big paper caterpillar vs komatsu.doc

38
ABSTRAKSI Paper ini bertujuan untuk membandingkan analisis kualitas yang dilakukan oleh Caterpillar Inc. dan Komatsu Ltd. sebagai perusahaan pioner dalam industri alat berat mesin konstruksi dan pertambangan. Kedua perusahaan ini sama-sama menekankan kualitas dan manajemen rantai pasokan dalam setiap strateginya. Caterpillar Inc. dengan strategi 2020 dan critical sucess factors serta Komatsu Ltd. dengan Komatsu Way. Dalam penerapan kualitas, kedua perusahaan tersebut memiliki persamaan yaitu mencapai total quality management (TQM) untuk perbaikan terus menerus yang berkelanjutan. Namun, terdapat perbedaan dalam pendekatan analisis yang digunakan dalam mencapai TQM. Caterpillar Inc. menerapkan six sigma yaitu mengurangi produk yang cacat sebanyak 3,4 unit per 1 juta unit produk yang dihasilkan atau setara dengan 99%. Sedangkan analisis yang digunakan oleh Komatsu adalah melalui pendekatan lean strategy 5S yaitu Seiri (sorting), Seiton (organizing), Seisou (cleaning), Seiketsu (orderliness), Shitsuke (training). Pada penerapan pada manajemen rantai pasokan, Caterpillar Inc. menekankan pada sistem just-in-time (JIT), sedangkan Komatsu Ltd. menerapkan ERP. Kedua sistem tersebut sama-sama telah terintegrasi dengan software serta memiliki satu tujuan yaitu minimalisasi persediaan sehingga dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Pada manajemen logistik, keduanya memiliki persamaan yaitu memiliki perusahaan logistik sendiri untuk menjamin distribusi barangnya. Kata Kunci : Kualitas, Six sigma, 5S, manajemen rantai pasokan 1 | Page

Upload: kailoed

Post on 31-Oct-2015

554 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Perusahaan kontraktor memiliki aliran supply chain yang menarik untuk ditinjau dari segi keefisiensi dan keefektifannya. Kedua perusahaan ini memiliki SCM yang cukup bagus untuk dianalisis.

TRANSCRIPT

Page 1: big paper caterpillar vs komatsu.doc

ABSTRAKSI

Paper ini bertujuan untuk membandingkan analisis kualitas yang dilakukan

oleh Caterpillar Inc. dan Komatsu Ltd. sebagai perusahaan pioner dalam industri

alat berat mesin konstruksi dan pertambangan. Kedua perusahaan ini sama-sama

menekankan kualitas dan manajemen rantai pasokan dalam setiap strateginya.

Caterpillar Inc. dengan strategi 2020 dan critical sucess factors serta Komatsu

Ltd. dengan Komatsu Way.

Dalam penerapan kualitas, kedua perusahaan tersebut memiliki persamaan

yaitu mencapai total quality management (TQM) untuk perbaikan terus menerus

yang berkelanjutan. Namun, terdapat perbedaan dalam pendekatan analisis yang

digunakan dalam mencapai TQM. Caterpillar Inc. menerapkan six sigma yaitu

mengurangi produk yang cacat sebanyak 3,4 unit per 1 juta unit produk yang

dihasilkan atau setara dengan 99%. Sedangkan analisis yang digunakan oleh

Komatsu adalah melalui pendekatan lean strategy 5S yaitu Seiri (sorting), Seiton

(organizing), Seisou (cleaning), Seiketsu (orderliness), Shitsuke (training).

Pada penerapan pada manajemen rantai pasokan, Caterpillar Inc.

menekankan pada sistem just-in-time (JIT), sedangkan Komatsu Ltd. menerapkan

ERP. Kedua sistem tersebut sama-sama telah terintegrasi dengan software serta

memiliki satu tujuan yaitu minimalisasi persediaan sehingga dapat meminimalisir

biaya yang dikeluarkan. Pada manajemen logistik, keduanya memiliki persamaan

yaitu memiliki perusahaan logistik sendiri untuk menjamin distribusi barangnya.

Kata Kunci : Kualitas, Six sigma, 5S, manajemen rantai pasokan

I. INDUSTRI ALAT BERAT MESIN KONSTRUKSI

Industri mesin konstruksi alat berat merupakan industri yang bergerak dalam

bidang pengadaan produk untuk tujuan khusus seperti pertambangan, pertanian,

serta peralatan konstruksi yang digunakan dalam pengembangan infrastruktur

1 | P a g e

Page 2: big paper caterpillar vs komatsu.doc

jaringan transportasi seperti jalan raya, pelabuhan dan jalan kereta api,

konservasi tanah dan air, dan lain sebagainya. Produk yang banyak dikenal oleh

masyarakat adalah alat penggali hidrolik dan buldoser. Pada dasarnya

perusahaan pada industri ini telah pada tahap dewasa (mature) pada siklus hidup

produk, dimana telah banyak pesaing dalam industri ini dan pendapatan yang

telah stabil.

II. LATAR BELAKANG

Berdasarkan pada data yang diperoleh dari Factiva, Dow Jones; Caterpillar

Inc. Company Report 2010 mengenai Top 10 Market Share 2009 Global pada

industri mesin konstruksi, Caterpillar masih memimpin pangsa pasar yang ada.

Sedangkan menurut Yengst Associate, pada tahun 2010 Caterpillar menjadi

ranking 1 dalam industri mesin konstruksi ini, dan Komatsu menjadi ranking 2.

Berikut merupakan 10 besar pangsa pasar dalam industri ini menurut Factiva,

Dow Jones; Caterpillar Inc. Company Report 2010:

Gambar I: Pangsa Pasar Industri Mesin Konstruksi Tahun 2009

Tabel I: Ranking Global 10 Besar Industri Mesin Konstruksi 2010

No Nama Perusahaan Negara Asal

1 Caterpillar Inc. Amerika Serikat

2 Komatsu Ltd. Jepang

3 Hitachi Construction Machinery Co. Ltd. Jepang

2 | P a g e

Page 3: big paper caterpillar vs komatsu.doc

4 Liebherr Jerman

5 Volvo Construction Equipment Swedia

6 Sany Heavy Industry Co. Ltd. Cina

7 Doosan Infracore Co. Ltd Korea Selatan

8 Sandvik Swedia

9 Zoomlion Cina

10 Terex Coorporation Co. Ltd. Amerika Serikat

Berdasarkan grafik dan tabel diatas, menunjukkan bahwa Caterpillar Inc. dan

Komatsu Ltd. Merupakan pemain besar dalam industi mesin konstruksi. Meskipun

pada tahun 2010 banyak perusahaan yang mengalami penurunan ranking namun

Caterpillar Inc. dan Komatsu Ltd. masih tetap menduduki posisi sama yaitu

pertama dan kedua. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua perusahaan

tersebut merupakan perusahaan besar dan kuat serta saling berkompetitif dalam

merebut pasar. Selain itu kedua perusahaan tersebut memiliki teknologi, inovasi

dan kualitas yang tinggi bila dibandingkan pesaing lainnya, terbukti dengan

berbagai penghargaan yang telah diterima. Tentunya akan menarik apabila

membahas bagaimana manajemen operasi (kualitas dan manajemen rantai

pasokan) kedua perusahaan tersebut, terlebih berasal dari negara dan benua

yang berbeda sehingga memiliki budaya dan cara berpikir yang berbeda. Dari

perbedaan tersebut pada umumnya akan terlihat pada hasil kerja yang telah

dilakukan. Pertimbangan lain adalah kedua perusahaan tersebut merupakan

pemimpin pasar serta sama-sama telah lama beroperasi sehingga dapat

dikatakan sebagai pioner dalam industri mesin konstruksi.

