bimbingan konseling islam terhadap anak korban...

92
BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI LEMBAGA REHABILITASI YAYASAN JAWOR KOTA SEMARANG) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) KISWANTORO 1104011 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: nguyenkiet

Post on 17-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK

KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

(STUDI KASUS DI LEMBAGA REHABILITASI

YAYASAN JAWOR KOTA SEMARANG)

SKRIPSI

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

KISWANTORO

1104011

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 5 (lima) eksemplarHal : Persetujuan Naskah Usulan Skripsi

Kepada. Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo Semarangdi Semarang.

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan

sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara:

Nama : Kiswantoro

NIM : 1104011

Fak./Jur. : Dakwah / BPI (Bimbingan dan Penyuluhan Islam)

Judul Skipsi : Bimbingan Konseling Islam terhadap Anak Korban

Kekerasan dalam Rumah Tangga (Studi Kasus di

Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor Kota Semarang).

Dengan ini telah kami setujui dan mohon agar segera diujikan.

Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Semarang, Mei 2010

Pembimbing,

Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi & Tatatulis

Drs. H. Abdul Ghofier Romas H. Abu Rohmat. M.Ag.NIP. 19460412 197611 1 001 NIP. 19760407 200112 1 003

Tanggal : Tanggal :

Page 3: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

SKRIPSI

BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

(STUDI KASUS DI LEMBAGA REHABILITASI YAYASAN JAWOR

KOTA SEMARANG)

Disusun Oleh

Kiswantoro

1104011

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 28 Juni 2010

dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji/Dekan/Pembantu Dekan Penguji I

Drs. Ali Murtadho, M.Pd Baidi Bukhori, M.SiNIP. 196901818 199503 1 001 NIP. 19730427 199603 1 001

Sekretaris Dewan Penguji/Pembimbing Penguji II

Dr. H. Abu Rohmat. M.Ag. Komarudin, M.AgNIP. 19760407 200112 1 003 NIP. 19680413 200003 1 001

Pembimbing I,

Drs. H. Abdul Ghofier RomasNIP. 19460412 197611 1 001

Page 4: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang

belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, Mei 2010

Penulis

KiswantoroNIM: 1104011

Page 5: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

MOTTO

.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap

apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa

yang diperintahkan” (QS. At-Tahrim : 6)

Page 6: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis skripsi ini bagi mereka yang selalu setia

menemaniku di kala senang dan sedih.

• Almamaterku

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Tiada kata yang dapat ku

ucap selain terima kasih, dan skripsi ini sebagai wujud rasa terima kasih

untuk semuanya .

• Ayahanda dan Ibunda

Alm. Pardjono dan Hj. Siti Fatimah Paini. Yang selalu mencurahkan

kasih sayang, perhatian yang tiada pernah henti, serta do a dan restu yang

selalu ananda harapkan dalam segala hal .

• Kakak-kakakku

Moch. Darwanto, Nur syafa’ati, Sri Subekti, Pargi Astuti, Slamet

Sismani, dan Djoko Sutrisno. Yang senantiasa memberikan motivasi dan

senyum kebahagiaan .

• Adikku

Sapto Yuli Widayanto. Yang selalu memberikan motivasi dan do .

• Keponakan-keponakanku

Choirul Ana am Pambudi, Muh. Setiadi, Muh. Gus Nadif, Sistri Mumpuni,

Eka Nanda, dan Muh. Adnan. Yang selalu menghiburku dikala sedih dan

senang .

• Calon Istriku Tercinta

Nurul Fatimah S.Sos.I. “Yang selalu memberikan motivasi dan semangat,

serta senantiasa setia menemaniku .

• Sedulur-sedulur Sanggar WADAS

Yang telah menciptakan suasana keakraban sehingga sulit untuk

mengucapkan kata berpisah .

• Teman-Temanku

Agung, Hasyim, Azwar, Saerozi, Sokhi. “Thank s for All, ma af saya selalu

merepoti kalian .

Page 7: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Bimbingan Konseling Islam Terhadap AnakKorban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Studi Kasus di Lembaga RehabilitasiYayasan Jawor Kota Semarang)”. Secara logis anak memiliki dua nilai fungsi,yakni fungsi sebagai amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi peneruskehidupan di masa depan. Untuk memenuhi harapan dua fungsi tersebut, sudahselayaknya orang tua atau keluarga dapat memainkan peranan penting dalamproses pendidikan dan pengembangan anak. Akan tetapi malah sebaliknya orangtua atau keluarga juga dapat mengganggu perkembangan anak yakni dalampermasalahan kekerasan dalam rumah tangga. Dari uraian tersebut terdapat duapermasalahan yaitu bagaimana dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadapkesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling Islam di LembagaRehabilitasi Yayasan Jawor terhadap kesehatan mental anak korban kekerasandalam rumah tangga. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian skripsi iniadalah untuk mengetahui dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadapkesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam diLembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor terhadap kesehatan mental anak korbankekerasan dalam rumah tangga.

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan, denganpendekatan bimbingan dan konseling Islam, sedangkan spesifikasi penelitian yangdigunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:observasi, interview (wawancara) dan dokumentasi. Metode analisis yang penulisgunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yang bertujuanmelukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik bidang-bidang tertentu secarafaktual dan cermat dengan menggambarkan keadaan atau status fenomena.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak kekerasan dalam rumahtangga terhadap kesehatan mental anak di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawordiantaranya yaitu: depresi, stres, frustasi, ketakutan, kekalutan mental, neurotis,dan psikotis. Dampak tersebut dipengaruhi oleh faktor ekonomi, moral danagama. Bentuk dari kegiatan dakwah untuk menghadapi permasalahan tersebutdapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan dan konseling Islam. Dalampelaksanaan bimbingan dan konseling Islam di Lembaga Rehabilitasi YayasanJawor terhadap kesehatan mental anak korban kekerasan dalam rumah tanggaterdapat beberapa materi, metode, teknik dan proses dalam terapi penyembuhangangguan kesehatan mental. Dalam implementasinya, terlebih dahulu diterapkanmateri bimbingan, diantaranya materi kerohanian dan badaniah. Selanjutnyametode atau cara yang ditempuh atau dilakukan dalam terapi penyembuhan,antara lain dengan terapi pijat, terapi mandi, terapi sholat, terapi dzikir, terapialam, dan terapi kerja. Dan proses bimbingan terapi penyembuhan yang diberikanpembimbing bagi klien penderita gangguan kesehatan mental, yaitu pertamadengan memberikan pemijatan pada sekujur tubuh klien secara rutin, keduamemberikan bimbingan dan melakukan terapi penyembuhan secara keseluruhan,ketiga memberikan penilaian tentang tingkat kesadaran mereka selama menjalaniterapi penyembuhan, dan yang terakhir dengan memberikan bimbingan luar yaitudengan memberikan lapangan pekerjaan yang jelas.

Page 8: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

KATA PENGANTAR

ÉO ó¡ Î0«!$#Ç`» uH÷q§•9$#ÉOŠÏm§•9$#

Syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa penulis curahkan

kepada nabi Muhammad SAW yang memberikan cahaya terang bagi umat Islam

dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar sarjana strata satu (S1) pada jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dalam perjalanan penulisan skripsi ini telah banyak hal yang dilalui oleh

penulis yang bersifat cobaan, godaan, tantangan, dan lain sebagainya yang sangat

menguras energi cukup lumayan banyak. Semua cobaan, Alhamdulillah dapat

diatasi dan akhirnya dapat membuahkan hasil dengan selesainya skripsi ini yang

diberi judul “Bimbingan Konseling Islam terhadap Anak Korban Kekerasan

dalam Rumah Tangga (Studi Kasus di Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor Kota

Semarang)”. Untuk itu tidak ada kata yang pantas penulis ucapkan kepada pihak-

pihak yang telah membantu proses pembuatan skripsi ini kecuali dengan Jazakum

Allah Ahsan al Jaza Jaza an Katsira. Terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Drs. H. M. Zain Yusuf, M.M, selaku Dekan Fakultas Dakwah beserta

Pembantu Dekan I, II dan III.

3. Drs. H. Abdul Ghofier Romas dan H. Abu Rohmat M.Ag., selaku

pembimbing I dan II yang selalu meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Sugiarso, selaku dosen wali studi sejak saya masuk dan tercatat sebagai

mahasiswa Dakwah yang selalu memberikan motivasi, pengarahan dan

bimbingan kepada penulis.

Page 9: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

5. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.

6. Para Dosen pengajar dan staf karyawan di lingkungan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang yang telah membantu dalam penyelesaian proses

perkuliahan, urusan birokrasi dan lain sebagainya selama menuntut ilmu di

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.

7. Segenap Pengasuh dan Pengurus Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor Kota

Semarang, terimakasih yang tak terhingga atas bantuannya dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Ayahanda, Ibunda, Kakak, adik dan saudara-saudaraku yang senantiasa

memberikan motivasi dan mendo’akan disetiap perjalanan penulis dalam

menjalani hidup.

9. Adinda Nurul Fatimah, tidak ada kata yang patut diucapkan selain ucapan

terima kasih atas kebersamaan, bimbingan dan motivasinya.

10. Dan semua saja yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan dalam lembaran kertas kecil ini. Sekali lagi

penulis ucapkan: Jazakum Allah Ahsan al Jaza Jaza an Katsira.

Semoga kebaikan dan keikhlasan semua pihak yang telah membantu

dalam proses penyusunan skripsi ini mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya

kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang telah ada dalam skripsi ini bisa

bermanfaat bagi penulis secara pribadi dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, Mei 2010

Penulis

Kiswantoro

Page 10: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

ABSTRAKSI ............................................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. viii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 8

1.4. Tinjauan Pustaka .................................................................... 9

1.5. Metode Penelitian ................................................................... 10

1.6. Sistematika Penulisan ............................................................. 14

BAB II KESEHATAN MENTAL, KEKERASAN DALAM RUMAH

TANGGA, DAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM

2.1. Kesehatan Mental .................................................................... 17

2.1.1. Pengertian Kesehatan Mental .......................................... 17

2.1.2. Ciri-ciri Kesehatan Mental ............................................. 18

2.2. Kekerasan dalam Rumah Tangga ............................................ 20

Page 11: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

2.2.1. Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga .................. 20

2.2.2. Ruang Lingkup Kekerasan dalam Rumah Tangga .......... 21

2.2.3. Dampak-dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga ........ 23

2.3. Bimbingan Konseling Islam .................................................... 25

2.3.1. Pengertian Bimbingan Konseling Islam .......................... 25

2.3.2. Dasar Bimbingan Konseling Islam ................................. 28

2.3.3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Konseling Islam ............. 30

2.3.4. Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam ............ 34

2.3.5. Asas-Asas Bimbingan Konseling Islam .......................... 37

BAB III GAMBARAN UMUM BIMBINGAN DAN KONSELING

YAYASAN JAWOR TERHADAP ANAK KORBAN

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

3.1. Profil Yayasan Jawor ............................................................... 41

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Yayasan Jawor ..................... 41

3.1.2. Visi dan Misi Yayasan Jawor ......................................... 43

3.1.3. Sruktur Organisasi Yayasan Jawor .................................. 44

3.2. Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga Terhadap Kesehatan

Mental Anak di Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor ............. 45

3.3. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam Yayasan Jawor

Terhadap Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga ........ 50

3.3.1. Profil Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga .... 50

3.3.2. Profil Konselor ............................................................... 51

3.3.3. Metode Terapi Penyembuhan ......................................... 53

Page 12: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

3.3.4. Proses Bimbingan dan Konseling Yayasan Jawor............ 54

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM

RUMAH TANGGA DI LEMBAGA REHABILITASI YAYASAN

JAWOR KOTA SEMARANG.

4.1. Analisis Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga Terhadap

Kesehatan Mental Anak............................................................ 57

4.2. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam di Lembaga

Rehabilitasi Yayasan Jawor Terhadap Kesehatan Mental Anak

Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga ................................ 60

4.3 Analisis Bimbingan dan Konseling Islam Terhadap Anak Korban

Kekerasan dalam Rumah Tangga di Lembaga Rehabilitasi Yayasan

Jawor ....................................................................................... 68

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................ 72

5.2. Saran-saran ............................................................................. 73

5.3. Kata Penutup .......................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara logis anak memiliki dua nilai fungsi, yakni fungsi sebagai

amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi penerus kehidupan di

masa depan. Untuk memenuhi harapan dua fungsi tersebut, sudah selayaknya

orang tua dapat memainkan peranan penting dalam proses pendidikan dan

pengembangan anak. Proses tersebut dapat diselenggarakan secara langsung

oleh orang tua dalam lingkungan keluarga maupun melalui bantuan jasa orang

lain dalam lingkup pendidikan sekolah (Hidayah, 2000 : 7).

Keluarga merupakan sarana pendidikan awal dalam perkembangan

anak. Hal ini dikarenakan sebelum anak mengenal dunia luar, anak terlebih

dahulu mendapat pendidikan dari lingkup keluarga. Sedangkan disebut

sebagai pendidikan terpenting karena peluang anak untuk belajar dan

memahami sesuatu ilmu dalam lingkup keluarga lebih besar keberhasilannya

karena hal-hal sebagai berikut:

1. Lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga daripada waktu

normal sekolah.

2. Anak memiliki ketergantungan yang kuat terhadap keluarga, baik dalam

lingkup ekonomi, kenyamanan, kasih sayang, maupun keamanan

(Hidayah, 2000 : 2).

Dengan adanya dua hal tersebut, idealnya keluarga dapat menjadi

“sekolah utama” bagi anak untuk memperdalam dan memperluas wawasan

Page 14: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

keilmuan yang telah diperoleh di sekolah. Terlebih lagi dengan adanya

ketergantungan kepada orang tua akan semakin membantu memudahkan

orang tua untuk mengarahkan anak dalam proses belajar.

Akan tetapi tidak selamanya dan tidak semua keluarga dapat

memainkan peranan mereka dalam upaya mengembangkan kemampuan

sumber daya manusia yang ada dalam diri anak. Kesibukan orang tua dalam

kegiatan ekonomi tidak jarang menjadikan anak merasa kurang mendapat

perhatian dan kasih sayang dari orang tua mereka. Memang terkadang orang

tua yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi memilih untuk menitipkan

anak mereka kepada orang atau lembaga yang menerima penitipan anak secara

temporer. Namun itu sebenarnya bukanlah solusi tepat, bahkan sebaliknya

dapat menjadi bumerang bagi orang tua apabila kemudian hal itu malah

mampu menggantikan peran orang tua sehingga anak akan menjadi lebih jauh

dari orang tuanya (Arif, 2001 : 4).

Selain permasalahan tersebut di atas, terdapat permasalahan lain yang

dapat mengganggu perkembangan anak yakni permasalahan kekerasan dalam

rumah tangga. Maksud dari kekerasan dalam rumah tangga adalah perilaku

kasar yang dilakukan dalam lingkup anggota keluarga (Muhyari, 2002 : 6).

Pada dasarnya, permasalahan dalam keluarga merupakan hal yang wajar

terjadi, namun bila tidak diselesaikan dengan baik maka permasalahan

tersebut akan menimbulkan konflik keluarga yang berkepanjangan dan

membebani, maka kebahagiaan dalam keluarga tersebut akan berkurang atau

bahkan lama-lama menghilang entah kemana (Pujihastuti, 2006: 19).

