bab iii identifikasi data - abstrak.uns.ac.id · gambar 3. aplikasi tapastic pada smartphone...

16
28 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Data Objek Perancangan Objek yang akan dirancang adalah komik berformat webcomic dengan judul “Koma”. Komik ini dirancang sebagai serial yang akan berganti cerita tiap season. Meskipun cerita dan latar belakang berganti tiap season, Tokoh utama dan tokoh pendukung dalam komik ini tetap sama. Webcomic “Koma” adalah komik ber-genre horror yang mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Lembuswana. Lembuswana adalah mahasiswa bertalenta yang tidak memiliki tujuan hidup. Hidupnya mengalami perubahan drastis. setelah ia mengalami kecelakaan dan koma selama empat bulan. Akibat pengalaman mati suri itu, Lembuswana mendapat kemampuan untuk melihat makhluk halus. Sejak itu hidup Lembuswana dicekam ketakutan akibat dihantui makhluk- makhluk halus di sekitarnya. Lembuswana mengalami depresi sampai keluarganya berniat memasukkan pemuda itu ke rumah sakit jiwa. Lembuswana yang sadar bahwa ia tidak gila akhirnya bertekad menghadapi ketakutannya dan berusaha bersikap normal agar dapat kembali menjalani kehidupan sehari-harinya. Dalam usahanya itulah ia bertemu dengan Nandhini dan Adiluhur ketika kembali ke kampus untuk melanjutkan kuliahnya yang terbengkalai. Lewat peristiwa-peristiwa yang mereka alami bersama, ketiganya mulai membangun hubungan erat.

Upload: truongthu

Post on 16-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

28

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A. Identifikasi Data Objek Perancangan

Objek yang akan dirancang adalah komik berformat webcomic dengan judul

“Koma”. Komik ini dirancang sebagai serial yang akan berganti cerita tiap season.

Meskipun cerita dan latar belakang berganti tiap season, Tokoh utama dan tokoh

pendukung dalam komik ini tetap sama.

Webcomic “Koma” adalah komik ber-genre horror yang mengisahkan tentang

seorang pemuda bernama Lembuswana. Lembuswana adalah mahasiswa bertalenta

yang tidak memiliki tujuan hidup. Hidupnya mengalami perubahan drastis. setelah ia

mengalami kecelakaan dan koma selama empat bulan. Akibat pengalaman mati suri

itu, Lembuswana mendapat kemampuan untuk melihat makhluk halus.

Sejak itu hidup Lembuswana dicekam ketakutan akibat dihantui makhluk-

makhluk halus di sekitarnya. Lembuswana mengalami depresi sampai keluarganya

berniat memasukkan pemuda itu ke rumah sakit jiwa. Lembuswana yang sadar bahwa

ia tidak gila akhirnya bertekad menghadapi ketakutannya dan berusaha bersikap

normal agar dapat kembali menjalani kehidupan sehari-harinya. Dalam usahanya

itulah ia bertemu dengan Nandhini dan Adiluhur ketika kembali ke kampus untuk

melanjutkan kuliahnya yang terbengkalai. Lewat peristiwa-peristiwa yang mereka

alami bersama, ketiganya mulai membangun hubungan erat.

Page 2: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

29

Kisah dalam komik “Koma” pada dasarnya bertujuan mengajarkan filsafat

tradisional bangsa Indonesia yang diceritakan melalui mitos. Selain sebagai alat

propaganda dan pengajaran agama, sejak jaman dahulu, mitos digunakan sebagai alat

pengukuhan kekuasaan para penguasa di Indonesia. Dalam Babad Tanah Jawi

misalnya, diceritakan kisah heroik para penguasa Jawa. Mereka dikisahkan memiliki

berbagai kesaktian dan mampu berkomunikasi dengan makhluk halus. Kisah-kisah

mistis inilah yang mendasari perancangan komik bergenre horror ini.

Karakter-karakter dalam komik ini merupakan perwujudan pemuda-pemuda

Indonesia masa kini. Tokoh utama digambarkan sangat individualis dan tidak

mempercayai hal-hal mistis. Ia juga menganggap hidupnya sangat membosankan

sebab di masa modern ini dengan semakin canggihnya teknologi dan semakin

bervariasinya bentuk hiburan, masyarakat justru menjadi semakin mudah bosan.

Premis utama dalam komik ini adalah bagaimana perangai tokoh utama yang bosan

hidup dan tanpa tujuan berubah menjadi bersemangat untuk mengembangkan diri

setelah mengalami mendapat berbagai falsafah hidup bangsa Indonesia dalam kisah

mistis yang ia alami.

