buku pedoman pemandu

Upload: desy-purnamasari

Post on 08-Mar-2016

301 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

buku pedoman

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

I. Urgensi Menuntut Ilmu

II. Ma`Rifatul Qur`An

III. Aqidah

A. Syahadatain (Janji, Ikrar Dan Sumpah Muslim)B. Ma`Ifatul Allah (Izinkan AkuMengenalmu)C. Ma`Rifatur Rasul (Rasulullah: Keajaiban Untuk Semesta Alam)D. Ma`Rifatul Islam

IV. Ibadah (Perjalanan Berjumpa Dengan Allah)V. Akhlak (Pribadiku Nan Mempesona)

VI. Rihlah/riyadoh1. BELAJAR ADALAH KEBUTUHANKU

Kompetensi Dasar :

1. Peserta memahami perhatian Islam terhadap ilmu.

2. Peserta mengetahui aspek-aspek ilmu dalam pandangan Islam.

3. Peserta memahami keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu.

4. Peserta mengetahui pengaruh ilmu terhadap iman dan tingkah laku.

5. Peserta memahami perintah mencari ilmu dalam Islam dan hak-hak ilmu atas pemiliknya.

A. Perhatian Islam Terhadap IlmuManusia tidak akan pernah menemukan agama yang sangat memperhatikan keilmuan dengan sempurna selain Islam. Islam selalu menyeru dan memotivasi penekunan ilmu pengetahuan, mengajak umatnya untuk menuntut, mempelajari, mengamalkan, dan sekaligus mengajarkan ilmu. Islam menjelaskan keutamaan menuntut ilmu dun etikanya serta menegur orang yang tidak memperdulikannya. Islam juga sangat menghormati dan menghargai Ahlul Ilmi dan menganjurkan umatnya untuk dekat dengan mereka.

Dalam kamus yang memuat kosa kata Al-Quran, dinyatakan bahwa kata ilm (ilmu) disebutkan sebanyak 80 kali, dan kata-kata yang terbentuk dari kata-kata tersebut (seperti alamu, yalamuna dst.) disebutkan beratus-ratus kali. Selain itu jika kita teliti buku-buku hadist An-Nabawi akan kita temukan di dalamnya judul-judul dan masalah-masalah tentang ilmu. Ajaran yang menjadikan mereka lebih memahami kebenaran dan kebatilan. Mereka dapat mengetahui hakikat kehidupan yang sebenarnya.

B. Aspek-Aspek Ilmu

Ilmu dalam pandangan Islam mencakup beberapa aspek kehidupan termasuk aspek-aspek ilmu dalam pengertian barat sekarang.

1. Aspek wahyu IlahiIlmu yang datangnya melalui wahyu Allah SWT. Ilmu ini mencakup hakikat alamiah manusia dan menjawab setiap pertanyaan abadi yang tak pernah hilang pada diri manusia, yaitu: dari mana, ke mana dan mengapa? Dengan adanya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut manusia akan mengetahui asalnya, arah perjalanan yang harus ditempuh dan tujuan hidupnya. Ia akan mengetahui dirinya dan Tuhannya serta akan tenang menuju tujuan hidupnya. Aspek inilah yang pertama kali disebut ilmu bahkan disebut ilmu yang paling tinggi oleh Imam Ibnu Abdil Barr.

2. Aspek Humaniora (Manusia) dan kajian-kajian yang berkaitan dengannya

Ilmu yang membahas tentang segi-segi kehidupan manusia yang berhubungan dengan tempat tinggal dan waktu. Ilmu ini mengkaji manusia sebagai individu ataupun anggota masyarakat dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya.

3. Aspek material

Yaitu ilmu-ilmu yang mengkaji berbagai materi yang bertebaran di seluruh jagat raya ini, baik di udara, darat, maupun di dalam bumi seperti fisika, kima, biologi, astronomi, dsb.

Pengertian Islam tentang ilmu tidak terbatas pada aspek terakhir yang menganggap materi sebagai obyek seperti yang dipahami oleh dunia barat pada ummnya sekarang. Selain itu Islam menganggap aspek material akan melahirkan keimanan bagi yang mendalaminya (QS. Ali Imran:190-191)

C. Keutamaan Ilmu dan Orang-orang yang Berilmu Al Quran adalah kitab yang terbesar yang mengangkat derajat ulul 'ilmi dan orang-orang yang berilmu, memuji kedudukan orang-orang yang diberi ilmu. Sebagaimana Allah menjelaskan bahwa Ia menurunkan kitab-Nya dan merinci ayat-ayat-Nya bagi orang-orang yang mengetahui.

Dalam Al Quran surat Ali imran:18 Allah memulai pernyataan dari diri-Nya, memuji para Malaikat-Nya dan orang yang diberi ilmu. Allah meminta kesaksian mereka atas permasalahan kehidupan yang paling besar, yaitu masalah keesaan.

Allah SWT dalam Al-Qur'an menjelaskan tentang keutamaan orang-orang yang berilmu:

1. Peniadaan persamaan antara orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui.(QS. Al Az Zumar:9)

2. Kebodohan sejajar dengan buta, ilmu sejajar dengan melihat, hingga bodoh adalah kematian dan ilmu adalah kahidupan.(QS. Al Fathir: 19-22)

3. Ulama (orang yang mengetahui tentang kebesaran dan kekuasaa Allah) kian berilmu kian takut kepada Allah. (QS. Al Fathir:28)

D. Pengaruh ilmu terhadap Iman dan Tingkah Laku

1. Ilmu memberi petunjuk kepada imanIlmu dan iman berjalan beriringan dalam Islam (QS. Al Mujadilah:11), bahkan Al-quran menyertakan iman kepada ilmu seseorang mengetahui lalu beriman. Dengan kata lain tidak ada iman sebelum ada ilmu (QS. Al Hajj:54; Saba:6)

2. Ilmu adalah penuntun amal

Ilmulah yang menuntun, menunjuki, dan membimbing seseorang kepada amal (QS. Muhammad:19). Ayat ini dimulai ilmu tentang tauhid lalu disusul dengan permohonan ampun yang merupakan amal. Ilmu juga merupakan timbangan/penentu daldam penerimaan atau penolakan amal. Amal yang sesuai dengan ilmu adalah amal yang diterima, sedangkan amal yang bertentangan dengan ilmu adalah amal yang tertolak (QS. An Maidah:27). Maksud ayat ini adalah Allah hanya menerima amal seseorang yang bertakwa kepadaNya. Jadi amal tersebut harus dilakukan karena keridhoanNya dan sesuai dengan perintaNya. Hal ini hanya bisa dicapai dengan ilmu.

Untuk dapat berakhlak baikpun salah satunya harus dicapai dengan ilmu. Imam Ghazali berkata: "Muqadimah agama dan berahlak dengan akhlak para nabi tercapai jika diramu dengan 3 dimensi yang tersusun rapi, yaitu: ilmu, perilaku dan amal" (ilmu mewariskan perilaku, perilaku mendorong amal).

Kelebihan ilmu dari ibadah

Dalam hadits Huzaifah dan Sa'ad, Rosulullah SAW bersabda : kelebihan ilmu lebih kusukai dari pada kelebihan ibadah, dan sebaik-baik agama kalian adalah al-wara. Ilmu dilebihkan atas ibadah sebab manfaat ilmu tidak terbatas pada pemiliknya melainkan juga untuk orang lain. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam al-Miftah menyebutkan diantara Ilmu menunjukkan kepada pemiliknya amal-amal yang utama di sisi Allah

E. Perintah Mencari IlmuAllah menciptakan manusia dalam keadaan vukum duri ilmu. Lalu Ia memberinya perangkat ilmu guna menggali ilmu dan belajar. Banyak hadits-hadits yang menerangkan keutamaan menuntut ilmu:

Siapa yang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga (HR Muslim). Termasuk di dalamnya menghafal, menelaah, mengkaji, berjalan menuju majelis ilmu dan mendatangi ahli ilmu. Dalam hadits lain: Sesungguhnya para malaikat meruhdukkan sayap-sayapnya kepada orang yang mecari ilmu kareana ridha terhadap apa yang diperbuatnya.

Beberapa adab penting dalam mencari ilmu (hikmah kisah nabi Musa as dalam menuntut ilmu kepada Nabi Khidzir dalam surat Al- Kahfi)

1. Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi kesulitan dan tantangan.

2. Bersikap baik terhadapr guru, memuliakan dan menghormatinya (Al Kahfi:66).

3. Sabar terhadap guru (QS. Al Kahfi:67-70).

4. Tidak pernah kenyang mencari ilmu (QS. Thahaa:114).

Diniatkan karena Allah. Artinya harus dianggap sebagai ibadah dan jihad fisabilillah. Janganlah kalian mempelajari ilmu agar kalian bisa saling membanggakan di kalangan orang berilmu sedang kalian tidak memperdulikan orang-orang yang bodoh dan tidak membagus-baguskan majelis ilmu itu. Barang siapa berbuat demikian, maka nerakalah baginya.

Hak-hak ilmu atas Pemiliknya

1. Mengerti dan memahami

2. Beramal berdasarkan ilmu yang dimiliki

3. Mengajarkan ilmu dan menyebarkannya kepada orang lain

4. Wajib menjelaskan dan haram untuk menutup-nutupinya

5. Berhenti sebatas kadar ilmu yang dimilikiREFERENSI

Tanbihul Ghofilin, Abullaits As-SamarqandiPembersih Jiwa, Al-Ghazali

Kepada Murid-muridku, Al-Ghazali

Ta'limul Muta'alim, Syaikh Az-Zarnuzy

Menghidupkan Nuansa Rabbaniah dan Ilmiah, Dr. Yusuf Qardhawi

Rosulullah dan Ilmu Eksperimen, Dr. Yusuf Qardhawi

2. QUR`AN: PETA HIDUPKU

Kompetensi Dasar :

Memahami makna Al Quran beserta adab terhadapnya dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

Katakanlah,'Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain(QS Al-Israa': 88)

Subhanallah, luar biasa apa yang telah disampaikan Allah lewat wahyuNya seperti diatas. Tidak ada satu makhluk yang dapat membuat sesuatu yang serupa dengan Al-Qur'an.

A. Definisi Al Qur'an

Kata Al-Qur'an sebenarnya berasal dari kata qara'a yang berarti bacaan, sedangkan secara istilah adalah kalamullah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir (berangsur-angsur), serta membacanya merupakan suatu ibadah. Al-Qur'an juga merupakan petunjuk hidup bagi umat manusia. Ibarat kita melakukan suatu perjalanan tentunya kita butuh yang namanya peta. Begitu juga dengan orang hidup, maka Al-qur'an adalah pedoman untuk hidup kita.B. Keistimewaan Al-Qur'an

Al Qur'an mempunyai banyak sekali keistimewaan, beberapa keistimewaan dari Al Quran, antara lain:

1. Al-Qur'an merupakan satu-satunya kitab yang terjaga keasliannya sampai akhir zaman.

Sesungguhnya telah kami turunkan Adz Dzikir (Al-Qur'an) dan Kamilah yang menjaganya (QS.Al-Hijr:9) dan (QS.Al An'am: 115)

2. Al-Qur'an bersifat umum dan universal.

Kandungan Al-Qur'an meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat ruhaniyah, fikriyah maupun jasadiyah yang pengaruhnya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dimanapun dan kapanpun. (QS.Al An'am: 38; QS.Al Furqon: 1)

3. Ketinggian bahasa, keindahan sastra dan kerapian susunan ayatnya.

Tidak seorang pun mampu membuat karya yang sedemikian hebatnya. Betapa dahulu para penyair kafir berlomba-lomba untuk membuat tandingannya, namun tidak ada seorangpun yang berhasil menyamainya.

