BEARING / DUDUKAN

FUNGSI

• MENDUKUNG POROS YANG

BERPUTAR DENGAN TUJUAN :

A. MENCEGAH DEFLEKSI

B. MEMPERKECIL BENDING MOMENT

C. MENGURANGI VIBRASI

D. MEMUNGKINKAN PENGGUNAAN

PUTARAN LEBIH TINGGI

JENIS BEARING

• SLIDING BEARING

• ROLLING BEARING

SLIDING BEARING

• PADA BEBAN DAN PUTARAN RENDAH

– SEDANG

• PADA KONSTRUKSI YANG TIDAK

MEMUNGKINKAN MENGGUNAKAN

ROLLING BEARING

• PADA KONSTRUKSI YANG

SEDERHANA DAN MURAH

SLIDING BEARING

SLIDING BEARING

ROLLING BEARING

• PADA BEBAN DAN PUTARAN TINGGI

• PADA KONDISI GAYA GESEK YANG

RENDAH

• KARAKTERISTIK GAYA GESEK VS

KECEPATAN YANG KONSTAN

• KETAHANAN AUS YANG BAIK

• PEMELIHARAN RELATIF SEDIKIT

ROLLING BEARING/BALL BEARING

ROLLING BEARING/BALL BEARING

ROLLING BEARING/BALL BEARING

ROLLING BEARING/BALL BEARING

PENGHUBUNG

• UNTUK MENGUBUNGKAN ANTARA

SATU POROS DENGAN POROS

LAINNYA

• JENISNYA :

A. PIN

B. PASAK

C. SPLINES

PIN

PASAK

SPLINES

KEKUATAN SPLINES

CONTOH SOAL

• Penghubung paku keling digunakan untuk

menyambung dua poros seperti pada gambar.

Daya yang akan diteruskan oleh poros dari

mesin 25 hp pada putaran 300 rpm. Poros

penggerak dihubungkan dengan engine

menggunakan splines dengan jumlah splines 16

bh. Bahan poros dan paku keling mempunyai

tegangan geser izin masing-masing 500 kg/cm2

dan 200 kg/cm2. Rancanglah ukuran splines

yang aman

COUPLING

• UNTUK MENGHUBUNGKAN DUA POROS DALAM SATU GARIS DAN TIDAK DAPAT DILEPAS PADA WAKTU BEROPERASI / MESIN BEKERJA

• JENIS :

A. SLEEVES COUPLING

B. CLAMP COUPLING

C. FLANGED COUPLING

D. FLEXIBLE COUPLING

SLEEVES COUPLING

FLANGED COUPLING

CONTOH SOAL KOPLING

• SEBUAH KOPLING FLENS

MENGHUBUNGKAN DUA POROS YANG

BERDIAMETER 8 CM. POROS BERPUTAR

250 RPM DAN MEMINDAHKAN TORSI 430

KG.CM. BILA TEGANGAN GESER BAHAN

BAUT PENGIKAT FLENS YANG BERJUMLAH

4 BUAH SEBESAR 500 KG/CM2 DAN

DIAMETER LINGKAR TEMPAT BAUT BERADA

24 CM, TENTUKAN DIAMETER BAUT YANG

AMAN

FLEXIBLE COUPLING

FLEXIBLE COUPLING