basic orthodontic knowledge of gp
TRANSCRIPT
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 1/17
1
Pengetahun Dasar Orthodontik Pada Dokter Gigi Umum
Ankur Chaukse, Sandhya Jain, Rachna Dubey, Nishta Chaukse, Abhishek
Kawadkar, Gauravi Jain
Abstrak
Kesadaran terhadap maloklusi dan kebutuhan untuk koreksi estetika dan
keyakinan diri semakin meningkat saat ini dalam masyarakat. Pasien dengan
maloklusi tidak memiliki tanda-tanda dan gejala tertentu, tapi mungkin mengeluh
tentang estetika , pemeliharaan kebersihan dan pengunyahan. Dengan demikian,
senyum yang menyenangkan sering menjadi faktor utama yang memotiasi pasien
untuk mendapatkan pera!atan ortodontik."eringnya pera!atan ortodontik
dilakukan pada a!al pertumbuhan gigi permanen, biasanya pada usia #$ % #&
tahun ketika geraham kedua erupsi. 'amun, penting untuk melakukan penilaian
rutin pada periode gigi ber(ampur untuk mengidentifikasi masalah dan mengatur
ren(ana pera!atan. "alah satu kesalahpahaman yang paling berbahaya dalam
kedokteran gigi adalah bah!a pera!atan ortodontik tidak dapat dimulai sebelum
semua gigi permanen erupsi. Screening ortodontik dapat dilakukan di setiap usia.
)he Ameri(an Asso(iation of Orthodontists *AAO+ juga merekomendasikan
bah!a setiap anak harus diperiksa oleh seorang ortodontis pada saat tanda-tanda
pertama dari masalah ortodontik timbul atau sebelum men(apai usia tidak lebih
dari tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan ide dasar tentang
pengobatan ortodontik dan !aktu bila yang diperlukan. akalah ini
menggambarkan tentang !aktu yang sesuai untuk pera!atan ortodontik,
pemeriksaan klinis pasien, penggunaan pesa!at lepasan dan pertimbangan kasus
ortodontik.Kata kun(i /lmu ortodontik, aloklusi, Kebiasaan oral, Pesa!at lepasan, "imetri
!ajah
Pendahuluan
"enyum yang menyenangkan selalu dikagumi oleh orang.# Prealensi
terjadi maloklusi yang ditemukan berariasi di berbagai negara , mulai $0-1& 2 di
/ndia, $,& dan $0-&3 2 di Amerika.1 anajemen a!al maloklusi penting karena
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 2/17
2
dampaknya terhadap keyakinan diri dan kualitas hidup. Pengobatan a!al
memudahkan ortodontis untuk
4 emantau dan membimbing pertumbuhan rahang
4 engurangi resiko trauma pada gigi depan yang protrusif
4 engkoreksi kebiasaan jelek
4 eningkatkan penampilan
4 "ebagai panduan gigi permanen agar terletak diposisi yang sesuai
4 eningkatkan penutupan bibir
Periode Gigi "usu Ke Gigi 5er(ampur
asalah atau kondisi yang sering terjadi yang harus dilihat pada periode
gigi ber(ampur adalah Premature loss gigi molar desidui, persisteesi gigi desidui,
submerging molar, impaksi gigi molar satu permanen, gigi supernumerary,
kebiasaan menghisap jari, diastema median, gigi molar satu permanen dengan
prognosis buruk dan (rossbite.
"ebaiknya lakukan palpitasi gigi kaninus permanen maksila di bagian
sulkus labial pada usia 6 % #0 tahun7 biasanya pen(abutan dini gigi kaninus
desidui dapat menghindari impaksi palatal di kemudian hari .
4 "aat lahir gigi insisius dan gigi taring desidui sudah setengah terbentuk8
kalsifikasi a!al molar desidui, pun(ak cusp molar pertama terkalsifikasi.
4 Pada 6 tahun Periksa posisi gigi taring rahang atas % radiografis, jika perlu .
4 Pada ## tahun Leeway space harus diperhatikan untuk erupsi gigi premolar.
Crossbite harus segera dikoreksi karena pada usia 6 sampai #0 tahun akar gigi
insisius sedang dalam proses pembentukan.
4 "ebuah pedoman umum pada a!al usia 9 bulan, gigi insisius ba!ah merupakangigi sulung yang pertama erupsi. Gigi sulung lengkap berada di dalam mulut dari
usia $,3-& tahun sampai 9- tahun. Di antara usia 9-#$, adanya gigi sulung dan
gigi permanen.