Pemilihan genre horror juga didasari oleh budaya mistik bangsa Indonesia yang

sangat kental. Pada jaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia sangat menjaga

kebersihan alam karena percaya bahwa jika alam dirusak maka dhanyang (bahasa

Jawa, makhluk halus penunggu atau pelindung suatu daerah) akan marah dan

mendatangkan malapetaka bagi manusia. Kepercayaan nenek moyang ini sebenarnya

bukan berdasar pada rasa takut semata melainkan juga sikap saling menghormati

Page 3: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

30

terhadap sesama penghuni alam semesta. Mitos dalam budaya Indonesia mengajarkan

coexistence antar makhluk hidup untuk menjaga keseimbangan alam.

Judul “Koma” sendiri diambil berdasarkan kejadian yang dialami tokoh utama

yaitu koma selama empat bulan. Kata “koma” juga sebagai perumpamaan keadaan

mental generasi muda saat ini yang sedang koma karena tidak lagi bersemangat untuk

menjaga keselarasan hidup dengan alam dan hanya memikirkan diri sendiri.

1. Referensi Cerita

Referensi cerita yang digunakan dalam pembuatan naskah webcomic „Koma”

adalah berbagai mitos yang ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Season

pertama pada komik ini akan mengangkat mitos-mitos yang ditemukan di kota

Surakarta. Mitos-mitos ini didapat dari wawancara, studi pustaka, dan studi

dokumenter. Wawancara melibatkan masyarakat setempat sebagai narasumber.

Studi pustaka memakai beberapa buku sebagai acuan, salah satunya buku Babad

Tanah Jawi, dan berbagai buku arsip Kota Surakarta. Studi dokumenter antara

lain dengan mengambil inspirasi dari film-film horror yang terkenal di Indonesia

misalnya Mati Suri yang disutradarai oleh Rizal Mantofani.

2. Unsur-Unsur Cerita

a. Unsur Intrinsik

1) Tema

Tema dalam komik ini adalah tentang pencarian jati diri, persahabatan,

dan pelestarian alam.

2) Tokoh dan Perwatakan

Page 4: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

31

a) Tokoh Primer

Tokoh primer atau utama dalam komik ini bernama Lembuswana,

seorang mahasiswa semester 4 jurusan psikologi. Ia berumur 18 tahun.

Sifatnya acuh tak acuh, cepat bosan, suka berbohong, pandai berpura-

pura, tidak mensyukuri hidup. Lembuswana disukai banyak gadis

karena wajahnya yang tampan, penampilannya menarik, dan sangat

ramah.

b) Tokoh Sekunder

Tokoh sekunder dalam cerita ini adalah Nandhini dan Adiluhur.

Nandhini adalah seorang mahasiswi semester 6 jurusan Ilmu

Pendidikan. Nandhini adalah seorang feminis yang sangat

mengagungkan kesetaraan gender. Ia bercita-cita menjadi guru di

daerah terpencil dan mengembangkan pendidikan di Indonesia. Ia

bahkan berniat tidak menikah demi mewujudkan cita-citanya itu.

Tokoh sekunder kedua adalah Adiluhur. Pada season pertama

Adiluhur adalah tokoh antagonis. Ia sangat suka mengerjai dan

mempermainkan tokoh utama. Adiluhur adalah seorang penganut

paham Kejawen. Ia memiliki juga memiliki kemampuan untuk melihat

dan berkomunikasi dengan makhluk halus. Adiluhur sangat bijaksana

namun terkesan misterius. Ia adalah contoh manusia yang mampu

hidup coexist dengan makhluk halus dan alam.

c) Tokoh Komplementer

Page 5: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

32

Dalam webcomic “Koma” akan terdapat banyak tokoh

komplementer. Tokoh-tokoh komplementer yang akan muncul dalam

komik ini antara lain para dhanyang atau penunggu yang mitosnya

ditemui dalam kepercayaan masyarakat Indonesia.

Misalnya saja Nyi Lastri, dhanyang rekaan yang terinspirasi dari

makam yang terdapat di tepian Bengawan Solo. Nyi Lastri akan

muncul dalam season pertama webcomic “Koma” sebagai dhanyang

yang ditemui tokoh utama di pemakaman dalam kampusnya.

Selain dhanyang akan muncul berbagai hantu yang akrab di telinga

masyarakat Indonesia seperti tuyul, pocong, kuntilanak, genderuwo,

dan lain-lain.

