bpm ecce 1

Upload: aditya-pratama

Post on 12-Oct-2015

121 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2013

JURUSAN KEDOKTERAN

TEAM BLOK ECCE I

[BUKU PANDUAN MAHASISWA BLOK ECCE I]

Buku Panduan Mahasiswar ini diharapkan membantu mahasiswa untuk mengarahkan diskusi PBL dan Praktek Lapangan (Home Visit) sehingga dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi yang diharapkan adalah mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan skill ke dalam kondisi nyata untuk dapat menentukan rencana penyelesaian masalah kesehatan dalam kontek Primary Health Care dengan prinsip-prinsip pendekatan layanan Kedokteran Keluarga (Family Medicine)

PIC BLOK:dr. Yudi Wibowo,M.PHdr. Arini Nur Familadr. Tri Lestari

JADWAL PBL BLOK ECCE INO HARI/TGLJAMTUTORIAL KE

1Rabu/13 November 201309.00 10.501.1

2Kamis/ 14 November 201309.00 10.501.2

3Rabu/ 20 November 201309.00 10.502.1

4Kamis/ 21 November 201309.00 10.502.2

JADWAL PRAKTEK LAPANGAN (HOME VISIT) & DISKUSINOHARI/TGLJAM (HOME VISIT)DISKUSI

1Senin/18 November 201308.00 selesaiJumat /22 November 2013 Jam 09.00

2Selasa/19 November 201308.00 selesai

DAFTAR TUTOR PBL DAN PERCEPTOR PRAKTEK LAPANGAN BLOK ECCE I NAMA TUTOR PERCEPTORKELOMPOK PBL dan PRAKTEK LAPANGAN

dr. Afifah1

dr. Amalia Muhaimin, MSc 2

dr. Diah Krisnansari, MSi3

dr. Dwi Adi Nugroho4

dr. Hidayat Sulistyo, Sp PA, Msi. Med5

dr.Joko Mulyanto, MSc6

dr. Joko Setyono, MSc7

dr. Madya Ardi Wicaksono, M.Si8

dr. Mustofa, M.Sc9

dr. Nendyah Roestijawati, MKk10

dr. Nur Signa Aini Gumilas, M.Biotech11

dr. Viva Ratih Bening Ati12

Tutor Cadangan:1. dr. Tri Okmawati Handini 2. dr. Pamela Kusuma Dewi3. dr. Wiwiek Fathurochmah4. dr. Yudha Fitrian

DAFTAR KELOMPOK PBL BLOK ECCE 1 T.A. 2013/2014

KELOMPOK 1KELOMPOK 2KELOMPOK 3

dr. Afifah dr.Amalia Muhaimin, MScdr. Diah Krisnansari, Msi

NONIMNAMANONIMNAMANONIMNAMA

Kel1a

G1A011016RIZAK TIARA YUSANKel 2a

G1A011062YOLANDA SHINTA PKel 3a

G1A011009NYIMAS EVA FITRIANI

G1A011018KELLI JULIANTIG1A011063ATHIFA MUTHMAINNAHG1A011010FISKA PRAKTIKA W.

G1A011026RIDWANG1A011081DANIEL PRAMANDANA L.G1A011020YULIUS DEDDY K

Kel1b

G1A011027NUR QISTHIYAHKel 2b

G1A011082GILANG ANANDAKel 3b

G1A011025RIAN AINUNNAHQI

G1A011039MAYUBU KARTIKAG1A011092UTIYA NUR LAILIG1A011032STEFANUS ANDITYO

G1A011044AGUSTUS WIJI GUNARDIG1A011093MARISKA WIDYA W.G1A011033DINA NURMALA SARI

Kel1c

G1A011045DIANA RIZKI R.Kel 2c

G1A011102M.DANANTYO H.Kel 3c

G1A011046AISYAH AULIA WAHIDA

G1A011052LUTFI MAULANAG1A011103ALDERA ASA DINANTARAG1A011047DESY AYU WULANDARI

G1A011053ANNISA FARAH FADHILAHG1A011111LAILA NOVIATIN N. FG1A011054TRI SUSANTI W.

G1A011076DZURRATUN NASEHAG1A011117KATHARINA L. PG1A011059ARROSY SYARIFAH

KELOMPOK4KELOMPOK 5KELOMPOK 6

dr. Dwi Adi Nugrohodr. Hidayat Sulistyo, Sp PA, Msi. Meddr.Joko Mulyanto, MSc

NONIMNAMANONIMNAMANONIMNAMA

Kel 4a

G1A011048RIANDI CANDRA PRAYOGAKel 5a

G1A011021MOLYNA ULFAHKel6a

G1A011002IMELDA WIDYASARI S.

G1A011049PRAKOSA JATI PG1A011022MIRZANIA M FG1A011003MUTIA MILIDIAH

G1A011064DINDA IKA PUTRIG1A011023REZA AMORGAG1A011004GILANG RARA A.

Kel 4b

G1A011065PRETTY NOVIANNISAKel5bG1A011061GO FERRA MARCHEELA GKel6b

G1A011011TEOFILUS KRISTIANTO

G1A011072ALFIANA CHOIRIYANI UG1A011105BOMA BHASWARAG1A011012DESVIA IRA RESTIANA

G1A011073ROBIAH AL ADAWIYYAHG1A011106MUFTIANA NUR ARIFAHG1A011042FACHRUROZI IRSYAD

Kel 4c

G1A011086G1A011090TIYO NURAKHYARM. SAVVYANY SAPUTRAKel 5c

G1A011114KANIA KANISTIAKel6cG1A011091ASTARIE BELLA L.

G1A011115NADHILAH IDZNIG1A011096PRATIWI ARIEFIANTI N.

G1A011100ELENA WANDANTYASKel5cG1A011121WITRI SEPTIA NINGRUMKel6cG1A011119RIA PUSPARINI

G1A011104LULUK KHARISMA SURYANIG1A009008FICKRY ADIANSYAH NG1A009068MIFTAHUL FALAH Y.A.

KELOMPOK 7KELOMPOK 8KELOMPOK 9

dr. Joko Setyono, MScdr. Madya Ardi Wicaksono, M.Sidr. Mustofa, MSc

NONIMNAMANONIMNAMANONIMNAMA

Kel7a

G1A011006RADITYA BAGAS W.Kel8a

G1A011056ALVITA MEGA KUMALAKel9a

G1A011001IMAN HAKIM W.

