buletin sekaran unnes edisi 4

4
Saya (Tak) Suka Seragam Profil Sutikno: Podi um 4 Oleh Sucipto Hadi Purnomo DRS Sutikno MSi tergolong baru sebagai Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Keuangan Unnes. Saat rapat koordinasi, lelaki kelahiran Blora, 8 Maret 1963, ini mengajak semua unsur di Unnes untuk membudayakan penyusunan rencana kerja dan penganggaran. Berikut petikan wawancara dengannya ikhwal pemrograman. *sulist Mesti Bermula dari Rencana Apa maksud ajakan Anda membuat perencanaan kegiatan dan penganggaran? Setiap unit kerja di Unnes pada awal tahun harus menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) atau rencana bisnis anggaran untuk tahun mendatang. Selain itu, membuat rencana kegiatan dan penyerapan anggaran atau petunjuk operasional kegiatan (POK) tahun berjalan. Contohnya awal 2010 nanti harus menyusun RKA tahun 2011 dan menyusun POK. Karena itu, saya mengajak semua pihak menyusun RKA dan POK dengan sungguh-sungguh dengan melibatkan semua unsur pada unit kerjanya serta membahas secara detail dan terinci setiap usulan kegiatan. Penilaian Anda terhadap perencanaan penganggaran di Unnes? Sudah cukup baik. Namun saya melihat masih belum optimal dalam melibatkan berbagai pihak, sehingga pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran, sesuai dengan data pada biro kami, belum optimal. Bila perencanaan dan pelaksanaan kegiatan disusun dan dikoordinasikan dengan baik dan operasional, daya serap akan meningkat secara normal setiap bulan. Penyerapan anggaran tidak akan menumpuk pada akhir tahun anggaran. Benarkah hingga November realisasi anggaran belum mencapai 75%? Ya, beberapa kali sudah saya sampaikan, bila perencanaan penganggaran baik, operasional akan mudah dilaksanakan. Karena itu, perlu juga dibangun koordinasi dengan pihak-pihak terkait, siapa melakukan apa, kapan, dan di mana kegiatan dilakukan, serta berapa biaya serta sumbernya. Semestinya keberhasilan daya serap anggaran dapat diukur dari penyerapan setiap triwulan. Saat ini, yang sudah berada pada triwulan IV, bahkan akan tutup tahun anggaran, seharusnya penyerapan anggaran sudah di atas 80%. Ada yang Anda sarankan untuk tahun depan? Untuk tahun anggaran 2010, perencanaan kegiatan dan penganggaran sudah selesai disusun. Insya Allah, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) akan diterima awal Januari 2010, sedangkan perencanaan kegiatan dan penganggaran Unnes tahun 2011 akan disiapkan pada Februari 2010, sehingga semua unit kerja harus mempersiapkan. Karier : Bendahara Rutin 1993-1994, Kasubbag Perlengkapan 1995-2004, Kasubbag Dana Masyarakat 2004-2006, Kabag Keuangan 2006-2007, Kabag TU FBS 2007-2009, Kepala BAPK 2009-sekarang Drs SUTIKNO MSi SUNGGUH, saya lebih suka keberagaman daripada keseragaman. Sungguh, saya lebih enjoy berpakaian bebas ketimbang mengenakan seragam. Tapi itu bukan berarti saya tak mau berseragam. Saya mau, meski kadang merasa terpaksa. Celakanya, kadang saya justru membutuhkan keterpaksaan macam begitu. Lebih-lebih ketika menyadari, koleksi pakaian bebas saya tak seberapa. Guru saya dulu pernah menerangkan kenapa kami, para siswa, perlu berseragam. ”Seragam membuat tak ada pembeda antara yang kaya dan yang miskin. Yang miskin pakai putih-biru, yang kaya juga begitu,” kata beliau. Ada lagi yang beliau tandaskan: seragam menunjukkan kedisiplinan. Mau seragam berarti mau disiplin! Bertahun-tahun lamanya kata-kata itu hinggap di benak saya, nyaris menjelma sebagai sabda kebenaran. Kebenaran yang hampir-hampir tak terbantahkan. Namun keyakinan terhadap sabda itu jadi goyah ketika pada masa tertentu saya berada pada level pendewaan terhadap imajinasi dan kebebasan berekspresi. Saya jadi lebih percaya, dalam balutan ke-seragam-an, kebebasan bakal tertindih. Bakal tak imajinatif lagi. Maka, ketika seorang dosen senior berkata, ”Semestinya ada standardisasi potongan rambut dan pakaian dosen; dosen tak boleh gondrong,” serta merta saya angkat bicara. Saya bilang, ”Silakan jika itu fakultas yang menjinjing nilai-nilai uniformitas dan serbapasti. Tapi buat fakultas yang mengedepankan imajinasi dan kebebasan berekspresi, tidak bisa.” Tak cukup dengan itu, saya pun sedikit membual, ”Kalau yang gondrong tidak boleh, mestinya yang botak dan gundul juga dilarang. Bukankah jika mau disebut sama-sama tak normal, botak dan gondrong itu sepadan.”*

