bpj paling keren

37
BAHAN PERKERASAN JALAN ANALISA SARINGAN Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui distribusi ukuran agregat baik kasar maupun halus dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan standar tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm) dan untuk nilai apakah agregat kasar dan agregat halus yang akan digunakan tersebut cocok untuk produksi beton. Gradasi agregat halus sangat penting peranannya dalam membuat beton yang bermutu karena gradasi ini sangant berpengaruh terhadap beberapa sifat beton antara lain : Terhadap beton segar 1. Mempengaruhi kelecekan 2. Mempengaruhi sifat kohesif 3. Mempengaruhi jumlah semen dan air 4. Mempengaruhi pengecoran dan pemadatan terhadap beton keras 5. Sebagai control terhadap segresi dan bledding Bila beton segar sukar dipadatkan dan terjadinya segresi atau bledding maka dapat dihasilkan beton keras yang keropos, tidak kedap air dan terdapat banyak rongga cacat yang tertentu sehingga kekuatan dan ketahanan beton berkurang KEVIN WARSAHID 1001023058 Page 1

Upload: kevin-warsahid

Post on 19-Dec-2015

262 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bPJ

TRANSCRIPT

Page 1: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

ANALISA SARINGAN

Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui

distribusi ukuran agregat baik kasar maupun halus dengan menggunakan

ukuran-ukuran saringan standar tertentu yang ditunjukkan dengan lubang

saringan (mm) dan untuk nilai apakah agregat kasar dan agregat halus yang

akan digunakan tersebut cocok untuk produksi beton.

Gradasi agregat halus sangat penting peranannya dalam membuat

beton yang bermutu karena gradasi ini sangant berpengaruh terhadap

beberapa sifat beton antara lain :

Terhadap beton segar

1. Mempengaruhi kelecekan

2. Mempengaruhi sifat kohesif

3. Mempengaruhi jumlah semen dan air

4. Mempengaruhi pengecoran dan pemadatan terhadap beton keras

5. Sebagai control terhadap segresi dan bledding

Bila beton segar sukar dipadatkan dan terjadinya segresi atau

bledding maka dapat dihasilkan beton keras yang keropos, tidak kedap air

dan terdapat banyak rongga cacat yang tertentu sehingga kekuatan dan

ketahanan beton berkurang

1. Well gradasi (bergradasi baik)

Gradasi yang baik digunakan dalam konstruksi.

Ukurannya dimulai dari yang besar ke ukuran yang

kecil

2. Gap graded (Bergradasi terputus)

Gradasi yang dimulai dari ukuran yang besar, namun

untuk selanjutnya ukurannya berubah drastis

3. Uniform graded (bergradasi seragam)

Gradasi yang ukurannya sama untuk setiap kerikil

dan tidak ada perubahan ukuran

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 1

Page 2: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

Menurut peraturan di Inggris yang juga dipakai di Indonesia (SK-SNI-

T-15-1990-03) kekasaran pasir dapat di bagi menjadi 4 kelompok menurut

gradasinya yaitu pasir halus, agak halus, agak kasar dan kasar.

Lubang

Ayakan

Persen berat butir yang lewat ayakan

Daerah I Daerah II Daerah III Daerah IV

10

4.8

2.4

1.2

0.6

0.3

0.15

100

90-100

60-95

30-70

15-34

5-20

0-10

100

90-100

75-100

55-90

35-59

8-30

0-10

100

90-100

85-100

75-100

60-79

12-40

0-10

100

95-100

95-100

90-100

80-100

15-15

0-15

Keterangan :

Daerah I : Pasir kasar

Daerah II : Pasir agak kasar

Daerah III : Pasir agak halus

Daerah IV : Pasir halus

Gradasi kerikil yang baik sebaiknya masuk di dalam batas-batas di bawah

ini :

Lubang (mm)

