biotek nia

Upload: nia-sasria-idris

Post on 22-Jul-2015

183 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Ekspresi gen Streptococcus agalactiae Sebagai vaksin DNA UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT STREPTOCOCCOSIS PADA IKAN Baronang (Siganus guttatus)

LOGO

Biotek Kelautan

NIA SASRIA (F1C1 09 042) FMIPA KIMIA UNHALU KENDARI 2012

Austin dan Austin (1999) dalam Faizal, 2010

Budidaya Ikan Baronang

Penyakit Bakterial

Bakteri laut Streptococcus agalactiae

Bakteri Patogen Tingkat tinggi (zoonosis)

Di empang Kec. Kabaena, Sultra

Vaksin Konven sionalResiko

Mata menonjol, ginjal bengkak, insang pucat

Ikan Air TawarGejala

Ikan Air Laut

Penyakit StreptococcosisLocke et al (2006) dalam Faizal, 2010

Infeksi PenyakitBiotek Kelautan

Vaksin DNA

cara imunisasi aktif dengan memasukkan antigen yang dapat merangsang ikan untuk membentuk imunoglobulin spesifik.

Vaksinasi

Vaksin

antigen dari bibit penyakit untuk memacu sel-sel terutama limfosit untuk memproduksi antibodi bibit penyakit tersebut.

Vaksin yang memasukkan gen yang memproduksi protein bagian dari pathogen ke dalam sel organ

Kelebihan

Vaksin DNA

Isbagio (2005) dalam Faizal, 2010

menginduksi respon humoral yang menghasilkan antibodi dan juga menginduksi sistem immun melalui sel sitotoksik yang mampu menghancurkan sel yang terinfeksi.

1. 2. 3. 4.Biotek Kelautan

Pencegahan penyakit streptococcosis Meminimalisasi penggunaan antibiotik Penyempurnaan vaksin konvensional Menurunkan ketergantungan terhadap vaksin impor

A. Rumusan Masalah1. Bagaimana cara memproduksi vaksin DNA dari S. agalactiae untuk menanggulangi penyakit streptococcosis pada ikan Baronang di empang Kabaena 2. Bagaimana uji aktifitas vaksin DNA dalam skala laboratorium

B. Tujuan1. Untuk memproduksi vaksin DNA dari S. agalactiae untuk menanggulangi penyakit streptococcosis pada ikan Baronang di empang Kabaena 2. Untuk mengetahui aktifitas vaksin DNA dalam skala laboratorium

C. Manfaat1. Dapat mengembangkan produksi vaksin DNA untuk usaha budidaya ikan Baronang di empang Kabaena, yang tahan terhadap penyakit 2. Dapat meningkatkan efisiensi produksi untuk meningkatkan keuntungan dan pendapatan para pembudidaya dan industri kecil

Biotek Kelautan

Isolasi gen DNA S.agalacteae Isolasi, Kloning dan Transformasi gen virulen ke pGEM T.Easy vektor

Metode Penelitian

Karakterisasi gen virulen Kloning dan Transformasi gen virulen ke plasmid promoter betaactin (pmBA) Isolasi, Produksi, dan Pemurnian Protein Uji aktivitas vaksin DNA

Biotek Kelautan

Isolasi gen DNA S.agalacteae1. Pembuatan Media Selektif (KF)

20 g Agar-Ditambahkan Enzymatic Digest of Animal Tissue 10 g dalam erlenmeyer -Ditambahkan Yeast Extract 10 g -Ditambahkan Sodium Chloride 5 g -Ditambahkan Sodium Glycerophosphate 10 g -Ditambahkan Maltose 20 g -Ditambahkan Lactose 1 g -Ditambahkan Sodium Azide 0,4 g -Ditambahkan Bromcresol Purple 0,015 g -Ditambahkan Triphenlytetrazolium Chloride 1%, pH akhir 7,2 - 0,2 at 25oC -Dilarutkan dalam 1 liter akuades -Disterilisasi

Media KF Streptococcus AgarBiotek Kelautan

2. Isolasi gen DNA bakteri S. agalacteae

Organ Target dari Ikan Baronang sakit-Diisolasi bakterinya dengan media selektif (KF), adanya bakteri S. agalacteae ditunjukan dengan warna merah pada media serta diliat dari tipe koloninya

Bakteri S. agalacteae-Dikultur di media cair yang mengandung darah ikan -Ditambahkan enzim lisozim untuk memecah dinding sel bakteri -Disentrifugasi -Diekstraksi filtratnya (DNA,RNA) dengan etanol 70% sedangkan enzimnya dihilangkan dengan penambahan protease -Diidentifikasi melalui gel agarose elektroforesis

Gen DNA S. agalacteaeBiotek Kelautan

Isolasi, Kloning dan Transformasi gen virulen ke pGEM T.Easy vektorGen DNA S. agalacteae-Diamplifikasi dengan PCR menggunakan forward primer 5'AACTAGCTAGTTACTTTTGTAACTG-3 dan reverse primer 5CTAATTCACAAAAGTGTTGATTTCAG-3 dengan panjang target DNA 1800bp pada suhu annealing dari 40-50C -Dipurifikasi melalui gel extraction kit

Gen virulen S. agalacteae-Ditransformasi ke pGEM T.Easy melalui ligasi dengan enzim T4-ligase melalui inkubasi selama 1 jam di suhu ruang -Di masukkan hasil ligasi gen virulen ke E.coli DH5 sehingga dapat memperbanyak hasil ligasi ke pGEM-T Easy yang telah tersisipi gen virulen streptococcus. -Diverifikasi transforman dengan cara replikasi bakteri melalui penumbuhan bakteri dengan metode streak pada media SOB yang mengandung 20mM MgS04, X-gal, IPTG dan ampisilin 100ug/ml dan diinkubasi 12-16 jam 37C -Jika koloni bakteri tetap berwarna putih berarti transforman tumbuh stabil dan mengekspresikan gen virulen streptococcus

