bab tujuh penutup kesimpulan, implikasi, keterbatasan ... · bab tujuh . penutup . kesimpulan,...

12
205 Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi Bab ini menyajikan kesimpulan dan saran dari hasil-hasil temuan teoritis dan empiris serta implikasi teoritis dan manajerial, serta kebijakan publik dari hasil penelitian pada industri kreatif di Jawa Timur, dan dipaparkan juga keterbatasan penelitian. Kesimpulan a. Knowledge management mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap intellectual capital dengan arah hubungan yang selaras. Hal ini mengandung makna bahwa semakin kuat kemampuan knowledge management yang dimiliki akan di ikuti kenaikan intellectual capital industri kreatif. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Nonaka dan Takeuchi (1995),: intellectual capital yang berwujud keterampilan adalah hasil terbentuknya knowledge management yang kokoh. Pelaksanaan KM dalam industri kreatif, nampak proses KM berjalan di dalam aktivitas industri kreatif sehari-hari dengan model secara konvensional dan sederhana. Proses KM dalam industri kreatif sebagaimana UKM belum dapat berjalan dengan maksimal, walaupun

Upload: others

Post on 28-May-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

205

Bab Tujuh

Penutup

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan

Penelitian dan Rekomendasi

Bab ini menyajikan kesimpulan dan saran dari hasil-hasil temuan

teoritis dan empiris serta implikasi teoritis dan manajerial, serta kebijakan

publik dari hasil penelitian pada industri kreatif di Jawa Timur, dan

dipaparkan juga keterbatasan penelitian.

Kesimpulan

a. Knowledge management mampu memberikan kontribusi yang berarti

terhadap intellectual capital dengan arah hubungan yang selaras. Hal ini

mengandung makna bahwa semakin kuat kemampuan knowledge

management yang dimiliki akan di ikuti kenaikan intellectual capital

industri kreatif. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Nonaka dan

Takeuchi (1995),: intellectual capital yang berwujud keterampilan

adalah hasil terbentuknya knowledge management yang kokoh.

Pelaksanaan KM dalam industri kreatif, nampak proses KM

berjalan di dalam aktivitas industri kreatif sehari-hari dengan model

secara konvensional dan sederhana. Proses KM dalam industri kreatif

sebagaimana UKM belum dapat berjalan dengan maksimal, walaupun

Page 2: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

206

mampu memberikan efek perubahan terhadap intellectual capital.

Dalam pengertian bahwa kegotong royongan dalam keseharian

karyawan dalam bekerja, curahan-curahan pengalaman dan

pengetahuan yang pernah dimiliki secara tidak formal dapat

didiskusikan, yang dapat mendorong komunikasi antar individu, hal

tersebut sebagai cerminan adanya knowledge transfer. Tiga jenis

pengetahuan seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu human

knowledge, structural knowledge, dan relational knowledge menjadi

dasar yang sangat diperlukan dalam proses peningkatan kemampuan

dalam berinovasi dan berkreasi (Lu dan Sexton, 2006).

b. Intellectual capital mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap

kinerja industri kreatif. Hal ini mengandung makna bahwa intellectual

capital benar-benar mempunyai kontribusi yang sangat berarti terhadap

kinerja industri kreatif. Artinya semakin kuat kemampuan intellectual

capital yang dimiliki semakin tinggi pula kinerja industri kreatif.

Fenomena ini menggambarkan bahwa intellectual capital pada industri

kreatif tersebut yang berupa modal insani, modal struktural, dan modal

relasi lebih mudah diterapkan sehingga mampu memberikan efek yang

berarti terhadap kinerja industri kreatif. Hal tersebut sebagaimana

temuan dari Nick Bontis et al., (2000) menyatakan bahwa intelellectual

capital yang terdiri dari 3 elemen yaitu human capital, structural capital,

relational capital, dimana seluruh element Intelellectual Capital

mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja bisnis.

