bab iii metodologi penelitian 3.1. lokasi...

21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode adalah cara atau jalan untuk mencapai tujuan. Dan dalam bab ini penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah dilaksanakan dalam proses penelitiannya, yaitu sebagai berikut: 3.1. Lokasi Penelitian Dalam menentukan lokasi penelitian, peneliti menggunakan pertimbangan metodologis, yaitu mempertimbangkan tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian yaitu di Ds. Lopait, Kec. Tuntang, Kab. Semarang. Peneliti mengambil kasus penelitian di tempat tersebut, sehingga hasil penelitian ini pun hanya berlaku untuk masyarakat Ds. Lopait, Kec. Tuntang, Kab. Semarang saja. Selain itu, peneliti juga menggunakan pertimbangan praktis, yaitu mempertimbangkan alokasi, pendanaan, dan kemudahan dalam memperoleh data, dsb. Lokasi penelitian yang dipilih dalam melakukan proses penelitian yaitu di Ds. Lopait, Kec.Tuntang, Kab.Semarang. Alasannya karena dengan adanya pra penelitian oleh peneliti dibuktikan adanya masyarakat disitu yang sering menonton tayangan Opera Van Java, selain itu dengan masyarakat yang bervariasi tinggi latar belakangnya berada di pedesaan yakni belum terlalu luas mendapat terpaan media, selain itu dengan mayoritas penduduknya yang mengarah pada tingakatan menengah kebawah lebih menyukai non news daripada news. Dengan penelitian ini untuk mengetahui unsur yang paling menarik dari OVJ sehingga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap minat masyarakat. 3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif, dan akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Dengan kata lain, penelitian ini ingin

Upload: vuongliem

Post on 06-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode adalah cara atau jalan untuk mencapai tujuan. Dan dalam bab ini

penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah dilaksanakan dalam proses

penelitiannya, yaitu sebagai berikut:

3.1. Lokasi Penelitian

Dalam menentukan lokasi penelitian, peneliti menggunakan pertimbangan

metodologis, yaitu mempertimbangkan tempat yang dijadikan sebagai objek

penelitian yaitu di Ds. Lopait, Kec. Tuntang, Kab. Semarang. Peneliti mengambil

kasus penelitian di tempat tersebut, sehingga hasil penelitian ini pun hanya berlaku

untuk masyarakat Ds. Lopait, Kec. Tuntang, Kab. Semarang saja.

Selain itu, peneliti juga menggunakan pertimbangan praktis, yaitu

mempertimbangkan alokasi, pendanaan, dan kemudahan dalam memperoleh data,

dsb. Lokasi penelitian yang dipilih dalam melakukan proses penelitian yaitu di Ds.

Lopait, Kec.Tuntang, Kab.Semarang. Alasannya karena dengan adanya pra penelitian

oleh peneliti dibuktikan adanya masyarakat disitu yang sering menonton tayangan

Opera Van Java, selain itu dengan masyarakat yang bervariasi tinggi latar

belakangnya berada di pedesaan yakni belum terlalu luas mendapat terpaan media,

selain itu dengan mayoritas penduduknya yang mengarah pada tingakatan menengah

kebawah lebih menyukai non news daripada news. Dengan penelitian ini untuk

mengetahui unsur yang paling menarik dari OVJ sehingga memiliki pengaruh yang

cukup besar terhadap minat masyarakat.

3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif, dan akan menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Dengan kata lain, penelitian ini ingin

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

menggambarkan tentang tayangan Opera Van Java yang didalamnya terdapat unsur

daya tarik, dan untuk mengetahui unsure apa yang paling diminati dari tayangan

tersebut. Selain itu, juga untuk mengetahui alas an penonton memilih tayagan

tersebut.

3.3. Satuan Amatan dan Satuan Analisis

Berdasar dari tujuan yang hendak dicapai dari penelitian, maka unit amatan

yang digunakan dalam penelitian ini penonton yang menyaksikan tayangan opera van

java yang bertempat tinggal di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten

Semarang. Sedangkan satuan analisis dalam penelitian ini adalah. ketertarikan

khalayak terhadap tayangan OVJ.

