brp dasar epidemiologi

38
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA KULIAH DASAR EPIDEMIOLOGI DISUSUN OLEH Dr. SAYONO, S.KM, M.Kes(Epid) PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT 1

Upload: andry-rover

Post on 14-Nov-2015

286 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

BRP

TRANSCRIPT

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

BUKU RANCANGAN PENGAJARANMATA KULIAH DASAR EPIDEMIOLOGIDISUSUN OLEHDr. SAYONO, S.KM, M.Kes(Epid) PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHSEMARANG, 2014

LEMBAR PENGESAHANBuku Rancangan Pengajaran Mata Kuliah Dasar EpidemiologiSelesai disusun tanggal 4 Juli 2014

Pengampu Mata Kuliah,Dr. Sayono, S.KM, M.Kes(Epid)NIK/NIDN: 28.6.1026.077 / 0617117101Disetujui dan disahkan untuk digunakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah SemarangTanggal ........................... 2014Dekan, Mifbakhuddin, S.KM, M.KesNIK / NIDN: 28.6.1026.025 / 0626066801

DAFTAR ISI

PENGANTAR

BAB IINFORMASI UMUM

BAB IIKOMPETENSI (SASARAN PEMBELAJARAN) MATA KULIAH

1. Kompetensi (Sasaran Pembelajaran Terminal)2. Sub-kompetensi (Sasaran Pembelajaran Penunjang)3. Bagan Alir Sasaran Pembelajaran

BAB IIIBAHASAN DAN RUJUKAN

BAB IVTAHAP PEMBELAJARAN

BAB VRANCANGAN TUGAS DAN LATIHAN

BAB VIEVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

BAB VIIMATRIKS KEGIATAN

LAMPIRANCONTOH SOAL EVALUASI

Checklist penilaian individu

Checklist penilaian makalah

Sistematika makalah

Sistematika laporan praktek

PENGANTAR

Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan ketercapaian kompetensi mata kuliah. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain pendidik, peserta didik, dan lingkungan. Kedudukan, tugas dan fungsi atau peran dari masing-masing faktor tersebut perlu dijelaskan ke dalam suatu rancangan pembelajaran.

Buku rancangan pembelajaran ini disusun sebagai acuan pendidik, peserta didik, dan pihak-pihak terkait dengan pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai standar minimal kompetensi mata kuliah Dasar Epidemiologi. Pokok-pokok informasi yang dikandung dalam buku ini adalah informasi umum mata kuliah, kompetensi, bahasan dan rujukan, tahapan pembelajaran, ranacangan tugas dan latihan, evaluasi hasil pembelajaran, dan matriks kegiatan. Kompetensi pendukung dan lainnya dapat diperoleh dengan penguatan pada tugas-tugas dan latihan, serta penerapan metode pembelajaran aktif yang kompleks. Semarang, Juni 2014Penyusun,Dr. Sayono, S.KM, M.Kes(Epid) BAB I

INFORMASI UMUM

1Nama Program Studi/Jenjang:Kesehatan Masyarakat / Strata I

2Nama mata kuliah:Dasar Epidemiologi

3Kode mata kuliah:EPI 301

4Semester :III

5Jumlah SKS:2

6Metode pembelajaran :Small group discussion (SGD), cooperative learning (CL), dan contextual instruction (CI)

7Mata kuliah prasyarat:Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat

8Menjadi prasyarat mata kuliah:Dasar Pemberantasan Penyakit, Surveilans, Epidemiologi Penyakit Menular, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

9Integrasi antara mata kuliah:-

10Deskripsi mata kuliah:Membahas konsep dasar epidemiologi yang mencakup definisi, tingkatan analisis, peran dan manfaat, sejarah perkembangan, riwayat alamiah penyakit, konsep kausasi, ukuran frekuensi penyakit, distribusi penyakit, desain studi, pengenalan surveilans, dan pengenalan kejadian luar biasa dan wabah.Metode pembelajaran yang diterapkan adalah SGD, CL, dan CI.

Informasi umum ini disarikan dari Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang

Uraian tentang deskripsi mata ajar dikutip dari buku Pedoman Pendidikan Fakultas, dengan perbaikan sesuai dengan kebutuhan atau dirumuskan baru. Jika dibuat baru, deskripsi harus memuat: Kompetensi (Sasaran pembelajaran) sederhana, dan Metode pembelajaran (termasuk praktikum dan/atau tugas akhir, jika ada.)