4. Keunggulan Al-Qur'an secara ilmiah.

Al-Qur'an menjabarkan berbagai hal ilmiah dan banyak dibuktikan oleh para ilmuwan sekarang. Mau tahu apa aja? Nih beberapa hal ilmiah yang telah dikandung dalam Al-Qur'an.

a. Allah berfirman:

Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (QS.Al-Hijr:22)

Menurut ilmu pengetahuan modern, ayat ini menerangkan bahwa angin dibutuhkan dalam proses perkawinan pada tumbuh-tumbuhan. Yaitu, setelah nyata bahwa tumbuhan membutuhkan angin sebagai sarana untuk proses penyerbukan. Ilmu pengetahuan modern juga menetapkan bahwa angin menjalankan awan yang akan berakhir pada turunnya hujan dari langit. Anginlah yang mengangkat uap, kemudian membentuk awan. Angin pulalah yang menyebabkan petir kemudian menjadikan awan bertumpuk-tumpuk lalu pada akhirnya turunlah hujan.

b. Allah berfirman:

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia (QS.An-Nahl:69)

Telah banyak penelitian yang mengungkap tentang manfaat madu dalam proses penyembuhan suatu penyakit. Dan didapat hasil bahwa ternyata madu dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit liver, mata, jantung serta penyakit lainnya.

c. Allah berfirman:

Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (QS.Az-Zumar : 6)

Dalam ayat ini terdapat kemukjizatan ilmiah Al-Qur'an. Dalam ayat tersebut telah diberitahukan bahwa janin mempunyai tiga lapisan (membran) yang disebut Al-Qur'an dengan kegelapan. Karena merupakan selaput padat yang tidak dapat ditembus cahaya, air, atau panas. Selaput ini dikenal dengan nama ruang amnion, chorionic membrance, dan yolk sac. Selaput ini tidak dapat dilihat kecuali dengan melakukan pengirisan secara detail.

d. Allah berfirman :

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (QS.Ar-Ra'du : 28)

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di sampaing keimanan mereka (yang telah ada) (QS.Al-Fath : 4)

Dr Karl Young, seorang dokter ternama bidang kejiwaan, berkata,Sesungguhnya setiap orang sakit yang meminta saran kepadaku sejak 30 tahun yang berasal dari pelosok dunia, rata-rata penyebab sakit mereka adalah karena minimnya keimanan dan goyahnya akidah. Mereka tidak akan pernah sembuh kecuali setelah berusaha mengoptimalkan kembali keimanan mereka yang telah hilang tersebut

Dan ternyata para dokter telah sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada obat bagi penyakit gelisah selain keimanan. William James seorang professor dari Universitas Harvard mengatakan bahwa obat yang paling mujarab terhadap penyakit kejiwaan adalah keimanan. Ini semua atas kuasa Allah SWT. Wahbenar apa yang telah Allah firmankan, ternyata berdasarkan penelitian dengan mengingat Allah hati akan jadi tenang.

e. Dalam ilmu fisika

Contohnya tentang garis edar. Demi langit yang mempunyai jalan-jalan (QS. Adz Dzariat: 7) dan Allah juga berfirman: Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan asing-masing darti keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS. Al Anbiyaa: 33)

f. Jumlah kata istimewa.

Kata yawm dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali. Sedangkan kata hari yang menunjukkan bentuk plural ayyam atau dua hari yawmayni jumlah keseluruhannya 30 kali, sama jumlah hari dalam setiap bulannya. Sedangkan kata syahr yang berarti bulan terdapat 12 kali muncul, sama dengan jumlah bulan dalam setahun. Selain ini masih banyak keistimewaan Al Quran.

C. Fungsi Al-Qur'an

1. Sebagai pedoman hidup (minhajul hayah) bagi seluruh manusia.

Bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu (QS.Al-Baqarah : 185)

2. Sebagai cahaya (An nur)

Al-Qur'an adalah cahaya yang menerangi hati orang yang membacanya sehingga manusia akan terbimbing untuk mengikuti jalan yang lurus. (QS.Al-Maidah:15-16 dan An-Nisa:174)

3. Sebagai obat (Asy Syifa)

Dalam tafsir ibnu katsir dinyatakan bahwa Al-Qur'an adalah penyembuh dari penyakit yang ada dalam hati manusia seperti syirik, sombong, congkak, ragu dsb (QS.Yunus : 57)

D. Al Quran Sebagai BacaanMembaca Al Qur'an itu kita butuh mempelajari ilmu-ilmu bagaimana membaca Al Qur'an dengan baik dan benar yang biasa disebut sebagai ilmu tajwid dan mempelajari ilmunya hukumnya wajib kifayah. Akan tetapi, untuk membaca Al Qur'an dengan baik dan benar itu hukumnya wajib 'ain.

Di antara keistimewaan Ilmu Al Quran adalah :

1. Mempelajari dan mengajarkan Al Qur'an merupakan tolok ukur kualitas seorang muslim. Hadits riwayat Bukhori Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya.

2. Mempelajari Al Qur'an adalah sebaik-baik kesibukan.

3. Dengan mempelajari Al Qur'an maka akan turun sakinah (ketentraman), rahmat, malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut orang yang mempelajari kepada makhluk yang ada di sisiNya.

Referensi :

Buku Panduan Tutorial PAI UNY.

Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur'an, M.Kamil Abdushshamad.

Nutrisi Jiwa, Tim AAI FKDF Unpad3. JANJI, IKRAR DAN SUMPAH MUSLIM

Kompetensi Dasar :

1. Memahami pentingnya Syahadatain dalam kehidupan muslim

2. Memahami kandungan makna dari Syahadatain berikut konsekuensinya

3. Memahami syarat Syahadatain dan hal yang membatalkan Syahadatain

Bilal bin Rabbah seorang budak dari golongan kulit hitam. Sebelum Islam bilal tak lebih dari budak belian biasa yang hanya menggembalakan unta tuannya dengan imbalan dua genggam kurma. Kehidupannya berlalu seperti biasa, rutin tapi gersang, tidak memiliki sesuatu pada hari itu, tidak pula memiliki harapan akan hari esok. Berita mengenai Muhammad sampai pada telingnya, baik di Mekah maupun pembicaraan tuannya dengan tamunya yang selalu mengeluarkan kata-kata hinaan penuh amarah, tuduhan dan kebencian pada agama baru yang dibawa Muhammad. Namun ada pula yang ditangkapnya selain hinaan juga pengakuan mereka atas kemuliaan Muhammad, kejujuran dan kepercayaanya. Mereka mempercakapkan kesetiaan Muhammad menjaga amanah, kejujuran dan ketulusannya, tentang akhlak dan kepribadiannya. Sebab yang mendorong mereka memusuhi Muhammad, yaitu: kesetiaan mereka pada agama nenek moyangnya, kekhawatiran merosotnya kemuliaan kaum Quraisy, kemuliaan tanah mereka sebagai tanah suci ibadah, sebagai pusat ibadah dan upacara jazirah arab, dan kedengkian mereka atas munculnya Rasul dari golongan Bani Hasyim dan bukan dari golongan mereka.

Suara hati murni Bilal akhirnya mendorongnya untuk menemui Rasulullah dan menyatakan keimanan dan keIslam annya. Tiada lama, akhirnya berita tentang keIslaman Bilal terungkaplah juga sampai pada telinga tuannya, maka tamparan pahit ini menjadi kedengkian dan amarah yang menjatuhkan kehormatannya.

Apa..? budak ini masuk Islam dan menjadi pengikut Muhammad!, Walau demikian tidak apa! Matahari yang terbit hari ini tidak akan tenggelam dengan Islam nya budak durhaka itu! kata tuannya Umayah dalam hatinya.

Pada suatu ketika di siang hari yang terik panasnya, ketika padang pasir menjadi neraka karena panasnya, mereka membawa Bilal bin Rabbah keluar lalu melemparkannya ke tengah padang dalam keadaan telanjang. Siksaan, cambukan dan bahkan batu besar dijatuhkan diatas tubuhnya yang lemah karena dikurung berhari-hari tanpa diberi makan tidak membuat Bilal melepaskan keyakinan yang telah dipegangnya dengan teguh.

Ahad..ahad..ahad..Allah yang Maha Esa.. Allah yang Maha Tunggal.. kata-kata yang selalu diucapkan oleh bibir Bilal. Derasnya siksaan yang didapatkan Bilal hingga suatu saat datanglah Abu bakar Ash Shidiq, serunya: Apakah kalian akan membunuh seorang laki-laki yang mengatakan bahwa Rabbku adalah Allah?

Kemudian katanya kepada Umayah bin Khalaf, Terimalah ini untuk tebusannya, lebih tinggi dari harganya dan bebaskanlah ia! maka dijuallah Bilal. Bilal akhirnya menjadi orang yang merdeka dan dibawalah Bilal kepada Rasulullah dan menyampaikan berita gembira tentang kebebasannya. Maka hari itu tak ubah bagai hari raya besar.

Allah seakan memberikan perbandingan bagi manusia, bahwa bukan warna kulit dan perbudakan yang menjdai penghalang untuk mencapai kebesaran jiwa untuk taat dan beriman kepada Rabbnya serta memegang teguh hak-hak Allah. Bilal telah membaerikan pelajaran berharga kepaDa orang yang semasa dengannya dan juga bagi orang sepanjang masa, bagi orang yang seagama maupun bagi pengikut agama lain. Suatu pelajaran yang menjelasakan bahwa kemerdekaan jiwa dan kebesaran nurani tak dapat dibeli dengan emas separuh bumi.

Dalam keadaan telanjang ia dibaringkan diatas bara padang yang panas dan ditindihkan batu besar tidak membuat Bilal meninggalkan keyakinannya ataupun mencabut pengakuannya atas keesaan Rabbnya. Maka Bilal bin Rabbah telah dijadikan guru bagi seluruh manusia dalam perkara menghormati hati nurani dan mempertahankan kebebasan dan kemerdekaanya.

A. Syahadatain: Dasar Kehidupan

Dan mereka berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami mentaati (keduanya)."Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.(An Nuur:47)

Syahadatain adalah dasar yang menentukan keIslaman seseorang. Pemahaman akan makna syahadat ini tidak semudah pengucapannya. Syahadatain melambangkan jiwa totalitas Islam , laksana nyawa dalam tubuh manusia. Seluruh tubuh tidak akan berfungsi manakala nyawanya tida ada. Bukan Islam jika tanpa syahadatain.

Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa Islam ditegakkan atas lima dasar; Syahdat, Shalat, shaum (puasa), zakat dan haji ke Baitullah. Selain itu, kita banyak mengetahui dalam sejarah, kekuatan syahadat sebagai dasar Islam mengalahkan musuh-musuhnya.

B. Pentingnya Syahadatain

Syahadat berasal dari kata syahida, yang berarti mengakui apa yang diketahui. Oleh karena itu, syahadat penting untuk kita pelajari, karena syahadat merupakan hal-hal berikut:

1. Pintu gerbang masuk ke dalam Islam Islam ibarat rumah atau bangunan atau system hidup yang menyeluruh dan Allah memerintahkan setiap muslim untuk memasukinya secara kaffah (menyeluruh). Untuk memasukinya maka harus melalui pintu rumah, yakni Syahadat. Segala amalan tanpa kalimat ini bagai debu yang berterbangan. (Q.S. al Furqaan: 23)2. Intisari ajaran Islam

Mengapa? Pertama, syahadat merupakan pernyataan/ kalimat yang menjadi pembebas manusia dari penyembahan kepada makhluk kepada penyembahan kepada Allah saja, membebaskan diri dari kemusyrikan dan kekafiran. (Q.S.Al Anbiyaa`: 25). Rasulullah bersabda Sebaik-baik perkataan, aku dan nabi-nabi sebelumku adalah Laa ilaaha illallah. Al hadist.

Kedua, kesaksian kita bahwa Muhammad adalah utusan Allah, berarti kita harus meneladani Rasul dalam beribadah kepada Allah, karena beliaulah yang mengetahui kaifiyat (tata cara) beribadah kepada Allah. Sebagaiman sabda Rasulullah Shalatlah kalian sebagaimana kamu melihat aku Shalat Selanjutnya hal ini juga berlaku bagi semua aspek ibadah dalam Islam.

3. Dasar perubahan total

Perubahan ini adalah perubahan pokok bagi kehidupan manusia, yaitu perubahan yang mencakup aspek keyakinan pemikiran dan hidupnya secara keseluruhan baik individu maupun masyarakat. Sebagaiman syahadat ini telah merubah masyarakat pada masa rasulullah dan sahabat terdahulu.

4. Hakikat dakwah para Rasul

Para nabi terdahulu dari Asam AS hingga Muhammad SAW, berdakwah dengan misi yang sama, yaitu mengajak manusia pada ajaran untuk beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan sesembahan yang lain (Thogut). (Q.S. An Nahl:36).

5. Keutamaan yang besar

Aplikasi kalimat syahadat dalam kehidupan sehari-hari menjanjukan keutamaan yang besar. Keutmaan tersebut dapat berupa keutamaan moral maupun materiil, kebahagiaan dunia dan akhirat, mendapatkan jaminan surga serta terhindar dari panasnya api neraka.

C. Makna Syahadatain

Syahadatain terdiri atas Syahadat tauhid Laa ilaha illa Allah dan syahadat Rasul Muhammad Rasulullah. Syahadat tauhid merupakan sebuah kalimat yan mengandung konsekuensi amal yang harus kita lakukan. Kita tidak akan mengetahui apa yang akan kita lakukan untuk mengabdi kepada Allah tanpa tuntunan dan contoh (risalah) dari Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya. Sedangkan syahadat Rasul berarti kita meyakini bahwa Muhammad pembawa risalah dari Allah yang harus kita patuhi, sehingga ada konsekuensi yang harus kita lakukan terhadap Rasulullah. Dengan demikian, kedua kalimat tersebut tidak dapat dipisahkan.

Ada beberapa kata semakna yang diisyaratkan dalam Al Qur`an tentang syahida, yaitu Al Iqrar, Al Qosam dan Al Mitsaq.1. Al Iqrar (Pernyataan)Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Ali Imran:18)

Seseorang yang bersyahadat berarti ia berikrar atau menyatakan hanya mengucapkan kesaksian yang tumbuh dari dalam hati bahwa tiada ilaah selain Allah dan Muhammad utusan Allah.

2. Al Qosam (Sumpah)Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar. Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.. (Q.S. Al Waqiah:74-76)

Seseorang yang bersyahadat berarti juga bersumpah suatu kesediaan yang siap menerima akibat dan resiko apapun bahwa tiada ilaah selain Allah dan Muhammad utusan Allah.3. Al Mitsaq (Janji)Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati". Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu). (Q.S Al Maidah:7)

Janji setia akan keesaan Allah sebagai zat yang dipertuhan dan Muhammad utusan-Nya.

D. Syarat-Syarat Syahadatain

Dalam mengucapkan syahadat, harus memeuhi beberapa syaratnya, agar syahadat yang kita ucapkan syah. Syarat-syarat tersebut yaitu:

1. Pengetahuan (pemahaman) yang dapat menghilangkan kebodohan.

Allah meletakkan pengetahuan mendahului amal perbuatan, hal ini menunjukkan pentingya nilai ilmu bagi landasan segala sesuatu.

Maka ketahuilah bahwa tiada Tuha selain Allah. (Q,S Muhammad:15)

2. Keyakinan yang dapat menghilangkan keraguan.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S. Al Hujurat:15)

Imam Al Qurtubhi dalam kitab Al Mufhim ala Shahih Muslim menjelaskan, Tidak cukup dengan melafalkan, akan tetapi harus dengan keyakinan hati. 3. Penerimaan yang dapat menghilangkan penolakan. Penerimaan yang total atas konsekuensi yang menyertainya.

Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri, Dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?"(Q.S. Ash Shaaffaat:35-36)4. Kejujuran, yang dapat menghilangkan kedustaan

Yaitu, kesesuaian antara ilmu dan amalnya, antara ucapan lisan sejalan dengan pikiran dan hatinya.

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian" pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (Q.S. Al Baqarah:8-10)5. Ketundukan yang dapat menghilangkan pembangkangan

Tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dengan mengamalkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan menaati perintah Rasul-nya.

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Q.S. Fushilat:30)6. Keikhlasan yang dapat menghilangkan kemusyrikan

Yaitu memurnikan/ membersihkan hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadatain.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Q.S. Al Bayyinah:5)7. Kecintaan yang dapat menghilangkan kemarahan dan kebencian

Setiap orang yang bersyahadat harus menyintai kalimatini, mencintai konsekuensinya, mencintai orang-orang yang konsekuen dengan kalimat ini.

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S.Ali Imran:31)E. Yang Membatalkan Syahadatain

Iman sebagaimana kita ketahui tidaklah konstan (kadang naik dan kadang turun). Ada beberapa hal yang dapat merusak ataupun bahkan membatalkan syahadat:

1. KufurYaitu perbuatan mengingkari/ menolak kebenaran.

a. Kufur takdzib, yaitu keyakinan hati yang menolak Rasul berikut ajaran yang dibawanya. (Q.S.A; Fathir:25)

b. Kufur Iba` wa Istikbar, yaitu menerima Islam sebagai agama benar, tetapi enggan melaksanakan ajarannya karena takabur dan mencari ideologi lain.(Q.S.Al Baqarah:34)

c. Kufur I`radh, yaitu sikap berpaling dari ajaran yang dibawa Rasul (tanpa penerimaan dan penolakan yang tegas). (Q.S.As Sajdah:22)

d. Kufur Syak, yaitu tidak bersegera menyambut kebenaran, bimbang antara penerimaan dan penolakan,antara meyakini dan menjauhi. (Q.S.Ibrahim:9)

e. Kufur Juhud, yaitu sikap mengingkari wahyu Allah, atau mengingkari suatu ajaran pokok agama Islam . (Q.S.An Nam;:14)2. Syirik

Yaitu mempersekutukan Allah. Kebaikan amal tidak berarti bagi Allah apabila disertai syirik. Pelakunya disebut musyrik. Sebagaimana firman-Nya.

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.(Q.S.Az Zumar:65)

Bahkan dosa syirik digolongkan dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(Q.S.An Nisa:48)

a. Syirik Akbar (besar)

Yang termasuk syirik besar:

melakukan ritual peribadahan untuk selain Allah

berdoa dan memohon perlindungan kepada orang mati, baik kepada orang awam. Wali, orang shalih ataupun para nabi

menjadikan selain Allah sebagai pemilik hak Pembuat Hukum

Ahlul kitab disebut sebagai musyrik karena mereka memberikan hak kepada para rahib/ pendeta untuk membuat hukum.

b. Syirik Asghar (kecil)

Di antara bentuk syirik asghar antara lain:

bersumpah klepada selain Allah

Tamimah (jimat), Tiwalah (pelet), Ruqyah (mantera atau jampi)

Sesungguhnya ruqyah, tamimah dan tiwalah adalah syirik. (HR Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)

Kahanah (dukun) dan Arrafah (ramalan)

Thiyarah, yaitu perasaan serasa sial atau tidak beruntung yang disebabkan oleh sesuatu yang didengar atau dilihatnya.

3. Nifaq Yaitu, kondisi yang berbeda antara yang diyakini dengan yang ditampakkan dalam perbuatan. Pelakunya disebut munafiq. Cirri-cirinya:

a. jika berbicara, mereka berdusta

b. jika berjanji, mereka ingkar

c. jika dipercaya, mereka khianat

4. Riddah Yaitu, meninggalkan agama Islam , sedangkan dia itu berakal, merdeka dan dalam keadaan tidak dipaksa. Pelakunya disebut murtad.

a. Riddah Itiqad, yaitu murtad karena keyakinan atau aqidahnya

b. Riddah Aqwal, yaitu murtad karena ucapannya

c. Riddah Afal, yaitu murtad karena perbuatannya

Referensi:

Hadist Riyadhus Sholihin, Imam Nawawi

Ensiklopedi Islam , Abu Bakar Jabir Al Jazairi

Kuliah Aqidah, Yunahar Ilyas

4. IZINKAN AKUMENGENALMU

Kompetensi Dasar :

1. Memahami pentingnya mengenal Allah dalam kehidupan muslim

2. Memahami cara mengenal Allah melalui bukti-bukti keberadaan Allah

3. Mengerti sifat-sifat pribadi manusia yang menjadi penghambat dari mengenal Allah

A. Allah Tuhan KitaJika dimunculkan sebuah pertanyaan dasar kepada kita, Siapakah Robbmu? Maka kita akan bertanya pada diri kita, Sudahkah saya tahu siapa Tuhanku?.

Dari pertanyaan di atas, cukuplah bagi kita mengetahui arti penting mengenal Allah, karena beberapa hal sebagai berikut:

1. Allah adalah Tuhan alam semesta

(Q.S. Ar Ra`d:16, An Nahl:19, An Naml:59, Al Baqarah:255)

Umat Islam tentunya sudah mengetahui dan wajib mempercayai sepenuhnya bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dan penguasa tunggal alam raya ini, pemilik segala keagungan dan kesempurnaan. Allah adalah Dzat Yang Menciptakan dan Memelihara manusia (rabbun naas), Penguasa manusia (malikun naas), sesembahan manusia (ilahun naas). Dialah yang menjadi sumber dari segala yang maujud di ala mini, baik yang ghaib maupun yang nyata. Dialah yang menciptakan, menumbuhkan, menyempurnakan bahkan Dia pula yang mematikan dan menghancurkan.

