buku panduan lld

Upload: vian-qu

Post on 12-Oct-2015

373 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

pendauan LLD

TRANSCRIPT

  • BUKU PANDUAN

    PELAPORAN KEGIATAN

    LALU LINTAS DEVISA BANK

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK

    K A T A P E N G A N T A R

    Sebagaimana dimaklumi, data/informasi yang diperoleh dari sistem

    pelaporan kegiatan Lalu Lintas Devisa (LLD) sangat diperlukan dalam

    penyusunan statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan statistik Posisi

    Investasi Internasional Indonesia (PIII).

    Data/informasi mengenai kegiatan LLD bank tersebut sudah diperoleh

    Bank Indonesia sejak pertengahan tahun 2000. Dalam perkembangannya, secara

    umum kualitas data/informasi yang diperoleh dari sistem monitoring LLD bank,

    sejak diimplementasikannya hingga saat ini, sudah menunjukkan

    kecenderungan yang semakin membaik, meskipun dalam pelaksanaannya masih

    ditemui beberapa kendala/permasalahan terutama dengan masih adanya

    perbedaan persepsi/penafsiran dalam pelaporan suatu transaksi LLD.

    Dalam rangka memberikan kejelasan dan keseragaman penafsiran, maka

    diperlukan suatu panduan dalam pengisian tiap-tiap field yang sesuai dengan

    kaidah pelaporan serta contoh-contoh penerapannya. Oleh karena itu, Buku

    Panduan ini merupakan pelengkap dari Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan

    Lalu Lintas Devisa yang berlaku.

    Adapun materi yang disajikan mencakup 2 (dua) bagian yaitu

    BAGIAN PERTAMA : POKOK-POKOK PELAPORAN KEGIATAN LALU

    LINTAS DEVISA

    BAGIAN KEDUA : PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA

    BERDASARKAN JENIS TRANSAKSI

    Dengan diterbitkannya buku ini maka diharapkan dapat membantu para

    petugas bank dalam membaca petunjuk teknis laporan LLD serta tercipta

    keseragaman penafsiran dalam membaca buku petunjuk teknis yang berlaku

    saat ini. Untuk lebih meningkatkan kualitas dari buku panduan ini di masa

    mendatang, maka kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.

    Bagian Statistik Neraca Pembayaran

    Direktorak Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

  • BB AA GG II AA NN II

    PPOOKKOOKK--PPOOKKOOKK PPEELLAAPPOORRAANN

    KKEEGGIIAATTAANN LLAALLUU LLIINNTTAASS DDEEVVIISSAA BBAANNKK

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK

    DD AA FF TT AA RR II SS II

    Hal. I. Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank 1 II. Laporan Transaksi 5 A. Penjelasan Umum 5 B. Kaidah Umum 8 Sandi Bank 9 Tanggal, Bulan, Tahun dan No. ID 10 Pelaku-pelaku Transaksi 11 Hubungan Keuangan 18 Negara Debitur/Kreditur 19 Tujuan Transaksi 22 Nilai Transaksi 26 Jenis Rekening 31 Jenis Valuta 33 C. Kaidah Khusus 34 Hal khusus 1 : Transaksi yang melibatkan dua bank

    di dalam negeri 35

    Hal khusus 2 : Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening atau dicatat pada lebih dari satu baris

    38

    Hal khusus 3 : Transaksi-transaksi tertentu 41 III. Laporan Posisi 42 A. Penjelasan Umum 43 B. Kaidah Pencatatan Laporan Posisi 43 Sandi Bank dan Periode Laporan 39 Jenis Rekening 44 Posisi Awal, Mutasi Debet, Mutasi Kredit dan Posisi

    Akhir 44

    Mutasi Lainnya 51 IV. Bukti Pembukuan, Catatan dan Dokumen 56 A. Penjelasan Umum 56 B. Dokumen Yang Diperlukan 57

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    1

    I. KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA

    KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA (LLD) adalah kegiatan yang

    menimbulkan perpindahan aset dan kewajiban finansial antara penduduk

    (Residen) dan bukan penduduk (Non Residen) termasuk perpindahan aset

    dan kewajiban finansial luar negeri antar penduduk (SE. No. 3/13/DSM

    tentang Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa oleh Bank). Seluruh Bank

    Umum di Indonesia yang melakukan kegiatan LLD baik untuk kepentingan

    bank maupun untuk nasabah, dan atau memiliki aset/kewajiban finansial

    luar negeri (AFLN/KFLN) wajib mengirimkan laporan LLD ke Bank Indonesia.

    Laporan kegiatan Lalu lintas devisa yang wajib dilaporkan terdiri dari

    LAPORAN TRANSAKSI dan LAPORAN POSISI (penjelasan mengenai

    laporan dimaksud dapat dilihat pada butir II dan III). Laporan tersebut

    merupakan laporan dari seluruh kantor operasional bank pelapor yang

    berkedudukan di wilayah Indonesia dan tidak termasuk kantor

    cabang/kantor pusat bank pelapor yang berkedudukan di luar wilayah

    Indonesia.

    Definisi dari lalu lintas devisa di atas memerlukan penjelasan mengenai

    istilah residen, non residen dan aset/kewajiban finansial luar negeri.

    RESIDEN mengandung arti seluruh pihak yang berdomisili di Indonesia,

    kecuali pihak-pihak tertentu yang diatur dalam Surat Edaran BI No.

    3/13/DSM. Sementara itu NON RESIDEN mengandung arti seluruh pihak

    yang berdomisili di luar Indonesia, kecuali pihak-pihak tertentu yang juga

    diatur dalam Surat Edaran yang sama. Contoh dari residen adalah orang

    Indonesia yang tinggal di Indonesia dan warga negara asing yang tinggal di

    Indonesia lebih dari 1 (satu) tahun dengan bukti kartu ijin menetap

    sementara. Sedangkan contoh dari non residen adalah orang Indonesia

    yang bekerja bertahun-tahun di luar negeri dan warga negara asing yang

    tidak tinggal di Indonesia. Cakupan dari residen dan non residen tersebut

    meliputi seluruh kategori mulai dari perorangan, pemerintah, bank, lembaga

    keuangan non bank, perusahaan dan badan lainnya.

    AFLN dan KFLN secara umum adalah tagihan dan kewajiban kepada non

    residen. Bagi bank, AFLN dan KFLN adalah merupakan bagian dari neraca

    bank sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    2

    (LBU). AFLN dan KFLN dimaksud berkaitan dengan tagihan dan kewajiban

    finansial bank kepada non residen baik dalam rupiah maupun valas. Apabila

    neraca bank yang disampaikan dalam LBU mencakup seluruh

    aktiva/aset/tagihan bank dan pasiva/kewajiban bank kepada pihak lain baik

    residen maupun non residen, maka AFLN dan KFLN bank yang dilaporkan

    dalam Laporan LLD hanya mencakup seluruh aktiva/aset/tagihan bank dan

    pasiva/kewajiban bank kepada pihak luar negeri. Adapun rekonsiliasi antara

    Laporan LLD dengan Laporan LBU secara terperinci dapat dilihat pada

    Lampiran.

    Sebagai contoh, rekening giro rupiah dan valas di Bank Indonesia milik bank

    pelapor merupakan tagihan bank pelapor kepada residen sehingga tidak

    termasuk AFLN. Sementara itu rekening giro di Singapura, Hongkong dan

    negara lain milik bank pelapor merupakan tagihan bank pelapor kepada

    non residen sehingga termasuk AFLN. Dari sisi KFLN, rekening giro rupiah

    dan valas di bank pelapor milik penduduk Indonesia merupakan kewajiban

    bank pelapor kepada residen sehingga tidak termasuk KFLN. Sementara itu

    rekening giro rupiah dan valas di bank pelapor milik non residen merupakan

    kewajiban kepada non residen sehingga termasuk dalam KFLN.

    Tabel berikut menunjukkan bahwa AFLN-KFLN merupakan bagian dari

    Neraca Bank. Rekening AFLN/KFLN adalah rekening-rekening yang dicetak

    tebal.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    3

    Ringkasan Neraca Bank

    Aset Kewajiban

    1 Uang Kertas:

    - Mata Uang Rupiah - Mata Uang Asing

    2 Cek Perjalanan diterbitkan oleh: - Residen - Non Residen

    3 Rekening Giro pada : - Bank Indonesia - Bank di dalam negeri - Bank di luar negeri

    4 Simpanan pada: - Bank di dalam negeri - Bank di luar negeri

    5 Surat-Surat Berharga pasar uang diterbitkan oleh: - residen - non residen

    6 Surat-Surat Berharga pasar modal diterbitkan oleh: - Residen - non residen

    7 Wesel Ekspor yang diambil alih 8 Bank draft, International Money

    order dan sejenisnya yang diterbitkan oleh: - Residen - Non Residen

    9 Interbank Call Money pada bank: - Penempatan di dalam negeri - Penempatan di luar negeri

    10 Penyertaan: - di dalam negeri - di luar negeri

    11 Aset Lainnya: - Tagihan kepada residen - Tagihan kpd non residen

    1. Rekening Giro:

    - milik residen - milik non residen

    2. Simpanan: - milik residen - milik non residen

    3. Surat-Surat Berharga pasar uang diterbitkan bank yang menimbulkan kewajiban kepada : - residen - non residen

    4. Surat-Surat Berharga pasar modal diterbitkan bank yang menimbulkan kewajiban kepada : - residen - non residen

    5. Interbank Call Money: - Pinjaman dari dalam negeri - Pinjaman dari luar negeri

    6. Pinjaman jangka pendek yang diterima bank dari : - bank residen - bank non residen

    7. Pinjaman jangka pendek yang diterima bank dari : - Residen non bank - Non residen non bank

    8. Pinjaman jangka panjang yang diterima bank dari : - bank residen - bank non residen

    9. Pinjaman jangka panjang yang diterima bank dari : - Residen non bank - Non residen non bank

    10. Kewajiban Lainnya: - Kewajiban kepada residen - Kewajiban kepada non

    residen

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    4

    Rekening AFLN/KFLN dan Sandinya

    Jenis Rekening Sandi Jenis Rekening Sandi

    01. Mata uang asing 3A 01. Rekening giro

    01.1. Bank4A

    02. Cek perjalanan 3B 01.2. Bukan Bank 4B

    02. Simpanan

    03. Rekening giro 3C

    04. Simpanan 3D 02.1. Bank 4C

    02.2. Bukan Bank 4D

    03. Surat-surat berharga

    05. Surat-surat berharga

    03.1.

    4J

    05.1. 3F

    03.2. 4K

    04. Interbank call money 4I

    05.2. 3E

    05.3. Wesel ekspor yang diambil alih 3G

    05.4. 3J

    05.

    06. Interbank call money 3I

    05.1.

    07. Penyertaan 3H a. Bank 4Eb. Bukan bank 4F

    05.2.

    08. AFLN lainnya 3Z

    a. Bank 4Gb. Bukan bank 4H

    06. KFLN lainnya 4Z

    Surat berharga pasar uang, seperti

    treasury bills, commercial papers,

    bankers acceptance, floating rate notes ,

    termasuk interbank call money dengan

    jangka waktu lebih dari 90 hari.

    Meliputi seluruh tagihan atau klaim bank

    pelapor kepada bukan penduduk di luar jenis

    rekening di atas, seperti tagihan akseptasi,

    tagihan derivatif dan surat-surat berharga

    yang dibeli dengan janji dijual kembali

    (reversed repo ).

    Meliputi seluruh kewajiban bank pelapor

    kepada bukan penduduk di luar jenis rekening

    di atas, seperti kewajiban akseptasi, kewajiban

    derivatif dan surat-surat berharga yang dijual

    kembali dengan janji dibeli kembali (repo ).

    Meliputi seluruh rekening giro milik bank

    pelapor pada bukan penduduk.

    Meliputi seluruh simpanan milik bank pelapor

    pada bukan penduduk, seperti deposit on

    call , deposito berjangka, sertifikat deposito

    dan margin deposit.

