basic orthodontic knowledge of gp

17
 1 Pengetahun Dasar Orthodontik Pada Dokter Gigi Umum Ankur Chaukse, Sandhya Jain, Rachna Dubey, Nishta Chaukse, Abhishek Kawadkar, Gauravi Jain Abstrak Kesad aran terhadap ma lokl usi dan kebutuhan untuk koreksi est etika dan key aki nan dir i semaki n men ing kat saat ini dala m masy arak at. Pas ien den gan maloklusi tidak memiliki tanda-tanda dan gejala tertentu, tapi mungkin mengeluh tentan g estetik a , pemeli haraan kebersiha n dan pengu nyaha n. Dengan demik ian, senyum yang menyenangkan sering menjadi faktor utama yang memotiasi pasien untuk mendapat kan pera!atan ortodont ik."e ri ngny a pera!atan or todontik dilakukan pada a!al pertumbuhan gigi permanen, biasanya pada usia #$ % #& tahun ketika geraham kedua erupsi. 'amun , pentin g untu k melaku kan penil aian rutin pada periode gigi ber(ampur untuk mengidentifikasi masalah dan mengatur ren(ana per a!a tan. "al ah satu kes ala hpa haman yang pal ing ber bahaya dal am kedokteran gigi adalah bah!a pera!atan ortodontik tidak dapat dimulai sebelum semua gigi permanen erupsi. Screening  ortodontik dapat dilakukan di setiap usia. )he Ameri( an As so(iation of Ort hod ont ist s *AAO+ juga merekomen das ika n  bah!a setiap anak harus diperiksa oleh seorang ortodontis pada saat tanda-tanda  pertama dari masalah ortodontik timbul atau sebelum men(apai usia tidak lebih dari tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan ide dasar tentang  pengobatan ortodontik dan !aktu bila yang diperlukan. akalah ini men gga mba rka n tentan g !aktu yan g sesu ai untuk per a!atan ortodontik,  pemeriksaan klinis pasien, penggunaan pesa!at lepasan dan pertimbangan kasus ortodontik. Kata kun(i /lmu ortodontik, aloklusi, Kebiasaan oral, Pesa!at lepasan, "imetri !ajah Pendahuluan "enyum yan g menye nangka n selalu dik agu mi ole h ora ng. # Pre ale nsi terjadi maloklusi yang ditemukan berariasi di berbagai negara , mulai $0-1& 2 di /ndia, $,& dan $0-&3 2 di Amerika. 1  anajemen a!al maloklusi penting karena

Upload: vidyavati-krishnan-kumaran

Post on 03-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 1/17

1

Pengetahun Dasar Orthodontik Pada Dokter Gigi Umum

Ankur Chaukse, Sandhya Jain, Rachna Dubey, Nishta Chaukse, Abhishek 

Kawadkar, Gauravi Jain

Abstrak 

Kesadaran terhadap maloklusi dan kebutuhan untuk koreksi estetika dan

keyakinan diri semakin meningkat saat ini dalam masyarakat. Pasien dengan

maloklusi tidak memiliki tanda-tanda dan gejala tertentu, tapi mungkin mengeluh

tentang estetika , pemeliharaan kebersihan dan pengunyahan. Dengan demikian,

senyum yang menyenangkan sering menjadi faktor utama yang memotiasi pasien

untuk mendapatkan pera!atan ortodontik."eringnya pera!atan ortodontik 

dilakukan pada a!al pertumbuhan gigi permanen, biasanya pada usia #$ % #&

tahun ketika geraham kedua erupsi. 'amun, penting untuk melakukan penilaian

rutin pada periode gigi ber(ampur untuk mengidentifikasi masalah dan mengatur 

ren(ana pera!atan. "alah satu kesalahpahaman yang paling berbahaya dalam

kedokteran gigi adalah bah!a pera!atan ortodontik tidak dapat dimulai sebelum

semua gigi permanen erupsi. Screening  ortodontik dapat dilakukan di setiap usia.

)he Ameri(an Asso(iation of Orthodontists *AAO+ juga merekomendasikan

 bah!a setiap anak harus diperiksa oleh seorang ortodontis pada saat tanda-tanda

 pertama dari masalah ortodontik timbul atau sebelum men(apai usia tidak lebih

dari tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan ide dasar tentang

 pengobatan ortodontik dan !aktu bila yang diperlukan. akalah ini

menggambarkan tentang !aktu yang sesuai untuk pera!atan ortodontik,

 pemeriksaan klinis pasien, penggunaan pesa!at lepasan dan pertimbangan kasus

ortodontik.Kata kun(i /lmu ortodontik, aloklusi, Kebiasaan oral, Pesa!at lepasan, "imetri

!ajah

Pendahuluan

"enyum yang menyenangkan selalu dikagumi oleh orang.# Prealensi

terjadi maloklusi yang ditemukan berariasi di berbagai negara , mulai $0-1& 2 di

/ndia, $,& dan $0-&3 2 di Amerika.1 anajemen a!al maloklusi penting karena

Page 2: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 2/17

2

dampaknya terhadap keyakinan diri dan kualitas hidup. Pengobatan a!al

memudahkan ortodontis untuk

4 emantau dan membimbing pertumbuhan rahang

4 engurangi resiko trauma pada gigi depan yang protrusif 

4 engkoreksi kebiasaan jelek 

4 eningkatkan penampilan

4 "ebagai panduan gigi permanen agar terletak diposisi yang sesuai

4 eningkatkan penutupan bibir

Periode Gigi "usu Ke Gigi 5er(ampur 

asalah atau kondisi yang sering terjadi yang harus dilihat pada periode

gigi ber(ampur adalah Premature loss gigi molar desidui, persisteesi gigi desidui,

submerging molar, impaksi gigi molar satu permanen, gigi supernumerary,

kebiasaan menghisap jari, diastema median, gigi molar satu permanen dengan

 prognosis buruk dan (rossbite.

