buku pedoman pelayanan anak
DESCRIPTION
KEMENKES 2011TRANSCRIPT
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
1/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK i
PEDOMAN
PELAYANAN ANAK GIZI BURUK
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2 0 1 1
616.39Indp
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
2/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUKii
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
3/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK iii
Dalam upaya mengatasi masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita,
Kementerian kesehatan telah menetapkan kebijakan yang komprehensif,
meliputi pencegahan, promosi/edukasi dan penanggulangan balita gizi
buruk. Upaya pencegahan dilaksanakan melalui pemantauan pertumbuhan
di posyandu. Penanggulangan balita gizi kurang dilakukan dengan pemberian
makanan tambahan (PMT) sedangkan balita gizi buruk harus mendapatkan
perawatan susuai Tatalaksana Balita Gizi Buruk yang ada. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan gizi dalam penanganan anak gizi buruk dilakukan melalui
pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
Untuk menekan kematian bayi atau balita, dan menurunkan prevalensi gizi
kurang dan buruk pemerintah menetapkan target bahwa semua balita gizi
buruk dirawat. Penanganan dan pemulihan balita gizi buruk dapat dilakukan
secara rawat inap dan rawat jalan. Selama ini pemulihan balita gizi buruk
dilakukan dengan rawat inap di fasilitas kesehatan, tanpa pemisahan penderita
yang disertai komplikasi ataupun yang tidak disertai komplikasi. Kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya antara lain cakupan balita yang ditemukan
dan dirujuk masih rendah, lamanya masa perawatan yang mengakibatkan
perawatan tidak tuntas karena umumnya pulang paksa. Untuk mengatasi
kendala tersebut, penderita gizi buruk tanpa komplikasi dapat dirawat di rumah
secara rawat jalan.
Penanganan rawat jalan dilakukan berupa Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat
(PGBM) di rumah tangga yang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
penemuan penderita gizi buruk secara dini dan ditangani secara tepat maka
tingkat keberhasilan penatalaksanaannya akan tinggi.
KATA PENGANTAR
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
4/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUKiv
Terkait dengan hal-hal tersebut diatas untuk pelayanan anak gizi buruk secara
tepat dan cepat, maka perlu untuk diterbitkannya buku pedoman pelayanan
anak gizi buruk yang menjelaskan tentang kriteria balita gizi buruk yangditangani secara rawat jalan dan rawat inap, standar dan operasional prosedur
tatalaksana serta metode pemantauan dan evaluasinya.
Semoga buku ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan tenaga pengelola
gizi khususnya yang bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya.
Jakarta, Februari 2011
Direktur Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Dr. Budihardja DTM&H, MPH
NIP. 195110011980081001
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
5/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK v
NO ISTILAH PENJELASAN
1 BGM
Bawah Garis Merah. BGM adalah berat badan
balita hasil penimbangan yang dititikkan dalam
KMS dan berada di bawah garis merah.
2 DODrop Out adalah Anak yang mengundurkan
diri dari pelayanan rawat jalan.
3 Edema
Penimbunan cairan tubuh di bawah kulit yangdisebabkan oleh kekurangan asupan protein.
Penimbunan cairan dapat terjadi pada kedua
punggung kaki (edema minimal) atau di
seluruh tubuh (edema +++).
4 F 100
Formula makanan cair yang terbuat dari
susu, gula, minyak dan mineral mix, yang
mengandung energi 100 kkal setiap 100
mililiternya. Formula ini dapat diberikan kepada
anak balita yang sangat kurus dan diberikan
secara bertahap.
5 Gizi Buruk
Keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu
atau lebih tanda berikut:
a. Sangat kurus
b. Edema, minimal pada kedua punggung
kakic. BB/PB atau BB/TB < -3 SD
d. LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59
bulan)
DAFTAR ISTILAH
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
6/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUKvi
6 KEP
Kurang Energi Protein atau Kurang Kalori
Protein adalah keadaan kurang gizi pada
anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan
energi dan protein.
7 Kurus
KEP yang ditandai dengan BB/PB-BB/TB -2SD
s.d. -3SD atau pada anak usia 6-59 bulan
dengan LiLA 11,5 cm-12,5 cm.
8 LiLA
Lingkar Lengan Atas. LiLA adalah salah satu
indikator yang digunakan untuk melihat status
gizi dengan cara mengukur lingkar lengan atas.
9
MakananUntuk
Pemulihan
Gizi
Makanan Untuk Pemulihan Gizi adalahmakanan padat energi yang diperkaya dengan
vitamin dan mineral. Diberikan kepada balita
gizi buruk selama masa pemulihan.
10 MMD
Musyawarah Masyarakat Desa. MMD adalah
forum pertemuan yang dihadiri oleh perangkat
desa/kelurahan, tokoh masyarakat, pemuka adat,
kader, masyarakat umum, tenaga kesehatan
puskesmas/kecamatan, yang bertujuan mencarialternatif pemecahan masalah yang di desa/
kelurahan.
11 MTBS
Manajemen Terpadu Balita Sakit. MTBS
adalah suatu pendekatan keterpaduan dalam
tatalaksana balita sakit yang datang ke fasilitas
rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang
meliputi upaya kuratif terhadap penyakitpneumonia, diare, campak, malaria, infeksi
telinga, malnutrisi dan upaya promotif dan
preventif yang meliputi imunisasi, pemberian
vitamin A dan konseling pemberian makan
yang bertujuan menurunkan angka kematian
bayi dan balita serta menekan morbiditas
karena penyakit tertentu.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
7/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK vii
12 PGBM
Penyelenggaraan Pemulihan Gizi Berbasis
Masyarakat adalah rangkaian kegiatan
pemulihan balita gizi buruk dengan cara
rawat jalan yang dilakukan oleh masyarakatdengan bantuan kader dan tenaga kesehatan
kesehatan.
13 Poskesdes
Pos Kesehatan Desa. Poskesdes adalah Upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/
menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa.
14 PPG Pusat Pemulihan Gizi
15 Sangat Kurus
KEP yang ditandai dengan BB/PB-BB/TB
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
8/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUKviii
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
9/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK ix
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISTILAH vDAFTAR ISI ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2C. Sasaran 3
D. Prinsip Dasar 3
BAB 2 KRITERIA ANAK GIZI BURUK DAN ALUR PEMERIKSAAN 5A. Kriteria Anak Gizi Buruk 5B. Alur Pemeriksaan 5
BAB 3 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT JALAN 9A. Langkah Persiapan 9
B. Langkah Pelaksanaan 11
BAB 4 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK RAWAT INAP 23A. Persiapan 23
B. Kegiatan pelaksanaan 26
BAB 5 PEMANTAUAN DAN EVALUASI 31A. Pemantauan dan evaluasi rawat jalan 31
B. Pemantauan dan evaluasi rawat inap 33
BAB 6 PENUTUP 35
LAMPIRAN 37
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
10/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUKx
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
11/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 1
A. LATAR BELAKANG
Kurang energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi
masalah gizi dan kesehatan masyarakat di Indonesia. BerdasarkanRiset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 13,0% berstatus gizi
kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk. Data yang sama
menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak sangat
kurus dan 17,1% anak memiliki kategori sangat pendek.
Keadaan ini berpengaruh kepada masih tingginya angka kematian
bayi. Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait
dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah giziperlu ditangani secara cepat dan tepat.
Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi
buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai
upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Pada saat ini
seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi
buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua
pendekatan. Gizi buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia
berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam tinggi dan penurunan
kesadaran) harus dirawat di rumah sakit, Puskesmas perawatan,
Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau Therapeutic Feeding Center (TFC),
sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara
rawat jalan.
BAB
1 PENDAHULUAN
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
12/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK2
Penanganan gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap merupakanjawaban terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)Bidang Perbaikan Gizi, yaitu setiap anak gizi buruk yang ditemukan
harus mendapatkan perawatan sesuai dengan standar. Untukmelakukan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan danrawat inap diperlukan buku pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk.
Buku Pedoman ini terdiri dari dua bagian, yang pertama mengenaipenanganan Anak Gizi Buruk secara Rawat Jalan dan yang keduamengenai proses pembentukan Pusat Pemulihan Gizi, sebagaipelengkap dari buku pedoman tatalaksana anak gizi buruk
yang sudah diterbitkan sebelumnya. Diharapkan pedoman inimenjadi acuan bagi setiap tenaga kesehatan di seluruh pelayanankesehatan untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada anakgizi buruk. Selain itu, buku ini juga hendaknya dapat digunakanuntuk meningkatkan partisipasi masyarakat serta keluarga dalammencegah dan menangani masalah gizi kurang dan gizi buruk.
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian anakgizi buruk.
Tujuan Khusus :
1. Dilakukannya penapisan anak gizi buruk.2. Terselenggaranya kegiatan perawatan anak gizi buruk sesuaistandar.
3. Tercapainya peningkatan status gizi anak.4. Dilakukannya pendampingan anak gizi buruk pasca rawat inap
dan rawat jalan.5. Dilakukannya pemantauan dan evaluasi pelayanan anak gizi buruk.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
13/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 3
C. SASARAN
1. Anak gizi buruk
2. Keluarga anak gizi buruk
D. PRINSIP DASAR
1. Meningkatkan jangkauan/cakupan pemulihan gizi.
Penanganan anak gizi buruk dilaksanakan agar dapat menjangkau
sebanyak mungkin kasus gizi buruk yang membutuhkan
perawatan.
2. Ketepatan waktu.
Penemuan kasus gizi buruk secara dini sehingga bisa dilakukan
penanganan lebih awal dan bersifat komprehensif.
3. Pelayanan yang tepat.
Penanganan anak gizi buruk yang disesuaikan dengan kondisi
anak untuk menentukan apakah anak perlu rawat inap ataurawat jalan.
4. Pelayanan yang terintegrasi.
Penanganan anak gizi buruk merupakan kegiatan yang
terintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada.
5. Penanganan anak gizi buruk melibatkan peran lintas sektor
terkait, LSM, organisasi profesi dan tokoh masyarakat.
