biokatif jahe

Download BIOKATIF JAHE

If you can't read please download the document

Upload: ric-smile

Post on 03-Jan-2016

93 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bab IIPembahasan2.1 pengertian Inflamasi Inflamasi merupakan serangkaian kejadian komplek yang terjadi karena tubuh mengalami injury, baik yang disebabkan oleh bahan kimia atau mekanis atau proses self-destructive (autoimun). Repons terhadap inflamasi terjadi dalam tiga fase yaitu fase akut dengan ciri vasodilatasi lokal dan peningkatan permeabilitas kapiler. Selanjutnya fase sub akut dengan ciri yaitu inflitrasi leukosit dan fagosit yang ditandai keluarnya leukosit dari sirkulasi perifer ke ruang ekstraseluler. Sel leukosit tersebut berfungsi dalam proses fagositosis agen penyebab inflamasi, dan dalam proses tersebut akan dihasilkan radikal bebas. dan fase proliferatif kronik yaitu saat terjadi degenerasi dan fibrosis. Berikut ini gambar skema proses terjadinya radang:

Secara in vitro proses radang terjadi dengan mekanisme yaitu ketika sel mengalami luka ataupun trauma maka akan mengakibatkan gangguan pada membran sel. Asam arakidonat merupakan asam lemak tidak jenuh (20-carbon polyunsaturated fatty acid) yang utamanya berasal dari asupan asam linoleat dan berada dalam tubuh dalam bentuk esterifikasi sebagai komponen fosfolipid membran sel. Asam arakidonat dilepaskan dari fosfolipid melalui fosfolipase seluler yang diaktifkan oleh stimulasi mekanik, kimia, atau fisik, atau oleh mediator inflamasi lainnya seperti C5a. Metabolisme asam arakidonat berlangsung melalui salah satu dari dua jalur utama, sesuai dengan enzim yang mencetuskan, yaitu jalur siklooksigenase dan lipoksigenase. Metabolit asam arakidonat (disebut juga eikosanoid) dapat memperantarai setiap langkah inflamasi. alur siklooksigenase menghasilkan prostaglandin (PG) E2 (PGE2), PGD2, PGF2, PGI2 (prostasiklin), dan tromboksan. Prostaglandin sangat tidak stabil, merupakan prekursor hasil akhir biologi aktif jalur siklooksigenase dan terlibat dalam patogenesis nyeri dan demam pada inflamasi. Tromboksan A2 merupakan agen agregasi trombosit yang kuat dan vasokonstriktor. Dalam alur siklooksigenase dikatalisator oleh enzim COX-1 dan COX-2. Jalur lipoksigenase merupakan jalur yang penting untuk membentuk bahan-bahan proinflamasi yang kuat. 5-lipoksigenase merupakan enzim metabolit asam arakidonat utama pada neutrofil. Produk dari jalur lipoksigenase ialah asam 5-hidroperoksieikosatetranoik merupakan derivat 5-hidroperoksi asam arakidonat yang tidak stabil dan direduksi menjadi 5-HETE (asam 5-hidroksieikosatetraenoik) (sebagai kemotaksis untuk neutrofil) atau diubah menjadi golongan senyawa yang disebut leukotrien yang menyebabkan vasokonstriksi, bronkospasme, dan meningkatkan permeabilitas. 2.2. Komponen bio aktif dalam jahe Tanaman Zingiber officinale mempunyai klasifikasi dalam sistematikatumbuhan (taksonomi) sebagai berikut:Divisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaBangsa: ZingiberalesSuku : ZingiberaceaeMarga/ genus : ZingiberJenis/ spesies : Zingiber officinale Rocs (Sutarno et al., 1999)Sifat khas pedas jahe atau pungent berasal dari senyawa kimia jahe seperti zingeron, shogaol, dan gingerol sedangkan konstituen flavor dari minyak atsiri yang terdiri dari terdiri-pinen,fellandren, borneol, camfen, limonen, Linalool, citral, nonilaldehid, desilaldehid, metilheptenon, sineol, bisabolen, 1--kurkumen, farnesen , humulen yang memberikan aroma khas pada jahe. Oleoresin jahe mengandung komponen flavor yang memberikan rasa pedas (pungent) jahe. Dua komponen utama yang memberikan pungent jahe adalah gingerol dan shogaol. Oleoresin jahe diperoleh dari ekstraksi dengan pelarut organik dari jahe kering. Oleoresin jahe berwarna gelap, hijau-kecoklatan, dan semisolid. Senyawa fenol adalah senyawa organik yang memiliki minimal satu cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Senyawa flavonoid pada jahe seperti katekin dan asam kafeat merupakan senyawa fenolik. Minyak atsiri dan oleoresin seperti zingiberen, zingiberol, shogaol, kurkumin, gingerol dan zingeron merupakan senyawa-senyawa fenolic. Senyawa fenolik dapat berfungsi sebagai antioksidan karena kemampuannya dalam menstabilkan radikal bebas, yaitu dengan memberikan atom hidrogen secara cepat kepada radikal bebas, sedangkan radikal yang berasal dari antioksidan senyawa fenol ini lebih stabil daripada radikal bebasnyaPada kandungan utama jahe yang berperan sebagai antiinflamasi ialah flavonoid jenis gingerol. Gingerol yang berhasil diisolasi dari tanaman jahe ialah [6]-gingerol, [8]gingerol and [10]-gingerol