"ebaiknya lakukan palpitasi gigi kaninus permanen maksila di bagian

sulkus labial pada usia 6 % #0 tahun7 biasanya pen(abutan dini gigi kaninus

desidui dapat menghindari impaksi palatal di kemudian hari .

4 "aat lahir gigi insisius dan gigi taring desidui sudah setengah terbentuk8

kalsifikasi a!al molar desidui, pun(ak cusp molar pertama terkalsifikasi.

4 Pada 6 tahun Periksa posisi gigi taring rahang atas % radiografis, jika perlu .

4 Pada ## tahun  Leeway space  harus diperhatikan untuk erupsi gigi premolar.

Crossbite  harus segera dikoreksi karena pada usia 6 sampai #0 tahun akar gigi

insisius sedang dalam proses pembentukan.

4 "ebuah pedoman umum pada a!al usia 9 bulan, gigi insisius ba!ah merupakangigi sulung yang pertama erupsi. Gigi sulung lengkap berada di dalam mulut dari

usia $,3-& tahun sampai 9- tahun. Di antara usia 9-#$, adanya gigi sulung dan

gigi permanen.

4 Perempuan umumnya mendahului anak laki-laki dalam erupsi gigi .

4 Gigi di mandibula biasanya erupsi terlebih dahulu sebelum gigi di maksila,

4 Gigi sulung lebih ke(il ukurannya dan lebih putih !arnanya berbanding gigi

 permanen.

Page 3: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 3/17

3

4 Pera!atan untuk maloklusi skeletal klas /// dengan mandibula yang prognasi

harus dimulai sesegera mungkin pada periode gigi sulung  9, dengan menggunakan

chin cup.1,3

4 Pera!atan untuk maloklusi skeletal klas // dengan prognasi maksila harus

dimulai pada usia sampai #0 tahun dengan menggunakan head gear .,:

Pera!atan tepat !aktu dapat mengurangkan masalah yang beresiko untuk timbul

dan dapat menghasilkan pera!atan yang sederhana dan memendekkan lama

 pera!atan pada usia lanjut. ;aluasi ortodontik a!al memberikan anak 

kesempatan terbaik untuk memiliki senyum yang sehat dan indah. 5anyak 

 prosedur ortodontik dan ortopedi yang dapat memperbaiki pola pertumbuhan

fasial, menghilangkan kebiasaan oral dan menghindari ekstraksi gigi permanen,

 jika pera!atan dimulai pada !aktu yang tepat.6  Untuk melakukan ini, dokter 

umum harus memiliki pengetahuan yang mendalam untuk melihat dan

mengetahui apa yang harus dilakukan, misalnya, selama perkembangan normal

terlihatnya peningkatan moderate dalam lebar lengkung sehingga gigi kaninus

 permanen erupsi.#0 ulai saat ini, pengurangan lebar interkaninus diperhatikan.##

<ebar intermolar kekl stabil dari usia #& sampai $0 tahun dan adanya pengurangan

 panjang lengkung rahang mandibula seiring !aktu. Didapatkan adanya

 peningkatan crowding  di gigi insisius mandibula pada !aktu remaja teruatam

 pada golongan !anita.#$,#& eskipun sebagian besar perubahan lengkung rahang

terlihat sebelum usia &0 tahun, (ro!ding pada anterior mandibula berlanjut

sampai usia 30 tahun. Peralatan ortodontik memba!a perubahan pada

dentoaleolar sementara peralatan ortopedi memba!a perubahan pada bagian

 basilar rahang. Alat ortodontik yang disediakan oleh praktisi diberi sebagai

retainer yang removable. =al-hal berikut harus dipertimbangkan dalam bagaimanauntuk insersi yang benar, membuka, mengaktiasi dan menjaga alat yang

removable.

"keletal dan aloklusi Gigi

aloklusi skeletal harus diealuasi dengan analisa sefalometri melalui

data "'A, "'5 dan A'5 dan >its appraisal. Dalam kasus deep bite yang sedang

sampai berat ekstraksi harus dihindari . 5egitu juga dengan kasus open bite

Page 4: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 4/17

4

skeletal yang parah harus dikoreksi hanya melalui operasi seperti <e ?ort / dan

 bukan hanya ortodontik untuk meningkatkan profil dan senyuman pasien. Oleh

karena itu , penting untuk membedakan maloklusi skeletal dan dental. @uga kasus

 peranti myofun(tional harus diealuasi oleh tujuan pengobatan isual *)O+ yaitu

 jika ada oerjet dan hubungan molar klas // maka memajukan mandibula dapat

meningkatkan profil pasien. Pada kasus ini dengan defisiensi mandibula

sebaiknya segera dira!at pada saat akhir periode gigi ber(ampur atau pada a!al

 periode gigi permanen, dan bukan menunggu semua gigi permanen erupsi.

