bab lengkap fixx
DESCRIPTION
iaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat yang di gunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan
menyatakannya dengan angka disebut termometer. Sebuah termometer biasanya
terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair ( alkohol atau air raksa ),
dan bagian atas cairan adalah euang hampa udara. Termometer dibuat berdasarkan
prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan.
Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan sedangkan apabila didinginkan
akan berkurang.
Kalorimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Adapun kalor merupakan
energi yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Hukum pertama
termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses
termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor
yang dipindahkan kesistem.
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu
cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat
maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat
maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur
dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini
merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan
maupun gas.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter ?
3. Apa fungsi dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter ?
1
4. Apa aplikasi dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter ?
5. Bagaimana Gambar Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter ?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter.
3. Untuk mengetahui fungsi dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter.
4. Untuk mengetahui aplikasi dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter.
5. Untuk mengetahui gambar dari Termometer, Kalorimeter, Viskosimeter.
2
BAB II
PEMBAHASAN
TERMOMETER
1. Pengertian Termometer
Alat yang di gunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan
menyatakannya dengan angka disebut thermometer. Sebuah thermometer biasanya
terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair ( alkohol atau air raksa ),
dan bagian atas cairan adalah euang hampa udara. Termometer dibuat berdasarkan
prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan.
Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan sedangkan apabila didinginkan
akan berkurang. Naik atau turunnya cairan tersebut digunakan sebagai acuan untuk
menentukan suhu suatu benda. Untuk lebih memahami prinsip kerja termometer,
panaskan air didalam tabung sampai mendidih kemudian amati dengan teliti air
tersebut. Tentu tidak lama kemudian kamu aan melihat bahwa zat cair dalam pipa
kaca naik mencapai titik tertentu. Perubahan volume zat cair dalam pip dapat
digunakan untuk mengkur suhu.
2. Jenis-jenis Termometer
a. Termometer Raksa
Jenis termometer raksa adalah termometer kaca yang mungkin sangat
umum Anda gunakan. Seperti namanya, termometer ini memanfaatkan sifat
dari cairan raksa. Termometer raksa mengandalkan prinsip sederhana yaitu
perubahan volume zat cair yang relatif terhadap suhu. Cairan ini cukup sedikit
ketika berada di ruang dingin dan akan mengembang lebih banyak ketika
berada di dekat benda bersuhu lebih tinggi (cara kerja yang sama seperti gas
dan merupakan dasar dari cara kerja balon udara panas).
3
Termometer raksa
Anda mungkin beraktivitas di sekitar cairan setiap hari, tetapi mungkin tidak
menyadari hal ini seperti air, susu dan minyak goreng semua menyusut atau
mengembang saat suhu mereka berubah. Dalam kasus ini, perubahan volume cukup
kecil. Semua termometer raksa menggunakan tabung sempit untuk menonjolkan
perubahan volume.
Ukuran tabung kaca yang sangat kecil berarti bahwa perubahan volume
mencapai suhu yang diukur dapat terjadi dengan sangat cepat, dan tabung dalam
termometer tersebut adalah jenis mikro. Kelebihan penggunaan air raksa pada
termometer juga untuk menghindari masalah pembekuan dan pendidihan pada zat
cair lainnya sepertiair.
b. Termometer Bimetal Strip
Termometer raksa cocok untuk mengukur suhu secara akurat, tetapi justru
lebih sulit jika digunakan untuk mengontrol suhu. Termometer bimetal strip, karena
terbuat dari logam sehingga lebih baik dalam hal mengendalikan suhu.
Prinsip di balik termometer bimetal strip bergantung pada fakta bahwa logam
yang berbeda memuai pada tingkat yang berbeda pula jika mengalami pemanasan.
Dengan ikatan dua logam yang berbeda secara bersama-sama, Anda dapat membuat
controller listrik sederhana yang dapat menahan suhu yang cukup tinggi. Hal ini
semacam kontroler yang sering ditemukan dalam setrika atau oven.
4
Bagian dalam termometer bimmetal spiral
Dua logam berbentuk strip atau garis panjang tipis dilekatkan satu sama lain.
