bi jurnal

Upload: mukhammadkhafid

Post on 08-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

Makalah tentang spesies Moluskayang ada di St. Catarina

Mukhammad Khafid Abdullah 145100901111008 Prayogo Wicaksono 145100901111010

Universitas BrawijayaMalang2014

Daftar Isi

ii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Moluska (Mollusca) berasal dari kata mollis yang berarti lunak. Jadi Mollusca berarti hewan bertubuk lunak. Mollusca adalah salah satu filum pada hewan. Tetapi selama ini pemanfaatannya masih dalam urusan memasak saja. Meskipun saat ini sudah ada pula pemanfaatan yang berkaitan dengan ilmu biologi, contohnya dalam pembuatan kerang. Seharusnya kita lebih memanfaatkan filum ini karena Mollusca merupakanfilumterbesar kedua dalam kingdom animaliasetelah filumArthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentukfosil. Mollusca hidup dilaut, air tawar, payau, dandarat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitarrumahkita. merupakanhewantriploblastikselomatayang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagaijenissiput,kiton,kerang-kerangan, sertacumi-cumi dan kerabatnya.1.2 RUMUSAN MASALAH Apa saja jenis Mollusca yang ada di Santa Catarina? Apa ciri-ciri Mollusca yang ada di Santa Catarina?

1.3 TUJUAN KEGIATAN Untuk mengetahui jenis Mollusca yang ada di Santa Catarina. Untuk mengetahui ciri ciri Mollusca yang ada di Santa Catrina

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Filum MolluscaMollusca berasal dari bahasa Romawi milos yang berarti lunak. JenisMollusca yang umumnya dikenal siput, kerang dan cumi-cumi. Kebanyakandijumpai di laut dangkal sampai kedalaman mencapai 7000 m, beberapa di airpayau, air tawar, dan darat. Anggota dari Filum Mollusca mempunyai bentuktubuh yang sangat berbeda dan beranekaragam, dari bentuk silindris, seperticacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang, sampai bentuk hampir bulattanpa kepala dan tertutup kedua keping cangkang besar. Oleh karena ituberdasarkan bentuk tubuh, bentuk dan jumlah cangkang, serta beberapa sifatlainnya, filum Mollusca dibagi menjadi 8 kelas, yaitu: 1). Chaetodermomorpha;2). Neomeniomorpha; 3). Monoplacophora; 4). Polyplacophora; 5). Gastropoda;6). Pelecypoda; 7). Scaphopoda; dan 8). Cephalopoda (Suwignyo, 2005).