G1A011007ISNILA F KELILAUWG1A011057AQMARINA R.G1A011005IRMA NURAENI HIDAYAT

G1A011013HALIMAH CHAIRUNNISAG1A011058AHMAD ALBERA PG1A011028ZAMZAMI A. BAIDOWI

Kel7b

G1A011015STEFANUS ARIYANTO W.Kel8b

G1A011083RIDHAN HABIBIE H. H.Kel9b

G1A011029NURUL ISTIQOMAH T.A

G1A011030MONA SEPTINA RAHAYUG1A011084RAYNA NADIA F. N.G1A011035RACHMAN FADHILLA

G1A011031VINY AGUSTIANI LESTARIG1A011088DWIJAYANTI TITIE AG1A011036SUSANTI

G1A011040ANISA KAPTI HANAWIKel8c

G1A011099ANNISA FATIMAHKel

9c

G1A011068PREVIASARI ZAHRA P

Kel7c

G1A011041AGENG BELLA DINATAG1A011101FITRIA NURLAELYG1A011095MEGA SITI FASICHA

G1A011051RATIH RIZKI INDRAYANIG1A011113TRI UJIANA SEJATIG1A011098IMMANUEL JEFFRI P. P.

G1A011069M HARIS YOGA IG1A011123FAQIH ALAM RUQMANAG1A011112MULIA SARI

KELOMPOK 10KELOMPOK 11KELOMPOK 12

dr. Nendyah Roestijawati, MKkdr. Nur Signa Aini Gumilas, M.Biotechdr. Viva Ratih Bening Ati

NONIMNAMANONIMNAMANONIMNAMA

Kel10a

G1A011014FIKRIANISA SAFRINAKel11a

G1A011008LANNIDAKel12a

G1A011019AFIKA FAHMUDITA

G1A011037MUMTAZ MAULANA HG1A011024PARAMITA DENISWARAG1A011050YAHDIYANI RAZANAH

G1A011038SENDYKA RINDUWASTUTYG1A011034PUTI HASANA KASIHG1A011060AINUL MARDLIYAH

Kel10b

G1A011055AULADI MIZANIKel

11bG1A011043JATMIKO EDY NUGROHOKel12b

G1A011070RIZKA KHAIRIZA

G1A011067PRASTHITI DEWI HG1A011066YEFTAG1A011085AULIA TRI P. W.

G1A011107RIYANDA RAMA PUTRIG1A011074ROSELLINA A.S.G1A011089BAGAS RYAN KUSUMA

Kel10c

G1A011109ANNISA NOOR A.Kel11c

G1A011087ZUMROTIN HASNAWATIG1A011097STELLA GRACIA O.

G1A011120WAHYU EKO PRATOMOG1A011110MUHAMMAD FADLIL A.Kel12c

G1A011108GAGAH BASKARA ADI N.

G1A010045RISMA PRAMUDYA W.G1A011116NISWATI SYARIFAH A.G1A011122RIDHO SATRIA R.

10G1A011118FITRIANI NURNADZIAHG1A011124PRIMADEVI LAKSITA

JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN BLOK ECCE 1Senin, 11 November 29 November 2013

MINGGU 1JamSenin, 11 Nov 2013Selasa, 12 Nov 2013Rabu, 13 Nov 2013Kamis, 14 Nov 2013Jumat, 15 Nov 2013

07.00-07.50K.15Penatalaksanaan komprehensif Sindrom Metabolik ( Pugud S, Sp.PD)K.16Lab skill Klasikal Pemeriksaan THT (hidung-tenggorok)( dr.Supriyo.Sp.THT )K.11Labskills Klasikal thorax(dr.Indah R, Sp.P)K.4Labskills Klasikal Pemeriksaan status generalis(dr.Arinton,Sp.PD)

08.00-08.50Kontrak Pembelajaran(PIC blok)K.5Labskills Klasikal Pemeriksaan kepala leher( Pugud S, Sp.PD)

K.12Labskills Klasikal Pemeriksaan abdomen(dr.Arinton Sp.PD)K.14Penatalaksanaan komprehensif HT (dr.Adityawarman,Sp.PD)

09.00-09.50K.9Pemeriksaan penunjang darah rutin dan urin rutin pada praktik dokter keluarga ( dr.Wahyu Siswandari,Sp.PK)K.6Lab Skill Klasikal UKK ( dr.Ismiralda Oke, Sp.KK)

PBL 1.1PBL 1.2

10.00-10.50K.10Peresepan obat Rasional (dr.Wahyu D.K)

11.00-11.50K.3Respon imun tubuh terhadap proses infeksi & alergi (dr.Evy Sulistiyoningrum,M.Sc)K.7Penatalaksanaan komprehensif Mikosis Superfisialis (dr.Ismiralda Oke, Sp.KK)K.13Penatalaksanaan komprehensif PMS (dr.Ismiralda Oke, Sp.KK)

K.17Pembekalan OPE (praktek lapangan) dan penyusunan laporannya (PIC blok)

12.00-12.50IstirahatSholat Jumat

13.00-13.50IstirahatK.1 Principles, central value and roles of FamMed (dr.Yudhi Wibowo,M.PH)K.8Penatalaksanaan komprehensif TB ( dr.Indah R, Sp.P)Istirahat

14.00-14.50K.2 Dx holistic & penanganan komprehensif pd praktik Fam Med (dr.Yudhi Wibowo,M.PH)

MINGGU 2JamSenin, 18 Nov 2013Selasa, 19 Nov 2013Rabu, 20 Nov 2013Kamis, 21 Nov 2013Jumat, 22 Nov 2013

07.00-07.50

Praktek Lapangan 1

Praktek Lapangan 2

K.18Penatalaksanaan komprehensif Rhinofaringitis (dr.Nur Mei,Sp.THT)K.19Penatalaksanaan komprehensif Gastroenteritis (dr.Supriyanto,Sp.PA)

08.00-08.50Presentasi akhir hasil OPE (praktek lapangan) bersama pembimbing lapangan (puskesmas)