Demikian pula maloklusi klas /// yang harus dira!at pada periode a!al gigi

 ber(ampur untuk mengontrol pertumbuhan mandibula atau meningkatkan

 pertumbuhan maksila. "eorang pasien dapat diberikan ide singkat tentang

 prosedur pera!atan, kompleksitas dan !aktu pera!atan.

/ndeks Kebutuhan Pera!atan

Ada lima klasifikasi yang disusun sesuai dengan kebutuhan pera!atan.

Klas # dan $ me!akili kriteria Bsedikit atau tidak ada kebutuhan untuk pera!atanB,

klas & dengan kriteria kasus BborderlineB, klas 1 dan 3 me!akili kriteria Bsangat

membutuhkan pera!atan ortodontikB.

Penilaian Peer Assessment

 Peer assessment  digunakan untuk menilai standar pera!atan. Perbedaan

antara skor dapat dihitung dan dinyatakan sebagai perubahan persentase dalam

 penilaian  peer assessment   *PAC+. "kor 02 dan keatas dianggap standar yang

tinggi dan skor &02 dan keba!ah tidak membuat perbedaan yang (ukup. Penting

untuk diketahui bah!a semakin tinggi skor PAC sejak a!al semakin parahmaloklusi, dan semakin rendah skor yang diperoleh sejak a!al sukar untuk 

men(apai kejayaan pera!atan yang signifikan.

Ci!ayat Kasus

Keluhan utama harus dikatakan oleh pasien. "ebagian besar kasus dapat

dira!at dengan pera!atan ortodontik tetapi ada juga kasus dengan kondisi demam

rematik atau masalah jantung yang membutuhkan bantuan antibiotik untuk 

Page 5: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 5/17

5

mengeluarkan band molar atau ekstraksi. Pera!atan ortodontik dapat dilakukan

 pada pasien dengan diabetes juenile dan pada pasien yang hamil jika kasus

tersebut tidak memerlukan ekstraksi dengan kebersihan mulut yang baik.

aloklusi skeletal khususnya klas /// dan cleft   adalah diturunkan.#1 "tudi yang

menyeluruh tentang usia erupsi dan lepasanya gigi desidui harus di(apai.

Kebiasaan seperti mengisap ibu jari atau mendorong lidah, juga harus disebutkan

dalam ri!ayat kasus sebelum meren(anakan pera!atan. @ika pasien datang untuk 

 penutupan diastema maka perlekatan frenulum yang tinggi harus diperhatikan.

@ika salah satu gigi desidui tidak atau lambat lepas maka /OPA atau OPG perlu

dilakukan untuk melihat kondisi gigi permanen. "elanjutnya pasien dengan

maloklusi skeletal klas // perlu dipertanyakan tentang ri!ayat trauma pada rahang

 ba!ah baik karena trauma dari forsep saat lahir atau ke(elakaan atau mungkin

karena terhalangnya pertumbuhan mandibula saat beristirahat dengan posisi

rahang ba!ah pada bantal saat tidur atau dalam posisi dagu di telapak tangan saat

 belajar dapat menyebabkan penyimpangan mandibula, misalnya asimetris !ajah.#3

Gangguan tidur terkait dengan defisiensi mandibula yang parah *obstructive sleep

apnea+ dan pembesaran adenoid.

Pemeriksaan Ekstraora

#. Kesulitan berbi(ara berhubungan dengan maloklusi.  ?onetik  sibilant *s, +

menyebabkan lisping   yang berhubungan dengan gigitan terbuka anterior,

linguoaleolar stops *t, d+ dapat menyebabkan kesulitan dalam berbi(ara jika gigi

insisius malposisi dan bunyi frikatif labiodental *f, + akan terhasil akibat

maloklusi skeletal klas ///, oleh karena itu, penting untuk mengenal pasti masalah

 berbi(ara sambil memperhatikan maloklusi tersebut.$. aloklusi tidak mempengaruhi penelanan.

&. Pasien dengan maloklusi klas // men(oba untuk memajukan mandibula ke

depan dan dikenal sebagai B"unday biteB sedangkan maloklusi klas /// (enderung

memajukan mandibula men(iptakan oerjet terbalik yang dikenal

sebagaimaloklusi Bpseudo klas ///E.

1. ;aluasi fasial dan dental

 

akroestetik )ermasuk kelebihan atau defisiensi rahang dan asimetris.

Page 6: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 6/17

6

 

iniestetik )ermasuk bibir atas dan ba!ah saat tersenyum, isibilitas gusi

saat tersenyum, koridor bukal dan jumlah gigi anterior yang terlihat saat

tersenyum.

 

ikroestetik )ermasuk proporsi tinggi dan lebar gigi, bentuk dan kontur 

gingia, memperhatikan black triangles dan !arna gigi.

Pemeriksaan intraora

/ni termasuk klasifikasi molar, oerbite, oerjet dan (ro!ded dental. /ni

 juga termasuk pen(atatan gigi yang ada dan kondisi mereka, mengingat urutan

erupsi gigi normal. )isu lunak juga akan diamati dan kura "pee diealuasi.