Persen berat butir yang lewat ayakan

Besar butir maksimum

40 mm 20 mm

40

20

10

4.8

95-100

30-70

10-35

0-5

100

95-100

25-55

0-10

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 2

Page 3: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

Tabel persen butiran yang lewat ayakan (%) untuk agregat dengan butir

maksimum 40 mm

Lubang

(mm)Kurva I Kurva II Kurva III Kurva IV

38

19

9.6

4.8

2.4

1.2

0.6

0.3

0.15

100

50

36

24

18

12

7

3

0

100

59

44

32

25

17

12

11

2

100

67

52

40

31

24

17

11

2

100

75

60

47

38

30

23

15

5

Tabel persen butiran yang lewat ayakan (%) untuk agregat dengan butir

maksimum 20 mm

Lubang

(mm)Kurva I Kurva II Kurva III Kurva IV

19

9.6

4.8

2.4

1.2

0.6

0.3

0.15

100

45

30

23

16

9

2

0

100

55

35

28

21

14

3

0

100

65

42

35

28

21

5

0

100

75

48

42

34

27

12

2

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 3

Page 4: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

Tabel persen butiran yang lewat ayakan (%) untuk agregat dengan butir

maksimum 30 mm

Lubang

(mm)Kurva I Kurva II Kurva III

38

19

9.6

4.8

2.4

1.2

0.6

0.3

0.15

100

74

47

28

18

10

6

4

0

100

86

70

52

40

30

21

11

1

100

93

82

70

57

46

32

19

4

Tabel persen butiran yang lewat ayakan (%) untuk agregat dengan butir

maksimum 10 mm

Lubang

(mm)Kurva I Kurva II Kurva III Kurva IV

9.6

4.8

2.4

1.2

0.6

0.3

0.15

100

30

20

16

12

4

0

100

45

33

26

19

8

1

100

60

46

37

28

14

3

100

75

60

46

34

20

6

Gradasi adalah susunan saringan mulai dari yang terhalus sampai yang

terkasar yang terdapat dalam analisa saringan

Ukuran adalah pengelompokan besar butir agregat yang dianalisa

berdasarkan besaran saringan yang ditinjau. Adapun ukuran saringan tersebut

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 4

Page 5: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

dipakai untuk campuran beton adalah 40, 20, 10, 4.8, 2.4, 1.2, 0.6, 0.3, 0.15

dan 0.075 mm atau saringan nomor 200.

Gradasi merupakan penyebaran nilai % yang terdiri dari batas %

minimal dan batas % maksimal dari ukuran saringan yang ditinjau

Hasil analisa saringan akan lebih baik atau mudah dimengerti

bila disajikan dalam bentuk grafik. Pada grafik ini dicantumkan dalam

percen tertinggal komulatif dengan skala linier dan pada absir

dicantumkan lubang ayakan atau sarinagn dengan skala logaritma.

Percentasa berat benda uji yang tertahan diatas saringan dapat

dirumuskan :

a= ABx100%

Dimana : A= Berat benda uji yang tertahan

B= Berat benda uji total

PROSEDUR PELAKSANAAN ANALISA SARINGAN

a. Analisa saringan agregat halus

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

2. Agregat halus yang dikeringkan didalam oven dengan suhu (110±

5%) selama 24 jam atau sampai berat tetap

3. Setalah 24 jam, timbang agregat halus sebanyak 1000 gr

4. Masukan agregat kedalam saringan yang telah disusun dari saringan

no 4,75 sampai pan, kemudian getarkan pada mesin penggetar

(vibrator) selama 15 menit

5. Matikan mesin penggetar, setelah itu bersihkan masing-masing

ayakan, dimulai dari ayakan paling atas dengan menggunakan kuas

6. timbang agregat yang tertahan diatas masing-masing lubang ayakan

7. Hitung percentase benda uji yang tertahan diatas masing-masing

ayakan terhadap berat total

b. Analisa saringan agregat kasar

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

2. Agregat kasar dikeringkan kedalam oven selam ± 24 jam

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 5

Page 6: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

1. Setelah 24 jam, timbang agregat kasar sebanyak 1500 gr

2. Masukan kedalam saringan yang telah disusun, dimulai dari

saringan 19,00 –pan, kemudian getarkan dengan mesin penggetar

(vibrator)

3. Timbang berat agregat kasar yang tertahan diatas masing-masing 1

lubang ayakan

4. hitung percentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-

masing ayakan terhadap berat total

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 6

Page 7: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

BERAT JENIS AGREGAT DAN PENYERAPAN

Berat jenis adalah nilai perbandingan antara masa dan volume suatu zat atau

bahan sedangkan penyerapan adalah tingkat kemampuan suatu bahan untuk

menyerap sejumlah zat cair yang menembus melalui pori-pori yang terdapat

diseluruh bagian permukaan zat itu sampai keseluruh bagian dalam material.

