bab iii metode penelitianeprints.umm.ac.id/47100/4/bab iii.pdf3. minuman teh kemasan ready to drink...

16
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Malang merupakan kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur dan merupakan kota terbesar ke dua di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya. Kota Malang merupakan salah satu kota dengan tingkat konsumsi yang tinggi terhadap makanan dan minuman jadi. Menurut data BPS (2018) rata-rata pengeluaran masyarakat Kota Malang pada tahun 2017 terhadap makanan dan minuman jadi dalam sebulan yaitu sebesar Rp. 256.378,-. Jumlah ini meningkat dari tahun 2016 yang sebesar Rp. 195.601,-. Berdasarkan tingkat pengeluaran masyarakat Kota Malang, peneliti menentukan lokasi penelitian secara sengaja atas pertimbangan Kota Malang dianggap lokasi yang cocok dan relevan dengan judul penelitian. Lokasi utama pada penelitian ini tepatnya pada Alfamart tiap-tiap kecamatan di Kota Malang, atas pertimbangan bahwa PT. Atri Distribusindo mendistribusikan Ichitan Thai Milk Tea dalam jumlah terbesar dan konsisten yaitu pada Alfamart diseluruh Kota Malang. Selain Alfamart peneliti juga mendatangi beberapa lokasi lainnya seperti minimarket dan pusat perbelanjaan yang menyediakan Ichitan Thai Milk Tea, serta peneliti mendatangi lokasi responden secara langsung dan sengaja dengan persyaratan kriteria responden telah terpenuhi. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan, yaitu mulai bulan November 2018 hingga Januari 2019. 3.2 Metode Pengambilan Sampel Menurut Winarno (2018) sampling adalah kegiatan menentukan sampel. Penelitian tidak perlu melibatkan semua anggota populasi dengan pertimbangan akademik dan non akademik populasi dapat diwakili oleh sebagian dari anggotanya

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 36

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian

    Malang merupakan kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur dan merupakan

    kota terbesar ke dua di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya. Kota Malang

    merupakan salah satu kota dengan tingkat konsumsi yang tinggi terhadap makanan

    dan minuman jadi. Menurut data BPS (2018) rata-rata pengeluaran masyarakat

    Kota Malang pada tahun 2017 terhadap makanan dan minuman jadi dalam sebulan

    yaitu sebesar Rp. 256.378,-. Jumlah ini meningkat dari tahun 2016 yang sebesar

    Rp. 195.601,-. Berdasarkan tingkat pengeluaran masyarakat Kota Malang, peneliti

    menentukan lokasi penelitian secara sengaja atas pertimbangan Kota Malang

    dianggap lokasi yang cocok dan relevan dengan judul penelitian.

    Lokasi utama pada penelitian ini tepatnya pada Alfamart tiap-tiap kecamatan

    di Kota Malang, atas pertimbangan bahwa PT. Atri Distribusindo mendistribusikan

    Ichitan Thai Milk Tea dalam jumlah terbesar dan konsisten yaitu pada Alfamart

    diseluruh Kota Malang. Selain Alfamart peneliti juga mendatangi beberapa lokasi

    lainnya seperti minimarket dan pusat perbelanjaan yang menyediakan Ichitan Thai

    Milk Tea, serta peneliti mendatangi lokasi responden secara langsung dan sengaja

    dengan persyaratan kriteria responden telah terpenuhi. Penelitian dilakukan dalam

    jangka waktu tiga bulan, yaitu mulai bulan November 2018 hingga Januari 2019.

    3.2 Metode Pengambilan Sampel

    Menurut Winarno (2018) sampling adalah kegiatan menentukan sampel.

    Penelitian tidak perlu melibatkan semua anggota populasi dengan pertimbangan

    akademik dan non akademik populasi dapat diwakili oleh sebagian dari anggotanya

  • 37

    yang disebut sampel. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan

    metode purposive sampling. Pengambilan sampel dengan metode purposive

    sampling menurut Winarno (2018) merupakan pengambilan sampel secara sengaja

    dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Penentuan kriteria tersebut

    dimaksudkan agar reponden yang dituju dapat memberikan informasi maksimal.

