bahan wetland pak raffles klhk
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT BERKELANJUTAN KUNCI MENCEGAH
KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANDIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN2015
KONDISI TERKINI KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN
A. SEBARAN ASAP
Kondisi sebaran asap tiga hari terakhir tidak terlalu signifikan. Sumatera dan Kaalimantan masih diliputi asap.
Sebaran asap masih ada di negara tetangga (Malaysia dan Kalimantan)
Lanjutan..
Kondisi sebaran asap di Sulawesi, Maluku dan Papua dalam tiga hari berubah-ubah.
Tanggal 19/10/2015 membaik namun tanggal 20/20/2015 asap menyebar lebih luas
B. KONDISI HOTSPOT
NoIndonesia
( 6 Provinsi Rawan)
Hotspot (titikpanas)NOAA 1) Terra Aqua (NASA)conf> 80%2)
2014 2015 201519 Okt 1 Jan – 19 Okt 19 Okt 1 Jan – 19 Okt 19 Okt 1 Jan – 18 Okt
1. Riau 0 4.338 1 1.878 19 2.1222. Jambi 5 1.172 1 1.633 69 2.5243. Sumsel 26 2.941 1 2.891 513 10.9464. Kalbar 0 5.185 2 2.663 6 2.6845. Kalteng 6 4.834 64 3.926 366 9.9986. Kalsel 7 1.344 141 1.184 113 1.6167. Sulut 1 31 0 60 0 3568. Sulteng 12 433 8 305 2 4349. Sulbar 2 85 7 51 5 103
10. Sulsel 4 438 11 407 5 55511. Sultra 9 392 0 239 0 25112. Maluku Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 17 28913. Maluku Utara Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 25 54214. Papua Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 224 294515. Papua Barat Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 5 93
Total Indonesia
112 28.119 409 19.851 1450 40.552
UPDATE UPAYA YANG TELAH DAN SEDANG DILAKUKAN
C. OPERASI PEMADAMANPROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
RIAU Operasi dilakukan oleh 209 orang Manggala Agni, 2,909 personil TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze dan 114 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK)
TMC : 147,92 ton.dengan kekuatan 1 pesawat Cassa PK-PCTWater bombing : = 27.357.200 liter dengan kekuatan 2 Helikopter (BNPB) dan heli perusahaan
JAMBI Operasi dilakukan oleh 240 orang Manggala Agni, 359 personil TNI/POLRI (Mabes) dan personil lokal, BPBD, RPK Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze, 114 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK)
TMC : 5,8 tonWater bombing : 6.173.600 liter dengan dukungan 4 helikopter
PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
SUMSEL Operasi oleh 236 personil Manggala Agni, 1100 TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze dan 45,6 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK)
TMC : 73,5 ton dukungan 1 pesawatWater bombing : 28.632.000 liter Armada pesawat Indonesia (10 unit) dan bantuan Internasional (6 unit) : Bombardier Pelican dan Dauphin (Malaysia); Chinok 2 unit (Singapura); Hercules Bomber dan TC690 Birddog 376 (Australia). Tambahan 2 unit BE-200 dari Rusia tanggl 21/20/2015
KALBAR Operasi oleh 255 personil Manggala Agni, TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan, Regu Pemadam dari perkumpulan masyarakat, MPA, BPBD
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze, 91,2 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK)
TMC : 35,08 tonWater bombing : 4.272.200 liter dengan dukungan 2 helikopter (Bolco dan Kamov)
Lanjutan..
Lanjutan..
PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
KALTENG Operasi dilakukan oleh 195 personil Manggala Agni,TNI/POLRI, BPBD, Pemadam swasta, RPK perusahaan, Tagana, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze, 45,6 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK)
TMC : 2,4 tonWater bombing : 12.667.950 liter dengan dukungan 3 helikopter, 1 pesawat air tractor
KALSEL Operasi pemadaman oleh 180 personil Manggala Agni, TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan, MPADukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze, 34,2 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK)
Water bombing : 4.746.000 liter dengan dukungan 3 helikopterNormalisasi sungai 7.500 meter, Pembuatan Ray 9.110 m, Pembuatan embung 4x6x4 m ( 90 buah), Pembuatan sekat air:5 titik.