Upload: agus-sp-unnes

Post on 25-Jun-2015

1.399 views

Category:

Education


12 download

DESCRIPTION

Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Sekaran Unnes Edisi 4

Saya (Tak) Suka Seragam

ProfilSutikno:

Podium

4

Oleh Sucipto Hadi Purnomo

DRS Sutikno MSi tergolong baru sebagai Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Keuangan Unnes. Saat rapat koordinasi, lelaki kelahiran Blora, 8 Maret 1963, ini mengajak semua unsur di Unnes untuk membudayakan penyusunan rencana kerja dan penganggaran. Berikut petikan wawancara dengannya ikhwal pemrograman.

*sulist

Mesti Bermula dari Rencana

Apa maksud ajakan Anda membuat perencanaan kegiatan dan penganggaran?

Setiap unit kerja di Unnes pada awal tahun harus menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) atau rencana bisnis anggaran untuk tahun mendatang. Selain itu, membuat rencana kegiatan dan penyerapan anggaran atau petunjuk operasional kegiatan (POK) tahun berjalan. Contohnya awal 2010 nanti harus menyusun RKA tahun 2011 dan menyusun POK. Karena itu, saya mengajak semua pihak menyusun RKA dan POK dengan sungguh-sungguh dengan melibatkan semua unsur pada unit kerjanya serta membahas secara detail dan terinci setiap usulan kegiatan. Penilaian Anda terhadap perencanaan penganggaran di Unnes?

Sudah cukup baik. Namun saya melihat masih belum optimal dalam melibatkan berbagai pihak, sehingga pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran, sesuai dengan data pada biro kami, belum optimal. Bila perencanaan dan pelaksanaan kegiatan disusun dan dikoordinasikan dengan baik dan operasional, daya serap akan meningkat secara normal setiap bulan. Penyerapan anggaran

tidak akan menumpuk pada akhir tahun anggaran. Benarkah hingga November realisasi anggaran belum mencapai 75%?

Ya, beberapa kali sudah saya sampaikan, bila perencanaan penganggaran baik, operasional akan mudah dilaksanakan. Karena itu, perlu juga dibangun koordinasi dengan pihak-pihak terkait, siapa melakukan apa, kapan, dan di mana kegiatan dilakukan, serta berapa biaya serta sumbernya. Semestinya keberhasilan daya serap anggaran dapat diukur dari penyerapan setiap triwulan. Saat ini, yang sudah berada pada triwulan IV, bahkan akan tutup tahun anggaran, seharusnya penyerapan anggaran sudah di atas 80%. Ada yang Anda sarankan untuk tahun depan?

Untuk tahun anggaran 2010,

perencanaan kegiatan dan penganggaran sudah selesai disusun. Insya Allah, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) akan diterima awal Januari 2010, sedangkan perencanaan kegiatan dan penganggaran Unnes tahun 2011 akan disiapkan pada Februari 2010, sehingga semua unit kerja harus mempersiapkan.