4 Perempuan umumnya mendahului anak laki-laki dalam erupsi gigi .
4 Gigi di mandibula biasanya erupsi terlebih dahulu sebelum gigi di maksila,
4 Gigi sulung lebih ke(il ukurannya dan lebih putih !arnanya berbanding gigi
permanen.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 3/17
3
4 Pera!atan untuk maloklusi skeletal klas /// dengan mandibula yang prognasi
harus dimulai sesegera mungkin pada periode gigi sulung 9, dengan menggunakan
chin cup.1,3
4 Pera!atan untuk maloklusi skeletal klas // dengan prognasi maksila harus
dimulai pada usia sampai #0 tahun dengan menggunakan head gear .,:
Pera!atan tepat !aktu dapat mengurangkan masalah yang beresiko untuk timbul
dan dapat menghasilkan pera!atan yang sederhana dan memendekkan lama
pera!atan pada usia lanjut. ;aluasi ortodontik a!al memberikan anak
kesempatan terbaik untuk memiliki senyum yang sehat dan indah. 5anyak
prosedur ortodontik dan ortopedi yang dapat memperbaiki pola pertumbuhan
fasial, menghilangkan kebiasaan oral dan menghindari ekstraksi gigi permanen,
jika pera!atan dimulai pada !aktu yang tepat.6 Untuk melakukan ini, dokter
umum harus memiliki pengetahuan yang mendalam untuk melihat dan
mengetahui apa yang harus dilakukan, misalnya, selama perkembangan normal
terlihatnya peningkatan moderate dalam lebar lengkung sehingga gigi kaninus
permanen erupsi.#0 ulai saat ini, pengurangan lebar interkaninus diperhatikan.##
<ebar intermolar kekl stabil dari usia #& sampai $0 tahun dan adanya pengurangan
panjang lengkung rahang mandibula seiring !aktu. Didapatkan adanya
peningkatan crowding di gigi insisius mandibula pada !aktu remaja teruatam
pada golongan !anita.#$,#& eskipun sebagian besar perubahan lengkung rahang
terlihat sebelum usia &0 tahun, (ro!ding pada anterior mandibula berlanjut
sampai usia 30 tahun. Peralatan ortodontik memba!a perubahan pada
dentoaleolar sementara peralatan ortopedi memba!a perubahan pada bagian
basilar rahang. Alat ortodontik yang disediakan oleh praktisi diberi sebagai
retainer yang removable. =al-hal berikut harus dipertimbangkan dalam bagaimanauntuk insersi yang benar, membuka, mengaktiasi dan menjaga alat yang
removable.
"keletal dan aloklusi Gigi
aloklusi skeletal harus diealuasi dengan analisa sefalometri melalui
data "'A, "'5 dan A'5 dan >its appraisal. Dalam kasus deep bite yang sedang
sampai berat ekstraksi harus dihindari . 5egitu juga dengan kasus open bite
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 4/17
4
skeletal yang parah harus dikoreksi hanya melalui operasi seperti <e ?ort / dan
bukan hanya ortodontik untuk meningkatkan profil dan senyuman pasien. Oleh
karena itu , penting untuk membedakan maloklusi skeletal dan dental. @uga kasus
peranti myofun(tional harus diealuasi oleh tujuan pengobatan isual *)O+ yaitu
jika ada oerjet dan hubungan molar klas // maka memajukan mandibula dapat
meningkatkan profil pasien. Pada kasus ini dengan defisiensi mandibula
sebaiknya segera dira!at pada saat akhir periode gigi ber(ampur atau pada a!al
periode gigi permanen, dan bukan menunggu semua gigi permanen erupsi.
Demikian pula maloklusi klas /// yang harus dira!at pada periode a!al gigi
ber(ampur untuk mengontrol pertumbuhan mandibula atau meningkatkan
pertumbuhan maksila. "eorang pasien dapat diberikan ide singkat tentang
prosedur pera!atan, kompleksitas dan !aktu pera!atan.
/ndeks Kebutuhan Pera!atan
Ada lima klasifikasi yang disusun sesuai dengan kebutuhan pera!atan.
Klas # dan $ me!akili kriteria Bsedikit atau tidak ada kebutuhan untuk pera!atanB,
klas & dengan kriteria kasus BborderlineB, klas 1 dan 3 me!akili kriteria Bsangat
membutuhkan pera!atan ortodontikB.
Penilaian Peer Assessment
Peer assessment digunakan untuk menilai standar pera!atan. Perbedaan
antara skor dapat dihitung dan dinyatakan sebagai perubahan persentase dalam
penilaian peer assessment *PAC+. "kor 02 dan keatas dianggap standar yang
tinggi dan skor &02 dan keba!ah tidak membuat perbedaan yang (ukup. Penting
untuk diketahui bah!a semakin tinggi skor PAC sejak a!al semakin parahmaloklusi, dan semakin rendah skor yang diperoleh sejak a!al sukar untuk
men(apai kejayaan pera!atan yang signifikan.
Ci!ayat Kasus
Keluhan utama harus dikatakan oleh pasien. "ebagian besar kasus dapat
dira!at dengan pera!atan ortodontik tetapi ada juga kasus dengan kondisi demam
rematik atau masalah jantung yang membutuhkan bantuan antibiotik untuk
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 5/17
5
mengeluarkan band molar atau ekstraksi. Pera!atan ortodontik dapat dilakukan
pada pasien dengan diabetes juenile dan pada pasien yang hamil jika kasus
tersebut tidak memerlukan ekstraksi dengan kebersihan mulut yang baik.
aloklusi skeletal khususnya klas /// dan cleft adalah diturunkan.#1 "tudi yang
menyeluruh tentang usia erupsi dan lepasanya gigi desidui harus di(apai.