III. TUJUAN DAN PEMBATASAN MASALAH

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membandingkan perbedaan atau

persamaan yang ada dalam manajemen operasi (kualitas) Caterpillar Inc. dan

Komatsu Ltd. Dimana kedua perusahaan tersebut berasal dari negara, benua dan

budaya yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi proses analisis kualitas

yang dilakukan. Penulis juga melakukan pembatasan masalah terhadap

perbandingan tersebut dikarenakan akan sangat luas apabila membahas

mengenai 10 area keputusan manajemen operasi. Adapun pembatasan masalah

3 | P a g e

Page 4: big paper caterpillar vs komatsu.doc

tersebut adalah fokus pada kualitas dan ketahanan produk (quality and reliability)

serta manajemen rantai pasokan. Kualitas merupakan kemampuan suatu produk

dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini alasan pemilihan kualitas

sebagai obyek pembahasan karena kualitas merupakan faktor penting dalam

suatu perusahaan mencapai kepuasan konsumen sehingga dapat meningkatkan

penjualan dan mengurangi biaya serta meningkatkan reputasi perusahaan.

Manajemen rantai pasokan merupakan proses pengintegrasian pemasok,

produksi serta distributor.

Pembatasan masalah lainnya adalah analisis ini hanya fokus pada produk

mesin konstruksi dan pertambangan saja sebagai core business kedua

perusahaan tersebut. Sehingga penulis tidak membahas mengenai support

business lainnya seperti keuangan.

4 | P a g e

Page 5: big paper caterpillar vs komatsu.doc

IV. SEJARAH DAN PROFIL CATERPILLAR Inc.

Caterpillar Inc. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

alat berat atau heavy equipment yang berpusat di Amerika Serikat. Sebagai

perusahaan kelas dunia, Caterpillar memiliki visi menjadi pemimpin pasar pada

5 | P a g e

Page 6: big paper caterpillar vs komatsu.doc

industri alat berat mesin konstruksi dan pertambangan dalam memberikan nilai

bagi konsumen. Sedangkan misi yang diusung oleh Caterpillar Inc. adalah

menjadi pemimimpin pasar yang memberikan nilai terbaik pada mesin

konsutruksi dan jasa untuk konsumen, memberikan nilai terbaik bagi konsumen,

meningkatkan nilai pemegang saham melalui pertumbuhan laba, menyediakan

tenaga kerja di seluruh dunia dengan lingkungan yang merangsang keragaman,

inovasi, kerja sama tim, terus belajar dan peningkatan kinerja individu,

berdedikasi dalam peningkatan kualitas produk dan kualitas berkelanjutan bagi

lingkungan serta CSR.

Faktor kesuksesan penting (critical sucess factors) Caterpillar Inc. meliputi

budaya, operasi dan kesempatan bisnis. Disini operasi merupakan bagian penting

dalam kesuksesan Caterpillar sebagai perusahaan kelas dunia, maka dari itu

Caterpillar menetapkan tujuan operasi tahun 2020 diantaranya: mendesain

seluruh konstruksi baru dalam mencapai kepemimpinan pada Energy and

Environmental Design (LEED). Dalam mencapai tujuan operasinya tersebut

Caterpillar Inc. melakukan strategi six sigma, pertumbuhan, pengurangan biaya,

distribusi terbaik, kualitas dan reliabilitas, produk terbaik, serta pemenuhan

pesanan yang tepat waktu.

Caterpillar adalah produsen terkemuka di dunia yang memiliki tiga merek

ternama yaitu Cat, Perkins dan Cat Financial. Cat merupakan merek utama dari

Caterpillar Inc. yang memproduksi peralatan alat berat konstruksi dan peralatan

pertambangan. Sedangkan Perkins merupakan merek yang memproduksi mesin

diesel dan gas alam, turbin gas industri dan lokomotif diesel-listrik. Serta Cat

Financial yang merupakan layanan jasa yang diberikan oleh Caterpillar melalui

Cat Financial. Layanan yang ditawarkan diantaranya layanan Caterpillar Financial,

jasa Remanufacturing Caterpillar dan Layanan Progress Rail. Berikut ini

merupakan ringkasan penting sejarah perkembangan Caterpillar Inc.

Tabel II : Sejarah Caterpillar Inc.

N

o

Tahu

n

Keterangan

1 1905 Traktor tipe track jenis uap yang pertama buatan Holt.

2 1906 Sebuah mesin uap buatan Holt digunakan selama upaya pemulihan

setelah gempa San Francisco.

6 | P a g e

Page 7: big paper caterpillar vs komatsu.doc

3 1915 Traktor tipe track “Caterpillar®” buatan Holt digunakan oleh negara

sekutu dalam Perang Dunia I.

4 1925 Holt Manufacturing Company dan C. L. Best Tractor Co. melakukan

merger membentuk Caterpillar Tractor Co.

5 1931 Diesel Sixty Tractor yang pertama diluncurkan dari pusat produksi di

East Peoria, Illinois, dengan sumber penggerak baru yang lebih

efisien untuk traktor tipe track.

6 1940 Jajaran produk Caterpillar sekarang terdiri atas motor grader, blade

grader, elevating grader, terracer dan electrical generating set.

7 1942 Traktor tipe track Caterpillar, motor grader, generator set dan engine

khusus untuk tank M4 digunakan oleh Amerika Serikat dalam

perang.

8 1950 Caterpillar Tractor Co. di Inggris didirikan, yang pertama dari

berbagai pusat operasi luar negeri yang dibuat untuk membantu

mengelola kekurangan penukaran mata uang asing, tarif, import dan

memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan di seluruh

dunia.

9 1963 Caterpillar dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd. membentuk joint

venture di Jepang guna memasukkan kepemilikan parsial dari AS.

Caterpillar Mitsubishi Ltd.

1

0

1983 Caterpillar Leasing Company diperbesar untuk menawarkan opsi

pembiayaan peralatan kepada pelanggan di seluruh dunia dan

berganti nama menjadi Caterpillar Financial Services Corporation.

1

1

1986 Caterpillar Tractor Co. berganti nama menjadi Caterpillar Inc.

1

2

1987 Program modernisasi pabrik senilai $1.8 milyar diluncurkan untuk

memperlancar proses manufaktur.

