bmf 18 cahaya pengharapan
TRANSCRIPT
MENTORING-18 (CAHAYA PENGHARAPAN)
BMF collections - 2015
i | P a g e
Table of Contents PENDAHULUAN ........................................................................................................ iii
Anda termasuk Jerami, Rumput dan Kayu atau Batu Permata, Emas dan Perak? ... 1
Apakah Anda mengumpulkan bersama dengan Yesus? ....................................... 1
Penggunaan kata 'Mengumpulkan' dan 'Mencerai-beraikan' .............................. 2
Paulus mengajarkan hal yang sama ...................................................................... 3
Pekerja Allah akan membangun atau menghancurkan jemaat ............................ 4
Meskipun pekerjaan Anda terbakar habis, Anda akan diselamatkan .................. 5
Acuan dari 1 Korintus 3:10-17: membangun Gereja, bukannya keselamatan
individual .............................................................................................................. 5
Pekerjaan apakah yang harus dilakukan? ............................................................. 7
Siapa yang membangun Jemaat Allah? ................................................................ 9
Apakah 'pekerjaan' setiap orang yang akan diuji oleh api itu? .......................... 12
Apa makna dari jenis bahan baku yang dipakai di atas dasar itu? ..................... 13
Jerami: gambaran tentang seseorang atau sekelompok umat ...................... 13
Rumput kering: gambaran tentang manusia sebagai manusia alamiah ........ 14
Kayu (pohon): kembali, gambaran manusia secara umum ............................ 15
Batu permata: gambaran orang Kristen ......................................................... 16
Emas dan perak: orang-orang yang saleh, mulia dan benar .......................... 16
Bahan baku selalu mengacu pada orang-orang ................................................. 17
Dengan iman jerami, rumput dan kayu berubah menjadi emas, perak dan batu
permata .............................................................................................................. 18
'Hari Tuhan' adalah hari Penghakiman dari Allah ............................................... 21
Apakah hanya orang non-Kristen yang akan dihakimi oleh Tuhan? .................. 22
Apakah yang dibakar? ......................................................................................... 22
Apakah orang Kristen tidak akan dihakimi? ....................................................... 23
Pekerja-pekerja Allah tidak mau bekerja sia-sia ................................................. 24
Rangkuman ......................................................................................................... 26
ii | P a g e
Mengapa Gereja tidak memiliki kuasa? .................................................................. 28
Apa artinya Memindahkan Gunung? ...................................................................... 47
Apa artinya menjadi Anak Allah? ............................................................................ 59
Apa itu Tanda Nabi Yunus? ..................................................................................... 79
Apa yang diajarkan Kitab Suci tentang Malaikat? ................................................... 93
Apa yang harusnya menjadi watak seorang Kristen? ........................................... 119
Apakah Anda Layak? ............................................................................................. 139
Apakah Anda Percaya? .......................................................................................... 152
Apakah Anda termasuk burung Elang atau burung Nazar? .................................. 174
Apakah hubungannya salib kita dengan Salib Kristus? ......................................... 197
Bagaimana menjadi anak-anak Terang ................................................................. 219
Berpalinglah dan Menjadi Seperti Anak Kecil ....................................................... 235
Bintang yang ajaib ................................................................................................. 259
Celakalah Orang yang Membuat Orang Lain Tersandung ..................................... 282
Dosa yang Tidak Dapat Diampuni ......................................................................... 309
Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan ............. 336
Hal menerima upah ............................................................................................... 362
Iblis dan Mahkamah Surgawi ................................................................................ 381
Iblis telah menuntut untuk menampi kamu" ........................................................ 403
Iman membutuhkan Keberanian .......................................................................... 423
Iman Perwira Romawi ........................................................................................... 443
Iman Perempuan Sirofenisia ................................................................................. 464
Iman, kebalikan dari Ketakutan............................................................................. 496
PENUTUP ............................................................................................................... 512
iii | P a g e
PENDAHULUAN
Visi dan Misi Cahaya Pengharapan Ministries:
Membangun tubuh Kristus, sampai kita semua
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus
- Efesus 4:13
Siapakah Cahaya Pengharapan Ministries?
Cahaya Pengharapan Ministries adalah yayasan Kristen yang:
- Berorientasi menyediakan pelatihan-pelatihan pemuridan bagi anak-anak
Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang ingin mengalami dengan sepenuhnya
panggilan Tuhan untuk menjadi murid-Nya.
- Memberitakan Kabar Baik melalui media massa seperti radio, internet,
buku-buku dan majalah-majalah terbitan CPM.
- Bersifat non-profit dan sama sekali tidak melibatkan diri dalam kegiatan
politik.
- Bekerjasama dengan gereja, persekutuan Kristen dan lembaga lainnya
untuk meningkatkan kualitas kerohanian anak-anak Tuhan.
Bible Study (P.A) dan Tempat Pertemuan
Bagi anak-anak Tuhan yang ingin mengenal firman Tuhan dengan lebih dalam dan
praktis, kami mengadakan kelompok P.A. BERDIALOG di pelbagai kota di mana
kami mempunyai perwakilan. Bagi yang berminat silahkan menghubungi kami untuk
informasi lebih lanjut.
Bagi yang berminat silahkan menghubungi kami
di [email protected] atau 0813-8285-1058 untuk informasi lebih
lanjut.
iv | P a g e
Buletin Gratis!
Saudara yang ingin mendapatkan buletin
terbitan Cahaya Pengharapan Ministries secara
gratis, dipersilakan menghubungi kami dengan
menyertakan nama dan alamat surat-menyurat
yang lengkap.
Buletin yang berisi khotbah, kesaksian hidup dan
artikel yang dirancang demi pembangunan umat
Kristen. Jangan dilewatkan!
[Dapatkan Buletin Gratis di sini!]
http://www.cahayapengharapan.org
Tuhan Yesus memberkati.
BMF collections - 2015
1 | B I B L E S U R V E Y
Anda termasuk Jerami, Rumput dan Kayu atau Batu
Permata, Emas dan Perak?
"Siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
Matius 12:30b / 1 Korintus 3:10-17
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Apakah Anda mengumpulkan bersama dengan Yesus?
Yesus berkata, "Siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-
beraikan." Kalimat inilah yang perlu kita teliti hari ini. Apa yang Yesus
maksudkan dengan kalimat tersebut?
Saat kita berkata bahwa hati kita terbuka kepada Allah, apakah bukti
dari keterbukaan itu? Sangatlah mudah untuk berkata, "O Ya! Hatiku
terbuka buat Allah." Namun apakah bukti dari keterbukaan itu?
Buktinya tidak bisa dilihat dari ucapan atau pengakuan iman saja,
namun harus bisa terlihat dari fakta bahwa kita aktif bagi Allah; inilah
hal yang saya ingin agar Anda perhatikan.
Yesus berkata, "Siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-
beraikan." Jika disampaikan lewat cara lain, Yesus sebenarnya sedang
berkata, "Siapa tidak bekerja bersama Aku, ia bekerja melawan Aku."
Di sini tidak ada tempat netral. Mengumpulkan atau mencerai-beraikan
adalah suatu pekerjaan, hal ini merupakan suatu perbuatan, dan Yesus
sedang menyatakan, "Aku tidak sekadar mengamati pengakuanmu
saja. Kamu berkata bahwa kamu percaya ini dan itu, bukti pengakuan
itu akan terlihat di dalam hidupmu dengan melihat apakah kamu
bekerja bersama aku atau kamu bekerja melawan aku."
Ini adalah hal yang penting untuk dipahami karena di zaman sekarang
ini, Anda biasanya akan diberitahu bahwa Anda diselamatkan cukup
dengan percaya; tidak diperlukan adanya suatu tindakan dari Anda.
2 | B I B L E S U R V E Y
Anda tinggal membuat pengakuan iman dengan bibir Anda, dan Anda
selamat! Urusannya selesai sampai di situ saja.
Apakah itu yang Yesus ajarkan? Itu adalah pertanyaan yang penting.
Dia adalah Juruselamat kita. Biarlah Yesus saja yang menjawab
pertanyaan ini. Yesus berkata, "Siapa tidak mengumpulkan bersama
Aku" ('ia', siapa pun ia itu) "adalah orang yang mencerai-beraikan."
Sangatlah jelas bahwa mencerai-beraikan adalah lawan dari
mengumpulkan. Jadi, jika Anda tidak mengumpulkan bersama Yesus
atau bekerja bersama dia, berarti Anda mencerai-beraikan. Yesus
melihat pada kehidupan orang itu, dan bukan pada pengakuan di
mulutnya.
Apakah kepercayaan Anda kepada Yesus diwujudkan dalam tindakan
mengumpulkan? Kita perlu menelaah hal ini.
Penggunaan kata 'Mengumpulkan' dan 'Mencerai-beraikan'
(1) Berkaitan dengan domba
Pertama-tama, mari kita masuk ke dalam pemahaman makna kata
'mengumpulkan' serta 'mencerai-beraikan' ini di dalam bahasa
sumbernya. Kata 'mengumpulkan' dan 'mencerai-beraikan' ini di dalam
bahasa Yunaninya mengacu kepada domba, yaitu tindakan
mengumpulkan atau justru mencerai-beraikan domba-domba. Sebagai
contoh, kata 'mencerai-beraikan' ini dipakai di Yohanes 10:12 di mana
serigala datang dan mencerai-beraikan kawanan domba itu. Anda
hanya bisa menjadi gembala atau serigala, itulah pilihannya. Tak ada
tempat di tengah-tengah keduanya.
(2) Berkaitan dengan tuaian
Namun kata-kata tersebut di dalam bahasa Yunaninya juga bisa dipakai
dalam acuan terhadap hasil panen, dan saya pikir Yesus secara sengaja
memperluas cakupan maknanya. Yesus berkata, "Barangsiapa tidak
mengumpulkan tuaian bersama Aku, ia mencerai-beraikan atau ia
merusak tuaian." Dinyatakan lewat cara yang mana pun, maknanya
sama saja. Semua itu mengacu pada tindakan membawa orang-orang
pada keselamatan atau justru menjauhkan mereka dari keselamatan.
3 | B I B L E S U R V E Y
Di dalam kehidupan sehari-hari, seorang Kristen sebenarnya sedang
mengumpulkan orang-orang kepada Allah, seperti seorang gembala
atau, dia justru mencerai-beraikan mereka seperti serigala
Para ahli kitab Yahudi punya pepatah yang menyatakan bahwa dosa
yang tak terampuni adalah dosa mencemari, yaitu mempermalukan
nama Allah, karena hal itu akan menjauhkan orang-orang dari Allah
dan akibatnya, menjauhkan mereka dari keselamatan. Melakukan jenis
dosa semacam itu berarti Anda tidak sekadar melakukan dosa yang
merugikan diri Anda sendiri, dosa yang Anda lakukan itu juga membuat
orang lain jatuh. Jika Anda mengaku sebagai Kristen tapi perilaku Anda
sangat memalukan, maka Anda akan menjauhkan orang-orang dari
Allah atau Anda sedang mencerai-beraikan. Anda sedang melakukan
pekerjaan serigala, bukanya pekerjaan gembala.
Kita berkata, "Anda cuma perlu percaya saja untuk bisa diselamatkan."
Pemahaman keselamatan dari Yesus jauh lebih mendalam. Yesus
berkata, "Siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-
beraikan." Makna kalimat itu adalah bahwa semua yang Anda kerjakan
setiap hari akan berdampak pada membawa orang-orang kepada Allah
atau mendorong mereka semakin jauh.
Pikirkan saja, satu kata tidak ramah yang Anda ucapkan pada
seseorang, satu tindakan yang gegabah, kerusakan macam apakah
yang bisa ditimbulkannya terhadap orang itu? Tindakan ini mungkin
akan mendorongnya pergi menjauh. Mencerai-beraikan orang.
Tindakan ini tidak mengumpulkan. Sebaliknya, bukankah segala
perbuatan berdasarkan kasih, setiap kebaikan yang datang dari iman
akan membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhan?
Paulus mengajarkan hal yang sama
Rasul Paulus mengajarkan hal yang sama 1 Korintus 3:10-17.
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku
sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar,
dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang
harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari
pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang
membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu,
4 | B I B L E S U R V E Y
rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing
orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia
akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing
orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang
tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan
menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti
dari dalam api. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan
bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang
membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab
bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Para hamba Allah melakukan pekerjaan mengumpulkan atau mencerai-
beraikan di ladang Tuhan atau 'bangunan' milik Allah yaitu gereja.
Dikatakan bahwa kita ini adalah bait Allah, Roh Kudus dari Allah
berdiam di dalam diri kita. Dapatkah Anda melihat hubungan ayat ini
dengan yang kita bahas di Matius 12.30. Kita telah melihat bahwa kita
akan menjadi orang yang mengumpulkan bersama Kristus atau
mencerai-beraikan. Kita telah melihat bahwa kedua istilah tersebut bisa
mengacu pada tuaian, dan di 1 Korintus 3:9 dikatakan, Karena kami
adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan
Allah. Anda adalah ladang Allah dan para pekerja Allah bekerja di
ladang itu untuk mengumpulkan tuaian. Akan tetapi jika Anda memiliki
pekerja yang tidak setia atau yang jahat, dia bisa merusak hasil panen,
bukannya mengumpulkan hasil panen, dia malah menghambur-
hamburkannya.
Pekerja Allah akan membangun atau menghancurkan jemaat
Atau, dengan gambaran lain, kata Paulus, kita bisa berbicara tentang
membangun atau menghancurkan, satu lagi gambaran tentang
mengumpulkan atau mencerai-beraikan. Jadi, dari 1 Korintus 3:10-15
dia berbicara tentang hal membangun dan di ayat 17, dia berbicara
tentang hal menghancurkan atau membinasakan, Jika ada orang yang
membinasakan (sama artinya dengan jika ada yang mencerai-
beraikan) bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia, karena bait
Allah itu kudus dan Dia telah membelinya dengan harga yang mahal,
yaitu dengan darah Anak-Nya. Demikianlah, segala yang kita kerjakan
akan memiliki dampak: entah kita akan membangun atau
membinasakan. Itulah poinnya.
5 | B I B L E S U R V E Y
Perhatikan hubungan antara perikop ini dengan yang di Matius: 'hari
Tuhan' di ayat 13, juga ada di Matius 12:36 yaitu hari Penghakiman.
Dan di ayat 16 dan 17, disebutkan bahwa kita adalah bait dari Roh
Kudus Allah, Roh Allah tinggal di dalam diri kita. Setelah Yesus
berbicara tentang hal mengumpulkan bersama dia atau mencerai-
beraikan, yaitu di Matius 12:20, Yesus melanjutkan di ayat 31 dengan
berbicara tentang hujat terhadap Roh Kudus dan bahayanya membuat
duka atau memadamkan Roh. Jadi, kita bisa melihat betapa jelasnya
jalur-jalur hubungan tersebut, yaitu antara yang di 1 Korintus dengan
yang di Matius 12. Kita juga dapat melihat bahwa perikop di 1 Korintus
3 ini adalah uraian Paulus tentang pengajaran Yesus di Matius 12.
Meskipun pekerjaan Anda terbakar habis, Anda akan
diselamatkan
Selanjutnya, mari kita lihat 1 Korintus 3:10-17. Apakah hal yang mau
disampaikan oleh perikop ini kepada kita? Berdasarkan ayat ini banyak
orang yang berkata, "Sekali pun hasil pekerjaan Anda terbakar, Anda
tetap diselamatkan." Sekalipun Anda tidak punya hasil pekerjaan, atau
jika hasil pekerjaan Anda sedemikian buruknya sehingga hanya layak
untuk dibakar, selama Anda masih punya iman, Anda akan tetap
diselamatkan. Inilah jenis penyalahgunaan yang tentunya sudah biasa
Anda dengar.
Apakah ini yang dimaksudkan oleh Alkitab? Coba perhatikan serta
renungkan baik-baik ayat-ayat tersebut. Saya akan menyajikan fakta-
fakta yang ada dan Anda tinggal mengambil keputusan saja. Saya akan
memberikan banyak referensi karena saya ingin agar Anda melihat apa
yang dikatakan oleh Firman Allah.
Acuan dari 1 Korintus 3:10-17: membangun Gereja,
bukannya keselamatan individual
Mari kita teliti perikop ini. Apakah ayat-ayat ini berkenaan dengan
keselamatan individual, yaitu dengan apa yang saya kerjakan di dalam
kehidupan pribadi saya? Perhatikan baik-baik dan Anda akan bisa
melihat bahwa perikop ini berkenaan dengan Gereja Allah. Seluruh
perikop ini berkenaan dengan Jemaat. Perikop ini tidak mengacu pada
kehidupan pribadi perorangan.
6 | B I B L E S U R V E Y
Pertama-tama, kita sudah melihat di ayat 9, Paulus berbicara
tentang: kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah, kata 'kamu' ini
dalam bentuk jamak, yaitu bahwa kata 'kamu' ini mengacu kepada
Jemaat. Segenap isi ayat-ayat ini berkenaan dengan hal pembangunan
Jemaat dan tidak ada kaitannya dengan keselamatan individual.
1. Pembangunan Jemaat Korintus
Paulus sendiri yang pergi menginjil ke Korintus. Dia berbicara kepada
Jemaat di Korintus ini, dan ia berkata, "Aku yang meletakkan dasar
bagi jemaat ini, aku yang membangun jemaat di Korintus ini.
Kemudian datanglah Apolos, hamba Allah yang lain, yang membangun
di atas landasan yang telah kuletakkan." Atau, dengan gambaran yang
lain, dia menggunakan gambaran di bidang pertanian di ayat 6, Aku
menanam, Apolos menyiram. Di ayat 8, dia berkata, "Hal itu bukan
berarti bahwa aku ini lebih baik daripada Apolos. Yang menanam dan
yang menyiram adalah sama. Kami semua melakukan pekerjaan Allah,
akan tetapi kami melakukannya secara berbeda-beda."
Jadi, yang dia bicarakan adalah hal pembangunan Jemaat di Korintus,
dan selanjutnya, tentu saja, prinsip ini berlaku juga di dalam
pembangunan jemaat-jemaat yang lain. Paulus menanam benihnya,
orang lain yang menyiram; dia yang meletakkan dasar dan orang lain,
misalnya Apolos, membangun di atas dasar tersebut. Tentunya poin ini
menjadi jelas bagi kita sekarang.
2. Yesus adalah dasar bangunan Jemaat
Kedua, kita melihat adanya kata 'dasar' di ayat 10. Jika kita
bandingkan dengan Efesus 2:20, kita bisa lihat bahwa kata yang sama
digunakan dalam kaitannya dengan Jemaat. Yesus adalah dasar atau
landasan Gereja. Dia tidak sedang berbicara tentang kehidupan pribadi.
Dia berkata bahwa Yesus adalah dasar dari Gereja, dan para rasul serta
nabi-nabi adalah lapisan kedua dari dasar ini. Dengan demikian, sekali
lagi - sebagaimana yang ditunjukkan ayat yang paralel di Efesus 2:20 -
yang dia bicarakan adalah hal pembangunan Jemaat.
3. Orang-orang Kristen secara keseluruhan, adalah satu Gereja
(Bait) Allah
7 | B I B L E S U R V E Y
Ketiga, untuk bisa memahami bahwa perikop ini berkaitan dengan
Gereja, kita lihat bahwa di ayat 17 disebutkan tentang 'Bait Allah.' Kata
bait Allah ini memakai bentuk tunggal. Ia tidak berkata, "Kalian adalah
bait-bait Allah," yang akan memberi arti bahwa setiap orang Kristen
adalah semacam kuil, yakni kuil-kuil yang berkeliaran kesana-kemari.
Namun dia berkata, "Kamu semua, adalah satu bait Allah." Kata 'bait'
menggunakan bentuk tunggal tetapi kata 'kamu' menggunakan bentuk
jamak; 'kamu' semua menjadi satu bait Allah. Demikianlah, tidak
hanya di 1 Korintus 3 tetapi juga di 1 Korintus 6, serta di 1 Petrus pasal
2, kita menemukan bahwa Bait Allah merupakan gambaran dari
Jemaat.
Selanjutnya, ia melanjutkan dengan berkata, "Jika ada orang yang
membinasakan bait Allah (menghancurkan atau merusak Jemaat
Allah), maka Allah akan membinasakannya." Dia tidak sedang berkata
tentang seseorang yang sedang membinasakan dirinya sendiri, karena
jika Anda sedang membinasakan diri Anda sendiri, maka Anda tidak
membutuhkan Allah untuk membinasakan Anda lebih lanjut, sebab
Anda sudah binasa. Akan tetapi jika ada orang yang membinasakan
Jemaat Allah, maka Allah akan membinasakannya. Segenap ayat-ayat
itu berbicara tentang pembangunan Gereja, kita tidak boleh
mempersempit maknanya ke arah individual.
Pekerjaan apakah yang harus dilakukan?
Membangun Jemaat Allah
Jika kita sudah mengerti bahwa ayat-ayat ini berkenaan dengan Gereja
Allah, maka kita perlu mengajukan satu pertanyaan, Lalu pekerjaan
apakah yang sedang dilakukan itu? Pekerjaan apakah yang sedang
dipersoalkan di sana? Tentunya pekerjaan itu adalah pekerjaan
membangun Jemaat Allah. Anda bisa lihat lagi kesejajarannya dengan
Matius 12:30, yang mengumpulkan bersama Aku, berarti
mengumpulkan umat Allah atau Jemaat. Yang mencerai-beraikan,
berarti mencerai-beraikan umat Allah, domba-domba Allah, kawanan
Allah atau tuaian Allah, terserah gambaran mana yang Anda pilih -
semuanya berkenaan dengan Gereja.
Jadi Paulus sebenarnya sedang menyatakan hal yang tepat sama
dengan Yesus: ia sedang menguraikan ajaran Yesus. Dan apakah
pekerjaan yang dimaksudkan di ayat itu? Jika yang dipersoalkan adalah
8 | B I B L E S U R V E Y
Gereja, maka tentu saja yang menjadi pekerjaannya adalah pekerjaan
membangun Jemaat. Hal yang sangat jelas sekali.
'Membangun (= to edify)' atau 'Pembangunan (= edification)'
Membangun Jemaat Allah adalah ungkapan kegemaran Paulus; dia
sangat menyukai istilah ini. Dia selalu memikirkan tentang hal
membangun Jemaat Allah ini. Dan ada kata 'to edify ( membangun)'
atau 'edification ( pembangunan)' yang merupakan kata-kata yang
lazim muncul dalam tulisan Paulus. Kata ini muncul dalam bentuk kata
kerja sebanyak 9 kali serta dalam bentuk kata benda sebanyak 15 kali
di dalam tulisan-tulisan Paulus. Di dalam surat-surat rasul Paulus kita
menemukan istilah ini muncul sebanyak 24 kali secara keseluruhan,
dan setiap kemunculannya selalu berkaitan dengan hal pembangunan
Jemaat. Jika Anda perhatikan surat-surat Paulus, Anda akan lihat
bahwa pembangunan Jemaat menyita segenap perhatian Paulus.
Sangat besar kasih dan hasrat Paulus untuk membangun Jemaat.
Kata 'edifies' berarti membangun. Di dalam bahasa Yunani, kata
'bangunan' sebagaimana yang Anda lihat di dalam 1 Korintus
3:9, bangunan Allah, menggunakan kata dasar yang sama dengan
kata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris 'to
edify (membangun)'. Dan lagi, di Efesus 2:21 (di ayat 20 kita melihat
hal tentang dasar),Di dalam Dia (Kristus) tumbuh seluruh bangunan,
di sini digunakan kata 'bangunan' yang sama dengan yang di dalam 1
Kor 3:9. (Paulus mengatakan bahwa ada saling keterikatan, kesatuan
dan struktur Gereja berada di dalam Kristus). Dan sekalipun RSV
menerjemahkan kata 'bangunan (building)' dengan kata 'structure',
sebenarnya kata Yunani yang digunakan ini sama, yaitu kata yang
sama dalam bentuk dasarnya dengan kata yang diterjemahkan sebagai
'to edify (membangun)' dalam bahasa Inggris. Jadi, di semua bagian
itu, kita melihat bahwa perhatian Paulus tertuju pada pembangunan
Jemaat. Pekerjaan yang sedang dipermasalahkan adalah pekerjaan
membangun Jemaat. Dan kita mendapati lebih jauh lagi bahwa kata ini
diterjemahkan dengan kata 'edify (= membangun)' di 1 Korintus 14:4,
5, 12, Efesus 4:12, 16, dan sebagainya. Jadi pekerjaan itu adalah
pekerjaan membangun Jemaat Allah.
9 | B I B L E S U R V E Y
Siapa yang membangun Jemaat Allah?
Pekerja Kristen dan semua orang Kristen sejati terlibat dalam
pembangunan Jemaat Allah
Jika kita sudah mengukuhkan poin ini, kita akan maju ke poin yang
berikutnya, dan pertanyaan yang kita ajukan adalah, "Siapa yang
membangun Gereja Allah?"
Di ayat, "Jika pekerjaannya terbakar habis, ia rugi tetapi ia sendiri
diselamatkan," Siapakah yang diselamatkan di sini?
Siapakah yang membangun Gereja Allah? Tentu saja, yang berada di
garis pertama adalah para hamba Allah, hal ini terlihat di 1 Korintus
3:9, 'Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang
Allah, bangunan Allah'.
Di sini terlihat 'kami' dan 'kamu', lalu siapakah 'kami' itu? Yang
termasuk 'kami' ini adalah rasul Paulus, Apolos, dan juga Kefas yaitu
rasul Petrus. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah
ladang Allah, bangunan Allah. Kami membangun kamu, bukankah itu
maksudnya?
Lalu mengapa perikop ini sulit untuk dipahami? Paulus berkata, 'kami
membangun kamu' dan kamu adalah Gereja, kami adalah kawan
sekerja Allah yang sedang membangun Gereja. Atau, jika Anda
mengganti gambarannya, kamu adalah ladang Allah dan kami adalah
para pekerjanya (yang satu menanam dan yang lain menyiram) yang
bekerja di ladang itu. Atau, jika kita kembali ke gambaran semula,
kami adalah para pembangun yang sedang membangun Jemaat Allah.
Jadi jelaslah: jika pekerjaannya terbakar, pekerjanya tetaplah selamat.
Bangunannya terbakar habis, akan tetapi pekerjanya tetap hidup.
Petrus, Apolos, Paulus, akan tetapi selamat. Para pekerja Allah yang
setia pada pelayanan Allah, orang yang terlibat di dalam pembangunan
Jemaat akan tetap selamat.
Baiklah, jika pekerjaan mereka musnah, mereka akan diselamatkan,
akan tetapi hal itu bukanlah suatu penghiburan bagi setiap pekerja
Allah yang berdedikasi.
10 | B I B L E S U R V E Y
Hal yang ditakutkan oleh Paulus adalah jika pekerjaannya rusak.
Bukanlah merupakan suatu penghiburan bagi Paulus jika dia sendiri
diselamatkan akan tetapi Jemaat yang dia bangun binasa. Namun saya
melihat orang-orang Kristen ini mengklaim hal tersebut sebagai sumber
penghiburan mereka: Sekalipun pekerjaanku sia-sia, aku tetap
diselamatkan. Pekerjaan apa yang Anda maksudkan? Apakah Anda
terlibat dalam pembangunan Jemaat Allah? Karena inilah isi sebenarnya
dari perikop tersebut. Ia membahas tentang para pekerja Allah yang
sedang membangun Jemaat Allah.
Janganlah Anda mengutip secara gegabah. Prinsip utama dalam
menerangkan isi Alkitab adalah dengan membuat uraian menurut
konteksnya. Anda tidak bisa menarik keluar satu ayat dan
mengartikannya sesuka hati Anda. Anda harus melihat konteks
keseluruhannya. Itulah prinsip paling dasar dari eksposisi. Jadi, ayat-
ayat itu berkenaan dengan para pekerja Allah, lalu siapakah para
pekerja Allah itu? Apakah pengertian pekerja Allah itu hanya mencakup
Paulus, Petrus, Apolos dan orang-orang semacam mereka saja? Tidak!
Di zaman sekarang ini, mereka adalah para pendeta, para penginjil
yang mengumpulkan dan tidak mencerai-beraikan.
Namun apakah pembangunan Jemaat hanya melibatkan para pelayan
full-time? Tidak! Itu sebabnya mengapa di bagian awal saya berkata,
setiap orang pasti terlibat di dalam pembangunan Jemaat Allah atau,
jika Anda tidak terlibat di dalam pembangunannya, maka Anda terlibat
di dalam pembinasaannya. Segala yang Anda perbuat akan
menimbulkan dampak membangun atau membinasakan; tidak ada
tempat netral di antara keduanya. Artinya, kita bisa menerapkan ayat
ini terhadap orang-orang Kristen, tetapi orang-orang Kristen yang
bagaimana? Orang Kristen yang terlibat dalam pembangunan Jemaat.
Lalu orang Kristen macam apakah yang terlibat dan berminat pada
pembangunan Jemaat? Jawabannya jelas: hanya orang-orang Kristen
yang berkomitmen total, hanya orang-orang Kristen yang benar-benar
mengasihi Allah dan Jemaat-Nya.
Saya melihat bahwa mayoritas orang Kristen tidak berbuat apa-apa
sama sekali bagi Jemaat. Mereka tidak berminat untuk membangun
orang lain; mereka datang hanya untuk mendapatkan sesuatu bagi diri
mereka sendiri. Saat Anda mulai memiliki kepedulian untuk
membangun Jemaat Allah, maka Anda akan mulai tahu apa artinya
11 | B I B L E S U R V E Y
menjadi orang Kristen sejati. Dan seorang Kristen yang sejati akan
terlibat di dalam pembangunan Jemaat Allah. Ya, bahkan sekalipun
pekerjaannya tidak mencapai standar yang tinggi, hasil pekerjaan itu
akan mampu bertahan karena ia memiliki komitmen. Namun, apakah
Anda secara jujur dapat berkata bahwa Anda peduli pada
pembangunan Jemaat Allah, pada pembangunan diri orang lain di
dalam Jemaat Allah? Apakah Anda hanya peduli pada diri Anda sendiri?
Perhatikan bahwa ajaran Yesus menyatakan, "Siapa yang
mengumpulkan bersama Aku," bukannya mengumpulkan buat diri
sendiri.
Hari ini, segenap ajaran Gereja berbicara tentang perkara
menyelamatkan diri sendiri, hal itulah yang menjadi perhatian
utamanya. Dan saya mau berkata bahwa jika Anda tidak berminat
untuk menyelamatkan orang lain, maka peluang Anda untuk
menyelamatkan diri sendiri mendekati nol persen. Ajaran dari Yesus
adalah mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama
manusia seperti diri sendiri. Setiap orang Kristen yang hanya mengasihi
dirinya sendiri sebenarnya bahkan tidak tahu apa artinya menjadi
orang Kristen.
Jadi, Anda bisa lihat bahwa di saat Anda menjadi rekan sekerja Allah,
membantu Yesus membangun Jemaat Allah, "Bekerja mengumpulkan
bersama Aku," sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus, Anda akan
menjadi orang Kristen yang mengalami transformasi, Anda akan
menjadi ciptaan baru di dalam Kristus yang memiliki pikiran Kristus.
Seperti yang dikatakan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus, "Kami
memiliki pikiran Kristus."
Apakah Anda memiliki pikiran Kristus? Apa itu pikiran Kristus? Pikiran
Kristus itu adalah kerelaan mengorbankan nyawa bagi orang lain.
Apakah Anda memiliki pikiran Kristus itu? Jika Anda memiliki pikiran
Kristus tersebut, tentu saja, di hari Penghakiman nanti, Anda tidak
perlu takut sama sekali. Namun janganlah Anda, sebagai seorang
Kristen KTP, mencoba mengklaim ayat ini bagi diri Anda, karena Anda
hanya akan menipu diri Anda sendiri. Saya ulangi sekali lagi, ayat-ayat
di 1 Korintus 3 ini berkenaan dengan orang Kristen yang aktif terlibat
sebagai rekan sekerja Allah di dalam membangun Jemaat-Nya. Apakah
Anda melihat hal itu?
12 | B I B L E S U R V E Y
Inilah hal yang seharusnya dikerjakan oleh setiap orang Kristen, akan
tetapi kita tidak bisa memperlakukan ayat-ayat ini pada Gereja
sekarang ini karena gereja-gereja zaman sekarang tidak seperti itu.
Orang-orang Kristen di gereja-gereja zaman sekarang hanya peduli
pada keselamatan diri mereka sendiri saja. Dan jika Anda hanya ingin
menyelamatkan diri Anda saja, Anda bahkan tidak akan bisa selamat.
Memang benar, Anda harus menyelamatkan diri Anda, namun itu
adalah langkah yang pertama, akan tetapi Anda harus melangkah dari
sana menuju penyelamatan orang lain, untuk mengumpulkan bersama
Kristus, untuk membawa masuk tuaian atau membawa masuk domba-
domba.
Dan Paulus begitu peduli akan hal ini sehingga dia selalu mengajari
jemaat-jemaat: hendaklah kalian saling membangun, itulah tugas
kalian. Sebagai contoh, di Roma 14:19, dia berkata saling membangun.
Atau, di 1 Tesalonika 5:11, di sana dia mengucapkan hal yang sama
lagi, yaitu saling membangun. Dia tidak sekadar berkata bangunlah
dirimu, dia berkata hendaklah kalian saling membangun. Tentu saja,
Anda memang perlu membangun diri Anda sendiri, namun yang lebih
penting adalah membangun orang lain di dalam Jemaat. Dengan
demikian, segenap Jemaat saling membangun satu dengan yang lain.
Perkara membangun Jemaat ini bukan merupakan tanggung jawab
pendeta saja, juga bukan sekadar tanggung jawab Paulus, melainkan
setiap orang Kristen mempunyai tanggungjawab untuk saling
membangun satu dengan yang lain.
Tentu saja, Anda bisa mengerjakannya, karena pasti akan selalu ada
orang Kristen yang lebih muda secara rohani dari Anda dan yang bisa
Anda bantu. Jika Anda tidak membantu pertumbuhan rohani orang
tersebut, apa kerja Anda? Atau, jika Anda baru saja menjadi orang
Kristen, ada banyak orang non-Kristen yang bisa Anda bantu dengan
membawa mereka masuk ke dalam Kerajaan. Akan selalu ada
pekerjaan yang bisa Anda lakukan. Meskipun pekerjaan itu pada
awalnya sangat terbatas, yang jelas selalu ada bidang pekerjaan bagi
Anda untuk melayani Tuhan, jika Anda berniat untuk melayani.
Apakah 'pekerjaan' setiap orang yang akan diuji oleh api itu?
Apakah 'pekerjaan' yang akan diuji dengan api di dalam ayat 13 itu?
Pekerjaan tidak bisa diuji dengan api, pekerjaan adalah suatu kegiatan,
dan kegiatan tidak bisa diuji dengan api. Kata 'pekerjaan' di sini tidak
13 | B I B L E S U R V E Y
mengacu pada kegiatan, tetapi pada hasil dari kegiatan tersebut. Emas
dan perak, serta barang-barang lain yang dipakai di atas dasar tersebut
bukanlah 'pekerjaan' melainkan bahan baku yang dipakai untuk
bekerja. Ini adalah hal yang perlu kita pahami.
Jadi, berkenaan dengan hal apakah pekerjaan itu? Alkitab tidak
membiarkan kita untuk menebak-nebak, kita tidak perlu membuat
perkiraan dan mencari tahu apa kira-kira maknanya. Firman Allah telah
memberitahu kita dengan sangat jelas. Kita akan melihat dengan lebih
mendalam lagi apa yang digambarkan oleh emas, perak, batu permata,
kayu, rumput kering atau jerami.
1 Korintus 3:12, "Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan
emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami."
Terdapat enam bahan yang disebutkan di sini. Tiga bahan yang
sanggup menahan api: emas, perak dan batu permata; tiga bahan
yang lainnya tidak tahan api: kayu, rumput kering, jerami. Hal apakah
yang sedang dirujuk oleh keenam bahan itu?
Apa makna dari jenis bahan baku yang dipakai di atas dasar
itu?
Jerami: gambaran tentang seseorang atau sekelompok umat
Saya memulai dari bahan terakhir di ayat ini. Apakah yang disebut
dengan jerami itu? Pada masa panen, apakah yang dikerjakan oleh
para petani? Mereka memotong bagian atas tangkai gandum. Bulir-
bulir gandum itu terletak di bagian pucuknya. Jadi bagian yang di
bawahnya, batang gandumnya, dibiarkan tertinggal. Bagian batang
yang ditinggalkan itulah yang disebut jerami. Jerami ini kadang-kadang
dipakai untuk membuat atap rumah. Jika Anda menjalin banyak jerami,
Anda memang bisa menjadikannya bahan bangunan. Ia tidak tahan
api, juga tidak begitu bagus menahan air hujan, namun bisa diandalkan
sebagai tempat berteduh sementara.
Di Matius 11:7, Anda akan menemukan kata Yunani yang persis sama
(yang di 1 Korintus ini diterjemahkan dengan kata jerami) akan tetapi
di sana diterjemahkan dengan kata 'buluh'. Yesus berkata, "Untuk
apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh (jerami) yang
digoyangkan angin kian ke mari?" Dan saat itu Yesus sedang berbicara
tentang Yohanes Pembaptis. Dari segi kualitas Yohanes Pembaptis
14 | B I B L E S U R V E Y
bukanlah buluh; dia juga bukan jerami; Kualitas Yohanes Pembaptis
lebih mendekati emas dan perak.
Atau di Matius 12:20 misalnya, kata Yunani yang sama yang
diterjemahkan sebagai jerami di 1 Korintus juga dipakai dan
diterjemahkan dengan kata buluh. "Buluh yang patah terkulai tidak
akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkan-Nya." Apakah buluh yang patah terkulai itu? Buluh di sini
menggambarkan seorang yang berdosa yang rapuh. Dan di sini Yesus
berkata, "Aku datang untuk membawa orang berdosa bertobat, bukan
untuk menghancurkan mereka, bukan untuk menghakimi melainkan
untuk menyelamatkan." Di situ letak keindahan dari gambaran ini.
"Buluh yang patah terkulai tidak akan Ku-patahkan. Sekarang ini, Aku
tidak datang untuk meremukkan mereka dalam penghakiman, Aku
datang untuk menyelamatkan mereka." Jadi, buluh atau jerami adalah
gambaran tentang manusia yang berada di dalam dosa. Ia
menggambarkan tentang seorang berdosa, manusia di dalam
kelemahannya dan sebagainya.
Selanjutnya Kitab Suci memberitahu kita bahwa buluh atau jerami itu
menggambarkan seseorang atau sekumpulan umat. Ia mengacu
kepada kumpulan orang.
Rumput kering: gambaran tentang manusia sebagai manusia alamiah
Kita sampai pada kata yang berikut, 'rumput kering'. Kata rumput dan
rumput kering di dalam bahasa Yunani adalah sama saja. Di dalam
bahasa Inggris dibedakan antara grass (rumput) dan hay (rumput
kering), sedangkan di dalam bahasa Indonesia cenderung mirip dengan
bahasa Yunani, yaitu tidak dibedakan antara rumput dan rumput
kering. Terjemahan rumput kering tampaknya mengikuti penekanan
makna dari terjemahan bahasa Inggris.
Apa yang disampaikan 1 Petrus 1:24 kepada kita? Semua yang hidup
adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput.
Kata 'rumput' di dalam bahasa Yunani juga bisa berarti 'rumput kering'.
1 Petrus 1:24 menunjukkan bahwa 'rumput' atau 'rumput kering'
menggambarkan manusia dalam keadaan alaminya. Itulah maknanya,
manusia alami, semua yang hidup adalah seperti rumput - di sini
diberikan definisi rumput. Kita diberitahu bahwa rumput berarti daging
(flesh) atau semua yang hidup.
15 | B I B L E S U R V E Y
Kita harus tetap mengacu pada bahasa Yunani. Kita harus tahu
bagaimana untuk memahami bahasa Yunani. Tak seorang pun yang
akan bisa menguraikan Alkitab tanpa memahami bahasa Yunani karena
Anda tidak tahu apakah Anda sedang menangani kata yang sama.
Alkitab terjemahan mungkin akan menerjemahkan satu kata yang
sama di dalam bahasa Yunani ke dalam lima kata yang berbeda di
dalam bahasa Inggris, Chinese atau Indonesia.Yang penting adalah apa
kata itu dalam bahasa aslinya. Jika Anda membaca terjemahan Inggris
atau yang lainnya, maka Anda tidak akan tahu apakah Anda sedang
membicarakan kata yang sama.
Kayu (pohon): kembali, gambaran manusia secara umum
Yang berikutnya adalah 'kayu'. Kata 'kayu' di dalam Alkitab kembali
merupakan gambaran tentang manusia. Sebagai contoh, kita lihat di
dalam Perjanjian Baru, di dalam Lukas 23:31, kata Yunani yang sama
dipakai di sini: "Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu
hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?" Kata Yunani
untuk kayu dan pohon adalah sama saja. Di 1 Korintus 3:12, yang
dimaksudkan adalah pohon dalam pengertian yang sudah ditebang
menjadi balok kayu. Kayu hidup di dalam Alkitab adalah gambaran
tentang orang benar. Dan kayu kering adalah gambaran orang yang
berdosa di dalam Alkitab. Jadi kayu sebenarnya merupakan gambaran
tentang manusia secara umum, itu saja. Gambaran ini sangat sering
dipakai oleh Yehezkiel. 'Pohon' atau 'kayu' merupakan gambaran dari
manusia di dalam Alkitab.
Dengan apakah Anda membangun bait Allah? Tentunya Anda tidak
membangun bait Allah hanya dengan pekerjaan, Anda membangun bait
itu dengan bahan baku, dan bahan baku itu bisa berupa jerami atau
rumput kering atau kayu, apa pun itu, namun bisa kita lihat bahwa
semua bahan itu, di dalam Alkitab, mengacu pada manusia. Camkanlah
poin ini baik-baik. Ini adalah suatu gambaran dan ketiga jenis bahan
itu (jerami, rumput kering serta kayu) semuanya mengacu pada
manusia dalam keadaan alamiahnya.
Bagaimana dengan emas, perak dan batu permata? Bahan-bahan ini
juga mengacu pada manusia berdasarkan pada kualitasnya. Setiap kali
kata-kata tersebut digunakan di dalam Alkitab, mereka selalu mengacu
pada orang-orang yang saleh. Demikianlah, kita dapati di sini bahwa
kata-kata tersebut selalu mengacu pada orang-orang.
16 | B I B L E S U R V E Y
Batu permata: gambaran orang Kristen
Perhatikan kata batu permata. Satu referensi mengenai batu permata
dapat ditemukan di 1 Petrus 2:5 - Rasul Paulus berkata kepada orang-
orang Kristen, kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani, (Bait Allah yang kudus). Bukankah
itu juga yang merupakan maksud perkataan dari rasul Paulus? Jadi,
Petrus di 1 Petrus 2:5 menyampaikan hal yang sama dengan yang
disampaikan oleh rasul Paulus di 1 Korintus 3:9, "Kalian adalah batu-
batu hidup, berharga karena hidup Allah ada di dalam diri kalian, dan
kalian dipakai untuk pembangunan bait Allah." Sungguh sangat indah.
Jadi sekali lagi, kita mendapati bahwa batu adalah gambaran tentang
orang-orang, namun kali ini, gambaran itu mengacu pada orang-orang
Kristen.
Emas dan perak: orang-orang yang saleh, mulia dan benar
Bagaimana dengan emas dan perak? Sama persis. Emas dan perak
juga mengacu pada orang-orang. Sebagai contoh, Paulus
menggunakan ungkapan ini di 2 Timotius 2:20. Di sana dia berbicara
tentang orang-orang Kristen sebagai alat-alat yang diperbuat dari emas
atau dari perak. Dan di 1 Korintus 3:12, bahan baku emas atau perak
di dalam pembangunan bait Allah. Emas dan perak mengacu pada
orang-orang, dan dia melanjutkan dengan berkata, "Jika seorang
menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot
rumah untuk maksud yang mulia."
Akan tetapi jika Anda tidak menyucikan diri, maka Anda menjadi
perabotan yang tidak mulia. Dan tahukah Anda apa yang diperbuat
orang Yahudi terhadap perabotan yang tidak mulia? Bejana yang
haram, tercemar, dihancurkan, dipecahkan, dibanting hancur dan tidak
dipakai lagi. Hal ini tampaknya merupakan fakta yang sudah tidak
dipahami lagi di zaman sekarang ini. Bagi orang-orang Yahudi,
kesucian moral sangatlah penting. Bejana yang tidak murni, secara
moral telah haram akan dihancurkan. Itu sebabnya di 2 Timotius 2:22,
ayat setelahnya, Paulus segera menyuruh Timotius untuk menjauhi
nafsu orang muda. Dia ingin agar Timotius tetap menjadi bejana yang
suci dan tidak menjadi tercemar, melainkan tetap menjadi bejana
kemuliaan, perabotan emas atau perak.
17 | B I B L E S U R V E Y
Gambaran yang sama dipakai di dalam Perjanjian Lama, misalnya di
Mazmur 66:10 dikatakan, Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah,
telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak. Orang benar
dilambangkan seperti perak yang diuji atau dimurnikan di dalam api.
Atau, di Maleakhi 3:3 kita menemukan rujukan yang sama, umat Allah
itu seperti emas dan perak yang diuji di dalam api untuk melihat
kemurniannya. Dan rujukan terhadap api, tentu saja, membawa kita
kembali kepada 1 Korintus 3:15, yaitu bahwa kita akan diuji dengan
api.
Bahan baku selalu mengacu pada orang-orang
Jadi, sebagai kesimpulan untuk bagian pembahasan tentang bahan
baku ini, kita telah melihat bahwa bahan baku itu mengacu pada
orang-orang. Dan ini sangatlah mudah untuk dipahami, karena dengan
apakah Anda akan membangun Gereja? Gereja di dalam Alkitab bukan
berarti bangunan sebuah gedung. Gereja itu terdiri dari orang-orang.
Jika saya membangun Jemaat Allah, berarti saya membangun Jemaat
Allah dengan bahan baku berupa orang-orang. Cukup gamblang.
Dengan demikian, saya bisa berkata bahwa saya ini sedang
membangun Gereja, dan dengan apakah saya membangun Gereja?
Saya membangun gereja dengan orang-orang. Orang-orang yang
datang itulah yang sedang saya bangun. Saya tidak membangun
Gereja dengan kayu, batu bata atau pun batu kali. Di dalam Alkitab,
kata 'gereja' selalu berarti orang-orang; tidak pernah dirujuk sebagai
gedung. Malahan, Jemaat zaman awal tidak mempunyai satu pun
gedung gereja. Jemaat tidak memiliki gedung gereja sampai dengan
abad kedua atau ketiga masehi. Demikianlah, kita sekarang menyadari
bahwa jika kita membangun Gereja Allah berarti kita membawa orang-
orang ke dalam Jemaat, kita mengumpulkan kawanan-Nya seperti yang
Yesus katakan di Matius 12:30.
Dengan bahan baku berupa orang-orang macam apakah Anda ingin
membangun Gereja? Kualitas rohani dari orang-orang yang menjadi
bagian dari Jemaat itulah yang penting. Jika saya membangun Jemaat
Allah hanya dengan orang-orang duniawi, orang-orang yang belum
lahir baru tapi yang menyebut dirinya 'Kristen', maka apakah
sebenarnya yang sedang saya kerjakan? Berarti saya sedang
membangun Gereja dengan bahan baku kayu, rumput kering dan
18 | B I B L E S U R V E Y
jerami, dan kita telah melihat bahwa itu semua adalah gambaran
manusia duniawi atau orang-orang yang belum lahir baru.
Dan Anda tahu bahwa Gereja di zaman sekarang ini, gereja penuh
dengan orang-orang yang menyebut dirinya 'Kristen'. Mereka adalah
orang 'Kristen' yang belum lahir baru; mereka tidak tahu apa artinya
menjadi orang Kristen. Mereka tidak tahu bagaimana menjadi seorang
murid Kristus. Gereja penuh dengan orang-orang yang belum
dilahirkan kembali; Gereja di zaman sekarang ini dibangun dengan
bahan baku kayu, rumput kering dan jerami, bukankah begitu? Namun
dengan kasih karunia Allah, saya berniat untuk membangun
menggunakan batu permata, emas dan perak.
Dengan iman jerami, rumput dan kayu berubah menjadi
emas, perak dan batu permata
Hal apakah yang menentukan bahwa bahan bakunya emas atau perak?
Hal apakah yang berharga di mata Allah? Bagaimana menurut Anda?
Hal apakah yang berharga itu? Iman kita itulah yang berharga. Kita
baca hal itu di 1 Petrus 1:7, iman Anda bahkan lebih berharga daripada
emas. Seseorang yang dipenuhi oleh iman memiliki sesuatu yang
berharga seperti emas.
Orang yang belum dilahirkan kembali tidak memiliki iman, dia boleh
saja menyebut dirinya Kristen, mungkin saja dia pergi ke gereja setiap
Minggu, akan tetapi dia tidak memiliki iman. Orang semacam ini adalah
jenis kayu, rumput kering dan jerami. Saya tidak ingin membangun
gereja semacam ini. Ada banyak sekali gereja yang sebenarnya hanya
merupakan pusat kegiatan masyarakat. Yang mereka jalankan
sebetulnya hanyalah kumpul-kumpul sosial; itu bukanlah Kekristenan.
Itu adalah acara kumpul-kumpul sosial di mana setiap orang datang
untuk bertemu dengan para sahabatnya. Dan apakah yang Anda lihat?
Orang-orang itu datang dan segera setelah ibadah, mereka bergegas
keluar untuk pergi makan siang.
Segera setelah ibadah selesai, mereka melesat menuju pintu karena
bisa jadi sudah ada orang lain yang mendahului Anda memesan meja di
restoran, sehingga Anda tidak mendapat meja, dan harus berdiri
menunggu. Mengapa mereka harus pergi ke gereja jika mereka sedang
terburu-buru ingin pergi makan? Untuk apa mereka pergi ke gereja?
Untuk bertemu dengan para sahabatnya, dan jika mereka tidak masuk
19 | B I B L E S U R V E Y
ke gereja, maka kawan-kawannya akan bertanya, "Kemana saja kamu?
Apa yang terjadi denganmu? Apakah keadaanmu sedang buruk?
Apakah kamu sakit?" Oh! Tidak, Anda harus membuktikan bahwa Anda
baik-baik saja, bahwa bisnis Anda sedang berkembang, Anda belum
bangkrut, jadi Anda harus menunjukkan wajah di gereja. Jadi apa yang
sedang kita kerjakan? Kita membangun gereja yang sebenarnya adalah
pusat kegiatan sosial saja.
Saya tidak keberatan dengan adanya pusat kegiatan sosial, lembaga-
lembaga semacam itu memang bagus buat kita, akan tetapi Gereja
tidak ditujukan untuk menjadi pusat kegiatan sosial. Jika kita lakukan
hal itu, berarti kita membangun gereja yang duniawi, yang secara
rohani mati, seperti Jemaat yang di Laodikia, "Kamu mengira dirimu
hidup padahal kamu mati." Itulah hal yang terjadi pada Gereja. Jika
secara rohani Anda mati, berarti Anda hanyalah jerami, rumput dan
kayu. Anda hanyalah manusia duniawi.
Inilah hal yang diprihatinkan oleh Paulus dari jemaat di Korintus.
Sekarang kita bisa mengerti apa yang sedang dia bicarakan, karena
sejak dari bagian awal, di 1 Korintus 3:1, dia berkata kepada mereka,
"Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara
dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan
manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus." Dia
memperingatkan orang-orang Korintus "Kalian ini mungkin hanya kayu,
rumput kering dan jerami dan aku mungkin akan berakhir sebagai
orang yang membangun Jemaat Allah dengan orang-orang semacam
kamu."
Dia sedang memperingatkan mereka. Dia berkata, "Tidak menjadi soal
bagiku untuk membangun dengan bahan-bahan itu. Aku ingin ada
kualitas di tengah Jemaat. Aku bertujuan membangun manusia-
manusia rohani di tengah Jemaat, namun lihatlah jenis apa kalian ini?"
Paulus adalah orang yang sangat berterus terang, sangat blak-blakan.
Dia berkata kepada mereka, "Kalian manusia yang dikuasai
kedagingan, manusia duniawi." Oh! Dia tidak diplomatik seperti saya.
Dia langsung menyatakan kebenaran! Dia sampaikan kepada mereka
langsung apa yang dia pikirkan tentang mereka. Dia berkata, "Aku
tidak bisa berbicara denganmu sebagai manusia rohani karena kalian
adalah orang-orang duniawi. Saya kira kalian sudah tumbuh sebagai
orang Kristen tetapi kalian masih dalam tahapan bayi, sebaiknya kalian
20 | B I B L E S U R V E Y
cepat bertumbuh di dalam Kristus, jika tidak, maka kalian tidak akan
bisa bertahan." Dia berkata kepada mereka secara terus terang.
Kemudian, dia mengganti gambarannya. Dia berkata, "Aku
membangun Jemaat Allah, dan aku tidak berniat untuk membangun
dengan kayu, rumput kering dan jerami. Aku ingin agar kalian semua
menjadi emas, perak dan batu permata. Dan bagaimanakah caranya
agar kalian bisa berubah dari kayu, rumput kering dan jerami menjadi
batu permata, perak dan emas? Melalui iman.
Hanya ada satu hal yang berharga di mata Paulus dan hal itu adalah
Kristus. Sedemikian berharganya Kristus, sehingga di dalam Filipi 3:8
dia berkata, "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena
pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada
semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan
menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus." Semakin
kita menjadi serupa dengan Kristus lewat iman, berarti semakin kita
menjadi sama dengan emas, perak dan batu permata.
Dan bagi Paulus, dia memiliki satu tujuan: menjadikan setiap orang
Kristen serupa dengan gambaran Kristus. Itulah tujuannya: untuk
memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah
ucapan Paulus sendiri. Dia tidak mau memiliki jemaat yang penuh
dengan bayi-bayi rohani. Dia berkata, "Baiklah, memang harus ada
tahapan bayi, hal itu cukup wajar. Akan tetapi kalian jangan tetap di
tahapan itu. Kalian harus bertumbuh sampai pada gambaran Kristus
yang sepenuhnya. Kalian harus beralih dari kayu, rumput kering dan
jerami menjadi gambaran Kristus, menjadi yang paling berharga."
Dapatkah Anda melihak makna dari perikop itu? Jemaat Allah sedang
dibangun dan kita membangun Gereja Allah itu dengan bahan baku
berupa orang-orang sebagai mana yang dikatakan di 1 Petrus 2:5,
"Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani." Kita membangun dengan bahan
baku berupa orang-orang, akan tetapi yang terpenting adalah kualitas
dari bahan baku itu. Petrus tidak sekadar berkata, "Kamu adalah batu-
batunya." Dia berkata, "Kamu adalah batu-batu hidup." Mengapa Anda
berharga? Karena ada hidup Allah di dalam diri Anda!
21 | B I B L E S U R V E Y
Saya juga bertujuan membangun Jemaat Allah dengan emas dan perak
dan batu permata. Saya tidak mau gereja yang dipenuhi rumput kering
dan jerami. Memang ada banyak gereja yang jumlah jemaatnya
ratusan orang, namun saya tidak bangga jika dengan jemaat ratusan
orang itu terdiri dari kayu, rumput kering dan jerami saja. Emas, perak
dan batu permata jauh lebih langka, bukankah demikian? Apakah Anda
ingin membangun rumah yang besar dari bahan kayu saja? Apakah hal
itu akan lebih memuliakan Allah? Apa yang lebih memuliakan Allah?
Bait Allah yang lebih kecil namun dipenuhi oleh batu permata, emas
dan perak atau gedung besar yang dipenuhi oleh kayu, rumput dan
jerami?
Apakah yang dihasilkan oleh batu permata, emas dan perak? Mereka
punya kecemerlangan, mereka memantulkan cahaya, bukankah
begitu? Mereka selalu indah dan cemerlang. Gereja yang indah bagi
Allah adalah gereja yang memantulkan terang Allah, itulah yang
memuliakan Allah! Apa gunanya memiliki gereja yang dipenuhi oleh
kayu, rumput kering dan jerami? Mereka sama sekali tidak
memantulkan kemuliaan Allah.
'Hari Tuhan' adalah hari Penghakiman dari Allah
Kita lanjutkan ke poin yang berikutnya. Di 1 Korintus 3:13 kita melihat
kata 'hari Tuhan'. "Sekali kelak pekerjaan masing-masing
orang (masing-masing kita terlibat di dalam pembangunan Jemaat
Allah dan mudah-mudahan Anda juga) akan nampak." (Pekerjaan
macam apakah itu.) "Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia
akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing
orang akan diuji oleh api itu." Apakah 'hari Tuhan' itu? 'Hari Tuhan' di
dalam Alkitab selalu mengacu pada hari Penghakiman. Anda bisa
temukan banyak sekali referensi tentang 'hari Tuhan', misalnya di
Matius 7:22, Roma 2:5, 1 Korintus 1:8, 2 Korintus 1:14 dan
sebagainya. Kata 'hari Tuhan (the Day)' adalah istilah yang terkenal di
dalam Alkitab yang mengacu kepada hari Penghakiman.
Tentu saja, kata 'api' adalah kata lain bagi penghakiman, sebuah kata
yang sangat lazim dipakai untuk menggambarkan penghakiman di
dalam Alkitab. Hal ini dapat dilihat di Matius 3:12, Matius 7:19, 1
Korintus 3:13, 15, Yudas 7 dan sebagainya.
22 | B I B L E S U R V E Y
Apakah hanya orang non-Kristen yang akan dihakimi oleh
Tuhan?
Sejauh ini pengajaran yang saya sampaikan merupakan koreksi bagi
pengajaran yang telah Anda dengarkan di gereja-gereja zaman
sekarang ini, dan saya sangat sedih akan hal itu. Situasi ini terjadi
karena kita belum menjadi ekspositor yang mampu membuka rahasia
Firman Allah. Ada ajaran di Gereja sekarang yang berkata bahwa orang
Kristen tidak akan dihakimi, hanya orang non-Kristen yang akan
dihakimi oleh Allah. Orang Kristen tidak akan dihakimi. Saya tidak
paham bagaimana, kita bisa membuat pernyataan semacam itu. Saya
tidak mengerti hal ini. Saya melihat sebuah artikel utama dari Gereja
Injili (Evangelical Church) berjudul "We believe the Bible to be the
Word of God (Kami Percaya Alkitab sebagai Firman Allah)" akan tetapi
apa yang diajarkan di artikel itu malah berlawanan dengan Alkitab.
Bagaimana cara Anda untuk memahami hal-hal tersebut. Di bagian
mana di dalam Alkitab disebutkan bahwa orang Kristen tidak akan
dihakimi? Tentu saja, kita akan dihakimi. Perikop ini memberitahu kita
akan hal itu karena penghakiman itu mengikuti hasil pekerjaan masing-
masing. Setiap pekerjaan orang Kristen akan dihakimi dengan api.
Apakah yang dibakar?
Mari kita perhatikan poin lainnya lagi. Kita telah melihat bahwa bahan
baku berupa kayu, rumput kering, jerami, batu permata, emas, perak
mengacu kepada orang-orang. Lalu, kapankah material itu dibakar?
Apakah yang dibakar? Kayu, rumput kering, jerami mengacu pada
orang-orang. Maka yang akan terbakar adalah orang-orang. Orang-
orang yang menyebut dirinya sebagai orang 'Kristen' di gereja-gereja
akan dibakar.
Apakah hal itu tidak membuat Anda bersedih? Apakah hal tersebut
tidak mengusik hati Anda? Hal itu sangat mengusik hati saya. Itu
sebabnya mengapa saya berkhotbah dengan sepenuh hati. Saya tidak
mau melihat seorang pun terbakar dan setidaknya, mereka yang
menyebut dirinya Kristen tetapi bukan orang Kristen. Dan di hari
Penghakiman, Allah akan berkata kepada mereka, "Aku tidak kenal
siapa kalian, menjauhlah dariKu" (Mat 7:21). Saya tidak ingin hal ini
terjadi pada siapa pun.
23 | B I B L E S U R V E Y
Mengapa Anda ingin tetap menjadi kayu, rumput kering dan jerami dan
terbakar di hari Penghakiman? Orang Kristen akan menghadapi
penghakiman sama seperti setiap orang yang lainnya. Setiap orang
yang lain juga menghadapi Penghakiman. Lalu bagaimana dengan para
pekerja Krsiten? Mereka yang menyebut dirinya "orang Kristen" akan
terbakar, lalu bagaimana dengan para pekerja Kristen?
Para pekerja Kristen juga harus melalui Penghakiman sama seperti
setiap orang yang lain. Saya, Anda, setiap orang yang lain, begitu juga
dengan Paulus. Inilah hal yang dikatakan oleh Paulus dengan kata-kata
yang paling gamblang. Saya tidak mengerti bagaimana orang bisa
membuat kontroversi dengan kata-kata di dalam ayat tersebut yang
sebenarnya bahkan tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Di 2
Korintus 5:10, inilah yang Paulus katakan, "Sebab kita semua ('Kita',
yang Anda lihat adalah kata 'kita', bukan 'mereka') harus menghadap
takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang
patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya
ini, baik ataupun jahat.."
Apakah orang Kristen tidak akan dihakimi?
Ada sebuah pandangan yang mengatakan bahwa orang Kristen tidak
akan dihakimi; mereka hanya akan menerima hadiah pada saat
Penghakiman. Jangan biarkan ajaran yang tidak alkitabiah ini menipu
Anda. Kita semua akan dihakimi. Jangan mau ditipu. Setiap orang
Kristen akan dihakimi. Paulus berkata: Kita semua harus menghadap
takhta pengadilan Kristus. Dan di dalam konteks tersebut, dia sedang
berbicara dengan orang-orang Krsiten, supaya setiap orang
memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. Jadi bukan
sekadar yang baik, bukan sekadar hadiah, melainkan sesuai dengan
yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Dia mengulangi hal yang persis sama di Roma 14:10. Roma 14:10 -
Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau
mengapakah engkau menghina saudaramu? - Dia berbicara tentang
hubungan antara orang Kristen, antar saudara seiman - Sebab kita
semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Bukankah ini sudah
cukup gamblang?
24 | B I B L E S U R V E Y
Maknanya sudah cukup gamblang: bahan baku yang digarap adalah
orang-orang. Saya tidak mau melihat seorang pun di dalam gereja ini
terbakar oleh api Penghakiman Allah. Itu sebabnya saya berkhotbah
dan memohon dengan sekuat tenaga saya. Saya meminta kepada Allah
agar setiap orang dari antara Anda bisa menjadi emas dan perak dan
batu permata. Jangan sampai binasa di bawah Penghakiman Allah.
Pekerja-pekerja Allah tidak mau bekerja sia-sia
Poin yang terakhir. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita
kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam
api. Poinnya adalah bahwa Anda menderita kerugian. Poin ini bukanlah
suatu hal yang menenteramkan bagi Paulus, karena hanya dia sendiri
yang selamat. Lagi pula, untuk apa kita bekerja keras selama ini? Kita
bekerja keras bukan untuk menyelamatkan diri kita sendiri, kita
bekerja keras untuk menyelamatkan orang lain.
Saya sendiri memiliki perasaan yang persis sama dengan Paulus. Bagi
saya, jelas bukan suatu kelegaan jika hasil pekerjaan saya terbakar,
walau saya sendiri tetap diselamatkan. Di mana letak penghiburan buat
hati saya? Saya telah menyerahkan segenap hidup saya untuk
pembangunan Jemaat. Di mana letak penghiburan buat saya? Apakah
saya akan terhibur jika seluruh hidup saya tersia-siakan? Jika saya
membangun dengan kayu, rumput kering dan jerami, dan hasil
pekerjaan saya binasa, maka pada Hari itu saya akan menangis. Apa
yang bisa membuat saya bersukacita? Tidak ada. Jika saya sudah
mengorbankan segenap hidup saya, mengorbankan pekerjaan, profesi
dan masa depan saya untuk membangun Jemaat Allah, saya tidak mau
membangun dengan kayu, rumput kering dan jerami. Dan bukanlah
merupakan suatu penghiburan jika saya sendiri yang diselamatkan
karena jika saya ingin menyelamatkan diri saya sendiri.
Demikian juga dengan Paulus. Paulus berkata, "Mengapa kami rela
menanggung semua ini? Aku telah dipukuli, dihina, kelaparan,
mengalami kapal karam dan aku telah mengalami dicambuk." Dan
pada akhirnya, dia mengorbankan nyawanya bagi Kristus, untuk apa?
Untuk membangun Jemaat Allah. Jika pada akhirnya, Gereja terbakar,
apakah Anda pikir Paulus akan terhibur? Apakah itu menjadi sukacita
bagi Paulus? Seperti yang telah saya katakan, satu-satunya orang yang
bisa bersukacita dalam keadaan seperti ini adalah orang yang belum
lahir baru. Tak ada orang, yang peduli dan mengasihi Jemaat Allah,
25 | B I B L E S U R V E Y
yang akan bersukacita jika dia sendiri yang diselamatkan. Di mana
letak sukacitanya? Paulus sangatlah prihatin akan hal ini dan dia tidak
sekadar satu kali saja mengungkapkan hal ini. Dia sampaikan berulang
kali bahwa ketakutan terbesarnya adalah bahwa dia ternyata telah
bekerja keras secara sia-sia. Bekerja tanpa hasil.
Di Galatia 2:2 dia berkata, supaya jangan dengan percuma aku
berusaha atau telah berusaha. Apakah Anda pikir setelah aku berlari
begitu kencang, dan telah kehilangan segala-galanya demi lomba lari
ini, lalu aku berakhir tanpa hasil apa-apa? Jangan dengan percuma aku
berusaha atau telah berusaha.
Dia mengucapkan sekali lagi hal ini di Filipi 2:16. Dia berkata kepada
Jemaat di Filipi, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku
dapat bermegah pada hari Kristus, (Perhatikan kata-kata yang sama,
'hari Kristus') bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma
bersusah-susah. Paulus ingin agar orang Kristen di Filipi untuk
berpegang pada firman kehidupan, agar tidak percuma dia berlomba.
Jika orang Kristen di Filipi binasa, katanya, "Berarti aku telah berlomba
dengan sia-sia, aku telah berusaha dengan sia-sia, aku telah menderita
dengan sia-sia, aku telah mengorbankan kehidupan dan karirku dengan
sia-sia." Dan Paulus di akhir hidupnya menjalani hukuman pancung
demi Kristus. Apakah Anda pikir dia mau mengerjakan semua itu tanpa
hasil?
Dia mengucapkan hal yang sama di 1 Tesalonika 3:5. Seringkali dia
menunjukkan keprihatinannya yang terus menerus, yaitu agar
pekerjaannya tidak sia-sia. 1 Tesalonika menunjukkan betapa dekatnya
poin ini dengan hati Paulus. Perhatikan bahwa yang satu ditujukan
kepada orang Kristen di Korintus, satu lagi ditujukan kepada yang di
Filipi, dan yang sekarang ditujukan kepada yang di Tesalonika, kepada
semua jemaat yang telah dia bantu pembangunannya.
Di 1 Tesalonika 3:5 dia berkata, Itulah sebabnya, maka aku, karena
tidak dapat tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang
imanmu, (dia ingin tahu keadaan iman mereka) karena aku kuatir
kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau usaha
kami menjadi sia-sia. Paulus berkata kepada orang-orang di
Tesalonika, "Jika Setan telah menggoda kalian dan iman kalian jatuh
dan kalian berpaling dari Tuhan, maka aku telah berusaha dengan sia-
26 | B I B L E S U R V E Y
sia. Segala usahaku tidak ada artinya." Tidakkah Anda melihat betapa
tema ini terus muncul di dalam tulisan Paulus? Dia sangat ingin agar
hasil pekerjaannya tidak hancur berantakan. Dan saya juga tidak ingin
hasil pekerjaan saya hancur binasa.
Rangkuman
Saya akan merangkumnya sekarang, menyatukan semua poin itu
secara singkat. Apakah yang telah kita pelajari?
Kita telah belajar bahwa Yesus berkata bahwa kita ini akan
mengumpulkan bersama dia atau mencerai-beraikan, dan Yesus
mengatakan hal ini kepada setiap orang Kristen.
Saat kita beralih ke perikop di 1 Korintus, kita melihat bahwa ayat-ayat
ini berkaitan dengan hal pembangunan Jemaat, sama seperti Matius
12:30 yang berkenaan dengan hal mengumpulkan Jemaat atau umat
Allah.
Dan kita melihat bahwa di 1 Korintus 3, tema utamanya adalah
berkenaan dengan para pekerja Allah. Jika Anda perhatikan 1 Korintus
pasal 3, Anda akan melihat dua nama yang terus muncul di sepanjang
pasal ini, "Paulus dan Apolos." Dia sedang berbicara tentang para
pekerja Kristen yang terlibat dalam pembangunan Jemaat dan di 1
Korintus 3:22, ada satu rujukan pada Petrus juga yang tampaknya
sempat singgah di Korintus dan membantu pembangunan Jemaat di
sana. Jadi, kita mendapati bahwa secara keseluruhan pusat
perhatiannya adalah para pekerja Allah.
Namun kita juga melihat bahwa, dalam pengertian tertentu, setiap
orang dari antara kita terlibat dan memang harus terlibat di dalam
membangun Jemaat Allah jika kita ini adalah orang Kristen yang sejati.
Itu sebabnya mengapa Paulus memperluas pengertian tersebut dengan
ungkapan tiap-tiap orang; itulah sebabnya hal yang dia bahas ini
berlaku pada setiap orang Krsiten. Dengan mengatakan tiap-tiap orang,
dia berbicara kepada orang Kristen di Korintus. Dan di sana dia berkata
bahwa setiap orang dari kita harus terlibat dalam membangun Jemaat.
Kita melihat bahwa di dalam membangun Gereja, yang kita bangun
adalah orang-orangnya, dan jika kita sedang membangun orang-orang,
kita harus memastikan bahwa mereka bertumbuh di dalam kasih
27 | B I B L E S U R V E Y
karunia. Janganlah puas hanya karena seseorang telah membuat
keputusan bagi Kristus. Gereja-gereja banyak yang puas dan duduk
santai mendapat hasil seperti itu. Saya sendiri justru ketakutan akan
hasil ini. Kita harus melanjutkan dari sana menuju pada kepenuhan
kesempurnaan di dalam Kristus, sampai mereka memancarkan
kemuliaan Allah, keindahan-Nya dan kuasa-Nya, sampai mereka
menjadi emas, perak dan batu permata.
Di hari Penghakiman, pekerjaan kita akan diuji. Jika kita adalah orang
Kristen yang berkomitmen dan berdedikasi, yang membantu
pembangunan Jemaat Allah dan bekerja untuk membangun Jemaat-
Nya lewat berbagai cara, dan jika hasil pekerjaan kita bisa bertahan,
yaitu orang-orang yang kita bawa kepada Kristus dan kita bangun di
dalam Kristus, bertahan menghadapi ujian jika hasil pekerjaan Anda
lulus uji, maka Anda akan mendapat hadiah. Jika tidak, maka mereka
akan binasa dan Anda akan menderita kerugian.
Dengan demikian, ini berarti bahwa saat kita menjalani kehidupan
sebagai orang Kristen, kita dipanggil bukan sekadar untuk percaya
kepada Yesus melainkan untuk bekerja bersama dia dan melayani
bersama dia, ini adalah poin penting. Dan Paulus ingin memberitahu
kita untuk tidak sekadar melayani dia, tetapi kualitas rohani dari hasil
pekerjaan kita itulah yang lebih penting. Itu adalah hal yang pokok
juga. Marilah kita camkan hal itu ke dalam hati kita.
Dan saya ingin bertanya sekali lagi kepada Anda, termasuk orang jenis
apakah Anda? Apakah Anda masih jenis kayu, rumput kering dan
jerami? Atau, apakah, dengan kasih karunia Allah dan iman, Anda telah
berubah menjadi emas, perak dan batu permata?
Dan apakah Anda bekerja untuk membangun orang lain dengan iman
dan membangun Jemaat Allah? Anda, tentu saja, adalah unsur di
dalam Jemaat Allah, akan tetapi Anda juga dipanggil untuk
membangun orang lain ke dalam Jemaat Allah. Dan seluruh perikop ini
berkenaan dengan hal pembangunan itu, bukan mengenai jenis bahan
apakah Anda, tetapi mengenai bahan apa yang Anda pakai dalam
membangun Jemaat Kristus. Itulah pokok perhatiannya.
Jadi tanyakanlah diri kita masing-masing, ini adalah ujian mengenai
apakah kita ini adalah orang Kristen yang sejati, apakah kita ini aktif
28 | B I B L E S U R V E Y
bagi Kristus, apakah kita ini rekan sekerjanya yang bekerja bersama
dia mengumpulkan umatnya dan membangun Gerejanya. Atau, apakah
kita ini mencerai-beraikan?
(Copyright owned by Cahaya Pengharapan Ministries. May be used for
non-profit purposes but must be attributed to this website.)
Mengapa Gereja tidak memiliki kuasa?
Iman yang Memindahkan Gunung - Bagian 1
Matius 17:14-21
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 17:14-21
Kita kembali lagi mendalami Firman Allah. Di kesempatan yang lalu
saya menguraikan pokok dari Matius 17:14-21. Hari ini, saya ingin
membacakan buat Anda perikop yang parallel dengan ini karena kita
masih belum selesai menelusuri kekayaan maknanya. Namun,
pertama-tama, mari kita kembali dulu ke Matius 17:14-21 untuk
menyegarkan ingatan kita akan perikop yang sedang kita renungkan
hari ini.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu,
datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya:
"Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat
menderita (Sebelumnya saya sudah jelaskan bahwa terjemahan 'ayan'
ini kurang tepat, karena kita tahu bahwa anak itu sebenarnya
kerasukan setan). Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke
dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi
mereka tidak dapat menyembuhkannya."
Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang
sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama
lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya
dan anak itupun sembuh seketika itu juga.
29 | B I B L E S U R V E Y
Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian
dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir
setan itu?"
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku
berkata kepadamu:
Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi
saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke
sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil
bagimu."
Yesus kemudian memberitahu kita tentang iman yang mampu
mewujudkan kuasa Allah secara nyata sehingga tak ada gunung yang
mampu menghalangi langkah Anda ini. Sekarang ini kita hidup di
zaman di mana gereja benar-benar kekurangan kuasa. Di mana kita
bisa temukan iman yang semacam ini sekarang? Gereja seharusnya
malu. Kita seharusnya menghadap kepada Allah dan mengakui hal ini
dan berdoa, supaya Allah berbelas kasihan kepada kita. Dia telah
menyediakan kuasa yang sangat besar kepada kita, namun
kita justru hidup di dalam kegagalan yang menyedihkan dan
menyesakkan. Kita seharusnya malu dan berdoa kiranya di tengah
angkatan ini Allah memulihkan lagi iman, komitmen dan kasih yang
semacam ini, yang dapat memberikan kuasa yang besar itu. Dan inilah
pokok yang secara khusus perlu kita pelajari sekarang ini.
Gunung macam apakah yang akan kita geser itu?
Mulai kapankah kuasa untuk memindahkan gunung ini datang? Gunung
macam apakah yang akan kita geser itu? Karena kita tentunya tidak
berminat pada urusan memindahkan gunung duniawi, karena tidak
mungkin ada gunung duniawi yang akan menjadi hambatan rohani bagi
kita. Apakah gunung-gunung yang dibicarakan oleh Yesus ini - gunung-
gunung yang lebih perkasa, yang lebih berbahaya - jauh lebih
menghambat ketimbang gunung-gunung duniawi yang ada?
Mari kita beralih ke perikop parallel di dalam Markus pasal 9. Kita bisa
mendapatkan gambaran yang lebih penuh dari situasi yang sedang
diuraikan. Markus 9:14-29memberi kita beberapa pengertian tentang
persoalan iman:
30 | B I B L E S U R V E Y
Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid
lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid
itu (sembilan murid lain yang menunggu di bawah gunung), dan
beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.
Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka
semua dan bergegas menyambut Dia.
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan
dengan mereka?"
Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-
Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh
itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya
berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah
meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu,
tetapi mereka tidak dapat."
Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak
percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa
lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus,
anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke
tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia
mengalami ini?"
Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya
ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu
jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah
kami."
Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? (Persoalannya bukan
apakah Yesus dapat menyembuhkan, tetapi apakah bapak itu dapat
mempercayainya. Lalu Yesus melanjutkan dengan berkata) Tidak ada
yang mustahil bagi orang yang percaya!"
Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang
tidak percaya ini!" (Perhatikan kalimat yang sangat mengenaskan ini,
"Aku percaya, tolonglah keyakinanku yang lemah ini.")
31 | B I B L E S U R V E Y
Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia
menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang
menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan
engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak
itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati,
sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."
Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu
ia bangkit sendiri.
Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan
Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh
itu?" Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali
dengan berdoa." (Doa di sini merupakan ungkapan iman).
Manusia baru berpaling kepada Allah di dalam keputus-
asaannya
Perikop ini memang sejajar dengan perikop yang ada di dalam Matius,
hanya saja perikop di dalam Markus ini lebih terperinci dan
memberitahu kita banyak hal tentang situasi itu.
Perhatikan, di dalam hasratnya untuk mendapatkan pertolongan dari
Tuhan, orang bersedia datang kepada Tuhan sekalipun masih dalam
keadaan tidak percaya. Saya sudah menyaksikan hal semacam ini
berulang kali. Orang tersebut seperti sedang mengejar peluang 50-50.
"Tak ada tempat lain untuk berpaling, para dokter tak dapat
menolongku. Aku sudah nyaris tanpa harapan. Tak ada lagi tempat lain
untuk didatangi, tak ada tempat lain untuk berpaling. Jadi, Tuhan-lah
sandaran terakhirku."
Bahkan di zaman sekarang ini penyakit ayan masih belum bisa
disembuhkan oleh dunia kedoktoran. Di gereja kami di Inggris,
Liverpool, ada seorang saudara seiman yang menderita ayan dan dia
sering menggelepar jatuh dari kursi. Tubuhnya menjadi kaku dan
mulutnya berbusa. Karena itu saya tidak setuju dengan penggunaan
kata 'ayan' untuk terjemahan di dalam Matius, hal yang kurang tepat
karena ayan tidak selalu berkaitan dengan kerasukan setan, sekalipun
32 | B I B L E S U R V E Y
banyak kejadian kerasukan setan yang menunjukkan gejala seperti
ayan, sangat mirip, yakni menggelepar, mulut berbusa dan sebagainya.
Namun poin yang perlu kita perhatikan adalah bahwa sering kali
manusia, di dalam kepanikannya, di dalam keputus-asaannya, saat dia
telah mengupayakan segalanya - misalnya, orang yang sekarat oleh
penyakit kanker, ilmu kedokteran tidak mampu menyembuhkannya.
Lalu orang ini, dalam keputus-asaannya, apa yang dia perbuat? Dia
berpaling kepada Allah. Namun di saat berpaling kepada Allah itu dia
tidak dengan kepercayaan yang sepenuhnya. Dia berpaling kepada
Allah karena sudah tidak ada lagi tempat untuk berpaling.
Demikianlah, sama halnya dengan bapak ini. Dia datang kepada Yesus
dan berkata kepada Yesus, "Jika Engkau bisa berbuat sesuatu."
Perhatikan kata 'jika' ini. Dia tidak yakin bahwa Yesus bisa berbuat
sesuatu. Dia sama sekali tidak yakin, oleh karena itu muncullah kata
'jika' ini. Dia tidak datang dalam keyakinan, "Yesus, Engkau bisa
melakukannya, oleh karena itu aku datang." Jika dia berbicara seperti
ini, kita tentu tahu bahwa dia datang dengan iman.
Perhatikan perkataan Yesus, "Hai kamu angkatan yang tidak percaya
dan yang sesat." "Kamu tidak percaya bahwa Allah bisa melakukannya,
bukankah begitu? Engkau datang kepada-ku karena engkau sudah
tidak tahu mau ke mana lagi. Dan sekalipun kau datang kepada-ku,
engkau datang tanpa keyakinan yang nyata.
“Jika engkau bisa berbuat sesuatu, maukah engkau berbelas-
kasihan?" Demikian kata Yesus, dan ini membalikkan persoalan kepada
si bapak itu lagi, "Masalahnya bukan apakah aku bisa berbuat sesuatu
atau tidak. Persoalannya adalah apakah engkau bisa percaya atau
tidak." Di sanalah letak persoalannya. Dan hal ini terlihat di ayat 24,
sebagaimana yang telah saya sampaikan, "Aku percaya. Tolonglah
keyakinanku yang lemah ini."
Bagaimana mungkin Anda bisa percaya dan tidak percaya dalam waktu
yang bersamaan? Itulah sebabnya mengapa kalimat ini terlihat sangat
aneh. "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Anda masih
menyimpan ketidak-percayaan, namun Anda mengaku percaya.
Percampuran yang tragis antara iman dan ketidak-percayaan ini begitu
menyolok terdapat dalam diri manusia zaman sekarang. Dia tidak bisa
33 | B I B L E S U R V E Y
berpihak sepenuhnya di sini, namun dia juga tidak bisa berpihak
sepenuhnya di sana. Dia tidak mau berpihak sepenuhnya, baik di sini
maupun di sana.
Kita mau mengambil semua dan tidak memberi apa-apa
Inilah karakteristik orang Kristen. Kita bisa dengan mudah melihat hal
ini dalam diri para orang tua Kristen. Jika anak-anaknya pergi ke
gereja, "Ayo, berangkatlah. Itu bagus. Orang-orang di gereja itu baik-
baik. Pergilah ke gereja. Setidaknya, sebagian besar dari mereka
adalah orang-orang yang ramah. Memang ada beberapa yang tidak
baik kelakuannya, namun rata-rata orang di sana bisa dibilang baik.
Jadi kamu suka pergi ke gereja? Baguslah. Kamu suka mendengarkan
khotbah? Bagus juga. Silakan kamu dengarkan khotbah di sana."
Namun perhatikan reaksi para orang tua Kristen ini ketika anak mereka
berkata, "Aku akan melayani Allah." "Apa? Kamu mau jadi penginjil?
Kamu mau menjadi pendeta? Apa kamu sudah gila? Kekristenan itu
bagus hanya untuk acara hari Minggu saja. Dan masih cukup baik
sekalipun kamu ingin pergi ke gereja dua kali seminggu, di hari Jumat
dan Minggu. Maksudku, sekalipun kamu lebih suka meluangkan waktu
untuk membaca Alkitab daripada menonton pertandingan baseball, itu
urusanmu sendiri. Tapi kamu mau jadi penginjil? Kamu memang sudah
gila!"
Dan reaksi semacam ini bukan ditunjukkan oleh orang tua yang tidak
percaya, orang tua yang bukan Kristen, namun berkali-kali saya
menyaksikan reaksi ini diperlihatkan oleh orang tua yang Kristen, dan
hal itu mengungkapkan seperti apa kekristenan mereka. Kekristenan
mereka itu merupakan campuran antara iman dan ketidak-percayaan.
Percaya dalam arti bahwa ada hal baik yang bisa diambil dari
kekristenan, namun ketidak-percayaan muncul ketika kita dihadapkan
pada berbagai tuntutan. Kita ingin 'mengambil semuanya tetapi tidak
mau memberikan apa-apa." Kita ingin menguasai semuanya demi
kepentingan kita sendiri.
Saya akan memeluk kekristenan kalau kekristenan itu memberi saya
ketenangan pikiran, kalau saya bisa terbantu untuk bertemu dengan
orang-orang yang baik. Atau, kalau Anda masih muda, mungkin Anda
mendapati bahwa di dalam gereja ada banyak gadis baik-baik yang
34 | B I B L E S U R V E Y
layak untuk dipertimbangkan untuk menjadi pasangan hidup. Atau
mungkin kalau Anda seorang gadis, maka mungkin akan bertemu
dengan beberapa pemuda baik-baik yang bisa dijadikan pasangan.
Apakah motif dari tindakan tersebut yang dibungkus dalam istilah
'kekristenan'? Apakah motivasinya?
Saya curiga kalau-kalau kekristenan zaman sekarang ini sudah murni
merupakan keegoisan. Anda tentunya tahu akan hal itu. Itulah
sebabnya mengapa orang non-Kristen di luar sana tidak mau pergi ke
gereja, dan mereka memang benar. Karena seringkali sebagian besar
dari orang yang pergi ke gereja bukannya menjadi berkurang
keegoisannya dan menjadi lebih rendah hati ketimbang orang non-
Kristen, tapi dalam kebanyakan kasus, mereka justru menjadi lebih
egois ketimbang orang non-Kristen. Kekristenan yang begini benar-
benar murni egois.
Jika Anda tanyakan kepadanya, "Apakah Anda percaya?" "O ya. Aku
pergi ke gereja. Aku aktif dalam kegiatan ini dan itu." Banyak orang
muda yang aktif di berbagai kegiatan gereja hanya untuk mencari
pengalaman saja, pengalaman berorganisasi, di bidang ini dan itu,
yang mungkin akan berguna bagi masa depan mereka. Jadi, motivasi
mereka mengerjakan itu semua bukan karena mereka mengasihi Allah.
Mungkin memang ada setitik kasih bagi Allah yang terdapat di hatinya,
namun apa motivasi sesungguhnya orang itu menjadi Kristen? Saya
curiga kalau niat sesungguhnya - seperti yang sering saya tekankan -
adalah murni keegoisan.
Pada mulanya mungkin kita datang dalam niat yang egois, lalu
kemudian secara perlahan diubah menjadi sesuatu yang lebih
mendalam, yang lebih indah, sesuatu yang lebih unggul sejalan dengan
waktu. Dan seringkali hal ini memang terjadi. Seseorang bisa saja pergi
ke gereja dengan niat awal yang sangat egois. Misalnya, saya kenal
beberapa pemuda yang datang ke gereja benar-benar karena mereka
ingin mencari gadis baik-baik. Namun seiring dengan kedatangan
mereka yang teratur ke gereja, Firman Allah merangkul mereka dan
niat awal mereka yang egois itu mulai berubah, dan secara perlahan
mereka mulai benar-benar mengasihi Allah dan mereka diubahkan.
Sikap hati mereka ditransformasi sepenuhnya. Mereka mulai menjadi
orang Kristen yang sejati.
35 | B I B L E S U R V E Y
Namun sayangnya, selalu ada sebagian orang yang membawa niat
egois dan merusak nama baik gereja. Yang saya khawatirkan adalah di
dalam diri sebagian besar dari kita yang Kristen, masih tersisa unsur-
unsur egois itu. Hal inilah yang menimbulkan adanya campuran antara
kepercayaan dan ketidakpercayaan.
Mengapa para ayah dan ibu tidak mau melihat anak-anak mereka
menjadi pendeta atau penginjil? Karena sudah lazim kalau para
pendeta menerima pembayaran yang sangat kecil. Kalau Anda menjadi
pendeta dan menerima gaji besar, saya tidak yakin jika orang tua Anda
akan keberatan Anda menjadi pendeta. Oh, segeralah menjadi
pendeta! Karena kalau kamu mengambil pekerjaan lain paling-paling
gaji kamu tidak akan sebesar itu segeralah menjadi pendeta.
Namun saya rasa orang yang tidak percaya juga tahu bahwa
penghasilan pendeta tidaklah besar, lalu di mana letak daya tarik
menjadi seorang pendeta? "Coba lihat orang itu, dia adalah pendeta,
dan dia harus menghidupi 7 orang anaknya. Dia harus bekerja keras,
dan dia hanya punya mobil tua yang sudah sering rusak. Lalu kamu
mau jadi pendeta?" Kalau nanti seorang pendeta bisa berpenghasilan
cukup untuk memiliki mobil mewah, dengan kendaraan pengiring, ada
orang yang membukakan pintu mobilnya, maka semua orang akan
berlomba-lomba untuk menjadi pendeta. Mendadak saja, antrian
pendaftaran di seminari menjadi begitu panjangnya. Keegoisan. Hal
apakah yang memotivasi kita menjadi orang Kristen? Di sanalah letak
persoalannya.
Jika anak Anda berpeluang untuk menjadi uskup agung di Canterbury,
mungkin Anda akan mengizinkan dia menjadi pastor sekiranya dia
nanti akan menjadi uskup agung. Namun karena peluangnya untuk bisa
menjadi uskup agung sangat kecil, maka lupakan saja karena rata-rata
pendeta muda atau pastor di Gereja Inggris menerima gaji yang sangat
rendah, tidak layak untuk dipertimbangkan.
Keegoisan adalah akar dari tiadanya kuasa dalam gereja zaman
sekarang
Saya ingin menekankan pokok ini karena saya ingin agar Anda
memahami bahwa banyak hal yang disamarkan dengan kedok
'kerohanian' sebenarnya adalah keegoisan. Saya tidak mau
36 | B I B L E S U R V E Y
membangun gereja yang semacam itu. Jika saya berkhotbah seperti
ini, lalu hati Anda mulai merasa tidak enak, berarti ada sesuatu yang
sedang disampaikan ke dalam hati Anda. Anda akan mulai mengerti
mengapa Injil tidak bisa disamakan dengan candu yang hanya
membius yang menyenangkan perasaan orang.
Injil akan membuat orang merasa tidak enak dengan mengungkapkan
setiap kemunafikan dan kesesatan - hal yang merupakan tujuan dari
pemberitaan Injil - entah yang terdapat di dalam gereja maupun yang
ada di luar gereja.
Mengapa saya sangat menekankan hal ini? Karena di sanalah letak akar
dari tiadanya kuasa di dalam gereja zaman sekarang ini. Mengapa
gereja tidak punya kuasa? Karena kebanyakan gereja sekadar
merupakan kumpulan orang non-Kristen yang menyebut diri sebagai
'orang Kristen'. Yang banyak terjadi dalam gereja adalah mengalihkan
keegoisan ke dalam bahasa yang religius. Orang Kristen tidak lebih
baik daripada orang non-Kristen karena orang Kristen dan yang non-
Kristen sama saja egoisnya. Hal ini menjelaskan mengapa gereja
zaman sekarang ini tidak memiliki kuasa. Gereja tidak memiliki kuasa
yang mampu memindahkan gunung ini. Ia tidak memiliki jenis kasih
seharusnya mengalir di dalam gereja di jaman sekarang ini.
Jika gereja masih ingin melanjutkan dengan keadaan seperti ini, saya
adalah salah satu orang yang segera keluar dari gereja. Saya rasa,
saya bisa memanfaatkan waktu dan tenaga saya - dan mungkin juga
karunia yang diberikan Allah - dengan lebih baik di bidang lain.
Mungkin saya bisa memberi sumbangan yang lebih berarti dari bidang
lain daripada menyia-nyiakan waktu saya dengan sebuah gereja yang
sekedar merupakan perwujudan dari kemunafikan rohani akibat
keegoisan yang diberi nama 'kekristenan'.
Tapi masih ada segelintir orang yang membawa harapan bagi
gereja
Namun demikian, alasan mengapa saya masih menginjil adalah karena
saya memiliki keyakinan di dalam Allah bahwa masih ada orang-orang
yang murni, masih ada harapan bagi gereja di zaman ini. Masih ada
orang-orang yang bersungguh-sungguh menjadi orang Kristen dan
berniat untuk menjadi orang Kristen dengan segenap hati mereka
37 | B I B L E S U R V E Y
karena mereka bersedia mengubah arah tujuan hidup mereka, dari
yang egois menuju kasih yang memberi diri, yang siap bertahan dalam
kebenaran sekalipun harus mengorbankan kesejahteraan, pekerjaan
dan mungkin juga nyawa mereka.
Namun, saya juga bukan orang yang hidup di dalam mimpi. Setelah
memberitakan Injil dan melayani Tuhan dalam waktu yang cukup lama,
saya memahami watak manusia dengan cukup baik. Dan saya tahu
bahwa segelintir orang itu pasti akan muncul. Yesus sendiri berkata
bahwa jumlah mereka memang sedikit, sedikit saja yang masuk
melalui gerbang yang sempit itu. Sedikitnya jumlah orang yang
melangkah di jalur menuju hidup itu karena jalan itu memang sukar.
Dengan demikian, apa yang akan kita katakan? Karena jumlahnya
hanya segelintir saja, lalu dipandang tidak ada gunanya? Rasanya tidak
begitu. Jika saya perhatikan sejarah umat manusia, saya mendapati
bahwa di dunia dan di dalam sejarahnya, yang sanggup mencapai
hasil-hasil yang besar adalah mereka yang jumlahnya sedikit itu.
Mereka yang masuk mayoritas itu hanya menyumbang sedikit atau
malah tidak ada sama sekali. Selalu saja mereka yang berjumlah
sedikit itu yang mengubah arah sejarah.
Yesus bersama kedua belas murid yang rendah hati dan juga
berpendidikan rendah telah mengubah arah perkembangan dunia.
Sejarah berubah total sejak kelahiran Yesus. Selalu saja mereka yang
jumlahnya segelintir itu yang membawa perubahan, yang mengubah
arah sejarah. Pengembangan penemuan yang hebat selalu saja
dikembangkan oleh mereka yang jumlahnya sedikit itu. Penemuan-
penemuan baru yang besar selalu dihasilkan oleh mereka yang
jumlahnya segelintir itu, kadang kala malah hanya oleh satu orang.
Otak siapa yang sanggup mencapai pemahaman seperti Einstein -
dengan ketekunannya yang tinggi - tentang alam semesta? Apakah
menurut Anda itu semua hanya masalah kecerdasan? Ini buka sekadar
masalah kecerdasan. Kecerdasan hanya sebagian saja dari prestasi ini,
sedangkan porsi terbesarnya adalah pengabdian dan perhatian penuh
dan kerja keras. Einstein bukanlah murid yang cerdas, dia adalah murid
yang kurang berprestasi. Saya mendapat cukup banyak kesempatan
untuk mencari tahu akan hal ini. Saya bahkan pernah berkhotbah di
sekolah lanjutan tempat Einstein pernah bersekolah. Dan saya
38 | B I B L E S U R V E Y
mendapat kesempatan untuk menanyai para pengajar di sana (para
penerus dari guru-guru Einstein tentunya), murid seperti apakah
Einstein itu dulunya? Mereka berkata, "Buruk sekali! Prestasinya buruk
sekali sampai-sampai dia sulit diterima di universitas. Dia akhirnya bisa
masuk ke University of Zurich. Dia murid yang buruk prestasinya."
Saya bertanya, "Pelajaran Ilmu Fisikanya tentunya bagus." Namun
mereka berkata, "Tidak, pelajaran Fisikanya juga buruk." Prestasi
belajarnya sangat buruk di sekolah.
Semua kehebatan itu muncul belakangan ketika dia akhirnya
menemukan tujuan hidupnya, ketika dia mencurahkan hidupnya
sepenuhnya. Jadi, jika Anda mengira bahwa Einstein menghasilkan
semua penemuannya itu karena dia adalah seorang pelajar yang hebat
dulunya dan karena dia sudah dari dulu memang luar biasa, maka Anda
keliru. Memang tak diragukan lagi bahwa dia adalah orang yang sangat
cerdas, namun itu bukanlah satu-satunya sumber keberhasilannya.
Allah telah menggunakan orang-orang yang tidak punya kehebatan
apa-apa untuk mencapai prestasi besar di zaman ini.
Sesederhana itulah persoalannya. Alur sejarah, entah di bidang ilmu
pengetahuan atau militer, politik atau bisnis, berulang kali, merupakan
prestasi dari segelintir orang yang mampu memberi arah dan tujuan,
yang memiliki visi yang jelas tentang kemana mereka akan melangkah,
dan yang mampu berkata, "Lewat sini," kemudian menunjukkan arah
yang baru bagi umat manusia, kadang kala menuju ke arah yang lebih
buruk, kadang kala menuju ke arah yang lebih baik. Namun, para
penentu itu selalu berjumlah sedikit. Oleh karena itu, saya tidak
berputus asa akan masa depan gereja, walaupun saya juga tidak
menutup mata terhadap persoalan yang ada di depan kita.
Ada banyak orang yang melayani sebagai pendeta di zaman sekarang
ini, orang-orang yang motivasinya untuk menjadi pendeta itu tidak
begitu jelas, yang alasan mereka untuk menjadi pendeta mungkin tidak
lebih dari karena mereka tidak mendapat pekerjaan di bidang lain.
Namun tetap ada orang-orang yang menjadi pendeta dengan kualitas
dan pengabdian dan kesetiaan yang luar biasa. Jadi, kebenaran yang
berlaku di tingkat pribadi juga berlaku di tingkat gereja.
Ketidak-percayaan sebenarnya bermakna, "Aku tidak mau
percaya; ongkosnya terlalu tinggi"
39 | B I B L E S U R V E Y
Di dalam perikop ini terlihat percampuran antara iman dan
ketidakpercayaan yang menyedihkan: "Aku percaya. Tolonglah aku
yang tidak percaya ini." Apa artinya - tolonglah aku yang tidak percaya
ini? Apa yang bisa dilakukan oleh Allah bagi ketidak-percayaan Anda?
Andalah orang yang harus berbuat sesuatu bagi ketidak-percayaan
Anda itu. Saya percaya tetapi sekaligus juga tidak percaya, tentunya
akan lebih masuk akal jika Anda cukup berkata, "Tolonglah aku yang
tidak percaya ini."
Tentu saja, memang wajar jika Allah bisa menolong kita untuk percaya
asalkan kita siap untuk menuruti jalan, langkah, tujuan yang diberikan
itu - yang memang sangat sukar di dalam kehidupan Kristen.
Seringkali, ketidak-percayaan itu bukan disebabkan oleh
ketidakmampuan untuk percaya melainkan ketidak-mauan untuk
percaya. Saya mengalami hal tersebut pada masa awal kehidupan
Kristen saya. Bukan karena saya tidak mampu untuk percaya,
masalahnya adalah karena saya tidak mau percaya. Saya mendapati
bahwa sekalipun sudah ada bukti yang sangat kuat dalam kehidupan
saya, saya tetap saja tidak mau percaya karena ongkos untuk percaya
itu [sangat tinggi].
Dan baru beberapa minggu yang lalu, kita telah membahas tentang
harga untuk menjadi seorang Kristen itu. Memang sangatlah mahal
bagi kita. Kita tidak sanggup menanggungnya. Saya saat itu
beranggapan bahwa menjadi orang Kristen itu baik akan tetapi saya
tidak sanggup menanggung pengorbanannya. Jadi, bukannya saya
tidak sanggup untuk percaya tetapi karena saya tidak mau percaya.
Jadi, apakah artinya pernyataan 'tolonglah aku yang tidak percaya ini'?
Banyak orang muda yang telah mendengarkan panggilan Allah untuk
melayani akan tetapi mereka berpaling. Mengapa? Jujur saja akan hal
itu. Ongkosnya terlalu tinggi. Mereka tidak sanggup menanggung
ongkosnya. Memang terlalu tinggi. Bukan karena mereka tidak tahu
bahwa hal itu sangat baik. Bukan karena mereka tidak tahu bahwa hal
itu sangat layak. Masalahnya, ketika mereka merenungkan ongkos
untuk terlibat dalam urusan ini, hasil hitungannya memang terlalu
tinggi sehingga mereka mundur. Jadi, ketidak-percayaan ini bukan
diakibatkan oleh ketidakmampuan untuk percaya, tetapi oleh ketidak-
mauan untuk percaya.
40 | B I B L E S U R V E Y
Kita tidak memiliki keberanian untuk percaya pada Allah
Allah akan menyediakan bukti bagi Anda bahwa Dia itu tulus. Saya
sudah sering menguji [ketulusan] Allah. Dan Dia tak pernah gagal.
Sayalah yang gagal, bukan Allah. Seringkali saya buktikan, bahwa Allah
selalu tak dapat diragukan. "Dengarkanlah Aku dan Aku akan
menunjukkan padamu bahwa Aku-lah Allah yang hidup. Kalau kamu
penuhi persyaratannya maka Aku akan buktikan kepadamu bahwa
Akulah Allah. Aku akan membuktikan bahkan sampai pada bayangan
keraguanmu yang terjauh. Peganglah perkataan-Ku dan lihatlah
buktinya." Kita tidak memiliki keberanian untuk melakukan hal ini. Kita
tidak memiliki keberanian untuk itu.
Yesus pernah berkata kepada Petrus, "Petrus, apakah kau mendapat
ikan?" Tak ada. Petrus adalah seorang nelayan. Dia telah menjala ikan
semalaman di danau. Menebar jala sepanjang malam. Adakalanya Anda
bekerja semalaman tanpa mendapatkan hasil apa-apa. Petrus pulang
dalam keadaan kesal, tak mendapat hasil apa-apa. Tampaknya perahu
Petrus ini memang dibuat tidak mendapatkan hasil karena akan dipakai
oleh Yesus sebagai mimbar untuk berkhotbah. Bayangkanlah
bagaimana dia akan berdiri di sana jika perahu itu penuh dengan ikan?
Allah memang punya rencana, karena besok paginya Yesus akan
berkhotbah di atas sana, maka Petrus tidak mendapatkan ikan saat itu.
Jadi, ketika Petrus pulang dari mencari ikan, dia sedang merasa kesal
dan perahunya kosong.
Dan Anda ingat bahwa Yesus berkata, "Aku akan memakai perahumu
sekarang. Dorong agak ke tengah perahu ini, aku akan berkhotbah." Di
hadapan sekitar ribuan orang yang berdiri di pinggir danau, Yesus
memakai perahu kosong ini untuk berkhotbah. Dan Anda ingat bahwa
setelah berkhotbah itu Yesus berkata kepada Petrus, "Berangkatlah ke
tengah. Pergi dan tebarkan jalamu di sebelah kanan perahu."
Dan Petrus berkata, "Apa? Tak ada nelayan waras yang mau berangkat
mencari ikan di siang hari. Aku adalah seorang nelayan
berpengalaman. Engkau tidak perlu mengajariku cara menjala ikan.
Engkau boleh saja mengajariku hal-hal yang lain, tetapi menjala ikan
adalah pekerjaanku." Dan Yesus berkata, "Doronglah perahu ini.
Berangkat dan tebarkan jalamu ke sebelah kanan perahu." "Tapi
Tuhan, kami sudah bekerja semalaman." "Berangkat saja. Kamu mau
41 | B I B L E S U R V E Y
pegang perkataan-ku atau tidak?" Petrus berkata, "Baiklah. Baiklah.
Baru pertama kali dalam hidupku aku menuruti petunjuk orang yang
bukan nelayan tentang cara mencari ikan. Namun sesuai dengan
perintah-mu, aku akan pergi."
Lalu dia berangkatkan perahunya, dan banyak dari antara Anda yang
sudah tahu akhir dari peristiwa ini. Dia menebarkan jalanya, dan dia
sampai tidak sanggup lagi menarik jala itu. Jala itu penuh dengan ikan
sehingga dia tidak mampu menariknya. Dia sampai harus berseru ke
pantai, "Yohanes! Andrea! Kemarilah! Bawalah perahu tambahan!"
Demikianlah, dengan dua perahu, mereka berhasil menarik jala yang
berisi tangkapan begitu banyak. Alkitab menceritakan bahwa kedua
perahu itu nyaris tenggelam karena banyaknya ikan yang ada di jala
tersebut.
Hal yang bisa kita lihat dari sini adalah bahwa Tuhan memberitahu kita,
"Peganglah perkataan-ku. Kalau ku-suruh melakukan sesuatu, kamu
kerjakan. Dan kamu bisa buktikan apakah perkataan-ku itu benar atau
tidak." Inilah jalan untuk mengenal Tuhan. Apakah ini sekadar masalah
psikologi? Apakah ini hanya masalah filsafat?Silakan Anda buktikan
sendiri. Jika saya katakan benar kepada Anda, maka Anda hanya
mendapatkan jaminan dari saya. Anda tidak tahu apakah saya ini
menyampaikan kebenaran kepada Anda atau tidak, bukankah begitu?
Silakan Anda coba buktikan sendiri dan lihat bagaimana hasilnya. Saya
memperoleh berbagai kesempatan, sebagaimana yang telah saya
sampaikan berulangkali, untuk menguji Firman Tuhan dan memang
terbukti benar. Ia tidak gagal. Namun seringkali, kita masih saja tidak
mau menurut, tidak mau melangkah.
Betapa jauh lebih sukar lagi keadaannya ketika Yesus berkata kepada
Petrus, Yakobus, Yohanes dan yang lain-lainnya, "Ikutlah aku." "Apa?
Kita tidak akan pernah mencari ikan lagi? Mengorbankan keahlian
menjala ikan? Semua sertifikat keahlian memancingku harus
dilupakan? Kehilangan semua keahlianku?" "Ya, memang begitu
jalannya. Ikutlah aku." "Oh, aku tidak terampil dalam urusan menjala
manusia. Aku bisa menangani ikan, tetapi manusia tidak."
Yesus berkata, "Aku akan menjadikan-mu penjala manusia." Itu adalah
langkah iman yang besar. Menakutkan! Masuk ke tempat yang tak
dikenal! Mereka mengenal danau Galilea. Akan tetapi mereka tidak
42 | B I B L E S U R V E Y
kenal dunia. Wilayah pegunungan di sekitar Galilea mereka tahu
sampai ke tempat-tempat yang terpencilnya, namun di luar itu mereka
tidak tahu apa-apa. Dibutuhkan iman, keberanian dan kesediaan untuk
menghadapi ketidakpastian di masa depan ini. Di sanalah letak iman.
Ketidak-pastian selalu saja menarik kita untuk mundur. Kita tidak tahu
apa yang akan terjadi pada diri kita. Akan tetapi, dengan cara apa lagi
kita mau memindahkan gunung?
Tanyakanlah diri Anda: "Seberapa besar ketidak-percayaan
masih bercampur dengan iman saya?"
Jadi, di sini kita dapati bahwa kita harus singkirkan campuran yang
berlawanan antara iman dengan ketidakpercayaan - dan
yang Yesus kehendaki berdasarkan perikop ini adalah
menyingkirkannya untuk selamanya. Para murid bertanya kepada
Yesus, "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu? Kami sudah
meninggalkan segala-galanya buatmu, akan tetapi kami masih tidak
bisa mengusir setan itu." Jawaban dari Yesus sangat tegas. "Karena
kamu kurang percaya. Kalian masih menyimpan ketidak-percayaan di
dalam hati kalian. Masih terdapat campuran antara ketidak-percayaan
dengan iman di sana. Bagaimana mungkin kamu bisa memindahkan
gunung? Mengusir setan saja kalian tidak mampu."
Di sanalah poinnya. Inilah pokok yang harus kita pelajari hari ini. Anda
harus tanyakan diri Anda ada berapa banyak ketidak-percayaan yang
masih bercampur dengan iman Anda? Ada berapa banyak ketidak-
percayaan yang masih terdapat di sana? Anda tentunya tahu ada
berapa banyak ketidak-percayaan yang terdapat di dalam hati Anda.
Karena di dalam diri setiap orang Kristen, sama seperti para murid itu,
masih terdapat campuran - noda - tersebut, atau visi yang kurang
menyatu itu.
Oleh karena itu, mereka masih tidak bisa melihat [memahami
kekristenan] dengan jelas. Ingatkah Anda betapa Yesus telah
berulangkali memberitahu mereka tentang hal-hal yang akan dia
kerjakan di kemudian hari? Dia memberitahukan mereka tentang hal-
hal yang akan terjadi di masa depan namun mereka tidak bisa
memahaminya. Mereka tidak memiliki pengertian untuk bisa
menangkap itu semua. Pengertian dan kuasa rohani saling berkaitan
antara satu dengan lainnya.
43 | B I B L E S U R V E Y
"Bagaimana saya bisa memindahkan gunung?" - sucikan iman
Anda dari keegoisan
Anda lalu bertanya-tanya, "bagaimana saya bisa memindahkan
gunung?" Yesus memberi kita jawabnya. Jika iman Anda sudah tidak
bercampur lagi dengan ketidak-percayaan, saat iman Anda sudah
murni, terpisah dari keegoisan yang sekarang ini masih
mencengkeramnya maka Anda akan punya kuasa untuk memindahkan
gunung. Karena ketidak-percayaan itu selalu muncul dalam wujud
keegoisan. Jangan melindungi ego, dan jangan bergantung pada hal
yang sedang andalkan sekarang, lepaskan semua jaminan
kesejahteraan kita dan bersedialah untuk sepenuhnya masuk dalam
komitmen total mengikut Yesus. Seiring dengan langkah kita
memurnikan iman kita dari ketidakpercayaan, maka akan terjadi pula
peningkatan kuasa, peningkatan pemahaman kerohanian. Demikianlah,
jawabannya sangat sederhana.
Bagaimana Anda bisa memindahkan gunung? Sangat sederhana.
Milikilah iman. Para murid itu memiliki iman, bukankah begitu? Tentu
saja. Akan tetapi bukan iman yang murni. "Mengapa kami tidak bisa
mengusir setan itu?" Karena ketidak-percayaanmu. Kamu masih
kurang percaya. Kesatuan hati masih belum muncul di sana. Fokus
Anda Anda masih tidak tunggal, Anda tidak terfokus hanya pada Tuhan.
Dengan demikian, ketika kamu mencoba untuk menghadapi Musuh,
kamu dapati bahwa dirimu tidak memiliki kuasa. Kamu tidak bisa
melakukannya.
Kita sudah melihat bahwa Yesus mengharapkan agar para murid-nya
mampu untuk melakukan hal itu. Oleh karena itu dia berkata, "Berapa
lama lagi aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi aku harus
sabar terhadap kamu? (Yakni bersabar terhadap ketidak-percayaan
mereka.) Kamu memiliki iman, memang benar, Aku tahu itu. Akan
tetapi kamu masih memiliki campuran ketidak-percayaan yang begitu
besar. Dan akibatnya kamu menjadi tidak berkuasa. Kamu tidak bisa
melangkah maju sebagai seorang Kristen untuk mencapai pembebasan
umat manusia."
Kiranya Allah memampukan gereja kita ini memiliki iman yang murni.
Iman murni yang tidak bercampur dengan ketidak-percayaan, tidak
bercampur dengan keegoisan, keserakahan, dan niat-niat yang tidak
44 | B I B L E S U R V E Y
murni lainnya. Karena motivasi kita yang sangat campur-aduk itulah
akibatnya kita kekurangan kuasa. Bukan berarti bahwa Anda tidak
memiliki kuasa sama sekali, hanya saja Anda tidak memiliki kuasa itu
dalam kepenuhannya.
Berlatihlah menuju kemurnian iman:
Anda tentu ingat bahwa para murid itu mampu mengusir setan-setan.
Mereka memang mampu mengusir beberapa jenis setan, akan tetapi
bukan jenis yang satu ini. Dengan kata lain, mereka telah mencapai
batas kekuatan kuasa dalam diri mereka. Jenis yang satu ini hanya bisa
diusir dengan doa dan puasa.
Yesus tentu saja tidak sedang berbicara tentang ritual doa dan puasa.
Apakah menurut Anda mereka itu tidak berdoa? Tentu saja mereka
berdoa. Mereka tidak akan menjadi murid jika tidak berdoa sama
sekali. Tentu saja mereka berdoa. Setiap orang Yahudi baik-baik
pastilah berdoa. Lalu apa yang dimaksudkan oleh Yesus dengan kata
'berdoa'" Yesus sedang berbicara tentang jenis iman yang khusus, Dia
sedang berbicara tentang jenis doa yang khusus, doa dalam pengertian
memberi diri dengan pengabdian dan konsentrasi yang tak terbagi
kepada Allah.
Pernahkah Anda coba berdoa seperti itu? Atau, saat Anda berdoa, Anda
mendapati bahwa pikiran Anda terpecah ke sana kemari. Ketika Anda
mulai berdoa, tiba-tiba terpikir oleh Anda tentang betapa nyamannya
jika Anda bisa berenang pada saat itu dan bukannya berdoa di tengah
cuaca panas. Atau, ketika Anda berdoa, tiba-tiba Anda teringat bahwa
Anda masih harus mengerjakan tugasan yang lain. Atau mendadak
saja, Anda harus menelepon. Atau, Anda harus membuat catatan.
Apakah Anda ingin melihat seberapa murni iman Anda? Lihat saja
seberapa murni doa Anda. Sangatlah mudah untuk dilihat. Doa kita itu
ibarat usaha seorang anak kecil membidikkan katapel, dia letakkan
batunya, lalu dia menembak, dan batu itu mulai melayang dan jatuh
lagi. Begitulah berulangkali, meluncur lalu jatuh lagi, hal yang
melelahkan ini terus saja terulang. Hal ini mencerminkan kehidupan
sebagian besar orang Kristen. Naik dan turun. Hari ini mereka
tersenyum, besoknya mereka cemberut, lalu esok lusanya mereka
tersenyum lagi, dan kemudian cemberut lagi. Demikianlah mereka naik
45 | B I B L E S U R V E Y
dan turun, sama seperti doa mereka, yang juga naik dan turun.
Sanggupkah kita berdoa untuk lima menit saja?
Kesempurnaan sebuah doa tidak ditentukan oleh seberapa lama Anda
bisa berdoa. Banyak orang yang berkata, "Anda tahu, orang itu adalah
seorang raksasa rohani. Dia berdoa 2 jam sehari." Saya tidak berminat
dengan berapa jam dia bisa berdoa. Yang saya persoalkan bukanlah
lama waktu berdoa. Jika Anda berdoa selama 2 jam namun jika doa
Anda tidak terfokus apa gunanya Anda berdoa sampai 50 jam? Atau
sekalipun Anda berdoa sampai 500 jam. Apa gunanya? Seolah-olah
jumlah jam doa Anda akan membuktikan sesuatu. Malahan, lebih baik
jika Anda bisa berdoa selama 2 menit tapi Anda fokus total pada
Tuhan, di mana komitmen Anda tak terbagi. Hanya 2 menit saja. Yang
2 menit itu jauh lebih berharga daripada 20 jam mengoceh tak keruan.
Apa gunanya berdoa secara tak keruan.
Demikianlah, Yesus berkata, "Jadi kalau kamu berdoa, janganlah
berdoa dengan bertele-tele." Yak, yak, lalu Allah harus mendengarkan
hal semacam ini. Seolah-olah doa itu adalah sebuah pidato dan Allah
harus mendengarkan omongan yang tak keruan tanpa akhir ini. Bukan
begitu. Doa kadang malah berupa keheningan tanpa suara sama
sekali, keheningan total dan hanya merupakan pemusatan
konsentrasi kepada Allah, pemberian diri tanpa terbagi-bagi
kepada Allah.
Anda tahu, memberi perhatian berarti memberi diri Anda kepada
seseorang. Sangatlah melelahkan jika berbicara dengan orang yang
tidak mau mendengarkan, bukankah begitu? Anda sudah berbicara
panjang lebar, lalu akhirnya orang itu berkata, "Tadi Anda bicara apa?"
Wah! Sepertinya sedang berbicara dengan tembok. Namun coba lihat
jika Anda memusatkan perhatian pada seseorang, Anda satukan
perhatian Anda kepada orang itu, perhatian Anda kepada orang itu
tidak terbagi, maka komunikasi selama dua menit itu akan jauh lebih
berarti ketimbang 2 orang yang berbicara tanpa saling memperhatikan
selama 2 jam dan akhirnya membuat keduanya lelah sendiri.
Hal yang sama berlaku dengan Allah. Di dalam hubungan kita dengan
Allah, datanglah dan berikanlah perhatian yang total kepada Dia,
walaupun hanya untuk 2 menit saja. Cobalah hal ini suatu saat. Di sana
ada bahan latihan menuju kemurnian iman.
46 | B I B L E S U R V E Y
Mulailah dengan satu menit penyerahan diri total, perhatian
yang tak terbagi kepada Allah
Saya sering berdoa dalam keadaan berlutut. Dan saya membatin,
"Tuhan, aku tak bisa mempertahankan posisi ini lebih lama lagi." Lalu
saya coba posisi duduk tertentu, namun rasanya juga tidak begitu
nyaman. Saya coba posisi lainnya, sama saja. Akhirnya, saya berkata,
"Tuhan, maafkan saya, lutut ini terlalu lelah. Aku mau berdiri
sekarang." Lalu pikiran saya mulai berkeliaran ke sana kemari. Sebagai
seorang Kristen, Anda tahu persis apa yang sedang saya bicarakan
tadi. Dan akhirnya, Anda berkata, "Oh! Aku menyerah! Percuma saja."
Saya sudah belajar dan semakin mendapat kemajuan untuk tidak
peduli lagi pada lamanya waktu, dan berkonsentrasi sepenuhnya pada
kualitas. Sekiranya saja bisa didapatkan yang satu menit itu, dan itu
akan menjadi satu menit dalam konsentrasi dan penyerahan diri
sepenuhnya, suatu perhatian yang tak terbagi kepada Allah. Satu menit
saja. Mungkin secara perlahan kita bisa meningkatkannya menjadi 2
menit. Konsentrasi kita sangat payah, sama seperti anak sekolah
minggu. Jika Anda pernah mengajar di sekolah minggu, Anda akan
tahu apa yang saya maksudkan. Tak ada konsentrasi sama sekali.
Mereka memang tak bisa berkonsentrasi. Namun jika Anda bisa
memulai dari yang satu menit ini, Anda akan dapati pada mulanya
konsentrasi Anda sangat buruk, namun akan semakin membaik.
Jadikanlah pokok ini sebagai doa Anda: "Tuhan, murnikanlah
imanku."
Dan secara berangsur-angsur, jadikanlah kalimat ini - Tuhan
murnikanlah imanku - sebagai pokok doa Anda. Tak ada gunanya
mendoakan hal yang lainnya jika iman kita masih berupa ketidak-
percayaan yang terselubung. Tak ada gunanya berdoa. Apa gunanya
datang kepada Allah dalam keadaan seperti ini? Doakan saja, "Tuhan,
murnikanlah imanku." Jika dari pokok ini Anda bisa menambahkan
dengan pokok yang lainnya, teruskan saja namun jangan lakukan
latihan atau ritual yang tak ada manfaatnya. Hasilnya tak lebih dari
sekadar membangun kemunafikan kita saja.
Apakah arti dari memindahkan gunung itu?
47 | B I B L E S U R V E Y
Mari kita masuk ke bagian akhir dari pembahasan ini serta mencari
tahu apa arti gunung-gunung tersebut. Apakah gunung-gunung yang
harus digeser itu? Saya sudah sampaikan pada bagian awal tadi bahwa
gunung-gunung duniawi bukanlah hambatan bagi kerohanian kita. Saat
Yesus berbicara tentang hal memindahkan gunung, dia tidak
bermaksud untuk menyuruh kita mempraktekkannya terhadap gunung
duniawi. Namun memang ada gunung-gunung yang menghalangi
langkah kita. Namun mula-mula, mari kita renungkan dulu apa arti dari
memindahkan gunung itu.
(Disambung di khotbah Iman yang Memindah Gunung - Bagian 2)
Apa artinya Memindahkan Gunung?
Matius 17:14-21
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Lihat - Matius 17:14-21 Mengapa Gereja tidak Memiliki Kuasa?
Apakah arti dari memindahkan gunung itu?
Mari kita masuk ke bagian akhir dari pembahasan ini serta mencari
tahu apa arti gunung-gunung tersebut. Apakah gunung-gunung yang
harus digeser itu? Saya sudah sampaikan pada khotbah “Mengapa
Gereja tidak memiliki Kuasa?” bahwa gunung-gunung duniawi
bukanlah hambatan bagi kerohanian kita. Saat Yesus berbicara tentang
hal memindahkan gunung, Dia tidak bermaksud untuk menyuruh kita
mempraktekkannya terhadap gunung duniawi. Namun memang ada
gunung-gunung yang menghalangi langkah kita. Mari kita renungkan
apa arti dari memindahkan gunung itu.
"Pembongkar gunung" adalah rabi yang punya pemahaman
spiritual yang mendalam
Pertama-tama, kita lihat dari kepustakaan umat Yahudi - yakni Talmud,
pada zaman itu memang istilah ini sudah dikenal. Dan di dalam upaya
memahami Alkitab, seringkali kita harus melakukan penelusuran ulang
terhadap suatu istilah, dengan mencari konteks sejarahnya, untuk
48 | B I B L E S U R V E Y
mencari tahu bagaimana para pendengar zaman itu memahaminya
ketika mereka mendengarkan ucapan Yesus. Ketika Yesus berbicara
tentang hal memindahkan gunung, bagaimana cara mereka memahami
kalimat ini?
Untuk kepentingan itu, seringkali Anda harus memeriksa apakah ada
peribahasa atau suatu ungkapan pada zaman itu yang memakai istilah
yang sama. Di dalam Talmud, kita temukan istilah yang mirip, walau
tidak persis sama, dengan kalimat ini. Di sana disebutkan tentang para
rabi besar yang disebut 'pembongkar gunung’. Mereka mampu
membongkar gunung.
Lalu apa artinya itu? Maksudnya adalah bahwa mereka memiliki
pemahaman yang sangat mendalam atas persoalan-persoalan yang
sukar, persoalan yang seberat gunung, yang tidak bisa dipahami oleh
kebanyakan orang. Orang banyak tidak mampu memahami persoalan-
persoalan sukar tersebut, akan tetapi para rabi besar ini mampu.
Mereka mampu menggeser gunung-gunung itu layaknya benda-benda
kecil saja.
Anda tentu tahu maksudnya. Seringkali Anda bergumul dengan
pertanyaan-pertanyaan tertentu dan masalah ini terlihat seperti
gunung besarnya. Anda tidak bisa menggesernya. Anda tidak tahu
bagaimana mengatasinya. Anda tidak bisa memahaminya. Langkah
Anda tersendat. Dan setiap kali Anda mencoba untuk merenungkannya,
Anda dapati bahwa Anda tidak mampu mengatasinya. Anda tidak bisa
memahami situasinya.
Sebagai contoh, Anda mungkin bergumul dengan masalah asal mula
dosa. Oh, betapa sulit untuk dipahami! Persoalan ini tampaknya seperti
gunung besar yang menghadang langkah kita. Kita tidak sanggup
memahami persoalan ini. Atau mungkin ada banyak persoalan yang
lainnya. Bagaimana kita bisa memahami Allah? Oh! Benar-benar
gunung persoalan yang sangat besar sedang menghadang Anda.
Dan jika Anda bertemu dengan para rabi ini, para rabi yang disebut
sebagai 'pembongkar gunung’ - karena persoalan yang menurut Anda
sangat sukar justru sangat mudah dalam pandangan mereka. Rabi itu
menjelaskan persoalannya bagi Anda dan Anda berseru, "Oh! Ah! Aku
49 | B I B L E S U R V E Y
mengerti! Sekarang sudah jelas. Gunungnya sudah lenyap sekarang.
Sekarang aku bisa mengerti."
Demikianlah para rabi besar itu, seperti Rabi Bar Nachmani, dia adalah
rabi yang sangat terkenal dan mendapat sebutan 'pembongkar gunung’
- seperti yang disebutkan di dalam Talmud, karena dia memiliki
kemampuan penilaian yang tajam; persepsi yang tajam. Persoalan
yang menurut Anda tak dapat digeluti karena besar seperti gunung,
bagi rabi ini dia dapat memahaminya dengan mudah. Tidak menjadi
persoalan baginya. Dia memiliki kemampuan penilaian yang sangat
tajam. Jadi, istilah ini adalah ungkapan khusus tentang orang-orang
yang memiliki pemahaman rohani yang mendalam.
1. Tidak memiliki kuasa dan persepsi rohani karena iman Anda
dicemari oleh niat-niat yang tidak murni
Hubungan istilah ini dengan ajaran Yesus juga cukup jelas.
Sebagaimana yang dipahami oleh orang-orang Yahudi, dan juga oleh
kita, ada hubungan yang erat antara pemahaman rohani dengan kuasa
rohani. Orang yang tidak memiliki kuasa rohani biasanya juga
orang yang tidak memiliki pemahaman rohani. Sangatlah mudah
untuk mengungkapkannya. Orang yang tidak memiliki kuasa rohani,
dia tidak bisa memahami perkara-perkara rohani. Manusia duniawi
tidak akan bisa memahami perkara-perkara rohani. Jadi, bagaimana
mungkin manusia duniawi memiliki kuasa rohani? Manusia rohanilah,
seperti yang dikatakan oleh Paulus, yang memiliki pengertian dan
pemahaman rohani. Juga manusia rohanilah yang diperlengkapi dengan
kuasa rohani. Dengan demikian, Anda juga bisa melihat kemajuan
kerohanian Anda dengan cara melihat seberapa jauh Anda telah
menerima pemahaman rohani dari Allah di titik sekarang ini. Ini adalah
hal yang penting.
Pemahaman rohani tentu saja berkaitan dengan iman, iman dalam
pengertian sebagai komitmen total kita kepada Allah. Sangat berkaitan
dengan kemurnian dari kepercayaan kita. Orang yang tidak murni
niatnya adalah orang yang tidak murni imannya. Dan dia akan
kekurangan pemahaman rohani. Poin ini sudah sering saya ilustrasikan.
Pemahaman ini tidak berkaitan dengan kecerdasan. Ini adalah masalah
pemahaman dari pengalaman.
50 | B I B L E S U R V E Y
Itu sebabnya mengapa banyak pakar, yakni orang-orang yang tidak
kesulitan dalam memperoleh gelar Doktor - atau gelar apapun itu,
namun ketika berhadapan dengan perkara rohani mereka buta seperti
kelelawar. Mereka tidak memiliki pengertian sama sekali. Mereka tidak
bisa memahami perkara-perkara rohani. Saat mereka membaca
Alkitab, mereka tidak bisa memahami isi Alkitab. Membaca Alkitab itu
seperti membaca tulisan dalam bahasa Ibrani atau Yunani bagi mereka.
Mereka tidak bisa memahaminya. Mengapa? Apakah karena mereka
bodoh? Tidak. Melainkan karena mereka tidak memiliki pemahaman
rohani. Jadi ketika mereka membacanya, mereka tidak bisa
memahaminya.
Cobalah Anda baca Alkitab sewaktu-waktu. Atau jika Anda memiliki
teman yang bergelar Doktor, bukalah kitab Roma dan tunjukkan
kepadanya, dan katakan, "Bacalah Roma pasal 3, dan beritahu saya
apa artinya." Dia mungkin akan menggaruk-garuk kepala dan berkata,
"Aku tidak tahu apa maksudnya." Karena dia tidak memiliki
pemahaman rohani, bukan karena dia kurang cerdas. Inilah alasan
mengapa pemahaman ini berkaitan dengan iman.
Iman adalah sikap hati dan hubungan kita terhadap Allah. Dan
hubungan dengan Allah itu menentukan seberapa jauh kita bisa
memiliki pemahaman atas perkara-perkara rohani. Seperti halnya iman
bisa bertumbuh, pemahaman rohani juga bisa bertumbuh. Jadi Anda
tidak perlu berkecil hati sekarang ini jika Anda merasa tidak memiliki
pemahaman rohani yang cukup mendalam.
2. Hambatan harus disingkirkan agar dunia melihat kemuliaan
Allah terpancar dari gereja
Hal yang kedua adalah, di dalam memahami perkara memindahkan
gunung ini, kita juga perlu memahami latar belakang dari Perjanjian
Lama untuk masalah ini. Di dalam Perjanjian Lama, istilah
'memindahkan gunung’ juga beberapa kali dipakai. Di Zakharia 4:7,
kita lihat: Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel
engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang
orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Apakah engkau, gunung besar di hadapan hamba Allah, Zerubabel?
Engkau bukan apa-apa. Siapakah Zerubabel itu? Zerubabel adalah
51 | B I B L E S U R V E Y
gubernur wilayah Israel pada masa itu. Dia bukanlah orang yang
terkenal di dalam sejarah. Dia tampaknya merupakan orang yang
memiliki pemahaman rohani. Dan apakah gunung besarnya? Gunung
besarnya adalah kerajaan Persia. Apa artinya kerajaan Persia yang
perkasa ini di hadapan seorang imam, gubernur? Secara manusiawi,
seorang imam, gubernur rendahan dari sebuah propinsi tidak ada
artinya di hadapan gunung besar Persia. Persia adalah kerajaan besar
zaman itu yang menguasai dunia, dunia yang dikenal pada zaman itu,
lingkungan peradaban di sana pada zaman itu. Di bagian dunia itu,
Persia tidak menemukan tandingan, ia adalah penguasa di zaman itu.
Ia menjadi sebuah gunung yang sangat tinggi. Dan gunung itu berdiri
menghadang pembangunan Bait Allah.
Itulah persoalannya. Zerubabel saat itu berusaha menyelesaikan
pembangunan Bait Allah yang telah dimulai oleh Nehemia dan Ezra.
Akan tetapi kerajaan Persia menyuruh agar pembangunan Bait Allah itu
dihentikan. Mereka menghentikan pembangunan Bait Allah. Mereka
berkata, "Tak boleh dilanjutkan!" Mengapa? Karena orang-orang
Samaria menuduh bahwa orang-orang Yahudi sedang merencanakan
perlawanan. Dan Kaisar Cambyses dari Persia menerima tuduhan itu
dan memerintahkan agar pembangunan Bait Allah dihentikan.
Demikianlah, bagaimana mereka bisa melanjutkan pembangunan Bait
Allah saat gunung besar besar ini, yakniPersia, sedang menghadang
dan berkata, "Dilarang membangun"?
Akan tetapi nabi Zakharia berkata, "Apakah kamu ini, hai gunung
besar, di hadapan Zerubabel? Hamba Allah akan merendahkanmu.
Hamba Allah akan memindahkan gunung Persia ini, kerajaan terkuat
ini, jauh-jauh. Hamba Allah akan memindahkannya." Dan memang
terjadi. Gunung itu dipindahkan dan pembangunan Bait Allah bisa
dilanjutkan. Jadi kita bisa melihat bahwa di dalam sejarah, berulangkali
kita dapati, bahwa hal memindahkan gunung ini bukan perkara yang
asing di dalam Perjanjian Lama.
Mikha, nabi Allah juga berkata, "Gunung akan meleleh di bawah kaki
Allah dan lembah-lembah akan terbelah." Allah akan mencairkan
gunung-gunung. Dia akan memindahkan gunung-gunung itu menjauh.
Demikianlah kita dapati ungkapan-ungkapan bahwa kuasa Allah
bekerja melalui pada hamba-Nya seperti Zerubabel itu.
52 | B I B L E S U R V E Y
Sangatlah menarik dan penting untuk dicermati, karena konteks
perikop ini mengacu pada Yesaya 40:3. Di sana Yesaya berkata kepada
orang-orang Yahudi: "Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di
padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara
jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap
gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi
tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;
maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia
akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah
mengatakannya."
Perikop ini sangatlah penting. Gunung-gunung harus disingkirkan dan
lembah-lembah harus ditutup, mungkin ditutup dengan gunung.
Mengapa? Karena kita harus mempersiapkan jalan raya bagi Allah.
Mempersiapkan jalan raya dari mana? Jalan raya dari Babilon menuju
Yerusalem. Mengapa? Karena umat Allah sedang kembali ke
Yerusalem. Yesaya sedang menubuatkan kembalinya umat Israel ke
Yerusalem. Anda tentu ingat bahwa umat Yahudi diasingkan karena
ketidak-taatan mereka. Namun sekarang Allah berbelas-kasihan
kepada mereka setelah masa pengasingan yang lama dan Allah akan
memulangkan mereka ke Yerusalem. Akan tetapi ada sangat banyak
gunung yang berdiri menghalangi! Sangat banyak gunung! Lalu apa
yang harus dilakukan? Allah berkata, "Persiapkanlah jalan raya di
padang gurun. Ratakanlah gunung-gunung. Timbuni lembah-lembah
dengannya dan persiapkanlah jalan raya bagi keselamatan Allah
supaya dunia bisa melihat kemuliaan Allah dinyatakan."
Inilah sebabnya saya khawatir pada keadaan gereja karena selama
gereja masih hidup di dalam kemunafikan, dalam niat-niat yang tidak
murni, maka dunia tidak bisa melihat kemuliaan Allah. Karena jika
kemuliaan Allah mau ditampilkan di dunia sekarang ini, di mana
kemuliaan itu akan ditampilkan? Seharusnya terungkap melalui umat
Allah. Akan tetapi umat Allah ternyata munafik. Lalu bagaimana
kemuliaan Allah akan dinyatakan? Semua gunung kemunafikan,
kecemaran, penghambat rencana Allah, semua itu harus diratakan.
Semua itu harus disingkirkan.
Gereja sama seperti umat Yahudi dalam pengasingan di Babilon
yang sedang menuju ke Sion
53 | B I B L E S U R V E Y
Di dalam Alkitab, kita mendapatkan satu hal yang menarik. Dan banyak
orang yang tidak memahami kesejajaran ini. Kita sebagai gereja,
adalah seperti orang-orang yang berada dalam pengasingan, sama
seperti orang Yahudi dalam pengasingan. Dan kita ini adalah orang-
orang buangan yang sedang kembali ke Sion. Kita sedang kembali
kepada Allah. Kita sedang pulang ke Sion. Dan peristiwa besar yang
melibatkan umat Allah inilah yang sedang dilihat oleh sang
nabi, yakni pulang dari penawanan dunia, Babilon, dan kembali kepada
Allah untuk bertemu dengan Allah di Yerusalem. Gambaran ini
sangatlah menarik.
Kristen sebagai orang dalam pembuangan
Petrus banyak memakai gambaran di Yesaya ini. Di 1 Petrus 1:1, dia
menyebut orang Kristen sebagai 'pendatang (exiles = perantau, orang
buangan, pendatang)’. Dia mengirimkan suratnya kepada para
'pendatang’ di berbagai tempat. Orang-orang Kristen digambarkan
seperti orang Yahudi perantauan di dalam di dalam 1 Petrus 1:1. Dan
belakangan, menjelang bagian akhir suratnya (1 Petrus 5:13), dia
berkata, "Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih
yang di Babilon," dan banyak pakar yang bingung dengan kata 'Babilon’
ini.
Demikianlah, jemaat adalah orang-orang Kristen yang sedang
dibebaskan dari Babilon - yang melambangkan dunia - dan sedang
bergerak menuju Sion. Kita memang masih belum sampai akan tetapi
kita sudah dalam perjalanan menuju Sion. Kita sedang pulang kepada
Allah kita. Inilah keselamatan itu. Keselamatan adalah sebuah proses di
mana seseorang dibebaskan dari dunia dan kembali kepada Allah. Kita
semua sedang dalam proses diselamatkan jika kita adalah orang-orang
Kristen sejati dan kita sedang dikembalikan kepada Allah. Di dalam
proses kembali ini, kita sama dengan orang-orang Yahudi itu, seperti
yang dikatakan di Ibrani 12:22, kita ini sedang kembali menuju Sion
dan kota Allah yang hidup, yakni Yerusalem surgawi.
Kita masuk kepada pengertian bahwa kita ini adalah warga Kerajaan
Surga, bukan kerajaan dunia. Dan kita ini sedang dalam perjalanan
pulang. Kita sedang kembali ke Sion. Di dalam konteks inilah kita
dapati para penulis Perjanjian Baru, seperti Petrus, memakai Yesaya
pasal 40, dalam membahas keselamatan yang sedang Allah kerjakan di
54 | B I B L E S U R V E Y
dunia sekarang ini. Di dalam proses keselamatan inilah kemuliaan Allah
terungkap lewat gereja.
Gunung Hermon di Matius 17
Akan tetapi renungkanlah satu hal dengan baik. Ketika orang-orang
buangan itu kembali dari Babilon menuju Yerusalem, silakan Anda lihat
seperti apa jalur perjalanan mereka di peta. Mereka harus melintasi
daerah yang disebut sebagai 'the Fertile Crescent (Padang Sabit
Subur)’. Mereka tidak bisa bergerak lurus melintasi padang pasir, jadi
mereka harus melintasi padang pasir itu melalui daerah yang disebut
padang sabit, karena melingkar seperti sabit. Demikianlah cara mereka
melintasi padang gurun.
Namun saat mereka mendekati Tanah Perjanjian, mereka menghadapi
daerah pegunungan yang sangat luas, pegunungan Hermon yang
sampai dengan sekarang ini masih ada di Lebanon. Jika Anda sekarang
ini bergerak mendekati Tanah Suci, mendekati daerah Lebanon
modern, Anda akan melihat satu wilayah pegunungan yang besar yang
menghadang Anda, pegunungan yang puncaknya bersalju, rata-rata
puncaknya sangat tinggi. Alkitab menyebutnya 'gunung-gunung yang
tinggi’. Dan gunung-gunung itu menghalangi perjalanan Anda. Jadi
Anda sekarang bisa melihat apa maksud Yesaya berkata,
"Persiapkanlah jalan raya bagi Allah dan umat-Nya. Ratakanlah
gunung-gunung supaya terbuka jalan yang rata menuju Yerusalem."
Hal ini sangat menarik karena di Matius 17:21, perikop yang sedang
kita pelajari sekarang ini, jika Anda perhatikan baik-baik, Anda akan
temukan kata-kata yang saya maksudkan.
Yesus berkata kepada murid-muridnya, "Kamu dapat berkata kepada
gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan
pindah." Apa itu 'gunung ini’? Dia tidak menunjuk sembarang
gunung. Yesus berkata, "Gunung ini." Dia sedang menunjuk kepada
satu pegunungan yang khusus. Jika Anda baca Matius 17:1, Anda bisa
lihat bahwa ini adalah pegunungan tempat terjadinya peristiwa
Transfigurasi (Pemuliaan Yesus). Tempat itu disebut sebagai gunung
yang tinggi. Satu-satunya gunung yang tinggi di sana adalah gunung
Hermon. Sangat menarik. Yesus menunjuk gunung Hermon. "Kamu
55 | B I B L E S U R V E Y
dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,
maka gunung ini akan pindah."
Bukit Zaitun di Matius 21
Kali kedua Yesus berbicara tentang hal memindahkan gunung adalah di
Matius 21:21. Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika kamu percaya dan tidak bimbang, ..., tetapi juga jikalau kamu
berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam
laut! hal itu akan terjadi." Kembali terlihat kata gunung ini, akan tetapi
kali ini gunungnya berbeda dengan yang di dalam Matius 17. Gunung
mana yang ditunjuk kali ini? Di Matius 21:21, gunung itu adalah bukit
Zaitun. Lagi-lagi yang dimaksud adalah gunung yang khusus.
Ini adalah susunan yang sangat luar biasa di dalam Kitab Suci:
keduanya berada dalam jalur dari Babilon, dari tempat pengasingan,
menuju Yerusalem. Di sepanjang jalan ini, ada dua hambatan utama:
yang pertama adalah pegunungan besar Hermon; dan yang kedua
adalah gunung yang jauh lebih kecil, yakni bukit Zaitun. Bukit Zaitun
terletak di sebelah timur Yerusalem, dan ia merintangi jalan menuju
Yerusalem. Anda harus berjalan melintasi atau memutari bukit Zaitun
untuk sampai ke Yerusalem. Kedua gunung itu harus disingkirkan
untuk mempersiapkan jalan raya bagi Allah.
3. Bukan hanya umat Allah yang berjalan pulang melalui jalan
raya keselamatan ini, tetapi juga Allah
Hal ini membawa saya pada poin yang ketiga dan yang terakhir, dan
setelahnya kita akan tutup pembahasan. Poin yang ketiga itu adalah:
Kita perlu perhatikan bahwa bukan hanya umat Allah yang sedang
pulang saja yang berjalan di jalan keselamatan ini, tetapi Allah juga
akan datang lewat jalan ini. Sungguh sangat menarik. Karena di dalam
Yesaya 40, jika Anda baca dengan teliti, Anda akan tahu bahwa pasal
itu bukan sekadar membicarakan tentang kembalinya orang-orang
buangan, akan tetapi juga berbicara tentang Allah yang kembali ke
Yerusalem. Yesaya 40:9-10 berbunyi:
Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai
Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat,
nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota
Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!" ("Lihat! Allahmu datang!" Ini adalah
56 | B I B L E S U R V E Y
ucapan dari nabi tersebut) Lihat, itu Tuhan Yahweh, Ia datang dengan
kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang
menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka
yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
Lihat, Tuhan datang! Lihat! Dia datang! Itulah gambaran yang
disampaikan oleh Yesaya kepada umat Yahudi. Persiapkanlah jalan raya
bagi Allah karena Dia datang! Di sinilah letak keindahan pasal ini. Allah
datang! Dan justru inilah yang sedang dinanti-nantikan oleh umat
Kristen. Kita bergerak menuju Sion dan kita menantikan kedatangan-
Nya. Kita melakukan keduanya sekaligus. Allah datang! Nah, jika Allah
datang, berarti kita masih harus mempersiapkan jalan bagi Dia. Dia
datang bersama umat-Nya. Persiapkanlah jalan.
Gunung rohani dari Iblis harus disingkirkan
Ada dua gunung yang berdiri menghadang kita. Apakah kedua gunung
itu? Apa yang dilambangkan oleh gunung Hermon
itu? Jika Anda membaca Matius 17, di dalam konteksnya, Anda akan
melihat bahwa gunung ini berkaitan dengan kuasa si jahat. Kuasa Iblis.
Di sini muncul masalah tentang bagaimana mengusir setan. Bagaimana
mengusir setan? Ini adalah kuasa besar yang berdiri menghadang di
antara Allah dan keselamatan manusia. Setan berdiri di sana, semua
kuasa jahat berdiri di sana menghadang keselamatan. Dan siapakah
yang harus mempersiapkan jalan bagi Allah? Kita semua. Kita inilah
yang harus membangun jalan raya itu. Lagi pula, siapakah yang
mendapat panggilan untuk mempersiapkan jalan tersebut? Yerusalem.
Umat Allah dipanggil untuk mempersiapkan jalan, jalan keselamatan
bagi umat manusia.
Dan untuk mempersiapkan jalan itu, maka Anda harus memiliki kuasa,
kuasa untuk meratakan gunung-gunung yang tinggi, gunung-gunung
rohani, itu. Apakah gunung-gunung rohani itu? Itulah kerajaan setan
yang menjadi pokok perhatian di dalam Matius 17.
Itulah sebabnya mengapa Yesus begitu gemas sampai-sampai berkata,
"Berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Kamu harus
mempersiapkan jalan ini kalau Aku pergi nanti. Dan kamu harus
menyingkirkan gunung kerajaan setan ini. Namun kamu tidak bisa
57 | B I B L E S U R V E Y
melakukannya, terlihat dari ketidak-mampuanmu mengusir setan,
kamu belum punya kuasa untuk mengusir setan."
Dan kenapa Anda sampai tidak memiliki kuasa? Karena iman Anda
tidak murni. Anda masih memiliki ketidak-percayaan. Jika Anda ingin
memiliki kuasa untuk mengusir setan, untuk meratakan gunung setan,
kerajaan setan, Anda harus memiliki iman yang murni dan tak terbagi.
Anda tidak bisa melayani Allah dan mamon. Mata Anda harus terpusat.
Hanya dengan demikian baru Anda bisa memiliki kuasa untuk
menyingkirkan si jahat.
Gunung rohani ketidak-percayaan juga harus disingkirkan
Dan gunung yang kedua adalah sebagai berikut. Di dalam Matius 21,
kita tahu bahwa gunung itu adalah bukit Zaitun. Apa yang ditunjukkan
oleh bukit Zaitun? Di dalam konteks Matius pasal 21, Anda melihat
kutukan terhadap pohon ara. Mengapa? Karena pohon itu
melambangkan umat Allah, Israel, di dalam ketidak-percayaannya.
Ada dua gunung utama yang berdiri menghadang di antara Allah dan
keselamatan manusia. Yang satu adalah gunung besar dari kerajaan
setan, yang pada masa itu dilambangkan oleh kerajaan Persia, yang di
dalam Perjanjian Lama sedang menghambat pembangunan Bait Allah.
Dan gunung yang kedua adalah gunung ketidak-percayaan.
Sangatlah menarik bahwa di Zakharia 14:4-5, bukit Zaitun itu secara
harfiah dikatakan akan terbelah, secara harfiah tersingkir, terbelah
untuk memberi jalan keluar dan masuk ke Yerusalem. Hal yang sangat
luar biasa! Zakharia 14:4-5 berkata bahwa pada Hari itu, Tuhan akan
menjejakkan kaki-Nya di atas bukit Zaitun, bukit Zaitun yang
melambangkan ketidak-percayaan manusia akan tersingkirkan,
membuka jalan bagi Yerusalem. Sungguh sangat dahsyat! Lalu perikop
ini berlanjut sampai ke ayat 6 dan 9 yang berbicara tentang Allah
Yahweh akan menjadi Raja di bumi ini.
Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di
depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu (lambang ketidak-
percayaan manusia) akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga
terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan
bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan(membuka jalan bagi
Yerusalem. Dan perikop ini dilanjutkan ke ayat 6 dan 9). Maka
58 | B I B L E S U R V E Y
tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan
menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah
melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda.
Lalu Yahweh, Allahku, akan menjadi Raja atas seluruh bumi.
Gereja harus bertobat dari pengabdian yang mendua serta dari
ketidakmurnian sebelum bisa membawa dunia pada pertobatan
Sekarang kita akan tutup. Kita telah melihat bahwa gunung-gunung itu
adalah gunung-gunung rohani, gunung rohani berupa kerajaan setan
dan ketidak-percayaan manusia, ketidak-percayaan dalam diri orang
lain. Bagaimana kita bisa mengatasi ketidak-percayaan mereka?
Bagaimana kita bisa bekerja dalam pembebasan umat manusia jika kita
sendiri adalah orang-orang yang tidak percaya? Itulah hal yang sedang
disampaikan oleh Yesus kepada murid-muridnya:
Bagaimana kamu bisa menyingkirkan gunung di dalam diri orang lain
demi kepentingan orang tersebut jika kamu sendiri masih menjadi
korban ketidak-percayaan?" Anda tidak akan bisa melakukannya. Anda
harus datang dalam fokus yang terpusat dan di dalam kemurnian untuk
bisa memberi bantuan menyampaikan keselamatan kepada umat
manusia. Gereja sekarang ini tidak memiliki kuasa, sebagaimana yang
sudah saya sampaikan tadi, tidak memiliki kuasa untuk bekerja demi
keselamatan umat manusia karena gereja sendiri tidak suci.
Mari kita berdoa kepada Allah supaya Allah berbelas kasihan kepada
kita, supaya Allah memurnikan hati kita, supaya Allah menyingkirkan
semua noda dan kemunafikan serta kesesatan, diawali dari diri kita dan
selanjutnya menyebar ke segenap jemaat, sampai gereja jaman
sekarang ini kembali lagi bisa mempersiapkan jalan bagi Allah sehingga
kedatangan-Nya kembali bisa dipercepat sebagaimana yang dikatakan
Petrus di dalam 2 Petrus 3:12.
Sambil kita renungkan tentang jalan yang kita persiapkan bagi Allah
kita, agar Dia bisa segera kembali, yang lebih penting lagi adalah
sebaiknya kita renungkan betapa kita tidak akan bisa menghadap Dia
dengan hati nurani yang baik jika kita - orang-orang Kristen - masih
seperti yang sekarang ini. Ini adalah hari pertobatan bagi gereja.
Gereja harus bertobat sebelum dunia bisa bertobat. Mari kita camkan
59 | B I B L E S U R V E Y
hal itu baik-baik karena Dia akan datang segera. Mari kita persiapkan
jalan bagi Allah kita.
Apa artinya menjadi Anak Allah?
"Kamu mengerjakan apa yang dikerjakan oleh bapamu"
Matius 23:29-39
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Matius 23:29:39
Kita akan melanjutkan studi kita mengenai ajaran Yesus di Matius pasal
23:29-39. Di dalam perikop ini dijelaskan tentang makna dan hakekat
dari kedudukan sebagai anak. Anak siapakah Anda? Apakah Anda anak
Allah? Atau mungkin tanpa sepengetahuan Anda dan tanpa Anda
kehendaki, Anda justru menjadi anak-anak kegelapan, anak-anak si
Iblis?
Inilah hal yang akan kita teliti di perikop di Matius 23:29-39.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan
memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di
zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka
dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu
bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan
pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek
moyangmu!
Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah
mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka? Sebab itu,
lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana
dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan
kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu
dan kamu aniaya dari kota ke kota, supaya kamu menanggung akibat
penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang
benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh
di antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!"
60 | B I B L E S U R V E Y
"Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan
melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!
Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti
induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi
kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi
sunyi. Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan
melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan!"
Ucapan dari Yesus ini sangatlah keras dan langsung pada sasarannya.
Ada satu dosa yang tidak bisa ditoleransi sekalipun dia begitu penuh
pengertian dan pengampunan akan dosa-dosa yang lain, akan tetapi
satu-satunya dosa yang tidak bisa dia toleransi adalah kemunafikan.
Dosa di mana seseorang bertindak religius dan seolah-olah benar, atau
bahkan mengira bahwa dirinya religius atau benar padahal sebenarnya
tidak demikian. Kemunafikan berarti bahwa kenyataan yang ada tidak
mendukung hal-hal yang sedang ditampilkan.
Apa artinya menjadi anak Allah?
Di pesan ini, kita akan membahas ajaran Yesus mengenai keberadaan
sebagai anak. Apa artinya menjadi anak Allah? Apa artinya menjadi
seorang murid Yesus?Bagaimana kita bisa yakin bahwa kita ini adalah
murid Yesus?
Di dalam perikop ini, kata 'anak' dan 'bapa' seringkali muncul.
Ada gambaran tentang induk ayam dengan anak-anaknya, ada juga
gambaran tentang ular beludak dan keturunannya di ayat 33.
Bagaimana mungkin Anda bukan merupakan ular beludak jika Anda
adalah keturunan ular beludak? 'Ular beludak' adalah ular yang berbisa.
Jika Anda adalah keturunan ular berbisa, maka Anda akan tumbuh
sebagai ular juga. Jika Anda dilahirkan dari Allah, maka Anda adalah
anak Allah. Termasuk jenis yang manakah Anda?
Di dalam Kitab Suci hanya ada dua jenis manusia Setiap orang
termasuk ke dalam salah satunya. Alkitab hanya mengenali dua macam
manusia: Anda adalah anak-anak Allah, yakni anak-anak
terang, atau Anda adalah anak-anak kegelapan, yakni anak-anak iblis.
61 | B I B L E S U R V E Y
Sekalipun kita berada di bawah kuasa Iblis, kita mempunyai
pilihan untuk menjadi anak-anak Allah
Ada satu hal yang pada awalnya kita tidak mempunyai pilihan - yakni
untuk menjadi anak siapa. Anda mungkin tidak berniat memilih untuk
memiliki nama marga Chang, akan tetapi Anda tidak punya pilihan.
Anda mungkin tidak memilih untuk bermarga Chen atau Huang, akan
tetapi Anda dilahirkan di dalam keluarga tersebut. Dan kalau kebetulan
Anda tidak suka dengan nama marga Anda, pilihan apa yang bisa Anda
ambil? Apakah Anda akan mendatangi ayah Anda dan berkata,
"Mengapa engkau sampai memiliki nama marga yang ini? Aku ingin
nama marga yang lain"? Ayah Anda sendiri tidak mempunyai pilihan;
Anda juga tidak mempunyai pilihan.
Demikianlah, setiap orang yang dilahirkan ke dunia ini. Pada awalnya,
kita tidak mempunyai pilihan. Namun selanjutnya, kita punya pilihan
itu. Di tahapan yang awal: ketika kita semua dilahirkan,
kita adalah anak-anak kegelapan. Itu adalah hal yang dalam tahapan
awalnya kita tidak mempunyai pilihan. Menurut Kitab Suci, kita
dilahirkan di dalam dosa. Kita dilahirkan ke dunia yang didominasi oleh
dosa. Setiap orang yang lahir ke dunia ini memiliki watak yang egois.
Kita semua mementingkan diri sendiri.
Semua psikolog tahu bahwa ego adalah unsur kunci di dalam kejiwaan
manusia. Bagi manusia yang menjadi pusat dari kehidupannya
adalah dirinya sendiri dan segenap'si akunya'. Segenap kehidupannya
berkisar pada dirinya sendiri saja, dan setiap usaha untuk mengubah
hal ini akan menimbulkan banyak kesulitan. Anda boleh saja
memberitahu seseorang bahwa dia seharusnya tidak menjadikan
dirinya pusat bagi kehidupannya, namun hal itu akan menjadi sangat
sulit baginya untuk dilaksanakan.
Namun terdapat suatu keputusan besar yang harus diambil di dalam
tahapan yang berikutnya. Sekalipun kita ini boleh jadi terlahir sebagai
anak-anak kegelapan, sekalipun kita ini dilahirkan di dalam dosa,
sekalipun secara alami kita ini egois, sekalipun secara alami kita ini
telah tercemar, ajaran Kitab Suci mengatakan bahwa kita mempunyai
pilihan. Kita tidak harus tetap menjadi anak-anak kegelapan; kita
tidak harus terus menjadi pemberontak; kita tidak harus terus menjadi
62 | B I B L E S U R V E Y
anak-anak iblis. Kita bisa menjadi anak-anak Allah. Itulah sebabnya
mengapa Alkitab disebut 'Kabar Sukacita".
Apa kabar sukacitanya? Kabar baiknya adalah bahwa sekalipun kita ini
dilahirkan di dalam dosa namun kita boleh menjadi anak-anak Allah.
Itulah alasan mengapa Alkitab itu disebut 'Kabar Sukacita'. Kita
mempunyai pilihan.
Kehidupan sebelum datang kepada Kristus itu tanpa pilihan
atau arah
Waktu saya belum menjadi Kristen, saya bertanya-tanya apakah ada
pilihan lain di dunia ini, adakah arah tujuan yang lain selain menjalani
apa yang disebut oleh Alkitab sebagai "kesia-siaan". 'Kesia-siaan' ini
berarti saat Anda meneliti hidup Anda dan bertanya-tanya apa tujuan
dari semua ini? Anda bertanya-tanya, apa arti hidup ini? Anda tidak
tahu apa gunanya dilahirkan ke dunia, kalau hanya untuk bersekolah -
sekian tahun di sekolah dasar, sekian tahun di sekolah menengah,
sekian tahun di universitas, dan mungkin beberapa tahun lagi di tingkat
pasca sarjana - dan Anda bertanya-tanya untuk apa semua ini?
Agaknya semua ini agar kita memperoleh pekerjaan sehingga kita
punya sesuatu untuk dimakan dan, mudah-mudahan, Anda punya
kesempatan untuk berbuat sesuatu di bidang keahlian Anda. Dalam
kebanyakan kasus, orang tidak banyak berkontribusi. Anda hanya
sekadar menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang
menjalankan sistem yang ada, yang membuat sistem itu tetap
berputar, tetap berjalan. Itu saja. Kemudian, pada akhirnya, Anda
menjadi tua, jatuh sakit, dan mati, dan itulah kehidupan.
Semuanya terlihat begitu sia-sia! Anda terjebak, semua ciptaan
terjebak - sebagaimana dikatakan oleh Paulus di Roma 8:21 - terjebak
di dalam semua kesia-siaan ini karena semuanya memiliki akhir yang
sama. Semuanya berakhir dalam kematian.
Saya sering teringat ketika saya masih muda, dengan seluruh
kehidupan yang terbentang di hadapan saya, saya merasakan kesia-
siaan yang sangat mendalam ini. Tampaknya semua ini tidak ada
arahnya sama sekali. Saya tidak melihat adanya tujuan yang berarti di
dalam segenap arah kehidupan ini. Rasa kesia-siaan ini begitu
mencekam saya sehingga seringkali, saya hanya duduk di atas ranjang
63 | B I B L E S U R V E Y
saya dan menangisi semua ini karena saya merasa tidak ada tujuan
yang berharga di dalam hidup ini. Seringkali saya berusaha melupakan
semua ini. Saya mendisiplin diri saya - saya suka berolah raga, dan di
saat saya sedang berolah raga serta menikmati kegiatan tersebut, saya
lupa akan semua persoalan hidup saya. Persoalan tersebut selalu
muncul entah di pagi hari atau pada tengah malam. Saat orang lain
sudah terlelap, tiba-tiba saja pertanyaan ini muncul kembali, "Untuk
apa semua ini?" Saya berusaha untuk melupakan persoalan ini dan
berpaling kepada musik atau melakukan hal-hal yang lain, akan tetapi
pertanyaan ini tetap menghantui saya.
Dan saat-saat yang paling merisaukan justru waktu saya menonton
film, terutama jika kebetulan film itu adalah 'film yang bagus'. Yang
dimaksudkan dengan bagus adalah sebuah film yang bisa membawa
kita merenungkan persoalan-persoalan yang jauh di atas masalah
kehidupan sehari-hari. Anda dibawa untuk merenungkan hal-hal yang
agung, yang hebat, yang sempurna seperti misalnya tentang orang
yang mencurahkan hidup dan matinya bagi negerinya, dan untuk
sesaat, semangat Anda terangkat tinggi melampaui urusan-urusan
remeh seperti makan dan belajar dan rutinitas setiap hari. Akan tetapi,
'perkara-perkara yang tinggi' ini cenderung untuk membangkitkan
pertanyaan mengenai makna hidup ini, bukankah begitu? Dan
persoalan tersebut kembali mengusik hati saya.
Prinsip pembusukan membuat semuanya cenderung menjadi
bertambah buruk
Saya mencintai negeri saya. Saya ingin berbuat sesuatu demi negeri
saya. Lalu saya mulai merenungkan tentang sejarah. Anda tahu,
sejarah selalu memberi dampak yang menggelisahkan. Sejarah adalah
gerak melingkar yang terjadi berulang-ulang, mungkin membuat
bentuk spiral. Dan kita terus saja berharap agar spiral ini bergerak ke
atas.
Demikianlah, misalnya, Anda baca sejarah Tiongkok, Anda bisa lihat
bahwa setiap dinasti diawali oleh seorang kaisar yang cakap dengan
visi yang hebat terhampar di hadapannya. Dia ingin
menjadikan Tiongkok negara yang besar, dengan darah yang baru,
suatu dinasti yang baru, entah itu dinasti Tang atau Han. Pemimpin
yang pertama selalu merupakan orang yang cakap, orang yang
64 | B I B L E S U R V E Y
memiliki visi, orang yang akan membangkitkan segenap masyarakat
berikut segala hasrat idealistisnya. Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?
Kaisar yang kedua ternyata tidak sebaik kaisar yang pertama, dan yang
ketiga bahkan lebih buruk daripada yang kedua, dan penerusnya terus
saja menjadi semakin buruk. Lalu Anda berkata, "Mengapa sejarah
berjalan seperti ini?" Demikianlah, keadaan lalu berlanjut menjadi
semakin buruk saja, dan akhirnya, pemimpin yang terakhir mungkin
adalah orang-orang lemah, orang-orang yang tidak berguna, yang
tidak pernah pergi keluar untuk melihat apa yang terjadi di tengah
rakyatnya, dan keadaan menjadi semakin buruk saja.
Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Tentu saja terjadi revolusi! Lalu
tampillah kaisar baru yang menjungkirkan dinasti yang lama dan mulai
membangun sesuatu yang baru. Dan Anda berkata, "Ah! Muncul
harapan lagi! Ini ada kaisar yang baru dengan visi yang besar, dengan
kemampuan yang hebat. Dan sekarang, kita memiliki awalan yang
baru." Lalu kelanjutan bagaimana? Kisah ini akan berulang lagi.