    Meliputi seluruh pinjaman yang diterima bank

    pelapor dari bukan penduduk yang terdiri dari:

    Bank draft, international money order

    dan sejenisnya yang diambil alih.

    Meliputi seluruh penyertaan bank pelapor

    pada bukan penduduk baik dalam bentuk

    saham maupun bentuk lainnya.

    Pinjaman

    Pinjaman jangka pendek dengan jangka

    waktu yang diperjanjikan (original

    maturity ) sampai dengan satu tahun:

    Meliputi seluruh cek perjalanan yang

    diterbitkan oleh bukan penduduk yang

    dibeli/diambil alih oleh bank pelapor Meliputi seluruh simpanan milik bukan

    penduduk pada bank pelapor, seperti dalam

    bentuk deposit on call , tabungan, deposito

    berjangka dan margin deposit:

    Meliputi seluruh mata uang selain rupiah baik

    dalam bentuk uang kertas maupun uang

    logam.

    Meliputi seluruh rekening giro milik bukan

    penduduk pada bank pelapor:

    Meliputi seluruh surat-surat berharga yang

    menimbulkan kewajiban bank pelapor

    terhadap bukan penduduk yang terdiri dari:

    Meliputi seluruh penempatan oleh bank

    pelapor pada bank di luar negeri dengan

    jangka waktu sampai dengan 90 hari.

    Pinjaman jangka panjang dengan jangka

    waktu yang diperjanjikan (original

    maturity ) lebih dari satu tahun:

    Surat berharga pasar uang, seperti

    bankers acceptance, floating rate notes ,

    termasuk interbank call money dengan

    jangka waktu lebih dari 90 hari.

    Surat berharga pasar modal, seperti

    obligasi dan lainnya.

    Meliputi seluruh penempatan oleh bank di luar

    negeri pada bank pelapor dengan jangka

    waktu sampai dengan 90 hari.

    Surat berharga pasar modal, seperti

    obligasi dan lainnya

    Meliputi seluruh surat-surat berharga yang

    menimbulkan tagihan atau klaim bank

    pelapor terhadap bukan penduduk.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    5

    II. L A P O R A N T R A N S A K S I

    A. P e n j e l a s a n U m u m

    Laporan Transaksi adalah laporan mengenai transaksi lalu lintas devisa yang

    dilakukan oleh bank atau atas nama nasabah bank yang mempengaruhi

    AFLN / KFLN bank pelapor.

    Tidak semua kegiatan LLD wajib dilaporkan dalam laporan LLD bank.

    Kegiatan LLD yang wajib dilaporkan dalam laporan LLD bank adalah yang

    mengakibatkan perubahan dalam

    - AFLN bank

    - KFLN bank

    - AFLN dan KFLN bank

    Jenis kegiatan lalu lintas devisa yang harus dilaporkan antara lain adalah :

    Kegiatan LLD dalam valuta asing baik atas nama nasabah maupun atas

    nama bank. Kegiatan tersebut pada umumnya akan mempengaruhi AFLN

    bank.

    Kegiatan LLD atas nama nasabah bank yang berstatus non residen.

    Kegiatan tersebut pada umumnya akan mempengaruhi KFLN bank yaitu

    rekening giro non residen pada bank.

    Kegiatan LLD yang tidak mempengaruhi AFLN/KFLN bank seperti

    overbooking antar nasabah residen dalam valas dan transaksi penyetoran

    tunai rupiah oleh non residen ke rekening nasabah residen tidak dilaporkan

    dalam laporan LLD.

    Transaksi Nasabah yang umumnya dicatat dalam laporan LLD

    Mempengaruhi

    Status Nasabah

    Valuta AFLN KFLN

    Dicatat dalam

    laporan LLD

    Non residen

    Asing

    Ya

    Ya

    Ya

    Residen Asing Ya Tidak Ya

    Non residen Rupiah Tidak Ya Ya

    Residen Rupiah Tidak Tidak Tidak

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    6

    Laporan Transaksi tersusun dalam tiga jenis record. Tiap-tiap record terdiri

    dari 68 digit huruf ASCII, yang diketik dengan format text file (txt).

    i. Record Header

    Record Header adalah satu baris pembuka laporan transaksi yang

    terletak pada baris pertama laporan transaksi. Secara berurutan, record

    header berisi sandi bank pelapor, Jenis Laporan, Tahun MPL, Bulan MPL,

    Jumlah record isi dan Field kosong.

    Field :

    Sandi bank

    pelapor

    Jenis Laporan

    Tahun MPL

    Bulan MPL Jumlah record isi

    Field kosong

    Jumlah Digit

    6 4 4 2 8 44

    Contoh

    485001

    Lld1

    2005

    02

    00000250

    00000.....00000

    Pengertian Sandi

    Sesuai sandi LBU

    LLD1 berarti laporan transaksi

    Laporan tahun 2005

    Laporan bulan 1 disampaikan pd bulan 2

    Laporan terdiri dari 250 record

    Semua digit diisi dengan nol

    ii. Record Footer

    Record Footer adalah satu baris penutup laporan transaksi yang terletak

    pada baris terakhir laporan transaksi. Isi dari record footer sama dengan

    record header, yaitu sandi bank pelapor, Jenis Laporan, Tahun MPL,

    Bulan MPL, Jumlah record isi dan Field kosong.

    iii. Record Isi

    Record isi adalah satu atau beberapa baris yang terletak antara record

    header dan record footer dalam laporan transaksi yang isinya

    mencerminkan transaksi LLD yang terjadi dalam periode laporan

    tertentu. Satu baris mewakili satu perubahan pada satu jenis rekening

    tertentu. Secara berurutan, record isi mengandung data-data mengenai

    sandi bank pelapor, waktu transaksi, Nomor ID, Jenis Rekening, Status

    dan Kategori Penerima dan Pembayar, Hubungan Keuangan, Negara

    Debitur/Kreditur, Jenis Valuta, Nilai Transaksi dan Tujuan Transaksi.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    7

    Field Sandi bank

    Th. Bl Tgl No. ID

    Rek SPN KPN SPB KPB HK

    NDK

    Val Nilai STT

    Digit

    6

    4

    2

    2

    16

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    3

    18

    4

    Cth

    48500

    2005

    01

    07

    TRF224

    3C

    ID

    A0

    SG

    A0

    N

    US

    USD

    150000

    1030

    Pengertian Sandi

    Sesuai LBU

    Periode Laporan oleh bank

    Jen Rek

    Domisili dan Kategori penerima

    Domisili dan Kategori pembayar

    Hb. Keug

    Sesuai Jenis Rekening

    Sesuai peru-bahan pd rekg

    Sandi Tuj. Tran-saksi.

    Setiap kegiatan LLD yang mempengaruhi AFLN/KFLN bank dicatat dalam

    laporan transaksi dengan mengikuti kaidah pencatatan laporan transaksi.

    Kaidah ini dibedakan dalam kaidah umum dan kaidah khusus.

    i. K a i d a h U m u m

    Kaidah umum adalah kaidah yang digunakan untuk mencatat seluruh

    transaksi umum yaitu seluruh transaksi yang TIDAK termasuk dalam

    hal-hal khusus.

    Pencatatannya tergantung kepada nilai transaksi, yaitu di atas

    threshold atau sampai dengan threshold.

    Transaksi di atas threshold dilaporkan secara individual dengan sandi

    sebenarnya.

    Transaksi sampai dengan threshold dilaporkan secara gabungan

    dengan sandi tujuan transaksi 1000/2000.

    ii. K a i d a h K h u s u s

    Kaidah khusus adalah kaidah yang digunakan untuk mencatat

    transaksi yang termasuk dalam hal-hal khusus.

    Transaksi yang termasuk dalam hal-hal khusus mencakup:

    1. Transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri

    untuk kepentingan nasabah.

    2. Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening atau

    dicatat pada lebih dari satu record.

    3. Transaksi-transaksi tertentu.

    Transaksi yang dilaporkan dengan kaidah khusus dapat dilaporkan

    secara individual maupun secara gabungan tanpa memperhatikan

    nilai transaksi.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    8

    Tabel Laporan Transaksi dan Kaidah Pencatatannya

    Transaksi Umum

    Transaksi

    dalam hal-hal khusus

    Nilai

    Di atas threshold

    Sampai dg. threshold

    Tanpa threshold

    Cara Pelaporan

    Individual

    Gabungan

    Individual atau

    Gabungan

    Kaidah yang digunakan

    Kaidah Umum

    Kaidah Umum

    Kaidah Umum dan atau

    Kaidah Khusus

    Penjelasan mengenai kaidah umum dalam laporan transaksi akan diuraikan

    pada bagian II B sedangkan penjelasan mengenai kaidah khusus akan diuraikan

    pada bagian II C.

    B. K a i d a h U m u m

    Pengisian kaidah umum dalam suatu transaksi memiliki pola dasar yang berlaku

    untuk tiap-tiap field. Pengisian tersebut ditentukan oleh nilai transaksi dimana

    transaksi yang nilainya di atas threshold dilaporkan secara individual dengan

    sandi sebenarnya sedangkan transaksi yang nilainya sampai dengan threshold

    dilaporkan secara gabungan dengan sandi tujuan transaksi 1000/2000. Pola

    dasar pengisian tiap-tiap field selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    9

    Pola Dasar Kaidah Umum

    Nilai Transaksi

    Di atas threshold

    Sampai dengan threshold

    Ref

    Cara Pelaporan

    Individual Gabungan (harian, mingguan atau bulanan)

    Field

    Sandi Bank Tanggal Bulan / Tahun No. ID Pelaku

    a. Penerima b. Pembayar

    Hubungan

    Keuangan Negara Debitur/ Kreditur

    Tujuan Transaksi

    Sesuai LBU

    Sebenarnya

    Sebenarnya

    No. ID pada bank Status : Sebenarnya Kategori : Sebenarnya Status : Sebenarnya Kategori : Sebenarnya atau I0 untuk pelaku identik A (afiliasi) N (tidak afiliasi) - Sandi Negara Sebenarnya - Khusus rek. 3G, 3Z, 4Z dapat diisi N1 Sandi Tujuan Transaksi Sebenarnya

    Sesuai LBU

    00

    Sebenarnya

    Jumlah Transaksi

    Status : N1 Kategori : N1

    Status : N1 Kategori : N1

    N

    Sandi Negara Sebenarnya atau N1

    1000/2000

    Hal. 9 Hal. 10 Hal. 10 Hal. 10 Hal. 11

    Hal. 18 Hal. 19 Hal. 22

    Nilai Transaksi Jenis Rekening Jenis Valuta

    Tergantung pada pengaruh suatu transaksi

    terhadap rekening AFLN/KFLN bank

    Hal. 26 Hal. 31 Hal. 33

    Selanjutnya akan diuraikan penjelasan mengenai kaidah umum untuk tiap-tiap

    field laporan transaksi, cara pengisian field tersebut beserta contoh-contohnya.

    S a n d i B a n k

    Sandi bank diisi dengan sandi kantor bank sesuai dengan sandi LBU dari kantor

    bank yang melakukan transaksi lalu lintas devisa (LLD) baik atas nama nasabah

    maupun atas nama kantor bank tersebut meskipun pencatatannya dilakukan

    oleh kantor pusat bank (koordinator). Jadi, kantor pusat bank pelapor dapat

    mencatat transaksi LLD dengan menggunakan sandi kantor pusat maupun sandi

    kantor cabang.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    10

    Contoh:

    Kantor pusat bank pelapor (sandi LBU 007001) melakukan pencatatan transaksi

    LLD yang dilakukan oleh kantor cabang bank di Surabaya (007030) atas nama

    nasabah Tn A, Surabaya dalam rangka penerimaan dana melalui nostro hasil

    ekspor yang dikirim oleh Perusahaan B di Jepang. Pencatatan dilakukan atas

    dasar informasi kantor cabang.