Page 15: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Kekerasan dalam rumah tangga dapat berbentuk perilaku kasar, seperti

menampar, memukul, maupun menendang dan dapat pula berbentuk ucapan-

ucapan kasar seperti menghardik, mencaci, dan memaki. Umumnya, korban

dalam kekerasan rumah tangga adalah siapa pun yang dikuasai oleh pemilik

otoritas, bisa suami oleh istrinya, bisa istri oleh suaminya, bisa anak oleh

orang tuanya, bisa para pembantu rumah tangga yang “dimiliki” oleh

majikannya (Tungka, 2007: 07).

Terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga, terdapat dampak-

dampak yang dapat merugikan pihak-pihak dalam keluarga, mulai dari

dampak secara psikologi, dampak fisik, hingga dampak terhadap status

perkawinan. Dampak psikologis dapat berupa timbulnya trauma – dari level

ringan hingga level berat – pada diri anggota keluarga yang menjadi korban,

baik korban dalam yang menjadi obyek sasaran kekerasan maupun obyek

yang menyaksikan kekerasan tersebut. Dampak fisik dapat berupa luka fisik

yang dialami oleh obyek korban kekerasan. Sedangkan dampak status

perkawinan dapat berupa terganggu hingga putusnya hubungan perkawinan

antara suami dan istri (Muhyari, 2002 : 10).

Korban dari kekerasan dalam rumah tangga yang paling rawan adalah

anak-anak. Dikatakan rawan karena kondisi psikologis anak-anak sangat

berbeda dengan kondisi psikologi orang tua dalam menerima perlakuan yang

tidak semestinya. Hal ini disebabkan karena pada masa anak-anak merupakan

fase perkembangan awal psikologi mereka. Jadi apabila terjadi sesuatu hal

yang mengganggu psikologi anak-anak, maka mereka akan mengalami

Page 16: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

ketergangguan psikisnya. Terlebih lagi manakala sumber penyebab gangguan

tersebut adalah orang tua mereka sendiri. Trauma yang mereka rasakan akan

lebih besar karena adanya pertentangan terkait dengan peran orang tua sebagai

sumber pelindung dan teladan anak-anak (Ruyanti, 2001 : 7).

Fenomena yang telah dijelaskan di atas, dalam konteks Islam dapat

disebut dengan obyek permasalahan dakwah. Disebut demikian karena adanya

permasalahan yang dapat menimbulkan peluang seseorang ke arah kerusakan

(munkar). Timbulnya peluang kerusakan tersebutlah yang menjadi obyek

sasaran dakwah karena dakwah sendiri pada dasarnya adalah suatu kegiatan

ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang

dilakukan secara individu maupun kelompok supaya timbul dalam dirinya

suatu pengertian, kesadaran dan sikap penghayatan serta pengalaman terhadap

ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa ada

unsur-unsur paksaan (Arifin, 1996: 6).

Bentuk dari kegiatan dakwah untuk menghadapi permasalahan

gangguan psikis pada anak (sebagaimana obyek kajian dalam penelitian ini)

dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan dan konseling. Secara

sederhana, jika disandarkan pada pengertian konseling, tujuan konseling

menurut Rogers dapat dilihat dari pengertian konseling yang ia kemukakan,

sebagaimana dikutip dalam Latipun (2003: 5), yakni :

“The process by which structure of the self is relaxed in the safety ofrelationship with the therapist, and previously denied experiences areperceived and then integrated in to an altered self”.

Page 17: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

(Proses hubungan yang aman antara therapis dan diri klien yang penuh dengan

pengalaman-pengalaman dan kemudian menyatu membentuk perubahan diri

klien).

Bimbingan dan konseling yang dimaksud dalam konteks dakwah

tersebut tidak lain adalah bimbingan dan konseling Islam yang menjadikan

nilai-nilai ajaran agama Islam sebagai sumber dasar pedoman dalam

memberikan bimbingan dan konseling sehingga klien dapat menanggulangi

problematika hidup dengan baik dan benar secara mandiri yang berpandangan

pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW (Adz-Dzaki, 2002: 89 dan

Hallen, 2002: 17). Secara lebih rinci, Musnamar (1992:34) menyebutkan

bahwa fungsi bimbingan konseling terdiri dari fungsi preventif, fungsi kuratif,

fungsi preservatif, dan fungsi developmental.

Fungsi preventif dapat diartikan sebagai upaya membantu individu

menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya sendiri. Fungsi

kuratif diartikan sebagai membantu individu dalam memecahkan masalah

yang sedang dihadapinya. Fungsi preservatif diartikan sebagai upaya

membantu individu menjaga kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan

kebaikan itu bertahan lama. Fungsi developmental diartikan sebagai upaya

untuk membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak

memungkinkannya menjadi sebab munculnya permasalahan baginya.

Terkait dengan permasalahan anak sebagai korban kekerasan dalam

rumah tangga dan keberadaan bimbingan dan konseling Islam, Lembaga

Page 18: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor menjadi salah satu lembaga yang

memberikan perhatian terhadap permasalahan tersebut. Nama Jawor sendiri

merupakan kependekan dari Jama ah Wong Rekoso. Jumlah anak yang saat

ini menjadi klien di Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor adalah

sebanyak 15 orang anak. Problem gangguan kejiwaan yang ditangani di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor Semarang dapat diklasifikasikan

menjadi tiga, yang meliputi : 1) psikologis organik adalah gangguan kejiwaan

yang disebabkan oleh faktor kerusakan saraf otak karena cacat bawaan atau

kecelakaan, 2) psikologis non-organik merupakan gangguan kejiwaan yang

tidak disebabkan oleh kerusakan saraf otak melainkan oleh persoalan lain

yang murni problem psikologis, dan 3) generalis merupakan gabungan antara

psikologis organik dan psikologis non-organik (Wawancara pra penelitian

dengan KH. Muhammad Ja’far; Koordinator Konselor Jawor, tanggal 14

Desember 2009).

Penerapan Bimbingan Konseling Islam di Lembaga Rehabilitasi

Mental Yayasan Jawor sebagai bantuan psikologis memiliki keunikan

tersendiri. Pada umumnya bantuan psikologis yang diberikan kepada klien

berupa spesifik-non-generalis, yaitu permasalahan klien adalah berbeda antara

satu dengan lainnya sehingga sifat treatmennya khusus, dan tidak sama antara

klien satu dengan lainnya. Namun tidak demikian halnya dengan yang ada di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor. Sifat bantuan psikologis

bimbingan konseling Islam di lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor

Semarang adalah generalis-non-spesifik, yakni anggapan bahwa seluruh klien

Page 19: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

berada dalam permasalahan yang sama dan dapat ditangani secara bersama-

sama (Wawancara pra penelitian dengan KH. Muhammad Ja’far; Koordinator

Konselor Jawor, tanggal 14 Desember 2009).

Perbedaan teknik bimbingan dan konseling yang diterapkan di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor tersebut merupakan suatu daya

tarik dalam lingkup penelitian, terkait dengan proses bimbingan dan konseling

untuk kesehatan mental. Disebut menarik karena perbedaan karakter anak dan

kedalaman permasalahan kesehatan mental anak tidak menjadi fokus dalam

pemberian bimbingan dan konseling yang berimbas pada perbedaan teknik

bimbingan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sebuah kajian yang mendalam

terkait dengan proses bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di Lembaga

Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor. Hasil penelitian tersebut akan

penulis paparkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Bimbingan Konseling

Islam Terhadap Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Studi Kasus

di Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor Kota Semarang)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini

akan dipusatkan pada masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan

dan konseling bagi anak korban kekerasan rumah tangga di Lembaga

Page 20: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Rehabilitasi Yayasan Jawor Kota Semarang. Secara lebih detail, masalah

tersebut penulis rumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap kesehatan

mental anak?

2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam di Lembaga

Rehabilitasi Yayasan Jawor terhadap kesehatan mental anak korban

kekerasan dalam rumah tangga?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini tidak lain adalah untuk mencari jawaban atas

permasalahan yang diajukan, yakni:

1. Untuk mengetahui dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap

kesehatan mental anak.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam di

Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor terhadap kesehatan mental anak

korban kekerasan dalam rumah tangga.

Sedangkan manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah

keilmuan yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling Islam,

khususnya terkait dengan teori bimbingan konseling Islam terhadap anak

korban kekerasan dalam rumah tangga kaitannya dengan kesehatan

mental.

Page 21: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Sebagai media penerapan keilmuan dari teori ke praktek yang selama

ini diperoleh penulis di institusi tempat penulis belajar, khususnya

dalam teori Bimbingan dan Konseling Islam yang berkaitan dengan

bimbingan terhadap kesehatan mental anak.

2) Sebagai tolok ukur kemampuan praktikum penulis, khususnya terkait

dengan praktek penelitian lapangan.

3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam

praktek bimbingan dan konseling Islam khususnya dalam bimbingan

dan konseling Islam terhadap kesehatan mental anak yang menjadi

korban kekerasan dalam rumah tangga.

1.4. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari adanya asumsi plagiarisasi, maka berikut ini akan

penulis paparkan beberapa pustaka yang berhubungan dengan penelitian yang

akan penulis laksanakan.

Pertama, penelitian dengan judul Dimensi Agama dalam Konseling

untuk Isteri Korban Kekerasan oleh Suami (Studi Kasus di LRC-KJHAM)

yang dilakukan oleh Mahmudah tahun 2006. Peneliti mengkaji pentingnya

dimensi agama dalam proses konseling bagi istri korban kekerasan yang

dilakukan oleh LRC-KJHAM di Semarang.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Syaifullah tahun 2001 yang

berjudul Bimbingan Konseling Islam Terhadap Kejiwaan pada Anak di

Page 22: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor . Penelitian tersebut mengkaji tentang

latar belakang anak yang mengalami gangguan kejiwaan dan mengkaji tentang

penerapan bimbingan konseling terhadap kejiwaan anak di lembaga

rehabilitasi Yayasan Jawor.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Muhyari, tahun 2007 dengan

judul Pembinaan Mental terhadap Korban Kekerasan di LRC-KJHAM

Semarang (Tinjauan Konseling Islam) . Penelitian tersebut mengkaji kasus-

kasus kekerasan yang dialami oleh kaum perempuan korban kekerasan serta

bagaimana pembinaan mental bagi perempuan korban kekerasan yang

dilakukan LRC-KJHAM di Semarang dan bagaimana tinjauan konseling

Islam.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut meskipun sedikit banyaknya

ada kesamaan dengan penelitian sebelumnya, namun pendekatan penelitian

yang disusun saat ini memiliki perbedaan. Dalam hal ini peneliti lebih

memfokuskan pada persoalan “Bimbingan Konseling Islam Terhadap Anak

Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Studi Kasus di Lembaga

Rehabilitasi Yayasan Jawor Kota Semarang)”.

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah penelitian lapangan

yang berbasis pada jenis penelitian lapangan kualitatif. Disebut sebagai

penelitian lapangan karena data yang dikumpulkan berasal dari lapangan

(hasil wawancara, dokumentasi, maupun observasi) dan bukan berasal

Page 23: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

dari literatur kepustakaan. Sedangkan maksud dari dasar kualitatif adalah

bahwa penelitian ini menggunakan asas-asas penelitian kualitatif di mana

tidak dipergunakan kaidah-kaidah statistik yang merupakan dasar dari

penelitian kuantitatif.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan bimbingan dan konseling Islam. Maksudnya adalah dalam

melakukan analisa terhadap permasalahan yang menjadi objek penelitian

didasarkan atau diperbandingkan dengan teori-teori maupun sudut

pandang keilmuan bimbingan dan konseling Islam.

1.5.2. Sumber dan Jenis Data

Data penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :

1) Data Primer

Data primer adalah jenis data yang diperoleh langsung dari

obyek penelitian sebagai bahan informasi yang dicari (Azwar, 1998:

91). Data primer dalam penelitian ini adalah seluruh data yang

berhubungan dengan proses pemberian bimbingan dan konseling bagi

anak korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor. Sumber data primer

adalah konselor dan anak-anak yang menjadi klien. Pada sumber data

konselor, informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan proses

pemberian bimbingan dan konseling yang meliputi materi dan metode.

Sedangkan pada sumber data anak-anak yang menjadi klien, informasi

yang akan dicari berkaitan dengan pandangan mereka terhadap proses

Page 24: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

pemberian bimbingan dan konseling tersebut. Selain itu, dijadikannya

anak-anak yang menjadi klien sebagai sumber data juga berfungsi

sebagai penyeimbang informasi terkait dengan proses pemberian

bimbingan dan konseling kepada anak-anak korban kekerasan dalam

rumah tangga kaitannya dengan kesehatan mental mereka.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah jenis data yang mendukung data primer

dan dapat diperoleh di luar obyek penelitian (Hadi, 1993: 11). Data

sekunder dalam penelitian ini adalah meliputi data-data yang

berhubungan dengan teori bimbingan dan konseling Islam serta

kesehatan mental. Sumber data sekunder berupa buku maupun

dokumentasi lain yang berhubungan dan dapat menunjang kebutuhan

informasi tentang obyek penelitian.

1.5.3. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data penelitian juga dipengaruhi dari jenis

sumber data. Dikarenakan jenis sumber data dalam penelitian ini adalah

orang (person) dan kertas atau tulisan (paper) maka untuk memperoleh

dan mengumpulkan data digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

1. Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan melakukan percakapan dengan sumber informasi secara

langsung (tatap muka) dengan tujuan untuk memperoleh keterangan

dari seseorang yang relevan dengan yang dibutuhkan dalam penelitian

Page 25: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

ini (Koentjoroningrat, 1981: 162). Obyek dan tujuan dari wawancara

dalam penelitian ini adalah:

a. Pengurus Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor.

b. Konselor dengan target data yang berhubungan dengan proses

pemberian bimbingan dan konseling.

c. Anak-anak yang menjadi klien atau pihak keluarga yang

mewakilinya.

2. Observasi adalah metode yang digunakan melalui pengamatan yang

meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan

menggunakan keseluruhan alat indera (Arikunto, 1998: 149). Data

yang dihimpun dengan teknik ini adalah situasi umum Lembaga

Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor yang meliputi kegiatan pemberian

bimbingan dan konseling. Dalam hal ini peneliti berkedudukan

sebagai non partisipan observer, yakni peneliti tidak turut aktif setiap

hari berada lingkungan komunitas Lembaga Rehabilitasi Mental

Yayasan Jawor, namun hanya pada waktu penelitian.

3. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data berupa sumber data

tertulis (yang berbentuk tulisan). Sumber data tertulis dapat dibedakan

menjadi : dokumen resmi, buku, majalah, arsip, ataupun dokumen

pribadi dan juga foto (Sudarto, 2002: 71). Hasil dari metode

dokumentasi di atas akan dipergunakan peneliti untuk membahas pada

bab II dan III, yaitu tentang gambaran umum pemberian bimbingan

Page 26: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

dan konseling kepada anak korban kekerasan dalam rumah tangga di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor.