Demikianlah, yang pertama adalah orang yang sangat bagus; yang
kedua tidak begitu buruk; yang ketiga tidak begitu bagus; yang
keempat sama sekali tidak bagus, dan sejarah berulang lagi. Sungguh
merisaukan! Semuanya dimulai dengan sangat indah dan berakhir
dengan sangat buruk.
Demikianlah semua hal ini berulang terus. Sungguh merisaukan,
bukankah demikian? Anda bertanya-tanya, mengapa jalurnya tidak bisa
dipertahankan untuk terus bergerak ke atas, bukannya selalu bergerak
ke bawah? Sejarah diangkat naik lalu jatuh kembali. Lebih baik tidak
usah diangkat naik daripada nantinya jatuh kembali, bukankah begitu?
Tidak ada yang berada di puncak yang bisa tetap bertahan di sana.
Terdapat sesuatu di dalam kodrat manusia yang cenderung untuk
bergerak turun!
Manusia tidak memiliki kuasa untuk luput dari tarikan gravitasi
dosa.
Itulah hal yang dimaksudkan oleh Alkitab sebagai dosa. Dosa adalah
hal yang cenderung untuk bergerak ke bawah. Sama seperti prinsip
gravitasi. Massa bumi ini menarik semua benda ke bawah. Dan kodrat
di dalam diri kita ini, begitulah cara Alkitab menyebutnya, bekerja
65 | B I B L E S U R V E Y
persis seperti daya gravitasi bumi. Ia menarik segala sesuatunya ke
bawah. Jika Anda melontarkan sesuatu ke arah atas, maka ia akan
turun kembali. Sejarah juga demikian. Orang yang pertama mencoba
untuk meluncurkan satu dinasti baru, seperti meluncurkan roket. Dia
mencoba untuk mengirimkannya ke atas, namun dinasti itu bergerak
turun lagi. Bumi menarik roket itu turun kembali. Dan manusia jelas-
jelas tidak punya kuasa untuk luput dari gravitasi ini. Inilah poin yang
disampaikan oleh Injil.
Saat Anda melihat roket yang meluncur ke atas, Anda bisa melihat
kekuatan yang mendorong yang bersumber dari motor-motor
peluncurnya. Untuk apa kekuatan itu? Mengapa Anda memerlukan
kekuatan yang sedemikian besarnya untuk membawa naik benda
seberat beberapa ton ini? Karena begitu kuatnya tarikan dari gravitasi
bumi sehingga dibutuhkan tenaga yang sangat besar untuk bisa
mengatasinya, untuk bisa bergerak keluar dari wilayah pengaruh
gravitasi bumi ini. Anda bisa perhatikan bahwa sekalipun benda itu
sudah mencapai orbitnya, dia tetap akan turun kembali. Mungkin
memerlukan waktu yang cukup lama akan tetapi dia pasti akan turun.
Jika Anda meluncurkan sebuah satelit ke orbit bumi, apakah yang
terjadi? Dia akan jatuh, secara perlahan tetapi pasti. Bumi akan
menariknya kembali. Dia memang akan bertahan di sana untuk
sementara waktu, akan tetapi secara perlahan, gerak lingkarnya akan
semakin mengecil entah dalam hitungan bulan ataupun tahun, dan
bumi menang lagi. Pada akhirnya, bumi akan menariknya jatuh. Jadi,
Anda harus berada di luar pengaruh gravitasi bumi atau Anda akan
kembali lagi. Itulah persoalannya.
Seperti itulah kodrat manusia. Kodrat manusia seperti gravitasi bumi
itu. Kita tidak bisa mengatasi gravitasi dosa di dalam hidup kita ini. Kita
tidak bisa melakukannya. Kita tidak memiliki kekuatan yang
diperlukan, seringkali kita berusaha, kita bikin suatu peluncuran, kita
naik sampai cukup tinggi - seperti orang yang dengan kuatnya
melemparkan bola bisbol dan bola itu meluncur tinggi ke atas, dan
Anda terkagum-kagum, "Wow! Tinggi sekali! Aku tidak bisa melempar
setinggi itu!" Bola itu memang akan bertahan cukup lama di atas,
namun ia tetap akan turun kembali. Ia akan turun kembali tidak peduli
seberapa tinggi Anda melemparkannya, karena tenaga kita tidak cukup
kuat untuk mengatasi kekuatan gravitasi. Tidak cukup kuat.
66 | B I B L E S U R V E Y
Terimalah kuasa Allah untuk bebas dari perbudakan oleh kuasa
dosa
Inilah yang dimaksudkan bahwa menjadi anak Allah itu membutuhkan
kuasa Allah! Karena secara alamiah, kita ini diperbudak oleh tenaga
gravitasi dosa, entah kita suka atau tidak, dan seringkali kita memang
tidak menyukainya. Orang yang berada di bawah perbudakan suatu
sistem tertentu bisa saja tidak menyukai keadaan tersebut, akan tetapi
mereka tidak punya pilihan. Bisa dikatakan kita adalah budak-budak si
Jahat, dialah pusat kehidupan kita, hal ini bukan berarti kita senang
menjadi budakIblis, melainkan karena kita tidak punya pilihan lain! Kita
tidak memiliki kekuatan untuk mengatasi tenaga gravitasi yang
mengurung kita di dalam belenggu ini.
Seringkali, kita mungkin melakukan reformasi moral. Kita berusaha
untuk mengatasinya akan tetapi tetap saja kita tidak
memenangkannya. Mungkin, kadang kala, kita bisa mencapai suatu
jarak tertentu, namun tetap saja kita kalah. Cepat atau lambat,
gravitasi itu akan menarik kita kembali. Ini tentunya bukanlah 'kabar
baik' bagi kita. Kita tampaknya tidak bisa lolos dari kuasa dosa, kuasa
yang terus menerus menarik kita ke bawah, kuasa yang menyelubungi
segala sesuatu yang ada. Selalu saja kuasanya tidak mencukupi.
Terdapat kemerosotan; terjadi kehancuran yang terus menerus, suatu
prinsip keruntuhan, prinsip yang menghentikan segala sesuatu yang
bergerak. Segala sesuatunya akan mencapai titik perhentian.
Demikianlah, semua ini bergantung pada kuasa. Sekarang ini saya
adalah seorang Kristen karena saya tahu bahwa satu-satunya solusi
bagi persoalan ini adalah kuasa Allah! Saat Anda mengalami kuasa
Allah, maka Anda akan tahu bahwa hal itu nyata. Tak ada jalan lain
bagi Anda untuk bisa meloloskan diri dari kuasa dosa yang dahsyat ini.
Tanpa kuasa Allah, dosa akan menang.
Anda boleh saja melakukan reformasi moral, Anda boleh mencoba
dengan pendidikan. Dunia ini telah mengupayakan segalanya:
berusaha menciptakan masyarakat baru; berusaha membangun bangsa
yang baru. Untuk bisa membangun bangsa yang baru, maka Anda
harus memiliki masyarakat yang baru. Bagaimana supaya bisa memiliki
masyarakat yang baru? Apa jalan keluar yang ditawarkan oleh dunia?
Dunia telah mencoba, misalnya, melalui pendidikan. Namun orang
67 | B I B L E S U R V E Y
terpelajar, ternyata tidak lebih baik dari orang lain. Mereka memang
menjadi orang-orang yang lebih berpengetahuan, akan tetapi mereka
tidak lebih baik daripada orang lain. Jika mereka memang lebih baik
daripada orang lain, maka semua kaum intelektual kita tentunya akan
menjadi orang-orang yang sangat luar biasa. Ternyata mereka juga
melakukan kejahatan yang sama dengan orang lain, hanya saja
mereka melakukannya dengan cara yang lebih cerdik, namun tetap
saja dosa. Jadi, semua upaya itu ternyata sia-sia saja.
Hanya kuasa Allah yang bisa menolong kita melalui semua ini. Apakah
ini hanya sekadar teori? Apakah ini hanya semacam harapan saja? Jika
ini hanya merupakan harapan, berarti saya telah menyia-nyiakan
waktu saya dengan memberitakan Injil. Saya memberitakan Injil
karena saya memperoleh kepastian dan keyakinan, dan keyakinan
serta kepastian ini berasal dari pengalaman bahwa kuasa Allah bisa
membebaskan kita. Itulah alasan mengapa saya menjadi orang Kristen
sekarang ini.
Saya pernah mengusahakan jalan yang lain. Ketika saya belum
menjadi Kristen, saya memikirkan tentang jalan lain, yaitu jalur militer.
Saya berniat menegakkan kebenaran dengan memakai jalur militer.
Kedengarannya bagus namun hanya selama Anda masih hidup. Orang
berikutnya, yang akan menggantikan Anda memimpin kekuatan militer
itu, bisa saja memiliki kepribadian dan cita-cita yang berbeda dengan
Anda. Lalu sejarah akan berulang lagi. Tidak ada solusi. Saya beritahu
Anda dengan sejujurnya, tidak ada jalan keluar yang lain. Entah kita
akan mengakui bahwa kuasa Allah akan membebaskan kita dari prinsip
pembusukan yang selalu membuat sejarah buruk berulang, atau kita
tidak memiliki solusi sama sekali. Manusia telah mengusahakan
berbagai macam cara, namun sia-sia saja.
Kita hidup di zaman yang rawan
Kita sekarang hidup di zaman di mana keberadaan Anda dan saya bisa
lenyap dalam waktu 5 menit jika seseorang, di suatu tempat, menekan
tombol yang salah. Itulah masa depan "cerah" yang sedang kita
hadapi. Ilmu pengetahuan telah membawa kita pada tingkatan di mana
keberadaan kita menjadi sangat tidak menentu. Sekarang ini, sekalipun
Anda berniat untuk melarikan diri, tidak ada tempat yang bisa Anda
68 | B I B L E S U R V E Y
pergi. Di zaman ini, kepanikan dengan cepat bisa terjadi di mana-
mana.
Bisnis membangun ruang perlindungan bawah tanah
Tahukah Anda bisnis apa yang paling menguntungkan di Inggris
sekarang ini? Salah satu bisnis yang paling menguntungkan adalah
pembangunan bunker perlindungan dari bom. Para pembangun ruang-
ruang perlindungan dari serangan bom sedang mengalami masa
keemasan dalam bisnisnya! Mereka bahkan tidak sanggup
mengimbangi pesanan yang masuk! Setiap orang ingin membangun
ruang perlindungan dari bom nuklir di halaman rumah mereka. Daftar
antrian orang-orang yang memesan lubang perlindungan ini begitu
panjang.
Di Swiss sudah merupakan suatu kewajiban bagi setiap rumah untuk
memiliki ruang perlindungan bawah tanah semacam ini. Di lantai
bawah setiap rumah terdapat lubang perlindungan. Apakah ruang-
ruang perlindungan itu bisa melindungi mereka dari ledakan bom
nuklir, saya meragukannya, namun setidaknya bunker-bunker tersebut
memberikan semacam rasa aman. Saya pernah tinggal di sebuah
apartemen, dan di lantai dasar gedung apartemen tersebut ada sebuah
pintu besi yang sangat tebal menuju ke bunker, ruang perlindungan
yang terbuat dari beton tebal. Setiap orang ingin selamat [dari bom
nuklir]. Seperti inilah cara hidup kita sekarang ini - di dalam lingkungan
lubang perlindungan.
Bisnis makanan beku-kering
Bisnis lain yang sedang berkembang dan menghasilkan keuntungan
besar di Amerika Utara dan juga di Eropa adalah bisnis makanan beku
kering (freeze-dried). Bisnis makanan beku-kering sedang maju pesat.
Sekarang ini Anda bisa membeli makanan beku kering yang bisa
bertahan sampai sekitar 4 - 6 tahun. Demikianlah, setelahAnda
membangun bunker kemudian Anda harus mengisi bunker Anda
dengan makanan yang bertahan lama supaya Anda tidak mati
kelaparan. Makanan kalengan yang berada dalam kondisi yang bagus
hanya bisa bertahan sampai sekitar setahun, bergantung apakah isinya
sayuran atau daging, akan tetapi makanan yang dikeringkan lewat
69 | B I B L E S U R V E Y
proses pembekuan bisa bertahan sampai sangat lama. Kita sedang
hidup di zaman yang sangat menarik.
Dunia yang di bawah kendali serta kuasa Iblis akan dihancurkan
Dosa adalah unsur yang dominan di dalam dunia ini, entah kita
bersedia mengakuinya atau tidak. Dan karena dosa merupakan unsur
yang dominan, maka kehancuran pasti akan datang. Cepat atau
lambat, mudah-mudahan lambat, tahapan itu akan tercapai. Seperti
inilah dunia yang kita tinggali ini. Itulah kenyataannya. Kita tidak perlu
berpura-pura. Hari ini, cuaca terlihat sangat cerah, namun kita tidak
tahu seperti apa rupa dunia ini minggu depan, atau mungkin bulan
depan. Mengapa? Karena dosa. Kita tidak suka akan situasi semacam
ini, akan tetapi ada semacam kekuatan di luar diri kita yang
mengendalikan segala sesuatunya. Itulah hal yang di dalam Alkitab
disebut dengan ungkapan bahwa dunia ini berada di dalam
kuasa Iblis. Anda tidak suka akan hal itu tetapi Anda tahu bahwa ia
memang memegang kendali. Anda tidak bisa memastikan apa yang
akan terjadi minggu depan, namun ada kuasa di luar diri kita yang
sedang mengerjakannya. Manusia tampaknya sedang dikendalikan oleh
kekuatan yang berasal dari luar diri mereka.
Situasi di Timur Tengah
Tampaknya, tidak seorangpun menginginkan perang, akan tetapi
nyatanya kita selalu berperang. Situasi di Timur Tengah ini sangatlah
berbahaya - setiap orang tahu bahwa segala sesuatu bisa menjadi
pemicu perang besar di Timur Tengah. Segala hal yang remeh
sekalipun bisa menjadi sumbu bagi bom berikutnya, dan Anda tidak
tahu siapa yang akan menyalakan sumbu tersebut. Apa yang sedang
terjadi? Itulah hal yang dimaksudkan di dalam Alkitab. Alkitab
menjelaskan dengan terperinci hal-hal yang sedang terjadi ini, bahwa
anak-anak kegelapan sedang mengendalikan dunia ini, karena mereka
sendiri berada di bawah kendali kuasa kegelapan yang tampaknya
memegang kekuasaan atas segala sesuatu di dunia ini. Itulah yang
dimaksudkan oleh Alkitab bahwa dunia ini sedang berada di bawah
kuasa Iblis. Manusia tidak tahu mengapa dia sampai berbuat seperti
itu. Setelah melakukan perbuatan tersebut, dia lalu mengenang hal
tersebut dengan rasa malu, namun sudah terlanjur.
70 | B I B L E S U R V E Y
Holocaust (pembunuhan besar-besaran orang Yahudi oleh
tentara Jerman di Perang Dunia II)
Saya pernah bertanya kepada seorang sahabat saya yang
berkebangsaan Jerman, "Ada apa dengan mentalitas bangsa Jerman
sehingga bisa membunuh 6 juta orang dengan kamar-kamar gas? Ada
apa dengan mentalitas bangsa Jerman sehingga bisa berbuat seperti
itu? Dari pengamatan saya, orang-orang Jerman terlihat baik dan
ramah. Kalian tampaknya sangat beradab. Kalian terlihat sangat
terpelajar. Namun apa yang terjadi dengan mentalitas kalian sehingga
bisa berbuat sekejam itu? Membunuh 6 juta orang dengan meracuni
mereka di dalam kamar-kamar gas. Mentalitas macam apa itu?"
Belakangan, saat saya renungkan kembali hal tersebut, saya merasa
sangat marah dengan diri saya sendiri, mengapa saya sampai
mengajukan pertanyaan seperti itu? Malahan, dia sendiri juga tertegun
dan begitu sedih mendengar pertanyaan saya, dia sampai tidak bisa
menjawab sama sekali. Dia berkata bahwa dia tidak tahu apa jawaban
atas pertanyaan tersebut. Dia juga tidak paham apa yang telah terjadi.
Saat saya renungkan hal tersebut, saya sangat menyesal telah
bertanya seperti itu kepadanya. Saya rasa ini adalah pertanyaan yang
tidak adil, walaupun pertanyaan tersebut memang mengusik hati saya.
Pertanyaan ini tidak adil karena dia sendiri juga sedih akan adanya
peristiwa tersebut, walaupun dia adalah orang Jerman. Dia menjadi
lebih sedih lagi disaat menyadari bahwa dia juga tidak mengerti kenapa
saudara-saudara sebangsanya berbuat sekejam itu. Dia tidak mengerti.
Sekalipun Anda tidak mengingininya, Anda berada di bawah
kuasa Iblis
Orang Jerman sendiri tidak bisa memahami mengapa mereka sampai
berbuat seperti itu, sama seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus,
"Aku berbuat dosa, namun aku tidak bisa menghindari perbuatan dosa.
Aku juga tidak tahu mengapa aku sampai berbuat dosa." Satu-satunya
penjelasan yang bisa saya pikirkan adalah karena ada prinsip dosa
yang mendorong saya untuk melakukan hal yang sebenarnya tidak
ingin saya perbuat. Namun saya melakukannya. Saat saya renungkan,
setelah kejadiannya berlangsung, saya lalu menanyakan diri saya, "Apa
yang telah kuperbuat ini?" Itulah hal yang, di dalam Alkitab, disebut
sebagai keadaan anak-anak si Jahat.
71 | B I B L E S U R V E Y
Bukan berarti bahwa Anda berminat untuk menjadi anak si Jahat,
namun Anda mau tidak mau sedang berada di bawah kuasanya, di
bawah kuasa dosa. Dan karena ituAnda akan mengerjakan hal-hal yang
nantinya Anda sesali. Lalu Anda bertanya-tanya mengapa Anda sampai
melakukan semua itu? Saya sampaikan hal ini agar Anda mengerti
bahwa prinsip inilah yang sedang diuraikan oleh Alkitab, meskipun
prinsip ini mungkin terdengar agak aneh bagi telinga Anda, namun
prinsip ini nyata. Anda tahu bahwa prinisp ini benar. Orang-orang
Jerman tahu bahwa prinsip ini nyata. Mereka jijik pada diri mereka
sendiri karena telah melakukan perbuatan sekeji itu. Sungguh suatu
perbuatan yang sangat keji, akan tetapi mereka juga tidak tahu
mengapa mereka melakukannya. Mereka juga tidak bisa memahami
diri mereka sendiri. Mengapa mereka melakukannya? Bukankah hal ini
menyakitkan?
Saya merasa bersalah karena telah mengajukan pertanyaan semacam
itu kepada teman saya. Pertanyaan tersebut tidak adil karena bisa saja
Anda atau saya akan melakukan hal yang sama dalam keadaan yang
serupa dengan orang-orang pada saat itu, orang-orang yang sedang
hanyut oleh suatu doktrin, dibius oleh ajaran yang sesat, seperti yang
terjadi pada kebanyakan orang di zaman sekarang ini. Mereka kerjakan
segala sesuatu yang, pada saat itu, mereka pandang benar, dan
belakangan baru mereka sadari bahwa semua itu salah.
Pilihlah untuk tidak hidup di dalam dosa, untuk tidak lagi
menjadi anak si Jahat
Lalu bagaimana kita bisa merdeka? Mari kita lihat apa yang diajarkan
oleh Kitab Suci karena saya tidak sedang memberikan hasil pemikiran
saya sendiri. Saya hanya sekadar menyampaikan Firman Allah.
Di dalam Alkitab, berulang kali kita menemukan pembahasan tentang
keberadaan sebagai anak, pilihan yang akan memisahkan orang-orang
menjadi dua golongan. Entah Anda menjadi anak si Iblis, sekalipun
Anda tidak menyukainya, atau Anda bisa memilih untuk menjadi anak
Allah. Itulah makna menjadi seorang Kristen sejati. Halinilah yang akan
kita teliti nanti, karena memang ada orang Kristen yang palsu. Yang
dimaksudkan sebagai iman, percaya atau tindakan iman menurut
Alkitab adalah pilihan yang kita ambil ketika kita berkata, "Aku tidak
mau berada di dalam dosa lagi. Aku tidak mau berada di dalam
72 | B I B L E S U R V E Y
kegelapan lagi. Aku tidak mau menjadi anak-anak kegelapan. Aku tidak
mau menjadi anak si Jahat lagi. Dan aku memiliki pilihan itu. Allah
telah memberiku pilihan tersebut. Aku memilih untuk menjadi anak
Allah. Dia telah memberiku undangan untuk bisa menjadi anakNya, dan
aku memilih untuk menerima undangan untuk menjadi anakNya."
Itulah artinya menjadi seorang Kristen.
Perhatikan hal yang berikut ini. Anda baca dari Yoh 8:41-45, di mana
Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Kamu mengerjakan
pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari
zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan
mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku
datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang
mengutus Aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku?
Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi
bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia
adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata
dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta
dan bapa segala dusta. Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran
kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku."
Ini adalah bagian bacaan yang sangat penting. Perhatikan di ayat 41
orang-orang religius ini, yakni orang-orang Yahudi (dan sebagian orang
Kristen zaman sekarang juga) berkata, "Kami memiliki satu Bapa,
bahkan Allah-lah yang menjadi Bapa kami. Kami adalah anak-anak
Allah!" Dan Yesus berkata, "Belum tentu."
Seorang anak Allah berpikir dan berperilaku seperti Bapanya
Mengapa belum tentu? Di sini ada satu prinsip vital dalam Alkitab.
Bagaimana kita bisa menjadi anak Allah? Untuk memahami hal
tersebut, kita harus tahu apa arti anak Allah. Selalunya jika seseorang
adalah ayah kita, maka kita otomatis menjadi anaknya. Pemahaman di
dalam Alkitab tidak selalu berjalan seperti itu. Tanda keberadaan
sebagai anak menurut Alkitab adalah dari perilaku Anda. Bagaimana
sikap hati dan bagaimana perbuatan Anda, itulah tanda dari
keberadaan sebagai anak. Itulah tepatnya hal yang disampaikan oleh
73 | B I B L E S U R V E Y
Yesus di Yoh 8:39, "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham,
tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham."
Itulah kunci untuk memahami makna anak menurut Alkitab.
Mengapa kita menjadi anak-anak si Jahat? Karena kita mengerjakan
hal-hal yang dikerjakan oleh si Jahat. Apakah hal yang dikerjakan oleh
si Jahat? Dia berbuat dosa. Dia bersikap egois. Si Jahat selalu
mementingkan dirinya sendiri; dia ingin menggantikan Allah. Dia ingin
menikmati sendiri segala kemuliaan.
Alkitab memberitahu kita bahwa tanda dari seorang anak adalah bahwa
si anak itu melakukan apa yang diperbuat oleh bapanya. Menurut Kitab
Suci, keberadaan sebagai anak berkenaan dengan keserupaan di dalam
karakter dan perilaku. Itulah tanda seorang anak.
Jika saya mengaku sebagai anak Allah namun tidak berperilaku sebagai
anak Allah, saya tidak berperilaku sebagaimana perilaku Yesus, maka
saya adalah orang munafik. Saya adalah pendusta; saya tidak
menyampaikan kebenaran. Itulah sebabnya mengapa Yesus menyebut
orang-orang Farisi sebagai orang-orang munafik. Mereka tidak
menyatakan kebenaran. Mereka mengaku sebagai anak-anak Allah,
akan tetapi mereka tidak berperilaku sebagai anak-anak Allah. Apakah
Anda berperilaku sebagai anak Allah? Bagaimana perilaku Anda di
rumah? Bagaimana perilaku Anda di sekolah? Bagaimana sikap hati dan
mentalitas Anda? Ini adalah pokok yang sangat penting untuk
dicamkan, dan ini juga merupakan prinsip yang berlaku di sepanjang isi
Kitab Suci, bahwa keberadaan sebagai anak itu berkaitan dengan
keserupaan di dalam sikap hati dan perilaku.
Saat kita memilih untuk menjadi anak Allah, kita tidak sekadar memilih
suatu bentuk hubungan tertentu dengan Allah yang kita pikir akan
terbentuk hanya dengan semacam pengakuan iman. Hal itulah yang
dilakukan oleh orang-orang Farisi. Yang benar, kita sedang memilih
untuk masuk ke dalam suatu cara hidup yang sepenuhnya baru, cara
berpikir yang baru serta perilaku yang baru pula. Itulah arti menjadi
seorang Kristen. Anda tidak sekadar memilih untuk mempercayai suatu
doktrin tertentu. Anda sedang memilih suatu cara hidup yang baru.
Itulah hal yang penting untuk Anda pahami dan saya ingin agar mereka
yang akan dibaptis memahami hal ini dengan jelas. Jika tidak, nantinya
74 | B I B L E S U R V E Y
Anda akan menjadi munafik. Anda akan berbicara seperti seorang
Kristen namun Anda akan berperilaku seperti orang non-Kristen. Itulah
artinya menjadi munafik. Sudah terlalu banyak orang munafik di
tengah gereja. Dari sisi luarnya, mereka mengaku sebagai orang
Kristen, mereka berbicara selayaknya seorang Kristen, namun ketika
Anda meneliti kehidupan mereka, ketika Anda amati mentalitas
mereka, perilaku mereka, maka yang akan Anda lihat ada seorang non-
Kristen. Mereka tidak berbeda dari orang-orangtidak percaya. Akan
tetapi mereka mengklaim sebagai orang Kristen. Jika seperti itu cara
Anda berperilaku, lalu Anda menyebut dii sebagai anak Allah, berarti
Anda sedang menipu diri. Alkitab tidak bermaksud menarik suatu garis
batas yang menyatakan, "Semua orang Kristen adalah anak-anak Allah
dan semua orang non-Kristen adalah anak-anak iblis." Sama sekali
bukan seperti itu! Ada sangat banyak orang yang disebut 'Kristen' yang
sebenarnya adalah anak-anak si Jahat. Sangatlah penting untuk bisa
memahami hal ini.
Kamu orang-orang Farisi adalah ular-ular dan keturunan ular,
yaitu iblis.
Pokok ini disampaikan di sepanjang isi Kitab Suci. Mari kita kembali ke
ayat di Matius 23:33, melihat apa yang Yesus maksudkan ketika dia
berkata kepada orang-orang Farisi, "Hai kamu ular-ular, hai kamu
keturunan ular beludak!" Iblis digambarkan sebagai ular di dalam
Alkitab oleh karena ia licik, berbisa, cemar dan selalu siap menyakiti
siapapun. Mereka disebut anak-anak iblis karena perilaku mereka sama
seperti bapa mereka. Saat Yesus menyebut mereka sebagai anak-anak
iblis, dia tidak sedang menghina mereka; Dia tidak sedang
mempermalukan mereka; ini lebih tepat jika disebut sebagai suatu
diagnosa medis. Saat dokter berkata bahwa Anda terkena kanker atau
diabetes, si dokter tidak sedang bermaksud untuk menghina Anda; dia
sedang memberitahu Anda tentang kondisi Anda, bahwa jika Anda
tidak berbuat sesuatu, maka Anda akan mati.
Saat Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Hai kamu ular-ular."
Itu menunjukkan watak mereka, dia tidak sedang menghina mereka.
Dia sedang memberitahu mereka, "Seperti itulah kondisi kalian, jika
kalian tidak diubah oleh Allah, jika kalian tidak menjadi manusia baru,
maka kalian akan mati."
75 | B I B L E S U R V E Y
Itulah hal yang dikatakan di dalam ayat berikutnya, yakni Mat 23:33 -
"Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman
neraka?" bagaimana Anda bisa meluputkan diri? Jika Anda tidak
berhenti menjadi ular, jika seluruh karakter batiniah Anda tidak diubah,
maka tidak ada jalan bagi Anda untuk meluputkan diri dari hukuman
neraka.
Banyak orang, saat mereka membaca Matius pasal 23, mereka mengira
bahwa Yesus sedang menghina orang-orang Farisi; setidaknya dia
sedang mengecam mereka. Bukan begitu. Berpikir secara ini berarti
tidak memahami Yesus sama sekali. Dia sedang mendiagnosa keadaan
rohani mereka dan memperingatkan mereka bahwa jika mereka tidak
berubah, maka mereka tidak akan luput dari neraka. Kesejahteraan
kekal mereka sedang dipertaruhkan. Mereka harus mengalami
perubahan mendasar.
Keberadaan sebagai anak bukan status, tapi cara hidup yang
baru
Jika Anda mempelajari hakekat dari keberadaan sebagai anak di
sepanjang Perjanjian Baru, Anda akan menemukan pokok yang satu
ini, bahwa keberadaan sebagai anak itu berkaitan dengan mentalitas
dan cara hidup. Sebagai contoh, di Matius 5:9, apa yang tertulis di
sana? Berbahagialah orang yang membawa damai. Mereka bukanlah
ular beludak. Ular beludak sangat berbisa; mereka mencelakai orang
lain. Akan tetapi orang-orang yang membawa damai adalah mereka
yang membawa berkat kepada orang lain. "Berbahagialah orang yang
membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak
Allah." Keberadaan sebagai anak itu berkaitan dengan jenis sikap hati
dan perilaku yang tertentu, yaitu mereka yang membawa damai. Orang
yang membuat masalah, tentunya bukan anak-anak Allah, apapun
penilaian mereka terhadap diri mereka sendiri.
Namun orang-orang yang membawa damai, yang mengumpulkan
mereka yang terluka, yang menyembuhkan luka-luka, mereka itulah
yang disebut anak-anak Allah.
Di Matius 5:45, kita menemukan hal yang serupa. Mereka yang
mengasihi musuh-musuhnya, merekalah yang disebut anak-anak
Allah. Menjadi anak-anak Allah tidak berkaitan dengan pemihakan
76 | B I B L E S U R V E Y
kepada agama tertentu; keberadaan ini berkaitan dengan sikap hati
dan pikiran yang menghasilkan perilaku tertentu, mengasihi orang lain,
bahkan musuh Anda. Itulah tanda dari anak. Dan itu semua bukanlah
hal-hal yang bisa kita kerjakan dengan kekuatan kita sendiri. Itulah
sebabnya mengapa saya katakan bahwa kuasa Allah itu seperti tenaga
roket yang mengangkat kita ke atas dengan kuasaNya, keluar dari
lingkungan pengaruh tarikan gravitasi dosa.
Semua berasal dari kuasaNya; saya tidak bisa mengasihi musuh-musuh
saya. Saya tidak bisa melakukan hal itu, akan tetapi kuasa Allah
memampukan saya melakukannya. Dia bisa memampukan saya untuk
melakukannya sehingga saya sendiri akan terkejut pada apa yang telah
saya kerjakan. Hal yang secara alami tidak bisa saya perbuat, saya
dapati bahwa saya sedang mengerjakannya oleh karena kuasa Allah.
Jika kuasa Allah itu tidak nyata, maka saya tidak akan bisa
melakukannya. Namun karena kuasa Allah itu nyata, maka saya bisa
mengerjakannya. Itulah bukti dari kuasa Allah. Jika Anda mencoba
untuk melakukannya dengan kekuatan Anda sendiri, Anda akan dapati
bahwa Anda tidak bisa melakukannya. Tindakan tersebut bertentangan
dengan kodrat manusia; bertentangan dengan hukum gravitasi. Akan
tetapi kuasa Allah memampukan kita untuk melakukannya. Dia
memampukan kita untuk menjadi anak-anak Allah dan berfungsi
sebagai anak-anak Allah.
Anda akan menemukan di dalam Perjanjian Baru, keberadaan sebagai
anak ini tidak berhubungan dengan status melainkan dengan cara
hidup yang sepenuhnya baru. Saya perlu menekankan pokok ini karena
ada satu ajaran di tengah gereja yang bertentangan dengan pokok ini.
Ada satu ajaran yang mengatakan bahwa Anda cukup mempercayai
Yesus, dengan membuat semacam pernyataan iman, lalu Anda boleh
terus berbuat dosa sebanyak yang Anda suka dan Anda akan tetap
diselamatkan. Sungguh ajaran yang luar biasa! Namun Anda tahu
bahwa ajaran semacam ini memang ada. Ini bukanlah ajaran yang
alkitabiah. Itulah sebabnya mengapa saya selalu menyatakan kepada
Anda bahwa menurut Alkitab, kedudukan sebagai Anda itu bukanlah
sekadar status. Hal ini berkaitan dengan cara hidup. Sangatlah penting
untuk mencamkan hal ini. Karena adanya sebagian orang Kristen yang
tidak memahami hal ini, mereka lalu berpikir bahwa karena Anda sudah
menjadi seorang Kristen, maka Anda boleh terus berbuat dosa dan
tetap diselamatkan. Sekalipun mentalitas Anda tidak berubah,
77 | B I B L E S U R V E Y
sekalipun perilaku Anda tidak berubah, Anda tetap akan diselamatkan.
Saya tidak tahu ajaran macam apa itu karena saya tidak menemukan
dasarnya di dalam Alkitab.
Kita melanjutkan lagi penelusuran kita di dalam Kitab Suci, 2 Korintus
6:17-18, misalnya, memberitahu kita akan hal yang sama. Allah
memberitahu kita tentang orang macam apa yang akan Dia sebut
sebagai anakNya. Alkitab memberitahu kita bahwa orang-orang yang
keluar dari belenggu dosa, yang tidak mau berhubungan lagi dengan
hal-hal yang cemar, orang-orang semacam itulah, menurut ayat 18,
yang akan disebut oleh Allah sebagai anak-anakNya, dan Allah akan
menjadi bapa mereka. Allah mengharapkan agar mereka mengalami
perubahan sepenuhnya di dalam cara hidup mereka. Itulah hal yang
perlu terlaksana untuk menjadi anak.
Hal yang sama juga dinyatakan di Efesus 1:4-7. Di dalam ayat 5
dinyatakan bahwa kita menjadi anak-anak Allah karena diadopsi oleh
Allah. Namun di ayat 4 dinyatakan kepada kita bahwa kita telah
meninggalkan hidup yang lama yang berada di dalam dosa, karena
Allah ingin membawa kita dalam keadaan kudus dan tanpa cela ke
hadiratNya. Ayat 7 memberitahu kita bahwa dengan darah Kristus,
Allah menyucikan kita dan membuat kita berkenan di hadiratNya
Dan terakhir, di dalam Wahyu 21:7, kita diberitahu siapa saja orang-
orang yang disebut sebagai anak oleh Allah. Mereka yang menang,
yang mengatasi tarikan gravitasi dosa, dan melakukan semua ini tidak
dengan kekuatannya sendiri melainkan dengan kuasa Allah.
Berulang-ulang kali, Kitab Suci terus memberitahu kita bahwa, "Kalau
kamu anak-anak Abraham, maka kamu akan melakukan apa yang
telah dilakukan oleh Abraham." Apakah hal yang dilakukan oleh
Abraham? Dia mentaati Allah. Itulah hal yang dia lakukan. Saat Allah
menyuruhnya untuk mengerjakan sesuatu, dia melakukannya. Dan
setiap anak Allah adalah orang yang seperti Abraham, yang melakukan
apa yang telah dilakukan oleh Abraham.
Hal yang sama juga disebutkan di Roma 8:14: Mereka yang dipimpin
oleh Roh, merekalah yang disebut sebagai anak-anak Allah. Semua
orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sekali lagi, ini
bukan masalah status; orang yang selalu dipimpin oleh Roh Kudus
78 | B I B L E S U R V E Y
itulah yang disebut sebagai anak-anak Allah menurut Alkitab. Jadi
janganlah beranggapan bahwa karena Anda telah dibaptis atau karena
Anda pernah membuat semacam pengakuan iman, maka Anda
sekarang memiliki status untuk layak disebut 'lahir baru'. Dan karena
Anda telah lahir baru, lantas Anda boleh berbuat dosa. Hal ini jelas-
jelas bertentangan dengan makna 'lahir kembali'.
Di 1Yoh 3:8-9, di sana dikatakan hal yang sama, bahwa semua yang
dilahirkan dari Allah tidak meneruskan perbuatan dosa. Ayat 8 berkata
bahwa semua yang terus berbuat dosa berasal dari iblis. Hal ini
dinyatakan dengan jelas kepada kita. Jika Anda terus hidup di dalam
dosa, sekalipun Anda mengaku sebagai orang Kristen, Anda berasal
dari iblis. Namun jika Anda telah menjadi anak Allah, Anda tidak
meneruskan hidup di dalam dosa. Bukan berarti bahwa Anda tidak akan
pernah berbuat dosa lagi, namun maksudnya adalah bahwa Anda tidak
mempunyai kebiasaan untuk berbuat dosa lagi. Kadang kala Anda
terpeleset, kadang kala Anda terjatuh dan Anda perlu untuk kembali
kepada Allah lewat pengampunan. Akan tetapi, yang jelas telah terjadi
perubahan di dalam mentalitas Anda. Dan segenap arah tujuan hidup
Anda telah berubah. Anda tidak membiasakan diri lagi untuk hidup di
dalam dosa. Kadang kala Anda terjatuh akan tetapi Anda tidak
menjadikan hal itu sebagai kebiasaan Anda. Mentalitas Anda telah
berubah sepenuhnya.
Anda harus membuat pilihan untuk menjadi anak Allah
Apakah Anda anak Allah? Apakah Anda bukan anak Allah? Itu adalah
pilihan yang sedang Anda hadapi sekarang ini. Apakah Anda yakin
bahwa Anda adalah anak Allah? Perhatikan saja cara hidup Anda
sehari-hari. Apakah mentalitas dan perilaku Anda menunjukkan bahwa
Anda adalah anak Allah? Apakah orang lain melihat keserupaan dengan
Kristus di dalam diri Anda? Itulah persoalannya. Jika tidak, maka
datanglah kepada Tuhan. Biarkanlah Roh Allah masuk ke dalam hidup
Anda dan mengubah Anda. Menjadi seorang Kristen berarti diubah.
Begitulah cara kita menjadi umat yang baru. Itulah pilihan yang harus
Anda buat.
79 | B I B L E S U R V E Y
Apa itu Tanda Nabi Yunus?
Matius 12:38-42
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 12:38-42
Di pesan ini, kita akan melihat apa makna dari tanda nabi Yunus di
Matius 12:38-42:
Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi
kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu."
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak
setia (pezina) ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak
akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus
tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak
Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada
waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama
angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu
bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya
yang ada di sini lebih dari pada Yunus! Pada waktu penghakiman, ratu
dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan
menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk
mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih
dari pada Salomo!"
Bacakan juga perikop yang sejajar di Lukas 11:29-32
Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan
ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda,
tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi
Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe,
demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama
orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu
ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan
sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu
80 | B I B L E S U R V E Y
penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini
dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu
bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan
sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
Tanda adalah sesuatu yang dapat dilihat dan mengandung
pesan dari Allah
Yunus dijadikan sebagai 'tanda' - untuk dilihat oleh orang-orang
Niniwe. Tanda di dalam Alkitab adalah sesuatu hal yang dapat Anda
lihat; dan juga berisi pesan dari Allah. Pesan dari Allah disampaikan
melalui tanda itu. Pesan yang disampaikan oleh suatu tanda atau suatu
sarana yang dapat Anda lihat.
Sebagai contoh, dalam kisah tentang kelahiran Yesus, Lukas 2:12
memberitahu kita, "Dan inilah tandanya bagimu," tidak dikatakan
'mukjizat' bagimu. 'Tanda' yang di Lukas 2 itu adalah bayi yang
dibungkus dengan kain lampin. Sehingga para gembala itu akan tahu
saat mereka melihat tanda tersebut, bahwa bayi yang terbungkus
dengan kain lampin itulah yang akan menjadi Juruselamat.
Di Matius 26:48, kita melihat kata 'tanda' dalam pengertian yang
buruk, tanda yang akan diberikan Yudas kepada orang-orang yang
akan menangkap Yesus, "Aku akan memberimu tanda. Aku akan
mencium mukanya dan kamu akan tahu bahwa dialah yang harus
kamu tangkap." Tentunya, saat dia berkata, "Aku akan memberimu
tanda," dia tidak bermaksud untuk berkata, "Aku akan memberimu
mukjizat." Yang dia maksudkan adalah, "Aku akan memberimu tanda,
untuk menunjukkan bahwa orang itulah yang harus kamu tangkap."
Di ayat-ayat di atas, para ahli kitab, yaitu para pakar teologi Yahudi
pada zaman itu, dan orang-orang Farisi berkata kepada Yesus, "Berilah
kami tanda yang bisa kami lihat." Dan Yesus berkata kepada mereka,
"Kepada angkatan yang jahat dan pezina (adulterous) ini, tidak ada
tanda yang akan diberikan selain tanda nabi Yunus."
'Angkatan': satu periode waktu, yang bisa saja menjadi sangat
lama
Saat Yesus berkata 'Angkatan ini', angkatan yang manakah yang
sedang dia maksudkan? Apakah dia bermaksud untuk menunjuk
81 | B I B L E S U R V E Y
kepada angkatan pada zaman itu saja? Apakah ini berarti bahwa hanya
angkatan itu yang akan menerima tanda nabi Yunus, sedangkan
angkatan yang lain tidak akan menerima tanda? Haruskah kita
mengartikan bahwa hanya angkatan itu yang jahat, dan generasi-
generasi sesudahnya tidak jahat? Apakah hanya angkatan itu saja yang
disebut sebagai angkatan yang jahat dan pezina?
Kata 'angkatan' yang dipakai oleh Yesus tidak bermakna seperti yang
dimaksudkan di dalam bahasa Inggris (atau bahasa Indonesia). Di
dalam bahasa Inggris, makna kata 'angkatan' menunjuk kepada satu
kelompok khusus di dalam masyarakat yang hidup pada periode yang
sama, jangkauannya mungkin mencakup sekitar 30 sampai 40 tahun.
Pemaknaan kata 'angkatan' di dalam Alkitab tidak harus dibatasi pada
satu generasi dalam rentang waktu sekitar 30 tahunan, sebagaimana
yang dipahami dalam bahasa Inggris. Makna kata tersebut dalam
bahasa Ibrani merujuk ke segala zaman, bisa mengacu pada rentang
waktu yang sangat lama. Kata ini merujuk kepada masa di mana kita
hidup; mencakup semua periode waktu yang disebut sebagai masa
kini, yaitu mencakup masa 2000 tahun; atau dalam hal ini, satu
periode khusus di dalam rentang waktu Allah. Jadi kalau dikatakan
angkatan Perjanjian Lama, itu berarti semua angkatan yang masuk
dalam periode Perjanjian Lama.
Angkatan: mengacu pada semua golongan masyarakat
Itulah sebabnya kata 'angkatan' bisa mengacu pada semua golongan di
dalam masyarakat, tanpa merujuk pada periode waktu tertentu,
sehingga, misalnya, kita bisa menemukan istilah 'angkatan yang benar'
di Mazmur 14:5. Istilah ini menunjuk kepada segenap golongan yang
ada di masyarakat, yang termasuk dalam kelompok orang benar. Dan
ada juga istilah 'angkatan yang jahat', yaitu segenap orang yang jahat
dari berbagai golongan di dalam masyarakat.
Tanda nabi Yunus berlaku sampai ke zaman ini
Jadi persoalannya adalah, apakah tanda ini hanya berlaku bagi orang-
orang yang sedang berdiri di hadapan Yesus? Atau tanda nabi Yunus ini
juga berlaku untuk zaman sekarang? Jika tanda itu hanya untuk
mereka, maka tampaknya angkatan yang disebut jahat itu
mendapatkan semacam perlakuan istimewa, dan angkatan yang
82 | B I B L E S U R V E Y
berikutnya tidak mendapat tanda apa-apa sama sekali. Setelah kita
dengan tepat mengerti makna kata angkatan itu, kita melihat bahwa
saat Yesus menyebut 'angkatan ini', dia tidak sekadar menunjuk
kepada orang-orang Yahudi yang sedang mendengarkannya. Tanda
nabi Yunus berlaku sampai ke masa kini.
Apakah tanda nabi Yunus & tanda Anak Manusia itu?
Namun persoalannya adalah, apakah tandanya? Dikatakan di Lukas
11:30 bahwa Yunus adalah tanda untuk orang-orang Niniwe dan Anak
Manusia adalah tanda bagi kita. Pertanyaannya adalah, bagaimana
Yesus, Anak Manusia, menjadi tanda bagi kita? Kita tahu bahwa tanda
adalah sesuatu hal yang terlihat. Tanda bukan sekadar sebuah pesan.
Anda mungkin berkata bahwa Anak Manusia lebih merupakan pesan
ketimbang tanda, akan tetapi sebuah pesan bukanlah hal yang bisa
Anda lihat tetapi lebih merupakan apa yang Anda dengar. Tanda harus
merupakan sesuatu yang bisa Anda lihat.
Lalu apa yang menjadi tanda itu? Anda bisa saja berkata, "Jika Yesus
adalah tanda untuk zaman sekarang ini, kami tidak melihat Yesus."
Kebangkitan Yesus bukanlah tanda nabi Yunus
Kita lihat di Matius 12:40, bahwa sama seperti Yunus yang berada di
dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam, demikian pula Anak
Manusia akan tiga hari tiga malam berada di dalam perut bumi. Dari
sini jelas terlihat adanya rujukan bahwa Yesus akan dikuburkan selama
tiga hari tiga malam dan kemudian dia akan bangkit kembali dari
antara orang mati. Namun persoalannya adalah bagaimana
kebangkitan itu menjadi tanda bagi kita karena kita tidak melihat
langsung kebangkitan tersebut? Bagaimana kebangkitan Yesus bisa
menjadi tanda? Bagaimana kebangkitan Yesus bisa menjadi suatu
tanda? Peristiwa itu mungkin bisa kita terima sebagai pesan, akan
tetapi sulit diterima sebagai tanda.
Banyak yang berkata, "Oh, tandanya adalah kebangkitan Yesus itu."
Akan tetapi, bagaimana kebangkitan itu bisa kita terima sebagai tanda?
Jika sebuah mukjizat dilakukan dan Anda bisa melihatnya, maka
mukjizat itu akan menjadi tanda. Akan tetapi siapa yang telah melihat
kebangkitan itu? Bagaimana kebangkitan itu bisa menjadi tanda?
83 | B I B L E S U R V E Y
Terlebih lagi, jika kebangkitan itu adalah tanda, maka Yesus telah
memberikan tanda itu sebelumnya. Di Yohanes pasal 11, Yesus
membangkitkan Lazarus dari antara orang mati di depan mata orang
banyak yang berdiri di sana, bukan sekadar kepada keluarganya. Jadi,
jika kuasa kebangkitan adalah tanda, maka dia telah memberikan
tanda itu di depan orang banyak. Dalam kesempatan lain, dia
membangkitkan anak perempuan Yairus dan hal itu dilihat banyak
orang. Dalam kejadian lainnya, dia membangkitkan orang mati, anak
seorang janda di Nain, dan hal itu disaksikan banyak orang juga. Yesus
menghentikan rombongan yang akan menguburkan anak tersebut dan
dia membangkitkan anak itu dari antara orang mati. Jadi, orang-orang
di zaman itu sudah melihat tanda kebangkitan, kuasa kebangkitan yang
dimiliki oleh Yesus.
Yesus tidak sedang berbicara tentang para muridnya; Yesus sedang
berbicara tentang angkatan yang jahat yang tidak percaya kepadanya.
Sekalipun para murid Yesus melihat kebangkitannya, yang memang
sudah terjadi, angkatan yang jahat ini tidak melihatnya. Sekali lagi,
ingatlah bahwa Yesus sedang berbicara kepada para ahli kitab dan
orang-orang Farisi. Dia berkata, "Aku akan memberimu tanda," akan
tetapi mereka tidak pernah melihat kebangkitan itu.
Demikianlah, apa yang tadinya terlihat sederhana, cukup dengan
berkata, "Tandanya adalah kebangkitan Kristus," ternyata malah bukan
itu sama sekali. Karena, apa yang tidak bisa dilihat oleh orang yang
tidak percaya; angkatan yang jahat dan pezina ini, tidak bisa menjadi
tanda bagi mereka.
Yunus menjadi tanda setelah keluar dari perut ikan; Yesus
menjadi tanda bagi angkatan ini setelah kebangkitan
Lalu bagaimana kita bisa memahami tanda luar biasa yang akan Yesus
berikan kepada kita? Perbandingannya adalah dengan nabi Yunus. Mari
kita renungkan sejenak tentang nabi Yunus. Membandingkan Yesus
dengan Yunus adalah seperti membandingkan antara warna hitam dan
putih!
Yunus adalah nabi di Perjanjian Lama yang sedang melarikan diri dari
Allah ketika ia dibuang ke dalam laut. Dan bahkan setelah mengalami
hal yang luar biasa di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam,
84 | B I B L E S U R V E Y
sikapnya tidak berubah. Kita mendapati bahwa ketika dia bernubuat ke
Niniwe dan orang-orang di Niniwe bertobat, apakah dia gembira? Tidak,
dia tetap mengeluh akan hal ini.
Anda akan bertanya, "Apa yang mau dibandingkan antara Yunus
dengan Yesus? Bagaimana Yunus bisa dijadikan tanda? Dan di dalam
pengertian apa Yesus akan dijadikan tanda, bagaimana Anak Manusia
bisa menjadi tanda?"
Anda mungkin berkata, "Kita tidak akan berbicara tentang bagian awal
dan akhir dari kisah Yunus. Kita hanya akan membahas masalah tiga
hari tiga malam di dalam perut ikan." Namun masalahnya adalah, tidak
dikatakan bahwa Yunus menjadi tanda selama dia berada di dalam
perut ikan. Yang dikatakan adalah bahwa dia menjadi tanda saat dia
pergi kepada orang-orang Niniwe; kepada merekalah dia menjadi
tanda. Anda mungkin berkata, "Urusan ini jadi semakin sulit untuk
dipahami. Hal yang tadinya saya pikir mudah, semakin Anda bahas
ternyata menjadi semakin rumit."
Semakin saya pelajari ajaran Yesus, semakin saya kagum dengan
pengajarannya. Tak ada hal yang semacam ini di dunia. Kemarin,
semakin saya renungkan firman Allah, semakin bergelora semangat
saya dan istri saya tidak paham mengapa saya begitu bersemangat.
Dia ingin saya mau memberitahunya, akan tetapi saat itu sudah pukul
setengah empat dini hari, dan tentunya akan sulit untuk melakukan
pembahasan di saat seperti itu. Kadang kala semangat saya begitu
terpicu oleh Firman Allah sehingga saya tidak bisa tidur, dan saya
bekerja sampai matahari terbit. Malahan, memang hal inilah yang
terjadi tadi pagi. Jadi, bagi saya, pernyataan orang-orang yang berkata
bahwa mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari Alkitab, adalah
pernyataan yang tidak bisa saya pahami. Saya sendiri justru tidak bisa
berhenti mempelajarinya.
Namun ada satu persoalan besar bagi saya. Bagaimana menyampaikan
pesan yang ada di sana agar bisa dipahami oleh semua orang, karena
terkadang memahami sesuatu hal lebih mudah daripada menolong
orang lain untuk bisa memahaminya juga.
Mari kita pikirkan sekali lagi, apa yang menjadi tanda nabi Yunus?
Tampaknya kita hanya bisa menyentuh sedikit saja dari makna yang
85 | B I B L E S U R V E Y
ada. Mari kita perhatikan, Yunus menjadi tanda bagi orang-orang
Niniwe hanya setelah dia berada tiga hari dan tiga malam di dalam
perut ikan. Dan dia menjadi tanda bagi orang Niniwe bukan hanya
setelah peristiwa itu, melainkan justru karena peristiwa itu!
Jika kita pelajari Lukas 11:30 dengan cermat, kita lihat bahwa Yesus
TIDAK berkata, "Kebangkitan-ku akan menjadi tanda bagimu, hai
orang-orang Farisi," melainkan, "Anak Manusia akan menjadi tanda
bagi angkatan ini." Dan Dia memang akan menjadi tanda bagi satu
angkatan, yaitu termasuk Anda dan saya, bagi semua orang sejak
zaman itu sampai sekarang, dia akan menjadi tanda bagi kita di dalam
kematian dan kebangkitannya, dan itu terjadi hanya setelah kematian
dan kebangkitannya. Sama seperti Yunus yang menjadi
tanda setelah peristiwa itu, demikian pula Yesus menjadi
tanda setelah kebangkitan itu.
Namun setelah kebangkitan itu, 'angkatan ini' tidak melihat
Yesus sama sekali
Anda akan berkata, "Setelah kebangkitan? Tetapi setelah kebangkitan,
angkatan ini sama sekali tidak melihat Yesus." Paling tidak, sebelum
kematian dan kebangkitannya, para ahli kitab dan orang-oang Farisi,
dan segenap angkatan itu, bisa melihat dia. Namun setelah kematian
dan kebangkitannya, orang-orang Farisi dan ahli kitab justru tidak
pernah melihatnya lagi. Malahan, memang itu yang dikatakan oleh
Yesus kepada murid-muridnya: "Dunia tidak akan melihatku lagi, tetapi
kamu akan melihatku." Lalu, bagaimana dia akan menjadi tanda bagi
angkatan ini? Kita masih berada di dalam teka-teki.
Jawabannya terletak pada apa yang Yesus maksudkan dengan kata
'Anak Manusia.' Anda perlu perhatikan, dia tidak berkata, "Aku akan
menjadi tanda," tetapi, "Anak Manusia akan menjadi tanda."
'Anak Manusia' adalah Yesus dan segenap Gereja
'Anak Manusia' adalah gelar bagi Yesus yang berasal dari Daniel pasal
7. Di Daniel pasal 7, 'Anak Manusia' adalah gelar yang sangat istimewa
dan tidak lazim. Karena kadang-kadang, istilah 'Anak Manusia' di kitab
Daniel tampaknya menunjuk kepada satu orang. Dia memang merujuk
kepada satu orang, tetapi jika Anda teruskan membaca, Anda akan
dapati bahwa istilah ini juga merujuk kepada lebih dari satu orang.
86 | B I B L E S U R V E Y
Lalu, "Apakah istilah ini mengacu pada satu orang, atau pada beberapa
orang?" Inilah yang menjadi inti persoalan.
Apakah pokok anggur itu mengacu pada satu orang atau pada banyak
orang di Yohanes pasal 15? Pokok anggur itu mengacu pada satu
pribadi, Yesus dan juga Gereja. Yesus adalah pokok anggur itu, kita
juga adalah pokok anggur itu - kita adalah cabang-cabang dari pokok
anggur itu. Pokok anggur itu adalah satu orang dan juga Gereja secara
keseluruhan. Anak Manusia itu adalah satu orang dan juga segenap
Gereja. Apakah sumber dari pernyataan ini?
Inilah hal yang coba disampaikan oleh rasul Paulus kepada kita, ketika
dia berkata bahwa Yesus hadir di dunia sekarang ini. Dengan cara apa?
Di dalam tubuhnya. Kitalah tubuhnya itu. Rasul Paulus berkata, "Kristus
ada di dalam kamu," itulah makna dari Gereja: Kristus hadir di dalam
kamu. Kita, sebagai Gereja, adalah perwujudan dari Kristus di tengah
dunia sekarang ini. Saat orang-orang melihat kita, mereka seharusnya
melihat Yesus. Bagaimana pun juga, saat saya melihat diri Anda, yang
saya lihat adalah Anda. Anda tidak bisa menyangkal bahwa tubuh Anda
adalah bagian dari Anda. Jika saya mengamati kepala Anda, yang saya
lihat adalah Anda. Jadi, saya tidak berkata bahwa saya hanya melihat
Anda ketika saya mengamati kepala Anda. Yesus adalah kepala dan
kita adalah tubuh, seperti yang dikatakan oleh Paulus kepada kita.
Tanda dari Yesus: kuasa kebangkitan di dalam diri setiap orang
Kristen
Selanjutnya, kita mulai melihat sesuatu yang indah mulai terjadi. Yesus
sedang menyampaikan sesuatu hal yang sangat indah: "Aku akan
memberimu tanda, dan ungkapan dari tanda itu adalah kuasa
kebangkitan."
Kebangkitan itu tidak sekadar terjadi 2000 tahun yang lalu saja. Kuasa
dari kebangkitan itu ada dan sedang bekerja sekarang ini juga di dunia
ini. Kuasa kebangkitan adalah sesuatu hal yang bisa dialami oleh Anda
dan saya. Kuasa kebangkitan adalah hal yang saya alami secara nyata.
Itulah sebabnya mengapa saya menjadi Kristen.
Namun kuasa kebangkitan bukanlah sesuatu yang langsung Anda
ketahui sepenuhnya ketika Anda pertama kali menjadi orang Kristen.
Anda akan terus diperkenalkan dengan kuasa kebangkitan itu dalam
87 | B I B L E S U R V E Y
pengalaman sehari-hari saat Anda dibentuk untuk menjadi serupa
dengan gambaran Kristus.
Itu sebabnya mengapa di Filipi 3:10, rasul Paulus berkata, "Yang
kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya..." Apakah
Anda mengira bahwa Paulus tidak mengenal Yesus dan kuasa
kebangkitannya? Tentu saja Paulus mengenal kuasa kebangkitannya.
Namun yang dia maksudkan adalah, "Aku perlu mengenal lebih banyak
lagi akan hal itu." Anda dan saya masih belum sepenuhnya memahami
apa yang perlu diketahui dan dialami (kata 'mengenal' di sini berarti
mengalami) kuasa kebangkitannya.
Saat kita menjadi Kristen, kita mulai mengalami kuasa yang mengubah
kita menjadi manusia baru, membawa kita dari maut menuju hidup.
Saudara-saudari yang akan dibaptis akan menjadi kesaksian akan
kuasa tersebut. Anda bisa melihat perubahan yang akan terjadi pada
hidup mereka. Anda akan bisa melihat tanda kebangkitan di dalam
hidup mereka. Adalah suatu kesempatan istimewa untuk bisa masuk ke
dalam pelayanan penggembalaan: Anda berada dekat sekali dengan
orang-orang dan mengamati pertumbuhan rohani mereka. Dan saya
tidak pernah berhenti terheran-heran serta takjub pada kuasa
transformsi dari Allah saat saya melihat orang-orang berubah di depan
mata saya. Namun yang terindah adalah bukan saja saya melihatnya
tapi tanda dapat dilihat oleh setiap orang, termasuk orang non-Kristen.
Saya mewawancarai beberapa orang sebelum mereka dibaptis, dan
saya tanyakan pada mereka tentang bagaimana mereka sampai
menjadi Kristen. Dan Anda akan segera melihat bahwa di dalam setiap
kasus mereka melihat tanda dari suatu kehidupan yang sudah
mengalami transformasi dalam diri orang yang mereka kenal. Mereka
bisa melihat kuasa kebangkitan itu! Mereka berkata, "Saya kenal baik
dengan orang ini, dan saya perhatikan dia sudah mengalami perubahan
yang sepenuhnya! Saya sangat takjub akan hal itu sehingga saya mulai
tertarik untuk mengenal Allah."
Dapatkah Anda melihat tanda dari kebangkitan itu sedang bekerja di
setiap saat, setiap masa?
Itulah tepatnya hal yang dijanjikan oleh Yesus kepada angkatan ini,
dan sekarang kita mulai memahaminya. Yang dilihat bukanlah
88 | B I B L E S U R V E Y
pertunjukan mukjizat; bukan mengenai orang sakit yang disembuhkan.
Anda tahu bahwa ada banyak orang yang telah melihat berbagai
mukjizat, atau pernah mendengar tentang mukjizat, namun mereka
tidak banyak terpengaruh akan hal itu. Mungkin ada sedikit
pengaruhnya, akan tetapi tidak sekuat jika mereka melihat tanda dari
kehidupan yang sudah ditransformasi oleh kuasa Allah. Itulah kuasa
kebangkitan! Karena di saat kita berbicara tentang hidup yang
berubah, hal apakah yang sebenarnya sedang kita bicarakan? Kita
sedang berbicara tentang peralihan dari maut ke dalam hidup, seperti
yang dikatakan oleh rasul Paulus. Perubahan pada seseorang terjadi
saat dia dikeluarkan dari dalam kuasa dosa, tempat berdiamnya maut,
untuk masuk ke kuasa hidup, tempat berdiamnya kebenaran.
Gereja dapat dibandingkan dengan Yunus
(1) Setiap kehidupan yang diubahkan masih tetap memiliki beberapa
kekurangan, sama seperti Yunus
Jika seseorang menjadi manusia baru sepenuhnya, apakah hal itu
berarti bahwa dia langsung menjadi orang yang sempurna? Tidak, itu
tidak berarti bahwa dia akan langsung sempurna. Dan kita harus
berhati-hati dalam hal ini.
Tanda itu bukan berarti hanya merujuk kepada Yesus saja; tanda itu
harus terlihat di dalam Gereja. Gereja adalah pihak yang dibandingkan
dengan Yunus. Anda tidak bisa membanding Yesus yang sempurna
dengan Yunus yang tidak sempurna. Hal itu tidak bisa dilakukan karena
Yunus tidak taat, sedangkan Yesus selalu taat. Yunus walaupun setelah
melalui pengalaman yang membawa transformasi, yaitu tiga hari di
dalam perut ikan besar, Yunus masih membawa karakter manusia
lamanya - dia masih menggerutu ketika orang-orang Niniwe ternyata
bertobat karena, tampaknya, dia merasa hal itu akan membuatnya
kehilangan muka.
Jika kita melihat orang Kristen, kita akan mendapati bahwa di satu sisi,
sangatlah indah karena terjadi perubahan, namun kita juga tahu bahwa
di dalam setiap perubahan itu masih ada beberapa kekurangan, sama
seperti Yunus.
89 | B I B L E S U R V E Y
(2) Sama seperti Yunus yang dibaptis di dalam air dan bangkit ke
dalam hidup yang baru, orang-orang yang akan dibaptis ini juga akan
masuk ke dalam air dan bangkit menuju hidup yang baru
Jadi, sekarang, Anda mulai bisa melihat keindahan dari tanda nabi
Yunus ini. Tanda nabi Yunus adalah tanda Anak Manusia, yang juga
merupakan tanda dari Gereja. Dan kita juga mendapati kecocokan dari
poin ini: bahwa sama seperti Yunus yang secara harfiah dibaptiskan di
dalam air dan bangkit menuju hidup yang baru, kita juga dibaptiskan,
masuk ke dalam air dan bangkit menuju hidup yang baru.
(3) Saat Yunus dibaptiskan, terjadi perubahan rohani padanya, dengan
demikian, menjadi seorang Kristen bukanlah sekadar masalah baptisan,
melainkan juga masalah adanya perubahan rohani, kebangkitan: mati
bagi dunia, bagi dosa-dosa Anda dan hidup buat Allah
Sama seperti Yunus, bukan sekadar baptisan jasmani itu yang
membuat perbedaan; bersamaan dengan itu, terjadi juga perubahan
rohani di dalam hatinya. Dengan demikian, menjadi seorang Kristen
bukan sekadar masalah pembaptisan melainkan juga masalah
perubahan rohani. Dan itulah yang menjadi pokok utama dari kuasa
kebangkitan; kita mati bagi dunia ini, bagi dosa, dan hidup untuk Allah.
Di dalam perut ikan itulah untuk pertama kalinya Yunus mati bagi
dunia. Dia memang telah mati secara harfiah menurut pengertian dunia
- dia terkubur di bawah laut, namun dia hidup bagi Allah. Kita
mendapati doanya yang indah, yang dia panjatkan di pasal 2.
Demikian pula halnya, bagi mereka yang akan dibaptis, perubahan
rohani berarti mati bagi dunia dan dosa-dosa mereka, dan selanjutnya,
hidup bagi Allah. Itulah kebangkitan.
"Jemaat, sebagai anak manusia yang dilahirkan kembali, adalah
tanda nabi Yunus buat angkatan ini."
Sebagai konsekuensi dari baptisan ini, mereka akan menjadi tanda
buat angkatan ini. Sejak saat ini, Anda dan saya, setiap orang Kristen
sejati, menjadi "tanda Anak Manusia" untuk bisa dilihat oleh dunia.
Dengan lewat cara itulah dunia bisa mengenal Yesus. Mereka mengenal
Yesus melalui Anda dan saya. Begitulah cara bagi mereka untuk dapat
melihat Yesus. Mereka melihat Yesus di dalam Anda dan saya. Jika kita
tidak menjadi tanda bagi angkatan ini, maka angkatan ini tidak akan
90 | B I B L E S U R V E Y
mendapatkan tanda apa-apa. Demikianlah, ajaran yang indah ini
menunjukkan kepada kita tentang tanggung jawab kita di tengah
angkatan ini, menjadi tanda yang Allah berikan untuk dunia.
Itu sebabnya mengapa setiap orang Kristen yang tidak berperilaku
sebagai seorang Krsiten, ia akan menjadi lebih buruk daripada orang
non-Kristen karena seorang non-Kristen tidak akan menjadi batu
sandungan bagi orang non-Krsiten lainnya, orang non-Kristen itu tidak
bisa menghambat yang lainnya untuk datang mengenal Allah untuk
masuk ke dalam hidup yang kekal. Namun seorang Kristen, yang tidak
berperilaku selayaknya seorang Kristen, bisa menjadi batu sandungan
terhadap seorang non-Kristen.
Jadi, keindahan dari pernyataan Yesus adalah: Kita, dalam kehidupan
kita sebagai orang Kristen, adalah tanda - kita memperlihatkan Yesus
kepada dunia.
Namun dengan adanya hak istimewa itu, datang pula tanggung
jawabnya. Itu sebabnya saya pernah katakan pada beberapa orang,
"Jangan terburu-buru minta dibaptis." Itu sebabnya saya tidak pernah
mendorong seseorang untuk segera dibaptis. Jika ada orang yang
berkata bahwa dia tidak begitu yakin, saya akan berkata, "Tunda dulu.
Tunggu sampai kamu benar-benar yakin." Tanggung jawab besar dan
hak yang istimewa yang muncul dari tanggung jawab itu adalah bahwa
mulai saat dibaptis, dunia akan melihat Yesus di dalam diri kita. Dan
jangan ada orang Kristen yang mencari-cari alasan karena Allah tidak
akan mendengarkan alasan. Jangan berkata pada orang lain, "Jangan
lihat saya. Saya belum menjadi orang Kristen seutuhnya. Yang penting
percaya saja pada Allah." Ada apa? Apakah kuasa kebangkitan tidak
cukup kuat untuk mengubah Anda? Jika kuasa itu tidak cukup kuat
untuk mengubah Anda, lalu mengapa Anda menjadi orang Kristen?
Rasul Paulus berkata, "Lihat aku." Dan Anda berkata, "Wah, Paulus,
engkau terlalu sombong." Paulus tidak sekadar berkata seperti itu, dia
malah berkata, "Teladani aku, sama seperti aku meniru teladan Yesus."
Lalu Anda berkata, "Ah Paulus! Aku tidak menyangka kalau kamu
seangkuh itu." Paulus tidaklah sombong. Dia percaya pada apa yang
bisa dikerjakan oleh Allah di dalam dirinya. Dia berkata, "Aku adalah
yang terkecil di antara para rasul, bahkan tidak layak untuk disebut
sebagai rasul" sebagaimana yang tertulis di 1 Korintus 15:9. Di 1
91 | B I B L E S U R V E Y
Timotius 1:15, dia berkata, "Di antara mereka, aku ini orang yang
paling berdosa."
Namun dia berkata, "Aku hidup oleh kasih karunia Allah. Aku bisa
mengerjakan semuanya melalui Kristus yang menguatkanku (yang
memberiku kuasa)" (Filipi 4:13). Menjadi seorang Kristen berarti
berurusan dengan kuasa; bukan sekadar berbicara tentang hal ajaran,
doktrin, teologi. Bagi kebanyakan orang, menjadi orang Kristen itu
hanya sekadar menjadi penganut suatu ajaran. Siapa yang mau
menjadi orang Kristen jika urusannya hanya sekadar memegang suatu
kepercayaan?
Menjadi orang Kristen itu berarti berurusan dengan kuasa. Di
sepanjang Alkitab, hal ini dinyatakan dengan jelas kepada kita. Kita
sedang berbicara tentang kuasa Allah. Di dalam surat kepada jemaat di
Korintus, Paulus berkata bahwa dia ingin menguji beberapa orang yang
menyebut dirinya Kristen. Dia mengatakan hal ini, "Saat aku datang
nanti, bukan omongan mereka yang ingin kudengar, tetapi aku ingin
melihat kuasa mereka." Saya sendiri tidak berminat untuk berada di
dalam posisi yang sama dengan orang-orang tersebut saat Paulus
datang saat itu, karena dia tidak berminat pada omongan Anda. Dia
ingin melihat kuasa apa yang ada di dalam diri Anda.
Dan jika kita membicarakan kuasa Allah, berarti kita sedang
membicarakan tentang kuasa kebangkitan karena di dalam kuasa
kebangkitan itulah terlihat kuasa yang paling besar dari Allah. Dan
sekarang, jika kebangkitan jasmani saja sudah sangat ajaib, bukankah
kebangkitan rohani itu lebih ajaib lagi?
Yang mana yang lebih mudah bagi Allah untuk dikerjakan?
Membangkitkan orang secara jasmani atau secara rohani? Tentu saja,
keduanya sama. Kuasa yang samalah yang membangkitkan jasmani
yang mati dan rohani yang mati.
Namun saat saya merenungkannya, tampaknya, membangkitkan orang
yang mati secara rohani, dalam pengertian tertentu, lebih susah
daripada membangkitkan orang yang mati secara jasmani. Namun,
bagaimanapun juga, kuasa yang samalah, dan memang hanya kuasa
itu saja, yang bisa melakukannya: yaitu kuasa kebangkitan Allah.
92 | B I B L E S U R V E Y
Inilah yang sedang Yesus sampaikan: kita, sebagai Jemaat, sebagai
anak manusia yang dilahirkan kembali, adalah merupakan tanda nabi
Yunus bagi angkatan ini.
Alamilah kuasa kebangkitan Allah sebagai tanda dari Yesus buat
dunia
Jika Anda bukan seorang Kristen, dan Anda baru sekadar mendengar
tentang kebangkitan Kristus, maka saya minta kepada Anda hari ini,
bukan sekadar untuk mendengarkannya, tetapi juga untuk datang dan
mengalami kuasa itu di dalam hidup Anda.
Mungkin sekarang ini, Anda seperti Yunus yang melarikan diri dari
Allah. Akan tetapi Anda juga bisa seperti Yunus, dia berdoa dan berseru
kepada Allah di dalam kesedihannya di dalam perut ikan - saat dia
ditelan oleh kuasa maut. Dengan cara yang sama, Anda juga sedang
berada di dalam kuasa kematian rohani. Dan jika Anda tidak
dibebaskan dari kuasa itu, maka itu juga akan berarti bahwa Anda
nanti akan ditelan oleh kuasa kematian jasmani. Kita tahu bahwa jika
Yunus tidak berseru kepada Allah dari dalam perut ikan itu (pasal 2),
mungkin dia akan binasa di dalam perut ikan itu. Jika dia tidak
diselamatkan, maka dia akan binasa.
Namun kemudian, setelah diselamatkan, dia lalu menjadi tanda bagi
orang-orang di Niniwe. Dia menjadi tanda itu justru karena dia telah
mengalami kuasa kebangkitan Allah itu di dalam hidupnya sendiri. Dan
pokok dari kisah nabi Yunus ini adalah bahwa peristiwa itu merupakan
sesuatu yang bisa Anda alami, yaitu apa yang bisa Allah kerjakan di
dalam hidup Anda.
Apakah hal ini benar? Silakan Anda buktikan sendiri di dalam
pengalaman Anda: Allah yang bisa menyelamatkan Yunus, tidak
bisakah Dia menyelamatkan Anda?
Dan jika Anda seorang Kristen, saya juga punya sesuatu untuk saya
sampaikan kepada Anda. Jangan berkata, "Aku sudah jadi orang
Kristen sekarang. Semuanya sudah berakhir." Anda baru mulai masuk
ke jalan tersebut. Ini baru permulaannya. Perjalanan Anda masih jauh.
Anda akan mengalami bagaimana kuasa itu terus bekerja di dunia ini
hari demi hari.
93 | B I B L E S U R V E Y
Sama seperti rasul Paulus yang berkata, "Agar aku mengenalnya di
dalam kuasa kebangkitannya hari demi hari, agar aku mengalami
kuasa itu setiap hari." Dan inilah hal yang saya alami setiap hari. Inilah
sukacita di dalam kehidupan Kristen. Saya mengalami kuasa itu yang
terus bekerja di dalam hidup saya sambil juga bekerja di dalam hidup
orang lain. Inilah sukacitanya, di sinilah letak kebahagiaanya, inilah
kuasa kehidupan orang Kristen. Kiranya Anda juga akan
mengalaminya.
Apa yang diajarkan Kitab Suci tentang Malaikat?
"Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang
wajah Bapa-Ku yang di surga"
Matius 18:10
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 18:5-10
Hari ini, kita melanjutkan pendalaman kita akan Firman Allah di dalam
pengajaran Yesus di dalam Matius pasal 18. Minggu yang lalu, kita
meneliti fakta bahwa di dalam perikop ini, Yesus mengungkapkan
kepada kita, dengan sangat tegas, tentang kasih Allah kepada kita.
Bahwa Allah begitu mengasihi setiap murid Yesus yang disebut-nya
sebagai 'anak-anak kecil' di sini. Keseluruhan bagian di ayat 1 itu
ditujukan kepada para murid-nya. Di dalam ayat 1, di sana dikatakan,
"Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus", dengan
demikian segenap pembicaraan ini ditujukan kepada murid-murid-nya.
Perlu untuk selalu dicamkan di saat kita mempelajari ajaran Yesus,
yakni tentang hal kepada siapa perkataan itu disampaikan. Kadang kala
perkataan itu ditujukan kepada orang-orang Farisi, kadang kepada
orang-orang Saduki, dan kadang kala kepada masyarakat umum.
Namun pada bagian yang lainnya, perkataan itu ditujukan kepada para
murid, kepada mereka yang telah meninggalkan segala-galanya untuk
mengikut dia.
Di ayat-ayat sebelumnya Yesus mengarahkan perkataan-nya kepada
murid-muridnya, bahwa mereka harus betul-betul waspada agar tidak
membuat orang lain tersandung sampai murtad dari Kristus. Itulah
94 | B I B L E S U R V E Y
makna menjatuhkan atau menyesatkan yang telah kita bahas
pada pesan yang lalu. Karena, dikatakan oleh Yesus, Allah begitu
menyayangi setiap murid-Nya, sedemikian hingga setiap orang, bahkan
sekalipun itu murid, tapi menyebabkan salah satu murid-Nya
tersandung dan murtad dari-Nya, maka murka Allah akan begitu keras
terarah pada orang tersebut, orang yang telah menjadi batu sandungan
itu, sehingga tak ada satupun tindakan orang itu terhadap dirinya
sendiri yang bisa dibandingkan dengan apa yang akan diperbuat oleh
Allah ke atasnya pada Hari Penghakiman nanti. Dia berkata bahwa
lebih baik jika Anda mengikatkan batu kilangan ke leher Anda dan
terjun ke laut yang paling dalam. Bahkan hal tersebut masih tidak akan
bisa dibandingkan dengan apa yang akan diperbuat oleh Allah kepada
Anda jika Anda membuat seseorang murtad dari Kristus, membuat
imannya runtuh.
Apakah yang diajarkan Kitab Suci tentang malaikat?
Pada hari ini, kita akan melihat bagian yang lainnya, dari Matius 18:5-
10, bagaimana Yesus menyatakan kasihnya kepada murid-muridnya.
Di Matius 18:5-10
"Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-
Ku, ia menyambut Aku. (Anak seperti ini, sebagaimana yang telah kita
lihat di khotbah yang lalu, mengacu pada orang yang merendahkan
dirinya dan menjadi seperti anak kecil. Sekalipun secara jasmani dia
bukanlah anak kecil, namun dia merendahkan dirinya menjadi seperti
anak kecil. Dia singkirkan semua kesombongan, keangkuhannya, dan
menjadi seperti anak kecil yang merendahkan dirinya.)
Tetapi barangsiapa menyesatkan (membuatnya murtad dari
Kristus) salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku,
lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala
penyesatannya: memang penyesatan harus ada (kata 'harus' bukanlah
terjemahan yang baik, di khotbah yang lalu saya sudah jelaskan bahwa
yang lebih tepat adalah, "Penyesatan itu memang tidak bisa
dihindarkan kedatangannya." Dunia ini pada hakekatnya begitu penuh
dengan dosa sehingga pencobaan atau penyesatan - yang bisa
membuat orang murtad dari Kristus - itu secara tak terhindarkan
95 | B I B L E S U R V E Y
memang akan datang."), tetapi celakalah orang yang
mengadakannya (celakalah orang yang menjadi saluran penyesatan
itu).
Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan
buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan
tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan
kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu
menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada
dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil
ini (salah satu dari murid-murid ini). Karena Aku berkata kepadamu:
Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku
yang di sorga."
Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku
yang di surga. Sungguh pernyataan yang sangat tegas! Suatu
pernyataan yang sangat luar biasa! Kebanyakan orang Kristen di
zaman sekarang ini tidak tahu apa-apa tentang malaikat. Lagi pula, dia
nyaris tidak tahu apa-apa tentang hal-hal rohani. Oleh karena itu,
tidaklah mengherankan jika dia juga nyaris tidak tahu apa-apa tentang
malaikat.
Hari ini, saya ingin tunjukkan kepada Anda apa yang diajarkan Kitab
Suci tentang malaikat dan bagaimana kasih Allah dinyatakan melalui
hal ini. Para malaikat memainkan peranan yang sangat penting di
dalam karya keselamatan Allah bagi umat-Nya sebagaimana yang akan
kita lihat nanti. Di dalam zaman yang gelap ini, di tengah peperangan
rohani di mana semua kuasa kejahatan tampaknya menekan kita dari
segala arah untuk menghancurkan kita, untuk menjatuhkan kita, untuk
menggoda kita agar jatuh ke dalam dosa dan murtad dari Allah, kita
boleh bersyukur kepada Allah karena adanya para malaikat ini. Para
malaikat itu berperang di pihak kita. Dan sangatlah penting bagi
kita untuk mengetahui sesuatu tentang malaikat. Dan mungkin sampai
sekarang ini, Anda nyaris tidak tahu apa-apa tentang malaikat.
Pandangan yang keliru: pelayanan para malaikat tidak begitu
diperlukan
96 | B I B L E S U R V E Y
Pendapat dari Watchman Nee adalah pandangan yang lazim ditemui di
kalangan orang Kristen sekarang ini: suatu pandangan yang kurang
utuh dan keliru mengenai malaikat. Berikut adalah pandangan
Watchman Nee di dalam tafsirannya tentang Matius. Dia berkata,
"Karena Roh Kudus berdiam di dalam diri kita pada zaman ini, maka
pelayanan para malaikat kepada kita telah banyak dibatasi." Artinya,
banyak dikurangi. Pernyataan ini sangat jauh dari kebenaran. Saya
mengutipkan hal ini bukan dalam rangka menjelekkan nama Watchman
Nee, melainkan untuk menunjukkan bahwa pengabaian akan pelayanan
para malaikat ini sudah meluas bahkan sampai ke kalangan para
pendeta dan para pemimpin Kristen. Pandangan bahwa karena Roh
Kudus, seperti yang dikatakan oleh Watchman Nee, telah berdiam di
dalam diri kita, maka pelayanan dari para malaikat tidak begitu
diperlukan adalah pandangan yang keliru.
Pandangan ini sangat keliru berdasarkan beberapa alasan. Pertama,
pandangan ini tidak benar menurut Kitab Suci, hal yang akan kita lihat
nanti. Yang kedua, tidak akan mungkin terjadi pertentangan antara
berdiamnya Roh Kudus dengan pelayanan dari para malaikat.
Berdiamnya Roh Kudus di dalam diri kita tidak akan membuat
pelayanan para malaikat menjadi tidak diperlukan. Pandangan
Watchman Nee ini keliru secara logika dan juga secara alkitabiah, hal
yang akan kita lihat nanti.
Dan juga merupakan pandangan yang sangat salah bahwa jika Allah
sedang berkarya, maka Dia tidak memerlukan pihak lain untuk ikut
berbuat sesuatu. Artinya, jika Roh Kudus sedang bekerja di dalam diri
ini maka kita tidak memerlukan malaikat. Jika Anda tidak memerlukan
para malaikat, lalu mengapa Anda memerlukan kami? Mengapa kami
perlu menjadi hamba-hamba Allah? Jika Allah akan melakukan
semuanya sendiri, lalu mengapa Allah memerlukan para hamba?
Prinsip yang sering diabaikan dan gagal dipahami secara benar adalah
prinsip bahwa Allah selalu bekerja melalui para hamba-Nya, saya
tegaskan bahwa ini adalah pernyataan yang berlaku mutlak, entah
hamba itu adalah malaikat atau manusia.
Ini adalah hal indah yang perlu disadari. Sungguh suatu hal yang
menggairahkan jika memahami bahwa sekalipun Allah itu maha kuasa,
maha hadir dan maha tahu, bukan berarti Dia tidak membutuhkan
Anda. Bukan berarti Dia tidak membutuhkan para pelaksana yang
97 | B I B L E S U R V E Y
mewakili Dia, bahwa Dia akan membuat kita menjadi tidak berguna,
bahwa Dia akan melakukan segalanya, dan kita hanya perlu menjadi
penonton saja, suatu peranan yang banyak diambil oleh orang Kristen
zaman sekarang ini.
Tidak, jangan pernah mengira bahwa karena Allah itu maha kuasa dan
bahwa Dia mampu melakukan segalanya, maka Dia memilih untuk
melakukan segalanya sendirian, tanpa kita ataupun para malaikat-Nya,
atau para hamba-Nya. Ini adalah pandangan yang paling keliru. Bagi
setiap orang yang memahami Firman Allah, Anda tahu bahwa Allah itu,
justru di dalam hikmat-Nya yang sempurna itu, justru karena Dia itu
maha kuasa, memilih untuk berkarya melalui para hamba-Nya, melalui
umat-Nya, dan para malaikat adalah sebagian dari hamba-Nya, hal
yang akan kita lihat nanti. Jadi janganlah mengambil pandangan yang
keliru bahwa karena Roh Kudus telah berdiam di dalam diri kita, maka
para malaikat itu tidak ada lagi kaitannya dengan kita.
Para malaikat disebutkan sampai 170 kali di dalam Perjanjian
Baru
Anda hanya perlu membuka buku konkordansi untuk memeriksa apa
yang disampaikan oleh Kitab Suci. Jika Anda periksa Perjanjian Baru,
dan lihat berapa kali kata 'malaikat' ini dipakai. Anda akan menemukan
bahwa kata 'malaikat' ini disebutkan sebanyak 170 kali di dalam
Perjanjian Baru. Jadi, kata ini secara statistik bukanlah kata yang tidak
penting. Kata malaikat dirujuk sampai sebanyak 170 kali di dalam
Perjanjian Baru. Tahukah Anda akan hal itu? Berpikir bahwa karena
Roh Kudus sudah datang, maka para malaikat akan menjadi
pengangguran adalah pandangan yang keliru.
Para malaikat adalah "para petugas rahasia Allah bagi kepentingan
gereja"
Kita hanya perlu melihat ke dalam kitab Kisah Para Rasul. Itulah cara
paling sederhana untuk memeriksanya, dan kita akan lihat berapa kali
malaikat disebut di dalam kitab ini. Dalam beberapa pasal di dalam
kitab ini, Anda akan menemukan bahwa kata malaikat disebutkan
sebanyak 21 kali setelah peristiwa pentakosta, setelah turunnya Roh
Kudus. 21 kali. Dan mereka tidak disebutkan dalam bentuk
pembahasan teori namun selalu dalam keadaan aktif mengerjakan
98 | B I B L E S U R V E Y
sesuatu. Mereka membawakan pesan kepada salah satu hamba Allah
seperti Paulus ataupun membebaskan rasul dari penjara, atau
menyuruh Filipus mengerjakan sesuatu. Para malaikat itu terlibat aktif
di dalam kehidupan dan karya jemaat. Jadi Anda bisa melihat betapa
pernyataan yang menyebutkan bahwa ketika Roh Kudus datang maka
para malaikat menjadi tidak berguna lagi adalah pandangan yang
keliru. Sebaliknya, mereka itu sangat aktif bekerja di sepanjang kitab
Kisah Para Rasul. Ini tentu adalah hal yang sangat membuka mata
Anda, namun saya tidak cukup waktu untuk menelusuri semua rujukan
di dalam kitab ini.
Tentunya akan sangat membuka pandangan Anda cukup dengan
membaca rujukan-rujukan tersebut untuk melihat betapa pentingnya
peranan yang dimainkan oleh para malaikat di dalam kehidupan dan
kegiatan jemaat. Kita membutuhkan semua pertolongan rohani sebagai
jemaat di tengah zaman sekarang ini. Dan syukur bagi Allah karena Dia
telah menyediakan para malaikat. Dan ada yang mengatakan bahwa
para malaikat itu adalah para agen rahasia Allah bagi kepentingan
gereja, yang memang demikian adanya. Ini adalah ungkapan yang
agak dramatis akan tetapi memang ada sedikit kebenaran di dalam
pernyataan itu.
Berbagai jenis dan tingkatan malaikat
Saat kita mempelajari rujukan-rujukan yang mengacu pada para
malaikat ini di tengah jemaat, kita juga akan melihat bahwa di dalam
Alkitab, terdapat berbagai jenis malaikat dan juga ada berbagai
tingkatan di kalangan mereka. Alkitab malahan memberitahu kita
begitu banyak keterangan tentang malaikat dan sangatlah
mengherankan bahwa di tengah timbunan keterangan tentang malaikat
di dalam Alkitab ini ternyata rata-rata orang nyaris tidak tahu apa-apa
tentang malaikat. Ada berbagai jenis malaikat, baik dari jenis maupun
tingkatannya. Tidak semua malaikat itu sederajat. Ada yang
berpangkat tinggi ada pula yang berpangkat rendah. Dan pokok ini
sangatlah penting untuk bisa memahami pengajaran Yesus di dalam
perikop ini.
Kerub
99 | B I B L E S U R V E Y
Ada malaikat yang disebut kerub, cherub dalam bahasa Ibrani, untuk
bentuk jamaknya adalah cherubim. Jika jumlahnya banyak maka
sebutannya adalah Kerubim. Akhiran 'im' di dalam kata kerub ini
menunjukkan bentuk jamak dari kata dalam bahasa Ibrani. Di dalam
bahasa Inggris, bentuk jamaknya bisa memakai kata 'cherubs(dengan
tambahan akhiran 's' di akhir katanya). Di dalam Perjanjian Lama,
Anda akan dapati bahwa kata 'kerub' ini sering disebutkan. Kata ini
disebutkan sampai 90 kali di dalam Perjanjian Lama. 90 kali di dalam
Perjanjian Lama, hanya rujukan kepada kalangan malaikat dari
tingkatan yang satu ini saja, yakni para 'kerub'. Kata 'kerub (cherub)'
ini mungkin berakar dari kata Ibrani yang memiliki arti great (besar,
dahsyat) atau mighty (kuat, penuh kuasa, artinya mereka berasal dari
tingkatan malaikat yang sangat kuat) atau gracious (berbelas kasihan).
Karena biasanya yang kuatlah yang berada dalam posisi berbelas
kasihan, menganugerahkan kasih karunia dan berkat kepada yang lain-
lainnya.
Jadi para kerub ini, jika Anda teliti Perjanjian Lama, selalu berada dekat
dengan takhta Allah. Malahan, di dalam ayat-ayat seperti di dalam 1
Samuel 4:4, mereka malah disebut menjadi takhta Allah. Memang
demikianlah, Allah selalu berada di atas para kerub. Dan di tempat
yang maha suci di dalam Tabernakel, terdapat dua kerub raksasa yang
saling berhadapan di sisi takhta kemurahan dan di atas takhta
kemurahan itu. Para kerub itu adalah patung buatan tangan manusia.
Semua itu sekadar melambangkan hadirat Allah. Dan jika imam tinggi
masuk ke dalam tempat yang maha suci di dalam Tabernakel, hadirat
Allah akan muncul di atas kedua kerub besar yang sayap-sayapnya
terentang, sayap terentang yang melambangkan hadirat Allah, itu. Para
kerub itu di mana-mana digambarkan sebagai penyembah Allah yang
paling dekat. Sosok kerub ini, sebagaimana yang and aketahui dari
Perjanjian Lama, bahkan disulam di atas kain tirai di Bait Allah karena
mereka melambangkan malaikat yang berada paling dekat dengan
hadirat Allah.
Perhatikanlah kaitannya dengan perikop ini: bagaimana untuk menjadi
yang terbesar dan yang menjadi kecil. Kebesaran itu tidak terletak
pada tindakan Anda menonjolkan diri, melainkan seperti para kerub ini,
yakni dengan rendah hati menyembah dan memuja Allah dan melayani
Dia.
100 | B I B L E S U R V E Y
Serafim
Ada lagi kumpulan malaikat yang disebut serafim, kata 'seraph' adalah
kata yang bermakna membara, terbakar. Kiranya Allah menjadikan
para murid-Nya, para hamba-Nya, terbakar, karena hanya itulah cara
untuk menjadi berarti di mata Allah. Tentang para serafim ini
disebutkan di dalam Yesaya pasal 6, di mana nabi Yesaya yang sedang
bersembahyang di Bait Allah, memperoleh penglihatan dari Allah dan
dia melihat para serafim, para malaikat Allah yang perkasa, yang
sedang menyembah di hadirat Allah. Demikianlah, kita sudah menelaah
tentang dua macam malaikat.
Penghulu Malaikat
Tentu saja, para malakat itu juga memiliki tingkatan. Ada sebagian
yang berada pada tingkatan yang tinggi dan ada juga yang berada di
dalam tingkatan yang rendah. Dan ada salah satu malaikat yang
disebut sebagai 'penghulu malaikat'. Penghulu malaikat pada dasarnya
berarti pemimpin malaikat. Kata 'arc (penting, utama, penghulu)'
berasal dari bahasa Yunani, yang artinya pimpinan. Penghulu malaikat
berarti pemimpin malaikat. Dan salah satu nama yang kita kenal
sebagai penghulu malaikat adalah Mikhael. Di dalam Perjanjian baru,
Mikhael ini disebutkan di Yudas pasal 9 dan di Wahyu 12:7 sebagai
Penghulu Malaikat Mikhael.
Bahkan namanya, Mikhael, adalah nama yang melambangkan
penyembahan. Ini adalah nama yang menunjukkan kekaguman dan
pujian, yang menunjukkan bahwa segenap karakter malaikat ini
ditujukan untuk menyembah dan memuliakan Allah, yang kemuliaan-
Nya terbuka bagi mata para malaikat. Nama Mikhael itu sendiri berasal
dari kata Ibrani Mikael - siapa yang seperti Allah? 'El' adalah
Allah, mi berarti 'siapa', ka berarti seperti: "Siapakah yang seperti
Allah?" Anda lihat, namanya adalah ungkapan penyembahan - Siapa
yang seperti Allah, yang boleh disembah, dipuji dan dikagumi?
Ciri-ciri (hakekat) malaikat
(1) Mereka menyembah Allah, mengarahkan semua kemuliaan
kepada Allah
101 | B I B L E S U R V E Y
Hal ini menunjukkan bahwa karakter utama dari para malaikat itu
adalah pribadi-pribadi yang mengarahkan segala kemuliaan kepada
Allah. Mereka tak pernah mengambil kemuliaan itu bagi diri mereka
sendiri. Mereka mengarahkan segala kemuliaan kepada Allah. Para
serafim, di dalam kitab Yesaya, bahkan disebutkan menutupi wajah
mereka dengan sayap-sayap mereka. Sayap-sayap tersebut
melambangkan kecepatan gerak, kekuatan dan mobilitas mereka. Para
makhluk rohani yang perkasa itu menyembah dan mengagumi Allah
terus menerus siang dan malam, hal yang bisa kita baca di dalam Kitab
Suci khususnya di dalam kitab Wahyu. Segenap sukacita, kesukaan,
mereka terletak pada penyembahan mereka kepada Dia, sumber
segala kuasa dan kemuliaan dan pujian, bahkan sumber dari
kehidupan.
(2) Hanya para malaikat di tingkatan yang tertinggi yang selalu
memiliki hak istimewa untuk melayani Allah
Para rabi Yahudi menyadari bahwa rata-rata malaikat, atau malaikat
kelas biasa, pada umumnya tidak memiliki akses ke hadirat Allah atau,
boleh dikatakan, sangat jarang mendapatkan akses ke dalam hadirat
Allah. Mereka tidak terus menerus mendapatkan kesempatan istimewa
untuk menyaksikan Allah. Hanya para malaikat dari tingkatan yang
tinggi seperti kerubim, serafim dan malaikat seperti Gabriel yang
memiliki hak istimewa tersebut. Malaikat Gabriel disebutkan di Lukas
1:19 saat dia hadir untuk menyampaikan pesan langsung dari Allah
kepada Zakharia, ayah dari Yohanes Pembaptis, dan saat itu Gabriel
berkata, "Lukas 1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel
yang berdiri di hadirat Allah." Dia adalah salah satu dari kumpulan
malaikat yang boleh hadir dan melayani di dalam hadirat Allah, salah
satu dari kumpulan malaikat berkedudukan sangat tinggi.
Yesus berkata, "Para malaikat yang mengurusi murid-murid-Ku berasal
dari tingkatan malaikat yang tertinggi."
Sebagaimana yang telah saya sampaikan, sangatlah penting untuk
memahami hal ini karena di dalam ayat 10 kita diberi tahu bahwa,
"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini.
Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga
yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga." Artinya, "Para
malaikat yang mengurusi murid-murid-ku berasal dari tingkatan
102 | B I B L E S U R V E Y
malaikat yang tertinggi." Mereka adalah para malaikat dari tingkatan
yang memiliki hak istimewa tanpa batas ke dalam hadirat Allah. Mereka
bisa selalu datang ke hadirat Allah. Mereka berasal dari tingkatan
malaikat yang paling tinggi.
Allah begitu mengasihi murid-murid-Nya! Renungkanlah barang sesaat,
renungkanlah hal ini. Hal ini memberi sukacita di dalam hati saya! Allah
begitu mengasihi Anda dan saya, walau kita ini adalah murid-murid
yang hina dan tidak berarti sama sekali, dan Dia menugaskan para
malaikat dari tingkatan yang paling tinggi untuk mengurusi kita, untuk
mengurusi kepentingan kita, dan mereka selalu ada di hadirat Allah
dalam hal-hal yang berkenaan dengan kesejahteraan kita. Sungguh
indah makna ucapan Yesus di sini. Sungguh merupakan hal yang
sangat indah! Pernahkah Anda memahami betapa Anda, sebagai
seorang murid, sangat disayangi di hati Allah?
Yesus yang memberitahu Anda akan hal ini. Bukan saya yang
menyatakannya. Saya tidak berhak untuk menyatakan ini kepada
Anda. Yesuslah yang menyatakan hal ini kepada kita. Dia berkata
bahwa jika Anda adalah salah satu dari anak-anak kecil yang
merendahkan diri, yang tidak lagi berpikir bahwa Anda adalah orang
penting dan berkuasa, dan yang merendahkan diri di hadapan Allah,
yang menjadi seperti anak kecil di dalam hadirat Allah dan menjadi
bukan siapa-siapa di hadirat Allah dan di dalam dunia ini, maka Anda
akan menjadi salah satu murid-Nya yang sangat berharga. Dan Dia
akan menugaskan para malaikat-Nya yang berasal dari tingkatan yang
tertinggi untuk mengurusi Anda. Wah! Ini adalah hal yang luar biasa!
Dalam banyak kesempatan kita bisa melihat bahwa tangan Allah selalu
siap menjaga kita, sebagaimana yang dikatakan oleh Yakub di dalam
Kejadian 48:16, "Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala
bahaya."
(3) Para malaikat adalah para saksi Allah atas pelayanan para
hamba di tengah jemaat
Demikianlah, kita perlu melanjutkan untuk menelaah apa yang
disampaikan oleh Kitab Suci mengenai para malaikat dan apa saja
tugas-tugas mereka. Bahkan rasul Paulus pun memahami arti penting
dari pelayanan para malaikat ini. Saya akan memberikan salah satu
contoh mengenai hal ini dari 1 Timotius 5:21, untuk memberi Anda
103 | B I B L E S U R V E Y
gambaran tentang bagaimana Paulus memahami pelayanan para
malaikat ini. Bagi dia, tentunya, pelayanan para malaikat ini jelas
bukan sesuatu hal yang tidak berarti atau sia-sia.
Di Timotius 5:21, Paulus memberitahu anak rohani dan juga muridnya,
Timotius, "Di hadapan Allah dan Kristus Yesus," apakah itu saja? Tidak,
menurut Paulus, "Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-
malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu."
Kupesankan dengan sungguh-sungguh kepadamu di hadapan mereka
semua itu. Para malaikat itu sangatlah penting bagi jemaat, kalau tidak
penting maka penyebutan tentang mereka di dalam konteks ini tentu
tidak akan ada gunanya.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa para malaikat itu ikut
disebutkan sebagai saksi bagi pesan penting yang disampaikan oleh
Paulus kepada Timotius itu. Dengan kata lain, Paulus menaruh
tanggung jawab yang besar kepada hamba Allah yang satu ini untuk
menjalankan tugasnya di hadapan Allah, Kristus dan para malaikat
yang kudus dari Allah.
(4) Para malaikat berkedudukan lebih tinggi daripada manusia
untuk sementara ini
Berdasarkan hal ini, kita perlu untuk teruskan penelaahan beberapa hal
lagi mengenai para malaikat ini. Kita telah menemukan bahwa mereka
terdiri dari berbagai tingkatan kelompok, berbagai jenis dan berbagai
tingkatan, ada malaikat yang berkedudukan tinggi dan ada yang
kedudukannya rendah. Namun Kitab Suci juga memberitahu kita bahwa
setiap malaikat, apapun kedudukan mereka, dalam segala hal berada di
posisi yang lebih tinggi daripada manusia, setiap malaikat berada
dalam kedudukan yang lebih tinggi daripada manusia untuk sekarang
ini, apapun kedudukan mereka di sana. Dan hal ini bisa kita lihat di
Ibrani 2:7, bahwa: Engkau telah membuatnya untuk waktu yang
singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Jadi, hal ini memberi
kita dasar untuk menalar bahwa kedudukan para malaikat, tingkatan
mereka untuk sekarang ini, berada di atas manusia.
104 | B I B L E S U R V E Y
Namun akan tiba saatnya di mana para malaikat akan berada dalam
posisi di bawah kita, jika kita terbukti menjadi murid yang setia dan
juga pemenang di masa ini
Ungkapan 'untuk waktu yang singkat' ini sangatlah penting karena kita
akan lihat nanti bahwa tata susunan ini akan berubah seiring dengan
berjalannya waktu. Sebagaimana yang disampaikan oleh Paulus kepada
kita di 1 Korintus 6:3, bahwa kedudukan itu akan berubah nantinya.
Saatnya akan tiba nanti di mana para malaikat itu akan berada di
bawah kita, jika - kata jika ini sangatlah penting - jika kita terbukti
menjadi murid yang setia dan juga pemenang di masa ini. Kehidupan di
dunia ini sama seperti menjalani masa percobaan. Dapat kita katakan
bahwa kita semua sedang dalam masa percobaan. Mata Allah
menjelajahi dunia ini mengamati sluruh umat manusia dan juga gereja,
Dia mengamati dan menguji seperti apa kualitas setiap orang. Seperti
yang dikatakan oleh Paulus, Allah akan menguji kualitas setiap orang
dengan api untuk melihat terbuat dari bahan apakah Anda ini. Dan dari
semua yang diuji ini, Dia akan memilih murid-murid-Nya, yakni jika
Anda berhasil melewati ujian-ujian menurut standar-Nya. Dan orang-
orang yang lulus ujian itulah yang diuraikan oleh Paulus di dalam 1
Korintus 6:3, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi para
malaikat.
Kata 'menghakimi' ini bermakna Anda akan memerintah atas malaikat.
Menghakimi adalah tugas para raja dan penguasa pada jaman itu.
Mereka yang berada di posisi yang rendah tidak akan menghakimi
mereka yang berada dalam kedudukan yang lebih tinggi. Seorang
hakim, pada zaman itu, berkedudukan sangat tinggi. Biasanya dia
adalah seorang raja atau penguasa. Seperti yang bisa kita lihat di
dalam kitab Wahyu, Dia telah menjadikan kita sebagai raja dan imam
Allah. Oh! Itu adalah kesempatan istimewa yang dianugerahkan kepada
mereka, seperti yang disampaikan oleh kitab Wahyu kepada kita -
bahwa barangsiapa yang menjadi pemenang, yang membuktikan
dirinya tetap setia di dalam pergumulan melawan kejahatan, yang
bergantung kepada kasih karunia Allah yang selalu mencukupi di dalam
peperangan melawan kejahatan dan terbukti menjadi pemenang -
mereka akan menghakimi para malaikat. Mereka akan memerintah
bersama Kristus.
(5) Para malaikat itu adalah anak-anak Allah
105 | B I B L E S U R V E Y
Dan Allah tidak memberikan hak istimewa ini secara gampang karena
para malaikat itu juga memang sangat Dia kasihi. Para malaikat itu
juga disebut sebagai 'anak-anak Allah' di dalam Alkitab. Camkanlah hal
ini baik-baik. Bukan kita saja yang disebut sebagai 'anak-anak Allah'.
Para malaikat itu juga sangat dikasihi oleh Allah. Mereka juga disebut
sebagai 'anak-anak Allah'.
(6) Para malaikat memiliki kebebasan menentukan pilihan
moral
Ada hal lain lagi yang perlu kita pahami mengenai malaikat ini. Jika
Anda baca Alkitab, tampak bahwa para malaikat itu sangat mirip
dengan kita. Mereka juga memiliki kebebasan dalam menentukan
pilihan moral. Mereka mampu memutuskan pilihan moral yang akan
diambil. Mereka bukanlah robot otomatis yang hanya menuruti saja
setiap keputusan dari Allah, tak ada tombol yang jika ditekan oleh Allah
akan membuat mereka mengangkat satu tangannya, atau membuka
mulutnya. Para malaikat itu adalah pribadi-pribadi yang utuh, atau
pribadi-pribadi yang memiliki kecerdasan. Malahan, Alkitab pernah
menyebutkan tentang 'hikmat para malaikat'. Mereka disebutkan
memiliki hikmat dan kecerdasan yang sangat tinggi. Di atas semua itu,
mereka mampu mengambil keputusan dan juga menetapkan pilihan
moral sebagaimana halnya dengan kita.
(7) Mereka bisa saja tidak mentaati Allah dan jatuh ke dalam
dosa
Justru karena mereka itu bisa menetapkan pilihan moral, maka
sebagaimana halnya manusia, mereka juga bisa tidak taat kepada
Allah. Mereka juga bisa jatuh ke dalam dosa. Itulah harga dari
kemampuan untuk menetapkan pilihan moral. Jika Anda singkirkan
kemampuan ini, maka Anda akan menurunkan derajat setiap orang
menjadi robot yang bekerja secara otomatis. Satu-satunya jalan bagi
Anda untuk mencegah seseorang berbuat dosa [dengan memakai
hikmat dunia] adalah dengan menurunkan derajatnya menjadi mesin.
Sebuah mesin tidak akan mampu berbuat di luar dari apa yang telah
Anda perintahkan.
Namun jika Anda beri seseorang kebebasan bersikap dalam perkara-
perkara moralitas, jika Anda beri dia kemampuan untuk menetapkan
106 | B I B L E S U R V E Y
pilihan moral, maka nantinya bisa saja orang itu akan menolak
keinginan Anda. Para malaikat itu juga bisa menjadi tidak taat kepada
Allah. Ini adalah pokok yang penting untuk dipahami. Itulah sebabnya
mengapa mereka begitu dikasihi oleh Allah. Mereka juga bisa menjadi
tidak taat. Itulah ajaran yang alkitabiah.
Jika malaikat berbuat dosa, Allah tidak akan melepaskan mereka. Akan
tetapi Allah secara khusus berbelaskasihan kepada manusia sehingga
Dia memberi kita kesempatan untuk bertobat. Janganlah berbuat
bodoh dengan mengabaikan kesempatan itu!
Hal itulah yang bisa kita baca, misalnya, di dalam 1 Petrus 2:4. Ayat itu
mengatakan, "Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-
malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam
neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang
gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman." Para
malaikat yang tidak taat kepada Allah, yang memilih kejahatan
ketimbang kebaikan, yang berdosa kepada Allah, mereka tidak
dilepaskan oleh Allah. Penghakiman Allah terhadap mereka itu bersifat
final dan tidak bisa diubah lagi. Kebinasaan bagi mereka adalah suatu
kepastian. Petrus menyatakan hal ini kepada kita untuk menunjukkan
betapa baiknya Allah kepada kita, betapa baiknya Allah kepada Anda.
Bahwa sekalipun para malaikat ini untuk sementara waktu -
sebagaimana yang telah kita ketahui - berkedudukan lebih tinggi
daripada kita, Allah tidak memberi mereka hak istimewa yang
berlebihan dibandingkan kita, di mana jika mereka berbuat dosa, Allah
tidak melepaskan mereka, demikianlah yang disampaikan oleh Petrus
kepada kita.
Akan tetapi Allah kasihan kepada kita. Allah memberi kita kesempatan
untuk bertobat. Allah berbelas kasihan terutama kepada mereka yang
paling tidak layak menerima kemurahan-Nya. Camkanlah hal ini baik-
baik.
Kita bisa lihat hal yang sama di dalam surat Yudas ayat 6, bahwa para
malaikat yang tidak tetap pada batas-batas kekuasaannya dan
meninggalkan tempat kediaman mereka, Allah menghadapkan mereka
pada penghakiman dan kebinasaan dari-Nya. Allah adalah Allah yang
kudus. Dia tidak bersikap seolah-olah iblis itu tidak ada. Dia tidak
menutup mata ketika Anda berbuat salah lalu berkata, "Baiklah, mari
107 | B I B L E S U R V E Y
kita lupakan saja." Allah adalah Allah yang kudus. Dia tidak
bertoleransi terhadap kejahatan.
Namun Allah di dalam kemurahan-Nya telah memberi Anda dan saya,
pada zaman sekarang ini, satu kesempatan untuk bertobat. Petrus
berkata, "Sebaiknya kamu rebut kesempatan itu. Jangan kehilangan
kesempatan itu para malaikat itu bahkan tidak memiliki kesempatan
ini. Allah telah memberi kamu kesempatan untuk tidak dilewatkan.
Kalau kamu kehilangan kesempatan itu, jangan pernah berkata bahwa
Allah tidak pernah memberimu kesempatan itu." Kesempatan itu,
demikian kata Petrus kepada kita, adalah hal yang sangat dirindukan
oleh para malaikat akan tetapi tidak diberikan kepada mereka. Di
dalam 1 Petrus 1:12 dikatakan bahwa para malaikat sangat rindu untuk
melihat hal tersebut akan tetapi hal ini tidak dinyatakan kepada
mereka.
Demikianlah, Alkitab memberitahu kita banyak hal tentang para
malaikat. Sekarang kita telah tahu banyak tentang mereka. Mereka
memiliki berbagai macam tingkatan, golongan, dan ada juga kelompok
pemimpin para malaikat, yang salah satunya telah kita ketahui
bernama Mikhael. Dan sekarang kita juga tahu bahwa mereka adalah
makhluk-makhluk yang memiliki kecerdasan dan hikmat yang sangat
tinggi. Mereka memiliki kemerdekaan untuk mentaati Allah karena
mereka memiliki kemerdekaan untuk memilih sikap moral.
(8) Satu golongan malaikat yang telah menolak untuk mentaati
Allah: Iblis dan para malaikatnya
Kita juga telah melihat dari Kitab Suci tentang adanya satu golongan
malaikat yang telah menolak untuk mentaati Allah dan berpaling dari
Dia. Para malaikat ini disebut, di dalam Matius 25:41, sebagai Setan
dan para malaikatnya, di dalam Matius 25:41 itu disebutkan tentang
adanya sekumpulan malaikat yang memilih untuk berpaling dari Allah,
sama seperti keputusan yang telah diambil oleh manusia. Mereka telah
berpaling dari Allah dan mengikuti si jahat, mengikuti Iblis. Dan kita
diberitahu bahwa api yang kekal telah disediakan bagi Iblis dan para
malaikatnya.
Allah tidak menciptakan neraka untuk manusia. Tetapi jika kita memilih
untuk menyamakan diri kita dengan si jahat, memilih untuk
108 | B I B L E S U R V E Y
menyamakan diri kita dengan dosa, memilih untuk menyamakan diri
kita dengan Iblis, maka itu berarti kita juga memilih untuk ikut pergi ke
mana Iblis dan para malaikatnya menuju, yakni masuk ke dalam api
yang kekal. Renungkanlah, sungguh luar biasa kesempatan istimewa
untuk bertobat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita ini.
Janganlah kita berbuat bodoh dengan melewatkannya.
Para malaikat dari jajaran yang tertinggi ditugaskan melayani
kita sebagai pelayanan mereka kepada Allah
Mari kita masuk ke dalam ajaran Yesus di bagian yang khusus ini, yang
menekankan betapa besar kasih Allah kepada kita. Betapa makhluk-
makhluk yang berada dalam jajaran yang tertinggi itu ditugasi untuk
melayani kita, melayani kita bagi Allah. Itulah hal yang disampaikan
dalam Ibrani 1:14: Bahwa Allah telah menjadikan para malaikat-Nya
sebagai pelayan kita demi Dia, bahwa mereka melayani Allah dengan
cara melayani kita, dengan mengurusi kepentingan kita. Sungguh
pernyataan yang luar biasa, bahwa makhluk-makhluk yang perkasa itu
ditugaskan oleh Allah untuk mengurusi kita.
Apakah persisnya hal-hal yang mereka kerjakan di dalam mengurusi
kita? Jika kita telusuri Perjanjian Lama, dan juga Perjanjian Baru, kita
akan lihat bahwa itu adalah tugas yang dikerjakan oleh para malaikat,
dan saya akan membagi poin ini ke dalam tujuh pokok yang akan kita
bahas secara singkat.
(1) Para malaikat melindungi kita
Hal pertama yang bisa segera kita lihat adalah bahwa para malaikat itu
ditugaskan untuk melindungi kita. Dari sanalah muncul istilah,
"Malaikat pelindung (guardian angels)." Para malaikat itu ditugaskan
untuk melindungi kita. Anda bisa temukan hal itu baik di dalam
Perjanjian Lama maupun di dalam Perjanjian Baru.
Para malaikat Allah berjaga di sekitar Elisa untuk melindungi
dia
Salah satu rekaman peristiwa yang sangat indah di dalam Perjanjian
Lama ada di dalam 2 Raja-raja pasal 6, mengenai Elisa. Anda tentu
ingat hamba Allah yang hebat ini, yaitu Elisa, yang tidak seperti
kebanyakan orang Kristen, Elisa sama sekali tidak mengabaikan
109 | B I B L E S U R V E Y
pelayanan para malaikat. Setiap hamba Allah yang sejati harus diajari
dengan baik tentang siapa-siapa yang menjadi sekutunya, yang
berperang di pihaknya. Para malaikat itulah, yang berperang melawan
kejahatan. Pokok yang utama adalah bahwa para malaikat ini
ditugaskan untuk melindungi, dan Elisa, hamba Allah yang besar ini,
tahu persis akan hal itu. Dan Anda tentu ingat bagaimana, pada suatu
hari, ketika Elisa dan bujangnya bangun pagi, saat mereka menatap ke
luar rumah, wah! Apa yang mereka lihat? Mereka melihat pasukan
Asyur sudah mengepung desa mereka. Mengapa? Karena mereka
sangat jengkel terhadap Elisa, hamba Allah ini. Dan mengapa mereka
begitu marah terhadap Elisa? Karena hamba Allah ini tampaknya selalu
tahu setiap rahasia yang tersimpan di dalam benak mereka.
Setiap kali orang-orang Asyur ini merencanakan suatu rencana perang
terhadap Israel, seolah-olah Elisa ikut ada di dalam ruangan karena dia
tahu persis apa yang akan mereka kerjakan dan dia akan mendatangi
raja Israel dan berkata, "Orang-orang Asyur akan melakukan ini dan
itu, sebaiknya engkau bersiap-siap." Demikianlah ketika orang-orang
Asyur menjalankan rencana rahasia mereka bergerak menyerang orang
Israel, mereka mendapati bahwa orang-orang Israel telah siap
menghadapi mereka. "Wah!" kata orang Asyur, "Bagaimana orang-
orang ini bisa tahu apa yang kita rencanakan?" Lalu mereka segera
mundur kebingungan dan mencoba membuat rencana lainnya.
Demikianlah, mereka lalu datang lagi dengan rencana rahasia yang
baru untuk menyerang Israel, dan ketika mereka sampai di tempat
yang mereka tuju, mereka dapati bahwa orang-orang Israel itu
ternyata sudah siap menghadapi rencana rahasia yang baru ini. Mereka
bertanya-tanya, "Apa-apaan ini? Apakah ada orang di kalangan perwira
yang telah menjual rencana rahasia kita kepada orang-orang Israel
ini?" Kemudian seorang di antara mereka menjawab, "Bukan itu. Ini
karena Israel punya nabi Allah yang hebat yang bernama Elisa. Dan
semua yang kita bicarakan di sini, entah bagaimana caranya, Elisa bisa
mengetahuinya. Dia itu nabi. Dia bisa tahu hal itu."
Lalu orang-orang Asyur ini berkata satu sama lain, "Kita harus
menangkap Elisa ini. Kita harus mengejarnya." Setelah melakukan
penyelidikan, mereka mendapati bahwa Elisa tinggal di sebuah kota
kecil. Demikianlah, ketika Elisa bangun di suatu pagi, dia lihat pasukan
Asyur sudah mengepungnya. Dan Anda tentu ingat ketika murid Elisa
110 | B I B L E S U R V E Y
bangun pagi dan melihat keluar, dan melihat segala macam helm dan
perisai serta kereta perang di luar sana, murid yang malang ini benar-
benar ketakutan. Dia berseru kepada Elisa, "Apa yang akan kita
perbuat? Bala tentara Asyur sudah mengepung kita!" Dia tidak
mengerti kenapa Elisa begitu tenang menghadapi ini.
"Oh ya? Oh begitu." "Wah, apakah engkau tidak cemas? Apakah Anda
tidak ketakutan? Apakah Anda tidak gemetar?" Elisa berkata, "Tidak."
"Mengapa Anda tidak gentar? Mengapa Anda tidak takut?" Elisa
menjawab, "Tidakkah kau tahu bahwa mereka yang ada di pihak kita
jauh lebih banyak daripada mereka yang menentang kita?"
Kali ini si murid benar-benar tidak mengerti. Dia tidak bisa melihat
satupun tentara Israel di sekitarnya. Dan dia berkata, "Tentunya Anda
tidak bermaksud mengatakan bahwa itu adalah aku, bukankah begitu?
Aku tidak akan melawan pasukan Asyur." Dia tidak bisa melihat
satupun tentara di sekitarnya. Kemudian Elisa berkata, "Tuhan,
bukalah matanya."
Lalu Tuhan membuka mata murid ini (dia disebut sebagai bujang atau
hamba karena seorang murid memang adalah seorang hamba). Dan
ketika dia melihat lagi ke sekelilingnya, sekarang dia bisa melihat. Dia
bisa melihatnya! Di segenap penjuru, terlihat barisan bala tentara
Allah! Para malaikat Allah ada di mana-mana, tepat seperti yang
disebutkan di dalam Mazmur dan bagian-bagian Alkitab lainnya, "Di
akan menjadi tembok berapi di sekelilingmu." Dia melihat kereta-
kereta perang yang berapi! Dia melihat bala tentara Allah ada di
sekeliling Elisa! Apa yang bisa diperbuat oleh pasukan Asyur? Tak ada.
Tak ada yang bisa diperbuat oleh pasukan Asyur jika Allah tidak
mengizinkannya.
Tanpa seizin Allah, Anda dan saya tidak akan bisa disentuh
Di sinilah letak keindahannya, bahwa jika Anda adalah seorang murid
Allah, jika Anda adalah murid Yesus, tak akan ada hal yang bisa terjadi
atas diri Anda tanpa seizin Allah. Tak akan ada yang akan menimpa
Anda. Itulah sebabnya mengapa ketika Iblis ingin mencelakai Ayub, dia
harus meminta izin kepada Allah. Sungguh suatu pengalaman yang
merendahkan. "Bolehkah aku mencelakai dia?" Wah! Dia tidak bisa
111 | B I B L E S U R V E Y
menyentuh Ayub. Dia tidak bisa menyentuh Anda. Tanpa seizin Allah,
Anda tidak akan bisa disentuh.
Saya sudah mengalami hal ini berkali-kali. Berulang kali, saya terhindar
dari kematian atau pun kecelakaan serius dalam peristiwa yang ajaib!
Sungguh sangat ajaib betapa para malaikat Allah, seperti yang
dikatakan oleh Ayub, "Malaikat Tuhan telah menebusku." Bahkan
selama beberapa bulan ini, saya rasa saya sudah cukup sering
membagikan kesaksian ini.
Saat itu saya sedang mengemudi di jalan tol nomor 20 dan, tanpa
penyebab yang jelas, mobil di sebelah saya tiba-tiba tergelincir serta
meluncur ke arah mobil saya. Kami tadinya meluncur beriringan, dan
tiba-tiba saja mobil itu tergelincir dan berputar! Dan saya melihat
begaimana mobil itu melayang ke arah mobil kami, anehnya - tanpa
saya tahu mengapa - saya berhasil menghindarinya. Anda tahu bahwa
di jalan tol tidak tersedia banyak ruang gerak bagi mobil. Akhirnya
mobil itu berhenti dengan posisi berlawanan arah dari semula. Begitu
parahnya mobil itu tergelincir! Berputar-putar berulang kali.
Pada kejadian yang lain, pernah juga terjadi ada mobil orang lain yang
memotong jalan dan meluncur ke arah mobil kami. Dan lagi, entah
bagaimana, dia tidak menabrak kami dan kami berhasil
menghindarinya.
Dan pada kejadian yang lain lagi, saat itu saya berada di daerah
Pincourt (yang saya sampaikan ini hanyalah peristiwa-peristiwa yang
terjadi baru-baru ini saja, tidak termasuk hal-hal yang sudah lama
berlangsung, hanya yang baru-baru saja), saat itu saya sampai ke
persimpangan yang dilengkapi dengan tanda untuk berhenti sejenak.
Saat saya sampai di persimpangan ini, saya berhenti sejenak dan
memeriksa ke arah kanan, dan dari arah sana saya melihat sebuah bus
umum, saya melihat bus tersebut jaraknya masih cukup jauh. Dan
Anda tentunya tahu bahwa siapa yang lebih dulu sampai di tanda
berhenti itu, maka dialah yang mendapat kesempatan untuk melintas
lebih dahulu. Bus tersebut jaraknya masih cukup jauh, dan ketika saya
sampai di persimpangan itu - entah apa alasannya - Tuhan berkata,
"jangan maju. Jangan maju, diam saja." Saya saat itu berniat untuk
menekan gas akan tetapi Tuhan berkata, "Stop." Lalu saya batalkan
niat saya.
112 | B I B L E S U R V E Y
Tahukah Anda apa yang terjadi? Bus itu terus melaju melewati tanda
berhenti dan melintasi persimpangan. Nah, di tengah jalan, pengemudi
bus itu mendadak sadar akan adanya tanda untuk berhenti dan tiba-
tiba saja dia menekan rem dengan kuat sehingga asap dari ban yang
bergesekkan dengan aspal segera mengepul kemana-mana. Mendadak
saja dia sadar akan adanya tanda berhenti itu. Kalau saja saya tidak
membatalkan niat untuk melintas, silakan Anda bayangkan bagaimana
jadinya jika ditabrak oleh bus yang sedang melaju! Mungkin saya akan
tergencet hancur. Sungguh ajaib! Bagaimana Anda bisa memahami
hal-hal tersebut? Itulah kemurahan dan kebaikan Allah.
Kita bisa saja melanjutkan kesaksian-kesaksian semacam ini dan saya
yakin bahwa Anda juga punya banyak contoh tentang cara Allah yang
dengan ajaib melindungi Anda. Dan jika Anda kilas balik, maka Anda
akan kagum pada semua itu. Sebagaimana lagu dalam Mazmur 91:11
yang gemar kita nyanyikan, "Sebab malaikat-malaikat-Nya akan
diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala
jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya
kakimu jangan terantuk kepada batu." Memang benar. Iblis pernah
mencoba mengutipkan ayat itu kepada Yesus, tapi di luar konteksnya.
Akan tetapi ayat itu tidak lantas menjadi kurang berharga hanya
karena pernah disalahgunakan oleh Iblis. Anda nyaris ragu untuk
memakai ayat tersebut karena setan pernah mengutinya. Mungkin rasa
tidak enak itu juga merupakan salah satu tujuannya: lebih baik Anda
tidak mengutipnya sama sekali karena Iblis pernah mengutipnya!
Bukan begitu.
Dua belas pasukan malakat siap untuk membela Yesus di taman
Getsemani
Salah satu fungsi yang paling penting dari para malaikat adalah untuk
melindungi hamba-hamba-Allah. Itulah sebabnya, Anda ingat, ketika
Petrus melihat orang-orang yang datang untuk menangkap Yesus,
Petrus menghunus pedangnya dan berseru, "Apa? Berani kamu sentuh
Tuanku?"
Pada saat itu dia terlihat sangat berani. Namun semua keberaniannya
lenyap sesaat kemudian. Setidaknya, pada saat itu dia memang sangat
berani. Dia songsong orang yang berada di barisan depan dan
diayunkannya pedangnya ke arah orang itu. Untungnya, orang ini
113 | B I B L E S U R V E Y
mengenakan semacam helm pelindung, pedang itu tergelincir dan
akhirnya memotong telinga orang tersebut.
Lalu apa yang dikatakan oleh Yesus? "Petrus, apakah menurutmu aku
sangat memerlukan perlindunganmu? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku
bisa saja berseru kepada Bapa-ku dan meminta-nya untuk
mengirimkan dua belas pasukan malaikat? Dua belas pasukan!
Berlaksa-laksa malaikat! Segenap bala tentara surga akan membela-
ku. Petrus, sarungkan pedangmu. Singkirkan pedangmu!" Anda lihat,
Yesus selalu menjalani hidup di dalam keyakinan bahwa para malaikat
ada di sana. Perhatikan, Yesustidak berkata, "Bapa-ku akan
melindungiku." Dia berkata, "Bapa-ku akan mengutus para malaikat
untuk melindungi-ku. Aku tidak memerlukan bantuanmu.
Apakah Anda memiliki keyakinan yang semacam ini? Dapatkah Anda
menatap kehidupan ini sama seperti cara Elisa melihatnya? Atau,
mungkin lebih tinggi dari itu, sebagaimana cara Yesus melihatnya?
Keyakinan yang luar biasa, sungguh sukacita yang besar jika
mengetahui bahwa ada bala tentara surgawi milik Allah, para malaikat
perkasa itu, para makhluk dari tingkatan yang tertinggi, yang memiliki
hak istimewa untuk bisa berhubungan langsung dengan Allah, yang
ditugaskan untuk mengurusi kepentingan Anda dan saya. Wah!
Seringkali, saat Anda berada di dalam pesawat terbang, Anda menjadi
sedikit gugup. "Apakah pesawat ini akan jatuh seperti pesawat-pesawat
yang lainnya?" Di bawah Anda ada tangan-tangan yang kekal. Mereka
yang menaruh kepercayaan kepada Allah tidak akan takut pada hal-hal
semacam itu.
(2) Para malaikat ditugaskan untuk berperang melawan kuasa
kejahatan
Pokok yang kedua berkenaan dengan tugas para malaikat ini adalah
sebagai berikut. Para malaikat ditugaskan untuk berperang melawan
kejahatan. Syukur kepada Allah karena kita memperoleh segala yang
kita butuhkan untuk keperluan ini. Para malaikat itu berperang
melawan segenap kekuatan Iblis. Kita bisa melihat pernyataan yang
mencengangkan itu di Daniel 10:13,21 dan juga di Wahyu 12:7 di
mana Mikhael, penghulu malaikat, berperang melawan Iblis dan para
malaikatnya dan Mikhael menggusur mereka keluar dari Surga. Dia
mengusir mereka keluar. Sangat hebat peperangan melawan kejahatan
114 | B I B L E S U R V E Y
ini. Saya telah sampaikan kepada Anda satu contoh dari Perjanjian
Lama dan juga dari Perjanjian Baru - contoh mengenai peperangan
melawan iblis, tentang kuasa-kuasa rohani yang berperang
melawan Iblis. Di antara kuasa-kuasa itu, disebutkan tentang malaikat-
malaikat mulia dari Allah.
(3) Para malaikat menjalankan penghakiman Allah
Dan tugas ketiga yang bisa kita lihat dari para malaikat adalah bahwa
mereka itu memiliki peran dalam melaksanakan penghakiman Allah.
Mereka menjalankan penghakiman Allah. Tugas-tugas mereka tidak
selalu berhubungan dengan hal kemurahan, kadang kala mereka
bertugas menjalankan penghakiman. Di dalam memerangi kejahatan,
kadang kala penghakiman harus dijalankan. Di 2 Samuel 24:16,
misalnya, di sana diceritakan tentang seorang malaikat yang
menghakimi Israel dan ribuan orang mati di bawah pedangnya. Jika
satu malaikat mampu membasmi Israel, bagaimana dengan dua belas
pasukan malaikat? Saya tidak berani membayangkannya. Kuasa para
malaikat itu jauh melampaui apa yang bisa diperbuat oleh manusia.
Saya tidak bisa memahami orang-orang Kristen, sesungguhnya saya
tidak bisa memahami orang-orang Kristen yang takut pada kegelapan,
takut pada hantu. Saya sampaikan kepada Anda, ketika ada orang
yang bercerita tentang hantu kepada anak kami dan dia ketakutan
sampai bermimpi buruk, saya bersaksi kepada Anda, saat itu saya
cukup terganggu, saya agak marah akan hal ini. Saya tidak tahu
mengapa orang Kristen sampai takut kepada hantu! Tak ada hantu
yang bisa menakut-nakuti saya, beribu-ribu hantu tidak akan membuat
saya takut! Siapa yang takut pada hantu? Atau kepada roh jahat?
Selama Anda berjalan di dalam kebenaran, siapa yang harus takut
pada hal-hal semacam ini? Seperti yang dikatakan oleh pemazmur,
"Kepada siapa aku harus takut kalau Allah adalah Gunung Batu dan
keselamatanku? Kepada siapa aku harus takut?"
Silakan Anda sebut. Saya tidak takut pada satupun dari antara mereka
karena adanya para malaikat perkasa dari Allah, sangatlah besar kuasa
mereka. Sangat besar kuasa dan hikmat mereka. Dan hal ini sangat
menyejukkan karena jika yang ada hanya kuasa tanpa adanya hikmat,
Anda mungkin akan sedikit takut juga. Saya tidak tahu bagaimana jika
mereka tidak memiliki cukup hikmat untuk mengetahui apa yang harus
115 | B I B L E S U R V E Y
diperbuat. Dia akan melakukan hal-hal yang salah. Kuasa itu sendiri
bisa menjadi berbahaya. Namun syukur kepada Allah karena para
malaikat ini juga terkenal karena hikmat mereka. Di 2 Samuel 14:20
terlihat satu contoh tentang kebesaran hikmat mereka.
(4) Para malaikat memisahkan yang baik dan yang jahat pada
akhir zaman
Tugas yang keempat ini berkaitan dengan penghakiman. Di dalam
Perjanjian Baru kita lihat bahwa para malaikat memiliki satu tugas
besar yang harus dikerjakan pada akhir zaman. Yesus menyampaikan
hal tentang malaikat di Matius 13:27, 30 dan 39, di mana para
malaikat terlibat di dalam penuaian, dan membawa hasil tuaian di akhir
zaman, dan mereka memisahkan gandum dengan lalang. Perhatikan
betapa banyaknya tugas yang dikerjakan oleh para malaikat, dan pada
hari akhir nanti mereka akan datang untuk mengumpulkan, dan
semoga saja Anda termasuk di dalam kumpulan gandum. Karena jika
mereka tidak mendapati Anda berada di antara gandum, berarti Anda
berada di antara lalang yang akan dibuang ke dalam perapian untuk di
bakar. Para malaikat akan memisahkan keduanya. Tentu saja, mereka
yang sudah didampingi oleh malaikat diberi jaminan oleh kasih karunia
Allah untuk berada di antara gandum. Demikianlah, para malaikat ini
memiliki peranan penting dalam memisahkan yang baik dan yang jahat
pada hari akhir nanti. Hal ini juga bisa dilihat, misalnya, di Matius
24:31.
(5) Para malaikat menuntun orang-orang
Kita sampai pada poin kelima berkenaan dengan tugas para malaikat
ini. Dan tugas tersebut, berkaitan dengan hubungan mereka dengan
umat manusia, terutama para murid, adalah tugas menuntun. Mereka
menuntun umat dalam berbagai cara. Di dalam Perjanjian Lama,
misalnya, mereka menuntun Lot dan keluarganya untuk keluar dari
Sodom. Mereka membawa keluarga Lot keluar dari Sodom. Anda bisa
baca tentang dua malaikat yang pergi ke Sodom dan membawa Lot
"orang benar itu - demikian ia disebut - dan juga keluarganya keluar
dari Sodom sebelum kota Sodom dihancurkan. Anda bisa baca itu di
Kejadian 19:17 dan seterusnya. Dan Anda juga bisa temukan malaikat,
salah satu dari mereka yang disebut sebagai 'Malaikat Tuhan',
ditugaskan untuk menuntun bangsa Israel di tengah padan gurun.
116 | B I B L E S U R V E Y
Malaikat yang sangat mulia yang bertugas memimpin bangsa Israel
melewati padang gurun itu. Anda bisa baca akan hal itu misalnya di
dalam Keluaran 23:23 dan juga di bagian-bagian yang lainnya.
Di dalam Perjanjian Baru, Anda bisa menemukan contoh ini ketika
Petrus berada dalam penjara dan seorang malaikat dikirim untuk
memimpinnya keluar dari penjara di Kisah 12:8-9, dan itu hanya
sekadar salah satu contoh aktifitas para malaikat itu. Petrus dipimpin
keluar dari penjara oleh seorang malaikat. Bagaimanapun juga, Anda
bisa saja tersesat jika berjalan sendirian di dalam penjara. Walaupun
Anda sudah dibebaskan dari sel Anda, Anda bisa saja berjalan ke arah
yang salah dan akhirnya justru masuk ke dalam sel yang lain. Anda
tidak tahu jalan untuk keluar dari sana. Penjara adalah tempat yang
cukup rumit. Biasanya pada zaman itu terdapat ruang-ruang tahanan
bawah tanah, dan untuk itulah malaikat ini memimpin Petrus keluar
dari penjara.
(6) Malaikat menyampaikan pesan, menjelaskan berbagai hal
kepada bermacam-macam orang
Dan yang keenam adalah bahwa para malaikat itu mendapat tugas
untuk menyampaikan pesan kepada berbagai orang. Ini adalah salah
satu tugas yang paling lazim mereka jalankan. Sebagai contoh, pesan-
pesan disampaikan oleh para malaikat kepada Yusuf dan Maria di
dalam Perjanjian Baru, berkenaan dengan hal Yesus. Kita baru saja
menelaah tentang malaikat Gabriel yang menyampaikan pesan kepada
Zakharia, bapa dari Yohanes Pembaptis.
Kita juga temukan adanya malaikat yang memberikan penjelasan,
misalnya kepada rasul Yohanes di dalam kitab Wahyu. Yohanes tidak
dapat memahami sesuatu hal di dalam penglihatan itu dan seorang
malaikat memberikan penjelasan kepadanya. Malaikat itu berkata,
"...Aku akan mengatakan kepadamu rahasia ..." Anda bisa baca itu di
Wahyu 17:7.
Juga, Anda bisa temukan tentang seorang malaikat yang
menyampaikan pesan kepada rasul Paulus di Kisah 27:23, dan tindakan
ini juga berkenaan dengan kegiatan malaikat di dalam Kisah Para
Rasul. Malaikat berfungsi menyampaikan pesan-pesan kepada berbagai
117 | B I B L E S U R V E Y
orang. Kita bisa melihat hal-hal yang luar bisa sehubungan dengan
para malaikat ini.
(7) Malaikat melayani umat dalam cara-cara yang sangat
praktis dan ajaib
Pokok yang ketujuh dan yang terakhir yang akan saya sampaikan di
sini adalah bahwa kadang kala para malaikat itu melayani umat dalam
cara-cara yang sangat praktis dan ajaib, bukan sekadar melepaskan
orang-orang dari penjara, yang bisa kita lihat di Kisah 5:19 dan Kisah
pasal 12; atau melindungi orang-orang sebagaimana yang bisa kita
lihat, misalnya, di dalam Daniel, di mana kita temukan malaikat yang
mengatupkan mulut singa-singa supaya hewan-hewan ini tidak bisa
mencelakai Daniel. Malaikat juga melayani umat dalam cara-cara yang
sangat luar biasa.
Mereka menyediakan makanan yang dibutuhkan oleh Yesus
setelah menghadapi pencobaan
Anda bisa baca bahwa di dalam pencobaan kepada Yesus di dalam
Matius pasal 4 dan Lukas pasal 4, di mana Yesus merasa lapar setelah
berpuasa selama 40 hari dan 40 malam, dan dia sangat lapar setelah
masa puasa itu. Dan kondisi lapar itu merupakan salah satu hal yang
dimanfaatkan oleh setan di dalam mencobai dia. Namun Yesus
mengatasi pencobaan itu. Dan setelah itu, kita diberitahu bahwa para
malaikat datang dan melayani Yesus. Apa maksud dari kata 'melayani'
di sini? Karena pada saat itu, hal yang sangat dibutuhkan oleh Yesus
adalah makanan, tentunya melayani dia berarti menyediakan makanan
buat-nya di padang gurun itu, karena di sana tidak ada tempat untuk
mendapatkan makanan. Dia telah menolak untuk mengubah batu
menjadi roti, namun sekarang malaikat-malaikat menyediakan
makanan yang dia butuhkan itu.
Para malaikat menyediakan makanan yang berlimpah sampai 8
kali kepada para hamba Allah di Indonesia
Say tidak tahu apakah ada di antara Anda yang sudah membaca buku
tentang kebangkitan rohani di Indonesia. Ada beberapa buku yang
menyampaikan tentang kebangkitan rohani di Indonesia dan salah
satunya ditulis oleh seorang Jerman yang berpandangan skeptis yang
bernama Kurt Koch. Buku itu berjudul, The Revival in
118 | B I B L E S U R V E Y
Indonesia (Kebangkitan Rohani di Indonesia). Di dalam buku itu dia
menggambarkan contoh-contoh pelayanan para malaikat, yang akan
saya sampaikan kepada Anda sambil kita tutup pembahasan ini. Saat
itu ada satu tim pelayanan yang datang ke sebuah kota kecil (mungkin
Anda pernah dengar tentang kejadian ini), dan penduduk setempat
tidak punya makanan yang bisa dihidangkan kepada tim ini. Seiring
dengan terjadinya kebangkitan rohani di Indonesia, para hamba Tuhan
bergerak ke berbagai tempat [di Indonesia] untuk memberikan
bimbingan, pengajaran, dan bantuan kepada penduduk Kristen
setempat. Dan ketika mereka sampai di kota kecil ini, mereka
mendapati bahwa di sana tidak tersedia makanan padahal mereka
sudah sangat lelah dan lapar. Lalu para penatua di gereja setempat
berkumpul dengan tim pelayanan ini dan berdoa untuk mencari
petunjuk tentang apa yang harus diperbuat sehubungan dengan
masalah ketiadaan makanan ini. Lalu mereka berdoa dengan setulus
hati akan keadaan ini dan ketika mereka selesai berdoa, Kurt Koch -
sebagaimana yang telah saya sampaikan, dia ini orang yang skeptis -
melanjutkan uraian di dalam bukunya.
Dia berkata bahwa ketika mereka selesai berdoa, tiba-tiba sebuah meja
yang penuh dengan berbagai makanan muncul di hadapan mereka.
Dan ada beberapa tangan yang terlihat membagikan makanan dari
meja kepada semua hamba Tuhan di sana. Mereka semua menatap
dengan takjub ke meja yang penuh dengan makanan tersebut. Mereka
bingung apakah ini mimpi atau kenyataan. Ketika mereka mengambil
makanan itu dan mencicipinya, tahulah mereka bahwa itu semua
memang benar-benar kenyataan. Ini sungguh suatu hal yang sangat
mengagumkan!
Dan hal yang sangat mengagumkan adalah bahwa meja yang penuh
dengan hidangan ini bukan sekadar sekali atau dua kali saja muncul,
hal ini terjadi sampai delapan kali. Dan jumlah orang yang menjadi
saksi serta mengalami kejadian-kejadian tersebut, kejadian pelayanan
malaikat oleh kuasa Allah, adalah lima puluh orang. Ada lima puluh
saksi atas kejadian pelayanan malaikat yang ajaib ini! Allah adalah
Allah yang hidup.
Begitu terbatasnya pengenalan gereja akan Allah sekarang ini! Begitu
sedikitnya yang kita ketahui tentang apa yang Yesus katakan di dalam
Matius 6:33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
119 | B I B L E S U R V E Y
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.." Apabila Allah
menyediakan bagi pelayan-Nya, Ia tidak hanya memberikan setiap
orang satu pisang dan secangkir air. Tetapi ke-lima puluh orang di situ
menyaksikan bahwa meja itu penuh dengan makanan. Lima puluh
orang hadir di delapan peristiwa. Hal-hal yang ajaib akan Allah lakukan
bagi mereka yang berjalan bersama-Nya. Berbahagialah orang yang
percaya pada Allah, yang pengharapannya adalah pada Allah!
Allah mengutus malaikat dari tingkatan tertinggi untuk kita!
Marilah kita memahami kebenaran yang mulia yang disampaikan oleh
Yesus di sini. Setelah menelaah seluruh pengajaran tentang pekerjaan
para malaikat di dalam Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, bisakah
Anda bayangkan seberapa indah Firman Tuhan di sini? Yesus berkata,
di Matius 18:10, "Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari
anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat
mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di
sorga.." Berbahagialah orang yang mengenal Allah. Semua hal ini
mungkin terdengar seperti dongeng bagi Anda, bukankah begitu?
Namun saya beritahu Anda, bahwa mereka yang berjalan bersama
Allah sanggup memberi banyak sekali kesaksian tentang hal-hal
semacam ini kepada Anda. Sungguh indah bisa mengenal Allah, dan
mengetahui bahwa Anda sangat berharga bagi-Nya jika Anda adalah
murid-Nya, bahwa Dia telah memerintahkan malaikat-malaikat dari
tingkatan yang tertinggi untuk mengurusi kesejahteraan Anda. Begitu
besarnya kasih Allah!
(Copyright owned by Cahaya Pengharapan Ministries. May be used for
non-profit purposes but must be attributed to this website.)
Apa yang harusnya menjadi watak seorang Kristen?
(Domba di tengah-tengah serigala)
Matius 10:16-25
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,
sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
120 | B I B L E S U R V E Y
Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan
menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah
kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke
muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi
mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila
mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana
dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan
dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang
berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di
dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh,
demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan
memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi
orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke
kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum
kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah
datang. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang
hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi
sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama
seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi
rumahnya.
Prinsip keselamatan
Hari ini, kita melanjutkan pembahasan Firman Allah di Matius 10:16-
31. Di pesan yang lalu kita telah melihat apa artinya menjadi layak;
kita melihat bahwa kelayakan adalah sikap yang memampukan kita
menerima berkat keselamatan Allah. Kita juga melihat di ayat-ayat 11-
13 bahwa mereka yang tidak layak tidak akan menerima berkat.
Sekalipun berkat itu sudah diucapkan para murid disuruh untuk
mengambilnya kembali jika ternyata orang yang menerima itu terbukti
tidak layak. "Salammu itu kembali kepadamu," perintah Yesus pada
mereka. Ini adalah peringatan keras bagi kita.
Anda mungkin sudah berada di sini dan berkat Allah siap untuk
diberikan kepada Anda, akan tetapi jika Anda terbukti tidak layak, Anda
bukan sekadar tidak menerimanya, tetapi apa yang sudah diberikan
akan diambil dari Anda. Ini berarti bahwa kemurahan dan kasih karunia
121 | B I B L E S U R V E Y
Allah itu diberikan kepada Anda secara cuma-cuma tetapi jika Anda
tidak layak, maka apa yang pernah diberikan akan diambil kembali dari
Anda. Itu adalah kata-kata dari Yesus, bukan dari saya. "Sekalipun
engkau telah mengucapkan salammu kepadanya, salammu itu akan
kembali padamu jika mereka tidak layak." Karena itu sangatlah penting
bagi kita untuk memahami apa itu sikap yang layak di hadapan Allah.
Pada Hari Penghakiman nanti, akan ada banyak orang Kristen yang
mendapati dirinya berada di sisi yang salah. Banyak dari ajaran Yesus
yang memperingatkan kita akan pokok ini. Bacalah baik-baik
perumpamaan tentang hamba yang tidak mau mengampuni. Hamba
yang tidak mau mengampuni ini sebenarnya telah diampuni hutangnya
yang berjumlah sangat besar. Akan tetapi karena dia menolak untuk
mengampuni hutang temannya yang hanya berjumlah kecil, hutangnya
yang tadinya telah diampuni kemudian dibebankan lagi kepadanya.
Dengan kata lain, pengampunan telah ditarik kembali darinya.
Pertimbangkanlah hal ini, hutangnya sendiri telah diampuni, akan
tetapi karena terbukti bahwa dia tidak layak menerima pengampunan
itu, dia lalu dituntut untuk melunasi segenap hutangnya.
Ini adalah firman yang keras yang sangat tidak nyaman di telinga kita.
Anda mungkin tidak suka mendengarkannya akan tetapi inilah ajaran
Yesus, bukan dari saya. Saya tidak punya kewenangan untuk
mengubah gambarannya. Akan tetapi banyak orang Kristen sekarang
ini yang tampaknya mengira bahwa mereka berwenang untuk
mengubahnya. Tetapi jika kita berbicara tentang kebenaran
sebagaimana yang diajarkan Yesus, kita yang dipermasalahkan. Akan
tetapi saya tidak akan goyah dalam menyatakan kebenaran. Jadi saya
ingatkan sekali lagi tentang ajaran Yesus - damai sejahtera dan
keselamatan akan datang kepada Anda akan tetapi Anda harus terbukti
layak untuk itu. Itulah faktanya.
Di pesan yang lalu tentang hal kelayakan, saya menyampaikan tentang
ilustrasi nyata dari pengalaman John Sung tentang seorang penatua di
sebuah gereja yang meminta didoakan. Penatua yang menyimpan dosa
di dalam hidupnya memintanya John Sung untuk mendoakan kakinya
yang lumpuh. Dan kali pertama John Sung berdoa baginya, dia tidak
sembuh. Doa yang kedua kalinya bukan sekadar tidak
menyembuhkannya tetapi ia malah jatuh mati! Walaupun setelah itu
John Sung membangkitkan dia kembali, akan tetapi kakinya yang
122 | B I B L E S U R V E Y
lumpuh itu tidak sembuh. Karena dia tidak layak, dia tidak bisa
menerima berkat dari Allah. Orang itu bukan sekadar tidak menerima
berkat, tetapi dia bahkan hampir masuk ke dalam kutuk; dia nyaris
kehilangan nyawanya!
Ilustrasi di atas memberikan kita satu peringatan yang keras: jangan
main-main dengan Allah yang hidup. Allah adalah Allah yang hidup.
Berhati-hatilah jika Anda berurusan dengan-Nya. Kebaikan-Nya tidak
terbatas, akan tetapi kekerasan-Nya juga sangat hebat. Kekerasan-Nya
sangat hebat terhadap mereka yang menginginkan berkat dari Tuhan
tapi tetap mau bertahan di dalam dosa. Seperti yang kita lihat di dalam
Roma 11:22, kemurahan Allah diimbangi dengan kekerasan-Nya
terhadap mereka yang bertahan di dalam dosa.
Mengebaskan debu: membebaskan si pemberita dari
tanggungjawab ketika Injil ditolak
Di ayat-ayat 14 dan 15, Yesus berkata bahwa jika seseorang tidak
menerimamu, maka kebaskanlah debu dari kakimu. Apakah artinya?
Itu adalah tanda bahwa tidak ada lagi hubungan di antara Anda dengan
orang itu. Saya tidak punya kaitan apa-apa lagi denganmu. Saya
bahkan tidak mau kaki saya terkena debu dari rumahmu dan juga dari
jalan-jalanmu.
Lalu apa arti dari putusnya hubungan ini? Ini berarti mulai dari
sekarang saya tidak bertanggungjawab atas apa yang akan terjadi
padamu. Saya telah berseru kepada Anda untuk bertobat. Saya telah
menyampaikan panggilan untuk menerima keselamatan Allah, tetapi
kamu tidak mau menerima kabar baik ini, maka saya tidak lagi
bertanggung jawab atas dirimu karena kamu telah menolak Injil. Itulah
makna simbolik dari mengebaskan debu di ayat 14.
Semua ini menunjukkan kepada kita bahwa karakter Allah sangtalah
seimbang. Ada orang yang selalu membayangkan Allah sebagai pribadi
yang sangat menyayangi dan tidak dapat bertindak keras. Ada juga
yang membayangkan Allah sebagai pribadi yang sangat keras dan tidak
tahu bagaimana mengasihi. Akan tetapi Allah adalah keduanya karena
Dia adalah kasih dan kekudusan sekaligus. Allah adalah Pribadi yang
seimbang, tidak seperti kepribadian manusia yang cenderung berat ke
satu sisi. Di dalam Allah kekerasan atau perlunya kekudusan itu selalu
123 | B I B L E S U R V E Y
diimbangi oleh kasih yang sempurna. Anda tidak akan menemukan
pribadi semacam ini di dunia. Demikianlah, Allah sangat peduli dengan
keselamatan kita sehingga Dia memperingatkan kita tentang apa
akibatnya jika kita tidak menerima keselamatan itu. Dia memberitahu
kita bahwa menerima atau menolak kasih-Nya bukanlah tanpa
akibatnya. Meninggalkan kasih Allah atau berpaling dari kasih Allah
berarti kita akan binasa di dalam dosa.
Di zaman ini, seorang penginjil berada dalam posisi yang sangat
menentukan. Orang dapat melihat besarnya kasih Allah dan juga
melihat betapa mengerikannya dosa itu. Dosa pasti akan
membinasakan Anda, sama halnya dengan penyakit kanker, dan di sini
ada Dokter Agung yang dengan senang hati ingin menolong Anda. Jika
saya mengasihi Anda, saya akan mengungkapkan kasih saya sama
dengan cara Allah menyatakan diri-Nya lewat pribadi Yesus. Saya akan
berkata kepada Anda, "Datanglah kepada Tabib Agung ini dan Dia akan
menyembuhkan kanker Anda. Tetapi jika Anda tidak mau datang,
izinkan saya untuk memperingatkan Anda, saya tidak bertanggung
jawab atas apa yang akan terjadi pada Anda. Anda akan binasa oleh
kanker Anda. Anda akan mati dalam kepedihan yang tak terkirakan.
Saya mohon agar Anda percaya akan apa yang saya katakan. Semua
itu tidak perlu terjadi atas diri Anda. Datanglah kepada Allah dan Dia
akan menyembuhkan penyakit Anda."
Saya harus mengatakan keduanya. Saya harus berkata, "Datanglah
kepada Allah dan sembuhlah. Tetapi jika Anda tidak datang kepada
Allah, maka Anda akan binasa di dalam penderitaan." Dan saya akan
melakukan segala sesuatu untuk menarik perhatian Anda akan
persoalan ini. Saya akan melakukan semua yang harus saya lakukan
untuk menanamkan ke benak Anda tentang akibat yang mengerikan
dari penolakan Anda.
Hal inilah yang sedang dikerjakan oleh para murid. Mereka sedang
berkata kepada orang-orang, "Bertobatlah. Jika kamu tidak bertobat,
akibatnya sangatlah mengerikan. Aku tidak bertanggung jawab lagi.
Aku telah membersihkan debu dari kakiku." Mengebaskan debu bukan
berarti bahwa mulai sekarang, saya tidak mau peduli lagi dengan Anda.
Maknanya adalah bahwa saya tidak bertanggung jawab lagi. Saya
sangat peduli pada Anda akan tetapi saya tidak bisa bertanggung
jawab atas penyakit Anda karena tanggung jawab itu terletak di tangan
124 | B I B L E S U R V E Y
Anda sendiri. Inilah cara menginjili yang diajarkan Yesus kepada murid-
muridnya.
Seandainya saja para penginjil zaman sekarang bisa menginjil dengan
rasa tanggung jawab seperti itu! Ini sebabnya mengapa saya tidak bisa
mengentengkan persoalan di saat saya sedang memberitakan Injil. Jika
saya menyampaikan sesuatu yang tidak benar kepada Anda, maka
tanggung jawab atas keadaan Anda di masa kekal nanti berada di
tangan saya. Jadi saya harus menyampaikan kebenaran kepada Anda
sekalipun Anda tidak suka mendengarkannya. Seorang dokter akan
tetap berkata kepada Anda, "Anda mengidap kanker," sekalipun Anda
mungkin tidak ingin mendengarnya. Sukacita apa yang didapat dari
menyampaikan hal semacam itu? Seperti doktor itu, saya harus
menyampaikan kebenaran kepada Anda. Saya tidak mau merayu orang
masuk gereja dengan menyampaikan kepada mereka hal-hal yang mau
mereka dengarkan saja. Saya tidak ingin menginjili dengan muslihat
ataupun tipuan karena pada Hari itu, saya harus pertanggung jawabkan
semuanya kepada Allah yang hidup, bukannya kepada Anda.
Bagaimana saya akan menjawab jika Dia bertanya, "Mengapa tidak kau
sampaikan kebenaran sebagaimana yang telah Kuperintahkan
padamu?" Kita harus selalu menginjil dengan penuh tanggung jawab.
Pikirkanlah tanggung jawab Anda kepada orang lain: Anda tahu
penyakit yang sedang membuat orang-orang sekarat di luar sana;
Anda tahu jawaban bagi penyakit tersebut; Anda tahu siapa yang bisa
menyembuhkan mereka; jika mereka binasa tanpa sempat Anda
beritahu, maka siapakah yang bertanggung jawab atas kebinasaan
mereka itu? Bagaimana jika teman sekolah Anda, atau teman di kantor
Anda berkata kepada Anda di Hari Penghakiman, "Mengapa engkau
yang tahu tentang penyembuhan bagi penyakitku, ternyata tidak
pernah memberitahukan kepadaku jalan bagi kesembuhanku? Kau
tidak pernah memberitahukan bahwa Yesus bisa menyembuhkanku.
Engkau tahu bahwa aku akan binasa di dalam dosa, tetapi engkau tidak
pernah memberitahukan kepadaku?" Bagaimana perasaan Anda pada
Hari itu? Debunya akan ada di sepatu Anda. Dia berhak menuntut
Anda: "Bukti bahwa terdapat debu di sepatumu adalah bukti bahwa
engkau mengenalku. Dan haruskah aku binasa walaupun aku tidak
pernah menolak Injil? Aku tidak pernah menolaknya karena aku tidak
pernah tahu tentang Injil." Bagaimana perasaan Anda pada hari itu?
125 | B I B L E S U R V E Y
Inilah makna penting dari debu di kaki Anda itu. Mengebaskan debu
berarti membebaskan seseorang dari tanggungjawab.
Orang-orang Kristen harus layak bagi kasih karunia
keselamatan Allah
Saya telah menyampaikan kebenaran kepada mereka yang berkata,
"Tak peduli seperti apapun cara hidupku, betapa berdosanya aku, aku
akan tetap selamat." Orang-orang Kristen ini akan mendengar dari
Yesus nanti, "Aku tidak kenal siapa kamu. Menjauhlah dariku," Orang-
orang ini tidak akan memiliki klaim ke atas saya. Saya sudah
memperingatkan mereka bahwa hal ini akan terjadi. Saya sudah
memberitakan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Jadi saya
peringatkan sekali lagi: jadilah layak bagi kasih karunia keselamatan
dari Allah lewat Yesus Kristus.
Kata 'layak' muncul sebanyak 41 kali di dalam Perjanjian Baru, dan
sebagian besar muncul di dalam surat-surat Paulus. Paulus sudah
berulang kali berkata, "Aku minta agar kalian menjalani hidup yang
layak bagi Injil, agar kalian orang-orang Kristen tidak mempermalukan
Injil Yesus Kristus"? Apakah Anda pikir bahwa di saat Paulus
memperingatkan mereka, maka maksudnya adalah, "Nah, jika kalian
menjalani hidup yang tidak layak bagi Injil, hal itu tidak menjadi
masalah, jangan khawatir"? Ini sama sekali bukan maksud Paulus!
Paulus sedang memperingatkan, "Jika kalian tidak hidup layak bagi
Injil, maka kalian akan menghadapi masalah besar dengan Allah!"
Tetapi di zaman sekarang ini, Gereja dipenuhi oleh orang-orang yang
percaya bahwa mereka boleh hidup sesuka hati mereka dan sekali
mereka diselamatkan maka mereka akan tetap selamat. Mereka boleh
berbuat dosa sebanyak yang mereka mau, dan tidak akan ada
masalah. Itu bukan apa yang diberitakan oleh Yesus. Bukalah Alkitab
Anda, dan biarlah mereka yang berkeyakinan seperti itu membantah
saya dengan fakta-fakta dari Alkitab.
Namun sekalipun mereka tidak membuka Alkitabnya, saya benar-benar
tidak bisa memahami bahwa mereka bisa membayangkan bahwa Allah
akan mengizinkan orang-orang Kristen untuk hidup sesuka hati
mereka, untuk berbuat dosa sebanyak yang mereka mau dan akan
tetap diselamatkan. Allah macam apakah yang Anda percayai itu? Allah
126 | B I B L E S U R V E Y
macam apakah yang Anda imani itu? Apakah Anda ingin memberitahu
saya bahwa Dia akan memasukkan orang non-Kristen ke neraka akibat
dosa-dosa mereka tetapi akan tetap menyelamatkan orang Kristen
tanpa peduli akan dosa-dosa mereka? Tak heran jika orang-orang non-
Kristen berkata bahwa orang-orang Kristen hanya membualkan omong
kosong saja. Allah semacam itu tidak layak untuk dipercayai. Dan
seluruh simpati saya dalam hal ini tertuju pada orang non-Kristen.
Izinkan saya untuk menyakinkan orang non-Kristen bahwa Allah adalah
Allah yang adil. Jika orang Kristen berbuat dosa, maka Dia akan
menghukum orang Kristen. Dan Dia akan menghukum orang Kristen
sama kerasnya dengan orang non-Kristen, bahkan lebih keras lagi.
Orang tidak memperoleh surat izin untuk berbuat dosa karena ia
seorang Kristen. Yesus menyatakan hal itu dengan sangat jelas.
Karakter kehidupan Kristen
Dalam sisa waktu selanjutnya, kita akan melihat pengajaran Yesus
tentang karakter kehidupan Kristen. Sekarang ini, cara Injil diberitakan
begitu ngawur sehingga orang bingung apa sebenarnya seorang
Kristen. Lalu orang non-Kristen berkata, "Nah, aku menjalani hidup
sebaik orang Kristen. Untuk apa aku menjadi orang Kristen?"
Pertanyaan yang bagus! Dan apakah tanggapan dari orang Kristen?
Mereka mengajukan alasan yang lemah, "Nah, caraku menjalani hidup
bukanlah masalah. Ini semua bergantung pada kemurahan dan kasih
karunia Allah."
Jika demikian, lalu apa artinya dilahirkan kembali? Apa artinya menjadi
ciptaan baru jika Anda masih berada dalam belenggu dosa seperti
sebelumnya? Bagaimana mungkin Anda menjadi ciptaan baru kalau
Anda sendiri tidak lebih baik daripada orang non-Kristen? Atau kalau
Anda masih egois, mementingkan diri sendiri, dan sama angkuhnya
dengan Anda yang dahulu? Dan Anda berkata bahwa Anda adalah
ciptaan baru? Apa kemuliaan yang Allah dapatkan dari ciptaan baru
semacam ini?
Tetapi apa yang akan Anda lihat dari dalam Kitab Suci sangatlah
berbeda. Yesus mau agar orang mengamati Anda dan melihat kualitas
hidup Anda dan memberi kemuliaan bagi Allah. Kasih karunia dari Allah
tidak memperkenankan Anda untuk terus berbuat dosa. Kasih karunia
127 | B I B L E S U R V E Y
dari Allah adalah agar Anda diubah dan mampu mengalahkan dosa.
Jika tidak, dengan cara apa lagi Gereja dapat menjadi terang bagi
dunia? Pertimbangkanlah hal ini: bukan sekadar tidak benar bahwa
orang Kristen itu sama saja dengan keadaannya yang dahulu, tetapi
pengajaran Yesus menggambarkan betapa berbedanya seseorang itu
setelah ia menjadi seorang Kristen yang sejati. Dan jika Anda adalah
orang Kristen sejati, seharusnya Anda tahu itu.
Apakah Dunia melihat kuasa keselamatan Allah?
Izinkan saya menyampaikan sebuah cerita kepada Anda. Ada
seseorang yang memiliki banyak padang gembalaan, lalu ada
segerombolan serigala datang dan menyerobot padang-padang
gembalaan tersebut. Para serigala itu menyukai lahan ini dan menetap
di sana. Nah, orang ini lalu mencari jalan untuk membebaskan padang
gembalaannya dari kawanan serigala itu. Setelah memikirkan hal
tersebut, dia lalu mengambil keputusan. Dia mengumpulkan
sekawanan domba dan mengutus mereka ke tengah-tengah serigala,
dia berharap dengan cara ini ia bisa menjinakkan serigala dan
mendorong mereka keluar sehingga dia bisa menguasai lagi padang
gembalaannya. Menurut Anda, apa yang akan terjadi pada domba-
domba ini ketika mereka pergi ke tengah-tengah serigala? Para serigala
itu akan mengepung domba-domba dan mulai mencabik dan
memangsa mereka. Dan setelah memakan sebagian domba, ada
beberapa serigala yang menjadi jinak dan sangat lembut. Dan banyak
serigala itu yang mengalami perubahan.
Bagaimana Anda menilai cerita ini? Cerita yang sangat konyol! Saya
tidak pernah mendengar hal yang seaneh ini! Bukan itu caranya untuk
menangani serigala. Anda tidak mengirimkan domba-domba ke tengah-
tengah serigala! Hal itulah yang dikerjakan oleh Yesus. "Lihat, Aku
mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala." Anda
mungkin berkata, "Wah, ini sungguh luar biasa! Apa sebetulnya yang
sedang Yesus kerjakan?" Kita begitu terbiasa sekadar mendengarkan
kalilmat ini sehingga karakter yang luar biasa dari kata-kata tersebut
luput dari telinga kita.