c. Moderasi knowledge broker dalam hubungannya dengan knowledge

management dan intellectual capital mampu memberikan kontribusi

yang berarti. Hal ini mengandung makna bahwa knowledge broker

benar-benar mempunyai kontribusi yang sangat berarti dalam

memediasi hubungan antara knowledge management dengan

intellectual capital industri kreatif. Artinya Semakin kuat peran

Page 3: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

207

knowledge broker yang dimiliki semakin tinggi pula pengaruh knowledge

management dengan intellectual capital. Fenomena tersebut

mengindikasikan dalam realitanya modal intelektual yang dimiliki

industri kreatif dapat ditingkatkan melalui peran pihak lain sebagai

broker pengetahuan. Kesimpulan tersebut diperkuat oleh (Oldham dan

McLean, 1997) dalam “framework knowledge broker” dalam hal

menghubungkan antara pengguna dan pencipta pengetahuan;

memfasilitasi menafsirkan pengetahuan untuk pengguna pengetahuan,

memfasilitasi dalam menyebarkan pengetahuan bagi pengguna

pengetahuan. Namun agar pengetahuan yang dimiliki dapat

memberikan nilai tambah bagi lembaga/ perusahaan, maka

pengetahuan harus “SECI” (disosialisasikan, dieksternalisasikan,

dikombinasikan, dan diinternalisasi (Nonakadan Takeuchi, 1995).

d. Dengan memasukkan lama usaha dan tingkat pendidikan sebagai

variabel kontrol, menghasilkan temuan bahwa perubahan knowledge

management terhadap kinerja industri kreatif benar-benar bukan

disebabkan variabel lain diluar variabel penelitian, namun disebabkan

oleh lama usaha yang dini (<5th) dan tingkat pendidikan pengelola

(SMA). Artinya semakin lama pengalaman usaha dan semakin tinggi

tingkat pendidikan pengelola, akan semakin kuat pengaruh knowledge

management terhadap kinerja industri kreatif. Hal tersebut sesuai

dengan yang disampaikan Hibbard & Carrillo, (1998): selain tingkat

pendidikan, faktor pengalaman usaha juga menjadi kendala dalam

mengembangkan sektor usaha kecil yang menimbulkan kesulitan

tersendiri ketika harus mengimplementasikan pengetahuan yang baru

(Hibbard & Carrillo, 1998). Sejalan yang disampaikan William dan Gibson

(1991) dalam Wahab (2009), pendekatan komunikasi merupakan cara

yang baik untuk melakukan interaksi dua arah secara berkelanjutan dan

simultan untuk mengungkapkan ide gagasan. Mengigat tingkat

Page 4: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

208

pendidikan mereka yang relatif rendah, maka model komunikasi akan

dilakukan melalui kelompok.

Implikasi Penelitian

Temuan penelitian memberikan kontribusi terhadap beberapa hal

sebagai berikut:

Implikasi Teoritis

a. Temuan dalam studi ini memperlihatkan gambaran bahwa knowledge

management (KM) belum mampu memberikan kontribusi terhadap

peningkatan kinerja industri kreatif. Fenomena ini dapat

mengungkapkan bahwa proses knowledge management tidaklah

semudah secara teoritikal. Artinya ada beberapa karakteristik organisasi

yang nampaknya dapat mempermudah kelancaran dan hambatan

proses knowledge management tersebut. Hal tersebut sebagaimana

yang disampaikan Nonaka dan Takeuchi (1995), alasan fundamental

mengapa perusahaan di Jepang menjadi sukses karena keterampilan

dan pengalaman mereka terdapat pengelolaan/ penciptaan pengeta-

huan (management/ creation of knowledge) pada organisasi.Studi ini

menduga bahwa kharakteristik industri kreatif di Jawa Timur sangat

berbeda jauh dengan perusahaan di Jepang. Penerapan knowledge

management nampaknya tidak dapat dilepaskan dari kemajuan

teknologi, hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Cong dan

Pandya (2003), bahwa komponen KM terdiri dari: People, Process,

Technology.

b. Basis teori berikutnya adalah resource based views, yang berpandangan

bahwa organisasi adalah sekumpulan sumberdaya dan kemampuan

yang merupakan asset strategis bagi organisasi. Dimana, asset strategis

yang dimiliki perusahaan adalah modal intelektual (intellectual capital).

