baim metpen

Upload: faisol-ahmad

Post on 05-Apr-2018

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 baim metpen

    1/27

    USULAN PENELITIAN

    PEMANFAATAN KURKUMIN DARI EKSTRAK ETANOL

    RIMPANG KUNYIT (Curcumae domestica) SEBAGAI ALTERNATIF

    ANTIINFLAMASI LOKAL

    Oleh :

    MUHAMAD IBRAHIM SENGADJI

    201010330311154

    UNIVERSITAS MUHAMMAADIYAH MALANG

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    2010

  • 7/31/2019 baim metpen

    2/27

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan khasanah tumbuhan

    alamnya. Beranekaragam tumbuhan tersebut memiliki kandungan-kandungan

    senyawa kimia yang dapat digunakan untuk terapi maupun penyembuhan

    penyakit pada manusia. Obat tradisional merupakan warisan budaya dan telah

    menjadi bagian integral dari kehidupan bangsa Indonesia, hingga diinginkan

    untuk dapat dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan. Untuk itu, harus sesuai

    dengan kaedah pelayanan kesehatan yaitu secara medis dapat

    dipertanggungjawabkan. Masyarakat secara empiris menggunakan bahan alam

    sebagai alternatif pengobatan akan tetapi pengolahannya masih secara

    tradisional. Hingga dewasa ini, penelitian dan pengembangan tumbuhan obat

    semakin pesat baik di dalam maupun diluar negeri guna menjawab akan

    kubutuhan manusia.Untuk mencapai hal itu perlu diadakan pengujian ilmiah

    tentang khasiat, keamanan dan standar kualitas.

    Salah satu tumbuhan obat Indonesia yang bisa dimanfaatkan dalam bidang

    kesehatan adalah rimpang kunyit ( Curcuma domesticae Val.) yang merupakan

    suku dari Zingiberaceae. Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata

    pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di

    tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk menghasilkan rimpang yang lebihbesar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang kunyit berwarna kuning

    sampai kuning jingga(Bangun, 2007). Rimpang kunyit sudah sejak dulu dipakai

    untuk mewarnai kapas, wol, sutera, tikar, dan barang-barang kerajinan lainnya.

    Juga sebagai pewarna dan penyedap berbagai makanan. Di Eropa, kunyit juga

    dipakai untuk mewarnai mentega, keju, dan lain-lain. Tepung kunyit juga

    dipakai di industri kosmetika (Anonim,2007).

    http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.darfaherba.blogspot.com/http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.darfaherba.blogspot.com/
  • 7/31/2019 baim metpen

    3/27

    Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu

    minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan

    sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning

    yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%,

    monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium,

    besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin

    merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoiddihitung sebagai

    % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen

    kurkuminoidlainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia

    maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin. Efek antitrombotik yang

    kemungkinan juga disebabkan oleh adanya kurkumin (Dalimartha, 2003).

    Beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan, kunyit

    memunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap

    peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker. Obat yang

    diberikan secara intraperitonealpada tikus efektif untuk mengurangi inflamasi

    (peradangan) akut dan kronik. Efektivitas obat terhadap tikus yang dilaporkan

    sama dengan hidrokortison asetat atau indometasin untuk anti-inflamasi. Jus

    kunyit atau serbuk yang diberikan secara oral tidak menghasilkan efek

    antiinflamasi, hanya injeksi intraperitonealyang efektif. Dari percobaan yang

    telah dilakukan diperoleh hasil, kurkumin hanya dapat dideteksi pada feces,

    namun tidak pada sel darah, plasma atau urine. Hal ini disebabkan kurkumin

    memunyai ketersediaan hayati yang rendah dan kurkumin merupakan senyawa

    yang sangat lipofil(Bangun, 2007).