Jika Anda ingin mengatasi gerombolan serigala tersebut, hal terakhir
yang akan Anda lakukan adalah mengutus domba ke tengah-tengah
mereka. Mungkin Anda akan mengirim beberapa harimau atau singa ke
128 | B I B L E S U R V E Y
tengah-tengah mereka, bukannya domba. Serigala adalah hewan yang
buas dan bahkan harimau atau singa juga akan kesulitan jika
berhadapan dengan mereka, karena mereka menyerang secara
berkelompok. Macan tutul sekalipun enggan untuk berada terlalu dekat
dengan kawanan serigala. Jadi, jika hewan-hewan yang sangat kuat
saja akan kesulitan mengatasi serigala, apakah gunanya mengutus
domba ke tengah-tengah mereka? Tentunya, dilihat dari sudut pandang
manusia ini adalah hal paling bodoh yang dapat dilakukan.
Seharusnya Yesus berkata, "Aku akan mengubah kalian menjadi
sekawanan singa." Dan tidak akan ada banyak kesulitan bagi singa
untuk menghadapi serigala. Jika kita bisa mengubah orang menjadi
singa atau harimau, saya yakin inilah hal yang akan kita katakan, "Aku
akan menjadikan kamu singa-singa yang perkasa dan kalian akan
mengelilingi dunia dan menaklukkannya." Pernahkah terlintas di dalam
benak manusia untuk melawan serigala dengan mengandalkan domba?
Tentunya, Anda akan berkata, "Mengutus domba ke tengah-tengah
serigala sama saja dengan mengirim mereka pada kematian yang
sudah pasti."
Apa yang dapat kita pahami dari ajaran ini? Bagaimana kita bisa
memahami hal semacam ini? Akankah berhasil? Menurut perhitungan
manusia, saya pikir Anda tidak perlu menjadi seorang jenius untuk
melihat bahwa tindakan ini akan gagal. Cara Yesus mengerjakan
sesuatu pasti akan gagal! Oh, kita sangat cerdik! Kita merasa bahwa
kita lebih tahu cara yang lebih baik: "Kamu tidak bisa mengerjakan hal
itu dengan cara seperti ini. Tunggu sampai aku turun tangan. Aku akan
mengatasi masalah itu dengan senjata lengkap."
Seringkali di dalam sejarah Gereja, Gereja memandang dirinya lebih
pandai daripada Yesus. Jika Anda belum belajar tentang sejarah
Gereja, Anda perlu melakukannya sewaktu-waktu. Kadang-kadang hal
itu cukup untuk membuat Anda menangis. Di tengah Gereja, akan
selalu ada orang yang mengira bahwa dia lebih pandai daripada Yesus,
begitu menurut perkiraan mereka. Maaf kalau saya sampai berkata
seperti itu, tetapi hal ini juga merupakan peringatan bagi diri saya
sendiri juga agar saya sendiri tidak memandang diri ini terlalu pandai.
Karena kepandaian kita, lalu kita memutuskan untuk menghadapi dunia
dengan pedang. Kita berkata, "Laskar Kristen bangkit!" Pikirkanlah, jika
129 | B I B L E S U R V E Y
suatu hari nanti kita semua orang Kristen bangkit sebagai satu
angkatan perang, astaga! Tak akan ada angkatan perang yang sanggup
menghadapi kita. Kita kumpulkan semua orang Kristen dan
mempersenjatai mereka dengan senapan mesin. Kita akan berbaris
maju dan menyapu semua angkatan perang karena mungkin jumlah
kita sekitar 100 juta orang. Tak ada angkatan perang yang sanggup
menghadapi kita. Sekalipun kita berperang secara gerilya di setiap
negara, tak akan ada angkatan perang yang sanggup menghadapi kita.
Di dalam sejarah, Gereja berkata, "Mari, kita akan memerangi musuh
dengan pedang!" Dan prajurit perang salib lalu mengibarkan panji
bergambar salib, dan mereka maju bertempur di dalam nama Allah.
Kita perlu memaafkan kelakuan orang-orang itu, mereka telah lalai.
Mereka tidak diajar oleh Firman Allah. Sangat banyak pertempuran
berdarah yang terjadi atas nama salib karena orang-orang bodoh ini,
yang tidak mengerti ajaran Yesus lalu mereka dengan ceroboh maju
berperang dan mempermalukan Allah! Mereka berkata, "Mustahil!
Engkau tak akan bisa menghadapi serigala dengan domba!"
Demikianlah, para domba kemudian memutuskan untuk menjadi
serigala juga, mengadu taring dan pedang. Setiap kali kita tidak
mengikuti ajaran Yesus, kita akan menghadapi masalah. Akan tetapi
memang sangat susah mengikuti ajaran Yesus karena memang sangat
mustahil! Dia mengutus domba untuk melawan serigala. Bagi manusia,
ini adalah hal yang mustahil.
Yesus mengajar kita untuk melakukan hal yang tak masuk akal itu
karena di saat domba menaklukkan serigala, maka kemuliaan itu buat
Allah, bukan buat domba. Singa bisa membunuh serigala bukanlah hal
yang mengejutkan. Kemuliaan itu buat singa. Serigala bisa membunuh
serigala lainnya juga tidak terlalu mengejutkan. Kemuliaan itu bagi
serigala pemenang. Akan tetapi, hal domba dapat mengalahkan
serigala tidak pernah terjadi di dalam sejarah manusia! Dan inilah hal
yang ingin Yesus lakukan. Saat domba berangkat dan menaklukkan
serigala, setiap mata akan memandang terbelalak! Jika Anda
menyaksikan domba mengalahkan serigala, saya pikir Anda akan
terbelalak kagum! Anda akan berkata, "Mustahil! Hal ini hanya dapat
dilakukan dengan kuasa Allah!" Itulah pokok utama Injil.
Jika kita, sebagai Gereja, bisa menghantam dunia sebagai serigala
melawan serigala, itu bukanlah suatu kejutan. Jika para tentara perang
130 | B I B L E S U R V E Y
salib bisa mengalahkan pasukan Muslim, apanya yang mengejutkan?
Akan tetapi jika domba bisa mengalahkan serigala, itu baru mukjizat!
Hanya dengan cara itu kita dapat melihat apa yang Allah kerjakan! Kita
belum sampai pada pemahaman bahwa rencana Allah menaklukkan
dunia akan dijalankan dengan kuasa-Nya dan bukan dengan kekuatan
kita! Itulah hal yang ingin dikerjakan oleh Allah melalui Yesus yaitu
untuk membuat dunia melihat mukjizat.
Semakin dimangsa semakin bertambah jumlah domba
Yesus juga akan menunjukkan mukjizat lainnya: semakin dimangsa
akan semakin bertambah jumlah domba. Hal itulah yang disaksikan
oleh Kekaisaran Roma. Mereka tak dapat mempercayai apa yang
mereka saksikan! Yesus mengutus murid-muridnya untuk menjelajahi
seluruh kekaisaran Roma yang merupakan kerajaan terbesar di dunia
saat itu dengan angkatan perang yang tak terkalahkan. Pasukan Roma
memperoleh kemenangan di mana-mana. Para serigala ini tidak
terkalahkan oleh siapapun. (Lambang kota Roma adalah gambar seekor
serigala yang sedang menyusui beberapa bayi.)
Dan Yesus mengutus domba-domba itu ke tengah-tengah serigala.
Kekaisaran Roma memang mampu untuk membinasakan domba-
domba itu. Mereka membunuh banyak orang Kristen akan tetapi
mukjizat terus terjadi. Semakin banyak domba (orang Kristen) yang
mereka bunuh, semakin meningkat jumlah domba. Kemudian dunia
melihat keajaiban! Serigala tunduk kepada domba, pada abad ke-4,
kaisar Roma, Konstantin, menyerahkan pedangnya pada Gereja dan
berkata bahwa Gereja telah menaklukkannya. Serigala dikalahkan oleh
domba! Pernahkah Anda mendengar hal yang seajaib itu? Begitu
banyak serigala yang diubah oleh kuasa Allah dan menjadi domba.
Gereja mula-mula tidak pernah mengangkat pedang melawan
Kekaisaran Roma. Akan tetapi, Gereja mengalahkan Kekaisaran Roma
dalam waktu 300 tahun, hal yang tidak dapat dicapai oleh musuh
duniawi Roma. Bukankah ini suatu hal yang istimewa?
Kebodohan Allah lebih cerdik dari kepandaian manusia
Apakah Anda pikir ajaran Yesus itu suatu kebodohan? Dengarlah
ucapan dari rasul Paulus di dalam 1 Korintus 1:25. Di sana dia berkata,
"Yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia."
131 | B I B L E S U R V E Y
Apakah Anda pikir bahwa Allah itu sangat bodoh? Kebodohan-Nya jauh
lebih cerdik daripada kepandaian Anda. Saya bermegah di dalam Injil
justru karena ia adalah sesuatu hal yang tak pernah terbayangkan oleh
manusia. Injil adalah sesuatu yang tak mungkin diciptakan oleh
manusia karena tak mungkin terlintas di dalam benak manusia untuk
mengerjakan hal tersebut dengan cara ini. Tak ada satu manusia pun di
dunia ini yang akan melakukan apa yang Yesus lakukan. Tak satu
manusia pun yang bermimpi untuk mengutus domba ke tengah-tengah
serigala untuk menaklukkan para serigala itu. Jika Anda punya mata
untuk melihat, maka Anda bisa melihat bahwa Injil itu berasal dari
Allah; bahwa manusia tak akan pernah berpikir seperti itu karena
baginya hal itu adalah mustahil untuk menjalankan hal ini. Akan tetapi,
justru inilah yang Allah kerjakan, hal yang dinilai manusia sebagai yang
mustahil.
Orang Kristen berbeda dari orang non-Kristen seperti domba
berbeda dari serigala
Inilah ajaran Yesus: orang Kristen berbeda dari orang non-Kristen
seperti domba berbeda dari serigala. Akan tetapi ada yang berkata
bahwa menjadi orang Kristen hanya sekadar masalah menerima kasih
karunia dari Allah. Tidak ada perbedaan yang mendasar dengan orang
non-Kristen. Ini adalah suatu penyangkalan terhadap ajaran Yesus.
Yesus berkata, "Dulu kamu adalah serigala tetapi sekarang engkau
telah diubah oleh kuasa Allah: kamu telah menjadi manusia baru;
kamu telah menjadi domba." Tak ada penjelasan yang lebih tepat
untuk menggambarkan sistem duniawi ini selain dari
menggambarkannya memakai istilah gerombolan serigala.
Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan tentang masyarakat
serigala, akan tetapi jika Anda membaca artikel dari ensiklopedia
tentang serigala, Anda akan tertegun melihat kemiripan di antara
masyarakat manusia dan kehidupan kelompok serigala. Anda akan
melihat bahwa serigala, sama seperti manusia, bekerja secara
berkelompok. Mereka bukan makhluk individual. Mereka senang
mengelompok; mereka senang berkumpul bersama. Kekuatan mereka
terletak pada kelompok. Dan di dalam kelompok ini, ada seekor
serigala yang menjadi pemimpin. Bagaimana Pemimpin itu dipilih? Dia
harus bertarung untuk membuktikan bahwa ia serigala yang paling
kuat, paling licik dan paling agresif di dalam kelompok itu.
132 | B I B L E S U R V E Y
Jadi kita melihat bahwa hal itu mirip dengan masyarakat kita, ada yang
berkuasa dan ada yang harus tunduk. Serigala tidak selalu saling
membunuh. Mereka bergabung dalam kelompok mereka untuk
melawan kelompok yang lain, sama seperti manusia, bangsa melawan
bangsa. Dalam semua aspek ini, mereka sangat mirip dengan manusia
duniawi.
Namun ketika kita sudah menjadi Kristen, Allah mengubah karakter
kita. Dari karakter serigala yang egois dan agresif, kita diubah menjadi
karakter domba yang lemah lembut dan mengasihi. Kita menjadi
serupa dengan Anak Domba Allah. Yesus selalu digambarkan sebagai
Anak Domba Allah karena dia adalah Pribadi yang lemah lembut dan
memberi diri.
Hal lain yang perlu kita perhatikan lagi adalah bahwa perubahan ini
dikerjakan oleh kuasa Allah. Anda tidak akan bisa mengubah karakter
seseorang tanpa kuasa Allah. Itulah kemuliaan Injil. Injil tidak sekadar
menyuruh Anda untuk menjadi religius, menjadi baik dan sebagainya,
akan tetapi Injil memberitahu kita bahwa kita akan diubah oleh kuasa
Allah.
Memang mudah menyuruh orang menjadi orang yang baik dan ramah,
tetapi jika itu bukan wataknya, ia tidak akan dapat melakukannya.
Sama halnya dengan memberitahu seorang narapidana yang berada di
dalam penjara, yang telah merampok dan membunuh, "Kamu tidak
seharusnya melakukan semua itu." Nasehat ini tidak ada gunanya buat
dia. Hanya jika penjahat itu diubah baru dia dapat menjadi orang yang
baik. Percuma saja memberi dia banyak nasehat. Saya kenal seorang
penjahat di New York. Saya melihat bagaimana dia diubahkan secara
total dan menjadi manusia baru. Jika Anda mendengar penjahat itu
menyampaikan kesaksiannya, Anda akan berkata, "Tuhan, sungguh
ajaib jalan-Mu! Serigala berubah menjadi domba!"
Namun sebelum Anda bisa diubah, Anda sendiri harus punya hasrat
untuk diubah. Ada banyak orang yang mencintai cara hidup serigala.
Mereka senang berkeliling menggigit orang; hal itu menyenangkan
mereka dan mereka menikmatinya. Jika mereka sendiri yang digigit,
jelas mereka tidak suka itu. Akan tetapi memang banyak orang yang
sangat mirip dengan serigala dan nyaman dalam sifat serigala mereka
itu.
133 | B I B L E S U R V E Y
Siapa yang dapat menikmati keadaan menjadi domba? Setiap orang
menginjak kepala Anda. Jika Anda punya taring yang tajam, Anda akan
berkata, "Kalau kamu gigit aku, akan kutunjukkan seberapa tajam
taringku. Panjangnya sekitar dua inci. Kalau kamu ganggu aku, akan
kutunjukkan kekuatanku." Namun domba, hewan malang ini tidak bisa
berbuat seperti itu! Anda akan berkata, "Tidak. Aku tidak mau menjadi
domba. Sama sekali tidak ada pertahanan! Setidaknya sebagai serigala
aku punya dua taring. Kalau aku menjadi orang Kristen, aku akan
kehilangan taringku! Apa yang akan terjadi jika aku menjadi domba?"
Jadi, kita semua lebih suka menjadi serigala.
Mengapa kita ingin berubah? Menurut Anda, apakah alasannya? Saya
mendapati bahwa sebelum kita melihat kemuliaan Allah dalam rupa
Yesus Kristus, kita tak akan pernah mau berubah. Sebelum saya
melihat pesona Yesus, saya sangat senang menjadi serigala. Namun
ketika saya melihat Anak Domba Allah di dalam pesonanya, dan ketika
saya melihat wajah serigala saya di cermin, dengan taring-taring besar
dan panjang yang mencuat keluar, saya benar-benar merasa malu
dengan taring-taring saya itu. Taring saya begitu jelek. Dan saya
melihat betapa cantiknya Anak Domba itu.
Anak Domba memiliki kuasa yang besar
Mungkin Anda akan berkata, "Baiklah, kedengarannya bagus. Tetapi
yang kita bicarakan ini bukan masalah kecantikan. Ini masalah
kekuatan." Jika demikian halnya, maka Anda masih belum memahami
kuasa Anak Domba. Kita akan melihatnya sebentar lagi.
Mari kita perhatikan kata-kata luar biasa di dalam Wahyu 17:14 yang
menyebutkan, "...Anak Domba akan mengalahkan mereka..." Kita
melihat kuasa Anak Domba. Tahukah Anda kuasa Anak Domba?
Wahyu pasal 17 berbicara tentang beberapa binatang yang sangat
mengerikan, binatang yang sangat besar kuasanya. Binatang-binatang
yang mengerikan itu melambangkan negara-negara yang sangat
berkuasa. Lalu ada juga Anti-Kris, tokoh yang sangat berkuasa. Para
musuh, binatang-binatang yang sangat kuat ini, ditaklukkan oleh Anak
Domba. Itu berarti bahwa menjadi anak domba itu bukanlah menjadi
lemah tanpa kekuatan. Menjadi anak domba berarti memiliki kuasa
Allah di dalam hidup Anda. Inilah poin yang harus Anda pahami.
134 | B I B L E S U R V E Y
Serigala melambangkan kekuatan duniawi, kuasa duniawi, kuasa
Roma, kekuatan pedang, kekuatan senjata. Itulah kekuatan duniawi.
Serigala melambangkan kekuatan semcam itu.
Tetapi domba mewakili kuasa Allah di dalam dunia. Hal inilah yang
tidak disadari oleh mereka. Jadi pilihannya adalah apakah Anda mau
memiliki kuasa duniawi atau kuasa Allah. Domba itu sangatlah
berkuasa. Anda sekarang dapat mengerti mengapa Yesus berkata, "Aku
mengutusmu sebagai anak-anak domba ke tengah-tengah serigala."
Namun kita yang duniawi berkata, "Tidak ada harapan menang! Ini
tindakan yang mustahil!" Memang mustahil jika dilihat dari sudut
pandang manusia.
Tetapi Yesus berkata, "Aku memberimu kuasa." Apakah Anda
memperhatikan hal itu di saat kita membaca Matius 10:27? Dia
memberi mereka kuasa yang maha besar. Dia melengkapi mereka
dengan kuasa untuk menyembuhkan di ayat 8. Dia memberi mereka
kuasa mengatasi kuasa setan-setan. Dia berkata, "Aku memberimu
kuasa yang mengatasi kuasa musuh." Bahkan kuasa untuk
membangkitkan orang mati! Itulah kuasa Allah, bukan kuasa manusia.
Anda adalah anak domba dan Anda baru bisa memiliki kuasa itu jika
Anda menjadi anak domba.
Selama Anda masih serigala, Allah tidak akan pernah memberi Anda
kuasa-Nya. Tetapi jika Anda bersedia menjadi domba, Dia akan
melengkapi Anda dengan kuasa-Nya. Jadi ini bukanlah domba-domba
yang berkeliaran tanpa arah di tengah-tengah serigala. Mereka itu
adalah domba-domba Allah dan kuasa Allah ada pada mereka. Dan
Allah menjaga mereka. Itu sebabnya mengapa di akhir bagian ini
dikatakan bahwa bahkan rambut di kepala Anda terhitung di hadapan-
Nya. Allah menjaga Anda. John Chrysostom, pengajar besar di gereja
mula-mula berkata, "Tuhan adalah Gembala dan Gembala memimpin
domba, bukannya serigala." Jika Anda masih serigala, Dia bukanlah
Gembala Anda. Hanya jika Anda adalah domba maka Dia menjadi
Gembala Anda.
Kekristenan bukanlah tempat pelarian
Perhatikanlah poin yang lain lagi: Yesus berkata, "Aku mengutus kamu
seperti domba ke tengah-tengah serigala." Bukan sekadar ke sekitar
135 | B I B L E S U R V E Y
tempat tinggal serigala, melainkan Anda diutus langsung ke tengah-
tengah serigala. Menjadi seorang Kristen bukanlah semacam pelarian.
Jika Anda berpikir bahwa menjadi orang Kristen itu adalah semacam
pelarian dari masalah-masalah Anda di dunia, maka Anda datang ke
tempat yang salah.
Tempat bagi orang Kristen bukan ketika Anda duduk di gereja terisolasi
dari dunia luar, atau ketika Anda sedang dalam kelompok persekutuan
Anda. Anda baru berfungsi sebagai orang Kristen ketika Anda berada di
kampus atau di kantor Anda. Di sanalah Anda mulai berfungsi sebagai
orang Kristen. Anda baru berfungsi sebagai orang Kristen ketika Anda
berada di tengah-tengah musuh; bukannya di tengah-tengah para
kawan. Tidak mudah menjadi orang Kristen.
Apa artinya menjadi domba?
Seperti apa karakter domba itu? Domba, seperti yang Anda ketahui,
dipersembahkan sebagai korban persembahan. Mengapa Yesus disebut
sebagai Anak Domba Allah? Karena Yesus mempersembahkan dirinya
sebagai korban penebus dosa dunia. Mengapa kita disebut domba
seperti Yesus? Karena Anda dan saya akan dikorbankan. Kita semua,
akan dikorbankan jika kita ingin berfungsi sebagai orang Kristen.
Siapkah Anda menjadi korban persembahan? Jangan menjadi domba
kalau Anda tidak mau dikorbankan. Domba memang hewan korban.
Adakah orang yang berkata bahwa menjadi orang Kristen itu mudah?
Jika saya tidak mau dijadikan korban, maka saya tidak akan mau
membuang-buang waktu saya dengan menjadi orang Kristen. Karena
saya hanya akan menjadi pengunjung gereja saja. Saya hanya akan
menjadi orang yang religius saja. Saya hanya akan menjadi salah satu
orang religius penganut salah satu agama di dunia. Itu bukanlah
panggilan yang Yesus berikan kepada kita. Perhatikanlah baik-baik
untuk apa Yesus memanggil kita. Dia memanggil kita untuk menjadi
domba. Tanyakanlah pada diri Anda: apa yang akan terjadi pada
domba-domba yang pergi ke tengah-tengah kawanan serigala?
Kebanyakan dari mereka akan mati.
Beberapa dari antara kita memang bersedia untuk mati. Beberapa dari
antara kita, seperti Paulus, bersedia untuk dikorbankan sebagai
persembahan. Dan kematian kita terjadi lewat berbagai macam cara.
136 | B I B L E S U R V E Y
Kita tidak sekadar mati secara jasmani. Lagi pula, tidak ada yang
istimewa dengan hal tersebut. Kita semua akan mati, Kristen atau non-
Kristen. Jadi menghadapi kematian bukanlah suatu kemuliaan yang
besar. Yang penting adalah kesediaan untuk mati bagi Allah bukan
hanya mati secara jasmani. Bagaimanapun juga, mati lebih mudah
ketimbang menjalani hidup sebagai persembahan yang hidup.
Pikirkan tentang hidup sebagai persembahan yang hidup, yaitu hidup di
tengah-tengah serigala. Hanya diperlukan satu atau dua detik bagi
domba tersebut untuk mengalami kematian. Serigala-serigala itu hanya
perlu menggigit leher Anda dan memutuskan urat nadi Anda, maka
berakhirlah semuanya! Akan tetapi hidup sebagai domba di tengah-
tengah serigala, setiap kali Anda menoleh maka yang Anda lihat adalah
serigala lain yang sedang memelototi Anda, setiap saat Anda merasa
seolah-oleh taring mereka siap menghunjam, saya pikir hidup bagi
Kristus jelas lebih berat ketimbang mati bagi Kristus. Banyak dari
antara kita yang akan berhasil menjadi martir, akan tetapi tidak akan
banyak yang berhasil hidup bagi Kristus. Dan apa yang menjadi
panggilan Yesus bagi kita adalah menjalani hidup yang penuh
pengorbanan sebagai seorang murid, di mana kita bersedia untuk pergi
ke dunia dengan dilengkapi oleh kuasa Allah dan juga siap untuk
menderita.
Kita harus menerima konsekuensi berada di tengah dunia
sebagai domba
Sekarang perhatikanlah bahwa tidak disebutkan bahwa Tuhan berjanji
untuk melepaskan kita dari penderitaan dan kematian. Dia tidak
menjanjikan hal itu. Namun hal yang memalukan adalah ketika seorang
Kristen mengalami penderitaan, ia akan mengeluh dan menggerutu.
Orang-orang ini sangat memalukan Gereja Kristus! Mereka menggerutu
mengapa Allah memperlakukan mereka seperti itu, mengapa keluarga
mereka tidak sejahtera, mengapa neneknya sakit-sakitan dan
sebagainya. Mereka adalah noda bagi Gereja! Perhatikanlah ajaran
Yesus. Tak sekalipun dia menjanjikan untuk menyelamatkan domba-
dombanya dari penderitaan dan kematian. Malah dia berkata, "Kamu
akan menderita. Aku mengutus kamu untuk menderita. Dan beberapa
dari antara kamu akan mati." Hal ini disampaikan oleh Yesus lebih dari
sekali.
137 | B I B L E S U R V E Y
Di Lukas 21:16 Yesus berkata, "...dan beberapa orang di antara kamu
akan dibunuh." Hal ini disampaikan dengan gamblang. Dia berkata,
"Aku tidak akan menyembunyikan kebenaran darimu. Aku mengutus
kamu untuk menderita. Jika kamu tidak mau menderita, jangan jadi
muridku." Inilah alasan mengapa Yesus sering berkata di dalam
pengajarannya, Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
dia tidak dapat menjadi muridKu. "Aku beritahu yang sebenarnya
kepadamu. Kalau kamu tidak mau memikul salibmu, kalau kamu tidak
mau menderita; jikamu tidak bersedia mati, kamu tidak dapat menjadi
muridku." Dan ketika penderitaan itu datang, Yesus tidak menjanjikan
untuk mengeluarkan Anda dari penderitaan itu.
Jika saya berdiri di depan regu tembak, Tuhan tidak berkata, "Aku akan
menyuruh malaikat berdiri menghadang peluru-peluru itu agar tidak
mengenaimu." Sudah pasti, peluru-peluru itu akan menembus tubuh
saya, dan saya siap untuk itu. Jika saya tidak siap untuk itu, maka
saya, tidak akan menjadi orang Kristen, saya tidak mau menjadi orang
Kristen gampangan. Saya tidak mau menjadi 50% Kristen, karena Allah
tidak menerima orang Kristen semacam itu, jadi saya tidak mau
membuang-buang waktu. Pilihannya adalah semua atau tidak sama
sekali.
Demikianlah, Allah tidak berjanji untuk melepaskan saya dari kematian.
Jadi jika saya menjadi orang Kristen dan saya menjadi domba, saya
akan berangkat dengan kesadaran bahwa penderitaan akan menimpa
saya dan saya bersedia menerimanya. Ucapan Yesus ini ditujukan
bukan hanya kepada yang 12 orang dan bukan juga hanya kepada
yang 72 orang itu, tetapi kepada semua muridnya. Sabda yang sama
dia sampaikan kepada semua muridnya, "Pikullah salibmu dan
melangkahlah bersamaku." Jadi kita harus berangkat ke dunia ini
sebagai domba.
Jangan takut menderita
Yesus berkata, "Jangan takut" sebanyak tiga kali di ayat 26, 28 dan 31.
Dia tahu bahwa domba-domba akan ketakutan. Paulus berkata,
"Apakah aku tidak lemah?" Tentu saja saya lemah. Apakah saya tidak
takut pada gigi-gigi serigala? Apakah saya tidak takut nanti punggung
saya dikoyak? Saya juga merasa kesakitan sama seperti orang lain.
Apakah saya tidak ketakutan ketika berhadapan dengan moncong
138 | B I B L E S U R V E Y
senjata? Akan tetapi Yesus berkata, "Jangan takut." Bukan saja Yesus
tidak berjanji melepaskan mereka dari kematian, dia juga menyuruh
kita untuk tidak takut. Di dalam ayat 28, "Dan janganlah kamu takut
kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak
berkuasa membunuh jiwa." Jika Anda perlu merasa takut, maka
takutlah kepada Allah karena Dia dapat membinasakan tubuh dan jiwa
di dalam neraka. Janganlah takut pada kawanan serigala. Mereka bisa
membinasakan tubuh Anda dan tak lebih dari itu saja. Tetapi takutlah
kepada Allah! Dia tidak sekadar bisa membinasakan tubuh Anda,
melainkan juga jiwa Anda. Itulah hal yang akan terjadi pada para
serigala. Dan segenap isi Alkitab mengingatkan kita bahwa kita ini
adalah domba-domba di tengah kawanan serigala.
Di Kisah 14:22, rasul Paulus mengingatkan para murid bahwa mereka
harus melewati banyak kesukaran sebelum masuk ke dalam Kerajaan
Allah. Hal ini bukan karena Allah ingin agar kita menderita atau karena
Dia senang melihat kita menderita, melainkan karena karakter dunia
itulah yang membuat kita pasti menderita. Jadi ingatlah bahwa bukan
karena Allah ingin kita menderita atau Dia senang melihat kita
menderita. Dia berkata, "Seperti inilah dunia. Dunia ini adalah dunia
para serigala. Karena mereka adalah serigala dan kalian adalah domba,
kalian telah diubah, kalian akan menderita." Tetapi perhatikanlah hal
ini: Apa tujuan dari penderitaan kita? Inilah tugas mulia bagi kita!
Tugas kita adalah menggenapkan pekerjaan besar Allah di dunia. Dan
satu-satunya cara bagi kita untuk menyelesaikannya adalah dengan
menjadi domba.
Bersediakah Anda menjadi domba yang menderita?
Terakhir kita akan melihat bagaimana Allah melakukan penaklukkan
lewat domba-domba. Sama seperti ketika Allah menaklukkan
Kekaisaran Roma lewat Gereja, Dia juga akan menjungkir-balikkan
dunia ini melalui kita. Gereja akan menjungkirbalikkan dunia melalui
penderitaan dan kematian. Persis seperti yang Yesus katakan di
Yohanes 12:24, jika benih tidak mati, maka ia akan tetap sendiri saja,
tetapi jika benih itu mati, maka ia akan menghasilkan banyak buah.
Demikianlah orang-orang Roma menyiksa dan membunuh orang
Kristen. Dan semakin banyak yang mereka bunuh, semakin banyak
yang menjadi Kristen. Mereka mendapati bahwa kuasa Allah sedang
diwujudkan melalui domba-domba itu.
139 | B I B L E S U R V E Y
Dan ada satu hal lagi. Paulus berkata di Filipi 3:10, "...dan persekutuan
dalam penderitaan-Nya." Dan di Filipi 1:29, dia berkata, "Sebab kepada
kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus,
melainkan juga untuk menderita untuk Dia." Demikianlah, di dalam
penderitaan kita beroleh persekutuan dengan Yesus. Kemudian kita
mengalami kuasa Allah. Ada begitu banyak orang Kristen tanpa kuasa
sekarang ini karena mereka masih belum menjadi domba. Dan karena
mereka masih belum menjadi domba, maka mereka belum
memperoleh persekutuan dengan Anak Domba. Anak Domba hanya
bersekutu dengan para domba, bukannya dengan serigala. Akibatnya
para serigala tidak mengalami kuasa Allah.
Di Filipi 3:10, Paulus berkata, "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia
dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya,
di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,."
Bersediakah Anda menjadi korban persembahan? Bersediakah Anda
menjadi domba Allah? Bersediakah Anda memikul salib Anda? Dengan
kata lain, bersediakah Anda menjadi orang Kristen, yaitu seorang murid
sejati? Jika bersedia, maka Anda akan mengalami kuasa ajaib dari Allah
dan menjadi alat-Nya, yaitu domba-Nya, untuk menaklukkan serigala.
Itu adalah suatu keajaiban yang besar!
Apakah Anda Layak?
(Prinsip Kelayakan)
Matius 9:36-10:16
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan
kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang
tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian
memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada
tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu."
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada
mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala
penyakit dan segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu:
140 | B I B L E S U R V E Y
Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan
Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan
Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus,
dan Tadeus, 4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang
mengkhianati Dia.
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah:
Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah
orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah
memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan
cuma-cuma. Janganlah kamu membawa emas atau perak atau
tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal
dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut
atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya
Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang
yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila
kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika
mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak,
salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima
kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah
rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah
Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota
itu." "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah
serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti
merpati
Perhatikan secara khusus Matius 10:13 - "Apabila kamu masuk rumah
orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya,
salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali
kepadamu."
Mari kita baca juga Matius 10:37-39. Perhatikan kata "layak" di ayat-
ayat berikut.
141 | B I B L E S U R V E Y
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak
layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau
perempuan lebih dari pada-Ku, iatidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak
memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya.
Di manakah para pekerjanya?
Bagaimana Matius 9:36-10:16 diawali? Pertama, ketika Yesus melihat
kerumunan orang banyak, dia berbelas kasihan dan hatinya tergerak.
Mereka adalah domba-domba tanpa gembala,
mereka teraniaya (harassed) dan tanpa pertolongan (helpless).
Kata teraniaya (harassed) dalam bahasa aslinya mengandung
pengertian tentang domba yang terjebak dalam semak duri yang
melukai kulitnya. Domba itu sangat kesakitan dan menderita. Inilah
kondisi orang-orang dunia, mereka sedang menderita dan dalam
keadaan tidak berdaya.
Saat kita melihat kerumunan orang banyak yang sesat dan kehilangan
arah di dunia ini, apakah kita berbelas kasihan pada mereka? Mungkin
tidak karena kasih Allah masih belum memenuhi hati kita. Kita melihat
kehausan yang sangat besar di dalam masyaraka. Mereka itu ibarat
tuaian besar yang siap untuk dibawa ke dalam Kerajaan. Akan tetapi
jumlah pekerja yang menggarap tuaian ini sangat sedikit sekali! Saya
sendiri selalu berseru kepada Tuhan, "Tuhan, berilah kami pekerja.
Kirimkanlah mereka. Di manakah para pekerjanya?"
John Sung ketika masih berusia 35, berkata, "Dulu, saat saya masih
muda (pada usia 20-an), saya bisa mengkhotbahkan Injil dua atau tiga
kali sehari." Pada saat ia memasuki usia 35 dan selanjutnya, karena ia
sudah terlalu keras memacu dirinya dalam melakukan pekerjaan
Tuhan, dia sudah lemah dan lelah. Ia sudah tidak lagi dapat berkhotbah
lebih dari satu kali dalam sehari. Di dalam catatan biografisnya, dia
berkata, "Di manakah orang-orang muda yang akan mengambil alih
beban ini dari kami?" Di manakah orang-orang yang telah dijamah oleh
kasih Allah, yang memiliki belas kasihan kepada orang-orang yang
akan binasa di luar, yang tidak sibuk mengurung diri sambil
memikirkan kepentingan pribadinya sendiri? Jika Anda hanya berkutat
142 | B I B L E S U R V E Y
di dalam kepentingan pribadi Anda saja, Anda tidak akan memiliki hati
yang berbelas kasihan pada orang lain. Jadi, doakanlah agar Tuhan
mengirimkan para pekerja untuk tuaian di zaman ini.
Siapkah kita memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan?
Setelah mengatakan hal ini, Yesus segera mengutus murid-murinya.
Yesus bukanlah pribadi yang berbicara saja tanpa bertindak. Segera
setelah dia mengatakan hal itu, dia segera mengutus murid-muridnya.
Dari Matius 10:5 dan seterusnya, Yesus berkata kepada para
muridnya, Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pada tahap ini, Injil
dikhususkan pada orang-orang Yahudi. Harus ada titik mulanya. Tidak
ada gunanya pergi memberitakan Injil ke seluruh dunia tanpa ada titik
awal atau tanpa ada suatu sasaran yang jelas. Jadi pada tahapan ini,
langkah yang pertama adalah menjangkau orang-orang Yahudi. Waktu
bagi orang-orang Yahudi sudah semakin menipis; waktu untuk orang-
orang Israel sudah hampir habis. Waktu untuk orang-orang asing
sudah semakin dekat.
Anda akan memahami banyak pernyataan di dalam Perjanjian Baru
dengan benar jika Anda mengerti bahwa ayat-ayat tersebut mengacu
kepada bangsa Israel. Yesus berkata, "Banyak dari antara Anda yang
akan bertemu dengan Anak Manusia ketika Anda melihat tindakan
penghakimannya atas Anda." Ucapan tersebut tertuju kepada bangsa
Israel. Artinya, mereka akan tetap hidup ketika peristiwa-peristiwa
tersebut terjadi karena waktu bagi bangsa Israel sudah sangat sempit.
Pada waktu Yesus mengatakan hal tersebut, Israel hanya punya sisa
waktu sekitar 40 tahun saja. Kemudian datanglah masa bangsa-bangsa
ketika Israel atau bait Allah di Yerusalem diinjak-injak oleh bangsa
asing. Waktunya sangat singkat sehingga pesannya sangatlah penting.
Jadi Yesus berkata, "Janganlah menyimpang kepada bangsa-bangsa
asing. Waktu untuk mereka masih belum tiba. Waktunya memang akan
datang. Tetapi sekarang ini, beritakanlah kepada bangsa Yahudi,
karena waktu untuk mereka sudah sangat singkat."
Saudara-saudara, di zaman ini, waktu untuk bangsa-bangsa asing juga
sudah sangat singkat, sudah akan berakhir juga. Pada waktu Yesus
berkata kepada orang Yahudi, mereka masih punya waktu sekitar 40
143 | B I B L E S U R V E Y
tahun, walaupun mereka tidak tahu akan hal itu. Kita mengetahuinya
dari catatan sejarah. Sekarang ini, waktu yang tersedia bagi bangsa-
bangsa asing mungkin tidak begitu banyak. Bagi kami yang
mempelajari Firman Allah, kami tahu bahwa waktunya sudah sangat
singkat. Akan tetapi, ibarat lima gadis yang bodoh, Gereja seringkali
jatuh tertidur. Gereja tidak menyadari akan singkatnya waktu yang
tersedia. Waktunya sangat singkat. Seandainya Anda tahu betapa
singkatnya waktu yang tersisa, Anda akan mempertimbangkan ulang
cara Anda menjalani hidup Anda sekarang ini. Akan tetapi mungkin
Anda tidak percaya. Orang-orang Yahudi juga tidak mempercayainya
pada waktu itu.
Pada waktu Yesus berkata kepada mereka, "Berkali-kali Aku rindu
mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam
mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak
mau. Lihatlah rumahmu (acuannya adalah Israel) ini akan ditinggalkan
dan menjadi sunyi" (Mat 23:37-38). Artinya Israel akan dihancurkan.
Jika Anda tidak mempercayainya, maka Anda akan berpikir bahwa itu
semua hanyalah "cerita seram" yang dipakai untuk memaksa Anda
masuk ke dalam agama. Para penginjil sering menakut-nakuti Anda
dengan cara itu. Sayang sekali, cerita seram itu ternyata memang
benar adanya. Waktunya sudah dekat, saudara-saudara. Bangunlah
dari tidur kalian! Kedatangan Tuhan sudah dekat, sudah siapkah Anda
memberi pertanggungjawaban kepadanya? Di sini Yesus berkata
kepada murid-muridnya, "Pergilah kepada bangsa Israel. Waktunya
sudah dekat. Kabarkan kepada mereka bahwa Kerajaan Allah sudah
dekat. Waktunya hampir habis buat mereka."
Sangat sedikit orang yang dapat dipakai Tuhan
Lalu Yesus berkata kepada para muridnya, "Sembuhkanlah yang sakit.
Bangkitkanlah orang mati. Tahirkanlah yang kusta. Usirlah setan-
setan." Ini berartinya, kuasa Allah akan selalu bekerja bersama Anda.
Anda tidak dapat melakukan pekerjaan Allah dengan kekuatan Anda
sendiri. Dan kuasa Allah sudah siap untuk bekerja melalui kita, jika kita
sudah siap untuk menjadi jenis orang yang bisa dipakai Allah. Dan kita
akan melihat sebentar lagi tentang jenis orang seperti apa yang bisa
dipakai oleh Allah Yahweh.
144 | B I B L E S U R V E Y
Seringkali kita berkata, "Kami sepertinya tidak melihat karya-Nya yang
ajaib di zaman ini." Tahukah Anda mengapa bisa begitu? Karena sangat
sedikit manusia Allah di sekitar kita. Yesus berkata, "Pekerjanya
sedikit." Lihat saja di sekeliling Anda. Ini adalah kenyataan. Setiap kali
saya mendengar tentang adanya manusia Allah di suatu tempat, hati
saya bersukacita, jantung saya berdegup kencang. Jika ada manusia
Allah di manapun itu, saya bersedia melakukan perjalanan jauh untuk
bertemu dan bersekutu dengannya. Di zaman ini, kita memiliki banyak
juru khotbah, akan tetapi sangat sedikit manusia Allah. Namun di mana
ada manusia Allah, di sana ada kuasa. Dan di mana ada kuasa, maka
akan ada perkara ajaib.
Menyembuhkan yang sakit, membangkitkan yang mati, bukanlah
tujuan utama kita, tetapi itu adalah tanda bahwa Allah bekerja melalui
kita. Pada zaman ini, jika kita berbicara tentang manusia Allah, jenis
manusia yang memiliki kuasa ini, kita hanya bisa menyebutkan
beberapa nama saja. Orang-orang seperti John Sung. Kiranya Allah
membangkitkan lebih banyak lagi orang-orang semacam ini pada
generasi sekarang ini.
Mungkin dari antara Anda, dari gereja kecil kita, Tuhan akan
membangkitkan beberapa orang yang perkasa. Allah tidak menilai
sebuah gereja dari berapa banyak jemaatnya, melainkan dari berapa
banyak manusia Allah yang muncul dari sana. Ada beberapa gereja
dengan jumlah jemaat ribuan orang, tetapi saya belum melihat adanya
manusia Allah yang tampil dari sana. Ada juga beberapa gereja kecil
yang justru menampilkan banyak manusia Allah. Jika saya diberi
pilihan antara kedua macam gereja itu, gereja yang jemaatnya ratusan
atau bahkan ribuan orang tapi tidak ada manusia Allah, atau gereja
yang jemaatnya sekitar 40 atau 50 orang tapi menampilkan banyak
manusia Allah yang perkasa, maka saya akan memilih yang kecil saja.
Allah memilih untuk bekerja melalui para hamba-Nya
Allah kita adalah Allah yang sama. Allah yang dulu bekerja melalui para
rasul adalah Dia yang sedang bekerja di zaman sekarang ini. Akan
tetapi harus ada yang bekerja bagi Dia. Ada satu ajaran sesat yang
sering saya dengar di kalangan Gereja, yaitu bahwa Allah tidak
membutuhkan orang-orang: "Kalau Dia ingin bekerja, Dia bisa
melakukannya sendirian." Pernyataan ini terdengar sangat religius,
145 | B I B L E S U R V E Y
sangat alim akan tetapi tidak banyak kebenaran di dalamnya karena
Allah memilih untuk bekerja melalui manusia.
Ketika Maleakhi, nabi besar Perjanjian Lama yang terakhir meninggal,
tak ada lagi nubuat di Israel. Allah membutuhkan orang-orang-Nya.
Boleh saja kita katakan bahwa Allah bisa bekerja tanpa keterlibatan
orang lain, akan tetapi bisakah Dia memimpin bangsa Israel keluar dari
Mesir tanpa memakai Musa? Apakah sembarang orang bisa dipakai
untuk itu? Kalau memang begitu, lalu mengapa Allah meluangkan
waktu 80 tahun untuk melatih seorang Musa dari sejak kecilnya?
Dengan sabar Allah melatih Musa sampai dia bisa menjadi manusia
perkasa!
Perhatikan juga hal yang sama di sini: Yesus juga melatih para
muridnya. Mengapa Yesus tidak pergi sendiri saja dalam memberitakan
Injil? Seharusnya dia tidak membutuhkan orang-orang itu. Namun
tidak, caranya menginjil adalah dengan melatih murid-muridnya untuk
melakukan pekerjaan itu. Yesus meluangkan banyak waktu bersama
kedua belas orang muridnya, dengan sabar membimbing dan
membentuk hidup mereka sampai mereka siap untuk diutus. Dan
setelah melatih yang 12, dia juga melatih 72 orang lagi. Allah
memberikan segala kekuasaan kepada Yesus untuk melakukan
pekerjaanNya dan Yesus menyalurkan kuasa itu kepada para muridnya
untuk melakukan kehendak Bapa di surga.
Adakah orang di sini yang akan berkata, "Tuhan, bekerjalah melalui
aku seperti John Sung. Dunia ini sedang haus." Inilah yang John Sung
katakan ketika menatap air terjun Niagara, "Tuhan, jadikanlah aku air
terjun Niagara rohani, dan biarlah kuasa keselamatan-Mu mengalir
melalui aku!"
Allah pasti melengkapi para hamba-Nya dengan kuasa-Nya yang
kudus
Dan Allah memang bekerja melalui dia! Kuasa Allah diwujudkan secara
rohani dan juga dalam hal penyembuhan orang sakit serta kebangkitan
orang mati. Kemarin, saya membaca tentang catatan biografisnya
tentang satu kasus di mana dia membangkitkan orang mati.
Sebenarnya, dia tidak secara khusus menekankan hal kebangkitan
orang mati. Dia sedang berbicara tentang pertobatan dari dosa.
146 | B I B L E S U R V E Y
Walaupun terjadi kebangkitan orang mati, seperti hamba Allah sejati
yang lainnya, John Sung tidak menekankan hal kebangkitan orang mati
itu secara berlebihan lalu membuatnya sebagai peristiwa yang sangat
penting.
Dia menyebutkan bahwa hal itu terjadi ketika dia sedang berkhotbah di
Fujian, ada orang yang datang padanya meminta kesembuhan. Dan
orang-orang berkata kepadanya bahwa orang yang sakit ini adalah
seorang penatua gereja yang baik. Bukan saja dia telah membangun
gereja di sana dengan uangnya sendiri tetapi juga telah membangun
sekolah dan membantu masyarakat. Dia jatuh pingsan di dalam sebuah
ibadah dan menjadi lumpuh karena salah satu kakinya yang patah
tidak tersambung dengan baik. Jadi dia datang pada John Sung untuk
meminta kesembuhan. Lalu John Sung berdoa buat dia akan tetapi
orang ini tidak sembuh.
Kemudian John Sung pergi berkhotbah di Shantou (Swatow), dan orang
ini juga pergi ke Shantou untuk meminta John Sung berdoa lagi buat
dia. Lalu, John Sung berdoa lagi buat dia. Dan ketika John Sung sedang
berdoa orang ini malah mati. Orang itu jatuh pingsan dan mati. Dan
John Sung, dalam catatan biografisnya, menuliskan peristiwa itu seperti
sebuah lelucon. Penatua ini bukan sekadar tidak sembuh, malahan
mati!
Istri dan kerabat orang ini menangis dengan sedih. Lalu jemaat mulai
mengeluh dan menggerutu dan mencelanya karena kejadian ini.
Mereka mulai bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang salah dengan
John Sung sehingga hal semacam itu bisa terjadi. Dan John Sung
dengan tenang berkata, "Tenanglah semua. Allah berkuasa atas segala
peristiwa." Lalu dia mendatangi jenazah di lantai itu dan berkata, "Di
dalam nama Yesus, bangunlah!" Dan orang ini bangkit dan berdiri, dan
selanjutnya terungkaplah suatu kebenaran. Ketika orang itu mati, John
Sung tahu ada dosa di dalam kehidupan orang tersebut.
Orang ini bangkit dari kematian tetapi kakinya tidak sembuh. Dia
sangat berharap agar kakinya bisa disembuhkan. Dia terus meminta
John Sung untuk berdoa buat dia, tetapi John Sung berkata, "Aku tidak
mau berdoa buatmu karena ada dosa di dalam hidupmu. Jadi akuilah
apa yang terjadi di dalam hidupmu yang membuatmu mengalami
kematian itu." Lalu kebenaran terungkap. Penatua gereja ini telah
147 | B I B L E S U R V E Y
mengambil uang jemaat. Seorang penatua teladan ternyata mencuri
uang Tuhan! Dan dia menutupinya dengan mengatakan bahwa dia
telah membangun sekolah serta gereja, padahal ia sedang membangun
reputasi bagi dirinya sendiri dengan memanfaatkan semua uang itu.
Saya kenal dengan orang-orang semacam ini di tengah Gereja. Orang
seperti itu memang ada. Lalu John Sung berkata padanya, "Kamu
adalah orang yang layak mati." Lalu diusirnya orang tersebut. Penatua
ini akhirnya bertobat dan hidupnya berubah setelah pengalaman itu.
"Seorang pekerja patut mendapatkan makanan, tetapi dia tidak
menerima bayaran"
Kemudian Yesus berkata, "Kamu telah menerima semuanya dengan
cuma-cuma, jadi berikanlah juga dengan cuma-cuma. Lakukanlah
pekerjaanmu tanpa meminta upah untuk itu." Lalu bagaimana mereka
dapat bertahan hidup? Di ayat 9, Yesus melarang mereka untuk
membawa uang - yaitu emas, perak atau tembaga. Mereka juga tidak
boleh membawa perlengkapan untuk perjalanan dan juga pakaian
cadangan. Mereka harus langsung berangkat untuk memberitakan Injil
tanpa perbekalan tambahan. Jika mereka tidak boleh membawa bekal
dan mereka juga tidak boleh meminta bayaran, lalu dengan cara apa
mereka bisa hidup?
Sebenarnya Yesus sudah menyatakannya secara jelas kepada mereka.
Dia berkata di ayat 10 dan seterusnya, yaitu bahwa para pekerja patut
mendapatkan makanan buatnya (food, makanan tetapi diterjemahkan
sebagai kata 'upah' di dalam terjemahan LAI, pent.). Artinya, mereka
memang harus memenuhi kebutuhan jasmaninya, akan tetapi mereka
tidak boleh menjadikan pelayanan sebagai sarana untuk mengejar
kekayaan. Pikirkanlah, setiap kali mereka menyembuhkan orang sakit,
tentunya sangat besar rasa syukur dari orang tersebut sehingga
mereka akan memberi uang kepada para murid. Jadi para murid bisa
menjadi sangat kaya. Dan uang sangatlah menggoda terutama bagi
pekerja di ladang Allah.
Hal layak dan Kelayakan
Kita perlu masuk ke dalam poin tentang hal kelayakan. Yesus berkata
di dalam ayat 11, "Di kota atau desa apapun yang kamu masuki untuk
memberitakan Injil, carilah orang yang layak di kota itu dan tinggallah
148 | B I B L E S U R V E Y
bersamanya. Dan jika kamu masuk ke dalam sebuah rumah, biarlah
salammu datang padanya. Pada zaman itu, salam yang lazim adalah
"Shalom,' dan itu masih dipakai sampai dengan sekarang ini di
kalangan orang Yahudi. Kata 'shalom' berarti damai sejahtera dan
damai sejahtera menunjukkan keselamatan Allah. Kata 'shalom'
dimaksudkan untuk merangkum semua berkat Allah khususnya
keselamatan. Lalu perhatikanlah ucapan berikut, "Tetapi jika mereka
tidak layak, maka salammu akan kembali kepadamu." Apa maksudnya?
Apa makna dari 'layak' dan 'tidak layak'?
Hal kelayakan adalah satu aspek yang sangat penting dari ajaran
Perjanjian Baru. Akan tetapi saya belum pernah mendengar khotbah
yang membahas mengenai hal kelayakan. Kata yang diterjemahkan
dengan kata 'layak' ini muncul sebanyak 41 kali di dalam Perjanjian
baru. Ini menunjukkan betapa pentingnya kata ini. Tahukah Anda apa
arti dari kata 'layak' dan 'tidak layak' ini? Di zaman ini, sudah menjadi
tradisi bagi orang untuk berkata, "Yah, kita semua tidak layak."
Pernyataan itu kedengarannya sangat alim. Berhati-hatilah terhadap
pernyataan-pernyataan yang terdengar religius padahal tidak benar
sama sekali. Tentu saja, kita selalu tidak layak akan tetapi kita perlu
tahu apa makna yang alkitabiah dari kata ini. Dari sebanyak 41 kali
kemunculannya, kata ini sebagian besar digunakan oleh rasul Paulus.
Jika Anda tidak menyadari betapa bernilainya Yesus, maka Anda
tidak layak bagnya
Kalau Yesus berkata, "Jika mereka layak menerimanya." Apa
sebenarnya makna kata 'layak' ini? Kata ini pada dasarnya berarti
menimbang sesuatu. Lalu dari makna dasar ini, berkembanglah arti
membandingkan nilai dari dua hal. Jika nilainya dipandang sebanding,
maka kita menyatakan bahwa sesuatu itu layak. Ini berarti nilai dari
sesuatu yang sedang kita amati itu setara dengan patokan yang ada.
Sebagai contoh, di Yoh 1:27, Yohanes Pembaptis berkata, "Membuka
tali kasut-Nya (Yesus) pun aku tidak layak." Artinya, "Yesus sungguh
agung dan aku sedemikian kecilnya sehingga aku ini tidak layak
baginya." Di sini terdapat suatu perbedaan nilai. Dengan cara yang
sama, di Matius 8:8, sang perwira berkata, "Tuan, aku tidak layak
menerima Tuan di dalam rumahku." Di sini, kita dapat melihat
hubungan antara kata berharga (worth) dan layak (worthy). Jadi arti
149 | B I B L E S U R V E Y
dari kalimat ini adalah, jika Anda tidak menyadari betapa berharganya
Yesus, maka Anda tidak layak baginya.
Anda tidak Layak jika Anda mengasihi seseorang lebih daripada
Yesus
Jika bagi Anda, ayah dan ibu, istri, suami, anak-anak, semua itu lebih
berharga ketimbang Yesus, maka menurut Yesus, "Kamu tidak layak
bagiku. Kamu belum mengetahui siapa aku. Memang benar bahwa
orang-orang itu adalah yang dekat di hatimu, akan tetapi jika kamu
lebih memilih mereka daripada aku, maka kamu benar-benar tidak
memiliki mata yang bisa membedakan nilai dari keduanya."
Dapatkah Anda berkata dengan setulus hati bahwa Yesus lebih
berharga bagi Anda ketimbang suami, istri, ayah, ibu dan anak-anak
Anda? Dapatkah Anda mengucapkan hal itu sejujurnya? Jika menurut
Anda ada salah satu dari mereka yang lebih berharga daripada Yesus,
maka inilah sabdanya, "Kamu tidak layak bagiku. Kamu tidak
memahami nilaiku." Itu bukan ucapan saya. Itu adalah ucapan Yesus.
Saya berdoa agar Anda boleh memiliki mata yang bisa melihat nilai dan
betapa berharganya Yesus dan Allah yang mengutusnya, supaya Anda
dapat berkata, "Tentu saja, Tuhan, engkau jauh lebih berharga." Oh, di
saat kita jatuh cinta, maka kekasih kita menjadi lebih berharga
daripada siapapun! Pada malam hari, ketika Anda mau tidur, Anda
memimpikannya. Sepanjang hari, yang terbayangkan oleh Anda hanya
wajahnya. Adakah orang yang bisa melihat bahwa Yesus jauh lebih
berharga ketimbang kekasih mereka yang tampan atau yang cantik?
Sangat sulit untuk menemukan orang yang sedemikian, bukankah
begitu?
Lalu kita mendengar Yesus berkata kepada kita, "Jika orang itu bagimu
lebih berharga daripada Aku, maka kamu tidak layak bagiku." Kalau
saja kita semua tahu betapa indahnya Yesus, jika saja kita bisa
mengetahui hal itu, maka pacar tercantik atau yang paling tampan
tidak akan ada artinya jika dibandingkan dengan dia. Dalam hal
kualitas kasih, tak ada satupun yang mampu menyainginya. Di dunia
ini, tak ada orang yang mengasihi Anda sebesar kasih Yesus kepada
Anda. Saya harap Anda dapat melihat hal itu.
150 | B I B L E S U R V E Y
Anda mungkin hanya dapat melihat hal itu saat Anda dikecewakan oleh
kekasih Anda. Yesus tak pernah mengecewakan siapapun. Tak
seorangpun di dunia ini yang mengasihi Anda ketika Anda bukan saja
tidak mengasihinya, malahan ketika Anda masih menjadi musuhnya.
Yesus mengasihi kita tidak saja ketika kita mengasihi dia tetapi juga
ketika kita masih menjadi musuhnya. Anda tidak akan menemukan
kasih semacam itu di kalangan manusia. Buktikanlah hal ini sendiri.
Alamilah kasih Yesus dan kasih dari Allah yang ada di dalam Yesus
sehingga hati Anda benar-benar diyakinkan. Keyakinan ini bukanlah
perkara yang bisa diberikan lewat khotbah karena pengalaman di hati
saya tentunya tidak dapat saya bagikan kepada Anda. Itu sebabnya
mengapa jika saya berkata bahwa Yesus lebih indah daripada kekasih
Anda, maka hal itu hanya akan terdengar sebagai suatu omongan saja
jika Anda belum mengalaminya. Kasihnya jauh lebih dalam. Kasihnya
lebih kuat. Kasihnya lebih suci. Akan tetapi jika Anda tidak
menyadarinya, jika Anda tidak punya mata untuk melihatnya, maka
Anda tidak akan pernah menerimanya.
Anda tidak layak, jika Anda tidak bersedia menyerahkan hidup
Anda
Dan terakhir, di ayat 38, Yesus berkata, "Barangsiapa tidak memikul
salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku." Kalau kamu tidak
bersedia memikul salib Anda, yaitu jika kamu tidak mau menyerahkan
nyawamu demi Yesus, maka kamu tidak layak bagi dia.
Apakah hal yang paling berharga bagi kita? Sudah tentu nyawa kita.
Artinya, Anda mungkin mengasihi ayah dan ibu Anda, akan tetapi
sebagian besar orang mengasihi dirinya lebih daripada yang lain. Dan
Yesus berkata, "Jika kamu mengasihi dirimu lebih daripadaku maka
kamu masih belum mengerti nilaiku." Sanggupkah Anda lulus ujian ini?
Dapatkah Anda berkata dengan jujur, "Aku mengasihi Yesus lebih
daripada diriku sendiri"? Yesus berkata, "Jika kamu mengasihi dirimu
sendiri lebih daripadaku, maka kamu tidak layak bagiku." Dapatkah
Anda melewati ujian kelayakan ini? Renungkanlah hal itu. Sedemikian
tinggi standar persyaratannya. Setinggi itulah komitmen total yang
dituntut dari kita.
Anda layak jika Anda menyadari: "Nilai Yesus lebih dari segala
sesuatu yang ada pada saya!"
151 | B I B L E S U R V E Y
Perhatikanlah, Yesus tidak berkata bahwa seseorang menjadi layak
kalau dia berusaha untuk menjadi sangat taat beribadah. Dia tidak
berkata bahwa Anda layak karena Anda telah melakukan banyak
perbuatan baik. Dia tidak berkata bahwa Anda layak karena Anda pergi
ke gereja setiap Minggu. Dia tidak berkata bahwa Anda layak karena
telah dibaptis. Dia tidak berkata bahwa Anda layak karena Anda sangat
aktif di gereja.
Perkara kelayakan ini sepenuhnya bergantung pada satu hal: pada
pemahaman tentang nilai Yesus, pemahaman tentang siapakah dia
sehingga Anda mampu berkata, "Yesus, aku menyadari siapa engkau
dan engkau bernilai sama dengan segala sesuatu yang ada padaku."
Mempersembahkan hal yang kurang dari totalitas berarti kita telah
menghina dia dan Allah Bapa yang mengutusnya. Apakah Anda pikir
bahwa Allah Bapa di surga cukup dihargai dengan memberi-Nya waktu
luang kita? Apakah Allah Bapa hanya layak dihargai dengan memberi
waktu selama dua jam di hari Minggu Anda? Apakah Dia hanya senilai
satu atau dua dolar uang persembahan yang Anda taruh di kotak
persembahan? Apakah Dia hanya layak dihargai dengan waktu sepuluh
menit membaca Alkitab setiap hari? Itu adalah suatu penghinaan bagi
Allah! Akan tetapi, sebesar itulah nilaiNya bagi sedemikian banyak
orang yang menyebut dirinya 'orang Kristen'.
Saya mohon Anda perhatikan sekali lagi bahwa kata-kata tersebut
adalah kata-kata yang diucapkan oleh Yesus, bukan omongan saya.
Berilah segalanya atau sebaiknya Anda tidak usah berpikir untuk
memberikan apa-apa, karena menurut Yesus, kurang dari itu, maka
Anda tidak layak. Dia tidak menginginkannya. Itu adalah sabda yang
keras akan tetapi kebenaran memang selalu keras. Jadi sekali lagi, kita
melihat bahwa definisi dari iman yang menyelamatkan di dalam Alkitab
selalu tidak kurang dari komitmen total kepada Yesus dan Allah Bapa di
surga.
Seberapa berharga Allah bagi Anda dapat dilihat orang lain
Jangan keluar dari gereja ini dan menghina Allah dengan memberiNya
hal yang sangat tidak berharga bagi hidup Anda. Anda menyebut diri
sebagai 'orang Kristen', ingatlah bahwa orang lain akan mengamati
hidup Anda untuk melihat seberapa berharga Allah bagi Anda. Mereka
akan membuat perkiraan tentang nilai Tuhan berdasarkan apa yang
152 | B I B L E S U R V E Y
mereka lihat di dalam hidup Anda. Apakah saat orang mengamati hidup
Anda, mereka akan berkata, "Oh, Tuhannya adalah segalanya bagi
orang ini!" Atau mereka malah berkata, "Tuhannya tidak terlalu
berharga bagi orang ini. Orang ini hanya sekadar ingin memanfaatkan
Tuhan, mau mencari untung buat dirinya sendiri!"
Saudara-saudara, ada jutaan orang di dunia ini yang tidak mau
menjadi Kristen karena mereka melihat bahwa Tuhannya orang Kristen
ternyata tidak terlalu berharga di dalam kehidupan 'orang-orang
Kristen'. Itu sebabnya, saya berharap orang-orang di gereja dapat
menetapkan pilihan apakah Allah adalah segalanya atau Dia itu tidak
ada nilainya. Inilah yang dikatakan Alkitab. Jika Anda menilai ada
sesuatu hal yang lebih berharga daripada Dia, maka Anda tidak layak
bagi Dia. Dan jika Anda tidak layak bagi Dia, lebih baik lupakan saja
cap sebagai orang Kristen atas diri Anda.
Saat kita mempelajari Kitab Suci, renungkan siapa Yesus itu dan siapa
Allah Bapa yang mengutusnya. Alamilah kasih dan kuasa Tuhan dalam
hidup kita, saya berdoa agar mata Anda akan dibuka untuk menilai
betapa bernilai dan berharganya pengorbanan Yesus dan Allah Bapa
dalam menyelematkan diri. Dengan itu Anda akan dapat berkata,
"Tuhan, maafkan aku yang telah menghina Engkau selama bertahun-
tahun di dalam hidup aku. Mulai hari ini dan seterusnya, dengan kasih
karunia-Mu, bukalah mataku. Jadikan aku layak bagi-Mu, berilah aku
sikap yang terbuka pada-Mu. Berilah aku pemahaman rohani atas
Firman-Mu. Dan berilah aku kasih karunia yang memampukan aku
untuk membayar harganya, yaitu untuk mempersembahkan diriku
sebagai persembahan yang hidup, seluruh tubuhku - segalanya adalah
milik-Mu."
Apakah Anda akan menjadi layak bagi Allah?
Apakah Anda Percaya?
Markus 10:46-52 (Matius 20:29-34)
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
153 | B I B L E S U R V E Y
Markus 10:46-52
Para murid tidak percaya pada apa yang Yesus sampaikan
Kita melanjutkan pembahasan kita di Markus pasal 10 dan 11. Di
Markus 10.32, Yesus memberitahu murid-muridnya bahwa dia akan
dihukum mati. Ini adalah ketiga kalinya Yesus memberitahu murid-
muridnya bahwa dia akan menderita dan mati. Akan tetapi para
muridnya tidak memahaminya. Mereka mengharapkan untuk berada di
jalur menuju kemuliaan, bukan di jalan menuju salib. Akibatnya
mereka harus bergumul dan tidak bisa memahami apa yang
disampaikan oleh Yesus.
Kita juga melihat adanya persoalan besar yang muncul mulai dari ayat
35 dan seterusnya. Setelah Yesus berbicara tentang kematian dan
penderitaannya, dan bahwa dia akan dibangkitkan setelah hari yang
ketiga, para murid itu, ternyata masih berpikir dalam kerangka
kemuliaan pribadi. Mengapa mereka hanya berbicara tentang
kemuliaan pribadi mereka saja (ingin diberi tempat di sebelah kanan
dan kiri Kristus), padahal Yesus sedang berbicara tentang kematian,
penderitaan dan penghinaannya. Ini sangat mengherankan.
Tampaknya tidak ada hubungan yang nyata antara percakapan di
antara para murid dengan apa yang disampaikan oleh Yesus.
Lalu bagaimana menjelaskan hal ini? Penjelasannya sederhana saja. Ini
adalah masalah ketidak-percayaan. Para murid tidak percaya pada apa
yang disampaikan oleh Yesus. Mereka benar-benar tidak
mempercayainya. Ada banyak bukti di dalam Kitab Suci yang memberi
kita petunjuk bahwa mereka tidak mempercayai hal itu. Mereka tidak
mempercayai bahwa Yesus akan bangkit lagi dari kematian
sebagaimana yang telah dia beritahukan di ayat 34, "Dan sesudah tiga
hari Ia akan bangkit." Mereka tidak mempercayai hal itu.
Mari kita ambil beberapa contoh. Bahkan setelah Yesus bangkit dari
kematian, dan para perempuan itu datang memberitahukan para rasul
bahwa Yesus telah bangkit dari kematian - di Lukas 24:11, ayat itu
memberitahu kita bahwa di mata para rasul, perempuan-perempuan itu
seperti sedang melantur, yakni berbicara ngawur. Para rasul itu menilai
laporan para perempuan itu sebagai omong kosong. "Yesus bangkit
dari kematian? Omong kosong!" Kira-kira seperti itulah reaksi para
154 | B I B L E S U R V E Y
rasul ini. Bahkan walaupun sebelumnya Yesus telah berulang kali
memberitahukan mereka, mereka tidak bisa mempercayainya.
Saya tidak tahu seberapa kuat keyakinan Anda akan peristiwa
kebangkitan. Kita telah begitu terbiasa mendengar bahwa Yesus telah
bangkit dari antara orang mati, dan karena begitu seringnya hal ini
diucapkan, maka kita cenderung berkata, "Baiklah, baiklah. Dia telah
bangkit dari antara orang mati." Tapi apakah kita sebenarnya
menghayati kebenaran tentang kebangkitan ini?
Ada kalanya, terdapat penolakan di dalam hati kita tapi penolakan itu
telah dikikis habis oleh pemberitaan yang berulang-ulang disampaikan.
Ini adalah hal yang sangat berbahaya karena pada dasarnya ini berarti
Anda masih belum mempercayainya, Anda hanya sekadar tidak
menunjukkan penolakan lagi terhadap doktrin ini. Dan karena Anda
tidak lagi menunjukkan penolakan terhadap doktrin ini, maka Anda
mengira bahwa hal itu sama dengan menerimanya. Bukan begitu!
Hanya karena Anda tidak lagi menolak suatu doktrin bukan berarti
bahwa Anda telah menerima doktrin tersebut. Anda belum tentu telah
menerima sesuatu hanya karena Anda tidak menolaknya.
Terdapat hal yang disebut sebagai penolakan secara pasif - fakta
bahwa saya tidak menolak sesuatu bukan berarti bahwa saya berpihak
pada hal tersebut. Itu hanya sekadar berarti bahwa saya memilih untuk
tidak lagi mempersoalkan pokok tersebut. Atau lebih buruk lagi, kita
mungkin berpikir bahwa kita ini telah mempercayai sesuatu hal hanya
karena kita tidak lagi menolaknya. Saya pikir ada banyak sekali orang
Kristen di tengah gereja di zaman sekarang ini yang hanya sekadar
berada pada kategori non-resisten (tidak menolak), dan beranggapan
bahwa dengan berada dalam kategori non-resisten ini berarti mereka
telah mempercayainya.
Para murid secara terang-terangan tidak mempercayainya. Apa yang
mereka percayai? Yang mereka percayai adalah bahwa Yesus itu
Mesias, bahwa dia adalah Anak Daud, Raja yang dijanjikan akan
datang. Itulah hal-hal yang mereka percayai. Jika mereka tidak
percaya akan hal itu, maka mereka tidak akan meminta tempat di
kanan dan kirinya. Mereka tahu bahwa Yesus akan menjadi Raja dunia
ini. Dia akan menegakkan Kerajaannya di bumi ini. Hal itu mereka
percayai.
155 | B I B L E S U R V E Y
Dan kadang kala, kita mempercayai sesuatu hal karena kita
mengharapkan hal tersebut untuk terjadi. Alasan kita mempercayainya
adalah karena kita berharap akan memperoleh manfaat dari hal
tersebut. Kita berharap untuk Yesus akan menjadi Raja. Malahan, kita
cukup yakin bahwa Yesus akan menjadi Raja. Lagi pula, kuasanya
sedemikian besar, dan dia juga diterima cukup luas di kalangan
masyarakat. Karena kepercayaan mereka yang sedemikian pada
pemerintahan Mesias, bahwa Kristus akan memerintah sebagai Raja,
maka mereka tidak bisa melihat bagaimana dia akan mati dengan cara
yang ia gambarkan. Mereka tidak bisa mempercayainya. Bagaimana
Anda akan mempercayai bahwa di satu sisi dia akan menjadi Raja,
sedangkan di sisi lain dia akan dihina dan mati? Kedua hal tersebut tak
bisa terjadi bersama-sama! Kedua hal tersebut tidak bisa dipahami
secara bersamaan. Dan seperti itulah penolakan mereka terhadap apa
yang telah disampaikan oleh Yesus. Kedua hal itu tidak bisa eksis
bersamaan. Anda harus memutuskan apakah akan menjadi Raja atau
mati? Pada hemat mereka, kedua hal itu tidak dapat terjadi
bersamaan. Terdapat suatu penolakan yang nyata untuk menerima apa
yang dikatakan oleh Yesus tentang kematian dan penghinaan yang
akan diterimanya.
Apakah uraian ini terlalu berlebihan? Saya rasa tidak. Ketidakpercayaan
mereka akan kebangkitan ini bisa dilihat di berbagai ayat. Misalnya, di
Lukas 24:25, Yesus berbicara dengan dua orang murid yang sedang
dalam perjalanan menuju Emaus. Dia menegur mereka karena
ketidakpercayaan mereka, karena kelambanan mereka dalam
mempercayai. Kedua murid itu sedang bercakap-cakap dengan
seseorang yang mereka kira adalah 'orang asing', tanpa mengetahui
bahwa orang tersebut adalah Yesus, dan kedua murid ini berkata,
"kami kira dia akan membebaskan kami. Sedangkan sampai sekarang,
dia belum bangkit juga. Dia berkata bahwa dia akan bangkit setelah
tiga hari, ternyata ucapan itu tidak terbukti. Akan tetapi memang ada
beberapa perempuan yang menyebutkan tentang kubur yang kosong,
tetapi kami tidak tahu bagaimana memahami perkataan mereka."
Bahkan yang lebih jelas lagi, ketidakpercayaan yang kuat terdapat
dalam diri para rasul, dan hal ini bisa terlihat misalnya di Yohanes
20:25, di mana Tomas dengan tegas berkata, "Aku tidak akan percaya
bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati sebelum aku melihat
dengan kedua mataku sendiri luka-luka di tubuhnya. Aku hanya
156 | B I B L E S U R V E Y
akan percaya jika kedua tanganku ini menyentuh bekas luka-luka itu.
Aku akan memasukkan jariku ke dalam lubang bekas paku itu. Melihat
dulu baru percaya. Aku tidak akan percaya sebelum aku melihat
sendiri." Di sini Anda bisa melihat sikap hati para rasul itu. Mereka
memang mendengar bahwa Yesus mengatakan tentang kematian dan
kebangkitannya, akan tetapi mereka tidak mempercayainya.
Jika mereka tidak percaya pada kebangkitannya, lalu dengan cara apa
mereka akan mempercayai bahwa penegakkan Kerajaannya itu harus
diawali dengan kematiannya? Tanpa melibatkan kebangkitannya, maka
pemahaman mereka akan semua hal ini menjadi tidak utuh. Dan
karena pemahaman mereka tidak utuh, maka mereka harus memilih
untuk menolak salah satu bagian dari semua itu. Dan tentu saja,
bagian yang mereka tolak adalah bagian yang berbicara tentang
kematian dan mereka memilih untuk mempercayai tentang
pemerintahannya. Proses ini sangat mudah untuk diamati.
Ketidakpercayaan di kalangan para murid, malahan di kalangan para
rasul! Mereka memang tidak percaya! Mereka memilih untuk
mempercayai apa yang ingin mereka percayai. Dan bagaimana mereka
akan mempercayai hal yang tidak bisa mereka pahami? Bagaimana kita
bisa memahami hal kebangkitan dengan pikiran kita yang dikendalikan
oleh keduniawian dan yang sangat sempit ini? Semua itu berada di luar
pemahaman kita. Kita tidak bisa memahami hal-hal tersebut.
Hal inilah yang akan saya bahas hari ini dan saya ingin membawa
perhatian Anda di satu sisi, pada ketidak-percayaan - yang bahkan ada
di tengah-tengah mereka yang mengaku sebagai orang Kristen. Di sisi
lain, apakah yang Allah cari dari umat-Nya? Apa yang Dia cari dari
tengah umat-Nya? Dia mencari iman. Apakah gereja bisa melihat
keadaannya sendiri yang ternyata berada di tengah-tengah
ketidakpercayaan? Bagaimana kita akan memberitakan Firman dengan
efektif jika ketidakpercayaan telah melumpuhkan hati kita? Ketika Allah
mencari iman di tengah-tengah umat-Nya, apakah Dia
menemukannya?
Yesus mengajar murid-muridnya tentang iman
Sedemikian menyoloknya ketidakpercayaan ini sehingga Yesus
sekarang bermaksud memberi pelatihan tentang iman kepada para
muridnya. Dan hal itulah yang terjadi selanjutnya di ayat 46, yakni
157 | B I B L E S U R V E Y
segera setelah percakapan tentang prinsip yang terdahulu dan yang
terakhir - prinsip yang tidak akan bisa diterapkan tanpa adanya iman.
Di sinilah letak arti penting dari iman. Anda tidak akan bisa
menerapkan ajaran Tuhan tanpa adanya iman. Dan Yesus akan
memberikan dua macam pelajaran: satu yang positif dan yang satunya
lagi negatif. Ada dua obyek pelajaran. Dia ingin menunjukkan kepada
mereka bahwa mereka perlu dibuka mata rohaninya. Dan itulah isi ayat
46 dan selanjutnya. Mari kita baca bersama-sama Markus 10:46-52:
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho (kota kuno di tepi
barat sungai Yordan). Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-
sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-
bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak
Timeus ('Bartimeus' berarti anak Timeus. Kata 'Bar' adalah kata Aram
yang berarti anak laki-laki dari seseorang), duduk di pinggir jalan.
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia
berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang
menegornya supaya ia diam ("Yesus adalah seorang rabi penting, dan
kamu hanya seorang pengemis. Siapa kamu ini sampai-sampai berani
menghentikan perjalanan seorang rabi besar? Diam sajalah!" Dengan
kata lain, mereka menuruhnya untuk tutup mulut).
Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu
Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang
buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia
memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya (harta milik yang
paling berharga buatnya), ia segera berdiri dan pergi mendapatkan
Yesus. Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku
perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat
melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau!" (Imanmu, di sini muncul pelajaran tentang
iman.) Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam
perjalanan-Nya (dia kemudian menjadi murid).
Inilah bahan pelajarannya. Yang kurang di dalam diri para murid adalah
iman. Dan di sini kita mendapati obyek pelajaran yang pertama, yang
positif. Mata mereka perlu dibuka dan Yesus akan menunjukkan bahwa
melalui imanlah mata mereka akan terbuka. Dan tanpa iman, mereka
akan buta sepenuhnya!
158 | B I B L E S U R V E Y
Mari kita perhatikan beberapa poin di dalam perikop ini
1. Si pengemis buta itu sudah memiliki iman bahwa Yesus
adalah Mesias
Pertama, di ayat 47, mari kita perhatikan bahwa pengemis buta ini
sudah memiliki iman kepada Yesus. Dia memanggil Yesus sebagai
'Anak Daud.' Istilah 'Anak Daud' adalah gelar bagi mesias. Dia percaya
bahwa Yesus adalah Mesias. Dia percaya bahwa Yesus adalah Raja.
Sama seperti para murid. Pengemis buta ini percaya bahwa Yesus
adalah Kristus, adalah Mesias. Jika tidak, maka dia tidak akan memakai
istilah ini.
2. Imannya yang pantang mundur
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah imannya yang teguh.
Imannya sangat teguh. Dia tidak mundur. Dia tidak menuruti tekanan
orang-orang tidak percaya yang banyak jumlahnya itu. Demikianlah,
ketika orang banyak itu menyuruhnya untuk diam dan berhenti
berseru-seru, dia menolak untuk tutup mulut. Dia tidak akan
membiarkan orang banyak itu membungkamnya.
Ini melampaui kebanyakan iman orang Kristen. Saya rasa kebanyakan
orang Kristen akan cukup mudah untuk ditekan oleh orang banyak.
Bahkan dalam hal mengucapkan syukur di tempat umum, mereka
takut-takut. Saat orang berpikir, "Wah, coba lihat! Lihat orang sok alim
ini! Zaman orang mengucap syukur untuk makanan yang akan
dinikmati sudah lama berlalu. Tapi orang sinting ini masih mau berdoa
untuk makan?" Dengan demikian kita terintimidasi. Kita takut dengan
pendapat orang terhadap kita.
Akan tetapi orang buta ini tidak, dia tidak akan membiarkan siapapun
untuk membungkamnya. Dia justru berteriak lebih keras lagi. Semakin
mereka berusaha untuk membungkamnya, semakin keras dia berseru
memanggil. Dia memiliki iman yang teguh. Mirip dengan situasi yang
diajarkan oleh Yesus di dalam perumpamaan tentang Hakim yang Tidak
Benar, bahwa si janda itu bertekad agar keadilan ditegakkan dan dia
tidak mau dibungkam.
3. Tanggapannya yang bersemangat
159 | B I B L E S U R V E Y
Hal ketiga yang perlu Anda perhatikan adalah semangat dari
tanggapannya. Saat mereka berkata, "Kuatkan hatimu. Dia
memanggilmu." Yesus saat itu memang menghentikan perjalanannya.
Dia bersedia berhenti bagi orang yang memiliki iman. Yesus tidak
pernah terlalu sibuk untuk memperhatikan satu orang yang beriman.
Dia mau mengabaikan orang banyak demi satu orang yang tidak
berarti. Pengemis miskin yang buta ini bisa menghentikan langkah
perjalanan Yesus. Yesus bersedia berhenti bagi setiap orang yang
memiliki iman.
Jadi perhatikanlah semangat dari tanggapannya! Dia melompat! Dia
mencampakkan jubahnya - segala sesuatu yang bisa memperlambat
langkahnya, dibuangnya semua itu. Tak peduli seberapa besar nilai hal-
hal yang dia campakkan itu, dia buang semuanya, dan dia bergegas
berjalan menuju ke hadapan Yesus.
4. Kuasa Allah tersedia bagi orang yang memiliki iman
Hal keempat dari pokok ini adalah bahwa Yesus ingin agar dia
mengerti, bahwa kuasa Allah tersedia bagi mereka yang memiliki iman.
Dia ingin agar orang ini mengerti dan para muridnya juga mendapat
pelajaran dari sini. Dia ingin para muridnya mendengarkan kalimat ini,
"Imanmu telah menyelamatkanmu." Di dalam iman tidak ada kuasa
magis; kuasa Allah-lah yang disalurkan ke dalam hidup kita melalui
iman itu. Iman kitalah yang akan membuka atau menutup pintu bagi
kuasa Allah. Kuasa Allah bisa masuk ke dalam hidup Anda jika Anda
membuka pintu itu melalui iman. Akan tetapi tak semua kuasa Allah
akan menolong Anda jika Anda menutup pintu itu dengan
ketidakpercayaan Anda. Inilah hal yang ingin Yesus sampaikan agar
bisa dimengerti oleh para muridnya.
5. Kuasa Allah berkerja secara langsung
Dan yang terakhir, perhatikan sifat kuasa Allah yang bekerja dengan
segera. Si buta ini dengan segera disembuhkan, hal itu disebutkan
dalam ayat yang terakhir. Dengan segera dia mendapatkan
penglihatannya, dengan segera matanya terbuka. Kuasa Allah, selama
ini belum bisa menjamah si buta itu. Kita tidak tahu seberapa tua usia
orang buta ini, akan tetapi yang jelas dia sudah tidak muda lagi. Dia
telah menjadi pengemis dalam waktu yang lama, jadi dia bukanlah
160 | B I B L E S U R V E Y
anak-anak atau remaja. Dia telah membawa kebutaannya itu untuk
waktu yang cukup lama. Kuasa Allah ada di sana, tersedia, akan tetapi
tidak menjamahnya, sampai dengan saat dia mengungkapkan
imannya. Kemudian, kuasa Allah masuk, dan mengubah dia, membuka
matanya, mengubah segenap hidupnya. Dan dia menjadi seorang
murid, mengikuti Yesus kemanapun Yesus pergi. Ini sungguh sangat
indah!
Apakah kita seperti para murid yang mengaku percaya, namun
sebenarnya tidak?
Oh ya, kami percaya ini. Itu semua tertulis di dalam Alkitab, bukankah
begitu? Demikian juga saat kita berbicara tentang kesembuhan. Kita
katakan kita percaya akan tetapi kita tidak sebenarnya percaya. Sama
seperti para murid. Kita percaya, bisa saja Yesus memang
melakukannya 2000 tahun yang lalu karena saat itu Yesus memang
hadir secara jasmani. Akan tetapi sekarang ini dia tidak hadir secara
jasmani. Dia memang berkata, "Aku akan menyertai kamu sampai
akhir zaman," akan tetapi tentunya dia tidak
bermaksud untuk mengartikannya secara harfiah. Jadi, hari-hari penuh
keajaiban sudah berlalu. Semua sudah berlalu. Anda percaya atau
justru tidak percaya? Saya bersyukur atas kejujuran mereka yang
mengaku bahwa mereka tidak percaya saat kita mendiskusikan hal ini
di pendalaman Alkitab (PA). Walaupun tidak percaya tapi kita mengaku
percaya karena kita sudah lelah dan tidak memiliki tenaga lagi untuk
menolak. Akhirnya kita sampai pada keadaan 'kepercayaan yang pasif',
yakni, penolakan pasif yang dianggap sebagai percaya. Sungguh suatu
keadaan yang tragis.
Kita telah menentukan untuk kapan percaya kepada
Allah & kapan percaya kepada dokter
Di dalam PA tersebut saya mendapati satu hal yang sangat menarik.
Banyak orang yang merasa bahwa Anda seharusnya menaruh
kepercayaan kepada Tuhan tapi khususnya pada dokter karena Tuhan
memberi kesembuhan melalui para dokter. Dan hal ini kita anggap
sangat benar. Dia menyembuhkan melalui para dokter. Dengan
demikian, kebanyakan dari mereka secara jujur percaya bahwa Allah,
secara teoritis, mampu menyembuhkan orang-orang, akan tetapi tidak
dalam setiap kasus kecelakaan. Kecelakaan masuk ke dalam kategori
161 | B I B L E S U R V E Y
yang berbeda. Untuk kasus-kasus kecelakaan, Anda harusnya mencari
dokter.
Untuk kasus-kasus yang bukan kecelakaan, terutama di saat para
dokter kita yang sangat ahli itu ternyata tidak mampu berbuat apa-
apa, dan harapan bagi orang malang ini sudah lenyap, saat sang dokter
berkata kepadanya, "Sobat, ilmu kedokteran sudah tak bisa berbuat
apa-apa lagi untuk Anda," itulah saatnya bagi Anda untuk mencari
Tuhan. Itulah saatnya bagi Tuhan untuk bertindak, karena batas
kemampuan manusia sudah buntu dan Anda sedang menunggu ajal,
para dokter itu sudah mengangkat tangan mereka, lalu kepada siapa
lagi Anda akan berpaling selain kepada Allah? Sekarang adalah
kesempatan terakhir bagi Anda. Jika Allah tidak berhasil membantumu,
maka tak akan ada orang lain yang bisa, jadi tidak ada ruginya jika
Anda taruh kepercayaan Anda kepada Allah. Malahan, Anda tidak
punya pilihan lain selain menaruh kepercayaan Anda kepada Allah.
Sangat mudah untuk mengaku punya iman saat ketidakpercayaan
Anda tidak lagi bisa berbuat apa-apa.
Dan dalam kasus kecelakaan, maka dokter adalah orang pertama yang
akan dicari. Dalam kasus-kasus penyakit kronis, Anda akan mencari
dokter dan Allah, mungkin dengan menempatkan dokter di urutan
pertama. Dalam kasus-kasus menunggu ajal, maka hanya Allah
sebagai pilihan yang tersisa. Demikianlah, kita telah membuat suatu
rumusan resep yang sangat bagus di dalam benak kita. Semuanya
sudah tersusun rapi. Sebagaimana yang telah saya sampaikan, saya
benar-benar sangat menghargai kejujuran mereka yang membagikan
pendapat.
Saat ilmu kedokteran semakin berkembang, kita semakin tidak
membutuhkan Allah
Kebutaan, penyakit ini masuk ke dalam kategori yang mana? Untuk
zaman sekarang ini, mungkin, kebutaan masuk ke dalam kategori 'di
luar jangkauan ilmu kedokteran', yakni area di mana para dokter sudah
tidak bisa berbuat apa-apa. Akan tetapi, ilmu kedokteran terus
berkembang, akibatnya pekerjaan Allah menjadi semakin berkurang
karena kemampuan para dokter terus saja meningkat. Dan jika bidang
kedokteran nanti berkembang cukup pesat, maka Allah bisa jadi akan
benar-benar tidak diperlukan lagi. Namun untuk saat ini, kita masih
162 | B I B L E S U R V E Y
bisa dengan lega berkata bahwa bidang ilmu kedoktran masih belum
cukup maju sehingga mampu menjadikan Allah pengangguran. Masih
ada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani oleh para dokter. Sebagai
contoh, Anda bisa lihat bahwa kebutaan termasuk sesuatu yang masih
belum bisa disembuhkan oleh bidang kedokteran di zaman sekarang
ini.
Di zaman sekarang ini, bidang ilmu kedokteran juga masih belum bisa
menangani beberapa jenis kebutaan. Namun ada juga jenis-jenis
kebutaan yang sudah mulai bisa disembuhkan oleh bidang kedokteran.
Anda bisa menjalani operasi pencangkokan kornea mata jika Anda
mengalami kekaburan pandangan, Anda juga bisa menjalani operasi
katarak dan lensa mata Anda dibersihkan. Itu adalah hal-hal yang
sudah bisa dilakukan oleh bidang ilmu kedotaeran di zaman sekarang
ini. Dan sebagian dari operasi katarak itu sekarang ini sudah menjadi
operasi yang sederhana dan mudah, dan banyak orang yang
penglihatannya sudah disembuhkan dengan operasi-operasi yang telah
dipermudah itu. Demikianlah, dengan cara berpikir seperti ini, kita
menjadi semakin tidak membutuhkan Allah.
Jadi, mungkin saja, jika kita tunggu sekitar 100 tahun lagi, jika dunia
memang masih ada saat itu, mungkin bidang ilmu kedokteran sudah
sangat maju sehingga Allah sudah benar-benar dijadikan pengangguran
oleh manusia. Kita akan mengakui Dia hanya sebatas tambahan
'jaminan' saja, sambil berharap bahwa para dokter tidak gagal saat
dibutuhkan, dan untuk inilah maka kita memohon kepada Allah, supaya
dokter tersebut tidak gagal. Dan ini sangat penting untuk diperhatikan.
Kita mengaku percaya. Benarkah? Itulah persoalannya.
Mari kita teliti lagi keyakinan kita. Ada begitu banyak hal yang
seharusnya bisa dilakukan oleh Allah buat kita, seandainya saja kita
mau percaya. Kalau saja kita percaya. Saya rasa, di dalam masa kekal
nanti, kita akan mengilas balik dan merenungkan tentang kesempatan-
kesempatan yang luput dari kita akibat ketidakpercayaan kita, begitu
banyak hal yang kita luputkan karena itu.
Seorang dokter bersaksi bahwa Allah menyembuhkan puluhan
kasus penyakit yang parah
163 | B I B L E S U R V E Y
Setelah melakukan pembahasan tentang hal kesembuhan kemarin,
saya lalu mampir di sebuah toko buku, yang saat itu sedang melakukan
obral atas cukup banyak buku. Saya menemukan ada dua buku yang
sangat menarik. Satu adalah buku yang berjudul The
Miracle (Mukjizat). Buku ini ditulis oleh seorang dokter, dan dokter ini
secara pribadi menguji serta memastikan puluhan kasus kesembuhan
yang merupakan hasil dari kuasa Allah. Dokter yang bernama Richard
Gastorf ini cukup layak untuk dipercayai. Daftar riwayat hidup dan
keahliannya dilampirkan pada bagian akhir dari buku ini, sekitar satu
setengah halaman buku dipakai untuk menjelaskan tentang siapa
dokter ini, untuk memastikan bahwa Anda bisa memahami tingkat
keahliannya. Di samping memiliki gelar MD (Medical Doctor, Doktor
bidang Kesehatan), dia juga memegang gelar PhD, dan hal itu
menunjukkan bahwa dia punya pengetahuan yang cukup dalam hal
penelitian. Dokter ini meneliti tentang puluhan kasus penyakit berat
yang disembuhkan oleh para pendoa. Ada beberapa kasus kanker, ada
kasus arterioclerosis, ada juga multiple-sclerosis, osteoporosis, di mana
punggung penderita mengalami kelumpuhan akibat berbagai macam
sebab, dan saya sendiri tidak begitu paham akan hal tersebut. Dia
meneliti sekitar sepuluh kasus dari antaranya, semuanya dari tingkatan
yang paling parah. Dia juga mencatat langsung riwayat penyakit dari
para pasien, meneliti riwayat kesehatan para pasien, dan juga
memeriksa kondisi mereka setelah kesembuhan itu untuk memastikan
bahwa kesembuhan itu memang benar-benar terjadi. Dia mengesahkan
bahwa kesembuhan mereka itu memang benar-benar terjadi.
Kesembuhan mereka tidak diragukan sama sekali.
Jika kita membaca hal-hal tersebut dari buku, kita cenderung berkata,
"Memang, Allah bisa melakukan hal itu pada diri orang lain." Kita
percaya bahwa, secara teoritis, Dia mampu, akan tetapi ketika masalah
itu terjadi pada diri kita, maka ceritanya jadi berbeda, karena kali ini
iman kitalah yang diuji. Selama iman kita tidak diuji, semuanya baik-
baik saja bagi kita. Kekristenan adalah hal yang bagus buat tetangga
akan tetapi tidak begitu berkaitan dengan kehidupan kita sendiri.
Akibatnya, kita bisa saja bersukacita atas kesaksian-kesaksian
semacam itu; membuat kita terpesona; sangat membangkitkan minat
kita. Apa hasilnya terhadap iman kita? Setelah selesai membaca buku
itupun kita tetap saja tidak percaya, tidak menjadi lebih percaya
daripada sebelumnya.
164 | B I B L E S U R V E Y
Guy Bevington, hamba Allah yang imannya sungguh luar
biasa & tak tergoyahkan
Dan buku lain yang saya beli berjudul Remarkable Miracles (Mujizat
Yang Luar Biasa). Secara khusus, saya sangat terpesona pada buku ini
yang adalah otobiografi seorang hamba Allah, yang sebelumnya tidak
pernah saya dengar namanya. Saya sering berkata bahwa suatu hari
nanti, saat kita datang di hadapan Tuhan, kita akan bertemu dengan
beberapa raksasa rohani yang sama sekali tidak terkenal di dunia,
namun mereka adalah para hamba Allah yang hebat. Dan ketika saya
pelajari buku otobiografi seorang hamba Allah yang bernama Guy
Bevington, saya membatin, "Ya Tuhan, saya begitu kecil di hadapan
orang ini." Orang ini secara rohani begitu jauh di atas saya, sehingga
jika mendapat kesempatan bisa berada di bawah pelayananya, itu pun
sudah merupakan suatu penghargaan besar bagi saya.
Dia sering berdoa dan berpuasa, dan Tuhan memberinya
berbagai penglihatan
Kehebatannya terletak bukan pada pemahamannya yang mendalam
akan isi Kitab Suci, melainkan karena imannya yang luar biasa dan tak
tergoyahkan kepada Tuhan. Imannya kepada Tuhan memang luar
biasa! Begitu dekat dia melangkah bersama dengan Tuhan sehingga
tidak menjadi soal baginya untuk menghabiskan waktu sembilan atau
sepuluh hari dalam satu rangkaian doa berkepanjangan, tanpa makan,
hanya minum beberapa teguk air. Dia memiliki kebiasaan yang cukup
aneh saat berdoa, yakni berbaring di dalam lubang balok kayu. Balok
kayu adalah bagian batang pohon yang telah dipotong, dan balok
berlubang adalah balok kayu yang telah dikeruk bagian tengahnya. Dia
memiliki kebiasaan untuk masuk ke dalam hutan dan masuk ke balok
kayu yang berlubang ini, hanya tinggal bagian kepalanya saja yang
berada di luar lubang, dan biasanya dia akan berdiam di dalam balok
berlubang itu selama beberapa hari sambil berdoa kepada Tuhan.
Setiap kali menghadapi masalah, dia akan segera menghadap kepada
Tuhan dan Tuhan seringkali memberinya penglihatan. Dia bisa melihat
apa yang telah terjadi dalam suatu peristiwa yang khusus - dalam
kaitannya dengan masalah tertentu, atau juga apa yang akan terjadi.
Tampaknya tak ada hal yang tersembunyi baginya.
165 | B I B L E S U R V E Y
Dia memiliki kasih yang sangat besar kepada orang-orang dan
secara khusus berdoa buat mereka
Dan terutama dalam hal berdoa buat orang lain, kasihnya kepada
orang lain sungguh menyentuh hati saya. Dia mendoakan orang lain
sampai berhari-hari, apapun yang menjadi persoalan orang itu. Jika
masalahnya adalah kesembuhan, maka dia akan berdoa sampai orang
yang bersangkutan itu disembuhkan. Dia tidak mengerti arti kata
membiarkan sesuatu hal berlalu begitu saja; dia tidak tahu bagaimana
menerima penolakan dari Allah. Baginya tidak ada kata tidak. Dia akan
terus bertahan. Akan tetapi, mula-mula dia akan berdoa untuk mencari
tahu apakah dia boleh mendoakan seseorang, dan selanjutnya - jika
dia boleh yakin bahwa Tuhan menghendaki agar dia berdoa buat orang
itu - maka dia akan segera bersiap untuk berdoa bagi orang tersebut.
Dan dia akan mulai berbaring di dalam balok kayu itu, biasanya dengan
cara tertelungkup. Dan baru belakangan saya mengerti mengapa dia
memiliki kebiasaan untuk masuk ke dalam lubang kayu itu. Bukan
karena dia ingin melakukan sesuatu yang aneh, melainkan karena
cuaca yang dingin di dalam hutan. Dan karena dia akan berada di
udara terbuka, maka balok kayu itu akan memberinya perlindungan
dan kehangatan, di mana dia bisa menjaga kehangatan tubuhnya
untuk waktu yang cukup lama, selama dia berdoa.
Sebuah kecelakaan terjadi padanya - tiga tulang rusuknya patah
Akan tetapi suatu peristiwa yang dicatatnya sangat mengesankan saya.
Dia menyebutkan tentang sebuah kecelakaan yang terjadi padanya.
Namun, saya ingin sampaikan satu peringatan, jangan coba meniru apa
yang disebutkan di sini jika Anda tidak memiliki iman seperti dia.
Mencoba meniru dia hanya akan membuat Anda menjadi konyol. Anda
tidak meniru perbuatan eksternal dari seorang manusia Allah. Anda
harus memiliki jenis iman seperti yang dia miliki, jika tidak maka
hasilnya akan berbeda.
Mari kita ikuti sedikit riwayat hidupnya. Tuhan memakai orang ini
dengan sangat luar biasa, dia adalah seorang penginjil di bagian tengah
Amerika Serikat, sebagian besar pelayanannya dilakukan di wilayah
pedesaan dan pertanian, di tempat-tempat yang agak terpencil. Oleh
karena itu, wajar jika tak seorangpun yang tampaknya mengenal nama
orang ini. Tuhan memakai dia dengan begitu dahsyat sehingga ada
166 | B I B L E S U R V E Y
banyak orang yang dibangkitkan, dipulihkan dan diselamatkan,
"dilahirkan kembali serta dikuduskan," begitu istilah yang dia pakai.
Yaitu menerima kepenuhan Roh Kudus dan terus bertumbuh. Dia
dikenal sebagai penginjil yang menekankan kekudusan (holiness
preacher), dan itulah sebabnya mengapa saya katakan bahwa saya
merasa cukup mudah untuk beridentifikasi dengannya. Hanya sedikit
orang yang memberitakan kekudusan belakangan ini. Para manusia
Allah, manusia yang diliputi kuasa, seperti John Sung, dan juga
Bevington, mereka semua sangat menekankan pada kekudusan. Dia
secara terus menerus berkhotbah tentang kekudusan. Tuhan memakai
dia sedemikian rupa, sehingga jumlah orang yang datang kepada
Tuhan semakin bertambah. Mereka memulai ibadahnya dari rumah ke
rumah, dan terjadi pertumbuhan jumlah orang yang melebihi
kemampuan daya tampung tempat ibadahnya.
Dalam peristiwa ini mereka menyewa sebuah ruang kelas di satu
sekolah, dan di sana mereka memasang tungku perapian berikut
cerobong asapnya, karena cuaca yang dingin. Dan Bevington ini,
karena semangat dan kerelaannya untuk melayani, selalu siap bahkan
untuk melakukan pekerjaan yang paling remeh sekalipun. Dia lalu siap
untuk membersihkan ruangan dan menggosok pipa cerobong asap. Dia
berdiri di atas kursi untuk bisa membersihkan bagian atas dari
cerobong tersebut. Akan tetapi, karena dia seorang yang bertimbang
rasa, dia tidak mau menginjakkan kakinya di bagian tengah dari kursi
itu, bagian yang dilapisi oleh kain satin. Jadi dia berdiri di bagian tepi
kursi dan melanjutkan kegiatannya membersihkan bagian atas dari
cerobong itu dengan cara berdiri yang seperti itu. Saat dia berusaha
menjangkau lebih ke atas lagi, kursi itu tiba-tiba terbalik. Ketika kursi
itu terbalik, entah bagaimana posisi tubuhnya saat itu, bagian sandaran
kursi itu menghantam rusuknya dengan sangat keras dan kursi itu
hancur berkeping-keping. Lalu saudara yang terkasih ini terbaring
dalam kesakitan di sana! Sedemikian sakit rasanya sehingga, menurut
kesaksiannya, ketika dia berusaha untuk berdoa, dia tidak sanggup
memanjatkan doa karena rasa sakit yang luar biasa. Akhirnya dia
berbaring saja di atas lantai itu, tidak mampu bergerak. Pinggulnya
terasa sangat sakit, dan dadanya juga terasa sangat sesak sehingga
dia nyaris tidak sanggup bernafas karena rasa sakit itu. Dia berkata
bahwa rasanya seperti ditusuk ribuan jarum di pahanya. Akhirnya dia
167 | B I B L E S U R V E Y
berbaring saja di lantai. Pada saat itu, tidak ada orang lain di sana, jadi
dia terus saja berbaring di sana.
Ketika kawan sekamarnya masuk, dan berniat untuk menolongnya, dia
berkata, "Jangan, biarkan saja aku di sini. Aku tidak bisa bergerak,
rasanya terlalu sakit." Lalu dia lanjutkan berbaring di lantai,
menyerahkan persoalan ini kepada Tuhan. Kemudian kawannya itu
berkata, "Setidaknya kamu harus pergi ke dokter."
Dia menjawab, "Tidak, aku akan tinggal di sini, berserah kepada Tuhan
saja."
Kawannya itu terus saja menganjurkan dia untuk pergi ke dokter akan
tetapi dia tetap menolak. Hal ini berlangsung sampai enam hari!
Sampai dengan enam hari! Dia mengatakan bahwa rasa sakit itu begitu
menyiksa sehingga dia tidak bisa makan, sedangkan untuk menelan
seteguk air saja, dia harus menahan rasa sakit yang luar biasa. Dia
tidak bisa bergerak sama sekali. Dia bahkan sama sekali tidak berani
bergerak. Selama enam hari dia berbaring di sana. Akhirnya, kawannya
itu terus saja merayunya, "Kamu harus pergi ke dokter."
Akhirnya dia berkata, "Baiklah, aku akan pergi dan memeriksakan diri
ke dokter."
Demikianlah, di dalam rasa sakit yang luar biasa, dia lalu diberdirikan,
dan kemudian berjalan sejauh sekitar tiga blok (sekitar 500 meter)
menuju ke tempat dokter. Dan di tempat praktek dokter itu, dia masih
harus menunggu sekitar 40 menit lagi karena ada beberapa pasien lain
yang sedang antri sebelum dia. Dan dia menunggu sambil berdiri,
karena dia tidak bisa mengubah posisi tubuhnya. Jadi dia memilih
untuk tetap berdiri selama sekitar 40 menit itu. Dan ketika tiba
gilirannya untuk diperiksa oleh dokter, dokter itu bertanya kepadanya,
"Apa masalahnya?"
Dia menjawab, "Saya merasa sangat sakit di bagian ini." Dan ketika
dokter meraba bagian tersebut, dia nyaris jatuh pingsan karena
kesakitan akibat sentuhan tangan dokter tersebut.
Akhirnya, dia dibawa ke bagian pembedahan dan dokter tersebut
berkata, "Saya harus mengambil foto rontgen di bagian tersebut untuk
bisa mengetahui kondisi Anda." Demikianlah, dia lalu difoto rontgen,
168 | B I B L E S U R V E Y
dan dokter mendapati bahwa tulang rusuknya patah-patah. Tiga tulang
rusuk patah, salah satunya memiliki patahan yang berbentuk seperti
kail besar, mirip paku sepatu besi pada kuda. Bagian patahan yang
panjang seperti paku sepatu kuda itu posisinya melintang di atas tiga
tulang rusuk lain yang patah. Lalu dokter berkata, "Sobat, bagaimana
Anda bisa bertahan sampai enam hari dengan kondisi tiga tulang rusuk
patah seperti ini? Kami harus segera membawa Anda ke rumah sakit.
Tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk kondisi ini. Anda bahkan
membutuhkan operasi karena adanya patahan yang melintang itu."
Dan operasi ini, dalam hitungannya yang paling murah, biayanya
sekitar $700. Uang sebanyak $7 saja dia tidak punya, apalagi uang
$700? Jadi, dia kembali ke kamarnya lagi dan berbaring lagi di lantai.
Beberapa teman Krsiten mencoba untuk menolongnya. Ternyata dokter
yang pernah memeriksanya itu juga seorang Kristen, dan dokter ini lalu
mencoba untuk menawar biaya operasi di rumah sakit tersebut karena
dokter yang akan menjalankan operasi di rumah sakit itu adalah kawan
dekat dari dokter Kristen ini.
Pada hari yang ketujuh, kawannya ini datang dengan penuh sukacita,
dan memberitahu saudara Bevington ini bahwa kesepakatan telah
diatur - pihak rumah sakit setuju untuk menurunkan biayanya menjadi
$80, jumlah yang ternyata juga tidak dia miliki padahal segenap daya
upaya telah dikerahkan untuk menolongnya. Para saudara Kristen yang
lain akan membantu biaya rawat inap di rumah sakit, suatu hal yang
termasuk luar biasa bagi mereka, karena mereka semua rata-rata
adalah orang miskin. Dan saudara yang merupakan kawan sekamar
dari Bevington ini mengira bahwa dia akan sangat berbahagia
mendengarkan kabar bahwa dia boleh menjalani operasi dengan biaya
yang murah dan juga bantuan biaya rawat inap di rumah sakit. Akan
tetapi Bevington berkata, "Saudaraku, aku tidak akan pergi menjalani
operasi."
"Apa? Jadi susah payahku untuk melakukan semua ini akan sia-sia
saja?"
Dan Bevington berkata, "Aku tidak akan pergi ke rumah sakit."
Lalu saudara ini menjadi sangat marah, demikian pula halnya dengan
dokter Kristen itu - mereka sangat marah kepadanya. "Keras kepala!
169 | B I B L E S U R V E Y
Bodoh! Sudah cukup banyak orang religius fanatik yang sinting, akan
tetapi orang ini benar-benar sudah jauh dari kewarasan! Dia sudah
gila! Dia tidak mau dioperasi padahal tulang rusuknya patah-patah dan
ada yang posisinya melintang! Ada apa dengan orang ini?" Kemudian,
mereka mulai menakut-nakutinya, dengan berkata bahwa kalau dia
tiak mau pergi ke rumah sakit, maka mereka akan memasukkannya ke
dalam rumah sakit jiwa. Mereka tidak akan mau menolongnya lagi.
Malahan, untuk meyakinkannya bahwa ancaman mereka itu tidak
main-main, beberapa petugas dari rumah sakit jiwa kemudian
mendatanginya dan memberinya waktu 24 jam untuk
mempertimbangkan lagi keputusannya, untuk berhenti bersikap bebal
dan bodoh. Mereka mengancamnya agar di mau segera pergi ke rumah
sakit untuk dioperasi. Dan waktu 24 jam itu akan berakhir pada pukul
11 keesokan harinya.
Demikianlah, saudara Bevington ini mulai berdoa lagi, berseru kepada
Tuhan, dan berserah kepadaNya. Waktu terus berlalu dan akhirnya,
lewat sudah batas waktu yang ditetapkan, para pertugas itu mulai
berdatangan, saat itu Bevington bukan sekadar tidak mengalami
kesembuhan akan tetapi dia juga sedang dalam rasa sakit yang luar
biasa.
Lalu mereka berkata, "Apakah sekarang kamu siap utnuk pergi ke
rumah sakit? Doamu tidak terjawab. Batas waktu sudah lewat.
Sekarang saatnya pergi ke rumah sakit."
Lalu dia berkata, "Tolong berikan saya waktu 20 jam lagi, cukup 20
jam saja sampai pukul 7 pagi besok."
Wah! Orang ini benar-benar keras kepala! Allah sudah tidak memberi
jawaban atas doa Anda, dan tentunya hal itu sudah merupakan suatu
tanda yang memadai bagi Anda bahwa Allah ingin agar Anda dioperasi.
Allah ingin agar Anda pergi ke rumah sakit. Sikap ngotot berdasarkan
dalih agama, seberapa jauh kengototan itu akan dilanjutkan? Pada saat
itu, dokter Kristen tersebut sudah sangat marah. Teman sekamarnya
juga sangat marah. Semua jemaat Krsiten di sana juga sangat marah
kepada orang sinting yang keras kepala ini.
Di atas lantai itu dia berbaring, tidak makan apa-apa selama delapan
hari. Selama delapan hari dia tidak makan apa-apa. Dan hal itu berarti
170 | B I B L E S U R V E Y
bahwa kondisi tubuhnya menjadi semakin lemah, bukankah begitu?
Akan tetapi dia tetap berpegang teguh kepada Tuhan dan waktu terus
berlalu, saat pagi sudah semakin dekat dan batas waktu yang kedua ini
juga sudah semakin habis, namun dia masih berpegang kepada Tuhan.
Dia masih bertahan. Keteguhan imannya mirip dengan pengemis buta
ini, dia tidak mau menerima penolakan, sedangkan rekan-rekannya
sesama Kristen justru menyuruhnya untuk menutup mulut. Bevington
terus bertahan.
Saat dia berpegang teguh pada imannya, kuasa Allah mulai
berkerja
Sekitar pukul 4 subuh, dia merasa sesuatu telah terjadi pada dirinya.
Dia merasakan dirinya menjadi semakin mengecil. Dia merasa seperti
sedang lenyap - rasanya seperti tubuh jasmaninya menghilang. Dan
akhirnya dia merasa seperti sedang melayang di udara. Kuasa Allah
sedang bergerak masuk ke dalam hidupnya! Kuasa Allah sedang
berkerja. Dia mulai merasa ada sesuatu yang sedang bergerak di
dalam dirinya. Saat itu pukul 4 subuh. Dia berkata, "Haleluyah! Sudah
terjadi! Allah sudah menyembuhkanku." Dan ketika dia mengatakan hal
itu, dia bersyukur kepada Allah dan berkata, "Sudah terjadi!" Dia
bahkan bisa mendengar suara tulang-tulangnya bersambungan
kembali.
Dia berkata, saat dia berbaring di sana [sambil mengalami kesembuhan
ini], dia tidak mau membangunkan teman sekamarnya. Demikianlah,
dia ingin memuliakan Allah, "Haleluyah! Puji Tuhan!" akan tetap dia
tidak berani bergerak karena akan membangunkan temannya. Namun
dia terus saja berkata, "Glory! Glory!" dan suaranya semakin lama
semakin bertambah kencang, dia tidak bisa menahannya. Ucapan
'glory'- nya itu semakin lama semakin keras saja. Selama ini dia tidak
bisa menarik nafas panjang karena tekanan rasa sakit itu; dia hanya
bisa menarik nafas pendek-pendek saja. Lalu dia berpikir untuk
mencoba menarik nafas panjang. Kemudian mulailah dia menarik nafas
dalam-dalam, dan sama sekali tidak ada rasa sakit di sana! Dia bangun
dan berkata, "Glory! Glory!" dan semakin keras saja dia mengucapkan
kata "Glory!" sampai akhirnya teman sekamarnya terbangun dan
menatapnya. Lalu Bevington berdiri.
171 | B I B L E S U R V E Y
Lalu kawannya itu bertanya, "Apa yang kau kerjakan dengan berdiri di
sana? Kamu mau mati? Kalau kamu tidak mau pergi ke rumah sakit,
jangan pula mengambil keputusan untuk mati di kamarku!"
Lalu dia berkata kepada temannya itu, "Allah telah menyembuhkanku."
Dan kawannya ini berkata, "Omong kosong! Jangan bicara ngawur!"
Bahkan sampai dengan saat itu, kawan ini masih belum mau percaya.
Bevington berkata, "Lihat ini!" Dan dia mulai memukuli bagian yang
tadinya cedera itu.
"Stop! Stop! Stop!" lalu kawan ini melompat dan segera memeluknya
untuk mencegah agar dia tidak melakukan hal yang sangat bodoh ini.
Kawan ini mengira bahwa sembilan hari berada dalam deraan rasa
sakit tentunya telah membuat Bevington menjadi gila. Bevington telah
benar-benar lepas kendali. Sebelumnya, dia sudah setengah gila, dan
sekarang dia sudah benar-benar gila. Lihat, dia sedang melompat-
lompat sambil memukuli bagian rusuknya, dan hal ini dilakukannya
sampai sekitar tiga jam!
Sekitar pukul 7 pagi, ketika orang-orang mulai berdatangan untuk
memeriksa keadaannya, mereka nyaris tidak percaya pada apa yang
mereka lihat. 'Orang gila' ini sedang melompat-lompat dan memukuli
bagian rusuknya sambil berkata, "Lihat! Aku sudah disembuhkan!" lalu
akhirnya mereka berkata, "Ini sudah keterlaluan! Mari kita pergi ke
dokter dan biarkan dokter yang memastikan apakah engkau sudah
sembuh atau belum. Hanya dokterlah yang dapat memastikan."
Akan tetapi dokter Kristen tersebut sudah terlanjur tersinggung akan
urusan ini, dan dia sangat marah terhadap orang 'fanatik' ini.
Demikianlah, ketika Bevington sampai ke bagian bedah, dokter ini
bahkan tidak mau menatapnya, dan hanya berkata, "Kalau kamu ingin
mati, silakan mati. Aku sudah mencoba untuk menolongmu akan tetapi
kamu benar-benar orang fanatik yang aneh, jadi kalau kamu mau mati
silakan mati di luar saja. Saya tidak mau bertemu denganmu." Dokter
ini masih beranggapan bahwa Bevington datang kembali hanya karena
rasa sakit itu sudah tidak tertahankan lagi.
Lalu, untuk menarik perhatian dokter ini, Bevington lalu berdiri dan
memukul bagian rusuknya. Si dokter kebingungan! Ada apa ini? Dia
172 | B I B L E S U R V E Y
lalu membawa Bevington masuk ke ruang rontgen, dan hasilnya
ternyata tidak menunjukkan adanya tanda-tanda cedera, tak ada sama
sekali! Bevington menceritakan bahwa dokter itu lalu memeluk
pundaknya dan menangis. Dokter itu menangis. Mungkinkah hal ini
terjadi? Dia tidak pernah melihat kejadian yang seperti ini selama masa
prakteknya sebagai dokter. Dia lalu memeriksa hasil foto rontgen itu -
tidak ada tanda cedera! Bahkan bagian yang melintir sampai melintang
di atas tulang rusuk yang lainnya, telah kembali ke posisinya yang
normal. Semuanya telah disembuhkan!
Itulah iman! Dan saya justru lebih takjub daripada dokter itu.
Kebanyakan dari kita, sekalipun kita memilih untuk teguh bertahan,
cenderung akan menyerah jika batas waktu telah terlewati dan Tuhan
belum memberikan jawaban. Kita cenderung akan menyerah,
bukankah begitu? Mari kita jujur saja. Sekalipun kita memiliki sikap
yang 'tidak bertanggung jawab' yang begitu ngotot bergantung kepada
Tuhan dalam waktu beberapa hari, jika batas waktunya telah terlewati
dan Tuhan belum juga memberikan jawaban, saya rasa kebanyakan
dari antara kita akan menyerah. Saya akan berterus terang kepada
Anda, saya sendiri mungkin sudah akan menyerah pada saat itu. Saya
mungkin akan berpikir, "Jawabannya adalah tidak." Akan tetapi hal itu
tidak berlaku bagi Bevington. Dia tidak mengenal kata 'tidak' dalam hal
permohonannya kepada Allah. Dia masih bertahan lagi selama 20 jam
berikutnya! Dia bertahan dan Tuhan menyembuhkan dia.
Saya peringatkan sekali lagi kepada Anda. Jangan coba meniru orang
ini jika iman Anda belum setaraf dengannya. Dibutuhkan waktu yang
lama untuk memiliki iman seperti itu, hal yang juga diketahui oleh
Bevington. Bevington adalah orang yang mudah sakit. Dia sudah sakit-
sakitan sejak berusia 12 tahun. Sebagian besar masa kecilnya dia
habiskan dalam kondisi sakit. Dia menjalani kehidupannya dalam
dukungan obat-obatan sepanjang waktu. Saat dia mulai berkeliling
memberitakan Firman, dia selalu membawa kotak obatnya,
menjejalkan berbagai macam pil ke dalam mulutnya. Jadi dia belajar
cukup lama untuk sampai pada keyakinan mempercayai Allah. Anda
tidak akan sampai pada iman yang semacam ini tanpa melalui
perjalanan panjang belajar dari hal-hal yang kecil, mempercayakan
hal-hal kecil kepada Allah. Dia memulainya dengan hal-hal yang kecil.
Dia memulai dengan mempercayakan hal-hal yang kecil sampai
akhirnya dia tahu kuasa dari Allah yang hidup. Imannya bertumbuh
173 | B I B L E S U R V E Y
dari kekuatan menuju kekuatan yang baru. Namun jika kita mencoba
meniru dia pada tingkatannya yang terakhir itu, kita bisa saja akan
terlihat seperti orang bodoh karena hanya bisa meniru sisi luarnya saja
tanpa memiliki sisi iman yang menyertainya.
Hal ini akan tampak seperti orang yang ingin belajar menyelam padahal
dia bahkan tidak tahu cara berenang. Ini jelas akan mematahkan leher
Anda. Jika Anda ingin belajar menyelam, setidaknya Anda harus belajar
berenang dulu. Jika Anda tidak tahu cara berenang, lalu Anda naik ke
papan loncat, dan melompat dari sana, bisa dipastikan bahwa Anda
akan segera tenggelam. Kita tidak bisa menoba melakukan
'penyelaman' secara rohani jika kita tidak tahu bagaimana cara
berenangnya. Jadi janganlah mencoba untuk menjadi seorang raksasa
rohani sebelum Anda mulai menjadi manusia yang rohani dan
memulainya dari sesuatu yang kecil.
Allah adalah Allah yang hidup, yang memberi kesembuhan pada
abad pertama & juga pada abad ke-20
Jadi di sini, kita bisa melihat bahwa Allah adalah Allah yang hidup! Ada
buku yang ditulis oleh seorang dokter yang menceritakan berbagai
macam kesembuhan. Allah tidak hanya di abad pertama saja
memberikan kesembuhan, Dia juga memberi kesembuhan di abad ke-
20 ini. Saya tidak melayani dengan memakai kesembuhan, dan saya
juga tidak menjadikan pelayanan kesembuhan sebagai bagian dari
khotbah-khotbah saya, akan tetapi saya memberitakan tentang iman.
Penekanannya bukan pada kesembuhan, melainkan pada iman. Apakah
Anda percaya bahwa Allah bisa melakukan hal ini? Seberapa besar
iman Anda kepada Allah? Seberapa besar kuasaNya yang pernah Anda
alami? Inilah hal yang ingin saya bagikan kepada Anda pada hari ini?
Bagian kedua dari eksposisi tentang iman ini akan kita lakukan di pesan
yang berikutnya. Hari ini kita telah melihat pada sisi yang pertama,
melalui pengajaran dari Yesus yang bergaya parabolis. Apakah kita ini
sama seperti para murid, yang mengaku percaya akan tetapi tidak
benar-benar percaya, menjadi tidak percaya ketika iman kita diuji?
Apakah kita benar-benar memiliki iman atau tidak, akan segera tampak
ketika kita dihadapkan dengan krisis. Di dalam kenyamanan, Anda bisa
saja berkata, "Kami memiliki iman." Lalu apa bukti dari pernyataan itu?
Tidak ada. Tidak ada bukti pendukungnya. Akan tetapi, jika kita
174 | B I B L E S U R V E Y
dihadapkan pada krisis, misalnya - masalah keuangan atau kesehatan,
apapun itu, bisa juga krisis dalam hubungan antar pribadi, maka iman
kita akan dihadapkan pada ujian, dan kita bisa melihat apakah kita
benar-benar memiliki iman atau tidak. Pada saat-saat seperti itulah,
kita bisa tahu seperti apa iman kita.
Apakah kita beriman?
Kiranya kita dapat berkata, "Aku kenal Siapa yang kupercayai."
Seberapa jauh Anda mengenal Dia? Seberapa besar kuasa Allah di
mata Anda? Apakah Anda percaya bahwa Dia adalah Sang Pencipta?
Apakah terlalu sukar bagi Dia untuk menyembuhkan rusuk Anda?
Secara teoritis, kita semua percaya bahwa Dia mampu melakukannya.
Mungkin Dia tidak mau melakukannya. Mungkin bukan saatnya bagi
Dia untuk melakukannya. Mungkin Dia sudah menyerahkan pekerjaan
ini kepada orang lain. Apapun alasannya, iman kita terbukti hanya
sebatas teori. Atau lebih buruk lagi, hanya sekadar sikap tanpa
penolakan terhjadap konsep iman. Akan tetapi Allah kita sungguh luar
biasa! Apakah Anda mengenal-Nya?
Apakah Anda termasuk burung Elang atau burung
Nazar?
Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun dan di
mana ada tubuh [yang hidup] di situ burung elang berkerumun.
Matius 24:28
Khotbah oleh Pendeta Eric Chang
Matius 24:28
Kita akan melanjutkan eksposisi dalam pengajaran Yesus di Matius
24:28. Seluruh bagian dari Matius 24:15-28 berhubungan dengan satu
pokok.
175 | B I B L E S U R V E Y
"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus,
menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel para pembaca
hendaklah memperhatikannya maka orang-orang yang di Yudea
haruslah melarikan diri ke pegunungan.
Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun
untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, dan orang yang
sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada
masa itu.
Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada
musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Sebab pada masa itu akan
terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak
awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang
hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-
orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.
Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di
sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-
mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun,
janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik,
janganlah kamu percaya. Sebab sama seperti kilat memancar dari
sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian
pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
Janganlah mudah percaya
Perhatikan bahwa bagian ini berkenaan dengan Anti Kristus, pembinasa
keji (ayat 15). Kemunculan mesias-mesias palsu dan guru-guru palsu
disebutkan di ayat 24. Namun ayat berikutnya kembali membicarakan
tentang satu orang. Di ayat 26, "Jadi, apabila orang berkata
176 | B I B L E S U R V E Y
kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun (perhatikan kata 'ia' yang
menunjukkan tentang satu orang), janganlah kamu pergi ke situ; atau:
Lihat, Ia ada di dalam bilik (di sini kembali digunakan kata 'ia', kata
ganti berbentuk tunggal), janganlah kamu percaya." Ayat ini berfokus
pada satu hal, yakni 'ia': Ia ada di padang gurun, Ia ada di dalam bilik,
janganlah kamu percaya, karena 'ia' di sini bukanlah Kristus yang sejati
melainkan Anti Kristus.
Jadi, perikop ini memusatkan perhatiannya kepada Anti Kristus. Oleh
karenanya, seperti yang telah kita lihat di pesan yang lalu, sangatlah
penting bagi kita untuk mengetahui bahwa tujuan utama perikop ini
adalah agar kita tidak disesatkan. Di dalam perikop ini, dua kali kalimat
'jangan percaya' diucapkan. Orang Kristen bukanlah orang yang boleh
begitu saja percaya akan segala sesuatu. Orang Kristen harus melatih
persepsi mereka. Anda tidak boleh begitu saja mempercayai apapun
yang dikatakan oleh orang lain tanpa memilahnya secara rohani. Anda
harus melatih pemahaman rohani Anda, dan hal ini tidak sekadar
melibatkan kecerdasan; hal ini melibatkan pemahaman rohani dan
pemeriksaan yang cermat apakah sesuatu hal yang disampaikan itu
benar atau tidak. Orang Kristen tidak boleh mudah percaya. Mereka
diharapkan untuk punya pemahaman, untuk memeriksa setiap ajaran,
setiap pernyataan: apakah ini benar atau salah? Tujuannya adalah
untuk menghindari penyesatan oleh para guru palsu dan oleh Anti
Kristus itu sendiri, itulah pokok utama dari perikop ini.
Sekarang kita masuk ke ayat 28, ayat yang telah menyusahkan banyak
penafsir. Sebagian dari sumber masalah itu adalah karena kita tidak
paham dengan baik cara Yesus mengajar; kita juga tidak paham
cara Yesus berkhotbah yang memakai perlambangan. Kita adalah
orang-orang melewati pendidikan barat yang menekankan cara berpikir
yang sangat harfiah. Kita kesulitan berurusan dengan lambang dan
perumpamaan. Kita tahu bagaimana berurusan dengan pernyataan
yang bersifat langsung. Kita tahu bagaimana menangani matematika,
bidang ini cukup tegas dan harfiah bagi kita, akan tetapi bahasa sastra,
puisi adalah hal yang tidak mudah bagi kita. Seringkali dasar
pendidikan ilmiah Anda akan menimbulkan banyak persoalan karena
Anda tidak bisa mengikuti cara berpikir seorang penyair. Cobalah baca
karya Keats atau Lord Milton atau karya siapa saja dan Anda akan
mendapati bukanlah hal yang mudah memahami puisi. Kita memang
177 | B I B L E S U R V E Y
tidak terbiasa dengan bahasa puisi, tidak terbiasa dengan bahasa
perumpamaan.
Saat saya memeriksa karya-karya para penafsir, mereka mengalami
kesulitan memahami ayat-ayat ini. Namun, penafsirannya tidaklah sulit
jika kita tahu cara berpikir Yesus dan juga caranya mengajar.
Ayat di Matius 24.28 tidak persis sama dengan di Lukas 17.37!
Matius 24:28 - "Di mana ada bangkai(ptoma), di situ burung
nazar (Jika Anda membaca versi RSV, Anda akan melihat kata
'eagle (elang)' sebagai terjemahan yang dipakai dan kata
'vulture (burung nazar)' pada bagian tepi halaman sebagai alternatif
terjemahan. Ini karena bahasa sumbernya memang bisa bermakna
elang atau burung nazar.) berkerumun."
Mari kita baca ayat parallel di Lukas 17:37. Dalam mempelajari Kitab
Suci, sangatlah penting bagi kita untuk mendalami ayat-ayat yang
sejajar atau parallel. "Kata mereka (para murid yang sedang
mendengarkan uraian Yesus tentang akhir zaman) kepada Yesus: 'Di
mana, Tu(h)an?' ('Di mana semua peristiwa ini akan terjadi?')Katanya
kepada mereka: 'Di mana ada tubuh(soma), di situ berkerumun
burung elang.'" [berdasarkan terjemahan NKJV]
Bagi mereka yang benar-benar ingin belajar untuk melayani Tuhan,
Anda harus belajar untuk meneliti sumber aslinya. Meneliti dari bahan
terjemahan sangat tidak bermanfaat! Tak peduli seberapa baik
penguasaan bahasa Inggris (atau bahasa Indonesia Anda), Anda tidak
akan bisa mengetahui ujung pangkal ayat ini karena Anda tidak akan
punya cara yang bisa dipakai untuk memahami ayat ini.
Jika Anda memakai terjemahan versi RSV [atau terjemahan LAI], dan
Anda membandingkan kedua ayat tersebut, Anda akan lihat bahwa
tidak ada perbedaan yang menyolok dari kedua ayat tersebut.
Akan tetapi, jika Anda periksa dalam naskah Yunani, Anda akan
menemukan bahwa 50% kata yang dipakai dalam bahasa Yunani di
kedua ayat itu berbeda! Namun di dalam terjemahan Alkitab China
[dan LAI] tidak terdapat perbedaan. Sungguh mengejutkan! Separuh
atau 50% dari kata yang dipakai di dalam kedua ayat itu berbeda di
178 | B I B L E S U R V E Y
dalam bahasa Yunani. Namun perbedaan itu sama sekali tidak
tampak pada terjemahan Inggris.
Matius dan Lukas berbeda dalam apa yang mau mereka
sampaikan
Berdasarkan perbedaan ini Anda akan mendapati bahwa Matius dan
Lukas menyampaikan hal yang sama sekali berbeda.
Kunci untuk memahami perbedaannya terletak pada kata 'body
(tubuh atau bangkai)'
Kunci untuk memahami perbedaan kedua ayat ini pada kata
'body (tubuh atau bangkai)'. Kata 'tubuh' dalam bahasa Yunani yang
dipakai di Matius berbeda dengan yang di Lukas. Maafkan saya kalau
harus masuk ke dalam bahasa asli. Dalam bahasa Yunani, terdapat
kata soma yang bermakna tubuh. [Kata soma ini juga dipakai dalam
bahasa Inggris. Sebagai contoh, ada istilah 'psychosomatic'.
'Psycho' berasal dari kata Yunani psuchos, pikiran, dan selanjutnya
kata soma yang berarti tubuh. Dan 'psychosomatic' adalah istilah yang
menyatakan pengaruh dari pikiran terhadap tubuh. Jika ada orang yang
mengaku merasa sakit di tubuhnya, lalu Anda berkata, "Itu hanya
pikiranmu saja; itu psychosomatic; bukan hal yang nyata."] Jadi, di
Lukas, yang dipakai adalah kata soma, kata yang bermakna tubuh.
Sedangkan kata yang dipakai di Matius, yang diterjemahkan dengan
kata 'bangkai' adalah kata yang berbeda dalam bahasa Yunaninya.
Kata yang dipakai adalah ptoma.
Soma (di Lukas) selalu mengacu pada tubuh yang hidup. Ptoma di
Matius selalu mengacu pada bangkai. Tanpa menangkap pokok ini,
maka Anda tidak akan bisa memahami ayat ini. Jika Anda membuka
konkordansi dan meneliti pemakaian kata ini dalam Alkitab berbahasa
Yunani, Anda akan menemukan bahwa kata soma selalu mengacu pada
tubuh yang hidup.
Yesus memberikan tubuhnya yang memberi hidup
Hal ini sangatlah penting untuk bisa dipahami, misalnya dalam
mengartikan komuni. "Inilah tubuhku. Aku memberikannya
kepadamu." "Inilah soma-ku, yang kuberikan kepadamu." Yang
dimaksudkan oleh Yesus adalah, "Yang kuberikan kepadamu adalah
179 | B I B L E S U R V E Y
tubuh yang hidup, bukannya bangkai! Oleh karenanya, kalau kamu
makan tubuh yang hidup ini, maka kamu akan hidup." Itulah sebabnya
mengapa di Yohanes 6, orang banyak saat itu sangat terkejut
mendengar ucapannya: "Bagaimana mungkin kami harus memakan
dagingmu, tubuhmu? Apa maksudmu? Engkau masih hidup dan berdiri
di sini, tetapi engkau ingin agar kami menggigitmu? Apakah kami harus
membunuh dan memanggangmu? Apa yang harus kami perbuat? Apa
maksud ucapanmu - 'makanlah dagingku'?" Yang sedang dia
sampaikan adalah hal yang rohani. Oleh karenanya, di perjamuan
kudus, misalnya yang disebutkan di 1 Korintus 11, "Inilah tubuhku,"
yang disebutkan adalah soma bukan bangkai. "Inilah tubuhku yang
membawa hidup. Inilah yang kuberikan kepadamu." Kata yang dipakai
di sana adalah soma, camkanlah hal ini baik-baik.
Kita adalah tubuh Kristus. Gereja adalah tubuh Kristus, bukan bangkai
Kristus tetapi tubuh Kristus. Kerap kali, gereja justru menjadi bangkai,
maafkan kalau saya berkata seperti ini. Kita tidak direncanakan untuk
menjadi bangkai. Kita diharapkan untuk memanifestasikan hidup
Kristus. Kita adalah tubuh Kristus, yang mempunyai hidup Kristus yang
harus disalurkan pada dunia.
Namun berbeda dengan kata ptoma di Matius. Kata ptoma di Matius itu
selalu bermakna bangkai. Begitu kita memahami ini, maka kita akan
tahu bahwa dalam hal ini memang terdapat suatu parallel, ada
perbandingan yang menunjukkan perbedaan penting di antara Matius
dan Lukas. Jangan mengira bahwa Matius dan Lukas sedang
menyampaikan hal yang sama persis. Seringkali, keduanya memang
terlihat mirip, akan tetapi isi yang disampaikan memiliki perbedaan
yang mendasar, saling melengkapi namun menunjukkan hal yang
berbeda. Jadi ketiga Injil yang ada pada kita ini tidak sekadar
menyatakan hal yang sama berulang-ulang, melainkan saling
melengkapi antara satu dengan yang lain, memberi kita pemahaman
yang lebih mendalam akan makna rohani yang penting dari sesuatu
hal. Jika kita mulai paham akan hal ini, maka kita sudah berada di jalur
yang benar untuk memahami isi ayat ini.
Kata yang diterjemahkan dengan 'elang' itu memang bisa
bermakna burung elang atau burung nazar.
180 | B I B L E S U R V E Y
Apakah hal yang sedang disampaikan kepada kita? Pertama, kita harus
mempelajari masalah tentang makna 'elang'. Di bagian catatan pinggir
versi RSV menyebutkan bahwa kata Yunani yang diterjemahkan
dengan kata elang juga bisa bermakna burung nazar. Mereka memang
termasuk dalam jenis yang sama akan tetapi merupakan makhluk
dengan ciri yang sangat berbeda, bukankah begitu? Anda bisa
membedakan antara burung elang dengan burung nazar dalam
berbagai hal, akan tetapi perbedaan yang paling pentingnya adalah:
burung nazar selalu mencari ptoma, bangkai, sedangkan burung elang
tidak berminat pada bangkai; burung elang hanya berminat pada tubuh
yang hidup. Inilah kunci pemahaman utamanya. Begitu Anda mengerti
bahwa ayat yang satu berbicara tentang bangkai sedangkan ayat yang
lain berbicara tentang tubuh yang hidup, maka Anda juga akan paham
bahwa ayat yang satu berbicara tentang elang sedangkan ayat yang
lainnya berbicara tentang burung nazar. Di sanalah letak perbedaan
yang sangat penting!
Baru-baru ini, saya menelusuri bacaan tentang burung elang. Menjadi
seorang pengkhotbah berarti Anda harus mempelajari banyak hal. Di
pesan yang lalu, saya mempelajari tentang kilat, dan kali ini saya
mempelajari tentang burung elang. Sebagai pengkhotbah Anda
mengumpulkan begitu banyak pengetahuan, hal-hal yang memang
penting untuk bisa menguraikan isi Firman Allah dengan cermat tanpa
mengumbar omong kosong.
Satu hal yang perlu Anda ketahui tentang burung elang adalah, pada
umumnya mereka tidak mengincar bangkai, kecuali jika sudah sangat
kelaparan; mereka selalu mengincar makhluk hidup. Saya membaca
artikel tentang burung elang emas (golden eagle) di wilayah selatan
Amerika Serikat. Dan kehidupan burung jenis ini sangat menarik.
Sebagai contoh, Anda bisa menangkap burung golden eagle ini dengan
mengumpankan merpati. Ketika umpan itu mengepakkan sayapnya,
segera saja burung elang yang sedang terbang tinggi di atas itu
melihat adanya makhluk hidup di bawah dan akan segera menukik
turun. Si penulis artikel ini bersembunyi di dalam sebuah lubang yang
dia tutupi dengan daun-daun, dan menempatkan umpan merpati di
atasnya. Ketika elang itu mendarat untuk menerkam merpati yang
hidup ini, si penulis artikel ini langsung menangkap kaki elang tersebut.
Tentu saja, tangan si penulis itu telah dilindungi dengan sarung tangan
yang sanggup untuk menahan patukan paruh elang yang sangat kuat
181 | B I B L E S U R V E Y
ini. Elang selalu mengincar makhluk yang hidup seperti kelinci atau
mahluk lain yang berkeliaran di bawah. Mereka memiliki penglihatan
yang sangat tajam, dan juga kecepatan yang luar biasa. Mereka
menukik dari ketinggian, meluncur turun dalam gaya yang tak akan
bisa ditiru oleh pesawat tempur manapun untuk menyambar
mangsanya. Akan tetapi mangsa itu harus hidup. Mereka tidak
berminat pada bangkai. Kecuali, seperti yang telah saya
sampaikan, hanya saat mereka berada di dalam kurungan dan sangat
kelaparan.
Sedangkan burung nazar, pada umumnya, mencari bangkai. Mereka
tidak mengincar mahluk hidup. Sekalipun burung nazar memiliki
ukuran yang sama besar dengan burung elang, dan paruh serta
cakarnya juga sama kuatnya, namun mereka tidak akan mengejar
kelinci. Mungkin membutuhkan terlalu banyak usaha untuk mengejar
kelinci. Burung nazar tidak mau mengejar makhluk yang masih hidup.
Yang mereka inginkan adalah bangkai, jadi ketika mereka melihat ada
makhluk yang sedang sekarat, burung-burung nazar ini akan
berkerumun mengelilingi dan menunggu. Mereka menunggu sampai
makhluk itu mati. Jika mahluk itu masih bergerak, maka mereka tidak
akan mendatangi. Jika makhluk itu sudah mati, barulah mereka
datang. Pada umumnya, mereka mengincar bangkai. Sungguh sangat
menarik. Dan memang inilah pokok yang ingin disampaikan di ayat ini.
Burung-burung nazar dipikat oleh bangkai sedangkan burung
elang dipikat oleh tubuh yang hidup
Satu hal lagi yang perlu kita perhatikan untuk bisa menguraikan isi
ayat ini dengan cermat adalah kata 'berkerumun', yang di Matius -
pada versi terjemahan RSV - diterjemahkan dengan benar: "be
gathered (terjemahan versi LAI menggunakan kata berkerumun, suatu
bentuk aktif yang berbeda dengan maksud dari kata aslinya yang
memakai bentuk pasif)." Perhatikan bentuk pasif yang dipakai dalam
kata 'be gathered', di dalam bahasa Inggrisnya, kata tersebut
diterjemahkan dalam bentuk yang benar, yakni bentuk pasif. Maknanya
adalah bahwa burung-burung nazar itu bukan secara aktif berkumpul,
mereka itu dikumpulkan.
Dan di Lukas juga demikian, bukannya burung-burung elang itu yang
secara aktif berkumpul, mereka dikumpulkan. Yang satu [burung
182 | B I B L E S U R V E Y
nazar] dikumpulkan karena dipikat oleh bangkai [di Matius] dan satu
lagi [elang] dikumpulkan oleh tubuh yang hidup [di Lukas]. Mereka
dikumpulkan dalam arti dipikat. Perhatikan bahwa baik kata burung
nazar maupun burung elang, di dalam bahasa aslinya, memakai bentuk
jamak. Bukannya burung nazar atau burung elang, melainkan burung-
burung nazar dan yang satunya lagi adalah burung-burung elang.
Bangkai itu adalah Anti Kristus dan dia mengumpulkan burung-
burung nazar
Apakah hal yang penting dari perlambangan ini? Pokok yang penting
dari perlambangan ini adalah: dalam konteks ayat [di Matius] ini,
apakah yang dimaksudkan dengan bangkai? Konteks ayat-ayat ini
berkaitan dengan Anti Kristus. Anti Kristus adalah subyek dari ayat ini.
Bangkai itu adalah si Anti Kristus. Dan Anti Kristus ini akan menarik
burung-burung nazar datang kepadanya
Waspadailah kemiripan yang luar biasa antara yang palsu
dengan yang sejati
Burung elang dan burung nazar
Keindahan dari gambaran ini tidak akan pernah bisa diungkapkan
melalui pernyataan ilmiah melainkan hanya melalui gambaran yang
sangat indah dari bahasa perlambangan. Perhatikanlah: elang dan
burung nazar memiliki kemiripan yang sangat dekat. Pokok yang
penting mengenai keindahan dari gambaran ini
adalah terdapatkemiripan di antara burung nazar dan elang.
Sedemikian dekat kemiripan mereka sehingga dalam bahasa Yunani
tampaknya tidak ada perbedaan di antara keduanya. Semuanya
dipandang sebagai keluarga elang, sekalipun naluri dan karakter
mereka berbeda. Mereka tetap disebut sebagai elang di dalam bahasa
Yunani. Sungguh menarik, bukankah begitu?
Tubuh yang hidup dan yang mati
Perhatikan kemiripan lainnya lagi. Tubuh yang mati dan yang hidup
juga memiliki kemiripan yang sangat dekat antara satu dengan yang
lainnya. Dalam bahasa Inggris, kata 'body (tubuh)' tidak membedakan
antara yang sudah mati atau yang masih hidup karena keduanya
memiliki kemiripan yang sangat dekat. Dan malahan, dalam segala hal,
183 | B I B L E S U R V E Y
tubuh yang sudah mati maupun yang masih hidup memang sangat
serupa kecuali satu perbedaan saja, yaitu yang satu memiliki
kehidupan dan yang satunya tidak. Di sinilah letaknya keindahan dari
gambaran ini. Justru karena tubuh yang sudah mati dan yang masih
hidup itu sangat serupa, dibutuhkan ketajaman persepsi untuk
memastikan apakah tubuh itu hidup atau sudah mati.
Kadang-kadang, kita membutuhkan keberadaan seorang dokter untuk
memastikan apakah seseorang sudah mati secara klinis atau masih
hidup. Anda perlu memeriksa denyut nadi, dan jika denyutnya terlalu
lemah, Anda perlu memakai cara lain - mungkin dengan meletakkan
kaca atau sesuatu di bawah hidungnya untuk melihat apakah ada
embun hasil hembusan nafas. Tidak selalunya mudah untuk
memastikan apakah seseorang sudah mati atau masih hidup.
Dibutuhkan persepsi yang tajam untuk memastikan apakah seseorang
itu masih hidup atau telah mati
Kristus dan Anti Kristus akan terlihat sangat serupa
Ayat ini juga memberitahu kita sesuatu hal, melalui bahasa yang
sangat indah: Waspadalah akan kemiripan dari hal-hal yang pada
dasarnya sangat berbeda. Kristus dan anti Kristus mungkin akan
tampak serupa pada pandangan pertama. Kita bisa saja memastikan
seseorang sudah mati atau masih hidup secara jasmaniah melalui
serangkaian pemeriksaan tertentu. Tetapi mampukah Anda
memastikan apakah seseorang itu hidup atau mati secara rohani?
Bisakah Anda memastikannya? Saya rasa keyakinan Anda akan jauh
berkurang jika harus memastikan apakah seseorang itu hidup atau
mati secara rohani. Kadang-kadang memang sangat sukar untuk
dipastikan. Seringkali, jika Anda memikirkan tentang seseorang, Anda
mengalami kesulitan untuk mengetahui apakah orang itu hidup atau
mati secara rohani? Sungguh sukar untuk dipastikan. Dan tepat di titik
itulah penyesatan akan masuk. Saat Anti Kristus tampil, seperti yang
dikatakan oleh Yesus, dia mengadakan tanda-tanda dan mukjizat-
mukjizat, melakukan hal-hal yang luar biasa, menunjukkan kuasa
rohani, mampukah Anda memastikan bahwa kuasa itu berasal dari
Allah atau bukan? Mampukah Anda memastikannya? Jika ada orang
yang bisa membangkitkan orang mati, apakah Anda yakin bahwa dia
sedang menjalankan kuasa Allah?
184 | B I B L E S U R V E Y
Iblis juga memiliki kuasa untuk mengerjakan hal-hal yang luar
biasa
Saya pernah membaca tentang seorang penyihir. Dalam keadaan
tertentu, dia mampu untuk membangkitkan orang mati. Belakangan,
ketika dia menjadi Kristen, dia ditanyai bagaimana dia bisa melakukan
hal tersebut? Bagaimana dia bisa mengadakan mukjizat seperti
menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati? Karena
pada masa sebelumnya dia bukanlah orang Kristen, tentunya dia tidak
bisa memakai kuasa Allah. Lalu bagaimana dia bisa mengadakan
berbagai mukjizat? Dengan terus terang dia menjawab, "Dengan
memakai kuasa Iblis tentunya."
Iblis juga memiliki kuasa. Dan ini tampaknya merupakan hal yang tidak
diketahui oleh kebanyakan orang Kristen zaman sekarang. Jika Iblis
bisa melakukan mukjizat yang sama hebatnya dengan mukjizat yang
dilakukan oleh beberapa orang Kristen, lalu bagaimana Anda akan
memastikan bahwa yang satu asli dan yang satunya palsu? Bagaimana
Anda akan memastikan bahwa tubuh yang ini hidup sedangkan tubuh
yang lainnya mati secara rohani? Mana yang hidup dan mana yang
mati? Perhatikan firman yang telah kita pelajari di pesan yang lalu:
"sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga."
Bahkan orang-orang pilihan akan mengalami saat-saat yang sukar
untuk membedakan, "Ini asli ataukah palsu? Apakah ini berasal dari
Allah atau bukan?" Sangat sukar untuk dipastikan. Ada kemiripan yang
luar biasa.
Para dukun juga bisa berbicara dalam bahasa roh, sama
fasihnya dengan orang Kristen
Saya telah menyaksikan Allah mengadakan mukjizat-mukjizat. Saya
telah melihat orang sakit disembuhkan. Saya telah menyaksikan Allah
melakukan hal-hal yang ajaib, namun akan selalu muncul pertanyaan
di dalam benak Anda, apakah ini berasal dari Allah? Apakah ini hasil
perbuatan kuasa roh yang lainnya? Anda harus selalu
membedakannya. Dan Anda yang berasal dari Asia tentunya tahu
bahwa bukan hanya orang Kristen saja yang bisa berbahasa roh, para
dukun juga bisa berbahasa roh sefasih orang Kristen. Anda akan
menggaruk-garuk kepala dan berkata, "Hei! Orang Kristen ini
berbahasa roh tetapi dukun itu juga berbahasa roh, mana yang asli?
185 | B I B L E S U R V E Y
Mana yang sejati? Mana yang palsu?" Kalau dia tidak memberitahu
Anda bahwa dia adalah dukun, anggaplah dia datang dan berkata, "Aku
juga orang Kristen." Bagaimana Anda bisa tahu bahwa dia adalah orang
Kristen sejati atau bukan? Anggaplah dia bukan sekadar tidak
memberitahu Anda bahwa dia adalah seorang dukun. Anggaplah bahwa
dia ingin masuk ke gereja dan akan berbahasa roh. Dia berkata, "Kamu
bisa berbahasa roh? Aku bisa melakukannya lebih dari kamu." Lalu dia
mulai berbahasa roh. Dan Anda akan terpesona!
Orang bisa berbicara dengan memakai nama Tuhan padahal apa
yang disampaikan itu berasal dari Iblis
Sebagaimana yang pernah saya sampaikan kepada sebagian dari Anda,
hal semacam ini juga pernah terjadi di Liverpool. Seorang wanita
bernubuat dalam keadaan kesurupan. Pernahkah Anda melihat orang
bernubuat selagi kesurupan? Hal ini akan membuat bulu kuduk Anda
berdiri jika Anda belum pernah melihat hal semacam ini sebelumnya.
Sungguh pengalaman yang mengerikan! Saat orang-orang memanggil
saya untuk menemui wanita yang sedang bernubuat ini, keadaannya
sungguh luar biasa sehingga banyak anak muda di gereja kami yang
bersembunyi di ruang dalam karena ketakutan. Mereka sangat
ketakutan mengalami hal ini. Wanita ini berkata, "Demikianlah firman
Tuhan!" Dan dia dalam keadaan tidak sadar, saat suaminya, yang saat
itu masih belum Kristen, menampar pipinya, dia sama sekali tidak
menyadari ada orang yang sedang menamparinya.
Dia sepenuhnya kehilangan kesadarannya. Hal ini saya sampaikan
karena memang sangat sukar untuk membedakan apakah sebuah
tubuh itu sudah mati atau masih hidup secara rohani.
Bukan semua yang bisa membangkitkan orang mati memakai
kuasa dari Allah
Di sini Anda bisa memahami maksud perkataan saya bahwa Anda tidak
boleh asal percaya akan semua hal yang dikatakan oleh orang lain.
Anda harus melatih kemampuan Anda untuk membedakan (discern).
Saya yakin jika ada orang di sini yang secara klinis dinyatakan sudah
mati, lalu ada orang yang datang dan membangkitkan orang tersebut
dari kematian, hal yang sudah seringkali terjadi, Anda pasti akan
sangat kagum sehingga Anda akan mengira bahwa orang ini berasal
dari Allah. Dia pasti berasal dari Allah karena hanya Allah yang bisa
186 | B I B L E S U R V E Y
membangkitkan orang mati. Tidak, jangan tergesa-gesa. Bahkan para
dokter di zaman sekarang ini bisa membangkitkan orang mati,
walaupun mereka masih belum menjadi Allah. Saat jantung berhenti
berdetak, para dokter dengan keahlian mereka yagn tinggi, bisa
melakukan berbagai hal yang luar biasa. Mereka menaruh alat kejut
listrik di dada Anda dan dalam satu sentakan, jantung Anda akan
berdetak kembali! Fantastis! Sunguh fantastis! Mereka bahkan bisa
membangkitkan kembali orang mati dengan kejutan listrik. Jadi, jangan
terlalu yakin bahwa orang yang bisa membangkitkan orang mati itu
kuasanya berasal dari Allah. Tidak selalu demikian.
Sangatlah penting untuk memiliki kemampuan untuk memilah!
Saya sangat ingin menekankan poin ini untuk menunjukkan kepada
Anda, mengapa di akhir zaman ini akan semakin sukar untuk
membedakan apakah seorang pengajar itu palsu atau asli; apakah
seorang nabi itu berasal dari Allah atau bukan; apakah orang yang
mengaku sebagai mesias itu memang Kristus atau bukan.
Membutuhkan kemampuan untuk memilah dengan tajam. Bagaimana
cara kita untuk membedakan yang asli dengan yang palsu di tengah
angkatan ini? Inilah pokok yang terkandung di dalam Firman ini.
Sangatlah penting untuk bisa memilah.
Apakah kita tertipu atau tidak tergantung pada natur kita
Begitu kita paham bahwa ayat yang satu berbicara tentang tubuh
sedangkan ayat yang lainnya berbicara tentang bangkai dan ayat yang
satu berbicara tentang elang sedangkan ayat yang lainnya berbicara
tentang burung nazar, maka kita tahu bahwa untuk bisa memilahnya,
yang dibutuhkan bukan suatu teknik. Ini bukanlah persoalan teknik.
Yesus sedang memberitahu kita bahwa untuk bisa memilahnya kita
harus menjadi orang dengan ciri tertentu.
Burung nazar memiliki natur yang tertentu, dan ciri itu adalah bahwa ia
selalu mencari bangkai. Ini bukan merupakan suatu hasil dari
pelatihan, natur alamiahnya adalah bahwa dia tertarik pada bangkai.
Persoalan apakah Anda akan tertipu oleh Anti Kristus atau tidak bukan
terletak pada apakah Anda sudah membangun suatu teknik pembedaan
yang canggih atau tidak. Apakah kita dapat memilah dengan baik atau
tidak, berkaitan erat dengan watak kita.
187 | B I B L E S U R V E Y
Burung elang, berdasarkan watak alaminya, sangat berbeda dengan
burung nazar. Watak alaminya akan mengejar makhluk yang hidup,
makhluk yang masih menunjukkan kehidupan. Burung elang tidak
tertarik pada bangkai; ia tertarik pada makhluk hidup! Ia mungkin saja
akan melihat ada satu benda tergeletak di tanah, lalu ia akan terbang
mengitarinya, dan ketika ia sudah memastikan bahwa benda itu mati,
ia tidak akan berminat dan terbang pergi. Burung nazar, saat melihat
mayat seseorang, ia akan sangat terpikat. Ia akan terbang
mengitarinya. Berbeda dengan burung nazar, burung
elang hanya terpikat pada makhluk hidup.
Apakah yang menjadi natur Anda?
Lalu, kebenaran penting apa yang bisa kita pelajari dari sini? Agar
secara rohani tidak tertipu, maka Anda harus memiliki natur yang baru,
natur yang terpikat pada yang hidup, yang mengejar kehidupan dan
hal-hal yang hidup. Jika Anda adalah pribadi yang memiliki natur
burung elang, natur yang mengejar hal yang hidup, maka Anti Kristus
akan sangat kesulitan untuk menipu Anda.
Namun jika Anda adalah orang yang memiliki natur burung nazar, yang
mengejar hal-hal yang mati, maka Anti Kristus tidak akan mengalami
kesukaran dalam menyesatkan Anda. Anda akan mendapati bahwa Anti
Kristus ini sangat memikat bagi Anda; natur Anda begitu tertarik
dengan dia karena natur Anda memang condong pada hal-hal yang
mati. Inilah pelajaran rohani yang sangat penting dari ayat ini dan
Anda harus tanyakan diri Anda apa yang menjadi natur Anda? Seluruh
umat manusia terbagi ke dalam kedua kelompok ini. Tidak ada
keompok yang ketiga. Anda hanya akan mengejar yang hidup atau
yang mati.
Ajaran yang sama dapat ditemukan, misalnya, di Lukas pasal 13
tentang dua jalan. Di Lukas 13:24, Yesus sudah menyatakan bahwa
ada dua jalan: yang satu adalah jalan lebar menuju kebinasaan, yang
satunya lagi adalah jalan sempit yang menuju hidup kekal. Mengapa
mayoritas orang masuk ke jalan besar yang menuju kebinasaan?
Mengapa mereka memiliki natur burung nazar; mengapa mereka
mengejar bangkai? Bukan karena mereka secara sengaja untuk
memilih yang jahat, akan tetapi natur mereka yang akan mendorong
mereka menuju ke arah jalan besar yang ujungnya adalah
188 | B I B L E S U R V E Y
kebinasaan. Natur Anda akan menjadi faktor penentu tentang hal-hal
yang akan terjadi nanti.
Akan tetapi burung elang memilih jalan menuju hidup; berminat pada
jalan sempit menuju hidup yang kekal. Jauh lebih mudah untuk
memakan bangkai. Anda tidak perlu berusaha, tidak perlu berjuang,
tidak perlu menukik, tidak perlu bergerak. Makhluk yang diincar sudah
mati. Bangkai itu tergeletak di sana dan Anda hanya perlu mendekati,
seperti yang dilakukan oleh burung nazar, lalu memakan bangkai itu.
Cukup itu saja. Kelihatannya ini merupakan jalan hidup yang jauh lebih
mudah. Burung elang harus memiliki penglihatan yang tajam,
kemampuan untuk mengkordinasikan gerakan serta penentuan
waktu yang tepat bagi tindakannya.
Artikel mengenai burung golden eagle itu berkata bahwa dibutuhkan
kecerdikan dan keterampilan untuk bisa menangkap hewan yang hidup
dan mampu bergerak cepat. Si penulis menceritakan bagaimana dia
terpesona menyaksikan saat seekor golden eagle menukik turun untuk
menyambar seekor kelinci. Anda tahu bahwa kelinci berlari sangat
cepat dan juga melakukan zig zag (berlari berbelok-belok ke kiri dan ke
kanan) jika sedang diburu. Sama seperti jika sebuah pesawat tempur
menukik dan mengarahkan senapan mesinnya ke arah Anda, Anda
tentu tidak berlari lurus, Anda akan berlari zig zag, dengan harapan
supaya peluru pesawat tersebut meleset. Atau jika ada orang yang
ingin menembak Anda, Anda tentunya tidak akan lari dalam jalur lurus.
Anda akan berlari zig zag untuk mempersulit dia membidik Anda. Siapa
yang mengajari kelinci akan keterampilan ini? Kelinci itu berlari zig zag
dan sangat cepat. Si penulis menyaksikan keterampilan golden
eagle itu [dalam mengatasi gerak lari kelinci buruannya]. Elang itu
menukik di belakang si kelinci dan membuat sebuah gerakan seolah-
olah ia akan berbelok ke satu arah. Si kelinci yang melihat gerakan itu
lalu berlari ke arah yang lainnya, hal yang justru diharapkan oleh
burung elang tersebut. Dan elang itu lalu berbalik memotong jalur lari
si kelinci. Keahlian yang hebat! Mungkin bisa dikatakan bahwa elang ini
telah melatih suatu kecerdasan yang luar biasa! Ia membuat gerakan
seolah-olah akan bergerak ke satu arah, dengan memperkirakan bahwa
si kelinci akan berbelok ke arah yang lainnya, lalu ia berbalik langsung
ke arah yang dituju kelinci itu, membuat gerakan zig zag dari si kelinci
menjadi sia-sia. Wah! Anda tentunya tidak mau bermain catur melawan
elang, ia sudah membuat perkiraan tentang gerakan Anda sebelumnya!
189 | B I B L E S U R V E Y
Namun, bukan hanya itu hal yang luar biasa, pertimbangkanlah
bagaimana cara dia harus mengatur waktu bertindak, mengukur
kecepatannya dan juga kecepatan si kelinci. Sungguh hebat! Ini sangat
memerlukan keahlian; menghabiskan banyak tenaga; memerlukan
pengaturan waktu yang sempurna, semua hal dilibatkan di sini.
Akan tetapi burung nazar tidak perlu melakukan itu semua. Yang perlu
dia lakukan hanyalah mencari bangkai dan memakannya. Hal ini jauh
lebih mudah. Lagi pula, keduanya sama-sama mengandung protein,
jadi buat apa susah-susah? Anda lihat, di sini terdapat perbedaan
kodrat. Ada perbedaan mendasar dalam hal natur dan mentalitas dari
kedua hewan ini.
Pilihlah Hidup
Oleh karenanya, Paulus menyampaikan di Roma 12:12 - berubahlah
oleh pembaruan akal budimu. Segenap pemikiran Anda harus berubah!
Di masa yang lalu, Anda mengejar bangkai, namun sebagai orang-
orang Kristen, akal budi kita harus diubah. Sekarang kamu harus
mengejar apa yang hidup!
Apa arti semua ini? Kita ambil contoh di Kolose 3:2. Inilah hal yang
diucapkan oleh Paulus, kita baca dari ayat 1: Karena itu, kalau kamu
dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di
mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara
yang di atas, bukan yang di bumi.
Di sini, pikiran kita berbuah. Dia berkata, "Kiranya pikiranmu
diperbarui." Diperbarui dari apa menjadi apa? Paulus tidak secara
langsung memberitahukannya di surat Roma, akan tetapi dia
menyampaikannya di Kolose ini. Sebelumnya, pikiran Anda berpusat
pada hal-hal yang di bumi, akan tetapi sekarang Anda telah
dibangkitkan bersama Kristus menuju kehidupan yang baru, maka
pikiran Anda seharusnya juga berubah. Mencari hal-hal yang berada di
atas.
Anda mungkin berkata, "Apa itu hal-hal yang di atas? Aku hanya
melihat langit biru di atas. Di bawah sini, aku melihat hal-hal yang
nyata. Di atas sana, hanya ada langit biru saja. Hal apa yang harus
kucari di atas sana?" Itu dia. Di sinilah letak perbedaan cara
berpikirnya. Kita merasa diri kita sangat normal karena kita demikian
190 | B I B L E S U R V E Y
membumi. Lalu Palus memberitahu kita bahwa kita seharusnya 'naik ke
atas' bukannya membumi. Orang Kristen tidak boleh membumi dalam
arti pikirannya terikat pada hal-hal yang ada di bumi.
Dan Paulus mejelaskan lebih lanjut pokok ini di 2 Korintus 4:18. Dia
berkata, "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan
yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara,
sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." Mengapa kita melakukan
hal tersebut? Karena "yang kelihatan adalah sementara, sedangkan
yang tak kelihatan adalah kekal." Kita mencari hal yang tidak kelihatan
karena hal-hal yang kelihatan itu fana. Perhatikanlah segala hal yang
bisa Anda lihat. Segala sesuatu yang bisa Anda lihat itu bersifat fana.
Lihatlah sekeliling Anda, apakah Anda bisa melihat benda yang kekal?
Mimbar ini akan musnah dalam hitungan tahun. Pilar-pilar itu juga
nantinya tidak akan berdiri lagi. Gedung ini nantinya akan musnah.
Sama seperti hal-hal yang ada di dalam sejarah, semua itu sudah
berlalu. Kemuliaan kerajaan Yunani kuno sudah tidak ada lagi.
Kejayaan kerajaan Tiongkok kuno sudah tidak ada lagi. Malahan,
secara jasmani, Anda dan saya akan musnah dalam waktu yang tidak
lama. Hal-hal yang bisa kita lihat itu sifatnya fana. Ini adalah
pernyataan kebenaran yang tidak terbantahkan. Ini adalah pernyataan
yang faktual.
Hal yang tidak kelihatan itu adalah hal yang kekal. Apakah hal-hal yang
tidak kelihatan itu? Ada banyak, misalnya, kasih, kebajikan, kebenaran,
kebaikan, kemurahan dan sebagainya. Perkara-perkara yang rohani.
Sebagai contoh adalah pikiran, roh, jiwa dan hal-hal lain yang masih
tinggal setelah yang lainnya musnah. Itu semua adalah hal-hal yang
tidak kelihatan. Arahkanlah pikiran Anda kepada hal-hal tersebut yang
dari atas.
