bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil ......kabupaten boyolali pada kelas 4 dengan siswa...

34
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kalinanas 01 Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian dijabarkan sebagai berikut. 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan jumlah siswa yang terdiri dari 25 siswa 9 siswa laki- laki dan 16 siswa perempuan. Letak SD Negeri Kalinanas 01 berada di Kelurahan Kalinanas, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa dan guru SD Negeri Kalinanas 01. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran belum efektif karena pembelajaran yang dibawakan guru masih konvensional. Pembelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas. Berdasarkan observasi hasil belajar IPA di kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 sebelum penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2016/2017 menunjukkan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Hal ini terlihat dari data ulangan tengah semester II yang telah berlangsung masih banyak hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA kelas 4 yaitu 70. Data hasil belajar IPA siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Upload: others

Post on 27-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kalinanas 01 Kecamatan Wonosegoro

Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri

dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian dijabarkan sebagai

berikut.

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 Semester II Tahun

Pelajaran 2016/2017. Dengan jumlah siswa yang terdiri dari 25 siswa 9 siswa laki-

laki dan 16 siswa perempuan. Letak SD Negeri Kalinanas 01 berada di Kelurahan

Kalinanas, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Sebelum melakukan

penelitian, penulis melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh

siswa dan guru SD Negeri Kalinanas 01.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran belum efektif karena pembelajaran yang dibawakan guru masih

konvensional. Pembelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa yang tidak

memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas. Berdasarkan observasi hasil

belajar IPA di kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 sebelum penelitian dilaksanakan

pada semester II tahun pelajaran 2016/2017 menunjukkan hasil belajar siswa yang

kurang memuaskan. Hal ini terlihat dari data ulangan tengah semester II yang telah

berlangsung masih banyak hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM yang

ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA kelas 4 yaitu 70. Data hasil

belajar IPA siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

36

Tabel 4.1

Hasil belajar IPA Siswa Kelas 4

SD Negeri Kalinanas 01

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥70 10 40%

Belum Tuntas < 70 15 60%

Jumlah 25 100%

Rata-rata 64,8

Nilai Minimal 45

Nilai Maksimal 80

KKM 70

Penyebab hasil belajar IPA masih rendah adalah belum maksimalnya strategi

guru dalam menarik perhatian siswa pada pembelajaran, pembelajaran yang

dilakukan belum memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, dan siswa

belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

4.1.2 Deskripsi Tindakan Siklus I

Pada Siklus I diuraikan tentang kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan

penelitian dan observasi, kegiatan refleksi. Pada siklus I dilaksanakan 3 kali

pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Berikut ini langkah-

langkah kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus 1.

4.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 akan dilaksanakan dalam 3

pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2 dan pertemuan 3. Sebelum perencanaan

tindakan pada siklus I dimulai peneliti berkonsulatsi dengan guru kelas tentang

model pembelajaran PBL. Peneliti juga meminta materi yang akan diajarkan pada

siklus 1.

Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang

diperlukan dalam proses pembelajaran. Peneliti menetapkan tujuan pembelajaran

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

37

untuk materi perubahan energi bunyi yang akan disampaikan. Kemudian guru

menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan guru

mempersiapkan sumber belajar serta alat peraga yang dibutuhkan dalam

pelaksanakan pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan lembar kerja siswa yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Peneliti membuat instrumen

observasi guru dan siswa untuk mengamati pencapaian aktivitas pembelajaran.

Peneliti membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada

pertemuan terakhir siklus 1.

Pada pertemuan 1, disampaikan materi pembelajaran IPA dengan pokok

bahasan perubahan energi bunyi. Setelah melalui persetujuan dengan kepala

sekolah dan guru kelas, maka peneliti yang mengajar dan guru kelas sebagai

observer selama dalam pembelajaran. Pertemuan 1, 2, dan 3 membahan tentang

materi perubahan energi bunyi. Selama pertemuan 1, 2, dan 3 siswa dibagi dalam

kelompok untuk mengidentifikasi gambar dan melakukan praktik untuk mencari

sendiri jawaban dari permasalahan yang muncul sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Selain itu siswa juga dituntut untuk

mencari dari berbagai sumber belajar untuk mendukung dalam pemecahan masalah.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap ini akan diuraikan tentang pelaksanaan penelitian sesuai dengan

RPP yang telah dibuat dengan SK memahami berbagai bentuk energi dan cara

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan KD menjelaskan perubahan

energi bunyi melalui penggunaan alat musik. Uraian pelaksanaan tindakan dan

observasi adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Siklus 1 dilaksanakan pada minggu kedua April. Sebelum pembelajaran

dilaksanakan, peneliti mempersiapkan media dan materi yang akan diberikan dalam

pertemuan pertama Siklus I. Peneliti mempersiapkan perlengkapan pembelajaran

seperti lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa, lembar penilaian untuk

membantu siswa dalam memecahkan masalah yang muncul dan buku materi

pembelajaran IPA sebagai sumber belajar. Pelaksanaan pembelajaran pada

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

38

pertemuan 1 dilakukan 2 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan

pertama dilakukan pada tanggal 10 April 2017 pukul 07.00-08.10.

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan

salam, guru meminta salah satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan

absensi kehadiran siswa dan menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. dan guru

memberi apersepsi dengan membunyikan sebuah seruling dan kemudian bertanya

jawab dengan siswa. Pertemuan pertama kegiatan yang dilakukan guru adalah

sesuai dengan RPP pada materi perubahan energi bunyi. Guru bertanya jawab

dengan siswa tentang materi sebelumnya. Kemudian Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara

singkat kepada siswa. Kemudian siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok

dengan anggota 5 orang. Guru membagikan lembar kerja kepada siswa yang berisi

tabel. Didalam tabel terdapat nama benda dan cara memainkannya. Kemudian guru

menunjukan gambar-gambar alat musik. Guru bertanya kepada siswa bagaimana

benda yang terdapat pada gambar dapat menjadi sumber bunyi. Setiap kelompok

bekerja sama untuk mengidentifikasi gambar. Siswa mencari jawaban dari buku

paket yang mereka bawa. Setelah siswa menjawab permasalahan yang muncul

perwakilan kelompok diminta mempresentasikan didepan kelas hasil diskusi

kelompok mereka.

Selanjutnya, guru menjelaskan menunjukan alat musik berupa seruling,

harmonika, dan gitar. Guru bertaya kepada siswa tentang cara memainkan seruling.

Setiap kelompok dibagikan lember kerja. Didalam lembar kerja terdapat pertanyaan

dan terdapat tabel yang akan diisi oleh siswa. Siswa berdiskusi dengan kelompok

untuk mengerjakan lembar kerja. Dalam menjawab pertanyaan siswa diminta untuk

melakukan praktik dengan memainkan alat musik yang tersedia. Setelah siswa

selasai mengerjakan guru meminta siswa untuk membacakan hasil diskusi

kelompok mereka.

Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab tentang perubahan

energi bunyi yang belum dimengerti oleh siswa. Bersama dengan siswa membuat

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

39

rangkuman tentang pembelajaran hari ini. Guru dan siswa merefleksi pembelajaran

yang telah berlangsung. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Tahap observasi pertemuan pertama siklus I dilakukan bersamaan dengan

proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama ini.

Observasi siklus I dilaksanakan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.

Pelaksanaan observasi ini merupakan pengamatan aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran berlangsung.

Selama pembelajaran, guru kelas menjadi observer yang melakukan

observasi terhadap pelaksaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, apakah

pembelajaran tersebut sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Problem

Basen Learning (PBL) atau belum. Observer memberikan penilaian terhadap

pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk

pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti, observer juga mengobservasi keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

Dalam pertemuan 1 terdapat 18 indikator observasi kegiatan pembelajaran

guru. Pemeberian skor observer adalah dengan memberikan tanda (√) pada tabel

yang telah disediakan. Pertemuan pertama masih menunjukan pembelajaran yang

kurang maksimal. Hal tersebut terlihat dari 18 indikator hanya 15 indikator yang

sudah terpenuhi. Pengajar belum mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan

materi yang lalu. Pengajar juga belum menggali pengetahuan awal siswa untuk

memancing memunculkan suatu masalah. Pengajar juga masih kurang dalam

menganalisis hasil diskusi siswa. Dari kekurangan tersebut dapat menjadikan

pembelajaran pertemuan 2 menjadi lebih baik.

Pada lembar observasi keaktifan siswa terdapat 12 indikator untuk

mengukur keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi dari

keaktifan siswa masih menunjukan kekurangan. Hal tersebut terlihat dari indikator

memperhatikan materi yang disampikan oleh pengajar masih belum maksimal.

Masih banyak siswa yang sibuk sendiri dan mengganggu temannya. Mengambil

keputusan tentang pemecahan suatu masalah juga masih belum terpenuhi. Masih

banyak siswa yang ragu-ragu dengan keputusan mereka. Dan dalam

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

40

mempresentasikan jawaban di depan kelas masih banyak siswa yang malu untuk

maju dan dalam presentasi suara mereka kurang keras.

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama

yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini sesuai dengan RPP yang

telah disisapkan oleh penulis. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan kedua

dilakukan pada tanggal 11 April 2017 pukul 07.00-08.10. Kegiatan awal

pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah

satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan

menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. dan guru memberi apersepsi dengan

guru meniup seruling dan kemudian bertanya jawab dengan siswa tentang bunyi

seruling yang mereka dengarkan. Pertemuan kedua kegiatan yang dilakukan guru

adalah sesuai dengan RPP pada materi perubahan energi bunyi. Guru bertanya

jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya.

Kemudian Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara singkat. Guru

dan siswa bertanya jawab tentang pembelajaran yang telah berlangsung kemarin.

Siswa diminta bergabung dalam kelompoknya masing-masing yang telah

terbentuk. Guru membagikan lembar kerja kepada siswa. Kemudian guru

membagikan gambar gambar perambatan bunyi. Siswa diminta mengisi lembar

kerja yang telah dibagikan. Kemudian guru memancing siswa dengan pertanyaan

bunyi yang terdengar saat kita menyelam. Kemudian siswa mengisi lembar kerja

dengan berdiskusi dan mencari dari berbagai sumber belajar. Selain mecari dari

berbagai sumber siswa juga diminta melakukan praktik dengan membuat telepon

benang. Mereka diminta memraktikan telepon benang untuk membuktikan bahwa

bunyi merambat pada benda padat. Siswa diminta membuat laporan tentang hasil

diskusi mereka. Setelah menyusun laporan, perwakilan setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka

Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab tentang perubahan

energi bunyi yang belum dimengerti siswa. Guru dan siswa merefleksi

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

41

pembelajaran yang telah berlangsung. Guru mengakhiri pembelajaran dengan

salam.

3) Pertemuan 3

Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama

yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini sesuai dengan RPP yang

telah disisapkan oleh penulis. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan kedua

dilakukan pada tanggal 12 April 2017 pukul 07.00-08.10. Kegiatan awal

pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah

satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan

menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. Guru bertanya jawab dengan siswa

tentang materi sebelumnya.

Pada kegiatan inti guru menjelaskan kembali materi energi dan

penggunaannya. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi energi dan

penggunaannya. Siswa diminta untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang

energi dan penggunaannya. Setelah siswa mengungkapkan pendapat mereka

tentang perubahan energi bunyi guru meluruskan pendapat dari siswa. Siswa diberi

kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru

memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang sudah disampaikan

untuk memastikan bahwa siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan.

Pada kegiatan akhir/penutup, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal

evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa. Setelah selesai mengerjakan guru

bertanya tentang soal yang dianggap siswa sulit dan soal yang dianggap mudah oleh

siswa. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Setelah dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran pada akhir

pertemuan 3 dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) hasil evaluasi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada Prasiklus, hasil

belajar IPA siklus I mengalami peningkatan. Hasil belajar IPA yang diperoleh dari

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

42

29 siswa terdapat 19 siswa yang telah mendapat nilai diatar KKM (≥70) dan

terdapat 10 orang siswa yang belum tuntas .

Dalam menyusun tabel hasil belajar dilakukan dengan tahapan menentukan

jumlah kelas, selanjutnya menentukan panjang tiap interval. Dibawah ini adalah

cara menentukan frekuensi

1. Urutkan data terlebih dahulu

Untuk mempermudah dalam mengolah data menjadi tabel maka data

diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbelsar. Dalam siklus I

didapatkan data yang sudah diurutkan sebagai berikut:

55, 60, 60, 65, 65, 65, 65, 65, 70, 70, 70, 70, 70, 75, 75, 75, 80, 80, 80, 80, 80, 80,

85, 90, 90

2. Menentukan Range (Jangkauan) : didapat dari nilai yang terbesar dikurangi nilai

yang terkecil. Rumus: R = Xmax – Xmin

3. Pada siklus 1 range (jangkuan) adalah 90-55= 35

4. Menentukan banyaknya kelas

Menentukan banyaknya kelas dapat menggunakan rumus Sturgess. Berikut

adalah rumus Sturgess:

K = 1 + 3,3 log N

dimana K = Banyaknya kelas dan N = Jumlah Data.

Pada siklus 1 banyaknya kelas atau K = 1+ 3,3 log 25 adalah 6. Pada siklus 1

terdapat 6 kelas.

5. Menentukan Interval Kelas

Menentukan Interval kelas dapat menggunakan rumus: I =𝑅

𝐾

Dengan R adalah Range (jangkauan) dan K adalah banyaknya kelas.

