bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/901/5/t1_...
TRANSCRIPT
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Tingkir Tengah 02
Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 39 siswa pada mata
pelajaran IPA pokok bahasan cahaya dengan menggunakan metode discovery.
Sekolah Dasar Negeri Tingkir Tengah 02 terletak di tengah pemukiman
penduduk. Jarak tempuh SD ini dengan pusat kota kurang lebih 8km. halaman
sekolah ini cukup sempit, sehingga saat olahraga, senam pagi dan saat upacara
terlihat siswa berdesak-desakan dan terlihat penuh.
4.1.1 Kondisi Awal
Peneiltian ini dilakukan di SDN Tingkir Tengah 02 Salatiga. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 39 siswa. Berdasarkan data
nilai ulangan pokok bahasan cahaya, sebagian besar siswa mendapatkan nilai
dibawah KKM (71). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan
tindakan pembelajaran yang dilakukan penulis yang terdapat pada table 4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Pra Siklus
Pra Siklus
Nilai Frekuensi Persentase (%)
40-50 6 15.38
51-60 5 12.82
61-70 5 12.82
71-80 21 53.85
81-90 2 5.13
91-100 0 0.00
Jumlah 39 100
Berdasarkan table 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai
ketuntasan belajar KKM (71) adalah sebanyak 23 siswa sedangkan siswa yang
28
belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa, yang dapat diuraikan
jumlah siswa yang mendapat nilai 40-50 sebanyak 6 siswa atau 15,38%, untuk
nilai 51-60 sebanyak 5 siswa atau 18,82%, nilai 61-70 sebanyak 5 siswa atau
12,82%, nilai 71-80 sebanyak 21 siswa atau 53,85%, nilai 81-90 sebanyak 2 siswa
atau 5,13%. Nilai tertinggi pada pra siklus adalah 85 sedangkan nilai terendah
adalah 40. Dan nilai rata-rata 68,59 yang masih dibawah nilai KKM.
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagaram
seperti pada gambar 4.1
Gambar 4.1
Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Pra Siklus
Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai KKM
sebanyak 16 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 23 siswa. Dari
table di atas maka dibuat table ketuntasan pada kondisi awal sebagai berikut :
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus
Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
≥ 71 23 58,97 Tuntas
< 71 16 41,03 Belum Tuntas
29
Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat diperjelas pada
diagram pie gambar 4.2 di bawah ini :
Gambar 4.2
Diagram Pie ketuntasan Belajar Pra Siklus
Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak
41% yang sudah mencapai KKM ada 59%, hal ini diduga banyak siswa yang
belum tuntas karena pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran
yang tepat atau belum menggunakan metode discovery, sehingga siswa hanya
tergantung pada penjelasan guru yang selalu ceramah dalam pembelajaran,
akibatnya siswa merasa bosan, jenuh dan tidak memperhatikan pembelajaran. hal
itu membuat hasil belajar siswa kurang maksimal. Berdasarkan permasalahan
yang ada maka, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan
rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian
tersebut peneliti akan melakukan penelitian dengan menerapkan metode
discovery, yang akan diterpakan melalui dua siklus yaitu menerapkan metode
discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4.1.2 Siklus I
Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan materi sifat-sifat
cahaya dengan rincian sebagai berikut :
30
1. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan praktek pertama
adalah mengidentifikasi kebutuhan siswa yang diperlukan untuk penelitian
supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
2. Tindakan
a) Pertemuan pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 maret 2012 melalui
beberapa kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam pelajaran pertama,
untuk mengawali pembelajaran ini guru mengajak siswa untuk
berdoa terlebih dahulu. Kemudian guru menginformasikan materi
yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru menyuruh siswa menyebutkan sumber cahaya yang diketahui.
A. Stimulus (pemberian rangsangan)
Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan
bertanya kepada siswa “ apa yang akan terjadi apabila di dunia
ini tidak ada cahaya?”
B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
a) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok
b) Guru memberikan rumusan masalah kepada masing-masing
kelompok sesuai dengan pembagian kelompok :
1. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke
benda bening?
2. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke
benda berwarna?
3. Apakah yang akan terjadi apabila cahaya disorotkan ke
benda gelap?
4. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin datar?
31
5. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin
cembung?
6. Bagaimanakah sifat cahaya yang mengenai cermin
cekung?
7. Apa yang akan terlihat apabila pensil dimasukkan ke
dalam gelas yang berisi air putih? Bagaimana hal itu bisa
terjadi?
c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari
penelitian yang akan dilakukan masing-masing kelompok
sesuai dengan pembagian kelompok
2) Kegiatan Inti
A. Data Collection (pengumpulan data)
a) Guru mengajak siswa untuk mengamati keadaan di sekitar
lingkungan sekolah
b) Masing-masing kelompok mengamati keadaan di sekitar
lingkungan sekolah yang berhubungan dengan sifat-sifat
cahaya
c) Masing-masing kelompok mencatat hasil dari pengamatan
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
dibuat
B. Data Processing (pengolahan data)
a) Guru memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan hasil data yang diperoleh
b) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil dari data yang
dicatat
c) Masing-masing kelompok menafsirkan hasil dari data yang
telah dicatat
C. Verifikasi
a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah
penelitian yang diberikan oleh guru
32
b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh
dengan cara mempraktekkan hasli pengamatan dalam
kelompoknya
c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah
ditetapkan
D. Generalisasi
a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat
kesimpulan dari data yang sudah dianalisis
b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
data yang dianalisis
c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada
3) Kegiatan Akhir
Guru melibatkan semua siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil-
hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa
untuk mencatat hasil penelitian di buku tulis masing-masing siswa.
Kemudian guru membagikan soal evaluasi untuk mengukur
kepahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas
V Pada Siklus I pertemuan I
No Aspek Nilai
1 Stimulus 2.5
2 Problem Statement 2
3 Data Collection 2.7
4 Data Processing 2
5 Verifikasi 2
6 Generalisasi 2
Rata-rata 2.1
33
Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi pada siklus I
pertemuan I belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan. Pada lembar hasil
observasi siklus I pertemuan I (terlampir) dapat dilihat hasil penilaian observasi
dari keseluruhan kegiatan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah dalam
pembelajaran menerapkan metode discovery. Dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,1. Pada masing-masing aspek langkah-
langkah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode discovery masih
mendapatkan skor 2 dengan pernyataan kategori cukup. Berdasarkan lembar hasil
observasi penerapan metode discovery pada siklus I pertemuan I belum mencapai
indikator kinerja yang ditentukan. Belum tercapainya indikator kinerja pada siklus
I pertemuan I ini akan diperbaiki pada siklus I pertemuan II.
b) Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2012 melalui
beberapa kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan awal
Sebelum masuk pada materi, guru memotivasi siswa dengan
mengajak bernyanyi lagu “Pelangi-pelangi”.
A. Stimulus (pemberian rangsangan)
Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan
bertanya kepada siswa “ Siapa yang pernah melihat pelangi?
Warna apa saja yang terdapat pada pelangi?”
B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
a) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok
b) Guru memberikan rumusan masalah
1. Bagaimana proses terjadinya penguraian cahaya putih
menjadi berbagai macam warna?
2. Bagaimana proses terjadinya pelangi?
c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari
penelitian yang akan dilakukan
34
2) Kegiatan inti
A. Data Collection (pengumpulan data)
a) Masing-masing kelompok mengumpulkan data yang relevan
terhadap praktek yang akan dilaksanakan
b) Masing-masing kelompok mencatat data yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang dibuat
c) Guru membagikan materi, alat, dan bahan untuk
melaksanakan penelitian menunjukkan bukti bahwa cahaya
putih terdiri dari berbagai warna sesuai dengan pembagian
kelompok
B. Data processing (pengolahan data)
a) Guru memberikan petunjuk kepada masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan hasil data yang diperoleh
b) Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil dari data yang
telah dicatat
c) Masing-masing kelompok menafsirkan hasil dari data yang
telah dicatat
C. Verifikasi
a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah
penelitian menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari
berbagai warna yang diberikan oleh guru
b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh
dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan dalam
kelompoknya
c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah
ditetapkan
D. Generalisasi
a) Masing-masing kelompok di bimbing guru untuk membuat
kesimpulan dari data yang sudah dianalisis
b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari data
yang dianalisis
35
c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada
3) Kegiatan akhir
Guru melibatkan siswa untuk membuat rangkuman dari hasil identifikasi
masing-masing kelompok dan siswa mencatat di buku masing-masing.
