bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/901/5/t1_...

24
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 39 siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan cahaya dengan menggunakan metode discovery. Sekolah Dasar Negeri Tingkir Tengah 02 terletak di tengah pemukiman penduduk. Jarak tempuh SD ini dengan pusat kota kurang lebih 8km. halaman sekolah ini cukup sempit, sehingga saat olahraga, senam pagi dan saat upacara terlihat siswa berdesak-desakan dan terlihat penuh. 4.1.1 Kondisi Awal Peneiltian ini dilakukan di SDN Tingkir Tengah 02 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 39 siswa. Berdasarkan data nilai ulangan pokok bahasan cahaya, sebagian besar siswa mendapatkan nilai dibawah KKM (71). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan penulis yang terdapat pada table 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Pra Siklus Pra Siklus Nilai Frekuensi Persentase (%) 40-50 6 15.38 51-60 5 12.82 61-70 5 12.82 71-80 21 53.85 81-90 2 5.13 91-100 0 0.00 Jumlah 39 100 Berdasarkan table 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar KKM (71) adalah sebanyak 23 siswa sedangkan siswa yang

Upload: phamduong

Post on 07-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Tingkir Tengah 02

Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 39 siswa pada mata

pelajaran IPA pokok bahasan cahaya dengan menggunakan metode discovery.

Sekolah Dasar Negeri Tingkir Tengah 02 terletak di tengah pemukiman

penduduk. Jarak tempuh SD ini dengan pusat kota kurang lebih 8km. halaman

sekolah ini cukup sempit, sehingga saat olahraga, senam pagi dan saat upacara

terlihat siswa berdesak-desakan dan terlihat penuh.

4.1.1 Kondisi Awal

Peneiltian ini dilakukan di SDN Tingkir Tengah 02 Salatiga. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 39 siswa. Berdasarkan data

nilai ulangan pokok bahasan cahaya, sebagian besar siswa mendapatkan nilai

dibawah KKM (71). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan

tindakan pembelajaran yang dilakukan penulis yang terdapat pada table 4.1.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Pra Siklus

Pra Siklus

Nilai Frekuensi Persentase (%)

40-50 6 15.38

51-60 5 12.82

61-70 5 12.82

71-80 21 53.85

81-90 2 5.13

91-100 0 0.00

Jumlah 39 100

Berdasarkan table 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai

ketuntasan belajar KKM (71) adalah sebanyak 23 siswa sedangkan siswa yang

28

belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa, yang dapat diuraikan

jumlah siswa yang mendapat nilai 40-50 sebanyak 6 siswa atau 15,38%, untuk

nilai 51-60 sebanyak 5 siswa atau 18,82%, nilai 61-70 sebanyak 5 siswa atau

12,82%, nilai 71-80 sebanyak 21 siswa atau 53,85%, nilai 81-90 sebanyak 2 siswa

atau 5,13%. Nilai tertinggi pada pra siklus adalah 85 sedangkan nilai terendah

adalah 40. Dan nilai rata-rata 68,59 yang masih dibawah nilai KKM.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagaram

seperti pada gambar 4.1

Gambar 4.1

Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Pra Siklus

Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai KKM

sebanyak 16 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 23 siswa. Dari

table di atas maka dibuat table ketuntasan pada kondisi awal sebagai berikut :

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus

Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

≥ 71 23 58,97 Tuntas

< 71 16 41,03 Belum Tuntas

29

Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat diperjelas pada

diagram pie gambar 4.2 di bawah ini :

Gambar 4.2

Diagram Pie ketuntasan Belajar Pra Siklus

Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak

41% yang sudah mencapai KKM ada 59%, hal ini diduga banyak siswa yang

belum tuntas karena pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran

yang tepat atau belum menggunakan metode discovery, sehingga siswa hanya

tergantung pada penjelasan guru yang selalu ceramah dalam pembelajaran,

akibatnya siswa merasa bosan, jenuh dan tidak memperhatikan pembelajaran. hal

itu membuat hasil belajar siswa kurang maksimal. Berdasarkan permasalahan

yang ada maka, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan

rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian

tersebut peneliti akan melakukan penelitian dengan menerapkan metode

discovery, yang akan diterpakan melalui dua siklus yaitu menerapkan metode

discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4.1.2 Siklus I

Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan materi sifat-sifat

cahaya dengan rincian sebagai berikut :