PEMADAMAN DARAT
KESULITAN DALAM PELAKSANAAN PEMADAMAN DARAT
UPAYA PEMADAMAN UDARA (WATERBOMBING) PER 18 OKTOBER 2015
• Riau 27.357.200 liter • Sumsel 28.632.000 liter • Jambi 6.173.600 liter • Kalbar 4.272.200 liter • Kalteng 12.667.950 liter• Kalsel 4.746.000 liter• =========================
TOTAL : 83.848.950 liter air
12
Air Tractor
Heli MI-171
Riau : 147,92 ton Sumsel : 73,50 ton Jambi : 2,40 tonKalteng : 2,40 tonKalbar : 35,08 ton========================Total : 261,30 ton
UPAYA TEKNIK MODIFIKASI CUACA (TMC) ATAU HUJAN BUATAN DENGAN MENEBAR GARAM , PER 18 OKTOBER 2015
CN 295
Cassa A 2105
D. OPERASI MANAJEMEN TATA AIR
PROVINSI UPAYA
RIAU • 21 unit penutupan kanal di SM Giam Siak Kecil oleh BBKSDA Riau;
• 13 unit sekat kanal bantuan Presiden di Sei Tohor, Tebing Tinggi, Kep. Meranti,
• 14 unit sekat kanal dengan dukungan dana dari KemenLHK,
• 18 unit sekat kanal dengan dukungan dana dari UNDP;
• Embung dan sekat kanal di Rimbo Panjang (BNPB-TNI)
JAMBI • Normalisasi saluran air Kab. Muaro Jambi: Ds. Manis Mato 2000 m, Pematang Raman 3000 m, Puding 3000m
• Normalisasi Saluran air di Kab. Tanjabbar : Ds. Pematang Buluh, Kec. Betara 7000 m
• Normalisasi saluran air Kab. Tanjabtim : Ds. Sei Cemara 3000 m dan Sei Jambat 3500 m
Lanjutan..
PROVINSI UPAYA
KALTENG Pembuatan main drain : 7000m kanan (100%) dan 7000 m (100%) kiri, Pembuatan collection drain :28 sodetan @ 300m (100%), Galian Parit penghubung embung 7000 m(100%), Pembuatan embung ukuran 10x10x4 m (28 buah), Pembuatan sodetan di bawah jembatan tumbang nusa di 28 titik (100%), Sekat kanal sebanyak 28 unit (100%), Pemberian plastik untuk embung 28 buah, Jembatan di bendungan selesai (100%), Pemasangan sekat sodetan 4 unit, Pembuatan embung tambahan 20x30x4m di titik 7 dan 21 (100%)
Dukungan pompa robin (irigasi) sebanyak 30 unit beserta selang (KemenLHK)
KALSEL Normalisasi sungai 7.500 meter, Pembuatan Ray 9.110 m, Pembuatan embung 4x6x4 m ( 90 buah), Pembuatan sekat air:5 titik.
Rancangan saluran penghubung kanal dan embung di Pulang Pisau, Kalteng
Pembuatan Sekat Kanal di Desa Sei Tohor Riau
MANAJEMEN TATA KELOLA AIR
Main Drain di Kalimantan TengahPetugas MA mengisi Embung di Rimbo Panjang
Kondisi air masih tetap tinggi walaupun lebih dari 3 bulan tidak turun hujan (foto diambil tanggal 10 Oktober 2015)
MANAJEMEN TATA KELOLA AIR
KEBIJAKAN MENLHK
SANKSI ADMINISTRATIF
NO SANKSI PEMAKSAAN PEMERINTAH
1. PT. BBS (perkebunan) KALBAR2. PT. KU (perkebunan) JAMBI3. PT. IHM (HTI) KALTIM4. PT. WS (HTI) JAMBI
SANKSI PEMBEKUAN IZIN
5. PT. SBAWI (HTI) SUMSEL6. PT.PBP (HPH) JAMBI7. PT. DML (HPH) KALTIM8. PT. RML
(perkebunan)SUMSEL
SANKSI PENCABUTAN IZIN
9. PT. MAS (HTI) KALBAR10. PT. DHL (HTI) JAMBI
NO SANKSI PEMBEKUAN IZIN
1. PT. Tempirai Palm Resources (sawit)
2. PT. Waringin Agro Jaya (sawit)
3. PT. Langgam Inti Hibrindo (sawit)
4. PT. Hutani Sola Lestari (HTI)
TAHAP 1 TAHAP 2
ARAH SOLUSI PERMANEN • Regulasi sustainability untuk korporasi (Landscape management);
contohnya sistem mozaik, kewajiban2 seperti bangun embung per satuan luasan konsesi, selain yang sudah ditegaskan dalam perijinan.