Gambar [6]-gingerol gambar [8]-gingerol

Gambar [10]-gingerol

Gingerol memiliki Rumus molekul C17H26O413 dengan nama kimiawi (S)-5-hidroksi-1-(4-hidroksi-3-methoxyphenyl)-3-dekanon 2. Senyawa gingerol memiliki banyak gugus hidroksil sehingga bersifat polar, zat pedas gingerol terdiri dari (6)-gingerol 60-85%; (4)-gingerol;(8)-gingerol 5-15%, (10) gingerol sekitar 6-22%.Gingerol merupakan senyawa yang labil terhadap panas baik selama penyimpanan maupun pada waktu pemrosesan sehingga gingerol sulit untuk dimurnikan dan akan berubah menjadi shogaol. Gingerol merupakan golongan fenol yangmerupakan desinfektan yang paling umum yang digunakan di laboratorium sebagai penghambat pertumbuhan kumanatau membunuhnya. Kandungan gingerol dalam minyakjahe sekitar 20 sampai 30 persen berat jahe. Dengan sifat kimia fisika yaitu Massa jenis: 1,083 g/cm3 dengan, Titik didih: 453oC. Berat molekul: 294,39 g/mol.berbentuk minyak dengan warna kuning muda atau kristal2.3 mekanisme antiinflamasi dari flavonoid jaheKandungan flavonoid jahe yang berperan dalam mekanisme sebagai antiinflamasi ialah komponen bio aktif [6]-gingerol yang merupakan turunan dari oleoresin sebagai pemberi rasa pedas pada jahe. [6]-gingerol memiliki kemampuan untuk menghambat terjadinya siklooksigenase dan lipoksidase yang berpengaruh pada berkurangnya sintetis leukotriene and prostaglandin. Pada jalus siklooksigenase [6]-gingerol menghambat dalam dua bentuk COX-1 dan COX-2. Cox-1 berperan dalam sintesis tromboksan A2 yang menyebabkan agregasi trombosit, vasokonstriksi dan proliferasi otot polos. Sebaliknya cox-2 berperan dalam sistesis prostasiklin yang menyebabkan penghambatan agregasi trombosit, vasodilatasi eritema dan peningkatan aliran darah lokal dan afek antiproliferatif. Dengan dihambatnya siklooksigenase maka menghambat presdosposisi terjadinya ulkus pada lambung dan efek dari inflamasi. Sedangkan penghambatan lipoksidase berpengaruh pada berkurangnya leukotriene yang bisa menyebabkan vasokonstriksi, bronkospasme, dan meningkatkan permeabilitas. Dengan dihambatnya mekanisme vaskuler seperti vasokontriksi dan peningkatan permeabilitas sel maka dapat mencegah terjadinya aliran darah yang berlebihan pada tempat terjadinya trauma, dengan terjaganya tekanan permeabilitas maka meminimalisasi kebocoran cairan ke dalam ruang interstitial, sehingga kebengkakan pada daerah yang terkena trauma dapat dikurangi dengan adanya (6)gingerol