BAB II

KOMPETENSI (SASARAN PEMBELAJARAN) MATA KULIAH2. 1 Kompetensi (Sasaran Pembelajaran Terminal)

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menerapkan konsep epidemiologi untuk mengukur besar masalah kesehatan pada masyarakat berdasarkan ukuran morbiditas, mortalitas, dan distribusi penyakit, serta kejadian luar biasa/wabah dan implementasi sistem surveilans.2. 2 Sub-kompetensi (Sasaran Pembelajaran Penunjang):2.2.1 Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan epidemiologi.2.2.2 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kejadian penyakit. 2.2.3 Mahasiswa mampu menerapkan konsep kausasi penyakit.

2.2.4 Mahasiswa mampu menyusun rancangan upaya pencegahan penyakit.2.2.5 Mahasiswa mampu menggunakan ukuran frekuensi/kejadian penyakit.2.2.6 Mahasiswa mampu menggunakan ukuran distribusi penyakit. 2.2.7 Mahasiswa mampu menggunakan desain studi epidemiologi. 2.2.8 Mahasiswa mampu menerapkan metode penyaringan dan uji diagnostik.2.2.9 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar surveilans.2.2.10 Mahasiswa mampu menjelaskan kejadian luar biasa dan wabah penyakit.2.3 Bagan Alir Kompetensi (Sasaran Pembelajaran)

Gambar 1. Bagan Alir Kompetensi Mata KuliahCatatan: Bentuk bagan alir kompetensi disesuaikan dengan urutan kompetensi masing-masing mata kuliah.BAB III

BAHASAN DAN RUJUKAN

3.1 Kompetensi/Sub-kompetensi, Pokok Bahasan, Sub-pokok Bahasan, Estimasi Waktu, dan RujukanSub-kompetensi1)Pokok BahasanSub-pokok BahasanEstimasi WaktuRujukan2)

2.2.1 Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, tingkatan, peran dan kegunaan, dan sejarah perkembangan epidemiologiPerkembangan konsep epidemiologi2.2.1.1 Definisi epidemiologi103.2.6, 3.2.5,

2.2.1.2 Tingkatan epidemiologi203.2.1, 3.2.8,

2.2.1.3 Peran dan manfaat epidemiologi203.2.2, 3.2.3,

2.2.1.4 Sejarah perkembangan epidemiologi503.2.4

2.2.2 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kejadian penyakitKonsep kejadian penyakit2.2.2.1 Pengertian penyakit: batasan, konsep ekologis153.2.1, 3.2.7,

2.2.2.2 Perkembangan konsep penyakit15

2.2.2.3 Fase-fase riwayat alamiah penyakit25

2.2.2.4 Daur penyakit15

2.2.2.5 Spektrum penyakit15

2.2.2.6 Fenomena gunung es penyakit15

2.2.3 Mahasiswa mampu menerapkan konsep kausasi penyakitKonsep kausasi penyakit2.2.3.1 Konsep hubungan kausal penyakit103.2.5, 3.2.1

2.2.3.2 Triangle of epidemiology153.2.2, 3.2.3

2.2.3.3 Wheel causation 15

2.2.3.4 Web causation 20

2.2.3.5 Faktor Host, Agent, dan Environment20

2.2.4.6 Kriteria hubungan kausal20

2.2.4 Mahasiswa mampu menyusun rancangan upaya pencegahan penyakitTingkat-tingkat pencegahan penyakit berdasarkan konsep riwayat alamiah penyakit2.2.4.1 Upaya pencegahan primer berbasis fase rentan253.2.5, 3.2.7

2.2.4.2 Upaya pencegahan sekunder berbasis fase subklinis25

2.2.4.3 Upaya pencegahan tersier berbasis fase klinis 25

2.2.4.4 Upaya pencegahan tersier berbasis fase terminal25

2.2.5 Mahasiswa mampu menggunakan ukuran frekuensi penyakit untuk menentukan besar masalah kesehatan pada populasi tertentuPenggunaan ukuran frekuensi penyakit untuk menentukan besar masalah kesehatan pada populasi tertentu2.2.5.1 Konsep pengukuran morbiditas dan mortalitas153.2.1, 3.2.2,