Kebiasaan seperti mengisap ibu jari atau mendorong lidah, juga harus disebutkan
dalam ri!ayat kasus sebelum meren(anakan pera!atan. @ika pasien datang untuk
penutupan diastema maka perlekatan frenulum yang tinggi harus diperhatikan.
@ika salah satu gigi desidui tidak atau lambat lepas maka /OPA atau OPG perlu
dilakukan untuk melihat kondisi gigi permanen. "elanjutnya pasien dengan
maloklusi skeletal klas // perlu dipertanyakan tentang ri!ayat trauma pada rahang
ba!ah baik karena trauma dari forsep saat lahir atau ke(elakaan atau mungkin
karena terhalangnya pertumbuhan mandibula saat beristirahat dengan posisi
rahang ba!ah pada bantal saat tidur atau dalam posisi dagu di telapak tangan saat
belajar dapat menyebabkan penyimpangan mandibula, misalnya asimetris !ajah.#3
Gangguan tidur terkait dengan defisiensi mandibula yang parah *obstructive sleep
apnea+ dan pembesaran adenoid.
Pemeriksaan Ekstraora
#. Kesulitan berbi(ara berhubungan dengan maloklusi. ?onetik sibilant *s, +
menyebabkan lisping yang berhubungan dengan gigitan terbuka anterior,
linguoaleolar stops *t, d+ dapat menyebabkan kesulitan dalam berbi(ara jika gigi
insisius malposisi dan bunyi frikatif labiodental *f, + akan terhasil akibat
maloklusi skeletal klas ///, oleh karena itu, penting untuk mengenal pasti masalah
berbi(ara sambil memperhatikan maloklusi tersebut.$. aloklusi tidak mempengaruhi penelanan.
&. Pasien dengan maloklusi klas // men(oba untuk memajukan mandibula ke
depan dan dikenal sebagai B"unday biteB sedangkan maloklusi klas /// (enderung
memajukan mandibula men(iptakan oerjet terbalik yang dikenal
sebagaimaloklusi Bpseudo klas ///E.
1. ;aluasi fasial dan dental
akroestetik )ermasuk kelebihan atau defisiensi rahang dan asimetris.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 6/17
6
iniestetik )ermasuk bibir atas dan ba!ah saat tersenyum, isibilitas gusi
saat tersenyum, koridor bukal dan jumlah gigi anterior yang terlihat saat
tersenyum.
ikroestetik )ermasuk proporsi tinggi dan lebar gigi, bentuk dan kontur
gingia, memperhatikan black triangles dan !arna gigi.
Pemeriksaan intraora
/ni termasuk klasifikasi molar, oerbite, oerjet dan (ro!ded dental. /ni
juga termasuk pen(atatan gigi yang ada dan kondisi mereka, mengingat urutan
erupsi gigi normal. )isu lunak juga akan diamati dan kura "pee diealuasi.
Dalam oklusi super kelas /, molar pertama permanen diposisikan #,3 mm lebih
distal dalam hubungan dengan molar rahang ba!ah seperti yang disebutkan oleh
Andre!. Umumnya kaninus desidui lebih dipertahankan dan untuk itu harus
diambil /OPA atau OPG, jika diperlukan untuk men(ari posisi gigi permanen dan
jika hilang, penggantian prostetik lanjut disarankan daripada penutupan ruang
unilateral ruang dengan ka!at ortodontik, yang mungkin menggeser midline dan
membuat profil kurang menyenangkan. Pada saat yang sama perlekatan frenulum
yang tinggi harus diperiksa *blanching test + yang merupakan salah satu etiologi
umum untuk diastema midline. enhisap jempol persisten hingga usia 1 tahun
dan tongue thrusting pada usia : sampai 6 tahun se(ara alami, jika tidak
dihentikan mereka harus diperiksa. Cetrusi dagu dan peninggian bibir atas juga
terjadi dari kebiasaan menhisap bibir bukannya membingungkan dengan
maloklusi skeletal Open bite adalah tanda klinis lain yang mungkin dikaitkan
dengan kebiasaan mengisap jempol yang juga dapat menyebabkan tongue
thrusting jika tidak ditangani. Kebiasaan mengisap bibir yang berkepanjangandapat menyebabkan open bite di masa depan. 5ibir pendek atau hipotonik dan
makroglossia mungkin menyebabkan terjadinya tongue thrust * panjang bibir atas
menurut 5urstone#9 $&,: % #,3 mm untuk lelaki dan $0,# % #,6 mm untuk
perempuan+ dan dapat dikoreksi dengan berbagai latihan bibir seperti peregangan
arah posteroinferior dan tumpang tindih itu dengan bibir ba!ah atau memegang
sehelai kertas di antara bibir untuk beberapa detik dan mengulangi beberapa kali
mungkin dalam sehari. Apabila tongue thrust terdeteksi, dapat dikoreksi dengan
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 7/17
7
berbagai latihan menelan elastis dan pesa!at lepas dan mengisap jempol dengan
konseling yang tepat.