Salah satu logam A memiliki titik muai lebih cepat dari logam B, sehingga jika
terkena panas logam A akan memulai tapi tertahan logam B, sehingga kedua logam
akan bengkok ke arah logam B. Dalam lemari es menggunakan pengaturan yang
berlawanan. Dengan demikian, sistem ini menyebabkan strip logam menekuk ke arah
yang ditentukan, membuat kontak sehingga arus dapat mengalir. Jadi, dengan
menyesuaikan ukuran kesenjangan antara strip logam dan kontak, kita dapat
mengontrol suhu.
c. Termometer Elektronik
Anda mungkin juga pernah menemukan strip bimetal panjang yang digulung
menjadi bentuk spiral. Ini adalah bentuk khas termometer elektronik. Dengan strip
yang sangat panjang melingkar menjadikan jenis termometer ini lebih sensitif
terhadap perubahan suhu yang sangat kecil.
Termometer elektronik
Perangkat seperti ini mengubah resistensi dengan perubahan suhu. Sebuah
komputer atau sirkuit pemroses lainnya mengukur dan mengubah ke suhu, baik
5
untuk menampilkannya atau untuk membuat tindakan lain seperti mematikan oven
secara otomatis.
Jenis termometer berdasarkan perbandingan empat skala suhu, yaitu skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
1. Termometer Celcius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang
bernama Andreas Celsius (1701 – 1744). Skala temperatur Celsius menggunakan
satuan 'Derajat Celsius' (simbol °C). Pada skala Celsius, titik beku air ditetapkan
sebagai titik tetap bawah, yaitu sebesar 0 °C dan titik didih air ditetapkan sebagai
titik tetap atas, yaitu sebesar 100 °C. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi
100 skala.
2. Termometer Reamur
Dibuat oleh Reamur dari Prancis pada tahun 1731. Pada skala Reamur, titik
beku air ditetapkan sebesar 0 °R dan titik didih air ditetapkan sebesar 80 °R. Jarak
antara kedua titik tetap ini dibagi ke dalam 80 skala. Skala Reamur jarang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Termometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986-1736.
Pada skala Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 °F dan titik didih air
ditetapkan sebesar 212 °F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala
Fahrenheit banyak digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
4. Termometer Kelvin
Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin pada tahun 1848-
1954. Skala Kelvin memiliki satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala
Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan
titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273
°C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu
6
nol mutlak, molekul- molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala
Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan
internasional untuk temperatur.
KALORIMETER
1. Pengertian Kalorimeter
Kalorimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Adapun kalor merupakan
energi yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Hukum pertama
termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses
termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor
yang dipindahkan kesistem.
Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kalor
sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan energi tidak dapat
diciptakan dan energi tidak dapat dimusnahkan.
2. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan
kawat penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Pada waktu bergerak dalam
kawat penghantar (akibat perbedaan potenial) pembawa muatan bertumbukan
dengan atom logam dan kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan
bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat medan
listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri
arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor / panas.
Diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik pada suatu
bahan maka tara panas listrik yang dimiliki oleh bahan itu semakin kecil. Kita dapat
melihat seolah pengukuran dengan menggunakan arus kecil menghasilkan nilai yang
kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan yang salah karena dalam pengukuran
pertama perubahan suhu yang digunakan sangatlah kecil berbeda dengan data yang
7
menggunakan arus besar. Tapi jika perubahan suhu itu sama besarnya maka yang
berarus kecil yang mempunyai tara panas listrik yang besar.
3. Jenis-Jenis Kalorimeter
Beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain: kalorimeter
alumunium, elektrik, gas dan kalorimeter bom.Berikut ini akan di bahas mengenai
kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana.
a. Kalorimeter bom
Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk
menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran.Kalorimeter ini terdiri dari sebuah
bom ( tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless
steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi ) dan sejumlah air yang
dibatasi dengan wadah yang kedap panas.Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam
bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air danbom.Oleh karena tidak ada
kalor yang terbuang ke lingkungan, maka :
qreaksi = (qair+ qbom )
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :
qair = m x c x DT
dengan :
m = massa air dalam kalorimeter ( g )
c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus :
qbom = Cbom x DT
dengan :
Cbom = kapasitas kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
8
Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada volume tetap (
DV = nol ). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem =
perubahan energi dalamnya.