Dalam oklusi super kelas /, molar pertama permanen diposisikan #,3 mm lebih

distal dalam hubungan dengan molar rahang ba!ah seperti yang disebutkan oleh

Andre!. Umumnya kaninus desidui lebih dipertahankan dan untuk itu harus

diambil /OPA atau OPG, jika diperlukan untuk men(ari posisi gigi permanen dan

 jika hilang, penggantian prostetik lanjut disarankan daripada penutupan ruang

unilateral ruang dengan ka!at ortodontik, yang mungkin menggeser midline dan

membuat profil kurang menyenangkan. Pada saat yang sama perlekatan frenulum

yang tinggi harus diperiksa *blanching test + yang merupakan salah satu etiologi

umum untuk diastema midline. enhisap jempol persisten hingga usia 1 tahun

dan tongue thrusting   pada usia : sampai 6 tahun se(ara alami, jika tidak 

dihentikan mereka harus diperiksa. Cetrusi dagu dan peninggian bibir atas juga

terjadi dari kebiasaan menhisap bibir bukannya membingungkan dengan

maloklusi skeletal Open bite  adalah tanda klinis lain yang mungkin dikaitkan

dengan kebiasaan mengisap jempol yang juga dapat menyebabkan tongue

thrusting   jika tidak ditangani. Kebiasaan mengisap bibir yang berkepanjangandapat menyebabkan open bite di masa depan. 5ibir pendek atau hipotonik dan

makroglossia mungkin menyebabkan terjadinya tongue thrust  * panjang bibir atas

menurut 5urstone#9  $&,: % #,3 mm untuk lelaki dan $0,# % #,6 mm untuk 

 perempuan+ dan dapat dikoreksi dengan berbagai latihan bibir seperti peregangan

arah posteroinferior dan tumpang tindih itu dengan bibir ba!ah atau memegang

sehelai kertas di antara bibir untuk beberapa detik dan mengulangi beberapa kali

mungkin dalam sehari. Apabila tongue thrust   terdeteksi, dapat dikoreksi dengan

Page 7: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 7/17

7

 berbagai latihan menelan elastis dan pesa!at lepas dan mengisap jempol dengan

konseling yang tepat.

Asimetri !ajah mempengaruhi !ajah ba!ah lebih sering dari !ajah

 bagian atas. "eert dan Proffit melaporkan frekuensi lateralitas !ajah dari 3,&9

dan 12 diatas, tengah dan sepertiga rendah dari muka.# Asimetris !ajah dapat

dikaitkan dengan oklusi kelas /, tetapi lebih sering dikaitkan dengan oklusi kelas

// dan /// dan dapat terjadi se(ara kongenital seperti oleh sumbing, gangguan

 pembuluh darah dan mikrostomia hemifasial atau ankilosis temporomandibular,

trauma dan fibrous displasia atau perkembangan, yang tidak diketahui.#:-$0.

  "imetri midline harus diealuasi untuk memeriksa apakah itu tisu lunak 

skeletal atau dental. "edikit asimetri !ajah dapat ditemukan pada indiidu normal,

 bahkan pada mereka dengan !ajah estetis menarik. Asimetri !ajah yang ke(il ini

umum, biasanya tak terlihat dan tidak memerlukan pera!atan. Penyebab umum

dari asimetri dental adalah hilangnya satu atau beberapa gigi se(ara kongenital

dan mengisap jempol. Asimetri skeletal mungkin melibatkan satu tulang, seperti

maksila atau mandibula, atau mungkin mempengaruhi sejumlah struktur skeletal

 pada satu sisi !ajah, seperti pada mikrosomia hemifasia7. Apabila perkembangan

tulang pada satu sisi terkena, sisi kontralateral terpengaruhi mengakibatkan

distorsi pertumbuhan. ?ungsi otot yang abnormal, seperti hipertrofi masseter 

kontribusi terjadinya asimetri dental dan skeletal karena penarikan otot yang

abnormal. ?ibrosis otot sternokleidomastoid, seperti yang terlihat dalam tortikolis,

dapat menghasilkan deformasi kraniofasial sekiranya tidak dira!at pada suatu

 jangka !aktu.$#

Dengan membandingkan foto kanan dan kiri dari >ajah BnormalB dengan

gambar (ermin masing-masing, tiga !ajah dapat diisualisasikan7 !ajah asli, $sisi kiri dan dua sisi kanan. "eringkali tiga !ajah dari indiidu yang sama jelas

 berbeda.$$  )elah dilaporkan bah!a dalam kasus asimetri !ajah yang ke(il,

hemiface  kanan biasanya lebih lebar daripada hemiface kiri dengan dagu

menyimpang kearah kiri.$& Pemeriksaan klinis melibatkan pemeriksaan isual

seluruh !ajah, perbandingan midline gigi dengan midline !ajah, pemeriksaan

simetri antara sudut gonial bilateral dan batas mandibula ba!ah pada OPG,

 penentuan jumlah gingia yang terpapar pada satu sisi, dan ealuasi maloklusi,

Page 8: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 8/17

8

occlusal canting , pembukaan interinsisal yang maksimal, deiasi mandibula dan

sendi temporomandibular. Kehadiran dataran oklusal yang miring dapat

disebabkan peningkatan tinggi ertikal unilateral ramus mandibula dan kondilus.

"e(ara klinis, dataran oklusal yang miring ini dapat dideteksi dengan meminta

 pasien menggigit tongue blade  untuk menentukan hubungannya pada dataran

interpupil.