2. Wujud (eksistensi) Allah didukung oleh dalil yang kuat

Apakah buktinya jika Allah itu Esa? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat digunakan beberapa dalil untuk membuktikan wujud (ada) Allah, antara lain:a. Dalil Fitrah

Allah menciptakan manusia dengan fitrah bertuhan. Atau dengan kata lain setiap manusia dilahirkan dalam keadaan muslim.

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah (yang akan berperan) mengubah anak itu menjadi seorang Yahudi adau Nasrani atau Majusi(HR Bukhari)

Fitrah dalam hadits di atas bisa kita pahami sebagai Islam . Namun demikian fitrah manusia barulah merupakan potensi dasar yang harus dipelihara dan dikembangkan. Siapapun secara fitrah, baik yang percaya kepada Tuhan maupun tidak, jika menghadapi musibah yang demikian berat hingga ia sendiri tidak mampu menghadapinya, maka secara refleks ia akan meminta perlindungan kepada kekuatan gaib di alam ini. Inilah fitrah imaniah (karakter dasar keimanan) yang pasti muncul pada saat-saat seseorang tidak sanggup menghadapi ujian duniawi.

Kini tanyakan kepada hati nurani Anda, mampukah Anda mengingkari wujud Dzat Tuhan?.

b. Dalil Akal (Aqli)

Dengan menggunakan akal pikiran untuk merenungkan dirinya sendiri, alam semesta dan lain-lainnya maka seorang manusia bisa membuktikan adanya Allah. (Q.S. Al Mumin:40-67). Akan tetapi, perlu menjadi catatan bahwa akal dan indera manusia terbatas. Sebagai contoh, apa yang ada di dunia ini seperti angin, listrik dan aroma tidak dapat dilihat oleh mata.

c. Dalil Naqli

Sekalipun secara fitrah manusia bisa mengakui adanya Tuhan dan secara akal pikiran dapat membuktikannya, namun manusia tetap memerlukan dalil naqli (Al Qur`an dan As Sunnah) untuk membimbing manusia mengenal Tuhan yang sebenarnya (Allah) dengan segala Asma dan sifat-Nya.

B. Penghambat dari Mengenal Allah

Beberapa sifat yang menghalangi mengenal Allah adalah:

1. Sifat yang berasal dari penyakit syahwat

a. Fasiq (Q.S. Al Baqarah:26-27, Al Hasyr:19)

b. Sombong (Q.S. Al A`raf:146, Al Furqan:21)

c. Dzalim (Q.S. An Nisa`:153)

d. Dusta (Q.S. Al A`raf;176)

e. Banyak dosa (Q.S. Al Muthaffifiin:14)

Akibatnya dari sifat ini akan dimurkai Allah dan dapat diobati dengan mujahadah.

2. Sifat yang berasal dari penyakit syubhat

a. Jahil (Q.S. Az Zumar:65)

b. Ragu-ragu (Q.S. Al Hajj:55)

c. Menyimpang (Q.S. Al An`am:13)

d. Lalai (Q.S. Aaf:179)

Akan berakibat sesat, maka diobati dengan ilmu.

Referensi :

Buku Panduan Tutorial UNY, Tutorial PAI UNY

Ensiklopedi Islam , Abu Bakar Jabir Al Jazairi

Buku Pintar Agama Islam, Syamsul Rijal Hamid

5. RASULULLAH: Keajaiban Untuk Semesta Alam

Tujuan Materi :

1. Peserta mampu menjelaskan pengertian Nabi dan Rasul

2. Peserta mengetahui kepribadian Rasul sehingga memiliki rasa cinta dan ingin meniru kepribadiannya

Rasuulullaah..kami umatmu

Walau tak pernah melihat wajahmu

Pahit getir perjuanganmu

Membawa cahaya kebenaran

Tak terjangkau tinggi pekertimu

Tidak tergambar indahnya akhlakmu

Tidak terbalas segala jasamu

Sesungguhnya engkau Rasul mulia

(Hijaz: Rasuulullaah)

A. Pengertian Petikan syair nasyid di atas tentunya sudah tak asing lagi bagi orang-orang yang sangat mengidolakan Rasuulullaah SAW, Nabi yang ummi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib Al Hasyimi Al-Qurasyi Al Arabi. Beliau adalah hamba Allah SWT yang diutus kepada seluruh umat manusia, risalahnya menutup semua risalah, tidak ada Nabi dan Rasul sesudah beliau.

Secara etimologis, rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus. Setelah dibentuk menjadi rasul berarti yang diutus. Sedangkan para ulama mendefinisikan Rasul sebagai seorang lelaki yang dipilih untuk diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah) kepada seluruh umat manusia.

Firman Allah SWT :

Muhammad adalah utusan Allah. (Al-Fath: 29)

Muhammad sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Ahzab: 40)

Kepada semesta beliau membawa Risalah Al-Quran, Kalam Allah SWT yang menjadi pedoman hidup manusia. Islam -risalah yang beliau bawa telah mengejutkan umat dunia. Beliau telah mengajari bangsa yang penuh kedekilan menjadi bangsa yang bersih, suci, cerdas. Islam hadir memberikan kemuliaan pada jiwa, akal, ruh, darah dan jasad manusia.

B. Kepribadian Rasulullah SAW sangat mengagumkan.

1. Pada usia dua belas tahun menjadi manajer unit usaha internasional Abu Thalib. Usia dua puluhan, beliau menjadi pengelola utama bisnis besar yang diinvestasikan Khadijah. Beliau, entrepreneur dengan sifat nabawi: jujur, amanah, smart dan informative (tabligh).2. Beliau seorang panglima, administrator militer yang tak ada bandingannya dalam sejarah. Sepuluh tahun di Madinah, 30-an ghazwah beliau pimpin sendiri di samping 300-an sariyah yang beliau bentuk dan berangkatkan. Dari segi jumlah ini saja, Napoleon Bonaparte, George Washington atau Simon Bolivar-nya Amerika Latin tak ada seujung kukunya.

3. Beliau seorang orator yang memiliki daya tahan sekaligus daya mempertahankan massa yang luar biasa.

4. Beliau adalah pemimpin Negara, yang saat mengimami shalat atau memimpin perjalanan jauh sempat bertanya, Di mana si Fulan? Mengapa ia tak tampak?.

5. Bentuk keagungannya berbeda dengan Kisra Persia dan Qaishar Romawi. Umar pernah menangis menyaksikan beliau tidur beralas tikar kulit kasar yang dijalin rerumputan, alas yang membuat punggung beliau bebekas bilur.

6. Beliau adalah suami yang sempat mengajak istri balap lari atau meredakan kecemburuan istri dengan memencet hidungnya. Di sela masa sibuk memimpin kaum muslimin, beliau sempat menambal baju, membersihkan terompah bahkan menggiling gandum dan memerah susu untuk santapannya.

7. Beliau adalah teman duduk yang mengasyikkan, candanya tak pernah berbumbu dusta. Penampilan beliau begitu sederhana, tetapi tetap saja rapi, wangi dan selalu menyejukkan pandangan. Beliau paling awal menjenguk orang sakit, duduk bersama kaum miskin dan memenuhi undangan budak sahaya.

8. Pemimpin besar ini amat besar rasa malunya melebihi gadis dalam pingitan. Beliau adalah orang yang paling tenang dan menenangkan di saat paling genting ketika Madinah terjepit menunggu sapuan pasukan sekutu Ahzab.

Sungguh telah datang kepadamu, seorang Rasul dari kalanganmu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (At-Taubah: 128)

Subhanallah, beliaulah Keajaiban untuk Alam Semesta, beliaulah tokoh idola yang menjadi panutan kita dalam segala segi kehidupan kita.

Referensi :

Visualisasi Kepribadian Muhammad, Aidh bin Abdullah Al Qarni

Memantik Cahaya Terang, AAI UGM

Insan Kamil: Sosok Keteladanan Muhammad SAW, Alwy Al Maliky

6. MENGENAL AL ISLAM

Kompetensi Dasar :

1. Memahami dasar yang membentuk istilah Islam

2. Memahami gambaran ruang lingkup Islam sebagai asas (pokok), bina (bangunan) maupun muayyidat (penyangga) dengan hubingan-hubungannya

3. Menyadari bahwa Islam merupakan system yang lengkap dan sempurna sehingga memotivasi untuk memasukinya secara keseluruhan.

Sebuah cerita dalam forum pendampingan ketika sang MP berkata Alhamdulillah, syukur kepada Allah. Kenapa? Apa karena kejatuhan durian atau karena apa..? Tanya seorang peserta. Kata sang MP, Alhamdulillah banyak penduduk Indonesia yang beragama Islam , walau hanya sekedar Islam KTP. Tiba-tiba secara spontan forum menjadi riuh karena tawa.

Sepenggal kisah fiksi di atas menjadi sebuah renungan mendasar tentang kenyataan kondisi Negara kita. Walaupun banyak penganut Islam , tetapi mengapa masjid-masjid masih banyak yang kosong, tempat maksiat bertebaran dimana-mana dan perilaku menyimpang menjadi budaya. Hal ini menjadi catatan penting buat kita neeh, apakah mereka (penduduk Indonesia-red) sudah memahami Islam secara kaafah dan telah mengamalkan Islam sebagai system yang paling lengkap.

A. Makna IslamMakna Islam secara etomologis adalah :

1. Ketundukan dan penyerahan diri

Islam berarti tunduk dan menyerahkan diri karena setiap Muslim wajib tunduk dan patuh menyerahkan diri kepada ketentuan Allah SWT . ( QS: An-Nisa':65, Ali imran:83)

2. Keselamatan

3. Kedamaian

Serta berarti keselamatan dan damai. Sebab, orang yang telah memeluk Islam dan rnengerjakan tuntutannya akan selamat di dunia dan akhirat serta akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian sejati. (QS. Al-Anfal:61, Albaqorah:208 )

4. Kesejahteraan (QS. Yunus: 9-10)Dari beberapa makna di atas maka makna Islam adalah mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang terdapat dalam wahyu yang disampaikan melalui Rasul.

B. Ruang Lingkup Agama Islam

Secora global kandungan Islam dapat kita bagi kepada tiga bagian:

1. Pokok dan Fondasi (asas) yang terdiri atas:

Aqidah yang mencakup : Dua kalimat Syahadat dan Rukun Iman yang enam (QS: Albaqarah:177)

Ibadah, yaitu: shalat, zakat, puasa dan haji.