1

3

1990 Perusahaan melakukan desentralisasi struktural, dengan melakukan

reorganisasi menjadi unit-unit bisnis yang bertanggung-jawab atas

tingkat pengembalian aset dan kepuasan pelanggan.

1

4

1997 Melakukan akuisisi terhadap Perkins Engine yang berpusat di Inggris.

Dan menjadikan Caterpillar sebagai pabrik manufaktur engine diesel

terbesar di dunia.

7 | P a g e

Page 8: big paper caterpillar vs komatsu.doc

1

5

2001 Caterpillar Inc. menerapkan six-sigma

1

6

2003 Caterpillar menjadi pabrik manufaktur engine yang pertama yang

menawarkan jajaran lengkap engine diesel bersih yang mendapat

sertifikasi dari U.S. Environmental Protection Agency (EPA).

1

7

2008-

2011 

Lebih dari 400 mesin baru Caterpillar membantu membangun 2400

KM rail line di Arab Saudi

Saat ini Board of Directors Chairman and CEO Caterpillar Inc. adalah D.R.

Oberhelman. Dibawah kepemimpinannya Caterpillar Inc. terus menjadi

perusahaan alat berat terkemuka di dunia dengan memberikan pelayanan yang

terbaik untuk para pelanggan dan menyediakan puluhan dealer di berbagai

dunia. Dengan perkembangan tersebut, terlihat pada pendapatan, laba dan

karyawan Caterpillar Inc. yang terus mengalami pertumbuhan atau pertambahan

setiap tahunnya. Pada tahun 2009 pendapatan yang didapat oleh Caterpillar Inc.

sebesar US$ 34.2 miliar dan terus mengalami kenaikan pada tahun 2011

diperoleh pendapatan sebesar US$ 60.14 miliar dengan total karyawan sebanyak

125.099 orang.

V. PEMBAHASAN CATERPILLAR Inc.

1. Kualitas

Dalam critical success factors yang diusung oleh Caterpillar Inc., yaitu six

sigma, pertumbuhan, pengurangan biaya, product support, rental leaderhip,

distribusi terbaik, kulitas dan daya tahan produk, memberikan solusi produk dan

jasa terbaik, memenuhi pesanan, pemimpin pasa, serta tanggung jawab sosial.

Dalam melaksanakan suppy chain, manajemen Caterpillar fokus pada beberapa

aspek seperti pertumbuhan profitabilitas, people dan kinerja melalui six sigma.

Six sigma juga berfungsi sebagai dasar dari yang untuk memastikan kualitas

8 | P a g e

Page 9: big paper caterpillar vs komatsu.doc

produk. Pendekatan disiplin yang digunakan di seluruh siklus hidup produk-dari

pengembangan produk untuk produksi melalui dukungan produk.

Sebagai perusahaan kelas dunia, Caterpillar memiliki keinginan besar untuk

memberikan kinerja kualitas yang terbaik maka dari itu kualitas menjadi salah

satu bagian dalam critical success factors. Dalam mengelola dan meraih kualitas

terbaik, Caterpillar fokus pada kualitas pengembangan produk atau product

development quality (PDQ), pasokan dan produksi atau supply and production

(SPQ) serta meningkatkan produk berkelanjutan atau continuous product

improvement (CPI) dimana ketiga proses tersebut memiliki dampak secara

langsung terhadap kualitas produk. Sedangkan cara yang dilakukan oleh

Caterpillar melalui sistem operasi six sigma, budaya kualitas serta menerapkan

nilai dalam setiap tindakan.

Six sigma merupakan metodologi atau teknik total quality management (TQM)

untuk mengurangi biaya dan mengurangi pemborosan melalui penggunaan

analisis statistik, alat kualitas dan pendekatan struktur untuk manajemen proyek.

Analisis statistik yang diguanakan adalah standar deviasi dengan pedoman

bahwa kecacata produk hanya 3,4 per 1 juta unit produk. Six sigma merupakan

pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses

melalui fase DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control. DMAIC

merupakan peran penting dalam analisis six sigma yang menjamin voice of

costumer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan

memuaskan pelanggan. Berikut merupakan penjelasan mengenai metodologi

DMAIC:

Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-

persyaratan pelanggan, mengetahui CTQ (Critical to Quality). CTQ

merupakan sebuah karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang

memenuhi kebutuhan pelanggan

Measure adalah fase mengukur tingkat kecacatan pelanggan.

Analyze adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat.

Improve adalah fase meningkatkan proses dan menghilangkan faktor-

faktor penyebab cacat.

9 | P a g e

Page 10: big paper caterpillar vs komatsu.doc

Control adalah fase mengontrol kinerja proses dan menjamin cacat tidak

muncul

Menanggapi secara cepat terhadap pengalaman masalah yang dialami oleh

konsumen merupakan hal yang sangat penting, maka dari itu perlunya

pengimplementasian CPI yang merupakan proses dalam menyelesaikan masalah

produk. Dengan menggunakan metodologi DMAIC, CPI memberikan suatu

pendekatan disiplin untuk mengidentifikasi penyebab utama masalah tersebut

dan memastikan tindakan koreksi tersebut. Dengan merespon secara cepat

terhadap masalah produk, dapat membangun kepercayaan antara caterpillar,

dealer dan konsumen.

Dalam mengembangkan, menciptakan dan meyampaikan kualitas produk

kepada konsumen di seluruh dunia, Caterpillar Inc. menerapkan new product

intriduction (NPI). Proses NPI dengan six sigma dan proses penciptaan metodologi

melalui metodologi DMEDI—Design, Measure, Explore, Develop and

Implement. DMEDI selalu tertanam dalam tahapan proses NPI. Dipandu oleh alat NPI

dan produk Caterpillar dan strategi industri, tim NPI bekerja sama untuk terus

meningkatkan kualitas, teknologi, kinerja, daya tahan dan keandalan produk.

Caterpillar Inc. memiliki reputasi untuk membangun kualitas produksi suatu

produk dan produk tersebut akan memberikan keunggulan kompetitif. Proses

pengembangan produk yang dilakukan fokus pada konsep produksi untuk

mencapai atau melebihi target kualitas, reliabilitas, biaya dan penjadwalan.

Melalui six sigma, perusahaan dapat menghemat biaya namun tetap memberikan

kualitas produk dan jasa terbaik yang melebihi ekspektasi atau harapan

konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas merupakan salah satu

pondasi dalam penciptaan nilai perusahaan. Caterpillar Inc. menetapkan

penguasaan six sigma dengan terminologi sistem belt dengan menggunakan

tingkat penguasaan seperti green belts, black belts dan master black belts untuk

menjalankan dan memimpin proyek. Black belts secara umum menjalankan

proyek dengan bantuan green belts. Green belts menjadi asisten black belts

dalam suatu proyek tetapi tidak bekerja full-time dalam proyek tersebut,

sedangkan black belts berdedikasi penuh untuk proses perbaikan dan

bertanggung jawab untuk memimpin tim green belts dalam menyelesaikan

10 | P a g e

Page 11: big paper caterpillar vs komatsu.doc

proyek. Master black belts merupakan guru pada proses pelaksanaan proyek dan

menjadi coach black belts. Apabila digambarkan dalam hierarki, berikut

merupakan hierarki sistem belts yang diterapkan oleh Caterpillar Inc.