6. Pemantauan secara rutin.
Pemantauan pelaksanaan penanganan anak gizi buruk perlu
dilakukan secara terus menerus untuk menjamin kinerjapelayanan secara tepat dan efektif.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
14/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK4
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
15/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 5
A. KRITERIA ANAK GIZI BURUK
1) Gizi Buruk Tanpa Komplikasi
a. BB/TB: < -3 SD dan atau;
b. Terlihat sangat kurus dan atau;
c. Adanya Edema dan atau;
d. LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan
2) Gizi Buruk dengan Komplikasi
Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah
satu atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut:a. Anoreksia
b. Pneumonia berat
c. Anemia berat
d. Dehidrasi berat
e. Demam sangat tinggi
f. Penurunan kesadaran
B. ALUR PEMERIKSAAN/PENEMUAN KASUS
Berikut penjelasan alur pemeriksaan yang dapat di gunakan untuk
menentukan langkah-langkah yang dilakukan dalam menangani
penemuan kasus anak gizi buruk berdasarkan kategori yang telah
ditentukan :
BAB
2 KRITERIA ANAK GIZI BURUK
DAN ALUR PEMERIKSAAN
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
16/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK6
1. Penemuan Anak Gizi Buruk, dapat menggunakan data rutin
hasil penimbangan anak di posyandu, menggunakan hasil
pemeriksaan di fasilitas kesehatan (Puskesmas dan jaringannya,Rumah Sakit dan dokter/bidan praktek swasta), hasil laporan
masyarakat (media massa, LSM dan organisasi kemasyarakatan
lainnya) dan skrining aktif (operasi timbang anak).
2. Penapisan Anak Gizi Buruk, anak yang dibawa oleh orangtuanya
atau anak yang berdasarkan hasil penapisan Lila < 12,5 cm, atau
semua anak yang dirujuk dari posyandu (2T dan BGM) maka
dilakukan pemeriksaan antropometri dan tanda klinis, semua anakdiperiksa tanda-tanda komplikasi (anoreksia, pneumonia berat,
anemia berat, dehidrasi berat, demam sangat tinggi, penurunan
kesadaran), semua anak diperiksa nafsu makan dengan cara
tanyakan kepada orang tua apakah anak mau makan/tidak mau
makan minimal dalam 3 hari terakhir berturut-turut.
3. Bila dalam pemeriksaan pada anak didapatkan satu atau lebihtanda berikut: tampak sangat kurus, edema minimal pada kedua
punggung kaki atau tanpa edema, BB/PB atau BB/TB < -3 SD,
LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan), nafsu makan baik,
maka anak dikategorikan gizi buruk tanpa komplikasi dan perlu
diberikan penanganan secara rawat jalan.
4. Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai
berikut: tampak sangat kurus, edema pada seluruh tubuh, BB/PBatau BB/TB < -3 SD, LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)
dan disertai dari salah satu atau lebih tanda komplikasi medis
sebagai berikut: anoreksia, pneumonia berat, anemia berat,
dehidrasi berat, demam sangat tinggi, penurunan kesadaran,
maka anak dikategorikan gizi buruk dengan komplikasi sehingga
perlu penanganan secara rawat inap.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
17/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 7
5. Bila hasil pemeriksaan anak ditemukan tanda-tanda sebagai
berikut: BB/TB < -2 s/d -3 SD, LiLA 11,5 s/d 12,5 cm, tidak
ada edema, nafsu makan baik, tidak ada komplikasi medis,maka anak dikategorikan gizi kurang dan perlu diberikan PMT
Pemulihan.
6. Bila kondisi anak rawat inap sudah membaik dan tidak lagi
ditemukan tanda komplikasi medis, tanda klinis membaik
(edema kedua punggung tangan atau kaki), dan nafsu makan
membaik maka penanganan anak tersebut dilakukan melalui
rawat jalan.
7. Bila kondisi anak rawat inap sudah tidak lagi ditemukan tanda-
tanda komplikasi medis, tanda klinis baik dan status gizi kurang,
nafsu makan baik maka penanganan anak dengan pemberian
PMT pemulihan.
8. Anak gizi buruk yang telah mendapatkan penanganan melaluirawat jalan dan PMT pemulihan, jika kondisinya memburuk
dengan ditemukannya salah satu tanda komplikasi medis, atau
penyakit yang mendasari sampai kunjungan ke tiga berat badan
tidak naik (kecuali anak dengan edema), timbulnya edema baru,
tidak ada nafsu makan maka anak perlu penanganan secara
rawat inap.
Untuk lebih jelasnya alur pemeriksaan atau penemuan kasus dapatdilihat pada bagan berikut :
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
18/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK8
Pemeriksaan Klinis, BB/PB,BB/TB, LiLA di Poskesdes/Pustu/Polindes/Puskesmas
Anak dengan satu ataulebih tanda berikut :
Terlihat Sangat kurus Edema pada seluruh
tubuh BB/PB atau BB/TB
< -3 SD LiLA < 11,5 cm
(untuk anak usia6-59 bulan) dan
salah satu atau lebihdari tanda-tandakomplikasi medisberikut:
Anoreksia Pneumonia berat Anemia berat Dehidrasi berat Demam sangat tinggi Penurunan kesadaran
Anak dengan satuatau lebih tandaberikut :
Terlihat Sangat
kurus Edema minimal,
pada keduapunggungtangan/kaki
BB/PB atau BB/TB< -3 SD
LiLA
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
19/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 9
A. LANGKAH PERSIAPAN
1. Penyediaan Sarana Pendukung
a. Alat antropometri : timbangan atau dacin, alat ukur PB/TB,
pita LiLA
b. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk .
c. Formulir pencatatan dan pelaporan.
d. PMT Pemulihan: makanan lokal, Makanan Untuk Pemulihan
Gizi, F-100
e. Media KIE seperti Poster, Leaflet, Lembar Balik, Booklet, Food
Model, dllf. Obat gizi seperti Kapsul Vitamin A, Tablet Tambah Darah,
Mineral Mix, dan Taburia
g. Obat-obatan lain, misalnya obat cacing, antibiotik
h. Peralatan lain seperti: ATK, APE, alat masak, dll
2. Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan
Pertemuan tingkat desa merupakan forum pertemuan yang
dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua
Badan Perwakilan Desa (BPD) atau Ketua Dewan Kelurahan
(DEKEL), tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, bidan dan
kader, serta tenaga kesehatan puskesmas dan lintas sektor tingkat
kecamatan.
BAB
3 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
RAWAT JALAN
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
20/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK10
Pertemuan ini bertujuan untuk mensosialisasikan rencana
kegiatan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan.
Pertemuan ini membahas permasalahan gizi/kesehatan yang
ada di desa/kelurahan dan langkah-langkah tindak lanjut yangdiperlukan, misalnya antara lain untuk mendapat dukungan
pamong dan pemuka masyarakat dalam kegiatan penanganan
anak gizi buruk secara rawat jalan.
3. Pelatihan
Pelatihan tenaga kesehatan menggunakan modul yang adadengan materi meliputi:
Pemantauan pertumbuhan anak seperti menimbang, mengisi
dan interpretasi KMS, mengukur LiLA, konseling dan mengisi
SIP),
Pendampingan dalam melaksanakan PHBS, konseling
pemberian makanan, kepatuhan melaksanakan atau
mengonsumsi paket pemulihan gizi,
Peranan kader posyandu dalam penanganan anak gizi buruksecara rawat jalan.
a. Tenaga Kesehatan
Pelatihan dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota oleh
tim fasilitator. Tenaga kesehatan yang dilatih berasal dari
Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes, dengan
melibatkan tenaga kesehatan sebagai berikut:
Puskesmas: dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga
promosi kesehatan;
Puskesmas Pembantu: perawat atau bidan;
Poskesdes: bidan di desa.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
21/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 11
b. Kader Posyandu
Pelatihan di Posyandu dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
Puskesmas dan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Pembantu atau Poskesdes.
B. LANGKAH PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan
a. Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana adalah Tim Pelaksana yang terdiri dari
dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga promosi kesehatan
(promkes) dan bidan di desa. Dalam pelaksanaan rawat jalan
masyarakat yang dibantu oleh Kader Posyandu, anggota PKK
dan perangkat desa.
Peran Tim Pelaksana:1) Dokter melakukan pemeriksaan klinis dan penentuan
komplikasi medis, pemberian terapi dan penentuan
rawat jalan atau rawat inap
2) Perawat melakukan pendaftaran dan asuhan
keperawatan
3) Ahli gizi (TPG)melakukan pemeriksaan antropometri,
konseling, pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi,
makanan therapeutic/gizi siap saji, makanan formula
4) Tenaga Promosi kesehatan melakukan penyuluhan
PHBS, advokasi, sosialisasi dan Musyawarah masyarakat
desa
5) Bidan di desasebagai koordinator di wilayah kerjanya,
melakukan skrining dan pendampingan bersama kader
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
22/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK12
6) Kader melakukan penemuan kasus, merujuk dan
melakukan pendampingan
7) Anggota PKK membantu menemukan kasus dan
menggerakkan masyarakat
8) Perangkat desa, BPD/Dekel melaksanakan perencanaan
anggaran dan penggerakan masyarakat
b. Waktu dan frekuensi pelaksanaan
Pelayanan pemulihan anak gizi buruk dilaksanakan sampai
dengan anak berstatus gizi kurang (-2 SD sampai -3 SD).Pelayanan anak gizi buruk dilakukan dengan frekuensi
sebagai berikut:
3 bulan pertama, anak gizi buruk datang dan diperiksa
setiap minggu
Bulan ke 4 sampai ke 6, anak gizi buruk datang dan
diperiksa setiap 2 minggu
Anak yang belum dapat mencapai status gizi kurang (-2 SDsampai -3 SD, dan tidak ada edema) dalam waktu 6 bulan,
dapat melanjutkan kembali proses pemulihan, dengan
ketentuan, jika:
Masih berstatus gizi buruk, rujuk ke RS atau Puskesmas
Perawatan atau Pusat Pemulihan Gizi (PPG)
Sudah berstatus gizi kurang, maka dilanjutkan dengan
program pemberian makanan tambahan dan konseling.
c. Alur pelayanan penanganan anak secara rawat jalan
1. Pendaftaran
Pengisian data anak di kartu (buku) status atau di catatan
(rekam) medis
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
23/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 13
2. Pengukuran antropometri
Penimbangan berat badan dilakukan setiap minggu
Pengukuran panjang/tinggi badan dilakukan setiapbulan
Pengukuran antropometri dilakukan oleh Tim
Pelaksana dan hasilnya dicatat pada kartu status.