    Kriteria responden dalam penelitian ini yaitu:

    1. Responden merupakan konsumen Ichitan Thai Milk Tea yang melakukan

    pembelian lebih dari satu kali.

    2. Responden merupakan konsumen Ichitan Thai Milk Tea yang pernah membeli

    produk minuman thai tea dengan merek selain Ichitan Thai Milk Tea.

    Penentuan jumlah sampel pada penelitian penelitian ini menggunakan

    pendekatan Tabachic & Fidell yaitu besar sampel ditentukan sebanyak 25 kali

    variabel eksogen (Ferdinand, 2006). Perhitungan besar sampel sebagai berikut:

    n = (25 x variabel eksogen)

    n = 25 x 4

    n = 100 responden

    Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh jumlah sampel yang diambil

    yaitu sebanyak 100 responden. Peneliti kemudian membagi keseluruhan jumlah

    sampel tersebut secara merata pada lima kecamatan di Kota Malang, agar

    pengambilan sampel dan penyebaran kuesioner merata pada keseluruhan wilayah

    di Kota Malang yaitu 20 responden pada tiap kecamatan. Karena keterbatasan

    peneliti dan terdapat lokasi yang cukup jauh yaitu pada Kecamatan Sukun, peneliti

    kemudian mengalokasikan sejumlah sampel pada wilayah Kecamatan Sukun untuk

    ditambahkan pada jumlah reponden di Kecamatan Lowokwaru atas pertimbangan

  • 38

    data BPS (2018) bahwa Kecamatan Lowokwaru merupakan kecamatan dengan

    jumlah penduduk terbanyak, sehingga penyebaran kuesioner pada setiap kecamtan

    diperoleh dengan pembagian jumlah responden sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Jumlah Responden Tiap Kecamatan di Kota Malang

    Kecamatan Jumlah Responden (orang)

    Lowokwaru 28

    Sukun 12

    Kedungkandang 20

    Blimbing 20

    Klojen 20

    Total 100

    Sumber: Data Primer Diolah, 2019

    3.3 Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari

    kuesioner, wawancara, observasi, dan studi pustaka dengan penjelasan sebagai

    berikut:

    1. Metode Kuesioner

    Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti dan secara

    umum angket atau kuesioner digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan

    dengan data pribadi responden, pendapat atau informasi lain yang berkaitan dengan

    maslah penelitian (Winarno, 2018). Kuesioner dalam penelitian ini terdapat 10 butir

    pernyataan pada variabel keputusan pembelian, 6 butir pernyataan pada variabel

    produk, 4 butir pernyataan pada variabel harga, 5 butir pernyataan pada variabel

    promosi, dan pada variabel distribusi sebanyak 4 butir pernyataan.

  • 39

    2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara

    langsung kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang

    berhubungan dengan penelitian. Penulis melakukan wawancara secara langsung

    dengan konsumen Ichitan Thai Milk Tea dan Distributor Ichitan Thai Milk Tea di

    Kota Malang.

    3. Metode Observasi

    Metode ini dilakukan dengan datang dan melihat secara langsung pada lokasi

    penelitian untuk mengamati konsumen Ichitan Thai Milk Tea di Kota Malang agar

    memperoleh informasi yang diperlukan.

    4. Metode Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara

    mempelajari literatur yang dapat menunjang serta melengkapi data yang diperlukan

    serta berguna bagi penyusunan penelitian ini (Lembang, 2010). Studi pustaka yang

    digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengumpulkan dan mempelajari

    data dari buku, jurnal penelitian, majalah, dan literatur lainnya yang memiliki

    relevansi dengan penelitian.