    Minyak atsiri dari rimpang kunyit menunjukkan aktivitas antiinflamasi

    pada tikus yang menekan arthritis, udem tangan/kaki yang diinduksi dengan

    karagenan dan inflamasi yang diinduksi dengan hialuronidase. Aktivitas

    antiinflamasi, tampaknya melalui penghambatan enzim tripsin dan

    hialuronidase. Kurkumin dan turunannya yaitu natrium-kurkuminat yang

    diberikan secara intraperitoneal(ke organ dalam perut) dan oral menunjukkan

    aktivitas antiinflamasi yang kuat yaitu dengan menekan udem yang diinduksi

    dengan karagenan pada tikus (Bangun, 2007). Sebagai antikanker, pertama-

    http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.jossuke.wordpress.com/http://www.jossuke.wordpress.com/
  • 7/31/2019 baim metpen

    4/27

    tama kurkumin dikaitkan dengan aktivitasnya sebagai anti-inflamasi yaitu

    sebagai inhibitor enzim cyclooxygenase,

    enzim yang mengkatalisis sintesis prostanoid dari asam arakidonat.

    Penelitian yang lain menunjukkan bahwa kurkumin juga aktif dalam

    menghambat proses karsinogenesis pada tahap inisiasi dan promosi/progresi.

    Akhir-akhir ini juga dilaporkan bahwa kurkumin juga memiliki efek memacu

    proses apoptosis yaitu proses kematian sel dalam rangka mempertahankan

    integritas tubuh secara keseluruhan. Dalam tulisan ini akan diuraikan secara

    singkat aktivitas-aktivitas kurkumin tersebut untuk menelusuri mekanisme

    aksinya pada level molekuler. Kurkumin sebagai inhibitor cyclooxygenase

    (COX). Ada dua jenis COX yang merupakan isoform yang ditemukan hingga

    saat ini, yaitu COX-1 dan COX-2. Kedua jenis COX tersebut memiliki aktivitas

    yang sama, yaitu sebagai katalase sintesis prostanoid dari asam arakidonat.

    COX-1 secara konstitutif diekspresi secara nyata oleh hampir seluruh jaringan

    tubuh mamalia, sedang COX-2 hanya sebagian saja, dan dalam level yang

    rendah atau tidak terdeteksi. Level ekspresi COX-1 pada umumnya konstan, dan

    hanya akan ada kenaikan sedikit bila ada stimulasi dari faktor pertumbuhan atau

    selama masa deferensiasi. Sementara itu, COX-2 biasanya akan diekspresi lebih

    banyak karena adanya rangsang dari mitogen, cytokines dan tumor promoter

    yang bisa diakibatkan oleh adanya kerusakan sel atau bentuk stress sel

    lainnya.COX-1 memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga proses-

    proses fisiologis pada berbagai jaringan atau organ. Misalnya pada ginjal, COX

    1 berfungsi untuk menjaga elastisitas pembuluh darah sehingga proses filtrasi

    dapat berlangsung dengan baik, sedang pada lambung berfungsi untuk merawat

    integritas mukosa lambung dengan cara mengatur vasodilatasi pembuluh darah.

    COX-2 yang diekspresi karena adanya rangsang tertentu berfungsi sebagai

    pendukung fungsi COX-1 atau sesuai dengan kebutuhan. Pada beberapa sel

    kanker ekspresi COX-2 menunjukkan adanya peningkatan yang nyata. Bahkan

    pada kanker kolon ekspresi COX-2 menunjukkan adanya peningkatan yang

    sangat tinggi dibanding pada keadaan normalnya. Efek antiinflamasi dari

    kurkumin dikaitkan dengan aktivitasnya sebagai inhibitor dan repressor COX-2

  • 7/31/2019 baim metpen

    5/27

    karena jaringan yang mengalami inflamasi, ekspresi COX-2 nya akan

    meningkat yang mengakibatkan overproduksi prostanoid termasuk di dalamnya

    adalah prostaglandin (PG). Peningkatan produksi prostanoid akan

    mempengaruhi fisiologi selular melalui tiga tingkatan yang berbeda;aktivasi

    reseptor tujuh kali transmembran yang menyambung dengan protein G,

    menghambat inflamasi melalui aktivasi reseptor-reseptor yang menyerupai

    kortikosteroid dan berpartisipasi

    pada signal transduksi yang dipacu oleh kinase protein-tirosin (Meyanto, 1999).