Selanjutnya dilakukan ploting pada grafik dengan tiga
indikator pertumbuhan anak (TB/U atau PB/U, BB/U,
BB/PB atau BB/TB).
3. Pemeriksaan klinisDokter melakukan anamnesa untuk mencari riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik dan mendiagnosa penyakit,
serta menentukan ada atau tidak penyakit penyerta,
tanda klinis atau komplikasi.
4. Pemberian konseling
Menyampaikan informasi kepada ibu/pengasuh
tentang hasil penilaian pertumbuhan anak
Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kurang
gizi
Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi
Memberikan anjuran pemberian makan sesuai
umur dan kondisi anak dan cara menyiapkan makan
formula, melaksanakan anjuran makan dan memilih
atau mengganti makanan
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
24/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK14
5. Pemberian paket obat dan Makanan untuk
Pemulihan Gizi
a. Obat Bila pada saat kunjungan ke puskesmas anak
dalam keadaan sakit, maka oleh tenaga kesehatan
anak diperiksa dan diberikan obat
Vitamin A dosis tinggi diberikan pada anak gizi
buruk dengan dosis sesuai umur pada saat
pertama kali ditemukan
b. Makanan untuk Pemulihan GiziMakanan untuk pemulihan gizi dapat berupa makanan
lokal atau pabrikan
1. Jenis pemberian ada 3 pilihan: makanan
therapeuticatau gizi siap saji, F100 atau makanan
lokal dengan densitas energi yg sama terutama
dari lemak (minyak/santan/margarin)
2. Pemberian jenis Makanan untuk pemulihan gizi
disesuaikan masa pemulihan (rehabilitasi) :
1 minggu pertama pemberian F 100.
Minggu berikutnya jumlah dan frekuensi
F100 dikurangi seiring dengan penambahan
makanan keluarga.
3. Tenaga kesehatan memberikan makanan untuk
pemulihan gizi kepada orangtua anak gizi buruk
pada setiap kunjungan sesuai kebutuhan hingga
kunjungan berikutnya.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
25/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 15
Untuk lebih jelasnya tentang cara pembuatan makanan
untuk pemulihan gizi racikan dan makanan utama
atau makanan selingan dapat dilihat pada lampiran 7
dan 8.
6. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah bertujuan untuk menggali
permasalahan yang dihadapi keluarga termasuk
kepatuhan mengonsumsi makanan untuk pemulihan gizi
dan memberikan nasehat sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
Dalam melakukan kunjungan, tenaga kesehatan atau
kader membawa kartu status, cheklist kunjungan rumah,
formulir rujukan, makanan untuk pemulihan gizi dan
bahan penyuluhan.
Hasil kunjungan dicatat pada checklist kunjungan
dan kartu status. Bagi anak yang harus dirujuk, tenaga
kesehatan mengisi formulir rujukan.
Tenaga kesehatan atau kader melakukan kunjungan
rumah pada anak gizi buruk rawat jalan, bila:
Berat badan anak sampai pada minggu ketiga tidak
naik atau turun dibandingkan dengan berat badan
pada saat masuk (kecuali anak dengan edema).
Anak yang 2 kali berturut-turut tidak datang tanpa
pemberitahuan.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
26/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK16
7. Rujukan, dilakukan apabila ditemukan :
a. Anak dengan komplikasi medis atau penyakit
penyertab. Sampai kunjungan ketiga berat badan anak tidak naik
(kecuali anak dengan edema)
c. Timbul edemabaru
8. Drop Out (DO)
DO dapat terjadi pada anak yang pindah alamat dan tidak
diketahui, menolak kelanjutan perawatan dan meninggal
dunia. Anak yang menolak kelanjutan perawatan
dilakukan kunjungan rumah untuk diberikan motivasi,
bila tetap menolak diminta untuk membuat pernyataan
tertulis atas penolakan.
9. Anak yang telah pulih keadaan gizinya,
Dipantau pertumbuhannya di posyandu.
d. Tempat Pelaksanaan
a. Pelayanan kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan
b. Pemberian makanan dilakukan di rumah tangga
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
27/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 17
2. Makanan untuk Pemulihan Gizi
a. Prinsip
1) Makanan untuk Pemulihan Gizi adalah makanan padat
energi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral.
2) Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan kepada anak
gizi buruk selama masa pemulihan.
3) Makanan untuk Pemulihan Gizi dapat berupa: F100,
makanan therapeutic/gizi siap saji dan makanan lokal.
Makanan lokal dengan bentuk mulai dari makanan
bentuk cair, lumat, lembik, padat.
4) Bahan dasar utama Makanan Untuk Pemulihan Gizi dalam
formula F100 dan makanan gizi siap saji (therapeutic
feeding) adalah minyak, susu, tepung, gula, kacang-
kacangan dan sumber hewani. Kandungan lemak sebagai
sumber energi sebesar 30-60 % dari total kalori.
5) Makanan lokal dengan kalori 200 kkal/Kg BB per hari,
yang diperoleh dari lemak 30-60% dari total energi,protein 4-6 g/Kg BB per hari.
6) Apabila akan menggunakan makanan lokal tidak
dilakukan secara tunggal (makanan lokal saja) tetapi
harus dikombinasikan dengan makanan formula.
b. Jumlah dan Frekuensi
Makanan untuk Pemulihan Gizi bukan makanan biasa tetapimerupakan makanan khusus untuk pemulihan gizi anak
yang diberikan secara bertahap:
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
28/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK18
1) Anak gizi buruk dengan tanda klinisdiberikan secara
bertahap:
Fase rehabilitasi awal150 kkal/kg BB per hari, yang
diberikan 5-7 kali pemberian/hari. Diberikan selamasatu minggu dalam bentuk makanan cair (Formula
100).
Fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per
hari, yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula
100).
2) Anak gizi buruk tanpa tanda klinislangsung diberikan
fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari,
yang diberikan 5-7 kali pemberian/hari (Formula 100).
Rehabilitasi lanjutan diberikan selama 5 minggu dengan
pemberian makanan secara bertahap dengan mengurangi
frekuensi makanan cair dan menambah frekuensi makanan
padat.
Minggu Ke Formula 100
MakananUtama
+Buah
MakananSelingan
I 5 kali 1 kali 1 kaliII 4 kali 2 kali 1 kali
III 4 kali 2 kali 1 kali
IV 3 kali 3 kali 2 kali
V 3 kali 3 kali 2 kali
Contoh Frekuensi Pemberian Makanan per hari
Tabel 1: Anak gizi buruk tanpa tanda klinis:
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
29/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 19
Minggu Ke Formula 100
MakananUtama
+Buah
MakananSelingan
I 6 kali - -
II 5 kali 1 kali 1 kali
III 4 kali 2 kali 1 kali
IV 4 kali 2 kali 1 kali
V 3 kali 3 kali 2 kaliVI 3 kali 3 kali 2 kali
Tabel 2: Anak gizi buruk dengan tanda klinis
Bila berat badan anak < 7 Kg; diberikan makanan bayi
(lumat)
Bila berat badan anak > 7 Kg; diberikan makanan anak(lunak)
a. Pemberian makanan rehabilitasi lanjutan dapat diteruskan
bila kondisi anak gizi buruk masih memerlukan makanan
formula.
b. Bagi anak yang status gizinya pulih ( -2 SD) maka
berangsur menuju ke makanan anak sehat sesuai dengan
anjuran makan menurut kelompok umur (besar porsi,
macam makanan, frekuensi pemberian).
Catatan:
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
30/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK20
c. Cara pemberian
Makanan untuk Pemulihan Gizi diberikan sesuai anjuran
petugas kesehatan.
Cara Pemberian Makanan untuk Pemulihan Gizi kepada
anak di rumah:
1) Sebelum menyiapkan makanan, cucilah tangan
dengan sabun.
2) Berikan makanan kepada anak dengan memperhatikan
jarak waktu makan.
3) Usahakan makanan tersebut dihabiskan sesuai dengan
porsi yang ditentukan.
4) Berikan makanan dalam bentuk cair dengan
menggunakan gelas, hindari menggunakan botol
atau dot.
Makanan untuk Pemulihan Gizi : diberikan setelah pemberian ASI bagi bayi yang
masih mendapat ASI
diberikan sebelum pemberian makanan
keluarga bagi anak yang sudah mendapat
makanan utama
d. Cara penyimpanan
1) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam bentuk cair
(Formula 100) harus segera diberikan dan dihabiskan.
Makanan dalam bentuk cair tersebut hanya dapat
disimpan dalam suhu ruang maksimal 2 jam.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
31/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 21
2) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam bentuk kering
yang diracik secara terpisah oleh tenaga kesehatan
Puskesmas dapat disimpan maksimal 7 hari, dan
disimpan di tempat yang sejuk dan kering, aman,tertutup dan terhindar dari bahan cemaran dan
binatang pengganggu (semut, tikus, kecoa, cicak,
kucing, anjing, unggas, dll).
3) Makanan untuk Pemulihan Gizi dalam kemasanagar
diperhatikan masa kadaluarsa yang terdapat pada
kemasan.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
32/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK22
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
33/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 23
Anak dengan BB/PB atau BB/TB < - 2 SDGAM = ------------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah anak yang ada di wilayah kerja Puskesmas
(sumber: Mokbel Genequand Mirella, UNHCR consultant, 2009. Revised selective
feeding guidelines for the management of malnutrition in emergencies)
BAB
4 PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
RAWAT INAP
A. PERSIAPAN
Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau yang dikenal sebagai Therapeutic
Feeding Centre (TFC) berfungsi sebagai tempat perawatan danpengobatan secara intensif, dengan melibatkan ibu atau keluarga
dalam perawatan anak. Penyelenggaraan PPG dapat memanfaatkan
fasilitas bangunan yang sudah ada di Puskesmas perawatan/Rumah
Sakit atau membuat bangunan khusus atau baru.
Pembentukan PPG
PPG dapat dibentuk bila dalam satu wilayah kecamatan
memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Global Acute Malnutrition (GAM) atau Prevalensi gizi kurang
akut > 15%
b. GAM/Prevalensi gizi kurang akut antara 10-14,9% dengan
faktor penyulit seperti adanya bencana baik alam maupun
non alam.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
34/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK24
Penentuan Lokasi
PPG dapat diselenggarakan pada fasilitas-fasilitas sebagai
berikut:a. Puskesmas perawatan
b. Rumah Sakit
c. Bila berupa bangunan di luar Puskesmas atau bangunan
baru, lokasinya harus berdekatan dengan Puskesmas.