Pada siklus 1 interval kelas setelah dihitung dengan rumus adalah 35/6 =

5,83 dibulat kan menjadi 6. Maka interval setiap kelas adalah 6.

6. Menentukan batas kelas dengan nilai terendah sebagai batas bawah kelas dan

nilai tertinggi sebagi batas atas.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

43

Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SD Negeri

Kalinanas 01 Semester II/2016-2017

No Interval Frekuensi Persentase

1 55 – 60 3 12%

2 61 – 66 5 20%

3 67 – 72 5 20%

4 73 – 78 3 12%

5 79 – 84 6 24%

6 85 – 90 3 12%

Jumlah 25 100%

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM

meningkat menjadi 17 siswa dengan persentase 68%, sedangkan siswa yang belum

tuntas ada 8 siswa dengan persentase 32% dari sebelumnya ada 15 siswa yang

belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 64,8 menjadi 72,3.

Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 90 dan nilai minimalnya 55. Dari tabel 4.4

dapat dibuat diagram sebagai berikut:

Diagram 4.1

Hasil Belajar IPA Siklus I

Berdasarkan diagram 4.1 hasil belajar IPA siswa siklus I adalah untuk

rentang nilai 85-90 sebanyak 3 siswa, nilai 79-84 ada 6 siswa, nilai 73-78 ada 3,

3

6

3

5 5

3

0

1

2

3

4

5

6

7

85 - 90 79 - 84 73 - 78 67 - 72 61 - 66 55 - 60

Hasil Belajar IPA Siklus I

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

44

nilai 67-72 ada 5 siswa dan nilai <70 ada 10 siswa. Dari hasil yang didapat pada

siklus 1 maka akan menjadi bahan perbaikan pada siklus 2.

4.1.2.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL)

Tahap observasi siklus I dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Observasi siklus I dilaksanakan dari pertemuan pertama

sampai pertemuan ketiga. Pelaksanaan observasi ini merupakan pengamatan

aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Selama pembelajaran, guru kelas menjadi observer yang melakukan

observasi terhadap pelaksaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, apakah

pembelajaran tersebut sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Problem

Basen Learning (PBL) atau belum. Observer memberikan penilaian terhadap

pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk

pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti, observer juga mengobservasi keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

Dalam pertemuan 1 terdapat 18 indikator observasi kegiatan pembelajaran

guru. Pemberian skor observer adalah dengan memberikan tanda (√) pada tabel

yang telah disediakan. Pertemuan pertama masih menunjukan pembelajaran yang

kurang maksimal. Hal tersebut terlihat dari 18 indikator hanya 14 indikator yang

sudah terpenuhi. Pengajar belum mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan

materi yang lalu. Pengajar juga belum menggali pengetahuan awal siswa untuk

memancing memunculkan suatu masalah. Pengajar juga masih kurang dalam

menganalisis hasil diskusi siswa. Dari kekurangan tersebut dapat menjadikan

pembelajaran pertemuan 2 menjadi lebih baik.

Pada lembar observasi keaktifan siswa terdapat 12 indikator untuk

mengukur keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi dari

keaktifan siswa masih menunjukan kekurangan. Hal tersebut terlihat dari indikator

memperhatikan materi yang disampikan oleh pengajar masih belum maksimal.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

45

Masih banyak siswa yang sibuk sendiri dan mengganggu temannya. Mengambil

keputusan tentang pemecahan suatu masalah juga masih belum terpenuhi. Masih

banyak siswa yang ragu-ragu dengan keputusan mereka. Dan dalam

mempresentasikan jawaban di depan kelas masih banyak siswa yang malu untuk

maju dan dalam presentasi suara mereka kurang keras.

Dalam pertemuan 2 pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran PBL. Pembelajaran pertemuan 2 juga sudah terjadi peningkatan

dibandingkan dengan pertemuan pertama, tetapi masih terdapat kekurangan seperti

pengajar kurang memancing siswa dalam memunculkan masalah dan dalam

indikator guru mendorong siswa dalam mengumpulkan informasi masih kurang.

Tetapi indikator observasi mengajar sudah hampir terpenuhi. Hal tersebut

manjadikan siswa mendapat kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja. Selain itu

siswa masih kesulitan dalam diskusi karena guru kurang mendorong siswa dalam

mencari informasi. Saat pembelajaran juga masih terdapat siswa yang kurang

memperhatikan dan masih kurang termotivasi dalam pembelajaran. Terjadinya

kekurangan tersebut karena pengajar kurang memperhatikan siswa dan kurang

dalam hal memancing siswa untuk termotivasi dalam pembelajaran.

Pada pertemuan 3 guru sudah melakukan pembelajaran dengan baik.

Pembelajaran sudah dilakukan sesuai langkah-langkah pembelajaran Problem

Based Learning (PBL). Akan tetapi guru belum melakukan apersepsi dengan baik.

Akibatnya banyak siswa yang kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

Dan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih banyak dari mereka yang kurang

memperhatikann pelajaran. Selain itu siswa masih kurang dapat mengutarakan

pendapat saat diskusi kelompok.

Dari observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua

masih terdapat kekurangan-kekurangan. Akan tetapi pembelajaran sudah dilakukan

dengan baik dari pertemuan pertama dan kedua. Hasil observasi guru dan siswa

dapat dilihat dari tabel 4.2 dan 4.3 berikut ini:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

46

Tabel 4.3

Hasil Observasi Tindakan Guru dalam Penerapan Model PBL di

SD Negeri Kalinanas 01 Tahun Pelajaran 2015/2016

No

Aspek

yang

diamati

Indikator

Pengamatan

Pertemuan 1 Pertemuan2 Pertemuan 3

Jumlah Persentase

(%)

jumla

h

(%) juml

ah

(%) Juml

ah

(%)

1. Kegiatan

awal

3 17% 2 11% 2 17% 3 17%

2. Kegiatan

Inti

12 66% 9 50% 10 55% 11 61%

3. Kegiatan

penutup

3 17% 3 17% 3 11% 3 17%

Jumlah 18 100% 14 78% 15 83% 16 89%

Pada pertemuan pertama masih terdapat 4 indikator yang belum terpenuhi

dan persentase indikator yang telah terpenuhi adalah 78 %. Dari observasi

pertemuan 1 pengajar memperbaiki cara mengajarnya, penguasaan materi, dan

penguasaan kelas. Pada siklus 2 terjadi peningkatan dibandingkan dengan

pertemuan 1 menjadi 83%. Sudah 15 indikator yang telah tercapai. Dan pada

pertemuan ketiga sudah 16 indikator yang telah terpenuhi. Hal ini dapat dijadikan

refleksi agar siklus II menjadi lebih baik dibandingkan siklus I.