Gambar II: Hierarki Sistem Belts

Caterpillar Inc. menerapkan six sigma kepada karyawan, pemasok hingga

dealer. Penerapan six sigma pada karyawan telah menjadikan karyawan sadar

dan mengerti pentingnya kualitas dalam setiap tindakan yang dilakukan

khususnya dalam proses produksi. Lebih dari 40% karyawan Caterpillar Inc.

termasuk di dalamnya terdapat 2.600 karyawan dengan black belts, 208

karyawan dengan master black belts dan 17.900 karyawan dengan green belts.

Tidak hanya karyawan saja, Caterpillar Inc. mampu menerapkan six sigma

kepada pemasoknya. Caterpillar Inc. telah memperkenalkan six sigma kepada

850 pemasok di seluruh dunia dimana telah menciptakan lebih dari 1.000

karyawan pemasok dengan black belts untuk membantu melaksanakan proyek.

Namun sebelumnya setiap bekerjasama dengan pemasoknya, Caterpillar Inc.

selalu menekankan setiap pemasoknya memiliki sertifikasi kualitas ISO. Hal

tersebut menunjukkan komitmen Caterpillar Inc. dalam menerapkan kualitasnya.

Selain itu penerapan six sigma juga dilakukan kepada delaernya. Lebih dari 165

dealer yang memiliki hak lisensi penjualan (dealership) telah menciptakan lebih

dari 1000 karyawan dengan black belts untuk membantu melaksanakan proyek.

Pihak dealer menemukan hasil menarik ketika menerapkan six sigma dimana

mereka dapat berbagi proyek antara satu sama lain pada website Caterpillar Inc.

yang menggambarkan praktek-praktek terbaik diantara delaer, meskipun

masing-masing delaer menjalankan bisnisnya secara terpisah. Dealer tidak hanya

11 | P a g e

Page 12: big paper caterpillar vs komatsu.doc

belajar mengenai proyek yang perlu dilakukan dalam bisnis mereka, namun juga

mengikuti proses langkah-langkah metodologi yang diterapkan oleh Caterpillar

Inc.

Caterpillar Inc. tentunya juga menerapkan six sigma dalam proses

produksinya. Setiap produk yang dihasilkan harus memenuhi keterlibatan produk

secara langsung melalui gate quality. Langkah-langkah tersebut dapat

digambarkan ke dalam bagan berikut ini:

Gambar III: Quality Gates-Product Group Direct Involvement

Bagan diatas menunjukkan bahwa dalam setiap lini produksi, Caterpillar Inc.

benar-benar memperhatikan penekanan kualitas dimana setiap lini produksi

terdapat gate quality untuk melakukan pemeriksaaan dan inspeksi terhadap

standar produk tersebut. Ketika produk tersebut dalam kondisi yang tidak sesuai

dengan standar maka produk akan kembali lagi ke lini sebelumnya untuk

dilakukan perbaikan ulang sesuai dengan budaya organisasi yaitu “zero defect

culture”. Dengan adanya six sigma ini perusahaan dapat menghemat biaya

sebesar 23% dengan peningkatan service sebesar 2% pada tahun 2000-2003.

Sedangkan pada tahun 2003-2006 Caterpillar mampu mengurangi biaya sebesar

35%.

12 | P a g e

Page 13: big paper caterpillar vs komatsu.doc

Pada tahun 2005, Caterpillar Inc. meluncurkan Caterpillar Production System

(CPS) untuk mengimplementasikan proses pemesanan-pengiriman untuk

meningkatkan keamanan, kualitas, kecepatan, kapasitas dan menekan biaya.

CPS dengan six sigma dapat meningkatkan efisiensi manufatur pada operasi

global Caterpillar Inc. Six sigma merupakan pondasi bagi CPS dan meningkatkan

proses order-delivery atau segala sesuatu mulai dari pemesanan produk

konsumen sampai dengan konsumen menerima barang jadi tersebut. Prinsip

berikutnya, dengan six sigma dan proses pengintegrasian tersebut untuk

mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan CPS. CPS fokus pada mengurangi

pemborosan yang merupakan aktivitas mengkonsumsi sumber daya lebih banyak

namun tidak memberikan nilai bagi konsumen pada proses order to delivery

kepada konsumen. Dengan CPS proses manajemen kualitas fokus pada

pengiriman produk tanpa cacat kepada konsumen. CPS diterapkan pada

Caterpillar Logistik. Dengan menggunakan Caterpillar Production System (CPS)

perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya:

Metodologi : dengan menggunakan metode DMAIC, DMEDI dan manajemen

proses

Praktisi : memberikan pelatihan dan sertifikasi six sigma yang meliputi

master black belts, black belts dan green belts serta dengan melakukan

training CPS.

Full time job roles : memberikan tingkat gaji dan benefit yang tinggi

kepada black belts dan master black belts

Proses pengintegrasian strategi untuk meluruskan, memprioritaskan dan

memilih proyek CPS.

Sehingga manfaat yang dirasakan dengan adanya six sigma dirasakan oleh

seluruh pihak dan perusahaan dapat meningkatkan pemenuhan order atau

pesanan dari konsumen karena Caterpillar memiliki tujuan untuk

mengimplementasikan proses pemenuhan order atau pesanan untuk

menciptakan keunggulan kompetitif melalui value chain atau rantai nilai. Value

chain yang dimaksud disini adalah kualitas yang sempurna sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan konsumen. Cara yang dilakukan oleh Caterpillar

adalah dengan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan serta

mengurangi persediaan yang terdapat di delaer.

13 | P a g e

Page 14: big paper caterpillar vs komatsu.doc

2. Manajemen Rantai Pasokan (SCM)

Salah satu 10 area keputusan penting dalam manajemen operasi adalah

supply chain management atau manajemen rantai pasokan. Caterpillar Inc.

memiliki jaringan dalam manajemen rantai pasokan yang sangat kuat dan

perusahaan memahami pentingnya SCM dalam kesuksesan bisnisnya. Dalam

melaksanakan SCM, Caterpillar terlebih dulu merumuskan strategi Caterpillar

atau lebih dikenal dengan faktor penting kesuksesan (Critical Success Factors)

yang kemudian diintegrasikan dalam strategi SCM sehingga dapat

mempermudah pelaksanaan SCM agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Upaya

yang dilakukan dalam mencapai pertumbuhan profitabilitas melalui supply chain

action antara lain ekspansi ke wilayah asia pasifik dan Cina, mengintegrasikan

fungsi rantai pasokan, serta mengembangkan teknologi. Berikut merupakan

bagan atau kerangka pengintergasian rantai pasokan Caterpillar:

Gambar IV: Integrasi Fungsi Rantai Pasokan

A. Pemasok

Manajemen rantai pasokan merupakan proses pengintegrasian mulai dari

pembelian bahan baku, proses produksi hingga logistik. Dalam hal ini Caterpillar

Inc. bekerja sama dengan banyak pemasok sekitar 3500 pemasok dalam hal

14 | P a g e

Page 15: big paper caterpillar vs komatsu.doc

komponen pembuatan produknya dimana pemasok tersebut berasal dari Amerika

Latin, Eropa dan Asia Pasifik serta setiap pemasoknya harus memiliki ISO

sertifikasi kualitas.