Asimetri skeletal ertikal juga berhubungan dengan perkembangan open

 bite unilateral yang progresif yang mungkin mengakibatkan hyperplasia kondilar 

atau neoplasia. Asimetri pada hubungan bu((o-lingual, misalnya (rossbite

 posterior unilateral, harus dinilai se(ara hati-hati untuk menentukan penyebabnya

adalah skeletal, dental atau fungsional

Perawatan !a"ah Asimetri

Pada anak-anak pra-remaja seringkali sulit dengan hasil yang tak terduga.

odifikasi pertumbuhan dengan alat fungsional menimbulkan masalah dan

 penggunaan biteblo(k jarang men(egah kebutuhan modaliti pera!atan yang lain.$1

"eorang pasien dengan asimetri ringan dan kondilus fungsional harus menrima

 pera!atan ortodontik a!al sebelum dilakukan pera!atan bedah setelah

 pertumbuhan lengkap. Asimetri dental yang sebenar dapat ditangani dengan

 pera!atan ortodontik saja. Urutan ekstraksi asimetrik dan asimetrik mekanik 

dapat digunakan untuk memperbaiki lengkung rahang asimetris. Cestorasi

 prostodontik dapat diindikasikan pada penyimpangan gigi.Deiasi fungsional

yang ringan dapat ditangani dengan penyelarasan oklusal.

Deiasi yang lebih parah mungkin memerlukan pera!atan ortodontik 

untuk mensejajarkan gigi untuk mendapatkan fungsi yang tepat.Dikompensasiortodontik transers yang sengaja mungkin juga kadang-kadang diperlukan.$3

Asimetris yang lebih parah memerlukan kombinasi manajemen se(ara ortodontik 

dan ortognatik. 5edah bimaFillary yang melibatkan osteotomi <e ?ort / dan

osteotomi pembagian sagital bilateral biasanya diperlukan dalam manajemen

 bedah asimetris !ajah. bedah ortognatik dapat dikombinasikan dengan kontur 

tulang, misalnya reduksi sudut mandibula, ostektomi border mandibula inferior,

Page 9: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 9/17

9

genioplasti dan augmentasi tulang dan juga kontur tisu lunak seperti buccal fat 

 pad  dan pengurangan otot masseter dalam operasi yang sama.

Golden Proportionate ule atau !ivine ule

# #,9 atau # 0,9 menjelaskan bah!a rasio bagian yang lebih ke(il untuk bagian

lebih besar adalah sama dari bagian yang lebih besar ke seluruh bagian

#. "atu garis yang ditarik mengikuti garis outline yang dibentuk tepi insisal gigi

maksila yang harus # sampai & mm paralel dengan garis bibir ba!ah. Pada

/ndiidu yang tua,mengalami kehilangan elastisitas pada bibir sehingga bibir 

menjadi kendur. =asilnya lebih menonjol dari gigi mandibula dan penurunan

dari gigi maksila. "enyuman lelaki adalah suatu garis lurus dan senyuman

!anita berbentuk melengkung.

$. "ebuah garis yang ditarik mengikuti kontur gingia gigi maksila harus

mengikut garis bibir atas yang disebut sebagai garis senyum rata-rata.

&. Dalam !ajah benar-benar simetris, midline gigi atas dan midline !ajah harus

 bersamaan. idline gigi mandibula kemudian di(o(okkan dengan midline

maksila. studi telah menunjukkan bah!a sedikit deiasi sedikit pada midline$9-

$:, adalah tidak membingungkan untuk penampilan indiidu.

1. "udut mulut dianggap sebagai ruang gelap karena tidak ada (ahaya masuk 

ketika berdiri. "uatu diastema jugamerupakan ruangan negatif. Untuk 

mengontrol buccal corridors, tiga objektif harus di(apai

a. Pengembangan bentuk lengkung rahang maksila yang ooid .

 b. ;kspansi yang memadai pada daerah premolar dan molar.

(. Cotasi mesiobukal pada molar pertama maksila seperti diresep untuk mengisibuccal corridors dengan enamel dan menghilangkan ruang gelap.

3. /nklinasi aksial gigi, anterior dan posterior dimiring ke mesial dengan kontak 

yang rapat.

9. )idak boleh dari bidang oklusal =arus sejajar dengan bibir atas dan mata.

. Ketika seseorang tersenyum, bibir atas harus diposisikan dalam $ mm di atas

atau di ba!ah garis gingia.

Page 10: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 10/17

10

:. Garis gingia )ujuannya adalah untuk memperoleh margin gingial insisius

sentral dan gigi kaninus pada leel yang sama dan insisius lateral sedikit lebih

rendah.

6. >arna gigi Dunn et al$6 menemukan bah!a !arna gigi adalah faktor penting

dalam memprediksi daya tarik. ayoritaslebih memilih !arna lebih (erah dan

lebih putih.

Pertimbangan Periodontal

Dalam kasus kompromi periodontal, status periodontal penting

diperhatikan sebelum memulai pera!atan ortodontik. Gaya ortodontik yang

ringan dapat diaplikasikan untuk menjaga keharmonisan jaringan. Cemaja terbukti

menderita gingiitis lebih parah dibandingkan orang de!asa selama pera!atan.&0

/nflamasi dan pembesaran gingia sering terjadi tetapi hilang dalam beberapa

minggu.&# Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan rongga

mulut dengan sikat interdental, penggunaan obat kumur dan menyikat gigi

sesudah makan serta berkumur-kumur dengan garam hangat pada kasus gingiitis.