    Pencatatannya adalah sebagai berikut :

    Sandi Bank Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan 007030 3C ID E0 JP E0 1011 Sandi bank yang dicatat sandi

    kantor cabang Surabaya yaitu 007030

    T a n g g a l, B u l a n, T a h u n T r a n s a k s i d a n N o. ID

    Tanggal, bulan dan tahun transaksi mengacu kepada saat dibukukannya

    transaksi, sedangkan Nomor ID mengacu kepada nomor referensi yang ada pada

    bank.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    1. Pengisian field tanggal transaksi tergantung pada cara pelaporan suatu

    transaksi.

    Pada pelaporan secara individual, diisi dengan tanggal pembukuan.

    Pada pelaporan secara gabungan, diisi dengan angka 00.

    2. Pengisian field nomor ID tergantung pada cara pelaporan suatu

    transaksi.

    Pada pelaporan secara individual, diisi dengan nomor referensi.

    Pada pelaporan secara gabungan, diisi dengan jumlah transaksi yang

    digabungkan.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    11

    Contoh Pengisian Tanggal Transaksi dan Nomor ID.

    Uraian Tanggal No. ID Rekening

    Valuta Nilai Transaksi STT Keterangan

    a. Transaksi yang dicatat secara individual

    Transaksi Ekspor dibukukan tgl. 2 Februari 2005

    20050202 ABC5 3C USD 25 000 1011 Pencatatan kaidah umum individual

    b. Transaksi yang dicatat secara gabungan

    5 (ima) transaksi dibukukan tgl tertentu

    20050200 0005 3C USD 45 000 1000/ 2000

    Pencatatan kaidah umum gabungan

    Keterangan: Untuk pencatatan secara gabungan dengan kaidah umum, jumlah nilai transaksi dibagi dengan jumlah transaksi harus lebih kecil dari USD10.000 untuk menunjukkan bahwa tiap-tiap transaksi yang digabungkan nilainya di bawah threshold.

    P e l a k u P e l a k u T r a n s a k s i

    Pelaku transaksi adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan LLD. Pelaku

    transaksi dibedakan atas penerima dan pembayar. Penerima adalah pihak

    terakhir yang menerima dana. Pembayar adalah pihak pertama yang

    memberikan perintah pembayaran.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    1. Status pelaku transaksi terdiri dari residen dan non residen tergantung pada

    tempat berdomisilinya pelaku transaksi. Residen adalah pelaku yang tinggal

    di Indonesia minimal 1 tahun, kecuali WNA yang berada di wilayah Indonesia

    dan tidak memiliki bukti izin menetap (seperti KIMS/KITTAS) atau berada di

    Indonesia dalam rangka pendidikan, penelitian, pengobatan, tugas

    diplomatik dan tugas kenegaraan lainnnya. Non residen adalah pelaku

    transaksi yang tinggal di luar Indonesia, kecuali WNI yang berada di luar

    negeri dalam rangka pendidikan, penelitian, pengobatan, tugas diplomatik

    dan tugas kenegaraan lainnya.

    2. Tempat berdomisili pelaku transaksi tidak selalu sama dengan

    kewarganegaraan pelaku transaksi tersebut dan tidak selalu sama dengan

    domisili bank dimana ia memelihara rekening.

    3. Jika status pelaku adalah residen maka field status pelaku diisi dengan sandi

    ID. Sedangkan jika status pelaku adalah non residen maka field status

    pelaku diisi sesuai dengan sandi tempat domisili pelaku transaksi yang

    bersangkutan.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    12

    4. Kategori pelaku transaksi dibedakan atas perorangan, perusahaan, bank,

    Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB), dan pelaku lainnya.

    5. Pengisian status dan kategori pelaku transaksi tidak selalu sama dengan

    pemilik rekening.

    6. Bank dapat dilaporkan sebagai pelaku transaksi pada transaksi yang

    dilakukan atas nama bank sendiri, atau transaksi nasabah yang

    menimbulkan tagihan bagi bank (Rekening 3Z) dan kewajiban bagi bank

    (Rekening 4Z), seperti pelaporan untuk akseptasi wesel ekspor dan impor.

    1. Contoh pengisian nasabah sebagai pelaku pembayar

    Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3C US SG E0 ID E0 2012 Sebuah perusahaan di Indonesia

    membayar kepada eksportir di Singapura

    2. Contoh pengisian nasabah sebagai pelaku penerima

    Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3C US

    ID A0 JP E0 1163 Karyawan perusahaan di Indonesia

    menerima pembayaran gaji, dimana pembayaran dilakukan oleh perusahaan di Jepang melalui rekening kantor cabang perusahaan tersebut di bank pelapor.

    3. Contoh pengisian pelaku transaksi yang berbeda dengan pemilik

    rekening

    Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3C US

    ID E0 ID E0 2121 Sebuah perusahaan membayar jasa

    hukum, dimana pembayaran dilakukan dengan mendebet rekening pemilik perusahaan yang merupakan rekening perorangan -- Jadi orang tersebut bertindak atas nama perusahaan.

    4. Contoh pengisian bank sebagai pelaku transaksi

    Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3C US

    MY C9 ID C1 2251 Penempatan interbank call money oleh

    bank pada bank di Malaysia.

    3C US

    ID A0 HK C9 1221 Pemberian Pinjaman oleh bank di HK kepada nasabah bank pelapor.

    3C US

    ID C1 ID A0 1183 Penerimaan bunga pinjaman oleh bank pelapor.

    3C US ID C1 ID A0 1080 Penerimaan jasa keuangan oleh bank pelapor.

    3C US

    ID C1 ID C9 1261 Penerimaan dalam rangka perdagangan Valas oleh bank pelapor.

    3C US

    ID C1 ID C9 1270 Penerimaan premi option dalam rangka transaksi derivative.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    13

    5. Contoh pengisian pelaku nasabah yang menimbulkan tagihan dan

    kewajiban bagi bank

    Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3Z KR

    ID C1 KR C9 1011 Penerimaan akseptasi ekspor dari bank

    di Korea

    3Z US

    ID C1 US C9 1182 Pencatatan tagihan bunga (accrual) simpanan (deposito) bank di Amerika

    3Z SG

    ID C1 SG A0 1183 Pencatatan tagihan bunga (accrual) pinjaman yang diberikan kepada penduduk Singapura (jika ada)

    4Z SG

    SG C9 ID C1 1012 Pengakuan akseptasi impor bank kepada bank di luar ngeri

    4Z JP

    JP A0 ID C1 1182 Pencatatan kewajiban bunga (accrual) simpanan nasabah Jepang yang memiliki rekening giro di bank pelapor

    4Z DE

    DE C9 ID C1 1183 Pencatatan kewajiban bunga (accrual) pinjaman LN yang diterima dari penduduk Jerman

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    14

    Sandi Kategori Pelaku Transaksi

    Pelaku Transaksi Sandi

    PENERIMA /PEMBAYAR

    01. Perorangan A0

    02. Pemerintah B0

    03. Bank

    03.1. Bank Sentral C0

    Meliputi Bank Indonesia dan bank sentral negara lain03.2. Bank pelapor C1

    Meliputi seluruh kantor operasional bank di dalam negeri.03.3. Kantor bank pelapor di luar negeri C2

    03.4. Bank lainnya C9

    04. Lembaga keuangan non bank D0

    05. E0

    06. Z9

    Meliputi seluruh pelaku transaksi individual baik penduduk maupun bukan

    penduduk.

    Meliputi pemerintah Republik Indonesia atau pemerintah asing, baik

    pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk badan atau lembaga lainnya

    yang berada dalam naungan pemerintah.

    Meliputi seluruh lembaga yang bergerak di bidang asuransi, dana pensiun,

    sekuritas, modal ventura, pembiayaan, dan badan-badan lain yang

    menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat, baik yang berkedudukan di

    dalam maupun di luar negeri.

    Meliputi seluruh badan usaha milik pemerintah atau swasta, selain bank dan

    lembaga keuangan non bank, baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar

    negeri.

    Meliputi seluruh pelaku transaksi yang tidak termasuk dalam kategori di atas.

    Lainnya

    Meliputi kantor pusat/cabang atau sesama kantor cabang bank pelapor,

    yang berkedudukan di luar negeri.

    Meliputi bank lain selain disebutkan pada butir 03.1., 03.2, dan 03.3., baik

    yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.

    Perusahaan

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    15

    Sandi Status Pelaku Transaksi

    AFGHANISTAN AF CAPE VERDE CV

    ALBANIA AL CAYMAN ISLANDS KY

    ALGERIA/ ALJAZAIR DZ CENTRAL AFRICAN REPUBLIC CF

    AMERICA SAMOA AS CHAD TD

    ANDORRA AD CHILE CL

    CHINA CN

    ANGOLA AO CHRISTMAS ISLANDS CX

    COCOS (KEELING) ISLAND CC

    ANGUILLA AI COLOMBIA CO

    ANTARCTICA AQ COMOROS KM

    ANTIGUA AND BARBUDA AG CONGO CG

    ARGENTINA AR CONGO, THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE CD

    COOK ISLAND CK

    COSTA RICA CR

    ARMENIA AM COTE D'IVOIRE ( lihat Ivory Coast)