3.4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder, yakni :

1) Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung melalui daftar pertanyaan

dan pertanyaan terstruktur kepada responden yang berisi daftar

pertanyaan yang ada pada kuisioner. Data berupa sejumlah jawaban atas

beberapa pertanyaan yang diajukan kepada penonton tayangan OVJ di

Ds.Lopait, Kec,Tuntang, Kab.Semarang.

2) Data Sekunder

Adalah data yang tidak langsung didapat dari lapangan. Data yang

diperoleh melalui bahan-bahan pustaka yang terkait dengan masalah-

masalah yang diteliti. Bahan-bahan pustaka yang digunakan bisa berupa

buku-buku, internet, literature atau informasi tertulis lainnya.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara – cara yang dapat

digunakan oleh periset untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2006 : 63).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

mengunakan kuesioner. Metode ini berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan

yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan, lalu dikirim kepada responden untuk diisi

(Bungin, 2001 : 130).

- Kuisioner

Kuisioner dibagikan pada 366 responden yang merupakan para

penonton tayangan OVJ yang bertempat tinggal di Ds. Lopait, Kec.

Tuntang, Kab. Semarang

- Wawancara

Mewawancarai para penonton tayangan OVJ tentang alas an mereka

memiliki unsure yang diminati dalam tersebut.

3.6. Variabel Penelitian dan Indikator

Variabel penelitian adalah ketertarikan khalayak.

Indikator adalah unsur – unsur yang terdapat dalam tayangan OVJ. Unsur

daya tarik dalam sebuah tayangan dalam dilihat dari kode – kode yang terlihat. Untuk

membaca kode-kode tersebut, dapat menggunakan teknik analisis cultural studies dari

John Fiske seperti yang sudah diuraikan dalam bab II.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

3.7. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana tertera dalam tabel berikut

Tabel 3.1. Skala Pengukuran

UNSUR DAYA

TARIK /

KETERTARIK

AN

LEVEL TAYANGAN

(Menurut John Fikse :

‗Television Culture‘, 1992)

ITEM

PERTANYAAN

PERNYATAAN KEPADA

RESPONDEN

JENIS

DATA

SELEBRITIS

REALITAS

Penampilan

Penampilan –

Selebritis

Penampilan Sule, Andre, Aziz, dan

Nunung saat melawak diatas panggung

OVJ.

Ordinal

Penampilan figuran (pelengkap) dalam

tayangan OVJ

Ordinal

Penampilan Parto sebagai dalang dalam

tayangan OVJ.

Ordinal

Busana – Selebritis Busana Parto sebagai dalang dalam

tayangan OVJ.

Ordinal

Busana – Humor Busana Sule, Aziz, dan Nunung dilengkapi

dengan rambut palsunya.

Ordinal

Busana – Rasa

Takut

Busana Nunung dengan kain putih panjang

saat menjadi hantu.

Ordinal

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

HUMOR

RASA TAKUT

MUSIK

KESALAHAN

Busana Busana – Kesalahan Sule dan Aziz memakai busana seperti

wanita dalam tayangan OVJ. (Seperti Rok,

gaun)

Ordinal

Make-Up

(Make-Up) -

Humor

Make-up Aziz dan Sule yang menor seperti

wanita dalam tayangan OVJ

Ordinal

(Make-Up) - Rasa

Takut

Nunung yang memakai make-up yang tebal

putih seperti hantu.

Ordinal

Lingkungan

Lingkungan –

Humor

Lingkungan dalam tayangan OVJ di buat

seperti acara – acara yang sedang booming.

Misalnya : dibuat ‗the vos kamling‘ yang

menyerupai ‗the voice Indonesia‘, ‗eyang

cukur‘ menyerupai ‗eyang subur‘.

