bab iv suntingan teks a. inventarisasi naskah · pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks...

39
39 BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah adalah mengumpulkan data-data dan informasi mengenai naskah yang diteliti untuk dijadikan sumber penelitian. Dalam penelitian ini inventarisasi naskah dilakukan dengan cara melihat katalog. Katalog yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kataloh online dan katalog terbitan. Katalog online yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Katalog online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan laman http://www.pnri.go.id/KoleksiManuskrip.aspx (diakses pada 17 Juni 2015 pukul 08:11 WIB) 2. Katalog online Harvard University dengan laman http://ocp.hul.harvard.edu/browse_all.php?by=language&type=manuscripts#m y (diakses pada 17 Juni 2015 pukul 08:13 WIB) 3. Katalog online Universitas Malaya dalam MyManuskrip or Digital Library of Malay Manuscript dengan laman http://mymanuscript.fsktm.um.edu.my/ (diakses pada 17 Juni 2015 pukul 08:16 WIB) 4. Katalog online Malay Corcodane Project dengan laman http://mcp.anu.edu.au/Q/texts.html (diakses pada 17 Juni 2015 pukul 08:20 WIB).

Upload: others

Post on 08-Oct-2019

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

39

BAB IVSUNTINGAN TEKS

A. Inventarisasi Naskah

Inventarisasi naskah adalah mengumpulkan data-data dan informasi

mengenai naskah yang diteliti untuk dijadikan sumber penelitian. Dalam

penelitian ini inventarisasi naskah dilakukan dengan cara melihat katalog.

Katalog yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kataloh online dan

katalog terbitan. Katalog online yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Katalog online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan laman

http://www.pnri.go.id/KoleksiManuskrip.aspx (diakses pada 17 Juni 2015

pukul 08:11 WIB)

2. Katalog online Harvard University dengan laman

http://ocp.hul.harvard.edu/browse_all.php?by=language&type=manuscripts#m

y (diakses pada 17 Juni 2015 pukul 08:13 WIB)

3. Katalog online Universitas Malaya dalam MyManuskrip or Digital Library of

Malay Manuscript dengan laman http://mymanuscript.fsktm.um.edu.my/

(diakses pada 17 Juni 2015 pukul 08:16 WIB)

4. Katalog online Malay Corcodane Project dengan laman

http://mcp.anu.edu.au/Q/texts.html (diakses pada 17 Juni 2015 pukul 08:20

WIB).

Page 2: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

40

Katalog terbitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Malay Manuscripts: A Bibliograpical guide (Howard, Joseph H., 1966),

2. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat (Sutaarga, Amir, et.al.,

1972),

3. Catalogue of Malay and Minangkau Manuscripts (E.P., Wieringa, 1998),

4. Catalogus van de Maleische En Sundaneesche Handscriften (Brill, E.J.,

1921),

5. Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee Aceh Besar (Faturrahman, Oman, 1998),

6. Kataloh Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4 (PNRI, 1998),

7. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 5A (Ekadjati, Edi S., Undang

A. Darsa, 1999),

8. Katalog Induk Naskah Bima Koleksi Museum Kebidayaan SAMPARAJA

(Salahudin, Siti Maryam R., Mukhlis, 2007),

9. Katalog Naskah Palembang (Ikram, Achadiati, 2004),

Berdasarkan inventarisasi naskah yang dilakukan melalui studi katalog

online dan katalog terbitan, naskah dengan nomor inventarisasi 07_0012 dapat

dikatakan sebagai naskah tunggal karena tidak ditemukan naskah dengan judul

yang sama atau sejenis.

B. Deskripsi Naskah

Deskripsi naskah adalah menguraikan keadaan dan seluk-beluk naskah

secara terperinci. Deskripsi naskah dalam penelitian ini meliputi: judul naskah,

ukuran naskah, tebal naskah, jumlah baris pada setiap halaman naskah, huruf dan

Page 3: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

41

tulisan naskah, bahasa naskah, ukuran dalam bentuk file, jumlah jilid naskah, dan

catatan-catatan lain. Deskripsi naskah dalam penelitian ini sangat terbatas karena

naskah yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan naskah dalam bentuk

mikrofilm bukan dalam bentuk aslinya. Deskripsi naskah dengan nomor

inventarisasi 07_00812 adalah sebagai berikut.

1. Judul naskah

Judul pada naskah dengan nomor inventarisasi 07_00812 tidak ada.

Naskah tersebut merupakan naskah bunga rampai yang berisi sepuluh teks.

Deskripsi dari masing-masing judul teks adalah sebagai berikut.

a. Teks pertama berjudul Qawa’idu `l-Islam. Teks tersebut menjelaskan dua

puluh sifat bagi Allah dan menjelaskan Ilmu Fiqih. Kutipan judul di awal

teks adalah sebagai berikut.

“... maka inilah suatu risalah yang simpan dan kunamai akan dia Qawa’idu

`l-Islam artinya simpan agama Islam...” (Qawa’idu `l-Islam:2).

b. Teks kedua berjudul Ushūlu `d-Dīn. Teks tersebut terdapat isi, penutup,

dan doa. Judul teks terdapat di akhir teks. Teks tersebut berisi tentang

sifat-sifat Allah Swt. Kutipan yang menunjukkan judul teks adalah sebagai

berikut.

Page 4: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

42

“... wa ba’du. Tamat al-kitāb Ushūlu `d-Dīn amin ...” (Ushūlu `d-Dīn : 11).

c. Teks ketiga berjudul Na’at Rasulullah. Teks tersebut menjelaskan sifat-

sifat nabi Muhammad seperti tidak pernah bermimpi, bayangannya tidak

tampak kalau ada cahaya matahari. Judul teks berada dibagian awal.

Berikut adalah bukti judul teks.

d. Teks keempat tidak ada judul. Teks ini menjelaskan dua puluh sifat bagi

Allah.

e. Teks kelima tidak ada judul. Teks ini berisi zikir-zikir ibadah.

f. Teks keenam berjudul Mafatiẖu `l-Ghuyub. Teks tersebut menjelaskan

uraian tentang alam arwah, alam jiwa, alam insan, dan martabat-martabat

manusia. Kutipan judul di awal teks adalah sebagai berikut.

