bahan2 nhn pr

101
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) Oleh: NOVAL NOVIANTI I34062715 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Upload: hjnurhanifah

Post on 14-Feb-2017

417 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan2 nhn pr

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN

EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK

(Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)

Oleh:

NOVAL NOVIANTI

I34062715

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: Bahan2 nhn pr

ii

ABSTRACT

NOVAL NOVIANTI. PUBLIC RELATIONS STRATEGY IN DEPENDING

ITS CORPORATE IMAGE BY PUBLIC OPINION, Study Case PT Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk. Supervised by: PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S.

HUBEIS.

Public Relations is the management functions that establishes and

maintains mutually beneficial relationship between an organization and the

publics on whom its success of failure depends. Public Relations PT Indocement

already made the positive image in the pubic. It’s seen that PR Indocement has

done a function and its duty well. PR PT Indocement does their strategy by

internal events, eksternal events and two ways communications. PR PT

Indocement maintains mutually beneficial relationship with media. It’s seen that

PR Indocement often makes an activity like media gathering, press release or

sponsorship. Public Relations PT Indocement used strategy educative-informative

which is PR PT Indocement gives information based on fact and opinion internal

public or eksternal public. Public relations PT Indocement is the management

function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of

an individual or an organization with the public interest, and executes a program

of action to earn public understanding and acceptance. Activity PR Indocement in

evaluate public opinion as relates with Indocement is to get an existence its

corporate image.

Keywords : public relations, corporate image, public opinion, PT Indocement

Page 3: Bahan2 nhn pr

iii

RINGKASAN

NOVAL NOVIANTI. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM

MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI

PUBLIK, Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dibawah bimbingan

PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS.

Seiring dengan era globalisasi, semakin banyak perusahaan multinasional

bermunculan dan bergerak di berbagai sektor. Agar memperoleh posisi yang lebih

baik dari saingannya, suatu perusahaan harus mampu mempertahankan citra

perusahaannya. PT Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta

kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk

mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu

strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam

meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan

yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data

utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat

melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP.

Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis

dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan

informasi yang dibutuhkan. Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh

dengan melakukan sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu

dengan wawancara kepada responden dan informan.

Hasil penelitian bahwa strategi public relations yang dilakukan untuk

mempertahankan eksistensi citranya melalui serangkaian kegiatan internal,

kegiatan eksternal, komunikasi dua arah yang dijalankan, serta strategi edukatif-

informatif yaitu dengan memberikan informasi kepada publik dengan fakta dan

opini yang berada di pihak internal maupun eksternal. Strategi PR yang dilakukan

pada rangkaian kegiatan internal diantaranya dengan special event, company

gathering, forum komunikasi rapat, pengelolaan intranet, serta membuat majalah

internal KonKrit. Rangkaian kegiatan eksternal diantaranya press release,

sponsorshinp, media gathering, company visit, pengelolaan website, special event

seperti pameran, seminar, serta kegiatan publikasi. Pada strategi publikasi PR,

dalam hal ini PR menggunakan tools publikasi untuk menyebarkan informasi

seperti kegiatan CSR. Tools yang digunakan adalah press releases dan konferensi

pers seperti konferensi pers mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT

Indocement. Hal tersebut dilakukan agar informasi tersebut diketahui masyarakat

luas.

Pada hasil penelitian opini publik internal maupun ekternal, terlihat bahwa

opini yang berkembang di kalangan internal dan eksternal adalah positif. Hal ini

dikarenakan menurut responden internal PR Indocement telah melakukan fungsi

dan tugasnya dengan baik sehingga PR Indocement dapat mempertahankan

posisinya di mata publik. Selain itu, menurut responden eksternal bahwa

perusahaan telah cukup baik dalam mempublikasikan maupun memberikan

kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Page 4: Bahan2 nhn pr

iv

Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa

strategi PR dalam fungsinya sebagai relationship dengan opini publik, terlihat

bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan

PR dalam membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam

menyampaikan informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang

dilakukan oleh PR Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah mampu mempertahankan

eksistensi citra perusahaan yang positif sehingga memberikan kredibilitas yang

baik bagi perusahaan.

Page 5: Bahan2 nhn pr

v

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI

CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK

(Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)

Oleh:

NOVAL NOVIANTI

I34062715

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Pada

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 6: Bahan2 nhn pr

vi

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:

Nama : Noval Novianti

NIM : I34062715

Judul : Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate

Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk.)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi

dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian

Bogor.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis

NIP. 19470928 197503 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS

NIP. 19550630 198103 1 003

Page 7: Bahan2 nhn pr

vii

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG

BERJUDUL: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM

MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI

OPINI PUBLIK (STUDI KASUS PT INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA TBK)” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI

YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN KECUALI

SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH

TULISAN INI.

Bogor, Februari 2010

Noval Novianti

I34062715

Page 8: Bahan2 nhn pr

viii

RIWAYAT HIDUP

Noval Novianti (penulis), lahir di Jakarta, 7 November 1988. Penulis

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan bapak

Lukman Hakim, dan ibu Astuti. Penulis beralamat di Komplek Harapan Jaya II Jl.

Mahakam Blok F No. 226, Bekasi-Utara.

Riwayat pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-kanak pada tahun

1993-1994 di TK Islam Harapan Jaya, yang kemudian dilanjutkan ke SD Negeri

Harapan Jaya VII pada tahun 1994-2000, SLTP Negeri 25 Bekasi pada tahun

2000-2003, dan SMU Negeri 4 Bekasi pada tahun 2003-2006. Setelah lulus dari

jenjang pendidikan SMU, penulis melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi

Manusia pada 2006 melalui jalur SPMB.

Semenjak memasuki jenjang Sekolah Dasar hingga duduk di bangku

kuliah, penulis telah aktif di berbagai organisasi, seperti Pasukan Paskibra SDN

Harapan Jaya VII; Wakil Ketua OSIS SLTP Negeri 25 Bekasi 2001/2002;

Anggota PMR 2000/2003; Seksi Pendidikan OSIS SMU 4 Bekasi 2003/2004;

Seksi Kesenian OSIS SMU 4 Bekasi 2004/2005; Bendaharan Pentas Seni SMU 4

Bekasi; Public Relations Himpunan Profesi Himasierra 2009/2010 dan lain

sebagainya. Selain aktif dalam bidang organisasi, penulis pernah memiliki

beberapa riwayat pekerjaan, seperti Asisten Dosen Dasar-dasar Komunikasi

Departemen KPM IPB tahun 2008-2010; Asisten Dosen Komunikasi Kelompok

tahun 2009; Asisten Dosen Komunikasi Bisnis 2009-2010; serta Divisi Human

Capital Trans TV pada Juli-Agustus 2008; dan Departemen Corporate

Communication di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Jakarta.

Page 9: Bahan2 nhn pr

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala

Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul “Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate

Image Malalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk).” Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis opini publik terhadap perusahaan

serta menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations dalam

mempertahankan eksistensi citra perusahaan. Akhirnya penulis berharap Skripsi

ini dapat memberi manfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Bogor, Februari 2010

Penulis

Page 10: Bahan2 nhn pr

x

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Alah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Strategi

Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui

Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk).

Penyusunan Skripsi ini mungkin tidak akan dapat terselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis. Oleh karena itu

pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Aida Vitayala S. Hubeis selaku dosen pembimbing Skripsi.

2. Ir. Richard WE Lumintang, MSEA selaku dosen pembimbing akademik dan

penguji utama sidang skripsi saya.

3. Ir. Hadiyanto, MSi selaku dosen penguji perwakilan departemen.

4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., khususnya Pak Aldo Yuliardy selaku

Corporate Communication Department Head, Bu Dani Handayani selaku

Corporate Secretary atas perizinannya untuk melakukan penelitian di PT

Indocement, para officer di Corporate Secretary Division serta para karyawan

Indocement lainnya atas kesediannya memberikan data yang dibutuhkan.

5. Papa (Lukman Hakim) dan Mama (Astuti) atas doa, perhatian, dan kasih

sayangnya serta dukungan moril dan materil yang tiada henti.

6. Kakak tersayang, Faishal Hakim Qudus dan adikku tercinta Annisa Amalia

Hakim atas dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.

7. Indra Agus Santosa atas doa, waktu, perhatian, kasih sayang dan dukungan

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan Akselerasi: Viora, Ayu, Nadra, Lingga, Adji, Arif,

Mian (teman satu bimbinganku), Thamrin, Adha, Nadia dan lainnya yang

tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas saran dan kesediannya

mendengarkan keluhan-keluhan saya.

9. Teman-teman KPM 43 yang tidak bisa saya sebutkan semua satu persatu.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bogor, Februari 2010

Penulis

Page 11: Bahan2 nhn pr

xi

DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................................. xi

Daftar Tabel............................................................................................................ xii

Daftar Gambar........................................................................................................ xiv

Daftar Lampiran...................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah.................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 3

1.4 Kegunaan Penelitian................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Strategi.......................................................................................... 4

2.2 Public Relations.......................................................................................... 4

2.2.1 Definisi Public Relations................................................................ 4

2.2.2 Tujuan Public Relations................................................................. 6

2.2.3 Fungsi Public Relations.................................................................. 7

2.2.4 Tugas Public Relations................................................................... 10

2.3 Opini Publik................................................................................................ 11

2.4 Corporate Image........................................................................................ 13

2.4.1 Definisi Corporate Image.............................................................. 13

2.4.2 Jenis Image .................................................................................... 14

2.5 Eksistensi.................................................................................................... 15

2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan.............................................. 16

2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations............................................ 16

2.6.2 Jenis Strategi Public Relations....................................................... 17

2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations................................. 19

2.7.1 Membina Hubungan Pers............................................................... 20

2.7.1 Jenis dan Media Public Relations................................................... 22

2.8 Kerangka Pemikiran.................................................................................... 23

2.9 Definisi Operasional................................................................................... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 27

3.2 Penetapan Populasi dan Responden Penelitian......................................... 27

3.3 Teknik dan Pengumpulan Data................................................................. 28

3.4 Analisis Data............................................................................................. 29

3.5 Validitas dan Reabilitas............................................................................. 29

BAB IV. COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA Tbk.

4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ..................................... 31

4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ................. 32

4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ....................................... 33

4.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 34

Page 12: Bahan2 nhn pr

xii

4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ...................................... 34

4.6 Profil Corporate Secretary Division ....................................................... 37

BAB V. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN

EKSISTENSI CORPORATE IMAGE

5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan. 39

5.2 Metode Komunikasi.................................................................................. 40

5.3 Kegiatan Internal Perusahaan................................................................... 41

5.3.1 Internal Special Events................................................................. 41

5.3.2 Forum Komunikasi Rapat............................................................. 41

5.3.3 Company Gathering...................................................................... 42

5.3.4 Pengelolaan Intranet...................................................................... 42

5.3.5 Koordinir Media Internal “KonKrit” ............................................ 43

5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan.................................................................. 44

5.4.1 Kegiatan Promosi dan Publikasi.................................................... 44

5.4.2 Kegiatan Press Release.................................................................. 45

5.4.3 Daily News Monitoring.................................................................. 47

5.4.4 Hubungan dengan Media & Pers................................................... 47

5.4.5 Corporate Relations and Site Visit................................................ 51

5.4.6 External Special Events.................................................................. 51

5.4.7 Pengelolaan Website....................................................................... 52

BAB VI. ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN

TUGAS PUBLIC RELATIONS

6.1 Deskripsi Karyawan................................................................................... 53

6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations.......... 55

6.2.1 Penilaian Responden terhadap Fungsi Public Relations................ 55

6.2.2 Penilaian Responden terhadap Tugas Public Relations................. 59

6.3 Opini Publik Internal mengenai Kinerja Fungsi dan Tugas Public

Relations..................................................................................................... 63

6.3.1 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Fungsi Public

Relations.......................................................................................... 63

6.3.2 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Tugas Public

Relations.......................................................................................... 63

BAB VII. ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP

PERUSAHAAN

7.1 Deskripsi Responden Eksternal.................................................................. 65

7.2 Pengetahuan Responden terhadap Perusahaan........................................... 66

7.3 Penilaian Responden terhadap Strategi Perusahaan.................................... 67

7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan.............................................. 71

BAB VIII. HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS

DENGAN OPINI PUBLIK

8.1 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Internal........... 72

8.2 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Eksteral.......... 77

8.3 Citra Perusahaan di Mata Publik................................................................. 78

Page 13: Bahan2 nhn pr

xiii

BAB IX. KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan................................................................................................. 80

9.2 Saran............................................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 82

Page 14: Bahan2 nhn pr

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Strategi public relations dua komponen................................................. 18

Tabel 2. Pola dasar ’The 3C’s Options’................................................................ 18

Tabel 3. Time line sejarah Indocement................................................................. 33

Tabel 4. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin,

PT Indocement, Jakarta, 2009................................................................. 53

Tabel 5. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden,

PT Indocement, Jakarta, 2009.................................................................. 53

Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement,

Jakarta, 2009........................................................................................... 54

Tabel 7. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT

Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 54

Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT

Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 55

Tabel 9. Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement,

Jakarta, 2009............................................................................................ 56

Tabel 10. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina

hubungan baik, PT Indocement, Jakarta, 2009..................................... 56

Tabel 11. Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai

backup management, PT Indocement, Jakarta, 2009.............................. 57

Tabel 12. Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun

citra perusahaan, PT Indocement, Jakarta, 2009...................................... 58

Tbale 13. Penilaian responden berdasarkan fungsi PR, PT Indocement,

Jakarta, 2009............................................................................................ 58

Tabel 14. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai

penyampaian informasi, PT Indocement, Jakarta, 2009......................... 59

Tabel 15. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori,

mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta, 2009.................... 61

Tabel 16. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT Indocement,

Jakarta, 2009............................................................................................ 62

Tabel 17. Penilaian responden terhadap tugas PR, PT Indocement, Jakarta,

2009......................................................................................................... 62

Tabel 18. Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement,

Jakarta, 2009............................................................................................ 63

Tabel 19. Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta,

2009......................................................................................................... 64

Tabel 20. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor

2009......................................................................................................... 65

Tabel 21. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor

2009......................................................................................................... 65

Tabel 22. Jumlah dan persentase responden berdasarkan pekerjaan, Bogor

2009......................................................................................................... 66

Tabel 23. Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor

2009......................................................................................................... 67

Tabel 24. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau

berita perusahaan, Bogor 2009............................................................ 68

Page 15: Bahan2 nhn pr

xv

Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor

2009......................................................................................................... 70

Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya

situs internet, Bogor 2009..................................................................... 70

Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor

2009......................................................................................................... 71

Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009................ 71

Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009........................................................................72

Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik

Internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................................................... 73

Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009....................................................................... 74

Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan

opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................. .......... 75

Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009…………………………………................... 75

Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik

Internal, PT Indocement, Jakarta 2009....................................... .......... 76

Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement,

Jakarta 2009………………………………….…………….................... 77

Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal,

PT Indocement, Jakarta 2009………………………………….…......... 77

Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor

2009…………………………………………………............................ 78

Page 16: Bahan2 nhn pr

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 24

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan......................................................... 34

Gambar 3. Jenis Informasi yang Diberikan PR Kepada Publik Internal............. 60

Gambar 4. Sarana Penyampaian Infomasi PR Kepada Publik Internal............... 60

Gambar 5. Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal.............................. 68

Gambar 6. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal........................................ 69

Gambar 7. Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap Public

Relations PT Indocement, 2009........................................................... 78

Page 17: Bahan2 nhn pr

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Public Relations atau biasa disebut PR memiliki posisi yang sangat

penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama bila organisasi tersebut

sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang

sengaja dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta

mengembangkan dan mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah

organisasi atau perusahaan dengan masyarakat.

Keberadaan Public Relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat

menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dan publiknya. Pada

dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan,

memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan

citra positif terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan

karena PR-lah yang merupakan salahsatu front liner penting dalam berkomunikasi

dengan masyarakat.

Bernardus dan Irawan (2004) menyatakan bahwa PR kini menjadi salah

satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi terutama

dalam menciptakan serta memelihara image positif untuk mendongkrak citra

perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka persaingan

perusahaan semakin ketat. Keberhasilan PR tidak terlepas dari peran publik.

Publik memberikan pendapatnya mengenai keberhasilan atau kegagalan suatu

perusahaan dalam pemrosesan pembentukan maupun pertahanan citra (image

building).

Suatu perusahaan memerlukan Public Relations untuk dapat mencapai

tujuan perusahaan tersebut. Menyadari akan pentingnya peranan PR dalam rangka

menciptakan maupun mengembagkan citra yang positif sebagai salah satu tujuan

perusahaan, maka PR harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan.

Selain itu, praktisi PR juga harus tanggap dalam mengamati, mempelajari dan

menyelesaikan suatu masalah, baik masalah yang timbul dari dalam maupun dari

luar perusahaan. Rancangan komunikasi yang dibuat oleh PR akan mempengaruhi

pencitraan dan reputasi yang baik dari perusahaan. Oleh sebab itu Public

Page 18: Bahan2 nhn pr

2

Relations harus mampu menciptakan iklim kondusif dan dinamis demi terjaganya

citra yang baik di mata masyarakat. Citra baik yang dimiliki perusahaan perlu

dipopulerkan kepada masyarakat luas.

Pada era persaingan yang cukup ketat di bidang industri, maka setiap

perusahaan harus memiliki kekhasan tersendiri yang dapat membedakannya

dengan perusahaan lainnya. Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat

serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk

mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu

strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam

meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan

yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal. Kegiatan pendekatan

dengan publik tersebut dilakukan oleh Public Relations yang diharapkan dapat

memperoleh citra positif perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka Public Relation Indocement

merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena berhubungan dengan

penyebaran informasi kepada publik dan kemampuan mempertahankan eksistensi

citra perusahaannya di mata publik sehingga menjadikan Public Relations sebagai

hal penting dalam suatu perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate

image?

2. Bagaimana opini publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan

Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam

perusahaan?

3. Bagaimana opini publik ekternal terhadap perusahaan?

4. Bagaimana hubungan antara strategi Public Relations dengan opini

publik?

Page 19: Bahan2 nhn pr

3

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi

corporate image.

2. Menganalisis pandangan publik internal terhadap fungsi dan tugas yang

dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam

perusahaan.

3. Menganlisis opini publik eksternal terhadap PT Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk.

4. Mengetahui hubungan antara strategi Public Relations dengan opini

publik.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Dapat menjadi bahan masukan bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

sebagai bahan informasi dalam implikasi tugas, fungsi serta peranan Public

Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan.