Ordinal

Lingkungan – Rasa

Takut

Suasana lingkungan dibuat angker sepi saat

menayangkan hantu

Ordinal

Kelakuan

Kelakuan – Humor

Tingkah laku Andre dan Aziz saat bergaya

seperti Ipin Upin

Ordinal

Tingkah laku Sule saat bergaya seperti

bang Rhoma Irama

Ordinal

Kelakuan –

Kesalahan

Tingkah Laku Sule dan Aziz saat berperan

menjadi banci

Ordinal

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

Cara Berbicara

Cara Berbicara –

Humor

Nunung berbicara dengan gaya alay Ordinal

Cara Berbicara –

Rasa Takut

Desta yang berperan sebagai hantu

berbicara dengan suara lirih saat menakut-

nakuti Sule dan Nunung.

Ordinal

Cara Berbicara –

Kesalahan

Aziz Gagap mengatakan Sule lagi ‗ultah‘

padahal Sule sedang ‗menangis‘

Ordinal

Bahasa Tubuh

Bahasa Tubuh –

Humor

Sule bernyanyi dengan berjogetan Ordinal

Bahasa Tubuh –

Kesalahan

Nunung yang pura-pura bernyanyi

(padahal suara sinden)

Ordinal

Ekspresi

Ekspresi – Humor Ekspresi ‗alay‘ Nunung dengan suara

centilnya

Ordinal

Ekspresi – Rasa

Takut

Ekspresi Nunung saat menjadi Hantu Ordinal

Eskpresi –

Kesalahan

Eskpresi lakon saat membuat kesalahan Ordinal

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

Representasi Cerita Cerita saat Sule, Nunung, Parto berperan

sebagai orang lain (misalnya : Bolot, Pok

nori, dan Bokir)

Ordinal

Cerita saat Aziz salah masuk ke studio Ordinal

Konflik

Pemain saling tarik menarik satu sama lain Ordinal

Dalang marah – marah ketika cerita tidak

sesuai

Ordinal

Desta menjadi setan yang bergelantungan,

ditarik kesana kemari oleh operator

Ordinal

Sule mendorong Aziz ke tembok yang

dibuat dengan bahan lunak

Ordinal

Karakter Aziz Gagap berkarakter menyerupai Glenn

Fredly

Ordinal

Dialog Dialog plesetan diucapkan pemain (missal

: ‗koak‘ padahal yang dimaksudkan

‗coach‘ dan ‗doremifasolsepatu‘ dan

‗dosilasolfamiredodol‘)

Ordinal

Setting Dalang membuka cerita sebelum

diperankan oleh para pemain

Ordinal

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

Disaat lampu mati saat ada hantu Ordinal

Saat masuk dan keluar acara OVJ musik

dimainkan

Ordinal

Ideologi Individualisme Banyolan para pemain yang menyinggung

pihak – pihak tertentu.

(misalnya : disangkutpautkan dengan

eyang subur).

Ordinal

Patriarki Banyolan Andre dan Sule di panggung

OVJ yang suka menjalahi Nunung atau

pemain tamu perempuan

Ordinal

Ras Bintang tamu indo(bule) dalam tayangan

OVJ

Ordinal

Lakon berlatar belakang cina di tayangan

OVJ

Ordinal

Kelucuan Sule dan Nunung menggunakan

logat Jawa OVJ

Ordinal

Kelas Pakaian orang kaya dan orang miskin yang

kadang dimainkan oleh Andre, Sule,

Nunung, dan Aziz

Ordinal

Ucapan – ucapan para lakon yang berlagak

seperti orang kaya

Ordinal

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

9

Sedangkan jumlah pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing pasangan

indikator yang diukur adalah sebagaimana tertera dalam tabel 3.2. berikut.

Tabel 3.2. Tabel Pengukuran

NO Daya Tarik

Level Tay.

