bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa

24
BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA Disusun oleh : M.HARDIAN ANDRIANTO F/25/10.212

Upload: koko-crenchz

Post on 24-Jan-2016

111 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA

Disusun oleh :

M.HARDIAN ANDRIANTO

F/25/10.212

Page 2: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

KATA PENGANTAR 

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA, sehingga

kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam

selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing

umatnya di jalan yang benar. 

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makalah

ini. Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang

berjudul “Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa”. Makalah ini bersisi tentang

pengertian, macam-macam, dan bahaya Narkoba. Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan

memberi informasi kepada para remaja tentang bahaya Narkoba. 

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya para remaja. Penyusun

juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Semarang, 12 Februari 2013

Penyusun

M.HARDIAN ANDRIANTO

BRIGTAR NO.AK 10.212

Page 3: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

DAFTAR ISI 

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN 

A. Pengertian Narkoba dan Macam – Macam Narkoba

B. Faktor yang Mendorong

C. Bahaya Narkoba

D. Penyelesaian atau Solusi

BAB III PENUTUP 

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa

dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk

perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan

remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa

remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta

bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi

hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data

menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia

remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan

menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui

jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat

penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan

kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Pengertian narkotika menurut Undang-Undang no 27 bahwa narkoba atau narkotika yang

dimaksud ini adalah suatu zat atau pun obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik

sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut akan menyebabkan penurunan atau pun perubahan

kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat

menimbulkan ketergantungan / adiktif (kecanduan). Untuk itulah kita harus benar-benar mengetahui

akan dampak dan bahaya narkoba itu sendiri.1

Narkoba  adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",

istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh  Kementrian Negara Republik

Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari  narkotika , psikotropika dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang

umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba

sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat

hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan

akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.2

1 Pengertian Narkoba Menurut UU RI No. 22 Tahun 1997

2 http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

Page 5: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

B. Rumusan MasalahKami membuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan-pertayaan yang timbul dari benak kami,

diantaranya: 

1. Apa pengertian dan macam-macam Narkoba? 

2. Bagaimana penyebaran nya di masyarakat? 

3. Apa bahaya Narkoba? 

4. Bagaimana mengatasinya?

C. Tujuan

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian

meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan

keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang

diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif

penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi

harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran

narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujuan:

1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya

2. Sebagai sebuah referensi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis narkoba

D. Manfaat1. Mengetahui  seberapa bahayanya jika mengkonsumsi narkoba.

2. Efek-efek apa saja jika menggunakan narkoba.

3. Mengetahui apa sebenarnya guna narkoba.

Page 6: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

BAB II

PEMBAHASAN

A)PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM NARKOBA

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman sintetis maupun

semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri

dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika

digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang

tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,

kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan

sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat

psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada

aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika

menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang

narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan

demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III

dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,

Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic

Diethylamide) dan sebagainya.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang

dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat,

seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik

(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang

beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan

sebagainya.3

B)PENYEBARAN NARKOBA DI INDONESIA

Permufakatan Jahat adalah perbuatan dua orang atau lebih yang bersekongkol atau

bersepakat untuk melakukan, melaksanakan, membantu, turut serta melakukan, menyuruh,

menganjurkan, memfasilitasi, memberi konsultasi, menjadi anggota suatu organisasi kejahatan

Narkotika, atau mengorganisasikan suatu tindak pidana Narkotika. Keterangan tentang tindakan

yang sangat tidak dibenarkan hukum tersebut diatur dalam Pasal 1 ayat 18 Undang – Undang

Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagai landasan hukum bagi setiap orang yang

melakukan transaksi barang terlarang tersebut.

3 http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

Page 7: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

Indonesia merupakan negara yang manjadikan Narkoba sebagai barang yang ilegal dan

tidak dibenarkan untuk beredar di negara ini. Sehingga bagi siapa saja baik itu warga negara

Indonesia maupun warga negara asing yang kedapatan berhubungan dengan narkoba baik itu

pengguna, pengedar, atau bahkan hanya sekedar kurir diwilayah hukum Indonesia, maka pihak

kepolisian akan segera menindak tegas mereka tanpa memandang latar belakangnya.