Karier : Bendahara Rutin 1993-1994, Kasubbag Perlengkapan 1995-2004, Kasubbag Dana Masyarakat 2004-2006, Kabag Keuangan 2006-2007, Kabag TU FBS 2007-2009,Kepala BAPK 2009-sekarang

Drs SUTIKNO MSi

SUNGGUH, saya lebih suka keberagaman daripada keseragaman. Sungguh, saya lebih enjoy berpakaian bebas

ketimbang mengenakan seragam. Tapi itu bukan berarti saya tak mau berseragam.

Saya mau, meski kadang merasa terpaksa. Celakanya, kadang saya justru membutuhkan keterpaksaan macam begitu. Lebih-lebih ketika menyadari, koleksi pakaian bebas saya tak seberapa.

Guru saya dulu pernah menerangkan kenapa kami, para siswa, perlu berseragam. ”Seragam

membuat tak ada pembeda antara yang kaya dan yang miskin. Yang miskin pakai putih-biru, yang kaya juga begitu,” kata beliau.

Ada lagi yang beliau tandaskan: seragam menunjukkan kedisiplinan. Mau seragam berarti mau disiplin!

Bertahun-tahun lamanya kata-kata itu hinggap di benak saya, nyaris menjelma sebagai sabda kebenaran. Kebenaran yang hampir-hampir tak terbantahkan.

Namun keyakinan terhadap sabda itu jadi goyah ketika pada masa tertentu saya berada pada level pendewaan terhadap imajinasi dan kebebasan berekspresi. Saya jadi lebih percaya, dalam balutan

ke-seragam-an, kebebasan bakal tertindih. Bakal tak imajinatif lagi.

Maka, ketika seorang dosen senior berkata, ”Semestinya ada standardisasi potongan rambut dan pakaian dosen; dosen tak boleh gondrong,” serta merta saya angkat bicara.

Saya bilang, ”Silakan jika itu fakultas yang menjinjing nilai-nilai uniformitas dan serbapasti. Tapi buat fakultas yang mengedepankan imajinasi dan kebebasan berekspresi, tidak bisa.”

Tak cukup dengan itu, saya pun sedikit membual, ”Kalau yang gondrong tidak boleh, mestinya yang botak dan gundul juga dilarang. Bukankah jika mau disebut sama-sama tak normal, botak dan gondrong itu sepadan.”*

Page 2: Buletin Sekaran Unnes Edisi 4

Unnes Tambah .....

Sambungan hlm 1

Salam Redaksi

Di SiniMari Menulis

2 Seputar Kampus

Masih Ada Tempatuntuk Macapat

*shp

*shp

MACAPAT dan geguritan ternyata tetap mendapat tempat di hati anak-anak muda. Buktinya, lomba nembang macapat dan baca geguritan yang digelar di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Minggu 20 Desember 2009, diikuti tak kurang dari 90 siswa.

Lomba macapat diikuti 46 siswa, sedangkan lomba geguritan diikuti 44 anak. “Mereka berasal dari berbagai sekolah menengah pertama (SMP) di Jawa Tengah,” ungkap Elok Wahyuni dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa FBS Unnes, penyelenggara kegiatan.

Menurut Elok, pihaknya setiap tahun menggelar kedua lomba tersebut sebagai salah satu andil untuk memperkukuh Unnes sebagai universitas konservasi, terutama konservasi budaya. “Jumlah peserta selalu pada kisaran angka itu. Padahal, setiap

peserta ditarik biaya pendaftaran,” katanya tanpa menyebutkan jumlah biaya pendaftaran.

