build quality and sustainable...
TRANSCRIPT
Build Quality andSustainable Business
Laporan Tahunan 2014
B NA RK DINA
PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Build Quality andSustainable Business
Laporan Tahunan 2014
B NA RK DINA
PT Bank Dinar Indonesia Tbk
i | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
DAFTAR ISI
Profil Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Analisis dan PembahasanManajemen
Riwayat SingkatProfil Bank DinarKronologis Pencatatan SahamIkhtisar KeuanganIkhtisar SahamPenghargaanPeristiwa Penting 2014Visi dan MisiKegiatan UsahaProduk dan JasaStruktur OrganisasiJaringan KantorKepemilikan SahamProfil Dewan KomisarisProfil DireksiProfil Pejabat EksekutifProfil Anggota Komite
12345568
101112131415161720
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility Penerapan Manajemen Risiko
Sumber Daya Manusia
Tingkat Kesehatan Bank
Pengungkapan Permodalan Dan Eksposur Risiko
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Laporan Keuangan 2014
21
24
27
48
51
56
59
60
78
Dewan Komisaris.DireksiKomite - KomiteSatuan Kerja Manajemen RisikoSekretaris PerusahaanAudit InternalPengendalian InternPerkara Penting Yang DihadapiSatuan Kerja KepatuhanKode EtikProspek 2015Rencana StrategisShare OptionDana Kepada Pihak Terkait danPenyediaan Dana BesarKebijakan RemunerasiInternal FraudTransaksi Benturan KepentinganBuybackDana Untuk Kegiatan Sosial PolitikWhistleblowing SystemSelf Assessment
35363740414142434444444545
4545464646464647
33
LAPORAN TAHUNAN 2014 1 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
PT Bank Dinar Indonesia Tbk merupakan salah satu Bank Umum Swasta Nasional Non-Devisa yang didirikan
di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1990 dengan Akta Notaris James Herman Rahardjo, SH. No. 99. Ijin
operasi sebagai Bank Umum ditetapkan melalui surat Bank Indonesia tertanggal 22 November 1991. Pada
awal berdirinya Bank ini bernama PT. Bank Liman International terhitung sejak tanggal 8 November 2012 dilakukan
rebranding dari PT Bank Liman International menjadi PT Bank Dinar Indonesia (Bank Dinar). Perubahan nama ini
diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 23 Mei 2012 dan telah mendapat
persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya Nomor AHU-
33753.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 20 Juni 2012, serta persetujuan perubahan ijin usaha dari Bank Indonesia
melalui surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 14/75/KEP.GBI/2012 tanggal 25 Oktober 2012 tentang
Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PT. Liman International Bank Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank
Dinar Indonesia.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 4 tanggal 5 Juni 2014,
tentang Perubahan Seluruh Anggaran Dasar
Perseroan dari Status Perseroan Tertutup menjadi
Terbuka, dibuat di hadapan Tjhong Sendrawan,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat
Persetujuan dan terdaftar atas Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.
AHU-03715.40.20.2014 Tahun 2014 tanggal 10 Juni
2014. Terhitung sejak tanggal 11 Juli 2014, saham
PT Bank Dinar Indonesia Tbk resmi diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham
DNAR.
B NA RK DINA
terhitung sejak tanggal 8 November 2012 dilakukan rebranding dari PT BankLiman International menjadiPT Bank Dinar Indonesia atau
“
”
RIWAYAT SINGKAT
Nama PerusahaanNama Perusahaan PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Alamat Kantor Pusat Jl Ir. H. Juanda No.12 Jakarta Pusat 10230
Tanggal Pendirian
Bidang Usaha Perbankan
Dasar Hukum Pendirian
Dasar Hukum Perubahan Nama
Kode Saham
Pencatatan di Bursa Saham
Biro Administrasi Efek
DNAR
PT Bursa Efek Indonesia
Akuntan Publik
Notaris
Corporate Secretary
Website
Idham Aziz
www.bankdinar.co.id
Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & SiddhartaGedung Intiland Tower Jl Jendral Sudirman Kav. 32 Jakarta
Tjhong Sendrawan, S.HApartemen Maple Park Tower A Lantai UG No. A 202 Jl. HBR Motik/ Danau Sunter Barat Blok A.-3/4-4A Sunter Agung Jakarta Utara
PT Ficomindo Buana RegistarMayapada Tower Lt.10 Suite 02 B Jl Jendral Sudirman Kav. 28
15 Agustus 1990
Ÿ Akta Notaris James Herman Rahardjo, SH. No. 99. Ijin operasi sebagai Bank Umum ditetapkan melalui surat Bank Indonesia tertanggal 22 November 1991
Ÿ Pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Keputusan No.C2-2703.HT.01.01 Tahun 1991
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No.AHU-3740.AH.01.02 tanggal 28 Juli 2010 Tentang Akta Perubahan Anggaran Dasar Bank.Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.14/75/KEP.GBI/2012 tanggal 25 Oktober 2012 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PT Liman International Bank menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Dinar Indonesia Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-03559.40.20.2014 tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan TerbatasAkta Notaris Tjhong Sendrawan, S.H. No. 15 Tanggal 17 Oktober 2014 Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Dinar Indonesia Tbk
2 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PROFIL PERUSAHAAN
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 3
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
TAHAP PERSIAPAN
PEMILIHAN LEMBAGA PROFESI PENUNJANG
TAHAP PELAKSANAAN
Rencana Go Public Perseroan bermula dari tahun 2013 dan sejak tahun tersebut mulai melakukan seleksi untuk pemilihan lembaga dan profesi penunjang, termasuk melakukan perubahan Anggaran Dasar. Adapun kronologi secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Pemecahan nilai saham (stock split) berdasarkan RUPS tanggal 4 Juli 2013 dari Rp1,000.- per lembar menjadi Rp100,- per lembar
2. Peningkatan modal dasar dari Rp200,000,000,000.- (dua ratus miliar rupiah) menjadi Rp500,000,000,000.- (lima ratus miliar rupiah) berdasarkan RUPS tanggal 23 Oktober 2013.
3. Perubahan Anggaran Dasar yang meliputi perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi terbuka serta persetujuan pengeluaran saham yang akan dijual kepada publik sebesar Rp50,000,000,000.- (lima puluh miliar rupiah) sesuai dengan RUPS awal tanggal 23 Mei 2013 dan RUPS tanggal 5 Juni 2014.
Lembaga profesi penunjang yang dipilih adalah :Penjamin Pelaksanaan Efek : Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA)Konsultan Hukum : Adams & CO, Counsellors-at-lawKantor Akuntan Publik : Hendrawinata Eddy & SiddhartaBiro Administrasi Efek : Ficomindo Buana Registrar
· Mini Expose berlangsung pada tanggal 26 Maret 2014 berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI).· Due Diligence Meeting & Public Expose berlangsung pada tanggal 19 Juni 2014 di Graha BIP Gatot Subroto
yang dihadiri sekitar 200 tamu undangan sebagai calon investor.· Penawaran saham
Pernyataan efektif oleh Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan diperoleh pada tanggal 30 Juni 2014. Sedangkan masa penawaran umum berlangsung pada tanggal 2 Juli 2014 hingga 4 Juli 2014.
· PenjatahanDalam penawaran penjatahan pasti (fixed allotment) dibatasi sampai dengan jumlah sebesar 97,5% dari jumlah saham yang ditawarkan dan sisanya sebanyak-banyaknya 2,5% akan dilakukan penjatahan terpusat (pooling). Dari penjatahan pasti tersebut (fixed allotment), 97,5% dari jumlah yang ditawarkan atau sebanyak 487,500,000 saham.Dari total penawaran sejumlah 500,000,000 lembar saham seluruhnya terserap oleh masyarakat.
· Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pencatatan efektif saham Bank Dinar dengan kode saham DNAR di BEI dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2014.
· Laporan ke Otoritas Jasa KeuanganDengan melakukan penawaran saham kepada masyarkat sebanyak 500,000,000 (lima ratus juta) saham dengan total nilai nominal sebesar Rp50,000,000,000.- (lima puluh miliar rupiah) atau sebesar 22,22% dari modal yang telah disetor penuh setelah IPO, maka modal disetor Perseroan setelah IPO adalah Rp225,000,000,000.-(dua ratus dua puluh lima miliar rupiah). Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini adalah Rp.110.- per lembar saham dari nilai nominal Rp100,- per lembar saham adalah sebesar Rp55,000,000,000.- (lima puluh lima miliar rupiah). Untuk perubahan komposisi kepemilikan saham setelah IPO Perseroan telah melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan dengan No.283/DIR/BDI/VII/2014 tanggal 14 Juli 2014.
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
2010 2011 2012 2013 2014
137,410 116,748
239,320
559,202
1,204,318
Dana Pihak Ketiga(Dalam Jutaan Rupiah)
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
2010 2011 2012 2013 2014
127,441 120,693
242,557
491,549
856,582
Kredit yang diberikan (Dalam Jutaan Rupiah)
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2010 2011 2012 2013 2014
255,423 251,439
523,798
854,801
1,641,451
Total Aset(Dalam Jutaan Rupiah)
4 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
IKHTISAR KEUANGAN
(dalam jutaan rupiah kecuali disebutkan lain)
* satuan sebenarnya
115.36 %92.03 %
74.26 %
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
2010 2011 2012 2013 2014
60.35% 61.07%55.58%
44.02%
31.24%
CAR
PERTUMBUHAN
2013-2014
Total Aset 255,423 251,439 523,798 854,801 1,641,451 92.03%
Kredit yang Diberikan 127,441 120,693 242,557 491,549 856,582 74.26%
Dana Pihak Ketiga 137,410 116,748 239,320 559,202 1,204,318 115.36%
Total Ekuitas 112,998 127,663 216,010 273,588 419,016 53.16%
Pendapatan Bunga 19,915 24,440 24,981 59,739 124,554 108.50%
Pendapatan Bunga - Bersih 12,636 16,507 16,791 30,387 38,429 26.47%
Pendapatan Operasional Lainnya 448 794 974 1,615 2,127 31.70%
Pendapatan Non Operasional 3,365 3,363 2,962 2,238 1,156 -48.35%
Beban Bunga 7,283 7,933 8,190 29,352 86,124 193.42%
Beban Operasional Lainnya 10,950 11,380 12,811 24,351 37,499 53.99%
Beban Non Operasional 2,145 2,510 1,863 241 103 -57.26%
Laba Sebelum Pajak 3,291 6,775 6,052 9,646 4,109 -57.40%
Laba Bersih 2,663 5,468 4,847 7,579 3,108 -58.99%
Laba Persaham * N/A 2.53 2.24 3.51 1.55 -55.84%
Return On Equity (ROE) 2.80% 5.08% 2.84% 3.69% 1.66% -55.01%
Return On Asset (ROA) 1.50% 2.78% 1.74% 1.46% 0.45% -69.18%
Capital Adequacy Ratio (CAR) 60.35% 61.07% 55.58% 44.02% 31.24% -29.03%
Net Interest Margin (NIM) 7.27% 7.55% 5.61% 5.19% 3.50% -32.56%
LDR 93.68% 103.38% 101.35% 86.05% 69.62% -19.09%
BOPO 90.51% 78.84% 82.71% 87.53% 97.59% 11.49%
NPL GROSS 0.47% 3.01% 1.83% 0.79% 0.86% 8.86%
NPL NETT 0.47% 3.01% 1.43% 0.74% 0.80% 8.11%
DATA KEUANGAN 20142010 2011 2012 2013
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 5
IKHTISAR SAHAM
PENGHARGAAN
VISIInfobank Awards 2014
Bank yang Berpredikat“SANGAT BAGUS”Atas Kinerja Keuangan Tahun 2013
Infobank Awards 2014
Bank yang Berpredikat“SANGAT BAGUS” Atas Kinerja KeuanganTahun 2009 -2013
Tertinggi 52 Minggu (15 Juli 2014)
Kapitalisasi Pasar
Jumlah Saham yang Beredar
Terendah 52 Minggu (10 Juli 2014)
Rp362,250 miliar2,250 juta
Rp315.-
Rp110.-
Triwulan III
Triwulan IV
Periode Tertinggi Terendah Penutupan Volume Perdagangan
315
232
110
170
215
194
514,477,300
5,714,800
0
100
200
300
400
10-Jul 10-Aug 10-Sep 10-Oct 10-Nov 10-Dec
Ru
pia
h
Grafik Harga Penutupan Saham
Harga Penutupan
6 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PERISTIWA PENTING 2014
Pada 13 Februari 2014, Bank Dinar meresmikan Kantor Kas Thamrin City sebagai bagian dari perluasan jaringan kantor di tahun 2014.
Pembukaan Kantor Kas
Thamrin City
Feb
Pencatatan Perdana SahamSejak tanggal 11 Juli 2014, saham Bank Dinar resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham DNAR.Saham perdana (IPO) DNAR dibuka pada harga Rp110.- per lembar saham. Beberapa menit setelah dibukanya bursa saham, harga DNAR naik menjadi Rp187.- per lembar saham atau naik sebesar 70%.
Juli
PERISTIWA PENTING 2014
Sepanjang tahun 2014 Bank Dinar terus melakukan perluasan jaringan kantor, tepatnya pada tanggal 28 Agustus 2014, Bank Dinar kembali melakukan pembukaan Kantor Kas Sunter yang berlokasi di Jl Danau Sunter Utara Blok M No.34 Sunter Jakarta Utara.
Pembukaan Kantor Kas Sunter
PembukaanKantor KasBintaroPada tanggal 19 November 2014, Bank Dinar melakukan pembukaan jaringan kantor baru di wilayah Bintaro, tepatnya di Ruko Sentra Menteng Blok MN No.25 Sektor 7 Bintaro Jaya
Nov
Pembukaan Kantor Kas G a d i n g S e r p o n g dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2014 yang b e r t e m p a t d i R u k o Alexsandrite Blok ALX O3 No.2 Jl Boulevard Gading Serpong. Acara syukuran dilaksanakan pada 24 Maret 2015. Kantor Kas Gading S e r p o n g m e r u p a k a n jaringan kantor Bank Dinar yang ke-14.
Pembukaan Kantor Kas
Gading Serpong
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 7
Ags
Des
PENJABARAN VISI :
PENJABARAN MISI :
Memberikan Layanan Tercepat dan TerbaikDengan kompleksitas usaha yang belum terlalu tinggi dan alur pengambilan keputusan yang tidak terlalu panjang maka Bank Dinar harus mampu memberikan pelayanan yang cepat kepada nasabah tanpa harus mengabaikan aspek kehati-hatian dan senantiasa memberikan layanan yang terbaik dibanding Bank-Bank pesaing dalam peer groups.Pengembangan Usaha Perdagangan Kecil dan MenengahBank Dinar sebagai Agen pengembangan usaha maka akan senantiasa berupaya untuk memberikan kontribusi positif pada perekonomian dan perbankan Nasional serta menjunjung tinggi kepercayaan masyarakat dan dunia usaha pada umumnya dengan memfokuskan atau memprioritaskan diri dalam Pengembangan Usaha Perdagangan Kecil dan Menengah yang produktif dan prospektif.
Meningkatkan Pelayanan, Kenyamanan dan ProdukBank Dinar senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan terbaiknya kepada nasabah yang diiringi sikap profesionalisme, ramah, antusias dan kekeluargaan sehingga nasabah merasa nyaman bertransaksi di Bank Dinar. Disisi lain Bank Dinar juga terus berupaya memperkaya produk-produk yang ditawarkan kepada nasabahnya. Optimalisasi Sumber Daya PerseroanMengoptimalkan berbagai sumber daya perseroan yang telah dimiliki yaitu sumber daya manusia, asset dan permodalan Perseroan guna pencapaian visi dan misi, termasuk didalamnya meningkatkan kualitasnya atau menambah kuantitasnya.
CORE VALUE
Dalam mencapai Visi dan Misi perlu adanya Core Value atau nilai-nilai dasar yang menjadi pijakan insan Bank Dinar untuk mencapai Visi dan Misi Bank yang disebut FRIENDS yang mempunyai makna:
:
:
:
:
:
:
Dengan tulus membangun kepercayaan dan hubungan baik serta berorientasi pada kebutuhan nasabah yang menghasilkan nilai tambah dari perusahaan;
Cepat dan Tepat dalam memberi tanggapan dan pelayanan kepada nasabah;
Jujur, berperilaku konsisten dan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan;
Semangat kerja yang tinggi menjadi ciri khas dan Etika sebagai landasan kerja;
Berupaya mencari informasi baru dan mengembangkan kompetensi diri;
Bekerja tepat waktu sesuai yang direncanakan dan komitmen terhadap kewajiban dan janji;
:
Melayani dengan hati tulus & ramah agar terciptanya kepuasan bagi nasabah.
VISI
MISIMeningkatkan Pelayanan, Kenyamanan dan Produk serta Optimalisasi Sumber Daya Perseroan.
Menjadi Bank yang memberikan layanan tercepat dan terbaik dalam pengembangan usaha perdagangan kecil dan menengah.
8 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
VISI DAN MISI
VISI
MISI
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 9
VISI DAN MISI
Strategi Pencapaian Visi dan Misi
Penjabaran Strategi Pencapaian Visi dan Misi
Meningkatkan kenyamanan transaksi Nasabah dengan memelihara hubungan kekeluargaan yaitu dengan :
Meningkatkan pelaksanaan kepatuhan dan menerapkan tata kelola Bank yang sehat yaitu :
Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham, karyawan, nasabah dan seluruh pemangku kepentingan lainnya yaitu dengan :
Ÿ Meningkatkan kemampuan, pelayanan dan ketajaman analisis tenaga perkreditan dalam sektor perdagangan kecil dan menengah.
Ÿ Meningkatkan kenyamanan transaksi Nasabah dengan memelihara hubungan kekeluargaan, yang didukung tenaga kerja profesional.
Ÿ Meningkatkan pelaksanaan kepatuhan dan menerapkan tata kelola Bank yang sehat dan Baik (Good Corporate Governance/GCG)
Ÿ Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham, karyawan, nasabah dan seluruh pemangku kepentingan lainnya,
Ÿ Meningkatkan kemampuan, pelayanan dan ketajaman analisis tenaga perkreditan dalam sektor perdagangan kecil dan menengah.
Ÿ Meningkatkan pengetahuan dan memperbanyak literatur terkait sektor perdagangan kecil dan menengah baik dari segi jenis barang dagangan dan juga siklusnya.
Ÿ Meningkatkan kecakapan petugas perkreditan dalam bidang perdagangan kecil dan menengah melalui seminar, training dan pelatihan.
Ÿ Menambah sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam pemberian kredit sektor perdagangan kecil dan menengah.
Ÿ Ramah, komunikatif dan responsif serta profesional dalam pelayanan kepada nasabah,Ÿ Cepat, teliti dan transparan dalam setiap transaksi nasabah,Ÿ Meningkatkan kualitas layanan termasuk namun tidak terbatas pada layanan secara khusus dengan
menekankan hubungan kekeluargaan, tetapi tetap professional.
Ÿ Memastikan kecukupan Kebijakan, Standar dan Prosedur Operasional dan Pedoman Teknis.Ÿ Memastikan perbaikan dan tindak lanjut atas setiap kesalahan dan kelemahan yang ada.Ÿ Memastikan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam tata kelola Bank yang sehat di Bank Dinar.
Ÿ Efektif dan effisien dalam setiap pembiayaan dengan melakukan kajian cost and benefit-nya.Ÿ Menekankan kehati-hatian dalam penyaluran dana (prudent) untuk memelihara keamanan aktiva produktif
dalam rangka memastikan keuntungan usaha.Ÿ Antisipatif dan menekan jumlah kredit bermasalah.Ÿ Memastikan pencapaian laba yang maksimal.Ÿ Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membantu pemerintah dalam pembangunan melalui
sumbangan perpajakan sehingga membantu pertumbuhan perekonomian nasional.
KEGIATAN USAHA
BKEGIATAN USAHA UTAMA
KEGIATAN USAHA PENUNJANG
erdasarkan Anggaran Dasar Perseroan pasal 3 ditetapkan oleh Bank Indonesia.ayat (2), maksud dan tujuan didirikannya PT 15. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara Bank Dinar Indonesia Tbk adalah melakukan untuk mengatasi akibat kegagalan kredit dengan
kegiatan usaha sebagai berikut: syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan
16. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan
simpanan berupa giro, deposito berjangka, dalam peraturan perundang-undangan dana sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk pensiun yang berlaku.lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit baik untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh 3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan 4. Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko perundang-undangan yang berlaku termasuk antara sendiri maupun untuk kepentingan dan atau lain tindakan dalam rangka restrukturisasi atau perintah nasabahnya :penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik · Surat-surat wesel termasuk wesel yang semua maupun sebagian, melalu lelang atau dengan diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan perdagangan surat-surat dimaksud.yang dibeli wajib dicairkan secepatnya.· Surat pengakuan hutang dan kertas dagang
lainya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.
· Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan negara.
· Sertifikat Bank Indonesia (SBI).· Obligasi· Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.· Instrumen surat berharga lainnya.
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainya.
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
11. Membeli melalui pelelangan agunan, baik semua maupun sebagian, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.
12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
13. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang
10 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PRODUK DAN JASA
A
PRODUK
JASA
ktivitas utama PT Bank Dinar Indonesia Tbk masih terfokus pada aktivitas penghimpunan dana dari masyarakat dan penyaluran kredit kepada yang membutuhkan. Penghimpunan dana dilakukan melalui produk Giro, Tabungan dan Deposito. Sementara pemberian kredit meliputi Kredit Konsumsi, Kredit Modal
Kerja, Kredit Investasi dan Kredit Multiguna. Berdasarkan besaran nilai kredit maka kredit Perseroan meliputi Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Non UMKM.Produk dan jasa yang ditawarkan oleh Perseroan sampai dengan akhir tahun 2014 relatif tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Adapun jenis produk dan jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
a. Girob. Tabunganc. Depositod. Kredit:
- Kredit Modal Kerja- Kredit Investasi- Kredit Konsumsi- Kredit Multiguna
a. Pengiriman uang RTGS dan SKN (transfer)b. Inkasoc. Pembayaran Telepond. Sewa Safe Deposit Boxe. Bank Garansif. Perdagangan Valuta Asing (PVA)
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 11
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi PT Bank Dinar Indonesia Tbk sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 026/SK/DIR/VI/2014 Tanggal 11 Juni 2014 Tentang Struktur Organisasi Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Dept. Credit Support
Operation DirectorJ o y o
President DirectorHendra Lie
Business DirectorHendra Lie
COMMITTEE• Risk Monitoring • Audit• Remuneration and Nomination
Dept. Treasury
Dept. GA & Branch Support
Dept. Accounting
Dept. IT
Dept. Service & Delivery Channel
BRANCHES
Board Of Commisioner
COMMITTEE• Risk Management• Credit • ALCO
S K M R
S K A I
Dept. Kredit
S K K
Departemen Corporate Legal
Dept. SDM
Dept. Corporate Secretary
IT Steering Committee
Compliance DirectorIdham Aziz
GM BisnisAngellia Sylvia Lala
GM OperationPetrus T Sudarsono
Dept. Marketing
R & D(Ad Hoch)
12 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
KANTOR CABANG
KANTOR PUSAT
Jl. Ir. H. Juanda No.12, Jakarta PusatTelp. 021 - 2312633 Fax. 021-2312604www.bankdinar.co.id
KANTOR CABANG PEMBANTU
KANTOR KAS
Candranaya Kelapa GadingJl. Jembatan Besi II No. 26, Jakarta Barat Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC 7 No.16, Jakarta Telp. 021-6301326 Fax. 021-6344483 Utara. Telp. 021-4515367/68 Fax.021-4528747
Pluit PuriKomplek Ruko Sentral Bisnis Pluit Blok. A No.16 Komp. Puri Niaga I, Jl. Puri Kencana K7 No.1 UJl. Pluit Sakti Raya No.28, Jakarta Utara Jakarta Barat.Telp. 021-6632481 Fax. 021-6632483 Telp. 021-5823077/78 Fax.021-5823079
Mangga DuaRuko Harco Mangga Dua Blok I No.3 Jakarta UtaraTelp. 021-6005588 Fax.021-6123798
Tanjung Duren SunterJl. Tanjung Duren Barat Raya No. 5A Jl. Danau Sunter Utara Blok M No.34 Sunter Telp.021-5687992 Fax. 021-5687987 Jakarta Utara. Telp.021-6502377
Fax.021-6502382PerniagaanJl Pasar Pagi Raya No.33 Roa Malaka, BintaroJakarta Barat Ruko Sentra Menteng Blok MN No.25 Sektor 7 Telp.021-6907170 Fax.021-6923340 Bintaro Jaya.
Telp.021-7459657 Fax.021-74863844Metro Tanah AbangPusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA) Gading SerpongLt.7 No.15 Jl.K.H Wahid Hasyim, Jakarta Barat Ruko Alexsandrite Blok ALX O3 No.25Telp.021-30039922/33 Fax.021-30039911 Jl Boulevard Gading Serpong, Tangerang
Telp.021-22220029 Fax.021-22220030Thamrin CityGedung Thamrin City Unit CT/LDI-3Jl. KH Mas Mansyur Kebon Kacang, Jakarta PusatTelp.021-29625778/79 Fax.021-29625779
SurabayaJl. Slompretan No. 3-5, SurabayaTelp. 031-3522051/53Fax. 031-3522461
FOTO
LAPORAN TAHUNAN 2014 13 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
JARINGAN KANTOR BANK DINAR
34%
21%
10%
4%
3%1%
1%
1%
1%
1%
1%
0%
22%
Nio Yantony
Andre Mirza Hartawan
Syaiful Amir
Ahli Waris Anugerah Liman
Hadi Widjaja Sidharta
Herry Harsini Widjaja
Phebe Liman
Laura Liman
Eunice Liman
Anthony Liman
Silas Liman
Paulo Liman
Masyarakat
Modal dasar Perseroan adalah Rp500,000,000,000.- (lima ratus miliar rupiah) yang terbagi dalam 5,000,000,000 (lima miliar) lembar saham @100.-. Besarnya modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh per akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp225,000,000,000.- (dua ratus dua puluh lima miliar rupiah). Adapun komposisi kepemilikan saham Bank Dinar per akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut:
%Jumlah SahamJumlah Nominal
(Rp)Keterangan
Nio Yantony
Andre Mirza Hartawan
Syaiful Amir
Ahli Waris Anugerah Liman
Hadi Widjaja Sidharta
Herry Harsini Widjaja
Phebe Liman
Laura Liman
Eunice Liman
Anthony Liman
Silas Liman
Paulo Liman
Masyarakat
768,556,103
475,886,148
237,943,059
81,600,000
80,750,000
25,364,690
13,600,000
13,600,000
13,600,000
13,600,000
13,600,000
11,900,000
500,000,000
76,855,610,300
47,588,614,800
23,794,305,900
8,160,000,000
8,075,000,000
2,536,469,000
1,360,000,000
1,360,000,000
1,360,000,000
1,360,000,000
1,360,000,000
1,190,000,000
50,000,000,000
34.16
21.15
10.58
3.63
3.59
1.13
0.60
0.60
0.60
0.60
0.60
0.54
22.22
Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2,250,000,000 225,000,000,000 100.00
14 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
KEPEMILIKAN SAHAM
Diagram Persentase Kepemilikan Saham
Tabel Kepemilikan Saham
Warga Negara Indonesia, lahir di Padang pada tanggal 22 Mei 1939. Memperoleh gelar Sarjana dan Master di bidang Ekonomi Akuntansi di Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Doktor (Dr) dari Universitas Trisakti. Mengawali karirnya sebagai karyawan di PT Pupuk Sriwidjaya (PUSRI) Persero pada tahun 1973-1982, kemudian menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Komersial pada PT Pupuk Kujang (Persero) pada tahun 1982-1990. Selanjutnya menjabat sebagai Direktur Keuangan pada PT Pupuk Sriwidjaya (PUSRI) Persero pada tahun 1990-1995, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur, Tbk pada tahun 1995-2001, Direktur Utama PT Daya Citra Mulia pada tahun 2002-2010, Komisaris PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun 2003-2006, Direktur Utama PT Panca Amara Utama pada tahun 2007-2008, Komisaris Utama PT Al- Ijarah Indonesia Finance pada tahun 2008-2012, dan sejak November 2012 sebagai Komisaris Utama PT Bank Dinar Indonesia Tbk hingga saat ini. Sepanjang perjalanan karir telah beberapa kali melakukan negosiasi dengan pihak luar negeri seperti negosiasi loan dengan IBRD, Saudi Fund, dan Asia Development Bank, serta KFW Germany. Sementara itu, sejak tahun 1974 telah aktif berpartisipasi dalam berbagai pendidikan, dan simposium baik yang diselenggarakan di luar negeri maupun dalam negeri. Dari 12 pendidikan yang diikuti 5 di antaranya di luar negeri, antara lain adalah Accounting TFC di Jepang, kemudian pada tahun 1977 mengikuti Management Institute Of Philippines di Filiphina, tahun 1979 mengikuti pendidikan Risk Management di Florida USA, tahun 1982 mengikuti pendidikan Senior Executive Program di Paris France dan terakhir tahun 2005 mendapatkan Sertifikat dari Badan Sertifikat Manajemen Resiko di Singapore.
Dr. Syaiful Amir, SE, Ak. - Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Tangerang tahun 1943, menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum tahun 1971. Memulai karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1968 pada Bagian Ekonomi Umum/Urusan Ekonomi dan Statistik (URES). Selama karirnya di Bank Indonesia, berbagai jabatan dan kedudukan telah dijalaninya dan terakhir menjabat sebagai Pengawas Bank di UPwB1 tahun 1999. Selanjutnya, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Prasidha Utama pada Mei 2000-Oktober 2000. Sejak akhir tahun 2000 bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk dan saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen.
H. Haryono Waskito - Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang 13 Januari 1965, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya pada tahun 1989. Memulai karir di PT Astra Motor Sales pada tahun 1988-1990. Didunia perbankan pertama kali berkarir di Bank Surya pada tahun 1990-1993, Bank Artha Graha pada tahun 1993-1996, Bank Harda pada tahun 1996-2003, Bank Alfindo/PT Bank National Nobu, Tbk (Nobu Bank) menjabat sebagai Direktur Bisnis pada tahun 2003-2013, dan bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013 hingga saat ini.
Efen Lingga Utama - Komisaris Independen
LAPORAN TAHUNAN 2014 15 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
PROFIL DEWAN KOMISARIS
Warga Negara Indonesia, lahir di Bangka tahun 1966, meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta tahun 1991. Memulai karir diperbankan sejak tahun 1989 sebagai Analis Kredit pada Bank Windu Kentjana. Pada akhir tahun 1990 hingga 1999 bergabung ke Bank Asia Pasific (Aspac) dengan posisi terakhir sebagai Branch Manager. Tahun 2000-2008 bergabung ke Bank Danpac sebagai sebagai Branch Manager, ikut proses merger menjadi Bank Century, serta re-branding menjadi Bank Mutiara. Tahun 2008 – 2012 menjabat sebagai Head of Regional Bank Mutiara, jabatan terakhir pada Bank Mutiara sebagai Division Head Network Development. Bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk sesuai hasil RUPS tertanggal 23 Mei 2012 diangkat sebagai Direktur Utama.
Hendra Lie - Direktur Utama
Idham Aziz - Direktur Kepatuhan
Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang tahun 1956, menyelesaikan pendidikan Master Of Arts In Economic tahun 1991, memulai karir di Bank BNI dari tahun 1980-2009 dengan posisi awal sebagai analis kredit sampai terakhir sebagai Vice President di bank yang sama. Kemudian pada tahun 2010-2012 meniti karir sebagai konsultan perusahaan di bidang UKM. Terakhir pada bulan Mei 2012 hingga sekarang bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk sebagai Direktur Kepatuhan.
Joyo - Direktur Operasional
Warga Negara Indonesia, lahir di Lumajang tahun 1963, menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Jember tahun 1990. Mengikuti berbagai seminar, lokakarya, dan pendidikan di bidang perbankan dan non-perbankan. Tahun 1991 bekerja pada lembaga pendidikan luar sekolah sebagai pimpinan sampai tahun 1993. Karir perbankan di mulai pada tahun 1994 dengan menjadi karyawan pada PT Bank Prasidha Utama di Bagian Akunting sampai tahun 1996, selanjutnya sampai tahun 2000 di Satuan Kerja Audit Intern. Tahun 2001 bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan tahun 2002 diangkat sebagai Direktur Kepatuhan. Kemudian sejak September 2007 diangkat sebagai Direktur Operasional.
16 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PROFIL DIREKSI
Petrus T Sudarsono, General Manager Operasional
Lahir di Kudus tahun 1967, pendidikan Sarjana Teknik Sipil di Universitas Tarumanegara, memulai karir diperbankan pada Bank Arta Prima Oktober 1992- Agustus 1994 sebagai Account Officer dan pada September 1994-Desember 1994 sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Cabang Pembantu, pada Januari 1995 – Maret 1997 sebagai Marketing Head PT Nagabe Internusa Multi Finance, pada Januari 2000-September 2010 sebagai General Manager Marketing PT.Danasupra Erapacific, Tbk, dan pada Januari 2012 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk dengan jabatan sebagai General Manager Operasional.
Angellia Sylvia Lala, General Manager Bisnis
Lahir di Jakarta tahun 1977, menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Manajemen tahun 2007 di Universitas Bunda Mulia. Karir di Perbankan dimulai pada tahun 1996-1999 sebagai Customer Service Bank Bali. Kemudian, pada tahun 1999-2002 sebagai Marketing Funding Bank Bali, Tbk. Selanjutnya, pada tahun 2002-2003 sebagai Relationship Officer Private Banking Bank Permata, Tbk, pada tahun 2003-2004 sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Pintu Kecil Bank CIC, Tbk, pada tahun 2004-2008 sebagai Pimpinan Cabang Pasar Baru PT Bank Century, Tbk, pada tahun 2008-2010 sebagai Pimpinan Cabang Mangga Dua PT. Bank Mutiara, Tbk, dan pada tahun 2010-2011 sebagai Kepala Kantor Wilayah II Jakarta PT Bank Mutiara, Tbk. Sejak tahun 2012 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk menjabat sebagai General Manager Bisnis.
Suharjanto Jusuf, Manager Departemen SDM
Lahir di Jakarta, tahun 1954, pendikan Diploma III Akuntansi dari Akademi Akuntansi Jayabaya tahun 1980. Aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan di bidang perbankan. Memulai karir di perbankan sejak tahun 1982 di Bank Natin (Bank Continental) dengan posisi terakhir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu. Sejak tahun 1993 bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia sebagai Pimpinan Cabang Pembantu, Kepala SKAI, dan terakhir sebagai Manager Departemen Sumber Daya Manusia.
Juliana Widyanti, Manager Departemen Kredit
Lahir di Semarang tahun 1966, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Memulai karir di perbankan sejak tahun 1993 di PT Bank Liman International sebagai Account Officer. Kemudian, pada tahun 1996 ditempatkan di Treasury Departmen, pada tahun 2005 menjabat sebagai Team Leader Marketing. Tahun 2007 menjabat sebagai Marketing Manager. Saat ini menjabat sebagai Manager Departemen Kredit.
Noni, Manager Departemen Corporate Secretary
Lahir di Palembang tahun 1971, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Trisakti. Memulai karir di perbankan sejak tahun 1991 di PT Bank Dinar Indonesia sebagai Teller dan pada tahun 1998 sebagai Customer Service. Kemudian, pada tahun 2005 ditempatkan di Treasury Departemen. Sejak Juli 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012 menjabat sebagai Ketua Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), tahun 2012 menjabat sebagai Treasury. Sejak tahun 2014 hingga saat ini menjabat sebagai Manager Departemen Corporate Secretary.
LAPORAN TAHUNAN 2014 17 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF
PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF
Daniel Rahandri, Ketua Satuan Kerja Manajemen Risiko
Lahir di Jakarta tahun 1980, menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Akuntansi dari Universitas Trisakti. Memulai karir sejak tahun 2004, dan pada tahun 2006 memulai karir di PT Bank Century, Tbk sebagai Back Office hingga tahun 2013 terakhir sebagai Kredit Analis pada Divisi Small Loan Division PT Bank Mutiara, Tbk. Tahun 2013 menjabat sebagai Manager Akunting dan Pelaporan. Sejak 2014 hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).
Salamat Yunus Parulian Sinaga, Manager Departemen Informasi & Teknologi.
Lahir di Jakarta tahun 1972, pendidikan terakhir Magister Teologia bidang Kepemimpinan dari Sekolah Tinggi Teologia "IKAT" Jakarta. Memulai karir tahun 1996 di salah satu penyedia jasa TI perbankan Indonesia sebagai Technical Support. Berkarir diperbankan sejak tahun 2002 di PT Bank Mayora sebagai Staf Divisi TI. Sejak Januari 2013 bergabung di Bank Dinar dan hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Departemen Informasi & Teknologi.
Sri Himawati, Ketua Satuan Kerja Kepatuhan
Lahir di Yogyakarta tahun 1968, pendidikan terakhir Strata 2 (S2) Sumber Daya Manusia dari IPWIJA. Memulai karir sejak tahun 1993 di Kantor Pengacara, dan bergabung dengan Bank Dinar sejak tahun 1995 sebagai Customer Service, tahun 1996 di bagian Legal Officer, tahun 2003 sebagai staff Audit. Sejak tahun 2008 hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Satuan Kerja Kepatuhan.
Yuliani Kadarisman, Ketua Satuan Kerja Audit Internal
Lahir di Tasikmalaya tahun 1968, meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Sumberdaya di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1991. Memulai Karir di perbankan sejak tahun 1992 – 1998 di PT Bank Dagang Nasional Indonesia (PT. BDNI, Tbk–BBO) sebagai staff officer pada Inspectorate Division. Pada tahun 2004–2009 bergabung ke PT Bank CIC sebagai Senior Auditor sampai proses merger menjadi PT Bank Century, Tbk serta rebranding menjadi PT Bank Mutiara, Tbk dengan posisi terakhir dari tahun 2009-2013 sebagai Section Head pada Internal Audit Division. Bergabung di PT Bank Dinar Indonesia pada bulan Juni 2013 sebagai Ketua Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Michelle Neonardi, Business Manager
Lahir di Jakarta tahun 1989, menyelesaikan pendidikan terakhir S2 di Melbourne, Australia, jurusan Commerce dengan spesialisasi di Banking & Finance tahun 2011, lalu memulai karir di Siloam Hospitals Group sebagai Business Development Excecutive. Kemudian di bulan September tahun 2012 bergabung dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk sebagai Marketing Manager. Kian aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan di bagian bisnis perbankan. Selanjutnya, pada tahun 2013 menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Kelapa Gading, dan saat ini sebagai Business Manager di Kantor Pusat.
18 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
Agung Shri Wicaksono, Manager General Affair dan Branch Support
Lahir di Jakarta tahun 1967, meyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas jurusan Management, melanjutkan studi di Magister Master Universitas Pancasila. Memulai karir perbankan pada Bank Liman International Februari 1994 – Januari 1996 sebagai Staff Operasional Capem Latumenten, pada tahun 1996 – 1998 sebagai Staff Operasional di Bank Liman International Capem Kebayoran Lama, pada tahun 1998 - 1999 sebagai Staff Remedial di Bank Liman International KPO, pada tahun 1999 – 2003 sebagai Staff Satuan Kerja Audit Intern, sejak tahun 2003 sebagai Asisten Manager Bagian Umum dan Personalia, lalu menjabat Manager General Affair dan Branch Support hingga saat ini.
Kemas Andy Machdi, Manager Service & Delivery Channel
Lahir di Jakarta, tahun 1975, Menyelesaikan pendidikan Diploma III Teknik Informatika tahun 1996 dan Sarjana Manajemen Informatika tahun 1999 dari Universitas Gunadarma. Karir diperbankan dimulai pada tahun 2001 sebagai Junior Programmer pada Bank Akita. Kemudian sebagai Senior Programmer Asistan Manager pada tahun 2008, Pada November 2010 bergabung dengan Bank National Nobu sebagai IT Departemen Head hingga Juni 2014. Saat ini bergabung dengan dengan Bank Dinar sebagai Manager Service & Delivery Channel.
Metha Rachmawati, SH., M.H., Manager Credit Support
Lahir di Jakarta 6 September 1958, meraih gelar Magister Ilmu Hukum dari Universitas Trisakti pada tahun 2004. Sebagai Advokat, Kurator, dan Auditor Hukum. Memulai karir perbankan sejak tahun 1991 di Bank Lippo. Pada tahun 2008 menjabat sebagai Litigation Division Head di Bank Cimb Niaga, sejak tahun 2014 bergabung dengan Bank Dinar sebagai Manager Departemen Credit Support.
Ridwan Kurnia, Manager KPO
Lahir di Jakarta tanggal 28 Februari 1969. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Padjajaran Fakultas Ilmu Komunikasi pada tahun 1993. Mengikuti berbagai jenis training di bidang marketing. Memulai karir di perbankan sebagai Account Officer pada Modern Bank di tahun 1993. Pada tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 menjabat sebagai Marketing Manager di BDNI. Di tahun 1998 bekerja di Bank Bali sebagai Customer Relation Manager, dan di tahun 2002 menjabat posisi Marketing Manager di Bank Ganesha. Pada tahun 2011 menjabat sebagai Branch Manager di Bank Mitraniaga. Sejak tahun 2014 bergabung dengan Bank Dinar sebagai Manager KPO.
LAPORAN TAHUNAN 2014 19 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF
PROFIL ANGGOTA KOMITE
20 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
Yahya, Anggota Komite
Lahir di Sokaraja, 25 Agustus 1953. Meraih gelar Sarjana dari Universitas Trisaksi pada tahun 1983. Memulai karir sebagai Junior Auditor di KAP Hanadi Raharja & Partner pada tahun 1978, menjabat sebagai Internal Auditor di Bank International Indonesia (BII) pada tahun 1983. Tahun 1986 – 1991 menjabat sebagai Kepala Divisi Akunting di Internas Artha Leasing. Tahun 1991 – 1999 menjabat sebagi Kepala Divisi Kredit di Bank CIC. Tahun 1999 – 2000 menjabat sebagai Kepala SKAI di Bank CIC. Pada tahun 2003 – 2004 menjabat sebagai Internal Auditor di PT Asuransi Karyamas. Pada tahun 2005 sebagai pengawas di Koperasi Syari'ah Attia. Saat ini menjabat sebagai Anggota Komite di Bank Dinar
Nugroho Sulistio Waluyo, Anggota Komite
Lahir di Sokaraja, 25 Agustus 1953. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisaksi pada tahun 1983. Memulai karir sebagai Junior Auditor di KAP Hanadi Raharja & Partner pada tahun 1978, menjabat sebagai Internal Auditor di Bank International Indonesia (BII) pada tahun 1983. Tahun 1986 – 1991 menjabat sebagai Kepala Divisi Akunting di Internas Artha Leasing. Tahun 1991 – 1999 menjabat sebagi Kepala Divisi Kredit di Bank CIC. Tahun 1999 – 2000 menjabat sebagai Kepala SKAI di Bank CIC. Pada tahun 2003 – 2004 menjabat sebagai Internal Auditor di PT Asuransi Karyamas. Pada tahun 2005 sebagai pengawas di Koperasi Syari'ah Attia. Saat ini menjabat sebagai Anggota Komite di Bank Dinar.