09.00-09.50PBL 2.1

PBL 2.2

10.00-10.50

11.00-11.50Konsultasi hasil home visit dg preceptor OPEKonsultasi hasil home visit dg preceptor OPE

12.00-12.50IstirahatIstirahatSholat Jumat

13.00-13.50Presentasi akhir hasil OPE (praktek lapangan) bersama pembimbing fakultas

14.00-14.50

MINGGU 3JamSenin, 25 Nov 2013Selasa, 26 Nov 2013Rabu, 27 Nov 2013Kamis, 28 Nov 2013Jumat, 29 Nov 2013

07.00-07.50

08.00-08.50Ujian Tulis Akhir Blok ECCE

OSCE

SOCARemidi OSCE

Remidi SOCA

09.00-09.50

10.00-10.50

11.00-11.50

12.00-12.50

13.00-13.50Remidi Ujian Tulis

14.00-14.50

Khusus untuk PBL Blok ECCE I adalah kasus dengan LOC 3 dan atau 4 sesuai SKDI 2006 yang sudah diberikan pada Blok-blok sebelumnya. Kasus merupakan Aspek Klinis dari sebuah DIAGNOSIS HOLISTIK (MULTI ASPEK) sebagai entry point-nya. PBL 1

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah menyelesaikan PBL pada Blok ECCE I ini, diharapkan mahasiswa mampu :1. Mereview anatomi, fisiologi dan patofisiologi dari aspek klinis kasus PBL2. Menerapkan prinsip-prinsip pendekatan layanan Kedokteran Keluarga (Family Medicine)a. Primary careb. Personal care & post hospitalizationc. Comprehensive cared. Continuity of care3. Menegakkan Diagnostic Holistic (Multi Aspek) dari kasus PBLa. Aspek Personalb. Aspek Klinisc. Aspek Factor Risiko Internal (Intrinsic)d. Aspek Factor Risiko Eksternal (Ekstrinsik)e. Aspek Skala Fungsi Sosial4. Menjelaskan penanganan komprehensif untuk kasus PBLa. Personal / patient careb. Family care / focus familyc. Community care / focus local community

SKENARIO PBL 1Ny. Bimbi berusia 38 tahun datang sendiri ke dokter keluarga (DK) untuk memeriksakan keluhan gatal pada daerah lipat paha sejak 5 hari yang lalu. Awal mulanya gatal dirasakan pada lipat paha kiri. Rasa gatal yang hebat ini membuat Ny.Bimbi selalu menggaruknya hingga kulit berwarna kemerahan. Pasien juga mengeluh sulit untuk tidur, badan terasa lemah, pusing dan tengkuk terasa tegang. Ny. Bimbi sudah berusaha membeli obat di warung tetapi belum sembuh juga. Keluhan gatal dirasakan semakin berat, bila Ny. Bimbi beraktivitas, berkeringat dan ketika menggunakan pakaian ketat. Keluhan-keluhan tersebut dirasakan mengganggu karena membatasi aktivitas kerja Ny. Bimbi. Ny.Bimbi khawatir penyakitnya semakin bertambah parah dan berharap ingin cepat sembuh.

Skenario PBL 2Tn. Popon, 32 tahun datang sendiri untuk kunjungan pertama kali ke dokter keluarga (DK) untuk memeriksakan keluhan gatal di telapak kaki kanan. Gatal dirasakan sejak satu minggu yang lalu. Tn Popon bekerja sebagai petani dan terbiasa tidak memakai alas kaki saat bekerja. Telapak kaki kanan terasa gatal, agak nyeri, tampak kemerahan meninggi, seperti terowongan berkelok-kelok. Karena terasa sangat gatal, Tn. Popon seringkali menggaruk sehingga mengakibatkan lecet dan berdarah. Tn. Popon belum minum obat apapun. Tn. Popon merasa khawatir karena penyakitnya mengganggu pekerjaannya.

PRAKTEK LAPANGAN (HOME VISIT)

TUJUAN:Setelah mahasiswa menyelesaikan kegiatan Praktek Lapangan (Home visit), diharapkan mampu:1. Mempraktekan teknik interview dengan baik.2. Melakukan observasi langsung kondisi keluarga dan rumah pasien.3. Melakukan penelusuran factor risiko internal dan eksternal.4. Menegakkan Diagnosis Holistik (Multi Aspek).5. Menentukan rencana penyelesaian permasalahan kesehatan individu pasien sebagai bagian integral dari keluarga dan lingkungannya dengan Penanganan Komprehensif.6. Menerapkan prinsip-prinsip pendekatan layanan Family Medicine.

TEKNIK PELAKSANAAN1. Mahasiswa dibagi dalam 12 kelompok.2. Satu kelompok diskusi akan terbagi lagi menjadi tiga kelompok kecil, sehingga masing-masing kelompok kecil terdiri dari 3-4 orang mahasiswa, disebut sebagai kelompok 1a, 1b, 1c, 2a, dst.3. Setiap kelompok kecil (terdiri dari 3-4 mahasiswa) mendapat satu kasus klinis pasien rawat jalan dari Puskesmas.4. Setiap kelompok besar (terdiri dari 9-10 mahasiswa) didampingi oleh satu orang Preceptor Fakultas.5. Diskusi dengan Preceptor Fakultas dilakukan pada hari yang sudah ditetapkan atau janjian sendiri.6. Selama kunjungan rumah (Home Visit), setiap mahasiswa TERLEBIH DAHULU mempelajari check list home visit yang tersedia dalam buku rancangan mahasiswa.7. Setiap kelompok wajib membuat laporan kelompok sesuai format penulisan dan dikumpulkan paling lambat satu hari sebelum presentasi.8. Setiap kelompok wajib membuat laporan kelompok (hard copy) home visit dan dikumpulkan pada saat sebelum presentasi kepada PIC blok.9. Setiap kelompok wajib menyiapkan power point hasil home visit untuk dipresentasikan sesuai jadwal.10. Penilaian diambil dari performa diskusi (individu), presentasi (kemompok & individu) dan laporan (kelompok).

