bab4 renc krja

19
R R ENCANA ENCANA K K ERJA ERJA Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin – Provinsi Jambi Menguraikan mengenai hal umum, rincian kegiatan yang mencakup persiapan, survey lapangan, Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin – Provinsi Jambi 4.1 Umum Dalam Bab Rencana Kerja ini pada dasarnya menjelaskan mengenai tahapan-tahapan tim pelaksana dalam proses penyelesaian pekerjaan. Dalam rencana kerja ini juga akan diuraiakan mengenai rincian kegiatan yang akan diselesaikan terkait dengan pekerjaan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi. A. Rincian Kegiatan Untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi ini dibagi ke dalam 4 kegiatan, yaitu : (1) persiapan, (2) survey lapangan, (3) Updating database (4) pelaporan. Keempat kegiatan besar tersebut terbagi lagi ke dalam beberapa sub- kegiatan yang merupakan penjabaran lebih rinci. Dari keempat LAPORAN PENDAHULUAN 4 - 1

Upload: ade-chandra

Post on 07-Nov-2015

250 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dsg

TRANSCRIPT

AB 1

Updating Data & Penyusunan Kelas, Status

Dan Fungsi Jalan Kabupaten

RENCANA KERJAUpdating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi

Menguraikan mengenai hal umum, rincian kegiatan yang mencakup persiapan, survey lapangan, Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupatendi Kabupaten Merangin Provinsi Jambi

4.1 Umum

Dalam Bab Rencana Kerja ini pada dasarnya menjelaskan mengenai tahapan-tahapan tim pelaksana dalam proses penyelesaian pekerjaan. Dalam rencana kerja ini juga akan diuraiakan mengenai rincian kegiatan yang akan diselesaikan terkait dengan pekerjaan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi.A. Rincian Kegiatan

Untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi ini dibagi ke dalam 4 kegiatan, yaitu :

(1) persiapan,

(2) survey lapangan,

(3) Updating database

(4) pelaporan.

Keempat kegiatan besar tersebut terbagi lagi ke dalam beberapa sub-kegiatan yang merupakan penjabaran lebih rinci. Dari keempat kegiatan utama tersebut, inti dari pekerjaan ini adalah pada penyusunan updating database jaringan jalan dan jembatan, namun tetap tidak dapat dipisahkan dengan kedua kegiatan lainnya.

A. Persiapan

Kegiatan persiapan pada intinya menjelaskan langkah-langkah awal yang harus disiapkan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, mencakup :

koordinasi tim pelaksana,

pemantapan rencana kerja dan survey lapangan,

penyusunan database jaringan jalan,

penyiapan laporan.

Koordinasi tim pelaksana

Dalam sub-kegiatan ini pada intinya dilakukan penyamaan konsep penyelesaian pekerjaan di antara anggota tim serta pembagian tugas dan tanggung jawab terkait dengan pekerjaan penyusunan updating database jaringan jalan dan jembatan berbasis spasial; Pemantapan rencana kerja dan survey lapangan

Pemantapan rencana kerja merupakan dasar dari keseluruhan pekerjaan yang akan dilakukan dimana akan disusun rencana kerja pekerjaan sesuai dengan ketentuan waktu dan subtansi yang telah ditentukan dalam KAK. Dalam sub-kegiatan ini, semua kegiatan yang akan dilakukan uraiannya serta ditentukan target penyelesaian pekerjaan selama waktu 3 bulan yang ditetapkan, serta ditentukan pula bagaimana mobilisasi dari semua anggota tim dalam setiap kegiatan; Persiapan perangkat survey

Merupakan kegiatan penyusunan check list data yang dibutuhkan, peta dasar wilayah sebagai peta kerja, lembar pengukuran GPS, beserta penyiapan peralatan lainnya yang akan digunakan dalam pengolahan data.