2.2.5.2 Data frekuensi penyakit203.2.4, 3.2.5

2.2.5.3 Ukuran insidensi dan penggunaannya25

2.2.5.3 Ukuran prevalensi dan penggunaannya25

2.2.5.4 Kesalahan-kesalahan dalam penggunaan ukuran frekuensi penyakit25

2.2.5.5 Praktek pengukuran frekuensi penyakit120

2.2.6 Mahasiswa mampu menggunakan ukuran distribusi penyakit berdasarkan ciri orang, tempat dan waktu untuk menentukan besar masalah kesehatan pada populasi tertentuDistribusi penyakit berdasarkan ciri orang, tempat dan waktu untuk menentukan besar masalah kesehatan pada populasi tertentu2.2.6.1 Analisis distribusi penyakit103.2.1, 3.2.2,

2.2.6.2 Distribusi penyakit menurut ciri orang253.2.3, 3.2.4,

2.2.6.3 Distribusi penyakit menurut tempat253.2.5

2.2.6.4 Distribusi penyakit menurut waktu25

2.2.6.5 Distribusi penyakit menurut kombinasi ciri orang, tempat dan waktu15

2.2.6.6 Praktek analisis distribusi penyakit120

2.2.7 Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan berbagai desain studi epidemiologi termasuk keunggulan dan kelemahannyaDesain studi epidemiologi, serta keunggulan dan kelemahannya2.2.7.1 Macam-macam desain studi epidemiologi153.2.1, 3.2.2,

2.2.7.2 Desain studi deskriptif353.2.3, 3.2.4,

2.2.7.3 Desain cross sectional 503.2.5

2.2.7.4 Desain case-control50

2.2.7.5 Desain cohort50

2.2.7.6 Desain eksperimen

2.2.7.7 Praktek penggunaan desain studi epidemiologi120

2.2.8 Mahasiswa mampu menerapkan metode penyaringan dan uji diagnostik untuk penyakit tertentu pada suatu populasiMetode penyaringan dan uji diagnostik untuk penyakit2.2.8.1 Definisi screening (penyaringan) dan uji diagnostik153.2.8, 3.2.1

2.2.8.2 Tujuan dan kegunaan penyaringan dan uji diagnostik153.2.5

2.2.8.3 Metode penyaringan dan analisis data70

2.2.8.4 Praktek penyaringan dan uji diagnostik 120

2.2.9 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar surveilans sebagai teknologi deteksi dini kejadian luar biasa penyakit di masyarakatPengenalan konsep surveilans kesehatan2.2.9.1 Definisi surveilans 203.2.5, 3.2.8

2.2.9.2 Tujuan dan kegunaan surveilans 20

2.2.9.3 Pokok-pokok kegiatan surveilans60

2.2.10 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kejadian luar biasa dan wabah penyakit di masyarakat

Pengenalan kejadian luar biasa dan wabah2.2.10.1 Definisi kejadian luar biasa103.2.8, 3.2.9

2.2.10.2 Kriteria kejadian luar biasa15

2.2.10.3 Pihak yang menyatakan kejadian luar biasa10

2.2.10.4 Definisi wabah10

2.2.10.5 Kriteria wabah15

2.2.10.6 Pihak yang berwenang menyatakan wabah10

2.2.10.7 Tindakan pokok penanggulangan wabah30

3.2 Daftar Rujukan3.2.1 Bonita R, R Beaglehole, T Kijlstorm. 2006. Basic of Epidemiology. 2nd Ed. Geneva: world Health Organization. 3.2.2 Esteve J, E Benhamou, L Raymond. 1994. Statistical Methods in Cancer Research Volume IV. Descriptive Epidemiology. Lion Cedex, France: International Agency for Research on Cancer, World Health Organization. 3.2.3 Bopal RS. 2002. Concepts of Epidemiology. An Integrated Introduction to the Ideas, Theory, Principles and Methods of Epidemiology, Oxford: Oxford University Press. 3.2.4 United States Departement of Health and Human Services. 1992. Principles of Epidemiology. An Introduction to Applied Epidemiology and Biostatistics. Atlanta: Center of Diseases Control and Prevention3.2.5 Murti B. 2003. Prinsip dan Metoda Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada Univeristy Press.3.2.6 Bustan MN. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta3.2.7 Budioro B. 2007. Pengantar Epidemiologi Ed 2. Semarang: Badan Penerbit Undip3.2.8 Artikel, buku, dan materi electronik lain dari internet.3.2.9 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang WabahCatatan:

1) diisi sesuai dengan bab II (hlm. 6).

