bab iv konsep - · pdf filepengelola rumah susun. 4.5.6 plumbing pemipaan dalam setiap rumah...

11
80 BAB IV KONSEP 4.1 Ide awal perancangan Ide awal perancangan rumah susun ini adalah rumah susun sebagai miniatur kota dengan fungsi-fungsi yang sederhana dan mandiri. Kota sebagai produk peradaban modern yang berkaitan dengan industri, sebuah sektor yang menghidupi penghuninya yang merupakan pekerja pabrik. Salah satu isu utama rumah susun yaitu keterjangkauan ekonomi pemakai dengan harga bangunan vertikal yang cenderung mahal membutuhkan konsep rumah susun yang efisien, tetapi tetap dapat mengakomodasi kebutuhan sosial dan layak untuk ditinggali. Pembangunan rumah secara masal umumnya tidak memperhatikan kebutuhan personal penghuni akan kebutuhan ruang, sosial dan identitas. 4.2 Konsep tapak Fungsi pada rumah susun ini sangat beragam seperti fungsi hunian, komersil, ruang besama, ruang terbuka dan lain-lain. Hal ini menyebabkan dibuthkannya pemintakatan dan batasan yang jelas antara fungsi publik dan privat. Berikut ini adalah pemintakatan pada tapak berdasarkan atas pengelompokan fungsi bangunan yang dibagi atas fasilitas umum dan publik, efisiensi lahan dan utilitas, pembagian blok hunian antara keluarga, lajang pria dan wanita, kebutuhan ruang terbuka dan jarak minimum bangunan. Gambar 4.1 Pemintakatan berdasarkan fungsi publik di lantai dasar Gambar 4.2 Pemintakatan berdasarkan fungsi hunian dan publik yaitu fungsi hunian berada di lantai atas dan umum di lantai dasar

Upload: hoangthuan

Post on 05-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

80

BAB IV

KONSEP

4.1 Ide awal perancangan

Ide awal perancangan rumah susun ini adalah rumah susun sebagai miniatur kota dengan

fungsi-fungsi yang sederhana dan mandiri. Kota sebagai produk peradaban modern yang

berkaitan dengan industri, sebuah sektor yang menghidupi penghuninya yang merupakan

pekerja pabrik. Salah satu isu utama rumah susun yaitu keterjangkauan ekonomi pemakai

dengan harga bangunan vertikal yang cenderung mahal membutuhkan konsep rumah susun

yang efisien, tetapi tetap dapat mengakomodasi kebutuhan sosial dan layak untuk ditinggali.

Pembangunan rumah secara masal umumnya tidak memperhatikan kebutuhan personal

penghuni akan kebutuhan ruang, sosial dan identitas.

4.2 Konsep tapak

Fungsi pada rumah susun ini sangat beragam seperti fungsi hunian, komersil, ruang besama,

ruang terbuka dan lain-lain. Hal ini menyebabkan dibuthkannya pemintakatan dan batasan

yang jelas antara fungsi publik dan privat. Berikut ini adalah pemintakatan pada tapak

berdasarkan atas pengelompokan fungsi bangunan yang dibagi atas fasilitas umum dan

publik, efisiensi lahan dan utilitas, pembagian blok hunian antara keluarga, lajang pria dan

wanita, kebutuhan ruang terbuka dan jarak minimum bangunan.

Gambar 4.1 Pemintakatan berdasarkan fungsipublik di lantai dasar

Gambar 4.2 Pemintakatan berdasarkan fungsi hunian danpublik yaitu fungsi hunian berada di lantai atas danumum di lantai dasar

Page 2: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

81

4.2.1 Pengelompokan fungsi

Fungsi bangunan dibedakan atas fungsi hunian dan fasilitas umum. Untuk fungsi fasilitas

hunian sendiri dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu fungsi hunian untuk keluarga, lajang

pria dan wanita, sedangkan pada setiap lantai dasar blok rusun difungsikan sebagai fasilitas

umum. Lantai dasar diperuntukkan untuk fungsi non hunian. Hal ini dilakukan karena

berdasarkan studi banding pada beberapa rumah susun di Indonesia yaitu kecenderungan

penyerobotan lahan di lantai dasar oleh penghuni, kendala utilitas yang kerap terjadi di lantai

dasar, tingkat privasi yang kurang terjaga, dan kebutuhan beberapa fungsi publik. Banyaknya

fungsi umum dimaksudkan untuk menampung kegiatan ekonomi dan sosial pengguna rusun

dan warga sekitarnya dengan fungsi yang dapat disewakan untuk membantu biaya

operasional rumah susun itu sendiri.