Tenaga dan Waktu Kerja
a. Tenaga
Rasio tenaga yang dibutuhkan untuk merawat 10-20 anak: Dokter : 1 orang
Perawat : 4 orang
Ahli Gizi/ Nutrisionis : 1 orang
Juru Masak : 1 orang
Tenaga kebersihan dibantu oleh ibu atau anggota
keluarga yang mendampingi anak yang dirawat.
Tenaga kesehatan yang bertugas merawat anak, seharusnya
telah mendapat pelatihan Tatalaksana anak gizi buruk.Tenaga kesehatan merawat secara bergantian selama
24 jam, 7 hari dalam seminggu. Pada kondisi tertentu dokter
diharapkan bertugas selama 24 jam apabila terdapat pasien
dalam keadaan gawat darurat.
b. Waktu kerja
Waktu kerja terbagi dalam 3 shift yaitu: Shift I : PK. 08.00 s/d 14.00
Shift II : PK. 14.00 s/d 20.00
Shift III : PK. 20.00 s/d 08.00
Pembagian kerja disesuaikan dengan kondisi setempat
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
35/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 25
Fasilitas
a. Ruang Perawatan
Ruang perawatan khusus, terpisah dari ruang perawatan
lainnya.
1) Ruang perawatan dengan ventilasi dan pencahayaan
cukup, tanpa AC dan kipas angin.
2) Tempat tidur anak gizi buruk dijauhkan dari jendela atau
pintu masuk.
Luas ruangan ditentukan berdasarkan jumlah tempat
tidur. Untuk 10 tempat tidur diperlukan luas ruangan
10 m x 6 m.
b. Fasilitas Ruangan dan Penunjang
1) Ruang perawatan dengan tempat tidur dan kelengkapannya
(bantal, sprei, selimut, perlak, lemari pakaian dll)
2) Ruang petugas/ administrasi
3) Ruang konseling kesehatan dan gizi
4) Tempat bermain anak
5) Tempat penyimpanan obat6) Dapur: ruang persiapan dan penyiapan formula makanan
(F-75, F-100, ReSoMal, dll)
7) Tempat penyimpanan bahan makanan
8) Fasilitas air bersih, Mandi Cuci Kakus (MCK)
9) Fasilitas pembuangan limbah
c. Peralatan
1) Peralatan medis dan obat-obatan
2) Pemeriksaan laboratorium sederhana (Pemeriksaan HB,
kadar gula darah dan mantoux tes)
3) Alat Antropometri (alat ukur BB, TB atau PB)
4) Media KIE (food model, leaflet, poster, buku pedoman
Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II)
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
36/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK26
5) Peralatan dapur dan peralatan pembuatan formula.
6) Peralatan kebersihan (sapu, kemoceng, kain pel, dll)7) Peralatan mandi dan cuci (ember, sabun, sikat gigi, pasta
gigi, dll)8) Alat Permainan Edukasi (APE)
B. KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Penerapan Tatalaksana Anak Gizi Buruk (lihat bukupedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II)
a. Pelayanan Medis, keperawatan dan konseling gizi sesuaidengan penyakit penyerta/penyulit.
b. Pemberian formula dan makanan sesuai dengan fase sebagai
berikut:
1) Fase Stabilisasi
Diberikan makanan formula 75 (F-75) dengan asupan gizi
80-100 KKal/kgBB/hari dan protein 1-1,5 g/KgBB/hari. ASItetap diberikan pada anak yang masih mendapatkan ASI.
2) Fase Transisi Pada fase transisi ada perubahan pemberian makanan
dari F-75 menjadi F-100. Diberikan makanan formula
100 (F-100) dengan asupan gizi 100-150 KKal/kgBB/hari dan protein 2-3 g/kgBB/hari.
3) Fase Rehabilitasi
Diberikan makanan seperti pada fase transisi yaitu F-100,dengan penambahan makanan untuk anak dengan BB
< 7 kg diberikan makanan bayi dan untuk anak dengan
BB > 7 kg diberikan makanan anak. Asupan gizi 150-220KKal/kgBB/hari dan protein 4-6 g/kgBB/hari.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
37/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 27
4) Fase Tindak Lanjut (dilakukan di rumah)
Setelah anak pulang dari PPG, anak tetap dikontrol oleh
Puskesmas pengirim secara berkala melalui kegiatanPosyandu atau kunjungan ke Puskesmas. Lengkapi imunisasi
yang belum diterima, berikan imunisasi campak sebelum
pulang. Anak tetap melakukan kontrol (rawat jalan) pada
bulan I satu kali/ minggu, bulan II satu kali/ 2 minggu,
selanjutnya sebulan sekali sampai dengan bulan ke-6.
Tumbuh kembang anak dipantau oleh tenaga kesehatan
Puskesmas pengirim sampai anak berusia 5 tahun.
Kriteria sembuh:
Bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis
dan memenuhi kriteria pulang sebagai berikut:
a) Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan
aktif
b) BB/PB atau BB/TB > -3 SD
c) Komplikasi sudah teratasi
d) Ibu telah mendapat konseling gizi
e) Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama
2 minggu berturut-turut
f) Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan
dapat dihabiskan.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
38/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK28
c. Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan
Selama perawatan di PPG anak diberikan stimulasi tumbuh
kembang dengan APE sesuai umur dan kondisi anak mulaidari fase stabilisasi, transisi maupun rehabilitasi, karena anak
gizi buruk sering terjadi keterlambatan tumbuh kembang
seperti gangguan motorik dan sensorik. Kegiatan ini mengacu
pada Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar.
d. Rujukan Kasus1) Rujukan ke Rumah Sakit dilakukan bila terdapat tanda
kegawatan/kesakitan yang tidak dapat diatasi dan
memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter
spesialis anak.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
39/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 29
2) Anak gizi buruk pasca perawatan di PPG, dikirim ke
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu/ Posyandu terdekat
dengan rumah pasien untuk dilakukan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan serta penyakit penyerta(contoh: TB-Paru) secara rutin.
e. Pencatatan dan Pelaporan
Selama anak dirawat di PPG dilakukan pencatatan dan
pelaporan kondisi anak gizi buruk dengan menggunakan
formulir sebagai berikut:
1) Buku registrasi pasien
2) Form status pasien
3) Buku catatan penerimaan dan pemakaian bahan
makanan
4) Buku inventarisasi peralatan
5) Form rujukan
6) Form pencatatan dan pemantauan perkembangan pasien
(contoh form sesuai Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi
Buruk (buku 1 & 2))7) Dokumentasi pertumbuhan serta perkembangan anak
sebelum dan sesudah perawatan
f. Pendidikan Kesehatan dan Gizi bagi keluarga anak gizi buruk
Selama anak gizi buruk dirawat di PPG, keluarga anak
yang dirawat diberi pendidikan, kesehatan, gizi, stimulasi
perkembangan, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan.
Dengan pendidikan kesehatan dan gizi serta konseling,diharapkan keluarga anak yang dirawat dapat meneruskan
hal positif yang diperoleh di rumah sehingga anak tidak
mengalami gizi buruk lagi serta mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
40/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK30
g. Pembiayaan
Biaya penyelenggaraan PPG menjadi bagian dari Biaya
Operasional Kesehatan Puskesmas (BOK) yang diajukan
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Biayatersebut bersumber dari APBD, JAMKESMAS, JAMKESDA,
dan sumber lain yang tidak mengikat berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku. Komponen pembiayaan meliputi
biaya perawatan, penyelenggaraan makanan dan insentif/gaji
petugas pelaksana PPG, diberikan sesuai dengan kebijakan
Pemerintah Daerah setempat.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
41/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 31
A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAWAT JALAN
1. Pemantauan Rawat Jalan
a. Cara Pemantauan dilakukan berdasarkan :1) Status gizi
Pengukuran BB setiap minggu, pengukuran TB setiap
1 bulan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
2) Konsumsi makanan
Pengisian formulir catatan harian konsumsi khusus
makanan cair diisi oleh kader/keluarga di posyandu atau
saat kunjungan rumah. Formulir ini dibawa ke Puskesmas
1 minggu sekali.
3) Pemeriksaan Klinis
Diperiksa oleh dokter Puskesmas setiap kali kunjungan.
b. Indikator yang dipantau berdasarkan : indikator input, indikator
proses dan indikator output.
1) Indikator input dilihat dari ketersediaan:
mineral mix makanan formula
tenaga
alat antropometri
obat
media konseling
BAB
5 PEMANTAUAN DAN EVALUASI
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
42/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK32
2) Indikator Proses
Terlaksananya proses skrining
Kunjungan rumah
Kelengkapan pencatatan pelaporan
Tidak terlambat melakukan rujukan
Semua anak gizi buruk tidak ada yang Drop Out(DO).
Semua anak rutin hadir pada setiap jadwal buka
Penanganan Anak Gizi Buruk Secara Rawat Jalan
3) Indikator Output
Semua anak gizi buruk yang sesuai kriteria mengikuti
rawat jalan.
Peningkatan status gizi anak yang mengikuti rawat
jalan
2. Evaluasi Rawat Jalan
a. Dilakukan selama 6 bulan untuk anak yang mengikuti
program pelayanan anak gizi buruk
b. Evaluasi program satu tahun sekali: mencakup jumlah
anak yang mengikuti program, lulus, Drop Out (DO), danmeninggal.
Indikator Input dilakukan pada tingkat Puskesmas
dengan melihat hasil pengisian formulir.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
43/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 33
B. PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAWAT INAP
Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap aspek pelaksanaanPPG dan keadaan klinis serta status gizi anak.
1. Pemantauan Rawat Inap
a. Pemantauan Pelaksanaan PPG
Pemantauan merupakan kegiatan pengawasan sekaligus
penilaian secara periodik terhadap proses pelaksanaan
kegiatan perawatan anak gizi buruk di PPG denganmenggunakan form pemantauan (checklist), mengacu pada
Buku Pemantauan Gizi Buruk.
