bab iii pengelolaan yatim piatu di yayasan al...

22
47 BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL-HIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG A. Sekilas Tentang Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen Semarang 1. Latar Belakang Didirikannya Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen Semarang Dalam Undang-Undang tentang Yayasan Bab I (Ketentuan Umum) Pasal 1 (1) dikemukakan bahwa Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. 1 Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah yang ada di Polaman Mijen Semarang merupakan salah satu dari sekian banyak perkumpulan Panti Asuhan yang ada di Indonesia dan sudah dikenal oleh masyarakat di daerah Polaman dan sekitarnya. Panti asuhan ini terletak di kawasan pegunungan Kota Semarang, tepatnya yaitu Kelurahan Polaman RT: 02 dan 03, RW: 01, Kecamatan: Mijen, Kota: Semarang. Sebelah Baratnya terletak Kelurahan Babakan, sebelah Selatan Kelurahan Karang Malang, Sebelah Utara Kelurahan Purwosari, dan sebelah Timurnya Kelurahan dan Kecamatan Semarang. 2 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan 2 Hasil Wawancara dengan Bapak Amad Trioso, Kepala Kelurahan Polaman Mijen Semarang, Senin 29 Agustus 2005

Upload: ngotruc

Post on 07-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

47

BAB III

PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL-HIKMAH

POLAMAN MIJEN SEMARANG

A. Sekilas Tentang Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen

Semarang

1. Latar Belakang Didirikannya Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah

Polaman Mijen Semarang

Dalam Undang-Undang tentang Yayasan Bab I (Ketentuan

Umum) Pasal 1 (1) dikemukakan bahwa Yayasan adalah badan hukum

yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk

mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan,

yang tidak mempunyai anggota.1 Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah yang

ada di Polaman Mijen Semarang merupakan salah satu dari sekian banyak

perkumpulan Panti Asuhan yang ada di Indonesia dan sudah dikenal oleh

masyarakat di daerah Polaman dan sekitarnya.

Panti asuhan ini terletak di kawasan pegunungan Kota Semarang,

tepatnya yaitu Kelurahan Polaman RT: 02 dan 03, RW: 01, Kecamatan:

Mijen, Kota: Semarang. Sebelah Baratnya terletak Kelurahan Babakan,

sebelah Selatan Kelurahan Karang Malang, Sebelah Utara Kelurahan

Purwosari, dan sebelah Timurnya Kelurahan dan Kecamatan Semarang.2

1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan

2 Hasil Wawancara dengan Bapak Amad Trioso, Kepala Kelurahan Polaman Mijen

Semarang, Senin 29 Agustus 2005

Page 2: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

49

Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah di Polaman Mijen Semarang

mulai didirikan pada tanggal 1 Juni 1997 menjelang tahun ajaran baru

sekolah tahun 1997/1998. Panti asuhan ini didirikan secara kolektif oleh

yayasan Al-Hikmah yang diprakarsai oleh seorang pejabat Pemkot

Semarang Bapak Drs. H. HA. Fatah Dahlan, MM. Beliau lahir di Demak

dan pendidikan terakhirnya (alumni) Fakultas Ushuluddin IAIN

Walisongo Semarang lulusan tahun 1976 yang dibantu oleh keluarga H.M.

Solechan Achmad, pengasuh Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah

sekarang.3 Seperti dalam Undang-Undang tentang Yayasan dalam Bab II

(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu orang

atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya,

sebagai kekayaan awal. (2) Pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa

Indonesia.4

Panti asuhan ini diberi nama Al-Hikmah karena tabarrukan

(orang Jawa mengatakan: ngalap berkah) dengan Masjid Al-Hikmah yang

lebih dahulu berdiri (didirikan oleh Alm. Mbah K. Abu Nasrun dan Mbah

K. Ahmad Bahri) yang letaknya berdampingan dengan Panti Asuhan Al-

Hikmah itu sendiri.5 Hal ini sesuai dengan Pasal 15 (1 dan 2), yaitu:

3 Hasil Wawancara dengan Saudara Nasir Jamaluddin, SHi., seorang anggota pengurus

Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah. Sabtu 30 Juli 2005

4 Undang-undang Republik Indonesia, Op. Cit

5 Hasil wawancara dengan Bapak HM. Solechan Achmad, Pengasuh Yayasan Pondok Panti

Asuhan Al-Hikmah, Minggu 31 Juli 2005

Page 3: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

50

(1) Yayasan tidak boleh memakai nama yang:

a. telah dipakai secara sah oleh Yayasan lain; atau

b. bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan

(2) Nama Yayasan harus didahului dengan kata “Yayasan” .6

Seiring dengan perkembangan pendidikan yang diberikan kepada

anak yatim oleh pengurus panti asuhan yaitu modifikasi dari latar

belakang didirikannya panti asuhan ini (syi’ar Islam) dan pendidikan

formal (MI/SD, MTs/SLTP, MA/SLTA) maka panti asuhan ini merubah

namanya menjadi Yayasan Pondok Panti Asuhan Al-Hikmah

a. Latar belakang didirikannya Yayasan Pondok Panti Asuhan Al-

Hikmah Polaman Mijen Semarang ini adalah:

1. Membantu anak yatim piatu dan dhuafa dalam rangka memberikan

bekal pendidikan, khususnya pendidikan ilmu agama Islam dan

tidak kalah utama adalah untuk syi’ar Islam.7

2. Menyiapkan generasi muda Islam, yang bertaqwa kepada Allah

SWT.

3. Membantu dan memberikan pelayanan kepada anak asuh/anak

yatim/yatim piatu/dhuafa’ maupun anak terlantar, dengan

membimbing dan mendidik mereka ke arah perkembangan pribadi

yang wajar dan benar serta memberikan kemampuan ketrampilan

kerja, sehingga diharapkan mereka dapat hidup mandiri secara

6 Undang-undang Republik Indonesia. Op. Cit

7 Wawancara dengan Bapak HM. Solechan Achmad, Op. Cit

Page 4: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

51

layak, penuh tanggung jawab bagi diri sendiri, keluarga maupun

masyarakat.

4. Memberikan bekal dasar ilmu pengetahuan agama dan ilmu-ilmu

lainnya agar menjadi anak shaleh dan shalehah, berakhlaqul

karimah, bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.8

b. Sasaran Yayasan Pondok Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen

Semarang ini adalah:

1. Anak-anak yatim piatu menjadi prioritas utama untuk diasuh dan

dididik mulai tingkat MI/SD, MTs/SLTP, MA/SLTA.

2. Anak-anak dari keluarga dhuafa’ (kurang mampu) yang sosial

ekonominya perlu dibantu.

c. Manfaat keberadaan Yayasan Pondok Panti Asuhan Al-Hikmah

Polaman Mijen Semarang ini adalah:

Disamping manfaat langsung yang dirasakan oleh anak panti

asuhan dan umat Islam pada umumnya, maka panti asuhan juga

bermanfaat:

1. Sebagai tempat studi kuliah kerja riset orientasi dalam bidang

sosial psikologi, agama, kegiatan gizi dan lainnya bagi mahasiswa.

2. Sebagai tempat praktek sistem pendidikan ganda para siswa SMK

atau SMPS.

8 Pamflet Penerimaan Anak Asuh Baru Tahun 2005/2006

Page 5: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

52

3. Sebagai tempat Bhakti Sosial bagi lapisan masyarakat LSM,

Remaja Masjid, Organisasi Mahasiswa, Jama’ah Pengajian Ibu-

ibu, Dharma Wanita dan lain-lain.

2. Struktur Kepengurusan Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman

Mijen Semarang

Dalam Undang-Undang tentang Yayasan, pasal 2, mengemuka-

kan bahwa yayasan mempunyai organ yang terdiri atas pembina,

Pengurus, dan Pengawas.9 Pada awal berdirinya, kepengurusan panti

asuhan ini terdiri dari berbagai komponen masyarakat, termasuk beberapa

birokrat atau pejabat, tetapi praktek di lapangan tulang punggung

kepengurusan panti asuhan terletak pada keluarga Alm. Mbah Ahmad

Bahri.

Mulai awal tahun 2000, bapak HM. Solechan Achmad selaku

pengasuh Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen Semarang

merangkul semua anggota keluarganya yang mau dan punya potensi

mengatur pengelolaan panti asuhan untuk ikut masuk dalam jajaran

kepengurusan mulai tahun itu. Nama-nama yang terdaftar dalam

kepengurusan tahun millennium itu bukan hanya sekedar tumpang nama

saja, tapi memang diproses hanya untuk memajukan kualitas pengelolaan

panti asuhan. Buktinya mulai tahun itu panti asuhan yang berdiri tahun

1997 ini terus berkembang.