4.2.2 Pencapaian

Pencapaian pedestrian melalui halaman utama rumah susun dengan jalan utama Gempol Sari

sedangkan untuk kendaraan bermotor melalui jalan Batu rengeut yang cenderung lebih sepi.

Hal ini untuk mengurangi volume kendaraan di jalan utama yang sering mengalami

kemacetan pada jam-jam tertentu.

Gambar 4.3 Pemintakatan berdasarkan huniankeluarga, lajang pria dan wanita.

Page 3: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

82

4.2.3 Sirkulasi luar bangunan

Sirkulasi yang diutamakan dalam lingkungan rumah susun adalah sirkulasi pedestrian. Hal ini

agar interaksi antar pengguna hunian rumah susun yang berbeda blok terjadi dan kebebasan

anak-anak bermain di lantai dasar lebih aman. Hal ini juga untuk menghindari kekacauan

sirkulasi oleh kendaraan bermotor yang terjadi di jalan utama yaitu jalan Gempol Sari.

Sirkulasi lingkungan yang utama berada di tengah lingkungan rumah susun kemudian

menyebar ke setiap blok hunian. Sirkulasi kendaraan bermotor berada di belakang lingkungan

rusun sekaligus dengan tempat parkir.

4.2.4 Penataan massa

Bentuk bangunan yang pipih dan memanjang diatur berbaris agar jumlah luas yang dihasilkan

lebih maksimal dan setiap hunian mendapat pencahayaan dan penghawaan yang baik.

Karena Bandung berada 6 derajat di bawah khatulistiwa dan matahari akan lebih sering

berada di barat laut, maka orientasi bangunan kearah barat daya - timur laut. Orientasi ini

bertujuan untuk memaksimalkan pencahayaan dan kenyamanan termal sehingga

meminimalkan penggunaan listrik.

4.2.5 Pembentukan ruang luar

Ruang luar yang terjadi adalah akibat interlocking antar blok massa dan pohon agar setiap

ruang terbuka memiliki enclosure yang tepat yang tetap menimbulkan rasa meruang. Selain

itu ruang terbuka juga terbentuk di antara jalan dan massa bangunan sehingga ruang yang

dihasilkan lebih luas dan ruang ini menjadi ruang interkasi antara penghuni rusun dengan

warga sekitar rusun.

Gambar 4.4 Perbedaan sirkulasi kendaraan dan pedestrian

Page 4: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

83

4.3 Konsep bangunan

Bangunan menggunakan sistem modular pada struktur kolom, sehingga dibentuk ruang-ruang

yang modular. Kolerasi antara ruang ruang yang modular ini menggunakan konsep

interlocking atau puzzle agar ruang-ruang yang dihasilkan lebih dinamis.

Sistem tetris merupakan system modular dengan elemen pengisi yaitu beberapa bujursangkar

dengan ukuran yang sama.

4.3.1 Selubung bangunan

Gambar 4.5 Ruang terbuka akibat layout bangunan

Gambar 4.6 Sistem tetris

Page 5: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

84

Selubung bangunan menggunakan konsep heterogenitas. Hal ini diwujudkan dengan

penggunaan warna dan bukaan yang berbeda-beda tergantung dengan keinginan dan

kebutuhan ruang setiap pengguna unit hunian rusun.

4.3.2 Material

Material yang digunakan pada rumah susun ini adalah material yang murah, mudah dan

fleksibel. Material dinding yang mungkin digunakan untuk dinding dalam adalah gypsum

atau papan triplek karena material ini lebih fleksibel dan dapat diubah sewaktu-waktu dengan

deformasi yang sedikit. Sedangkan khusus dinding kamar mandi digunakan bata karena tidak

memungkinkan untuk mengubah bentuk kamar mandi dalam waktu mendatang. Sedangkan

untuk material lantai digunakan keramik 30x30 cm. Walaupun harga keramik relatif lebih

mahal dari ubin, tetapi biaya perawatannya lebih murah dan tahan lama, hal ini juga agar

menciptakan kesan bersih dari lingkungan rumah susun itu sendiri.

4.3.3 Penampilan bangunan

Tampak rumah susun di Indonesia yang seringkali terlihat kumuh karena jemuran yang

berantakan merupakan salah satu kekurangan rumah susun di Indonesia. Maka konsep yang

Gambar 4.6 Bukaan yang berbeda padasetiap hunianSumber: Densidad,

Gambar 4.7 Balkon yang terekspos menunjukkantampak yang dinamisSumber:

Page 6: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

85

diterapkan adalah dengan menuTupi jemuran dengan semacam shading sehingga tampak

bangunan juga lebih variatif.