1.5.4. Teknik Analisis Data

Proses analisa data merupakan suatu proses penelaahan data

secara mendalam. Menurut Moleong (2002: 103) proses analisa dapat

dilakukan pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan

data meskipun pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul. Guna

memperoleh gambaran yang jelas dalam memberikan, menyajikan, dan

menyimpulkan data, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode analisa deskriptif kualitatif, yakni suatu analisa penelitian yang

dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi tertentu yang bersifat

faktual secara sistematis dan akurat (Danim, 2002: 41). Penggunaan

metode ini memfokuskan penulis pada adanya usaha untuk menganalisa

seluruh data (sesuai dengan pedoman rumusan masalah) sebagai satu

kesatuan dan tidak dianalisa secara terpisah.

1.6. Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk laporan skripsi

yang berisikan tiga bagian yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bagian awal yang isinya meliputi halaman cover, halaman persetujuan

pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,

halaman deklarasi, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar

isi.

Page 27: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Bagian isi yang merupakan bagian utama laporan penelitian yang

isinya meliputi:

Bab I : Pendahuluan yang isinya meliputi: latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Kesehatan Mental, Kekerasan dalam Rumah Tangga, dan

Bimbingan Konseling Islam. Sub bab kesehatan mental meliputi

pengertian kesehatan mental, ciri-ciri kesehatan mental. Sub bab

Kekerasan dalam Rumah Tangga yang meliputi pengertian, ruang

lingkup kekerasan dalam rumah tangga, dan dampak-dampak

kekerasan dalam rumah tangga. Sub bab Bimbingan Konseling

Islam yang meliputi pengertian, dasar Bimbingan Konseling Islam,

fungsi dan tujuan Bimbingan Konseling Islam, metode dan teknik

Bimbingan Konseling Islam, dan asas-asas Bimbingan Konseling

Islam.

Bab III : Gambaran Umum Bimbingan dan Konseling Islam Yayasan Jawor

terhadap Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga. Bab ini

terdiri dari tiga sub bab yakni: pertama, sub bab tentang Profil

Yayasan Jawor yang isinya meliputi sejarah dan perkembangan

Yayasan Jawor, Visi dan Misi Yayasan Jawor, dan Struktur

Organisasi Yayasan Jawor. Kedua, sub bab tentang dampak

kekerasan dalam rumah tangga terhadap kesehatan mental anak di

lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor. Sedangkan sub bab ketiga

Page 28: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

adalah Bimbingan dan Konseling Islam Yayasan Jawor terhadap

Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga yang isinya

meliputi: profil anak korban kekerasan dalam rumah tangga, profil

konselor, metode terapi penyembuhan, dan proses bimbingan dan

konseling Yayasan Jawor terhadap anak korban kekerasan dalam

rumah tangga.

Bab IV : Analisis Bimbingan dan Konseling Islam terhadap Anak Korban

Kekerasan dalam Rumah Tangga di Lembaga Rehabilitasi Yayasan

Jawor Kota Semarang. Bab ini terdiri dari tiga sub bab yakni:

Analisis dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap

kesehatan mental anak, Analisis pelaksanaan Bimbingan dan

Konseling Islam di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor terhadap

kesehatan mental anak korban kekerasan dalam rumah tangga, dan

Analisis bimbingan dan konseling Islam terhadap anak korban

kekerasan dalam rumah tangga di lembaga rehabilitasi Yayasan

Jawor.

Bab V : Penutup yang isinya adalah kesimpulan dan saran-saran.

Page 29: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

BAB II

KESEHATAN MENTAL, KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA,

DAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM

2.1. Kesehatan Mental

2.1.1. Pengertian Kesehatan Mental

Secara etimologi mental hygiene atau biasa disebut ilmu

kesehatan mental, berasal dari kata hygeia dan mental. Hygeia adalah

nama dewi kesehatan Yunani yang berarti ilmu kesehatan sedangkan

mental berasal dari kata latin mens dan mentis, yang berarti jiwa,

nyawa, sukma, ruh, semangat (Kartono, 1989 : 3).

Secara terminologi banyak definisi kesehatan yang dirumuskan

para ahli antara lain :

a. Daradjat (1984 : 4),

Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-

sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan terciptanya penyesuaian diri

antara manusia dengan dirinya dan lingkungan.

b. Adz-Dzaky (2002 : 457)

Bahwa mental yang sehat adalah integritasnya jiwa muthmainnah

(jiwa yang tenteram), jiwa radhiyah (jiwa yang meridhai), dan jiwa

mardhiyah (jiwa yang diridhai).

c. Kartono (1984 : 4)

Kesehatan mental adalah kemampuan seseorang memecahkan

segenap keruwetan batin manusia yang ditimbulkan oleh macam-

Page 30: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

macam kesulitan hidup, serta berusaha mendapat kebersihan jiwa

dalam pengertian tidak terganggu oleh ketegangan kekuatan dan

konflik terbuka serta konflik batin.

d. Lukluk A. dan Bandiyah (2008 : 56)

Menurut Karl Menninger kesehatan mental adalah penyesuaian

manusia terhadap lingkungannya dan orang-orang lain dengan

keefektifan dan kebahagiaan yang optimal. Dalam mental yang

sehat terdapat kemampuan untuk memelihara inteligensi yang siap

digunakan. Perilaku yang dipertimbangkan secara sosial, dan

disposisi yang bahagia.

Sedangkan kesehatan mental menurut penulis adalah

kemampuan manusia untuk berusaha mendapat kebersihan jiwa yang

tenteram serta penyesuaian diri terhadap dirinya dan lingkungan.

2.1.2. Ciri-ciri Kesehatan Mental

Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang mempunyai mental yang

sehat, Yahya Jaya sebagaimana dikutip oleh Umar (1998 : 92)

mengungkapkan beberapa ciri-ciri orang yang mempunyai mental

sehat yaitu :

a. Terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa.

b. Mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, lingkungannya

secara baik, teruma terhadap perubahan yang biasa terjadi.

c. Mampu mengembangkan segala daya, potensi dan bakat secara

optimal.

Page 31: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

d. Adanya keserasian antara fungsi-fungsi kejiwaan.

e. Dapat merasakan kebahagiaan dan kemampuan diri untuk

menghadapi masalah yang biasa terjadi.

f. Memiliki ketahanan mental yang kuat dan tabah menghadapi

cobaan, ujian dan penderitaan yang menimpa dirinya.

g. Dapat menjawab tantangan hidup dengan baik.

h. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Ada 6 sifat orang yang sehat mental yaitu: (Lukluk A. dan

Bandiyah, 2008 : 57)

1. Sikap terhadap diri sendiri

Yang positif, menekankan pada penerimaan diri, identitas yang

kuat, penghargaan yang realistik terhadap kelebihan dan

kekurangan orang lain.

2. Persepsi atau realitas

Yaitu suatu realistic atas diri sendiri dan dunia, orang, serta benda

yang nyata ada di lingkungan.

3. Kelemahan

Yaitu keutuhan dari kepribadian bebas dan ketidakmampuan

menghadapi konflik dalam diri dan toleransi yang baik terhadap

stres.

4. Kompetensi

Adanya perkembangan kompetensi baik fisik, intelektual,

emosional dan social untuk menanggulangi masalah kehidupan.

Page 32: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

5. Otonomi

Ialah keyakinan diri, rasa tanggung jawab dan pengaturan diri yang

kuat, bersama-sama dengan kemandirian yang memadai

menyangkut pengaruh sosial.

6. Pertumbuhan atau aktualisasi diri

Menekankan pada kecenderungan terhadap kematangan yang

meningkat dan kepuasan sebagai pribadi.

2.2. Kekerasan dalam Rumah Tangga

2.2.1. Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kekerasan adalah

perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cidera atau

matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang

orang lain (Kamus Bahasa Indonesia, 1989 : 550).

Di dalam Beijing Plat From of Action No. 113 (dalam Herlina,

Apora : 1998) kekerasan adalah setiap tindakan kekerasan berdasarkan

gender yang menyebabkan atau dapat menyebabkan atau kerugian

secara fisik, seksual atau psikologis terhadap perempuan termasuk

ancaman untuk melaksanakan tindakan tersebut daam kehidupan

masyarakat atau pribadi (Herlina, 1999).

Pengertian KDRT menurut UU PKDRT No. 23 tahun 2004

adalah segala bentuk baik kekerasan fisik, secara psikologis kekerasan

seksual maupun ekonomi yang pada intinya mengakibatkan

penderitaan, baik penderitaan secara kemudian memberikan dampak

Page 33: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

kepada korban seperti misalnya mengalami kerugian fisik atau bisa

juga memberikan dampak korban menjadi sangat trauma atau

mengalami penderitaan secara psikis.

Sedangkan KDRT menurut penulis adalah segala bentuk

tindakan kekerasan dalam keluarga baik berupa kekerasan fisik

maupun psikologis yang dapat mengakibatkan penderitaan baik berupa

cidera fisik maupun psikologis.

KDRT juga diistilahkan dengan kekerasan domestik. Dengan

pengertian domestik ini diharapkan memang tidak melulu konotasinya

dalam satu hubungan suami istri saja tetapi juga setiap pihak yang ada

di dalam keluarga, jadi bisa saja tidak hanya hubungan suami istri,

tetapi juga hubungan darah bahkan seorang pekerja rumah tangga

menjadi pihak yang perlu dilindungi. Selain ini sering sekali

mendengar atau membaca di Koran, TV, Radio, bahwa pembantu

sering menjadi kekerasan. Kasus kekerasan terhadap pembantu rumah

tangga tersebut sering sekali diselesaikan dengan menggunakan pasal-

pasal dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP). Namun

pada prakteknya hal itu menjadi tidak terlihat karena memang status

mereka yang rentan mendapatkan perlakuan-perlakuan kekerasan.

Oleh karena itu UU PKDRT anti kekerasan domestik dibuat agar dapat

menjangkau pihak-pihak yang tidak hanya dalam hubungan suami istri

tetapi juga pihak lain (www.pemantauperadilan.com pada tanggal 8

Mei 2010).

Page 34: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

2.2.2. Ruang Lingkup Kekerasan dalam Rumah Tangga

UU PKDRT membagi ruang lingkup KDRT menjadi 3 bagian

hubungan yaitu pertama hubungan garis keturunan darah misalnya

anak, kedua hubungan suami istri, ketiga hubungan orang yang bekerja

dilingkup dalam keluarga tersebut atau tidak punya hubungan sama

sekali. Dari hasil penelitian LBH APIK ditemukan bahwa KDRT dapat

terjadi di segala tingkatan ekonomi. Kelompok yang rentan menjadi

korban KDRT adalah istri anak dan pembantu rumah tangga.

Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa siapa saja bisa

sangat rentan mendapatkan kekerasan asalkan ia berjenis kelamin

perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan suami mendapat

perlakuan kekerasan dari istrinya. KDRT juga mungkin saja dilakukan

oleh ibu kandung terhadap anak kandungnya sendiri. Hal itu juga telah

diantisipasi dalam UU PKDRT, karena seperti telah dijelaskan di atas,

ruang lingkup KDRT adalah kekerasan domestik, artinya hubungan

perkawinan yang tidak hanya dilihat dari segi hukum Negara, tetapi

juga dari hukum adat atau agama (termasuk nikah di bawah tangan dan

hidup bersama). Oleh karena itu yang dilindungi tidak hanya istri, tapi

juga anak pasangan hidup dan pembantu rumah tangga

(www.pemantauperadilan.com pada tanggal 8 Mei 2010).

Korban dari kekerasan dalam rumah tangga yang paling rawan

adalah anak-anak. Dikatakan rawan karena kondisi psikologis anak-

anak sangat berbeda dengan kondisi psikologi orang tua dalam

menerima perlakuan yang tidak semestinya. Hal ini disebabkan karena

Page 35: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

pada masa anak-anak merupakan fase perkembangan awal psikologi

mereka. Jadi apabila terjadi sesuatu hal yang mengganggu psikologi

anak-anak, maka mereka akan mengalami ketergangguan psikisnya.

Terlebih lagi manakala sumber penyebab gangguan tersebut adalah

orang tua mereka sendiri. Trauma yang mereka rasakan akan lebih

besar karena adanya pertentangan terkait dengan peran orang tua

sebagai sumber pelindung dan teladan anak-anak (Ruyanti, 2001 : 7).

2.2.3. Dampak-dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga

Dalam UU PKDRT No. 23 tahun 2004 disebutkan dampak-

dampak kekerasan adalah sebagai berikut :

a. Kekerasan fisik

Kekerasan fisik adalah tindakan yang bertujuan melukai, menyiksa

atau menganiaya orang lain. Adapun tindakan tersebut dapat

dilakukan dengan memukul dengan menggunakan anggota tubuh

atau alat bantu dan bisa dideteksi dengan mudah dari hasil visum.

b. Kekerasan psikologis

Kekerasan psikologis adalah tindakan yang bertujuan mengganggu

atau menekan emosi korban. Secara kejiwaan biasanya korban

mengalami rasa takut, kurang memiliki kepercayaan diri dan

lainnya.

c. Kekerasan ekonomi

Kekerasan ekonomi adalah tindakan yang dengan sengaja

mengeksploitasi perempuan untuk dapat memenuhi kebutuhan

Page 36: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

ekonomi. Dalam hal ini biasanya terjadi dalam rumah tangga yang

mana perempuan mengalami peran ganda. Disisi lain adanya

ketergantungan ekonomi istri pada suami karena istri tidak bekerja.

d. Kekerasan seksual

Kekerasan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang

berkonotasi seksual yang dilakukan sepihak dan tidak diinginkan

oleh orang yang menjadi sasaran. Kekerasan seksual dapat dialami

oleh laki-laki maupun perempuan, namun perempuan yang lebih

banyak mengalaminya. (www.pemantauanperadilan.com pada

tanggal 8 Mei 2010)

Terkait dengan dampak-dampak kekerasan dalam rumah

tangga, dapat merugikan pihak-pihak dalam keluarga, mulai dari

dampak secara psikologis, dampak fisik, hingga dampak terhadap

status perkawinan. Dampak psikologis dapat berupa timbulnya trauma

– dari level ringan hingga level berat – pada diri anggota keluarga yang

menjadi korban, baik korban yang menjadi obyek sasaran kekerasan

maupun obyek yang menyaksikan kekerasan tersebut yaitu anak.

Dampak fisik dapat berupa luka fisik yang dialami oleh obyek korban

kekerasan. Sedangkan dampak status perkawinan dapat berupa

terganggu hingga putusnya hubungan perkawinan antara suami dan

istri (Muhyari, 2002 : 10).

Dari dampak-dampak kekerasan dalam rumah tangga tersebut,

dapat mengganggu psikologi anak yang mengakibatkan terganggunya

Page 37: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

kesehatan mental anak. Hal ini disebabkan karena pada masa anak-

anak merupakan fase perkembangan awal psikologi mereka. Jadi

apabila terjadi sesuatu hal yang mengganggu psikologi anak-anak,

maka mereka akan mengalami ketergangguan psikisnya.

Untuk menghadapi permasalahan gangguan psikis pada anak

(sebagaimana obyek kajian dalam penelitian ini) dapat diwujudkan

melalui kegiatan bimbingan dan konseling Islam. Bimbingan dan

konseling yang dimaksud dalam konteks dakwah tersebut tidak lain

adalah bimbingan dan konseling Islam yang menjadikan nilai-nilai

ajaran agama Islam sebagai sumber dasar pedoman dalam memberikan

bimbingan dan konseling sehingga klien dapat menanggulangi

problematika hidup dengan baik dan benar secara mandiri yang

berpandangan pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW (Adz-

Dzaki, 2002: 89 dan Hallen, 2002: 17).