Tindak lanjut pemantauan:
(1) Umpan balik laporan hasil pemantauan dan solusinya
(2) Bimbingan Teknis
b. Pemantauan keadaan klinis dan status gizi anak
(1) Selama perawatan di PPG, pemantauan dilakukan oleh
petugas PPG/tim asuhan gizi dengan menggunakan
status pasien/formulir rekam medik.
(2) Pasca perawatan di Puskesmas, Puskesmas pembantu
dan Posyandu oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan
atau kader dengan menggunakan KMS.
2. Evaluasi Rawat Inap
Evaluasi rawat inap dilakukan secara bertahap yaitu di awal,
pertengahan dan akhir pelaksanaan kegiatan. Penilaian dengan
menggunakan Buku Pemantauan Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
44/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK34
Evaluasi dilakukan:
1) Terhadap proses pelaksanaan dan hasil kegiatan PPG.
Evaluasi dilakukan pada saat perawatan (lihat formulirlaporan bulanan pelayanan anak gizi buruk secara rawat
inap pada lampiran 14).
Indikator keberhasilan PPG dikatakan baik jika kematian
< 5% per tahun dari semua kasus yang dirawat, tidak termasuk
kematian pada 24 jam pertama.
2) Secara berkala setiap 6 bulan sekali
Pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan dan evaluasimenggunakan formulir pelaporan rutin Puskemas.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
45/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 35
Dalam rangka menurunkan angka kematian Anak akibat gizi buruk,
sangat diperlukan keterlibatan Pemerintah Daerah secara langsung,
serta melibatkan partisipasi masyarakat terutama tokoh masyarakat,
untuk mengelola penanganan anak gizi buruk baik, sehingga diharapkansemua kasus gizi buruk dapat ditangani dengan baik.
Penanganan anak gizi buruk dapat dilakukan secara rawat jalan
maupun rawat inap. Penanganan dengan rawat inap hanya dilakukan
di Puskesmas. Sedangkan penanganan anak gizi buruk dengan rawat
jalan, merupakan pelayanan yang diberikan dan dilakukan di fasilitas
kesehatan lain seperti, Puskesmas Pembantu ataupun Poskesdes, dan
lebih membutuhkan partisipasi masyarakat.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan di
berbagai tingkatan dan lintas sektor terkait lainnya dalam pelaksanaan
penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap,
berkaitan dengan pembentukan dan penyelenggaraan.
BAB
6 PENUTUP
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
46/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK36
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
47/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 37
LAMPIRAN
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
48/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK38
LAMPIRAN 1
KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN SEHARI
ANAK UMUR 1-12 TAHUN
Energi ProteinUmur(tahun) Berat badan(Kg) Kkal/kg/hari Kkal/org/hari Gr/kg/hr Gr/org/hr
1 8,9 105 900 2,5 222 11,2 100 1100 283 13,1 100 1300 334 14,8 98 1500 3,0 445 16,5 91 1500 506 19,4 86 1700 597 21,7 82 1800 2,8 618 24,1 78 1900 679 26,5 75 2000 74
Laki-laki10 29,3 74 2200 2,0 5911 31,7 71 2300 6312 34,5 67 2300 69
Perempuan10 28,7 68 2000 2,0 5711 32,2 62 2000 6412 35,5 57 2000 70
Sumber :
Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku II)
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
49/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 39
LAMPIRAN 2
FORMULIR SKRINING GIZI BURUK
ANAK USIA 6-59 BULAN
Nama Posyandu :
Nama Desa :
LiLANo Nama Anak Nama Orangtua
Merah Kuning HijauEdema
PunggungKaki
Penanggung Jawab
Petugas Puskesmas
(...............................................)
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
50/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK40
LAMPIRAN 3
FORMULIR PENCATATAN KARTU STATUS
Nama Anak: Nomor Pendaftaran:Jenis Kelamin: L PUmur (bulan): Desa/Kelurahan:
Nama Orangtua: Tanggal Masuk:Alamat: Kembar: Ya TidakRujukan dari Masyarakat LSM Posyandu Puskesmas Kambuh Menolak dirawatdi PuskesmasJumlah AnggotaKeluarga: Jarak dari Rumah:
Distribusi Bantuan MakananRumah Tanggadidata untukmendapatmakanan:
Ya Tidak Jika ya, kapanterakhir menerimabantuan makanan?:
Hasil Pemeriksaan Antropometri pada saat masukBerat Badan (kg): BB/PB-BB/TB(z-score):PB/TB (cm): LILA:Kriteria Masuk: Edema LILA
< 11,5 BB/PB-BB/TB< -3 SD Lainnya:Riwayat Penyakit
Diare: Ya Tidak Buang Air Besar (x/hari): 1-3 4-5 >5Muntah: Ya Tidak Buang Air Kecil: Ya TidakBatuk: Ya Tidak Jika edema, sudah berapa lama?Nafsu Makan: Ya Tidak Masih diberi ASI? Ya TidakMasalah Lain:
Pemeriksaan FisikNafas (x/menit): 50 TarikanDinding Dada: Ya TidakSuhu (C): Telapak Tangan
Pucat: Ya TidakMata: Normal Cekung Kotoran Dehidrasi: Tidak Sedang BeratTelinga: Normal Keluar cairan Mulut: Normal Luka JamurKelenjarGetah Bening: TidakAda Leher Ketiak LipatanPaha Cacat: Ya Tidak
Perubahan Kulit: TidakAda Skabies Lecet Luka Tangan dan Kaki: Normal Dingin
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
51/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 41
Pengobatan yang diberikan
Obat Tanggal Dosis............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
52/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK42
NAMA ANAK No. PendaftaranMinggu Ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24Tanggal
ANTROPOMETRI
BB (kg)*PB/TB (cm)Z-ScoreLiLAEdema**(+/ ++/ +++)* Anak tanpa edema, bila BB tidak naik sampai minggu ke-3 dilakukan kunjungan rumah.
Bila tidak naik sampai minggu ke-5 dirujuk.** Penilaian kenaikan BB dilakukan setelah edema hilang.
RIWAYAT
Diare (hari)Muntah (hari)Demam (hari)Batuk (hari)
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu (C)FrekuensiNafas(x/mnt)Dehidrasi(berat/sedang/ringan)Anemia(ya/tdk)............................
......................................
......................................
..........TINDAKAN YANG DIPERLUKAN
.............................
.........
.............................
.........
.............................
.........PENERIMAAN MAKANAN UNTUK PEMULIHAN GIZI
Paket MPG(kemasan)Daya TerimaMPG(baik/kurang
/ menolak)KESIMPULAN
****** A = tidak hadir 3A = tidak hadir 3x berturut-turut R = rujuk ke Puskesmas (SC)/RS M = meninggalP = pulih, perlu PMT(SF) TR = menolak dirujuk KR = kunjungan rumah DO = Drop Out
****Catatan Tindakan yang Diperlukan (Cantumkan Tanggal)
NAMA PETUGAS
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
53/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 43
LAMPIRAN 4
KARTU PENERIMA MAKANAN UNTUK PEMULIHAN GIZI
Nomor PendaftaranNama PPG Alamat
(Dusun/RT/RW)Nama Anak Umur(tgl/bln/thn)NamaOrangtua
Tanggal Jenis MakananUntuk PemulihanGizi
Jumlah SisaMakanan UntukPemulihan Gizi
Jumlah MakananUntuk Pemulihan Gizi
yang diterimaTanda Tangan
Penerima
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
54/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK44
Makanan Untuk Pemulihan Gizi Yang Dimakan(kemasan) *
Keluhan **
1 2 3 4 5 6 7 Sisa 1 2 3 4 5 6 71
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1516
17
18
19
20
21
22
23
24
Hari ke
Minggu
ke
LAMPIRAN 5
CATATAN HARIAN
(DIISI OLEH KADER/KELUARGA)
Nama Anak :
Nama Orangtua :
Nama PPG :
* Diisi jumlah Makanan Untuk Pemulihan Gizi yang dimakan (1 kemasan, kemasan,
kemasan, kemasan)** Diisi dengan keterangan sebagai berikut:
D = Diare M = Muntah P = Panas B = Batuk
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
55/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 45
JENISAlat Antropometri
1. Timbangan berat badan (akurasi 0,1 kg)2. Alat ukur panjang badan dan tinggi badan3. Pita LiLA bayi
Pedoman, R/R dan Media KIE
1. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk untuk petugas2. Kartu status3. Kartu penerima Makanan Untuk Pemulihan Gizi4. Tabel Z-score BB/TB5. Buku catatan6. Contoh bahan makanan7. Resep-resep Makanan Untuk Pemulihan Gizi8. Poster pelayanan anak gizi buruk9. Leaflet pelayanan anak gizi buruk10. Booklet pelayanan anak gizi buruk
Peralatan lain (ATK, alat masak)1. Kotak file untuk kartu status2. Pulpen3. Stapler4. Clipboard5. Gunting6. Kalkulator7. Jam kecil8. Ember9. Sabun cuci tangan10. Mangkuk kecil11. Teko kecil12. Kain lap tangan/tissue13. Teko air14. Cangkir plastik15. Sendok stainless steel16. Sendok teh atau cangkir obat17. Termometer18. Gunting kuku19. Tempat Sampah20. Alat masak21. Gelang identitas (optional)22. Map plastik bening23. Tas plastik untuk membawa Makanan Untuk Pemulihan Gizi24. Food model25. Media APE
LAMPIRAN 6
PERALATAN DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENANGANAN ANAK GIZI BURUKSECARA RAWAT JALAN
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
56/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK46
Makanan dan Obat-obatan
1. Air minum
2. Gula
4. Makanan Untuk Pemulihan Gizi
5. Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml6. Mebendazole 100 mg7.
8. Fansidar9.
10.
Kapsul vitamin A dosis tinggi
11.
Vaksin campak
12.
Sirup atau obat kloramfenikol
13.
Salep mata tetrasiklin
14.
Nystatin s su pension
15.
Sirup paracetamol atau tablet 100 mg
16.
Benzyl Benzoate 200 ml
17.
Salep whitfields
18.
19.
ACT (Arteminsinin Combination Therapic)
20.
Betadine cair
21.
22.
Tablet vitamin C
23.
Tablet vitamin B6
24.
Tablet vitamin B-Complek
25.
26.
Kapas
27.
Sarung tangan
28.
Tas obat
29.
Taburia
.