    3.3.1 Jenis Data dan Sumber Data

    1. Data Primer

    Data primer merupakan data atau informasi yang yang diperoleh secara

    langsung dan bersumber dari reponden penelitian yaitu konsumen Ichitan Thai Milk

    Tea di Kota Malang.

  • 40

    2. Data Skunder

    Data skunder merupakan data atau informasi yang diperoleh secara tidak

    langsung dari responden penelitian. Data ini yang bersifat melengkapi, mendukung,

    dan memperkuat penelitian yang dapat diperoleh dari data BPS, perusahaan,

    literatur, dan instansti terkait yang memeliki relevansi dengan penelitian.

    3.3.2 Skala Pengukuran Data

    Skala pengukuran data yang digunakan pada penelitian ini yatiu

    menggunakan Skala Likert. Skala pengukuran ini digunakan oleh peneliti untuk

    menyatakan tanggapan responden dari setiap pertanyaan yang diajukan peneliti.

    Skala likert merupakan salah satu teknik pengukuran yang sering digunakan oleh

    penelitian dalam riset pemasaran yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi,

    dan lain-lain. Periset dalam pembuatan skala likert menyusun beberapa pernyataan

    yang berhubungan dengan suatu isu atau objek, lalu subjek atau responden diminta

    untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan (Hendri, 2009).

    Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan skala likert lima jenjang

    dengan menggunakan alternatif jawaban sebagai berikut:

    Tabel 3.2 Skala Likert

    Skor Alternatif Jawaban Keterangan

    1 Sangat Tidak Setuju Butir penyataan dianggap sangat tidak sesuai

    dengan persepsi dan ekspektasi responden

    2 Tidak Setuju Butir penyataan dianggap tidak sesuai dengan

    persepsi dan ekspektasi responden

    3 Netral Responden memberikan penilaian seimbang atau

    dalam keadaan ragu-ragu

    4 Setuju Butir pernyataan dianggap sesuai dengan persepsi

    dan ekspektasi responden

    5 Sangat Setuju Butir pernyataan dianggap sangat sesuai dengan

    persepsi dan lebih dari ekspektasi responden

  • 41

    3.4 Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel

    3.4.1 Batasan Istilah

    Penulisan batasan istilah pada penelitian ini bertujuan untuk menghindari

    adanya perbedaan pemahaman judul antara penulis dan pembaca, maka penulis

    menyusun batasan istilah sebagai berikut:

    1. Konsumen adalah sesorang maupun kelompok yang mengkonsumsi atau

    menggunakan barang dan jasa untuk kepentingan sendiri, keluarga, maupun

    orang lain dan tidak untuk dijual kembali.

    2. Keputusan pembelian adalah tindakan seseorang dalam pengambilan keputusan

    untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk yang ditawarkan oleh

    penjual.

    3. Minuman teh kemasan ready to drink merupakan salah satu olahan teh yang

    diproduksi dalam bentuk minuman serta dikemas dalam bentuk sedemikian rupa

    sehingga dapat dikonsumsi secara langsung tanpa ada proses pengolahan lebih

    lanjut.

    4. Thai tea merupakan salah satu varian minuman teh yang berasal dari dari Negara

    Thailand yang dibuat dengan berbahan dasar Teh hitam dengan campuran susu

    dan rempah lainnya.

    5. Merek dagang adalah kata atau simbol yang melambangkan suatu produk

    perusahaan sehingga produk tersebut memiliki ciri khas dan pembeda antara

    produk yang satu dengan produk yang lainnya.

    6. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada konsumen baik

    dalam bentuk barang maupun jasa.

  • 42

    7. Harga merupakan nilai dari suatu barang atau sejumlah uang yang harus dibayar

    oleh konsumen untuk memperoleh produk baik dalambentuk barang maupun

    jasa tertentu.

    8. Promosi adalah segala upaya dan aktivitas yang dilakukan oleh produsen untuk

    memberikan informasi dan menawarkan suatu produk kepada konsumen dengan

    tujuan agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

    9. Distibusi merupakan salah satu kegiatan pemasaran dalam penyaluran suatu

    produk dengan tujuan dapat mempermudah dalam penyampaian produk yang

    ditawarkan produsen kepada konsumen.