2. Bagi Peneliti dan Civitas Akademik

Penelitian ini merupakan proses belajar untuk lebih kritis dalam

melakukan penelitian mengenai implikasi tugas, fungsi serta peranan Public

Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan serta

berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman bagi penulis. Penelitian

ini diharapkan dapat memberi informasi dan literatur penunjang bagi civitas

akademik dalam penelitian-penelitian sejenis.

Page 20: Bahan2 nhn pr

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Strategi

Adnanputra (1990) mangatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu

dari suatu rencana atau cara, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu

perencanaan yang merupakan salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.

Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah rencana, cara yang menyeluruh dan

terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan

keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh

tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik dan strategi bersifat umum,

mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan

rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek.

2.2 Public Relations

2.2.1 Definisi Public Relations

Hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) adalah suatu usaha yang

sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan

serta memelihara sikap saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan

masyarakat. Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik

secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen

dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan

bersama (Effendy, 1991). PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam

menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan

pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-

program terencana yang dapat memenuhi kepentingan institusi maupun lembaga

tersebut ataupun masyarakat yang terkait.

Cutlip, Center dan Broom (2000) menyatakan bahwa PR merupakan

fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling

menguntungkan antara organisasi dan masyarakat yang menjadi sandaran

keberhasilan atau kegagalannya. Public Relations merupakan aktivitas

komunikasi yang terorganisir secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu,

pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan

Page 21: Bahan2 nhn pr

5

metode tertentu. Secara tidak langsung, citra atau image sendiri merupakan tujuan

atau garis akhir dari suatu aktivitas program kerja Public Relations (Ruslan,

2006).

Definisi Public Relations menurut The International Public Relations

Association (IPRA) adalah fungsi manajemen yang direncanakan, dan dijalankan

terus menerus dimana organisasi-organisasi dan lembaga yang bersifat umum dan

pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan

dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai opini publik dengan tujuan

sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan ketatalaksanaan mereka, guna

mencapai tujuan kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan

kepentingan bersama yang lebih efisien dengan jalan penerapan berencana dan

tersebar luas (Jefkins, 1996). Sementara menurut Cutlip (2000), Public Relations

is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial

relationship between an organization and the publics on whom its success of

failure depends, yang artinya “Public Relations adalah fungsi manajemen yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara

organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi

tersebut”. Greener (1995) public relations adalah presentasi positif suatu

organisasi kepada keseluruhan publiknya.

Public Relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan

untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian

antara sebuah organisasi dan publiknya (Gregory, 2004). The British Institute

Public Relations mendefinisikan “Public Relations practice is deliberate, planned,

and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an

organization and its public” (Praktik Public Relations adalah memikirkan,

merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling

pengertian antara organisasi dengan publiknya).

Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap

publik, mengidentifikasi kebijakan dan aturan seseorang atau organisasi demi

kepentingan publik dan melaksanakan sesutu program kegiatan untuk

memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Canfield dalam Yuianti, 1964)1.

1 Yulianti. 2008. http://www.fikom.unpad.ac.id/?page=detailartikel&id=112.[diakses tanggal 5 Maret 2009].

Page 22: Bahan2 nhn pr

6

Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang

didesain untuk mempengaruhi publik signifikan (Marston, 1979).

Berbagai pendapat tersebut menunjukkan bahwa pada intinya public

relations adalah bagian integral dari organisasi yang berfungsi untuk menjalin

komunikasi timbal balik antara organisasi dan publik yang diarahkan untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi.

2.2.2 Tujuan Public Relations

Tujuan PR menurut Djaja (1995), adalah sebagai berikut :

a. Tujuan internal PR: mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku

dan opini publik terhadap perusahaan, terutama ditujukan kepada

kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan, mengadakan suatu analisa

dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan; guna mencapai

tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan

publik; memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu

kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada

berbagai aktivitas rutin perusahaan; juga menjelaskan tentang perkembangan

perusahaan tersebut; merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif

bagi penugasan kegiatan yang bersifat internal PR dalam perusahaan tersebut.

b. Tujuan eksternal PR adalah untuk mendapatkan dukungan dari publik.

Dukungan publik disini dibatasi pada pengertian: memperluas langganan atau

pemasaran; memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang

berguna bagi publik dalam arti luas; mencari dan mengembangkan modal; dan

memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna

mendapatkan opini publik yang positif.

PR bertujuan untuk menciptakan pengetahuan, memelihara pengertian, dan

dukungan dari berbagai pihak kepada suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan

dari PR dapat berbeda-beda sesuai dengan publik (kelompok sasaran) yang

dihadapi untuk setiap tujuan dan untuk setiap kelompok tertentu membutuhkan

kemasan pesan yang berbeda-beda melalui media yang lebih beragam. Maksud

dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai

obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan PR yang

menentukan tetapi feed back yang PR harapkan. Tujuan utama penciptaan

Page 23: Bahan2 nhn pr

7

pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi

hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice,

apathy, ignorance. Melalui pengertian berusaha merubahnya menjadi: sympathy,

acceptance, interest dan knowledge.

2.2.3 Fungsi Public Relations

Menurut pakar humas Bernay (1952) terdapat tiga fungsi utama humas,

yaitu:

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat.

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau

lembaga sesuai dengan sikap atau perbuatan masyarakat ataupun

sebaliknya.

Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) fungsi public relations dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama.

2. Membina hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dan publiknya

yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan

tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang mewakilinya

atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan

manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik dan mengatur arus

informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya

atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

Secara struktural, PR merupakan bagian integral dari suatu

lembaga/organisasi. Artinya PR merupakan salah satu fungsi manajemen modern

yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan (corporate management

function). Hal tersebut berarti merupakan bagaimana PR dapat berperan dalam

melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) dengan tujuan

menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian (mutual understanding),

saling mempercayai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual

Page 24: Bahan2 nhn pr

8

confidence), menciptakan good will, memperoleh dukungan publik dan demi

terciptanya corporate image yang positif.

Public Relations yang sebenarnya terletak pada keahlian mengembangkan

dan menjalankan strategi yang berkaitan dengan strategi menciptakan image yang

favourable. Sehingga ciri khas dari fungsi Public Relations adalah sebagai

berikut:

• Menunjukkan kegiatan (action).

• Kegiatan yang jelas (activities).

• Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different).

• Terdapat suatu kepentingan penting (important).

• Adanya kepentingan bersama (common interest).

• Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic

communication) (Yulianti, 2005).

Secara umum fungsi public relations menurut Dr. Rex F Harlow (1988)

dalam Ruslan (2008) yaitu sebagai berikut:

a. Public Relations sebagai metode komunikasi. PR merupakan rangkaian

atau sistem kegiatan komunikasi yaitu PR memiliki hubungan fungsional

dengan organisasi dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya-

upaya pencapaian tujuan organisasi.

b. Public Relations sebagai perwujudan (state of being)

State of Being yang dimaksud adalah perwujudan kegiatan komunikasi

yang “dilembagakan” dalam bentuk biro, divisi maupun bagian.

PR bekerja dengan cara melakukan hubungan atau kerjasama dengan relasi

dan kepercayaan antara perusahaan dan lingkungannya, sehingga kebutuhan

publik bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Berdasarkan

fungsi di atas, PR merupakan cara yang sangat penting untuk perkembangan dan

kemajuan suatu perusahaan sehingga mampu bersaing secara terus-menerus untuk

mengadakan pembaharuan dan ini sangat penting untuk memberi citra baik

perusahaannya, sekaligus menanamkan kepercayaan bagi publiknya. Jadi, PR

berfungsi untuk mengatur komunikasi dan informasi internal dan eksternal

sehingga memperoleh public support dan public acceptant dari khalayak

sasarannya.

Page 25: Bahan2 nhn pr

9

Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan

pengembangan peranan PR baik secara praktisi maupun professional dalam suatu

organisasi atau perusahaan merupakan salahsatu kunci untuk memahami fungsi

public relations dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal tersebut juga

merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PR dan pencapaian

profesionalisme dalam public relations.

Fungsi petugas public relations pun berkembang seiring kemajuan dunia

usaha. Terdapat empat fungsi utama yang dituntut dari petugas PR (Ruslan 2008)

yaitu sebagai berikut:

1. Communicator

Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui

media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar

personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan,

komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver.

2. Relationship

Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang

diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak

harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya

mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga

berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan.

3. Backup Management

Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen

lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik,

keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu

kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.

4. Good image maker

Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi,

reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations

dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau

perusahaan.

Page 26: Bahan2 nhn pr

10

2.2.4 Tugas Public Relations

Menurut Rumanti (2002) terdapat lima pokok tugas Public Relations

sehari-hari adalah :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi

secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik

mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan serta kegiatan perusahaan.

2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau

masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat memantau pendapat

umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan seperti

kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan perusahaan dan

menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak

manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti (Jefkins, 1996). Selain itu,

PR juga bertanggung jawab terhadap kehidupan bersama dengan lingkungan.

Lingkungan sebagai salahsatu penunjang kehidupan perlu turut diperhatikan

oleh seorang praktisi PR karena lingkungan akan memberikan dukungan bagi

perkembangan suatu organisasi atau perusahaan dan merupakan masa depan

bagi kehidupn sosial.

3. Memperbaiki citra organisasi. Hal ini disebabkan karena citra yang baik tidak

hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada

bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai,

memiliki kekuatan, dan mengadakan perkembangan secara berkesinambungan

yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.

4. Tanggungjawab sosial terhadap semua kelompok yang ada hubungannya dan

memerlukan informasi. Public Relations merupakan instrumen untuk

bertanggungjawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapat

tanggungjawab tersebut. Terutama kelompok publik internal, eksternal dan

pers. Penting bagi PR untuk bersikap terbuka dan jujur terhadap publik yang

memerlukan informasi. Dengan sikap terbuka, diharapkan dapat membentuk

dan mengembangkan opini publik yang mewarnai dan memberi masukan

kepada perusahaan serta turut menyampaikan gambaran organisasi dengan

realita yang ada sesuai kebutuhan dan keinginan publik.

Page 27: Bahan2 nhn pr

11

5. Komunikasi timbal balik

Komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi public relations, karena

dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Suhandang (2004) yang menyatakan

bahwa tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan

dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling

mengerti, serta muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan

dengan publik. Dengan demikian, maka peran PR tesbut bersifat dua arah yaitu

berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking).

2.3 Opini Publik

Publik yang berkaitan dengan perusahaan yaitu publik internal dan eksteral

akan menghasilkan suatu pendapat yang akan berpengaruh bagi suatu perusahaan.

Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri

sedangkan publik eksternal adalah orang luar atau masyarakat umum yang

medapat informasi dan penerangan demi tumbuhnya perasaan positif dan

hubungan atau kerjasama yang baik dari perusahaan. Menurut Doob dalam

Soemirat dan Ardianto (2003) pengertian opini publik adalah sikap orang-orang

mengenai sesuatu dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat

yang sama. Selanjutnya menurut Soemirat dan Ardianto (2003), definisi ini

menyebutkan bahwa opini publik berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu

sikap secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok. Doob lebih jauh

lagi mengemukakan bahwa yang membentuk serta mempertahankan opini pubik

adalah sikap pribadi seseorang maupun sikap kelompoknya (masyarakat yang

sama), karena sikap dibentuk oleh pengalaman baik dari diri sendiri maupun

kelompok itu sendiri.

Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan) dan baik

secara terbuka maupun melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara

jelas maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak

langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini,

dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap, mimik muka atau bahasa tubuh maupun

Page 28: Bahan2 nhn pr

12

secara tertulis. Emory S. Borgadus dalam Ruslan (2008) berpendapat bahwa

terdapat bermacam pengertian tentang opini publik, antara lain sebagai berikut:

1. Opini personal (personal opinion) yaitu opini berdasarkan penafsiran

individu.

2. Opini pribadi (private opinion) yaitu opini ini merupakan landasan bagi

opini personal karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari opini

pribadi.

3. Opini kelompok (group opinion) yaitu opini kelompok terbagi menjadi

opini mayoritas dan minoritas. Opini kelompok ini sangat dekat dengan

opini publik.

4. Opini koalisi (coalition opinion) yaitu opini ini merupakan penggabungan

dari beberapa kelompok opini minoritas dan menjadi opini mayoritas.

Penggabungan opini tersebut dinamakan opini koalisi.

5. Opini consensus (concensus opinion) yaitu opini ini melalui suatu proses

perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama dan merupakan opini

yang berbentuk opini mayoritas berdasarkan kesepakatan bersama.

6. Opini umum (general opinion) yaitu bentuk opini yang bersifat pendapat

umum yang berakar dari nilai-nilai yang berkembang dan berlaku di

masyarakat atau kelompok tertentu berdasarkan adat istiadat, kebiasaan,

kebudayaan dan norma-norma yang dianut masyarakat bersangkutan.

Menurut Rumanti (2002) bagi public relations opini publik mempunyai

makna sebagai suatu konfirmasi dan merupakan suatu pernyataan terhadap suatu

keinginan, kebutuhan, yang diungkapkan lewat ide atau pendapat, usulan, kritik,

keluhan, tulisan atau gambar dan sebagainya. Bagi suatu organisasi atau

perusahaan, opini publik sangat penting untuk: 1) mengadakan perbaikan, 2)

mengadakan perkembangan, 3) mengadakan unggulan, dan 4) menjadikan mampu

bersaing. Bagi PR, opini publik baik yang bersifat positif atau negatif semuanya

sangat penting. Hal ini dikarenakan praktisi PR tidak bisa hanya memperdulikan

opini publik yang positif saja, melainkan juga harus memperhatikan opini negatif

guna melakukan klarifikasi atau perbaikan maupun perkembangan menuju ke arah

yang lebih baik.

Page 29: Bahan2 nhn pr

13

2.4 Corporate Image (Citra Perusahaan)

2.4.1 Definisi Image (Citra)

Menurut Kotler (1997), image (citra) adalah kepercayaan, ide dan impresi

seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Alma Buchari (1992), citra

merupakan kesan, opini, pandangan, impresi, perasaan atau persepsi yang ada

pada publik mengenai perusahaan, suatu objek orang atau lembaga. Meskipun

demikian citra tidak timbul begitu saja, namun memerlukan proses dalam

pembentukannya. Bagi sebuah perusahaan, image atau citra yang baik mutlak

diperlukan. Sedemikian penting arti dari image (citra) itu sendiri sehingga

perusahaan bersedia mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk meraihnya.

Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya

rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra

organisasi atau merek produk atau jasa yang diwakili oleh pihak public relations.

Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi

yang hendak dicapai public relations. Meskipun demikian pengertian citra itu

sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi

wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik dan buruk (Ruslan, 2005).

Biasanya landasan citra itu berakar dari ”nilai-nilai kepercayaan” yang

kongkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi.

Proses akumulasi dan amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-

individu tersebut akan mengalami proses cepat atau lambat untuk membentuk

opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (Ruslan, 2007).

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi

bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra adalah tujuan utama, dan

sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia

hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Menurut Kotler (1985),

citra adalah kumpulan dari kepercayaan, ide, pandangan, opini, dan impresi dari

seseorang terhadap suatu objek. Pernyataan Kotler menunjukkan bahwa citra

adalah serangkaian anggapan, ide gan kesan seseorang terhadap suatu objek

sehingga meningkinkan antara seseorang dan orang lainnya mempunyai kesan

Page 30: Bahan2 nhn pr

14

yang berbeda terhadap objek perusahaan, hal ini tergantung dari pengalaman dan

hubungan terhadap perusahaan (Dowling, 2002)2.

2.4.2 Jenis Image (Citra)

Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat (1992) ada

beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas public relations, dan dapat

dibedakan satu dengan yang lain sebagai berikut.

a. Citra cermin (mirror image)

Pengertian di sini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang

bersangkutan selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan

orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di

masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan

kenyataan citra di lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra”

negatifnya yang muncul.

b. Citra kini (current image)

Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang

perusahaan atau organisasi atau hal lain yang berkenaan dengan produknya.

Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik yang penerimaannya,

sehingga dalam posisi tersebut pihak PR akan menghadapi resiko yang

sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice) dan hingga

muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi

secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang diperolehnya.

c. Citra keinginan (wish image)

Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak

manajemen terhadap lembaga atau perusahaan atau produk yang ditampilkan

lebih dikenal (good awareness), menyenagkan dan diterima dengan kesan

yang selalu positif diberikan oleh publikya atau masyarakat umum.

d. Citra perusahaan (coporate image)

Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan

utamanya bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang

positif, lebih dikenal publiknya. Dalam hal ini PR berupaya atau bahkan ikut

2 Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view&id=139&Itemid=41.

[diakses tanggal 5 Maret 2009].

Page 31: Bahan2 nhn pr

15

bertanggungjawab untuk mempertahankan citra perusahaan agar mampu

mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi (liquid) untuk

berkompetisi di pasar bursa saham.

e. Citra serbaneka (multiply image)

Citra ini mrupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas, misalnya

bagaimana PR-nya akan menampilkan pengenalan terhadap identitas

perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam para front liner, sosok

gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya. Semua

itu kemudian diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (multiply image)

yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image).

f. Citra penampilan (performance image)

Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja

atau penampilan para professional pada perusahaan bersangkutan. Misalnya

dengan memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, menyambut

telepon, tamu, pelanggan serta publiknya harus manyenangkan serta

memberikan kesan yang baik.

2.5 Eksistensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) eksistensi merupakan

adanya, keberadaan. Hal ini menunjukkan suatu hal yang diakui keberadaaanya

dalam hal ini adalah persahaan. Keberadaan yang dimaksud adalah perusahaan

dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu

melaksanakan kewajibannya. Eksistensi sebuah perusahaan ditentukan oleh

kemampuannya menjaga kredibilitas dan meningkatkan corporate image-nya.

Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap sebuah eksistensi

perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan

tanggung jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan mudah

diterima oleh publiknya, peneriamaan yang baik secara berkelanjutan akan

menciptakan pengakuan eksistensi perusahaan.

Page 32: Bahan2 nhn pr

16

2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan

2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations

Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) dalam Ruslan (2008),

pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah “7-Cs PR

Communications” dalah sebagi berikut:

1. Credibility (Kredibilitas)

Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak

komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang

memiliki keyakinan dan respect.

2. Context (Konteks)

Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial,

pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi

efektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui

pemberitaan di berbagai media massa.

3. Content (Isi)

Isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang

banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat

secara umum bagi masyarakat.

4. Clarity (Kejelasan)

Pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki

pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dan

komunikan.

5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)

Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu

dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan-

pesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah proses

komunikasi, membujuk publiknya.