2) Gunakan nomor urut atau kode nama pengarang (dan tahun karangan, kalau perlu), serta bab dan/atau halaman. BAB IV

TAHAP PEMBELAJARANKompetensi/sub kompetensi1Tahap Pembelajaran (%)2Media Teknologi

Orientasi Latihan Ulangan

2.2.1 mahasiswa mampu menjelaskan definisi, tingkatan, peran dan kegunaan, dan sejarah perkembangan epidemiologiPengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.1, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).Materi dibagi menjadi dua, yaitu:

Bagian I: definisi, tingkatan, peran dan manfaat epidemiologi; dipresentasikan kelompok I, ditanggapi kelompok gasal lain. Bagian II: sejarah perkembangan epidemiologi; dipresentasikan kelompok II, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, dengan menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok I presentasi materi (20), dan didisusikan 20 Kelompok II presentasi 20 dan didiskusikan 20

Dosen mencacat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)Kuis (5%): dosen mengajukan 1 pertanyaan sesuai materi yang didiskusikan, dan ditawarkan kepada mahasiswa untuk menjawab, dan pertanyaan atau jawaban dilempar ke mahasiswa lain untuk menanggapi, dan akhirnya disimpulkan jawaban yang benar. Dosen mengajukan 4 pertanyaan berikutnya dengan cara yang sama. Mahasiswa yang menjawab dinilai 1 poin.LCD projector, Notebook, dan Formulir penilaian aktivitas belajar mahasiswa

2.2.2 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat-tingkat upaya pencegahan penyakitPengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.2, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: konsep penyakit, perkembangan konsep penyakit, dan fase-fase riwayat alamiah penyakit; dipresentasikan kelompok III, ditanggapi kelompok gasal lain. Bagian II: daur penyakit, spektrum penyakit, dan fenomena gunung es penyakit; dipresentasikan kelompok IV, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%). Kelompok III presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok IV presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)Kuis (5%): idemIdem

2.2.3 Mahasiswa mampu menerapkan konsep kausasi penyakitPengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.3, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).

Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: konsep hubungan kausal penyakit, triangle epidemiology, dan wheel causation; dipresentasikan kelompok V, ditanggapi kelompok gasal lain.

Bagian II: web causation, factor host-agent-environment, dan kriteria hubungan causal; dipresentasikan kelompok VI, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok V presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok VI presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)Kuis (5%): idemIdem

2.2.4 Mahasiswa mampu menyusun rancangan upaya pencegahan penyakitPengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.4, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).

Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: konsep pencegahan penyakit, dan pencegahan primer; dipresentasikan kelompok VII, ditanggapi kelompok gasal lain.

Bagian II: pencegahan sekunder dan tersier; dipresentasikan kelompok VIII, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok VII presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok VIII presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)Kuis (5%): idemIdem

2.2.5 Mahasiswa mampu menggunakan ukuran frekuensi penyakit untuk menentukan besar masalah kesehatan pada populasi tertentuPengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.3, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).

Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: data epidemiologi dan sumbernya, metode pengumpulan data, bentuk penyajian data; dipresentasikan kelompok I, ditanggapi kelompok gasal lain.

Bagian II: ukuran insidensi dan turunannya, dan ukuran prevalensi dan turunannya; dipresentasikan kelompok II, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok I presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok II presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)Kuis (5%)Idem

Bagian III: praktek pengukuran frekuensi penyakit di masyarakat; dilakukan semua kelompok.Semua mahasiswa mempraktekkan ukuran frekuensi penyakit. Kelompok gasal mempraktekkan ukuran insidensi penyakit DBD, Diare, ISPA, Leptospirosis, dan kelompok genap mempraktekkan ukuran prevalensi Obesitas, hipertensi, kebiasaan merokok, nyeri haid (80%)Laporan praktek (20%)Alat tulis, kuesioner, lembar observasi, LCD projector, notebook

2.2.6Pengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.3, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).

Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: konsep hubungan kausal penyakit, triangle epidemiology, dan wheel causation; dipresentasikan kelompok V, ditanggapi kelompok gasal lain.

Bagian II: web causation, factor host-agent-environment, dan kriteria hubungan causal; dipresentasikan kelompok VI, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok III presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok IV presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)

2.2.7Pengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.3, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).

Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: konsep hubungan kausal penyakit, triangle epidemiology, dan wheel causation; dipresentasikan kelompok V, ditanggapi kelompok gasal lain.

Bagian II: web causation, factor host-agent-environment, dan kriteria hubungan causal; dipresentasikan kelompok VI, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok III presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok IV presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)

2.2.8Pengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.3, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).

Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: konsep hubungan kausal penyakit, triangle epidemiology, dan wheel causation; dipresentasikan kelompok V, ditanggapi kelompok gasal lain.

Bagian II: web causation, factor host-agent-environment, dan kriteria hubungan causal; dipresentasikan kelompok VI, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok III presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok IV presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)

2.2.9Pengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.3, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).

Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: konsep hubungan kausal penyakit, triangle epidemiology, dan wheel causation; dipresentasikan kelompok V, ditanggapi kelompok gasal lain.

Bagian II: web causation, factor host-agent-environment, dan kriteria hubungan causal; dipresentasikan kelompok VI, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok III presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok IV presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)

2.2.10Pengantar dosen tentang subkompetensi 2.2.3, aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran, penilaian dan evaluasi, serta penggunaan perangkat pendukung (5%).

Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Bagian I: konsep hubungan kausal penyakit, triangle epidemiology, dan wheel causation; dipresentasikan kelompok V, ditanggapi kelompok gasal lain.

Bagian II: web causation, factor host-agent-environment, dan kriteria hubungan causal; dipresentasikan kelompok VI, ditanggapi kelompok genap lain.Aktivitas mahasiswa dan dosen dalam pembelajara, menerapkan metode SGD (80%).

Kelompok III presentasi materi (20), dan diskusi (20)

Kelompok IV presentasi materi (20) dan diskusi (20)

Dosen mencatat hal-hal penting dan dijelaskan pada akhir latihan (10)

Catatan:

1) Diisi sesuai bab II (hlm. 6).2) Diisi dengan uraian singkat dan persentase Orientasi, Latihan, dan Ulangan (OLU).BAB V

RANCANGAN TUGAS DAN LATIHAN

A. Tujuan Tugas (Kemampuan akhir yang diharapkan)

Mahasiswa mampu menyusun bahan diskusi berupa makalah, laporan praktek, dan slide power point, sesuai dengan kompetensi dan sub kompetensi yang ingin dicapai. Tugas dan latihan dirancang sesuai dengan tahapan pembelajaran. Uraian tugas ditampilkan dalam Tabel 5.1Tabel 5.1 Uraian Tugas MahasiswaKompetensi/

Sub-kompetensi1)Objek garapan 2) Ruang LingkupCara pengerjaan3) Batas waktuLuaran tugas yang dihasilkan4)

2.2.1Perkembangan epidemiologiKajian pustaka dari buku dan artikel jurnal ilmiah tentang definisi, tingkatan, peran dan Manfaat, serta sejarah perkembangan epidemiologiDiskusi kelompok, presentasi1 mingguMakalah kecil, slide power point

2.2.2Konsep kejadian penyakitKajian pustaka (buku, artikel jurnal ilmiah): definisi, konsep ekologi, riwayat alamiah, daur, spektrum, & fenomena gunung es penyakitIdem Idem Idem

2.2.3Konsep kausasi penyakitKajian pustaka (buku, artikel jurnal ilmiah): konsep hubungan kausal penyakit, triangle epidemiology, wheel causation, web causation, faktor host-agent-environment, kriteria hubungan kausalIdem idemIdem

2.2.4Tingkat-tingkat pencegahan penyakitKajian pustaka (buku, artikel jurnal ilmiah): konsep pencegahan berdasarkan riwayat alamiah penyakit, konsep pencegahan primer, sekunder, tersier (Leavell & Clark)Idem Idem Idem

2.2.5Ukuran frekuensi penyakitKajian pustaka: data epidemiologi, sumber data, metode pengumpulan dan analisis, bentuk penyajian data, ukuran insidensi dan turunannya, ukuran prevalensi dan turunannyaIdem Idem idem

Praktek pengukuran frekuensi penyakitKerja kelompok, presentasi100 menit + 1 mingguLaporan praktek, slide power point