Pertimbangan ;ndodontik 

Gigi yang sesudah dira!at endodontik biasanya berespon normal dengan

 pera!atan ortodontik. Pergerakan gigi se(ara ortodontik dapat menginduksi

inflamasi pulpa yang reersibel. Oppenheim&$  *#6&9+ menunjukkan beberapa

tanda-tanda degenerasi parah pada kasus yang menggunakan alat ekspansi

labiolingual. "elama pergerakan gigi yang (epat, (edera pulpa dapat terjadi seperti

yang dijelaskan oleh "elter dan 5ender *#6:1+.&&  Alatli et al&1  *#669+

menyimpulkan bah!a sementum aselular yang lebih mudah diresorpsidibandingkan sementum seluler selama pera!atan ortodontik. Aertun dan Urbye &3

*#6::+ gigi dengan apeks akar yang terbentuk sempurna lebih rentan terhadap

 perubahan pulpa ireersibel atau nekrosis gigi dibandingkan apeks akar yang

 belum terbentuk sempurna.

Page 11: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 11/17

11

Pertimbangan Prostodontik 

Kasus yang kehilangan gigi premolar dan molar harus dikonsultasi ke

departemen ortodontik sebelum pembuatan gigi tiruan (ekat karena gigi tiruan

(ekat tersebut dapat mempengaruhi pera!atan ortodontik. Gigi tiruan lepasan

dapat diberikan kepada pasien sebelum memulai pera!atan ortodontik untuk 

menjaga keseimbangan fungsional dan mengembalikan estetik.

Kesalahpahaman Konsep Pera!atan Ortodontik 

Kegagalan pera!atan ortodontik yang umum adalah sebagai berikut

#. Kelainan skeletal yang membutuhkan pembedahan rahang Pada kasus protrusi

 bimaksilar, keadaan skeletal dan dental harus diperiksa. Pada kasus ini selalunya

dikompensasi dengan prosedur ekstraksi dan retraksi gigi. 'amun, pada kasus ini

 penting untuk menjelaskan pada pasien mengenai kelainan skeletal yang

memerlukan koreksi bedah dan bukan koreksi gigi saja.

$. Crowding  pada gigi insisius ba!ah Pertumbuhan mandibula dan erupsi molar 

tiga adalah penyebab utama relapse pada remaja yang tidak memakai alat retainer.

Kesalahpahaman konsep pada masyarakat umum seperti ekstraksi gigi

mungkin mempengaruhi penglihatan atau tulang dan gigi menjadi lemah setelah

 prosedur pera!atan ortodontik. Keraguan pasien harus diatasi oleh dokter gigi

umum sebelum memulai prosedur pera!atan. =al ini juga penting untuk 

menjelaskan pada pasien apakah kelainannya dari skeletal, proklinasi gigi atau

disebabkan jaringan lunak. Pemeriksaan dapat dibantu oleh analisis (ephalometri.

"tatus periodontal pasien sebelum memulai pera!atan ortodontik harus diealuasi

dan dira!at se(ara dini. Konsep mengaplikasikan gaya ortodontik yang kuatmelalui pesa!at lepasan atau pesa!at (ekat dapat memper(epatkan pera!atan

adalah sebuah mitos. Gaya ortodontik yang terlalu tinggi dapat merusak akar gigi,

 jaringan pendukung dan jaringan sekitarnya sehingga memperpanjang !aktu

 pera!atan dengan menyebabkan pergerakan gigi yang tidak diinginkan. "elain itu,

kebanyakan dokter gigi umum menganggap fase retensi hanya berlangsung

selama 9 bulan. "ebaliknya retainer harus diperiksa posisi yang tepat pada gigi

anterior dan harus dilepaskan se(ara bertahap dengan meminta pasien untuk 

Page 12: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 12/17

12

memakai hanya pada malam hari untuk $ bulan atau setidaknya 9 sampai : bulan

dan mengurangi ke hari alternatif lagi selama $ bulan dan selanjutnya berhenti

memakai. =al ini harus diikuti dengan pemeriksaan yang dilakukan pada

kunjungan rutin ke dokter gigi.

Alat ortodontik dapat diklasifikasikan sebagai berikut

enurut P Adams

4 Pesa!at lepasan - Alat ini menggenggam pada gigi disertai spring, elastis atau

sekrup yang dapat dilepas oleh pasien.

4 Pesa!at fungsional - Alat ini memberi tekanan dari otot-otot pengunyahan atau

otot-otot lidah, bibir dan pipi serta melekat pada band atau ring metal yang

disemen pada gigi.

4 ultiband pesa!at (ekat H Alat ini memanfaatkan ar(h!ires fleksibel dan spring

yang dapat memberi tekanan.

4 Kombinasi pesa!at (ekat dan lepasan.

Pesa!at <epasan

/ndikasi pesa!at lepasan

#. odifikasi pertumbuhan selama fase gigi (ampur.

$. Pergerakan gigi terbatas seperti tipping   terutama untuk ekspansi lengkung

rahang atau koreksi malposisi gigi.

&. "ebagai retensi setelah pera!atan yang komprehensif.

Kontraindikasi pesa!at lepasan

#. Pada pasien yang kelainan mental dan kasus kompromi periodontal.$. 5ila korperatif pasien meragukan.

Keterbatasan Pesa!at <epasan

4 =anya maloklusi sederhana seperti  spacing   ringan dan (rossbite dapat

diperbaiki.

4 Cotasi gigi yang multipel tidak dapat diperbaiki.

Page 13: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 13/17

13

4 Pergerakan akar gigi tidak dapat dilakukan.

4 Alat ini dapat menyebabkan tipping  jika tidak terkendali dengan hati-hati.

4 Alat ini lebih mudah rusak.

Ka!at yang digunakan

4 0,3 mm untuk " spring  dan finger spring .