LAPORAN TAHUNAN 2014 21 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Pemulihan ekonomi dunia terus berlanjut meskipun lambat dan dengan pertumbuhan yang tidak merata di beberapa Negara. Perekonomian Amerika Serikat (AS), yang menjadi motor pemulihan ekonomi global, terus menunjukkan perbaikan dan berada dalam siklus yang membaik. Sebaliknya perekonomian Eropa dan Jepang masih mengalami tekanan meskipun terus dilakukan stimulus dari sisi moneter. Membaiknya
ekonomi AS didukung oleh meningkatnya permintaan domestik, terindikasi dari meningkatnya pertumbuhan belanja personal (personal expenditure) dan tabungan rumah tangga (household savings). Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi AS didukung oleh meningkatnya output, tercermin dari indeks produksi dan utilisasi kapasitas yang berada dalam tren meningkat serta tren penurunan business inventory sejalan dengan meningkatnya penjualan. Meningkatnya sisi permintaan dan output didukung oleh membaiknya sektor tenaga kerja, tercermin dari menurunnya tingkat pengangguran sejalan dengan pertumbuhan job openings yang terus meningkat serta mulai meningkatnya daya beli perumahan masyarakat AS. Disisi lain, perekonomian Eropa masih mengalami tekanan, dipengaruhi oleh pertumbuhan investasi yang masih terkontraksi, sementara pertumbuhan konsumsi masih terbatas. Sementara defisit anggaran di negara-negara Eropa yang masih besar membatasi peningkatan permintaan. Pertumbuhan ekspor dan impor Eropa juga menurun dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan negara-negara Emerging Market (EM), dan ketegangan geopolitik di Rusia.
Kondisi ekonomi global sebagaimana tersebut diatas telah menyeret perekonomian domestik tetap mengalami pertumbuhan yang melambat sebagaimana tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 hanya sebesar 5,02% menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 yang mencapai 5,78%. Sementara tingkat inflasi pada tahun 2014 adalah sebesar 8,36% dan sebesar 8,38 % pada tahun 2013.
Kinerja PerseroanPada kondisi ekonomi yang masih mengalami perlambatan Perseroan tetap mampu berkinerja secara baik, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan beberapa pos-pos penting keuangan Perseroan. Total aset pada tahun 2014 Rp1,641,450 juta mengalami peningkatan 92,02 % dari tahun 2013 yang sebesar Rp854,801 juta. Pertumbuhan aset ini ditunjang oleh tumbuhnya Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 115,36 % menjadi Rp1,204,318 juta pada tahun 2014 dari sebelumnya tahun 2013 sebesar Rp559,202 juta dan tumbuhnya permodalan tahun 2014 menjadi Rp419,016 juta dari sebelumnya tahun 2013 sebesar Rp273,588 juta. Adapun dari sisi perkreditan mengalami pertumbuhan 72,27 % menjadi Rp856,582 juta pada tahun 2014 dari sebelumnya tahun 2013 sebesar Rp491,548 juta.
Berdasarkan hasil evaluasi Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi menyimpulkan bahwa pencapaian kinerja tahun 2014 hampir seluruhnya melampaui target yang ditetapkan kecuali perolehan laba Perseroan. Kondisi tersebut diantaranya disebabkan karena Perseroan banyak melakukan ekspansi pembukaan jaringan kantor baru yang dilakukan sejak tahun 2012 disisi lain disebabkan rendahnya pencapaian Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu sebesar 69,62 % per akhir tahun 2014. Kondisi ini disebabkan karena manajemen lebih menekankan kehati-hatian dalam upaya pemberian kredit kepada pihak ketiga demi menghindari risiko yang lebih besar karena tingginya kredit bermasalah.
Berbekal pada kinerja tahun 2014 dan memperhatikan rencana kerja yang telah disusun oleh Direksi maka Dewan Komisaris dapat meyakini bahwa kinerja Perseroan kedepan akan lebih baik dibanding tahun 2014, pada tahun 2014 Perseroan sudah melakukan Initial Public Offering (IPO) tepatnya terhitung sejak tanggal 11 Juli 2014 saham bank Dinar resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham DNAR. Dengan status Perseroan yang telah menjadi terbuka membuat manajemen lebih professional dan transparan dalam mengelola Perseroan, hal ini disebabkan karena Perseroan memiliki rasio-rasio keuangan yang masih sangat memungkinkan untuk pengembangan kinerjanya seperti rasio permodalan (CAR) yang sebesar 31,24 % , NPL 0,80 % dan LDR yang masih sebesar 69,62 % per akhir tahun 2014.
Tata Kelola & Manajemen RisikoDalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Pemantau Risiko. Komite-komite tersebut senantiasa memberikan informasi kepada
pada tahun 2014 Perseroan sudah melakukan Initial Public Offering (IPO),tepatnya pada tanggal 11 Juli 2014 saham Bank Dinarresmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham DNAR.
“
”
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
22 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
Dewan Komisaris terkait kejadian-kejadian penting, kurang berjalannya sistem pengendalian risiko serta memberikan rekomendasi untuk penyempurnaan tata kelola yang ada. Untuk menghasilkan mekanisme pengawasan yang handal Dewan Komisaris menerapkan pendekatan independensi komite. Komite Audit telah membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor. Komite Pemantau Risiko telah melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank, mendorong pemberdayaan fungsi manajemen risiko Bank, serta melaporkan kepada Dewan Komisaris dalam hal kemungkinan terjadinya risiko Bank dan mengusulkan alternatif penyelesaiannya. Selain itu, juga melakukan kegiatan pemantauan risiko di unit kerja yang erat kaitannya dengan pengambilan keputusan berbasis risiko dan bekerja sama dengan Divisi Risk Management, sehingga budaya sadar risiko dan budaya kepatuhan pada semua unit kerja berjalan dengan baik.Dari sisi penerapan Manajemen Risiko, Dewan Komisaris menilai bahwa Manajemen terus melakukan upaya peningkatan budaya sadar risiko sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan tingkat risiko Perseroan agar senantiasa berada pada batas yang dapat ditolerir. Hal ini sebagai perwujudan dari praktek penerapan manajemen risiko yang berkualitas, kredibel dan terpercaya sesuai dengan tuntutan bank yang sedang tumbuh dan berkembang. Manajemen juga berhasil menjaga Tingkat Kesehatan Bank (Risk Base Bank Rating) pada peringkat komposit 2 atau “baik” pada akhir tahun 2014 dan kondisi ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan. Dewan Komisaris selalu berupaya melakukan pengawasan yang efektif melalui optimalisasi fungsi komite dan perangkat terkait lainnya serta meningkatkan efektivitas komunikasi secara intensif dengan jajaran Direksi guna memastikan Perseroan senantiasa mampu mengatasi persaingan yang ketat serta mampu mengantisipasi siklus ekonomi yang dinamis. Dengan kondisi ini diharapkan Perseroan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
Ucapan Terima KasihSebagai penutup atas nama Dewan Komisaris PT Bank Dinar Indonesia Tbk, dengan ini mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para Pemegang Saham yang telah memberikan kepercayaan kepada Manajemen Perseroan serta terima kasih kepada Direksi yang telah melakukan pengelolaan Perseroan secara baik dan memadai. Terima kasih juga kepada segenap karyawan yang telah bekerja keras dan memberikan kemampuan terbaiknya untuk pencapaian target-target Perseroan. Terakhir kami sampaikan ucapan terima kasih tak terhingga kepada seluruh nasabah atas kepercayaan dan dukungannya yang telah diberikan kepada Bank Dinar, kami berharap ke depan Perseroan dapat memberikan manfaat yang lebih optimal bagi kepentingan bisnis para nasabah.Melihat tantangan ekonomi ke depan Dewan Komisaris berharap agar apa yang telah dicapai pada tahun ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Teriring doa, kami berharap sukses untuk semuanya
Terima kasih,Atas nama Dewan Komisaris
Dr. Syaiful Amir, SE, Ak.Komisaris Utama
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
LAPORAN TAHUNAN 2014 23 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
24 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
LAPORAN DIREKSI
LAPORAN DIREKSI
LAPORAN TAHUNAN 2014 25 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
Dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional tersebut, dalam tahun 2014 Bank Dinar tetap dapat tumbuh dengan baik. Aset Perseroan pada tahun 2014 tumbuh sebesar 92,03% dibandingkan posisi tahun 2013
“
”
Pemulihan ekonomi global sebagaimana banyak diberitakan di berbagai media berjalan lambat, khususnya Eropa. Hal ini terjadi seiring dengan tingkat keyakinan konsumen yang menurun dan ancaman deflasi. Untuk menangkal kondisi ini telah mendorong European Central Bank (ECB) melakukan stimulus perekonomian melalui kebijakan Expanded Asset Purchase Program (EAPP) yaitu pembelian obligasi publik dan swasta
senilai 60 Miliar Euro per bulan. Kebijakan stimulus moneter tersebut, diperkirakan akan mendorong arus modal ke Emerging Market (EM), termasuk Indonesia, meskipun berpotensi menimbukan ketidakpastian dan volatilitas pasar keuangan global. Disisi lain, perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih baik dari perkiraan sebelumnya, terutama didukung oleh penguatan permintaan domestik, harga minyak yang menurun ditengah konsumsi minyak AS yang besar diperkirakan dapat menopang berlanjutnya perbaikan ekonomi AS. Dalam kondisi ini, mata uang USD mengalami penguatan hampir terhadap seluruh mata uang dunia, termasuk Indonesia. Negara lain saat ini sedang cemas terhadap kebijakan AS khususnya The Fed yang akan melakukan kebijakan pelonggaran moneter dengan menaikan tingkat suku bunga yang rencananya akan dilakukan pada akhir triwulan kedua tahun 2015.Sepanjang tahun 2014 perekonomian Indonesia dapat dikatakan berada pada posisi yang kurang menggembirakan. Disamping masih kuatnya pengaruh tekanan ekonomi global, tekanan ekonomi dalam negeri juga dirasakan cukup kuat antara lain tercermin dari masih tingginya harga bahan bakar minyak sampai dengan kuartal keempat 2014, dan masih lebarnya defisit perdagangan karena masih besarnya subsidi minyak yang dilakukan oleh pemerintah sepanjang tahun 2014. Perlambatan dan tekanan perekonomian dalam negeri ini sangat dirasakan oleh sektor keuangan khususnya bank-bank umum di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari angka penurunan pertumbuhan aset bank umum yang hanya mencapai 13,34% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2013 pertumbuhan asset perbankan dibanding tahun sebelumnya mencapai angka 16,23%. Disisi lain pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2014 hanya tumbuh sebesar 13,39% dibanding tahun sebelumnya sedangkan pertumbuhan di tahun 2013 mencapai 21,8 % dibandingkan tahun sebelumnya. Begitupun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga pada tahun 2014 hanya bertumbuh sebesar 12,90% dibanding tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2013 pertumbuhannya mencapai 16,23% dibanding tahun sebelumnya. Dari angka-angka tersebut jelas menunjukan indikasi bahwa pada tahun 2014 terjadi perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional tersebut, dalam tahun 2014 Bank Dinar tetap dapat tumbuh dengan baik. Aset Perseroan pada tahun 2014 tumbuh sebesar 92,03% dibandingkan posisi tahun 2013 atau menjadi sebesar Rp1,641,451 juta. Pencapaian angka ini adalah sebesar 131% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar Rp1,245,000 juta. Kredit tumbuh sebesar 74,26% dari tahun 2013 menjadi Rp856,582 juta. Angka ini mencapai 109,82% dari target tahun 2014 sebesar Rp780,000 juta. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 115,36% dari tahun sebelumnya menjadi Rp1,204,318 juta pada tahun 2014. Jumlah ini mencapai 150,54% dari target tahun 2014 sebesar Rp800,000 juta.
Pada tahun 2014 Bank Dinar membuka beberapa jaringan kantor sebagaimana dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, dan hal ini telah menekan perolehan laba Perseroan pada tahun 2014 menjadi Rp3,108 juta karena jaringan kantor yang baru di buka tersebut belum memperoleh keuntungan. Namun secara komprehensif laba tahun 2014 sebesar Rp95,255 juta. Tingginya laba komprehensif tahun 2014 karena Perseroan melakukan revaluasi aset-aset tetapnya. Selisih lebih revaluasi aset tetap secara keseluruhan adalah sebesar Rp92,147 juta.Adapun rasio kecukupan permodalan (Capital Adequacy Ratio - CAR) Perseroan per akhir tahun 2014 sebesar 31,24% rasio ini menurun dibanding tahun 2013 yang sebesar 44,02%. Rasio kredit terhadap Dana Pihak Ketiga atau LDR per akhir tahun 2014 sebesar 69,62%. Rendahnya rasio LDR ini karena Perseroan sangat berhati-hati dalam melakukan ekspansi kredit sepanjang tahun 2014, hal ini tercermin dari Non Performing Loan (NPL) Perseroan yang hanya sebesar 0,86% secara gross sedangkan NPL netto sebesar 0,80%. Sedangkan rasio profitabilitas per akhir tahun 2014 yang diukur menggunakan rasio ROA dan ROE realisasinya sebesar 0,45% dan 1,66%.
Dalam rangka meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan saham Perseroan, dimana hal ini juga merupakan komitmen dan cita-cita dari Pemegang Saham yang ada, maka Perseroan secara resmi per tanggal 11 Juli 2014 telah menawarkan saham Perseroan kepada masyarakat melalui Initial Public Offering (IPO). Kebijakan ini disamping ditujukan untuk memperkuat modal Perseroan juga dimaksudkan untuk mempermudah akses permodalan Perseroan di masa-masa yang akan datang. Terhitung sejak tanggal tersebut, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dengan konsekuensi harus dikelola lebih transparan dan professional dengan mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku di dunia perbankan dan pasar modal. Jumlah saham yang dijual melalui IPO tersebut sebanyak 500,000,000 lembar saham dengan nominal Rp100.- per lembar. Sehingga jumlah modal
LAPORAN DIREKSI
disetor setelah IPO menjadi Rp225,000,000,000.- (dua ratus dua puluh lima miliar rupiah)
Strategi Pengembangan Bank Dinar Ditengah kondisi perlambatan ekonomi dan dengan berbekal pada potensi yang dimiliki oleh Perseroan maka Perseroan telah berhasil tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang cukup menggembirakan, hal ini merupakan wujud keberhasilan Perseroan dalam mengembangkan strategi peningkatan kepercayaan masyarakat melalui peningkatan pelayanan dan kepuasan nasabah serta optimalisasi sumber daya Perseroan sebagaimana tertuang dalam misi Bank Dinar. Sebagai bagian dari startegi peningkatan pelayanan diantaranya dilakukan dengan pembukaan jaringan kantor di pusat-pusat bisnis yang prospektif, termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya Perseroan. Di sisi penyaluran dana senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian serta prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Dengan strategi ini maka NPL Bank dapat dikatakan dibawah satu digit.
Prospek UsahaFundamental ekonomi nasional tahun 2015 lebih baik dibanding tahun sebelumnya ditengah bayang-bayang perlambatan ekonomi global. Pemerintah dan kalangan ekonom yakin bahwa ekonomi nasional tahun ini akan tumbuh 5,7 % – 6 % dibanding tahun lalu yang tumbuh sebesar 5,02 %. Konsumsi domestik akan lebih tinggi sejalan dengan menurunnya laju inflasi. Pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden terpilih punya kesempatan untuk memangkas kembali subsidi BBM dan mengalokasikan dananya ke sektor-sektor produktif sehingga akan berimplikasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Nasional. Optimisme ekonomi tahun 2015 mensyaratkan adanya peningkatan kualitas penyerapan anggaran, realisasi proyek-proyek infrastruktur, peningkatan investasi melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), melaksanakan reformasi birokrasi, diversifikasi produk dan pasar ekspor, menjaga inflasi dan memangkas suku bunga.Dengan prospek perekonomian domestik yang diperkirakan, maka PT Bank Dinar Indonesia Tbk dengan CAR 31,24% dan LDR 69,62% masih memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan bisnisnya dengan meningkatkan fungsi intermediasinya. Penghimpunan dana akan lebih diarahkan pada dana-dana murah sementara pada sisi kredit akan lebih diarahkan pada sektor-sektor usaha yang prospektif dan produktif, khususnya usaha kecil dan menengah. Di sisi pelayanan akan ditingkatkan melalui penyediaan fasilitas ATM pada tahun 2015.
Tata Kelola PerusahaanDalam rangka melindungi kepentingan stakeholders dan memelihara kepatuhan Perseroan kepada ketentuan yang berlaku serta penerapan nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan maka Perseroan senantiasa menerapkan prinsip tata kelola usaha yang sehat atau Good Corporate Governance (GCG). Disisi lain untuk mengantisipasi adanya pengaruh internal dan eksternal baik yang disebabkan oleh perubahan kondisi ekonomi atau faktor-faktor lainnya maka Perseroan telah menerapkan praktek manajemen risiko yang disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank Dinar. Untuk memastikan penerapan tata kelola ini maka perseroan telah membentuk komite dan satuan kerja sebagaimana yang ditetapkan pada ketentuan yang berlaku.
Ucapan Terima KasihAtas nama Direksi Perseroan, Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Pemegang Saham dan nasabah yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan kepada Bank Dinar. Kami berharap kepercayaan yang diberikan oleh nasabah dapat semakin mendorong pertumbuhan yang lebih gemilang pada masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan yang telah memberikan baktinya dalam pengembangan usaha Bank Dinar. Terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga tercapainya kondisi Bank Dinar sebagaimana yang kita hadapi sekarang. Terakhir, Kami tetap mengharapkan dukungan dan doa dalam pengembangan usaha Bank Dinar kedepan.
Terima kasih.Atas nama Direksi
PT Bank Dinar Indonesia Tbk,
Hendra LieDirektur Utama
26 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
LAPORAN TAHUNAN 2014 27 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
PEREKONOMIAN TAHUN 2014
E
KINERJA 2014
kemungkinan risikonya terhadap perekonomian Nasional.
konomi global sudah mulai menunjukan tanda-tanda pemulihan walaupun masih lambat Sepanjang tahun 2014 perekonomian Indonesia tidak sementara Eropa masih dilanda permasalahan dapat lepas dari kuatnya pengaruh tekanan ekonomi
ekonomi yang sangat serius. Pada tahun 2014 tingkat global, sementara dari dalam negeri menghadapi keyakinan konsumen di kawasan tersebut menurun permasalahan lebarnya defisit perdagangan karena dan masih menghadapi ancaman deflasi. Untuk masih besarnya subsidi minyak yang dilakukan oleh menangkal kondisi ini telah mendorong European pemerintah. Perlambatan dan tekanan perekonomian Central Bank (ECB) melakukan stimulus perekonomian dalam negeri ini sangat dirasakan oleh sektor keuangan melalui kebijakan Expanded Asset Purchase Program khususnya bank-bank umum di Indonesia. Hal ini dapat (EAPP). Kebijakan stimulus moneter tersebut, terlihat dari angka penurunan pertumbuhan aset bank diperkirakan akan mendorong arus modal ke Emerging umum sebesar 13,34% sementara tahun 2013 Market (EM), termasuk Indonesia, meskipun mencapai angka 16,23%. Pertumbuhan kredit berpotensi menimbukan ketidakpastian dan volatilitas perbankan pada tahun 2014 tumbuh 13,39% pasar keuangan global. sedangkan tahun 2013 mencapai 21,8 %. Di sisi lain
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga pada tahun 2014 Perekonomian Amerika Serikat (AS) tahun 2014 mencapai 12,90%, sedangkan pada tahun 2013 tumbuh lebih baik dari perkiraan sebelumnya, mencapai 16,23%. Dari angka-angka tersebut terutama didukung oleh penguatan permintaan menunjukan bahwa pada tahun 2014 terjadi domestik, harga minyak yang menurun ditengah perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi Nasional. konsumsi minyak AS yang besar diperkirakan dapat menopang berlanjutnya perbaikan ekonomi AS. Sementara mata uang USD mengalami penguatan Pada tahun 2014 ditengah pemulihan ekonomi global hampir terhadap seluruh mata uang dunia, termasuk dan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. Negara lain saat ini sedang cemas terhadap Bank Dinar membukukan pertumbuhan Aset sebesar kemungkinan dinaikannya tingkat suku bunga mata 92,03% dibandingkan posisi tahun 2013 menjadi uang USD. Namun apapun yang akan dilakukan negara Rp1,641,451 juta, Kredit tumbuh 74,26% dari tahun adidaya tersebut Indonesia harus mampu 2013 menjadi Rp856,582 juta. Dana Pihak Ketiga (DPK) mempersiapkan diri mengantisipasi berbagai tumbuh 115,36% dari tahun sebelumnya menjadi
Rp1,204,318 juta. Dalam kondisi tersebut di tahun karena pertumbuhan Dana Pihak Ketiga lainnya tidak 2014 Bank Dinar membuka beberapa jaringan kantor kalah fantastisnya maka jumlah simpanan giro per sebagaimana d i lakukan pada tahun-tahun akhir tahun 2014 hanya 2,70% terhadap total seluruh sebelumnya, hal inilah yang akhirnya menekan simpanan masyarakat. Jumlah simpanan dalam bentuk perolehan laba tahun 2014 menjadi Rp3,108 juta giro per akhir tahun 2014 meningkat Rp12,408 juta sedangkan tahun 2013 sebesar Rp7,579 juta, karena menjadi Rp32,548 juta dari posisi per 31 Desember jaringan kantor yang baru di buka tersebut belum 2013 sebesar Rp20,140 juta.m e m p e ro l e h ke u n t u n ga n . N a m u n s e c a ra komprehensif laba tahun 2014 sebesar Rp95,255 juta. Tingginya laba komprehensif tahun 2014 karena Perseroan melakukan revaluasi aset-aset tetapnya. Selisih lebih revaluasi aset tetap secara keseluruhan adalah sebesar Rp92,147 juta.
ASET TabunganPer 31 Desember 2014 total aset Perseroan adalah Upaya peningkatan simpanan masyarakat dalam sebesar Rp1,641,451 juta, jumlah ini mengalami bentuk tabungan telah dilakukan melalui penerbitan kenaikan sebesar Rp786,650 juta atau 92,03% beberapa paket tabungan berhadiah. Hal ini dilakukan dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 demi mempertahankan jumlah penabung yang pernah yang sebesar Rp854,801 juta. Kenaikan jumlah aset ada dan juga menggaet penabung-penabung baru. tersebut akibat meningkatnya kepercayaan Dengan kebijakan ini jumlah tabungan masyarakat per masyarakat kepada Perseroan sehingga simpanan akhir tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar Rp645,116 Rp45,207 juta atau sebesar 59,78% dibanding akhir juta serta adanya peningkatan jumlah modal disetor
tahun 2013. Jumlah simpanan masyarakat dalam sebesar Rp. 50 miliar yang dilakukan melalu Initial bentuk tabungan per akhir tahun 2014 sebesar Public Offering (IPO) pada tanggal 11 Juli 2014. Disisi Rp120,824 juta, sedangkan posisi per akhir tahun 2013 lain peningkatan aset tersebut disebabkan karena sebesar Rp75,617 juta. Porsi simpanan masyarakat Perseroan melakukan revaluasi terhadap tanah, dalam bentuk tabungan terhadap seluruh dana gedung dan peralatannya sehingga nilai tanah, gedung simpanan masyarakat adalah sebesar 10,03%.dan peralatannya meningkat sebesar Rp92,147 juta.
DANA PIHAK KETIGA (DPK)Kepercayaan masyarakat terhadap PT Bank Dinar Indonesia Tbk meningkat sangat pesat jika dibanding periode sebelumnya, hal ini tercermin dari peningkatan jumlah simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK) khususnya deposito. Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito per 31 DepositoDesember 2014 dibandingkan dengan posisi 31 Jenis simpanan yang paling diminati oleh masyarakat Desember 2013 adalah sebagai berikut : adalah deposito. Hal ini disebabkan karena jenis
simpanan ini memberikan keuntungan tertinggi bagi Tabel Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)pemiliknya. Oleh sebab itu, deposito merupakan jumlah simpanan terbesar jumlahnya hampir diseluruh perbankan nasional, termasuk di Bank Dinar. Jumlah simpanan dalam bentuk deposito per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1,050,946 juta, meningkat 126,77% dari tahun sebelumnya tahun 2013 yang sebesar Rp463,445 juta. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan tertinggi dibanding pertumbuhan jenis simpanan lainnya. Simpanan dalam bentuk deposito porsinya sebesar 87,26% terhadap seluruh jenis
Dana Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 meningkat simpanan atau seluruh total Dana Pihak Ketiga (DPK).115,36% atau meningkat sebesar Rp645,116 juta dibandingkan posisi 31 Desember 2013, peningkatan tertinggi terjadi pada deposito dengan peningkatan sebesar 126,77%, sementara tabungan mengalami peningkatan 59,78% dan giro meningkat sebesar 61,61%.
Simpanan Pihak BerelasiGiro
Simpanan Pihak Berelasi adalah simpanan yang berasal Giro merupakan simpanan dana masyarakat yang
dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan paling murah diantara jenis DPK lainnya. Pertumbuhan keterkaitan dengan kepemilikan Perseroan, giro pada tahun 2014 sebesar 61,61%, secara kepengurusan dan hubungan keuangan. Besarnya persentase pertumbuhan ini sangat fantastis namun
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
28 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
Tahun Tahun
2014 2013 Nominal (%)
Giro 32,548 20,140 12,408 61.61%
Jenis DPKPertumbuhan
Tabel Pertumbuhan Giro (dalam jutaan rupiah)
Tahun Tahun
2014 2013 Nominal (%)
Tabungan 120,824 75,617 45,207 59.78%
Jenis DPKPertumbuhan
Tabel Pertumbuhan Tabungan (dalam jutaan rupiah)
Tahun Tahun
2014 2013 Nominal (%)
Deposito 1,050,946 463,445 587,501 126.77%
Jenis DPKPertumbuhan
Tabel Pertumbuhan Deposito (dalam jutaan rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Tahun Pertumbuhan
2014 2013 (%)
Giro 32,548 20,140 61.61%
Tabungan 120,824 75,617 59.78%
Deposito 1,050,946 463,445 126.77%
Total 1,204,318 559,202 115.36%
Jenis DPK
simpanan dari pihak berelasi merupakan wujud agar dana tersebut tetap produktif maka dana tersebut dukungan dari pihak terkait terhadap pertumbuhan ditempatkan dalam penempatan antar bank, perseroan. Adapun besaran simpanan dari pihak pembelian surat berharga (SBI, ORI dan Sukuk) dan berelasi per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 penempatan pada Bank Indonesia/Bank Lain. Adapun adalah sebagai berikut:. jumlah kredit yang diberikan termasuk penempatan
lainnya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Simpanan Dari Bank LainSimpanan dari bank yang ada di Perseroan adalah simpanan yang bersumber dari lembaga perbankan baik BPR maupun Bank Umum dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito serta call money. Jumlah
Risiko tertinggi dalam aktivitas jasa perbankan adalah simpanan dari bank lain per 31 Desember 2014 dan 31 ketidakmampuan debitur untuk membayar kembali Desember 2013 adalah sebagai berikut :pinjamannya. Oleh sebab itu sejak awal rencana pemberian kredit kepada calon debitur harus benar-benar dipastikan bahwa pemberian kredit tersebut adalah secure dan prudent, namun demikian demi mengantisipasi segala kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang maka harus disiapkan mitigasi yang memadai seperti ketersediaan jaminan yang cukup. Manajemen Perseroan pada dasarnya senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian dan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat namun karena setiap bisnis yang dijalankan debitur memiliki risikonya sendiri-sendiri maka perseroan tidak akan mampu menutup sama sekali adanya kredit KREDIT YANG DIBERIKANbermasalah. Namun yang terpenting adalah langkah Sebagaimana fungsi utama bank yang merupakan penyelesaian yang harus mampu meminimalisasi lembaga intermediasi maka dari dana yang dihimpun kemungkinan adanya kerugian bagi perseroan. Adapun dari masyarakat selanjutnya disalurkan kembali jumlah kredit bermasalah per 31 Desember 2014 khususnya ke dunia usaha atau untuk kepentingan adalah sebesar Rp7,368 juta sedangkan periode yang konsumsi. Aktivitas pemberian kredit merupakan sama tahun 2013 sebesar Rp3,897 juta kenaikan ini aktivitas bank yang paling berisiko dan tidak sedikit karena adanya peningkatan portofolio kredit sebesar lembaga perbankan yang akhirnya gagal karena salah 74,26%. Atas kredit bermasalah tersebut menajemen
dalam mengambil keputusan pada aktivitas ini. sudah mengambil langkah-langkah penyelesaian Petugas bank dari level terendah sampai ke Direksi sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama akan harus hati-hati dan memiliki pengetahuan yang dapat diselesaikan. Kolektibilitas kredit per 31 memadai atas calon debitur yang akan dibiayai. Kredit Desember 2014 dan 2013 adalah sbb. :diberikan hanya ketika didapat keyakinan bahwa dana yang disalurkan akan kembali secara aman termasuk kewajiban bunganya. Oleh karenanya para pengambil keputusan dalam pemberian kredit harus senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian dan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Pengambil keputusan harus lebih mampu menahan untuk tidak memberikan kredit daripada memberikan kredit dengan risiko yang tinggi. Kredit yang rendah risikonya sekalipun, harus memiliki faktor mitigasi risiko yang memadai termasuk namun tidak terbatas adanya ketersediaan jaminan yang cukup.
Sebagai bagian dari langkah kehati-hatian ini maka Perseroan belum dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun pada tahun 2014 untuk diberikan sebagai kredit kepada dunia usaha. Sebagai jalan keluar
KREDIT BERMASALAH
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 29
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tabel Pertumbuhan DPK Pihak BerelasiPertumbuhan
(%)
Giro 897 669 34.08%
Tabungan 5,124 3,336 53.60%
Deposito 117,955 23,880 393.95%
Total 123,976 27,885 344.60%
Jenis DPK Tahun 2014 Tahun 2013
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Tahun Pertumbuhan
2014 2013 (%)
Giro - - -
Tabungan 579 230 151.74%
Deposito 1,300 250 420.00%
Call Money - 10,000 -
Total 1,879 10,480 -82.07%
Jenis DPK
Tabel Simpanan Dari Bank Lain (dalam jutaan rupiah)
2014 2013
Lancar 841,178 479,957
Dalam perhatian khusus 8,036 7,695
Kurang lancar - 3,897
Diragukan 1,140 -
Macet 6,228 -
Total 856,582 491,549
Kredit Yang DiberikanDesember
Tabel Kolektibilitas Kredit (dalam jutaan rupiah)
Tahun Tahun Pertumbuhan
2014 2013 (%)
Kredit dan Penempatan
Lainnya 856,582 491,549 74.26%
Surat Berharga 105,597 43,490 142.81%
Penempatan pada Bank
Indonesia / Bank Lain 392,494 228,000 72.15%
Total 1,354,673 763,039 77.54%
Kredit dan Penempatan
Lainnya
Tabel Pertumbuhan Kredit dan Penempatan Lainnya(dalam jutaan rupiah)
juga meningkat, akibatnya beban operasional lainnya s e l a m a t a h u n 2 0 1 4 menjadi Rp37.499 juta dari sebelumnya tahun 2013 sebesar Rp24.351 juta, meningkat sebesar 53,99% atau Rp13,148 juta.
LABA OPERASIONALLaba operasional tahun 2014 sebesar Rp3,057 juta, m e n u r u n 1 5 0 , 2 1 % dibanding tahun 2013 sebesar Rp7,649 juta. Penurunan ini disebabkan p e n i n g k a t a n b e b a n o p e r a s i o n a l l a i n n y a sebesar Rp13,148 juta karena adanya perluasan jaringan kantor, sementara peningkatan pendapatan b u n g a b e r s i h h a n y a
sebesar Rp8,042 juta walaupun disisi lain ada EKUITAS peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2014 adalah Rp512 juta.sebesar Rp419,016 juta mengalami peningkatan sebesar Rp145,428 juta atau sebesar 53,16% LABA SEBELUM PAJAKdibandingkan posisi 31 Desember 2013 yang sebesar
Laba sebelum pajak per 31 Desember 2014 sebesar Rp273,588 juta. Kenaikan ini disebabkan adanya Rp4,109 juta sedangkan 31 Desember 2013 sebesar tambahan setoran modal melalui Initial Public Offering Rp9,646 juta. Perolehan laba ini menurun 57,40% (IPO) sebesar Rp50,000 juta . Surplus revaluasi aktiva disebabkan karena hal-hal tersebut diatas yaitu adanya tetap Rp92,147 juta dan tambahan dari laba tahun ekspansi jaringan kantor yang menyebabkan biaya-berjalan, serta agio saham Rp172 juta.b i aya o p e ra s i o n a l m e n i n g kat d a n b e l u m tersalurkannya seluruh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
PENDAPATAN BUNGA BERSIH terkumpul ke sektor kredit.Selama tahun 2014 penerimaan pendapatan bunga Perseroan sebesar Rp124,554 juta meningkat 108,50% LABA BERSIHdibanding pendapatan bunga selama tahun 2013
Laba bersih adalah laba Perseroan setelah dikeluarkan sebesar Rp59,739 juta. Penyumbang tertinggi kewajiban pajaknya. Per 31 Desember 2014 laba bersih peningkatan pendapatan bunga ini adalah dari Perseroan adalah Rp3,108 juta dengan pembayaran pendapatan bunga kredit. Beban bunga sampai dengan pajak sebesar Rp1,001 juta, sementara posisi 31 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp86,124 juta, Desember 2013 laba bersihnya Rp7,579 juta setelah beban ini meningkat 193,42% dibanding beban bunga dibayarkan pajak sebesar Rp2,067 juta. Penurunan tahun 2013 sebesar Rp29,352 juta. Penyumbang perolehan laba bersih ini penyebabnya tidak berbeda terbesar adalah beban bunga deposito. dengan penjelasan sebagaimana disebutkan pada laba
Dengan pendapatan dan beban bunga tersebut maka sebelum pajak diatas.pendapatan bunga bersih tahun 2014 meningkat 26,47% menjadi Rp38,429 juta, sedangkan tahun 2013
Pendapatan dan Laba Komprehensifpendapatan bunga bersih sebesar Rp30,387 juta.Pada tahun 2014 Perseroan melakukan penilaian kembali (revaluasi) terhadap aset-aset tetapnya PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA(tanah, gedung dan peralatan kantor) dengan tujuan
Pendapatan operasional lainnya selama tahun 2014 untuk mendapatkan nilai yang wajar atas aset-aset sebesar Rp2,127 juta mengalami peningkatan sebesar tersebut dan langkah ini telah mendapat persetujuan 31,70% dibanding tahun 2013 sebesar Rp1,615 juta. dari Direktur Jendral Pajak No. Kep-1457/WPJ.06/2014 Kenaikan ini disebabkan karena adanya pendapatan tertanggal 11 September 2014. Dari langkah ini, atas pengenaan denda terhadap debitur-debitur yang Perseroan mendapatkan surplus atas revaluasi aset melakukan pelunasan pada tahun-tahun pertama. tetap secara bersih sebesar Rp92,147 juta. Sehingga laba komprehensif bersih per 31 Desember 2014 BEBAN OPERASIONAL LAINNYA menjadi sebesar Rp95,255 juta, sedangkan laba
komprehensif bersih per 31 Desember 2013 sebesar Perseroan terus melakukan ekspansi jaringan kantor Rp7,579 juta. sehingga konsekuensinya tenaga kerja terus
bertambah, peralatan kantor dan biaya sewa kantor
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
30 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
Tabel Pos-Pos Tertentu (dalam jutaan rupiah, kecuali disebutkan lain)
Tahun Tahun
2014 2013 Nominal (%)
1,641,451 854,801 786,650 92.03%
856,582 491,549 365,033 74.26%
1,204,318 559,202 645,116 115.36%
419,016 273,588 145,428 53.16%
124,554 59,739 64,815 108.50%
38,429 30,387 8,042 26.47%
2,127 1,615 512 31.70%
1,156 2,238 -1,082 -48.35%
86,124 29,352 56,772 193.42%
37,499 24,351 13,148 53.99%
103 241 -138 -57.26%
3,057 7,649 -4,592 -60.03%
4,109 9,646 -5,537 -57.40%
3,108 7,579 -4,471 -58.99%
1.55 3.51 -1.96 -55.84%
Laba Operasional
Mutasi
Laba Sebelum Pajak
Laba Bersih
Laba Persaham *
Pos-Pos Keuangan
Pendapatan Bunga - Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan Non Operasional
Beban Bunga
Beban Operasional Lainnya
Beban Non Operasional
Total Aset
Kredit yang Diberikan
Dana Pihak Ketiga
Total Ekuitas
Pendapatan Bunga
*satuan sebenarnya
LAPORAN ARUS KAS
RASIO KEUANGANARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASIPer 31 Desember 2014 total arus kas yang diperoleh RASIO KECUKUPAN MODALuntuk aktivitas operasional adalah sebesar Rp173,131 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang juta. Arus kas masuk terutama bersumber dari ditetapkan Bank Indonesia sampai saat ini adalah 8%. pendapatan bunga dan kenaikan simpanan nasabah Rasio ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah melalui giro, tabungan dan deposito dengan total modal tier-1 dan tier-2 terhadap jumlah total Aset keseluruhan sebesar Rp773,209 juta. Sementara arus Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit, kas keluar terutama untuk pemberian kredit, operasional dan pasar. Per 31 Desember 2014 jumlah pembayaran bunga, pembelian efek-efek dan aset modal tier-1 dan tier-2 sebesar Rp357,725 juta, lainnya serta pembayaran biaya-biaya operasional sedangkan jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko termasuk gaji karyawan dengan jumlah seluruhnya (ATMR) sebesar Rp1,145,116 juta, sehingga rasio Rp600,078 juta. kecukupan Perseroan per akhir tahun 2014 adalah
31,24% sedangkan pada 31 Desember 2013 sebesar 44,02%ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI
Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp4,705 juta. Arus kas ini digunakan untuk pembelian aset tetap.
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAANPer 31 Desember 2014 arus kas dari kegiatan pendanaan adalah bersumber dari tambahan modal disetor yang dilakukan melalui Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 11 Juli 2014. Hasil dari penjualan saham melalui IPO adalah Rp55,000 juta, sedangkan biaya untuk emisi sahamnya sebesar Rp4,828 juta.
KEBIJAKAN MANA JEMEN ATAS STRUKTUR PERMODALANManajemen Perseroan mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap permodalan Perseroan mengingat permodalan dalam bisnis perbankan memegang peranan penting dalam berbagai aspek seperti Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK), CAR
IMBAL HASIL ASET (ROA) dan aspek penerapan manajemen risiko. Disisi lain pemegang saham Perseroan mempunyai komitmen Per 31 Desember 2014 ROA Perseroan sebesar 0,45% yang tinggi untuk mendukung kecukupan permodalan sedangkan 31 Desember 2013 sebesar 1,46%, Perseroan. Hal ini dibuktikan dengan tambahan penurunan ini disebabkan adanya penurunan laba setoran modal dari tahun ke tahun. Perseroan, sementara jumlah aset Perseroan pada
tahun 2014 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Penurunan laba Perseroan penyebabnya Struktur permodalan Perseroan terdiri dari modal inti adalah sebagaiman dijelaskan sebelumnya yaitu (tier-1) dan modal pelengkap (tier-2). Modal tier-1 adanya ekspansi jaringan kantor yang menyebabkan diantaranya bersumber dari modal disetor dan laba biaya-biaya operasional meningkat dan belum Perseroan sedangkan modal tier-2 diantaranya terdiri tersalurkannya seluruh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dari surplus revaluasi aset tetap dan jumlah cadangan terkumpul ke sektor kredit.aktiva produktif.
IMBAL HASIL EKUITAS (ROE)ROE Perseroan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar 1,66% dan 3,69%, penurunan rasio ROE karena adanya penurunan perolehan laba Perseroan dengan sebab yang sama
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 31
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tahun Tahun
2014 2013
Arus Kas Bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi. 173,131 (2,200)
Arus Kas Bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi (4,705) (3,298)
Arus Kas Bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan. 50,172 50,000
Keterangan
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Tahun
2014 2013 Nominal (%)
Capital
Adequacy
Ratio (CAR)
31.24% 44.02% -12.78% -29.03%
Return On
Asset (ROA)0.45% 1.46% -1.01% -69.18%
Return On
Equity (ROE)1.66% 3.69% -2.03% -55.01%
Net Interest
Margin (NIM)3.50% 5.19% -1.69% -32.56%
LDR 69.62% 86.05% -16.43% -19.09%
BOPO 97.59% 87.53% 10.06% 11.49%
NPL GROSS 0.86% 0.79% 0.07% 8.86%
NPL NETT 0.80% 0.74% 0.06% 8.11%
Rasio
Keuangan
Pertumbuhan
Tabel Rasio Keuangan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
32 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
pada penjelasan ROA yaitu adanya ekspansi jaringan kantor yang menyebabkan biaya-biaya operasional Dana bersih hasil IPO tanggal 11 Juli 2014 adalah meningkat dan belum tersalurkannya seluruh Dana sebesar Rp50,172 juta, sesuai rencana bahwa 75 % Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul ke sektor kredit. dana hasil IPO akan digunakan untuk pemberian kredit
dan sisanya 25 % akan digunakan untuk perlusan MARGIN PENDAPATAN BUNGA BERSIH (NET INTEREST jaringan kantor. Per 31 Desember 2014 realisasi dana MARGIN) IPO untuk kredit mencapai Rp37,500 juta dan realisasi Per 31 Desember 2014 NIM Perseroan adalah sebesar untuk perluasan jaringan kantor mencapai Rp2,237 3,50% sedangkan per 31 Desember 2013 sebesar juta, sehingga sampai akhir tahun 2014 masih ada sisa 5,19%. Penurunan ini disebabkan semakin tingginya dana hasil IPO sebesar Rp10,435 juta yang belum tingkat suku bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) khususnya terealisasi.deposito, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terhimpun belum seluruhnya disalurkan sebagai kredit yang mempunyai return yang cukup tinggi.