4.3.4 Ruang dalam

Ruang dalam untuk unit hunian disesuaikan dengan modul luasan yang dibutuhkan per orang

yaitu 9 m2. Ruang ini fleksibel dan dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan

pengguna rusun. Demikian juga untuk ruang-ruang fasilitas umum seperti retail dan ruang

serba guna yang fleksibilitas batasan ruangannya tinggi tergantung kebutuhan.

4.4 Konsep struktur

Konsep struktur pada rumah susun ini adalah struktur yang dapat memfasilitasi ruang yang

dapat berkembang dan fleksibel. Rumah susun ini juga menggunakan system struktur yang

efisien, fungsional, murah dan tahan lama. Dalam cara membangun rumah susun ini

dipertimbangkan kemungkinan pembangunan yang bertahap dalam elemen arsitektur seperti

rangka, utilitas, atap, dinding dan sebagainya.

4.4.1 Sistem struktur

Struktur bangunan rusun merupakan struktur rangka dengan modul 6x6 m. Modul ini dipilih

agar ketinggian floor to floor dengan tinggi balok yang digunakan lebih efisien dan berkaitan

dengan bentuk ruang yang juga modular. Penggunaan sistem rangka pada rumah susun agar

ruang-ruang yang dihasilkan lebih fleksibel terkait dengan fungsi rumah susun sebagai

hunian dan pengaturan ruangnya sangat personal. Dengan sistem rangka ini juga, pengelola

rumah susun dapat menyewakan unitnya dengan dasar harga setiap meter persegi.

Dalam pembagian unit-unit ruangannya digunakan papan gipsum dengan kerangka kembar

agar pembagian antar satuan unit hunian lebih jelas dan privasi suara lebih terjaga namun

konstruksi dinding ini tetap fleksibel agar sewaktu-waktu unit hunian yang telah disediakan

dapat lebih diperluas.

Page 7: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

86

Gambar 4.8 Fleksibilitas denah perunit.

Sedangkan untuk pembagian ruangan dalam setiap unit rusun digunakan partisi gypsum

dengan 1 layer yang lebih tipis sehingga dinding lebih tipis dan ruang yang diperoleh juga

lebih luas.

4.4.2 Detail konstruksi

Konstruksi dinding kebanyakan menggunakan gypsum agar ruang yang dihasilkan lebih

fleksibel. Untuk menggunakan dinding ini, rangka gypsum disambungkan langsung ke plat

lantai dan papan gipsum menempel di sisi-sisinya.

Gambar 4.9 Contoh sambungan gypsumSumber: Manual sistem dan produk papan gypsumknauf

Page 8: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

87

4.4.3 Cara membangun

Pemilik dan pengelola rumah susun menyediakan rumah susun dengan setiap hunian yang

tersedia berupa “rumah inti” yaitu plat lantai, balok, kolom dan kamar mandi. Sedangkan

untuk dinding luar(selain dinding kamar mandi dan jemuran yang telah fix), partisi dan

bukaan merupakan pilihan calon pengguna satuan unit rusun. Kemudian calon penghuni

memilih besaran ruang yang diinginkan yaitu luas minimal 18 m2 sampai dengan 54 m2 dan

memilih sendiri bentuk bukaan dinding luar yang akan dipasang dan mengatur sendiri

kebutuhan ruang dalamnya dengan partisi.

4.5 Konsep utilitas

Salah satu ide awal rumah susun ini adalah rumah susun yang dapat memfasilitasi kebutuhan

utilitasnya sendiri berkaitan dengan penyediaan air bersih sendiri demikian juga dengan

pengolahan air kotor hingga sampah. Hal ini bertujuan bukan hanya agar lingkungan rumah

susun tidak menambah beban pada lingkungan disekitarnya tetapi juga memberi keuntungan

berupa pemasukan material untuk membantu kelangsungan rumah susun.

4.5.1 Drainase tapak

Daerah ini sering kali mengalami kebanjiran akibat sampah dan volume luapan air dari

sungai yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu digunakan beberapa sumur resapan di kawasan

ini yang akan meresapkan grey water dan sisa black water ke dalam tanah.

4.5.2 Penyaluran air hujan

Air hujan sebagian disalurkan melalui talang di setiap atap blok hunian rusun yang kemudian

dialirkan ke dalam sumur resapan untuk mengurangi volume air yang menyebabkan banjir di

lingkungan rusun sedangkan sebagian air hujan yang bukan merupakan hasi luapan dari

talang disalurkan ke selokan lingkungan kemudian dialirkan ke riol kota.

4.5.3 Pengkondisian udara

Udara dalam setiap blok hunian menggunakan penghawaan alami dan cross ventilation pada

atap untuk selasar-selasarnya untuk menciptakan hawa yang sejuk dan nyaman.

Page 9: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

88

Setiap ruangan dalam blok hunian diusahakan memiliki bukaan langsung ke luar bengunan

agar udara dalam setiap hunian lebih baik.

4.5.4 Pencahayaan

Jarak setiap blok hunian minimal adalah 8 m agar pamanfaatan lahan efesian tetapi setiap

blok tetap mendapatkan cahaya yang baik. Bukaan yang diberikan pada setiap blok hunian

dibuat semaksimal mungkin agar setiap ruangan dalam satuan unit hunian juga mendapatkan

cahaya sehingga menghemat energi listrik dalaghfvbcm keperluan pencahayaan.

4.5.5. Elektrikal

Listrik diperoleh dari PLN melalui satu kepengelolaan terpusat yang kemudian dibagi pada

setiap penghuni unit rumah susun. Setiap pemilik rumah susun mengatur sendiri keperluan

listriknya untuk huniannya sedangkan untuk kebutuhan listrik umum seperti penerangan

lingkungan rusun dan koridor dibebankan kepada penghuni secara merata yang dikelola oleh

pengelola rumah susun.

4.5.6 Plumbing

Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2

unit hunian. Hal ini dilakukan karena jika setiap blok hunian menggunakan satu shaft untuk

plumbing maka kemiringan pipa yang dibutuhkan akan semakin besar mengingat bentang

rumah susun yang cukup panjang sehingga jika dalam 2 unit kamar mandi menggunakan satu

shaft maka penggunaan pipa dapat lebih hemat dan perawatannya juga lebih mudah.

4.5.7 Air bersih

Gambar 4.10 Ventilasi silang

Page 10: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

89

Roof tank

Reservoir bawah Sumur air tanah

Unit hunian

Unit hunian

Unit hunian

Air bersih didapat dari sumur yang digali pada titik-titik tertentu kemudian dikumpulkan

dalam sebuah reservoir bawah. Sewaktu-waktu (pagi atau sore)air dari reservoir bawah

dipompa ke atas ke tangki air yang berada di setiap blok rumah susun yang kemudian

dialirkan ke setiap unit rumah susun dengan gaya gravitasi.

4.5.8 Air kotor

Air kotor (grey water) dari setiap hunian ditampung dalam shaft hunian yang kemudian

disaring untuk langsung diserapkan ke tanah. Sedangkan untuk tinja, setiap blok hunian

memiliki satu septic tank komunal. Untuk tinjanya sendiri mengendap di dalam septic tank

sedangkan airnya setelah disaring lalu diresapkan ke tanah oleh sumur resapan.

Septic tank

Sumur resapan

Unit hunian

Unit hunian

Unit hunian

Gambar 4.11 Skema penyaluran air bersih

Gambar 4.12 Skema penyaluran air kotor

Page 11: BAB IV KONSEP -  · PDF filepengelola rumah susun. 4.5.6 Plumbing Pemipaan dalam setiap rumah susun dikumpulkan pada shaft-shaft yang ada dalam setiap 2 unit hunian

90

4.5.9 Sampah

Sampah dari tiap lantai blok hunian dikumpulkan dan disalurkan melalui shaft sampah (1)

yang terletak diantara blok hunian. Sampah ini akan dipindahkan ke TPS lingkungan yang

berada di belakang kawasan untuk kemudian diolah. Sampah organik akan diolah di tempat

pengomposan sedangkan sampah non organik akan dipilah dan di daur ulang atau dijual.

Pengolahan sampah yang terletak di kawasan rusun ini bertujuan untuk mengurangi volume

sampah rumah tangga yang telah menumpuk di daerah ini dan juga diharapkan dapat

menyerap tenaga kerja. Produk hasil pengolahan sampah berupa kompos maupun daur ulang

merupakan salah satu pemasukan pengelola dalam pengelolaan rumah susun.

Shaft sampah Shaft sampah

Unit hunian

Unit hunian

Unit hunian

Gambar 4.13 Skema penyaluran sampah