    3.4.2 Pengukuran Variabel

    1. Keputusan Pembelian (Y)

    Variabel keputusan pembelian (Y) diukur melalui pendekatan skala likert

    dengan menggunakan indikator sebagai berikut:

    a. Tujuan dalam membeli sebuah produk

    b. Pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek

    c. Kemantapan pada sebuah produk

    d. Melakukan pembelian ulang

    e. Memberikan rekomendasi kepada orang lain

    2. Produk ( X1)

    Variabel produk (X1) diukur melalui pendekatan skala likert dengan

    menggunakan indikator sebagai berikut:

    a. Kesesuaian dengan kegunaannya

    b. Rasa

    c. Citra atau image

  • 43

    d. Kemasan

    3. Harga (X2)

    Variabel harga (X2) diukur melalui pendekatan skala likert dengan

    menggunakan indikator sebagai berikut:

    a. Kesesuaian harga dengan rasa dan citra produk

    b. Daya saing harga dengan produk sejenis

    c. Kesesuaian harga dengan manfaat

    4. Promosi (X3)

    Variabel promosi (X3) diukur melalui pendekatan skala likert dengan

    menggunakan indikator sebagai berikut:

    a. Kemampuan memperoleh perhatian konsumen

    b. Kualitas penyampaian pesan atau mudah tidaknya iklan dibaca dan dipahami

    c. Frekuensi penanyangan iklan pada media promosi baik melalui sosial media

    maupun media elektronik

    d. Kemampuan menggugah perasaan atau mendorong minat membeli melalui

    promosi penjualan

    5. Distribusi (X4)

    Variabel distribusi (X4) diukur melalui pendekatan skala likert dengan

    menggunakan indikator sebagai berikut:

    a. Kemudahan konsumen akhir dalam mendapatkan produk di supermarket,

    minimarket, dan toko terdekat lainnya.

    b. Ketersediaan produk di tempat pembelian dalam jumlah maupun waktu.

  • 44

    3.5 Metode Analisis Data

    Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode

    deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif pada

    penelitian ini yaitu merupakan metode yang digunakan analisis data terutama untuk

    melihat gambaran secara umum penelitian ciri-ciri atau karakteristik responden dan

    variabel serta mendeskripsikan data variabel penelitian. Metode deksriptif

    kuantitatif merupakan pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan

    dilanjutkan dengan analisis data melalui prosedur statistik untuk menguji kebenaran

    hipotesis penelitian yang telah diajukan sebelumnya, kemudian dilengkapi dengan

    penjelasan secara deskriptif mengenai fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan

    sehingga dapat tercermin keadaan yang sesungguhnya (Wahyono, 2017).

    Prosedur statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis jalur

    (path analysis). Analisis jalur memerlukan prasyarat analisis yaitu uji validitas, uji

    reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

    multikolenieritas dengan penjelasan sebagai berikut:

    3.5.1 Uji Prasyarat Analisis

    1. Uji Instrumen Penelitian

    a. Uji Validitas

    Menurut Perdana (2016) uji validitas adalah suatu alat pengujian terhadap

    instrument penelitian yang dibentuk dan disusun sedemikian rupa untuk mengukur

    ketepatan, kecermatan dan sah nya suatu instrument penelitian yang berupa

    kuesioner. Uji validitas dengan program SPSS merupakan teknik pengujian yang

    sering digunakan para peneliti yaitu menggunakan Korelasi Bivariate Pearson

    (Produk Momen Pearson). Analisis Bivariate Pearson ini dilakukan dengan

  • 45

    mengkorelasikan masing-masing skor butir dengan skor total. Skor total adalah

    akumulasi atau penjumlahan dari keseluruhan butir. Butir-butir pertanyaan yang

    berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan butir-butir tersebut mampu

    memberikan penjelasan terhadap sesuatu yang ingin diungkap. Jika r hitung lebih

    besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan

    valid.