Selama tahun 2014 tidak ada perubahan peraturan RASIO KREDIT TERHADAP DANA SIMPANAN perundang-undangan atau perubahan kebijakan NASABAH (LOAN TO DEPOSIT RATIO) akuntansi yang berpengaruh signifikan terhadap Rasio LDR Perseroan per 31 Desember 2014 dan 2013 kondisi dan laporan keuangan perseroan.masing-masing adalah 69,62% dan 86,05%. Turunnya rasio LDR ini disebabkan pertumbuhan tingkat penghimpunan dana pada tahun 2014 lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penyaluran kredit. Kinerja perseroan tahun 2014 sangat baik sehingga Tingkat pertumbuhan penghimpunan dana tumbuh pos-pos tertentu pencapaiannya jauh melampui sebesar 115,36% sedangkan kredit hanya tumbuh target yang ditetapkan dan perseroan berhasil 74,26%. memperluas jaringan sebagaimana tahun-tahun
sebelumnya walaupun langkah ini untuk jangka R A S I O B E B A N O P E R A S I O N A L T E R H A D A P pendek sangat menggerogoti perolehan laba tahun PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) berjalan. Pencapain kinerja tahun 2014 terhadap Rasio BOPO per 31 Desember 2014 dan 2013 masing- target yang ditetapkan diantaranya pencapaian aset masing adalah 97,59% dan 87,53%. Kenaikan rasio ini 131,84%, pencapaian penghimpunan DPK 150,54%, terutama disebabkan pertumbuhan besaran biaya pencapaian penyaluran kredit 109,82%, pencapaian operasional lebih tinggi dibanding pertumbuhan pendapatan bunga 112,40%, pencapaian laba 30,09% pendapatan operasional khususnya untuk biaya bunga dan pencapaian permodalan 125,48%.DPK, biaya umum dan administrasi serta tenaga kerja. Adapun untuk periode tahun 2015 target Perseroan
adalah aset menjadi Rp1,805,854 juta, DPK menjadi RASIO KREDIT BERMASALAH (NPL) Rp1,350,000 juta penyaluran kredit menjadi Rasio NPL pada tahun 2014 dan 2013 berhasil ditekan Rp1,100,000 juta, pendapatan bunga menjadi dibawah 1 (satu) digit yaitu masing-masing secara Rp162,662 juta, laba menjadi Rp15,029 juta dan gross 0,86% dan 0,79%, sedangkan NPL netto masing- permodalan menjadi Rp439,645 juta.masing 0,80% dan 0,74%. Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah kredit kurang lancar sampai dengan macet dibanding total kredit. Keberhasilan menekan NPL dibawah satu digit karena manajemen Perseroan segera mengambil tindakan terhadap kredit-kredit bermasalah ataupun kredit yang memberikan indikasi akan bermasalah. Kebijakan ini akan terus dipertahankan demi menjaga NPL pada tingkat yang aman.
Selama tahun 2014 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Tidak ada transaksi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham yang merugikan kepentingan Perseroan.
Setelah pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan oleh Akuntan Publik untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 sampai dengan disusunnya laporan ini tidak ada fakta material yang harus diinformasikan dalam laporan ini.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL IPO
DAMPAK PERUBAHAN ATURAN UNDANG-UNDANG DAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
TARGET DAN REALISASI POS-POS TERTENTU
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
INFORMASI MATERIAL
GCG
LAPORAN TAHUNAN 2014 33 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
S
Struktur dan Mekanisme Penerapan GCG
Penerapan Good Corporate Governance suatu praktek tata kelola perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip :
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
ebagai perwujudan usaha Bank Dinar untuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan meningkatkan kinerja Bank, melindungi tanggung jawab sosial.kepentingan stakeholders, dan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan Independensi (Independency)yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pada industri perbankan, Bank wajib melaksanakan pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Bank kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana stakeholders manapun, dan tidak terpengaruh oleh tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) kepentingan sepihak, serta bebas dari benturan No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate kepentingan (conflict of interest), dan setiap keputusan Governance Bagi Bank Umum sebagaimana diubah berdasarkan objektifias serta bebas dari tekanan dari dengan PBI No. 8/14/ PBI/2006 tentang Perubahan Atas pihak manapun.PBI No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. Sedangkan Kewajaran (Fairness)dalam pelaksanaannya diatur dalam Surat Edaran Bank yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-Indonesia No.15/15/DPNP tanggal 29April 2013 Perihal hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Umum yang mewajibkan semua Bank melaksanakan Bank memperhat ikan kepent ingan se luruh prinsip - prinsip GCG dalam setiap kegiatan usahanya, stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi meliputi kewajaran (equal treatment) serta memberikan/ seluruh pengurus dan karyawan Bank, mulai dari menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau Dewan Komisaris, Direksi sampai dengan pegawai mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan tingkat pelaksanan. prinsip keterbukaan.
Dalam penerapan dan implementasi GCG Perseroaan maka tingkat keberhasilannya tergantung kepada dukungan dari seluruh stakeholders yang ada dalam perusahaan yaitu karyawan, Direksi, dan Komisaris. Disamping itu ada organ tertinggi dalam Perseroan
Keterbukaan (Transparency) yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Bank mengungkapkan RUPS merupakan organ tertinggi di dalam Perseroan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada dan mudah diperbandingkan, serta mudah diakses oleh Dewan Komisaris dan Direksi dalam batas yang stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip ditentukan dalam Undang Undang dan Anggaran Dasar keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban Perseroan. Dalam forum RUPS Pemegang Saham untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai berhak memperoleh keterangan yang berkaitan Undang-Undang yang berlaku. dengan Perseroan dari Direksi dan atau Dewan
Komisaris sepanjang berhubungan dengan mata acara Akuntabilitas (Accountibility) yang diagendakan dalam RUPS dan tidak bertentangan Ya i t u ke j e l a s a n f u n g s i d a n p e l a k s a n a a n dengan kepentingan Perseroan. pertanggungjawaban organ Bank sehingga Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroaan pengelolaannya berjalan secara efektif. Bank memiliki dibedakan menjadi 2 (dua) :ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values, a. RUPS Tahunansasaran dan usaha dan strategi Bank sebagai RUPS untuk mempertanggungjawabkan kinerja Direksi pencerminan akuntabilitas Bank. Dalam hubungan ini setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dengan tujuan Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan masing-masing organ organisasi yang selaras dengan Laporan Keuangan. Dengan persetujuan dan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan serta pengesahan tersebut berarti memberikan pelunasan memastikan terdapatnya check and balance dalam dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada pengelolaan Bank. para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan Tanggung Jawab (Responsbility) selama tahun buku yang telah lalu, sejauh tindakan Yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip Laporan Keuangan kecuali perbuatan penggelapan, pengelolaan Bank yang sehat sebagai wujud penipuan, dan tindak pidana lainnya.pertanggungjawaban untuk menjaga kelangsungan usahanya, Bank harus berpegang pada prinsip-prinsip b. RUPS Luar Biasakehati-hatian (prudential banking practices) dan RUPS yang dapat diselenggarakan sewaktu-waktu mentaati peraturan perundang-undangan yang berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan berlaku. Bank harus bertindak sebagai good corporate memutuskan mata acara rapat dengan memperhatikan citizen (warga Negara perusahaan yang baik) termasuk Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
34 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DEWAN KOMISARIS pembelajaran secara berkelanjutan.Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang 9. Untuk memastikan pelaksanaan tugasnya, Dewan sebagaimana ditetapkan dalam RUPS tanggal 20 Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib Desember 2013 dan telah mendapat persetujuan dari kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, B a n k I n d o n e s i a m e l a l u i s u r a t n o m o r dan rapat. 15/125/GBI/DPIP/Rahasia tanggal tanggal 09 Desember 2013 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas pencalonan
Frekuensi RapatKomisaris Independen PT Bank Dinar Indonesia dengan Selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah susunan sebagai berikut:mengadakan rapat sebanyak 4 kali dengan rincian sebagai berikut :
Susunan, Kriteria dan Independensi Anggota Dewan Komisaris
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Susunan, kriteria dan independensi anggota Dewan KomisarisKomisaris PT Bank Dinar Indonesia Tbk telah sesuai Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab dengan ketentuan yang berlaku dengan kondisi sebagai yang sudah dilaksanakan sebagai berikut :berikut :1. Dewan Komisaris telah memastikan pelaksanaan 1. Jumlah Anggota Dewan Komisaris sudah sesuai
prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha ketentuan yang berlaku dalam bidang Perbankan Bank dengan senantiasa melakukan pengawasan yaitu terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 1 terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab (satu) orang Komisaris Non Independen dan 2 (dua) Direksi baik secara berkala maupun sewaktu-orang Komisaris Independen. Seluruh Anggota waktu, termasuk dalam pelaksanaan kebijakan Komisaris tidak saling memiliki hubungan strategis Bank Dinar dan apabila ditemukan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan penyimpangan diterbitkan memo kepada Direksi. hubungan keluarga dengan Anggota Komisaris lain Apabila terdapat pelanggaran terhadap undang-dan Direksi.undang dan peraturan perbankan maka 2. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di dilaporkan ke Bank Indonesia paling lambat 7 hari Indonesia.kerja. 3. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang
2. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan berasal dari mantan anggota Direksi atau pejabat tanggungjawabnya secara independen dan eksekutif pada Bank Dinar, tidak ada yang memiliki menyediakan waktu yang cukup untuk jabatan rangkap, dan Komisaris Independen hanya optimalisasi tugasnya serta tidak terlibat dalam mengetuai maksimal 2 (dua) Komite di Bank Dinar.pengambilan keputusan kegiatan operasional 4. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang Bank kecuali kredit kepada pihak terkait dan hal merangkap jabatan sebagai anggota Dewan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Dinar dan/atau peraturan perundangan yang perusahaan lain baik Bank maupun bukan Bank.berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi 5. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki pengawasanintegritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang
3. Sebagai bagian dari pelaksanaan tugasnya Dewan memadai dan dalam menjalankan tugasnya, Komisaris memantau tindak lanjut temuan audit Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata dan rekomendasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu Bank, auditor eksternal dan hasil pengawasan kerja, dan rapat. Bank Indonesia. Untuk mengoptimalkan tugasnya
6. Salah satu Anggota Dewan Komisaris adalah Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, pemegang saham pengendali namun tidak Komite Pemantau Risiko, serta Komite Nominasi mempengaruhi independensi dalam menjalankan dan Remunerasi, dan Dewan Komisaris telah tugasnya. memastikan efektifitas pelaksanaan tugas dari
7. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki masing-masing Komite tersebut.kompetensi yang memadai dan relevan dengan 4. Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan jabatannya sehingga mampu menjalankan tugas Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan d a n t a n g g u n g j a w a b n y a s e r t a d a p a t Komisaris namun untuk pelaksanaan tugas komite mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki agar efektif dipantau oleh Dewan Komisaris.dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya. 5. Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal Setiap anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit and 4 kali setahun dan dihadiri oleh seluruh anggota Proper Test dan telah memperoleh surat Dewan Komisaris, pengambilan keputusan rapat persetujuan dari Bank Indonesia dilakukan secara musyawarah mufakat dan
8. Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki apabila tidak mufakat maka dibatalkan.kemauan dan kemampuan untuk melakukan
Dewan Komisaris
Nama
Dr Syaiful Amir, SE AkEfen Lingga Utama
Haryono Waskito
Jabatan
Komisaris UtamaKomisaris Independen
Komisaris Independen
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Nama
Efen Lingga Utama
Haryono Waskito
Jumlah Rapat
KehadiranPersentaseKehadiran
Dr Syaiful Amir, SE Ak 4
4
4
4
4
4
100 %
100 %
100 %
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 35
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
6. Dewan Komisaris melaksanakan tugas secara 11. Direktur Utama berasal dari pihak independen independen tanpa intervensi dari siapapun terhadap Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan termasuk dari Pemegang Saham yang dapat t i d a k m e m i l i k i h u b u n g a n k e u a n g a n , mengurangi keuntungan Perseroan, tidak kepengurusan, kepemilikan saham dan hubungan memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan keluarga dengan PSP.siapapun termasuk mengambil atau menerima 12. Setiap anggota Direksi telah lulus Fit and Proper keuntungan pribadi. Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari
Bank Indonesia.13. Seluruh anggota Direksi memiliki kompetensi yang
memadai dan relevan dengan jabatannya Untuk menjalankan usaha Perseroan maka Pemegang sehingga mampu menjalankan tugas dan Saham melalui RUPS telah menunjuk Direksi dengan t a n g g u n g j a w a b n y a s e r t a m a m p u tetap memperhatikan persetujuan dari otoritas Bank mengimplementasikan kompetensi yang Indonesia. Bank Dinar yang merupakan Perseroan yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan bergerak dalam bidang jasa keuangan dengan fungsi tanggung jawabnyautama sebagai lembaga intermediasi maka haruslah
14. Seluruh anggota Direksi memiliki kemauan dan dikelola oleh tenaga profesional dan berpengalaman kemampuan untuk melakukan pembelajaran dalam pelaksanaan fungsi tersebut. Sesuai keputusan secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan RUPS tanggal 23 Mei 2012 sebagaimana juga telah pengetahuan perbankan dan perkembangan mendapat persetujuan Bank Indonesia melalui surat terkini bidang keuangan/lainnya untuk No 14/98/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 4 September 2012 mendukung pelaksanaan tugas tanggung perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit jawabnya.and Proper Test) terhadap pengangkatan Direktur
15. Direksi telah menerapkan prinsip-prinsip GCG Utama PT Bank Liman Internasional, susunan Direksi PT dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh Bank Dinar Indonesia Tbk adalah sebagai berikut :tingkatan /jenjang organisasi.
16. Komposisi Direktur telah memenuhi ketentuan tanpa adanya intervensi dari pemilik
Frekuensi RapatSelama tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 12 kali dengan rincian sebagai berikut :
Susunan, Kriteria dan Independensi DireksiSusunan, kriteria dan independensi Direksi PT Bank Dinar Indonesia Tbk telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan kondisi sebagai berikut :1. Jumlah anggota Direksi 3 (tiga) orang, yaitu
Direktur utama, Direktur Operasional dan Direktur Kepatuhan.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi2. Semua anggota Direksi berdomisili di Indonesia.Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab yang sudah 3. Semua anggota Direksi memiliki pengalaman di dilaksanakan sebagai berikut :perbankan lebih dari lima tahun1. Direksi bertanggung jawab atas setiap keputusan 4. Tidak satupun anggota Direksi yang merangkap
untuk pelaksanaan kepengurusan Perseroan serta jabatan baik di lembaga perbankan maupun non mempertanggung jawabkan pelaksanaan Banktugasnya dalam RUPS.5. Anggota Direksi baik sendiri-sendiri maupun
2. Direksi melakukan pengelolaan Perseroan sesuai bersama-sama tidak ada yang memiliki saham kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar melebihi 25 % dari modal disetor pada perusahaan dan Undang-Undang yang berlaku.lain.
3. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang 6. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang Komisaris tidak ada yang memiliki hubungan mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi keluarga sampai dengan derajat kedua.Direksi.7. Setiap penggantian dan/atau pengangkatan
4. Direksi telah menerapkan pelaksanaan prinsip-Direksi telah memperhatikan rekomendasi dari prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Komite Remunerasi dan Nominasi,Perseroan pada seluruh tingkatan/jenjang 8. Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib organisasi.kerja yang mengatur etika kerja, waktu kerja, dan
5. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan pengaturan rapat.pemeriksaan dan rekomendasi dari audit intern 9. Direksi telah menunjuk konsultan khusus dan maupun ekstern, hasil pengawasan Bank independen yang didasari oleh kontrak yang jelas Indmeliputi lingkup kerja, tanggung jawab, jangka
waktu pekerjaan, dan biaya penunjukan untuk 6. Direksi menyediakan data dan informasi yang proyek hukum.
lengkap dan akurat kepada Komisaris secara tepat 10. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, waktu.kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai
DIREKSI
onesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
Direksi
Nama
Hendra LieJoyo
Idham Aziz
Jabatan
Direktur UtamaDirektur Operasional
Direktur Kepatuhan
36 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Frekuensi Rapat Direksi
Nama KehadiranPersentaseKehadiran
12
100 %
100 %Joyo100 %
Jumlah Rapat
12
12
Hendra Lie
Idham Aziz 12
12
12
7. Keputusan-keputusan strategis senantiasa 2. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan diputuskan melalui rapat Direksi yang standar audit yang berlaku.pengambilan keputusannya dilakukan secara 3. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar musyawarah mufakat, dibuat risalah rapatnya dan akuntansi yang berlaku, dand i d o ku m e nta s i ka n d e n ga n b a i k , s e r ta 4. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil diimplementasikan sesuai kebijakan, pedoman temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil dan tata tertb kerja yang berlaku. Keputusan pengawasan Bank Indonesia.diambil apabila seluruh Direksi yang hadir c. Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan menyetujui dan dibatalkan jika terjadi dissenting Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai opinions. ketentuan yang berlaku kepada RUPS melalui
8. Direksi tidak memanfaatkan Bank untuk Dewan Komisaris.kepentingan pribadi keluarga atau pihak lain serta
Frekuensi dan kehadiran rapat Komite Audit pada tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan tahun 2014pribadi selain Remunerasi dan fasilitas lainnya
yang ditetapkan dalam RUPS.9. Direksi melaksanakan tugas secara independen
tanpa intervensi Pemilik yang dapat menyebabkan kegiatan operasional Bank terganggu sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank.
10. Direksi mengungkapkan secara terbuka kebijakan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada karyawan.
11. Direksi mengangkat anggota Komite berdasarkan Dalam rangka pelaksaanaan tugas pemantauan tingkat keputusan rapat Dewan Komisaris risiko Perseroan oleh Dewan Komisaris maka telah
dibentuk Komite Pemantau Ris iko dengan keanggotaan sebagai berikut :
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil evaluasi kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko;
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komiasaris terkait hasil pantauan dan evaluasi
Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Dewan Komisaris maka telah dibentuk Komite Audit Satuan Kerja Manajemen Risiko.dengan keanggotaan sebagai berikut :
Tugas Dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris :a. Kecukupan pengendalian intern dan proses
pelaporan keuangan yang didasarkan kepada evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan pemantauan tindak lanjut hasil audit.
b. Melakukan review terhadap :1. Pelaksanaan tugas SKAI
KOMITE PEMANTAU RISIKO
KOMITE AUDIT
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko meliputi :
Frekuensi dan kehadiran rapat Komite Pemantau Risiko pada tahun 2014Komite Audit
JabatanNama
Efen Lingga Utama KetuaNugroho Sulistio Waluyo Anggota
Yahya Anggota
Frekuensi Rapat Komite Audit
Nama
Nugroho Sulistio W
Yahya
Jumlah Rapat
KehadiranPersentaseKehadiran
Efen Lingga Utama
6
6
6
6
6
6
100 %
100 %
100 %
Komite Pemantau Risiko
JabatanNama
Haryono Waskito KetuaNugroho Sulistio Waluyo Anggota
Yahya Anggota
Frekuensi Rapat BOC BOD
Nama
Dr. Syaiful Amir, SE Ak
Efen Lingga Utama
Jumlah Rapat
KehadiranPersentaseKehadiran
Haryono Waskito
Hendra Lie
100 %
100 %
100 %
100 %Joyo
Idham Aziz
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
100 %
100 %
Frekuensi Rapat Komite Pemantau Risiko
Nama
Nugroho Sulistio W
Yahya
Jumlah Rapat
KehadiranPersentaseKehadiran
Haryono Waskito
6
6
6
6
6
6
100 %
100 %
100 %
LAPORAN TAHUNAN 2014 7 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 3
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
KOMITE KREDIT
Kredit Pusat dan Komite Kredit Cabang.Dalam rangka mengoptimalkan pelaksaanaan tugas Dewan Komisaris di bidang nominasi dan remunerasi Rapat Komite Kredit (RKK) adalah rapat yang maka telah dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi diselenggarakan untuk tujuan memutus permohonan dengan keanggotaan sebagai berikut : kredit (cash loan & non-cash loan) debitur/calon
debitur dimana sekurang-kurangnya terdiri dari :Ÿ Direktur UtamaŸ Direktur (selain Direktur yang membidangi
Kepatuhan)Ÿ General ManagerŸ Pengusul tertinggi (antara lain Kepala Bagian /
Manager Kredit / Kepala Cabang / Capem)
Tugas Komite KreditKomite Kredit Pusat dan Cabang pada prinsipnya memiliki tugas yang sama meliputi hal-hal sebagai
Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan berikut :Remunerasi meliputi : 1. Memberikan persetujuan dan atau penolakan a. Komite Remunerasi telah mengevaluasi kebijakan dalam usulan kredit baik pengajuan baru,
remunerasi bagi: perpanjangan, perubahan, penambahan dan atau Ÿ Dewan Komisar is dan Direks i untuk restrukturasi
disampaikan kepada RUPS, 2. Komite Kredit Pusat yang juga merupakan Komite Ÿ Pejabat Eksekutif dan pegawai untuk Kebijakan Perkreditan (KKP) harus melakukan
disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada evaluasi atas aspek pendanaan kredit tersebut Direksi. meliputi kerjasama gabungan dengan Komite
b. Menyusun kebijakan dan sistem serta prosedur Kredit Cabang dan secara berkala melaporkan pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan secara tertulis kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Komisaris.RUPS 3. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas Komite
c. Memberikan rekomendasi nama-nama calon Kredit dapat meminta opini unit/satuan kerja yang anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang dianggap mampu membeikan masukan sehingga sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha dapat menciptakan rekomendasi untuk Perseroan untuk disampaikan kepada RUPS. selanjutnya diputuskan dalam suatu rapat komite.
d. Memberikan rekomendasi Pihak Independen yang dapat menjadi anggota Komite kepada Dewan Tanggung JawabKomisaris. Komite Kredit Pusat :
a. Menyusun kebijakan Perkreditan Bank (KPB) yang Frekuensi Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi menyangkut 3 azas pokok intern bank : Azas pada tahun 2014 Likuiditas, Azas Solvabilitas, Azas Rentabilitas.
b. Meminta persetujuan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) kepada Dewan Komisaris.
c. Menyusun dan mengatur portofolio perkreditan secara keseluruhan sesuai dengan kebijaksanaan perkreditan yang sudah diterapkan.
d. Mengadakan analisa/review terhadap nasabah-nasabah yang mulai “meragukan” secara intensif.
e. Memberikan persetujuan/penolakan terhadap permohonan kredit berdasarkan persetujuan mayoritas dan quorum dalam rapat.
f. Meminta nasihat dari Dewan Komisaris terhadap permohonan kredit yang khusus (spesifik).
g. Memberikan pengarahan yang diperlukan bagi Komite Kredit Cabang atas manajemen
Surat Keputusan SK 058/SK/DIR/IX/2013 tanggal 17 perkreditan yang menjadi tanggung jawab cabang termasuk koordinasi dengan unit kerja yang September 2013 Tentang Pelaksanaan Kebijakan mengadministrasikan perkreditan.Perkreditan Bank (KPB) Komite Kredit (KK). Komite
h. Mengawasi pelaksanaan perkreditan, sesuai Kredit adalah suatu komite yang beranggotakan dengan Kebijakan Kredit (Credit Policy) yang sudah
pemegang kewenangan kredit untuk melakukan ditetapkankeputusan kredit yang mewakili fungsi credit decision, Komite Kredit Cabang :dimana kewenangan keputusan kredit tersebut a. Mengadakan analisa kelayakan permohonan
kredit.melekat pada individu yang memiliki kemampuan, b. Memberikan rekomendasi persetujuan atau kompetensi dan integritas termasuk pengusul. Komite
penolakan atas permohonan kredit yang ada, kredit dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu Komite sesuai dengan analisa kredit dan best practice
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
38 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Frekuensi Rapat Komite Renumerasi dan Nominasi
Nama
Dr. Syaiful Amir, SE, Ak
Jumlah Rapat
KehadiranPersentaseKehadiran
Haryono Waskito 3
3
3
3
2
100 %
100 %
100 %
100 %Efen Lingga Utama **2
1Trio Danito** 1 100 %
1 1
Yusuf Doi Pratama *
* mengundurkan diri per tanggal 28 Oktober 2014
** masuk sebagai anggota komite per 20 November 2014
Komite Nominasi dan Remunerasi
JabatanNama
Haryono Waskito KetuaDr. Syaiful Amir, SE, Ak Anggota
Efen Lingga Utama** Anggota
Trio Danito** Anggota
Yusuf Doi Pratama * Anggota
* mengundurkan diri per tanggal 28 Oktober 2014
** masuk sebagai anggota komite per 20 November 2014
dalam perkreditan. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawabc. Mengajukan permohonan persetujuan kepada KK B e r d a s a r k a n S u r a t K e p u t u s a n D i r e k s i
Pusat apabila melebihi Batas Wewenang No.001.1/SK/DIR/II/2014 tanggal 11 Februari 2014 Memutus Kredit (BWMK) Cabang dan atau terjadi tentang Perubahan Susunan Anggota Komite Pengarah pengecualian terhadap fasilitas.
Teknologi Informasi (IT Steering Comitee), tugas d. Menyimpan dokumen-dokumen nasabah yang wewenang dan tanggung jawab IT Steering Comitee ada, namun dengan tetap memperhatikan adalah sebagai berikut :keamanan terhadap dokumen tersebut, dan
melakukan koordinasi terhadap dokumen 1. Memastikan rencana strategis TI sesuai dengan p e r k r e d i t a n d e n g a n u n i t ke r j a y a n g rencana strategis kegiatan usaha bank. Komite engadministrasikan dokumen perkreditan. hendaknya memperhatikan faktor efisiensi,
e. Membuat daftar nasabah per Account Officer dan efektifitas serta hal-hal sebagai berikut :atau pengusul.
2. Merumuskan kebijakan dan prosedur TI yang f. Membuat laporan kepada Komite Kredit Pusat, utama seperti kebijakan Pengamanan TI dan tentang aktivitas dan portofolio kredit yang ada.manajemen risiko terkait penggunaan TI di Bankg. Membuat laporan kepada Komite Kredit Pusat
3. Memantau dan mengawasi proyek-proyek TI yang perihal kredit bermasalah dan kredit yang berpotensi menjadi bermasalah. disetujui dengan rencana strategis TI. Komite juga
menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat kritikal (berdampak signifikan terhadap
Komite Manajemen Risiko adalah komite dalam sistem kegiatan operasional Bank) misalnya pergantian Manajemen Risiko Bank yang bersifat non-struktural, Core Banking application, production server dan berkedudukan di Kantor Pusat yang merumuskan topologi jaringan.kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, 4. Kesesuai pelaksanaan proyek-proyek TI dengan memantau saran-saran dan lagkah perbaikan dan atau rencana proyek (project charter) yang disepakati penyempurnaan. Berdasarkan Surat Keputusan No. dalam Service Level Agreement. Komite 046/SK/DIR/BDI/VII/2013 tanggal 5 Juli 2013, hendaknya rekomendasi dengan hasil analisis dari keanggotaan Komite Manajemen Risiko terdiri dari proyek-proyek TI yang utama sehingga anggota : memungkinkan Direksi mengambil keputusan Tetap : Direktur Kepatuhan secara efesien.Tidak Tetap : Direksi selain Direktur Kepatuhan 5. Kesesuaian TI dengan kebutuhan sistem informasi
dan pejabat eksekutif setingkat manajemen yang mendukung pengelolaan dibawah Direksi. kegiatan usaha Bank
6. Efektifitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas Tambahan : Pejabat struktural lainnya.investasi Bank pada sector TI dan bahwa investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap Tugas dan Tanggung Jawabtercapainya tujuan bisnis BankWewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen
7. Pemantauan atas kinerja TI dan upaya Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada peningkatannya misalnya mendeteksi keusangan Direktur Utama, yang dapat meliputi :TI dan mengukur efektivitas dan efisiensi 1. Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan kebijakan pengamanan TI.penerapan manajemen risiko.
8. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI 2. Perbaikan dan atau penyempurnaan pelaksanaan yang diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi satuan kerja penyelenggara Komite dapat pelaksanaan dimaksudmemfasilitasi hubungan antara kedua satuan kerja 3. Penetapan (justification) hal-hal yang terkait tersebut.dengan keputusan bisnis yang merupakan
9. Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki pengecualian dari prosedur normal.Bank. Apabila sumber daya yang dimiliki tidak memadai dan Bank akan menggunakan jaa pihak lain dalam penyelenggaraan maka Komite Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas Pengarah IT harus memastikan Bank telah Direksi serta memberikan rekomendasi terkait dengan memiliki kebijakan dan prosedur terkait.penggunaan Teknologi Informasi, maka telah dibentuk
IT Steering Comitee dengan keanggotaan sebagai berikut :Ketua : Direktur OperasionalAnggota : General Manager Operasional
Manager Departemen IT Ketua Satuan Kerja Manajemen Risiko Ketua Satuan Kerja Audit Internal Ketua Satuan Kerja Kepatuhan Kepala Bagian Operasional – KPO Juanda
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
KOMITE STEERING IT
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 39
ASSETS AND LIABILITY COMMITTEE (ALCO)
SATUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO (SKMR)
tersebut dilaporkan secara rutin kepada manajemen Berdasarkan Surat Keputusan Direks i No. yang selanjutnya disampaikan ke Otoritas Jasa 076.1/SK/DIR/XII/2013 Tentang Pembentukan Komite Keuangan. Untuk mendukung penerapan manajemen Assets And Liability Committee (ALCO) yang terdiri dari: risiko yang ada maka manajemen Perseroan juga telah Ketua : Direktur Utama membentuk SKAI, SKMR dan Komite Manajemen Anggota : - Direktur Operasional Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan. Disisi lain seluruh
- Direktur Kepatuhan Kebijakan Manajemen Risiko, strategi dan kerangka - GM Bisnis Manajemen Risikoyang akan diterapkan terlebih - GM Operasional dahulu diajukan ke Dewan Komisaris untuk - Pejabat Treasury mendapatkan persetujuan, demi memastikan tingkat - Manager Kredit risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko - SKAI (risk tolerance) berada dalam tingkat yang terkendali. - SKMR Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan, - Akunting strategi, dan kerangka Manajemen Risiko serta - Teknologi Informasi mengevaluasi dan memberikan arahan berdasarkan - Pimpinan Cabang laporan-laporan yang disampaikan oleh SKMR
termasuk laporan mengenai profil risiko melalui Tugas dan Tanggung Jawab : meeting Komite Manajemen Risiko. Sepanjang tahun
2014, Komisaris dan Direksi telah melakukan · Melakukan rapat secara berkala minimum sebulan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan sekali untuk penentuan tingkat suku bunga, baik kebijakan dan strategi manajemen risiko, Bank telah untuk Dana Pihak Ketiga maupun suku bunga menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang kredit.disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran · Melakukan evaluasi secara periodik posisi-posisi dan kompleksitas usaha serta kemampuan Perseroan. likuiditas Bank dan merumuskan besarnya Peningkatan kualitas proses pengendalian intern persentase likuiditas yang akan dipertahankan oleh Perseroan, difokuskan pada perbaikan sistem dan Bank.prosedur untuk menjamin akuntabilitas proses dan · Melakukan evaluasi secara periodik posisi sumber prinsip dual control pada setiap pelaksanaan operasi.dana Bank dan merumuskan komposisi jenis-jenis
sumber dana yang menghasilkan Cost of Fund yang optimal.
· Melakukan evaluasi secara periodik posisi dan exposure penempatan dana di pasar mata uang antara Bank dengan menetapkan besaran limit antar Bank
Agar tingkat risiko yang dihadapi Perseroan senantiasa berada pada tingkat yang dapat ditoleransi dan sesuai dengan risk appetite dan strategi manajemen risiko Perseroan maka manajemen Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Satuan ini bertugas untuk membantu Direksi dalam menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko serta mengevaluasi dan memantau pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko dimaksud pada setiap tingkatan organisasi dan lini operasional Perseroan.
Satuan Kerja Manajemen Risiko berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan aspek risiko yang melekat pada setiap aktivitas Perseroan. Proses penilaian risiko yang dilakukan harus mencakup seluruh jenis risiko yang ada pada Perseroan yaitu Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, dan Risiko Strategis.Hasil penilaian terhadap masing-masing jenis risiko
40 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
SEKRETARIS PERUSAHAAN
AUDIT INTERNAL
Ÿ Membuat analisis dan penelitian dibidang Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan d a n L K N o . I X . I . 4 t e n t a n g P e m b e n t u k a n lainnya melalui pemeriksaan secara on site dan SekretarisPerusahaan maka PT Bank Dinar Indonesia p e m a n ta u a n s e c a ra o n - d e s k , t e r m a s u k Tbk mela lu i Surat Keputusan Direks i No. melaksanakan pemeriksaan dan tugas untuk tujuan 080/SK/DIR/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013 tertentu.perihal Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Ÿ Memberikan saran perbaikan dan informasi yang (Corporate Secretary) telah menunjuk Idham Aziz obyektif tentang kegiatan yang direview kepada sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) semua tingkatan manajemen.berlaku efektif sejak tanggal 31 Desember 2013. Ÿ Melakukan ident i f ikas i terhadap sega la
ke m u n g k i n a n u n t u k m e m p e r b a i k i d a n Adapun tugas dan tanggung jawab Sekretaris meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya Perusahaan antara lain: dan dana.
Ÿ Penerapan Risk Management· Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya Ÿ Satuan Kerja Audit Internal membantu melakukan peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar
identifikasi dan evaluasi terhadap risiko Bank serta Modal.berperan aktif memberikan rekomendasi dan solusi · Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas peningkatan kualitas management risiko.setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang
Ÿ Good Corporate Governanceberkaitan dengan kondisi Perseroan.Ÿ Satuan Kerja Audit Internal membantu memberikan · Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan
penilaian mengenai penerapan corporate untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang governance dengan melakukan/memberikan Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan rekomendasi dan solusi untuk memperbaiki peraturan pelaksanaannya.governance process.· Sebagai penghubung atau contact person antara
Perseroan dengan OJK dan Masyarakat.Ruang Lingkup Tugas Satuan Kerja Audit InternRuang lingkup pekerjaan Satuan Kerja Audit Internal mencakup semua area operasi Perseroan sepanjang tidak ada masalah hukum dan organisasi untuk Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.7, maka menentukan kecukupan kualitas pengendalian intern, berdasarkan Surat Keputusan Direksi yang disahkan manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan o l e h D e w a n K o m i s a r i s P e r s e r o a n N o . untuk memastikan hal-hal sebagai berikut:042/SK/DIR/VI/2013 tanggal 10 Oktober 2013, Direksi Ÿ Risiko teridentifikasi dan dikelola secara wajarPerseroan telah menetapkan Yuliani Kadarisman Ÿ Interaksi dengan berbagai unit kerja (governance sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
process) terlaksana seperti yang dibutuhkanDalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan Ÿ Informasi financial, managerial dan operasional usaha sesuai dengan visi dan misi Perseroan serta
yang signifikan telah tersedia secara akurat, reliable memberikan landasan dan pedoman kerja bagi Satuan dan tepat waktu.Kerja Audit Intern (SKAI), maka perlu ditetapkan
Ÿ Dipatuhinya kebijakan, standard (code of ethics), Piagam Audit Satuan Kerja Audit Internal (Internal prosedur dan hukum serta regulasi yang berlaku Audit Charter). Piagam Audit Satuan Kerja Audit oleh seluruh pegawai.Internal Perseroan ditetapkan oleh Direktur Utama
Ÿ Sumber daya diperoleh secara ekonomis, digunakan Perseroan yang disahkan oleh Dewan Komisaris secara efisien dan dilindungi secara memadai.Perseroan tanggal 10 Oktober 2013.
Ÿ Program, perencanaan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai secara Visi dan MisioptimalVisi Satuan Kerja Audit Internal adalah menjadi
Ÿ Kualitas pengendalian intern selalu diperbaiki secara organisasi internal audit yang berkualitas, bermutu dan berkesinambungan.independen.
Ÿ Regulasi yang berdampak dan berpengaruh secara Misi Satuan Kerja Audit Internal adalah menyediakan signifikan pada Perusahaan, diidentifikasi dan jasa penilaian dan konsultasi secara independent dan dikelola sewajarnya.objective untuk memberikan nilai tambah dan
Ÿ Kecukupan kualitas pengendalian intern, meningkatkan kualitas operasional Perseroan.manajemen risiko dan proses tata kelola dari unit Membantu organisasi Bank mencapai tujuan melalui kerja yang diaudit dituangkan dalam Audit Rating.pendekatan yang sistematis dan konsisten untuk
mengevaluasi dan memperbaiki efektivitas internal Kewenangancontrol, risk management dan governance process.Ÿ Melakukan audit terhadap kegiatan semua unit kerja
dalam organisasi Perseroan, melakukan akses Fungsi Sistem Pengendalian Internterhadap catatan, karyawan dan termasuk Satuan Kerja Audit Internal melaksanakan fungsinya didalamnya, namun t idak terbatas pada dengan mengevaluasi dan berperan aktif dalam rekening/catatan karyawan dan sumber daya serta meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern hal-hal lain yang dianggap perlu.(SPI) secara berkesinambungan berkaitan dengan
Ÿ Melakukan penelusuran terhadap kasus/masalah pelaksanaan operasional Bank dalam pencapaian pada setiap aspek dan unsur kegiatan baik berupa sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen penipuan, pemalsuan, penggelapan, pencurian, dengan:
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN TAHUNAN 2014 41 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
GOOD CORPORATE GOVERNANCEGOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
42 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
pembongkaran, perampokan atau hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan kerugian material maupun
bijaksana dan hati-hati dalam menggunakan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi atau
immaterial bagi perusahaan. Tanggung jawab untuk hal-hal lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi melakukan penelusuran terhdapa kasus/masalah perusahaan (confidentially code)t e rs e b u t t e r b a t a s p a d a /s a m p a i d e n ga n Ÿ Mempunyai kompetensi perilaku (behavioral pengungkapan dan pelaporan kepada manajemen. competencies) sesuai dengan competency profile
yang dibutuhkan.Tanggung Jawab Ÿ Mempunyai kompetensi teknis (technical Kepala Satuan Kerja Audit Internal bertanggung jawab competencies) dibidang auditing, internal control, untuk merencanakan, melaksanakan, mengatur dan risk management serta kompetensi teknis lainnya mengarahkan audit dengan penekanan pada sesuai bidang audit spesialisasinya.bidang/aktivitas yang mempunyai resiko tinggi serta Ÿ Kemauan dan kemampuan untuk meningkatkan mengevaluasi prosedur/control system yang ada, kualitas kompetensinya, baik perilaku maupun untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan teknis.sasaran perusahaan dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan. Satuan Kerja Audit Internal bertanggung jawab :Ÿ Atas rekomendasi yang diberikan, monitoring tindak Dalam rangka menekan tingkat risiko yang dihadapi
lanjut atas hasil audit, dan berwenang mengambil Perseroan maka Perseroan menetapkan Sistem langkah yang diperlukan. Pengendal ian Intern (SPI) dalam kegiatan
Ÿ Mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan operasionalnya. SPI mencakup bagan organisasi, pemeriksa ekstern sehingga dapat dicapai hasil audit rumusan kebijakan tertulis dan peningkatan budaya yang optimal kepatuhan dalam setiap jenjang kegiatan Perseroan
diantaranya dengan menerapkan Sistem Four Eyes. Hal Independensi ini dimaksudkan untuk menjaga, melindungi Satuan Kerja Audit Internal harus memiliki kepentingan Perseroan dan kepentingan seluruh independensi dalam melakukan audit dan Stakeholders.mengemukakan pandangan serta pemikiran sesuai Pengendalian Intern bertujuan untuk mengamankan dengan profesinya dan standar audit yang berlaku. harta kekayaan maupun kewajiban Perseroan, Dalam menegakkan independensinya, Satuan Kerja m e n y a k i n i k e h a n d a l a n d a t a a k u n t a n s i , Audit Internal harus: mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara Ÿ Mampu mengungkapkan pandangan dan ekonomis, efisien dan ditaatinya seluruh aturan
pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari Perseroan yang telah ditetapkan.pihak lain. Direksi bertanggung jawab atas terciptanya struktur
Ÿ Memiliki kebebasan dalam menetapkan metode, pengendalian intern yang efektif diantaranya dengan cara, dan teknik pendekatan audit yang dilakukan. membentuk Satuan Kerja Audit Intern.
Ÿ Melaksanakan fungsinya dengan obyektif, tercermin pada laporan yang lengkap, obyektif serta Dalam pelaksanaan tugasnya, Satuan Kerja Audit berdasarkan analisis yang cermat dan tidak Intern membuat analisis dan pemeriksaan di bidang memihak. keuangan, akuntansi, operasional, dan kegiatan lainnya
Ÿ Bebas dari pertentangan kepentingan (conflict of secara onsite dan/atau secara off site. Mengidentifikasi interest) atas obyek atau kegiatan yang diperiksa. segala kemungkinan untuk memperbaiki dan Apabila auditor mempunyai pertentangan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan kepentingan atas obyek atau kegiatan yang dana, serta memberikan saran perbaikan berdasarkan diperiksa, maka yang bersangkutan harus informasi obyektif tentang kegiatan yang diperiksa menyatakan keterkaitannya dan tidak ditugaskan kepada semua tingkatan manajemen. Direksi untuk melaksanakan audit terhadap obyek atau memastikan bahwa setiap temuan SKAI telah kegiatan dimaksud. ditindaklanjuti oleh unit terkait.
Larangan Perangkapan TugasUntuk menjaga independensi dan obyektifitasnya, maka auditor dilarang untuk:Ÿ Merangkap jabatan lain yang berkaitan dengan
kegiatan operasional Perseroan.Ÿ Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan
secara langsung atau tidak langsung dengan unit kerja yang merupakan obyek audit.
ProfesionalismeProfesionalisme selalu menjadi acuan setiap anggota SKAI, untuk itu auditor intern secara sendiri-sendiri atau bersama-sama harus mempunyai:Ÿ Sikap mental yang independen, jujur, obyektif,
tekun, dan menjunjung tinggi etika serta profesi auditor intern termasuk didalamnya bersikap
PENGENDALIAN INTERN (INTERNAL CONTROL)
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI jaminan tersebut mantan debitur tersebut tidak Permasalahan hukum yang sedang dihadapi bersedia mengosongkan dan pada tanggal 12 Juni perseroan, anggota direksi dan anggota dewan 2013, debitur mengajukan gugatan di Pengadilan komisaris perseroan per akhir tahun 2014 : Negeri Jakarta Pusat terhadap penerbitan Akta
Pengikatan Jual Beli Nomor 54 tanggal 19 Oktober 2012, dihadapan Irma Bonita, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat dan Perjanjian Untuk Membeli Kembali tanggal 19 Oktober 2012, yang dilegalisasi dengan Nomor 541/L/X/2012/R2 tanggal 19 Oktober 2012, oleh Irma Bonita, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat. Perkara tersebut saat ini masih dalam penanganan Pengadilan Negeri Tangerang.