6. Channels (Saluran)

Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih oleh

khalayak sebagai target sasaran. Pemakaiain saluran media yang berbeda, akan

berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaan

dan proses penyebaran informasi secara efektif.

Page 33: Bahan2 nhn pr

17

7. Capability of The Audience (Kapabilitas Khalayak)

Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi akan

efektif bila beraitan dengan faktor-faktor seperti kebiasaan dan peningkatan

kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan khalayak.

2.6.2 Jenis Strategi Public Relations

Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-

kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk

mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi

terdiri dari beberapa taktik Strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka

panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus,

operasional, dan berjangka pendek. Terdapat tiga jenis strategi public relations

sebagai berikut:3

1. Strategi persuasif

Strategi persuasif memiliki ciri-ciri:

• Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan

atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.

• PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk

sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau

stimulasi.

• Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau

organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian

• Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan

dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut

terpelihara dengan baik.

2. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi

edukatif-informatif):

a. Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar

perusahaan.

b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang

terjadi secara historis

3 Ahmad Kurnia El-Qorni. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label/Public%20Relations.

Diakdes tanggal 6 Maret 2009.

Page 34: Bahan2 nhn pr

18

c. Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats).

3. Strategi dibentuk oleh dua komponen

a. Komponen sasaran

Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stakeholder yang

dipersempit menjadi publik sasaran (target publik).

b. Komponen sarana

Yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu :

• Conservation (mengukuhkan).

• Change (mengubah).

• Crystallization (mengkristalkan).

Tabel 1. Strategi dua komponen

Komponen Pembentukan Strategi PR Komponen sasaran Satuan atau segmen yang akan digarap Komponen sarana Paduan atau bauran sarana untuk

menggarap suatu sasaranSumber: Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.

Adapun tahap-tahap kegiatan strategi PR pertama yaitu komponen sasaran,

umumnya adalah para stakeholders yang dipersempit menjadi publik sasaran

melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran tersebut

menyandang opini bersama, potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan

organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian

khusus”. Maksud sasaran disini adalah publik sasaran (target publik).

Tabel 2. Pola dasar ‘The 3 C’s options’

Komponen Strategi Public Relations conservation (mengukuhkan) Terhadap opini yang aktif-pro (proponen) change (mengubah) Terhadap opini yang aktif-contra (oponen) crystallization (mengkristalkan) Terhadap opini yang pasif (un-commited)

Sumber: Rosady Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.

Kedua, komponen sarana pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan

tiga kemungkinan tersebut ke arah yang menguntungkan. Hal tersebut

dilaksanakan melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu conservation

(mengukuhkan), change (mengubah), dan crystallization (mengkristalkan) dari

stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran.

Berdasarkan pemaparan di atas, PR dapat memberikan kontribusinya

dalam proses strategic management, melalui dua cara, yaitu: pertama, melakukan

Page 35: Bahan2 nhn pr

19

tugasnya sebagai bagian dari strategic management keseluruhan organisasi

dengan melakukan survey atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi,

sasaran, dan objective organisasi atau perusahaan. Dua, PR dapat berperan dalam

strategic management dengan mengelola kegiatannya secara strategis. Kedua

sumbangan ini akan dapat dimengerti bila disadari bahwa strategic management

mempunyai area kegiatan dalam tiga lapisan, yakni: 1) lapisan korporat atau

organisasi secara menyeluruh. Artinya PR diberi tugas yang amat startegis dan

mempunyai jalur yang langsung kepada pemegang saham, top eksekutif, media

dan masyarakat, 2) lapisan bisnis atau lapisan khusus, dan 3) lapisan fungsional.

2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations

Berkenaan dengan hubungan publik dan hubungan pers, Jefkins (1996)

menyatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting

dalam aktivitas PR. Hubungan media dan pers merupakan alat, pendukung atau

media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai

kegiatan kerja atau kelancaran aktivitas komunikasi PR dengan publik. Hal ini

dikarenakan peranan hubungan media dan pers dalam dunia PR tersebut

merupakan channel (saluran) komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi karena

salahsatu fungsi pers adalah pembentuk opini yang kuat yang sangat efektif

melalui media massa.

Kerjasama PR dengan pers juga akan menghasilkan frekuensi publisitas

yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan tersebut baik yang bersifat simultaneity

effect (efek keserempakan) maupun efek dramatisir dan efek publisitas tinggi

memiliki pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukan opini publik

dalam waktu yang relatif singkat.

Definisi hubungan pers menurut Jefkins (1996) adalah suatu kegiatan

untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin sedangkan

informasi yang diberikan PR adalah untuk menciptakan pengenalan dan

pengertian. Hubungan pers tidak terbatas hanya pada pendekatan-pendekatan baik

secara fungsional maupun antar hubungan pribadi atau kontak dengan pihak pers.

Aktivitas PR dan Hubungannya dengan media dan pers yaitu dalam hal teknik

pembuatan produk-produk publikasi, informasi dan berita dalam bentuk Press

Release, Photo Press, News Letter dan sebagainya. Selanjtnya, definisi press

Page 36: Bahan2 nhn pr

20

relations menurut Ruslan (2008), yaitu suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk

melakukan komunikasi penyampaian pesan atau informasi tertentu mengenai

kelembagaan, perusahaan/institusi, produk hingga kegiatan individual lainnya

yang dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers atau media massa untuk

menciptakan publisitas dan image positif.

2.7.1 Membina Hubungan Pers

Ruslan (2008) menyatakan Public Relations dan Pers sering kali terjadi

pertentangan. Hal ini terjadi karena dimensi fungsi PR yang bertolak belakang

dengan pers, karena publikasi yang berkaitan dengan PR adalah informasi yang

bersifat positif sedangka pers adalah informasi yang bersifat sensasional sehingga

dapat menimbulkan keresahan, polemik, atau controversial di masyarakat. Untuk

mengatasi hal ini, PR berupaya untuk membina hubungan yang baik dengan

media maupun pers yang dilandaskan pada prinsip keterbukaan serta saling

menghargai peran satu sama lainnya dan saling mendukung. Upaya tertentu dalam

membina hubungan pers yang harmonis pada dasarnya menurut Cutlip dan Center

(1982) dapat dilakukan melalui hal-hal berikut.

1. Mutual appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah

pihak.

2. Mutual understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi,

kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing.

3. Mutual confidence yaitu saling mempercayai akan peran untuk

kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak.

4. Tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah pihak.

Tantangan bagi petugas PR dimanapun dan kapanpun adalah mencari cara

agar kegiatannya mendapat pemberitaan seluas-luasnya di media. Oleh karena itu,

strategi media relations perlu diperhatikan. Bertugas memberi informasi seluas-

luasnya tentang organisasi dan kebijakannya kepada media. Senjata utama petugas

media relations adalah rilis berita yang secara rutin ditulis dan didistribusikan ke

semua media terkait.

Terdapat 13 teknik bekerjasama untuk “merangkul“ media agar

mendapatkan publisitas kegiatan PR:

Page 37: Bahan2 nhn pr

21

1. Interview

Mengorganisir wawancara sesuai permintaan media, atau inisiatif petugas

PR mengajukan wawancara menampilkan narasumber dan topik yang

bernilai berita.

2. Kemudahan wawancara

Memberikan kesempatan media untuk melakukan wawancara dengan juru

bicara pada hari, tempat dan waktu yang ditentukan.

3. Media Briefing

Merancang sesi khusus untuk memaparkan latar belakang informasi atau

kejadian, bukan sekedar spot news kepada media tertentu. Berikan

informasi selengkap-lengkapnya kepada reporter yang datang.

4. Media Centre/Press Room

Ruang khusus untuk digunakan para reporter media massa membuat dan

mengirim berita ke kantor redaksi.

5. Media Junket

Undangan kepada media untuk meliput kegiatan khusus, mewanwancarai

selebriti, perkenalan produk, dan fasilitas baru.

6. Media participation

Mengajak media untuk berpartisipasi dalam kegiatan khusus yang juga

dihadiri oleh tokoh masyarakat dengan menyediakan berbagai bentuk

promosi seperti hadiah , tiket, souvenir.

7. Media preview

Memberi kesempatan kepada media untuk menonton pertunjukan atau film

lebih dulu sebelum dipertontonkan ke publik, dengan harapan media

menulis resensinya.

8. Media tour

Mengundang sejumlah media untuk tur baik di dalam maupun luar kota,

untuk melihat fasilitas organisasi syaratnya harus ada wakil perusahaan

dari top manajemen yang menemani agar dapat diwawancarai atau

memberi presentasi.

Page 38: Bahan2 nhn pr

22

9. Press Conference atau Jumpa Pers

Even yang diorganisir oleh perusahaan untuk memberikan pengumunan

langsung ke media agar mereka mendapat informasi secara detail.

10. Photosession

Memberi kesempatan bagi media untuk mengambil foto atau video dari

seorang public figure atau event yang bernilai berita.

11. Kerjasama Promosi

Perjanjian antara dua instansi dalam bentuk tukar menukar produk,

fasilitas, SDM, pelayanan atau jasa yang saling menguntungkan.

12. Publicity Stunt

Kegiatan yang tidak biasa adalah publisitas yang menarik, karena dapat

menjadi berita human interest.

13. Kunjungan Redaksi

Tujuan kunjungan bukan sekedar perkenalan, melainkan menyamakan

persepsi dan pendapat untuk menjalin saling pengertian.

2.7.2 Jenis dan Media Public Relations

Menurut Ruslan (2008), media massa merupakan prioritas utama sebagai

media publikasi perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara

luas mengenai perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur

terpenting kegiatan PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas.

Hal ini merupakan aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu

sendiri.

Menurut Greener (1995), seorang PR harus mengetahui sifat media. PR

dalam penentuan media harus dapat mencapai masyarakat yang dituju dan

mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan. Klasifikasi

media menurut Kusumastuti (2001) adalah:

• Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan

yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di

masyarakat. Selain itu, media cetak lain yaitu house journal.

• Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun

televisi baik miliki pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta

Page 39: Bahan2 nhn pr

23

nasional lainnya seperti Trans TV, RCTI, SCTV, Metro TV, dan sebaginya

termasuk teknologi informasi (internet).

• Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.

• Media luar ruangan termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, poster,

merchandise dan sebagainya.

2.8 Kerangka Pemikiran

Public Relations dalam kegiatannya mencangkup kegiatan ke dalam dan

keluar pada aktivitas fungsi serta tuga PR. Adapun inti dari kegiatan PR adalah

untuk menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, minat, dan dukungan

dari berbagai pihak yang dapat menentukan jalannya perusahaan untuk

memperoleh public support dan public acceptance (dukungan dan penerimaan

publik) dan pada akhirnya melalui kegiatan-kegiatannya tersebut diharapkan akan

muncul suatu dampak, yakni berupa terciptanya dan berkembangnya opini publik

dan image positif terhadap perusahaan.

Dalam menghadapai era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan

bisnis mendorong perusahaan untuk lebih maju serta mempertahankan

eksistensinya pada persaingan tersebut. Tingginya persaingan serta kuatnya

motivasi perusahaan dalam mempertahanan eksistensinya menyebabkan setiap

perusahaan untuk memiliki strategi yang tepat agar dapat terus berkembang.

Fungsi utama Public Relations dalam sebuah perusahaan sebagai

komunikator, fasilitator serta good image maker diimplementasikan dalam

beberapa kegiatan PR. Kegiatan tersebut menitikberatkan pada kepercayaan, opini

yang baik di mata publik internal dan eksternal. Kegiatan PR inilah mencegah

adanya misunderstanding, serta untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat

dan mempengaruhi massa secara kontinuitas sehingga akan mempertahankan

eksistensi perusahaan. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran tentang strategi

Public Relations (PR) dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan, yaitu

seperti Gambar 1.

Page 40: Bahan2 nhn pr

24

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hipotesis Pengarah:

1. Kebijakan Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.

2. Visi, Misi Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.

3. Manejemen Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.

4. Kebutuhan informasi Masyarakat mempengaruhi strategi Public Relations.

5. Pemberitaan Media massa mempengaruhi strategi Public Relations.

6. Strategi Public Relations mempengaruhi opini publik yang juga

mempengaruhi citra perusahaan.

Hipotesis Uji :

H-0 : Tidak ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public

Relations dengan Opini Publik.

H-1 : Ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public

Relations dengan Opini Publik.

Faktor eksternal: • Kebutuhan informasi

Masyarakat • Pemberitaan Media massa

Faktor Internal: • Kebijakan Perusahaan • Visi, Misi Perusahaan • Manajemen Perusahaan

Opini Publik (Internal dan Eksternal) • Tingkat kepercayaaan publik

Strategi PR • Metode Komunikasi • Kegiatan Internal • Kegiatan Eksternal • Fungsi PR • Tugas PR

Corporate Image (citra)

Page 41: Bahan2 nhn pr

25

2.9 Definisi Operasional

1. Kebijakan perusahaan adalah aturan/keputusan yang ditetapkan oleh

perusahaan dalam strategi pencapaian tujuan perusahaan.

2. Visi perusahaan yaitu tujuan jangka panjang perusahaan.

3. Misi perusahaan adalah tujuan jangka pendek perusahaan dalam

mewujudkan visi perusahaan.

4. Manajemen perusahaan adalah kemampuan manajemen dalam mengatur

kinerja dan langkah strategis yang akan dilakukan.

5. Kebutuhan informasi masyarakat adalah informasi yang diinginkan oleh

masyarakat secara lengkap, jelas dan rinci mengenai kegiatan serta produk

yang dihasilkan perusahaan.

6. Kompetitor adalah pesaing perusahaan pada target pasar dan kepercayaan

masyarakat kepada perusahaan.

7. Pemberitaan media massa adalah berita yang dimuat di media massa

menegenai kinerja, kegiatan maupun kejadian yang terjadi pada

perusahaan. Pemberitaan media massa dikategorikan menjadi:

a. Pemberitaan positif: pemberitaan yang dapat menguntungkan/

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

b. Pemberitaan negatif: pemberitaan yang merugikan/mengancam

kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

8. Fungsi Public Relations adalah sekumpulan aktivitas berdasarkan

pekerjaan yang dilakukan oleh PR dalam perusahaan dalam pencapaian

tujuan perusahaan.

9. Tugas Public Relations adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan dan telah

ditentukan untuk dikerjakan bagi PR di perusahaan dalam mengefektifkan

dan mengefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.

10. Strategi Public Relations adalah rencana PR yang menyeluruh dan terpadu

mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan.

11. Metode komunikasi adalah cara komunikasi yang digunakan oleh PR

dalam melaksanakan kegiatannya terhadap publik internal dan eksternal.

12. Tingkat kedekatan dengan media dan pers adalah kualitas dan kuantitas

perusahaan untuk berinteraksi dan bekerjasama dalam memberikan

Page 42: Bahan2 nhn pr

26

informasi kepada publik. Penilaian terhadap kuesioner adalah (Ya=2;

Tidak=1). Tingkat kedekatan dibagi menjadi dua kategori:

a. Dekat / tinggi: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan

dengan media dan pers intens dan terjalin dengan baik.

b. Tidak dekat / rendah: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara

perusahaan dengan media dan pers tidak intens dan tidak terjalin

dengan baik.

13. Jenis media adalah variasi media massa yang digunakan PR dalam

melaksanakan kegiatannya. Jenis media dibagi menjadi dua kategori:

a. Media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, press release,

bulletin, dll.

b. Media elektronik seperti televisi, radio, websit /internet, dll.

14. Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan seperti

karyawan, manager, direksi serta para pemegang saham.

15. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar perusahaan meliputi

masyarakat umum, konsumen, distributor, media massa, pers, pemerintah

serta pihak yang terkait lainnya.

16. Opini publik adalah pendapat atau suatu pernyataan terhadap suatu

perusahaan yang diungkapkan lewat ide/pendapat, usulan, kritik, keluhan,

tulisan/gambar dan sebagainya.

17. Image (Citra) adalah kesan individu ataupun kelompok terhadap

perusahaan yang muncul dari adanya pengertian, opini, dukungan maupun

pengetahuan dan pengalaman. Citra terbagi atas dua kategori:

a. Positif : citra yang menguatkan perusahaan (citra baik).

b. Negatif :citra yang melemahkan perusahaan (citra tidak baik).

18. Eksistensi citra perusahaan adalah keadaan perusahaan dihargai, diakui

secara positif keberadaannya oleh publik internal maupun eksternal.

19. Tingkat kepercayaan publik adalah kemampuan perusahaan untuk menarik

perhatian, menumbuhkan pengertian dan kerjasama dengan publiknya.

Page 43: Bahan2 nhn pr

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang dikaji merupakan salahsatu

perusahaan semen di Indonesia. Indocement memiliki tiga lokasi pabrik yaitu di

Citeurep, Cirebon dan Tarjun sedangkan head office Indocement berada di

Jakarta. Perusahaan yang dikaji adalah perusahaan yang berada di Jalan Jendral

Sudirman, Jakarta-Pusat. Penelitian ini dilaksanakan selama waktu KKP yaitu

pada Juli – Agustus 2009 serta pada bulan Desember 2009 - Januari 2010.

Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

pertimbangan bahwa PT Indocement merupakan salahsatu perusahaan industri

semen yang memiliki cakupan publik internal dan eksternal yang luas sehingga

memudahkan peneliti dalam pencarian data dan informasi. Dengan pertimbangan

tersebut, diharapkan dapat diteliti strategi yang digunakan oleh Indocement dan

melihat bagaimana opini yang terbentuk di masyarakat sehingga melahirkan suatu

citra yang diinginkan perusahaan.

3.2 Populasi dan Responden Penelitian

Populasi yang diambil adalah karyawan yang bekerja di PT Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk di Sudirman, Jakarta Pusat serta masyarakat (konsumen)

dari Indocement. Responden penelitian adalah masyarakat (publik eksternal),

karyawan (publik internal) dan divisi Corporate Secretary. Divisi Corporate

Secretary dipilih dikarenakan dalam struktur perusahaan tidak adanya divisi

Public Relations secara hierarki. Namun fungsi, tugas dan peranan PR tersebut

merupakan bagian dari Corporate Secretary yaitu dalam Corporate

Communication Department (CorpCom Dept).

Ukuran sampel pada Corporate Secretary Division akan ditelti sebanyak

lima orang sesuai dengan jumlah public relations dalam perusahaan tersebut.

Sedangkan perhitungan jumlah sampel publik eksternal adalah sebanyak 30

responden berasal dari konsumen di daerah Darmaga Bogor dan masyarakat

sekitar yaitu Desa Puspanegara, Ceteureup, Bogor.