Dr Teguh Supriyanto, ketua tim juri macapat mengatakan, antusiasme peserta dan kualitas tampilan peserta menunjukkan bahwa salah satu genre sastra Jawa tradisional itu masih memiliki masa kini. “Bahkan saya optimistis, jika ada pembinaan secara berkelanjutan serta penggarapan lebih intens, kolaborasi macapat dan geguritan akan menjadi formula estetis Jawa yang menantang.” Para Juara

Dalam lomba macapat putra, Agus Arifin dari SMP 1 Kayen Pati keluar sebagai juara I. Dia berhak atas trofi, sertifikat, dan uang Rp750.000. Juara II-III Billy Tulus Septiawan (SMP 1 Batangan Pati) dan Ruruh Jatmiko (SMP 2 Welahan Jepara).

Di bagian putra, Olivia Wardani dari SMP 1 Kayen Pati menjadi juara I. Juara II-III Galuh Puspitasari (SMP 1 Kayen) dan Amelia Purwaningrum (SMP 1 Godong Grobogan).

Pada lomba baca geguritan, juara I-III Citra Arum Purbasari (SMP 2 Semarang), Siti Himatul Aliyah (SMP 1 Weleri Kendal), dan Fifin Desmiyanti (SMP 1 Temanggung). Adapun juara harapan I-III Dewi Nurcahyaningsih (SMP 3 Semarang), Rika Ayu P (SMP 1 Boja Kendal), dan Moh Daniel A (SMP 1 Kayen).

baru yang diterima setiap tahun dan jumlah mahasiswa secara keseluruhan di sini, Unnes mendapat kuota sebanyak itu. Kami juga bertekad menyerap semuanya,” kata Rektor.

Di Unnes, kata Prof Sudijono, yang berminat untuk mendapatkan beasiswa tersebut dapat menempuh seleksi, baik lewat Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Penerimaan Mahasiswa Universitas (SPMU) yang digelar secara mandiri.

Lebih lanjut dijelaskan, setiap penerima beasiswa Bidik Misi akan

memperoleh Rp 5 juta per semester selama empat tahun atau delapan semester. ”Sebagian dari dana itu digunakan untuk uang kuliah, namun per bulan setiap mahasiswa akan mendapatkan tak kurang dari Rp 500 ribu sebagai biaya hidup,” katanya.

Dijelaskan pula, beasiswa tersebut juga merupakan bagian dari program seratus hari Depdiknas yang rampung sebelum waktunya.

Tata CaraDalam situs resmi Direktorat

Kelembagaan Dirjen Dikti Depdiknas, disebutkan tata cara pendaftaran. Antara lain calon mahasiswa memilih program pendidikan pada perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi BHMN terpilih. Mereka dapat memilih

maksimal dua program studi, baik dalam satu perguruan tinggi maupun di dua perguruan tinggi yang berbeda.

Selain itu, kepala sekolah/pimpinan unit dikmas dari siswa yang memenuhi persyaratan melakukan pendaftaran secara kolektif, untuk peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Pendaftaran ditujukan kepada rektor/ketua/direktur perguruan tinggi penyelenggara yang dituju.

”Formulir pendaftaran dapat diunduh di www.dikti.go.id atau www.kelembagaan.dikti.go.id atau difotokopi dari panduan program beasiswa Bidik Misi,” kata Kepala UPT Pusat Humas Unnes, Sucipto Hadi Purnomo.

BULETIN ini diterbitkan dari, oleh, dan untuk “kita”. Sama sekali bukan sebatas kami. Kami hanyalah semacam moderator yang mengelola lalu lintas fakta dan opini.

Ya, kami cuma menggali dan memampangkan. Namun karena kami adalah bagian pula dari kita, kadang-kadang mesti ambil peran, termasuk dalam berwacana.

Itulah kenapa, kami sediakan rubrik ”Podium”. Inilah rubrik tempat kita beropini, mengemukakan gagasan dalam balutan kata-kata yang mudah dicerna namun –sebisa mungkin—enak pula di rasa.

Kalaulah hingga edisi keempat ini selalu salah satu dari kami yang menulisnya, sesungguhnya itu hanya pancingan. Kami tak bermaksud menjadikannya sebagai kolumnis tetap. Sama sekali juga bukan semagai model. Sekadar ancar-ancar, kira-kira sepanjang itulah tulisan yang kami mampu menampungnya.