Penyusunan database

Kegiatan penyusunan updating database jaringan jalan dan jembatan berbasis spasial ini merupakan inti dari pekerjaan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi. Dalam kegiatan ini akan dilakukan entry data yang telah didapatkan di lapangan yang kemudian menjadi dasar dalam penyusunan updating database jaringan jalan dan jembatan berbasisi spasial. Pengumpulan data dan informasi, pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan pekerjaan pada wilayah kabupaten Merangin. Survei ini dilakukan untuk mengetahui kondisi secara umum beberapa sarana dan prasarana jalan dan jembatan yang ada di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Merangin baik secara langsung melalui observasi maupun tidak langsung melalui data sekunder. Dari survei ini diharapkan dapat diketahui potensi dan permasalahan baik secara makro wilayah maupun mikro pada kawasan Kecamatan. Adapun hal-hal yang menjadi sorotan utama dalam survei ini mencakup semua aspek fisik sarana prasarana jalan dan jembatan. Dalam kegiatan ini dilakukan pula diskusi untuk mendapatkan masukan serta diakhiri dengan kompilasi data.

4.2 Survey Lapangan

1. Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, yang diperlukan adalah informasi mengenai perolehan dan pengumpulan data untuk tujuan pembuatan updating data base, serta pemilihan data yang tepat untuk tujuan tersebut. Pengertian memilih di sini termasuk juga pada hal-hal seperti melakukan analisa tentang apa dan bagaimana struktur data base yang sudah ada dan akan diupdating berikut perinciannya secara detail, melakukan identifikasi sumber-sumber data yang akan digunakan, menilai mutu/kualitas sumber data tersebut.

Kegiatan pengumpulan peta dasar dan tematik yang ada, dari dinas atau kelembagaan yang menjadi pemilik data. Dari data spasial yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan identifikasi data yang dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan keberadaan data dan informasi spasial yang mendukung terhadap pelaksanaan pekerjaan, serta kontrol kualitas dan seleksi data. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara tingkat ketelitian dan kekonsistenan data.

Guna menunjang penyelesaian pekerjaan dengan baik sesuai dengan kerangka acuan kerja (KAK) maka dilakukan pengumpulan data banyaknya jumlah sarana dan prasarana jaringan jalan dan jembatan dan data hasil studi sebelumnya yang pernah dilaksanakan, dan atau data lainnya. Kegiatan pegumpulan data pada dasarnya adalah kegiatanawal sebelum tim pelaksana memulai kegiatan utama, yaitu meliputi :

Pengumpulan Data Spasial

Pengumpulan peta dasar dan tematik yang ada, dari dinas atau kelembagaan yang menjadi pemilik dan pemelihara data. Dari data spasial yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan inventarisasi dan identifikasi data dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan keberadaan data dan informasi spasial yang mendukung terhadap pelaksanaan pekerjaan, serta kontrol kualitas dan seleksi data. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara tingkat ketelitian dan kekonsistenan data

Pengumpulan Data Atribut

Data sosial atribut dikumpulkan sebagai bahan kelengkapan data spasial. Banyaknya jaringan jalan/ruas jalan Jumlah ruas Jumlah jembatan Kondisi jaringan jalan lokasi secara administratif jaringan jalan dan jembatan Dlsb.2. Survey Lapangan

Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan pada survey lapangan ini meliputi :

A. Kajian Jaringan Jalan dan JembatanKajian tentang pelaksanaan kegiatan Penyusunan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi berbasis Spasial bertujuan untuk memberi pemahaman pekerjaan, sehingga diharapkan Tim teknis Dinas dan atau Dinas lain yang terlibat dapat berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

a. Penyampaian informasi secara jelas dan transparan kepada tentang rencana kegiatan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi Berbasisi Spasial serta dampak yang diperkirakan timbul.

b. Dengar pendapat, sebagai sarana penggalian data dan informasi mengenai sarana prasarana jaringan jalan dan jembatan.