30

1. Perencanaan

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan praktek pertama

adalah mengidentifikasi kebutuhan siswa yang diperlukan untuk penelitian

supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

2. Tindakan

a) Pertemuan pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 maret 2012 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam pelajaran pertama,

untuk mengawali pembelajaran ini guru mengajak siswa untuk

berdoa terlebih dahulu. Kemudian guru menginformasikan materi

yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Guru menyuruh siswa menyebutkan sumber cahaya yang diketahui.

A. Stimulus (pemberian rangsangan)

Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan

bertanya kepada siswa “ apa yang akan terjadi apabila di dunia

ini tidak ada cahaya?”

B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

a) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok

b) Guru memberikan rumusan masalah kepada masing-masing

kelompok sesuai dengan pembagian kelompok :

1. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke

benda bening?

2. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke

benda berwarna?

3. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke

benda gelap?

4. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin datar?

31

5. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin

cembung?

6. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin

cekung?

7. Apa yang akan terlihat apabila pensil dimasukkan ke

dalam gelas yang berisi air putih? Bagaimana hal itu bisa

terjadi?

c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari

penelitian yang akan dilakukan masing-masing kelompok

sesuai dengan pembagian kelompok

2) Kegiatan Inti

A. Data Collection (pengumpulan data)

a) Guru mengajak siswa untuk mengamati keadaan di sekitar

lingkungan sekolah

b) Masing-masing kelompok mengamati keadaan di sekitar

lingkungan sekolah yang berhubungan dengan sifat-sifat

cahaya

c) Masing-masing kelompok mencatat hasil dari pengamatan

untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang

dibuat

B. Data Processing (pengolahan data)

a) Guru memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok

untuk mendiskusikan hasil data yang diperoleh

b) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil dari data yang

dicatat

c) Masing-masing kelompok menafsirkan hasil dari data yang

telah dicatat

C. Verifikasi

a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah

penelitian yang diberikan oleh guru

32

b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh

dengan cara mempraktekkan hasli pengamatan dalam

kelompoknya

c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah

ditetapkan

D. Generalisasi

a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat

kesimpulan dari data yang sudah dianalisis

b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil

data yang dianalisis

c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada

3) Kegiatan Akhir

Guru melibatkan semua siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil-

hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa

untuk mencatat hasil penelitian di buku tulis masing-masing siswa.

Kemudian guru membagikan soal evaluasi untuk mengukur

kepahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas

V Pada Siklus I pertemuan I

No Aspek Nilai

1 Stimulus 2.5

2 Problem Statement 2

3 Data Collection 2.7

4 Data Processing 2

5 Verifikasi 2

6 Generalisasi 2

Rata-rata 2.1

33

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi pada siklus I

pertemuan I belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan. Pada lembar hasil

observasi siklus I pertemuan I (terlampir) dapat dilihat hasil penilaian observasi

dari keseluruhan kegiatan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah dalam

pembelajaran menerapkan metode discovery. Dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,1. Pada masing-masing aspek langkah-

langkah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode discovery masih

mendapatkan skor 2 dengan pernyataan kategori cukup. Berdasarkan lembar hasil

observasi penerapan metode discovery pada siklus I pertemuan I belum mencapai

indikator kinerja yang ditentukan. Belum tercapainya indikator kinerja pada siklus

I pertemuan I ini akan diperbaiki pada siklus I pertemuan II.

b) Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2012 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan awal

Sebelum masuk pada materi, guru memotivasi siswa dengan

mengajak bernyanyi lagu “Pelangi-pelangi”.

A. Stimulus (pemberian rangsangan)

Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan

bertanya kepada siswa “ Siapa yang pernah melihat pelangi?