2.2. GastropodaGastropoda berasal dari kata gastros : perut; podos : kaki. Jadi Gastropodaberarti hewan yang berjalan dengan perutnya. Hewan anggota kelas Gastropodaumumnya bercangkang tunggal yang terpilin membentuk spiral dengan bentukdan warna yang beragam. Cangkang Gastropoda sudah terpilin sejak masa embrio(Harminto, 2003). Menurut Barnes (1980) dalam Handayani (2006) kelasGastropoda merupakan kelas terbesar dari Mollusca lebih dari 75.000 spesiesyang telah teridentifikasi, dan 15.000 diantaranya dapat dilihat bentuk fosilnya.Fosil dari kelas tersebut secara terus-menerus tercatat mulai awal zamanCambrian. Ditemukannya Gastropoda di berbagai macam habitat, seperti di daratdan di laut. Maka dapat disimpulkan bahwa Gastropoda merupakan kelas yangpaling sukses di antara kelas yang lain.2.2.1 MorfologiMorfologi Gastropoda terwujud dalam morfologi cangkangnya. Sebagianbesar cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian luarnyadilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang berputar ke arahbelakang searah dengan jarum jam disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnyaberputar berlawanan arah dengan jarum jam disebut sinistral. Siput-siputGastropoda yang hidup di laut umumnya berbentuk dekstral dan sedikit sekaliditemukan dalam bentuk sinistral (Dharma, 1988 dalam Handayani, 2006).Pertumbuhan cangkang yang melilin spiral disebabkan karena pengendapan bahancangkang di sebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang sebelah dalam (Nontji,1987 dalam Handayani, 2006).Gastropoda mempunyai badan yang tidak simetri dengan mantelnyaterletak di bagian depan, cangkangnya berikut isi perutnya terguling spiral ke arahbelakang. Letak mantel di bagian belakang inilah yang mengakibatkan gerakantorsi atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi ini dimulaisejak dari perkembangan larvanya (Dharma, 1988 dalam Handayani, 2006).Struktur umum morfologi Gastropoda terdiri atas: posterior, sutures,whorl, spiral sculptures, axial, longitudinal, sculpture, posterior canal, aperture,operculum, plaits on columella, outer lip, columella, anterior canal.Gambar 2.1. Struktur Umum Morfologi Gastropoda(Sumber Gambar: Grandmall, 2010).2.2.2 PertumbuhanPertumbuhan dari siput dan kerang terjadi jauh lebih cepat diwaktuumurnya masih muda dibandingkan dengan siput yang sudah dewasa. Ada siputyang tumbuh terus sepanjang hidupnya, tetapi ada pula yang pertumbuhannyaterhenti setelah dewasa (Handayani, 2006). Karena proses pertumbuhan siputmuda cepat, maka jenis yang muda jauh lebih sedikit ditemukan dibandingkandengan yang dewasa.Umur siput sangat bervariasi, ada beberapa jenis siput darat yang dapatberkembang biak secara singkat dan dapat mengeluarkan telur-telurnya duaminggu setelah menetas, tetapi ada juga yang berumur sangat panjang sampaipuluhan tahun. Menurut para ahli, umur siput dapat diperkirakan dengan melihatalur-alur pada bagian tepi luar cangkang (Handayani, 2006).2.2.3 KlasifikasiGastropoda umumnya hidup di laut, pada perairan yang dangkal, danperairan yang dalam. Menurut Dharma (1988) dalam Handayani (2006) kelasGastropoda dibagi dalam tiga sub kelas yaitu : Prosobranchia dan Pulmonata.

2.2.3.1 Sub Kelas ProsobranchiaMemiliki dua buah insang yang terletak di anterior. Bukaan mantelanterior brisi insang dan jantung, rongga visceral terpilin 180 (Harminto, 2003).Sistem syaraf terpilin membentuk angka delapan, tentakel berjumlah dua buah.Cangkang umumnya tertutup oleh operkulum. Kebanyakan hidup di laut tetapiada beberapa pengecualian, misalnya yang hidup di daratan antara lain dari familyCyclophoridae dan Pupinidae bernafas dengan paru-paru dan yang hidup di airtawar antara lain dari family Thiaridae. Sub kelas ini dibagi lagi ke dalam tigaordo yaitu : ArchaeoGastropoda, MesoGastropoda, dan NeoGastropoda.2.2.3.1.1 Ordo MesoGastropodaInsang sebuah dan tersusun dalam satu baris filamen, jantung beruang satu,nefridium berjumlah satu buah, mulut dilengkapi dengan radula yang berjumlahtujuh buah dalam satu baris. Hewan ini hidup di daerah hutan bakau atau pohonpohon, laut surut sampai laut lepas pantai dan karang-karang di tepi pantai, lautdangkal bertemperatur hangat, laut dalam, di balik koral, parasit pada binatanglaut serta di atas hamparan pasir. Contoh ordo MesoGastropoda adalah Crepidula,Littorina, Campeloma, Pleurocera, Strombus, Charonia, Vermicularia.

Gambar 2.6. Contoh ordo MesoGastropoda. (A) Crepidula (B) Littorina(C) Campeloma (D) Pleurocera (E) Strombus (F) Charonia(G) Vermicularia. (Sumber Gambar: Hegner & Engeman, 1968).

