Aulia Rahman, Dipo Sanjaya, Nur Hayati, Walter M. Manuhutu, Yunita Dwi Kurnia

SUKU BETAWI

SEJARAH

Penduduk asli Betawi adalah rakyat kerajaan

Salakanagara.

Tarumanagara merupakan kelanjutan kerajaan

Salakanagara. Hanya saja ibukota kerajaan

dipindahkan dari kaki gunung Salak ke tepi kali Citarum.

Rakyat Tarumanagara mengenal persawahan

menetap.

Penduduk mengarak barongan yang dinamakan

ondel-ondel untuk menyatakan merdeka punya

kagembiraan.

Di zaman kekuasaan Sriwijaya berdatangan

penduduk Melayu dari Sumatera. Mereka mendirikan

pemukiman di pesi sir Jakarta. Kemudian bahasa

Melayu menggantikan kedudukan bahasa Kawi.

SEJARAH BETAWI

SEJARAH BETAWI

Antara tahun 1815-1893, Kolonial Belanda

mangadakan sensus penduduk

Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan

1815, terdapat penduduk dari berbagai golongan

etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis

Betawi.

Baru muncul pada tahun 1923, saat Moh Husni

Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan

perkumpulan Betawi

Pada tahun 1930, kategori orang Betawi muncul

sebagai kategori baru dalam data sensus.

Sementara nama betawi diambil dari pengucapan atas

kata Batavia yang mana warga pribumi yang tidak bisa

melafalkan kata Batavia dengan baik sehingga menjadi

KEHIDUPAN SEHARI-HARI

KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Keluarga Besar

Banyak Anak

Tukang Kawin (tidak semua)

Banyak Kontrakan

Royal

Punya Pegangan (Golok, Cincin)

Ikut sibuk saat Perayaan Imlek

KEHEBATAN SUKU BETAWI

BUDAYA

Ondel-Ondel

Palang Pintu

Pencak Silat

Pantun

BAHASA

Formal

Bahasa Indonesia

Informal

Dialek Betawi

Dialek Betawi Tengah, berbunyi “e” (Jakarta Kota,

Sawah Besar, Tugu, Cilincing, Kemayoran, Senen,

Kramat, Jatinegara)

Dialek Betawi Pinggir, berbunyi “a” (Condet,

Jagakarsa, Rawa Belong, Ciputat, Depok)

MUSIK

Gambang Kromong (Tionghoa)

Rebana (Arab)

Keroncong Tugu (Portugis-

Arab)

Tanjidor (Belanda)

TARI

Tari Topeng Betawi

Tari Yapong (dipengaruhi tari

Jaipong Sunda)

DRAMA

Lenong dan Tonil

Pementasan lakon

tradisonal ini biasanya

menggambarkan

kehidupan sehari-hari

rakyat Betawi, dengan

diselingi lagu, pantun,

lawak dan lelucon jenaka.

CERITA RAKYAT

Si Pitung

Si Jampang

Nyai Dasima

Mirah dari Marunda

Murtado Macan Kemayoran

Juragan Boing

Dll

SENJATA TRADISIONAL

Bendo atau Golok

Sarungnya terbuat dari kayu.

PERILAKU dan SIFAT

Jiwa sosial mereka sangat tinggi

Sangat menjaga nilai-nilai agama

yang tercermin dari ajaran orang

tua

Sangat menghargai pluralisme

Sangat menghormati budaya yang

mereka warisi

TOKOH BETAWI

PELESTARIAN SUKU

BETAWI

CAGAR BUDAYA

SETU BABAKAN

Sebuah kawasan perkampungan yang

ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat

pelestarian dan pengembangan Budaya Betawi

secara berkesinambungan.

Terletak di Srengseng Sawah, Kecamatan

Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Setu Babakan merupakan danau buatan

dengan area 32 hektar di mana airnya berasal

dari Sungai Ciliwung.

POTRET SETU BABAKAN

POTRET SETU BABAKAN

THANK YOU

MAKASIH YE PENONTON…