Perkara AYDAPerseroan sedang mengajukan gugatan di Pengadilan PENGARUH TERHADAP KONDISI PERUSAHAANNegeri Jakarta Barat atas 4 (empat) unit AYDA milik Dampak tuntutan hukum terhadap kelangsungan Perseroan dengan atas nama Laura Liman, Phebe bisnis Perseroan, atas permasalahan hukum yang Liman, Eunice Liman dan Jeffry Harianto. dihadapi Perseroan, tidak mempunyai dampak yang Pada tingkat Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi signifikan. Dengan permasalahan masing-masing sudah diputus dan Perseroan sebagai pemenang. sebagai berikut :
Perkara Tuntutan Oleh Mantan Pemegang Saham a. Perkara AYDAPada tanggal 22 April 2013, Hadi Susanto mengajukan Dalam masalah AYDA kedudukan atau posisi Perseroan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap secara hukum sangat kuat bahkan di tingkat Pengadilan keabsahan kepemilikan saham Bapak Syaiful Amir Negeri sudah dimenangkan Perseroan namun dalam Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum seandainya pada akhirnya kalah, maka Perseroan akan Pemegang Saham Luar Biasa II tertanggal 27 Desember menerima pembayaran senilai nilai buku AYDA 2010, dimana Perseroan menjadi salah satu Tegugat. tersebut sehingga secara keuangan tidak ada kerugian Dalam gugatan tersebut, Hadi Susanto Sidharta hanya perubahan wujud dari AYDA ke uang tunai. menuntut dengan pokok tuntutan antara lain: Dengan demikian tidak ada pengaruh terhadap
kelangsungan usaha Perseroan.Ÿ Pembatalan terhadap Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa II tertanggal 27
b. Perkara Tuntutan Oleh Mantan Pemegang SahamDesember 2010 yang menetapkan Bapak Syaiful Perseroan dalam masalah ini hanya sebagai Tergugat II Amir selaku “STAND BY BUYER”;dimana apabila Tergugat I (Pemegang Saham) kalah Ÿ Pembatalan terhadap jual beli saham portepel dalam peradilan maka Perseroan hanya tinggal antara Bapak Syaiful Amir dengan Perseroan;meminta kepada Tergugat I untuk mengembalikan sahamnya yang selanjutnya dijual terhadap pihak Atas perkara ini sudah ada keputusan sebagai berikut :Penggugat. Disisi lain Tergugat I sudah membuat surat Ÿ Pada tanggal 23 Oktober 2013 Pengadilan Negeri pernyataan untuk tidak menjual jumlah saham yang J a k a r t a P u s a t m e l a l u i p u t u s a n n o m o r digugat sampai dengan adanya putusan Pengadilan 192/Pdt.G/2013/PN.JKT.Pst memenangkan Bapak yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkrah) Syaiful Amir.sehingga kasus ini tidak ada pengaruhnya terhadap Ÿ Pada tanggal 16 Juli 2014 Pengadilan Tinggi DKI usaha Perseroan.J a k a r t a m e l a l u i p u t u s a n n o m o r
313/Pdt/2014/PT.DKI memenangkan Bapak Syaiful Amir kembali. c. Perkara Fasilitas KPR
Pada dasarnya atas fasilitas KPR ini debitur telah Saat ini perkara tersebut sedang dalam proses menyerahkan jaminannya kepada Perseroan karena permohonan kasasi ke Mahkamah Agung Republik tidak sanggup untuk melunasi kewajibannnya. Namun Indonesia. debitur tidak kooperatif dalam pengosongan KPR
dimaksud dan mengambil langkah hukum dengan Pada tanggal 30 September 2014, Hadi Susanto membuat skenario palsu atas penyerahan jaminan Sidharta kembali mengajukan tuntutan ke Pengadilan tersebut. Sehingga apabila debitur dikemudian hari Negeri Jakarta Selatan dalam pokok perkara yang dimenangkan maka debitur harus kembali melunasi hampir sama dengan tuntutan diatas dimana Bank nilai pinjaman yang pernah diterimanya. Dengan Dinar sebagai Tergugat I, Bapak Syaiful Amir sebagai demikian maka perkara ini tidak akan mengganggu Tergugat II dan Bapak Andre Mirza Hartawan sebagai perkara usaha Perseroan.Tergugat III serta OJK turut tergugat.
Perkara Fasilitas KPRBank memberikan fasilitas KPR kepada debitur atas nama Dedy dan Joana, dalam perjalanannya debitur kesulitan untuk memenuhi kewajibannya sehingga debitur dengan sukarela menyerahkan jaminan kepada Bank, namun pada saat Bank akan mengosongkan aset
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
0
4
4
0
0
Permasalahan Hukum
Dalam proses penyelesaian
Total
Dalam Tahun 2014
Perdata
0
Pidana
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN TAHUNAN 2014 43 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tabel Permasalahan Hukum
SATUAN KERJA KEPATUHAN (SKK)
PROSPEK DAN PENGEMBANGAN USAHA TAHUN 2015
KODE ETIK & BUDAYA PERUSAHAAN
Kode Etik Untuk memastikan dan menjaga bahwa seluruh Ÿ Seorang bankir patuh dan taat pada ketentuan akt iv itas Bank telah memenuhi ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku;sebagaimana diatur dalam peraturan dan perundang-
Ÿ Seorang bankir melakukan pencatatan yang benar undangan yang berlaku, maka dibentuklah Satuan mengenai segala transaksi yang berhubungan Kerja Kepatuhan (SKK).dengan kegiatan banknya;Satuan Kerja Kepatuhan merupakan satuan kerja yang
independen, dibentuk secara tersendiri dan bebas dari Ÿ Seorang bankir menghindarkan diri dari persaingan pengaruh satuan kerja lain, serta mempunyai akses yang tidak sehat;langsung pada Direktur yang membawahi Fungsi
Ÿ Seorang bank i r t idak menya lahgunakan Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan dibentuk di kantor
wewenangnya untuk kepentingan pribadi;pusat Perseroan, namun pelaksanaan fungsinya Ÿ Seorang bankir menghindarkan diri dari keterlibatan diterapkan di seluruh jaringan kantor Perseroan.
pengambilan keputusan dalam hal terdapat Satuan Kerja Kepatuhan melaksanakan fungsi kepatuhan Perseroan meliputi tindakan untuk: pertentangan kepentingan;Ÿ Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada Ÿ Seorang bankir menjaga kerahasiaan nasabah dan
semua tingkatan organisasidan kegiatan usaha banknya.;Perseroan.
Ÿ Seorang bankir memperhitungkan dampak yang Ÿ Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan Perseroan.
Ÿ Memastikan agar kebijakan, ketentuan,sistem, dan banknya terhadap keadaan ekonomi, sosial, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh lingkungan;Perseroan telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Ÿ Seorang bankir tidak menerima hadiah atau imbalan Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan peraturan
yang memperkaya diri pribadi maupun keluarganya;perundang-undangan yang berlaku.Ÿ Seorang bankir tidak melakukan perbuatan tercela Ÿ Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap
yang dapat merugikan citra profesinya.ko m i t m e n ya n g d i b u at o l e h Pe rs e ro a n kepadaOtoritas Jasa Keuangan , Bank Indonesia dan Otoritas Pengawas lain.
Fundamental ekonomi nasional tahun 2015 lebih baik Pada dasarnya Perseroan akan senantiasa patuh pada dibanding tahun sebelumnya ditengah bayang-bayang ketentuan yang berlaku di perbankan namun dalam perlambatan ekonomi global. Pemerintah dan perjalanan tahun 2014, Perseroan masih harus kalangan ekonom yakin bahwa ekonomi nasional menghadapi sanksi sebesar Rp 4,250,000.- yang terdiri tahun ini akan tumbuh 5,7 % – 6 % dibanding tahun lalu dari sanksi atas keterlambatan pembayaran biaya yang sebesar 5,02 %. Konsumsi domistik akan lebih pendaftaran emiten dan tahunan (Annual Fee) ke KSEI tinggi sejalan dengan menurunnya laju inflasi. Tekanan Rp 4,000,000.- serta sebesar Rp 250,000,- atas sanksi eksternal juga tidak sekuat tahun lalu seiring dengan kesalahan pelaporan Laporan Harian Bank Umum melemahnya harga minyak dunia. Pemerintah bahkan (LHBU). punya kesempatan untuk memangkas kembali subsidi
BBM dan mengalokasikannya ke sektor-sektor produktif. Disisi lain dengan mulai pulihnya perekonomian Amerika Serikat (AS) akan mendorong
Demi memastikan seluruh kegiatan operasional kinerja ekspor nasional.Optimisme ekonomi tahun 2015 mensyaratkan adanya Perseroan pada seluruh lini aktifitas berjalan secara peningkatan kualitas penyerapan anggaran, realisasi tertib, konsisten dan terbebas dari unsur risiko yang proyek-proyek infrastruktur, meningkatkan investasi dapat merugikan Perseroan baik secara material melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP),
maupun immaterial maka perlu diterapkan standar melaksanakan reformasi birokrasi, diversifikasi produk etika sesuai dengan Kode Etik Perilaku Karyawan demi dan pasar ekspor, menjaga inflasi dan memangkas suku menunjang terlaksananya tata kelola perusahaan yang bunga.
Dengan prospek ekonomi tersebut diatas maka PT. baik (Good Corporate Governance).Bank Dinar Indonesia, Tbk dengan CAR 31,24 % dan Kode Etik merupakan panduan bagi setiap karyawan LDR sebesar 69,62 % maka masih terbuka luas dan
Perseroan dalam bersikap dan bertindak yang sesuai o p t i m i s u n t u k l e b i h m e n d o r o n g f u n g s i dengan prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai mengenai intermediasinya. Pertumbuhan penyaluran dana hal yang dianggap baik dan tidak baik, serta hal-hal melalui kredit akan terus ditingkatkan melalui sektor
usaha kecil dan menengah sesuai visi dan misi yang benar dan tidak benar atau bertentangan dengan perseroan. Namun upaya tersebut harus tetap budaya serta nilai-nilai lokal. Keberadaan Kode Etik dilakukan secara hati-hati dan berpegang pada prinsip Perilaku Karyawan diharapkan dapat menjadi panduan pemberian kredit yang sehat. Disisi lain harus
bagi karyawan untuk selalu bersikap hati-hati dalam d i u p ay a ka n p e n g h i m p u n a n d a n a d e n ga n setiap pelayanan atau menjalankan kegiatan yang memprioritaskan pada penghimpunan dana murah. berpotensi menimbulkan risiko serta mendukung Perseroan juga berupaya meningkatkan pelayanan
kepada nasabah dengan menyediakan fasilitas ATM terciptanya suasana kerja yang kondusif.pada tahun 2015.
44 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
RENCANA STRATEGIS PERSEROAN
KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN / MANAJEMEN (Share Option)
DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR
KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Perseroan telah menyusun rencana jangka panjang yang disesuaikan dengan visinya yaitu “Menjadi Bank yang memberikan layanan tercepat dan terbaik dalam pengembangan usaha perdagangan kecil dan menengah” dengan misi “Meningkatkan Pelayanan, Kenyamanan dan Produk serta Optimalisasi Sumber Daya Perseroan”. Penyusunan rencana strategis ini didasarkan pada hasil komunikasi dengan Pemegang Saham khususnya terkait kepada dukungan permodalan atas rencana yang disusun. Dalam penyusunan rencana tersebut manajemen melakukan kajian yang komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki Perseroan serta mengidentifiasikan kelemahan dan ancaman (SWOT Analysis). Termasuk namun tidak terbatas pada analisis perkembangan faktor eksternal.
Sampai dengan akhir tahun 2014 Perseroan belum pernah mengeluarkan kebijakan tentang program kepemilikan saham oleh karyawan dan atau manajemen.
Total penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana kepada debitur inti per posisi 31 Desember 2014 adalah sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut.
Untuk pengendalian risiko atas penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah ditetapkan ketentuan intern yang mengatur jumlah penyediaan dana maksimal kepada masing-masing kelompok tersebut melalui Surat Keputusan Direksi dan juga berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit serta memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku. Kredit kepada pihak terkait sejumlah Rp35 miliar dijamin dengan agunan tunai (deposito).
Berikut adalah tabel yang menggambarkan kebijakan remunerasi dan fasilitas yang diterima seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2014
Pengurus yang memiliki saham di Perseroan satu-satunya adalah Komisaris Utama yaitu sebesar 10.58%. Namun kepemilikan tersebut diperoleh bukan dari program kepemilikan saham ini.
Nama / Keterangan
Direksi
Pejabat Eksekutif
Komisaris
Total
Jumlah Saham yang
dimiliki (lembar saham)
Yang telah dieksekusi
(lembar saham)
Yang diberikan (lembar saham)
Harga Opsi (Rupiah)
Jangka Waktu
Jumlah Opsi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*) Dinilai dalam ekivalen rupiah.
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiemdan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)
Jenis Remunerasi dan Fasilitas LainNo
1
2 Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,transportasi, asuransi kesehatan dsb) yang *):a. Dapat dimilikib. Tidak dapat dimiliki
Orang Jutaan Rp Jutaan RpOrangDireksiDewan Komisaris
Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun
Total
- - - -3 3
3 32,484
890
2,905
781
3,374 3,6866 6
Kepada Pihak Terkait 8
25
18
Kepada Debitur Intia. Individub. Group
Penyedia DanaNo
1
2
46,163
526,216
187,862* dalam jutaan rupiah
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 45
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Jumlah*Debitur
Jumlah remunerasi dalam 1 (satu) tahun untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi bila dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 mengenai Pelaksanaan GCG bagi bank umum, kriteria internal fraud adalah penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan (dampak penyimpangannya lebih dari Rp. 100 juta).Selama tahun 2014 tidak terdapat kejadian internal fraud di Perseroan dan untuk mengantisipasi kejadian internal fraud maka pada tahun 2013 telah dibentuk Satuan Kerja Anti Fraud.
Selama tahun 2014, tidak ada pengambilan keputusan yang diwarnai benturan kepentingan antar pengurus, termasuk benturan kepentingan yang dapat merugikan atau menurunkan keuntungan Bank.
Selama tahun 2014 Perseroan tidak mengambil kebijakan melakukan Buyback Shares dan sampai saat ini Perseroan belum pernah memberikan Obligasi.
Selama tahun 2014 Perseroan tidak menyalurkan dana untuk kegiatan politik, sedangkan untuk kegiatan sosial disalurkan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Untuk melengkapi penerapan Good Corporate Governance dan prinsip kehati-hatian serta sistem pengendalian internal, Perseroan membentuk Whistleblowing System yang merupakan sarana bagi karyawan maupun pihak eksternal untuk melaporkan segala bentuk pelanggaran ketentuan/peraturan, kode etik, dan tindakan/kejadian yang diindikasikan sebagai bentuk kecurangan (fraud) yang berpotensi merugikan Bank.Penerapan WBS bertujuan untuk:Ÿ Mendukung pengembangan dan penerapan strategi anti fraud;Ÿ Mendorong seluruh karyawan berani melaporkan terjadinya tindakan pelanggaran tanpa takut diketahui
identitasnya;Ÿ Mengurangi kerugian akibat pelanggaran, memperkuat sistem kontrol internal serta meningkatkan reputasi
Bank di mata pemangku kepentingan;Ÿ Meningkatkan iklim kerja yang lebih jujur, bersih dan kondusif.
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
JUMLAH PENYIMPANGAN (INTERNAL FRAUD) YANG TERJADI DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
BUYBACK SHARES DAN/ATAU BUYBACK OBLIGASI BANK
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan Terendah
Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Terendah
15,64 : 1
1,62 : 1
2,03 : 12,24 : 1
A
BRasio Gaji Komisaris Tertinggi dan Terendah
Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai TertinggiC
D
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan
Kepentingan
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (Jutaan Rp) Keterangan *)No.
- - - - -
Di atas Rp. 2 Miliar
Di atas Rp. 1 Miliar s/d Rp. 2 Miliar
Di atas Rp. 500 Juta s/d Rp. 1 Miliar
Rp. 500 Juta kebawah
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Jumlah Direksi Jumlah Komisaris
1 1
22
- -
--
*) yang diterima secara tunai
Telah diselesaikan
Dalam proses penyelesaian di internal Bank
Delum diupayakan penyelesaiannya
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
Total Fraud
TahunSebelumnya
TahunSebelumnya
TahunSebelumnya
TahunBerjalan
TahunBerjalan
TahunBerjalan
Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
Internal Fraud Dalam 1 Tahun
-----
-----
-----
-----
-----
-----
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
46 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan pengaduan atas pelanggaran dapat disampaikan antara lain melalui:Ÿ Laporan secara lisan langsung kepada Pejabat Perseroan atau Direksi dengan membawa bukti-bukti tertulis.Ÿ Email yang ditujukan kepada alamat email Pejabat atau Direksi Perseroan.Ÿ Surat kepada Direksi PT Bank Dinar Indonesia Tbk Jl.Ir H Juanda No.12 Jakarta Pusat.
Untuk penerapan WBS tersebut, Perseroan telah memiliki Pedoman Whistleblowing, membentuk Pengelola WBS termasuk menerapkan prinsip-prinsip Whistleblowing, yang meliputi:1. Menjaga kerahasiaan;2. Melindungi Pelapor;3. Menindaklanjuti laporan.
Mekanisme Whistleblowing System, memperhatikan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :Ÿ Laporan yang disampaikan adalah yang terkait dengan fraud atau indikasi fraud, pelanggaran hukum, benturan
kepentingan dan pelanggaran kode etik. Pelapor diperkenankan memberikan laporan anonim (tanpa identitas)Ÿ Perlindungan bagi pelapor sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Ÿ Informasi yang disampaikan harus dilengkapi dengan data dan bukti yang memadai dan akan ditindaklanjuti
oleh tim.Ÿ Setiap laporan yang masuk akan diperlakukan secara rahasia.Ÿ Laporan pelanggaran yang diterima oleh Direksi akan diteruskan kepada Pengelola WBS untuk segera
ditindaklanjuti dengan kegiatan investigasi apabila terdapat indikasi kuat adanya pelanggaran (fraud) akan dibahas dalam rapat Direksi untuk diputuskan.
Ÿ Bilamana terbukti, maka pelaku fraud akan diberikan sanksi berpedoman pada Peraturan Perusahaan yang berlaku.
Ÿ Bank melaporkan pelanggaran kepada otoritas yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku. Atas kejadian fraud tersebut, Bank terus dan akan melakukan evaluasi perbaikan terutama terhadap kelemahan aspek pengendalian intern.
Self Assessment implementasi GCG dilakukan Perseroan untuk mengukur hasil pelaksanaan GCG selama satu tahun. Berdasarkan hasil Self Assessment atas pelaksanaan GCG tahun 2014, maka nilai komposit Perseroan adalah BAIK, dengan rekap hasil penilaian sebagai berikut.
HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
ASPEK YANG DINILAINO
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
NILAI PERINGKAT / FAKTOR
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite3.
4. Penanganan Benturan Kepentingan
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
6. Penerapan Fungsi Audit Intern
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
8. Penerapan Manajemen Risiko dan PengendalianIntern
9. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposure)
10. Transparasi Kondisi Keuangan dan Non KeuanganBank, Laporan Pelaksanaan GCG dan LaporanInternal
11. Rencana Strategis Bank
2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
1
NILAI PERINGKAT KOMPOSIT SELF ASSESSMENT TAHUN 2014
BOBOTNILAI
KOMPOSIT
10 % 0.20
20 % 0.20
10 % 0.20
10 % 0.10
5 % 0.10
5 % 0.10
5 % 0.10
7.5 % 0.15
7.5 % 0.08
15 % 0.15
5 % 0.05
1.43
PERINGKAT PENERAPAN GCG = 2 PREDIKAT = BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 47
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
CSR
TanggungJawabSosialPerusahaan
48 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
BANTUAN HEWAN KURBANT
KEGIATAN DONOR DARAH
anggung jawab sosial Perusahaan (CSR) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara Perseroan dengan semua stakeholders, Pada tanggal 5 Oktober 2014 tepatnya pada Hari Raya
termasuk nasabah, karyawan, pemerintah bahkan Idul Adha, Perseroan turut serta menyalurkan hewan kompetitor. Tanggung jawab sosial merupakan konsep kurban berupa 1 ekor sapi melalui masjid terdekat dimana Perseroan secara sukarela menyumbangkan dengan kantor pusat yaitu Masjid Al-Istiqomah di Jl. sesuatu kepada masyarakat untuk memberi manfaat Kingkit Jakarta Pusat untuk kemudian didistribusikan yang lebih baik dan dibutuhkan. kepada masayarakat sekitar masjid dan kantor. Dengan Tidak hanya dilakukan kepada nasabahnya, akan tetapi adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan juga berupaya untuk se la lu berkomitmen manfaat dan memupuk rasa kebersamaan bagi seluruh melaksanakan kegiatan Sosial Perusahaan yang pihak dilingkungan kantor.berkesinambungan sebagai bentuk kepedulian dari Perseroan kepada masyarakat. Program tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Responsibility – CSR) yang dilakukan Perseroan berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dukungan terhadap program sosial masyarakat pada umumnya, dan membantu komunitas yang terkena bencana alam, serta mendukung program-program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.Program tanggung jawab sosial masyarakat dapat dirasakan oleh masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu, baik yang berada di sekitar lokasi dimana Perseroan berada maupun dengan cakupan yang lebih luas. Selain itu, program tanggung jawab sosial ini juga dilaksanakan guna memupuk rasa persaudaraan dan mendukung terjalinnya hubungan yang serasi dan seimbang antara Perseroan dengan masyarakat.
Berikut kegiatan CSR yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2014 :
Sebagai salah satu bentuk Tanggung Jawab Sosial Perseroan, pada tanggal 22 Agustus 2014 Perseroan bekerja sama dengan Lions Club dan Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan kegiatan donor darah dengan tema share your blood save a life. Acara yang terbuka untuk umum tersebut mendapat respon positif dari berbagai pihak, hal ini terbukti dari 200 calon pendonor yang terdiri dari sahabat Bank Dinar, pegawai kantor sekitar, serta masyarakat umum.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Tanggung jawab sosial merupakan konsep dimana Perseroan secara sukarela menyumbangkan sesuatu kepada masyarakat untuk memberi manfaat yang lebih baik dan dibutuhkan.
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 49
Halaman ini sengaja dikosongkan
50 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
“ Dalam setiap gerak manusia terkandung risiko, tapi bukan berarti manusia tanpa mau bergerak,
yang terpenting dan utama kenali setiap risiko sehingga berjalan diatas seutas tali pun
tetap aman dan tercapai tujuan. ”
MANAJEMEN RISIKO
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 51
RISIKO KREDITPerseroan dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko mengacu pada ketentuan Risiko kredit adalah risiko yang mungkin terjadi sebagai sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank akibat gagalnya pihak debitur untuk memenuhi
Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah kewajibannya kepada bank. Untuk pengelolaan risiko dengan PBI No. 11/25/PBI/2009, dan Surat Edaran ini Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian mulai Bank Indonesia (SE-BI) No. 5/21/DPNP yang telah dari analisa kelayakan, pemanfaatan fasilitas sampai diubah dengan SE-BI No. 13/23/DPNP, yang dengan kredit lunas. Disisi lain juga melakukan pelaksanaannya te lah d isesuaikan dengan langkah-langkah penyelesaian secepatnya atas kredit kompleksitas usaha dan bisnis bank. Untuk bermasalah dan juga mengambil langkah-langkah yang mengendalikan berbagai risiko yang terkait dengan diperlukan atas kredit yang menunjukkan gejala aktivitas operasional Bank, maka Perseroan telah bermasalah. Untuk memitigasi risiko kredit, Perseroan menerapkan pengelolaan Manajemen Risiko yang membentuk cadangan kerugian penurunan nilai dalam disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan jumlah yang cukup. Keputusan pemberian kredit usaha. Sedangkan, untuk memastikan pelaksanaan dilakukan apabila diyakini bahwa pinjaman yang penerapan manajemen risiko ini, Perseroan telah diberikan kepada Debitur dapat kembali sesuai dengan membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan target waktu yang diberikan. Proses pengambilan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas melakukan keputusan kredit dilakukan melalui Rapat Komite penilaian atas beberapa jenis risiko yang telah Kredit yang anggotanya terdiri dari Account Officer, ditetapkan dan menentukan sistem pengendaliannya. Pejabat Perkreditan, dan Direksi. Keputusan diambil Sementara itu, untuk menjamin efektivitas penerapan apabila seluruh peserta rapat Komite menyetujui atas manajemen risiko maka dalam setiap kegiatan usulan pemberian kredit.operasional Perseroan telah ada: Selain itu, Perseroan mengelola dan mengkontrol risiko Ÿ Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; kredit dengan berbagai cara di antaranya diversifikasi Ÿ Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran
limit; dan pemantauan, serta pengendalian risiko kredit termasuk penilaian Jaminan Kredit. Perseroan juga Ÿ Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, menjalankan fungsi pengawasan (supervisory) kredit pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem dengan efektif yang mencakup pemantauan dan informasi manajemen risiko;pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus Ÿ Sistem pengendal ian intern. Penerapan pada kredit yang telah disalurkan. Mengambil tindakan manajemen risiko yang mencakup pengawasan secepatnya terhadap kredit bermasalah atau yang aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan menunjukan potensi bermasalah.kebijakan, prosedur dan penetapan limit, Mengacu pada ketentuan PSAK 55/50, Perseroan kecukupan proses identifikasi, pengukuran, mengelompokan kualitas kredit dalam dua kelompok pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem yaitu tagihan kredit Non Impair dan tagihan Impair. informasi manajemen risiko dan sistem Tagihan Non Impair adalah tagihan kredit dengan pengendalian intern yang menyeluruh, telah tunggakan pokok dan bunga sampai dengan 90 hari, dituangkan dalam pedoman pelaksanan internal.sedangkan tagihan Impair adalah tagihan kredit Adapun lingkup penerapan manajemen risiko meliputi dengan tunggakan pokok dan/bunga lebih dari 90 hari. 8 (delapan) jenis risiko, yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Atas tagihan kredit tersebut, Perseroan membentuk Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Risiko Kepatuhan, Risiko Strategis dan Risiko Reputasi. portofolio kredit yang telah diberikan kepada debitur. Pada pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran dan CKPN dibedakan antara CKPN individual dan CKPN monitoring risiko dilakukan oleh Unit Kerja Risk kolektif. CKPN individual untuk portofolio kredit Management yang independen terhadap Unit Kerja diperhitungkan berdasarkan cashflow debitur. Operasional maupun Unit Kerja Audit Intern. Sedangkan CKPN kolektif didasari oleh data historis Sedangkan, setiap Unit Kerja bertanggung jawab atas Perseroan selama 3 tahun terakhir dengan pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas menggunakan system migration.yang dilakukannya.Sementara itu, terkait Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), Perseroan telah memperhitungkan ATMR
Penerapan dan Implementasi untuk risiko kredit sesuai dengan ketentuan yang Dalam rangka mengetahui tingkat risiko yang dihadapi berlaku. Mengingat debitur korporasi bank sampai saat Perseroan, maka secara berkala Perseroan melakukan ini belum berperingkat maka seluruh perhitungan pengukuran risiko. Untuk tujuan pengukuran ini, menggunakan klasifikasi tanpa peringkat. Sebagai Perseroan melakukan penilaian terhadap beberapa salah satu proses mitigasi risiko, Perseroan indikator penilaian yang dikelompokkan dalam mewajibkan adanya agunan sebagai second-way-out. delapan jenis risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Agunan yang dapat diterima oleh Perseroan harus Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko memenuhi kriteria memiliki dokumentasi kepemilikan Kepatuhan, Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko yang jelas dan sah, memiliki nilai pasar yang baik Strategis. Pada sisi lain juga dilakukan penilaian (marketability value), dapat diikat secara hukum terhadap Sistem Pengendalian Risiko dari masing- (legalitas), dan memiliki nilai yang relatif stabil dan masing jenis risiko dimaksud. cenderung naik baik untuk agunan yang bergerak,
agunan tidak bergerak, agunan tunai, maupun emas. Penyerahan agunan diawali dengan proses penilaian
52 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
agunan dan diikat sesuai dengan ketentuan legalitas Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, yang berlaku. Atas agunan tersebut di-cover dengan dimana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat asuransi yang dipasangkan Banker's Clause Bank. Asset and Liability Management Committee (ALCO).
Perseroan memiliki Money Market Line dengan beberapa Bank yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam likuiditas baik ketika Perseroan
Risiko operasional adalah risiko yang terjadi karena mengalami kelebihan dana maupun ketika kekurangan ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses dana.internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau
Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur mengenai adanya problem external yang mempengaruhi pengelolaan risiko likuiditas yang tertuang dalam Buku operasional bank. Untuk pengelolaan risiko Pedoman Manajemen Risiko dan ketentuan yang operasional maka Bank menyiapkan sistem dan diatur dalam surat Keputusan dan Surat Edaran Direksi. prosedur yang memadai termasuk implementasi Kebijakan pengelolaan risiko likuiditas bertujuan untuk prinsip Dual Control.menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas,
Perseroan telah memiliki kebijakan dan prosedur konsentrasi gap dan kertergantungan kepada mengenai pengelolaan risiko operasional yang counterparty tertentu, serta instrumen atau market dituangkan dalam berbagai pedoman seperti Pedoman segmen tertentu.Penggunaan Teknologi Sistem Informasi, Pedoman
Perseroan menetapkan sistem manajemen likuiditas Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan (Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko serta yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Beberapa pedoman-pedoman lainnya. Disisi lain juga adanya cara untuk menetapkan sistem manajemen likuiditas penetapan limit seperti limit transaksi, limit tersebut adalah dengan mengurangi idle fund persetujuan transaksi yang dievaluasi secara berkala. seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang Selain itu Perseroan juga memberikan pendidikan dan ada agar dapat memenuhi kebutuhan cash flow sehari- p e l a t i h a n s u m b e r d a y a m a n u s i a y a n g hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga.berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan
yang baik dan terhindar dari human error. Perseroan menetapkan beberapa indikator peringatan dini untuk mengetahui dan mengatasi risiko likuiditas Kebijakan pengolaan risiko operasional bertujuan yang mungkin timbul, antara lain indikator internal untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau yang berupa kualitas aset yang memburuk, tidak memadainya proses internal, manusia, sistem peningkatan konsentrasi pada beberapa aset dan atau akibat adanya kejadian eksternal. Untuk hal itu, sumber pendanaan tertentu, dan posisi arus kas yang Perseroan melakukan identifikasi data kejadian semakin memburuk, serta indikator eksternal yang operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi berupa informasi publik yang negatif terhadap bank, di bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian peningkatan penarikan deposito sebelum jatuh tempo, maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta dan keterbatasan akses untuk memperoleh pelampauan limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan pendanaan jangka panjang.bank terhadap program APU dan PPT dan penerapan
prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas biaya. Perseroan dilakukan secara harian, mingguan dan
bulanan di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Selain itu, Perseroan melakukan penyempurnaan Kantor Cabang Pembantu. Pengendalian risiko sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi likuiditas dilakukan dengan menetapkan struktur yang akurat dan tepat waktu dengan menperhatikan organisasi yang jelas menggambarkan batas pengkinian data dan distribusi informasi terkini wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit keseluruh aktivitas fungsional bank. Pengendalian kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara risiko operasional dilakukan dengan menetapkan berkala.struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas
wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.
Risiko pasar dapat terjadi karena pergerakan suku bunga dan perubahan nilai tukar. Mengingat Perseroan bukan merupakan Bank Devisa dan valuta asing yang dimiliki hanya untuk kegiatan Money Changer yang Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi karena tidak aktif maka risiko pasar yang dihadapi Perseroan Perseroan tidak mampu memenuhi kewajiban pokok hanya risiko suku bunga. Risiko pasar melekat pada dan/atau bunga yang telah jatuh waktu. Berdasarkan aktivitas fungsional perkreditan, aktivitas fungsional pada definisi tersebut maka risiko ini hanya terjadi jika treasury, dan aktivitas fungsional pendanaan.Perseroan menghadapi kesulitan dalam penyediaan
aset-aset likuidnya. Untuk pengelolaan risiko ini Kebijakan risiko pasar ditetapkan dan disetujui oleh Perseroan telah membentuk Assets and Liabilities Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, di Committee (ALCO) dengan tugas untuk memantau dan mana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat pengelolaan kondisi likuiditas Perseroan melalui rapat Asset and Liability Management Committee (ALCO). yang diadakan paling sedikit sekali sebulan. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur
pengendalian risiko pasar seperti Buku Pedoman Kebijakan risiko likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh
RISIKO OPERASIONAL
RISIKO PASAR
RISIKO LIKUIDITAS
VISI
LAPORAN TAHUNAN 2014 53 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
GOOD CORPORATE GOVERNANCEPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Manajemen Risiko, Surat Keputusan dan Surat Edaran jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan Direksi, terkait risiko pasar yang menetapkan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga Sistem Informasi Manajemen serta pengelolaan dan Kredit. Pengelolaan risiko pasar ditujukan untuk sumberdaya manusia. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan analisis Kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan harga pasar. Perseroan bukan merupakan Bank Devisa Bank Indonesia dan Peraturan Perundangan lainnya. sehingga aktivitas bisnis yang mempengaruhi tingkat Perseroan memantau secara rutin Risiko Kepatuhan risiko pasar hanya dari risiko suku bunga. berdasarkan identifikasi atas pelanggaran dan Proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan dan pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku ketentuan yang berlaku.bunga pasar dan bank-bank dalam peer groups. Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 maka Perseroan belum wajib Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat adanya memperhitungkan Aset Tertimbang Menurut Risiko tuntutan hukum dan/atau adanya kelemahan aspek (ATMR) pasar yang digunakan dalam perhitungan yuridis. Untuk pengelolaan risiko ini, maka Perseroan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). senantiasa melakukan kajian dalam setiap keputusan Pengendalian Risiko Pasar dilakukan dengan khususnya transaksi yang terkait dengan pihak ketiga menetapkan sturktur organisasi yang jelas dari sisi aspek yuridisnya.menggambarkan batas wewenang dan tanggung Perseroan telah mempunyai bagian Legal yang jawab masing-masing unit kerja serta adanya berperan dalam mengelola Risiko Hukum yang pemeriksaan internal audit secara berkala. disebabkan adanya permasalahan hukum dan/atau
kelemahan aspek yuridis. Tugas bagian Legal antara lain melakukan pengkajian terhadap kontrak dan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi akibat perjanj ian antara Perseroan dengan pihak Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan lain/nasabah berdasarkan ketentuan yang berlaku. peraturan perundang-undangan dan ketentuan Pada sisi lain juga melakukan analisa terhadap lainnya yang berlaku. Untuk pengelolaan risiko ini, permasalahan hukum yang dihadapi.maka Perseroan senantiasa melakukan kajian dalam Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur untuk setiap keputusan atau kebijakan dari sisi legalitasnya. pengelolaan Risiko Hukum yang dituangkan dalam Secara berkala seluruh ketentuan dan prosedur dikaji beberapa pedoman seperti Kebijakan Perkreditan ulang untuk memastikan kesesuaiannya dengan Perseroan Indonesia. Pedoman Penerapan perubahan-perubahan yang terjadi. Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan adalah Informasi, Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat Direktur Kepatuhan dan dalam pelaksanaan tugasnya Edaran dan Surat Keputusan, serta Peraturan dibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang independen Perusahaan. Lebih lanjut, Perseroan telah melakukan terhadap satuan kerja lainnya. Penugasan Direktur penetapan limit yang berkaitan dengan Risiko Hukum Kepatuhan merupakan wujud komitmen Perseroan dan memantau ada/tidaknya tuntutan atau gugatan untuk senantiasa melaksanakan peraturan perundang- hukum yang akan dihadapi Bank dalam setiap undangan, baik yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia transaksi.maupun peraturan perundang-undangan lainnya. Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena dalam rangka melakukan pemantauan terhadap adanya perkara hukum yang dihadapi Perseroan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kelemahan perikatan, dan ketiadaan aturan atau kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari perundang-unketentuan yang berlaku. Direktur Kepatuhan bersama dengan Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka memastikan ketersediaan, kesesuaian pedoman, sistem dan prosedur dengan peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku lainnya dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati- n terhadap hatian. Perseroan juga memiliki kebijakan dan prosedur internal, kualitas laporan keuangan, prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan efektivitas dan efisiensi sistem informasi manajemen yang tertuang dalam Pedoman Kepatuhan, Pedoman risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada Pencegahan Pendanaan Terorisme ( APU dan PPT ), seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.Buku Pedoman Manajemen Risiko, Surat-surat Keputusan dan Surat Edaran.Sementara itu, Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi Bank kepercayaan stakeholders yang bersumber dari melakukan identifikasi, pengukuran, serta monitoring persepsi negatif terhadap Perseroan. Untuk dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan meminimalisasi munculnya risiko ini, maka Perseroan berdasarkan laporan-laporan yang diterima dari unit- mengadakan komunikasi secara terbuka dan menjaga unit kerja terkait, yang meliputi aktivitas fungsional kepercayaan stakeholders di samping mengharuskan perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap kegiatan
RISIKO HUKUM
RISIKO KEPATUHAN
RISIKO REPUTASI
dangan yang melandasi perikatan bahkan mungkin aturannya sudah berubah. Sedangkan, pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan review setiap kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuha
54 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
operasional Perseroan. Perseroan telah membentuk mengenai pengolaan Risiko Startegis yang tertuang fungsi khusus dan penanganan dan penyelesaian dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko. Penyusunan pengaduan yang diajukan nasabah dan/atau Rencana Bisnis Bank untuk jangka pendek dan perwakilan nasabah serta menunjuk pengacara atau menengah, serta Corporate Plan untuk penetapan penasehat hukum apabila ada hal-hal yang harus rencana jangka panjang.diselesaikan melalui jalur hukum dengan tanpa Limit Risiko Strategis ditetapkan sebagai bahan mengabaikan upaya perdamaian terlebih dahulu. Hal evaluasi dan penyesuaian terhadap rencana strategis ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya risiko Perseroan dan rencana bisnis terhadap kesesuaiannya reputasi yang kadang berada di luar kontrol. dengan visi, misi, dan strategi pengembangan Selain itu, Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur Perseroan. Pengukuran Risiko Strategis dilakukan mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dengan pertimbangan tingkat kompleksitas strategi dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko. Kebijakan bisnis Perseroan, posisi bisnis Perseroan di industri dan prosedur mengenai transparansi informasi produk perbankan dan pencapaian Rencana Bisnis Perseroan. Bank dan penggunaan data pribadi nasabah, serta Perseroan melaksanakan proses pengendalian p e n a n g a n a n p e n g a d u a n n a s a b a h u n t u k keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi meminimalisasikan Risiko Reputasi akibat publikasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan negatif. Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul memastkian bahwa risiko yang diambil masih dalam adanya pemberitaan media dan/ atau rumor mengenai batas toleransi, serta melakukan evaluasi secara Perseroan yang bersifat negatif, dilakukan dengan berkala terhadap perubahan/kondisi eksternal dan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah ketentuan yang berlaku.dan publikasi negatif.Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan Profil Risiko PT Bank Dinar Indonesia Tbk per meningkatkan Kepatuhan terhadap Ketentuan yang Desember 2014berlaku dan transparan dalam hubungan transaksi dengan nasabah, serta mengambil tindakan segera terhadap keluhan nasabah juga melakukan penanganan secara hati-hati jika ada gugatan hukum dari pihak ketiga yang berpotensi meningkatkan eksposur Risiko Reputasi. Hal utama yang dilakukan adalah menyiapkan sumber daya yang berkualitas dan menguasai kinerja operasional Bank sebagai bagian dari upaya mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan informasi Keteranganatau transaksi. *) IR: Inheren Risk
1 : Low2 : Low-To-Moderate
**) KPMR: Kualitas Penerapan Manajemen Risiko2 : SatisfactoryRisiko strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan
Berdasarkan pada hasil pengukuran setiap faktor risiko dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu dari 8 (delapan) jenis risiko yang dihadapi Perseroan keputusan strategis serta kegagalan dalam pada periode Desember 2014 menyimpulkan bahwa mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk risiko melekat (Inheren Risk) untuk masing-masing menjaga munculnya risiko ini, maka Perseroan harus jenis risiko hampir seluruhnya berada pada tingkat mampu membaca dan mengantisipasi setiap risiko ”Low-To-Moderate” kecuali risiko likuiditas perkembangan yang terjadi baik di dunia perbankan ”Low”.Peringkat risiko komposit untuk Internal Risk maupun di dunia bisnis pada umumnya, termasuk dari 8 (delapan) faktor risiko adalah ”Low-To-perkembangan isu internasional.Moderate”.
Perseroan menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Hasil penilaian terhadap Kualitas Penerapan Strategis untuk memastikan pengambilan dan/atau Manajemen Risiko (KPMR) untuk masing-masing jenis pelaksanaan suatu keputusan strategis telah tepat, risiko adalah ”Satisfactory”. Peringkat komposit atas untuk pencapaian tujuan usaha Perseroan dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dari ke 8 mempertimbangkan visi dan misi Perseroan, (delapan) jenis risiko berdasarkan hasil penilaian kelemahan dan kekuatan Perseroan, SDM dan tersebut adalah “Satisfactory”.infrastrukturnya, serta faktor dan kondisi eksternal, Dengan peringkat risiko untuk Internal Risk”Low-To-termasuk rencana penerbitan produk atau peluncuran Moderate”dan peringkat komposit untuk Kualitas aktivitas baru. Direksi menetapkan asumsi dan target Penerapan Manajemen Risiko “Satisfactory” maka rencana bisnis bank berdasarkan kemampuan sumber profil risiko PT. Bank Dinar Indonesia Tbk per 31 daya dan prospek usaha Bank.Desember 2014 adalah 2 (dua) atau ”Low-To-
Selain itu, Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur Moderate”.