Namun meskipun tindakan tegas telah dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya

pemberantasan narkoba di Indonesia tetap saja peredaran narkoba masih merajalela dinegeri

ini. Terlihat dari jumlah pecandunya di Indonesia yang makin tahun semakin meningkat. Yang

menjadi sasaran dari kejahatan narkoba tidak hanya mereka yang memiliki uang banyak,

melainkan hampir semua lapisan masyarakat baik tua maupun muda, dari yang kaya sampai

yang hidup pas – pasan, hingga mereka yang berpendidikan sampai yang buta akan ilmu

pengetahuan ikut terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Untuk kaum muda yang merupakan pemangku peredaban masa depan dan sedang

menempuh jenjang pendidikan saja, jumlah mereka yang akrab dengan narkoba sangat

memprihatinkan. Bayangkan saja hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan,

prevalensi penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar mencapai 4,7 persen dari jumlah

pelajar dan mahasiswa di Indonesia atau sekitar 921.695 orang. Angka ini tentu saja tidak bisa

ditolerir lagi. Sebab seandainya hal ini terus dibiarkan maka bukan tidak mungkin Indonesia

kedepannya akan menjadi negara yang berpredikat sebagai surga narkoba dunia.

Menurut Kabid Pembinaan dan Pencegahan Badan Narkotika Provinsi Sumatera Utara,

Arifin Sianipar, dari jumlah tersebut, 61 persen diantaranya menggunakan narkoba jenis

analgesic dan 39 persen jenis ganja, amphetamine, ekstasi dan lem. Hal tersebut mempertegas

indikasi bahwa narkoba tidak hanya digunakan oleh kaum proletar yang memiliki dana besar

untuk mendapatkannya. Sebab bagi seorang siswa SMP sekalipun untuk membeli sekaleng

lem cukup dengan menyisihkan uang jajan yang diberikan orang tuanya.

Sebegitu parahnya sudah generasi muda kita yang terkontaminasi dengan zat – zat yang

sebenarnya sangat diilegalkan dinegeri ini. Peran orang tua sebagai lapisan pertama untuk

mencegah anak – anak mereka dari bahaya narkoba juga terkadang tidak berjalan efisien,

sebab faktor lingkungan lebih dominan dalam mempengaruhi para generasi muda untuk akrab

dengan narkoba.

Generasi muda yang merupakan generasi produktif merupakan sasaran empuk bagi

penyebaran narkoba di Indonesia. Badan Narkotika Nasional ( BNN ) menyebutkan Jumlah

pengguna narkoba terbanyak adalah mereka yang berada pada usia 20 hingga 34 tahun.

Sedangkan jenis narkoba yang paling banyak digunakan oleh pecandunya yang mendapatkan

terapi dan rehabilitasi adalah jenis heroin yang mencapai 10.768 orang, lalu mereka yang

menggunakan ganja yang mencapai 1.774 orang dan sabu-sabu sebanyak 984 orang.

Para pecandu narkoba umumnya cenderung menutup diri atau tidak terbuka dengan

orang lain tentang apa kegiatan negatif yang mereka lakukan. Praktis hanya sebagian kecil

yang berani untuk menyatakan dirinya sebagai pengguna narkoba dan berusaha untuk

mengakhiri ketergantungannya akan obat – obat terlarang tersebut. Hal ini terlihat dari jumlah

pecandu narkoba yang mendapatkan terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia. Berdasarkan

data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika

Page 8: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

(P4GN) tahun 2010 hanya 17.734 orang. Ini menunjukan bahwa betapa minimnya niat para

pecandu narkoba untuk mengakhiri penggunaan narkoba dalam hidup mereka.