LAMPIRAN 1Pengantar Home VisitHome Visit merupakan implementasi social aspect of primary care physician practice. Home visit merupakan salah satu bentuk pendekatan pelayanan Family Medicine yang komprehensif. Primary Care Physician (PCP)/Family Medicine memandang pasien bukan sebagai satu individu yang soliter, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keluarga dan lingkungannya. Konsep ekologi kedokteran dan kesetimbangan antara host, agent dan environment dipegang teguh dalam pendekatan pelayanan Family Medicine. Home visit dilakukan bertujuan untuk melihat berbagai faktor risiko yang berhubungan dengan kondisi kesehatan seseorang. Home Visit ini merupakan kelanjutan dari penanganan pasien secara klinis di ruang periksa. PCP/Family Medicine perlu mempertimbangkan apakah pasien-pasien tertentu memerlukan penelusuran faktor risiko yang melekat pada kondisi kesehatannya. Misalnya mengapa anak balita berulang-ulang menderita pneumonia, hipertensi pasien wanita umur 42 tahun tidak bisa terkontrol dengan baik, kadar gula darah laki-laki usia 55 tahun sangat fluktuatif ekstrem setiap kali diperiksa. PCP/Family Medicine perlu memiliki kepekaan dan keahlian untuk menggali berbagai faktor risikonya, baik dari aspek pengetahuan, gaya hidup keluarga, situasi rumah, pola bermain, nutrisi sehari-hari dan sebagainya. Selain untuk kepentingan deteksi faktor risiko, home visit sering juga dipakai sebagai moment untuk memberikan terapi kepada pasien yang memiliki handicap tertentu, misalnya keterbatasan mobilisasi, yang memerlukan kehadiaran PCP/Family Physician untuk proses penanganannya. Home visit dengan tujuan untuk memberikan tindakan penanganan di rumah tersebut disebut sebagai Home Care. Selain memberikan tindakan penanganan terhadap pasien, PCP/Family Physician juga perlu memberikan konsultasi bagaimana pasien dengan kondisi yang ia derita bisa beradaptasi dengan lingkungan sehingga bisa meminimalkan ketergantungannya terhadap orang lain. Upaya ini bisa ditempuh misalnya dengan memberikan saran pada design toilet, lantai rumah, dinding dan sebagainya. Melalui Home Visit ini akan semakin jelas bahwa seorang pasien tidak boleh dipandang sebagai individu yang soliter, melainkan harus dipandang sebagai bagian integral dari keluarga dan komunitasnya, termasuk lingkungan kerjanya. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa selain sebagai klinisi yang handal PCP/Family Medicine diharapkan mampu menjembatani berbagai permasalahan klinis dan permasalahan kesehatan masyarakat.

Kompetensi Home VisitSecara umum diperlukan kemampuan mengidentifikasikan dan menganalisis hal-hal yang berhubungan dengan kasus klinis berdasarkan konsep bio-psiko-sosio-kultural-spiritual. Kemampuan mengidentifikasi hal-hal kunci dari aspek tersebut yang berpengaruh terhadap proses terjadinya penyakit, proses penanganan dan proses pencegahan pada masa yang akan datang, baik bagi individu yang sedang menderita penyakit maupun keluarganya dan anggota komunitasnya. Secara khusus kemampuan yang diperlukan untuk melakukan Home Visit yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko meliputi:1. Melakukan observasi dan wawancara secara benar untuk menggali permasalahan yang dihadapi oleh pasiena. Melakukan wawancara mendalam terhadap pasien dan keluarganya berdasarkan tingkat usia, jenis kelamin, pendidikan dan status sosial.Wawancara merupakan ketrampilan komunikasi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter dalam mengeksplorasi berbagai permasalahan yang dihadapi pasien. Dalam setting klinis ketrampilan komunikasi ini diterapkan pada saat dokter melakukan anamenesis terhadap keluhan utama, riwayat penyakit saat ini dan riwayat penyakit sebelumnya.Dalam proses Home Visit ini ketrampilan komunikasi perlu semakin dikembangkan, karena dalama proses ini bukan individu yang sakit saja yang dihadapi, namun juga seluruh anggota keluarga penderita beserta anggota komunitas di mana pasien tinggal. Dalam mengawali suatu proses wawancara, diperlukan hubungan yang sejajar antara pewawancara dengan yang diwawancarai terjalin dengan baik. Karena tanpa adanya jalinan emosi yang ini kemungkinkan besar berbagai informasi yang penting, apalagi yang sifatnya rahasia tidak bisa digali.Dalam mencapai suatu kecukupan kedekatan emosional tersebut bisa dilakukan melalui perkenalan, menciptakan suasana relax, tidak merasa terancam dan terintimidasi. Sampaikan tujuan melakukakan wawancara. Ungkapkan pula bahwa segala rahasia akan dijamin dan informasi yang menyeluruh yang disampaikan secara jujur adalah hal yang terbaik. Berbagai hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pewawancara bersikap, berpakaian, menggunakan bahasa tubuh, menaruh empati, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti dan sebagainya bisa dipelajari kembali pada materi skills lab komunikasi interpersonal. Selanjutnya hal terakhir yang paling penting adalah persiapan yang harus dilakukan sebelum wawancara dilakuan, yakni membuat kerangka pertanyaan yang akan disampaikan untuk menjaga proses wawancara berlangsung dengan concise(ringkas/singkat). b. Melakukan observasi terhadap perilaku pasien berdasarkan tingkat usia, jenis kelamin, pendidikan dan status sosial.Perilaku pasien perlu diobservasi, karena dengan melakuan observasi berbagai informasi yang tidak bisa diungkap selama wawancara akan bisa digali. Namun demikian melakuan observasi perilaku pasien tidaklah mudah, karena pasien yang sedang menyadari bahwa perilakunya diamati maka perilaku yang sesungguhnya akan tidak muncul. Kondisi ini disebut sebagai hallo effect. Untuk itu diperlukan berbagai upaya agar pasien diobervasi pada kondisi dia tidak menyadari bahwa dia sedang diobservasi. Kedekatan sekali lagi merupakan kata kunci, dan untuk memperolehnya seringkali tidak cukup kalau kunjungan hanya dilakukan sekali atau dua kali.c. Melakukan observasi perilaku keluarga pasien berdasarkan tingkat usia, jenis kelamin, pendidikan dan status sosial.Proses observasi terhadap perilaku keluarga dan anggota komunitas sekitar pasien tinggal prosesnya kurang lebih sama, namun skalanya relatif lebih luas dan melibatkan banyak orang yang sangat bervariasi. d. Melakukan observasi terhadap lingkungan (lingkungan tempat tinggal, sekolah, tempat kerja dan lingkungan sosial) pasien.Beberapa informasi yang terkait dengan aspek lingkungan yang terkait dengan kondisi klinis pasien seringkali tidak cukup digali melalui proses wawancara. Dalam kondisi tersebut observasi sangat diperlukan untuk menilai berbagai kondisi penting, misalnya kondisi rumah pasien apakah cukup ventilasi, sinar matahari masuk, apakah cukup bersih, bagaimana dengan lingkungan sekitar rumah, apakah banyak sampah berserakan, bagaimana kondisi sumber air minum, hingga bagaimana kondisi jamban. Sama halnya dengan wawancara, sebelum melakukan observasi maka persiapan kerangka apa saja yang akan diobservasi dan bagaiaman menilainya perlu disusun. Sering kali pedoman wawancara yang bisa berupa chek list sangat dibutuhkan untuk mempermudah proses sekaligus menjaga agar pengamatan tetap sistematis dan tidak ada yang terlewatkan. 2. Memahami dinamika bio-psiko-sosio-kultural-spiritual yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan yang dihadapi.