Komedi

Selebritis Humor Rasa

Takut

Musik Kesalahan

1 Penampilan 1,2,3

2 Busana 4 5 6 7

3 Make-up 8 9

4 Lingkungan 10 11

5 Kelakuan 12,13 14

6 Cara Berbicara 15 16 17

7 Bahasa Tubuh 18 19

8 Ekspresi 20 21 22

9 Cerita 23,24

10 Konflik 25, 26, 27, 28

11 Karakter 29

12 Dialog 30

13 Setting 31, 32, 33

14 Individualisme 34

15 Patriarki 35

16 Ras 36, 37, 38

17 Kelas 39, 40

Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2013

Indikator – indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala likert

(skala sikap) (Subiakto, 2000 : 4). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

(Sugiyono, 2011: 93)

Cara pengukurannya adalah dengan menghadapkan seorang responden

dengan sebuah daftar pertanyaan mengenai daya tarik yang harus dijawab dengan

sikap pertanyaan ketertarikan dan ketidaktertarikan. Pilihan jawaban pernyataan

digolongkan menjadi empat alternatif jawaban, yaitu : ―Sangat Menarik‖,

―Menarik‖, ―Tidak Menarik‖, dan ―Sangat Tidak Menarik‖.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

10

Skala yang diberikan adalah sama dan berlaku untuk semua variabel.

Selanjutnya masing-masing jawaban sikap diberi bobot skor sebagai berikut :

a Sangat Menarik (SM) bernilai skor 4

b Menarik (M) bernilai skor 3

c Tidak Menarik (TM) bernilai skor 2

d Sangat Tidak Menarik (STM) bernilai skor 1

3.8. Populasi dan Sampel

Menurut Bungin (2005 : 99) populasi penelitian merupakan keseluruhan

dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala,

nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, populasinya

adalah penduduk yang bertempat tinggal di Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang, yang berjumlah 4394 jiwa.

Penentuan sample dilakukan dengan cara acak terhadap populasi (random

sampling). Penelitian ini ingin mengetahui unsur apa yang paling diminati para

penonton dalam tayangan OVJ, sehingga sample penelitian semestinya adalah

penduduk yang mengetahui tentang adanya tayangan OVJ dan pernah

menontonnya, agar mereka mampu memberikan pendapatnya. Namun dari

penelitian pendahuluan yang pernah penulis lakukan, diketahui bahwa hampir

semua penduduk desa Lopait sering menonton tayangan OVJ, sehingga

pengambilan sample dengan teknik random (siapapun, apapun latar belakangnya,

dsb.) dipandang memenuhi persyaratan metodologis.

Untuk penentuan jumlah sample digunakan metode yang dikembangkan

oleh Slovin dengan rumus sebagai berikut :

N

n =

N (d)2 +

1

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

11

Keterangan :

n = jumlah sample

N = jumlah populasi

d = nilai presisi (ditentukan sebesar 5% atau 0.05)

1 = angka konstan

Dengan menggunakan rumus di atas, maka sampelnya adalah sebesar

N

n =

N (d)2 +

1

4394

=

4394 (0.05)2

+ 1

4394

=

11,985

= 366 responden

3.9. Analisa Data

Pada penelitian ini teknik analisa data menggunakan statistik deskriptif

yang pada umumnya digunakan oleh para peneliti untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik variabel penelitian yang atama (Silalahi, 2003:82).

Deskripsi atau penggambaran sekumpulan data secara visual dapat dilakukan

dalam dua bagian, yaitu dalam bentuk gambar atau grafik dan dalam bentuk

tulisan. Dalam program SPSS for Windows version 12.0, metode statistik

deskriptif dapat digunakan untuk menghasilakan gambaran data berupa tabel

frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Tabel frekuensi digunakan untuk

menampilkan data dalam bentuk satu variabel saja dan tabulasi silang (crosstab)

digunakan untuk menampilkan data dalam kolom dan baris. ―Perhitungan data

dengan distribusi frekuensi dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data

tersebut kemudian di persentasekan‖(Bungin, 2005:171). Frekuensi tersebut juga

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

12

dapat dilihat penyebaran presentasenya, yang oleh kebanyakan orang dikenal

dengan frekuensi relatif.

Untuk menghitung sebaran presentase dari frekuensi tersebut, dapat

digunakan rumus :

N= fx x 100%

N

Keterangan :

N=Jumlah kejadian

Fx= frekuensi individu

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah / valid atau tidaknya

suatu kuisioner. Kuisoner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut (Sunyoto, 2009: 72).

