bab iii metode penelitian a. pendekatan dan metode...

16
20 Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar bisa memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara prefesional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru”. Penelitian yang digunakan adaptasi Kemmis dan MC.Taggart dengan melakukan siklus model spiral. Siklus ini digunakan peneliti karena sesuai dengan tahap peneliti tindakan. Tahap-tahap ini diantarannya: a. Tahap persiapan dan perencanaan tindakan (planning) Pada tahap ini peleneliti merencanakan tidakan yang akan dilakukan agar memperbaiki aktivitas belajar peserta didik di kelas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting) Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan sebagai implementasi dari rancangan-rancangan yang telah direncanakan dalam penelitian tindakan kelas. c. Tahap observasi (observing) Tahap ini peneliti mengamati pelaksanaan tindakan dan membuat catatan lapangan sebagai pedoman pengamatan.

Upload: trinhnhi

Post on 07-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

20 Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas

yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar bisa memperbaiki dan

meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara prefesional, oleh

karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari

yang dihadapi oleh guru”.

Penelitian yang digunakan adaptasi Kemmis dan MC.Taggart dengan

melakukan siklus model spiral. Siklus ini digunakan peneliti karena sesuai

dengan tahap peneliti tindakan.

Tahap-tahap ini diantarannya:

a. Tahap persiapan dan perencanaan tindakan (planning)

Pada tahap ini peleneliti merencanakan tidakan yang akan

dilakukan agar memperbaiki aktivitas belajar peserta didik di kelas,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sesuai dengan

perencanaan sebagai implementasi dari rancangan-rancangan yang telah

direncanakan dalam penelitian tindakan kelas.

c. Tahap observasi (observing)

Tahap ini peneliti mengamati pelaksanaan tindakan dan membuat

catatan lapangan sebagai pedoman pengamatan.

21

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Tahap refleksi (reflecting)

Tahap refleksi adalah perbaikan dan penyempurnaan pada

pemberian tindakan selanjutnya atau perbaikan dan penyempurnaan pada

siklus selanjutnya.

Keempat tahap dalam tindakan tersebut adalah untuk membuat

siklus, yaitu putaran kegiatan yang berurutan yang kembali kelangkah

semula jika hasil yang direncanakan belum tercapai. Jadi satu siklus

adalah dari tahap penyusunana rancangan sampai dengan tahap refleksi

yang tidak lain adalah evaluasi Arikunto (2009,hlm.18)

Gambar 3.1

Tahap-tahap dalam PTK model spiral dari Kemmis dan Taggart

REVISED

PLAN REFLECT

ACT

OBSERVE

REFLECT

ACT

OBSERVE

REVISED

PLAN

REVISED

REFLECT

ACT

OBSERVE

22

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Lebakwana

kecamatan kramatwatu kabupaten serang sebanyak 24 siswa. Adapun

pokok bahasanya adalah konsep uang.

2. Lokasi penelitian

Penelitian bertempat di SD Negeri Lebakwana Kampung Cayur

Desa Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.

3. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya pelaksanaan

penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggukan judul

„„Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Uang‟‟. Agar hasil

penelitian ini tidak menimbulkan kesalahpahaman, maka istilah-istilah itu

dijelaskan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick

Dalam penelitian ini di definisikan sebagai berikut:

Metode Talking Stick yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu

tongkat berbicara. Talking Stick merupakan metode yang

pembelajarannya menggunakan tongkat dan berkelompok yang terdiri

dari 5 - 6 peserta didik dalam setiap kelompok. Dalam pembelajaran

dengan menggunakan metode Talking Stick dapat mendorong peserta

didik agar bisa mengemukakan pendapat. Pembelajaran Talking Stick ini

lebih dahulu diawali dengan penjelasan guru mengenai materi pokok

yang akan dipelajari. Peserta didik diberikan waktu untuk lebih dahulu

membaca materi didalam buku, berikan waktu yang cukup dalam

23

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas tersebut. Setelah itu guru memutarkan tongkat kepada peserta

didik, dan yang mendapatkan bagian memegang tongkat, itulah yang

harus menjawab pertannya dari guru dan mengemukakan pendapat.

Didalam pembelajran kooperatif tipe Talking Stick ini adapun

manfaatnya yaitu dapat melatih peserta didik dalam membaca, peserta

didik dapat memahami materi dengan cepat, menguji kesiapan peserta

didik, melatih membaca dan memahami pelajaran dengan cepat.