Selain observasi kegiatan guru, juga terdapat observasi kegiatan siswa saat

dalam mengikuti pembelajaran. Observasi kegiatan siswa dilakukan untuk

mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan oleh observer, berikut data observasi keaktifan siswa:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

47

Tabel 4.4

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Penerapan Model PBL di

SD Negeri Kalinanas 01 Tahun Pelajaran 2015/2016

No Aspek yang

diamati

Indikator

Pengamatan

Pertemuan 1 Pertemuan2 Pertemuan3

Jumlah Persentase

(%)

jumlah (%) jumlah (%) jumlah (%)

1. Kegiatan

siswa dalam

pembelajaran

12 100% 9 75% 10 83% 10 83%

Masih terdapat kekurangan dari pembelajaran yang dilakukan. Pada

pertemuan 1 masih 3 indikator yang belum tercapai dan pertemuan 2 pengajar sudah

memperbaiki pengajaran yang berakibat siswa menjadi antusias dalam

pembelajaran. Akan tetapi masih terdapat kekurangan-kekurangan. Pada pertemuan

3 masih terdapat 2 indikator yang belum tercapai. Kekurangan yang ditemui akan

menjadi perbaikan pada siklus II agar menjadi lebih baik.

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran dengan

menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selain itu refleksi ini

digunakan sebagai bahan perbaikan untuk siklus berikutnya. Setelah melakukan

kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya

diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas kegiatan dalam proses penelitian.

Segala kegiatan dalam proses pembelajaran didiskusikan antara observer dan

peneliti. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA materi perubahan energi

bunyi dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siklus I

dari pertemuan 1, 2, dan 3 penulis melakukan refleksi atas pembelajaran yang sudah

dilaksanakan.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

48

Berdasarkan hasil belajar pada Prasiklus, sebanyak 40% siswa telah tuntas

dengan nilai diatas KKM (70) dan 60% siswa masih memiliki nilai dibawah KKM,

dengan rata-rata kelas 64,8. berdasarkan hasil belajar Prasiklus, Siklus I mengalami

peningkatan. Akan tetapi pembelajaran belum berjalan maksimal karena masih

terdapat kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran.

Dari observasi yang telah dilakukan oleh observer saat pembelajaran

berlangsung dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajaran terprogram baik.

2) Siswa lebih antusias untuk belajar.

3) Proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

4) Kegiatan pembelajaran lebih menarik.

5) Guru dalam melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran PBL

sudah baik dan sesuai dengan langkah langkah PBL.

b. Kekurangan (Hambatan)

1. Kurangnya mengaitkan materi yang diajarkan dengan materi yang telah

lalu.

2. Dalam kegiatan berkelompok, siswa masih ragu-ragu dalam mengambil

keputusan.

3. Banyak siswa yang malu saat mendapat giliran presentasi dan membuat

suara mereka kurang jelas.

4. Siswa masih kurang dapat memperhatikan pelajaran.

5. Pada saat ada kelompok yang menjelaskan di depan kelas masih

terdapat siswa yang mengobrol dengan temannya.

6. Kurangnya motivasi yang diberikan oleh pengajar.

7. Siswa masih kesulitan dalam mencari informasi.

Berdasarkan refleksi untuk siklus I masih terdapat banyak kekurangan,

peneliti berupaya mengatasi kekurangan tersebut dengan mempelajari materi yang

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

49

lalu agar dapat dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan, lebih memotivasi

siswa dalam belajar, dan pengajar akan membimbing siswa dalam mencari

informasi dari berbagai sumber belajar. Dalam penguasaan kelas, pengajar harus

menjadikan pembelajaran lebih menarik agar siswa termotivasi dalam belajar. Dari

perbaikan tersebut diharapkan pembelajaran siklus II dapat dilaksanakan dengan

lebih baik dan kekurangan pada siklus I tidak terualang untuk siklus II.

4.1.3 Deskripsi Tindakan Siklus II

Pada Siklus II diuraikan tentang kegiatan mulai dari perencanaan,

pelaksanaan penelitian dan observasi, kegiatan refleksi. Pada siklus II dilaksanakan

3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Berikut ini langkah-

langkah kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus II.

4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan untuk siklus II didasarkan pada refleksi yang telah dilakukan

pada siklus I. berdasarkan refleksi siklus I masih terdapat banyak kekurangan

sehingga peneliti berupaya mengatasi kekurangan tersebut dengan mempelajari

materi yang lalu agar dapat dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan, lebih

memotivasi siswa dalam belajar, dan pengajar akan membimbing siswa dalam

mencari informasi dari berbagai sumber belajar. Dalam penguasaan kelas, pengajar

harus menjadikan pembelajaran lebih menarik agar siswa termotivasi dalam belajar.

Dari upaya yang dilakukan oleh peneliti, pada siklus II diharapkan kekurangan yang

terjadi pada siklus I dapat teratasi. Pada siklus II peneliti menyusun RPP dengan

SK memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit dan KD

mendiskripsikan perubahan kenampakan bumi.

Tahap-tahap perencanaan tindakan untuk siklus II dimulai dengan guru

menetapkan tujuan pembelajaran untuk materi yang akan disampaikan yaitu

perubahan kenampakan bumi dan benda langit. Selanjutnya pengajar

mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pada siklus I dan mengatasi masalah

tersebut. Kemudian guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran PBL dan juga guru mempersiapkan sumber

belajar serta alat peraga untuk melaksanakan pembelajaran. Peneliti menyusun

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

50

instrumen observasi guru dan siswa untuk mengamati pencapaian pembelajaran

dengan model PBL. Peneliti juga menyusun soal evaluasi untuk mengetahui hasil

belajar pada siklus II.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II dilakukan berdasarkan RPP

yang telah dibuat dan akan dijabarkan sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Pertemuan pertama Siklus II dilaksanakan pada minggu ketiga bulan April.

Sebelum melakukan pembelajaran, peneliti mempersiapkan materi dan alat peraga

yang akan diberikan pada pertemuan pertama Siklus II. Peneliti mempersiapkan

perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar

observasi guru dan siswa, dan buku materi pembelajaran IPA. Pelaksanaan

pembelajaran pada setiap pertemuan dilakukan 2 x 35 menit. Pelaksanaan

pembelajaran untuk pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 17 April 2017

pukul 09.30-10.40.