9 Undang-undang Republik Indonesia. Op. Cit

Page 6: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

53

STRUKTUR KEPENGURUSAN

“YAYASAN PONDOK PANTI ASUHAN AL-HIKMAH”

POLAMAN MIJEN SEMARANG”

1. Penasehat : - H. Srihono, SH. M.SI

- Drs. H.A. Fatah Dalan, MM

2. Pengasuh : HM. Solechan Achmad

3. Ketua : H. Moch. Ichwan, AM

Wakil Ketua : H. Moch. Charir, BA

4. Sekretaris : M. Samudi

Wakil Sekretaris : Ulfatun N. H, S. Kom

5. Bendahara : M. Umar Nasrudin

Wakil Bendahara : Tatie Nur Maslakhati, SHI

6. Anggta : - Imam Tobroni, S. Ag

- MN. Jamaludin, SHI

- Abdus Salam

- Anis Ma’arifah

- Rahmad Wahyudi

3. Program Kerja Kepengurusan Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah

Polaman Mijen Semarang

Anak-anak panti asuhan adalah bagian yang tak terpisahkan dari

komunitas anak manusia pada umumnya, dan merupakan generasi muda

kader penerus umat, bangsa serta negara yang berwawasan ilmu

Page 7: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

54

pengetahuan dan ilmu teknologi serta berdasarkan iman dan taqwa kepada

Allah SWT.

Panti asuhan Al-Hikmah sangat berarti, makna dan manfaatnya

terutama bagi mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan akan

pelayanan anak-anak (yatim/piatu dan dhuafa’), agar melalui panti asuhan

ini dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan sebagai bekal menghadapi

masa depan yang penuh tantangan sekaligus menjanjikan harapan menjadi

anak yang saleh dan salehah.

Program kerja kepengurusan panti asuhan ini tidak seperti panti

asuhan pada umumnya. Karena panti asuhan ini memodifikasi antara

pendidikan pesantren dan pendidikan formal (MI/SD, MTs/SLTP,

MA/SLTA).

Program kerja pengurus tidak hanya sekitar pendidikan saja,

tetapi masih banyak lagi program yang lainnya, diantaranya adalah

membuka penerimaan anak baru, memberikan fasilitas (pondokan,

ketrampilan, kesehatan dan lain-lain) kepada anak-anak dan yang tak

kalah pentingnya adalah mencari dana.

Penerimaan anak baru diadakan pengurus seperti halnya

sekolahan membuka penerimaan murid baru, atau biasa kita sebut sebelum

awal kurikulum baru. Pada tahun ini (2005/2006) para pengurus merasa

lebih puas dari tahun-tahun sebelumnya, karena pada periode ini mereka

sudah dapat memisahkan pondokan putri dan putra (beda Block dan RT),

kurang lebih sekitar 200 M.

Page 8: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

55

Pengelolaan anak yatim yang dilakukan oleh Pondok Panti

Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen Semarang, sudah sangat benar sekali.

Buktinya semakin tua panti asuhan ini semakin banyak santrinya

(mengalami peningkatan) setiap tahunnya. Berikut adalah bagan anak-

anak asuh Pondok Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen Semarang,

mulai berdirinya sampai sekarang:

Masuk Keluar Tahun Yatim Dhuafa Yatim Dhuafa Jumlah Keterangan

1997 15 12 - - 27 SD: 7 SMP: 20 1998 11 11 - - 49 SD: 22 SMP: 27 1999 9 4 - - 62 SD: 31 SMP: 31 2000 20 5 12 5 70 SD: 38 SMP: 29 SMU: 3 2001 1 7 4 3 71 SD: 40 SMP: 28 SMU: 3 2002 5 2 2 2 74 SD: 42 SMP: 28 SMU: 4 2003 1 - 5 7 63 SD: 37 SMP: 23 SMU: 3 2004 12 13 9 7 72 SD: 32 SMP: 36 SMU: 3 PT: 1 2005 16 20 3 9 96 SD: 57 SMP: 42 SMU: 3 PT: 1