Page 5: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

209

Temuan dalam studi ini menunjukkan bahwa intellectual capital mampu

memberikan kontribusi terhadap kinerja industri kreatif. Bontis adalah

salah satu pengkaji keterhubungan antara intellectual capital dengan

kinerja bisnis. Bontis et al., (2000) menyatakan bahwa intelellectual

capital yang terdiri dari 3 elemen yaitu human capital, structural capital,

relational capital, dimana seluruh element intelellectual capital

mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja bisnis. Implikasi teoritis

tersebut cukup menarik karena hal tersebut menggambarkan bahwa

intellectual capital ternyata benar-benar dapat berdampak terhadap

kinerja industri kreatif. Di mana konteks industri kreatif merupakan

salah satu gap dalam studi ini.

c. Walau sifatnya sebagai mediator, namun peran knowledge broker dapat

memperkuat hubungan antara knowledge management dan intellectual

capital. Temuan ini dapat memperluas kajian knowledge broker (KB)

yang merupakan gap dalam studi ini. Kehadiran KB tersebut menjadi

lebih menarik sebagai upaya yang secara kebetulan proses knowledge

management belum terlaksana secara maksimal. Sehingga pemodera-

sian KB sangat tepat keberuntukannya dalam memperkuat hubungan

antara knowledge management dan intellectual capital.

Pernyataan tersebut sesuai sebagaimana yang disampaikan oleh Ziam et

al., (2009) secara dinamis peran knowledge broker semakin dirasakan

manfaatnya bagi transfer pengetahuan.

Implikasi Manajerial :

a. Penataan proses knowledge management

Pimpinan/ pengelola industri kreatif perlu mengkaji hal-hal yang

terkait dengan KM: mencari pengetahuan, membuat pengetahuan

mudah diakses, membuat berbagi pengetahuan, merangsang berbagi

Page 6: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

210

pengetahuan, menyimpan pengetahuan, memungkinkan orang lain

bekerja sama. Pelaku industri kreatif termasuk karyawan dalam

meningkatkan pengetahuannya perlu “mencari pengetahuan”,

pengetahuan yang terkait dengan bidang industri kreatif. Keengganan

untuk mencari pengetahuan inilah yang menyebabkan KM tidak

maksimal. Hal tersebut nampak dalam hal membuat pengetahuan

mudah diakses, membuat berbagi pengetahuan, merangsang berbagi

pengetahuan belum dilaksanakan secara maksimal. Pihak pimpinan/

pengelola industri kreatif perlu mengkaji lebih lanjut untuk

meminimalkan hal-hal tersebut di atas di antaranya melalui peningkatan

“budaya berbagi pengetahuan” melalui: Membangun budaya yang

mendukung berbagi pengetahuan; - Membangun kesadaran diantara

karyawan dari nilai menciptakan, berbagi, dan menggunakan

pengetahuan; -Mengembangkan dan memelihara jaringan manusia yang

saat ini berbagi pengetahuan dan menciptakan baru pengetahuan.

Dengan menguatkan budaya berbagi pengetahuan diharapkan akan

meningkatkan keinginan mencari pengetahuan, membuat pengetahuan

mudah diakses, membuat berbagi pengetahuan, merangsang berbagi

pengetahuan. Diharapkan melalui budaya sharing pengetahuan tacit

dan explicit, akan diperoleh berbagai macam pengetahuan yang dapat

memperkaya wawasan dalam industri kreatif.

b. Penguatan modal insani, modal struktural, dan modal relasi

Kenyataan temuan penelitian tersebut mempertebal

keterhubungan antara intellectual capital dengan kinerja industri

kreatif. Dengan dimensi intellectual capital yang cukup bagus yang

tercermin dari indikator indikatornya maka akan menjadikan

Intellectual capital yang cukup kuat. Dengan intellectual capital yang

kuat akan berdampak terhadap meningkatnya kinerja industri kreatif.

Pengelola industri kreatif harus mampu memelihara keberadaan

Page 7: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

211

Intellectual capital yang kuat, tercermin dalam dimensi human capital

yang merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan

seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan

professional industri kreatif. Demikian juga pengelola industri kreatif

hendaknya dapat menjaga terciptanya modal structural yang cukup

kuat dapat digambarkan bahwa usahanya memiliki relasi/ mitra dalam

pembiayaan/ pendanaan yang kuat, hal tersebut terlihat dari adanya

pihak lain (bank) dalam membantu pendanaan dalam oprasional

industri kreatif. Usahanya memiliki infrastruktur informasi teknologi

yang lengkap, hal ini dapat dipahami karena industri kreatif tidak dapat

dilepaskan dari penggunaan IT yang kokoh. Relational capital yang

cukup kuat harus dapat dimiliki oleh pengelola industri kreatif agar

usahanya memiliki merek yang menarik bagi konsumen, usahanya

memiliki nama perusahaan yang menarik bagi konsumen, serta

usahanya memiliki pelanggan yang loyal.

c. Memperkuat budaya berbagi pengetahuan

Kondisi demikian perlu menjadikan pertimbangan manajemen/

pemilik/ pengelola industri kreatif dalam mengevaluasi kebiasaan

karyawan dan manajemen terkait dengan pengembangan wawasan

pengetahuan hingga pengembangan budaya berbagi pengetahuan.