2.3. Bimbingan Konseling Islam

2.3.1. Pengertian Bimbingan Konseling Islam

Bimbingan dan konseling merupakan alih bahasa dari istilah

bahasa Inggris guidance and counceling (Faqih, 2001 : 1). Kedua kata

merupakan satu kesatuan yang keduanya mengandung pengertian yang

berbeda dengan tujuan dan tugas yang sama.

Bimbingan adalah terjemahan dari kata bahasa Inggris

guidance yang berasal dari kata kerja to guide yang artinya

menunjukkan, memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan

Page 38: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

yang lebih bermanfaat bagi kehidupannya di masa kini dan akan

datang (Arifin, 1994 : 1).

Menurut Bimo Walgito (2004 : 5) bimbingan adalah bantuan

atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau kelompok dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya

agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai

kesejahteraan hidupnya.

Menurut Crow dan Trow, sebagaimana dikutip Hellen (2002 :

4) bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria

maupun wanita, yang memiliki kepribadian yang baik dan pendidikan

yang memadai kepada seseorang individu dari setiap usia untuk

menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri,

mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihannya

sendiri, dan memikul bebannya sendiri.

Menurut Surya (1998 : 12) bimbingan adalah suatu proses

pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari

pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam

pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dalam perwujudan

diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan

menyesuaikan diri dalam lingkungan.

Sedangkan bimbingan menurut penulis adalah bantuan atau

pengarahan yang diberikan oleh seseorang kepada individu atau

Page 39: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dan permasalahannya

sendiri agar tercapai kemandirian diri.

Melihat pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di atas

maka dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan adalah proses

bantuan kepada individu atau kelompok yang bersifat psikis (kejiwaan)

agar individu atau kelompok itu dapat mengatasi kesulitan-kesulitan

yang dihadapi membuat pilihan yang bijaksana dalam menyesuaikan

diri dan lingkungannya serta dapat membentuk pribadi yang mandiri.

Konseling berasal dari bahasa Inggris yaitu caunceling dengan

akar kata to caunsel yang artinya memberi anjuran kepada orang

lain secara vis to vis (berhadapan muka satu sama lain) dan juga bisa

diartikan advice yang berarti nasehat atau perintah. (Echols dan

Shadaly, 1992 : 150).

Menurut Priyatno dan Amti (1999 : 105) konseling adalah

proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara

konseling oleh seseorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang

mengalami suatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya

masalah yang dihadapi oleh klien.

Pendapat Tolbert yang dikutip Winkel (1991 : 63) memberikan

pengertian konseling sebagai suatu proses interaksi yang memudahkan

pengertian diri dalam lingkungan serta hasil-hasil pembentukan atau

klarifikasi tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang berguna bagi tingkah laku

yang akan datang.

Page 40: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Sedangkan menurut penulis konseling adalah proses pemberian

bantuan kepada seseorang yang berupa nasehat atau perintah dalam

mengatasi masalah yang dihadapinya.

Dari beberapa rumusan di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada

seseorang yang mengalami masalah, agar seorang atau individu yang

mengalami masalah tersebut dapat mengatasi masalah yang

dihadapinya. Jadi bimbingan konseling adalah usaha pemberian

bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriyah

maupun batiniyah yang menyangkut kehidupannya di masa kini dan

masa mendatang (Syaifullah, 1999 : 10). Sedangkan konseling Islam

adalah proses pemberian bantuan kepada individu agar menyadari

kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya dalam

kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan

petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia

dan akhirat (Faqih, 2001 : 62).

Jadi bimbingan konseling Islam menurut penulis adalah usaha

pemberian bantuan baik berupa pengarahan, nasehat, maupun perintah

kepada individu atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam

kehidupannya, sehingga tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan

akhirat.

2.3.2. Dasar Bimbingan Konseling Islam

Dalam melangkah pada usaha membantu seorang, diperlukan

adanya dasar yang menjadi pedoman dasar konseling titik pijak untuk

Page 41: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

melangkah ke arah tujuan yang diharapkan yakni suatu usaha yang

berjalan baik struktur, terarah, bimbingan konseling Islam adalah

usaha yang memiliki dasar utama dengan berlandaskan pada ketentuan

Al-Qur’an dan As-Sunnah dimana keduanya merupakan sumber

kehidupan umat Islam (Faqih, 2001 : 5).

Dalam melakukan tindakan atau perbuatan hendaknya

didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang berlaku, karena itu akan

dijadikan suatu pijakan untuk melangkah untuk mencapai tujuan yang

diharapkan melaksanakan bimbingan konseling Islam didasarkan pada

petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadits baik mengenai ajaran memerintah

atau memberi isyarat agar memberikan petunjuk kepada orang lain.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. :

kš‰ r' ¯» tƒâ¨$̈Z9$#ô‰s%N ä3 ø?uä !$y_×p sà Ïã öq ¨BÏ̀iBöN à6 În/ §‘Öä !$xÿÏ©ur$yJ Ïj9’ÎûÍ‘r߉•Á9$#

“Y‰èd ur×p uH÷qu‘urtûü ÏY ÏB÷s ßJ ù=Ïj9ÇÎÐÈ

Artinya : ”Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamupelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk sertarahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S. Yunus : 57).(Depag RI, 1989 : 315)

Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa tujuan Al-Qur’an Al-

Karim dalam memperbaiki jiwa manusia itu ada empat macam yaitu

mauidah, syifa’, hudan dan rahmat (Badan Wakaf UI, 1991 : 400-405).

a. Mauidah, yaitu pelajaran dari Allah kepada seluruh umat manusia

agar terbimbing mencintai yang hak dan yang benar serta menjauhi

Page 42: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

perbuatan yang batil dan jahat, sehingga perbuatan ini betul-betul

dapat tergambarkan dalam perilaku atau perbuatan mereka.

b. Syifa’, yaitu penyembuhan bagi penyakit yang bersarang di dalam

dada manusia seperti syirik, kufur, dan munafik termasuk juga

semua penyakit jiwa yang mengganggu ketentraman jiwa seperti

pendirian putus harapan, memperturutkan hawa nafsu,

menyembunyikan permusuhan, mencintai kebatilan dan kejahatan

serta membenci keadilan.

c. Hudan, yaitu petunjuk pada jalan yang harus menyelamatkan

manusia dari i’tikad yagn sesat dengan jalan membimbing akal dan

perasaan agar beri’tikad benar dengan memperhatikan bukti-bukti

ke jalan allah serta membimbing mereka agar giat beramal dengan

jalan mengutamakan kemaslahatan yang akan mereka dapat,

seperti mengetahui mana perbuatan yang harus dilakukan dan

mana perbuatan yang harus ditinggal.

d. Rahmat, yaitu karena Allah yang memberikan kepada orang-orang

yang mukmin yang dapat mereka petik dari petunjuk-petunjuk

yang terdapat dalam Al-Qur’an.

2.3.3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Konseling Islam

a. Fungsi Bimbingan Konseling Islam

Fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari kegunaan dan

manfaat, ataupun keuntungannya dapat dikelompokkan menjadi

empat fungsi pokok, yaitu: (a) fungsi pemahaman, (b) fungsi

Page 43: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

pencegahan, (c) fungsi pengentasan, (d) fungsi pemeliharaan dan

pengembangan (Prayitno dan Erman, 1999 : 197).

1) Fungsi pemahaman

Fungsi pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh

pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang

diri klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri dan oleh

pihak-pihak yang akan membantu klien, serta pemahaman

tentang lingkungan klien oleh klien.

a. Pemahaman tentang klien

Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya

pemberian bantuan terhadap klien. Sebelum seorang

konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan

tertentu kepada klien, maka mereka perlu terlebih dahulu

memahami individu yang akan dibantu itu. Pemahaman

tersebut tidak hanya sekedar mengenal diri klien, melainkan

lebih jauh lagi, yaitu pemahaman yang menyangkut latar

belakang pribadi klien, kekuatan dan kelemahannya, serta

kondisi lingkungannya.

b. Pemahaman tentang masalah klien

Klien amat perlu memahami masalah yang dialaminya,

sebab dengan memahami masalahnya itu ia memiliki dasar

bagi upaya yang akan ditempuhnya untuk mengatasi

masalahnya itu. Betapa banyaknya individu, baik muda

Page 44: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

maupun dewasa yang tidak mengetahui (apabila

memahami) bahwa dirinya bermasalah. Pemahaman

masalah oleh individu (klien) sendiri merupakan modal

dasar bagi pemecahan masalah tersebut. Sejak awal

prosesnya, pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan

mampu mengantarkan klien memahami masalah yang

dihadapinya. Apabila pemahaman masalah klien oleh klien

sendiri telah tercapai, agaknya pelayanan bimbingan dan

konseling telah berhasil menjalankan fungsi pemahaman

dengan baik.

c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas

Secara sempit lingkungan diartikan sebagai kondisi sekitar

individu yang secara langsung mempengaruhi individu

tersebut, seperti keadaan rumah tempat tinggal, keadaan

sosio ekonomi dan sosio emosional keluarga, keadaan

hubungan antar tetangga dan teman sebaya, dan

sebagainya. Paparan singkat lebih lanjut berikut ini

menyangkut beberapa jenis lingkungan yang lebih luas,

seperti lingkungan sekolah bagi para siswa, lingkungan

kerja dan industri bagi para karyawan, dan lingkungan-

lingkungan kerja bagi individu-individu sesuai dengan

sangkut-paut masing-masing.

Page 45: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

2) Fungsi pencegahan

Pencegahan didefinisikan sebagai upaya mempengaruhi

dengan cara yang positif dan bijaksana lingkungan yang dapat

menimbulkan kesulitan atau kerugian sebelum kesulitan atau

kerugian itu benar-benar terjadi. Upaya pencegahan yang perlu

dilakukan oleh konselor adalah:

- mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan

akan berdampak negatif terhadap individu yang

bersangkutan.

- Mendorong perbaikan kondisi diri pribadi klien.

- Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang

diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dna

kehidupannya.

- Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang

akan memberikan resiko yang besar, dan melakukan

sesuatu yang akan memberikan manfaat.

- Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang

bersangkutan.

3) Fungsi pengentasan

Upaya pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan

secara perorangan, sebab setiap masalah adalah unik. Masalah-

masalah yang diderita oleh individu-individu yang berbeda

tidak boleh disamaratakan. Untuk itu konselor perlu memiliki

Page 46: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

ketersediaan berbagai bahan dan keterampilan untuk

menangani berbagai masalah yang beranekaragam itu.

4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu

yang baik yang ada pada diri individu, baik hal itu merupakan

pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah

dicapai selama ini. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling,

fungsi pemeliharaan dan pengembangan dilaksanakan melalui

berbagai pengaturan, kegiatan, dan program. Misalnya di

sekolah, bentuk dan ukuran meja atau kursi murid disesuaikan

dengan ukuran tubuh serta sikap tubuh yang diharapkan

(Prayitno dan Erman, 1999 : 215).

b. Tujuan Bimbingan Konseling Islam

Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk

membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai

dengan tahap perkembangan dan kemampuan dasar dan bakat yang

dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada, serta sesuai dengan

tuntutan positif lingkungannya (Prayitno dan Erman, 1999 : 114).

Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan

penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung

dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang

bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu.

Page 47: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Sedangkan tujuan bimbingan konseling Islam adalah

membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia

seutuhnya agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (Faqih,

2001 : 35).

2.3.4. Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam

Metode bimbingan konseling Islam secara garis besar dapat

diklasifikasikan menjadi dua hal yaitu komunikasi langsung dan tidak

langsung, karena bimbingan konseling Islam dalam hal ini dilihat

sebagai proses komunikasi. Untuk lebih lanjut berikut akan

dikemukakan secara rinci metode-metodenya (Faqih, 2001 : 53).

a. Metode langsung, yaitu metode dimana pembimbing dan konselor

melakukan komunikasi langsung (tatap muka) dengan klien.

Metode ini dapat dirinci :

1) Metode individual.

Adapun metode individual menggunakan teknik, seperti

percakapan pribadi, kunjungan ke rumah, kunjungan dan

observasi kerja.

2) Metode kelompok

Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien

dalam kelompok.

b. Metode tidak langsung, yaitu metode bimbingan konseling yang

dilakukan melalui media komunikasi masa, hal ini dapat dilakukan

secara individual maupun kelompok bahkan massal. Sedangkan

Page 48: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

metode bimbingan konseling Islam dalam konsep Al-Qur’an

diantaranya: (Faqih, 2001 : 40).

1) Dzikir, yaitu mengingat kepada Allah SWT. Dengan dzikir ini

hati seseorang akan tenteram, sebagai firman Allah dalam Q.S.

Ar-Ro’du ayat 28.

.

Artinya : ”(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati merekamanjadi tenteram dengan mengingat Allah.Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hatimenjadi tenteram”. (Q.S. Ar-Ro’du : 28). (DepagRI, 1989 : 373)

2) Tadarus Al-Qur’an, yaitu membaca dan mendalami Al-Qur’an,

karena orang yang tidak mau membaca Al-Qur’an dan

mendalami hatinya akan terkunci, sebagaimana dituliskan

dalam surat Muhammad ayat 24.

Ÿx sùr&tbrã• ­/ y‰tG tƒšc#uä ö• à)ø9$#ôQ r&4’n? tãA>q è=è%!$ygä9$xÿø%r&ÇËÍÈ

Artinya : ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quranataukah hati mereka terkunci?” (Q.S. Muhammad :24). (Depag RI, 1989 : 833)

3) Berlaku sabar, orang yang berlaku sabar dalam menghadapi

masalah atau cobaan akan mendapat petunjuk dan rahmat dari

Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat

156-157.

Page 49: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

tûï Ï% ©!$#!#sŒÎ)N ßg÷Fu;» |¹ r&×pt7ŠÅÁ •B(#þq ä9$s%$̄RÎ)¬!!$̄RÎ) urÏmø‹ s9Î)tbq ãèÅ_ºu‘ÇÊÎÏÈ

y7Í´ ¯» s9'ré&öN ÍköŽ n=tæÔNºuq n=|¹Ï̀iBöN ÎgÎn/ §‘×pyJ ômu‘ur(š• Í´ ¯» s9'ré&urãN èd

tbr߉tG ôgßJ ø9$#ÇÊÎÐÈ

Artinya : ”(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihiraaji'uun. Mereka Itulah yang mendapat keberkatanyang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka danmereka Itulah orang-orang yang mendapatpetunjuk”. (Q.S. Al-Baqarah : 156-157). (Depag RI,1989 : 265)

4) Sholat, adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Sholat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Dengan firman Allah SWT. Q.S. Al-Ankabut : 45.