a. Membuat deskripsi permasalah yang dihadapi pasienBerdasarkan hasil wawancara dan observasi selanjutnya deskripsi permasalahan bio-psiko-sosio-kultural-spiritual yang berhubungan dengan permasalahan klinis pasien tersebut harus dideskripsikan secara menyeluruh dan detail dengan cara yang sesingkat-singkatnya namun jelas dan mudah dipahami.b. Melakukan pemetaan masalah berdasarkan kondisi bio-psiko-sosio-kultural-spiritual. Selain deskripsi, pemetaan berbagai hal tersebut perlu dilakuan sekaligus untuk persiapan dalam melakukan analisis.3. Mampu melakukan analisis situasi terhadap permasalahan kesehatan tersebuta. Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi pasien secara komprehensif berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosio-kultural-spiritual Analisis terhadap hasil wanwancara dan observasi perlu dilakukan untuk mengidentifikasi faktor atau variable-variable penting yang berhubungan kondisi sakit seseorang pasien. Faktor atau variable tersebut bisa melekat pada level pasien secara individual saja, namun juga bisa melekat pada level keluarga pasien atau bahkan lebih luas pada level komunitas. Proses analisis bisa dilakukan secara sederhana hingga yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Namun secara umum content analysis sudah cukup memadai untuk dipakai dalam menganalisis situasi terhadap permasalahan tersebut di atas. Atau dapat mengunakan pendekatan problem solving cycle misalnya, Hanlon, HL Blum, Matrix dan lainnya.b. Mengintegrasikan dan membuat kesimpulan terhadap hasil analisis permasalah kesehatan berdasarkan aspek bio-psiko-sosio-kultural-spiritual dengan kondisi klinis yang dihadapi pasien dalam suatu alur kerangka berpikir.Beberapa faktor atau variable yang telah diidentifikasi secara valid dalam proses sebelumnya selanjutnya harus diintegrasikan dengan faktor atau variable lainnya dalam suatu rangkaian alur konsep berfikir dalam kaitannya dengan permasalahan kondisi klinis pasien. Rangkaian alur konsep berfikir ini sangat penting dibuat dan harus dijadikan dasar penanganan masalah bio-psiko-sosio-kultural-spiritual yang terkait langsung dengan penyakit yang diderita oleh pasien, misalnya melalui proses edukasi dan konsultasi baik secara individual maupun kelompok. 4. Memanfaatkan hasil analisis dalam proses penanganan masalah kesehatan dan pencegahannya. a. Merencanakan tindak lanjut penanganan pasien berdasarkan permasalahan yang dihadapiBerdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pasien yang terkait dengan aspek sosial tersebut maka seorang dokter harus mengklasifikasikan permasalahan tersebut kedalam dua katagori, yakni permasalahan yang bisa diintervesi dan permasalahan yang tidak bisa atau sangat sulit diintervensi. Perhatian untuk merencanakan tindak lanjut penanganan pasien tersebut selanjutnya difokuskan kepada berbagai permasalahan yang bisa diintervensi untuk selanjutnya dilaksanakan proses intervensinya.Intervensi yang dirancang harus bersifat causatif terhadap permasalahan yang ada. Intervensi bisa berupa intervensi yang bersifat individual, level keluarga atau bahkan masyarakat terbatas. Bentuk intervensi bisa berupa peningkatan pengetahuan dan pemahaman pasien terhadap permasalahan kesehatan atau penyakit yang diderita, perubahan perilaku dan pola hidup dan modifikasi lingkungan hidup.Sebelum dilaksanakan, intervensi harus direncanakan secara sistematis dan bertahap. Berbagai indikator perlu ditetapkan agar progress pencapaian dan keberhasilan intervensi tersebut dapat dimonitor. b. Memberikan konsultasi dan edukasi kepada pasien dan keluarganya untuk pengelolaan permasalah lebih lanjut. Pengetahuan dan pemahaman pasien akan permasalahan kesehatan yang sedang dihadapi merupakan faktor penting yang diperlukan dalam proses interaksi antara pasien dan dokter. Dengan memahami permasalahan atau penyakit yang sedang diderita, diharapkan pasien tersebut akan lebih siap secara mental serta lebih bisa bekerjasama dengan dokter dalam proses penanganan medis dan aspek sosial dari permasalahan dan penyakit yang dideritanya. Dalam melaksanakan konsultasi dan edukasi kepada pasien dan keluarganya, beberapa prinsip komunikasi interpersonal harus dikuasai, termasuk berbagai isu tentang ethics. Berbagai prinsip tentang komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien harus diimplementasikan secara baik dan hati-hati. Dokter harus berusaha memahami terlebih dahulu karakteristik, tingkat pengetahuan dan lainnya dan terutama kondisi psikologis pasien. Perlu diperhatikan bahwa tujuan utama komunikasi antara dokter dan pasien adalah dalam rangka proses penanganan masalah atau penyakit pasien, sehingga perlu dihindarkan hal-hal yang bisa memperlemah tujuan tersebut.c. Melakukan rujukan kolaborasi dengan spesialis lainnya (jika diperlukan) sesuai dengan permasalah yang dihadapiPada level permasalahan tertentu dimana seorang PCP/Family Physician sudah tidak lagi mampu menangani atau karena bukan menjadi kewenagannya lagi, maka dia harus merujuk kepada penyedia pelayanan kesehatan yang levelnya lebih tinggi. Dalam melakukan proses rujukan Family Physician perlu memahami permasalahan utama yang diderita oleh pasien dan mampu menentukan kemana pasiennya tersebut harus dirujuk secara tepat. PCP/Family Physician perlu memberikan pengantar yang sejelas-jelasnya secara tertulis, agar institusi atau Spesialis lain yang menjadi tujuan rujukan tersebut memperoleh informasi sedetail-detailnya tentang apa yang telah terjadi dan apa yang telah ditangani untuk melanjutkan penanganan lebih lanjut. Selain itu, Family Physician perlu memonitor proses penanganan tersebut.