B. Inventarisasi Sarana dan Prasarana Jaringan Jalan dan JembatanInventarisasi yang dibutuhkan untuk pembuatan updating data base ini adalah sebagai berikut :

Banyaknya sarana prasarana jaringan jalan Inventarisasi jumlah ruas jalan dan jembatan Kondisi fisik jalan Posisi

4.3 Desain Pengembangan SistemPada tahap perancangan konsep pengembangan updating sistem ini dilakukan beberapa kajian mengenai kebutuhan pengguna akan data dan sistem yang akan dibangun. Perancangan dilakukan terhadap sistem yang akan dikembangkan serta tingkat kedalaman informasi yang mampu ditampilkan.a. Database Jaringan Jalan dan JembatanTahapan perancangan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi Berbasisi Spasial meliputi kegiatan sebagai berikut :

Analisa sistem & pengumpulan data

Pemrosesan data

Updating data

Disain sistem Implementasi

Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi pada kegiatan ini berbasis database dimana sistem ini bersifat GIS. Dari sistem ini diharapkan para Pengambil Keputusan (decision maker) dapat mengambil keuntungan sesuai keinginan. Pada suatu sistem informasi, kemampuan suatu sistem ditentukan oleh basis penunjang system tersebut, yaitu :

Berbasis Grafis (Gambar)

Berbasis Teks

Atau gabungan dari kedua basis yang merupakan satu sistem multi media. Metode pembangunan database yang digunakan dalam sistem ini adalah dengan pertimbangan fleksibilitas dan portabilitas proses manipulasi data.

Pengguna (User) dapat melakukan up-dating data setiap saat, sehingga keinginan penggunan untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat dinamis dan up to date dapat terpenuhi. Up-dating data yang dapat dilakukan oleh pengguna yaitu Penambahan data baru (appending); mengurangi data yang tidak terpakai (delete); serta Editing data.

Updating disini adalah apabila ada lokasi baru, penambahan fasilitas dan perubahan dimensi suatu bangunan. Kemudian informasi mengenai fasilitas penting dalam bidang jaringan jalan. Kemudahan informasi akan mengangkat citra dan berdampak positif yaitu kemudahan mendapatkan data dan pengambilan keputusan.

Informasi Teknis, meliputi :

Jumlah Kondisi Sumber daya

Perhubungan (kemudahan pencapaian)Informasi disini meliputi: macam, nama, lokasi, jumlah, tipe, kondisi, tahun pembuatan, foto visualisasi lapangan dan apabila perlu video.

Jaringan Jalan , meliputi : Kondisi

Fungsi

StatusTata Guna Lahan, meliputi :

Informasi mengenai tata guna lahan meliputi:

Macam tanah, terdiri dari data informasi Lahan disesuaikan dengan RTRW Kabupaten Merangin Kegunaan atau lainnya Soil Type : Tipe tanah dipandang dari material dan kegunaan

Luas : Luas wilayahb. Tabel Database

Pembangunan updating database pada sitem Informasi ini akan menggunakan model query untuk system pelacakan dan updating data. Pengguna (User) dapat meng-update data dan informasi pada database dengan menggunakan software database.

Karena database yang dibangun menggunakan format DBASE (dbf), maka portabilitas dan fleksibilitas data tetap dapat dipertahankan. User dapat menambah field, tetapi tidak dapat merubah field (kolom) karena akan mengganggu operasi perhitungan database.

Pengkodean

Pemberian kode setiap record data memungkinkan mudah dimengerti dan harus berdasarkan atas metode nomenklatur dan bersifat spesifik. Pengkodean record data berdasarkan atas :

Wilayah (kecamatan, kelurahan/desa) Nama jalan Dimensi

Lokasi

Kode Spesifik

Tipe Data

Implementasi pada SIG (Sistem Informasi Geografis) sebagian besar berbasis database yang menyimpan informasi spasial (keruangan) dan informasi berbasis tabel (tekstual) seperti lokasi, nama tempat, besaran kordinat, nama jalan dsb.

Pekerjaan Updating Data dan Penyusunan Kelas, Status dan Fungsi Jalan Kabupaten di Kabupaten Merangin - Provinsi Jambi dipakai sebagai penghubung antara SIG dan informasi yang bersifat khusus yaitu Informasi jaringan jalan dan jembatan. Informasi dapat di up-date melaui sistem informasi dan informasi yang bersifat global dapat dihubungkan dengan aplikasi SIG.

c. Pengembangan Sistem Aplikasi Database

Pengembangan sistem aplikasi data base dilakukan dengan kastemisasi. Alur pembangunan sistemnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Berdasarkan gambar diatas maka sistem yang dibangun harus mempunyai kemampuan menangani berbagai permasalahan dasar dalam bidang jaringan jalan dan jembatan, dengan rincian kemampuan sistem yang terbangun adalah sebagai berikut :

Sistem yang dibangun dapat mudah dimengerti oleh pengguna akhir (end user). Baik dari segi pengoperasian sistem maupun pemeliharaannya.