“... dan adapun kemudian dari itu maka, inilah risalah yang aku namai

akan dia Mafatiẖu `l-Ghuyub yakni anak kunci bagi segala yang gaib-gaib

dengan tolong raja yang di sembah, yaitu Allah subẖānahu wa ta’ala...”

(Mafatiẖu `l-Ghuyub:2).

g. Teks ketujuh berjudul Asraru `d-Dīn. Teks tersebut menjelaskan dasar-

dasar agama Islam, seperti shalat, puasa, haji, dan lain-lain. Kutipan judul

di awal teks adalah sebagai berikut.

Page 5: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

43

“... kemudian dari itu maka, inilah suatu risalah yang simpan yang aku

namai akan dia Asraru `d-Dīn. Yakni segala dasar agama bagi orang yang

mengiyai bagian dan ...” (Asraru `d-Dīn:1).

“... akan Allah aku pohonkan bahwa memberi manfaat ia denagn dia

bagiku dan bagi tiap-tiapa thalib pada hari bangkit segala makhluk yaitu

hari kiamat. Bahwasanya Allah taala sangat hampir lagi mempergian akan

dia doa orang yang minta doa ...”( Asraru `d-Dīn: 2).

h. Teks kedelapan berjudul Mi’raju `s-Shaliqin. Teks tersebut menjelaskan

nasihat-nasihat kaum sufi untuk membersihkan jiwa. Kutipan judul di awal

teks adalah sebagai berikut.

“... dan aku namai akan dia Mi’raju `s-Shaliqin. Yakni alat naik segala

salik kepada martabat segala orang yang wasil-wasil dengan segala

kemegahan penghulu segala arif ...” (Mi’raju `s-Shaliqin: 2).

i. Teks yang kesembilan berjudul Kifāyatu `l-‘Ibādah. Teks tersebut terdapat

pendahuluan, isi, dan penutup. Teks tersebut beisi tentang hukum-hukum

Page 6: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

44

dan tata cara shalat. Judul teks terdapat dibagian awal teks. Kutipan yang

menunjukkan judul teks adalah sebagai berikut.

“... wa ba’du. Adapun kemudian <dari> daripada itu maka. Inilah suatu

akad risalah yang sempurna dan kunamai akan dia Kifāyatu `l-‘Ibādah ...”

(Kifāyatu `l-‘Ibādah : 1).

j. Teks kesepulus berjudul Dawā`u `l-Qulūb. Teks tersebut terdapat

pendahuluan, isi, dan penutup. Teks tersebut berisi tentang etika guru

kepada murid ketika sedang mengajar, etika murid kepada guru, ulama

sebagai pewaris nabi, dan hal-hal yang harus dilakukan agar dapat masuk

surga. Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat

tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

penjelasan yang nomor enam belas tidak ditulis. Judul teks terdapat di

awal teks. Kutipan yang menunjukkan judul teks adalah sebagai berikut.

“... wa ba’du. Dan aku akan kitab ini Dawā`u `l-Qulūb yakni obat segala

hati daripada aib-aib dengan Allah taala tolong memerintah ia akan alim

syahadat dan alim segala aib-aib ...” (Dawā`u `l-Qulūb: 2-3).

2. Nomor naskah

Page 7: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

45

Naskah ini memiliki kode 07_00812. Kode terdebut merupakan kode

koleksi Museum Negeri Banda Aceh sebagai tempat penyimpana naskah.

Kode manuskrip yang tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh ditunjukkan

dengan nomor 07.

3. Tempat Penyimpanan Naskah

Naskah dengan kode 07_00812 tersimpan di Museum Negeri Banda

Aceh yang beralamat di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah 12, Banda Aceh.

4. Besar File Naskah

Naskah dengan nomor inventarisasi 07_00812 berbentuk file foto

digital dengan ukuran 21, 9 mega bytes, sedangkan ukuran teks Dawā`u `l-

Qulūb yaitu 8,33 mega bytes.

5. Bahasa Naskah

Bahasa yang digunakan dalam naskah adalah bahasa Melayu. Selain

itu, di dalam naskah juga menggunakan bahasa Arab.

6. Warna Tinta

Tulisan di dalam naskah menggunakan tinta warna hitam dan tinta

warna merah. Tinta warna hitam digunakan untuk tulisan yang menggunakan

bahasa Melayu dan tinta warna merah digunakan untuk tulisan yang

menggunakan bahasa Arab dan bahasa Melayu.

Pada naskah menggunakan dua jenis huruf yaitu huruf Arab dan huruf

Latin. Huruf Arab ditulis dengan tinta warna hitam dan merah yang ditemukan

di dalam isi teks, sedangkan huruf Latin ditulis dengan tinta warna hitam yang

digunakan untuk penomoran halaman naskah. Perbedaan penggunaan alat tulis

Page 8: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

46

menunjukkan bahwa naskah ditulis oleh orang yang berbeda karena masing-

masing menggunakan jenis huruf dan alat tulis yang berbeda.

7. Huruf dan Tulisan

a. Ukuran huruf

Ukuran huruf dalam penulisan naskah dengan nomor inventarisasi

07_00812 berukuran sedang.

b. Bentuk Teks

Bentuk yang digunakan dalam naskah dengan nomor inventarisasi

07_00812 adalah bentuk prosa.

c. Bentuk Huruf

Bentuk huruf yang digunakan dalam penulisan naskah dengan

nomor inventarisasi 07_00812 yaitu bentuk tegak lurus, kecuali catatan-

catatn di samping teks dan tabel.

d. Jarak antarhuruf

Jarak antarhuruf agak renggang.

e. Goresan pena

Goresan pena dalam teks termasuk goresan tebal.

f. Jenis tulisan

Page 9: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

47

Berdasarkan katalog online, jenis tulisan yang digunakan dalam

penulisan naskah dengan nomor inventarisasi 07_00812 adalah Khat

Naskhi.

8. Keadaan Naskah

Keadaan fisik naskah dilihat dari foto digital kertas naskah sudah

mulai lapuk tetapi tulisannya masih jelas terbaca. Pada pinggiran kertas luntur

terkena air. Di dalam teks juga ada beberapa bagian yang luntur tetapi tidak

terlalu berpengaruh karena tulisannya masih terbaca.