LAMPIRAN 2Whole person approach to management(diambil dari buku General Practice, karangan J. Murtagh)Never forget that it is not a pneumonia, but a pneumonic man who is your patient.Sir William Gull (1816-90)The management of the whole person, or the holistic approach, is an important approach to patient care in modern medicine. Whole person diagnosis is based on two components: 1. the disease-centred diagnosis2. the patient-centred diagnosisThe disease-centred consultation is the traditional medical model based on the history, examination and special investigations, with the emphasis on making a diagnosis and treating the disease. The disease-centred diagnosis, which is typical of hospital-based medicine, is defined in terms of pathology and does not focus significantly on the feelings of the person suffering from the disease.The patient-centred consultation not only takes into account the diagnosed disease and its management but also adds another dimensionthat of the psychosocial hallmarks of the patient including details about: the patient as a person emotional reactions to the illness the family the effect on relationships work and leisure lifestyle the environment

Dimensions to whole person managementIn the diagnostic model presented in Chapter 15 the fifth and final question is: 'Is the patient trying to tell me something else?' and this self-posed question should be scrutinised and answered in most instances. This presupposes being tuned in to the patient, watching for cues and listening. An efficient medical record system also helps the process, since following a set routine generally ensures that important facets of the patient's psychosocial history are not omitted.The answer to the above question takes into account the patient's: feelings fears or concerns expectations of the doctor future aspirationsSuch an approach may determine whether there is a 'hidden agenda' in the presentation and whether various stressors including interpersonal conflicts are significant factors in the illness.

Lampiran 3

FORMAT LAPORAN HOME VISIT BLOK ECCE IFormat laporan terdiri atas : bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.A. Bagian Awala. Halaman judul Judul laporan : tuliskan Laporan Home Visit Judul kasus : judul kasus dapat berupa diagnosis, masalah aktif atau keluhan utama yang menyebabkan pasien datang ke pelayanan kesehatan. Contoh judul kasus : Kasus 1 : Tuberkulosis Paru Kasus 2 : Batuk Kronik Berulang pada Anak Balita Kasus 3 : Depresi Sedang Lambang Unsoed Nama Mahasiswa dan NIM ditulis lengkap Nama Pembimbing dan NIP ditulis lengkap Unit Kerja dan Time Stamp BLOK ECCE IJURUSAN KEDOKTERANFKIK UNSOEDNOVEMBER 2013b. Halaman pengesahan Judul halaman : tuliskan Halaman Pengesahan Judul laporan : tuliskan Laporan Home Visit Judul kasus Nama Mahasiswa dan NIM Pernyataan persetujuan dan tanggal disetujuinya laporan Telah diperiksa, disetujui dan disyahkan :Hari :Tanggal:Nama Preseptor Fakultas & NIPB. Bagian Utama

I. KARATERISTIK DEMOGRAFI KELUARGABerisi data demografi keluarga termasuk nama seluruh anggota keluarga, usia, kedudukan di dalam keluarga, pekerjaan, pendidikan, keterang lain dan alamat.II. STATUS PENDERITAGambaran kasus meliputi identitas penderita, hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium jika ada, resume.III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGABerisi mengenai fungsi holistik, fungsi fisiologis, fungsi psikologik, fungsi genetik dan fungsi interaksi.IV. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATANMerupakan hasil identifikasi perilaku dan non perilaku, lingkungan rumah penderita yang dapat mempengaruhi kesehatan. Perilaku dinilai dari tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan. Untuk faktor non-perilaku dilihat dari Lingkungan rumah keluarga, Keturunan dan Pelayanan Kesehatan. Kelompokaan factor risiko yang ada kedalam factor risiko internal dan factor risiko eksternal.V. DIAGNOSTIK HOLISTIK & PENANGANAN KOMPREHENSIFDiagnostic holistic (Multi Aspek) meliput:a) Aspek Personal Berisi alasan kedatangan pasien (reason for encounter) seperti keluhan utama, symptoms & signs, kegawatan dll. Berisi Idea, Concern, Expectation & Anxiety pasien dan keluarganyab) Aspek Klinis Berisi diagnosis dari aspek klinis yaitu diagnostic definitive, dx sementara, diagnosis kerja dan DD-nya. Contoh : Diagnostic Kerja : Fungsional Dyspepsia DD : Gastritis Ulkus Peptikum Dstc) Aspek Faktor Risiko Internal (Intrinsik) Berisi factor-faktor risiko internal yang dapat mempengaruhi kondisi sehat sakit individu pasien dan keluarganya Meliputi : Usia, Jenis kelamin, Ras, Genetik, perilaku indivisu sakit Factor-faktor risiko internal ini merupakan confounding factors terjadinya sehat-sakitd) Aspek Faktor Risiko Eksternal (Extrinsik) Berisi factor-faktor risiko eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi sehat-sakit individu pasien dan keluarganya Meliputi : perilaku sakit anggota keluarga lain, hubungan interpersonal, sosek, pendidikan, lingkungan rumah dan lingkungan local sekitarnya. Factor-faktor eksternal ini merupakan determinant factors terjadinya sehat-sakit.e) Aspek skala skor (derajat keparahan penyakit)Penanganan Komprehensif meliputi :a) Personal carepenanganan terhadap individu sakit tentang initial plan, pengobatan suportif & kausatif (medikamentosa), pengobatan non-medikamentosa, KIE.b) Family Carepenanganan terhadap berbagai masalah yang ada di dalam keluarga tersebut yang dapat mempengaruhi kondisi sehat-sakit.c) Local Community Care penanganan terhadap berbagai masalah yang ada di dalam local community keluarga tersebut yang dapat mempengaruhi kondisi sehat-sakit.VI. TINJAUAN PUSTAKAPrioritas masalah yang sudah ditentukan, kemudian dilakukan pembahasan berdasar tinjauan pustaka yang relevan.VII. PENUTUPMerupakan kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan sebelumnya.