2. Bangunan(bina'), Hal itu terlihat pada sistem hidup, sepertil;

a. Sistem politik, seperti: Musyawarah (QS. Ali Imram:159), Perdamaian (QS. Al Baqarah:208, 8:61), Hukum ((6:57/12:40)

b. Sistem Perekonomian, seperti: Utang piutang(QS. 2:282), Pegadaian (QS. 2:283), Pengharaman riba dan penghalalan jual beli (QS. 2:275)

c. Sistem Keprajuritan, seperti: Mempersiapkan tentara (QS. 8:60)

d. Sistem Akhlak sepertl: Berbuat kebaikan (QS. 2:44), Berkata benar (QS. 2:177), Memaafkan(QS. 2:237)

e. Sistem sosial kemasyarakatan, seperti: Zakat (QS. 2:43), Adil dalam menegakan hukum (QS. 4:58), Persaudaraan (QS. 49:10)(QS. 49:13)

f. Sistem Pengajaran, seperti: Mengajar dengan lemah lembut (QS. 3:159), Memberi nasihat (31:12-19),

3. Pendukung dan penopang (muayyidat), yaitu;

a. Jihad (22:39,40)

b. Amar ma'ruf dan nahi munkar; (QS. 3:104)

Islam tidak bisa berdiri kecuali bila terdapat fondasi. Dan Islam belum berdiri sempurna bila bangunannya belum berdiri. Dan bangunan tidak akan berdiri tegak bila tidak ada penopangnya.

C. Beberapa Aspek Keyakinan Seseorang Muslim Terhadap Islam

1. Islam adalah wahyu Allah (42:3)

2. Islam adalah agama haq (61:9)

3. Islam adalah agama yang lurus (12:40/30:30)

4. Islam adalah agama yang bersih (39:3). Bersih dari syirik (13:36). Bersih dari kesalahan dan kekurangan (4:82). Bersih dan campur tangan manusia dan hawa nafsu dan

5. Islam adalah satu-satunya agama Allah (3:19) dan Allah tidak akan menerima agama selain Islam (3:85)Referensi :

Al Islam, Said Hawwa

Menjadi Muslim Kaafah, Akhmad Umar Hasyim

7. PERJALANAN BERJUMPA DENGAN ALLAH

A. Urgensi IbadahBeribadah kepada Allah SWT merupakan kunci kemuliaan manusia. Ibadah dilakukan dengan niat yang ikhlas, cara yang benar dan tujuannya untuk mencari ridha Allah. Paling tidak ada 6 alasan mengapa kita harus beribadah kepada Allah SWT, antara lain:

1. Diciptakan memang untuk ibadah, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Adz-Dzaariyaat: 56.

2. Tanda syukur atas diciptakannya kita oleh Allah SWT, sesuai firman-Nya

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. (Q.S. Ibrahim: 7)

3. Konsekuensi janji kita kepada Allah SWT.

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu ? Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Q.S. Al Araaf: 172)

4. Tugas yang harus ditanamkan oleh setiap Rasul kepada umatnya. (Q.S. An-Nahl: 36)

5. Allah satu-satunya yang tepat untuk disembah karena Dia Maha Kuasa. (Q.S. Ath Thalaaq: 12)

6. Adanya azab Allah di akhirat bagi orang-orang yang tidak mengabdi kepada-Nya. (Q.S. Al Anaam: 15)

Allah menciptakan binatang dengan kecenderungan jahat lebih besar daripada kecenderungan baik. Karenanya, kita melihat setiap senjata atau alat proteksi yang bertujuan melindungi mereka dari berbagai gangguan binatang lain. Seekor burung menjadikan kuku dan pelatuknya sebagai senjata. Sejumlah herbivora menjadikan tanduk sebagai senjata mereka. Demikian pula halnya racun pada kalajengking, bisa pada ular, maupun cakar yang dimiliki binatang buas. Bagaimana dengan manusia ?

Dalam diri manusia terdapat nafsu amarah yang cenderung pada kejahatan. Ini sama halnya dengan hewan yang nafsunya selalu mendorong pada perbuatan nista. Dalam jiwa seseorang memiliki potensi suci sesuci para malaikat, tetapi bisa seketika menjadi jahat sejahat binatang ketika ia tunduk pada hawa nafsunya.

Lima kali dalam sehari semalam kita menghadap Allah dengan khusyuk, tunduk, dan merendahkan diri kita. Di hadapan kekuasaan-Nya, kita meletakkan nafsu kita sejajar dengan kaki, karena seluruh raga kita tengah dihadapkan pada Tuhan yang tidak ada sesembahan selain-Nya.

B. Makna Shalat Wajib Bagi Kesehatan Mental

1. Shalat sebagai obat bagi gangguan kejiwaan

Dalam pandangan ahli jiwa, ampunan terhadap dosa dan kesalehan merupakan obat bagi gangguan kejiwaan, karena salah satu penyebab dari gangguan kejiwaan adalah merasa bersalah atau berdosa.

Orang akan merasa gelisah dan goncang jiwanya apabila ia merasa bersalah atau berdosa kepada Tuhan. Dalam pengalaman merawat orang-orang yang menderita gangguan kejiwaan, ternyata banyak orang yang terserang kegoncangan kejiwaan merasa dirinya berdosa.

Shalat merupakan sarana pengobatan kejiwaan, atau mempunyai fungsi kuratif terhadap penyakit dan gangguan kejiwaan.

Dalam melaksanakan shalat sebagai obat atau pengobatan kejiwaaan, tentu saja shalat tersebut harus didasarkan atas iman dan keyakinan akan kebenaran sifat-sifat Allah, terutama sifat yang sangat diperlukan oleh seorang yang mengharap serta mencari tempat mengeluh, mengadu dan mengungkapkan perasaan.

2. Shalat sebagai Pencegahan terhadap gangguan kejiwaan.

C. Hikmah Tata Cara ShalatAdalah tabiat alamiah dalam kamus perilaku manusia bahwa bila ia berdiri di hadapan orang yang lebih tinggi kedudukannya, ia akan diam tanpa banyak bergerak. Ia hanya akan bergerak ketika diperintah. Ia akan tunduk dalam batas-batas etika dan estetika. Bila kepada sesama makhluk saja sudah demikian halnya, apalagi bila kita berdiri di depan Sang Pencipta Yang Maha Agung !

1. Bersedekap.

Rahasia di balik cara bersedekap dengan menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri tak lain adalah untuk menghormati tangan kanan atas tangan kiri.

2. Leher

Salah satu anggota tubuh yang menyimbolkan kesempurnaan, sombong dan tinggi, ditundukkan untuk menegaskan dan menyatakan kerendahan dirinya.

3. Meletakkan wajah di atas tanah menyimpan hikmah yang luar biasa. Dengan cara ini seseorang telah mengakui kelemahan dan kerendahan dirinya di hadapan Tuhan. Hatinya berpaling dari kiblat-kiblat keduniaan menuju haribaan-Nya. Merendahkan hati adalah sumber kekuatan, dan ketundukan merupakan kemuliaan dan kesahajaan.

4. Hidung.

Hidung yang menjadi pusat kesombongan dan keangkuhan pun direndahkan dan ditundukkan di hadapan-Nya, karena debu atau tanah adalah satu-satunya simbol kehinaan dan kerendahan.5. Gerakan sujud juga tidak kosong dari hikmah. Jika seseorang terus menerus bersujud dalam shalat lima waktu, maka selama itu pula ia dekat dengan Tuhan-Nya.

... ... ... dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (Q.S. Al Alaq: 19)

Tentang keutamaan sujud, Rasulullah SAW bersabda, Setiap kali seorang muslim sujud kepada Allah, Dia pasti akan mengangkat dan mencegah dirinya dari berbagai perbuatan buruk.

Keutamaan sujud begitu istimewa. Orang-orang yang bersujud diutamakan Allah dengan pujian-Nya, ... ... ... tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. (Q.S. Al Fath : 29)

6. Shalawat atas Nabi Muhammad SAW.

Nabi SAW adalah perantara agung antara seorang hamba dengan Tuhannya. Karenanya, kita diperintahkan untuk bershalawat kepadanya. Shalat merupakan bentuk syukur atas ajaran yang dibawa sang perantara agung. Inilah nikmat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jangan sampai kita menjadi seorang Muslim yang ingin dekat kepada-Nya tetapi lupa berbuat baik dan bershalawat kepada Nabi SAW.

7. Memanjatkan shalawat kepada Nabi Ibrahim a.s juga tidak terlepas dari hikmah yang agung. Ibrahim telah memohon kepada Allah agar mengutus seorang perantara, yakni Nabi SAW yang mulia, seperti termaktub dalam firman-Nya :Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al Hikmah (As Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S Al Baqarah: 129)8. Dzikir. Sementara itu, berdzikir dengan memuji dan menyanjung-Nya bertujuan agar kita senantiasa dekat dengan-Nya. Allah berfirman:

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. (Q.S. Al Baqarah: 152)

9. Salam. Ketika seseorang selesai melaksanakan shalat, ia mengucapkan salam kepada para malaikat yang dimulai dari sebelah kanan dan kemudian ke sebelah kiri. Sebab, malaikat yang berada di sebelah kanan lebih utama daripada di sebelah kiri. Etika sopan santun mengharuskan untuk menghormati para tamu, terlebih mereka adalah para malaikat suci yang datang untuk menilai shalat kita.

D. Shalat Sunnah

Shalat-shalat sunnah memiliki banyak keutamaan, diantaranya :

1. Berfungsi sebagai penyempurna shalat wajib dan menutupi kekurangannya

Hal ini didasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Tamim Ad-Dari secara marfu:

Amal seorang hamba yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari kiamat adalah shalat. Jika dahulu (sewaktu di dunia) dia menyempurnakan shalatnya, maka akan dicatat bahwa shalatnya sempurna. Akan tetapi jika ia tidak menyempurnakan shalatnya, maka Allah SWT akan berfirman kepada para malaikat: Periksalah oleh kalian apakah hamba-Ku pernah mengerjakan shalat sunnah sehingga dengannya kalian bisa menyempurnakan shalat wajibnya (yang kurang). Zakatnya juga diperlakukan seperti itu; begitu juga semua amalnya yang lain.(HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad. Dishahihkan Albani dalam Shahihul Jami II/ 353)

2. Dapat meninggikan derajat dan menghapus dosa

Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Tsauban(bekas budak) Rasulullah SAW dari Nabi SAW bahwa beliau pernah bersabda:

Hendaklah engkau banyak melakukan sujud, sebab tidaklah engkau melakukan sekali sujud, melainkan Allah akan meninggikan derajatmu satu tingkat dan menghapus satu dosamu. (HR. Muslim)

3. Banyak melakukan shalat sunnah termasuk sebab dominan yang akan memasukkan seseorang ke surga dan bisa menemani Nabi SAW di dalamnya.Hal ini didasarkan pada hadits Rabiah bin Kab Al Aslami ra, dia berkata: Aku pernah bermalam di rumah Rasulullah SAW. Saat beliau bangun, aku mengambilkan air wudhu untuk beliau dan melayani apa yang beliau butuhkan. Selanjutnya beliau bersabda kepadaku: Mintalah! Aku menjawab: Aku meminta agar kiranya aku bisa menemani engkau di surga kelak. Beliau bertanya: Adakah permintaan lain selain itu? Aku menjawab: Cukup itu saja. Beliau lalu bersabda:Kalau begitu hendaklah engkau memperbanyak sujud, sebab dengan hanya meminta kepadaku saja, hal itu tak akan mungkin terwujud. (HR. Muslim)