4 0, atau 0,: mm untuk labial bow  *ditempatkan di sepertiga tengah dari

 permukaan labial gigi insisius+,  Adams clasp dan canine retractor .

4 0,6 mm untuk coffin spring  *untuk ekspansi+, cribs *untuk tongue thrust +

Pengaktifan

Plat aktif berguna ketika beberapa milimeter ruang dibutuhkan *#,3-$

mm satu sisi+. "ekrup untuk ekspansi diaktifkan seminggu sekali. 5ila alat

dimasukkan kembali pasien harus merasa sedikit lebih ketat terhadap bagian

dalam permukaan giginya.

4  Posterior bite plane diperlukan untuk memungkinkan gigi insisius atas untuk 

 bergerak *pada kasus #8$ mahkota atau lebih ditutupi+.

4 5asis rahang dibagi tiga segmen dan penggabungan tiga sekrup ekspansi,

ekspansi rahang se(ara &D dimungkinkan. Desain ini didasari basis berbentuk I

oleh "(h!art yang digunakan untuk ekspansi gigi posterior rahang atas se(ara

lateral dan gigi insisius se(ara anterior. Aktiasi se(ara hati-hati sangat efektif 

dalam ekspansi lengkung rahang. Desain ini diindikasi untuk pergerakan lebih

dari dua gigi, sedangkan spring  digunakan untuk pergerakan satu gigi.

/nstruksi yang diberikan kepada pasien setelah memulai pera!atan ortodontik 

(ekat

Dokter gigi harus menginstruksikan pasien untuk menghindari makanan

keras dan lengket. Dokter gigi juga harus memeriksaan kebersihan rongga mulut

 pasien dan memeriksa apakah terdapat kerusakan pada alat.

Page 14: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 14/17

14

/nstruksi untuk Cetainer setelah Penyelesaian Pera!atan Ortodonti ekat

4 Cetainer harus dipakai setiap saat, termasuk !aktu tidur. Pasien dapat

melepaskan retainer saat makan dan diminta untuk tidak mengunyah permen karet

se!aktu memakai retainer.

4 Casa plastik dari retainer baru akan hilang setelah pemakaian satu hari. @ika

 pasien merasa tidak nyaman, alat tersebut dapat direndamkan dalam obat kumur 

yang dien(erkan selama satu jam.

4 5asis akrilik yang menutupi palatum dapat menstimulasi salia sehingga

mungkin dapat menyebabkan kesulitan dalam pengu(apan. Pasien membutuhkan

!aktu $ sampai & hari supaya beradaptasi dengan alat dan berbi(ara dengan

normal.

4 Alat disikat dan dibilas air pada pagi hari dan sore.

4 Pasien dengan retainer (ekat harus diperiksa kerusakan pada ka!at lingual.

4 Dokter gigi harus menjelaskan kepada pasien tentang jangka !aktu retainer 

dipakai, yaitu minimal 9 sampai bulan untuk sepenuh !aktu dan mengurangi

 pemakaian se(ara bertahap yaitu memakai hanya di malam hari selama $ bulan

dan untuk setiap hari alternatif selama $ bulan sehingga pemakaian men(apai

hampir # tahun dan akhirnya berhenti.

K;"/PU<A'

asalah ortodontik sering diabaikan oleh sebagian besar profesi kesehatan.

 'amun, penelitian menunjukkan bah!a maloklusi memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kesehatan psikososial. Dokter gigi umum diharapkan

meningkatkan ketrampilan dalam bidang ortodontik supaya estetik pasien dapatditingkatkan. Dokter gigi harus mampu mengidentifikasi maloklusi dan kapan

diperlukan untuk merujuk pasien ke spesialis ortodontik.

Page 15: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 15/17

15

Ceferensi

#. =irst <. A!areness and kno!ledge of orthodonti(s. 5r Dent @ #6607#9:1:3-:9.

$. "ureshbabu A, handu G, "hatuilla D. Prealen(e of malo((lusion and

orthodonti( treatment needs among #& to #3 years old s(hool (hildren of 

Daangere (ity Karnataka, /ndia. @ /ndia Asso( Publi( =ealth Dent $00379&$-&3.

&. "hiakumar K, handu G', "ubba Ceddy , "hafiulla D. Prealen(e of 

malo((lusion and orthodonti( treatment needs among middle and high s(hool

(hildren of Daangere (ity, /ndia by using dental aestheti( indeF. @ /ndian "o(

Pedod Pre Dent $0067$$##-#:.

1. Proffit >C, ?ields => @r, oray <@. Prealen(e of malo((lusion and

orthodonti( treatment needs in the United "tates ;stimates from '=A';" ///

surey. /nt @ Adult Orthodon Orthognath "urg #66:7#&6-#09.

3. Kenealy P, =a(kett P, ?rude ', <u(as P, "ha! >. )he psy(hologi(al benefit of 

orthodonti( treatment. /ts relean(e to dental health edu(ation. 'I "tate Dent @

#66#73&$-&1.

9. eldrum C@. Alterations in the upper fa(ial gro!th of a(a(a mulatta resulting

from high-pull headgear. Am @ Orthod #6379&6&-1##.

. "assouni . Dentofa(ial Orthopedi(s A (riti(al reie!. Am @ Orthod #6$7

9#$$3-96.

:. )errell <. Coot @O interie!s on headgear. @ lin Orthod #6376$0-1#.

6. @a(obson A. Psy(hology and early orthodonti( treatment. Am @ Orthod

#66793##-$6.