RISIKO STRATEGIS
Jenis RisikoIR*
NoKPMR** IR KPMR
1
2
3
4
5
6
7
8
KreditPasar
Likuiditas
OperasionalStrategis
ReputasiKepatuhan
Hukum
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2Peringkat Komposit 2 2 2 2 2 2
PeringkatRisiko
PeringkatRisiko
OJKBank
LAPORAN TAHUNAN 2014 55 PT BANK DINAR INDONESIA TBK |
GOOD CORPORATE GOVERNANCEPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
SUMBER DAYA MANUSIA
SDM
56 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
S
JUMLAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN
umber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor utama dalam setiap perusahaan. Secanggih dan semutakhir apapun teknologi yang digunakan, namun jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang
berkualitas maka tidak akan mencapai hasil yang optimal. Dengan SDM yang berkualitas dan dukungan teknologi yang memadai maka akan dicapai tujuan utama perusahaan. Dalam setiap perekrutan dan pengembangan SDM senantiasa disesuaikan dengan strategi pengembangan Perseroan. Pengembangan melalui peningkatan pengetahuan ditujukan untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM sesuai bidangnya masing-masing. Untuk kepentingan ini maka Perseroan dari tahun ke tahun senantiasa menyusun rencana/program pendidikan baik melalui seminar, lokakarya, sosialisasi ketentuan oleh otoritas perbankan, dan sertifikasi Manajemen Risiko. Upaya lain yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya yang berkualitas adalah dengan melakukan rekruitmen tenaga-tenaga yang sudah berpengalaman di bidang perbankan.
Jumlah SDM yang dimiliki Perseroan pada tahun 2014 sebanyak 195 orang, jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 30 orang dibanding tahun 2013 yang berjumlah 165 orang. Adapun komposisi dan jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan dan usia adalah sebagaimana tabel berikut :
Dengan SDM yang berkualitas dan
dukungan teknologi yang memadai
maka akan dicapai tujuan utama
perusahaan. ”
“
5%
32%
11%
45%
6%
1%
Pasca Sarjana Sarjana Akademi SMU SMP SD
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
2014
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Tingkat Pendidikan
Pasca Sarjana
2014
10
62
87
22
12
2
195
2013
Sarjana
Akademi
SMUSMP
SD
Jumlah
7
57
72
14
14
1
165
Tingkat Usia
> 50 tahun40 - 49 tahun
30 - 39 tahun
20 - 29 tahun< 20 tahun
Jumlah
2014
13
46
71
61
4
195
2013
16
43
56
48
2
165
7%
24%
31%
36%
2%
> 50 thn 40 - 49 tahun 30 - 39 tahun 20 - 29 tahun < 20 tahun
2014
Karyawan dan Pengurus yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen risiko berdasarkan levelnya adalah sebagai berikut :
Pendidikan
BSMR Level IBSMR Level II
BSMR Level III
BSMR Level IVBSMR Level V
Jumlah Orang
34
13
2
5
2
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 57
GOOD CORPORATE GOVERNANCESUMBER DAYA MANUSIA
VISI
Berikut data kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014:
NO NAMA PELATIHAN FASILITATORJUMLAH
PESERTA
1 Sosialisasi Program Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Perbanas 1
2 Training Standar Layanan Teller Internal 8
3 Training Induksi Frontliner Internal 6
4 Training Induksi Funding Officer (FO) Internal 11
5 Training Standar Layanan CS Internal 10
6 Pelatihan Menu Wincore WBK 28
7 Training Leadership Rumah Manusia 31
8 Sertifikasi Manajemen Resiko lvl 1 LSPP 2
9 Sertifikasi Manajemen Resiko lvl 4 & Refresment LSPP 2
10 Training Mikrotik (MTCNA) IDN 1
11 Training Induksi Non Staff Internal 20
12 Sertifikasi Manajemen Resiko lvl 2 & Refresment LSPP & RMG 3
13 Pelatihan OLTP LHBU & Program Kerja BMPD Perbanas 3
14 Training APU PPT, Penambahan Biaya Training & Sosialisasi PP Internal 16
15 Workshop Implementasi NSICCS Artajasa 3
16 Training HSM User & Induksi KC Surabaya Dymar & Internal 16
17 Sosialisasi PVA Internal 38
18 Training Induksi Satpam Internal 21
19 Training Selling Through Communities Markplus Institute 14
20 Siraman Rohani Eksternal 180
21 Training Pertemuan Keg Evaluasi Kliring Bank Indonesia 1
22 Training Analisa Kredit-UKM Eksternal 21
23 Training FKDKP Eksternal 1
24 Workshop ATM Artajasa 2
25 Sertifikasi Manajemen Resiko Lv.1 & 2 LSPP 2
26 Pelatihan Satpam Internal 22
27 Seminar FKDKP Eksternal 2
28 Training Maxava Internal 3
29 Training Pengaduan Nasabah Internal 28
30 Sosialisasi Perlindungan Konsumen Internal 11
31 Sosialisasi Literasi Keuangan Indonesia OJK 2
32 Seminar eksekusi, Lelang & Agunan Eksternal 2
33 Sertifikasi Manajemen Resiko Lv.1 & 2 LSPP 3
34 Training Induksi Karyawan Baru Internal 18
35 Training FKKJ FKKJ 2
36 Training PSAK & ISAK Ojk 1
37 Training Zimbra Eksternal 1
38 Training LKBBU LPS 1
39 Pelatihan PERKAJA PERKAJA 12
40 Pelatihan PERKASAN PERKASAN 1
41 Pelatihan Investigasi Security Binareksa 2
42 Sosialisasi DRP Internal 55
43 Sosialisasi Sistem Pembayaran Non Tunai BI 2
44 Training Produk Knowledge Internal 3
45 Training APU PPT Internal 25
46 Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja 2015 Internal 35
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
58 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam proses bisnis dan pengelolaan bank, PT Bank Dinar Indonesia Tbk selalu berupaya menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), kehati-hatian, dan manajemen risiko yang baik dan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga dan
meningkatkan kualitas tingkat kesehatan bank (Risk Based Bank Rating - RBBR). Pada prakteknya, penerapan yang dilakukan Perseroan terkait hal-hal tersebut di atas terus ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Melalui upaya itu, Perseroan pada akhirnya bisa menjaga tingkat kesehatan bank pada level "Baik". Ke depan, tentu saja dengan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan tingkat kesehatan bank bisa jauh lebih baik lagi. Berikut ini Laporan Penilaian Tingkat Kesehatan PT Bank Dinar Indonesia Tbk.
Profil Risiko
FAKTOR FAKTOR PENILAIANNo
1
2
3
4
Profil RisikoGood Corporate Governance
Rentabilitas
Permodalan
2
2
2Peringkat RBBR 2
PERINGKAT
3
Sangat Baik : 1
Cukup Baik : 3Kurang Baik : 4Tidak Baik : 5
Baik : 2
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 59
TINGKAT KESEHATAN BANK
60 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
31 Desember 2014 31 Desember 2012
Bank Bank
(1) (3) (4)
I. KOMPONEN MODAL
A 302,459 252,146
1 Modal Disetor 222,862 122,862
2 Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) 79,597 129,284
3 Modal Inovatif
4 Faktor Pengurang Modal Inti
5 Kepentingan Minoritas
B 55,266 6,990
1 Level Atas (Upper Tier 2) 55,266 6,990
2 Level Bawah (Lower Tier 2) Maks. 50% Modal Inti
3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap
C
Eksposur Sekuritas
D
E
II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 357,725 259,136
III.
357,725 259,136
IV. 1,104,001 559,224
V. 41,115 29,432
VI.
A
B
VII.31.24 44.02
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN
RISIKO OPERASIONAL
MODAL INTI
MODAL PELENGKAP
FAKTOR PENGURANG MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP
MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN
MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MEGANTISIPASI RISIKO PASAR
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG
DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR
(2)
KOMPONEN MODAL
Metode Standar
Metode Internal
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank
(dalam jutaan rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 61
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
62 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
<= 1 thn> 1 thn sd
3 thn
> 3 thn sd
5 thn> 5 thn
Non-
Kontraktu
al
Total <= 1 thn> 1 thn sd
3 thn
> 3 thn sd
5 thn> 5 thn
Non-
Kontraktu
al
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1Tagihan Kepada
Pemerintah - - - - - - - - - 0 - -
2Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik - - - - - - - - - 0 - -
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
- - - - - - - - - 0 - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - - - - - 0 - -
5Kredit Beragunan Rumah
Tinggal 1,366 4,559 1,760 21,521 - 29,206 1,251 8,501 2,480 21,280 - 33,512
6Kredit Beragunan
Properti Komersil - - - - - - - - - 2,338 - 2,338
7Kredit
Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - -
8
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
172,646 58,055 35,616 60,965 - 327,282 148,480 31,838 12,661 52,855 - 245,834
9Tagihan kepada
Korporasi 225,318 80,929 193,847 - - 500,094 145,112 18,933 6,271 35,652 - 205,968
10Tagihan yang Telah
Jatuh Tempo - - - - - - - - - 3,897 - 3,897
11 Aset lainnya - - - - - - - - - - - -
12Eksposur di Unit Usaha
Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - 0 - -
Total 399,330 143,543 231,223 82,486 - 856,582 294,843 59,272 21,412 116,022 - 491,549
Posisi 31 Desember 2013
Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrakNo Kategori Portofolio
Posisi 31 Desember 2014
Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
Wilayah
1
Wilayah
2
Wilayah
3
Wilayah
4
Wilayah
5
Wilayah
6
Wilayah
7
Wilayah
1
Wilayah
2
Wilayah
3
Wilayah
4
Wilayah
5
Wilayah
6
Wilayah
7
BantenDKI
JakartaJabar Jatim Kalbar Kaltim SulTengg Banten
DKI
JakartaJabar Jatim Kalbar Kaltim SulTengg
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1Tagihan Kepada
Pemerintah - -
2Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - -
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
- - - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - - - - - - - - - - - -
5Kredit Beragunan Rumah
Tinggal 4,128 17,216 5,067 489 - - - 26,900 3,109 25,651 4,199 553 - - - 33,512
6Kredit Beragunan
Properti Komersil - 2,207 - 99 - - - 2,306 - 2,338 - - - - - 2,338
7Kredit
Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - - - -
8
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
38,347 227,664 27,183 30,672 - 3,416 327,282 20,600 174,237 24,362 22,530 - 3,934 170 245,833
9Tagihan kepada
Korporasi 10,482 440,264 - 30,659 - 18,689 - 500,094 - 191,715 - 14,254 - - - 205,969
10Tagihan yang Telah
Jatuh Tempo - - - - - - - - - 3,897 - - - - - 3,897
11 Aset lainnya - - - - - - - - - - - - - - - -
12Eksposur di Unit Usaha
Syariah ( apabila ada ) - - - - - - - - - - - - - - - -
Total 52,957 687,351 32,250 61,919 - 22,105 - 856,582 23,709 397,838 28,561 37,337 0 3,934 170 491,549
TotalTotal
Posisi 31 Desember 2014
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Posisi 31 Desember 2013
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
No Kategori Portofolio
Tabel 2.3.a. Pengungkapan tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 63
No Sektor EkonomiTagihan
Kepada
Pemerintah
Tagihan
Kepada
Entitas Sektor
Publik
Tagihan
Kepada Bank
Pembangunan
Multilateral
dan lembaga
internasional
Tagihan
Kepada
Bank
Kredit
Beragunan
Rumah
Tinggal
Kredit
Beragunan
Properti
Komersil
Kredit
Pegawai /
Pensiunan
Tagihan kepada
Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Tagihan
kepada
Korporasi
Tagihan
yang telah
jatuh tempo
Aset
Lainnya
Eksposur
di Unit
Usaha
Syariah (
apabila
ada )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Posisi 31 Desember 2014
1 Pertanian, perburuan dan kelautan - - - - - - - - - - - - 2 Perikanan - - - - - - - - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - 2,055 18,689 - - - 4 Industri pengolahan - - - - - - - 53,200 39,126 - - - 5 Listrik, Gas dan Air - - - - - - - 89 - - - - 6 Kontruksi - - - - - - - 46,023 26,546 - - - 7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 124,378 287,586 - - -
8Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum - - - - - - - 2,553 0 - - -
9Transportasi, pergudangan dan
komunikasi - - - - - - - 20,951 11,621 - - - 10 Perantara keuangan - - - - - - - 198 57,289 - - -
11Real estate, usaha persewaan dan
jasa perusahaan - - - - 26,900 2,306 - 23,517 - - - -
12
Administrasi Pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosial
wajib - - - - - - - - - - - - 13 Jasa Pendidikan - - - - - - - 2,244 - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial- - - - - - - 0 49,461 - - -
15
Jasa kemasyarakatan, sosial
budaya, hiburan dan perorangan
lainnya - - - - - - - 52,074 9,776 - - -
16Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga - - - - - - - - - - - -
17Badan Internasional dan badan
ekstra internasional lainnya - - - - - - - - - - - -
18Kegiatan yang belum jelas
batasannya - - - - - - - - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - - - - - 20 Lainnya - - - - - - - - - - - -
Total - - 26,900 2,306 - 327,282 500,094 - - -
Posisi 31 Desember 2013
1 Pertanian, perburuan dan kelautan - - - - - - - - - - - - 2 Perikanan - - - - - - - - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - 1,584 - - - - 4 Industri pengolahan - - - - - - - 45,339 58,681 - - - 5 Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - - - - - 6 Kontruksi - - - - - - - 35,798 6,232 - - - 7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 86,479 107,503 3,897 - -
8Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum - - - - - - - 4,553 894 - - -
9Transportasi, pergudangan dan
komunikasi - - - - - - - 16,673 - - - - 10 Perantara keuangan - - - - - - - 10,375 18,933 - - -
11Real estate, usaha persewaan dan
jasa perusahaan - - - - 33,512 2,338 - 21,757 - - - -
12
Administrasi Pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosial
wajib - - - - - - - - - - - - 13 Jasa Pendidikan - - - - - - - 1,482 - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial- - - - - - - 596 20,696 - - -
15
Jasa kemasyarakatan, sosial
budaya, hiburan dan perorangan
lainnya - - - - - - - 14,072 155 - - -
16Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga - - - - - - - - - - - -
17Badan Internasional dan badan
ekstra internasional lainnya - - - - - - - - - - - -
18Kegiatan yang belum jelas
batasannya - - - - - - - - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - - - - - 20 Lainnya - - - - - - - - - - - -
Total - - 33,512 2,338 - 238,708 213,094 3,897 - -
(dalam jutaan rupiah)
No Sektor Ekonomi
Tagihan
Kepada
Pemerinta
h
Tagihan
Kepada
Entitas
Sektor
Publik
Tagihan
Kepada
Bank
Pembangu
nan
Multilatera
l dan
lembaga
internasion
al
Tagihan
Kepada
Bank
Kredit
Beragunan
Rumah
Tinggal
Kredit
Beragunan
Properti
Komersil
Kredit
Pegawai /
Pensiunan
Tagihan kepada
Usaha Mikro,
Usaha Kecil
dan Portofolio
Ritel
Tagihan kepada
Korporasi
Tagihan
yang telah
jatuh
tempo
Aset
Lainnya
Eksposur di
Unit Usaha
Syariah (
apabila ada
)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Posisi 31 Desember 2014
1Pertanian, perburuan dan
kelautan- - - - - - - - - - - -
2 Perikanan - - - - - - - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - - - - - -
4 Industri pengolahan - - - - - - - - - - - -
5 Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - - - - -
6 Kontruksi - - - - - - - - - - - -
7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - - - - - -
8Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum- - - - - - - - - - - -
9Transportasi, pergudangan dan
komunikasi- - - - - - - - - - - -
10 Perantara keuangan - - - - - - - - - - - -
11Real estate, usaha persewaan
dan jasa perusahaan- - - - - - - - - - - -
12
Administrasi Pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosial
wajib
- - - - - - - - - - - -
13 Jasa Pendidikan - - - - - - - - - - - -
14Jasa kesehatan dan kegiatan
sosial- - - - - - - - - - - -
15
Jasa kemasyarakatan, sosial
budaya, hiburan dan perorangan
lainnya
- - - - - - - - - - - -
16Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga- - - - - - - - - - - -
17Badan Internasional dan badan
ekstra internasional lainnya- - - - - - - - - - - -
18Kegiatan yang belum jelas
batasannya- - - - - - - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - - - - -
20 Lainnya - - - - - - - - - - - -
Total - - - - - - - - - - - -
Posisi 31 Desember 2013
1Pertanian, perburuan dan
kelautan- - - - - - - - - - - -
2 Perikanan - - - - - - - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - - - - - -
4 Industri pengolahan - - - - - - - - - - - -
5 Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - - - - -
6 Kontruksi - - - - - - - - - - - -
7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - - - - - -
8Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum- - - - - - - - - - - -
9Transportasi, pergudangan dan
komunikasi- - - - - - - - - - - -
10 Perantara keuangan - - - - - - - - - - - -
11Real estate, usaha persewaan
dan jasa perusahaan- - - - - - - - - - - -
12
Administrasi Pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosial
wajib
- - - - - - - - - - - -
13 Jasa Pendidikan - - - - - - - - - - - -
14Jasa kesehatan dan kegiatan
sosial- - - - - - - - - - - -
15
Jasa kemasyarakatan, sosial
budaya, hiburan dan perorangan
lainnya
- - - - - - - - - - - -
16Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga- - - - - - - - - - - -
17Badan Internasional dan badan
ekstra internasional lainnya- - - - - - - - - - - -
18Kegiatan yang belum jelas
batasannya- - - - - - - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - - - - -
20 Lainnya - - - - - - - - - - - -
Total - - - - - - - - - - - -
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
64 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
Tabel 2.3.b. Pengungkapan tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Wila
yah
1 B
ante
n
Wila
yah
2
DK
I
Wila
yah
3 J
a-B
ar
Wila
yah
4 J
a-Ti
m
Wila
yah
5 K
al-
Bar
Wila
yah
6 K
al-
Tim
Wila
yah
7 S
ul-
Ten
g
To
tal
Wila
yah
1 B
ante
n
Wila
yah
2 D
KI
Wila
yah
3 J
a-B
ar
Wila
yah
4 J
a-Ti
m
Wila
yah
5 K
al-
Bar
Wila
yah
6 K
al-
Tim
Wila
yah
7 S
ul-
Ten
g
To
tal
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10
)(3
)(4
)(5
)(6
)(7
)(8
)(9
)(1
0)
1Ta
gih
an
52
,95
7
68
7,3
47
32
,25
0
61
,92
2
-
22
,10
6
85
6,5
82
2
3,7
09
3
93
,94
1
28
,56
1
37
,33
7
-
3,9
34
17
0
48
7,6
52
2
Tag
iha
n y
an
g m
en
ga
lam
i
pe
nu
run
an
nila
i (
imp
aire
d )
a.B
elu
m ja
tuh
te
mp
o-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
b.T
ela
h ja
tuh
te
mp
o-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,8
97
-
-
-
-
-
3,8
97
3
Ca
da
ng
an
ke
rug
ian
pe
nu
run
an
nila
i ( C
KP
N )
- In
div
idu
al
52
15
8
32
5
-
-
-
-
53
5
10
12
0
4
7
-
-
-
-
17
7
4
Ca
da
ng
an
ke
rug
ian
pe
nu
run
an
nila
i ( C
KP
N )
- K
ole
ktif
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
97
-
97
5Ta
gih
an
ya
ng
dih
ap
us
bu
ku-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Wila
yah
Po
sisi
31
De
sem
be
r 2
01
3
Wila
yah
No
Ket
eran
gan
Po
sisi
31
De
sem
be
r 2
01
4
(dal
am ju
taan
ru
pia
h)
Tab
el 2
.4.a
. Pe
ngu
ngk
apan
Tag
ihan
dan
Pe
nca
dan
gan
be
rdas
arka
n W
ilaya
h -
Ban
k se
cara
Ind
ivid
ual
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 65
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Belum
Jatuh
Tempo
Telah
Jatuh
Tempo
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Posisi 31 Desember 20141 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - -
2 Perikanan - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian 20,744 - - - -
4 Industri pengolahan 92,326 - 5 - -
5 Listrik, Gas dan Air 89 - - - -
6 Konstruksi 72,569 - - - -
7 Perdagangan besar dan eceran 411,964 - 60 - -
8Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan
minum 2,553-
- - -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 32,571 - - - -
10 Perantara keuangan 57,488 - - - -
11Real estate, usaha persewaan dan jasa
perusahaan 23,517-
83 - -
12Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib - -
- - -
13 Jasa pendidikan 2,244 - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 49,461 - - - -
15Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan
dan perorangan lainnya 91,056-
387 - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - -
17Badan internasional dan badan ekstra
internasional lainnya - -
- - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - - - -
20 Lainnya - - - - -
Total 856,582 - 535 0 -
Posisi 31 Desember 2013
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - -
2 Perikanan - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian 1,584 - - - -
4 Industri pengolahan 104,020 - - - -
5 Listrik, Gas dan Air - - - - -
6 Konstruksi 42,030 - - 97 -
7 Perdagangan besar dan eceran 193,982 3,897 67 - -
8Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan
minum 5,447 - - - -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 16,673 - - - -
10 Perantara keuangan 29,308 - - - -
11Real estate, usaha persewaan dan jasa
perusahaan 21,757 - 92 - -
12Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib - - - - -
13 Jasa pendidikan 1,482 - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 21,292 - - - -
15Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan
dan perorangan lainnya 50,077 - 18 - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - -
17Badan internasional dan badan ekstra
internasional lainnya - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - - - -
20 Lainnya - - - - -
Total 487,652 3,897 177 97 -
Tagihan
yang
dihapus
buku
No Sektor Ekonomi Tagihan
Tagihan Mengalami
Penurunan Nilai
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai (
CKPN )
Individual
Cadangan
kerugian
penuruna
n nilai (
CKPN )
Kolektif
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
66 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 67
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
CKPN
Individual
CKPN
Kolektif
CKPN
Individual
CKPN
Kolektif
(1) (2) (3) (4) (3) (4)
1 Saldo awal CKPN 177 97 81.01 882.14
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 535 0 177 97
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan 0 0 0 0
3CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan
pada peride berjalan0 0 0 0
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan 0 0 0 0
Saldo akhir CKPN 535 0 177 97
No KeteranganPosisi 31 Desember 2014 Posisi 31 Desember 2013
Lem
bag
a P
em
eri
ngk
at
Stan
dar
d a
nd
Po
or'
sA
AA
AA
+ s.
d A
A-
A+
s.d
A-
BB
B+
s.d
BB
B-
BB
+ s.
d B
B-
B+
s.d
B-
Ku
ran
g d
ari B
-A
-1A
-2A
-3K
ura
ng
dar
i A-3
Fitc
h R
atin
gA
AA
AA
+ s.
d A
A-
A+
s.d
A-
BB
B+
s.d
BB
B-
BB
+ s.
d B
B-
B+
s.d
B-
Ku
ran
g d
ari B
-F1
+ s.
d F
1F2
F3K
ura
ng
dar
i F3
Mo
od
y's
Aaa
Aa1
s.d
Aa3
A1
s.d
A3
Baa
1 s
.d B
aa3
Ba1
s.d
Ba3
B1
s.d
B3
Ku
ran
g d
ari B
3P
-1F2
P-3
Ku
ran
g d
ari P
-3
PT.
Fit
ch R
atin
gs In
do
nes
iaA
AA
(id
n)
AA
+ (i
dn
) s.
d A
A-
(id
n)
A+
(id
n)
s.d
A-
(id
n)
BB
B+
(id
n)
s.B
BB
-
(id
n)
BB
+ (i
dn
) s.
d B
B-
(id
n)
B+
(id
n)
s.d
B-
(id
n)
Ku
ran
g d
ari B
- (i
dn
)F1
+(id
n)
s.d
F1
(id
n)
F2(i
dn
)F3
(id
n)
Ku
ran
g d
ari F
3(i
dn
)
PT.
ICR
A In
do
nes
ia[I
dr]
AA
A[I
dr]
AA
+ s.
d
[Id
r]A
A-
[Id
r]A
+ s.
d [
Idr]
A-
[Id
r]B
BB
+ s.
d
[Id
r]B
BB
-[I
dr]
BB
+ s.
d [
Idr]
BB
-[I
dr]
B+
s.d
[Id
r]B
-K
ura
ng
dar
i [Id
r]B
-[I
dr]
A1
+ s.
d [
Idr]
A1
[Id
r]A
2+
s.d
[Id
r]A
2[I
dr]
A3
+ s.
d [
Idr]
A3
Ku
ran
g d
ari [
Idr]
A3
PT.
Pem
erin
gkat
Efe
k In
do
nes
iaid
AA
Aid
AA
+ s.
d id
AA
-id
A+
s.d
idA
-id
BB
B+
s.d
idB
BB
-id
BB
+ s.
d id
BB
-id
B+
s.d
idB
-K
ura
ng
dar
i id
B-
idA
1id
A2
idA
3 s
.d id
A4
Ku
ran
g d
ari i
dA
4
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10
)(1
1)
(12
)(1
3)
(14
)(1
5)
(16
)
1Ta
gih
an K
epad
a Pe
mer
inta
h2
21
,44
6
22
1,4
46
2Ta
gih
an K
epad
a En
tita
s Se
kto
r P
ub
lik
3Tg
ihan
Kep
ada
Ban
k Pe
mb
angu
nan
Mu
ltila
tera
l dan
Lem
bag
a In
tern
asio
nal
4Ta
gih
an K
epad
a B
ank
37
5,3
79
3
75
,37
9
5K
red
it B
erag
un
an R
um
ah T
ingg
al
6K
red
it B
erag
un
an P
rop
erti
Ko
mer
sil
7K
red
it P
egaw
ai/P
ensi
un
an
8Ta
gih
an K
epad
a U
sah
a M
ikro
, Usa
ha
Kec
il d
an P
ort
ofo
lio R
itel
9Ta
gih
an K
epad
a K
orp
ora
si8
08
,09
4
80
8,0
94
10
Tagi
han
Yan
g Te
lah
Jat
uh
Tem
po
11
Ase
t La
inn
ya
12
Eksp
osu
r d
i Un
it U
sah
a Sy
aria
h (
apab
ila
ada)
Tota
l1
,40
4,9
19
1,4
04
,91
9
Po
sisi
Tan
ggal
31
De
sem
be
r 2
01
4
Kat
ego
ri P
ort
ofo
lio
Tagi
han
Be
rsih
Pe
rin
gkat
Jan
gka
Pan
jan
gP
eri
ngk
at J
angk
a P
en
de
k
Tan
pa
Pe
rin
gkat
Tota
l
Tab
el 3
.1.a
Pe
ngu
ngk
apan
Tag
ihan
Be
rsih
Be
rdas
arka
n K
ate
gori
Po
rto
folio
dan
Ska
la P
eri
ngk
at B
ank
Seca
ra In
div
idu
al
(dal
am ju
taan
ru
pia
h)
68 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Lem
bag
a P
em
eri
ngk
at
Stan
dar
d a
nd
Po
or'
sA
AA
AA
+ s.
d A
A-
A+
s.d
A-
BB
B+
s.d
BB
B-
BB
+ s.
d B
B-
B+
s.d
B-
Ku
ran
g d
ari B
-A
-1A
-2A
-3K
ura
ng
dar
i A-3
Fitc
h R
atin
gA
AA
AA
+ s.
d A
A-
A+
s.d
A-
BB
B+
s.d
BB
B-
BB
+ s.
d B
B-
B+
s.d
B-
Ku
ran
g d
ari B
-F1
+ s.
d F
1F2
F3K
ura
ng
dar
i F3
Mo
od
y's
Aaa
Aa1
s.d
Aa3
A1
s.d
A3
Baa
1 s
.d B
aa3
Ba1
s.d
Ba3
B1
s.d
B3
Ku
ran
g d
ari B
3P
-1F2
P-3
Ku
ran
g d
ari P
-3
PT.
Fit
ch R
atin
gs In
do
nes
iaA
AA
(id
n)
AA
+ (i
dn
) s.
d A
A-
(id
n)
A+
(id
n)
s.d
A-
(id
n)
BB
B+
(id
n)
s.B
BB
-
(id
n)
BB
+ (i
dn
) s.
d B
B-
(id
n)
B+
(id
n)
s.d
B-
(id
n)
Ku
ran
g d
ari B
-
(id
n)
F1+(
idn
) s.
d
F1(i
dn
)F2
(id
n)
F3(i
dn
)K
ura
ng
dar
i
F3(i
dn
)
PT.
ICR
A In
do
nes
ia[I
dr]
AA
A[I
dr]
AA
+ s.
d
[Id
r]A
A-
[Id
r]A
+ s.
d [
Idr]
A-
[Id
r]B
BB
+ s.
d
[Id
r]B
BB
-
[Id
r]B
B+
s.d
[Id
r]B
B-
[Id
r]B
+ s.
d [
Idr]
B-
Ku
ran
g d
ari [
Idr]
B-
[Id
r]A
1+
s.d
[Id
r]A
1
[Id
r]A
2+
s.d
[Id
r]A
2
[Id
r]A
3+
s.d
[Id
r]A
3
Ku
ran
g d
ari
[Id
r]A
3P
T. P
emer
ingk
at E
fek
Ind
on
esia
idA
AA
idA
A+
s.d
idA
A-
idA
+ s.
d id
A-
idB
BB
+ s.
d id
BB
B-
idB
B+
s.d
idB
B-
idB
+ s.
d id
B-
Ku
ran
g d
ari i
dB
-id
A1
idA
2id
A3
s.d
idA
4K
ura
ng
dar
i id
A4
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10
)(1
1)
(12
)(1
3)
(14
)(1
5)
(16
)
1Ta
gih
an K
epad
a Pe
mer
inta
h8
7,6
51
87
,65
1
2Ta
gih
an K
epad
a En
tita
s Se
kto
r P
ub
lik
3Ta
gih
an K
epad
a b
ank
Pem
ban
gun
an
Mu
ltila
tera
l dan
Lem
bag
a In
tern
asio
nal
4Ta
gih
an K
epad
a B
ank
22
8,7
89
22
8,7
89
5K
red
it B
erag
un
an R
um
ah T
ingg
al
6K
red
it B
erag
un
an P
rop
erti
Ko
mer
sil
7K
red
it P
egaw
ai/P
ensi
un
an
8Ta
gih
an K
epad
a U
sah
a M
ikro
, Usa
ha
Kec
il d
an P
ort
ofo
lio R
itel
9Ta
gih
an K
epad
a K
orp
ora
si4
45
,59
74
45
,59
7
10
Tagi
han
Yan
g Te
lah
Jat
uh
Tem
po
11
Ase
t La
inn
ya
12
Eksp
osu
r d
i Un
it U
sah
a Sy
aria
h (
apab
ila
ada)
Tota
l7
62
,03
77
62
,03
7
Po
sisi
Tan
ggal
31
De
sem
be
r 2
01
3
Pe
rin
gkat
Jan
gka
Pan
jan
gP
eri
ngk
at J
angk
a P
en
de
k
Tagi
han
Be
rsih
Kat
ego
ri P
ort
ofo
lio
Tan
pa
Pe
rin
gkat
Tota
l
(dal
am ju
taan
ru
pia
h)
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 69
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Resiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Resiko Kredit - Bank secara Individual
70 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
A
1 Tagihan Kepada Pemerintah 221,446 -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
3 Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 375,379 75,076 6,006
5Kredit Beragunan Rumah Tinggal
20,898 4,568 9,142 731
6 Kredit Beragunan Properti
Komersil 13,569 13,569 1,086
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 100 2,166 1,625 130
9 Tagihan Kepada Korporasi 60,587 747,507 747,507 59,801
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 2,982 3,670 8,487 679
11 Aset Lainnya 8,338 112,317 47,180 20,744 203,830 16,306
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur Neraca 290,471 375,379 20,898 4,568 - - 2,166 876,375 50,850 20,744 1,059,236 84,739
B
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
3 Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5Kredit Beragunan Rumah Tinggal
6 Kredit Beragunan Properti
Komersil 13,096 - 2,619 210
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6 5 0
9 Tagihan Kepada Korporasi 10,000 42,141 42,141 3,371
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur TRA 10,000 13,096 42,141 - 44,765 3,581
C
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
3 Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur Counterpartry
Credit Risk300,471 388,475 20,898 4,568 2,166 918,516 50,850 20,744 1,104,001 88,320
Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontigensi pd Transaksi Rekening Administratif
Eksposur Neraca
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
No. Keterangan Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2014
ATMRBeban
ModalTagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Resiko
(dalam jutaan rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 71
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 87,651
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
3 Tgihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 228,789 45,758 3,661
5Kredit Beragunan Rumah Tinggal
27,510 8,036 12,843 1,027
6 Kredit Beragunan Properti
Komersil 4,316 4,316 345
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1,081 494 40
9 Tagihan Kepada Korporasi 445,597 421,005 33,680
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 4,734 7,101 568
11 Aset Lainnya 8,007 8,205 12,687 18,284 45,520 3,642
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur Neraca 95,658 228,789 27,510 8,036 1,081 458,118 17,421 18,284 537,037 42,963
B
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
3 Tgihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5Kredit Beragunan Rumah Tinggal
6 Kredit Beragunan Properti
Komersil 299 299 24
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 27 20 2
9 Tagihan Kepada Korporasi 21,868 21,868 1,749
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur TRA 27 22,167 22,187 1,775
C
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
3 Tgihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur Counterpartry
Credit Risk 95,658 228,816 27,510 8,036 0 0 1,081 480,285 17,421 18,284 559,224 44,738
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontigensi pd Transaksi Rekening Administratif
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
No.
Posisi Tanggal 31 Desember 2013
Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Resiko ATMR Beban ModalKeterangan Portofolio
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Resiko Kredit - Bank Secara individual
72 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Agunan GaransiAsuransi
Kredit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 221,446 221,446
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 375,379 375,379
5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 25,465 25,465
6 Kredit Beragunan Properti Komersil 13,569 13,569
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel 2,266 100 2,166
9 Tagihan Kepada Korporasi 808,094 60,587 747,507
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 6,652 8,487
11 Aset Lainnya 188,579 188,579
12Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur Neraca 1,641,450 60,687 1,582,598
B
Eksposur Kewajiban
Komitmen/Kontigensi pd Transaksi
Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal
6 Kredit Beragunan Properti Komersil 2,619 2,619
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel 6 6
9 Tagihan Kepada Korporasi 52,141 10,000 42,141
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - -
11Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur TRA 54,766 10,000 44,766
CEksposur akibat Kegagalan Pihak
Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
7Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur Counterpartry Credit
Risk
Total (A+B+C) 1,696,216 70,687 1,627,364
No. Keterangan Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2014
Tagihan Bersih
Bagian Yang Dijamin Dengan
Lainnya Bagian Yang Tidak Dijamin
Agunan GaransiAsuransi
Kredit
(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) = (11)-[(12)+(13)+(14)+(15)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 87,651 87,651
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 228,789 228,789
5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal 35,546 35,546
6 Kredit Beragunan Properti Komersil 4,316 4,316
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel 1,081 422 659
9 Tagihan Kepada Korporasi 445,597 24,592 421,005
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 4,734 4,734
11 Aset Lainnya 47,183 47,183
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur Neraca 854,897 25,014 829,883
B Eksposur Kewajiban
Komitmen/Kontigensi pd Transaksi
Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3 Tgihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragunan Rumah Tinggal
6 Kredit Beragunan Properti Komersil 299 299
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel 27 27
9 Tagihan Kepada Korporasi 21,868 21,868
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
Total Exposur TRA 22,194 22,194
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak
Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah
(apabila ada)
T otal Exposur Counterpartry Credit
Risk
Total (A+B+C) 877,091 25,014 852,077
No. Keterangan Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013
Bagian Yang Dijamin DenganTagihan
BersihLainnya Bagian Yang Tidak Dijamin
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 73
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
(dalam jutaan rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
74 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Tagihan Kepada Pemerintah
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3. Tagihan kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4. Tagihan kepada Bank
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal
6. Kredit Beragun Properti Komersial 2,619 2,619 2,619 299 299 299
7. Kredit Pegawai/Pensiunan
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel6 5 5 27 20 20
9. Tagihan Kepada Korporasi 52,141 52,141 42,141 21,868 21,868 21,868
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - -
54,766 54,765 44,765 22,194 22,187 22,187
No. Katagori Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013
TOTAL
Posisi Tanggal 31 Desember 2014
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Tagihan Kepada Pemerintah 221,446 87,651
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4. Tagihan Kepada Bank 375,379 75,076 75,076 228,789 45,758 45,758
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 25,465 9,142 9,142 35,546 12,843 12,843
6. Kredit Beragun Properti Komersial 13,569 13,569 13,569 4,316 4,316 4,316
7. Kredit Pegawai/Pensiunan
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel2,266 1,700 1,625 1,081 811 494
9. Tagihan Kepada Korporasi 808,094 808,094 747,507 445,597 445,597 421,005
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 6,652 8,487 8,487 4,734 7,101 7,101
11. Aset Lainnya 188,579 203,830 203,830 47,183 45,520 45,520
1,641,450 1,119,898 1,059,236 854,897 561,946 537,037
No. Katagori Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013
TOTAL
Posisi Tanggal 31 Desember 2014
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0
3. Tagihan kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional0 0 0 0 0 0
4. Tagihan kepada Bank 0 0 0 0 0 0
5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel0 0 0 0 0 0
6. Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
No. Katagori Portofolio
Posisi Tanggal 31 Desember 2013
TOTAL
Posisi Tanggal 31 Desember 2014
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.1.3. Pengungka[an Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
Nilai
Eksposur
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
Setelah
MRK
Nilai
Eksposur
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
Setelah
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Delivery versus payment 0 0 0 0
a. Beban Modal 8% (5-15 hari) 0 0 0 0
b. Beban Modal 50% (16-30 hari) 0 0 0 0
c. Beban Modal 75% (31-45 hari) 0 0 0 0
d. Beban Modal 100% (lebih dari 45
hari)0 0 0 0
2. Non-delivery versus payment 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
No Jenis Transaksi
Posisi Tanggal 31 Desember 2014 Posisi Tanggal 31 Desember 2013
TOTAL
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 75
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Posisi Tanggal 31 Desember 2014 Posisi Tanggal 31 Desember 2013
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 1,104,001 559,224
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL 22,276 14,597
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi
persyaratan0 0 0 0
2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak
memenuhi persyaratan0 0 0 0
3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi
persyaratan0 0
4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi
persyaratan0 0 0 0
5. Pembelian Efek Beragun Aset yang
memenuhi persyaratan0 0 0 0
6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak
memenuhi persyaratan0 0 0 0
7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset bagi bank umum
0 0
0 0 0 0
No. Jenis Transaksi
31 Desember 2014 31 Desember 2013
TOTAL
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
Pendapatan Bruto Pendapatan Bruto
(Rata-rata 3 tahun terakhir) (Rata-rata 3 tahun terakhir)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pendekatan Indikator Dasar 40,634 22,276 41,115 31,301 14,597 29,432
Total 40,634 22,276 41,115 31,301 14,597 29,432
No. Pendekatan Yang Digunakan
Posisi Tanggal 31 Desember 2013
Beban
ModalATMR
Posisi Tanggal 31 Desember 2014
Beban
ModalATMR
76 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK | 77
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO
<= 1 bulan> 1 bln s/d 3
bln
> 3 bln s/d
6 bln
> 6 bln s/d
12 bln> 12 bulan <= 1 bulan
> 1 bln s/d
3 bln
> 3 bln s/d
6 bln
> 6 bln s/d
12 bln> 12 bulan
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
I NERACA
A. Aset
1. Kas 8,338 3,127 1,459 1,668 2,084 - 8,007 3,003 1,401 1,601 2,002 -
2. Penempatan pada
Bank Indonesia221,446 104,318 43,651 39,297 34,180 - 87,651 16,561 51,218 8,832 11,040
3. Penempatan pada
bank lain375,379 375,142 66 76 95 228,788 228,295 138 158 197
4. Surat Berharga
5 Kredit yang
diberikan856,582 46,179 144,602 120,991 202,185 342,625 491,549 28,342 135,018 50,997 94,392 182,800
6 Tagihan lainnya 619 619 2,194 2,194
7 Lain-lain 20,970 20,970 15,213 15,213
Total Aset 1,483,334 550,355 189,778 162,032 238,544 342,625 833,402 293,608 187,775 61,588 107,631 182,800
B.
1. Dana Pihak Ketiga 1,204,318 1,227,906 358,743 87,859 59,283 50 559,202 378,359 102,661 37,701 40,431 50
2. Kewajiban pada
Bank Indonesia
3. Kewajiban pada
bank lain1,879 1,387 116 174 202 10,480 10,285 46 69 80
4. Surat Berharga yang
Diterbitkan
5 Pinjaman yang
Diterima
6 Kewajiban lainnya 4,934 4,934 2,854 2,854
7 Lain-lain 10,987 - 10,987 - - - 7,386 7,386
Total Kewajiban 1,222,118 1,234,227 369,846 88,033 59,485 50 579,922 391,498 110,093 37,770 40,511 50
261,216 (683,872) (180,068) 73,999 179,059 342,575 253,480 (97,890) 77,682 23,818 67,120 182,750
II REKENING ADMINISTRATIF
A.
1. Komitmen
2. Kontijensi
B.
1. Komitmen 169,332 6,775 21,412 34,677 99,644 6,968 110,969 6,969 15,569 5,080 81,785 1,566
2. Kontijensi
169,332 6,775 21,412 34,677 99,644 6,968 110,969 6,969 15,569 5,080 81,785 1,566
(169,332) (6,775) (21,412) (34,677) (99,644) (6,968) (110,969) (6,969) (15,569) (5,080) (81,785) (1,566)
Selisih ((IA-IB)+(IIA-IIB)) 91,884 (690,647) (201,480) 39,322 79,415 335,607 142,511 (104,859) 62,113 18,738 (14,665) 181,184
Selisih Komulatif
Tagihan Rekening
Administratif
Total Tagihan Rekening
Administratif
Kewajiban Rekening
Administratif
No.
Selisih Tagihan dan
Kewajiban dalam
Rekening Administratif
Total Kewajiban Rekening
Administratif
Selisih Aset dengan
Kewajiban dalam Neraca
Kewajiban
(2)
Posisi Tanggal 31 Desember 2013
Saldo
Jatuh Tempo
Posisi Tanggal 31 Desember 2014
Saldo
Jatuh TempoPos-pos
SURAT PERNYATAANANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014
PT BANK DINAR INDONESIA TBK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Dinar Indonesia Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 31 Maret 2015
Dewan Komisaris,PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Direksi,PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Hendra LieDirektur Utama
J o y oDirektur Operasional
Idham AzizDirektur Kepatuhan
78 | LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK DINAR INDONESIA TBK
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN
Dr. Syaiful Amir, SE, AkKomisaris Utama
Haryono WaskitoKomisaris Independen
Efen Lingga UtamaKomisaris Independen
LAPORAN KEUANGAN 2014
PT Bank Dinar Indonesia Tbk Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2014 dan 2013
DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4-5 Laporan Arus Kas 6 Catatan atas Laporan Keuangan 7-76
BANTtpDtN|AR
SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGANIINTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
31 DESEMBER2Ol4 DAN 2OI3PT BANK DINAR INDONESIA TbK
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
l. Nama : Hendra LieAlamat Kantor : Jl. k. H.Juanda No. 12 Jakarta pusatJabatan : Direktur Utama
2.Nama :Joyodamat Kantor : Jl. Ir. H.Juanda No. 12 Jakarta pusatJabatan : Direktur Operasional.