    ARUBA AW CROATIA HR

    AUSTRALIA AU

    AUSTRIA AT CUBA CU

    AZERBAIJAN AZ CURACAO

    BAHAMAS BS CYPRUS CY

    BAHRAIN BH CZECH REPUBLIC CZ

    BANGLADESH BD DENMARK DK

    BARBADOS BB DJIBOUTI DJ

    BELARUS BY DOMONICA DM

    DOMINICAN REPUBLIC DO

    EAST TIMOR TP

    BELGIUM BE EGYPT EG

    EL SALVADOR SV

    ECUADOR EC

    BELIZE BZ

    BENIN BJ EQUATORIAL GUINEA GQ

    BERMUDA BM ERITREA ER

    BHUTAN BT

    ESTONIA EE

    BOLIVIA BO ETHIOPIA ET

    EUROPEAN COMMUNITY

    BOSNIA-HERZEGOWINA BA FAROE ISLANDS FO

    BOTSWANA BW FALKLAND ISLANDS (MALVINAS) FK

    BOUVET ISLAND BV FIJI FJ

    BRAZIL BR FINLAND FI

    FRANCE FR

    BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO FRANCE, METROPOLITAN FX

    FRENCH POLYNESIA PF

    FRENCH SOUTHERN TERRITORIES TF

    BRUNEI DARUSSALAM BN FRENCH GUIANA GF

    BULGARIA BG GABON GA

    BURKINA FASO BF GAMBIA GM

    GEORGIA GE

    BURUNDI BI

    CAMBODIA KH GERMANY DE

    CAMEROON CM GHANA GH

    CANADA CA GIBRALTAR GI

    NEGARA SANDI

    NEGARA NEGARA

    SANDI

    NEGARA

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    16

    GREECE (Lihat Yunani)MACAU MO

    GREENLAND GL MACEDONIA MK

    GRENADA GD MADAGASCAR MG

    GUADELOUPE GP MALAGASI MG

    GUAM GUMALAWI MW

    GUATEMALA GT MALAYSIA MY

    GUINEA GN MALDIVES MV

    MALI ML

    GUINEA BISSAU GW

    GUYANA GY MALTA MT

    HAITI HT MARSHALL ISLANDS MH

    HEARD AND MCDONALD ISLAND HM MARTINIQUE MQ

    HONDURAS HN MAURITANIA MR

    HONGKONG HK MAURITIUS MU

    HUNGARY HU MAYOTTE YT

    ICELAND IS MEXICO MX

    INDIA IN MICRONESIA, FEDERATED STATE OF FM

    INDONESIA ID MOLDOVA, REPUBLIC OF MD

    IRAQ IQ

    IRAN IR MONACO MC

    IRELAND IE MONGOLIA MN

    ISRAEL IL MONTSERRAT MS

    MOROCCO MA

    ITALIA IT MOZAMBIQUE MZ

    IVORY COAST (lihat Cote D'ivory) CI MYANMAR (BURMA) MM

    NAMIBIA NA

    JAMAICA JM

    JAPAN JP NAURU NR

    JORDAN JO NEPAL NP

    KAZAKHSTAN KZ NETHERLANDS NL

    NETHERLANDS ANTILLES AN

    KENYA KE NEW CALEDONIA NC

    KIRIBATI KI NEW ZEALAND NZ

    KOREA SELATAN KR NICARAGUA NI

    KOREA UTARA KP

    KUWAIT KW NIGER NE

    KYRGYZSTAN KG

    NIGERIA NG

    LAO PEOPLE'S DEMOC. REP. LA NIEUE NU

    LATVIA LV NORFOLK ISLANDS NF

    NORTHERN MARIANA ISLAND MP

    LEBANON LB NORWAY NO

    LESOTHO LS OMAN OM

    PAKISTAN PK

    PALAU PW

    PALESTINA PS

    LIBERIA LR PANAMA PA

    LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA LY PAPUA NEW GUINEA PG

    LIECHTENSTEIN LI PARAGUAY PY

    LITHUANIA LT PERU PE

    LUXEMBOURG LU PHILIPPINES PH

    NEGARA SANDI

    NEGARA NEGARA

    SANDI

    NEGARA

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    17

    POLAND PL TUVALU TV

    UGANDA UG

    PORTUGAL PTPUERTO RICO PR UKRAINE UA

    QATAR QA

    REUNION RE UNION OF SOVIET SOCIALIST REPUBLICS SU

    ROMANIA RO UNITED ARAB EMIRAT AE

    RUSSIAN FEDERATION RU UNITED KINGDOM (INGGRIS) GB

    RWANDA RW UNITED STATES OF AMERICA US

    SAINT LUCIA LC URUGUAY UY

    SAMOA WS

    US MINOR OUTLYING ISLANDS UM

    SAN MARINO SM UZBEKISTAN UZ

    SAO TOME & PRINCIPE ST VANUATU VU

    SAUDI ARABIA SA VATICAN CITY STATE (HOLY SEE) VA

    SENEGAL SN VENEZUELA VE

    VIETNAM VN

    SEYCHELLES SC VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG

    SIERA LEONER SL

    SINGAPORE SG

    SLOVAKIA (SLOVAK REPUBLIC) SK VIRGIN ISLANDS (US) VI

    SLOVENIA SI WALLIS AND FUTUNA ISLANDS WF

    SOLOMON ISLANDS SB WEST AFRICA XO

    SOMALIA SO WESTERN SAHARA EH

    SOUTH AFRICA ZA

    SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH SANDWICH I.GS YEMEN YE

    SPAIN ES YUGOSLAVIA YU

    SRI LANGKA/CEYLON LK YUNANI (lihat Greece) GR

    ST. HELENA SH ZAMBIA ZM

    ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND NEVISKN ZIMBABWE ZW

    ST. PIERRE & MIQUELON PM

    ST. VINCENT & THE GRENADES VC

    SUDAN SD

    SURINAME SR

    SVALBARD AND JAN MAYEN ISLAND SJ

    SWAZILAND SZ

    SWEDIA/SWEDEN SE

    SWISS/SWITZERLAND CH

    SYRIAN ARAB REPUBLIC SY

    TAIWAN/REP. OF CHINA/PROVINCE OF CHINATW

    TAJIKISTAN TJ

    TANZANIA (TAGANZICA & ZANZIBAR) TZ

    THAILAND TH

    TOGO TG

    TOKELAU TK

    TONGA TO

    TRINIDAD & TOBAGO TT

    TUNISIA TN

    TURKEY TRTURKMENISTAN TM

    TURKS & CAICOS ISLAND TC

    NEGARA SANDI

    NEGARA NEGARA

    SANDI

    NEGARA

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    18

    H u b u n g a n K e u a n g a n

    Hubungan keuangan atau hubungan afiliasi menunjukkan ada-tidaknya

    hubungan keuangan antara pelaku penerima dan pelaku pembayar. Hubungan

    tersebut berupa kepemilikan saham/modal dengan porsi kepemilikan minimal

    10% dari total saham/modal atau berada dalam satu kelompok usaha (grup)

    Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    1. Jika pelaku penerima memiliki kepemilikan modal atau saham pada pelaku

    pembayar (atau sebaliknya), maka kedua pelaku dinyatakan memiliki

    hubungan afiliasi (sandi A).

    2. Jika pelaku penerima dan pelaku pembayar sama-sama kantor cabang dari

    suatu kelompok usaha (grup) maka antara kantor pusat dengan kantor

    cabang serta antar kantor cabang dinyatakan memiliki hubungan afiliasi

    (sandi A).

    3. Jika pelaku penerima dan pelaku pembayar bukan merupakan cabang

    melainkan subsidiary dari induk kelompok usaha (grup), maka antara induk

    kelompok usaha dengan kantor subsidiary atau antar kantor subsidiary

    dinyatakan memiliki hubungan afiliasi (sandi A).

    4. Pelaku transaksi antar perorangan dan pelaku transaksi identik dinyatakan

    TIDAK memiliki hubungan afiliasi sehingga field hubungan keuangan diisi

    dengan bukan afiliasi (sandi N).

    Contoh :

    Bank Pelapor mencatat pengiriman dana kepada PT B pada bank Y di Jakarta

    dalam rangka pembelian surat berharga atas beban PT A pada bank pelapor.

    Kedua PT merupakan cabang dari grup PT Indonesia Indah.

    Jrek SPn KPn SPb KPb Hubungan Keuangan

    STT Keterangan

    3C ID E0 ID E0 A 2215 Transaksi surat berharga diterbitkan penduduk

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    19

    Contoh :

    Bank Pelapor mencatat pengiriman dana kepada Lions Coorporation pada

    bank B di Singapura dalam rangka pembayaran utang; dan kepada Far

    Netherland Corp. Pada bank C di Belanda dalam rangka transfer keuntungan

    masing-masing atas perintah PT A,Jakarta. Sebagai informasi, PT A

    merupakan subsidiary dari Far Netherland Corp.

    Jrek SPn KPn SPb KPb Hubungan Keuangan

    STT Keterangan

    3C SG E0 ID E0 N 2231 Pengembalian utang 3C NL E0 ID E0 A 2170 Pengiriman hasil keuntungan /

    profit

    Contoh :

    Bank Pelapor mencatat pengiriman dana kepada Tn A pada bank B di

    Singapura atas perintah dan beban rekening Tn A sendiri pada bank pelapor.

    Jrek SPn KPn SPb KPb Hubungan Keuangan

    STT Keterangan

    3C ID A0 ID I0 N 2251 Penempatan simpaman di luar Indonesia

    N e g a r a D e b i t u r / K r e d i t u r

    Negara debitur artinya negara non residen dimana bank pelapor memiliki klaim.

    Negara debitur berhubungan dengan AFLN. Negara kreditur artinya negara non

    residen dimana bank pelapor memiliki kewajiban. Negara Kreditur berkaitan

    dengan KFLN.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    1. Field Negara Debitur/Kreditur diisi sesuai dengan sandi negara dimana

    bank pelapor memiliki tagihan atau kewajiban sehubungan dengan

    suatu rekening AFLN/KFLN tertentu.

    2. Field negara debitur/kreditur tidak dapat diisi dengan sandi ID

    (Indonesia).

    Kaidah ini berlaku baik untuk laporan transaksi dan laporan posisi. Contoh

    pengisian negara debitur/kreditur untuk tiap-tiap rekening beserta contohnya

    sebagai berikut:

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    20

    Contoh dan Pengertian Negara Debitur Berdasarkan Jenis Rekening

    Jenis Rek.

    Contoh Rekening

    Mata Uang

    Sandi Negara

    Negara Debitur

    Pengertian Neg. Debitur

    Bank Notes AUD

    AUD AU Australia Negara penerbit Mata Uang. 3A

    Bank Notes GBP

    GBP GB Inggris Negara penerbit Mata Uang.

    3B TC yang diterbitkan oleh/pihak tertariknya bank di Amerika

    USD US Amerika Negara tempat kedudukan bank penerbit/tertarik.

    Rekening giro di USA

    USD US Amerika Negara tempat bank pelapor memelihara rekening giro.

    Rekening giro di Singapura

    USD SG Singapura Negara tempat bank pelapor memelihara rekening giro.

    3C

    Rekening giro di Hong Kong

    USD HK Hong Kong

    Negara tempat bank pelapor memelihara rekening giro.

    3D Simpanan di Inggris DEM GB Inggris Negara tempat bank pelapor menyimpan time deposit.

    3E Saham perusahaan Di Brazil

    USD BR Brazil Negara tempat perusahaan penerbit saham.

    3F CP diterbitkan perusahan di Hong Kong

    USD HK Hong Kong

    Negara tempat perusahaan penerbit commercial papers.

    3G Wesel Ekspor diterbitkan/tertarik di US

    USD US Amerika Negara tempat bank memiliki klaim Wesel Ekspor.

    3J Bank draft yang diterbitkan/tertarik di German

    EUR DE Jerman Negara tempat bank memiliki klaim Bank Draft.

    3I Penempatan ICM pd Bank di Thailand

    USD TH Thailand Tempat bank menempatkan interbank call money.

    3H Penyertaan pada perusahaan di Malaysia

    USD MY Malaysia Tempat bank memiliki penyertaan.

    Tagihan lain kepada residen Singapura

    USD SG Singapura Tagihan kepada residen Singapura.

    3Z

    Tagihan eksport draft ke Cina

    USD CH China Tagihan kepada residen China.

    Catatan: Khusus untuk Rekening 3G dan 3Z, negara Debitur dapat pula diisi dengan sandi N1.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    21

    Contoh dan Pengertian Negara Kreditur Berdasarkan Jenis Rekening

    Jenis Rek.

    Contoh Rekening

    Mata Uang

    Sandi Negara

    Negara Kreditur

    Pengertian Neg. Kreditur

    4A Rekening giro milik bank Singapura

    IDR SG Singapura Kewajiban kepada bank yang berdomisili di Singapura.

    4B Rekening giro milik non bank Malaysia

    IDR MY Malaysia Kewajiban kepada non bank yang berdomisili di Malaysia.

    4C Deposito milik bank Thailand

    IDR TH Thailand Kewajiban kepada bank yang berdomisili di Thailand.

    4D Deposito milik non bank Amerika

    IDR US Amerika Kewajiban kepada non bank yang berdomisili di Amerika.

    4E Pinjaman dari bank di Hong Kong

    USD HK Hong Kong Kewajiban kepada bank yang berdomisili di Hong Kong.

    4F Pinjaman dari non bank di Jepang

    JPY JP Jepang Kewajiban kepada non bank yang berdomisili di Jepang.

    4G Pinjaman dari bank di Singapura

    USD SG Singapura Kewajiban kepada bank yang berdomisili di Singapura.

    4H Pinjaman dari non bank di Jepang

    USD JP Jepang Kewajiban kepada non bank yang berdomisili di Jepang.

    4I Interbank call money dari bank di Jerman

    USD DE Jerman Kewajiban call money ke Jerman.

    4J Floating rate notes yang dimiliki perush. di Korea

    KRW KR Korea Kewajiban kepada perusahaan yang berdomisili di Korea.

    4K Obligasi yang dimiliki perusahaan di Singapura

    SGD SG Singapura Kewajiban kepada perusahaan yang berdomisili di Singapura.

    Kewajiban lain kepada non residen

    USD CH Cina Kewajiban kepada residen Cina.

    4Z Kewajiban ekspor draft ke non residen

    USD JP Jepang Kewajiban kepada residen Jepang.

    Catatan: Khusus untuk rekening 4Z, sandi Negara Kreditur dapat pula diisi dengan N1.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    22

    T u j u a n T r a n s a k s i

    Tujuan transaksi adalah tujuan dari suatu transaksi lalu lintas devisa yang

    dilakukan baik atas nama nasabah maupun atas nama bank.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    1. Tujuan transaksi mengacu kepada latar belakang terjadinya suatu

    transaksi penerimaan dan pembayaran.

    2. Field sandi tujuan transaksi terdiri dari 4 digit. Satu digit pertama

    menunjukkan bertambah/berkurangnya nilai AFLN/KFLN. Tiga digit

    berikutnya menunjukkan tujuan transaksi.