Page 44: Bahan2 nhn pr

28

Ukuran sampel pada publik internal karyawan) akan diambil dengan

Rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu dengan rumus:

Keterangan:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : batas kritis (14%)

dari perhitungan tersebut didapatkan 43 responden pihak internal dari 250

karyawan. Dengan demikian total responden dalam penelitian ini berjumlah 78

responden dengan jumlah responden berasal dari pihak Corporate Secretary

(Responden A, 5 orang), karyawan dari instansi tersebut (Responden B, 43 orang),

serta masyarakat (Responden C, 30 orang).

3.3 Teknik dan Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data

utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat

melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP.

Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis

dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan

informasi yang dibutuhkan.

Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan

sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu dengan wawancara

kepada responden dan informan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data-

data atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber sekunder seperti company

profile dan data karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Data ini

digunakan peneliti untuk mengetahui gambaran umum perusahaan yang menjadi

objek dalam penelitian ini.

Pengumpulan data menggunakan kuesioner, indepth interview (wawancara

mendalam), dan analisis dokumen dari instansi terkait maupun dari berbagai

sumber penelitian dan literatur. Hal ini dilakukan karena masing-masing metode

tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. Dengan mengkombinasikan metode-

metode tersebut diharapkan dapat saling melengkapi, sehingga realitas yang ingin

n = N

1 + ( N e2)

Page 45: Bahan2 nhn pr

29

dilihat lebih valid. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini

adalah kuantitatif.

3.4 Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena ingin

menggambarkan secara jelas dan mendalam strategi public relations Indocement,

dan opini publik kepada perusahaan serta tidak sebatas pada pengumpulan dan

penggunaan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasi dari data

tersebut.

Analisis data menggunakan analisis statistik, data yang diperoleh dari

kuesioner dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan descriptive analysis

serta dengan uji Hubungan Rank Spearman untuk melihat hubungan antar

variabel. Rumus Hubungan Rank Spearman sebagai berikut.

rs = 1 - 6 ∑ D2

N (N

2-1)

Keterangan:

rs = Koefisien Hubungan Spearman

D = Perbedaan skor antara dua kelompok pasangan

N = Jumlah kelompok

Sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan literatur dan pengetahuan

yang didapat dan diintegrasikan dengan hasil dari data kuantitatif yang diperoleh

lalu ditarik suatu kesimpulan. Catatan harian sendiri merupakan hasil wawancara,

serta dokumentasi dan data-data sekunder yang mendukung.

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.5.1Validitas instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sugiono dalam Nurhasanah, 2005). Validitas dalam

penelitian didapat melalui uji statistik SPSS 15.0. Secara statistik angka

Hubungan yang diperoleh dibandingkan dengan nilai kritis table. Secara lengkap

rumus yang digunakan adalah adalah sebagai berikut:

Page 46: Bahan2 nhn pr

30

Keterangan:

r = nilai koefisien validitas

N = jumlah responden

X = skor pertanyaan pertama

Y = skor total

Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 10 responden maka diperoleh

hasil uji validitas 3 pertanyaan lebih kecil dibandingkan dengan nilai r tabel

(0,632). Sehingga 3 pertanyaan tersebut dimodifikasi sehingga menjadi valid.

3.5.2 Reliabilitas instrumen

Reliabilitas instrumen menunjukkan pada pengertian apakah instrumen

dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Uji

Reliabilitas Instrumen dilakukan dengan menggunakan uji koefisien reliabilitas

teknik belah dua dengan membagi butir pertanyaan-pertanyaan yang valid tersebut

menjadi belahan genap dan belahan ganjil. Pengukuran koefisien reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

rtot = angka koefisien reliabilitas keseluruhan item

rtt = angka Hubungan belahan pertama dan kedua

Setelah dilakuakn uji kuesioner pada 10 responden diperoleh nilai

reliabilitas sebesar 0,692. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa kuesioner

reliable.

Page 47: Bahan2 nhn pr

31

BAB IV

COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement atau Perseroan)

adalah salahsatu produsen semen terbesar kedua di Indonesia yang memproduksi

berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus. Perseroan

didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas

produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun. Perseroan saat ini

mengoperasikan 12 pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor,

Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru,

Kalimantan Selatan.

Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan diversifikasi produk dengan

meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC).

Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen Ordinary

Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well

Cement) dan Semen Putih. Sampai saat ini, Indocement merupakan satu-satunya

produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-produk Perseroan tersebut dipasarkan

dengan merek dagang ‘Tiga Roda’.

Pada tahun 2001, Heidelberg Cement Group, salahsatu produsen semen

terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara, menjadi

pemegang saham mayoritas Perseroan. Sejak itu, Perseroan bertekad untuk

memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis

keuangan di Asia. Untuk mencapai hal tersebut, dan dengan dukungan Heidelberg

Cement Group, Indocement kembali memfokuskan kegiatannya pada bisnis inti

sebagai produsen semen, beton siap-pakai dan agregat. Sejak 2006 hingga saat ini,

Perseroan telah berhasil mencapai kondisi keuangan yang sehat.

Pada tahun 2007, Indocement menyelesaikan proyek modifikasi Pabrik

kedelapan di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi terpasang

sebesar 600.000 ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan Indocement

meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk memenuhi

permintaan pasar yang meningkat.

Page 48: Bahan2 nhn pr

32

Sebagai bagian dari program tanggungjawab sosial perusahaan,

Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak

(Jatropha curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. Indocement juga

berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumahtangga dalam skala kecil

untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses

dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada

proses produksi, dan juga menghasilkan kompos.

4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Pada suatu organisasi terdapat nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan

organisasi di masa depan yang disebut dengan visi. Menurut Kotler, “Visi adalah

pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan

pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok

masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita

masa depan”.

Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu

organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan

batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan” (Prasetyo dan Benedicta, 2004).

Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi

mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan,

keinginan dan harapan pelanggannya serta cara untuk mewujudkan tujuan

perusahaan. Motto adalah rangkaian kata penggugah semangat, yang bila

seseorang membaca atau mengingatinya, maka dia akan termotivasi untuk

melakukannya. Begitu juga dengan Indocement yang memiliki visi, misi, serta

motto perusahaan sebagai berikut:

Visi Perseroan

Pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri.

“Domestic quality market leader in cement and aggregates”

Misi Perseroan

Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan

bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga

kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan.

“We are in the business of providing quality shelter, cement and related

construction materials, and related services at competitive prices, in a way

that promotes sustainable development”

Page 49: Bahan2 nhn pr

33

Motto Perseroan

Turut membangun kehidupan bermutu.

“Better shelter for a better life”

4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Pada prosesnya, Indocement telah mengalami berbagai perubahan baik

dari segi luas usaha produksi maupun struktur perseroan maupun anak

perusahaan. Berdasarkan waktu terjadinya, berikut ini digambarkan secara jelas

mengenai sejarah Indocement pada Tabel 3.

Tabel 3. Time line sejarah PT Indocement

Tahun Keterangan

1985 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha

enam perusahaan yang terdiri dari delapan pabrik semen.

1989 Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa

Efek Indonesia.

1991 • Perseroan mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat,

dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun. • Penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya. • Memulai usaha Beton Siap-Pakai.

1996 Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan

kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.

1999 Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan

kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun.

2000 Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui

penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen

per tahun.

2001 HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak

perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd.

2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di

Indocement kepada HC Indocement GmbH.

2005 • Meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia. • Penggabungan usaha antara HC Indocement GmbH dengan

HeidelbergCement South-East Asia GmbH, dimana yang disebutkan

terakhir menjadi pemegang saham langsung Indocement. 2006 • Melakukan pembiayaan kembali untuk menggantikan Master Facilities

Agreement yang berlaku efektif sejak Desember 2000. • HeidelbergCement South-East Asia GmbH, melakukan penggabungan

usaha dengan HeidelbergCement AG, yang menguasai 65,14%

kepemilikan saham di Indocement.

2007 • Modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup yang menambah kapasitas produksi

terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. • Membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah perusahaan

tambang agregat yang terletak di Rumpin, Jawa Barat.

Page 50: Bahan2 nhn pr

34

4.4 Struktur Organisasi

Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu

mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antarorang dan

antarkelompok. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab

struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa

mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Struktur Organisasi Indocement seperti

Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber : Annual Report 2008 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Indocement dalam kegiatan produksinya telah melakukan diversifikasi

produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite

Cement/PCC). Indocement juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu

Board of

Commissioner

Board of

Directors

Audit

Committee

Compensation

Committee

Internal Audit

Division

General Manager

Operation Citeureup

Factory

Management

Information

System

Accounting &

Controlling

Corporate

Finance &

Treasury

Purchasing

Division

Aggregates

Business Unit

Ready-mix

Business Unit

Logistic

Division

Sales &

Marketing

Corporate

Public &

Internal Affair

Corporate

Human Resorce

Corporate

Secretary

General Manager

Operation Cirebon

Factory

General Manager

Operation Tarjun

Factory

Page 51: Bahan2 nhn pr

35

Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak

(Oil Well Cement), Semen Putih dan White Mortar TR30. Sampai saat ini,

Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-

produk Perseroan tersebut dipasarkan dengan merek dagang ‘Tiga Roda’. Selain

itu, Indocement juga memproduksi beton siap pakai dan agregat (batu andesit)

yang diproduksi oleh anak perusahaan. Berikut adalah penjelasan dari setiap

produk yang diproduksi Indocemment.

Portland Composite Cement (PCC)

PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan

tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-

stress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland

Cement Tipe I.

Ordinary Portland Cement (OPC)

OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe

semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V.

OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk

berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi,

jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan

perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air &

tanah.

Oil Well Cement (OWC)

OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan

gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi

suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan

cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan

kemudian mengikat pipa pada cetakannya.

Page 52: Bahan2 nhn pr

36

White Cement

Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior

gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di

Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan

semen putih pasar domestik.

White Mortar TR30

White Mortar TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan plesteran,

acian dan nat. Komposisi White Mortar TR30 antara lain Semen

Putih ”Tiga Roda”, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif

khusus lainnya. Keuntungan menggunakan White Mortar TR30

antara lain, permukaan acian lebih halus, mengurangi retak dan

terkelupasnya permukaan, karena mempunyai sifat plastis

dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan,

hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada

permukaan beton dengan menambahkan lem putih.

Ready-Mix Concrete (diproduksi anak perusahaan)

Beton Siap-Pakai diproduksi dengan mencampur OPC dengan

bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan

kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk

semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, Beton

Siap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari

produk semen lainnya.

Agregat (diproduksi anak perusahaan)

Tambang aggregates (batu andesit) di Rumpin dan Purwakarta,

Jawa Barat dengan total cadangan 130 juta ton andesit, melalui

anak perusahaan Indocement memperkuat posisi Indocement

sebagai pemasok bahan bangunan.

Page 53: Bahan2 nhn pr

37

4.6 Corporate Secretary Division (CSD)

Corporate Secretary Division terbagi menjadi dua departemen yakni

Corporate Legal and Compliance dan Corporate Communications Department.

Corporate Communication Department terbagi menjadi dua section yakni Event

Organizer Section dan Media Relation Section.

Tugas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Corporate Legal and Compliance

1. Corporate Legal berfungsi memastikan bahwa seluruh dokumen

hukum/perjanjian yang dibuat oleh Perseroan telah sesuai dengan norma-

norma hukum, kesusilaan, kepatuhan dan melindungi Perseroan dari

kemungkinan hal-hal yang merugikan.

Fungsi tersebut antara lain melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

a. Menelaah perjanjian yang akan mengikat Perseroan dengan pihak lain,

b. Membuat standar perjanjian, untuk hal-hal yang bersifat rutin,

c. Menyiapkan skenario rapat (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),

Rapat Direksi dan Rapat Komisaris),

d. Memberikan pendapat hukum (legal advice) untuk Perseroan dan anak

perusahaan, dan

e. Memelihara data Perseroan dan anak perusahaan.

2. Compliance berfungsi memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai

ketentuan hukum yang berlaku, khususnya bagi perusahaan publik.

Fungsi tersebut antara lain:

a. Membuat daftar kewajiban Perseroan dan anak perusahaan,

b. Mengingatkan tentang kewajiban Perseroan dan anak perusahaan, dan

c. Menyampaikan kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi

lainnya kepada Bapepam dan bursa.

b. Corporate Communication

Corporate Communication berfungsi mengkoordinir pelaksanaan kegiatan

(event) utama Perseroan maupun kegiatan publik internal serta membina

hubungan baik dengan media (cetak, elektronik dan online) maupun publik

eksternal. Fungsi tersebut antara lain:

Page 54: Bahan2 nhn pr

38

1. Event Organizer (EO) berfungsi antara lain:

a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan (event) utama

Perseroan, antara lain: Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi,

Rapat Komisaris, Public Expose, Company Gathering, Press

Conference, Site Visit, Pameran yang bersifat korporat dan lain-lain,

b. Mengkoordinasi publikasi Perseroan (Corporate brochure, laporan

tahunan, leaflet, corporate video/film, corporate advertisement),

c. Mengkoordinir penggunaan corporate identity (logo Perseroan)

d. Menyiapkan corporate souvenir dan plakat,

e. Melaksanakan dokumentasi peristiwa dan stok (foto dan video),

f. Mengkoordinir pembuatan kartu ucapan (idul fitri, natal, tahun baru),

dan

g. Mengkoordinir pembuatan laporan tahunan.

2. Media Relation berfungsi antara lain:

a. Memproses terpasangnya publikasi Perseroan di media,

b. Memelihara data bank media,

c. Membina hubungan baik dengan media (wartawan) dan pimpinan

redaksi,

d. Memantau berita di media yang terkait dengan Perseroan,

e. Menganalisa berita tentang Perseroan yang di muat di media,

f. Melakukan publicity untuk kegiatan community development/CSR,

g. Memutakhirkan informasi perseroan yang dapat dipublikasikan,

h. Memberikan informasi resmi/baku Perseroan kepada media,

i. Menyiapkan dan distribusi Press Release,

j. Memastikan terbitnya iklan di media,

k. Mengkoordinir pengelolaan website dan intranet (sarana komunikasi

internal), dan

l. Mengkoordinir majalah internal (“KonKrit”)

Page 55: Bahan2 nhn pr

39

BAB V

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN

EKSISTENSI CORPORATE IMAGE

5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan

Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah suatu cara yang menyeluruh

dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan

menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan

yang penuh tantangan. Jenis strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu

melalui strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan atau disebut

dengan strategi edukatif-informatif. Hal ini ditunjukkan oleh PR Indocement yang

menyampaikan berita maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta

dan opini yang ada di dalam maupun luar perusahaan. Pada strategi dalam

menghadapi perbedaan opini publik, PR Indocement melakukan strategi sebagai

berikut:

1. Apabila publik yang dihadapi proponen (aktif-pro), maka strategi yang

dilakukan adalah publik dikukuhkan. Posisi PR Indocement disini lebih

ditujukan untuk mengukuhkan hubungan tersebut melalui berbagai

kegiatan. Adanya ikatan hubungan tersebut memberikan kepastian

mengenai proses pertukaran informasi antara perusahaan dengan

publiknya.

2. Apabila publik yang dihadapi oponen (aktif-kontra), maka strategi yang

dilakukan adalah diubah. Maksudnya, PR Indocement bertindak lebih

proaktif dalam kegiatannya menangani opini tersebut dengan

memfokuskan langkah strategis selanjutnya dengan tidak menolak klaim

maupun kontra dari publik tersebut.

3. Apabila publik un-commited (pasif), maka strategi yang dilakukan PR

Indocement adalah pengkristalan. Maksudnya adalah opini publik yang

berkembang di masyarakat, diberikan pengetahuan hingga pengertian

kepada publik tentang arti dan nilai perusahaan bagi publik. Hal ini

dilakukan untuk menjalin hubungan yang erat dan untuk menciptakan

good will, mutual acceptance, dari publik kepada perusahaan.

Page 56: Bahan2 nhn pr

40

5.2 Metode Komunikasi

Salah satu strategi yang dilakukan PR adalah metode komunikasi. Metode

komunikasi PR Indocement untuk mempengaruhi terciptanya opini publik yaitu

dengan melihat komponen sasarannya, sehingga metode menjadi lebih efektif dan

efisien agar cocok dengan kriteria maupun kebutuhan komponen sasaran yaitu

publik internal dan eksternal perusahaan.

Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement merupakan salah satu bentuk

komunikasi dua arah antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hal ini terlihat

dalam peneriman saran dan kritik kepada PR Indocement dalam semua infomasi

yang telah diberikan serta dalam kegiatan tanya-jawab melalui e-mail maupun

media kritik saran lainnya. Kegiatan komunikasi korporat dari Indocement yaitu

untuk mempertahankan citra korporat pada aspek public trust, brand, customer

relationship, corporate social responsibility (CSR) serta good corporate

governance.

Prinsip metode komunikasi yang dilakukan PR Indocement untuk

mempengaruhi terciptanya opini publik yang positif adalah:

1. Keterbukaan, hal ini dilakukan PR Indocement untuk mempertahankan

serta memperkuat opini mengenai perusahaan. PR Indocement dalam

fungsinya melakukan asas keterbukaan karena Indocement itu sendiri

merupakan perusahaan publik sehingga perlu adanya pencapaian sikap

saling terbuka antara perusahaan dengan publiknya. Hal ini

terimplementasikan dalam pemberian informasi yang mudah kepada

wartawan apabila wartawan memerlukan informasi kepada Indocement.

2. Menanamkan pengertian serta meningkatkan opini publik yang positif. PR

Indocement terus berusaha menumbuhkan dan mengembangkan hubungan

baik antara perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruslan (2008) yang menyatakan bahwa

prinsi komunikasi PR perlu mengedepankan prinsip keterbukaan. Strategi

komunikasi yang baik antara PR Indocement dengan karyawan maupun antara

karyawan dengan perusahaan, PR Indocement mengadakan majalah internal yang

diberi nama “KonKrit” yang berisis berita mengenai perusahaan, produk maupun

liputan kegiatan atau aturan lainnya dari perusahaan.

Page 57: Bahan2 nhn pr

41

Mengacu pada Danan Dadja (1995), analisis komunikasi internal pada PR

Indocement yaitu bertujuan untuk memberikan informasi sebanyak dan sejelas

mungkin mengenai institusi, dan menyediakan sarana untuk memperoleh umpan

balik dari anggotanya. Selain melakukan strategi komunikasi dengan publik

internal, PR Indocement pun berupaya melakukan strategi komunikasi yang baik

dengan publik eksternal seperti dengan pihak masyarakat, media, pers, serta

perusahaan lain yang bekerjasama dengan Indocement. Komunikasi eksternal

dilakukan oleh PR untuk memberikan informasi yang benar dan wajar mengenai

institusi, kesadaran mengenai informasi peran institusi dalam tata kehidupan

umumnya dan pendidikan khususnya di masyarakat (khususnya pada bidang

CSR), dan memotivasi untuk menyampaikan umpan balik.