2.2.3.2 Sub Kelas PulmonataBernapas dengan paru-paru, cangkang berbentuk spiral, kepala dilengkapidengan satu atau dua pasang tentakel, sepasang diantaranya mempunyai mata,rongga mentel terletak di interior, organ reproduksi hermaprodit atau berumahsatu. Sub kelas ini dibagi menjadi dua ordo yaitu :2.2.3.2.1 Ordo StylomatophoraTentakel berjumlah dua pasang, sepasang diantaranya mempunyai mata diujungnya, kebanyakan anggotanya teresterial. Misalnya Achatina, Triodopsin,Limax.A CBGambar 2.16. Contoh ordo Stylomatophora. (A) Triodopsis (B) Limax (C)Achatina. (Sumber Gambar: Hegner & Engeman, 1968)

2.2.3.2.2 Ordo BasomatophoraTentakel berjumlah dua pasang, sepasang diantaranya mempunyai matadidepannya, kebanyakan anggotanya hidup di air tawar, kosmopolitan. Contohordo Basomatophora adalah Physa.Gambar 2.17. Contoh ordo Basomatophora. (A) Lymnaea (B) Physa (C)Helisoma (D) Ferrissia. (Sumber Gambar: Hegner & Engeman,1968)

2.3 BivalviaBivalvia adalah Mollusca yang memiliki sepasang cangkang yang dapat membuka dan menutup. Bivalvia mempunyai bentuk simetri bilateral, namun hal ini tidak berkaitan dengan lokomosi yang cepat (Kimball, 1999) serta pipih secara lateral. Kaki biasanya berbentuk seperti baji (Yunani; peleky, baji) sehingga dikenal pula sebagai Pelecypoda (Sugiri, 1989). Bivalvia umumny hidup di laut. Namun, beberpa sesies ada juga yang hidup di air tawar. Contoh spesies dari kelas ini adalah Anadonta woodina.

2.3.1 Sistematika BivalviaKelas Bivalvia termasuk salah satu kelas dari phylum Molusca yang memiliki empat ordo yaitu Protobranchia, Taxodonata, Dysodonta dan Pseudolamellibranchia. Kebanyakan hidup di laut terutama di daerah littoral, beberapa di daerah pasang surut dan air tawar. Beberapa jenis laut hidup sampai kedalaman 5000 m (Swit, 1993).Suwignyo (1998) membagi Bivalvia dalam 3 sub kelas diantaranya :2.3.1.1 Sub kelas ProtobranchiaUmumnya primitif; filamen insang pendek dan tidak melipat; permukaan kaki datar dan menghadap ke ventral; otot aduktor 2 buah.2.3.1.1.1 Ordo NuculaceaTidak mempunyai sifon; sebagai deposit feeder mendapatkan makanan menggunakan proboscides; Nucula dan Yoldia dan hidup di semua laut terutama daerah temperate.2.3.1.1.2 Ordo SolenomyaceaMempunyai sifon; menyaring makanan menggunakan insang;cangkang mempunyai semacam tirai (awning); Solen cangkangnya sangat rapuh.2.3.1.2 Sub kelas LamellibranchiaFilamen insang memanjang dan melipat, seperti huruf W; antara filamen dihubungkan oleh cilia (filabranchia) atau jaringan (eulamellibranchia)2.3.1.2.1 Ordo TaxodontaGigi pada hinge banyak dan sama; kedua otot aduktor berukuran kurang lebih sama; pertautan antara filamen insang tidak ada. Arca, Anadara, dan Barbatia. Penyebarannya luas umumnya di pantai laut.2.3.1.2.2 Ordo AnisomyariaOtot aduktor anterior kecil atau tidak ada yang posterior ukurannya besar, sifon tidak ada; terdapat pertautan antara filamen dengan cilia; biasanya sessile; kaki kecil dan memiliki bisus. Beberapa diantaranya : Mitylus, Ostrea, Atrina dan Pinctada.