ã@ø?$#!$tBzÓÇrré&y7ø‹ s9Î)šÆÏBÉ=» tG Å3 ø9$#ÉO Ï%r&urno 4q n=¢Á9$#(žcÎ)no 4q n=¢Á9$#

4‘sS ÷Zs?ÇÆtãÏä !$t± ósxÿø9$#Ì• s3ZßJ ø9$#ur3ã• ø. Ï%s!ur«!$#çŽt9ò2r&3ª!$#urÞO n=÷ètƒ

$tBtbq ãèoY óÁ s?ÇÍÎÈ

Artinya : ”Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu,yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat.Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnyamengingat Allah (shalat) adalah lebih besar(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). danAllah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S.Al-Ankabut : 45). (Depag RI, 1989 : 635)

2.3.5. Asas-Asas Bimbingan Konseling Islam

Telah disebutkan bahwa bimbingan konseling Islam

berlandaskan Al-Qur’an dan hadits nabi. Berdasarkan landasan

Page 50: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

tersebut dapat diketahui berbagi asas-asas pelaksanaan bimbingan dan

konseling Islam yang antara lain sebagai berikut : (Faqih, 2001 : 22).

a. Asas Kebahagiaan Dunia dan Akhirat.

Bimbingan dan konseling Islam tujuan akhirnya adalah membantu,

atau konseling yaitu orang-orang yang dibimbing agar mereka

senantiasa menyadari akan fitrahnya sebagai manusia yaitu seorang

hamba yang harus mengabdi kepada Tuhannya.

b. Asas Fitrah

Asas ini merupakan bantuan kepada klien atau konseling untuk

mengenal, memahami dan menghayati fitrahnya sehingga gerak

tingkah laku dan tindakannya sesuai dengan fitrahnya.

c. Asas Lillahi Ta’ala.

Asas Lillahi Ta’ala diselenggarakan oleh konselor kepada seorang

klien yang membutuhkan bimbingan dan pertolongan ini karena

Allah SWT.

d. Asas Bimbingan Seumur Hidup.

Asas ini memberkan fasilitas bimbingan kepada seorang klien

untuk selama-lama (seumur hidup) karena bagaimana pun juga

yang namanya manusia mesti suatu saat akan terdapat kesalahan

dan kehilafan. Disinilah perlu di bimbing seumur hidup.

e. Asas Kesatuan Jasmaniah dan Ruhaniah.

Asas ini berusaha membantu individu untuk hidup dalam

keseimbangan jasmaniah dan ruhaniah artinya jasmaniah yang

Page 51: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

sehat juga perlu didukung oleh ruhaniah yang sehat demikian

sebaliknya.

f. Asas Keseimbangan Ruhaniah.

Asas ini berusaha menyadari keadaan kodrati manusia tersebut dan

dengan berpijak pada firman Allah SWT dan hadits nabi

membantu klien atau yang dibimbing memperoleh keseimbangan

diri dalam segi mental ruhaniah.

g. Asas Kemaujudan.

Asas ini berlangsung pada manusia menurut citra manusia

memandang seorang individu merupakan suatu maujud (eksistensi)

tersendiri dimana individu mempunyai hak dan ada perbedaan

antara individu satu dengan individu yang lainnya.

h. Asas Sosialitas Manusia.

Manusia merupakan makhluk sosial hal ini diakui dalam konseling

Islam, pergaulan cinta kasih, penghargaan terhadap diri sendiri dan

orang lain, rasa ingin memiliki dan ingin dimiliki. Semuanya

merupakan aspek-aspek yang diperlihatkan dalam konseling Islam

karena hal itu adalah ciri-ciri hakekat manusia.

i. Asas Kekhalifahan Manusia.

Asas ini menerangkan bahwa setiap manusia adalah khalifah walau

dalam lingkup kecil yaitu pemimpin keluarga, oleh karena itu harus

ada tanggung jawab manusia untuk mengatur alam ini karena

semuanya akan diminta pertanggung jawaban dihadapan Allah.

Page 52: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

j. Asas Keselarasan dan Keadilan.

Asas ini menginginkan adanya kekerasan keseimbangan keadilan

di dalam diri manusia.

k. Asas Bimbingan Akhlakul Karimah.

Pada dasarnya manusia mempunyai sifat-sifat yang baik, lemah

lembut, kasih sayang dan lain-lain.

l. Asas Kasih Sayang.

Setiap manusia memerlukan cinta kasih dan rasa sayang dari orang

lain. Bimbingan konseling bersandar pada cinta dan kasih sayang.

m. Asas Saling Menghormati dan Menghargai.

Dalam bimbingan konseling antara konselor dengan klien adalah

sama kedudukan yaitu sama-sama sebagai makhluk Allah SWT

hanya saja yang membedakan seorang konselor memberkan

bimbingan tersebut. Hubungan konselor dan klien adalah saling

menghormati sesuai dengan kedudukannya masing-masing sebagai

makhluk Allah SWT.

n. Asas Musyawarah.

Bimbingan konseling Islam dilakukan dengan asas musyawarah

artinya antara pembimbing dengan yang dibimbing terjadi dialog

yang baik. Antara yang satu dengan yang lainya tidak saling

mendeskreditkan atau memojokkan, tidak ada perasaan tertekan

dan keinginan menekan.

Page 53: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

BAB III

GAMBARAN UMUM BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

YAYASAN JAWOR TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN

DALAM RUMAH TANGGA

3.1. Profil Yayasan Jawor

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Yayasan Jawor

Melihat perkembangan dan pembangunan bangsa Indonesia

yang begitu pesat beserta kompleksitas yang dihadapi pelakunya,

berakibat telah membawa akses negatif yang menimpa kepada manusia

yang kebanyakan dari mereka kurang mendapat bimbingan agama dan

mental, karena adanya ketidak seimbangan dan ketidak selarasan

antara pembangunan fisik dan non fisik (Daradjat, 1982 : 70).

Berdasarkan realitas di atas pada akhirnya banyak anak korban

kekerasan dalam rumah tangga (Kartono, 1986 :30). Dan diantaranya

kasus yang signifikan adalah banyak masyarakat yang terkena penyakit

gangguan kesehatan mental walaupun berbagai upaya telah dilakukan

pemerintah untuk menanggulangi kasus tersebut baik secara klinis

maupun terapi alternatif. Dalam skripsi ini penulis mencoba

menjelaskan peran lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor dalam

upaya memberikan terapis keagamaan sebagai bentuk proses

bimbingan konseling Islam terhadap klien yang terkena gangguan

kejiwaan dan kesehatan mental.

Page 54: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor terletak di jalan

Anyar Kelurahan Beringin Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

Lembaga tersebut didirikan untuk membantu penanganan yang intensif

bagi klien gangguan kejiwaan dan kesehatan mental dengan model

pembinaan dengan pendekatan. Penanganan yang intensif tersebut

bertujuan untuk merubah perilaku klien yang abnormal menjadi

perilaku yang positif (normal) sehingga menjadi bagian dari orang-

orang yang hidup wajar dalam masyarakat. Sekaligus untuk menambah

sikap keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Hal tersebut merupakan

visi-misi lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor Kota Semarang

sebagaimana yang tertera dalam anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga dan sekaligus sebagai program pokok bimbingan dan

penyembuhan klien penderita gangguan mental. (Hasil Wawancara

dengan KH. Muhammad Ja’far selaku pengasuh Yayasan Jawor pada

tanggal 10 April 2010).

Lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor tersebut berdiri

pada tahun 1990 oleh KH. Muhammad Ja’far dan diakta notariskan

pada tanggal 14 Mei 2004 dengan nomor 24 pada notaris dan PPAT

Sira Rosadina S.H. (Dokumentasi akta notaris lembaga rehabilitasi

mental Yayasan Jawor Kota Semarang). Pendiri tersebut adalah orang

yang peduli concern terhadap permasalahan-permasalahan penyakit

sosial salah satunya gangguan mental, pendiri lembaga rehabilitasi ini

atas inisiatif KH. Muhammad Ja’far. Melihat fenomena kehidupan

Page 55: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

sosial masyarakat yang semakin kompleks, sehingga berupaya bekerja

sama dengan masyarakat Desa Kedungpane Kecamatan Ngaliyan

membentuk suatu wadah yang benar-benar memberikan sumbangsih

dalam hal penanganan terhadap klien yang terkena gangguan mental.

(Hasil Survei dan Observasi pada tanggal 20 Februari 2010).

3.1.2. Visi dan Misi Yayasan Jawor

1. Visi

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menyembuhkan dan

memperhatikan klien gangguan kesehatan mental.

- Meningkatkan mutu pemberdayaan dan pembinaan klien

gangguan kesehatan mental dalam sebuah penanganan khusus.

- Menjalin hubungan dan kerjasama dengan bahan-bahan

pemerintah atau swasta organisasi-organisasi profesi lainnya

dibidang sosial kemasyarakatan.

- Menumbuhkan kesadaran dan kecintaan serta tanggung jawab

seluruh manusia yang membutuhkan baik moral dan spiritual.

- Mengadakan usaha-usaha kooperatif untuk melayani kebutuhan

klien gangguan kesehatan mental serta usaha-usaha lainnya yang

bermanfaat bagi pelayanan dan kesejahteraan terhadap klien.

2. Misi

- Membangun organisasi lembaga rehabilitasi mental Yayasan

Jawor yang terbuka dan transparan.

Page 56: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

- Dengan bimbingan konseling Islam melalui penyembuhan dan

rehabilitasi mental klien diharapkan mampu mengubah sikap

hidup klien untuk selalu bersikap jujur, ikhlas, dan berakhlak

mulia.

- Membangun dan mengembangkan jiwa klien gangguan kesehatan

mental yang tenteram, aman dengan prinsip saling menghormati

terhadap harkat dan martabat kemanusiaan (Dokumentasi

lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor tahun 2004).

3.1.3. Sruktur Organisasi Yayasan Jawor

Untuk menjalankan suatu organisasi dibutuhkan struktur

organisasi. Begitu halnya dengan lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor

juga membutuhkan stuktur organisasi dalam menjalankannya. Adapun

struktur organisasi Yayasan Jawor adalah sebagai berikut :

Struktur Organisasi Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor

Pembina : 1. R. Darmanto

2. Djumar

Ketua : K.H. Muhammad Ja’far

Sekretaris : Rahmah Faradila

Bendahara : Indra Budi

Pembantu Umum :

Bidang Kesehatan : 1. Mahmud

2. Suyanto

Bidang Pendidikan : 1. Mujiyono

Page 57: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

2. Yusuf Hermanto

Bidang Logistik : 1. Jaswadi

2. Sugeng Pramono

3.2. Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga Terhadap Kesehatan Mental

Anak di Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor.

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan salah satu

bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dimana angka kejadiannya

meningkat setiap tahun. Namun KDRT bukanlah kasus yang mudah

terungkap karena masyarakat masih menganggap KDRT masalah pribadi

dan tabu untuk dibicarakan. Dampak KDRT terdiri dari dampak jangka

pendek dan jangka panjang. Dampak fisik mudah untuk disembuhkan, akan

tetapi dampak psikologi akan menetap seumur hidup dan mempengaruhi

kesehatan mental korban. Kesehatan mental korban KDRT sangat penting

untuk diteliti dan ditangani secara serius. Alasannya karena korban

merupakan seorang anak yang akan menjadi penerus bangsa. Jika seorang

anak tidak mempunyai kesehatan mental yang optimal, maka kualitas anak

menjadi tidak optimal juga padahal anak-anak tersebutlah yang akan

membangun negara.

Dampak-dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap kesehatan

mental anak di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor diantaranya yaitu:

depresi, stres, frustasi, ketakutan, kekalutan mental, neurotis, dan psikotis.

Dari hasil wawancara pada tanggal 12 April 2010 dengan Bono,

Sangidun, dan Rohadi yang merupakan sebagian anak korban kekerasan

Page 58: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

dalam rumah tangga di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor,

mengungkapkan bahwa rata-rata mereka telah mengalami gangguan

kesehatan mental yang disebabkan oleh faktor ekonomi, moral, dan agama.

Mereka ada yang mengalami depresi, stres dan frustasi karena tertekan

dengan kondisi ekonomi keluarganya serta sering melihat pertengkaran

orangtuanya. Dan juga ada yang mengalami ketakutan dan kekalutan mental

karena sering dimarahi serta tidak diperhatikan oleh orangtuanya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan mental anak

di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor, diantaranya yaitu faktor ekonomi,

moral dan agama (Hasil Wawancara dengan KH. Muhammad Ja’far selaku

pengasuh Yayasan Jawor pada tanggal 10 April 2010).

a. Faktor ekonomi

Ekonomi merupakan kebutuhan dan keinginan manusia yang

tidak mungkin diperoleh secara mandiri. Untuk memenuhinya manusia

terpaksa melakukan kerja sama, dan sering kali juga terpaksa harus

mengorbankan sebagian keinginannya, atau mengantarnya menetapkan

prioritas dalam melakukan pilihan. Namun ada juga manusia yang sukar

mengendalikan keinginannya, sehingga ia terdorong untuk menganiaya,

baik terhadap sesama manusia, makhluk lain, keluarga, maupun suami-

istri yang mengakibatkan terjadinya kekerasan. Kekerasan yang kerap

terjadi dalam rumah tangga tidak hanya berpengaruh pada salah satu

pasangan suami-istri tetapi juga berdampak pada perkembangan mental

anak-anak.

Page 59: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Anak-anak yang sering melihat pertikaian dan kekerasan orang

tuanya, cenderung akan mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya

ketika mereka dewasa. Mereka lebih beresiko mengalami depresi atau

cenderung mengaplikasikan tindakan serupa yang kerap mereka saksikan

semasa kecil dalam kehidupan rumah tangganya kelak.

Faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kesehatan mental

masyarakat seperti kemiskinan, pengangguran, dan terjadinya konflik

yang berkepanjangan. Faktor tersebut merupakan penyebab utama dari

korban kekerasan dalam rumah tangga, yang disebabkan karena

kebutuhan pokok dan pangan yang semakin meningkat, lapangan

pekerjaan semakin berkurang dan biaya sekolah bertambah mahal

sehingga memunculkan terjadinya korban kekerasan dalam rumah tangga

yang berimbas pada anak-anak.

b. Faktor moral

Kaitannya dengan moral di lingkungan masyarakat terdapat

banyak sekali yang tidak peduli, bahkan ada orang tua yang tidak

memiliki moral yang baik yang tega menyiksa anaknya sendiri dan tidak

memperhatikannya, sehingga anaklah yang menjadi korban.

Kepribadian yang impulsif, tidak bisa mengendalikan rasa amarah

dan cemburu, kebiasaan agresif yang tak terkendali, atau kecenderungan

menyiksa orang terdekat yang dicintai. Terjadilah penggunaan kekuatan

fisik terhadap pasangan hidup maupun anak yang bisa mencederai atau

Page 60: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

mengakibatkan resiko terluka, dari cedera fisik sampai pembunuhan. Hal

ini meliputi tindakan mendorong, membanting, menendang, menampar,

merebut/merampas, memukul, membenturkan, mencekik, mematahkan

tulang, melukai dengan pisau atau pistol, membakar dan membunuh.

Individu seperti ini mempunyai ciri-ciri pokok kepribadian : tak peduli

norma-norma sosial dan hukum, cenderung melakukan tindak kriminal,

suka menganiaya sesama tanpa rasa bersalah, dan berhati dingin dalam

melakukan tindakan kejam luar biasa.

Sedang kekerasan terhadap anak yang bersifat verbal (omongan,

kata-kata) bisa berupa ancaman atau intimidasi, merusak hak dan

perlindungan korban, menjatuhkan mental korban, omongan yang

menyakitkan dan melecehkan, atau memaki-maki dan berteriak-teriak

keras.