Asimetri !ajah mempengaruhi !ajah ba!ah lebih sering dari !ajah
bagian atas. "eert dan Proffit melaporkan frekuensi lateralitas !ajah dari 3,&9
dan 12 diatas, tengah dan sepertiga rendah dari muka.# Asimetris !ajah dapat
dikaitkan dengan oklusi kelas /, tetapi lebih sering dikaitkan dengan oklusi kelas
// dan /// dan dapat terjadi se(ara kongenital seperti oleh sumbing, gangguan
pembuluh darah dan mikrostomia hemifasial atau ankilosis temporomandibular,
trauma dan fibrous displasia atau perkembangan, yang tidak diketahui.#:-$0.
"imetri midline harus diealuasi untuk memeriksa apakah itu tisu lunak
skeletal atau dental. "edikit asimetri !ajah dapat ditemukan pada indiidu normal,
bahkan pada mereka dengan !ajah estetis menarik. Asimetri !ajah yang ke(il ini
umum, biasanya tak terlihat dan tidak memerlukan pera!atan. Penyebab umum
dari asimetri dental adalah hilangnya satu atau beberapa gigi se(ara kongenital
dan mengisap jempol. Asimetri skeletal mungkin melibatkan satu tulang, seperti
maksila atau mandibula, atau mungkin mempengaruhi sejumlah struktur skeletal
pada satu sisi !ajah, seperti pada mikrosomia hemifasia7. Apabila perkembangan
tulang pada satu sisi terkena, sisi kontralateral terpengaruhi mengakibatkan
distorsi pertumbuhan. ?ungsi otot yang abnormal, seperti hipertrofi masseter
kontribusi terjadinya asimetri dental dan skeletal karena penarikan otot yang
abnormal. ?ibrosis otot sternokleidomastoid, seperti yang terlihat dalam tortikolis,
dapat menghasilkan deformasi kraniofasial sekiranya tidak dira!at pada suatu
jangka !aktu.$#
Dengan membandingkan foto kanan dan kiri dari >ajah BnormalB dengan
gambar (ermin masing-masing, tiga !ajah dapat diisualisasikan7 !ajah asli, $sisi kiri dan dua sisi kanan. "eringkali tiga !ajah dari indiidu yang sama jelas
berbeda.$$ )elah dilaporkan bah!a dalam kasus asimetri !ajah yang ke(il,
hemiface kanan biasanya lebih lebar daripada hemiface kiri dengan dagu
menyimpang kearah kiri.$& Pemeriksaan klinis melibatkan pemeriksaan isual
seluruh !ajah, perbandingan midline gigi dengan midline !ajah, pemeriksaan
simetri antara sudut gonial bilateral dan batas mandibula ba!ah pada OPG,
penentuan jumlah gingia yang terpapar pada satu sisi, dan ealuasi maloklusi,
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 8/17
8
occlusal canting , pembukaan interinsisal yang maksimal, deiasi mandibula dan
sendi temporomandibular. Kehadiran dataran oklusal yang miring dapat
disebabkan peningkatan tinggi ertikal unilateral ramus mandibula dan kondilus.
"e(ara klinis, dataran oklusal yang miring ini dapat dideteksi dengan meminta
pasien menggigit tongue blade untuk menentukan hubungannya pada dataran
interpupil.
Asimetri skeletal ertikal juga berhubungan dengan perkembangan open
bite unilateral yang progresif yang mungkin mengakibatkan hyperplasia kondilar
atau neoplasia. Asimetri pada hubungan bu((o-lingual, misalnya (rossbite
posterior unilateral, harus dinilai se(ara hati-hati untuk menentukan penyebabnya
adalah skeletal, dental atau fungsional
Perawatan !a"ah Asimetri
Pada anak-anak pra-remaja seringkali sulit dengan hasil yang tak terduga.
odifikasi pertumbuhan dengan alat fungsional menimbulkan masalah dan
penggunaan biteblo(k jarang men(egah kebutuhan modaliti pera!atan yang lain.$1
"eorang pasien dengan asimetri ringan dan kondilus fungsional harus menrima
pera!atan ortodontik a!al sebelum dilakukan pera!atan bedah setelah
pertumbuhan lengkap. Asimetri dental yang sebenar dapat ditangani dengan
pera!atan ortodontik saja. Urutan ekstraksi asimetrik dan asimetrik mekanik
dapat digunakan untuk memperbaiki lengkung rahang asimetris. Cestorasi
prostodontik dapat diindikasikan pada penyimpangan gigi.Deiasi fungsional
yang ringan dapat ditangani dengan penyelarasan oklusal.