4. Merupakan amal sunnah anggota badan yang paling utama setelah berjihad dan belajar & mengajarkan ilmu

Hal ini didasarkan pada hadits Tsauban ra. Bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

Berlaku istiqomahlah kalian, namun ketahuilah bahwa kalian sekali-kali tidak akan bisa berlaku istiqomah secara sempurna. Ketahuilah bahwa termasuk amal kalian yang paling baik adalah shalat; dan tidak akan bisa menjaga wudhu, kecuali seorang mumin. (HR. Ibnu majah, Darimi, dan Ahmad. Dishahihkan Albani dalam Irwaul Ghalil II/ 135-138)

5. Jika dikerjakan di rumah, akan mendatangkan berkah

Hal ini didasarkan pada hadits Jabir ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

Bila seseorang dari kalian telah mengerjakan shalat (berjamaah) di masjid, maka berikan bagian shalat (sunnah) kepada rumahnya, sebab Allah akan memberikan kebaikan di rumahnya berkat shalat sunnahnya itu. (HR. Muslim)

6. Pelakunya dicintai Allah

Hal ini didasarkan pada hadits Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya Allah Taala berfirman: Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, sungguh Aku telah mengizinkan agar dia diperangi. Tidak ada amal yang paling Aku senangi yang dipergunakan hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku, selain ibadah yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah sunnah, pasti Aku akan mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dengannya dia mendengar; Aku menjadi penglihatannya yang dengannya dia melihat; Aku menjadi tangannya yang dengannya dia berbuat; dan Aku menjadi kakinya yang dengannya dia berjalan; jika dia memohon kepada-Ku, pasti akan Kuberi; dan jika dia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti akan Kulindungi dia. Aku tidak pernah bimbang dalam melakukan sesuatu sebagaimana kebimbangan-Ku ketika hendak mencabut nyawa seorang muslim yang tidak menyukai sakitnya sakaratul maut, sementara Aku pun tak ingin menyakitinya. (HR. Bukhari)

7. Kesempurnaan dalam melaksanakan shalat sunnah akan menambah rasa syukur kepada Allah SWT

Hal ini didasarkan pada hadits Aisyah ra. menyebutkan bahwa: Nabi SAW biasa melaksanakan qiyamul lail hingga telapak kaki beliau pecah-pecah. Aisyah pun bertanya kepada beliau: Mengapa engkau berbuat yang demikian, wahai Rasulullah, padahal semua dosa engkau, baik yang sudah berlalu maupun yang belum terjadi, sudah pasti diampuni Allah ? Beliau menjawab: Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur ? (HR. Bukhari-Muslim)

Shalat sunnah yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara kontinyu dan tidak memaksakan diri dalam mengerjakannya, sebab ibadah sunnah yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan seseorang secara kontinyu meskipun sedikit.

E. Shalat DhuhaShalat Dhuha sesungguhnya tak berbeda dengan shalat-shalat lainnya, terutama shalat wajib yang lima waktu. Keutamaan, kekuatan dan kedahsyatan Shalat Dhuha bila mau mengamalkannya secara rutin, sesungguhnya sudah lama diakui banyak kalangan. Tetapi ternyata masih sedikit diantara kita yang bersedia meluangkan waktu sejenak untuk secara rutin menjalankannya.

Dibanding shalat tahajjud (qiyamul lail), sejatinya pengamalan shalat Dhuha jauh lebih mudah dan ringan, terutama dari sisi tantangan waktu dan kesempatan.

Anjuran shalat Dhuha secara tekstual memang tidak disebutkan dalam Al-Quran sebanyak sebagaimana shalat tahajjud. Akan tetapi derajat kedua sunat ini seakan sama nilainya. Simak saja dalam Al Quran surat ke 93 Adh Dhuha (waktu matahari naik sepenggalah). Setelah Allah SWT bersumpah (wadh-dhuha) agar manusia mau memperhatikan dhuha, di ayat berikutnya manusia juga diajak bersumpah (wallaili idzaa sajaa) agar mau memperhatikan malam yang sunyi.

Anjuran Shalat Dhuha dapat dijumpai pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW seperti:

1. Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhori-Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Telah berwasiat kepadaku orang yang dikasihi (yaitu) Rasulullah SAW dengan wasiat tiga perkara: berpuasa tiga hari pada setiap bulan, shalat dhuha duia rakaat, dan dianjurkan supaya shalat witir sebelum tidur. (HR. Bukhari Muslim)

2. Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dari Zaid bin Arqam r.a. : Sesungguhnya aku melihat orang-orang Shalat Dhuha, maka ia berkata: Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu di lain saat ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Shalat Dhuha itu shalatul awwabin- shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya. (HR. Muslim)

3. Hadits riwayat Buraidah ra., ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Dalam tubuh manusia terdapat 360 ruas tulang, yang mana setiap manusia dibebani untuk mengeluarkan shadaqah dari tiap-tiap ruas tulang itu. Para sahabat bertanya: Kalau begitu, siapa yang sanggup melakukannya, wahai Nabi allah? Beliau menjawab: kalian dapat melakukannya antara lain dengan membersihkan dahak yang terjatuh di masjid atau menyingkirkan semua yang mengganggu di jalan. Jika tidak menemukannya, kalian cukup mengerjakan 2 rakaat shalat Dhuha. (HR Abu Dawud dan Ahmad )

F. Shalat TahajjudTahajjud berasal dari kata hajada yang artinya tidur pada malam hari. Hajada juga bisa berarti mengerjakan shalat pada malam hari. Mutahajjid adalah orang yang mengerjakan shalat malam hari setelah tidur terlebih dahulu.

1. Hukum Shalat TahajjudHukum shalat tahajjud adalah sunnah muakadah. Hal ini telah didasarkan pada Al-Quran, As Sunnah dan Ijma ulama.

Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri kepada Tuhan mereka. (Q.S. Al Furqaan: 64)

Mereka membaca ayat-ayat allah pada malam hari dan bersujud (lepada-Nya). (Q.S. Ali Imran: 113)

dan yang memohon ampun pada waktu sahur. (Q.S Ali Imran: 17)

2. Keutamaan Shalat Tahajjud

a. Nabi SAW senantiasa mengerjakannya hingga kedua telapak kaki beliau pecah-pecah (karena lamanya beliau berdiri)b. Shalat tahajjud termasuk faktor paling dominan yang akan mengantarkan seseorang masuk surga

c. Shalat tahajjud termasuk faktor yang akan mengantarkan seseorang meraih derajat tinggi di surga

d. Orang yang senantiasa mengerjakan shalat tahjjud berhak mendapatkan rahmat Allah dari surga-Nya. (Q.S. Adz Dzaariyaat: 17-18)

e. Orang yang senantiasa mengerjakan shalat tahajjud mendapat pujian dari Allah dan digolongkan-Nya termasuk para hamba-Nya yang berbakti. (Q.S. Al Furqaan: 64)

f. Orang yang senantiasa mengerjakan shalat tahajjud dipersaksikan oleh Allah sebagai hamba yang sempurna imannya. (Q.S. As Sajdah: 15-16)

g. Orang yang senantiasa mengerjakan shalat tahajjud diberi sifat tersendiri oleh Allah SWT dan dibedakan dengan selain mereka.(Q.S Az Zumar:9)

h. Shalat tahajjud menjadi sebab dihapusnya dosa dan penghalang berbuat dosa.

i. Shalat tahajjud merupakan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu

j. Shalat tahajjud merupakan kemuliaan bagi orang mukmin

k. Orang yang gemar melakukan shalat tahajjud boleh diiri orang lain

l. Membaca Al Quran dalam shalat malam merupakan keberuntungan yang besar

G. Shalat BerjamaahShalat munfarid (sendirian) merupakan cirri individualisme yang anti-sosial dan anti-persatuan. Karena alasan inilah shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian. Kelebihan lainnya adalah bahwa shalat berjamaah akan menimbulkan perasaan kasih sayang dan persatuan diantara sesama muslim.

Dalam shalat, majikan dan pembantu atau tuan dan karyawan memiliki kedudukan yang sama dalam pandangan Allah. Tidak ada keistimewaan antara orang Arab atau non Arab selain karena ketaqwaan, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al Hujuraat: 13.

Hikmah lainnya adalah bahwa shalat berjamaah merupakan saat-saat umat Islam berkumpul yang satu sama lain sebelumnya tidak saling kenal mengenal. Selain itu, shalat berjamaah menggambarkan ketundukan seseorang dalam memenuhi panggilan majikan atau atasannya. Terlebih yang memanggil adalah Allah melalui lidah sang muazin yang menyeru: Hayya ala ash-shalah (Marilah kita menunaikan shalat), hayya ala al-falah (Marilah kita menggapai kebahagiaan), yang bermakna: Terimalah, wahai hamba-Ku, kewajiban shalat dan kebahagiaan ini! Allah hendak menegaskan bahwa bila kita mau memenuhi panggilan dan menunaikan kewajiban shalat sebagaimana mestinya, kita bisa memperoleh kebahagiaan dan keberhasilan yang diinginkan.

Tentang keutamaan shalat berjamaah, Nabi SAW bersabda, Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan dua puluh lima derajat. dalam riwayat lain- dengan dua puluh tujuh derajat.

H. Khusyu

Bagaimana kita mampu khusyu dalam shalat ?

Khusyu dalam shalat, dengan cara memusatkan hati disertai kesenyapan seluruh anggota tubuh, merupakan bentuk keimanan yang sempurna.

Allah berfirman :

Wahai manusia, sesungguhnya engkau telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu. Maka, pasti engkau akan menemui-Nya (Q.S. Al Insyiqaaq : 6 )

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Q.S. Thaahaa: 14)

Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Q.S. Al Araaf: 205)

Dalam sebuah hadits, diriwayatkan bahwa Umar Ibn al-Khaththab berkata, Ketika kami duduk-duduk , sampai akhirnya pada jawaban Nabi SAW. Ketika ditanya malaikat Jibril tentang ihsan, beliau menjawab, Engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.

Ketika Hatim al-Ashamm ditanya tentang shalat, ia berkata, Ketika waktu shalat tiba, aku menyempurnakan wudhu. Kemudian aku pergi ke tempat shalat. Lalu aku duduk sampai semua anggota tubuh siap. Selanjutnya aku berdiri untuk menunaikan shalat. Aku menjadikan Kabah sebagai arah menghadap. Kujadikan shirat dibawah pijakan kakiku, surga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, dan malaikat maut berada di belakangku. Perasaan itu aku tancapkan hingga shalat usai. Kemudian aku berdiri tegak antara cemas dan berharap. Lalu aku bertakbir dengan lugas, membaca bacaan Al-Quran dengan tertib, ruku, sujud dengan penuh khidmat, duduk di atas paha sebelah kiri dengan membentangkan ujung kaki, dan menancapkan kaki kanan dengan sandaran ibu jari. Aku lalu mengikhlaskan diri. Aku tak tahu apakah shalatku diterima atau tidak.