Sedangkan kekurangan dari metode Talking Stick ialah peserta didik yang

pandai lebih mudah menerima materi sedangakan peserta didik yang

kurang pandai kesulitan menerima materi, guru kesulitan melakukan

pengawasan, ketenangan kelas kurang terjaga dan membuat peserta didik

senam jantung.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu perubahan prilaku seseorang yang

didalamnya terdapat pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar

juga bisa dikatakan sebagai suatu perubahan dari kemampuan peserta

didik yang berupa kognitif, efektif dan psikomotor secara menyeluruh.

Pada penelitian ini hasil belajar peserta didik ditentukan melalui hasil tes-

tes soal yang diberikan setelah pembelajaran berlangsung. Dalam hasil

belajar terdapat penilaian yang diberikan peserta didik untuk mengetahui

tercapai atau tidaknya tujuan dari proses pembelajaran. Hasil belajar yang

diharapkan oleh peneliti adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik dalam pembelajaran IPS di kelas III.

D. Instrument Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi instrument penelitian atau alat

penelitian adalah penelitian itu sendiri diperkuat dengan kutipan dari

(Sugiono, 2013, hlm, 305) bahwa “Dalam penelitian kualitatif , yang menjadi

instrument atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri”. Oleh karena itu,

24

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti bertindak sebagai instrument aktif karena dalam upaya untuk

mengumpulkan data-data yang dilapangan. Sehingga data yang diperoleh

peneliti itu benar.

Dalam pembelajaran tentang penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Talking Stick, semua itu tercatat dalam instrument yang telah

dibuat oleh peneliti. Adapun pedoman yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Tes hasil belajar

Pengumpulan data yang digunakan adalah tes objektif untuk

individu, yaitu dalam bentuk tes piihan ganda, adapun banyaknya soal

yaitu 10 soal.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pedoman Soal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas / Semester : III (tiga) / 2 (dua)

Standar Kompetensi : 2. Mengenal sejarah uang dan penggunaan uang

KOMPETENSI

DASAR

INDIKATOR

TINGKAT

KESUKARAN

K1

(Pengetahuan)

K2

(Pemahaman)

K3

(Aplikasi)

JUMLAH

PG PG PG

2.4 Mengenal

sejarah uang

dan

penggunaan

uang sesuai

dengan

kebutuhan

Mengenal

sejarah uang

MD 1 1

SD 2 1

SK

Mengenal

penggunaan

uang

MD 10 5 2

SD 9 7 2

SK

Mengenal

jenis - jenis

uang

MD

SD

SK 8 3 2

Mengenal MD

25

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manfaat

menabung

SD 4 1

SK 6 1

Jumlah 4 3 3 10

b. Lembar observasi

Lembar observasi atau lembar pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, kegiatan tersebut berkenaan

dengan aktivitas yang dilakukan guru dan peserta didik pada saat proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Talking Stick pada konsep uang.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Pedoman Observasi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

No

Tahap

Aspek yang

diamati

Indikator

No

item

1 Tahap pertama

Penjelasan

materi oleh

Guru

Peserta didik menunjukan keterlibatan dalam kegiatan

pembelajaran.

1

Peserta didik dapat menyimak materi yang diberikan

oleh Guru.

2

Peserta didik mampu memahami materi. 3

2 Tahap kedua

Kemampuan

berdiskusi

Peserta didik dapat berdiskusi dan berbagi jawaban

dengan kelompok(masing-masing kelompok 2 orang).

4

Peserta didik dapat kerjasama dengan teman kelompok. 5

Peserta didik menunjukan antusiasme dalam kelompok. 6

26

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Tahap ketiga

Melakukan

permainan

Talking Stick

Peserta didik dapat meyimak penjelasan guru mengenai

langkah-langakah model pembelajaran kooperatif tipe

Talking Stick .

7

Peserta didik ikut serta dalam bernyanyi saat permainan

Talking Stick dilakukan.

8

Peserta didik menunjukan keaktifan saat pembelajaran

Talking Stick.

9

4 Tahap

keempat

Kemampuan

menjawab

pertanyaan

Peserta didik mampu menjawab pertanyaan saat tongkat

berhenti dibangkunya.

10

Peserta didik mampu menjawab pertanyaan dengan

jelas dan tepat.

11

Peserta didik memberikan jawaban sesuai dengan yang

diharapkan.

12

5 Tahap kelima

Keberanian

dalam berbica

Peserta didik berani berbicara didepan guru dan teman-

temannya.

13

Peserta didik menunjukan adanya kepercayaan diri yang

tinggi saat berbicara.

14

Peserta didik menunjukan keaktifan dalam berbicara. 15

c. Wawancara

Pedoman wawancara ini berisi daftar pertanyaan yang diajukan

kepada guru dan peserta didik. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk

mengetahui respon atau tanggapan guru dan peserta didik mengenai

pelaksanaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking

Stick dalam pembelajaran.

