bologi feni
DESCRIPTION
laporan praktikumTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangSistem ekskresi pada manusia melibatkan alat-alat ekskresi yaitu ginjal,
kulit, paru-paru, dan hati. Zat-zat sisa yang dikeluarkan dari alat-alat tersebut berasal dari proses metabolisme. Zat-zat sisa hasil proses metabolisme dalam tubuh yang tidak dibutuhkan harus dikeluarkan karena dapat mengganggu,bahkanmeracunitubuh.Organ-organ ekskresi pada manusia antara lain ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu.
Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi ada juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya?Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan.Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa feses yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.Berikut akan kita bahas satu per satu alat-alat ekskresi pada manusia, sehingga kalian dapat mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai
proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka
kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat
ekskresi. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan
dari sistem ini adalah system sekresi yaitu proses pengeluaranzat-zat yang
berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-
parudan colon.
B. RumusanMasalah1. Apakah sistem ekskresi itu?2. Apakah alat-alat ekskresi pada manusia?3. Apakah gangguan yang ditimbulkan pada sistem ekskresi pada manusia?
C. Tujuan dan ManfaatUntuk mengetahui dan memahami mengenai sistem ekskresi atau proses
pengeluaran pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
ORGAN-ORGAN PENYUSUN EKSKRESI
1. Ginjal Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang lebih 170 gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan berwarna merah keunguan.
Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pembuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.Telah dikemukakan di atas bahwa cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah
dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Penyaringan darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), dan pengumpulan (augmentasi).
a. Penyaringan (Filtrasi)Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.b. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.c. Augmentasi (pengeluaran zat yang tidak berguna dan tidak dapat disimpan di dalam tubuh)Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).d. Proses Pengeluaran UrinJika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinding otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang ir kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar terdiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon.
Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus.
A. Anatomi ginjal Korteks (lapisan terluar)
Terdapat badan Malpighi, yang terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman. Glomerulusmerupakan kumpulan cabang-cabang halus pembuluh darah,. Sedangkan, kapsula bowman merupakan lapisan yang melingkupi glomerulus.
Medulla (sumsum ginjal)Terdapat banyak tubulus keletivus (tubulus pengumpul) yang bermuara pada pelvis renalis atau rongga ginjal.
Rongga ginjal (pelvis)Rongga ginjal, yaitu tempat menampung urine sebelum dialirkan ke kantong kemih.
B. Saluran ginjal Ureter
Fungsi: menyalurkan urin ke kantung kemih (vesica urinaria) Kantung kemih
Fungsi: menampung urin sementara. Uretra
Fungsi: mengeluarkan urin ke luar tubuh.
C. Fungsi ginjal Menyaring darah dari nadi ginjal yang berasal dari aorta, berupa
zat-zat sisa yang tidak diperlukan tubuh yang terdapat dalam darah dan dikumpulkan dalam bentuk urin (air kemih).
Menjaga keseimbangan air di dalam tubuh, dengan cara membuang air jika air berlebih (pemasukan air banyak) dan mengurangi pengeluaran air jika pemasukan air sedikit.
2. Hati Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
Fungsi hati :a. Menetralkan racun (Detoksifikasi)b. Menyimpan glukosa menjadi glikogen. Hal ini dipegaruhi oleh
hormon insulin yang dihasilkan pankreasc. Tempat perombakan eritrosit.d. Membentuk ureum dari hasil perombakan amoniak.e. Membentuk empedu
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting bagi tubuh, yaitu:
Sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen. Sebagai tempat pembentukan dan pembongkaran protein. Hati
membentuk protein akbumin, protrombin, fibrinogen, dan urea. Sebagai tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) yang telah
tua atau rusak. Hemoglobin dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi, globin, dan hemin. Hemin diurai menjadi bilirubin dan biliverdin.
Pembentukan dan pengeluaran cairan empedu. Menetralkan obat dan racun. Tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A.
Gangguan pada hati:a) Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat
tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
b) Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.c) Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan
pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
3. Paru-paru
Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga berungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi, tugas paru-paru adalah meneluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.
Fungsi paru-paru:
Sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh
Penjaga keseimbangan asam basa tubuh. Bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.
4. Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Kulit adalah organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
1. Epidermis (Lapisan Kulit Ari)Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum.
Lapisan tanduk (stratum korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tandukmerupakan jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai orang albino.
Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel.Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah (stratum basal).Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
Lapisan tanduk/stratum korneumLapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.Mudah terkelupas.Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
Lapisan malpighITersusun dari sel-sel hidup.Terdapat pigmen melamin yang dapat memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.Terdapat ujung syaraf
2. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit
jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan peraba nyeri.Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebutsebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin), aktivitas, makanan, atau minuman. Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut
3. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak
(adiposa). Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
Faktor-faktor pemicu keringat:
Peningkatan aktifitas tubuh Peningkatan suhu lingkungan Guncangan emosi Syaraf
Gangguan pada kulit:
Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit.
Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI
1. AnuriaAnuria adalah kegagalan ginjal menghasilkan urin.
Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam glomerulus. Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.
2. GlikosuriaGlikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin.
Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan pada badan malphigi.
3. AlbuminariaAlbuminaria adalah ditemukannya protein albumin
dalam urin. Keberadaan albumin yang berlebihan dalam urin menunjukkan adanya kenaikan permeabilitas membran glomerulus. Albuminaria disebabkan karena luka pada membran glomerulus sebagai akibat penyakit, kenaikan tekanan darah, dan iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat, misalnya racun, bakteri, eter, atau logam berat.
4. HematuriaKeberadaan sel-sel darah merah di dalam urin disebut
hematuria. Penyebab hematuria adalah radang organ-organ sistem urin karena penyakit atau iritasi oleh batu ginjal. Jika darah ditemukan di dalam urin, kondisi ini menunjukkan adanya bagian saluran urin yang mengalami pendarahan.
5. BilirubinariaKonsentrasi bilirubin dalam urin di atas normal
disebut bilirubinaria. Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yang berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan empedu.
6. Batu GinjalBatu ginjal merupakan benda keras yang sering
ditemukan di dalam saluran ginjal, pelvis ginjal, mauoun saluran urin. Batu ini umumnya berdiameter 2-3 mm dengan permukaan kasar atau halus. Kadang-kadang bisa ditemukan batu ginjal bercabang yang besar. Penyusun utama batu ginjal adalah kristal-kristal asam urat, kalsium oksalat, dan kalsium fosfat ditambah dengan kristal-kristal garam, magnesium fosfat, asam urat atau sistin, dan mukoprotein. Terbentuknya batu ginjal bisa disebabkan oleh konsentrasi
garam-garam mineral yang berlebihan, penurunan jumlah air, kebasaan, dan akeasamaan urin yang abnormal, atau aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan. Keberadaan batu ginjal bisa menyumbat ureter, menimbulkan tukak, dan meningkatkan kemngkinan infeksi bakteri.
7. Nefritis GlomerulusNefritis glomerulus merupakan radang ginjal yang
melibatkan glomerulus. Salah satu penyebab paling umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri Streptococcus yang telah menginfeksi bagian tubuh lain, khususnya tenggorokan. Glomerulonefritis memungkinkan sel-sel darah merah dan protein memasuki filtrat sehingga urin mengandung banyak eritrosit dan protein. Glomerulonefritis yang parah bisa menyebaban gagal ginjal.
8. PielonefritisPielonefritis merupakan radang pelvis ginjal, medula,
dan korteks oleh infeksi bakteri. Infeksi ini biasanya berawal dari pelvis ginjal kemudian melebar ke dalam ginjal. Piolonefritis bisa menyebabkan kerusakan nefron dan korpuskulum renalis.
9. KistitisKistitis adalah radang kantung kemih yang melibatkan
lapisan mukosa dan submukosa. kistitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat kimia, atau luka mekanis.
10. NefrosisNefrosis merupakan kondisi bocornya membran
glomerulus. Kebocoran ini memungkinkan sejumlah besar protein berpindah dari darah menuju urin sehingga air dan natrium menumpuk dalam tubuh menghasilkan pembengkakan (oedem), khususnya di sekitar lutut, kaki, abdomen, dan mata. Nefrosis lebih umum terjadi pada anak-anak, namun bisa terjadi pada semua usia. Meskipun tidak selalu menyembuhkan, hormon steroid sintetis tertentu, seperti cortison dan prednison, yang mirip hormon yang disekresi kelenjar adrenal, dapat menekan terjadinya nefrosis.