Hal tersebut di atas merupakan bentuk moral yang buruk bagi

anak-anak yang sering mendapatkan kekerasan dari orang tuanya,

sehingga anak cenderung akan mengalami masalah dengan kesehatan

mentalnya. Mereka lebih beresiko akan mengalami ketakutan, kekalutan

mental, neurosis dan psikotis.

c. Faktor agama

Agama memberikan petunjuk tentang tugas dan fungsi orang tua

dalam merawat dan mendidik anak, agar dalam hidupnya berada dalam

jalan yang benar, sehingga terhindar dari malapetaka kehidupan, baik di

dunia ini maupun di akhirat kelak

Page 61: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Pengokohan penerapan nilai-nilai agama dalam keluarga

merupakan landasan fundamental bagi perkembangan kondisi atau

tatanan masyarakat yang damai dan sejahtera. Namun sebaliknya, apabila

terjadi pengikisan atau erosi nilai-nilai agama dalam keluarga, atau juga

dalam masyarakat, maka akan timbul malapetaka kehidupan yang dapat

menjungkirbalikkan nilai-nilai kemanusiaan.

Pelaksanaan agama dalam kehidupan sehari-hari dapat

membentengi seseorang dari gangguan jiwa (mental) dan dapat pula

mengembalikan jiwa bagi orang yang gelisah. Karena kegelisan dan

kecemasan yang tidak berujung pangkal itu, pada umumnya berakar dari

ketidak puasan dan kekecewaan, sedangkan agama dapat menolong

seseorang untuk menerima kekecewaan sementara dengan jalan

memohon ridla Allah dan terbayangkan kebahagian yang akan dirasakan

di kemudian hari. Semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin

banyak ibadahnya, maka akan semakin tentramlah jiwanya serta semakin

mampu menghadapi kekecewaan dan kesukaran dalam hidup dan

sebaliknya. Dan semakin jauh seseorang dari agama, akan semakin sulit

baginya untuk memperoleh ketentraman hidup.

Terganggunya kesehatan mental pada anak disebabkan karena

orang tuanya yang memiliki atau mendalami agama hanya setengah-

setengah, tidak mau melaksanakan dan mengamalkan ajaran agama

dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak mempedulikan anaknya kenal

Page 62: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

dan dekat dengan agama. Sehingga kehidupan keluarganya berantakan

karena tidak bisa mendidik anak dan keluarganya.

Hal tersebut sangat berpengaruh bagi mental anak karena tidak

mendapatkan kepedulian dan bimbingan tentang agama, sehingga anak

cenderung akan mengalami penyakit mental atau gangguan kesehatan

mental. Mereka lebih berisiko akan mengalami kegelisahan, kecemasan,

dan kenakalan.

Dari ketiga uraian dampak-dampak tersebut yang menjadi korban

akibat kekerasan dalam rumah tangga adalah anak-anak, sehingga anak-anak

mengalami ketergangguan kesehatan mental yang mengakibatkan terjadinya

depresi, frustasi, dan stres yang disebabkan oleh faktor ekonomi; ketakutan,

kekalutan mental, neurotis, dan psikotis yang disebabkan oleh faktor moral;

serta kegelisahan, kecemasan, dan kenakalan yang disebabkan oleh faktor

agama (Hasil wawancara dengan K.H Muhammad Ja’far pada tanggal 10

April 2010).

3.3. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam Yayasan Jawor Terhadap

Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga.

3.3.1. Profil Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga

Di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor jumlah klien atau anak

korban kekerasan dalam rumah tangga ada 15 anak, mulai dari usia 6

sampai 14 tahun. Pada tingkat ekonominya terdiri dari ekonomi

menengah ke bawah, sedangkan tingkat pendidikannya masih di

tingkat SD dan SMP. Adapun rincian data klien Yayasan Jawor adalah

Page 63: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

sebagai berikut : (Dokumentasi Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan

Jawor).

DATA KLIENYAYASAN REHABILITASI MENTAL " JAWOR "

JL.Anyar. Beringin. NgalianSEMARANG – JATENG

NO NAMA UMUR L/P ALAMAT PENDIDIKAN KET1 Bono 10 Th L Kusumawardani Smg SD Sekolah2 Arifin 6 Th L Madukoro I / 34 Smg SD -3 Sangidun 12 Th L Senopati 5/8 Ambarawa SLTP Sekolah4 Yanto 9 Th L Abimanyu II Smg SD Sekolah5 Nur Fathan 13 Th L Karanganyar 4/3 Smg SLTP -6 Totok 10 Th L Janggli Lama 7/2 Smg SD -7 Handoyo 8 Th L Pekalongan SD Sekolah8 M.Yusuf 12 Th L Pekalongan SLTP Sekolah9 Makmun 9 Th L Krapyak SD -

10 Doni 14 Th L Jl. Anyar Beringin Smg SLTP -11 M.Sutikno 11 Th L Cepiring I 3/7 Smg SD Sekolah12 Rohadi 13 Th L Sayung Demak SLTP Sekolah13 Imam 8 Th L Silandak Brt 57 Smg SD Sekolah14 Abdul Mufid 12 Th L Wates Rt.5/8 Demak SLTP Sekolah15 Munawar A 10 Th L Jl. Anyar Beringin Smg SD Sekolah

3.3.2. Profil Konselor

Konselor atau disebut pembimbing adalah yang melakukan

penyembuhan terhadap klien penderita gangguan kesehatan mental di

lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor kota Semarang.

Tujuan bimbingan konseling Islam yang diterapkan lembaga

rehabilitasi mental Yayasan Jawor kota Semarang adalah :

1. Menyembuhkan klien agar sadar kembali secara mental dalam

kehidupan sosial masyarakat.

Page 64: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

2. Menanamkan nilai-nilai agama pada diri klien untuk membenahi

dan mengutuhkan iman serta mental yang rapuh bagi klien yang

terganggu jiwanya (Hasil wawancara dengan KH. Muhammad

Ja’far selaku pengasuh Yayasan Jawor pada tanggal 10 April

2010).

Tujuan tersebut disebutkan oleh K.H. Muhammad Ja’far,

sebagaimana termaktub dalam al-qur’an dan as-sunnah. Firman Allah :

82

Artinya : “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadipenawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan AlQuran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yangzalim selain kerugian” (Q.S. Al-Isra’ : 82). (Depag RI,1989: 232).

Dalam firman Allah SWT surat Yunus ayat 57 :

57Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu

pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk sertarahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S. Yunus : 57).(Depag RI, 1989 : 315).

Dari penjelasan ayat Al-Qur’an di atas dapat diketahui bahwa

yang dilakukan konselor di lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor

Kota Semarang memiliki tujuan yang jelas dan merupakan proses

penanganan yang sangat penting bagi klien untuk menenangkan,

menentramkan kegoncangan-kegoncangan jiwa dan sekaligus

Page 65: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

menghilangkan halusinasi-halusinasi, sugesti-sugesti, perasaan was-

was, takut, sikap menyendiri dan tak tahu arah atau tujuan, serta

bisikan-bisikan iblis yang menyerang dalam sanubarinya.

Dalam upaya memberikan bimbingan terhadap klien penderita

gangguan kesehatan mental di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor

kota Semarang, maka para pembimbing atau konselor khususnya

mereka yang menjadi pengurus selalu berusaha memantau, mengamati,

mencatat, melayani seluruh aktifitas dan kebutuhan bagi klien.

Misalnya konselor mengusahakan dan mengadakan ketrampilan dan

kesibukan, berupa kerja mengangkati kayu, menggergaji kayu,

menyapu dan sebagainya, mengikuti dan mendengarkan pengajian di

masjid, dan kegiatan lainnya (Hasil wawancara dengan KH.

Muhammad Ja’far selaku Pengasuh Yayasan Jawor pada tanggal 10

April 2010).

3.3.3. Metode Terapi Penyembuhan

Dalam upaya terapi penyembuhan terhadap klien penderita

gangguan kesehatan mental di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor

kota Semarang, ada enam aspek metode terapi penyembuhan yang

diterapkan yaitu: 1) terapi pijat, 2) terapi mandi, 3) terapi sholat, 4)

terapi dzikir, 5) terapi alam, dan 6) terapi kerja (Dokumentasi lembaga

rehabilitasi Yayasan Jawor tahun 2004). Dari keenam aspek terapi

penyembuhan dalam bimbingan tersebut merupakan satu kesan yang

Page 66: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

utuh demi keberhasilan terapi terhadap klien penderita gangguan

kesehatan mental.

3.3.4. Proses Bimbingan dan Konseling Yayasan Jawor

Proses bimbingan terapi penyembuhan yang diberikan

pembimbing bagi klien penderita gangguan kesehatan mental anak

adalah sebagai berikut :

Masa pertama, terapi yang diberikan ini berupa pemijatan pada

sekujur tubuh klien secara rutin dan 2 minggu sekali. Proses pemijatan

saraf ini ditempuh dengan cara uji saraf guna menetralisir urat saraf

yang lemah. Uji saraf ini dilakukan lewat pemeriksaan pemijatan dan

disertai cek-up medis, agar pembimbing mengetahui kondisi tubuh

klien. Terapi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesehatan

pada diri klien yang berguna bagi proses penyembuhan kesehatan

mental klien, karena kesehatan dapat mencegah timbulnya gangguan

atau penyakit mental dan gangguan emosi pada diri klien

Masa kedua, pada tahapan inilah klien mulai dibimbing dan

melakukan terapi penyembuhan secara keseluruhan, baik terapi mandi,

terapi dzikir, terapi sholat, terapi alam, dan terapi kerja dengan tujuan

untuk mencapai kedamaian dan terbebas dari konflik ataupun

keretakan batiniah yang berguna bagi kesehatan mental klien. Adapun

terapi penyembuhan ini harus ditempuh secara kontinyu oleh klien

sampai sembuh total dan senantiasa tidak akan terulang lagi, sehingga

Page 67: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

dalam pribadi dan jiwa mereka kembali normal dan menjalankan

ajaran agama Islam dengan baik dan benar.

Masa ketiga, klien menderita gangguan kesehatan mental yang

dibimbing dengan terapi penyembuhan secara intensif oleh

pembimbing untuk lebih menetapkan diri dan memahami pribadi

mereka kepada jalan yang benar, sekaligus meninggalkan jalan yang

sesat dan merugikan bagi diri, keluarga, dan lingkungannya. Pada

tahapan terapi penyembuhan ini klien juga diberi penilaian tentang

tingkat kesadaran mereka selama menjalani terapi penyembuhan. Jika

hasil penilaian bagi klien tersebut semakin baik, maka setelah selesai

mengikuti masa terapi penyembuhan mereka masih mengikuti terapi

penyembuhan dalam bentuk bimbingan luar yaitu diberikan lapangan

pekerjaan yang jelas dengan tujuan agar klien dapat memperoleh

keuntungan ekonomis (termasuk sumber keuangan untuk membelanjai

hidup sehari-hari, untuk mengejar kesuksesan, dan untuk modal bagi

pemeliharaan kesehatan), keuntungan psikologis (menimbulkan rasa

percaya diri, pengendalian dan perwujudan diri, merasa berguna), dan

keuntungan sosial (merupakan tempat bertemunya dengan orang lain,

memiliki status, dan persahabatan) yang kesemuanya itu akan

menunjang kehidupan yang sehat bagi diri sendiri (klien) dan orang

lain (Hasil wawancara dengan KH. Muhammad Ja’far selaku Pengasuh

Yayasan Jawor pada tanggal 10 April 2010).

Page 68: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Dalam implementasinya, materi bimbingan yang diterapkan di

lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor kota Semarang memiliki

enam aspek terapi penyembuhan, yang antara lain:

a. Materi kerohanian, adalah materi yang berkaitan dengan

penyembuhan klien secara transendental, materi ini berupa bacaan-

bacaan Al-Qur’an, bacaan-bacaan dzikir, do’a-do’a, pelajaran

tentang ilmu agama, seperti sholat, wudhu dan lain sebagainya.

Materi sebagai alat untuk meyembuhkan klien secara spiritual

penyakit yang ada dalam batin dan hatinya bisa dibersihkan.

b. Materi badaniah, materi yang merupakan alat untuk

menyembuhkan klien gangguan kesehatan mental dengan perantara

jasmaniah, seperti pengobatan dengan olah raga, senam, mandi, dan

sebagainya (Hasil wawancara dengan Ustadz Mahmud selaku

Pengurus Yayasan Jawor pada tanggal 11 April 2010).

Dari proses bimbingan tersebut di atas, di dalamnya terdapat

unsur-unsur bimbingan diantaranya yaitu: ada pembimbing atau

konselor, klien (yang dibimbing), materi, metode, dan sebagainya.

Page 69: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

BAB IV

ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK

KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI LEMBAGA

REHABILITASI YAYASAN JAWOR KOTA SEMARANG

4.1. Analisis Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga Terhadap Kesehatan

Mental Anak.

Gangguan kesehatan mental merupakan bagian dari sasaran

terapeutik (terapi mental) dan bukanlah yang mudah untuk dipahami

melainkan diaplikasikan secara langsung sebagai cara penanganan terhadap

klien sehingga mengetahui kondisi dan gejolak jiwa yang dialami klien

namun lebih dari itu sebagai terapis dituntut untuk mampu memahami

kondisi kesehatan mental yang dialami klien secara mendalam.

Terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga, terdapat dampak-

dampak yang dapat merugikan pihak-pihak dalam keluarga yang telah

disebutkan dalam UU PKDRT No. 23 tahun 2004, mulai dari dampak secara

psikologis dan fisik. Dampak secara psikologis dapat berupa timbulnya

trauma – dari level ringan hingga level berat – pada diri anggota keluarga

yang menjadi korban, baik korban yang menjadi obyek sasaran kekerasan

maupun obyek yang menyaksikan kekerasan tersebut. Dampak secara fisik

dapat berupa luka fisik yang dialami oleh obyek korban kekerasan.

Kekerasan dalam rumah tangga dapat berbentuk perilaku kasar,

seperti menampar, memukul, maupun menendang dan dapat pula berbentuk

ucapan-ucapan kasar seperti menghardik, mencaci, dan memaki. Umumnya,

Page 70: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

korban dalam kekerasan rumah tangga adalah siapa pun yang dikuasai oleh

pemilik otoritas, bisa suami oleh istrinya, bisa istri oleh suaminya, bisa anak

oleh orang tuanya.

Dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap kesehatan mental

anak di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor Kota Semarang diantaranya

yaitu: depresi, stres, frustasi, ketakutan, kekalutan mental, neurotis, dan

psikotis. Dampak tersebut dipengaruhi oleh faktor ekonomi, moral dan

agama. Faktor ekonomi merupakan penyebab utama dari korban kekerasan

dalam rumah tangga, yang disebabkan karena kebutuhan pokok dan pangan

yang semakin meningkat, lapangan pekerjaan semakin berkurang dan biaya

sekolah bertambah mahal sehingga memunculkan terjadinya korban

kekerasan dalam rumah tangga yang disebabkan oleh ekonomi. Pada faktor

moral, kaitannya dengan moral di lingkungan masyarakat terdapat banyak

sekali yang tidak peduli, bahkan ada orang tua yang tidak memiliki moral

yang baik yang tega menyiksa anaknya sendiri dan tidak memperhatikannya,

sehingga anaklah yang menjadi korban. Dan juga ada yang dipengaruhi oleh

faktor agama, yang disebabkan karena orang tua yang memiliki agama

hanya setengah-setengah dan tidak mempedulikan anaknya, sehingga

keluarganya berantakan karena tidak bisa mendidik anak dan keluarganya.