    Aktivitas antiinflamasi dari kurkumin juga telah diuji dengan membandingkan

    kurkumin dengan senyawa steroid dan nonsteroid (fenilbutason) untuk

    pengobatan rheumatoid arthritis. Kurkumin berpengaruh pada sintesis senyawa

    yang menjadi penyebab inflamasi dengan cara menghambat biosintesis

    leukotrien dan berefek pada produksi prostaglandin. Kedua zat ini dapat

    menimbulkan rasa nyeri dan panas. Dari studi yang dilakukan terlihat bahwa

    terjadi perbaikan yang nyata antara kurkumin dan fenilbutason (Anonim,2007).

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah kurkumin dari ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcumae domestica)

    dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antiinflamasi lokal?

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    1. Untuk mengetahui bahwa kurkumin dari ekstrak etanol rimpang kunyit

    (Curcumae domestica) dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antiinflamasi

    lokal dalam bentuk sedian gel.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    http://www.darfaherba.blogspot.com/http://www.darfaherba.blogspot.com/
  • 7/31/2019 baim metpen

    6/27

    1. Mengetahui dosis dari kurkumin dari ekstrak etanol rimpang kunyit

    (Curcumae domestica) sebagai obat antiinflamasi lokal dalam bentuk

    sedian gel.

    2. Mengetahui efek kerja dari ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcumae

    domestica) sebagai obat antiinflamasi lokal dalam bentuk sedian gel.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Manfaat Masyarakat

    1) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penggunaan

    kunyit.

    2) Untuk lebih mengembangkan penggunaan bahan alamiah sebagai

    bahan obat.

    3) Dapat memotivasi masyarakat untuk membudidayakan tanaman obat

    tradisional.

    1.4.2 Manfaat Klinis

    1) Untuk menambah pengetahuan tentang alternatif pengobatan

    antiinflamasi.

    1.4.3 Manfaat Akademis

    1) Memperkaya pengetahuan di bidang kedokteran dan pengobatan.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 7/31/2019 baim metpen

    7/27

    2.1 Kunyit

    2.1.1 Taksonomi

    Kingdom :Plantae

    Division :Magnoliophyta

    Class :Liliopsida

    Famili :Zingiberaceae

    Genus : Curcuma L

    Species :Curcuma longa L.

    (Dalimartha, 1999)

    Gambar 2.1

    Kunyit (Curcumae domestica)

    2.1.3 Manfaat Kunyit

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DZingiberaceae&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhes_ZlD1nn54dxiHPjbwqjFz82RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DZingiberaceae&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhes_ZlD1nn54dxiHPjbwqjFz82RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DCULO&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgASPwAEXuzjXhw8FRHa5e8vY_KVAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DCULO&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgASPwAEXuzjXhw8FRHa5e8vY_KVAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DCULO&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgASPwAEXuzjXhw8FRHa5e8vY_KVAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DZingiberaceae&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhes_ZlD1nn54dxiHPjbwqjFz82RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet%3Fsource%3Ddisplay%26classid%3DCULO&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgASPwAEXuzjXhw8FRHa5e8vY_KVA
  • 7/31/2019 baim metpen

    8/27

    Dalam perubatan tradisional melayu kunyit digunakan untuk

    mengubah tekanan darah tinggi, demam kuning, cirit-birit, meningkatkan

    selera makan, mengubat sakit perut, sembelit, kening berdarah,radang ginjal

    dan menyegarkan badan. Cara penggunakan untuk penyakit diatas ialah

    dengan cara menumbuk kunyit hingga halus, campurkan air dan tapis

    hampasnya dan diminum sekali sehari selepas makan.(Bangun, 2007)

    Kunyit juga banyak digunakan sebagai bahan ubatan dalam

    kosmetik keluaran. Menurut perobatan cina kunyit dapat melancarkan

    perjalanan darah. Kunyit juga dijadikan rawatan selepas bersalin. Rizoma

    kunyit dimakan bersama nasi sebagai ulam selama 40 hari pantang untuk

    mengembalikan kecerdasan badan dan menyembuhkan luka dalaman.

    Kunyit yang dikisar bersama pegaga biasa dimakan seminggu sebelum

    kedatangan haid dan ini dikatakan dapat menghilangkan masalah keputihan

    dan vagina yang terlalu berair dan dapat meningkatkan keintiman hubungan

    suami isteri.(Bagun, 2007)

    Kunyit adalah sejenis tumbuhan herba yang memainkan peranan

    penting dalam masakan masyarakat Asia.Ia sejenis tumbuhan berumpun

    dengan daun selari yang lebar dan membiak melalui pecahan rizom. Kunyit

    hidup tempat lembab dan mendapat sinaran matahari yang mencukupi. Isi

    kunyit selalunya terdiri dari ibu kunyit yang dikelilingi oleh cabang-cabang.