Sistem yang dibangun dapat secara langsung diaplikasikan dengan menampilkan data-data spasial.

Sistem yang dibangun diharapkan dapat kompatibel dengan peralatan yang ada di instansi pengguna. Peralatan disini mencakup perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software).

Sistem yang dibangun diharapkan dapat menampilkan dan menyediakan informasi yang diinginkan secara cepat, tepat dan akurat.

Sistem yang dibangun diharapkan tidak akan mengalami perubahan-perubahan yang mendasar apabila terjadi perubahan-perubahan (updating) pada basis data tabular maupun pada data spasial atau dapat dikatakan Open System.

Sistem yang dibangun dapat memudahkan dan mempercepat manajemen basis data jaringan jalan dan jembatan pada semua tahapan, yaitu input, edit dan output serta updating data.

Sistem yang dibangun mempunyai fasilitas penelusuran data (query) baik untuk data spasial maupun data atribut.

d. Proses Data Spasial

Data spasial dasar merupakan data-data bereferensi geografis yang akan menjadi dasar atau menjadi referensi utama untuk melakukan integrasi, link data atribut dan analisis spasial. Data spasial ini akan menjadi referensi geografis pada sistem informasi geografis (SIG) yang dibangun. Jenis tema spasial dasar terdiri dari data referensi sistem koordinat peta dasar yang diambil dari peta rupabumi dan data-data tematik dasar yang diambil dari peta-peta tematik dasar dari data sekunder, misalnya data RTRW Kabupaten, tata guna tanah, data kawasan dll. Hal-hal yang harus dicermati dalam membangun data spasial dasar antara lain; (1) Sistem referensi koordinat; (2) Penamaan item tematik; (3) Format dan struktur data; (4) Perolehan pendukung.

Sistem referensi koordinat diperlukan agar peta-peta digital yang diperlukan dapat diintegrasikan dalam satu sistem referensi (tunggal), supaya proses penggabungan, link, integrasi dan analisis spasial dapat dilakukan. Oleh karena itu untuk peta-peta yang mempunyai sistem referensi lain harus dilakukan proses transformasi sistem koordinat peta.

Penamaan item tematik yang baku diperlukan agar diperoleh kesamaan dalam penamaan tema maupun dalam proses layerisasi data digital. Sehingga nama suatu tema peta akan dipersepsikan tunggal, pemakai akan mengerti bahwa nama tertentu memang berisi data/informasi yang sama dengan yang dimaksudkan. Pedoman untuk penamaan tema peta ini dapat mengadopsi dari standarisasi penamaan item tematik data dasar.

Format dan struktur data juga harus menggunakan standar yang umum dilakukan dalam kegiatan pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG), dimana secara nasional panduannya sudah ada, seperti yang telah dikeluarkan oleh Bakosurtanal. Standarisasi format dan struktur data ini diperlukan agar kemanfaatan data spasial yang dibangun dapat mempunyai kemanfaatan yang lebih luas dan mudah untuk dipertukarkan (data sharing).

Kegiatan yang dilakukan pada proses pengolahan data spasial ini adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi data pendukung

Identifikasi data pendukung dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan keberadaan data dan informasi spasial yang mendukung terhadap pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal ini dilakukan pengumpulan peta tematik (data pendukung) yang ada, dari dinas atau kelembagaan yang menjadi pemilik dan pemelihara data tersebut.

2. Kompilasi dan seleksi data

Dari data spasial yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan kontrol kualitas dan seleksi data. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara tingkat ketelitian dan kekonsistenan data.

3. Penyusunan tema (layerisasi)

Layerisasi merupakan tahap pengelompokan unsur-unsur data spasial sesuai dengan temanya masing-masing. Dalam melakukan pengelompokan perlu diperhatikan juga mengenai jenis unsur (feature) dari setiap objek karena satu jenis objek yang memiliki tema yang sama tetapi mempunyai feature yang berbeda, misalnya objek dengan tema sungai dapat digambarkan sebagai unsur garis (line) atau luasan (area). Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pembagian tema menjadi tema sungai_garis dan sungai_area.