Saat ini pengurus sudah mendapatkan beberapa donatur tetap

diantaranya adalah dari DinKesSos, PemKot Semarang, Yayasan

Dharma’is, DepSos Pusat, dan beberapa donatur tidak tetap yang

jumlahnya tidak menentu tiap tahunnya. Dengan harapan lebih

menyejahterakan anak-anak panti asuhan yang selalu bertambah tiap

tahunnya, maka para pengurus akan mencari tambahan donatur tetap dan

donatur tidak tetap lainnya.10

Dari semua dana yang didapat, panti asuhan ini kemudian

mengumpulkannya dan dikelola dengan bentuk manajemen keluarga yang

10 Hasil wawancara dengan Bapak M. Umar Nasrudin, Bendahara Yayasan Pondok Panti

Asuhan Alhikmah, Minggu 31 Juli 2005

Page 9: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

56

bertanggung jawab. Dinamakan manajemen keluarga yang bertanggung

jawab karena orang-orang yang mengurus panti asuhan ini masih

mempunyai hubungan famili dengan pengasuhnya sekarang.

Pola Manajemen Keluarga Yang Bertanggung Jawab yang

diterapkan di Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen

Semarang disamping keluarga atau pengurus yang menjalankan roda

kehidupan anak asuhnya juga memperhatikan fungsi-fungsi pengelolaan

(manajemen) seperti fungsi-fungsi manajemen pada umumnya, yaitu:

1) Perencanaan (planning)

Pimpinan berfungsi untuk menetapkan sasaran dan prosedur atau

rencana untuk mencapai sasaran tersebut, karena perencanaan bisa

mengurangi resiko penyimpangan dan pemborosan dalam arti tenaga,

keuangan dan waktu, rencana biasanya berupa budget (anggaran)

2) Pengelolaan (organizing)

Pimpinan mengkoordinasikan sumber-sumber daya (anak asuh,

pengurus, hasil usaha) dalam organisasi dilakukan berdasarkan

perencananaan yang telah ditetapkan demi tercapainya sasaran.

3) Kepemimpinan (leading)

Cara pimpinan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan untuk

bekerja seoptimal mungkin.

4) Pengawasan (controlling)

Pimpinan berusaha meyakinkan atau menjamin bahwa pelaksanaan

tetap terarah pada sasaran, yang meliputi penetapan standar

Page 10: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

57

pelaksanaan; pengukuran pelaksanaan terakhir dan membandingkan

dengan standar yang ditetapkan; dan tindakan perbaikan terhadap

pelaksanaan yang tidak sesuai dengan standar.

B. Profil Kehidupan Yatim Piatu di Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah

Polaman Mijen Semarang

Anak-anak yatim (tanpa ayah), piatu (tanpa ibu), yatim piatu (tanpa

ayah dan ibu) dan dhuafa (orang miskin yang tidak bisa memenuhi kebutuhan

sosial ekonominya), ditampung secara massal dalam bentuk pondok panti

asuhan kemudian mereka diasuh dengan metode asuhan sistem keluarga

(pengurus adalah pengganti kedua orang tua mereka).

Anak-anak panti asuhan Al-Hikmah akan mendapatkan ilmu berupa

ilmu agama yang bisa didapatkan di dalam kegiatan panti asuhan itu sendiri

dan ilmu pendidikan formal yang didapatkan dari fasilitas panti asuhan

berupa pendidikan umum menurut tingkatannya (MI/SD, MTs/ SLTP,

MA/SLTA, bahkan sekarang sudah ada yang meneruskan di Perguruan

Tinggi Negeri di Kota Semarang).

Berikut adalah format kegiatan untuk panti asuhan:

Jam 07.00 – 14.00 : adalah untuk kegiatan kurikulum sekolah (MI/SD,

MTs/SLTP, MA/SLTA, PT)

Page 11: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

58

Jam 14.00 – 07.00 : adalah untuk kegiatan panti asuhan, kegiatan

ketrampilan dan istirahat.11

Kegiatan panti asuhan itu diantaranya adalah Sekolah Diniyah yang

diadakan sore hari. Sekolah ini terdiri dari 4 (empat) kelas, sekolahan ini

tidak hanya untuk anak-anak panti asuhan tetapi juga untuk anak-anak lain

diluar panti asuhan atau anak-anak sekitar. Berikut adalah pembagian-

pembagian kelas Diniyah lengkap dengan kitab-kitabnya:

Kelas 1, terdiri dari anak-anak usia sekolah dasar, kitab-kitabnya adalah;

Mabadiul Fiqhiyah, Aqidatul Awam, Baca Tulis Al Qur’an dan Ibadah

Harian, dan lain-lain.