Maka, mari dalam keterbatasan apa pun kita ciptakan kemerdekaan untuk berwacana. Mari kita curahkan gagasan meski cuma singkat namun semoga yang sedikit ini tetep bermanfaat. Semoga.*

Salah satu peserta lomba macapat di Unnes.dok. panitia

Page 3: Buletin Sekaran Unnes Edisi 4

Penataran Pelatih

Citra Guru Beradadi Publikasi Karya

AgendaAudit

KinerjaAkademik

Seputar Kampus

Pendidikan Multikultural lewat Bahasa

3Seminar Multikultural

*agus

Prof Dr Edi Astini dalam pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi dosen muda.

Fathur Rokhman hon

*shp

*hon

hon

MULAI Senin, 21 Desember, Badan Penjamin Mutu (BPM) Universitas Negeri Semarang mengadakan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI). Kegiatan dilaksanakan serentak di delapan fakultas dan 49 program studi (S1) di universitas ini dan akan berakhir 28 Desember 2009.

Sekretaris BPM Agung Yulianto mengemukakan, dalam kegiatan ini diterjunkan 49 auditor internal.

“Tujuan AMAI kali ini mengukur tingkat capaian sasaran mutu fakultas pada tahun 2009, kinerja program studi, kinerja akademik fakultas, dan mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik Unnes,” katanya dalam siaran pers yang dikirim ke UPT Pusat Hubungan Masyarakat.

LEMBAGA Pemberdaya-an Peningkatan Prestasi Olah-raga Indonesia (LP3ORI) Bekerja sama dengan Asisten Deputi Pengembangan SDM Keolahragaan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI mengadakan penataran pelatih nomor lari sprint. Pelatihan diperuntukkan bagi mantan atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) dan pelatih atletik untuk level III madya. Penataran berlangsung 21 – 26 Desember 2009 di FIK Unnes kampus Sekaran.

PROGRAM Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indone-sia Unnes, Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, dan Inter-na tional Office akan me­nga dakan Seminar Interna-sional “Indonesian Language Development on Context Mul-ti cultural”, Selasa (5/1/2010) di Gedung Bundar Dekanat FBS Unnes. Pembicara Prof Yacinta (Monash University, Australia), Prof Dr I Dewa Putu Wijana SU MA (UGM), Prof Dr Fathur Rokhman MHum (Unnes), Dr Vismaia Damaianti MPd (UPI), dan pemakalah pendamping. Infor masi Badrus 081326181281.

*agus

INDONESIA adalah negara multikultural terbesar di dunia yang potensial memunculkan konflik. Untuk menghindari ancaman itu, pendidikan multikultural perlu digalakkan.

Demikian dikatakan Pembantu Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman MHum dalam Workshop Pendidikan Multikultural, Senin (21/12) di kampus Sekaran. Kegiatan diikuti puluhan guru Sekolah Menengah Pertama di Kota Semarang

”Kekerasan di kalangan pelajar akibat kurangnya kesadaran menghargai keragaman tersebut. Solusinya, pendidikan multikultural

perlu diterapkan di sekolah. Salah satunya melalui pembelajaran bahasa,” kata Prof Fathur.

Dia mengatakan, ada beberapa prinsip pendidikan multikultural. ”Pertama, mengintegrasikan berbagai budaya dan kelompok untuk mengilustrasikan konsep atau teori mendasar, generalisasi, dan teori dalam bahasa Indonesia. Kedua, membawa siswa untuk

memahami implikasi budaya ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Ketiga, menyesuaikan metode pengajaran dengan cara belajar siswa memfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam, baik dari segi ras, budaya maupun sosial. ”

CITRA seorang guru semestinya bukan dilihat dari merek dan jumlah mobilnya, melainkan dari berapakah karya yang dipublikasikan.

