sebagaiUndang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 158);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-PokokAgraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Nomor 2013);

3. Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang PembentukanProvinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten Otonom di ProvinsiIrian Barat (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2097);

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang OtonomiKhusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 35Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 menjadi Undang-Undangtentang Perubahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 nomor 112, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang PembentukanKabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong

BUPATI BOVEN DIGOELPROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOELNOMOR 4 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLA BARANG MILIK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOVEN DIGOEL,

Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah dalam mengelola barang milikdaerah harus memperhatikan asas fungsional, kepastianhukum, transparansi dan keterbukaan, efesien, akuntabilitas,dan kepastian nilai;

b. bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan tertib administrasidan efektivitas pengelola barang milik daerah perlu disusunpedoman pengelola barang milik daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan PeraturanDaerah Kabupaten Boven Digoel;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang PenetapanUndang-Undang Daruat Nomor 19 Tahun 1955 tentangPenjualan Rumah Negeri kepada Pegawai Negeri sebagaiUndang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 158);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-PokokAgraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Nomor 2013);

3. Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang PembentukanProvinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten Otonom di ProvinsiIrian Barat (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2097);

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang OtonomiKhusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 35Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 menjadi Undang-Undangtentang Perubahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 nomor 112, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang PembentukanKabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong

Page 2: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten PengununganBintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, KabupatenWaropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel,Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni,Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua (Lembaran NegaraTahun 2002 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor4245);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaanbarang Milik Negara/Daerah(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006tentang Pengelolaan Barang Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4855);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentangPedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentangPembentukan Produk Hukum Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 6 Tahun2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretarisdaerah dan sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten Boven Digoel (Lembaran Daerah Kabupaten BovenDigoel Tahun 2008 Nomor 6);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 7 Tahun2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-DinasDaerah Kabupaten Boven Digoel (Lembaran Daerah KabupatenBoven Digoel Tahun 2008 Nomor 7);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 8 Tahun2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja LembagaTeknis Daerah Kabupaten Boven Digoel (Lembaran DaerahKabupaten Boven Digoel Tahun 2008 Nomor 8);

Page 3: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN BARANGMILIK DAERAH.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.

2. Bupati ialah Bupati Boven Digoel.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkatDPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten BovenDigoel.

4. Sekretaris Derah ialah Sekretaris Daerah Kabupaten Boven Digoel.

5. Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli ataudiperoleh atas beban Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah atauberasal dari perolehan lainnya yang sah.

6. Barang Inventaris adalah barang milik daerah yang mempunyaimasa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakandalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan olehmasyarakat umum.

7. Barang pakai habis adalah barang milik daerah yangdimaksudkan unutk mendukug kegiatan operasional pemerintahdaerah, yang umur ekonomisnya tidak lebih dari 12 (dua belas)bulan.

8. Persediaan adalah barang inventaris yang dimaksudkan untukdijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepadamasyarakat dan barang habis pakai.

9. Pengelola barang milik daerah, selanjutnya disebut pengelola,adalah pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab melakukankoordinasi pengelolaan barang milik daerah.

10. Pembantu pengelola barang milik daerah, yang selanjutnyadisebut pembantu pengelola adalah pejabat yang bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milikdaerah yang ada pada satuan kerja perangkat daerah.

11. Pengguna barang milik daerah, yang selanjutnya disebutpengguna, adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaanbarang milik daerah.

12. Kuasa penggunaan barang milik daerah adalah Kepala satuankerja atau pejabat yang ditunjuk oleh pengguna untukmenggunakan barang milik daerah yang berada dalampenguasaannya.

13. Pengurus barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugasuntuk mengurus barang daerah dalam proses pemakaian yangada di setiap satuan kerja perangkat daerah/unit kerja

14. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD,adalah perangkat daerah selaku pengguna barang.

Page 4: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

15. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, yang selanjutnyadisingkat BPKAD, adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah Kabupaten Boven Digoel.

16. Unit kerja adalah bagian SKPD yang diberi wewenang sebagaikuasa pengguna barang untuk menggunakan barang milik daerahyang berada dalam penguasaannya.

17. Perencanaan kebutuhan barang adalah kegiatan merumuskanrincian kebutuhan barang milik daerah untuk menghubungkanpengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedangberjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akandatang.

18. Pengadaan barang adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhankebutuhan barang daerah dan jasa.

19. Penyaluran barang adalah kegiatan untuk menyalurkan ataupengiriman barang milik daerah dari gudang ke unit kerjapemakai.

20. Pemeliharaan barang adalah kegiatan atau tindakan yangdilakukan agar semua barang milik daerah selalu dalam keadaanbaik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasilguna.

21. Pengamanan barang adalah tindakan pengendalian dalampengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratifdan tindakan upaya hukum.

22. Penggunaan barang adalah kegiatan yang dilakukan olehpengguna atau kuasa pengguna dalam mengelola danmenatausahakan barang milik daerah sesuai dengan tugas pokokdan fungsi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yangbersangkutan.

23. Pemanfaatan barang adalah pendayagunaan barang milik daerahyang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsisatuan kerja perangkat daerah dalam bentuk sewa, pinjam pakai,kerjasama pemanfaaatan, dan bangun serah guna atau bangunguna serah dengan tidak mengubah status kepemilikan.

24. Sewa barang adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihaklain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uangtunai.

25. Pinjam pakai barang adalah penyerahan penggunaan barangantara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan antarapemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerimaimbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkankembali kepada pengelola.

26. Kerjasama Pemanfaatan barang adalah Pendayagunaaan barangmilik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalamrangka peningkatan penerimaan pendapapatan daerah bukanpajak atau pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya.

27. Bangun guna serah adalah Pemanfaatan barang milik daerahberupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunandan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didaya gunakanoleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telahdisepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah besertabangunan dan/atau sarana berikut fasilitanya setelah berakhirnyajangka waktu.

Page 5: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

28. Bangun serah guna adalah Pemanfatan barang milik daerahberupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunandan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesaipembangunanya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak laintersebut daalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

29. Penghapusan barang adalah tindakan menghapus barang milikdaerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusandari pejabat yang berwenang untuk membebaskan penggunadan/atau kuasa pengguna barang dan/atau pengelola barang daritanggungjawab administrasi dan fisik atas barang yang beradadalam penguasaannya.

30. Pemindahtanganan barang adalah pengalihan kepemilikan barangmilik daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan caradijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modalpemerintah daerah.

31. Penjualan barang adalah pengalihan kepemilikan barang milikdaerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalambentuk uang.

32. Tukar Menukar barang Milik daerah atau Tukar guling adalahPengalihan kepemilikan barang milik daerah yang dilakukanantara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,antarapemerintah daerah,atau antar pemerintah daerah dengan pihaklain,dengan menerima penggantian dalam bentukbarang,sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang.

33. Hibah adalah Pengalihan kepemilikan dari pemerintah daerahkepada pemerintah pusat,antara pemerintah daerah,atau daripemerintah daerah,atau dari pemerintah daerah kepada pihaklain,tanpa memperoleh penggantian.

34. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah adalah Pengalihankepemilikan barang milik daerah yang semula merupakankekayaan yang tidak dipisahkan untuk diperhitungkan sabagaimodal atau saham daerah pada badan usaha Milik Daerah ataubadan hukum lainnya yang dimiliki daerah.

35. Penatausahaaan barang adalah Rangkaian kegiatan yang meliputipembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik daerahsesuai dengan ketentuan yang berlaku.

36. Inventarisasi barang adalah Kegiatan untuk melakukanpendataan, pencatatan dan pelaporan hasil pendataan barangmilik daerah;

37. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektifdidasarkan pada data atau fakta yang obyektif dan relevan denganmenggunakan metode atau tehnik tertentu untuk memperolehnilai barang milik daerah.