3) Latar/ Setting

Webcomic “Koma” season pertama mengambil latar belakang kota

Surakarta. Season berikutnya “Koma” akan mengambil tempat-tempat lain

di Indonesia.

4) Alur dan Pengaluran

Alur yang digunakan dalam webcomic “Koma” adalah alur campuran,

yaitu alur yang menggabungkan alur maju dan alur mundur (flashback).

5) Sudut Pandang/ Point of View

Sudut pandang yang diambil adalah sudut pandang pelaku ketiga.

6) Amanat/ Pesan

Page 6: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

33

Amanat atau pesan yang ingin disampaikan melalui cerita dalam

komik ini adalah sebagai manusia Indonesia yang berbudaya maka

selayaknya menghargai setiap makhluk dan hidup selaras dengan alam.

b. Unsur Ekstrinsik

Komik “Koma” season pertama akan sangat diperngaruhi oleh nilai-nilai

budaya Jawa karena mengambil setting kota Surakarta tetapi secara umum

dipengaruhi budaya Indonesia sebagai acuan nilai-nilai pada tiap tokoh.

B. Identifikasi Webcomic di Indonesia

1. Gambaran Umum Webcomic di Indonesia

Komik Indonesia saat ini sedang mengalami masa kebangkitan.

Berkembangnya media sosial online ternyata memberikan keuntungan tersendiri

bagi para komikus untuk mendistribusikan karya-karyanya. Sebut saja Sweta

Kartika yang menggunakan Facebook sebagai media untuk mengunggah

komiknya yang berjudul Grey dan Jingga. Komik karyanya itu terkenal di

kalangan netizen sehingga akhirnya diterbitkan menjadi buku komik oleh salah

satu penerbit di Indonesia. Masih banyak lagi contoh komikus yang namanya

dikenal saat ini karena menerbitkan karyanya di media online.

Kemudahan untuk mengunggah karya secara online ini membuat trend baru

dalam dunia perkomikan yaitu bahwa untuk menjadi komikus tidak perlu lagi

Page 7: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

34

bersusah-payah mendapatkan penerbit buku resmi. Setiap orang bisa menjadi

komikus dan menerbitkan karyanya sendiri.

2. Distributor Webcomic

Dengan maraknya penggunaan smartphone atau ponsel pintar ber-platform

Android dan iOS, maka masyarakat semakin dimudahkan dalam mengakses

informasi, termasuk dalam hal penerbitan webcomic. Dahulu webcomic hanya

dapat dinikmati melalui komputer sehingga akses masyarakat hanya terbatas pada

mereka yang benar-benar berminat dan menyediakan waktu untuk membaca

komik. Namun sekarang dengan hadirnya berbagai aplikasi smartphone yang

dikhususkan untuk membaca webcomic, semakin banyak orang yang menikmati

komik sebagai hiburan singkat di waktu luang mereka. Bahkan orang yang

awalnya tidak tertarik membaca komik kini mulai tertarik karena berbagai

kemudahan tersebut. Contoh aplikasi yang digunakan untuk membaca webcomic

antara lain adalah Line Webtoon dan Tapastic.

Tapastic menerapkan sistem pembayaran kepada komikus yang mengunggah

komiknya di sana melalui banyaknya iklan yang dilihat saat pengguna membaca

komik. Namun Tapastic saat ini hanya menerbitkan komik dalam bahasa Inggris.

Sedangkan aplikasi yang saat ini telah menyediakan webcomic dalam bahasa

Indonesia adalah Line Webtoon.

Page 8: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

35

Gambar 2. Logo Tapastic

Sumber: webcomicalliance.com (10 Maret 2016)

Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone

Sumber: play.google.com (10 Maret 2016)

Line Webtoon adalah aplikasi smartphone yang menyediakan kemudahan

untuk membaca ataupun mengunggah komik secara gratis. Komikus indie

berkesempatan mengunggah karya-karyanya ke Line Webtoon agar dapat dibaca

oleh para pengguna Line Webtoon secara gratis melalui section Webtoon

Challenge. Line Webtoon menerapkan sistem rating pada komik-komik yang

diunggah di dalamnya. Apabila banyak pembaca yang menyukai sebuah komik

maka komik tersebut akan mendapat rating tinggi dan berkesempatan menjadi

Page 9: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

36

webcomic/ webtoon resmi. Komikus webcomic/ webtoon resmi akan

mendapatkan bayaran dari Line Webtoon. Semakin tinggi jumlah pembacanya,

maka semakin banyak royalty yang akan diterima oleh komikus. Line Webton

juga memungkinkan para pembacanya untuk berinteraksi satu sama lain melalui

fitur comment pada tiap webcomic. Fitur ini juga memungkinkan komikus untuk

melihat reaksi pembacanya atau bahkan untuk ikut berkomentar.