B. Persediaan

Sistem persediaan yang digunakan oleh Caterpillar Inc. adalah JIT yaitu

dengan sistem online. Salah satu komponen penting dalam just-in-time (JIT)

adalah untuk mengurangi hal-hal yang menganggu dan memberikan nilai

tambah. Sistem yang digunakan dapat mengurangi waktu masa tunggu,

mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur.

Pengimplementasian JIT memberikan dampak positif bagi Caterpillar Inc. dalam

memenuhi pesanan rata-rata dua pesanan per detik selama tujuh hari seminggu

atau sama dengan lebih dari 50 juta pesanan konsumen setahun atau 4,3 juta

pesanan per bulan. Komponen pada gudang Caterpillar Inc. dikelola dan disimpan

berdasarkan pada kecepatan penggunaan. Kecepatan tersebut dibagi ke dalam

tiga bagian, yaitu:

Fast Movers : komponen dengan 10 permintaan per bulan

Medium movers : komponen dengan permintaan 1-10 per bulan.

Slow movers : komponen dengan permintaan kurang dari satu per

bulan.

Kunci kesuksesan dari konsep JIT Caterpillar adalah mengintegrasikan dengan

pengukuran yang berfokus pada proses kecepatan pergerakan komponen,

penjadwalan dan perencanaan. Caterpillar Inc. menerapkan advanced planning

and scheduling (APS) yaitu perencanaan dan penjadwalan untuk persediaan

bahan baku dengan volume besar sehingga data yang diperlukan seperti safety

stock, cycle stock akan lebih banyak dibandingkan dengan MRP maupun ERP

karena harus menginput perencanaan persediaan setiap produk.

Pengimplementasian tersebut dapat berpengaruh pada lead time. Lead time

adalah proses produksi mulai dari permulaan hingga terakhir dimana terus

mengalami penurunan waktu. Berikut merupakan gambar penurunan lead time

yang terjadi pada Caterpillar Inc.

15 | P a g e

Page 16: big paper caterpillar vs komatsu.doc

Gambar V : Lead time Caterpillar Inc.

Untuk perputaran persediaan Caterpillar Inc. sendiri selalu mengalami

penurunan setiap tahunnya sejalan dengan penurunan lead time setiap

tahunnya. Berikut merupakan grafik penurunan perputaran persediaan pada

Caterpillar Inc.

Gambar VI : Perputaran persediaan Caterpillar Inc.

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa perputaran persediaan

yang dilakukan oleh Caterpillar Inc. semakin sedikit. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam mengelola

persediannya karena biaya yang dikeluarkan akan semakin kecil.

16 | P a g e

Page 17: big paper caterpillar vs komatsu.doc

C. Order Fulfillment

Mekanisme order atau pemesanan Caterpillar dalam mengurangi waktu yang

dibutuhkan mulai dari pemesanan hingga barang tersebut siap dikirim, berawal

dari pemesanan → melakukan cek mengenai ketersediaan barang yang

berkelanjutan → melakukan scheduling → pengerjaan pesanan → perakitan →

pengetesan dan pengecatan produk → memberikan pelengkap (1-2 hari) → siap

untuk dikirimkan. Seluruh proses tersebut memerlukan total waktu 3-6 minggu.

Hal tersebut disebabkan adanya penghematan proses order yang dilakukan oleh

Caterpillar. Pada umumnya dari pemesanan sampai ke scheduling memerlukan

beberapa tahap diantaranya pemesanan → mengirimkan fax atau email terhadap

pemesanan → memeriksa pembayaran → antri pada dealer → melakukan

pemesanan kepada MSO (2-5 hari) → melakukan review terhadap pesanan (1-2

hari) → melakukan penempatan (1-2 hari) → antri (1-45 hari) → penjadwalan.

Gambar VII : Alur Pemesanan Barang

Penghematan layanan order dapat dilakukan oleh Caterpillar karena telah

melakukan peramalan atau forecasting dengan baik dan tepat sehingga bahan

baku dapat segera dipesan kepada pemasok maka konsumen tidak perlu untuk

menunggu terlalu lama dalam memesan suatu produk kepada Caterpillar.

17 | P a g e

Page 18: big paper caterpillar vs komatsu.doc

Dengan adanya kegiatan tersebut waktu yang dibutuhkan ketika pemesanan

setiap tahunnya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut

menjadi salah satu pembeda atau diferensiasi atau keunggulan yang dimiliki oleh

Caterpillar. Selain itu Caterpillar dapat mengurangi biaya persediaan dealer serta

persediaan produksi. Pengimplementasian pemesanan tersebut tidak terlepas

dari penerapan six sigma yang dilakukan oleh Caterpillar Inc.

D.Logistik

Caterpillar Inc. memiliki perusahaan logistik sendiri yaitu Cat Logistic sehingga

pengiriman barang seluruhnya menggunakan Cat Logistic dengan melalui jalur

darat, udara, maupun laut. Logistik dalam negeri atau domestik, Cat Logistic

menggunakan jalur darat seperti gambar berikut ini:

Gambar VIII : Distribusi Domestik

Sedangkan untuk pengiriman global, pengiriman dapat melalui jalur udara

maupun jalur laut. Sedangkan jalur darat hanya digunakan ketika berada

pada wilayah negara tersebut saja. Berikut merupakan gambar untuk

pengiriman global:

Gambar IX : Distribusi Global

18 | P a g e

Page 19: big paper caterpillar vs komatsu.doc

19 | P a g e

Page 20: big paper caterpillar vs komatsu.doc

20 | P a g e

Page 21: big paper caterpillar vs komatsu.doc

VI. SEJARAH DAN PROFIL KOMATSU Ltd.

Komatsu Ltd. Ltd. merupakan perusahaan alat berat yang didirikan pada 13

Mei 1921 di Jepang. Komatsu Ltd. memiliki visi menjadi perusahaan yang

berorientasi pada pelanggan atau konsumen serta menjadi perusahaan

manufaktur kelas dunia dalam buckets and blade. Sedangkan cara atau strategi

dalam mewujudkan visi tersebut atau dikenal dengan misi dari Komatsu Ltd.

adalah:

1. Mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen serta memberikan

nilai tambah produk kepada konsumen.

2. Memperluas jaringan distribusi untuk menjangkau konsumen lebih

banyak dan memperluas tingkat kisaran produk Komatsu Ltd.