Dari dampak-dampak kekerasan dalam rumah tangga tersebut, dapat

mengganggu psikologi anak yang mengakibatkan terganggunya kesehatan

mental anak. Hal ini disebabkan karena pada masa anak-anak merupakan

fase perkembangan awal psikologi mereka. Jadi apabila terjadi sesuatu hal

Page 71: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

yang mengganggu psikologi anak-anak, maka mereka akan mengalami

ketergangguan psikisnya.

Dari beberapa dampak kekerasan dalam rumah tangga sebagaimana

yang ada di lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor Semarang

menunjukkan adanya titik kesamaan dengan dampak-dampak kekerasan

dalam UU PKDRT No. 23 tahun 2004. Kesamaan tersebut terdapat pada

faktor ekonomi dan psikologis anak.

Bentuk dari kegiatan dakwah untuk menghadapi permasalahan

gangguan psikis pada anak yang disebabkan oleh dampak kekerasan dalam

rumah tangga dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan dan konseling

Islam. Penerapan Bimbingan Konseling Islam di Lembaga Rehabilitasi

Mental Yayasan Jawor sebagai bantuan psikologis memiliki keunikan

tersendiri. Pada umumnya bantuan psikologis yang diberikan kepada klien

berupa spesifik-non-generalis, yaitu permasalahan klien adalah berbeda

antara satu dengan lainnya sehingga sifat treatmennya khusus, dan tidak

sama antara klien satu dengan lainnya. Namun tidak demikian halnya

dengan yang ada di Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor, sifat

bantuan psikologis bimbingan konseling Islam di lembaga rehabilitasi

mental Yayasan Jawor Semarang adalah generalis-non-spesifik, yakni

anggapan bahwa seluruh klien berada dalam permasalahan yang sama dan

dapat ditangani secara bersama-sama.

Page 72: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

4.2. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam di Lembaga

Rehabilitasi Yayasan Jawor Terhadap Kesehatan Mental Anak Korban

Kekerasan dalam Rumah Tangga.

Problematika gangguan kesehatan mental klien yang ditangani di

lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor Semarang sebagaimana telah di

jelaskan dalam bab III terdahulu, dalam bab ini sejauh mungkin akan penulis

analisis dengan menggunakan beberapa konsep mengenai faktor-faktor

penyebab gangguan kesehatan mental lewat analisis semacam ini penulis

berharap dapat secara lebih jauh melihat adanya indikasi yang cenderung

menjurus kearah gangguan kesehatan mental Kartini Kartono. Lebih

condong melihat keadaan gangguan kesehatan mental dari sisi demoralisasi

transisi kebudayaan., dinamika agraris menuju masyarakat industri diwarnai

oleh semangat kompetensi individu di segala bidang kehidupan. Dampak

terciptalah sosok yang individualis dan egois mewarnai interaksi sosial

dalam kehidupan sehari-hari maka munculah konflik kemudian menciptakan

ketegangan psikologi yang berujung pada gangguan kesehatan mental.

Gejala sentral di era seseorang yang terjadi ialah kurangnya

penguasaan terhadap konflik-konflik “intra psikis” dan kekalutan batin

sehingga orang tidak tanggap terhadap keadaan lingkungan dan lama

kelamaan menjadi neuritis dan psikotis. Gangguan kesehatan mental

bertumpu pada sisi kebutuhan hidup manusia, dalam gangguan kesehatan

mental untuk dicermati bersama bahwa dari analisis berdasarkan konsep

Kartini Kartono, bila dikaitkan dengan teori Maslow, antara keduanya

Page 73: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

cenderung mengerucut dalam persoalan tidak terpenuhinya kebutuhan rasa

aman sebagai basic needs tingkat kedua setelah kebutuhan fisiologi.

Berdasarkan teori Maslow dapat ditarik benang merah bahwa kondisi klien

yang terganggu kesehatan mentalnya tidaklah memungkinkan bagi mereka

untuk mencapai mental yang sehat, karena salah satu penyebabnya adalah

klien terhambat dalam hal pemenuhan fisiologi sebagai basic needs tingkat

pertama. Berdasarkan hal yang menunjukan terpenuhinya basic needs di

kalangan adalah sebagai berikut ;

a. Kebutuhan fisiologi kebutuhan liver pertama tidak terpenuhinya dengan

adanya persoalan pemenuhan kebutuhan hidup.

b. Kebutuhan rasa aman (safety) perasaan cemas dan takut dalam

keseharian klien karena ancaman dari para eksploitir dan aksi tawuran

menunjukan bahwa klien belum terpenuhi akan kebutuhan rasa aman

sebagai basic need level kedua.

c. Kebutuhan akan kasih sayang (mercy) belum terpenuhinya kasih sayang

sebagai kebutuhan level ketiga ditunjukkan dengan adanya problem

keluarga yang ditunjukkan adanya konflik atau pertengkaran antara anak

dengan orang tua.

d. Kebutuhan akan harga diri persoalan hukum dan persoalaaan di

keluarkan dari sekolah sangat mengindikasikan bahwa harga diri klien

dengan sendiri menjadi tidak terhormat di kalangan masyarakat.

Page 74: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri, aktualisasi diri sebagai kebutuhan

manusia level kelima di tandai dari adanya keinginan akan keindahan,

kesempurnaan, keadilan dan kebermaknaan

Keterputusan hubungan dengan keluarga sangat jelas ditunjukkan

dengan adanya problem konflik keluarga antara klien untuk mendapatkan

ketenangan dalam rumah tangga. Dampaknya kasih sayang keluarga sama

sekali tidak diperoleh demikian pula dengan lingkungan sekolah. Sementara

itu keterputusan hubungan antara klien dengan lingkungan masyarakat yang

kurang setabil, sehingga masyarakat cenderung mengklaim klien tersebut

sebagai orang yang kurang atau tidak normal, sehingga peran bimbingan

konseling Islam sebagai upaya terapi mental terhadap klien sangatlah

dibutuhkan secara efektif dan intensif sebagaimana yang ditempuh oleh

lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor Kota Semarang.

Secara teoritis penyebab terjadinya gangguan kesehatan mental

dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal merupakan segala hal yang berasal dari dirinya sendiri dan keluarga.

Faktor ini menyikapi banyak berhubungan dengan kekuatan mental (The

Power of Soul) dalam perubahan hidup sehari-hari, sedangkan faktor

eksternal persoalan hidup sendiri, pada umumnya faktor eksternal muncul

pada kontak sosial dalam lingkungan budaya. Gambaran di atas setidaknya

dapat memberikan masukan kepada kita bahwa tidaklah mungkin kita

mengetahui faktor internal dan faktor eksternal kepada klien. Maksimal kita

mendapat informasi dari dokumen Yayasan Jawor perihal gangguan

Page 75: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

kesehatan mental klien di sana, itu pun hanya informasi yang diberikan oleh

Pembina dari pihak keluarga pada saat menyerahkan klien. Kendatipun ada

informasi lisan mengenai gangguan kesehatan mental klien dari Pembina

namun hal itu masih dirasa kurang dapat memahami faktor internal dan

faktor eksternal penyebab gangguan kesehatan mental. Menurut pemahaman

penulis, riwayat kasus gangguan kesehatan mental klien di lembaga tersebut

dilatar belakangi oleh banyak faktor (Multy Factor Cause). Tidak penulis

temukan dalam sebuah riwayat kasus ada satu faktor saja yang menjadi

penyebabnya secara garis besar faktor yang menjadi penyebab gangguan

kesehatan mental klien di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor Semarang

adalah :

1. Faktor ketahanan mental yang lemah (Mental Defance)

2. Faktor tekanan ekonomi (Economic Pressure)

3. Faktor tekanan keluarga

4. Faktor religius yang rendah

5. Faktor pergaulan yang salah

6. Faktor organis.

Dapat diketahui bahwa klien penderita gangguan kesehatan mental

adalah sebagai orang yang membutuhkan bantuan orang lain dengan kondisi

dan konteks klien yang mengalami kegoncangan hidup yang dialami klien

penderita gangguan kesehatan mental di lembaga rehabilitasi mental

Yayasan Jawor Kota Semarang, baik depresi, frustasi, kekalutan mental,

hingga sampai pada neuritis dan psikotis. Dalam hal ini sangat

Page 76: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

membutuhkan penanganan yang intensif serta bimbingan dan penyembuhan

dalam bentuk terapis dengan materi yang telah ditetapkan senantiasa

mengharapkan kesembuhan secara normal baik psikis maupun fisik,

sehingga dapat diterima kembali dalam masyarakat.

Aktivitas yang dilakukan para pembimbing atau konselor Islam di

lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor Semarang merupakan upaya nyata dari

sebuah lembaga dakwah untuk terwujudnya kesehatan mental. Bidang

kesehatan mental yang menjadi fokus aktivitas dakwah di lembaga

rehabilitasi Yayasan Jawor Semarang menurut pemahaman penulis sangat di

butuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat yang rawan gangguan kesehatan

mental, sering dinamika hehidupan modern yang sekesleristik, keberadaan

lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor Semarang sekaligus menjadi jawaban

bagi mereka klien yang perlu mendapatkan bimbingan konseling Islam

dalam bentuk mental yang sehat dalam pendekatan agama. Demikian

lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor Semarang dalam terapi jiwa seluruh

dengan konsep dasar teoritik fungsi dan tujuan bimbingan konseling Islam,

selain aktivitas para pembimbing dalam menanggulangi gangguan kesehatan

mental klien terdapat relevansi yang erat dalam upaya yang ditempuh

dimana dapat diketahui bahwa pembimbing berstatus agama Islam serta

teknik dan metode penyembuhan menggunakan metode dan materi Islam,

sehingga tepat bila dikatakan sebagai konselor Islam dalam proses

bimbingan konseling Islam.

Page 77: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Hubungan antara klien yang telah sembuh dengan konselor tidaklah

putus begitu juga dengan kesembuhan klien, hubungan tersebut tetap

terjalin, hal ini diterapkan oleh Pembina sebagai upaya untuk malakukan

evaluasi klien yang telah sembuh. Untuk kepentingan tersebut lembaga

rehabiltasi Yayasan Jawor Semarang sengaja mentradisikan budaya

sowan sebagaimana telah penulis jelaskan. Selain itu lembaga rehabilitasi

Yayasan Jawor Semarang juga melakukan kunjungan visiting ke pihak

keluarga mantan klien. Dari survei yang penulis lakukan ada beberapa hal

yang sangat menarik dari pelaksanaan bimbingan konseling Islam di

lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor Semarang secara teoritik masing-

masing klien memiliki karekteristik problem yang berbeda sehingga cara

yang diberikan tidak sama antara satu dengan yang lainnya, tidak demikian

halnya dengan apa yang terjadi di lembaga rehabilitasi mental sama antara

satu dengan yang lainnya merupakan kontradiksi antara teori dengan

kenyataan di lapangan.

Menurut penulis (Kiswantoro) sehat bagi pasien penderita gangguan

kesehatan mental secara mental dan sehat secara mental tersebut dalam

upaya penyembuhan pasien harus memenuhi beberapa elemen, yang

meliputi elemen psikologis, elemen sosiologis, dan elemen spiritualis atau

disingkat dengan psiko-sosio spiritual. Pemahaman penulis berpendapat bila

dijabarkan tentang ciri mental sehat yang sehat telah dikemukakannya

dikaitkan dengan elemen-elemen akan diperoleh titik temunya yaitu :

Page 78: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

a. Mampu secara luwes menyesuaikan diri dan menciptakan hubungan

antar pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan (elemen sosiologi).

b. Bebas dari gangguan kesehatan mental dan penyakit kesehatan mental

(elemen psikologis).

c. Mengembangkan potensi-potensi pribadi (bakat, sikap, sifat, dan

sebagainya) yang baik dan bermanfa’at bagi diri sendiri dan lingkungan

(elemen psikolis).

d. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berusaha

menerapkan tuntutan agama dalam kehidupan sehari-hari (elemen

spiritualis).

Penulis coba melihat sejauh manakah pula bimbingan konseling

Islam yang diterapkan oleh lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor

Semarang terhadap penderita gangguan kesehatan mental menunjukkan

relevansinya dalam hal membentuk mental sehat secara jasmani dan rohani.

Membahas persoalan pelaksanaan bimbingan konseling Islam yang

diterapkan oleh lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor Semarang, maka

langkah-langkah yang diterapkan oleh konselor dalam membimbing klien

penderita gangguan kesehatan mental adalah dengan menggunakan materi

dan metode bimbingan.

Materi bimbingan yang diberikan sebagai alternatif penyembuhan

terhadap klien penderita gangguan kesehatan mental di lembaga rehabilitasi

mental Yayasan Jawor Semarang meliputi dua hal, yaitu materi rohaniyah

dan materi badaniyah.

Page 79: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Materi rohaniyah adalah materi yang berkaitan dengan penyembuhan

klien secara transindental. Materi ini berupa bacaan-bacaan Al-Qur’an,

dzikir, do’a-do’a, pelajaran tentang ilmu agama seperti sholat, wudhu, dan

lain sebagainya. Materi sebagai alat untuk menyembuhkan klien, secara

spiritual penyakit yang ada dalam batin dan hatinya dapat disembuhkan.

Sedangkan badaniyah adalah materi yang merupakan alat untuk

menyembuhkan klien gangguan kesehatan mental dengan perantara yang

bersifat jasmaniah, seperti pengobatan dengan olah raga, senam, mandi, dan

sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab III.

Adapun metode terapi penyembuhan terhadap klien penderita

gangguan kesehatan mental di lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor

Semarang ada enam aspek metode terapi penyembuhan yang diterapkan

yaitu : 1) terapi pijat, 2) terapi mandi, 3) terapi sholat, 4) terapi dzikir, 5)

terapi alam, dan 6) terapi kerja. Dari keenam aspek terapi penyembuhan

dalam bimbingan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh demi

keberhasilan terapi terhadap klien penderita gangguan kesehatan mental.

Dari beberapa materi bimbingan dan metode terapi penyembuhan

bagi klien penderita gangguan kesehatan mental sebagaimana yang telah

diterapkan di lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor Semarang

menunjukkan adanya titik kesamaan dengan bimbingan konseling Islam.

Kesamaan tersebut terdapat dalam proses dan upaya pemberian bantuan

kepada klien (orang yang membutuhkan bantuan) dengan menggunakan

materi dan metode yang jelas-jelas dianjurkan dalam ajaran agama Islam.

Page 80: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Demikian pembahasan mengenai analisis bimbingan dan konseling

Islam terhadap anak korban kekerasan dalam rumah tangga di lembaga

rehabilitasi Yayasan Jawor Kota Semarang. Pelaksanaan bimbingan dan

konseling Yayasan Jawor dapat berjalan dengan baik jika bimbingan dan

konseling Islam yang ada di dalamnya dilaksanakan dengan baik serta

menerapkan materi, metode dan teknik dengan baik pula.