38. Daftar Barang Pengguna, yang selanjutnya disingkat DBP, adalahdaftar memuat data barang yang digunakan oleh masing-masingpengguna.

39. Daftar Barang Kuasa Pengguna,yang selanjutnya disingkat DBKP,adalah daftar yang memuat data barang yang berada dalammasing-masing Kuasa Pengguna.

40. Standarnisasi sarana dan Prasarana kerja Pemerintah Daerahadalah Pembakuan ruang kantor, perlengkapan kantor, rumahdinas, kendaraan dinas dan lain-lain barang memerlukanstandarnisasi.

Page 6: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

41. Standarnisasi Harga Adalah Penetapan besaran Harga barang danatau jasa sesuai jenis, spesifikasi dan kualitas dalam 1 (satu)periode tertentu.

42. Rumah Dinas Daerah adalah bangunan yang dimiliki olehpemerintah daerah dan berfungsi sebagai tempat tinggal atauhunian dan sarana pembinaan keluarga serta menunjangpelaksanaan tugas Pejabat dan/atau pegawai negeri.

43. Rumah Dinas Daerah Golongan I (rumah jabatan) adalah RumahDaerah yang dipergunakan bagi Pemegang Jabatan tertentu dankarena sifat Jabatannya harus bertempat tinggal di rumahtersebut, serta hak penghuniannya terbatas selama Pejabat yangbersangkutan masih memegang jabatan tertentu tersebut;

44. Rumah Dinas Daerah Golongan II (rumah instansi) adalah RumahDaerah yang mempunyai hubungan tidak dapat dipisahkan darisuatu instansi dan hanya disediakan untuk didiami oleh PegawaiNegeri dan apabila telah berhenti atau pensiun rumahdikembalikan pada Pemerintah Daerah;

45. Rumah Dinas Daerah Golongan III (rumah pegawai) adalah RumahDaerah yang tidak termasuk Golongan I dan Golongan II yangdapat dijual kepada penghuninya;

BAB IIBARANG MILIK DAERAH

Pasal 2

(1) Barang milik daerah meliputi:a. barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran

pendapatan dan belanja daerahb. barang yang berasal dari perolehan lainya yang sah;

(2) Barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmeliputi:a. barang yang diperoleh dari hibah atau sumbangan atau yang

sejenis ;b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian atau

kontrak;c. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan perundang-

undangan; ataud. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang

telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 3

(1) Pengelolaan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan asasfungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan,efesiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai;

(2) pengelolaan barang milik daerah meliputi:a. perencanaan kebutuhan dan penganggaran;b. pengadaan;c. penggunaan;d. penatausahaan;e. pemanfaatan;f. pengamanan dan pemeliharaan;

Page 7: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

g. penilaian;h. penghapusan;i. pemindahtangananj. penatausahaank. pembinaan,pengawasan dan pengendalianl. pembiayaanm. tuntutan ganti rugi.

BAB IIIPEJABAT PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Bagian kesatuPemegang kekuasaan pengelolaan Barang

pasal 4

(1) Bupati sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang milikdaerah berwenang atas pembinaan dan pelaksanaan pengelolaanbarang milik daerah.

(2) Dalam melaksanakan ketentuan pada ayat (1) Bupati dibantuoleh:a. Sekretaris daerah selaku pengelolab. Kepala BPKAD selaku pembantu pengelolac. Kepala SKPD selaku penggunad. Kepala unit pelaksana teknis selaku kuasa penggunae. Pengurus barang daerah

Pasal 5

Bupati sebagai pemegang kekuasan pengelolaan barang milik daerah,mempunyai wewenang:

a. menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;

b. menetapkan penggunaan barang milik daerah;

c. menetapkan pemanfataan barang milik daerah tanah danbangunan;

d. menetapkan pemindahtanganan barang milik daerah;

e. menetapkan kebijakan pengamanan barang milik daerah;

f. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yangmemerlukan persetujuan DPRD;

g. menyetujui usul pemanfaatan barang milik daerah yang menjadikewenangannya;

h. Tata cara pengelolaan, penggunaan, pemanfaatan,pemindahtanganan serta kebijakan pengamanan akan diatur lebihlanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian KeduaPengelola Barang

Pasal 6

Sekretaris Daerah selaku pengelola barang milik daerah,berwewenang dan bertanggung jawab:

Page 8: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

a. menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah;

b. menyetujui rencana pemeliharaan dan perawatan barang-barangmilik daerah;

c. mengatur pelaksanaan pemanfataan, penghapusan, danpemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui olehBupati;

d. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barangmilik daerah;

e. melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaanbarang milik daerah;

f. menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang milikdaerah atas usulan dari Kepala SKPD.

Bagian KetigaPembantu Pengelola Barang

Pasal 7

Pembantu pengelola barang adalah Kepala BPKAD yangmelaksanakan sebagian kewenangan pengelola untuk :

a. meneliti rencana kebutuhan barang milik daerah dan rencanapemeliharaan dan perawatan barang milik daerah yang diusulkanoleh SKPD;

b. mendistribusikan rencana kebutuhan barang milik daerah danrencana kebutuhan pemeliharaan barang milik daerah padaSKPD;

c. rencana kebutuhan dan perawatan barang milik daerahsebagaimana yang dimaksud point b ditindaklanjuti oleh SKPD kedalam rencana kerja dan anggaran pada SKPD yangbersangkutan;

d. menerima dan meneliti usulan SKPD tentang barang milik daerahyang akan dihapus atau dipindahtanganan;

e. melaksanakan penghapusan dan pemindahtanganan barang milikdaerah yang ditetapkan oleh Bupati;

f. melakukan koordinasi dan registrasi dalam pelaksanaaninventarisasi atau sensus barang milik daerah;

Pasal 8

(1) Kepala BPKAD selain mempunyai wewenang dan tanggungjawabsebagaimana dimaksud dalam pasal 7 mempunyai tugas :

a. mengusulkan pengurus barang milik daerah kepada Sekda;

b. melaksanakan pengadaan barang milik daerah sesuai dengankewenangannya;

c. mengusulkan status penggunaan barang milik daerah kepadaBupati melalui Sekda;

d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yangberada dalam penguasaannya;

e. menyusun dan menyampaikan laporan barang secara periodikkepada pengelola barang;

Page 9: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

f. menyimpan bukti sah kepemilikan barang milik daerah.

(2) Kepala BPKAD selaku pembantu pengelola barang daerahbertanggung jawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaanbarang milik daerah yang ada pada masing-masing SKPD.

Bagian KeempatTugas dan Wewenang Pengguna Barang

Pasal 9

(1) Kepala SKPD adalah pengguna barang milik daerah yang berada diunit kerjanya dan berada di bawah penguasaanya.

(2) Kepala SKPD bertugas dan berwenang ;

a. mengajukan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milikdaerah bagi satuan kerja perangkat kerja daerah yangdipimpinnya kepada pengelola barang melalui pembantupengelola barang;

b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerahyang berada dalam penguasannya;

c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalampenguasaanya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokokdan fungsi satuan perangkat daerah yang dipimpinnya;

d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yangberada dalam penguasannya;

e. menyerahkan barang milik daerah yang tidak digunakan untukkepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuankerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada BPKAD;

f. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaanbarang milik daerah yang ada dalam penguasaannya;

g. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yangdidalam penguasaannya

h. menyusun dan menyampaikan laporan secara periodik atasbarang yang berada dalam penguasaanya kepada BPKAD;

(3) Kuasa pengguna barang milik daerah berwenang danbertanggungjawab:

a. Mengajukan rencana kebutuhan dan rencana pemeliharaanbarang milik daerah bagi unit satuan kerja perangkat daerahyang dipimpinnya kepada kepala SKPD yang bersangkutan;

b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerahbagi unit kerja yang dipimpinnya;

c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalampenguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugaspokok dan fungsi unit kerja yang dipimpinnya.

d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yangberada dalam penguasaanya;

e. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaanbarang milik daerah yang ada dalam penguasaannya;

f. menyusun dan menyampaikan laporan barang semesteran danlaporan barang tahunan yang berada dalam penguasaaanyakepada kepala satuan kerja perangkat daerah yangbersangkutan.