Berat jenis dan penyerapan agregat kasar berpengaruh pada beton terutama pada :

a. Penentuan jumlah air pengaduk dan jumlah semen yang diperlukan

untuk campuran beton

b. Timbangan gleding (terpisahnya air dari permukaan) pada campuran

beton.

Dalam adukan aggregat terdapat ± 0,75 dari volume beton.Oleh sebab itu

mutu aggregat untuk mencampur beton sangat diperhatikan sifatnya untuk

mendapatkan mutu beton yang baik dan kuat.

Berdasarkan kandungan air yang terdapat dalam agregat, maka kondisi agregat

dapat dibedakan atas :

1. Agregat kering mutlak

Setelah dioven selama 24 jam keadaan ini terjadi apabila agregat

dikeringkan sampai air yang terdapat menguap dengan cara mengopen

agregat tersebut.

2. Agregat kering udara

Keadaan ini terjadi apabila permukaan agregat kering sedangkan

pada bagian tengahnya masih mengandung air atau tidak jenuh lagi.

3. Kodisi (SSD)

Pada keadaan ini bagian dalam agregat jenuh air, sedangkan bagian

permukaan kering, keadaan ini diperlukan dalam pengadukan beton

karena agregat tidak menyerap maupun mengeluarkan air. Sehingga

tidak mempengaruhi jumlah air pengaduk beton.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 7

Page 8: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

4. Agregat basah

Kondisi ini terjadi apabila agregat mengandung air yang biasanya

disebut air permukaan dan agregat tersebut dalam keadaan basah.

Berdasarkan berat jenisnya agregat kasar dapat dibedakan :

a. Agregat normal

Berat jenis antara 2,5-2,7 agregat ini biasanya berasal dari granit, basalt,

kuarsa

b. Agregat berat

Berat jenis lebih dari 2,8 agregat ini biasanya berasal dari magnetic

(Fe3O4), barytes (BaSO4) atau serbuk besi

c. Agregat ringan

Berat jenisnya kurang dari 2,0 dan dapat diperoleh secara alami maupun

buatan.

Berat jenis dan penyerapan agregat dapat ditentukan dengan rumus:

a. Berat jenis kering

Berat jenis kering adalahn perbandingan berat agregat kering dan berat air

pada keadaan penuh pada suhu tertentu.

BJ kering = BKBT+BK+B

b. Berat jenis kering permukaan SSD

Berat jenis kering permukaan adalah perbandingan berat agregat

kering permukaan jenuh dengan air bersih yang beratnya sama dengan

dalam keadaan jenuh.

BJ SSD =

W ssd

BT−W SSD−B

c. Berat jenis semu

Berat jenis semu adalah perbandingan antara berat agregat kering

dan berat air yang beratnya sama dengan keadaan jenuh.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 8

Page 9: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

BJ Semu = BKBT+W SSD−B

d. Penyerapan agregat

Penyerapan adalah persentase berat air yang dapat diserap pori –

pori yang dapat menyerap air.

Penyerapan=W SSD−BK

BKX 100 %

Dimana :

BK = Berat benda uji kering

BT = Berat bejana berisi air

B = Berat bejana + benda uji + air

WSSD = Berat bendu uji jenuh permukaan kering

Menurut SNI M – 10 – 1989 – F, Bj penyerapan agregat halus untuk campuran

beton < 3 % dan Bj agregat halus < dari 2,5 %.

Aggregat dapat dibedakan berat jenisnya yaitu :

a. Aggregat normal berat jenisnya antara 2,5 sampai 2,7

b. Aggregat berat lebih dari 2,8

c. Aggregat ringan kurang dari 2,0

PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN BJ AGREGAT HALUS

1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.

2. Menentukan aggregat dalam keadaan SSD

- Benda uji ( pasir ) direndam dalam air selama ± 24 jam.

- Kemudian benda uji dikeringkan dangan hairdryer secara berlahan-

lahan.

- Lalu benda uji dimasukkan kedalam kerucut abraham secara 3 lapis,

masing-masing lapis ditumbuk sebanyak 8 kali dan lapisan terakhir

ditambah 1 kali tumbukan.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 9

Page 10: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

- Kemudian angkat kerucut secara vertikal dan lihat bentuk cetakan,

kemungkinan akan terjadi 3 macam bentuk yaitu basah, SSD, dan

kering.