Warna apa saja yang terdapat pada pelangi?”

B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

a) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok

b) Guru memberikan rumusan masalah

1. Bagaimana proses terjadinya penguraian cahaya putih

menjadi berbagai macam warna?

2. Bagaimana proses terjadinya pelangi?

c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari

penelitian yang akan dilakukan

34

2) Kegiatan inti

A. Data Collection (pengumpulan data)

a) Masing-masing kelompok mengumpulkan data yang relevan

terhadap praktek yang akan dilaksanakan

b) Masing-masing kelompok mencatat data yang relevan untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang dibuat

c) Guru membagikan materi, alat, dan bahan untuk

melaksanakan penelitian menunjukkan bukti bahwa cahaya

putih terdiri dari berbagai warna sesuai dengan pembagian

kelompok

B. Data processing (pengolahan data)

a) Guru memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok

untuk mendiskusikan hasil data yang diperoleh

b) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil dari data yang

telah dicatat

c) Masing-masing kelompok menafsirkan hasil dari data yang

telah dicatat

C. Verifikasi

a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah

penelitian menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari

berbagai warna yang diberikan oleh guru

b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh

dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan dalam

kelompoknya

c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah

ditetapkan

D. Generalisasi

a) Masing-masing kelompok di bimbing guru untuk membuat

kesimpulan dari data yang sudah dianalisis

b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari data

yang dianalisis

35

c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada

3) Kegiatan akhir

Guru melibatkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil identifikasi

masing-masing kelompok dan siswa mencatat di buku masing-masing.

Kemudian guru memberikan tes akhir siklus I yang mencakup

keseluruhan materi yang telah dipelajari di siklus I.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas

V Pada Siklus I pertemuan II

No Aspek Nilai

1 Stimulus 3

2 Problem Statement 2.7

3 Data Collection 3.3

4 Data Processing 2.5

5 Verifikasi 2.7

6 Generalisasi 2.5

Rata-rata 2.7

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi pada siklus I

pertemuan II mengalami peningkatan dibandingkan pada hasil observasi pada

siklus I pertemuan I. Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan

berdasarkan hasil observasi memperoleh skor dengan rata-rata dari keseluruhan

kegiatan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,7. Nilai rata-rata dari seluruh

aspek kegiatan pembelajaran ini masih dalam kategori cukup. Skor dari setiap

aspek sudah mengalami peningkatan karena telah berbekal pada siklus I

pertemuan I. Hasil observasi pada siklus I pertemuan II akan diperbaiki

kelemahan dan kekurangannya pada pertemuan berikutnya.

36

3. Hasil Tindakan

Hasil belajar siswa di dalam siklus I dengan pembelajaran menerapkan

metode discovery mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa

di dalam pra siklus khususnya pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya”. Hasil tes akhir siklus I terdapat nilai tertinggi 100 dan

nilai terendah 50. Nilai rata-rata 75,77. Jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan belajar 30 siswa atau 76,92% dan jumlah siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar 9 siswa atau 23,08%.

Berikut data hasil pembelajaran setelah menerapkan metode discovery

dalam pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Siklus I

Siklus 1

Nilai Frekuensi Persentase (%)

40-50 2 5.13

51-60 3 7.69

61-70 4 10.26

71-80 23 58.97

81-90 5 12.82

91-100 2 5.13

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram seperti

pada gambar 4.3 berikut ini :

37

Gambar 4.3

Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus I

Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai

KKM sebanyak 9 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 30

siswa. Dari tabel di atas maka dibuat tabel ketuntasan pada kondisi awal

sebagai berikut :

Tabel 4.6

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

≥ 71 30 76,92 Tuntas

< 71 9 23,08 Belum Tuntas

Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat

diperjelas pada diagram pie gambar 4.4 di bawah ini :