9. Jumlah Halaman

Naskah dengan nomor inventarisai 07_00812 memiliki tebal 116

lembar, 114 halaman dan dua halaman pelindung. Jumlah tersebut sudah

termasuk dengan empat halaman kosong. Teks Dawā`u `l-Qulūb terdapat pada

73-114 dengan tebal 42 lembar.

10. Jumlah Baris

Jumlah baris pada setiap halaman naskah dengan nomor inventarisasi

07_00812 .

a. Teks pertama baris pada setiap halamannya berjumlah 14 baris.

b. Teks kedua baris pada setiap halamannya berjumlah 14 baris kecuali pada

halaman awal teks yang berjumlah 6 baris dan halaman akhir teks yang

berjumlah 10 baris.

c. Teks ketiga baris pada setiap halamannya berjumlah 14 baris kecuali

halaman akhir yang berjumlah 9 baris.

Page 10: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

48

d. Teks keempat baris pada setiap halamannya berjumlah 21 baris kecuali

halaman awal yang berjumlah 16 bari dan halaman akhir yang berjumlah

10 baris.

e. Teks kelima baris pada setiap halamannya berjumlah 21 baris kecuali pada

bagian awal teks yang berjumlah 11 baris dan halaman akhir teks yang

berjumlah 4 baris.

f. Teks keenam baris pada setiap halamannya berjumlah 19 baris kecuali

pada bagian awal teks yang berjumlah 11 baris dan halaman akhir yang

berjumlah 17 baris.

g. Teks ketujuh baris pada setiap halamannya berjumlah 19 baris kecuali

pada bagian awal teks yang berjumlah 12 baris dan halaman akhir teks

yang berjumlah 10 baris.

h. Teks kedelapan baris pada setiap halamannya berjumlah 19 baris kecuali

pada bagian awal teks yang berjumlah 7 baris dan bagian akhir teks yang

berjumlah 4 baris.

i. Teks kesembilan baris pada setiap halamannya berjumlah 19 baris kecuali

pada bagian awal teks yang berjumlah 11 baris dan bagian akhir teks yang

berjumlah 13 baris.

j. Teks kesepuluh baris pada setiap halamannya berjumlah 21 baris kecuali

pada bagian awal teks yang berjumlah 13 baris dan bagian akhir yang

berjumlah 14 baris.

11. Ukuran Naskah

Page 11: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

49

Berdasarkan deskripsi naskah pada katalog online, naskah dengan

nomor inventarisasi 07_00812 memiliki ukuran 22 x 16 cm dan ukuran ruang

teks adalah 13,5 x 7,5 cm.

12. Bahan Naskah

Kertas yang digunakan untuk menulis naskah dengen nomor

inventarisasi 07_00812 adalah kertas Eropa dengan warna kecoklat-coklatan.

13. Jumlah Jilid

Berdasarkan katalog online, naskah dengan nomor inventarisasi

07_00812 berjumlah satu jilid.

14. Pemakaian Tanda Baca

Naskah dengan nomor inventarisasi 07_00812 tidak menggunakan

tanda baca tetapi di dalamnya terdapat kata tumpuan sebagai pembatas

antarkalimat dan antar alinea, misalnya dan, syahdan, kemudian.

15. Jumlah Lembar

Naskah dengan nomor inventarisasi 07_00812 berjumlah 116 lembar

foto dalam bentuk digital. Setiap foto terdiri dari dua halaman teks yang

saling berurutan.

16. Pengarang, Penyalin, Tempat, dan Tanggal Penulisan Naskah

Pengarang teks Dawā`u `l-Qulūb yang terdapat pada bagian isi teks

disebutkan “....bi syafā‘ati sayyidi `l-insāni Muhammadibni `l-Khatībi `l-

Aghanīy (... pada menolaknya akan syafaat penghulu segala manusia namanya

Muhammad yang anak khatib / di negeri Lagani)” (Dawā`u `l-Qulūb: 2).

Menunjukkan bahwa teks Dawā`u `l-Qulūb ditulis oleh Muhammad Khatib di

Page 12: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

50

negeri Lagani. Pada kolofon teks Dawā`u `l-Qulūb disebutkan teks selesai

ditulis pada hari kamis bulan Syawwal tanggal 20 tahun 1285 H.

Untuk mengetahui umur tahun Hijriyah ke tahun Masehi, dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

17. Penomoran Halama Naskah

Berdasarkan pada foto digital naskah dengan nomor inventarisasi

07_00812 halaman naskah ditulis di pojok kiri atas dengan kode 1r sampai

113r. Setiap satu halaman terdapat dua kolom.

18. Catatan lain

Teks Dawā`u `l-Qulūb menggunakan Catchword atau alihan pada

setiap halaman pada bagian kanan bawah. Halaman setiap catchword sesuai

dengan kata awal pada lembar selanjutnya. Catchword berguna sebagai tanda

pergantian halaman pada teks. Berikut catchword yang terdapat di dalam teks

Dawā`u `l-Qulūb.

Page 13: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

51

Tabel 1

Catchword Teks Dawā`u `l-Qulūb

No. Halaman Catchword

1 72

2 73

3 74

4 75

5 76

6 77

7 78

8 79

9 80

10 81

11 82

12 83

Page 14: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

52

13 84

14 85

15 86

16 87

17 89

18 90

19 91

20 92

21 93

22 94

23 95

24 96

25 97

26 98

Page 15: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

53

27 99

28 100

29 101

30 102

31 103

32 104

33 105

34 106

35 107

36 108

37 109

38 110

39 111

Page 16: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

54

C. Ikhtisar Isi Teks

Halaman Isi Teks

1-3 Pendahuluan, terdiri dari basmalah dalam bahasa Arab, hamdalah

dalam bahasa Arab disertai dengan terjemah dalam bahasa Melayu,

dua kalimat syahadat dalam bahasa Arab disertai dengan terjemah

dalam bahasa Melayu, salawat dan salam dalam bahasa Arab disertai

dengan terjemah dalam bahasa Melayu. Kata wa ba‘du, penyalin teks

adalah Muhammad bin Katib dinegeri Lagani dalam bahasa Arab

disertai dengan terjemah dalam bahasa Melayu. Judul teks yaitu kitab

Dawā`u `l-Qulūb dalam bahasa Arab disertai dengan terjemah dalam

bahasa Melayu. Sistematika isi teks dalam bahasa Arab disertai dengan

terjemah dalam bahasa Melayu terdapat satu mukadimah, tiga bab, dan

satu khatimah.