Dalam reliabilitas dan validitas ,menurut peter Hagul (Singarimbun &

Effendi, 1982 :87 – 101), suatu alat ukur dapat di katakan reliable (dapat

dipercaya) jika alat ukur tersebut mantap, tepat dan homogen. Suatu alat

ukur dikatakan stabil apabila dalam mengukur sesuatu berulang kali, alat

ukur tersebut memberikan hasil yang sama (dengan syarat : kondisi saat

pengukuran tidak berubah).

Suatu pertanyaan (alat ukur) di katakan tepat apabila pertanyaan tersebut

jelas, mudah dimengerti dan terperinci. Suatu alat ukur dikatakan homogen

apabila pertanyaannya dibuat untuk mengukur suatu karakteristik.

Perhitungan korelasi masing-masing pertanyaan dengan sekor total

dengan menngunakan rumus kolerasi "product moment" dengan rumus

sebagai berikut (Sugiyono,2005) :

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

13

гxy = η (∑ XY) - (∑ X) (∑Y)

√ { η (∑X²) - (∑X²) ψ η (∑Y²) - (∑Y²)}

Dimana :

η : jumlah subyek

x : Skor total X

y : Skor total Y

(∑X²) : kuadrat jumlah skor total x

∑X² : jumlah kuadrat skor total x

∑Y² : jumlah kuadrat skor total Y

(∑Y²) : kuadrat jumlah skor total Y

Untuk kriteria pemilihan item dinyatakan valid atau tidak valid,

dinyatakan berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan

rhasil > rtabel.

Valid jika r hasil positif dan > rtabel

Tidak valid jika r hasil < r table

r table diperoleh dari df = N-2 = 18 ( 0,468 dengan taraf

signifikansi 5% )

Teknik untuk menguji validitas dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS 16.0. Hasil pengujian unsur daya tarik dalam tayangan OVJ

untuk masing – masing variable terhadap indikatornya dapat dilihat pada

tabel berikut :

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

14

Tabel. 3.3

Tabel Uji Validitas untuk unsur daya tarik dalam tayangan OVJ

ASPEK No.Item

Jumlah

Item

Total

Item

Gugur

Item

Valid

Penampilan Seleb 1,2,3 3 2 1

Busana Seleb 4 1 - 1

Humor 5 1 1 -

Rasa Takut 6 1 1 -

Kesalahan 7 1 - 1

Make-up Humor 8 1 - 1

Rasa takut 9 1 1 -

Lingkungan Humor 10 1 - 1

Rasa takut 11 1 - 1

Kelakuan Humor 12,13 2 1 1

Kesalahan 14 1 1 -

Cara bicara Humor 15 1 1 -

Takut 16 1 - 1

Kesalahan 17 1 - 1

Bahasa

tubuh

Humor 18 1 - 1

Kesalahan 19 1 1 -

Ekspresi Humor 20 1 1 -

Takut 21 1 1 -

Kesalahan 22 1 1 -

Cerita 23, 24 2 - 2

Konflik 25,26,27,28 4 - 4

Karakter 29 1 - 1

Dialog 30 1 1 -

Setting 31,32,33 3 - 3

Individualism 34 1 1 -

Patriarki 35 1 - 1

Ras 36,37,38 3 - 3

Kelas 39,40 2 - 2

Jumlah 40 40 14 26

Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2013

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

15

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan

dikatakan reliabel atau andal apabila jawban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan

cara menghitung koefisien Alpha Cronbach (α) terhadap semua item

dalam instrument yang valid. Kriteria alat ukur (instrumen) dinyatakan

reliabel jika alpha cronbach > rtabel dan jika alpha cronbach < rtabel

maka dinyatakan tidak reliable.