Page 10: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Bagian KelimaPengurus Barang Daerah dan Pengurus Barang Unit

Pasal 10

(1) Barang milik daerah dikelola oleh pengurus barang daerah danpengurus barang unit.

(2) pengurus barang daerah dan pengurus barang unit dalammelaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh pembantu pengurusbarang daerah dan pembantu pengurus barang unit sesuai dengankebutuhannya, berdasarkan pertimbangan;

a. jumlah dan jenis barang yang dikelola;

b. lokasi;

c. rentang kendali, dan/atau

d. pertimbangan obyektif lainnya.

(3) Pengurus barang daerah, pengurus barang unit dan pembantupengurus barang daerah serta pengurus barang unit ditetapkanoleh Bupati atas usul kepala BPKAD.

(4) Tugas pengurus barang daerah:

a. Menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah;

b. menghimpun dokumen pengadaan barang yang dilakukan olehBPKAD;

c. meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuaidengan dokumen pengadaan BPKAD;

d. mengamankan barang milik daerah yang ada dalampenguasaannya;

e. membuat lapooran penerimaan,penyaluran dan stock ataupersediaan barang milik daerah kepada kepala BPKAD;

f. mencatat secara tertib dan teratur penerimaanbarang,pengeluaran barang dan keadaan persediaan barangkedalam buku atau kartu barang;

g. menghimpun seluruh tanda bukti penerimaan barang danpengeluaran atau penyerahan barang secara tertib dan teratur;

h. menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yangrusak atau tidak di pergunakan lagi;

i. menghimpun laporan barang semesteran dan laporan barangtahunan serta laporan inventarisasi 5 (lima) tahunan yangberada di SKPD kepada pengelola berdasarkan laporanpengurus barang unit;

j. melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipeliharaatau diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan.

(5) Tugas Pengurus Barang Unit;

a. menerima dan menyimpan barang milik daerah yang dikelolaoleh SKPD;

b. mencatat secara tertib dan teratur penerimaanbarang,pengeluaran barang dan keadaan barang daerahkedalam buku atau kartu barang menurut sejenisnya;

c. menghimpun seluruh tanda bukti penerimaan barang danpengeluaran atau penyerahan secara tertib dan teratur;

Page 11: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

d. membuat laporan mengenai barang yang diurusnyaberdasarkan Kartu Persediaanya Barang apabila diminta dengansepengetahuan atasan langsungnya;

e. menyusun laporan barang yang menjadi tangggung jawabnyakepada SKPD;

f. mengamankan barang milik daerah yang ada dalam bukubarang inventaris dan buku barang pakai habis;

g. melakukan perhitungan atau stok opname terhadap persediaansedikitnya setiap 6 (enam) bulan sekali,perhitungan manamenyebutkan dengan jelas jenis,jumlah dan keterangan lainyang diperlukan untuk selanjutnya dibuatkan berita acaraperhitungan barang yang ditandatangani oleh pengurus barangunit dan atasan langsungnya.

BAB IVPENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Bagian KesatuPerencanaaan Kebutuhan dan Penganggaran

Pasal 11

(1) Rencana kebutuhan barang milik daerah dan rencana kebutuhanpemeliharaan barang milik daerah dibuat oleh masing-masingSKPD dan dikirimkan kepada pengelola melalui Kepala BPKAD.

(2) Perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang milik daerahsebaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada standarisasisarana dan prasarana kerja pemerintah daerah dan standar hargabarang dan jasa.

(3) Rencana Kebutuhan barang milik daerah dan rencana kebutuhanpemeliharaan barang milik daerah disampaikan kepada kepalaBPKAD untuk diteliti dan dianalisa oleh tim

(4) BPKAD berdasarkan hasil penelitian dan dan analisa sebagaimanadimaksud pada ayat (3), membuat rencna kebutuhan barang milikdaerah dan rencana kebutuhan pmeliharaan barang milik daerah.

(5) Format rencana kebutuhan milik daerah dan rencana kebutuhanpemeliharaan barang milik daerah tercantum dalam Lampiran Iyang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerahini.

(6) Format sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) terdiri dari:

a. Daftar rencana kebutuhan barang unit (RKBU);

b. Daftar rencana kebutuhan pemeliharaan barang unit (RKPBU).

(7) Rencana kebutuhan barang milik daerah dan rencana kebutuhanpemeliharaan barang milik daerah sebagaimana dimaksud padaayat (4) ditetapkan dengan keputusan pengelola.

Pasal 12

Rencana kebutuhan barang milik daerah dan rencana dan rencanakebutuhan pemeliharaan barang milik daerah sebagaimana dimaksuddalam pasal 11 ayat (4) didistribusikan oleh BPKAD kepada SKPD

Page 12: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

untuk digunakan sebagai dasar penyusunan rencana kerja dananggaran pada penyusunan rencana APBD.

Bagian KeduaPengadaan

Pasal 13

(1) Pengadaan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkanprinsip-prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing,adil atau tidak diskriminatif dan akuntabel.

(2) Pengadaan barang milik daerah dapat dipenuhi dengan cara;

a. pengadaan melalui penyedia;

b. membuat sendiri atau swakelola;

c. Penerimaan (Hibah atau bantuan atau sumbangan ataukewajiban pihak ketiga);

d. Tukar menukar.

(3) Pengadaan barang dan jasa dilakukan sesui dengan peraturanyang mengatur tentang pengadaan barang dan jasa.

Pasal 14

(1) Pengadaan barang daerah berbentuk:a. tanah dilaksanakan oleh pengelola barang daerah dan dapat

didelegasikan kepada pengguna barang;b. Peralatan dan mesin dilaksanakan oleh BPKAD, kecuali:

1) alat-alat kedokteran dilaksanakan oleh dinas kesehatan danRSUD;

2) Alat-alat laboratorium dilaksanakan oleh SKPD sesuai tugaspokok dan fungsinya.

c. gedung dan bangunan, monumen dan taman dilaksanakan olehDinas Pekerjaan Umum.

d. jalan, irigasi dan jaringan berupa:1) jalan, jembatan dan drainase dilaksanakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum;2) bangunan air atau irigasi dilaksanakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum;3) instalasi dan jaringan dilaksanakan oleh SKPD sesuai tugas

pokok dan fungsinya.e. barang-barang lainnya dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.(2) Pengadaan barang pakai habis dan/atau persediaan;

a. penunjang keperluan operasional instansi dilaksanakan olehSKPD yang bersangkutan;

b. penunjang keperluan penatausahaan keuangan daerahdilaksanakan oleh BPKAD.

Pasal 15

Ketentuan dalam Pasal 14 tidak dapat dilaksanakan apabila adaaturan lain yang mengatur secara khusus.

Page 13: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Pasal 16

Proses pengadaan barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalamPasal 14 dan Pasal 15 dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 17

(1) Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dapat menerima barang daripemenuhan kewajiban pihak lain yang didasarkan padapenyerahan perjanjian dan/atau pelaksanaan dari suatu perijinantertentu ataupun dari pihak lain yang merupakan sumbangan,hibah, wakaf dari masyarakat.

(2) pengadaan barang yang berasal dari hibah, sumbangan ataukewajiban pihak ketiga lainnya dilakukan oleh BPKAD, kecualidiatur lain sesuai ketentuan yang berlaku.

(3) barang yang diterima dari pihak lain sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dituangkan dalam berita acara serah terima dandisertai dengan dokumen kepemilikan atau penguasaan yang sah.