Padahal jumlah pengguna narkoba di Indonesia menurut Badan Narkotika Nasional

(BNN) mencapai 3,2 juta orang atau 1,5 % dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Dari jumlah

tersebut, sebanyak 8.000 orang menggunakan narkoba dengan alat bantu berupa jarum

suntik, yang berakibat 60 persen pecandu dengan alat bentu tersebut terjangkit HIV/AIDS, serta

sekitar 15.000 orang meninggal setiap tahun karena menggunakan napza (narkotika,

psikotropika dan zat adiktif) lain.

BNN menambahkan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan guna mencegah

maraknya peredaran narkoba, yakni pencegahan dengan cara melakukan sosialisasi secara

intensif akan bahaya narkoba, penindakan bagi yang terbukti menjadi pengedar dan pengguna,

serta rehabilitasi dan pendampingan terhadap pengguna narkoba.

Internet Media Baru Transaksi Narkotika

Pengedar narkoba memiliki banyak cara dalam melaakukan transaksi barang haram

tersebut. Mayoritas narkoba yang beredar di Indonesia diimpor dari luar negeri. Malaysia adalah

pemasok terbesar Narkoba ke Indonesia, selain negara-negara Afrika, Thailand, Vietnam dan

masih banyak negara lain yang menjadi produsen narkoba bagi negara ini. Sehingga untuk

membawa masuk narkoba ke Indonesia diperlukan trik-trik khusus agar tidak tertangkap oleh

petugas Bandara. Selain melalui jalur udara penyelundupan narkoba juga sering melalui jalur-

jalur perbatasan seperti Nunukan dan Entikong dan jalur laut melalui Batam, Belawan, dan

Aceh.

Kebanyakan dari mereka yang ingin menjual narkoba ke Indonesia menggunakan kurir

khusus yang terkadang nekat untuk menelan barang haram tersebut untuk disembunyikan

didalam perut agar tidak tertangkap oleh petugas. Atau cara lain yang sering digunakan adalah

menyimpannya didalam benda – benda yang tidak dicurigai oleh petugas. Kelakuan nekat para

kurir narkoba tersebut dikarenakan untung menggiurkan yang akan mereka raih dari penjualan

narkoba di Indonesia. Berdasarkan data dari BNN, peredaran narkoba di Indonesia memiliki

nilai yang fantastis sehingga menjadi daya tarik besar buat para pemainnya. Pada periode

Januari sampai November 2011 saja peredaran narkoba mencapai 28 Milyar Rupiah lebih, tapi

nilai ini hanyalah sebagian kecil dari peredaran sesungguhnya di Indonesia. Selain itu

perbandingan harga narkoba di Indonesia dengan diluar negeri sangat jauh berbeda. Salah

satu contohnya adalah narkoba favorit di kalangan para pemakainya adalah shabu-shabu, di

Malaysia di bandrol 300.000 Rupiah tapi di sini bisa berharga sampai Rp. 2 Milyar lebih.

Namun cara – cara seperti ini agaknya sudah terlalu usang untuk digunakan karena

sering kurir – kurir yang membawa narkoba dari luar negeri ke Indonesia tertangkap di bandara

sebelum mereka melakukan transaksi jual beli. Meski demikian tidak jarang juga ada kurir yang

lolos dari pemeriksaan petugas bandara sehingga barang haram yang dia bawa dari luar negeri

untuk membunuh masa depan jutaan rakyat Indonesia dapat dijual dengan harga yang tinggi.

Setelah lolos dari proses pemeriksaan di bandara, tinggal bagaimana cara mereka

mengemas barang tersebut sedemikian rupa untuk segera dijual kepada pemesan tanpa harus

diketahui oleh aparat kepolisian. Disini kembali para pengedar melakukan hal – hal yang dapat

mengelabui petugas.

Page 9: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

Seperti yang baru – baru ini terjadi saat Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar

tiga kasus penyelundupan narkoba melalui jasa pengiriman barang di Denpasar, Bali. Salah

satu kurir yang ditangkap di areal parkir perusahaan jasa pengiriman barang kedapatan

membawa 628,5 gram kokain yang dimasukkan dalam kancing-kancing gaun dalam paket

berisi tujuh gaun dan 178 kancing yang dia bawa. Selain itu aparat juga menangkap seorang

tersangka yang akan mengambil kiriman paket dari Jakarta berupa kotak cakram digital berisi

shabu-shabu seberat 95,8 gram di sebuah perusahaan jasa pengiriman di kawasan Sesetan.