I. IHSAN

1. DefinisiIhsan yakni melaksanakan ibadah dalam bentuknya yang diperintahkan Allah, antara lain khusyu', tunduk, ikhlas dan menghadirkan kalbu. Yang juga tercakup dalam ihsan adalah menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah, merasa dilihat oleh Allah, baik ketika diam, ataupun bergerak.

"Apakah yang dimaksud dengan ihsan ?"Rasulullah menjawab: "Beribadah kepada Allah Azza wa Jalla seakan-akan engkau melihat-Nya dan seandainya engkau tidak dapat melihat-Nya, engkau yakin bahwa Dia melihatmu." (HR. Bukhari)

"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qurn dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." ( Q.S Yunus: 61 )2. Urgensi Ihsan

Pada malam tanggal 12 Oktober 2002 di Legian Bali, Bambang Agus Priyanto yang hanya seorang kepala parkir di kawasan Kuta Bali, sedang membaca koran, ketika terdengar suara ledakan yang menggelegar. Disana ia menemukan Legian sedang memerah dilalap api, "Saya melihat orang mengerang dan menggelepar terkepung kobaran api." Ia berjalan di genangan darah bercampur air yang disemprotkan oleh pemadam kebakaran. Di jalanan, ia melihat orang-orang yang kehilangan kakinya, seorang perempuan yang kehilangan salah satu anggota tubuhnya yang paling vital karena 'lepas'dan hangus terbakar.

Tiba-tiba ia memiliki kekuatan yang luar biasa. Suara Bambang Agus Priyanto malam itu membahana memenuhi udara, memberi komando kepada semua warga Kuta lainnya dan anggota rukun kematian di daerah sekitar itu. Ia bersama-sama warga yang lain, bergotong royong mengevakuasi korban. Prioritas utamanya adalah korban yang masih hidup, entah yang terluka atau yang 'mengerang' diambang ajal. Ketika itu penyelamatan belum terkoordinasi. Gubernur belum tiba di tempat. Maka pertolongan pertama dilakukan oleh para "malaikat" seperti Bambang Agus Priyanto dan warga sekitarnya.

Bambang yang badannya basah kuyup oleh keringat dan bekas darah korban tak peduli bahwa setiap saat ia bisa juga menjadi korban yang terluka tersambar api atau terkena bom susulan. "Tak ada rasa takut, yang ada dalam pikiran saya bagaimana membawa korban secepatnya ke rumah sakit."

Bambang adalah salah satu contoh dari segelintir orang yang pada saat kejadian tersebut, yang telah berhasil menembus belenggu yang menutupi suara hati spiritualnya. Belenggu yang ditembus itu adalah ketakutan terhadap ancaman maut bagi dirinya sendiri ataupun secuil keinginan dalam hati untuk memperoleh 'nama' atau sedikit penghargaan lainnya akibat peristiwa tersebut.

Bambang mungkin salah satu dari beberapa orang yang telah dipilih Allah untuk menolong para korban itu. Ia telah men"zero"kan dirinya. Menolong bukan karena ingin mencari penghargaan, namun lebih karena dorongan spiritual, yaitu tersentuhnya sifat Allah Yang Maha Menolong tadi, sehingga memunculkan energi yang mendorongnya untuk menolong para korban bom Bali tersebut.

Ketika seseorang dengan sangat ikhlas bekerja dan men"zero"kan diri di hadapan Ilahi, suara-suara hati Ilahiah secara maksimal akan muncul, berupa kekuatan untuk menolong tadi. Sebuah kekuatan yang sangat dahsyat, diperlihatkan olehnya pada tanggal 12 Oktober malam di Legian Bali.

Peristiwa di atas menunjukkan fenomena ihsan, yaitu ketika manusia bekerja merasa dilihat oleh Allah atau merasa melihat Allah. Ketika merasa melihat Allah, maka kita akan melihat Allah Yang Maha Paripurna, tanpa secuilpun kealpaan mengawasi setiap jenis ciptaan-Nya. Dan ketika kita merasa dilihat Allah Yang Maha Besar itu, maka kita akan merasa kecil atau "zero", sehingga kekuatan emosi dan intelektual kita akan saling mengisi dan ini kemudian diwujudkan dengan munculnya kekuatan dahsyat berupa tindakan yang positif dengan seketika. Untuk menjelaskan mengapa kekuatan dahsyat itu muncul dengan seketika, maka secara aljabar rumus-rumus persamaan atau formula ihsan adalah:3. Rumus Ihsan

Artinya, angka 1 apabila dibagi nol maka hasilnya adalah mendekati tak terhingga, taqarrub menuju Allah Yang Maha Digdaya. Pada saat itulah kekuatan dahsyat tak terhingga itu muncul.

Muslim yang mencurahkan perhatian pada dimensi ketiga Islam (ihsan) mengakui bahwa syarih dibutuhkan untuk pengembangan iman, dan selanjutnya dimana amal saleh menjadi landasan yang didalamnya bunga ihsan berbunga dan berbuah. Iman dan amal, keduanya tidak dapat dilepaskan karena keduanya merupakan frame dan penopang ihsan.

Referensi

Fiqih Praktis I: Menurut Al-Quran, As-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama, Muhammad Bagir Al-Habsyi

Rahasia-rahasia Ibadah: Hikmah dan Falsafah di Balik Penetapan Syariat, Syaikh Ali Ahmad Al-Jurjawi,

Mengapa Manusia Harus Beribadah, Syahminan Zaini

Shalat: Menjadikan Hidup Bermakna, Zakiah Daradjat

Keagungan Shalat, Imam Al Ghazali,

Pengantar Shalat yang Khusyu, Ahmad Syafii

Menangkap Kedalaman Rohaniah Peribadatan Islam, Al Ghazali

Trilogi Islam (Islam, Iman, dan Ihsan), Sachiko Murata dan William C. Chittick

8. PRIBADIKU NAN MEMPESONA

Kompetensi Dasar :

Memahami adab pergaulan dalam kehidupan sehari-hari

" Umar bin Khattab seperti biasa melakukan aktivitas dakwahnya, manakala beliau berjalan untuk suatu keperluan, dari jauh dia melihat Rasulullah berjalan pula ke arahnya, seperti biasa manakala kita bertemu dengan saudara seiman, tentunya kita mengucapkan salam padanya, demikian pula dengan Umar dia berniat mengucapkan salam tatkala jarak Rasulullah hampir dekat dengannya. Namun belum sampai jarak terdekat dari persepsi umar, dari jauh Rasulullah telah mengucapkan salam terlebih dahulu.

Keesokan harinya peristiwa itu berulang, tatkala bertemu Rasulullah, Umarpun bersiap mengucapkan salam terlebih dahulu pada Rasulullah namun selalu saja Rasulullah yang mendahuluinya dalam mengucapkan salam. Saat itu semangat untuk berfastabiqul khairat sudah tumbuh subur di kalangan para sahabat., Umar pun sangat bersemangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Demikian pula dalam mengucapkan salam, Umar pun ingin berlomba dengan Rasulullah agar suatu ketika dapat mendahului mengucapkan salam kepada Rasulullah. Suatu hari dalam sebuah rumah sahabat diadakan suatu majelis, Umar bin Khattab datang lebih awal daripada para sahabat.

Hari itu Umar berazzam kuat untuk bisa mendahullui Rasullullah dalam mengucapkan salam, karena Rasulullah pun akan hadir dalam majelis itu. Umar pun menyusun strategi, Umar sengaja bersembunyi di balik pintu agar keberadaannya tidak diketahui Rasulullah sehingga ia bisa mengucapkan salam terlebih dahulu manakala Rasulullah datang. Umarpun menunggu di balik pintu sambil melihat di celah-celah pintu apakah Rasulullah telah datang atau belum. Dari kejauhan Rasulullah terlihat berjalan menuju rumah salah seorang sahabat tadi, Umarpun telah bersiap mengucapkan salam. Saat itu sebelum Rasulullah tiba di rumah sahabat,malaikat Jibril datang, dan memberitahukan perihal Umar yang sedang bersiap-siap untuk mengucapkan salam terlebih dahulu pada Rasulullah dengan bersembunyi di balik pintu, mendengar itu Rasulullah tersenyum, lantas berjalan kembali setelah Jibril selesai menyampaikan pesannya. Saat yang ditunggu Umar tiba, Rasulullah hampir memasuki rumah, saat itu Umar telah bersiap mengucapkan salam dengan asumsi Rasulullah tidak mengetahui keberadaannyadi balik pintu. Di luar dugaan Rasulullah mengucapkan salam sejak di luar, sebelum memasuki rumah: "Assalamu'ailaikum ya umar"

A. Akhlak Intisari ajaran akhlak adalah attakholli annil rozaiil dan atthaali bi fadaail (melepaskan diri dari perbuatan-perbuatan rendah dan menghiasi diri dengan perbuatan yang utama). Rujukan utama sebagai manusia mengharapkan kehidupan di dunia dan di akhirat selamat adalah Islam dengan berpadukan kepada Al Quran dan Sunnah. Berkaitan dengan luasnya cakupan akhlak, secara umum ada beberapa karakteristik akhlak diantaranya:

1. Akhlak dijelaskan secara global dan terperinci

2. Akhlak bersifat menyeluruh mencakup aspek ruhiyah, fikriyah, dan amaliyah

3. Akhlak selalu terikat dan terpakai di dalam semua sarana untuk mencapai suatu tujuan sehingga tidak ada upaya untuk menghalalkan segala cara dalam mencapai suatu tujuan

4. Akhlak selalu terikat dengan keimanan seseorang

5. Orang yang berakhlak mulia selalu mendapatkan balasan yang baik

6. Akhlak selalu sesuai dengan fitrah yang bersih

Adapun kaitannya dengan akhlak terhadap kaum muslim, Imam Ghozali mengungkapkan sebagai berikut:

"Mengucapkan salam apabila bertemu, maemenuhi undangannya apabila mengundang, mengucapkan do'a apabila ia bersin, membesuknya apabila ia sakit, mengantar jenazahnya apabila ia meninggal, melaksanakan sumpahnya apabila ia bersumpah pada kita, memberinya nasihat, menjaga kehormatannya, mencintai untuk dirinya apa yang kita cintai, dan membeci untuk dirinya apa yang kita benci untuk diri kita" B. Etika InteraksiIslam menawarkan langkah-langkah dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang perlu dilakukan sehingga tidak jatuh pada bujukan setan yang dapat menyeret ke neraka, yaitu sebagai berikut:

1. Menutup aurat

2. Menjaga pandangan, meskipun telah menutup aurat tapi Islam menuntunkan laki dan perempuan untuk senantiasa menjaga dan menahan pandangan. Berawal dari pandangan, kemudian senyum, lantas memberi salam, kemudian mengajak berbicara lalu berjanji dan sesudah itu bertemu. Karena itu Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan untuk menundukkan pandangannya, dan diiringi dengan perintah menjaga kemaluan.(QS.An Nuur:31)

3. Tidak mendayu-dayukan suara, sangat teramat banyak bagi laki-laki hal-hal yang menarik dari perempuan salah satunya adalah suara. Suara perempuan hendaknya suara yang apa adanya, tidak dibuat-buat yang menjadi merdu dan sayu yang membuat timbulnya penyakit hati bagi orang-orang yang tidak kuat imannya.4. Keseriusan dalam interaksi, hendaknya dalam topik yang dibicarakan ketika terjadi interaksi dan perempuan haruslah dalam batas-batas kebaikan dan tidak mengandung kemungkaran.