Catatan :

1. Jika aggregat masih basah, keringkan kembali dengan hairdryer

dan lakukan kembali sampai pengujian mencapai SSD.

2. Jika aggregat kering, basahi kembali dan lakukan kembali

pengujian sampai tahap SSD

3. Benda uji yang dalam keadaan SSD lah yang akan kita digunakan

untuk pengujian Bj selanjutnya.

3. Menentukan berat jenis dan penyerapan

- Benda uji ditimbang sebanyak 500 gr setelah keadaan SSD ( W SSD).

- Kemudian masukkan pasir kondisi SSD tersebut kedalam gelas ukur 1000 ml.

- Lalu masukan air ke dalam gelas ukur plastik yang telah berisi pasir

tadi, hingga mencapai 700 ml.

- Setelah itu benda uji didalam gelas ukur di kocok hingga rongga udara

dalam pasir menghilang kemudian timbang (B)

- Buang air dan keringkan benda uji dengan mengoven selama ± 24 jam

dan setelah itu ditimbang (Bk)

- Lalu masukkan kembali air kedalam gelas ukur hingga mencapai

volume 700 ml dan timbang ( Bt ).

4. Hitung Bj dan penyerapan dengan menggunakan rumus yang telah

tercantum pada dasar teori.

PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN AGREGAT KASAR

1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.

2. Mencuci agergat ( kerikil ) untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan

lain yang melekat pada permukaan agregat.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 10

Page 11: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

3. Lalu keringkan benda uji dengan mengoven pada suhu (110 ±5oc) selama

± 24 jam.

4. Setelah ± 24 jam, keluarkan benda uji dan biarkan sampai dingin kemudian

timbang beratnya (BK).

5. Kemudian rendam benda uji dalam air selama ± 24 jam.

6. Setelah ±24 jam keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain sampai air

pada permukaan agregat hilang (agregat dinyatakan dalam jenuh air kering

permukaan atau SSD).

7. Lalu timbang benda uji dalam keadaan jenuh air kering permukaan (WSSD ).

8. Setelah itu masukan benda uji kedalam gelas ukur plastik dan tambahkan

air hingga benda uji dan permukaan benda uji terendam pada tanda batas

(pada gelas ukur plastik diberi tanda batas).

9. Kemudian timbang berat bejana yang berisi benda uji dan air (B).

10. Selanjutnya bersihkan gelas ukur plastik dari benda uji dan masukan lagi

air sampai permukaannya ada pada tanda batas.

11. Lalu timbang berat gelas ukur plastik yang berisi air tersebut (BT).

12. Hitung BJ kering, BJ SSD dan BJ semu serta penyerapan dengan

menggunakan rumus - rumus yang tercantum pada dasar teori.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 11

Page 12: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

BERAT ISI AGREGAT HALUS

Volume pasir biasanya mengembang bila sedikit mengandung air,

pengembangan volume ini disebabkan karena adanya lapisan tipis (selaput

permukaan) air disekitar butir-butir pasir. Ketebalan lapisan itu bertambah

dengan bertambahnya kandungan air didalam pasir, dan ini berarti

pengembangan volume secara keseluruhan.

Pasir yang halus mengembang lebih banyak dari pada pasir yang kasar. Besar

pengembangan volume pasir itu didapat sampai 25 % - 40 % pada kadar air

sekitar 5 % dan 8 %.Bobot isi agregat halus adalah perbandingan antara

volume dan massa. Untuk menentukan bobot dalam volume guna penakaran

dilapangan dari berat menjadi volume. Dengan menimbang berat agregat dan

mengethui volume dari wadah atau takaran maka akan memudahkan dalam

perhitungan.