11. Polisistik
Polisistik bisa disebabkan oleh kerusakan saluran ginjal yang merusak nefron dan mengkasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran. Kelainan ginjal ini umumnya dirurunkan. Dalam jaringan ginjal muncul kista, lubang kecil, dan gelembung-gelembung berisi cairan. Kista ini perlahan-lahan bertambah besar hingga menekan keluar jaringan normal. Gagal ginjal sebagai akibat penyakit pilisistik biasanya terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Perkembangan polisistik dapat diperlambat dengan diet, obat, dan pemasukan cairan.
12. Gagal GinjalGagal ginjal dihasilkan dari kondisi yang mengganggu
fungsi ginjal, yatu nefritis ginjal parah, trauma ginjal, atau tidak adanya jaringan ginjal karena tumor. Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan pada semua nefron sehingga tidak berfungsi. Gagal ginjal yang parah menyebabkan penumpukan urea dalam darah. Gagal ginjal total bisa menyebabkan kematian dalam waktu 1-2 minggu.
13. Albino (bule)Albino terjadi karena tidak adanya pigmen melanin
pada lapisan granulosum.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh.
Alat-alat tubuh yang berfungsi dalam hal ekskresi secara bersama-sama disebut
sistem ekskresi.
1. Sistem Ekskresi Pada ManusiaTubuh manusia mempunyai berapasistemekskresi, diantaranya:b. Ginjal
Ginjal merupakan alat tubuh yang mempunyai fungsis pesifik
untuk ekskresi sisametabolisme yang mengandung nitrogen. Banyak
sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh
zat-zat diuretik, suhu, volume larutan dan emosi.
c. Paru-paru
Ekskresi dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dari
proses pernafasan. Pada prinsipnya, pengangkutan CO2 terjadi melalui
tiga cara, yaituterlarutdalam plasma darah (7-10%),
berkaitandenganhaemoglobin (20%) dan dalam bentuk ion HCO3- (70%)
melalui proses berantai yang disebut pertukaran klorida.
d. Hati
Hati (lepar) mengekskresikan kurang lebih ½ liter empedu setiap
hari. Empedu berupa cairah kehijauan berasa pahit dengan pH sekitar 7-
7.6; mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen
(zat warna empedu) yang disebut bilirubin dan biliverdin.
e. Kulit
Kulit atau integument mengekskresikan keringat.Tebal kulit pada
manusia dewasa sekitar 0.01 cm hingga 0.5 cm. Banyaknya keringat yang
dihasilkan atau dikeluarkan seseorang dipengaruhi antara lain oleh
aktifitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kondisi kesehatan, dan
keadaan emosi. Kulit (integumen) terdiri dari dua bagian, yaitu epidermis
dan dermis.
B. SARAN
Dengan mengetahui proses sistem ekskresi dan kelainannya,
semoga kita bisa lebih menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan
kita sehari-hari. Sehingga kita bisa merawat sistem ekskresi kita dengan
baik, karena tubuh kita rentan sekali terkena kelainan yang telah
disebutkan di atas.
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi Rabbil Alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kita kenikmatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan
beliaulah kita bisa mengetahui betapa pentingnya ilmu pengetahuan
sebagai bekal kita hidup di dunia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kepada
para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen yang telah memberikan
kami tugas dan juga kepada semua teman-teman yang telah membantu
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Cirebon, November 2015
Penyusun
LAPORAN TUGAS BIOLOGI UMUM
MATERI SISTEM EKRESI PADA MANUSIA
Disusun oleh :
Ilham Nurhidayah
Dewi Purnama Sari
Feni Yusniawati
Listia Ristianah
Shyfa Qurais Saleh
Kelas 1D Kelompok 2
SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIB CIREBON
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
Alamat : Jl. Perjuangan-Majasem-Cirebon Telp/Fax. (0231) 488759