Kelas 2, terdiri dari anak-anak dari kelas 1 MTs, kitabnya seperti kelas 1,

tapi tingkatannya lebih tinggi.

Kelas 3, terdiri dari anak-anak usia kelas 2 MTs, kitab-kitabnya adalah;

Ta’alim Muta'alim, Tsubulul Iqon, dan lain-lain.

Kelas 4, terdiri dari anak-anak dari kelas 3 MTs, kitabnya adalah;

Ta’limul Muta’alim, aqidatul awam, Wasoya, Nahwu dan Shorof serta

tajwid.

Untuk anak-anak sekolah SLTA biasanya menjadi pengurus anak-anak,

bahkan ada yang mengajar.12

11 Hasil wawancara dengan Saudara Muhammad Fathoni, Pengurus Santri Pondok Panti

Asuhan Alhikmah, Minggu 31 Juli 2005

12 Hasil wawancara dengan Bapak HM. Solechan Achmad, Op. Cit

Page 12: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

59

Saat ini panti asuhan sudah memiliki beberapa ketrampilan yang

menghasilkan, dan hasilnya bisa dinikmati mereka sendiri. Seperti yang

dikemukakan dalam Undang-Undang tentang Yayasan pada Bab I (Ketentuan

Umum) pasal 1 dan 2; (1) Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk

menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan

usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. (2) Yayasan tidak boleh

membagikan hasil kegiatan usaha kepada Pembina, Pengurus, dan

Pengawas.13

Ketrampilan itu diantaranya adalah:

1. Seni bunga dari plastik

2. Menjahit

3. Membuat makanan dari bahan dasar jahe14

Untuk lebih lengkapnya, akan kami paparkan beberapa kegiatan

yang diberikan pengurus untuk anak didiknya, mulai dari kegiatan harian,

mingguan, bulanan sampai kegiatan tahunan.

1. Kegiatan Harian

a. Jama’ah shalat lima waktu

b. Tadarus Al-Qur’an

c. Pengajian kitab-kitab

d. Kegiatan belajar mengajar di madrasah atau sekolah

e. Tugas kebersihan dan lain-lain

13 Undang-undang Republik Indonesia. Op. Cit

14 Hasil Wawancara dengan Ulfatun N.H, S. Kom, Wakil Sekretaris Yayasan Pondok

PantiAsuhan Al-Hikmah, 31 Juli 2005

Page 13: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

60

2. Kegiatan Mingguan

a. Kerja bakti

b. Ketrampilan

c. Ziarah kubur

d. Olah raga/ pencak silat dan lain-lain

e. Seni rebana

f. Khitobah

3. Kegiatan Bulanan

a. Silaturrahmi kepada ulama atau sesepuh

b. Pengajian keliling

4. Kegiatan Tahunan

a. Peringatan hari besar Islam

b. Ziarah walisongo

c. Haflah khotmil Qur’an

d. Halal bihalal15

C. Bentuk Pengelolaan Yatim Piatu Di Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah

Polaman Mijen Semarang

Saat ini Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah mempunyai beberapa

cabang pendidikan (umum) selain panti asuhan itu sendiri. Diantaranya

adalah:

1. RA (TK) Al-Hikmah

15 Hasil wawancara dengan Bapak HM. Solechan Achmad, Op. Cit

Page 14: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

61

RA (TK) ini berdiri pada tahun 1990. RA (TK) ini mempunyai 2 (dua)

kelas, RA (TK) Kecil dan RA (TK) besar.

Page 15: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

62

2. MI (SD) Al-Hikmah

Sekolahan ini berdiri pada tahun 1960. Sebelum tahun 1968 (mulai

berdirinya sekolahan Inpres), sekolah ini mencapai puncaknya, itu

dibuktikan dengan banyaknya murid yang mencari ilmu kesekolahan itu,

setiap tingkatan bisa mencapai 3 (tiga) kelas. Bahkan anak didiknya

sampai ada yang dari luar kelurahan itu. Tetapi karena ada sekolahan

Inpres (negeri) yang berdiri disetiap Desa membuat sekolahan ini menjadi

redup.