DE = q + w dimana w = – P. DV ( jika DV = nol maka w = nol )
Maka:
DE = qv
Kalorimeter Bom
b. Kalorimeter Sederhana
Pengukuran kalor reaksi selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan
menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana
yang dibuat dari gelas stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur
kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan ( misalnya reaksi
netralisasi asam – basa / netralisasi, pelarutan dan pengendapan ).Pada kalorimeter
ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap / dilepaskan larutan sedangkan kalor
yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi = – (qlarutan+ qkalorimeter )
qkalorimeter = Ckalorimeter x DT
dengan :
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
9
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil maka dapat diabaikan sehingga
perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam
kalorimeter.
qreaksi = – qlarutan
qlarutan = m x c x DT
dengan :
m = massa larutan dalam kalorimeter ( g )
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (DP = nol ) sehingga
perubahan kalor yang terjadi dalam sistem = perubahan entalpinya.
DH = qp
Suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi dari fluida bila dicelupkan
kedalam fluida, maka benda tersebut akan melepaskan kalor yang akan diserap oleh
fluida hingga tercapai keadaan seimbang (suhu benda = suhu fluida).
Fenomena diatas sesuai dengan azas black yang menyatakan bahwa jumlah kalor
yang dilepaskan oleh benda sama dengan jumlah kalor yang diserap fluida Jika
diukur panas jenis benda padat berupa logam dengan menggunakan kalorimeter.
mula-mula benda dapat dipanaskan dalam gelas kimia sehingga diasumsikan bahwa
tempratur benda sama dengan tempratur uap . Titik didih air tergantung pada tekanan
udara dan kemudian menentukan titik didih air berdasarkan tabel yang ada.
massa jenis benda padat dapat dihitung menggunakan persamaan :
mb . Cb . ( tb-t2 ) = ( ma . Ca + H ) ( t2 – t1 )
Dimana :
mb = massa benda
Cb = panas jenis benda
tb = temperatur benda mula-mula (setelah dipanaskan)
t1 = temperatur air mula-mula
t2 = temperatur kalorimeter saat keadaan seimbang
10
ma = massa air
H = harga air kalorimeter
Adapun untuk menentukan massa air mula-mula (Mam) dan massa air setelah
dipanaskan (Map) adalah sebagai berikut :
Mam : (Massa kalorimeter + pengaduk + air) – (massa kalorimeter + pengaduk)
Map : (Massa gelas beker + air) – (massa gelas beker)
Untuk menentukan harga air kalorimeter (H) dapat ditentukan dengan rumus
sebagai berikut
H = mb . Cb (tb – t2) = ma . Cb (t2 – tb)
(t2 – t1)
Keterangan :
mb = massa benda (kg)
Cb = panas jenis benda (J/kg.°K)
tb = suhu setelah dipanaskan (°K)
t2 = suhu saat setimbang (°K)
ma = masa benda mula-mula (kg)
t1 = suhu mula-mula (°K)
H = Harga air kalorimeter
c = 4200 J/kg.k
Didapatkan bahwa kalor merupakan bentuk energi yaitu energi panas. oleh karena
itu pada kalor berlaku hukum setelah energi jika dua buah benda yang suhunya
barlainan hukum kekelan energi jika dua buah benda yang suhunya berlainan
disentukan atau dicampur, benda yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalor dan
benda yang bersuhu rendah akan menyerap kalor. banyaknya kalor yang dilepas
sama dengan banyaknya kalor yang diserap. pernyataan ini sesuai dengan
pernyataan/azas blask yang menyatakan: Q lepas = Q terima.
Dimana kalor jenis merupakan perbandingan diantara kapasitas panas dengan
massa benda = c = Q/(M . ∆t)Dimana c adalah kalor jenis, Q adalah jumlah kalor,
adalah massa benda dan ∆t adalah perubahan suhu perubahan suhu ini dapat dicari
dengan t2 – t1. Dimana suhu saat setimbang kurang dengan suhu mula – mula, kalor
jenis zat disebut dengan kalorimeter.
11
Semakin tinggi suatu benda maka semakin rendah massa benda. kapasitas kalor
juga disebut harga air (H) atau di sebut juga harga air kalorimeter. harga air
kalorimeter dapat ditentukan dengan persamaan rumus yang di dapat melalui
persamaan azas black yaitu :
Q lepas = Q trima
mb . Cb (tb – t2) = (ma . Ca + H) (t2 – t1)
ma . Ca + H = mb . Cb (tb – t2)
(t2 – t1)
H = mb . Cb (tb – t2) – ma . Cb
(t2 – t1)
H = mb . Cb (tb – t2) – ma . Cb (t2 – t1)
(t2 – t1).