3-4 Mukadimah, adab guru itu ada tujuh belas.

a. al-ẖayyu iẖtimāl, betanggung jawab kepada murid-muridnya

b. al-luzūmu `l-ẖalīmi, yaitu tidak boleh cepat marah

c. duduk dengan baik

d. pergi merantau mencari ilmu

e. rendah diri

f. tidak main-main dan tidak suka bercanda

g. sayang kepada murid

h. menjelaskan dengan hati-hati pertanyaan dari orang bodoh

i. menjelaskan secara jelas kepada orang yang bodoh dan baru

belajar.

Page 17: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

55

j. tidak malu mengatakan bahwa dirinya tidak memahami suatu

masalah

k. berhenti pada orang yang bertanya

l. mendengarkan perkataan yang benar dari muridnya

m. tidak malu pada mengulang kembali permasalahan yang telah

selesai

n. mengukuhkan orang yang belajar

o. mengukuhkan orang yang belajar fardu kifayah dulu daripada

yang belajar fardu ain

p. mengamalkan ilmunya

4-5 Adab murid itu ada sebelas.

a. Memberi salam kepada gurunya dulu sebelum gurunya

memberi salam.

b. Tidak boleh banyak berbicara didepan guru.

c. Tidak boleh mengatakan apa yang tidak ditanyakan oleh guru.

d. Izin kepada guru ketika akan bertanya.

e. Tidak boleh membantah perkataan guru.

f. Tidak boleh menyalahi perkataan guru, kecuali jika perkataan

itu lebih benar daripada guru.

g. Tidak boleh bisik-bisik dengan orang lain didepan guru.

h. Tidak boleh menoleh kekiri dan kekanan didepan guru.

i. Tidak boleh memperbanyak soal.

j. Berdiri saat gurunya berdiri ketika gurunya baru datang.

k. Tidak boleh berburuk sangka terhadap guru jika melihat guru

Page 18: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

56

melakukan kesalahan.

5 Adab yang sudah umum dimiliki oleh seorang muslim adalah tidak

boleh menyakiti hati orang lain, memaafkan kesalahan orang lain,

tidak mendengarkan fitnah, tidak membantah perkataan dan perbuatan

orang lain, tidak memfitnah perbuatan dan perkataan orang lain, tidak

menyuruh orang melakukan apa yang dibenci, tidak boleh memecah

semua perbuatan orang lain, tidak boleh menakar perbuatan maksiat

orang lain, tidak boleh mengikuti perbuatan orang lain yang mereka

sukai dan yang mereka benci, tidak boleh melakukan suatu perbuatan

jika kamu tidak mengetahui perbuatan itu disukai atau dibenci orang

lain.

6 Adab murid yang sudah umum adalah tidak belajar ilmu kecuali ilmu

yang memberi manfaat. Ilmu yang bermafaat adalah ilmu yang

membuat kita takut kepada Allah Swt., benci kepada dunia, dan

mengetahui seberapa buruk dirimu. Ilmu itu ialah imu tasawuf.

6 – 10 Ilmu tasawuf adalah ilmu tarekat. Yaitu ilmu yang menunjukkan ilmu

hakikat. Oleh sebab itu maka, orang yang belajar ilmu tasawuf itu

memiliki ilmu hakikat walaupun orang tersebut tidak belajar ilmu

hakikat. Tetapi, jika seseorang itu belajar ilmu hakikat tetapi tidak

diamalkan seperti ilmu tawasuf, maka orang tersebut tidak akan bisa

memahami ilmu hakikat. Ilmu hakikat adalah ilmu yang sangat

dimuliakan oleh manusia karena ilmu hakikat adalah jalan untuk

mempelajari ilmu makrifat, dan ilmu makrifat adalah jalan untuk

mengenal hak Allah Swt.

Page 19: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

57

10 – 12 Bab satu, perintah untuk menjauhi maksiat tubuh. Perlu diketahui oleh

murid. Bahwa semua anggota tubuh yang dimiliki oleh manusia itu

merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah taala kepada

manusia. Firman Allah taala, a’budu wa Rabbikum tadlri‘ā wa khīfati.

Wa mā khalaqtu `l-jinna wa `l-insa illā liya‘budūn, Qs. Adz-Dzariyat :

56. Dan aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

beribadah kepada-Ku.

Orang yang tidak melakukan ibadah sama dengan melakukan maksiat

karena dianggap melanggar perintah Allah. Oleh karena itu,

diperintahkan oleh Allah untuk menjaga tujuh anggota tubuh agar

terhindar maksiat, yaitu mata, telinga, lidah, perut, qabul, tangan, dan

kaki. Allah taala juga menciptkan tujuh pintu surga agar manusia

dapat masuk ke salah satu pintu tersebut.

12 – 16 Larangan bertengkar dengan sesama saudara selama lebih dari tiga

hari. Seperti sabda Nabi Saw, “lā yuẖillu `l-muslimin an yuhjiru

akhāhu fauqa salāsi faman hijrā salāsi `l-mauqi fa man dakhalan `n-

nār.” “Tiada halal bagi orang yang Islam menjengum akan saudaranya

lebih dari tiga hari. Maka barangsiapa menjengum ia lebih dari tiga

hari niscaya masuk ia ke dalam neraka.”

Seorang mukmin dilarang bertengkar lebih dari tiga hari. Jika telah

sampai tiga hari haruslah salah satu untuk menyapa terlebih dulu

kepada saudaramu. Jika salah satu sudah menyapa tetapi saudaramu

tidak menjawab sapaanmu, maka saudaramu itu berdosa.

Firman Allah Swt. Fayaẖẕiru `l-laẕīna yukhallifūna ‘an umara wa an

Page 20: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

58

tushībuhum fitntu au yushībuhum ‘aẕābi `l-‘alīm, An-Nuur:13. Maka

hendaklah takut bila kita menyalahi daripada suruh-Nya akan bawa

datang bila akan kita tau datang akan kita adab yang amat pedi dan

setengah daripada adab yang amat faidah itu jauh daripada kasih dan

tiada hasil yang dimaksud pada ibadah dan tebalkan olehmu hai

saudaraku.

16 – 18 Bab dua, menjelaskan maksiat hati atau sifat-sifat buruk. Ketahuilah

murid, bahwa segala maksiat hati itu adalah segala perbuatan jahat dan

sifat-sifat jelek yang menjauhkan kamu dengan Allah Swt., maka

buanglah perbuatan dan sifatmu itu agar kau selalu mengingat Allah

Swt di dalam hatimu.

Firman Allah Swt. kepada Nabi Ibrahim As., wa thahhir baiti `th-

thā’ifīna wa ‘ākifīna wa `r-rukka‘i `s-sujūd, Al-Hajj:26. Dan sucikan

olehmu ya Ibrahim akan rumah-Ku bagi orang yang kehendak kembali

kepada-Ku, dan bagi orang yang kehendak ibadah akan Daku yang

cenderung hatinya kepada hampir dengan Daku yang menyeru hadir

kepada akar sunatku.

Wa man dakhalu kāna amnā. Barangsiapa masuk ia ke dalam, niscaya

ada ia senantiasa daripada adabku. Yakni barangsiapa menyucikan

rumahku dari najis, maka Aku akan menjauhkannya dari segala

siksaan. Jadi perjanjian itu tidak berlaku bila kau murid tidak

membersihkan hatimu dari semua maksiat yang kau perbuat.

Perjanjian itu berlaku dengan sepuluh syarat, yaitu sebagai berikut.

1. syarhu `th-tha‘am

Page 21: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

59

2. syarhu `sy-syalām

3. ghadlab

4. hasud

5. ẖibbu `l-māl

6. ẖibbu `l-jām

7. hibbu `d-dunyā

8. takabur

9. ujub

10. riya, wajib bagi soorang mukallaf untuk menghindari syarat

yang kesepuluh.

18 – 21 Pasal, penjelasan pertama syarhu `th-th‘am. Yaitu sangat menyukai

makan dengan jumlah yang banyak. Itulah kejahatan yang sangat jahat

karena kenyak membuat tubuh seseorang menjadi kuat, dan Allah Swt

takut bila seseorang terlalu kuat akan melakukan segala maksiat yang

membawanya ke neraka. Oleh sebab itu, makan adalah perbuatan yang

paling jahat diantara perbuatan jahat yang lain.

Kulū wa asyrabū wa li unsyira fawā annahū lā yuẖibbu `l-musyrifīn,

Al-A’raaf: 30. Makan oleh kamu dan minum oleh kamu janganlah

berlebih-lebihan karena Allah Swt. tidak menyukai orang yang

makannya banyak.

21 – 22 Pasal, penjelasan kedua syarhu `l-kalam. Yaitu sangat banyak

berbicara. Itulah kelakuan yang sangat jahat dan maksiat karena

banyak bicara maka banyak pula salahnya. Banyak salah itu banyak

pula dosanya, dan banyak dosanya membawa seseorang ke dalam

Page 22: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

60

neraka. Oleh sebab itu, banyak bicara itu sangatlah jahat. Nabi Saw.

Bersabda, barangsiapa banyak tuturnya niscaya adalah api neraka itu

terlebih patut dengan dia.

22 Pasal, penjelasan ketiga ghadab. Yaitu sangat pemarah. Itulah sifat

yang sangat jahat karena sifat itu menyakiti banyak orang. Menyakiti

banyak orang membuat kita berdosa, dan dosa itu membuat kita masuk

neraka.

24 – 25 Penjelasan keempat hasud. Yaitu dengki itulah kejahatan yang

sebenarnya karena sifat itu dosanya sangatlah besar sehingga

membawa manusia ke neraka. Maka jagalah dirimu hai salik, jangan

sampai kau berbuat dengki karena jika tidak kau menjaga dirimu maka

tidak ada manfaat ibadahmu. Jika kau tidak memiliki manfaat dari

ibadahmu maka kau akan memiliki dosa yang kekal yang disebabkan

oleh kedengkianmu.

25 – 27 Pasal, penjelasan kelima ẖibbu `l-māl. Yaitu sangat mencinta harta.

Itulah perangai orang yang jahat karena ia membawa apa yang tidak

disukai oleh Allah Swt. dan tidak ada sesuatu yang dapat dijaganya.

27 – 28 Pasal, penjelasan keenam ẖibbu `l-jāh. Yaitu tergila-gila dengan

kemsyhurannya pada banyak orang. Itulah sifat yang sangat jahat yang

membuat kita mendapatkan penghinaan di dunia.

28 – 30 Pasal, penjelasan ketujuh ẖibbu `l-dunyā. Yaitu sangat mencintai

dunia. Itulah sifat yang paling jahat dari yang paling jahat karena ia

mebuat kita berangan-angan. Panjang angan-angan itu membuat kita

lupa akan ibadah, dan itu membuat kita lupa untuk segera mencari

Page 23: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

61

bekal akhirat. Ketahuilah, bahwa terlalu lama berangan-angan itu

membuat kita lupa akan mencari bekal akhirat sehingga ketika kita

tidak diberi oleh Allah Swt. umur yang panjang kita akan menyesal

karena kita tidak mempunyai bekal untuk akhirat.

30 – 32 Pasal, penjelasan kedelapan menerangkan takabur. Yaitu membesarkan

dirinya dan menghina orang lain. Itulah perbuatan yang diharamkan

oleh hukum Islam dan sangat dibenci oleh Allah Swt. karena takabur

itu menyamakan dirinya dengan Allah Swt., dan itu membawa kepada

siksa neraka yang kekal.

32 – 33 Pasal, penjelasan kesembilan delapan menjelaskan ujub. Yaitu cibiran

seseorang yang berat dengan melihat dirinya yang hina dan sangat

sempurna pada berbuat amal dan ilmu dengan tidak mengingat hinaan

dari orang lain karena hal seperti itu sama dengan takabur atau

menyamakan dirinya dengan Allah Swt. serta tidak ingat dia akan

nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. kepadanya. Hal yang demikian

itu tidak disebut dengan azab, tetapi setengah dari perbuatan takbir.