    Ibu kunyit dikatakan mempunyai khasiat perubatan yang tinggi. Rizom

    kunyit berwarna coklat diluar dan berwarna oren terang didalamnya. Ia

  • 7/31/2019 baim metpen

    9/27

    mempunyai bau yang wangi dan menusuk hidung Kunyit mempunyai sifat

    anti-radang, antioksida, anti kanser, pelindung hati. Kandungan kimia

    kunyit terdiri daripada minyak atsiri, sikloiserin, mirsen, metil farbinol,

    sikloiserin, mirsen, dan metil farbinol.(kintoko, 2005)

    2.2 Kandungan Kunyit

    Kandungan kimia dari rimpang kunyit terdri dari protein, fosfor,

    kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut,

    kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoid

    dihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar

    dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa

    penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin.

    Efek antitrombotik yang kemungkinan juga disebabkan oleh adanya kurkumin

    (Dalimartha, 2003).

    2.3 Inflamasi

    Inflamasi yang berasal dari kata inflammation yang artinya radang,

    peradangan. Sedang dalam bahasa latin yaitu inflammare yang artinya

    membakar. Proses inflamasi merupakan suatu mekanisme perlindungan dimana

    tubuh berusaha untuk membasmi dan menetralisir agen-agen yang berbahaya

    pada tempat kerja dan mempersiapkan keadaan tubuh untuk perbaikan jaringan.

    Peradangan dapat diakibatkan oleh trauma (pukulan, benturan, dan kecelakaan),

    juga misalnya setelah pembedahan atau pada memar akibat olahraga. Inflamasi

    adalah respon terhadap cedera akibat infeksi, fungsi, abrasi, terbakar, objek

  • 7/31/2019 baim metpen

    10/27

    asing, atau toksin (produk bakteri yang merusak sel hospes atau jaringan

    hospes.(Widyaningsi,2007)

    Inflamasi atau radang sendiri adalah proses di dalam tubuh dengan tujuan

    untuk memperbaiki jaringan yang rusak serta mempertahankan diri terhadap

    infeksi kuman (Kumar dkk, 2003). Proses peradangan disebabkan oleh

    pengaruh yang merusak (noksi) dari berbagai jenis yakni kimia, fisika, infeksi

    dengan mikroorganisme atau parasit. Peristiwa inflamasi meliputi kerusakan

    mikrovaskuer, meningkatnya permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke

    jaringan radang. Indikasi proses inflamasi adalah kemerahan, panas, rasa

    nyeri/sakit, pembengkakan dan perubahan fungsi (Nugroho, 2000). Reaksi ini

    disebabkan oleh pembebasan bahan mediator (histamin, serotonin,

    prostalglandin, kinin dll). Inflamasi dapat dihentikan menuruti reaksi-reaksi

    pemula ini dengan meniadakan noksi atau menghentikan kerja yang merusak

    (Mutschler, 1991).

    Untuk menghindari reaksi yang berlebihan yang merugikan maka

    diperlukan obat-obat anti inflamasi yang dapat mengendalikan reaksi sampai

    taraf yang tidak merugikan. Anti inflamasi yang mungkin disebabkan oleh

    flavonoid. Flavonoid dapat menghambat lipoksigenase yang merupakan langkah

    awal pembentukan leukotrien yang bertanggung jawab terjadinya peradangan

    ( Robinson,1991). Metode Uji yang digunakan adalah metode Winter yang

    dimodifikasi (Turner, 1965).Udem buatan ditimbulkan dengan menginjeksi

    larutan karagenin secara subplantar pada telapak kaki tikus, sedangkan bahan

    uji diberikan dengan mengoleskan pada telapak kaki tikus. Kaki belakang tikus

  • 7/31/2019 baim metpen

    11/27

    ditandai sebatas mata kaki dan diukur volumenya dengan plestimograf.