2.3.1.2.3 Ordo HeterodontaGigi pada hinge terdiri atas beberapa gigi kardinal dengan atau tanpa gigi lateral; insang tipe eulamellibranchia; kedua otot aduktor sama besar; tepi mantel menyatu pada beberapa tempat, biasanya mempunyai sifon. Cardium, Corbicula, Marcenaria, Tagelus, Mya dan Tridacna. Kebanyakan hidup di laut.2.3.1.2.4 Ordo SchizodontaGigi dan hinge memiliki ukuran dan bentuk yang berfariasi; tipe insang eulamellibranchia. Kerang air tawar Pseudodon, Anodonta dan Mutelidea.2.3.1.2.5 Ordo AdapedontaCangkang selalu terbuka, ligamen lemah atau tidak ada; gigi pada hinge kecil atau tidak ada; tipe insang eulamellibranchia; tepi mantel menutup, kecuali pada bukaan kaki; sifon besar, panjang dan menjadi satu; hidup sebagai pengebor pada subtrat keras. Pengebor tanah liat dan batu karang, Pholas, Mya, Panope, Teredo, dan Bankia. Umum terdapat dilaut mana saja2.3.1.2.6 Ordo AnomalodesmataTidak ada gigi pada hinge; tipe insang eulamellibranchia, tetapi lembaran insang terluar mengecil dan melengkung kearah dorsal; bersifat hermaprodit. Lyonsia, cangkang kecil dan rapuh, terdapat di laut dangkal Atlantik dan Pasifik.2.3.1.3 Sub kelas Septibranchia.Insang termodifikasi menjadi sekat antara rongga inhalant rongga suprabranchia, yang berfungsi seperti pompa. Umumnya hidup di laut dalam seperti Cuspidularia dan Poromya.2.3.2 Habitat BivalviaMenurut Kastoro (1988) ditinjau dari cara hidupnya, jenis-jenis Bivalvia mempunyai habitat yang berlainan walaupun mereka termasuk dalam satu suku dan hidup dalam satu ekosistem. Bivalvia pada umumnya hidup membenamkan dirinya dalam pasir atau pasir berlumpur dan beberapa jenis diantaranya ada yang menempel pada benda-benda keras dengan semacam serabut yang dinamakan byssal threads. Demikian pula Nontji (1987), Bivalvia hidup menetap di dasar laut dengan cara membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur bahkan pada karang-karang batu. Akan tetapi pada beberapa spesies Bivalvia seperti Mytillus edulis dapat hidup di daerah intertidal karena mampu menutup rapat cangkangnya untuk mencegah kehilangan air (Nybakken, 1992).

Gambar 2.3 Membenamkan Diri Pada Substrat

Menurut Odum (1988), dalam Samingan dan Srigondo (1993) bahwa binatang infauna seringkali memberikan reaksi yang mencolok terhadap ukuran butir atau tekstur dasar laut, sehingga habitat Molusca dari berbagai lereng pasir lumpur akan berbeda. Menurut Kastoro (1988) ditinjau dari cara hidupnya, jenis-jenis pelecypoda mempunyai habitat yang berlainan walaupun mereka termasuk dalam satu suku dan hidup dalam satu ekosistem.

Gambar 2.4 Brachiopoda Yang Melekat Pada Substrat Keras (Davis,1986)

. Nontji (1993), menyatakan bahwa pelecypoda hidup menetap di dasar laut dengan cara membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur adapula yang menempel di pohon bahkan pada karang-karang batu. Pada beberapa spesies pelecypoda seperti Mytillus edulis dapat hidup di daerah intertidal karena mampu menutup rapat cangkangnya untuk mencegah kehilangan air (Nybakken, 1992).