    3. Digit pertama diisi dengan angka 1 jika terjadi peningkatan AFLN/KFLN, dan

    diisi dengan angka 2 jika terjadi penurunan AFLN/ KFLN. Tiga digit

    berikutnya diisi dengan sandi tujuan transaksi (STT) yang sesuai dengan

    tujuan transaksinya.

    4. Suatu transaksi dimana penerima dan pembayar adalah pihak yang sama

    (identik) dilaporkan sebagai transaksi simpanan dengan kategori

    pembayar diisi dengan sandi I0.

    5. Suatu penerimaan dan pembayaran yang memiliki lebih dari satu tujuan

    dicatat secara terpisah dalam record yang berbeda sesuai dengan sandi

    tujuan transaksi masing-masing.

    6. Suatu penerimaan dan pembayaran yang nilainya dibawah threshold USD

    10.000, tidak perlu dilaporkan dengan STT sebenarnya melainkan dilaporkan

    dengan sandi tujuan transaksi 1000/2000.

    Contoh:

    a. Bank menerima transfer dana sebesar USD 125.000 dari Amerika untuk

    untung nasabah residen dalam rangka ekspor.

    b. Bank menerima perintah dari nasabah residen untuk mengirim dana sebesar

    USD 250.000 ke bank lain di dalam negeri untuk untung rekening nasabah

    yang sama. Menurut pengakuan nasabah, dana tersebut nantinya akan

    dipergunakan untuk pembelian bahan baku dari luar negeri.

    c. Bank mendapat perintah dari nasabah untuk mengirimkan dana kepada

    bank lain dalam rangka pengembalian utang sebesar USD 8.500.-

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    23

    Pencatatan:

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val. Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    a. Transaksi ekspor

    Menerima dana dengan latar belakang ekspor

    3C ID A0 US E0 USD 125.000 1011 Penerimaan hasil ekspor

    b. Transaksi simpanan

    Penerima dan pembayar sama (I0 pada kategori pembayar)

    3C ID A0 ID I0 USD 250.000 2241 Penempatan simpanan di Indonesia

    c. Transaksi di bawah threshold

    Transaksi pengembalian utang

    3C N1 N1 N1 N1 USD 8.500 2000 Sandi gabungan

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    24

    Daftar Sandi Tujuan Transaksi

    Tujuan Transaksi Sandi Tujuan Transaksi Sandi

    A. TRANSAKSI BARANG 06. Jasa pos dan komunikasi 050

    01. Ekspor/Impor

    01.1. Ekspor 011

    Meliputi pengiriman barang ke luar wilayah

    Indonesia dalam rangka perdagangan.

    01.2. Impor 012 07. Jasa konstruksi

    01.3. Pengembalian dana (refunds) 013 07.1. di luar Indonesia 061

    07.2. di Indonesia 062

    08. Jasa asuransi 070

    01.4. Pembayaran dimuka (prepayment) 014

    09. Jasa keuangan 080

    02. Bunkers & Stores 015

    03. Transaksi barang lainnya 099

    10. Jasa komputer dan informasi 090

    B. TRANSAKSI JASA

    01. Jasa pemrosesan barang 016

    02. Jasa perbaikan barang 017

    11. Royalti dan lisensi 100

    03. Jasa transportasi 12. Operational leasing serta sewa tanah dan gedung

    03.1. Penumpang 021 12.1. Operasional leasing 111

    03.2. Angkutan barang:

    a. ke luar wilayah Indonesia 022

    b. ke dalam wilayah Indonesia 023

    c. lainnya 024 12.2. Sewa tanah dan gedung 112

    03.3. Jasa transportasi lainnya. 025

    13. Jasa teknik, profesi dan bisnis lainnya

    04. Perjalanan 030 13.1. 121

    13.2. 122

    13.3. Jasa penelitian dan pengembangan 123

    13.4. Jasa administrasi dan operasional 124

    14. 129

    05. Pendidikan 040 Meliputi penyelesaian saldo rekening antara kantor

    cabang dengan kantor cabang lainnya/kantor pusat dari

    suatu perusahaan atau antara suatu perusahaan dengan

    perusahaan lainnya.

    Penyelesaian saldo rekening (netting )

    Meliputi pengiriman barang ke dalam wilayah

    Indonesia dalam rangka perdagangan.

    Meliputi sewa tanah, ruang perkantoran,

    apartemen, rumah dan sejenisnya.

    Jasa di bidang hukum, akuntansi, audit,

    perpajakan, bisnis dan manajemen

    Meliputi fee atas penggunaan merek dagang, franchise

    hak paten, hak cipta, proses industri dan sejenisnya.

    Meliputi sewa tanpa hak opsi membeli atas barang-

    barang bergerak seperti kapal laut, pesawat

    terbang

    Meliputi seluruh pengeluaran dalam rangka perjalanan

    untuk; tujuan bisnis, seperti promosi perdagangan dan

    eksebisi; untuk tujuan pribadi, seperti rekreasi, olah raga

    dan kesehatan. Tidak termasuk pengeluaran untuk jasa

    transportasi dari/ke Indonesia.

    Meliputi seluruh pengeluaran dalam rangka

    pendidikan/pelatihan, seperti sekolah, seminar, lokakarya

    dan sejenisnya.

    Jasa di bidang pertambangan, pertanian,

    arsitektur, rancang bangun dan sejenisnya

    Meliputi pembayaran dimuka untuk barang yang

    akan diekspor/diimpor .

    Meliputi perdagangan barang dalam wilayah Indonesia,

    dalam satu negara atau antar negara di luar Indonesia

    dan transaksi barang lainnya di luar ekspor-impor,

    bunkers & stores.

    Meliputi pembuatan dan implementasi software , data

    processing , pengembangan database & data storage,

    consultancy, pemeliharaan/perbaikan komputer dan

    kegiatan yang terkait lainnya (tidak termasuk

    pembelian/penjualan computer hardware ), jasa

    keagenan/langganan surat kabar, photographs , feature

    articles dan sejenisnya.

    Meliputi perbaikan barang-barang bergerak seperti kapal

    laut, pesawat udara, drilling rig dan sejenisnya, di

    Indonesia dan atau di luar Indonesia

    Meliputi jasa pengiriman surat, paket, jasa kurir, jasa

    telekomunikasi seperti international dialing serta jasa

    pos dan komunikasi lainnya.

    Meliputi jasa konstruksi rumah, gedung, pabrik, jalan,

    pelabuhan dan lainnya yang dikerjakan:

    Meliputi jasa seluruh kegiatan asuransi/ reasuransi

    termasuk penerimaan/pembayaran klaim & premi

    Meliputi fee, komisi atas jasa perantara dan jasa

    keuangan lainnya yang diberikan bank atau LKNB,

    seperti fee dan komisi perantara transaksi surat-surat

    berharga, placements of issues, underwritings ,

    penebusan, jasa kustodian, asset management, lines of

    credits , serta fee dan komisi dari L/C.

    Meliputi jasa pemeliharaan sarana transportasi,

    jasa pergudangan, pelabuhan atau bandar udara

    termasuk jasa pendukungnya.

    Meliputi pembelian/penjualan barang untuk kegiatan

    transportasi seperti bahan bakar, perbekalan dan

    supplies.

    Meliputi pengembalian dana atas barang ekspor /

    impor yang dikembalikan.

    Meliputi jasa terkait dengan kegiatan pemrosesan

    barang, di Indonesia dan atau di luar Indonesia.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    25

    Daftar Sandi Tujuan Transaksi (lanj.)

    Tujuan Transaksi Sandi Tujuan Transaksi Sandi

    15. Jasa dalam bidang seni, budaya dan rekreasi 130 02. Jual beli aktiva tetap 192

    03. Direct investment

    03.1. Penyertaan modal 201

    16. Jasa pemerintah 140 03.2. Divestasi penyertaan modal 202

    04. Transaksi surat-surat berharga

    17. Transaksi jasa lainnya 199

    04.1.

    a. Saham 211

    C. UNREQUITED TRANSFERS b. Surat berharga lainnya, dgn jangka waktu :

    01. 150 - lebih dari satu tahun 212

    - sampai dengan satu tahun 213

    04.2. Surat berharga yang diterbitkan oleh penduduk:

    a. Saham 214

    b. Surat berharga lainnya, dgn jangka waktu :

    - lebih dari satu tahun 215

    02. 161 - sampai dengan satu tahun 216

    05. Transaksi utang/pinjaman

    05.1.

    03. Hibah/hadiah 162 a. sampai dengan satu tahun 221

    b. lebih dari satu tahun 222

    05.2. Pengembalian pinjaman dengan jangka waktu:

    a. sampai dengan satu tahun 231

    D. PENGHASILAN/PENGELUARAN b. lebih dari satu tahun 232

    01. Penghasilan/pengeluaran tenaga kerja 163 05.3. Financial leasing 233

    (compensation of employees)

    06. Simpanan di Indonesia

    02. Penghasilan/pengeluaran investasi 06.1. Penempatan simpanan

    a. sampai dengan 3 bulan, termasuk 241 rekening giro dan call money

    b. lebih dari 3 s.d. 6 bulan 242

    02.1. Dividen dan keuntungan 170 c. lebih dari 6 bulan 243

    02.2. Bunga: 06.2. Penarikan simpanan

    a. surat-surat berharga yang diterbitkan 181 a. sampai dengan 3 bulan, termasuk 245

    oleh bukan penduduk rekennig giro dan call money

    b. simpanan 182 b. lebih dari 3 s.d. 6 bulan 246

    c. pinjaman 183 c. lebih dari 6 bulan 247

    d. surat-surat berharga yang diterbitkan 184

    oleh penduduk 07. Simpanan di luar Indonesia

    02.3. Lainnya 189 07.1. Penempatan simpanan

    a. sampai dengan 3 bulan, termasuk rekening

    E. TRANSAKSI MODAL/KEUANGAN giro dan call money 251

    01. Jual beli non-financial assets 191 b. lebih dari 3 bulan 252

    07.2. Penarikan simpanan

    a. sampai dengan 3 bulan, termasuk rekening

    giro dan call money 255

    b. lebih dari 3 bulan 256

    08. Perdagangan valuta asing 09. Transaksi derivatif

    270

    08.1. Transaksi spot :

    a. valuta asing terhadap rupiah 261

    b. antar valuta asing 262 10. Transaksi modal/keuangan lainnya

    08.2. Transaksi forward : 299

    a. valuta asing terhadap rupiah 263

    b. antar valuta asing 264

    Meliputi penyelesaian transaksi spot dan forward

    Meliputi seluruh transaksi modal/keuangan selain yang

    disebutkan di atas.

    Meliputi penerimaan/pembayaran premi, margin dan

    sejenisnya dalam rangka transaksi derivatif

    Meliputi leasing berdasarkan kontrak sewa

    dengan opsi untuk membeli.

    Pemberian/penarikan pinjaman dengan jangka

    waktu:

    Transfer penghasilan (worker's remmitances )

    Pajak, sanksi/denda

    Meliputi penjualan/pembelian saham dan surat-surat

    berharga lainnya, seperti obligasi, commercial papers,

    certificate of deposits dan promissory notes.

    Surat berharga yang diterbitkan oleh bukan

    penduduk:

    Meliputi hibah/sumbangan (antara lain untuk

    kepentingan kemanusiaan dan keagamaan) serta

    perolehan hadiah.

    Meliputi penjualan/pembelian hak paten, hak cipta,

    merek dagang, franchises , tidak termasuk fee atas

    penggunaan non-financial assets.

    Meliputi penghasilan tenaga kerja Indonesia di luar

    negeri yang ditransferkan ke Indonesia serta penghasilan

    tenaga kerja asing di Indonesia yang ditransferkan ke

    luar Indonesia.

    Meliputi gaji dan upah yang dibayarkan kepada/diterima

    oleh tenaga kerja.

    Meliputi jasa yang terkait dengan produksi film, program

    radio dan televisi, pertunjukan teater serta penggunaan

    hak distribusinya; kegiatan olah raga dan rekreasi;

    termasuk fee yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut.