    Aktivitas antiinflamasi obat uji ditunjukkan oleh kemampuan mengurangi udem

    yang diinduksi pada telapak kaki tersebut (Widyaningsi, 2007).

    2.2.1 Tanda-tanda dan gejala inflamasi

    Tanda-tanda dan gejala inflamasi yang bersifat umum antara lain:

    a. Kemerahan (rubor)

    b. Panas (kolor)

    c. Bengkak (tumor)

    d. Nyeri (dolor)

    e. Gangguan fungsi (fungsiolesa)

    2.2.2 Pembagian Obat Anti inflamasi

    Obat-obat antiinflamasi dibagi menjadi 2 golngan, yaitu golongan

    kortikosteroid dan non steroid. Argumen yang diterima mengenai mekanisme

    kerja obat-obat tersebut adalah bahwa obat-obat anti radang berkaitan dengan

    penghambatan metabolisme asam arakidonat. Asam arakidonat adalah substrak

    untuk enzim-enzim sikooksigenase dan lipooksigenase. Sikooksigenase

    mensintesa siklik endoperoksida (prostaglandin G-2 dan H-2) yang kemudian

    yang akan diubah menjadi prostaglandin stabil, tromboksan dan prostasiklin.

    Ketiga produk tersebut berasal dari leukosit, dan senyawa-senyawa itu dijumpai

    pada keadaan radan. Di dalam leukosit asam arakidonat oleh lipooksigenase

  • 7/31/2019 baim metpen

    12/27

    asam-asam mono dan dihiroksi (HETE) yang merupakan precursor dari

    leukotrin (senyawa yang dijumpai pada keadaan anafilaksis). Dengan adanya

    rangsang mekanis atau kimia, produk enzim lipooksigenase akan dipacu sehinga

    meningkatkan produksi leukotrien dari asam arakidonat (Widyaningsi, 2007).

    .

    sesquiterpen

  • 7/31/2019 baim metpen

    13/27

    Intraperitonial

  • 7/31/2019 baim metpen

    14/27

    3.2 Hipotesis

    Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah ada, maka dapat dibuat

    hipotesis dari rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya yakni kurkumin

    dari ekstrak etanol rimpang kunyit dapat digunakan sebagai antiinflamasi lokal.

  • 7/31/2019 baim metpen

    15/27

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    4.1 Rancangan Penelitian

    Penelitian ini mengunakan penelitian experimental sensungguhnya (true

    experimental) dengan metode The Post Test Only Contorl Group Desig.

    4.2 Lokasi

    Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan bertempat di Laboratorium

    Farmakologi Universitas Muhammadiyah Malang.

    4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

    4.3.1 Populasi

    Populasi penelitian ini adalah tikus putih (Ratus novergicus) strain wistar

    dewasa, jenis kelamin jantan, umur 3-4 bulan, berat badan 180-250 gram dengan

    kondisi sehat yang ditandai dengan gerakannya yang aktif.

    4.3.2 Sampel

    Sampel diambil secara random dari populasi tikus putih (Ratus novergicus)

    strain wistar jantan sebagai hewan coba. Sampel terdiri dari 2 kelompok yaitu

    kelompok A dan B yang diambil secara random.

    4.3.4 Besar Sampel

    Estimasi besar replikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

    rumus berikut:

    (Supranto, 2007)

    Keterangan:

  • 7/31/2019 baim metpen

    16/27

    P = Perlakuan

    r = Jumlah replikasi per pelakuan

    Maka dalam penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus, dibagi menjadi

    4kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus:

    a. Kelompok I : Kontrol negatif (diberi pekan standar tanpa

    pemberian karagenen dan ekstrak kunyit)

    b. Kelompok II : Kontrol positif (karagenen tanpa ekstrak kunyit)

    c. Kelompok : Pemberian karagenen dan ekstrak kunyit 2,5 gr/200

    gr BB/hari

    d. Kelompok IV : Pemberian karagenen dan ekstrak kunyit 5,4 gr/200

    gr BB/hari.

    4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian

    1. Kriteria Inklusi

    a. Umur 3-4 bulan

    b. Berat badan 180-250 gram

    c. Jantan, strain wistar

    d. Sehat, ditandai dengan gerakan yang aktif.