3. Madrasah Diniyah (Madin)

Madrasah Diniyah ini didirikan dua tahun sebelum panti asuhan Al-

Hikmah berdiri (1995). Madin ini terdiri 4 (empat) kelas yang sudah

dibagi menurut kemampuan siswanya. Kegiatan belajar mengajarnya

masih menggunakan sebagian tempat asrama panti asuhan dan sebagian

lagi di Masjid Al-Hikmah.

4. MTs (SLTP) Al-Hikmah

MTs ini berdiri pada tahun 1970, pada awal berdirinya, MTs ini dibawah

naungan dengan nama MTs MWB NU. Kemudian tahun 1984 MTs ini

diambil alih oleh Al-Hikmah bersamaan dengan berdirinya yayasan ini.16

Dari keempat cabang pendidikan yang dimiliki yayasan dan hasil

penjualan dari ketrampilan anak-anak panti asuhan ini tentunya menghasilkan

dana yang lumayan. Selain untuk menggaji tenaga pengajar (guru) sekolah

tentu saja masih ada saldo dana. Dana itulah yang nantinya digunakan untuk

16 Hasil wawancara dengan Bapak HM. Solechan Achmad, Op. Cit

Page 16: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

63

mencukupi kebutuhan sehari-hari anak-anak panti asuhan selain

mengandalkan bantuan dari donatur.

Ada dua bentuk pengelolaan yatim piatu di Panti Asuhan Al-

Hikmah, yaitu:

1. Sistem Asuhan

a. Sistem asuhan yang digunakan yaitu berbentuk asrama, dimana anak

asuh dikelompokkan dalam jumlah besar dan diasramakan

b. Panti Asuhan sebagai lembaga yang berfungsi memberikan pelayanan

pengganti, senantiasa berusaha agar pelayanan yang diberikan kepada

anak asuh dapat sama atau paling tidak mendekati suasana dalam

keluarga, sehingga mereka kerasan tinggal dalam kehidupan keluar.

2. Sistem Pelayanan

Sistem pelayanan yang diberikan panti asuhan Al-Hikmah

adalah sistem terbuka. Dalam sistem ini panti asuhan berpartisipasi secara

timbal balik dengan masyarakat dan mengembangkan jalur hubungan

kerja dengan berbagai unsur masyarakat yang mempunyai potensi dan

fasilitas untuk dapat membantu panti asuhan, baik selama proses asuhan

anak maupun tahap penempatan anak setelah terminasi asuhan dan

kegiatan lanjutan lainnya. Dalam sistem pelayanan terbuka ini, anak asuh

berpartisipasi langsung dengan anak-anak di luar panti dan masyarakat

sekitarnya.17

17 Hasil wawancara dengan Bapak HM. Solechan Achmad, Op. Cit

Page 17: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

64

Dalam setiap melakukan pengelolaan pasti tidak pernah lepas dari

yang namanya keuangan atau dana. Begitu juga dalam melakukan

pengelolaan yatim piatu di Yayasan Panti Asuhan Al-Hikmah Polaman Mijen

Semarang. Biaya yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan rutin, bulanan

maupun tahunan memang cukup besar sedangkan pemasukannya masih

teramat kecil. Pengurus dengan kiat-kiatnya yang sah dan halal memperoleh

dana melalui:

1. Para penyumbang dana (donatur) tetap atau donatur tidak tetap berupa

infaq, zakat mal, jariyah an shodaqoh ataupun berupa natura (beras, gula,

minyak dan lain-lain).

2. Bantuan dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

3. Bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Diantara bantuan-bantuan dari donatur tetap adalah:

1. Dinas Kesejahteraan Sosial (Din Kes Sos)

Bantuan dari Din Kes Sos ini datangnya tidak pasti, dan bantuannya

biasanya berupa kesejahteraan fisik, seperti bangunan. Jadi bantuan ini

datangnya hanya pada waktu yayasan ini melakukan pembangunan.

2. Pemerintah Kota Semarang (Pem Kot Semarang)

Bantuan dari Pemerintah Kota Semarang ini datangnya sewaktu-waktu

(insidentil), dan bantuan yang diberikan biasanya berupa sandang, pangan

dan kesehatan.