#0. De Ko(k >=. Dental ar(h depth and !idth studies longitudinally #$ years of 

age to adulthood. Am @ Orthod #6$79$39-99.

##. oorrees ?A, Gron A, <ebret <<, Ien 5K@, ?rohli(h ?@. Gro!th studies

of the dentition A reie!. Am @ Orthod #6967 33900-#9.

#$. "in(lair P, <ittle C. aturation of untreated normal o((lusions. Am @ Orthod

Dentofa( Orthop #6:&7 :&##1-$&.

#&. "in(lair P, <ittle C. Dentofa(ial maturation of untreated normals. Am @ Orthod

Dentofa( Orthop #6:37::#19-39.

Page 16: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 16/17

16

#1. 'akasima A, /(hinose , 'akata ", )akahama I. =ereditary fa(tors in the

(raniofa(ial morphology of AngleBs lass // and lass /// malo((lusions. Am @

Orthod #6:$7:$#30-39.

#3. Klein ;). Pressure habits, etiologi(al fa(tors in malo((lusion. Am @ Orthod

#63$7&:396-:.

#9. 5urstone, @. <ip posture and its signifi(an(e in treatment planning, Am @

Orthod, #6973&$9$-:1.

#. "eert )C, Proffit >C. )he prealen(e of fa(ial asymmetry in the dentofa(ial

deformities population at the Uniersity of 'orth arolina. /nt @ Adult Orthodon

Orthognath "urg #667#$##-9.

#:. =egtedt AK. Diagnosis and management of fa(ial asymmetry. /n Peterson

<@, /ndressano A), ar(iani CD, Coser " *;ds+. Oral and maFillofa(ial surgery.

Philadelphia <ippin(ott #66&7 &#100-#1.

#6. ohen @r. Perspe(ties of (raniofa(ial asymmetry. Part ///. ommon and

!ell kno!n (auses of asymmetry./nt @Oral aFillofa( "urg #6637$1#$ &&.

$0. Ceyneke @P, )sakiris P, Kienle ?. A simple (lassifi(ation for surgi(al planning

of maFillomandibular asymmetry. 5r @ Oral aFillofa( "urg #667&3&16-3#.

$#. Iu , >ong ?=, <o <@, hen IC. raniofa(ial deformity in patients !ith

un(orre(ted (ongenital mus(ular torti(ollis An assessment from &-dimensional

) imaging. Plast Ce(onstr "urg $0017##&$1-&&.

$$. ohen @r. Perspe(ties of (raniofa(ial asymmetry. Part /. )he biology of 

asymmetry. /nt @ Oral aFillofa( "urg #6637$1 $-.

$&. =aragu(hi ", /gu(hi I, )akada K. Asymmetry of the fa(e in orthodonti(

 patients. Angle Orthod $00:7:1$#-$9.

$1. >aite PD, Urban "D. anagement of fa(ial asymmetry. /n iloro , GhaliG;, <arsen P;, >aite P *;ds+. PetersonBs prin(iples of oral and maFillofa(ial

surgery. =amilton, Ontario, anada 5 De(ker /n( $001#$03-#6.

$3. Proffit >C, )urey )A. Dentofa(ial asymmetry. /n Proffit >C, >hite CP @r,

*;ds+. "urgi(al Orthodonti( )reatment. "t <ouis osby #66#1:&-316.

$9. <ombardi C;. )he prin(iples of isual per(eption and their (lini(al appli(ation

to denture estheti(s. @ Prosthet Dent #6&7$6&3:-:$.

Page 17: basic orthodontic knowledge of GP

7/21/2019 basic orthodontic knowledge of GP

http://slidepdf.com/reader/full/basic-orthodontic-knowledge-of-gp 17/17

17

$. 5risman A". ;stheti(s A (omparison of dentistsE and patientsE (on(epts. @ Am

Dent Asso( #6:07#00&13-3$.

$:. @errold <, <o!enstien <@. )he midline Diagnosis and treatment. Am @ Orthod

Dentofa( Orthop #6607613&-9$.

$6. Dunn >@, ur(hison D?, 5roome @. ;stheti(s PatientsB per(eptions of 

dental attra(tieness. @ Prosthod #66973#99-#.

&0. 5oyd C<, 5aumrind ". Periodontal impli(ations of orthodonti( treatment in

adults !ith redu(ed or normal periodontal tissue ersus those of adoles(ents.

Angle Orthod #66$79$##-$9.

&#. Ja(hrisson ", Ja(hrisson 5U. Gingial (ondition asso(iated !ith orthodonti(

treatment. Angle Orthod #6$71$$9-&1.

&$. Oppenheim A. 5iologi( orthodonti( therapy and reality. Angle Orthod

#6&979#3&.

&&. "elter ", 5ender /5. )he Dental Pulp *&rd ed+. Philadelphia @5 <ippin(ott

ompany #6:17$#0-##.

&1. Alatli /, =ellsing ;, =ammarstrm <. Orthodonti(ally indu(ed root resorption

in rat molars after #-hydroFyethylidene-#,#-bisphosphonate inje(tion.A(ta

Odontologi(a "(andani(a #669731 #0$-0:.

&3. Aertun @, Urbye K". )he effe(t of orthodonti( treatment on periodontal bone

support in patients !ith adan(ed loss of marginal periodontium. Am @ Orthod

Dentofa(ial Orthop #6:: ?eb76&*$+#1&-1:.