• Review kepatuhan perijinan dan atau audit lingkungan; pengenaan sanksi atas pelanggaran
• Penguatan Kelembagaan & Kepemimpinan di Kecamatan dan Desa• Perancangan kebijakan Pembukaan Lahan tanpa bakar (regulasi, subsidi,
asistensi, dll)• Penyiapan Emergency Respons multipihak• Pengembangan modul & pendidikan generasi cinta lingkungan (Adiwiyata)• Penguatan kelembagaan di masyarakat (grassroot/local level), dimotori
oleh Masyarakat Peduli Api (Fire Fighters) dan pelajar/mahasiswa.• Aliansi Masyarakat berjenjang dari tingkat nasional sampai ke
Kabupaten/Kota/Kecamatan/Desa
ALTERNATIF INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
I. RULE BASE 1. Pemberian insentif ini dilakukan atas dasar kepatuhan masyarakat
atau perusahaan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.2. Insentif dapat dalam bentuk langsung terkait dengan
pengendalian kebakaran hutan ataupun dalam bentuk lain namun dengan prasayarat bagi yang tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.
3. Sumber dana dapat murni dari pemerintah (satu atau beberapa K/L) ataupun kolaborasi dengan perusahaan.
II. INSENTIF UNTUK MASYARAKAT
1. Pemberian bantuan peralatan PLTB2. Pengadaan sistem canal blocking untuk mengatur kedalaman muka air
tanah (gambut)3. Alat pemadam kebakaran hutan dan lahan4. Alat pertanian ramah lingkungan 5. Pelatihan pengembangan ekonomi pedesaaan yang berwawasan
lingkungan6. Membantu pemasaran produk hasil pertanian yang cara pengolahan
lahannya menggunakan PLTB 7. Bantuan pupuk dan amelioran agar peningkatan kesuburan tanah tidak
tergantung pada abu hasil pembakaran 8. Pemberian bibit dan hak guna usaha untuk merehabilitasi semak belukar
gambut, terutama untuk komoditas yang toleran muka air tanah dangkal9. Untuk jangka panjang misal keringanan pajak bumi bangunan bagi
masyarakat yang tidak melakukan pembakaran.10. Beasiswa bagi anak-anak/ anggota masyarakat yang tidak melakukan
pembakaran lahan dan hutan (pemerintah dan atau CSR)
LANJUTAN....................
11. Keringanan biaya listrik bagi masyarakat.12. Bantuan pembangunan fasilitas desa maupun ekonomi desa melalui
program CSR perusahaan bagi desa-desa di sekitar kawasan konsesinya.
13. Program pendampingan/fasilitasi peningkatan usaha pedesaan bagi desa/warga yang tidak melakukan pemabakaran hutan dan lahan.
14. DLL sebagainya
III. INSENTIF UNTUK PERUSAHAAN
1. Keringanan pajak bagi perusahaan yang aktif menerapkan pengendalian kebakaran hutan di kawasan konsesinya dan dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan secara luas
2. Rekomendasi bagi proses sertifikasi perusahaan.3. Prioritas fasilitasi pembiayaan dari perusahaan.4. Jaminan legalitas status kawasan, terkait dengan banyaknya
status lahan tumpang tindih.5. Penghargaan di bidang lingkungan bagi perusahaan yang tidak
melakukan dan dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan di lingkungannya.
6. Green investing dengan perizinan yang sederhana dan durasi lebih panjang
IV. DISINSENTIF
• Penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran pada semua level (masyarakat dan pihak perusahaan)
• Memberi sanksi Administratif ( pembekuan ijin, mengurangi kawasan ijinnya, pengenaan denda, pencabutan ijin)
• Pengenaan sanksi perdata/denda dan sanksi pidana
TINDAK TINGKAT DESA DAN MASYARAKAT
1. Meningkatkan kemampuan Manggala Agni menjadi fasilitator dalam meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lahan gambut yang bijak
2. Membentuk TIM PENDAMPING DESA sebagai salah satu pelopor di tingkat desa untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan dan hutan
3. Bekerjasama dengan Litbang kehutanan-litbang pertanian dan BPPT untuk mengeksplorasi upaya Penyiapan Lahan Tanpa Bakar dalam pengelolaan lahan gambut di tingkat masyarakat DESA
4. Bekerjasama dengan Kementerian Desa untuk memfasilitasi pembangunn tata kelola air gambut dengan menggunakan dana desa yang dieksekusi oleh masyarakat desa
MENJAGA GAMBUT..MENJAGA KEHIDUPAN
TERIMA KASIH