Kemudian guru memberikan tes akhir siklus I yang mencakup
keseluruhan materi yang telah dipelajari di siklus I.
Tabel 4.4
Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas
V Pada Siklus I pertemuan II
No Aspek Nilai
1 Stimulus 3
2 Problem Statement 2.7
3 Data Collection 3.3
4 Data Processing 2.5
5 Verifikasi 2.7
6 Generalisasi 2.5
Rata-rata 2.7
Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi pada siklus I
pertemuan II mengalami peningkatan dibandingkan pada hasil observasi pada
siklus I pertemuan I. Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan
berdasarkan hasil observasi memperoleh skor dengan rata-rata dari keseluruhan
kegiatan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,7. Nilai rata-rata dari seluruh
aspek kegiatan pembelajaran ini masih dalam kategori cukup. Skor dari setiap
aspek sudah mengalami peningkatan karena telah berbekal pada siklus I
pertemuan I. Hasil observasi pada siklus I pertemuan II akan diperbaiki
kelemahan dan kekurangannya pada pertemuan berikutnya.
36
3. Hasil Tindakan
Hasil belajar siswa di dalam siklus I dengan pembelajaran menerapkan
metode discovery mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa
di dalam pra siklus khususnya pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya”. Hasil tes akhir siklus I terdapat nilai tertinggi 100 dan
nilai terendah 50. Nilai rata-rata 75,77. Jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar 30 siswa atau 76,92% dan jumlah siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar 9 siswa atau 23,08%.
Berikut data hasil pembelajaran setelah menerapkan metode discovery
dalam pembelajaran sebagai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Siklus I
Siklus 1
Nilai Frekuensi Persentase (%)
40-50 2 5.13
51-60 3 7.69
61-70 4 10.26
71-80 23 58.97
81-90 5 12.82
91-100 2 5.13
Jumlah 39 100
Dari tabel di atas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram seperti
pada gambar 4.3 berikut ini :
37
Gambar 4.3
Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus I
Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai
KKM sebanyak 9 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 30
siswa. Dari tabel di atas maka dibuat tabel ketuntasan pada kondisi awal
sebagai berikut :
Tabel 4.6
Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
≥ 71 30 76,92 Tuntas
< 71 9 23,08 Belum Tuntas
Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat
diperjelas pada diagram pie gambar 4.4 di bawah ini :
38
Gambar 4.4
Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siklus I
Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak
9 siswa atau 23% sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 30 siswa
atau 77%, dapat dilihat pada diagram pie ketuntasan bahwa siswa yang
mencapai KKM bertambah dari tahap pra siklus 59% menjadi 77%. Ini
menunjukkan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode discovery
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran sehingga
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Refleksi
Dalam proses pembelajaran pada siklus I yang diikuti 39 siswa kelas V
ini berjalan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pelaksanaan
pembelajaran pertama kali dengan menerapkan metode discovery, siswa
masih kesulitan untuk mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan, karena siswa masih merasa asing dengan metode
pembelajaran yang diterapkan. Terutama saat siswa harus mengolah data
dan saat siswa harus mempraktekkan langkah-langkah penelitian yang
diberikan oleh guru. Hal ini dapat ditunjukkan dari rata-rata skor pada
lembar observasi yaitu pada siklus I pertemuan I dengan rata-rata skor 2,1
dan pada siklus I pertemuan II dengan rata-rata skor 2,7.
39
Pada saat pertemuan kedua pada siklus I hasil skor observasi sudah
mengalami peningkatan skor. Siswa sudah dapat memahami dan dapat
menerima metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, siswa dapat
mengikuti langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode discovery
yang diterapkan. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat aktif,
siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru ketika guru memberikan
pertanyaan, hal ini dapat dilihat pada skor aspek stimulus yaitu 3 dengan
pernyataan kategori baik. Namun, juga masih terdapat beberapa siswa yang
kurang fokus dengan pelajaran. Oleh karena itu masih terdapat 9 siswa yang
nilainya dibawah KKM. Untuk mencapai target yang ditetapkan, maka perlu
diadakan peningkatan hasil belajar siswa melalui pelaksanaan siklus II
dengan menerapkan metode discovery yang lebih intensif.
4.1.3. Siklus II
Praktek pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan materi penguraian
cahaya dengan rincian sebagai berikut :
1. Perencanaan
Seperti halnya pada perencanaan siklus I, pada siklus II ini persiapan yang
dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan siswa selama pembelajaran
supaya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
2. Tindakan
a) Pertemuan pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret 2012 melalui
beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Proses pembelajaran ini berlangsung pada jam pertama, untuk
mengawali pembelajaran ini guru mengajak siswa untuk berdoa
terlebih dahulu. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
40
Kemudian untuk memotivasi siswa, guru mengajak siswa untuk
bernyanyi lagu “Pelangi-pelangi”.
A. Stimulus (pemberian rangsangan)
Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan
bertanya kepada siswa :
a. “Apa yang terjadi apabila warna-warna pelangi diputar
kencang dengan menggunakan cakram warna?”
b. “Pada dasarnya kaca pembesar merupakan lensa apa?”
B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
a) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok (4 kelompok
membuat cakram warna dan 4 kelompok membuat lup)
b) Guru memberikan rumusan masalah bagi masing-masing
kelompok :
1 Bagaimana membuktikan proses warna-warna pelangi
dapat menyusun warna putih?
2 Bagaimanakah sifat-sifat cahaya yang diterapkan pada lup?
Buatlah lup sederhana dengan menerapkan sifat-sifat
cahaya.
c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari
penelitian yang akan dilakukan
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
supaya siswa mempersiapkan mentalnya untuk mengikuti
pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
A. Data collection (pengumpulan data)
a) Guru memberikan materi, alat dan bahan untuk membuat
karya/model kepada masing-masing kelompok
b) Masing-masing kelompok mengidentifikasi materi, alat, dan
bahan untuk membuat karya/model
41
c) Siswa mencatat hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan
karya/model dari kajian materi
B. Data Processing (pengolahan data)
a) Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing
kelompok dalam pembuatan karya/model
b) Masing-masing kelompok bekerjasama dalam proses
pembuatan karya/model
C. Verifikasi
a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah
penelitian yang diberikan oleh guru untuk membuat
karya/model sesuai dengan pembagian kelompok
b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh
dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan dalam
kelompoknya
c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah
ditetapkan
D. Generalisasi
a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat
kesimpulan dari data yang sudah dianalisis
b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
data yang dianalisis
c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada
3) Kegiatan Akhir
Guru melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa
mencatat kesimpulannya di buku tulis masing-masing. Guru
memberikan penguatan kepada siswa tentang materi yang telah
dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
42
Tabel 4.7
Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas
V Pada Siklus II pertemuan I
No Aspek Nilai
1 Stimulus 3.5
2 Problem Statement 3.7
3 Data Collection 3.3
4 Data Processing 4
5 Verifikasi 4
6 Generalisasi 3.5
Rata-rata 3.7
Saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat antusias dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siswa memperhatikan guru dengan baik
dan memberikan tanggapan ketika guru memberikan pertanyaan. Terlihat dari
skor pada aspek stimulus mendapatkan skor 3,5 dengan pernyataan kategori baik.