5.3 Kegiatan Internal Perusahaan

5.3.1 Special events internal

Indocement selama ini melakukan special events internal seperti hari

ulang tahun Indocement. PR Indocement berupaya meningkatkan motivasi

karyawan untuk turut berperan dalam kegiatan tersebut. Dilibatkannya karyawan

merupakan salahsatu pemacu semangat untuk membuat hubungan antarkaryawan

maupun divisi lebih harmonis. Hal ini diperkuat oleh Soemirat dan Ardianto

(2003) menyatakan bahwa special event merupakan suatu peristiwa khusus

sebagai suatu kegiatan Public Relations yang penting dan memuaskan banyak

orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan

pengetahuan dan memenuhi selera publik.

5.3.2 Forum komunikasi rapat

Proses komunikasi di Indocement salahsatunya diadakan melalui forum

komunikasi rapat. Melalui rapat yang diadakan perusahan mempermudah PR

Indocement untuk mengkomunikasikan informasi bagi karyawan serta direksi

perusahaan. Forum komunikasi efektif dalam penyebaran informasi kepada

karyawan. Pada kegiatan manajemen rapat ini, PR mengkoordinir persiapan dalam

segala bentuk keperluan baik materi maupun hidangan yang akan disajikan serta

mengkoordinir pelaksanaan rapat tersebut.

Page 58: Bahan2 nhn pr

42

Kegiatan forum komunikasi rapat yang dikoordinir PR Indocement

meliputi tiga kegiatan rapat yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang

diadakan satu tahun sekali, Rapat Dewan Komisaris yang diadakan minimal dua

kali setahun, Rapat Dewan Direksi yang dilakukan minimal dua kali setahun, serta

Rapat Executive Committee dengan Manager eselon I yang diadakan setiap satu

bulan sekali. Rapat besar tersebut membahas kebijakan-kebijakan perusahaan,

peraturan, rencana yang akan dilakukan serta mengenai kinerja maupun keuangan

perusahaan.

5.3.3 Company gathering

Kegiatan company gathering diadakan sebagai upaya peningkatan

motivasi karyawan serta bentuk apresiasi perusahaan atas apa yang dilakukan oleh

karyawannya. Company Gathering di Indocement diikuti oleh karyawan

Indocement dengan melakukan kunjungan ke tempat wisata seperti ke Puncak,

Bandung atau mengadakan acara di lingkungan kantor Indocement. Kegiatan ini

diadakan atas kebijakan perusahaan untuk mengadakan family gathering setiap

tahunnya. Kegiatan ini juga merupakan bentuk penghargaan kepada karyawan

karena upaya serta kinerja yang memberikan peningkatan keuntungan bagi

perusahaan serta untuk mengakrabkan family, karyawan dan meningkatkan

kerjasama.

5.3.4 Pengelolaan intranet

Kegiatan Public Relations yang dilakukan untuk menunjang

tersampaikannya informasi mengenai perusahaan maupun artikel yang terkait

lainnya. Intranet dilakukan PR Indocement sebagai bentuk kemudahan seluruh

karyawan Indocement dalam mengakses informasi yang terbaru. Intranet juga

merupakan salahsatu sarana company information serta publikasi bagi publik

internal dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan secara on-line.

Intranet diupdate setiap harinya ataupun setiap ada berita yang hangat dibicarakan

serta terbuka bagi internal perusahaan. Terbuka disini maksudnya adalah siapa

saja boleh memberikan berita kepada PR Indocement untuk di muat di intranet

dengan penyeleksian terlebih dahulu.

Intranet adalah media internal Indocement yang hanya bisa diakses oleh

karyawan Indocement melalui komputer perusahaan. Menu Intranet Indocement

Page 59: Bahan2 nhn pr

43

terdiri dari Front Page, Home, Gallery, News, Sitemap. Di menu Utama terdapat

Profil Perseroan, Struktur Perseroan, Struktur Organisasi, Sekilas Indocement,

Visi dan Misi, Sejarah Perseroan, Peristiwa Penting, Produk Indocement,

Kapasitas Produksi serta Proses Produksi. News yang terkait dengan perusahaan

yang telah dianalisis oleh PR Indocement di up load di Intranet agar seluruh

karyawan mengetahui berita terbaru mengenai Indocement yang sedang

dibicarakan di media cetak. Pada intranet itu sendiri memiliki informasi karyawan

seperti menu workflow untuk pengajuan cuti maupun kegiatan lembur. Pada

pengelolaan intranet ini dilakukan kerjasama antara PR Indocement dengan divisi

Management Information System (MIS) PT Indocement.

5.3.5 Koordinir media internal “KonKrit”

Media internal KonKrit adalah wadah informasi kegiatan atau

pengetahuan yang perlu dibagikan kepada karyawan yang tidak dapat mengakses

intranet secara langsung. Majalah KonKrit merupakan sarana komunikasi internal

untuk menjalin hubungan antarkaryawan. Majalah internal KonKrit berbentuk

majalah bulanan yang terbit dua bulan sekali yang ditujukan bagi seluruh

karyawan PT Indocement, yang berisi berita-berita terkini mengenai Indocement.

Pada majalah internal KonKrit, berita atau materi yang dimuat diperoleh

dari media relations officer serta karyawan divisi lain dan liputan kegiatan special

events yang akan diadakan maupun yang telah dilaksanakan serta sebagian dari

intranet. Strategi yang dilakukan PR Indocement pada majalah KonKrit,

diedarkan setiap dua bulan sekali yang dicetak sekitar 6.000 eksemplar serta

didistribusikan kepada seluruh karyawan Indocement di Bogor, Kalimantan,

Jakarta, Cirebon maupun di terminal-terminal Indocement seperti di Lombok.

Dewan redaksi majalah internal KonKrit tidak hanya berasal dari PR Indocement,

namun juga terdapat dari divisi lain yaitu CHRD. Kontributor isi majalah juga

berasal dari karyawan, perusahaan serta divisi yang ada yang mengirimkan

wakilnya untuk menulis berita yang berkaitan dengan perusahaan serta isu-isu

terbaru maupun mengenai produk dan kebijakan perusahaan. Berita tentang

perusahaan, artikel, atau tulisan lainnya tidak semua artikel diterima untuk

dicetak, namun sebelumnya dilakukan pengecekan tentang kelayakan, makna,

nilai tulisan tersebut, serta kesesuaian dengan tema yang diangkat.

Page 60: Bahan2 nhn pr

44

5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan

PR Indocement dalam kegiatan eksternal perusahaan selalu berupaya pada

reputasi dan citra perusahaan. Kegiatan eksternal yang dilakukan bertujuan untuk

mendapatkan dukungan masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan serta

dukungan publik terhadap segenap komponen perusahaan seperti produk,

pelayanan dan lain sebagainya. Kegiatan eksternal ini juga memberikan peluang

informasi dari masyarakat maupun pihak eksternal lainnya kepada perusahaan.

Indikator keberhasilan yang dilakukan PR Indocement ialah apabila dalam proses

evaluasi dari kegiatan yang telah dijalankan minimal 80 persen dikatakan baik

yang diberi tone (warna) hijau, serta yang kurang baik dibawah 60 persen yang

diberi tone merah.

Kegiatan eksternal yang dilakukan PR Indocement adalah promosi dan

publikasi, press release, daily news monitoring, relasi media dan pers, media

gathering, public expose, press conference, pameran, site visit dan company

relations, pameran, special events (Indocement Awards) serta pengelolaan

website.

5.4.1 Kegiatan promosi dan publikasi

Kegiatan promosi dilakukan oleh PR Indocement untuk lebih

mengenalkan perusahaannya, produk, serta sebagai bentuk apresiasi kepada pihak

perusahaan maupun perorangan. Kegiatan promosi dibuat dalam bentuk company

profile, corporate brochure, leaflet, corporate video/film, corporate advertisement

di berbagai media, merchandise seperti corporate souvenir dan plakat yang

dibagikan pada pihak eksternal seperti pada Pameran Lingkungan Hidup di JCC

pada tahun 2008, maupun dokumentasi peristiwa dan stok (foto dan video).

Berbagai kegiatan atau program yang telah dilakukan di PT Indocement di

dokumentasikan dalam bentuk foto dan video. Dokumentasi tersebut berfungsi

sebagai bukti bahwa kegiatan atau program tersebut telah dilaksanakan serta

menggambarkan kondisi dari pelaksanaan kegiatan atau program agar mudah

dalam mengevaluasi kegiatan atau program yang telah dijalankan serta untuk stok

dokumentasi bila sewaktu-waktu diperlukan dalam kegiatan promosi maupun

publikasi.

Page 61: Bahan2 nhn pr

45

Pada kegiatan publikasi, PR Indocement melakukan public expose

(paparan publik) mengenai kinerja perusahaan setiap tahunnya secara financial

maupun produksi dan PR Indocement bertanggung jawab dalam mengkoordinir

acara tersebut. Berbagai kegiatan publicity lainnya seperti kegiatan CSR yang

dijalankan di desa binaan PT Indocement seperti kegiatan pembuatan pupuk

kompos di Desa Hambalang, kegiatan kesehatan di Desa Puspanegara, serta

memberikan informasi kepada media dalam hal perolehan penghargaan seperti

IMAC (Indonesia’s Most Admired Companies) Award sebagai The Best in

Building and Managing Corporate Image, maupun CSR Award. Kegiatan

promosi dan publikasi pada esensinya dilakukan untuk meningkatkan serta

mempertahankan eksistensi citra perusahaan di mata publik baik internal maupun

eksternal.

5.4.2 Kegiatan press release

Pada kegiatan press release, hal yang dilakukan oleh public relations PT

Indocement adalah membuat berita yang akan dipublikasikan serta menganalisis

press release yang telah di kirim ke media massa (cetak dan elektronik) yang telah

didistribusikan kepada media massa. Distribusi press release dianggap berhasil

jika jumlah media yang menurunkan berita berdasar press release PT Indocement

minimal 40 persen dari banyaknya jumlah media yang dikirim. Hal tersebut

merupakan salahsatu alat ukur keberhasilan Public Relations Indocement. Berikut

ini merupakan contoh press release PR Indocement.

Page 62: Bahan2 nhn pr

46

Press release tersebut didistribusikan ke media Antara Bogor, Radar

Bogor, Jurnal Bogor, Pakuan Raya, Radar Cirebon, Pelita, Mitra Dialog, Radar

Banjarmasin, Banjarmasin Post, Investor Daily, Kontan, Suara Pembaharuan,

Republika, dan Neraca. Dari semua media tersebut, yang merilis berita yang

diberikan yaitu pada media Antara Bogor, Radar Bogor, Jurnal Bogor, Pakuan

Raya, Radar Cirebon, Pelita.

Page 63: Bahan2 nhn pr

47

5.4.3 Daily news monitoring

Kegiatan daily news monitoring baik dari media cetak maupun media

elektronik merupakan aktivitas membuat analisa isi berita atau artikel mengenai

PT Indocement, kompetitor, maupun artikel yang terkait dengan perusahaan dari

berbagai sumber media massa. Kegiatan ini, dilakukan secara rutin setiap hari

dengan memantau berita di media yang terkait dengan Perseroan dan menganalisis

berita tentang Perseroan yang dimuat di media. Hal ini dilakukan untuk melihat

berita apa saja yang sedang hangat dibicarakan terkait dengan kegiatan seperti

kegiatan CSR pembuatan pupuk kompos di Desa Hambalang, maupun

perusahaan. Apabila terdapat berita yang menyimpang dari fakta perusahaan,

maka berita tersebut perlu diklarifikasi kepada masyarakat melalui media massa

seperti konferensi pers.

Pada proses kegiatan daily news monitoring, sebelumnya dilakukan

pengklipingan melalui scanning artikel atau berita yang terkait dengan Perseroan.

Kemudian artikel berita tersebut dianalisis dan di input ke dalam file daily news

monitoring. Kemudian, daily news monitoring yang telah dianalisis, di

distribusikan kepada direksi, General Manager pabrik dan kepala divisi terkait.

Contoh daily news monitoring terlampir.

5.4.4 Hubungan dengan media dan pers

Hubungan media dan PR Indocement terus dibina untuk mencapai mutual

appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah pihak, mutual

understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan

tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing, mutual confidence yaitu

saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk

kepentingan sepihak, dan tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah

pihak.

Tak hanya melalui penyebaran informasi, public relations PT Indocement

dalam upayanya menjalin hubungan baik dengan media dan pers melakukan

kegiatan sponsorship, seminar, maupun media partner pada event-event tertent.

Bentuk kerjasama adalah dengan pencantuman logo pihak media sponsor di dalam

acara atau kegiatan yang dilakukan perusahaan. Kegiatan sponsorship dilakukan

PR Indocement dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan forum wartawan,

Page 64: Bahan2 nhn pr

48

maupun media seperti kegiatan Senam Jantung Sehat. Seminar yang dilakukan

oleh public relations PT Indocement dilakukan sebagai bentuk perwujudan dari

permintaan wartawan untuk mengadakan seminar dalam hal membaca laporan

keuangan sehingga wartawan dapat dengan mudah menulis berita di medianya

masing-masing. Parcel, donasi maupun ucapan ulang tahun suatu media,

pernikahan, duka cita, maupun hari raya lainnya juga terus diberikan oleh PR PT

Indocement baik secara personal mupun organisasi. Hal ini juga dilakukan ole PR

PT Indocement guna meningkatkan hubugan baiknya dengan media maupun pers.

5.4.4.1 Jenis media public relations PT Indocement

Media massa merupakan prioritas utama sebagai media publikasi

perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara luas mengenai

perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur terpenting kegiatan

PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini merupakan

aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu sendiri. Analisis

klasifikasi media PR Indocement diantaranya adalah sebagai berikut.

• Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan

yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di

masyarakat. Media cetak yang memiliki relasi dengan Indocement

diantaranaya berasal dari media cetak nasional dan daerah. Media cetak

nasional diantaranya yaitu Kompas, Investor Daily, Bisnis Indonesia,

Tempo, Media Indonesia, Harian Neraca, Kontan, Seputar Indonesia, dan

lain sebagainya. Sedangkan media cetak lokal diantaranya The Jakarta

Post, Radar Bogor, Radar Cirebon, Pakuan Raya, Banjar Masin Post, dan

lain sebagainya. Berita yang dimuat salahsatunya yaitu pada harian radar

Bogor mengenai publikasi kegiatan CSR dari Indocement.

• Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun

televisi baik milik pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta

nasional lainnya seperti Trans TV, TvOne, RCTI, SCTV, Metro TV, dan

sebagainya termasuk teknologi informasi (internet) seperti detik.com,

okezone.com, inilah.com dan vivanews.com. Berita yang disebarkan ke

media elektonik seperti televisi yaitu mengenai berita produk PT

Indocement (iklan produk Semen Tiga Roda).

Page 65: Bahan2 nhn pr

49

• Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan

pameran. Kegiatan pameran yang dilakukan diantaranya Peduli

Lingkungan Hidup 2008 yang diselenggarakan di Jakarta Convention

Centre (JCC).

• Media luar ruangan termasuk di dalamnya brosur, papan reklame,

company profile, merchandise dan sebagainya. Media luar ruangan ini

diberikan kepada publik seperti pada saat pameran, seminar maupun

kepada konsumen atau masyarakat secara langsung seperti pemberian topi,

payung Indocement kepada masyarakat Desa Puspanegara.

Media tersebut diberikat urutan tier untuk menentukan posisi media.

Seperti Kompas, Jakarta Post menduduki tier 1. Semakin kecil tier media,

semakin dirasakan penting bagi perusahaan. Pihak media cetak yang paling

berkompeten dalam mempublikasikan perusahaan yaitu Radar Bogor, Investor

Daily, Kontan, Pakuan Raya, serta Kompas sebab mereka yang paling sering

menampilkan berita mengenai Indocement melalui distribusi press releasenya.

Untuk terus dapat mengetahui serta menjalin hubungan baik dengan media

tersebut, PR Indocement melakukan update data bank media secara berkala guna

mendapatkan informasi terbaru mengenai dewan redaksi, wartawan serta nomor

telepon maupun email terbaru yang nantinya merupakan media distribusi press

release agar berjalan lancar.

5.4.4.2 Kegiatan media gathering

Kegiatan media gathering dilakukan antara Direksi dan Manajemen

Indocement dengan media, baik di wilayah Bogor, Jakarta, Cirebon maupun

Banjarmasin yang menjadi media relation dari Indocement. Kegiatan terbaru yang

dilakukan oleh PR Indocement yaitu pada September 2009 lalu pada saat acara

buka bersama antara pihak Direksi dan Manajemen Indocement dengan media

yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia - Bogor (PWI Bogor) dan

Forum Wartawan Harian Bogor (FWHB) serta wartawan Jakarta. Media

gathering ini dilakukan di kantor Indocement Jakarta dengan serangkaian kegiatan

diantaranya buka puasa besama. Namun, pada acara yang lain media gathering

juga dilakukan dengan mengadakan perlombaan seperti sepak bola maupun

aktivitas olah raga lainnya, seperti outbond yang dinamakan fun media gathering.

Page 66: Bahan2 nhn pr

50

Kegiatan media gathering dilakukan secara rutin setiap tahun dan

merupakan wujud apresiasi perusahaan kepada pihak wartawan dalam hal liputan

dan publikasi serta untuk meningkatkan hubungan yang terjalin dengan pihak

media maupun pers. Konsep serta bentuk acara tersebut sepenuhnya merupakan

tanggung jawab PR Indocement dalam hal perencanaan, pengaturan, pelaksanaan

serta pengontrolan dan evalusi. Pada kegiatan evaluasi, PR memberikan angket

kuesioner kepada media dan pers untuk melihat kesuksesan acara. Apabila dalam

evaluasi masih terdapat kekurangan, makan hasil analisis tersebut akan digunakan

sebagai perbaikan di acara selanjutnya.

5.4.4.3 Press conference

Press conference merupakan acara khusus yang dibuat sebagai sarana

untuk mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan

kebijaksanaan dengan maksud mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik

pada pihak perusahaan. Tujuan utama konferensi pers adalah untuk mewujudkan,

menyampaikan pernyataan atau informasi tentang perusahaan dengan

mengundang media massa dan dengan harapan bahwa berita tersebut akan

disiarkan seluas-luasnya. Publikasi informasi ini diharapkan dapat meningkatkan

kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran. Informasi yang disampaikan di

konferensi pers meliputi kinerja perusahaan, maupun membantah isu atau berita

yang tidak benar di masyarakat.