Deiasi yang lebih parah mungkin memerlukan pera!atan ortodontik
untuk mensejajarkan gigi untuk mendapatkan fungsi yang tepat.Dikompensasiortodontik transers yang sengaja mungkin juga kadang-kadang diperlukan.$3
Asimetris yang lebih parah memerlukan kombinasi manajemen se(ara ortodontik
dan ortognatik. 5edah bimaFillary yang melibatkan osteotomi <e ?ort / dan
osteotomi pembagian sagital bilateral biasanya diperlukan dalam manajemen
bedah asimetris !ajah. bedah ortognatik dapat dikombinasikan dengan kontur
tulang, misalnya reduksi sudut mandibula, ostektomi border mandibula inferior,
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 9/17
9
genioplasti dan augmentasi tulang dan juga kontur tisu lunak seperti buccal fat
pad dan pengurangan otot masseter dalam operasi yang sama.
Golden Proportionate ule atau !ivine ule
# #,9 atau # 0,9 menjelaskan bah!a rasio bagian yang lebih ke(il untuk bagian
lebih besar adalah sama dari bagian yang lebih besar ke seluruh bagian
#. "atu garis yang ditarik mengikuti garis outline yang dibentuk tepi insisal gigi
maksila yang harus # sampai & mm paralel dengan garis bibir ba!ah. Pada
/ndiidu yang tua,mengalami kehilangan elastisitas pada bibir sehingga bibir
menjadi kendur. =asilnya lebih menonjol dari gigi mandibula dan penurunan
dari gigi maksila. "enyuman lelaki adalah suatu garis lurus dan senyuman
!anita berbentuk melengkung.
$. "ebuah garis yang ditarik mengikuti kontur gingia gigi maksila harus
mengikut garis bibir atas yang disebut sebagai garis senyum rata-rata.
&. Dalam !ajah benar-benar simetris, midline gigi atas dan midline !ajah harus
bersamaan. idline gigi mandibula kemudian di(o(okkan dengan midline
maksila. studi telah menunjukkan bah!a sedikit deiasi sedikit pada midline$9-
$:, adalah tidak membingungkan untuk penampilan indiidu.
1. "udut mulut dianggap sebagai ruang gelap karena tidak ada (ahaya masuk
ketika berdiri. "uatu diastema jugamerupakan ruangan negatif. Untuk
mengontrol buccal corridors, tiga objektif harus di(apai
a. Pengembangan bentuk lengkung rahang maksila yang ooid .
b. ;kspansi yang memadai pada daerah premolar dan molar.
(. Cotasi mesiobukal pada molar pertama maksila seperti diresep untuk mengisibuccal corridors dengan enamel dan menghilangkan ruang gelap.
3. /nklinasi aksial gigi, anterior dan posterior dimiring ke mesial dengan kontak
yang rapat.
9. )idak boleh dari bidang oklusal =arus sejajar dengan bibir atas dan mata.
. Ketika seseorang tersenyum, bibir atas harus diposisikan dalam $ mm di atas
atau di ba!ah garis gingia.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 10/17
10
:. Garis gingia )ujuannya adalah untuk memperoleh margin gingial insisius
sentral dan gigi kaninus pada leel yang sama dan insisius lateral sedikit lebih
rendah.
6. >arna gigi Dunn et al$6 menemukan bah!a !arna gigi adalah faktor penting
dalam memprediksi daya tarik. ayoritaslebih memilih !arna lebih (erah dan
lebih putih.
Pertimbangan Periodontal
Dalam kasus kompromi periodontal, status periodontal penting
diperhatikan sebelum memulai pera!atan ortodontik. Gaya ortodontik yang
ringan dapat diaplikasikan untuk menjaga keharmonisan jaringan. Cemaja terbukti
menderita gingiitis lebih parah dibandingkan orang de!asa selama pera!atan.&0
/nflamasi dan pembesaran gingia sering terjadi tetapi hilang dalam beberapa
minggu.&# Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan rongga
mulut dengan sikat interdental, penggunaan obat kumur dan menyikat gigi
sesudah makan serta berkumur-kumur dengan garam hangat pada kasus gingiitis.
Pertimbangan ;ndodontik
Gigi yang sesudah dira!at endodontik biasanya berespon normal dengan
pera!atan ortodontik. Pergerakan gigi se(ara ortodontik dapat menginduksi
inflamasi pulpa yang reersibel. Oppenheim&$ *#6&9+ menunjukkan beberapa
tanda-tanda degenerasi parah pada kasus yang menggunakan alat ekspansi
labiolingual. "elama pergerakan gigi yang (epat, (edera pulpa dapat terjadi seperti
yang dijelaskan oleh "elter dan 5ender *#6:1+.&& Alatli et al&1 *#669+
menyimpulkan bah!a sementum aselular yang lebih mudah diresorpsidibandingkan sementum seluler selama pera!atan ortodontik. Aertun dan Urbye &3
*#6::+ gigi dengan apeks akar yang terbentuk sempurna lebih rentan terhadap
perubahan pulpa ireersibel atau nekrosis gigi dibandingkan apeks akar yang
belum terbentuk sempurna.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 11/17
11
Pertimbangan Prostodontik
Kasus yang kehilangan gigi premolar dan molar harus dikonsultasi ke
departemen ortodontik sebelum pembuatan gigi tiruan (ekat karena gigi tiruan
(ekat tersebut dapat mempengaruhi pera!atan ortodontik. Gigi tiruan lepasan
dapat diberikan kepada pasien sebelum memulai pera!atan ortodontik untuk
menjaga keseimbangan fungsional dan mengembalikan estetik.