Gambar 2.5 Kerang Hijau melekat pada substrat dengan benang benang (Davis,1986)A. 2.3.3 Peranan PelecypodaSecara ekologis, jenis Pelecypoda penghuni kawasan hutan mangrove memiliki peranan yang besar dalam kaitannya dengan rantai makanan di kawasan hutan mangrove, karena disamping sebagai pemangsa detritus, pelecypoda berperan dalam proses dekomposisi serasah dan mineralisasi materi organik yang bersifat herbivor dan detrivor. Daun mangrove yang jatuh dan masuk ke dalam air. Setelah mencapai dasar teruraikan oleh mikroorganisme (bakteri dan jamur). Hasil penguraian ini merupakan makanan bagi larva dan hewan kecil air yang pada gilirannya menjadi mangsa pelecypoda di samping sebagai pemangsa detritus. Akar pohon mangrove memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Ikan dan udang yang ditangkap di laut dan di daerah terumbu karang sebelum dewasa memerlukan perlindungan dari predator dan suplai nutrisi yang cukup di daerah mangrove. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di habitat mangrove (Irwanto, 2006). Selain berperan sebagai rantai makanan terhadap ekosistem mangrove pelecypoda di jadikan makanan, cangkok pelecypoda bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang pelecypoda untuk koleksi atau perhiasan.Pelecypoda juga mempunyai kemampuan untuk mengontrol jumlah racun dalam tubuh mereka melalui proses pengeluaran, sementara organisme lain tidak dapat melakukan hal ini. Organisme yang tidak dapat mengontrol jumlah kandungan racun akan mengakumulasi polutan dan jaringan mereka menunjukkan adanya polutan. Pelecypoda sangat baik mengakumulasi polutan sehingga digunakkan sebagai biomonitor polusi (Philips dalam Sitorus, 2008).

BAB IIIHASIL & PEMBAHASAN

3.1 pembahasan awal jurnalMollusca merupakan filum terbesar kedua setelah arthopoda. Oleh karena banyaknya spesies dalam filum ini, informasi yang diperoleh saat ini masih kurang. Oleh karena itu, penulis jurnal melakukan penelitian selama 14 tahun (1996-2010) di Santa Catarina, Brasil untuk memperjelas informasi tentang Mollusca yang ada. Penulis jurnal berkonsultasi dengan banyak spesialis nasional dan internasional. Selain itu, sebagian besar didasarkan pada sastra dan/atau analisis specimen yang disimpan dalam koleksi milik penelitian pusat atau lembaga penndidikan lingkungan.Dalam mellakukan penelitian in, penulis jurnal mendapat dukungan dari yayasan Resmi Lingkungan Negara Santa Catarina((Fundao do Meio Ambiente - FATMA) bersama sama dengan (IGNIS - Perencanaan dan Lingkungan In-formasi), bekerja menangani hewan hewan invertebrata daerah resmi. Peneliti hanya fokus pada dua spesies (darat dan air tawar).3.1 Data yang Didapat Penulis Jurnal dari PenelitianSampai pada semester pertama tahun 2010, terdiri dari total 878 taksa (spesies, subspesies, termasuk 695 laut dan 183 kontinental ). Angka ini mungkin bisa meningkat karena survey lapangan masih dilakukan. Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh dari partisipasi aktif penulis dalam tiga ekspedisi terakhir dengan pengambilan sampel di lapangan yang berhubungan taksa Mollusca laut dan darat.Pengendalian spesies eksotik invasive bersama dengan institut Horus pengembangan dan lingkungan konservasi. Sampai saat ini total 20 bentuk spesies Mollusca eksotis yang telah dikonfirmasi, 14 Gastropoda dan 6 Bivalvia. [ 11 Gastropoda darat, 3 Gastropoda air tawar, 2 Bivalvia , air tawar, dan 4 Bivalvia laut. Sebanyak 675 kelautan dan 82 kontenintal bentuk Mollusca resmi dipertimbangkan dan diakui untuk dikaji dalam Database IGNIS. ). Secara khusus, 156 taksa laut (21 chpealopoda, 89 Gastropoda dan 46 Bivalvia) dimasukkan dalam daftar, bersama dengan 17 spesies laut yang baru (11 Chepalopoda dan 6 Gastropoda). Selain itu, dar 82 bentuk continental Mollusca, hanya 18 spesies yang termasuk dalam daftar IGNIS dan hanya 14 (9 Bivalvia dan 5 Gastropoda)yang dianggap sebagai spesies yang valid. Selain itu, 4 Bivalvia air tawar (3 mycepodidae dan 1 hyriidae) ditambahkan pada daftar, berdasarkan hipotesis jelas terjadinya mereka dengan alasan zoogeografis.Gambar untuk Mollusca