α = 2 1 – S1

- S2

Sx

2

α : koefesien reliabilitas alpha

S1

dan S

2 : varian skor belahan

satu dan varian skor belahan dua

Sx2 :

varian skor skala

Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai berikut :

r hasil postif dan r hasil > r table, dikatakan reliable

r hasil tidak positif, r hasil < r table, dikatakan tidak reliable

r table diperoleh dari df = N-2 = 18( 0,468 dengan taraf signifikansi

5% )

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

16

Tabel. 3.4

Tabel Uji Reliabilitas untuk unsur daya tarik dalam tayangan OVJ

ASPEK Cronbach Alpha

Penampilan Seleb

0,927

Busana Seleb

Humor

Rasa Takut

Kesalahan

Make-up Humor

Rasa takut

Lingkungan Humor

Rasa takut

Kelakuan Humor

Kesalahan

Cara bicara Humor

Takut

Kesalahan

Bahasa

tubuh

Humor

Kesalahan

Ekspresi Humor

Takut

Kesalahan

Cerita

Konflik

Karakter

Dialog

Setting

Individualism

Patriarki

Ras

Kelas

Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2013

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

17

Sekilas tentang obyek penelitian

Salah satu program acara komedi Opera Van Java (OVJ) merupakan

tayangan komedi yang berhasil membuat sebagian besar penontonnya setia

menonton tayangan ini. Opera Van Java (OVJ) adalah salah satu acara yang

ditayangkan di Trans 7 setiap hari pukul 20.00—22.00 WIB, dan OVJ merupakan

salah satu tayangan reality show yang banyak diminati penontonnya sampai

sekarang ini. Acara ini adalah acara komedi yang dipentaskan secara langsung di

depan penonton di studio. Acara OVJ mengadopsi cara pada pertunjukan

wayang—sebuah pertunjukan tradisional dari Jawa. Pertunjukkan Opera Van Java

dimulai dengan pembacaan scene oleh dalang. Setelah dalang selesai

membacakan scene, pemainpun memainkan adegan sesuai scene yang dibacakan

oleh dalang. Namun, di dalam pertunjukkan Opera Van Java pemain tidak harus

menjalankan cerita sesuai dengan keinginan dalang.

Pemain utama OVJ ini hanya lima orang tapi ―ributnya seperti limaribu

orang‖. Tentunya ribut bukan berantem, tapi ribut dengan gelak tawa penonton

disela canda Sule, Parto, Azis, Andre dan Nunung. Berikut adalah profil para

pemain utama dari Opera van Java di Trans7:

1.

Sumber : Source MasterEndi[Dot]Com

Sule mempunyai nama asli Entis Sutisna, akan tetapi terkenal dengan

nama Sule dan nama Sule sendiri memang lebih menjual dari pada nama Entis

Sutisna. Sule lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 15 November 1976. Sule

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

18

memiliki bakat melawak yang bisa diacungi jempol. Selain melawak, Sule juga

bisa bernyanyi, malah sudah mengeluarkan album sendiri. Selain bernyanyi dan

membintangi OVJ, Sule juga membintangi acara komedi lain seperti Awas Ada

Sule di Global-TV. Tak hanya itu, kini wajah Sule juga sering muncul di iklan

sebagai icon dari salah satu provider di Indonesia.

2.

Sumber : Source MasterEndi[Dot]Com

Andre Taulani, adalah pemain OVJ yang juga tak kalah lucu. Lahir di

Jakarta pada tanggal 17 September 1974 dan memiliki kemampuan yang hampir

sama dengan Sule yaitu melawak dan juga bernyanyi. Selain kemampuan tersebut,

Andre juga memiliki kemampuan lain sebagi presenter atau pembawa acara.

Pernah menjadi vocalis band terkenal di Indonesia yaitu Stinky, akan tetapi karena

suatu hal Andre keluar dari grup band ini. Tak jarang hal ini sering menjadi ejekan

teman-teman pemeran OVJ yang lain; ditambah lagi ketika Andre gagal menjadi

wakil bupati.