Ubahlah cara berpikir yang materialistik agar tidak tertipu Anti
Kristus
Sangat sukar untuk dilakukan, bukankah begitu? Sejujurnya, memang
sangat sukar, karena secara kodrat kita ini adalah burung-burung
nazar. Kita mengejar hal-hal materi. Kita mengejar hal-hal yang
duniawi. Hal-hal semacam itulah yang kita kejar. Uang di bank. Hal itu
terasa masuk akal bagi kita. Sebuah rumah. Ah! Ini masuk akal. Kita
bisa membandingkannya: seperti bagaimana rumahmu kalau
191 | B I B L E S U R V E Y
dibandingkan dengan rumahku? Rumahku lebih besar daripada
rumahmu. Aku punya garasi. Kamu tidak punya garasi. Hal-hal ini
sangat nyata, bukankah begitu? Maksud saya, apa yang bisa Anda
bahas dari kebaikan? Saya punya kebaikan dan Anda juga punya
kebaikan. Ini adalah bahan omongan yang terlalu membingungkan.
Kita lebih memilih untuk membicarakan hal yang nyata, hal yang
membumi, bukankah begitu? Jika Anda memberi saya uang, maka saya
bisa tahu apa itu kebaikan. Jika Anda memberi saya kebaikan, apa
yang bisa saya perbuat dengan itu? Saya tidak bisa makan kebaikan.
Akan tetapi jika Anda memberi saya uang, saya bisa memakannya,
setidaknya saya bisa membeli sesuatu dengannya. Apa yang bisa saya
perbuat dengan kebaikan?
Kita terpaku pada hal-hal yang nyata, hal-hal yang bersifat sementara.
Pikiran kita begitu mirip dengan natur burung nazar. Kita menjalani
kehidupan berdasarkan hal-hal yang fana ini. Sekalipun Paulus berkata
bahwa semua itu akan berlalu, Anda berkata, "Tidak masalah jika
mereka akan berlalu. Sementara ini, aku bisa makan. Bangkai memang
sudah mati, akan tetapi aku bisa makan. Tidak masalah, ia tetap
protein. Aku tetap bisa memanfaatkannya." Seperti itulah mentalitas
kita.
Dan Yesus berkata di sini, "Kalau seperti itu mentalitasmu, akan
kuberitahukan apa yang terjadi nanti padamu. Saat Anti Kristus tampil
nanti, dia akan sangat memikat mentalitas Anda. Di mana ada bangkai,
di situ burung nazar berkerumun."
Di mana ada tubuh, di situ burung elang berkerumun. Di mana Anda
akan berkerumun ditentukan siapa Anda sekarang. Ini adalah pokok
yang sangat penting. Di manakah Anda akan berkerumun? Apakah
Anda akan mengejar tubuh yang hidup? Apakah Anda akan mengejar
bangkai? Hal ini bergantung pada siapa diri Anda.
Apa natur burung elang?
Mari kita bahas sedikit lagi tentang natur dari burung elang.
(1) Bersarang di tempat yang tinggi
Burung elang berdiam di tempat-tempat yang tinggi; ia bersarang di
ketinggian. Kita bisa tahu hal ini, misalnya, dari Yeremia 49:16. Burung
192 | B I B L E S U R V E Y
elang tinggal di tempat-tempat yang tinggi. Dan mereka yang berpura-
pura hidup seperti burung elang, yang sebenarnya bukan burung elang,
akan menghadapi masalah dengan Allah. Itulah hal yang disampaikan
oleh Yeremia 48:16 kepada kita: "Sekalipun engkau mencoba untuk
mengamankan dirimu ke tempat bruung elang bersarang, Aku akan
menurunkanmu dari sana. Kamu bukanlah elang; Jangan berpura-pura
menjadi burung elang."
(2) Memiliki ketajaman penglihatan yang luar biasa
Selanjutnya adalah ketajaman penglihatan yang luar biasa dari burung
elang. Elang memiliki ketajaman penglihatan yang tidak bisa disaingi
oleh manusia. Saya membaca dari sebuah artikel bahwa salah satu
jenis elang yang kecil, mereka mampu melihat sesuatu yang bisa
dibandingkan dengan melihat sebatang jarum dari jarak 3 mil (hampir
5 km). Saya sendiri sudah sangat kesulitan untuk melihatnya dari jarak
sekitar 300 meter, apalagi dari jarak hampir 5 km. Namun seperti
itulah ketajaman penglihatan burung-burung elang ini, mereka bisa
melihat dengan kejelasan yang luar biasa.
Apakah Anda bisa melhat hal-hal yang rohani secara jelas?
Bagaimana cara Anda melihat? Seperti apa visi rohani Anda? Saya
sangat senang melihat orang yang menunjukkan ketajaman dalam
melihat hal-hal rohani. Itu berarti bahwa Allah telah mengubah cara
pikirnya. Atau, apakah Anda termasuk orang yang tidak dapat
berpikiran jernih dalam memilah hal-hal rohani? Hal ini menunjukkan
bahwa mentalitas Anda masih mentalitas burung nazar.
Menyangkut pemahaman rohani, hal ini bukanlah urusan kecerdasan;
ini adalah masalah ketajaman persepsi rohani. Anda bisa saja
merupakan orang yang sangat cerdas, namun ketika masuk ke
persoalan rohani, mungkin Anda tidak lebih baik daripada orang yang
bodoh. Saya telah bertemu dengan ilmuwan-ilmuwan yang sangat
hebat, yang ketika berbicara tentang perkara rohani, mereka tidak
lebih baik daripada anak seusia 10 tahun. Mereka tidak bisa memahami
hal-hal tersebut. Namun kadang kala, Anda bertemu dengan seseorang
yang tampak sederhana, tidak begitu cerdas, namun pemahaman
rohaninya luar biasa! Sungguh mengagumkan kejernihan persepsinya!
Mereka bisa melihat hal-hal rohani dengan sangat jelas. Hal ini
193 | B I B L E S U R V E Y
menunjukkan bahwa perkara rohani tidak berkenaan dengan
kecerdasan. Tentu saja, pemahaman rohani dan kecerdasan adalah
kombinasi yang sangat hebat, seperti rasul Paulus. Paulus secara
intelektual luar biasa tajam dan cerdas, namun di sisi lain, ia juga
memiliki pemahaman rohani yang luar biasa. Ini adalah kombinasi yang
sangat jarang ditemui, sangat langka. Akan tetapi hal itu bisa saja
terjadi.
Jadi, tanyakanlah diri Anda sendiri, dan saya menyajikan pokok ini
sebagai bahan pengujian: apakah Anda secara rohani berdiam di
tempat yang tinggi? Apakah Anda, misalnya, gemar berdoa? Apakah
berdoa itu kegiatan yang membosankan bagi Anda? Semacam latihan
yang membosankan? Atau merupakan hal yang manis bagi Anda?
Lalu bagaimana dengan persepsi rohani Anda? Saat Anda mempelajari
hal-hal yang dari Allah, apakah Anda langsung memahaminya dengan
jelas? Atau apakah Anda seperti yang dikatakan oleh Yesus, "Mereka
memang mendengar, akan tetapi tidak mengerti. Mereka memang
melihat, tetapi tidak memahami." Mereka mengamati tetapi tidak
melihat; menyimak tetapi tidak mendengar. Mereka itulah para 'burung
nazar' rohani. Mereka tidak bisa membedakan hal-hal yang
berhubungan dengan hidup.
(3) Sangat sabar dan baik terhadap anak-anaknya, sama seperti
Allah sendiri
Ada lagi ciri lain dari elang yang bisa Anda lihat. Seekor elang sangat
terkenal akan kebaikannya terhadap anak-anaknya. Mereka makhluk
yang sangat baik dan sabar. Sungguh aneh. Anda bisa menemukan hal
ini, misalnya, di Ulangan 2:11, di mana Allah membandingkan diriNya
dengan seekor elang, yang merawat anak-anaknya. Hal yang sama
dapat ditemukan pada orang-orang yang memiliki pemahaman rohani
yang sejati, kebaikan merupakan salah satu ciri khas di dalam
kehidupan mereka. Kadang kala, mereka memang terlihat keras, akan
tetapi dilandasi oleh kebaikan. Mereka bisa terlihat sangat tegas,
namun dasarnya selalu kasih.
(4) Sangat sangat bijaksana dalam menangkap mangsa dan
juga dalam mengurusi anak-anaknya
194 | B I B L E S U R V E Y
Hal lain yang berkenaan dengan elang, makhluk yang juga sering
dibicarakan dalam Perjanjian Lama ini, adalah mengenai hikmatnya
yang luar biasa. Hikmat seekor elang terlihat dalam caranya menangani
anak-anaknya. Dan bukan sekadar baik. Kita seringkali bersikap baik
terhadap anak-anak akan tetapi tidak bijak. Burung elang juga adalah
gambaran untuk kebijaksanaan, contohnya di Keluaran 19:4,
dikatakan, "Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada
orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap
rajawali (eagle) dan membawa kamu kepada-Ku." "Ketika kamu masih
tidak mampu terbang, ketika - sebagai elang muda - sayapmu terasa
lelah, maka Aku akan meluncur ke bawahmu dan mengangkatmu ke
atas sebelum kamu jatuh ke tanah. Aku mengangkatmu ke tampat
yang aman."
(5) Sigap dalam menuntaskan hal-hal yang perlu dijalankan
Hal lain yang berkenaan dengan elang adalah kecepatannya dalam
menyelesaikan segala sesuatu hal yang perlu dikerjakan. Ulangan
28:49 berbicara tentang kecepatan burung elang di dalam
menuntaskan pekerjaannya.
Secara rohani, seperti apakah cara Anda saat mengerjakan kehendak
Allah? Saya melihat banyak orang, ketika mengerjakan kehendak Allah,
tak ada hal yang bisa disebut sebagai 'kecepatan' di dalam tindakan
mereka. Yang muncul adalah 'langkah yang terseret', penolakan,
"Mengapa harus melakukan ini? Apakah ini memang benar-benar
perlu? Haruskah aku mengerjakan hal ini? Mengapa orang Krsiten
harus melakukan hal ini?" Demikianlah seterusnya. Tidak ada
kecepatan, kesigapan dengan berkata, "Aku bersukacita mengerjakan
kehendakMu, ya Allah! Aku gemar mengerjakan kehendakMu!
Bertindak cepat - melaju ke garis akhir untuk menggenapi rencana
Allah." Bagaimana mentalitas Anda dibandingkan dengan yang ini?
Termasuk apakah kita ini? Apakah kita ini elang atau burung nazar?
(6) Menunjukkan permusuhan yang mendalam pada ular
Permusuhan antara elang dan ular juga merupakan hal yang menarik,
bukankah demikian? Ular di Alkitab telah sejak dahulu menjadi
lambang iblis. Burung nazar tidak mengutak-atik ular karena ular
termasuk benda yang bergerak dan mereka tidak suka benda yang
195 | B I B L E S U R V E Y
bergerak. Mereka menggemari benda yang tidak bergerak. Elang
menyergap segala sesuatu yang bergerak, termasuk ular. Seringkali,
Anda bisa melihat gambar ular yang berada dalam cengkeraman elang,
hal ini melambangkan permusuhan yang mendalam antara elang
dengan ular.
Bagaimana sikap Anda terhadap kejahatan? Hal itu akan menunjukkan
kepada Anda tentang kehidupan Kristen Anda, entah Anda ini termasuk
burung nazar atau elang. Banyak orang Kristen yang bersikap santai
terhadap kejahatan. "Kejahatan. Boleh-boleh saja. Di zaman sekarang
ini, hal tersebut sudah sangat dibiarkan." Kebebasan berhubungan seks
juga diizinkan. Kecerobohan dalam pengelolaan uang termasuk
penggelapan, bukan dalam jumlah yang besar tentunya, masih
dibolehkan. Kita begitu ceroboh di dalam komitmen rohani kita
terhadap kebenaran. Inilah hal-hal yang perlu kita cermati.
(7) Memiliki vitalitas rohani, terus bertambah kuat seiring
dengan waktu
Elang adalah lambang vitalitas rohani. Kemudaan Anda akan
diperbaharui layaknya seekor elang, demikian kata Mazmur 103:5.
Demikianlah, lambang vitalitas rohani diwakili oleh burung elang.
Kemudaannya, demikian dikatakan, selalu diperbaharui. Di Yesaya
40:31 disebutkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali (eagle) yang
naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Kemudaan
mereka diperbaharui, kekuatan rohani adalah pendorong, sebagaimana
yang dikatakan oleh Paulus, manusia jasmaniku mungkin semakin
lemah, akan tetapi manusia batinku selalu diperbaharui setip hari.
Perhatikanlah kebanyakan orang Kristen. Saat pertama kali mereka
menjadi Kristen, mereka memiliki semangat dan berkobar-kobar! Kami
akan menaklukkan dunia bagi Kristus!" Dan setahun kemudian,
suhunya anjlok. Lalu, di tahun berikutnya, temperaturnya terus saja
menurun. Tahun berikutnya, semakin turun lagi. Dan setelah beberapa
tahun, mungkin hanya berada sedikit di atas titik beku. Dan pada titik
tertentu, temperatur itu akan berada di bawah titik beku dan mereka
berhenti menunjukkan semangat. Anda tidak melihat mereka di gereja
lagi.
196 | B I B L E S U R V E Y
Mereka bukanlah burung elang. Burung elang memperbaharui
kemudaannya. Elang bertumbuh semakin kuat seiring dengan jalannya
waktu. Mereka tampak selalu muda secara rohani. Mereka tidak pernah
kehilangan vitalitasnya. Yang mereka lalui hanyalah beralih dari satu
tingkat kekuatan menuju tingkat kekuatan yang lebih tinggi. Itu adalah
salah satu tanda yang bisa Anda lihat dalam diri orang Kristen, yakni
tentang apa yang terjadi padanya. Seorang Kristen yang bertumbuh
dari kekuatan menuju kekuatan, bergerak maju dengan tenang, maka
Anda tahu bahwa dia adalah elang. Kemudaannya selalu diperbaharui.
Akan tetapi jenis yang lainnya, yakni burung nazar rohani, justru
menjadi semakin lemah. Mereka selalu saja mengalami penurunan.
Namun yang terpenting, Anda bisa melihat perbedaan di dalam
pemahaman mereka tentang nilai-nilai; tentang apa yang penting dan
apa yang tidak bagi mereka. Ini hal yang penting untuk diamati. Hal-
hal apakah yang membuat Anda tertarik? Apa yang menawan pikiran
Anda? Percakapan Anda selalunya tentang hal apa saja? Semuanya ini
akan memberitahu kita, siapa kita. Hal apakah yang akan membuat
Anda bersemangat? Hal itu akan memberitahu Anda termasuk ke
dalam kelompok apakah Anda ini. Orang Kristen yang lebih bergairah
memikirkan pekerjaan, uang, rumah, mobil, masa depan pekerjaannya,
dan hal-hal yang semacam itu, berarti pikirannya terpusat pada hal-hal
yang duniawi.
Apakah Anda orang yang semangatnya bangkit ketika berbicara
tentang perkara-perkara rohani? Kebanyakan orang Kristen memiliki
pikiran sebagai berikut, "Nah, tidak perlu terlalu semangat
membicarakan hal-hal yang rohani. Jangan terlalu bersemangat
berbicara tentang hal-hal yang duniawi." Demikianlah, mereka ini tidak
berda di pihak sini maupun di pihak sana. Biar Allah saja yang
menentukan nantinya apakah mereka itu termasuk elang atau burung
nazar. Mungkin mereka sendiri bahkan tidak mengetahuinya. Mungkin
mereka adalah sejenis persilangan antara elang dan burung nazar.
Mereka tidak termasuk golongan ini maupun itu. Mereka tidak
keberatan untuk makan dari tubuh yang hidup dan juga dari bangkai.
Selera mereka sangat luas, dan semuanya bisa mereka makan. Yang
ini enak, yang itu juga nikmat. Orang Kristen macam apa ini? Jenis
apakah mereka itu? Sejenis persilangan, campuran yang belum pernah
saya temui di dalam Kitab Suci. Namun di dalam Firman Allah, Anda
197 | B I B L E S U R V E Y
tidak akan bisa meluputkan diri dengan berlaku seperti itu, karena
cepat atau lambat, salah satu kecenderungan itu akan mendominasi
Anda.
Kita harus menjadi elang jika kita ingin bertahan di masa
kekuasaan Anti Kristus
Kiranya Allah menjadikan kita sebagi elang jika kita ingin bertahan!
Inilah pokok dari pengajaran dalam ayat-ayat ini. Jika Anda ingin
bertahan di akhir zaman ini, dan terutama di masa kekuasaan Anti
Kristus, maka Anda harus menjadi elang. Segenap arah tujuan hidup
Anda harus berubah. Segenap pegangan Anda tentang nilai-nilai harus
berubah. Jangan bergairah terhadap hal-hal yang fana. Mobil ini terlihat
indah! Oh sangat menyenangkan! Mobil yang cantik! Dalam waktu dua
tahun, kecantikannya sudah berkurang. Dalam waktu tiga tahun, sudah
semakin tidak cantik. Dan di dalam lima tahun, ia sudah menyerupai
rongsokan. Hal-hal yang terlihat oleh mata adalah hal yang fana. Untuk
apa Anda bergairah memikirkannya? Lalu Anda menggantikannya
dengan bangkai yang lain, yang juga akan segera berlalu? Carilah hal-
hal yang kekal, yang tetap tinggal. Apa gunanya menjalani hidup
mengandalkan bangkai? Hiduplah dengan mengandalkan hal-hal yang
kekal
Apakah hubungannya salib kita dengan Salib Kristus?
(Apakah salib Kristus atau salib kita yang berperan dalam
keselamatan kita?)
Matius 10:37-39
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Hari ini, kita melanjutkan pembahasan di Matius pasal 10. Di pesan
yang lalu, kita mempelajari Matius 10:34-36, dan melihat apa yang
Yesus maksudkan ketika dia berkata, "Aku datang bukan untuk
membawa damai, melainkan pedang." Kita telah melihat bahwa pedang
198 | B I B L E S U R V E Y
yang dimaksud itu adalah salib, bahwa Yesus datang membawa salib
ke dunia.
Apa hubungan salib kita dengan salib Kristus?
Di Matius pasal 10, ayat 37 berkata, "Barangsiapa mengasihi bapa atau
ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku" ini berkaitan dengan
hal kelayakan. Di pesan ini kita akan membahas ayat 38-39,
"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak
bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya."
Di pesan yang lalu, kita melihat keajaiban dari salib Kristus. Kita
melihat bahwa, hanya melalui salib Kristus dan juga darah yang
mengalir di salib itu, maka kita bisa memperoleh keselamatan kita. Di
pesan itu kita memusatkan perhatian pada salib Kristus saja, pada
karya keselamatannya. Akan tetapi bagaimana karya keselamatan ini
bisa menjadi efektif di dalam hidup saya dan hidup Anda?
Salib Kristus sungguh ajaib dan darahnya dapat menghapus dosa. Akan
tetapi bagaimana salib itu bisa menyelamatkan saya?
Jika salib Kristus menyelamatkan saya, lalu mengapa Yesus berkata,
"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat
menjadi murid-Ku" (Luk 14:27)? Bagaimana cara untuk memadukan
kedua hal tersebut? Salib Kristukah yang menyelamatkan saya,
atau saya juga harus memikul salib saya? Dia tidak berkata,
"Kamu boleh memikul atau tidak memikul salibmu, sesuka hatimulah,
asal kamu percaya pada-ku, maka tak ada
masalah." Yesus berulangkali berkata, "Jika, dan hanya jika, kamu
memikul salibmu, baru kamu bisa menjadi milikku sebagai
muridu." Kata Yesus, "Barangsiapa" (ini berarti ayat ini ditujukan
kepada semua orang), "tidak memikul salibnya, ia tidak dapat menjadi
murid-Ku." Kita sebelumnya juga sudah melihat bahwa kata "murid"
tidak mengacu hanya pada orang-orang yang terpilih di tengah Gereja.
(Kata murid menunjuk kepada semua orang Kristen di dalam Alkitab.
Sebelum mereka disebut sebagai "orang Kristen", mereka disebut
sebagai "murid-murid." Dan baru belakangan di Antiokhia para murid
itu disebut sebagai "orang Kristen" oleh orang dunia.) Nah, jika
199 | B I B L E S U R V E Y
demikian halnya, berarti kita terjepit di antara salib Kristus dan salib
yang harus kita pikul. Dimanakah harusnya kita berdiri?
Di zaman sekarang ini, pada umumnya kita diberitahu bahwa salib
Kristus, dan hanya itu saja, yang menyelamatkan kita. Jika memang
begitu, maka kita tidak memerlukan lagi ajaran Yesus yang menyuruh
kita untuk memikul salib. Tidak heran jika banyak penginjil zaman
sekarang yang tidak tahu harus berbuat apa dengan ayat-ayat ini. Kita
diberitahu bahwa kita diselamatkan hanya oleh kematian Kristus saja.
Hanya salib Kristus saja yang penting. Lantas apa gunanya berbicara
tentang hal memikul salib? Apa perlunya berbicara tentang hal memikul
salib jika yang menyelamatkan saya adalah salibnya? Jika
salib Kristus saja yang menyelamatkan saya, mengapa saya harus
memikul salib?
Jika saya menanyakan hal ini kepada Anda, bagaimana jawaban Anda?
Jika saya disuruh untuk memikul salib saya dan mengikut Yesus,
apakah itu berarti bahwa usaha saya memikul salib saya itu yang
menyelamatkan saya? Lalu apakah kita ini diselamatkan oleh kasih
karunia atau oleh usaha kita dalam memikul salib kita? Oleh yang
manakah kita diselamatkan?
Perhatikan, Anda tidak diberikan pilihan untuk tidak memikul salib,
karena Anda baru bisa menjadi milik Yesus jika Anda memikul salib.
Dan kalau saya baru bisa menjadi milik Yesus dengan memikul salib,
berarti kesimpulannya adalah bahwa saya baru diselamatkan kalau
memikul salib. Jadi bagaimana menjawab persoalan ini? Apakah saya
diselamatkan oleh salib Kristus atau oleh karena memikul salib saya?
Atau apakah saya diselamatkan oleh keduanya, yaitu oleh kasih
karunia dan oleh karena saya memikul salib saya? Atau apakah kasih
karunia itu tidak utuh sebelum saya menambahkan usaha saya ke
dalamnya? Tetapi bagaimana kasih karunia itu pantas disebut sebagai
kasih karunia jika saya menambahkan usaha saya sendiri ke dalamnya?
Oh, pertanyaan ini sangat sulit, bukankah begitu? Bagaimana cara
Anda menjawabnya? Tidak pernahkah pertanyaan ini terlintas di benak
Anda saat Anda membaca Alkitab? Dan jika memang pernah terlintas,
lalu apa jawaban Anda? Atau apakah Anda malah menghindari
pertanyaan ini?
200 | B I B L E S U R V E Y
Di zaman sekarang ini, kita diberitahu bahwa kasih karunia adalah
pemberian cuma-cuma dari Allah di mana Anda tidak perlu
mengupayakan apa-apa untuk itu. Akan tetapi jika Anda tidak
melakukan apa-apa dan tidak memberi apa-apa, bagaimana mungkin
Anda lalu diminta untuk memikul salib? Karena memikul salib berarti
memberi segala-galanya. Karena memikul salib berarti memberi
segenap kehidupan Anda untuk mati di kayu salib.
Pada zaman itu, orang tidak menjadikan salib sebagai perhiasan
mereka. Mereka juga tidak memikul salib untuk berolah raga. Jadi apa
yang Anda kerjakan saat sedang memikul salib? Anda sedang memikul
alat yang akan mengeksekusi Anda. Lalu apakah kita ini diselamatkan
oleh kematian Yesus atau kematian kita? Jika saya harus memikul salib
saya, maka itu berarti kematian saya. Jadi, apakah saya
diselamatkan oleh kematian Kristus dan juga kematian saya?
Betapa dangkalnya pemikiran orang Kristen di zaman sekarang ini!
Mengapa pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang keselamtan itu
tidak diperhatikan? Demi keselamatan kekal kita, bukankah kita berhak
untuk mengetahui apa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu?
Bukankah seharusnya sudah menjadi tanggung jawab para pendeta
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut? Bukankah
seharusnya mereka memberitahu umat tentang apa maksud Yesus
membuat persyaratan ini bagi keselamatan kita? Lalu apakah
jawabannya? Bagaimana kita akan memahami persoalan ini? Saya
hampir saja tergoda untuk berhenti pada pertanyaan ini dan
membiarkan Anda bergumul dengan pertanyaan ini sampai minggu
depan, agar setelah bersusah payah menggumuli pertanyaan ini, Anda
nanti kembali ke sini dan berkata, "Nah, apakah jawabannya? Aku telah
memikirkannya sampai seminggu dan sampai sekarang ternyata masih
belum paham juga."
Dan sekarang ini, saya akan meninggalkan pertanyaan-pertanyaan
tersebut pada Anda, sementara saya meneruskan dengan pembahasan
selanjutnya.
Tiga kata yang berkaitan dengan hal memikul salib
Pertama-tama, saya ingin meluruskan makna dari ajaran Yesus
ketika dia berkata, "Kalau kamu tidak memikul salibmu, kamu tidak
201 | B I B L E S U R V E Y
dapat menjadi murid-Ku." Kita melihat bahwa Yesus memakai tiga kata
yang berbeda sehubungan dengan hal memikul salib ini.
1. Mengambil, mendapatkan, menerima salib(to take hold of, to
receive, to accept)
Pertama, di Matius 10:38, kata Yunani yang digunakan adalah kata
yang umumnya berarti 'mengambil' (lambano: mengambil salib). Kata
ini menunjuk pada memegang salib atau mengambil salib, belum
memikulnya. Di dalam bahasa Inggris, kata ini diterjemahkan secara
tepat dengan kata take (mengambil). Makna kata itu memang sekadar
'mengambil'. Jika saya memberi Anda sesuatu, Anda cuma perlu
mengambilnya. Ini adalah kata bahasa Yunani yang lazim dipakai untuk
makna 'mengambil'. Jadi kata pertama yang Yesus gunakan adalah,
"Kamu perlu mengambil salib." Dan cukup benar pula jika kata ini
diartikan mendapatkan, atau menerimanya. Saat kita mengambil salib,
itu adalah langkah pertama yang kita ambil.
2. Menaikkan, mengangkat salib
Beberapa pasal kemudian, di Matius 16:24, Yesus menggunakan kata
yang lain lagi. Kata yang dipakai di sini adalah 'mengangkat' salib. Kata
ini di dalam bahasa Yunani,airo tidak sekadar bermakna mengambil
sebagaimana kata lambano di Matius 10:38, tetapi kata ini berarti
mengangkat, menaikkan salib ke pundak. Perhatikan bahwa sebelum
Anda mengangkatnya, Anda harus mengambilnya dulu. Jadi kita
melihat adanya perkembangan. Perkembangan ini adalah, setelah Anda
mengambil salib itu, Anda mengangkatnya, yaitu, menaikkannya di
pundak Anda. Kata airo ini juga dipakai di dalam Matius 27:32. Di ayat
ini Simon dari Kirene dipaksa oleh pasukan Roma untuk membawa salib
Yesus. Pasukan Roma menahan dan menyuruh Simon untuk
mengangkat salib Yesus, karena Yesus sudah terlalu lemah untuk
memikul salibnya setelah dipukuli dan menderita semalaman. Jadi kita
melihat adanya perkembangan dari 'mengambil' menjadi 'mengangkat'.
3. Memikul salib (to endure)
Masih kata ketiga yang dipakai dalam hal memikul salib ini, yaitu di
Lukas 14:27. Di sana, kata yang dipakai adalah 'memikul' salib
(bastazo). Di sana, Yesus berkata, "Barangsiapa tidak memikul
salibnya..." Ini adalah langkah yang lebih maju lagi. Pertama Anda
202 | B I B L E S U R V E Y
sekadar mengambilnya, dan cuma itu saja. Akan tetapi Anda harus
mengambil langkah lanjutannya, yaitu menaikkan salib itu ke pundak
Anda. Dan sekarang Lukas 14:27 berbicara tentang menanggung
penderitaan salib. Kata Yunani yang berbeda digunakan di sini. Dan
kata ini mengandung makna penderitaan.
Di Matius 20:12, kata 'bastazo' yang sama dipakai dalam "kami yang
sehari suntuk bekerja berat dan menanggung (ini sama dengan
memikul beban, menderita) panas terik matahari". Juga di Matius 8:17
kata ini dipakai untuk mengungkapkan fakta bahwa
Kristus menanggung, yaitu, tidak sekadar membebankan penyakit kita
ke pundaknya, namun dia menanggung penyakit kita baik secara
rohani maupun jasmani.
Kini Anda bisa melihat adanya perkembangan pemikiran. Terdapat
perkembangan di dalam ajaran Yesus tentang hal memikul salib. Lalu
bagaimana kita akan memahaminya? Di sini, Yesus berkata, "Untuk
menjadi muridku, kamu harus mengambil tiga langkah." Langkah
pertama adalah mengambil salib. Dan yang kedua adalah
menaikkannya ke pundakmu. Dan yang ketiga adalah pergi ke Kalvari
sebagaimana yang telah dilakukan oleh Yesus. Sungguh amat indahnya
karena kata yang ketiga itu juga dipakai untuk menyatakan apa yang
dilakukan oleh Yesus di Yohanes 19:17, Sambil memikul (ini kata yang
ketiga) salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat
Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota, yaitu ke Kalvari. Jadi di sini
kita bisa melihat apa yang menjadi syarat untuk menjadi milik Yesus.
Bagaimana cara kita untuk dapat memahaminya?
Pada tahapan yang manakah kita menjadi seorang murid?
Lalu pada tahapan manakah kita menjadi seorang murid? Di tahap
yang pertama atau yang ketiga? Apakah kita menjadi
murid Kristus hanya setelah kita menderita bersama dengan dia? Tidak.
Pada tahap mengambil salib, syarat pemuridan sudah
terpenuhi. Anda paling tidak harus memiliki kesediaan untuk
mengambil, untuk menerima salib dengan niat untuk pergi menyusuri
jalan menuju Kalvari. Untuk saat ini, Anda telah mengambil salib itu;
Anda telah menerima salib itu. Anda sedang dalam perjalanan menuju
203 | B I B L E S U R V E Y
kematian. Anda sedang dalam perjalanan menuju kehilangan hidup
Anda.
Kedua, mengangkat salib itu menunjukkan bahwa saya bersedia
untuk menjadikan salib itu sebagai milik saya. Anda berada di
jalan keselamatan di saat Anda bersedia untuk menjadikan salib
sebagai milik Anda, untuk memeluk alat yang akan mengeksekusi
Anda. Di titik ini, Anda mungkin berkata, "Wah, berat sekali!" Dan Anda
bisa melihat mengapa tidak banyak penginjil yang mau menyampaikan
hal ini.
Bukankah lebih mudah untuk berkata, "Anda tidak perlu melakukan
apapun. Semuanya gratis!"? Oh, ini mudah sekali! Seandainya saja
saya diberi kesempatan untuk menjadi penjual obralan. Cuci gudang:
"Cukup dengan tiga ribu rupiah Anda bisa mendapatkan semuanya!"
Tapi saya ingin bertanya, apakah dengan cara itu berarti saya setia
pada ajaran Tuhan saya? Apakah saya bisa setia pada Firman Tuhan?
Saya lebih suka dikutuk oleh dunia, saya tak peduli dunia mau berkata
apa pun tentang saya akan tetapi saya harus setia kepada kepada
Tuhan. Jadi, kita melihat di dalam poin yang kedua bahwa kita harus
bersedia untuk menjadikan salib itu sebagai milik kita jika kita ingin
menjadi milik Yesus. Itu artinya bahwa kita harus bersedia kehilangan
nyawa kita.
Apa arti kehilangan nyawa itu, akan kita lihat sebentar lagi.
Yang ketiga, menanggung penderitaan salib berarti
menunjukkan bahwa saya bersedia mengalami salib di dalam
hidup saya. Sungguh enak jika saya bisa diselamatkan cukup dengan
percaya bahwa Yesus telah menanggung penderitaan; saya tidak perlu
menderita apa-apa. Dia yang menderita. Hebat sekali!
SelamaYesus yang menderita, maka saya tak punya penderitaan untuk
ditanggung. Pengabaran keselamatan semacam itu sungguh
menyenangkan hati. Bukankah pengabaran semacam itu yang sering
kita dengar? "Yesus telah menanggung semua penderitaan bagi dosa-
dosa saya, jadi saya tidak perlu menderita apa-apa lagi. Oh, enak
sekali!" Namun saya harap Anda masih ingat dengan pertanyaan-
pertanyaan yang saya sampaikan kepada Anda di bagian awal tadi. Jika
204 | B I B L E S U R V E Y
memang demikian halnya, lalu mengapa kita juga dituntut untuk
menderita?
Bagaimana kalau kita anggap ayat-ayat ini tidak pernah ada di dalam
Alkitab? Bagaimana kalau kita lupakan bahwa Yesus pernah
mengajarkan hal ini, dan berulangkali mengajarkan hal ini, sehingga
membuat kita merasa tidak enak? Tentunya akan terasa lebih nyaman.
Kita bisa berhenti sampai pada khotbah di pesan yang lalu: Kristus
telah mati bagi dosa-dosa kita, dan kita hentikan saja pembahasannya
sampai di sana. Sungguh tidak mengenakkan untuk mendengar
pembahasan di mana Yesus kemudian berkata, "Jika kamu tidak
bersedia mengalami salib dalam pengalaman keseharianmu, maka
kamu tidak bisa menjadi muridku."
Salib tidak boleh sekadar menjadi sesuatu yang harus ditanggung oleh
Yesus, tetapi salib juga harus menjadi milik Anda sepenuhnya di dalam
hati Anda.
Lalu bagaimana tepatnya cara kita mengalami penderitaan salib? Jika
Anda menerima ejekan karena Anda adalah orang Kristen, tidakkah
Anda sedang menderita bagi Kristus? Dia juga dihina. Jika keluarga
Anda menolak Anda karena Anda adalah orang Kristen, tidakkah Anda
sedang mengalami salib di dalam hidup Anda? Anda telah mengambil
satu langkah maju yang kecil untuk mengalami salib. Saat Anda
bersaksi pada orang lain demi Kristus dan mereka menolak Anda, dan
menghina Anda, bukankah Anda mulai mengalami apa yang Yesus
derita? Akan tetapi salib itu berkelanjutan. Masih ada banyak sekali hal
yang menanti Anda di depan. Saat, demi Kristus, Anda melepaskan
pekerjaan Anda, profesi Anda, untuk pergi dan melayani Allah, dan
orang-orang mengejek Anda. Atau Anda mengalami kerugian keuangan
yang sangat besar, tidakkah Anda sedang mengalami apa yang Yesus
derita ketika dia membalikkan punggungnya dari dunia?
Yesus berpaling dari dunia
Jika Anda perhatikan seperti apa pribadi Yesus itu, saya pikir tak akan
menjadi perkara yang sulit bagi Yesus untuk menjadi Raja Israel atau
sekalian menjadi Raja dunia. Yesus bisa memimpin kumpulan
orang banyak. Kemana pun Yesus pergi, berduyun-duyun orang
mengikuti dia dalam jumlah ribuan. Jika Yesus ingin memimpin sebuah
205 | B I B L E S U R V E Y
pemberontakan, tidak akan ada masalah. Dia akan segera memiliki
pasukan besar yang mendukungnya! Jika Anda pelajari sungguh-
sungguh sosok yang bernama Yesus ini, dia bisa saja mengambil apa
pun yang dia kehendaki di dunia ini. Dengan satu kata saja, dia bisa
langsung menguasai Yerusalem. Dia bisa saja memimpin ribuan orang
bergerak menuju Yerusalem sambil berseru, "Diberkatilah dia yang
datang di dalam nama Allah!" Dan Yesus cukup berkata, "Cabutlah
pedangmu! Kita akan mengambil alih Yerusalem!" Maka orang-orang
itu akan menyerbu dengan penuh semangat! Mereka
menunggu Yesus mengeluarkan perintah itu!
Kecemerlangan otak Yesus sangatlah luar biasa. Kita menghabiskan
sebagian besar hidup kita hanya untuk bisa memahami sedikit saja dari
kedalaman pemikirannya. Perhatikanlah kehebatan pikirannya
ketika dia ditanyai oleh orang-orang Farisi, "Haruskah kita membayar
pajak kepada Kaisar atau tidak?" Dengan satu jawaban yang
menusuk, Yesus memecahkan persoalan. Apakah jawaban yang akan
Anda berikan atas pertanyaan semacam itu? Anda mungkin hanya bisa
bergumam sambil menggaruk-garuk kepala kebingungan. Saya tidak
yakin apakah saya bisa menjawab jika dijebak dalam situasi seperti itu.
Yesus cukup menatap mereka dan memberi satu jawaban, dan mereka
terdiam. Mereka bahkan tidak tahu harus berkata apa setelah itu.
Kecemerlangan otaknya sungguh mengagumkan!
Orang-orang berkata, "Belum pernah ada orang yang berbicara
seperti Yesus ini!" Mereka terpesona pada kuasa yang muncul
dari kata-katanya. Ketika para pemimpin bangsa mengirimkan pasukan
untuk menangkap dia, apa yang terjadi pada para anggota pasukan ini?
Mereka kembali dengan tangan kosong. Mereka dikirim untuk
menangkap Yesus, tetapi apa yang justru mereka lakukan? Mereka
malah ikut berdiri menonton dia berkhotbah dan lupa pada tujuan
kedatangan mereka. Jadi, kita bisa melihat bagaimana kuasa dan
kecemerlangan Yesus.
Akan tetapi Yesus tidak menginginkan dunia. Orang ini bisa saja
menaklukkan dunia di bawah kakinya karena pada masa itu tidak ada
seorangpun yang sanggup menyainginya. Jika Anda teliti sejarah di
zaman itu, ada begitu banyak orang-orang kecil yang menjadi raja-raja
dan pemimpin-pemimpin dari berbagai bangsa. Orang seperti Yesus
206 | B I B L E S U R V E Y
jelas akan segera mendominasi seluruh panggung jika dia
menghendakinya, akan tetapi Yesus tidak menghendaki dunia.
Pada saat pencobaan, Iblis sudah menawarkan dunia kepadanya. Yesus
tidak menginginkan itu. Lalu apa yang dia inginkan? Dia menginginkan
salib! Anda berkata, "Hal ini tidak masuk akal!" Orang yang bisa saja
memiliki seluruh dunia ternyata hanya meminta satu hal: untuk
mendapatkan salib. Dia yang bisa saja menguasai seluruh kehidupan di
dunia ini tetapi malah yang dia kehendaki adalah untuk bisa kehilangan
nyawanya.
Jangan lupa pada wibawa sosok ini. Ketika Yesus berdiri di hadapan
Pilatus, gubernur pemerintah Roma, orang paling berkuasa di Israel
pada masa itu, tetapi Yesus malah membuat Pilatus terlihat seperti
seorang anak kecil. Jika Anda teliti suasana saat Yesus diadili, Anda
akan bingung sebenarnya siapa yang sedang mengadili siapa.
Tampaknya, seolah-olah, justru Pilatus yang sedang mengajukan
permohonan bagi pembebasan nyawa Yesus. Dan ketika Yesus berdiri
di hadapan raja Herodes, dia mengabaikan Herodes seolah-olah raja ini
bukan orang penting, karena di dalam sekali pandang saja, Yesus
dapat melihat ke dalam hati Herodes dan tahu bahwa dia tidak perlu
membuang-buang waktu dengan orang macam ini. Satu-satunya jalan
untuk menolong orang itu adalah dengan membawanya ke tingkatan
yang layak baginya - dengan memecahkan gelembung
kecongkakannya.
Di sini kita bisa melihat, jika Anda mengamati Yesus, Anda akan
terpesona pada keagungan orang ini. Dia yang bisa saja menguasai
dunia, malah berpaling dari dunia.
Jadi, jika Anda berpaling dari dunia, sebenarnya apakah yang sedang
Anda lakukan? Anda sedang belajar untuk memahami apa arti memikul
salib. Anda sedang belajar untuk mengalami apa yang pernah Yesus
alami. Yesus, sesungguhnya, bukanlah orang yang bodoh karena
berpaling dari dunia. Dia mencari perkara yang kekal. Kita yang telah
berpaling dari dunia juga sedang mencari perkara yang kekal.
Demikianlah, sekarang kita mengerti makna dari mengalami salib lewat
cara ini.
Banyak yang telah berpaling dari dunia
207 | B I B L E S U R V E Y
Seperti yang Paulus katakan, "Aku telah melepaskan semuanya itu dan
menganggapnya sebagai sampah." Jika Anda pelajari surat yang ditulis
orang ini, yaitu Paulus - orang yang juga bisa mendapatkan dunia, dan
betapa dia sebenarnya telah mendapatkannya - Anda akan segera
menyadari bahwa Anda sedang berhadapan dengan orang yang punya
pemikiran yang hebat. Di sepanjang sejarah, orang-orang
menggambarkan Paulus sebagai orang yang jenius. Jika Anda pernah
mencoba untuk mempelajari tulisan-tulisan Paulus, Anda akan tahu
betapa sulitnya menggapai ketangkasan dan
kecemerlangan pikirannya. Dia adalah orang yang juga bisa
mendapatkan dunia tetapi memilih salib.
Saat saya mempelajari sejarah Gereja, saya melihat ada banyak orang
yang memiliki kemampuan dan prestasi sangat dahsyat. Belum lagi jika
kita teruskan sampai dengan abad ke-20, di abad ini kita melihat orang
dengan prestasi seperti John Sung yang juga bisa saja mendapatkan
dunia akan tetapi malah memilih salib.
Walau tidak penting, ada juga beberapa orang yang mengatakan hal
yang sama kepada saya, "Kalau kamu terjun ke dunia, kamu pasti akan
menjadi orang penting. Kalau kamu tetap di Gereja, kamu tidak
menjadi apa-apa." Bagi saya, dengan segala kerendahan yang ada
pada saya, saya juga puas dengan memilih salib, memeluk salib,
mengambilnya, menaikkannya ke atas pundak saya, dan belajar sedikit
tentang apa arti penderitaan serta mengalami salib di dalam hidup
saya. Namun, tentu saja ini bukan untuk bermegah.
Anda tidak perlu melihat Paulus atau John Sung, yang membuat orang-
orang berkata, "Wah! Mereka sungguh hebat!" Kita sendiri, apakah
yang sedang kita kerjakan? Kita sebenarnya sedang melakukan apa
yang Yesus perintahkan kepada kita untuk dikerjakan jika kita
berhasrat untuk memperoleh hidup yang kekal. Dan kita melakukan hal
ini cukup dengan menyerahkan diri kita kepada Yesus.
Banyak orang Komunis yang kehilangan segalanya demi
perjuangan mereka
Yah, kita harus mengakui bahwa kita semua lemah. Saya juga
mengakui bahwa kadang kala, di saat-saat saya sedang merenungkan
persoalan-persoalan Gereja, saya merasa putus asa. Ketika saya
208 | B I B L E S U R V E Y
membaca kisah-kisah di masa perang, misalnya pada waktu para
prajurit menyerbu kubu pertahanan musuh, kadang kala mereka
sampai bertengkar mengenai siapa yang berhak mendapat kesempatan
istimewa meletakkan bahan peledak di kubu musuh. Bagi mereka,
adalah suatu kehormatan untuk mengorbankan diri. Saat saya
membaca kisah-kisah tersebut, saya merasa malu dengan kehidupan
orang Kristen. Jika ada pekerjaan yang harus dilaksanakan, dan kalau
pekerjaan itu melibatkan penderitaan yang harus ditanggung, maka
orang-orang Kristen selalu berusaha untuk menjadi yang paling
terakhir berangkat. "Kamu dulu yang berangkat."
Berapa banyak orang Komunis yang bergabung ke partai dengan
mengorbankan keluarga, pekerjaan dan harta mereka? Mereka
korbankan segalanya demi partai mereka. Namun sekarang ini, ada
juga orang Kristen yang memandang sebagai hal yang tidak masuk
akal jika mereka harus mengorbankan pekerjaan mereka demi Kristus,
apalagi jika sampai mengorbankan nyawa mereka. Orang-orang
Komunis ini sepertinya dengan enteng dapat melepaskan semua hal
itu. Mereka seolah-olah memiliki semangat yang lebih dekat dengan
Paulus, ketimbang orang-orang Kristen zaman ini. Mereka menanggung
kehilangan segala-galanya dan memandang semua itu sebagai
sampah.
Saya pikir orang-orang Kristen perlu membaca catatan kisah Long
March, perjalanan sejauh 8,000 mil yang ditempuh oleh pasukan
Komunis. Dan itu bukanlah suatu perjalanan tamasya di mana Anda
bisa memanggul ransel di punggung Anda, tetapi suatu perjalanan
panjang melintasi pegunungan dan sungai-sungai, melintasi salju dan
es, menghadapi udara panas dan dingin! Dari seluruh pasukan yang
berangkat, hanya sedikit yang tiba di propinsi Yan An. Sebagian besar
tewas di tengah jalan, entah karena pertempuran, kedinginan, penyakit
atau pun kelaparan. Akan tetapi adakah terdengar suara keluhan?
Bacalah buku tentang The Long March itu. Air mata Anda akan menetes
dan rasa malu akan memenuhi hati Anda dan Anda mulai berpikir,
"Orang Kristen macam apakah aku ini?" Orang-orang itu meninggalkan
istri-istri, anak-anak, orang-orang yang mereka kasihi, rumah,
kekayaan, segala-galanya, untuk memperjuangkan idealisme mereka
dan mereka sampai kehilangan nyawa di sana.
Adakah prajurit yang tidak perlu berkorban?
209 | B I B L E S U R V E Y
Dan di manakah orang-orang Kristen sekarang ini? Yang kita lihat di
dalam Gereja sekarang ini, adalah orang-orang Kristen yang memburu
tempat bagi mereka di Surga secara gratis! Mereka sangat terusik
dengan orang-orang yang memberitahu mereka bahwa ada
pengorbanan yang harus dilakukan untuk bisa masuk ke dalam
kerajaan. Ketika Garibaldi memimpin pasukannya menuju
pertempuran, ada seorang muda yang bertanya kepadanya, "Jika aku
bergabung dengan pasukanmu, apakah yang akan kau tawarkan
buatku?" Garibaldi menjawab, "Aku menawarkan keringat, darah dan
air mata buatmu. Kamu mau ikut aku? Itulah yang akan kau
dapatkan." Jawaban yang berbeda dengan yang biasanya terdengar
dari mulut para penginjil zaman sekarang. "Ikutlah Tuhan, maka kamu
akan mendapatkan damai sejahtera dan sukacita." Memang tidak salah
Anda akan memperoleh damai sejahtera dan sukacita, namun pertama-
tama, yang ada adalah darah, keringat dan air mata. Hanya setelah
melewati itu baru Anda bisa memperoleh damai sejahtera. Tak heran
jika Garibaldi memperoleh kemenangan dengan pasukan yang
dipimpinnya. Saya tidak pernah melupakan peristiwa tersebut setiap
kali saya berkhotbah tentang ajaran Tuhan mengenai salib.
Dengan demikian, apakah makna dari pangajaran Yesus
ini? Berdasarkan otoritas dari ajaran Tuhan, jika Anda pikir bahwa
perjalanan Anda ke Surga itu tidak memerlukan pengorbanan apapun,
maka dengarlah ucapan saya, Anda tidak akan pernah sampai ke sana.
Inilah hal yang Yesus sampaikan kepada kita melalui ayat-ayat ini.
Punyakah kita telinga untuk mendengar? Sebagaimana yang sudah
saya sampaikan sebelumnya, saya hanya akan memberitakan ajaran
Tuhan dan jika tak seorang pun yang mau datang ke gereja ini, tak jadi
masalah buat saya karena memang itulah firman Tuhan dan saya akan
menyampaikan secara apa adanya. Tuhan membangkitkan prajurit bagi
salib. Orang-orang semacam itulah yang Tuhan kirimkan untuk
menjangkau dunia.
Apakah orang-orang Kristen yang kita miliki sekarang ini akan
memberitakan Injil kepada kaum Komunis? Hal itu malah akan
membuat orang-orang Komunis tertawa! Orang-orang sekarang ini
berbicara tentang penginjilan ke negara Komunis, dan apakah Anda
juga akan menginjil ke sana? Kualitas hidup Anda kalah jauh dengan
mereka. Atau, hal apa yang akan Anda beritakan kepada mereka?
Apakah Anda akan berangkat ke sana dengan permen karet dan coklat?
210 | B I B L E S U R V E Y
Dan apakah Anda akan membawa kasur air Anda ke sana supaya Anda
bisa tidur dengan nyaman di sana? Bukankah benar kalau begitu
banyak misionaris yang berangkat ke sana menjadi bahan olok-olokan
karena melakukan hal-hal semacam itu? Mereka membawa kulkas dan
AC mereka. Memang beberapa dari antara mereka yang berbuat seperti
itu. Tentu saja, saya tidak berkata mengatakan bahwa semua
misionaris seperti itu.
Saya selalu ingat pada seorang misionaris di Hong Kong yang
mengundang saya ke apartemennya dan ingin membuat saya terkesan
pada keindahan apartemen cantiknya yang dia beli di daerah
pegunungan dengan pemandangan yang mengesankan ke arah
Kowloon. Kemudian dia memperlihatkan kepada saya berbagai hal di
sekitar rumahnya sambil berkata, "Ini kulkas baru saya. Dan
sebagainya." Nah, jika dia hidup seperti itu di Amerika Serikat, tak jadi
masalah buat saya. Satu-satunya hal yang membuat saya merasa mual
adalah bahwa jendelanya mengarah langsung satu wilayah di mana
semua pengungsi dari utara menetap dalam gubuk-gubuk yang
diperbuat dari kaleng. Apakah dia mau berangkat memberitakan Injil
dengan cara hidup semacam ini? Bukanlah suatu kejahatan bila ada
orang lain yang ingin hidup seperti itu; masih bisa dipahami. Akan
tetapi tidak bisa dimengerti jika dia adalah seorang misionaris, berdiam
di antara mereka yang hanya bisa mengagumi kulkas dan apartemen
cantiknya. Jadi, Anda dan saya akan pergi menginjil ke negara miskin,
dan kita akan membawa kulkas kita, dan saya juga akan membawa
mobil saya sekalian. Maksud saya mobil gereja, itu pun kalau gereja
mengijinkan saya membawanya. Jadi orang-orang bisa melihat kita
yang datang sambil berkata, "Aku datang! Masuk ke negara Anda
dengan membawa kasih!" Yaitu, kasih akan harta duniawi. Saya tidak
tahu ada berapa orang dari antara kita yang benar-benar adalah
prajurit Kristus!
Kelayakan kita datang lewat penderitaan bersama Kristus
Demikianlah, kita melihat bahwa poin yang ketiga adalah mengalami
salib Kristus (Hal yang sudah pernah kita bahas sebelumnya). Ketika
Yesus berkata, "Jika kamu tidak memikul dan mengalami salibmu itu,
kamu tidak dapat menjadi muridku. Berarti kamu tidak mengerti apa
yang ku maksudkan." Yesus ingin kita tahu apa yang sedang dia
bicarakan. Berapa banyak orang Kristen yang tahu apa
211 | B I B L E S U R V E Y
yang Yesus maksudkan? Anda tidak menderita apa-apa! Anda tidak
tahu apa makna salib! Jika suatu hari nanti Anda berangkat ke
negara dimana orang Kristen dianiaya, Anda akan mendapati bahwa
ternyata bukan Anda yang memberitakan Injil ke sana, tetapi justru
para saudara di sana yang menginjili Anda. Jika Anda mendengarkan
mereka menguraikan isi Alkitab, mata Anda akan mulai terbuka. Anda
akan tertanya-tanya, "Bagaimana mungkin dia memiliki pemahaman
seperti itu tentang Firman Allah? Dia tak pernah masuk Seminari, tapi
lihat cara dia menguraikan isi Alkitab!" Saya beritahu Anda,
dibandingkan dengan mereka saya bukan apa-apa. Mereka dapat
mengungkapkan isi Alkitab kepada Anda sedemikian rupa sehingga
mata Anda akan terbelalak keheranan. Mereka sangat memahami
ajaran Yesus karena mereka hidup di dalamnya.
Saya sungguh-sungguh merindukan pendalaman Alkitab di sana!
Sangat luar biasa pengungkapan firman Tuhan oleh saudara di sana! Ia
dapat mengangkat kekayaan makna dari Alkitab. Saya pernah belajar
di bawah asuhan para profesor teologi yang paling termashur yang
pernah ada di abad ke-20 ini. Dalam satu atau beberapa kesempatan
saya pernah belajar di bawah asuhan mereka yang sebagian besar
masih hidup sampai sekarang. Saat saya berkunjung ke perpustakaan
Teologia dan melihat-lihat buku di sana, saya dapat berkata, "Aku
pernah mendengarkan pengajaran orang ini, dan yang itu juga."
Namun saya beritahu Anda, saya lebih suka belajar di bawah asuhan
para saudara di yang hidup di bawah penganiayaan karena
kepercayaan mereka. Para saudara di sana akan mengajari Anda
tentang makna Firman Allah. Anda tidak perlu repot-repot belajar pada
para teolog.
Tahukah Anda mengapa mereka mengerti apa yang dibicarakan oleh
Yesus? Karena mreka telah belajar di kampus pengalaman. Dan
tahukah Anda apa itu pengalaman? Pengalaman adalah penderitaan
bersama dengan Kristus. Jika Anda telah pernah mengalami sedikit
penderitaan bersama Kristus, maka Anda akan mulai layak untuk
memberitakan Injil.
Saya yakin bahwa Anda pernah mendengarkan khotbah para pendeta
yang memiliki gelar Master atau Doktor di bidang teologi. Adakah hal
yang layak didengarkan dari mereka? Apakah firman Tuhan menusuk
ke dalam hati Anda? Adakah kuasa di dalam khotbah mereka? Anda
212 | B I B L E S U R V E Y
tentu tahu jawabannya. Tidak ada apa-apanya. Mengapa mereka tidak
dapat memancarkan terang Firman Allah bagi Anda walaupun berbekal
sekian banyak gelar itu?
Jika Anda ingin memberitakan Injil, maka belajarlah di sekolah
penderitaan bersama Kristus. Jika Anda belum memanggul dan
mengalami salib, maka Anda tidak memiliki kelayakan untuk
memberitakan Injil. Para saudara di negara yang menganiaya orang
Kristen, mereka mungkin tidak sepandai orang yang memiliki gelar
Master di bidang teologi ini tapi mereka sudah banyak menderita.
Mereka juga mungkin tidak sebaik orang yang memiliki gelar Master
ini. Kepribadian mereka juga mungkin tidak seramah orang yang
memiliki gelar Master ini. Mereka bisa saja memiliki kepribadian yang
kasar akan tetapi mereka memiliki kasih yang murni. Jika Anda berada
dalam masalah, maka Anda boleh yakin bahwa mereka tidak akan
pernah mengecewakan Anda. Namun ketika mereka berbicara dengan
Anda mungkin tutur katanya kurang halus atau bisa juga kurang sopan.
Lagi pula, dia belum pernah belajar di berbagai lembaga pendidikan
tinggi. Saat dia menyatakan isi hatinya, mungkin dia menyatakannya
secara keras dan kasar karena dia tidak tahu bagaimana
mengungkapkan isi hati secara halus dan menyenangkan. Jadi, dari
sudut pandang dunia, dia tidak lebih baik daripada orang dunia yang
lain. Hanya ada satu hal yang membuatnya berbeda. Salib di dalam
hidupnya itulah yang membuat perbedaan.
Belajar ke seminari tidak akan mendatangkan salib dalam kehidupan
Anda. Justru akan membuat kepala Anda menjadi semakin besar dan
membuat Anda menjadi sombong. Bukannya memikul salib, Anda
malah mengenakan jubah akademik. Indah sekali! Jubah akademik
kami di London berwarna merah terang dan ungu, dan di bagian
dalamnya terdapat lis putih dari sutera. Indah sekali! Anda terlihat
hampir seperti raja! Benar-benar terlihat seperti orang penting! Dan
banyak sekali penginjil yang, bukannya memikul salib, tetapi
mengenakan jubah akademik di atas mimbar. Dengan sangat gembira
Anda mengenakan kemuliaan yang diberikan oleh dunia kepada Anda.
Dan di saat kita mengenakan jubah akademik tersebut, tiba-tiba saja
kita merasa sedikit lebih tinggi ketimbang umat manusia yang lainnya.
Itulah tepatnya hal yang dikatakan oleh Paulus, "Hal yang tadinya ku-
pandang sebagai keuntungan, sekarang ku-pandang sebagai kerugian.
213 | B I B L E S U R V E Y
Mereka telah menjadi penghambat buatku." Dia tidak mau
mengenakan jubah akademik. Yang dia inginkan adalah salib di
pundaknya, bukannya jubah mewah. Akan tetapi orang-orang Kristen
berkata, "Ini terlalu ekstrim! Kamu bisa memiliki keduanya!
Mengenakan jubah dan sekaligus memikul salib ke mana-mana."
Khususnya jika Anda memakai salib yang berbentuk indah, dari bahan
emas, yang bisa Anda gantungkan di leher Anda.
Izinkan saya beritahu Anda: pahamilah ajaran Yesus dengan hati-hati.
Pelatihan yang saya terima dalam hal pemberitaan Firman Allah,
sebagaimana yang saya sampaikan sebelumnya, saya dapatkan di
negara Komunis. Memang benar bahwa saya pernah belajar di
seminari, akan tetapi di dalam hal kerohanian, sangat sedikit yang saya
pelajari di sana. Pelatihan sejati yang saya jalani adalah di negara asal
saya, di mana saya belajar untuk memikul salib, di mana saya belajar
untuk menanggung tekanan yang diberikan oleh para penguasa di
sana, di mana saya belajar untuk berpaling dari dunia, dan tidak
mempedulikan apakah dunia akan menentang saya, di mana saya
belajar bahwa Allah bisa mengubah suara perut yang keroncongan
menjadi suara musik rohani.
Tanpa sekolah salib itu, maka saya tidak akan bisa memberitakan Injil
sekarang ini. Saya tidak akan memiliki Injil untuk disampaikan. Saya
tidak akan memperoleh pemahaman akan makna salib karena saya
tidak pernah mengalaminya. Saya tidak akan tahu apa yang Yesus
maksudkan jika saya tidak pernah belajar di sekolah salib itu. Jadi, ini
semua bukan karena saya ini lebih unggul dari orang lain. Yang lebih
tepat adalah, justru karena saya ini lebih buruk dari orang lain
sehingga saya lebih perlu belajar tentang makna salib di dalam
pengalaman hidup saya.
Tetapi apakah salib suatu realitas di dalam hidup Anda? Apakah salib
itu sesuatu yang Anda pahami secara nyata di dalam hidup Anda? Jika
Anda belum mengalami salib, maka ia tidak akan berarti apa-apa bagi
Anda. Sudah berapa kali Anda mendengarkan penginjil yang
mengkhotbahkan tentang salib? Apa makna salib buat Anda? Tak ada
artinya sebelum Anda menjadikannya sebagai milik Anda, setelah itu
barulah Anda bisa memahaminya dengan sepenuhnya. Prinsip rohani
yang terdapat di sini adalah: jika Anda ingin memperoleh makna dari
214 | B I B L E S U R V E Y
kehidupan rohani, Anda harus bersedia menjadikan salib sebagai milik
Anda.
Arti dari memikul salib: kehilangan hidup Anda di dalam dunia
Memikul salib sebagaimana yang diucapkan oleh Yesus di ayat 39
berarti kehilangan hidup Anda di dalam dunia ini. Saya sudah
kehilangan hidup saya di dalam dunia ini. Saya tidak punya masa
depan di dalam dunia. Saya tidak akan pernah menjadi seorang
jenderal besar sebagaimana yang pernah saya angankan sebagai
seorang non-kristen. Dan ketika saya belajar di universitas, saya
pernah memperoleh kesempatan untuk melangkah menjadi pengajar,
dan mungkin selanjutnya menjadi profesor. Saya berpaling dari hal-hal
semacam itu. Saya tidak akan pernah menjadi seorang profesor di
dunia ini. Saya tidak akan pernah menjadi seorang rektor di universitas
mana pun di dunia ini, bukan karena tidak akan ada pihak yang
berminat menawarkan jabatan tersebut kepada saya, melainkan karena
saya sudah membuat keputusan di dalam hati saya untuk tidak
menginginkannya. Siapa tahu? Mungkin suatu saat nanti ada orang
yang berkata kepada saya, "Bersediakah Anda menjadi rektor di
universitas anu?" Tetapi saya berketetapan, dengan kasih karunia
Allah, untuk mempertahankan kejernihan visi saya, saya sudah
menaruh tangan saya di atas bajak, saya tidak akan menatap ke
belakang lagi, bertekad untuk maju terus, di jalan salib. Di dalam dunia
ini, saya sudah kehilangan hidup saya. Saya tidak akan pernah menjadi
pimpinan perusahaan besar. Jadi saya sudah memandang semua itu
sebagai sampah. Untuk apa? Supaya saya memperoleh Kristus! Supaya
saya bisa memilikiKristus! Seperti yang dikatakan oleh Paulus, "Untuk
kedapatan berada di dalam Dia."
Di Matius 10:39 Yesus berkata, "Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." Apa maknanya?
Secara prinsip sangatlah sederhana. Anda tidak akan pernah
memperoleh sesuatu secara gratis. Jika ada orang yang memberitahu
Anda bahwa Anda pasti akan memperoleh hidup yang kekal tanpa
pengorbanan apa pun, jangan percaya sepatah pun kata mereka
karena di dalam kehidupan rohani, Anda tak akan pernah memperoleh
sesuatu tanpa perlu mengorbankan sesuatu.
215 | B I B L E S U R V E Y
Di Lukas 14:25-33, yang sudah kita baca sehubungan dengan hal
memikul salib, Yesus berkata, "Sebelum kamu menjadi seorang murid,
hitunglah dulu ongkosnya. Berapa besar pengorbanan yang harus kau
lakukan?" Yesus tidak pernah memancing kita untuk masuk ke dalam
Kerajaan dengan mulut manis yang berisi kepalsuan, dan saya
bersyukur akan hal itu. Dia berkata, "Hitung dulu berapa besar
pengorbanan untuk menjadi muridku, untuk menjadi milikku."
Demikianlah, ayat ini menyatakan hal yang tepat sama dengan kata-
kata yang berbeda. Apakah Anda ingin mendapatkan hal yang
rohani? Anda tidak akan pernah memperoleh hidup itu kalau Anda tidak
melepaskan hidup Anda. Itulah prinsip dalam kehidupan rohani.
Dengan demikian Anda akan menyadari bahwa semakin Anda
kehilangan, maka semakin pula Anda mendapatkannya. Semakin Anda
kehilangan hal-hal duniawi, semakin Anda mendapatkan hal-hal di
dalam hidup yang kekal. Ini adalah hal yang sangat indah. Saya minta
Anda renungkan baik-baik ajaran Yesus ini. Bacalah sendiri. Saya tidak
ingin memasukkan pemikiran saya sendiri. Pemikiran saya peribadi
tidak ada nilainya. Yang saya inginkan adalah agar Anda renungkan
firman Allah karena firman-Nya adalah firman dari hidup yang kekal.
Kita diselamatkan oleh salib Kristus tetapi kita harus memikul
salib juga
Namun, sebagai penutup, mari kita renungkan pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan pada awal tadi. Sudahkah Anda temukan jawabannya?
Setelah merenungkan ajaran Yesus, lantas apakah kita ini diselamatkan
oleh salibnya atau oleh salib kita? Kita melihat bahwa kita harus
memikul salib kita.
Jadi, apakah saya yang mendapatkan hidup yang kekal itu dengan
memikul salib saya? Dengan kehilangan hidup saya, maka saya
memperoleh hidup yang kekal? Lalu apakah jawaban yang muncul di
benak Anda? "Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku
akan meraihnya?" Yesus tidak berkata begitu. Dia tidak berkata
bahwa Anda akan meraihnya. Barangsiapa kehilangan nyawanya
karena aku akan memperolehnya dengan cara bagaimana? Di sinilah
keindahan dari ajaran Yesus. Tidak ada kata yang salah. Jika kita
perhatikan dan cermati ajaran Yesus, kita akan mendapati bahwa yang
dikatakan adalah, "Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan menemukan(find) hidup yang kekal.
216 | B I B L E S U R V E Y
"Menemukan": berarti menerima sesuatu yang tidak bisa Anda
raih sendiri
Perhatikan kata "menemukan", misalnya, di dalam perumpamaan
tentang harta yang terpendam. Orang tersebut menggali di ladang dan
dia menemukannya. Apakah orang itu mendapatkan harta itu sebagai
hasil usahanya? Ketika dia menemukan harta karun itu di ladang, nilai
dari harta karun itu jauh melampaui segenap kekayaannya. Dia tidak
bisa membelinya, tetapi dia bisa menemukannya. Harta itu diberikan
kepadanya. Artinya, dia tak akan pernah dapat membelinya, tetapi dia
menemukannya. Menemukan harta itu adalah ungkapan lain yang
menyatakan bahwa dia telah mendapatkan sesuatu yang tidak akan
dapat ia dapatkan lewat usahanya sendiri.
Sekarang pertimbangkanlah pertanyaan ini: Apakah hidup yang kekal
itu sesuatu yang bisa Anda capai? Anda tak akan pernah bisa
mencapainya. Anda tak akan pernah bisa meraih hidup kekal dari Allah.
Berapa harga yang bisa Anda tetapkan bagi hidup kekal itu supaya
Anda bisa meraihnya? Bisakah Anda beli hidup yang kekal itu dengan
1.000 dolar? Bisakah Anda beli hidup yang kekal itu dengan 10.000
dolar? Anda tak akan bisa membeli hidup yang kekal itu sekalipun Anda
berpenghasilan 1000 juta dolar! Hidup yang kekal itu tak ternilai. Itu
adalah hidup Allah. Jika Allah Yahweh tidak memberikannya kepada
Anda, maka Anda tidak akan pernah bisa memilikinya karena hidup itu
adalah milik Alllah. Tentu saja, hidup yang kekal itu bisa kita miliki.
Kita hanya menerimanya sebagai karunia dari Allah melalui
salib Kristus.
Makna salib kita: sarana untuk kita memenuhi persyaratan Allah
bagi hidup kekal
Lalu, apa maksud dari pembicaraan tentang salib itu? Salib kita
merupakan syarat untuk menerima hidup yang kekal. Salib bukan
sarana untuk memperoleh hasil, melainkan sarana untuk memenuhi
persyaratan. Saat Anda merenungkan persyaratan yang diberikan,
Anda akan melihat sungguh luar biasa hikmat Yesus!
Anda bertanya, "Mengapa Yesus membuat persyaratan ini?
Mengapa dia menginginkan hal ini dari kita?" Karena hanya dengan
jalan itu maka Anda bisa benar-benar diselamatkan. Jika salib tidak
217 | B I B L E S U R V E Y
masuk ke dalam hidup Anda, maka Anda akan kembali lagi ke dalam
dosa, dan itu pasti. Alasan mengapa Yesus ingin agar Anda mengalami
salib di dalam hidup Anda adalah untuk menghancurkan dasar pijakan
dosa di dalam kehidupan Anda. Itulah makna dari firman yang luar
biasa, yang diucapkan oleh rasul Petrus di dalam suratnya, barangsiapa
telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa (1
Petrus 4:1).
Tidaklah mengherankan bahwa jika Anda menanyakan hal ini
pada orang-orang yang hanya mempelajari teologi, mereka bingung.
Mereka tidak tahu apa maknanya. Akan tetapi jika Anda tanyakan hal
ini pada orang Kristen yang lugu namun yang telah dianiaya karena
imannya, maka dia akan segera menjelaskannya kepada Anda.
Sungguh mendalam pengertiannya. Anda akan tahu apa artinya jika
Anda sudah menderita. Anda akan memahami Alkitab, bukan dari
sekadar membaca tafsirannya. Anda jalani dalam hidup Anda dan Anda
akan tahu apa artinya. Orang-orang malang yang bergantung pada
buku-buku tafsiran sangat kesulitan untuk memahami Alkitab. Akan
tetapi bila Anda jalani dalam hidup Anda dengan memikul salib, maka
makna Alkaitab sangatlah jelas, sangat mudah dipahami. Sekarang kita
mengerti mengapa Yesus menetapkan persyaratan ini.
Hikmatnya sungguh sempurna.
Anda mungkin berkata, "Mengapa tidak diberikan secara gratis saja?
Tanpa persyaratan apapun? Bukankah itu yang biasanya
dikhotbahkan." Dan para pengkhotbah itu merasa bahwa mereka sudah
lebih pandai daripada Allah. Mereka hanya mengutip satu ayat: karunia
Allah adalah pemberian gratis. Keselamatan adalah karunia dari Allah.
Hal itu memang sepenuhnya benar akan tetapi hanya menyentuh
separuh dari kebenarannya, karena karunia gratis itu diberikan lengkap
dengan persyaratannya. Jika saya ingin memberi Anda sebuah senjata
api, tentunya sangat tidak bertanggung jawab jika saya tidak
memastikan bahwa Anda adalah orang yang layak untuk menggunakan
senjata api. Saya perlu memastikan bahwa Anda adalah orang yang
memenuhi persyaratan, baru setelah itu saya memberi Anda senjata
api tersebut secara gratis.
Atau contoh lainnya: jika saya adalah orang yang sangat kaya, dan
Anda tidak punya uang sama sekali. Kalau saya ingin memberi Anda
uang $10.000 dolar, dan saya berkata, "Ini uang $10.000 dolar.
218 | B I B L E S U R V E Y
Ambillah. Ini hadiah untukmu. Kamu tidak akan pernah mampu
mendapatkannya, tetapi sekarang aku memberikannya buatmu,"
apakah Anda berpikir bahwa saya tidak akan menetapkan persyaratan?
Kalau begitu, mengapa saya tidak menutup mata dan secara membabi-
buta memberikan uang $10.000 dolar kepada sesiapa saja. Saya perlu
memastikan bahwa Anda tahu apa yang akan Anda lakukan dengan
uang yang $10.000 dolar itu, bahwa Anda akan menggunakannya
secara benar, bahwa dengan uang itu Anda tidak bergegas membeli
narkoba atau bom. Jadi karunia itu gratis akan tetapi ada persyaratan
yang terkait dengan itu. Apakah ketentuan semacam itu bukan sesuatu
yang Anda harapkan dari Allah?
Bolehkah saya berkata kepada Anda, "Kamu bisa mendapatkan hidup
yang kekal sesuka hatimu! Mari dapatkanlah hidup yang kekal! Dan
kamu boleh melanjutkan hidup di dalam dosa dan tidak akan ada
masalah. Kamu boleh meneruskan dosa-dosamu dan hidup yang kekal
itu tetap menjadi milikmu."? Tidak, Allah tidak akan pernah melakukan
hal semacam ini. Karunia dari Allah adalah hidup yang kekal. Dia
berkata, "Aku berikan padamu sebagai karunia, tetapi Aku mau
memastikan bahwa kamu tidak kembali lagi ke dalam dosa yang
sebelumnya telah membunuhmu." Hanya dengan memiliki salib di
dalam hidup Anda maka karunia yang kekal dari Allah akan tetap
menjadi milik Anda dan tidak akan hancur, atau tercemar, atau rusak
oleh Anda.
Namun karena para penginjil tidak menyampaikan hal ini, lihatlah apa
yang terjadi. Begitu banyak orang yang datang kepada Tuhan, seperti
yang sudah pernah saya sebutkan, dan dalam kurun waktu satu tahun
kemudian, 70% dari mereka meninggalkan Gereja. Dalam waktu dua
tahun, mereka yang telah berkomitmen itu, atau yang seharusnya
telah menjadi Kristen dalam beberapa KKR, di manakah mereka berada
setelah itu? Periksalah daftar yang ada dan lihat berapa banyak yang
masih Kristen setelah satu tahun? Namun para penginjil itu mengira
bahwa mereka lebih cerdik ketimbang Allah, dengan cara
memberitakan karunia gratisnya tanpa menyampaikan persyaratannya.
Dari 100 orang yang mengaku telah datang kepada Kristus dalam
sebuah KKR, dalam waktu tiga tahun setelahnya, Anda akan mendapati
bahwa hanya tertinggal sekitar 4% jika Anda memberitakan Injil
dengan cara tidak menyebutkan persyaratannya.
219 | B I B L E S U R V E Y
Persyaratan dari Allah bagi hidup kekal yang gratis
Jadi, saya harap Anda sekarang mengerti jawaban atas pertanyaan
yang saya sampaikan di bagian awal tadi. Dan Anda akan melihat
hikmat Allah. Allah memberi hidup yang kekal secara gratis kepada
Anda, namun Anda harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Anda harus berpaling dari dosa. Anda harus berpaling dari dunia yang
ingin menarik Anda kembali ke dalam dosa. Inilah pengajaran Yesus
Kristus. Bukankah hal ini menyatakan hikmat Allah yang sempurna?
Dan terakhir, saya bertanya kepada Anda, sudahkah Anda memenuhi
persyaratannya? Allah bersedia untuk memberikan hidup kekal-Nya
secara gratis tetapi apakah Anda sudah memenuhi persyaratannya,
sekalipun Anda mengklaim diri Anda sebagai seorang Kristen? Dan
apakah Anda di dalam memikul salib itu sudah mengambil langkah
yang pertama, kemudian melanjutkan ke langkah yang kedua dan yang
ketiga?
(Copyright owned by Cahaya Pengharapan Ministries. May be used for
non-profit purposes but must be attributed to this website.)
Bagaimana menjadi anak-anak Terang
Matius 24:34
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Tema pembahasan hari ini adalah: 'Bagaimana menjadi anak-anak
Terang, anak-anak siang'.
Rangkuman dari khotbah "Berjaga-jagalah"
'Berjaga-jagalah': tetap terbangun (tidak tertidur, siap sedia)
Terakhir kali kita membahas makna ungkapan 'watch (berjaga-jaga,
siap sedia)'. Yesus berkata, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan," dan juga, "Sebab itu,
220 | B I B L E S U R V E Y
hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada
saat yang tidak kamu duga." Apakah makna kata 'watch (berjaga-jaga,
siaga)' ini? Secara harfiah kata 'berjaga-jaga' itu berarti tetap
terbangun; tidak tidur tapi tetap berjaga.
'Berjaga-jaga': gaya hidup anak-anak terang
Dari makna harfiah itu, kita melanjutkan untuk melihat bahwa kata
'berjaga-jaga' itu meliputi segenap cara hidup, suatu gaya hidup
sebagai anak-anak terang, sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus,
"Mereka yang tertidur, tidur di waktu malam (di dalam kegelapan),
namun kita bukan anak-anak malam, kita adalah anak-anak siang, kita
adalah anak-anak terang. Dan mereka yang berdiam di dalam terang
tidak tertidur, mereka tetap terjaga." Demikianlah, kita mengerti
bahwa ketika Yesus berkata, "Berjaga-jagalah," dia tidak bermaksud
menyuruh kita untuk terus membelalakkan mata menantikan sesuatu
yang kita tidak tahu kapan terjadinya, atau terus menerus mengamati
awan-awan sambil berharap Yesus akan tiba-tiba muncul di antara
awan-awan itu. Itu bukanlah makna dari kata 'berjaga-jaga'. Makna
'berjaga-jaga' adalah suatu gaya hidup yang seutuhnya di dalam
terang; secara konsisten setia pada Allah. Jadi, kapanpun Yesus
datang, kita akan siap karena kita tetap setia. Kita tidak akan terkejut,
tidak akan didapati sedang berada dalam kehidupan rohani yang kalah
karena kita konsisten dan stabil di dalam terang.
Begitu banyak orang Kristen yang hidupnya naik-turun dan labil. Tidak
teguh dan konsisten. Ini sangat berbahaya. Saat Anda jatuh Anda
sedang mempermalukan Tuhan lewat cara hidup yang tidak konsisten.
Bulatkan tekad Anda untuk menjadi orang Kristen yang teguh yang
bergerak dengan langkah pasti. Teguh dan setia setiap saat. Itulah
yang disebut anak-anak terang. Terang yang tidak meredup. Pasti ada
yang salah dengan generatornya jika hal semacam itu terjadi. Ada
masalah dengan sumber listriknya. Hal ini tidak boleh terjadi. Orang-
orang Kristen tidak boleh berlaku seperti ini. Kita harus menjadi terang
dunia dan kita harus hidup di dalam terang. Kita harus hidup di dalam
terang secara teguh dan konsisten. Itulah arti dari 'berjaga-jaga'.
'Berjaga-jaga - secara spiritual sadar dan bangun
Beberapa aspek dari arti berjaga-jaga:
221 | B I B L E S U R V E Y
(1) Berjaga-jaga seperti seorang prajurit: jangan sampai
disergap!
Yesus berkata bahwa kedatangannya berlangsung secara tidak terduga,
seperti jerat, seperti jebakan yang menyergap secara tiba-tiba. Pakar
dari Cambridge, C.H. Dodd di dalam studinya untuk topik ini,
menunjukkan bahwa dari segi bahasa, kata berjaga-jaga ini tampaknya
memiliki makna militer, yakni untuk tetap siaga menghadapi
kemungkinan serangan mendadak setiap saat. Dalam istilah yang
berbeda, perangkap itu bisa saja menjerat sewaktu-waktu. Di sini
terdapat 'war motif (motif perang)' atau 'battle motif (motif
pertempuran)'. Artinya, Anda sudah tahu bahwa pihak lawan sedang
bergerak ke arah Anda, dan Anda harus tetap siaga. Anda tidak akan
berani lalai karena serangan bisa saja datang mendadak. Demikianlah,
tetap berada di dalam terang berarti cara hidup di mana kita secara
rohani tetap terjaga.
(2) Berjaga-jagalah: Iblis bermaksud menyerang secara
mendadak
Perlunya kesiagaan penuh secara terus menerus saat berjalan-
jalan di daerah rawan
Baru-baru ini, saya mengunjungi Calgary, dan sempat beberapa jam di
daerah pegunungan di Taman Nasional. Kami sempat memasuki
'wilayah beruang'! 'Wilayah kekuasaan beruang' adalah tempat di mana
beruang-beruang bebas berkeliaran. Dan di Taman Nasional, Anda
tidak boleh membawa senjata api. Jadi, para beruang bebas
berkeliaran namun Anda tidak diizinkan untuk mempersenjatai diri
untuk melindungi diri Anda!
Anda semua tentunya tahu bahwa beruang grizzly jelas bukan jenis
makhluk yang ingin Anda ajak bertengkar. Beruang grizzly bisa
mencapai berat sampai 450kg, mendekati 1000 pound, dan bisa berdiri
sampai setinggi 8 kaki (hampir 2,5 meter). Artinya, ini adalah makhluk
raksasa yang tentunya tidak akan Anda ganggu. Sekalipun Anda adalah
seorang ahli karate atau kung fu, saya rasa Anda akan mengalami
nasib buruk jika berjumpa dengannya. Dengan kekuatan otot Anda
yang hebat itu, mungkin Anda hanya akan membuat sedikit lecet pada
tubuh beruang grizzly.
222 | B I B L E S U R V E Y
Oleh karena itu, pihak taman nasional memberikan saran-saran bagi
Anda, yang disusun dalam bentuk brosur, tentang bagaimana cara
melindungi diri Anda. Beberapa saran di antaranya termasuk saran
untuk membawa kaleng berisi batu kerikil, jadi Anda bisa membuat
kegaduhan yang semoga saja bisa mengalihkan perhatian beruang itu.
Jika upaya ini gagal, maka kalau Anda membawa ransel, silakan
lepaskan ransel Anda lalu lemparkan sebagai pengalih perhatian dan
berlarilah secepat mungkin dari sana. Mungkin beruang itu akan
tertarik oleh ransel tersebut dan membiarkan Anda melarikan diri. Akan
tetapi, jika Anda tidak membawa kaleng berisi kerikil, juga tidak
membawa ransel, maka hal yang bisa Anda lakukan adalah berusaha
untuk tetap diam seperti patung sekalipun hewan itu mendatangi Anda.
Jika hal ini tidak juga memberi hasil, dan beruang itu tetap tertarik
pada Anda, maka Anda bisa bertiarap sambil menaruh tangan Anda di
belakang leher Anda, berpura-pura mati. Mudah-mudahan dia akan
segera berlalu setelah mencakar atau menggigit Anda beberapa kali.
Tentunya semua ini menunjukkan bahwa Anda harus selalu memelihara
kesiagaan Anda.
Berjalan dalam kelompok: sama seperti orang Kristen yang
hidup dalam komunitas, dalam lingkungan jemaat
Orang-orang yang menjelajahi taman nasional itu akan berjalan dalam
kelompok. Di sanalah kesamaannya dengan gereja. Ini adalah hal yang
penting dalam kehidupan Kristen. Beruang cenderung menghindari
keompok-kelompok orang. Berada dalam kelompok juga bisa membuat
kegaduhan yang lebih ramai sehingga beruang cenderung tidak mau
menyerang. Jika Anda sendirian, maka Anda berada dalam bahaya. Ada
banyak pelajaran rohani yang bisa kita pelajari dari sini sehubungan
dengan hal berjaga-jaga. Sangat penting untuk hidup di dalam sebuah
komunitas. Semua binatang buas lebih takut menghadapi suatu
kelompok orang dibandingkan dengan satu individu saja.
Saat saya berjalan di wilayah pegunungan itu, muncul suatu rasa
waspada dan mata Anda akan selalu mengawasi sekeliling Anda. Pihak
taman nasional memberitahu bahwa beruang yang berjalan bersama
anak-anaknya itu yang sangat berbahaya. Seekor induk beruang
dengan satu atau dua anaknya adalah beruang yang paling mematikan.
Dia akan segera menyerang jika dia merasakan sedikit saja tanda-
tanda bahaya. Malahan, sehari sebelum saya pergi ke pegunungan itu,
223 | B I B L E S U R V E Y
di halaman depan dari koran setempat memberitakan tentang
seseorang yang baru saja diserang oleh beruang grizzly, dan dia
dibawa ke rumah sakit dalam keadaan terluka parah. Di sini ada
pelajaran rohani yang sangat penting.
Ungkapan yang sejajar dengan hal ini dengan tepat disampaikan oleh
Petrus di 1 Petrus 5:8. Mengapa kesiagaan sangat dibutuhkan? Karena
keselamatan Anda bergantung pada kesiagaan Anda; hidup Anda
bergantung padanya. 1 Petrus 5:8 berbunyi sebagai berikut: Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti
singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Dia ingin menelan Anda. Dan jika Anda memiliki pandangan yang
salah, mengira bahwa Iblis itu seperti singa yang sudah dicabut
giginya, dan tidak akan mampu menelan Anda, maka sebaiknya Anda
baca lagi ayat tersebut. Dia tahu bagaimana cara menelan Anda jika
Anda tidak bersiaga. Jadi sadarlah! Berjaga-jagalah!
Kita sekarang dibuai oleh satu bentuk ajaran yang memberitahu kita
bahwa sebenarnya tidak ada bahaya yang perlu dikuatirkan. Kita pasti
aman selamanya. Tindakan menanamkan ajaran semacam ini ke dalam
benak orang-orang sama artinya dengan melucuti mereka. Sama
artinya dengan menyuruh mereka untuk menjelajahi 'wilayah
kekuasaan beruang grizzly' tanpa harus bersiaga karena semua grizzly
di sana adalah beruang grizzly tua yang sudah sekarat, atau jika Anda
kebetulan bertemu dengan mereka, maka mereka itu sudah dirantai.
Atau, jika Anda kebetulan bertemu dengan salah satu monster ini,
jangan kuatir karena semua gigi dan cakarnya sudah dicabut. Jika Anda
mengutus seseorang ke negeri beruang dengan menanamkan ilusi
semacam ini di dalam benaknya, sama artinya dengan Anda mengutus
dia untuk dibunuh. Ini jelas sangat mencelakakan! Kita tidak boleh
memegang ajaran yang semacam ini. Ajaran yang alkitabiah menyuruh
Anda untuk selalu berjaga-jaga, selalu siaga.
Anda tidak tahu kapan Anda akan diserang
Tadi kami sebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan apa yang disebut
'war motif (motif perang)', atau 'battle motif (motif pertempuran)'. Ini
adalah hal yang sangat penting. Hal yang menakutkan bagi seseorang
di pegunungan Rockies bukan bahwa ada beruang grizzly melainkan
224 | B I B L E S U R V E Y
bahwa Anda tidak tahu kapan Anda akan bertemu dengannya. Di
sinilah tepatnya letak kedekatan antara kesiagaan di negeri beruang
dengan ajaran Yesus - Anda tidak tahu kapan peristiwa itu akan terjadi.
Ini adalah hal yang sangat vital. Saat Anda sedang berjalan, tiba-tiba
saja dari balik sebuah semak muncullah monster raksasa yang
menakutkan ini.
Di dalam istilah militer, hal ini dikenal sebagai serangan mendadak
atau sergapan. Serangan mendadak adalah hal yang sangat ditakuti
oleh para komandan militer. Mereka takut akan sergapan karena unsur
kejutannya membuat Anda kehilangan waktu yang seharusnya Anda
pakai untuk bereaksi. Anda sedang berjalan di sebuah tempat, dan
tiba-tiba saja tembakan senapan mesin menembaki dari segala arah.
Anda terjebak di tempat terbuka karena mereka sudah menghadang
jalan-jalan lolos Anda. Ini adalah hal yang mematikan. Setiap
komandan militer khawatir akan sergapan. Serangan mendadak adalah
hal yang sangat menakutkan. Dan Kitab Suci memperingatkan kita
untuk selalu berjaga-jaga karena Iblis sudah siap untuk menyergap
Anda setiap waktu, untuk menyerang Anda secara mendadak di saat
Anda tidak siaga. Itulah sebabnya mengapa saya katakan, bagi mereka
yang kehidupannya jatuh-bangun, orang Kristen semacam ini sedang
mengundang serangan Iblis, undangan itu muncul jika mereka
menunjukkan kelemahannya. Saat Anda sedang lemah, saat itulah
serangan muncul.
(3) Berjaga-jaga: namun jangan pernah dilumpuhkan oleh rasa
takut akan serangan
Iblis, sama halnya dengan anjing, menyerang di saat dia
mencium ketakutan Anda
Saya rasa Anda semua tahu bahwa anjing adalah makhluk yang
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi - mereka bisa merasakan
kelemahan dan ketakutan Anda. Dan begitu mereka mencium
ketakutan ini, maka mereka akan menyerang. Pernahkah Anda
perhatikan bahwa orang yang takut akan anjing akan selalu diserang
oleh anjing? Dan mereka yang tidak takut pada anjing justru tidak
pernah diserang oleh anjing. Sungguh aneh, bukankah begitu?
Semakin Anda takut, maka Anda akan semakin diserang. Dan Iblis
justru persis seperti itu. Dia merasakan ketakutan Anda. Dia
225 | B I B L E S U R V E Y
merasakan saat-saat Anda menjadi lemah dan dia akan menyerang. Itu
sebabnya dia tidak bisa menyerang orang Kristen yang konsisten.
Seorang Kristen yang konsisten melangkah dengan teguh. Iblis tidak
bisa mendapat celah untuk menyerang. Kapan kesempatan yang baik?
Tak ada kesempatan yang baik karena adanya konsistensi rohani yang
teguh dan terus melangkah di level yang lebih tinggi. Itulah sebabnya
mengapa saat Yesus berbicara tentang akhir zaman, kata 'berjaga-
jagalah', 'waspadalah', 'siaga' selalu diulang-ulang karena
kelangsungan hidup kita bergantung padanya.
Namun rasa takut akan diserang juga bisa melumpuhkan. Rasa takut
akan sergapan dapat melumpuhkan kehidupan Kristen. Ada sebagian
orang Kristen yang tidak pernah melakukan apa-apa karena mereka
takut akan diserang. Mereka takut dicela. Sebagian orang begitu
takutnya kalau-kalau saat mereka mengerjakan sesuatu lalu mendapat
kritikan. Rasa takut akan diserang telah melumpuhkan mereka. Dan
Iblis adalah ahli strategi yang hebat. Dia bisa menyerang dan
mengalahkan Anda. Di juga bisa tidak menyerang tetapi tetap
mengalahkan Anda. Apa maksudnya ini?
Strategi 'Kota Kosong (空城計)' dari Zhu Ge Liang
Izinkan saya menggambarkan hal ini lewat kisah seorang ahli strategi
dalam sejarah militer Tiongkok, Zhu Ge Liang. Anda tahu, Zhu Ge Liang
sangat memahami hal ini. Dia tahu persis akan bahaya sergapan, dia
juga sering memakai serangan mendadak ini terhadap musuhnya. Akan
tetapi dia juga tahu bagaimana cara mengeksploitasi ketakutan akan
serangan mendadak yang ada dalam benak musuh-musuhnya, jadi dia
bisa mengalahkan musuhnya tanpa harus menyerang, yakni dengan
cara mengeksploitasi ketakutannya. Inilah prinsip dari 'Kung Qeng Ji -
空城計 yakni 'Strategi Kota Kosong'. Pihak musuh sudah
mengepungnya, sedangkan pasukan utama Zhu Ge Liang sedang
berada di tempat lain. Dia kedapatan sedang tidak bersama dengan
pasukannya, dan kali ini pihak musuh berhasil mengunggulinya.
Laporan intelijen pihak musuh cukup cermat. Intelijen pihak musuh
mengetahui bahwa pasukan Zhu Ge Liang sedang berada di tempat
lain, dengan demikian, panglima ini, Zhu Ge Liang ini, sedang tidak
bersama dengan pasukan utamanya. Lalu musuh mengepung kota di
mana Zhu Ge Liang berada saat itu, karena tahu bahwa pasukan
utamanya tidak sedang di sana.
226 | B I B L E S U R V E Y
Zhu Ge Liang adalah seorang ahli strategi yang ulung, dan dia
berusaha memanfaatkan rasa takut akan sergapan, rasa takut akan
serangan mendadak. Dia membuka semua pintu gerbang kota dan
menantang mereka untuk masuk. Di sinilah rasa takut akan sergapan
dimanfaatkan. Semua panglima perang takut akan serangan
mendadak. Dan Zhu Ge Liang lalu menjalankan gertakannya. Ini
semacam suatu perjudian besar! Dia buka semua pintu gerbang dan
menyuruh beberapa orang menyapu jalanan di luar pintu gerbang
dengan tenang, seolah-olah berkata, "Silakan masuk!" Lalu panglima
musuh meneliti keadaan ini, menggaruk-garuk kepalanya, dan berkata,
"Siapa yang sedang ditipu di sini? Apakah laporan intelijenku tepat?
Mungkinkah Zhu Ge Liang sudah berhasil menipu para agen rahasiaku?
Bisa saja pasukan utamanya masih berada di dalam kota, bersembunyi
di sana, menunggu untuk menyergap pasukanku saat mereka masuk
ke kota. Kalau pasukannya tidak ada di dalam kota, mana berani dia
membuka semua pintu gerbang seperti ini dan mengundang kita masuk
ke sana, menantang kita untuk masuk?" Anda lihat, Zhu Ge Liang
memanfaatkan sepenuhnya rasa takut akan sergapan.
Hasilnya adalah bahwa panglima musuh itu menarik mundur
pasukannya karena setelah berpikir-pikir sekian lama, dia menganggap
bahwa Zhu Ge Liang ini adalah orang yang terlalu berbahaya untuk
diserang begitu saja. Jadi dia menarik mundur pasukannya.
Sebenarnya, tentu saja, Zhu Ge Liang tidak punya pasukan di dalam
kota itu. Laporan dari intelijen pihak musuh sebenarnya tepat. Tidak
ada sergapan yang disiapkan di sana. Yang dilakukan oleh Zhu Ge
Liang hanya sekadar bertaruh saja karena dia tahu kalau dia tidak
bertaruh, maka dia pasti kalah karena musuh pasti akan melancarkan
serangannya. Akan tetapi dia memukul mundur pihak musuh melalui
rasa takut akan sergapan. Dia buka pintu gerbang dan berkata,
"Silakan masuk. Coba saja." Dan hal ini justru membuat musuhnya
ketakutan.
Demikianlah, jika Anda berpikir, "Kalau aku melakukan hal ini, jelas
sangat berbahaya! Mungkin Iblis sedang menungguku di sana! Dan
kalau aku pergi ke sana, bang! Dia akan menungguku di sana!
Menakutkan sekali! Dan kalau aku pergi ke sini, maka dia akan
meninjuku juga. Menakutkan sekali!" Saya sudah pernah bertemu
orang Kristen yang datang untuk konseling dan berkata, "Haruskah
saya mengerjakan ini? Apakah saya memang harus mengerjakannya?"
227 | B I B L E S U R V E Y
Lalu saya berkata, "Nah, mengapa Anda tidak melakukannya saja?
Bergeraklah! Majulah!" "Tapi bagaimana kalau terjadi hal ini?
Bagaimana kalau terjadi hal itu?" Mereka seperti sang jenderal yang
sedang berdiri di luar pintu gerbang kota sambil berkata, "Haruskah
aku menyerang? Atau jangan menyerang?" Anda tidak akan
memenangkan pertempuran apapun dengan sikap seperti ini. Anda
harus maju, dan kita tahu bahwa kita memiliki satu keuntungan yang
tidak dimiliki oleh sang jenderal itu, yakni bahwa kita memiliki
kepastian akan kemenangan, asalkan kita maju dalam ketaatan,
kesetiaan dan komitmen kepada Tuhan.
Itulah poin yang ingin saya sampaikan secara khusus kepada orang-
orang Kristen yang masih baru agar dipahami dengan jelas. Jangan
pernah dilumpuhkan oleh rasa takut akan serangan. Sekalipun saya
perlu tekankan bahwa serangan itu berbahaya, saya juga harus
menekankan sisi lainnya. Kita harus melangkah maju, namun maju
dalam kesiagaan. Kita tidak boleh berkata bahwa karena ada bahaya di
depan maka kita tidak akan maju. Kita harus bergerak, kita harus
maju, namun dengan tangan siaga di gagang pedang, atau gambaran
yang modern, dengan jari siap di pelatuk, melangkah maju dalam
kesiap-siagaan penuh, berhati-hati akan tetapi maju terus dengan
langkah pasti di dalam peperangan rohani.
Saya sudah sering melihat orang Kristen yang dilumpuhkan oleh hal ini.
"Aku ingin melayani Tuhan. Aku akan melayani full-time." Lalu ia mulai
berpikir. "Oh ya! Lalu bagaimana dengan pendapat teman-temanku?
Bagaimana pendapat orang tuaku nanti? Bagaimana dengan ini dan
itu?" Pada akhirnya Anda lalu berkata, "Lupakan saja!" Demikianlah,
kita terus saja menurunkan komitmen kita, kita terus saja
berkompromi sampai akhirnya kita tidak berbuat apa-apa. Itulah
akibat yang timbul dari rasa takut akan serangan. Terlalu banyak
ketakutan. Anda harus bergerak maju. Bisa jadi Anda kena tembak.
Bisa saja Anda terluka akan tetapi memang itulah hal yang terjadi pada
seorang prajurit. Mungkin saya takut terluka, lalu saya tidak mau
menjadi prajurit, mungkin saya akan menjadi tukang roti saja. Mungkin
saya akan jadi juru masak saja. Anda tahu, bisa saja Anda terluka oleh
pisau dapur.
Jika Anda takut terluka, jangan jadi prajurit Kristus. Tugas prajurit
adalah maju, dan mereka tahu bahwa mungkin saja peluru yang
228 | B I B L E S U R V E Y
berikutnya akan mengenai diri mereka, akan tetapi mereka tetap maju.
Saya harap orang Kristen tidak menjadi ketakutan, seperti yang
dikatakan oleh Paulus kepada Timotius di 2 Timotius 1:7, Sebab Allah
memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, bukan roh penakut,
melainkan hikmat, roh yang memberi kekuatan yang melangkah maju
dalam keberanian namun dengan hikmat. Ini adalah hal yang sangat
penting.
Berjaga-jaga itu berkaitan dengan siapa diri kita ini
Setelah semua uraian ini, saya ingin menelaah beberapa hal. Yakni
mengenai kesimpulan yang kita capai pada pembahasan di khotbah
yang lalu, yaitu bahwa kata berjaga-jaga ini berkenaan dengan
keberadaan, yaitu, mengenai siapa diri kita ini. Ia tidak berkaitan
dengan apa yang kita perbuat melainkan dengan siapa diri kita ini. Ini
adalah hal yang sangat penting untuk dipahami. Berjaga-jaga itu
berkaitan dengan hal siapa diri kita ini. Ini adalah masalah sikap hati
terhadap hidup yang dijalani sehari-hari. Keberadaan Anda adalah
hidup secara rohani, dan oleh karena Anda secara rohani hidup,
maka Anda secara rohani siaga, berjaga-jaga. Anda mengerjakan
sesuatu hal oleh karena seperti itulah diri Anda.
Anda bisa saja mengerjakan sesuatu hal tanpa memiliki sifat tersebut,
artinya, Anda bisa saja berusaha menjadi orang yang baik padahal
sebenarnya Anda adalah orang yang jahat. Anda bisa menunjukkan
kebaikan walau di dalam diri Anda sebenarnya jahat. Itu bukanlah
keberadaan, itu adalah perbuatan. Itu bukanlah keberadaan.Menurut
Kitab Suci dan juga ajaran Yesus, keberadaan adalah hal yang
paling penting. Siapa diri Anda adalah hal yang penting, dan setelah
itu lahirlah perbuatan-perbuatan yang dilandasi oleh siapa diri Anda itu.
Prinsip ini sangatlah penting dalam rangka memahami ajaran Yesus.
'Keberadaan' seorang murid menjadi pokok yang terpenting
menurut terang ayat dalam Matius 23:34
Dan di sini, secara singkat, saya akan berusaha menunjukkan kepada
Anda bagaimana prinsip ini perlu untuk diterapkan di dalam sebagian
besar ajaran Yesus. Mari kita mulai dengan ayat pertama, yang
seringkali dianggap sebagai ayat yang paling sukar di Matius pasal 24.
Dalam menguraikan Firman Allah, saya tidak menghindar dari ayat-
229 | B I B L E S U R V E Y
ayat, tidak peduli seberapa sulit ayat itu. Saya akan memberi
pengantar akan apa yang menjadi eksposisi di dalam ayat ini,
mengenai makna penting keberadaan, keberadaan sebagai anak-anak
terang. Sebagai anak-anak Allah, kita adalah anak-anak terang.
Sebagai yang hidup di dalam terang, kita bukan sekadar berpura-pura,
bukan sekadar melakukan, bukan sekadar mengetahui dan bukan
sekadar memiliki terang namun kita adalah terang.
Apa kaitan semua ini dengan Matius 24:34? "Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini
terjadi." Apa artinya? Bagaimana kita akan memahami hal ini? Apa
hubungan antara hal-hal yang telah kita pelajari itu dengan ayat ini?
Tampaknya hanya sedikit sekali hubungannya. Namun Anda akan
segera mengerti bahwa tidak demikian halnya. Mari kita pelajari. Yesus
telah menyatakan bahwa kedatangannya akan berlangsung secara tiba-
tiba, secara tidak terduga dan dia telah menyebutkan tentang
peristiwa-peristiwa macam apa saja yang akan terjadi sebelum
kedatangannya. Lalu dia melanjutkan dengan berkata, "Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum
semuanya ini terjadi." Bagaimana kita akan memahami hal ini? Ayat ini
telah menjadicrux interpretum, artinya, merupakan ayat yang sukar
bagi para penafsir. Malahan, mereka mendapati bahwa ayat ini luar
biasa sulitnya.
Mari kita teliti beberapa kemungkinan makna yang bisa muncul di sini.
Apakah arti "dari angkatan" ini?
Jika artinya adalah angkatan pada zaman dia hidup, maka
berarti dia telah salah
Apakah arti dari angkatan ini? "Angkatan ini", angkatan yang mana?
Jika kita menganggap bahwa kata 'angkatan' itu adalah generasi pada
zaman Yesus, lalu maksud perkataannya adalah, "Angkatan yang
mendengar ucapanku sekarang dan di tempat ini, orang-orang sedang
berdiri di sini tidak akan berlalu sebelum semua hal yang aku ucapkan
ini terjadi," maka itu berarti bahwa Yesus akan datang pada masa
hidup generasi itu juga.
Jika demikian halnya, maka berarti Yesus telah salah. Kita harus
menghadapi kenyataan jika memang hal itu yang dia maksudkan. Dan
230 | B I B L E S U R V E Y
mereka yang mengasihi kebenaran, tentunya tidak akan menghindar
dari kebenaran, kita harus berkata, "Yah, kurasa dia memang salah."
Dia tidak datang pada masa generasi itu. Tidak semua yang Yesus
ucapkan terjadi pada masa hidup generasi itu.
Ada penafsiran yang berbeda, akan tetapi tidak bisa
dipertahankan secara eksegetik
Yang kedua, kata-kata semuanya ini terjadi, artinya, semuanya
ini akan terjadi di generasi ini, kata 'terjadi (genetai)' berbentuk aorist
subjunctive - bagi Anda yang mempelajari tata bahasa Yunani. Aorist
subjunctive memiliki makna tentang masa depan, dan oleh karena itu
ayat tersebut diterjemahkan sebagai sesuatu yang akan terjadi nanti,
yakni akan terjadi. Sebagian dari Anda tentunya tahu bahwa
bentuk aorist adalah salah satu bentuk kata yang tidak memilki
padanannya di dalam bahasa Inggris (demikian pula dalam bahasa
Indonesia, pent.). Namun jika kita artikan ini sebagai suatu inceptive
aorist (sesuatu yang berawal dari satu titik itu), maka kita bisa
menerjemahkan ayat tersebut secara lebih wajar dengan bentuk
berikut: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak
akan berlalu, sebelum semuanya inimulai terjadi." Ini adalah salah
satu bentuk terjemahan yang bisa diajukan. Namun persoalannya
adalah mengapa harus dipandang sebagai bentuk aorist inceptive dan
bukannya bentuk aorist yang lain? Dengan demikian, menyatakan
bahwa bentuk yang dipakai di sini adalah aorist inceptive sebenarnya
tidak bisa dipastikan. Tidak ada eksegesis yang bisa bertahan jika
mengandalkan pernyataan yang bersifat tidak pasti.
Yesus tidak tahu kapan waktu kedatangannya
Jadi apakah kita juga harus mempertimbangkan kemungkinan adanya
kontradiksi di dalam ucapan Yesus? Jangan takut menghadapi
kenyataan. Orang Kristen tidak boleh takut menghadapi kenyataan.
Mungkinkah kita ini sedang menghadapi suatu pertentangan di dalam
ucapan yang disampaikan oleh Yesus? Lihat lagi ayat 36. Apakah yang
dikatakan di ayat 36? "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun
tidak, hanya Bapa sendiri." Dia mengatakan bahwa tidak ada seorang
pun yang tahu. Dia berkata, "Aku tidak tahu kapan hal itu akan
terjadi," namun di ayat 34 dia memberitahu kita bahwa hal itu akan
231 | B I B L E S U R V E Y
berlangsung di dalam masa hidup generasi tersebut. Bukankah ini
suatu pertentangan?
Apakah yang dimaksudkan oleh Yesus dengan kata 'angkatan'?
Kunci pemahaman ayat ini ada pada kata 'angkatan'. Apakah arti kata
'angkatan' ini? Apakah hal itu menunjukkan sezaman, zaman waktu dia
hidup? Jika kata angkatan itu berkenaan dengan 'sezaman' maka Yesus
telah salah. Namun jika Anda cek kata 'angkatan' di dalam bahasa
Yunani, Anda akan temukan bahwa kata angkatan ini tidak sekadar
menunjuk kepada 'sezaman'.
Kata ini memiliki makna yang sangat luas. Kita juga perlu melihat
bagaimana kata ini dipakai oleh Yesus sendiri karena cara dia
menggunakan kata ini akan menentukan apa makna kata tersebut di
dalam ayat ini.
'Angkatan' bermakna jenis orang; 'genea'
Kata 'generation (angkatan)' merupakan terjemahan dari kata
Yunani genea, yang pada dasarnya berarti keturunan dari leluhur yang
sama. Jadi, kata ini bisa diterjemahkan sama seperti terjemahan yang
dipakai di dalam kamus Liddell & Scott yaitu mempunyai arti
'keturunan' khususnya 'keturunan atau keluarga'. Kata ini pada
dasarnya bermakna lahir, dilahirkan oleh, dan berasal dari akar kata
yang memiliki makna menjadi, dilahirkan sebagai, dan perhatikan, to
be (menjadi). Sangatlah penting untuk memahami hal ini. Sekarang
Anda mulai bisa melihat hubungan antara apa yang sedang saya
sampaikan sekarang dengan apa yang telah kita bahas sebelumnya.
Hal ini berkaitan dengan keberadaan, ini sangat penting, yakni
keberadaan tertentu karena Anda dilahirkan sebagai jenis tertentu.
Bagaimana Yesus memakai kata ini?
Mari kita lihat pada pasal yang sebelumnya untuk contoh, yakni Matius
23:33. Di sini Yesus berbicara kepada orang-orang Farisi. Katanya
kepada orang-orang religius munafik ini, "Hai kamu ular-ular, hai kamu
keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat
meluputkan diri dari hukuman neraka?" Kata 'keturunan', adalah kata
angkatan.
232 | B I B L E S U R V E Y
Atau sebagaimana yang terdapat di Yoh 8:44, hal yang sama
disampaikan dalam bentuk yang berbeda, "Iblislah yang menjadi
bapamu." "Dia adalah ular dan kalian adalah keturunan ular. Kalian
adalah ular beludak." Ular beludak termasuk ular juga. "Kamu adalah
ular karena bapamu adalah ular, bapa rohanimu adalah ular." Dia tidak
sedang berbicara tentang bapa jasmani tentunya. "Secara rohani,
kalian dilahirkan dalam jenis ini, yakni dilahirkan oleh iblis." Ini adalah
kata-kata yang keras. Ucapan ini tidak dimaksudkan sebagai
penghinaan. Ucapan ini dipakai sebagai diagnosa, untuk menjelaskan
kepada Anda seperti apa situasi Anda sekarang.
Kata 'angkatan' berarti: jenis manusia, tidak menunjuk kepada
periode waktu
"Kamu keturunan ular beludak": kata 'generation (keturunan,
angkatan)' yang juga dipakai di sini adalah kata yang memiliki akar
kata yang sama yakni genea, memiliki makna dasar yang sama yaitu
keturunan atau angkatan. Ini berarti bahwa kata angkatan di dalam
ayat tersebut tidak dimaksudkan sebagai penunjuk waktu sebagaimana
arti yang muncul di dalam terjemahan Inggris (dan juga LAI). Kata itu
berbicara tentang jenis manusia. Sangatlah penting untuk bisa
memahami hal ini: yakni maknanya adalah “jenis manusia”.
Maknanya di dalam Perjanjian Lama
Anda bisa temukan makna ini dalam pemakaian yang cukup banyak di
dalam Perjanjian Lama.
Sebagai contoh, di Mazmur 14:5, sayangnya kita tidak punya banyak
waktu untuk membahasnya. Jika Anda ingin mencatatnya, Anda bisa
mencatat hal ini dan mempelajarinya nanti. Mazmur 14:5, angkatan
yang benar. Apakah arti dari angkatan yang benar itu? Jenis orang
yang benar, itulah artinya.
Ada begitu banyak contoh untuk ini. Saya akan bacakan satu bagian
dari Amsal yang menggambarkan hal ini dengan tegas. Amsal 30:11-
14, "Ada keturunan yang mengutuki ayahnya dan tidak memberkati
ibunya. Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum
dibasuh dari kotorannya sendiri. Ada keturunan yang berpandangan
angkuh, yang terangkat kelopak matanya. Ada keturunan yang giginya
adalah pedang, yang gigi geliginya adalah pisau, untuk memakan habis
233 | B I B L E S U R V E Y
dari bumi orang-orang yang tertindas, orang-orang yang miskin di
antara manusia." Di dalam ayat-ayat tersebut sebenarnya kata Ibrani
yang diterjemahkan bermakna 'keturunan (generation = angkatan,
keturunan)'. Kata 'generation (angkatan, keturunan)' bermakna jenis
manusia.
Anda juga bisa temukan di Yeremia 2:31. "Keturunan" Apakah arti dari
kata tersebut? Maknanya adalah menunjuk kepada orang-orang yang
berperilaku tertentu.
Dan saya akan bacakan secara khusus Yeremia 7:29, karena ayat ini
tertuju langsung kepada Perjanjian Baru. Yeremia 7:29 berbunyi
sebagai berikut: "Cukurlah rambut kepalamu dan buanglah! Angkatlah
ratapan di atas bukit-bukit gundul, sebab TUHAN telah menolak dan
membuang bangsa yang kena murka-Nya!" (Generation of His wrath =
Angkatan yang kena murkaNya. LAI menerjemahkan dengan bangsa
yang kena murkaNya) Kata angkatan di sini merujuk pada jenis orang
yang terkena murkaNya. Mencukur rambut sekali lagi adalah tanda
perkabungan. Angkatlah ratapan - meratap seolah-olah ada orang yang
meninggal karena Tuhan telah meninggalkan orang-orang yang telah
kena murkaNya ini.
Kata ini juga dipakai di dalam gulungan kitab-kitab di Laut Mati, jika
ada di antara Anda yang akrab dengan gulungan kitab Laut Mati. Di
dalam 1QS314 dari Gulungan Kitab-kitab Laut Mati, kita temukan
kata 'generation (angkatan, keturunan)' dipakai untuk "menunjuk
secara jamak bukan untuk menunjukkan pergantian generasi-generasi
menurut waktu melainkan pada jenis manusia". Uraian ini bukanlah
hasil karangan saya. Uraian itu adalah kutipan dari karya seorang
pakar Perjanjian Baru, I.H. Marshall, di dalam karyanya Commentary
on Luke (Tafsiran Lukas). Dia menunjukkan lagi di sana bahwa kata ini
tidak mengacu pada waktu keberadaan suatu angkatan melainkan pada
jenis karakter.
Makna di dalam Perjanjian baru
Kita akan mendapati bahwa makna ini juga lazim dipakai di dalam
Perjanjian Baru. Makna semacam ini sebenarnya juga dipakai oleh
Paulus. Di Perjanjian Baru bisa kita temukan makna ini di dalam
234 | B I B L E S U R V E Y
berbagai tulisan Paulus. Dan beberapa di antaranya akan kita lihat
nanti.
Sebagai contoh, di Filipi 2:15, ayat ini lebih merupakan rangkuman
dari apa yang sedang kita bahas. Filipi 2:15 berbunyi sebagai berikut,
"Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah
yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya
dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti
bintang-bintang di dunia." Nah, kata-kata angkatan yang bengkok
hatinya dan yang sesat ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan
bahwa satu-satunya angkatan yang bengkok hatinya dan sesat itu
adalah generasi di mana Paulus hidup. Angkatan tersebut tidak lebih
bengkok dan sesat daripada angkatan lainnya jika kita artikan kata
angkatan di sana sebagai kata yang menunjuk kepada suatu periode
waktu. Yang dia maksudkan adalah jenis manusia yang hidup di dalam
kegelapan, yang hidup di dalam dosa, yang hidup dalam keterasingan
dari Allah, mereka disebut sebagai angkatan yang bengkok hatinya dan
sesat.
Saya bisa saja melanjutkan penelusuran contoh-contoh ini namun
jumlahnya akan terlalu banyak untuk kita bahas hari ini, dan kita akan
menelitinya dalam waktu mendatang. Setelah melihat semua contoh
dan uraian itu, sekarang kita kembali kepada firman, dan kita juga
perlu melihat bukti-bukti dari ajaran Yesus. Namun sekarang mari kita
simpulkan pembahasan tentang Matius pasal 24 hari ini. Sekarang kita
mulai mengerti bahwa saat Yesus berbicara tentang angkatan yang
bengkok dan sesat ini, dia tidak bermaksud mengatakan bahwa hanya
orang-orang yang sedang mendengarkan firmannya saat itu saja yang
merupakan angkatan yang bengkok dan sesat di dalam sejarah. Bukan
begitu, yang dia maksudkan adalah semua orang yang hidup di dalam
kuasa kegelapan adalah bengkok dan sesat. Jadi, kata angkatan itu
mengacu pada jenis manusia; jenis manusia yang merupakan
anak-anak kegelapan, keturunan dari kegelapan sebagai lawan dari
orang-orang Kristen yang digambarkan sebagai 'anak-anak terang'.
Kesimpulan atas Matius 24:34
Oleh karena itu, saat dia berkata di Matius 24:34, "Sesungguhnya
angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi," (saat
Yesus berbicara tentang 'angkatan', maka dia cenderung untuk secara
235 | B I B L E S U R V E Y
konsisten mengartikannya sebagai keturunan, anak-anak kegelapan),
maka yang dia maksudkan, "Seluruh angkatan manusia yang jahat
dan sesat ini, jenis manusia ini, tidak akan berlalu sebelum
Kerajaan Allah datang mengubah semuanya." Ini adalah hal yang
sangat penting untuk dipahami. Kita akan melanjutkan pembahasan
mengenai pokok ini.
Dari sini, saya berharap agar Anda memahami bahwa di dalam ajaran
Yesus, penekanan terletak pada siapa kita ini, jenis manusia apakah
kita ini. Sekalipun dia memakai kata 'angkatan', yang Yesus
maksudkan adalah jenis orang yang hidup di dalam terang sebagai
lawan dari angkatan ini, yaitu orang yang hidup di dalam kegelapan.
Bahkan Paulus sendiri menyebut jenis manusia seperti ini sebagai
angkatan yang bengkok hatinya dan sesat.
Jadi marilah kita bersinar di tengah angkatan ini. Mari kita melangkah
sebagai orang-orang yang secara rohani hidup.
Berpalinglah dan Menjadi Seperti Anak Kecil
Matius 17:22-18:4
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 17:22-18:4
Kita akan belajar dari Matius pasal 18. Kita memulai membaca dari
Matius 17:22 dan seterusnya, untuk bisa mendapatkan konteksnya.
Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia
berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam
tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga
Ia akan dibangkitkan." (Ini adalah kali kedua dia menyebutkan tentang
hal ini. Yang pertama adalah di dalam Matius pasal 16)
Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali. Ketika Yesus dan
murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait
Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea
dua dirham itu?" Jawabnya: "Memang membayar."
236 | B I B L E S U R V E Y
Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan
pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja
dunia ini memungut bea dan pajak?
Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus: "Dari orang
asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi
supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah
memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah
dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang
empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada
mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya:
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di
tengah-tengah mereka (di tengah-tengah para murid) lalu berkata:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi
seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Yesus tidak pernah mengajari kita sesuatu hal yang dia sendiri
tidak melakukannya
Anda mungkin berkata, "Apa hubungan antara kedua bagian tersebut -
bagian bahwa Yesus akan dibunuh, membayar cukai di Bait Allah dan
menjadi seperti anak kecil?” Ada satu tema sentral yang
menghubungkan semua bagian itu.
Dalam hal apakah keduanya memiliki hubungan? Keterkaitan yang
pertama adalah dalam hal: Yesus tidak pernah mengajari kita untuk
mengerjakan sesuatu yang dia sendiri tidak pernah melakukannya.
Itulah kehebatan Yesus sebagai Guru dan Lord. Dia tidak seperti para
perwira yang memerintahkan prajuritnya, "Serbu!” lalu para prajurit
menyerbu ke depan sementara senapan mesin pihak musuh
memuntahkan pelurunya, dan sang komandan berdiam di tempat aman
sementara anak buahnya menyabung nyawa. Tidak. Dia adalah
Komandan yang memimpin penyerbuan di depan pasukan. Dia adalah
orang pertama yang maju ke depan, dan dia juga yang pertama kali
tertembak.
237 | B I B L E S U R V E Y
Itulah hal yang diuraikan di dalam ayat 22-23. Dia berkata kepada para
muridnya, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
dan mereka akan membunuhnya, akan tetapi dia akan bangkit pada
hari yang ketiga.”
Berpalinglah dari keinginan menjadi yang terbesar
Namun apakah tujuan dari hal ini? Ketika Yesus sudah menjelang masa
akhir dari pelayanannya, para murid malah bertanya tentang kebesaran
dan kehebatan. Itulah perkataan pertama yang terihat di Matius 18:1,
"… Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Hal semacam
itulah yang sedang dipikirkan oleh para murid saat itu. Mereka
bertanya kepada Yesus, "Siapakah yang akan menjadi yang terbesar di
dalam Kerajaan Sorga nanti?” Yang dipikirkan adalah kemuliaan di saat
Yesus nanti menjadi Raja di dalam Kerajaan Sorga. Lalu kita semua ini
menjadi para menteri. Satu-satunya persoalan adalah, siapa yang akan
menjadi Perdana Menteri di bawah Raja ini? Seperti itulah pikiran
mereka saat itu.
Yesus berkata, "Astaga. Kalian semua salah. Kalian sedang menuju ke
arah yang berlawanan dengan aku, kalian memikirkan kemuliaan
duniawi, padahal aku sedang menuju ke arah yang berlawanan.”
Tak heran ketika dia menyampaikan tentang hal kematiannya, di
Matius 17:23 dikatakan, "Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih
sekali.” Mereka berpikir, "Tentunyadia tidak serius dengan hal ini. Dia
pasti tidak akan mati! Dia tentu tidak akan meninggalkan kita setelah
kita mengikut dia selama sekitar dua atau tiga tahun ini, bukankah
begitu? Kita telah meninggalkan karir kita, juga bisnis perikanan yang
cerah di danau Galilea. Lalu sekarang dia akan mati meninggalkan kita?
Wah! Sudah berapa banyak pengorbanan kita selama ini? Kita telah
meninggalkan segalanya, dan niat dari pengorbanan ini adalah untuk
meraih satu hal, yakni mejadi anggota kabinet di dalam Israel yang
baru di mana Yesus menjadi Raja.” Mereka benar-benar sedih.
Yesus setiap saat selalu berusaha memberitahu mereka, "Kalian sedang
menuju arah yang salah, sobat. Kalian sedang berpikir ke arah yang
salah. Yang kalian pikirkan adalah kemuliaan duniawi. Aku ini sedang
pergi menuju kematian dan penghinaan duniawi.” Mereka tidak bisa
memahami satu hal: Yesus datang bukan untuk memuliakan dirinya
238 | B I B L E S U R V E Y
melainkan untuk merendahkan dirinya karena satu-satunya jalan
supaya keselamatan itu bisa digenapi adalah dengan cara
merendahkan dirinya. Satu-satunya jalan bagi kita untuk bisa
mencapai keselamatan adalah dengan merendahkan diri. Itu adalah
jalan yang sempit.
Para murid ingin melangkah di jalan yang lebar, di jalan raya, tanpa
menyadari bahwa jalan raya itu menuju kepada kebinasaan. Jalan yang
kecil itulah yang menuju kepada hidup yang kekal. Dan hal itulah
yang dia jelaskan sejak dari awal, akan tetapi mereka tidak bisa
memahaminya. Penjelasan itu tidak tertanam di benak mereka. Mereka
tidak mampu menangkapnya. Mereka berkata, "Tidak bisa. Tidak
mungkin begini jalannya. Tidak mungkin!”
Pikiran gereja tentang sukses: gedung besar dan jemaat banyak
Saya tidak tahu apakah kita sebagai orang-orang Kristen bisa
memahami penjelasan tersebut, atau mungkin kita masih belum
mengerti juga. Lihat saja cara gereja berfungsi sekarang ini. Saya
khawatir bahwa gereja belum mengerti akan hal ini. Mereka belum
menangkap makna prinsip ini. Penjelasan tersebut memang
bertentangan dengan pikiran manusia, bertentangan dengan cara
berpikir manusia.
Kita berpikir dalam kerangka sukses. Kita memikirkan tentang
seberapa banyak jemaat kita, seberapa besar gedung gereja kita dan
berapa banyak orang yang bisa ditampung dalam auditorium kita? Kita
mengira bahwa inilah yang disebut sukses. Sukses berarti seberapa
besar gedung gereja kita.
Itu bukanlah sukses menurut Allah. Tak ada artinya! Hampa! Namun
sangat jarang gereja tidak berpikir dalam kerangka menginginkan
gedung baru; dana pembangunan gedung besar yang menelan
uang jutaan dolar. Lalu Anda bisa berkata, "Lihat gereja saya!
Arsitektur terbaru! Semua teknologi terkini ada di sana. Termasuk
perangkat tata suara dan elektroniknya. Itulah sukses!”
Bagaimana Yesus mengukur kesuksesan?
Kita tidak bisa memahami Yesus, yang bahkan tidak memiliki tempat
untuk meletakkan kepalanya. Mengapa Yesus tidak menjadikan 5,000
239 | B I B L E S U R V E Y
di padang gurun itu sebagai jemaatnya yang besar dan mengumpulkan
cukup uang untuk membangun katedral di Galilea. Apakah menurut
Anda dia tidak mampu melakukannya? Yesus tidak mau melakukannya,
bukan karena dia tidak mampu melakukannya. Ketika mereka mau
menjadikan dia sebagai raja, dia malah meninggalkan mereka. Dia
tidak menghendaki hal-hal semacam ini.
Namun apa yang kita kerjakan? Kita masih saja tidak mampu
memahami prinsip merendahkan diri dalam rangka melangkah di jalan
menuju hidup kekal ini. Kita tidak memahaminya. Kita mengira bahwa
sukses itu adalah jika kita bisa berkata, "Tahukah kamu seberapa besar
jemaat kami?”
Yesus memiliki 5.000 jemaat dan apa yang dia perbuat? Dia suruh
mereka pulang! Sungguh cara yang aneh dalam membangun jemaat!
Ada sekitar 5.000 orang yang ingin mengikut dia, ingin
menempatkan dia di tempat kehormatan, menjadikan dia orang besar,
namun dia acuhkan mereka.
Di Matius 14:22 dikatakan, "… Ia menyuruh orang banyak pulang.” Dia
berkata, "Bubarlah! Kalian pulanglah!” Bagaimana Anda bisa
membangun gereja dengan cara seperti ini? Mengapa dia tidak
membangun jemaat? Membangun gedung? Apa yang dia perbuat?
Dia menghabiskan waktunya bersama 12 orang yang bukan siapa-
siapa. Ketika orang banyak mengikuti dia, reaksinya kepada orang
banyak itu hanya satu: Dia selalu ingin menjauh dari orang banyak. Dia
tidak tertarik pada jumlah. Dia tidak mengukur kesuksesannya lewat
jumlah pengikut.
Dia mengukur kesuksesannya lewat ukuran seberapa paham para
murid akan jalur kerendahan hati; jalur merendahkan diri. Cara berpikir
ini memang sangat susah untuk dimengerti. Dapatkah kita menangkap
maknanya? Kita tidak memahaminya. Gereja-gereja tidak menangkap
cara berpikir dan pikiran Kristus. Mereka tidak memahami Yesus.
Melangkahlah di jalur yang dilalui oleh Yesus
Beberapa tahun yang lalu, sekelompok pengusaha yang kaya
menawarkan untuk membangun gedung gereja bagi saya tanpa ada
syarat apapun. "Silakan Anda cari arsitek Anda, rancanglah gedungnya
dan kami yang akan membangunnya bagi Anda. Kami yang akan
240 | B I B L E S U R V E Y
membiayai pembangunannya. Anda yang akan menjadi pendeta di
gereja kami. Kami akan memberi Anda gaji yang tinggi. Anda tinggal
membangun jemaat karena Anda adalah jenis pendeta yang kami
inginkan.”
Mereka tidak mengerti ucapan saya ketika saya berkata, "Saya tidak
menghendaki gedung gereja Anda. Silakan cari orang lain yang akan
membangun jemaat bagi Anda. Saya tidak menginginkan gedung
gereja dari Anda. Kami punya tempat ibadah yang kecil, kami sudah
menyewa satu tempat kecil. Kami tidak memiliki bangunan apapun,
dan kami tidak akan menjadi pemilik bangunan. Kami tidak punya apa-
apa.” Mereka terkejut menatap saya! Mereka tidak bisa memahami
saya. "Pendeta-pendeta yang lain mengumpulkan dana untuk
pembangunan gereja. Kami memberikan gedung gereja sebagai hadiah
kepada Anda, tetapi Anda tidak mau? Orang macam apa ini!” Sungguh
menarik.
Dan akhirnya, karena saya menolak pembangunan gedung gereja baru,
mereka bertanya, "Bagaimana dengan gedung gereja yang sudah ada?
Maukah Anda menerima gedung yang ini?” Saya bertanya, "Apakah
syaratnya?” "Tak ada syarat apa-apa. Kami hanya ingin memberi Anda
hadiah.” Kali ini mereka bahkan tidak bertanya apakah saya mau
menjadi pendeta bagi gereja mereka! Mereka hanya ingin memberikan
gedung gereja itu kepada saya. Sebuah gedung besar yang bisa
menampung sekitar 1.000 orang. Saya berkata, "Tidak, terima kasih.
Saya tidak menginginkannya. Kami tidak menginginkannya karena
kami tidak mau masuk perangkap ini.” Saya ingin melangkah di jalur
yang dilalui oleh Yesus.
Gereja zaman mula-mula tidak pernah memiliki gedung. Jemaat masa
awal tidak memiliki gedung ibadah sampai dengan abad kedua. Dan
begitu gereja mulai memiliki gedung-gedung, pembusukan mulai
menjalar di dalam gereja. Orang-orang kaya mulai memegang kendali
di dalam gereja. Gereja menjadi semakin duniawi. Gereja mulai mati
seiring dengan kesuksesannya menurut ukuran duniawi. Tetapi Yesus
melangkah menuju kematian, dan itu adalah puncak kegagalan
[menurut ukuran dunia]. Terlebih lagi, dia akan mati sebagai penjahat
kelas rendahan di kayu salib kekaisaran Romawi!
241 | B I B L E S U R V E Y
Jadi, di sanalah letak hubungan internal antara kedua bagian tersebut -
yakni pokok tentang hal merendahkan diri, menyangkal diri, menuju ke
bawah dan bukannya ke atas. Dan tentu saja, orang-orang seperti kita
tidak akan dipahami oleh dunia. Kumpulan pengusaha kaya ini
semuanya adalah orang Kristen. Mereka adalah para penatua di
berbagai gereja. Mereka mau memberi saya gedung gereja sebagai
hadiah tetapi saya tidak menghendakinya! Sungguh tidak bisa
dipahami! Bahkan orang-orang Kristen juga tidak bisa memahami
mentalitas semacam ini. Saya tahu bahwa mereka tidak mengerti. Ini
karena kita masih belum memahami semangat dari Kristus. Kita tidak
tahu bahwa di saat kita mengira bahwa kita sudah sukses, saat itu kita
justru sedang gagal. Pahamkah Anda akan hal ini? Bahwa di dalam
dunia rohani, segala sesuatunya berjalan terbalik. Anda berhasil justru
di saat Anda tampaknya gagal. Anda gagal justru di saat Anda mengira
sedang sukses menurut standar duniawi.
Baru-baru ini saya membaca sebuah koran, bahwa di California ada
seorang pendeta - yang tidak akan saya sebutkan namanya - yang
menghabiskan uang 16 juta dolar untuk membangun gedung gereja -
yang terbuat dari kristal. 16 juta dolar! Di dalam majalah Kristen itu,
hal itu disebut sebagai "Sukses yang hebat!” 16 juta dolar untuk
membangun katedral dari kristal! Itu adalah kegagalan sempurna! Itu
adalah bencana besar jika kita memang mengerti ajaran Kristus, jika
kita memang benar-benar mengerti!
Apa yang akan saya perbuat dengan 16 juta dolar! Saya tidak akan
menghamburkannya untuk materi batu dan kaca. Tak akan pernah!
Jika ada uang sebanyak 16 juta dolar yang diberikan oleh Allah, maka
itu akan disalurkan untuk pelatihan bagi mereka yang akan
melayani Allah. Biarlah uang itu dibagikan kepada orang-orang miskin
yang membutuhkannya. Biarlah uang itu dipakai untuk menolong
orang-orang miskin. Dipakai untuk membiayai mereka yang
membutuhkannya. Di saat orang-orang miskin masih begitu banyak di
luar sana, lalu kita menghamburkan uang 16 juta dolar untuk barang-
barang dari batu dan kaca, dan kita sebut itu sukses! Sungguh
memalukan!
Dihina oleh dunia, dihukum mati - itulah sukses
242 | B I B L E S U R V E Y
Kita tidak mengerti, dan saya mohon agar Anda sekali lagi mau
memahaminya, bahwa di dalam prinsip hidup rohani, mengalami
sukses duniawi berarti mengalami kegagalan rohani. Sukses menurut
teladan Yesus adalah - mengalami kegagalan duniawi, dihukum mati
dan dihina di dunia. Menjadi seorang Krsiten itu berat. Saat Anda
diremehkan karena Anda adalah orang Kristen, ini akan melukai Anda.
Tapi saat kita dihina demi Tuhan, itulah kesuksesan rohani!
Yesus berkata kepada murid-muridnya, "Kalau orang-orang
menolakmu, kalau mereka menghina kamu, kalau orang-orang
menganiaya kamu karena namaku, bersukacitalah! Haleluyah! Itulah
sukses!” Kita tidak mengerti hal itu, bukankah demikian? Anda berkata,
"Apa yang Anda omongkan itu? Kami tidak mengerti ini.” Namun itulah
prinsipnya. Itulah prinsip yang tertulis di sini.
Seberapa sering kita harus belajar masalah yang satu ini? Saat orang-
orang meremehkan Anda karena Kristus, Anda harus berkata,
"Haleluyah!” Jika Anda mengerti prinsip terbalik dalam dunia rohani,
Anda akan mengerti bahwa itu adalah sukses. Bagi dunia, itu adalah
omong kosong. Namun bagi semua orang yang mengenal Allah, itulah
rahasia memiliki kuasa. Di sanalah terdapat kuasa!
Jemaat zaman awal tak pernah memiliki gedung. Ada jemaat kecil di
sana-sini, jemaat kecil di Korintus dan ada juga yang di Efesus. Semua
itu jemaat kecil-kecil saja. Akan tetapi mereka mengguncang dunia!
Dampak mereka terhadap dunia sangat luar biasa, begitu juga dengan
kuasa Allah yang bekerja melalui mereka!
Di zaman sekarang ini, apa yang terjadi? Yang terjadi adalah adanya
jutaan orang Kristen di Amerika Utara. Jumlahnya tak terhitung
banyaknya, namun sekarang ini Amerika Utara hidup dalam budaya
pagan dan nilai materialistis yang tak tertandingi! Apakah ini dapat
disebut sebagai sukses? Apakah merupakan suatu keberhasilan jika
kita memiliki orang Kristen yang jutaan banyaknya, namun zaman ini
adalah zaman yang paling materialistik dan di mana tingkat
kejahatannya paling tinggi? Di saat hampir separuh penduduk dunia
mengakui sebagai Kristen, yang kita temukan malah besarnya dominasi
dosa dan tingkat moral yang begitu rendah.
243 | B I B L E S U R V E Y
Akan tetapi jemaat zaman awal tidak mendapat pengakuan. Sekarang
ini, seorang Presiden di Amerika Serikat haruslah seorang yang Kristen,
namun apakah hal itu memberi manfaat? Apakah gunanya? Zaman-
zaman ketika orang Kristen dianiaya; tidak diakui; tidak diperbolehkan
memiliki properti; harta kekayaan mereka disita; mereka dihukum
mati; namun zaman-zaman itu jauh lebih baik dari zaman sekarang ini!
Kelompok kecil orang Kristen itu mampu mengguncang dunia karena
kuasa Allah bekerja melalui mereka. Saudara-saudari, janganlah
mengejar kedudukan di dunia ini. Jika itu hal yang Anda kejar, hal ini
menunjukkan bahwa jalan pikiran Anda belum berubah. Anda masih
mengejar kemuliaan duniawi. Jalan pikiran Anda masih sama persis
dengan para murid saat itu yang ingin menjadi yang terbesar di dunia.
Yesus, Anak Allah, merendahkan dirinya untuk membayar pajak
Bait Allah
Sekarang kita sampai pada Matius 17:24-27. Anda mungkin bertanya,
"Apa hubungannya bagian ini dengan hal merendahkan diri?" Memang
ada hubungannya. Perikop ini sepenuhnya berkaitan dengan hal
merendahkan diri. Perikop ini berkisah tentang hal membayar pajak
Bait Allah, ini bukanlah pajak dari pemerintah Roma, melainkan pajak
sebesar dua dirham untuk Bait Allah. Para pemungut pajak ini datang
ke tempat Yesus tinggal di Kapernaum, dan seperti yang Anda ketahui,
Kapernaum ini terletak di tepi danau Galilea, di bagian utara dari danau
Galilea. Ini adalah tempat di mana Yesus menetap.
Demikianlah, ketika Yesus tiba di Kapernaum, pemungut pajak datang
dan bertanya kepada Petrus, "Apakah Gurumu juga akan membayar
pajak Bait Allah?" Petrus menjawab, "Ya, dia akan membayar pajak."
Mungkin Petrus berbicara berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah.
Mungkin pada tahun-tahun sebelumnya, Yesus membayar pajak Bait
Allah karena pajak ini biasanya dibayar setahun sekali.
Selanjutnya, Yesus ingin mengajarkan sesuatu kepadanya. Yesus
berkata, "Dari siapakah raja-raja di dunia ini menarik pajak? Apakah
mereka menarik pajak dari anak-anak (terjemahan LAI memakai kata
'rakyat', pent.) mereka? Ataukah mereka menarik pajak dari orang lain
(terjemahan LAI memakai kata 'orang asing', pent.), yang bukan anak-
anak mereka?" Jawabannya tentu saja sudah jelas. Para raja tidak
244 | B I B L E S U R V E Y
akan menarik pajak dari anak-anak mereka, karena menarik pajak dari
anak-anak mereka tentunya akan berarti menarik pajak dari diri
mereka sendiri. Jadi, menarik pajak dari anak-anak mereka tentunya
akan berarti memberi anak-anak itu uang dengan satu tangan sambil
mengambilnya kembali dengan tangan yang lain. Jelaslah, mereka
akan memajak orang lain dan tidak akan memajak rumah tangga,
keluarga, mereka sendiri. Demikianlah, lalu Yesus berkata, "Kalau
begitu, maka bebaslah anak-anaknya."
Lantas, siapakah yang menjadi pemilik Bait Allah itu? Siapakah
Rajanya? Tentu saja Allah. Lalu bagaimana mungkin kita, anak-
anaknya, harus membayar pajak? Kita tidak perlu membayar pajak
kepada Bapa kita sendiri, bukankah begitu? Yesus berkata, "Tidak."
Anak-anak bebas pajak, bukankah begitu? Benar, anak-anak memang
bebas.
Walaupun Anak Allah, Yesus merendahkan diri
"Namun demikian, marilah kita merendahkan diri dan membayar
pajak." Kita kembali pada masalah merendahkan diri. Sekalipun kita
adalah anak-anak Allah, hal ini bukanlah alasan untuk bermegah. Ini
bukanlah alasan untuk merasa superior. Sekalipun merupakan Anak
Allah, Yesus ingin mengajarkan tentang hal merendahkan diri. Hanya
karena kita ini adalah anak-anak Allah bukan berarti kita boleh merasa
bangga; merasa penting. Ada banyak orang Kristen yang sangat
angkuh karena merasa dirinya superior dibandingkan orang-orang yang
tidak percaya. Mereka merasa sebagai kelas superior karena mereka
adalah anak-anak Allah. "Kami melebihi para raja di bumi! Para raja di
bumi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan anak-anak Allah."
Akan tetapi Yesus, walau dalam status semacam itu, tidak membiarkan
kesombongan muncul akibat status rohani ini. Dia bahkan tidak
memperkenankan hal itu terjadi. Tidak bisa. Kita justru tidak boleh
menyinggung hati orang lain. Kita tidak boleh menyinggung hati orang
non-Kristen, marilah kita rendahkan diri kita. Walaupun kita tidak perlu
membayar pajak, sekalipun kita berhak untuk tidak membayar pajak,
marilah kita membayar pajak. Kita akan membayarnya sama seperti
orang lain. Kita bayar saja pajak itu.
245 | B I B L E S U R V E Y
Inilah alasan mengapa - sebagaimana yang sudah sering saya
sampaikan - misalnya, para pendeta dan hamba Tuhan di Inggris
mendapat pengecualian di dalam beberapa hal. Sebagai contoh, ada
pengecualian pajak atas rumah dan yang lain-lainnya. Ketika saya
tinggal di Inggris, saya tidak mau mengklaim pengecualian pajak,
suatu hal yang sangat mengejutkan bagi pemerintah dan kebanyakan
orang Kristen yang tidak memahami saya, yang mengira bahwa jika
kita bisa menghemat pengeluaran pajak, maka kita bisa alihkan uang
itu ke gereja. Saya ragu apakah Allah menghendaki uang tersebut.
Saya berkata kepada orang-orang di pemerintahan, "Baiklah, saya
memang hamba Tuhan, namun saya tidak melihat alasan untuk saya
mengklaim hak tersebut. Saya perlu membayar pajak sama seperti
orang lain. Silakan beri saya formulir pajaknya dan saya akan
membayarnya." Sekalipun penghasilan saya sangat kecil, dan bukan
juga karena saya bisa membayar pajak itu dengan mudah, akan tetapi
saya berkeras untuk membayarnya. "Sekalipun kita ini adalah anak,
marilah kita membayarnya." Di dalam hal ini, mungkin tidak akan ada
yang tersinggung jika saya memang tidak membayar pajak itu. Poinnya
hanyalah bahwa kita tidak perlu mengklaim hak kita. Kita memang
memiliki hak akan tetapi kita tidak perlu menjalankan hak tersebut.
Di dalam negara-negara Kristen, para pendeta memperoleh beberapa
perlakuan istimewa, dan sangat banyak pendeta yang gemar
mengklaim hak-hak tersebut. Sebagai contoh, di beberapa negara, jika
Anda adalah pendeta dan Anda masuk angkatan bersenjata, maka
pangkat yang paling rendah adalah sebagai kapten. Saya rasa ini
bukan hal yang benar. Menurut saya, hal ini kurang masuk akal. Orang
lain masuk dengan pangkat rendah, sebagai prajurit, lalu Anda masuk
sebagai kapten. Saya tidak bisa memahaminya. Bagi saya, aturan
semacam ini bisa berbahaya. Begitu Anda merasa sedang sukses,
berarti Anda telah gagal. Saya harap Anda bisa menangkap prinsip ini
dan juga bisa menerapkannya.
Sejauh mana Yesus merendahkan dirinya?
Yesus berkata kepada Petrus - dan Petrus ini selalu gelisah ingin
menjadi yang nomor satu - jadi tidak heran jika Yesus secara khusus
mengarahkan ucapan ini kepadanya. Petrus adalah murid senior di
antara murid-murid yang lain, dan akan sangat mudah tergoda untuk
merasa ia lebih tinggi dari yang lain. Maka Yesus berkata kepadanya,
246 | B I B L E S U R V E Y
"Simon, bagaimana pendapatmu? Sekalipun kamu adalah anak,
sekalipun aku adalah Anak, namun aku tetap membayar pajak. Jadi,
kamu juga harus membayar pajak." Perkataan ini, bagi saya, adalah
hal yang luar biasa, suatu puncak kerendahan hati. Bahwa Yesus,
sekalipun dia adalah Anak Allah, rela merendahkan dirinya sampai ke
tingkat di mana dia bersedia berdiri sama tinggi dengan orang lain
yang dikenai pajak dan ikut membayar pajak bersama mereka. Dia
tidak berkata kepada si pemungut pajak, "Tahukah kamu siapa aku?
Tahukah kamu bahwa Bait itu adalah Bait Bapaku? Lalu kamu mau
meminta aku untuk membayar pajak Bait Allah yang dua dirham itu?
Tahukah kamu siapa aku ini?" Tidak. Dia tidak pernah berbicara seperti
itu, sekalipun dia adalah Anak Allah dalam pengertian yang khusus. Dia
berkata kepada Petrus, "Kita akan membayar pajak itu, kamu dan aku
akan membayarnya bersama-sama. Pergi dan bayarkan uangnya."
Sejauh mana Yesus merendahkan dirinya? Perhatikan baik-
baik, Yesus tidak mempunyai uang untuk membayar pajak, dia sama
sekali tidak punya uang. Inilah sebabnya mengapa dia menyuruh
Petrus untuk pergi menangkap ikan, dan uang itu tersedia di dalam
mulut ikan tersebut. Petrus tidak punya uang dan Yesus juga tidak
punya uang. Dia tidak punya uang yang jumlahnya hanya dua dirham
itu untuk membayar pajak. Jika dia punya, tentunya tidak perlu sampai
memancing ikan dan mengambil uang itu dari mulut ikan tersebut.
Pada saat itu bendahara sedang tidak ada di sana. Yudas adalah
bendaharanya. Milik mereka adalah milik bersama, dan semua uang
berada di tangan bendahara. Saat itu hanya ada Petrus dan Yesus saja,
jadi mereka tidak ada uang untuk membayar pajak. Dia yang
adalah Anak Allah segala allah tidak punya uang dua dirham untuk
membayar pajak Bait Allah.
Bapa yang akan membayar pajak bagi Anak-Nya
Kejadian yang ajaib ini juga menunjukkan fakta bahwa Yesus adalah
Anak, karena Bapa yang membayarkan pajak itu. Bapalah yang
menyediakan uang di dalam mulut ikan tersebut. Anda tentu ingat
bahwa di dalam kesempatan yang lainnya, mereka menyanyai dia,
"Haruskah kita membayar pajak kepada Kaisar?" dan di saat
itu diajuga tidak punya koin. Dia berkata, "Tunjukkan padaku sebuah
koin." Lalu mereka menunjukkan sebuah koin kepadanya, dan dia
247 | B I B L E S U R V E Y
berkata, "Gambar siapakah yang terdapat di dalam koin ini?" Mereka
menjawab, "Gambar kaisar." Lalu dia berkata, "Bayarlah kepada kaisar
apa yang wajib kau bayarkan kepadanya." Dia tidak memegang uang
sekeping pun. Di situlah keindahan Yesus!
Perhatikanlah kuasa dan kemuliaannya. Dia tidak berkata kepada
Petrus, "Nah, tangkaplah beberapa ikan, jual ke pasar, sesudahnya,
uangnya akan cukup untuk membayar bea pajak." Dia juga bisa
melakukannya dengan cara itu. Mereka bisa saja pergi menangkap ikan
lalu menjualnya. Namun jika dia berbuat demikian, di mana fakta yang
menggarisbawahi bahwa dia adalah Anak? Karena dia adalah Anak,
maka Bapa-lah yang akan membayarkan bea itu. Bapa-lah yang akan
menyediakan koin perak di dalam mulut ikan untuk membayar bea
tersebut. Dia berkata kepada Petrus, "Pergi dan tangkaplah ikan. Dan
pada ikan pertama yang kamu tangkap, kamu akan temukan koin
perak di mulutnya."
Bagi Anda yang sudah melangkah bersama dengan Allah, cara kerja
Allah sangatlah luar biasa. Sekitar tiga tahun yang lalu, saya dan
Pendeta W berjalan-jalan di tepian sebuah danau di dekat tempat
tinggal kami. Kami sedang berjalan-jalan di tepian danau itu, sambil
membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan Allah. Kami mengitari
danau dan berhenti di salah satu tepinya, air batas tepian danau persis
berada di bawah kaki kami ketika kami berdiri sambil bercakap-cakap.
Lalu terjadilah sesuatu hal yang ajaib. Ada seekor ikan yang berenang
ke langsung menuju arah kaki kami, tepat ke hadapan saya dan
Pendata W. Kalau hanya ada saya di situ, saya ragu apakah Anda akan
mau mempercayai saya jika saya ceritakan tentang hal ini. Tapi
syukurlah karena adanya Pendeta W yang bisa menjadi saksi akan
peristiwa ini. Ikan itu berenang tepat ke arah kami dan berjuang untuk
bisa keluar dari air. Mungkin Anda mulai memperkirakan seberapa
lebar tepian itu dan menganggap bahwa hal ini adalah suatu kejadian
yang kebetulan saja. Pertama-tama, saya tidak pernah mendengar
kisah tentang seorang pemancing - tak peduli seberapa besar
bualannya - yang pernah bercerita tentang ikan yang berenang keluar
dari air. Dan kedua, jika Anda teliti seberapa lebar tepian itu, maka
kemungkinan terjadinya peristiwa itu secara kebetulan bisa mendekati
nol persen.
248 | B I B L E S U R V E Y
Bagi Allah yang mampu menggiring ikan ke kaki kami, apakah
merupakan hal yang mengejutkan kalau ada ikan yang di mulutnya ada
koin perak? Bagi Anda yang pernah memancing tentunya tahu, bahwa
ikan juga menyambar umpan palsu, misalnya umpan palsu yang
bentuknya bisa saja seperti koin logam itu. Banyak umpan palsu yang
mengandung bahan perak, yang pada saat Anda gerakkan di dalam air,
ia akan bergerak dan berkelap-kelip di dalam air. Saya juga pernah
memancing ikan dengan umpan palsu yang mengandung bahan logam
ini.
Namun hal yang luar biasa di sini bukanlah sekadar ikan itu punya koin
perak di mulutnya. Hal yang luar biasa adalah ketika Yesus berkata,
"Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah
mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di
dalamnya." Ini sungguh luar biasa! Ini adalah hal yang mustahil untuk
diketahui oleh manusia. Jadi di sini kita bisa melihat keindahan watak
dan kuasa dari Yesus, yang di dalam kebesaran kemuliaannya, tetap
merendahkan dirinya sampai ke tingkat dia tidak memiliki koin untuk
membayar bea Bait Allah. Ini sungguh luar biasa! Di sepanjang bagian
bacaan ini, Anda bisa lihat pesan tersebut. Poin
penghubungnya adalah Yesus merendahkan dirinya dan dia mengajari
Petrus untuk melakukan hal yang sama.
Siapakah yang terbesar di dalam Kerajaan?
Kita sampai kepada perikop di Matius 18:1-4. Setelah semua
pengajaran ini, para murid ternyata masih belum mengerti. Mereka
ternyata masih datang kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang
akan menjadi yang terbesar di dalam Kerajaan?" Saya bertanya-tanya
apakah Yesus tergoda di dalam hatinya untuk berkata, "Kalian benar-
benar payah! Kalian benar-benar bodoh secara rohani dan
tampaknya aku perlu memecat sebagian besar dari kalian. Pulang dan
lupakan saja urusan ini! Aku sudah berusaha mengajari kalian selama
ini. Namun setelah semua upaya ini, baik dengan perkataan dan juga
dengan contoh tindakan, kalian datang kepadaku dan bertanya,
'Siapakah yang akan menjadi yang terbesar?'" Saya tidak tahu
apakah dia benar-benar menjadi kecewa terhadap kumpulan murid-
murid ini. Akan tetapi sungguh besar kebaikan dan kesabarannya.
249 | B I B L E S U R V E Y
Lalu Yesus memanggil seorang anak kecil. Dan kata asli yang dipakai
untuk istilah anak kecil ini adalah paidion, sebuah kata Yunani untuk
anak-anak balita. Anak ini sudah mampu berjalan akan tetapi dia
masihlah anak kecil. Dia bawa anak kecil itu ke depan dan berkata,
"Lihatlah anak kecil ini. Kuberitahu kamu sesuatu hal. Yang terbesar di
dalam Kerajaan Allah adalah orang yang merendahkan dirinya sampai
menjadi seperti anak kecil ini. Namun bahkan lebih dari itu, kalau kamu
tidak merendahkan dirimu sampai seperti anak kecil ini, kamu tidak
akan bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah!" Di sinilah letak prinsip
pembalikan yang sudah saya sebutkan sebelumnya, prinsip yang
menjungkirbalikkan segala sesuatunya.
Seorang anak kecil di dunia ini! Siapa yang mau menjadi anak kecil?
Kita ingin menjadi orang dewasa. Saat Anda masih anak kecil, ketika
Anda berusia sekitar 3 tahun, Anda bermimpi untuk menjadi anak
berusia 5 tahun dan Anda tidak perlu lagi dipermainkan oleh anak lain
yang selalu saja mendorong Anda kesana kemari karena dia dua tahun
lebih tua daripada Anda dan dia selalu saja menjatuhkan Anda. Ketika
Anda ingin meraih biskuit dan karena dia lebih tinggi dari Anda maka
dia yang bisa mengambilnya. Hidup ini begitu menyebalkan bagi anak
kecil. Anda bahkan tidak bisa melihat apa-apa saja yang terdapat di
atas meja. Dan Anda berharap akan tiba saatnya nanti Anda bisa,
paling tidak, mengangkat hidung Anda melewati meja dan Anda bisa
melihat apa-apa saja yang terdapat di atas meja. Dan akan selalu
terdengar suara, "Anak kecil turun!" Oh, Anda tidak lebih baik dari
anjing peliharaan. Anjing juga berusaha untuk naik ke atas meja, sama
halnya dengan Anda yang juga berusaha untuk naik ke atas meja.
Setiap saat Anda bermimpi untuk segera menjadi orang dewasa!
Anak perempuan saya selalu berharap untuk bisa segera menjadi
dewasa, dan saya membatin, "Gadis malang! Apa yang dia ketahui apa
yang sedang menantinya?" Dia selalu saja mengeluh tentang dirinya
yang kecil, bahwa dia harus segera tidur padahal orang-orang yang lain
masih boleh melakukan kegiatannya. "Mengapa aku harus tidur awal?"
"Karena kamu anak kecil?" Begitulah, orang lain masih boleh
melakukan kegiatannya sementara Anda sudah harus tidur. Sungguh
dunia yang menyebalkan bagi anak kecil! Demikianlah, selama masa
itu Anda berharap untuk segera menjadi orang dewasa. Dan ketika dia
ingin membeli sesuatu di warung es krim, tentu saja orang dewasalah
yang mendapat perhatian utama, dan anak kecil tidak mendapat
250 | B I B L E S U R V E Y
perhatian apa-apa! Dan akhirnya, ketika semua orang dewasa telah
dilayani, barulah gadis kecil ini ditanyai, "Kamu mau beli apa?" Orang-
orang lain bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, akan tetapi
anak kecil tidak bisa. Lantas, siapa yang mau jadi anak kecil? Tak ada
yang mau. Setiap orang ingin menjadi orang yang diakui. Tak ada yang
mau menjadi bukan siapa-siapa. Tetapi Yesus berkata, "Kecuali kalau
kamu menjadi sama seperti anak kecil ini."
Keselamatan berdasarkan siapa kita dan melibatkan
transformasi
Demikianlah, sambil kita tutup, mari kita lihat apa arti semua ini.
Apakah ajaran Yesus di dalam bagian bacaan ini? Mari kita rangkum.
Pertama-tama, perhatikan bahwa di bagian ini, di ayat 3, Yesus
berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak
berpaling dan menjadi..." "Turn and become (berpaling dan
menjadi)." Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kata 'menjadi'.
Menjadi seorang Kristen berarti menjadi orang jenis tertentu.
Maknanya adalah siapa kita; bukannya sekadar mengerjakan sesuatu;
bukan sekadar mempercayai sesuatu. Maknanya adalah keberadaan,
siapa kita sebenarnya.
Saya harap agar Anda bisa menangkap prinsip yang ditekankan di sini.
Anda tidak akan masuk ke dalam kerajaan karena Anda telah
melakukan ini atau itu. Anda tidak akan masuk ke dalam Kerajaan
Allah karena Anda mempercayai ini atau itu. Anda akan masuk ke
dalam Kerajaan Allah dengan menjadi sesuatu. Kata 'menjadi' di ayat
itu berarti keberadaan, siapa kita.
Sekarang ini, penekanan dari gereja-gereja seringkali pada masalah
mempercayai ini dan itu, seolah-olah Anda harus membangun suatu
kemampuan untuk mempercayai hal ini dan itu. Anda harus menaikkan
tingkat kepercayaan Anda. Saya tidak begitu berminat dengan kredo
Anda. Gereja zaman sekarang terlalu menekankan pada kredo. Kredo
memang ada tempatnya, akan tetapi bisa menjadi berbahaya jika
diterapkan diluar konteksnya. Dan konteksnya adalah hal 'keberadaan'
(being).
Akan tetapi menjadi sesuatu yang bukan diri Anda sekarang ini berarti
melibatkan suatu transformasi karena kita ini bukanlah anak-anak.
251 | B I B L E S U R V E Y
Apakah Anda anak-anak? Anda bukanlah anak-anak. Anda bukanlah
anak kecil. Menjadi sesuatu yang bukan diri Anda itu berarti melibatkan
suatu perubahan. Itulah yang Yesus katakan, "Jika kamu tidak berbalik
dan menjadi ..." Anda harus berbalik dari arah yang sedang Anda
tempuh. Arah manakah yang sedang ditempuh para murid itu? Mereka
sedang mencoba untuk menjadi yang terbesar di dunia ini. Mereka
ingin menjadi orang penting. Mereka ingin menjadi direktur,
menjadi General Manager, mereka ingin selalu berada di atas di
manapun mereka berada. Namun Yesus berkata, "Kalau kamu tidak
berbalik, kalau kemuliaan duniawi masih menjadi tujuanmu, kalau
kedudukanmu di dunia ini masih menjadi tujuanmu, maka kamu tidak
akan pernah masuk ke dalam kerajaan."
Perhatikan perkataan tersebut karena jika Anda gagal mencermati
perkataan tersebut, keselamatan kitalah yang menjadi taruhannya.
Yang sedang kita bahas adalah perkara masuk ke dalam kerajaan, hal
diselamatkan, perkara masuk ke dalam hidup yang kekal. Kita tidak
sedang membahas teori. Kita tidak sedang membahas ide-ide religius.
Yang kita bicarakan adalah perkara hidup atau mati, diselamatkan atau
hilang binasa. Itulah hal yang sedang kita bahas. Jangan buru-buru
bersyukur karena Anda berpegang pada kredo yang benar; pada
doktrin yang benar; dan menjadi anggota gereja yang benar. Bukan
apa yang Anda percayai yang penting pada akhirnya nanti, melainkan
siapa Anda. Dan jika Anda tidak menjadi anak kecil, maka Anda tidak
akan diselamatkan, tak peduli apapun hal yang pernah dikatakan oleh
para penginjil kepada Anda.
Juga tak ada hubungannya dengan perbuatan baik. Memang sangat
bagus melakukan perbuatan baik. Bertindak, berbuat - Anda tidak
dapat mendapatkan keselamatan lewat perbuatan baik. Keselamatan
bukanlah sesuatu yang bisa diraih dengan usaha Anda sendiri. Hal ini
juga tidak akan berhasil. Hanya lewat cara menjadi jenis orang seperti
yang Allah inginkan bagi Anda. Dan apa yang Allah inginkan dari kita?
Allah ingin agar Anda menjadi seperti anak kecil.
Apakah maksudnya menjadi sama seperti anak kecil?
Yesus sedang berkata bahwa kecuali jika Anda secara rohani menjadi
anak kecil lagi, maka Anda tidak akan masuk ke dalam kerajaan. Jika
Anda pikir bahwa Anda akan menjadi orang penting, lupakan saja!
252 | B I B L E S U R V E Y
Allah tidak punya tempat bagi kesombongan. Allah tidak berminat pada
orang-orang yang memandang tinggi dirinya. Anda harus menjadi
sama seperti anak kecil. Apakah maksudnya menjadi sama seperti
anak kecil? Mari kita perhatikan beberapa poin ini.
1. Bertobat: berbalik dan akal budi yang ditransformasi
Pertama-tama, di sana disebutkan tentang hal 'bertobat (turn =
berbalik, berpaling, bertobat),' "Sesungguhnya jika kamu tidak
bertobat..." Kata 'turn (berbalik/berpaling)' di sini berkenaan dengan
perkara pertobatan. Di dalam Alkitab, kata 'berbalik (turn)', atau
'berpaling (turn ye)' di dalam Perjanjian Lama selalu berarti bertobat.
Kata 'bertobat' itu sendiri memang maknanya adalah berpaling,
mengubah segenap cara berpikir Anda. Hal pertama yang harus Anda
lakukan jika Anda ingin diselamatkan, jika Anda ingin memperoleh
hidup yang kekal, jika Anda ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah,
adalah berpaling.
Berpaling dari arah tujuan Anda sekarang. Berpaling dari jalan raya
kebinasaan. Anda harus berpaling karena jalan yang sempit itu adalah
arah yang berlawanan! Jalan lebar dan jalan sempit tidak beriringan.
Jalan yang sempit itu arahnya berlawanan dengan jalan yang besar!
Ada jalan besar yang menuju kebinasaan. Jalan yang sempit mengarah
kepada hidup. Anda harus berbalik. Berbalik berarti berubah
sepenuhnya, mengalami transformasi, mengalami perubahan
sepenuhnya di dalam cara berpikir Anda.
Menjadi seorang Kristen bukanlah perkara yang mudah, di mana Anda
cukup berkata, "Baiklah, tadinya aku tidak percaya kepada Allah,
sekarang aku percaya kepada Allah, jadi aku sudah menjadi Kristen."
Oh, tidak. Tidak segampang itu! Atau, mungkin Anda berkata, "Aku
tadinya tidak percaya kepada Yesus. Baiklah, percaya kepada Allah
mungkin tidak cukup. Aku akan percaya kepada Yesus juga." Tidak! Hal
itu juga tidak cukup. Lalu Anda berkata, "Lalu apa lagi yang Anda ingin
agar saya lakukan?" Aku akan mempercayai semua yang Anda
katakan. Semuanya 100%!" Namun Anda tetap masih belum
diselamatkan.
Mengapa? Karena Anda harus berbalik. Bukannya berapa banyak hal
yang perlu Anda tambahkan, mempercayai ini, itu dan yang lain-
253 | B I B L E S U R V E Y
lainnya. Yang penting adalah siapa Anda. Camkanlah hal ini. Anda
harus mengubah segenap sikap hati Anda. Itulah sebabnya mengapa
banyak orang Kristen di zaman sekarang ini, mereka percaya pada ini
dan itu akan tetapi mereka belum berubah. Mereka masih saja angkuh.
Mereka masih sombong. Mereka masih kasar, masih egois. Mereka
belum berbalik. Mereka percaya kepada doktrin yang benar akan tetapi
mereka belum berbalik.
Apakah mereka akan diselamatkan? Yesus berkata, "Tidak." Pada Hari
Penghakiman akan ada kejadian yang mengerikan. Saya ngeri
membayangkan hal itu. Karena pada Hari itu, akan ada banyak orang
yang akan berkata kepada Tuhan, "Tapi Tuhan, aku percaya segala-
galanya 100%! Aku percaya pada semua kredo!" Dan Yesus akan
berkata kepada mereka, "Aku tidak kenal kamu semua. Menjauhlah
dariku, kamu pembuat kejahatan!" (Mat.7.23)
Mengapa mereka disebut pembuat kejahatan? Karena mereka belum
berbalik. Mereka masih manusia lama yang sama dengan sebelumnya
hanya saja mereka sudah menambahkan agama pada diri mereka.
Pokok yang pertama adalah, berbalik, bertobat, mengubah cara
berpikir Anda.