Kegiatan press conference salah satunya yang pernah dilakukan PR

Indocement yaitu ketika terdapat pemberitaan di media massa yang merugikan

perusahaan ataupun tidak sesuai dengan fakta. Isu perusahaan tersebut salah

satunya yang pernah terjadi adalah keluhan konsumen mengenai produk

Indocement yang semakin menurun kualitasnya. Namun, setelah diteliti ternyata

Semen Tiga Roda dipalsukan oleh salahsatu oknum di sekitar lokasi pabrik. Isu

yang merugikan tersebut membuat PR Indocement segera mengklarifikasi

pemberitaan yang tidak benar di masyarakat luas melalui konferensi pers dengan

diperkuat oleh data dan fakta yang ada.

Page 67: Bahan2 nhn pr

51

5.4.5 Corporate relations and site visit

Salah satu usaha yang dilakukan dalam membina hubungan harmonis

antara PT Indocement dengan perusahaan lain seperti media Kompas yaitu dengan

saling berkunjung, undangan acara HUT Indocement, serta membuat kartu ucapan

yang diberikan kepada perusahaan lain, seperti kartu ucapan ulang tahun, hari

raya, duka cita dan lain sebagainya. Pembuatan kartu ucapan tersebut sepenuhnya

dilakukan oleh PR Indocement mulai dari perencanaan, perancangan desain,

percetakan, serta pengirimannya. PR Indocement juga melakukan kegiatan site

visit atau kunjungan perusahaan maupun asosiasi, baik pihak Indocement yang

berkunjung ke perusahaan media maupun pihak media yang berkunjung ke

perusahaan lain. Namun, Indocement juga melakukan kunjungan plant visit dari

berbagai universitas dalam negeri seperti plant visit IPB maupun UNPAD.

Hubungan kerjasama dengan pihak perusahaan lain juga dilakukan oleh

PR Indocement. Bentuk timbalbalik dari kerjasama antara pihak Indocement

dengan pihak perusahaan lain tentunya saling menguntungkan. Contohnya

kerjasama sebagai media partner pada saat Indocement Awards, pihak

Indocement mencantumkan logo perusahaan yang menjadi relasi kerjasama dalam

event tersebut.

5.4.6 Special events eksternal

Kegiatan special events yang terkait dengan publik eksternal diantaranya

adalah seminar, pameran dan Indocement Awards. Seminar pada umumnya

merupakan suatu bentuk berbagi ilmu pegetahuan di sebuah universitas, maupun

suatu organisasi komersial atau professional. Pada upaya mempertahankan

eksistensi citra perusahaan, PR Indocement mengkoordinir pelaksanaan seminar,

baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Kegiatan pameran yang

diikuti pada dua tahun terakhir antara lain yaitu Pameran Lingkungan Hidup di

JCC pada tahun 2008, Pameran Konstruksi Indonesia 2007, dan Indonesian CSR

Awards 2008.

Indocement Awards untuk pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008

dan diharapkan dapat menjadi ajang tahunan yang bisa meningkat kualitasnya dari

tahun ke tahun. Kegiatan Indocement Awards diadakan sebagai wujud apresiasi

kepada masyarakat luas, Indocement menyelenggarakan sebuah kegiatan berskala

Page 68: Bahan2 nhn pr

52

nasional, guna memberi apresiasi kepada mahasiswa, kontraktor, developer, dan

individu-individu yang berhasil menunjukkan kinerja, inovasi, dan kreativitas

terbaiknya. Merekalah yang selama ini memberikan kontribusi terpenting bagi

pertumbuhan dan kinerja perusahaan.

Peran PR Indocement dalam kegiatan ini merupakan promotor yang

kemudian mengatur publikasi serta memonitoring berita di media yang terkait

dengan Indocement Awards. Selain itu, Indocement Awards memiliki partisipasi

dari berbagai kayawan dan divisi dalam kepanitiannya.

5.4.7 Pengelolaan website

Website Indocement merupakan media internet yang ditujukan untuk

kalangan eksternal perusahaan untuk mempermudah publik dalam mengakses

informasi terbaru dari perusahaan. Tugas PR Indocement adalah meng-update

content di website Indocement, seperti update news, update saham, news sticker,

maupun kegiatan yang telah berlangsung serta press release yang didistribusikan

kepada media minimal satu bulan sekali.

Pada dasarnya kegiatan pengelolaan website sama halnya dengan intranet.

Pada pengelolaan website PT Indocement yaitu www.indocement.co.id, informasi

yang diberikan lebih beragam seperti adanya menu human resources, CSR,

environtment, investor relations, marketing, manufacturing, serta company

profile. Dibandingkan dengan intranet, menu website lebih kompleks. Hal ini

dikarenakan masyarakat maupun pihak eksternal lainnya dirasa perlu mengetahui

informasi perseroan secara jelas. Selain itu, pada pengelolaan website terdapat

front page contact us yaitu dengan email [email protected] untuk

memberikan saran serta kritikan kepada PR Indocement.

Page 69: Bahan2 nhn pr

53

BAB VI

ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN

TUGAS PUBLIC RELATIONS

6.1 Deskripsi Karyawan

Respoden publik internal dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan

yang bekerja di kantor pusat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang berlokasi

di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Deskripsi karyawan dibedakan atas

jenis kelamin seperti tercantum pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, PT

Indocement, Jakarta 2009

Jenis Kelamin N (Jumlah) Persentase

Pria 24 55.8

Wanita 19 44.2

Total 43 100.0

Tabel 4 menunjukan distribusi atas jenis kelamin, terlihat bahwa jumlah

responden pria berjumlah 24 orang dan responden wanita berjumlah 19 orang.

Atau dapat dikatakan bahwa persentase jumlah responden laki-laki adalah 55.8

persen dan persentase jumlah responden perempuan adalah 44.2 persen.

Pada Tabel 5 merupakan deskripsi responden menurut umur responden.

Responden dibedakan atas tiga kategori orang dewasa menurut Havighurst dan

Acherman dkk dalam Sugiah 2008 yaitu dewasa awal (18-30 tahun), dewasa

pertengahan (31-50 tahun), serta dewasa tua (>50 tahun).

Tabel 5. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden, PT

Indocement, Jakarta 2009

Umur Responden N (Jumlah) Persentase

Dewasa Awal (18-30 th) 8 18.6

Dewasa Pertengahan (31-50 th) 34 79.1

Dewasa Tua (>50 th) 1 2.3

Total 43 100.0

Pada rentang umur 18-30 tahun (dewasa awal) berjumlah delapan orang,

pada rentang umur 31-50 tahun (dewasa pertengahan) berjumlah 34 orang serta

pada rentang umur 50 tahun keatas (dewasa tua) berjumlah satu orang. Atau

dengan kata lain responden pada penelitian ini 18.6 persen berada pada kategori

dewasa awal, 79.1 persen pada dewasa tengah, dan 2.3 persen pada dewasa tua.

Page 70: Bahan2 nhn pr

54

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden yang terbesar dalam

penelitian adalah yang berasal kategori dewasa pertengahan yakni pada rentang

umur 31-50 tahun.

Tabel 6 merupakan karakteristik responden berdasarkan divisi pada

perusahaan. PT Indocement memiliki divisi di Jakarta memiliki delapan divisi

diantaranya, Executive Director Office, Sales and Marketing, management

andSystem Information, Medical, Logistic, Public and Internal Affair, Human

Resource, serta Accounting.

Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement,

Jakarta 2009

Divisi Responden N (Jumlah) Persentase

Executive Director Office 7 16.3

Sales and Marketing 13 30.2

Management Information System 7 16.3

Medical 2 4.7

Logistic 1 2.3

Public and Internal Affair 4 9.3

Human Resource 7 16.3

Accounting 2 4.7

Total 43 100.0

Divisi dengan responden terbesar adalah berasal dari divisi Sales and

Marketing. Hal ini dikarenakan pada divisi tersebut memiliki jumlah karyawan

yang paling banyak diantara divisi lainnya. Kemudian jumlah responden terbesar

selanjutnya yaitu pada Executive Director Office serta Management Information

System.

Tingkat Tingkat pendidikan formal responden cukup bervariasi, mulai dari

yang menempuh pendidikan pada jenjang SMA, sampai dengan yang menempuh

perguruan tinggi. Sebaran jenjang pendidikan yang ditempuh oleh responden di

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT

Indocement, Jakarta 2009

Tingkat Pendidikan Formal N (Jumlah) Persentase

SMA/Sederajat 2 4.7

Perguruan Tinggi 41 95.3

Total 43 100.0

Page 71: Bahan2 nhn pr

55

Tabel 7 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden sebanyak 41 orang

(95.3 persen) memiliki jenjang pendidikan formal Perguruan Tinggi, dan hanya

sebagian kecil yaitu sebanyak dua orang (4.7 persen) yang memiliki jenjang

pendidikan formal SMA/Sederajat. Sebagian besar responden dapat dikategorikan

memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Tingkat pendidikan tersebut merupakan

salahsatu prasyarat dari perusahaan untuk dapat menjadi karyawan perusahaan

tersebut. Namun, pada posisi logistik seperti office boy, satpam dan tukang kebun

perusahaan tidak disyaratkan untuk memiliki jenjang pendidikan perguruan tinggi

dan umumnya yang terjadi pada PT Indocement hanya lulusan SMA/sederajat.

Responden memiliki masa kerja yang berbeda-beda di dalam perusahaan.

Masa kerja responden dibagi menjadi dua kategori, yaitu 0-5 tahun dan di atas 5

tahun. Lamanya masa kerja responden dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT

Indocement, Jakarta 2009

Masa Kerja N (Jumlah) Persentase

0-5 tahun 5 11.6

>5 tahun 38 88.4

Total 43 100.0

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak lima orang

termasuk dalam kategori rendah karena masa kerja di Indocement selama 0-5

tahun, sedangkan jumlah responden sebanyak 38 orang termasuk dalam kategori

tinggi karena masa kerja di Indocement telah ditempuh hingga lebih dari 5 tahun.

6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations

6.2.1 Penilaian responden terhadap fungsi public relations

Penilaian responden yang berhubungan dengan fungsi-fungsi PR di

perusahaan dapat dilihat dari interaksi mereka mengenai lingkungan pekerjaan

yang berhubungan dengan fungsi PR. Penilaian responden terhadap fungsi PR

sebagai komunikator dibagi menjadi dua kategori yaitu rendah jika memiliki skor

kurang dari 75 persen dan tinggi jika memiliki skor 75 persen atau lebih. Hasil

penelitian pengetahuan responden terhadap fungsi PR sebagai komunikator dapat

dilihat pada Tabel 9.

Page 72: Bahan2 nhn pr

56

Tabel 9. Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement,

Jakarta 2009

Fungsi Komunikator N (Jumlah) Persentase

Rendah 9 20.9

Tinggi 34 79.1

Total 43 100.0

Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui

media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar

personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan,

komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver. Berdasarkan Tabel

9, sebagian besar responden yaitu sebanyak 34 orang atau setara dengan 79.1

persen bahwa responden menyatakan bahwa fungsi PR sebagai komunikator

tinggi, dan responden lainnya sebesar 20.9 persen atau sebanyak sembilan orang

menyatakan bahwa fungsi PR sebagai komunikator masih rendah. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap fungsi PR

sebagai komunikator termasuk tinggi.

Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik

kepada karyawan maupun manajemen dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah

jika memiliki skor kurang dari 6 dan tinggi jika memiliki skor (6-8). Hasil

penelitian penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik

dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan

baik, PT Indocement, Jakarta 2009

Fungsi PR dalam Membina Hubungan Baik N (Jumlah) Persentase

Rendah 15 34.9

Tinggi 28 65.1

Total 43 100.0

Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang

diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak

harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya

mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga

berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan dari publik.

Berdasarkan Tabel 10, sebagian besar responden yaitu sebanyak 28 orang atau

Page 73: Bahan2 nhn pr

57

setara dengan 65.1 persen menyatakan bahwa responden menyatakan bahwa

fungsi PR dalam membina hubungan baik termasuk dalam kategori tinggi, dan

responden lainnya sebesar 34.9 persen atau sebanyak 15 orang menyatakan bahwa

fungsi PR dalam membina hubungan baik masih rendah. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina

hubungan baik termasuk kategori tinggi.

Penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management

dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 75

persen dan tinggi jika memiliki skor lebih dari 75 persen. Hasil penelitian

penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management dapat dilihat

pada Tabel 11.

Tabel 11. Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai backup

management, PT Indocement, Jakarta 2009

Fungsi PR Sebagai Backup Management N (Jumlah) Persentase

Rendah 8 18.6

Tinggi 35 81.4

Total 43 100.0

PR dalam melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan

departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik,

keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu kerangka

tujuan pokok perusahaan atau organisasi. Berdasarkan Tabel 11, sebagian besar

responden yaitu sebanyak 35 orang atau setara dengan 81.4 persen terlihat bahwa

penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management termasuk

tinggi, dan responden lainnya sebesar 18.6 persen atau sebanyak delapan orang

menyatakan bahwa fungsi PR sebagai backup management dan tergolong dalam

kategori rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa fungsi PR sebagai backup

management dapat dikatakan baik sehingga dapat juga memberikan yang terbaik

bagi perusahaan. PR Indocement sebagai backup management seperti memberi

saran kepada top management dalam memecahkan masalah maupun berbagai

kebijakan perusahaan lainnya.

Page 74: Bahan2 nhn pr

58

Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi,

reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam

melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau

perusahaan. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membangun citra

perusahaan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari

6 dan tinggi jika memiliki skor (6-8). Hasil penelitian terhadap penilaian

responden terhadap fungsi PR dalam membangun citra perusahaan dapat dilihat

pada Tabel 12.

Tabel 12. Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun citra

perusahaan, PT Indocement, Jakarta 2009

Fungsi PR dalam Membangun Citra N (Jumlah) Persentase

Rendah 8 18.6

Tinggi 35 81.4

Total 43 100.0

Berdasarkan Tabel 12, sebagian besar responden yaitu sebanyak 35 orang

atau setara dengan 81.4 persen menyatakan bahwa fungsi PR dalam membangun

citra perusahaan termasuk tinggi, dan responden lainnya sebesar 18.6 persen atau

sebanyak delapan orang menyatakan fungsi PR dalam membina membangun citra

perusahaan masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi PR dalam

membangun citra perusahaan termasuk tinggi.

Secara keseluruhan penilaian responden terhadap fungsi PR seperti pada

Tabel 13 dibawah ini.

Tabel 13. Jumlah dan Persentase Penilaian Responden terhadap Fungsi PR, PT

Indocement, 2009

Fungsi Kategori Jumlah Persentase Keterangan

Komunikator

Rendah 9 20.9 Rendah: total skor

kurang dari 75%

Tinggi: total skor ≥ 75%

Tinggi 34 79.1

Total 43 100.0

Relationship

Rendah 15 34.9 Rendah: total skor

kurang dari 6

Tinggi: total skor (6-8)

Tinggi 28 65.1

Total 43 100.0

Backup

Management

Rendah 8 18.6 Rendah: total skor

kurang dari 75%

Tinggi: total skor ≥ 75%

Tinggi 35 81.4

Total 43 100.0

Good Image

Maker

Rendah 8 18.6 Rendah: total skor

kurang dari 6

Tinggi: total skor (6-8)

Tinggi 35 81.4

Total 43 100.0

Page 75: Bahan2 nhn pr

59

Dari Tabel 13 dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap

fungsi PR termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan PR dapat

menjalankan fungsinya dengan baik kepada publik internal.

6.2.2 Penilaian responden terhadap tugas public relations

Tugas PR dalam menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas

penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada

publik dilakukan agar publik mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan

serta kegiatan perusahaan. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai

informator dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki nilai kurang

dari enam skor dan tinggi jika memiliki nilai lebih enam skor atau lebih (6-8).

Hasil penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai penyampaian informasi,

PT Indocement, Jakarta, 2009

Tugas PR Sebagai Penyampaian Informasi N (Jumlah) Persentase

Rendah 16 37.2

Tinggi 27 62.8

Total 43 100.0

Berdasarkan Tabel 14, sebagian besar responden yaitu sebanyak 27 orang

atau setara dengan 62.8 persen menyatakan bahwa penilaian responden terhadap

PR dalam tanggungjawabnya sebagai penyampaian informasi kepada karyawan

maupun publik internal lainnya termasuk tinggi, dan responden lainnya sebesar

37.2 persen atau sebanyak 16 orang menyatakan bahwa tugas PR dalam

penyampaian informasi masih rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penilaian

responden mengenai tugas PR dalam penyampaian informasi dapat dikatakan

baik.

Berdasarkan Gambar 3, jenis informasi yang paling banyak diberikan PR

kepada publik internal yaitu kebijakan perusahaan sebayak 50 persen, dan

informasi lainnya diantaranya isu perusahaan sebanyak 23 persen, hal yang

berkenaan dengan produk 5 persen, standar kontrak sebanyak 2 persen, serta

penggunaan logo sebanyak 20 persen.

Page 76: Bahan2 nhn pr

60

Gambar 3. Jenis informasi yang diberikan PR kepada publik internal

Informasi yang disampaikan dari manajemen maupaun informasi lainnya

kepada karyawan, disampaikan melalui PR Indocement. Selanjutnya,

penyampaian informasi kepada karyawan dilakukan melalui media intranet atau

email, tertulis (surat, memo) maupun secara lisan (telepon, langsung) seperti pada

Gambar 4.

Gambar 4. Sarana penyampaian infomasi PR kepada publik internal

Hasil penelitian seperti tercantum pada Gambar 4, menunjukkan bahwa

sarana penyampaian informasi yang paling banyak digunakan adalah media

tertulis seperti surat dan memo, sedangkan penyampaian informasi secara lisan

melalui telepon atau langsung jarang sekali digunakan karena dianggap kurang

efektif. Hal ini dikarenakan informasi yang dilakukan dengan media tertulis lebih

jelas, lengkap dan efektif.

Page 77: Bahan2 nhn pr

61

Tugas PR dalam memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta

pendapat umum atau masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat

memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan

perusahaan seperti kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan

perusahaan dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada

pihak manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti. Penilaian responden

terhadap tugas PR dalam memonitori, mengevaluasi opini publik dibagi menjadi

dua kategori, yaitu rendah jika memiliki nilai kurang dari enam skor dan tinggi

jika memiliki nilai lebih dari enam skor (6-8). Hasil penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 15.