(4) penerimaan hibah, sumbangan atau kewajiban pihak ketigalainnya sebagaimana yang dikecualikan pada ayat (2), wajibmenyerahkan kepada Bupati melalui BPKAD untuk ditetapkanstatus penggunaannya.

(5) hasil penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatatdalam buku inventaris.

Pasal 18

(1) tukar menukar atau tukar guling barang daerah dilaksanakanoleh Bupati;

(2) sebelum dilakukan tukar menukar atau tukar guling barangdaerah terlebih dahulu dilakukan analisa oleh tim denganmendasarkan pada harga pasar wajar yang berlaku;

(3) tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas ditetapkandengan Keputusan Bupati.

Pasal 19

Dasar pengakuan dan penilaian atas barang milik daerah diaturtersendiri dalam Peraturan Bupati tentang kebijakan akuntansi.

Bagian KetigaPenerimaan dan Penyaluran

Pasal 20

(1) Hasil pengadaan barang pakai habis yang dilakukan oleh SKPDditerima oleh pengurus barang SKPD yang bersangkutan.

(2) Setiap penerimaan dan pengeluaran persediaan wajib dicatatdalam kartu kendali persediaan barang.

Page 14: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Pasal 21

(1) Dokumen dan/atau bukti-bukti pengadaan barang inventaris yangsah diserahkan oleh Kepala SKPD kepada pengelola barang milikdaerah melalui kepala BPKAD selaku pembantu pengelola barangmilik daerah dengan berita acara serah terima dari SKPD keBPKAD dilengkapi dengan berita acara penerima pekerjaan.

(2) Hasil pengadaan barang inventaris dilaporkan oleh kepala BPKADkepada Bupati untuk diusulkan penetapan statuspenggunaannya.

(3) Berdasarkan penetapan status penggunaan barang milik daerahBPKAD menyerahkan barang milik daerah kepada SKPD denganberita acara penyerahan barang.

Pasal 22

Penyaluran barang inventaris di SKPD dilaksanakan atas dasar suratperintah pengeluaran barang dari pengguna barang.

Bagian KeempatPengunaan

Pasal 23

Pengguna barang wajib menggunakan barang sesuai dengan tugasdan fungsi SKPD sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 24

(1) Pengguna dan/atau kuasa pengguna barang wajib menyerahkanbarang inventaris yang sudah tidak digunakan untuk kepentinganpenyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna dan/ataukuasa pengguna kepada Bupati melalui pengelola;

(2) pengguna barang yang tidak menyerahkan dan/atau melaporkantanah dan/atau bangunan termasuk barang inventaris lainnyayang tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok danfungsi SKPD bersangkutan kepada Bupati, dikenakan sanksiberupa pembekuan dana pemeliharaan tanah dan/ataubangunan.

(3) Barang inventaris yang tidak digunakan sesuai tugas pokok danfungsi SKPD, dicabut penetapan status penggunaanya dan dapatdialihkan kepada SKPD lainnya.

BAB VPEMANFAATAN

Bagian KesatuKriteria Pemanfaatan

Pasal 25

(1) Pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah dan/ataubangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapatpersetujuan.

Page 15: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

(2) Pemanfaatan barang milik daerah selain tanah dan/ataubangunan dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapatpersetujuan pengelola.

(3) pemanfaatan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkanpertimbangan teknis dengan memperhatikan kepentingan daerahdan kepentingan umum.

Bagian KeduaBentuk Pemanfaatan

Pasal 26

Bentuk-bentuk pemanfaatan barang milik daerah adalah sebagaiberikut:

a. Sewa;

b. Pinjam pakai;

c. Kerjasama pemanfaatan;

d. Bangun guna serah atau bangun serah guna;

Bagian KetigaSewa

Pasal 27

(1) Barang milik daerah yang sedang tidak dimaanfaatkan dalampenyelenggaraan pemerintah daerah,dapat disewakan kepadapihak lainnya dengan memperhatikan:

a. efisiensi biaya pemeliharaan;

b. mendatangkan pendapatan Daerah;

c. optimalisasi fungsi barang milik daerah; atau

d. berdasarkan pertimbangan tertentu yang bermanfaatbagipemerintah daerah.

(2) Barang milik daerah yang disewakan, tidak mengubah statuskepemilikan barang daerah.

(3) Penyewaan barang milik daerah berupa tanah dan /ataubangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapatpersetujuan dari Bupati.

(4) Penyewaan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunandilaksanakan oleh SKPD.

Pasal 28

Prosedur sewa menyewa atas barang milik daerah berupa tanahdan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (3)diatur dengan Peraturan Bupati:

Pasal 29

(1) Pemanfaatan barang milik daerah dapat dikenakan retribusi;

(2) Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan sesuaidngan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 16: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Bagian KeempatPinjam Pakai

Pasal 30

(1) Barang milik daerah dapat dilakukan pinjam pakai antarpemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan antarpemerintah daerah.

(2) Pinjam pakai barang milik daerah berupa tanah dan/ataubangunan maupun selain tanah dan/atau bangunandilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuanBupati.

(3) Barang milik daerah yang dipinjam pakaikan tidak mengubahstatus kepemilikan barang daerah.

Pasal 31

(1) Jangka waktu pinjam pakai untuk barang milik daerah palinglama 2(dua) tahun dan dapat diperpanjang.

(2) Setelaah jangka waktu pinjam pakai tersebut berakhir, barangmilik daerah diserahkan kembali kepada BPKAD.

(3) Prosedur pinjam pakai adalah sebagai berikut :

a. pemohon mengajukan permohonan kepada pengelola barangmelalui BPKAD;

b. BPKAD meneliti dan mengkaji permohonan dari aspekkelayakan, teknis dan yuridis;

c. BPKAD menyampaikan hasil kajian kepada pengelola barang;

d. berdasarka hasil kajian, pengelola barang mengajukanpermohonan persetujuan kepada Bupati;

e. apabila memenuhi syarat yang telah ditentukan, Bupati dapatmempertimbangkan untuk menyetujui sesuai bataskewenangannya;

f. persetujuan pinjam pakai sebagaimana dimaksud pada huruf editindak lanjuti denganperjanjian pinjam pakai oleh pengelola.

(4) Perjanjian pinjam pakai oleh pengelola didelegasikan kepadakepala BPKAD.

(5) Pelaksanaan pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan perjanjianpinjam pakai yang sekurang-kurangnya memuat:

a. pihak-pihak yangt erkait dalam perjanjian;

b. jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan;

c. jangka waktu peminjaman; dan

d. tanggung jawab peminjam atas biaya operasional danpemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; dan

e. persyaratan lain yang dianggap perlu.

Bagian KelimaKerjasama Pemanfaatan

Pasal 32

(1) Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah dengan pihak laindilaksanakan dalam rangka:

Page 17: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

a. tidak tersedia anggaran atau tidak cukup tersedia dana dalamAPBD untuk memenuhi biaya operasional atau pemeliharaanatau perbaikan yang diperlikan terhadap barang milik daerahdimaksud;

b. lebih optimal apabila dikerja samakan dengan pihak lain;

c. mitra kerjasama pemanfaatan ditetapkan melalui tender ataulelang;

d. mitra kerjasama pemanfaatan harus membayar kontribusitetap ke rekening kas umum daerah setiap tahun selamajangka waktu pengoperasian yang telah ditetapkan danpembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan;

e. besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagiankeuntungan hasil kerjasama pemanfaatan ditetapkan darihasil perhitungan tim analisa yang ditetapkan oleh Bupati danharus di setor ke kas daerah sesuai dengan ketentuan dalamperjanjian.

(2) Biaya pengkajian, penelitian, penaksir dan pengumuman tenderatau lelang, dibebankan pada APBD.

(3) Biaya yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaanpenyusunan surat perjanjian, konsultan pelaksanaan ataupengawas, dibebankan kepada pihak lain.