Saya sangat cemas karena saya bisa melihat bahwa gereja tidak
berpaling. Gereja masih berpikir dengan cara yang lama. Gereja masih
berperilaku sama seperti dulu. Seluruh dunia tahu bahwa 'orang-orang
Kristen' berperilaku sama seperti orang non-Kristen. Akan tetapi
'orang-orang Kristen' merasa dirinya superior karena mereka
mempercayai hal ini dan itu. Allah tidak berurusan dengan hal-hal yang
dangkal. Dia melihat ke dalam hati Anda. Dia tidak peduli tentang apa
yang Anda akui, seberapa besar Alkitab Anda, seberapa bagus pakaian
Anda. Dia melihat ke dalam hati Anda dan melihat apakah Anda sudah
berbalik atau belum, apakah sikap hati Anda sudah berubah atau
belum. Itulah pokok yang pertama.
Jadilah anak-anak dalam kejahatan
Itulah yang Paulus maksudkan di 1 Korintus 14:20. Jadilah anak-
anak (babes = bayi-bayi) dalam kejahatan, karena anak-anak/bayi-
bayi tidak paham jalan-jalan si jahat yang berliku-liku. Menjadi anak-
anak berarti Anda berpaling dari kejahatan. Anda tidak mengerti
254 | B I B L E S U R V E Y
kejahatan. Anda tidak ingin memahami kejahatan. Demikianlah, Paulus
berkata kepada jemaat di Korintus, dalam hal kejahatan, jadilah anak-
anak/bayi-bayi. Orang-orang mengira bahwa mereka pintar. Mereka
tahu bagaimana melakukan segala macam kejahatan di muka bumi ini.
Mereka membual tentang ketrampilan mereka dalam berbuat dosa.
Sikap hati kita harus berubah. Kita tidak boleh bangga karena
mengetahui bagaimana cara berbuat dosa. Kita harusnya malu akan
hal itu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan. Kita tak punya keahlian di
dalam hal kejahatan. Kita tidak membualkan pengetahuan kita tentang
kejahatan.
Saya selalu teringat dengan seorang dokter yang pernah saya temui,
yang selalu membanggakan dosa-dosanya di hadapan saya. Dia
membual kepada saya bahwa dia tahu bagaimana cara melakukan
segala macam dosa. Sungguh memuakkan! Saya tidak ingin tahu akan
hal itu. Tidak menarik minat saya. Akan tetapi, dia begitu bangga,
seolah-olah merupakan sesuatu hal yang cerdik dengan mengetahui
tentang cara berbuat dosa. Paulus berkata di 1 Korintus 14:20, jadilah
anak-anak dalam kejahatan, jadilah tidak berdosa. Anda tidak tahu
akan hal-hal tersebut dan Anda juga tidak mau tahu.
2. Kelahiran Kembali: Kuasa Allah yang Mengubah dan Memberi
hidup
Hal yang kedua di sini adalah, menjadi anak-anak berarti bahwa Allah
perlu melakukan sesuatu di dalam hidup Anda. Karena secara alamiah
kita ini memang bukan anak-anak lagi. Anda bukanlah anak kecil. Saya
juga bukan anak kecil. Hal ini sejajar dengan Yohanes 3:3,5. Kamu
harus dilahirkan kembali. Nikodemus tidak bisa memahaminya.
Apa artinya dilahrikan kembali? Haruskah saya masuk kembali ke
dalam rahim ibu saya kemudian dilahirkan kembali? Tidak! Ini
merupakan pekerjaan Allah. Allah harus mengubah Anda. Pertanyaan
yang diajukan oleh Nikodemus dalam hal ini adalah, "Bagaimana saya
bisa menjadi anak kecil sedangkan saya sudah dewasa? Saya tak bisa
menjadi anak kecil." Jadi, poin yang kedua ini adalah bahwa Allah perlu
melakukan sesuatu untuk menjadikan kita berbeda dengan apa yang
ada sekarang ini.
255 | B I B L E S U R V E Y
Pertama, kita, bertanggung jawab untuk berubah; kita harus berbalik
arah. Namun ketika kita sudah berbalik, kita tetap saja tak bisa
menjadi anak kecil. Kuasa Allah perlu ikut campur dalam hal ini dan
mengubah kita. Kuasa yang mentransformasi inilah yang dimaksudkan
dalam kelahiran kembali. Karena sekadar berbalik arah saja tidaklah
cukup. Anda harus memiliki hidup, hidup yang berasal dari Allah. Jadi,
perkara menjadi anak merupakan hasil karya Allah di dalam diri kita.
3. Bersedia untuk tidak memiliki status apapun, menjadi bukan
siapa-siapa di dunia ini
Pokok yang ketiga tentang hal menjadi anak ini adalah kesediaan untuk
tidak memiliki status apapun. Ini adalah hal yang sangat sukar bagi
kita. Kita selalu ingin dihormati. Kita ingin agar orang-orang
memandang kita dengan hormat. Kita ingin agar orang lain berkata,
"Oh, kamu kenal dia? Tahukah kamu betapa terpelajarnya dia?
Tahukah kamu dia kuliah di mana? Tahukah kamu gelar apa yang telah
dia raih? Tahukah kamu latar belakang keluarganya? Tahukah kamu
siapa ayahnya? Tahukah Anda siapa ibunya?"
Kita ingin agar orang-orang memandang hormat kepada kita.
Sedangkan menjadi anak kecil berarti menjadi bukan siapa-siapa.
Seorang anak kecil bukanlah orang penting di dunia ini. Mereka tidak
punya kedudukan; tak punya status hukum yang pasti; tak punya hak
pilih; tak berhak mengeluarkan pendapat- apa yang mereka ucapkan
tidak dipandang berharga.
Di dalam Mishnah, kitab adat istiadat orang Yahudi, di dalam kitab
Arakhin 1:1. Anak-anak dimasukkan ke dalam tingkatan lemah akal
dan idiot. Di dalam kedudukan hukum resmi orang Yahudi, anak-anak
disamakan dengan orang dewasa yang lemah akal dan bisu (orang
yang tuli dan bisu). Mengapa? Karena menurut hukum Yahudi, mereka
semua dipandang sama-sama tidak mampu berpikir. Mereka tidak
memiliki pemahaman. Mereka tidak mampu memahami hal yang
penting dalam setiap situasi. Oleh karena itu, mereka tidak dipandang
sebagai badan hukum di dalam adat istiadat mereka. Karena memang
berdasarkan definisi [badan hukum] itu jika Anda berurusan dengan
Hukum Taurat, maka Anda harus dalam keadaan mampu berpikir. Anda
harus tahu apa yang sedang berlangsung. Anda harus memiliki tingkat
pengetahuan tertentu tentang Hukum Taurat. Tanpa pengetahuan pada
256 | B I B L E S U R V E Y
tingkat tersebut, maka Anda dipandang tidak berfungsi di muka
hukum. Seorang tuli yang lemah akal, karena dia tidak bisa
berkomunikasi, dia tuli dan bodoh, dia tidak mengerti apa yang sedang
berlangsung. Seorang yang dungu, karena dia kurang memiliki
kemampuan berpikir, dipandang tidak bertanggungjawab atas apapun
yang dia kerjakan dalam hukum modern, terlebih lagi di dalam adat
istiadat Yahudi. Anak-anak, menurut adat istiadat orang Yahudi,
dipandang berada pada tingkat tersebut.
Hal yang sama berlaku di dalam hukum modern. Jika seorang anak
kecil, misalnya, menggores kaca jendela mobil Anda, maka dia tidak
bisa ditangkap sebagai penjahat karena dia dianggap tidak
bertanggung jawab atas tindakannya. Jika dia melemparkan botolnya
ke arah jendela Anda, maka satu-satunya orang yang bisa dihukum
adalah orang tuanya, akan tetapi si anak tetap bebas. Tak ada tindakan
hukum yang bisa diambil terhadap si anak. Sebenarnya, inilah alasan
mengapa vandalism(tindakan perusakan fasilitas umum) sekarang ini
begitu meluas. Rumah-rumah dimasuki, barang-barang dirusak, ada
juga yang dicuri, oleh para remaja, para remaja adalah mereka yang
berusia di bawah 16 tahun, mereka masih dipandang tidak
bertanggungjawab, dianggap belum memiliki pengertian yang utuh.
Saya rasa mereka tahu persis akan apa yang mereka perbuat, akan
tetapi hukum memakai sudut pandang yang terlalu longgar. Jadi,
menurut hukum, seorang anak adalah orang yang tanpa status. Dia
tidak bisa dituntut pertanggungjawabannya.
Di dalam Berakoth 7:2 dalam kitab Mishnah, disebutkan tentang
'perempuan, budak, anak-anak' dalam urutan seperti itu. Perempuan
berada dalam kedudukan yang sangat rendah saat itu, dan kedudukan
mereka dianggap sama dengan budak saat itu. Jadi, di sini bisa kita
dapati 'perempuan, budak, anak-anak' dalam urutan seperti itu,
dan anak-anak bahkan berada dalam kedudukan yang lebih rendah
daripada budak. Ini bukan berarti bahwa perempuan tidaklah dikasihi.
Bukan berarti bahwa budak tidak dikasihi. Hanya berarti bahwa mereka
tidak memiliki kedudukan. Itulah makna pentingnya. Banyak orang
yang mengasihi budak mereka seperti orang-orang mengasihi anjing
peliharaannya. Akan tetapi anjing tidak memiliki status. Ini adalah
pokok penting yang perlu dipahami.
257 | B I B L E S U R V E Y
Menjadi seorang Kristen bukan berarti bahwa kita boleh mengganggu
setiap orang karena kita beranggapan bahwa anak-anak itu nakal dan
mereka memecahkan jendela-jendela, lantas kita menjadi orang
Kristen lalu boleh memecahkan jendela rumah orang lain, karena kita
sekarang adalah anak-anak! Sama sekali bukan begitu maksudnya.
Yang dimaksudkan adalah, ketika Yesus mengatakan hal itu, bahwa
kita ini tidak memiliki status apa-apa. Kita perlu camkan hal ini baik-
baik.
4. Seperti anak yang bergantung total, seorang
Kristen bergantung pada Allah
Ada banyak lagi poin lainnya. Sebagai contoh, seorang anak
bergantung sepenuhnya kepada orang tuanya. Sama halnya dengan
itu, seorang Kristen memiliki Kristus sebagai Majikannya. Seorang anak
juga bergantung sepenuhnya pada orang tuanya dalam hal keuangan.
Seorang anak bergantung sepenuhnya, dalam arti dia boleh
mempercayakan kepada Allah akan segenap kebutuhan rohani dan
jasmaninya. Dengan demikian, jika Anda adalah seorang anak Allah,
dan Anda tidak punya uang, seperti Yesus dan Petrus, Anda bisa
percayakan kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan Anda. Dan hal ini
sudah saya lakukan berkali-kali, sudah sangat sering saya mengalami
penyediaan dari Allah yang sangat ajaib, bukan hanya dalam peristiwa
ikan yang berenang ke arah kami, akan tetapi dalam banyak
kesempatan sebelum itu.
5. Sebagai anak Allah, Anda dipandang sangat berharga di
mata-Nya
Menjadi seorang anak Allah berarti Anda tidak memiliki status di dunia
ini, akan tetapi Anda dipandang sangat tinggi di mata orang tua Anda.
Inilah hal yang luar biasa dari anak-anak. Di mata dunia, mereka tidak
memiliki status apa-apa, akan tetapi di mata orang tuanya, anak ini
dipandang sangat berharga. Malahan, si anak, bisa dikatakan,
merupakan orang yang mengendalikan rumah tangga. Inilah hal yang
luar biasa. Yesus berkata, "Kalau kamu ingin menjadi orang penting di
dunia ini, maka kamu bukan siapa-siapa di mata Allah. Akan tetapi jika
kamu bukan siapa-siapa di mata dunia, kamu menjadi anak Allah.
Kamu sangat berharga di mata Allah. Dia sangat memperhatikanmu.
Dia menjagaimu." Jadi, ini adalah pilihan Anda. Apakah Anda ingin
258 | B I B L E S U R V E Y
menjadi orang penting di dunia ini atau menjadi orang yang berharga
bagi Allah? Itulah pilihannya. Namun secara rohani Anda tidak bisa
menjadi keduanya.
Anda sekarang mungkin mulai bisa memahami mengapa saya memilih
untuk tidak menjadi orang penting di dunia ini, tidak memiliki jemaat
besar, tidak memiliki gedung yang megah, menjadi bukan siapa-siapa
tetapi berharga di mata Allah. Itulah sebabnya mengapa saya katakan
bahwa anak-anak tidak berarti di mata dunia, akan tetapi bagi orang
tuanya, si anak sangatlah berharga, paling dikasihi. Orang tua bahkan
bersedia mengorbankan nyawa mereka demi si anak karena si anak
sangat berharga bagi mereka.
6. Seorang anak itu sederhana, tidak berpikiran rumit, berbicara
langsung, jujur
Terakhir, watak anak kecil itu sederhana. Kesederhanaan watak adalah
poin yang sangat penting juga di dalam Perjanjian Baru. Ada dua kata
dalam bahasa Yunani yang biasanya di dalam Perjanjian Baru
berbahasa Inggris diterjemahkan dengan kata 'sincere (tulus)' atau
'pure (murni)', dan kata yang diterjemahkan itu sebenarnya bermakna
'tidak rumit (uncomplicated = tidak rumit, tidak berbelit-belit). Marilah,
dalam rangka menjadi anak-anak, kita belajar untuk tidak sekadar
hidup tanpa status, akan tetapi juga tidak berbelit-belit dalam
kepribadian kita. Jika segenap jemaat tidak berbelit-belit, maka kita
akan menikmati persahabatan yang sangat indah bersama-sama.
Pernahkah Anda perhatikan bagaimana cara anak-anak bermain
bersama? Mereka tidak berbelit-belit. Mereka tidak memakai cara yang
berliku-liku. Mereka tidak perlu memasang topeng di wajah. Seorang
anak begitu sederhana, begitu sederhananya, sampai-sampai
terkadang dia bisa mempermalukan orang tuanya.
Saya teringat satu kali ketika saya mempermalukan ayah saya.
Sewaktu kami berada di rumah seorang kawannya, di sana ada banyak
pohon plum dari jenis yang sangat enak. Ayah saya mencicipi salah
satu buah plum itu, lalu mulai memakan terus menerus. Dan saya
sendiri juga makan cukup banyak buah plum itu. Dan kemudian, saat
kami diundang makan malam, tuan rumah bertanya kepada ayah saya,
"Sudahkah Anda cicipi buah plum di luar?" Ayah saya menjawab, "Ya,
saya sudah mencicipi sekitar dua atau tiga buah plum tadi." Saya
259 | B I B L E S U R V E Y
berkata, "Apa? Dua atau tiga? Mungkin lebih dari 12 atau 13!" Oh!
Ayah saya begitu malu dan marah. Setelah itu, dia memarahi saya dan
berkata, "Kenapa kamu katakan kepada mereka bahwa Ayah makan
begitu banyak buah plum?" Akan tetapi saya membatin, "Wah,
memang itu yang ayah lakukan. Mengapa ayah berkata hanya makan
dua atau tiga buah kalau sebenarnya ayah melahap begitu banyak
buah plum itu?" Saat itu pikiran saya sangat sederhana. Saya tidak
tahu apa-apa tentang diplomasi. Anda lihat, pikiran seorang anak
begitu sederhananya sehingga bisa sampai ke tingkat yang
memalukan. Saat itu saya berpikir bahwa saya sekadar menyatakan
apa adanya. Demikianlah, pikiran kita ini begitu rumitnya. Kita merasa
bahwa mengatakan sesuatu hal apa adanya kepada seseorang itu
sangatlah tidak sopan. Kita harus mengenakan topeng. Kita harus
menudungi kebenaran, kita harus membuat modifikasi. Saat itu saya
tidak mengerti mengapa ayah saya begitu marah. Saat itu saya tidak
bisa memahaminya. Hanya setelah Anda bertumbuh dewasa baru Anda
mulai mengerti hal-hal tersebut. Anda mulai belajar untuk berpikir
berbelit-belit.
Kali ini, Yesus berkata, "Sebagai anak-anak, belajarlah untuk berterus
terang. Belajarlah untuk jujur. Belajarlah untuk berpikiran sederhana.
Janganlah berbelit-belit." Kita harus belajar lagi untuk menjadi seorang
anak kecil. Jadi di sini, mari kita pahami satu prinsip yang paling
penting, bahwa jika kita ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah, maka
kita harus bersedia merendahkan diri kita. Hanya dengan cara itu kita
bisa masuk ke dalam kerajaan dan menjadi sangat berharga di mata
Allah.
(Copyright owned by Cahaya Pengharapan Ministries. May be used for
non-profit purposes but must be attributed to this website.)
Bintang yang ajaib
Matius 2:2 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang
260 | B I B L E S U R V E Y
Matius 2:1-12, berbunyi seperti ini:
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea
pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus
dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di
manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?
Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami
datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes
mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh
Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala
dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya
keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan
Para ahli Taurat, yaitu, para teolog, tentu saja mampu untuk
memberikan jawaban padanya:
Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah
Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali
bukanlah yang terkecil di antara mereka yang
memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan
bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan
umat-Ku Israel."
Seorang pemimpin akan bangkit dari tanah Yudea, ayat 7 berbunyi:
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang
majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka,
bilamana bintang itu nampak
Perhatikan baik-baik, ia tidak tahu apa-apa tentang bintang itu dan dia
mencari keterangan tersebut secara rahasia. Ia tidak ingin ketidak-
tahuannya tersiar.
Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya:
"Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai
Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia,
kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang
menyembah Dia."
261 | B I B L E S U R V E Y
Dalam hal ini ia tanpa malu-malu berdusta. Ada orang yang berdusta
tanpa bisa dilacak dari roman mukanya. Ayat 9 melanjutkan:
Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah
mereka (yaitu, para orang majus). Dan lihatlah, bintang
yang mereka lihat di Timur itu mendahului.
Perhatikan baik-baik: bintang yang mereka amati sejak dari timur itu
bergerak mendahului mereka.
mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana
Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu,
sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka
ke dalam rumah itu...
Bintang itu menunjukkan dengan tepat rumah tempat Yesus berada.
dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud
menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta
bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-
Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Semuanya itu adalah hadiah yang sangat mahal harganya; layak untuk
dipersembahkan kepada seorang raja.
Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan
kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke
negerinya melalui jalan lain
Berpola Pikir Rohani adalah Persoalan antara Hidup dan Mati
Hari ini apa yang ingin saya sampaikan dapat dirangkum dalam kata-
kata dari Roma 8:6: "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi
keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera." Perhatikan baik-baik
kata-kata dari Alkitab ini: "Keinginan daging adalah maut."
"...keinginan Roh" - keinginan pada perkara-perkara rohani, pada Allah
sendiri - "adalah hidup dan damai sejahtera."
Paulus sedang memperingatkan orang-orang Kristen di Roma, "Jika
kamu, sebagai orang Kristen, mengikuti keinginan daging, yaitu, jika
kamu dikuasai oleh kedagingan, maka kau akan mati. Tetapi jika kamu
memusatkan pikiranmu pada perkara-perkara yang berasal dari Allah,
262 | B I B L E S U R V E Y
perkara-perkara rohani, keinginan Roh, itulah kehidupan dan itulah
damai sejahtera."
Paulus bukan saja sedang berbicara tentang kehidupan, melainkan
hidup yang berkelimpahan. Hidup yang berkelimpahan, berarti kita
mengalami kepenuhan dan kelimpahan rohani. Atau apakah kehidupan
rohani kita itu penuh dengan pergumulan? Apakah Anda mengalami
kepenuhan dari kehidupan Kristen? Atau apakah Anda bergumul dari
hari ke hari, tidak tahu entah apakah Anda akan bisa bertahan atau
tidak pada Keesokan harinya? Persoalannya terletak pada pola pikir
Anda, apakah rohani atau dikuasai kedagingan. Jika Anda tidak berpola
pikir rohani, Anda bukan saja tidak akan mampu bertahan, Anda akan
mati! Berpola pikir duniawi berarti mati! Tetapi berpola pikir rohani
berarti "hidup dan damai sejahtera." Di sini 'damai sejahtera'
melambangkan seluruh kepenuhan kehidupan Kristen.
Orang duniawi tidak dapat memahami Matius 2:2. Sebenarnya, makna
yang merangkum segenap isi Alkitab yang tidak akan bisa Anda pahami
jika Anda berpola pikir duniawi.
Menjadi seorang Kristen berarti terjadinya suatu perubahan yang
mendasar. Menjadi seorang Kristen bukannya berarti menerima
beberapa doktrin tertentu. Anda baru menjadi Kristen pola pikir Anda
berubah dari yang duniawi pada yang rohani. Paulus menekankan hal
ini di Roma 12: "Berubahlah oleh pembaharuan budimu, karena hanya
dengan menjadi orang yang berpola pikir rohani maka engkau bisa
mengenali hidup yaitu, kehidupan rohani, kehidupan kekal dan damai
sejahtera."
Anda akan berkata, "Bagian Matius 2 ini berbicara tentang beberapa
orang majus yang datang dari timur dan menyembah Yesus. Apa yang
susah dipahami dari bagian ini?" Namun tahukah Anda, apa arti dari
semua itu? Mengapa orang-orang bijak yang non-Yahudi datang untuk
menyembah raja orang Yahudi, suatu tindakan yang tentunya
merupakan tindak pengkhianatan terhadap negeri mereka sendiri. Apa
yang akan terjadi jika Anda pergi dan menyembah raja negeri asing?
Hal itu akan dipandang sebagai suatu pengkhianatan. Kesetiaan Anda
seharusnya diberikan kepada raja Anda sendiri. Orang-orang itu adalah
orang asing. Ini merupakan suatu masalah, bukankah demikian?
263 | B I B L E S U R V E Y
Lagi, bagaimana mereka tahu bahwa mereka harus menyembah Yesus
yang pada saat itu hanya seorang bayi di palungan; ia tidak tinggal di
istana. Bagaimana mereka tahu bahwa dia adalah raja? Pesan
semacam apa yang mereka dapat? Bagaimana mereka mengetahui
semua itu? Daftar pertanyaan ini dapat dilanjutkan. Hal apa yang
ditegaskan oleh bintang itu? Apa arti dari bintang ini? Adakah bukti-
bukti astronomis bagi keberadaan bintang ini? Jika memang demikian,
apakah itu? Jika Anda mulai mengamati semua hal ini, Anda akan mulai
masuk ke dalam persoalannya. Dapatkah Anda menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut? Anda tidak akan bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu, jika Anda belum 'berpola pikir rohani'. Hanya jika
seluruh pola pikir Anda mulai berubah, barulah Anda dapat
menjawabnya.
Inilah poin pertama: Sesungguhnya hal perubahan pola pikir itu
merupakan persoalan antara hidup dan mati. Perubahan pola pikir itu
bukan supaya kita memahami isi Alkitab, namun supaya firman
kehidupan itu bisa masuk ke dalam hati kita dan hidup Allah menjadi
milik kita. Apa gunanya datang menyembah Allah jika kita tidak
memiliki hidup! Hal ini akan menjadi semacam sentimentalitas
tradisional. Sangat penting bagi kita untuk memahami bahwa berpola
pikir duniawi atau rohani adalah persoalan antara hidup dan mati.
Alkitab, Membuat Cendekiawan Frustrasi
Saat Anda baca Alkitab, Anda akan mendapati hal yang luar biasa:
Alkitab adalah buku yang sepenuhnya rohani. Alkitab adalah Allah,
yang adalah Roh, berbicara kepada kita! Alkitab bersifat sangat rohani
dan hal ini membuat begitu banyak cendekiawan frustrasi. Sifat rohani
Alkitab terlihat dalam fakta bahwa hal-hal manusiawi yang muncul dari
keingin-tahuan manusia tidak dicantumkan. Sebagai contoh, satu-
satunya hal yang kita ketahui tentang orang-orang majus ini adalah
bahwa mereka berasal dari timur. Timur itu wilayah yang luas, lantas
timur yang mana? Apakah Jepang, atau China, atau Rusia? Apakah
mereka dari Persia, Babilonia, Asyur atau Arab? Tidak diberitahukan
pada kita. Hal ini membuat kita penasaran dan frustrasi, bukankah
begitu?
264 | B I B L E S U R V E Y
Alkitab tidak berminat dengan hal-hal manusiawi yang menarik
perhatian kita. Dan Masalahnya kita juga tidak tertarik pada hal-hal
yang diminati oleh Alkitab yang sifatnya rohani.
Kita, sebagai orang Kristen, berada di dalam posisi yang sangat gawat
ketika non-Kristen bertanya, "Di tahun berapakah Yesus lahir?"
Dapatkah Anda memberikan suatu jawaban yang spesifik? Kapankah
Yesus dilahirkan? Tidak perlu mencari tanggal dan bulannya; kita cari
tahunnya saja. Tahun berapa? Yah, mungkin sekitar 7 SM, 9 SM atau 4
SM. Anda meneliti kamus Alkitab, apa jawabannya? Kamus tidak bisa
memberitahu Anda apa-apa. Tentu saja, gereja sangat frustrasi, karena
tidak mampu menjelaskan dengan pasti tahun kelahiran Yesus. Namun,
setidaknya Anda bisa memberitahu orang lain tentang harinya. Aha!
Tanggal 25 Desember! Namun saat Anda meneliti isi Encyclopedia
Britannica, Anda akan sangat terkejut karena ternyata Yesus juga tidak
lahir di tanggal 25 Desember! Lantas apa yang kita tahu tentang
kelahirannya? Setidaknya saya tahu dia lahir di Bethlehem. Tapi bagian
mana di Bethlehem? Kita tidak tahu.
Lalu, seperti apa rupanya Yesus? Mungkinkah tingginya sekitar 155cm?
Anda berkata, "Tidak, terlalu pendek! Terlalu pendek!" OK, naikkan!
Tingginya 185cm. Anda berkata, "Terlalu tinggi!" Tidak ada yang tahu
seberapa tingginya. "OK, mungkin kita tahu seperti apa rupanya."
Tidak, kita tidak tahu itu juga. "Mungkin dia berambut panjang?" Tidak,
karena orang Yahudi tidak memelihara rambut panjang. "Jadi, tentunya
rambut pendek? Seberapa pendek? "Yah, mari kita tetapkan yang
medium saja." Lalu, apa warna rambutnya? Apa warna matanya?
Warna kulitnya? Anda berkata, "Mengapa Lukas, Markus dan Matius
tidak memberi kita sebuah gambaran?"
Ada ungkapan yang bermaksud, sekalipun Anda telah
mendengarkannya ribuan kali, masih tidak sebaik melihatnya sekali
saja. "Hai Matius, mengapa Anda tidak menggambarkan seperti apa
Yesus itu! Jika ada gambarnya maka mudahlah kita
membayangkannya. " Apakah dia memiliki wajah yang lancip, persegi
atau bulat? Kalau saja Matius menggambarkannya buat kita dan di
samping gambar itu ada keterangannya, "Nah, Yesus tingginya 172cm
dan matanya berwarna coklat gelap; Rambutnya coklat kemerahan;
dan kulitnya kecoklatan, mungkin seperti warna zaitun?" Tapi,
sayangnya, Matius tidak memberi tahu kita apa-apa. Begitu juga
265 | B I B L E S U R V E Y
dengan Lukas, Markus dan Yohanes. Sangat membuat frustrasi!
Manusia duniawi berjuang untuk mengejar perincian jasmani seperti
itu.
Tetapi jangan terlalu khawatir. Yang perlu Anda lakukan hanyalah pergi
ke toko buku Kristen, dan lihat! Apa yang Anda dapatkan di sana?
Gambar Yesus! Sangat bagus! Seperti apa rupanya? Tentu saja, dia
terlihat seperti orang Eropa! Dan bukan sekadar itu saja; Dia terlihat
seperti orang Eropa dari abad ke 17; rambut panjang dan jenggot yang
lancip. Itulah gaya di zaman tersebut.
Bukankah hal-hal ini membuat kita frustrasi? Manusia duniawi ingin
mengetahui hal-hal yang tidak ingin disampaikan oleh Allah kepada
kita! Ujilah diri Anda sendiri untuk melihat apakah Anda orang yang
rohani atau Anda orang yang duniawi. Apakah hal-hal yang disebutkan
di atas itu mengganggu pikiran Anda? Orang yang rohani sama sekali
tidak berminat dengan hal-hal tersebut. Bukankah itu luar biasa?
Paulus tidak berminat untuk mengetahui hal-hal seperti berapa
tingginya Yesus dan apa warna rambutnya.ini. Paulus akan berkata,
"Aku tidak mau tahu hal itu." Di 2 Korintus pasal 5, Paulus berkata,
"Sekalipun kami pernah menilai Yesus menurut ukuran manusia, kami
tidak lagi menilainya secara itu." [ay 16] Aku tidak mau mengenal
Yesus menurut ukuran manusia. Karena apa yang terlihat dari luar; itu
adalah kulitnya saja.
Saat Anda menerima kado, apa yang ingin Anda lakukan? Apakah Anda
berkata, "Oh, sungguh indah bungkus kado yang kau berikan padaku!
Pita yang cantik! Aku sungguh bahagia!" Apakah Anda berkata, "Terima
kasih. Bungkusannya sangat indah!" Dan saat ditanya, "Tidakkah kamu
ingin membukanya?" Anda berkata, "Oh, tidak, tidak, aku sudah puas
dengan kotaknya. Kotaknya sungguh indah. Sungguh cantik! Aku
bahagia hanya dengan melihat kotaknya." Atau apakah Anda akan
seperti kebanyakan orang, Anda segera merobek bungkusnya untuk
bisa cepat-cepat melihat isinya? Tentu saja, yang penting adalah apa
yang di dalamnya, bukan luarnya. Anda tahu bagaimana bertindak
dalam urusan jasmani! Lalu mengapa kita tidak tahu bagaimana
bertindak dengan cara yang sama dalam hal rohani? Kita ingin tahu
dengan kemasan seperti apa Yesus datang ke dunia: "Apakah dengan
dihiasi pita? Apakah kertas pembungkusnya indah?" Paulus berkata,
266 | B I B L E S U R V E Y
"Aku tidak mau tahu akan hal itu! Aku tidak peduli seperti apa tampilan
luarnya. Yang terpenting adalah yang di dalam - yang rohani!"
Isi Alkitab secara keseluruhannya bersifat rohani! Jika Anda mencari
pemahaman duniawi, di tingkat manusiawi, Anda akan benar-benar
frustrasi. Di toko buku Kristen Anda akan menemukan banyak sekali
buku berukuran besar yang membahas tentang "Pengantar Perjanjian
Baru." Buku yang mengandung pembahasan panjang lebar mengenai
hal seperti kapan surat Roma ditulis, atau kapan 1 Korintus ditulis.
Apakah surat Roma ditulis tahun 52 atau 53? Ada pembahasan yang
panjang tentang argumen untuk setiap tanggal itu. Saya kenal
beberapa pakar yang menghabiskan sepanjang hidupnya hanya untuk
mempelajari masalah ini dan tak pernah sampai pada suatu
kesimpulan. Jika penting bagi kita untuk mengetahui apakah surat
Roma ditulis pada tahun 62 atau 58, tidakkah Paulus akan
menuliskannya? Tetapi ia tidak memberitahukan kita. Dan para pakar
kita menghabiskan banyak waktu mempelajari hal ini dan tak pernah
sampai pada kesimpulan. Karena kita berpola pikir duniawi, kita telah
menyimpang dari pokok yang inti.
Tanpa pola pikir rohani, Injil bisa Menjadi Batu Sandungan
Ada hal yang lebih buruk lagi. Tanpa pola pikir yang rohani, kita bukan
saja tidak memahami isi Firman Allah, kita malah akan tersinggung
dengan pesan Injil. Hal inilah yang sangat membuat saya bimbang. Jika
Anda berpola pikir duniawi, maka Anda akan binasa. Anda akan mati!
Karena cepat atau lambat, Anda akan tersandung dengan Injil.
Percayalah! Saya berbicara berdasarkan pengalaman selama puluhan
tahun melayani Tuhan. Inilah bagian yang paling merisaukan saya.
Beberapa orang sudah tersandung dengan Injil. Hal ini sangat
menakutkan saya.
Bahkan di saat kita berpikir tentang hal-hal yang rohani, kita
menurunkannya ke level duniawi. Kita menggambarkan Yesus yang
selalu berjalan dengan senyum di wajahnya, dia selalu lemah lembut
dan rendah hati dan ramah. Bukankah Yesus berkata, "Belajarlah
padaku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati, dan jiwamu akan
mendapat ketenangan"? [Mat. 11:29] Akan tetapi, kita tidak tahu
makna rohani dari rendah hati dan lemah lembut. Ketika membaca
tentang Yesus masuk ke Bait Allah dan membuat pecut dari tali-tali dan
267 | B I B L E S U R V E Y
mencambuki orang-orang, mengusir mereka keluar dari Bait Allah, kita
jadi tersinggung. "Hei! Tidak semestinya Yesus berperilaku seperti ini!
Kita jadi tersinggung. Kita tidak suka. Banyak orang yang sangat
terkejut dengan bagian Alkitab ini. Mereka tidak dapat menerima
Yesus mengusir para pedagang keluar dari Bait Allah dan menjungkir-
balikkan meja-meja mereka. Apakah hal itu terlihat lemah lembut dan
rendah hati dan ramah bagi Anda? Itu lebih terlihat sebagai hal yang
keras dan menakutkan. Jadi, kita tersentak. Mengapa? Karena tindakan
dia tidak sesuai dengan gambaran kita tentang manusia rohani.
Manusia rohani itu rendah hati dan lemah lembut. Tapi ini tidak berarti
bahwa kemarahan Allah tidak bisa membakar jiwanya. Tidak ada hal
yang lebih menakutkan dari kemarahan orang kudus. Bagi kita, orang
Kristen yang ideal adalah orang yang rendah hati dan lemah lembut,
akan tetapi Yesus berperilaku seperti orang yang otoriter, sangat keras
dan menakutkan. Saya bersyukur kepada Allah karena Yesus bukanlah
orang lemah. Dia membela kebenaran pada saat kebenaran butuh
dibela. Ingatlah, Yahweh adalah Allah yang pengasih, akan tetapi Dia
bisa juga meluapkan kemarahan dan murkaNya!
Alkitab memberitahu kita: "Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan
Allah yang hidup." [Ibr. 10:31] Sekarang kita bingung. Kita berpikir
tentang Allah sebagai Allah yang pengasih dan kita menyanyikan lagu-
lagu rohani yang manis untuk-Nya, tapi mendadak kita melihat-Nya
sebagai Allah yang marah dan hal itu sangat menakutkan, dan kita
menjadi bingung. Manusia duniawi tidak bisa memahami hal ini. Kita
tidak suka pada Allah yang menakutkan di dalam kekudusan-Nya. Dan
jika Anda tidak berpola pikir rohani, cepat atau lambat Anda akan
tersinggung dengan Injil. Anda akan berkata, "Aku tidak suka ini." Atau
Anda akan melihat manusia-manusia Allah dan Anda akan tersinggung
dengan cara mereka berperilaku karena Anda tidak bisa memahami
seorang manusia rohani.
Sudah sering saya memimpin PA tentang kitab Kisah Para Rasul dan
sering saya mendapati bagaimana orang-orang menyerang Paulus.
Menurut mereka Paulus sangat keras kepala, dogmatik dan bahkan
membingungkan banyak orang. Sebagai contoh, saat ia bertekad untuk
ke Yerusalem, dia tidak mengindahkan permohonan dari rekan-rekan
sekerja dan sesama orang Kristen. Dalam hal ini dia terlihat sangat
tidak bisa dipahami, nekad dan dogmatik. Kita berpikir demikian karena
268 | B I B L E S U R V E Y
kita tidak memiliki kerohanian yang setingkat Paulus. Orang-orang
rohani memang tidak selalu mudah untuk dipahami. Namun kita pikir,
kita tahu apa itu manusia rohani. Saya selalu ingat dengan jelas saat di
dalam sebuah PA ketika seseorang mengkritik Paulus tentang
perilakunya yang tak bisa dipahami dan keras kepala. Saya berkata,
"Sabar dulu, sobat. Perlahan! Saat Anda menjadi rohani seperti halnya
Paulus, maka nilailah dia. Sebelum itu, jangan mengatakan apa-apa.
Jangan bicara apa-apa!"
Paulus adalah hamba Allah yang penuh dengan kasih dan suka cita.
Tapi bagaimana dia menangani orang yang berbuat dosa di Korintus?
Di 1 Korintus pasal 5 - tampaknya Paulus dogmatik dan keras!
Menakutkan! Ia berkata kepada jemaat di Korintus, tanpa peduli
apakah orang-orang di Korintus itu akan setuju atau tidak setuju,
"Sekalipun secara badani aku tidak hadir dan hadir secara rohani saja,
aku menyerahkan orang ini ke dalam tangan iblis agar binasa
tubuhnya." [ay.3-5] Banyak orang Kristen tersinggung dengan hal ini!
Bagaimana mungkin seorang hamba Allah berperilaku seperti ini?
Menyerahkan seseorang ke tangan Iblis? Agar tubuhnya binasa?
Percayalah, tanpa mempunyai pola pikir yang rohani, Anda akan
merasa tersinggung oleh Injil. Anda akan merasa tersinggung oleh
manusia-manusia Allah karena Anda tidak bisa memahami tindakan
mereka, karena Anda menempatkan mereka dan menilai mereka di
level manusiawi dan memandang mereka menurut kaca mata Anda
yang duniawi.
Paulus melanjutkan di 2 Korintus pasal 5 dengan mengatakan, "Bukan
saja kami tidak lagi menilai Yesus menurut ukuran manusia, tetapi
kami juga tidak melihat manusia - tak seorangpun - menurut ukuran
manusia." [ay.16] Jika Paulus melihat Anda, ia tidak akan tertarik
dengan gaya rambut Anda. Ia tidak tertarik dengan jenis kaca mata
yang Anda kenakan, apakah kalung Anda bagus atau tidak. Ia melihat
langsung pada keberadaan Anda. Ia ingin tahu, "Apakah pola pikirmu
rohani? Apakah Roh Kudus dari Allah hidup di dalam kamu?"
Berpola pikir rohani, adalah pokok yang paling mendasar untuk
memahami Yesus Kristus. Tanpa pola pikir yang rohani kita tidak dapat
memahami perbuatan dan ucapannya. Murid-murid Yesus
menentangnya di Yohanes pasal 6. Ketika Yesus berkata kepada
murid-muridnya dan kepada orang banyak, "Jika engkau ingin hidup,
269 | B I B L E S U R V E Y
makanlah dagingku dan minumlah darahku." Wah, darah dan daging!!
Saya mengenal seseorang yang akan muntah dan pingsan jika dia
mendengar tentang darah dan pembedahan. "Minumlah darahku."
Murid-murid berkata, "Nah, ini sudah keterlaluan! Kita tidak sanggup
lagi. Ini sudah berlebihan." Dan demikianlah, murid-murid
meninggalkannya. Kita tidak bisa memahami Yesus. Dia terlalu rohani
bagi kita. Kita tidak bisa memahami ucapannya. Tentu saja, dia tidak
bermaksud mengatakan, "Gigitlah tanganku," namun mereka tidak bisa
memahami hal itu karena pola pikir mereka yang duniawi. Mereka
berpikir, "Dia pasti bermaksud agar kita membawanya ke dapur dan
memotongnya." Menjijikkan! Mereka tidak tahan. Pola pikir yang
sangat duniawi! Mereka tidak dapat memahami Firman Allah dan
akhirnya tidak lagi mengikut Yesus.
'Bintang' itu Membuat Bingung banyak orang
Tapi apakah kita memahami Matius pasal 2? Mari kita mulai dengan
mengamati beberapa poin di sini. Pertama-tama, di ayat 2 disebutkan
"Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami
telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia". Apa yang dilakukan oleh penafsir Alkitab? Mereka mengusahakan
penjelasan yang manusiawi tentang bintang tersebut.
Anda tentu pernah melihat bintang tersebut di dalam ribuan poster dan
gambar-gambar di waktu Natal. Kartu ucapan Natal yang
menggambarkan tiga orang bijak sedang menunggang tiga ekor unta
dan membawa tiga macam hadiah dan dengan mahkota mereka. Dan
tentu saja, ada sebuah bintang dengan garis yang menunjuk ke bawah,
benar?
Inilah apa yang dikatakan oleh J.C. Fenton dalam tafsiran tentang
Matius di dalam seri Pelican, "Mungkin terdapat beberapa rujukan
mengenai hal ini di Matius, yaitu, rujukan pada peristiwa konjungsi
antara Saturnus dan Yupiter." Di tahun 7 SM dua buah bintang besar,
Saturnus dan Yupiter berada dalam satu garis. Mereka melintas atau
bersilangan satu dengan yang lain. "Jadi, jika keduanya diamati dari
bumi, yang terlihat adalah satu bintang, dan mungkin sinar mereka
menjadi berlipat ganda terangnya." Jadi, untuk beberapa saat bintang
tersebut akan terlihat lebih terang, dua kali lebih terang dari awalnya.
Jadi, J.C. Fenton mengatakan, "Mungkin terdapat beberapa rujukan
270 | B I B L E S U R V E Y
pada konjungsi ini di Matius" - perhatikan bahwa dia ragu-ragu dan
tidak pasti.
Dictionary of New Testament Theology, karya tulis yang banyak
menjadi acuan juga menungkapkan ketidak-pastian yang sama.
Sekalipun mereka tidak yakin apakah bintang ini sesuatu yang ajaib
atau alami, si penulis tetap memilih peristiwa konjungsi Yupiter dan
Saturnus sebagai penjelasan. Mengapa ia memilih yang alami
ketimbang yang ajaib? Silahkan Anda cari jawabnya.
Edersheim, seorang cendekiawan yang terhormat dan ternama, orang
yang terpelajar, dan orang yang sangat saya hormati, apa yang ia
katakan? Edersheim juga terbawa arus pemikiran tentang konjungsi
antara Yupiter dan Saturnus. Namun, sebagai orang yang terpelajar,
seperti halnya dengan para cendekiawan lainnya, dia tidak yakin dan
dia menyadari masalah serius yang menyangkut peristiwa konjungsi
antara Yupiter dan Saturnus di tahun 7 SM ini.
Konjungsi antara Yupiter dan Saturnus ini ditemukan oleh seorang
astronom terkenal dari Jerman, Johannes Kepler pada abad 17 karena
ia hidup di masa terjadinya konjungsi tersebut. Konjungsi antara
Yupiter dan Saturnus di rasi bintang Pisces, yaitu rasi bintang ikan,
terjadi setiap 800 tahun sekali. Jadi, pada zaman Johannes Kepler di
sekitar tahun 1600-an, dia bisa menyaksikan sendiri peristiwa
konjungsi itu. Namun, jika terdapat makna yang penting dari peristiwa
konjungsi itu di masa kelahiran Yesus, mengapa peristiwa konjungsi itu
tidak memiliki makna yang penting di masa Kepler? Apa
penjelasannya?
Namun masih ada masalah tambahan lagi, dan masalah itu terangkum
di dalam lagu rohani ini, "We Three Kings of Orient Are (Kami Adalah
Tiga Raja Dari Timur)." Baitnya berbunyi: "Star with royal beauty
bright, westward leading, still proceeding, guide us to thy perfect light
(Bintang bersinar agung yang indah, menunjukkan jalan ke barat, terus
bergerak, memimpin kami pada terangmu yang sempurna)." [Ditulis
oleh John H. Hopkins, Jr.] Anda mungkin bukanlah seorang pakar
astronomi, dan saya juga bukan, akan tetapi kita semua tahu bahwa
semua bintang bergerak dari timur ke barat, sama seperti matahari,
sama seperti bulan. Menyebutkan tentang bintang yang memimpin
jalan ke barat tidak ada maknanya sama sekali karena semua bintang
271 | B I B L E S U R V E Y
mengarah ke barat. Anda bisa saja mengikuti bulan; ia akan memimpin
jalan Anda ke barat, sama dengan yang lainnya. Atau mengikuti
matahari; ia terbit di timur dan terbenam di barat. Secara sederhana:
Bintang atau matahari terlihat bergerak, tapi sebenarnya yang
bergerak adalah bumi. Bumi berputar pada porosnya. Jika Anda
mengamati langit, maka Anda akan melihat bahwa semua benda di
angkasa tampaknya bergerak. Bumi berputar dengan kecepatan lebih
dari 1000 mil per jam, dan dengan demikian menyelesaikan satu
putaran dalam 24 jam, karena lingkarnya berjarak sekitar 25.000 mil.
Jadi, segala sesuatunya bergerak dari timur ke barat. Menyebutkan
bahwa sang bintang memimpin jalan ke barat tidak ada artinya sama
sekali.
Hal yang menjadi persoalan yang utama adalah bahwa bintang itu tidak
memimpin jalan dari timur ke barat; ia memimpin jalan dari utara ke
selatan! Satu-satunya kejadian di mana 'bintang' itu memimpin jalan
adalah ketika ia mendahului orang-orang ini di dalam ayat 9 menuju
Bethlehem. Itulah satu-satunya saat yang disebutkan di dalam Alkitab
bahwa bintang itu mendahului mereka. Bintang yang pernah mereka
lihat di timur, sekarang mereka lihat lagi! Apakah ini merupakan
konjungsi antara Yupiter dan Saturnus yang kedua? Mungkin saja. Bisa
jadi. Tapi ia tidak mungkin memimpin jalan mereka menuju ke selatan!
Kepler, astronom hebat itu, cukup menyadari persoalan ini, jadi ia
mengklaim bahwa ia telah melihat sebuah bintang temporer. Anda
hanya perlu memeriksa peta di dalam Alkitab untuk melihat bahwa
Yerusalem terletak di utara Bethlehem. Anda harus berjalan ke arah
selatan untuk pergi ke Bethlehem. Tak ada bintang alami di langit yang
memimpin jalan ke selatan. Di sanalah letak persoalannya. Itu
sebabnya mengapa para pakar itu bersikap ragu-ragu. Mereka
menyadari persoalan ini.
Kemudian, kita melanjutkan dengan memeriksa New Bible Dictionary.
Kamus ini menawarkan tiga kemungkinan. Urusan ini telah
berkembang menjadi semakin membingungkan dan memusingkan,
bukankah demikian? Inilah usulan yang diberikan oleh New Bible
Dictionary. Pertama, bintang itu adalah komet Halley. Komet adalah
bintang yang berekor yang bergerak. Komet Halley telah berkali-kali
menampakkan dirinya. Para astronom bisa memastikan bahwa komet
ini pernah tampak di langit bumi pada tahun 11 SM. Tak ada komet lain
272 | B I B L E S U R V E Y
di tahun 4 SM. Satu-satunya masalah adalah persoalan kronologi.
Tanggal-tanggal tersebut tidak cocok dengan Perjanjian Baru.
Usulan kedua adalah, sekali lagi, konjungsi antara Yupiter dan
Saturnus, namun New Bible Dictionary juga memberi petunjuk tentang
persoalan yang menyangkut peristiwa konjungsi ini. Bahwa peristiwa ini
berlangsung dalam waktu yang sangat, sangat singkat. Ini berarti Anda
akan kesulitan untuk melihatnya, kecuali jika Anda memang sudah
berniat untuk mengamatinya. Kedua, seperti yang diungkapkan
oleh New Bible Dictionary, peristiwa konjungsi bintang tidak bisa
diungkapkan dengan istilah 'bintang' sebagaimana Perjanjian Baru
menyebutkannya. Orang-orang bijak ini adalah pakar perbintangan.
Mereka tidak akan membuat kesalahan dengan memakai istilah bintang
dalam bentuk tunggal bagi peristiwa konjungsi, yang melibatkan lebih
dari satu bintang.
Alternatif yang ketiga adalah peristiwa supernova. Tahukah Anda apa
itu supernova? Supernova adalah kejadian di mana sebuah bintang
mendadak menjadi sangat terang, dan untuk waktu yang singkat,
cahayanya mendominasi langit di malam hari, dan kemudian meredup
dan menjadi semakin redup dan gelap. Ini adalah suatu usulan yang
sangat menarik - sebuah supernova! Namun dengan cara apa sebuah
supernova bisa memimpin jalan? Tidak ada orang yang pernah melihat
supernova, bahkan di zaman ketika teleskop sudah ditemukan
sekalipun, tak ada orang yang pernah melihat supernova. Dengan kata
lain, ini baru merupakan suatu teori yang masih perlu diuji secara
empiris. Namun sekalipun Anda bisa meneguhkannya secara empiris,
dengan cara apa sebuah supernova bisa memimpin jalan menuju ke
arah selatan?
Untuk apa saya membicarakan semua ini? Saya ingin menunjukkan
bahwa jika kita mencoba untuk memahami perkara-perkara yang
berasal dari Allah dengan pemahaman duniawi, kita akan terjerumus ke
dalam berbagai persoalan. Mari kita akui hal ini. Kesimpulan yang
dapat kita tarik dari apa yang disampaikan oleh para pakar astronomi
adalah bahwa ada banyak peristiwa luar angkasa yang terjadi di masa
kelahiran Yesus. Ini adalah fakta. Terjadi banyak peristiwa luar angkasa
yang berkaitan dengan perbintangan. Di tahun 11 SM, ada komet
Halley. Di tahun 7 SM, ada 3 kali peristiwa konjungsi antara Yupiter dan
273 | B I B L E S U R V E Y
Saturnus. Tentu saja, ada beberapa peristiwa yang luar biasa, namun
bagaimana kita memahami bintang ini?
Cendekiawan modern, Profesor Eduard Schweizer dari Zurich, berkata
dalam tafsirannya tentang kitab Matius, "Ini adalah bintang ajaib."
Sebuah bintang ajaib! Percuma berbicara tentang Yupiter dan
Saturnus, tentang supernova dan yang lainnya. Dia mengakui bahwa
ini adalah bintang yang ajaib. Tak ada cara lain untuk menjelaskan
tentang hal ini.
Apa yang dikatakan oleh Alkitab tentang bintang ini
Apa bukti-bukti Alkitab tentang bintang ini. Bintang ini sangat menarik!
Bintang ini pertama kali terlihat di timur, mungkin di Persia. Tetapi,
Alkitab tidak memuaskan rasa ingin tahu kita dengan menyebutkan
tempat yang pasti. Ia tidak mengarahkan kita ke informasi duniawi
yang kita inginkan karena ia ingin mengarahkan perhatian kita pada
perkara-perkara rohani! Alkitab bahkan tidak memberitahu kita dari
mana asal orang-orang majus ini. Ia bisa saja menuliskannya, tetapi
tidak! Tidak menjadi soal dari mana mereka berasal.
Bintang ini pertama kali terlihat di timur, mungkin sekitar dua tahun
sebelum kedatangan orang-orang majus ini di Yerusalem.
Kemungkinan dua tahun karena di ayat 16 kita diberitahu bahwa
Herodes membunuh semua bayi yang berusia dua tahun ke bawah. Tak
ada alasan untuk melakukan hal ini, kecuali jika dia sudah
memperhitungkan waktu yang diceritakan oleh para orang majus ini
tentang kapan pertama kali mereka melihat bintang itu, bintang itu
muncul sekitar dua tahun sebelumnya. Hal itu, tentu saja,
menimbulkan masalah bagi peristiwa konjungsi Yupiter dan Saturnus.
Ada tiga kali peristiwa konjungsi di tahun 7 SM antara Yupiter dan
Saturnus. Peristiwa ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat, tidak
ada peristiwa konjungsi yang berlangsung sampai setahun, apalagi
sampai dua tahun.
Kedua, ayat 9 mengatakan, "Bintang yang pernah mereka lihat di timur
sekarang terlihat lagi." Bintang yang sama. Sungguh menarik! Terlebih
lagi, kali ini, bintang itu tidak mengarah ke barat; ia mengarah ke
selatan! Bintang apa yang bisa begitu?
274 | B I B L E S U R V E Y
Ketiga, jika Anda perhatikan dengan teliti catatan Alkitab, bintang ini
berhenti di atas rumah tempat Yesus berada. Pernahkah Anda melihat
bintang yang bisa berhenti dalam pergerakannya? Bisa bergerak dan
berhenti, bergerak dan berhenti? Bintang macam apa ini?
Keempat, bintang ini bisa menunjukkan rumah tempat Yesus berada.
Saya mau mengundang Anda untuk berdiri di luar. Pandang ke atas
dan lihat apakah sebuah bintang dapat menunjukkan suatu tempat.
Anda akan benar-benar kesulitan, karena saya sudah melakukannya
sekadar untuk membuktikan bagi diri saya sendiri. Saya mengamati
langit untuk mengetahui apakah saya bisa memastikan bahwa apakah
saya bisa berdiri tepat di bawah satu bintang tertentu. Jika menurut
Anda memakai bintang sebagai patokan ternyata sulit, cobalah
memakai bulan. Anda akan mendapati bahwa bulan terlihat sangatlah
besar, jauh lebih besar dari bintang, dan tentunya akan menjadi lebih
mudah. Apakah Anda bisa memastikan apakah bulan sedang berada di
atas sebuah rumah tertentu, atau mungkin sedang berada di atas
sebuah wilayah tertentu?
Namun bintang ini - yang jauh lebih kecil daripada bulan dan jauh
lebih tinggi daripada bulan - bisa menunjukkan satu rumah tertentu.
Wah! Benar-benar luar biasa!
Dapatkah kita Menerima Keajaiban?
Apakah kita merasa tersinggung dengan cara Allah melakukan
pekerjaan-Nya? Haruskah kita mencocokkan semua itu dengan pola
pikir duniawi kita, dan ketika semuanya ternyata tidak cocok, kita
berkata, "Lupakan saja!" Hal itulah, pada kenyataannya, yang
dilakukan oleh G.H. Box dalam Hastings' Dictionary of Christ and the
Gospels, buku yang banyak menjadi rujukan. Inilah yang dikatakan
oleh G.H. Box, "Tidak perlu kita berusaha memahami bintang ini secara
harfiah. Ini hanya suatu ungkapan puitis tentang sesuatu hal." Apa
yang diungkapkan lewat ungkapan puitis ini tentang cara bagaimana
Allah memimpin jalan mereka? Lalu, bagaimana cara Allah memimpin
mereka? Jika ayat-ayat ini hanya gambaran puitis dari cara tersebut,
lalu bagaimana gambaran harfiahnya? Tentu saja tidak ada jawaban.
Dapatkah Anda lihat bahayanya berpola pikir duniawi? Box menyerah,
namun ia masih tidak mau mengakui ciri-ciri ajaib dari bintang ini.
275 | B I B L E S U R V E Y
Saya heran, mengapa watak alami manusia begitu menentang perkara-
perkara yang berasal dari Allah? Setidaknya, para pakar yang lain
mengakui ketidak-pastian mereka. Mereka berkata, "Mungkin ini atau
itu...", mereka tidak yakin karena mereka menyadari akan persoalan
yang mengikutinya. Tetapi Box menggambarkan bahwa semuanya itu
adalah ungkapan puitis dan suatu ilusi. Jadi, ada beberapa orang
"bijak" yang dibimbing oleh ilusi. Ilusi yang luar biasa yang dapat
mereka lihat secara bersama-sama dan bisa memimpin mereka ke
hadapan Kristus!
Jalan Allah itu Ajaib dan tidak bisa dipahami, tetapi kita bisa
Mengalaminya
Saya percaya kepada Allah karena saya telah mengalami Dia sebagai
kenyataan, saya tahu bahwa Dia hidup. Saya telah menyaksikan jalan-
jalan-Nya yang ajaib yang tidak bisa saya pahami. Saya menjadi
Kristen di dalam penjara Komunis. Dan saya dibebaskan dari penjara
tersebut. Sampai dengan hari ini, saya tidak bisa memberikan
penjelasan yang masuk di akal tentang pembebasan saya. Saya telah
mencoba untuk memahaminya. Saya tidak mendapatkan penjelasan
yang masuk akal mengapa Allah menjumpai saya di dalam penjara,
dan kemudian membebaskan saya ketika saya berpaling kepada-Nya.
Dia mengeluarkan saya dengan cara-Nya yang ajaib. Jika Anda
menanyai saya dan mendesak saya untuk menjelaskannya secara
nalar, maka saya tidak bisa memberikan penjelasan apa-apa. Saya
tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Dalam beberapa bagian dari
jalan Allah memang ada hal yang bisa dijelaskan, tetapi saya tidak tahu
apa penjelasannya. Apakah Anda percaya kepada Allah yang
mengerjakan perkara-perkara yang ajaib? Saya percaya pada Allah
yang ajaib. Saya percaya pada Allah yang tidak terikat pada hukum-
hukum alam, yang mengerjakan perkara-perkara yang ajaib!
Jika Anda tidak percaya akan hal ini, janganlah menjadi orang Kristen,
karena tidak akan ada hal di dalam PB yang masuk akal bagi Anda.
Karena tidak ada hal di sana yang bisa Anda pahami dengan pola pikir
duniawi. Yesus menyembuhkan orang buta. Dapatkah Anda
menemukan penjelasan alamiah akan hal ini? Jika Anda mengetahui
tentang anatomi, dapatkah Anda menjelaskan bagaimana mata yang
buta bisa melihat kembali? Dapatkah Anda menjelaskannya? Yesus
membangkitkan orang mati. Adakah peralatan yang bisa
276 | B I B L E S U R V E Y
membangkitkan lagi orang yang sudah mati? Dapatkah Anda
menemukan penjelasan ilmiahnya? Yesus dilahirkan oleh Maria,
seorang perawan. Dapatkah Anda memahaminya? Dapatkah Anda
memahami bagaimana seorang perempuan bisa mengandung oleh
kuasa Roh Kudus? Tak masuk akal! Bagian mana dari PB yang masuk
akal bagi Anda? Ada banyak mukjizat yang tidak bisa Anda pahami.
Bagian tentang Yesus berjalan di atas air di danau Galilea, apa itu
mungkin? Tentu saja kedatangannya penuh dengan makna penting,
namun satu-satunya jalan untuk bisa memahaminya adalah: itu semua
adalah pekerjaan Allah!
Jika Anda melakukan kilas balik, bagaimana Anda menjadi Kristen?
Perkara ajaib lagi! Menjadi seorang Kristen bukan sekadar perkara
berganti kredo, melepaskan agama Buddha dan memeluk agama
Kristen, atau sekadar melepaskan satu ajaran filsafat untuk menerima
ajaran filsafat yang lain. Anda bisa melakukan semua itu tanpa
melibatkan kuasa rohani dari Allah sama sekali, namun itu bukanlah hal
menjadi seorang Kristen. Jika Anda menjadi seorang Kristen hanya
dengan berkata, "OK, aku melepaskan agama Buddha", "OK, aku tidak
lagi ateis". Anda berkata, "OK, kurasa kekristenan jauh lebih masuk
akal, jadi aku menerima kekristenan." Anda masih belum menjadi
Kristen! Itu bukanlah kekristenan!
Apa itu kekristenan? Menurut Yesus di dalam Yohanes pasal 3,
kekristenan berarti dilahirkan dari Roh, yaitu, Roh Allah masuk ke
dalam hidup Anda dan mengubah Anda secara mendasar. Itulah yang
disebut menjadi Kristen. Dia mengubah Anda dari yang duniawi
menjadi yang rohani, tepat seperti yang dikatakan oleh Paulus.
Bagaimana kita bisa berpola pikir rohani? Paulus melanjutkan di dalam
Roma pasal 8: "Jika Roh Allah berdiam di dalam kamu, kamu pasti
akan berpola pikir rohani." [ay.9] Karena Anda sudah diubah. Pola pikir
Anda sudah diubah. Itulah maknanya.
Apa itu 'dilahirkan dari Roh'? Dapatkah Anda menemukan penjelasan
ilmiah untuk hal ini? Tentu saja tidak! Itulah kuasa Allah yang masuk
ke dalam hidup Anda dan mengubah Anda. Jika Anda belum mengalami
kuasa itu, maka Anda tidak akan tahu apa artinya menjadi orang
Kristen. Anda tidak akan tahu. Saya sendiri telah mengalami kuasa itu!
Banyak orang yang telah mengalami kuasa itu. Allah masuk ke dalam
hidup mereka dan mengubah mereka! Itu adalah hal yang ajaib; tak
277 | B I B L E S U R V E Y
ada penjelasan ilmiah akan hal itu. Seluruh Alkitab isinya ajaib.
Mengapa? Karena Allahlah yang bekerja. Ia bukanlah hasil karya
manusia. Bukan hasil dari usaha pendakian secara supranatural ke
langit. Allahlah yang datang ketika kita menyerahkan hidup kita
sepenuhnya kepada Dia. Dia masuk dan mengubah kita! Itulah
kekristenan!
Pernyataan diri Allah kepada orang-orang Majus dan Kita
Namun Injil adalah batu sandungan bagi kebanyakan orang yang
menyebut dirinya Kristen. Karena itu, mereka ingin mengubah
gambaran yang ada. Perhatikanlah terjemahan dalam bahasa Inggris
ini: "Behold, there came wise men from the east (datanglah orang-
orang bijak dari Timur)." Kata "wise men" (orang-orang bijak) dipakai
di dalam terjemahan bahasa Inggrisi! Di dalam lagu rohani, orang-
orang bijak ini dipromosikan menjadi raja: "We Three Kings of Orient
Are (Kami adalah Tiga Raja dari Timur)." Apakah Anda akan kecewa
jika mengetahui bahwa mereka bukanlah raja? Oh, senang sekali
rasanya membayangkan Yesus, di pembaringannya, menerima
kedatangan tiga raja yang akan menyembahnya. Terasa istimewa.
Seperti ketika kita mengundang seorang pembicara pada acara KKR,
kita perlu menyebutkan bahwa tuan anu adalah presiden organisasi ini.
Dia adalah direktur, atau general manager, apapun itu. Dia adalah
doktor di bidang anu. Atau, dia adalah seorang profesor, dan
selanjutnya, kita merasa sudah memuliakan Tuhan karena
pengkhotbahnya adalah seorang profesor. Dan kemudian, kita
diberitahu, "Oh, tidak, tidak. Dia bukanlah profesor." Kita mungkin
berkata, "Oh, hmm. Bukan profesor. Baiklah, setidaknya, dapatkah
Anda berikan dia sedikit gelar? Maksud saya, supaya dia tampak sedikit
lebih terhormat. Ini akan menarik banyak orang datang ke konferensi!"
Jadi, Anda sekarang punya tiga raja! Bukan hanya orang-orang bijak!
Mereka raja! Sayang sekali, mereka bukanlah raja, sobat. Bukan raja!
Apakah kita merasa ini membuat mereka kelihatan kurang penting?
Terlebih lagi, di bagian mana ada keterangan tentang tiga raja? Adakah
disebutkan bahwa jumlah mereka tiga? Dengan cara apa kita menebak
jumlahnya tiga? Kita menebak bahwa ada tiga raja dari adanya tiga
macam hadiah: emas, kemenyan dan mur. Ah ha! Tiga persembahan,
jadi tiga raja! Mungkin sebenarnya ada 6? Mungkin ada 5? Mungkin 2
dari mereka mempersembahkan emas. "Oh!" Anda bilang, "sekarang
278 | B I B L E S U R V E Y
Anda benar-benar telah membuat saya kecewa. Suasana Natal jadi
rusak karena khotbah ini."
Ketiga orang itu - benarkah mereka tiga orang? Tidak. Kita tidak tahu.
Mungkin 5, mungkin 6. Apakah mereka itu orang-orang bijak? Kata
yang tertulis di sana adalah 'Magi'. Dalam bahasa Yunaninya adalah
'ma,goi magoi'. Magi adalah bentuk jamak dari kata 'Magus.' Kata 'Magus'
dipakai di dalam Kisah 13:6 dan 8 dan diterjemahkan sebagai 'tukang
sihir'. "Aha," kata Anda, "Sekarang saya benar-benar pusing. Tidak saja
mereka itu bukan raja; mereka ternyata tukang sihir! Benar-benar
kacau." Magi adalah asal kata dari kata Inggris 'magician (tukang
sihir)'. Itulah asal kata dari: magicians, sorcerers (tukang sihir). Di
dalam konteks ini, Anda boleh memandang mereka sebagai para
astrolog. Astrolog bukanlah astronom. Astronom adalah orang yang
mempelajari bintang-bintang secara ilmiah. Astronomi adalah studi
tentang bintang-bintang. Akan tetapi astrologi berarti pencarian tanda-
tanda spiritual dari bintang-bintang. "Ohh," Anda mungkin berkata,
"tukang sihir, ahli nujum, apa lagi ini? Mari kita kembali saja ke istilah
'raja-raja,' atau setidaknya, kita sebut saja mereka 'orang-orang
bijak'."
Kembali, kedagingan kita terusik, dengan cepat kita memutuskan
untuk mengganti gambarannya, benar? Mengapa? Mengapa kita tidak
bisa memahami jalan-jalan Allah? Cara-cara Allah begitu mengusik
kedagingan kita! Anda tahu kepada siapa Allah menyampaikan pesan-
Nya? Dia menyampaikan pesan justru kepada para astrolog, atau ahli-
ahli nujum! Jika kata ini diartikan sebagai imam-imam bangsa Persia,
maka kita masuk ke dalam masalah yang lebih ruwet lagi, karena itu
berarti yang menerima pesan adalah imam-imam agama asing. Imam-
imam Persia disebut Magi. Tak ada makna yang bagus dari istilah itu
dan kita merasa terusik! Mengapa? Karena Allah meluaskan
keselamatan-Nya menjangkau orang-orang berdosa, pemungut pajak,
pelacur, tukang sihir, ahli nujum. "Astaga!" kata Anda, "setidaknya,
jadikanlah 'orang-orang bijak' ini, menjadi terhormat, OK?" Betapa
tersinggungnya orang-orang Farisi ketika Yesus menjangkau orang-
orang berdosa, pemungut pajak dan pelacur di jalanan. Ia menjangkau
mereka dengan keselamatannya. Dan orang-orang alim sangat kecewa
dengan hal ini. Mereka berkata, "Dia bergaul dengan orang-orang
berdosa!" Jawaban Yesus hanyalah, "orang-orang sehat tidak butuh
279 | B I B L E S U R V E Y
dokter. Hanya orang sakit yang membutuhkan dokter." [Mat. 9:12,
dsb.]
Apakah Anda merasa tidak senang dengan kenyataan bahwa orang-
orang yang datang dari timur itu bukanlah raja, bukanlah orang-orang
bijak? Mereka adalah orang-orang bijak dalam pengertian ahli ilmu gaib
- bagian yang ini, tentu saja, tidak ditampilkan dalam terjemahan
Alkitab. Allah menjangkau orang-orang sesat, orang-orang berdosa,
membawa mereka kepada Kristus. Jalan Tuhan bukanlah jalan kita!
Dapatkah Anda melihat pokok dari pembicaraan saya? Apakah Anda
memiliki pola pikir rohani untuk bisa memahami jalan Allah atau Anda
justru ingin mengubah gambaran yang ada menjadi suatu gambaran
indah dan menyenangkan tentang tiga orang raja? Tidak, tidak! Mereka
bukanlah raja.
Terakhir, perhatikanlah keindahannya: Allah bersedia berbicara kepada
Anda pada level Anda. Jika astrologi adalah satu-satunya bahasa yang
Anda pahami, Allahku mampu berbicara dengan Anda lewat astrologi.
Allah tak pernah punya masalah dalam berkomunikasi dengan manusia.
Masalah komunikasi itu tidak terletak pada Allah tapi masalahnya
terletak pada diri kita karena kita begitu terikat dengan pola pikir
duniawi. Umat Kristen terdiri dari berbagai macam bangsa yang
berbicara dalam berbagai macam bahasa. Dan Allah dapat
berkomunikasi dengan semua. Allah berbicara kepada Anda di dalam
bahasa yang Anda pahami. Jika Anda orang Tionghoa, Dia akan
berbicara dalam bahasa Tionghoa. Jika Anda orang Indonesia, Dia akan
memakai bahasa Indonesia. Bukankah sangat indah? Allah sama sekali
tidak punya masalah komunikasi! Jika Anda adalah seorang ahli nujum,
Ia bahkan akan berbicara kepada Anda lewat bintang-bintang-Nya!
Begitu jauh kerendahan hati Allah! Ia akan datang dan berbicara
kepada Anda pada level Anda. Mungkin Anda hanya mengerti tentang
teknik; Dia bisa berbicara kepada Anda lewat bidang teknik. Dia bisa
berbicara kepada Anda lewat ilmu fisika. Dia bisa berbicara kepada
Anda lewat segala bahasa yang Anda pahami. Itulah Allahku! Namun
masalah pemahamannya tidak terletak pada sisi Allah. Dia tidak
berusaha mempersulit segala sesuatunya bagi Anda. Kitalah yang
mempersulit keadaan, karena kita berpola pikir duniawi, dan memiliki
pola pikir duniawi berarti maut.
Bagaimana Orang-orang Majus Menanggapi Allah?
280 | B I B L E S U R V E Y
Perhatikan hal yang terakhir ini: Mengapa Allah berbicara kepada
orang-orang ini? Perhatikanlah tanggapan mereka. Para astrolog itu
membuat kita malu. Apa respon mereka? Para astrolog itu bisa saja
duduk santai di rumah masing-masing dan menatap langit dan berkata,
"Hei, lihat bintang yang itu! Bintang yang ajaib! Kita akan menyembah!
Kita akan menyembah dari sini. Kita tidak perlu pergi jauh-jauh ke
sana untuk menyembah. Seorang raja telah lahir, tapi perjalanan ke
Israel terlalu jauh, jadi kita akan menyembah dari sini saja."
Bagaimana menurut Anda? Saya pernah mendengar orang-orang
Kristen yang berkata, "Siapa yang perlu ke gereja? Kita bisa
menyembah Allah dari rumah." Orang-orang Majus itu memiliki alasan
yang lebih kuat untuk menyembah dari rumah mereka saja.
Perjalanannya sangat jauh. Tempat terdekat di sebelah timur tentunya
adalah Persia. Karena tepat di sebelah timur Israel tidak ada apa-apa,
kosong. Persinggahan yang pertama adalah Persia. Jadi, tempat
terdekat adalah Persia dan itu merupakan suatu perjalanan yang
sangat jauh melintasi Sabit Subur (Fertile Crescent). Berminggu-
minggu! Tak heran jika bintang itu terlihat pada waktu sekitar dua
tahun sebelumnya. Mereka harus menempuh perjalanan yang jauh!
Mereka bertindak dan meresponi apa yang telah mereka lihat.
Ini satu kualitas yang sangat luar biasa. Setelah mendapat penglihatan
surgawi, mereka tidak membangkang. (Karena memang tidak bisa
disangsikan lagi, apa yang mereka lihat adalah suatu penglihatan
surgawi.) Mereka bangkit! Bukan sekadar bangkit, harga apa yang
harus mereka bayar?! Jika mereka adalah para raja, mendapatkan
emas dan kemenyan dan mur bukanlah suatu masalah. Dapatkah Anda
melihat makna penting dari fakta bahwa mereka yang bukan raja? Bagi
seorang ahli nujum, emas, kemenyan dan mur adalah barang yang
sangat mahal. Mereka adalah orang-orang biasa seperti kita, namun
mereka membeli hadiah yang sangat mahal, yang mungkin
menghabiskan semua uang mereka. Semua tabungan mereka selama
bertahun-tahun habis untuk membeli barang persembahan bagi raja
yang baru lahir ini. Dapatkah Anda memahami maksud saya?
Dapatkah kita memahami seberapa besar pengorbanan mereka? Jika
seorang raja mempersembahkan emas, itu bukan hal yang mahal
baginya. Namun bagi seorang ahli nujum, emas jelas sangat mahal.
Dan perhatikan baik-baik, apakah mereka bermaksud untuk memberi
penghormatan kepada setiap raja di Israel? Perhatikan bahwa mereka
281 | B I B L E S U R V E Y
telah bertemu dengan Herodes. Dapatkah Anda melihat adanya tanda-
tanda penghormatan kepada Herodes? Tidak ada! Mereka berbicara
kepada seorang raja Israel! Herodes adalah penguasa resmi Israel,
namun para ahli nujum ini sepenuhnya mengabaikan dia. Mereka tidak
mempersembahkan apapun kepadanya. Mereka tidak menunjukkan
tanda-tanda penghormatan kepadanya. Jadi, jika mereka ingin
menyembah setiap raja Israel, saat itu sebenarnya mereka sudah
berdiri di hadapan seorang raja Israel, raja yang sedang memerintah.
Mereka tidak tertarik padanya. Malahan, mereka lewat bimbingan
bintang yang pernah mereka lihat di timur, berangkat ke selatan
menuju kandang hewan di mana terdapat ternak, palungan dan
seorang bayi. Dan mereka menyembah bayi ini yang pada saat itu
bahkan belum menjadi raja. Seorang bayi yang tidak sedang
memerintah. Dapatkah Anda melihat implikasi rohaninya? Itulah
tindakan iman! Jika itu bukan merupakan tindakan iman, maka saya
tidak tahu lagi apa yang bisa disebut sebagai tindakan iman, karena
mereka belum melihatnya memerintah sebagai raja. Mereka sudah
menyembahnya jauh sebelum dia memerintah sebagai raja. Itulah
iman, penglihatan lewat mata rohani dan bukan lewat mata jasmani!
Mereka tidak melihat apa-apa. Pada saat dia menjadi Raja, sebagian
besar dari para ahli nujum itu mungkin sudah meninggal dunia karena
sudah tua. Mereka tak akan pernah hidup untuk bisa melihatnya
memerintah sebagai Raja. Bukankah ini hal yang menarik?
Sejauh Mana akan kita mengikut Tuhan?
Pokok yang terakhir: Siapakah murid-murid Yesus yang pertama? Hah!
Mereka bukan orang Yahudi, melainkan orang-orang asing! Mereka
bukanlah orang-orang terhormat, melainkan orang-orang berdosa, para
ahli nujum. Mereka melakukan perjalanan panjang untuk datang
menyembah sang raja. Dan Anda dan saya juga harus melakukan
perjalanan panjang untuk datang kepada Yesus, untuk meninggalkan
hidup yang lama, untuk meninggalkan dosa-dosa kita dan untuk
menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada dia. Pemuridan yang
sangat mahal! Mereka tidak datang dengan tangan hampa. Mereka
datang dengan emas, kemenyan dan mur, setelah melakukan
perjalanan jauh, dan menempuh bahaya di perjalanan. Anda yang
mengetahui keadaan di Timur Tengah pada zaman itu tentu tahu
betapa berbahayanya perjalanan panjang seperti ini, melintasi wilayah-
wilayah yang dikuasai para bandit. Bahkan rombongan pedagang besar
282 | B I B L E S U R V E Y
juga dirampok di tengah jalan, di jalur Persia dan di timur. Tetapi
mereka datang membawa emas, kemenyan dan mur. Banyak orang
terbunuh di sepanjang jalur itu karena dirampok. Namun orang-orang
ini berangkat dengan membawa hadiah mahal kepada Yesus, anak
Allah.
Apakah tanggapan Anda? Tidak ada penjelasan yang masuk akal
mengapa mereka melakukan hal ini. Jika mereka menyembah Yesus
sebagai penguasa politik dari orang-orang Yahudi, maka mereka akan
dipandang bersalah sebagai pengkhianat. Mereka menyembah raja
asing, memberi persembahan kepada raja asing. Itu adalah suatu
pengkhianatan. Mereka akan dicap sebagai pengkhianat. Tetapi,
mereka bukan sedang menyembah raja duniawi. Jika tidak, maka
sebenarnya mereka bisa saja melakukannya terhadap Herodes. Akan
tetapi mereka menyembah dia yang akan menjadi Raja, yang akan
memerintah alam semesta sebagai Raja segala raja, sesuai dengan
gelarnya. Mereka tahu apa artinya komitmen total. Tahukah Anda?
Hanya lewat komitmen total Allah dapat mengubah pola pikiran Anda
yang duniawi menjadi rohani!
Celakalah Orang yang Membuat Orang Lain Tersandung
Matius 18:5-9
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Rangkuman ulang Matius 18:1-4
Berpalinglah dan menjadi seperti seorang anak kecil melibatkan suatu
perubahan penuh dalam hal arah tujuan: merendahkan diri kita untuk
menjadi anak-anak yang tidak memiliki kedudukan sosial (bukan bukan
berarti bahwa anak-anak itu rendah hati); dan kembali ke tingkatan di
mana kita mempercayai Allah seperti cara anak-anak mempercayai
sesuatu hal.
Mari kita kembali kepada Firman Allah sambil kita melanjutkan
pendalaman kita tentang pengajaran Yesus di dalam Matius pasal 18.
Saya sering memakai Matius sebagai dasar pembahasan, namun
perikop yang sejajar dapat ditemukan di dalam Markus dan Lukas.
283 | B I B L E S U R V E Y
Di khotbah yang lalu kita mempelajari ayat 1-4 dan melihat bahwa
hikmat dan rencana Allah selalu bersifat revolusioner. Satu-satunya
kata yang dapat dipakai untuk menggambarkan pengajaran Yesus
adalah bahwa ajarannya bersifat revolusioner. Seringkali kita memakai
kata 'revolusi' di dunia ini, akan tetapi kenyataannya tidaklah
sedemikian revolusioner. Revolusi yang kerap terjadi di dunia ini hanya
sekadar pergantian dari satu diktator yang satu ke diktator lainnya,
hanya berlaku dari segi istilah tanpa adanya banyak perubahan.
Tampilan luarnya mungkin berubah, akan tetapi isinya sama saja.
Akan tetapi ketika Yesus berbicara tentang revolusi, dia memang
benar-benar revolusioner karena segala sesuatunya berubah. Di dalam
ayat 1-4, dia berbicara tentang perubahan yang total dan utuh dari
arah tujuan hidup seseorang. Yesus berkata, "Jika kamu tidak berubah
dan menjadi seperti anak kecil ini, maka kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Allah." Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti
anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."
Dan di ayat 4, "Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti
anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga."
Perkataan ini bukan berarti bahwa anak-anak selalu berperilaku rendah
hati. Bukan itu maksudnya. Anak-anak tidak dikenal karena
kerendahan hati mereka. Namun poin di sini adalah bahwa kita yang
sudah dewasa ini dan yang sudah cukup tua ini, kembali menjadi anak-
anak. Itulah yang dimaksudkan dengan merendahkan diri.
Ketika Anda yang sudah dewasa, sudah cukup matang, sebagaimana
adanya, berbaliklah dan menjadi anak kecil kembali, itulah yang
disebut dengan merendahkan diri. Berbalik dari masa dewasa menuju
masa kecil, yakni merendahkan diri sampai ke tingkatan anak kecil,
itulah mrendahkan diri. Jadi poinnya bukan karena anak kecil itu
rendah hati melainkan karena kita merendahkan diri menjadi anak
kecil. Dan ini benar-benar suatu revolusi, suatu perubahan arah yang
seutuhnya.
Kita selalu ingin menjadi orang dewasa dan kita berangan-angan, "Yah,
usiaku baru 20 tahun dan aku masih bukan siapa-siapa di dunia ini.
Mungkin kalau aku sudah mencapai usia 25, aku akan menjadi orang
penting. Mungkin saja. Dan kalau aku masih belum jadi orang penting,
284 | B I B L E S U R V E Y
mungkin kalau aku tumbuhkan jenggot, itu akan
membantu untuk meningkatkan kedewasaanku." Namun ketika Anda
berusia 25, Anda dapati bahwa Anda masih belum begitu dewasa ada
orang lain yang berusia 30 tahun yang berkata, "Siapa kamu?" Lalu
Anda berpikir, "Nah, tunggu sampai aku berusia 30 tahun nanti, aku
akan benar-benar menjadi orang penting." Dan ketika Anda berusia 30
tahun, Anda dapati bahwa Anda masih belum juga menjadi orang
penting. Dan Anda berharap bahwa suatu hari nanti, saat Anda sudah
mulai memiliki beberapa uban di rambut Anda, maka Anda akan
menjadi orang yang lebih 'khusus', dan mungkin bisa menjadi orang
penting. Namun saat Anda mulai memiliki beberapa uban di kepala dan
Anda dapati bahwa Anda masih juga bukan siapa-siapa. Selalu saja kita
berpikir bahwa usia dan status akan menjadikan kedudukan kita lebih
tinggi di dunia dan kita akan menjadi orang penting.
"Dan kalau aku sudah lulus sarjana penuh, aku akan jadi orang
penting. Sekarang ini aku baru sarjana muda jadi aku masih belum jadi
apa-apa." Kemudian Anda memperoleh gelar tersebut, lalu Anda dapati
bahwa dunia ini penuh dengan sarjana muda. Menjadi seorang
'Sarjana" ternyata masih kurang bagus, mungkin Anda ingin coba
mengejar gelar 'Master'. Kemudian Anda dapati bahwa di pasaran
sudah begitu banyak Master, dan Anda mungkin ingin mengejar gelar
PhD. Dan segera saja Anda dapati bahwa ketika Anda melamar
pekerjaan, sudah banyak orang bergelar PhD yang ikut melamar
pekerjaan itu. Kita semua mengalami pendakian tanpa akhir untuk
mengejar kedewasaan - dalam rangka menjadi orang penting ini -
selalu saja terjadi, suatu pengejaran tanpa akhir ke arah sana.
Dan Yesus berkata, "Kamu harus mengalami revolusi di dalam
hidupmu, dan berbalik arah di dalam hidupmu." Dan Anda berkata,
"Hei, sepanjang waktu aku berusaha untuk meninggalkan masa kanak-
kanak tetapi engkau malah menyuruhku untuk menjadi anak kecil lagi."
Ya, inilah perubahan yang harus terjadi. Kesediaan untuk dihina dan
ditolak sebagaimana yang kita bisa lihat mengenai Kristus di dalam
Yesaya pasal 53.
Tentu saja kita mengasihi anak-anak, akan tetapi secara sosial mereka
tidak memiliki status. Kita mengasihi mereka. Mereka adalah makhluk-
makhluk kecil yang manis, asalkan mereka tidak terlalu banyak
membuka mulut, tidak terlalu banyak bicara, dan bersikap sopan, tidak
285 | B I B L E S U R V E Y
menumpahkan makanan di karpet atau di meja, tidak tampil menawan
dan berbicara dengan sopan santun. Di samping semua hal yang bagus
itu, mereka memang makhluk-makhluk kecil yang menawan akan
tetapi mereka bukan siapa-siapa di dunia ini. Saat mereka
menyampaikan pendapatnya, kita berpikir, "Sungguh naif, sangat
konyol."
Dan mendadak saja Yesus berkata kepada kita, "Jika kamu tidak
menjadi seperti anak kecil." Wah! Ini benar-benar memusingkan!
Namun memang inilah karakter ajaran Yesus. Pengajaran Yesus
memang selalu seperti ini. Selalu membuat kita terperanjat. Selalu
mengejutkan kita.
Tepat ketika kita melangkah ke satu arah, Yesus berkata, "Tidak, kamu
menuju ke arah yang salah. Jalan yang benar ke arah sana." Dan Anda
berkata, "Hei, aku baru dari arah sana." Dan Yesus berkata, "Dan ke
sanalah kamu harus pergi. Kembali ke masa-masa ketika kamu selalu
diremehkan dan ditolak, masa ketika kamu masih anak kecil yang
bukan siapa-siapa di dunia ini." Anda berkata, "Aku justru tidak mau
jadi yang seperti itu." Yesus berkata, "Kalau kamu tidak mau jadi yang
seperti itu, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan."
Siapa bilang menjadi orang Kristen itu mudah? Kekristenan itu
bertentangan dengan kecenderungan manusiawi kita, berlawanan
dengan ambisi-ambisi di mana kita diindoktrinasi sejak masa kecil kita.
"Kapan kamu bisa dewasa?" adalah ucapan yang selalu kita dengarkan.
"Apa kamu masih anak kecil? Kapan kamu bisa dewasa? Dengan
demikian kita selalu ingin menjadi dewasa, namun sekarang kita
disuruh menjadi anak kecil. Luar biasa, bukankah begitu?
Kita disuruh untuk kembali ke tahapan di mana kita akan mempercayai
Allah seperti cara anak kecil mempercayai sesuatu. Dan kita
mempercayai Dia sedemikian hingga kita akan melangkah bersama
dengan Dia, bahkan sekalipun orang-orang akan berkata, "Sungguh
konyol! Sungguh bodoh! Terlalu naif! Terlalu kekanak-kanakan!" Saat
kami berkata, "Amin. Haleluyah!" Anda berkata, "Apa? Kalian
mengamini hal itu? Apa kalian tidak malu? Kalian ingin menjadi anak-
anak?"
286 | B I B L E S U R V E Y
Bagaimana Anda akan menghindari ajaran Yesus? Dapatkah Anda
temukan cara yang lebih baik untuk menjelaskan ajaran ini?
Ajaran Yesus dengan radikal menantang cara kita dibesarkan,
diindoktrinasi dan pembentukan cara berpikir kita sejak kecil. Dan ke
arah sanalah kita disuruh, untuk kembali lagi menjadi orang yang tidak
berarti di tengah masyarakat seperti halnya seorang anak kecil. Dan ini
semua adalah hal yang telah kita pelajari pada khotbah yang lalu.
Matius 18:5-9
Dan hari ini, kita sampai pada Matius 18:5-9.
Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku,
ia menyambut Aku." "Tetapi barangsiapa menyesatkan* salah satu dari
anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika
sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan
ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya*:
memang penyesatan harus ada**, tetapi celakalah orang yang
mengadakannya.
Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan
buanglah itu (perhatikanlah ucapan yang menggetarkan dari Yesus ini),
karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan
kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua
kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu
menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada
dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.
*Celakalah dunia dengan segala penyesatannya - Celakalah dunia
dengan pencobaannya yang menjadi sandungan (Stumble =
sandungan, menjegal) - saya memakai kata 'stumble (sandungan)'
karena, sebagaimana yang bisa Anda lihat di dalam bagian catatan
pinggir di terjemahan bahasa Inggris versi RSV, kata aslinya dalam
bahasa Yunani bermakna 'to stumble (menjadi sandungan)'. Kata ini
oleh sebagian besar terjemahan berbahasa inggris diterjemahkan
dengan kata 'sin (membuat berdosa)' dan di dalam terjemahan LAI
dipakai kata 'penyesatan'.
**[memang penyesatan harus ada] - karena pencobaan itu memang
tak terhindarkan. (Ini bukanlah terjemahan yang bagus, akan lebih
287 | B I B L E S U R V E Y
baik jika diterjemahkan 'datangnya pencobaan itu memang tak
terhindarkan.' Bukannya harus datang melainkan tak terhindarkan;
harus datang dalam pengertian bahwa Anda tidak bisa
menghindarkannya, bukan dalam arti bahwa ini adalah hal yang
dibutuhkan.)
Menyambut seseorang yang hatinya seperti anak kecil berarti
menyambut Kristus
Ini adalah kata-kata yang menggetarkan! Perkataan yang penuh kuasa
dari Yesus! Namun apakah arti dari perkataan ini? Apakah makna
pentingnya? Makna dari ayat 5 cukup sederhana. Sangat mudah untuk
dipahami.
"Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-
Ku, ia menyambut Aku." Hal ini sangat mudah untuk dipahami karena
hanya orang yang benar-benar seperti anak kecil inilah yang benar-
benar mewakili Kristus.
Barangsiapa yang menyambut orang seperti ini, berarti dia sedang
menyambut Kristus karena orang, yang seperti anak kecil, ini memang
benar-benar mewakili Kristus. Orang ini telah merendahkan dirinya dari
hal-hal seperti kesombongan, keangkuhan, keegoisan, mengandalkan
diri sendiri, membanggakan diri, lalu menjadi sama seperti anak kecil
lagi. Orang dengan sikap hati yang merendahkan diri, dengan sikap
hati yang memandang Allah sebagai bapa, yang mempercayai Allah
seperti anak kecil yang mempercayai bapanya, orang yang tidak peduli
dengan pandangan orang lain terhadap dia karena karena dia
mengasihi bapanya dan bersedia melakukan apa yang diinginkan oleh
bapanya sekalipun orang lain akan mencela, mentertawai,
merendahkan, meremehkan dan menolaknya, itu semua tidak masalah
karena dia telah belajar untuk merendahkan dirinya dan menjadi
seperti anak kecil lagi.
Orang yang semacam ini memang benar-benar mewakili Kristus. Tidak
menyambut orang semacam ini berarti tidak menyambut Kristus, akan
tetapi, menyambut orang seperti ini, yaitu orang yang telah belajar
untuk benar-benar berhati seperti anak kecil, berarti menyambut
Kristus, karena orang tersebut memang benar-benar mewakili Kristus.
288 | B I B L E S U R V E Y
Saya tidak tahu apakah Anda dan saya, sebagai orang-orang Kristen,
benar-benar telah mewakili Kristus dengan tepat di tengah dunia ini.
Apakah menurut Anda, Anda telah mewakili Kristus dengan tepat di
dunia ini? Di saat orang lain melihat Anda dan saya, mereka
memandang bahwa Anda dan saya adalah perwakilan Kristus, lalu
mereka berkata, "Ya, orang ini memang benar-benar mewakili Roh
Kristus."?
Perlu diingat bahwa merendahkan diri itu sama sekali bukan dalam arti
Anda membungkukkan punggung Anda lalu Anda berbicara dengan
suara yang pelan sampai-sampai orang lain tak dapat mendengarkan
suara Anda. Lalu Anda berusaha mengenakan pakaian yang
sesederhana mungkin, lalu menganggap bahwa itulah yang disebut
dengan merendahkan diri.
Kerendahan itu terdapat di dalam hati. Ini bukanlah masalah tampilan
luar; melainkan masalah sikap hati. Itulah hal yang paling penting.
Kerendahan ini merupakan sikap hati yang tidak mengejar kemuliaan
dari orang lain, sikap hati yang tidak peduli tentang apa yang dipikirkan
oleh orang lain terhadap Anda. Ia tidak mengejar pujian dari Anda. Ia
tidak ingin ditinggikan karena ia telah merendahkan dirinya dari posisi
orang dewasa ke posisi sebagai orang yang tidak diakui di tengah
dunia. Ia tidak peduli dengan penilaian Anda. Inilah sikap yang
tertanam jauh di dalam hati yang tidak terungkap lewat seberapa
bungkuk punggung orang yang bersangkutan.
Jadi, pengertian sederhananya adalah: inilah jenis orang yang benar-
benar memiliki pikiran Kristus dan oleh karenanya dia mewakili Kristus
baik dalam tutur kata maupun tindakannya. Jadi, ayat 5 ini sangatlah
mudah untuk dipahami. "Dan barangsiapa menyambut seorang anak
seperti ini," bukan semua jenis anak melainkan anak jenis tertentu,
yakni jenis orang yang telah merendahkan dirinya untuk menjadi anak-
anak.
'Anak-anak kecil': panggilan bagi murid & panggilan bagi anak
secara harfiah
Dan di dalam ayat 6, anak itu lalu digambarkan sebagai "anak-anak
kecil ini yang percaya kepada-Ku." Para murid itu dipanggil dengan
sebutan 'anak-anak kecil (little ones = anak-anak, kawanan kecil,
289 | B I B L E S U R V E Y
anak-anak kecil).' Para murid, kerap dipanggil dengan sebutan 'anak-
anak (children)' atau 'anak-anak kecil (little ones) dengan demikian,
panggilan ini bukan sekadar merujuk kepada anak-anak secara harfiah
melainkan juga kepada para murid. "Anak-anak kecil ini yang percaya
kepada-Ku." Tentu saja, perkataan ini juga tertuju kepada anak-anak,
secara harfiah, yang percaya kepada Yesus, dan mereka memang
termasuk di sini, akan tetapi cakupan istilah ini tidak terbatas pada
mereka saja.
Betapa berharganya Anda jika Anda termasuk dalam anak-anak
kecil-nya!
Kalimat yang selanjutnya itu sangatlah penting. "Tetapi barangsiapa
menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-
Ku, lebih baik baginya (bagi si penyesat itu) jika sebuah batu kilangan
diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut."
Batu kilangan yang disebutkan di sini sangatlah besar karena pada
zaman itu terdapat dua jenis batu kilangan. Jenis yang pertama adalah
batu kilangan yang berukuran kecil yang biasa digunakan para ibu
rumah tangga. Anda boleh sebut itu sebagai batu kilangan ukuran
rumah tangga. Dan setiap rumah tangga memiliki batu kilangan jenis
yang ini untuk menggiling tepung dan juga untuk menggiling dupa
untuk dibakar pada hari Sabat, atau pun bahan-bahan lainnya yang
bisa digiling dengan batu kilangan ukuran kecil ini.
Sedangkan yang satunya lagi berukuran sangat besar, bisa dikatakan
bahwa yang ini adalah jenis komersil. Terlalu berat untuk diputar oleh
tenaga manusia sehingga dipakai tenaga hewan seperti keledai yang
diikatkan di gagangnya untuk memutar batu kilangan jenis komersil ini.
Dan itulah sebabnya kita bisa temukan di dalam kosa kata bahasa
Yunani tentang batu kilangan yang diputar oleh keledai. Dan di dalam
ayat ini yang disebutkan adalah 'batu kilangan yang besar' itu. Jadi,
dalam ayat ini, Yesus sedang berkata, "Kalau kamu menyesatkan salah
satu dari anak-anak kecil yang percaya kepada-ku ini, lebih baik jika
lehermu diikatkan dengan batu kilangan yang besar itu dan dengan itu
kamu melompat ke laut yang paling dalam."
Lalu Anda bertanya, "Apa maksud semua ini? Apa artinya?" Apakah itu
berarti bahwa setiap kali Anda menyinggung perasaan saudara atau
290 | B I B L E S U R V E Y
saudari seiman, maka Anda harus bunuh diri? Yah, mungkin itu salah
satu jalur pemahamannya. Jika Anda memahaminya secara harfiah,
mungkin memang itu artinya. Jika nanti Anda menyinggung hati
saudara atau saudari seiman, maka Anda perlu mencari sebuah batu
kilangan yang besar dan melompat dari jembatan. Inikah yang Yesus
maksudkan? Anda lihat, cara Yesus memilih kata-kata sangatlah
menusuk sehingga membuat Anda terkejut dan berpikir, "Apa
maksudnya ini?"
Yang Yesus mau kita pahami adalah ini: tujuan utama dari perkataan
ini adalah untuk menanamkan di dalam benak kita tentang betapa dia
sangat mengasihi anak-anak kecil-nya, murid-murid yang percaya
kepada-nya. Dan Yesus berkata bahwa jika ada di antara Anda yang
menyesatkan salah satu murid-nya untuk berbuat dosa, maka perlu
Anda pertimbangkan bahwa hukuman dari Allah kepada Anda akan
sangat keras, akan sangat menghancurkan sampai jauh melampaui apa
yang mungkin Anda lakukan terhadap diri Anda sendiri.
Jika Anda membuat salah satu dari anak-anak kecil Allah ini
tersandung, padahal Allah begitu mengasihi mereka, maka apa yang
akan Allah lakukan terhadap Anda akan jauh melampaui tindakan Anda
yang paling merusak terhadap diri Anda sendiri. Anda mungkin akan
sangat sulit menerima hal ini jika Anda menjadi sasaran penghakiman
dari Allah.
Itulah cara Yesus untuk menyatakan betapa besar kasih-nya dan kasih
Allah kepada murid-murid-nya. Allah mengasihi mereka dengan kasih
yang begitu besar sehingga jika ada orang yang menyakiti mereka,
sebagaimana yang dikatakan oleh nabi dari Perjanjian Lama, "Setiap
orang yang menjamahmu berarti sedang menjamah biji mata Allah"
(Zak 2:8). Dan Anda tentu tahu betapa sakitnya jika ada debu yang
masuk ke mata Anda, sungguh sakit sekali.
Demikianlah, setiap orang yang menjamah Anda, sebagaimana yang
dikatakan oleh nabi Perjanjian Lama, berarti dia sedang menjamah biji
mata Allah. Sedemikian sensitifnya Allah terhadap setiap orang yang
berniat mencelakai salah satu dari umat-Nya.
Tahukah Anda betapa berharganya Anda bagi Allah jika Anda adalah
murid-Nya? Tahukah Anda betapa berharganya Anda bagi Allah?
291 | B I B L E S U R V E Y
Sampai-sampai jika ada orang yang menjamah Anda, orang yang
sekadar menjamah Anda, itu saja sudah berarti menjamah biji mata
Allah. Dan Anda tentu tahu jika Anda, atau jika ada orang yang
menjamah biji mata Anda, reaksi Anda akan bersifat spontan. Anda
akan segera bereaksi. Jika orang memukul Anda di bagian lain tubuh
Anda, Anda masih bisa menunda reaksi Anda, akan tetapi jika yang
disentuh adalah mata Anda, tindakan reaksi Anda akan bersifat
otomatis dan spontan. Sedemikian berharganya mata ini bagi tubuh.
Sedemikian berharganya Anda ini bagi Allah. Itulah poinnya.
Dan setiap orang yang mencelakai seorang murid atau berusaha
mencelakainya, terutama secara rohani, maka reaksi Allah akan sangat
aktif dan penuh kuasa terhadap orang itu. Ya, reaksinya akan penuh
kuasa. Allah sangat mengasihi murid-murid-Nya dan Dia sangat sensitif
terhadap apapun yang terjadi pada Anda jika Anda adalah murid-Nya.
Nah, ini adalah pokok yang sangat berharga bagi kita.
Menyesatkan berarti membuat si anak kecil itu tersandung
Namun ada pertanyaan yang perlu diajukan di sini: apakah arti dari
menyesatkan anak kecil itu? Pertanyaan ini sangatlah penting karena
jika reaksi Allah akan begitu cepat dan dahsyat, sampai-sampai
dikatakan bahwa lebih baik jika leher Anda dikalungi batu kilangan dan
Anda dibuang ke laut daripada harus menghadapi penghakiman dari
Allah, maka tentulah kita harus tahu apa arti dari menyesatkan atau
membuat orang yang semacam ini tersandung.
Makna dari menyesatkan atau membuat seseorang tersandung ini
haruslah digali dengan akurat dari dalam Kitab Suci. Di sini, membuat
seseorang tersandung itu bukanlah sekadar berarti menjengkelkan
orang yang bersangkutan. Bukan berarti bahwa setiap kali Anda
menjengkelkan saudara seiman Anda lalu Anda harus segera terjun ke
laut. Bukan begitu. Makna kata menjatuhkan, menyesatkan atau
menyandung ini jauh lebih serius daripada itu.
Kata ini (to stumble = menyandung, menjatuhkan, menyesatkan) ini
berarti membuat seseorang tersandung dan berkemungkinan untuk
meninggalkan Allah untuk selamanya. Maksudnya adalah kalau Anda
menghancurkan imannya dan membuat dia tersandung; membuat dia
terjerumus sedemikian dalamnya di dalam dosa sehingga dia mungkin
292 | B I B L E S U R V E Y
saja akan meninggalkan Kristus selamanya. Ini adalah situasi yang
sangat serius. Kata 'menyandung' ini di dalam terjemahan versi RSV
dipakai kata "berbuat dosa (to sin)'. Pada bagian-bagian yang lainnya,
RSV selalu menerjemahkan kata ini dengan memakai istilah 'murtad (to
fall away)' yang cukup tepat, dengan makna berpaling dari Kristus.
Artinya, jika Anda melakukan hal-hal yang semacam ini terhadap
seorang murid, sehingga dia berpaling dari Kristus dan imannya
ambruk, Anda telah membuat dia tersandung. Jika Anda telah berbuat
itu, dibandingkan dengan kemarahan Allah yang akan tertuju kepada
Anda, maka hal mengikatkan batu kilangan ke leher dan terjun ke laut
akan menjadi tidak ada apa-apanya. Jadi, kata 'menyandung' ini
bermakna membuat orang tersebut meninggalkan Tuhan.
Sebagai contoh, di Matius 13:21 kata Yunani yang sama digunakan
dengan makna yang mirip. Contoh pemakaian kata Yunani ini ada
banyak sekali akan tetapi kita akan melihat yang terdapat di dalam
Matius 13:21 saja. Perikop yang sejajar dengan ini terdapat di dalam
Markus 4:17. Perikop ini berbicara tentang benih yang jatuh di tanah
yang berbatu-batu, dan ayat 21 berkata, "Tetapi ia tidak berakar dan
tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan
karena firman itu, orang itupun segera murtad." Jika Anda memiliki
Alkitab versi RSV, Anda bisa lihat di catatan pinggirnya bahwa kata
tersebut sebenarnya bermakna 'stumble (tersandung)'. Kata Yunani
yang dipakai di kedua ayat ini adalah sama persis - murtad atau
tersandung.
Kata Yunani yang sama juga dipakai lagi di Matius 24:10. Perikop itu
berbicara tentang masa Akhir Zaman sebelum kedatangan kembali
Yesus, di saat banyak orang murtad dari Kristus. Kasih mereka menjadi
dingin; mereka akan murtad dari Kristus.
Matius 24:10 berbunyi seperti ini: Dan banyak orang
akan murtad (kata yang sama, stumble = tersandung, terjatuh,
tersesat) dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
Jadi kata 'stumble' ini bukan menunjuk kepada tindakan yang
membuat orang itu merasa tidak senang. Kata 'stumble' di sini berarti
membuatnya jatuh secara rohani.
293 | B I B L E S U R V E Y
Dengan cara bagaimana Anda bisa membuat seorang murid
terjatuh sampai imannya ambruk?
1. Mencobai dia untuk berbuat dosa
Tindakan semacam apakah yang bisa membuat iman seseorang
menjadi ambruk? Dengan cara apa Anda bisa menjatuhkan seorang
murid sehingga imannya binasa?Kita hanya perlu perhatikan apa yang
ada di dalam Kejadian pasal 3, dan Anda akan segera lihat tentang hal
yang dilakukan oleh Iblis terhadap Adam dan Hawa.
Salah satu cara untuk menjatuhkan seseorang secara rohani adalah
dengan mencobainya untuk berbuat dosa, sama seperti yang telah
terjadi pada Adam. Adam jatuh ke dalam godaan untuk berbuat dosa
dan riwayatnya berakhir. Dia masuk ke dalam masalah. Iblis mencobai
dia, mencobai dia untuk melakukan hal yang seharusnya tidak dia
lakukan. Terdapat banyak godaan yang bisa membuat kita jatuh dalam
cara ini. Hal ini menunjukkan bahwa Anda bisa menjatuhkan seorang
Kristen lewat berbagai macam cara. Cukup dengan mencobai dia untuk
melakukan hal yang dia tahu seharusnya tidak dia perbuat.
Bisa saja, misalnya, dosa di bidang seksual, suatu godaan seksual.
Atau mungkin dalam hal uang, menggoda dia untuk mencuri uang atau
untuk mengantongi uang yang seharusnya tidak boleh dia ambil, atau
tindakan apapun yang mirip dengan itu. Di dalam segala hal yang
mendorong seorang murid untuk mengerjakan sesuatu yang
seharusnya tidak dia kerjakan, dan menyajikan hal tersebut di
hadapannya dalam tampilan yang sangat memikat sehingga dia
tersandung di sana lalu jatuh. Kita bisa menjatuhkan seorang murid
lewat cara semacam ini.
2. Mencobai dia untuk masuk ke dalam ajaran sesat dan
membuatnya menyembah uang
Di dalam Perjanjian Lama, kita juga bisa temukan bahwa seseorang
bisa jatuh ke dalam penyembahan berhala, dan kata 'tersandung'
dalam Perjanjian Lama berbahasa Yunani, dan juga yang berbahasa
Ibrani, seringkali digunakan dalam kaitannya dengan penyembahan
berhala, seperti yang tertulis di dalam Yehezkiel 14:3, 44:12. Di sana
kita bisa lihat, dalam masing-masing ayat, bahwa rakyat telah
disesatkan untuk menyembah allah yang lain.
294 | B I B L E S U R V E Y
Di zaman sekarang ini kita bisa melakukan hal yang sama juga. Kita
bisa tergoda dengan ajaran sesat, dan akibatnya kita jadi menyembah
allah yang lain. Hal ini bisa terjadi juga. Penyembahan berhala di
zaman sekarang ini masih tetap ada.
Secara lebih sederhananya, kita bisa digoda untuk menyembah uang.
Uang adalah berhala yang paling utama sekarang ini, anak lembu emas
zaman sekarang. Semua orang berlutut menyembah anak lembu emas.
Harga emas belakangan ini melonjak tinggi. Bisnis emas ini tak pernah
sepi, dengan demikian semua orang berlomba mengejar emas. Semua
orang menyembah anak lembu emas, berhala itu. Sungguh menarik,
behala yang disembah dalam Yehezkiel 7:19 memakai bahan emas dan
perak. Jenis penyembahan berhala macam inilah yang sedang
mencengkeram kita dengan sangat kuatnya.
Menawarkan seorang Pendeta untuk terlibat dalam bisnis
Dan saya sangat prihatin dengan setiap penawaran yang diberikan
kepada seorang Pendeta untuk terlibat di dalam bisnis ini atau itu. Saya
tidak tahu bagaimana Anda bisa menjalankan bisnis tanpa memiliki
semacam hasrat, atau dalam istilah yang lebih tegas lagi,
'penyembahan' terhadap anak lembu emas, terhadap uang. Lagi pula,
apakah pendorong di dalam bisnis selain niat untuk menghasilkan
uang, dan mendapatkannya lebih banyak lagi? Dan keberhasilan diukur
dengan berapa banyak uang yang bisa Anda keruk setiap minggu atau
bulannya. Pencobaan. Saya sangat prihatin akan hal ini.
Seseorang pernah mendatangi saya dan berkata, "Mengapa Anda tidak
berbisnis, walaupun sedikit saja, sebagai sampingan? Hanya perlu
beberapa jam sehari dan Anda bisa meraih ratusan dolar per bulan,
tergantung berapa banyak waktu yang Anda curahkan untuk itu.
Mungkin bisa mencapai angka ribuan dolar jika Anda benar-benar
menekuninya. Jadi, mengapa Anda tidak tambahi penghasilan pastoral
Anda yang kecil ini dengan melakukan sedikit bisnis?"
Saya segera tolak ide ini karena begitu Anda mulai curahkan satu jam
lalu bisnis itu memberi hasil beberapa ribu dolar, maka Anda mulai
berpikir, "Mungkin kalau kutambahkan jadi dua jam, aku bisa dapat
lebih lagi. Mungkin kalau tiga jam." Dan, tak lama sesudah itu, suatu
hari nanti, mungkin saya akan berdiri di mimbar dan berkata, "Saya
295 | B I B L E S U R V E Y
benar-benar tidak punya waktu untuk mempersiapkan khotbah saya
karena saya sibuk dengan bisnis saya. Bisnis saya sekarang ini sedang
berkembang pesat. Kalau bisnis saya berkembang lebih besar lagi,
sebaiknya Anda pergi mencari pendeta lain karena bisnis saya sekarang
ini sedang bagus-bagusnya. Silakan Anda cari pendeta yang lain." Saya
merasa bahwa orang yang menganjurkan saya untuk melakukan bisnis
sampingan itu sedang menaruh batu sandungan di hadapan saya,
sedang merayu saya untuk berpaling ke penyembahan berhala.
Mengapa kita tidak bisa puas dengan sekadar ada makanan dan
minuman? Mungkin penghasilan kita tidak sampai separuh dari
penghasilan orang lain, namun seperti yang Paulus katakan, "Asal ada
makanan dan minuman, ada pakaian, cukuplah sudah." Tidak menjadi
masalah apakah saya tak bisa memiliki mobil mewah seperti orang lain.
Tak jadi masalah jika saya tak bisa mengenakan mantel yang indah
seperti yang dikenakan oleh orang lain. Namun syukur kepada Allah,
saya mendapat cukup makanan dan pakaian yang memadai buat saya.
Mengapa kita selalu saja tergoda pada ilah yang satu ini, yaitu mamon,
yang berkata, "Mari, sembahlah aku dan aku akan beri kamu lebih
banyak uang lagi"? Waspadalah terhadap pencobaan yang satu ini.
Namun, yang lebih berbahaya lagi, waspadalah jangan sampai kita
justru menjadi orang yang menawarkan pencobaan ini ke hadapan
orang lain. Ini adalah hal terakhir yang mau saya lakukan, karena saya
takut kalau-kalau orang itu akan begitu larut di dalam urusan uang ini,
kalau-kalau dia terjatuh dan menjadi sesat.
Jadi, hal pertama tentang bagaimana kita bisa membuat seorang murid
tersandung adalah menggodanya untuk melakukan sesuatu yang
seharusnya tidak diperbuat, misalnya melakukan dosa seksual. Atau
menawarkan seorang hamba Tuhan untuk berbisnis. Anda boleh saja
berbisnis. Tak ada salahnya melakukan bisnis. Berbisnis itu tidak
berdosa. Tak ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan bahwa Anda
tidak boleh berbisnis, tak ada ayat semacam itu.
Namun terhadap seseorang hamba Tuhan, jika Anda berkata,
"Mengapa kamu tidak mengerjakan bisnis sampingan?" Hal ini bisa
sangat menghancurkan pelayanannya. Hal ini bisa menjadi batu
sandungan. Saya tidak memusuhi para pengusaha. Bisnis adalah jalan
hidup mereka. Akan tetapi jika Anda menggoda seorang yang sedang
296 | B I B L E S U R V E Y
melayani Tuhan untuk mengubah arah tujuan hidupnya, atau
setidaknya membagi waktunya untuk berbisnis, waspadalah untuk
tidak melakukan hal yang bisa merusak panggilan serta komitmennya
ini.
3. Mencobai dia untuk memakan sesuatu yang bertentangan
dengan hati nuraninya
Ada lagi hal yang ketiga. Hal ketiga ini bisa kita temukan di dalam Kitab
Suci, misalnya, di dalam 1 Korintus 8:13, di mana hal ini bukan
berkenaan dengan hal yang berdosa melainkan bertentangan dengan
hati nuraninya. Bagi Anda hal itu bisa saja tidak dosa akan tetapi hal
itu bertentangan dengan hati nuraninya. Hal ini bisa kita lihat dalam hal
yang berkenaan dengan jenis daging tertentu sebagai makanan, hal
mencobai seseorang yang tidak makan jenis daging tertentu lalu Anda
mencobai dia untuk memakannya.
Sebagai contoh, ada orang yang dibesarkan sebagai seorang
vegetarian. Bagi Anda memakan daging itu tidak ada salahnya, akan
tetapi menurut dia memakan daging itu salah. Oleh karenanya, jika
Anda mengelabui atau memaksa dia untuk makan daging, misalnya
Anda menyajikan hidangan kepadanya, lalu dia memakannya, dan
Anda berkata, "Ha..ha..ha! Itu daging!" Lalu dia merasa, "Aduh! Apa
yang telah kuperbuat?" Dia menjadi bingung harus berbuat apa.
Apakah dia akan jatuh sakit? Apa yang harus dia perbuat? Anda telah
mengelabui dia untuk melakukan hal itu. Hal ini tidak benar, karena
Anda telah menjatuhkan dia. Hati nuraninya lemah. Anda berkata,
"Yah, seharusnya dia memiliki hati nurani yang kuat." Akan tetapi dia
lemah. Percuma saja mengatakan bahwa dia seharusnya tidak memiliki
hati nurani yang lemah. Jika Anda beri dia waktu, mungkin suatu saat
dia bisa memahami hal ini.
Dan Paulus menyampaikan tentang hal ini di dalam 1 Korintus, karena
dia - secara khusus - prihatin dengan umat Yahudi. Anda tahu bahwa
orang Yahudi tidak bisa makan daging babi. Mereka tumbuh besar
dalam larangan untuk tidak makan daging babi. Orang Muslim juga
tidak makan daging babi. Anda mungkin berkata, "Jangan konyol!
Daging babi itu sama saja dengan daging yang lainnya!"
297 | B I B L E S U R V E Y
Lalu pada suatu hari, ketika dia sedang makan, Anda sajikan daging
babi kepadanya, dan dia mengira bahwa itu adalah daging ayam, lalu
dia menelannya. Kemudian Anda berkata, "Enak tidak?" "Enak, enak."
"Tahukah kamu daging apa itu?" "Tidak." "Itu daging babi!" "Oh!"
Orang yang malang ini merasa begitu bersalah. Lalu apa yang Anda
rasakan? Bagi Anda hal itu sangat lucu. Anda mentertawai dia. Padahal
dia sedang dalam kegelisahan yang mencekam. Dia sedang dalam
kekuatiran. Dia telah melanggar pantangan leluhurnya. Dia [merasa]
sedang menuju ke neraka! Tidak boleh begitu. Jadi, Anda bisa
menyebabkan seseorang tersandung karena tidak mau peduli dengan
hati nuraninya yang lemah.
4. Mencobai seseorang untuk meminum minuman yang
bertentangan dengan hati nuraninya
Hal keempat yang bisa menjatuhkan seseorang adalah dengan
mendorongnya untuk meminum minuman yang bertentangan dengan
hati nuraninya. Bagi sebagian orang, minum minuman beralkohol itu
dosa. Hati nurani mereka lemah. Mereka mengira bahwa minum
minuman beralkohol itu sangat berdosa. Mereka dibesarkan dalam
pandangan bahwa alkohol itu dilarang dalam Kitab Suci, hal yang jelas
tidak demikian halnya. Akan tetapi dengan seseorang dibesarkan dalam
pandangan bahwa alkohol itu dosa, maka saya harus sangat berhati-
hati berurusan dengannya karena hati nuraninya lemah. Hati nurani
saya tidaklah lemah akan tetapi hati nuraninya lemah.
Oleh karena itu, Paulus di sini berkata, "Dengan demikian, jika
makanan atau minuman tertentu menyebabkan saudaraku jatuh, maka
aku tidak akan makan daging kalau hal itu bisa membuat saudaraku
tersandung." Jika dengan minum alkohol saya bisa mengganggu hati
nurani saudara ini, maka saya tidak akan memiumnya, karena saya
peduli pada hati nuraninya, bukan pada kebebasan saya. Saya bebas
untuk melakukannya, akan tetapi saya tidak akan menjalankan
kemerdekaan saya jika itu mengganggu hati nuraninya.
Anda berkata, "Di abad kedua puluh ini kamu tidak mau minum teh
atau kopi? Kamu belum kenal peradaban?" Lalu Anda mulai menghina
dan mengejeknya. Anda membuatnya terlihat seperti orang bodoh. Kita
harus memiliki kesabaran. Kita tidak boleh menjadi angkuh. Sekali lagi,
ini adalah masalah kerendahan hati.
298 | B I B L E S U R V E Y
Namun begitu sering kita menjatuhkan orang lain lewat berbagai
macam cara. Dan kita akan terkejut melihat betapa mudahnya kita
menjadi sandungan bagi orang lain. Anda mungkin berpikir, "Oh, saya
kuat," namun Anda akan terkejut mendapati betapa mudahnya Anda
dijatuhkan oleh orang lain yang bersikap tidak bertenggang rasa,
bukankah begitu? Dan jika Anda menjadi pihak yang mengalami hal
semacam itu, tidak akan mudah bagi Anda untuk menerimanya.
5. Menghentikan seseorang menjalankan ibadah atau kehidupan
rohaninya
Sekarang kita sampai pada cara yang kelima di mana kita bisa
menjatuhkan seseorang. Dan poin yang kali ini sifatnya jauh lebih
serius, jauh lebih berbahaya. Dan dalam poin ini, yang disampaikan di
dalam Matius 16:23, diuraikan tentang hal yang diperbuat oleh Petrus
terhadap Yesus. Matius 16:23 berjarak dua pasal dari pasal yang
sedang kita pelajari ini. Kita telah mempelajari perikop tersebut dan
Anda tentu ingat pada apa yang dikatakan oleh Yesus kepada Petrus.
"Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: 'Enyahlah Iblis.
Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia.'" Oh, ini adalah batu sandungan yang berbahaya.
Bagaimana Petrus sampai menjadi batu sandungan? Yesus sedang
dalam perjalanan menuju ke kayu salib. Dia akan menyerahkan nyawa-
nya bagi Anda dan saya, bagi seluruh dunia, namun Petrus malah
berkata, "Tuhan, jangan pergi ke kayu salib. Engkau tentu tidak mau
hal ini terjadi pada-mu. Engkau tidak perlu menempuh sengsara ini.
Aku mengasihi-mu dan aku tidak akan membiarkan-mu menempuh
penderitaan semacam ini. Tuhan, jangan lakukan itu." Dan Yesus
berkata, "Petrus, menyingkirlah." Dan "Yesus menyebut Petrus sebagai
batu sandungan. "Kamu telah menjadi sandungan bagi-ku, kamu
menghalangi jalan-ku."
Batu sandungan adalah semacam batu besar yang menghadang Anda,
yang menghambat kemajuan Anda, yang menghentikan langkah Anda
di dalam kehidupan rohani Anda. Ini adalah hal yang sangat serius. Di
sini, Anda bisa lihat betapa mudahnya kita menjadi batu sandungan.
299 | B I B L E S U R V E Y
Satu hal yang selalu saya takutkan, bahkan dalam niat saya yang
paling baikpun, adalah bahwa saya mungkin saja menghalangi langkah
seseorang di dalam perjalanan rohaninya bersama Kristus. Kita bisa
saja melakukan hal ini walau dengan niat yang baik. Petrus melakukan
hal ini dengan niat yang baik. Dia mengira bahwa dia sangat mengasihi
Yesus sehingga ketika Yesus berkata bahwa dia akan pergi menuju
kematian, Petrus berkata, "Tidak, tidak, tidak. Jangan lakukan ini pada
diri-mu."
Seringkali, saat seorang saudara atau saudari berkata bahwa ia akan
memikul salibnya dan mengikut Kristus, dia akan masuk ke jalur
pemuridan, jalan yang sempit, apa yang terjadi? Muncullah batu-batu
sandungan. Entah itu dari keluarga atau sahabat, atau siapapun itu,
mereka berusaha menghentikannya, dan berkata, "Oh, kamu tidak
perlu melakukan hal ini. Kamu tidak perlu berbuat ini terhadap dirimu.
Kamu tidak perlu memikul salib dan memikul semua penderitaan,
penyangkalan diri dan kerugian ini. Kamu tidak perlu melakukan ini
pada dirimu."
Dan sebagian dari mereka mengatakan hal tersebut dalam kasih yang
tulus kepada Anda. Hal itulah yang menjadikan urusan ini sulit. Saat itu
Petrus berbicara kepada Yesus dalam kasih yang tulus. Hal itulah yang
membuat urusan ini menjadi sulit untuk dijalani dan membuat batu
sandungan itu begitu efektif. Saat Anda ingin mengikut Yesus, saat
Anda ingin memikul salib, kadang kala ayah atau ibu Anda, yang
mungkin saja justru telah menjadi Kristen, akan memohon kepada
Anda dengan air mata berlinang, "Jangan lakukan ini, demi ayah [atau
ibu], tolong jangan lakukan ini." Lalu Anda melihat air mata di wajah
mereka. Anda melihat ketulusan kasih mereka, di saat mereka sedang
menghalangi jalan Anda di jalur pemuridan.
Sungguh berat, bukankah begitu? Memang sangat berat. Dan saya
sudah melihat betapa banyak orang yang terhenti langkahnya karena
mereka tahu bahwa halangan itu bersumber dari kasih yang tulus.
Coba diingat lagi, Petrus berbicara dalam kasih yang tulus kepada
Yesus, "Tolong jangan pergi ke kayu salib." Akan tetapi ketegasan dari
tanggapan Yesus hanya bisa dipahami oleh mereka yang sangat
memperhatikan pada kehendak Bapa. "Menyingkirlah Petrus. Kamu
telah menjadi batu sandungan bagi-ku."
300 | B I B L E S U R V E Y
Berapa banyak orang Kritsen yang ingin melayani Tuhan dan Anda
berkata kepada mereka, "Ah! Kamu harus pikirkan baik-baik hal ini.
Kupikir kamu tidak usah lanjutkan. Kupikir kamu tidak punya karunia
untuk berkhotbah. Kupikir kamu tidak begini dan tidak begitu..." lalu
kawan yang malang ini menggaruk-garuk kepalanya dan berkata, "Yah,
dia ini sudah lebih lama menjadi orang Kristen dibandingkan aku. Kalau
menurut dia aku ini tidak cocok untuk melayani Tuhan, tentunya dia
benar. Mungkin aku ini tidak cocok untuk melayani Tuhan."
Jika Anda melakukan hal ini, kalau Anda menghalangi pertumbuhan
rohaninya, waspadalah karena di sini Tuhan berkata, "Adalah lebih baik
jika lehermu dikalungi batu kilangan dan dan kamu terjun ke laut yang
dalam." Jangan pernah berani menghalangi orang yang ingin melayani
Tuhan. Jangan pernah berkata kepadanya bahwa dia tidak berguna,
bahwa dia tidak memiliki karunia dan bahwa dia tidak perlu melakukan
hal tersebut. Beranikah Anda mengambil tanggung jawab tersebut.
Saya tidak berani mengambil tanggung jawab itu.
Satu-satunya hal yang saya lakukan dan memang harus saya lakukan
adalah memastikan bahwa orang tersebut tahu harga dari
keputusannya itu. Sudahkah dia benar-benar menghitung biayanya?
Apakah dia benar-benar tahu persoalan-persoalan yang terkait di sini?
Dan ketika saya sudah menjelaskan kepadanya persoalan yang terkait
dengan keputusan ini, ketika dia sudah diberi kesempatan untuk
menghitung harganya, dan ketika dia tetap ingin melanjutkan, saya
tidak bisa dan saya tidak boleh menghalangi dia.
Saya sering melihat banyak orang yang sudah lama menjadi Kristen
merusak semangat orang-orang yang melayani Tuhan. Mereka berkata
kepada orang-orang yang baru menjadi Kristen, "Oh, kamu masih
terlalu baru menjadi Kristen. Kamu baru dua tahun mnejadi orang
Kristen. Kamu tidak boleh berkhotbah dan melakukan ini dan itu." Lalu
mereka berpikir, "Kalau orang-orang yang sudah lama menjadi Kristen
berkata seperti itu, berarti aku ini memang benar-benar tidak cocok
untuk melayani Tuhan." Lalu mereka tidak mau melanjutkan lagi. Dan
kebanyakan dari mereka, begitu sudah berpaling, kepergian mereka
tidak tertahan lagi. Mereka seperti meluncur turun dari bukit secara
rohani, sampai akhirnya mereka benar-benar murtad dari Tuhan. Saya
telah sering melihat tragedi semacam ini terjadi.
301 | B I B L E S U R V E Y
Apa yang akan dikatakan Allah kepada Anda pada Hari itu jika Anda
pernah melakukannya? Jadi, waspadalah agar tidak menjadi
penghalang bagi sesama orang Kristen. Tentu saja, orang-orang non-
Kristen akan selalu menjadi batu sandungan. Anda sudah bisa
memperkirakannya. Namun bagi seorang Kristen, ingatlah bahwa
Tuhan tidak sedang berbicara kepada orang non-Kristen. Dia sedang
berbicara tentang orang Kristen yang menjadi penghalang bagi orang
Kristen yang lainnya dan jika Anda sebagai orang Kristen justru
menjadi penghalang, atau hambatan yang menyebabkan kejatuhan
sampai-sampai orang tersebut murtad dari Tuhan, maka Tuhan berkata
kepada Anda sebagai seorang Krsiten, sebagai seorang murid, akan
lebih baik jika Anda terjun ke laut yang paling dalam ketimbang
menghadapi penghakiman Allah yang akan dicurahkan kepada
Anda. Ini adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Jadi, kita telah melihat di sini tentang lima macam cara di mana kita
bisa menjatuh atau menyesatkan seorang murid.
Namun ada juga batu sandungan yang bagus seperti Yesus
Namun apakah ini berarti bahwa kita tak pernah boleh menyinggung
hati seorang Kristen, kita tak pernah boleh melukai perasaannya? Tidak
sama sekali. Kita harus mengerti bahwa ada dua macam batu
sandungan, yaitu yang baik dan yang buruk. Apa maksudnya itu? Kita
sudah melihat Petrus yang menjadi batu sandungan bagi kemajuan
rohani Yesus; bagi kemajuan rohani Yesus dalam menyelesaikan karya
keselamatan. Ini batu sandungan yang buruk.
Akan tetapi ada batu sandungan yang bagus. Yakni batu sandungan
yang mencegah orang dari melangkah menuju kebinasaan. Yesus
sendiri adalah batu sandungan. Dia berusaha mencegah orang-orang
tersandung. Anda bisa melihat di dalam Roma 9:33 tentang Yesus yang
menjadi batu sandungan itu sendiri. Roma 9:33 ini seringkali disalah-
artikan. Di sini, Yesus dijadikan sebagai hambatan bagi mereka yang
berusaha melangkah di jalan yang menuju kebinasaan, yang
melangkah menuju maut.
Paulus berkata di Roma 9:33, "Seperti ada tertulis: Sesungguhnya, Aku
meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan,
dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
302 | B I B L E S U R V E Y
Sungguh ayat yang indah. Yesus sendiri adalah batu sandungan bagi
orang yang tidak percaya, bukan dengan tujuan untuk menghancurkan
mereka karena Yesus datang bukan untuk menghakimi melainkan
untuk menyelamatkan. Dia datang dengan tujuan menghalangi Anda
melangkah di jalan kebinasaan.
Sekarang ini Anda mungkin sedang menuju ke sana sebagai seorang
non-Kristen, bahkan tanpa menyadari hal itu, Anda sedang berjalan di
jalan besar kebinasaan ini,sedang menuju api yang kekal. Salib Kristus
menghalangi jalan menuju neraka. Seperti yang sering saya katakan,
salib Kristus menghalangi jalan menuju neraka. Dia berdiri di depan
gerbang neraka, sehingga setiap orang yang ingin masuk ke neraka
harus melewati tangan-nya yang terentang, yang menghalangi langkah
Anda menuju neraka itu. Anda harus memaksakan diri Anda untuk
melewati lengan Kristus yang terentang dan yang tertembus oleh paku
itu untuk bisa masuk ke dalam neraka. Dia adalah batu sandungan dan
barangsiapa yang percaya kepada-nya tidak akan dipermalukan, ayat
ini berkata demikian.
Dalam pengertian ini, jika kita melihat seorang saudara yang sedang
melangkah menuju kebinasaan, jika dia sedang melangkah menuju
dosa, maka tentu saja kita harus menghalanginya, kita harus
menghentikannya. Kita harus merayu dia untuk tidak terus melangkah
di jalan yang membinasakan diri sendiri ini. Di dalam pengertian ini,
Yesus sama sekali tidak takut untuk menyinggung hati orang-orang
Farisi.
Kita dapati bahwa Yesus sendiri, di Matius 15:12, adalah Batu
Sandungan kepada orang-orang Farisi. Matius 15:12 berbunyi seperti
ini: "Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya:
'Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu
sandungan bagi orang-orang Farisi?'" Kata 'telah menjadi batu
sandungan (offended = tersinggung, menyinggung, menyakiti)' berasal
dari kata Yunani yang persis sama dengan kata 'stumble (menjatuhkan,
menyesatkan, menjadi sandungan).' "Tahukah Engkau bahwa orang-
orang Farisi telah tersandung oleh perkataan-mu?"
Ini adalah pokok yang sangat penting untuk dipahami. Itulah sebabnya
mengapa saya berkata bahwa ada batu sandungan yang benar dan ada
juga batu sandungan yang salah. Jenis yang salah adalah yang
303 | B I B L E S U R V E Y
membuat seorang manusia rohani jatuh ke dalam dosa dan murtad dari
Kristus. Jenis batu sandungan yang benar adalah adalah yang
mencegah dia dari berbuat dosa, menyatakan kebenaran di dalam
kasih dan dengan penuh kasih menganjurkan dia untuk tidak
melanjutkan langkahnya di jalan kebinasaan.
Dari semua ini kita bisa melihat apa yang Yesus sampaikan di sini.
Apakah yang disampaikan oleh Yesus di sini? Yakni setiap kali Anda
menyinggung hati seorang saudara seiman maka Anda harus terjun ke
laut? Bukan sama sekali. Anda mungkin saja perlu untuk menyinggung
hati saudara seiman. Dia mungkin perlu untuk mendengarkan
kebenaran. Akan tetapi jika Anda menyinggung hatinya dan
mengakibatkan dia tersandung sehingga dia mengalami keruntuhan
rohani, maka beban tanggung jawab Anda akan besar sekali. Anda
telah menyentuh biji mata Allah dan Anda akan mengalami
penghakiman-Nya yang keras.
Jadi, mulai sekarang, saya rasa seluruh pokok dari Firman Tuhan yang
terdapat di dalam perikop ini tentunya sangat mudah untuk dipahami.
Pokok yang disampaikan oleh Yesus adalah: "Aku begitu mengasihi
anak-anak kecil-ku sehingga siapapun yang berani menyebabkan
mereka murtad dari-ku secara rohani, penghakiman yangterjadi
atas orang itu tak akan dapat dibandingkan dengan apapun yang bisa
dia lakukan terhadap dirinya sendiri." Semua ini tentunya sangat
mudah untuk dipahami.
Jika ajaran 'sekali selamat tetap selamat' itu benar, maka
firman Yesus di sini tak akan ada artinya
(1) Tak ada orang Kristen yang bisa murtad dari Kristus?
Namun perhatikan juga satu poin yang penting. Jika benar bahwa
sekali Anda berada dalam kasih karunia maka Anda akan tetap berada
di dalam kasih karunia (tidak kira apa yang Anda lakukan), maka apa
yang disampaikan oleh Yesus di sini tidak akan ada artinya. Pendapat
semacam itu akan menghapus semua yang disampaikan oleh Yesus di
sini. Jika memang benar bahwa sekali selamat maka Anda akan tetap
selamat, maka firman Tuhan di sini tidak akan ada artinya. Karena
'anak-anak kecil' yang percaya kepada Kristus, menurut pandangan ini
304 | B I B L E S U R V E Y
berarti mereka yang telah selamat itu akan selalu selamat, lalu
mengapa mereka masih bisa murtad?
Menurut ajaran tersebut, Anda boleh berbuat dosa terhadap saudara
yang lain sebanyak yang Anda mau karena tak ada satu halpun yang
bisa Anda lakukan untuk menjatuhkan dia dari imannya. Tak ada yang
bisa Anda perbuat untuk mendorong dia masuk ke dalam kebinasaan
kekal. Dengan demikian, Anda boleh berbuat dosa terhadap saudara
yang lain sebanyak yang Anda mau. Bisa Anda lihat betapa ajaran yang
sesat ini begitu meluas di kalangan gereja-gereja dan menyingkirkan
serta menghancurkan landasan dari ajaran Yesus, saya harap Anda
mewaspadai ajaran ini. Ada ajaran yang telah menjadi sandungan
terhadap begitu banyak orang.
Pandangan bahwa sekali Anda berada dalam kasih karunia maka Anda
akan tetap berada dalam kasih karunia, jadi Anda boleh berbuat dosa
sebanyak yang Anda mau. Saya boleh mencobai Anda dengan
kekayaan, perbuatan dosa dan seks, saya boleh mencobai Anda dengan
segala macam hal dan Anda tetap saja tidak akan terjatuh karena
begitu Anda berada di dalam kasih karunia maka Anda akan tetap
berada di dalam kasih karunia, bukankah begitu? Lalu apa
masalahnya? Mengapa Yesus begitu peka terhadap pencobaan yang
bisa membuat seorang saudara berbuat dosa? Bukankah dia tak perlu
terlalu risau akan hal tersebut. Bukanlah tak ada satu pun hal yang
bisa Anda lakukan untuk mencelakai anak-anak kecil ini? Ajaran
semacam ini jelas-jelas bertolak belakang dengan hakekat dari
pengajaran Yesus sendiri.
Jelaslah tidak benar bahwa Anda tidak bisa mencelakai saudara seiman
yang lain. Jelaslah tidak benar bahwa Anda tidak bisa membuatnya
murtad dari Tuhan, saya mohon agar Anda pahami hal ini dengan
cermat. Jika memang ajaran itu benar, maka pengajaran Yesus di sini
tidak akan ada artinya. Tentunya tidak akan ada gunanya
memperingatkan seseorang agar tidak membuat seorang saudara
seiman murtad.
(2) Kekudusan itu tidak penting. Anda tidak perlu takut untuk
berbuat dosa?
305 | B I B L E S U R V E Y
Namun yang kedua, perhatikan baik-baik bagian yang berikut ini. Jika
memang benar bahwa sekali selamat maka Anda akan tetap selamat,
maka bagian yang berikutnya [dari perikop ini] juga akan ikut menjadi
salah. Mari kita baca ketiga ayat terakhir, yakni ayat 7-9:
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan
harus ada, tetapi celakalah (Mengapa celaka?) orang yang
mengadakannya. Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau,
penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagi-mu (Camkanlah
semua rujukan 'mu' yang ditujukan kepada para murid. Seluruh ayat-
ayat ini tertuju kepada para murid, bukan kepada orang non-Kristen.
Lihat saja di dalam Matius, Markus dan Lukas, dan Anda akan bisa lihat
bahwa di setiap bagian tersebut, kata tersebut ditujukan kepada orang-
orang Kristen. Yesus berbicara kepada murid-muridnya) masuk ke
dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan
utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu
dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.
Kemudian, jika memang benar bahwa begitu Anda menjadi murid, lalu
Anda akan tetap selamat, maka tentu saja ajaran Yesus di sini menjadi
tidak benar karena tidak peduli apakah dengan tangan ini saya berbuat
dosa, apakah dengan mata atau dengan seluruh tubuh, tentunya tidak
akan menjadi masalah. Saya boleh saja berbuat dosa dan terus
berdosa karena saya tidak akan bisa tersesat. Ini jelas bukan ajaran
Yesus.
Perhatikan baik-baik di sini dan lihat sendiri apa pokok kebenaran dari
persoalan ini. Pandangan semacam itu jelaslah tidak benar. Doktrin ini,
yang datangnya langsung dari neraka, telah menjerumuskan saudara-
saudari di zaman sekarang ini ke dalam jaminan keselamatan yang
palsu. Jamian palsu adalah bahwa sekali Anda berada dalam kasih
karunia maka Anda akan terus berada dalam kasih karunia. Engkau tak
perlu khawatir. Itu bukanlah jaminan keselamatan yang sejati. Jaminan
yang sejati adalah jaminan dari Roh Kudus di dalam hati Anda, yang
bersaksi bersama dengan hati Anda bahwa Anda adalah anak Allah.
Itulah satu-satunya jaminan sejati menurut Alkitab yang bisa Anda lihat
di dalam Roma pasal 8. Namun justru akibat adanya ajaran semacam
306 | B I B L E S U R V E Y
itu, menjadi kudus itu sesuatu yang tidak berarti lagi. Anda tidak perlu
takut berbuat dosa.
Perhatikanlah ajaran Yesus dengan teliti dan cermatilah apa yang
disampaikan oleh Yesus. Yesus mengatakan hal ini kepada para murid,
"Kalau tanganmu berbuat dosa, sebaiknya kamu berreaksi dengan
sangat keras dan penuh tekad sehingga sekalipun tanganmu itu sangat
berharga bagimu, dan jika kamu memenggal tanganmu lalu kamu
menjadi pengangguran, menjadi cacat, menjadi buntung," kata Yesus
di sini, "maka lebih baik kamu menjadi buntung, lebih baik menjadi
cacat daripada masuk neraka."
Tentu saja di sini Yesus memakai bahasa kiasan. Bukan berarti dengan
memotong tangan itu lalu membuat Anda berhenti berbuat dosa. Akan
tetapi jika hal itu memang menolong Anda, jika hal itu memang bisa
menghentikan Anda berbuat dosa, maka lebih baik Anda untuk
melakukannya karena Allah adalah Allah yang penuh kasih akan tetapi
Dia juga adalah Allah yang maha kudus. Sangatlah penting untuk
merenungkan ajaran Tuhan dengan sangat cermat.
Gereja tidak memahami ajaran Yesus sebaik pemahaman
sebagian dari para rabi
Anda tahu, tampaknya di zaman sekarang ini gereja tidak memahami
ajaran Yesus, tidak memahaminya sebaik pemahaman sebagian dari
orang-orang Farisi, dan juga sebagian dari para rabi. Sambil menutup
pembahasan ini, saya akan uraikan kisah tentang rabi Nahum dari
Gimzo.
Rabi Nahum dari Gimzo adalah seorang yang buta. Dia tidak punya
tangan dan kaki dan tubuhnya dipenuhi koreng, konon kabarnya
demikian. Rabi Nahum dari Gimzohidup di masa awal gereja, sekitar
tahun 80-120, jadi cukup dekat dengan masa hidup Kristus. Jika Anda
perhatikan kisah hidup Rabi Nahum dari Gimzo, Anda mungkin akan
mengira bahwa orang-orang Farisi, dengan segala kekonyolan yang
kita anggap ada pada diri mereka, ternyata memahami Injil lebih baik
ketimbang orang-orang Kristen. Rabi ini memiliki banyak murid. Dia
adalah orang yang sangat hebat, orang dengan kebajikan yang sangat
luar biasa.
307 | B I B L E S U R V E Y
Suatu hari, para muridnya bertanya, "Bagaimana mungkin seorang
benar seperti engkau, orang yang sangat baik, mengasihi, ternyata
buta dan buntung kaki dan tangannya, serta memiliki tubuh yang
dipenuhi koreng? Bagaimana mungkin seorang benar seperti engkau
harus menanggung penderitaan semacam ini?"
Lalu rabi ini menjawab, "Nah, kejadiannya seperti ini. Dulu, ketika aku
masih muda, aku sedang mengantarkan makanan dengan tiga ekor
keledai, dan di tengah jalan ada seorang sakit di pinggir jalan yang
berkata kepadaku, 'Rabi, berilah aku sedikit makanan dari yang sedang
kau antarkan itu.'" Dan rabi Nahum menjawab, "Aku akan memberimu
sesuatu setelah selesai mengantarkan makanan ini." Dan ketika dia
kembali, dia temukan bahwa orang itu sudah mati di pinggir jalan. Dia
telah mati di saat menunggu rabi itu.
Lalu rabi Nahum turun dari keledainya dan berlutut di sisi mayat orang
itu dan berkata, "Oh Allah, biarlah mata yang melihat orang ini tanpa
belas kasihan menjadi buta. Biarlah tangan yang melihat orang ini
tetapi gagal menolongnya menjadi buntung. Biarlah kaki yang tidak
bergegas menolong orang ini menjadi buntung juga."
Setelah mengatakan hal ini, dia ternyata merasa bahwa dia masih
belum juga melunasi hutang kasihnya kepada orang tersebut, sehingga
dia berkata, "Biarlah tubuhku ini dipenuhi dengan koreng. Allah adalah
Allah yang hidup, demikianlah, maka hari ini kalian melihat keadaanku
sekarang ini, aku buta, tangan dan kakiku buntung." Dia tidak
memberitahu bagaimana hal itu bisa terjadi, mungkin di dalam
peperangan atau peristiwa-peristiwa yang semacam itu. Namun pada
waktu dia berbincang-bincang dengan para muridnya, dia sudah dalam
keadaan buta dan cacat.
Dan ketika para murid mendengarkan hal ini, mereka berkata, "Rabi,
celakalah kami yang telah melihatmu dalam keadaan seperti ini."
Namun rabi Nahum berkata, "Tidak, celakalah aku jika kalian tidak
melihatku dalam keadaan seperti ini."
Apakah maksud rabi ini? Maksudnya, "Celakalah aku jika aku tidak
mengalami sekarang penghakiman dari Allah karena tidak menolong
orang itu sampai dia mati. Karena lebih baik bagiku untuk menjadi buta
308 | B I B L E S U R V E Y
sekarang, menjadi tanpa tangan dan kaki sekarang daripada harus
dengan seluruh tubuh yang utuh aku dicampakkan ke dalam neraka."
Bisakah Anda melihat betapa pemahaman rabi Nahum akan ajaran
Yesus jauh lebih baik daripada kebanyakan orang Kristen? Dia tahu
bahwa lebih baik masuk ke dalam hidup yang kekal dalam keadaan
seperti itu daripada dengan seluruh anggota tubuh yang utuh
dicampakkan ke dalam neraka. Dia memahami hal yang tidak dipahami
oleh kebanyakan orang Kristen.
Jadi marilah kita pahami bahwa Allah begitu mengasihi kita, dengan
kasih yang jauh melampaui pemahaman kita. Allah mengasihi kita
begitu rupa sehingga jika ada orang lain berusaha menghalangi atau
mencelakai kita secara rohani, maka orang itu akan menghadapi
segenap murka Allah yang akan tercurah ke atasnya. Akan tetapi kita
sendiri juga harus melangkah di dalam kekudusan di hadapan Allah kita
yang maha pengasih itu.
Janganlah berkata, "Karena Allah begitu mengasihi kita maka kita boleh
berbuat dosa sesuka hati kita. Karena Dia begitu mengasihi kita maka
Dia tidak akan keberatan." Dia jelas sangat keberatan. Dia sangat
mengasihi kita, jika kita berbuat dosa, maka kita juga akan
menghadapi penghakiman Allah. Pahamilah dalam ajaran Tuhan
tentang keseimbangan yang sempurna antara kasih dan kekudusan
Allah.
Bisakah Anda melihatnya? Keseimbangan yang sempurna. Allah begitu
mengasihi kita dengan batas-batas yang melampaui pemahaman kita,
akan tetapi kasih-Nya itu tidak akan membuat-Nya bertenggang rasa
terhadap dosa di dalam diri kita. Marilah kita miliki hikmat dari rabi ini,
yakni rabi Nahum dari Gimzel ini, untuk bisa mewujudkan satu hal,
yakni di satu sisi bersukacita di dalam kasih Allah dan di sisi lain
melangkah dalam rasa syukur dan sukacita di dalam kekudusan Allah
Izinkan saya sampaikan satu hal untuk Anda ingat sebelum kita tutup.
Tak ada orang yang mengasihi Anda, tak ada orang yang mengasihi
Anda seperti Allah mengasihi Anda. Renungkanlah hal itu dalam-dalam.
Ibu Anda mengasihi Anda tidak seperti cara Allah mengasihi Anda.
Ayah Anda mengasihi Anda tidak seperti cara Allah mengasihi Anda.
Tak ada satupun sahabat di dunia ini, tidak juga suami atau istri, yang
309 | B I B L E S U R V E Y
bisa mengasihi Anda sebesar kasih Allah kepada Anda. "Kasih ilahi
menyempurnakan segala kasih," entah itu kasih ayah, ibu, saudara,
suami, istri. Kasih ilahi jauh melampaui semua jenis kasih itu.
"Sukacita surga turun kepada kita," diberikan kepada kita.
(Copyright owned by Cahaya Pengharapan Ministries. May be used for
non-profit purposes but must be attributed to this website.)
Dosa yang Tidak Dapat Diampuni
Matius 12:31-32
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Sekilas tentang Matius 12:30
Di pesan yang lalu, kita telah membahas firman yang indah di Matius
12:30, "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak
mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." Kita melihat apa
arti dari kalimat 'bersama Kristus'. Dan kita juga telah melihat bahwa
sekadar 'mendukung Kristus' tidaklah cukup. Ada banyak orang Kristen
yang hanya sekadar mendukung Kristus dalam berbagai pengertian.
Mereka bersedia bersorak buat dia akan tetapi mereka tidak mau ikut
berada di dalam medan perang bersama dia.
Yesus berkata kepada setiap orang Kristen bahwa, kita entah akan
mengumpulkan bersama Dia atau mencerai-beraikan. Saat kita melihat
pada 1 Korintus 3:10-17, kita mendapati bahwa hal ini berkaitan
dengan perkara mengumpulkan Jemaat atau mengumpulkan umat
Allah. Pertanyaannya adalah apakah Anda bekerja untuk membangun
orang lain di dalam iman, membangun Gereja Allah? Anda adalah
elemen di dalam Gereja Allah, akan tetapi Anda juga dipanggil untuk
membangun orang lain. Perikop di Korintus ini berkaitan dengan hal
membangun orang lain, tentang dengan bahan baku apakah Anda
sedang membangun Gereja Kristus. Itulah pokok utamanya.
310 | B I B L E S U R V E Y
Matius 12:31-32
Di pesan ini kita akan melihat Matius 12:31-32, firman yang
menimbulkan banyak persoalan bagi para penafsir dan orang Kristen
pada umumnya. Akan tetapi jika hati kita terbuka untuk Tuhan, firman
ini tidaklah begitu sukar untuk dipahami.
Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan
diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia
akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan
diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.
Mari kita baca juga ayat 33-35
Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya;
jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula
buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. (Perhatikan bahwa
di sepanjang bagian bacaan ini, ada pembedaan antara yang
baik dan yang jahat; pohon yang baik dengan pohon yang tidak
baik di ayat 33) Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah
kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri
jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. (Perhatikan
sekali lagi, pembedaan antara yang baik dan yang jahat
berlangsung sampai ayat 35) Orang yang baik mengeluarkan hal-hal
yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat
mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan
orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut
ucapanmu pula engkau akan dihukum.
Kesampingkan doktrin serta prasangka
Ini adalah perikop yang sangat penting. Kali ini kita akan memusatkan
perhatian pada ayat di 31-32 saja, tentang hujat terhadap Anak
Manusia, dan hujat terhadap Roh Kudus.
Sering kali, sebuah perikop di dalam Kitab Suci terasa begitu sulit
untuk kita pahami karena kita membawa berbagai prasangka di dalam
pikiran kita. Kita harus mempelajari Firman Allah dengan hati yang
311 | B I B L E S U R V E Y
benar-benar terbuka tanpa membawa prasangka apa pun. Jika Anda
ingin mempelajari Alkitab, pelajarilah dengan hati yang terbuka,
dengan berkata, "Tuhan, aku datang kepadaMu dan aku terbuka untuk
diajar sepenuhnya. Aku tidak membawa prasangka, aku tidak
mempertahankan dogma apapun, tidak ada doktrin yang kupandang
lebih penting daripada FirmanMu."
Sangatlah merbahaya jika Anda berpegang pada ide-ide tertentu, yang
sudah kuat tertanam dalam benak Anda dan Anda akan menutup diri
saat mempelajari Alkitab. Anda tidak akan mau mendengarkan
sekalipun itu kebenaran dari Firman. Dengan sikap demikian, saat
Alkitab menyatakan hal yang tampaknya berbeda dengan doktrin yang
telah Anda anut, Anda akan menolaknya. Ini adalah hal yang paling
berbahaya!
Masuklah ke dalam Firman Allah dengan hati yang benar-benar
terbuka, yang berkata, "Tuhan, berbicaralah kepadaku." Dan jika apa
yang disampaikan oleh Alkitab bertentangan dengan doktrin yang Anda
anut, maka yang harus Anda korbankan adalah doktrin itu, bukannya
Alkitab.
Beberapa dari kita, saat masih baru menjadi Kristen, mendapat
pengajaran tentang berbagai macam doktrin. Setelah kita mendalami
Firman Allah, kita menemukan bahwa doktrin-doktrin itu tidak cocok
dengan Alkitab, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan
berpegang pada doktrin kita dan mengabaikan Alkitab? Janganlah
melakukan hal ini. Ini adalah jalan yang pasti untuk menuju
kebinasaan!
Saya ingat bagaimana berulang kali Firman Allah membuat saya
merasa tidak nyaman. Firman Allah menyatakan hal-hal yang
tampaknya bertentangan dengan doktrin yang telah saya terima.
Sebagai contoh, saya bertumbuh di dalam doktrin 'sekali selamat tetap
selamat', doktrin ini saya yakini tanpa saya pertanyakan lagi. Namun
ketika saya belajar Firman Allah, saya menjadi bingung karena ada
begitu banyak ayat yang bertentangan dengan doktrin ini. Dan apa
yang saya lakukan saat itu? Apakah saya mengabaikan Kitab Suci dan
berpegang pada doktrin yang telah diajarkan kepada saya?
312 | B I B L E S U R V E Y
Sangatlah merbahaya jika saya berbuat seperti. Bahkan lebih buruk
lagi adalah jika kita mempelajari Alkitab dengan hati yang dipenuhi
oleh dosa. Hati yang berisi dosa tidak akan bisa terbuka untuk
menerima kebenaran. Inilah alasan mengapa orang non-Kristen
seringkali mendapati bahwa sulit sekali menerima Firman Allah karena
ia merasa terusik karena dosa-dosanya terungkap. Namun, saya
mohon kepada Anda, pelajarilah Alkitab dengan hati yang terbuka dan
suci.
Mengapa ayat-ayat ini sangat sulit? Karena banyak orang yang
berkata, "Yah, tentunya Allah tidak akan menolak untuk memaafkan
orang-orang." Karena Anda berpegang pada konsep bahwa tidak
mungkin Allah tidak mengampuni maka sama seperti para teolog, Anda
akan kesulitan saat berhadapan dengan ayat di Matius 12:31-32 ini
karena intinya bertentangan dengan doktrin yang Anda pegang itu.
Lalu, pilihan Anda adalah menjelaskan ayat-ayat itu dengan
membeloknya sedmikian rupa ia menjadi cocok dengan doktrin Anda.
Anda akan berdalih, tentunya ada maksud lain dari apa yang mau
disampaikan oleh ayat tersebut. Dengan demikian Anda mulai
menyelewengkan Firman Allah, berusaha membuatnya masuk akal.
Anda akan berusaha untuk berkata ada makna lain selain dari yang
sangat jelas itu. Saya mohon kiranya Anda akan datang dengan setulus
hati pada Firman Allah dan berkata, "Tuhan, apapun yang Engkau
katakan, aku akan menerimanya apa adanya. Aku tidak akan berusaha
untuk menyelewengkan maknanya sekali pun tidak sesuai dengan
pengharapan saya." Jadilah orang yang mengasihi kebenaran dan
bersedia dipimpin kebenaran tidak kira ke mana pun kebenaran itu
memimpin kita. Janganlah terpaku hanya dengan pemikiran-pemikiran
kita sendiri.
Marilah kita hampiri ayat-ayat tersebut dan juga seluruh Alkitab
dengan sikap hati yang terbuka ini. Apakah ayat-ayat itu benar-benar
sulit? Apa kerumitannya? Dari sudut pandang eksegesis, tidak ada
masalah dengan tata bahasanya. Satu-satunya persoalan adalah
seperti yang telah saya sebutkan tadi, yaitu karena kita
menghampirinya dengan membawa ide-ide yang tertanam di benak
kita. Cobalah menghampirinya tanpa membawa pemikiran-pemikiran
yang kaku dan Anda akan terkejut mendapati bahwa ayat-ayat ini
menyatakan kebenaran tentang Allah kepada kita dengan cara yang
313 | B I B L E S U R V E Y
sangat gamblang dan mudah dipahami. Ini adalah prinsip mendasar di
dalam mempelajari Firman Allah. Selalu terbuka kepada Allah. Biarlah
Dia berbicara dan bukalah telinga serta hati Anda.
Apakah perbedaan antara menghujat Yesus dengan menghujat
Roh Kudus?
Pertanyaan pertama yang ingin saya bahas dari bacaan ini adalah:
apakah bedanya antara menghujat Anak Manusia, yaitu Yesus, dengan
menghujat Roh Kudus?
Ada dua macam hujatan di sini. Dikatakan di ayat 31: Sebab itu Aku
berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni. Sisi
positif dari pernyataan ini adalah bahwa tidak ada dosa yang tidak bisa
diampuni, kecuali satu. Dan bagian kedua dari sisi positif ini terdapat di
ayat 32: "Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak
Manusia, ia akan diampuni." Anda boleh menghujat Anak Manusia.
Siapa itu Anak Manusia? Anak Manusia adalah Yesus. Dia adalah
Kristus. Dan jika Anda menghujat Anak Manusia, hal itu akan diampuni.
"Tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia
ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak." Jadi, segala dosa
bisa diampuni kecuali satu, dosa terhadap Roh Kudus. Jika Anda
mengucapkan sesuatu hal yang menentang Roh Allah, maka untuk hal
itu tidak ada pengampunannya.
Sebelum kita mencari tahu apa itu dosa terhadap Roh Kudus, pertama-
tama kita perlu meneliti mengapa Anda bisa menghujat Anak Manusia,
dan juga melakukan dosa-dosa yang lainnya, dan tetap diampuni?
Mengapa orang bisa sampai menghujat Anak manusia? Jika Anda
menentang Yesus, bukankah Anda juga sedang menentang Allah? Dan
jika Anda menghujat Allah, bukankah Anda juga sedang menghujat Roh
Kudus? Jadi, bagaimana kita bisa membedakan apa yang disebut hujat
terhadap Anak Manusia, yaitu Yesus, dan hujat terhadap Roh Kudus?
1. Kita berbuat dosa dengan menghujat Yesus karena kita tidak
tahu siapa dia itu
Penjelasannya terletak tidak jauh dari sana. Yohanes Pembaptis
berkata kepada orang banyak, "Di tengah-tengah kamu berdiri orang
yang tidak kamu kenal." Yesus berdiri di tengah orang banyak itu, di
dalam darah dan daging, sama seperti manusia yang lainnya, dan
314 | B I B L E S U R V E Y
orang-orang itu tidak tahu siapa dia. Ini berarti bahwa Anda bisa
berbuat dosa terhadapnya di dalam ketidak-tahuan Anda. Dosa di
dalam ketidak-tahuan itu bisa diampuni. "Bapa, ampunilah mereka,
karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Mereka telah
melakukan segala macam dosa terhadap Yesus, termasuk menyalibkan
dia. Hal ini lebih buruk dibandingkan sekadar mengucapkan penghinaan
kepada Yesus. Menyalibkan Yesus yang diutus Allah adalah jelas-jelas
merupakan suatu tindakan menentang dia. Akan tetapi, Yesus
mengampuni mereka. Dan Allah mengampuni mereka karena mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat. Mereka bertindak dalam
kebodohan. Ini adalah hal yang penting untuk diperhatikan.
Namun saat Anda berbuat dosa terhadap Roh Kudus, Anda tidak lagi
bertindak karena ketidak-tahuan. Ini adalah poin perbedaan pertama
yang perlu diperhatikan. Ini menunjukkan terdapat suatu bentuk sikap
hati. Kita akan kembali lagi nanti untuk melihat sikap hati yang seperti
apakah itu. Mari kita amati perbedaan yang pertama ini. Kita berbuat
dosa terhadap Yesus di dalam ketidak-tahuan karena kita tidak tahu
siapa dia.
Saya tidak tahu siapa Yesus itu saat saya belum menjadi Kristen, jadi,
saya berbuat dosa terhadap Yesus. Saya meremehkan orang Kristen,
saya menentang Gereja, jadi, saya berbuat dosa. Saya tidak tahu siapa
Yesus itu. Nama Yesus tidak ada artinya bagi saya. Anda mungkin telah
menyebutkan nama Yesus secara sia-sia karena Anda tidak tahu dan
tidak mengenal dia.
Natanael
Misalnya, seorang yang baik seperti Natanael, di Yohanes 1:46, ketika
diberitahu, "Kami telah bertemu dengan Mesias." Natanael berkata,
"Bisakah sesuatu yang baik datang dari Galilea?" Ini adalah ucapan
yang sangat kasar. Dia sedang berkata, "Apakah kamu bermaksud
mengatakan bahwa Mesias datang dari Galilea? Bisakah sesuatu yang
baik datang dari Galilea." Sudah jelas, Natanael ini adalah orang Yudea.
Dan dia mempunyai penilaian seperti ini terhadap Yesus yang datang
dari Galilea sebelum dia bertemu sendiri dengan Yesus. Hanya setelah
itu dia berkata, "Engkau pastilah Anak Allah!" Matanya terbuka, akan
tetapi dia telah berbuat dosa, dalam arti, dia telah mengucapkan
315 | B I B L E S U R V E Y
sesuatu hal yang menentang Yesus, meremehkan Yesus. Dan apakah
itu hujat?
Hujat adalah segala bentuk ucapan yang jahat terhadap seseorang.
Mengucapkan hal-hal yang jahat tentang orang tersebut. Itulah hujat.
Makna kata ini pada dasarnya adalah menjelek-jelekkan, menyatakan
hal-hal yang buruk tentang seseorang. Dan tentu saja, Natanael sudah
melakukannya.
Paulus menghujat Yesus tetapi tidak terhadap Roh
Namun Paulus melakukan hal yang lebih buruk lagi dibandingkan
dengan Natanael. Seperti yang dikatakan oleh Paulus di 1 Timotius
1:13, dia sangat bersalah dalam hal menghujat Yesus. Inilah
pengakuan Paulus di 1 Timotius 1:13-14 - Aku yang tadinya seorang
penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah
dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa
pengetahuan yaitu di luar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu
telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih
dalam Kristus Yesus. Di sini, rasul Paulus mengakui tiga hal: Penghujat,
penganiaya (dia adalah salah satu orang yang menghukum mati
Stefanus dan dia juga memenjarakan beberapa orang lainnya) dan
seorang yang ganas. Jadi, dia melakukan kesalahan yang sangat besar.
Akan tetapi, dia diampuni.
Dari hal ini Anda dapat melihat perbedaan antara menghujat Kristus
dengan menghujat Roh. Satu hal yang tidak dilakukan oleh Paulus
adalah menghujat Roh. Mengapa demikian? Karena hati Paulus adalah
hati yang selalu terbuka untuk Allah. Hatinya selalu dipenuhi oleh
semangat untuk Allah. Dia menyebutkan hal ini di Filipi 3:6, yaitu
bahwa dia telah dipenuhi oleh semangat itu sebelum dia menjadi orang
Kristen. Maksud Paulus adalah: Aku menganiaya orang-orang Kristen
karena dorongan semangat yang salah arah. Aku sangat mengasihi
Allah, akan tetapi aku malah menganiaya orang Kristen. Paulus
memiliki satu prinsip di dalam hidupnya, bahkan sebelum dia menjadi
Kristen, yaitu untuk menjalani hidup dengan hati nurani yang baik di
hadapan Allah. Ini adalah hal yang sangat penting, dan nanti, saya
akan kembali untuk membahas masalah hati nurani ini. Di Kisah 23:1
dan juga di Kisah 24:16, dia berkata, "Aku selalu hidup di dalam hai
nurani yang baik di hadapan Allah, sampai dengan hari ini."
316 | B I B L E S U R V E Y
Allah berbicara kepada Anda melalui hati nurani Anda
Mengapa perkara hati nurani ini sangat penting? Alasan sederhananya
adalah karena Allah berbicara kepada kita melalui hati nurani ini. Saya
ingin agar Anda bisa memahami ini sebagai seorang Kristen. Roh Allah
berbicara kepada Anda melalui hati nurani Anda. Hati nurani Anda
adalah semacam alat yang diberikan oleh Allah kepada Anda lewat
mana Dia berbicara kepada Anda. Setiap orang yang menghancurkan
hati nuraninya akan binasa. Tidak lagi ada harapan yang tersisa untuk
orang seperti ini, hal ini akan kita lihat nanti.
Apakah arti pentingnya hati nurani itu? Orang-orang Kristen sekarang
tidak banyak yang mengerti tentang hati nurani. Malahan, mereka
jarang sekali berbicara tentang hati nurani. Sudah waktunya untuk
orang Kristen untuk mengerti apa itu hati nurani. Roh Kudus berbicara
kepada Anda melalui hati nurani Anda. Anda harus menjaga kepekaan
hati nurani Anda setiap saat. Dapat dikatakan bahwa hati nurani adalah
peralatan komunikasi rohaniah Anda. Semacam radio lewat mana Allah
berbicara kepada Anda. Jika Anda mematikannya, maka Anda akan
binasa!