Hal –hal yang mempengaruhi bobot isi adalah :

1. Berat jenis

2. Bentuk dan susunan takaran

Dilihat berat atau volumenya agregat dapat dibedakan atas :

a.Agregat berat

Mempunyai berat isi antara 3200 – 4800 kg/cm3 dan mempunyai berat

jenis 2,8 kg/ltr

b. Agregat normal

Mempunyai berat isi antara 1800 – 2500 kg/cm dan berat jenisnya

antara 2,5 – 3,0 kg/ltr

c.Agregat ringan

Mempunyai berat isi antara 300 – 1800 kg/cm dan berat jenisnya antara

0,3 – 1,8 kg/ltr

Rumus yang digunakan untuk mencari bobot isi agregat halus adalah :

W 2−W 1V

=

WV

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 12

Page 13: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

Dimana :

W1 = Berat silinder

W2 = Berat silinder + agregat

W = Berat benda uji

V = Isi takaran / volume

PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN BERAT ISI

AGREGAT HALUS

1. Bobot isi gembur

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.

2. Kemudian timbang berat wadah ( W1 )

3. Kemudian masukkan benda uji kewadah baja ukuran 6 lt dan 2,7 lt

dengan menggunakan sendok semen sampai penuh.

4. Timbang benda uji dengan berat wadah (W2 )

5. Setelah itu hitung berat benda uji dengan mengurangkan berat benda

uji beserta wadah dengan berat wadah.(W = W2 – W1)

6. Kemudian hitung bobot isi dengan cara membagi berat benda uji dengan

volume wadah tersebut.

2. Bobot isi padat secara manual

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

2. Kemudian timbang berat wadah ( W1 )

3. Kemudian masukkan benda uji dalam 3 lapis yang sama tebal . Setiap

lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan

secara merata.

4. Ratakan bagian atas wadah dan kemudian timbang dan catat berat benda

uji beserta wadah.(W2)

5. Setelah itu hitung berat benda uji dengan mengurangkan berat benda uji

beserta wadah dengan berat wadah.(W = W2 – W1)

6. Kemudian hitung bobot isi dengan cara membagi berat benda uji dengan

volume wadah tersebut.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 13

Page 14: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

3. Bobot isi padat secara mekanik

1. Persiapkan peralatan dan bahan

2. Timbang berat wadah (W1)

3. Isilah wadah dengan benda uji sebanyak 3 lapisan, masing – masing

lapisan ditumbuk sebanyak 25 kali.

4. Ratakan permukaan benda uji.

5. Lalu letakkan wadah yang berisi benda uji tersebut diatas mesin

penggetar (vibrator) dan apabila ada tempat yang kosong tambahkan

benda uji sampai wadah kelihatan rata.

6. Setelah itu timbang benda uji beserta wadah tersebut (W2)

7. Setelah itu hitung berat benda uji dengan mengurangkan berat benda uji

beserta wadah dengan berat wadah.(W = W2 – W1)

8. Kemudian hitung bobot isi dengan cara membagi berat benda uji dengan

volume wadah tersebut.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 14

Page 15: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

BERAT ISI AGREGAT KASAR

Bobot isi agregat kasar adalah perbandingan antara berat agregat kasar

dengan volume yang di tempatinya atau dengan kata lain bobot isi adalah

berat yang dikandung suatu agregat pada volume tertentu.

Dengan menimbang berat agregat dan mengetahui volume dari wadah

atau takarannya maka akan memudahkan dalam perhitungan. Untuk

mendapatkan berat agregat dalam campuran beton maka kita dapat

mengalihkan volume dengan berat isinya. Berdasarkan AASHTO T-19-74

batasan factor gembur 1,1 – 1,3.

Untuk mendapatkan memilih perbandingan yang sesuai antara semen,

pasir, kerikil tergantung pada mutu beton yang diinginkan.

Cara mengcampur agregat ada 2, yaitu:

1. Dengan perbandingan volume

2. Dengan perbandingan berat

Faktor yang mempengaruhi bobot isi antara lain :

a. Berat jenis

b. Cara pengisian agregat

c. Bentuk dan susunan silinder

Dilihat dari berat dan volumenya agregat dibedakan atas :

1. Agregat berat

Mempunyai berat isi antara 3200 – 4800 kg/cm3

Mempunyai berat jenis 2,8 kg/ltr

a. Agregat normal

Mempunyai berat isi antara 1800 – 2500 kg/cm3

Mempunyai berat jenis 2.5 –3.0 kg/ltr

b. Agregat ringan

Mempunyai berat isi antara 300 - 1800 kg/cm3

Mempunyai berat jenis 0.3 – 1.8 kg/ltr

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 15

Page 16: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

Cara menentukan bobot isi ada 2 macam, yaitu :

1. Secaraa lapangan atau manual

- Bobot isi gembur : Pengisian material tanpa ada pemadatan

- Bobot isi padat : Pengisian material dengan pemadatan

2. Secara mekanis

Secara mekanis dilakukan unt6uk menentukan bobot isi agregat dengan mengunakan mesin pengetar (vibrator).