    Meliputi penerimaan oleh penduduk dari kedutaaan/

    konsulat asing serta pembayaran pemerintah Indonesia

    kepada kedutaan/konsulat/atase Indonesia di luar negeri.

    Meliputi pajak, pembayaran/penerimaan dalam rangka

    kesejahteraan sosial, pensiun, dan sanksi/denda.

    Meliputi dividen, keuntungan, bunga surat-surat

    berharga seperti bunga obligasi, notes, money market

    papers serta bunga simpanan dan pinjaman.

    Meliputi seluruh transaksi jasa selain disebutkan di atas.

    Meliputi penjualan/pembelian tanah, gedung, subsoil

    assets dan sejenisnya

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    26

    N i l a i T r a n s a k s i

    Nilai Transaksi adalah nilai dari suatu transaksi lalu lintas devisa yang

    mempengaruhi posisi AFLN/KFLN bank. Transaksi yang tidak mempengaruhi

    posisi tagihan dan kewajiban kepada non residen (AFLN/KFLN) bank tidak perlu

    dilaporkan.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    1. Field nilai transaksi baik dalam rupiah maupun valuta asing diisi dengan nilai

    perubahan (bertambah atau berkurang)nya AFLN atau KFLN bank.

    2. Pencatatan charge yang menjadi satu dengan nilai principalnya sedapat

    mungkin dilaporkan secara gross sebesar nilai yang diterima atau

    dibayarkan bank.

    3. Pencatatan bunga yang menjadi satu dengan nilai principalnya sedapat

    mungkin dilaporkan secara terpisah dengan sandi yang sesuai.

    4. Pencatatan transaksi surat berharga untuk diperdagangkan (trading) dan

    transaksi surat berharga yang tersedia untuk dijual (available for sale)

    dilakukan secara netto (sesuai harga perolehan) sedangkan pencatatan

    transaksi surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)

    dilakukan secara gross (sesuai nilai nominal/face value).

    5. Pencadangan bunga dicatat sebesar nilai bunga yang dicadangkan pada

    akhir bulan sesuai dengan pembukuan bank.

    Contoh 1 : Transaksi Penerimaan Dana Hasil Ekspor

    Bank menerima pemberitahuan bahwa rekening nostro telah bertambah

    atas pencairan wesel ekspor No. EXP13 sebesar JPY 1.500.000. Atas transaksi

    tersebut, bank dikenakan charge 1% atau sebesar JPY 15,000 sehingga dana

    yang dikreditkan ke rekening nostro bank hanya sebesar JPY 1.485.000.

    Pencatatan :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pencatatan secara gross sebagai berikut :

    Pada saat rekening nostro bertambah

    3C

    ID E0 JP E0 JPY 1,500,000 1011 Penerimaan Ekspor (gross)

    Pencatatan charge 3C JP C9 ID C1 JPY 15,000 2080 Jasa keuangan

    Pencatatan secara net

    Pada saat rekening nostro bertambah

    3C ID E0 JP E0 JPY 1,485,000 1011 Penerimaan Ekspor (net)

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    27

    Contoh 2 : Pembayaran Cicilan Utang dan Bunga

    Bank melakukan pembayaran atas nama nasabah sebesar US$. 115.000 yang

    terdiri dari pembayaran pokok utang/pinjaman sebesar US$. 100.000 dan

    pembayaran bunga pinjaman sebesar US$ 15.000. Dana ditransfer dari bank

    pelapor ke bank di luar negeri.

    Pencatatan :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pencatatan pokok pinjaman

    3C SG C9 ID E0 USD 100,000 2231 Pengembalian pinjaman

    Pencatatan bunga pinjaman

    3C SG C9 ID E0 USD 15,000 2183 Bunga pinjaman

    Contoh 3 : Pembelian Barang Dalam Negeri

    Bank menerima perintah dari nasabah non residen untuk mengirimkan dana

    sebesar Rp. 250.000.000,- kepada rekan bisnisnya (residen) di bank lain

    dengan tujuan pembelian barang. Atas pengiriman tersebut, bank

    membebankan biaya transfer sebesar Rp. 50.000,- yang didebet langsung

    dari rekening yang bersangkutan.

    Pencatatan :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pada saat pengiriman dana

    4B ID A0 SG E0 IDR 250.000.000 2099 Transaksi barang lainnya

    Penerimaan biaya transfer

    4B N1 N1 N1 N1 IDR 50.000 2000 Nilai di bawah threshold

    Contoh 4 : Transaksi Surat Berharga Untuk Diperdagangkan

    (trading)/Tersedia untuk dijual (available for sale)

    Bank melakukan pembelian dari bank B di Jakarta berupa obligasi sebuah

    Bank yang berdomisili di US dengan spesifikasi sebagai berikut :

    Nominal Obligasi : USD 1.000.000,-

    Market Price : 90%

    Bunga berjalan : USD 25.000,-

    Pada akhir bulan bank pelapor melakukan amortisasi atas diskonto sebesar

    USD20.000,-

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    28

    Pencatatan pada saat pembelian obligasi:

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pencatatan pembelian obligasi

    3C ID C9 ID C1 USD 900.000 2212 nilai perolehan obligasi

    Pembayaran bunga berjalan

    3C ID C9 ID C1 USD 25.000 2181 nilai pembaya-ran bunga

    Bunga yang akan diterima

    3Z N1 N1 N1 N1 USD 25.000 1NNN tagihan pada penerbit

    Pencatataan saldo obligasi

    3E N1 N1 N1 N1 USD 900.000 1NNN nilai pembuku-an obligasi

    Pencatatan pada akhir bulan:

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pada saat amortisasi Pencatatan amortisasi diskonto

    3E US C9 ID C1 USD 20.000 1189 Nilai amortisasi sehingga menaikkan nilai obligasi

    Beberapa saat kemudian bank pelapor melakukan penjualan kepada bank

    C di Jakarta berupa obligasi yang sama dengan spesifikasi sebagai berikut :

    Nominal Obligasi : USD 1.000.000,-

    Market Price : 95%

    Bunga berjalan : USD 30.000,-

    Pencatatan :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pencatatan penjualan SSB

    3C ID C1 ID C9 USD 950.000 1212 nilai pen-jualan SSB

    Penerimaan bunga berjalan

    3C ID C1 ID C9 USD 30.000 1181 Nilai penerimaan bunga

    Pengurangan saldo SSB

    3E N1 N1 N1 N1 USD 920.000 2NNN nilai pembuku-an SSB

    Pada saat jatuh tempo bank C menerima dana dari penerbit obligasi

    tersebut di luar negeri dengan spesifikasi sebagai berikut :

    Nominal Obligasi : USD 1.000.000,-

    Market Price : 100%

    Bunga berjalan : USD 40.000,-

    Asumsi amortisasi sudah dilakukan oleh bank C secara penuh, maka nilai

    buku surat berharga pada saat jatuh tempo menjadi USD1.000.000,-

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    29

    Pencatatan :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pencatatan SSB jatuh tempo

    3C ID C1 US C9 USD 1.000.000 1212 nilai pen-jualan SSB

    Penerimaan bunga berjalan

    3C ID C1 US C9 USD 40.000 1181 nilai pembaya-ran bunga

    Pengurangan saldo SSB

    3E N1 N1 N1 N1 USD 1.000.000 2NNN nilai pembuku-an SSB

    Contoh 5 : Transaksi Surat-surat Berharga yang dimiliki hingga jatuh

    tempo (held to maturity) Dengan Diskonto

    Bank pelapor melakukan investasi berupa pembelian obligasi sebuah Bank

    yang berdomisili di US dari bank B di Jakarta dengan spesifikasi sebagai

    berikut :

    Nominal obligasi : USD 1.000.000,-

    Market Price : 80% - diskonto

    Bunga berjalan : USD 25.000,-

    Pada akhir bulan bank pelapor melakukan amortisasi atas diskonto sebesar

    USD20.000,-

    Pencatatan :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pada saat pembelian

    Pencatatan pembelian obligasi

    3C ID C9 ID C1 USD 800.000 2212 nilai pembe-lian obligasi

    Pembayaran bunga berjalan

    3C ID C9 ID C1 USD 25.000 2181 nilai bunga berjalan

    Pencatatan diskonto 4Z N1 N1 N1 N1 USD 200.000 1NNN nilai diskonto

    Bunga yang akan diterima

    3Z N1 N1 N1 N1 USD 25.000 1NNN tagihan pada penerbit

    Pencatatan saldo obligasi

    3F N1 N1 N1 N1 USD 1.000.000 1NNN nilai buku obligasi

    Pada saat amortisasi

    Pencatatan amortisasi obligasi

    4Z ID C1 US C9 USD 20.000 2189 Nilai amortisasi sehingga menurunkan saldo diskonto

    Contoh 6 : Transaksi Surat-surat Berharga yang dimiliki hingga jatuh

    tempo (held to maturity) Dengan Premiun

    Bank pelapor melakukan investasi berupa pembelian Obligasi sebuah Bank

    yang berdomisili di US dari bank B di Jakarta dengan spesifikasi sebagai

    berikut :

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    30

    Nominal Obligasi : USD 1.000.000,-

    Market Price : 120% - premium

    Bunga berjalan : USD 25.000,-

    Pada akhir bulan bank pelapor melakukan amortisasi atas premi sebesar

    USD20.000,-

    Pencatatan :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pada saat pembelian

    Pembelian Obligasi 3C ID C9 ID C1 USD 1.200.000 2212 nilai pembelian obligasi

    Pembayaran bunga berjalan

    3C ID C9 ID C1 USD 25.000 2181 nilai bunga berjalan

    Pencatatan premium 3Z N1 N1 N1 N1 USD 200.000 1NNN nilai premium

    Bunga yang akan diterima

    3Z N1 N1 N1 N1 USD 25.000 1NNN tagihan pada penerbit

    Pencatatan saldo Obligasi

    3E N1 N1 N1 N1 USD 1.000.000 1NNN nilai buku Obligasi

    Pada saat amortisasi

    Pencatatan amortisasi premi

    3Z US C9 ID C1 USD 20.000 2189 Nilai amortisasi sehingga menurunkan nilai premium

    Contoh 7 : Nilai Pencadangan Bunga/Kupon

    Pencadangan bunga/kupon obligasi

    Pada akhir bulan, bank pelapor melakukan pencadangan bunga yang akan

    diterima dari obligasi yang diterbitkan oleh bank yang berdomisili di US

    sebesar USD 25.000. Pada tanggal 15 bulan berikutnya, bank mencatat

    penerimaan bunga dimaksud sebesar USD25.000,-

    Pencatatan :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pada saat pencadangan

    Pencatatan pencadangan

    3Z ID C1 US C9 USD 25.000 1181 Pencadangan bunga

    Pada saat penerimaan bunga melalui nostro

    Pencatatan penerimaan bunga

    3C ID C1 US C9 USD 25.000 1181 Bunga diterima

    Penghapusan pencadangan

    3Z N1 N1 N1 N1 USD 25.000 2NNN Tagihan berkurang

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    31

    Pencadangan bunga simpanan yang harus dibayar

    Pada akhir bulan, bank pelapor melakukan pencadangan kewajiban bunga

    simpanan yang harus dibayar kepada non residen (SG) sebesar USD 35.000.