38

Gambar 4.4

Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siklus I

Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak

9 siswa atau 23% sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 30 siswa

atau 77%, dapat dilihat pada diagram pie ketuntasan bahwa siswa yang

mencapai KKM bertambah dari tahap pra siklus 59% menjadi 77%. Ini

menunjukkan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode discovery

dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran sehingga

meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Refleksi

Dalam proses pembelajaran pada siklus I yang diikuti 39 siswa kelas V

ini berjalan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pelaksanaan

pembelajaran pertama kali dengan menerapkan metode discovery, siswa

masih kesulitan untuk mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan, karena siswa masih merasa asing dengan metode

pembelajaran yang diterapkan. Terutama saat siswa harus mengolah data

dan saat siswa harus mempraktekkan langkah-langkah penelitian yang

diberikan oleh guru. Hal ini dapat ditunjukkan dari rata-rata skor pada

lembar observasi yaitu pada siklus I pertemuan I dengan rata-rata skor 2,1

dan pada siklus I pertemuan II dengan rata-rata skor 2,7.

39

Pada saat pertemuan kedua pada siklus I hasil skor observasi sudah

mengalami peningkatan skor. Siswa sudah dapat memahami dan dapat

menerima metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, siswa dapat

mengikuti langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode discovery

yang diterapkan. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat aktif,

siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru ketika guru memberikan

pertanyaan, hal ini dapat dilihat pada skor aspek stimulus yaitu 3 dengan

pernyataan kategori baik. Namun, juga masih terdapat beberapa siswa yang

kurang fokus dengan pelajaran. Oleh karena itu masih terdapat 9 siswa yang

nilainya dibawah KKM. Untuk mencapai target yang ditetapkan, maka perlu

diadakan peningkatan hasil belajar siswa melalui pelaksanaan siklus II

dengan menerapkan metode discovery yang lebih intensif.

4.1.3. Siklus II

Praktek pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan materi penguraian

cahaya dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Seperti halnya pada perencanaan siklus I, pada siklus II ini persiapan yang

dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan siswa selama pembelajaran

supaya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

2. Tindakan

a) Pertemuan pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret 2012 melalui

beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

Proses pembelajaran ini berlangsung pada jam pertama, untuk

mengawali pembelajaran ini guru mengajak siswa untuk berdoa

terlebih dahulu. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan

dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

40

Kemudian untuk memotivasi siswa, guru mengajak siswa untuk

bernyanyi lagu “Pelangi-pelangi”.

A. Stimulus (pemberian rangsangan)

Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan

bertanya kepada siswa :

a. “Apa yang terjadi apabila warna-warna pelangi diputar

kencang dengan menggunakan cakram warna?”

b. “Pada dasarnya kaca pembesar merupakan lensa apa?”

B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

a) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok (4 kelompok

membuat cakram warna dan 4 kelompok membuat lup)

b) Guru memberikan rumusan masalah bagi masing-masing

kelompok :

1 Bagaimana membuktikan proses warna-warna pelangi

dapat menyusun warna putih?

2 Bagaimanakah sifat-sifat cahaya yang diterapkan pada lup?

Buatlah lup sederhana dengan menerapkan sifat-sifat

cahaya.

c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari

penelitian yang akan dilakukan

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan

supaya siswa mempersiapkan mentalnya untuk mengikuti

pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

A. Data collection (pengumpulan data)

a) Guru memberikan materi, alat dan bahan untuk membuat

karya/model kepada masing-masing kelompok

b) Masing-masing kelompok mengidentifikasi materi, alat, dan

bahan untuk membuat karya/model

41

c) Siswa mencatat hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan

karya/model dari kajian materi

B. Data Processing (pengolahan data)

a) Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing

kelompok dalam pembuatan karya/model

b) Masing-masing kelompok bekerjasama dalam proses

pembuatan karya/model

C. Verifikasi

a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah

penelitian yang diberikan oleh guru untuk membuat

karya/model sesuai dengan pembagian kelompok

b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh

dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan dalam

kelompoknya

c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah

ditetapkan

D. Generalisasi

a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat

kesimpulan dari data yang sudah dianalisis

b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil

data yang dianalisis

c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada

3) Kegiatan Akhir

Guru melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari

pembelajaran yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa

mencatat kesimpulannya di buku tulis masing-masing. Guru

memberikan penguatan kepada siswa tentang materi yang telah

dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

42

Tabel 4.7

Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas

V Pada Siklus II pertemuan I

No Aspek Nilai

1 Stimulus 3.5

2 Problem Statement 3.7

3 Data Collection 3.3

4 Data Processing 4

5 Verifikasi 4

6 Generalisasi 3.5

Rata-rata 3.7

Saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat antusias dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siswa memperhatikan guru dengan baik