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam,

guru meminta salah satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi

kehadiran siswa dan menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. dan guru memberi

apersepsi dengan membunyikan sebuah gambar bumi dan kemudian bertanya jawab

dengan siswa tentang hal yang siswa ketahui terhadap bumi. Guru bertanya jawab

dengan siswa tentang materi sebelumnya untuk mengaitkan pelajaran yang akan

dilakukan dengan pembelajaran yang lalu. Kemudian Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara singkat

kepada siswa. Kemudian siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan

anggota 5 orang. Guru menunjukan sebuah gambar pemandangan malam hari.

kemudian guru bertanya kepada siswa tentang terjadinya malam hari. setelah siswa

mulai bertanya-tanya, guru membagikan gambar dan lembar kerja siswa. Setiap

kelompok diminta mengidentifikasi gambar siang dan malam. Siswa diminta

menjawab pertanyaan dalam lembar kerja dengan mencari jawaban dari buku paket

yang mereka bawa. Selain mencari jawaban dari berbagai sumber, siswa juga diajak

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

51

untuk melakukan praktek menggunakan senter dan bola. Guru menjelaskan dan

membimbing siswa dalam melakukan praktik.

Setelah siswa selesai mengerjakan, mereka diminta membuat laporan

berdasarkan diskusi mereka. Guru membimbing siswa untuk membuat laporan dan

kesimpulan dari diskusi siswa. Setelah membuat laporan, perwakilan kelompok

diminta untuk membacakan hasil laporan mereka. Siswa kelompok lain diminta

menanggapi laporan dari kelompok yang presentasi. Guru meluruskan laporan

siswa.

Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab tentang perubahan

kenampakan bumi dan benda langit yang belum dimengerti oleh siswa. Bersama

dengan siswa membuat rangkuman tentang pembelajaran hari ini. Guru dan siswa

merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung. Guru mengakhiri pembelajaran

dengan salam.

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama

yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini sesuai dengan RPP yang

telah disisapkan oleh penulis. Sebelum pelaksanaan pengajar menyiapkan media

dan sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran untuk pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 18 April 2017 pukul

07.00-08.10.

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan

salam, guru meminta salah satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan

absensi kehadiran siswa dan menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. dan guru

memberi apersepsi dengan bertanya kepada siswa yang memiliki kerabat didaerah

pantai. Pertemuan kedua kegiatan yang dilakukan guru adalah sesuai dengan RPP

pada materi perubahan energi bunyi. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang

materi sebelumnya. Kemudian Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara

singkat. Guru meminta seorang siswa untuk membaca cerita tentang pasang surut

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

52

air laut. Guru menanyakan inti dari cerita tersebut kepada siswa. Kemudian setelah

tanya jawab tentang carita pasang surut air laut siswa diminta bergabung dalam

kelompoknya masing-masing yang telah terbentuk. Guru membagikan lembar kerja

kepada siswa. Kemudian guru membagikan gambar pasang surut air laut. Siswa

diminta mengidentifikasi gambar tersebut dan mengisi lembar kerja yang telah

dibagikan. Siswa mengisi lembar kerja dengan berdiskusi dan mencari dari berbagai

sumber belajar. Setelah selesai berdiskusi siswa diminta membuat laporan tentang

hasil diskusi mereka. Setelah menyusun laporan, perwakilan setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka

Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab tentang perubahan

kenampakan bumi dan benda langit yang belum dimengerti siswa. Guru dan siswa

merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung. Guru mengakhiri pembelajaran

dengan salam.

3) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan kedua yang

telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan ketiga ini sesuai dengan RPP yang telah

disisapkan oleh penulis. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan kedua

dilakukan pada tanggal 19 April 2017 pukul 07.00-08.10. Kegiatan awal

pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah

satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan

menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. Guru bertanya jawab dengan siswa

tentang materi sebelumnya.

Pada kegiatan inti guru menjelaskan kembali materi perubahan kenampakan

bumi dan benda langit. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi

kenampakan bumi dan benda langit. Siswa diminta untuk mengungkapkan

pendapat mereka tentang energi dan penggunaannya. Setelah siswa

mengungkapkan pendapat mereka tentang kenampakan bumi dan benda langit guru

meluruskan pendapat dari siswa. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dipahami. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

53

mengenai materi yang sudah disampaikan untuk memastikan bahwa siswa sudah

memahami materi yang sudah disampaikan.

Pada kegiatan akhir/penutup, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal

evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa. Setelah selesai mengerjakan guru

bertanya tentang soal yang dianggap siswa sulit dan soal yang dianggap mudah oleh

siswa. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Pada evaluasi hasil belajar siklus II mengalami peningkatan dibandingkan

dengan hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar IPA yang diperoleh dari 29

siswa terdapat 24 siswa yang telah mendapat nilai diatar KKM (≥70) dan terdapat

5 orang siswa yang belum tuntas .

Dari hasil evaluasi didapatkan data hasil belajar siswa siklus II. Dari data

tersebut disusun tabel hasil belajar siswa pada siklus II dapat menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Urutkan data terlebih dahulu

Untuk mempermudah dalam mengolah data menjadi tabel maka data

diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbelsar. Dalam siklus

I didapatkan data yang sudah diurutkan sebagai berikut:

60, 65, 70, 70, 70, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 80, 80, 80, 80, 80, 85, 85, 85, 90,

90, 90, 95, 95, 95

2. Menentukan Range (Jangkauan) : didapat dari nilai yang terbesar dikurangi

nilai yang terkecil. Rumus: R = Xmax – Xmin

Pada siklus II range (jangkuan) adalah 95-60= 35

3. Menentukan banyaknya kelas

Menentukan banyaknya kelas dapat menggunakan rumus Sturgess.

Berikut adalah rumus Sturgess:

K = 1 + 3,3 log N

dimana K = Banyaknya kelas dan N = Jumlah Data.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

54

Pada siklus II banyaknya kelas atau K = 1+ 3,3 log 25 adalah 6. Pada siklus

1 terdapat 6 kelas.

4. Menentukan Interval Kelas

Menentukan Interval kelas dapat menggunakan rumus: I =𝑅

𝐾

5. Dengan R adalah Range (jangkauan) dan K adalah banyaknya kelas.

Pada siklus II interval kelas setelah dihitung dengan rumus adalah

35/6 = 5,83 dibulat kan menjadi 6. Maka interval setiap kelas adalah 6.

6. Menentukan batas kelas dengan nilai terendah sebagai batas bawah kelas

dan nilai tertinggi sebagi batas atas.

Data dari hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4

SD Negeri Kalinanas 01 Semester II/2016-2017

No Interval Frekuensi Persentase

1. 60 - 65 2 8

2. 66 - 71 3 12%

3. 72 - 77 6 24%

4. 78 - 83 5 20%

5. 84 - 89 3 12%

6. 90 - 95 6 24%

Jumlah 25 100%

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM telah

meningkat dibandingkan dengan siklus I. Siswa yang memperoleh nilai diatas

KKM meningkat dari 17 siswa dengan persentase 68% menjadi 23 siswa dengan

presentase 92%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa dengan persentase

8% dari sebelumnya ada 8 siswa yang belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami

peningkatan dari 72,32 menjadi 79,8. Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 95

dan nilai minimalnya 60. Dari tabel 4.5 dapat dibuat diagram sebagai berikut:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

55

Diagram 4.2

Hasil Belajar IPA Siklus II

4.1.3.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Siklus II

Tahap observasi siklus II dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Observasi siklus I dilaksanakan dari pertemuan pertama

sampai pertemuan ketiga. Pelaksanaan observasi ini merupakan pengamatan

aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Selama pembelajaran,

guru kelas menjadi observer yang melakukan observasi terhadap pelaksaan

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, apakah pembelajaran tersebut sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran Problem Basen Learning (PBL) atau belum.

Observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran guru dan berhak

memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Selain

mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, observer

juga mengobservasi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam pertemuan 1 terdapat 18 indikator observasi kegiatan pembelajaran

guru. Pemeberian skor observer adalah dengan memberikan tanda (√) pada tabel

yang telah disediakan. Pembelajaran sudah berjalan sesuai langkah-langkah

pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam menyampaikan pelajaran,

pengajar sudah dapat memperbaiki kesalahan dari siklus I. akan tetapi masih

6

3

5

6

3

2

0

1

2

3

4

5

6

7

90 - 95 84 - 89 78 - 83 72 - 77 66 - 71 60 - 65

Hasil Belajar IPA Siklus II

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

56

terdapat kekurangan dimana pengajar belum menggali pengetahuan siswa secara

menyeluruh.

Pada lembar observasi keaktifan siswa terdapat 12 indikator untuk

mengukur keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi dari

keaktifan siswa sudah menunjukan perubahan. Hal tersebut terlihat dari tercapainya

semua indikator observasi keaktifan siswa. Akan tetapi dalam mempresentasikan

jawaban di depan kelas masih banyak siswa yang malu untuk maju dan dalam

presentasi suara mereka kurang keras. Hal tersebut menjadikan pengajar agar lebih

memotivasi siswa agar lebih percaya diri.

Dalam pertemuan 2 pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran PBL. Pembelajaran pertemuan 2 juga sudah terjadi peningkatan

dibandingkan dengan pertemuan pertama, indikator dalam observasi kegiatan guru

sudah terpenuhi. Guru juga sudah biasa mengaitkan dengan materi sebelumnya dan

sudah menguasai materi dengan baik. Dalam motivasi guru juga melakukan dengan

baik, hal itu terlihat dari minat siswa dalam pembelajaran.

Dalam segi penguasaan kelas masih terdapat kekurangan. Kekurangan

tersebut adalah siswa yang berebut untuk menjawab pertanyaan dan berebut untuk

maju kedepan dalam mempresentasikan hasil diskusi. Hal tersebut menjadikan

kelas menjadi gaduh. Kejadian tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi guru

untuk lebih menguasai kelas agar tidak terjadi kegaduhan lagi.

Dalam pertemuan 3 pembelajaran sudah dilakukan dengan sangat baik,

semua indikator observasi juga sudah terpenuhi oleh guru. Dalam penguasaan

materi dan kelas guru melakukan dengan baik. Guru juga sudah menggali

pengetahuan awal siswa dengan baik. Hal tersebut terbukti dari semakin tertariknya

siswa dalam mengikuti pelajaran dan memecahkan masalah. Siswa juga sudah

mulai aktif dalam diskusi dan lebih giat dalam memecahkan masalah.

Dari observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua dan

ketiga sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hasil observasi

guru dan siswa dapat dilihat dari tabel 4.6 dan 4.7 berikut ini:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

57

Tabel 4.6

Hasil Observasi Tindakan Guru dalam Penerapan Model PBL di

SD Negeri Kalinanas 01 Tahun Pelajaran 2015/2016

No

Aspek

yang

diamati

Indikator

Pengamatan

Pertemuan 1 Pertemuan2 Pertemuan 3

Jum

lah

Persentas

e (%)

jum (%) Jum (%) jum (%)

1. Kegiatan

awal

3 17% 2 11% 3 17% 3 17%

2. Kegiatan

Inti

12 66% 10 55% 11 61% 12 66%

3. Kegiatan

penutup

3 17% 3 17% 3 17% 3 17%

Jumlah 18 100% 15 83% 17 95% 18 100

Pada siklus II sudah terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal

tersebut terlihat dari pertemuan pertanya hanya 3 indikator yang belum tercapai.

Pada pertemuan 2 hanya 1 indikator yang belum tercapai. Pada pertemuan 3 semua

indikator sudah tercapai dengan baik. Dari hasil observasi tersebut mengartikan

bahwa guru telah melakukan perbaikan atas kekurangan-kekurangan pada siklus I.

Selain observasi kegiatan guru, juga terdapat observasi kegiatan siswa saat

dalam mengikuti pembelajaran. Observasi kegiatan siswa dilakukan untuk

mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan oleh observer, berikut data observasi keaktifan siswa:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

58

Tabel 4.7

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Penerapan Model PBL di

SD Negeri Kalinanas 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Aspek yang

diamati

Indikator

Pengamatan

Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Jumlah Persentase

(%)

jum (%) jum (%) jum (%)

1. Kegiatan

siswa dalam

pembelajaran

12 100% 10 83% 11 91% 12 100%

Pada tabel 4.7 terlihat peningkatan keaktifan siswa. Pada pertemuan 1 sudah

10 indikator yang tercapai. Pada pertemuan 2 sudah meningkat menjadi 11

indikator yang telah tercapai. Dan pada pertemuan 3 semua indikator telah

terpenuhi. Hal tersebut terjadi karena guru telah memperbaiki penguasaan kelas dan

lebih memotovasi siswa agar aktif dalam pembelajaran.

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran dengan

menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selain itu refleksi ini

digunakan sebagai bahan perbaikan untuk siklus berikutnya. Setelah melakukan

kegiatan pembelajaran siklus II dari pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3

maka diadakan refleksi dalam bentuk diskusi dari proses pembelajaran yang telah

dilakukan. Diskusi ini dilakukan oleh observer dan peneliti. Dalam diskusi berisi

tentang evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL).

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran

PBL sudah termasuk dalam kategori sangat baik. Dalam lembar observasi sudah

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

59

tidak ada komentar dari observer. Maka semua indikator pada siklus II telah

tercapai.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus II, sebanyak 92% siswa telah tuntas,

sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa dengan persentase 8% dengan

KKM 70, dengan rata-rata kelas 79,8. Dilihat dari hasil belajar pada siklus I dan

siklus II telah mengalami peningkatan. Berikut adalah hasil dari refleksi yang

dilakukan peneliti bersama dengan observer:

1. Kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan baik.

2. Siswa lebih antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran.

3. Pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan.

4. Kegiatan pembelajaran lebih menarik siswa.

5. Siswa dapat memecahkan masalah dan saling bertukar pendapat dengan teman

kelompok.