    b. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

    hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, suatu hasil pengukuran dapat dipercaya

    apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek

    yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur

    dalam diri subyek memang belum berubah (Matodang, 2004). Menurut Perdana

    (2016) uji reliabilitas merupakan alat untuk menguji atau mengukur kepercayaan

    instrument kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk untuk

    mengetahui konsistensi dari sebuah alat ukur dan konsisten jika pengukuran

    tersebut diulang dari waktu ke waktu. Metode yang sering digunakan dalam

    penelitian yaitu dengan menggunakan nilai Cronbach’s Alpha. Jika nilai

    Cronbach’s Alpha > rtabel , maka butir-butir instrument penelitian tersebut reliabel

    atau dapat dipercaya.

    2. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas adalah pengujian data untuk melihat apakah nilai residual

    terdistribusi normal atau tidak. Menurut Perdana (2016) uji normalitas

    dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa ada sampel diambil dari populasi yang

  • 46

    berdistribusi normal. Teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas,

    antara lain Uji Kolgomorov-Smirnov dan dengan grafik. Uji Kolmogorov-Smirnov

    Test melalui program SPSS 21 for windows. Apa bila nilai Asymp. Sig. suatu

    variabel lebih besar dari level of significant 5% (> 0.050) maka variabel tersebut

    berdistribusi normal, sedangkan jika nilai Asymp. Sig. suatu variabel lebih kecil

    dari level of significant 5% (< 0.050) maka variabel tersebut tidak terdistribusi

    normal. Menggunkanan uji grafik yaitu normal tidaknya suatu data dapat dideteksi

    juga lewat plot grafik histogram, jika bulatan pada pp plot mengikuti garis

    kenormalan data dan histogram membentuk kurva landai maka data berdistribusi

    normal.

    b. Uji Lineritas

    Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

    mempunyai hubungan linear atau tidak. Menurut Hadis (2015) uji linearitas data

    bertujuan untuk mengetahui linear atau tidaknya masing-masing variabel bebas

    terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear

    menggunakan test of linearity program SPSS. Menurut Wibowo (2016) untuk

    menentukan apakah sebaran skor antara kedua variabel yang kita uji linier, maka

    perlu dilihat nilai p (Sig) dengan p linearity. Jika nilai p lebih besar dari 0.05

    (p>0.05) maka sebaran data dianggap tidak linier, sebaliknya jika nilai p lebih kecil

    dari 0,05 (p Ftabel maka sebaran data dianggap tidak linier.

    c. Uji Heteroskedastisitas

  • 47

    Uji Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua

    pengamatan di dalam model regresi yang mana regresi yang baik seharusnya tidak

    terjadi heteroskedasitas (Denziana et al, 2014). Pengambilan keputusan yaitu

    dengan cara:

    1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola tertentu yang

    teratur (begelombang melebar kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan

    bahwa terjadi heteroskedastisitas.

    2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik yang menyebar di atas dan di

    bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

    heteroskedastisitas.

    d. Uji Multikolinearitas

    Menurut Perdana (2016) uji multikolinearitas merupakan alat uji model

    regresi untuk menemukan adanya korelasi atau hubungan yang kuat antar variable

    bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang kuat diantara

    variabel bebas. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji regresi,

    berdasarkan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kriteria

    yang digunakan adalah:

    1. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah

    multikolinearitas.