(4) Selama jangka waktu pengoperasian, mitra kerjasamapemanfaatan dilarang menjaminkan atau menggadaikan barangmilik daerah yang menjadi obyek kerjasama pemanfaatan.

Pasal 33

(1) Jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama 20 (dua puluh)tahun sejak perjanjian ditanda tangani dan dapat di perpanjang.

(2) Setelah berakhir jangka waktu kerjasama pemanfaatan, Bupatimenetapkan status penggunaan atau pemanfaatan barang milikdaerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian KeenamBangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna

Pasal 34

(1) Bangun guna serah dan bangun serah guna dilaksanakan dengansyarat:

a. pengguna barang memerlukan bangunan fasilitaspenyelenggara pemerintahan dan untuk kepentinganpelayanan umum dalam rangka penyelenggaraan tugas pokokdan fungsi;

b. tidak tersedianya dana dalam APBD untuk penyedianbangunan dan fasilitas dimaksud;

(2) Bangunan guna serah dan bangunan serah guna barang milikdaerah dilkaksanan oleh pengelola barang setelah mendapatpersetujuan Bupati.

Page 18: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Pasal 35

(1) jangka waktu bangun guna serah dan bangun serah guna palinglama 20(dua puluh) tahun sejak ditanda tangani.

(2) penetapan mitra bangun guna serah dan bangun serah gunadilaksanakan melalui tender.

(3) mitra bangun guna serah dan bangun serah guna yang telahditetapkan, selama jangka waktu pengoprasian harus memenuhikewajiban sebagai berikut:

a. membayar kontribusi tetap kerekning kas umum daerah setiaptahun yang besaranyan ditetpkan berdasarkan hasilpenghitungan tim yang dibentuk oleh pejabat yang berwenag.

b. tidak menjamin atau menggadaikan barang atau memindahtangankan obyek bangun guna serah dan bangun serah guna.

c. memelihara obyek bangun serah guna dan bangun guna serah;

d. dalam jangka waktu pengoprasian, sebagia barang milikidaerah hasil bangun guna serah dan bangun serah guna harusdapat digunakan langsung untuk menyelenggarakan tugaspokok fungsi pemerintah.

(4) bangun guna serah dan bangun serah guna dilaksanakanberdasarkan perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:

a. pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;

b. obyek bangun guna serah dan bangun serah guna;

c. jangka waktu bangun guna serah da bangun serah guna;

d. hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian;

e. persyaratan lain yang dianggap perlu.

(5) izin mendirikan bangunan hasil bangun guna serah dan bangunserah guna harus diatas namakan pemerintah daerah.

(6) semua biaya yang berkenan dengan biaya persiapan pelaksanaanbangun guna serah dan bangun guna serah tidak dapatdibebankan pada APBD.

Pasal 36

(1) Mitra bangun guna serah barang milik daerah harus menyerahkanobyek bangun guna serah kepada Bupati pada akhir jangka waktupengoprasian,setelah dilakukan audit oleh aparat pengawasanfungsional pemerintah.

(2) bangun serah guna barang milik daerah dilaksanakan denganketentuan sebagai bertikut:

a. mitra bangun serah guna harus menyerahkan obyek bangunserah guna kepada Bupati segerah setelah selesainyapembangunan;

b. mitra bangun serah guna dapat mendayagunakan barang milikdaerah tersebut sesuai jangka wakltu yang ditetapkan dalamperjanjian;

c. setelah jangka waktu pendayagunaan berakhir, obyek bangunserah guna terlebih dahulu diaudit oleh aparat fungsionalpemerintah sebelum penggunanya ditetapkan oleh pengelolabarang.

Page 19: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

BAB VIPENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN

Bagian KesatuPengamanan

Pasal 37

(1) Pengelola barang daerah, pembantu pengelola barang daerah,pengguna dan / atau kuasa pengguna serta pengurus danpembantu pengurus barang daerah wajib melakukan pengamananbarang milik daerah yang berada dalam penguasaannya

(2) pengamanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:

a. pengamanan atministrasi meliputi kegiatan pembukuan,inventarisasi, pelaporan dan penyimpanan barang milik daerahserta penyimpanan dokumen kepemilikan secara tertip;

b. pengaman fisik untuk mencegah terjadinya penurun fungsibarang, penurunan jumlah barang dan hilangnya barang;

c. pengaman fisik untuk tanah dan bangunanadilakukan dengancara pemagaran dan pemasangan tanda batas tanah;

d. pengaman untuk barang selain tanah dan bangunandilakukan dengan cara penyimpanan dan pemeliharaan;

e. pengamanan hukum antara lain meliputi kegiatan melengkapibukti status kepemilikan.

Pasal 38

(1) Barang milik daerah berupa tanah harus disertifikasikan atasnama pemerintah daerah.

(2) barang milik daerah harus dilengkapi dangan bukti kepemilkanatas nama pemerintah daerah.

Pasal 39

(1) barang milik daerah dapat diasuransikan sesuai kemampuankeuangan daerah.

(2) pelaksanaan asuransi terhadap barang milik daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh BPKAD.

Bagian keduaPemeliharaan

Pasal 40

(1) BPKAD,penguna dan /atau kuasa penguna bertanggunjawab ataspemeliraan barang milik daerah yang ada dibawa penguasanya.

(2) pelaksanaan pemeliraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)sebagai berikut:

a. melaksakan pemeliharan barang milik daerah oleh SKPDselaku penguna barang daerah.

b. pelaksanaan pemeliharaan berat atas barng milik daerah olehBPKAD untuk jenis barang milik daerah:

1) kendaraan dinas;

Page 20: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

2) mebelair;

3) peralatan kantor;

4) mesin;

c. pelaksanaan pemeliraan berat bangunan gedung oleh dinaspekerjaaan umum dan pemikiaman.

(3) Pemeliharaan sebagaiman pada ayat(1) berpedoma pada daftarkebutuhan pemeliharaan barang milik daerah.

Pasal 41

(1) kriteria dan prosedur pemeliharaan berat sebagaimana dimaksuddalam pasal 40 ayat (2) huruf b akan diatur lebih lanjut dalamPeraturan Bupati.

(2) Pemeliharaan berat bangunan gedung sebagai mana dimaksudpada pasal 40 ayat(2) huruf c adalah perbaikan strukturbangunan gedung.

BAB VIIPENILAIAN

Pasal 43

Penilaian barang milik daerah dilakukan dalam rangka penetapannilai awal pada barang daerah yang tidak diketahui nilaiperolehannya, pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milikdaerah.

Pasal 44

Penetapan nilai perolehan barang milik daerah dilakukan denganberpedoman pada Peraturan Bupati tentang Standar AkuntansiPemerintah daerah.

Pasal 45

(1) Penilaian barang milik daerah dilakukan oleh tim penilai danditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(2) Penilaian barang milik daerah dilaksanakan untuk mendapatkannilai wajar atas barang milik daerah tersebut.

(3) Hasil penilaian barang milik daerah sebagaimana dimaksud padaayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB VIIIPENGHAPUSAN

Pasal 46

(1) Penghapusan barang milik daerah meliputi :

a. penghapusan dari daftar barang pengguna dan/atau kuasapengguna;dan

b. penghapusan dari daftar barang milik daerah.

(2) Barang milik daerah dapat dihapuskan apabila memenuhikriteria:

Page 21: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

a. penghapusan barang tidak bergerak berdasarkanpertimbangan atau alasan sebagai berikut:

1. rusak berat, terkena bencana alam atau force majeure;

2. tidak dapat digunakan secara optimal;

3. terkena planologi kota;

4. kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas;

5. penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi danmemudahkan koordinasi;

6. pertimbangan dalam rangka pelaksanaaan rencanastrategis pertahanan dan keamanan.

b. Penghapusan barang bergerak berdasarkan pertimbanganatau alasan sebagai berikut :

1. Pertimbangan teknis,antara lain :

a) secara fisik barang tidak dapat digunakan karenarusak dan tidak ekonomis bila diperbaiki;

b) secara teknis tidak dapat digunakan lagi akibatmodernisasi;

c) telah melampaui batas waktu kegunaannya ataukadaluwarsa;

d) karena penggunaan mengalami perubahan dasarspesifikasi dan sebagainya;

e) selisih kurang dalam timbangan atau ukurandisebabkan penggunaaan atau susut dalammenyimpan atau pengangkutan.