Kesalahpahaman Konsep Pera!atan Ortodontik
Kegagalan pera!atan ortodontik yang umum adalah sebagai berikut
#. Kelainan skeletal yang membutuhkan pembedahan rahang Pada kasus protrusi
bimaksilar, keadaan skeletal dan dental harus diperiksa. Pada kasus ini selalunya
dikompensasi dengan prosedur ekstraksi dan retraksi gigi. 'amun, pada kasus ini
penting untuk menjelaskan pada pasien mengenai kelainan skeletal yang
memerlukan koreksi bedah dan bukan koreksi gigi saja.
$. Crowding pada gigi insisius ba!ah Pertumbuhan mandibula dan erupsi molar
tiga adalah penyebab utama relapse pada remaja yang tidak memakai alat retainer.
Kesalahpahaman konsep pada masyarakat umum seperti ekstraksi gigi
mungkin mempengaruhi penglihatan atau tulang dan gigi menjadi lemah setelah
prosedur pera!atan ortodontik. Keraguan pasien harus diatasi oleh dokter gigi
umum sebelum memulai prosedur pera!atan. =al ini juga penting untuk
menjelaskan pada pasien apakah kelainannya dari skeletal, proklinasi gigi atau
disebabkan jaringan lunak. Pemeriksaan dapat dibantu oleh analisis (ephalometri.
"tatus periodontal pasien sebelum memulai pera!atan ortodontik harus diealuasi
dan dira!at se(ara dini. Konsep mengaplikasikan gaya ortodontik yang kuatmelalui pesa!at lepasan atau pesa!at (ekat dapat memper(epatkan pera!atan
adalah sebuah mitos. Gaya ortodontik yang terlalu tinggi dapat merusak akar gigi,
jaringan pendukung dan jaringan sekitarnya sehingga memperpanjang !aktu
pera!atan dengan menyebabkan pergerakan gigi yang tidak diinginkan. "elain itu,
kebanyakan dokter gigi umum menganggap fase retensi hanya berlangsung
selama 9 bulan. "ebaliknya retainer harus diperiksa posisi yang tepat pada gigi
anterior dan harus dilepaskan se(ara bertahap dengan meminta pasien untuk
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 12/17
12
memakai hanya pada malam hari untuk $ bulan atau setidaknya 9 sampai : bulan
dan mengurangi ke hari alternatif lagi selama $ bulan dan selanjutnya berhenti
memakai. =al ini harus diikuti dengan pemeriksaan yang dilakukan pada
kunjungan rutin ke dokter gigi.
Alat ortodontik dapat diklasifikasikan sebagai berikut
enurut P Adams
4 Pesa!at lepasan - Alat ini menggenggam pada gigi disertai spring, elastis atau
sekrup yang dapat dilepas oleh pasien.
4 Pesa!at fungsional - Alat ini memberi tekanan dari otot-otot pengunyahan atau
otot-otot lidah, bibir dan pipi serta melekat pada band atau ring metal yang
disemen pada gigi.
4 ultiband pesa!at (ekat H Alat ini memanfaatkan ar(h!ires fleksibel dan spring
yang dapat memberi tekanan.
4 Kombinasi pesa!at (ekat dan lepasan.
Pesa!at <epasan
/ndikasi pesa!at lepasan
#. odifikasi pertumbuhan selama fase gigi (ampur.
$. Pergerakan gigi terbatas seperti tipping terutama untuk ekspansi lengkung
rahang atau koreksi malposisi gigi.
&. "ebagai retensi setelah pera!atan yang komprehensif.
Kontraindikasi pesa!at lepasan
#. Pada pasien yang kelainan mental dan kasus kompromi periodontal.$. 5ila korperatif pasien meragukan.
Keterbatasan Pesa!at <epasan
4 =anya maloklusi sederhana seperti spacing ringan dan (rossbite dapat
diperbaiki.
4 Cotasi gigi yang multipel tidak dapat diperbaiki.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 13/17
13
4 Pergerakan akar gigi tidak dapat dilakukan.
4 Alat ini dapat menyebabkan tipping jika tidak terkendali dengan hati-hati.
4 Alat ini lebih mudah rusak.
Ka!at yang digunakan
4 0,3 mm untuk " spring dan finger spring .
4 0, atau 0,: mm untuk labial bow *ditempatkan di sepertiga tengah dari
permukaan labial gigi insisius+, Adams clasp dan canine retractor .
4 0,6 mm untuk coffin spring *untuk ekspansi+, cribs *untuk tongue thrust +
Pengaktifan
Plat aktif berguna ketika beberapa milimeter ruang dibutuhkan *#,3-$
mm satu sisi+. "ekrup untuk ekspansi diaktifkan seminggu sekali. 5ila alat
dimasukkan kembali pasien harus merasa sedikit lebih ketat terhadap bagian
dalam permukaan giginya.