4. Editing

Editing merupakan proses perbaikan kesalahan pada data hasil konversi dari analog ke format digital. Dalam tahap ini terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu ketepatan posisi unsur dan kelengkapan unsurnya.

5. Transformasi Koordinat

Transformasi koordinat mempunyai pengertian perubahan sistem koordinat, yaitu perubahan dari suatu sistem asal ke sistem yang diinginkan. Transformasi disini bertujuan agar sistem koordinat yang dipakai dalam Basis Data Spasial mempunyai suatu sistem tertentu yang baku dan berlaku secara universal, misalnya UTM (Universal Transverse Mercator).

6. Pembuatan Topologi dan Kodifikasi

Topologi adalah suatu bentuk atau model matematik yang digunakan dalam SIG untuk menyatakan hubungan spasial antar unsur grafis. Dengan adanya topologi, hubungan antar unsur dapat diketahui apakah berhubungan (connectivity), berbatasan / bersebelahan (adjacency), berpotongan (intersection), atau berdekatan (proximity).

Kodifikasi merupakan proses pemberian kode (identifier) untuk setiap unsur grafis. Dimana kode ini harus merupakan nilai yang unik untuk setiap unsur spasial dan berfungsi sebagai penghubung dengan data atribut.

e. Proses Data Atribut

Penyusunan basis data atribut yang dilakukan bertujuan untuk menyusun data dalam struktur yang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan sistem yang akan dibangun.

Sesuai dengan tujuan dan manfaat sistem yang diharapkan maka dalam implementasi pengembangan sistem basisdata diarahkan untuk dapat dikembangkan lebih lanjut, baik untuk keperluan pengembangan sistem informasinya maupun untuk diintegrasikan dengan sistem yang telah ada. Oleh karena dalam mengembangkan sistem basisdata dilakukan dengan pertimbangan seperti berikut :

Sistem yang dikembangkan dibuat fleksibel dan dapat dibangun secara bertahap serta dapat dikembangkan untuk menampung data makro maupun mikro.

Sistem dapat menghasilkan informasi makro untuk dukungan informasi internal dan informasi mikro untuk memberikan layanan eksternal.

Kegiatan pemrosesan data atribut ini meliputi :

Klasifikasi Jenis Data

Penyusunan Tabel Relasional Data

Penyusunan Data Flow Diagram

Konversi dan Penyesuaian format data

Kontrol Kualitas data

f. Integrasi Data

Pembangunan basis data spasial digital dimaksudkan untuk menyiapkan data spasial dan atribut yang telah terintegrasi dalam format yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya untuk bahan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan pengendalian pembangunan. Basis data merupakan salah satu komponen yang menentukan pengembangan sustu sistem informasi. Pengorganisasian data dalam basis data dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek sistem; organisasi fisiknya, dan aspek pengguna; organisasi logikal. Pengguna sistem akan berhubungan dengan basis data melalui suatu fasilitas yang berfungsi sebagai interface yang disebut sebagai sistem pengelolaan basis data (data base management system atau DBMS). DBMS ini adalah suatu perangkat lunak yang mengatur struktur data (yang akan disimpan dalam basis data) agar dapat digunakan dengan mudah (misal proses mencari data atau retrieval) dan prosedur untuk access (berhubungan) dengan basi data. DBMS juga mengatur pembentukan file, memodifikasi, menyimpan, meng-update, memproduksi file, dan sebagainya.

Melalui komputer, menggunakan basis data yang tersedia kita dapat melakukan proses pencarian data lebih cepat. Proses ini lebih cepat karena data diatur menurut satu cara sesuai dengan sistem basis data yang ada. dalam hal ini, yang paling penting adalah bagaimana kita harus memutuskan dengan tepat, data apa saja yang ingin kita simpan. Dengan data yang cukup masala-masalah seperti duplikasi data dapat dihilangkan, satu data dapat dipakai dalam beberapa bidang aplikasi. Konsep basis data yang digunakan sekarang ini akan menekankan masalah data sharing dan penyimpanan data secukupnya (tidak berlebihan atau redundant).