Produk yang dihasilkan antara lain mesin konsutruksi dan pertambangan,

mesin utilitas, mesin kehutanan, mesin industry, kendaraan (truk) dan lain

sebagainya. Komatsu Ltd. berkomitmen untuk menyediakan peralatan yang

aman, berkualitas, produk dan jasa yang inovatif dalam memenuhi kebutuhan

dan harapan konsumen di seluruh dunia.

Seperti pada perusahaan Jepang pada umumnya, dalam mengembangkan

usahanya agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, Komatsu menerapkan

Komatsu Way sebagai langkah penerapan nilai-nilai yang harus dipahami dan

dilaksanakan setiap keputusan yang diambil atau diterapkan. Komatsu Way

terdiri dari tujuh indikator penting, diantaranya:

1. Komitmen pada kualitas dan daya tahan produk

2. Orientasi pada konsumen

3. Defining root cause

4. Filosofi tempat kerja

5. Kebijakan dalam pekerjaan

6. Kolaborasi dengan rekan bisnis

7. Pengembangan sumber daya manusia.

Penerapan serta perumusan Komatsu Way tentunya tidak lepas dari

sejarah perusahaan yang menjadi bagian dari perkembangan perusahaan.

Berikut ini merupakan ringkasan sejarah Komatsu Ltd.

Tabel III: Sejarah Komatsu Ltd.

21 | P a g e

Page 22: big paper caterpillar vs komatsu.doc

No Tahun Keterangan

1 1917 Industri Pertambangan Takeuchi (didirikan pada 1894) mendirikan

Komatsu Iron Works untuk memproduksi peralatan mesin dan

peralatan pertambangan untuk digunakan di rumah.

2 1921 Komatsu Iron Works dipisahkan dari Takeuchi Mining Co menjadi

Komatsu Ltd

3 1924 Komatsu membangun pers pertamanya

4 1931 traktor pertanian jenis crawler diproduksi pertama kali di Jepang

5 1938 Membangun pabrik Awazu

6 1948 Mulai produksi mesin diesel

7 1951 Merelokasi kantor pusat dari Ishikawa (Kota Komatsu) ke Tokyo

8 1952 Mendirikan pabrik Kawasaki dan Himi serta mengakuisisi

Manufaktur Perusahaan Ikegai Automobile dan Chuetsu Electro

Chemical Co, Ltd

9 1961 Memperkenalkan program perusahaan yaitu wide quality control

(QC).

10 1963 Mengadakan lisensi teknologi tie-up dengan Bucyrus-Erie dari

Amerika Serikat mengenai excavator hidrolik

11 1964 Menerima penghargaan Deming mengenai kontrol kualitas

12 1967 Mendirikan NV Komatsu Eropa SA, anak perusahaan luar negeri

pertama Komatsu di Belgia.

13 1981 Menerima penghargaan Jepang mengenai kontrol kualitas

14 1982 Mendirikan PT Komatsu Indonesia

15 1984 Memperkenalkan mesin laser di pasar

16 1985 Mendirikan Komatsu manufacturing dan industri di AS serta

Komatsu Ltd. di Inggris

17 2002 Mendirikan "Manufaktur Operasi Newberry," fasilitas untuk

peralatan utilitas, di AS

18 2002 5 pabrik di Jepang meraih “zero emission” atau bebas emisi

19 2005 Mengembangkan teknologi mesin “ecot t3”

20 2008 Memperkenalkan kepada dunia untuk pertama kalinya tentang

hybrid hydraulic excavator.

21 2011 Gigaphoton Inc. telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya

22 | P a g e

Page 23: big paper caterpillar vs komatsu.doc

dimiliki oleh Komatsu

VII. PEMBAHASAN KOMATSU Ltd.

1. Manajemen Kualitas

Salah satu prinsip dasar atau dikenal dengan Komatsu Way adalah kualitas

dan reliabilitas atau daya tahan produk. Dalam mewujudkannya, Komatsu

menempatkan konsumen pada poin pertama dalam kebijakan dasar manajemen

dengan memberikan kepuasan maksimum kepada konsumen sebagai pondasi

utamanya. Komatsu Ltd. menggunakan proses dan perbaikan berkelanjutan atau

terus menerus dengan seluruh divisi untuk menempatkan kebijakan kualitas

dalam praktek baik pada pengembangan, manufaktur, penjualan, pelayanan

purna jual atau manajemen.

Kualitas merupakan hal yang benar-benar ditekankan dan diperhatikan dalam

Komatsu Ltd., sehingga perusahaan menempatkan kualitas pada struktur dasar

atau acuan dalam menentukan tindakan, strategi, dan kebijakan yang dilakukan

oleh perusahaan. Beberapa strategi dan kebijakan yang dilakukan adalah dengan

melakukan alur pengembangan produksi, menetapkan standar keamanan untuk

produk, serta memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan sehingga

tujuan Komatsu Ltd. dalam meningkatkan kualitas dapat terwujud.

23 | P a g e

Page 24: big paper caterpillar vs komatsu.doc

Gambar X : Cakupan manajemen kualitas Komatsu Ltd.

Dalam prakteknya, Komatsu Ltd. mempertimbangkan cakupan manajemen

kualitas untuk jaminan kualitas produk. Komatsu Ltd. menerapkan beberapa

prinsip kualitas produk dan jasa dimana seluruh anak perusahaan dan karyawan

harus menerapkan dan bertanggung jawab untuk melakukan praktek quality

assurance tersebut. Prinsip-prinsip yang dilakukan oleh Komatsu Ltd. dalam

jaminan kualitasnya yaitu menempatkan konsumen sebagai prinsip yang utama

karena kepuasan konsumen merupakan wujud kualitas produk sehingga

konsumen akan loyal menggunakan produk perusahaan. Melalui kekuatan unik

Komatsu yaitu sistem Monozukuri, perusahaan mampu mengenalkan produk

kompetitif di pasar dengan meliputi kinerja yang memuaskan serta memberikan

produk dan sistem yang substansial. Dalam mekanisme jaminan kualitas

Komatsu Ltd., setiap tahap sistem pengembangan dan produksi, perusahaan

melakukan meeting untuk mengevaluasi produk dan aktivitas guna memastikan

24 | P a g e

Page 25: big paper caterpillar vs komatsu.doc

tujuan spesifik perusahaan telah tercapai. Berikut merupakan mekanisme yang

jaminan kualitas Komatsu Ltd.

Gambar XI : Mekanisme Jaminan Kualitas

Dalam mencapai process excellence terdapat berbagai elemen utama dalam

mencapai kepuasan konsumen. Guna menjamin kualitas produknya, Komatsu Ltd.

menerapkan continuous improvement (kaizen) guna terus melakukan perbaikan

atas seluruh produksi dan produk-produknya melalui 5s, yaitu: Seiri (sorting),

Seiton (organizing), Seisou (cleaning), Seiketsu (orderliness), Shitsuke (training).