    2. Kriteria Ekslusi

    a. Tikus mati saat perlakuan

    4.4 Variebel Penelitian dan Definisi Operasional

    4.4.1 Variabel Bebas

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis ekstrak kunyit

    4.4.2 Variabel Tergantung

    Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah inflamasi.

    a. Jenis kelamin hewan coba adalah jantan karena relatif

    lebih kuat terhadap paparan zat dan tidak dipengaruhi

    beberapa faktor seperti kehamilan

    b. Waktu dan lama perlakuan

    c. Pemeliharaan dan perlakuan hewan coba.

  • 7/31/2019 baim metpen

    17/27

    4.4.3 Definisi Operasional

    1) Kunyit yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk

    ekstrak. Bentuk ekstrak yang dipakai adalah 2,5 gr/200 gr

    BB/hari dan 5,5 gr/200 gr BB/hari.

    2) Inflamasi adalah proses di dalam tubuh dengan tujuan untuk

    memperbaiki jaringan yang rusak serta mempertahankan diri

    terhadap infeksi kuman (Kumar dkk, 2003).

    3)

    4.5 Alat dan Bahan

    4.5.1 Alat

    a) Timbangan untuk menimbang berat badan tikus

    b) Gelas ukur

    c) Beker gelas

    d) Alat suntik 1 ml

    e) plestimograf

    4.5.2. Bahan

    a) Hewan percobaan

    b) Makanan tikus

    c) Prednison

    d) Bahan untuk pembuatan ekstrak kunyit:

    Kunyit

    Blander

    Botol tutu

    Tabung ukur

  • 7/31/2019 baim metpen

    18/27

    4.6 Alur PenelitianAdaptasi hewan coba

    selama 7 hari

    injeksi karagenin 0,2 ml dengan I.p

    Pemberian makan dan minuman standar

    Kelompok I

    Kontrolnegatif

    Kelompok II

    Kontrol positif

    Kelompok III

    Pemberian kunyit

    dengan dosis 2,5mL/200 gr

    BB/hariselama 28hari

    Kelompok IV

    Pemberian kunyitdengan dosis 2,5

    mL/200 gr BB/hari

    Pendahan udem sebelum perlakuan

    Pengukuran udem setelah pemberian karagenin

    Pengukuran udem setelah pemberian kunyit

  • 7/31/2019 baim metpen

    19/27

    4.7. Prosedur Penelitian

    4.7.1. Adaptasi Hewan Percobaan

    Tikus diaklimatisasi dahulu dengan lingkungan dan pakan selama satu

    minggu di laboratorium sebelum injeksi karagenin sambil diamati

    kesehatannya.

    4.7.2. Penentuan Dosis

    a) Dosis Aquades

    Aquades yang diberikan pada kelompok kontrol adalah 2 ml/200 gram

    BB

    b) Dosis Prednison

    Larutan prednisone diberikan pada seluruh tikus dengan dosis tungg

    al 2,0 ml intraperitonial.

    Sesuai dengan standar volume maksimum laruatan obat yangdiberikan

    pada binatang (Laurence & Bacharach, 1964):

  • 7/31/2019 baim metpen

    20/27

    Binatang Volume

    Maksim

    um

    Cara

    pemberian

    I.V I.M I.P S.C P.O

    Mencit 20-30 g 0,5 0.005 1,0 0,5-1,0 1,0

    Tikus 100 g 1,0 0,1 2,0-5,0 2,1-5,0 5,0

    Hamster 50 g - 0,1 1,0-5,0 2,5 2,5

    Marmot 250 g - 0,25 2,0-5,0 5,0 10,0

    Merpati 300 g 2,0 0,5 2,0 2,0 10,0

    Kelinci 2,5 g 5,0-10,0 0,5 10,0-20,0 5,0-10,0 50,0

    Kucing 3 kg 5,0-10,0 1,0 10,0-20,0 5,0-10,0 50,0

    Anjing 5 kg 10,0-20,0 5,0 20,0-50,0 10,0 100,0

    Keterangan: I.V : Intra Vena

    I.P : Intra Peritonial

    I.M : Intra Muskular

    S.C : Subkutan

    P.O : Per Oral

    a) Dosis Kunyit

  • 7/31/2019 baim metpen

    21/27

    Pada manusia, dosis kunyit lebih efektif . Dari data tersebut dapat

    dikonversikan dosis manusia ke tikus (Laurence & Bacharach, 1964).