9

kelas Gastropoda PROSOBRANCHIA subclass order CAENOGASTROPODA family HELICINIDAE Helicina angulata Sowerby, 1873 Terjadinya pohon bekicot ini ditegaskan dalam survei lapangan. family AMPULLARIIDAE Pomacea sordida Swainson, 1823 (Gambar 4). family THIARIDAE Aylacostoma sp. (Gambar 5). Ini gastropoda air tawar (sungai siput) genus adalah rekor baru untuk daerah di bawah ulasan (Agudo-Padrn & Bleicker, 2011). family HYDROBIIDAE Potamolithus catharinae Pilsbry, 1911 (Gambar 6). PULMONATA subclass family CHILINIDAE Chilina globosa Frauenfeld, 1881 family AGRIOLIMACIDAE Deroceras laeve (Mller, 1774)

kelas Bivalvia order UNIONOIDA family HYRIIDAE Diplodon aethiops (Lea, 1860) (Gambar 7).

Spesies ini dianggap oleh Simone (2006) sebagai salah satu bentuk identik dari spesies masih diperdebatkan Rhipidodonta charruana (d'Orbigny, 1835) (Agudo-Padrn, 2008b; 2009a). 13

6 A. IGNACIO Agudo-Padron Gambar

order Veneroida family CORBICULIDAE Corbicula largillierti (Filipi, 1844) (Gambar 8).

BAB IV 14

KESIMPULANMoluska (Mollusca) berasal dari kata mollis yang berarti lunak. Jadi Mollusca berarti hewan bertubuk lunak. Mollusca adalah salah satu filum pada hewan. 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentukfosil. Oleh karena itu berdasarkan bentuk tubuh, bentuk dan jumlah cangkang, serta beberapa sifatlainnya, filum Mollusca dibagi menjadi 8 kelas, yaitu: 1). Chaetodermomorpha;2). Neomeniomorpha; 3). Monoplacophora; 4). Polyplacophora; 5). Gastropoda;6). Pelecypoda; 7). Scaphopoda; dan 8). Cephalopoda.Gastropoda berasal dari kata gastros : perut; podos : kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan yang berjalan dengan perutnya. Hewan anggota kelas Gastropoda umumnya bercangkang tunggal yang terpilin membentuk spiral dengan bentuk dan warna yang beragam.Bivalvia adalah Mollusca yang memiliki sepasang cangkang yang dapat membuka dan menutup. Bivalvia mempunyai bentuk simetri bilateral, namun hal ini tidak berkaitan dengan lokomosi yang cepat (Kimball, 1999) serta pipih secara lateral.Sampai pada semester pertama tahun 2010, terdiri dari total 878 taksa (spesies, subspesies, termasuk 695 laut dan 183 kontinental ). Pengendalian spesies eksotik invasive bersama dengan institut Horus pengembangan dan lingkungan konservasi. Sampai saat ini total 20 bentuk spesies Mollusca eksotis yang telah dikonfirmasi, 14 Gastropoda dan 6 Bivalvia. [ 11 Gastropoda darat, 3 Gastropoda air tawar, 2 Bivalvia , air tawar, dan 4 Bivalvia laut. Sebanyak 675 kelautan dan 82 kontenintal bentuk Mollusca resmi dipertimbangkan dan diakui untuk dikaji dalam Database IGNIS. ). Secara khusus, 156 taksa laut (21 chpealopoda, 89 Gastropoda dan 46 Bivalvia) dimasukkan dalam daftar, bersama dengan 17 spesies laut yang baru (11 Chepalopoda dan 6 Gastropoda).

Daftar Pustaka15

Ramadhan, tegar . 2014. Bivalvia. [Online]. Tersedia : https://www.academia.edu/4493808/Bivalvia . [13 Oktober 2014]Duck, ayha. 2014. Bivalvia (Moluska). [Online]. Tersedia : https://www.academia.edu/3244744/Bivalvia_moluska_ [13 Oktober 2014]Anonim . 2013. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [Online]. Tersedia : http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22822-BAB%20II.pdf . [ 12 Oktober 2014 ]Leksono, Amin S. . 2011. Keanekaragaman Hayati : Teori dan Aplikasi. Malang: Universias Brawijaya Press (UB Press)