Tabel 15. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori,

mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta 2009

Tugas PR dalam Memonitori, Mengevaluasi Opini Frequency Persentase

Rendah 8 18.6

Tinggi 35 81.4

Total 43 100.0

Berdasarkan Tabel 15, sebagian besar responden yaitu sebanyak 35 orang

atau setara dengan 81.4 persen menyatakan bahwa tugas PR dalam memantau atau

memonitori serta evaluasi opini publik termasuk dalam kategori tinggi, dan

responden lainnya sebesar 18.6 persen atau sebanyak delapan orang menyatakan

tugas PR dalam memantau serta evaluasi opini publik masih rendah. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tugas PR PT Indocement dalam memonitori serta

mengevaluasi opini publik dapat dikatakan baik sehingga dapat juga memberikan

yang terbaik bagi perusahaan, sehingga dapat menjaga reputasi PR di mata

karyawan untuk tetap menjaga citra perusahaan.

Tugas PR dalam publikasi dilakukanuntuk menunjang kegiatan dalam

strategi PR agar dapat meningkatkan pubic awareness atas kegiatan yang

dilakukan olkeh PR Indocement. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam

publikasi media dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki skor

kurang dari 7 (kurang dari 75 persen) dan tinggi jika memiliki skor 8-10 (≥75

persen). Hasil penelitian penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi

media dapat dilihat pada Tabel 16.

Page 78: Bahan2 nhn pr

62

Tabel 16. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT

Indocement, Jakarta 2009

Tugas PR dalam Publikasi N (Jumlah) Persentase

Rendah 1 2.3

Tinggi 42 97.7

Total 43 100.0

Berdasarkan Tabel 16, terlihat bahwa penilaian responden terhadap tugas

PR dalam publikasi media sangat tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian besar

responden yaitu sebanyak 42 orang atau setara dengan 97.7 persen menyatakan

bahwa responden mengetahui aktivitas tugas PR dalam publikasi yang termasuk

tinggi, dan responden lainnya sebesar 2.3 persen atau sebanyak satu orang

menyatakan bahwa tugas PR dalam publikasi masih rendah. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tugas PR dalam publikasi dapat dikatakan baik sehingga dapat

juga memberikan publisitas yang eksis terhadap perusahaan. PR Indocement

dalam melakukan publisitasnya salah satunya seperti ditribusi press release yang

diberikan kepada media.

Secara keseluruhan, penilaian publik internal terhadap fungsi PR seperti

pada Tabel 17.

Tabel 17. Penilaian responden terhadap tugas Public Relations PT Indocement,

Jakarta 2009

Tugas Kategori Jumlah Persentase Keterangan

Informator

Rendah 16 37.2 Rendah: total skor kurang dari 6

Tinggi: total skor (6-8)

Tinggi 27 62.8

Total 43 100.0

Monitoring,

Evaluasi Opini

Rendah 8 18.6

Rendah: total skor kurang dari 6

Tinggi: total skor (6-8)

Tinggi 35 81.4

Total 43 100.0

Publikasi

Rendah 1 2.3 Rendah: total skor kurang dari 7

(kurang dari 75 %)

Tinggi: total skor 8-10 (≥75 %)

Tinggi 42 97.7

Total 43 100.0

Dari Tabel 17 dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap

tugas PR termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan PR dapat

menjalankan tugasnya dengan baik kepada publik internal.

Page 79: Bahan2 nhn pr

63

6.3 Opini Publik Internal terhadap Kinerja Fungsi dan Tugas Public

Relations

6.3.1 Opini Publik Internal terhadap Kinerja Fungsi Public Relations

Besarnya opini karyawan terhadap kinerja fungsi PR diukur berdasarkan

atas informasi yang diberikan, membina hubungan baik, backup management,

serta menciptakan citra positif. Penilaian tersebut di bagi menjadi dua kategori

yaitu, negatif jika memiliki skor kurang dari 18 skor (7-17 skor) dan positif jika

memiliki 18 skor atau lebih (18-28). Sebagian besar responden sebanyak 63.8

persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja fungsi PR Indocement, dan

responden lainnya sebesar 37.2 persen memberikan opini yang negatif terhadap

kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement,

Jakarta 2009

Opini Publik N (Jumlah) Persentase

Negatif 16 37.2

Positif 27 62.8

Total 43 100.0

Pada Tabel 18, dapat dilihat bahwa pada kenyataannya para karyawan

memiliki pandangan atau opini yang baik yaitu bahwa PR Indocement telah

melakukan fungsinya dengan baik untuk mempertahankan citra perusahaan yang

positif. Pernyataan ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang mendukung

hal tersebut. Hal ini juga dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah berusaha

untuk melaksanakan fungsinya dengan baik untuk mewujudkan tujuan perusahaan

serta mempertahankan citra perusahaan yang positif yaitu dengan melakukan

fungsinya sebagai komunikator, membina hubungan baik, backup management,

serta mencitakan citra positif.

6.3.2 Opini Publik Internal terhadap Kinerja Tugas Public Relations

Besarnya opini karyawan terhadap kinerja tugas PR diukur berdasarkan

kegiatannya dalam merespon isu perusahaan, dukungan divisi lain dan

manajemen, tanggungjawabnya dalam penyampaian infomasi, kegiatan

publilicity, serta membina hubungan dengan media. Penilaian tersebut di bagi

menjadi dua kategori yaitu, rendah jika memiliki penilaian kurang dari 32 skor

Page 80: Bahan2 nhn pr

64

(14-30 skor) dan tinggi jika memiliki 32 skor atau lebih (32-48). Sebagian besar

responden sebanyak 72.1 persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja

tugas-tugas PR Indocement, dan responden lainnya sebesar 27.9 persen

memberikan opini yang negatif terhadap kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat

dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta

2009

Opini Publik N (Jumlah) Persentase

Negatif 12 27.9

Positif 31 72.1

Total 43 100.0

Pada Tabel 19, dapat dilihat bahwa pada kenyataannya para karyawan

memiliki opini yang positif yaitu bahwa PR Indocement telah melakukan

tugasnya dengan baik untuk mempertahankan citra perusahaan yang positif.

Pernyataan ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan hal

tersebut.

Page 81: Bahan2 nhn pr

65

BAB VII

ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP PERUSAHAAN

7.1 Deskripsi Responden Eksternal

Responden publik eksternal dalam penelitian ini adalah masyarakat yang

merupakan pelanggan atau berada di Darmaga Bogor serta masyarakat sekitar

kawasan PT Indocement yang berada di Puspanegara. Deskripsi responden

dibedakan atas jenis kelamin, umur responden serta pekerjaan. Deskripsi

responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor

2009

Jenis Kelamin N (Jumlah) Persentase

Pria 21 70.0

Wanita 9 30.0

Total 30 100.0

Tabel 20, menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin pria

sebanyak 21 orang dengan persentase 70 persen, sedangkan jumlah responden

berjenis kelamin wanita sebanyak sembilan orang dengan persentase 30 persen

dari total responden.

Pada Tabel 21 merupakan deskripsi responden menurut umur responden.

Responden dibedakan atas tiga kategori orang dewasa menurut Havighurst dan

Acherman dkk dalam Sugiah 2008 yaitu dewasa awal (18-30 tahun), dewasa

pertengahan (31-50 tahun), serta dewasa tua (>50 tahun).

Tabel 21. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor

2009

Umur Responden N (Jumlah) Persentase

Dewasa awal (18-30 th) 10 33.3

Dewasa Pertengahan (31-50) 14 46.7

Dewasa Tua (>50 th) 6 20.0

Total 30 100.0

Pada rentang umur 18-30 tahun (dewasa awal) berjumlah 10 orang, pada

rentang umur 31-50 tahun (dewasa pertengahan) berjumlah 14 orang serta pada

rentang umur 50 tahun keatas (dewasa tua) berjumlah 6 orang. Atau dengan kata

Page 82: Bahan2 nhn pr

66

lain responden pada penelitian ini 33.3 persen berada pada kategori dewasa awal,

46.7 persen pada dewasa tengah, dan 20 persen pada dewasa tua. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari usia dewasa

pertengahan yaitu pada rentang umur 31-50 tahun.

Table 22 merupakan deskripsi responden berdasarkan pekerjaan. Pada

karakteristik ini, pekerjaan responden dibagi menjadi lima kategori yaitu Pegawai

Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Buruh dan Ibu Rumah Tangga.

Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis pekerjaan, Bogor

2009

Jenis Pekerjaan N (Jumlah) Persentase

PNS 1 3.3

Pegawai Swasta 5 16.7

Wiraswata 15 50.0

Buruh 3 10.0

Ibu Rumah Tangga 6 20.0

Total 30 100.0

Tabel 22 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berprofesi sebagai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen,

jumlah responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 5 orang atau

setara dengn 16.7 persen, jumlah responden yang berprofesi sebagai wiraswasta

sebanyak 15 orang atau setara dengan 50 persen, jumlah responden yang

berprofesi sebagai buruh sebanyak tiga orang atau setara dengan 10 persen, dan

jumlah responden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak enam orang

atau setara dengan 20 persen. Dapat disimpulkan, dari data tersebut

menggambarkan bahwa prosentase pekerjaan terbesar adalah wiraswata, ibu

rumah tangga serta pegawai swasta.

7.2 Pengetahuan Responden

Tingkat pengetahuan akan keberadaan suatu perusahaan merupakan

salahsatu hal yang menunjukkan eksistensi perusahaan tersebut. Dalam penelitian

ini, tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan dibagi menjadi dua

kategori yaitu, rendah jika skor kurang dari 75 persen dan tinggi 75 persen atau

Page 83: Bahan2 nhn pr

67

lebih. Tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan dapat dilihat pada

Tabel 23.

Tabel 23. Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor 2009

Pengetahuan Respoden

Mengenai Perusahaan N (Jumlah) Persentase

Rendah 1 3.3

Tinggi 29 96.7

Total 30 100.0

Tabel 23 menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan responden

mengenai perusahaan termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 29 orang

atau 96.7 persen responden mengetahui perusahaan Indocement serta produk yang

dihasilkan. Sedangkan jumlah responden yang tidak tahu keberadaan perusahaan

sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen. Dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden mengetahui akan keberadaan PT Indocement. Namun

terdapat satu responden yang tidak mengetahui PT Indocement hal ini

dikarenakan responden tersebut lebih mengenal produk dengan label Semen Tiga

Roda dari pada nama perusahaan yaitu Indocement. Sehingga, dapat dikatakan,

bahawa secara keseluruhan, tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan

tinggi. Hal ini dinyatakan dengan jumlah responden yang mendukung hal tersebut.

7.3 Penilaian Responden Terhadap Strategi Perusahaan

Penilaian responden terhadap strategi perusahaan pada jumlah dan

persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau berita yang terkait dengan

pertusahaan, dari 30 responden (publik eksternal) dalam penelitian ini, sebagian

besar yaitu sebanyak 29 orang atau setara dengan 97.7 persen yang menjawab

pernah mengetahui iklan atau berita mengenai perusahaan, sedangkan yang tidak

mengetahui sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen. Jumlah dan

persentase pernah atau tidaknya responden mengetahui iklan atau berita yang

terkait perusahaan dapat dilihat pada Tabel 24.

Page 84: Bahan2 nhn pr

68

Tabel 24. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau

berita yang terkait dengan perusahaan, Bogor 2009

Pernah atau tidaknya Mengetahui Iklan atau Berita N (Jumlah) Persentase

Pernah 29 96.7

Tidak pernah 1 3.3

Total 30 100.0

Tabel 24 dapat dikatakan strategi PR Indocement dalam penyebaran iklan

maupun berita yang terkait dengan perusahaan kepada publik dapat dikatakan baik

dan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya publik atau

masyarakat yang mengetahui iklan maupun berita yang terkait dengan perusahaan

yang beredar di masyarakat.

Dalam penyebaran informasinya, PR Indocement memberikan banyak

informasi seperti mengenai kegiatan perusahaan, produk, maupun kinerja

perusahaan. Berdasarkan Gambar 5, jenis informasi yang paling banyak diketahui

oleh publik eksternal adalah mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan, yakni

sebanyak 53 persen, dan produk sebanyak 47 persen. Informasi kegiatan yang

umumnya diketahui masyarakat yaitu mengenai bantuan kesehatan kepada desa

binaan Indocement, bantuan gempa, maupun kegiatan CSR lainnya. Sedangkan

informasi produk yang diketahui oleh masyarakat maupun konsumen adalah

informasi yang berkenaan dengan produk Semen Tiga Roda seperti bonus paket

semen maupun perubahan harga dan produk baru. Jenis informasi yang dikatahui

publik dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal

Page 85: Bahan2 nhn pr

69

Informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada publik eksternal,

disampaikan melalui PR Indocement. Penyampaian informasi kepada publik

dilakukan melalui media cetak (koran, majalah), televisi maupun dari perusahaan

secara langsung. Hasil penelitian seperti pada Gambar 6, sarana penyampaian

informasi yang paling efektif adalah dari perusahaan secara langsung maupun

yang bekerja sama dengan distributor yaitu sebesar 52 persen, sedangkan televisi

sebesar 31 persen dan media cetak sebesar 17 persen. Hal ini dikarenakan

informasi yang dilakukan dengan media cetak belum tentu dapat diakses oleh

semua lapisan publik eksternal, dan pihak perusahaan secara langsung merupakan

sumber informasi yang paling efektif hal ini dikarenakan dengan adanya

keterlibatan langsung dari PR Indocement membuat informasi yang disampaikan

lebih efektif. Sumber informasi publik dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal

Tabel 25 menggambarkan jumlah dan persentase kelengkapan informasi

produk maupun kegiatan yang akan dilakukan di masyarakat tersebut. salah satu

kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan kesehatan di Desa Puspanegara yang

diberikan PR Indocement. Kelengkapan informasi merupakan salah satu

komponen yang penting bagi publik eksternal. Hal ini dikarenakan, menurut

mereka, konsumen maupun masyarakat sekitar perlu tahu informasi yang

berkenaan dengan kepentingan mereka, seperti infomasi produk maupun kegiatan

yang dilakukan di sekitar PT Indocement.

Page 86: Bahan2 nhn pr

70

Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor

2009

Kelengkapan Informasi yang Diberikan N (Jumlah) Persentase

Ya 17 56.7

Tidak 13 43.3

Total 30 100.0

Dari 30 responden (publik eksternal) dalam penelitian ini, terdapat 29

orang atau sebesar 56.7 persen yang menjawab bahwa informasi yang diberikan

cukup lengkap, sedangkan terdapat 13 orang atau sebesar 43.3 persen responden

merasa bahwa informasi yang diberikan kepada publik belum lengkap. Menurut

responden, hal ini dikarenakan bahwa informasi hanya secara garis besarnya saja

tanpa diberikan kejelasan yang dibutuhkan oleh publik. Namun, dalam dapat

disimpulkan bahwa kelengkapan informasi yang diberikan oleh PR Indocement

sudah cukup lengkap dilihat dari jumlah serta persentase responden yang

mendukung hal tersebut.

Tabel 26 merupakan menggambarkan jumlah dan persentase responden

dalam mengetahui adanya situs internet PT Indocement. Dari 30 responden

(publik eksternal) dalam penelitian ini, terdapat 22 orang atau sebesar 73.3 persen

yang menjawab bahwa mereka tidak mengetahui adanya situs internet perusahaan,

sedangkan terdapat 8 orang atau sebesar 26.7 persen responden mengetahui

adanya situs perusahaaan.

Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya situs

internet, Bogor 2009 Mengetahui Adanya Situs Internet N (Jumlah) Persentase

Tidak 22 73.3

Ya 8 26.7

Total 30 100.0

Berdasarkan Tabel 26, terlihat bahwa sebagian besar publik tidak

mengetahui adanya situs intenet perusahaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa

publikasi maupun pemberian informasi perusahaan melalui website atau situs

internet masih sangat rendah untuk diakses oleh publik. Hal ini dikarenakan

publik merasa lebih mudah mendapatkan informasi melalui distributor,

perusahaan maupun media.

Page 87: Bahan2 nhn pr

71

Penilaian responden terhadap strategi PR dibagi menjadi dua kategori,

yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 20 (13-19) dan tinggi jika memiliki 20

atau lebih (20-26). Hasil penelitian penilaian responden terhadap strategi PR

terlihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor

2009 Strategi Perusahaan N (Jumlah) Persentase

Buruk 6 20.0

Baik 24 80.0

Total 30 100.0

Tabel 27 menggambarkan bahwa sebanyak 24 orang atau sebesar 80

persen responden menganggap bahwa strategi yang dilakukan perusahaan baik

dan sebanyak 6 orang atau sebesar 20 persen menyatakan bahwa strategi yang

dilakukan perusahaan masih buruk. Sehingga dapat disimpulkan strategi yang

dilakukan Indocement dapat dikategorikan baik.

7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan

Besarnya opini karyawan terhadap kinerja fungsi PR diukur berdasarkan

dua kategori yaitu, rendah jika memiliki skor kurang dari 26 (10-25) dan tinggi

jika memiliki 26 skor atau lebih (25-40). Sebagian besar responden sebanyak 73.3

persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja fungsi PR Indocement, dan

responden lainnya sebesar 26.7 persen memberikan opini yang negatif terhadap

kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009

Opini Publik N (Jumlah) Persentase Positif 22 73.3

Negatif 8 26.7

Total 30 100.0

Pada Tabel 28, dapat dilihat bahwa pada publik eksternal memiliki

pandangan atau opini yang positif kepada perusahaan yang telah membentuk opini

publik yang menguntungkan bagi perusahaannya. Pernyataan ini dapat dilihat dari

banyaknya responden yang menyatakan hal tersebut, sehingga dapat dikatakan

bahwa citra perusahaan sudah bernilai positif. Hal ini merupakan suatu penilaian

kepada perusahaan dalam mempertahankan citra perusahaannya yang positif.