dan memberikan tanggapan ketika guru memberikan pertanyaan. Terlihat dari

skor pada aspek stimulus mendapatkan skor 3,5 dengan pernyataan kategori baik.

Siswa sudah tidak merasa asing dengan metode pembelajaran yang diterapkan,

sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil

observasi memperoleh skor rata-rata 3,7. Rata-rata skor mengalami peningkatan

dibandingkan dengan skor rata-rata siklus I. Berdasarkan hasil skor rata-rata

observasi pada siklus II pertemuan I penerapan metode discovery dalam kegiatan

pembelajaran telah mencapai batas minimal pencapaian indikator yang ditentukan

yaitu rata-rata skor 3 dengan pernyataan kategori baik. Dengan demikian

berdasarkan lembar hasil observasi penerapan metode discovery telah

dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja

yang ditentukan.

43

b) Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2012 melalui

beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan Awal

Sebelum memasuki pembelajaran, guru memberikan motivasi

kepada siswa.

A. Stimulus (pemberian rangsangan)

Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan

bertanya kepada siswa : “ Siapa yang pernah melihat kapal

selam?” Siapa yang pernah melihat pemantulan bayangan yang

berulang-ulang?

B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

a) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok (4 kelompok

membuat periskop dan 4 kelompok membuat kaleidoskop)

b) Guru memberikan rumusan masalah kepada masing-masing

kelompok :

1 Bagaimana membuktikan sifat-sifat cahaya yang diterapkan

pada periskop? Buatlah periskop sederhana dengan

menerapkan sifat-sifat cahaya.

2 Bagaimana sifat-sifat cahaya yang diterapkan pada

kaleidoskop? Buatlah kaleidoskop sederhana dengan

menerapkan sifat-sifat cahaya.

c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari

penelitian yang akan dilakukan

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan menyampaikan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan supaya siswa mempersiapkan

mentalnya untuk mengikuti pembelajaran.

44

2. Kegiatan Inti

A. Data Collection (pengumpulan data)

a) Guru memberikan materi, alat dan bahan untuk membuat

karya/model kepada masing-masing kelompok sesuai dengan

pembagian kelompok

b) Masing-masing kelompok mengidentifikasi materi, alat, dan

bahan untuk membuat karya/model

c) Siswa mencatat hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan

karya/model dari kajian materi

B. Data Processing (pengolahan data)

a) Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing

kelompok dalam pembuatan karya/model

b) Masing-masing kelompok bekerjasama dalam proses

pembuatan karya/model

C. Verifikasi

a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah

membuat periskop dan kaleidoskop yang diberikan oleh guru

b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh

dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan di dalam

kelompok

c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah

ditetapkan

D. Generalisasi

a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat

kesimpulan dari data yang sudah dianalisis

b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil

data yang dianalisis

c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada

45

3. Kegiatan Akhir

a. Guru melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil-hasil

diskusi yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa

mencatat rangkuman di buku masing-masing

b. Guru memberikan tes akhir siklus II

Tabel 4.8

Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas

V Pada Siklus II pertemuan II

No Aspek Nilai

1 Stimulus 3.7

2 Problem Statement 4

3 Data Collection 3.7

4 Data Processing 4

5 Verifikasi 4

6 Generalisasi 4

Rata-rata 3.9

Berdasarkan lembar hasil observasi (terlampir) dapat dilihat pada hasil

penilaian observasi hampir seluruh indikator dari setiap aspek mendapatkan skor 4

dengan kategori sangat baik dan dengan rata-rata skor 3,9. Hal ini menunjukkan

bahwa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode discovery telah

berjalan dengan sangat baik dan telah mencapai indikator kinerja yang ditentukan

yaitu skor 3 dengan pernyataan kategori baik.