Page 18: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

65

3. Yayasan Dharma’is

Bantuan dari Dharma’is ini berupa dana untuk kehidupan sehari-hari

untuk anak-anak panti asuhan. Yayasan Dharma’is ini tiap bulannya

sanggup memberikan dana sejumlah Rp. 1.125.000,00

4. Departemen Sosial Pusat (Dep Sos Pusat)

Bantuan dari Dep Sos Pusat ini berupa perbaikan makanan, subsidi BBM.

Depsos ini berani membantu hanya untuk 55 anak saja dengan perincian

tiap anak Rp. 2.250,00 per harinya.18

Dana-dana yang didapat dari para donatur tetap maupun tidak tetap,

pembayaran siswa selain anak panti asuhan dari cabang-cabang pendidikan

yang dimiliki yayasan maupun dari hasil penjualan produk kerajinan yayasan

dikumpulkan menjadi satu, kemudian dikelola untuk kehidupan sehari-hari

anak-anak panti mulai dari konsumsi sampai biaya sekolah. Tidak

ketinggalan juga pembagian pakaian (baru maupun bekas yang layak pakai),

uang jajan serta pembagian alat kebersihan (sabun mandi, sabun cuci, sikat,

pasta gigi, dan lain-lain).19

Dana yang sudah pasti didapat (dana tetap) dari donatur tetap tiap

bulannya adalah Rp. 2.250,00 perhari untuk 55 anak berarti tiap harinya

sudah pasti mendapat Rp. 123.750,00. Kalau tiap bulannya ada 30 hari berarti

yang didapat panti asuhan dari Departemen Sosial Pusat adalah Rp.

123.75000 x 30 = Rp. 3.712.500,00 per bulannya. Ditambah lagi bantuan dari

18 Hasil wawancara dengan Bapak M. Umar Nasrudin, Op. Cit

19 Hasil wawancara dengan Bapak HM. Solechan Achmad, Op. Cit

Page 19: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

66

Yayasan Dharma’is Rp. 1.125.000,00 perbulannya. Berarti panti asuhan Al-

Hikmah sudah pasti mendapatkan dana Rp. 4.837.500,00 perbulan dari

DepSosPus dan Yayasan Dharma’is (Rp. 3.712.500,- + Rp. 1.125.000,-). Dari

bantuan tetap yang didapat yayasan ini dioptimalkan untuk kebutuhan

konsumsi sehari-hari anak panti asuhan dan kebutuhan pendidikan anak.

Untuk kebutuhan lain (selain konsumsi dan pendidikan), panti asuhan ini

masih mengharapkan dana saldo dari donatur tetap yang untuk kebutuhan

konsumsi dan pendidikan, dan untuk kekurangannya akan mengoptimalkan

dana dari donatur-donatur yang tidak tetap. Kebutuhan itu antara lain untuk

membayar listrik, santunan sandang, alat-alat kebersihan, tabungan untuk

acara-acara besar (bulanan dan tahunan), dan lain-lain.20

Disamping mendapatkan bantuan dari donatur yang tidak tetap

berupa natura (beras, gula minyak dan lain-lain), tiap minggunya panti

asuhan menghabiskan dana untuk belanja keperluan konsumsi anak asuhnya

sekitar Rp. 1.000.000,00. Dana itu digunakan untuk belanja kebutuhan sehari-

hari, seperti beras, gula pasir, teh, minyak goreng, buah-buahan, ikan asin dan

lain-lain.21 Untuk lebih jelasnya, dibawah ini adalah hasil laporan bulanan

bulan November tahun lalu.22

20 Hasil wawancara dengan Bapak M. Umar Nasrudin, Op. Cit, 26 November 2005

21 Hasil Wawancara dengan Tatie Nur Maslakhati, S. Hi, Wakil Bendahara Yayasan

Pondok PantiAsuhan Al-Hikmah, 26 November 2005

22 Arsip Hasil Laporan Pertanggungjawaban Tahun 2004

Page 20: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

67

LAPORAN PENGELUARAN BULANAN PANTI PENERIMA BANTUAN

PKPS BBM BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2004

Nama Panti : Al-Hikmah

Alamat Lengkap : Polaman Mijen

Kota : Semarang

Propinsi : Jawa Tengah

Bulan : November 2004

Tanggal Uraian/jenis barang yang dibeli Nomor Kuitansi

Jumlah (Rp)