C. Bagian Akhir

DAFTAR PUSTAKASetiap tugas terstruktur harus dilengkapi dengan sumber-sumber informasi / kepustakaan minimal 5 buah. Sumber-sumber informasi yang dianggap memenuhi syarat adalah buku teks, buku referensi, jurnal ilmiah dan sumber-sumber internet yang terpercaya (diambil dari website lembaga-lembaga yang dapat dipercaya dan informasinya dapat dipertanggungjawabkan).LAMPIRANBerisi dokumentasi (foto) kunjungan rumah pasien atau hal-hal lain yang penting.Lampiran 4

Nama :____________________Alamat:____________________ RT___RW___ Kel__________________

CHECK LIST HOME VISIT(Untuk Kunjungan Pertama)No.RM/FF :______________Nama KK :______________

CATATAN KONSULTASI PEMBIMBING (diisi setia selesai kunjungan min 3 x)TanggalWaktuParaf PembimbingKeterangan

KARATERISTIK & DEMOGRAFI KELUARGA

1. IDENTITAS KK DAN PASANGANNYANama KK:_____________Nama Pasangan:___________Usia:_____________Usia:___________Jenis kelamin:_____________Jenis kelamin:___________Agama:_____________Agama:____________Pendidikan:_____________Pendidikan:____________Alamat lengkap:_______________________________________________________________________________________________________Bentuk keluarga:_________________-

2. DAFTAR ANGGOTA KELUARGA(seluruh anggota keluarga yang tinggal satu rumah)NamaKeududukan dlm keluargaL / PUsiaPendidikanPekerjaanKet

3. GENOGRAM(Susunlah structure 3 generai dari KK dan pasangannya, sesuai prinsip penyusunan sebuah genogram)

I. KONDISI PASIENa. Keluhan medis pertama kunjungan klinik : ada, jika ada: berkurang tetapbertambahtidakb. Keluhan Medis lainnya :ada, sebutkan___________________________ ___________________________tidakc. Anamnesis penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan :ada, sebutkan___________________________ ___________________________tidakd. Hasil Pemeriksaan Fisik :perburukan sama perbaikanSebutkan kelainan yang ada_________________________________________________________________________________________________________

II. PEKERJAANa. Pekerjaan Pasien (bukan bayi/balita/anak)1.PNS 2.PNS Pejabat 3.TNI/Polisi 4.Wiraswasta5.Buruh harian 6.Karyawan swasta 7.Industri jasa8.Tidak bekerja 9.Pramuwisma 10.Ibu RTb. Pekerjaan KK atau istri KK1.PNS 2.PNS Pejabat 3.TNI/Polisi 4.Wiraswasta5.Buruh harian 6.Karyawan swasta 7.Industri jasa8.Tidak bekerja 9.Pramuwisma 10.Ibu RTc. Pekerjaan anggota keluarga lainnya :Sebutkan (nama & pekerjaannya)1.2.3.4.

d. Riwayat PekerjaanSebutkan (jenis, tempat & lama kerja)1.2.3.

III. KEADAAN RUMAHa. Letak rumah di daerah ;kumuh perum biasa perum real estateb. Bentuk bangunan :bertingkat tidak bertingkatc. Kepemilikan rumah rang tua kontrakan sendirilainnya__________________________________d. Luas rumah : ______ x ______m2 orang satu rumah :________orang Rata-rata = ________m2/orangLuas halaman rumah ________m2e. Lantai rumah :tanah semen keramik marmerf. Dinding rumah dari :papan/anyaman bambu1/2papan 1/2temboktembokg. Atap rumah dari :rumbai/daun kelapa seng gentengh. Pembagian ruangan rumahRuang tamu ada,ukuran___x___m2 tdk adaRuang makan ada,ukuran___x___m2 tdk adaRuang keluarga ada,ukuran___x___m2 tdk adaRuang tidur ada,ukuran___x___m2 Jumlah____ tdk adai. Jendela rumah :Ruang tamu ada,ukuran___x___m2 tdk adaRuang makan ada,ukuran___x___m2 tdk adaRuang keluarga ada,ukuran___x___m2 tdk adaRuang tidur ada,ukuran___x___m2 tdk ada

Perbandingan luas lantai dan jendela di:Ruang tamu 25%Ruang makan 25%Ruang keluarga 25%Ruang tidur 25%

Apakah Anda daat membaca tulisan/huruf di dalam rumah tanpa bantuan sinar lampu listrik pada siang hari? ya tidak

Kesan : Penerangan di dalam rumah: kurang cukup(dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan luas lantai serta kesan subjektif saat membaca di dalam rumah)

j. Listrik di rumah: ada, ______Watt tdk ada,bagaimana mendapatkan penerangan rumah rumah di malam hari?k. Lubang ventilasi : Ruang tamu; ada,ukuran___x___m2 tdk ada Letak : satu sisi 2sisi tak berlawanan 2sisi berlawanan Ruang makan: ada,ukuran___x___m2 tdk ada Letak : satu sisi 2sisi tak berlawanan 2sisi berlawanan Ruang keluarga: ada,ukuran___x___m2 tdk ada Letak : satu sisi 2sisi tak berlawanan 2sisi berlawanan Ruang tidur: ada,ukuran___x___m2 tdk ada Letak : satu sisi 2sisi tak berlawanan 2sisi berlawanan

Bantuan untuk ventilasi di dalam rumah : Ada, bila ada :kipas angin exhaust van AC tdk ada