2. pertimbangan ekonomis, antara lain :

a) untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebihatau idle;

b) secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerahapabila dihapus, karena biaya operasional danpemeliharaanya lebih besar dari manfaat yangdiperoleh.

3. karena hilang atau kekurangan perbendaharaan ataukerugian,yang disebabkan:

a) kesalahan atau kelalaian menyimpan dan/ataupengurus barang;

b) diluar kesalahan atau kelalaian penyimpan dan/ataupengurus barang;

1) mati, bagi tanaman atau hewan atau ternak;

2) karena kecelakaaan atau alasan tidak terduga(force majeure).

Pasal 47

(1) Penghapusan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalampasal 46 ayat (1) huruf a, dilakukan dalam hal barang milikdaerah dimaksud tidak berada dalam penguasaan penggunabarang dan/atau kuasa pengguna barang karena diserahkankepada pengelola.

Page 22: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

(2) Penghapusan barang milik daerah sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dengan menerbitkan berita acara penarikanbarang oleh BPKAD.

(3) Berdasarkan berita acara penarikan, BPKAD mengusulkanperubahan status penggunaan kepada Bupati, untuk selanjutnyadilakukan penghapusan.

(4) Berdasarkan perubahan status penggunaan tersebut digunakansebagai dasar pencatatan dan penyusunan laporan pengelolaanbarang SKPD.

Pasal 48

Penghapusan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalampasal 46 ayat (1) huruf b, dilakukan dalam hal barang milik daerahdimaksud tidak berada dalam penguasaan atau sudah beralihkepemilikannya dari Pemerintah Daerah.

Pasal 49

Tata cara penghapusan barang milik daerah dilaksanakan denganmekanisme yang akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Pasal 50

Penghapusan barang milik daerah ditindaklanjuti dengan :

a. pemusnahan

b. pemindahtanganan.

BAB IXPEMUSNAHAN

Pasal 51

(1) Penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjutpemusnahan dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud :

a. tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan tidakdapat dipindahtangankan, tidak mempunyai nilai ekonomislagi; atau

b. alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan olehBPKAD berdasarkan keputusan pengelola barang setelahmemperoleh persetujuan Bupati.

(3) Pelaksanaan pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dituangkan dalam berita acara pemusnahan dan dilaporkankepada Bupati.

BAB XPEMINDAHTANGANAN

Bagian KesatuBentuk Pemindahtanganan

Pasal 52

Pemindahtanganan barang milik daerah meliputi :

Page 23: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

a. penjualan;

b. tukar-menukar;

c. hibah;

d. penyertaan modal pemerintah daerah.

Pasal 53

(1) Pemindahtanganan barang milik daerah sebagaimana dimaksuddalam pasal 52, ditetapkan dengan Keputusan Bupati setelahmendapat persetujuan DPRD untuk :

a. tanah dan/atau bangunan; dan

b. selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai di atasRp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(2) Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/ataubangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, yangtidak memerlukan persetujuan DPRD, apabila :

a. sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataankota;

b. harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunanpengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran;

c. diperuntukan bagi pegawai negeri;

d. diperuntukan bagi kepentingan umum; dan

e. dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telahmemiliki kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkanketentuan perundang-undangan, yang jika statuskepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis.

Pasal 54

Pemindahtanganan barang milik daerah selain tanah dan/ataubangunan yang bernilai sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (limamiliar rupiah), dilakukan oleh pengelola setelah memperolehpersetujuan Bupati.

Bagian KeduaPenjualan

Pasal 55

(1) Penjualan barang milik daerah dilaksanakan denganpertimbangan :

a. untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau idle;

b. secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabiladijual; dan

c. sebagaimana pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang, kecualidalam hal tertentu, yaitu :

a. penjualan kendaran perorangan dinas pejabat negara kepadapejabat negara;

b. penjualan rumah dinas golongan III kepada penghuni.

Page 24: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

(3) barang milik daerah yang direncanakan untuk dijual dilakukanpenaksiran harga oleh tim penaksir.

(4) Penjualan barang daerah dilakukan oleh BPKAD berdasarkankeputusan pengelola barang setelah memperolah persetujuanBupati.

Paragraf 1Penjualan Kendaran Dinas Operasional

Pasal 56

(1) Kendaran dinas operasional terdiri dari :

a. kendaran dinas operasional; dan

b. kendaran dinas operasional khusus atau lapangan.

(2) Penjualan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a yang berumur 5 (lima) tahun lebih, dapat dihapus daridaftar inventaris barang milik daerah.

(3) Penjualan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)huruf b, adalah kendaraan yang telah berumur 10 (sepuluh) tahunlebih.

Pasal 57

(1) Penjualan kendaraan dinas operasional sebagaimana dimaksudpada pasal 56 ayat (1) dilakukan melalui pelelangan umum ataupelelangan terbatas.

(2) Penjualan kendaraan dinas operasional dengan cara pelelanganumum atau pelelangan terbatas dilakukan oleh panitia penjualanyang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(3) Penjualan kendaraan dinas operasional sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan apabila sudah ada kendaraanpengganti atau tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 2Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas

Pasal 58

(1) Kendaraan perorangan dinas yang digunakan oleh Bupati danwakil Bupati yang sudah berumur 5 (lima) tahun atau lebih dapatdijual 1 (satu) buah kepada pejabat yang bersangkutan setelahmasa jabatannya berakhir sesuai ketentuan perundangan yangberlaku.

(2) Kesempatan untuk membeli kendaraan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) hanya 1 kali untuk setiap pejabat negara dandilakukan setelah berakhirnya masa jabatan.

(3) Penjualan kendaran perorangan dinas dapat dilakukan sepanjangtidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas dinas di daerah.

(4) Pelaksanaan penjualan atas kendaraan perorangan dinas dilaksanakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Page 25: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Pasal 59

(1) Pelaksanaan penjualan kendaraan sebagaimana dimaksud dalampasal 58 ayat (1) ditetapkan oleh pengelola barang setelahmendapat persetujuan Bupati.

(2) Hasil penjualan kendaraan harus disetorkan sepenuhnya ke kasdaerah.

(3) Penghapusan dari daftar inventaris ditetapkan dengan keputusanpengelola barang setelah harga penjualan kendaraan dilunasi.

Paragraf 3Penjualan Rumah Milik Daerah

Pasal 60

(1) Bupati menetapkan penggunaan rumah milik daerah denganmemperhatikan peraturan perundangan yang berlaku tentangpenetapan perubahan status atau golongan rumah milik daerah.

(2) Penggolongan rumah dinas daerah sebagaimana dimaksud padaayat (1), terdiri dari :

a. rumah dinas daerah golongan I (rumah jabatan);

b. rumah dinas daerah golongan II ( rumah instansi); dan

c. rumah dinas daerah golongan III (rumah pegawai).

(3) Rumah dinas daerah golongan I yang sudah tidak sesuai denganfungsinya sebagai akibat adanya perubahan struktur organisasidan/atau sudah ada pengganti yang lain, dapat dirubah statusnyamenjadi rumah dinas dengan golongan II.

(4) Rumah dinas daerah golongan II dapat dirubah statusnya menjadirumah dinas golongan III, kecuali yang terletak disuatu kompleksperkantoran.