Menyatakan bahwa:
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuanganPT Bank Dinar lndonesia Tbk.
2. Laporan keuangan PT Bank Dinar Indonesia Tbk telah disusrm dandisajikan sesuai Standar Alantansi Keuangan di Indonesia.
3. Semua infonnasi dalam laporan keuangan PT Bank Dinar lndonesia Tbktelah dimuat secara lengkap dan benar.
4. Laporan keuangan tidak mengandtng infonnasi atau fakta material yangtidak benar, dan tidak menghilangkan infonnasi atau fakta material.
5. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT BankDinar Indonesia Tbk
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 9 Febmari 2015PT Bank Din4lndonesia Tb\l)irel<si \
Hendra LieDirektur Utama
Jov oDirektur Operasional
KRESTON
A member of Kreston lnternational I A global network of independent accounting firms
*JilhIMRAW \IATA€mmY 5$mffi$-{ARTAA TAruX!LRegistered Public AccountantsLicense No. BO8 / l<,M.11 20L4
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Nomor :0l6l02lWNIUl5
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT BANK DINAR INDONESIA, TBK
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Dinar Indonesia, Tbk (Bank) terlampir, yang terdiri darilaporan posisi keuangan tanggal 31 Desernber 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporanperubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisarkebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian intemal yang dianggap perlu olehmanajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajianmaterial, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan auditkami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut AkuntanPublik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika sefia merencanakandan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas darikesalahan penyaj ian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka danpengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada perlimbangan auditor,termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkanoleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkanpengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untukmerancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opiniatas keefektivitasan pengendalian intemal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatankebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serlapengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatubasis bagi opini audit kami.
www.kreston-indonesia.co.id
KRESTON+ITNDRAWINATA{DDY SiDDHARTAA TANZIL
A member of Kreston lnternational I A global network of independent accountingfirms
Halaman 2
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,posisi keuangan PT Bank Dinar Indonesia, Tbk tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan aruskas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia.
HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL
wirtfrcdtublhiourtrrr
riantoNo. Akuntan Publik : AP. 0060
Jakarta,9 Pebruari 2015
PT BANK DINAR INDONESIA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013
ASETKas 2b, 2c, 2d,
2e, 4, 378.338.399.750 8.006.947.093
Giro Pada Bank Indonesia 2b, 2d, 2f,5, 37
98.354.282.092 44.172.101.701
Giro Pada Bank Lain 2b, 2d, 2g,6, 37
378.575.099 788.595.465Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -
378.575.099 788.595.465
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2b, 2d, 2h,7, 37
392.494.411.507 228.000.000.000Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -
392.494.411.507 228.000.000.000
Efek-efek 2b, 2d, 2i,8, 37
105.596.715.854 43.490.427.704Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -
105.596.715.854 43.490.427.704
Pinjaman Yang Diberikan 2b, 2d, 2j,2k, 9, 37Pihak Berelasi 46.162.643.514 1.310.544.134
Pihak Ketiga 810.419.251.565 490.238.508.514Jumlah Pinjaman Yang Diberikan 856.581.895.079 491.549.052.648
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (534.642.056) (274.429.645)856.047.253.023 491.274.623.003
Aset Tetap 2b, 2m, 10 115.721.853.704 17.173.281.857Akumulasi Penyusutan 38 (3.405.465.816) (8.968.547.146)
112.316.387.888 8.204.734.711
Aset Pajak Tangguhan 2b, 2v, 16c 899.082.014 1.032.987.511
Aset Lain-Lain - Neto 2b, 2d, 2l, 2n, 2o,11,39
67.025.502.173 29.830.140.441
JUMLAH ASET 1.641.450.609.400 854.800.557.630
PT BANK DINAR INDONESIA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITASLiabilitas Segera 2b, 2p, 12 7.516.925.026 3.872.822.356
Simpanan Nasabah 2b, 2d, 2qPihak Berelasi 13, 33 123.975.648.474 27.883.964.441Pihak Ketiga 1.080.342.334.293 531.317.598.054
Jumlah Simpanan Nasabah 1.204.317.982.767 559.201.562.495
Simpanan Dari Bank Lain 2b, 2d, 2rPihak Berelasi 14, 33 - -Pihak Ketiga 1.878.891.530 10.480.495.874
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 1.878.891.530 10.480.495.874
Pendapatan Diterima Dimuka 2b, 2d, 18 2.634.061.537 928.005.394
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 2b, 2k, 15 - -
Utang Pajak 2b, 2v, 16a 2.439.809.370 2.552.334.812
Liabilitas Imbalan Kerja 2b, 2x, 17 3.596.328.055 4.131.950.045
Liabilitas Lain-Lain 2b, 19 51.000.000 44.900.000
JUMLAH LIABILITAS 1.222.434.998.285 581.212.070.976
EKUITASModal saham -
Modal dasar 5.000.000.000 lembar saham dengan nilainominal sebesar Rp 100 (angka penuh) untuk31 Desember 2014 dan 2013
Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.250.000.000.saham untuk 31 Desember 2014 dan 1.750.000.000lembar 31 Desember 2013 20 225.000.000.000 175.000.000.000
Tambahan Modal Disetor Neto 1.b, 22 172.000.000 -
Saldo Laba- Sudah ditentukan penggunaannya 21 25.000.000.000 25.000.000.000- Belum ditentukan penggunaannya 77.394.333.796 73.588.486.654Jumlah saldo laba 102.394.333.796 98.588.486.654
Komponen ekuitas lainnya 23 91.449.277.319 -
JUMLAH EKUITAS 419.015.611.115 273.588.486.654
JUMLAH LIABILITAS DANEKUITAS 1.641.450.609.400 854.800.557.630
.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
Catatan 31 Desember 2014 31Desember 2013
PENDAPATAN DAN BEBANOPERASIONAL
Pendapatan bunga 2s, 24 124.553.853.471 59.738.801.108Beban bunga 2s, 25 (86.124.417.368 ) (29.352.168.662 )Pendapatan bunga bersih 38.429.436.103 30.386.632.446
PENDAPATAN OPERASIONALLAINNYA
Pendapatan provisi dan komisi 26 294.324.453 18.271.214Pendapatan pembentukan cadangan kerugian 2k, 26, 29 - 688.476.277Lain-lain 26 1.832.215.634 907.972.986Jumlah pendapatan operasional
Lainnya 2.126.540.087 1.614.720.477
BEBAN OPERASIONAL LAINNYAGaji dan tunjangan 27 (19.173.677.569 ) (14.306.171.263 )Umum dan administrasi 28 (18.064.830.715 ) (10.045.785.360 )Pembentukan cadangan kerugian 29 (260.212.411 ) -Jumlah beban operasional lainnya (37.498.720.695 ) (24.351.956.623 )
LABA OPERASIONAL 3.057.255.495 7.649.396.300
PENDAPATAN DAN BEBANBUKAN OPERASIONAL
Pendapatan bukan operasional 30 1.155.745.500 2.237.816.925Beban bukan operasional 30 (103.661.165 ) (241.426.212 )Pendapatan / (beban)
bukan operasional - bersih 1.052.084.335 1.996.390.713
LABA SEBELUMPAJAK PENGHASILAN 4.109.339.830 9.645.787.013
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2v, 16Kini 16b (867.446.564 ) (2.181.756.169 )Tangguhan 16b (133.905.497 ) 114.479.917
Beban pajak penghasilan bersih (1.001.352.061 ) (2.067.276.252 )
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 3.107.987.769 7.578.510.761
Pendapatan Komprehensif lainnyaSurplus revaluasi aset tetap 92.147.136.692 -
Jumlah Pendapatan Komprehensif 92.147.136.692 -
JUMLAH LABA BERSIH KOMPREHENSIF 95.255.124.461 7.578.510.761
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Nilai penuh) 2y, 31 1,55 3,51
PT BANK DINAR INDONESIA TbkLAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
6
Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan bunga dan komisi 123.410.092.433 58.544.903.502Pembayaran bunga (83.330.542.421) (28.286.680.352)Pendapatan operasional lainnya 1.606.115.265 926.244.200Pembayaran beban operasional (34.259.072.206) (22.945.003.155)Pendapatan bukan operasional 1.052.084.335 1.472.252.664Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 8.478.677.406 9.711.716.860
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi :Penurunan/(kenaikan) aset operasi :Efek-efek dan tagihan lainnya (62.106.288.150) (28.505.817.554)Pinjaman yang diberikan (364.512.417.609) (248.991.872.001)Aset lain-lain (36.051.700.697) (4.590.991.272)
(Penurunan) / kenaikan liabilitas operasi:Simpanan nasabah :
Giro 12.407.934.232 243.504.493Tabungan 45.207.042.426 44.473.369.618Deposito berjangka 587.501.443.614 275.164.513.050
Simpanan dari bank lain (8.601.604.343) (50.148.221.674)Utang pajak (285.783.243) 871.308.305Liabilitas lain-lain 2.026.761.875 1.158.581.491Arus kas bersih diperoleh dari /
(digunakan untuk) aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 184.064.065.511 (613.908.783)
Pembayaran pajak penghasilan (855.352.765) (1.586.335.514)Pembayaran pajak revaluasi (10.077.406.741) -Arus kas bersih diperoleh dari /
(digunakan untuk) aktivitas operasi 173.131.306.005 (2.200.244.297)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 10 - 935.783.232Pembelian aset tetap 10 (4.705.281.817) (4.233.289.910)Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (4.705.281.817) (3.297.506.678)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANTambahan modal disetor 55.000.000.000 50.000.000.000Biaya emisi saham 22 (4.828.000.000) -Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 50.172.000.000 50.000.000.000
Kenaikan bersih kas dan setara kas 218.598.024.188 44.502.249.025
Kas dan setara kas pada awal tahun 280.967.644.260 236.465.395.234
Kas dan setara kas pada akhir tahun 499.565.668.448 280.967.644.260
Pengungkapan tambahan
Kas dan setara kas terdiri dari : 2bKas 4 8.338.399.750 8.006.947.093Giro pada Bank Indonesia 5 98.354.282.092 44.172.101.701Giro pada Bank lain 6 378.575.099 788.595.465Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 7 392.494.411.507 228.000.000.000
Jumlah kas dan setara kas 499.565.668.448 280.967.644.260
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7
1. UMUM
a. Pendirian Bank dan Informasi Umum
PT Bank Dinar Indonesia Tbk (d/h PT Bank Liman International) (Bank) berkedudukan di Jakarta didirikan padatanggal 15 Agustus 1990 berdasarkan akta notaris James Herman Rahardjo, SH, No. 99 tanggal 15 Agustus 1990.Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan surat keputusan Menteri KeuanganRepublik Indonesia nomor 1098/KMK.013/1991 tanggal 9 November 1991. Bank memulai operasi komersilnya padatahun 1991. Untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, telahdilakukan penyesuaian terhadap Anggaran Dasar Bank. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Notaris JamesHerman Rahardjo,SH No. 56 tanggal 17 September 2008 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum danHak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-89275.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 24 Nopember 2008.
Berdasarkan akta notaris Dewi Kusumawati, SH, No 27 tanggal 23 Mei 2012 tentang perubahan Anggaran Dasarmengenai Penerbitan Saham Dalam Protepel guna Penambahan Modal disetor Bank, Perubahan Susunan PengurusDireksi dan Komisaris Bank, serta Pengajuan dan Persetujuan nama Bank yang baru yaitu PT Bank Dinar IndonesiaTbk. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaNo. AHU-33753.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 20 Juni 2012 dan dicatat dalam database Sisminbakum DepartemenHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-24622 dan No. AHU-AH.01.10-24621 tanggal 5 Juli 2012. Pergantian nama Bank tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesiaberdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 14/75/KEP.GBI/2012, tanggal 25 Oktober 2012.
Bank telah merubah Anggaran Dasar berdasarkan akta notaris No. 22 tanggal 9 Februari 2012 dari Notaris Hizmelia,SH mengenai perubahan modal dasar dari Rp50.000.000.000 menjadi Rp200.000.000.000, dan telah mendapatpersertujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-07717.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 14 Pebruari2012. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan akta notaris Tjhong Sendrawan,SH No. 2 tanggal 9 Desember 2013 mengenai peningkatan modal dasar menjadi Rp500.000.000.000, peningkatanmodal disetor menjadi Rp175.000.000.000, dan perubahan status bank dari tertutup menjadi terbuka dan telahmendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 19 Desember 2013, terakhir berdasarkanakta notaris Tjhong Sendrawan, SH No. 15 tanggal 17 Oktober 2014 mengenai peningkatan modal disetor menjadiRp225.000.000.000 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal21 Oktober 2014. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah berusaha dalam bidang usahabank umum dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan usaha perbankan antara lain seperti:
- Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
- Memberikan kredit, baik untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.- Menerbitkan surat pengakuan hutang.- Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 12 Jakarta 10120. Sampai dengan tanggal31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki kantor cabang dan perwakilan sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013Cabang 1 1Cabang Pembantu 5 5Kantor Kas 7 3
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebanyak 195orang dan 165 orang (tidak diaudit).
b. Penawaran Umum Perdana Saham
Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) No. S-334/D.04/2014 tanggal 30 Juni 2014, pernyataanpendaftaran yang diajukan Bank dalam rangka penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sejumlah500.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 (Rupiah penuh) setiap saham dengan harga penawaransebesar Rp110 persaham (Rupiah penuh) telah menjadi efektif pada tanggal 30 Juni 2014. Saham yang ditawarkantersebut dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Juli 2014. Selisih lebih antaraharga penawa disetor, setelahdikurangi dengan biaya emisi pada Laporan Posisi Keuangan.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8
1. UMUM (lanjutan)
c. Pimpinan dan Pengurus Bank
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, ditetapkan berdasarkanPernyataan Keputusan Rapat tanggal 20 Desember 2013 yang telah diaktakan dengan akta No. 4 tanggal 11 Maret2014 oleh Notaris Tjhong Sendrawan dengan susunan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013Dewan KomisarisKomisaris Utama DR. Syaiful Amir, SE, Ak. DR. Syaiful Amir, SE, Ak.Wakil Komisaris Utama Haryono Waskito Haryono WaskitoKomisaris Independen Efen Lingga Utama Efen Lingga Utama
Dewan DirekturDirektur Utama Hendra Lie Hendra LieDirektur Operasional Joyo JoyoDirektur Kepatuhan Idham Aziz Idham Aziz
d. Komite Audit
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Ketua Efen Lingga Utama Efen Lingga UtamaAnggota Nugroho Sulistio Waluyo Nugroho Sulistio WaluyoAnggota Yahya Yahya
e. Komite Remunerasi dan Nominasi
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Ketua Haryono Waskito Haryono WaskitoAnggota DR. Syaiful Amir, SE, Ak. DR. Syaiful Amir, SE, Ak.Anggota Efen Lingga Utama Yusuf Doi PratamaAnggota Trio Danito
f. Komite Pemantau Risiko
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Ketua Haryono Waskito Haryono WaskitoAnggota Nugroho Sulistio Waluyo Nugroho Sulistio WaluyoAnggota Yahya Yahya
g. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direksi BankNo. 080/SK/DIR/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013, adalah Idham Aziz.
h. Satuan Kerja Audit Intern
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank No. 042/SK/DIR/VI/2013 tanggal 19 Juni 2013, Kepala Satuan KerjaAudit Internal (SKAI) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Yuliani Kadarisman.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yangmencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI).
Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 serta Surat Edaran BAPEPAM LK No. SE-17/BL/201 Laporan Keuangan Untuk
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, terkecuali untuk yang berikut ini:
- Instrumen keuangan derivatif yang diukur pada nilai wajar- Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang diukur pada nilai wajar- Aset keuangan tersedia untuk dijual yang diukur pada nilai wajar- Aset keuangan dan liabilitas yang diakui ditunjuk sebagai lindung nilai dalam kualifikasi hubungan lindung nilai
wajar disesuaikan untuk perubahan nilai wajar diatribusikan pada risiko lindung nilai- Liabilitas untuk imbalan pasti obligasi diakui sebesar nilai kini imbalan pasti obligasi dikurangi total dari
perencanaan, ditambah keuntungan aktuarial yang diakui, dikurangi biaya jasa di masa lalu yang belum diakui dankerugian aktuarial yang belum diakui.
Laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Laporan keuangan disusun dan disajikan atas dasar akrual kecuali laporan arus kas disusun dengan menggunakanmetode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan aktivitas pendanaan. Untuktujuan laporan arus kas, kas dan setara kas termasuk kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatanpada Bank Indonesia dan bank lain, dan investasi surat-surat berharga yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejaktanggal akuisisi, selama tidak dijaminkan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkanpertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
- Penerapan kebijakan akuntansi;- Jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan;- Jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasilaktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui padaperiode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
Informasi tentang bagian yang signifikan dari estimasi ketidakpastian dan kritik penilaian dalam menerapkankebijakan akuntansi yang memiliki efek signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan yang dijelaskandalam Catatan 3.
c. Penjabaran mata uang asing
1. Mata uang pelaporan
Laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan dan fungsional Bank.
2. Transaksi dan saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggaltransaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiahdengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
2. Transaksi dan saldo (lanjutan)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran asetdan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehandiamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahunberjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah denganmenggunakan kurs pada akhir periode.
Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut diakui secara langsung pada laba rugikomprehensif tahun berjalan. Bank Indonesia sebagai sumber kurs yang digunakan dalam laporan keuangan Bank.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yangmenggunakan kurs tengah Reuters, yang juga diakui oleh Bank Indonesia, pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat(Rupiah penuh):
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Dolar Amerika Serikat 12.385 12.170Dolar Singapura 9.376 9.622
d. Aset dan liabilitas keuangan
Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain danBank Indonesia, efek-efek, pinjaman yang diberikan, dan aset lain-lain.
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari simpanan nasabah, simpanan dari bank lain dan liabilitas lain-lain.
PSAK No.50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasiyang harus diungkapkan.
Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit dalam asetkeuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen,kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkanpengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian aruskas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untukinstrumen tersebut.
PSAK No.55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangandan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristikderivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindungnilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisikeuangan dan kinerjanya, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Bankselama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
1. Klasifikasi
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yangditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan;Tersedia untuk dijual;Dimiliki hingga jatuh tempo;Pinjaman yang diberikan dan piutang.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki dua sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuanganyang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan;Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Kategori untuk diperdagangkan adalah aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bankterutama untuk tujuan dijual dan dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolioinstrumen keuangan yang dikelola secara bersama-sama untuk memperoleh laba jangka pendek atau positiontaking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untukdijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untukmemiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan labarugi atau tersedia untuk dijual.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera ataudalam waktu dekat.
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dariinformasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihatpada tabel berikut:
Kategori didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011) Golongan (ditentukan oleh Bank)
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan danpiutang
Giro pada Bank IndonesiaGiro pada bank lainPenempatan pada Bank Indonesia dan banklainPinjaman yang diberikan
KonsumsiModal KerjaInvestasi
Aset lain-lainTersedia untuk dijual KasDimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
Liabilitas KeuanganLiabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi
Simpanan dari nasabahSimpanan dari bank lainLiabilitas lain-lain
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
2. Pengakuan
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk itemyang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi asetkeuangan dan liabilitas keuangan sebagai berikut:
Aset keuangan
Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan aset keuangan diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar instrumenkeuangan dan keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan. Pendapatan bunga dari instrumenkeuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai pendapatan bunga.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecualiuntuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs untuk instrumen utang, untuk instrumen ekuitas, labarugi selisih kurs diakui sebagai bagian dari ekuitas, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yangbelum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui di laporan perubahan laporan laba rugikomprehensif, diakui pada laporan laba rugi.
Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yangtimbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untukdijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakuisebagai pendapatan bunga. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurangdari nilai tercatat investasi dan diakui didalam laporan keuangan sebagai Pembentukan Cadangan KerugianPenurunan Nilai.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporanlaba rugi dan dilaporkan sebagai pendapatan bunga. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunannilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yangdiberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai pembentukan Cadangan KerugianPenurunan Nilai (CKPN).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
2. Pengakuan (lanjutan)
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagaikeuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar instrumen keuangan.Beban bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai beban bunga.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagaibeban bunga.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu asetkeuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabilainstrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkanpada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksidikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatatsebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagaibagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
3. Penghentian pengakuan
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual arus kas yang berasal dari aset keuangantersebut kadaluwarsa, atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari asetkeuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset keuangan yang ditransfer.
Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bankdiakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskanatau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Bank melakukan transaksi dimana Bank mentransfer aset yang diakui pada laporan posisi keuangan tetapi masihmemiliki semua risiko dan manfaat atas aset yang ditransfer atau bagian darinya. Jika seluruh atau secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat masih dimiliki, maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannyadari laporan posisi keuangan.
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaatdari kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank dan tidak lagi memilikipengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secaraterpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank mengakuiaset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam asetyang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
Dalam beberapa transaksi, Bank masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer denganimbalan tertentu. Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan ketika memenuhi kriteriapenghentian pengakuan.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
3. Penghentian pengakuan (lanjutan)
Suatu aset atau liabilitas diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan yang akanditerima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan (aset) atauimbalan tersebut tidak cukup untuk menyediakan jasa pengelolaan (liabilitas).
Pada saat aset dijual ke pihak ketiga dengan pertukaran tingkat pengembalian secara bersamaan dari aset yangditransfer, transaksi dianggap sebagai transaksi keuangan yang dijamin, serupa dengan transaksi dengan janji akandibeli kembali. Bank menghapusbukukan saldo aset keuangan beserta penyisihan kerugian penurunan nilai terkaitpada saat Bank menentukan bahwa pinjaman yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen atau efek-efek utangtersebut tidak dapat lagi ditagih.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikanatas posisi keuangan debitur/penerbit yang mengakibatkan debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya,atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposurnya.
4. Pengakuan pendapatan dan beban
a. Pendapatan dan beban bunga, untuk aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yangdicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif denganmenggunakan suku bunga efektif.
b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yangdiukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
c. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikandalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugianakibat perubahan nilai tukar dari item moneter, dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai dari asetkeuangan tersebut.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau terjadi penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugiankumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas pada laporan laba rugi komprehensif.
5. Reklasifikasi aset keuangan
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuanganyang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atauditerbitkan.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalamperiode berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasidimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo(lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo),kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
a. Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimanaperubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
b. Terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuaijadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
c. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasisecara wajar oleh Bank.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
5. Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatatsebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponenekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
6. Saling hapus
Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika,dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yangtelah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
7. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitaskeuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi denganamortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awaldan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
8. Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yangmemahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar ( transaction) pada tanggalpengukuran. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar denganmenggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini dilakukan secara wajar oleh pihak yangmemahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang substansial sama,penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).
Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan estimasiyang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasardalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan hargainstrumen keuangan.
Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atasfaktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknikpenilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapatdiobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilaiwajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebutditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yangsama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnyahanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi.
Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumenkeuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnyadiperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukungsepenuhnya oleh data dari pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
8. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untukmemasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai.
Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktorlainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatansuatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penerapan harga suatu transaksi.
Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran, liabilitas keuangan dan posisi short diukurmenggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya salinghapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajarposisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau hargapermintaan terhadap posisi terbuka netto (net open position), mana yang lebih sesuai.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas dalam laporan arus kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan padaBank Indonesia dan bank lain, yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidakdigunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Giro Wajib Minimum (GWM)
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atasPBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah danValuta Asing yang kemudian diperbaharui dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, perubahanterakhir dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalamrupiah ditetapkan sebagai berikut:
1. GWM Primer dalam Rupiah sebesar 8% (delapan persen) dari DPK dalam rupiah;
2. GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar 4% (empat persen) dari DPK dalam Rupiah; dan
3. GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atauParameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisihantara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. Pemenuhan GWM LDRdalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011 (berdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010 pasal 22). Besaranparameter yang akan digunakan dalam perhitungan GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebagai berikut :a. Batas bawah LDR Target sebesar 78% (tujuh puluh delapan persen)b. Batas atas LDR Target sebesar 92% (sembilan puluh dua persen)c. KPMM Insentif sebesar 14% (empat belas persen)d. Parameter Disinsentif Bawah sebesar 0,1 (nol koma satu)e. Parameter Disinsentif Atas sebesar 0,2 (nol koma dua)
Peraturan ini berlaku efektif tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 26 September 2013, Bank Indonesiamengeluaran peraturan No. 15/7/PBI/2013, dimana ditetapkan GWM primer dalam Rupiah masing-masing sebesar 8%dan GWM sekunder dalam rupiah sebesar 2,5% sampai dengan 30 September 2013, sebesar 3% sejak 1 Oktobersampai dengan 31 Oktober 2013, sebesar 3,5% sejak 1 November sampai degan 1 Desember 2013, sebesar 4% sejak2 Desember 2013 dari DPK dalam rupiah dan GWM LDR dalam rupiah.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Giro pada Bank Indonesia dan Giro pada bank lain
Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan giro padabank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
h. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call moneydan deposito berjangka.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan banklain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
i. Efek-efek
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia sukuk retail negara dan obligasi ritel Indonesia.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
1. Diperdagangkan
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok diperdagangkan diakui dan diukur pada nilai wajar di laporanposisi keuangan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang terjadidiakui langsung di dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkandiakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan dalamlaporan laba rugi tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
2. Tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diukur pada nilaiwajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal dicatat sesuai dengan klasifikasi masing masingsebagai tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo.
Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan padanilai wajarnya.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung sebagai pendapatan komprehensif lain sampai investasitersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnyadiakui sebagai pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Efek-efek (lanjutan)
2. Tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efekdalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, maka hal ini akanmenyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersediauntuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuhtempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar yang berlaku. Manajemen akan menentukan nilai wajarefek-efek berdasarkan model yang dikembangkan secara internal dan estimasi terbaik jika harga pasar yang dapatdiandalkan tidak tersedia.
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan pada laporan posisikeuangan berdasarkan harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto, dan khusus untuk efek-efekdisajikan bersih setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
Amortisasi premi/diskonto untuk efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo dilakukansejak tanggal perolehan sampai dengan tanggal jatuh tempo berdasarkan metode suku bunga efektif.
Penurunan nilai wajar di bawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang tidak bersifatsementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi tahunberjalan.
Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek dihitung berdasarkan metode rata-ratatertimbang harga pembelian untuk efek-efek dalam kelompok untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual.
Penilaian efek-efek didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:
1. Efek-efekdan perubahan atas nilai wajar diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam laporan labarugi komprehensif.
2. Efek-efek yang diklasifikasikandan perubahan atas nilai wajar diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang dilaporkandalam ekuitas, setelah dikurangi dengan pajak penghasilan ditangguhkan yang berlaku. Keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi di ekuitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat efek-efektersebut dijual. Penurunan permanen atas nilai efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan labarugi komprehensif.
3. Efek-efeksetelah ditambah atau dikurangi dengan diskonto atau saldo premi yang belum diamortisasi. Premium dandiskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Nilai tercatat efek-efek disesuaikan untuksegala penurunan bersifat permanen atas nilai efek-efek yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. Pemindahanefek-efek dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnyapada tanggal pemindahan; selisih antara nilai tercatat, termasuk diskonto/premi yang belum diamortisasi danpencadangan piutang bunga, dan nilai wajar efek-efek pada tanggal pemindahan diakui sebagai keuntungan dankerugian yang belum direalisasi yang dilaporkan dalam ekuitas, setelah dikurangi dengan pajak penghasilantangguhan.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku dipasar yang aktif pada tanggal posisi keuangan.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Efek-efek (lanjutan)
Untuk efek-efek yang diperdagangkan secara aktif dipasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnyaditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengantanggal posisi keuangan, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh asettersebut. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkandengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kasyang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Penyisihan kerugian wajib diakui sesuai dengan pedoman dari Bank Indonesia dan disajikan sebagai pengurang saldoefek-efek.
Efek-efek tidak diakui lagi (derecognized) dari laporan posisi keuangan ketika Bank telah memindahkan semua risikosignifikan dan imbalan dari efek-efek.
j. Pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkanpersetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utangnyasetelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.
Pinjaman yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelahpengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengancadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengukuran awal, pinjaman yang diberikan diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah biaya danpendapatan transaksi.
Untuk pinjaman yang direstrukturisasi, dalam pokok pinjaman termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadipokok pinjaman. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai penghasilan bunga yang ditangguhkan.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai non performing pada saat pokok pinjaman telah lewat jatuh tempo dan/atau padasaat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok pinjaman atau bunga pinjaman tersebut mulai kuranglancar. Penghasilan bunga pinjaman yang telah diklasifikasikan sebagai non performing tidak diperhitungkan dan akandiakui sebagai penghasilan pada saat diterima.
Pinjaman yang diberikan dengan perjanjian sindikasi ataupun penerusan pinjaman diakui sebesar porsi pinjaman yangrisikonya ditanggung oleh Bank.
Restrukturisasi kredit meliputi perpanjangan jangka waktu pembayaran dan menurunkan suku bunga kredit.
k. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa asetkeuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuanganditurunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektifmengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awalaset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kasmasa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
k. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;c) Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang
dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikanjika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
d) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuanganlainnya;
e) Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atauf) Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapatdiidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:1) Memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan2) Kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiapportofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan,untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuanganyang signifikan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika bankmenentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok asetkeuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secarakolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilaitelah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteriadi bawah ini:
1) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai;2) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
Berdasarkan kriteria di atas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasarorporasi dan usaha menengah dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau (b) Pinjaman dalamsegmen pasar korporasi dan usaha menengah yang direstrukturisasi.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:
1) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai;2) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan;3) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar korporasidan usaha menengah dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak direstrukturisasi; atau (b)Pinjaman dalam segmen pasar usaha kecil dan konsumen.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
k. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Cadangan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan danmacet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan amortisasi).
Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif dikelompokkanberdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama dengan mempertimbangkan segmentasi kredit berdasarkanpengalaman kerugian masa lalu (probability of default).
Bank menggunakan metode migration analysis yang merupakan suatu metode analisis statistik, untuk menilaicadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif. Bank menggunakan data historis 3 tahundalam menghitung probability of default (PD) dan loss of given default (LGD).
Bank menggunakan fair value of collateral sebagai arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:
1) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;2) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal atas pengikatan agunan.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisihantara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan sukubunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika kredit yang diberikan atau efek-efek dimiliki hingga jatuh tempomemiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilaiadalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen denganmenggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas asetkeuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan daripengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakahpengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugianpenurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yangdigunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwayang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunannilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasiapakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas dibawahbiaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugianpenurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkankerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlahkerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisihantara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini,dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
k. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yangdiklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan ataspenurunan nilai sebelumnya pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijualmeningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelahpengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harusdipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang ataudimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan sukubunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Jika pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugianpenurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadisetelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunannilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan asetkeuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada tahun berjalan dikreditkandengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telahdihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
l. Cadangan Kerugian Aset Non Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPNP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidakdiwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset non-produktif dan transaksi rekeningadministratif (komitmen dan kontinjensi), namun manajemen Bank tetap harus menghitung cadangan kerugianpenurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
Sebelum SE-BI tersebut dikeluarkan, Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif dankomitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPNP tanggal 21 September2010.
Perubahan metode penentuan cadangan kerugian penurunan nilai diatas merupakan perubahan kebijakan akuntansiyang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba rugi tahun-tahunsebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laporan labarugi komprehensif Bank dan pada tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampakperubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.
Atas aset non produktif, manajemen Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai pada nilai yang lebihrendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Atas komitmen dan kontinjensiyang memiliki risiko kredit, manajemen Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan selisihantara nilai tercatat dan nilai kini atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atasjaminan tersebut menjadi probable).
Bank telah menghitung cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non-keuangan berdasarkan PSAK55, namun bank membentuk cadangan kerugian sebesar ketentuan minimum dari Bank Indonesia. Sebelum 1 Januari2010, Bank membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset produktif berdasarkan penelaahan terhadapkualitas masing-masing aset produktif, komitmen dan kontinjensi tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.Penentuan kualitas aset produktif dan cadangan penghapusan aset produktif mengacu pada Peraturan Bank IndonesiaNo. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
l. Cadangan Kerugian Aset Non Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
Bank wajib membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset terhadap aset produktif sebagai berikut :
Klasifikasi Persentase minimum penyisihanLancar 1%
Dalam Perhatian Khusus 5%Kurang Lancar 15%
Diragukan 50%Macet 100%
Persentase cadangan kerugian penurunan nilai aset di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilaiagunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi yangdiklasifikasikan lancar dan dalam perhatian khusus yang diterapkan terhadap saldo aset produktif serta komitmen dankontinjensi tersebut.
Aset produktif dihapusbukukan dengan menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif pada saatmanajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidakmampu membayar dan atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatatsebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset. Aset produktif yang bersangkutan pada saat diterimakembali. Jika jumlah yang diterima kembali lebih besar daripada nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagaipenghasilan bunga.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesai nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 bank tidak diwajibkanlagi membentuk penyisihan penghapusan aset non produktif dan penyisihan penghapusan aset untuk transaksirekening administratif yang berdampak terhadap penyesuaian atas saldo laba, namun bank tetap wajib menghitungpenyisihan penghapusan aset non produktif dan penyisihan penghapusan aset untuk transaksi rekening administratifdalam administrasi bank sesuai ketentuan yang berlaku yang akan menjadi faktor pengurang modal dalam perhitunganKewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) / Capital Adequacy Ratio (CAR).
m. Aset tetap dan penyusutan
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak GunaBangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehantanah pada akun Aset Tetap dan tidak diamortisasi.
Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HPdiakui sebagai bagian dari akun beban ditangguhkan-neto pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang,mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan kecuali untuk aset tetap yang dilakukan penilaian kembali,yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa asetke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, sertaestimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Biaya-biaya setelah perolehanawal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besarkemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Bank dan biaya tersebut dapat diukur secara andal.Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biayaperawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya
Harga perolehan mencakup harga pembelian dan semua beban yang terkait secara langsung untuk membawa asettersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukanoleh manajemen.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda(double declining balance method).Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-linemethod).
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun kecuali bangunanmenggunakan garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masamanfaatnya sebagai berikut:
Klasifikasi Tahun Persentase PenyusutanBangunan 20 5%Peralatan Kantor 8 25%Inventaris Kantor 4 50%Kendaraan 4 dan 8 50% dan 25%
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atauperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidakada lagi manfaat ekonomik masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugiyang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan kedalam laba rugi untuk tahun dimana penghentianpengakuan tersebut dilakukan.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu,umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dariaset tersebut. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan daripenggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jikaada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akandimasukkan dalam laporan laba rugi.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahandalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi KelompokUsaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dandisusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.
Terhitung sejak bulan September 2014 Bank memilih untuk menerapkan model revaluasian, sehingga aset tetap Bankdicatat sebesar nilai revaluasian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada(Catatan 38).
Kenaikan yang berasal dari revaluasi aset tetap diakui pada pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalamekuitas pada bagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakuidalam laporan laba rugi komprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibatrevaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Penurunan jumlah tercatat yang berasal darirevaluasi aset tetap dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasiaset tetap, jika ada.
Surplus revaluasi aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat asettersebut dihentikan pengakuannya. Hal ini meliputi pemindahan sekaligus surplus revaluasi pada saat penghentian ataupelepasan aset tersebut. Namun, sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaanaset oleh bank. Dalam hal ini surplus revaluasi yang dipindahkan ke saldo laba adalah sebesar perbedaan antara jumlahpenyusutan berdasarkan nilai revaluasian aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut.Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan melalui laporan laba rugi.
Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Ketikaaset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasi ke akun aset tetapyang sebenarnya.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
neraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali(recoverable amount) dari aset tetap tersebut.
Jika nilai tercatat dari aset tetap melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilaitercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.Atas revaluasitersebut menghasilkan selisih penilaian atas aset tetap sebesar Rp102.385.707.437 (Catatan 38.)
n. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight linemethod). Biaya dibayar dimuka disajikan pada akun aset lain-lain.
o. Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai
Agunan Yang Diambil Alih
-
Agunan yang diambil alih (AYDA) sehubungan dengan penyelesaian pinjaman yang diberikan dinyatakan sebesarnilai bersih yang dapat direalisasi.
Laba atau rugi yang terjadi akibat realisasi penjualan agunan yang diambil alih dilaporkan sebagaikeuntungan/kerugian pada saat penjualan terjadi. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilaitercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahunberjalan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugipada saat terjadinya.
Properti Terbengkalai
Properti terbengkalai -
Properti terbengkalai merupakan aset tetap yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha perbankanyang lazim sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 dan Surat Edaran No. 7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005. Propertiterbengkalai yang dimiliki bank terdiri dari tanah dan bangunan.
p. Liabilitas segera
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai denganperintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan dan dihitung berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
q. Simpanan dari nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada Bank berdasarkan perjanjianpenyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan dan deposito berjangka.
Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, atau dengan carapemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai liabilitaskepada pemegang giro.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yangdisepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentusesuai perjanjian antara penyimpan dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal yangtercantum dalam bilyet deposito atau yang diperjanjikan.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
r. Simpanan dari bank lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat didistribusikan secaralangsung dengan perolehan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.
s. Pendapatan dan beban bunga
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan labarugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yangsecara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dariaset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperolehnilai tercatat neto dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkanseluruh persyaratan kontraktual dalam instumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit dimasa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain diterima oleh para pihak dalamkontrak yang merupakan bagian tidak terpisah dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskonlainnya.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunannilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untukmendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalahdiakui pada saat bunga tersebut diterima (berbasis kas).
- Pada saat pinjaman diklasifikasikan sebagai kredit bermasalah, tagihan bunga yang telah diakui sebelumnyasebagai pendapatan, tetapi belum diterima akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkantersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
- Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dalam kategori non-performing (menurut Peraturan Bank Indonesia)diakui dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan pada saat pembayarannya diterima.
- Penerimaan pembayaran atas kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macetdipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjamandiakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.
- Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunaisebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, sebagai mana telah diubah terakhir dengan PBINo. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012.
t. Pendapatan dan beban provisi dan komisi
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian pinjaman diakui sebagai bagian ataupengurang dari biaya perolehan pinjaman dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasiberdasarkan metode suku bunga efektif.
u. Restrukturisasi Pinjaman Bermasalah
Dalam restrukturisasi pinjaman bermasalah dengan modifikasi persyaratan pinjaman yang tidak mengakibatkanpenerimaan aset (termasuk penerimaan saham dari debitur), dampak restrukturisasi tersebut dicatat secara prospektif dantidak mengubah nilai pinjaman pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kasmasa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru pinjaman, maka saldo pinjaman dikurangi ke jumlah nilai tunaitersebut dan pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaankas berdasarkan persyaratan pinjaman yang telah direstrukturisasi, baik untuk bunga maupun pokok pinjaman, dicatatsebagai pengembalian pokok pinjaman dan penghasilan bunga sesuai proporsinya.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
v. Perpajakan
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitaspajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiaptanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yangbelum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapatdimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi keuangan dan nilai tercatat aset pajaktangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akantersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat asetdirealisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secarasubstantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untukdan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak,
o tahun berjalan, kecualiuntuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Kelompok Usahamengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Beban pajak penghasilan kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitungberdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaanjumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban.liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untukperbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangilaba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku padatanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankanlangsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai denganpenyajian aset dan liabilitas pajak kini.
w. Informasi segmen
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yangmana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produktertentu (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis),yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen mencakup item-item yang dapat diatribusikan langsung kepadasuatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal yang disajikan kepada pengambil keputusanoperasional yaitu Direksi.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
w. Informasi segmen (lanjutan)
Bank telah mengidentifikasi dan mengungkapkan informasi keuangan berdasarkan kegiatan bisnis utama (segmenusaha) berdasarkan segmen geografis.
Segmen geografis meliputi penyediaan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memilikirisiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkunganekonomi lain.
x. Imbalan kerja
Bank memberikan imbalan pasca kerja manfaat pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang KetenagakerjaanNo. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2010).
Imbalan pasca kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk dengan pendanaan khusus melalui program dana pensiundan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yangdigunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalahmetode Projected Unit Credit yang dihitung oleh aktuaris independen.
y. Laba per lembar saham
yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Laba per lembar saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yangberedar pada tahun berjalan.
Laba per lembar saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan.
z. Transaksi dengan pihak berelasi
Bank melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak yang berelasi sesuaidengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAKPihak-
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau(iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas
anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain;(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya;(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga;(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor
atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakanprogram tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);(vii)Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
z. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi terdiri dari simpanan nasabah dan pinjaman yang diberikan
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakandengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang bukan pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan ataslaporan keuangan.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
Penyusunan laporan keuangan Bank mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitaskontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkanpenyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Bank yang memilikipengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan sebagai berikut:
Usaha yang berkelanjutan
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya danberkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemenBank tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadapkemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasarusaha yang berkelanjutan.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Manajemen Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangandengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi. Dengan demikian,aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank seperti diungkapkan pada Catatan2b.
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasaraktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.
Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila datapasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuktransaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkatgagal bayar.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Surat berharga dengan klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo membutuhkan judgement yang signifikan. Dalam membuatjudgement ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo, makajika Bank gagal untuk memiliki investasi ini hingga jatuh tempo selain dalam kondisi-kondisi tertentu sebagai contoh,menjual dalam jumlah yang tidak signifikan saat mendekati jatuh tempo, Bank harus mereklasifikasi seluruh portofoliotersebut menjadi surat berharga yang tersedia untuk dijual. Surat berharga yang tersedia untuk dijual tersebut akan diukurpada nilai wajar dan bukan menggunakan biaya yang diamortisasi.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
Aset keuangan yang tidak memiliki harga pasar
Manajemen Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah nilai tersebut dikutip atautidak di pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi pada apakah aset keuangan yang dikutip di pasar aktif adalah penentuanapakah harga pasar dapat segera dan secara teratur tersedia, dan apakah mereka mewakili harga aktual dan teratur terjaditransaksi pasar secara .
Kontinjensi
Manajemen Bank sedang terlibat dalam proses hukum. Perkiraan biaya kemungkinan bagi penyelesaian klaim telahdikembangkan melalui konsultasi dengan bantuan konsultan hukum Bank didasarkan pada analisis hasil yang potensial.Manajemen Bank tidak berkeyakinan bahwa hasil dari hal ini akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan,bagaimanapun, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atauefektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risikountuk dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnyaseperti yang diungkapkan di bawah ini. Bank mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter yangtersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang timbul diluar kendali Bank. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yang digunakan pada saat terjadinya.
Cadangan kerugian penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan
Manajemen Bank menelaah portofolio kredit dan pembiayaan/piutang setiap tahun untuk menilai penurunan nilai denganmemperbarui cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk selama periode yang diperlukan berdasarkan analisisberkelanjutan dan pemantauan terhadap rekening individual oleh petugas kredit.