3.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

19

Sumber : Source MasterEndi[Dot]Com

Parto memiliki nama asli Edi Supono. Lahir di Jakarta pada tanggal 17

April 1961 yang berprofesi sebagai komedian sejak dulu. Ia merupakan salah satu

anggota ‗Patrio‘, grup lawak yang pernah tenar di dekade 1980an. Parto yang

berperan sebagai dalang dalam setiap acara OVJ memang terlihat paling tua di

antara pemain lainnya. Akan tetapi lawakannya juga masih bisa menghibur

pecinta OVJ. Di kehidupan pribadinya, Parto ternyata memiliki 2 orang istri dan 4

orang anak. Karena wajahnya mirip Ariel ‗Peterpan‘, maka Parto sering di-ledeki

teman-temannya untuk menyanyikan lagu-lagu dari group band Peterpan.

4.

Sumber : Source MasterEndi[Dot]Com

Azis memiliki nama asli Muhammad Azis, akan tetapi karena gaya khas

melawaknya yang gagap,Azis lebih dikenal dengan panggilan Azis Gagap. Lelaki

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

20

kelahiran Jakarta, 22 Desember 1961 ini sudah menekuni profesi melawaknya

sejak 1991. Azis mengawali karir melawak melalui panggung lenong dari satu

kelurahan ke kelurahan lain di Jakarta. Kemudian pada tahun 1999 dia mulai

bekerja dengan Bagito dalam acara Paviliun 21 di TVRI. Selain melawak, Azis

juga pernah membintangi beberapa film Horor di antaranya "Pocong Ngesot

(2011), Kuntilanak Kesurupan (2011) dan Kepergok Pocong (2011).

5.

Sumber : Source MasterEndi[Dot]Com

Tri Retno Prayudati adalah nama asli dari Nunung ovj. Pelawak wanita

berbadan gemuk ini lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 5 April 1964.

Kemampuan lawaknya sudah terasah sejak bergabung bersama group lawak

Srimulat. Nunung memang terlihat paling beda di antara pemain OVJ lainnya

karena nunung adalah satu-satunya pelawak wanita di OVJ. Dalam kehidupan

pribadinya, ibu dari 2 anak ini rupanya telah mengalami kegagalan perkawinan

hingga dua kali dengan pasangan yang lebih muda usianya.

―Di sini gunung di sana gunung, wayangnya bingung dalangnya juga

bingung, yang penting bisa ketawa.‖ Itu adalah sepengggal kalimat handal yang

selalu dilontarkan Parto sang dalang dalam Opera Van Java. Sebuah komedi serial

televisi yang hadir di Trans7 setiap pukul delapan malam. Opera Van Java

merupakan sebuah seni tradisi, wayang orang, yang dikemas dengan bentuk

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6984/3/T1_362009060_BAB III... · penulis akan menguraikan langkah-langkah yang telah

21

keseuaian zaman sehingga menjadi menarik untuk dtonton. Format yang

ditampilkan dalam OVJ (Opera Van Java) sangat bagus mengingat masyarakat

saat ini mempunyai under estimated terhadap seni tradisi seperti wayang orang.

Paradigma itu coba dhilangkan sekaligus berupaya melestarikan budaya jawa

dengan format yang berbeda.

Dalam OVJ, Parto ― yang bertindak sebagai sang dalang sama seperti

peran dalang dalam wayang wong ― menjadi penggerak para pemainnya seperti,

Andre Taulani, Sule, Azis Gagap, dan Nunung. Tak hanya itu, dalang pun

ditemani oleh sinden yang selalu bernyanyi setiap sang pemain memulai adegan

dan diiringi oleh musik gemelan. Keunikan muncul ketika dalang beserta wayang

atau pemainnya dapat bertindak sesuka hati sesuai dengan keinginan dalang dan

lepas dari keajegan formulasi wayang wong. Sebuah kombinasi yang menarik

dengan menampilkan budaya Jawa dengan balutan cerita yang menarik. Sebelum

OVJ kita pernah mendangar Ludruk Glamor, Ketoprak Humor, ataupun Srimulat.

Hanya saja, OVJ menjadi sebuah penyajian yang istimewa karena ditempatkan

pada kondisi lesunya acara hiburan berbalut budaya atau seni rakyat.