Page 88: Bahan2 nhn pr

72

BAB VIII

HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS

DENGAN OPINI PUBLIK

8.1 Hubungan Strategi Public Relations (PR) Dengan Opini Publik Internal

8.1.1 Hubungan public relations (PR) sebagai komunikator dengan opini

publik internal

Berdasarkan fungsinya PR sebagai komunikator, sebagian besar pendapat

publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki

opini yang positif terhadap fungsi PR. Hubungan PR sebagai komunikator dengan

opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Internal PR Sebagai Komunikator Koefisien Hubungan 0.077

Tingkat Signifikan (2-arah) 0.624

N 43 Taraf nyata α = 0.05

N = jumlah responden

Pada Tabel 29, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR

sebagai komunikator dengan opini publik internal menunjukkan nilai Hubungan

sebesar 0.077 dimana nilai hubungan mendekati 0 yang artinya tidak ada

hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value)

0.624 > α (0.05) artinya terima H-0 yaitu tidak terdapat hubungan nyata antara PR

sebagai komunikator dengan opini publik internal. Hal ini terjadi karena menurut

responden bahwa PR sebagai komunikator kurang berpengaruh terhadap penilaian

opini bagi publik. Hal ini dikarenakan publik lebih melihat atas strategi PR pada

informasi yang diberikan kepada publik.

8.1.2 Hubungan public relations (PR) dalam menjalin hubungan baik

terhadap opini publik internal

Berdasarkan fungsi PR dalam menjalin hubungan baik, sebagian besar

pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden

memiliki opini yang positif terhadap PR dalam menjalin hubungan baik.

Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik dapat dilihat

pada Tabel 30.

Page 89: Bahan2 nhn pr

73

Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik

internal, PT Indocement, Jakarta 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Internal Strategi PR Menjalin Hubungan Baik Koefisien Hubungan 0.345(*)

Tingkat Signifikan (2-arah) 0.023

N 43* Signifikan pada α = 0.05 (2-arah). N = jumlah responden

Pada Tabel 30, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR

dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik internal menunjukkan nilai

hubungan sebesar 0.345* yang artinya ada hubungan yang positif dan signifikan

antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.023 < α

(0.05) artinya tolak H-0 dan terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara PR

dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik internal. Hal tersebut berarti,

jika strategi PR dalam menjalin hubungan baik semakin meningkat, maka opini

publik juga akan meningkat atau semakin positif.

Terdapat hubungan yang siginifikan tersebut terjadi karena menurut

responden bahwa strategi PR dalam membina hubungan baik memang memiliki

penilaian tersendiri bagi publik. Hal ini dikarenakan menurut responden bahwa

sangatlah penting bagi seorang PR untuk membina hubungan baik agar

terciptanya saling pengertian dan saling menghargai antara publik dengan PR

tersebut. Oleh karena itu, strategi PR dalam membina hubungan baik sangat

berpengaruh pada opini publik internal dalam hal ini adalah karyawan PT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

8.1.3 Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal

Berdasarkan strategi membangun citra, sebagian besar pendapat publik

internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini

yang positif terhadap strategi membangun citra. Hubungan strategi PR

membangun citra dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 31.

Page 90: Bahan2 nhn pr

74

Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Internal

PR dalam Membangun Citra

Perusahaan Koefisien Hubungan 0.703

Tingkat Signifikan (2-arah) 0.028(*)

N 43Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden

Pada Tabel 31, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap

strategi PR membangun citra perusahaan dengan opini publik internal

menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.703, yang artinya ada hubungan antara dua

peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.028 < α (0.05) artinya

tolak H-0 dan terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara strategi PR

membangun citra perusahaan dengan opini publik internal. Hal tersebut berarti,

jika kinerja PR dalam membangun citra semakin meningkat, maka opini publik

juga akan semakin meningkat atau positif.

Terdapat hubungan yang nyata tersebut merupakan suatu indikator bahwa

kegiatan dalam membangun citra merupakan strategi yang sangat berpengaruh

terhadap opini publik. Hal ini dikarenakan menurut responden bahwa membangun

citra adalah suatu fungsi PR dalam mempertahankan eksistensi perusahaan di

mata publik. Apabila strategi tersebut baik maka akan mendapatan opini yang

baik pula.

8.1.4 Hubungan strategi public relations (PR) dalam menyampaikan

informasi dengan opini publik internal

Berdasarkan strategi PR dalam menyampaikan informasi, sebagian besar

pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden

memiliki opini yang positif terhadap strategi PR dalam menyampaikan informasi.

Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini publik

Internal dapat dilihat pada Tabel 32.

Page 91: Bahan2 nhn pr

75

Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini

publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Internal PR dalam Menyampaikan Informasi Koefisien Hubungan 0.272

Tingkat Signifikan (2-arah) 0.048(*)

N 43 Taraf nyata α = 0.05

N = jumlah responden

Pada Tabel 32, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR

dalam menyampaikan informasi dengan opini publik internal menunjukkan nilai

hubungan sebesar 0.272 yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut.

Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.048 < α (0.05) artinya tolah H-0 dan

terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara PR sebagai informator dengan

opini publik internal. Hal tersebut berarti, jika PR dalam menyampaikan informasi

semakin baik maka opini publik juga akan semakin positif.

Hubungan yang nyata antara strategi PR dalam menyampaikan informasi

dengan opini publik terjadi karena menurut responden bahwa aktivitas yang

paling penting dan berpengaruh terhadap fungsi maupun tugas PR adalah

penyampaian informasi yang baik, jelas kepada publiknya. Dalam hal ini, PR

Indocement telah cukup memberikan informasi kepada publik internal salah

satunya yaitu mengenai kebijakan manajerial maupun isu yang terkait dengan

perusahaan.

8.1.5 Hubungan monitoring opini public relations (PR) dengan opini publik

internal

Berdasarkan strategi PR dalam monitoring dan evaluasi opini, sebagian

besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan responden memiliki opini

yang positif terhadap monitoring dan evaluasi PR. Hubungan monitoring opini PR

dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 33.

Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Internal PR dalam Monitoring, Evaluasi Opini Koefisien Hubungan 0.235

Tingkat Signifikan (2-arah) 0.128

N 43Taraf nyata α = 0.05

N = jumlah responden

Page 92: Bahan2 nhn pr

76

Pada Tabel 33, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR

dalam kegiatan monitoring, evaluasi opini dengan opini publik internal

menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.235, yang artinya ada hubungan antara dua

peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.128 > α (0.05) artinya

terima H-0 yaitu terdapat hubungan yang tidak nyata antara PR dalam kegiatan

monitoring. Hal ini terjadi karena menurut responden bahwa strategi PR dalam

monitoring dan evaluasi opini publik memiliki pengaruh yang tidak signifikan

atau lemahh terhadap penilaian opini bagi publik. Hal ini dikarenakan publik lebih

melihat atas informasi yang berada di ruang publik.

8.1.6 Hubungan public relations PR sebagai backup management dengan

opini publik internal

Berdasarkan strategi PR sebagai backup management, sebagian besar

pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden

memiliki opini yang positif terhadap tugas PR sebagai backup management.

Hubungan Public Relations (PR) sebagai backup management dengan opini

publik internal dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik

internal, PT Indocement, Jakarta 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Internal PR sebagai backup management Koefisien Hubungan 0.102

Tingkat Signifikan (2-arah) 0.514

N 43 Taraf nyata α = 0.05

N = jumlah responden

Pada Tabel 34, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap

strategi PR sebagai backup management dengan opini publik internal

menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.102 yang artinya ada hubungan antara dua

peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.514 > α (0.05) artinya

terima H-0 yaitu terdapat hubungan yang tidak nyata antara strategi PR sebagai

backup management dengan opini publik internal. Hal ini dikarenakan menurut

responden PR sebagai backup management lebih intensif kaitannya dengan opini

publik di pihak manajerial sehingga dalam opini publik di kalangan karyawan,

kurang memiliki pengaruh (memiliki pengaruh yang lemah) terhadap opini publik.

Page 93: Bahan2 nhn pr

77

8.1.7 Hubungan publikasi public relations dengan opini publik internal

Berdasarkan strategi publikasi PR, sebagian besar pendapat publik internal

menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang

positif terhadap strategi publikasi PR. Hubungan publikasi Public Relations (PR)

dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement,

Jakarta 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Internal Publikasi PR Koefisien Hubungan 0.248

Tingkat Signifikan (2-arah) 0.109

N 43Taraf nyata α = 0.05

N = jumlah responden

Pada Tabel 35, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap

strategi publikasi PR dengan opini publik internal menunjukkan nilai Hubungan

sebesar 0.248, yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut.

Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.109 > α (0.05) artinya terima H-0 yaitu

terdapat hubungan tidak nyata antara strategi publikasi PR dengan publik internal.

Hal ini dikarenakan menurut responden, aktivitas pR dalam kegiatan publikasi

lebih ditujukan kepada publik eksternal sehingga kurang berpengaruh pada publik

internal. Sehingga secara keseluruhan hubungan strategi public relations dengan

opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 36.

Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Internal

Keterangan

PR sebagai

komunikator Koefisien Hubungan 0.077 Tidak terdapat

hubungan nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.624

Menjalin hubungan

baik Koefisien Hubungan 0.345(*) Terdapat hubungan

nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.023

Membangun citra Koefisien Hubungan 0.703 Terdapat hubungan

nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.028(*)

PR sebagai

informator Koefisien Hubungan 0.272 Terdapat hubungan

nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.048(*)

Monitoring dan

evaluasi opini publik Koefisien Hubungan 0.235 Terdapat hubungan

yang tidak nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.128

PR sebagai backup

management Koefisien Hubungan 0.102 Terdapat hubungan

yang tidak nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.514

Publikasi PR Koefisien Hubungan 0.248 Terdapat hubungan

yang tidak nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.109Taraf nyata α = 0.05

Page 94: Bahan2 nhn pr

78

Pada Tabel 36, dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan PR

Indocement cukup baik. Hal ini terlihat adanya hubungan secata signifikan pada

tiga variabel yang artinya semakin tinggi strategi yang dilakukan maka opini

publik juga semakin tinggi atau positif.

8.2 Hubungan Strategi Public Relations dengan Opini Publik Eksteral

Berdasarkan hasil persentase strategi yang dilakukan PR, sebagian besar

pendapat publik eksternal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar

responden memiliki opini yang positif terhadap strategi PR. Hubungan strategi

Public Relations dengan opini publik eksteral dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor 2009

Spearman’s rho Opini Publik

Ekstenal Strategi PR Koefisien Hubungan 0.113

Tingkat Signifikan (2-arah) 0.035(*)

N 30 Taraf nyata α = 0.05

N = jumlah responden

Pada Tabel 37, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap

strategi PR dengan opini publik eksternal menunjukkan nilai hubungan sebesar

0.113, yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat

signifikan (p-value) 0.035 < α (0.05) artinya terdapat hubungan nyata antara

strategi PR dengan opini publik eksternal. Hal ini berarti, jika strategi yang

dilakukan semakin baik maka opini publik juga semakin tinggi sehingga citra

perusahaan positif. Menurut responden hal tersebut memang memiliki pengaruh

dengan opini publik, hal ini dikarenakan strategi PR yang dilakukan melalui

publikasi maupu kegiatan (seperti kegiatan kesehatan) yang dilakukan kepada

masyarakat memiliki penilaian yang baik kepada perusahaan.

8.3 Citra Perusahaan di Publik

Salah satu cara agar dapat mengetahui citra perusahaan adalah dengan

mengetahui penilaian dan pngetahuan responden tehadap kinerja maupun strategi

PR perusahaan tersebut, karena keberhasilan perusahaan identik dengan

keberhasilan PR di dalam perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Ruslan

Page 95: Bahan2 nhn pr

79

(2008) bahwa citra berhubungan erat dengan suatu penilaian maupun opini publik

terhadap segala bentuk produk maupun pelayanan yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan, dan citra dapat bernilai negatif maupun positif.

Sebagian besar responden (sebesar 75 persen) menyatakan bahwa kinerja

maupun strategi PR dalam kegiatan mempertahanan citra PT Indocement sudah

baik, sehingga citra perusahaan menjadi baik di mata publik internal maupun

eksternal, dan sebagian responden sebesar 25 persen menyatakan bahwa PR

belum cukup baik dalam mempertahankan citra perusahaan di mata publik

(Gambar 7).

Gambar 7. Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap PR PT

Indocement, 2009

Berdasarkan Gambar 7, maka dapat dilihat bahwa PR PT Indocement

sudah dapat menciptakan kinerja yang baik di perusahan dan sudah dapat

membentuk opini publik yang positif bagi perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan

dari banyaknya responden yang menyatakan hal tersebut sehingga sebagian besar

responden menyatakan citra perusahaan positif. Dapat disimpulkan bahwa PR PT

Indocement telah mencapai reputasi sekaligus prestasi yang menguntungkan bagi

perusahaan.

Page 96: Bahan2 nhn pr

80

BAB IX

KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan

Strategi adalah suatu cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai

kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya

untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Jenis

strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu melalui strategi edukatif-

informatif. Hal ini ditunjukkan oleh PR Indocement yang menyampaikan berita

maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta dan opini yang ada di

dalam maupun luar perusahaan. Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement

merupakan salah satu bentuk komunikasi dua arah dengan prinsip keterbukaan

serta menanamkan pengertian serta meningkatkan opini publik yang positif.

Strategi tersebut dilakukan untuk meningkatkan serta mempertahankan

opini publik yang positif bagi perusahaan. Pada analisis opini publik internal

terhadap fungsi dan tugas PR, terlihat bahwa pada kenyataannya para karyawan

memiliki pandangan atau opini yang baik yaitu bahwa PR Indocement telah

melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik untuk mempertahankan citra

perusahaan yang positif. Opini yang beredar di mata publik telah membuat posisi

Indocement sebagai perusahaan yang memiliki citra positif. Dan dapat

disimpulkan pula bahwa PR Indocement yang telah berusaha untuk melaksanakan

fungsi serta tugasnya dengan baik untuk mewujudkan tujuan perusahaan serta

mempertahankan citra perusahaan yang positif.

Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa

strategi PR dalam menjalin hubungan baik dengan opini, terlihat bahwa kedua

variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan PR dalam

membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam menyampaikan

informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang dilakukan oleh PR

Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi.

Page 97: Bahan2 nhn pr

81

9.2 Saran

Sarana penyampaian informasi yang tidak langsung diakses oleh publik

adalah website. Sehingga perlunya ada evaluasi strategi untuk mempublikasikan

mengenai keberadaan website PT Indocement. Selain itu, perlunya ada indikator

jumlah pengunjung pada situs perusahaan tersebut. Pada aspek kelengkapan

informasi, perlu di evaluasi guna dapat memberikan infomasi yang dibutuhkan

oleh publik sehingga tetap mendapatkan dukungan publik dan mempertahankan

opini publik yang positif.

Page 98: Bahan2 nhn pr

82

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view

&id=139&Itemid=41. [diakses tanggal 5 Maret 2009].

Cutlip, Scott M. & Allen H. Center. 1982. Effectively Public Relations. Jakarta:

Gafindo.

Cutlip, Center, dan Broom. 2000. Effectively Public Relations. Jakarta: Gafindo.

Djaja, Danan. 1995. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Bandung: Alumni.

Effendy, Onong Uchjana. 1991. Hubungan Masyarakat. Bandung: Rosdakarya.

El-Qorni, Ahmad Kurnia. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label

/Public%20Relations. [diakdes tanggal 6 Maret 2009].

Greener, Tony. 1995. The Secret of Successfuls Public Relations, Alih bahasa

Nuraki Aziz. Jakarta: Bumi Aksara.

Gregory, Anne. 2004. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations.

Edisi 2 terjemahan Dewi Damayanti. Jakarta: Erlangga.

Jefkins, Frank. Public Relations. Penerjemah Haris Munandar. Edisi Keempat.

Jakarta: Erlangga, 1996.

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press.

Kusumastuti, Frida. 2001. Dasar-Dasar Humas. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Marston, John E. 1979. Modern Public Relations. New York: Mc GrawHill.

Rakhmat, Jalaluddin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rumanti, Sr. 2002. Maria Assumpta OSF. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta:

PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Ruslan, Rosady. 1997. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

____________. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

____________. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.

Jakarta: Rajawali Press.

Page 99: Bahan2 nhn pr

83

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar-Dasar Public Relations.

Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiah M., Siti 2008. Modul Kulah Pendidikan Orang Dewasa. Bogor.

Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian, Program dan

Implementasi. Bandung: Nuansa.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Yulianti. 2008. http://www.fikom.unpad.ac.id/?page=detailartikel&id=112.

[diakses tanggal 5 Maret 2009].

Page 100: Bahan2 nhn pr

84

Daily News Monitoring Report, 14 August 2009

Corporate Secretariat Division

Tone : Action:

Pos I For Information Only

Neut. C

Needs clarification

/ rectification

Neg S

For stand-by

response

O

Opportunity, needs

to explore further

No. Date Source Headline and Summary

Analysis

Remarks Ton

e Act

PT. Indocement

Tunggal

Prakarsa

1 13-Aug Jurnal Bogor.com

Indocement receives IMAC Award 2009. PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk has been granted

IMAC (Indonesia's Most Admired Company) Award

2009 as The Best Performance Company Image for

the category of Cement Industry in Indonesia. The

award was given to the companies improving their

image to gain trust from their stakeholders including

their partners.

Pos I

Indocement received IMC

Award 2009. Indocement is

one of the best performing

company improving its'

image.

2 14-Aug Jurnal Bogor, p. 4 Indocement receives IMAC Award 2009. as above Pos I As above

Page 101: Bahan2 nhn pr

85

3 13-Aug Bisnis.com

Sluggishly to reach 2,400, IHSG afternoon up 2%

- At the second session trading on Thursday (13/08)

Composite Share Price Index (IHSG) at the

Indonesian Stock Market (BEI) was strengthening

significantly but sluggishly to reach 2.400. The index

upward movement was triggered by the increase in

the regional and global market. Indocement (INTP)

share was recorded as one of top gainers with 6.43%

increase to Rp9,100 at the second session closing on

Thursday (13/08).

Neut I

Indocement (INTP) share was

recorded as one of the top

gainers, rising 6,43% to

Rp.9,100 at the second

session trading on Thursday

(13/08)

4 13-Aug Okezone.com IHSG close to reach 2,400 - as above Neut I As above

Competitors

1 13-Aug Detik Finance

Government and Rajawali Corp soon to appoint

New Semen Gresik Vice President Director:

Government and PT Rajawali Corporation has

prepared the replacement PT Semen Gresik Tbk

(SMGR) Vice President Director, Heru D Adiningrat,

who has been appointed PT Danareksa Director. The

externally appointed candidates is now undergoing fir

and proper test as suggested by the selection

committee. As to whether or not the candidate is

selected will depend on the extraordinary shareholder

(RUPSLB) meeting on September 15, 2009.

Neut I

Government and Rajawali

Corp will soon appoint Semen

Gresik New Vice President

Director

2 14-Aug Koran Tempo, P.

A15

Semen Gresik Vice President Director externally

recruited: As above Neut I

As above

Related Articles

No News