    Pada tanggal 15 bulan berikutnya, bank mencatat pembayaran bunga

    dimaksud sebesar 35.000,-

    Pencatatannya :

    Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    Pada saat pencadangan

    Pencatatan pencadangan

    4Z SG E0 ID C1 USD 35.000 1182 Pencadangan bunga

    Pada saat pembayaran bunga melalui nostro

    Pencatatan pembayaran bunga

    3C SG E0 ID C1 USD 35.000 2182 Bunga dibayar

    Penghapusan pencadangan

    4Z N1 N1 N1 N1 USD 35.000 2NNN Kewajiban berkurang

    J e n i s R e k e n i n g

    Jenis rekening adalah jenis dari rekening bank yang terpengaruh (mengalami

    perubahan) akibat dari adanya suatu transaksi LLD. Contoh dari jenis-jenis

    ransaksi dan pengaruhnya pada rekening AFLN/KFLN bank adalah sebagai

    berikut :

    a. Pembayaran atau penerimaan dalam valuta asing akan mempengaruhi

    rekening nostro (sandi 3C)

    Contoh : Transaksi penerimaan dana hasil ekspor dari Amerika untuk

    kepentingan nasabah Tn A, Jakarta mempengaruhi rekening nostro bank

    Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan

    007030 3C ID E0 US E0 1011 Ekspor menambah nostro bank

    pelapor

    b. Pembayaran atau penerimaan melalui uang kertas asing akan

    mempengaruhi rekening uang kertas asing (sandi 3A)

    Contoh : Transaksi setoran tunai uang kertas asing oleh nasabah kepada

    bank pelapor mempengaruhi rekening uang kertas asing

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    32

    Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan

    007030 3A N1 N1 N1 N1 1903 Setoran tunai menambah saldo

    kas uang kertas asing.

    c. Pembayaran atau penerimaan melalui pendebetan atau pengkreditan

    rekening non residen akan mempengaruhi rekening giro/simpanan non

    residen pada bank (4A-4D)

    Contoh : Transaksi pembayaran ke Singapura dalam rangka impor melalui

    pengkreditan rekening non residen mempengaruhi rekening vostro bank

    Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan

    007030 4A SG E0 ID E0 1012 Impor menambah saldo vostro

    bank pelapor

    d. Pembayaran dalam valuta asing yang menimbulkan tagihan bank kepada

    non residen akan mempengaruhi rekening nostro (sandi 3C) dan rekening

    AFLN yang lain (sandi 3D, 3E, 3F, 3H, 3I, 3Z).

    Contoh : Transaksi placing interbank call money pada sebuah bank di

    Malaysia melalui nostro mempengaruhi rekening nostro bank dan tagihan

    interbank call money bank.

    Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan

    007030 3C MY C9 ID C1 2251 Placing mengurangi saldo nostro bank

    007030 3I N1 N1 N1 N1 1NNN Placing menimbulkan tagihan ICM bank

    e. Penerimaan dalam valuta asing yang menimbulkan kewajiban bank kepada

    non residen akan mempengaruhi rekening nostro (sandi 3C) dan rekening

    KFLN yang lain (sandi 4E, 4F, 4H, 4I, 4Z).

    Contoh : Transaksi penerimaan utang luar negeri untuk bank pelapor dari

    sebuah bank di Jepang melalui nostro mempengaruhi rekening nostro bank

    dan kewajiban kepada non residen dalam bentuk pinjaman luar negeri.

    Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan 007030 3C ID C1 JP C9 1221 Penarikan utang akan

    menambah nostro bank 007030 4E N1 N1 N1 N1 1NNN Penerimaan utang

    menimbulkan kewajiban pinjaman LN bank

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    33

    J e n i s V a l u t a

    Jenis valuta adalah valuta yang digunakan dalam transaksi lalu lintas devisa

    yang mempengaruhi AFLN/KFLN bank.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan :

    1. Jenis valuta mengacu kepada valuta rekening AFLN/KFLN yang

    terpengaruh.

    2. Pengisian field jenis valuta pada laporan LLD tidak selalu sama dengan

    jenis valuta yang ditransaksikan.

    Contoh:

    a. Bank menerima perintah dari nasabah residen untuk melakukan

    pembayaran atas jasa asuransi yang diberikan oleh perusahaan di Singapura

    senilai SGD 150.000. Mengingat bank tidak memelihara valuta SGD,

    pembayaran dilakukan dengan mendebet rekening giro USD milik bank di

    Amerika sebesar equivalen transaksi tersebut yaitu USD 110.000.

    b. Bank menerima perintah dari nasabah bank yang berdomisili di Jepang

    untuk melakukan pembayaran atas pembelian barang dari seorang residen

    senilai USD. 25.000. Pembayaran dilakukan dengan cara mendebet rekening

    giro rupiah non residen yang bersangkutan sebesar equivalen nilai barang

    yaitu sebesar Rp. 250.000.000.

    Pencatatan :

    Uraian Rek. Penerima Pembayar Val. Nilai Transaksi

    STT Keterangan

    a. Pembayaran melalui rekening giro bank

    Pembayaran jasa asuransi

    3C SG D0 ID E0 USD 110.000 2070 Dicatat pada 3C USD, meskipun transaksi dalam SGD

    b. Pembayaran ekspor barang melalui rekening giro non residen

    Transaksi Ekspor

    4B ID E0 JP E0 IDR 250.000.000 2011 Dicatat pada 4B IDR meskipun transaksi dalam USD

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    34

    C. K a i d a h K h u s u s

    Kaidah khusus adalah kaidah yang digunakan untuk mencatat transaksi lalu

    lintas devisa yang termasuk dalam hal-hal khusus. Adapun transaksi yang

    termasuk dalam hal-hal khusus adalah :

    1. Transaksi yang melibatkan dua bank di dalam negeri untuk kepentingan

    nasabah

    2. Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening atau dicatat pada

    lebih dari satu record

    3. Transaksi transaksi tertentu

    Untuk transaksi pada butir 1 dan 2 dilaporkan dengan menggunakan kaidah

    umum dan kaidah khusus, sedangkan transaksi pada butir 3 menggunakan

    kaidah khusus. Adapun pola dasar pelaporan dapat dilihat pada tabel

    berikut ini.

    Pilihan cara pelaporan

    Individual

    Gabungan:

    Digabung Perhari, Perminggu, Perbulan

    Nilai Transaksi

    Tidak diperhatikan / tidak mempengaruhi

    Field 1. Sandi bank 2. Tanggal 3. No. ID 4. Pelaku Transaksi 5. Hubungan Keuangan 6. Negara Debitur/ Kreditur 7. Tujuan Transaksi

    Sesuai LBU

    Sebenarnya

    Sebenarnya Status Penerima : N1 Kategori Penerima : N1 Status Pembayar : N1 Kategori Pembayar : N1

    N

    - Sandi Negara Sebenarnya - Khusus rek 3G, 3Z, 4Z dapat diisi dengan N1

    1NNN, 2NNN, 19XX, 29XX

    Sesuai LBU

    00

    Jumlah Transaksi Status Penerima : N1 Kategori Penerima : N1 Status Pembayar : N1 Kategori Pembayar : N1

    N

    N1 atau Sandi Negara Sebenarnya

    1NNN, 2NNN, 19XX, 29XX

    8. Jenis Rekening 9. Jenis Valuta 10. Nilai Transaksi

    Tergantung pada pengaruh suatu transaksi

    terhadap rekening AFLN/KFLN bank

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    35

    i. Hal khusus I : Transaksi yg melibatkan dua bank di dalam negeri

    Transaksi yang dikategorikan sebagai transaksi yang termasuk dalam hal-hal

    khusus pertama adalah transaksi yang melibatkan dua bank di dalam negeri

    atas nama dan untuk kepentingan nasabah. Sedangkan transaksi atas nama

    dan untuk kepentingan bank, transaksi penerusan pembayaran dan transaksi

    pengembalian dana, tidak dikategorikan sebagai transaksi yang termasuk dalam

    hal khusus I.

    Dalam hal khusus I, tidak semua bank melaporkan dengan kaidah khusus. Hanya

    bank dalam peranan tertentu saja yang dikenakan kemudahan untuk

    melaporkan transaksi LLD dengan kaidah khusus atau menggunakan sandi

    tujuan transaksi 1NNN atau 2NNN (dummy). Sedangkan bank lain tetap

    melaporkan dengan kaidah umum.

    Kaidah khusus berlaku sebagai berikut :

    1. Dalam transfer valas, bank melaporkan dengan kaidah khusus (kotak

    berwarna) jika :

    a. Memiliki nasabah Non Residen kemudian menerima dana dari atau

    mengirim dana ke bank lain di dalam negeri.

    b. Memiliki nasabah Residen kemudian menerima dana dari bank lain yang

    juga memiliki nasabah Residen.

    Nasabah Bank Pengirim

    Nasabah Bank Penerima

    Keterangan

    Non Residen

    Residen

    Residen

    Non Residen

    Bank yang melapor dengan kaidah khusus adalah bank dengan nasabah non residen. Bank lain dengan nasabah residen tetap melapor ke BI dengan kaidah umum

    Residen

    Residen

    Bank yang melapor dengan kaidah khusus adalah bank penerima. Bank pengirim dengan nasabah residen tetap melapor ke BI dg kaidah umum

    Non Residen

    Non Residen

    Bank pengirim dan penerima melapor dengan kaidah khusus. Bank pengirim dengan sandi 2901 atau sandi sebenarnya sedangkan bank penerima dengan sandi 1NNN

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    36

    2. Dalam transfer rupiah, bank melapor dengan kaidah khusus (kotak ber-

    warna) jika :

    Terjadi transaksi antar NR, dimana bank pengirim mencatat dengan 2901

    dan bank penerima mencatat dengan 1NNN

    Nasabah Bank Pengirim

    Nasabah Bank Penerima

    Keterangan

    Non Residen

    Residen

    Bank pengirim melapor dengan kaidah umum Bank penerima wajib memberi informasi

    Residen

    Non Residen

    Bank penerima melapor dengan kaidah umum Bank pengirim wajib memberi informasi

    Residen

    Residen

    Tidak ada bank yang melapor ke BI karena tidak ada perubahan dalam AFLN/KFLN

    Non Residen

    Non Residen

    Bank pengirim dan penerima melapor dengan kaidah khusus. Bank pengirim dengan sandi 2901 atau dengan sandi sebenarnya sedangkan bank penerima dengan sandi 1NNN

    Contoh 1.

    Transfer Valas

    a. Bank dengan nasabah non residen melakukan pengiriman ke bank lain

    dengan nasabah residen

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan

    Jika nasabah tidak memiliki rekening

    3C N1 N1 N1 N1 2NNN

    Jika nasabah memiliki rekening di bank

    3C 4A,4B

    N1 N1

    N1 N1

    N1 N1

    N1 N1

    2NNN 2NNN

    Keterangan: Bank mencatat pengiriman dengan 2NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri.

    b. Bank dengan nasabah non residen melakukan pengiriman ke bank lain

    dengan nasabah non residen

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah tidak memiliki rekening

    3C N1 N1 N1 N1 2901 dapat diisi dengan sandi sebenarnya

    Jika nasabah memiliki rekening di bank

    3C 4A,4B

    N1 N1

    N1 N1

    N1 N1

    N1 N1

    2901 2NNN

    dapat diisi dengan sandi sebenarnya

    Keterangan: Bank mencatat pengiriman dengan 2901 karena memenuhi kriteria kaidah khusus transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    37

    c. Bank dengan nasabah non residen menerima kiriman dari bank lain dengan

    nasabah residen

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah tidak memiliki rekening

    3C N1 N1 N1 N1 1NNN

    Jika nasabah memiliki rekening di bank

    3C 4A,4B

    N1 N1

    N1 N1

    N1 N1

    N1 N1

    1NNN 1NNN

    Keterangan: Bank mencatat penerimaan dengan 1NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri.

    d. Bank dengan nasabah residen menerima kiriman dari bank lain dengan

    nasabah residen

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Baik nasabah memiliki rekening atau tidak di bank pelapor

    3C N1 N1 N1 N1 1NNN

    Keterangan: 1. Bank mencatat penerimaan dengan 1NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus transaksi yang

    melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri. 2. Karena nasabah adalah residen, tidak ada rekening KFLN yang berubah.

    e. Bank dg nasabah non residen menerima kiriman dari bank lain dg nasabah

    non residen

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah tidak memiliki rekening

    3C N1 N1 N1 N1 1NNN

    Jika nasabah memiliki rekening di bank

    3C 4A,4B

    N1 N1

    N1 N1

    N1 N1

    N1 N1

    1NNN 1NNN

    Keterangan: Bank mencatat penerimaan dengan 1NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus yaitu transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri.