46

3. Hasil Tindakan

Hasil belajar siswa di dalam siklus II dengan menggunakan metode

discovery mengalami peningkatan hasil belajar dibandingkan hasil belajar

pada siklus I. Hasil perolehan nilai pada siklus II yang telah mencapai KKM

sebanyak 37 siswa atau 94,87%, sedangkan siswa yang masih belum

mencapai KKM sebanyak 2 siswa atau 5,13%. Dengan rata-rata nilai 86,28

dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendah 70.

Berikut data hasil pembelajaran setelah dilakukan siklus II dengan

menerapkan metode discovery yang terdapat pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Siklus II

Siklus 2

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

40-50 0 0.00

51-60 0 0.00

61-70 2 5.13

71-80 15 38.46

81-90 11 28.21

91-100 11 28.21

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram seperti

pada gambar 4.5 berikut ini :

47

Gambar 4.5

Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus II

Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai

KKM sebanyak 2 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 37

siswa. Dari tabel di atas maka dibuat tabel ketuntasan pada siklus II sebagai

berikut :

Tabel 4.10

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

≥ 71 37 94,87 Tuntas

< 71 2 5,13 Belum Tuntas

Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat

diperjelas pada diagram pie gambar 4.6 di bawah ini :

48

Gambar 4.6

Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siklus II

Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak

2 siswa atau 5% sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 37 siswa

atau 95%, dapat dilihat pada diagram pie ketuntasan bahwa siswa yang

mencapai KKM bertambah dari tahap siklus I 77% menjadi 95%. Ini

menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan metode

discovery dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran

sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Refleksi

Dalam proses pembelajaran pada siklus II ini berjalan sesuai apa yang

telah direncanakan oleh peneliti. Siswa mengikuti pembelajaran yang

dilaksanakan guru dengan antusias dan lebih semangat. Saat pembelajaran

berlangsung siswa terlihat aktif dan sudah tidak merasa asing dengan metode

pembelajaran yang diterapkan oleh guru, hal ini dapat dilihat dari skor dari

setiap aspek yang sudah dalam kategori baik. Siswa dapat mengikuti

pembelajaran dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

metode discovery, hal ini dapat ditunjukkan pada rata-rata skor dari hasil

observasi yaitu 3,9 dengan pernyataan kategori sangat baik. Akan tetapi juga

masih ada siswa yang belum dapat mengikuti dan memahami metode

49

pembelajaran yang diterapkan, sehingga beberapa siswa masih ramai dan

salah mengartikan kebebasan yang diberikan guru. Oleh karena itu, maka

masih terdapat 2 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Karena tujuan

indikator hasil yang ditetapkan oleh peneliti sudah tercapai, maka penelitian

berakhir sampai siklus II.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui

peningkatan hasil belajar kognitif siswa (nilai tes) setelah mengikuti proses

belajar mengajar dengan menerapkan metode discovery.

Hasil belajar siswa berdasarkan nilai ulangan harian kondisi awal,

nilai tes akhir siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup

signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11

Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No Kriteria Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1. Tuntas 23 58,97 30 76,92 37 94,87

2. Tidak Tuntas 16 41,03 9 23,08 2 5,13

Jumlah 39 100 39 100 39 100

Dari tabel rekapitulasi pengelompokan nilai pada tabel 4.11 dapat

dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas belajar. Terbukti

dari klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 23

siswa, sedangkan setelah dilaksanakan siklus I jumlah siswa yang tuntas ada

30 siswa dan setelah dilaksanakan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 37

siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan

metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

50

Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil peningkatan tes formatif pada

kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan

Gambar 4.8 dibawah ini :

Gambar 4.7 Diagram Batang Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Gambar 4.8 Diagram Batang Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa