biological hazard dan chemical hazard(sri_handayani)

23
BIOLOGICAL HAZARD DAN CHEMICAL HAZARD

Upload: ririhermana

Post on 23-Dec-2014

279 views

Category:

Environment


5 download

DESCRIPTION

Biological hazard dan chemical hazard

TRANSCRIPT

Page 1: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

BIOLOGICAL HAZARD DAN CHEMICAL HAZARD

Page 2: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

biological hazard

Page 3: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Polusi Udara

Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi.

Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah lumut kerak (simbiosis antara algae fotosintetik atau cyanobakteria dengan fungi).

keberadaan kelompok lumut kerak tertentu di suatu wilayah dapat menjadi indikator bagi tingkat polusi udara di wilayah. lumut kerak Usnea sp. dan Evernia sp. tidak akan dapat bertahan hidup Iiikit konsentrasi sulfur dioksida di udara terlalu tinggi.

Page 4: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Page 5: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Polusi Air

Keberadaan bakteri koliform pada perairan dapat mengindikasikan adanya mikroorganisme patogen, seperti protozoa parasit, bakteri patogen, dan virus, yang juga biasa terdapat pada manusia dan

hewan

Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat berhubungan dengan tingkat polusi air

Diatom dan dinoflagelata(fitoplankton)

Zooplankton (rotifera)Siput air dan Planaria

mengindikasikan kondisi -air yang cukup

bersih

protozoa parasit

bakteri koliform (tercemar tinja manusia/hewan)

mengindikasikan telah terjadi

polusi air.

Page 6: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik,meskipun spesies hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaab cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pemcemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.

Page 7: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Polusi Air

Page 8: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Biological Oxygen Demand (BOD)

BOD menyatakan jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan organik dalam air.

BOD yang rendah menunjukkan sedikit pencemaran, kira-kira 5 mg/l uji BOD mengukur tendensi elemen yang menggunakan oksigen.

BOD mengukur kandungan oksigen total dan kemampuan sistem untuk menurunkan oksigen.

Page 9: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Petunjuk biologis spesiesE. coli atau Coliform

Parameter ini dipilih oleh karena diantara organisme yang telah dipelajari, E. coli hampir memenuhi semua persyaratan sebagai organisme indikator yang ideal mengenai polusi air

Page 10: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Page 11: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Polusi Tanah

Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada pengukuran tingkat polusi tanah.

cacing tanah meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah menyuburkan tanah.

Populasi cacing tanah dipengaruhi kondisi tanah habitatnya, seperti kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi, dan tekstur tanah.

Page 12: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Page 13: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

chemical hazard

Page 14: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Polusi Udara

Indeks standar pencemar udara (ISPU) memberi informasi tingkat pencemaran udara yang merupakan hasil pemantauan = konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara selama periode 24 jam =

Jenis polutan yang dipantau antara lain

karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO), ozon (03), da¬materi partikulat

(debu)

Peningkatan konsentrasi senyawa-senyawa polutan di udara merupakan indikator bagi tingkat polusi udara

Page 15: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Polusi Air

Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator terjadinya pencemaran/polusi air.

Contohnya : Kandungan Nutrisi : 

Nutrisi yang terlarut di air seperti unsur nitrogen, fosfor, dan karbon dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme fotosintetik di perairan.

Kandungan Logam berat : timbal, merkuri, sanida, dan kadmium, polusi air.

Oksigen Terlarut (dissolved oxygen/DO) : Pengukuran oksigen terlarut akan menunjukkan volume oksigen yang

terlarut di air. Masuknya zat polutan, seperti buangan pupuk atau sampah organik,

dapat menurunkan volume oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4,0 hingga 12,0 rng/L.

Page 16: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan

Nilai pH

Pengaruh Umum

6,0 – 6,5

1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak mengalami perubahan

5,5 – 6,0

1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin tampak2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masih belum mengalami perubahan yang berarti3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona litoral

5,0 –

5,5

1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton danbentos semakin besar2. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos

3. Algae hijau berfilamen semakin banyak4. Proses nitrifikasi terhambat

4,5 –

5,0

1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton dan bentos semakin besar2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos3. Algae hijau berfilamen semakin banyak4. Proses nitrifikasi terhambat

Page 17: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Pada pH < 4, sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat bertoleransi terhadap pH rendah. Namun ada sejenis algae yaitu Chlamydomonas acidophila

mampu bertahan pada pH =1 dan algae Euglena pada pH 1,6.

Page 18: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Chemical Oxygen Demand (COD)

Chemical Oxygen Demand merupakan ukuran yang baik, karena memberikan petunjuk tentang jumlah materi yang terdegradasi oleh makhluk hidup dan materi yang bersifat racun atau toksik.

Page 19: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Polusi Tanah

pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organik, fosfor nitrogen, logam berat, dan radioaktif

indikate¬kimia bagi

tingkat polusi tanah.

Page 20: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Derajat Keasaman (pH) Adanya CO2 dan asam organik yang

menjadikan pH air antara 4 – 6. Umumnya air yang tidak tercemar mempunyai pH 6 – 7, dalam kriteria air golongan B pH yang dianjurkan adalah 5 – 9.

Page 21: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

Indikator biologis terkadang lebih dapat dipercaya daripada indikator kimia.

Pabrik yang membuang limbah ke sungai dapat mengatur pembuangan limbahnya ketika akan

dikontrol oleh pihak yang berwenang. Pengukuran secara kimia pada limbah pabrik tersebut selalu menunjukkan tidak adanya pencemaran. Tetapi

tidak demikian dengan makluk hidup yang menghuni ekosistem air secara terus menerus

Disungai itu terdapat hewan-hewan, mikroorganisme, bentos, mikroinvertebrata,

ganggang, yang dapat dijadikan indikator biologis.

Page 22: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Page 23: Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)

MAKASIH