4 Posterior bite plane diperlukan untuk memungkinkan gigi insisius atas untuk
bergerak *pada kasus #8$ mahkota atau lebih ditutupi+.
4 5asis rahang dibagi tiga segmen dan penggabungan tiga sekrup ekspansi,
ekspansi rahang se(ara &D dimungkinkan. Desain ini didasari basis berbentuk I
oleh "(h!art yang digunakan untuk ekspansi gigi posterior rahang atas se(ara
lateral dan gigi insisius se(ara anterior. Aktiasi se(ara hati-hati sangat efektif
dalam ekspansi lengkung rahang. Desain ini diindikasi untuk pergerakan lebih
dari dua gigi, sedangkan spring digunakan untuk pergerakan satu gigi.
/nstruksi yang diberikan kepada pasien setelah memulai pera!atan ortodontik
(ekat
Dokter gigi harus menginstruksikan pasien untuk menghindari makanan
keras dan lengket. Dokter gigi juga harus memeriksaan kebersihan rongga mulut
pasien dan memeriksa apakah terdapat kerusakan pada alat.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 14/17
14
/nstruksi untuk Cetainer setelah Penyelesaian Pera!atan Ortodonti ekat
4 Cetainer harus dipakai setiap saat, termasuk !aktu tidur. Pasien dapat
melepaskan retainer saat makan dan diminta untuk tidak mengunyah permen karet
se!aktu memakai retainer.
4 Casa plastik dari retainer baru akan hilang setelah pemakaian satu hari. @ika
pasien merasa tidak nyaman, alat tersebut dapat direndamkan dalam obat kumur
yang dien(erkan selama satu jam.
4 5asis akrilik yang menutupi palatum dapat menstimulasi salia sehingga
mungkin dapat menyebabkan kesulitan dalam pengu(apan. Pasien membutuhkan
!aktu $ sampai & hari supaya beradaptasi dengan alat dan berbi(ara dengan
normal.
4 Alat disikat dan dibilas air pada pagi hari dan sore.
4 Pasien dengan retainer (ekat harus diperiksa kerusakan pada ka!at lingual.
4 Dokter gigi harus menjelaskan kepada pasien tentang jangka !aktu retainer
dipakai, yaitu minimal 9 sampai bulan untuk sepenuh !aktu dan mengurangi
pemakaian se(ara bertahap yaitu memakai hanya di malam hari selama $ bulan
dan untuk setiap hari alternatif selama $ bulan sehingga pemakaian men(apai
hampir # tahun dan akhirnya berhenti.
K;"/PU<A'
asalah ortodontik sering diabaikan oleh sebagian besar profesi kesehatan.
'amun, penelitian menunjukkan bah!a maloklusi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kesehatan psikososial. Dokter gigi umum diharapkan
meningkatkan ketrampilan dalam bidang ortodontik supaya estetik pasien dapatditingkatkan. Dokter gigi harus mampu mengidentifikasi maloklusi dan kapan
diperlukan untuk merujuk pasien ke spesialis ortodontik.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 15/17
15
Ceferensi
#. =irst <. A!areness and kno!ledge of orthodonti(s. 5r Dent @ #6607#9:1:3-:9.
$. "ureshbabu A, handu G, "hatuilla D. Prealen(e of malo((lusion and
orthodonti( treatment needs among #& to #3 years old s(hool (hildren of
Daangere (ity Karnataka, /ndia. @ /ndia Asso( Publi( =ealth Dent $00379&$-&3.
&. "hiakumar K, handu G', "ubba Ceddy , "hafiulla D. Prealen(e of
malo((lusion and orthodonti( treatment needs among middle and high s(hool
(hildren of Daangere (ity, /ndia by using dental aestheti( indeF. @ /ndian "o(
Pedod Pre Dent $0067$$##-#:.
1. Proffit >C, ?ields => @r, oray <@. Prealen(e of malo((lusion and
orthodonti( treatment needs in the United "tates ;stimates from '=A';" ///
surey. /nt @ Adult Orthodon Orthognath "urg #66:7#&6-#09.
3. Kenealy P, =a(kett P, ?rude ', <u(as P, "ha! >. )he psy(hologi(al benefit of
orthodonti( treatment. /ts relean(e to dental health edu(ation. 'I "tate Dent @
#66#73&$-&1.
9. eldrum C@. Alterations in the upper fa(ial gro!th of a(a(a mulatta resulting
from high-pull headgear. Am @ Orthod #6379&6&-1##.
. "assouni . Dentofa(ial Orthopedi(s A (riti(al reie!. Am @ Orthod #6$7
9#$$3-96.
:. )errell <. Coot @O interie!s on headgear. @ lin Orthod #6376$0-1#.
6. @a(obson A. Psy(hology and early orthodonti( treatment. Am @ Orthod
#66793##-$6.
#0. De Ko(k >=. Dental ar(h depth and !idth studies longitudinally #$ years of
age to adulthood. Am @ Orthod #6$79$39-99.