2.2.6Distribusi penyakit Kajian pustaka: distribusi penyakit menurut ciri orang, tempat, dan waktu, serta distribusi berdasarkan kombinasi ketiganya Diskusi kelompok, presentasi1 mingguMakalah kecil, slide power point

Praktek penentuan distribusi penyakitKerja kelompok, presentasi100 menit + 1 mingguLaporan praktek, slide power point

2.2.7Desain studi epidemiologi Kajian pustaka: jenis desain studi epidemiologi, desain studi deskriptif, desain studi analitik (cross sectional, case control, cohort, experiment) Diskusi kelompok, prensentasi1 mingguMakalah kecil, slide power point

Praktek penggunaan desain studi epidemiologi Kerja kelompok, presentasi100 menit + 1 mingguLaporan praktek, slide power point

2.2.8Screening dan uji diagnostic Kajian pustaka: definisi, tujuan, manfaat, cara kerja, dan analisis hasil screening dan uji diagnostik Diskusi kelompok1 mingguMakalah kecil, slide power point

Praktek screeningKerja kelompok100 menit + 1 mingguLaporan praktek

2.2.9Konsep dasar surveilansKajian pustaka (buku, jurnal ilmiah): definisi, tujuan, manfaat, kegiatan, dan penyakit yang perlu surveilansDiskusi kelompok1 minggu Makalah, slide power point

2.2.10Pengenalan KLB/wabahKajian pustaka (buku, artikel jurnal ilmiah, Undang-undang): definisi KLB, penyakit potensial KLB, kriteria KLB, definisi wabah, penyelidikan KLB/wabah, penanggulangan KLB/wabahIdem 1 minggu Idem

B. Kriteria Penilaian

1. Makalah dan laporan praktek: ketepatan waktu, sistematika, kualitas isi, kualitas rujukan2. Individu : tingkat partisipasi tiap anggota kelompok dalam mengerjakan tugas dinilai menggunakan checklist oleh anggota kelompok secara silang. Isi checklist: kehadiran, kontribusi bahan, penyusunan, presentasi, dan bertanya/menjawab/menanggapi.Catatan:

1) Diisi dengan kode angka sesuai dengan penomoran pada bab II (hlm. 6); 2) Objek garapan sesuai pokok bahasan; 3) Cara pengerjaan: di kelas atau di lapangan; oleh kelompok atau individu; 4) Contoh tugas dilampirkan.BAB VI

EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

1. Evaluasi Akhir

BentukInstrumentFrekuensiBobot (%)

Makalah/PresentasiLembar Penilaian10 20

KuisTes105

Laporan praktekLembar Penilaian4 15

UTSSoal Ujian130

UASSoal Ujian1 30

Total 100

2. AsesmenKompetensi/

Sub-kompetensiRanah dan tingkatanJenis asesmenIndikator keberhasilan

2.2.1VI. C2 (memahami)VI. A2 (menampilkan, mengatakan)

O1. Mampu menjelaskan asal kata epidemiologi dengan benar2. Mampu menuliskan dengan benar definisi epidemiologi menurut WHO

3. Mampu menjelaskan tujuan dan aktifitas epidemiologi deskriptif dan analitik secara lengkap4. Mampu menjelaskan tujuan dan manfaat data epidemiologi dengan baik5. Mampu menyebutkan lima tokoh epidemiologi dan menjelaskan perannya dalam sejarah perkembangan epidemiologi

2.2.2VI. C2VI. A2

O 1. Mampu membedakan dengan benar konsep penyakit sebelum abad pertengahan dan sesudah abad pertengahan, serta konsep penyakit dalam sejarah Islam.2. Mampu membedakan dengan benar kondisi kesehatan pada fase rentan, subklinis, klinis, dan terminal dari riwayat alamiah penyakit 3. Mampu menjelaskan daur dan spektrum penyakit dengan benar4. Mampu menjelaskan dengan benar fenomena gunung es penyakit.

2.2.3VI. C2VI. A2

O, E 1. Mampu menjelaskan dengan benar model segitiga epidemiologi

2. Mampu menyebutkan lima ciri individu, jenis agen, dan macam lingkungan yang terkait dengan penyakit

3. Mampu menjelaskan dengan benar hubungan kausal model roda4. Mampu menjelaskan dengan benar hubungan kausal model jarring-jaring epidemiologi 5. Mampu menjelaskan criteria kausasi menurut Doll dan Hill dengan benar.