27

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Narasumber : Peserta Didik Kelas III SDN Lebakwana

No Aspek Indikator Pertanyaan

1 Partisipasi Peserta didik

mampu memahami

materi sejarah uang

dan kegunaan uang

Apakah kamu

memahami materi

tentang sejarah

uang dan

penggunaan uang?

Peserta didik dapat

mengikuti

pembelajaran

menggunakan

metode talking

stick

Apakah dengan

model

pembelajaran

Talking Stick

membuat kamu

mudah memahami

materi yang

diajarkan?

2 Motivasi Peserta didik

semangat dalam

belajar

Apakah dengan

model pembelajar

Talking Stick

membuat kamu

semangat dalam

belajar?

28

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peserta didik

merasa senang saat

pembelajaran

berlangsung

Menurut kamu

apakah

pembelajaran

dengan

menggunakan

metode Talking

Stick

menyenangkan?

3 Keaktifan Peserta didik

berani dan bisa

menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh

gurumu?

Bagaimana

menurutmu setelah

belajar IPS dengan

menggunakan

model Talking

Stick , apakah

kamu sekarang

sudah berani

berbicara didepan

kelas?

E. Prosedur Penelitian

a) Prasiklus

1. Rencana

Pada tahap ini peneliti harus menentukan sekolah mana yang

akan diadakan penelitian tentang masalah belajar yang ada dikelas,

setelah dapat kemudian peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada

sekolah bahwa kita akan melakukan penelitian, kemudian tentukan

hari/tanggal berapa akan dilaksanakan.

Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN

Lebakwan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 24 orang. Terdiri

dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

2. Tindakan

29

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rencana tindakan ini yang akan dilakukan yaitu membuat soal

untuk mengetahui perolehan nilai rata-rata peserta didik dan sejauh

mana pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan

materi uang.

3. Observasi

Kegiatan observasi merupakan langkah awal untuk mencari

masalah atau kekurangan dalam pembelajaran yang akan diteli untuk

menjadi bahan tindakan pada siklus 1. Adapun proses pengamatan

yang dilihat dari peneliti yaitu proses pembelajaran peserta didik, cara

penyampaian guru dalam menyampaikan materi, dan media apa saja

yang dipakai oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Maka dari itu

peneliti harus terjun langsung kelokasi penelitian untuk mengamati

dan mengetahui kondisi awal pembelajaran peserta didik.

4. Refleksi

Pada tahap ini, guru dan peneliti diskusi pada prasiklus tentang

hal-hal yang diperoleh pada saat observasi. Temuan-temuan yang

ditemukan atau kelemahannya dijadikan bahan revisi pelaksanaan

pada siklus 1.

b) Siklus 1

1. Perencanaan

Perencanaa peneliti sebagai berikut :

1) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Pembuatan pedoman observasi

3) Pembuatan pedoman wawancara

4) Membuat soal tes

2. Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan yang akan dilakukan

adalah: Hal yang dilakukan dalam tahapan pelaksanaan tindakan ini

yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode

30

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran Talking Stick memulai dari apersepsi, kegiatan awal,

kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), kegiatan akhir dan

penutup termasuk evaluasi pembelajaran.

3. Observasi

Pada tahap ini, yang dilakukan mengamati dan mencatat semua

hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Adapun, observasi dilakukan terhadap aktivitas belajar

dan kemampuan hasil belajar peserta didik.

4. Refleksi

Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menganalisis hasil

pengamatan yang dilakukan dilapangan berupa lembar observasi, tes

hasil belajar yang diperoleh pada akhir kegiatan pembelajaran sekolah.

Kegiatan pembelajaran berlangsung, dan catatan-catatan yang ditemui

dilapangan.

Dari hasil refleksi dapat dijadikan acuan untuk menetapkan

langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan pada siklus

II. Di dalam siklus II pada dasarnya sama saja dengan siklus I, yang

membedakannya yaitu perencanaan yang berdasarkan pada hasil

kegiatan refleksi didalam siklus I sehingga membuat perbaikan dalam

pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan

F. Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tehnik Pengumpulan data

1) Obsevasi

Teknik pengumpulan data yang peneliti akan lakukan adalah

observasi yang pengamatannya langsung ke lapangan. Serta

mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi. Menurut Arikunto

(2010, hlm, 199) mengatakan bahwa observasi dapat dilakukan melalui

pengeliatan penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang

dikatakan ini adalah pengamatan langsung.