Kalorimeter Sederhana
VISKOMETER
1. Pengertian Viskometer
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu
cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat
maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat
12
maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur
dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini
merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan
maupun gas.
2. Jenis – Jenis Viskometer
Ada beberapa viskometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas
suatu larutan, yaitu :
1. Viskometer ostwald
2. Viskometer Hoppler
3. Viskometer Cup and Bob
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
1. Viskometer ostwald
Viskometer Ostwald yaitu dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan
bagi cairan dalam melewati 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui
viskometer Ostwald.
Untuk mengkalibrasi viskometer Ostwald adalah dengan air yang sudah
diketahui tingkat viskositasnya.
Cara penggunaannya adalah :
1. pergunakan viskometer yang sudah bersih.
2. Pipetkan cairan ke dalam viskometer dengan menggunakan pipet.
13
3. Lalu hisap cairan dengan menggunakan pushball sampai melewati 2 batas.
4. Siapkan stopwatch , kendurkan cairan sampai batas pertama lalu mulai
penghitungan.
5. Catat hasil, Dan lakukan penghitungan dengan rumus.
6. Usahakan saat melakukan penghitungan kita menggenggam di lengan yang
tidak berisi cairan.
2. Viskometer Hoppler
14
Viskositas dapat juga ditentukan dengan cara hoppler, berdasarkan hukum
stokes (berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair).
Prosedur Kerja Dengan Viskosimeter Hoppler
1. Ukur diameter bola
2. Timbang massa bola
3. Ukur panjang tabung viscometer dari batas atas - batas bawah
4. Tentukan massa jenis masing- masing cairan
5. Ukur temperature alat viskositas Hoppler
6. Isi tabung dengan aquades dan dimasukkan bola
7. Pada saat bola diatas, stopwatch dihidupkan
8. Pada saat bola dibawah, stopwatch dimatikan
9. Catat waktu bola jatuh dari batas atas sampai batas bawah
10. Tabung dibalik
11. Ulangi prosedur 3 – 6 sebanyak 3 kali berturut- turut, pada temperature lain dan
cairan yang lain
15
3. Viskometer Cup and Bob
Dalam viskometer ini sampel dimasukkan dalam ruang antara dinding luar
bob/rotor dan dinding dalam mangkuk (cup) yang pas dengan rotor tersebut.
Berbagai alat yang tersedia berbeda dalam hal bagian yang berputar, ada alat dimana
yang berputar adalah rotornya, ada juga bagian mangkuknya yang berputar.
Alat viscotester adalah contoh viskometer dimana yang berputar adalah
bagian rotor. Terdapat dua tipe yaitu viscotester VT-03 F dan VT- 04 F :
1. VT -04 F digunakan untuk mengukur zat cair dengan viskositas tinggi,
2. VT-03F untuk mengukur zat cair yang viskositasnya rendah.
Prinsip pengukuran viskositas dengan alat ini adalah cairan uji dimasukkan
kedalam mangkuk, rotor dipasang .kemudian alat dihidupkan. Viskositas zat cair
dapat langsung dibaca pada skala .
16
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor
dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara
papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
17
Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan
peneliti suatu instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas
absolut cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang
diperlukan untuk pengembangan data rheologi lengkap.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:
1. Dipakai pada cone dan plate
2. ukuran sample
3. waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan
pada pelat sebelum terbaca
4. kebersihan kerucut dan plat
5. jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel
6. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih
tinggi
7. shear rate ditempatkan untuk sampel
Prosedur Kalibrasi untuk Cone/Plate Viscometer
1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual
2. Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10%
hingga 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan
nilai mendekati 100% FSR.
3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai
suhu setting
4. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP.
18
BAB III
APLIKASI DALAM INDUSTRI
1. Termometer
Dalam bidang kesehatan thermometer digunakan sebagai alat pengukur suhu.
Namun, termometer yang digunakan adalah termometer suhu badan atau klinis, baik
yang terbuat dari merkuri (kaca) maupun digital. Hanya saja American Academy of
Pediatrics tidak merekomendasikan penggunaan termometer merkuri (kaca) untuk
mencegah paparan disengaja oleh toksin. Selain itu juga terdapat termometer telinga
yang menggunakan sistem inframerah untuk mengukur suhu didalam saluran telinga.
Dalam industri banyak kegunaan termometer contohnya, Termometer
Termokopel berfungsi Membentuk rangkaian tertutup dan kecepatan dan
keseimbangan suhu. Termometer Bimetal berfungsi untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut
jika didinginkan.