Gambar 4. Logo Line Webtoon

Sumber: www.webtoons.com

Gambar 5. Webtoon Challenge Banner

Sumber: www.webtoons.com

Page 10: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

37

C. Identifikasi Data Komparasi

1. Webcomic “Possessed”

Gambar 6. Webcomic “Possessed”

Sumber: www.webtoons.com (10 Maret 2016)

Webcomic “Possessed” adalah komik korea bergenre horror action karya

Hongtae Kim yang terbit setiap Sabtu dan Minggu di Line Webtoon.

Berlatarbelakang negara Korea, webcomic ini bercerita tentang seorang pengusir

hantu bernama Master Cheon yang sebenarnya sama sekali tidak bisa melihat

hantu. Dalam setiap acara TV-nya, Master Cheon hanya menebak situasi kliennya

dengan pengetahuan psikologi yang dimilikinya. Tebakan Master Cheon selalu

benar dan itulah yang membuatnya sangat terkenal. Sampai suatu hari seorang

gadis yang mengaku dihantui oleh arwah-arwah mendatanginya dan meminta

agar Master Cheon mengusir hantu-hantu yang selama ini sering muncul

dihadapannya. Meskipun awalnya menolak, Master Cheon akhirnya menerima

Page 11: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

38

karena tergiur bayaran yang tinggi dari gadis tersebut. Inilah awal mula

petualangan Master Cheon untuk mengungkap misteri kecelakaan beruntun,

penipuan, dan penyelundupan barang illegal yang dibumbui kejadian-kejadian

mistis.

Komik ini dipilih sebagai kompetitor karena memiliki genre yang sama yaitu

horror. Ilustrasi yang digunakan dalam komik ini sangat menarik dan mendukung

genre horror. Komik ini menggunakan gaya ilustrasi manga/ manhwa yang saat

ini sangat digemari pemca komik di Indonesia. Dari segi cerita, komik ini sangat

menarik karena mencampurkan realisme dan mistisisme sehingga membuat

pembaca bertanya-tanya apakah dunia supranatural benar-benar ada ataukan

hanya gejala psikologis saja. Sayangnya sebagai komik bergenre horror, cerita

dalam komik ini kurang menakutkan.

Page 12: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

39

2. Webcomic “KITATENT: Kisah Nyata Bertemu Hantu”

Gambar 7. Webcomic “KITATENT”

Sumber: Line Webtoon Android

Kisah nyata bertemu hantu adalah webcomic yang terbit di Line Webtoon

setiap hari Selasa. Komik karya Rudiansyah Sadewa ini bercerita tentang

pengalaman-pengalaman “nyata” bertemu dengan hantu. Setiap minggu komik ini

hadir dengan cerita yang berbeda, latar belakang yang berbeda, dan tokoh-tokoh

yang berbeda pula.

Dari segi ilustrasi, komik ini menggunakan gaya komik kartun namun masih

menampilkan kesan menyeramkan dengan penggunaan warna gelap. Sedangkan

dari segi cerita komik ini cukup menarik karena menampilkan berbagai jenis

hantu yang ada di Indonesia sehingga sekaligus menambah pengetahuan para

pembaca. Sayangnya teks dialog dan narasi tidak tertata dengan baik sehingga

seringkali sulit dibaca.

Page 13: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

40

D. Analisis SWOT

Analisis SWOT terutama dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang

(reevaluasi) suatu hal yang telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan

meminimumkan resiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah dengan

mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negative

yang berpotensi menghambat pelakasanaan keputusan perancangan yang telah

diambil. (Sarwono dan Lubis, 2007: 18)

Langkah analisis yang dilakukan yaitu mengkaji hal atau gagasan yang akan

dinilai dengan cara memilah dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan

(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) yang

biasa disingkat SWOT.

Analisis SWOT Webcomic “Koma” disusun berdasarkan studi komparasi

pada beberapa webcomic yang memiliki keunggulan tertentu sehingga layak

dikomparasikan. Berikut ini adalah hasil analisis SWOT webcomic “Koma”,

“Possessed”, dan “Kisah Nyata Bertemu Hantu”.

Page 14: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

41

Pembanding Koma Possessed Kisah Nyata Bertemu

Hantu

Kekuatan

(Strength)

Menggunakan mitos

untuk mengajak

pembaca agar hidup

selaras dengan alam.