04-11-2004 11-11-2004 18-11-2004 25-11-2004

Pembelian di Warung Sembako “BAROKAH” 1. Beras 200 kg 2. Gula pasir 20 kg 3. Teh 10 pak 4. Minyak goreng 20 liter 5. Mangga 10 kg 6. Ikan asin 10 kg 7. Kacang hijau 15 kg 1. Tempe 15 pkt 2. Susu 55 bks 3. Supermie 20 dos 4. Kacang sayur 20 ikat 5. Kentang hitam 10 kg 6. Terong 40 buah 7. Kelapa 50 butir 1. The 5 pak 2. Gula pasir 20 kg 3. Pisang 10 sisir 4. Kecap 10 btl 5. Beras 300 kg

1. Beras 100 kg 2. Supermie 4 dos 3. Telur 20 kg 4. Tempe 15 pkt 5. Bawang merah 15 kg 6. Bawang Putih 15 kg 7. Cabai 10 kg 8. Garam 16 pak

17

18

19

20

Rp. 960.000,00 Rp. 927.500,00 Rp. 987.500,00 Rp. 837.500,00

JUMLAH Rp. 3.712.500,00

Page 21: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

68

Anak-anak panti asuhan ini mendapatkan tiga kali makan dalam

sehari, kadang-kadang juga mendapatkan buah dan menu makan itu selalu

berbeda dalam tiga kali makan. Ada pembagian peralatan kebersihan setiap

minggunya serta mendapatkan uang saku setiap paginya sebelum berangkat

sekolah.23

Dana pendidikan formal untuk anak yatim tidak langsung diberikan

kepada anak yang bersangkutan, kecuali untuk anak yang sekolah SMU dan

PT, melainkan pihak pengurus panti asuhan dalam hal ini adalah tugas

bendahara panti asuhan. Dana pendidikan itu langsung diberikan kepihak

sekolah secara langsung dan bersamaan, karena menyangkut anak yatim,

dhuafa, serta masih satu yayasan (MI dan MTs) maka pihak sekolah sedikit

memberikan keringanan. Sedangkan untuk anak-anak yang sekolah SMU (3)

dan PT (1), dana pendidikan langsung diberikan ke pihak yang

bersangkutan.24

Anak-anak sekolah setingkat MI dan MTs tidak pernah merasakan

membayar uang sekolah, karena uang sekolah dibayarkan oleh pihak panti

asuhan. Anak-anak panti asuhan tinggal melaksanakan tugasnya sebagai

pelajar dan tidak usah memikirkan dana pembayaran sekolahnya.25 Setiap

pagi, anak-anak panti asuhan yang duduk di bangku sekolah tingkat SMU dan

23 Hasil Wawancara dengan Imam Kosim, Anak Asuh Panti Asuhan Al-Hikmah Kelas VI

MI, 26 November 2005 24 Hasil wawancara dengan Bapak M. Moch Ichwan, Ketua Yayasan Panti Asuhan Al-

Hikmah, 26 November 2005

25 Hasil Wawancara dengan Saiful Mujab, Anak Asuh Panti Asuhan Al-Hikmah Kelas VI

MI, 26 November 2005

Page 22: BAB III PENGELOLAAN YATIM PIATU DI YAYASAN AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1...(Pendirian) pasal 9 ayat 1 dan 2; (1) Yayasan didirikan oleh satu

69

Perguruan Tinggi mendapatkan uang saku plus uang transport. Hal itu

dikarenakan yayasan tidak mempunyai cabang pendidikan setingkat itu.26

Dari uraian-uraian di atas dapat dilihat dengan jelas, bahwa panti

asuhan ini didirikan hanya untuk tujuan sosial, bukan untuk kepentingan

bisnis. Dana yang didapat dari donatur-donatur tetap maupun tidak tetap akan

diberikan kepada orang yang berhak (dalam hal ini adalah anak yatim dan

anak panti asuhan). Pengurus hanya sebagai pengantar, pengatur, pengelola

dan tidak akan mengambil dana bantuan itu.

26 Hasil Wawancara dengan Siti Hajar, Anak Asuh Panti Asuhan Al-Hikmah Kelas III MA

NU 04 Boja, 26 November 2005