2. Kalorimeter
Kalorimeter ini dapat dipergunakan dalam industri seperti pembangkit listrik,
tambang batu bara, pabrik kertas, petrokimia, semen, pertanian, penelitian medis dan
pengajaran untuk mengukur nilai kalori dalam bahan-bahan yang mudah terbakar.
Contoh penggunaannya: mengukur kalori batu bara, kalori makanan, kalori
minuman, dll.
3. Viskometer
Secara umum viskositas terdapat pada zat alir (fluida) seperti zat cair dan gas.
Alat pengukur viskositas suatu cairan disebut viskometer, pengukuran viskositas
lebih banyak digunakan orang untuk zat cair ketimbang zat gas, tidak sedikit bidang
profesi yang membutuhkan data viskositas diantaranya fisikawan, kimiawan, analisis
kimia industri, dokter, kimia farmasi, kimia lingkungan, perminyakan, biokimia dan
lain sebagainya
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat ialah :
1. Termometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu
benda dengan cepat dan dapat menyatakannya dengan angka.
2. Kalor adalah bentuk energy yang berpindah dari benda yang bertemperatur tinggi
ke benda bertemperatur yang rendah.
3. Kapasitas kalor adalh banyaknya kalor yang diperlukan oleh zat untuk
menaikkan suhu 1o C atau persatuan perubahan suhu.
4. Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan.
B. Saran
Adapun saran yang didapat ialah :
1. Termometer adalah alat yang cukup sulit digunakan karna perlu ketelitian dalam
melihat skala yang ditunjuk dalam pengukuran, untuk itu perlu pembiasaan diri
dalam menggunakannya.
2. Sebaiknya saat memasukkan air panas atau benda panas sesgera mungkin agar
kalor yang ada tidak terlepas ke lingkungan.
3. Kalorimeter harus bersih.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hardiantoe. 2012. Termometer. Pancor : IAI Hamzanwadi.
Instrumentasi. 2012. Viskometer.http//tugas.instrumen_VISKOMETER. Diakses Pada
Tanggal 26 Oktober 2015.
Olovan, Daniel. 2011. Viskositas . Laboratorium Pasca Panen Dan Teknologi
Proses. Jurusan Teknik Dan Manajemen Industri Pertanian. Fakultas
Teknologi. Industri Pertanian. Universitas Padjadjaran
Purwati, Eny. 2011. Kalorimeter. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan.Universitas Mahasaraswati : Denpasar.
Sutisnah. 2012. Kalorimeter. Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Malang.
Teba, Rifandi Aziz. 2013. Penentuan Viskositas Larutan Newton Dengan
Viskometer Ostwald. Jurusan Farmasi. Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Halu Oleo : Kendari.
21
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Makalah.................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
TERMOMETER...........................................................................................................3
1. Pengertian Termometer....................................................................................3
2. Jenis-jenis Termometer......................................................................................3
a. Termometer Raksa.........................................................................................3
b. Termometer Bimetal Strip.............................................................................4
c. Termometer Elektronik..................................................................................5
Jenis termometer berdasarkan perbandingan empat skala suhu, yaitu skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.................................................................6
1. Termometer Celcius.......................................................................................6
2. Termometer Reamur.......................................................................................6
3. Termometer Fahrenheit..................................................................................6
4. Termometer Kelvin........................................................................................6
KALORIMETER..........................................................................................................7
1. Pengertian Kalorimeter......................................................................................7
2. Prinsip kerja.......................................................................................................7
3. Jenis-Jenis Kalorimeter......................................................................................8
a. Kalorimeter bom............................................................................................8
b. Kalorimeter Sederhana...................................................................................9
22
VISKOMETER...........................................................................................................12
1. Pengertian Viskometer.....................................................................................12
2. Jenis – Jenis Viskometer..................................................................................13
1. Viskometer ostwald.......................................................................................13
2. Viskometer Hoppler.....................................................................................14
3. Viskometer Cup and Bob..............................................................................16
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)....................................................17
BAB III.......................................................................................................................19
APLIKASI DALAM INDUSTRI...............................................................................19
1. Termometer......................................................................................................19
2. Kalorimeter......................................................................................................19
3. Viskometer.......................................................................................................19
BAB IV.......................................................................................................................20
PENUTUP..................................................................................................................20
A. Kesimpulan......................................................................................................20
B. Saran................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21
23