Kelembabab dalam rumah: tdk terasa lembab terasa lembab

Kesan ventilasi dalam rumah :kurang cukup

l. Kebersihan dalam rumah: kurang cukup baikm. Tata letak barang-barang dalam rumah : tdk rapi cukup rapi rapi sekalin. Sumber air minum : sumur pompa tangan sumur pompa listrik PAM beli dari tukang air Sumber air untuk cuci dan masak : sumur pompa tangan sumur pompa listrik PAM beli dari tukang airo. Kamar mandi : ada, ukuran___x___m2, jumlah_____ tdk ada Jamban : ada tdk ada Bentuk jamban__________________________ Jarak septik tank dengan sumber air minum________m

IV. KEADAAN LINGKUNGAN SEKITAR RUMAHa. Saluran pembuangan air limbah ada, dialirkan melalui : got kali/sungai tdk ada Kondisi saluran pembuangan air limbah : tergenang mengalir keringb. Tempat sampah di luar rumah: ada,ukuran___x___m2, tertutup tdk tertutup tdk adac. Jalan di depan rumah,lebar_____m, terbuat dari; tanah semen aspald. Kandang binatang piaraan: ada, letak______________kondisi:bersih kotor tdk ada

Kesan kebersihan lingkungan rumah ; kurang cukup baik

V. IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA1. Fungsi biologik a. Penyakit herediter/degeneratif (ditanyakan min 3 generasi): DM Penyakit jantung Hipertensi Stroke Penyakit sendi lainnya, sebutkan_____________________________b. Penyakit menular dan penyakit kronik selaam 2 bulan terakhir : Sebutkan__________________

2. Fungsi Fisiologik APGAR SCORE (rata2 dari seluruh score anggota keluarga).A.P.G.A.R KeluargaHampir selalu(2)Kadang-kadang(1)Hampir tidak pernah (0)

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

3. Fungsi Patologis Yaitu menilai dengan menggunakan SCREEM (Social, Cultural, Religius, Economic, Education, Medication).a. Fungsi Social dan Cultural: 1).Persiapan orang tua dalam menerjunkan anak ke masyarakat. 2).Kedudukan keluarga di tengah lingkungan sosial ____________________________________________ 3).Status pekerjaan KK : atasan pekerja Status pekerjaan istri: atasan pekerja Status pekerjaan anggota keluarga 4).Kepercayaan terhadap mitos atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan :_________________ ____________________________________________

b. Fungsi religius : Kegiatan melakukan ibadah di rumah: ada tdk Ruangan khusus untuk ibadah : ada tdk Pendalaman agama : ada tdk Sebutkan__________________________c. Fungsi Economic : 1).Pemenuhan financial : Sumber penghasilan dalam keluarga Penghasilan rata2 /bulan 2).Pemenuhan kebutuhan : Kebutuhan primer, sekunder, tersierd. Fungsi Education: Semua anak sekolah: ya tidak Perencanaan khusus untuk anak sekolah : ada tdk Dana khusus untuk pendidikan ; ada tdk Pendidikan paling tinggi:__________________________

VI. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA1. Pola pelayanan kesehatan keluarga: a).Jika ada anggotakeluarga yang sakit, maka yang pertama dilakukan adalah: diobati sendiri langsung ke dokter langsung ke RS langsung ke mantri/bidan langsung ke PKM Lainnya, sebutkan___________________________ b).Bila diobati sendiri dan belum sembuh, tindakan apa yang selanjutnya dilakukan?______________________ _____________________________________________ c).Apakah ada fasilitas pelayanan kesehatan langganan? ada, sebutkan_______________________ tdk ada d).Pendanaan kesehatan ; ada tidak Bila ada, asuransi kesehatan tabungan jaminan khusus kantor lainnya, sebutkan___________________

2. Kartu Sehat (KMS) Kartu KMS Digunakan TeraturBalita ada tdk ya/tdk ya/tdkAnak prasekolah ada tdk ya/tdk ya/tdkAnak sekolah ada tdk ya/tdk ya/tdkIbu hamil ada tdk ya/tdk ya/tdkUsia lanjut ada tdk ya/tdk ya/tdk

3. Keikutsertaan dalam Program Kesehatan di lingk rumah: Posyandu ada tdk Lainnya, sebutkan_____________________________

4. Pemanfaatan waktu luang (life style): Olahraga ya/tdk bila ya,sebutkan_____________ Frekuensi___/minggu Rekreasi ya/tdk bila ya,sebutkan_____________ Frekuensi___/minggu Hobi ya/tdk bila ya,sebutkan_____________ Frekuensi___/minggu Aktivitas sosial di lingk pemukiman : ya/tdk Jika ya, sebutkan________________________ Pekerjaan tambahan:___________________________ Pendidikan tambahan___________________________

VII. POLA KONSUMSI KELUARGA Frekuensi makan rata-rata tiap hari: Nasi,gandum,sagu(tepung) _______kali Lauk Pauk:Protein hewani _______kali Protein nabati _______kali Sayuran ________kali Susu ________kali

(Perlu cantumkan DIET RECALL untuk 3 hari)

Lampiran 5Cara penilaian Fungsi Fisiologis Keluarga

Dengan metode penilaian APGAR Keluarga : Adaptation (A) adaptasi tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang dibutuhkannya dari anggota keluarga lainnya. Partnership (P) kemitraan tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap berkomunikasi, urun rembug dalam mengambil suatu keputusan dan atau menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi dengan anggota keluarga lainnya. Growth (G) pertumbuhan tingkat kepuasaan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota keluarga. Affection (A) kasih sayang tingkat kepuasaan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta interaksi emosional yang berlangsung dalam keluarga. Resolve (R) kebersamaan tingkat kepuasan anggota keluarga dalam kebersamaan membagi waktu dan ruang antar anggota keluarga.

NOPERNYATAANSERING (2)KADANG (1)JARANG (0)

1Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada keluarga saya, bila saya menghadapi masalah.

2Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membahas serta membagi masalah dengan saya.

3Saya puas bahwa keluarga saya menerima & mendukung keinginan saya melaksanakan kegiatan & ataupun arah hidup yang baru.

4Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih sayang & menanggapi emosi.

5Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama.

Interpretasi : Skor 7 10 keluarga yang dinilai sehat Skor 4 - 6 keluarga yang dinilai kurang sehat Skor 0 -3 keluarga yang dinilai sama sekali tidak sehat