- Menggunakan

ilustrasi semi realis

dengan warna gelap

sehingga mendukung

genre horror.

- Telah terlebih dahulu

terkenal, memiliki

pembaca setia, dan

sudah menjadi

webtoon resmi di

Line Webtoon.

- Menggunakan gaya

ilustrasi manhwa

yang saat ini sedang

digandrungi pembaca

remaja.

- Menampilkan cerita

yang sudah akrab di

telinga pembaca

sehingga mudah

dimengerti.

- Menggunakan

“kisah nyata”

sebagai referensi

cerita sehingga

pembaca tersugesti

dan menganggap

cerita tersebut

benar-benar terjadi.

- Konsisten dalam

jadwal penerbitan.

Kelemahan

(Weakness)

- Merupakan

webcomic baru yang

ditayangkan dalam

Webtoon Challenge

sehingga belum

memiliki pembaca

setia.

- Suasana horror tidak

begitu terasa dan

banyak menonjolkan

segi action sehingga

tidak menakutkan

bagi pembaca

- Gambar

menggunakan gaya

kartun sehingga

kesan “nyata”

kurang terasa.

- Lettering atau

penempatan dialog

dan narasi masih

terkesan berantakan.

Peluang

(Opportunity)

- Belum banyak

webtoon Indonesia

yang mengangkat

komik dengan ide

cerita semacam ini.

- Budaya Korea saat ini

sangat populer di

kalangan remaja

termasuk manhwa.

- Banyaknya wecomic

bergenre horror

yang tidak konsisten

mematuhi jadwal

penerbitan.

Ancaman

(Threat)

- Pembaca komik di

Indonesia saat ini

lebih banyak

menggandrungi komik

romance, komedi, dan

action.

- Komik Indonesia

mulai menggantikan

jajaran komik Korea

di Line Webtoon.

- Munculnya berbagai

webcomic Indonesia

baru bergenre horror

dengan ilustrasi

yang lebih menarik

dan cerita yang

lebih menyeramkan.

Tabel 4. Analisis SWOT

Page 15: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

42

E. Unique Selling Preposition (USP)

Unique Selling Proposition (USP) atau nilai keunggulan adalah segala

kelebihan produk/ jasa yang membedakannya dari kompetitor lain dan ditaksir akan

memberikan keuntungan atau faktor khas yang dimiliki produk jasa yang memiliki

daya jual tinggi. (Agustrijanto, 2002: 67, 144) Sebuah perusahaan atau produk perlu

membangun citra tersendiri untuk menempati posisi tertentu di benak masyarakat.

Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa

USP dari webtoon “Koma” adalah ide cerita yang baru dan ilustrasi semi realis yang

mendukung genre horror. Ide cerita yang dimaksud adalah penggunaan mitos sebagai

cara untuk mengajak pembaca agar hidup selaras dengan alam, yang dalam komik ini

disimbolkan sebagai makhluk halus dan tempat kediamannya. Dari segi ilustrasi,

komik ini menggunakan gaya ilustrasi semi realis yang membuat cerita terasa lebih

nyata dengan tetap mempertimbangkan trend saat ini yaitu gaya ilustrasi manga dan

manhwa.

F. Positioning

Positioning diartikan sebagai kedudukan, kemampuan menempatkan diri yang

diwujudkan dalam iklan di tengah khalayak sasaran tau sesuatu yang khas dari

produk atau jasa yang diiklankan yang berhasil menempati tempat di pasar.

(Agustrijanto, 2002: 67, 143)

Positioning dapat diartikan rancangan, yaitu upaya untuk menempatkan suatu

produk pada benak konsumen sebagai produk yang dapat memenuhi kebutuhan

Page 16: BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Gambar 3. Aplikasi Tapastic pada smartphone Sumber: play.google.com (10 Maret 2016) ... ilustrasi semi realis dengan warna gelap sehingga

43

konsumen. Strategi positioning (penempatan citra produk) merupakan hasil persepsi

tentang suatu produk atau merek yang dikomunikasikan dalam benak konsumen.

Strateginya adalah dengan menempatkan produk dalam benak konsumen yang tidak

dimiliki oleh kompetitor lain.

Berdasarkan keunikan yang dimiliki webcomic “Koma” maka positioning

yang diterapkan adalah webtoon “Koma” sebagai media penyampai pesan yang

terdapat dalam mitos-mitos daerah di Indonesia. Komik ini akan mengupas

pengajaran dan kebijaksanaan nenek moyang bangsa Indonesia yang tersimpan di

dalam mitos kepada generasi muda.