Cara yang dilakukan oleh pengedar narkoba ini seolah tidak ada habisnya. Belakangan

ada hal baru yang mulai terungkap oleh aparat kepolisian tentang cara transaksi narkoba dari

luar negeri. Internet yang selama ini akrab dengan kehidupan kaula muda perlahan mulai

dimanfaatkan untuk media transaksi narkoba.

Menurut Kepala Humas BNN Kombes Polisi Sumirat Dwiyanto, sejak awal Februari 2012

lalu dalam pertemuan internasional yang dihadiri BNN, sudah dibahas mengenai kemungkinan

digunakannya media online untuk transaksi narkoba di Indonesia. Melalui intelejen BNN,

disimpulkan bahwa pengedar narkoba internasional via internet biasanya kerap menggunakan

kode atau sandi tertentu untuk melakukan transaksi. Peredaran narkoba via internet mencuat

pasca tertangkapnya anak angkat Rano Karno, Raka Widyarma yang memesan narkoba via

online. Raka Widyarma, tertangkap polisi saat memesan lima butir ekstasi via online dari

Malaysia. Raka ditangkap bersama seorang rekannya di sebuah rumah di Bintaro Jaya, Jakarta

Selatan dan kini ditahan di Polres Bandara Soekarno-Hatta.

Pemerintah harus lebih pro aktif dalam memberantas peredaran Narkoba di Indonesia,

sebab perlahan cara yang digunakan oleh para pengedar narkoba juga semakin canggih dan

terorganisir. Oleh sebab itu peran aktif pemerintah dan petugas yang berwenang harus lebih

ditingkatkan demi memelihara kondusifitas anak bangsa agar tidak terkontaminasi narkotika.4

C) BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI MUDA

Narkoba adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap,

dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan

ketergantungan.Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian pula fungsi vital organ lain seperti

jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain.

Dampak bahaya Penyalahgunaan Narkoba :

Dampak Fisik :

1. Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,

kerusakan saraf tepi.

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung,

gangguan peredaran darah.

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi

4 http://regional.kompasiana.com/2012/05/28

Page 10: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,

penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.

5. Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.

Dampak psikologis :

Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk

menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.

Dampak sosial dan ekonomi :

Selalu merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan & hukum.

Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :

1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan dunguk; bicara

tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.

2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.

3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah

tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos

sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.

Faktor narkoba berbicara tentang farmalogi zat, yaitu jenis dosis, cara pakai,

pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan pengendalian peredarannya.

Dari sudut individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami dari masalah perilaku yang

kompleks, yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Lingkungan berbicara tentang

keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat.

Dari ketiganya, yang terpenting adalah faktor individu. Seorang harus bertanggung jawab atas

perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan orang lain atau keadaan. Tanggung jawab adalah

masalah pengambilan keputusan, yang dilakukan atas pertimbangan mengenai apa yang baik

dan buruk. Ada lima faktor utama seorang menjadi rawan terhadap narkoba yaitu :

1        Keyakinan Adiktif

Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri, orang lain dan dunia sekitar. Semua

keyakinan itu menentukan kepribadian, dan perilakunya sehari-hari. Beberapa keyakinan adiktif

adalah harus sempurna,harus menguasai dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh

apa yang diinginkannya.Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang tidak akan

mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.

2        Kepribadian Adiktif

Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri sendiri, kurangnya jati diri, hidup

tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi, tidak mampu mengatasi masalah dan kebutuhan

pemuasan segera.

Page 11: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

3        Ketidakmampuan Menghadapi Masalah

Seorang yang tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif, memiliki sedikit sekali orang-

orang yang dapat menjadi teladan tentang bagaimana menghadapi masalah dengan baik dan

benar.Sebaliknya kebanyakan orang lebih suka mencari penyelesaian masalah saat itu juga

yang langsung dapat memuaskan keinginannya.