Tanpa hati nurani, bagaimana Allah akan berbicara kepada Anda?
Bagaimana Dia akan mengungkapkan dosa-dosa Anda jika Anda telah
mematikan hati nurani Anda? Dan ada orang yang memang telah
melakukan hal itu. Anda tidak akan bisa memiliki hati nurani yang baik
jika apa yang Anda perbuat itu jahat, atau sikap hati Anda itu jahat.
Hal yang penting untuk diingat, sebagaimana yang kita lihat dari Roma
pasal 2, adalah bahwa orang non-Kristen juga punya hati nurani. Hati
nurani adalah saluran komunikasi terakhir antara mereka dengan Allah.
Sekali pun dia hidup di dalam dosa, selama dia tidak mematikan hati
nuraninya, maka Allah akan tetap berbicara kepadanya melalui hati
nurani tersebut. Itu sebabnya orang non-Kristen juga merasa tidak
enak setelah melakukan hal yang jahat, kecuali jika dia telah
mematikan hati nuraninya.
Demikianlah, Paulus sangat peduli pada masalah hati nurani ini, dan
setiap manusia Allah, setiap anak Allah, juga harus memiliki kepedulian
yang sama. Hati nurani Anda haruslah peka terhadap Allah. Mampukah
Anda, sebagai seorang Kristen, berkata bahwa Anda memiliki hati
317 | B I B L E S U R V E Y
nurani yang baik? Ini adalah hal yang sangat penting. Apakah hati
nurani Anda baik?
Hati nurani sebenarnya adalah pengganggu yang sangat merepotkan
kita. Kita berusaha membantah hati nurani kita. Pernahkah Anda
memperhatikan hal ini? Kita mencoba mematikan hati nurani kita
karena ia sangat mengganggu kita. Namun, semakin keras Anda
menekan hati nurani Anda, semakin keras pula suara yang keluar dari
hati nurani Anda, dan semakin terganggu Anda jadinya.
Pada akhirnya, Anda akan melakukan salah satu dari dua hal ini. Hati
nurani Anda akan mendorong Anda untuk mengambil pilihan. Apakah
Anda akan mentaati suara Allah yang berbicara lewat hati nurani Anda,
yang di Roma 2:15 disebutkan isi hukum Taurat ada tertulis di dalam
hati mereka. Atau, Anda akan menekan serta mematikan hati nurani
Anda dengan berkata, "Aku tidak mau mendengarkan hati nurani lagi
karena aku sudah tidak tahan lagi. Ia membuatku sangat tersiksa."
Allah secara terus menerus memakai radio rohani ini di dalam hidup
Anda, untuk berbicara dengan Anda. Dan Paulus, bahkan sebelum
menjadi Kristen, adalah orang yang selalu menjaga kepekaan hati
nuraninya di depan Allah. Inilah alasan mengapa Allah melalui Yesus
bisa berbicara dengan dia, dan berbicara dengan penuh kuasa di jalan
menuju Damsyik. Bagaimana dia bisa mendengar jika dia sudah
menghancurkan hati nuraninya?
Allah juga berbicara kepada kita di masa kini, jika hati nurani kita peka
dan mau mendengarkan. Sama halnya dengan radio, ada sebagian
radio yang sangat sensitif. Mereka bisa menangkap gelombang siaran
dari jarak jauh dan masih terdengar kuat dan jelas. Sebagian lagi tidak
sensitif sehingga Anda bisa saja berteriak dari mikrofon dari satu sisi,
namun tidak terdengar suara di radio tersebut, entah karena radionya
tidak disetel dengan baik atau memang radio itu tidak mampu
menangkap gelombang siarannya. Hati nurani orang adalah seperti
radio. Ada orang yang hati nuraninya sangat peka. Mereka bisa
mendengarkan suara Allah berbicara kepada mereka. Allah
menunjukkan kepada mereka apa yang salah.
Itulah sebabnya mengapa di dalam hubungan antar sesama manusa,
Anda tidak perlu berusaha membenarkan diri Anda. Jika Anda benar,
318 | B I B L E S U R V E Y
Anda tidak perlu membela diri. Allah akan menunjukkan kepada orang
lain bahwa Anda benar dan dia salah. Akan tetapi jika hati nurani orang
itu tidak peka, boleh saja Anda berdebat sampai lidah Anda putus, dan
orang itu tetap tidak akan mengakui kesalahannya karena dia tidak
akan mau mendengarkan hati nuraninya. Karena alasan inilah, saya
sering tidak merasa perlu untuk membela diri saya. Allah adalah hakim
saya. Dan jika mereka memiliki hati nurani, Allah akan berbicara pada
mereka nantinya. Tentu saja, jika mereka melakukan hal tersebut
dalam ketidaktahuan mereka, dan mereka ingin mengetahui faktanya,
maka kami akan menyajikan faktanya. Namun banyak orang yang
tidak mau mendengarkan fakta. Jika mereka memang berminat pada
fakta, maka mereka akan memintanya dari Anda. Namun karena
mereka tidak memintanya dari Anda, berarti mereka memang tidak
mau tahu. Dalam hal ini, apalah gunanya menyajikan fakta? Serahkan
saja hal itu kepada Allah. Dia akan membela Anda. Jadi, kita bisa lihat
sekarang bahwa iman dan hati nurani berkaitan sangat erat.
Iman dan hati nurani berkaitan erat di dalam Alkitab
Setelah berbicara tentang hati nurani, saya ingin mengajak Anda lebih
jauh lagi, melangkah ke dalam hubungan antara iman dengan hati
nurani. Karena banyak orang Kristen yang tidak memahami hubungan
antara keduanya, mereka tetap tinggal di dalam iman yang lemah,
iman mereka tidak pernah bertumbuh, atau lebih buruk lagi, mereka
kehilangan imannya, kandaslah iman mereka (1 Timotius 1:19). Untuk
membahas hal ini, saya akan beralih ke satu perikop di 1 Timotius dan
menunjukkan kepada Anda bagaimana di dalam pasal ini rasul Paulus
menunjukkan referensi yang konstan tentang hubungan penting antara
iman dengan hati nurani.
Jika iman Anda lemah, jika Anda memiliki masalah dengan iman Anda,
inilah saatnya bagi Anda untuk mempertanyakan hati nurani Anda.
Saya telah sering melihat orang Kristen yang tidak bertumbuh. Apakah
penyebab dari tidak bertumbuhnya iman mereka? Apakah karena
kuasa Allah tidak cukup? Tidak, hal ini karena mereka tidak hidup di
dalam hati nurani yang baik.
1 Timotius 1:5 berbunyi seperti ini: Tujuan nasihat itu ialah kasih yang
timbul dari hati yang suci (perhatikan, hati yang suci), dari hati nurani
yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. Anda lihat, jika Anda tidak
319 | B I B L E S U R V E Y
memiliki hati yang suci, maka Anda tidak akan memiliki hati nurani
yang baik. Jika Anda belum memiliki hati nurani yang baik, maka Anda
tidak akan memiliki iman yang tulus ikhlas. Itulah keseluruhan
hubungannya. Jika ada yang salah dengan iman Anda, hal terbaik yang
perlu Anda lakukan adalah mengamati hati nurani Anda. Jika ada yang
salah dengan hati nurani Anda, maka Anda akan tahu bahwa hati Anda
tidak suci.
Apakah bahayanya tidak memiliki hati nurani yang baik? Mari kita lihat
sedikit lebih jauh lagi di ayat 19: Beberapa orang telah menolak hati
nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka.
Iman mereka kandas, binasa, hilang dan tenggelam.
Saya tadi menyebutkan tentang doktrin 'sekali selamat tetap selamat'.
Mengapa mereka sampai menolak Kitab Suci yang berbicara dengan
sangat gamblang tentang hal itu? Iman Anda tidak akan kandas jika
Anda tidak pernah memiliki iman. Saya tidak akan mengalami kapal
karam jika saya tidak naik kapal. Hanya jika Anda berada di atas kapal
baru Anda bisa mengalami kapal karam. Hanya jika Anda memiliki iman
baru Anda bisa bicara tentang iman yang kandas. Namun seperti yang
telah saya katakan, kita menghampiri Kitab Suci dengan membawa
serta pemikiran-pemikiran yang kaku di benak kita. Kita tidak mau
mendengarkan apa yang disampaikan oleh Kitab Suci. Padahal Kitab
Suci terang-terangan berbicara kepada kita bahwa ada orang yang
terkandas imannya karena hati nurani mereka tidak bersih. Kita
menolak kebenaran ini karena kita ingin membenarkan hati nurani kita
yang jahat dan tidak mau menjalani hidup yang kudus yang
menyenangkan hati Allah. Kejadiannya memang seringkali seperti itu.
Kita berkata, "Seperti apapun cara hidupku, aku tetap diselamatkan."
Apakah Anda lebih suka mempercayai dusta daripada kebenaran?
Paulus berkata, 'menolak hati nuraninya yang murni,' perhatikan
bahwa dia tidak berkata 'menolak iman'. Kata-katanya yang tertulis di
sini adalah 'menolak hati nurani'. Mereka tidak menolak iman. Yang
mereka lakukan adalah menolak hati nurani dan hal inilah yang
mengakibatkan mereka membinasakan iman mereka. Dengan kata
lain, dengan menghancurkan hati nurani Anda, maka Anda sedang
menghancurkan iman Anda. Hubungannya sangat jelas di sini.
Saudara-saudariku, cermati baik-baik cara hidup Anda. Jika Anda
320 | B I B L E S U R V E Y
menghancurkan hati nurani Anda, maka Anda akan berada dalam
kebinasaan yang tak bisa diperbaiki lagi.
Di ayat 20, rasul Paulus menyebutkan dua di antara mereka yang telah
kandas imannya: Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan
kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat. Perhatikan kata
'menghujat' yang menghubungkan kita dengan ayat yang sedang kita
pelajari di Matius 12. Apakah yang telah terjadi dengan kedua orang
Kristen ini? Iman mereka telah kandas, mereka telah sepenuhnya
menghancurkan hati nurani mereka, sehingga tidak ada lagi yang bisa
diperbuat oleh Paulus selain menyerahkan mereka kepada Iblis, supaya
mereka jera menghujat, karena mereka telah menghancurkan dan
mengandaskan iman mereka. Hal ini cukup mengerikan dan
mengingatkan kita pada 1 Korintus 5, tentang seseorang yang Paulus
serahkan kepada Iblis juga, karena dia telah menghancurkan hati
nuraninya dan melakukan dosa hubungan seksual dengan anggota
keluarga sendiri, suatu hal yang lebih buruk dari dosa perzinahan.
Itulah yang dikatakan oleh Kitab Suci; ini bukan omongan saya. Inilah
peringatan dari Kitab Suci bagi kita. Jika Anda menyangkal hati nurani
Anda, maka iman Anda akan terkandas, Anda akan masuk ke dalam
kekuasaan Iblis. Suatu hal yang sangat mengerikan.
Mari kita perhatikan lagi hubungan antara hal-hal yang telah kita
sebutkan tadi: Anda mungkin saja melakukan hujat terhadap Yesus,
sebagai orang non-Kristen, di dalam ketidaktahuan Anda. Akan tetapi
jika seorang Kristen yang melakukan hujat, maka dia tidak melakukan
hujat itu di dalam ketidak-tahuan, seperti Himeneus dan Aleksander.
Saat mereka melakukan hujat, mereka tahu apa yang mereka perbuat
karena mereka adalah orang Kristen. Sangatlah penting untuk
mencermati prinsip ketidak-tahuan yang merupakan lawan dari
kesengajaan.
2. Bagaimana seseorang menghujat Roh Kudus?
Kita masuk ke dalam poin yang berikutnya. Bagaimana seseorang
melakukan dosa menghujat Roh Kudus?
Banyak pakar yang menilai bahwa dosa jenis ini adalah dosa yang
hanya bisa dilakukan oleh orang Kristen saja; ini bukan dosa yang bisa
dilakukan oleh orang non-Kristen, karena orang non-Kristen bahkan
321 | B I B L E S U R V E Y
tidak mengenal siapa Roh Kudus itu, jadi bagaimana mungkin mereka
bisa menghujat Roh Kudus? Penalaran semacam ini salah. Dosa
melakukan hujat terhadap Roh Kudus tidak semata-mata dosa yang
hanya bisa diperbuat oleh orang Kristen saja. Penjelasannya bisa dilihat
dengan menganalisa apa arti menghujat Roh Kudus itu?
Mari kita bahas tentang bagaimana dosa jenis ini dilakukan. Pertama-
tama perhatikan bahwa, di dalam perikop ini, orang-orang Farisilah
yang menerima peringatan akan dosa penghujatan ini. Di Matius
12:24, Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata:
"Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia (Yesus) mengusir setan."
Orang-orang Farisilah yang mengucapkan hal seperti ini, dan Yesus
menyampaikan peringatan ini kepada mereka. Orang-orang Farisi ini
bukanlah gambaran dari orang Kristen. Tentu saja, kita harus
mengakui bahwa mereka adalah orang-orang yang religius. Mereka
adalah orang-orang yang tentunya tahu tentang Roh Kudus, mereka
bukan orang yang tidak tahu apa-apa, dan dalam pengertian ini,
mereka bisa dikatakan sama dengan orang Kristen. Mereka tidak bisa
dikatakan sebagai orang yang tidak percaya jika dikaitkan dengan hal
pengetahuan tentang ajaran Kitab Suci. Orang-orang Farisi dididik
menurut Kitab Suci. Namun mereka tetap bukanlah orang percaya
sekalipun mereka tahu tentang Roh Kudus.
Bagaimana bisa mereka melakukan dosa semacam ini? Hal pertama
yang perlu kita pahami secara khusus dalam hal orang Farisi dan orang
Yahudi pada umumnya adalah bahwa mereka bahkan tidak berani
menyebutkan nama Allah. Mereka menggunakan kata kiasan, yaitu
ungkapan yang menunjuk kepada Allah. Sebagai contoh, mereka akan
menyebut Allah dengan ungkapan "Yang Maha Tinggi," atau dengan
istilah, "Yang Kudus," atau juga dengan istilah, "Yang Maha Mulia"
namun mereka tidak akan berani secara langsung menyebut kata
"Allah." Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa bersalah menghujat Roh
Kudus jika mereka tidak berani menyebutkan nama Allah apalagi Roh
Kudus?
Ini berarti bahwa orang terakhir yang mungkin bisa melakukan dosa
menghujat Roh - jika diartikan sebagai hujatan langsung terhadap Roh
Kudus - adalah orang-orang Farisi itu. Mereka tidak akan pernah
melakukan dosa ini karena mereka bahkan tidak berani menyebut
322 | B I B L E S U R V E Y
nama Allah secara langsung. Mereka hanya menyebutkan, "Yang Maha
Tinggi," "Yang Maha Kudus," "Yang Maha Mulia". Mereka bahkan
menggunakan istilah, "Surga." Seringkali, di dalam tulisan para rabi
Yahudi, yaitu Talmud, yang akan Anda temui adalah istilah "Surga" dan
bukannya "Allah." Arti ungkapan "Kerajaan Surga" tentu saja adalah
"Kerajaan Allah." Keduanya adalah hal yang sama; itu adalah satu
contoh dari pemakaian kiasan.
Jadi, bagaimana mungkin orang Yahudi pada umumnya, dan orang-
orang Farisi pada khususnya, bisa melakukan dosa semacam ini? Kita
harus mengerti poin bahwadosa penghujatan terjadi bukan karena
nama Roh Kudus secara langsung disebut.
Dan poin ini terungkap secara jelas di Markus 3:29-30, perikop yang
sejajar dengan yang ada di Matius ini. Di sana Yesus berkata,
Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat
ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa
kekal." Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia
kerasukan roh jahat.
Satu cara untuk mempelajari Alkitab adalah dengan membandingkan
sebuah perikop dengan perikop yang lainnya. Perhatikan bahwa di
Matius 12:32 dikatakan, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak,
dan di dunia yang akan datangpun tidak. Ini adalah cara lain untuk
menyatakan bahwa hal itu tidak akan pernah diampuni. Ini adalah dosa
yang kekal, dan inilah tepatnya hal yang disampaikan di Markus 3:29,
yang berkata: ia tidak mendapat ampun selama-lamanya,
melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal. Jadi, tanpa perlu
melihat buku tafsiran, Anda sudah bisa tahu apa artinya. Dosa yang
kekal adalah dosa yang tidak mendapat pengampunan baik di masa
kini maupun di masa yang akan datang - di dunia yang akan datang,
atau dalam kekekalan.
Di Markus 3:30, alasan Yesus memberitahu mereka bahwa mereka bisa
jadi akan melakukan dosa yang satu ini adalah, karena mereka katakan
bahwa Ia kerasukan roh jahat. Perhatikanlah, mereka tidak
menyebutkan tentang "Roh Kudus" sama sekali, akan tetapi mereka
sebenarnya sedang berkata bahwa Roh Kudus, Roh yang bekerja
melalui Yesus, adalah roh jahat. Ini adalah poin yang penting, ini
323 | B I B L E S U R V E Y
berarti: dosa penghujatan terhadap Roh Kudus terjadi melalui
implikasinya. Perhatikanlah hal ini, rujukan langsung terhadap nama
Roh Kudus memang tidak ada, akan tetapi dosa itu terjadi lewat
implikasinya, yaitu menghubungkan pekerjaan Kristus kepada roh
jahat, implikasinya adalah menuduh Roh Kudus sebagai roh jahat. Ini
adalah hal yang sangat penting untuk dicermati.
3. Kita berdosa menghujat Roh Kudus jika secara sengaja
memilih kejahatan
Mengapa jika Anda berbuat hal yang semacam ini lalu Anda tidak akan
pernah diampuni? Mengapa begitu? Mengapa dengan berbicara seperti
ini berarti Anda telah memeteraikan nasib Anda selama-lamanya?
Mengapa? Pertama-tama, perhatikanlah, yang diperhitungkan bukanlah
ucapan itu sendiri melainkan sikap hati yang mendasarinya. Jadi, dosa
ini dilakukan dengan sengaja, dan terjadi melalui implikasi. Secara
sengaja berarti tindakan itu mengungkapkan sikap hati Anda yang
telah memilih untuk berpihak ke mana.
Perhatikan Matius 12:34 yang berkata, "Karena yang diucapkan mulut
meluap dari hati." Hal ini terjadi bukan karena mereka telah
mengucapkan sesuatu hal, melainkan karena lewat kata-kata itu sikap
hati mereka terungkap. Jika Anda mengeluarkan ucapan yang asal-
asalan, hal itu saja sudah buruk. Akan tetapi orang-orang Farisi ini
mengucapkan hal yang keluar dari hati mereka. Yaitu sikap hati
mereka yang sudah menentang Allah. Apakah sikap hati mereka itu?
Perhatikan ayat 33 dan selanjutnya, di sana ada pembedaan yang
konstan antara yang baik dengan yang jahat. Poinnya adalah bahwa
mereka telah membuat keputusan secara sadar untuk memilih entah
yang baik atau yang jahat. Saat pilihan itu sudah ditetapkan, hal itu
akan menentukan di mana kedudukan mereka selanjutnya.
Yang kami maksudkan adalah ini. Jika Anda adalah seorang Kristen,
ingatlah akan Himeneus dan Aleksander, Demas, terlebih lagi Yudas:
orang-orang ini telah membuat suatu keputusan yang sudah diniatkan,
sudah mengambil pilihan yang tegas antara yang baik dengan yang
jahat. Jika Anda seorang non-Kristen, dan Anda secara sadar dan
berniat memilih yang jahat, maka situasi Anda buruk sekali. Namun
jika sebagai orang non-Kristen, Anda berkata, "Aku orang yang jahat,
tapi aku ingin menjadi baik, aku sangat ingin dibebaskan dari belenggu
324 | B I B L E S U R V E Y
dosa," maka Anda masih punya harapan. Harapan apa yang terdapat
pada orang yang berkata, "Aku tahu apa yang baik, tetapi aku tidak
mau ada di dalamnya"? Orang-orang Farisi menghujat Roh
Kudus karena ucapan mereka yang keluar dari sikap hati mereka.
Apakah sikap hati mereka? Mereka lebih mengasihi yang jahat daripada
yang baik. Seperti yang tertulis di Yoh 3:19 - tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan
mereka jahat.
Perhatikan ungkapan yang penting di ayat 35: "Orang yang baik
mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan
orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari
perbendaharaannya yang jahat." Perbendaharaan yang jahat?
Bagaimana hal-hal yang jahat itu menjadi perbendaharaannya? Dengan
cara menimbun kejahatan: dia mengasihi kejahatan, dengan demikian
dia mengumpulkan kejahatan. Anda hanya akan mengumpulkan hal-hal
yang Anda cintai. Anda tidak akan mengumpulkan hal-hal yang tidak
Anda cintai. Dan orang-orang memang memilih yang jahat, dan hal itu
berlangsung dalam proses yang bertahap dimulai dari pilihan Anda
akan hal jahat yang remeh, lalu Anda terus menerus memilih yang
jahat-jahat, Anda menjadi semakin membangkang, Anda menjadi
semakin keras kepala dan hati Anda terus mengeras. Ini adalah proses
berkelanjutan yang sangat berbahaya. Anda tidak mau mendengarkan
Firman Allah, Anda menolaknya, Anda membantahnya. Dan semakin
Anda membantahnya, semakin Anda menolaknya, semakin keras pula
hati Anda, semakin kuat tekad Anda untuk masuk ke dalam yang jahat.
Ini adalah situasi yang mengerikan.
Ada sebagian orang yang mau mendengarkan Firman Allah, dan
mereka mendengarkannya berhari-hari, berminggu-minggu dan
berbulan-bulan, namun kenyataannya mereka menolak untuk memilih;
dengan demikian mereka telah membuat satu pilihan, yaitu memilih
untuk menolak, setidaknya untuk sementara waktu. Bahaya besarnya
adalah bahwa hati Anda akan menjadi semakin keras dengan
berjalannya waktu. Saat Anda mendengarkan teguran dari Firman Allah
dan Anda menolaknya, akan tiba saatnya di mana Anda tidak akan
menerima teguran lagi. Hati Anda sudah benar-benar tertutup.
Apakah Anda benar-benar menginginkan apa yang baik?
325 | B I B L E S U R V E Y
Setiap orang yang mencintai kegelapan, yang mengasihi kejahatan
tidak akan mengasihi hal yang kudus, yang baik. Anda tidak akan bisa
mengasihi keduanya di saat yang bersamaan. Sadarkah Anda bahwa
Anda akan selalu harus membuat pilihan moral dalam kehidupan
sehari-hari Anda? Ingatlah akan apa yang telah disampaikan tentang
hal hati nurani. Anda sedang membuat pilihan moral
Pada akhirnya Anda akan masuk ke dalam bencana penghujatan
terhadap Roh dengan terus menerus memilih yang jahat atau dengan
enggan memilih. Dengan tidak memilih, sebenarnya Anda sudah
membuat pilihan, yaitu untuk tidak memilih yang baik. Roh Kudus
adalah Roh yang suci. Hanya orang yang sudah benci dan muak
dengan dosa saja yang bisa datang kepada Allah; orang yang sudah
muak dengan kejahatannya sendiri dan menginginkan apa yang baik.
Pertanyakanlah hal ini di dalam diri Anda. Jika Anda seorang non-
Kristen, renungkanlah hal tersebut. Apakah Anda benar-benar
menginginkan hal yang baik? Apakah mendengarkan Injil bagi Anda
hanya merupakan latihan intelektual di mana Anda bisa mencari
pengetahuan tambahan dari Alkitab dan Anda sekadar ingin
mendengarkan tetapi tidak mau membuat keputusan? Atau, apakah
Anda ingin memilih apa yang baik di dalam hati Anda? Apakah Anda
berkata, "Aku memang ingin tahu apa yang baik itu karena aku ingin
memilihnya. Aku ingin agar hatiku terbuka bagi kebenaran. Aku ingin
menerima apapun hal yang baik, yang kudus, itu"?
Ada juga orang Kristen yang pada awalnya memilih apa yang baik,
namun karena tergoda dan terpikat oleh dosa, mereka secara perlahan
beralih kepada yang jahat. Ini sangat berbahaya. Selanjutnya mereka
menjauh dari iman. Mereka menyangkal hati nurani mereka. 1 Timotius
4:2 adalah ayat yang menakutkan. Apa sebenarnya yang terjadi?
Karena hati nurani itu terus saja mengganggu mereka, lalu mereka
mematikan hati nuraninya. Dan jika Anda melakukan hal tersebut,
maka Anda akan terjerumus ke dalam berbagai masalah. 1 Timotius
4:1 berbunyi, Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-
waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh
penyesat dan ajaran setan-setan. Anda tidak akan meninggalkan iman
jika Anda tidak punya iman. Anda baru bisa meninggalkan iman kalau
Anda memang pernah ada di dalamnya. Roh Kudus sendirilah yang
mengatakan hal itu. Akan tetapi, orang Kristen zaman sekarang ini,
326 | B I B L E S U R V E Y
bahkan para pendeta dan penginjilnya, menolak apa yang dikatakan
oleh Roh. Mereka berkata bahwa Anda tidak akan terpisah dari iman.
Anda tidak akan binasa. 'Sekali selamat, Anda akan tetap selamat.'
Apakah itu yang dikatakan oleh Kitab Suci? Mengapa kita mengeraskan
hati kita terhadap Firman Allah dan menyangkal hati nurani kita?
Hati nurani yang tersegel tidak bisa berkomunikasi dengan
Allah
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu
kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh
penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta
yang hati nuraninya memakai cap mereka. 'Memakai cap
(seared berarti memakai cap, disegel, hangus)' di sini berarti terbuang,
binasa, hangus, hancur. Hati nurani yang sudah hangus adalah hati
nurani yang sudah binasa. Tak ada lagi sarana bagi Roh Kudus untuk
berbicara kepada orang itu. Bagaimana Anda bisa menyelamatkan
orang yang hati nuraninya sudah binasa? Jika seseorang menetapkan
pilihannya kepada yang jahat berdasarkan niatnya sendiri atau pun
hanyut ke dalamnya tanpa dia sadari, maka orang itu pada akhirnya
akan menyegel hati nuraninya. Jika hati nurani Anda sudah disegel,
maka Anda tidak akan dapat mendengarkan hati nurani Anda lagi, lalu
bagaimana Allah bisa berbicara kepada Anda? Jika Allah tidak bisa
berkomunikasi dengan Anda, maka Anda tidak akan meminta
pengampunan. Dan jika Anda tidak pernah meminta pengampunan,
bagaimana Anda bisa diampuni? Bagaimana Anda bisa diselamatkan?
Segamblang itulah persoalannya. Kita sudah sampai pada jawaban
yang jelas dari persoalan yang sedang kita pelajari.
Tanpa Roh Kudus, kita tidak bisa dimerdekakan dari kuasa Iblis
Apakah yang dikerjakan oleh Roh Kudus itu? Pekerjaan Roh Kudus
sangatlah jelas di Matius 12:28. Yaitu membebaskan kita dari kuasa
Iblis, dari kuasa yang jahat. Bagaimana Yesus mengusir roh jahat?
Dengan kuasa Roh Kudus. Ini berarti, tanpa Roh Kudus, kita tidak
akan bisa merdeka dari roh-roh jahat itu, dari kuasa Iblis. Roh-roh
jahat adalah pasukan Iblis, agen-agen Iblis yang bekerja buat dia. Itu
sebabnya mengapa Yesus bekerja dengan kuasa Roh Allah untuk
membebaskan kita.
327 | B I B L E S U R V E Y
Yesus berkata, "Anda boleh berbicara apapun tentang aku karena Anda
tidak tahu siapa aku. Perlu waktu bagi Anda untuk bisa mengenal-ku.
Aku mengerti akan hal itu. (Yesus sangat berpengertian.) Namun,
apapun yang Anda perbuat, janganlah tutup hati terhadap Roh Kudus.
Jika Anda melakukan hal itu, maka Anda akan binasa karena Roh
Kudus tidak akan bisa memerdekakan Anda dari kuasa dosa." Jika kita
sudah mengerti bahwa pekerjaan Roh Kudus adalah untuk
memerdekakan kita dari dosa; dari belenggu dan kuasa Iblis, maka kita
akan bisa mengerti keseriusan menolak Roh Kudus.
Jika Anda menolak Roh Kudus dengan menghujat-Nya, lalu dengan
cara apa Anda bisa dibebaskan dari kuasa dosa? Bagaimana Anda bisa
dimerdekakan dari Iblis? Dan jika Anda tidak dimerdekakan dari dosa
dan Iblis, bagaimana Anda bisa diampuni?
Dengan menghujat Roh Kudus Anda telah menolak
pengampunan
Roh Kudus adalah karunia Allah, anugerah Allah, kepada kita. Jika Anda
menghujat atau menolak Roh Kudus, berarti Anda telah menolak
pengampunan. Jika Anda telah menolak pengampunan, bagaimana
Anda bisa diampuni? Itu sebabnya, ini menjadi dosa yang tidak
terampuni karena Anda sendiri telah menolak pengampunan itu. Saya
kira hal ini tidak terlalu sulit untuk dipahami sekiranya kita datang pada
Firman dengan hati dan pikiran yang terbuka serta sikap hati yang rela
diajar.
Kita akan merangkum sekali lagi, Roh Kudus mewakili pengampunan
Allah bagi kita. Roh Kudus menerapkan pengampunan Allah itu di
dalam hidup kita dengan mematahkan kuasa Iblis, kuasa si jahat dan
kuasa dosa di dalam hidup kita. Jika Anda menolak Roh Kudus, maka
tentunya itu berarti Anda telah menolak pengampunan itu sendiri. Jika
Anda menolak diampuni, sesuai dengan makna kehadiran Roh Kudus
itu, maka Anda tidak akan pernah diampuni. Jelas sekali.
Peringatan: tetaplah memiliki hati nurani yang bersih dan
terbuka bagi Allah
Satu poin terakhir, dan kita akan tutup. Apakah peringatan yang
disampaikan kepada kita? Apa yang bisa kita pelajari dari pokok ini?
Tentu saja, hal yang bisa saya pelajari dari pokok ini adalah memahami
328 | B I B L E S U R V E Y
betapa pentingnya hati nurani, memahami bahwa Roh Kudus berbicara
kepada kita melalui hati nurani kita. Saya berdoa, dengan kasih karunia
Allah, kiranya saya boleh memiliki hati nurani yang selalu terbuka bagi
Dia. Saya memohon kepada-Nya, "Tuhan, jika aku telah mengucapkan
hal-hal yang salah, jika aku telah melakukan hal-hal yang salah,
Engkau tahu isi hatiku, kumohon kepada-Mu, tunjukkanlah hal itu
kepadaku. Ajarlah aku untuk memahaminya." Jika saya mempunyai
sikap hati yang semacam ini, tentu saja, saya tidak akan pernah
tersesat. Dengan sikap hati semacam ini, saya tidak akan sesat karena
Roh Kudus akan selalu menolong saya. Sekalipun saya berbuat dosa di
dalam ketidak-tahuan saya, di dalam kebodohan saya, di dalam
kelemahan saya, setiap dosa bisa diampuni kecuali dosa penolakan
terhadap pengampunan itu sendiri. Saya akan merangkak kembali
kepada Allah dan saya akan berkata, "Tuhan, berbelaskasihanlah
kepada saya. Ampunilah kelemahan saya." Seperti Daud yang berkata,
"Arahkanlah pandangan-Mu kepadaku, aku ini hanya seorang manusia.
Aku ini hanyalah debu. Kasihanilah aku. Ampunilah dosaku." Dan saya
tahu bahwa Dia akan mengampuni.
Jangan pernah lari dari Allah jika Anda berbuat dosa
Pelajaran lain yang perlu dipahami dari pokok ini adalah: jika Anda
telah memahami bahwa Allah selalu bersedia mengampuni jika Anda
mau meminta pengampunan-Nya - ini berarti Anda tidak perlu lari dari
Allah saat kita berbuat dosa.
Namun, seringkali saat kita berbuat dosa, kita lari dari Allah karena kita
merasa, "Aku penuh dengan dosa, sedangkan Dia itu maha kudus."
Tentu saja Dia itu kudus akan tetapi kekudusan-Nya adalah kekudusan
yang menyembuhkan. Janganlah takut pada kekudusan-Nya. Namun
bagaimana reaksi kita saat berbuat dosa? Kita tidak berani datang
kepada Allah. Sama seperti Adam dan Hawa, mereka bersembunyi di
balik semak. Mereka memetik daun ara dan menutupi tubuh mereka.
Betapa sia-sianya hal itu. Begitulah reaksi awal kita ketika pertama
kali kita berbuat dosa.
Yang perlu kita pelajari dari sini adalah: saat kita berbuat dosa, hal
yang paling kita butuhkan adalah pengampunan. Dan hanya Allah
dapat memberikan pengampunan itu. Jadi kita harus belajar untuk
mengubah sikap hati kita. Artinya, setiap kali kita berbuat dosa, kita
329 | B I B L E S U R V E Y
harus kembali kepada-Nya. Dialah tempat pelarian dan benteng
perlindungan kita. Lari dari Allah di saat kita berbuat dosa sama seperti
orang sakit yang lari dari dokter setiap kali dia terkena penyakit.
Sangat masuk di akal bahwa saat di mana kita paling membutuhkan
Allah adalah saat kita berbuat dosa. Sungguh aneh reaksi yang
melarikan diri dari Allah di saat Anda telah berbuat dosa! Jadi, marilah
kita belajar dari hal ini.
Kesimpulan
Kristen atau bukan Kristen, keduanya bisa menghujat Roh
Kudus
Terakhir, pokok yang harus kita pelajari dari sini adalah: jangan pernah
mengeraskan hati Anda terhadap Allah. Satu hal yang tidak boleh Anda
lakukan adalah menutup hati Anda. Itu adalah jalan menuju
kebinasaan. Jemaat di Laodikia memilih jalur yang satu ini. Orang-
orang Kristen juga memilih jalur yang satu ini. "Lihat, Aku berdiri di
muka pintu dan mengetok." Yesus berada di luar Jemaat! Saya
bertanya-tanya, bukankah hal ini terjadi sekarang juga? Kita telah
mengusir Yesus keluar dari hidup kita. Kita telah mengusirnya keluar
dari Gereja yang ditebus oleh kematian dan hidupnya.
Penghujatan terhadap Roh Kudus bisa dilakukan baik oleh orang
Kristen mau pun oleh orang non-Kristen. Hal ini tidak terbatas bagi
orang Kristen saja. Dosa terhadap Roh Kudus bisa dilakukan baik oleh
orang Kristen mau pun orang non-Kristen.
Kita telah melihat bahwa dosa tersebut adalah sikap hati yang menolak
Allah, yang menutup hati bagi Allah. Jemaat di Laodikia sedang
melakukan hal itu dan Yesus memperingatkan mereka, "Jika kamu
tidak bertobat, Aku akan memuntahkanmu dari mulutku. Aku akan
meninggalkanmu. Berhati-hatilah jangan sampai aku menghapus
namamu dari Kitab Kehidupan." Ini bukanlah gertak sambal. Mari kita
belajar satu hal: jangan pernah menutup hati kita terhadap Roh Allah.
Dosa yang tidak terampuni : pemberontakan terhadap Allah
Umat di Perjanjian Lama juga tahu tentang dosa yang tidak terampuni.
Sebagai penutup, ijinkan saya membacakan ayat-ayat dari Perjanjian
Lama tersebut. Ayat-ayat tersebut berkaitan dengan suku Yehuda,
330 | B I B L E S U R V E Y
orang-orang Yahudi pada abad ke-6 SM. Ayat 2 Tawarikh 36:16
menunjukkan bagaimana hati manusia mengeras. Ingatlah bahwa
orang-orang Yahudi ini adalah umat Allah. Di dalam hal ini, kita bisa
menyamakan mereka dengan orang-orang Kristen di masa Perjanjian
Baru. Orang-orang Yahudi adalah umat pilihan Allah.
2 Tawarikh 36:15
2 Tawarikh 36:15, Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka,
berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia
sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya (Bait Allah).
Tetapi mereka (orang-orang Yahudi) mengolok-olok utusan-utusan
Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya.
Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga
tidak mungkin lagi pemulihan.
Kata-kata yang terakhir itu sangat menakutkan saya: sehingga tidak
mungkin lagi ada pemulihan. Dengan kata lain, Allah itu maha sabar.
Anda tidak melakukan dosa penghujatan terhadap Roh Kudus dalam
satu kali perbuatan saja. Allah menegur mereka dengan sabar, dan
secara perlahan-lahan, sebagaimana yang telah terjadi. Kemarahan-
Nya terhadap mereka bangkit di saat tidak mungkin lagi ada
pemulihan. Sudah tidak bisa diampuni lagi. Sudah tamat.
Di ayat 17 dan seterusnya, Allah menghancurkan kerajaan Yehuda dan
menghapusnya dari peta. Seluruh angkatan itu harus binasa. Masa 70
tahun pengasingan tentunya akan menghabiskan angkatan itu. Mereka
akan benar-benar tersapu; sama seperti habisnya angkatan yang
mengembara di padang gurun, demikian pula angkatan ini juga
dihapuskan. Perhatikan kata, "70 tahun' di ayat 21, Dengan demikian
genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu
pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu
tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun.
Masa 70 tahun adalah masa hidup satu generasi. Generasi tersebut
tidak diampuni. Dihapuskan tanpa jejak. Allah itu sangat sabar, akan
tetapi jika Anda terus saja mengeraskan hati, mengolok-olok utusan-
Nya, menghina Firman-Nya, memberontak terhadap Dia, akan tiba
saatnya ketika murka Allah datang dan tidak ada lagi pemulihan. Tidak
ada lagi harapan. Sudah berakhir.
331 | B I B L E S U R V E Y
Amsal 6:15
Yang kedua, perhatikan ajaran yang sama di Amsal 6:15. Kita melihat
kata-kata yang sama yang disampaikan dengan keseriusan dan
ketegasan yang sama pula. Kita membaca dari ayat 12 untuk melihat
seluruh konteksnya: Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup
dengan mulut serong, yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki
dan menunjuk-nunjuk dengan jari (tukang fitnah), yang hatinya
mengandung tipu muslihat (perhatikan bahwa hatinya mengandung
tipu muslihat), yang senantiasa merencanakan kejahatan, dan yang
menimbulkan pertengkaran (waspadailah orang yang gemar
bertengkar). Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba,
sesaat saja ia diremukkan (perhatikan kata berikut ini) tanpa dapat
dipulihkan lagi. Tak ada lagi harapan bagi orang ini. Dia akan
diremukkan, dihancurkan. Kata 'diremukkan'dalam bahasa Ibrani
menggambarkan tindakan seperti membanting periuk sampai hancur,
misalnya gerabah yang baru dikeluarkan dari pembakaran, dan
ternyata hasilnya tidak sempurna, ia akan dibanting hancur - pecah
berkeping-keping.
Amsal 29:1
Hal yang sama juga terlihat di Amsal 29:1. Kata-kata yang ada di sana
adalah kata-kata yang harus diperhatikan oleh setiap orang
Kristen. Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran,
akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.
Perhatikan bahwa orang tersebut telah diberi banyak kesempatan, dia
sering diingatkan, sering diberitahu kesalahannya, ditegur. Kata
'mendapat teguran' berarti diingatkan, namun dia bersitegang leher,
menolak teguran itu, maka diaakan sekonyong-konyong diremukkan
tanpa dapat dipulihkan lagi. Tidak ada penyembuhan, pemulihan
karena sudah melampaui batas pengampunan.
Hujat terhadap Roh Kudus bisa terjadi dengan mengabaikan
atau menolak teguran
Dari situ kita telah melihat bahwa Anda bisa melakukan hujat terhadap
Roh Kudus, dan saya berdoa kepada Allah agar tak seorang pun di sini
yang akan melakukannya, namun hal itu bisa terjadi melalui cara
ini: secara sengaja menolak teguran. Ada cara untuk menguji sikap
332 | B I B L E S U R V E Y
hati Anda: bagaimana cara Anda menghadapi teguran. Jika Anda
ditegur, bagaimana Anda bereaksi? Jika Anda diingatkan, bagaimana
Anda menerima peringatan itu? Apakah hal itu akan melukai
keangkuhan Anda atau Anda dengan rendah hati mau menerima hal
tersebut entah salah atau pun benar? Seperti yang saya katakan
sebelumnya, biarkanlah Allah berbicara ke dalam hati nurani orang lain.
Buat apa berkeras membenarkan diri Anda? Tidak mampukah Allah
membenarkan Anda? "Pembalasan adalah milik-Ku," firman Tuhan. Dia
mampu membela Anda.
Namun di sini kita bisa melihat apa yang akan terjadi jika Firman Allah
datang kepada Anda dan Anda terus menolaknya atau Anda tidak
mengambil keputusan apa-apa tentang itu, seperti yang dikatakan oleh
Ibrani 2:3, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-
nyiakan keselamatan yang sebesar itu? Kata yang tertulis di sana
adalah 'menyia-nyiakan'. Anda bisa binasa jika secara sengaja berbuat
dosa. Kita juga bisa tersesat jika kita menyia-nyiakan kebenaran, tidak
mengambil tindakan atasnya, tidak melakukan apa-apa. Bagaimanakah
kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar
itu? Demikian kata penulis surat Ibrani. Apakah Anda sedang menyia-
nyiakan keselamatan? Itu sama buruknya dengan melakukan
kejahatan.
Jika Anda bersedia melakukan kehendak Allah, Anda akan
mengenal siapa Yesus itu
Inilah rangkumannya. Saya yakin kita semua sudah memahami ajaran
Yesus yang satu ini dengan jelas dan utuh sekarang. Kita sekarang
tahu apa yang sedang disampaikan itu, pemilahan antara hujat
terhadap Roh Kudus dengan Hujat terhadap Kristus. Yesus sangatlah
sabar. Dia tahu bahwa kita tidak bisa percaya begitu saja kepada dia
dalam satu atau lima menit. Kita belum kenal siapa dia. Namun selama
hati kita terbuka kepada Allah, mau diajar seperti kata Yesus di Yoh
7:17, Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah
ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku
sendiri. Anda akan mengetahuinya jika Anda adalah orang yang
bersedia melakukan kehendak Allah. Jika Anda bersedia melakukan
kehendak Allah, maka Anda akan tahu kebenaran itu. Jika Anda tidak
bersedia melakukan kehendak Allah, maka Anda tidak akan tahu
333 | B I B L E S U R V E Y
kebenaran. Ini adalah persoalan tentang kesediaan hati. Perkara
diselamatkan adalah masalah kesediaan hati Anda.
Hujat terhadap Roh Kudus tidak dilakukan dengan ucapan
langsung melainkan lewat penolakan yang diniatkan
Jadi, kita bisa lihat bahwa hujat terhadap Roh Kudus tidak harus
disertai dengan rujukan langsung terhadap nama-Nya. Penghujatan
adalah masalah sikap hati, masalah kehendak yang membaut Anda
menolakNya. Jika Anda telah menolak-Nya, maka Anda tidak bisa
diselamatkan karena Anda telah menolak peluang keselamatan, karena
Dialah yang membawa keselamatan dari Allah kepada Anda. Namun
kita juga diingatkan bahwa kita harus belajar untuk selalu membuka
hati kita kepada Allah. Selalu terbuka.
Hujat terhadap Roh bisa terjadi sampai ke tingkat tidak
mungkin lagi ada pemulihan
Poin terakhir yang perlu kita renungkan adalah, bisakah dosa
penghujatan Roh Kudus ini terjadi sekarang ini? Mungkinkah di dalam
hidup ini Anda masuk sampai ke tahap tidak ada jalan kembali lagi?
Jawabannya mungkin ya untuk kasus Himeneus dan Aleksander, orang
yang telah kandas imannya. Orang-orang, sebagaimana yang kita lihat,
di 1 Timotius 4:2, yang telah menghancurkan hati nurani mereka dan
menutup saluran kasih karunia Allah bagi mereka saat ini juga.
Kisah nyata: Mungkinkah dia telah berbuat dosa hujat terhadap
Roh Kudus?
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan satu peristiwa yang
membuat saya bingung dan sedih. Saat saya masih di Inggris, sebelum
melayani di Liverpool, saya sering melakukan penginjilan pribadi di
Cambridge. Saya melakukan ini karena saya kuliah beberapa pelajaran
di sana, dan saya ingin memakai waktu saya untuk pergi bersaksi
kepada mahasiswa lain, terutama mahasiswa dari China. Dan di
Cambridge, cukup mudah melakukan ini karena nama para mahasiswa
itu tertulis di papan di luar asrama atau pemondokan mereka. Jadi,
saya biasanya berjalan menyusuri tempat-tempat pemondokan dan jika
saya melihat ada nama orang Tionghoa, saya akan melihat di kamar
nomor berapa tempatnya dan saya akan mengetuk pintu kamar itu dan
berbicara dengan mereka tentang Tuhan. Dan Tuhan telah
334 | B I B L E S U R V E Y
mengerjakan hal-hal yang ajaib: cukup banyak orang yang datang
kepada Tuhan dengan cara ini.
Saya teringat suatu hari di Cambridge, saya dipanggil oleh ibu
pengelola pemondokan tempat saya tinggal untuk berbicara dengan
seorang mahasiswa dari China. Dia sering memanggil saya untuk
berbicara dengan berbagai mahasiswa, kadang dari Inggris, kadang
dari Afrika, dan kali ini, orangnya adalah mahasiswa dari China. Lalu
saya bercakap-cakap dengannya, setelah agak lama, saya bertanya
apakah dia mau menerima Tuhan. Dan saya melihat hati yang
mengeras. Dan akhirnya saya berkata, "Kita akan berlutut bersama,
jika kamu sudah siap menyingkirkan ketegaran hatimu, bukalah hatimu
dan biarlah pengampunan serta keselamatan dan hidup kekal dari Allah
masuk ke dalam hidupmu." Lalu kami berlutut bersama dan saya
menunggu, berdoa dan menunggu. Terasa sepi, tak terjadi sesuatu
apapun.
Beberapa saat kemudian, saya mendengar suara keluhan. Dia
mengeluh dan berkata, "Aku tak bisa melakukannya. Aku tidak bisa."
Saya bertanya, "mengapa tidak bisa?" Dia berkata, "Tidak tahu." Saya
tanyakan lagi, "Mengapa?" Dia menjawab, "Ada semacam kuasa yang
mencegah saya untuk menerima pengampunan dari Allah." Saya
bertanya, "Itu adalah kehendakmu sendiri. Kuasa apa itu?" Dia
berkata, "Tidak bisa, aku tidak bisa melakukannya." Dan dia berlutut di
sana sambil merintih dan mengerang. Saya belum pernah melihat
orang mengerang seperti itu sampai lama.
Dia harus naik kereta kembali ke London karena dia kuliah kedokteran
di London, dan saya memperhatikan jam, jika dia tidak segera pergi ke
stasiun maka dia tidak bisa kembali ke London pada hari itu juga.
Setelah menunggu beberapa lama, dia masih belum bangkit juga dari
posisi berlututnya. Lalu saya berkata, "Kalau kamu tidak berniat
menerima Yesus sekarang, maukah kamu bangun? Kalau kamu ingin
kembali ke London, sebaiknya kamu bergegas sekarang juga." Namun
dia tidak mau bangkit. Saya berkata, "Kamu mau ke stasiun atau
tidak?" Dia berkata, "Tidak, aku tidak mau ke stasiun. Aku tidak peduli
dengan jadwal kereta." Saya berkata, "Baik, apakah kamu mau
menerima Yesus?" Dia menjawab, "Aku tidak bisa!"
335 | B I B L E S U R V E Y
Saya tidak pernah menemui situasi seperti ini. Dia berkata bahwa dia
tidak bisa menerima Yesus tetapi dia juga tidak peduli pada jadwal
pulangnya, dan dia hanya mengerang dan mengeluh saja di sana
sampai lama. Saya melihat dia seperti tercabik-cabik di hadapan saya
dan hal ini berlangsung sampai sekitar satu jam. Dia masih berlutut
dan tidak mau bangkit. Kemudian, saya bangkit akan tetapi dia masih
juga berlutut, masih mengerang. Saya menilai bahwa orang ini
mungkin berada di dalam belenggu kuasa Iblis.
Lalu saya bertanya, "Apakah kamu mau dibebaskan dari kuasa Iblis?
Jika kamu benar-benar ingin merdeka, aku akan berdoa untukmu
supaya kamu dibebaskan. Aku akan mengusir setan di dalam nama
Yesus." Tahukah Anda apa jawabnya? Dia berkata, "Tidak." Saya
bertanya, "Lalu mengapa kamu tetap berlutut?" Dan dia menjawab,
"Karena di satu pihak, aku ingin dibebaskan, namun di pihak lain, aku
juga tidak ingin merdeka."
Anda tahu, sampai dengan saat ini saya masih tidak mengerti akan hal
itu. Bahkan sampai tadi malam, saat saya sedang merenungkannya,
saya masih bingung akan hal ini.
Pernah suatu kali, saya membicarakan hal ini dengan dia, dan saya
bertanya, "Apa sebenarnya yang sedang terjadi?" Dia menjawab, "Aku
tidak tahu. Biar kuceritakan padamu tentang masa lalu saya."
Lalu dia bercerita bahwa di masa mudanya, dia pernah ingin menjadi
orang Kristen, dan bahkan dia telah menjadi orang Kristen. Dan
kemudian dia mengeraskan hatinya terhadap Allah sekalipun sering
ditegur, seperti ayat-ayat yang telah kita lihat tadi (bandingkan dengan
2 Taw 36:15, Ams 6:15, 29:1). Dan karena dia secara terus menerus
ditegur oleh Roh Kudus - pekerjaan Roh Kudus, seperti yang
diberitahukan kepada kita di dalam Yoh 16:8 adalah menyatakan dosa-
dosa kita melalui hati nurani kita - dia lalu mengeraskan hatinya. Dia
bersitegang leher, seperti yang kita lihat di dalam Amsal, sampai
kemudian tampaknya dia telah ditolak oleh Tuhan. Terjadi hal yang
seperti dituliskan dalam Kejadian, "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
tinggal di dalam manusia." Allah tidak akan selamanya menyertai Anda
jika Anda tidak mau mendengarkan Dia. Dia akan meninggalkan Anda.
Tampaknya saat itu sudah tiba bagi dia, karena dia terus saja menolak
dan menghujat Roh Kudus lewat perbuatannya, maka Roh Allah
336 | B I B L E S U R V E Y
meninggalkan dia. Dan dia diserahkan kepada setan, seperti yang kita
lihat di dalam kasus Himeneus dan Aleksander. Saya bertanya-tanya
mungkinkah ini yang menjadi penyebabnya. Lalu datanglah saat ketika
dia masuk ke dalam belenggu setan, dan ajaibnya, di sisi lain dia masih
merindukan kemerdekaan yang pernah dia rasakan, namun kerinduan
itu tidak cukup besar untuk menjadi keinginan agar dimerdekakan dari
kuasa setan.
Pernahkah Anda melihat orang yang lebih sengsara dan menderita
dibandingkan dia? Saya tidak pernah melihat orang yang lebih
menderita daripada dia. Saya tidak mau dogmatis dalam hal ini tapi
saya bertanya-tanya, apakah dia telah melakukan dosa penguhjatan
terhadap Roh Kudus; apakah dia telah mencapai tahapan di mana tidak
ada lagi pengampunan karena dia telah menghancurkan hati
nuraninya, dan akhirnya dia tidak mau dimerdekakan. Berulang kali
saya merenungkan hal ini. Saya belum pernah menjumpai kasus
semacam ini dan setelahnya juga tidak pernah.
Namun di sini terselip satu peringatan bagi saya dan kita semua:
berhati-hatilah jika Roh Kudus terus mengingatkan Anda melalui hati
nurani Anda, janganlah Anda menutup hati nurani Anda terhadap Allah.
Sebagaimana yang kita lihat di 1 Timotius 1:19, Beberapa orang telah
menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman
mereka. Allah ingin agar tak seorang pun dari kita sampai masuk ke
dalam situasi yang mematikan ini, namun agar hati kita telalu terbuka
kepada Allah, selalu rela diajar. Tak peduli berapa kali kita jatuh,
marilah kita merangkak kembali kepada Dia dan berkata, "Tuhan,
berbelaskasihanlah kepadaku, aku ini orang berdosa."
Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku
akan mendirikan jemaatKu"
Matius 16:18
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Ucapan bahagia menggambarkan kepenuhan karakter Yesus
Kristus
337 | B I B L E S U R V E Y
Hari ini, kita lanjutkan pembahasan di Matius pasal 16.
Kita baru selesai membahas tentang ucapan bahagia. Saya harap kita
telah memahami dengan jelas akan satu hal, yakni ucapan bahagia
menggambarkan kepribadian Yesus Kristus. Semua ucapan bahagia itu
mengungkapkan kepada kita seperti apa Yesus itu karena Yesus tidak
pernah mengajarkan kita tentang hal-hal yang dia sendiri
tidak kerjakan. Saya selalu meratapi kenyataan betapa kebanyakan
orang Kristen hebat dalam berbicara namun buruk sekali di dalam
pelaksanaannya. Kita berbicara banyak tentang kasih, kekudusan dan
sebagainya, namun ketika masuk ke bagian praktek, sayang sekali,
kita masih sangat jauh dari apa yang kita ucapkan. Saya tidak pernah
berhenti meratapi kelemahan dan kegagalan kita dalam hal ini.
Apa yang bisa kita katakan mengenai ucapan
bahagia? Ucapan bahagia menggambarkan bagi kita seperti apa
seorang murid itu. Dan sering kali, saat kitamembandingkan diri kita
dengan isi dari ucapan bahagia itu, kita mungkin akan bertanya apakah
kita ini orang Kristen atau bukan? Ada kalanya kita merasa putus asa,
mengapakah setelah sekian lama melangkah di jalur pemuridan ini,
tampaknya kita masih begitu jauh dari gambaran ideal
yang digambarkan di ucapan bahagia.
Jadi, sangatlah penting untuk mencamkan satu hal. Ucapan bahagia itu
berisi gambaran ideal yang seharusnya mencirikan setiap orang
Kristen. Itulah tujuan dari panggilan surgawi yang kita terima. Saat
Paulus berkata bahwa kita harus maju terus mengejar sasaran,
apakah sasaran yang sedang kita kejar itu? Apakah tujuan yang sedang
dikejar oleh Paulus itu? Dia melanjutkan uraiannya dengan berkata,
"Bukan karena aku ini sudah sempurna tetapi aku terus berlari-
lari menuju sasaran (gol)."Ucapan bahagia adalah sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan di hadapan kita. Bukan berarti kita akan memiliki
semua itu secara sempurna; bukan bahwa kita sudah miskin secara
rohani dengan sempurna; bukan bahwa kita sudah lemah lembut;
sudah suci di dalam hati sehingga tidak pernah terlintas lagi pikiran
jahat di benak kita; dan tak ada lagi godaan yang bisa menembus
perisai rohani kita. Bukan itu.
Kita menerima semua itu belum secara sempurna. Seperti yang
dikatakan oleh Paulus, "Bukan karena aku sudah mencapainya," karena
kesempurnaan itu adalahsasarannya. Sekarang kita tahu apa tujuan
338 | B I B L E S U R V E Y
yang dikejar oleh Paulus. Itu jugalah tujuan yang harus kita kejar
dengan gigih, penuh tekad dan juga dengan air mata karena kita sering
jatuh. Kita memang belum mencapai kepenuhan kedewasaan Kristus
yang digambarkan di sana. Sasaran itu adalah kepenuhan dari
kedewasaan Kristus. Apakah kepenuhan dari kedewasaan itu?
Kepenuhan dari kedewasaan itu adalah semua hal yang diuraikan
dalam ucapan bahagia.
Akan tetapi, keadaan kita ini yang masih jauh dari sempurna bukan
alasan untuk mengatakan bahwa kita ini bukanlah murid. Ciri pokok
seorang murid adalah bahwa dia sudah berpaling dari cara hidup
lamanya, dan dia terus melangkah mengejar tujuan; dia sedang dalam
perjalanan; masih di tengah jalan. Ini adalah hal yang sangat penting.
Di dalam Alkitab, jalan hidup orang Kristen atau jalan Injil, disebut
'Jalan Tuhan'; ini adalah jalan hidup. Ini bukan garis atau jembatan
yang hanya perlu diseberangi. Ini adalah jalan yang harus ditempuh.
Demikianlah, di dalam kitab Kisah Para Rasul, Anda akan sering
menemukan bahwa orang Kristen disebut sebagai 'pengikut Jalan
Tuhan'.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa Anda sedang berada
di tengah perjalanan; Anda sedang melangkah maju mengejar tujuan,
ini bukan masalah apakah Anda sudah sampai atau belum. Anda tidak
sampai pada tujuan itu di dalam hidup Anda sekarang ini, akan tetapi
tujuan itu adalah sasaran yang terus kita kejar dengan teguh. Artinya,
Anda mungkin sudah menjadi miskin di hadapan Allah, akan tetapi
belum sempurna di dalam pokok ini. Anda sekarang baru mulai secara
tulus menjadi miskin di hadapan Allah. Kenyataan bahwa Anda masih
belum sempurna dalam hal miskin di hadapan Allah ini bukan berarti
bahwa Anda tidak secara tulus menjadi miskin di hadapan Allah.
Kenyataan bahwa Anda masih belum sempurna di dalam kelemah-
lembutan bukan berarti bahwa Anda tidak tulus dalam hal kelemah-
lembutan. Kenyataan bahwa Anda tidak sempurna di dalam kesucian
hati bukan berarti bahwa Anda tidak tulus mengejar kesucian hati.
Anda sedang di tengah perjalanan, Anda sedang melangkah maju
mengejar tujuan. Ini adalah hal penting yang perlu dipegang dalam
memahami ucapan bahagia.
339 | B I B L E S U R V E Y
Ini bukan masalah apakah Anda sudah memilikinya secara sempurna
atau tidak punya sama sekali. Cara pandang "sempurna atau tidak ada
sama sekali" tidak berlaku di dalam kemajuan rohani karena kemajuan
rohani itu seperti suatu pertumbuhan. Seorang anak mungkin bukan
manusia yang sudah dewasa penuh, akan tetapi dia tetaplah manusia;
dia tetaplah manusia sekalipun masih belum dewasa. Dia tetap berhak
untuk disebut manusia. Anda mungkin belum mencapai kepenuhan
kedewasaan Kristus namun Anda tetap berhak disebut sebagai anak
Allah jika Anda berserah kepada Allah sepenuhnya.
Jadi kita harus pahami betul-betul bahwa ucapan bahagia itu adalah
tujuan yang harus kita kejar. Itulah jalan yang harus kita tempuh. Kita
harus terus melangkah ke arah sana, dan selama kita masih melangkah
ke arah sana, kita berhak disebut sebagai anak. Dan ini adalah pokok
yang penting untuk dipahami. Karena kodrat baru yang ada di dalam
diri kita itu perlu bertumbuh. Ia memerlukan waktu untuk bertumbuh
dan karena itulah dipakai istilah anak. Kita adalah anak-anak Tuhan
yang sebenarnya, sekalipun kita masih belum mencapai kedewasaan
penuh Kristus. Kita sedang bertumbuh ke arah sana dan kita
menjadikan sasaran itu sebagai tujuan pertumbuhan kita dengan kasih
karunia Allah.
Semua hal ini berkaitan dengan perikop yang sedang kita bahas di
Matius pasal 16 sekarang ini. Mari kita masuk ke dalam Matius pasal
16. Ucapan bahagia sebenarnyasangat berkaitan dengan setiap bagian
dari pengajaran Tuhan karena ucapan bahagia ini merupakan dasar
dari semua ajarnya. Bisa Anda katakan bahwa setiap ajaran Yesus bisa
ditelusuri kembali ke ucapan bahagia. Ucapan bahagia ini merupakan
intisari dari semua ajarannya. Ucapan bahagia itu
merupakan rangkuman dan kejelasandari segenap ajarannya. Jika
Anda ingin menelaah segenap ajaran Yesus dalam satu rangkuman
utuh, semua itu ada di dalam ucapan bahagia. Bagian pengajaran
Yesus yang lainnya merupakan pengembangan dari ucapan bahagia
dan Khotbah di Bukit.
Matius 16:18
Baiklah sekarang kita masuk ke dalam Matius 16, dan hari ini kita akan
renungkan tentang masalah landasan. Sejauh ini kita telah berbicara
tentang dasar, yaitu dasar pengajaran Yesus, lalu apakah yang menjadi
340 | B I B L E S U R V E Y
dasar bagi gereja? Mari kita baca dari Matius 16:13 dan ayat-ayat
selanjutnya, kita akan baca sampai ayat 23 untuk melihat konteksnya.
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-
murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga
yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau
salah seorang dari para nabi."
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku
ini?"
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!"
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin
Yunus" (Harap diperhatikan bahwa Yesus menyebut Petrus dengan
nama lamanya, Simon bin Yunus. Kata 'bin' berarti putra, putra Yunus.)
"Sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan
Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan
alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci
Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan
apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan
kepada siapapun bahwa Ia Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai
menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke
Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat (yaitu para pemimpin agama),
lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya:
"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan
menimpa Engkau."
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis.
Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
341 | B I B L E S U R V E Y
Ini adalah perikop yang sangat penting dan kita akan memusatkan
perhatian kita pada ayat 18 hari ini: "Dan Akupun berkata kepadamu:
Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya."
Suatu ayat yang sukar dan suatu perikop yang sulit dipahami. Ayat ini
tidak sulit dari segi eksegesis, akan tetapi karena para ahli teologi
berusaha memakai ayat ini untuk kepentingan dogma mereka, maka
ayat ini menjadi sulit. Ini adalah perkara dalam kekristenan yang
sangat mengusik hati saya. Alkitab sekadar dipakai sebagai senjata
untuk melindungi paham teologi mereka. Saya memohon agar sikap
hati kita ketika menghampiri Alkitab, janganlah dengan niat untuk
mempertahankan paham teologi apapun, bukan untuk menyerang
orang lain, bukan dengan membawa praduga tertentu, biarkanlah
Firman Allah menyampaikan kepada kita apapun hal yang ingin
disampaikannya. Namun jika kita menghampiri Alkitab sudah dengan
kaku membawa satu paham teologi tertentu dan kita sekadar mencari
ayat-ayat di dalam Alkitab untuk mempertahankan paham kita, berarti
kita sedang menyalahgunakan Firman Allah. Kita sedang
memperlakukan Firman Allah sekadar sebagaimana barang milik
manusia lainnya yang bebas diperlakukan sesuka hati. Kita tidak boleh
memperlakukan Firman Allah seperti ini.
Akibatnya adalah, orang-orang non-Kristen berkata, "Kalian lihat,
semua itu hanya masalah penafsiran. Teolog yang satu berkata seperti
ini sedangkan teolog yang lainnya berkata seperti itu. Semua itu hanya
masalah penafsiran." Tak ada satu hal pun di dalam Alkitab yang,
setahu saya, maknanya bebas ditafsirkan secara eksegesis. Setahu
saya, tak ada dua makna yang bisa ditarik dari suatu teks yang sama.
Akan tetapi sudah tentu kita bisa menyelewengkan makna setiap ayat
untuk memenuhi kepentingan kita, jika 'masalah penafsiran' ini Anda
artikan sebagai Anda bebas memutarbalikkan makna setiap ayat
sesuka hati Anda, silakan Anda melakukannya. Namun itu bukanlah
suatu penafsiran. Setidaknya bukan penafsiran menurut apa yang saya
ketahui. Penafsiran berarti secara tulus menyampaikan apa yang ada di
dalam sebuah ayat. Kita tidak bisa semaunya menetapkan suatu
makna mengikuti paham teologi yang kita pegang.
Siapa, atau, apakah batu karang itu? Kristus atau Petrus?
342 | B I B L E S U R V E Y
Apa yang menjadi masalah dengan ayat ini? Teolog Protestan dan
Katolik bertentangan pendapat tepat di ayat ini. Para teolog Katolik
tentu saja memandang bahwa batu karang itu adalah Petrus, dan
bahwa jemaat akan dibangun di atas dasar Petrus. Mengapa? Karena
mereka ingin membenarkan klaim mereka bahwa Petrus adalah Paus
yang pertama. Mungkin saja kata batu karang itu memang mengacu
pada Petrus. Bisa jadi. Akan tetapi kita tidak boleh mengambil
kesimpulan ini karena paham teologi yang kita anut. Itu bisa saja
membuat Anda mengambil kesimpulan yang benar tetapi karena
pemahaman yang salah. Dan, seringkali, para teolog melakukan itu.
Apakah kata batu karang itu memang mengacu kepada Petrus atau
bukan, kita perlu menyelidikinya.
Para teolog Protestan sejak dulu telah berusaha menyatakan bahwa
kata batu karang itu tidak mengacu kepada Petrus. Kata ini mengacu
kepada Kristus. Dan mereka sangat senang karena salah satu teolog
Katolik paling terkemuka, yang sudah membahas tentang hal ini jauh
sebelum munculnya perselisihan pendapat tentang kedudukan Petrus
sebagai uskup Roma, yaitu Augustinus, mengeluarkan pendapat yang
tulus akan hal ini. Pemikiran Agustinus tidak terikat pada prasangka
apapun maupun oleh kepentingan untuk membela sistem kepausan.
Demikianlah, Augustinus sendiri menyatakan bahwa batu karang itu
mengacu kepada Kristus, hal yang mempermalukan para teolog Katolik
yang gemar mengutip pendapat Augustinus, yang merupakan teolog
jenius mereka yang paling terkemuka. Akan tetapi Augustinustidak
mendukung mereka dalam perkara yang satu ini karena
Agustinus meneguhkan bahwa batu karang itu adalah Kristus.
Kalimat "Engkau adalah Petrus" dan kalimat "di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan" tidak saling berkaitan jika
batu karang itu adalah Kristus
Apakah batu karang itu? Di atas dasar apakah jemaat akan didirikan?
Menurut Yesus, di atas dasar apakah dia akan mendirikan Jemaatnya?
Apakah Yesus berkata, "Aku akan mendirikan Jemaatku di atas dasar
diriku sendiri karena aku adalah batu karang"? atau "Aku akan
mendirikan jemaatku di atas dasar Petrus karena Petrus adalah batu
karang"? Itulah persoalannya. Mari kita teliti masalah-masalah yang
terkait dengan persoalan ini, yang sebenarnya tidak begitu rumit untuk
dipahami.
343 | B I B L E S U R V E Y
Mari kita teliti ayat ini. Pertama-tama, jika batu karang itu mengacu
kepada Yesus, lantas, apakah maksud dari ucapan, "Engkau adalah
Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Jemaat-Ku"?
Hubungan antara keduanya jadi sirna. Apa gunanya berkata, "Engkau
adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-
Ku"? Dengan kata lain, jika Yesus ingin berkata, "Aku akan mendirikan
jemaat-Ku di atas batu karang," Dia tidak perlu berkata, "Kamu adalah
Petrus," karena hubungan antara kedua anak kalimat itu menjadi tidak
relevan. Harus ada semacam penghubung di antara anak kalimat,
"Engkau adalah Petrus" dan anak kalimat "di atas batu karang ini," jika
tidak ada penghubungnya, maka ucapan, "Engkau adalah Petrus,"
menjadi tidak relevan. Kedua anak kalimat itu menjadi berbeda
konteksnya. Inilah persoalan besar yang menghadang mereka yang
mengatakan bahwa batu karang itu adalah Kristus.
Saya memulai pembahasan dari sisi pihak Protestan yang dalam versi
yang sedikit berbeda-beda, menekankan bahwa batu karang itu
mengacu kepada Kristus. Jika batu karang itu mengacu kepada Kristus,
persoalan mengenai anak kalimat, "Engkau adalah Petrus," akan
menghadang kita. Buat apa memakai pembukaan dengan kalimat
semacam itu? Buat apa memakai pengantar semacam itu? Tentunya
ada penjelasan atas pemakaian anak kalimat itu.
Dan untuk alasan inilah maka bukan hanya para teolog Katolik Roma
yang mendukung bahwa kata batu karang itu mengacu kepada Petrus,
bahkan teolog Protestan seperti Eduard Schweitzer dari Zurich, dalam
buku tafsiran terbarunya tentang Injil Matius ikut mendukungnya. Jadi,
bukan hanya teolog Katolik Roma, bahkan beberapa teolog Prostestan
menerima bahwa kata batu karang di dalam konteks ini, dengan
mempertimbangkan konteks kalimatnya, demikian kata Schweitzer,
kata batu karang ini mestinya mengacu kepada Petrus. Di sini kita
melihat adanya masalah jika membuat acuan bahwa batu karang di
dalam ayat ini adalah Kristus.
Pandangan Luther: Batu karang adalah pengakuan Petrus
bahwa Yesus adalah Kristus
Martin Luther menyatakan bahwa batu karang itu mengacu pada
pengakuan Petrus, yang berarti kata batu karang itu tidak secara
langsung menunjuk kepada Kristus. Dengan kata lain, kalimat itu akan
344 | B I B L E S U R V E Y
berbunyi seperti ini, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini,
yaitu di atas pengakuanmu itu, Aku akan mendirikan jemaat-ku." Ini
adalah suatu upaya untuk menghubungkan anak kalimat "Engkau
adalah Petrus" dengan anak kalimat "di atas batu karang ini." Usaha ini
sedikit berhasil, akan tetapi bahkan teolog Protestan seperti H.A.W.
Meyer menolak pandangan Luther dan menyatakannya tidak alkitabiah,
tidak bersifat eksegetik - walau secara linguis (bahasa) bisa diterima
dengan melihat konteks kalimatnya.
Anda lihat, jika jemaat didirikan di atas dasar pengakuan Petrus, maka
kita harus mempertanyakan - dalam rangka memperjelas analisisnya -
apakah berdasarkan tindakan pengakuan atau berdasarkan isi dari
pengakuan itu? Mana yang benar? "Aku akan mendirikan Jemaatku di
atas pengakuanmu"? Atau "Aku akan mendirikan Jemaatku di atas isi
dari pengakuanmu"? Apakah jemaat dibangun berdasarkan tindakan
pengakuan, yaitu sesuatu yang kita perbuat? Itu akan berarti bahwa
Kristus akan mendirikan Jemaatnya berdasarkan fakta bahwa kita
mengakui dia atau berdasarkan tindakan kita mengakui dia. Hal ini
akan menambah banyak pertanyaan, apakah Jemaat itu dibangun
berdasarkan satu tindakan pengakuan atau berdasarkan tindakan
pengakuan yang berkelanjutan? Pertanyaan-pertanyaan yang muncul
akhirnya menjadi semakin rumit. Namun apapun jawabannya, dampak
jawaban ini akan menyatakan bahwa Jemaat didirikan berdasarkan
fakta bahwa kita mengerjakan sesuatu. Jemaat dibangun berdasarkan
usaha kita, berdasarkan pengakuan kita tentang Kristus. Hal ini tidak
bisa diterima secara alkitabiah karena Jemaat mungkin saja bisa
didirikan atas usaha kita akan tetapi usaha kita itu tidak bisa menjadi
dasar dan pengikat seluruh jemaat. Sangat kecil kemungkinan hal itu
bisa terjadi. Bagaimana Anda akan membela pandangan ini
berdasarkan Kitab Suci? Bagaimana Anda bisa membuktikannya dari
Kitab Suci? Jelas hal itu tidak bisa dijalankan.
Namun jika Jemaat itu dibangun tidak berdasarkan tindakan pengakuan
itu, melainkan berdasarkan isi dari pengakuan, dan isi dari pengakuan
itu adalah, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup," dalam hal
ini, maka makna batu karang itu bukanlah tindakan pengakuan
melainkan isinya, yaitu Kristus sendiri yang adalah Mesias, Anak Allah
yang hidup. Jemaat didirikan di atas Kristus, Anak Allah yang hidup,
yang dalam hal ini tidak berbeda dengan pendapat yang sudah kita
bahas, yaitu bahwa Kristus adalah batu karang itu.
345 | B I B L E S U R V E Y
Dari sini, Anda bisa melihat bahwa Meyer cukup benar di dalam
menolak pendapat Luther, yaitu bahwa batu karang itu adalah
pengakuan Petrus. Pendapat Luther ini memang memberikan
penghubung yang lebih baik antara anak kalimat yang pertama dengan
yang kedua, akan tetapi, masalahnya adalah bahwa anak kalimat yang
pertama itu berbunyi, "Engkau adalah Petrus." Dia tidak berkata,
"Engkau telah berkata benar, Petrus, dan di atas batu karang ini."
Namun dengan mengatakan, "Engkau adalah Petrus," berarti
meniadakan rujukan terhadap pengakuannya. Dan kita terpaksa harus
menyimpulkan bahwa ada rujukan terhadap pengakuan itu di dalam
anak kalimat, "di atas batu karang ini," suatu hal yang tidak dapat
ditegaskan dari ayat itu sendiri. Akibatnya, cara menyimpulkan seperti
ini juga tidak memuaskan karena didasarkan pada hal yang tidak jelas.
Jadi Anda bisa melihat bahwa pendapat yang menyatakan bahwa
Kristus adalah batu karang itu menghadapi masalah serius secara
eksegetik.
Di sini kita tidak akan berbicara sebagai orang Katolik Roma atau pun
sebagai orang Protestan. Kita singkirkan segala macam bias dan
prasangka teologis dan berusaha sekadar meneliti apa yang dikatakan
oleh Yesus. Dan saya siap untuk menerima apabila pendapat Katolik
Roma yang benar, kami akan mendukung bahwa mereka benar. Kami
tidak akan berkata, "Yah, sekalipun kalian benar, namun kalian tetap
harus salah karena kami adalah orang Protestan." Menurut saya sikap
seperti itu jelas sangat keterlaluan. Kami tidak berdebat dengan sikap
semacam itu. Jika mereka memang benar secara alkitabiah, maka
mereka tetap benar. Itulah sikap yang perlu ditegaskan.
Mengapa Yesus berkata, "Di atas batu karang ini..." dan
bukannya, "Di atas kamu"?
Lantas apakah alternatifnya? Alternatifnya adalah Kristus bukanlah
batu karang dan Petrus adalah batu karang tersebut. Mari kita uji
jawaban ini. Apakah persoalan yang menghadang pandangan bahwa
Petrus adalah batu karangnya? Kita akan temukan bahwa pendapat
yang satu ini juga sama-sama dihadang oleh berbagai masalah. Mari
kita periksa tiga dari sekian banyak persoalan itu.
(1) "Petrus" adalah petros dan "batu karang" adalah petra
346 | B I B L E S U R V E Y
Jika Petrus adalah batu karangnya, maka bukankah bentuk kalimatnya
akan seperti ini, "Engkau adalah Petrus dan di atas kamu aku akan
mendirikan Jemaatku." Sudah jelas mestinya seperti itu. Bukankah
memang kalimat semacam itu yang seharusnya Yesus ucapkan?
"Engkau adalah Petrus dan di atas kamu akanku dirikan Jemaatku."
Akan tetapi Yesus tidak berkata seperti itu.
Yesus berkata, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini..."
Kita sudah tahu bahwa petros berarti kerikil atau pecahan batu.
Namun Yesus beralih dari kata petroske kata petra, batu besar atau
batu karang: "Engkau adalah Petrus," petros, kerikil, pecahan batu,
dan kata petros ini berjenis maskulin. Lalu anak kalimat, "dan di atas
batu karang ini," petra, batu besar atau batu karang, dan
kata petra berjenis feminin; jadi Yesus beralih dari bentuk maskulin ke
bentuk feminin, "Aku akan mendirikan Jemaat-Ku."
Apakah batu besar atau batu karang itu? Itulah sebabnya mengapa
teolog Protestan bersikeras bahwa batu karang itu mestinya mengacu
pada Kristus karena yang disebut adalah batu besar, petra. Kata ini
berbeda dengan kata petros. Anda bisa lihat bahwa dari segi bahasa,
posisi Petrus sebagai batu karang menghadapi persoalan yang serius.
(2) Jemaat dibangun di atas dasar para rasul dan nabi dengan
Kristus Yesus sebagai batu penjurunya
Kedua, Paulus dengan jelas menyatakan bahwa landasan gereja adalah
Kristus. Kita bisa membaca hal tersebut di 1 Korintus 3:11, dan di sana
Paulus mengucapkan perkataannya yang terkenal itu, "Tak ada
landasan lain yang diletakkan atau bisa diletakkan selain apa yang
sudah diletakkan di sana, yaitu Kristus Yesus." Kristus adalah batu
karang itu. Tak ada landasan lain. Dialah landasan itu. Dan ayat ini
adalah alasan kedua yang dipakai oleh teolog Protestan dalam
menetapkan bahwa Kristus adalah dasar Jemaat, yaitu batu karangnya.
Namun Anda bisa lihat, segera setelah kita baca ayat ini, muncul
masalah lain karena di Efesus 2:20, Paulus melanjutkan dengan
berkata bahwa Yesus bukanlah satu-satunya landasan Gereja,
setidaknya bukan landasan tunggal bagi Gereja. Di Efesus 2:20,
berkenaan dengan rumah tangga Allah, Paulus mengucapkan hal ini,
"Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus
347 | B I B L E S U R V E Y
Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan,
rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di
dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman
Allah, di dalam Roh." Setelah Paulus berkata bahwa Yesus adalah
landasan, bahwa Kristus adalah batu karang yang menjadi dasar bagi
pembangunan jemaat, lalu dia melanjutkan dengan berkata bahwa
sebenarnya Yesus bukanlah satu-satunya landasan, bahwa para rasul
dan nabi-nabi juga menjadi semacam landasan. Bisa Anda katakan
sebagai landasan kedua, namun tetaplah landasan juga. Inilah
persoalan yang mengganjal pendapat yang membatasi makna 'batu
karang' itu pada Kristus saja. Secara eksegetik, Kristus di sini tidak
dikatakan sebagai landasan tunggal.
(3) Tidak ada pengajaran di dalam Perjanjian Baru yang
menyatakan bahwa Petrus adalah landasan jemaat
Yang ketiga dan juga sangat penting, penolakan terhadap penetapan
Petrus sebagai landasan jemaat adalah ini - tidak ada pengajaran di
dalam Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa Petrus adalah landasan
jemaat. Tidak ada ajaran di dalam Perjanjian Baru yang menegaskan
hal ini. Akan sia-sia saja Anda berusaha mencari bukti bahwa Petrus
disebutkan sebagai landasan Jemaat. Tidak disebutkan di tempat lain
bahwa landasan itu hanya Petrus saja. Memang tidak ada bukti
semacam itu di dalam Alkitab. Ini adalah gempuran yang mendasar
dan sangat telak terhadap pendapat bahwa Petrus adalah dasar, adalah
batu karang. Tidak ada doktrin besar yang bisa dibangun berdasarkan
satu ayat saja di dalam Alkitab, khususnya jika ayat tersebut tidak
memberi penegasan yang memuaskan dari segi maknanya. Hal itu
hanya akan memancing keberatan mengenai makna ayat tersebut. Dan
kita telah melihat bahwa tidak ada, saya ulangi lagi, tidak ada
pernyataan di dalam Kitab Suci yang mengatakan bahwa Petrus adalah
landasan tunggal bagi Gereja. Hal ini tidak dapat diterima.
Jika pendapat kedua kubu ternyata bermasalah, lalu bagaimana
seharusnya kita memahami apa landasan tersebut? Apakah batu
karang tersebut? Apakah landasan yang sebenarnya? Jika bukan
Kristus saja, dan bukan Petrus saja, lalu apa? Apakah gabungan dari
keduanya? Lagi pula, memang hal itu yang disampaikan oleh Paulus.
Apakah landasan itu adalah gabungan dari keduanya? Lalu bagaimana
cara untuk menjawab pertanyaan ini? Sebagaimana yang telah saya
348 | B I B L E S U R V E Y
sampaikan, bagi saya, ini bukanlah masalah yang sulit. Bagaimana cara
menjawab pertanyaan ini? Apakah batu karang itu? Mari kita
pertimbangkan pendapat dari Kitab Suci mengenai batu karang itu.
Di dalam Perjanjian Lama hanya Allah yang digambarkan
sebagai batu karang
Pertama-tama, kita lihat bahwa di dalam Perjanjian Lama, berulang kali
Allah disebut sebagai batu karang atau gunung batu. Yahweh adalah
batu karang. Ada begitu banyak referensi di dalam Perjanjian Lama,
Anda cukup membuka buku konkordansi dan Anda akan lihat sejumlah
besar rujukan ayat yang menyebutkan Allah sebagai batu karang atau
gunung batu. Mazmur 18:3, misalnya, ayat ini memakai kata
Ibrani sila, yang berarti batu karang atau bukit batu atau juga gunung
batu. Dan ayat 32 digunakan kata Ibrani yang lain, yaitu toor, untuk
menyebut Allah sebagai gunung batu - kata toor ini lebih jamak
digunakan dalam bahasa Ibrani. Demikianlah, ada dua macam kata
yang dipakai dalam satu Mazmur yang memiliki makna 'batu karang
atau gunung batu', keduanya dipakai untuk menggambarkan Allah
sebagai gunung batu.
Hal yang sama juga terdapat di Mazmur 31:3, di sini dipakai kata toor -
'gunung batu'. Dan di dalam ayat berikutnya, Anda temukan kata sila,
kata Ibrani lainnya yang juga berarti 'gunung batu'. Dan rujukan-
rujukan ini terus berlanjut di sepanjang kitab Mazmur. Di 2 Samuel,
misalnya, Daud menyebut Allah sebagai gunung batu - "Gunung batuku
dan tanduk keselamatanku," "Gunung batu tempat perlindungan," dan
sebagainya. Dan kita tidak menemukan rujukan ke arah lain di dalam
Perjanjian Lama, hanya kepada Allah, tidak pernah manusia
digambarkan sebagai gunung batu. Selalu Allah yang digambarkan
sebagai gunung batu.
Bangsa Israel adalah anak-anak dari gunung batu itu, anak-
anak Allah
Ada satu rujukan yang sangat menarik di Ulangan 32:18, yang
menyebutkan Allah sebagai "Gunung batu yang memperanakkan"
kamu atau "Yang melahirkan" kamu. Ini adalah istilah yang tidak lazim.
Gunung batu tidak melahirkan anak. Akan tetapi ayat ini
menggambarkan Allah seperti itu, seperti ayah atau ibu yang
349 | B I B L E S U R V E Y
melahirkan anak. Gunung batu yang memperanakkanmu, gunung batu
yang melahirkanmu. Ini adalah ungkapan yang sangat luar biasa,
menyebut bangsa Israel sebagai anak-anak dari gunung batu. Artinya,
mereka - dalam pengertian tertentu - ikut memiliki kodrat ilahi karena
dilahirkan oleh Allah. Dan sejauh yang saya ketahui, inilah pernyataan
pertama dari Alkitab yang menyebut tentang hal dilahirkan oleh Allah,
tentang Gunung batu yang memperanakkan Anda. Dan ini berarti
bahwa siapapun yang dilahirkan dari Allah tentu saja akan ikut memiliki
kodrat ilahi seperti Allah. Jika Anda dilahirkan oleh gunung batu, maka
kodrat Anda juga adalah batu. Yang dilahirkan oleh Roh adalah roh.
Di dalam Perjanjian Baru, hanya Yesus yang disebut sebagai
batu karang atau gunung batu
Poin kedua yang ingin saya ajukan adalah bahwa di dalam Perjanjian
Baru, kata batu karang atau gunung batu itu berkali-kali mengacu
kepada Yesus. Sebagai contoh, batu karang di padang gurun yang
disebut dalam 1 Korintus 10:4 mengacu pada Kristus. Dan
lagi, Yesus disebut sebagai batu sandungan dan juga batu sentuhan di
Roma 9:33, 1 Petrus 2:8, dan sebagainya. Jadi, di dalam Perjanjian
Baru, Yesus disebut sebagai batu karang. Dengan menggabungkan
kedua poin itu, sangat mudah bagi kita untuk mengingatnya, di dalam
Perjanjian Lama, Allah adalah batu karang atau gunung batu itu, dan di
dalam Perjanjian Baru, hanya Yesus yang disebut sebagai batu karang.
Dengan demikian, kedudukan Petrus sebagai batu karang atau
landasan tunggal bagi pembangunan Jemaat menjadi semakin tidak
didukung oleh bukti-bukti alkitabiah.
Apakah yang dimaksudkan adalah, “Aku akan mendirikan
Jemaat-Ku di atas dasar Allah"? Lalu bagaimana dikaitkan
dengan "Engkau adalah Petrus"?
Namun yang ketiga, Kristus tidak sekadar disebut sebagai batu karang
melainkan juga sebagai landasan, batu karang yang merupakan
landasan, hal ini bisa dilihat di 1 Korintus 3:11.
Bagaimana menyimpulkan semua ini? Kita telah melihat bahwa Kristus
adalah batu karang di dalam rujukan-rujukan Perjanjian Baru, dan
Allah adalah batu karang di dalam rujukan-rujukan di Perjanjian Lama.
Apakah ketika Yesus berkata, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu
350 | B I B L E S U R V E Y
karang ini," sebenarnya Yesus sedang bermaksud untukberkata, "Di
atas batu karang, yang adalah Allah, Aku akan mendirikan Jemaatku,"
jadi Yesus tidak sedang menunjuk kepada dirinya sendiri? "Aku akan
mendirikan Jemaatku di atas dasar Allah."
Eksegesis ini masih menghadapi masalah yang sama dengan pendapat
bahwa batu karang itu adalah Kristus, karena Anda masih harus
menjelaskan tentang anak kalimat, "Engkau adalah Petrus." Bagaimana
penjelasan Anda terhadap anak kalimat tersebut? Apakah tujuan
mengucapkan, "Engkau adalah Petrus"
Batu karang itu mengacu pada kodrat ilahi: kodrat yang tak
berubah, yang kekal
Batu karang itu mengacu pada kodrat ilahi: kodrat yang tak berubah,
yang kekal. "Aku akan mendirikan Jemaatku di atas dasar kodrat
ilahi." Jika kita mengerti akan hal ini, persoalan-persoalan itu akan
segera sirna. Karena bahkan di dalam Perjanjian Baru, kata batu
karang itu mencerminkan tentang kodrat ilahi. Kata ini tidak pernah
mengacu pada manusia dalam kodrat alamiahnya, yaitu kodratnya
sebagai manusia; kata 'batu karang' tak pernah menunjuk kepada
manusia karena kodrat manusia, watak manusia, sangatlah lemah. Roh
memang penurut tetapi daging lemah. Anda tidak bisa membangun
Jemaat Anda di atas dasar daging, atau usaha manusia, atau
pengakuan manusia, atau bahkan ungkapan iman manusia! Karena
iman manusia itu tidak tetap dan selalu goyah.
Makna batu karang tidak pernah diterapkan pada kodrat
manusia yang lemah dan goyah
Itulah sebabnya kita bisa lihat kejadian dari ayat 21 dan seterusnya.
Petrus, tak lama setelah dia membuat pernyataan iman yang hebat,
pengakuan yang besar, ia melanjutkan dengan menegur Yesus yang
berkata bahwa dia akan pergi ke kayu salib dan mati. Petrus berkata,
"Kiranya Allah menjauhkan hal itu, Tuhan!" Pernyataan macam apa ini?
Segera setelah membuat pengakuan yang hebat, dia malah jatuh.
Akankah kita membangun Jemaat di atas dasar manusia yang sering
jatuh ini? Dan orang ini telah menyangkal Yesus sampai tiga kali.
Tidak, tidak. Kita tidak akan berhasil membangun Jemaat di atas dasar
manusia. Apakah Yesus akan mendirikan Jemaatnya di atas dasar
351 | B I B L E S U R V E Y
Petrus? Bahkan sekiranya Petrus tidak pernah gagal, landasan yang
kita dapat ini tidaklah teguh. Maksud saya, mengapa Jemaat harus
didirikan di atas Petrus? Lebih baik membangun Jemaat di atas dasar
Yohanes, karena tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa rasul
Yohanes goyah di saat-saat sekitar penyaliban. Malahan, rasul Yohanes
adalah orang yang mengikuti Yesus sampai ke dalam ruang pengadilan.
Dia tidak pernah menyangkal Yesus. Saya akan merasa lebih aman jika
Jemaat dibangun di atas dasar rasul Yohanes ketimbang Petrus.
Bagaimana dengan rasul Paulus? Maksud saya, di sini ada contoh
gemilang dari kebesaran rohani, akankah Anda merasa lebih aman jika
yang menjadi dasar itu Paulus? Tidak, tidak. Jemaat tidak akan
dibangun berdasarkan pada orang-orang tertentu. Hal ini malah akan
menyesatkan. Tidak bisa, karena manusia dan juga daging itu lemah,
walaupun roh mungkin mau menurut. Petrus memiliki roh yang sangat
penurut, namun celaka, apakah dia tahu betapa lemah dagingnya?
Cobalah bayangkan, jika Petrus berpikir bahwa Jemaat akan didirikan
atas dasar dia, saya rasa dialah orang pertama yang akan melarikan
diri secepat mungkin! "Janganlah dirikan jemaat atas dasar diriku,
Tuhan! Hal itu tidak akan berhasil!"
Lagi pula, apa gunanya mendirikan Jemaat di atas dasar seseorang
yang telah mati dan belum dibangkitkan kembali itu? Hal apakah yang
disampaikan di dalam ayat ini? "Alam maut (atau kuasa maut) tidak
akan menguasainya." Bagaimana hal ini bisa diterapkan pada diri
Petrus, Yohanes atau Paulus? Alam maut sangat berkuasa atas mereka.
Kristuslah yang telah bangkit dari antara orang mati dan mematahkan
kuasa alam maut dan telah hidup kembali. Alam maut tidak mampu
menguasainya. Akan tetapi alam maut berkuasa, setidaknya untuk
sementara waktu - sampai dengan saatnya kebangkitan orang mati,
sampai Yesus membangkitkan kita lagi. Alam maut telah berkuasa atas
Petrus, Yohanes dan Paulus. Jadi batu karang itu bukanlah Petrus.
Paulus mengerti bahwa yang dimaksudkan oleh Yesus dengan
batu karang ini adalah kodrat ilahi
Jika kita menyadari bahwa batu karang ini mengacu pada kodrat ilahi di
dalam Kristus termasuk kita, maka kita akan mengerti dengan
sempurna apa yang Paulus maksudkan. Tidak ada pertentangan saat
dia berkata bahwa gereja didirikan di atas dasar Yesus di 1 Korintus
352 | B I B L E S U R V E Y
3:11. Dan di dalam suratnya yang lain, dia berkata bahwa gereja
didirikan di atas dasar para rasul dan nabi.
Paulus adalah seorang ahli ekseget yang terbaik. Dia mengerti dengan
baik apa yang Yesus maksudkan. Dia paham bahwa batu karang ini
adalah kodrat ilahi, dan kodrat ilahi ini bukan saja ada secara
sempurna di dalam diri Yesus melainkan juga ada di dalam diri kita.
Jemaat terdiri dari unsur ilahi yang ada di dalam diri kita, yaitu kodrat
yang baru. Yang lahir dari Roh adalah roh. Barangsiapa lahir dari Allah
adalah anak Allah. Jadi, dalam satu langkah kita bisa dengan sempurna
memahami apa yang Yesus maksudkan di Matius, dan juga maksud
dari pernyataan Paulus, yang awalnya terlihat saling bertentangan,
namun ternyata secara tepat sejalan dengan pernyataan Yesus sendiri.
Namun ada hal lain yang perlu untuk diperhatikan baik-baik, di Efesus
2:20, Paulus bukan sekadar menyatakan bahwa para rasul menjadi
landasannya, melainkan para rasul dan para nabi. Ini membuat ruang
lingkupnya menjadi jauh lebih besar. Bukan sekadar kedua belas rasul
itu yang menjadi dasar, akan tetapi para rasul dan para nabi, dan ini
mencakup berbagai macam orang.
Istilah unik 'kodrat ilahi' dari Petrus mendukung eksposisi
Paulus
Eksposisi dari Paulus ini didukung langsung oleh Petrus sendiri.
Malahan, Petrus adalah satu-satunya penulis di dalam Perjanjian Baru
yang memakai istilah 'kodrat ilahi' dan saya rasa ini adalah istilah yang
sangat menyolok. Saya pikir Petrus tahu persis apa yang Yesus
maksudkan. Dia tahu persisi bahwa Yesus tidak bermaksud berkata,
"Aku akan mendirikan jemaatku di atas dasar kamu." Hal itu bukanlah
maksud ucapan Yesus. Yang Yesus maksudkan adalah, "Engkau adalah
Petrus, dan di atas batu karang ini…."
Petrus: nama Simon setelah menjadi manusia baru
Perhatikan baik-baik, saat Yesus memulai kalimatnya, dia berkata,
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, Simon putra Yunus." Ini
adalah pokok yang perlu untuk diperhatikan karena di ayat 18, Yesus
mengganti namanya. "Engkau adalah Petrus." Simon bin Yunus adalah
cara Yesus memanggil nama Petrus yang asli, yaitu Simon,Petrus di
dalam keadaannya sebagai manusia duniawi, manusia yang belum
353 | B I B L E S U R V E Y
dilahirkan kembali. Namun ketika masuk ke ayat 18, Yesus berkata,
"Engkau adalah Petrus," maksudnya adalah, "Engkau adalah batu."
Petrus adalah nama baru bagi Simon, nama yang dia terima ketika
menjadi murid, saat dia menerima kodrat yang baru.
Mari kita beralih ke Yohanes 1:42. Petrus bukanlah nama
aslinya. Nama aslinya adalah Simon bin Yunus. Nama Simon adalah
nama yang dia sandang sejak lahirnya. Namun ketika dia menjadi
seorang murid, Yesus mengganti namanya di Yohanes 1:42. Kita
terlanjur terbiasa menyebut dia sebagai Petrus sehingga kita lupa
bahwa nama ini bukanlah nama aslinya. Ini adalah namanya setelah
dilahirkan kembali, namanya ketika dia menjadi manusia baru setelah
bertemu dengan Kristus. Yohanes 1:42 - Ia (Andreas, saudara
Simon) membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan
berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes (Yohanes - John - sama
dengan Yunus - Jonah), engkau akan dinamakan Kefas (artinya:
Petrus)." Perhatikan kata, "Engkau akan dinamakan." Petrus masih
belum ditransformasi pada tahap itu, tetapi "engkau akan dinamakan" -
engkau akan menjadi manusia baru. Dan ketika engkau menjadi
manusia baru, maka namamu pada saat menjadi manusia baru adalah
Kefas, yang berarti Petrus (jika Anda membaca terjemahan versi RSV,
di bagian catatan pinggirnya disebutkan bahwa kata ini bermakna
'batu' di dalam bahasa Aram. Dalam bahasa Aramnya adalah Kefas,
sedangkan dalam bahasa Yunaninya adalah Petrus, Petros). Jadi di sini
kita temukan bahwa 'Petrus' adalah nama barunya, namanya setelah
menjadi manusia yang telah dilahirkan kembali.
Pokok yang sama juga diungkapkan di Markus 3:16. Di sini ada daftar
kedua belas rasul, dan disebutkan tentang, Simon, yang diberi-Nya
nama Petrus. Dia diberi nama baru karena dia akan menjadi manusia
baru, manusia dengan kodrat ilahi, kodrat yang baru di dalam dirinya.
Dan kodrat yang baru ini adalah kodrat ilahi.
Saat kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah, kita menjadi batu:
batu-batu hidup
Petrus adalah satu-satunya orang di dalam Perjanjian Baru yang
memakai istilah 'kodrat ilahi'. Hal ini terdapat di 2 Petrus 1:4. Di dalam
suratnya yang kedua Petrus berkata, "Supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi." Dengan kata lain, tadinya Anda
354 | B I B L E S U R V E Y
adalah manusia duniawi, dan yang dilahirkan oleh daging adalah
daging. Akan tetapi sekarang Anda telah dilahirkan oleh Roh, dan yang
dilahirkan oleh Roh adalah roh. Anda ikut ambil bagian dalam kodrat
ilahi, dan karena Allah adalah gunung batu, dan Anda dilahirkan oleh
gunung batu itu, maka terjadilah hal seperti yang tertulis di Ulangan
32:18, "Diperanakkan oleh gunung batu." Oleh karena itu, karena kita
dilahirkan oleh Allah yang adalah gunung batu, maka kita menjadi
teguh, tetap dan tidak berubah.
Gunung batu adalah gambaran dari Allah karena bersifat kekal, gunung
batu adalah benda yang paling cocok kita katakan kekal. "The eternal
and the everlasting hills(bukit batu yang kekal dan abadi)" adalah
ungkapan dalam bahasa Inggris tentang kekekalan karena bukit-bukit
batu itu tampaknya merupakan benda yang tidak pernah berubah.
Segala sesuatu di dunia ini berubah, akan tetapi gunung batu terlihat
seperti tidak pernah berubah; benda yang kekal. Terpujilah TUHAN,
Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Amin, ya
amin (Mazmur 41:14), dan gunung batu melambangkan hal-hal yang
tidak berubah, teguh, pasti, tidak goyah, berlawanan dengan
kelemahan dan kefanaan tubuh manusia. Di sisi lain, Kitab Suci
menyamakan manusia dengan bunga rumput. Manusia seperti bunga di
padang yang semarak, indah, cantik, sedap dipandang, segar dan
sangat hidup hari ini, akan tetapi esoknya mati, layu dan lenyap.
Gunung batu tetap tinggal - kekal.
Dan ketika kita lahir baru, saat kita dilahirkan oleh Roh Allah, kita
menjadi batu, kita menjadi batu karang. Dan poin inilah yang
dinyatakan oleh Petrus sendiri. Dia sendiri yang berulang kali berkata
kepada kita di dalam suratnya yang pertama, bahwa kita ini adalah
batu-batu hidup di 1 Petrus 2:4, dan perhatikanlah, Petrus sendiri telah
memahami hal ini dengan sangat baik sehingga dia sendiri
menggambarkan Yesus sebagai Batu yang hidup, dan bahwa kita
memperoleh kodrat yang sama seperti dia. Kita juga adalah batu-batu
hidup atau batu-batu karang yang hidup yang dipakai untuk
membangun rumah rohani bagi Tuhan. Kita bisa menemukan semua ini
di 1 Petrus 2:4 dan seterusnya. Dan beginilah bunyinya: Dan datanglah
kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia,
tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga
dipergunakan sebagai batu hidup (Anda juga adalah batu-batu yang
hidup karena Anda sekarang ikut memiliki kodrat yang sama
355 | B I B L E S U R V E Y
dengan Tuhan) untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu
imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang
karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Ini adalah hal yang
sangat indah.
Petrus telah memahami hal ini dengan sempurna. Dia telah mengerti.
Dia melihat bahwa Yesus memanggilnya dengan nama yang baru,
"Engkau adalah Petrus, yang ikut memiliki kodrat ilahi. Aku tidak akan
memanggilmu Simon. Tetapi engkau adalah Petrus, manusia dengan
kodrat yang baru, yang seperti batu karang. Dan di atas kodrat baru
yang serupa dengan batu karang ini, yaitu kodrat ilahi ini, aku akan
membangun Jemaatku. Dan alam maut tidak akan menguasai kodrat
yang baru ini karena apa yang dilahirkan oleh Roh adalah roh, dan Roh
Allah itu kekal." Kita memiliki hidup yang kekal. Alam maut tidak akan
menguasainya.
Kita diubah menuju kodrat ilahi yang mengalahkan dunia, si
jahat, nabi-nabi palsu dan dosa lewat iman pada Kristus
Fakta ini sangat didukung oleh rasul Yohanes, dia menyatakan hal yang
persis sama. Alam maut tidak akan menguasai kodrat baru di dalam
diri kita. Malahan kitalah yang menang atas alam maut. Mari kita lihat
di 1 Yohanes 5 mengenai konteks ini, dan melihat betapa eksposisi ini
didukung penuh entah oleh Petrus, Paulus maupun Yohanes. 1 Yohanes
5:4 berkata, “Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan
dunia (Dunia tidak menguasainya. Alam maut tidak menguasainya. Apa
yang dilahirkan dari Allah, kodrat yang baru ini, mengalahkan
dunia.) Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita”.
Dengan iman, melalui komitmen total bahwa Allah menjadikan kita
baru lagi. Akan tetapi jemaat tidak dibangun di atas dasar iman
kita. Gereja dibangun di atas dasar kodrat ilahi. Melalui iman, kita
masuk ke dalam kodrat ilahi ini. Jika Jemaat dibangun di atas dasar
iman kita yang goyah ini, maka landasanya akan menjadi sangat
rapuh. Bukan di atas dasar iman kita, bukan di atas dasar amal baik
kita, bukan di atas dasar komitmen kita melainkan di atas dasar hasil
karya Allah yang dikerjakan lewat Roh Kudus di dalam diri kita. Inilah
landasan di atas mana Gereja dibangun. Semua yang lahir dari Allah,
mengalahkan dunia. Tidak akan bisa dikalahkan oleh dunia. Daging
kita, bahkan iman kita bisa dikalahkan oleh dunia, akan tetapi kodrat
356 | B I B L E S U R V E Y
ilahi di dalam diri kita tidak akan kalah. Selama kita memiliki kodrat
ilahi di dalam diri ini, kita akan menang.
Dan tentu saja, sebenarnya kita bukan sekadar mengalahkan dunia,
tetapi kita juga mengalahkan si jahat oleh karena kodrat ilahi ini. Inilah
hal yang disampaikan oleh Yohanes di 1 Yoh 2:13-14.
Yohanes berbicara tentang hal mengalahkan si jahat. "Aku menulis
kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang
ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda,
karena kamu telah mengalahkan yang jahat." Jika Anda mengalahkan
si jahat, berarti Anda mengalahkan alam maut, dan Anda pasti
mengalahkan kuasa-kuasa maut yang bekerja melalui si jahat. Dan di
ayat 14, dia mengulangi hal yang sama. Di bagian akhir dari ayat ini,
dia berkata, "Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena
kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah
mengalahkan yang jahat." Kita tidak dikalahkan oleh kuasa-kuasa
maut. Dan apakah kuasa-kuasa (perhatikan bentuk jamak ini) maut
atau pintu-pintu gerbang maut itu? Itulah si jahat. Itulah dunia, dan
itulah daging. Mereka itulah kuasa-kuasa maut. Setanlah yang
mendatangkan maut kepada kita. Dunialah yang mendatangkan maut
kepada kita.
Perhatikan juga hal yang lain, yaitu nabi-nabi palsu, guru-guru palsu
yang berkeliaran di dunia ini. Di 1 Yoh 4:4, ada sangat banyak kuasa
maut yang perlu kita kalahkan dan mereka itu adalah salah satunya.
Rasul Yohanes menulis kepada kita di 1 Yoh 4:4, "Kamu berasal dari
Allah, anak-anakku (oleh karena Anda dilahirkan dari Allah),dan kamu
telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam
kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." "Kamu telah
mengalahkan nabi-nabi palsu itu" - yaitu nabi-nabi palsu yang
disebutkan di ayat 1, yang mewakili roh Antikristus, segala sesuatu
yang menentang Kristus.
Jadi kuasa-kuasa maut mewakili segala sesuatu yang menentang
hidup, yang menentang Allah. Akan tetapi segala kuasa gelap tidak
akan mengalahkan Jemaat yang dibangun di atas dasar kodrat ilahi
yang ada di dalam diri kita. Barangsiapa lahir dari Allah mengalahkan
semua itu. Semua yang lahir dari Allah mengalahkan setan,
mengalahkan nabi-nabi palsu, mengalahkan dunia, dan oleh karena itu
mengalahkan dosa. Semua itu sangat indah untuk dicamkan.
357 | B I B L E S U R V E Y
Ciri kodrat ilahi: kasih
Lalu apakah tanda dari kodrat ilahi itu? Apakah ciri dari kodrat ilahi itu?
Apa itu kodrat ilahi yang ada di dalam diri kita? Kualitas apa yang
terdapat di dalam kodrat ilahi itu? Kita akan menemukan bahwa di
dalam lima ayat pertama dari 1 Yoh pasal 5, Yohanes telah
menjelaskan semua itu. Apakah tanda dari orang yang lahir dari Allah?
Baik di dalam bagian bacaan yang ini dan juga di dalam seluruh isi
surat 1 Yohanes, Yohanes memberitahu kita bahwa setiap orang yang
tidak mengasihi tidak berasal dari Allah. Akan tetapi setiap orang yang
mengasihi berasal dari Allah. Itulah tanda dari kodrat yang baru di
dalam diri kita, dalam uraian yang paling sederhana.
Jika Anda bertanya, bagaimana saya bisa tahu bahwa saya memiliki
kodrat yang baru itu atau tidak? Bagaimana saya bisa tahu bahwa saya
ini adalah salah satu batu hidup di tengah bangunan jemaat secara
keseluruhan? Yohanes menjelaskannya secara sederhana kepada kita.
Lihat saja apakah Anda mengasihi atau tidak. Itulah tandanya. Itulah
bentuk ujian yang paling pasti. Jika Anda tidak mengasihi, Anda tahu
bahwa sehebat apapun pemahaman Alkitab Anda, seberapa besar
pengetahuan Anda, Anda tidak memiliki kodrat yang baru itu karena
siapapun yang lahir dari Allah akan memiliki kepribadian Allah. Apakah
kepribadian Allah itu? Di 1 Yohanes 4:8Yohanes memberitahu kita
bahwa Allah menurut kodrat-Nya adalah kasih. Dan dia mengulanginya
lagi di 1 Yoh 4:16. Allah, menurut kodrat-Nya, adalah kasih. Dan oleh
karena itu, di mana ada kasih surgawi ini, maka Anda akan tahu bahwa
di sana ada kodrat yang baru.
Sebagai rangkumannya, Marilah kita lihat lagi gambarannya, kita tahu
bahwa Yesus membangun Jemaatnya di atas dasar kodrat ilahi yang
mewujudkan dirinya dalam bentuk kasih. Itulah
sebabnya Yesus berulang kali memerintahkan murid-muridnya,
"Dengan inilah maka seluruh dunia akan tahu bahwa kamu adalah
murid-muridku, yaitu jika kamu saling mengasihi satu dengan yang
lain."
Akan tetapi daging memegang kendali atas diri kita
Namun di sanalah kesulitan mulai muncul. Karena siapapun yang
pernah mencoba untuk secara serius mengasihi seperti cara Yesus
358 | B I B L E S U R V E Y
mengasihi akan segera tahu bahwa roh memang penurut akan tetapi
daging ini luar biasa lemahnya. Daging sangatlah lemah. Kita ini selalu
saja egois. Daging selalu menguasai kita. Itulah masalah yang
membuat kita tidak bisa mengalahkan dunia. Kita tidak bisa
mengalahkan si jahat. Kita tidak bisa mengalahkan nabi palsu. Ketika
nabi-nabi palsu datang dan mengajarkan kepada kita berbagai hal yang
sangat sesat, kita bahkan tidak tahu bagaimana membedakan yang
benar dari yang salah. Mengapa? Karena walaupun roh kita memang
penurut akan tetapi daging kita sangat lemah sehingga kita menjalani
kehidupan Kristen yang kalah. Karena kasih Allah tidak meluap di
dalam hidup kita. Kasih Allah, kodrat ilahi-Nya tidak sepenuhnya
mengendalikan hidup kita dan akibatnya kita dikalahkan. Lihatlah
orang-orang kalah di gereja. Kalah, tidak tahu apa itu sukacita, apa itu
damai sejahtera, karena kasih, sukacita dan damai sejahtera itu
berjalan beriringan. Kita tidak tahu apa arti semua itu. Kita mengalami
kegelisahan di dalam batin kita. Kita menjadi murung, kekurangan
sukacita karena kasih tidak meluap di dalam hati kita. Kita tidak bisa
berkata seperti pemazmur, "Cawanku meluap-luap." Cawan kasih kita
tidak meluap-luap. Kita hanya memiliki isi yang sedikit; tidak sampai
meluap.
Yesus berkata di Yohanes pasal 7, ayat yang sering saya
kutip: Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh
Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.
Ada di manakah kekristenan yang semacam ini? Di mana kita dapat
menemukannya? Di mana kita bisa melihat kodrat ilahi di dalam diri
kita ini berjaya? Yang kita lihat sekarang ini malah kekristenan yang
kalah telak, merangkak di lantai sambil bertanya-tanya, "Apakah
kekristenan yang semacam ini akan berhasil, yang kurasakan sekarang
ini justru kemacetan. Aku sudah dikalahkan. Ada tertulis, 'dia
mengalahkan dunia,' tetapi aku tidak mengalahkan dunia, aku
dihantam oleh dunia setiap minggu. Lalu dikatakan, 'ia mengalahkan
setan,' padahal setan justru mempermainkanku seperti kucing
mempermainkan tikus! Dia bukan sekadar mengunyah kuping dan
ekorku, nantinya dia mungkin malah mengunyah leherku juga!"
Mengalahkan setan! Di manakah para pemenang itu? Kita semua
berada dalam keadaan yang menyedihkan!
Apa yang sedang terjadi? Bukankah itu karena kita tidak mengizinkan
kodrat ilahi untuk bekerja secara penuh di dalam diri kita? Kita belum
359 | B I B L E S U R V E Y
berkomitmen sepenuhnya kepada pekerjaan Allah di dalam hati kita.
Dengan mulut kita berkata bahwa kita berkomitmen total, tetapi ketika
sampai pada pelaksanaannya, Anda bisa tahu apakah Anda telah
mengalami kodrat ilahi ini atau belum dengan menguji apakah Anda
berkemenangan atau tidak di dalam kehidupan Kristen Anda. Jika
memang berkemenangan, puji Tuhan! Anda adalah salah satu dari
sedikit pemenang di tengah angkatan ini. Anda adalah salah satu dari
sedikit orang yang kodrat ilahinya bekerja secara penuh dan kasih Allah
meluap dari dalam diri Anda seperti aliran-aliran air hidup, bukankah
begitu? Atau, apakah Anda harus diperas sekuat tenaga untuk bisa
menghasilkan beberapa tetes kasih? Mungkin sekalipun sudah diperas,
bahkan satu tetes pun tidak keluar juga. Jalanilah kekristenan yang
berkelimpahan!
Dapatkah kita menemukan Kasih yang seperti Kasih Kristus?
Saat membaca firman serta ajaran Yesus dan membandingkannya
dengan kehidupan Kekristenan di sekeliling kita, kita akan mendapati
bahwa kita ternyata masih belum mengerti apa itu kekristenan. Kita
belum mengerti ajaran Tuhan. Oleh karenanya, ketika Yesus berkata,
"Aku akan mendirikan Jemaayku di atas dasar kodrat ilahi yang indah
ini, Jemaat yang dibangun di atas dasar kelimpahan kasih," tidak heran
jika Paulus bisa berbicara tentang gereja sebagai satu tubuh di mana
setiap anggotanya saling peduli dengan saling memberi antara satu
dengan yang lain, saling memperhatikan, komitmen yang sejati, siap
mencurahkan hidup bagi sesama. Di manakah kita bisa melihat hal ini?
Ada di mana?
Sebagai satu Jemaat, kita bertemu seminggu sekali dan kita saling
menyapa dengan sangat sopan, saling berbasa-basi dan selanjutnya
berpisah sampai minggu depan. Itu saja! Begitulah keadaannya. Kita
bahkan masih jauh dari pemahaman tentang dasar bagi gereja. Kita
masih jauh dari sana karena kita bahkan tidak tahu seperti apa kasih
itu di dalam prakteknya. Dan seperti yang kita baca di 1 Yoh 3:16,
Yohanes berkata kepada orang-orang Kristen, "Demikianlah kita
ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya
untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-
saudara kita." Oh! Saya tidak berani membacanya lagi. Saya tidak
berani membacanya. Ayat ini menyangkut di tenggorokan saya. Saya
tidak bisa menelannya. Karena untuk saling tersenyum saja kita sudah
360 | B I B L E S U R V E Y
kesulitan apalagi sampai mengorbankan nyawa! Ibarat seorang anak
SD yang mencoba mengerjakan ujian di Universitas! Sungguh
menggelikan! Kita bahkan tidak tahu bagaimana harus mulai bersikap
lebih baik antara satu dengan yang lain, sedikit lebih peduli, bahkan
belum sampai pada mengangkat telepon sewaktu-waktu, menanyakan
kepada saudara yang lain, "Bagaimana keadaanmu hari ini? Adakah
sesuatu yang bisa saya doakan buatmu?" Oh! Anda bahkan belum
sampai di sana. Kepedulian semacam itu saja sudah sangat melelahkan
Anda. Percakapan selama lima menit sudah terlalu banyak buat Anda.
Bagaimana mau berbicara tentang hal mengorbankan nyawa demi
orang lain?
Apakah yang terungkap dari ini semua? Yang ditunjukkan adalah
apakah kodrat ilahi itu ada atau tidak ada di dalam diri kita. Apakah
kita ini dilahirkan dari Roh Allah atau tidak? Sudah adakah perubahan
yang mendasar di dalam diri kita, revolusi kasih ilahi? Kita tidak
sanggup berbicara tentang aliran-aliran air hidup yang mengalir dari
dalam diri kita. Bahkan untuk melihat beberapa tetes air hidup dari
dalam diri kita ini sudah sangat susah, apa lagi aliran-aliran air hidup?
Kekristenan macam apakah yang sedang kita bicarakan ini? Kadang
kala, saya begitu tertekan dan patah semangat sampai-sampai saya
ingin berlibur untuk waktu yang sangat lama. Saya mau mencari
tempat yang sepi di sebuah puncak gunung dan bersaat teduh di
hadapan Allah dan merenungkan, "Apakah saya sedang membahas hal
yang cuma berisi omong kosong? Saya memberitakan Injil tentang
revolusi ilahi di dalam jiwa manusia, tetapi yang saya lihat adalah
pertengkaran, keluhan, sungut-sungutan serta masalah tanpa akhir
yang harus dihadapi setiap saat. Hari ini, ada yang sedang patah
semangat, di hari lain, ada lagi yang sedang depresi, dan ada lagi yang
sedang ... oh, tiada akhirnya!" Kami harus menangani depresi yang
tiada akhir, bukannya aliran-aliran air hidup! Untuk bisa berdiri saja
sudah sangat susah, apa lagi untuk berlari!
Mintalah pertolongan dengan sangat kepada Allah
Kita harus memohon dengan sangat kepada Allah di zaman sekarang
ini, kita harus memohon dengan sangat agar Allah menolong kita untuk
tidak menjadi munafik dan tidak tertipu, tanyakanlah pada diri Anda,
"Apakah saya telah menjalani kehidupan Kristen sebagaimana
mestinya? Atau apakah saya harus berhenti menipu diri sendiri?" Saya
361 | B I B L E S U R V E Y
selalu menghadap kepada Allah berulang kali mengenai masalah ini,
setiap hari saya melakukannya, saya menghadap kepada Allah dan
bertanya kepada Tuhan, "Sudah adakah luapan yang sepenuhnya
melalui saya hari ini? Atau saya hanya sekadar berjuang untuk bisa
selamat saja?" Saya hanya sekadar berjuang untuk selamat karena
kekuatan si jahat menyerang saya dari berbagai penjuru. Saya
mendapati bahwa dunia sedang menerpa masuk. Setan sedang
bergerak masuk. Lalu bagaimana dengan nabi-nabi palsu? Semua
tekanan itu datang dari berbagai penjuru. Dan kita hanya bisa berjuang
sekadar untuk tetap selamat, bukannya mengubah padang gurun
menjadi tanah subur dengan aliran-aliran air hidup kita. Kita bergumul
hanya untuk bisa mempertahankan sebidang kecil lahan, berharap agar
lahan ini bisa menghasilkan sedikit panen pada Hari Penghakiman
nanti, supaya kita bisa menunjukkan sesuatu kepada Tuhan dan
berkata, "Tuhan, ini ada sedikit panenan." Kita berjuang hanya untuk
menjaga supaya lahan yang kecil ini bisa tetap menghijau, sekadar
membuat 'oasis', tindakan mengalahkan padang gurun jelas jauh dari
bayangan, padang gurun yang bisa bersemi seperti bunga mawar,
padang gurun yang diubah menjadi dataran subur. Kapankah itu bisa
terjadi?
Membangun gereja dengan memberitakan Firman Allah dan
hidup di dalam kodrat ilahi
Gereja dibangun di atas dasar kodrat ilahi, kodrat ilahi itu adalah
Kristus dan Yesus ada di dalam diri kita. Gereja dibangun di atas dasar
Kristus dan rasul-rasul dan nabi-nabi. Siapakah nabi-nabi itu? Para nabi
adalah para pemberita Firman Allah. Itulah mereka. Dan di manapun
Firman Allah diberitakan, jika Anda yang memberitakan Firman Allah
itu, maka Anda termasuk nabi dan gereja dibangun di atas dasar Anda
juga. Misalnya, mereka yang melayani untuk membangun Jemaat,
mereka berfungsi sebagai rasul-rasul dan nabi-nabi. Mereka menjadi
dasar di mana Jemaat itu sedang dibangun, bukan pembangunan
organisasi, melainkan pendirian bangunan yang hidup yaitu
pembangunan tubuh Kristus. Di manapun para rasul dan nabi yang
setia memberitakan Firman, yang setia menjalani hidup yang menjadi
panggilannya - yaitu di dalam kodrat ilahi, di sanalah Jemaat dibangun.
Itulah yang sedang disampaikan oleh Yesus. Itulah hal yang dipahami
dengan baik oleh Petrus, dilihat dari apa yang dia sampaikan kepada
kita melalui surat-suratnya. Itulah hal yang dipahami dengan sempurna
362 | B I B L E S U R V E Y
oleh Paulus. Itulah hal yang dipahami dengan sempurna oleh rasul
Yohanes.
Apakah kodrat ilahi itu bekerja dengan aktif di dalam diri kita?
Setelah menyampaikan semua ini, kita harus menanyakan diri kita,
apakah kodrat ilahi itu bekerja aktif di dalam diri kita? Dan kita bisa
megujinya dengan bertanya: apakah saya bisa mengasihi? Apakah
saya mengasihi? Apakah saya mengasihi Anda semua, saudara-saudari,
apakah saya mengasihi keluarga saya sebagaimana mestinya, apakah
saya mengasihi mereka yang menentang Kristus sebagaimana
mestinya? Itulah pertanyaannya. Itulah cara cepat untuk bisa
mengetahui apakah kita ini benar-benar Kristen atau bukan. Kiranya
Allah menolong kita. Kita wajib untuk saling membangun, yaitu saling
mengasihi satu dengan yang lain dalam praktek.
Hal menerima upah
(Kita adalah perwakilan Allah di bumi)
Matius 10:40-42
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 10:40-42
Kita melanjutkan pembahasan di Matius 10:40-42. Dari pembahasan
setiap ajaran Yesus di Injil Matius selama ini, saya yakin Anda telah
melihat kekayaan makna yang luar biasa dari pengajarannya.
"Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut (atau
menerima) Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia
menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa
menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan
menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut
seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima
upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk
secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini,
363 | B I B L E S U R V E Y
karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari
padanya."
Orang Kristen adalah wakil Kristus & wakil Allah di muka bumi
Apa yang dapat kita pelajari dari ketiga ayat tersebut? Ayat 40:
"Barangsiapa menerima kamu, ia menerima Aku" (He who receives you
receives Me, and he who receives Me receives Him who sent Me.) Siapa
yang Yesus maksudkan dengan 'kamu'? Yang dimaksudkan olehnya
adalah orang Kristen secara umum, atau satu kelompok khusus di
tengah lingkungan orang Kristen?
Tentu saja pada titik awal, Yesus merujuk kepada murid-muridnya
yang sedang mendengarkannya. Akan tetapi, siapakah para murid itu?
Siapakah para murid di zaman ini? Kepada siapakah kalimat,
"Barangsiapa menerima kamu, ia menerima Aku," ditujukan di zaman
ini? Di ayat 38, Yesus telah memberitahu kita siapa yang dimaksudkan
sebagai "kamu" di sini. Menurut Yesus para murid adalah mereka yang
memikul salib dan mengikut dia. Yang dimaksud dengan 'kamu' di ayat
40 ini adalah orang-orang Kristen yang berkomitmen total; orang
Kristen yang "memikul salib mereka" untuk mengikut Yesus. Dia
sedang berkata, "Barangsiapa menerima orang-orang Kristen yang
memikul salib mereka, ia menerima Aku."
Dikatakan juga bahwa "Dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima
Dia yang mengutus Aku." Siapa yang mengutus Yesus? Tentu saja,
Allah Bapa. Ini berarti bahwa "barangsiapa menerima kamu, ia
menerima Bapa." Ini menunjukkan bahwa orang Kristen yang memikul
salibnya bukan saja wakil Kristus tapi juga adalah wakil Allah di dunia
ini. Ini adalah suatu tanggungjawab yang amat besar. Setiap dari kita
adalah wakil Allah di dunia ini jika kita termasuk orang Kristen yang
berkomitmen. Sayangnya, sekalipun Anda hanya sekadar orang
"Kristen KTP", Anda tetap merupakan wakil Allah di mata orang-orang
non-Kristen.
Tanggung jawab besar menyandang sebutan orang "Kristen"!
Jadi, mari kita memulai dulu dari poin negatif ini: tanggung jawab yang
sangat berat dalam membawa nama "Kristen". Berapa banyak orang di
zaman ini yang menolak untuk menjadi Kristen hanya karena mereka
364 | B I B L E S U R V E Y
teringat pada beberapa orang Kristen yang mereka kenal yang
memberi kesan buruk pada mereka. Dengan kata lain, penghambat
terbesar yang menghalangi orang menjadi Kristen adalah fakta bahwa
mereka kenal dengan orang Kristen yang kualitas hidupnya payah.
Saya sering mengatakan bahwa saya sangat bersyukur atas
kedatangan kaum Komunis di negara asal saya. Di saat saya
mengatakan hal itu, alis mata orang-orang akan berkerut. Yang saya
maksudkan adalah sebelum kedatangan kaum Komunis, jenis orang
Kristen yang saya lihat di gereja adalah jenis yang membuat saya
merasa muak. Namun ketika kaum Komunis masuk, yang tersisa
adalah orang-orang Kristen yang sejati. Yang lainnya telah menghilang
dari gereja. Dan ketika saya mengamati orang-orang Kristen yang
sejati ini, saya membatin, "Itu dia! Sekarang aku sudah melihat orang
Kristen yang sejati." Kedatangan kaum Komunis memurnikan gereja
dari sekam. Kaum Komunis adalah api penghakiman yang membakar
lalang di Gereja dan yang tersisa adalah umat sejati yang
memancarkan sinarnya di tengah penderitaan.
Di saat Anda dibaptis, Anda menyandang nama sebagai orang
"Kristen". Mulai saat itu, setiap teman Anda yang non-Kristen akan
menatap Anda dan berkata, "Ah! Itu orang Kristen!" Dan mereka akan
mulai membayangkan seperti apa itu orang Kristen dengan cara
mengamati kehidupan Anda! Oh, suatu tanggung jawab yang sangat
mengerikan! Artinya, jika orang itu tidak mau datang kepada Tuhan
akibat penilaiannya atas diri Anda, darah orang itu menjadi tanggung
jawab Anda. Anda telah membuatnya menolak untuk menjadi orang
Kristen. Artinya, entah Anda suka atau tidak, mulai saat Anda menjadi
Kristen, Anda langsung menjadi wakil Kristus di tengah keluarga,
teman-teman dan kemana pun Anda pergi.
Yesus berkata, "Barangsiapa menerima kamu, ia menerima Aku, tetapi
barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku,". Anda harus memastikan
bahwa Anda memang telah mewakili Yesus dengan benar. Inilah alasan
mengapa kita membahas tentang salib dan tentang makna iman. Inilah
sebabnya mengapa saya berulang kali menguraikan tentang apa
artinya menjadi orang Kristen yang sejati, karena bukan hanya
keselamatan Anda yang terlibat di dalamnya, tetapi keselamatan orang
lain juga bisa ikut terkait di sana.
365 | B I B L E S U R V E Y
Ini berarti apakah orang di sekitar kita akan datang kepada Tuhan atau
tidak, sangat bergantung pada Anda karena mereka tidak mengenal
orang Kristen yang lainnya selain Anda, dan mereka mengamati hidup
Anda. Tak ada gunanya berkata, "Jangan mengamati aku, aku bukan
orang Kristen yang sesuai standar." Tidak ada gunanya, karena orang-
orang yang berhubungan dengan Anda pasti akan menilai Anda. Begitu
banyak orang yang berkata, "Jangan pedulikan aku. Perhatikan saja
orang yang itu. Dia lebih baik daripadaku." Akan tetapi Tuhan
meletakkan tanggung jawab yang sepenuhnya di pundak Anda. Jadi,
inilah poin yang pertama: kita adalah wakil Kristus di bumi ini.
Setiap kali Anda tergoda untuk mengucapkan sesuatu, ingatlah bahwa
apa yang Anda ucapkan, Anda sampaikan sebagai seorang wakil Allah
dan wakil Kristus. Jika Anda melontarkan lelucon yang tidak pantas,
ingatlah akan kesan yang tertanam di benak orang non-Kristen. Jika
Anda bersikap egois, mengambil bagian yang terbesar, yang paling
enak dari hidangan yang tersaji, ingatlah bahwa mungkin saja ada
orang yang sedang mengamati Anda. "Karena, jika karena apa yang
kumakan," kata Rasul Paulus, "ternyata membuat orang lain
tersandung, lebih baik aku tidak memakannya." Orang memerhatikan
perilaku Anda bukan sekadar untuk urusan yang besar-besar saja.
Orang-orang mengamati Anda dalam hal-hal kecil dan di sanalah letak
permasalahannya. Di dalam perkara-perkara kecil itulah kita
mengalami kegagalan.
Bukankah seringkali di dalam hal-hal kecil yang dilakukan oleh para
saudara seiman yang membuat Anda berkata, "Wah, ternyata orang ini
sangat egois." Jika inilah yang selalu dilihat oleh orang non-Kristen
maka kesan yang tertanam adalah bahwa kira-kira seperti itulah
Kristus adanya! Kita adalah wakil Kristus di dunia ini. Jika Anda tidak
ingin menjadi wakil Kristus, janganlah mau dibaptis, karena suka atau
tidak, pada saat Anda menjadi Kristen, Anda akan menyandang
namanya. Sama seperti seorang istri, pada saat ia menikah, dia akan
menyandang nama suaminya, entah dia suka atau tidak. Dia akan
menjadi perwakilan dari keluarga itu karena dia akan menyandang
nama dari keluarga itu. Dan itu juga berarti bahwa kita ini memiliki
tanggung jawab yang pasti di dalam hal keselamatan orang lain.
Mari kita melangkah lebih jauh lagi. "Barangsiapa menerima kamu, ia
menerima Aku," berarti, "Barangsiapa mengasihi kamu, ia mengasihi
366 | B I B L E S U R V E Y
aku." Dan itu berarti, "Bagaimana cara mereka memperlakukan kamu,
begitulah cara dia memperlakukan aku. Jika mereka menghina kamu,
mereka menghina aku." Ingatlah baik-baik, jika ada yang menolak
Anda, berarti mereka telah menolak Kristus! Akan tetapi jika mereka
menolak Anda karena Anda sendiri yang tidak baik dan oleh karena itu
mereka menolak Kristus, berarti mereka telah kehilangan keselamatan
mereka. Dan Anda telah menyebabkan mereka sampai pada keadaan
seperti itu.
Hal yang kita lihat dari poin yang kedua ini adalah bahwa kita ini bukan
sekadar wakil Kristus karena kedudukan kita, tetapi kita ini juga
menjadi wakil Kristus karena kita telah bersatu dengannya. Di saat
Anda dibaptiskan, maka Anda akan bersatu dengan Kristus. Seperti
yang rasul Paulus katakan berulangkali, kita menjadi satu dengan
Kristus.
Penyatuan Allah dengan umat-Nya melalui Yesus
Dan saat kita menjadi satu dengan dia, maka, apapun yang terjadi
pada kita, terjadi juga pada Kristus dan juga Allah. Inilah aspek positif
yang perlu kita pikirkan. Artinya, jika Anda sedang melalui suatu
penderitaan atau kesukaran, dan Anda mengalaminya sendirian,
janganlah khawatir, Allah menanggung penderitaan itu bersama
dengan Anda karena Anda telah bersatu dengan dia. Ingatlah bahwa
Anda tidak pernah sendirian di dalam penderitaan Anda. Allah
memahami persoalan di dalam hati Anda karena persoalan Anda adalah
persoalan-Nya juga. Anda sangat berarti bagi-Nya. Bahkan rambut di
kepala Anda terhitung oleh-Nya. Ini menunjukkan bahwa Anda sangat
berharga bagi Dia.
Itu sebabnya mengapa ketika rasul Paulus (atau Saulus, namanya
sebelum menjadi Kristen) menganiaya Jemaat, Yesus berkata,
"Mengapa kamu menganiaya aku?" Jika Anda membuat seorang Kristen
menderita, berarti Anda sedang membuat Kristus menderita. Jika Anda
membuat Kristus menderita, berarti Anda membuat Allah menderita.
Ini adalah pengajaran yang unik di dalam Firman Allah. Ajaran yang
unik dari Alkitab itu adalah bahwa Allah menanggung penderitaan, Dia
menanggung penderitaan bersama dengan umat-Nya. Seperti yang Dia
katakan kepada umat Israel di dalam Perjanjian Lama, "Di dalam
367 | B I B L E S U R V E Y
segala penderitaan mereka, Allah juga ikut menderita," karena Dia
menjadi satu dengan umat-Nya.
Apapun yang Anda lakukan pada seorang saudara seiman, Anda
melakukannya terhadap Allah
Demikianlah, kita kembali lagi kepada poin bahwa, apapun yang Anda
kerjakan akan menentukan reaksi orang lain kepada Allah. Akan tetapi
kita tidak boleh memandang bahwa hal itu hanya berlaku dalam
hubungan antara orang Kristen dengan orang non-Kristen, hal itu juga
berlaku dalam hubungan antara sesama orang Kristen. Itu berarti
bahwa jika Anda membuat seorang saudara seiman berduka, berarti
Anda telah membuat Allah berduka; Anda telah mendukakan Roh Allah.
Jika Anda sedang mengkritik seorang saudara seiman, atau
menyerangnya, atau menyengsarakannya lewat cara apapun, ingatlah
bahwa Anda sedang mendukakan Roh Allah. Ini bukan hanya persoalan
perlanggaran terhadap orang lain tetapi suatu perlanggaran terhadap
Allah. Artinya, apapun yang Anda lakukan terhadap seorang saudara
seiman, berarti Anda sedang melakukannya terhadap Allah.
Renungkanlah sejenak hal itu.
Hal ini juga berarti bahwa setiap kali Anda menunjukkan kasih kepada
seorang saudara seiman, maka Anda juga sedang menunjukkan kasih
kepada Allah. Bagaimana cara Anda menunjukkan kasih kepada Allah?
Caranya adalah dengan menunjukkannya kepada saudara seiman. Jika
Anda memberi sesuatu kepada orang tersebut, berarti Anda sedang
memberi sesuatu kepada Allah. Saat menyambut seorang murid,
berarti kita sedang menyambut Allah.
Banyak orang yang berpikir bahwa orang yang rohani itu adalah orang
yang tidak masuk akal. Orang itu selalu bermimpi; dia selalu berada di
awang-awang. Padahal orang yang rohani adalah orang yang paling
masuk akal karena dia memahami prinsip-prinsip rohani dari kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, kita bisa melihat bahwa setiap bagian
dari tingkah laku kita tidak lepas dari prinsip ini.
Coba berpikir lebih jauh lagi, dengan cara apa Anda menyenangkan
hati Allah? Bagaimana agar hidup saya dapat menyenangkan hati
Allah? Dari pengajaran rohani ini, kita belajar tentang prinsip bahwa di
368 | B I B L E S U R V E Y
dalam menyenangkan hati saudara seiman, di dalam mengasihi atau
menolong orang itu, kita sebenarnya sedang menyenangkan hati Allah!
Menerima upah seorang nabi
Mari kita renungkan lebih jauh lagi prinsip rohani yang ada di ayat 41.
Dikatakan, "Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia
akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar
sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar." Apa
maksud perkataan jika seseorang "menyambut seorang nabi sebagai
nabi, ia akan menerima upah nabi"? Apa artinya? Sangat sederhana.
Menyambut seorang nabi berarti ikut ambil bagian di dalam upahnya.
Bagaimana Anda bisa berbagi upah dengan dia ketika Anda
menyambutnya? Karena Anda ikut ambil bagian di dalam
pekerjaannya. Ketika Anda menyambut seorang nabi, Anda sudah
ambil bagian di dalam pekerjaannya. Anda ikut terlibat dalam
mengembangkan pekerjaannya.
Akan tetapi Anda tidak dapat ikut menerima upahnya jika Anda
menyambutnya bukan karena ia nabi tetapi karena Anda menyukainya.
Betapa telitinya Yesus di dalam membuat pernyataan-nya. Dia tidak
berkata, "Jika engkau menyambut seorang nabi, maka engkau akan
menerima upahnya." Yang dia katakan adalah, "Jika engkau
menyambut seorang nabi karena dia adalah nabi." Hal ini sangatlah
penting karena Anda bisa saja menyambut seorang nabi karena
berbagai macam alasan, tidak harus karena dia adalah seorang nabi.
Anda bisa saja menyambut seorang hamba Allah bukan karena
keberadaannya sebagai seorang hamba Allah melainkan karena Anda
menyukai kepribadiannya. Anda mungkin saja mengagumi seseorang
dan berkata, "Aku suka orang semacam ini, tak masalah apakah dia
seorang hamba Allah atau bukan. Saya menyukainya sekalipun dia
bukanlah hamba Allah." Ini berarti dasar penerimaan Anda terhadap
orang itu sudah tidak jelas. Demikianlah, Yesus tidak berkata, "Kalau
kamu menyambut seorang nabi, kamu akan menerima upahnya." Tidak
demikian. Anda baru menerima upahnya jika Anda menyambut dia
sebagai seorang hamba Allah. Ini adalah hal yang sangat penting. Poin
ini perlu untuk ditegaskan.
Dan pernyataan yang berikutnya, "Barangsiapa menyambut seorang
benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar."
369 | B I B L E S U R V E Y
Siapa itu orang benar di dalam ajaran Yesus? Sudah tentu, dia ini
berbeda dari nabi; dia bukanlah seorang nabi; dia bukanlah seorang
hamba Allah di dalam pengertian tersebut. Akan tetapi seorang benar
di dalam ajaran Yesus selalu merupakan seorang murid sejati yang
memiliki iman di dalam Kristus dan orang yang memikul salib di dalam
hidupnya. Jika Anda enggan memikul salib, maka Anda tak akan
pernah menjadi orang benar karena dosa Anda tetap bersama Anda.
Anda masih belum disalibkan bersama Kristus.
Mengambil bagian di dalam pekerjaan Allah dengan menyambut
hamba-Nya
Demikianlah, kita melihat di dalam poin yang kedua ini bahwa di dalam
hal kita menyambut seorang nabi sebagai nabi: itu berarti bahwa Anda
sedang ikut ambil bagian di dalam pekerjaan Allah. Pikirkanlah akan hal
ini. Apakah Anda ingin berbuat sesuatu bagi Allah? Anda bisa
memulainya dengan menyambut para hamba Allah.
Lalu apakah arti menerima itu? Dari Yohanes 2 ayat 10 kita melihat
bahwa hal ini berarti bahwa Anda menerimanya di dalam rumah Anda.
Pada zaman itu, nabi lazimnya hidup mengembara. Ini berarti ia akan
tinggal bersama Anda selama dia berada di kota Anda dan Anda
mencukupi kebutuhan hidupnya. Di Matius pasal 10, ketika Yesus
mengutus murid-muridnya, dia berkata, "Barangsiapa menyambut
kamu, tinggallah bersamanya." Artinya, "Tinggallah bersama mereka,
dan apapun yang mereka hidangkan, makanlah itu." Sekarang kita
mengerti apa artinya menyambut seorang nabi. Yaitu, Anda membantu
memenuhi kebutuhan jasmaninya, menyediakan tempat tinggal,
makanan dan lain-lain buatnya. Dalam cara inilah Anda ikut mengambil
bagian di dalam pekerjaannya dan menerima upahnya.
Ini berarti bahwa sekalipun Anda mungkin bukan seorang nabi, Anda
tidak punya karunia untuk bernubuat atau mengajar, tetapi Anda tetap
bisa ikut ambil bagian di dalam pekerjaan nabi itu dengan jalan
membantunya. Nabi itu, kalau dia kembali pada pekerjaan duniawinya,
mungkin saja dia mampu memperoleh penghasilan yang bagus. Namun
sekarang, dia telah dipanggil oleh Allah, dia memberitakan Firman Allah
dengan pengorbanan yang besar, dia sedang memikul salibnya. Anda
dapat ikut ambil bagian di dalam pekerjaan tersebut. Saya mendapati
bahwa banyak sekali orang Kristen yang belum memahami perkara ikut
370 | B I B L E S U R V E Y
ambil bagian di dalam pekerjaan Allah. Dan akibatnya mereka tidak
memperoleh upah tersebut.
Jangan menyambut nabi palsu
Hal yang sebaliknya juga berlaku. Jika Anda menyambut seorang nabi
palsu, maka Anda juga terlibat di dalam pekerjaannya. Poin ini,
kenyataannya, dinyatakan sejelas-jelasnya di 2 Yoh 10 & 11. Di sana,
rasul Yohanes berkata, "Kalau ada guru palsu datang ke rumahmu,
jangan izinkan dia masuk. Bahkan jangan memberi salam kepadanya."
Tapi mungkin Anda berkata, "Nah, tentunya, paling tidak kita boleh
berkata 'halo.' Sekadar menunjukkan sopan santun." Kita orang-orang
Asia sangat sopan.
Janganlah memandang enteng hal ini. Anggaplah Anda sedang berjalan
di jalanan di luar rumah Anda, atau mungkin baru keluar dari rumah
Anda, lalu orang ini mendatangi Anda dan Anda tahu ia seorang guru
palsu, dan Anda menyapa dia. Lalu ada orang lain di dekat Anda yang
melihat bahwa Anda memberi salam kepada orang ini, tidakkah orang
itu akan segera memandang bahwa Anda berkawan dengan guru palsu
tersebut? Dengan demikian, jika guru palsu itu mendatangi tetangga
Anda, dia mungkin akan mengira bahwa orang tersebut adalah guru
yang sejati karena dia sendiri masih belum bisa membedakan mana
yang benar dan mana yang salah. Dia berpikir bahwa Anda memberi
salam kepada guru ini, jadi tentunya Anda punya hubungan yang cukup
baik dengan guru itu, dan tentunya pula, guru ini mestinya dapat
dianggap sebagai orang baik-baik.
Jadi, di sini disebutkan, "Kamu ikut ambil bagian di dalam
pekerjaannya," seperti yang dikatakan oleh rasul Yohanes, jadi Anda
ikut menanggung kesalahannya sebagai akibat peristiwa itu. Ini
menunjukkan betapa pentingnya memahami hal menyambut atau
menolak.
Siapa "Seorang yang Kecil" itu?
Mari kita masuk ke bagian yang terakhir dari ketiga ayat itu, yaitu ayat
42. Yesus berkata, "Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir
sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-
Ku, (perhatikanlah) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak
akan kehilangan upahnya dari padanya."
371 | B I B L E S U R V E Y
Untuk memahami hal ini, kita harus mengerti apa yang dimaksudkan
dengan kata-kata, 'seorang yang kecil'? Siapa itu 'orang kecil'? Apakah
itu berarti anak kecil? Ayat ini tidak sedang berbicara tentang anak
kecil. Siapakah orang kecil yang kita beri secangkir air sejuk itu?
Kata 'kecil' sebagaimana yang digunakan di dalam bahasa Yunaninya,
bisa mengacu pada banyak hal. Pertama, ia bisa mengacu pada
ukuran, pada kecilnya tubuh seseorang. Demikianlah di Lukas 19:3,
disebutkan bahwa Zakeus adalah orang yang kecil, yaitu orang yang
pendek. Tentu saja dia bukanlah seorang anak kecil. Dia adalah
seorang pemungut cukai, dan tak ada anak kecil yang menjadi
pemungut cukai. Jelas akan menjadi acuan yang salah jika Anda
mengira dengan memberi secangkir air sejuk kepada orang yang
pendek maka Anda akan menerima upah tersebut. Kata kecil di sini
tidak berhubungan dengan tinggi badan seseorang. Jika acuannya
seperti itu, maka berarti terdapat semacam pahala khusus jika
memberi kepada orang-orang yang pendek.
Kedua, kata ini mengacu pada umur. Di dalam kasus ini, kata tersebut
bisa mengacu pada anak-anak yang muda usianya. Namun anehnya, di
dalam Perjanjian Baru, saya tidak dapat menemukan contoh
pemakaian kata ini yang secara tegas diartikan sebagai anak kecil. Bisa
saja akan dapat ditemukan beberapa contohnya di dalam tulisan-
tulisan klasik berbahasa Yunani yang lain, akan tetapi saya tidak
menemukan contoh yang jelas di dalam Perjanjian Baru.
Dan ketiga, kata ini mengacu pada penghargaan, yaitu mengacu pada
orang-orang yang tidak dianggap penting dari segi kedudukan
sosialnya. Jadi, dari ketiga acuan tersebut, rujukan pada kedudukan
sosial yang rendah itulah yang paling tepat. "Orang-orang kecil" adalah
orang-orang yang tidak dianggap penting oleh masyarakat.
Lalu siapakah orang-orang kecil ini di ayat 42? Mereka adalah orang-
orang kecil yang percaya kepada Yesus. Matius 18:6 memakai kata
yang tepat sama, "yang kecil ini yang percaya kepada-Ku." Banyak
guru sekolah minggu dan mungkin juga beberapa penafsir telah salah
mengira bahwa ayat ini mengacu pada anak-anak kecil. Yesus memang
mengawali perikop ini dengan berbicara tentang anak kecil tetapi dari
ayat 5 sebenarnya sudah terjadi peralihan makna. Gambaran tentang
anak kecil sebenarnya sudah beralih kepada gambaran tentang murid.
372 | B I B L E S U R V E Y
Yang sedang Yesus sampaikan adalah, "Kalau kamu tidak menjadi
seperti anak kecil ini, yaitu menjadi orang yang tidak dipandang
berarti, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga." Ini
adalah hal yang sangat penting untuk dipahami.
"Orang-orang kecil" - para pemikul salib yang diremehkan &
ditolak
Siapakah para nabi itu? Dengan menelusuri ulang sejarah Anda akan
tahu. Di zaman ini, kita menghormati para nabi itu sebagai orang-
orang besar. Namun di dalam Alkitab, para nabi itu diremehkan dan
ditolak. Bahkan nabi besar seperti Yesaya mengalami masa-masa sulit
seperti itu. Dia disuruh untuk berseru kepada bangsa Israel akan tetapi
mereka tidak mau mendengarkannya. Jika mereka memang
menghormatinya, tentunya mereka akan mendengarkan dan
mentaatinya. Cara untuk tidak menghormati seorang nabi adalah
dengan mengabaikan apa yang disampaikannya. Dengan menganggap
semua yang diucapkannya sebagai angin lalu. Artinya Anda tidak
mempedulikannya. Dan begitulah cara mereka memperlakukan Yesaya.
Begitulah perlakuan mereka terhadap Yeremia. Mereka
melemparkannya ke dalam lubang. Begitulah cara mereka
memperlakukan para nabi.
Yesus berkata, "Dengan cara itulah kalian memperlakukan para nabi di
masa generasi kalian." Mereka memperlakukan para nabi sebagai
orang yang tidak berharga. Dan mereka menindas orang-orang benar.
Singkatnya, para nabi dan orang-orang benar itu tahu persis apa
artinya memikul salib di zaman mereka. Mereka bersedia untuk tidak
menjadi orang berstatus tinggi di angkatan mereka. Mereka siap untuk
diremehkan dan ditolak oleh orang banyak. Ketika Yesaya menuliskan
pasal yang ke-53 tentang hamba Allah, dia tahu persis apa yang
sedang ia katakan itu. Dia berbicara tentang Yesus, yang akan
diremehkan dan ditolak oleh orang banyak. Tetapi Yesaya sendiri tahu
seperti apa rasanya karena dia sendiri telah mengalami penolakan oleh
bangsa Israel di sepanjang hidupnya. Walaupun Yesaya berasal dari
kalangan berada menurut kelahirannya akan tetapi ketika dia menjadi
nabi, dia menjadi tidak berarti di mata orang banyak.
Sekarang Anda dapat melihat apa yang Yesus maksudkan dengan
'orang-orang kecil' di sini. Dengan kata lain, jika Anda menerima
373 | B I B L E S U R V E Y
seorang hamba Allah, Anda tidak menyambutnya karena dia adalah
orang penting di mata dunia. Anda menyambutnya karena dia adalah
hamba Allah dan bagi dunia dia bukan siapa-siapa. Setiap hamba Allah
yang sejati akan menjadi orang kelas rendah di mata dunia. Dan dia
harus bersedia untuk menjadi bukan siapa-siapa. Saat dia ingin
menjadi orang penting di mata dunia, maka dia tidak lagi menjadi
hamba Allah. Pikirkanlah hal itu.
Di sini, kita melihat bagaimana salib ada di dalam segenap ajaran
Yesus. Dia berkata, "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut
Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." Renungkanlah tentang
seseorang yang melangkah di jalan dengan salib di pundaknya, orang
yang akan menjalani hukuman mati. Bagaimana mungkin dia akan
menjadi orang berarti di mata dunia? Salib itu adalah akhir dari
hubungannya dengan dunia, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus di
dalam Galatia 6:14, "Aku bermegah di dalam salib, di mana aku
disalibkan bagi dunia ini dan dunia ini disalibkan bagiku." Jika dunia ini
disalibkan bagi saya, bagaimana mungkin saya menjadi orang penting
bagi dunia?
Tentu saja sangatlah benar bahwa pada dasarnya, uraian itu mengacu
pada sikap hati kita. Seringkali, seorang Kristen yang sejati
memperoleh kedudukan penting di dunia, akan tetapi sikap hatinya
tetaplah bahwa dia sudah mati bagi dunia; sikap hatinya adalah sikap
hati yang tidak menginginkan kemuliaan duniawi. Kita tidak dapat
mengatakan bahwa seorang Kristen tidak boleh menjadi seorang
General Manager dari sebuah perusahaan atau bahwa dia tidak boleh
menjadi seorang menteri yang hebat di dalam sebuah pemerintahan
padahal Allah yang menempatkannya di dalam posisi itu. Bukan
maksud saya bahwa kemungkinan itu tertutup. Namun hatinya sudah
mati bagi hal-hal yang duniawi. Jika dia bekerja sebagai seorang
menteri di dalam sebuah pemerintahan, maka dia menjalankan itu bagi
Allah, siap untuk melepaskan jabatannya setiap saat, seperti Daniel,
menteri yang hebat dari Nebukadnezar. Bagi Daniel, menjadi pejabat
tinggi negara bukanlah hal penting, sehingga ketika dia harus memilih
antara berhenti berdoa atau dilemparkan ke gua singa, dia memilih gua
singa. Tak jadi soal buatnya. Hal ini menunjukkan bahwa buat Daniel,
menjadi seorang pejabat tinggi di dunia ini tidak ada apa-apanya sama
sekali; dia siap untuk kehilangan jabatan itu setiap saat. Dalam
374 | B I B L E S U R V E Y
hubungannya dengan dunia ia adalah salah satu 'orang kecil' milik
Allah, karena di dalam hatinya, dia telah berpaling dari dunia.
Allah yang Adil selalu memberi Imbalan
Sekarang mari kita perhatikan poin ini, "Dan barangsiapa memberi air
sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia
murid-Ku," orang kecil ini adalah seorang murid, seperti yang telah kita
baca. Jika Anda memberi dia secangkir air sejuk saja, maka Anda tidak
akan kehilangan upah Anda. Mungkin Anda berkata, "Siapa yang
mengharapkan upah?" Banyak orang yang berpikir bahwa
mengharapkan upah itu tidak baik. Mereka berpikir bahwa janganlah
mengejar upah jika Anda melayani Allah. Hal ini sangat tergantung
pada upah macam apa yang Anda kejar.
Ada lagi poin di sini. Entah Anda menginginkannya atau tidak, Allah
akan memberikan upah kepada Anda. Di ayat ini, tidak dikatakan
bahwa Anda menghendaki upahnya tetapi yang dikatakan adalah
bahwa Anda akan menerima upahnya karena Allah adalah Allah yang
adil. Allah tidak berhutang apapun pada manusia. Ini adalah prinsip
rohani yang harus dipahami.
Semakin Anda memberi kepada Allah, semakin banyak Anda akan
menerima dari-Nya. Anda tidak akan pernah bisa melebihi Allah dalam
hal memberi. Dialah yang mengajarkan kita bagaimana memberi.
Alkitab mengajarkan, "Lebih berbahagia orang yang memberi daripada
orang yang menerima." Dia tidak akan pernah membiarkan Anda
mengalahkan-Nya dalam hal memberi.
Banyak orang yang tidak mau memberi buat pekerjaan Tuhan
Seringkali, saya melihat daftar warisan orang-orang yang telah
meninggal. Mereka meninggalkan uang $100.000. Banyak yang dapat
dikerjakan dengan uang $100.000. Dan mereka mati dengan
meninggalkan uang $100.000, dan sebagian besar akan masuk ke
kantung permerintah dalam bentuk pajak, dan pihak keluarga
menerima sisanya jika ada. Akan tetapi dalam hal memberi pada
pekerjaan Tuhan, si pemilik itu hanya bersedia memberi $1 atau $2
saja. Mungkin mereka takut kalau-kalau Allah nanti menjadi terlalu
kaya jika diberi persembahan terlalu banyak. Jadi mereka memberi
dengan enggan dan pelit sehingga kantor pajaklah yang menerima
375 | B I B L E S U R V E Y
paling banyak! Manusia bodoh! Mengapa tidak memberikan kepada
Allah? Dan engkau menerima dari-Nya lebih dari yang kau berikan.
Apakah engkau lebih gembira jika petugas pajak yang
mendapatkannya?
Atau, apakah Anda ingin agar anak-anak Anda menjadi lebih rusak
daripada keadaannya yang sekarang? Mereka mengira bahwa dengan
memberikan semua uangnya kepada anak-anak mereka, maka itu
berarti bahwa mereka sedang memberkati anak-anak mereka padahal
hal itu justru memberi kutuk pada anak-anak mereka. Si anak jadi
tidak perlu bekerja lagi di sisa masa hidupnya. Dia tinggal menjalani
hidup bermodalkan uang yang Anda limpahkan padanya. Tak heran jika
anak-anak dari para orang tua yang kaya seringkali menjadi orang-
orang yang paling kacau dan paling menyedihkan.
Di sini dikatakan, "Kalau kamu memberi seorang murid secangkir air
sejuk, kamu tidak akan kehilangan upahmu." Secangkir air sejuk
hampir tak ada harganya. Anda cukup memberinya secangkir air sejuk.
Akan tetapi tindakan itu tidak akan dibiarkan berlalu begitu saja oleh
Allah. Anda tidak mungkin bisa mengalahkan Allah dalam hal memberi,
cobalah memberi kepada-Nya dan lihatlah apa yang akan terjadi.
Bukan setiap pemberian diterima Allah
Tentu saja ada beberapa orang yang menyalahgunakan prinsip ini.
Mereka telah belajar bahwa semakin Anda memberi kepada Allah maka
semakin pula Anda menerima dari Allah. Jadi semakin banyak mereka
memberi kepada Allah, maka semakin banyak pula hasil yang mereka
harapkan. Anda tentu telah membaca beberapa majalah Kristen yang
mengeksploitasi poin ini. Mereka menerbitkan kesaksian-kesaksian
semacam, "Semakin banyak Anda memberi semakin banyak Anda
menerima: Saya telah memberi $10 dan saya menerima $100. Saya
memberi $100 dan saya menerima $1.000 sebagai balasannya! Itu
sebabnya mengapa sekarang ini saya menjadi kaya." Apakah hal itu
memang terjadi? Ajaibnya, hal ini memang terjadi. Ini memang hal
yang aneh.
Akan tetapi jika Tuhan membalas Anda dengan uang, maka Anda nanti
akan menyesalinya. Ingatlah bahwa Anda sedang berhadapan dengan
Allah yang hidup. Jika Anda bukan orang Kristen yang berpengabdian
376 | B I B L E S U R V E Y
dan Anda memberi kepada Allah atas dasar amal atau apapun itu, dan
karena gereja adalah milik Allah maka berarti Anda telah memberi
kepada Allah, bukankah demikian? Sekarang Allah berhutang $100
kepada Anda, dan Allah pasti akan mengembalikannya kepada Anda!
Karena Allah tidak menghendaki uang dari orang yang tidak punya
komitmen. Sama halnya, jika Anda memberikan uang kepada saya,
maka saya akan mengembalikannya kepada Anda jika saya tahu bahwa
Anda bukanlah orang Kristen yang berkomitmen pada Tuhan dan
kebenaran-Nya. Saya tidak mau menerima uang itu karena saya adalah
wakil Allah. Jika saya saja tidak menginginkannya, apalagi Allah. Jika
Anda tidak percaya kepada saya, coba saja, dan lihatlah betapa Anda
sedang berurusan dengan Allah yang hidup.
Dan seringkali, ketika Anda memberi Dia $100, Dia tidak sekadar
mengembalikan $100 kepada Anda, Dia mengembalikannya kepada
Anda sejumlah $150. Yaitu, untuk menutupi ongkos kirim berikut
bunganya. Beberapa orang telah mencobanya dan mendapati, "Wah!
Ajaib! Aku memberi $100 dan menerima $150! Aku memberi $150 dan
menerima $300!" Pikir mereka, "Ini bagus sekali. Aku akan berbisnis
dengan Allah! Hasilnya bagus sekali!" Izinkan saya memberitahu orang-
orang ini, Anda masuk ke jalur yang salah, karena dilihat dari tindakan
Allah ini, pertanggungjawaban Anda semakin lama akan menjadi
semakin berat. Dan di ujung jalan itu sudah menanti kebinasaan jika
Anda tidak segera bertobat. Dengan kata lain, jika Allah
mengembalikan uang itu kepada Anda, itu bisa berarti kabar buruk.
Berarti bahwa persembahan Anda tidak diterima. Dan tanpa menyadari
akan hal ini, banyak orang yang berpikir, "Hei! Hebat sekali! Berbisnis
dengan Allah ternyata sangat menguntungkan. Aku mendapat laba
yang jauh melebihi hasil bisnis dengan dunia!" Jadi, jika Anda
memberikan persembahan dan menerima kembali lebih banyak, dan
lebih cepat, sebaiknya Anda kembalikan lagi uang itu dan berkata,
"Tuhan, janganlah kembalikan kepadaku. Bersediakah Engkau
menerima persembahanku?" Akan tetapi jika uang itu kembali lagi,
lebih baik Anda segera mengembalikannya karena uang itu masih
belum diterima.
Seringkali, saat saya membaca majalah dan saya melihat prinsip ini
diumumkan, "Jika Anda memberi kepada Allah maka Anda akan
menerima kembali lebih banyak dari itu." Maka saya akan berkata,
"Tolong, Anda sebaiknya memberitahu orang-orang itu kebenaran yang
377 | B I B L E S U R V E Y
seutuhnya," karena jika Anda menerima kembali lebih banyak, maka
itu berarti Anda maupun persembahan Anda masih belum diterima
Allah. Jika Anda menerima kembali lebih banyak, sebaiknya Anda
berkata, "Tuhan, apakah salahku? Apakah dosaku sehingga Engkau
tidak mau menerima persembahanku?"
Bukan jumlah uangnya tapi berapa banyak yang Anda miliki
Dan kesalahan yang lainnya adalah kita berpikir bahwa kalau Anda
memberi dalam nilai uang yang lebih banyak, maka Anda akan
menerima upah lebih besar. Padahal prinsip rohani yang benar adalah
bahwa proporsi dari pemberian Anda itulah yang diperhitungkan.
Maksudnya adalah, jika Anda memberi $100.000 di saat Anda memiliki
kekayaan sebanyak sejuta dolar, maka Anda tidak akan mendapatkan
upah yang melebihi upah orang yang memberi $1 dari kekayaannya
yang sebesar $10. Pahamkah Anda akan prinsip rohani yang satu ini?
Nilai uang tidak menjadi penentu. Jangan mengira bahwa karena Anda
telah memberi sebesar $100.000, maka berarti Anda telah memberi
100.000 kali lebih besar daripada orang yang memberi $1, dan dengan
demikian maka Anda akan menerima upah 100.000 kali lebih besar
daripada orang yang memberi $1 itu. Hitung-hitungan semacam itu
sama sekali tidak berlaku bagi Allah. Kenyataannya adalah jika Anda
memiliki kekayaan sebesar sejuta dolar dan Anda memberi sebesar
$100.000, maka Anda akan menerima upah yang sama besar dengan
orang yang memberi $1 dari kekayaannya yang sebesar $10.
Allah adalah Allah yang keadilan-Nya sempurna. Jangan khawatir! Itu
sebabnya mengapa ketika janda yang miskin hanya memberi dua
peser, Yesus berkata, "Janda yang telah memberi uang dua peser itu
memberi lebih banyak dari setiap orang di Bait Allah ini." Saat dia
menyerahkan uang dua pesernya itu, dia menyerahkan seluruh
kekayaannya, dan tidak satupun orang lain di Bait Allah saat itu yang
memberi seluruh kekayaannya.
Biarlah yang kaya memberi sambil berkata, "Tuhan, bantulah
aku meletakkan hartaku di surga."
Jadi, di sini kita mendapat pengertian tentang keindahan dari
pengajaran Tuhan bahwa, Anda tidak akan pernah bisa melampaui
Allah dalam hal memberi. Jika saya memberi uang kepada Allah, maka
378 | B I B L E S U R V E Y
saya akan berkata, "Tuhan, janganlah mengembalikannya kepadaku
karena dengan begitu berarti aku tidak akan mendapatkan upah.
Tetapi, bantulah aku untuk memberi dengan segenap hatiku dalam
hasrat untuk menyimpan harta di surga, di mana harta itu akan
tersimpan dengan aman di sana." Atau, jika Dia mengembalikan
sesuatu pada saya, maka saya mau mengembalikannya lagi kepada-
Nya. Dalam kasus ini, hal ini merupakan suatu ujian bagi kesetiaan
saya.
Namun selalunya orang yang menjadi semakin kaya itu selalunya akan
semakin sedikit pemberiannya. Ini adalah hal yang agak menarik.
Ingatkah Anda akan orang muda yang kaya itu? Dia tidak mau
melepaskan kekayaannya. Tidak! Siapakah yang memberikan
segalanya? Si janda yang miskin dengan persembahan dua peser itu.
Dia memberikan segalanya. Selalu yang miskin yang memberi lebih.
Jika Anda amati daftar persembahan jemaat di gereja dan
dibandingkan dengan penghasilan mereka, Anda akan melihat bahwa
yang memberi paling banyak adalah mereka yang memiliki paling
sedikit.