Kebiasaan karyawan yang enggan berbagi pengetahuan ke sesama

karyawan merupakan salah satu kendala dalam industri kreatif.

Keengganan tersebut mungkin dapat disebabkan tidak mudahnya

karyawan menceritakan/ menyampaikan pengalaman (tacit

knowledge) ke karyawan lain. Hal tersebut akan menyebabkan

rendahnya keinginan karyawan mencari pengetahuan, membuat

berbagi pengetahuan, serta menangkap berbagi pengetahuan. Tugas

yang tidak kecil harus dilakukan manajemen/ pengelola industri kreatif

Page 8: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

212

untuk merekonstruksi pengelolaan pengetahuan (KM) dari model

konvensional berubah ke dalam pengelolaan pengetahuan yang

sistematis dan terprogram. Terprogram bagaimana dalam memperoleh

pengetahuan (mengikutkan karyawan pelatihan secara periodik),

terprogram dalam menyebarkan pengetahuan (secara periodik sesama

karyawan diajak diskusi, atau sosialisasi dari pimpinan perihal pengeta-

huan baru), terprogram dalam menyimpan pengetahuan (jika

pengetahuan explicit diperlukan dokumentasi yang tertib dan rapi),

hingga terprogram dalam menggunakan pengetahuan untuk

memajukan kinerja industri kreatif.

d. Menempatkan pihak pemoderasi sebagai agent of change

Pihak manajemen indutri kreatif perlu mendapat perhatian

perihal keberadaan KB yang ternyata dapat memperkuat

keterhubungannya antara KM dan intellectual capital. Pihak

manajemen harus dapat mengidentifikasi peran-peran KB apa yang

dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan intellectual capital, baik

KB berperan sebagai interface, integrator, distributor, maupun sebagai

Intermediaries. Manajemen industri kreatif yang jeli sudah barang

tentu akan dapat mengambil kebijakan terkait perlunya KB dalam

meningkatkan kinerja industri kreatif. Pertumbuhan industri kreatif

sangat dipengaruhi perubahan selera konsumen, gaya hidup

masyarakat, kemajuan teknologi dan komunikasi. Sehingga pihak

manajemen industri kreatif dituntut agar bergerak dengan cepat untuk

menata jejaring dengan pihak-pihak lain tersebut, sebagai pihak yang

bertindak sebagai mediator, fasilitator. Di mana peran mereka baik

dalam keterkaitannya pada sub sektor periklanan, sub sektor film,

video & potographie, sub sektor musik, maupun sub sektor TV & Radio.

Page 9: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

213

Implikasi Kebijakan Publik

a. Industri kreatif adalah sebuah Industri yang berasal dari pemanfaatan

kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan

kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan

pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Keberadaan

industri kreatif ini sangat memerlukan dan keterlibatan pihak

Pemerintah terkait dengan perlindungan industri musik. Pemerintah

perlu memberi jaminan pemenuhan hak seniman musik dan pelaku

industri musik, termasuk perlindungan terhadap pembajakan melalui

kebijakan pro industri musik. Dalam hal ini diperlukan sinergitas antara

Badan Ekonomi Kreatif dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu,

dan Pemusik RI (PAPPRI), serta kementerian perindustrian. Perlindungan

dimaksud diantaranya dari pembajakan. Hal ini diperlukan sebagai

bagian peran pemerintah untuk memfasilitasi perolehan HKI dari

keluaran sebuah produk industri kreatif, baik dari sub sektor musik,

permainan interaktif, maupun merek produk.

b. Sub sektor industri TV & Radio adalah salah satu dari 14 sektor industri

kreatif. Hadirnya kebijakan pemerintah terkait dengan migrasi dari

model penyiaran analog ke model penyiaran digital membawa dampak

peluang dan ancaman. Periode transisi tersebut diharapkan pemerintah

dapat mengeliminir ancaman bagi industri TV & Radio yang belum siap

maupun ancaman bagi penderita penyandang kebutaan dan gangguan

penglihatan yang memiliki hak yang sama mengakses siaran.