##. oorrees ?A, Gron A, <ebret <<, Ien 5K@, ?rohli(h ?@. Gro!th studies
of the dentition A reie!. Am @ Orthod #6967 33900-#9.
#$. "in(lair P, <ittle C. aturation of untreated normal o((lusions. Am @ Orthod
Dentofa( Orthop #6:&7 :&##1-$&.
#&. "in(lair P, <ittle C. Dentofa(ial maturation of untreated normals. Am @ Orthod
Dentofa( Orthop #6:37::#19-39.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 16/17
16
#1. 'akasima A, /(hinose , 'akata ", )akahama I. =ereditary fa(tors in the
(raniofa(ial morphology of AngleBs lass // and lass /// malo((lusions. Am @
Orthod #6:$7:$#30-39.
#3. Klein ;). Pressure habits, etiologi(al fa(tors in malo((lusion. Am @ Orthod
#63$7&:396-:.
#9. 5urstone, @. <ip posture and its signifi(an(e in treatment planning, Am @
Orthod, #6973&$9$-:1.
#. "eert )C, Proffit >C. )he prealen(e of fa(ial asymmetry in the dentofa(ial
deformities population at the Uniersity of 'orth arolina. /nt @ Adult Orthodon
Orthognath "urg #667#$##-9.
#:. =egtedt AK. Diagnosis and management of fa(ial asymmetry. /n Peterson
<@, /ndressano A), ar(iani CD, Coser " *;ds+. Oral and maFillofa(ial surgery.
Philadelphia <ippin(ott #66&7 d-#1.
#6. ohen @r. Perspe(ties of (raniofa(ial asymmetry. Part ///. ommon and
!ell kno!n (auses of asymmetry./nt @Oral aFillofa( "urg #6637$1#$ &&.
$0. Ceyneke @P, )sakiris P, Kienle ?. A simple (lassifi(ation for surgi(al planning
of maFillomandibular asymmetry. 5r @ Oral aFillofa( "urg #667&3&16-3#.
$#. Iu , >ong ?=, <o <@, hen IC. raniofa(ial deformity in patients !ith
un(orre(ted (ongenital mus(ular torti(ollis An assessment from &-dimensional
) imaging. Plast Ce(onstr "urg $0017##&$1-&&.
$$. ohen @r. Perspe(ties of (raniofa(ial asymmetry. Part /. )he biology of
asymmetry. /nt @ Oral aFillofa( "urg #6637$1 $-.
$&. =aragu(hi ", /gu(hi I, )akada K. Asymmetry of the fa(e in orthodonti(
patients. Angle Orthod $00:7:1$#-$9.
$1. >aite PD, Urban "D. anagement of fa(ial asymmetry. /n iloro , GhaliG;, <arsen P;, >aite P *;ds+. PetersonBs prin(iples of oral and maFillofa(ial
surgery. =amilton, Ontario, anada 5 De(ker /n( $001#$03-#6.
$3. Proffit >C, )urey )A. Dentofa(ial asymmetry. /n Proffit >C, >hite CP @r,
*;ds+. "urgi(al Orthodonti( )reatment. "t <ouis osby #66#1:&-316.
$9. <ombardi C;. )he prin(iples of isual per(eption and their (lini(al appli(ation
to denture estheti(s. @ Prosthet Dent #6&7$6&3:-:$.
7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP
http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 17/17
17
$. 5risman A". ;stheti(s A (omparison of dentistsE and patientsE (on(epts. @ Am
Dent Asso( #6:07#00&13-3$.
$:. @errold <, <o!enstien <@. )he midline Diagnosis and treatment. Am @ Orthod
Dentofa( Orthop #6607613&-9$.
$6. Dunn >@, ur(hison D?, 5roome @. ;stheti(s PatientsB per(eptions of
dental attra(tieness. @ Prosthod #66973#99-#.
&0. 5oyd C<, 5aumrind ". Periodontal impli(ations of orthodonti( treatment in
adults !ith redu(ed or normal periodontal tissue ersus those of adoles(ents.
Angle Orthod #66$79$##-$9.
&#. Ja(hrisson ", Ja(hrisson 5U. Gingial (ondition asso(iated !ith orthodonti(
treatment. Angle Orthod #6$71$$9-&1.
&$. Oppenheim A. 5iologi( orthodonti( therapy and reality. Angle Orthod
#6&979#3&.
&&. "elter ", 5ender /5. )he Dental Pulp *&rd ed+. Philadelphia @5 <ippin(ott
ompany #6:17$#0-##.
&1. Alatli /, =ellsing ;, =ammarstrm <. Orthodonti(ally indu(ed root resorption
in rat molars after #-hydroFyethylidene-#,#-bisphosphonate inje(tion.A(ta
Odontologi(a "(andani(a #669731 #0$-0:.
&3. Aertun @, Urbye K". )he effe(t of orthodonti( treatment on periodontal bone
support in patients !ith adan(ed loss of marginal periodontium. Am @ Orthod
Dentofa(ial Orthop #6:: ?eb76&*$+#1&-1:.