Siswa sudah tidak merasa asing dengan metode pembelajaran yang diterapkan,
sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil
observasi memperoleh skor rata-rata 3,7. Rata-rata skor mengalami peningkatan
dibandingkan dengan skor rata-rata siklus I. Berdasarkan hasil skor rata-rata
observasi pada siklus II pertemuan I penerapan metode discovery dalam kegiatan
pembelajaran telah mencapai batas minimal pencapaian indikator yang ditentukan
yaitu rata-rata skor 3 dengan pernyataan kategori baik. Dengan demikian
berdasarkan lembar hasil observasi penerapan metode discovery telah
dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja
yang ditentukan.
43
b) Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2012 melalui
beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal
Sebelum memasuki pembelajaran, guru memberikan motivasi
kepada siswa.
A. Stimulus (pemberian rangsangan)
Guru mengarahkan siswa fokus dalam pembelajaran dengan
bertanya kepada siswa : “ Siapa yang pernah melihat kapal
selam?” Siapa yang pernah melihat pemantulan bayangan yang
berulang-ulang?
B. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
a) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok (4 kelompok
membuat periskop dan 4 kelompok membuat kaleidoskop)
b) Guru memberikan rumusan masalah kepada masing-masing
kelompok :
1 Bagaimana membuktikan sifat-sifat cahaya yang diterapkan
pada periskop? Buatlah periskop sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya.
2 Bagaimana sifat-sifat cahaya yang diterapkan pada
kaleidoskop? Buatlah kaleidoskop sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya.
c) Masing-masing kelompok merumuskan hipotesis dari
penelitian yang akan dilakukan
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan menyampaikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan supaya siswa mempersiapkan
mentalnya untuk mengikuti pembelajaran.
44
2. Kegiatan Inti
A. Data Collection (pengumpulan data)
a) Guru memberikan materi, alat dan bahan untuk membuat
karya/model kepada masing-masing kelompok sesuai dengan
pembagian kelompok
b) Masing-masing kelompok mengidentifikasi materi, alat, dan
bahan untuk membuat karya/model
c) Siswa mencatat hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan
karya/model dari kajian materi
B. Data Processing (pengolahan data)
a) Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing
kelompok dalam pembuatan karya/model
b) Masing-masing kelompok bekerjasama dalam proses
pembuatan karya/model
C. Verifikasi
a) Masing-masing kelompok mempraktekkan langkah-langkah
membuat periskop dan kaleidoskop yang diberikan oleh guru
b) Masing-masing kelompok menganalisis data yang diperoleh
dengan cara mempraktekkan hasil pengamatan di dalam
kelompok
c) Masing-masing kelompok membuktikan hipotesis yang telah
ditetapkan
D. Generalisasi
a) Masing-masing kelompok dibimbing guru untuk membuat
kesimpulan dari data yang sudah dianalisis
b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dari hasil
data yang dianalisis
c) Masing-masing kelompok menghubungkan kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian dengan kajian teori yang sudah ada
45
3. Kegiatan Akhir
a. Guru melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil-hasil
diskusi yang telah dilaksanakan dan guru menyuruh siswa
mencatat rangkuman di buku masing-masing
b. Guru memberikan tes akhir siklus II
Tabel 4.8
Hasil Observasi Penerapan Metode Discovery dalam pembelajaran IPA kelas
V Pada Siklus II pertemuan II
No Aspek Nilai
1 Stimulus 3.7
2 Problem Statement 4
3 Data Collection 3.7
4 Data Processing 4
5 Verifikasi 4
6 Generalisasi 4
Rata-rata 3.9
Berdasarkan lembar hasil observasi (terlampir) dapat dilihat pada hasil
penilaian observasi hampir seluruh indikator dari setiap aspek mendapatkan skor 4
dengan kategori sangat baik dan dengan rata-rata skor 3,9. Hal ini menunjukkan
bahwa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode discovery telah
berjalan dengan sangat baik dan telah mencapai indikator kinerja yang ditentukan
yaitu skor 3 dengan pernyataan kategori baik.