Dalam menentukan apakah penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi komprehensif, Bank membuatpenilaian, apakah terdapat data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang dapat diukurdalam laporan perkiraan arus kas masa depan dari portofolio pinjaman sebelum penurunan tersebut dapat diidentifikasisecara individual dalam portofolio tersebut.
Bukti seperti ini dapat termasuk data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan yangmerugikan pada status pembayaran kelompok peminjam, atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasidengan wanprestasi atas aset dalam kelompok. Bank menggunakan perkiraan dalam menentukan jumlah dan waktu dariarus kas masa depan ketika menentukan tingkat cadangan kerugian yang diperlukan. Estimasi tersebut didasarkan padaasumsi mengenai sejumlah faktor dan hasil aktual yang dapat berbeda, yang mengakibatkan perubahan terhadap jumlahcadangan kerugian di masa yang akan datang.
Umur ekonomis dari aset tetap
Manajemen Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersediauntuk digunakan.
Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dariperkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasanlainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaiansecara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa, tetapiada kemungkinan bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkanoleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhioleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan dari taksiran masa manfaat dari aset tetap akanmeningkatkan beban usaha.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
Pengakuan aset pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan dalam hal terdapat kemungkinanbahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dikompensasi terhadap kerugian yang dapat digunakan. Pertimbanganmanajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengansaat dan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak.
Bank menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat dalamhal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak yang cukup akan tersedia untuk mengkompensasisebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
4. KAS
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada catatan 37.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Rupiah 8.338.399.750 7.999.886.700Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat - 243.780Dolar Singapura - 6.816.613
Jumlah 8.338.399.750 8.006.947.093
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada catatan 37.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Rupiah 98.354.282.092 44.172.101.701Jumlah 98.354.282.092 44.172.101.701
Rasio GWM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan Peraturan BankIndonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013
Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan toDeposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK)dalam Rupiahdan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesarperhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDRtarget dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum(KPMM) Bank dengan KPMMInsentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing.
GWM Bank untuk mata uang rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
GWM Primer Rupiah 8,65% 8,08%
GWM Sekunder Rupiah 4,00% 7,96%
Bank telah memenuhi GWM yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32
6. GIRO PADA BANK LAIN
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada catatan 37.
a. Berdasarkan kolektibilitas BI
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 digolongkan sebagai lancar.
b. Berdasarkan mata uang
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Rupiah 378.575.099 788.595.465Jumlah 378.575.099 788.595.465
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai - -Jumlah bersih 378.575.099 788.595.465
c. Berdasarkan pihak
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Pihak Berelasi - -Pihak Ketiga
RupiahPT. Bank Jasa Jakarta 78.996.989 77.285.363Bank International Indonesia 27.681.013 10.650.102Bank Central Asia 271.897.097 700.660.000
Jumlah 378.575.099 788.595.465
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai - -Jumlah bersih 378.575.099 788.595.465
d. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Saldo awal - -Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan - -Saldo Akhir - -
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukancadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013.
e. Suku bunga efektif rata-rata
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Rupiah 2,84% 2,84%
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada catatan 37.
a. Berdasarkan kolektibilitas BI
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013 digolongkan sebagai lancar.
b. Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahPenempatan pada BankIndonesia 17.494.411.507 -Call Money 105.000.000.000 28.000.000.000Deposito berjangka 270.000.000.000 200.000.000.000
392.494.411.507 228.000.000.000
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -Jumlah bersih 392.494.411.507 228.000.000.000
c. Berdasarkan jatuh tempo
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahKurang dari 1 bulan 122.494.411.507 43.000.000.0001 3 bulan 270.000.000.000 185.000.000.000
Jumlah 392.494.411.507 228.000.000.000
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -Jumlah bersih 392.494.411.507 228.000.000.000
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
d. Berdasarkan pihak
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Pihak Berelasi - -Pihak KetigaRupiah- Penempatan pada Bank Indonesia 17.494.411.507 -- Deposito berjangka
PT Prima Master Bank 50.000.000.000 40.000.000.000PT Bank Artos Indonesia 15.000.000.000 40.000.000.000PT Bank Harda Internasional 50.000.000.000 30.000.000.000PT Bank Fama Internasional 35.000.000.000 30.000.000.000PT Bank of India Indonesia 60.000.000.000 20.000.000.000PT Bank Bukopin Syariah 60.000.000.000 -PT Bank Ina Perdana - 25.000.000.000PT Bank Yudha Bhakti - 15.000.000.000
- Call moneyPT Bank Hana 30.000.000.000 -PT Bank Mega 25.000.000.000 -PT Bank Victoria 50.000.000.000 -PT Bank Kesejahteraan Ekonomi - 28.000.000.000
375.000.000.000 228.000.000.000
Jumlah Rupiah 392.494.411.507 228.000.000.000Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai - -Jumlah bersih 392.494.411.507 228.000.000.000
e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Saldo awal - -Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan - -Saldo Akhir - -
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainsehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013.
f. Suku bunga efektif rata-rata
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Deposito berjangka 9,41% 9,11%Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 5,75% -
Call Money 6,10% -
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat saldo penempatan pada BankIndonesia dan bank lain yang dijaminkan. Manajemen yakin bahwa seluruh dana yang ditempatkan akan diterimakembali.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35
8. EFEK-EFEK
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada catatan 37.
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember 2014Nilai Nominal Nilai Tercatat
RupiahDimiliki Hingga Jatuh Tempo:Sertifikat Bank Indonesia 76.724.000.000 75.596.715.854Sukuk Ritel Negara 10.000.000.000 10.000.000.000Obligasi Ritel Indonesia 20.000.000.000 20.000.000.000
106.724.000.000 105.596.715.854
31 Desember 2013Nilai Nominal Nilai Tercatat
RupiahDimiliki Hingga Jatuh Tempo:Sertifikat Bank Indonesia 45.000.000.000 43.490.427.704
45.000.000.000 43.490.427.704
b. Berdasarkan kolektibilitas BI
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, efek-efek digolongkan sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Lancar 105.596.715.854 43.490.427.704Jumlah 105.596.715.854 43.490.427.704
c. Berdasarkan jatuh tempo
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahKurang dari 1 bulan 19.940.941.604 -1 3 bulan 26.438.858.893 -3 6 bulan 19.625.708.057 -6 12 bulan 9.591.207.300 43.490.427.704Lebih dari 1 tahun 30.000.000.000 -
Jumlah 105.596.715.854 43.490.427.704
d. Berdasarkan pihak
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Pihak Berelasi - -Pihak Ketiga
Sertifikat Bank Indonesia 75.596.715.854 43.490.427.704Sukuk Ritel Negara 10.000.000.000 -Obligasi Ritel Indonesia 20.000.000.000
Jumlah 105.596.715.854 43.490.427.704
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36
8. EFEK-EFEK (lanjutan)
f. Berdasarkan penerbit
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Bank Indonesia 75.596.715.854 43.490.427.704Pemerintah Republik Indonesia 30.000.000.000 -Jumlah 105.596.715.854 43.490.427.704
g. Suku Bunga Efektif
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Sertifikat Bank Indonesia 7,02% 7,00%Sukuk Ritel 8,75% -Obligasi Ritel Indonesia 8,50% -
9. PINJAMAN YANG DIBERIKAN
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahModal Kerja 605.032.901.726 375.085.220.081Investasi 167.482.175.553 69.312.317.070Konsumsi 81.863.224.520 45.840.971.363Pinjaman karyawan 2.203.593.280 1.310.544.134
Jumlah 856.581.895.079 491.549.052.648
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (534.642.056) (274.429.645)Jumlah bersih 856.047.253.023 491.274.623.003
b. Berdasarkan pihak
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahPihak berelasi 46.162.643.514 1.310.544.134Pihak ketiga 810.419.251.565 490.238.508.514
Jumlah 856.581.895.079 491.549.052.648
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (534.642.056) (274.429.645)Jumlah bersih 856.047.253.023 491.274.623.003
Pinjaman pihak berelasi yang dijamin deposito pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp32.000.000.000
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37
9. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
c. Berdasarkan sektor ekonomi
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahPerdagangan 411.964.309.023 203.326.179.547Industri 92.325.558.089 104.019.850.638Konstruksi 72.568.516.858 42.029.431.593Jasa bisnis 91.056.113.826 25.699.553.940Pertambangan 20.744.410.106 1.584.187.360Transportasi dan jasa sosial 32.571.097.267 67.738.334.074Lain-lain 135.351.889.910 47.151.515.496
856.581.895.079 491.549.052.648
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (534.642.056) (274.429.645)856.047.253.023 491.274.623.003
d. Berdasarkan kolektibilitas
31 Desember 2014 31 Desember 2013
IndividualDalam Perhatian Khusus 8.035.784.633 684.471.527Kurang Lancar - -Diragukan 1.139.589.970 -Macet 6.228.307.381 -
KolektifLancar 841.178.213.095 479.272.481.685Dalam Perhatian Khusus - 7.695.253.073Kurang Lancar - 3.896.846.362Diragukan - -Macet - -
Jumlah 856.581.895.079 491.549.052.648
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan NilaiIndividual (534.642.056) (177.327.129)Kolektif - (97.102.516)
(534.642.056) (274.429.645)Jumlah bersih 856.047.253.023 491.274.623.003
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38
9. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
e. Pinjaman bermasalah berdasarkan sektor ekonomi
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahJasa bisnis 466.545.099 -Perdagangan 673.044.872 3.896.846.362Lain-lain 6.228.307.381 -
Jumlah 7.367.897.352 3.896.846.362
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (506.079.396) (56.810.226)Jumlah bersih 6.861.817.956 3.840.036.136
f. Berdasarkan periode perjanjian pinjaman
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahSampai dengan 1 tahun 360.857.552.095 127.030.301.162Lebih dari 1 s/d 2 tahun 143.155.544.220 47.467.037.118Lebih dari 2 s/d 5 tahun 104.477.919.300 48.752.328.343Lebih dari 5 tahun 248.090.879.464 268.299.386.025
Jumlah 856.581.895.079 491.549.052.648
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (534.642.056) (274.429.645)Jumlah bersih 856.047.253.023 491.274.623.003
g. Berdasarkan sisa jatuh tempo
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahSampai dengan 1 tahun 511.941.091.233 269.350.760.150Lebih dari 1 s/d 2 tahun 425.781.575 6.808.087.935Lebih dari 2 s/d 5 tahun 102.775.739.061 57.039.144.144Lebih dari 5 tahun 241.439.283.210 158.351.060.419
Jumlah 856.581.895.079 491.549.052.648
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (534.642.056) (274.429.645)Jumlah bersih 856.047.253.023 491.274.623.003
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39
9. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
h. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Saldo awal 274.429.645 962.905.922Penyisihan tahun berjalan (catatan 29) 260.212.411 -Pemulihan tahun berjalan - (688.476.277)Penghapusan - -Saldo Akhir 534.642.056 274.429.645
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan telahmemadai.
i. Suku Bunga
Suku bunga rata-rata tertimbang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dalam Rupiahadalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Tingkat suku bunga rata-rata 13.41% 13,24%
j. Agunan pinjaman
Pinjaman yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan berupa tanah dan bangunan yang diikat dengan haktanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank.
k. Pinjaman sindikasi
Tidak terdapat pinjaman sindikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
l. Pinjaman karyawan
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit yang umumnya digunakan untuk kredit kepemilikanrumah dengan jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun. Tingkat bunga rata-rata kredit untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebagai berikut :
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Persentase 9% 9%
m. Pinjaman kepada pihak berelasi
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi selain karyawan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Rupiah 43.959.050.234 -Jumlah bersih 43.959.050.234 -
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40
9. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
n. Pinjaman yang diberikan yang direstrukturisasi
Kredit yang direstrukturisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masingsebesar Rp11.102.175.738 dan Rp11.980.910.033.
Kerugian restrukturisasi yang diakui pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar nihil.Angka tersebut merupakan nilai penghapusbukuan untuk kredit.
Kolektibilitas kredit yang restrukturisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Lancar 8.181.004.537 5.829.921.346Dalam Perhatian Khusus - 6.150.988.687Kurang lancar 2.921.171.201 -Jumlah 11.102.175.738 11.980.910.033
Restrukturisasi dilakukan dengan menurunkan suku bunga kredit dan memperpanjang jangka waktu kredit.
o. Pinjaman yang diberikan yang dihapusbukukan
Pinjaman yang dihapusbukukan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp. 5.274.208.124, danRp. 5.274.208.124. Angka tersebut merupakan nilai penghapusbukuan untuk kredit yang dilakukan pada tahun 1995sampai dengan 2004.
Pinjaman dihapusbukukan karena debitur mengalami kesulitan keuangan dan ketidak mampuan membayar.
p. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank IndonesiaNo. 7/3/PBI/2005 Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, batas maksimum penyediaan dana kepada pihak terkait, satupeminjam yang bukan pihak terkait, dan satu kelompok peminjam yang bukan pihak terkait masing - masing tidakmelebihi 10%, 20 % dan 25% dari modal bank.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauanterhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) baik pihak ketiga maupun pihak berelasi.
q. Rasio pinjaman bermasalah terhadap total pinjaman yang diberikan
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persentase pinjaman bermasalah bruto danbersih terhadap total pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Bruto 0,86% 0,79%Neto 0,80% 0,74%
r. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diberikan
Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan barang-barangmodalnya. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor.
Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan yang wajib dibentuksesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan yang telah dibentuk sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41
9. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
r. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diberikan (lanjutan)
31 Desember 2014 31 Desember 2013
PPA-WD 12.165.567.892 5.384.096.486CKPN yang dibentuk 534.642.056 274.429.645Persentase Pemenuhan 4,39% 5,09%
Manajemen risiko yang dijalankan oleh Bank antara lain dengan cara sebagai berikut :1) Menerapkan prinsip diversifikasi sektor usaha/industri yang dibiayai dan menentukan dari waktu ke waktu sektor
usaha/industri yang perlu dihindari.2) Dalam upaya menerapkan Good Corporate Governance dan sistem pemberian kredit yang sehat (Prudent), sebelum
pemberian suatu kredit, maka petugas Bank wajib untuk melakukan kunjungan usaha dan wawancara denganpengambil keputusan (key person) dari perusahaan/calon debitur yang akan dibiayai, dan mengharuskan adanyainformasi keuangan yang memadai.
3) Melakukan pemantauan atas perusahaan/calon debitur yang dibiayai dan secara periodik melakukan kunjungan usahaguna memperoleh informasi secara dini kesulitan yang mungkin dihadapi debitur, sehingga dapat diantisipasilangkah- langkah awal dan tepat dalam menyelamatkan posisi Bank.
10. ASET TETAP
31 Desember 2014Saldo awal Penambahan Pengurangan Efek revaluasi Reklasifikasi Saldo akhir
KepemilikanLangsung
HargaPerolehanTanah 3.427.000.000 - - 76.936.500.000 - 80.363.500.000Bangunan 5.689.999.750 - - 16.512.930.250 - 22.202.930.000Inventaris
Kantor 4.267.041.650 2.024.268.327 - 164.189.780 (185.078.900) 6.270.420.857Peralatan
Kantor 530.465.457 114.335.000 - 229.670.000 (134.821.100) 739.649.357Kendaraan 3.258.775.000 732.956.062 - - 319.900.000 4.311.631.062
Aset dalampenyelesaian - 1.833.722.428 - - - 1.833.722.428
17.173.281.857 4.705.281.817 - 93.843.290.030 - 115.721.853.704
AkumulasiPenyusutan
Bangunan 5.595.333.174 412.048.799 - (5.637.333.140) - 370.048.833InventarisKantor 2.675.041.470 1.360.362.063 - (1.944.166.035) (58.866.272) 2.032.371.226PeralatanKantor 457.682.770 60.475.211 - (242.742.372) (158.984.267) 116.431.342Kendaraan 240.489.732 1.146.450.004 - (718.175.860) 217.850.539 886.614.415
8.968.547.146 2.979.336.077 - (8.542.417.407) - 3.405.465.816Nilai bukubersih 8.204.734.711 112.316.387.888
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42
10. ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2013Saldo awal Penambahan Pengurangan Efek revaluasi Saldo akhir
KepemilikanLangsung
Harga PerolehanTanah 3.427.000.000 - - - 3.427.000.000Bangunan 5.689.999.750 - - - 5.689.999.750InventarisKantor
2.414.091.743 1.852.949.907 - - 4.267.041.650
Peralatan Kantor 439.465.457 91.000.000 - - 530.465.457Kendaraan 2.746.290.000 2.289.340.000 1.776.855.000 - 3.258.775.000
14.716.846.950 4.233.289.907 1.776.855.000 17.173.281.857
AkumulasiPenyusutan
Bangunan 5.282.333.225 312.999.949 - - 5.595.333.174InventarisKantor 1.885.784.620 789.256.850 - - 2.675.041.470Peralatan Kantor 438.493.887 19.188.883 - - 457.682.770Kendaraan 1.320.191.765 285.507.784 1.365.209.817 - 240.489.732
8.926.803.497 1.406.953.466 1.365.209.817 - 8.968.547.146
Nilai buku bersih 5.790.043.453 8.204.734.711
Pada bulan September 2014 bank melakukan revaluasi aset tetap yang dilakukan oleh penilai independen yang laporanbertanggal 23 Mei 2014, dengan nilai revaluasi sebesar Rp109.255.360.000 dan selisih revaluasi aset tetap sebesarRp102.385.707.437. Revaluasi aset tetap tersebut telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Kepala Kantor WilayahDJP Jakarta Pusat No. : KEP 1457/WJP.06/2014 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan UntukTujuan Perpajakan tanggal 11 September 2014 (Catatan 38.)
Metodologi penilaian meliputi pendekatan data pasar untuk tanah dan pendekatan biaya untuk bangunan dan saranapelengkap serta inventaris kantor. Pendekatan data pasar mempertimbangkan penjualan dari properties sejenis ataupengganti dan data pasar yang terkait yang menghasilkan estimasi nilai melalui proses perbandingan. Pendekatan biayamempertimbangkan biaya reproduksi baru dan jumlah penyusutan.
Untuk pengadaan aset tetap setelah tanggal revaluasi menggunakan harga perolehan. Jumlah pengadaan tahun 2014setelah revaluasi sebesar Rp2.871.559.389.
Jumlah penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah masing-masing sebesarRp2.979.336.077 dan Rp1.406.953.466, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013.
Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap kebakaran dan gempa bumi kepada PT Asuransi Buana Independen,yang bukan merupakan pihak berelasi dengan Bank, dengan jumlah pertanggungan pada tanggal31 Desember 2014 adalah sebesar Rp50.737.500.000 dan USD42.372, serta pada tanggal 31 Desember 2013 adalahsebesar Rp24.236.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupkemungkinan kerugian.
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Penjualan - 935.783.232Nilai Buku - 411.645.183Keuntungan penjualan - 524.138.049
Aset tetap dalam penyelesaian merupakan biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka memperbaiki gedung perusahaan.Tingkat penyelesaian sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebesar 60%, dan diperkirakan selesai pada tahun 2016.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43
10. ASET TETAP (lanjutan)
Nilai tercatat aset tetap jika menggunakan metode biaya perolehan adalah sebesar Rp10.706.079.754.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yangtelah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013Harga Perolehan:Bangunan - 5.000.000.000Inventaris Kantor - 1.598.741.773Peralatan Kantor - 235.014.353Kendaraan - 44.000.000Jumlah - 6.877.756.126
11. ASET LAIN-LAIN
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Agunan Yang Diambil Alih(AYDA) 47.179.745.582 13.022.165.745Tagihan 609.235.054 2.193.662.993Piutang Bunga 3.453.477.134 2.309.716.097Biaya Dibayar Dimuka 7.766.222.013 4.765.550.410Uang Muka SKPKB PPN 7.394.464 12.026.568Persediaan barang cetakan 283.501.956 89.497.667Pembukaan Cabang Baru 340.083.956 1.849.059.176Lainnya 7.385.842.014 5.588.461.785Jumlah bersih 67.025.502.173 29.830.140.441
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkanlagi untuk membentuk penyisihan penghapusan aset untuk aset non produktif, namun Bank tetap harus menghitungcadangan kerugian penghapusan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku dan diperhitungkan sebagaipengurang modal.
Agunan yang diambil alih yang diselesaikan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 adalah masing-masing sebesar nihil dan Rp9.269.146.123. Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yangdiambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai realisasi bersih atas agunan yang diambil alih lebih besardari saldo pinjaman yang tidak tertagih. Laba atau rugi sehubungan dengan proses pengambil alihan agunan diakuisebagai beban operasional lainnya.
Lainnya terdiri dari premi asuransi, uang muka, sewa aplikasi.
12. LIABILITAS SEGERA
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Bunga masih harus dibayar 4.687.062.200 1.893.187.252Provisi dan komisi diterima dimuka 7.353.179 7.353.179Penghasilan ditangguhkan 155.541.533 282.886.872Lain-lain 2.666.968.114 1.689.395.053Jumlah bersih 7.516.925.026 3.872.822.356
Liabilitas segera lain-lain terdiri dari antara lain biaya notaris, biaya Jamsostek dan titipan lainnya. Seluruh liabilitas segeradalam mata uang rupiah.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44
13. SIMPANAN NASABAH
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember 2014 31 Desember 2013
RupiahGiro 32.548.092.479 20.140.158.248Tabungan 120.823.904.794 75.616.862.367Deposito berjangka 1.050.945.985.494 463.444.541.880
Jumlah 1.204.317.982.767 559.201.562.495
b. Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diberikan
Rincian simpanan nasabah yang dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Giro - -Tabungan - -Deposito berjangka 86.534.635.654 14.000.000.000
Jumlah persentase simpanan yang diblokir terhadap jumlah simpanan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Giro - -Tabungan - -Deposito berjangka 8,23% 2,85%
c. Berdasarkan jatuh tempo
31 Desember 2014 31 Desember 2013
GiroSampai dengan 1 bulan 32.548.092.479 20.140.158.248
32.548.092.479 20.140.158.248
TabunganSampai dengan 1 bulan 120.823.904.794 75.616.862.367
120.823.904.794 75.616.862.367
Deposito berjangkaSampai dengan 1 bulan 675.378.094.950 66.231.276.4971 3 bulan 328.066.507.983 305.664.367.0473 6 bulan 41.848.276.547 75.553.768.2326 12 bulan 5.653.106.014 2.414.753.425Lebih dari 12 bulan - 13.580.376.679
1.050.945.985.494 463.444.541.880Jumlah 1.204.317.982.767 559.201.562.495
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45
13. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
d. Berdasarkan pihak dan mata uang
31 Desember 2014 31 Desember 2013Giro
RupiahPihak berelasi 897.152.765 669.018.460Pihak ketiga 31.650.939.714 19.471.139.788
32.548.092.479 20.140.158.248
Jumlah giro pihak berelasi terhadap jumlah giro pada tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagaiberikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Jumlah giro 897.152.765 669.018.460Persentase 2,76% 3,32%
31 Desember 2014 31 Desember 2013Tabungan
RupiahPihak berelasi 5.123.737.881 3.335.341.357Pihak ketiga 115.700.166.913 72.281.521.010
120.823.904.794 75.616.862.367
Jumlah tabungan pihak berelasi terhadap jumlah tabungan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Jumlah tabungan 5.123.737.881 3.335.341.357Persentase 4,24% 4,41%
31 Desember 2014 31 Desember 2013Deposito berjangka
RupiahPihak berelasi 117.954.757.828 23.879.604.624Pihak ketiga 932.991.227.666 439.564.937.256
1.050.945.985.494 463.444.541.880
Jumlah deposito berjangka pihak berelasi terhadap jumlah deposito pada tahun yang berakhir tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Jumlah deposito berjangka 117.954.757.828 23.879.604.624Persentase 11,22% 5,15%
e. Suku bunga efektif rata-rata
Suku bunga rata-rata tertimbang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagaiberikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Giro 5,74% 4,83%Tabungan 4,19% 4,24%Deposito berjangka 9,08% 8,22%
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Giro - -Tabungan 578.891.530 230.495.874Deposito 1.300.000.000 250.000.000Call money - 10.000.000.000Jumlah 1.878.891.530 10.480.495.874
b. Berdasarkan pihak dan mata uang
31 Desember 2014 31 Desember 2013
GiroRupiah
Pihak berelasi - -Pihak ketiga - -
- -
31 Desember 2014 31 Desember 2013
TabunganRupiah
Pihak berelasi - -Pihak ketiga 578.891.530 230.495.874
578.891.530 230.495.874
31 Desember 2014 31 Desember 2013
DepositoRupiah
Pihak berelasi - -Pihak ketiga 1.300.000.000 250.000.000
1.300.000.000 250.000.000
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Call MoneyRupiah
Pihak berelasi - -Pihak ketiga - 10.000.000.000
- 10.000.000.000
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
c. Berdasarkan jatuh tempo
31 Desember 2014 31 Desember 2013Giro
Sampai dengan 1 bulan - -
TabunganSampai dengan 1 bulan 578.891.530 230.495.874
DepositoSampai dengan 1 bulan 1.300.000.000 250.000.000
Call moneySampai dengan 1 bulan - 10.000.000.000
Jumlah 1.878.891.530 10.480.495.874
d. Suku bunga efektif rata-rata
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Tabungan 4,24% 4,24%Deposito 9,00% 8,22%Call money - 5,90%
15. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
a. Berdasarkan jenis
31 Desember 2014 31 Desember 2013Rupiah
Fasilitas belum digunakan 169.331.861.073 110.969.123.020Bank Garansi 41.822.896.004 2.015.440.000
Jumlah 211.154.757.077 112.984.563.020
Estimasi kerugian menurut bank - -Estimasi kerugian menurut peraturan BankIndonesia 2.111.547.571 1.129.845.630
b. Cadangan Kerugian
31 Desember 2014 31 Desember 2013Saldo awal - -Penyisihan (Pemulihan) tahun berjalan - -Saldo Akhir - -
Manajemen yakin bahwa cadangan kerugian penurunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 tidak diperlukan.
c. Berdasarkan kolektibilitas
Seluruh rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 digolongkan sebagai lancar.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48
16. PAJAK PENGHASILAN
a. Utang pajak
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Pajak penghasilan badan 6.929.956 1.387.928.591PPN 280.000 -Pajak penghasilan
Pasal 21 436.181.517 313.350.232Pasal 23 6.057.347 53.555.564Pasal 25 5.163.843 -Pasal 4 (2) 1.985.196.707 797.500.425
Jumlah 2.439.809.370 2.552.334.812
b. Beban pajak penghasilan
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Kini (867.446.564) (2.181.756.169)Tangguhan (133.905.497) 114.479.917Jumlah (1.001.352.061) (2.067.276.252)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan penghasilan kena pajakBank untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Laba sebelum pajak 4.109.339.830 9.645.787.013Koreksi Fiskal:Biaya perjamuan 93.885.063 76.210.675Sumbangan 69.066.500 19.701.500Penyusutan aset tetap 318.848.835 23.376.980Pembentukan cadangan pesangon 549.853.527 982.630.815Laba penjualan AYDA - (730.846.163)Pembayaran pesangon (515.945.000) (524.711.145)Pendapatan sewa (1.155.262.500) (765.125.000)
Penghasilan kena pajak 3.469.786.255 8.727.024.675
Beban Pajak Kini2014: 25% x 3.469.786.255 867.446.564 -2013: 25% x 8.727.024.675 - 2.181.756.169
867.446.564 2.181.756.169DikurangiPPH pasal 25 Dibayar dimuka (860.516.608) (793.827.578)
Utang pajak kini 6.929.956 1.387.928.591
Berdasarkan pasal 17 ayat 2 Undang-keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008, tarif Pajak Penghasilan Badan adalah sebesar 25%.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49
16. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak Bank.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah suatuperhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Bank menyampaikan SuratSetoran Pajak (SSP) pajaknya.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sesuai dengan SuratPemberitahuan Pajak (SPT) Bank.
c. Aset / (Liabilitas) pajak tangguhan
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Saldo awal 1.032.987.511 918.507.594Liabilitas / (Aset) pajak tangguhan (133.905.497) 114.479.917Saldo Akhir 899.082.014 1.032.987.511
17. IMBALAN KERJA
Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan hasil perhitunganaktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh PSAK 24(revisi 2010) mengenai imbalan kerja.
Perhitungan imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dilakukan oleh aktuaris independen,Padma Radya Aktuaria berdasarkan laporan aktuaris tertanggal 5 Januari 2015 No. 182/I/15/PRA-RM dan 28 Februari2014 No. 603/II/14/PRA-RM.
Saldo Imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesarRp3.596.328.055 dan Rp4.131.950.045.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Biaya jasa kini 390.683.622 787.090.150Biaya bunga 208.486.702 195.540.665Kerugian / (keuntungan) aktuarial yang diakui (49.316.797) -Saldo Akhir 549.853.527 982.630.815
Rekonsiliasi nilai liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Saldo awal 2.788.096.477 3.682.576.036Biaya jasa kini 390.683.622 787.090.150Biaya bunga 208.486.702 195.540.665Dampak perubahan asumsi (kewajiban) koreksi
karyawan kontrak (569.530.517) -Imbalan yang dibayarkan (515.945.000) (524.711.145)Kerugian / (keuntungan) aktuaria yang belum diakui 1.194.062.251 (1.352.399.229)Jumlah 3.495.853.535 2.788.096.477
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50
17. IMBALAN KERJA (lanjutan)
Nilai kini liabilitas imbalan kerja yang diakui pada Laporan Posisi Keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Nilai kini liabilitas imbalan kerja 3.495.853.535 2.788.096.477Nilai yang belum diakui : kerugian aktuaria 100.474.520 1.343.853.568Jumlah 3.596.328.055 4.131.950.045
Rekonsiliasi perubahan pada aset dan liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Saldo awal tahun 4.131.950.045 3.674.030.375Koreksi Karyawan kontrak (569.530.517) -Beban manfaat diakui tahun berjalan 549.853.527 982.630.815Pembayaran manfaat tahun berjalan (515.945.000) (524.711.145)Saldo akhir tahun 3.596.328.055 4.131.950.045
Perhitungan imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dilakukan oleh aktuaris independen,Padma Radya Aktuaria berdasarkan laporan aktuaris No. 182/I/15/PRA-RM tanggal 5 Januari 2015 dan No. 603/II/14/PRA-RM tanggal 28 Februari 2014 dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013Metode perhitungan Projected-Unit-Credit Projected-Unit-CreditTingkat kenaikan gaji 5% per tahun 5% per tahunTingkat diskonto 8,5% per tahun 9% per tahunTingkat mortalitas 100% TM13 100% TM13Tingkat kecacatan 5% dari tingkat mortalita 5% dari tingkat mortalitaTingkat pengunduran diri 1% per tahun s/d usia 30 tahun
kemudian menurun 0% usia 55 tahun1% per tahun s/d usia 30 tahunkemudian menurun 0% usia 55 tahun
Proporsi pengambilan pensiun normal 100% 100%Usia pensiun normal 60 tahun 60 tahun
18. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Sewa SDB 11.799.037 11.130.394Sewa Gedung 2.622.262.500 916.875.000Jumlah 2.634.061.537 928.005.394
19. LIABILITAS LAIN-LAIN
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Cadangan Kesehatan 7.000.000 -Jaminan Bank Garansi - 500.000Jaminan SDB 44.000.000 44.400.000Jumlah 51.000.000 44.900.000
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
51
20. MODAL SAHAM
Modal dasar bank mengalami perubahan dari sebesar Rp200.000.000.000 menjadi Rp500.000.000.000 dan modal disetorditingkatkan dari Rp175.000.000.000 menjadi Rp225.000.000.000 berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OtoritasJasa Keuangan (OJK) melalui surat No.S-334/D.04/2014 tanggal 30 Juni 2014 untuk melakukan penawaran umumkepada masyarakat sejumlah 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran sebesarRp110,- per saham. Pada tanggal 11 Juli 2014, saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Peningkatan modaldisetor dari 175.000.000.000 menjadi 225.000.000.000 sesuai dengan akta no.15 oleh notaris Tjhong Sendrawan, SHtanggal 17 Oktober 2014
Susunan pemegang saham Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagaiberikut:
31 Desember 2014
No. Nama Pemegang Saham
Jumlah saham disetordan ditempatkan
PersenraseKepemilikan
Jumlah Nilai Saham
1 Nio Yantony 768.556.103 34,16% 76.855.610.3002 Andre Mirza Hartawan 475.886.148 21,15% 47.588.614.8003 DR. Syaiful Amir SE., Ak. 237.943.059 10,58% 23.794.305.9004 Ahli Waris Alm Anugerah Liman 81.600.000 3,63% 8.160.000.0005 Hadi Widjaja Sidharta 80.750.000 3,59% 8.075.000.0006 Herry Harsini Widjaja 25.364.690 1,13% 2.536.469.0007 Phebe Liman 13.600.000 0,60% 1.360.000.0008 Anthony Liman 13.600.000 0,60% 1.360.000.0009 Eunice Liman 13.600.000 0,60% 1.360.000.00010 Silas Liman 13.600.000 0,60% 1.360.000.00011 Laura Liman 13.600.000 0,60% 1.360.000.00012 Paulo Liman 11.900.000 0,54% 1.190.000.00013 Masyarakat 500.000.000 22,22% 50.000.000.000
Jumlah 2.250.000.000 100% 225.000.000.000
31 Desember 2013
No. Nama Pemegang Saham
Jumlah saham disetordan ditempatkan
PersenraseKepemilikan
Jumlah Nilai Saham
1 Nio Yantony 768.556.103 43,92% 76.855.610.3002 Andre Mirza Hartawan 475.886.148 27,19% 47.588.614.8003 DR. Syaiful Amir SE., Ak. 237.943.059 13,60% 23.794.305.9004 Ahli Waris Alm Anugerah Liman 81.600.000 4,66% 8.160.000.0005 Hadi Widjaja Sidharta 80.750.000 4,61% 8.075.000.0006 Herry Harsini Widjaja 25.364.690 1,45% 2.536.469.0007 Phebe Liman 13.600.000 0,78% 1.360.000.0008 Anthony Liman 13.600.000 0,78% 1.360.000.0009 Eunice Liman 13.600.000 0,78% 1.360.000.00010 Silas Liman 13.600.000 0,78% 1.360.000.00011 Laura Liman 13.600.000 0,78% 1.360.000.00012 Paulo Liman 11.900.000 0,67% 1.190.000.000
Jumlah 1.750.000.000 100% 175.000.000.000
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
52
21. CADANGAN WAJIB
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat UmumPemegang Saham No. 27 dari Notaris Hizmelina SH. tanggal 23 Mei 2012, pemegang saham menetapkanRp 25.000.000.000 sebagai dana cadangan wajib Bank.
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR NETO
Pada tanggal 31 Desember 2014, akun ini merupakan agio saham yang timbul sehubungan dengan Penawaran UmumPerdana Saham kepada masyarakat dikurangi biaya emisi saham sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Agio saham 5.000.000.000 -Biaya emisi saham (4.828.000.000) -Jumlah 172.000.000 -
23. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
31 Desember 2014 31 Desember 2013Surplus revaluasi
Saldo awal - -Peningkatan 92.147.136.692 -Penurunan - -Dipindahkan ke saldo laba (697.859.373) -
Jumlah 91.449.277.319 -
24. PENDAPATAN BUNGA
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Bank Indonesia dan bank lain 33.408.986.725 9.893.583.620Pinjaman yang diberikan 85.825.357.412 48.037.567.537Efek-efek 5.319.509.334 1.807.649.952Jumlah 124.553.853.471 59.738.801.108
Pendapatan bunga dari pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp398.956.571 dan Rp18.980.768.
25. BEBAN BUNGA
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Jasa Giro 2.012.636.483 1.160.169.938Tabungan 5.028.420.654 1.860.578.363Deposito 78.153.676.747 26.080.173.332Penempatan dari Bank lain 341.770.977 158.497.501Jasa Giro dan Tabungan Bank 112.433.283 7.061.174Deposito Bank 475.479.224 85.688.354Jumlah 86.124.417.368 29.352.168.662
Beban bunga dari pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masingsebesar Rp3.384.225.370 dan Rp1.033.860.426.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
53
26. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Provisi dan komisi lainnya (non kredit) 294.324.453 18.271.214Pendapatan pembentukan cadangan kerugian - 688.476.277Lain-lain 1.832.215.634 907.972.986Jumlah 2.126.540.087 1.614.720.477
Pendapatan operasional lainnya - lain lain terdiri dari antara lain komisi asuransi dan notaris dan pendapatan SDB.
27. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Gaji dan upah 11.832.803.832 7.915.226.310Honor Komisaris / Pengurus 2.423.548.796 1.149.396.722Uang lembur 619.880.874 541.626.827Transport dan uang makan 956.124.020 647.206.500Jasa premi 10.129.350 75.673.239Imbalan pasca kerja 549.853.527 982.630.815Lainnya 2.781.337.170 2.994.410.850
19.173.677.569 14.306.171.263
Perincian gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Direksi Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013Dewan Komisaris- Gaji dan imbalan
kerja jangka pendek 2.483.866.342 1.386.000.000
Direksi- Gaji dan imbalan
kerja jangka pendek 2.905.033.604 2.233.609.8125.388.899.946 3.619.609.812
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Sewa Gedung 1.519.043.039 490.152.327Pemeliharaan dan Perbaikan 1.622.237.022 902.604.405Penyusutan 2.979.336.077 1.406.953.469Asuransi Penjaminan Dana Pihak Ketiga 1.778.765.550 685.233.690Sewa Aplikasi Sistem 1.390.171.800 1.030.726.200Asuransi Tenaga Kerja dan Aset Tetap 757.589.144 517.791.328Komunikasi 276.578.523 200.832.144Listrik dan Air 976.844.508 713.988.665Iklan dan Reklame 784.662.339 667.090.119Pendidikan dan seminar 412.683.626 833.035.619Lain-lain 5.566.919.087 2.597.377.394Jumlah 18.064.830.715 10.045.785.360
Termasuk dalam lain-lain adalah antara lain beban jasa profesional dan premi asuransi dana pihak ketiga serta barangcetakan.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
54
29. PEMULIHAN (PEMBENTUKAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
31 Desember 2014 31 Desember 2013
(Pembentukan) / pembalikan cadangan kerugian penurunan nilaiatas:- Pinjaman yang diberikan (260.212.411) 688.476.277- Penempatan pada bank lain - -
Jumlah (260.212.411) 688.476.277
30. PENDAPATAN / (BEBAN) BUKAN OPERASIONAL
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Pendapatan bukan operasional 1.155.745.500 2.237.816.925Beban bukan operasional (103.661.165) (241.426.212)Jumlah 1.052.084.335 1.996.390.713
31. LABA PER LEMBAR SAHAM
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlahsaham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan dengan mempertimbangkan rekonsiliasi faktor-faktor tertentu karenapengaruh pemecahan saham.
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Laba bersih tahun berjalan kepada (a) 3.107.987.769 7.578.510.761
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar1 Januari 2014 Modal Ditempat dan disetor penuhRp175.000.000.000 dengan nilai nominal Rp100 1.750.000.000 -
11 Juli 2014 Penambahan setoran modal500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,sehingga modal menjadi Rp225.000.000.000 dengannilai nominal Rp100 2.250.000.000 -
1 Januari 2013 Modal Ditempat dan disetor penuhRp125.000.000.000 dengan nilai nominal Rp1000 - 125.000.000
4 Juli 2013 Pemecahan saham, Penurunan nilaiperlembar saham dari Rp1.000 menjadi Rp100 untukmodal ditempatkan dan disetorRp125.000.000.000 (b) - 1.250.000.000
Kapitalisasi Saldo Laba Pertanggal31 Desember 2012 sebesar Rp91.000.000.000 (c) - 910.000.000
Jumlah lembar saham berdampak retrospektif d(a+b) 2.160.000.000Rata-rata tertimbang saham beredar tahun 2014 2.000.000.000Laba per lembar saham Dasar (a/d) 1,55 3,51
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
55
32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Liabilitas komitmen- Fasilitas pinjaman yang belum digunakan (169.331.861.073) (110.969.123.021)- Lainnya (19.475.065.216) (14.854.490.253)
Liabilitas komitmen bersih (188.806.926.289) (125.823.613.274)
Tagihan kontinjensi- Pendapatan bunga dalam penyelesaian 368.523.101 239.013.084- Aset produktif yang dihapusbukukan 5.274.208.124 5.274.208.124
Liabilitas kontinjensi- Garansi yang diberikan 41.822.896.004 2.015.440.000
Tagihan kontinjensi bersih 47.465.627.229 7.528.661.208
(Komitmen) / Kontinjensi - bersih (141.340.299.060) (118.294.952.066)
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI
Sifat relasi
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusansecara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksiKomisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Karyawan Kunci Kredit, Simpanan
KSO Sahid Megatama KaryaPT.Titani Atlantik SemestaPT. Murni Berlian MobilindoPT.Sumber Berlian MotorsPT. Setia Bina SaranaPT. Auto Daya KeisindoPT. Boston NusantaraPT. Jakarta Mega PerkasaPT.Cahaya Rezeki MakmurPT.Sumber Arta SelarasPT Graha Berlian UtamaPT Auto Daya Amara
Dimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang samaDimiliki oleh pemegang saham yang sama
SimpananSimpananSimpananSimpananSimpananSimpananKredit, SimpananSimpananSimpananSimpananSimpananKredit, SimpananKredit, Simpanan
Andre Mirza HartawanNio YantonyHadi Widjaja SidhartaPhebe LimanEunice LimanLaura LimanAnthony LimanSilas LimanPaulo Liman
Pemegang SahamPemegang SahamPemegang SahamPemegang SahamPemegang SahamPemegang SahamPemegang SahamPemegang SahamPemegang Saham
SimpananKredit, SimpananSimpananSimpananSimpananSimpananSimpananSimpananSimpananSimpanan
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
Transaksi dengan pihak berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Bank mengadakan transaksi - transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
a. Pinjaman yang diberikan
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif 2.203.593.280 1.310.544.134Nio Yantony 30.000.000.000 -PT. Auto Daya Keisindo 4.949.228.260 -PT Graha Berlian Utama 4.054.115.696 -PT Auto Daya Amara 4.955.706.278 -Jumlah 46.162.643.514 1.310.544.134
Persentase pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah aset untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar 2,81% dan 0,001%.
b. Simpanan nasabah
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Giro 897.152.765 669.018.460Tabungan 5.123.737.881 3.335.341.357Deposito 117.954.757.828 23.879.604.624Jumlah 123.975.648.474 27.883.964.441
Persentase simpanan nasabah dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas untuk tahun yang berakhir pada padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar 10,14% dan 4,80%.
c. Simpanan dari bank lain
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Giro - -Tabungan - -Jumlah - -
Persentase simpanan bank lain dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Nihil.
d. Pendapatan bunga
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Pinjaman yang diberikan 398.956.571 18.980.768Jumlah 398.956.571 18.980.768
Persentase pendapatan bunga dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar 0,32% dan 0,03%.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
e. Beban bunga
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Simpanan dari nasabah 3.384.225.370 1.033.860.426Simpanan dari bank lain - -Jumlah 3.384.225.370 1.033.860.426
Persentase beban bunga dari pihak berelasi terhadap jumlah beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar 3,93% dan 3,52%.
f. Kompensasi yang diberikan kepada direksi dan komisaris
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Dewan Komisaris dan Direksi- Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 5.388.899.946 3.619.609.812
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat normal, sebagaimana dilakukan denganpihak yang tidak berelasi, kecuali pinjaman yang diberikan kepada karyawan Bank.