4.3 Analisis Bimbingan Konseling Islam Terhadap Anak Korban

Kekerasan dalam Rumah Tangga di Lembaga Rehabilitasi Yayasan

Jawor Kota Semarang

Suatu lembaga rehabilitasi dalam mencapai hasil yang memuaskan

maka diperlukan suatu kerjasama yang sungguh-sungguh. Apabila lembaga

tersebut mempunyai tujuan dalam menyiarkan agama Islam yang

berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits guna meningkatkan mutu

pemberdayaan dan pembinaan klien gangguan kesehatan mental, maka

dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan bimbingan dan konseling yang

baik, dimana lembaga tersebut harus bekerjasama secara teratur dan terarah.

Bimbingan dan konseling yang dimaksud dalam konteks dakwah

tersebut tidak lain adalah bimbingan dan konseling Islam yang menjadikan

nilai-nilai ajaran agama Islam sebagai sumber dasar pedoman dalam

memberikan bimbingan dan konseling sehingga klien dapat menanggulangi

problematika hidup dengan baik dan benar secara mandiri yang

berpandangan pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Page 81: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Bimbingan konseling Islam merupakan usaha pemberian bantuan

baik berupa pengarahan, nasehat, maupun perintah kepada individu atau

kelompok yang mengalami kesulitan dalam kehidupannya, sehingga tercapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dalam hal ini Yayasan Jawor

sebagai lembaga rehabilitasi dalam menanggulangi atau upaya

penyembuhan anak korban kekerasan dalam rumah tangga memiliki empat

fungsi bimbingan konseling yaitu fungsi preventif, fungsi kuratif, fungsi

preservatif, dan fungsi developmental.

Fungsi preventif dapat diartikan sebagai upaya membantu individu

menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya sendiri. Dalam hal

ini konselor di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor berupaya mempengaruhi

dengan cara yang positif dan bijaksana terhadap lingkungan dan diri klien

yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerugian pada klien atau anak.

Fungsi kuratif diartikan sebagai membantu individu dalam

memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Dalam hal ini konselor di

lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor memberikan bimbingan dan konseling

dengan cara memberikan pengarahan, nasehat atau perintah kepada klien

atau anak.

Fungsi preservatif diartikan sebagai upaya membantu individu

menjaga kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan kebaikan itu

bertahan lama. Dalam hal ini konselor di lembaga rehabilitasi Yayasan

Jawor selalu berusaha memantau, mengamati, mencatat, melayani seluruh

aktifitas dan kebutuhan bagi klien atau anak dengan cara mengusahakan dan

Page 82: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

mengadakan ketrampilan dan kesibukan, berupa kerja mengangkati kayu,

menggergaji kayu, menyapu dan sebagainya, mengikuti dan mendengarkan

pengajian di masjid, dan kegiatan lainnya

Fungsi developmental diartikan sebagai upaya untuk membantu

individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah

baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak

memungkinkannya menjadi sebab munculnya permasalahan baginya. Dalam

hal ini konselor di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor memelihara segala

sesuatu yang baik yang ada pada diri klien atau anak, baik hal itu merupakan

pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama

ini. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, pemeliharaan dan

pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengaturan, kegiatan, dan

program.

Dalam upaya penyembuhan pada klien atau anak di lembaga

rehabilitasi Yayasan Jawor selain melalui bimbingan dan konseling terdapat

pula terapi-terapi sebagai pendukung dalam penyembuhan. Diantaranya

yaitu terapi pijat, terapi mandi, terapi sholat, terapi dzikir, terapi alam, dan

terapi kerja.

Penerapan Bimbingan Konseling Islam di Lembaga Rehabilitasi

Yayasan Jawor sebagai bantuan psikologis memiliki keunikan tersendiri.

Pada umumnya bantuan psikologis yang diberikan kepada klien berupa

spesifik-non-generalis, yaitu permasalahan klien adalah berbeda antara satu

dengan lainnya sehingga sifat treatmennya khusus, dan tidak sama antara

Page 83: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

klien satu dengan lainnya. Sedangkan sifat bantuan psikologis bimbingan

konseling Islam di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor adalah generalis-

non-spesifik, yakni anggapan bahwa seluruh klien berada dalam

permasalahan yang sama dan dapat ditangani secara bersama-sama.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa di lembaga rehabilitasi

Yayasan Jawor terdapat bimbingan konseling Islam dalam proses

penyembuhan klien atau anak korban kekerasan dalam rumah tangga. Hal

itu terbukti pengurus lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor sebagai konselor

telah memberikan bimbingan dan konseling serta melaksanakan fungsi-

fungsi bimbingan dan konseling dalam penyembuhan klien.

Page 84: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab terdahulu, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak kekerasan dalam rumah

tangga terhadap kesehatan mental anak di lembaga rehabilitasi Yayasan

Jawor Kota Semarang diantaranya yaitu : depresi, stres, frustasi,

ketakutan, kekalutan mental, neurotis, dan psikotis. Dampak tersebut

dipengaruhi oleh faktor ekonomi, moral dan agama. Bentuk dari

kegiatan dakwah untuk menghadapi permasalahan gangguan psikis pada

anak yang disebabkan oleh dampak kekerasan dalam rumah tangga dapat

diwujudkan melalui kegiatan bimbingan dan konseling Islam. Penerapan

Bimbingan Konseling Islam di Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan

Jawor sebagai bantuan psikologis memiliki keunikan tersendiri. Pada

umumnya bantuan psikologis yang diberikan kepada klien berupa

spesifik-non-generalis, yaitu permasalahan klien adalah berbeda antara

satu dengan lainnya sehingga sifat treatmennya khusus, dan tidak sama

antara klien satu dengan lainnya. Sedangkan sifat bantuan psikologis

bimbingan konseling Islam di lembaga rehabilitasi mental Yayasan

Jawor Semarang adalah generalis-non-spesifik, yakni anggapan bahwa

seluruh klien berada dalam permasalahan yang sama dan dapat ditangani

secara bersama-sama.

Page 85: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

2. Bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang sangat penting dalam

menunjang perkembangan dan keberhasilan terapi penyembuhan gangguan

kesehatan mental. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam di

Lembaga Rehabilitasi Yayasan Jawor terhadap kesehatan mental anak

korban kekerasan dalam rumah tangga terdapat beberapa materi, metode,

teknik dan proses dalam terapi penyembuhan gangguan kesehatan

mental. Dalam implementasinya, terlebih dahulu diterapkan materi

bimbingan, diantaranya materi kerohanian dan badaniah. Selanjutnya

metode atau cara yang ditempuh atau dilakukan dalam terapi

penyembuhan, antara lain dengan terapi pijat, terapi mandi, terapi sholat,

terapi dzikir, terapi alam, dan terapi kerja. Dan Proses bimbingan terapi

penyembuhan yang diberikan pembimbing bagi klien penderita

gangguan kesehatan mental, yaitu pertama dengan memberikan

pemijatan pada sekujur tubuh klien secara rutin, kedua memberikan

bimbingan dan melakukan terapi penyembuhan secara keseluruhan,

ketiga memberikan penilaian tentang tingkat kesadaran mereka selama

menjalani terapi penyembuhan, dan yang terakhir dengan memberikan

bimbingan luar yaitu dengan memberikan lapangan pekerjaan yang jelas.

Bimbingan dan konseling tersebut diterapkan dalam rangka mempermudah

dan memperlancar serta mempercepat dalam terapi penyembuhan gangguan

kesehatan mental.

Page 86: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

5.2. Saran-Saran

Secara umum bimbingan dan konseling Islam Yayasan Jawor sudah

berjalan dengan baik dan lancar, namun masih ada hal yang hendak penulis

sarankan dan perlu diperhatikan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling

Islam Yayasan Jawor, diantaranya;

1. Dalam proses pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam Yayasan Jawor

hendaknya pengurus lebih ditingkatkan dalam pengelolaan dan

pembimbingan dengan menerapkan bimbingan dan konseling yang sesuai

dengan ajaran Islam.

2. Kaitannya dengan fasilitas, hendaknya pengurus memberikan fasilitas tempat

yang lebih layak serta alat yang lebih canggih dalam penyembuhan.

3. Materi yang diterapkan harus disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan

para klien. Sehingga para klien mampu menerima, memahami dan

menghayati materi tersebut.

5.3. Penutup

Dengan rasa syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq, hidayah serta

inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas, yaitu penulisan

skripsi walaupun dalam penulisan ini belum mencapai hasil yang sempurna.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih

baik berupa pikiran, tenaga maupun do’a, penulis mengucapkan terima kasih

dan penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. Amin.

Page 87: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

DAFTAR PUSTAKA

Adz, Dzaky, Hamdani Bakran, 1992, Konseling dan Psikoterapi Islam, Jakarta :Pustaka Fajar Baru.

Arifin, M, 1996, Psikologi Dakwah (Suatu Pengantar Studi), Surabaya : Al-Ikhlas.

Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin, 1998, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danim, Sudarwan, 2002, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : CV PustakaSetia.

Daradjat, Zakiyah, 1984, Kesehatan Mental Perannya dalam Pendidikan danPengajaran, Jakarta : IAIN.

Depag RI, 1989, Al-Qur an dan Terjemahannya, Semarang : Toha Putra.

Faqih, Aunur Rohim, 2001, Bimbingan Konseling dalam Islam, Yogyakarta :LPPAI VII Press.

Hadi, Sutrisno, 1993, Metodologi Research, Jilid I, Cet. XXIV, Yogyakarta : AndiOffset.

Hellen, A, 2002, Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Ciputat Pers.

Koentjoroningrat, 1981, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia.

Kartono, Kartini, 2000, Hygiene Mental, Bandung : CV. Mandar Maju.

Latipun, 2003, Psikologi Konseling, Malang: UMM Press.

Lukluk A, Zuyina, Siti Bandiyah, 2008, Psikologi Kesehatan, Yogyakarta : MitraCendikia Press.

Moleong, Lexy J., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : RemajaRosdakarya.

Musnamar, Tohari, 1992, Dasar-Dasar Konseling Islam, Yogyakarta : UII Press.

Prayitno, Erman Amti, 1999, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta :Rineka Cipta.

Pujihastuti, Alifah, 2006, Karena Istri Ingin Dimengerti, Sukoharjo: Samudra.

Page 88: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

Skripsi Arif, Safatul, 2001, Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak (StudiKasus Terhadap Perilaku Kriminal Anak di Desa Wonorejo), Semarang :IAIN Walisongo.

Skripsi Hidayah, Rehabni, 2000, Korelasi Antara Keharmonisan Keluargadengan Kesehatan Mental, Semarang : IAIN Walisongo.

Skripsi Muhyari, 2002, Pembinaan Mental Terhadap Perempuan KorbanKekerasan di LRC-KJHAM Semarang, Semarang : IAIN Walisongo.

Sudarto, 2002, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Tungka, Meyske S, dkk.2007, Cita Kok Gitu .Kekerasan Dalam Rumah Tangga,Salatiga : Batara Offset.

Walgito, Bimo, 2005, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir), Yogyakarta :CV. Andi Offset.

Page 89: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kiswantoro

NIM : 1104011

Tempat / Tgl. Lahir : Semarang, 21 Februari 1984

Alamat Asal : Jl. Blitaran Raya Rt 01 Rw 03 Genuk Semarang 50115

Jenjang Pendidikan:

1. SD Negeri Genuk Sari Semarang, Lulus Tahun 1999

2. SLTP Badan Wakaf 4 Semarang, Lulus Tahun 2001

3. SMU Sultan Agung 1 Semarang, Lulus Tahun 2004

4. Fakultas Dakwah Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) IAIN

Walisongo Semarang Angkatan 2004

Pengalaman Organisasi:

1. Anggota UKMF KSK WADAS Tahun 2005-Sekarang

2. Anggota UKMF KORDAIS Tahun 2006

3. Anggota UKMF DSC Tahun 2006

4. Anggota BEM-J BPI Tahun 2007

Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya, mohon

maklum adanya.

Semarang, Juni 2010

Penulis

KiswantoroNIM: 1104011

Page 90: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

DRAF WAWANCARA PENGURUS LEMBAGA REHABILITASI

YAYASAN JAWOR KOTA SEMARANG

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor?

2. Apakah visi, misi dan tujuan didirikannya lembaga rehabilitasi Yayasan

Jawor?

3. Bagaimana struktur organisasi lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor?

4. Bagaimana dampak-dampak kekerasan dalam rumah tangga di lembaga

rehabilitasi Yayasan Jawor?

5. Bagaimana profil anak korban kekerasan dalam rumah tangga di lembaga

rehabilitasi Yayasan Jawor?

6. Bagaimana profil konselor lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor?

7. Apakah materi yang diterapkan di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor?

8. Bagaimana metode yang diterapkan di lembaga rehabilitasi Yayasan Jawor?

9. Bagaimana proses pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam lembaga

rehabilitasi Yayasan Jawor?

Page 91: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

YAYASAN REHABILITASI MENTAL JAWORKOTA SEMARANG

Office : Jl. Anyar Kelurahan Beringin Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang

SURAT KETERANGANNo.

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : KH. Muhammad Ja’far

Jabatan : Pengasuh Yayasan Jawor

Menerangkan bahwa :

Nama : Kiswantoro

Tempat/Tanggal lahir : Semarang, 21 Februari 1984

Fakultas : Dakwah

Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

Benar-benar telah melakukan penelitian tentang Bimbingan Konseling Islam

terhadap Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Studi Kasus di Lembaga

Rehabilitasi Yayasan Jawor Kota Semarang). terhitung mulai tanggal 17 Maret

2010 sampai dengan tanggal 17 April 2010.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana

mestinya.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Semarang, 18 April 2010

Pengasuh Yayasan Jawor

KH. Muhammad Ja’far

Page 92: BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-kiswantor1-4530-1-skripsi-p.pdf · kesehatan mental anak dan pelaksanaan bimbingan konseling

DATA KLIENYAYASAN REHABILITASI MENTAL " JAWOR "

JL.Anyar. Beringin. NgalianSEMARANG - JATENG

NO NAMA UMUR L/P ALAMAT PENDIDIKKAN KET

1 Bono 10 Th L Kusumawardani Smg SD Sekolah2 Arifin 6 Th L Madukoro I / 34 Smg SD -

3 Sangidun 12 Th LSenopati 5/8

Ambarawa SLTP Sekolah4 Yanto 9 Th L Abimanyu II Smg SD Sekolah

5Nur

Fathan 13 Th L Karanganyar 4/3 Smg SLTP -

6 Totok 10 Th LJanggli Lama 7/2

Smg SD -7 Handoyo 8 Th L Pekalongan SD Sekolah8 M.Yusuf 12 Th L Pekalongan SLTP Sekolah9 Makmun 9 Th L Krapyak SD -

10 Doni 14 Th LJl. Anyar. Beringin

Smg SLTP -11 M.Sutikno 11 Th L Cepiring I 3/7 Smg SD Sekolah12 Rohadi 13 Th L Sayung Demak SLTP Sekolah13 Imam 8 Th L Silandak Brt 57 Smg SD Sekolah

14AbdulMufid 12 Th L Wates Rt.5/8 Demak SLTP Sekolah

15Munawar

A 10 Th LJl. Anyar. Beringin

Smg SD Sekolah