Mineral mix. Oralit
Rapid Diagnostic Test (RDT)
Tablet atau Sirup Besi
Asam Folat
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
57/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 47
LAMPIRAN 7
CARA PEMBUATAN MAKANAN FORMULA 100
a. Larutan mineral mix (dalam sachet)
Komposisi larutan elektrolit/mineral terdiri dari:
Kcl : 1,792 gram
Tripotasium citrat : 0,648 gram
MgCl2.6H2O : 0,608gram
Zn asetat 2H2O : 0,066 gram
CuSO4.5H2O : 0,011 gram
Bahan tambahan secukupnya
Cara membuat larutan mineral mix :
1 (satu) sachet serbuk mineral mix (8 gr) dilarutkan dalam 20
ml atau 2 sendok makan air matang menjadi 20 ml larutan
mineral mix. Kebutuhan larutan mineral mix untuk membuat 1 liter Formula
WHO
Resomal F-100
Susu skim bubuk (g) - 85
Gula pasir (g) 10 50
Minyak sayur (g) - 60Oralit (sachet) 1 -
Mineral mix (ml) 8 20
Tepung beras - -
Air 400 cc s/d 1 liter (1000 ml)
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
58/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK48
b. Formula 100
Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan
larutan mineral mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demisedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air
hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan
volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
59/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 49
LAMPIRAN 8
MAKANAN UTAMA DAN MAKANAN SELINGAN (PRAKTEK
PEMBUATAN MAKANAN)
a. Bubur Preda (untuk diare kronik)
Bahan:
Tepung beras : 15 gram
Tepung maizena : 15 gram
Daging ayam tanpa lemak : 50 gram
Minyak kelapa : 1 sendok teh
Minyak jagung/minyak sayur : 1 sendok teh
Garam dan daun seledri secukupnya
Tambahkan 1 tablet vitamin B kompleks dan vitamin C 25 mg
Cara membuat:
1. Daging ayam direbus sampai empuk lalu dipotong kecil-kecil.
2. Daging ayam dan kuah sebanyak 200 cc diblender bersamaminyak kelapa dan minyak jagung.
3. Campuran tersebut dibuat bubur bersama tepung beras dan
tepung maizena sampai masak.
4. Tambahkan garam dan daun seledri kemudian angkat dari api.
5. Untuk menambah warna, daun seledri bisa diblender bersama
ayam
Nilai Gizi: Energi : 277
Protein : 10,2 gram
Lemak : 14,5 gram
KH : 25 gram
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
60/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK50
b. Makanan Formula Ikan
Bahan:
Tepung beras : 45 gram (7 sendok makan rata) Daging ikan : 60 gram (130 gram ikan segar)
Gula pasir : 20 gram (2 sendok makan rata) Minyak goreng : 20 gram (2 sendok makan)
Pisang ambon : 100 gram (1 buah sedang)
Garam beryodium dan air secukupnya.
Cara membuat:
1. Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya.2. Ikan dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis + kunyit atau
menggunakan daun kunyit, untuk menghilangkan bau amis.
Kemudian ikan direbus dengan satu gelas belimbing air hinggamatang, lalu ambil bagian daging putihnya dan hancurkan
(pisahkan dari duri/tulang ikan).
3. Pisang direbus/dikukus/dibakar agar getahnya hilang, laluambil bagian putihnya (bagian tengahnya dibuang). Campurkan
tepung beras dan pisang. Kemudian aduk sambil ditekanpakai punggung sendok makan sampai membentuk adonan.Campurkan ikan dan kaldunya ke dalam adonan, lalu tambah
gula, minyak dan garam.
4. Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecilhingga masak (5 menit).
c. Nasi goreng campur
Bahan: Fillet ikan : 50 gram Nasi : 50 gram
Taoge : 10 gram
Wortel : 10 gram
Minyak sayur : 30 ml
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
61/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 51
Bumbu
Bawang merah : 2 buah
Bawang putih : 1 siung
Garam secukupnya Bawang goreng secukupnya
Cara membuat:
1. Fillet ikan dicincang
2. Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak
3. Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai
setengah matang
4. Masukkan cincangan wortel dan taoge5. Masukkan nasi ke dalam tumisan, masak sampai matang
6. Taburkan bawang goreng
Nilai Gizi:
Energi : 409,2
Protein : 10,26 gram
Lemak : 31,75 gram
KH : 26,64 gram
d. Makanan Formula Kentang
Bahan:
Kentang/beras : 250 gram (2 buah besar)
Gula pasir : 10 gram ( 1 sendok makan rata)
Susu : 20 gram ( 2 sendok makan penuh) Wortel : 50 gram (2 jari telunjuk)
Minyak goreng : 10 gram (1 sendok makan)
Garam beryodium dan air secukupnya
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
62/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK52
Cara membuat:1. Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya2. Kentang dan wortel dipotong-potong, lalu direbus dengan 400
cc (2 gelas) air hingga matang3. Haluskan dengan saringan kawat, masukkan susu, garam, guladan minyak
4. Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecilhingga masak (5 menit).
e. Bubur Campur
Bahan: Fillet ikan : 30 gram Tepung beras : 20 gram Bayam : 10 gram Wortel : 10 gram Minyak sayur : 30 gram Gula pasir : 5 gram
Bumbu:
Kunyit : 1 ruas kelingking diparut Jahe : 1 ruas kelingking diparut Bawang merah : 1 buah Bawang putih : 1 siung Air : 100 cc
Cara membuat:1. Fillet ikan dicincang
2. Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak3. Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai
setengah matang4. Masukkan cincangan wortel dan bayam5. Tepung beras dilarutkan dalam 100 cc air6. Tepung beras yang telah dilarutkan masukkan ke dalam tumisan
ikan, dimasak dengan api kecil sampai matang.
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
63/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 53
Nilai Gizi :
Energi : 389,93
Protein : 7,27 gram
Lemak : 30,93 gramKH : 22,28 gram
f. Bubur Saring Kacang Hijau Kuning Telur
Bahan:
Tepung beras : 35 gram
Kacang hijau : 40 gram
Kuning telur : 30 gram Gula : 15 gram
Minyak : 5 gram
Garam : secukupnya
Air : secukupnya
Cara membuat :
1. Kacang hijau direbus dengan 800 cc air hingga lunak lalu
dihancurkan (saring).
2. Campur semua bahan tambahkan air 50 cc aduk sampai rata
dan masak diatas api sedang hingga matang.
Nilai Gizi :
Energi : 463
Protein : 16,5 gram
Lemak : 17,4 gram
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
64/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK54
BERAT BADAN
ANAK LAKI-LAKI (KG) PB
(CM)
BERAT BADAN
ANAK PEREMPUAN (KG)
-3 SD -2 SD -1 SD Median Median -1 SD -2 SD -3 SD
1.9 2.0 2.2 2.4 45.0 2.5 2.3 2.1 1.9
1.9 2.1 2.3 2.5 45.5 2.5 2.3 2.1 2.0
2.0 2.2 2.4 2.6 46.0 2.6 2.4 2.2 2.02.1 2.3 2.5 2.7 46.5 2.7 2.5 2.3 2.1
2.1 2.3 2.5 2.8 47.0 2.8 2.6 2.4 2.2
2.2 2.4 2.6 2.9 47.5 2.9 2.6 2.4 2.2
2.3 2.5 2.7 2.9 48.0 3.0 2.7 2.5 2.3
2.3 2.6 2.8 3.0 48.5 3.1 2.8 2.6 2.4
2.4 2.6 2.9 3.1 49.0 3.2 2.9 2.6 2.4