31

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Tes

Teknik pengumpulan data melalui tes untuk melihat hasil yang

signifikan pada penelitian yang akan dilakukan. Karena seperti

pengertian teknik tes menurut Arikunto (2010 , hlm, 193) tes adalah

seretan pertanyaan atau latihan untuk mengukur keterampilan. Adapun

tes yang dilakukan peneliti adalah tes prestasi yaitu tes yang digunakan

untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang masing-masing

mengukur satu jenis variabel. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah

tes pilihan ganda.

3) Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang ditujukan

kepada guru bersangkutan sebagai narasumber pada penelitian ini.

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik

dan penelitian mengalami berbagai permasalahan, ataupun sebagai

tolak ukur peneliti untuk melakukan refleksi atau perbaikan. Dalam

wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung tanpa melalui

perantara.

2. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis ini ditulis berdasarkan pedoman observasi,

wawancara, dan hasil tes. Analisis data ini dilakukan dari awal sampai

akhir pelaksanaan dari setiap siklus. Data tentang aktivitas belajar siswa

terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick

dalam mata pelajaran IPS. Data yang diolah dan disajikan secara

kualitatif destkriptif dengan prosedur sebagai berikut :

Data mentah yang diperoleh dari hasil tes, kemudian diolah

melalui cara penyekoran, dan menghitung nilai rata-rata kemampuan

siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai kondisi akhir

32

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dalam memahami pelajaran IPS. Untuk menghitung nilai dan rata-

rata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut:

a. Tehnik Analisis Data Hasil Tes

1) Penilaian

Rumus menghitung nilai siswa:

S = 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦 × 𝟏𝟎𝟎

Keterangan: S = Nilai

(Purwanto,2012.hlm.112)

Menghitung rata-rata nilai siswa

X = 𝐗

𝐍

Keterangan : X = Nilai rata-rat

𝐗 = Total nilai rata=rata

N = Jumlah siswa

(Arikunto,2009.hlm.45)

2) Kategorisasi nilai

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian

Rentang Penilaian Presentasi Huruf mutu

90-99 90-99% A (Baik Sekali)

80-89 80-89% B (Baik)

70-79 70-79% C (Cukup)

60-69 60-69% D (Kurang)

Kurang dari 60 Kurang dari 60% E (Tidak Lulus)

(Sudjana,2001.hlm.118)

3) Presentase

Rumus menghitung presentase ketuntasan belajar siswa:

33

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝐏 = 𝐏

𝐍 × 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan : P = Ketuntasan belajar

𝑷 = Jumlah siswa yang tuntas belajar

𝑵 = Jumlah Siswa

100% = Bilangan tetap

(Arikunto,2009.hlm.236)

b. Teknik Analisis Data Hasil Observasi

Adapun rumus presentase yang digunakan dalam pengamatan

observasi ini adalah sebagai berikut :

1) Jumlah indikator = semua peserta didik × per-indikator

2) 𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 =𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 ×𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓× 𝟏𝟎𝟎

=𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓

𝟐𝟒 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 × 𝟑 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓× 𝟏𝟎𝟎

=𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 × 𝟏𝟎𝟎

𝟕𝟐

3) Jumlah keseluruhan aspek : jumlah aspek =

4) Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Skor nilai 90-100 : A (sangat aktif)

2. Skor nilai 80-89 : B (aktif)

3. Skor nilai 65-79 : C (cukup aktif)

4. Skor nilai 55-64 : D (kurang aktif)

34

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Skor nilai dibawah 55 : E (sangat kurang aktif)

5) Indikator keberasilan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking

Stick untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD

Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kota Serang Tahun

Ajaran 2014-2015 dapat di katakan berasil jika memenuhi

indikator sebagai berikut :

1. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe

Talking Stick mendapatkan kriteria minimal “aktif”

2. Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe

Talking Stick mengalami ketuntasan belajar mencapai 80%

c. Teknik Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara dengan menggunakan analisis sesuai

dengan jawaban, sehingga menafsirkan respon peserta didik terhadap

proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan

Talking Stick mengalami peningkatan atau tidaknya dilihat dari

jawaban-jawaban peserta didik.

G. Validitas dan Rehabilitas Penelitian

Validitas dan rehabilitas bertijuan untuk mengetahui keabsahan pada

sebuah tes yang akan diujikan kepada peserta didik yang dapat dilakukan

berkali-kali dengan hasil atau urutan yang sama. Adapun penjelasan tentang

uji validitas dan rehabilitas menurut Sugiono (2013, hlm, 370-375) :

a. Meningkatkan ketekunan ialah melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data

dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

b. Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data sebagai sumbe dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

35

Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data.