    2. Jika nilai Tolerance ≥ 0,10, maka maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

    masalah multikolinearitas

    3.5.2 Analisis Jalur (Path Analysis)

    Menurut Juanim (2004) analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang

    dapat digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel

  • 48

    dengan variabel lainya. Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua

    jenis variabel yaitu variabel bebas variabel yang biasa di simbolkan dengan huruf

    X1, X2,…. Xm, dan variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi yaitu variabel

    yang biasa disimbolkan dengan huruf Y1, Y2,…. Yn. Pengaruh pada analisis jalur

    yaitu pengaruh eksogen variabel terhadap endogen variabel yang dapat berupa

    pengaruh langsung dan tidak langsung. Model persamaan yang digunakan dalam

    penelitian ini yaitu menggunakan model satu persamaan struktural (A Single

    Equation Path Model /A Single Regression Equation). Model ini merupakan model

    yang mengambarkan hubungan kausal antara X1, X2, X3, X4 terhadap Y, biasanya

    dengan bentuk model ini peneliti hanya ingin melihat pengaruh variabel eksogen

    (X1, X2,X3, X4) terhadap variabel endogen (Y), disamping melihat pengaruhnya

    secara bersama-sama, peneliti juga ingin mengetahui variabel mana yang memiliki

    pengaruh terbesar (Juanim, 2004). Langkah analisis jalur menurut Sarwono (2011):

    1. Membuat diagram jalur atau hubungan struktural antara variabel eksogen dan

    endogen pada penelitian serta persamaan strutruralnya.

    2. Menghitung korelasi antar variabel, koefisien jalur serta koefisien determinasi.

    3. Menghitung pengaruh faktor lain Pyε dengan menggunakan rumus:

    ρYXԐ = √(1 − 𝑅2𝑦(𝑥1𝑥2…𝑘

    4. Menguji Koefisien Jalur :

    a. Melakukan pengujian secara simultan dengan langkah-langkah sebagai

    berikut:

    Membuat hipotesis:

    H0 = 0

  • 49

    (Tidak terdapat pengaruh secara simultan atau serempak antara variabel

    bebas terhadap variabel terikat)

    H1 = PYXi≠0

    (Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel

    terikat)

    Syarat Pengambilan Keputusan:

    1. Berdasarkan Nilai Probabilitas

    Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima

    Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak

    2. Berdasarkan nilai Nilai Fhitung dan Ftabel

    Jika Fhitung < Ftabel, , maka H0 diterima

    Jika Fhitung > Ftabel, , maka H0 ditolak

    b. Melakukan pengujian secara parsial dengan langkah-langkah sebagai berikut

    Membuat hipotesis:

    H0 : PYXi = 0 atau koefisien jalur tidak signifikan.

    (Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap

    variabel terikat).

    H1 : PYXi ≠ 0 atau koefisien jalur tidak signifikan.

    (Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel

    terikat).

    Syarat Pengambilan Keputusan:

    1. Berdasarkan Nilai Probabilitas

    Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima

    Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak

  • 50

    5. Melakukan trimming jika diperlukan, apabila terjadi trimming maka perhitungan

    harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurut pengujian tidak

    bermakna (no significant).

    6. Menghitung besarnya pengaruh secara proporsional dengan rumus:

    a. Pengaruh langsung = ρyuxi . ρyuxi

    b. Pengaruh tidak langsung = ρyuxu . rx1x2 . ρyuxi

    c. Pengaruh total = (ρyuxi . ρyuxi) + (ρyuxi . rx1x2 . ρyuxi)

    Berikut ini merupakan hubungan struktural antara variabel eksogen dan

    endogen pada penelitian:

    Gambar 3.1 Hubungan Struktural antara X1, X2, X3, X4, dan Y

    Berdasarkan Gambar 3.1 bahwa diagram jalur menggunkan model satu

    persamaan struktural hanya terdiri dari sebuah substruktur (yang juga merupakan

    struktur lengkapnya), yang berisi empat buah variabel eksogen X1, X2, X3, X4dan

    2. Berdasarkan nilai Nilai Thitung dan Ttabel

    Jika thitung < ttabel, , maka H0 diterima ,

    Jika thitung > ttabel, , maka H0 ditolak

  • 51

    sebuah variabel endogen, yaitu Y, persamaan struktural untuk diagram jalur

    tersebut adalah Y= ρYX1X1+ ρYX2X2+ ρYX3X3 + ρYX4X4+ ε