(5) Perubahan status rumah dinas golongan II menjadi rumah dinasgolongan III harus memenuhi syarat, antara lain :

a. tidak dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan;

b. berumur diatas 10 (sepuluh) tahun.

(6) Rumah dinas daerah golongan III dapat dirubah statusnyamenjadi rumah dinas daerah golongan I untuk memenuhikebutuhan rumah jabatan.

(7) Penetapan penggolongan rumah dinas daerah, selanjutnya akandiatur dalam Peraturan Bupati.

Pasal 61

Rumah milik daerah disewabelikan sebagai berikut :

a. rumah daerah golongan III yang telah berumur 20 (dua puluh)tahun atau lebih;

b. rumah daerah golongan II yang telah diubah golongannya menjadirumah daerah golongan III yang telah berumur 10 (sepuluh) tahunatau lebih;

c. pegawai yang dapat membeli rumah milik daerah adalah pegawainegeri yang telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 10(sepuluh) tahun, memiliki izin penghunian yang sah dan belum

Page 26: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

pernah membeli atau memperoleh rumah dengan cara apapundari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat

d. rumah dimaksud tidak sedang dalam sengketa;

e. rumah daerah yang dibangun di atas tanah yang tidak dikuasaioleh Pemerintah Daerah, maka untuk memperoleh hak atas tanahharus diproses tersendiri sesuai dengan ketentuan peraturanperundangan yang berlaku.

f. biaya yang timbul akibat proses peralihan sebagaimana dimaksudhuruf e tersebut menjadi beban pihak kedua.

Pasal 62

(1) Penjualan rumah daerah golongan III beserta atau tidak besertatanahnya ditetapkan oleh pengelola barang setelah mendapat izindari Bupati.

(2) Penjualan rumah daerah golongan III sebagaimana diatur padaayat (1) mendasarkan pada harga taksiran dan penilaian yangdilakukan oleh panitia yang dibentuk dengan Keputusan Bupati.

(3) Hasil penjualan rumah dinas daerah golongan III sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disetor ke kas daerah.

Paragraf 4

Pelepasan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan dengan Ganti Rugi

Pasal 63

(1) Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan ataubangunan melalui pelepasan hak dengan ganti rugi, dapatdiproses dengan pertimbangan menguntungkan daerah.

(2) Perhitungan perkiraan nilai tanah dan/atau bangunansebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan memperhatikanharga umum setempat yang dilakukan oleh panitia penaksir yangdibentuk dengan Keputusan Bupati atau dapat dilakukan olehlembaga independen yang bersertifikat dibidang penilaian aset.

(3) Proses pelepasan hak tanah dan atau bangunan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan pelelangan atau tender.

Pasal 64

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 tidak berlakubagi pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan untuk kavlingperumahan pegawai negeri dan rumah daerah golongan III.

(2) Kebijakan pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan untukkavling pegawai negeri ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 65

Pelepasan hak atas tanah dilakukan setelah harga penjualan atastanah dan/atau bangunan dilunasi.

Page 27: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Bagian KetigaTukar Menukar

Pasal 66

(1) Tukar menukar barang milik daerah dilaksanakan denganpertimbangan :

a. untuk memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraanpemerintahan;

b. untuk optimalisasi barang milik daerah; dan

c. tidak tersedia dana dalam APBD.

(2) Tukar menukar barang milik daerah dapat dilakukan denganpihak :

a. Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah;

b. Badan Usaha Milik Negara atau Daerah atau Badan HukumMilik pemerintah lainnya;

c. Swasta

Pasal 67

(1) Tukar menukar barang milik daerah dapat berupa :

a. tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan oleh SKPDdalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi.

b. tanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan untukpenyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna tetapi tidaksesuai dangan tata ruang wilayah atau penataan kota; dan

c. barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan.

(2) Tukar menukar sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilaksanakan berdasarkan surat keputusan pengelola setelahmendapat surat persetujuan Bupati.

(3) Tukar menukar barang daerah dituangkan dalam perjanjian tukarmenukar.

(4) Pelaksanaan serah terima barang yang dilepas dan barangpengganti harus dituangkan dalam berita acara serah terimabarang.

Pasal 68

(1) Tukar menukar antara pemerintah Pusat dengan PemerintahDaerah apabila terdapat selisih nilai lebih yang dihibahkan.

(2) Selisih nilai lebih yang dihibahkan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dituangkan dalam berita acara hibah.

Bagian KeempatHibah

Pasal 69

(1) Pemerintah daerah dapat mengeluarkan barang kepada pihaklainnya yang didasarkan pada perjanjian yang merupakansumbangan, hibah, wakaf kepada masyarakat dan/atau pihaklainnya.

Page 28: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

(2) Barang yang diserahkan pemerintah daerah sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam berita acara serahterima dan disertai dengan dokumen kepemilikan ataupenguasaan yang sah.

(3) Berdasarkan berita acara serah terima sebagaimana dimaksudpada ayat (1) barang inventaris tersebut dihapus dari bukuinventaris.

Pasal 70

(1) Hibah barang milik daerah dapat dilakukan dengan pertimbanganuntuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan danpenyelenggaraan pemerintahan daerah.

(2) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhisyarat sebagai berikut:

a. bukan merupakan barang rahasia daerah;

b. bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orangbanyak; dan

c. tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tugas pokok danfungsi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

Pasal 71

Hibah barang milik daerah berupa:

a. tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan lagi dalampenyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dalam penyelenggaraanpemerintah daerah, ditetapkan dengan keputusan Bupati setelahmendapat persetujuan DPRD, kecuali tanah dan/atau bangunansebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2);

b. tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannyadirencanakan untuk dihibahkan sesuai yang tercamtum dalamdokumen penganggaran, ditetapkan dengan Keputusan Bupati;

c. selain tanah dan bangunan,yang bernilai diatasRp.5.000.000.000,00(lima milyar rupiah) ditetapkan denganKeputusan Bupati setelah mendapatkan persetujuan DPRD;

d. selain tanah dan bangunan yang sejak awal penganggaran sudahdirencanakan dalam APBD untuk dihibahkan dilaksanakan olehpengguna;

e. selain tanah dan bangunan yang tidak melalui penganggaranAPBD untuk dihibahkan dilaksanakan oleh pengelolah.

Bagian KelimaPenyertaan Modal Pemerintah Daerah

Pasal 72

(1) Penyertaan modal Pemerintah dalam bentuk barang milik daerahdilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan danpeningkatan kinerja badan usaha milik daerah atau badan hukumlainnya yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah atau swasta.

(2) Barang milik daerah yang dijadikan sebagai penyertaan modaldaerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan olehBupati setelah mendapat persetujuan DPRD.

Page 29: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

(3) Penyertaan modal berupa barang milik daerah didasarkan padaperaturan daerah tentang penyertaan modal.

(4) Penyertaan modal Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh pengelolabarang.

BAB XIPENATAUSAHAAN

Bagian KesatuPencatatan

Pasal 73

(1) SKPD wajib menatausahakan persediaan.

(2) SKPD wajib melaporkan persediaan kepada pengelola melaluiBPKAD.

Pasal 74

(1) Pencatatan barang inventaris dilakukan menurut penggolongandan kodefikasi barang.

(2) BPKAD melakukan pencatatan barang inventaris berupa tanahdalam kartu inventaris barang A.

(3) SKPD melakukan pencatatan inventaris berupa :

a. peralatan dan mesin dalam kartu inventaris barang B

b. gedung dan bangunan dalam kartu inventaris C

c. jalan, irigasi dan jaringan dalam kartu inventaris D

d. aset tetap lainnya dalam kartu inventaris E

e. kontruksi dalam pengerjaan dalam kartu inventaris F.

(4) BPKAD melakukan rekapitulasi atas pencatatan inventarissebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dalam daftarBarang Milik Daerah.