6. Siswa lebih berani untuk tampil dan mengemukakan pendapat.

7. Siswa lebih berani untuk mengemukakan hasil laporan mereka didepan kelas

karena motivasi guru.

4.2 Analisis Data

Analisis data akan diuraikan dari analisis data perbandingan aktifitas guru

pada siklus I dan siklus II, analisis data siklus I, analisis data siklus II, dan analisis

komparatif. Dari perolehan data saat penelitian maka akan dianalisis dan

dibandingkan antara kondisi siklus I dan siklus II. Berikut analisis data dari siklus

I dan siklus II.

4.2.1 Analisis data perbandingan Aktivitas Guru dalam pembelajaran

Hasil pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran yang dilakukan

diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 18 indikator untuk lembar

observasi aktivitas guru. Dalam lembar observasi, observer mengisi data dengan

memberi tanda (√) pada kegiatan yang sudah dicapai oleh guru. Dalam hasil

analisis data ini akan diuraikan hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa pada

siklus I.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

60

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

menggunakan model pembelajaran PBL mata pelajaran IPA kelas 4 pada siklus I

dan II dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga diuraikan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.8

Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Siklus I dan Siklus

II

No Aktivitas

Guru

Siklus I Siklus II

Pertemuan Pertemuan

1 2 3 1 2 3

1. Dilakukan 14 15 16 15 17 18

2. Tidak

dilakukan

3 2 2 3 1 0

Jumlah 18

Dari tabel 4.8 diatas aktivitas guru mengalami peningkatan dalam

menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dari pertemuan

pertama siklus I, pertemuan kedua siklus I, pertemuan ketiga siklus I hingga

pertemuan pertama siklus II, pertemuan kedua siklus II, pertemuan ketiga siklus II.

Peningkatan pada siklus I dan II dapat disajikan pada diagram berikut:

Diagram 4.3

Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siklus I dan Siklus II

0

5

10

15

20

Pertemuan ISiklus I

Pertemuan IISiklus I

Pertemuan IIISiklus I

Pertemuan ISiklus II

Pertemuan IISiklus II

Pertemuan IIISiklus II

TIN

DA

KA

N Y

AN

G

DIL

AK

UK

AN

PELAKSANAAN TINDAKAN

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

61

4.2.2 Análisis Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Selain observasi terhadap aktivitas guru, peneliti juga melakukan observasi

terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti.

Pada lembar observasi kegiatan siswa terdapat 12 indikator pencapaian yang

dijadikan acuan dalam pembelajaran. Pada setiap pertemuan akan dianalisis untuk

mengetahui peningkatan dari kegiatan siswa. Hasil observasi dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.9

Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Siklus I dan Siklus II No Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II

Pertemuan Pertemuan

1 2 3 1 2 3

1 Dilakukan 9 10 10 10 11 12

2 Tidak dilakukan 3 2 2 2 1 0

Jumlah 12

Berdasarkan tabel 4.9 terdapat peningkatan antara siklus I dan siklus II.

Peningkatan ini terlihat dari indikator yang dilakukan oleh guru dari pertemuan 1,2,

dan 3 pada siklus I maupun pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus II. Peningkatan

aktivitas siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada diagram berikut.

Diagram 4.4

Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Siklus I dan Siklus

II

9 10 10 10 11 12

0

5

10

15

Pertemuan

I Siklus I

Pertemuan

II Siklus I

Pertemuan

III Siklus I

Pertemuan

I Siklus II

Pertemuan

II Siklus II

Pertemuan

III Siklus

II

Ju

mla

h T

ind

ak

an

Pelaksanaan Tindakan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

62

4.2.3 Analisis Ketuntasan dan Analisis Komparatif Hasil Belajar Siswa

Analisis ketuntasan diambil dari prasiklus, siklus I, dan siklus II yang

disajikan dalam sebuah tabel dan grafik. Setelah melakukan pembelajaran, terdapat

peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 pada tahap

prasiklus, siklus I dan siklus II. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa

kelas 4 pada prasiklus, siklus I, siklus II dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Siswa Kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01

Semester II/2016-2017

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 17 68%

2 Tidak Tuntas 8 32%

Rerata 72,3

Maksimum 90

Minimum 55

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, jumlah siswa yang memiliki nilai diatas

KKM sebanyak 17 siswa sebesar 68% dan siswa yang masih dibawah KKM

sebanyak 8 siswa sebesar 32%. Rata-rata nilai dari pelajaran IPA pada siklus I

adalah 72,3 dengan nilai tertinggi adlah 90 dan nilai terendah adalah 55. Dari hasil

tersebut maka dapat dinyatakan dalam diagam berikut:

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

63

Diagram 4.5

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SD Negeri

Kalinanas 01

Berdasarkan diagram 4.5 dapat dilihat perbandingan siswa yang telah

mancapai nilai diatas KKM dan siswa yang masih dibawah dari nilai KKM.

Ketuntasan hasil belajar IPA siklus I sebanyak 17 siswa (68%) mencapai nilai diatas

KKM dan termasuk kategori tuntas, dan 8 siswa (32%) belum tuntas dengan nilai

yang masih dibawah KKM.

Tabel 4.11

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Siswa Kelas 5 SD Negeri Kalinanas 01

Semester II/2016-2017

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 23 92%

2 Tidak Tuntas 2 8%

Rerata 79,8

Maksimum 95

Minimum 60

68%

32%

Tuntas

Belum Tuntas

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

64

Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa 23 siswa dengan presentase 92%,

sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa dengan persentase 8%. Rata-rata

kelas pada siklus II adalah 79,8. Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 95 dan

nilai minimalnya 60. Analisis ketuntasan belajar IPA dengan menggunakan model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat dilihat dalam bentuk diagram

sebagai berikut:

Diagram 4.6

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4

SD Negeri Kalinanas 01

Berdasarkan analisis ketuntasan hasil belajar antar siklus maka dapat dibuat

analisis komparatif ketuntasan hasil belajar antar siklus. Analisis dilakukan dengan

menyajikan data perbandingan ketuntasan hasil belajar prasiklus, siklus I, dan

siklus II dalam tabel. Data tersebut dibandingkan dengan indikator kinerja yang

telah ditetapkan. Berikut data analisis komparatif dapat dilihat pada tabel 4.12

berikut.

Tabel 4.12

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01

Semester II/2016-2017

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

f % f % f %

1 Tuntas 10 40% 17 68% 23 92%

Tuntas92%

Tidak Tuntas8%

Tuntas Tidak Tuntas

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

65

2 Tidak Tuntas 15 60% 8 32% 2 8%

Rerata 64,8 72,3 79,8

Maksimum 80 90 95

Minimum 45 55 60

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan

dalam setiap siklus. Hal tersebut dapat dilihat dalam bentuk grafik pada grafik 4.7.