Koloni bakteri hasil verifikasiBiotek Kelautan

Reaksi ligase yang digunakan :

Reaksi PCR yang digunakan :

Karakterisasi gen virulenKoloni bakteri hasil verifikasi-Ditumbuhkan pada media cair 2XYT (yeast ekstrak 5gr/L, peptone 10gr/L, NaCI 5 gr/L) yang mengandung ampisilin 100ug/mL -Diinkubasi 24 jam -Diisolasi plasmid hasil ligasi untuk memastikan gen virulen tersisipkan pada pGEM-T Easy vektor

Plasmid hasil ligasi-Dipotong dengan enzim restriksi endonuklease EcoRI dengan urutan pengenal GAA TC yang menghasilkan ujung potongan bersifat stickyend untuk melihat koloni bakteri yang mengandung gen virulen

Gen virulen streptococcus hasil pemotongan dengan EcoRI-Dipurifikasi dengan cara dipotong pita gel 1800 bp dan diekstraksi plasmidnya dengan gel extraction kit -Dielektroforesis hasil potongan gelnya pada agarose gel dan divisualisasi -Dikarakterisasi melalui sekuensing DNA untuk memastikan gen virulen streptococcus yang dikloning bersifat imunogenik -Dihomologikan hasil sekuensing DNAnya melalui software BLAST di GeneBank

Biotek Kelautan

Gen virulen hasil sekuensing

Kloning dan Transformasi gen virulen ke plasmid promoter betaactin (pmBA)Gen virulen hasil sekuensing-Diligasikan ke plasmid yang berisi promoter beta-actin (pmBA) ikan Baronang dimana pmBA telah dipotong dengan enzim restriksi endonuklease EcoRI sehingga menghasilkan plasmid pmBAsi (siganids) -Ditransformasikan plasmid pmBAsi ke E.coli DH5 untuk menghasilkan koloni bakteri penghasil plasmid pmBAstrepto yang dapat memproduksi vaksin DNA streptococcus -Diverifikasi dengan metode PCR menggunakan primer gen virulen streptococcus dan primer beta-actin serta enzim polimerase

Koloni bakteri penghasil plasmid pmBAstrepto sebagai kandidat vaksin DNA streptococcusBiotek Kelautan

Isolasi, Produksi, dan Pemurnian Protein

Koloni bakteri penghasil plasmid pmBAstrepto sebagai kandidat vaksin DNA streptococcus-Dikultur di media cair 2XYT (yeast ekstrak 5gr/L, peptone 10gr/L, NaCI 5 gr/L) -Disentrifugasi 7000 rpm selama 20 menit

Endapan-Dibuang Endapan Sel

Filtrat-Difraksinasi dengan ammonium sulfat secara bertingkat dari 0-40 % dan 40-80 % -Didialisis dengan membran -Dimurnikan dengan kromatografi gel filtrasi

Protein dari kandidat vaksin DNA streptococcusBiotek Kelautan

Uji aktivitas vaksin DNA

Vaksin DNA 100ug-Dilarutkan dalam 1 L alkohol teknis -Disemprotkan pada 1 kg pakan ikan baronang -Dikering anginkan -Diberikan pada larva ikan baronang melalui metode sebar di kolam empang -Dilakukan booster setelah vaksinasi pertama -Dilakukan uji tantang untuk mengetahui efektivitas vaksin dengan infeksi bakteri S. agalacteae melalui metode suntik -Diamati pertumbuhan ikan dan uji titer antibodi untuk mengetahui respon antibodi terhadap antigen yang dimasukkan dalam tubuh ikan

Hasil vaksinasiBiotek Kelautan

Almazini, P. 2010. Proses Pembuatan Vaksin. http//www.proses-pembuatan-vaksinStetoskop.html, diakses 11 Mei 2012.

Aryati,

Y.,

dan Hambali Supriyadi. 2010. Eksplorasi Penanggulangan Penyakit Streptococcosis. Akuakultur.

Bakteri Probiotik Sebagai Antibakteri Untuk Jurnal Prosiding Forum Inovasi Teknologi

Faizal, Irvan. 2010. Pengembangan Produksi Vaksin DNA Streptococcus iniae untuk Pencegahan Penyakit STREPTOCOCCOSIS Pada Ikan Nila. Laporan Akhir Ketahanan Pangan-39. Lusiastuti, A.M., Swastika D.S., dan Ahmad Wahyudi. 2009. Tingkat Resistensi Antibiotika Dan Virulensi Klinis Streptococcus iniae Dan Streptococcus agalactiae Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Prosiding Ajang Temu Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Tahun 2009. Neogen Corporation. 2011. KF STREPTOCOCCUS AGAR (7610). Acumedia Manufacturers. Ruyitno. 2004. Bakteri Laut Dan Peranannya Dalam Mendukung Aktivitas Manusia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi.

Supriyadi, H., dan Lila Gardenia. 2010. Streptococcosis Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Budidaya Di Danau Maninjau. Jurnal Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur.http//www.indonesianaquaculture.com/showthread.php/135-Budidaya-Ikan-Baronang.html, diakses 11 Mei 2012. http//www.id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Ikan_baronang, diakses 11 Mei 2012.

Biotek Kelautan

LOGO

Save Our Sea!!

Thank You!Created By Nia Sasria

Biotek Kelautan