bab iv hasil penelitian dan...

12
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Pra siklus merupakan kondisi siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan. Ketuntasan belajar dari 29 siswa sebelum diadakan penelitian terdapat 11 siswa diatas KKM (tuntas) dan 18 siswa dinyatakan dibawah KKM (belum tuntas). KKM Mata pelajaran IPA ≥ 70. Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal untuk mata pelajaran IPA dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar Pada Pra Siklus Sumber : Data Sekunder Dari tabel 4.1 diatas menunujukkan ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar 37.93% dari jumlah seluruh siswa (29 siswa) dan 62.06% dari seluruh siswa (29 siswa) belum tuntas. Melihat kondisi tersebut di atas maka peneliti melakukan tindakan dalam pembelajaran gaya dapat merubah gerak dan bentuk benda dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing. Dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing ini, diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Ketuntasan belajar siswa pada pra siklus untuk mata pelajaran IPA dapat dilihat pada gambar 4.1 Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%) ≥ 70 ( Tuntas ) 11 37,93% <70 (Belum tuntas) 18 62.06% Jumlah 29 100%

Upload: trandieu

Post on 10-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Diskripsi Pra Siklus

Pra siklus merupakan kondisi siswa sebelum penelitian tindakan kelas

dilaksanakan. Ketuntasan belajar dari 29 siswa sebelum diadakan penelitian

terdapat 11 siswa diatas KKM (tuntas) dan 18 siswa dinyatakan dibawah KKM

(belum tuntas). KKM Mata pelajaran IPA ≥ 70. Ketuntasan belajar siswa pada

kondisi awal untuk mata pelajaran IPA dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Belajar Pada Pra Siklus

Sumber : Data Sekunder

Dari tabel 4.1 diatas menunujukkan ketuntasan belajar yang dicapai siswa

hanya sebesar 37.93% dari jumlah seluruh siswa (29 siswa) dan 62.06% dari

seluruh siswa (29 siswa) belum tuntas. Melihat kondisi tersebut di atas maka

peneliti melakukan tindakan dalam pembelajaran gaya dapat merubah gerak dan

bentuk benda dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing.

Dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing ini, diharapkan hasil belajar

siswa dapat meningkat. Ketuntasan belajar siswa pada pra siklus untuk mata

pelajaran IPA dapat dilihat pada gambar 4.1

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)

≥ 70 ( Tuntas ) 11 37,93%

<70 (Belum tuntas) 18 62.06%

Jumlah 29 100%

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

33

Gambar 4.1

Diagram Batang Distribusi Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Gambar di atas menunjukkan bahwa capaian nilai rata-rata siswa masih di

bawah KKM dan tingkat ketuntasan belajar yang rendah maka penulis akan

melakukan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tersebut penulis akan

menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing, yang akan diterapkan

melalui dua siklus yaitu pada pokok bahasan gaya dapat merubah gerak dan

bentuk benda untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4.1.2. Diskripsi Pelaksanaan Siklus 1

1. Perencanaan

Setelah diperoleh hasil belajar dalam mata pelajaran IPA sebelum

mengajar pada pertemuan I, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang

menunjang proses pembelajaran diantaranya RPP (lihat lampiran 3), lembar

diskusi, lembar evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur tingkat

pemahaman awal siswa terhadap materi pelajaran. Penulis merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “gaya dapat merubah

gerak benda”.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tuntas BelumTuntas

37.93

62.06

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

34

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

Implementasi Tindakan

1. Pertemuan 1

Siklus 1 pada pertemuan 1 dilaksankan pada hari Senin tanggal 19 Maret

2012. Guru melaksankan pembelajran yang urutan kegiatannya yaitu kegiatan

pendahuluan. Awal pembelajaran guru mempersiapkan alat, media, ruang kelas

dan siswa untuk proses pembelajaran dilanjutkan dengan apersepsi dan

menyampaikan indikator serta kompetensi yang diharapkan. Pada kegiatan inti,

guru menentukan masalah yang akan diberikan kepada siswa yaitu “ Apakah gaya

dorong dan tarikan dapat merubah gerak benda?” Siswa diminta memahami

masalah tersebut. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok. Guru

membagikan sebuah lembar kerja pada tiap-tiap kelompok, siswa berdiskusi

berdasarkan lembar kerja. Guru meminta siswa menyusun, memproses,

mengorganisir, dan menganalisis lembar pengamatan tersebut. Siswa menyusun

perkiraan dan hasil analisis yang dilakukan. Guru bersama siswa membahas hasil

diskusi. Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang

telah disampaikan. Guru memberikan soal kepada siswa tentang gaya dapat

merubah gerak benda.

2. Pertemuan 2

Siklus 1 pada pertemuan 2 dilaksankan pada hari Selasa tanggal 20 Maret

2012. Guru melaksankan pembelajaran yang urutan kegiatannya yaitu kegiatan

pendahuluan diawal pembelajaran guru mempersiapkan alat, media, ruang kelas

dan siswa untuk proses pembelajaran dilanjutkan dengan apersepsi dan

menyampaikan indikator serta kompetensi yang diharapkan. Pada kegiatan inti,

guru menentukan masalah yang akan diberikan kepada siswa yaitu “Dapatkah

gaya merubah arah benda?” Siswa diminta memahami masalah tersebut. Guru

membagi siswa menjadi enam kelompok. Guru membagikan sebuah lembar kerja

pada tiap-tiap kelompok, siswa berdiskusi berdasarkan lembar kerja. Guru

meminta siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis lembar

pengamatan tersebut. Siswa menyusun perkiraan dan hasil analisis yang

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

35

dilakukan. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi. Pada kegiatan akhir guru

dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan. Guru

memberikan soal kepada siswa tentang gaya dapat merubah gerak benda.

Observasi

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I pertemuan 1 (satu) dan

pertemuan 2 (dua) dilakukan observasi. Observer pada siklus I yaitu Bapak

Ahmad Fatoni, S.Pd selaku Kepala Sekolah sekaligus guru kelas IV. Pada

pertemuan 1 dan ke 2, guru memberikan bimbingan sejauh yang diperlukan siswa

saja. Pada siklus 1 ini siswa sudah mulai aktif dengan kegiatan kelompok namun

masih ada siswa yang masih bercanda sendiri dan tidak mendengarkan penjelasan

guru, sehingga dalam melakukan kegiatan merasa kesulitan.

3. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya

diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan

pengamatan atau temuan dari observer pada siklus I. Adapun hasilnya sebagai

berikut :

1. Masih ada siswa yang bingung dalam pengamatan

2. Siswa terlihat takut dan malu jika diminta membacakan hasil pekerjaannya.

3. Pada siklus 1 masih ada beberapa siswa yang nilainya masih di bawah KKM.

Cara mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran

penemuan terbimbing di SD Negeri 2 Gemawang adalah sebagai berikut :

a. Guru harus memberikan dorongan agar rasa percanya dirinya tumbuh

b. Guru mengontrol jalannya kerja kelompok dan memberi arahan dalam langkah

– langkah pengamatan.

Identifikasi Siklus I

a. Keseluruhan siswa telah memenuhi batas tuntas pada siklus pertama.

b. Pada siklus I disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat dengan

menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

36

c. Pada siklus II dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri 2 Gemawang

masih berada pada kategori hasil belajar sedang, Dengan demikian tingkat

hasil belajar siswa masih dapat ditingkatkan hingga kategori tinggi atau

sangat tinggi.

Hasil pengamatan observer adalah sebelum proses belajar mengajar sudah

dipersiapkan ruangan seperti menata tempat duduk dengan cukup baik, penulis

juga sudah menggali pengetahuan awal siswa dengan baik dengan memberikan

appersepsi. Penulis menyajikan materi dengan baik. Selain itu penulis dalam

membimbing siswa melakukan pengamatan dengan baik pula. Setelah selesai

pengamatan penulis membimbing siswa mengambil kesimpulan dan memberikan

evaluasi dengan baik.

Dari hasil penilaian dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan

menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing diperoleh nilai

ketuntasan belajar siswa yang disajikan melalui tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2

Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)

≥ 70 ( Tuntas ) 22 75,86%

<70 (Belum tuntas) 7 24,13%

Jumlah 29 100

Ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebesar 75.86% dari jumlah seluruh siswa

(29 siswa ) dan 24.13% dari seluruh siswa (29 siswa) belum tuntas sesuai dengan

KKM. Keterangan tabel diatas dapat digambarkan pada diagram dibawah ini :

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

37

Gambar 4.2

Diagram Batang Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus 1

Berdasarkan data skor tes dan ketuntasan belajar pada pembelajaran yang

dilakukan di dalam kelas dan dengan pembelajaran penemuan terbimbing dapat

dibandingkan adanya peningkatan, pada skor tes dan distribusi ketuntasan belajar

pada pembelajaran yang dilakukan sebelum dilakukan pembelajaran penemuan

terbimbing hanya mencapai ketuntasan 37.9% setelah diadakan pembelajaran

dengan penemuan terbimbing pada siklus I ketuntasan menjadi 75.86%.

4.1.3 Diskripsi dan Pelaksanaan Hasil Siklus II

1. Perencanaan

Setelah diperoleh kesimpulan dari siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2

yaitu siswa lebih memperhatikan pembelajaran dan menciptakan susasana belajar

mengajar lebih kondusif. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang

proses pembelajaran diantaranya RPP (lihat lampiran 4), lembar diskusi, lembar

evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman awal siswa

terhadap materi pelajaran. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan pokok bahasan gaya dapat merubah bentuk benda.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tuntas Belum Tuntas

75.86

24.13

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

38

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

Implementasi

1. Pertemuan 1

Siklus II pada pertemuan 1 dilaksankan pada hari Senin tanggal 26 Maret

2012. Guru melaksankan pembelajran yang urutan kegiatannya yaitu kegiatan

pendahuluan. Awal pembelajaran guru mempersiapkan alat, media, ruang kelas

dan siswa untuk proses pembelajaran dilanjutkan dengan apersepsi dan

menyampaikan indikator serta kompetensi yang diharapkan. Pada kegiatan inti,

guru menentukan masalah yang akan diberikan kepada siswa yaitu “ Apakah gaya

dorong dapat merubah bentuk benda?” Siswa diminta memahami masalah

tersebut. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok. Guru membagikan

sebuah lembar kerja pada tiap-tiap kelompok, siswa berdiskusi berdasarkan

lembar kerja. Guru meminta siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan

menganalisis lembar pengamatan tersebut. Siswa menyusun perkiraan dan hasil

analisis yang dilakukan. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi. Pada

kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah

disampaikan. Guru memberikan soal kepada siswa tentang gaya dorong dapat

merubah bentuk benda.

2. Pertemuan 2

Siklus 1 pada pertemuan 2 dilaksankan pada hari Selasa tanggal 20 Maret

2012. Guru melaksankan pembelajaran yang urutan kegiatannya yaitu kegiatan

pendahuluan diawal pembelajaran guru mempersiapkan alat, media, ruang kelas

dan siswa untuk proses pembelajaran dilanjutkan dengan apersepsi dan

menyampaikan indikator serta kompetensi yang diharapkan. Pada kegiatan inti,

guru menentukan masalah yang akan diberikan kepada siswa yaitu “Apakah gaya

tarik dapat mengubah bentuk benda?” Siswa diminta memahami masalah tersebut.

Guru membagi siswa menjadi enam kelompok. Guru membagikan sebuah lembar

kerja pada tiap-tiap kelompok, siswa berdiskusi berdasarkan lembar kerja. Guru

meminta siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis lembar

pengamatan tersebut. Siswa menyusun perkiraan dan hasil analisis yang

dilakukan. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi. Pada kegiatan akhir guru

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

39

dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan. Guru

memberikan soal kepada siswa tentang gaya tarik dapat merubah bentuk benda.

Observasi

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II dilakukan observasi. Observer

pada siklus II ini masih sama dengan siklus I yaitu Bapak Ahmad Fatoni, S.Pd

selaku Kepala Sekolah sekaligus guru kelas IV. Pada pertemuan 1 dan ke 2, guru

memberikan bimbingan sepenuhnya. Pada siklus II ini seluruh siswa sudah mulai

aktif dengan kegiatan kelompok dan mereka sudah paham dengan kegiatan yang

akan dilakukan. namun masih ada siswa yang masih bercanda sendiri dan tidak

mendengarkan penjelasan guru. Sehingga dalam melakukan kegiatan merasa

kesulitan.

3. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya

diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan

pengamatan atau temuan dari observer pada siklus I. Adapun hasilnya sebagai

berikut :

1. Kegiatan pembelajaran nampak lebih hidup, perhatian siswa lebih meningkat

2. Siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran

3. Keseluruhan siswa telah memenuhi batas tuntas pada siklus kedua.

4. Pada siklus II disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat dengan

menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing.

5. Pada siklus II dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri 2 Gemawang

telah berada pada kategori prestasi tinggi. Dengan demikian tujuan penelitian

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Gaya dengan Menggunakan

Metode Penemuan Terbimbing Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Gemawang

Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung pada Semester 2 Tahun

2011/2012” telah tercapai.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

40

Hasil pengamatan observer adalah sebelum proses belajar mengajar sudah

dipersiapkan ruangan seperti menata tempat duduk dengan sangat baik, penulis

juga sudah menggali pengetahuan awal siswa dengan sanagt baik dengan

memberikan appersepsi. Penulis menyajikan materi dengan sangat baik. Selain itu

penulis dalam membimbing siswa melakukan pengamatan dengan sangat baik

pula. Setelah selesai pengamatan penulis membimbing siswa mengambil

kesimpulan dan memberikan evaluasi dengan sangat baik.

Setelah melakukan pembelajaran siklus II guru bersama observer merefleksi

hasil pembelajaran. Dari hasil penilaian dengan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing diperoleh

nilai tes siswa telah memenuhi KKM. Pada siklus II Kelas IV SD Negeri 2

Gemawang Temanggung terlihat bahwa yang ketuntasan belajar dicapai sebesar

100 % artinya 29 siswa telah mencapai nilai melebihi KKM.

Dari pembelajaran pada siklus II ini terlihat semua siswa telah tertarik

mengikuti pembelajaran IPA. Pada pembelajaran penemuan terbimbing ini

membantu siswa lebih aktif dan lebih berani untuk mengerjakan soal dengan

kelompoknya dan terlatih untuk berinteraksi dengan temannya serta dapat

meningkatkan hasil belajar.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Penggunaan metode pembelajaran penemuan terbimbing pada mata

pelajaran IPA dengan pokok bahasan gaya dapat merubah gerak dan bentuk benda

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada tabel perbandingan

distribusi frekuensi nilai tes siswa kelas IV SD Negeri 2 Gemawang Temanggung

semester 2 tahun 2011/2012 dari pra siklus, siklus I dan siklus II dibawah ini:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

41

Tabel 4.3

Perbandingan Antar Siklus Dari Skor Rata-Rata,

Nilai Maksimum Dan Minimum

Sumber : Data Sekunder

Gambar 4.3

Diagram Batang Kenaikan Skor Rata-Rata, Skor Minimum,

Skor Maksimum Dari Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

Dari tabel diatas terlihat adanya kenaikan nilai rata-rata dari pra siklus ke

siklus I dan siklus II. Pada pra siklus skor rata-rata hanya dicapai sebesar 63.27

Jenis Skor Siklus

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Skor rata-rata 63.27 81.3 96.55

Skor Minimum 30 50 77.5

Skor Maksimum 100 100 100

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

63.27

81.3

96.55 90

100 100

30

50

77.5

Nilai Rata-rata

Nilai Maksimum

Nilai Minimum

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

42

sedangkan pada siklus I sebesar 81.3 yang artinya mengalami kenaikan sebesar

18.03. Sama halnya pada siklus I ke siklus II, nilai rata-rata pada siklus II

meningkat menjadi 96.55 atau mengalami kenaikan dari siklus 1 sebesar 15.25.

Sedangkan untuk nilai maksimum pada pra siklus yaitu 30 pada siklus I

meningkat menjadi 52.5 dan pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 85. Untuk skor

maksimum pada pra siklus adalah sebesar 90, pada siklus I 100 dan pada siklus II

juga 100.

Dengan melihat tabel diatas, dapat terlihat pula adanya kenaikan terhadap

ketuntasan belajar siswa. Peningkatan ketuntasan belajar pada pra siklus, siklus I

dan siklus II dapat dilihat pada tabel perbandingan ketuntasan belajar berikut

Tabel 4.4

Perbandingan Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa

Pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

Ketuntasan

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frek.

siswa

Persentase

(%)

Frek.

Siswa

Persentase

(%)

Frek.

siswa

Prersentase

(%)

Tuntas 11 37.93 22 75.86 29 100

Tidak Tuntas 18 62.06 7 24.13 - -

Jumlah 29 100 29 100 29 100

Tabel diatas terlihat bahwa ketuntasan belajar dari pra sikus ke siklus I dan

siklus II selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus ketuntasan belajar hanya

dicapai oleh 11 anak dari 29 siswa yaitu sebesar 37.93%. Sedangkan pada siklus I

ketuntasan belajar dapat dicapai oleh 22 siswa dari 29 siswa yaitu sebesar 75.86

%. Hal ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yang dicapai siwa yaitu

sebesar 37.93%. Pada siklus II dapat meningkat menjadi 100% mengalami

kenaikan ketuntasan sebesar 24.13 %. Ini artinya bahwa pembelajaran pada siklus

II semua siswa telah tuntas sesuai KKM yang ditentukan. Dapat digambarkan

dengan diagram berikut :

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1057/5/T1_292010610_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1. Hasil Penelitian . 4.1.1 Diskripsi

43

Gambar 4.4

Diagram Batang Perbandingan Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Pada

Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

Dari diagram diatas terlihat bahwa seluruh siswa telah tuntas belajar

sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70.

Didalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran penemuan terbimbing

masih terdapat hambatan-hambatan yaitu masih ada siswa yang bermain-main.

Namun pada siklus II seluruh siswa terlihat lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran dan lebih berani untuk mengerjakan soal dengan kelompoknya.

Pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Gemawang.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

pra siklus siklus 1 siklus 2

37.93

75.86

100

62.06

24.13

0

Tuntas

Belum Tuntas