Komatsu Ltd. melakukan beberapa transformasi pada pabriknya sebagai salah

satu process excellence untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan. Seiri

merupakan suatu langkah yang dilakukan Komatsu Ltd. untuk menghilangkan

seluruh alat, komponen dan instruksi yang tidak jelas. Dengan demikian Komatsu

Ltd. melakukan penataan ulang atau penyusunan terhadap seluruh alat dan

komponen untuk diletakkan pada lokasi yang cepat serta mudah dijangkau.

Selain itu, dilakukan juga Seisou untuk membersihkan mesin dan pabrik agar

tidak mengganggu proses produksi sehingga meningkatkan efisiensi.

Pada awalnya proses gas cutting dilakukan oleh Komatsu Ltd. sendiri atau

dikenal dengan istilah operation in-house. Namun, karena adanya

ketidakefektifan tersebut maka Komatsu Ltd. melakukan outsourced terhadap

gas cutting tersebut. Hal itu dimaksudkan selain efisensi biaya, terdapat efisiensi

pada pabrik yaitu menjadikan pabrik Komatsu Ltd. menjadi lebih efisien karena

dinilai kurang efektif proses produksi tersebut. Langkah tersebut merupakan

bagian dari sorting yang dilakukan oleh Komatsu Ltd. Perusahaan juga melakukan

Seiton pada pabriknya dimana dengan merubah frame batch production menjadi

frame line serta merevolusi boom batch production menjadi boom line. Dengan

transformasi pabrik ke frame line dan boom line, proses produksi menjadi lebih

25 | P a g e

Page 26: big paper caterpillar vs komatsu.doc

terorganisir karena melalui satu jalur saja sehingga lebih mudah untuk dilakukan

pengawasan terhadap kualitas barang. Sedangkan pada batch production terlihat

proses produksi lebih rumit dan tidak terorganisir sehingga sulit untuk dilakukan

kontrol kualitas.

Gambar XII: Transformasi Batch Production ke Single Piece Flow Line

Metode kualitas lain yang digunakan oleh Komatsu adalah Seisou, disini

Komatsu Ltd. melakukan cleaning pada lini perakitan. Cleaning dilakukan tidak

hanya pada pabrik saja namun juga pada mesin yang digunakan. Dengan

demikian, proses produksi dapat menjadi lancar karena tidak adanya gangguan

akibat kotoran pada pabrik, mesin dan peralatan. Metode keempat yang

digunakan oleh komatsu Ltd. adalah Seiketsu atau orderliness dimana

menetapkan standardisasi seperti peringatan tertulis pada pabrik dan membuat

tanda dalam pelaksanaan proses produksi untuk meminimalisir kesalahan atau

kecelakaan kerja atau dengan kata lain adalah SOP. Tujuan dari metode Seiketsu

ini agar tidak terjadinya kerusakan produk dan mesin produksi serta untuk

mencegah agar tidak terjadi kesalahan lagi. Metode kelima adalah Shistuke atau

pelatihan. Komatsu Ltd. melakukan pelatihan bagi setiap karyawannya mengenai

manajemen kualitas yang diterapkan oleh perusahaan. Dengan adanya pelatihan,

karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan benar sesuai dengan prosedur

yang ditetapkan serta mengembangkan perilaku karyawan di tempat kerja baik di

kantor maupun pabrik. Tujuan dari metode ini adalah membangun sikap disiplin

26 | P a g e

Page 27: big paper caterpillar vs komatsu.doc

dalam diri karyawan pabrik dan kantor. Dengan sikap disiplin tersebut, karyawan

dapat berhati-hati dalam melaksanakan proses produksi untuk menghindari cacat

produk. Dengan dilakukannya pengimplementasian kaizen, Komatsu Ltd. dapat

mengurangi biaya kualitas sebesar 50%. Biaya kualitas tersebut termasuk biaya

pencegahan serta biaya kegagalan produksi.

2. Manajemen Rantai Pasokan (SCM)

A. Pemasok

Dalam mencapai process excellence, terdapat beberapa key drivers yang

dilakukan oleh Komatsu Ltd. beberapa diantaranya adalah proses untuk

meningkatkan kualitas produktivitas serta meningkatkan efektivitas manajemen

rantai pasokan. SCM menjadi bagian penting dalam suatu perusahaan karena

dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dalam hal melayani konsumen dan

efisiensi biaya. Rangkaian manajemen rantai pasokan terdiri dari bahan baku,

supplier, maufaktur, distribusi/logistik. Komatsu Ltd. membagi supplier menjadi

tiga bagian yaitu strategic suppliers, core suppliers, OEM suppliers, exit suppliers,

dan others.

Gambar XIII : Partnership dengan Supplier

27 | P a g e

Page 28: big paper caterpillar vs komatsu.doc

Berdasarkan gambar hierarki diatas menunjukkan bahwa posisi paling atas

merupakan strategic supplier dimana Komatsu Ltd. melakukan MOU kepada para

pemasok untuk struktur penting. Disini Komatsu Ltd. membaginya 1% pemasok

untuk vendor sedangkan 40% untuk pemasok tetap. Komatsu Ltd. juga memiliki

pemasok inti dimana pemasok tersebut merupakan pemasok untuk komponen

penting dengan proporsi 10% vendor dan 30% pemasok tetap. Selain itu juga

terdapat pemasok original equipment manufacturer (OEM) yaitu komponen yang

dibeli dari perusahaan lain dan dijual dengan nama merek perusahaan yang

membeli. Disini Komatsu Ltd. menempatkan 25% pemasok vendor dan 15%

pemasok tetap. Sedangkan untuk komponen yang tidak terlalu penting, Komatsu

Ltd. menempatkan 50% berdasarkan vendor dan 10% untuk pemasok tetap.

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa komponen paling penting atau inti,

Komatsu Ltd. membelinya pada pemasok tetap. Dengan kata lain, semakin

penting komponen tersebut maka proporsi pembelian untuk pemasok tetap lebih

banyak bila dibandingkan dengan pemasok vendor.

3. Persediaan

Manajemen persediaan yang dilakukan oleh Komatsu Ltd. adalah

menggunakan material requirement planning (MRP) dalam hal pembelian produk

dari pemasok. Selain itu Komatsu Ltd. juga menggunakan item-wise inventory

decision yaitu manajemen persediaan dimana mencatat seluruh transaksi

persediaan yang ada dilakukan. Pencatatan tersebut dengan menggunakan

enterprise resources planning (ERP). Cara kerja ERP dalam Komatsu Ltd. adalah

ketika terdapat pesanan, teknisi memeriksa model produk tersebut dalam

komputer untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan. Kemudian,

teknisi melakukan cek terhadap ketersediaan komponen-komponen tersebut.