4        Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Emosional

Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa aman, tujuan

hidup, serta kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah ketidakmampuan seseorang mengatasi

masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.

5        Kurangnya Dukungan Sosial Tanpa adanya dukungan sosial yang memadai dari

keluarga, sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan menghadapi masalah menyebabkan

mencari penyelesaian pada narkoba.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, sehingga

pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa faktor penyebab

penyalahgunaan narkoba diantaranya yaitu:

1. Faktor kepribadian

Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal,

kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus

dalam penyalahgunaan narkoba .

Kurangnya Pengendalian Diri

Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan

tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang

penyalahgunaan narkoba.

Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil

Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam

menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir keliru

bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan

mengkonsumsi narkoba.

Terbiasa Hidup Senang / Mewah

Orang yang terbiasa hidup mewah  kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih

rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau

membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat

memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa

euphoria secara berlebihan.

Page 12: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

2. Faktor Keluarga

Kurangnya kontrol keluarga

Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga. Anak

yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian diluar, biasanya mereka

juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.

Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab

Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari keluarga yang

broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam

penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab kepada anak akan

mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai

tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan

beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.

3. Faktor Lingkungan

Masyarakat Yang Individualis

Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan

orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan

orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan

penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.

Pengaruh Teman Sebaya

Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini

disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota

kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama

anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama

untuk mengkonsumsi narkoba.

4. Faktor Pendidikan

Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah

satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki

oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya

penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial

Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya

nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan

komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien,

diasingkan)

Page 13: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

6. Faktor Populasi Yang Rentan

Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam

lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai

mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk didalamnya alkohol,

tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat

psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnya

Akibat penyalahgunaan narkoba bagi pelajar

1)Bagi Diri Sendiri

a.       Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja :

1)      Daya ingat sehinnga mudah lupa

2)      Perhatian sehingga sulit berkonsentrasi

3)      Persepsi sehingga memberi perasaan semu.

b.      Keracunan, yaitu timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup,

berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.

c.       Overdosis, terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis

yang dahulu digunakan. Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya

pernapasan atau peredaran otak.

d.      Gejala putus zat, yaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan

pemakaianya.

e.       Berulang kali kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan craving (rasa rindu pada

narkoba) walaupun telah berhenti pakai. Itulah sebabnya pecandu akan berulang kali kambuh.

f.       Gangguan perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, menarik diri dari

pergaulan, serta hubungan dengan keluarga terganggu. Terjadi perubahan mental, gangguan

pemusatan perhatian, motivasi belajar lemah

EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA

Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya

dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut,

narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan

mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik,

dapat dilihat dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :

1.  mata merah

2.  mulut kering

3.  bibir bewarna kecoklatan

4.  perilakunya tidak wajar

5.  bicaranya kacau

6.  daya ingatannya menurun

Page 14: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari beberapa

hal antara lain :

1.  anak menjadi pemurung dan penyendiri

2.  wajah anak pucat dan kuyu

3.  terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak

4.  matanya berair dan tangannya gemetar

5.  nafasnya tersengal dan susuh tidur

6.  badannya lesu dan selalu gelisah

7.  anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua

Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang itu? Mardan

Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.

• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup terus, doyan

makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat pembicaraan lucu.

• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas mandi

karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis terhadap lawan

jenis.

• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house,

wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan, sering minder setelah

pengaruh inex hilang.

• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau

menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan curiga, apalagi

pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski berada di dalam ruangan ber-AC, suka

marah dan sensitive.

CIRI-CIRI UMUM :

- Susah diajak bicara

- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga

- Mulai pulang terlambat tanpa alasan

- Mudah tersinggung

- Mulai berani bolos

CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :

Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari

- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk

- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci

- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal

- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di

   dalam tas

- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh

- Sering kehilangan uang/barang di rumah

- Mengabaikan kebersihan diri

Page 15: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

Perubahan Perilaku Sosial

- Menghindari kontak mata langsung

- Berbohong atau manipulasi keadaan

- Kurang disiplin

- Bengong atau linglung

- Suka membolos

- Mengabaikan kegiatan ibadah

- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga

- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-

tempat tertutup

Perubahan Psikologis

- Malas belajar

- Mudah tersinggung

- Sulit berkonsentrasi

DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM

- Emosi yang tidak terkendali

- Kecenderungan berbohong

- Tidak memiliki tanggung jawab

- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu

- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain

- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan.5

D)Pencegahan dan penanggulangan narkoba

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan

narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.