Untuk mengetahui nilai bobot isi dan faktor gembur dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :

Bobot isi =

W 2−W1

V

Faktor gembur =

Rata−rataBobotIsiPadatBobotIsiGembur

Dimana :W2 = berat silinder + agregatW1 = berat silinderV = isi takaran

PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN BERAT ISI AGREGAT KASAR

1. Bobot isi gembur

a. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

b. Timbang berat wadah (W1)

c. Masukkan benda uji kedalam wadah baja ukuran 6 liter dan 2,7 liter.

dengan mengunakan sendok semen sampai penuh.

d. Timbang berat benda uji dan wadah (W2).

e. Hitung berat benda uji (W = W2 – W1)

f. Kemudian cari nilai bobot isi dengan membandingkan berat benda uji

dengan volume wadah

2. Bobot isi padat secara manual

a. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

b. Timbang berat wadah (W1).

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 16

Page 17: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

c. Masukkan benda uji kedalam wadah dalam 3 lapis,setiap lapis

dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara

merata.

d. Ratakan permukaan benda uji.

e. Timbang berat benda uji dan wadah (W2).

f. Hitung berat benda uji (W = W2 – W1)

g. Kemudian hitung bobot isi dengan membandingkan berat benda uji

dengan volume wadah.

3. Bobot isi padat secara mekanik

a. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

b. Timbang berat wadah (W1).

c. Masukkan benda uji kedalam wadah sebanyak tiga lapisan, masing –

masing lapisan ditumbuk sebanyak 25 kali hingga terlihat rata

permukaanya.

d. Letakkan wadah yang berisi benda uji tersebut diatas mesin penggetar

(vibrator) dan apabila ada tempat yang kosong tambahkan benda uji

sampai wadah terlihat rata kembali.

e. Timbang berat benda uji dan wadah (W2).

f. Hitung berat benda uji (W = W2 – W1)

g. Hitung bobot isi dengan membandingkan berat benda uji dengan

volume wadah.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 17

Page 18: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT

Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no. 12

terhadap berat semula dalam persen.

Mesin yang digunakan untuk pengujian ketahanan keausan aggregat yaitu mesin

“Los Angeles Labrase Test”. Mesin ini berbentuk silinderdengan diameter ±

70 cm yang terbuat dari baja. Dalam pengujian ini kita menggunakan bola baja

dengan diameter bola 4 – 6 cm sebagai alat bantu penghancur aggregate.

Jumlah bola baja yang digunakan tergantung dari jumlah aggregate yang akan

diuji.

Didalam mesin terdapat sirip yang berfungsi sebagai pembalik material yang

diuji. Lamanya tergantung pada jumlah berat material.

Menurut standart SII – 0079 – 79 keausan agregat dispesifikasikan sebagai

berikut :

Bila yang tinggal di atas saringan besar dari 50 %, maka aggregate dapat

digunakan untuk beton kuat tekan tinggi dan tahan aus.

Bila yang tinggal pada saringan no. 12 kecil dari 50 % maka aggregate

hanya dapat digunakan untuk beton normal.

Rumus :

Keausan =

a−bbx 100 %

dimana : a = berat awal

b = berat sesudah pengujian

Menurut SNI 03 – 2417 – 1991 keausan agregat ≤ 40 % pada putaran 500

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 18

Page 19: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

Tabel gradasi dan berat benda uji.

Ukuran saringan Berat dan gradasi benda uji (gram)

Lewat (mm) Tertahan

(mm)

A B C D E F G

76.20

63.50

50.80

38.10

25.40

19.05

12.70

9.50

6.35

4.75

63.50

50.80

38.10

25.40

19.05

12.70

9.50

6.35

4.75

2.36

1250

1250

1250

1250

2500

2500

2500

2500

5000

2500

2500

5000 5000

5000 5000

5000

Jumlah bola 12 11 8 6 12 12 12

Berat bola (gram)5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

ae 25 ae 25 ae 20 ae 15 ae 25 ae 25 ae 25

PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT

1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.