c. Industri kreatif merupakan serangkaian kumpulan sub sektor yang terdiri

14 sub sektor. Keberadaannya tidak mudah untuk dipisahkan satu per

satu, dengan beberapa penekanan tangible based, intangible based,

media, seni budaya, desain, dan IPTEK. Sehingga memerlukan peran

serta pihak lain tidak hanya cukup dari Pemerintah sebagai pembuat

Page 10: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

214

regulasi saja, akan tetapi juga peran dari Akademisi, maupun pihak

pebisnis atau sering disebut Triple Helix. Keberpihakan pihak akademisi

tidak hanya sebatas penelitian saja akan tetapi peran sertanya untuk

memberikan edukasi pengetahuan sebagaimana pengetahuan tentang

digital, IT, animasi, desain, gambar serta pengetahuan lainnya. Pihak

pebisnis perannya dibutuhkan sebagaimana halnya dalam hal bermitra

dengan pelaku industri kreatif dalam hal komersialisasi hasil karya.

Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasinya

Menurut Chad Perry (1998, 2002), menyatakan bahwa keterbatasan

penelitian perlu disampaikan dalam setiap hasil studi, karena banyak hal

yang tidak dapat ditangkap dalam model penelitian.

a. Temuan dalam studi ini yang lebih menarik adalah peranan Knowledge

broker dalam memoderasi keterhubungan antara knowledge

management dan intellectual capital. Namun kesimpulan dalam studi

ini tidak dapat di generalisir untuk seluruh sektor (14 sektor) dalam

industri kreatif. Karakteristik setiap sektor tidak dapat dipisahkan dalam

mengelola industri kreatif (sub sekor musik membutuhkan sub sektor

periklanan). Direkomendasikan penelitian mendatang untuk memper-

timbangkan sub sektor yang lebih komprehensif dalam keterkaitan

keberadaan knowledge broker.

b. Responden dalam sampel ini yang menarik adalah karakteristiknya yang

sebagian besar didominasi oleh: SDM wanita, berpendidikan SMA,

masa usaha yang masih baru, SDM < 10 karyawan. Karakter demikian

menjadikan keterbatasan dalam memahami kuesioner yang disebar-

kan. Direkomendasikan penelitian mendatang untuk mempertimbang-

kan mengekplore responden sebagai sampel dengan kriteria yang lebih

luas dari semua karakteristik.

Page 11: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

215

c. Secara statistik kemampuan menjelaskan dari variabel-variabel yang

mempengaruhi (anteseden) terhadap variabel kinerja industri kreatif

dikatakan sempurna apabila memiliki kemampuan menjelaskan 100%,

yang dilihat dari nilai R2=1. Berdasarkan hasil pengujian statistik

diketahui Nilai R2 secara keseluruhan = 0.7947. Hal ini dapat

diinterpretasikan bahwa model Cukup Baik dan mampu menjelaskan

fenomena/ masalah Kinerja Industri Kreatif sebesar 79,47 %.

Sedangkan sisanya (20.53%) dijelaskan oleh variabel lain (selain

Knowlegde Management, Intelectual Capital, Knowledge Broker , dan

variabel Moderasi) yang belum masuk ke dalam model dan error.

Artinya Kinerja Industri Kreatif dipengaruhi oleh Knowlegde

Management, Intellectual Capital, Knowledge Broker, dan variabel

Moderasi sebesar 79,47% sedang sebesar 20.53% dipengaruhi oleh

selain variabel Knowlegde Management, Intellectual Capital,

Knowledge Broker, dan variabel Moderasi. Dengan demikian

direkomendasikan penelitian akan datang untuk mempertimbangkan

variabel lain yang perlu dimasukkan ke dalam model ini seperti Social

capital maupun peran 4 pihak (Quadruple Helix = Intellectual,

Government, Business, Civil society).

d. Setting studi ini untuk menguji pengaruh variabel knowledge

management, intellectual capital, knowledge broker, kemudian

dipilihlah konteks industri kreatif dengan 6 sub sektor yang

mendasarkan pada intangible based. Industri kreatif yang karakte-

ristiknya penuh dengan kreatifitas dan inovasi, masing-masing sub

sektor baik intangible based maupun yang tangible based mempunyai

saling ketergantungan yang kuat. Direkomendasikan penelitian

mendatang untuk mengkaji tangible based sebagai penyempurna

kajian intangible based dalam kajian studi ini.

Page 12: Bab Tujuh Penutup Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan ... · Bab Tujuh . Penutup . Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi . Bab ini menyajikan kesimpulan dan

216