Hal itu diungkapkan oleh Prof Dr Edi Astini, Ketua Penyunting Lembaran Ilmu Pendidikan (LIK) Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah, Senin (14/12), di Gedung Perpustakaan kampus Sekaran. Pelatihan diikuti puluhan dosen muda.

Narasumber lainnya Prof Dr Haryono MPsi, Drs Amin Yusuf MSi, dan Dr Subiyantoro MHum.

”Dengan artikelnya sering dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah, buku, atau forum ilmiah, seseorang akan dikenal banyak orang,” kata Prof Astini.

Dia juga mengatakan, supaya artikel lolos untuk diterbitkan, penulis harus mengikuti kaidah dan notasi ilmiah. ”Misalnya judul, nama penulis dan alamat koresponden, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan saran, serta daftar pustaka supaya redaksi mudah mengoreksinya.”

*hon

Page 4: Buletin Sekaran Unnes Edisi 4

Edisi 4 23 Desember 2009 www.unnes.ac.id

Sebanyak 400 mahasiswa baru Unnes 2010 akan mendapatkan beasiswa Bidik Misi. Setiap mahasiswa bakal memperoleh Rp5 juta per semester

selama empat tahun.

Susunan RedaksiPelindung: Rektor Pembina: Pembantu Rektor I, Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor III, Pembantu Rektor IV Pemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo Redaksi: Kartika Fajar Cahyani, Sihono, Dwi Sulistiawan, Ariyani Widyastuti, Agus Setyo Purnomo Administrasi: Hendarni WidowatiAlamat Redaksi: UPT Pusat Humas Unnes Lantai II Gedung H Unnes Kampus Sekaran, Telepon 024-8508093, E-mail: [email protected]

Redaksi menerima kiriman berita dan artikel sesuai dengan rubrikasi Buletin SEKARAN Bersambung hlm 2

Beberapa pengunjung sedang memilih pakaian pada bazar dalam rangka Hari Ibu yang diadakan pusat gender LP2M bekerja sama dengan Dharma Wanita Unnes, Selasa (22/12) di depan gedung perpustakaan Unnes.

BULETIN UNNES

Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang Sehat Unggul Sejahtera

3.894 BeasiswaSepanjang 2009

Rp5 Juta Per Semester

Unnes Tambah 400 Beasiswa

agus

*agus

Sumber: Kemahasiswaan grafis: agus

Indikator

SEPANJANG tahun 2009, Unnes telah menyalurkan beasiswa untuk 3.894 maha-siswa. Beasiswa tersebut berasal dari berbagai instansi. Totalnya Rp 8,3 miliar lebih.

Terbanyak penerima beasiswa BBM, yakni 1.294 untuk BBM lama dan 750 untuk BBM baru. Selanjutnya 800 mahasiswa menerima beasiswa PPA lama dan 750 mahasiswa menerima beasiswa PPA baru. Disusul Beasiswa Supersemar dengan 160 penerima.

Beasiswa BRI diterima 50 mahasiswa, Bank Indonesia (40), BMU-SPMB (19), Beasis-wa Pemkot (15), Beasiswa Pemprov (9), Salim (4), PT Djarum (2), dan beasiswa Orbit satu mahasiswa.

Kuota itu didapat menyusul penandatanganan nota kesepahaman antara Dirjen Dikti dan para pimpinan

perguruan tinggi negeri pelaksana program beasiswa tersebut, Rabu (16/12) di Bandung. Penandatangan disaksikan Mendiknas Prof Dr Ir Moh Nuh DEA.

”Beasiswa tersebut diberikan kepada lulusan SMA/SMK/MA/MAK/Paket C tahun 2010 yang berprestasi atau berkemampuan akademik tinggi

namun berasal dari keluarga tidak mampu,” ungkap Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo Msi yang juga menandatangani nota tersebut.

Menurut Rektor, ada 83 perguruan tinggi negeri (PTN) di bawah naungan Depdiknas dan 22 PTN Departemen Agama yang akan menjadi pelaksana Program Beasiswa Bidik Misi 2010. ”Berdasarkan jumlah mahasiswa