2. Menimbang aggregat kasar sebanyak 5000 gram (A)

3. Kemudian oven aggregat selama ± 24 jam

4. Setelah ± 24 jam, keluarkan aggregat dan dinginkan, lalu masukkan

kedalam mesin Los Angeles beserta bola-bola baja sebanyak 8 buah.

5. Lalu putar mesin dengan putaran 30 – 33 rpm sebanyak 500 putaran.

6. Setelah selesai, keluarkan aggregate dari mesin lalu saring dengan

saringan 4.75.

7. Timbang aggregate yang tertahan pada saringan 4.75 (B)

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 19

Page 20: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

8. Hitung keausan dengan mengurangkan berat sesudah pengujian dengan

berat awal kemudian dibagi dengan berat sesudah pengujian lalu dikali

dengan 100 %.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 20

Page 21: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

PENGUJIAN BENTUK AGREGAT

Pengukuran panjang, pipih , dan panjang pipih agregat sangat

berpengaruh pada beton yang dibuat , karena pengelompokkan agregat ini

berguna untuk didapatnya suatu campuran beton yang paling padat serta

memberikan hasil atau nilai berat tekan optimum dengan harga yang sangat

optimis.

Yang dimaksud dengan :

- Panjang adalah ≥ 3x dari persyartan yang ditetapkan atau ≥ 6 cm ( 3x

20 %)

- Pipih adalah apabila ≤ 1/3 x persyartan yang ditetapkan

- Panjang pipih adalah apabila ukuran agregat merupakan gabungan

diantara keduanya.

Dalam SK SNI S-04-1989-F disyaratkan untuk agregat pipih,panjang

dan pipih panjang dalam pemakainnya untuk campuran beton < 20 %.

Bentuk ukuran butiran agregat (panjang , pipih , panjang pipih) lebih

berpengaruh pada beton segar daripada setelah beton mengeras

Kebulatan dapat didefenisikan sebagai rasio antara jari – jari rata – rata

dari sudut lengkung ujung atau sudut butir dan jari – jari maksimum lengkung

ujung atau sudutnya.

Kebulatan atau ketajaman sudut adalah sifat yang dimiliki butir yang

tergantung pada ketajaman relatif dari sudut dan ujung butir

Agregat pipih adalah agregat yang ukurannya kecil atau sama dengan

1/3 kali ukuran maksimal saringan.

Agregat memanjang adalah agregat yang ukurannya besar dari 3 kali

ukuran maksimum saringan.

Pengaruh bentuk agregat terhadap beton :

a. Agregat butir bulat dapat menghasilkan tumpukan butir yang erat,

sehingga hanya membutuhkan sedikit pasta semen dan untuk membuat

derajat kemudahan pengerjaan dalam konstruksi beton

b. Agregat butir bulat dapat mengurangi kebutuhan air dalam campuran

beton

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 21

Page 22: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

c. Butir agregat yang pipih dan panjang berpengaruh jelek terhadap daya

tahan keawetan beton karena agregat ini cenderung berkedudukan pada

bidang rata air, karena itu butir agregat pipih tidak boleh lebih dari 20 %

dalam campuran beton.

Bentuk agregat dapat dibedakan atas :

1. Butir panjang

Jika panjang dua sumbu pokok amat pendek dibandingkan dengan sumbu pokok

yang ketiga. Butir agregat disebut memanjang bila ukuran terbesar > 9/5

dari ukuran rata – rata., artinya jika ukuran terbesar butirnya > 27 mm.

2. Butir pipih

Agregat pipih adalah agregat yang < 3/5 dari ukuran rata – rata. Kepipihan

berpengaruh jelek terhadap daya tahan / keawetan beton karena agregat ini

cendrung berkedudukan pada bidang rata sehingga terdapat rongga udara

dibawahnya.

3. Butir bulat

Jika rasio luas permukaan volume kecil. Agregat bulat mempunyai rongga

udara minimum 33 %. Hal ini berarti mempunyai ratio luas permukaan

volume kecil, sehingga memerlukan pasta semen yang sedikit untuk

menghasilkan beton yang baik.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 22

Page 23: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

4. Butir bersudut

Permukaan agregat bersudut – sudut dan agak tajam. Ikatan antara utirnya

baik, sehingga mempunyai daya lekat yang baik. Mempunyai rongga

berkisar antara 38 – 40 %.