2.2.4VI. C2VI. A2

O, E1. Mampu menjelaskan tingkat-tingkat pencegahan menurut Leavell dan Clark dengan lengkap.2. Mampu menjelaskan dengan benar bentuk-bentuk upaya pencegahan primer yang termasuk health promotion dan specific protection, dan kesesuaian-nya dengan fase rentan riwayat alamiah penyakit.3. Mampu menjelaskan dengan benar bentuk-bentuk upaya pencegahan sekunder (early diagnosis dan prompt treatment), serta kesesuaiannya dengan fase sub-klinis riwayat alamiah penyakit4. Mampu menjelaskan dengan benar bentuk-bentuk upaya pencegahan tersier (disability limitation dan rehabilitation) serta kesesuaiannya dengan fase terminal riwayat alamiah penyakit.

2.2.5VI. C3VI. A2

E, P1. Mampu menyebutkan lima jenis dan sumber data epidemiologi.2. Mampu menjelaskan tiga bentuk penyajian data epidemiologi, yaitu angka mutlak, rate dan ratio dengan benar.

3. Mampu menghitung insidensi penyakit dengan benar

4. Mampu menerapkan prinsip perhitungan insidens untuk attack rate dan secondary attack rate dengan benar.

5. Mampu menghitung prevalensi penyakit dengan benar.

6. Mampu menyebutkan lima macam ukuran morbiditas dan mortalitas yang menggunakan prinsip perhitungan prevalensi.

7. Mampu menjelaskan dua kesalahan utama dalam penerapan ukuran frekuensi penyakit.

2.2.6VI. C4VI. A3

E, P1. Mampu menyebutkan lima ciri individu yang mempengaruhi kejadian penyakit.

2. Mampu menjelaskan hubungan faktor tempat dengan kejadian penyakit dengan benar.

3. Mampu menganalisis kejadian penyakit menurut ciri orang dengan benar

4. Mampu menganalisis kejadian penyakit menurut faktor tempat dengan benar.

5. Mampu menganalisis kejadian penyakit menurut waktu dengan benar.

6. Mampu menyusun laporan distribusi penyakit menurut ciri orang, tempat dan waktu dari data Puskesmas atau DKK

2.2.7VI. C4VI. A3

E, P1. Mampu menyebutkan empat macam desain studi epidemiologi deskriptif 2. Mampu menyebutkan empat macam desain studi epidemiologi analitik dengan benar.

3. Mampu menjelaskan konsep dasar, kelebihan dan kekurangan desain studi cross sectional dengan benar

4. Mampu menjelaskan konsep dasar, kelebihan dan kekurangan desain studi case control dengan benar.

5. Mampu menjelaskan desain studi eksperimen, serta perbedaannya dengan desain observasional dengan benar.

8. Mampu menyusun rancangan studi epidemiologi case control dari ilustrasi kasus dengan benar.

2.2.8VI. C3VI. A2

E, P1. Mampu menuliskan definisi screening dengan benar.2. Mampu menjelaskan tujuan dan kegunaan screening dan uji diagnostic dengan benar.

3. Mampu menjelaskan cara melakukan screening dengan benar

4. Mampu menerapkan metode screening sederhana pada populasi dengan benar.

2.2.9VI. C2VI. A2

O 1. Mampu menuliskan definisi surveilens menurut WHO dengan benar2. Mampu menjelaskan tujuan dan kegunaan surveilens dengan benar.

3. Mampu menyebukan lima kelompok penyakit yang perlu surveilens.

4. Mampu menjelaskan bentuk kegiatan surveilens dengan benar.

5. Mampu menyebutkan 10 elemen Langmuir dengan lengkap.

2.2.10VI. C2VI. A2

O 1. Mampu menuliskan definisi wabah menurut UU Nomor 4 tahun 1984 dengan benar2. Mampu menjelaskan perbedaan wabah dan KLB dengan benar.

3. Mampu menjelaskan minimal 5 kriteria KLB dengan benar.

4. Mampu menjelaskan minimal 5 jenis penyakit potensial KLB

5. Mampu menjelaskan urutan kegiatan penanggu-langan KLB/wabah dengan benar.

Keterangan :

Jenis asesmen

O : Objektif/Pilihan Ganda

E : EsaiP : Proyek/Assignment3. Kriteria PenilaianSesuai aturan UNIMUS: A (85-100), B (70-84), C (55-69), D (40-54), E (