Bagian KeduaInventarisasi

Pasal 75

(1) BPKAD dan SKPD melaksanakan sensus barang milik daerahsetiap 5 (lima) tahun menyusun rekapitulasi barang milikPemerintahan Daerah.

(2) BPKAD selaku koordinator pelaksanaan sensus barangbertanggung jawab atas pelaksanaan sensus barang milik daerah.

(3) Pelaksanaan sensus barang milik daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(4) BPKAD menyampaikan hasil sensus kepada pengelola.

(5) Barang milik daerah yang berupa barang pakai habis dikecualikandari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Page 30: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Bagian KetigaPelaporan

Pasal 76

(1) SKPD menyusun laporan barang daerah per semester dan pertahun.

(2) BPKAD menghimpun laporan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) menjadi laporan Barang MIlik Daerah.

(3) Laporan barang daerah digunakan sebagai dasar evaluasi danperencanaan pemeliharaan barang daerah.

(4) Format laporan barang milik daerah sebagaimana dimaksuddalam ayat (5) meliputi:

a. penerimaan dan pengeluaran barang inventaris;

b. penerimaan dan pengeluaran barang pakai habis;

c. daftar perbaikan/ perawatan barang;

d. penerimaan barang dari pihak ketiga;

e. mutasi barang;

f. daftar perhitungan barang stock opname;

g. berita acara pemeriksaan fisik barang;

h. rekap[itulasi daftar mutasi barang;

i. pemanfaatan barang;

j. barang milik daerah yang digunausahakan;

k. daftar pengadaan barang inventaris;

l. daftr pengadaan barang pakai habis;

m. buku inventaris;

n. kartu persediaan barang;

o. rekapitulasi buku inventaris.

(5) Laporan barang daerah sebagaiman dimaksud pada ayat (1)disampaikan kepada Bupati melalui BPKAD dengan dilampirikartu invetaris barang.

(6) Bentuk dan format pencatatan dan pelaporan akan diatur lebihlanjut dengan Peraturan Bupati

Pasal 77

Laporan barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada pasal 76ayat (1) digunakan sebagai bahan untuk menyusun neracaPemerintah Daerah.

Page 31: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

BAB XIIPEMBINAAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAWASAN

Pasal 78

(1) Bupati melakukan pengendalian pengelolaan barang milikdaerah.

(2) Pengguna barang melakukan pemantauan dan penertibanterhadap pemanfaatan, penatausahaan, dan pemgamanan barangdaerah yang berada dibawah penguasaannya.

(3) Pengguna dan kuasa pengguna barang dapat meminta aparatpengawas fungsional untuk melakukan audit tindaklanjut hasilpemantauan dan penertiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Pengguna dan kuasa pengguna barang menindak lanjuti hasilaudit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XIIIPEMBIAYAAN

Pasal 79

(1) Dalam melaksanakan tertib administrasi pengelolaan barang milikdaerah, disediakan anggaran yang dibebankan pada APBD.

(2) Pejabat atau pegawai yang melaksanakan pengelolaan barangmilik daerah yang menghasilkan pendapatan dan penerimaandaerah, dapat diberikan insentif.

(3) Pengurus dan penyimpan barang dalam melaksanakan tugasdiberikan tunjangan khusus yang besarannya disesuaikan dengankemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dengan KeputusanBupati.

BAB XIVTUNTUTAN GANTI RUGI

Pasal 80

(1) Setiap kerugian daerah akibat kelalaian, penyalahgunaan ataupelanggaran hukum atas pengelolaan barang milik daerahdiselesaikan melalui tuntutan ganti rugi sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

(2) Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dikenakan sanksi administratifsesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 32: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

BAB XVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 81

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam LembaranDaerah Kabupaten Boven Digoel.

Ditetapkan di Tanah Merahpada tanggal 11 Maret 2014

Plt. BUPATI BOVEN DIGOEL,

CAP/TTD

YESAYA MERASI

Diundangkan di Tanah Merahpada tanggal 11 Maret 2014

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN BOVEN DIGOEL,

CAP/TTD

EVERT SAFUF

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOELTAHUN 2014 NOMOR 4

Untuk salinan sesuai AslinyaKEPALA BAGIAN HUKUMSEKRETARIAT DAERAH

WAHYUDIANA, SHPEMBINA TK. I

NIP. 19661214 199302 1 001

Page 33: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGPELNOMOR 4 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLA BARANG MILIK DAERAH

I. UMUMDalam rangka menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib

pengelolaan barang milik negara/daerah diperlukan adanya kesamaan persepsidan langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dalampengelolaan barang milik negara/daerah.Pengelolaan barang milik negara/daerah sebagaimana diatur dalam PeraturanPemerintah ini dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagai berikut:a. Asas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-

masalah di bidang pengelolaan barang milik negara/daerah yang dilaksanakanoleh kuasa pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang dangubernur/bupati/walikota sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawabmasing-masing;

b. Asas kepastian hukum, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harusdilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan;

c. Asas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang miliknegara/daerah harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperolehinformasi yang benar.

d. Asas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah diarahkan agarbarang milik negara/daerah digunakan sesuai batasan-batasan standarkebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugaspokok dan fungsi pemerintahan secara optimal;

e. Asas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang miliknegara/daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat;

f. Asas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harusdidukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangkaoptimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik negara/daerahserta penyusunan Neraca Pemerintah.

Pengelolaan barang milik negara/daerah meliputi:a. perencanaan kebutuhan dan penganggaran;b. pengadaan;c. penggunaan;d. pemanfaatan;e. pengamanan dan pemeliharaan;f. penilaian;g. penghapusan;h. pemindahtanganan;i. penatausahaan;j. pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

II. PASAL DEMI PASALPasal 1

Cukup jelas.Pasal 2

Cukup jelas.Pasal 3

Cukup jelas.Pasal 4

Cukup jelas.

Page 34: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal 16Cukup jelas.

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Cukup jelas.

Pasal 20Cukup jelas.

Pasal 21Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Cukup jelas.

Pasal 24Cukup jelas.

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas

Pasal 30Cukup jelas.

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Cukup jelas.

Pasal 34Cukup jelas.

Pasal 35Cukup jelas.

Pasal 36Cukup jelas.

Page 35: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Pasal 37Cukup jelas.

Pasal 38Cukup jelas.

Pasal 39Cukup jelas.

Pasal 40Cukup jelas.

Pasal 41Cukup jelas.

Pasal 42Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

Pasal 44Cukup jelas.

Pasal 45Cukup jelas.

Pasal 46Cukup jelas.

Pasal 47Cukup jelas.

Pasal 48Cukup jelas.

Pasal 49Cukup jelas.

Pasal 50Cukup jelas.

Pasal 51Cukup jelas.

Pasal 52Cukup jelas.

Pasal 53Cukup jelas.

Pasal 54Cukup jelas.

Pasal 55Cukup jelas.

Pasal 56Cukup jelas.

Pasal 57Cukup jelas.

Pasal 58Cukup jelas.

Pasal 59Cukup jelas.

Pasal 60Cukup jelas.

Pasal 61Cukup jelas.

Pasal 62Cukup jelas.

Pasal 63Cukup jelas.

Pasal 64Cukup jelas.

Pasal 65Cukup jelas.

Pasal 66Cukup jelas.

Pasal 67Cukup jelas.

Page 36: BUPAT PRO BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA VEN

Pasal 68Cukup jelas.

Pasal 69Cukup jelas.

Pasal 70Cukup jelas.

Pasal 71Cukup jelas.

Pasal 72Cukup jelas.

Pasal 73Cukup jelas.

Pasal 74Cukup jelas.

Pasal 75Cukup jelas.

Pasal 76Cukup jelas.

Pasal 77Cukup jelas.

Pasal 78Cukup jelas.

Pasal 79Cukup jelas.

Pasal 80Cukup jelas.

Pasal 81Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL TAHUN 2014 NOMOR 2