34. SEGMEN OPERASI
Bank melaporkan segmen wilayah geografis sebagai informasi segmen utama.
31 Desember 2014DKI Jakarta Jawa Timur Total
Pendapatan bunga 119.257.307.489 5.296.545.982 124.553.853.471Beban bunga (83.692.458.158) (2.431.959.210) (86.124.417.368)Pendapatan bunga bersih 35.564.849.331 2.864.586.772 38.429.436.103Pendapatan operasional lainnya 2.037.543.439 88.996.648 2.126.540.087Beban gaji dan tunjangan (18.376.337.676) (797.339.893) (19.173.677.569)Beban umum dan administrasi (17.168.083.878) (896.746.837) (18.064.830.715)Pembentukan cadangan kerugian (260.212.411) - (260.212.411)Laba operasional 1.797.758.805 1.259.496.690 3.057.255.495Laba (rugi) bersih 3.303.330.491 (195.342.722) 3.107.987.769Jumlah aset 1.571.344.540.461 70.106.068.939 1.641.450.609.400Jumlah liabilitas 1.195.913.830.083 26.521.168.202 1.222.434.998.285
31 Desember 2013DKI Jakarta Jawa Timur Total
Pendapatan bunga 56.339.082.617 3.399.718.491 59.738.801.108Beban bunga (28.812.587.778) (539.580.884) (29.352.168.662)Pendapatan bunga bersih 27.526.494.839 2.860.137.607 30.386.632.446Pendapatan operasional lainnya 1.510.813.354 103.907.123 1.614.720.477Beban gaji dan tunjangan (13.622.369.761) (683.801.502) (14.306.171.263)Beban umum dan administratif (9.518.121.637) (527.663.723) (10.045.785.360)Pembentukan cadangan kerugian - - -Laba operasional 5.896.816.795 1.752.579.505 7.649.396.300Laba bersih 7.744.300.251 (165.789.490) 7.578.510.761Jumlah aset 819.063.986.816 35.736.570.814 854.800.557.630Jumlah liabilitas 554.596.372.115 26.615.698.861 581.212.070.976
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
58
35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik IndonesiaNo. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhikriteria tertentu yang berlaku.
Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,75% untuk simpanan dalam Rupiahdan 1,50% untuk simpanan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 PT Bank Dinar Indonesia Tbk adalah peserta dariprogram penjaminan tersebut.
36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang tidak disajikan di laporan posisi keuangan Bank pada nilai wajarnya:
31 Desember 2014Nilai tercatat Nilai wajar
Aset
Giro pada Bank Indonesia 98.354.282.092 98.354.282.092Giro pada bank lain 378.575.099 378.575.099Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 392.494.411.507 392.494.411.507Efek-efek 105.596.715.854 105.596.715.854Pinjaman yang diberikan 856.047.253.023 856.047.253.023
1.452.871.237.575 1.452.871.237.575
Liabilitas
Simpanan dari nasabahGiro 32.548.092.479 32.548.092.479Tabungan 120.823.904.793 120.823.904.793Deposito berjangka 1.050.945.985.494 1.050.945.985.494
Simpanan dari bank lain 1.878.891.530 1.878.891.5301.206.196.874.296 1.206.196.874.296
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
59
36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2013Nilai tercatat Nilai wajar
Aset
Giro pada Bank Indonesia 44.172.101.701 44.172.101.701Giro pada bank lain 788.595.465 788.595.465Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 228.000.000.000 228.000.000.000Efek-efek 43.490.427.704 43.490.427.704Pinjaman yang diberikan 491.274.623.003 491.274.623.003
807.725.747.873 807.725.747.873
Liabilitas
Simpanan dari nasabahGiro 20.140.158.247 20.140.158.247Tabungan 75.616.862.367 75.616.862.367Deposito berjangka 463.444.541.880 463.444.541.880
Simpanan dari bank lain 10.480.495.874 10.480.495.874569.682.058.368 569.682.058.368
a. Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek,dan aset lain-lain
Nilai tercatat dari giro dan penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek, dan aset lain-lain ditetapkanberdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risikokredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat daripenempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek, dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
b. Pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh cadangan kerugianpenurunan nilai.
Nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilaiwajar.
Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masadepan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkiniuntuk menentukan nilai wajar.
c. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, dan liabilitas lain-lain
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah terhutangketika hutang tersebut dibayarkan.
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lainyang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bungahutang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatatdari simpanan dengan suku bunga tetap, serta beban yang masih harus dibayar adalah perkiraan yang layak atas nilaiwajar.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
60
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Berdasarkan PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan SE BI No. 5.21/DPNP tanggal 29 Nopember 2003 yangtelah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan SE BI No. 11/16/DPNP tanggal 6 Juli 2009 Banktelah menyusun buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai :
1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi;2. Penerapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko;3. Proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko;4. Sistem pengendalian intern.
Bank senantiasa melakukan penyesuaian, perbaikan dan penyempurnaan terhadap pedoman penerapan manajemen risikobila terdapat perubahan atas ketentuan yang berlaku.
Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkankebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat (contingency plan) untukmenghadapi risiko yang timbul, memperbaiki dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas penerapan manajemen risiko maka telah dilakukan upaya peningkatankemampuan dan pengetahuan petugas melalui seminar, sosialisasi dan mengikutsertakan dalam program sertifikasi. Banktelah memiliki serangkaian prosedur dan metodologi untuk digunakan dalam melakukan identifikasi, pengukuran,pemantauan dan pengendalian untuk 8 (delapan) jenis risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank. Secara berkalaBank melakukan evaluasi terhadap prosedur dan metodologi yang ada untuk lebih menyempurnakan praktek penerapanmanajemen risiko.
a. Risiko kredit
Risiko kredit adalah potensi terjadinya kerugian keuangan ketika nasabah atau counterparty gagal memenuhikewajibannya pada saat jatuh tempo, dan timbul terutama dari pinjaman Bank dan uang muka ke nasabah dan banklainnya, dan investasi surat utang. Tujuan dari manajemen risiko kredit adalah untuk mengendalikan dan mengelolaeksposur risiko kredit dalam parameter yang dapat diterima, sekaligus memaksimalkan return on risk.
Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan dan garansi.
Organisasi pengelolaan risiko kredit
Pengelolaan risiko kredit dilaksanakan sejalan dengan kebijakan dan prosedur yang telah ada untuk memastikanbeberapa hal berikut :
- Analisa usaha setiap sektor kredit, kelengkapan dokumen dan pengikatan dalam kegiatan pemberian kredit.- Proses manajemen risiko kredit dari identifikasi risiko, analisa risiko, pengukuran risiko hingga monitoring risiko
kredit dalam siklus proses pemberian kredit secara menyeluruh.- Mempercepat penyelesaian kredit bermasalah, menurunkan NPL bank dan meningkatkan hasil usaha.- Meningkatkan kemampuan kompetensi karyawan melalui training dan pendidikan di internal maupun eksternal.
Eksposur risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya terhadap aset keuangan padalaporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Giro pada Bank Indonesia 98.354.282.092 44.172.101.701Giro pada bank lain 378.575.099 788.595.465Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 392.494.411.507 228.000.000.000Pinjaman yang diberikan 856.581.895.079 491.549.052.647Efek-efek 105.596.715.854 43.490.427.704
1.453.405.879.631 808.000.177.517
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
61
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Eksposur risiko kredit terhadap komitmen dan kontinjensi tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnyaadalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan 169.331.861.073 110.969.123.021Garansi yang diterbitkan 41.822.896.004 2.015.440.000
211.154.757.077 112.984.563.021
(i) Sektor industri
Tabel dibawah berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpamemperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri.
31 Desember 2014
PemerintahBank Indonesia dan
bank lainKorporasi dan
perorangan Total
Giro pada Bank Indonesia - 98.354.282.092 - 98.354.282.092Giro pada bank lain - 378.575.099 - 378.575.099Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain - 392.494.411.507 - 392.494.411.507Efek-efek 30.000.000.000 75.596.715.854 - 105.596.715.854Pinjaman yang diberikan - - 856.581.895.079 856.581.895.079
30.000.000.000 566.823.984.552 856.581.895.079 1.453.405.879.631
31 Desember 2013
PemerintahBank Indonesiadan bank lain
Korporasi danperorangan Total
Giro pada Bank Indonesia - 44.172.101.701 - 44.172.101.701Giro pada bank lain - 788.595.465 - 788.595.465Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain - 228.000.000.000 - 228.000.000.000
Efek-efek - 43.490.427.704 - 43.490.427.704Pinjaman yang diberikan - - 491.549.052.648 491.549.052.648
- 316.451.124.870 491.549.052.648 808.000.177.518
Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank terhadap komitmen dan kontinjensi (tanpamemperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri.
31 Desember 2014
PemerintahBank Indonesiadan bank lain
Korporasi danperorangan Total
Fasilitas pinjaman yang diberikanyang belum digunakan - - 169.331.861.073 169.331.861.073
Garansi yang diterbitkan - - 41.822.896.004 41.822.896.004- - 211.154.757.077 211.154.757.077
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
62
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2013
PemerintahBank Indonesiadan bank lain
Korporasi danperorangan Total
Fasilitas pinjaman yang diberikanyang belum digunakan - - 110.969.123.021 110.969.123.021
Garansi yang diterbitkan - - 2.015.440.000 2.015.440.000- - 112.984.563.021 112.984.563.021
(ii) Sektor geografis
Eksposur risiko kredit atas aset keuangan berdasarkan wilayah geografis tempat Bank beroperasi adalah sebagaiberikut:
31 Desember 2014DKI Jakarta Jawa Timur Total
Giro pada Bank Indonesia 98.354.282.092 - 98.354.282.092Giro pada bank lain 378.575.099 - 378.575.099Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 392.494.411.507 - 392.494.411.507Efek-efek 105.596.715.854 - 105.596.715.854Pinjaman yang diberikan 798.123.205.254 58.458.689.825 856.581.895.079
1.394.947.189.806 58.458.689.825 1.453.405.879.631
31 Desember 2013DKI Jakarta Jawa Timur Total
Giro pada Bank Indonesia 44.172.101.701 - 44.172.101.701Giro pada bank lain 788.595.465 - 788.595.465Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 228.000.000.000 - 228.000.000.000Efek-efek 43.490.427.704 - 43.490.427.704Pinjaman yang diberikan 457.178.239.716 34.370.812.932 491.549.052.648
773.629.364.586 34.370.812.932 808.000.177.518
Eksposur risiko kredit atas komitmen dan kontinjensi berdasarkan wilayah geografis tempat Bank beroperasi adalahsebagai berikut:
31 Desember 2014DKI Jakarta Jawa Timur Total
Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belumdigunakan 159.738.652.277 9.593.208.796 169.331.861.073
Garansi yang diterbitkan 41.822.896.004 - 41.822.896.004201.561.548.281 9.593.208.796 211.154.757.077
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
63
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2013DKI Jakarta Jawa Timur Total
Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belumdigunakan 107.825.072.916 3.144.050.104 110.969.123.020
Garansi yang diterbitkan 2.015.440.000 - 2.015.440.000109.840.512.916 3.144.050.104 112.984.563.020
(iii) Kualitas kredit dari aset keuangan
Eksposur risiko kredit atas aset keuangan berdasarkan kualitas adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014
Belum jatuhtempo atau tidak
mengalamipenurunan nilai
Telah jatuhtempo tetapi
tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai Jumlah
Kas 8.338.399.750 - - 8.338.399.750Giro pada Bank Indonesia 98.354.282.092 - - 98.354.282.092Giro pada bank lain 378.575.099 - - 378.575.099Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain 392.494.411.507 -
-- 392.494.411.507
Efek-efek 105.596.715.854 - - 105.596.715.854Pinjaman yang diberikan 841.178.213.095 - 15.403.681.984 856.581.895.079
1.446.340.597.397 - 15.403.681.984 1.461.744.279.381
31 Desember 2013
Belum jatuhtempo atau tidak
mengalamipenurunan nilai
Telah jatuhtempo tetapi
tidak mengalamipenurunan nilai
Mengalamipenurunan nilai Jumlah
Kas 8.006.947.093 - - 8.006.947.093Giro pada Bank Indonesia 44.172.101.701 - - 44.172.101.701Giro pada bank lain 788.595.465 - - 788.595.465Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain 228.000.000.000 - - 228.000.000.000
Efek-efek 43.490.427.704 - - 43.490.427.704Pinjaman yang diberikan 479.956.953.213 - 11.592.099.435 491.549.052.648
804.415.025.176 - 11.592.099.435 816.007.124.611
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
64
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b. Risiko pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar (adverse movement) dari portofolioyang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank yaitu suku bunga dan nilai tukar.
Tujuan dari manajemen risiko pasar adalah untuk melakukan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pengelolaaneksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan tingkat pengembalian.
Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara aktif dengan memonitor perkembangan Bank Indonesia rate yangdikeluarkan oleh Bank Indonesia dan menganalisa arah pergerakan suku bunga. Bank juga menetapkan batasmaksimum risiko pasar yang dapat ditoleransi dan eksposur per jenis risiko.
Secara keseluruhan, risiko pasar dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut:
(i) Risiko nilai tukar mata uang asing
31 Desember 2014Aset Liabilitas Bersih
Dolar Amerika Serikat - - -Dolar Singapura - - -Total - - -
31 Desember 2013Aset Liabilitas Bersih
Dolar Amerika Serikat 243.780 - 243.780Dolar Singapura 6.816.613 - 6.816.613Total 7.060.393 - 7.060.393
(ii). Risiko tingkat suku bunga
Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanandengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga.
Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga efektif setahun untuk Rupiah untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
31 Desember 2014 31 Desember 2013AsetGiro pada bank lain 2,84% 2,84%Penempatan pada Bank Indonesia danbank lain
- Deposito berjangka 9,41% 9,11%- Fasilitas simpanan Bank Indonesia 5,75% -- Call money 6,10% -
Efek-efek- Sertifikat Bank Indonesia 7,02% 7,00%- Sukuk Ritel 8,75% -- Obligasi Ritel Indonesia 8,50% -
Pinjaman yang diberikan 13,41% 13,24%
LiabilitasSimpanan nasabah- Giro 5,74% 4,83%- Tabungan 4,19% 4,24%- Deposito 9,08% 8,22%Simpanan dari bank lain 6,62% 6,12%
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
65
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur instrumen keuangan Bank pada nilai tercatatnya terhadap risikotingkat suku bunga yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing atau tanggaljatuh tempo:
31 Desember 2014< 1 bulan 1 3 bulan 3 -12 bulan >12 bulan Jumlah
AsetKas 8.338.399.750 - - - 8.338.399.750Giro pada Bank Indonesia 98.354.282.092 - - - 98.354.282.092Giro pada bank lain 378.575.099 - - - 378.575.099Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain
392.494.411.507 - - - 392.494.411.507
Efek-efek 19.940.941.604 26.438.858.893 29.216.915.357 30.000.000.000 105.596.715.854Pinjaman yang diberikan 42.851.744.734 144.602.420.232 323.175.933.908 345.951.796.205 856.581.895.079Aset lain-lainpendapatan bunga yangmasih akan diterima 3.453.477.134
- - -3,453,477,134
Jumlah aset keuangan 565.811.831.920 171.041.279.125 352.392.849.265 375.951.796.205 1.465.197.756.515
LiabilitasSimpanan dari nasabahGiro 32.548.092.479 - - - 32.548.092.479Tabungan 120.823.904.793 - - - 120.823.904.793Deposito 675.378.094.950 328.066.507.983 47.501.382.561 - 1.050.945.985.494Simpanan dari bank lain 1.386.833.730 115.778.305 376.279.495 - 1.878.891.530Liabilitas lain-lain 7.516.925.026 - - - 7.516.925.026Jumlah liabilitas keuangan 837.653.850.978 328.182.286.288 47.877.662.056 - 1.213.713.799.322Jumlah gaprepricingsuku bunga (271.842.019.058) (157.141.007.163) 304.515.187.209 375.951.796.205 251.483.957.193
31 Desember 2013< 1 bulan 1 3 bulan 3 -12 bulan >12 bulan Jumlah
AsetKas 8.006.947.093 - - - 8.006.947.093Giro pada Bank Indonesia 44.172.101.701 - - - 44.172.101.701Giro pada bank lain 788.595.465 - - - 788.595.465Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain 43.000.000.000 185.000.000.000 - - 228.000.000.000Efek-efek - 43.490.427.704 - 43.490.427.704Pinjaman yang diberikan - 31.584.453.163 459.964.599.485 491.549.052.648Aset lain-lainpendapatan bunga yangmasih akan diterima 1.678.464.079 - - - 1.678.464.079Jumlah aset keuangan 97.646.108.338 185.000.000.000 75.074.880.867 459.964.599.485 817.685.588.690
LiabilitasSimpanan dari nasabahGiro 20.140.158.247 - - - 20.140.158.247Tabungan 75.616.862.367 - - - 75.616.862.367Deposito 66.231.276.497 305.664.367.047 77.968.521.657 13.580.376.679 463.444.541.880Simpanan dari bank lain 10.480.495.874 - - - 10.480.495.874Liabilitas lain-lain 44.900.000 - - - 44.900.000Jumlah liabilitas keuangan
172.513.692.985 305.664.367.047 77.968.521.657 13.580.376.679 569.726.958.368Jumlah gaprepricingsuku bunga (74.867.584.647) (120.664.367.047) (2.893.640.790) 446.384.222.806 247.958.630.322
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
66
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuhtempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perludikelola secara berkesinambungan.
Pemantauan risiko likuiditas dilaksanakan, dengan memonitor kewajiban yang akan jatuh tempo, melakukan observasiatas pengelolaan dana melalui maturity profile antara lain seperti pembelian SBI.
Analisa maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif dari aset produktif dengan kewajiban berbunga dandampaknya terhadap likuiditas Bank.
Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuhtempo kewajiban berbunga. Pada dasarnya akun giro, tabungan dan deposito tidak begitu sensitif terhadap perubahantingkat bunga.
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Tabel dibawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak:
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
69
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d. Risiko operasional
Risiko operasional berhubungan dengan risiko kerugian yang dihadapi Bank akibat dari pelanggaran karyawan, tidakberfungsinya proses internal, kegagalan sistem dan masalah-masalah dari eksternal yang mempengaruhi operasionalBank.
Fokus penerapan manajemen risiko operasional adalah pelaksanaan pengawasan internal yang melekat di dalam setiapproses operasional, peningkatan risk awareness dan pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.
Pengawasan internal dilakukan dengan memastikan bahwa semua aktivitas operasional telah mematuhi ketentuan internaldan eksternal. Setiap tindakan penyimpangan ditangani penyelesaiannya dengan melibatkan unit internal audit dan unitkerja lain yang terkait.
e. Risiko hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkanadanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan sepertitidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank denganpihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
f. Risiko strategis
Pelaksanaan strategi, visi dan misi yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan denganperubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis bank.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, bank telah membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaanstrategi termasuk corporate plan dan business plan. Selain itu bank menetapkan sejumlah indikator penting yangdisesuaikan dengan kecukupan aset, permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis bank tetap tumbuh dan terusmeningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder.
g. Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturanperundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi padapengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Hal penting dalam penerapan risiko kepatuhan adalah untuk memastikan dipatuhinya ketentuan-ketentuaneksternal/internal sebelum kebijakan atau prosedur disetujui direksi termasuk keputusan-keputusan manajemen yang akandiambil. Selain itu, pemantauan pencapaian posisi rasio-rasio keuangan penting dilakukan secara rutin dan berkala.
h. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatifterhadap Bank.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkanoleh risiko reputasi. Penilaian risiko reputasi dilakukan secara kualitatif antara lain bersumber dari pemberitaan dankomentar negatif yang muncul dari masyarakat dan keluhan nasabah terhadap pelayanan bank, prilaku karyawan bankdalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank.
Dalam rangka pemantauan risiko reputasi, dibangun sistem pemantauan reputasi yang dirancang agar dapat secara rutinmemeriksa transaksi, peraturan, teknologi, dan tren perkembangan dan perubahan yang berpotensi mempengaruhi bisnisBank. Dalam hal ini Bank melakukan analisa kesenjangan antara kinerja Bank dan harapan stakeholder pada umumnyadan nasabah pada khususnya, dan melakukan pencatatan terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko reputasiserta dengan mengoptimalkan fungsi satuan kerja yang bertanggungjawab mengelola risiko reputasi yaitu Satuan KerjaManajemen Risiko.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
70
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
i. Manajemen risiko permodalan
Risiko kecukupan modal berhubungan dengan kemampuan Bank dalam memenuhi persyaratan Rasio KewajibanPenyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio(CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia.
Adapun faktor yang mempengaruhi risiko kecukupan modal adalah jumlah modal yang disetor oleh pemegang sahamdan kemampuan Bank dalam menghasilkan laba bersih usaha serta pengelolaan aset yang baik oleh manajemen.
CAR merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan Bank. Bank Indonesia menetapkanrasio kecukupan modal sebesar minimal 8%.
Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia terutama dalam bidang permodalan, sehingga apabila terdapatperubahan dalam ketentuan perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun rencana untuk memenuhiketentuan tersebut.
Bank Indonesia menganalisa modal dalam dua tingkatan:
1. Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, obligasi perpetual (yang diklasifikasikan sebagai suratberharga inovatif Tier 1), saldo laba, selisih penjabaran laporan keuangan, dan kepentingan non-pengendalisetelah dikurangi goodwill dan aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yangtermasuk dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal.
2. Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat, revaluasi aset tetap dan cadangan umum(maksimum 1,25%).
Berikut adalah posisi modal berdasarkan peraturan Bank Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 (dalam jutaan Rupiah):
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Modal intiModal TIER I 302.459 252.146Modal TIER II 55.266 6.990
Jumlah Modal 357.725 259.136
Aset Tertimbang Menurut RisikoRisiko kredit 1.104.001 559.224Risiko operasional 41.115 29.432Risiko pasar - -
Rasio Penyediaan ModalDengan risiko kredit 32,40% 46,33%Dengan risiko kredit dan operasional 31,24% 44,02%Dengan risiko kredit, pasar danoperasional 31,24% 44,02%
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 rasio kecukupan modal bagi Bank adalahmasing-masing 31,24% dan 44,02%
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
71
38. PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP
Pada Bulan September 2014 Bank melakukan revaluasi aktiva tetap untuk kepentingan perpajakan, berdasarkan SuratKeputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP 1457/WJP.06/2014 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva TetapPerusahaan Untuk Tujuan Perpajakan Tanggal 11 September 2014.
Rincian Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan adalah sebagai berikut:
NoKelompok/Jenis Aset Tetap
Berwujud Nilai Perolehan
Nilai BukuFiskal Tahun
BukuBerjalanSebelumPenilaianKembali
Nilai BukuFiskal (Nilai
Pasar) SetelahPenilaianKembali Selisih Lebih
1. Tanah:
- Jl. Ir. H. Juanda No.12 Jak-Pus 3.127.000.000 3.127.000.000 73.363.500.000 70.236.500.000
-Jl. Slompretan no.3-5Surabaya 300.000.000 300.000.000 7.000.000.000 6.700.000.000
2. Bangunan- Jl. Ir. H. Juanda No.12 Jak-
Pus 5.000.000.000 1 18.897.330.000 18.897.329.999-Jl. Slompretan no.3-5
Surabaya 689.999.750 52.666.608 3.305.600.000 3.252.933.392
3. Aset Golongan I dan II- Kantor Pusat 5.736.032.250 2.592.867.467 4.731.760.000 2.138.892.533- Cabang Candranaya 370.121.100 101.798.272 285.145.000 183.346.728- Cabang Surabaya 617.959.669 123.250.135 414.640.000 291.389.865- Cabang Roxy 1.275.000 602.083 1.245.000 642.917- Cabang Pluit 235.440.427 115.522.013 221.490.000 105.967.987- Cabang Mangga Dua 271.068.977 111.066.713 490.160.000 379.093.287- Cabang Kelapa Gading 264.007.400 152.284.077 251.190.000 98.905.923- Cabang Puri 192.316.987 122.869.186 186.920.000 64.050.814- Cabang Tanah Abang 109.136.360 69.726.008 106.380.000 36.653.992
Jumlah 16.914.357.920 6.869.652.563 109.255.360.000 102.385.707.437
Total selisih penilaian kembali aset tetap adalah sebesar Rp 102.385.707.437,- dan dikurangin pajak PPh pasal 19 sebesar10% x Rp 102.385.707.437 = Rp 10.238.570.744 sehingga nilai bersih selisih penilaian kembali adalah sebesarRp 92.147.136.693
39. PERKARA HUKUM
Perkara Hukum Agunan yang Diambil Alih (AYDA)Bank mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat sehubungan dengan gugatan Bank terhadap Laura Liman,Phebe Liman, Eunice Liman dan Jeffry Harianto menyangkut sebidang tanah SHGB Nomor 72/Cilincing, SHM Nomor1600/Cipedes, SHM Nomor 1668/Cipedes, SHM Nomor 1619/Cipedes, SHM Nomor 1631/Cipedes, SHM Nomor1652/Cipedes, SHM Nomor 1653/Cipedes, SHM Nomor 238/Sukaresmi, SHM Nomor 239/Sukaresmi, SHM Nomor240/Sukaresmi, SHM Nomor 241/Sukaresmi, SHM Nomor 242/Sukaresmi, SHM Nomor 243/Sukaresmi, SHM Nomor244/Sukaresmi, SHM Nomor 245/Sukaresmi, SHM Nomor 246/Sukaresmi, SHM Nomor 247/Sukaresmi, SHM Nomor248/Sukaresmi, SHM Nomor 251/Sukaresmi, SHM Nomor 255/Sukaresmi dan SHM Nomor 140/Lemah Duhur yangsecara hukum aset tersebut adalah Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) oleh Bank dan sebagai aset milik Bank, dimanaBank menjadi Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
72
39. PERKARA HUKUM (lanjutan)
Bank menuntut bahwa AYDA sah milik bank dan meminta pihak-pihak tersebut diatas untuk mengembalikan AYDA dantidak menghalangi proses penjualan dan lelang atas AYDA tersebut.
Bahwa gugatan tersebut telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui putusan nomor494/Pdt.G/2011/PN.JKT.BAR tanggal 30 Mei 2012 yang dimenangkan oleh Perseroan sebagai penggugat dengan amarputusan sebagai berikut:
1. Menyatakan sah secara hukum keputusan RUPSLB Perseroan tangal 05 Mei 2011.2. Menyatakan tergugat I, II, III dan IV telah melakukan perbuatan hukum kepada penggugat.3. Menyatakan secara hukum bahwa AYDA atas nama Pemegang Saham sebagai aset milik penggugat.4. Menghukum para tergugat I, II, III dan IV agar melaksanakan keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 05 Mei 2011 point
3 yang menyebutkan Pemegang Saham yang namanya yang digunakan untuk AYDA Perseroan untuk membuat suratkuasa jual menjual kepada penggugat.
5. Memberikan ijin/kuasa kepada penggugat yaitu Perseroan untuk dan atas nama tergugat I, II, III dan IV menjual,mengalihkan serta mengoptimalkan asset penggugat dengan cara dan bentuk apapun juga.
6. Menyatakan para tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp500.000,- (limaratus ribu rupiah) setiap hari atas keterlambatan dalam pelaksanaan putusan perkara ini.
7. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada bantahan, banding maupun kasasi(uitvoerbaar bij voorraad).
Laura Liman, Phebe Liman, Eunice Liman dan Jeffry Harianto selaku Para Tergugat telah mengajukan upaya banding.
Berdasarkan Surat nomor W10-U2/1622/HK.2/III/2013 tanggal 19 Maret 2013 perihal laporan dan mohon izin pelaksanaanputusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tertanggal 30 Mei 2012 Nomor 494/Pdt.G/2011/PN.JKT.BAR untuk memperolehizin dari Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta untuk pelaksanaan putusan tersebut.
Perkara Hukum Fasilitas KPR (Kredit Pemilikan rumah)Pada tanggal 12 Juni 2013, Dedy dan Joana mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap penerbitanAkta Pengikatan Jual Beli Nomor 54 tanggal 19 Oktober 2012, dihadapan Irma Bonita, Sarjana Hukum, Notaris di JakartaPusat (antara Johana dengan Drs EC. Joyo) dan Perjanjian Untuk Membeli Kembali tanggal 19 Oktober 2012, yangdilegalisasi dengan Nomor 541/L/X/2012/R2 tanggal 19 Oktober 2012, oleh Irma Bonita, Sarjana Hukum, Notaris diJakarta Pusat (antara Perseroan dengan Dedy) atas fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank, dimana Bankmenjadi salah satu Tergugat.
Dedy dan Joana menuntut agar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membatalkan penerbitan Akta Pengikatan Jual Beli Nomor54 tanggal 19 Oktober 2012 dan perjanjian untuk membeli kembali tanggal 19 Oktober 2012, yang dilegalisasi dengannomor 541/L/X/2012/R2 tanggal 19 Oktober 2012.
Bahwa gugatan tersebut telah didaftarkan pada Kepaniteraan Perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan NomorPerkara 289/PDT.G/2013/PN.JKT.PST tanggal 17 Juni 2013 dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan.
Perkara Hukum Kepemilikan SahamPada tanggal 22 April 2013, Hadi Susanto mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap keabsahankepemilikan saham Syaiful Amir dalam Bank berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tertanggal27 Desember 2010, dimana Bank menjadi salah satu tergugat.
Adapun gugatan adalah sebagai berikut:
1. Pembatalan terhadap Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa II tertanggal 27 Desember 2010 yangmenetapkan DR. Syaiful Amir, SE, Ak
2. Pembatalan terhadap jual beli saham portepel antara Dr. Syaiful Amir, SE, Ak, dengan Perseroan;3. Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa II tanggal 27 Desember 2010 karena mengagendakan rapat
yang sebelumnya tidak diagendakan.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
73
39. PERKARA HUKUM (lanjutan)
Bahwa gugatan tersebut telah didaftarkan pada Kepaniteraan Perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan NomorPerkara 192/Pdt.G/2013/PN.JKT.PST tertanggal 23 April 2013.
Bahwa gugatan tersebut telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui putusan nomor192/Pdt.G/2013/PN.JKT.Pst. tanggal 23 Oktober 2013 yang amar putusannya berbunyi :
Dalam Konvensi:
Dalam Provisi : Menolak provisi Penggugat;
- Dalam Eksepsi : Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II;- Dalam Pokok Perkara : Menolak gugatan Penggugat seluruhnya.
Dalam Rekonvensi- Mengabulkan gugatan Penggugat I Rekonvensi dan Penggugat II Rekonvensi (Perseroan) seluruhnya;- Menyatakan sah dan berkekuatan hukum keputusan RUPS-LB ke-II tanggal 27 Desember 2010 yang menetapkan
Penggugat I Rekonvensi sebagai stand by buyer;- Menyatakan sah dan berkekuatan hukum jual beli saham dalam portepel antara Penggugat I Rekonvensi dengan
Penggugat II Rekonvensi senilai Rp2.500.000.000,-
Dalam Konvensi dan Rekonvensi- Menghukum Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp516.000,-
Berdasarkan putusan pengadilan Tinggi DKI Jakarta nomor: 313/Pdt/2014/PT.DKI tertanggal 16 Juli 2014 memutuskanmemenangkan tergugat.
Bahwa atas putusan tersebut penggugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
Atas perkara hukum diatas manajemen yakin, tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha dan keuangan Bank.
Perkara Gugatan Perbuatan Melawan HukumPada tanggal 1 Oktober 2014, Hadi Susanto mengajukan gugatan dipengadilan negeri Jakarta Selatan terhadap keabsahankepemilikan saham Syaiful Amir dan Andre Mirza dalam Bank berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luarbiasa tertanggal 27 Desember 2010, dimana bank menjadi tergugat satu.
Adapun gugatan adalah sebagai berikut:
1. Sita Jaminan atas tanah bangunan yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No.12, Jakarta Pusat, setempat dikenal sebagaiKantor PT. Bank Dinar Indonesia d/h PT. Bank Liman
2. Terhadap Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa II tertanggal 27 Desember 2010 yang menetapkanDR. Syaiful Amir, SE, Ak dianggap cacat hukum dan tidak sah;
3. Pembatalan terhadap jual beli saham portepel antara DR. Syaiful Amir, SE, Ak, dan Andre Mirza Hartawan denganPerseroan;
4. Menghukum Persero, DR. Syaiful Amir, SE, Ak, dan Andre Mirza Hartawan secara tanggung renteng membayarkerugian materil kepada pengugat sebesar Rp7.500.000.000,-.
5. Menghukum persero, DR. Syaiful Amir, SE, Ak, dan Andre Mirza Hartawan secara tanggung renteng membayarkerugian immateril kepada pengugat sebesar Rp15.000.000.000,-.
6. Menghukum Otoritas Jasa Keuangan untuk tidak mengijinkan transaksi atas saham-saham yang tercatat atas namaDR. Syaiful Amir, SE, Ak, dan Andre Mirza Hartawan yang ada pada persero sampai ada kepastian hukum
Atas perkara hukum diatas manajemen yakin, tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha dan keuangan Bank. Alasannya- Karena Bank memiliki status hukum tersendiri sebagai suatu badan hukum yang diciptakan oleh hukum untuk
membantu kegiatan perekonomian.- Dasar hukum gugatan perbuatan melawan hukum tidak kuat.- Keputusan belum inkracht.- Perkara yang sama sudah pernah diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan menang sampai dengan tingkat
banding (Ekseptio Litis Pendentis)
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
74
40. PERIKATAN-PERIKATAN
Perikatan-perikatan yang dibuat Bank adalah sebagai berikut:
1. Perjanjian Sewa Menyewa No. 50 tanggal 6 September 2012 atas bangunan rumah toko (ruko) 3 (tiga) lantai, beralamatdi Jl. Pluit Sakti Blok A Kaveling No. 16, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang didirikan diatas tanah Hak Guna Bangunan No. 8985/Pluit selama 5 tahun, terhitung sejak tanggal 8 Desember 2012 sampai dengantanggal 8 Desember 2017.
2. Perjanjian Sewa Menyewa No. 175 tanggal 30 Nopember 2012 atas bangunan rumah toko (ruko) 4 (empat) lantai,beralamat di Jl. Mangga Dua Raya, Komplek Mangga Dua Plaza, blok I No. 3, Kelurahan Mangga Dua Selatan,Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang didirikan di atas tanah Hak Guna Bangunan No. 2438/Mangga DuaSelatan. Terhitung sejak tanggal 4 Maret 2013 sampai dengan tanggal 4 Maret 2018.
3. Perjanjian Sewa Menyewa No. 117 tanggal 19 Maret 2013 atas bangunan 3 (tiga) lantai, beralamat di Jl. Raya BaratBoulevard Blok LC 7 Kaveling No. 16, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara yangdidirikan di atas tanah Hak Guna Bangunan No. 2518/Kelapa Gading Barat. Terhitung sejak tanggal 19 Mei 2013sampai dengan tanggal 19 Maret 2018.
4. Perjanjian Sewa Menyewa No. 100 tanggal 17 Mei 2013 atas bangunan kantor hunian 4 (empat) lantai, beralamat diRumah Kantor Puri Niaga I, Jl. Puri Kencana Blok K7 No. 1 U, Kelurahan Kembangan Selatan, KecamatanKembangan, Jakarta Barat, yang didirikan di atas tanah Hak Guna Bangunan No. 3877/Kembangan Selatan. Terhitungsejak tanggal 20 Juli 2013 sampai dengan tanggal 19 Juli 2018.
5. Perjanjian Sewa Menyewa Gedung tanggal 1 Oktober 2013 atas sebuah bangunan di Jalan Jembatan Besi II no. 26,Jakarta Barat, dengan ukuran 9,80M x 14,8M atau kurang lebih 145,04 M2 terletak di lantai dasar gedung bagian depan,milik Perhimpunan Sosial Candra Naya, termasuk lapangan parkir untuk nasabah Bank yang terletak tidak jauh darilokasi objek sewa menyewa dan toilet khusus dengan kunci tersendiri. Terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2013 danberakhir sampai dengan tanggal 1 Oktober 2018.
6. Perjanjian Sewa Menyewa No. 49 tanggal 28 Januari 2014 atas 1 (satu) unit kios yang berdiri diatas sebidang tanahbersertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun No: 445/-I/THAMRIN CITY, Kelurahan Kebon Melati dengan luas±63,00 M2 dari luas keseluruhan luas; 276,92M2 sebagaimana diuraikan dalam gambar denah tertanggal 9 Nopember2011 No. 1157/2009. Terhitung sejak tanggal 9 Nopember 2013 sampai dengan 9 Nopember 2018.
7. Perjanjian Sewa Menyewa No. 183 tanggal 31 Oktober 2013 atas sebuah bangunan kantor hunian 1 11/2 lantai, terletakdi DKI Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kecamatan Tambora, Kelurahan Roa Malaka, setempat dikenalsebagai Jalan Pasar Pagi No. 33, seluas 87 meter persegi berikut dengan fasilitas-fasilitasnya yang ada dalam bangunanyaitu berupa aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara sebesar 16.500 watt, 2 (dua sambungan telepon, air PAM).Terhitung sejak tanggal 1 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 1 Desember 2018. Tidak terhitung grace periode yangdiberikan oleh yang menyewakan kepada penyewa untuk melakukan renovasi atas bangunan untuk jangka waktu 1(satu) bulan sejak tanggal 1 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2013.
8.Metro Tanah Abang lantai 7, Nomor 15 dengan luas 26,16 M2 gross , terletak di Kelurahan Kebon Kacang, KecamatanTanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat, Jalan K.H. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Terhitung dari tanggal 1 Oktober2013 sampai 30 September 2018.
9. Perjanjian Sewa Menyewa No. 08 tanggal 14 Agustus 2014 atas bangunan rumah toko (Ruko) 3 (tiga) lantai, terletak diPropinsi Banten, Kabupaten Tangerang, Perumahan Gading Serpong/ALX3/025, sektor Alexandrite Gading Serpongselama 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 14 September 2019.
10. Perjanjian Sewa Menyewa No. 150 tanggal 18 September 2014 atas bangunan toko/hunian 2 ½ (dua setengah) lantai,terletak di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kecamatan Grogol Petamburan,Kelurahan Tanjung Duren Utara, Jl.Tanjung Duren Raya nomor 5A, RT 001/RW 006 nomor 6835/IMB/1993/TanjungDuren selama 5 tahun, terhitung tanggal 1 Juni 2014 sampai dengan tanggal 1 Juni 2019.
11. Perjanjian Sewa Menyewa No. 02 tanggal 02 Juli 2014 atas bangunan toko (Ruko)/hunian 2 (dua) lantai, terletak diPropinsi Banten, Kabupaten Tangerang (sekarang Kota Tangerang Selatan), Kecamatan Pondok Aren, Desa PondokJaya (Ruko Sentra Menteng), Blok MN, Nomor 25, nomor 644.2/344-DTRB/2001/Bintaro selama 5 (lima), terhitungsejak tanggal 2 Juli 2014 sampai dengan tanggal 1 Agustus 2019.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
75
40. PERIKATAN-PERIKATAN (lanjutan)
12. Perjanjian Sewa Menyewa No. 52 tanggal 13 Mei 2014 atas bangunan toko/hunian 2 (dua) lantai, terletak di PropinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta,Kota Administrasi Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung,Jl. Danau sunter Utara Blok M Kaveling Nomor 34, Nomor 1397/IMB/1992, diatas sebidang tanah Hak GunaBangunan Nomor 8032/Sunter Agung, terhitung sejak tanggal 15 Juni 2014 sampai dengan tanggal 14 Juni 2019.
41. AKTIVITAS NON KAS
Tidak terdapat aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas bank untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
42. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG BERLAKU EFEKTIF 1 JANUARI 2013
Berikut ini adalah Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yangdimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 namun tidak berpengaruh signifikan terhadap Bank adalah sebagaiberikut:
PSAK No. 38 (Revisi 2012) Kombinasi Bisnis Entitas SepengendaliTransaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasientitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam artisubstansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secarakeseluruhan maupun entitas individual dalam kelompok usaha tersebut.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, menurut PSAK No. 38 (Revisi 2012), Kombinas Bisnis EntitasSepengendali, diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Entitas yang menerima bisnismaupun yang melepas bisnis mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan/diterima dan jumlah tercatat daritransaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui diekuitas dalam akun tambahan modal disetor.
Pernyataan ini diterapkan secara prospektif, sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 38 (Revisi 2012), saldoselisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), AkuntansiRestrukturisasi Entitas Sepengendali, pada tanggal awal penerapan pernyataan ini disajikan di ekuitas dalam akuntambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi atas direklasifikasi sebagai saldolaba.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) juga telah menetapkan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (ISAK) 21 tentang Perjanjian Konstruksi Real Estat serta Pencabutan PSAK (PPSAK) 51 tentangAkuntansi Kuasi Reorganisasi, dimana keduanya akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013.
43. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRESTASI EFEKTIF 1 JANUARI 2014
-revisi dan Interprestasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 sebagai berikut :
1. ISAK 27 - Pengalihan Aset dari Pelanggan2. ISAK 28 - Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas3. ISAK 29 - Biaya Pengelupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka4. PSAK 102 (Revisi 2013) - Akuntansi Murabahah
Standar baru, revisi dan interprestasi ini tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memilikidampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan atau sebelumnya.
PT BANK DINAR INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
76
44. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG BERLAKU EFEKTIF 1 JANUARI 2015
Berikut ini adalah Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yangdimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
1. PSAK ;2. ;3.4. ;5.6.7. PSAK No. 50 (revis8.9.10. ;11. PSAK No. 66 (revisi12.13. ;14. ISAK 26 (revisi 20
Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar baru yang disesuaikan tersebut terhadap laporankeuangan.
45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui untukditerbitkan oleh direksi pada tanggal 9 Februari 2015.