33 -37 Pasal, penjelasan kesepuluh menjelaskan ria. Yaitu menunjukkan amal

yang telah kita perbuat kepada orang lain agar orang menganggap kita

sebagai orang saleh dan agar orang lain memuji dengan ibadah yang

telah diperbuat. Itulah perbuatan yang sangat jahat.

Ashdiqakum rū’iya asdiqahum ẖadīsā. Orang yang terlebih benar

daripada kamu bermimpi itu orang yang terlebih benar daripada kamu

berkabar-kabarnya. Jika mimpimu itu mimpi yang buruk maka

meludahlah kamu kepada samping kirimu sebanyak tiga kali dan

Page 24: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

62

berlindunglah kepada Allah Swt. dari mimpi burukmu itu, dan

berbaliklah dari posisimu sebelumnya ketika kau bermimpi agar mimpi

burukmu itu tidak terulang kembali.

36 – 37 Babu `s-sālis fī `th-thā‘ati fī `l-qalb. Bab ini menerangkan tentang

segala taat hati. Hati itu diumpamakan sebagai raja yang akan

memberikan kita pahala dan manfaat untuk tubuh kita.

Perangai yang baik itu terdapat sepuluh perkara, yaitu sebagai berikut.

1. Taubat

2. Khauf

3. Zuhud

4. Sabar

5. Syukur

6. Ikhlas

7. Tawakkal

8. Mahabah

9. Rida

10. ẕikru `l-maūt

Hai murid, berfikirlah kamu tentang apa yang dikehendaki oleh Allah

Swt. dan nikmat yang akan kau dapatkan bila kamu bersifat seperti

sepuluh perkara tersebut. Niscaya kamu akan mendapatkan semua

keinginanmu dengan sangat bermartabat.

Page 25: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

63

37- 42 Pasal, penjelasan yang pertama menerangkan taubat. Yaitu kembali

beribadah kepada Allah Swt. setelah berbuat maksiat. Allah Swt.

berfirman, inna `l-Lāha yuẖibbuhu `t-tawwābīna wa yuẖibbu `l-

mutathahhirīn. Bahwasanya Allah taala itu yang amat mengasihi akan

orang yang taubat daripada segala dosa dan kasih ia akan orang yang

menyuci dirinya daripada segala dosa dan segala hawa nafsu dunia ini.

42 – 46 Pasal, penjelasan yang kedua menjelaskan khauf. Yaitu takut kepada

Allah Swt. dengan beribadah kepada Allah Swt. dan meninggalkan

maksiat sehingga mendapatkan ilmu laduni.

46 – 49 Pasal, penjelasan yang ketiga menjelaskan zuhud. Yaitu membenci

dunia itu meghasilkan martabat yang tinggi karena membenci dunia itu

dilakukan untuk mencapai akhirat. Itulah sifat yang disukai oleh Allah

Swt.

49 – 55 Pasal, penjelasan yang keempat menjelaskan sabar. Yaitu menahan diri

dari perbuatan yang tidak disuka. Yaitulah perangai yang sangat baik

karena membuat kita dekat dengan Allah Swt.

55 – 56 Pasal, penjelasan yang kelima menjelaskan syukur. Yaitu martabat

yang lebih itnggi daripada sabar. Tidak berkeluh kesah di dalam

hatinya ketika tuwanilah dan syukur itu lebih suka ia turun bilanya.

56 Pasal, penjelasan yang keenam menjelasakan ikhlas dan benar. Yaitu

sifat yang sangat baik karena semangat dari semua ibadah dan tidak

akan diterima oleh Allah Swt. semua ibadahmu kecuali dengan ikhlas.

56 – 59 Pasal, penjelasan yang ketujuh menerangkan tawakal. Yaitu berserah

diri pada apa yang ditakdirkan Allah Swt. kepadanya entah itu baik

Page 26: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

64

atau tidak dan pecaya dia pada yang dilakukannya. Itulah sifat yang

sangat baik dari segala sifat yang baik karena bekal dari segala sifat

yang membuat kita taat beribadah.

59 – 60 Pasal, penjelasan yang kedelapan menjelaskan mahabah. Yaitu cinta

kepada Allah Swt. maka itulah sifat yang sangat tinggi yang hampir

sampai kepada makrifat Allah Swt. yang paling benar. Seperti firman

Allah Swt., yuẖibbuhum wa yuẖibbūnahum. Telah mengasihi oleh Hak

taala akan mereka itu dan mengasihi mereka itu akan Dia.

60 Pasal, penjelasan yang kesembilan menjelaskan rida. Yaitu sifat yang

hampir kepada Allah Swt. dan hampir rida Allah Swt. kepadanya.

Seperti firman Allah Swt., ridla `l-Lāhu ‘anhum wa ridlū ‘anh. Telah

ridalah Allah Swr. Daripada mereka itu dan merida itu mereka itu

daripadanya.

61 – 62 Pasal, penjelasan yang kesepuluh ẕikru `l-maūt atau senantiasa

mengingat-ingat kematian. Ingat akan kematian itulah jalan untuk

beribadah, karena orang yang selalu terlena dengan dunia jika

mengingat kematian dan Allah Swt. niscaya akan ingat ia akan ibadah

untuk bekal akhirat dan ibadah jalan untuk menghindari azab di akhirat

dan bersegera ia untuk meninggalkan perbuatan didunia. Umur

seseorang itu tidak ada yang mengetahui panjang pendeknya, sehingga

ajal seseorang itu bisa datang kapan saja.

62 – 78 Al-khātimatu fī muhimmati `l-murīd. Inilah khatimah yang

menjelaskan segala perbuatan tidak dapat dibagi oleh murid. Setengah

daripada murid memakai pakaian putih karena Allah Swt. menyukai

Page 27: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

65

pakaian putih dan pakaian putih adalah pakaian yang digunakan oleh

Nabi Saw. Dan memberi salam terlebih dahulu kepada orang lain.

Dan setengah dari adab murid itu jangan berpikiran buruk pada orang

lain walaupun orang itu fasik. Seperti seseorang yang selalu beribadah

tetapi dia berburuk sangka kepada orang lain sehingga dipandang

orang yang patah semangat terhadap rahmat Allah Swt., sehingga

ketika mati masuklah dia kedalam neraka.

Dan setengah dari adab murid itu janganlah menghina orang tua dan

muliakanlah orang yang lebih tua karena Allah Swt. menebalkan ia

kepada orang tua pagi dan malam. Hai murid, tidak ada yang lebih

azab dari kata ini.

Dan setengah dari adab murid adalah selalu menuntut ilmu. Jangan

sampai tidak menuntut ilmu, karena ilmu adalah pohon ibadah dan

tiap-tiap pohon itu sangatlah mulia. Hai murid, pikirkanlah dan

tawakallah dirimu kepada Allah Swt. dengan benar niscaya Allah Swt.

akan menggantinya pada memerintahmu.

Dan setengah dari adab murid itu tidak boleh salah sangka terhadap

kesalahan orang lain, karena bisa jadi orang itu lebih baik daripada

dirimu.

Hai murid, teguhlah dirimu dengan keluasan rahmat Allah Swt. dan

barulah kau mengajarkan apa yang telah aku sebutkan dalam kitab ini.

Niscaya kau akan segera dapat bertemu dengan Allah Swt. dan

bermimpilah kamu dalam hatimu niscaya kau akan mendapatkannya

dari Allah Swt.

Page 28: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

66

Hai murid, kata ini adalah obat hati yang sangat baik untuk mengobati

segala hawa nafsu dan sangat mujarab sepeti yang telah dijawab dalam

kitab ini.

Barangsiapa yang bermata hati pastilah semua orang yang mengajar

kitab ini memiliki hati yang suci karena tidak meninggalkan bekas

dengan mendengar apa yang diajarkan seperti yang tersebut di dalam

kitab ini.

Allah Swt. berfirma, wa man yuzdlilu `l-Lāha falā hadiya lah.

Barangsiapa menyatu Allah Swt. akan dia maka tiada kuasa seorang

mencukakan akan dia. Wa shalla `l-Lāhu ‘alā sayyidinā wa man

Muhammad sayyidi `l-makhlūqat wa ‘alā `l-Lāhi wa shaẖbihi `l-

mutamakkīna fī `l-‘ibādati `l-ghābirīn. Dan telah memberi rahmat

Allah Swt atas penghulu kami yaitu Muhammad penghulu segala

makhluk dan atas segala keluarganya dan sahabatnya yang tetap

mereka itu pada segala ibadah dan barulah kemenanganlah mereka itu

dengan-dengan derajat yang amat tinggi.

Tamatlah kitab yang disusun pada hari Kamis, bula Sawwal, dua puluh

hari bulannya. Kepada Nabi Saw, tahun seribu dua ratus delapan puluh

lima tahun, pada tahun Jim. Amin.

D. Kritik Teks

Secara keseluruhan teks Dawā`u `l-Qulūb memiliki empat bentuk

kesalahan karena kesalahan dalam penulisan. Berikut merupakan penjelasan

bentuk kesalahan teks Dawā`u `l-Qulūb.

Page 29: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

67

1. Lakuna adalah penghilangan atau pengurangan huruf, suku kata, kata.

2. Adisi adalah penambahan huruf, suku kata.

3. Substitusi adalah pergantian huruf, suku kata, kata.

4. Ditografi adalah perangkapan huruf, suku kata.

Tabel 2

Lakuna

No. Hal /baris Naskah Latin Edisi

1 1: 3pujian bagi

membuka

pujian bagi Allah

membuka

2 1: 6 bi wāsi‘a bi wāsi‘ati

3 1:7 `l-‘āshi `l-‘āshin

4 3: 2 Turukan Turunkan

5 3: 10 Muda Mudah

6 7: 6 Ilah Ialah

7 11: 14 Ab`adl aghdlabu

8 12: 8 Kan Akan

9 12: 8 Da Dia

10 14: 10 Tu Itu

Page 30: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

68

11 15: 19 mehinakan menghinakan

12 19: 4 Bertaya bertanya

13 19: 12 Sega segala

14 23: 3 shashalla `l-lāhi

‘alaihi wa sallam

Tabel 3

Adisi

No. Hal /baris Naskah Latin Edisi

1 2: 12 `l-naqashinā `l-naqshi

2 4: 13 Gurunyamu gurunya

3 4: 14 Gururmu gurumu

4 14: 8 Tedapat dapat

5 15: 18 Akarena karena

6 36: 11 perembaikikan perbaikan

7 40: 6 kurangsa kurang

Tabel 4

Page 31: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

69

Substitusi

No. Hal /baris Naskah Latin Edisi

1 1: 7 Dlabar sabar

2 12: 5 mesasung memasung

3 15: 2 tibi-tibi tiba-tiba

4 18: 15 memida memudah

5 44: 7 halan jalan

Tabel 5

Ditografi

No. Hal / baris Naskah Latin Edisi

1 4:17-18 dududuk Duduk

2 12: 3 sekalilipun sekalipun

3 15: 14-15Menimeninggika

nmeninggikan

4 16: 14 iaialah Ialah

5 17: 1-2 tha`th-thā`ifīna thā`ifīna

Page 32: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

70

6 17: 6-7 kedakedalam kedalan

7 18: 1-2membayakan

membanyakanmembanyakan

8 18: 2-3 dadaripadanya daripadanya

9 18: 13-14mening

meninggalmeninggak

10 20: 12 dadatang datang

11 21: 5 dan dan dan

12 22: 14 oolemu olehmu

13 23: 4 diperbubuat diperbuat

14 24: 4-5 mena menawang menawang

15 24:13-14 yakni yakni yakni

16 25: 2-3 dari daripada Dar

17 28: 10-11 hi hirau hirau

18 29: 2-3 ha hasil hasil

19 32: 2-3 ia ia Ia

Page 33: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

71

20 34: 6-7 bu bukan bukan

21 41: 13 dduduk duduk

22 43: 8-9meninggalkan

meninggalkanmeninggalkan

23 46: 4-5 katanya katanya katanya

24 46: 12 aku aku aku

25 47: 2-3 ma malaikat malaikat

26 47-48: 19-1 kekal kekal kekal

27 48- 49: 19-1 mengi mengikat mengikat

28 51-52: 19-1 oleh oleh oleh

29 53: 3 da datang datang

30 55: 10 maka maka maka

31 59: 4-5 bar barang barang

32 59: 5-6 oolehkamu oleh kamu

33 59: 14 maka maka maka

Page 34: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

72

34 62: 2-3 mu mulutnya mulutnya

35 68: 1-2kemudi

kemudiankemudian

36 68: 4-5 papagi pagi

37 69: 7 jika jika Jika

38 71: 1-2 oolehmu olehmu

39 73:8-9pekerjaan

pekerjaanpekerjaan

40 73: 16-17kerumah

kerumahnyakerumah

41 78: 10-11 oleh oleh oleh

E. Suntingan Teks

1. Pedoman Penyuntingan

Salah satu tujuan penelitian ini adalah menyediakan suntingan teks

Dawā`u `l-Qulūb yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah dibaca karena