Gambar 4.7

Grafik Komparatif Linear Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan observasi sebelum tindakan dilakukan di kelas 4 SD Negeri

Kalinanas01 ditemukan bahwa hasil belajar IPA masih rendah, hal tersebut

disebabkan guru kelas masih menggunakan metode konvensional yaitu metode

ceramah, siswa kurang termotivasi dengan pembelajaran yang berlangsung. Guru

juga kurang memanfaatkan media dan alat peraga yang tersedia, sehingga

pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif. Siswa hanya belajar

dengan cara menghafal materi tanpa melakukan percobaan langsung. Akibatnya

siswa menjadi malas dalam belajar sehingga hasil belajar yang dicapai rendah.

Berdasarkan nilai ulangan tengah semester yang telah dilakukan, rata-rata

yang diperolah siswa adalah 64,8. Hanya terdapat 10 siswa yang nilainya di atas

0

5

10

15

20

25

Prasiklus Siklus I Siklus II

10

17

23

15

8

2

Jum

lah

Sis

wa

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA SISWA SDN Kalinanas 01

Tuntas Tidak Tuntas

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

66

Kriteria Ketuntasan Minimal (70) dengan persentase 40% dan siswa yang

mendapat nilai dibawah KKM adalah 15 siswa dengan persentase 60%. Nilai

tertinggi dari ulangan tengah semester adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 45.

Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM masih banyak. Setelah menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terjadi peningkatan hasil

belajar. Pada siklus I, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan hasil belajar IPA siswa yang

terlihat dari ketuntasan belajar siswa dengan 17 siswa mendapat nilai diatas KKM

(70) dan 8 orang siswa masih di bawah KKM. Rata-rata kelas pada siklus I adalah

72,3 dan nilai tertinggi 90 serta nilai terendah adalah 55. Pada siklus II, kegiatan

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan

hasil belajar IPA, siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 23 siswa dan

siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 2 siswa. Rata-rata kelas

meningkat menjadi 79,8 dan nilai tertinggi 95 serta nilai terendah 60.

Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa dari setiap siklus hasil belajar IPA

siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I, 17 siswa telah mendapatkan nilai di

atas KKM dan 8 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Pada siklus II, siswa yang

mendapat nilai diatas KKM adalah 23 orang dan hanya 2 orang yang masih dibawah

KKM. Rata-rata kelas siklus I adalah 72,3 dan pada siklus II adalah 79,8. Dari hasil

tersebut membuktikan bahwa kegiatan hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran IPA dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01.

Peningkatan hasil belajar IPA ini desebabkan karena pembelajaran dengan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat siswa lebih aktif

dalam belajar dan membuat siswa termotivasi dalam pembelajaran karena dalam

pembelajaran PBL siswa menjadi tertantang untuk memecahkan masalah yang

muncul dalam pembelajaran. Langkah-langkah meliputi siswa diberi suatu

pertanyaan dan juga sebuah gambar dan benda. Hal tersebut memunculkan

pertanyaan di pikiran siswa tentang benda tersebut. Kemudian siswa didorong

untuk mecari tahu tentang rasa ingin tahu mereka dengan mencari jawaban dari

berbagai sumber maupun melakukan praktik eksperimen untuk menjawab

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

67

pertanyaan dan rasa ingin tahu mereka. Dengan adanya hal tersebut, siswa akan

lebih giat dalam belajar dan dengan itu hasil belajar akan dapat meningkat.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

memberikan perubahan yang positif dalam pembelajaran. Dampak positif tersebut

terlihat dari pembelajaran yang dilakukan sudah tidak berpusat kepada guru.

Pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) menjadikan guru

sebagai fasilitator bagi siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Taufiq Amir (2010: 22) tugas pendidik adalah sebagai fasilitator yang

mengarahkan pemelajar dalam mencari dan menemukan solusi yang diperlukan

(hanya mengarahkan, bukan menunjukan!), dan juga sekaligus menentukan kriteria

pencapaian proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) menjadikan guru sebagai fasilitator atau mengarahkan siswa dalam

proses pembelajaran. Dengan penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) menjadikan siswa untuk berfikir kritis dan memiliki keterampilan

dalam memecahkan masalah. Hal tersebut sesuai dengan Arends (2008: 43) PBL

tidak dirancang untuk membantu guru menyampaikan informasi dengan jumlah

besar kepada siswa.PBL dirancang untuk membantu siswa mengembangkan

keterampilan berpikir, keterampilan menyelasaikan masalah, dan keterampilan

intelektual. Dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran karena model pembelajaran

PBL menjadikan siswa untuk aktif dalam memecahkan masalah. Hal tersebut

sejalan dengan Barrow (dalam Miftahul Huda, 2015: 271). Pembelajaran PBL

adalah pembelajaran yang diperoleh siswa melalui pemecahan masalah. Hal

tersebut mengartikan bahwa pembelajran PBL adalah pembelajaran yang diperoleh

melalui pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa. Penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang

mengaitkan dengan kejadian-kejadian yang terjadi di dunia nyata. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Tan, Wee, dan Kek, (dalam Amir, 2010: 12). PBL

mempunyai ciri-ciri dimana pembelajaran dimulai dengan guru memberikan suatu

masalah yang berkaitan dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata kepada siswa.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

68

Hasil penelitian ini memperkuat dan melengkapi penelitian-penelitian yang

terdahulu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Eny Wulandari

(2012) karena didalam penelitian ini terbukti bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Mudal dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL). Penilitian lain yang dilakukan oleh Linda

Rachmawati (2012) dalam meningkatkan pembelajaran IPA Siswa Kelas 5 SDN

Pringapus 2 Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek pada Tahun 2011/2012

terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Linda

Rachmawati menunjukkan peningkatan hasil belajar IPA. Hal ini terlihat dari hasil

belajar siswa yang meningkat dari rata-rata 63,4 pada siklus I menjadi rata-rata

80,94 pada siklus II. Hal tesebut terbukti bahwa penerapan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian

yang dilakukan oleh Febriana (2010) terbukti bahwa model pembelajaran PBL

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut terbukti karena terdapat

peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) pada tiap siklus. Penelitian yang dilakukan Febriana terlihat

dari peningkatan total nilai yang didapat, siswa dengan nilai≥ 60 padakondisi awal

ada 15 siswa (50%) dengan mean 63,4, lalu pada siklus I, 28siswa(93%) dengan

mean 65,67. Kemudian meningkat pada siklus II mean 89 ada 29 siswa (97%)

dengan nilai ≥ 60.

Berdasarkan pembahasan diatas, dengan penerapan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) siswa yang semula mendapatkan nilai dibawah

KKM setelah dilakukan tindakan kelas menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) menjadi tuntas melalui 2 siklus yaitu 2 tahap siklus I dan

siklus II. Maka dapat dibuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD

Negeri Kalinanas 01 Tahun pelajaran 2016/2017.