Ini membawa kita kembali lagi kepada prinsip: "orang-orang kecil yang
percaya kepadaKu," orang-orang yang tidak berarti ini, orang-orang
miskin, adalah para murid yang selalu terbukti berada lebih dekat
dengan Tuhan. Ini bukanlah perkara yang membuat orang senang
mendengarnya, tetapi inilah kebenarannya. Khotbah saya tidak pernah
menyenangkan hati orang kaya; khotbah saya tidak pernah
meyenangkan hati orang-orang berkedudukan tinggi, akan tetapi
khotbah Yesus juga tidak pernah menyenangkan hati mereka.
Rangkuman
Mari kita rangkum sebelum kita tutup. Kita telah melihat apa yang
tampaknya sekadar merupakan tiga ayat yang biasa-biasa saja
ternyata berisi begitu banyak prinsip rohani yang sangat penting:
1. Kita disatukan dengan Allah melalui Kristus
Yang pertama kali kita lihat adalah penyatuan kita dengan Allah melalui
Kristus. "Barangsiapa menyambut kamu, ia mengambut
Aku." Dikatakan juga bahwa "Dan barangsiapa menerima Aku, ia
menerima Dia yang mengutus Aku." Siapa yang mengutus Yesus?
379 | B I B L E S U R V E Y
Tentu saja, Allah Bapa. Ini berarti bahwa "barangsiapa menerima
kamu, ia menerima Bapa." Kita sudah disatukan dengan Allah melalui
Kristus.
2. Dengan memberi, kita sudah ikut terlibat dalam pekerjaan
orang lain
Yang kedua adalah dengan memberi, kita bisa ikut berbagi di dalam
pekerjaan orang lain sekalipun kita tidak memiliki karunia yang sama,
ini karena penyatuan mereka dengan Kristus, dan juga penyatuan kita
dengan Kristus.
3. Anda akan menerima upah atas pemberian Anda kepada
orang-orang kecil yang berjalan dan bekerja untuk Allah
Ketiga, kita melihat prinsip upah atas dasar prinsip serupa yaitu
penyatuan dengan Allah lewat Kristus. Yaitu, jika Anda telah memberi
secangkir air sejuk pada salah satu dari orang-orang kecil ini, berarti
Anda telah memberi secangkir air sejuk kepada Allah! Anda memberi
secangkir air sejuk kepada Allah! Ini luar biasa!
Di Matius 25:45 Yesus berkata, "...sesungguhnya segala sesuatu yang
tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini,
kamu tidak melakukannya juga untuk Aku." Pada Hari Penghakiman itu
nanti, segala sesuatunya akan bergantung pada apa yang Anda lakukan
atau tidak lakukan pada "orang-orang kecil" itu. Segala sesuatunya
bergantung pada hal tersebut, Anda hanya perlu membuktikannya dari
Matius 25:31 dan ayat-ayat seterusnya.
4. Allah adalah Allah yang adil
Dan keempat, terdapat dua aspek yang berkaitan dengan hal upah ini.
Pertama adalah bahwa Allah akan memberi Anda upah entah Anda
menginginkannya atau tidak, karena itu adalah bagian dari watak-Nya
yang adil. Yang kedua adalah Allah sangat adil. Orang yang berbeda
akan menerima upah yang berbeda. Orang yang menyerahkan
nyawanya kepada Kristus tidak akan menerima upah yang sama
dengan orang yang setiap hari larut dalam keinginannya sendiri dan
hanya pergi ke gereja pada hari Minggu.
5. Allah sendiri adalah upah kita yang paling berharga
380 | B I B L E S U R V E Y
Apakah yang disebut upah itu? Kita tidak punya waktu untuk
membahasnya scara terperinci, namun di atas segala-galanya, upah
yang kita terima adalah Allah sendiri. Seperti yang telah dikatakan oleh
Allah kepada Abraham, "Janganlah takut, Abram, Akulah upahmu
yang sangat besar (dalam terjemahan bahasa Inggris versi King
James disebutkan I am thy exceeding great reward, Akulah upahmu
yang sangat besar - Kejadian 15:1).
Itu jugalah upah bagi suku Lewi. Mereka adalah para imam yang
melayani Allah dengan segenap hidup mereka. Mereka tidak memiliki
warisan di bumi ini. Suku-suku yang lainnya memiliki tanah waris di
bumi. Jadi, apa hasilnya menjadi seorang imam? Hasilnya adalah Allah
yang menjadi warisan mereka. Dan itu justru bagian yang terbaik. Di
saat semua harta duniawi lenyap, Anda tetap memiliki Allah dan
MesiasNya, Yesus. Itulah yang Paulus inginkan, "Supaya aku
memperoleh Kristus," begitu katanya di Filipi 3:8. Itulah upahnya. Dan
Anda hanya bisa memperoleh upah itu dengan jalan memberi.
Lalu apa artinya menerima (to receive)? Perhatikan Matius 10:42 sekali
lagi. Dengan memberi maka Anda sudah menerima. Bagaimana cara
Anda menerima seorang nabi? Dengan memberinya secangkir air sejuk.
Dengan kehilangan sesuatulah maka Anda memperoleh hasil, di dalam
memberi itu Anda sudah menerima. Semakin Anda ingin
mempertahankan sesuatu, akan semakin kehilangan pula Anda. Di
dalam memberi, Anda akan memperoleh hasil. Dapatkah Anda
memahami prinsip itu?
Hal ini mengingatkan saya pada gambaran seorang anak yang
berusaha mengeluarkan sesuatu dari sebuah guci dengan leher yang
sangat sempit. Anak kecil itu secara tak sengaja menjatuhkan
manisannya ke dalam guci tersebut. Lalu dia memasukkan tangannya
ke dalam guci itu, menggenggam manisannya dan ingin menariknya
keluar. Akan tetapi dia tak bisa menariknya keluar karena kepalan
tangannya lebih besar daripada leher guci. Jadi tangannya tersangkut
di dalam guci itu. Dia akhirnya harus melepaskan genggamannya
supaya tangannya bisa ditarik keluar. Ada banyak orang di dunia ini
yang ingin berpegang pada hal-hal duniawi tetapi mereka mendapati
bahwa mereka ternyata tidak dapat memperolehnya. Hanya dengan
melepaskan maka Anda akan memperoleh.
381 | B I B L E S U R V E Y
Iblis dan Mahkamah Surgawi
"Lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti
gandum"
Lukas 22:31-34 (Parallel dengan Mat. 26:30-35)
oleh Pendeta Eric Chang
Hari ini kita akan melihat Firman Allah di Lukas 22:31-34:
Simon, Simon (ini nama lain dari rasul Petrus), lihat, Iblis telah
menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah
berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau,
jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Jawab Petrus: "Tuhan (Lord), aku bersedia masuk penjara dan mati
bersama-sama dengan Engkau!"
Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam
tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa
engkau mengenal Aku."
Bagian ini adalah pokok yang luar biasa penting yang berkaitan dengan
kelangsungan hidup rohani kita dan juga pertumbuhan spiritual kita.
Komitmen Simon diuji dengan sangat berat
Ayat 31 ini tidak mempunyai kata sambung yang mengaitkan ayat ini
dengan ayat sebelumnya (kata sambung misalnya kata 'maka', 'dan',
dan kata-kata lain yang semacam itu). Hal ini menunjukkan bahwa
mulai dari ayat 31, kita masuk ke suatu pokok yang terpisah.
Ayat ini dimulai dengan kata, "Simon, Simon." Namanya diucapkan dua
kali. Dua kali pengucapan nama Simon menunjukkan ada hal penting
yang akan disampaikan oleh Yesus kepada Simon berkenaan dengan
diri Simon itu sendiri. Ucapan ini mirip dengan yang terdapat di Lukas
13:34 ketika Yesus berkata, "Yerusalem, Yerusalem." Di ayat itu Yesus
mengulangi penyebutan Yerusalem di saat Yesus akan menyatakan
382 | B I B L E S U R V E Y
kepada mereka bahwa Yerusalem akan hancur. Saat Yesus mengulangi
ucapannya, itu berarti dia akan menyampaikan sesuatu hal yang
sangat serius. Keselamatan rohani Simon sedang dipertaruhkan.
Hal apakah yang diucapkan oleh Simon? Dia berkata, "Aku siap untuk
mengikut engkau walau sampai ke penjara dan juga sampai mati." Dan
dia memang benar-benar serius dengan ucapannya itu. Dia orang yang
berkomitmen total. Iblis tidak akan melepaskan dia sekalipun dia orang
yang berkomitmen total. Jika orang yang berkomitmen total nyaris
tidak bisa bertahan, bagaimana dengan orang yang tidak memiliki
komitmen? Mereka tidak punya harapan sama sekali, tidak ada
harapan!
Yesus lebih tahu tentang komitmen Simon daripada Simon sendiri.
Katanya, "Tidak, Petrus, komitmenmu tidak sekuat itu. Aku tahu bahwa
engkau meyakini bahwa komitmenmu itu total, akan tetapi
komitmenmu itu tidak sekuat yang kamu bayangkan. Sebelum ayam
jantan berkokok nanti, kamu sudah menyangkal aku sampai tiga kali."
Kita mungkin saja mengira bahwa kita berkomitmen total, namun
ketika ujian itu datang, komitmen kita gagal bertahan. Saat komitmen
kita diuji, komitmen itu gagal.
Komitmen Petrus tulus akan tetapi belum cukup kuat untuk
menghadapi ujian kenyataan
Inilah hal yang terjadi pada Petrus. "Tuhan (Lord), aku siap masuk
penjara dan menjemput maut." Tidak perlu sampai masuk penjara.
Tidak perlu sampai menjemput maut. Yang dia hadapi adalah seorang
hamba perempuan, dan komitmennya sudah hancur berantakan.
Hanya berhadapan dengan seorang hamba perempuan yang berkata,
"Hei! Bukankah aku pernah melihatmu bersama Yesus?" Dan Petrus
menjawab, "Siapa itu Yesus? Aku tidak kenal dia. Yesus? Yesus yang
mana? Siapa yang sedang kamu bicarakan itu?" Demikianlah,
pernyataannya sebelum itu, "Tuhan (Lord), aku akan mengikut engkau
sampai ke penjara dan menjemput maut," mendadak lenyap begitu
saja.
Apakah saat menyampaikan niatnya itu Petrus sedang membohongi diri
sendiri? Benar, namun bukan karena dengan sengaja. Dia benar-benar
383 | B I B L E S U R V E Y
percaya bahwa komitmennya itu tulus. Hanya saja komitmen tersebut
belum mampu bertahan saat berhadapan dengan ujian kenyataan.
Saya tidak meragukan bahwa sebagian dari Anda meyakini bahwa
komitmen Anda itu total dan utuh. Saya tidak meragukan kejujuran
dan ketulusan Anda. Tetapi apakah komitmen kita dapat bertahan di
bawah ujian. Apakah kita masih takut untuk berdoa mengucap syukur
sebelum makan di tempat umum? Apakah kita takut menegakkan
kebenaran di tempat kerja kita? Seberapa utuhkah komitmen kita?
Tidak perlu berbicara tentang hal-hal yang besar. Kita bahkan nyaris
tidak berani bersaksi bagi Tuhan dengan tindakan berdoa. Terasa
sangat memalukan. Seberapa 'total'kah komitmen kita?
Iblis menuntut untuk menampi para murid seperti gandum
Di ayat ini disebutkan, "Lihat, Iblis telah menuntut (berkeras
meminta) untuk menampi kamu seperti gandum." Kata 'kamu' di ayat
ini bersifat jamak, tidak hanyamenunjuk kepada Petrus. Iblis tidak
sekadar menuntut untuk menampi Petrus. Dia ingin menampi semua
murid. Dia ingin menampi mereka semua seperti gandum. Jika Anda
menampi gandum, Anda akan menaruhnya di atas alat penampi, lalu
Anda mulai melemparkan gandum itu ke udara, mengguncangnya, dan
melemparkannya lagi, demikianlah seterusnya. Iblis sangat ingin
benar-benar menangani para murid. Hal ini penting untuk kita catat.
Iblis terus menerus menuntut untuk bisa menampi mereka. Menuntut
kepada siapa? Kepada Allah tentunya. Iblis meminta kepada Allah,
"Apakah menurutMu kumpulan orang-orang ini setia kepadaMu?
Apakah orang-orang ini memang berkomitmen kepadaMu? Berilah aku
kesempatan, letakkanlah mereka di alat penampiku. Dan setelah aku
selesai menampi mereka, Engkau bisa melihat sendiri apakah mereka
memang benar-benar berkomitmen kepadaMu."
Contoh terdahulu sudah ada di dalam kisah tentang Ayub
Contoh terdahulu untuk pokok ini adalah seluruh isi kitab Ayub. Ayub
adalah orang yang baik dan orang benar. Ayub memang jenis orang
yang luar biasa. Lalu Iblis berkata kepada Allah, "Orang ini memang
menyembahMu. Ini karena Engkau yang selalu menyayangi dia, selalu
baik dengannya, menambah terus jumlah ternaknya, Engkau terus
menambahkan jumlah anaknya. Kalau Engkau memperlakukan orang
384 | B I B L E S U R V E Y
dengan cara itu, siapa yang tidak mau menyembahMu? Ini
penyembahan omong kosong! Taruhlah dia di atas alat penampiku.
Saat aku selesai menampi dia, silakan Engkau lihat apakah dia masih
mengasihiMu atau tidak."
Iblis memang punya alasan bagus di sini. Alasan yang dia ajukan
memang sangat bagus. Dan Allah tidak bisa menyangkal pokok yang
dia sampaikan itu. Allah harus menanggapi pokok ini. Allah
menanggapi persoalan ini dengan berkata, "Baiklah, alasanmu memang
bagus. Bawalah dia. Taruh dia di atas alat penampimu. Ayaklah dia
seperti gandum dan mari kita lihat apa yang akan terjadi." Lalu Iblis
mulai bertindak terhadap Ayub. Satu-satunya batas yang ditetapkan
oleh Allah adalah, "Kamu tidak boleh membunuhnya. Selain dari itu,
silakan, kamu boleh menampi dia."
Lalu mulailah Iblis bertindak, dan dia melakukan pekerjaannya dengan
sangat baik! Segala macam bencana mulai menerpa Ayub. Segenap isi
rumah tangganya bergolak. Segala sesuatunya runtuh, bahkan
perkawinannya juga berantakan. Istrinya berkata, "Kutukilah Allah dan
matilah kamu! Apa gunanya menyembah Allah yang semacam ini?
Sembahlah Dia kalau segala sesuatunya berjalan baik buatmu, kalau
tidak, lupakan saja Dia. Kutukilah Dia. Apa yang telah Kau perbuat
terhadapku? Anak-anak laki-lakiku mati, anak-anak perempuanku juga
mati, rumahku lenyap, kesehatanku hancur, semuanya hancur. Dan
kamu sekarang duduk di sana. Lihat dirimu. Sungguh memalukan,
tubuhmu diselimuti oleh koreng. Kamu masih mau menyembah Allah?"
Namun Ayub bertahan. Dia berpegang teguh. Seperti itulah totalitas
dari komitmennya. Perhatikan, komitmen total bukanlah hal yang baru
yang hanya ada di dalam Perjanjian Baru. Pokok ini sudah ada jauh di
zaman Perjanjian Lama. Ayub adalah salah satu kitab yang paling tua
di dalam Perjanjian Lama. Ayub tetap bertahan ketika Iblis selesai
menampi dia. Iblis akhirnya kelelahan sendiri. Dia menampi habis-
habisan namun Ayub tetap berpegang teguh. Dia tampi lagi, namun
Ayub tidak bergeming.
Pendekatan yang sama juga dipakai oleh Iblis di dalam kasus para
murid ini. "Jadi mereka ini yang disebut para murid? Sekumpulan
nelayan ini? Lalu mereka berkata akan mengikut Engkau sampai mati,
sampai masuk penjara dan sampai ke manapun juga. Izinkan aku uji
385 | B I B L E S U R V E Y
sedikit orang ini. Izinkan aku menampi mereka dan kita lihat
apakah mereka benar-benar akan bertahan. Izinkan aku menguji
kumpulan orang yang selalu mengikutimu ke mana-mana ini." - "Iblis
telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum."
Kata 'Satan' (dari bahasa Ibrani) berarti si pendakwa
Kata 'Satan' ini memiliki arti pendakwa. Kata ini berarti pihak yang
menjadi lawan di dalam kasus hukum. Kata 'Satan' ini berasal dari
bahasa Ibrani. Kata ini berarti lawan di dalam pengadilan. Mungkin
Anda belum pernah berperkara di pengadilan. Namun, jika Anda pernah
berperkara di pengadilan, Anda tentu tahu bahwa di sana ada hakim,
yang mengadili dan memutuskan perkara. Ada pembela yang akan
menjadi penasihat hukum Anda di dalam mengajukan pembelaan di
pengadilan. Pembela ini bertindak membela Anda. Selain itu, ada juga
penuntut atau pendakwa. Dan seringkali, penuntut ini menjadi pihak
lawan Anda.
Si penuntut akan mengajukan perkara melawan Anda. Penasihat
hukum Anda, di dalam Alkitab disebut sebagai 'pembela', akan hadir
dan berusaha untuk membela Anda. Jika pembela Anda kalah, maka
Anda harus menanggung akibatnya, mungkin dalam bentuk denda,
hukuman penjara atau hukuman mati, bergantung pada pelanggaran
apa yang telah Anda perbuat. Jadi, Anda bisa memandang Iblis sebagai
penuntut atau pendakwa.
'Diabolos' bermakna pendakwa atau pemfitnah
Kata 'devil (iblis)' bersumber dari kata Yunani - sedangkan kata 'Satan'
bersumber dari bahasa Ibrani. Kata 'devil (iblis)' berarti si penuntut
atau pemfitnah. Dia ada untuk mendakwa Anda dan seringkali dia
cenderung membesar-besarkan perkara Anda dan tuduhan itu berubah
menjadi fitnah. Seringkali, hal itu memang dilakukan oleh pihak
penuntut. Dia akan berusaha untuk membuat Anda terlihat jauh lebih
buruk dari yang sebenarnya.
Allah adalah Allah yang maha tertib, Allah berhukum
Lalu apa hubungan semua ini dengan kita? Kaitannya terletak pada
fakta bahwa: Allah adalah Allah yang maha pengasih, akan tetapi Dia
juga adalah Allah yang maha adil dan maha kudus. Dan syukur kepada
386 | B I B L E S U R V E Y
Allah atas keberadaanNya sebagai Yang Maha Adil karena keadilan
adalah landasan bagi kehidupan. Jika Anda singkirkan keadilan, maka
kehidupan ini mustahil berjalan.
Sama halnya dengan hukum-hukum yang ada di alam ini. Di dalam
bidang fisika, ada hukum-hukum ilmu fisika. Tanpa hukum-hukum
tersebut maka akan ada kekacauan. Hukum-hukum tersebutlah yang
menopang segala sesuatunya agar kehidupan menjadi mungkin untuk
dilangsungkan. Kehidupan menjadi mustahil tanpa ada hukum yang
mengaturnya. Segala sesuatunya akan runtuh berantakan.
Prinsip yang sama juga berlaku di dalam dunia rohani. Dunia rohani
juga diatur oleh berbagai hukum atau prinsip. Dan hukum-hukum serta
prinsip-prinsip itu tidak bisa dilanggar tanpa mendatangkan hukuman.
Ini berarti jika Anda melanggar hukum-hukum tersebut, maka Anda
akan menghadapi dampaknya sama seperti jika Anda melanggar
hukum-hukum fisika.
Jika Anda melawan hukum gravitasi dengan melangkah keluar dari
lantai empat sebuah gedung, maka hukum gravitasi itu akan
mengakibatkan Anda jatuh dan binasa. Dengan demikian, Anda sadar
bahwa Anda tidak boleh melakukan hal yang semacam itu. Anda tidak
bisa melangkah di udara, setidaknya sekarang ini Anda tidak bisa
melakukannya. Jadi, ada hukum yang melandasi setiap situasi, dan di
dalam bidang rohani dan moral juga ada hukum yang menjadi
landasannya. Hukum terdapat di dalam setiap segi kehidupan. Oleh
karenanya, pelanggaran suatu hukum akan menimbulkan dampak yang
sangat berat.
Allah adalah Allah yang maha 'tertib', demikian Paulus memberitahu
kita. Itu berarti adanya hukum. Kita bisa memakai kata hukum dan
ketertiban dalam pengertian yang sama karena yang satu tidak akan
ada tanpa adanya yang lain. Kedua hal ini selalu beriringan. Oleh
karenanya, Perjanjian Lama berbicara tentang hukum sebagai landasan
dari kasih. Kasih dan kehidupan tidak akan bisa berfungsi, entah itu
kehidupan rohani atau yang jasmani, jika tidak disertai oleh hukum.
Apa artinya "Kristus adalah akhir dari Hukum Taurat"?
Banyak orang yang tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang arti
hukum ini. Mereka berkata bahwa Kristus membatalkan Hukum Taurat.
387 | B I B L E S U R V E Y
Dia tidak melakukan hal itu. Dengan tegas Yesus berkata di Khotbah di
Bukit, "Aku datang bukan untuk membatalkan Hukum Taurat." Saat
Paulus mengatakan bahwa "Kristus adalah 'end (akhir)' dari Hukum
Taurat," dia tidak memaksudkan kata 'end (akhir)' itu dalam makna
'berakhir'. Kata 'end (akhir)' ini maknanya adalah 'penggenapan';
Dialah kegenapan, perwujudan dari Hukum Taurat itu. Hukum Taurat
digenapkan di dalam dirinya. Itulah makna kata 'end (akhir)' tersebut.
Kristus sendiri menegaskan hal ini, "Jangan mengira bahwa Aku datang
untuk membatalkan Hukum Taurat, Aku datang untuk
menggenapinya." Anda tidak boleh membatalkan Hukum Taurat,
Hukum Taurat ini tidak boleh dibatalkan. Tidak ada ayat di dalam
Perjanjian Baru yang menganjurkan pembatalan Hukum Taurat. Hukum
moral tidak boleh dibatalkan dengan alasan apapun. Anda boleh
menyingkirkan hukum dalam artian aturan seremonialnya (upacara),
karena hal tersebut hanya mengatur praktek keagamaan di dalam
penyembahan di Bait Allah. Akan tetapi hukum moral dari Hukum
Taurat itu adalah landasan dari kehidupan rohani. Anda tidak boleh
membatalkannya. Itulah sebabnya mengapa Paulus berkata bahwa
dengan mengasihi, berarti kita menggenapi Hukum Taurat. Kasih itulah
yang merupakan kegenapan dari Hukum Taurat. Kasih itulah yang
merupakan hukum bagi kehidupan rohani di Perjanjian Baru.
Dosa memberi Iblis kesempatan untuk mengajukan tuntutan
Allah adalah Allah yang maha adil. Karena itu Iblis bisa mengajukan
tuntutannya. Iblis jauh lebih cerdas dari kita. Iblis adalah seorang
pengacara yang sangat lihai, terutama jika sedang mengajukan
tuntutan. Ia lihai di dalam memanfaatkan hukum yang ada untuk
mendakwa lawannya. Anda harus mengajukan pembelaan Anda
berdasarkan hukum. Iblis bisa memanfaatkan kebenaran untuk
menjatuhkan Anda. Saat itu Anda benar-benar berada dalam kesulitan
besar. Iblis tidak selalu memanfaatkan dusta. Dia juga sangat mahir
memakai kebenaran. Sebagai contoh di peristiwa pencobaan Yesus.
Iblis bisa mengutip ayat Alkitab. Dia memakai kebenaran, dan
memakainya dengan sangat efektif. Dia tidak salah mengutip. Di dalam
pencobaan Yesus, Iblis mengutip ayat Alkitab dengan sangat cermat
dan sangat akurat, sekalipun memang dia mengutipnya di luar
konteksnya.
388 | B I B L E S U R V E Y
Jika Anda berbuat dosa, Iblis mendapat alasan untuk mendakwa Anda.
Di punya kasus yang valid untuk diajukan, dan dia tidak akan
melewatkan kesempatannya untuk mendakwa Anda. Sekiranya saja
Anda sadar akan hal ini, Anda tentu Anda tidak akan berani untuk
bersikap ceroboh terhadap dosa, karena hal ini akan membuat Anda
menjadi sasaran dakwaan Iblis.
Anda juga harus mengerti bahwa jika kasus yang diajukan oleh Iblis itu
valid, maka Allah tidak bisa menampiknya. Mari kita ambil sebuah
contoh. Misalnya Anda mencuri sejumlah uang, Iblis akan mendakwa
Anda. Dia akan menghadap Allah dan berkata, "Ya Allah, aku
mengajukan sebuah perkara. Orang yang menyebut dirinya sebagai
muridMu ini, yang terikat pada hukum kudusMu, telah mencuri uang.
Beritahukan padaku, apa hukuman bagi pencurian uang? Hukuman apa
yang harus dia tanggung berdasarkan hukum kudusMu." Dengan
demikian, maka Allah harus bertindak. Dia tidak bisa menyangkal
diriNya sendiri. Kasus yang diajukan memang benar dan Allah - bisa
Anda katakan - terikat pada kebenaran. Dia harus bertindak.
Mengapa Yesus harus mati?
Banyak orang yang gagal memahami misalnya, mengapa Allah harus
mengutus Yesus untuk mati. Mengapa Allah tidak bisa sekadar berkata,
"Oh, kamu bertobat? Baiklah, Aku ampuni. Lupakan masalah ini."
Mengapa Yesus harus mati? Jika Allah bisa memaafkan Anda tanpa
kematian Yesus, apakah menurut Anda Allah akan mengutus Yesus
untuk mati? Yesus harus mati karena memang tidak ada jalan lain.
Inilah pokok yang disampaikan oleh Paulus - yakni bahwa Allah benar
dan juga membenarkan. Benar berarti Dia harus menegakkan hukum.
Membenarkan berarti Dia mengasihi. Hanya dengan cara inilah maka
kasih dan keadilan bisa beriringan. Banyak orang Kristen yang
membayangkan, "Baiklah, jika aku meminta maaf, maka Allah akan
memaafkanku begitu saja." Tidak seperti itu urusannya. Tidak bisa
begitu. Karena untuk setiap dosa selalu ada hukuman yang pasti akan
dituntut oleh Iblis. Dia menuntut, perhatikan kata 'menuntut' ini. Dia
menuntut karena dia tahu bahwa dia memiliki hak yang sah dan dia
tidak akan melewatkan haknya yang memang sah ini.
Jika Anda mengerti akan hal ini, maka Anda akan lebih berhati-hati
karena setiap kali Anda melanggar komitmen Anda, maka Iblis akan
389 | B I B L E S U R V E Y
bertindak. Dia akan menghadap kepada Allah dan berkata, "Lihat orang
ini. Dia mengaku berkomitmen kepadaMu dan mengaku bahwa Engkau
adalah Tuhan atas kehidupannya. Lihatlah kehidupannya! Apakah
Engkau telah menjadi Penguasa atas kehidupannya? Apakah
prioritasnya sudah benar? Lihat saja. Pendidikannya lebih diprioritaskan
daripada menyembahMu." Atau, "Dia jadikan bisnisnya sebagai
prioritas dan jika bisnisnya sedang bagus, Engkau tidak akan bertemu
dengannya lagi. Dia terlalu sibuk dengan bisnisnya," atau, "Lihatlah
keegoisannya. Dia selalu mengutamakan dirinya setiap saat." Anda
memberikan sang musuh begitu banyak peluang untuk mendakwa
Anda.
Kita diberitahu dari Wahyu 12:10 bahwa dia adalah pendakwa umat
dan dia mendakwa mereka siang dan malam! Dia benar-benar bekerja
keras. Saya sangat malu jika dibandingkan dengan Iblis. Dia selalu
datang menghadap dalam rangka mengajukan perkara. Sedemikian
besar kebenciannya. Lalu apa yang sudah saya kerjakan? Kegigihan
usaha saya tidak mencapai separuh dari kegigihan usahanya. Sungguh
mengerikan membayangkan semangatnya atas hal yang menurutnya
adalah keadilan, akan tetapi dilandasi oleh kebencian. Semangatnya
sungguh mengerikan bagi saya. Dan jika Anda mengira bahwa Iblis
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur-tiduran di ranjang
dan bersantai-santai, sebaiknya Anda baca lagi bagian ayat itu. Di sana
dikatakan, "Siang dan malam." Iblis tidak akan melewatkan
kesempatannya bahkan sepanjang malam sekalipun. Dia akan selalu
datang menghadap dan mendakwa Anda. "Engkau lihat orang ini?
Engkau lihat orang itu? Orang-orang ini menyebut diri Kristen, tapi
lihatlah kehidupan mereka!"
Allah itu maha adil: setiap dosa ada hukumannya
Jika kasus yang diajukan oleh Iblis itu memang benar, walaupun Allah
sangat berat untuk memutuskannya, Dia tetap harus menetapkan
keputusan atas diri Anda. Dia wajib melakukannya. Tidak ada pilihan
lain demi keadilan. Hukuman harus dijatuhkan. Di sinilah letak arti
penting dari keberadaan Yesus sebagai Pembela Anda. Anda harus
memahami segenap sisi hukum dari hal ini sebelum Anda bisa
memahami kasih. Jika Anda tidak memahami sisi hukumnya, maka itu
berarti Anda tidak tahu apa yang sedang Anda bicarakan jika Anda
bebicara tentang kasih. Tak akan ada orang yang bisa menyampaikan
390 | B I B L E S U R V E Y
hal tentang kasih dalam makna sepenuhnya sebelum dia memahami
sisi hukum yang melandasinya.
Jika Allah tidak ingin menyelamatkan kita, dan Dia membiarkan saja
kita binasa, maka Yesus tidak perlu mati. Namun jika Dia ingin
menyelamatkan kita, bahkan Allah sendiri tidak bisa mengampuni
cukup dengan melambaikan tangan saja, karena Dia tidak bisa
menyangkal dirinya. Dia tidak bisa menentang hakekatNya sendiri yang
adil dan kudus. Dan syukur kepada Allah karena Dia itu adil karena kita
tidak akan bisa memperoleh keselamatan dengan cara yang lain. Dan
hanya di dalam terang keadilanNya maka makna kasihNya menjadi
penuh, dan kita bisa memahami arti dan nilai pengorbananNya dalam
mengutus Yesus Kristus untuk menebus kita.
Banyak orang Kristen yang memiliki pemahaman yang kabur mengenai
pokok ini. Mereka masih berpikiran bahwa karena Yesus telah mati bagi
mereka, maka mereka bebas untuk berbuat dosa dan Allah akan tetap
mengampuni mereka. Dia boleh terus menambah dosanya dan Allah
tetap akan mengampuni dia. Mereka tidak memahami keadilan
sebagaimana Iblis memahami hal tersebut. Dia akan mendakwa Anda
setiap kali Anda berbuat dosa. Dan Allah harus mengambil keputusan
atas perkara itu. Dia harus bertindak atas perkara itu. Allah tak punya
pilihan lain. Saya harap Anda mengerti akan hal ini. Dia tidak punya
pilihan lain.
Apa yang bisa kita perbuat jika kita terlanjur berbuat dosa?
Lalu, apa yang bisa kita lakukan jika kita terlanjur berbuat dosa? Kita
memang memiliki Pembela, namun Pembela ini juga tidak akan bisa
berbuat banyak bagi Anda jika Anda tidak memenuhi beberapa
persyaratan mendasar.
1. Mengakui dosa kita dengan mulut kita
Mari kita baca di 1 Yohanes 2:1-2 - Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan
kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa (Yohanes tahu persis
betapa seriusnya masalah dosa ini), namun jika seorang berbuat dosa,
kita mempunyai seorang pengantara (pembela perkara) pada
Bapa (karena Bapa adalah Hakim), yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan
Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa
kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
391 | B I B L E S U R V E Y
Kematian Yesus mampu mendamaikan dosa seluruh dunia. Namun
bukan berarti bahwa dosa seluruh dunia secara otomatis dihapuskan.
Apa yang harus diperbuat? Kita mundur beberapa ayat di pasal 1:9-
10: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat
dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak
ada di dalam kita.
Perhatikan bahwa Pembela Anda tidak akan bisa berbuat apa-apa
sebelum kita mengakui dosa kita, jika kita mengakuinya maka dia akan
mengampuni kita. Dia tidak bisa mengampuni tanpa adanya pengakuan
dosa. Pemahaman tentang hal pengakuan dosa adalah hal yang sangat
penting.
2. Mengaku kepada Allah, kepada orang yang Anda rugikan,
kepada orang-orang yang telah terpengaruh oleh dosa Anda
Pertama-tama, pengakuan merupakan ungkapan dari pertobatan.
Bertobat di dalam hati tidaklah cukup. Pengakuan itu keluar dari mulut
(Roma 10). Banyak orang mengira bahwa mereka cukup mengucapkan
kata maaf di dalam hati dan hal itu sudah memadai. Tidak begitu. Tidak
ada pengampunan yang murahan dan gratis di dalam Alkitab karena
dosa adalah masalah yang sangat serius dan pengampunan juga
adalah hal yang sangat serius. Jadi, jika Anda bertobat, jangan sekadar
berkata, "Aku sudah bertobat di dalam hatiku, dan itu sudah cukup."
Anda harus mengakuinya dengan mulut Anda.
Ini memang menarik, Anda boleh berdoa di dalam hati akan tetapi
mengapa Anda harus membuat pengakuan dengan mulut Anda? Anda
baru bisa mengaku dengan mulut Anda jika Anda berbicara dengan
orang lain. Anda tidak harus berbicara keras-keras saat berdoa. Anda
harus membuat pengakuan kepada Allah, dan Anda juga harus
membuat pengakuan kepada setiap orang yang terkena dampak dosa
Anda, bukan hanya kepada orang yang secara langsung Anda rugikan.
Karena di saat Anda berbuat dosa, Anda bisa saja membuat orang lain
tersandung sehingga dosa Anda tidak hanya berdampak pada satu
orang. Oleh karenanya, pengakuan Anda harus dibuat sampai
menjangkau mereka yang mungkin terkena dampaknya. Kehidupan
392 | B I B L E S U R V E Y
Kristen bukan sekadar urusan hubungan dengan Allah. Masih ada
hubungan horisontal. Tidak akan ada hubungan vertikal tanpa adanya
hubungan horisontal. Itulah kedua arah palang salib yang tidak bisa
kita pisahkan. Pengakuan dari mulut adalah bagian yang berat di dalam
sebuah pertobatan. Pertobatan di dalam hati sangatlah mudah.
Membuat pengakuan atas dosa kita sangatlah sulit. Jika kita membuat
pengakuan, maka Dia akan mengampuni.
3. Membuat pengakuan kepada pepimpin rohani kita yang
berjaga-jaga atas jiwa kita dan bersyafaat bagi kita
Kita juga perlu mengaku pada para pemimpin rohani kita. Hal ini
tertulis di Ibrani 13:17, bahwa mereka - sebagai para gembala
bawahan Kristus - bertanggung jawab atas jiwa kita. Mereka adalah
para duta Kristus selama mereka tetap menjadi gembala bawahannya.
Pengakuan terhadap para pemimpin rohani ini menjadi sangat penting
karena mereka harus berjaga-jaga atas jiwa kita. Mereka perlu tahu
apa persoalan kita untuk bisa bersyafaat bagi kita. Dan kadang kala,
doa syafaat mereka menjadi penentu apakah kita bisa bertahan. Doa
orang benar sangat besar kuasanya. Orang benar tidak memanfaatkan
isi doanya untuk dirinya sendiri, syafaatnya bisa sangat menentukan
kemampuan orang lain untuk tetap teguh.
Itulah sebabnya mengapa kita membutuhkan komunitas - komunitas
yang saling bersyafaat untuk satu sama lain. Bahkan rasul Paulus
memohonkan doa bagi orang-orang kudus. Dia tidak beranggapan
bahwa karena dia adalah seorang rasul dan memperoleh kuasa dari
Tuhan lalu dia tidak membutuhkan doa Anda. Sebaliknya, dia sangat
mengerti arti penting dari doa syafaat.
Kita memang memiliki Pembela, akan tetapi Sang Pembela itu tidak
akan bisa membela Anda jika Anda tidak menunjukkan perilaku yang
membuat pembelaannya itu menjadi mungkin. Bahkan di dalam sidang
pengadilan duniawi, orang yang sedang dibela bisa membuat kasus
tersebut menjadi tidak mungkin dibela oleh pengacaranya. Dia bisa
saja memberhentikan pengacaranya atau berbuat sesuatu hal sehingga
pekerjaan pengacaranya menjadi sia-sia. Dan hal itu sangat sering kita
perbuat di dalam kebodohan kita. Kita gagal untuk mengakui dosa-
dosa kita. Mungkin secara diam-diam kita bertobat dengan setulus hati,
akan tetapi kita gagal membuat pengakuannya dengan mulut. Jika kita
393 | B I B L E S U R V E Y
membuat pengakuan itu, berarti kita sedang meluruskan perkara itu
dengan benar.
Tanpa pengakuan, tangan Allah terikat
Jika lewat perilaku Anda, Anda membuat Pembela Anda tidak bisa
membela Anda, Anda sedang mengikat tangannya. Ingatlah akan hal
ini. Tidak banyak mukjizat yang dikerjakan oleh Yesus di Nazaret,
demikian kata Alkitab, mengapa? Karena ketidakpercayaan mereka.
Dan kegagalan di dalam membuat pengakuan dosa berarti kegagalan
dalam ketaatan. Kegagalan dalam hal ketaatan berarti kegagalan iman;
ketidak-taatan adalah ungkapan ketidak-percayaan. Jika Anda tidak
taat berarti Anda sedang mengikat kedua tangan Tuhan. Dia tidak akan
bisa menolong Anda dan bisa berbuat apa-apa bagi Anda.
Sebagian dari kita yang melayani Tuhan sering masuk ke dalam situasi
di mana kita mendapati bahwa tangan kita terikat. Kita ingin menolong
orang tersebut akan tetapi kita tidak bisa berbuat apa-apa karena
tindakan dan perilakunya membuat segenap upaya pertolongan
menjadi sia-sia. Tak ada hal yang bisa dilakukan bagi orang itu.
Seringkali, dengan sedih hati, saya harus berkata, "Tak ada hal yang
bisa saya perbuat. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali jika terjadi
perubahan yang mendasar di dalam diri orang tersebut." Kuasa itu
memang ada, akan tetapi kuasa itu diatur oleh hukum, oleh keadilan.
Anda tidak bisa menunggangi kekuasaan dan mengatasi keadilan, hal
itu tidak berlaku di dalam sistem Allah. Allah memang maha kuasa
akan tetapi Anda juga bisa mengikat kedua tanganNya dan membuat
Dia tidak bisa berbuat apa-apa bagi Anda lewat ketidak-taatan Anda.
4. Mengganti kerugian
Dan pengakuan itu sendiri kadang kala masih belum cukup. Dalam
kasus pencurian uang, maka saya tidak bisa sekadar membuat
pengakuan dosa lalu menganggap urusannya sudah tuntas. Saya harus
mengembalikan uang yang telah saya curi. Sekalipun untuk itu saya
harus berkorban, sekalipun saya tidak sedang punya uang, saya harus
memperjuangkan pengembalian uang tersebut. Saya harus mengganti
kerugian yang terjadi sebagai bagian dari pertobatan itu.
Berbuat dosa adalah urusan yang sangat serius karena kelangsungan
hidup Anda terancam olehnya. Dan yang lebih mengancam lagi adalah
394 | B I B L E S U R V E Y
karena adanya pihak lawan, si pendakwa, si penuntut, yang bertekad
untuk menaruh Anda di bawah penguasaannya. Dan dia juga bisa
bertindak untuk menjebak dan menghancurkan Anda. Jika Anda paham
apa itu pekerjaan Iblis, maka Anda tidak akan meremehkan
kemampuannya, tidak akan menyepelekan hal-hal yang bisa dia
perbuat terhadap diri Anda. Di dalam Alkitab, Iblis disebut sebagai
penganiaya dan penghukum sekaligus. Dia bukan sekadar pendakwa,
dia juga penganiaya, yakni dia melaksanakan hukuman. Dan dia ahli
dalam hal ini. Dia akan menganiaya Anda jika Anda memberi dia
kesempatan sekecil apapun.
Iblis adalah penganiaya
Kisah tentang seorang perempuan yang terikat oleh Iblis selama 18
tahun
Contoh mengenai Iblis sebagai penganiaya dapat dibaca di Lukas
13:16, yang menyebutkan tentang seorang perempuan yang diikat dan
dibuat lumpuh oleh Iblis secara jasmani selama 18 tahun. Perempuan
ini tentunya sudah berusia jauh di atas 18 tahun. Dia telah mendatangi
banyak tabib yang ternyata tidak bisa menolongnya. Mereka telah
mengerahkan segenap keahlian mereka tanpa menyadari bahwa
masalah perempuan ini adalah masalah rohani yang tidak bisa diatasi
oleh keahlian medis. Dia lumpuh secara jasmani. Ini berarti bahwa,
sekitar 18 tahun yang lalu, perempuan ini telah melakukan sesuatu hal
yang membuat dia jatuh ke dalam kuasa Iblis. Dan Iblis tidak akan
melewatkan kesempatan ini. Dia mengikat perempuan itu selama 18
tahun. Kemudian Yesus membebaskannya.
Rasul Paulus
Contoh lain dari masalah ini adalah rasul Paulus. Bahkan rasul Paulus
juga dianiaya oleh Iblis, sebagaimana yang bisa kita lihat di dalam 2
Korintus 12:7. Bahkan rasul Paulus yang penuh kuasa juga dianiaya
oleh Iblis, dan hal ini kita ketahui dari pengakuannya sendiri. Apakah
kelemahannya? Kesombongan. Godaan terbesar yang menghadang
orang yang memiliki kemampuan adalah kesombongan. Orang yang
berprestasi tahu persis bahwa dia memiliki kemampuan. Orang yang
kuat tenaganya tahu bahwa dia punya kekuatan besar. Jika Anda harus
bersusah payah untuk mengangkat sebuah tas, dia mungkin bisa
395 | B I B L E S U R V E Y
dengan mudah menjinjing tas tersebut. Dia segera tahu bahwa dia
punya kekuatan. Orang yang cerdas akan segera tahu bahwa dia
memang cerdas. Saat Anda bergelut dengan sebuah soal matematika,
dia hanya perlu melihat dan berkata, "Apa? Kamu habiskan waktu
setengah jam untuk soal semacam ini? Nah, ini jawabannya." Lalu
Anda berkata, "Setengah jam aku bersusah payah dan kamu
menyelesaikannya hanya dalam hitungan detik!" Orang yang
berprestasi seringkali harus berurusan dengan hal kesombongan itu.
Paulus adalah orang yang sangat tinggi kemampuannya, orang yang
sangat cerdas. Dan dia bergumul keras dengan kesombongan ini.
Karena atas hal inilah Iblis datang menghadap kepada Allah dan
berkata, "Lihat dia! Apakah Engkau melihat kesombongannya?
Perhatikan dia! Dia punya kelemahan ini, benar bukan? Dia memang
berusaha mengendalikannya, akan tetapi dia tidak sepenuhnya
berhasil. Engkau bisa melihat ke dalam hati manusia. Engkau tahu
perilakunya, bukankah begitu? Dia orang yang sombong, benar
bukan?" Allah harus membenarkan, "Ya, memang benar. Itu memang
benar." "Serahkanlah dia padaku. Aku akan mengajari dia beberapa hal
tentang kerendahan hati. Bagaimana? Aku akan memberinya sedikit
pelajaran." Lalu apa yang bisa Allah katakan? "Lakukan saja."
Paulus sendiri paham akan hal ini. Dia berkata, "Utusan Iblis sedang
menggocoh aku." Kata 'menggocoh' ini sangat menarik. Kata aslinya
bisa Anda terjemahkan dengan ungkapan 'memukuli'. Ungkapan
memukuli merupakan terjemahan yang sama cocoknya dengan
ungkapan menggocoh. Makna kata aslinya adalah memukul jatuh.
Kadang kala, saya merasa heran mengapa mereka memakai istilah
yang membuat penasaran, karena ketidak-lazimannya, seperti kata
'menggocoh' ini, yang menimbulkan bayangan tentang orang yang
dihempaskan ke sana kemari oleh angin ribut. Di sini Anda bisa lihat
bahwa Iblis mampu mencari celah perkara.
Dan siapa dari antara kita yang tidak bisa diperkarakan oleh Iblis? Jika
Allah mengizinkan dia untuk bertindak leluasa, dan jika saya tidak
memohon belas kasihan dari Sang Pembela, serta memberi jalan bagi
Sang Pembela untuk mengupayakan segala sesuatu yang bisa
dikerjakan untuk membela saya, mungkin saya sudah berada di dalam
mesin giling dan menjadi daging cincang. Tanpa bantu Sang Pembela,
mungkin sejak dulu, saya sudah dihabisi Iblis.
396 | B I B L E S U R V E Y
Iblis bisa mengeksekusi hukuman ke atas Anda, baik secara
jasmani maupun rohani
Iblis menjatuhkan hukuman jasmani terhadap orang yang
melakukan dosa
Itulah sebabnya mengapa hal memiliki sikap hati yang benar menjadi
sangat penting bagi kelangsungan hidup kita, yakni supaya Pembela
kita bisa mengambil segala langkah pembelaan yang perlu dalam
rangka membela kasus kita dan bersyafaat bagi kita. Camkanlah juga
hal berikut ini: Iblis bisa berperan sebagai pelaksana hukuman
terhadap Anda. Dia bisa menghukum Anda baik secara jasmani
maupun rohani. Dalam hal hukuman jasmani, kita bisa membaca di 1
Korintus 5:5 - orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus
kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya. Dibinasakan tubuhnya tentu
saja berarti dibunuh. Dibinasakan berarti kematian. Dalam hal ini, tidak
ada pilihan lain. Orang ini sudah melakukan dosa yang sedemikian
besarnya sehingga tuntutan keadilan berdasarkan hukum moral
menuntut dia untuk dihukum mati. Tidak ada jalan lain. Lalu siapa yang
menjalankan hukuman itu? Iblis. Mungkin Anda tidak menyukai fakta
ini, namun memang demikianlah adanya. Setiap orang yang mengerti
hal keadilan, tidak akan memandang 1 Korintus 5:5 sebagai hal yang
mengagetkan. Jika ada yang tidak beres, bergegaslah memohon
pengampunan dan mengakui dosa Anda. Mintalah gereja untuk
menjalankan tindakan disiplin, kecuali jika Anda lebih suka menghadapi
hukuman itu dari Iblis. Iblis adalah lawan yang mengerikan dan dia
tanpa ragu-ragu akan menjalankan keadilan itu.
Tindakan disiplin adalah suatu tindakan kasih untuk
menyelamatkan Anda
Tindakan disiplin gereja, sebenarnya adalah tindakan belas kasihan
untuk memastikan bahwa Anda tetap berada di luar jangkauan Iblis.
Jika gereja sudah menangani maka Iblis tidak lagi punya kasus ke atas
Anda. Jika tidak, maka dia akan berusaha memastikan bahwa
hukumannya akan dijalankan. Dan Allah akan mengizinkan dia untuk
menjalankannya karena Allah tidak punya pilihan demi keadilan.
Disiplin gereja adalah suatu tindakan kasih untuk menyelamatkan Anda
dari jatuh ke dalam sesuatu hal yang jauh lebih buruk.
397 | B I B L E S U R V E Y
Iblis menghabisi Yudas bukan hanya secara jasmani, melainkan
juga secara rohani
Jika Iblis tidak menindak Anda secara jasmani, dia bisa menindak Anda
secara rohani. Itulah tepatnya tindakan yang dia lakukan terhadap
Yudas. Dia menghabisi Yudas bukan hanya secara jasmani melainkan
juga secara rohani. Dia bisa mengerjakan hal dengan begitu
menyeluruh sehingga, bagi Yudas, jalan yang terbaik yang diambilnya
adalah menggantung diri. Iblis bisa menggarap seseorang sedemikian
hingga dia lebih memilih untuk mati daripada tetap hidup. Mengapa?
Mengapa Yudas tidak bertobat? Mengapa dia tidak memohon ampunan
dari Allah? Mengapa dia tidak memohon belas kasihan dari Allah? Dia
tetap bertahan di dalam kekerasan hatinya sampai akhirnya Iblis
memperoleh kendali penuh atas dirinya.
Salah satu kalimat yang paling mengerikan di dalam Alkitab ada di
Lukas 22:3 yang berbunyi: Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas.
Ini adalah salah satu kalimat yang paling mengerikan dan ini berarti
berakhirnya riwayat Yudas. Segalanya sudah berakhir buat dia. Tidak
ada jalan keluar. Saat Iblis masuk ke dalam dirinya karena
kesalahannya sendiri, maka Iblis tidak akan keluar lagi. Tamatlah
sudah.
Iblis ada di surga, di dalam sidang pengadilan Allah
Jika Anda membaca Alkitab, Anda akan menyadari bahwa Iblis punya
akses ke surga. Apakah hal ini mengejutkan hati Anda? Iblis memang
berada di surga. Anda mungkin bertanya, "Apa yang dikerjakan Iblis di
surga?" Di sanalah tempat pengadilan Allah dan Iblis memang berada
di sana, di dalam ruang pengadilan di surga.
Kita selalu berpikir bahwa hanya orang-orang kudus yang ada di sana.
Alkitab tidak berbicara tentang hal pergi ke surga ketika Anda mati,
yang disebutkan adalah bahwa Anda masuk ke dalam hidup yang
kekal. Surga adalah tempat yang terbuka bahkan bagi Iblis. Iblis ada di
sana juga untuk mengajukan dakwaan-dakwaan terhadap orang-orang
kudus.
Mari kita baca kutipan di Wahyu 12:7-8. Maka timbullah peperangan
di sorga (perhatikan tempat peperangan itu terjadi - yakni di
surga). Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga
398 | B I B L E S U R V E Y
itu (yakni Iblis), dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi
mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di
sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis (dari bahasa
Yunani) atau Satan (dari bahasa Ibrani), yang menyesatkan seluruh
dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring
di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan
pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena
telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang
mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Beberapa pokok di dalam kutipan di atas.
(1) Iblis berada di surga sampai dengan terjadinya peristiwa di
Wahyu 12:8
Perhatikan bahwa, Iblis berada di surga sampai dengan peristiwa
di Wahyu 12:8. Peristiwa dia dilemparkan keluar dari Surga baru
akan terjadi menjelang kedatangan Kerajaan Kristus, yang merupakan
peristiwa masa depan. Artinya, sampai dengan saat ini, Iblis masih
berada di surga, di dalam sidang pengadilan surgawi Allah, dan
mengajukan dakwaan terus menerus terhadap Anda dan saya. Dia
mengajukan dakwaan itu siang dan malam, menuntut untuk boleh
memiliki kita. "Lihat orang ini, dia berbuat dosa, Engkau harus
menyerahkan dia ke dalam tanganku. Lihat orang itu. Serahkan dia
kepadaku. Dia layak menerima hukuman."
Seringkali kita sendiri yang menunjukkan perilaku yang memaksa Allah
harus berkata kepada Iblis, "Baiklah, kau boleh menguasainya sampai
dengan batas ini," Bergantung pada takaran dosa Anda. Jika dosa Anda
sangat serius, maka Anda akan masuk lebih jauh ke dalam kuasanya.
Jika dosa Anda tidak begitu serius, mungkin Anda tidak masuk terlalu
jauh ke dalam kuasanya. Namun, tak peduli seberapa kecil atau besar,
dia tetap akan memastikan bahwa dia sudah meninggalkan bekas
gigitannya pada diri Anda. Demikianlah, proses persidangan itu
berlangsung siang dan malam. Dengan kata lain, keadilan Allah itu
berlangsung setiap saat. Sidang Allah tidak pernah ditutup. Proses
keadilan akan terus brelangsung sampai Kerajaan Kristus ditegakkan di
muka bumi.
399 | B I B L E S U R V E Y
(2) "Aku melihat (saw = telah melihat) Iblis jatuh..."
Di Lukas 10:18, Yesus berkata, "Aku melihat (saw = telah
melihat) Iblis jatuh seperti kilat dari langit." Dan sebagian orang
berpikir ayat itu berarti bahwa Iblis telah dilemparkan keluar dari surga
pada saat Yesus mengucapkan firman tersebut. Bukan seperti itu
kejadiannya. Yang tercatat di Lukas 10:18 adalah suatu nubuatan.
Penglihatan yang bersifat nubuatan selalu merujuk ke peristiwa di
masa depan namun disampaikan dalam bentuk lampau, hal yang bisa
dibuktikan melalui ayat-ayat nubuatan di dalam Perjanjian Lama.
Berulang kali para nabi itu menyebutkan hal-hal yang akan terjadi di
masa depan dengan memakai bentuk lampau karena hal-hal yang
dinubuatkan itu pasti akan terjadi, sehingga penyampaiannya memakai
bentuk kalimat seolah-olah peristiwa itu telah terjadi. Nubuatan adalah
hal yang pasti akan terjadi. Itulah sebabnya mengapa rasul Petrus
mengatakan, "Nubuatan itu pasti."
(3) Saat ini juga Iblis mungkin sedang mengajukan
dakwaannya tentang diri Anda di mahkamah surgawi
Izinkan saya untuk mengingatkan Anda sekali lagi, bahwa Iblis
sekarang ini berada di dalam sidang pengadilan surgawi. Dan pada saat
ini juga, mungkin dia sedang mengajukan dakwaan tentang diri Anda.
Karena itulah rasul Paulus hidup dengan takut dan gentar. Sudah
sering saya bertanya kepada orang-orang Kristen, mengapa Paulus
takut dan gentar? Mengapa dia mengerjakan keselamatannya dengan
takut dan gentar? Mereka tidak bisa menjawab. Mereka tidak tahu
proses pengadilan yang terus menerus berlangsung. Renungkanlah hal
ini. Janganlah membuat tugas Pembela Anda menjadi mustahil lewat
perilaku yang mengakibatkan upaya pembelaannya sia-sia. Setiap saat,
tak peduli sekecil apapun dosa Anda, Iblis tidak akan melewatkan
kesempatan itu. Dia akan memasukkan data itu ke dalam
komputernya. Orang ini dengan segala dosa-dosanya. Orang itu
dengan semua dosanya. Dia sangat efisien dalam bekerja. Dia punya
jajaran pengacara yang melimpah dan dia adalah jaksa agungnya,
pimpinan tertingginya. "Hukum orang ini! Dapatkan orang itu!"
Suasana persidangan di atas sana luar biasa sibuknya.
Saya mohon demi kelangsungan hidup rohani Anda, pahamilah pokok
ini dengan baik. Jika Anda tidak hidup di dalam kasih karunia Allah,
400 | B I B L E S U R V E Y
dalam sikap hati yang terbuka, dengan hati yang murni, komitmen
yang tulus dan tidak menipu diri sendiri, maka keselamatan rohani
Andalah yang menjadi taruhannya. Martin Luther tahu persis masalah
ini. Dia berkata bahwa kita tidak mungkin bisa bertahan menghadapi
Iblis. Kita tidak bisa, kecuali jika kita bergantung pada kekuatan Tuhan
yang memelihara kita.
Yesus adalah Pendoa Syafaat bagi kita
Satu pokok bahasan lagi dan kita akan tutup. Pokok ini adalah tentang
doa syafaat. "Aku telah berdoa buatmu, Petrus, aku telah bersyafaat
buatmu." Bahkan sebelum naik ke surga, Yesus sudah bertindak
sebagai Pembela. "Aku telah berdoa buatmu supaya imanmu tidak
gagal." Yesus tahu bahwa Petrus akan diuji. Dialah orang yang
nantinya akan menyangkal Yesus secara terbuka di tempat umum.
Sungguh Pembela yang mengagumkan! Dia tahu kelemahan kita. Dia
tahu tentang kita jauh melebihi pengetahuan kita sendiri tentang diri
kita. Dia tahu apa yang akan terjadi pada diri kita dan dia telah
bersyafaat bagi kita. Tak seorangpun dari kita yang bisa bertahan.
Keselamatan tidak sekadar terjadi di Kalvari saja. Sadarkah Anda
bahwa keselamatan kita terus menerus dikerjakan sekarang ini? Setiap
saat dia mengajukan pembelaan buat Anda di dalam sidang pengadilan
bagi kelangsungan hidup Anda. Akan tetapi, mengandalkan syafaatnya
saja tidak akan membuat kita bertahan.
Itulah sebabnya mengapa kita harus pahami apa yang Paulus katakan
di Roma 5:10, "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan
dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang
telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!"
Hidupnya yang dia jalani buat kita sekarang adalah syafaat bagi kita,
karya buat kita, menguatkan kita, menopang kita, membela kita, dan
di atas semua itulah keselamatan kita tergantung, bukan sekadar pada
kematiannya. Keselamatan adalah proses yang berkelanjutan dengan
mengandalkan Tuhan setiap saat.
Ayat Ibrani 7:25 merangkum apa yang telah saya sampaikan sejauh
ini. Kita bisa diselamatkan karena kita memiliki Imam Besar yang hidup
yang selalu bersyafaat buat kita. Keselamatan Anda sangat bergantung
pada syafaatnya dan bukan sekadar pada kematiannya. Tak ada orang
401 | B I B L E S U R V E Y
lain yang bekerja sedemikian keras bagi keselamatan kita. Janganlah
kita meresikokan kelangsungan hidup kita dengan kebodohan kita.
Kalau saja Anda punya kesempatan untuk bisa melihat sekilas suasana
di dalam sidang surgawi, tentunya Anda akan mengerti mengapa kita
harus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar.
Kita harus saling mendoakan bagi kelangsungan hidup kita
bersama
Kita juga harus bersyafaat satu sama lain bagi kelangsungan hidup kita
bersama. Kita semua harus saling bersyafaat. Itulah sebabnya
mengapa Paulus berkata, "Berdoalah buatku. Perlawanan dari pihak
lawan sangat keras. Iblis tidak sekadar melawanku di dalam
persidangan di atas sana, dia juga memerangiku di bumi ini. Berdoalah
buatku setiap saat." Itulah sebabnya mengapa kita membutuhkan
komunitas.
Namun apa yang terjadi di gereja? Yang ada adalah individualisme.
Masing-masing mengerjakan urusannya sendiri. Anda membela
kepentingan Anda sendiri, mengurusi hal Anda sendiri. Anda tidak
peduli pada orang-orang di sekitar Anda. Anda bahkan tidak tahu apa
persoalan yang sedang menimpanya. Namun Anda ingin bertahan
hidup? Tidak ada sel di dalam tubuh yang bisa hidup sendiri. Jika saya
memotong jari saya, maka jari itu akan mati. Mengapa jari itu bisa
hidup? Karena ia didukung oleh seluruh tubuh. Setiap anggota tubuh
berperan dalam menunjang kehidupan jari itu, mempertahankan
kehidupannya. Kita saling bergantung satu sama lain. Tidakkah Anda
memahami hal ini? Saya membutuhkan doa Anda. Dan Anda juga
mungkin membutuhkan doa saya. Kita perlu saling mendoakan.
Tidak saling mendoakan adalah dosa
Samuel berkata, saat dia berbicara kepada umat Israel di 1 Samuel
12:23, "Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada
TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu." Tidak saling mendoakan
adalah dosa! Bagaimana mungkin Anda menyebut seseorang sebagai
saudara seiman jika Anda tidak mendoakannya? Saudara macam apa
itu? Apakah Anda menjadi orang yang bertanggung jawab saat Anda
berkata, "Aku mengasihi dia tetapi aku tidak berdoa buatnya"?
402 | B I B L E S U R V E Y
Harus saya akui bahwa saya juga gagal dalam hal ini dan saya
meminta maaf dari Anda semua, juga memohon ampunan dari Tuhan.
Saya tidak mendoakan Anda semua sebagaimana yang seharusnya
saya kerjakan. Dan inilah sebabnya saya selalu membuat pengakuan
tentang betapa banyaknya hal yang harus saya kerjakan namun yang
masih belum juga saya kerjakan. Saya kurang berdoa. Dan kadang
kala, saya juga gagal mendoakan beberapa orang di gereja. Kiranya
Tuhan berbelas kasihan karena saya tahu bahwa Iblis akan berkata,
"Lihat orang yang menyebut dirinya pendeta ini. Dia sangat fasih
berteriak-teriak di mimbar. Coba lihat dia! Dia tidak berdoa buat orang-
orang yang telah Kau percayakan untuk digembalakannya. Izinkan aku
menanganinya." Dan dia memang sudah bertindak atas diri saya
sampai batas tertentu. Jika dia diperkenankan untuk bertindak lebih
jauh, mungkin saya sudah lama menjadi daging giling. Itulah sebabnya
mengapa saya memohon kepada Sang Pembela, "Tolonglah aku." Jadi,
saya juga membutuhkan doa Anda. Dan jika Anda mengampuni saya,
ingatlah saya dalam doa Anda.
Kita saling membutuhkan
Contoh kasus lain adalah yang tertulis di dalam Keluaran 17:11. Di
sini Anda bisa lihat hal-hal yang berkenaan dengan peperangan rohani.
Ketika Musa mengangkat tangannya, pasukan Israel unggul. Namun
ketika lengannya menjadi letih, dan dia menurunkan tangannya,
pasukan Israel mulai terdesak, tekanan melanda pasukan Israel. Jadi
dia harus mengangkat tangannya lagi, akan tetapi dia sangat
kelelahan! Akhirnya, jalan keluar yang dicapai adalah mereka
menyediakan sebuah batu untuk dia duduk dan Yosua memegangi
salah satu tangannya, lalu seorang lagi memegangi tangannya yang
lain, dengan demikian mereka bisa terus menerus berdoa. Karena di
dalam Perjanjian Lama, orang-orang kudus biasanya berdoa dengan
tangan terangkat.
Kita saling membutuhkan. Dan jika kita mengaku saling peduli,
tunjukkanlah hal itu di dalam doa kita. Secara praktis, Anda tentu tidak
bisa bersyafaat bagi orang lain jika Anda tidak tahu apa persoalan yang
sedang dihadapinya. Oleh karenanya, jika Anda benar-benar ingin
berperan sebagai seorang Kristen dan berfungsi di dalam Tubuh
Kristus, cobalah untuk mencari tahu tentang persoalan yang sedang
melanda saudara seiman Anda. Karena jika Anda tidak tahu apa-apa
403 | B I B L E S U R V E Y
tentang mereka, tidak ada yang bisa Anda doakan. Oleh karena itu,
sangtlah perlu bagi kita untuk mengetahui persoalan masing-masing.
Selanjutnya Anda juga harus bersedia memberitahu orang lain tentang
persoalan yang sedang Anda hadapi. Bagaimana mungkin orang lain
bisa berdoa buat Anda jika mereka tidak tahu masalah apa yang
sedang Anda hadapi? Berbagilah. Itulah sebabnya mengapa kita punya
waktu sharing dan berdoa bersama. Bagikanlah persoalan Anda.
Jangan takut untuk berkata, "Berdoalah buatku karena aku sedang
menghadapi masalah ini".
Dan juga berdoalah bersama-sama. Kadang-kadang Anda akan
mendapati bahwa urusannya akan menjadi lebih mudah jika 2 atau 3
orang berkumpul bersama. "Di mana ada 2 atau 3 orang berkumpul
dalam namaku, maka aku hadir di tengah mereka." Berdoalah bersama
orang lain. Berdoalah bersama 2 atau 3 orang lain dan Tuhan akan
mendengarkan.
Iblis telah menuntut untuk menampi kamu"
(Pelayanan doa syafaat)
Lukas 22:31-34 (Parallel dengan Matius 26:30-35)
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Bagaimana bertahan di tengah ujian Iblis?
Lukas 22:31-34
Mari kita masuk ke dalam Lukas 22:31-34. Hari ini, kita perlu melihat
aspek lain dari pengajaran Yesus di dalam perikop yang luar biasa
penting ini.
"Simon, Simon lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu (kata
'kamu' di sini bersifat jamak, yang menunjuk kepada para
rasul) seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau (kata
'engkau' di sini bersifat tunggal, yang menunjuk pada Simon
404 | B I B L E S U R V E Y
Petrus), supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau (bersifat
tunggal),jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-
sama dengan Engkau!" Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu,
Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali
menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Perikop ini sangatlah penting. Hari ini, saya akan berkonsentrasi pada
satu aspek sangat penting dari perikop ini, yakni mengenai hal syafaat
- "Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur."
Inilah yang disebut sebagai pelayanan doa syafaat. Setiap orang yang
telah disatukan dengan Kristus melalui baptisan telah memasuki
realitas dunia rohani. Iblis akan menampi Anda seperti gandum, jika
dia berkesempatan untuk melakukannya. Seraya Anda melangkah di
dalam kehidupan rohani, kuasa dan realitas si musuh ini, serta kuasa
dan realitas dari Allah akan menjadi semakin nyata.
Orang yang baru dibaptis akan melewati masa percobaan. Iblis akan
menguji iman Anda. Deklarasi iman Anda lewat baptisan akan diuji oleh
Iblis. Iblis akan berkata, "Aku mau lihat seperti apa komitmen Anda itu,
apakah komitmen ini akan mampu bertahan menghadapi ujian yang
akan kuberikan." Lalu bagaimana kita bisa bertahan di dalam ujian ini.
Bagaimana supaya Anda bisa berhasil melewatinya?
Bagi Anda yang baru menyelesaikan pelatihan dan akan diutus, Anda
juga akan diuji. Di dalam pelatihan dan di gereja Anda mendapatkan
naungan dan perlindungan dari banyak orang. Namun begitu Anda
melangkah keluar, Anda akan menjadi sasaran tembak sang musuh.
Iblis menuntut untuk bisa menampi Anda
"Iblis telah menuntut untuk menampi kamu". Kata 'menuntut' ini
jarang muncul di dalam bahasa Yunani di Alkitab. Kata aslinya memang
bermakna 'menuntut' atau 'meminta'. Iblis secara khusus meminta; dia
menghendaki Anda; dia menginginkan semua rasul itu agar dia bisa
menampi mereka. Dalam penggunaan sekuler, kata menuntut atau
meminta ini secara khusus dipakai dalam peristiwa meminang calon
pengantin. Pihak pria meminang pihak wanita. Pemakaian kata ini
bersifat khusus. Namun ada juga bentuk pemakaian lain yakni dalam
hal menuntut penyerahan diri seorang pelaku kejahatan.
405 | B I B L E S U R V E Y
Sebagai contoh, jika Anda melindungi seorang pelaku kejahatan,
seorang buronan, lalu ada penegak hukum yang mendatangi Anda
serta menuntut agar Anda menyerahkan orang ini untuk diadili secara
hukum. Demikianlah cara kata "menuntut" ini dipakai.
Kata 'menuntut' bisa bermakna pemilikan atau pengantara
Di dalam bahasa Yunani terdapat bentuk kalimat middle (antara aktif
dan pasif). Terdapat bentuk kalimat aktif dan pasif, dan satu lagi
adalah bentuk middle. Dan bentuk kalimat middle ini biasanya
menunjukkan makna meminta sesuatu bagi diri sendiri, mempunyai
arti refleksif. Demikianlah, Iblis menuntut Anda untuk dirinya sendiri.
Dia ingin agar Anda ditaruh di bawah kuasanya; dia ingin memiliki
Anda. Dia ingin melakukan sesuatu ke atas diri Anda, dan secara
khusus, menampi Anda.
Namun ada satu pokok yang menarik di sini, yakni di dalam bentuk
kalimat middle, kata menuntut itu mempunyai makna pengantara atau
syafaat. Sungguh menarik! Di sini Iblis sedang memohon atau
menuntut, untuk bisa menaruh para rasul itu di bawah kuasanya. Dan
di sisi lain, Yesus pun memohon atau meminta supaya para rasul itu
tidak jatuh.
Tuntutan Iblis atas Ayub dikabulkan Allah
Di kitab Ayub, kita melihat bagaimana Iblis bisa menghadap Allah dan
membuat tuntutan atas seseorang jika dia memang punya dasar yang
kuat. Dan Allah harus menghargai tuntutannya. Ini adalah persoalan
hukum. Menurut aturan hukum, bahkan seorang pelaku kejahatan juga
memiliki hak. Dan hak mereka memang ditegakkan walaupun
terkadang terasa menyebalkan, akan tetapi memang demikianlah
keadaannya. Dan Iblis, di dalam pertarungan legal ini, secara khusus
mengajukan tuntutan atas Petrus. Dia menginginkan Petrus dan rasul-
rasul lainnya.
Di dalam kasus Ayub, Iblis menuntut agar Ayub ditaruh di dalam
kuasanya, hal itu memang dikabulkan. Dasar tuntutan Iblis kuat.
Katanya, "Ayub berkomitmen kepadaMu, berkomitmen secara total
kepadaMu. Dia mengasihMu dengan segenap hatinya.
Namun semua itu karena Engkau telah menaungi dia. Engkau
memagarinya. Engkau tidak mengizinkan siapapun untuk mengganggu
406 | B I B L E S U R V E Y
dia, apalagi sampai melukai dia. Engkau telah melindungi dia. Engkau
juga melimpahkan segala berkat kepadanya. Kalau Engkau melakukan
hal itu kepada semua umatMu, tentu saja mereka semua akan
mengasihiMu. Engkau berkati mereka setiap saat. Engkau lindungi
mereka sepanjang waktu. Namun jika Engkau singkirkan
perlindunganMu atas diri mereka, dan izinkan aku untuk mengambil
tindakan terhadap mereka, akan kutunjukkan bahwa komitmen mereka
itu palsu. Hanya omong kosong saja. Komitmen mereka tidak akan
mampu bertahan."
Apa jawaban Allah? Allah berkata, "Baik, silakan bertindak. Aku akan
singkirkan perlindungan atas dirinya. Kamu boleh bertindak terhadap
dia. Dasar tuntutanmu memang kuat. Mungkin dakwaanmu bisa
dibuktikan." Dan terjadilah hal-hal yang menimpa diri Ayub itu.
Jangan sampai musuh mendapatkan dasar tuntutan terhadap
Anda
Ayub sama sekali tidak berbuat dosa, namun Iblis tetap punya
landasan kuat untuk menuduhnya dan Allah menerima alasan tersebut.
Apa yang terjadi pada diri kita jika kita berbuat dosa? Iblis akan bisa
datang menghadap dan berkata, "Itu dia, orang ini sudah berbuat
dosa. Taruh dia di dalam kuasaku." Hal ini dapat dibaca di 1 Korintus 5.
Seorang yang melakukan percabulan dan Iblis punya kasus
terhadapnya. Orang ini telah melakukan bentuk dosa yang berakibat
pada hukuman mati; dia telah melakukan dosa maut dan hukumannya
adalah mati. Lalu apa yang dilakukan oleh Paulus? Paulus berkata, "Aku
serahkan orang ini ke dalam tangan Iblis. Iblis akan bertindak terhadap
orang ini. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Dia harus diserahkan." Oleh
sebab itu, sebagai orang Kristen, jalani hidup Anda dengan hati-hati
dan jangan sampai Anda memberi musuh dasar hukum untuk
mendakwa Anda. Iblis mendapat kesempatan mendakwa. Anda berbuat
dosa? Maka Iblis akan berkata kepada Allah, "Aku punya hak untuk
menangani orang ini. Engkau harus menyerahkan dia ke dalam
tanganku." Dan memang salah satu peranan Iblis adalah sebagai
eksekutor atau penganiaya.
Iblis diizin untuk menampi Petrus akan tetapi Yesus berdoa
buatnya
407 | B I B L E S U R V E Y
Di dalam perikop in ini, tidak disebutkan atas dasar apa Iblis menuntut
untuk bertindak terhadap para rasul. Dalam kasus Petrus, dia
mendapatkan hak untuk bertindak. Iblis akan menampi Petrus.
Perhatikan bahwa Yesus tidak berkata, "Aku telah berdoa buatmu
supaya kamu tidak ditampi." Dia tidak berkata seperti itu. Dia hanya
berkata, "Kamu akan ditampi. Iblis telah mengajukan klaim atas dirimu
dan aku berdoa supaya imanmu tidak jatuh." Perhatikan, fakta penting
bahwa Yesus tidak berdoa agar Petrus tidak ditampi. Satu-satunya hal
yang disampaikan oleh Yesus adalah, "Aku akan berdoa buatmu supaya
imanmu tidak ambruk di bawah tekanan."
Apakah iman tidak mungkin gugur?
Menurut pengajaran yang banyak beredar, iman itu tidak mungkin
gugur. Jika iman memang tidak bisa gugur dan ambruk, maka tidak
ada bahaya. Jika memang demikian halnya, tidaklah perlu Yesus
bersyafaat bagi kita. Jika kita 'sekali selamat tetap selamat,' tentunya
Yesus tidak perlu berdoa supaya iman Petrus tidak gugur.
Akan tetapi hal semacam itu bukanlah ajaran Yesus. Menurut Yesus,
iman Petrus sedang berada dalam bahaya. Malahan, iman semua rasul
saat itu terancam bahaya keambrukan. Oleh karenanya, dia berkata,
"Jikalau engkau sudah insaf," kata yang diterjemahkan sebagai 'insaf'
ini di bagian lain diartikan sebagai bertobat. "Jikalah engkau telah
bertobat dan kembali lagi," adalah kalimat yang keras. Kalimat ini
menunjukkan adanya kegagalan yang sangat parah sehingga, Anda
perlu kembali lagi. Ini bukan suatu kegagalan yang kecil; Petrus akan
gagal, dan kegagalannya itu sangat parah. Akan tetapi Yesus berdoa
supaya Petrus tidak terus tergeletak. Dia akan jatuh akan tetapi tidak
sampai dihabisi, jika kita memakai gambaran dari Paulus. Jadi Yesus
sudah tahu sebelumnya mengenai adanya satu bahaya besar dan dia
berkata, "Kalau kamu sudah bertobat, kuatkanlah saudara-saudaramu
yang lain karena mereka juga akan menghadapi bahaya besar."
Kuatkanlah apa yang masih tersisa
Kata kuatkanlah ini juga dipakai di Wahyu 3:2. Yesus berkata kepada
jemaat di Sardis, "Kamu disebut hidup padahal kamu mati. Namun
kuatkanlah apa yang masih tersisa, yang sedang sekarat itu."
Tanggungjawab untuk menguatkan apa yang masih tersisa itu terletak
408 | B I B L E S U R V E Y
di pundak mereka. Anda harus menguatkan apa yang masih tersisa,
yang sebenarnya juga sedang sekarat. Jika kehidupan rohani itu tidak
mungkin mati, tentu tidak ada hal yang disebut masih tersisa yang
harus dikuatkan.
Apa pemahaman kita tentang iman?
Mari kita membahas tentang hal syafaat ini. "Aku telah berdoa untuk
engkau, supaya imanmu jangan gugur." Apa pemahaman kita tentang
iman?
Rata-rata orang Kristen tidak dapat menjelaskan arti iman. Bagi
mereka, iman adalah mempercayai Tuhan. Akan tetapi apa artinya itu?
Apa arti percaya pada Tuhan? Seberapa besar kepercayaan yang layak
disebut sebagai percaya kepada Tuhan? Kata percaya ini memiliki
ukuran yang relatif. Anda bisa mempercayai seseorang lebih dari yang
lain. Seberapa besar Anda harus menaruh kepercayaan itu? Apakah
kepercayaan yang total? Kalau demikian halnya, berarti iman adalah
komitmen total.
Yesus berkata kepada Petrus, "Aku telah berdoa buat kamu supaya
imanmu jangan gugur." Dan Petrus paham apa yang dimaksudkan oleh
Yesus. Dia paham dan dia segera menjawab, di ayat 33, "Tuhan, aku
bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"
Petrus tahu kalau Yesus bermaksud untuk menyatakan bahwa di bawah
tekanan dan aniaya yang akan datang, komitmen Petrus tidak akan
mampu bertahan. Lalu Petrus menjawab dengan memberikan jaminan
kepada Yesus, "Tidak, aku akan tetap berkomitmen total kepadamu.
Aku siap untuk masuk ke dalam penjara, dan jika belum cukup, aku
siap mati." Dia tahu bahwa iman itu berarti komitmen total, dan makna
dari kegagalan iman adalah bahwa iman itu tidak sanggup bertahan
menghadapi ujian penjara dan maut.
Akan tetapi Yesus tahu bahwa komitmen Petrus tidak sekuat yang dia
bayangkan. Yesus tidak meragukan ketulusan Petrus, akan tetapi dia
menyanggah perkiraan Petrus mengenai kekuatan komitmennya. Ini
adalah pokok yang sangat penting. Anda mungkin memiliki keyakinan -
saat Anda duduk tenang di kursi Anda - bahwa Anda sanggup bertahan
menghadapi ancaman penjara, dan jika perlu, ancaman kematian
demi kpercayaan Anda. Namun ketika realitas itu benar-benar datang,
409 | B I B L E S U R V E Y
Anda mungkin akan gagal menghadapi ujian tersebut. Satu hal yang
bisa kita pahami adalah bahwa Petrus dengan setulusnya beranggapan
bahwa dia memiliki komitmen.
Yesus melihat pada kejujuran kita
Di dalam pokok ini terdapat peringatan dan penghiburan sekaligus. Jika
Anda mampu berkata dengan setulus hati, seperti Petrus, "Tuhan, aku
bersedia untuk menderita demi Engkau, sekalipun itu berarti maut."
Walaupun komitmen Anda mungkin tidak sekuat itu namun Tuhan akan
menghargai ketulusan dari komitmen Anda. Sama seperti Petrus, Anda
dan saya juga mungkin salah dalam memperkirakan tingkat komitmen
kita. Lalu di mana penghiburan yang tersedia bagi kita? Anda memiliki
satu sumber penghiburan. Yesus akan bersyafaat untuk kita
berdasarkan ketulusan dan kejujuran Anda dalam menyatakan
komitmen tersebut. Jika kita benar-benar bisa dengan setulusnya
berkata, "Aku akan mengikut engkau bahkan sampai ke penjara atau
menghadapi maut," maka Anda boleh yakin bahwa Yesus akan
bersyafaat buat kita. Dan di dalam ujiannya, kita mungkin akan
terjatuh namun tidak sampai hancur. Anda mungkin bisa gagal seperti
Petrus, namun Anda tidak akan hancur sepenuhnya seperti Yudas. Hal
ini adalah suatu sumber penghiburan yang luar biasa, mengetahui
bahwa syafaat Yesus ditujukan kepada orang-orang semacam itu, yang
mencakup sebagian besar dari kita di sini.
Apa maknanya "berdoa untuk engkau"?
Kalimat berdoa buat engkau dalam bahasa Yunani secara literal
bermakna "sedang dalam kekurangan, sedang membutuhkan sesuatu".
Ini berarti, memohon atau berdoa kepada suatu pribadi untuk
memenuhi suatu kekurangan atau kebutuhan. Jika tidak ada hal yang
dibutuhkan, tentunya Anda tidak perlu memohon. Karena adanya
kebutuhan, maka Anda meminta. Kata ini, pada dasarnya,
mengandung makna mengajukan permohonan berdasarkan kebutuhan
diri sendiri atau juga kebutuhan orang lain. Dari pengembangan makna
tersebut muncullah makna syafaat atau pengantara. Akan tetapi,
permohonan itu bisa ditujukan pada kebutuhan diri sendiri maupun
orang lain. Tidak hanya demi kebutuhan orang lain, juga tidak sekadar
bagi kebutuhan diri sendiri.
410 | B I B L E S U R V E Y
Demikianlah, Kristus melihat kebutuhan Petrus dan dia mengajukan
permohonan mewakili Petrus. Dalam hal ini, Petrus sendiri bahkan tidak
sadar akan kebutuhannya sendiri. Di sinilah makna penting memiliki
Yesus sebagai Pengantara kita, karena kita tidak tahu kelemahan kita
sendiri. Kita tidak tahu kekurangan kita sendiri. Kita sering
membayangkan diri kita ini lebih kuat daripada kenyataannya.
Jangan menelantarkan bayi rohani
Di sini ada dua hal yang perlu saya sampaikan. Pertama, berkaitan
dengan hal syafaat Kristus. Kasih Kristus jauh lebih dari kematiannya
bagi kita, walaupun ini sudah terlalu sulit untuk dibayangkan. Kasihnya
juga ditunjukkan lewat syafaatnya buat kita sekarang ini dan di
sepanjang hidup kita. Itulah yang disebut kasih. Kerap kali, jauh lebih
mudah melakukan satu tindakan demi orang lain dan setelah itu
selesai. Anda menolong orang itu sekali saja; selanjutnya tidak ada hal
lain lagi. Apa yang terjadi dengan orang itu selanjutnya sudah bukan
urusan kita lagi.
Apa yang terjadi di dalam penginjilan sekarang? Anda mendorong
seseorang untuk membuat komitmen kepada Kristus. Setelah
menunjukkan bahwa dia adalah orang berdosa dan karena itu
membutuhkan Kristus, Anda mendorong dia untuk membuat
'keputusan buat Kristus'. Kita lalu akan bertanya, "Apakah kamu
sekarang percaya kepada Yesus?" Lalu dia menjawab, "Ya." Dan Anda
berkata, "Haleluyah! Mari kita berdoa bersama." Lalu kita akan berkata,
"Isi tanda tanganmu di bagian yang ini." Itu saja. Anda telah
mendaftarkan satu lagi penganut agama dan kemudian Anda pergi
berlalu. Setelah dua atau tiga hari, Anda melupakan orang tersebut.
Selesai sudah.
Itu adalah tindakan yang paling tidak bertanggungjawab. Mengapa?
Karena jika Anda melahirkan seorang bayi ke dunia, apa yang akan
Anda lakukan? Apakah Anda akan berkata, "Haleluyah! Bayinya sudah
lahir! Bagus, mari kita beri dia nama." Bayi itu lalu diberi nama
Yohanes, Petrus atau mungkin Paulus, terserah Anda. Kemudian, Anda
beri dia sebotol susu untuk keperluannya selama satu hari dan Anda
berkata, "Selamat tinggal! Aku harus pergi dan mendapatkan lebih
banyak bayi lagi!" Lalu apa yang akan terjadi dengan bayi yang malang
411 | B I B L E S U R V E Y
ini? Anda tidak punya waktu buat dia, karena Anda telah mendapatkan
lebih banyak bayi lagi, makin banyak penganut baru lagi.
Akibatnya, gereja dipenuhi oleh para bayi. Bagaimana dengan nasib
bayi yang pertama? Ia mati kelaparan karena tak ada orang yang
punya waktu buat dia. Kita semua sibuk mencari bayi-bayi baru, lebih
banyak lagi orang yang lahir baru ke dalam Kerajaan. Inilah salah satu
fenomena terburuk di gereja zaman sekarang. Orang-orang giat
mencari penganut baru lalu melupakan mereka begitu saja. Para bayi
yang malang ini. Setiap kali mereka ribut atau menangis, Anda segera
menaruh dot karet di mulut mereka. "Diam! Masih banyak bayi yang
harus kuperhatikan. Kamu bukan satu-satunya bayi di sini. Ada begitu
banyak bayi yang harus diurus di sini." Akhirnya, gereja dipenuhi oleh
para bayi dengan dot karet di mulut mereka dan mereka tidak pernah
bertumbuh secara rohani. Mereka menjadi bayi-bayi rohani seumur
hidup. Sepuluh tahun kemudian, "Wah! Mereka masih bayi juga!" Jika
Anda berbicara tentang hal-hal rohani dengan mereka, mereka akan
berkata, "Aku masih kesulitan membaca Alkitab." Mereka masih harus
berjuang keras untuk mempelajari hal-hal dasar. Mereka tak pernah
berhasil melewati tahapan bayi.
Ini adalah hal yang paling tidak bertanggung jawab yang telah
dilakukan oleh gereja. Inilah hal yang terjadi di 'pertobatan massal'.
Menarik ratusan orang datang kepada Tuhan dan membiarkan mereka
menjadi bayi selamanya. Banyak dari antara mereka yang mati.
Sejujurnya, mereka mati karena mereka memang tidak akan bisa
bertahan. Mengapa? Karena tak ada yang memberi mereka makan. Tak
ada orang yang terus menerus bersyafaat bagi mereka. Tak ada orang
yang terus menerus membangun mereka di dalam Tuhan.
Bayi rohani harus terus menerus diberi makan, dirawat dan
didoakan
Cara kerja Paulus tidak seperti itu. Saat seorang bayi rohani dilahirkan,
segenap keluarga Allah merawat dia. Mereka akan memastikan bahwa
dia terus bertumbuh. Mereka akan memastikan bahwa dia akan
mendapatkan hal-hal yang dibutuhkannya seperti makanan. Jika dia
terjatuh dan melukai dirinya, ada yang akan datang membersihkan dan
membalut luka itu. Dia akan ditenangkan dan didorong, "Coba lagi."
Ketika dia jatuh lagi, akan selalu ada orang yang datang dan berkata,
412 | B I B L E S U R V E Y
"Tenang saja, jangan menangis." Perlahan-;ahan, bayi ini mulai bisa
berjalan! Dan pada suatu hari, dia mulai bisa berlari, dan mungkin bisa
memenangkan lomba lari 100 meter. Mereka akan terus bertumbuh
sampai mencapai kedewasaan Kristus!
Hal yang sama juga dilakukan oleh Yesus yang tidak hanya sekadar
mati bagi kita dan menyelamatkan kita dari dosa-dosa. Dia tidak
meninggalkan kita berdiri sendirian setelah itu. Kita masuk ke dalam
ruang sidang, hakim mengetuk palu dan berkata, "Aku telah
membebaskanmu. Kamu telah bebas dari dosa-dosamu. Kristus telah
mati bagimu." Anda lalu keluar dari ruang sidang, menoleh kiri-kanan,
dan bertanya-tanya, "Sekarang harus pergi ke mana? Sekarang aku
telah bebas dari dosa, lalu apa yang akan kukerjakan?" Inilah
gambaran menyedihkan dari begitu banyak orang Kristen, karena
setelah mereka diselamatkan, mereka lalu keluar dari ruang sidang itu
persis seperti seorang penjahat yang baru bebas dari penjara. Banyak
dari Anda yang terlibat pelayanan penjara tahu bahwa hal terburuk
yang menimpa seorang penjahat yang baru keluar dari penjara adalah
dia tidak tahu mau pergi ke mana, mau melakukan apa. Dia berdiri di
luar tembok penjara, menatap lagi bangunan penjara yang telah
menjadi rumahnya untuk waktu yang lama, dan dia dapati bahwa
sekarang dia telah berada di luar tanpa melihat adanya satupun teman
di sekitarnya. Dia tidak tahu harus pergi ke mana.
Penanganan tahanan yang baru keluar dari penjara adalah salah satu
tahap yang paling menentukan. Jika hal ini tidak ditangani dengan
baik, apa yang akan terjadi? Dia akan kembali pada kejahatan.
Kebanyakan tahanan yang telah dibebaskan dari penjara akan kembali
lagi ke penjara. Penjara menjadi rumah di mana mereka bisa
menikmati makanan, menonton TV, memiliki para pengasuh yakni para
sipir penjara. Mereka merasa jauh lebih nyaman berada di dalam
penjara karena mereka tidak tahu harus berbuat apa di luar.
Itulah hal yang terjadi pada sekian banyak orang yang bertobat.
Mereka telah diselamatkan. Mereka telah dibebaskan dari penjara, lalu
mereka berdiri menatap dunia, dan membatin, "Aku harus ke mana
setelah ini? Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan." Lalu apa yang
terjadi? Mereka jatuh ke dalam dosa lagi. Akhirnya, masuk penjara
lagi. Dibebaskan lagi, namun kembali lagi, mereka jatuh di lubang yang
sama, seperti orang yang masuk ke dalam ruang pengakuan dosa,
413 | B I B L E S U R V E Y
"Bapa, aku telah berdosa." Minggu berikutnya, "Bapa, aku telah
berbuat dosa lagi." Demikianlah kejadian ini berulang-ulang setiap
minggu. Apakah ini kekristenan. Ini bukanlahkekristenan!
Kita tidak akan bertahan tanpa syafaat dari Yesus
Yesus tidak sekadar mati bagi kita tapi telah menjadikan kita satu
keluarga. Dia bahkan mencurahkan hidupnya untuk bersyafaat buat
kita sampai sekarang. Kita dapat membaca tentang pelayanan imamat
Yeus untuk kita di Ibrani 7:23-25. Dan dalam jumlah yang besar
mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk
tetap menjabat imam. Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya,
imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia
sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang
oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk
menjadi Pengantara mereka.
Bagaimana cara kita diselamatkan? Tidak hanya lewat kematian Yesus.
Kematian Yesus telah akan membebaskan Anda dari tuntutan hukum.
Akan tetapi Anda belum mendapatkan kekuatan, sama seperti seorang
bayi, untuk berdiri di atas kaki Anda sendiri. Anda tidak memiliki
kekuatan untuk melangkah. Pihak lawan masih terlalu kuat bagi Anda.
Jika bukan karena perhatian dan syafaat yang terus menerus dari
Yesus buat Anda, Iblis akan menghancurkan Anda sebelum
Anda sempat melangkah cukup jauh.
Kita perlu bersyukur kepada Allah atas kematian Yesus karena
kematiannya telah membebaskan kita dari tuntutan dosa masa lalu.
Yang lalu sudah dibersihkan, namun ke mana kita akan melangkah
sesudah ini? Setiap saat hidup kita, kita sangat bergantung kepada
syafaat dari Yesus. Dia mencurahkan hidupnya untuk membela dan
bersyafaat bagi umatnya. Sama seperti Petrus, kita sebenarnya tidak
akan sanggup bertahan tanpa ditopang oleh syafaat yang berkelanjutan
dari Yesus. Anda tidak akan bisa hidup secara rohani saat ini jika bukan
karena syafaat dari Yesus. Sejak hari Anda dilahirkan ke dunia rohani,
sejak kelahiran Anda, Yesus sudah bersyafaat buat Anda.
Yesus membela perkara Anda
414 | B I B L E S U R V E Y
Berapa banyak dosa yang Anda perbuat dalam beberapa hari
terakhir ini? Tidak perlu bicara dalam hitungan tahun. Sudah berapa
kali Anda berbuat dosa hanya dalam sepekan ini?
Tahukah Anda bahwa Iblis, si pendakwa dan lawan utama kita di dalam
sidang pengadilan rohani akan datang menghadap Allah dan berkata,
"Lihat orang ini! Seperti itukah yang disebut sebagai orang Kristen?
Lihat dia! Dia dibaptiskan minggu lalu - atau bulan lalu, atau tahun lalu
- tapi lihat kelakuan orang ini! Apakah Engkau akan menyebut dia
sebagai anakMu? Maukah Engkau mengambil dia sebagai anakMu?
Lihat dosa yang dia perbuat. Serahkan dia ke dalam tanganku dan aku
akan beri dia pelajaran. Serahkan dia padaku. Engkau wajib
menyerahkan dia ke tanganku karena dia sudah berbuat dosa."
Dan Allah wajib menyerahkan Anda sesuai dengan takaran dosa Anda.
Dan jika demikian yang terjadi, maka Anda tidak akan bisa bertahan
saat ditampi oleh Iblis.
Pernahkah Anda melalui masa-masa yang sukar? Orang-orang yang
dibaptis akan mendadak mengalami berbagai kesukaran. Mendadak
saja terjadi kecelakaan. Tiba-tiba saja terjadi hal-hal yang
mencelakakan. Mendadak saja sebagian teman Anda berbalik
memusuhi Anda. Mendadak orang tua Anda tidak mau lagi bertegur
sapa dengan Anda. Ada banyak hal yang terjadi. Mendadak kesehatan
Anda merosot. Saat Iblis punya bahan dakwaan terhadap Anda, dia
pasti bertindak terhadap Anda.
Kita masih bertahan karena Yesus juga hadir di ruang sidang itu.
Seperti yang tertulis di 1 Yoh 1:9 - 2:2. Yesus adalah Pembela kita
yang memohon pembebasan atau keringanan bagi kita. Akan tetapi
hukum-hukum rohani tetap berlaku.
Janganlah berbuat dosa seenaknya karena Iblis akan segera
bertindak
Beberapa hari yang lalu, ada berita tentang seseorang yang mengaku
bahwa dia bisa terbang memakai kekuatan magis. Menurutnya dia
mampu mengatasi hukum gravitasi. Lalu dia melompat keluar dari
jendela di lantai delapan sebuah hotel. Dia langsung terjatuh ke jalan
dan dikabarkan dia mati saat dibawa ke rumah sakit. Sia-sia orang ini
berusaha melawan hukum fisika. Hukum-hukum fisika tetap berlaku.
415 | B I B L E S U R V E Y
Demikian juga hukum-hukum rohani. Allah menetapkan alam rohani
yang berfungsi mengikuti hukum-hukum rohani, dan jika Anda
melanggar hukum tersebut, maka Anda akan menghadapi
konsekuensinya. Iblis senantiasa siaga untuk mengajukan dakwaan
atas diri Anda. Jangan berani berbuat dosa seenaknya. Yesus berkata,
"Kalau kamu berkata kepada saudaramu, 'Bodoh,' maka kamu harus
diadili dalam sidang surgawi untuk mempertanggungjawabkan
pernyataan tersebut." Karena Anda telah melanggar hukum rohani
yakni bahwa Anda harus mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
Dan Iblis akan segera mendakwa Anda.
Oleh karena itu segeralah bertobat. Akuilah dosa Anda secepatnya.
Jangan tunggu sampai Iblis mengajukan masalah ini ke sidang
pengadilan surgawi. Namun, walaupun Anda telah bertobat,
perlanggaran sudah Anda lakukan dan akan ada konsekuensinya.
Namun, setidaknya, Yesus sebagai pembela Anda bisa mengajukan
pembelaan buat Anda. Janganlah mempersulit pekerjaannya. Janganlah
hidup di dalam ketidaktahuan akan realitas rohani. Syafaatnya
sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup rohani kita.
Pelayanan syafaat telah dipercayakan pada kita
Di 1 Timotius 2:1 kita melihat bahwa pelayanan bersyafaat ini juga
dipercayakan kepada kita. 1 Timotius 2:1 - Pertama-tama aku
menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan
syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua
pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala
kesalehan dan kehormatan.
Timotius memakai empat istilah yang berbeda: permohonan, doa,
syafaat dan ucapan syukur. Inilah hal yang harus kita kerjakan yang
merupakan prioritas kita menurut Timotius.
'Menguatkan' berarti memberi peneguhan setelah terjadinya
penampian
Yesus memberitahu Petrus, "jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu." Kata yang diterjemahkan dengan istilah
'kuatkanlah,' di dalam bahasa asli lebih bermakna kestabilan dari pada
kekuatan. Makna utamanya adalah kestabilan.
416 | B I B L E S U R V E Y
Apakah penampian itu? Penampian adalah lawan dari kestabilan. Pada
saat menampi, alat yang dipakai adalah alat penampi, atau jika untuk
tepung, maka yang digunakan adalah ayakan tepung.
Menampimu seperti gandum. Pada saat gandum dipanen, yang
didapatkan masih berupa gabah. Gabah itu masih harus digiling di
mana batu yang berat digilaskan ke atas gabah itu sehingga
terpisahlah bagian kulit dengan intinya. Dan setelah kulitnya
dihancurkan, maka hasil gilingan itu dikumpulkan di tempat pemisahan.
Hasil gilingan itu dilontarkan ke atas dengan memakai garu supaya
kulit atau sekamnya bisa terbang dibawa angin dan bagian bijinya jatuh
kembali ke lantai. Namun, bahkan setelah proses ini, masih akan
tersisa gandum-gandum yang tidak tergiling dengan sempurna. Dan
gandum yang masih berkulit itu tentu saja tidak bisa dimakan karena
terlalu keras. Dan gandum yang masih bercampur gabah serta kotoran
lainnya itu perlu ditampi agar semua kotoran yang berupa batu kerikil,
jerami, lumpur kering serta gabah yang belum tergiling dengan
sempurna itu bisa disisihkan. Cara menampi adalah dengan menaruh
gandum ke atas alat penampi, lalu Anda menggoyangnya ke kiri dan ke
kanan, melontarkannya ke atas, dan menggoyangnya lagi,
mengguncangnya maju-mundur dan seterusnya.
Hal semacam inilah yang akan dihadapi oleh Petrus. Iblis akan
mengguncang dan melontar-lontarkan Petrus. Ini adalah gambaran
yang merupakan lawan dari kestabilan, keadaan tergoncang
sepenuhnya. "Kalau kamu sudah melewati semua guncangan itu dan
kamu bisa bertahan melaluinya, maka kamu harus menguatkan, dalam
arti meneguhkan, saudara-saudaramu." Kadang kala, akan terjadi
peristiwa yang sangat megguncang kita. Itulah gambaran dari tindakan
menampi ini. Anda dibawa masuk ke dalam suatu proses yang akan
menggoyah kestabilan Anda dan mungkin juga bisa menghancurkan
Anda.
Petrus diminta untuk berdoa bagi saudara-saudaranya
Kata Yesus kepada Petrus, kalau kamu sudah melalui proses pencobaan
ini, stabilkanlah saudara-saudaramu. Ini berarti bahwa Yesus tidak
sekadar bersyafaat buat Petrus. Saat Petrus sendiri sudah selamat oleh
syafaat ini, pada gilirannya, dia juga harus meneguhkan saudara-
saudaranya. Dengan cara apa? Tentu saja bukan hanya dengan
417 | B I B L E S U R V E Y
membagikan pengalamannya, dia juga harus menjalankan pelayanan
syafaat itu. Dia juga harus berdoa bagi saudara-saudaranya. Tuhan
tidak sekadar menyelamatkan kita, dia juga memberi kita tugas. Dan
salah satu tugas yang paling penting bagi kita adalah melakukan
syafaat bagi orang lain. Kita harus berdoa bagi keselamatan orang lain.
Selama seminggu ini, sudah seberapa banyak Anda mendoakan orang
lain? Apakah Anda sudah beridentifikasi dengan Yesus dalam hal
memikul salib ini? Karya keselamatan itu bukan sekadar kerelaan untuk
mati melainkan untuk bersyafaat. Yang telah bangkit, yang juga duduk
di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita (Rom
8:34). Demikianlah, karya keselamatan itu bukan sekadar kerelaan
untuk mati demi orang lain, sekalipun hal ini sangatlah sulit, namun
mungkin lebih mudah untuk dikerjakan karena kematian itu hanya
berupa satu peristiwa saja. Namun pelayanan syafaat adalah tindakan
memikul salib yang paling menuntut pengorbanan karena menyita
begitu banyak waktu yang mungkin tidak mau kita berikan. Pelayanan
doa juga menyita begitu banyak tenaga, yang mungkin juga tidak
banyak kita miliki. Inilah tindakan memikul salib dalam bentuk yang
paling nyata bagi keselamatan orang lain.
Kita wajib mendoakan sesama
Kehidupan Kristen itu adalah pelayanan syafaat. Kita wajib mendoakan
sesama, terutama orang yang baru dibaptis. Mereka adalah anggota
keluarga Anda. Ada yang akan segera berhadapan dengan pencobaan
yang sangat berat. Bersyafaat bagi mereka adalah tanggung jawab
kita. Petrus sudah pasti akan gagal kalau Yesus tidak bersyafaat buat
dia, demikianlah pentingnya doa kita bagi orang lain.
Apakah kita menunaikan tanggung-jawab kita untuk mendoakan
sesama? Apakah kita akan ditanya pada Hari itu nanti, "Aku telah
memberikanmu pelayanan syafaat juga, supaya kamu bisa menjadi
rekan sekerjaku di dalam pembelaan ini, sudahkah kamu
melakukannya?" Karena oleh pelayanan syafaat Yesus kita bisa
bertahan sampai dengan sekarang, dengan demikian, sudah menjadi
tanggung jawab kita untuk menguatkan para saudara seiman, agar
mereka juga tidak gagal.
418 | B I B L E S U R V E Y
Seringkali, di malam hari, benak saya memang terlalu letih untuk
belajar Firman Allah. Doa lebih melibatkan hati Anda ketimbang pikiran
Anda. Terasa sangat indah jika bisa duduk di atas ranjang dan
bersyafaat di dalam ketenangan dan kegelapan malam. Waktu berlalu
tanpa Anda sadari. Mungkin sudah satu jam, dua atau bahkan tiga jam.
Jika Anda kesulitan tidur, jangan membuang-buang waktu yang sangat
berharga itu. Gunakan untuk bersyafaat. Saat-saat berdoa syafaat
adalah saat-saat yang sangat berharga.
Namun, tentunya bukan hanya di waktu Anda tidak bisa tidur saja, ada
banyak saat lain yang bisa Anda pakai untuk bersyafaat dan tidak Anda
sia-siakan dengan urusan lainnya. Saat Anda mengendarai mobil. Atau
di saat Anda sedang duduk di dalam bus atau kereta api. Jangan
menyia-yiakan waktu yang bisa dipakai untuk bersyafaat bagi orang-
orang lain. Dan Allah bisa mengerjakan perkara-perkara yang sungguh
ajaib melalui doa kita.
Mengapa Yesus berdoa bagi Petrus dan tidak bagi Yudas?
Ada beberapa pertanyaan yang perlu kita bahas sebelum kita tutup.
Pertama-tama, Yesus berdoa untuk Petrus, tetapi mengapa tidak untuk
yang lainnya? Jawabannya cukup sederhana. Karena Yesus tahu bahwa
hanya Petrus yang akan dicobai sampai menyangkal dia. Dalam
mendoakan orang lain, kita harus mengenal orang itu. Efektifitas
syafaat buat orang lain dipengaruhi oleh pengenalan kita akan orang
tersebut. Kita perlu mengenali kelemahan dan kekuatan orang
tersebut. Pokok ini sangatlah penting.
Pertanyaan selanjutnya, mengapa Yesus tidak bersyafaat buat Yudas,
supaya dia tidak gagal? Ada dua prinsip yang mendasari syafaat.
Prasyarat bagi yang didoakan: keterbukaan untuk taat pada
Allah
Yang satu menyangkut orang yang didoakan dan prinsip satunya lagi
bagi orang yang bersyafaat. Yesus bisa bersyafaat buat Petrus karena
dipenuhinya suatu prasyarat, yakni bahwa komitmen Petrus itu tulus,
murni. Sekalipun perkiraan Petrus mengenai kekuatan komitmennya itu
tidak tepat, namun ketulusannya tidak diragukan. Ada prasyarat yang
harus dipenuhi dalam hal bersyafaat. Ada sebagian orang yang tidak
bisa Anda masukkan ke dalam syafaat Anda. Itulah kebenaran yang
419 | B I B L E S U R V E Y
diberikan oleh Kitab Suci. Mereka yang hatinya sudah sedemikian
keras, sudah mencapai taraf memberontak dan tidak taat kepada Allah,
akan sia-sia saja mereka didoakan, karena doa Anda tidak akan sampai
pada Allah.
Hal ini bisa terlihat, misalnya dari contoh umat Israel ketika mereka
jatuh ke dalam dosa dan berpaling dari Allah. Mereka menyembah
berhala, menyembah uang - Mamon - dan mereka mulai menyembah
ilah-ilah yang baru yang terbuat dari emas dan perak. Mereka tidak
bisa didoakan lagi. Ini merupakan salah satu pokok yang paling
mengejutkan, yakni kesia-siaan saat mendoakan mereka. Itulah firman
yang disampaikan oleh Allah kepada Yeremia. Di Yeremia 7:16,
"Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah
sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah
desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau." Allah sedang
berkata, "Jangan bersyafaat kepadaKu mengenai umat Israel karena
Aku tidak akan mendengarkanmu. Aku tidak mau mendengar syafaat
tentang Israel. Masa keselamatan bagi umat Israel sudah lewat. Sudah
berakhir! Aku tidak mau mendengar doa-doa bagi mereka lagi." Ada
takaran di mana jika Anda melampauinya maka Anda sudah berada di
luar jangkauan syafaat. Tak ada syafaat yang bisa menjangkau Anda
lagi. Pahamilah bahwa kesabaran dan kasih karunia Allah itu, walaupun
sangat luas dan melimpah, juga ada batasnya di mana Anda tidak
boleh melewatinya. Jangan bersikap ceroboh terhadap Allah.
Anda tidak bisa berbuat dosa sesuka hati Anda dan tetap diselamatkan.
Anda tidak akan tetap selamat jika Anda hidup di dalam dosa. Israel
adalah umat Allah, akan tetapi Allah berkata kepada nabi Yeremia,
"Jangan berdoa buat mereka. Jangan bersyafaat buat mereka karena
Aku tidak akan mendengarkan doa semacam ini. Mereka telah
melampaui batas di mana toleransi tak bisa lagi diberikan lagi."
Pesan ini diulangi di Yeremia 11:14 di mana tertulis firman yang
sama, "Adapun engkau, janganlah engkau berdoa untuk bangsa ini dan
janganlah naikkan permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku
tidak akan mendengarkan pada waktu mereka berseru kepada-Ku
karena malapetaka mereka." Allah tidak akan mendengarkan. Ada
prasyarat yang harus dipenuhi, dan umat Israel gagal memenuhinya.
Allah tidak akan membela mereka lagi. "Aku tidak akan mendengarkan
mereka lagi."
420 | B I B L E S U R V E Y
Pesan yang sama ditemukan di Yeremia 14:11, "TUHAN berfirman
kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!"
"Jangan berdoa buat mereka. Aku tidak mau mendengarkan doa-doa
ini lagi. Mereka sudah keterlaluan."
Yeremia 15:1 TUHAN berfirman kepadaku: "Sekalipun Musa dan
Samuel berdiri di hadapan-Ku, hati-Ku tidak akan berbalik kepada
bangsa ini. Usirlah mereka dari hadapan-Ku, biarlah mereka pergi!"
"Usir mereka. Kalian telah bertindak terlalu jauh, hai Israel. Kalian
telah melewati batas toleransi, melampaui batas kesabaran. Mulai
sekarang, tak ada syafaat yang akan bisa menolong mereka." Angkatan
itu binasa di bawah penghakiman Allah. Sama seperti angkatan yang
binasa di padang gurun, Allah tidak mau mendengarkan syafaat buat
mereka lagi, bahkan Musa juga tidak bisa bersyafaat buat mereka lagi.
Mereka binasa di padang gurun dan tidak bisa masuk ke Tanah
Perjanjian.
Ajaran yang sama ditemukan di Perjanjian Baru di 1 Yohanes 5:16.
Yohanes berkata, "Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu
tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa." Dosa itu sudah berada di luar
jangkauan syafaat. Sudah keterlaluan.
Kemurtadan adalah salah satu contoh hal yang tak bisa didoakan lagi.
Yudas berada di dalam kategori ini. Inilah jawaban mengapa Yesus
tidak berdoa buat Yudas. Yudas telah murtad dan dia berada di luar
jangkauan syafaat. Hatinya tidak memiliki kemurnian komitmen. Dia
tidak bisa didoakan. Ini adalah peringatan yang sangat menakutkan.
Prasyarat bagi yang mendoakan: kebenaran
Di sisi lain, pihak yang mendoakan juga harus memenuhi prasyarat.
Allah hanya mau mendengar doa orang benar. Artinya, jika Anda hidup
di dalam dosa, maka Anda tidak masuk ke dalam kategori pendoa
syafaat. Anda tidak layak untuk mendoakan orang lain. Anda tidak
hidup di dalam kebenaran. Anda tidak berjalan di dalam terang. Jika
Anda tidak bisa membereskan masalah Anda dengan sesama, lalu Anda
ingin mendoakan siapa? Anda harus memulai dari diri Anda. Mulailah
dengan memohon belas kasihan atas diri Anda.
Yakobus 5:16 memberitahu kita bahwa doa orang benar sangat besar
kuasanya. Di 1 Petrus 3:12, kita melihat bahwa telinga Allah terbuka
421 | B I B L E S U R V E Y
bagi seruan orang benar. Orang-orang semacam itulah yang Dia
dengarkan. Oleh karenanya, jika saya ingin bersyafaat, maka saya
harus menjadi benar demi kepentingan orang lain, dan juga buat
kepentingan saya sendiri. Jika saya ingin bisa terlibat di dalam
pelayanan, maka saya harus melangkah di dalam kekudusan.
Pelayanan yang paling penting: doa syafaat
Tidak ada pelayanan yang lebih penting dari pelayanan berdoa syafaat.
Bersyafaat adalah pelayanan yang dikerjakan langsung oleh Kristus.
Dan tidak ada pelayanan yang lebih penting dari ini. Ini adalah
pelayanan yang bisa Anda kerjakan setiap saat. Hal apa yang bisa Anda
doakan?
Berdoa agar Tuhan mengirimkan lebih banyak lagi pekerja di
ladang
Berdoa kepada Tuan pemilik ladang untuk mengirim lebih banyak
pekerja ke ladang ini. Saya mendoakan ini selama bertahun-tahun.
"Tuhan, kami perlu lebih banyak lagi hamba setiaMu sekarang ini.
Bangkitkanlah orang-orang setiaMu di tengah angkatan ini." Dan saya
telah menyaksikan betapa Tuhan memang mengerjakan hal ini - Ia
membangkitkan orang-orang setia untuk melayani Dia, membangkitkan
orang-orang setia satu demi satu. Saya takjub akan kuasa dan
keajaiban karya Allah menjawab doa ini. Allah telah membangkitkan
banyak orang yang tergerak untuk menjalankan pekerjaanNya.
Berdoa bagi keselamatan bangsa-bangsa
Berdoa bagi keselamtan bangsa kita - kata Paulus di Roma 10:1, "Aku
tidak henti-hentinya berdoa bagi keselamatan Israel." Marilah kita
berdoa supaya Allah berkenan menyatakan FirmanNya dengan penuh
kuasa di bangsa-bangsa. Doa untuk memohon tambahan pekerja dan
doa bagi keselamatan bangsa sangat erat kaitannya. Bagaimana orang
bisa diselamatkan jika tidak ada orang lain yang menjangkau dia? Jadi,
kedua pokok doa ini sangatlah erat kaitannya.
Saling mendoakan
Namun yang paling penting adalah saling mendoakan. Dalam hal ini,
saya ingin menyampaikan satu anjuran praktis sebelum kita tutup.
422 | B I B L E S U R V E Y
Pada bagian awal saya sudah menyebutkan bahwa untuk bisa
bersyafaat buat orang lain, maka Anda harus tahu tentang orang
tersebut. Saya tidak bisa mendoakan Anda jika saya tidak tahu apa
persoalan Anda. Mungkin Anda sedang menghadapi masalah dengan
kekasih Anda, namun saya tidak tahu, jadi saya tidak dapat
mendoakan Anda. Mungkin Anda sedang menghadapi masalah rumah
tangga. Saya juga tidak akan bisa mendoakan Anda jika saya tidak
tahu. Jika Anda tidak memberitahukannya kepada orang lain, lalu siapa
yang akan berdoa buat Anda? Mereka tidak tahu apa persoalan Anda,
akibatnya Anda terpaku dengan masalah Anda sementara tidak ada
orang lain yang bisa bersyafaat buat Anda. Anda menghadapi masalah
dengan dosa di dalam hidup Anda. Anda memiliki kelemahan di dalam
diri Anda. Namun Anda tidak mengungkapkannya kepada orang lain,
lalu siapa yang akan berdoa buat Anda, mereka tidak tahu bahwa Anda
sedang menghadapi masalah.
Saya bisa bertahan berkat syafaat dari Tuhan dan sesama
Saya bisa sampaikan dengan penuh keyakinan bahwa saya bisa berdiri
di sini hari ini adalah berkat syafaat dari Tuhan, dan juga saudara
seiman yang selama bertahun-tahun tanpa lelah berdoa buat saya.
Sering kali Anda mengalami hal-hal yang aneh di mana Anda tahu
bahwa ada orang yang sedang bersyafaat buat Anda. Sudah pernahkah
Anda mengalaminya? Saya pernah merasakannya beberapa kali, saat
di mana saya sedang berjalan atau sedang duduk, dan tiba-tiba saja
saya merasa seperti sedang terangkat oleh suatu kuasa yang luar
biasa. Dan mendadak saja, saya sadar bahwa ada orang yang sedang
mendoakan saya saat itu. Ini adalah pengalaman yang luar biasa.
Kuasa dari syafaat itu menguatkan Anda.
Saya tahu bahwa saya tidak akan berada di sini pada hari ini jika
saudara-saudara saya di China pada masa itu tidak mendoakan saya.
Terdapat seorang saudara yang selama bertahun-tahun berdoa tanpa
lelah buat saya. Ia dengan penuh setia mendoakan saya. Saya tidak
ada kontak dengannya selama 20 tahun ini. Akan tetapi saya tahu
bahwa dia ada bersama saya di dalam doa. Seringkali saya bahkan
sangat sadar bahwa dia sedang mendoakan saya. Saya merasakan
adanya kuasa yang datang dari Tuhan melalui dia.
423 | B I B L E S U R V E Y
Terapkanlah sistem rekan doa. Berkomitmenlah untuk saling
mendoakan. Saling terbuka akan kelemahan masing-masing, dan
mintalah doa dari sesama. Bentuk kelompok kecil karena tidak
mungkin Anda dapat mengenal akrab untuk saling mendoakan di dalam
kelompok yang besar.
Ada kalanya, Tuhan akan menaruh di dalam hati Anda suatu pokok doa
tertentu mengenai seseorang. Anda terus berdoa buat orang tersebut,
dan nantinya Anda bisa melihat hasil doa Anda. Anda akan bersukacita
akan hal yang Anda lihat, tanpa perlu memberitahukan dia bahwa Anda
mendoakannya, Anda akan melihat apa yang dikerjakan oleh Allah di
dalam hidupnya. Pelayanan syafaat akan memenuhi Anda dengan rasa
takjub dan sukacita.
Iman membutuhkan Keberanian
(Kunci Kerohanian Petrus)
Matius 14:22-33
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Menjadi seorang Kristen adalah hal perjumpaan dengan Yesus
Menjadi seorang Kristen adalah masalah pengenalan dengan Yesus.
Mengenal Yesus bukan berarti tahu sesuatu tentang Yesus. Kita bisa
tahu sesuatu tentang seseorang tanpa harus mengenal orang tersebut.
Mengenal seseorang bukan sekadar mengetahui nama ataupun
alamatnya. Mengenal seseorang berarti saya telah bertemu langsung
dengannya dan saya telah bercakap-cakap dengannya.
Saya tidak bisa mengaku kenal jika yang saya maksudkan hanya
sekadar tahu nama ataupun alamat Anda, untuk itu saya hanya bisa
mengaku tahu tentang Anda. Untuk mengenal seseorang, berarti Anda
harus bertemu langsung dengan orang itu.
Menjadi seorang Kristen adalah perkara perjumpaan dengan Yesus.
Banyak orang Kristen adalah orang yang tahu sesuatu tentang Yesus,
mereka tahu beberapa hal tentang Yesus, tetapi apakah mereka
mengenal Yesus? Jika ditanya, "Apakah Anda kenal siapa Yesus itu?"
Anda mungkin berkata, "Yah, saya tahu tentang dia. Saya tahu bahwa
424 | B I B L E S U R V E Y
dia dilahirkan di suatu tempat di Timur Tengah. Di hidup di sebuah
wilayah di Israel dan telah melakukan berbagai hal yang hebat,
demikianlah kata orang." Yang saya maksudkan bukan, "Apakah Anda
tahu sesuatu tentang dia?" melainkan, "Apakah Anda sudah bertemu
dengannya?"
Banyak yang percaya karena kawan mereka percaya kepada Yesus,
mungkin karena ayah atau ibu mereka percaya kepada Yesus, sehingga
mereka berkata, "Jika hal itu baik buat mereka, berarti baik juga buat
saya. Jadi, jika mereka percaya kepadanya, saya akan percaya juga
kepadanya." Itulah iman tangan kedua. Itu bukan mengenal Yesus
sama sekali.Yang menjadikan Anda Kristen adalah apakah Anda
mengenal Yesus secara langsung atau tidak. Poin inilah yang ingin saya
sampaikan.
Belajar dari Petrus
Di pesan ini kita akan berbicara tentang hal mengenal Yesus, dan
mengenal dia secara sangat pribadi. Dan kita akan melakukan hal ini
dengan meneliti apa yang diajarkan oleh seorang yang bernama Simon
Petrus melalui kepribadian, kesalahan dan tindakan yang dilakukannya.
Simon Petrus adalah pribadi yang sangat menarik perhatian. Menurut
saya Petrus adalah pribadi yang cukup mempesona dan orang yang
sangat menyenangkan, setidaknya saya sendiri menyukainya. Hal apa
yang bisa kita pelajari tentang Yesus melalui kesalahan-kesalahan dan
juga hal-hal benar yang Petrus lakukan?
Petrus bukanlah orang yang tindakannya selalu benar. Dia pernah
berbuat salah dan pernah salah omong. Dia tidak sempurna. Yang
istimewa dari Petrus adalah, ia orang baik yang selalu terhadang oleh
tindakan yang salah. Dan setiap kali ada perbuatan yang salah, selalu
saja Petrus yang melakukannya. Saya benar-benar bisa merasa diri ini
seperti dia.
Petrus membuat kita merasa dekat dengannya karena dia memiliki
permasalahan yang sama dengan kita. Orang yang bersemangat dan
tulus akan tetapi selalu salah bertindak. Kita bisa belajar sesuatu bukan
saja dari tindakan-tindakan benar yang dilakukan orang lain, tetapi
juga dari kesalahan-kesalahan mereka. Dan hal ini sangat melegakan
karena ada juga beberapa orang Kristen yang sedemikian baiknya
425 | B I B L E S U R V E Y
sehingga justru membuat kita merasa tidak enak hati. Karena setiap
kali kita membandingkan diri kita dengan mereka, kita merasa bahwa
diri ini jauh di bawah tingkatan mereka, sehingga kita sampai merasa,
"Aku tidak akan pernah sampai ke sana." Namun hal yang paling
meneguhkan dari Petrus adalah bahwa Anda bisa berkata, "Wah, aku
rasa, aku bisa sampai ke tingkatannya."
Demikianlah, kita bisa melihat dari pengalaman-pengalaman Petrus,
bagaimana dia sampai mengenal Yesus? Bagaimana dia melangkah
maju? Apa rahasianya? Apa yang membuat dia menjadi rasul yang
besar? Dia adalah satu dari tiga rasul besar. Lalu Anda berkata,
"Bagaimana bisa orang yang selalu bertindak keliru ini akhirnya
menjadi salah satu dari rasul-rasul yang terbesar? Apakah rahasianya?"
Dengan demikian, hari ini kita akan membahas tentang "Kunci
Kerohanian Petrus." Hal ini suatu pelajaran yang sangat berharga bagi
saya.
Matius 14:22-33
Mari kita melihat catatan di Matius 14:22-33 dan coba bayangkan apa
yang sedang terjadi dengan menempatkan diri kita di sana. Tanyakan
pada diri Anda, apa yang bisa kita pelajari dari Perikop ini.
Matius 14:22 - 33.
22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke
perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh
orang banyak pulang.
23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke
atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia
sendirian di situ.
24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai
dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan
di atas air.
26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka
terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
426 | B I B L E S U R V E Y
27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini,
jangan takut!"
28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu,
suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai
tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" 31 Segera Yesus
mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang
kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya:
"Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
Dari rasa takut menuju iman
Dari rasa takut menuju iman. Sungguh kisah yang menarik! Saya suka
ini. Kisah yang menakjubkan! Ini adalah catatan peristiwa yang luar
biasa. Ini adalah catatan tentang Yesus yang datang menyelamatkan
murid-muridnya. Mereka terjebak badai besar di tengah laut Galilea,
yang juga disebut sebagai danau Galilea. Kadang-kadang danau ini
disebut laut karena memang sangat besar, lebar sekitar enam hingga
delapan mil, dan panjangnya tiga belas mil, sebuah danau yang sangat
besar. Dan tentunya, bukanlah hal yang lucu jika terjebak di tengah
danau ini dan harus berhadapan dengan badai dan gelombang-
gelombang raksasa.
Petrus adalah seorang nelayan dan pelaut yang berpengalaman. Dia
telah sering mengarungi danau ini. Dia tahu bahayanya. Ini adalah
danau yang sangat berbahaya. Bahkan di zaman sekarang ini, kapal
bisa tenggelam jika terhantam badai di sini. Badai tersebut muncul
secara mendadak tanpa peringatan sama sekali. Tidak ada tanda-tanda
yang memberi Anda petunjuk bahwa badai akan datang. Apa yang
akan Anda lakukan jika Anda sedang berada di tengah danau itu?
Yesus baru saja selesai memberi makan 5,000 orang, belum termasuk
perempuan dan anak-anak. Mukjizat yang hebat! Luar biasa! Setelah
427 | B I B L E S U R V E Y
memberi makan orang-orang itu, mereka begitu bersemangat
mendukung Yesus. "Ha! Yesus ini sangat hebat! Dia mengenyangkan
perut kita. Setiap kali kamu merasa lapar, kamu cuma perlu datang
kepada Yesus. Hmm, ini dia orang yang kita inginkan. Kita akan
mendukung Yesus." Ya, mereka akan mendukung Yesus sebagai raja.
Mereka akan menjadikan dia raja, kata Yohanes. (Ada dua lagi catatan
tentang peristiwa ini, Anda perlu membandingkan catatan-catatan
tersebut untuk bisa mendapatkan gambaran keseluruhannya.)
Di Yohanes pasal 6, dikatakan bahwa mereka ingin menjadikan Yesus
raja setelah peristiwa pemberian makan ini. Yesus tahu pemikiran
mereka. Dia berkata, "Aku tahu persis mengapa kalian ingin
menjadikan aku sebagai raja, karena perut kalian kenyang, bukankah
begitu? Dan sekarang kalian ingin menjadikan aku sebagai raja untuk
mengatasi semua persoalan ekonomi kalian, tidak usah bekerja lagi.
Kalian berpikir, 'Ini hebat! Inilah yang kita inginkan, Tuhan yang
mengizinkan kita duduk santai, menjentikkan jari, dan makanan
tersedia di atas nampan di hadapan Anda, disajikan langsung oleh para
rasul. Pelayanan yang sangat menyenangkan!'"
Yesus tidak akan mengizinkan hal ini terjadi. Jika kita mencoba untuk
memperalat Yesus dan kuasanya untuk tujuan yang egois, maka Anda
akan mendapati bahwa Yesus semakin menjauh dari kita.
Jangan memperalat Allah
Jika Anda ingin mengenal Allah, pelajarilah poin yang pertama: Jangan
coba-coba memperalat Allah. Manusia sangat pandai mengeksploitasi.
Mereka gemar memperalat orang lain, dan itu termasuk Tuhan. Setiap
kali ada peluang, mereka akan segera memperalat orang lain. Dan jika
Tuhan bisa diperalat, bagus sekali, mereka juga ingin memperalat dia.
Tuhan itu tahu persis apa yang terdapat di dalam benak Anda. Tidak
ada gunanya datang dengan pikiran semacam itu.
Banyak orang (termasuk orang-orang Kristen, dan ini sangat
memalukan) seringkali menganggap bahwa Allah itu semacam mesin
otomatis yang mulia, seperti mesin-mesin otomatis yang bisa Anda
lihat di kota besar, Anda tinggal memasukkan koin dan mesin itu
mengeluarkan makanan siap saji. Cara mereka berdoa kepada Allah
lebih menimbulkan kesan bahwa doa itu seperti koin yang mereka
428 | B I B L E S U R V E Y
masukkan dan mereka berharap jawaban akan segera keluar, "Sim
Salabim!", mirip mesin otomatis.
Jika Anda mencoba memperalat Allah dengan cara seperti ini, Anda
akan mendapati bahwa Allah akan semakin menjauh dari Anda. Anda
tidak akan mendapatkan hasil apa-apa dari Dia, karena Dia melihat
langsung ke dalam hati Anda dan Dia tahu apa yang Anda pikirkan.
Anda sedang menyia-nyiakan waktu Anda. Jika Anda benar-benar ingin
mengenal Allah, jangan pernah mencoba melakukan hal-hal semacam
itu.
Saya kenal beberapa orang yang mencoba bermain-main dengan Allah.
Jika Anda bermain-main dengan Allah yang hidup, Anda sedang
melakukan sesuatu hal yang sangat berbahaya. Saya kenal seseorang
yang berdoa, "Tuhan, jika Engkau memberiku mobil, aku akan
beribadah ke gereja. Aku tidak bisa membeli mobil sekarang ini, tetapi
aku akan membuat perjanjian dengan-Mu. Jika Engkau memberiku
mobil, maka aku akan pergi ke gereja." Hei, apa yang Anda doakan?
Ada apa ini? Apakah Allah memerlukan kehadiran Anda di gereja?
Apakah Dia akan memohon kepada Anda dan berkata, "Tolonglah,
kalau kamu tidak datang ke gereja, maka Aku akan sangat rugi"? Apa-
apaan ini? Manfaat macam apa yang bisa Dia peroleh dari urusan
seperti ini? Andalah yang rugi, bukannya Dia. Kitalah yang
membutuhkan Dia. Jangan salah menilai fakta.
Demikianlah, orang-orang itu mencoba untuk memperalat Yesus.
Mereka ingin menjadikan dia sebagai raja. Mereka ingin menjadikan dia
sebagai raja demi kepentingan mereka sendiri, bukan karena mereka
ingin memuliakan dia. Mereka ingin memperalat Yesus. Dan Yesus
membubarkan mereka. Dia berkata, "Waktunya untuk pulang! Silakan
pulang!" Dan dia juga berkata kepada murid-muridnya, "Kalian semua
naik ke perahu dan menyeberanglah!" Sedangkan dia sendiri diam-
diam naik ke pegunungan untuk berdoa. Dia adalah seseorang yang
selalu rindu untuk dekat dengan Bapanya.
Para murid sudah berangkat dan Yesus sedang berdoa dengan tenang,
malam pun tiba, cuaca menjadi gelap. Anda bisa membayangkan
suasana saat itu. Yesus sedang berada di atas bukit di sisi timur danau
Galilea, dan para murid sedang berdayung di tengah danau. Di bagian
timur danau itu terdapat perbukitan dan Yesus sedang berada di
429 | B I B L E S U R V E Y
daerah perbukitan dan berdoa, sementara para murid sedang
mendayung perahu menyeberangi danau. Dan tepat di tengah-tengah
danau, saat mereka sedang berada di jarak sekitar tiga atau empat mil
di tengah danau sesuatu terjadi. Lebar danau ini sekitar enam hingga
delapan mil, jadi mereka tepat berada di tengah-tengah danau itu saat
mereka diterpa badai. Para nelayan yang berpengalaman ini berjuang
keras, berdayung dengan segenap kekuatan otot mereka yang kekar
itu; pekerjaan yang biasa mereka lakukan dulunya.
Sekarang bayangkan: di sebelah sini adalah sisi timur danau Galilea. Di
daerah inilah 5,000 orang itu diberi makan. Para murid menyeberangi
danau. Jika Anda mendayung, Anda akan duduk menghadap ke arah
mana? Apakah Anda mendorong atau menarik dayung itu? Tentunya,
Anda berdayung dengan duduk menghadap arah yang berlawanan
dengan arah yang sedang dituju, betul? Setiap orang tahu bahwa otot-
otot di punggung itu lebih kuat. Anda tidak bisa menghasilkan banyak
tenaga dengan mendorong. Dengan menarik ke belakang, dan
ditambah dengan tenaga dorongan kaki, maka Anda akan
menghasilkan tenaga yang lebih besar. Terlebih lagi, dengan posisi
duduk berarti titik berat tubuh Anda berada pada ketinggian yang
rendah, dan ketika badai bertiup, Anda tidak akan terlempar keluar.
Badai yang melanda itu sangat hebat. Mereka tidak mengalami
kemajuan sedikitpun. Selama berjam-jam, mereka berjuang melawan
badai itu. Mereka semakin lelah tapi masih terjebak di tengah badai.
Tidak maju-maju. Dan yang lebih berbahaya lagi, air membanjir
masuk, harus ada orang yang mengurasnya. Tenaga pendayung
berkurang, laju perahu berkurang. Situasi secara keseluruhan menjadi
semakin gawat.
Sementara itu, waktu sudah menunjukkan jaga yang keempat, saat
menjelang fajar. Langit mulai bersinar di bagian timur, benar bukan?
Dapatkah Anda membayangkannya? Awalnya, keadaan gelap gulita,
akan tetapi sekarang matahari secara perlahan naik di bagian timur.
Para murid melihat langit mulai berwarna keperakan, lalu merah,
matahari mulai terbit. Dan mereka terus mendayung dengan sekuat
tenaga.
Suasana sekitar masih gelap, tetapi langit di sebelah timur sudah mulai
terang, matahari masih belum muncul akan tetapi langit sudah mulai
430 | B I B L E S U R V E Y
terang. Dan di tengah suasana seperti itu, tiba-tiba saja muncul
sesosok tubuh yang berjalan dari arah timur membelakangi sinar pagi.
Bisakah Anda bayangkan keadaan saat itu? Ada sesosok tubuh yang
berjalan di atas air! Astaga! Cukup sudah! Mereka pasti mengejap-
ngejapkan mata sambil bertanya-tanya, "Ada apa ini?" Ada sesosok
tubuh yang berjalan di atas air! Dapatkah Anda bayangkan rasa
ketakutan yang mereka rasakan pada saat itu? Terjangan badai itu saja
sudah cukup buruk, akan tetapi ini ditambah dengan melihat sesosok
tubuh berjalan di atas air. Mereka tidak bisa melihat wajahnya. Yang
mereka lihat hanyalah berupa sesosok tubuh yang membelakangi sinar
pagi. Mereka lalu berteriak ketakutan.
Apa Anda tidak akan takut? Jika Anda sedang berada di tengah danau
tersebut, di dalam badai yang sedang mengamuk dan Anda melihat
suatu sosok berjalan di atas air.
Iman menuntut keberanian
Para murid adalah orang-orang perkasa yang bertubuh kekar. Mereka
dulunya bekerja di danau itu. Mereka kenal daerah ini. Tapi ini bukan
main-main! Mereka melihat orang berjalan di atas air! Lalu orang itu
berjalan semakin mendekat, dan mereka benar-benar ketakutan.
Mereka menjerit-jerit ketakutan.
Terasa aneh juga karena Yesus datang untuk menyelamatkan mereka.
Mereka takut karena badai dan juga takut pada orang yang mau
menyelamatkan mereka. Ini adalah perlajaran yang perlu kita camkan
juga. Saya menemukan satu pelajaran yang sangat penting dan sangat
berharga yaitu: Iman menuntut keberanian.
Dibutuhkan keberanian yang sangat besar untuk bisa memiliki iman.
Iman bukan untuk orang penakut. Hanya orang-orang pemberani yang
bisa memiliki iman. Ini adalah suatu kenyataan. Namun manusia
ketakutan pada hal-hal yang berasal dari Allah. Ini memang aneh.
Orang yang kurang nyali, tak akan bertemu dengan Allah
Saya akan berikan satu contoh. Beberapa tahun yang lalu, saya sempat
berbincang-bincang dengan sekumpulan mahasiswa pasca sarjana.
Mereka adalah para mahasiswa sayap kiri yang mendukung gagasan
komunis, dan tentu saja mereka adalah ateis (tidak bertuhan). Yang
431 | B I B L E S U R V E Y
satu adalah peneliti di bidang fisika, yang satu lagi adalah mahasiswa
tingkat doktor di bidang kimia. Saat itu saya sendirian berhadapan
dengan mereka. Saya berkata, "Anda ateis, yah? Baguslah. Saya
sendiri dulunya seorang ateis, sampai akhirnya saya bertemu dengan
Allah. Anda tidak menerima apa yang saya katakan. Saya akan
memberikan satu ujian. Karena saya telah bertemu dengan Allah, maka
saya mengenalNya. Saya tahu bahwa Dia sekarang ada di kamar ini."
Mereka menjawab, "Kami tidak kenal Allah dan kami tidak melihat ada
Allah di sini."
Saya berkata, "Baiklah, jadi Anda tidak percaya. Saya beri kalian
kesempatan untuk menguji secara langsung." Mereka berkata, "Ujian
macam apa?" Saat itu, mereka mulai merasa tidak yakin. Saya
berkata, "Saya sudah sampaikan bahwa Allah sekarang ada di kamar
ini, bahwa dia adalah Pribadi yang hidup, Dia sedang mendengarkan
apa yang kita bicarakan." Lalu saya berkata, "Jika Anda berbicara
kepada tembok ini, apakah tembok ini akan menjawab Anda?" "Tidak,
tembok tidak akan memberi jawaban." Saya berkata, "Jika Anda
berbicara kepada meja ini, apakah meja ini akan menjawab Anda?"
"Oh, tentu saja tidak. Bagaimana bisa meja menjawab pembicaraan?"
Saya berkata, "Baik, tapi jika Anda berbicara kepada Allah, maka Dia
akan menjawab. Anda siap untuk mulai?" Mereka berkata, "Hei!
Tunggu dulu. Sebentar dulu. Tahan. Kami harus berpikir dulu."
Saya berkata, "Jadi, apakah Anda takut pada sesuatu yang tidak Anda
percayai?" Mereka menjawab, "Kami tidak takut. Saya berkata, "Tadi
saya katakan bahwa kalau Anda berbicara pada tembok, maka tembok
tidak akan bisa menjawab. Tetapi jika kalian berbicara kepada Allah,
maka Dia bisa dan akan menjawab. Apakah bisa kita mulai? Apakah
Anda siap menguji hal ini?"
Lalu mereka berkata, "Hei tunggu dulu. Apa maksudnya ini?" Saya
berkata, "Saya sedang memberi Anda kesempatan yang adil untuk
membuktikannya. Saya ada di sini. Jika Allah tidak menjawab kalian,
silakan pukul saya. Saya ada di sini. Saya tidak melarikan diri. Saya
bukan tukang obat yang setelah menjual obat palsu yang akan hilang
entah ke mana."
Saya ingat, di sekitar rumah kami, pernah ada seseorang yang
berkeliling menjual sejenis pil, dan dia menjamin bahwa jika Anda
432 | B I B L E S U R V E Y
menelan pil itu, maka tidak akan ada ular yang mau menggigit Anda.
Hebat sekali! Tak ada ular di sekitar sana. Satu-satunya ular yang ada
hanyalah ularnya sendiri, dan ular ini memang tidak menggigit orang.
Lalu dia berkata, "Kalau kau minum obatku ini, tak akan ada ular yang
mau menggigitmu." Masalahnya, saat obat itu Anda uji ke kebun
binatang dengan menjulurkan tangan Anda ke kandang ular, orang itu
sudah melarikan diri. Saat Anda kembali esok harinya untuk berkata,
"Hei kamu! Lihat apa yang terjadi pada tanganku!" dia sudah tidak ada
di sana. Dia sudah pergi ke kota lain untuk menjual obat ajaibnya di
sana.
"Nah," saya berkata, "Saya tidak akan melarikan diri. Saya hadir di
sini. Ini adalah ujian yang cukup adil, benar bukan?" Mereka berkata,
"Katakan sekali lagi? Apa yang harus kami lakukan?" Saya menjawab,
"Anda datang kepada Allah, yaitu Allah yang hidup, dan Anda berbicara
kepada-Nya. Sampaikan kepada-Nya tentang persoalan yang telah
Anda ajukan kepada saya tadi. Sampaikan pada-Nya bahwa Anda tidak
percaya kepada-Nya. Jelaskan alasan mengapa Anda tidak percaya
kepada-Nya. Nyatakan dengan jujur, tegas, dan dari lubuk hati Anda,
dan dengan kerendahan hati juga. Anda sedang berurusan dengan
Allah yang hidup. "
Lalu saya berkata, "Jika Anda tidak sekadar mau berdebat tapi benar-
benar ingin dan tulus mencari kebenaran, inilah kesempatannya, inilah
waktunya. Bagaimana? Jika Dia tidak menjawab kalian, saya masih
akan ada di sini. Jika Anda memang benar-benar ingin mengenal Allah,
katakan, 'Ya Allah, aku tidak kenal Engkau, aku belum pernah bertemu
dengan-Mu. Aku bahkan tidak tahu bagaimana berkenalan dengan-Mu.
Tetapi temanku di sini berkata bahwa jika aku berbicara kepada-Mu,
kalau aku datang dengan rendah hati kepada-Mu, kalau aku siap untuk
mengizinkan segala rintangan yang berdiri di antara Engkau dan aku
disingkirkan, maka Engkau akan berbicara kepadaku, Engkau akan
membuatku mengenal-Mu.' Jika Anda siap untuk melakukan hal itu,
maka Allah akan berbicara ke dalam hati Anda dengan cara yang
membuat Anda tahu bahwa itu semua nyata. Apakah Anda bersedia
menerima tantangan saya?"
Aneh, Anda tahu apa yang terjadi? Mereka semua berubah menjadi
pengecut. Tak satupun yang bersedia menerima tantangan saya. Tak
satupun! Mereka ketakutan karena saya berkata, "Inilah kebenarannya.
433 | B I B L E S U R V E Y
Saya berpihak pada kebenaran ini. Saya tahu bahwa saya
menyampaikan kebenaran. Jika kalian pikir saya menyampaikan
kebenaran, ujilah pernyataan saya, bukankah begitu?" Apakah Anda
pikir saya masih akan memberitakan Injil hari ini dan tidak mencari
pekerjaan lain yang akan memberi saya penghasilan sampai empat
atau lima kali lipat dari yang saya dapatkan sekarang ini, jika saya
tidak percaya bahwa Allah itu nyata? Akan tetapi Anda tidak harus ikut
keyakinan saya. Saya hanya akan mengundang Anda untuk menguji
sendiri. Itu sudah cukup adil. Akan tetapi mereka ketakutan.
Iman menuntut keberanian, keberanian untuk menghadapi kebenaran
sekalipun Anda mungkin tidak suka akan kebenaran itu. Anda harus
siap berkata, "Baik, jika demikian halnya, jika aku harus berkorban
sebesar itu, aku akan melakukannya." Namun mereka semua yang
mengaku ateis itu, berubah menjadi pengecut. Tak satupun yang
meladeni tantangan saya.
Beberapa waktu kemudian, salah satu dari mereka, saat itu sudah
mendapatkan gelar doktornya dan sudah mengajar di London
University, datang menemui saya. Suatu hari, saya pulang dan dia
sedang menunggu saya. Dia berkata, "Aku ingin bercakap-cakap
denganmu." Saya mengundang dia ke kamar saya. Dan dia memulai,
"Tolong beritahu saya, bagaimana kamu sampai menjadi orang
Kristen?" Lalu saya ceritakan padanya tentang bagaimana saya
menjadi Kristen. Dan dia mengajukan banyak sekali pertanyaan.
Kemudian, dia berkata, "Aku mau katakan sesuatu. Aku mau beritahu
kamu bahwa aku benar-benar ingin berkenalan dengan Allah. Aku
sangat menyadari bahwa bahwa apa yang kau sampaikan itu benar."
Akan tetapi dia ketakutan. Bahkan sampai dengan hari itu, dia masih
saja takut. Dia tidak berani mengambil langkah maju. Dia tidak berani
meninggalkan keamanan, dia merasa aman berada di atas perahu
kecilnya itu. Sekalipun perahu itu bisa tenggelam setiap saat, namun
tetap saja itu adalah perahu! Jika dia melangkah keluar, dia akan
tenggelam ke dalam air, tidak ada landasan untuk dia berpijak. Jadi,
dia merasa lebih aman jika berada di dalam perahunya yang
sebetulnya tidak aman itu. Dan sampai dengan malam itu, saya melihat
terjadi pergumulan di dalam dirinya. Pada larut malam, dia pergi sambil
berkata, "Saya benar-benar ingin mengenal Allah. Saya akan pulang
dan memikirkan hal ini dengan lebih teliti." Kekurangan yang saya
434 | B I B L E S U R V E Y
ketahui tentang orang ini adalah ia tidak punya keberanian untuk
menjadi orang Kristen. Penundaannya sangatlah merugikan karena
belakangan saya dengar dia diusir karena kegiatan politiknya. Saya
sangat menyesal, sangat sedih akan hal itu karena saya merasa bahwa
dia sudah begitu dekat, untuk bisa bertemu dengan Allah. Namun
sudah terlambat. Dia terusir dari Inggris, dan saya tidak tahu dia
berada di mana sekarang ini.
Butuh keberanian untuk percaya
Namun di kesempatan yang lain, saya mengajukan tantangan yang
sama pada seorang mahasiswa yang lain. Dia mengajukan banyak
pertanyaan kepada saya. Selesai saya jawab satu pertanyaan, dia
sudah mengajukan pertanyaan yang lainnya, belum sempat saya
menarik nafas setelah menjawab yang itu, dia sudah mengajukan
pertanyaan yang baru lagi. Saya berkata, "Tunggu dulu. Begitu banyak
pertanyaanmu, dan aku mungkin harus berada di sini semalaman dan
mungkin sampai beberapa hari untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaanmu itu. Apakah kamu hanya ingin berdebat denganku atau
kamu ingin benar-benar bertemu dengan Allah?" Dia menjawab, "Oh,
aku tidak sedang mendebatmu, aku benar-benar ingin bertemu dengan
Allah."
Lalu saya bertanya, "Apa kamu serius?" Dia berkata, "Benar, aku
serius." Saya katakan, "Baik. Apakah kamu siap untuk melakukan apa
yang akan kusampaikan?" Dia bertanya, "Apa itu?" "Berbicara dengan
Allah." "Berbicara dengan Allah? Bagaimana melakukannya?" Saya
berkata, "Sama seperti kamu berbicara denganku, demikianlah kamu
berbicara dengan-Nya." "Oh," katanya, "Maksudmu, Dia mendengarkan
kita?" Saya jawab, "Sudah tentu, Dia mendengarkan kamu." Saya
berkata, "Perhatikan, jika engkau telah berbicara dengan-Nya dan Dia
tidak menjawabmu, maka kamu pasti tahu, bukankah begitu?" Dia
berkata, "Tentu saja, aku pasti tahu." Saya katakan, "Baiklah, sekarang
semua pertanyaan yang telah kau ajukan padaku, ajukanlah kepada-
Nya. Sampaikan pada-Nya semua persoalanmu. Bahaslah bersama-Nya
dengan cara yang sama seperti kamu sedang membahasnya
bersamaku. Akan tetapi kamu harus datang kepada Allah dengan
kerendahan hati." Lalu kami berdua berlutut di hadapan Allah.
435 | B I B L E S U R V E Y
Tidak ada orang yang bisa masuk dengan keangkuhan di dalam hadirat
Dia yang menciptakan langit dan bumi. Ingatlah, Anda sangatlah kecil
dibandingkan dengan alam semesta ini. Datanglah dengan kerendahan
hati di hadapan Allah. jika Anda ingin mengenal kebenaran, singkirkan
keangkuhan dari hati Anda. Kesombongan dan keangkuhan adalah
penghalang utama dalam pengenalan akan kebenaran. Dalam mencari
kebenaran, Anda harus selalu mendekatinya dengan ketulusan,
kerendahan hati dan dengan tekad yang kuat. Dan kebenaran itu bisa
meminta pengorbanan yang sangat besar - dari segi waktu dan tenaga!
Lalu saya berkata, "Apakah kamu siap?" Dia menjawab, "Baik." Lalu
kami berdua berlutut, dan saya berdoa buat dia dan saya berkata,
"Ayo, berbicaralah kepada Allah, sampaikan pada-Nya
permasalahanmu." Kemudian dia mulai berbicara, sampai akhirnya
selesai. Setelah beberapa saat dia berhenti, kami bangkit, dan dia
berkata, "Kau tahu, ada sesuatu terjadi pada diriku." Dia berkata,
"Sesuatu terjadi. Aku tidak tahu apa yang terjadi, akan tetapi aku telah
berubah." Saya berkata, "Benar, kamu telah berubah. Kamu telah
bertemu dengan Allah. Sudah aku katakan dari tadi, bahwa kamu
sedang berurusan dengan Pribadi yang hidup?" Dia menjawab, "Aku tak
pernah mengharapkan hal semacam ini. Di sepanjang hidupku aku
selalu mencari hal ini, aku tidak tahu bagaimana menggambarkannya -
Allah telah mengubah hidupku!" Dia sangat takjub. Dia terpesona,
terkesima! Sampai dengan hari ini dia adalah seorang Kristen yang
sangat aktif melayani Tuhan.
Pada saat itu, dia baru saja memulai kuliahnya di bidang kedokteran,
akan tetapi begitu luar biasa pengalamannya bertemu dengan Allah
sehingga dia tidak mau belajar kedokteran lagi dan mau ganti jurusan.
Hal ini membangkitkan kemarahan keluarganya. Dia berkata,
"Sekarang aku telah mengenal Allah, aku telah bertemu dengan-Nya.
Aku benar-benar ingin lebih mengenal Dia. Bagiku, itulah yang paling
penting sekarang ini." Dia telah menangkap visi tersebut. Dia telah
bertemu dengan Allah.
Jika Anda telah bertemu dengan Allah, Anda akan tahu. Tidak ada
keraguan sama sekali. Apakah Anda jenis orang Kristen semacam itu?
Atau, apakah Anda percaya karena orang lain percaya, dan Anda
berpikir, "Oh, penjelasannya cukup bagus, aku akan menerima
keyakinannya." Jika demikian halnya belum mengenal Allah; Anda baru
436 | B I B L E S U R V E Y
tahu sesuatu tentang Dia. Jika Anda bukan seorang Kristen, ladeni
tantangan saya! Saya bukan penjual obat palsu. Ucapan saya siap diuji.
Dosa bagaikan badai yang mengacaukan hidup kita
Mari kita melanjutkan pengamatan akan Perikop ini. Para murid sedang
mendayung di tengah badai, sama seperti kita, kita sedang dilanda
persoalan-persoalan hidup. Kita sedang mendayung di tengah badai.
Badai di dunia ini, di dalam hidup kita, di tengah keluarga kita - badai
yang ditimbulkan oleh dosa. Dosa menyebabkan badai mengamuk di
dalam kehidupan kita. Orang-orang dilanda kegelisahan di dalam
dirinya. Saat dosa melanda kehidupan mereka, ia bagaikan hama
belalang atau seperti badai yang membuat kacau segala sesuatu di
dalam hidup mereka. Sangat mengerikan. Lihat saja kehancuran yang
telah ditimbulkan oleh dosa di dunia ini. Dan Allah telah mengutus
Yesus datang untuk mengatasi masalah dosa di dalam pribadi setiap
orang percaya. Demikianlah, mereka berada di tengah badai, dihantam
oleh badai, lalu datanglah Juruselamat.
Dan ketika Juruselamat datang, apa yang terjadi? Mereka malah
ketakutan, sama seperti para murid ini. Ketika Yesus mendekat dan
berkata, "Marilah kepada-ku," apakah yang terjadi? Orang-orang itu
ketakutan. Mereka tidak berani datang. Camkan pelajaran ini. Yesus
berkata, "Jangan takut." Dia tidak akan mencelakai Anda. Dia hanya
ingin menyelamatkan dan memberi Anda damai sejahtera. Dia ingin
mengubah Anda. Dia akan menyingkirkan dosa dari dalam hidup Anda
dan menjadikan Anda pribadi yang baru - pribadi yang tidak lagi
menempatkan dosa sebagai raja; yang tidak bisa lagi dipermainkan
sesuka hati oleh dosa; pribadi yang memiliki sukacita bersekutu
dengan Allah. Semua ini adalah hal yang bisa Anda buktikan sendiri.
Tujuan utama hal ini disampaikan adalah agar Anda bisa
membuktikannya sendiri. Anda tidak perlu bergantung pada orang lain.
Anda sendiri bisa bertemu dengan Allah dan mengenal Dia. Kita harus
siap untuk mendekatiNya, karena Dia selalu siap untuk mendekati kita.
Anda sedang mendengarkan firman Injil, Allah sedang mendekati Anda
lewat FirmanNya. Janganlah takut.
Di dalam Perikop ini, saat Yesus menghampiri dan berkata-kata pada
mereka, apa reaksi Petrus? Petrus mendengar suara itu dan dia
437 | B I B L E S U R V E Y
mengenalinya. Itu memang suara Yesus. Benar, itu adalah dia! Saat
kita angkat telpon, Anda tidak harus selalu bertanya siapa yang
menelepon itu. Anda cukup mendengar suaranya dan segera tahu, "Ah,
ini suara si Anu." Anda mengenali suaranya. Namun yang tidak Petrus
bayangkan adalah bahwa Yesus sedang berjalan di atas air! Terlebih
lagi, dia bisa melihat sosok tubuh itu akan tetapi dia belum bisa
mengenali secara jelas. Yesus membelakangi cahaya pagi dan hanya
berbentuk bayangan gelap yang dikelilingi sinar langit pagi.
Di Markus 6:48, kita diberitahu bahwa Yesus tidak lurus mengarah ke
perahu. Dia berjalan melewati perahu mereka, itu pun sudah membuat
mereka sangat ketakutan. Jika dia lurus mengarah ke perahu, mereka
mungkin akan melompat keluar dari perahu karena ketakutan! Mereka
merasa terancam! Sangat ketakutan!
Bagi Petrus, "Lebih aman berada bersama Yesus."
Petrus melihat Yesus mendekat namun bukan langsung ke arahnya,
dan dia mendengar suaranya. Hal apakah yang terlintas di benak
Petrus? "Hei, kalau itu Yesus, mestinya dia tidak akan melewati kita,
bukankah begitu? Mestinya dia tidak meninggalkan kita di tengah badai
ini!" "Yesus!" dia berseru, "Tentunya engkau tidak akan meninggalkan
kami di tengah semua ini bukan?" Dan dia mendapat ide, "Jika itu
engkau, suruhlah aku datang kepadamu. Katakan saja, 'Datanglah',
maka aku akan datang berjalan di atas air ke arah engkau." Dia tahu
bahwa yang terbaik adalah berada bersama Yesus di mana pun Yesus
itu. Perahu ini akan tenggelam. "Yesus akan berlalu. Jika itu Yesus, aku
tidak akan berdiam di sini. Aku tidak mau." Lalu ia berseru, "Yesus, jika
itu Engkau, suruhlah aku datang kepadamu. Aku ingin berada
bersamamu." Sungguh suatu hal yang hebat dan indah! Cara Petrus
berpikir memang berbeda.
Yesus menanggapi Petrus
Namun murid-murid yang lain mungkin berpikir, "Yah, perahu ini
mungkin akan tenggelam, namun untuk sementara dia masih
mengapung." Hal berjalan di atas air, sama sekali tidak terlintas di
benak mereka.
Akan tetapi pemikiran Petrus tidak seperti itu. Dia berpikir, "Perahu ini
memang mengapung untuk sementara ini, tapi tidak akan lama. Yang
438 | B I B L E S U R V E Y
aman adalah berada bersama dengan Yesus." Jadi dia ingin mendatangi
Yesus. Dan dia mengucapkan kalimat yang luar biasa ini, "Tuhan,
apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas
air." Dan apa jawab Yesus? Yesus menyuruhnya datang! Sungguh
mengesankan! Yesus bisa saja berkata, "Tetaplah di dalam perahu.
Kamu akan baik-baik saja di sana. Aku ada di sini." Ternyata tidak.
Yesus meladeni Petrus. Yesus berkata, "Datanglah. Kamu berani
melangkah keluar dari perahu dan melangkah di atas air? Datanglah."
Dan Petrus benar-benar melakukannya. Dia berkata, "Perkataanmu
sudah merupakan jaminan buatku. Engkau sudah mengucapkannya,
maka aku akan melakukannya."
Kebesaran Petrus: "Engkau mengatakannya, aku akan
melakukannya."
Yesus juga mengatakan hal yang sama dalam kesempatan yang
berbeda. Petrus pernah berkata bahwa mereka telah bekerja
semalaman, dan tidak mendapatkan hasil apa-apapun, dan Yesus
berkata, "Jalankan perahu dan buanglah jala ke sebelah kanan." Petrus
berkata, "Apa? Di siang hari? Tak ada orang menjala ikan di siang hari.
Engkau boleh saja mengajarkan aku tentang Injil, tetapi jangan
mengajariku cara menangkap ikan. Aku nelayan, dan tidak ada orang
yang menjala ikan di siang bolong. Tidak, tidak. Ikannya terlalu jauh di
bawah air. Malam hari adalah waktunya menjala ikan, bukankah
begitu?"
Namun Petrus adalah orang yang bersedia merendahkan diri. Dia
melakukan banyak kesalahan, akan tetapi dia memiliki kualitas ini.
Apakah yang Petrus katakan? "Baiklah, aku menurut perintahmu, jika
engkau menyatakannya, aku akan melakukannya." Inilah kekuatan
Petrus. "Engkau mengatakannya, aku akan melakukannya. Baiklah, aku
akan berangkat."
Kebesaran Petrus adalah: "Yesus, jika Engkau yang mengatakannya,
aku akan melakukannya." Dia tidak dipengaruhi oleh pikiran dan
perasaan pribadinya. Dia berangkat, dia menebarkan jala. Hasilnya?
Dia tidak kuat mengangkat jalanya; jala itu penuh dengan ikan!
Petrus berkata, "Tuhan, jika engkau menyuruhku." Dia tidak mau
berbuat bodoh. Dia tidak mau langsung melompat keluar dari perahu
439 | B I B L E S U R V E Y
tanpa menanti perintah dari Tuhan. Di dalam perahu saja keadaannya
sudah cukup buruk, langsung melompat keluar dari perahu akan jauh
lebih buruk lagi. Petrus belum sebodoh itu. Otaknya masih bisa bekerja
dengan baik. Jadi dia tidak mau begitu saja berenang keluar perahu.
Dalam keadaan seperti itu, sekalipun Anda adalah seorang perenang
yang pandai, peluang Anda untuk tenggelam sangatlah besar. Petrus
berkata, "Suruhlah aku untuk datang kepadamu, dan aku akan
datang." Yesus menjawab, "Datanglah." Lalu Petrus melangkah keluar
dari perahu dan berjalan melintasi air.
Iman adalah keberanian; tidak percaya adalah ketakutan
Sangat hebat! Tidak dikatakan bahwa Petrus mengambil satu atau dua
langkah, akan tetapi dia berjalan! Wow! Dituliskan, bahwa
Petrus berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Dia berjalan menuju
Yesus!
Tapi kemudian dia menoleh ke sekelilingnya. Di depan ada Yesus.
Selama dia memusatkan perhatian kepada Yesus, keadaannya baik-
baik saja. Akan tetapi saat dia memperhatikan badai dan keadaan di
sekitarnya, apa yang terjadi? Tiba-tiba keadaan di sekitarnya membuat
dia goyah." Dia berkata, "Mengapa aku berada di tengah-tengah danau
ini?" Dikatakan dia mulai kuatir dan ketakutan lagi.
Iman adalah keberanian, dan lawan dari iman adalah ketakutan.
Ketidak-percayaan itu berkaitan dengan ketakutan, akan tetapi iman
adalah keberanian. Begitu dia mulai ketakutan, dia mulai tenggelam.
Petrus tidak langsung tenggelam
Coba Anda renungkan. Kapankah dia mulai tenggelam? Ini adalah hal
yang sangat menarik. Ayat 30 berkata: dan mulai tenggelam. Mulai
tenggelam? Tunggu dulu. Pikirkan dengan baik. Coba pergi ke kolam
renang, melangkah ke air dan lihat apa yang terjadi. Apa yang akan
terjadi? Saat Anda melangkah ke dalam air, Anda langsung tenggelam
begitu saja! Anda tidak mulai tenggelam, melainkan langsung
tenggelam. Tidak ada yang namanya mulai tenggelam. Berdasarkan
prinsip gravitasi bumi, dia tidak akan pernah sempat berseru, "Tuhan,
tolong aku!" Kalimatnya terlalu panjang. Belum sempat dia berkata,
"Tuhan," dia sudah tenggelam.
440 | B I B L E S U R V E Y
Tahukah Anda apa maksudnya? Di sinilah letak keindahannya. Alkitab
ini sungguh hebat. Pada saat dia kehilangan imannya, dia mulai
tenggelam dan buat beberapa ketika Yesus mengizinkannya. Saat
Petrus mulai ragu, Yesus memberi dia satu pelajaran.
Dia membiarkan Petrus tenggelam secara perlahan. Secara perlahan-
lahan mulai tenggelam. Petrus mulai mendapati bahwa air mulai naik.
Dan dia berkata, "Tuhan, tolong aku." Inilah keindahan dalam cara
Yesus menangani kita. Jika Tuhan menjatuhkan kita setiap kali kita
kekurangan iman, maka kita sudah langsung jatuh ke dasar laut!
Yesus membiarkan dia tenggelam secara perlahan. Suatu pelajaran
buat Petrus tapi dia tidak akan membiarkan Petrus. Ini adalah hal yang
sangat indah. Dari catatan ini kita banyak belajar tentang cara Allah
menangani kita.
Sebenarnya Petrus sudah sangat dekat dengan Yesus. Pernahkah Anda
melihat anak kecil coba menyeberangi balok yang melintang di atas
parit atau kali kecil? Mereka mulai melangkah dan dapat dengan baik
menjaga keseimbangannya, namun tiba-tiba pada langkah-langkah
terakhir mereka kehilangan nyali. Sama seperti Petrus, mereka jatuh
ke parit. Jika mereka tetap tenang, mempertahankan keberanian,
mereka akan bisa menyeberang dengan selamat. Jika Petrus memiliki
keberanian iman yang cukup dan tetap berpegang teguh pada Kristus,
maka dia akan berhasil sampai, akan tetapi dia ketakutan. Dia mulai
tenggelam. Dia sudah sangat dekat karena kita tahu Yesus dapat
langsung mengangkatnya.
Berseru pada Tuhan dalam kelemahan
Sekarang pikirkanlah: dia harus berjalan lagi di atas air untuk kembali
ke perahu! Dia tidak sedang berada di samping perahu. Dia telah
berjalan meninggalkan perahu menuju Yesus, dan dia harus berjalan
kembali ke perahu bersama Yesus.
Ini adalah pelajaran indah buat orang Kristen. Kadang kala, ketika
iman Anda melemah, Anda terpuruk. Namun Allah tidak membiarkan
Anda begitu saja tenggelam sampai ke dasar. Dia biarkan Anda
tenggelam sedikit, dan ketika Anda berseru kepada-Nya, Dia
mengangkat Anda kembali. Dan selanjutnya Anda berjalan bersama Dia
selanjutnya.
441 | B I B L E S U R V E Y
Pokok pertama - kita harus menanggapi
Apa yang bisa kita pelajari dari Petrus? Pertama-tama, kita melihat
bahwa Petrus, di dalam segala kelemahan dan kegagalannya, adalah
orang yang sangat tanggap. Dalam hal menjadi seorang Kristen, hal
yang paling pokok adalah kita harus tanggap. Bagaimana Anda bisa
mencapai kemajuan jika Anda tidak tanggap terhadap segala sesuatu?
Tidak ada gunanya. Saat berbicara dengan orang lain, Anda terasa
mungkin seperti sedang berbicara dengan tembok karena tidak ada
responnya. Setidaknya berbicara dengan tembok, Anda masih bisa
mendengarkan gema dari tembok itu. Akan tetapi saat berbicara
dengan orang lain, seringkali tidak ada hasil sama sekali. Mereka tidak
menanggapi apa yang Anda katakan.