    Tabel 4.1 konversi dosis antar spesies

    Mencit

    20 g

    Tikus

    200g

    Marmot

    400g

    Kelinci

    1,5 kg

    Anjing

    12 kg

    Manusia

    70 kg

    Mencit 20g 1,0 7,0 12,25 27,8 124,2 387,9

    Tikus 200g 0,14 1,0 1,74 3,9 17,8 56,0

    Marmot 400g 0,08 0,57 1,0 2,25 10,2 31,5

    Kelinci 1,5 kg 0,04 0,25 0,44 1,0 4,5 14,2

    Anjing 12 kg 0,008 0,06 0,10 0,22 1,0 3,1

    Manusia 70 kg 0,0026 0,018 1,031 0,07 0,32 1,0

    Sehingga dapat diperoleh dosis kunyit menurut hasil konversi dari dosis

    manusia, dimana berat badan manusia 70 kg setara dengan 200 gram berat

    badan tikus dengan satuan konvrersi = 0,018(Laurence & Bacharach, 1964).

    Sehingga dosis kunyit yang diberikan yaitu :

    Dosis I = 180 ml x 0,018 = 3,2 ml/200 gr BB/hari

    Dosis II = 360 ml x 0,018 = 6,4 ml/200 gr BB/hari

    4.7.3. Penyiapan Larutan Uji

    a. Prednisone dicampur dengan larutan NaCl (0,9%) diencerkan hingga

    diperoleh 100 ml.

    b. Kunyit diberikan dalam sediaan seduhan sesuai dengan dosis

    masing-masing kelompok.

    4.7.4. Pengukuran Udem Tikus

    Seluruh hewan coba dari semua kelompok diukur udemnya dengan alat

    plestimograf. Kaki belakang tikus ditandai sebatas mata kaki dan diukur

    volumenya dengan plestimograf.

  • 7/31/2019 baim metpen

    22/27

    4.7.5. Percobaan

    a. Pembuatan Tikus Inflamasi

    Udem buatan digunakan dengan cara menginjeksi larutan karagenin

    secara suplantar pada telapak kaki tikus, sedangakan bahan uji diberiakan

    secara intra peritonial. Kaki belakang tikus ditandai sebatas mata kaki

    dan diukur volumnya dengan plestimograf. Aktivitas anti inflamasi obat

    uji ditunjukan oleh kemampuan mengurangi udema yang diinduksi pada

    kaki tersebut.

    Dua puluh empat ekor tikus kemudian dibagi dalam 4 kelompok

    secara random, masing-masing sebanyak 6 ekor.

    Kelompok I tidak diberi pemberian prednison karena kelompok I

    adalah kelompok kontrol negatif. Sedangkan untuk kelompok II,III dan

    IV diberi perlakuan pemberian injeksi larutan prednison dengan dosis

    tunggal 0,2 ml secara intra peritonial untuk mendapatkan tikus inflamasi.

    b. Pemberian Teh Hitam

    Kelompok I sebagai kelompok kontrol negatif. Kelompok I ini tidak

    diberi pemberian apapun (pakan standar). Kelompok II sebagai kelompok

    kontrol positif hanya diberi perlakuan injeksi alloxan, sedangkan pada

    kelompok III dan IV selain pemberian injeksi larutan prednisone dan

    juga diberi perlakuan kunyit. Kunyit diberikan masing-masing dengan

    dosis 3,6 ml/200gr BB tikus/hari untuk kelompok III dan 7,2 ml/200gr

    BB tikus/hari untuk kelompok IV.

    d. Pengamatan Hasil

  • 7/31/2019 baim metpen

    23/27

    Sediaan diamati dengan mengukur panjang udem yang diderita oleh

    tikus tersebut.

    4.8. Analisis Data

    Analisis statistik yang digunakan adalah:

    1. One wayANOVA, yaitu untuk menguji hipotesis kesamaan rata-rata antar

    kelompok (> 2 kelompok), apakah rata-rata antar sampel berbeda secara sig-

    nifikan atau tidak; dengan tingkat kepercayaan = 0,01, di mana apabila

    diperoleh > 0,01 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna sebaliknya

    bila < 0,01 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.