Penggunaan basis data pada sistem aplikasi mempunyai keuntungan sebagai berikut :

kontrol secara terpusat/sentralisasi

data dapat dipakai untuk berbagai keperluan

kebebasan dalam penggunaan data

implementasi (misal dalam mencari informasi) akan lebih mudah

mempunyai access langsung

ada kontrol terhadap data, data yang tidak diperlukan (redudancy) tidak dipakai

pengguna dapat menggunakan sesuai dengan kebutuhannya

Tujuan dibangunnya basisdata ini adalah untuk mengintegrasikan datadata yang ada pada lingkup sistem antara data spasial dan data atribut.

Pada tahapan ini ditentukan spesifikasi perangkat lunak dan aplikasi sistem berbasi jaringan yang akan dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini :

1. Pembuatan desain aplikasi; pada tahap ini akan dilakukan

a. Pengkajian terhadap infrastruktur perangkat lunak yang akan dipakai

b. Pembuatan petunjuk mekanisme input data dan interaksinya

c. Pembuatan petunjuk mekanisme keluaran dan distribusi data/informasi

d. Desain struktur basisdata

e. Pembuatan petunjuk mekanisme kompilasi dan validasi data

f. Pembuatan petunjuk mekanisme distribusi data

2. Pembuatan desain struktur basisdata (DBMS IDSD)

a. Penyusunan format data standar entitas basisdata, struktur data, dan interaksinya

b. Penyusunan Basis Data (DBMS Data Spasial & DBMS Data Atribut)

g. Implementasi

Setelah semua tahapan pekerjaan selesai dikembangkan selanjutnya diupayakan untuk menguji sistem yang telah dibangun. Kegiatan pada tahap ini adalah:

Pengujian tiap modul (data entry, pelaporan, analisis)

Pengujian terintegrasi (konektifitas antar sistem)

Pengujian kesesuaian dengan spesifikasi (user acceptance test)

h. Pengujian Sistem

Proses ini berupaya untuk menguji sistem yang telah dikembangkan. Pada tahapan ini dilakukan pengujian sistem terhadap kondisi real di lapangan dengan melakukan instalasi sistem ke dalam operasional kegiatan pengelolaan data, serta pengujian sistem aplikasi pada kondisi perangkat keras yang telah disediakan. Kegiatan pada tahap ini adalah :

1. Pengujian tiap modul aplikasi sistem;

Pada tahap ini dilakukan run test seluruh program aplikasi yang dibangun dengan menggunakan data sebenarnya

2. Pengujian terintegrasi (konektifitas antar sistem);

Pada tahap ini dilakukan editing data dan upload data ke dalam sistem aplikasi, proses penampilan data spasial dan atribut, serta pencetakan seluruh dokumen keluaran aplikasi.

3. Pengujian kesesuaian dengan spesifikasi (user acceptance test);

Kegiatan pada tahap ini menguji unjuk kerja software dan uji unjuk kerja hardware dengan mengaplikasikan pada data yang besar.

i. Analisa Kinerja Sistem

Proses analisis kinerja sistem ini dilakukan ujicoba terhadap modul-modul aplikasi yang telah dikembangkan yang dilakukan terhadap data-data nyata yang telah diintegrasikan ke dalam basis data. Serta melakukan kinerja sistem pada kondisi lapangan / operasional dan pengujian kinerja sistem pada sistem jaringan (intranet) yang ada.

Beberapa pertimbangan teknis yang akan digunakan untuk melakukan analisis kinerja pada sistem yang telah dikembangkan antara lain :

Pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan koordinasi yang optimal antara pihak pengembang dengan pihak pengguna jasa.

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak Sistem Informasi

Perangkat lunak yang dibangun kompatibel dengan sistem operasi (Microsoft Windows) dan sistem yang telah ada atau dibangun sebelumnya

Perangkat lunak yang dibangun kompatibel terhadap perangkat keras dan perangkat lunak pendukung lainnya yang akan disediakan.

j. Pelatihan

Pelatihan bertujuan untuk melakukan transfer teknologi kepada para calon pengelola/staf. Pelatihan ini dilakukan bagi administrator sistem serta pelatihan bagi pelaksana/operator sistem. Pelatihan dilakukan setelah pelaksanaan instalasi dan analisis kinerja sistem selesai. Pelatihan akan memiliki pola praktek langsung menggunakan sistem.