Kami sebagai penulis mengelompokkan solusi atas persoalan narkoba ini ke dalam dua

komponen penting penyelenggara negara ini, yaitu pemerintah dan masyarakat.

Ada tiga tingkat intervensi yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu:

1.Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,

penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.

Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap

intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk

materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

5 http://bomberpipitpipit.wordpress.com/bahaya-narkoba

Page 16: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

2.Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan

(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari

dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi

komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan

bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3.Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses

penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk

mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam

masyarakat.

Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat (Non-pemerintah)

dalam mengatasi masalah narkoba ini, adalah dengan menggunakan beberapa

pendekatanyang diterapkan kepada mereka, baik yang belum ataupun yang sudah

terjerat belitan narkoba.

Beberapa pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:

1.Pendekatan agama (religius). Melalui pendekatan ini, mereka yang masih ‘bersih’

dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. Agama

apa pun, tidak ada yang menghendaki pemeluknya untuk merusak dirinya, masa

depannya, serta kehidupannya. Setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk

menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya,

maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi merekayang sudah terlanjur masuk

dalam kubangan narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di

dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran

agama yang pernah tertanam dalam benak mereka mampu menggugah jiwa mereka

untuk kembali ke jalan yang benar.

2.Pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah

‘kenikmatan semu’ narkoba, diberikan nasihat dari ‘hati ke hati’ oleh orang-orang yang

dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian mereka. Langkah persuasif

melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran dari

dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi merekayang telah larut

dalam ‘kehidupan gelap’ narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah

mereka masuk dalam kategori pribadiyang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau

sensitif. Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini

diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali

kepingan perjalanan hidupyang sebelumnya berserakan, sehingga menjadi utuh

kembali.

Page 17: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

3.Pendekatan sosial. Baik bagi mereka yang belum, maupun yang sudah masuk

dalam ‘sisi kelam’ narkoba, melalui pendekatan ini disadarkan bahwa mereka

merupakan bagian penting dalam keluarga dan lingkungannya. Dengan penanaman

sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa kehadiran mereka di tengah keluarga

dan masyarakat memiliki arti penting. Dengan beberapa pendekatan di atas,

diharapkan mampu menggerakkan hati para remaja dan generasi mudayang masih

‘suci’ dari kelamnya dunia narkoba untuk tidak larut dalam trend pergaulan. yang

menyesatkan. Dan bagi mereka yang sudah tercebur ke dalam ‘kubangan’ dunia

narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut, diharapkan dapat kembali sadar akan

arti penting kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang

nisbi.6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita

semua. Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam

tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf neuron pusat) dan sering

menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan,

dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam lambung, lalu pembuluh darah.

Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah melalui hudung dan paru-paru.

Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu ke dalam otak. Otak

adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh.

Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia

sosial yang berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula sebaliknya.

Kita semua mengakui bahwa setiap orang tidak ada yang mencapai kesempurnaan. Oleh

karena itu dengan sikap kepedulian itu akan membentuk kesempurnaan dengan cara saling

melengkapi satu sama lain.

Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja,

keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini,

maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam

kasus pemakaian obat-obat terlarang.

Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh

karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna

mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka campur

tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini.

6 http://id.wikipedia.org/wiki/pencegahan-Narkoba

Page 18: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Penerus Bangsa

DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Narkoba Menurut UU RI No . 22 Tahun 1997

http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

http://regional.kompasiana.com/2012/05/28

http://bomberpipitpipit.wordpress.com/bahaya-narkoba

http://id.wikipedia.org/wiki/pencegahan-Narkoba