    2. Uji Tukey1% merupakan uji kelanjutan dari uji ANOVA, digunakan untuk

    mengetahui perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dalam

    penelitian.

    3. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara

    dosis kunyit dengan perlakuan (penurunan jumlah cell swellingdanpyrami-

    dal edema).

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 1995,Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia, Jakarta.

  • 7/31/2019 baim metpen

    24/27

    Anonim, 2007. Kunyit Sahabat Dekat Penghakus kulit.

    http://www.darfaherba.blogspot.com.html.

    Bangun, Panji Asmara, 2007. Kunyit Sikuning yang Kaya Akan Manfaat.

    http://www.jossuke.wordpress.com.htm

    Dalimartha, S., 1993, Atlas Tumbuhan Indonesia, Jilid III, Trubus Agriwidya,

    Jakarta.

    Meyanto, Edy., 1999, Kurkumin Sebagai Obat Kangker. http://

    www.groups.yahoo.com.htm.

    Mustchler, A.,1991, Dinamika Obat, Edisi V, Diterjemahkan Mathilda, BM. Dan

    Ana, SR., Institut Teknologi Bandung, Bandung.

    Nugroho, E.A., 2002,Pentunjuk Praktikum Farmakologi, Edisi XIII, Laboratorium

    Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah

    Mada, Yogyakarta.

    Robinson, 1995,Kimia Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB, Bandung.

    Spector, W. dan Spector, T. 1993, Pengantar Patologi Umum, BabII, Edisi III,

    Diterjemahkan Oleh Sutjipto, NS, Harsoyo, Hana, Astuti, Gadjah Mada

    University Press, Yogyakarta.

    Vacher, I., Aubert-Gold, Marullaz-Duchene, 1994, Anti-Inflammatory Activity of

    the delta 1 : 2 : 4 Triazoline Derivates, in Grattini S., Dukes, M.N.G,

    International Symposium on Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs,

    Proceeding of an International Symposium International Congress Series

    no. 82, 299, Experta Medica Foundation, Amsterdam.

    http://www.darfaherba.blogspot.com.html/http://www.groups.yahoo.com.htm/http://www.darfaherba.blogspot.com.html/http://www.groups.yahoo.com.htm/
  • 7/31/2019 baim metpen

    25/27

    Widyaningsih, Wahyu,dkk, 2007, Petunjuk Praktikum Farmakologi, Fakultas

    Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

    BAB IV

    ETIKA PENELITIAN

    Peneliti bertanggung jawab terhadap semua penggunaan hewan coba sejak

    hewan coba dipesan, transportasi, diberi perlakuan bahkan setelah hewan coba

    tersebut sudah tidak diperlukan lagi.

  • 7/31/2019 baim metpen

    26/27

    Tidak sembarangan dalam penggunaan hewan coba agar tidak terjadi hal-hal

    yang tidak memenuhi prinsip animal welfare yang juga akan berpengaruh terhadap

    hasil penelitian tersebut.

    Prinsip animal welfare pada hewan coba :

    1. Bebas dari rasa lapar dan haus

    2. Bebas dari rasa sakit dan penyakit

    3. Bebas dari rasa takut dan tertekan

    4. Bebas dari ketidaknyamanan

    5. Bebas dalam mengekspresikan perilakunya

    SURAT PERYATAAN

    Bismillahirrahmanirrahim,

    Dengan menyebutb nama Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa

    Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

  • 7/31/2019 baim metpen

    27/27

    Nama : Muhamad Ibrahim Sengadji

    Nim : 201010330311154

    Menyatakan dengan sesungguhnya usulan proposal berupa ide, judul maupun

    isi dari proposal yang dibuat merupakan hasil pemikiran diri sendiri (non

    plagiatisme) dan hasil dari tugas (pekerjaan) yang saya lakukan sendiri. Jika

    usulan proposal saya terbukti bersifat plagiatisme saya bersedia menerima

    sangsi yang harus saya terima.

    Demikian surat peryataan saya,

    Ttd

    (Muhamad Ibrahim Sengadji)