    Contoh 2

    Transfer Rupiah

    a. Bank dengan nasabah non residen melakukan pengiriman ke bank lain

    dengan nasabah non residen, (dana dikirim dalam rupiah melalui kliring lokal)

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah memiliki rekening di bank

    4A, 4B N1 N1 N1 N1 2901 Dapat diisi dengan sandi sebenarnya

    Keterangan : Bank mencatat pengiriman dengan 2901 karena memenuhi kriteria kaidah khusus kasus 1 yaitu transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    38

    b. Bank dengan nasabah non residen menerima kiriman dari bank lain dengan

    nasabah non residen, (dana dikirim dalam rupiah melalui kliring lokal)

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah memiliki rekening di bank

    4A, 4B N1 N1 N1 N1 1NNN

    Keterangan : Bank mencatat penerimaan dengan 1NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus kasus 1 yaitu transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri

    ii. Hal khusus II : Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening

    atau dicatat pada lebih dari satu record/baris

    Transaksi yang dikategorikan sebagai transaksi yang termasuk dalam hal-hal

    khusus kedua adalah transaksi yang pencatatannya mempengaruhi lebih dari

    satu rekening atau dicatat pada lebih dari satu record.

    Dalam transaksi yang memperngaruhi dua record, hanya satu record saja yang

    dilaporkan dengan kaidah khusus sedangkan record lain tetap dicatat dengan

    kaidah umum. Khusus untuk transaksi perdagangan valas yang mempengaruhi

    dua record, tidak ada record yang dilaporkan dengan kaidah khusus.

    Pemilihan record yang dicatat dengan kaidah khusus dapat dilihat pada tabel di

    bawah ini.

    Kaidah Pencatatan transaksi yg mempengaruhi lebih dari satu rekening

    atau dicatat pada lebih dari satu record

    Kombinasi

    Record ke 1

    Record ke 2

    I

    3C, 4A, 4B

    Selain 3C, 4A, 4B

    II

    3C, 4A, 4B

    3C, 4A, 4B

    III

    Selain 3C, 4A, 4B

    Selain 3C, 4A, 4B

    Cara Pelaporan

    Kaidah Umum

    Kaidah Khusus

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    39

    a. Kombinasi Rekening 3C dan rekening berkepala 3 lainnya.

    Record I (Kaidah Umum) Record II (Kaidah Khusus) Contoh Transaksi Rek. Sandi Pelaku STT Rek. Sandi

    Pelaku STT

    Keterangan

    Jual beli banknotes masuk nostro

    3C Sebenarnya 1903 / 2903

    3A N1 1NNN / 2NNN

    Merubah cadangan bank notes

    Jual beli TC masuk ke nostro

    3C Sebenarnya 1904 / 2904

    3B N1 1NNN / 2NNN

    Merubah cadangan TC (Rekening 3B)

    Transaksi ekspor saat pencairan Wesel ekspor

    3C Sebenarnya 1011 3G N1 2NNN Merubah cadangan wesel ekspor

    Penempatan (dan penarikan simpanan di luar Indonesia oleh bank pelapor

    3C Sebenarnya 2251/ 1255

    3D N1 1NNN/ 2NNN

    Dana ditempatkan di deposito

    Transaksi surat berharga oleh bank pelapor

    3C Sebenarnya 1211-1213

    3E, 3F

    N1 2NNN 3E SB Ps Modal 3F SB Ps Uang

    Transaksi Tagihan Interbank Call money

    3C Sebenarnya 2251 / 1255

    3I N1 1NNN/ 2NNN

    Penempatan ICM di luar negeri

    Pembayaran bank draft yang diambil alih

    3C Sebenarnya 1904 3J N1 2NNN Mengurangi bank draft di bank

    Transaksi penerimaan hasil ekspor dari akseptasi wesel

    3C Sebenarnya 1011 3Z N1 2NNN Merubah tagihan akseptasi

    Transaksi lainya, mis penerimaan bunga yang di accued

    3C Sebenarnya 1XXX 3Z N1 2NNN Menurunkan tagihan accrued bunga

    Contoh :

    Bank pelapor melakukan pembayaran melalui nostro kepada bank lain di luar

    negeri dalam rangka penempatan pada bank tersebut dalam bentuk deposito

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Rekening giro Rekening deposito

    3C 3D

    ID N1

    C1 N1

    ID N1

    I0 N1

    (2251) 1NNN

    Sebenarnya Dummy

    Keterangan : Bank mencatat perubahan dalam rekening 3C dengan sandi sebenarnya. Pencatatan pada rekening 3D merupakan kaidah khusus yaitu merupakan pencatatan kedua dari suatu transaksi sehingga dicatat dengan kaidah khusus 1NNN/2NNN

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    40

    b. Kombinasi Rekening 3C dan rekening berkepala 4.

    Record I (Kaidah Umum) Record II (Kaidah Khusus) Contoh Transaksi Rek. Sandi Pelaku STT Rek. Sandi

    Pelaku STT

    Keterangan

    Transaksi dalam valas atas nama nasabah non residen

    3C Sebenarnya All 4A, 4B, 4C, 4D

    N1 1NNN / 2NNN

    Jika rekening 4A, 4B kaidah umum, maka rek. 3C kaidah khusus

    Transaksi pinjaman oleh bank ( < 1 tahun)

    3C Sebenarnya 1221/2231

    4E, 4F

    N1 1NNN / 2NNN

    Pinjaman jangka pendek dari non residen

    Transaksi pinjaman oleh bank ( >1 tahun)

    3C Sebenarnya 1222/ 2232

    4G, 4H

    N1 1NNN / 2NNN

    Pinjaman jangka panjang dari non residen

    Transaksi Interbank Call Money

    3C Sebenarnya 1241/ 2245

    4I N1 1NNN / 2NNN

    Pinjaman ICM dari luar negeri

    Transaksi Surat Berharga

    3C Sebenarnya 1214-1216

    4J, 4K

    N1 1NNN Kewajiban surat berharga

    Transaksi lainnya, mis pemby. Bunga accrued

    3C Sebenarnya 2XXX 4Z N1 2NNN Kewajiban lainnya

    Transaksi Akseptasi wesel impor

    3C Sebenarnya 2012 4Z N1 2NNN Pada saat pembayaran impor

    Transaksi bank draft

    3C Sebenarnya 1904 4Z N1 1NNN Pada saat cover dana bank draft

    Transaksi bank draft

    3C Sebenarnya 2904 4Z N1 2NNN Pada saat pem bayaran bank draft yg dikeluarkan bank pelapor

    Contoh :

    Bank pelapor menerima dana melalui nostro untuk keuntungan rekening giro

    nasabah non residen (Singapura) dari Bank X di Singapura atas perintah PT A,

    Jakarta sebagai jasa bisnis.

    Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Nasabah memiliki rekening di bank

    3C 4B - SG

    SG N1

    A0 N1

    ID N1

    E0 N1

    1121 1NNN

    Jasa bisnis dan manaj dummy

    Keterangan : Bank mencatat perubahan dalam rekening 3C dengan sandi sebenarnya Pencatatan pada rekening lainnya (dalam contoh ini 4B) merupakan kaidah khusus yaitu merupakan pencatatan kedua dari suatu transaksi sehingga dicatat dengan kaidah khusus 1NNN/2NNN

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    41

    c. Kombinasi transaksi yang dicatat pada satu JENIS REKENING tetapi

    lebih dari satu record

    Record I (Kaidah Umum) Record II (Kaidah Khusus) Contoh Transaksi Rek. Sandi Pelaku STT Rek. Sandi

    Pelaku STT

    Keterangan

    Bank melakukan over booking antar nostro

    3C Sebenarnya 2251 3C N1 1NNN STT lengkap dibubuhkan pada rekening yang berkurang

    Transaksi antar nasabah NR dalam bank dengan tujuan jasa komputer

    4B Sebenarnya 2090 4B N1 1NNN Dana NR pertama berkurang, NR kedua bertambah

    iii. H a l k h u s u s III : Transaksi-Transaksi Tertentu

    Transaksi tertentu adalah transaksi-transaksi yang tujuannya tertentu

    sebagaimana termasuk di dalam tabel ini

    Pengisian tiap-tiap field adalah sama dengan tata cara pengisian field pada

    transaksi khusus lainnya kecuali untuk field Sandi Tujuan Transaksi yang harus

    disesuaikan dengan jenis transaksi yaitu sebagai berikut :

    No. Transaksi Sandi Tujuan Transaksi

    1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

    Transaksi antar non residen Transaksi Credit Card Transaksi Bank Notes Transaksi Traveler Cheque Transaksi Wesel Ekspor Transaksi Refinancing (rediskonto) Pelunasan Refinancing (rediskonto) Transaksi Pengembalian dana Transaksi Pembatalan transaksi Transaksi Penerusan pembayaran Transaksi Penyesuaian Pembukuan Transaksi Perubahan Status

    1901 / 2901 1902 / 2902 1903 / 2903 1904 / 2904 1905 / 2905 1911 / 2911 1912 / 2912 1906 / 2906 1906 / 2906 1906 / 2906 1906 / 2906 1907 / 2907

    Contoh penggunaan sandi-sandi di atas dapat dilihat pada Bagian II dari Buku

    Panduan ini yaitu mengenai pelaporan kegiatan lalu lintas devisa berdasarkan

    jenis transaksi.

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    42

    III. L A P O R A N P O S I S I

    A. P e n j e l a s a n U m u m

    Laporan Posisi adalah laporan mengenai posisi AFLN dan KFLN bank pada

    awal dan akhir dari suatu periode laporan. Posisi akhir AFLN dan KFLN bank

    tersebut akan berubah dari posisi awalnya seiring dengan terjadinya

    transaksi selama satu periode laporan.

    Laporan Posisi tersusun dalam tiga jenis record.

    1. Record Header

    Record Header adalah satu baris pembuka laporan posisi yang terletak

    pada baris pertama laporan posisi. Secara berurutan, record header

    berisi sandi bank pelapor, Jenis Laporan, Tahun MPL, Bulan MPL, Jumlah

    record isi dan Field kosong. Jumlah keseluruhannya adalah 110 digit.

    Field :

    Sandi bank

    pelapor

    Jenis Laporan

    Tahun MPL

    Bulan MPL Jumlah record isi

    Field kosong

    Digit

    6 4 4 2 8 86

    Contoh

    485001 Lld2 2005 02 000000250 0000........000000

    Pengertian Sandi

    Sama dengan LBU

    LLD2 berarti laporan posisi

    Laporan tahun 2005

    Laporan bulan 1 disampaikan pd bulan 2

    Laporan terdiri dari 250 record

    Semua digit diisi dengan nol

    2. Record Footer

    Record Footer adalah satu baris penutup laporan posisi yang terletak

    pada baris terakhir laporan posisi. Isinya sama dengan record header,

    yaitu sandi bank pelapor, Jenis Laporan, Tahun MPL, Bulan MPL, Jumlah

    record isi dan Field kosong. Jumlah keseluruhannya adalah 110 digit.

    3. Record Isi

    Record isi adalah beberapa baris dalam laporan posisi yang

    mencerminkan posisi dari AFLN dan KFLN bank yang terletak diantara

    record header dan record footer. Satu baris mencerminkan satu rekening

    AFLN dan KFLN bank. Record isi mengandung data-data mengenai sandi

    bank pelapor, periode posisi, Jenis Rekening, Negara Debitur/Kreditur,

    Jenis Valuta, Posisi Awal, Total Debet, Total Kredit, Tanda +/- untuk

  • PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN

    43

    mutasi lainnya, Total Mutasi Lainnya dan Posisi Akhir. Jumlah

    keseluruhannya adalah 110 digit.

    Field Sandi bank

    Th. PL

    Bl PL

    Rek NDK Val Posisi Awal

    Total Debet

    Total Kredit

    + / - Mutasi Lainnya

    Posisi Akhir

    Digit

    6

    4

    2

    2

    2

    3

    18

    18

    18

    1

    18

    18

    Cth

    485001