2.5 2.7 3.0 3.2 49.5 3.3 3.0 2.7 2.5
2.6 2.8 3.0 3.3 50.0 3.4 3.1 2.8 2.6
2.7 2.9 3.1 3.4 50.5 3.5 3.2 2.9 2.7
2.7 3.0 3.2 3.5 51.0 3.6 3.3 3.0 2.8
2.8 3.1 3.3 3.6 51.5 3.7 3.4 3.1 2.8
2.9 3.2 3.5 3.8 52.0 3.8 3.5 3.2 2.9
3.0 3.3 3.6 3.9 52.5 3.9 3.6 3.3 3.0
3.1 3.4 3.7 4.0 53.0 4.0 3.7 3.4 3.1
3.2 3.5 3.8 4.1 53.5 4.2 3.8 3.5 3.23.3 3.6 3.9 4.3 54.0 4.3 3.9 3.6 3.3
3.4 3.7 4.0 4.4 54.5 4.4 4.0 3.7 3.4
3.6 3.8 4.2 4.5 55.0 4.5 4.2 3.8 3.5
3.7 4.0 4.3 4.7 55.5 4.7 4.3 3.9 3.6
3.8 4.1 4.4 4.8 56.0 4.8 4.4 4.0 3.7
3.9 4.2 4.6 5.0 56.5 5.0 4.5 4.1 3.8
LAMPIRAN 9
BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN ANAK LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN USIA 0 S/D 24 BULAN STANDAR WHO 2005
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
65/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 55
4.1 4.5 4.9 5.3 57.5 5.2 4.8 4.4 4.0
4.3 4.6 5.0 5.4 58.0 5.4 4.9 4.5 4.1
4.4 4.7 5.1 5.6 58.5 5.5 5.0 4.6 4.2
4.5 4.8 5.3 5.7 59.0 5.6 5.1 4.7 4.3
4.6 5.0 5.4 5.9 59.5 5.7 5.3 4.8 4.4
4.7 5.1 5.5 6.0 60.0 5.9 5.4 4.9 4.5
4.8 5.2 5.6 6.1 60.5 6.0 5.5 5.0 4.6
4.9 5.3 5.8 6.3 61.0 6.1 5.6 5.1 4.7
5.0 5.4 5.9 6.4 61.5 6.3 5.7 5.2 4.8
5.1 5.6 6.0 6.5 62.0 6.4 5.8 5.3 4.9
5.2 5.7 6.1 6.7 62.5 6.5 5.9 5.4 5.05.3 5.8 6.2 6.8 63.0 6.6 6.0 5.5 5.1
5.4 5.9 6.4 6.9 63.5 6.7 6.2 5.6 5.2
5.5 6.0 6.5 7.0 64.0 6.9 6.3 5.7 5.3
5.6 6.1 6.6 7.1 64.5 7.0 6.4 5.8 5.4
5.7 6.2 6.7 7.3 65.0 7.1 6.5 5.9 5.5
5.8 6.3 6.8 7.4 65.5 7.2 6.6 6.0 5.5
5.9 6.4 6.9 7.5 66.0 7.3 6.7 6.1 5.6
6.0 6.5 7.0 7.6 66.5 7.4 6.8 6.2 5.7
6.1 6.6 7.1 7.7 67.0 7.5 6.9 6.3 5.8
6.2 6.7 7.2 7.9 67.5 7.6 7.0 6.4 5.9
6.3 6.8 7.3 8.0 68.0 7.7 7.1 6.5 6.0
6.4 6.9 7.5 8.1 68.5 7.9 7.2 6.6 6.1
6.5 7.0 7.6 8.2 69.0 8.0 7.3 6.7 6.1
6.6 7.1 7.7 8.3 69.5 8.1 7.4 6.8 6.2
6.6 7.2 7.8 8.4 70.0 8.2 7.5 6.9 6.36.7 7.3 7.9 8.5 70.5 8.3 7.6 6.9 6.4
6.8 7.4 8.0 8.6 71.0 8.4 7.7 7.0 6.5
6.9 7.5 8.1 8.8 71.5 8.5 7.7 7.1 6.5
7.0 7.6 8.2 8.9 72.0 8.6 7.8 7.2 6.6
7.1 7.6 8.3 9.0 72.5 8.7 7.9 7.3 6.7
7.2 7.7 8.4 9.1 73.0 8.8 8.0 7.4 6.8
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
66/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK56
7.2 7.8 8.5 9.2 73.5 8.9 8.1 7.4 6.9
7.3 7.9 8.6 9.3 74.0 9.0 8.2 7.5 6.9
7.4 8.0 8.7 9.4 74.5 9.1 8.3 7.6 7.0
7.5 8.1 8.8 9.5 75.0 9.1 8.4 7.7 7.1
7.6 8.2 8.8 9.6 75.5 9.2 8.5 7.8 7.1
7.6 8.3 8.9 9.7 76.0 9.3 8.5 7.8 7.2
7.7 8.3 9.0 9.8 76.5 9.4 8.6 7.9 7.3
7.8 8.4 9.1 9.9 77.0 9.5 8.7 8.0 7.4
7.9 8.5 9.2 10.0 77.5 9.6 8.8 8.1 7.4
7.9 8.6 9.3 10.1 78.0 9.7 8.9 8.2 7.5
8.0 8.7 9.4 10.2 78.5 9.8 9.0 8.2 7.68.1 8.7 9.5 10.3 79.0 9.9 9.1 8.3 7.7
8.2 8.8 9.5 10.4 79.5 10.0 9.1 8.4 7.7
8.2 8.9 9.6 10.4 80.0 10.1 9.2 8.5 7.8
8.3 9.0 9.7 10.5 80.5 10.2 9.3 8.6 7.9
8.4 9.1 9.8 10.6 81.0 10.3 9.4 8.7 8.0
8.5 9.1 9.9 10.7 81.5 10.4 9.5 8.8 8.1
8.5 9.2 10.0 10.8 82.0 10.5 9.6 8.8 8.1
8.6 9.3 10.1 10.9 82.5 10.6 9.7 8.9 8.2
8.7 9.4 10.2 11.0 83.0 10.7 9.8 9.0 8.3
8.8 9.5 10.3 11.2 83.5 10.9 9.9 9.1 8.4
8.9 9.6 10.4 11.3 84.0 11.0 10.1 9.2 8.5
9.0 9.7 10.5 11.4 84.5 11.1 10.2 9.3 8.6
9.1 9.8 10.6 11.5 85.0 11.2 10.3 9.4 8.7
9.2 9.9 10.7 11.6 85.5 11.3 10.4 9.5 8.8
9.3 10.0 10.8 11.7 86.0 11.5 10.5 9.7 8.99.4 10.1 11.0 11.9 86.5 11.6 10.6 9.8 9.0
9.5 10.2 11.1 12.0 87.0 11.7 10.7 9.9 9.1
9.6 10.4 11.2 12.1 87.5 11.8 10.9 10.0 9.2
9.7 10.5 11.3 12.2 88.0 12.0 11.0 10.1 9.3
9.8 10.6 11.4 12.4 88.5 12.1 11.1 10.2 9.4
9.9 10.7 11.5 12.5 89.0 12.2 11.2 10.3 9.5
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
67/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 57
10.0 10.8 11.6 12.6 89.5 12.3 11.3 10.4 9.6
10.1 10.9 11.8 12.7 90.0 12.5 11.4 10.5 9.7
10.2 11.0 11.9 12.8 90.5 12.6 11.5 10.6 9.8
10.3 11.1 12.0 13.0 91.0 12.7 11.7 10.7 9.9
10.4 11.2 12.1 13.1 91.5 12.8 11.8 10.8 10.0
10.5 11.3 12.2 13.2 92.0 13.0 11.9 10.9 10.1
10.6 11.4 12.3 13.3 92.5 13.1 12.0 11.0 10.1
10.7 11.5 12.4 13.4 93.0 13.2 12.1 11.1 10.2
10.7 11.6 12.5 13.5 93.5 13.3 12.2 11.2 10.3
10.8 11.7 12.6 13.7 94.0 13.5 12.3 11.3 10.4
10.9 11.8 12.7 13.8 94.5 13.6 12.4 11.4 10.511.0 11.9 12.8 13.9 95.0 13.7 12.6 11.5 10.6
11.1 12.0 12.9 14.0 95.5 13.8 12.7 11.6 10.7
11.2 12.1 13.1 14.1 96.0 14.0 12.8 11.7 10.8
11.3 12.2 13.2 14.3 96.5 14.1 12.9 11.8 10.9
11.4 12.3 13.3 14.4 97.0 14.2 13.0 12.0 11.0
11.5 12.4 13.4 14.5 97.5 14.4 13.1 12.1 11.1
11.6 12.5 13.5 14.6 98.0 14.5 13.3 12.2 11.2
11.7 12.6 13.6 14.8 98.5 14.6 13.4 12.3 11.3
11.8 12.7 13.7 14.9 99.0 14.8 13.5 12.4 11.4
11.9 12.8 13.9 15.0 99.5 14.9 13.6 12.5 11.5
12.0 12.9 14.0 15.2 100.0 15.0 13.7 12.6 11.6
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
68/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK58
BERAT BADAN
ANAK LAKI-LAKI (KG) PB
(CM)
BERAT BADAN
ANAK PEREMPUAN (KG)
-3 SD -2 SD -1 SD Median Median -1 SD -2 SD -3 SD
5.9 6.3 6.9 7.4 65.0 7.2 6.6 6.1 5.6
6.0 6.4 7.0 7.6 65.5 7.4 6.7 6.2 5.7
6.1 6.5 7.1 7.7 66.0 7.5 6.8 6.3 5.8
6.1 6.6 7.2 7.8 66.5 7.6 6.9 6.4 5.8
6.2 6.7 7.3 7.9 67.0 7.7 7.0 6.4 5.9
6.3 6.8 7.4 8.0 67.5 7.8 7.1 6.5 6.0
6.4 6.9 7.5 8.1 68.0 7.9 7.2 6.6 6.1
6.5 7.0 7.6 8.2 68.5 8.0 7.3 6.7 6.2
6.6 7.1 7.7 8.4 69.0 8.1 7.4 6.8 6.3
6.7 7.2 7.8 8.5 69.5 8.2 7.5 6.9 6.36.8 7.3 7.9 8.6 70.0 8.3 7.6 7.0 6.4
6.9 7.4 8.0 8.7 70.5 8.4 7.7 7.1 6.5
6.9 7.5 8.1 8.8 71.0 8.5 7.8 7.1 6.6
7.0 7.6 8.2 8.9 71.5 8.6 7.9 7.2 6.7
7.1 7.7 8.3 9.0 72.0 8.7 8.0 7.3 6.7
7.2 7.8 8.4 9.1 72.5 8.8 8.1 7.4 6.8
7.3 7.9 8.5 9.2 73.0 8.9 8.1 7.5 6.9
7.4 7.9 8.6 9.3 73.5 9.0 8.2 7.6 7.0
7.4 8.0 8.7 9.4 74.0 9.1 8.3 7.6 7.0
7.5 8.1 8.8 9.5 74.5 9.2 8.4 7.7 7.1
7.6 8.2 8.9 9.6 75.0 9.3 8.5 7.8 7.2
7.7 8.3 9.0 9.7 75.5 9.4 8.6 7.9 7.2
7.7 8.4 9.1 9.8 76.0 9.5 8.7 8.0 7.3
7.8 8.5 9.2 9.9 76.5 9.6 8.7 8.0 7.4
LAMPIRAN 10
BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN
ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUANUSIA 24 S/D 60 BULAN STANDAR WHO 2005
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
69/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 59
7.9 8.5 9.2 10.0 77.0 9.6 8.8 8.1 7.5
8.0 8.6 9.3 10.1 77.5 9.7 8.9 8.2 7.5
8.0 8.7 9.4 10.2 78.0 9.8 9.0 8.3 7.6
8.1 8.8 9.5 10.3 78.5 9.9 9.1 8.4 7.7
8.2 8.8 9.6 10.4 79.0 10.0 9.2 8.4 7.8
8.3 8.9 9.7 10.5 79.5 10.1 9.3 8.5 7.8
8.3 9.0 9.7 10.6 80.0 10.2 9.4 8.6 7.9
8.4 9.1 9.8 10.7 80.5 10.3 9.5 8.7 8.0
8.5 9.2 9.9 10.8 81.0 10.4 9.6 8.8 8.1
8.6 9.3 10.0 10.9 81.5 10.6 9.7 8.9 8.2
8.7 9.3 10.1 11.0 82.0 10.7 9.8 9.0 8.38.7 9.4 10.2 11.1 82.5 10.8 9.9 9.1 8.4
8.8 9.5 10.3 11.2 83.0 10.9 10.0 9.2 8.5
8.9 9.6 10.4 11.3 83.5 11.0 10.1 9.3 8.5
9.0 9.7 10.5 11.4 84.0 11.1 10.2 9.4 8.6
9.1 9.9 10.7 11.5 84.5 11.3 10.3 9.5 8.7
9.2 10.0 10.8 11.7 85.0 11.4 10.4 9.6 8.8