Bahan ajar dalam pelatihan mengikuti pola dan tahapan pengembangan sistem yang dilakukan. Pola ini diadopsi sebagai upaya untuk mendapatkan kualifikasi yang sesuai dengan program aplikasi yang dibangun dan mengerti karakteristik sistem secara rinci, dengan tujuan dapat memelihara dan mengembangkan secara terbatas sistem yang telah dibangun. 4.4 PelaporanJENIS LAPORAN/URAIANKETERANGAN

LAPORAN PENDAHULUAN

Penajaman KAK

Metodologi dan pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan,

Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan rencana mobilisasi tenaga ahli. Ukuran A4

Sebanyak 5 eksemplar

Diserahkan 1 (satu) bulan atau 30 (tiga puluh) hari setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan

DRAFT LAPORAN AKHIR

Merupakan laporan yang berisikan draft rencana yang merupakan hasil analisis. Draft Laporan Akhir ini dibuat mengacu pada Laporan Pendahulian, yang berisikan antara lain meliputi :

a. Tinjauan terhadap karakteristik fisik wilayah

b. Rencana pengembangan bagian wilayah yang menggambarkan dasar dan penetapan kerangka dan struktur sarana prasarana jaringan jalan dan jembatan secara menyeluruhc. Penajaman deskripsi pekerjaan yang dijabarkan pada Laporan Pendahuluan

d. Data dan informasi tentang ketentuan yang berkaitan dengan judul materi pekerjaan

e. Hasil survey lapangan

f. Analisis terhadap data dan informasi, hasil kajian lapangan Ukuran A4

Sebanyak 5 eksemplar Diserahkan 2 bulan atau 60 (enam puluh) hari setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan

LAPORAN AKHIR

Merupakan laporan akhir yang berisikan penyempurnaan dari rencana yang dibuat pada saat ekspose Draft Laporan Akhir

Aplikasi sistem Ukuran A4

Sebanyak 5 eks

Diserahkan pada bulan ke 3 atau 90 (sembilan puluh) hari setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan

ALBUM PETA dan CD LAPORAN

Album Peta A1

CD Laporan

3 Set Album Peta A1

CD Laporan 3 keping

Diserahkan bersama laporan akhir

4.5 Jadwal Pelaksanaan

NOKEGIATANBULAN KEKET.

BULAN IBULAN IIBULAN III

123412341234

1.Persiapan

2.Identifikasi dan Inventarisasi Data

3.Updating Data

4.Implementasi Perancangan Sistem Aplikasi

5.Sistem Aplikasi

Alur Pembangunan Aplikasi Database

Sistem Aplikasi Darabase

LAPORAN PENDAHULUAN4 - 1LAPORAN PENDAHULUAN4 - 14

_1212645963.vsd

Pemrosesan Data Spasial

Desain Sistem Aplikasi

Pemrosesan Data Atribut

Pembangunan Sistem Aplikasi

Penyediaan Data Dasar

Penyediaan Data Tematik

Kodefikasi dan Topologi

Perancangan DBMS

Pembangunan DBMS

Konversi dan Entry Data

Pembangunan Modul

Aplikasi Data Base

Basisdata Spasial Digital

DBMS Data Non

-

Spasial

Menu Sistem Aplikasi

Integrasi Data

Fundamental Data Set

Spasial Data

Atribut Data

Sistem Aplikasi

Data Base Profil dan Potensi Daerah Irigasi

Pembangunan Sistem Aplikasi

Implementasi

&

Operasionalisasi Aplikasi

Uji Coba

&

Instalasi

Operasionalisasi

Sistem Aplikasi

Analisis Kinerja

Sistem

Manual Penggunaan Sistem

Dokumentasi Pengembangan Sistem

Persiapan

Pelatihan

Pemeliharaan

_1232299617.dwg