5. Butir pipih dan panjang

Agregta jenis ini mempunyai panjang yang jauh lebih besar dari pada

lebarnya, sedangkan lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya. Umumnya

butiran ini < 15 % karena akan berpengaruh terhadap daya tahan atau

keawetan beton.

PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN BENTUK AGREGAT

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian bentuk

agregat.

2. Ayak agregat kasar dengan saringan no. 20 dan no. 10

3. Ambil agregat kasar masing – masing 50 buah untuk setiap agregat yang

tertahan saringan.

4. Ukur panjang agregat dengan menggunakan jangka sorong

5. Kemudian kelompokkan agregat tersebut kepada klasifikasi panjang ,

pipih ,panjang pipih

6. Persentasekan tehadap jumlah seluruh butir

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 23

Page 24: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

AGREGATE IMPACT TEST

Tes ini dilakukan untuk menentukan nilai dampak agregat agregat kasar per IS: 2386 (Bagian IV) - 1963. Peralatan yang digunakan untuk menentukan nilai dampak agregat agregat kasar . Dampak pengujian mesin sesuai dengan IS: 2386 (Bagian IV) - 1963, IS saringan ukuran - 12.5mm, 10mm dan 2.36mm, Ukuran dan kedalaman 50mm, Sebuah batang tamping dari 10mm penampang silang lingkaran dan 230mm panjang, bulat di satu ujung dan Oven.

Persiapan Sampel i) sampel uji harus sesuai dengan gradasi berikut: - Melewati 12.5mm IS Sieve - 100% - Retensi pada 10mm IS Sieve - 100%

ii) sampel harus oven-kering untuk 4 jam pada suhu 100-110 o C dan didinginkan.

iii) pengukuran harus sekitar sepertiga penuh dengan agregat disusun dan dipadatkan dengan 25 stroke dari batang tamping.

Sebuah jumlah yang sama lebih lanjut dari agregat harus ditambahkan dan tamping lebih lanjut dari 25 stroke yang diberikan. mengukur akhirnya harus diisi meluap, dipadatkan 25 kali dan surplus agregat terjadi di lepas, dengan menggunakan batang tamping sebagai straight edge. Berat bersih agregat dalam ukuran harus ditentukan ke gram terdekat (Berat 'A')

Prosedur untuk menentukan Agregat Dampak Nilai

i) cawan mesin uji dampak harus tetap tegas dalam posisi di bagian dasar mesin dan seluruh sampel uji diletakkan di dalamnya dan dipadatkan dengan 25 stroke dari batang tamping.

ii) palu harus ditingkatkan untuk 380mm di atas permukaan atas dari agregat dalam cangkir dan dibiarkan jatuh bebas ke agregat. Sampel uji harus dikenakan total 15 pukulan tersebut, masing-masing yang disampaikan pada interval tidak kurang dari satu detik.

AGREGATE CRUSHING TEST

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 24

Page 25: BPJ paling keren

BAHAN PERKERASAN JALAN

Tes ini membantu untuk menentukan nilai menghancurkan agregat agregat kasar per IS: 2386 (Bagian IV) - 1963. Peralatan yang digunakan adalah pengukur Cylindrical dan plunger, Kompresi mesin uji, IS saringan ukuran - 12.5mm, 10mm dan 2.36mm.

Prosedur untuk menentukan Aggregate Crushing Value

i) Agregat melewati 12.5mm dan ditahan di 10mm IS Saringan adalah oven-dikeringkan pada suhu 100-110 o C selama 3 sampai 4 jam.

ii) silinder aparatus diisi dalam 3 lapisan, setiap lapisan dipadatkan dengan 25 stroke dari batang tamping.

iii) Berat agregat diukur (Berat 'A').

iv) Permukaan agregat ini kemudian diratakan dan plunger dimasukkan.Alat tersebut kemudian ditempatkan pada mesin uji kompresi dan dimuat pada tingkat yang seragam sehingga mencapai 40t beban dalam 10 menit. Setelah itu, beban dilepaskan.

v) Sampel kemudian disaring melalui suatu 2.36mm IS saringan dan fraksi melewati ayakan ditimbang (Berat 'B').

vi) Pengujian harus dilakukan dua kali.

KEVIN WARSAHID1001023058 Page 25