Apabila komponen yang dibutuhkan tidak tersedia, dilakukan pemesanan kepada

pemasok seperti OEM supplier. ERP yang diluncurkan pada tahun 2000 ini

memberikan beberapa manfaat bagi Komatsu Ltd. seperti pengintegrasian

manajemen persediaan, biaya, menganalisa persediaan bahan baku, efisiensi

produksi mesin dengan tujuan tidak adanya mesin yang menganggur agar semua

mesin berproduksi. Selain itu, pengimplementasian ERP pada operasi manufaktur

28 | P a g e

Page 29: big paper caterpillar vs komatsu.doc

domestik (Jepang) dapat memungkinkan untuk mengontrol organisasi sistem

produksi pada Komatsu seluruh dunia. Dengan mengimplementasikan

manajemen rantai pasokan global memungkinkan data dari masing-masing

kantor dapat terdeteksi di kantor pusat secara tepat waktu.

Dengan adanya sistem yang digunakan tersebut, Komatsu Ltd. dapat

menurunkan persediannya 25%. Sehingga berpengaruh pada lead time yang

dihasilkan atau proses dari barang tersebut mulai diproduksi hingga selesai yaitu

terjadi penurunan sebesar 40%. Untuk perputaran persediaan Komatsu Ltd.

sendiri mengalami penurunan setiap tahunnya namun tidak signifikan seperti

Caterpillar Inc. Dalam setahun, Komatsu Ltd. mengalami perputaran persediaan

3x. Pada tahun 2009, perputaran persediaannya adalah 2,98 kali, untuk tahun

2010 perputaran persediaan adalah 2,98 kali, sedangkan tahun 2011 perputaran

persediaan 2,83 kali.

4. Order Fulfillment

Komatsu Ltd. menggunakan Global Order Management untuk membantu

memproses pesanan lintas batas geografi dan teknologi. Solusi ini memberikan

Komatsu Ltd. dengan single order kepada konsumen, delaer dan pemasok

melalui infrastruktur ERP.

5. Logistik

Sama halnya dengan Caterpillar Inc., Komatsu Ltd. juga memiliki perusahaan

logistik sendiri dalam hal distribusi barang. Distribusi dilakukan dengan melalui

jalur darat untuk domestik, jalur udara dan laut untuk global. Dengan sistem yang

digunakan oleh Komatsu Ltd., ketepatan waktu pengiriman barang 99%.

VIII. KESIMPULAN

1. Manajemen Kualitas

Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kedua

perusahaan tersebut benar-benar menekankan pada kualitas agar tercapainya

total quality management (TQM) dan continous improvements. Akan tetapi, alat

yang digunakan dalam analisis penerapan TQM yang berbeda. Caterpillar Inc.

sebagai perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat menggunakan six sigma

29 | P a g e

Page 30: big paper caterpillar vs komatsu.doc

dalam analisisnya dalam mencapai perbaikan berkelanjutan. Sedangkan Komatsu

Ltd. sebagai perusahaan yang berbasis di Jepang menggunakan alat analisis 5S

dalam mencapai Kaizen. Berikut merupakan tabel perbedaan tersebut:

Tabel IV: Perbedaan six sigma dan 5S

Six Sigma 5S

Fokus Menggunakan DMAIC,

mengurangi variasi,

mencegah terjadinya

cacat

Mengidentifikasi

penyebab bagian yang

dinilai dapat

mempengaruhi efisiensi

Mengidentfikasi dan

mengatur komponen

yang dinilai penting serta

perbaikan yang jelas dan

cepat

Tujuan Meningkatkan kinerja

dalam mencapai kualitas

Mengoptimalkan efisiensi

proses produksi

Pendekatan karyawan Pelatihan dan sertifikasi

belts system

Pelatihan dan

standardisasi

pelaksanaan produksi

Berdasarkan gambar diatas terlihat jelas perbedaan diantaranya namun

masih tetap satu tujuan yaitu tercapainya TQM. Dalam six sigma (dalam hal ini

diterapkan oleh Caterpillar Inc), memiliki orientasi pada budaya dan kualitas

30 | P a g e

Page 31: big paper caterpillar vs komatsu.doc

dimana dalam penerapannya kualitas merupakan bagian dari budaya (zero

defect cuture) yang melekat dalam perusahaan atau disebut sebagai jati diri /

identitas perusahaan. Tujuan dari pelaksanaan kualitas adalah untuk

meningkatkan kinerja pada kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen. Six

sigma fokus pada DMAIC dengan TQM untuk menghilangkan variasi cacat produk

dan mencegah terjadinya cacat. Metode yang digunakan adalah melakan

pengelolaan manajemen cacat produk paling besar 1%, biaasnya dilakukan

dengan sertifikasi dan pelatihan bagi karyawan dengan menggunakan belt

system seperti black belts.

Pada strategi 5S (dalam hal ini diterapkan oleh Komatsu Ltd.) berorientasi

pada efisiensi proses produksi. Tujuan dari pelaksanaan kualitas adalah

mengurangi hal-hal yang dianggap tidak terlalu penting sehingga dapat

mempengaruhi kualitas proses produksi dan kualitas produk itu sendiri. Tujuan

lain yang ditetapkan adalah meningkatkan optimalisasi efisiensi proses produksi.

Dengan mengurangi hal-hal yang dinilai kurang efisien maka proses produksi

akan menjadi lebih cepat. Sedangkan fokus yang dilakukan pada strategi 5S

adalah dengan mengidentifikasi penyebab bagian yang dinilai dapat

mempengaruhi efisiensi serta mngidentfikasi dan mengatur komponen yang

dinilai penting serta perbaikan yang jelas dan cepat. Dalam

pengimplementasiannya, Komatsu Ltd. memerlukan karyawan yang kompoten

sehingga karyawan diberikan pelatihan dan standardisasi dalam pelaksanaan

proses produksi agar tercapainya efisiensi dan menghasilkan produk berkualitas.

2. Manajemen Rantai Pasokan (SCM)

Berdasarkan analisis manajemen rantai pasokan yang telah dibahas yaitu

pemasok, manajemen persedian, order fulfillment serta logistik. Pada dasarnya

kedua perusahaan tersebut sama-sama mempertimbangkan kualitas para

pemasoknya serta sama-sama memiliki perusahaan logistik sendiri dalam

menangani masalah distribusinya. Sedangkan perbedaannya terletak pada

manajemen persediaan yang diterapkan yaitu JIT dan ERP. Selain itu manajemen

perencanaan dan penjadwalan persediaan yang diterapkan juga berbeda, yaitu

MRP ERP dengan ERP APS. Pada JIT sistem manajemen persediaan lebih

terintegrasi dengan baik karena perusahaan dapat memonitor kegiatan produksi

31 | P a g e

Page 32: big paper caterpillar vs komatsu.doc

dengan mudah seperti kelebihan persediaan, ketidakproduktifan karyawan dan

mesin produksi. Meskipun sistem manajemen persediaan pada JIT lebih efisien,

namun untuk perputaran persediaan pada Caterpillar Inc. tidak lebih efektif

dibandingkan dengan Komatsu Ltd.

32 | P a g e

Page 33: big paper caterpillar vs komatsu.doc

DAFTAR PUSTAKA

www.caterpillar.com

www.komatsu.com

www.supplychainbrain.com

www.cat.logistics.com

www.investing.businessweek.com

33 | P a g e