5. Menghindari jabat tangan pada situasi yang umumJabat tangan atau salaman antara laki-laki dan perempuan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabat. Beberapa nash Rasul bahkan ada yang mengharamkan menyentuh kulit laki-laki dan perempuan yang disertai syahwat. Sementara sebagian nash menunjukan kebolehan menyentuh secara langsung atau tidak langsung ketika ada kebutuhan dan aman dari fitnah. Sebagaimana kisah Nabi pernah dijamu oleh seorang wanita dan wanita itu menyisir rambut beliau.

"Tidak! Demi Allah! Tidak pernah sekali-kali tangan Rasulullah SAW menyentuh tangan perempuan lain (yang tidak halal baginya). (HR. Muslim)

6. Memisahkan laki-laki dari perempuan dan tidak berdesakan (tidak ikhtilat)

Sebagaimana dalam shalat, kaum laki-laki terpisah dengan perempuan, maka demikian juga etika yang seharusnya ada dalam interaksi antara keduanya dalam interaksi sosial. Kaum perempuan hendaknya dipisahkan pada tempat yang tidak berdesak-desakan dengan laki-laki. Etika ini dimaksudkan agar tidak memunculkan peluang fitnah yang terjadi dari ikhtilat atau berdesak-desakannya laki-laki dengan perempuan dalam sebuah majelis atau suasana.

7. Menjauhi perbuatan dosa, yaitu di dalam interaksi laki-laki dan perempuan hendaknya memperhatikan etika sesuai dengan syariat Islam.

8. Jangan melakukan tabarruj

Allah SWT berfirman: "...Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah terdahulu..."(QS. Al Ahzab)

9. Menghindari khalwatYang dimaksud dengan khalwat adalah berdua-duan laki laki dan perempuan yang bukan mahromnya di tempat yang sepi. Kegiatan khalwat seperti ini dapat menimbulkan kemudharatan, walaupun tujuannya adalah untuk melakukan kebaikan. Sebagaimana hadist Nabi

Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali disertai dengan mahramnya.(HR.Bukhori)

"tidaklah berkhalwat seorang laki-laki dan perempuan kecuali yang ketiganya adalah syetan" (HR. Muslim)

Khalwat yang dimaksud di sini bukan hal-hal berikut:

a. Khalwat di depan orang banyak

b. Dua atau tiga laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan

c. Seorang laki-laki berkhalwat dengan sejumlah banyak perempuan

C. Pakaian adalah fitrah manusia

Dalam QS. Al Araf 7:26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.

Dari ayat diatas dapat kita ketahui sesungguhnya pakaian adalah salah satu karunia Allah yang diberikan pada manusia sejak zaman dahulu. Salah satu kesempurnaan Allah yang diberikan kepada manusia adalah menghajatkan perlengkapan sesuai kebudayaan dan tingkat intelektualitasnya berbeda dengan binatang dan makhluk lainnya. Kebanyakan manusia memerlukan pakaian sebagai hasil dari produk budaya tapi tidak dengan Islam yang memandang pakaian sebagai bagian dari fitrah manusia.

Jika kita membuka mata melirik ke belakang, pada kenyataannya manusia sejak belum mengenal Islam atau ditempat-tempat yang tidak menemukan agama, mereka telah mengenal pakaian meski sesederhana apapun bentuknya.Berbagai daerah atau negara di dunia yang menjadi tempat tinggal manusia, masing-masing daerah memiliki kekhasan dalam berpakaian. Sebagai contoh dalam Film korea Jewellery in the Palace yang sering kita tonton memiliki model pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh kecuali bagian kepala/wajah dan kedua telapak tangannya saja yang tampak. Sedangkan diberbagai daerah pedalaman, masyarakat mengenakan pakaian sederhana yang hanya menutup wilayah khusus aurat mereka, seperti sebagian kaum lelaki di Papua yang hanya menakai koteka saja atau kaum perempuannya yang memakai rumbai-rumbai yang menutup bagian bawahnya saja. Dalam kondisi masyarakat yang primitif sekalipun, ternyata mereka merasa harus ada sesuatu yang harus ditutupi dan tidak seharusnya ditampakkan pada orang lain. Kondisi seperti ini menunuukan bahwa sesungguhnya berpakaian termasuk pada kebutuhan fitrah manusia.

Akan tetapi Islam memandang pakaian tidak semata-mata lahir dari konstruksi sosial dan budaya kemanusiaan, Islam memberikan makna yang lebih dengan menghadirkan syariat berpakaian bagi laki-laki dan perempuan, bukan semata dari kacamata kepantasan ataupun selera keindahan, akan tetapi menjadi sebuah ibadah.

D. Syarat-syarat pakaian muslimah

1. Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan

aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya yang semuanya harus ditutup dari pandangan yang tidak berhak melihatnya. Sebagaimana sabda Nabi kepada Asma

wahai asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa tidak lihat kelihatan darinya kecuali ini dan ini (sembari beliau menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan beliau). (HR. Abu Daud)

Allah SWT berfirman :

Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak pedanya dan hendaklah mereka menutupkan kain jilbabnya ke dadanya. (QS. An Nur 24:31)

Kalimat kecuali yang biasa tampak dalam ayat di atas dijelaskan oleh Az Zamakhsyari yang biasa tampak misalnya cincin, celak, dan inai. Semua itu tidak mengapa ditampakkan dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya.

2. Pakaian tidak menampakkan aurat

Pakaian yang bisa menutup aurat wanita muslimah tidak berarti pakaian yang sempit, tipis dan terawang sehingga lekuk-lekuk tubuhnya masih terlihat sebagaimana model-model pakaian wanita muslimah zaman sekarang yang sangat ketat dan tipis sehingga bentuk tubuh dan warna kulitnya masih dapat terlihat. Pakaian seperti ini tidak memilik fungsi sebagai penutup tapi hanya pelapis yang melapisi bagian tubuh saja sehingga bentuk asli dari tubuh tetap dapat terlihat.

Dalam QS. An Nur ayat 31 dia atas sangat tegas memerintahkan agar tidak menampakkan perhiasan, yang dimaksud dengan perhiasan adalah tubuh perempuan itu sendiri, dengan pengecualian yang biasa tampak padanya yaitu wajah dan kedua telapak tangan.

3. Memperhatikan keindahan dan kepantasan secara wajar

Isalam adalah ajaran yang memperhatikan keindahan dalam segala hal, termasuk dalam berpakain. Dan sabda Nabi SAW, Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. (HR. Muslim)E. Anekaragam Perhiasan WanitaAllah SWT telah menyediakan kepada manusia keindahan hdup di dunia dengan beranekaragam fasilitas yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan secara optimal. Pada satu sisi, Allah memberikan satu perasaan dan kecenderungan jiwa manusia kepada keindahan, sebagaimana firmanNya :

Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu perempuan-perempuan, anak-anak, harta yang banyak dari jensis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan SAWah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah tempat kembali yang baik (surga) (QS. Ali Imran :14).

1. Perhiasan yang tampak

Perhiasan yang tampak adalah keindahan yang ada pada fisik perempuan muslimah, sebagai karunia Allah kepada mereka, yang boleh ditampakkan. Allah SWT

Dalam tafsir al Qurthubi dikatakan, perhiasan itu ada dua macam, yaitu:

a) Ciptaan atau bawaan (khilqiyyah), yaitu wajah karena maerupakan asal perhiasan, keindahan ciptaan, dan makna makhluk hidup yang padanya terdapat banyak manfaat serta jalan pengetahuan.

b) Diusahakan (muktasabah), yaitu apa yang diusahakan perempuan untuk memperindah cipataan (fisiknya), seperti pakaian, perhiasan, celak, dan pewarna tangan

2. Perhiasan yang tersembunyi

Yang dimaksud dengan perhiasan tersembunyi adalah keindahan yang ada dengan sendirinya pada setiap perempuan, berupa fisik atau tubuhnya, yang harus ditutup dari orang yang tak berhak melihatnya.

3. Perhiasan kepribadian dan inner beauty

Kadang dijumpai pada perempuan yang sedemikian cantik wajahnya dan begitu indah penampilannya, akan tetapi memiliki kerapuhan jiwa yang labil, cepat emosi, mudah tersinggung dan marah,mengeluh,dsb.

4. Perhiasan yang diusahakan

Perhiasan yang diusahakan adalah perhiasan yang ada pada fsik seseorang, karena diusahakan. Yang sering disebut juga dengan berhias yang mencakup hal-hal sebagi berikut:

a) Perhiasan wajah, yang mencakup celak, wewangian, yang digunakan tidak pada saat kondisi sedang berkabung.

b) Perhiasan telapak tangan, yaitu pewarna kuku berupa inai, cincin, gelang karena merupakan perhiasan yang biasa tampak.

c) Perhiasan pakaian, Islam menghalalkan pakaian bagi perempuan yang diharamkan bagi laki-laki yaitu pakaian dari kain sutra murni, sebagaimana sabda Nabi SAW:

Sesungguhnya pakaian sutra dan emas diharamkan atas kaun laki-laki dari umatku dan dihalalkan bagi kaum perempuannya. (HR. Tirmidzi)

5. Perhiasan yang membahayakan

Perhiasan yang diharamkan bagi perempuan adalah pakaian yang menyerupai laki-laki, tato, mengikir gigi, mencabut rambut, operasi kecantikan untuk mengubah ciptaan Allah dan memakai wewangian yang mencolok, sehingga menimbulkan rangsanagan bagi yang menciumnya. Islam melarang mengharamkan segala sesuatu yang dapat menghilangkan martabat perempuan, seperti penampilan yang menyerupai laki-laki, baik dalam mode, busana, gerak gerik maupun prilaku.

Referensi :

Cahyadi takariawan, dkk., 2003, Keakhwatan 2 Bersama Tarbiyah Mempersiapkan Akhwat Menjadi Daiyah, Solo: Era IntermediaSaid Abdul azhim., 2005, Ukhuwah Imaniyyah, Jakarta: Qisthi Press

M. Rasyid al-Uwaiyyid., 2006, Islam Membebaskan dan Memuliakan Wanita, Surakarta: Ziyad Visi MediaHusni Adean Jarror, Bercinta dan Bersaudara karena Allah, GIP.

54

_1397928788.unknown