sudah ditransliterasikan ke dalam huruf latin. Benar dalam arti jika terdapat

kesalahan dalam penulisan diperbaiki sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian

Filologi.

Page 35: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

73

Untuk melakukan suntingan teks diperlukan pedoman agar suntingan

teks mudah dibaca dan dipahami. Pedoman suntingan teks tersebut adalah

sebagai berikut.

a. Tanda dan angka yang digunakan dalam penyuntingan

1) Tanda garis miring, /, menunjukkan pergantian baris.

2) Tanda garis miring, //, menunjukkan pergantian halaman.

3) Tanda kurung siku, [. . .], menunjukkan lakuna, yaitu penghilangan

huruf.

4) Tanda kurung, (. . .), menunjukkan adisi, yaitu penambahan huruf,

suku kata, dan frasa.

5) Tanda <. . .> menunjukkan digtagrafi, yaitu perangkapan huruf, kata,

suku kata, dan kalimat.

6) Tanda hubung, ---, menunjukkan kata-kata yang tidak terbaca.

7) Angka 1, 2, 3 dan seterusnya yang terletak di sebelah kanan pias

halaman menunjukkan nomor halaman naskah, sedangkan 1, 2, 3 dan

seterusnya yang ditulis dalam ukuran kecil di sebelah kanan atas pada

suku kata, kata, frasa, dan kalimat menunjukkan nomor urut catatan

kaki.

8) Angka (1, 2, 3, dan seterusnya) di bagian kanan atas digunakan untuk

menunjukkan kata, frasa atau keterangan lain yang dapat dilihat di

bagian catatan kaki.

b. Ketentuan dalam pedoman ejaan

1) Ejaan yang digunakan dalam suntingan ini disesuaikan dengan kaidah-

kaidah pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang

Page 36: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

74

Disempurnakan (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

2005), yang meliputi pemakaian huruf kapital dan miring, penulisan

kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.

2) Kata-kata berbahasa Melayu yang dianggap sebagai kata arkais atau

kata yang memiliki ciri penulisan ejaan kuna ditransliterasikan

sebagaimana adanya dan diberi tanda garis bawah, kecuali yang sudah

masuk ke dalam ejaan bahasa Indonesia ditransliterasikan sesuai

dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

3) Istilah-istilah dan kosa kata berbahasa Arab yang belum diserap ke

dalam bahasa Indonesia ditulis sesuai dengan asal kata dan dicetak

miring, misalnya munqasid, masyrat.

4) Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda

hubung.

5) Apabila dalam naskah terdapat ‘angka’ yang ditulis dengan huruf atau

angka, disunting dengan angka.

6) Apabila terdapat kata ulang yang lengkap atau tidak lengkap dan diberi

tanda hubung (-) disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang terdapat pada

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan

(EYD).

7) Kosakata dan frasa berbahasa Arab yang belum diserap ke dalam

bahasa Indonesia ditransliterasikan dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Huruf ain (ع) yang terletak di tengah disukunkan, diedisikan menjadi

/k/ pada kosa kata yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, dan

Page 37: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

75

(‘) jika terdapat pada kosakata yang belum diserap dalam bahasa

Indonesia.

b) Tanda maddah alif (أ), wawu (و), ya’ (ي) sebagai penanda vokal

panjang diedisikan dengan memberi garis datar di atasnya, misalnya: ā,

ī, ū.

c) Kata sandang (ال) yang diikuti huruf qamariyah diedisikan dengan /al-/

apabila terletak di awal kalimat. Apabila kata sandang (ال) terletak di

tengah kalimat atau frase maka diedisikan dengan /`l-/, sedangkan kata

sandang (ال) yang diikuti huruf syamsiah diedisikan menjadi huruf

syamsiyah yang mengikutinya.

d) Huruf-huruf pendiftong, yaitu (أو) ditulis dengan vokal /au/ dan (اي)

ditulis dengan vokal /ai/.

e) Huruf-huruf yang hidup atau yang mendapat harakat fatah, kasrah,

dan damah pada akhir kalimat ditransliterasikan dengan huruf mati

atau diwaqafkan.

f) Huruf hamzah ( dilambangkan dengan tanda ( ` ) jika terletak di (ء

tengah dan akhir kata.

g) Huruf ta’ marbuthah ( ة ) sebagai konsonan penutup ditransliterasikan

dengan /t/ atau /h/ mengikuti ketentuan yang berlaku pada kata-kata

yang bersangkutan.

Page 38: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

76

Tabel 6

Pedoman Transliterasi

huruf Latin huruf latin

ا A ع ‘

ب B غ gh

ت T ف f/p

ث S ق q/k

ج J ك k

ح ẖ ل l

خ Kh م m

د D ن n

ذ Z و w

ر R ھ h

ز Z ي y

س S ك g

ش Sy چ c

ص Sh ڠ ng

ض Dl ٽ/ پ ny

Page 39: BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah · Pasal yang menjelaskan etika guru dalam teks disebutkan terdapat tujuh belas perkata, tetapi hanya dijelaskan enam belas hal karena

77

ط Th ة t/h

ظ Zh ء ’

Tambahan Huruf Arab-Melayu

No.

Konsonan

No.

Vokal

Huruf Latin Huruf Latin

1. ڤ P 1. او o

2. ي/پ/ٽ Ny 2. ي i

3. ڠ Ng 3. و u

4. ج C

5. ح H