9.3 10.1 10.9 11.8 85.5 11.5 10.6 9.7 8.9
9.4 10.2 11.0 11.9 86.0 11.6 10.7 9.8 9.0
9.5 10.3 11.1 12.0 86.5 11.8 10.8 9.9 9.1
9.6 10.4 11.2 12.2 87.0 11.9 10.9 10.0 9.2
9.7 10.5 11.3 12.3 87.5 12.0 11.0 10.1 9.3
9.8 10.6 11.5 12.4 88.0 12.1 11.1 10.2 9.4
9.9 10.7 11.6 12.5 88.5 12.3 11.2 10.3 9.5
10.0 10.8 11.7 12.6 89.0 12.4 11.4 10.4 9.6
10.1 10.9 11.8 12.8 89.5 12.5 11.5 10.5 9.710.2 11.0 11.9 12.9 90.0 12.6 11.6 10.6 9.8
10.3 11.1 12.0 13.0 90.5 12.8 11.7 10.7 9.9
10.4 11.2 12.1 13.1 91.0 12.9 11.8 10.9 10.0
10.5 11.3 12.2 13.2 91.5 13.0 11.9 11.0 10.1
10.6 11.4 12.3 13.4 92.0 13.1 12.0 11.1 10.2
10.7 11.5 12.4 13.5 92.5 13.3 12.1 11.2 10.3
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
70/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK60
10.8 11.6 12.6 13.6 93.0 13.4 12.3 11.3 10.4
10.9 11.7 12.7 13.7 93.5 13.5 12.4 11.4 10.5
11.0 11.8 12.8 13.8 94.0 13.6 12.5 11.5 10.6
11.1 11.9 12.9 13.9 94.5 13.8 12.6 11.6 10.7
11.1 12.0 13.0 14.1 95.0 13.9 12.7 11.7 10.8
11.2 12.1 13.1 14.2 95.5 14.0 12.8 11.8 10.8
11.3 12.2 13.2 14.3 96.0 14.1 12.9 11.9 10.9
11.4 12.3 13.3 14.4 96.5 14.3 13.1 12.0 11.0
11.5 12.4 13.4 14.6 97.0 14.4 13.2 12.1 11.1
11.6 12.5 13.6 14.7 97.5 14.5 13.3 12.2 11.2
11.7 12.6 13.7 14.8 98.0 14.7 13.4 12.3 11.311.8 12.8 13.8 14.9 98.5 14.8 13.5 12.4 11.4
11.9 12.9 13.9 15.1 99.0 14.9 13.7 12.5 11.5
12.0 13.0 14.0 15.2 99.5 15.1 13.8 12.7 11.6
12.1 13.1 14.2 15.4 100.0 15.2 13.9 12.8 11.7
12.2 13.2 14.3 15.5 100.5 15.4 14.1 12.9 11.9
12.3 13.3 14.4 15.6 101.0 15.5 14.2 13.0 12.0
12.4 13.4 14.5 15.8 101.5 15.7 14.3 13.1 12.1
12.5 13.6 14.7 15.9 102.0 15.8 14.5 13.3 12.2
12.6 13.7 14.8 16.1 102.5 16.0 14.6 13.4 12.3
12.8 13.8 14.9 16.2 103.0 16.1 14.7 13.5 12.4
12.9 13.9 15.1 16.4 103.5 16.3 14.9 13.6 12.5
13.0 14.0 15.2 16.5 104.0 16.4 15.0 13.8 12.6
13.1 14.2 15.4 16.7 104.5 16.6 15.2 13.9 12.8
13.2 14.3 15.5 16.8 105.0 16.8 15.3 14.0 12.9
13.3 14.4 15.6 17.0 105.5 16.9 15.5 14.2 13.013.4 14.5 15.8 17.2 106.0 17.1 15.6 14.3 13.1
13.5 14.7 15.9 17.3 106.5 17.3 15.8 14.5 13.3
13.7 14.8 16.1 17.5 107.0 17.5 15.9 14.6 13.4
13.8 14.9 16.2 17.7 107.5 17.7 16.1 14.7 13.5
13.9 15.1 16.4 17.8 108.0 17.8 16.3 14.9 13.7
14.0 15.2 16.5 18.0 108.5 18.0 16.4 15.0 13.8
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
71/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 61
14.1 15.3 16.7 18.2 109.0 18.2 16.6 15.2 13.9
14.3 15.5 16.8 18.3 109.5 18.4 16.8 15.4 14.1
14.4 15.6 17.0 18.5 110.0 18.6 17.0 15.5 14.2
14.5 15.8 17.1 18.7 110.5 18.8 17.1 15.7 14.4
14.6 15.9 17.3 18.9 111.0 19.0 17.3 15.8 14.5
14.8 16.0 17.5 19.1 111.5 19.2 17.5 16.0 14.7
14.9 16.2 17.6 19.2 112.0 19.4 17.7 16.2 14.8
15.0 16.3 17.8 19.4 112.5 19.6 17.9 16.3 15.0
15.2 16.5 18.0 19.6 113.0 19.8 18.0 16.5 15.1
15.3 16.6 18.1 19.8 113.5 20.0 18.2 16.7 15.3
15.4 16.8 18.3 20.0 114.0 20.2 18.4 16.8 15.415.6 16.9 18.5 20.2 114.5 20.5 18.6 17.0 15.6
15.7 17.1 18.6 20.4 115.0 20.7 18.8 17.2 15.7
15.8 17.2 18.8 20.6 115.5 20.9 19.0 17.3 15.9
16.0 17.4 19.0 20.8 116.0 21.1 19.2 17.5 16.0
16.1 17.5 19.2 21.0 116.5 21.3 19.4 17.7 16.2
16.2 17.7 19.3 21.2 117.0 21.5 19.6 17.8 16.3
16.4 17.9 19.5 21.4 117.5 21.7 19.8 18.0 16.5
16.5 18.0 19.7 21.6 118.0 22.0 19.9 18.2 16.6
16.7 18.2 19.9 21.8 118.5 22.2 20.1 18.4 16.8
16.8 18.3 20.0 22.0 119.0 22.4 20.3 18.5 16.9
16.9 18.5 20.2 22.2 119.5 22.6 20.5 18.7 17.1
17.1 18.6 20.4 22.4 120.0 22.8 20.7 18.9 17.3
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
72/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK62
LAMPIRAN 11
CONTOH MONITORING BERAT BADAN ANAK GIZI BURUK
SELAMA DALAM PERAWATAN
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
73/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 63
LAMPIRAN 12
CONTOH PENGISIAN FORM CATATAN ASUPAN MAKANAN
SELAMA 24 JAM
N A M A : J O K O Nomor Registrasi PPG: 561
Tanggal: 14/4/10 Jenis Makanan : F-75Frekuensi Pemberian : 12 kali Jumlah Pemberian:75 ml/pemberian
Jam Jumlah yangdiberikan (ml)(a)
Jumlah pemberianlewat mulut (ml)
(a jumlah sisa ditempat
pemberian) (b)
Jumlah pemberianlewat NS,
jika diperlukan (ml)(c)
PerkiraanJumlah yangdimuntahkan
(ml) (d)Berak Cair
(jika ada, ya)(e)
08:00 75 0 75 Ya (sedang)10:00 75 45 3012:00 75 45 3014:00 75 55 2016:00 75 55 2018.00 75 75 Ya (sedikit)20.00 75 75 Sedang ( 50 ml)22.00
75
75
Ya (cair)
24.00 75 7502.00 75 7504.00 75 7506.00 75 75
T o t a l b. 715 ml c. 175 ml d. 40 ml Total ya : 3Total Volume selama 24 jam = jumlah pemberian lewat mulut (b) + jumlah pemberian lewat NS (c)
total jumlah yang dimuntahkan (d) = 840 ml
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
74/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK64
LAMPIRAN 13
PERALATAN DAN OBAT-OBATAN RAWAT INAP
a. Peralatan
1) Termometer aksila
2) Tensimeter air raksa dan manset anak
3) Stetoskop anak
4) Oksigen (tabung, manometer, cup) siap pakai
5) Pipa lambung (NGT)
6) Infuse set, abbocate, wing needle
7) Alat pemeriksaan gula darah yang berfungsi baik
8) Bahan habis pakai (kapas, alcohol, sarung tangan, disposable
syringe 1 ml & 3 ml
9) Peralatan untuk pembuatan formula yang higienis (stenlis,
keramik)
b. Obat-obatan
1) Cairan infuse: glukosa/dekstrosa 10%, Ringer Laktat, RingerDekstrosa 5%
2) Mineral mix
3) Parasetamol sirup/tablet
4) Adrenalin
5) Amoxicilin
6) Ampicilin
7) Gentamisin injeksi
8) Kloramfenikol injeksi9) Bensil penicillin injeksi
10) Metronidasol suspensi/tablet
11) Asam nalidiksat
12) Combipack anak/FDC
13) Asam nalidiksat
14) Albendazol
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
75/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK 65
15) Tetrasiklin tetes mata (1%)
16) Kloramfenikol tetes mata (0,25-1%)
17) Atropin tetes mata (1%)
18) Vitamin A 100.000 IU19) Vitamin A 200.000 IU
20) Larutan kalium permanganate 1/10.000 atau larutan disinfektan
yang lain
21) Salep/krim yang mengandung Zn
22) Furosemid injeksi
23) Preparat yang mengandung Fe (sirup/tablet)
24) Asam folat
25) Fenobarbital atau diazepam injeksi, supositoria
26) Vaksin DPT, BCG, Polio, Campak, Hepatitis B
Obat-obatan khusus untuk daerah endemik malaria:
a) Kinin injeksi
b) Fansidar tablet
c) ACT (Arteminsinin Combination Therapic)
d) Doksisikline) Klindamisin
-
5/24/2018 Buku Pedoman Pelayanan Anak
76/76
PEDOMAN PELAYANAN ANAK GIZI BURUK66
Lampiran 14
FORMULIR LAPORAN BULANAN KASUS GIZI BURUK
DI PUSKESMAS.....................BULAN........................TAHUN..........................
No Kasus Baruditemukanbulan ini
Dirawatinap
Dirawatjalan
Drop Out/ Tidak sembuh
Jumlahyang
membaik(sembuh)
Jumlahmeninggal
Dirawat inap Dirawat jalan
1 2 3 4 5 6 7 8