Mereka mendengarkan Firman Allah, "Baiklah, itu memang benar,
khotbah yang menarik, enak didengar. Mari pulang dan menikmati
makan malam." Tak ada tanggapan! Orang yang tanggap akan
berkata, "Jika demikian halnya, jika memang benar, aku harus berbuat
sesuatu."
Perlu keberanian iman untuk berpegang pada Allah
Hal kedua dari Petrus adalah, dia bukan sekadar tanggap, dia juga
bersedia berpetualang. Dia bersedia mengambil resiko iman karena dia
melangkah menuju hal yang tidak dia ketahui. Iman menuntut
keberanian. Ketika Allah memanggil Abraham, dia tidak tahu kemana
Allah akan mengutusnya. Dia berangkat tanpa tahu kemana arah
tujuannya. Itulah keberanian iman. Melangkah bersama dengan Allah
tanpa tahu apa yang akan dihadapi. Ini bukanlah iman yang buta. Ini
bukan iman yang buta karena Anda mengarahkan pandangan Anda
kepada Dia. Anda tidak tahu apa yang terdapat di masa depan, tetapi
Anda tahu Siapa yang mengendalikan masa depan. Itulah iman.
Keberanian iman membuat kita teguh berpegang pada Allah.
Keberanian iman berkata, "Jika demikian halnya, jika Engkau
mengatakannya, maka aku akan melakukannya. Jika Tuhan berkata,
'Datanglah,' maka aku akan datang. Sekalipun aku tahu bahwa hal ini
mungkin berbahaya." Pikirkanlah keberanian yang dibutuhkan untuk
melangkah ke air di tengah badai itu. Iman memang dibentuk oleh hal-
hal semacam itu.
442 | B I B L E S U R V E Y
Petrus orang yang seperti itu. Dia adalah orang yang berani, mungkin
bisa dikatakan orang bodoh yang berani. Namun itu adalah kelemahan
sekaligus kekuatannya. Dan dia sangat diberkati. Dia selalu bersedia
untuk berpetualang jika Yesus menyuruhnya. Dia adalah orang yang
selalu ingin bersama dengan Yesus. Dia orang yang bersedia
membayar harga tinggi untuk taat.
Ada sebagian orang yang ingin tahu kebenaran akan tetapi mereka
tidak mau mengambil resiko. Tak akan ada penjelajah di dunia ini jika
tak ada orang yang berani pergi melewati batas daerah yang mereka
ketahui. Tak akan ada ilmu pengetahuan seperti yang sekarang ini jika
tak ada orang yang berani bergerak melampaui batas pengetahuan
yang mereka kenal. Anda menempuh resiko. Anda bertualang. Mungkin
Anda harus mengeluarkan banyak uang dan tidak mendapatkan hasil
apa-apa dari sana. Itulah resiko!
Penelitian ilmiah mengandung resiko yang besar. Untuk mencapai
kebenaran, diperlukan kesediaan untuk mengambil resiko yang besar.
Hasil yang didapat mungkin sangat berharga. Dan itulah yang disebut
orang Kristen. Bagi Petrus, dia baru saja mengenal Yesus. Ada resiko
yang ditempuh saat menapakkan kaki keluar perahu dan pergi
mendapatkan Yesus. Dia kenal Yesus, tetapi dia belum cukup
mengenalnya. Akan tetapi tingkat pengenalannya akan Yesus sudah
cukup untuk memberanikan dia mempercayai ucapan Yesus, sekalipun
hal itu melibatkan resiko menempuh keadaan yang baru, keadaan yang
berbahaya.
Apakah Anda bersedia menempuh resiko demi kebenaran?
Sekarang tanyakan pada diri Anda: "Apakah Anda seorang yang
tanggap? Apakah Anda jenis orang yang bersedia mengambil resiko
untuk mengenal kebenaran?" Jika iya, berarti Anda adalah orang yang
diberkati. Iman adalah keberanian untuk mengambil resiko dan
berkata, "Ya Allah, jika itu kataMu, akan aku lakukan." Itulah yang
dilakukan oleh para manusia Allah yang perkasa. Mereka berpegang
pada Firman yang disampaikan oleh Allah dan mereka mendapati
bahwa Allah tak pernah gagal. Tak pernah gagal! Itu sebabnya saya
berani menantang para mahasiswa yang skeptis (bersikap menolak)
itu. Saya berani membuat tantangan karena saya tahu, saya bukan
sekadar percaya di dalam pengertian yang kabur, saya tidak sekadar
443 | B I B L E S U R V E Y
mengkhayal, saya tahu bahwa Allah tak pernah gagal. Saya tantang
mereka. Namun, mereka tidak berani menerima tantangan itu.
Tantangan yang sama saya berikan pada Anda sekarang. Jika Anda
bersedia meresponi Firman Allah, jika Anda bersedia bertualang, maka
sama halnya dengan Petrus, Anda akan tahu bahwa Firman Tuhan itu
benar. Jika Anda adalah seorang non-Kristen, Anda mungkin merasa
bahwa Anda sedang menempuh beberapa langkah yang gemetaran ke
arah Tuhan. Jangan takut. Ambillah langkah-langkah itu. Dan jika Anda
mulai tenggelam, Anda akan tahu bahwa Dia sangat baik, sangat
bermurah hati. Dia tak akan membiarkan Anda langsung tenggelam ke
dasar laut. Tidak sama sekali. Dia akan mengulurkan tangan-Nya dan
mengangkat Anda. Dia akan berkata, "Mengapa kamu takut? Mengapa
kamu ragu? Tidakkah kamu tahu bahwa aku setia pada firman-Ku?
Mengapa kamu takut?"
Demikianlah, saya menghadapkan Anda dengan suatu tantangan dari
perikop yang indah ini. Ketahuilah bahwa Allah itu baik. Anda mungkin
berkata, "Yah, aku tidak yakin apakah yang kulakukan ini benar. Aku
tidak yakin apakah aku cukup berani." Jangan takut. Anda akan
mendapati bahwa Allah sangat sabar dan sangat indah kasih-Nya. Anda
tidak perlu takut untuk datang kepada Allah. Jadi, ulurkanlah tangan-
mu dalam iman dan berpegang teguhlah kepada-Nya. Dan Anda akan
mengerti apa yang telah saya sampaikan. Terimalah tantangan saya.
Buktikan sendiri. Dan Anda akan tahu bahwa apa yang saya katakan itu
benar: Allah tidak pernah gagal.
Iman Perwira Romawi
Matius 8:5-13
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 8:5-13
Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira
mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku
terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
444 | B I B L E S U R V E Y
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima
Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu
akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku
ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu:
Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia
datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia
mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan
berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada
seorangpun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak
orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-
sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam
kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi." Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah
kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga
sembuhlah hambanya.
Ayat-ayat yang paralel dapat dibaca di Lukas 7:1-10
Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke
Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang
hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan
hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia
menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta,
supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang
kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya,
katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan
dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu
Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi
dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya
untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah,
sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu
aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu.
Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit.
Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia
pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun
kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah
Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil
445 | B I B L E S U R V E Y
berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku
berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai,
sekalipun di antara orang Israel!" Dan setelah orang-orang yang
disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat
kembali.
Makna penting dari Iman Perwira Roma
Ayat-ayat ini berisi beberapa ajaran dari Yesus yang sangat penting
untuk mengungkapkan makna iman serta pribadi Yesus. Sangatlah
penting untuk kita memahami dengan tepat apa arti "iman", dan juga
memahami dengan lebih mendalam siapa itu Yesus di dalam kemuliaan
dan kuasanya. Ajaran tentang iman dan pribadi Yesus adalah ajaran
yang sama dan tunggal. Keduanya tidak dapat dipisahkan.
Hal yang dicatat di ayat-ayat ini terjadi di sebuah tempat di Israel yang
disebut Kapernaum, di bagian utara Danau Galilea. Kita diberitahu
tentang seorang perwira Roma yang memimpin 100 prajurit
(centurion yang berarti komandan 100 prajurit, pent.). Perwira
atau centurion adalah orang yang sangat penting di dalam angkatan
perang Roma; mereka adalah tulang punggung pasukan Roma. Dan
kita menemukan ada beberapa centurion yang tercatat di dalam
Perjanjian Baru.
Hal yang menarik adalah semua, atau sekitar lima atau
enam centurion yang tercatat di Perjanjian Baru adalah orang-orang
yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas angkatan perang Roma
sebagian besar dilandasi oleh kualitas para perwiranya. Mereka
memiliki standar yang sangat ketat bagi perwira
atau centurion mereka. Semakin saya pelajari centurion ini, semakin
saya melihat bahwa dia adalah orang dengan karakter yang sangat luar
biasa. Dari dia, kita dapat belajar banyak tentang bagaimana
seharusnya menjadi seorang Kristen. Satu lagi alasan mengapa dia
unik adalah dia merupakan satu-satunya pria di dalam Perjanjian Baru
yang mendapat komentar, "Iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai,
sekalipun di antara orang Israel".
Jadi pertanyaannya adalah, ada apa dengan imannya sehingga Yesus
sampai mengeluarkan ucapan seperti itu? Dia memiliki iman untuk
percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan pelayannya. Nah, ada
446 | B I B L E S U R V E Y
banyak orang yang telah disembuhkan, jadi terdapat banyak orang
yang mempunyai iman semacam itu. Tampaknya, kepercayaannya
bahwa Yesus mampu menyembuhkan pelayannya bukanlah sesuatu
yang luar biasa. Banyak orang yang membawa orang sakit kepada
Yesus. Tentu saja mereka juga percaya bahwa Yesus mampu
menyembuhkan si sakit. Jadi apa yang istimewa dari imannya?
Perwira itu berkata, "Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu
akan sembuh." Ya, memang ada ungkapan iman yang sangat nyata di
sini. Akan tetapi bukan dia saja yang percaya bahwa Yesus dapat
menyembuhkan dengan kata-kata. Lalu, mengapa sampai Yesus
berkata bahwa imannya tidak pernah ditemukannya, sekalipun di
antara orang Israel?
Mengapa Yesus berkata, "Sekalipun di antara orang Israel"? Orang
Israel diajarkan tentang firman Allah sejak masa kanak-kanak mereka,
dan ini sudah berlaku dari generasi ke generasi. Jika Anda ingin
menemukan iman, tentunya Anda berharap untuk menemukannya di
tengah bangsa Israel. Anda tidak berharap untuk menemukannya di
tengah bangsa asing yang tidak pernah diajarkan tentang Allah. Akan
tetapi, Yesus mendapati di dalam diri orang asing yang satu ini, jenis
iman yang tidak dia temui di tengah kalangan orang Israel. Jadi,
sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui iman semacam apa yang
dimiliki orang ini. Ini akan membantu kita untuk melihat apakah kita
juga memiliki iman semacam ini. Apakah Yesus dapat berkata tentang
Anda, "Kamu punya iman yang sejati."
Kita akan melihat tiga hal: apakah obyek iman itu, apakah hakekat
iman itu dan apakah akibat dari memiliki dan tidak memiliki iman. Mari
kita mulai dengan melihat apakah obyek iman. Apa yang membuat
imannya luar biasa?
Perwira Roma itu sangat mengasihi hambanya
Pertama, perwira Roma ini adalah seorang asing, namun hal yang luar
biasa tentang dirinya adalah ia sangat peduli dengan hambanya. Budak
bukanlah orang yang istimewa di zaman itu. Jika Anda punya uang
maka Anda bisa membeli budak seperti membeli mobil. Tentu saja jika
Anda memiliki mobil yang bagus, maka Anda akan menyayanginya dan
setelah Anda memakainya selama beberapa tahun, bisa saja Anda
447 | B I B L E S U R V E Y
sangat menyukainya sehingga Anda sangat peduli padanya, akan tetapi
tetap saja Anda tidak akan sampai khawatir seperti perwira Roma ini.
Menurut keterangan dari peraturan-peraturan hukum Romawi, seorang
budak dipandang sama saja dengan barang kepunyaan, jika mereka
bagus, Anda boleh memeliharanya; jika tidak bagus, boleh Anda
buang. Sangat jarang ada orang yang sangat peduli pada budak. Orang
memelihara budak seperti memelihara barang saja, bukan sebagai
manusia. Anda merawatnya sama seperti Anda merawat benda-benda
yang lainnya, seperti mobil Anda. Ada beberapa orang yang bahkan
memukuli budaknya sampai mati. Perbudakan adalah sistem yang
sangat buruk di mana manusia tidak diperlakukan sebagai manusia
melainkan sebagai barang. Akan tetapi kembali kita melihat bahwa
perwira ini sangat menyayangi budaknya. Dari sini kita sudah melihat
ada sesuatu di dalam kepribadiannya. Dia adalah orang yang sangat
pengasih.
Mengasihi orang Yahudi yang sangat sulit untuk dikasihi
Kasihnya kepada orang Yahudi juga dapat dikatakan sebagai hal yang
tidak lazim. Sangat susah bagi Anda untuk menemukan di dalam
sejarah, orang Roma yang mengasihi orang Yahudi. Orang Yahudi
selalu saja menyusahkan orang Roma yang mereka anggap sebagai
kaum penjajah dan penindas. Di tahun 70 pecah pemberontakan yang
menimbulkan banyak korban jiwa bagi pihak Roma. Orang Roma pada
umumnya membenci, merendahkan dan muak terhadap orang Yahudi.
Kadang kala mereka bersikap ramah dan diplomatis, dalam rangka
memberikan toleransi pada orang Yahudi. Akan tetapi jelas tidak
terpikirkan oleh mereka untuk mengasihi.
Dan ternyata orang Yahudi juga bukanlah orang yang mudah untuk
dikasihi. Saya pernah belajar selama beberapa waktu di Israel, dan
saya berkesempatan untuk mengenal orang Yahudi secara langsung di
negeri mereka. Dan saya sering kali membatin, "Astaga! Mereka susah
sekali untuk dikasihi!" Mereka sepertinya dipenuhi oleh berbagai
persoalan batin yang rumit. Pada umumnya karakter mereka tergolong
yang sangat suka berbantahan. Sangatlah mudah untuk terjebak dalam
debat kusir dengan seorang Yahudi.
448 | B I B L E S U R V E Y
Suatu hari, saya berkunjung ke salah satu kawan Yahudi saya, seorang
dokter, dan kemudian datanglah teman dokter ini. Orang ini, seorang
insinyur, masuk ke rumah tidak sampai dua menit, dan mereka berdua
lalu berdebat. Mereka berdebat sampai sekitar satu jam dan
kelihatannya keduanya sudah mulai sama-sama panas padahal mereka
itu sahabat baik dan bukannya musuh. Mungkin karena pikiran mereka
sangat aktif, maka mereka sangat gemar berdebat.
Kejadian lain yang tidak mudah saya lupakan adalah ketika saya
sedang berjalan kaki di Yerusalem, dan ada sekelompok perempuan
sedang mengobrol di salah satu sisi jalan dan mereka memenuhi
bagian trotoar tersebut. Tidak terlintas di pikiran mereka untuk berdiri
agak ke tepi supaya tidak menutupi jalan bagi orang lain. Jadi mereka
bergerombol sampai menutupi jalan. Pilihan saya adalah tetap di jalur
atau mengalah turun ke jalan raya dan mengambil resiko ditabrak
kendaraan oleh yang lewat. Atau saya bisa juga memakai gaya Yahudi
yaitu menyerobot lewat tengah-tengah mereka sambil mendorong ke
kiri dan ke kanan. Karena saya baru tiba dari Inggris dan belum sempat
belajar cara 'berenang di tengah kerumunan manusia ini', maka saya
yang terbiasa dengan sopan santun gaya Inggris berkata, "Permisi,
boleh saya lewat?" Pada saat itu, salah satu dari perempuan yang
bertubuh gemuk, melangkah mundur dan menginjak kaki saya.
Biasanya, jika Anda terinjak kaki seseorang, maka Anda akan berkata,
"Oh! Maaf, saya tidak sengaja." Akan tetapi perempuan ini, dengan
tenangnya tetap menginjak kaki saya. Sampai saya harus berkata,
"Maaf! Maukah Anda beranjak dari kaki saya?" Lalu dia berbalik dengan
wajah keheranan, seolah berkata, "Mengapa kamu menaruh kakimu di
sana?" Jadi, kalau kaki Anda sampai terinjak oleh orang lain, maka itu
salah Anda sendiri, bukan kesalahan dia.
Sama juga halnya, jika sedang naik bus umum, tidak ada antrian yang
rapi seperti yang dilakukan oleh orang Inggris. Jika Anda mengantri,
mungkin lebih baik Anda lupakan saja niat Anda untuk naik bus umum.
Saat bus datang, maka Anda harus berlomba naik ke dalamnya.
Aturannya adalah "kesempatan bagi yang terkuat." Dan jika Anda kira
bahwa yang terkuat pastilah kaum pria, maka Anda keliru. Yang paling
ganas saat berebut tempat di bus umum adalah para perempuannya!
Mereka menyerobot di antara orang-orang dan Anda akan terdorong
ke belakang. Dan saat itu, saya membatin, "Astaga! Bagaimana bisa
mengasihi orang-orang semacam ini? Mereka benar-benar keterlaluan!"
449 | B I B L E S U R V E Y
Akan tetapi, perwira Roma ini bisa mengasihi orang Yahudi. Nah, jika
Anda mengerti seperti apa itu orang Yahudi, maka perwira Roma ini
benar-benar luar biasa. Jika Anda pelajari sejarah orang Yahudi pada
zaman itu, Anda akan benar-benar kagum bagaimana ia bisa orang
mengasihi orang Yahudi. Pada saat pengepungan Yerusalem, orang
Yahudi tidak saja memerangi pasukan Roma. Di balik tembok kota
mereka juga sedang saling bunuh, hal ini bukanlah hal yang baru bagi
mereka. Itu sebabnya mengapa Paulus berkata, "Sebelum kita diubah,
kita penuh dengan kebencian dan saling membenci." Dulu saya bingung
dengan ucapan seperti ini. Saya tidak akan berpikir bahwa ada bangsa
lain yang seperti ini, yang penuh dengan kebencian dan saling
membenci sebelum mereka menjadi Kristen. Akan tetapi, jika Anda
mengenal orang Yahudi, maka Anda akan mengerti apa yang dikatakan
oleh rasul Paulus.
Perwira Roma ini mengasihi orang Yahudi tidak sekadar dalam artian,
"baiklah, kita akan mentoleransi mereka, dan bahkan berusaha untuk
menyukai mereka," akan tetapi dia bahkan membangun rumah ibadah
bagi mereka, yang tentunya berbiaya sangat mahal. Ini juga hal yang
luar biasa karena orang asing sering kali sangat membenci orang
Yahudi, karena orang Yahudi memandang diri mereka sebagai orang-
orang yang unggul dalam hal kerohanian dan keagamaan dibandingkan
dengan umat lain. Dengan kata lain, jauh lebih mudah mengasihi orang
Yahudi yang tidak religius ketimbang yang religius. Dalam pengalaman
saya, saya mendapati bahwa orang Yahudi yang tidak religius lebih
mudah untuk dikasihi. Mereka berpikiran 'liberal' dalam arti memiliki
pandangan yang terbuka luas dan sangat terpelajar; mereka tidak
memiliki 'pandangan religius yang picik'.
Hakekat Iman
Seringkali saya melihat hal yang sama juga berlaku pada orang Kristen
di zaman ini. Terdapat banyak orang Kristen yang berpandangan
sempit, picik, egois dan sombong, sehingga mengasihi orang Kristen
justru menjadi sulit. Orang-orang Kristen seringkali tidak menunjukkan
kebesaran kasih Allah.
Saya katakan kepada Anda, saudaraku, jika agama Anda membuat
Anda menjadi keras kepala, sombong, picik dan berpandangan sempit,
maka Anda tidak termasuk orang Kristen yang dikehendaki oleh Allah.
450 | B I B L E S U R V E Y
Banyak orang Kristen yang sangat ekslusif, karena mereka hanya mau
bergaul dengan sesama mereka sendiri. Hal yang sama terjadi di dalam
agama Yahudi.
Banyak orang Kristen yang berpandangan sempit karena mereka
merasa sangat tidak aman dan terancam. Mereka takut berbaur
dengan orang non-Kristen karena mereka takut kehilangan iman
mungil yang mereka miliki. Inilah hal yang mau saya bicarakan, yaitu
tentang hakekat iman. Jika iman Anda sangat lemah sehingga Anda
merasa tidak aman berada di tengah orang-orang non-Kristen, pasti
ada yang salah dengan iman Anda.
Ada banyak orang Kristen yang merasa tidak aman jika mereka masuk
ke tempat di mana terdapat banyak orang non-Kristen. Mendadak,
mereka merasa imannya terancam! "Aku tak bisa berada di sini, aku
bisa kehilangan imanku!" Pernahkah Anda merasa terancam seperti ini?
Sebagai contoh, perusahaan atau kampus Anda mengadakan pesta,
dan Anda mendapati bahwa mereka minum-minum dan berdansa, lalu
seseorang datang dan berkata, "Ayo bergabung! Minumlah sedikit."
Segera saja Anda merasa tidak aman, Anda ketakutan dan berpikir,
"Astaga! Baru melihat orang-orang berdansa saja imanku sudah mulai
goyah." Anda ingin melarikan diri. Saat Anda melihat gelas anggur
lewat di depan Anda, seolah-olah Anda sedang memandang pada
cawan maut.
Banyak orang Kristen yang merasa sangat tidak nyaman di antara
orang-orang Kristen karena takut iman mereka terancam. Itulah
mentalitas yang melingkupi orang-orang Yahudi, rasa tidak aman
membuat mereka menjadi angkuh, agresif dan tidak tenang. Kombinasi
masalah yang sama ada di antara banyak orang Kristen. Arogansi
adalah mekanisme perlindungan. Anda akan berkata, "Aku orang
terpilih! Keselamatanku terjamin!" Sangatlah ironis jika Anda harus
bersikap angkuh untuk mempertahankan iman mungil Anda agar tidak
runtuh.
Anda bisa memiliki iman yang berakar pada Allah di mana orang non-
Kristen yang sedang berdansa dengan iringan musik keras yang
memekakkan telinga itu tidak akan mempengaruhi Anda. Anda tidak
perlu merasa tidak nyaman di tengah orang-orang berdosa. Jika Anda
merasa terganggu itu berarti bahwa Anda belum masuk pada
451 | B I B L E S U R V E Y
kedalaman dan kekuatan iman yang dimiliki oleh perwira itu. Dengan
kasih karunia Allah, saya tidak merasa terancam jika berada di tengah
pesta dansa ataupun minum. Saya tidak merasa terancam sama sekali.
Saya bisa berada di sana dan membawa terang Allah. Hal tersebut
tidak meresahkan saya.
Anda mungkin berkata, "Ya, saat Anda bukan orang Kristen, Anda
menikmati acara pesta dansa dan sebagainya, jadi Anda pasti terbiasa
bergaul dengan orang-orang semacam itu. Saya tidak terbiasa bergaul
dengan orang-orang itu. Saya dibesarkan di dalam keluarga Kristen."
Jadi, apakah karena Anda berasal dari keluarga Kristen maka iman
Anda sedemikian lemahnya sehingga Anda tidak berani berada di
antara orang-orang berdosa? Saya menekankan hal ini karena saya
sering menyaksikan betapa banyak orang Kristen yang gelisah saat
berada di tengah-tengah orang non-Kristen. Jika Anda memiliki iman
seperti perwira ini, maka Anda tidak akan merasa resah seperti itu.
Untuk bertahan saat berada di antara orang non-Kristen, banyak orang
Kristen yang seolah-olah berganti kulit. Saat berada di gereja, mereka
sangat alim; mereka hafal semua basa-basi orang Kristen. Ketika
berada di tengah-tengah orang non-Kristen, secara mendadak mereka
berubah menjadi salah satu dari orang non-Kristen itu. Mereka
menyimpan kekristenan mereka di kantong, untuk dikeluarkan lagi jika
sudah kembali ke gereja. Jadi mereka berganti warna kulit seperti
bunglon. Saat berada di kantor, kekristenan mereka tidak begitu
kelihatan. Mereka membaur sedemikian rupa agar mereka tidak terlihat
berbeda.
Ketika Anda bertemu dengan orang non-Kristen, dan tiba-tiba saja
mereka bertanya, "Apakah kamu orang Kristen?" Apakah Anda
termasuk orang yang berkata, "Yah, aku memang pergi ke gereja
setiap minggu. Tapi aku bukan orang Kristen yang fanatik. Sama sekali
tidak! Aku masih cukup waras, aku orang Kristen yang sangat
seimbang." Dan mendadak saja Anda mengubah bahan pembicaraan.
Apa obyek dari iman perwira itu?
Alasan mengapa Anda memiliki iman yang diliputi oleh ketakutan itu
adalah karena Anda belum melihat kemuliaan Kristus sebagaimana
yang telah dilihat oleh perwira itu. Tidak banyak orang Yahudi yang
452 | B I B L E S U R V E Y
mempercayai Yesus, akan tetapi orang asing ini tidak takut untuk
mengakui kepercayaannya pada Yesus di depan orang Yahudi. Dia
meminta teman-teman Yahudinya yang kebanyakannya mungkin tidak
percaya pada Yesus, dan berkata, "Tolong! Maukah kalian pergi kepada
Yesus mewakiliku, dan mengatakan padanya bahwa hambaku sedang
sakit? Aku percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan
hambaku." (Luk 7:3). Kira-kiranya berapa dari antara orang-orang
Yahudi itu yang menjadi percaya karena diminta perwira ini untuk pergi
berbicara dengan Yesus mewakili dia?
Mengapa perwira ini tidak datang sendiri? Dia berkata, "Aku tidak layak
untuk memanggilmu datang." Apa maksudnya tidak layak? Padahal dia
adalah seorang perwira yang kedudukannya cukup tinggi. Apa
sebabnya rumahnya tidak layak untuk didatangi oleh seorang Yahudi?
Orang Yahudi macam apa yang membuatnya merasa tidak layak untuk
dikunjungi? Setiap orang Yahudi adalah jajahan dari orang Roma. Dia
adalah orang Roma dan orang-orang Yahudi itu adalah bangsa jajahan.
Jadi, hal apakah yang dilihat oleh perwira ini di dalam diri Yesus
sehingga dia berkata, "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku
tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku"?
Lalu terjadilah percakapan yang luar biasa ini. Dia menjelaskan apa
yang telah disaksikannya di dalam diri Yesus. Dia berkata, "Sebab aku
sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku
berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan
kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada
hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.." Perwira ini
adalah orang yang terbiasa berurusan dengan kewenangan dan sangat
terbiasa memberi perintah.
Di London, saya berkenalan dengan seorang yang pernah menjadi
seorang jendral pada masa pemerintahan kaum nasionalis di China.
Anda bisa lihat, bahwa sekalipun dia sudah tidak memiliki pasukan dan
kekuasaan lagi, tetapi karena dia sudah menjadi seorang jendral untuk
waktu yang lama maka dia masih berperilaku seperti seorang jendral.
Dia terbiasa duduk di dalam kendaraannya dalam keadaan seolah-olah
dia sedang duduk di dalam kendaraan komando militer. Dia duduk
tegak seolah-olah semua orang di sekitarnya adalah para perwiranya.
Dia sudah menjalani kehidupan semacam itu untuk waktu yang sangat
lama sehingga hal itu sudah menjadi pola perilakunya.
453 | B I B L E S U R V E Y
Demikianlah, saya mendapati bahwa ini justru luar biasa, ketika orang
yang sudah terbiasa memerintah pasukan di medan perang sampai
berkata kepada Yesus, "Aku tidak layak untuk menerima
kunjunganmu." Apa yang telah dilihatnya? Dia telah melihat kualitas
seorang atasan di dalam diri Yesus. Dia telah melihat bahwa sama
halnya dengan cara memerintah di dalam pasukan di mana para
prajurit pasti akan taat pada perintah, Yesus hanya perlu mengeluarkan
perintah dan segala sesuatu akan taat padanya.
Perhatikanlah hal ini. Ini jelas sesuatu yang butuh pemahaman
mendalam! Dia berkata, "Aku memberi perintah kepada bawahanku
dan mereka taat padaku. Engkau cukup memberi perintah dan segala
sesuatu, bahkan penyakit dan maut akan taat! Aku hanya memerintah
pasukan, sedangkan engkau memerintah seluruh alam semesta!
Engkau tinggal berkata dan perkataanmu akan terlaksana."
Dari manakah orang ini mendapat iman semacam itu? "Aku percaya
bahwa engkau bisa berkata kepada maut, 'Mundur! Bangkitlah dari
maut!' dan hal itu akan terlaksana." Adakah Yesus menemukan iman
semacam itu di tengah kalangan orang Israel?
Akankah Yesus menemukan iman semacam itu di tengah Gereja?
Apakah Anda memiliki iman semacam itu? Apakah Anda memiliki iman
yang memampukan Anda untuk berkata, "Hari ini, Yesus dapat
mengucapkan sesuatu dan kehendaknya pasti terlaksana"? Ketika maut
hampir merenggut nyawa hambanya, sang perwira itu berkata, "Yesus,
berikan saja perintah untuk mengusir dan maut akan pergi
meninggalkan korban ini!" Punyakah Anda iman semacam itu pada
Yesus?
Siapakah Yesus itu bagi Anda?
Yesus adalah obyek dari iman perwira ini. Tetapi perhatikan konsepnya
tentang Yesus. Banyak orang yang memiliki konsep tentang Yesus yang
berbeda dengan yang dimiliki oleh perwira ini. Pada masa awal abad
20, Albert Schweitzer, seorang dokter yang menjadi misionaris di
Afrika, menulis sebuah buku yang mengungkapkan bagaimana orang
banyak memiliki pemahaman mereka sendiri-sendiri tentang Yesus. Dia
berkata, "Setiap orang membangun idenya sendiri tentang Yesus.
Mereka menulis buku tentang Yesus, dan mereka membayangkan
454 | B I B L E S U R V E Y
Yesus yang ideal sesuai dengan khayalan mereka sendiri."
Pertanyaannya adalah apakah kita memiliki iman yang berdasarkan
khayalan kita atau yang berdasarkan Yesus yang diungkapkan oleh
Alkitab. Sang perwira berhasil melihat siapa Yesus itu sebenarnya.
Tahukah Anda siapa Yesus itu? Apakah yang menjadi obyek iman
Anda? Apakah Yesus yang Anda bayangkan itu adalah Yesus yang
mampu menyelamatkan Anda? Atau dia sekadar Yesus yang telah Anda
rekayasa untuk memenuhi selera Anda? Jika demikian, ini berarti
bahwa iman Anda tidak lebih dari pemberhalaan.
Kalimat terakhir dari 1 Yohanes 5:21 adalah, "Anak-anakku,
waspadalah terhadap segala berhala." Rasul Yohanes saat itu sedang
berbicara kepada orang-orang Kristen. Mungkin Anda berkata, "Orang
Kristen tidak percaya pada berhala-berhala! Lalu apa gunanya dia
menulis kepada orang-orang Kristen, waspadalah terhadap segala
berhala?" Hal itu ditulis karena kita bisa menciptakan berhala lewat
pemikiran kita, sama seperti ketika Anda mengidolakan seseorang,
bintang film misalnya. Anda sangat sayang dan tergila-gila pada
bintang film yang Anda berhalakan di dalam pikiran Anda itu. Akan
tetapi apa yang Anda bayangkan itu tidak nyata. Karena orang yang
Anda idolakan di dalam benak Anda itu tidaklah sama dengan yang
aslinya. Itulah yang disebut dengan menyembah berhala, menyembah
sesuatu yang tidak nyata.
Perhatikan apa yang dikatakan oleh perwira ini, "Aku memberi perintah
kepada prajuritku dan mereka taat pada perintahku, sekalipun itu
berarti kematian bagi mereka. Jika aku berkata, 'Serbu!' maka mereka
akan menyerbu, sekalipun itu berarti mereka harus mati." Nyawa
semua anak buahnya berada di tangannya. Dia berkuasa atas hidup
dan mati setiap prajuritnya; dia bisa memerintahkan orang untuk mati.
Dapat Anda katakan bahwa kekuasaan seorang perwira atas anak
buahnya dalam sebuah pertempuran adalah mutlak. Pada dasarnya dia
berada dalam posisi sebagai Tuan atas anak buahnya karena dia bisa
mengirim mereka pada kematian, dan mereka segera maju dan mati.
Nah, dapatkah Anda memahami perbandingan yang dibuat oleh perwira
itu terhadap Yesus? Dia berkata kepada Yesus, "Kewenanganmu di
alam semesta ini bersifat mutlak. Engkau tinggal mengucapkan
perintah, dan hal itu pasti terlaksana."
455 | B I B L E S U R V E Y
Perwira melihat bahwa Yesus memiliki kewenangan mutlak atas
segala sesuatu
Dikatakan bahwa di lingkungan bangsa Israel iman semacam itu tidak
ditemukan, dan saya kira bahkan di Gereja sekalipun sekarang, akan
sulit menemukan iman semacam itu. Anda mungkin akan berkata,
"Wah, itu tidak adil. Saya percaya bahwa Yesus memiliki kewenangan
mutlak." Memang, banyak orang Kristen mempercayai hal itu secara
nalar. Tetapi iman yang nyata, jelas sangat berbeda dengan iman yang
sekadar bersifat teori.
Perhatikan hakekat dari iman perwira itu. Imannya sangat nyata, dia
tidak sekadar percaya bahwa suatu hari nanti Yesus dapat
menyelamatkan jiwanya, tetapi ia percaya bahwa Yesus memiliki
kewenangan di sini dan sekarang, atas segala sesuatu di dunia nyata
dan dunia rohani. Dia begitu yakin hingga dapat berkata kepada Yesus,
"Yesus, engkau bahkan tidak perlu menyentuh orang itu, ucapkan saja
dan hal itu pasti terlaksana." Sama halnya dengan perwira itu, dia
cukup berkata, "Pergilah!" dan anak buahnya akan pergi.
Apakah Anda memiliki iman semacam ini?
Banyak orang berkata bahwa mereka ingin melayani Tuhan, akan
tetapi mereka tidak punya iman yang nyata untuk melakukannya.
Secara teori, ya, mereka percaya bahwa Yesus memegang segala
kekuasaan di bumi dan di surga. Lalu mengapa mereka tidak melayani
Tuhan? Mereka berkata, "Yah, aku masih harus mengurusi istriku,
anak-anakku, bagaimana aku bisa melayani Tuhan? Bagaimana aku
bisa bertahan hidup dan memberi makan anak-istriku dan juga diriku
sendiri? Aku tidak bisa. Penghasilanku sekarang ini 20 juta, tetapi kalau
aku memberitakan Injil, aku hanya mendapat 2 juta. Bagaimana aku
bisa melayani Tuhan?" Jadi dia khawatir. Dia khawatir dia tidak dapat
mempertahankan standar kehidupannya. Dia takut kalau-kalau
anaknya tak bisa bersekolah. Anda memiliki iman yang nyata,
bukankah begitu? Jika demikian, percayakah Anda bahwa Yesus dapat
berkata, "Aku bisa membiayai kuliah anakmu. Apakah menurutmu Aku
tak mampu melakukannya?"
Mungkin Anda berkata, "Iman adalah perkara rohani, tidak ada
kaitannya dengan uang. Sejak kapan Allah mengurusi uang sekolah
456 | B I B L E S U R V E Y
anak-anakku?" Itulah gejala paling jelas dari iman yang tidak nyata.
Iman Anda yang tidak nyata itu memandang bahwa Allah bisa
menyelamatkan jiwa, tetapi apakah Allah bisa menyelamatkan raga?
Jika Anda tidak percaya bahwa Yesus bisa menyelamatkan Anda secara
jasmani, bukti apa yang bisa Anda pegang bahwa dia mampu
menyelamatkan Anda secara rohani? Atau dengan kata lain, jika Yesus
tidak bisa menyelamatkan Anda di bumi ini, bagaimana dia bisa
menyelamatkan Anda di Surga nanti? Atau, apakah iman Anda itu
sekadar harapan kosong belaka? "Aku tidak percaya bahwa Yesus bisa
menyelamatkan-ku di bumi, tetapi mungkin dia punya peluang yang
lebih bagus di Surga." Jika demikian iman Anda sangatlah berbeda
dengan iman pewira ini.
Perhatikan betapa nyata iman perwira ini. "Memang benar bahwa
hambaku sekarang ini sedang sekarat, dia sudah menjelang ajal.
Namun aku percaya penuh pada engaku. Engkau cukup mengucapnya
dan dia akan bangkit."
Iman yang dimiliki oleh perwira ini sangatlah berbeda. Dia percaya
bahwa Yesus adalah Raja di sini dan sekarang juga! Hari ini juga! Dia
tidak sekadar percaya bahwa suatu hari nanti Yesus akan menjadi Raja
segala raja. Mungkin Anda berpikir, "Suatu hari nanti, ya, suatu hari
nanti Yesus akan menjadi Raja segala raja. Sekarang ini, dia tidak
memiliki banyak kewenangan, kecuali atas diriku." Akan tetapi perwira
itu percaya bahwa Yesus adalah Raja dan Penguasa pada hari ini! Yesus
dapat melakukan segala sesuatu sekarang juga! Dia dapat
menyelamatkan Anda secara jasmani dan rohani pada hari ini juga.
Bagi saya ini adalah satu-satunya jenis iman yang masuk akal karena
jika saya tidak bisa percaya bahwa Yesus dapat menyelamatkan saya
secara nyata di saat saya membutuhkannya, buat apa saya percaya
bahwa dia bisa menyelamatkan saya pada suatu hari nanti? Jika Yesus
tidak bisa menyelamatkan Anda dari kuasa maut sekarang ini, di mana
jaminan Anda bahwa dia memiliki kuasa untuk menyelamatkan Anda
dari maut di masa mendatang? Bukankah itu sesuatu hal yang logis?
Iman yang menyelamatkan adalah iman yang nyata
Saya tak pernah lupa pada kakek saya, seorang pendeta yang memiliki
iman yang nyata kepada Allah. Dia melayani di Fujian dan pada waktu
457 | B I B L E S U R V E Y
itu terdapat banyak harimau di wilayah pegunungan Fujian. Akan tetapi
dia melintasi sepanjang pegunungan dan memberitakan Injil kepada
penduduk pedesaan sendirian tanpa berbekal senjata apapun. Orang-
orang berkata padanya, "Belakangan ini harimau-harimau semakin
kelaparan dan sudah banyak orang yang dibunuh oleh mereka." Namun
dia tetap pergi melintasi pegunungan dengan sukacita dan sepenuh
hati. Dia tidak takut pada harimau.
Anda mungkin berkata, "Ha...ha...Dungu sekali! Sangat berbahaya.
Jika aku pergi, aku akan berangkat dengan senapan yang besar. Aku
memang percaya kepada Allah, tetapi aku juga percaya pada
senapanku - dan seringkali aku lebih percaya pada senapanku. Allah
dapat menyelamatkanku di surga, akan tetapi aku harus
menyelamatkan diriku sendiri di bumi ini."
Tak heran jika orang non-Kristen menatap ke arah orang Kristen dan
berkata, "Orang-orang bodoh!" Karena bagi mereka jika Allah tak
mampu menyelamatkan Anda di bumi ini, bagaimana mungkin Dia bisa
menyelamatkan Anda di surga nanti? Lagi pula, Dia bukan sekadar
menciptakan langit, tetapi juga menciptakan bumi, sebagaimana yang
tertulis di Alkitabmu." Jadi, akhirnya kita menipu diri sendiri, bukankah
begitu?
Saya merasa malu berhadapan dengan orang non-Kristen karena
begitu banyak orang Kristen yang terjebak dalam pandangan bodoh
semacam itu. Jadi, apakah Anda ingin berkata, "Allah menolong
mereka yang berjuang bagi dirinya sendiri"? Dengan kata lain, "Jika
Anda membantu diri Anda maka Allah akan menolong Anda"? Akan
tetapi ada satu pertanyaan yang tidak Anda perhatikan, "Buat apa Allah
menolong saya kalau saya sudah menolong diri saya sendiri?" Dengan
kata lain, jika saya pergi ke tengah hutan dengan senapan yang besar,
jaket anti peluru dan sepasukan tentara, apa perlu Allah menolong
saya lagi?
Jadi kita bisa melihat betapa perlunya kita mengajukan pertanyaan,
"Apakah iman Anda nyata atau tidak?" Mungkin Anda akan berkata,
"Hati-hati! Anda sedang membesar-besarkan persoalan. Memiliki iman
itu bagus, akan tetapi bukan iman yang nyata dalam pengertian seperti
itu. Itu namanya mencobai Allah karena jika Anda bisa berangkat
458 | B I B L E S U R V E Y
dengan senapan besar, tetapi Anda tidak membawanya, berarti Anda
sedang mencobai.
Izinkan saya bertanya, "Apakah alasan Anda sesungguhnya? Apakah
karena Anda takut mencobai Allah atau justru karena Anda belum
memiliki iman yang membuat Anda percaya bahwa Allah mampu
menyelamatkan Anda? Saat Anda pergi melayani Allah, menjalankan
pekerjaan-Nya, beranikah Anda mempercayakan keselamatan Anda
pada-Nya? Punyakah Anda keyakinan bahwa jika Anda harus melintasi
hutan yang banyak harimau dan ularnya, maka hewan-hewan itu tak
akan menyentuh Anda di dalam perjalanan Anda memberitakan Injil?
Apakah Anda memiliki iman yang nyata atau tidak?" Inilah
persoalannya.
Kembali kepada kakek saya. Seringkali, dia melihat harimau, dan
kadang kala dalam jarak yang cukup dekat. Akan tetapi dia tak pernah
diserang oleh harimau. Lalu Anda mungkin bertanya, "Bagaimana
mungkin Allah menyelamatkan dia padahal dia sedang mencobai
Allah?" Allah melindunginya karena dia tidak pernah mencobai Allah;
dia melakukan apa yang memang seharusnya dia lakukan.
Dapatkah Anda membayangkan dia memberitakan Injil sambil
memanggul senapan besar di pundaknya? Saya tidak tahu apa yang
akan dipikirkan oleh orang-orang non-Kristen di sana jika dia datang
dengan senapan besarnya itu. Jika Anda mendengarkan Injil dan si
pengkhotbahnya berkata, "Yesus yang saya beritakan ini adalah Raja
semesta alam. Segala sesuatu tunduk padanya, kecuali para harimau."
Dengan kata lain, apa yang kita sampaikan pada mereka adalah,
"Allahku lewat Yesus sanggup menyelamatkan kamu dari dosa, tetapi
Dia tak dapat menyelamatkan kamu dari harimau." Dengan kata lain,
harimau lebih berbahaya daripada dosa. Jadi apa gunanya
mengkhawatirkan dosa kalau harimau lebih berbahaya daripada dosa?
Di dalam Alkitab, kita mendapatkan orang-orang yang berangkat
memberitakan Injil tanpa takut pada apapun, bahkan terhadap ular
berbisa. Saat Paulus dipagut ular berbisa, dia kibaskan saja ular itu.
Sekarang ini, kita benar-benar dicekam ketakutan dan sering berteriak,
"Tolong! Aku digigit ular! Mana serum anti racun?" Tentu saja, kita
harus membuat langkah persiapan yang normal dan masuk akal. Jika
Anda digigit ular, tak mungkin Anda sekadar melihatnya saja. Jelas
459 | B I B L E S U R V E Y
Anda perlu mengambil tindakan medis yang memadai. Paulus bahkan
tidak mengambil langkah yang biasa, yang terdengar normal dan
sederhana, misalnya berkonsultasi dengan Lukas si tabib yang saat itu
duduk bersamanya. Apakah itu berarti bahwa kita tidak boleh pergi ke
dokter? Bukan itu maksudnya.
Akan tetapi yang dimaksudkan adalah: perhatikanlah sikap mental dari
Paulus. Dia memang digigit oleh ular berbisa, dan tidak disebutkan
bahwa Lukas merawat luka gigitan ular itu. Lukas hanya diam dan
tenang saja. Racun itu akan menewaskan Paulus dalam waktu sekitar
satu menit. Tetapi tidak ada yang panik. Paulus tetap melanjutkan
kegiatannya.
Dapatkah Anda melihat apa itu iman yang nyata? Yang saya bahas
adalah iman yang nyata yang terdapat di dalam Alkitab. Inilah iman
yang menyelamatkan. Apakah Anda percaya bahwa Yesus adalah Raja
saat ini dan di sini juga? Apakah Anda yakin bahwa Yesus dapat
menyelamatkan Anda dari persoalan jasmani dan rohani?
Iman yang nyata berani mempertaruhkan hidup Anda pada
Tuhan
Tentu saja, kita perlu memperhatikan satu atau dua catatan tentang
iman yang nyata ini. Karena kita memiliki iman yang nyata, tidak
berarti kita boleh bersikap ceroboh dan tidak bertanggung jawab.
Hanya karena saya telah mengenal Tuhan sebagai yang dapat
melindungi saya secara jasmani, bukan berarti saya boleh secara
sembrono mencari penyakit. Kita menerapkan iman yang nyata ini
dalam rangka menjalankan tugas kita, di dalam pelayanan kita kepada
Tuhan, bukan sekadar untuk melihat apakah Tuhan dapat melindungi
kita atau tidak.
Sundar Singh memberitakan Injil di India, dan dia juga memberitakan
Injil di Tibet. Hampir seluruh hidupnya dihabiskan di wilayah hutan-
hutan India, yang tentunya dipenuhi oleh harimau, macan tutul dan
ular. Di India, ribuan orang mati digigit ular berbisa setiap tahunnya.
Dan ratusan orang mati digigit harimau serta macan tutul. Akan tetapi,
Sundar Singh selalu melintasi hutan-hutan tanpa membawa senjata
dan dia juga sering tidur di tengah hutan. Dia tidak pernah dilukai oleh
binatang liar. Apakah dia sedang mencobai Allah? Tentu saja tidak. Dia
460 | B I B L E S U R V E Y
memiliki iman yang nyata seperti iman perwira itu. Dia tahu bahwa
saat dia melayani Tuhan, saat dia hidup untuk Allah, tidak ada seekor
binatang, ular atau apapun yang dapat melukainya.
Apakah Anda memiliki iman yang nyata seperti ini? Apakah Anda
memiliki kepercayaan bahwa Tuhan juga berkuasa penuh atas
kebutuhan keuangan Anda? Saat Anda berani mempertaruhkan nyawa
Anda bagi Dia, itulah iman yang nyata. Itulah jenis iman yang
menyelamatkan.
Iman yang nyata adalah kesaksian yang penuh kuasa
Hanya jenis iman seperti ini yang merupakan iman yang akan
menimbulkan kesan bagi dunia di mana orang-orang non-Kristen akan
berkata, "Yah, jika imanmu seperti itu, aku tahu bahwa Allahmu itu
nyata."
Saudara-saudaraku, saya bisa saja berkhotbah pada ibu saya sampai
mulut saya kering, akan tetapi ibu saya tidak akan pernah mau percaya
kepada Allah. Dia adalah orang yang menolak Injil habis-habisan
karena dia adalah orang yang sangat skeptis. Jika Anda memiliki ibu
atau ayah atau anak yang tidak percaya kepada Injil, Anda bisa saja
berkhotbah sampai mulut Anda kering tetapi mereka tetap tidak mau
percaya. Satu-satunya hal yang bisa membuat ibu saya mau datang
kepada Allah adalah karena dia telah melihat apa yang Allah kerjakan
di dalam hidup saya. Dia melihat tahun demi tahun, dan memang
membutuhkan waktu beberapa tahun sampai dia berkata, "Wah! Allah
yang kamu percayai ini memang benar-benar sejati, aku bisa
menyaksikan sendiri bahwa Allahmu ini adalah Allah yang benar-benar
ada." Kesaksian hidup sayalah yang membawa dia kepada Allah.
Di sepanjang hidupnya, dia hanya mendengarkan saya memberitakan
Injil sekali saja. Dia tak pernah ikut duduk di antara jemaat untuk
mendengarkan khotbah saya. Dan sebelum dia menjadi Kristen, dia tak
pernah mendengarkan khotbah saya entah melalui kaset atau secara
langsung. Hal ini menunjukkan kepada Anda bahwa dia tidak menjadi
Kristen karena apa yang saya ucapkan. Ketika pertama kali saya
bersaksi padanya, dia sangat menentang Injil dan saya tidak
membicarakannya lagi. Saya tidak mau memaksakan Injil kepadanya.
Saya mengetahui titik balik di dalam hidupnya datang ketika dia
461 | B I B L E S U R V E Y
menyurati saya setelah saya lulus kuliah. Di surat itu dia berkata,
"Setelah mengamati selama sekian tahun, bukan tentang apa yang kau
ucapkan melainkan apa yang telah Allah kerjakan di dalam hidupmu,
dan itu tepat seperti apa yang Dia nyatakan akan dikerjakan-Nya, aku
bisa melihat bahwa Allahmu itu nyata."
Dia tahu persis kehidupan saya. Dia tahu bahwa saya tidak punya
uang. Bagaimana mungkin orang yang tidak punya uang bisa kuliah
sampai enam tahun? Dia tahu bahwa saya tidak punya ijin kerja di
Inggris jadi saya tidak bisa bekerja di sana. Dia tahu bahwa Inggris
kelebihan pendatang sehingga siapapun yang ingin mencari kerja di
sana, akan disuruh pergi. Setiap kali dia bertanya, "Bagaimana cara
kamu hidup di sana?" Saya menjawab, "Dialah yang memenuhi segala
kebutuhanku. Dia memeliharaku seperti anak-Nya." Tahun demi tahun,
dia menanyakan, "Bagaimana cara kamu hidup di sana?" Dan saya
menjawab, "Allahku, Dia yang menghidupiku." Dan dia melihat hasilnya
dan berkata, "Aku tak tahu bagaimana caranya, tetapi Allahmu itu
nyata! Dia benar-benar ada!" Selanjutnya, dia paham bahwa Allah yang
bisa menyelamatkan Anda secara jasmani, pasti bisa menyelamatkan
Anda secara rohani. Memang Allah bisa. Jadi secara perlahan, hatinya
berubah sampai pada suatu hari dia berlutut bersama saya, dan air
mata mengalir di wajahnya, dan dia menyerahkan hidupnya kepada
Tuhan.
Itulah iman yang nyata. Iman yang memiliki obyek yang jelas. Anda
kenal siapa Yesus itu. Anda tahu bahwa dia adalah Raja segala raja,
dan kepada dialah segala kuasa di langit dan di bumi telah Allah Bapa
serahkan. Apakah Anda percaya? Bukan hanya di surga, tetapi juga di
bumi ini. "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di
bumi" demikian kata Yesus di dalam Matius 28:18. Saudara-saudara,
tahukah Anda bahwa Yesus memegang kendali atas hidup Anda setiap
hari, karena Yesus berkata, "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yoh 14:14)? Seperti itukah
iman Anda?
Iman yang nyata akan mengubah Anda
Perhatikan juga kualitas dan hasil dari iman ini. Saya katakan sejak
awal bahwa perwira ini adalah orang yang mengasihi. Inilah hasil dari
462 | B I B L E S U R V E Y
iman yang nyata. Iman yang nyata adalah iman yang mengubah watak
Anda. Ia mengubah Anda.
Tidakkah Anda heran mengapa begitu banyak orang Kristen di gereja
yang tidak ada bedanya dengan ketika mereka masih non-Kristen?
Mereka yang sekarang ternyata sama saja dengan yang dulu. Satu-
satunya perbedaan adalah bahwa tadinya mereka tidak berlabel
"Kristen" tetapi sekarang mereka memiliki label itu. Hanya itu saja
bedanya. Jika Anda amati, hidup mereka sebelum dan sesudah menjadi
"Kristen" sama saja.
"Iman" yang semacam ini tidak ada kuasanya, tidak mengerjakan apa-
apa. Akan tetapi jika Anda memiliki iman yang nyata di dalam Yesus,
kuasanya sangat besar. Yesus and Bapa di surga akan datang ke dalam
hidup Anda jika Anda memiliki iman yang nyata dan Anda akan menjadi
orang yang berbeda. Itu sebabnya mengapa hanya iman yang nyata
yang merupakan iman yang menyelamatkan, yaitu yang membuat
seseorang menjadi ciptaan baru. Allah mengerjakan hal itu hanya
melalui iman jenis ini.
Jika Anda sekarang ini mengaku sebagai ciptaan baru di dalam Kristus,
tetapi ternyata hidup Anda tidak menunjukkan itu, lelucon macam
apakah itu? Benar-benar lelucon yang sangat buruk. Sebelum Anda
menjadi orang Kristen, Anda sering bertengkar dengan istri atau suami
Anda, setelah menjadi "Kristen", ternyata Anda masih sering
bertengkar juga. Lalu apa bedanya antara Anda yang "Kristen" dengan
yang belum Kristen? Orang Kristen macam apakah Anda jika perilaku
dan watak Anda belum berubah? Jika Anda memiliki iman yang nyata
pada Juruselamat Anda, akan ada banyak perubahan. Saya tidak
bermaksud menyatakan bahwa Anda akan menjadi sempurna dalam
semalam, akan tetapi Anda akan tahu bahwa perubahan sedang
berlangsung, "Aku sudah berbeda sekarang. Sesuatu telah terjadi
dalam hidupku." Itulah efek dari iman tersebut.
Iman yang tidak nyata akan menjerumuskan Anda ke neraka
Terakhir, apa yang akan terjadi jika Anda tidak memiliki iman yang
nyata ini? Jika Anda mengira, "Baiklah, aku bukan orang Kristen super.
Aku sudah cukup puas menjadi sekadar "Kristen" dari pada bukan
Kristen sama sekali." Anda keliru! Yesus berkata di Matius 8:12, "Kalau
463 | B I B L E S U R V E Y
kamu tidak memiliki iman yang nyata ini, harinya akan tiba ketika
anak-anak Kerajaan dicampakkan keluar pada kegelapan yang paling
kelam. Di sana akan ada ratap tangis dan kertakan gigi." Anak-anak
akan dicampakkan keluar!
Anda mungkin saja seorang anak. Anda mungkin "orang Kristen," akan
tetapi ada anak-anak yang akan dicampakkan keluar. Bukan saya yang
mengatakannya. Yesus yang mengatakan itu di ayat 12, "Sedangkan
anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang
paling gelap." Di dalam Alkitab, "kegelapan yang paling gelap" adalah
istilah lain untuk neraka. Demikianlah, saya tidak peduli doktrin apa
yang Anda pegang. Saya berdiri di sini bukan untuk mempertahankan
doktrin. Saya berada di sini untuk menguraikan Alkitab. Di sini, Alkitab
menulis dengan sangat gamblang dan saya minta Anda untuk
menentukan sendiri apakah ini memang benar-benar ajaran Tuhan.
Anak-anak Kerajaan Allah bisa tidak jadi menerima warisan karena
mereka harus terbukti layak untuk menjadi anak, jika dia ingin tetap
menjadi anak. Itulah aspek lain dari pengajaran Yesus yang akan kita
bahas berikutnya. Pada masa sekarang ini kita sedang berada di dalam
masa uji kelayakan untuk menjadi anak, kita masih belum menjadi
anak seutuhnya.
Rasul Paulus berkata di dalam Roma 8:23, "Segenap makhluk
menunggu saat pengangkatan kita sebagai anak." Jadi, kita memang
sudah disiapkan untuk menjadi anak-anak, dan kedudukan sebagai
anak itu nanti akan digenapkan. Matius 8:12 mungkin akan membuat
Anda merasa sangat tidak nyaman dan tidak aman, akan tetapi jika
Anda tidak memiliki iman yang nyata, tentunya Anda akan merasa
tidak aman. Lebih baik merasa tidak aman ketimbang menipu diri
sendiri.
Punyakah Anda iman yang nyata itu?
Sebelum ditutup, saya ingin menanyakan sekali lagi, apakah obyek dari
iman Anda sudah benar? Yesus yang Anda percayai, apakah dia itu
Yesus yang adalah Penguasa atas langit dan bumi? Apakah iman Anda
berani mempercayakan kepada Yesus segala sesuatu di dalam
kehidupan Anda setiap harinya? Atau apakah Anda mulai khawatir jika
kesehatan Anda agak memburuk? Atau apakah Anda mulai khawatir
464 | B I B L E S U R V E Y
jika keuangan Anda memburuk? Jika Anda khawatir, hal itu
menunjukkan kepada Anda bahwa Anda tidak memiliki iman yang
nyata. Apakah watak Anda telah diubahkan sejak Anda menjadi
Kristen? Apakah Anda sudah semakin mengasihi? Bagaimana hubungan
Anda dengan suami atau istri dan anak-anak? Jika Anda tidak semakin
mengasihi, jika Anda belum diubah, maka iman Anda bukanlah iman
yang nyata.
Dan terakhir, ingatlah hal ini, bahkan sekalipun Anda mengklaim
sebagai anak sekarang ini, pada Hari itu ketika Allah mendapati bahwa
Anda belum memiliki iman yang nyata, Matius 8:12 menyebutkan,
"Sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam
kegelapan yang paling gelap." Camkanlah hal ini baik-baik. Yesus
menyampaikan hal yang sejujurnya, tak peduli apakah hal itu
menyenangkan hati kita atau tidak. Dia menyampaikan kebenaran.
Namun jika Anda masih belum memiliki iman yang nyata, maka
berdoalah, "Tuhan, berilah aku iman yang menyelamatkan, yang
sangat kubutuhkan ini. Ubahlah iman dangkal yang kumiliki ini menjadi
iman yang sejati."
http://www.cahayapengharapan.org/khotbah/matius/texts/iman_perwira_romawi.htm
Iman Perempuan Sirofenisia
Iman yang Besar di Mata Allah
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Matius 15:21-28
Kita melanjutkan pendalaman tentang Firman Allah di Matius 15:21-28.
Perikop ini berkenaan dengan seorang perempuan Sirofenisia,
465 | B I B L E S U R V E Y
perempuan yang berasal dari daerah Tirus dan Sidon. Perempuan ini
adalah orang asing, atau seperti yang dikatakan oleh Markus, dia adalah
orang Kanaan; orang-orang yang di Torah ditetapkan untuk dibasmi
karena kerusakan rohani dan moral mereka. Namun di sini, perempuan
Kanaan ini ternyata malah menjadi satu dari dua orang yang dinyatakan
oleh Yesus sebagai, "Iman yang lebih besar daripada ini tidak pernah
kulihat, bahkan di tengah orang-orang Israel sekalipun." Matius 15:21-
28 berbunyi seperti ini.
Lalu Yesus pergi dari situ (setelah perbincangan yang kita sudah bahas
minggu lalu, yaitu tentang pembasuhan tangan) dan menyingkir ke
daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan
dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud,
karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya (Pernahkah Anda alami,
ketika Anda berseru memohon belas kasihan tetapi tidak ada jawaban
sama sekali? Sungguh menyesakkan hati rasanya).
Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia
pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." (Perempuan itu terus
saja mengusik mereka. Dia terus mengejar mereka dan membuat
mereka merasa tidak tenang dengan teriakan-teriakannya memohon
belas kasihan).
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel." (Yesus tidak diutus untuk melayani orang-orang asing. Dia
diutus hanya kepada umat Israel). Tetapi (Kata 'tetapi' yang digunakan
di sini memiliki makna yang kuat. Perkara dia tidak diutus untuk
466 | B I B L E S U R V E Y
melayani orang-orang asing tidak menjadi soal bagi perempuan ini. Dia
tidak peduli dengan teologi. Dia juga tidak peduli dengan apapun yang
menjadi misi Yesus) perempuan itu mendekat dan menyembah Dia
sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Tetapi Yesus menjawab (Dan jawaban ini tampaknya luar biasa
kasarnya): "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak
dan melemparkannya kepada anjing (Yang disebut anak-anak adalah
Israel, dan anjing adalah orang asing. Istilah di kalangan orang Yahudi
yang lebih kasar dari ini tidak akan Anda dapatkan.
Perempuan ini bisa saja berdiri termangu dengan muka merah, lalu
berkata, "Jadi ternyata engkau juga salah satu dari orang-orang religius
yang keji! Kukira engkau lebih baik daripada mereka. Kukira engkau
adalah orang yang besar hati. Aku membayangkan yang baik-baik
tentang Engkau. Namun kenyataannya apa yang kulihat? Tak lebih dari
sekedar orang Yahudi religius yang keji! Mungkin kita akan memaklumi
perempuan ini jika dia berpikir seperti itu, bukankah begitu?
Namun reaksinya sangatlah mengherankan)" Kata perempuan itu:
"Benar Tuhan (Wah! 'Benar Tuhan'?), namun anjing itu makan remah-
remah yang jatuh dari meja tuannya." ("Baiklah, saya memang anjing.
Namun ingatlah satu hal, bahkan anjing juga mendapatkan remah-
remah roti yang jatuh dari meja." Iman yang tak terkirakan! Sukar
dipercaya!)
Maka Yesus menjawab (Baru setelah itu jawaban-Nya datang) dan
berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu
467 | B I B L E S U R V E Y
seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya (yang
dirasuk setan itu) sembuh.
Setiap kali membaca perikop ini, saya merasa tertantang. Hati saya
sangat tersentuh. Saya bertanya-tanya, apa yang akan saya perbuat
jika saya diperlakukan sedemikian?
Pada awalnya, Yesus tidak menjawab perempuan ini barang sepatah
katapun, tak sepatah katapun! Seberapa sering Anda berdoa pada Bapa
di surga dan tidak ada jawaban? Seolah-olah Allah tidak peduli pada
keberadaan Anda! Dan Anda berkata, "Kukira Engkau penuh kemurahan
dan penuh segala macam kebaikan seperti yang pernah kudengar dari
gereja, tapi lihatlah, Engkau bahkan tidak menjawabku! Jika Engkau
tidak mau menjawab doaku, katakan saja 'Tidak'. Tetapi Engkau bahkan
tidak berkata apapun kepadaku!"
Sekalipun Yesus tidak menjawab seruannya, perempuan ini tetap teguh.
Dia tidak pergi. Luar biasa! Namun setelah tidak menjawab seruan
perempuan itu, seolah-olah ingin menambah kepedihan perempuan ini,
"Tidak adil. Tidaklah benar mengambil roti dari anak-anak dan
memberikannya kepada anjing. Kamu adalah orang asing, dan di mata
orang Yahudi, kamu termasuk anjing."
Tamat sudah! Berakhir sudah. Setelah mendengar ucapan semacam itu,
kita pasti tidak mau menyambung pembicaraan lagi. "Engkau tidak mau
menjawab saya, itu saja sudah cukup buruk, namun menyebutku
dengan istilah anjing, itu jelas bukan kebaikan hati. Ini seharusnya
bukan ucapan yang keluar dari mulut seorang rabi. Tidak! Saya tidak
468 | B I B L E S U R V E Y
terima ini." Benar bukan? Mungkin Anda dan saya akan bereaksi seperti
ini. Jujur sajalah. Bukankah akan seperti itu tanggapan Anda?
Saya telah bertemu dengan banyak orang yang berkata, "Saya berdoa
tetapi Allah tidak menjawab saya. Saya tidak mau lanjutkan lagi! Selesai
sudah!" Dan kita bersimpati. Kita bersimpati padanya. Baiklah, Tuhan
tidak menjawab Anda, berarti Anda berhak untuk pergi. Namun ingatlah
akan satu hal. Yang menjadi pecundang adalah Anda, bukannya Tuhan.
Saya tidak pernah berhenti mengagumi perempuan ini.
Saya pernah berkhotbah tentang keteguhan rohani dan saya
berulangkali menyebutkan tentang perempuan Sirofenisia ini. Dia
sangat mengagumkan bagi saya. Saya selalu berkata bahwa di dalam
Kerajaan Allah, di tempat yang paling tinggi, di sebelah kanan takhta
Yesus, yang akan duduk di sana bukanlah penginjil terkenal, bukanlah
pendeta, bukanlah orang-orang seperti saya, yang kemungkinan akan
mendapat tempat yang sangat rendah di ujung meja, namun yang akan
duduk di sebelah kanan takhta itu adalah orang yang tidak dikenal,
seorang perempuan, yang bahkan bukanlah orang Yahudi, dia bahkan
bukan orang asing yang terhormat, melainkan hanya seorang Kanaan,
yang tidak berasal dari keluarga terpandang, melainkan yang anaknya
kerasukan setan, orang kecil di tengah masyarakat ini yang tidak
mampu memamerkan gelar apapun, dia hanya seorang perempuan,
bahkan bukan prempuan yang terdidik, dialah yang akan ada di takhta
Allah.
Yesus berkata kepadanya, "Hai ibu, sungguh besar imanmu! Sangat
besar! Hal yang semacam ini belum pernah kulihat. Aku belum pernah
melihatnya. Jadilah seperti yang kau kehendaki. Apapun yang kau
kehendaki, kamu telah mendapatkannya. Jika kamu memiliki iman
sebesar ini, ucapkan saja keinginanmu dan kamu telah
469 | B I B L E S U R V E Y
mendapatkannya. Kamu telah menerimanya." Saya berdoa kepada Allah
supaya saya bisa memiliki iman semacam ini. Ini adalah iman yang
sangat indah.
Apakah ciri dari iman yang besar di mata Allah?
Apakah ciri dari iman yang besar di mata Allah? Berapa kali Yesus
berkata kepada para murid-nya, "Hai kamu yang kurang percaya"? Dari
ayat-ayat ini, ktita bisa melihat bahwa perempuan Sirofenisia ini
mendapat tempat yang lebih tinggi daripada kedua belas murid. Kepada
kedua belas rasul itu, berulang kali Yesus harus dikatakan, "hai kamu
yang kurang percaya." Namun kepada perempuan ini dikatakan, "Besar
imanmu."
Mengertikah Anda bahwa di dalam Kerajaan Allah, di tempat yang paling
tinggi, yang akan duduk di sana bukanlah kedua belas rasul ini, juga
bukan para penginjil besar, bukan para pakar teologi, bukan para
profesor teologi - yang saya duga akan mendapat tempat paling rendah
di dalam Kerajaan Allah - melainkan perempuan ini, orang kecil ini. Dia
akan duduk di sana.
Seorang perempuan, bukan orang Yahudi, melainkan perempuan
Kanaan
Hal apakah yang membuat iman perempuan ini besar? Seperti yang
saya tekankan sebelumnya, bahwa dia bukan siapa-siapa. Dia mungkin
sama dengan perempuan Samaria (di dalam Injil Yohanes). Kaum
perempuan di dalam masyarakat zaman itu, menurut hukum orang
470 | B I B L E S U R V E Y
Yahudi, menurut Mishnah pada zaman itu, kedudukan resmi perempuan
pada zaman itu sama dengan anak-anak dan budak. Di dalam
masyarakat Yahudi, perempuan pada zaman itu nyaris tidak punya
kedudukan apa-apa dan tidak punya status hukum. Dan yang ada di sini
bukan sekadar perempuan, tapi seorang perempuan Sirofenisia. Dia
bahkan bukan perempuan Yahudi yang mungkin masih bisa
mendapatkan penghormatan dari masyarakat, dia adalah perempuan
Kanaan. Dia diremehkan di mata orang Yahudi. Orang asing sangatlah
direndahkan oleh orang Yahudi, tetapi jika Anda adalah orang Roma,
mungkin Anda masih bisa mendapatkan sedikit penghargaan. Akan
tetapi seorang Kanaan?
Anaknya cuma seorang anak perempuan, bukan anak laki-laki - bahkan
dirasuk setan
Dan masih ditambahkan lagi, sekiranya fakta-fakta sebelumnya itu
masih kurang, dia punya seorang anak, namun bukan anak laki-laki,
hanya seorang anak perempuan. Dan anak perempuan ini sedang
dirasuk setan! Wah! Apa yang telah dilakukannya? Apa yang telah
dilakukan oleh keluarganya sehingga anak itu kerasukan setan? Anak-
anak biasanya tidak kerasukan setan kecuali jika ayah atau keluarganya
bermain-main dengan kegiatan perdukunan, dan fakta ini memberi
petunjuk tentang moral dan kerohanian keluarganya. Status
keluarganya, secara sosial dan dari sisi spiritual sangatlah rendah. Dan
perempuan ini, orang yang bukan siapa-siapa ini, datang mencari Yesus
yang adalah Anak Daud, Anak Allah.
Apakah kebesaran dari iman perempuan ini?
471 | B I B L E S U R V E Y
Hal yang perlu Anda perhatikan adalah bahwa tiga kali di dalam perikop
ini, dia menyebut Yesus sebagai "Tuhan/Lord", sampai tiga kali. "Tuhan,
tolonglah aku. Tuhan, kasihanilah aku." Di ayat 22, 25 dan 27. Tiga kali
dia datang kepada Yesus dan tidak memandangnya sebagai penyembuh,
dia datang kepada Yesus dengan memandangnya sebagai Lord/Tuhan,
"Tuhan, tolonglah aku." Dan perkataan 'Lord' ini bukanlah basa-basi
karena dia memanggil Yesus sebagai "Anak Daud" di ayat 22. "Ya
Tuhan, Anak Daud." Orang yang mengerti isi Alkitab akan tahu bahwa
sebutan "Anak Daud" adalah penghormatan pada orang yang
berkedudukan sebagai raja. Daud adalah raja Israel. "Anak Daud"
adalah raja. Dan sebutan "Anak Daud" juga merupakan gelar bagi
Mesias, yaitu Raja Mesias. Dia yang tinggal berdekatan dengan orang
Israel tahu sedikit tentang hal Mesias dari Israel. Dan dia mengenal
bahwa Raja Mesias, Anak Daud, adalah Yesus.
Dengan yakin perempuan ini memanggil Yesus memakai sebutan gelar
Yahudi seperti, "Mesias, Anak Daud," Raja, Mesias. Perempuan ini sudah
merenungkan sebelumnya, apa yang dia ucapkan itu bukan sekadar
omongan asal bunyi, tetapi dia sudah mendengar dan merenungkan
tentang kabar-kabar yang beredar dan menarik kesimpulan dari semua
itu. Dia sudah sampai pada kesimpulan bahwa Yesus ini, yang
kelihatannya berkeliling seperti rabi biasa, tidak lain adalah Anak Daud,
Mesias yang dijanjikan, Mesias Raja yang dia panggil sebagai tuan
(Lord).
Banyak sekali langkah yang telah diambil oleh perempuan bersahaja ini.
Jangan pernah meremehkan orang-orang biasa karena Yesus tidak
merendahkan mereka. Jangan pernah menilai orang berdasarkan
prestasi akademis atau kedudukan sosial mereka, karena, di antara
orang-orang kecil itu, terdapat permata-permata yang sangat berharga
di hati Allah, seperti perempuan ini.
472 | B I B L E S U R V E Y
Jadi, langkah iman pertama yang bisa kita pelajari adalah menarik
kesimpulan yang yakin berdasarkan apa yang telah Anda dengar dan
membuat ketetapan, jadi bukan sekadar menarik kesimpulan melainkan
membuat ketetapan yang pasti berdasarkan apa yang telah Anda
dengar.
Apakah Yesus sekarang ini benar-benar Lord Anda? Apakah Anda
mengenali Raja Mesias di dalam dirinya? Raja yang dijanjikan? Dan
apakah Anda mampu menerapkan ketetapan ini di dalam kehidupan
Anda sehari-hari? Banyak orang yang meletakkan iman di dalam
otaknya saja akan tetapi perempuan ini bukan sekadar menaruh iman di
dalam otak dan hatinya saja, bahkan di dalam keadaan yang sangat
kritis berkaitan dengan keadaan anak perempuannya, dia mampu
menerapkan iman itu ke dalam situasi yang sedang dia hadapi. "Karena
Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, karena Yesus adalah Raja Mesias
yang akan membawa keselamatan, berarti aku bisa melakukan sesuatu
dengan iman itu. Aku boleh datang kepadanya dan berkata, 'Tuhan,
Anak Daud, engkau adalah Mesias yang dijanjikan, Pribadi yang akan
memberi harapan bagi mereka yang putus asa, keselamatan bagi yang
tersesat, pandanglah aku, pandanglah kesengsaraanku.'"
Hal itulah tepatnya yang dia kerjakan. Dia datang kepada Yesus. Tidak
ada gunanya kita beriman pada Tuhan, namun menjauh darinya dalam
kehidupan seharian kita. Seberapa sering Anda datang Tuhan dan
menjalankan dan menerapkan iman itu?
Perempuan ini mendekat kepada Yesus dan berlutut di hadapannya
473 | B I B L E S U R V E Y
Selanjutnya, perhatikanlah kerendahan hatinya. Dia datang kepada
Yesus di ayat 25 dan berlutut di hadapan Yesus, seorang rabi dan
manusia biasa. Perhatikan sikap rendah hatinya. Sikap perempuan ini
adalah bukti langsung dari kerendahan hatinya.
Kebesaran imannya bukan sekadar karena dia mendengar dan
menyimak, melainkan karena dia telah menarik kesimpulan dari apa
yang dia dengar dan dia membuat ketetapan berdasarkan apa yang
telah didengarnya itu. Dan setelah membuat ketetapan itu, dia
mendatangi Yesus. Dan sekarang karena Yesus telah membuka jalan
bagi kita untuk mendekat pada Allah. Apakah kita datang kepada Allah?
Kapankah terkahir kali Anda datang pada Allah? Yang saya maksudkan
adalah menghampiri, saya tidak berbicara tentang sekadar berdoa. Kita
bisa tetap di kejauhan sambil berdoa, namun kita juga bisa
menghampiri Dia. Mendekatlah kepada Allah dan Dia akan mendekat
kepada Anda. Allah tidak dekat dengan Anda karena Anda tidak pernah
menghampiri Dia. Perhatikanlah cara perempuan dengan iman yang
besar ini di dalam menghampiri Yesus. Dia berlutut di hadapan Yesus.
Dia merendahkan diri di hadapan Yesus.
Namun perhatikan juga: pada saat dia berurusan dengan Yesus, di titik
manakah dia berlutut di hadapannya? Setelah dia tidak mendapat
jawaban dari Yesus! Sangatlah mudah untuk datang dan berlutut di
hadapan Yesus ketika segala sesuatunya lancar bagi Anda. Namun pada
saat Yesus bahkan tidak memberi tanggapan kepadanya? Bukan
sekadar itu, Yesus tampaknya telah menghina perempuan ini dengan
menggambarkan dia sebagai makhluk yang sama dengan anjing.
Namun perempuan ini malah berlutut di hadapan Yesus, setelah
mendapat perlakuan semacam ini, bukan sebelumnya, perhatikanlah hal
ini. Kita mungkin bersedia berlutut di hadapan Yesus selama dia masih
memperlakukan kita dengan tingkat penghargaan tertentu. Namun
perempuan ini tidak menerima perlakuan yang berisi penghargaan. Dia
474 | B I B L E S U R V E Y
menerima penolakan demi penolakan. Ia menerima jawaban, "Aku tidak
diutus kepadamu. Aku diutus kepada bangsa Israel." Dan, seolah-olah
penolakan kedua itu masih belum cukup, datanglah penolakan yang
ketiga, yang menggambarkan dia seperti anjing dan roti tidak
disediakan untuk anjing, roti disediakan untuk anak-anak.
Setelah ini semua, perlakuan-perlakuan yang tentunya tidak akan
sanggup ditanggung oleh kebanyakan orang, perempuan ini masih
belutut di hadapan Yesus. Oh, perempuan yang luar biasa! Peristiwa
yang luar biasa! Dia berlutut di hadapan Yesus. Jika dia masih berdiri,
mungkin belum merupakan hal yang luar biasa. Dia bisa saja berkata,
"Baiklah, aku masih belum pergi. Aku masih berdiri di sini." Tapi tidak,
dia berlutut di hadapan Yesus, bukan untuk kepentingannya sendiri
melainkan untuk anak perempuannya. Dia berlutut di hadapan Yesus, di
dalam ayat 25, dan berkata, "Tuhan, tolonglah aku." Dia tidak berbicara
panjang lebar. Saya rasa, pada titik itu tidak banyak hal yang bisa dia
bicarakan. Jika Anda telah mendapat dua penolakan, sangatlah sulit
untuk berpikir tentang apa yang mau dibicarakan. Pernahkah Anda
mengalami hal itu? Ketika Allah tampaknya tidak menanggapi, malahan
Dia tampaknya sedang menolak Anda, saat itu Anda akan benar-benar
kehabisan ide. Tak ada lagi yang bisa Anda ucapkan. Segenap doanya
berisi tiga kata di sini. Di dalam bahasa Yunaninya, itu hanya terdiri dari
dua kata: "Tuhan, tolonglah aku." Ini benar-benar luar biasa.
Setelah penolakan yang ketiga - perhatikan struktur yang menarik ini:
tiga kali dia memanggil Yesus, "Lord" dan tiga kali pula dia ditolak.
Walaupun dia ditolak sampai tiga kali, dia masih memanggilnya "Lord."
Iman yang luar biasa! Perempuan ini sangat menyentuh hati saya. Dan
penolakan yang ketiga tampaknya sudah benar-benar merupakan akhir
dari segalanya, "Tidak baik mengambil roti dan memberikannya kepada
anjing."
475 | B I B L E S U R V E Y
Apakah dia meradang? Apakah dia berkata, "Engkau telah menghinaku.
Orang Kristen seharusnya tidak berlaku seperti ini."? Jawabannya
sederhana saja, "Benar Tuhan. Benar, Engkau tidak mengambil roti dan
memberikannya kepada anjing. Itu sangatlah benar."
Penolakan yang ketiga, sanggupkah Anda menanggungnya? Bukan
begini caranya memperlakukan perempuan miskin yang sedang
menderita. Saatnya rasa keadilan kita bangkit dan kita berkata, "Yesus
seharusnya tidak berlaku seperti itu. Sungguh mustahil! Tidak
selayaknya engkau memperlakukan perempuan yang sedang menderita
dengan cara seperti ini!" Namun apa jawab perempuan ini? Dia berkata,
"Ya Tuhan, namun maukah engkau sisihkan beberapa remah-remah
buatku? Lagi pula, anjing-anjing juga mendapatkan sedikit remah-
remah. Harap berikan sedikit remah-remah kepadaku." Perempuan yang
hebat! Dan Yesus berkata, "Hai ibu, besar imanmu! Jadilah seperti yang
kau kehendaki. Engkau telah mendapatkannya."
Percayakah Anda bahwa Yesus bisa menyembuhkan?
Di mana letak kebesaran imannya? Apakah imannya besar karena dia
percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan anak perempuannya?
Banyak orang yang percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan penyakit
ini dan itu, dan melakukan hal-hal lainnya. Apa besarnya iman yang
semacam itu? Itu bukanlah puncak iman, bukan iman yang tertinggi jika
dia hanya percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan anak
perempuannya. Yesus tidak menggambarkan hal itu sebagai iman yang
besar. Anda tahu bahwa orang banyak datang kepada Yesus untuk
disembuhkan. Mereka semua percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan
mereka. Anda percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan? Mungkin
476 | B I B L E S U R V E Y
Anda percaya secara teori, namun dalam prakteknya tidak begitu
percaya. Anda tahu, betapa menyedihkannya kekerdilan iman kita. Saya
tidak tahu ada berapa banyak dari Anda yang percaya bahwa Yesus bisa
menyembuhkan sekarang ini, menyembuhkan dalam arti bahwa dia bisa
dan mau menyembuhkan. Apakah Anda percaya?
Di dalam teori, saya yakin bahwa Anda semua percaya. Di dalam teori,
hanya sebatas itu saja. Saya tidak tahu jika masuk ke dalam praktek,
jika anak perempuan atau anak laki-laki Anda yang terkena penyakit.
Apakah Anda percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan? Saya tidak
tahu jawaban Anda.
Saat saya masih di China, dan saya berkeliling bersama seorang hamba
Allah yang besar, saya juga secara teori percaya bahwa Allah bisa
menyembuhkan penyakit ini dan itu, seperti kanker atau radang usus
dan sebagainya. Saya percaya di dalam teori, sama halnya dengan
Anda, bahwa Yesus bisa melakukan semua itu. Namun di dalam
prakteknya, jujur sajalah, apakah Anda percaya? Kepada siapa Anda
berpaling jika Anda sakit? Kepada siapa? Kepada Yesus? Saya ragu.
Yesus tidak menyembuhkan lagi di abad 20 ini, bukankah begitu? Dia
memang menyembuhkan dulu di abad pertama itu. Namun sekarang ini
adalah abad 20. Dalam segala hal, di abad ke-20 ini, Anda tidak
memerlukan Yesus. Ilmu kedokteran sudah berkembang pesat, siapa
yang memerlukan Yesus? Apakah Anda percaya bahwa Yesus
menyembuhkan? Di dalam teori, mungkin saja, namun di dalam
praktek, saya ragu. Jadi iman Anda hanya sampai di sana? Saya tidak
tahu seberapa besar iman itu?
Hamba Allah yang sedang saya bicarakan ini adalah Yang Zhi Jie. Saya
teringat rasa malu yang saya alami, rasa malu saya ketika saya
menghadiri kebaktiannya, padahal dia bukanlah penyembuh iman (faith
477 | B I B L E S U R V E Y
healer), dan ketika dia menumpangkan tangannya pada orang yang
sakit dan berdoa buat mereka, keajaiban terjadi. Kanker disembuhkan,
benar-benar sembuh, bukan sekadar berkurang. Radang usus, yang
sudah berlangsung selama 24 tahun, lenyap dalam semalam - penyakit
ini dan itu, terlalu banyak untuk disebutkan. Orang yang dirasuk setan
disembuhkan. Sebelumnya saya hanya percaya di dalam teori saja,
namun ketika saya melihat sendiri orang-orang disembuhkan di depan
mata saya, harus saya katakan bahwa kesannya sangat berbeda.
Mendadak saya merasa malu karena tiba-tiba saja saya menyadari
bahwa sampai dengan saat itu, saya hanya percaya di dalam otak saya
saja.
Namun kenyataan bahwa saya terkejut akan hal itu menunjukkan
bahwa saya belum benar-benar percaya di dalam prakteknya. Saya
belum benar-benar percaya karena jika saya sudah benar-benar
percaya, tentunya saya tidak akan terkejut dan heran.
Kebesaran iman perempuan ini adalah: berpaut kepada Yesus
Namun apakah kebesaran iman perempuan ini adalah karena dia
percaya di dalam praktek bahwa Yesus bisa menyembuhkan anak
perempuannya? Dia tidak sekadar percaya di dalam praktek bahwa
Yesus benar-benar bisa menyembuhkan. Lalu di mana letak kebesaran
imannya? Menurut Anda, di mana letak kebesaran imannya? Kita
berpikir bahwa kebesaran iman berarti percaya bahwa Allah bisa
melakukan ini atau itu. Namun itu sama sekali bukanlah kebesaran
iman. Apakah isi dari kebesaran iman itu? Saya rasa mungkin kita bisa
menyatakannya dalam satu ungkapan di dalam Perjanjian Lama,
"berpaut" - yaitu berpaut kepada Allah. Dan saya sudah mempelajari
pemakaian kata 'berpaut' di dalam bahasa Ibraninya di dalam Perjanjian
lama. Ini adalah kata yang sangat menonjol. Berpaut kepada Tuhan.
478 | B I B L E S U R V E Y
Perempuan ini ternyata dalam praktek, sedang menggenapi ajaran dari
Perjanjian Lama tentang hal bergantung kepada Tuhan.
Berpaut pada seseorang berarti Anda tidak melepaskan orang itu, tidak
kira apapun yang terjadi. Dan memang itulah yang dilakukan oleh
perempuan ini. Dia berpaut terus kepada Tuhan, tak peduli apapun yang
terjadi, dia tidak mau lepas. Itulah hal yang menonjol dari iman. Jika
Anda memiliki iman yang bergantung seperti yang dimiliki oleh
perempuan ini, maka iman Anda adalah iman yang besar. Saya telah
melihat iman-iman yang sangat lemah. Anda tidak perlu lama bergelut
di dalam pelayanan untuk melihat bahwa sebagian besar iman orang-
orang itu sangatlah lemah. Menghadapi persoalan kecil saja mereka
sudah berpaling dari Allah, cukup dengan persoalan kecil saja mereka
sudah berpaling dari Tuhan. Begitu masuk ke dalam persoalan, mereka
langsung lari dari Tuhan. Mereka tidak tahu apa artinya berpaut kepada
Tuhan.
Hanya orang yang berpaut kepada Tuhan yang menjadi satu dengan
Tuhan
Di dalam sisa waktu hari ini, saya akan membagikan kesaksian kepada
Anda tentang hal berpaut kepada Tuhan ini. Kata ini banyak muncul di
dalam Perjanjian Lama.Hal ini sungguh mengejutkan saya. Kata ini juga
dipakai dalam hal perkawinan.
Kata ini juga digunakan di Kejadian 2:24. Sebab itu seorang laki-laki
akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya menjadi satu daging. Keduanya menjadi satu.
Bagaimana mereka menjadi satu? Karena sang suami meninggalkan
479 | B I B L E S U R V E Y
ayah dan ibunya dan berpaut/bersatu dengan istrinya. Kata 'berpaut'
pada dasarnya berarti melekat.
Kata ini juga dipakai dalam hubungan kita dengan Allah karena dengan
berpaut pada Allah maka kita menjadi satu dengan Dia. Kata Yunani
(yaitu terjemahan Yunani dari bahasa Ibrani) di Kejadian 2:24 ini dikutip
sampai tiga kali di dalam Perjanjian Baru, dan ditambah dengan satu
acuan pada ayat tersebut, jadi semuanya berjumlah empat di dalam
Perjanjian baru. Kata Yunani ini berkenaan dengan hubungan kita
dengan Allah. Barangsiapa mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi
satu dengan Dia. Barangsiapa berpaut kepada Tuhan menjadi satu
dengan Dia. Saya mendapati bahwa ayat ini sangatlah berharga dan
saya sering mengutipnya. Namun ada satu hal yang muncul ketika saya
pelajari ayat ini. Siapakah yang menjadi satu dengan Tuhan? Tidak
semua orang akan menjadi satu dengan Tuhan, tidak semua orang
Kristen menjadi satu dengan Tuhan, melainkan mereka yang berpaut
kepada Tuhan saja yang menjadi satu dengan Dia.
Sama seperti suami yang berpaut kepada istrinya, setelah meninggalkan
ayah dan ibunya, melepaskan segalanya untuk istrinya, menyerahkan
dirinya sepenuhnya, berkomitmen sepenuhnya kepada istrinya, menjadi
satu dengan istrinya.
Inilah jenis hubungan yang ingin Allah bangun dengan umat-Nya. Inilah
jenis hubungan yang Dia inginkan dengan Anda dan saya. Dia tidak
ingin yang kurang dari itu. Allah menginginkan komitmen total. ngkapan
dari Perjanjian Lama yang sejajar dengan komitmen total adalah kata
'berpaut'.
480 | B I B L E S U R V E Y
Berpaut kepada-Nya mencakup hal melayani Dia
Ulangan 10:20 berbicara kepada bangsa Israel, "Engkau harus takut
akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan
berpaut." Itulah hal yang diminta oleh Allah dari orang Israel. Bukan
sekadar percaya kepada-Nya, namun Anda harus berpaut kepada
Tuhan, Allah Anda, dan melayani Dia. Berpaut kepada-Nya mencakup
hal melayani Dia.
Kemenangan rohani datang lewat jalan berpaut kepada Tuhan
Ulangan 11:22. Kembali Allah berkata kepada bangsa Israel, "Sungguh-
sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk
dilakukan, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut
segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya." Dan
tahukah Anda apa yang akan terjadi jika Anda berpaut kepada Tuhan?
Ulangan 11:23 melanjutkan dengan berkata, "Maka TUHAN akan
menghalau segala bangsa ini dari hadapanmu, sehingga kamu
menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari
padamu." Dengan kata lain, kemenangan rohani datang lewat jalan
berpaut kepada Tuhan.
Berpaut itu berarti menjadi tidak terpisahkan dari-Nya, menghormati
Dia, mentaati Dia
Ulangan 13:4. "TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut
akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus
kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut." Apa
481 | B I B L E S U R V E Y
saja yang tercakup di dalam ungkapan berpaut ini? Maknanya
mencakup: mengikuti dan berjalan bersama Allah, takut akan Dia -
yaitu menyembah Dia, menghormati Dia, memelihara perintah-perintah-
Nya, mentaati firman-Nya, melayani Dia. Dengan melakukan semua itu,
Anda telah berpaut kepada Tuhan, Allah Anda; melekat pada-Nya; dan
tidak terpisahkan dari-Nya.
Berpaut kepada Allah karena itu berarti hidup yang kekal
Ulangan 30:20. "Mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya
dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut
umurmu." Berpaut kepada Dia berarti hidupmu. Bagaimana cara agar
Anda memiliki hidup? Bagaimana Anda bisa memiliki hidup yang kekal?
Anda memperoleh hidup dengan melekat erat pada-Nya setiap hari di
sepanjang hidup Anda, melangkah bersama Dia, melayani Dia,
memelihara perintah-perintah-Nya. Tahukah Anda apa artinya itu?
Apakah Anda berpaut kepada Allah? Jika Anda tidak berpaut kepada
Allah, dan mengira Anda selamat, maka saya tidak tahu berdasarkan
apa Anda berharap pada hidup yang kekal. Allah menuntut dari umat-
Nya untuk berpaut padaNya. Hal ini dinyatakan di dalam kitab Ulangan.
Berpaut kepada Allah berarti menyerahkan segenap hati dan jiwa Anda
untuk melayani Dia
Di Yosua 22:5, kita mendapatkan hal yang sama, "Lakukanlah dengan
sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh
Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup
menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya," (Harap diperhatikan kata
'segala' jalan yang ditunjukkan-Nya, itu adalah komitmen total) "tetap
482 | B I B L E S U R V E Y
mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
Ajaran komitmen total di dalam Perjanjian Lama bisa ditemukan di ayat
di atas. Berpautlah kepada-Nya. Layanilah Dia dengan segenap hati dan
jiwa Anda. Tidak ada basa-basi pada ajaran tentang keselamatan di
dalam Perjanjian Lama. Tak ada yang namanya separuh di sini, separuh
di sana, orang-orang yang berkomitmen separuh hati tidak dikenal di
dalam Alkitab, entah itu di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru. Alkitab hanya mengenal orang yang berkomitmen total dan
pastikanlah bahwa jika Anda ingin berada di dalam jalan menuju hidup
kekal, Anda harus berpaut kepada Tuhan dengan komitmen yang total
ini.
Berpaut kepada Tuhan dan kuasa-Nya akan bekerja di dalam diri Anda
Yosua 23:8. "Tetapi kamu harus berpaut pada TUHAN, Allahmu, seperti
yang kamu lakukan sampai sekarang." - orang Yahudi pada zaman itu
memang berpaut kepada Tuhan, dan kuasa Allah bekerja bersama
mereka. Perhatikanlah apa yang terjadi ketika Anda berpaut kepada
Tuhan: "Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang."
Satu lawan seribu orang dan Anda menang. Itulah yang disebut
berkemenangan, kehidupan Kristen yang berjaya. Itulah hal yang ingin
saya lihat di dalam gereja sekarang ini.
Orang-orang Kristen yang kalah, menderita, adalah orang yang paling
memalukan. Bukankah kadang kala Anda merasakan hal itu? Orang
Kristen yang kalah, menderita, selalu mengalami masalah. Dan kami
para pendeta, selalu dihantui oleh sekumpulan orang di tengah jemaat
483 | B I B L E S U R V E Y
yang selalu dirundung masalah. Mereka akan menelepon Anda setiap
hari, mereka sedang terkena masalah ini. Esoknya, mereka menelepon
lagi, mereka sedang terkena masalah lain. Mereka berpindah dari satu
masalah ke masalah yang lain. Dan mereka selalu dikalahkan oleh
setiap masalah. Mereka tergelincir terus. Apa yang akan terjadi jika
Anda harus mendaki gunung, saya tidak tahu. Namun jika Anda terus
saja jatuh setiap kali menemukan masalah, jika Anda tergelincir dalam
setiap persoalan kecil, bagaimana Anda nanti bisa bertahan?
Di Yosua 23:10, kita baca. "Satu orang saja dari pada kamu dapat
mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang
bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu." Satu orang
melawan seribu dan Anda tidak akan sekadar menang, Anda akan
mengusir mereka, Anda akan menaklukkan mereka. Ini mengingatkan
kita pada kitab Wahyu yang banyak berbicara tentang kemenangan.
Sudah cukup bagus kalau Anda bisa menang dalam pertandingan satu
melawan satu. Jika ilmu bela diri Anda cukup bagus, Anda masih bisa
menang melawan tiga orang. Saya punya rekan pelayan di Inggris yang
menguasai kungfu, dia pernah diserang dan berkelahi melawan empat
orang dan dia mengalahkan mereka semua. Wah! Itu sudah hebat.
Bisakah Anda bayangkan satu orang melawan seribu dan masih bisa
mengusir mereka? Itu baru kungfu namanya, satu melawan seribu.
Maksud saya, Bruce Lee juga tidak ada artinya dibandingkan dengan ini.
Satu melawan seribu - bahkan pahlawan-pahlawan Daud yang perkasa
itu juga tidak bisa mengaku sanggup sendirian mengalahkan seribu
orang. Namun mereka yang berpaut kepada Tuhan, kuasa Allah akan
bekerja di dalam diri orang itu. Dia merupakan jenis orang Kristen yang
berkemenangan, yang berbaris maju dan musuhnya mundur.
Kemanapun dia pergi, musuhnya mundur. Tidak ada pertarungan. Kuasa
yang hadir tak terbendungkan. Bukankah mejadi orang Kristen
484 | B I B L E S U R V E Y
semacam itu yang kita inginkan? Orang Kristen yang membangkitkan
semangat!
Rut berpaut kepada Allah dengan berpaut kepada Naomi
Orang Kristen macam apakah yang kita bentuk sekarang ini? Yang
diinginkan oleh Alkitab dari bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, dan
dari orang Kristen dari Perjanjian Baru, adalah orang-orang yang
berpaut kepada Tuhan, Allah mereka. Sama seperti Rut, dia tidak mau
berpisah. Rut adalah orang asing. Dan seperti yang Anda ketahui, dia
menjadi masuk di dalam garis keturunan Mesias, sebagai nenek dari
Daud dan terus berlanjut di jalur keturunan Mesias, karena dia berpaut
kepada Allah dengan cara berpaut kepada Naomi, "Allahmu adalah
Allahku."
Hizkia berpaut kepada Allah dan tidak ada raja yang sama seperti dia,
baik sebelum dan sesudahnya
Di dalam Perjanjian Lama, ada satu raja yang menonjol, yang unik di
antara raja-raja Israel lainnya, yaitu Raja Hizkia. Di 2 Raja-raja 18:5
disebutkan bahwa tidak ada raja di Yehuda seperti Hizkia. Tidak ada
yang seperti dia, baik sebelumnya, dan tampaknya ini termasuk Daud,
maupun sesudahnya. Mengapa tidak ada raja seperti Hizkia? 2 Raja-raja
18:6 menjelaskan: Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari
pada mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN
yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa. Dia berpaut kepada Allah!
Hizkia tidak begitu jauh berbeda dengan raja lainnya di luar ini. Dia
dibedakan dari raja yang lain bukan karena kemampuannya. Di dalam
standar duniawi, Hizkia bukanlah raja yang terbesar. Namun secara
485 | B I B L E S U R V E Y
rohani, Alkitab memberi dia tempat yang sangat tinggi, karena dia
berpaut kepada Tuhan, Allahnya. Dan tidak ada raja di Yehuda yang
sepertinya, baik sebelum dan sesudah dia.
Salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah terjadi pada masa
pemerintahan Hizkia (2 Raja-raja 19). Ketika bala tentara Asyur yang
kuat itu datang menyerang dan mengepung Yerusalem, bangsa Israel
berada dalam keadaan yang sangat gawat. Namun Hizkia berpaut
kepada Tuhan, Allahnya. Dia melihat dari atas tembok Yerusalem dan
dilihatnya pasukan Asyur yang kuat itu, tak ada negara yang sanggup
bertahan melawan mereka. Pasukan yang sudah menyapu banyak
penguasa dan kerajaan itu sedang berdiri di luar tembok Yerusalem,
menuntut dia untuk menyerah. Tetapi Hizkia berpaut kepada Tuhan,
Allahnya, "Tuhan, kami bukanlah tandingan bagi pasukan ini. Jumlah
mereka seperti pasir di laut. Ketangkasan mereka tak tertandingi.
Kemampuan perang mereka tak terkalahkan." Pasukan Asyur adalah
pasukan yang paling ditakuti saat itu.
Apa yang bisa dilakukan oleh Israel yang kecil ini dalam menghadapi
Asyur yang perkasa? Apa yang bisa mereka lakukan? Namun Hizkia
berpaut kepada Tuhan, Allahnya. Dan Allah mengerjakan hal yang tepat
seperti yang dijanjikan-Nya. Tahukah Anda apa itu? Orang Israel tidak
perlu mengangkat pedang maupun menarik busurnya melawan pasukan
Asyur yang perkasa itu, Allah yang menyapu bersih pasukan Asyur.
Penyakit sampar melanda perkemahan pasukan Asyur. Dan ingatkah
Anda pada pagi yang ajaib itu, ketika Hizkia bangun dan melihat ke
luar? Pasukan Asyur sudah pergi, pasukan yang masih tersisa sudah
pergi! Sebagian besar pasukan Asyur tergeletak di sana, mati. Mereka
sudah mati, dihantam bala penyakit yang ditimpakan oleh Allah! Yang
tersisa sudah melarikan diri, meninggalkan segala sesuatunya - baik
tenda maupun perlengkapan militer mereka. Mereka lari
menyelamatkan diri. Mereka telah berhadapan langsung dengan Allah.
486 | B I B L E S U R V E Y
Mengapa bisa terjadi? Karena adanya satu orang yang berpaut kepada
Tuhan, Allahnya, yaitu Hizkia. Sungguh indah! Tahukah Anda apa
artinya berpaut kepada Allah dalam menghadapi situasi yang tanpa
harapan? Ini adalah hal yang sangat indah.
Elisa berpaut kepada Elia, dan menjadi nabi besar Allah
Hal yang sama kita baca tentang nabi Elisa, yang berpaut kepada Elia
sampai tiga kali. Dan saya juga telah mengungkapkan poin ini
sebelumnya. Sebelum Elia diangkat oleh Allah, tiga kali dia berkata
kepada Elisa, "Kamu boleh pergi sekarang. Kamu sudah tidak ada
kewajiban apa-apa lagi terhadapku. Kamu adalah muridku, tetapi kamu
tidak perlu lagi ikut denganku. Kamu bebas sekarang. Pergilah, karena
kamu tahu, aku telah diutus oleh Allah untuk pergi ke Bethel. Kamu
sudah bebas dari kewajibanmu sebagai murid; kamu tidak perlu
melayaniku lagi."
Seperti yang Anda ketahui, seorang murid akan ikut kemanapun
gurunya pergi, melayani gurunya sebagai budak. Dan sekarang Elia
sudah memberinya kebebasan. "Pergilah, aku bebaskan kamu dari
kewajibanmu." Namun Elisa berkata, "Demi TUHAN yang hidup dan
demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan
engkau." Dan dua kali lagi Elia mencoba untuk menyuruh pergi Elisa.
Dua kali pula Elisa menolak untuk pergi. Dan dua kali lagi Elisa
mengucapkan hal yang sama, "Demi TUHAN yang hidup dan demi
hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau."
Dia melekat erat seperti lem, dan Elia tidak bisa mengusirnya. Tak ada
jalan bagi Elia untuk mengusirnya pergi.
487 | B I B L E S U R V E Y
Dan apakah hasilnya? Elisa menjadi manusia Allah yang rohani dan
besar, menjadi nabi besar Allah menggantikan Elia. Jika Elisa tidak
berpaut kepada Elia, maka dia tidak akan menjadi nabi besar. Elisa,
seperti Rut, telah belajar rahasia berpaut, berkomitmen total, kepada
Allah. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh indah.
Menjadi umat Allah dengan cara menjadi ikat pinggang-Nya, berpaut
pada-Nya
Ada satu ayat di dalam kitab Yeremia yang sangat menyentuh hati saya.
Dan ayat itu ada di Yeremia 13. Yeremia disuruh oleh Tuhan untuk
membuat suatu perumpamaan bersifat nubuatan. Anda boleh sebut
kejadian ini sebagai perumpamaan tentang ikat pinggang lenan, di
mana Allah menyuruh Yeremia untuk membeli ikat pinggang lenan. Dan
saya rasa Anda tahu apa itu ikat pinggang lenan. Ikat pinggang lenan
itu seperti kilt (pakaian tradisional orang Skotlandia). Ikat pinggang ini
terlihat seperti rok yang Anda lilitkan di pinggang dan dikencangkan
dengan sabuk. Orang-orang pada zaman itu mengenakan pakaian
semacam ini yang disebut dengan ikat pinggang lenan, pakaian
semacam rok yang dikencangkan dengan sabuk dan bisa juga disebut
ikat pinggang saja.Kata ini, di dalam bahasa Ibraninya, bisa mengacu
pada sabuk yang terbuat dari kain dan juga bisa mengacu pada pakaian
yang seperti rok itu. Allah berkata kepada Yeremia, bahwa sama seperti
ikat pinggang itu yang telah lapuk saat disimpan di tepi sungai Efrata,
maka Israel juga akan hancur.
Namun apakah tujuan dari perumpamaan ini? Tujuan dari
perumpamaan ini dinyatakan di dalam ayat 11. Saya akan bacakan ayat
11 buat Anda, "Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang
seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum
Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya
488 | B I B L E S U R V E Y
mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-
Ku." Sungguh indah! Allah ingin agar Israel menjadi seperti ikat
pinggang-Nya, melekat pada-Nya seperti sabuk, melekat pada-Nya,
berpaut kepada-Nya. Kata "Kulekatkan" memakai kata yang sama
dengan kata yang berarti Kupautkan di dalam bahasa Ibraninya.
"Supaya mereka menjadi umat-Ku," demikian firman Tuhan. Bagaimana
cara untuk menjadi umat Allah? Dengan menjadi ikat pinggang-Nya.
Dengan berpaut kepada-Nya. "Supaya mereka bukan saja menjadi
umat-Ku, tetapi juga menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku."
Bagaimana caranya agar Anda menjadi terpuji, terhormat dan ternama
bagi Allah? Dengan menjadi ikat pinggang yang berpaut kepada-Nya.
Namun sayang sekali, kalimat yang terakhir tentang Israel itu
menghancurkan hati kita. "Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."
Mereka tidak mau mendengar. Mereka tidak mau menjadi ikat pinggang.
Mereka tidak mau berpaut kepada Allah. Orang Yahudi mau percaya
kepada Allah. Mereka masih percaya kepada-Nya akan tetapi mereka
tidak mau berpaut kepada-Nya. Bisa saja Anda percaya kepada Allah.
saya tidak meragukan kepercayaan Anda kepada Allah. Jika Anda tidak
percaya kepada Allah, jika Anda tidak percaya kepada Yesus, maka
Anda tidak akan datang mendengar firman.
Namun saya tidak mengurusi soal apakah Anda percaya atau tidak
kepada Allah, entah Anda ini orang Kristen atau bukan. Yang saya
perhatikan adalah, apakah Anda berpaut kepada Allah, atau Anda juga
tidak mau mendengarkan Allah? Karena jika Anda tidak berpaut kepada
Allah, maka Anda tidak akan menjadi umat-Nya. Itulah hal yang
disampaikan oleh Alkitab, bukan oleh saya. Karena orang Yahudi adalah
umat pilihan. Mereka masih belum menjadi umat-Nya. "Supaya mereka
itu menjadi umat." Mereka diharapkan untuk menjadi umat-Nya. Mereka
tidak menjadi umat-Nya karena mereka tidak melekat pada-Nya.
"Supaya mereka menjadi ternama," yaitu, setiap kali orang lain
489 | B I B L E S U R V E Y
berbicara tentang Allah, mereka akan memikirkan tentang Anda karena
Anda membawa nama-Nya. Supaya mereka menjadi terpuji dan
terhormat bagi Allah. Apakah Anda berpaut kepada Allah?
Inilah hal yang telah dipahami oleh perempuan Sirofenisia itu. Dia telah
belajar untuk berpaut kepada Allah. dan karena dia telah belajar untuk
berpaut kepada Allah, dia menjadi terpuji, terhormat, dan terlebih lagi,
dia telah menjadi umat-Nya.
Kata "perempuan (ibu)" di dalam Alkitab adalah sebutan yang
membawa rasa hormat
Perhatikan cara Yesus menyebut perempuan Sirofenisia ini. "Hai ibu."
Tahukah Anda bahwa ungkapan, "Hai ibu" adalah ungkapan yang
menunjukkan rasa hormat dan penghargaan? Banyak orang yang
tampaknya tidak tahu akan hal itu. Kata "Hai ibu" adalah ungkapan
yang dilandasi penghormatan yang sangat tinggi. Yesus menyebut orang
biasa-biasa ini, orang Kanaan ini, dengan panggilan, "Hai ibu."
Jika Anda mempelajari Perjanjian Baru, Anda akan menyadari satu hal.
Ini adalah sebutan yang Yesus pakai untuk memanggil ibu-nya sendiri.
Dua kali di dalam Perjanjian Baru, dia memanggil ibu-nya dengan
sebutan "ibu/woman". Dua kali Yesus menyebut ibunya sebagai
"woman." Di Yohanes 2:4, Yesus memakai istilah ini saat menyebut
ibunya. Dan di Yohanes 19:26, saat di kayu salib, kembali Yesus
menyebut ibunya dengan sebutan penuh hormat, "Hai ibu (woman)."
Kata "ibu (woman)" di dalam Alkitab, saat diucapkan dengan cara
seperti itu ("hai ibu") adalah sebutan yang menunjukkan rasa hormat.
490 | B I B L E S U R V E Y
Perempuan ini bahkan mendapat penghormatan dan penghargaan dari
Yesus. "Barangsiapa menghormati Aku, akan kuhormati." Yesus
menghormati dia dengan penghormatan yang sama seperti yang
diberikan terhadap ibunya sendiri. "Siapakah ibuku, saudaraku laki-laki
dan saudaraku perempuan selain dia yang melakukan kehendak Allah?"
Perempuan ini telah melakukan kehendak Allah dan Yesus bersedia
memanggilnya dengan sebutan yang sama seperti yang dia tujukan
kepada ibunya sendiri. "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah
kepadamu," kata-kata yang terakhir sangatlah penting, yaitu, "seperti
yang kau kehendaki."
Berpaut kepada Tuhan, Allahmu, dan Anda akan mengalami keajaiban
dan mujizat
Saat Anda berdoa, adakah hal yang Anda kehendaki? Adakah hal yang
Anda rindukan? Barangsiapa berpaut kepada Tuhan, Allahnya, maka ia
bukan sekadar berkemenangan dan berjaya di dalam kehidupan
Kristennya, bukan sekadar menjadi umat Allah, terpuji dan terhormat di
dunia ini, tetapi dia juga akan mendapatkan apapun yang dia
kehendaki. Apapun! Bukan saya yang berkata 'apapun', yang
mengatakan hal itu adalah Yesus. "Apa juga yang kamu minta." Lalu di
Yoh 14:14 - "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku,
Aku akan melakukannya."
Saya mendapati bahwa hal ini berlaku di dalam pengalaman saya,
sekalipun saya tidak sempurna dalam bertaut pada Allah. Saya dapati
bahwa Firman Tuhan benar. Di dalam pengalaman saya, saya melihat
bahwa orang yang berpaut kepada Tuhan tak akan pernah
dipermalukan, tak akan pernah kecewa. Saya begitu diliputi oleh kasih
kebaikan Tuhan.
491 | B I B L E S U R V E Y
Pernahkah Anda mengalami kasih kebaikan Allah? Pernahkah Anda
mengalami kesetiaanNya? Bahkan di saat sepertinya Dia berkata tidak,
tapi Anda tetap berpaut, lalu Dia terus berkata tidak, dan Anda terus
teguh berpaut padaNya. Dan yang ketiga kalinya, Dia berkata tidak lagi,
namun Anda tetap saja berpaut padaNya. Kemudian Dia berkata ya. Dia
datang menghampiri. Sungguh ajaib. Dia menganugerahkan apa yang
Anda inginkan jika Anda berpaut kepada Allah Anda. Saya tidak tahu,
apa gunanya menjadi orang Kristen jika Anda tidak siap untuk berpaut
kepada Allah. Karena jika Anda tidak berpaut kepada Allah, maka Anda
tidak akan mengalami seperti apa itu berjalan bersama Allah yang
hidup. Anda tidak akan tahu maknanya. Dan jika Anda tidak tahu apa
artinya mengalami kasih kebaikan Allah di saat berjalan bersama Dia,
apa gunanya menjadi orang Kristen?
Sering saya menyampaikan dengan terus terang, jika Anda tidak mau
berpuat kepada Tuhan, lupakan saja. Tidak usah menjadi orang Kristen.
Berkemas-kemaslah. Tidak usah datang ke gereja lagi. Tidak perlu lagi
percaya kepada Tuhan. Bersikap tegaslah. Jangan berputar-putar.
Percayakan diri Anda kepada-Nya, percayalah kepada-Nya atau lupakan
saja semua ini! Saya tidak tahu apa gunanya berputar-putar tanpa
ketegasan. Namun jika Anda berpaut kepada Tuhan, Allah Anda,
melekat pada-Nya, maka Anda akan mengalami keajaiban dan mukjizat
berkelanjutan.
Saat saya memberi kesaksian tentang mukjizat-mukjizat yang saya
alami, beberapa orang bertanya kepada saya, "Apa rahasia Anda?" Agak
memalukan jika saya sampai harus memberitahu Anda apa rahasianya,
karena yang disebut rahasia ini sebenarnya sederhana saja. Berpautlah
kepada Tuhan, Allah Anda, maka Anda akan mengalami mukjizat demi
mukjizat. Lalu orang-orang bertanya, "Bagaimana dengan Anda?
492 | B I B L E S U R V E Y
Mengapa Anda mengalami semua mukjizat ini sementara saya tidak
ada?" Dan jawaban saya sederhana saja. Satu-satunya hal yang telah
saya lakukan adalah, dengan kasih karunia Allah, berpaut kepada Allah,
dan menjadi satu dengan Dia. Saya mengalami kasih kebaikan Allah
sampai dengan hal yang sekecil-kecilnya sehingga hati saya meluap
oleh rasa syukur.
Allah memberi saya jam seperti yang saya cari, lewat pemberian hadiah
Saya akan tutup dengan satu contoh yang baru-baru ini terjadi.
Terjadinya sekitar dua hari yang lalu. Dan kadang kala contoh yang
terjadi terkesan sangat remeh sehingga bahkan contoh itu malah
membuat malu. Jam tangan saya. Anda mungkin bertanya, "Ada apa
dengan jam tangan Anda?" Saya membeli jam tangan saya di Hong
Kong pada tahun1973. Sebuah jam tangan yang sangat murah. Dan
belakangan ini, jam tangan itu berjalan semakin cepat sehingga saya
tidak tahu persis waktu yang tepat, karena tampaknya jam tangan
tersebut selalu berputar semakin cepat. Akibatnya saya menjadi tidak
tahu pasti ketepatan waktu pada jam tangan saya.
Jadi, belakangan saya berpikir untuk mengganti jam tangan ini. Lalu
saya mulai mencari di toko-toko. Dan Helen bersabar untuk menunggui
saya berbelanja karena dia tahu persis siapa saya. Jika sampai pada
urusan membeli sesuatu, saya adalah orang yang paling lambat dalam
berbelanja. Saya memeriksa barang yang saya minati, dan
memutuskan, "Oh, terlalu mahal." Demikianlah, minggu demi minggu
berlalu, namun saya masih belum membeli apapun. Saya terus saja
mencari tetapi tidak ada yang cocok. Mungkin saya ini termasuk pembeli
yang paling buruk, karena orang yang ingin menjual sesuatu pada saya
akan merasa bosan. Mungkin mereka akan berkata, "Orang ini sudah
sekitar dua puluh menit di sini, tetapi tidak ada satupun yang dia beli."
493 | B I B L E S U R V E Y
Jadi, saya amati jam tangan saya dan berpikir, "Mengapa tidak ditunggu
sampai putus saja?" Yah, sambungan ke tali jam tangan itu memang
sudah mulai lapuk. Sudah mulai ada retakan di sisi dalamnya sehingga
tidak lama lagi mungkin benar-benar putus dan saya terpaksa harus
mencari jam tangan yang baru. Nah, yang lucu dari sambungan ke tali
jam tangan ini adalah bahwa Anda tidak bisa mencari yang sama
dengannya di sini. Sambungan tali jam ini dibuat secara aneh sehingga
Anda harus mencari tali jam tangan yang khusus supaya cocok.
Lalu saya berpikir, "Yah, mungkin saya perlu membeli model yang lain.
Model yang memiliki kalkulator, dan yang memberi petunjuk waktu
juga. Jadi saya akan memiliki kalkulator dan jam tangan. Dan di tengah
cuaca yang panas, saya tidak suka pergelangan tangan saya terlilit oleh
sesuatu benda, saya hanya perlu menyimpannya di dalam saku.
Terlebih lagi, model yang ini juga punya alarm, jadi saya bisa
mendapatkan alarm, jam tangan dan kalkulator, dengan begitu saya
bisa mendapatkan hampir semuanya dengan harga sekitar $60 atau
$70. Tentunya ini sangat ideal." Saya terus saja mencari dan
memikirkannya. Saya rasa mungkin sudah dua atau tiga bulan berlalu
sejak saya mulai mencari jam tangan baru. Dan Helen sudah tidak lagi
memikirkan kapan saya akan membeli barang ini. Nah, saya memang
masih belum membeli apa-apa, bahkan sampai dengan hari ini.
Lalu datanglah saudara John Hyron, dan kemarin dia berkata, "Kau
tahu, Margaret ingin agar saya memberimu sesuatu. Dan saya telah
membawanya." Apakah itu? Yah, itulah kalkulator dan jam tangan dan
alarm dalam satu benda. Bukankah ini sulit dipercaya? Sukar dipercaya!
Karena, tentu saja, saya yakin bahwa tak seorang pun dari Anda yang
tahu bahwa saya sedang mencari benda yang satu ini, apa lagi Margaret
yang tinggal di Macao. Tapi apa yang saya dapatkan? Saya
mendapatkan barang yang persis seperti yang sedang saya pikirkan.
494 | B I B L E S U R V E Y
Dan saya yakin bahwa John juga tidak tahu apa-apa tentang itu.
Bukankah ini luar biasa?
Itulah yang saya maksudkan dengan kasih kebaikan Tuhan. Kalau saja
saya telah membeli barang tersebut, tentunya saya akan berada dalam
keadaan yang aneh karena memiliki dua barang yang sama dan saya
tidak tahu harus berbuat apa dengan salah satunya. Yang lebih buruk
lagi, saya akan memboroskan uang dari Tuhan. Namun karena saya
menunggu sampai berbulan-bulan dan masih belum membelinya,
padahal ada beberapa obral yang sangat menggoda dan saya memang
benar-benar tergoda. Saya tidak tunduk pada obralan tersebut.
Kemudian, lihatlah! Saudara kita, John, datang dan memberi saya
titipan dari Margaret, barang yang persis sama dengan yang sedang
saya pikirkan. Saya hanya bisa berkata, "Tuhan, kasih kebaikan-Mu
sungguh luar biasa!" Pertama-tama, saya tidak pernah menduga bahwa
Margaret akan meminta John membawakan oleh-oleh semacam itu.
Saya tidak pernah menduganya. Namun dari 1001 macam barang yang
mungkin diberikannya, dia memberi saya satu macam, dan yang satu
macam itu tepat sama dengan yang sedang saya pikirkan, dengan yang
saya inginkan, karena saya memang membutuhkannya. "Jadilah seperti
yang kau kehendaki."
Selama bertahun-tahun saat berjalan bersama Allah, saya mengalami
pertolongan-Nya. Dia melihat ke dalam hati Anda, Dia tahu apa yang
Anda butuhkan, dan dari semua hal itu, Dia memberi Anda apa yang
Anda inginkan. Seorang saudari menyampaikan kesaksian tadi dan dia
mengutipkan satu ayat dari Perjanjian Lama, "Dan bergembiralah
karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang
diinginkan hatimu." Dan ayat itu sangatlah benar. Allah adalah Allah
yang hidup dan saya tersentak akan hal ini karena saya mendadak
menyadari bahwa Dia melihat ke dalam hati saya dan melihat keinginan
saya, dan Dia juga telah melihat kebutuhan saya dan memandang
495 | B I B L E S U R V E Y
bahwa kebutuhan ini memang layak, dan Dia memenuhinya. Sungguh
sulit dipercaya! Berjalan bersama dengan Allah sungguh ajaib! Saya
telah mengalami hal ini, seperti yang telah saya katakan, selama
puluhan tahun. Tak ada satupun janji-Nya yang gagal.
Saya mengikut Allah bukan karena Dia telah menganugerahkan saya
jam tangan yang dilengkapi dengan kalkulator. Jangan salah sangka
terhadap saya. Bukan karena itu! Saya mengikut Allah bukan karena itu.
Itu semua adalah sebagian dari berbagai kemurahan-Nya di sepanjang
waktu. Saya telah mengalami banyak masa sukar. Dan oleh kasih
karunia Allah, saya semakin menyerupai perempuan Sirofenisia ini di
dalam hal berpaut kepada Tuhan (walau masih jauh di bawahnya,
karena saya tidak berani membandingkan diri dengan orang yang luar
biasa ini). Saya berpaut kepada-Nya. Seringkali ketika saya sedang
tidak punya uang, seringkali di saat semua orang tampaknya
menentang saya dan saya merasa seperti sedang berdiri sendirian,
seringkali ketika dunia serasa runtuh di kepala saya, seringkali di saat
jawabannya seperti suatu penolakan, saya tetap berpaut kepada Tuhan,
Allah saya, dan hasilnya sungguh indah.
Jadi, saya mohon Anda memahami rahasia iman ini. Apakah rahasia
iman yang besar? Bukan sekadar percaya bahwa Allah bisa membuat
mukjizat, bahwa Allah bisa menyembuhkan, bahwa Allah sanggup
memenuhi kebutuhan. Kita semua bisa saja percaya akan hal itu, tetapi
rahasianya adalah berpaut kepada Tuhan, Allah Anda.
Sekalipun jawaban yang muncul seolah merupakan penolakan, dan
penolakan lagi, dan penolakan juga, namun Anda terus berpaut kepada-
Nya. Sama seperti Elisa, tiga kali dia disuruh pergi, tiga kali pula dia
menolak untuk pergi. "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu
sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Jika Anda
496 | B I B L E S U R V E Y
memiliki iman yang semacam itu, Anda akan tahu apa arti kemenangan
rohani. Anda akan tahu apa artinya menjadi umat Allah. Anda akan tahu
apa artinya melangkah bersama Allah. Anda akan tahu apa itu sukacita
dalam hadirat-Nya.
Iman, kebalikan dari Ketakutan
Matius 10:26-33
Khotbah oleh Pastor Eric Chang
Yang akan kita pelajari hari ini adalah pengajaran Yesus di Matius
10:26-33 sesuai dengan urutan pembahasan kita minggu demi minggu
mengenai pengajaran Yesus.
Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada
sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang
Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan
apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap
rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat
membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa;
takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa
maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor
seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di
luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung
semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih
berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui
Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku
yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia,
Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di
sorga." (Perikop yang sejajar ada di Lukas 12:2-9)
Di pesan yang lalu di dalam seri Matius ini, kita telah mempelajari
perbedaan antara orang Kristen dengan orang non-Kristen. Suatu
perbedaan yang sangat besar, seperti perbedaan antara domba dengan
serigala. Kita juga telah melihat apa artinya menjadi domba. Kita tahu
bahwa menjadi seorang Kristen berarti mengalami
497 | B I B L E S U R V E Y
perubahan/transformasi karakter sepenuhnya sehingga kita memiliki
karakter seperti domba. Kita juga melihat bahwa domba hidup untuk
memberi. Domba dipersembahkan di mezbah sebagai korban
persembahan atas dosa orang-orang. Ia juga disembelih untuk
memenuhi keperluan makan sehari-hari; ia menyediakan daging;
bulunya menjadi pakaian yang menghangatkan; kulitnya menjadi
bahan sepatu; dan masih banyak lagi manfaat domba. Domba hidup
bagi orang lain, baik untuk kebutuhan yang rohani - seperti menjadi
korban persembahan atas dosa - juga untuk kebutuhan jasmani.
Kita juga melihat bahwa serigala menggambarkan semua karakter
masyarakat manusia sekarang ini. Seringkali kita mengistilahkan
masyarakat manusia dengan ungkapan ikan yang besar menelan ikan
yang kecil, di mana kekuatan duniawi dijadikan sebagai patokan di
dunia ini. Dengan demikian, kita melihat bahwa serigala dapat
digambarkan sebagai mewakili kuasa duniawi. Akan tetapi domba
mewakili kuasa Allah. Kita melihat bahwa jika kita bersedia menjadi
domba, maka kuasa Allah akan bekerja melalui kita untuk mengubah
orang lain.
Ayat-ayat 17-23 mengacu pada zaman menjelang kembalinya
Yesus
Bagian bacaan yang sebelumnya, dari ayat 17 sampai 23 adalah
sebuah nubuatan. Yesus menyampaikan nubuat tentang masa depan,
memberitahu bahwa kalau kita menjadi orang Kristen (murid sejati),
kalau kita bersedia menjadi domba, maka kita akan mengalami banyak
penderitaan. Namun kuasa Allah justru bekerja melalui penderitaan
tersebut. Yesus berkata kepada mereka, "Dan karena Aku, kamu akan
digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu
kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal
Allah." Dan hal itu memang terjadi pada Paulus. Dia bersaksi di muka
penguasa-penguasa dan raja-raja. Dan siapa tahu, jika Anda dan saya
setia kepada Tuhan, suatu hari nanti, kita juga akan bersaksi di muka
penguasa-penguasa dan raja-raja. Dan Yesus berkata, "Janganlah
kamu khawatir akan apa yang harus kamu katakan pada mereka
karena Roh Allah akan berbicara melalui kamu." Dan itu berarti akan
ada banyak orang yang diubahkan, seperti gubernur Siprus yang
diselamatkan lewat penginjilan Paulus (Kisah 13:12).
498 | B I B L E S U R V E Y
Jangan takut: ketakutan adalah lawan dari iman
Jadi hari ini, kita sampai pada ayat-ayat di Matius 10:26-33. Di dalam
ayat-ayat ini kita menemukan satu ungkapan yang muncul berulang-
ulang. Ungkapan "jangan takut," muncul 3 kali di dalam ayat-ayat ini.
Pernyataan "jangan takut" adalah ungkapan khas Injil yang sangat
menonjol. Ungkapan ini muncul sebanyak 12 kali di Matius dan Lukas,
dan 7 dari antaranya terdapat di dalam bagian pengajaran Yesus. Hal
ini menunjukkan bahwa kata-kata "jangan takut" sangatlah penting di
dalam ajaran Yesus.
Mengapa kata-kata ini menjadi begitu penting? Karena ketakutan
adalah lawan dari iman; iman dan ketakutan selalu berseberangan. Jika
Anda takut, itu berarti Anda tidak punya iman. Jika Anda punya iman,
maka Anda tidak akan menjadi takut. Ini adalah prinsip yang sangat
mendasar di dalam Kitab Suci.
Kita hidup di tengah generasi, di tengah dunia, yang penuh dengan
ketakutan. Banyak orang di dunia ini hidup di bawah tekanan mental.
Setiap tahun nilai obat penenang yang terjual secara resmi bernilai
miliaran dolar. Banyak penyakit yang diakibatkan oleh stress. Banyak
orang yang menderita radang pencernaan dan penyakit lainnya karena
tekanan rasa takut dan kecemasan. Baru-baru ini, saya sempat
berbincang-bincang dengan seorang ahli bedah di Winnipeg, seorang
saudara seiman, dan dia berkata bahwa 70% dari pasiennya memiliki
penyakit yang tidak diakibatkan oleh masalah jasmani. Penyakit
mereka dipicu oleh ketegangan syaraf, tekanan rasa takut atau
khawatir. Banyak orang yang menderita dari rasa tidak aman. Jadi,
karakter manusia itulah yang merupakan akar persoalannya. Ahli
bedah ini berkata bahwa yang perlu dia lakukan terhadap 70% dari
pasiennya adalah memberitahu mereka tentang Kristus! Dan memang
banyak orang yang datang kepada Tuhan dalam prakteknya.
Saya juga sempat bercakap-cakap dengan seorang dokter yang lain
yang memiliki pendapat yang sama. Dia berkata bahwa dia sangat
berhasrat untuk memberitakan Injil setelah menjadi dokter selama ini,
karena dia mendapati bahwa kebutuhan orang-orang sebenarnya lebih
pada kebutuhan rohani ketimbang yang jasmani. Karena itu, cukup
banyak dokter yang saya kenal yang setelah membuka praktek dokter
sekian tahun, dan menyadari bahwa masalah mendasar yang menimpa
499 | B I B L E S U R V E Y
orang-orang itu adalah masalah rohani, lalu memutuskan untuk
meninggalkan praktek dokternya dan memberitakan Injil. Sebagai
contoh, Dr. Martin Lloyd-Jones, seorang ahli jantung ternama dari
Inggris. Hal yang sama terjadi, dia meninggalkan praktek
kedokterannya untuk memberitakan Injil. Dia mengabdikan dirinya
dalam pemberitaan Injil karena dia melihat bahwa sesungguhnya yang
menjadi persoalan manusia adalah: kebutuhannya, rasa tidak amannya
dan ketakutannya. Jika jiwanya tidak disembuhkan, penyakitnya akan
kambuh lagi karena, seringkali, penyakit jasmani itu hanya sekadar
gejala dari penyakit rohani.
Sebagai contoh, penyakit radang sistem pencernaan. Seringkali, radang
pencernaan terjadi sedemikian parahnya sehingga sebagian besar usus
harus dibuang lewat operasi. Tapi apa gunanya? Bahkan sekalipun
sebagian dari usus itu sudah Anda buang, karena penyebab aslinya
adalah kecemasan dan ketakutan, akar masalah Anda masih belum
tertangani. Membuang sebagian usus tidak akan memecahkan masalah
karena ketakutan dan kecemasan tetap menjerat orang itu, dan suatu
saat nanti, peradangn akan muncul lagi. Jadi, iman adalah satu-
satunya jalan keluar bagi manusia. Yaitu iman kepada Kristus yang
memiliki kuasa untuk menyelamatkan.
Tiga macam rasa takut
1. Takut akan tuduhan atau fitnahan
Di ayat-ayat ini Yesus berbicara tentang tiga macam rasa takut.
Pertama terdapat di ayat 26, Yesus berkata kepada murid-muridnya,
"Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada
sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui." Apa artinya?
Untuk bisa memahami hal ini, Anda perlu melihat ke ayat sebelumnya,
yaitu ayat 25, di mana dikatakan, "Cukuplah bagi seorang murid jika ia
menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi
sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi
rumahnya." Apa itu artinya? Maksud Yesus adalah, "karena kamu akan
menjadi muridku dan mengikut ku, jika mereka menyerangku, maka
mereka akan menyerangmu juga. Mereka akan mengatakan hal-hal
yang buruk tentang kamu."
500 | B I B L E S U R V E Y
Ketika Yesus mengusir setan-setan dengan kuasa Allah, mereka
berkata, "Oh, dia bekerja dengan kuasa setan." Itu adalah hal terburuk
bisa Anda tuduhkan pada seorang hamba Allah. Akan tetapi setiap
orang yang melakukan pekerjaan Allah tak perlu menunggu lama untuk
menerima tuduhan dan fitnahan. Dan jika Anda takut menerima
tuduhan dan fitnahan, lebih baik Anda tidak ikut pekerjaan Allah.
Ketakutan yang satu ini menyerang kita di tempat yang paling dalam
karena sudah menjadi watak kita untuk selalu berharap agar orang lain
berpikir yang baik-baik saja tentang kita.
Menurut Anda, buat apa kita semua mengenakan pakaian yang bagus
dan dasi yang bagus? Kita ingin agar orang lain berpikir, "Oh, dia tidak
buruk. Coba lihat pakaian bagus yang dikenakannya." Demikian pula
cara kita berperilaku dibuat agar bisa menimbulkan kesan di hati orang
lain tentang betapa baiknya kita. Kita ingin agar orang lain berpikir
yang baik-baik tentang kita. Nama baik sangat berarti bagi kita. Saya
sempat mendengarkan siaran beberapa hari yang lalu tentang
beberapa orang gadis yang ditanyai tentang hal apakah yang paling
penting dalam hal pandangan pria terhadap mereka. Kebanyakan
remaja putra mengira bahwa para gadis itu akan memilih hal-hal
seperti daya tarik dan sebagainya. Sungguh mengejutkan, para gadis
itu ternyata sangat peduli dengan reputasi mereka. Namun hal ini
sebenarnya tidaklah mengejutkan karena kita selalu ingin agar orang
lain berbicara dan memikirkan hal yang baik-baik saja tentang kita.
Bahkan orang-orang yang kelihatannya tidak peduli dengan pendapat
orang lain, mereka juga masih peka terhadap apa yang dipikirkan oleh
beberapa kelompok atau kalangan tertentu tentang mereka. Jadi, ini
adalah rasa takut menjadi orang aneh di satu lingkungan. Coba dan
lihat saja. Jika Anda berada di kampus, cobalah menjadi orang Kristen
di sana, mendadak saja, Anda akan merasa bahwa Anda adalah orang
aneh di sana. Beranikah Anda mengaku sebagai orang Kristen di kantor
Anda? Beranikah Anda bersaksi bagi Kristus? Mengapa Anda tidak
berani mengerjakan hal itu? Karena Anda takut. Sekali lagi saya
katakan, jika ada rasa takut, maka tidak terdapat iman di sana. Orang
yang memiliki iman tidak memiliki rasa takut.
Jadi di ayat 26 itu poinnya adalah jangan takut akan difitnah dan
diserang karena kebenaran akan diungkapkan oleh Allah. Di sana Yesus
berkata, "Tak ada hal yang ditutupi yang tidak akan dibuka." Segala
501 | B I B L E S U R V E Y
sesuatu akan diungkapkan. Kebenaran akan diketahui. Jadi, karena
Anda tahu bahwa Allah akan mengungkapkan kebenaran, mengapa
harus takut pada apa yang dikatakan oleh orang lain di saat ini?
Artinya, jika Anda yakin bahwa Allah akan melakukan hal tersebut, jika
Anda mengimani bahwa Allah akan melakukan hal ini, maka Anda tidak
akan takut. Sebagai contoh, Anda takut menunjukkan bahwa adalah
seorang Kristen di kampus. Akan tetapi jika Anda yakin bahwa pada
Hari Penghakiman, orang-orang Kristen dan yang non-Kristen akan
diungkapkan segalanya, maka Anda tidak akan takut. Anda akan
berkata, "Kebenaran akan diungkapkan jadi saya akan menyatakan diri
saya sekarang ini." Atau, jika Anda takut untuk bersaksi kepada orang
lain tentang Kristus dan Anda berkata, "Kalau aku membicarakan
Kristus kepadanya, bagaimana pikirannya terhadapku? Seorang religius
yang fanatik? Aku tak mau dikira sebagai orang religius yang fanatik."
Akan tetapi jika Anda sadar bahwa suatu hari nanti, kebenaran akan
diungkapkan, jika orang tersebut nantinya berkata kepada Anda,
"Kamu tahu kebenarannya, mengapa kamu tidak memberitahu aku
saat itu?" maka Anda tidak akan takut.
2. Takut mati
Dan jenis ketakutan yang kedua terdapat di dalam ayat 28, yaitu takut
mati. Ini adalah ketakutan yang membelenggu banyak orang,
sebagaimana yang kita baca di Ibrani 2:15. Takut mati memiliki
jangkauan makna yang lebih luas ketimbang sekadar mati secara
jasmani, seperti ditembak dan sebagainya. Takut mati, sebagai contoh,
bisa berarti takut kehilangan kehidupan di dunia ini, misalnya
kehilangan pekerjaan atau kehilangan tempat tinggal. Di dalam Kitab
Suci, hal ini juga disebut "mati", demikianlah, di bagian akhir dari pasal
dalam Matius ini, kita akan melihat hal tersebut dinyatakan dengan
sangat jelas, yaitu di ayat 39, Barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Yesus berkata, jika
kamu berusaha mempertahankan nyawamu maka kamu akan
kehilangan nyawamu, jika kamu kehilangan nyawamu demi aku, maka
kamu akan mendapatkannya. Apakah artinya? Apakah saya harus
bergegas mencari orang dan menyuruhnya menembak saya supaya
saya bisa berkata, "Aku sudah mati demi Kristus, sekarang aku
mendapatkan nyawaku"? Kita akan berpikir seperti ini kalau kita hanya
memahaminya sebatas kehilangan nyawa, yaitu meninggal dunia. Akan
502 | B I B L E S U R V E Y
tetapi kehilangan nyawa atau kehilangan hidup di dalam Alkitab itu
berarti bahwa seseorang menyerahkan segenap hidupnya kepada
Kristus setiap hari. Itulah yang Yesus maksudkan dengan memikul salib
setiap hari. Mati setiap hari. Ketakutan untuk mati atau kehilangan
setiap hari adalah suatu masalah yang besar di lingkungan orang
Kristen. Mengapa banyak orang yang tidak mau melayani Tuhan?
Karena mereka takut mati, mereka ingin mempertahankan standar
kehidupan mereka dan mereka tidak mau kehilangan. Ini adalah jenis
ketakutan yang menghambat banyak orang untuk memiliki iman.
3. Takut terluka
Jenis ketakutan yang ketiga adalah ketakutan yang disebutkan di
dalam ayat 29-30 dan seterusnya. Di sini Yesus berkata, Bukankah
burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya
tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut
kepalamu pun terhitung semuanya. Di sini terlihat gambaran tentang
burung pipit yang terluka dan jatuh ke tanah. Burung pipit biasa dijual
di pasar di Yerusalem. Orang di sana sudah biasa makan burung pipit.
Dua ekor burung pipit dijual seduit. Harga yang sangat murah. Orang-
orang miskin biasanya membeli burung pipit untuk makanannya. Di
dalam Injil Lukas, kita melihat bahwa lima ekor burung pipit dijual
seharga dua duit. Ini harga yang lebih murah. Jika Anda beli dua, Anda
bayar seduit, tetapi dengan uang dua duit, maka Anda mendapatkan
lima. Jadi belanja banyak harganya lebih murah.
Bagaimana cara mereka menangkap burung pipit? Biasanya adalah
dengan menggunakan katapel, dan tentu saja burung yang terkena
katapel biasanya terluka cukup parah. Mereka tidak punya senapan
pada zaman itu. Jadi, pada umumnya, tembakan katapel tidak
langsung membunuh burung pipit itu, hanya melukainya. Mereka baru
membunuhnya setelah burung pipit itu jatuh ke tanah. Banyak orang
berkata, "Aku tidak takut mati, tetapi aku takut terluka." Dan sekali
lagi, Yesus berkata, "Jangan takut akan hal itu. Jangan takut pada
mereka yang bisa membunuh atau melukai tubuh, tetapi takutlah
kepada Allah yang memiliki kuasa untuk membinasakan baik tubuh
maupun jiwa."
Bertanyalah kepada Allah, "Ketakutan macam apakah yang
telah melumpuhkan kehidupan rohani saya?"
503 | B I B L E S U R V E Y
Apakah yang menjadi ketakutan Anda? Setiap orang punya ketakutan
yang tertentu. Ketakutan itu terbagi dalam tiga kategori, tetapi pada
dasarnya mereka semua sama saja. Jika Anda ingin punya iman, hal
pertama yang perlu dilakukan adalah membiarkan Allah untuk
menyelidiki hati Anda dan mengungkapkan ketakutan macam apa yang
bersembunyi di dalam hati Anda.
Jika kita mendaftarkan apa yang membuat kita takut, saya pikir akan
tercipta daftar yang sangat panjang. Ada beberapa gadis yang takut
kalau-kalau nanti tidak dapat suami. Ada juga para pemuda yang takut
nanti tidak mendapat istri yang baik. Ada yang takut tidak dapat
menyelesaikan studinya atau tidak lulus ujian. Ada yang takut tidak
mendapat ijin tinggal, "Bagaimana kalau nanti aku tidak boleh tinggal
di negeri ini?" Ada yang takut akan masa depannya, "Bagaimana kalau
setelah lulus nanti aku tidak dapat pekerjaan?"
Jika Anda ingin melanjutkan dalam iman, langkah pertama adalah
dengan membiarkan Allah menyelidiki hati Anda untuk melihat,
"Apakah ketakutan yang melumpuhkan kehidupan rohaniku?" Saya
kenal beberapa orang non-Kristen yang berkata bahwa mereka tidak
berani menjadi Kristen karena mereka takut tidak mampu menjalani
kehidupan Kristen. Itu juga salah satu ketakutan. Mereka seharusnya
terus melangkah dalam iman untuk mengetahui kuasa Allah yang
memampukan mereka untuk menjalani kehidupan Kristen.
Ada orang yang begitu takutnya sehingga seumur hidup mereka tidak
menjadi orang Kristen. Beberapa orang berkata, "Aku akan menjadi
Kristen pada saat menjelang ajal saja, sebab kalau aku sudah dibaptis
tetapi kemudian berbuat dosa, apa yang akan terjadi denganku nanti?"
Masalahnya adalah Anda tidak tahu kapan Anda akan menjelang ajal
tersebut. Jika kita bisa tahu kapan kita akan mati, tentu kita bisa
menunda untuk datang kepada Tuhan sampai sekitar lima menit
sebelum mati.
Saya curiga bahwa orang-orang yang berpikir seperti ini sebenarnya
takut kalau-kalau mereka tidak bisa lagi menikmati dunia kalau sudah
menjadi Kristen nanti. Coba Anda pikirkan, "Kalau temanku
mengundang ke pesta dansa, maka aku tidak bisa ikut karena aku
orang Kristen. Rugi sekali! Lebih baik aku menjadi orang Kristen di saat
menjelang ajal saja. Itu lebih baik." Atau mungkin, "kalau aku menjadi
504 | B I B L E S U R V E Y
orang Kristen, aku tidak bisa pergi ke bioskop. Dan kalau ada adegan
yang merangsang, aku tidak bisa menyaksikannya sementara semua
temanku bisa menontonnya. Oh tidak! Aku tidak mau dibaptis sampai
dekat ajal nanti." Atau mungkin, "Ada seorang gadis cantik yang bukan
Kristen, tetapi aku orang Kristen dan aku tidak bisa menikahi orang
non-Kristen. Oh, rugi sekali! Aku harus menikahi orang Kristen yang
buruk, bukannya orang non-Kristen yang cantik! Ini masalah yang
sangat serius! Mungkin lebih baik menikahi si cantik yang non-Kristen
itu, dan nanti aku baru menjadi Kristen tepat sebelum mati, dan aku
tetap masuk surga. Bagus sekali." Atau mungkin, "Kalau aku menjadi
Kristen dan semua teman mentertawaiku, 'Ha! Dia menjadi orang
Kristen! Tambah satu lagi orang yang gila!' Mungkin lebih baik aku
menjadi Kristen lima menit sebelum aku mati. Aku tidak mau ditertawai
orang-orang dan aku mau istri yang cantik. Bagus sekali! Aku bisa
mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia. Aku bisa masuk surga dan
tetap memperoleh yang terbaik dari dunia ini. Aku memang cerdik!"
Sebenarnya, banyak dari ketakutan itu, sama seperti ketakutan yang
lainnya, tidak memiliki dasar sama sekali. Dari mana Anda mendapat
pengertian bahwa orang Kristen tidak bisa ikut pesta dansa atau pergi
ke bioskop? Apakah ada tertulis di Alkitab? Bukan maksud saya untuk
berkata bahwa sangat baik bagi orang Kristen untuk pergi ke pesta
dansa, tetapi tidak ada hukum yang menentang hal itu. Rasul Paulus
berkata, "Segala sesuatu halal bagiku." Seorang Kristen bebas untuk
melakukan apapun akan tetapi tidak semua hal itu berguna. Jadi orang
Kristen harus memilah mana yang berguna dan yang tidak berguna,
bukan apakah dia boleh atau tidak boleh. Saya harap setiap orang
Kristen mengerti akan prinsip ini. Sebagai orang Kristen, saya bebas
untuk pergi ke pesta dansa setiap saat. Akan tetapi menurut saya hal
ini tidak ada gunanya, bagi saya dan juga bagi orang lain, jadi saya
tidak pergi. Bukan karena saya tidak boleh, melainkan karena saya
tidak mau. Jadi ketakutan semacam itu sangat tidak berdasar.
Menjadi orang Kristen berarti menghadapi dan mengatasi
ketakutan Anda
Di sini ada hal yang penting. Jangan mengira bahwa Anda bisa menipu
Allah dan tetap menjadi Kristen. Menjadi Kristen berarti Anda harus
menghadapi ketakutan Anda serta mengatasinya. Jadi iman dan
ketakutan selalu berseberangan. Itu sebabnya mengapa dibutuhkan
505 | B I B L E S U R V E Y
keberanian yang sangat besar untuk menjadi seorang Kristen. Anda
haruslah seorang yang pemberani untuk bisa menjadi orang Kristen.
Saya tidak kaget melihat bahwa tidak banyak orang yang benar-benar
Kristen karena memang tidak banyak orang yang pemberani.
Memang benar bahwa ada banyak sekali masalah yang menghadang
untuk bisa menjadi orang Kristen. Akan tetapi orang yang memiliki
iman tidak takut pada masalah. Dia tidak takut ditertawai oleh orang
lain. Dia tidak takut akan apa yang dipikirkan oleh orang lain tentang
dia. Dia tahu bahwa kebenaran akan diungkapkan. Dia belajar untuk
tidak takut pada kematian, tidak takut rugi dan tidak takut terluka.
Hidup yang bebas dari ketakutan adalah kehidupan yang luar biasa
indahnya! Satu-satunya jenis orang yang bebas dari ketakutan adalah
orang yang memiliki iman. Saya sampaikan sekali lagi, jika Anda belum
terbebas dari ketakutan, alasannya adalah karena Anda belum memiliki
iman. Jadi, apapun ketakutan Anda, biarkanlah Allah membebaskan
Anda. Sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus, Jadi apabila Anak itu
memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.
Dosa membawa ketakutan
Dosa menimbulkan ketakutan. Anda merasa ketakutan ketika melihat
mobil polisi tiba-tiba muncul di kaca spion mobil Anda. Atau jika Anda
seorang imigran tanpa izin kerja resmi dan ketika ada ketukan di pintu
rumah dan saat Anda membukanya ternyata yang berdiri di depan
Anda adalah seorang polisi, yang berkata, "Aha! Mana surat ijin
kerjamu?" Dan Anda menjadi panik: Aku tertangkap! Atau ketika tiba-
tiba ada orang yang menepuk pundak Anda dan Anda melompat
ketakutan. Mungkin itu hanya seorang teman yang bermaksud
menyapa, "Halo," tetapi Anda sudah merasa ketakutan. Pernahkah
Anda memperhatikan betapa mudahnya orang-orang yang dicekam
rasa bersalah itu gampang gugup dan gelisah? Jadi Anda bisa melihat
sekarang, di mana ada dosa, di sana ada ketakutan. Sekarang Anda
bisa melihat hubungannya: yaitu hubungan antara dosa dengan
ketakutan, dan yang berseberangan dengan itu adalah iman. Dapatkah
Anda melihat mengapa iman menyelamatkan Anda dari dosa oleh
kuasa Kristus, dan Anda akan masuk ke dalam kemerdekaan penuh
dari Kristus.
506 | B I B L E S U R V E Y
Beberapa orang menjadi sangat terbiasa hidup dalam ketakutan
sehingga mereka bahkan tidak tahu mengapa mereka ketakutan. Ini
sangat aneh. Ada orang yang menderita tekanan syaraf, akan tetapi
mereka sendiri tidak tahu persis mengapa mereka tertekan. Mereka
telah berada di dalam tekanan itu sedemikian lamanya sehingga
mereka tidak tahu lagi apa penyebab asalnya. Dan hal yang aneh
adalah ada beberapa orang yang menderita tekanan syaraf yang
sangat hebat sehingga jika mereka bisa bersantai sekitar lima menit,
mereka akan mulai dilanda ketakutan, "Kapan aku akan stress lagi?"
Kasih pada dunia membawa ketakutan
Ada begitu banyak sumber ketakutan: takut yang membuat orang tak
dapat tidur di malam hari, takut pada kegelapan; takut kalau-kalau
nanti akan ada orang yang menyelinap masuk ke rumah Anda ketika
Anda sedang berada di gereja dan mendengarkan Injil, dan Anda
bertanya-tanya, "Apakah ada maling yang menyusup ke rumahku dan
mencuri semua barang antikku?"
Saya pernah kenal dengan seorang penatua di gereja di London. Dia
memiliki begitu banyak uang, jadi dia membeli banyak barang antik
sebagai investasi. Sekarang ini, jika Anda memiliki terlalu banyak uang,
apa yang dapat Anda lakukan? Itu adalah masalah yang besar bagi
orang-orang kaya. Jika Anda membeli emas, harga emas berpeluang
turun. Jika Anda menaruhnya di bank, bunga yang Anda terima
mungkin hanya cukup untuk menutupi dampak inflasi. Apa yang bisa
Anda lakukan? Jika Anda membeli saham, ada kemungkinan harganya
jatuh. Jika Anda membeli saham blue chip, yang nilainya cukup stabil
karena milik perusahaan yang kuat, itupun masih berpeluang besar
untuk jatuh. Banyak orang yang membeli saham Rolls-Royce karena ini
adalah perusahaan yang terkenal dan layak dipercaya, tak akan pernah
jatuh. Kemudian Rolls-Royce ambruk. Dan banyak orang yang
menderita kerugian jutaan dolar dari sahamnya.
Jadi orang-orang kaya adalah orang-orang yang sangat cemas. Lalu,
apakah yang dilakukan oleh penatua gereja ini? Dia membeli barang-
barang antik. Masalahnya adalah di mana barang-barang antik itu
harus disimpan? Anda bisa saja menyimpan batangan emas di ruang
penyimpanan milik bank, namun para maling kadang-kadang
menggondol semua isi ruang penyimpanan itu. Barang antik adalah
507 | B I B L E S U R V E Y
pilihan yang bagus karena harganya selalu naik. Jika Anda punya
banyak uang, belilah barang antik. Akan tetapi juga sangat berbahaya
karena di mana Anda harus menyimpannya?
Orang ini punya satu ruangan yang penuh dengan barang antik. Sulit
untuk bisa duduk di sana tanpa menyenggol salah satu barang
antiknya. Jadi, jika Anda berkunjung ke sana, Anda akan segera
terkena tekanan batin. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan mungkin
adalah dengan berdiri kaku karena semua tempat dipenuhi oleh barang
antik yang besar dan yang kecil, ada porselin di sana-sini, dan Anda
tidak berani bergerak. Dia pernah memberitahu saya, "Yang ini berasal
dari dinasti Ching, dan yang itu dari dinasti Ming. Yang ini berharga 200
pounds dan yang itu harganya 400 pounds." Dan saya membatin,
"Jangan sampai aku menjatuhkannya, sebab aku tak sanggup
membayar ganti ruginya." Sebenarnya, berdiri kaku saja masih susah
karena karpet yang digelar di sana juga merupakan investasinya.
Banyak orang yang membeli karpet untuk investasi karena nilai karpet
bergerak naik. Tentu saja, bukan karpet dari jenis yang murahan,
karena yang jenis itu nilainya akan selalu turun dan tidak pernah naik.
Akan tetapi nilai karpet buatan tangan dari China atau Persia harganya
naik terus. Jadi, jika Anda berdiri di atas karpetnya dan Anda bisa saja
sedang merusak investasinya. Dapatkah Anda membayangkan
bagaimana dia duduk di gereja dengan hati yang cemas setiap saat
karena rumahnya dipenuhi oleh barang antik berharga ribuan
poundsterling? Bagaimana mungkin Firman Allah bisa masuk ke dalam
hatinya jika dia terus saja mengkhawatirkan barang antiknya?
Rumahnya dipenuhi dengan alarm - satu di sini dan satu di sana, dan
ada yang bahkan terhubung langsung dengan kantor polisi. Saya ragu
apakah alarm-alarm tersebut bisa menahan maling yang "pakar".
Alarm sangatlah mudah untuk diputuskan sambungannya. Tak satupun
dari alarm-alarm itu yang bisa mengamankan rumahnya jika yang
masuk adalah seorang maling professional. Demikianlah, hatinya selalu
diliputi ketakutan.
Izinkan saya bertanya pada Anda, bagaimana mungkin penatua ini
memiliki iman? Dia tak akan bisa selama masih ada begitu banyak
ketakutan di hatinya. Apakah artinya? Artinya, kasih pada dunia akan
menimbulkan ketakutan. Jika Anda punya sebuah mobil yang bagus
yang sedang diparkir di pinggir jalan, saya yakin Anda pasti khawatir
dan berpikir, "Apakah anak-anak akan menggoresi mobilku?" Jadi, apa
508 | B I B L E S U R V E Y
yang bisa kita lihat? Kita bisa melihat bahwa dosa membawa
ketakutan. Dunia membawa ketakutan.
Kedagingan juga membawa ketakutan
Kedagingan juga membawa ketakutan. Oh, semua hal itu memang
menimbulkan ketakutan. Jika Anda berbuat dosa seksual misalnya,
Anda akan menghadapi banyak ketakutan dan bertanya-tanya,
"Apakah akibat dari semua ini?"
Kita perlu dimerdekakan dari ketakutan melalui iman. Dari uraian ini,
kita bisa melihat bahwa iman memerdekakan kita dari ketakutan. Iman
memerdekakan kita dari ketakutan dengan kuasa Kristus, karena iman
memerdekakan kita dari dunia dan kedagingan. Jadi, kita sekarang
tahu apa yang Yesus maksudkan ketika dia berkata kepada murid-
murid-nya, "Janganlah kamu takut." Di Markus 4:40 dia berkata pada
murid-murid-nya, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak
percaya?" Jika tidak ada iman, maka akan selalu ada ketakutan.
Dan ketakutan selalu dilandasi oleh alasan yang bagus. Tentu saja, dari
sudut pandang manusia, penatua yang rumahnya penuh dengan
barang antik ini punya alasan untuk merasa takut. Itu bukanlah
ketakutan yang tanpa dasar; itu adalah ketakutan yang nyata karena
dia belum dimerdekakan dari kasih akan dunia melalui iman. Dia tidak
akan dicekam ketakutan kalau dia menyimpan hartanya di surga
ketimbang di dunia. Akan tetapi karena dia tidak memiliki iman, dia
tidak mau menyimpannya di surga. Dia mau menyimpannya di bumi.
Ada sangat banyak penatua yang tidak memiliki iman. Mengapa Anda
menyimpan harta di bumi? Karena Anda ingin selalu ada uang di saat
Anda memerlukannya. Jika Anda menyimpan harta Anda di surga, Anda
tidak dapat mengambilnya segera jika Anda memerlukannya. Jadi Anda
berkata, "Saat Yesus berkata 'Simpanlah hartamu di surga,' hal itu
sangat benar, namun ketika aku mau mengambil depositoku,
bagaimana cara aku mendapatkannya? Jadi lebih baik aku
menyimpannya di sini saja dari pada di surga." Begitulah cara berpikir
Anda jika Anda tidak punya iman.
Bagaimana iman menjadi lawan dari ketakutan?
Iman adalah keyakinan pada keadilan Allah
509 | B I B L E S U R V E Y
Pertama, iman didasari pada keadilan Allah di dalam ayat 26. Orang
lain boleh memfitnah saya, orang lain boleh saja berpikir buruk tentang
saya sekarang, hal itu bukan masalah karena saya yakin pada keadilan
Allah. Iman saya meyakini keadilan Allah. Saya tahu bahwa Dia akan
mengungkapkan kebenaran. Dia akan membenarkan mereka yang
berjalan di dalam kebenaran. Sekalipun di bumi sekarang ini kebenaran
tersembunyi, hal itu akan dinyatakan.
Iman adalah keyakinan pada kuasa Allah untuk menyelamatkan
Kedua, iman didasari pada kuasa Allah. Yang ini kita baca di dalam ayat
28. Janganlah takut pada manusia. Kuasa manusia itu terbatas; ia
hanya dapat membinasakan tubuh. Tetapi takutlah pada Allah karena
kuasa-Nya tak terbatas. Dia bisa membinasakan tubuh dan jiwa. Iman
adalah keyakinan pada kuasa Allah, iman tidak takut pada manusia.
Iman adalah keyakinan pada kasih Allah kepada kita
Ketiga, kita melihat bahwa iman didasari pada kasih Allah bagi kita
sebagaimana yang kita lihat di dalam ayat 31: "Sebab itu janganlah
kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung
pipit." Allah peduli pada Anda. Anda sangat berharga bagi-Nya. Dia
mengasihi Anda. Dia menyayangi Anda. Sedemikian besar kasih-Nya
pada Anda sehingga rambut Anda pun terhitung di hadapan-Nya.
Mereka sudah terhitung. Di Lukas 21:18 disebutkan bahwa tidak
sehelai rambutpun di kepala Anda akan hilang. Begitu besar kasih dan
kepedulian Allah pada kita. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus berkata,
"Kukatakan kepadamu: kamu yang jahat tahu bagaimana mengasihi
anak-anakmu. Bukankah Allah Yang Maha baik jauh mengasihi kamu
karena kamu adalah anak-anak-Nya?"
Seringkali, di malam hari, saya pergi ke kamar anak saya untuk
memastikan bahwa dia telah diselimuti. Dia sangatlah aktif. Sama
seperti anak-anak lainnya, dia cenderung menendang jatuh bantal-
bantal dari tempat tidurnya. Biasanya, istri saya yang melakukannya
dan jika dia sedang sakit, saya akan menengoknya. Dan suatu hari,
ketika saya sedang menarik dan membetulkan letak selimutnya, saya
berpikir: "Aku yang jahat, yang tidak benar, tahu bagaimana harus
mengasihi anakku. Betapa Allah jauh lebih mengetahui bagaimana
mengasihi aku."
510 | B I B L E S U R V E Y
Jadi iman adalah keyakinan pada tiga hal yang berkaitan dengan Allah.
Keyakinan pada keadilan Allah. Keyakinan pada kuasa Allah untuk
menyelamatkan, dan keyakinan pada kasih Allah untuk kita. Jika Anda
memiliki keyakinan semacam itu, adakah tempat tersisa bagi
ketakutan?
Milikilah satu ketakutan saja: takut akan Allah
Tetapi ada satu rasa takut yang perlu kita miliki di dalam hidup ini.
Hanya ada satu hal yang membuat saya takut. Hanya ada satu hal
yang membuat seorang beriman merasa takut. Tahukah Anda apa itu?
Rasa takut kalau Kristus tidak mengenali Anda pada Hari itu, takut
kalau Kristus menyangkal Anda pada Hari itu. Jika Yesus
menyangkal Anda, maka itu adalah hal yang benar-benar harus ditakuti
- jika Yesus berkata kepada Anda, "Aku tidak kenal siapa kamu.
Menjauhlah dariku, kamu semua pembuat kejahatan." (Mat 7:23).
Ketakutan yang ini disebut takut akan Allah. Ini juga merupakan
permulaan dari hikmat seperti yang disampaikan oleh Amsal kepada
kita: "Takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat." Lalu di ayat 32
Yesus mengatakan ini: "Setiap orang yang mengakui Aku di depan
manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan
menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." Bagaimana pikiran
orang lain tentang saya tidak membuat saya takut. Satu-satunya hal
yang saya perhitungkan adalah bagaimana pikiran Yesus dan Allah
Bapa tentang saya.
Iman menatap pada realitas kekal
Dan hal ini menunjukkan bahwa iman menatap ke arah masa depan.
Iman menatap ke arah realitas kekal. Iman mengetahui bahwa dunia
ini akan berlalu. Orang-orang yang mengritik Anda sekarang ini akan
berlalu. Orang yang membunuh Anda itu sendiri akan mati juga. Segala
sesuatu di bumi ini akan berlalu. Namun Yesus tidak berlalu. Allah tidak
berlalu. Dia itu kekal. Iman memahami itu. Dan itulah sebabnya
mengapa kita tidak takut pada apapun yang kita hadapi di dalam hidup
ini karena semua yang ada di dalam hidup ini akan berlalu. Hal yang
paling indah, yang paling berharga di dalam hidup ini, semuanya akan
berlalu. Apa gunanya memenuhi rumah Anda dengan barang antik?
Anda akan berlalu dan semua itu juga akan berlalu. Anda tidak akan
511 | B I B L E S U R V E Y
membawa sepeserpun uang ke sana. Seperti yang dilihat oleh iman,
satu-satunya hal yang penting adalah yang berkaitan dengan
kekekalan. Dan iman berpegang pada yang kekal. Iman hanya peduli
pada satu hal: untuk mengakui Yesus tak peduli apapun yang orang
lain pikirkan tentang saya.
Perhatikan hal ini, jika Anda mengakui Yesus, setiap kali Anda
berbicara demi Yesus, pikirkanlah hal ini, dia akan mengakui Anda di
hadapan Bapa. Renungkanlah hal itu. Jika semua orang menertawai
Anda, peduli apa? Yesus mengakui Anda. Tapi setiap kali, karena
ketakutan, Anda cenderung untuk menyangkal Tuhan, renungkanlah
baik-baik. Akuilah Tuhan bukan sekadar dengan mulut Anda tetapi
lewat kehidupan Anda. Ingatlah juga bahwa menyangkal Yesus tidak
terjadi lewat mulut Anda saja, tetapi juga lewat kehidupan Anda. Jadi
berhati-hatilah dengan cara hidup Anda. Jangan berpikir: "Aku tidak
menyangkal Yesus dengan mulutku." Tetapi bisa saja kehidupan Anda
justru mempermalukan Yesus dan Allah Bapa. Dan ingatlah, jika
kehidupan Anda menyangkal Yesus, maka dia akan menyangkal Anda.
Ini adalah hal yang perlu ditakuti.
Jadi kita dapat menyimpulkan dengan mengatakan bahwa memiliki
iman berarti dimerdekakan dari ketakutan, merdeka dari segala macam
ketakutan di dalam hidup ini. Jika Anda memiliki ketakutan, bagaimana
Anda bisa memiliki sukacita? Bagaimana Anda bisa memiliki damai
sejahtera? Namun jika Anda sudah dimerdekakan dari ketakutan maka
Anda bisa memiliki semua hal itu. Berdoalah supaya Allah memberi
Anda iman yang menyelamatkan.
512 | B I B L E S U R V E Y
PENUTUP
Pemahaman iman yang dalam membuka
pengertian dan pemahaman kita.
Mendorong kita melakukan Firman.
Membuat kita memiliki iman yang kokoh.
Menjadikan kita pelaku Firman yang
menyenangkan hati Tuhan.
Membuat hidup kita berkenan di hadapan
Tuhan.
Nantikan edisi-edisi berikutnya.
Tuhan Yesus memberkati.
BMF collections - 2015