46
3. Hasil Tindakan
Hasil belajar siswa di dalam siklus II dengan menggunakan metode
discovery mengalami peningkatan hasil belajar dibandingkan hasil belajar
pada siklus I. Hasil perolehan nilai pada siklus II yang telah mencapai KKM
sebanyak 37 siswa atau 94,87%, sedangkan siswa yang masih belum
mencapai KKM sebanyak 2 siswa atau 5,13%. Dengan rata-rata nilai 86,28
dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendah 70.
Berikut data hasil pembelajaran setelah dilakukan siklus II dengan
menerapkan metode discovery yang terdapat pada tabel 4.9
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Siklus II
Siklus 2
Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
40-50 0 0.00
51-60 0 0.00
61-70 2 5.13
71-80 15 38.46
81-90 11 28.21
91-100 11 28.21
Jumlah 39 100
Dari tabel di atas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram seperti
pada gambar 4.5 berikut ini :
47
Gambar 4.5
Diagram Batang Distribusi Frekuensi Nilai Siswa pada Siklus II
Dari diagram di atas dapat dilihat siswa yang belum mencapai nilai
KKM sebanyak 2 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 37
siswa. Dari tabel di atas maka dibuat tabel ketuntasan pada siklus II sebagai
berikut :
Tabel 4.10
Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
≥ 71 37 94,87 Tuntas
< 71 2 5,13 Belum Tuntas
Dari tabel di atas yaitu tabel ketuntasan hasil belajar siswa dapat
diperjelas pada diagram pie gambar 4.6 di bawah ini :
48
Gambar 4.6
Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siklus II
Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas yaitu sebanyak
2 siswa atau 5% sedangkan yang sudah mencapai KKM sebanyak 37 siswa
atau 95%, dapat dilihat pada diagram pie ketuntasan bahwa siswa yang
mencapai KKM bertambah dari tahap siklus I 77% menjadi 95%. Ini
menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan metode
discovery dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran
sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Refleksi
Dalam proses pembelajaran pada siklus II ini berjalan sesuai apa yang
telah direncanakan oleh peneliti. Siswa mengikuti pembelajaran yang
dilaksanakan guru dengan antusias dan lebih semangat. Saat pembelajaran
berlangsung siswa terlihat aktif dan sudah tidak merasa asing dengan metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru, hal ini dapat dilihat dari skor dari
setiap aspek yang sudah dalam kategori baik. Siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
metode discovery, hal ini dapat ditunjukkan pada rata-rata skor dari hasil
observasi yaitu 3,9 dengan pernyataan kategori sangat baik. Akan tetapi juga
masih ada siswa yang belum dapat mengikuti dan memahami metode
49
pembelajaran yang diterapkan, sehingga beberapa siswa masih ramai dan
salah mengartikan kebebasan yang diberikan guru. Oleh karena itu, maka
masih terdapat 2 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Karena tujuan
indikator hasil yang ditetapkan oleh peneliti sudah tercapai, maka penelitian
berakhir sampai siklus II.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui
peningkatan hasil belajar kognitif siswa (nilai tes) setelah mengikuti proses
belajar mengajar dengan menerapkan metode discovery.
Hasil belajar siswa berdasarkan nilai ulangan harian kondisi awal,
nilai tes akhir siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup
signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini.
Tabel 4.11
Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No Kriteria Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1. Tuntas 23 58,97 30 76,92 37 94,87
2. Tidak Tuntas 16 41,03 9 23,08 2 5,13
Jumlah 39 100 39 100 39 100
Dari tabel rekapitulasi pengelompokan nilai pada tabel 4.11 dapat
dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas belajar. Terbukti
dari klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 23
siswa, sedangkan setelah dilaksanakan siklus I jumlah siswa yang tuntas ada
30 siswa dan setelah dilaksanakan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 37
siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan
metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
50
Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil peningkatan tes formatif pada
kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan
Gambar 4.8 dibawah ini :
Gambar 4.7 Diagram Batang Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.8 Diagram Batang Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa