bab iii desain penelitian a. objek...
TRANSCRIPT
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
DESAIN PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel motivasi,
variabel disiplin kerja, dan variabel kinerja pegawai. Dimana variabel motivasi
(X1) dan variabel disiplin kerja (X2) merupakan variabel bebas (independent
variabel), sedangkan variabel kinerja pegawai (Y) merupakan variabel terikat
(dependent variabel).
Penelitian ini dilakukan di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Perdagangan Kota Bandung yang beralamat di Jalan Kawaluyaan No. 2 Bandung.
B. Metode Penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode apa yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman
atau langkah-langkah yang harus dilakukan agar memperoleh gambaran
permasalahan, sehingga dapat menemukan pemecahan dari masalah yang diteliti.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad
(1998:131), yang menyatakan bahwa:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan
mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah
penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta
dari situasi penyelidikan.
Sugiyono (2006:160), menjelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
52
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Survei Eksplanasi (Explanatory Survey), yaitu penelitian yang bertujuan
menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5), mengemukakan bahwa
”Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal
antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis”.
Objek telaah penelitian survei eksplanasi adalah untuk menguji hubungan
antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis
yang akan diuji kebenarannya. Dengan menggunakan metode survei eksplanasi,
penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara tiga variabel,
yaitu variabel motivasi, variabel disiplin kerja dan variabel kinerja pegawai.
Apakah terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
Bidang Koperasi di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota
Bandung.
C. Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel
menjadi konsep yang lebih sederhana, yaitu indikator. Operasional variabel ini
dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Menurut
Sugiyono (2006:19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu adalah suatu
atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.
Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu
variabel terikat. Variabel motivasi (X1) dan variabel disiplin kerja (X2) sebagai
53
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel independent atau variabel bebas, dan variabel kinerja pegawai (Y)
sebagai variabel dependent atau variabel terikat.
1. Operasional Variabel Motivasi
Motivasi dalam penelitian ini merupakan kekuatan yang mendorong
seorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku.
Merujuk pada teori motivasi berprestasi dari McClelland, maka motivasi
dalam penelitian ini meliputi dimensi: (1) Kebutuhan pencapaian (nAch-Need for
Achievement), (2) Kebutuhan akan afiliasi (nAff-Need for Affiliation), dan (3)
Kebutuhan akan kekuasaan (nPow-Need for Power). Secara lebih rinci,
operasional variabel motivasi akan dibahas pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Motivasi
Konsep
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Motivasi (X1)
merupakan
kekuatan yang
mendorong
seorang
karyawan yang
menimbulkan
dan
mengarahkan
perilaku.
Gibson
(1996:185)
1. Kebutuhan
pencapaian
(nAch-Need
for
Achievement)
1) Kreativitas a. Dorongan untuk
berusaha
melakukan
pekerjaan dengan
cara-cara baru
yang lebih kreatif
b. Dorongan untuk
berinisiatif dalam
bekerja
c. Dorongan
mencari peluang
untuk maju agar
mendapatkan
hasil yang
memuaskan
dalam bekerja
Interval
Interval
Interval
1
2
3
2) Umpan balik a. Dorongan untuk
mendapatkan
umpan balik
Interval 4
54
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang segera dari
hasil pekerjaan
yang dicapai
3) Tanggung
jawab
a. Dorongan untuk
bertanggung
jawab terhadap
hasil pekerjaan
yang telah
dilakukan
Interval 5
4) Tujuan a. Dorongan untuk
menentukan
tujuan pekerjaan
secara realistis
b. Dorongan untuk
mencapai tujuan
pekerjaan yang
lebih baik dari
sebelumnya
c. Dorongan untuk
berani
menghadapi
resiko
d. Dorongan untuk
melakukan
pekerjaan yang
lebih menantang
Interval
Interval
Interval
Interval
6
7
8
9
2. Kebutuhan
akan afiliasi
(nAff-Need
for
Affiliation)
1) Kebutuhan
akan perasaan
diterima oleh
orang lain
(sense of
belonging)
a. Dorongan untuk
menciptakan
hubungan yang
erat dengan
orang lain
b. Dorongan untuk
mengembangkan
hubungan yang
erat dengan
orang lain
c. Dorongan untuk
bekerja sama
dengan orang
lain dalam
melaksanakan
pekerjaan
Interval
Interval
Interval
10
11
12
2) Kebutuhan
akan perasaan
dihormati
(sense of
a. Dorongan untuk
mengakui
prestasi yang
diraih orang lain
Interval 13
55
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
importance)
3) Kebutuhan
akan perasaan
ikut serta
(sense of
participation)
a. Dorongan untuk
membantu orang
lain yang berada
dalam kesulitan
Interval 14
3. Kebutuhan
akan
kekuasaan
(nPow-Need
for Power)
1) Persaingan a. Dorongan untuk
bekerja secara
kompetitif
dengan orang
lain
b. Dorongan untuk
memperoleh
prestasi yang
lebih baik dari
orang lain
Interval
Interval
15
16
2) Kedudukan a. Dorongan untuk
mencapai posisi
terbaik dalam
organisasi
b. Dorongan untuk
cepat tanggap
terhadap
masalah-masalah
yang dihadapi
organisasi
c. Dorongan untuk
aktif dalam
menjalankan
kebijakan dan
kegiatan
organisasi
Interval
Interval
Interval
17
18
19
Sumber: Diadaptasi dari Teori Motivasi Berprestasi David McClelland, merujuk pada berbagai sumber
2. Operasional Variabel Disiplin Kerja
Disiplin kerja dalam penelitian ini merupakan kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan kesediaan
56
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan
peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Disiplin kerja dalam penelitian ini, diukur melalui indikator: (1)
Kesadaran, (2) Kesediaan, (3) Ketaatan, dan (4) Etika Kerja. Secara lebih rinci,
operasional variabel disiplin kerja akan dibahas pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Disiplin Kerja
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No
Item
(1) (2) (4) (5) (6)
Disiplin Kerja/
kedisiplinan
(X2) adalah
kesadaran dan
kesediaan
seseorang menaati
semua peraturan
perusahaan dan
norma-norma
sosial yang
berlaku.
(Hasibuan, 2007:
193)
1. Kesadaran a. Paham terhadap
semua peraturan
kerja yang berlaku
b. Sadar akan tugas
dan tanggung
jawab dalam
bekerja
Interval
Interval
1
2
2. Kesediaan a. Mengikuti
pedoman kerja
yang berlaku
dalam bekerja
b. Mengikuti
instruksi dari
atasan dalam
bekerja
Interval
Interval
3
4
3. Ketaatan a. Hadir tepat waktu
b. Bekerja sesuai
dengan aturan jam
kerja yang
ditentukan
c. Patuh terhadap
aturan yang
berlaku sesuai
dengan ketentuan
organisasi
d. Patuh terhadap
peraturan negara
yang mengikat
bagi Pegawai
Negeri Sipil
Interval
Interval
Interval
Interval
5
6
7
8
57
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Bekerja sesuai
tugas dan
fungsinya
f. Ketaatan dalam
penggunaan alat
dan fasilitas kerja
Interval
Interval
9
10
4. Etika kerja a. Memiliki
sikap/perilaku
yang baik dalam
bekerja
Interval 11
b. Ramah tamah
terhadap rekan
kerja
Interval 12
Sumber: Diadaptasi dari pendapat Hasibuan (2007:193)
3. Operasional Variabel Kinerja Pegawai
Kinerja pegawai dalam penelitian ini merupakan hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dalam penelitian ini, kinerja pegawai meliputi indikator: (1) Kualitas, (2)
Kuantitas, (3) Tanggung jawab, dan (4) Inisiatif. Secara lebih rinci, operasional
variabel kinerja pegawai akan dibahas pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 3
Operasional Variabel Kinerja Pegawai
Konsep Variabel Indikator Ukuran Pengukuran No
Item
(1) (2) (4) (5) (6)
Kinerja Pegawai/
prestasi kerja (Y)
adalah hasil kerja
secara kualitas
dan kuantitas
yang dicapai oleh
seorang pegawai
dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
1. Kualitas
a. Kesesuaian hasil
pekerjaan
dengan tugas
dan standar kerja
yang telah
ditetapkan
b. Ketercapaian
kualitas hasil
kerja dengan
target yang
Interval
Interval
1
2
58
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya.
(Mangkunegara,
2005:67)
ditetapkan
c. Ketelitian dalam
melaksanakan
pekerjaan
d. Kerapihan
dalam
melaksanakan
pekerjaan
Interval
Interval
3
4
2. Kuantitas a. Kesesuaian
jumlah hasil
kerja dengan
target yang
ditetapkan
b. Banyaknya
jumlah hasil
kerja yang
diselesaikan
melebihi target
c. Penggunaan
waktu bekerja
secara efektif
dan efisien
d. Pekerjaan
selesai tepat
waktu
Interval
Interval
Interval
Interval
5
6
7
8
3. Tanggung
jawab
a. Kesadaran akan
tanggung jawab
dalam bekerja
b. Kesungguhan
dalam bekerja
Interval
Interval
9
10
4. Inisiatif a. Semangat
melaksanakan
tugas-tugas baru
yang diberikan
b. Semangat
memperbesar
tanggung jawab
dalam
melaksanakan
pekerjaan
c. Tidak segan
mengajukan
saran dan kritik
d. Bertindak atas
tanggung
jawabnya
Interval
Interval
Interval
Interval
11
12
13
14
59
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sendiri tanpa
menunggu
perintah atasan
Sumber: Diadaptasi dari pendapat Mangkunegara (2005:67)
Dalam penelitian yang dilakukan penulis, sumber data yang digunakan
terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data
yang dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung
dengan penelitian. Sumber data diperoleh dari pegawai Bidang Koperasi di Dinas
Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.
Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh penulis tidak
berhubungan langsung dengan objek penelitian. Sumber data sekunder dalam
penelitian ini yaitu buku-buku literatur, hasil observasi maupun laporan-laporan
dan arsip-arsip Bidang Koperasi di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Perdagangan Kota Bandung.
D. Populasi
Arikunto (2002:108), menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2006:54), berpendapat bahwa
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,
populasi merupakan penelitian yang dilakukan pada seluruh karakteristik subjek
atau objek penelitian.
60
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai
Bidang Koperasi di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota
Bandung yang berjumlah 30 orang meliputi 2 bidang. Gambaran tentang jumlah
populasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini.
Tabel 3. 4
Populasi Penelitian
No Bidang Jumlah
Pegawai
1. Kelembagaan dan Pendaftaran 1
8
4 1. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi
2. Seksi Pendaftaran
2. Pengembangan Usaha Koperasi Aneka Usaha dan Simpan Pinjam 1
5
5
6
1. Seksi Pengembangan Usaha Produksi dan Jasa
2. Seksi Pengembangan Usaha Konsumsi
3. Seksi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam
J u m l a h 30
Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Keppen & Wickenns dan Howell dalam Sambas & Uep (2011:156)
mengungkapkan bahwa bagaimanapun bentuk distribusi data di populasinya,
semakin besar sampel semakin normal distribusi mean sampelnya. Dan distribusi
terlihat cukup normal ketika sampel berisi sekitar 30 orang.
Arikunto (2002:100) mengemukakan bahwa “untuk sekedar ancer-ancer
maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya
besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.
Merujuk pada keterangan di atas, maka mengingat populasi yang hanya
berjumlah 30 orang, dalam penelitian ini semua populasi dijadikan unit analisis.
61
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berarti dalam penelitian ini tidak ada proses penarikan sampel atau prosedur
teknik penarikan sampel dan tidak ada penentuan ukuran sampel.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian
1. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara
mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak organisasi untuk memperoleh
data mengenai profil organisasi, gambaran motivasi, gambaran disiplin kerja dan
gambaran kinerja pegawai Bidang Koperasi di Dinas Koperasi UKM dan
Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.
2. Observasi
Peneliti mengamati secara langsung kegiatan Bidang Koperasi di Dinas
Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung. Khususnya yang
berhubungan dengan keadaan motivasi pegawainya, disiplin kerjanya dan kinerja
pegawainya.
3. Kuesioner
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah
kuesioner. Menurut Arikunto (2002:128), menyatakan bahwa “Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan disampaikan kepada
responden. Responden dalam penelitian ini terbagi menjadi dua responden. Untuk
memperoleh informasi mengenai variabel X1 (motivasi), kuesioner disampaikan
kepada seluruh unit analisis dan jawabannya diisi sendiri oleh responden.
62
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan untuk memperoleh informasi mengenai variabel X2 dan Y agar tidak
bias, disampaikan khusus kepada 7 orang atasan langsung untuk menilai disiplin
kerja dan kinerja para staf pelaksana tiap seksi. Sisanya untuk menilai 2 orang
kepala bidang diberikan kepada yang bersangkutan untuk menilai satu sama lain.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating
scale. Skala pengukuran rating scale menurut Sugiyono (2006:113), merupakan
“Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif”. Kuesioner yang akan digunakan dalam
penelitian ini harus melalui tahap pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari
uji validitas dan uji reliabilitas.
F. Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data, perlu diuji kelayakannya,
karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang
baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid.
Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid
dan reliabel.
63
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Uji Validitas
Sugiyono (2007:267), mengemukakan bahwa “Validitas merupakan
derajat ketepatan antar data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang
dapat dilaporkan oleh peneliti”. Dengan demikian data yang valid adalah data
yang dilaporkan oleh peneliti memiliki ketepatan dan tidak berbeda dengan data
sesungguhnya yang terjadi pada objek penelitian.
Sedangkan menurut Arikunto (1998:160), “Validitas dalam penelitian
dijelaskan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen”.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut:
])(][)([
))(()(
2222
iiii
iiiixy
YYNXXN
YXYXNr
(Arikunto, 1998:162)
Keterangan:
xyr = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
iX = Nomor item ke i
iX = Jumlah skor item ke i 2
1X = Kuadrat skor item ke i 2
iX = Jumlah dari kuadrat item ke i
Y = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
iY = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden 2
iY = Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
ii YX = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh
tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
64
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba
intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun
disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.
Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah
20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. jika xyr hitung > r tabel, maka valid
65
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. jika xyr hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuesioner penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian realibilitas
instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian, bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data,
karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178), menyatakan bahwa
“Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten
dan cermat akurat”. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach, yaitu sebagai berikut:
2
2
11 11
t
i
k
kr
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya bulir soal
∑ = Jumlah varians
= Varians total
Rumus variansnya adalah sebagai berikut:
∑ [∑ ]
(Suharsimi Arikunto, 1993:236)
66
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
= Varians
∑ = Jumlah skor
N = Jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan, dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
responden pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.
10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
11. Menghitung nilai koefisien alfa.
67
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang
terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat
bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji
validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.
13. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya: 1. Jika 11r hitung > r tabel, maka reliabel,
2. Jika 11r hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi,
sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami
dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian.
Menurut Sambas dan Uep (2011:158) tujuan dilakukannya analisis data
antara lain untuk:
1. Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi
sentral maupun ukuran disperse, sehingga dapat dipahami karakteristik
datanya. Dalam statistika, kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada
statistika deskriptif.
2. Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi,
atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel.
Kesimpulan yang diambil ini biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan
pengujian hipotesis. Kegiatan ini biasanya dibahas pada statistika
inferensial.
68
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tabulasi Data
Langkah-langkah pengolahan data disampaikan oleh Sugiyono adalah
sebagai berikut:
a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan
data.
b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian
instrumen pengumpulan data.
c. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap
pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut
variabel variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode
atau skor untuk setiap pilihan dari setiap item berdasarkan ketentuan yang
ada.
d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data kedalam tabel induk
penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel
rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun
tabel rekapitulasi tersebut sebagai berikut:
Tabel 3. 5
Contoh Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden Skor item
Total 1 2 3 4 5 6 ..... N
1
2
N
2. Teknik Analisis Data Deskriptif
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya)
menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah analisis
penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistik deskriptif, yaitu
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat generalisasi atau penarikan kesimpulan karena seluruh
69
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anggota populasi dilibatkan dalam penelitian sehingga kesimpulan yang dibuat
adalah untuk populasi itu sendiri.
Analisis data ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan
masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1, maka teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat
motivasi, tingkat disiplin dan tingkat kinerja pegawai Bidang Koperasi di Dinas
Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung. Untuk
mendeskripsikan data dapat melalui tabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi,
perhitungan mean, median atau modus.
Langkah kerja analisis data desriptif:
a. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan
kuesioner sehingga data siap diproses.
b. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh
responden.
c. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
d. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun
grafik.
e. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan varabel penelitian,
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang
diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama
sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:
70
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 - 1 = 4
Lebar interval = rentang / banyak interval = 4/5 = 0,8
Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1,00; interval kedua memiliki
batas bawah 1,8; interval ketiga memiliki batas bawah 2,6; interval keempat
memiliki batas bawah 3,4; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,2.
Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 6
Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang Penafsiran
X1 (Motivasi) X2 (Disiplin Kerja) Y (Kinerja)
1,00 – 1,79 Sangat Rendah
1,80 – 2,59 Rendah
2,60 – 3,39 Sedang
3,40 – 4,19 Tinggi
4,20 – 5,00 Sangat Tinggi
3. Teknik Analisis Data Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk
data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data
nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris
karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no. 2 yaitu
untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai Bidang Koperasi di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Perdagangan Kota Bandung baik secara parsial maupun simultan.
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka
digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana
71
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau
diturunkan nilainya (dimanipulasi).
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan
statistik parametris antara lain dengan menggunakan F-test terhadap koefisien
regresi.
H. Pengujian Persyaratan Analisis Data
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis data.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan
beberapa pengujian. Untuk penelitian populasi pengujian yang dilakukan yaitu Uji
Homogenitas dan Uji Linieritas.
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk kepentingan akurasi data dan
keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Uji asumsi homogenitas merupakan uji
perbedaan dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan antara varians
kelompoknya. Dengan demikian pengujian homogenitas varians ini
mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.
Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunakan uji Barlett,
dengan kriteria yang digunakannya adalah apabila χ2
> nilai tabel χ2, maka H0
menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai
hitung χ2 (Sambas A. Muhidin, 2010:96) diperoleh dengan rumus:
χ2=(ln 10)[B - (∑db.LogSi
2)]
Dimana:
Si2 = Varians tiap kelompok data
72
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dbi = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett = (Log S2
gab)(∑dbi)
S2
gab = Varians gabungan = S2
gab = ∑
∑
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians adalah:
a. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap
kelompok tersebut.
b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan
model tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 7
Model Tabel Uji Barlett
Sampel db= n-1 Si2 Log Si
2 db.Log Si
2 db. Si
2
1
2
3
….
….
∑
c. Menghitung varians gabungan.
d. Menghitung log dari varians gabungan.
e. Menghitung nilai Barlett.
f. Menghitung nilai χ2.
g. Menentukan nilai dan titik kritis.
h. Membuat kesimpulan.
73
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Linieritas
Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas
dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam pengujian linieritas regresi menurut Sambas A. Muhidin (2010:99) adalah:
a. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y.
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:
JK reg(a) = (∑ )
c. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a (JK reg(b/a)) dengan rumus:
( ) *∑ ∑ ∑
+
d. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres = ΣY2 – JKreg(b/a) – JKreg(a)
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:
RJKreg(a) = JKreg(a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a)) dengan rumus:
RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
g. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:
h. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
∑,∑ (∑ )
-
74
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
i. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKres – JKE
j. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:
k. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
l. Mencari nilai uji F dengan rumus:
m. Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka
distribusi berpola linier.
n. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 % menggunakan
rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k.
o. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat
kesimpulan.
I. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut
maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis.
75
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan
suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas
atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas
terhadap suatu variabel terikat) pada penelitian ini, maka alat yang digunakan
ialah analisis regresi ganda.
Pengujian keberartian pada analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Menentukan rumusan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan
hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu:
H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai Bidang Koperasi di Dinas Koperasi
UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung baik
secara parsial maupun simultan.
H1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai Bidang Koperasi di Dinas Koperasi UKM dan
Perindustrian Perdagangan Kota Bandung baik secara parsial
maupun simultan.
2. Menyusun Persamaan Regresi
Membuat persamaan regresi dengan rumus persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
76
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Ŷ = variabel terikat
= variabel bebas
= nilai konstanta harga y jika x=0
b = nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel y. Dimana:
∑
(
∑ ) (
∑ )
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:
(∑
)(∑ ) (∑ )(∑ )
(∑ )(∑ ) (∑ )
(∑
)(∑ ) (∑ )(∑ )
(∑ )(∑ ) (∑ )
3. Uji Signifikansi
Untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan,
dilakukan uji signifikansi. Untuk pengujian hipotesis secara parsial digunakan uji
t sedangkan pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F.
a. Pengujian Hipotesis secara Parsial
Uji hipotesis secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan uji t.
Berikut ini adalah langkah-langkah dengan menggunakan uji t:
1) Merumuskan hipotesis:
H0: β=0 : artinya tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap
kinerja pegawai.
77
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H1: β≠0 : artinya terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja
pegawai.
H0: β=0 : artinya tidak terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai.
H1: β≠0 : artinya terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai.
2) Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu:
√
Untuk menentukan nilai uji t di atas, sebelumnya dicari koefisien
korelasi parsial antara variabel X1 dengan variabel Y dan variabel X2
dengan variabel Y menggunakan rumus:
( )
√( )( )
( )
√( )( )
3) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel t dengan derajat
kebebasan db = n – k – 1.
4) Membandingkan nilai uji t terhadap nilai tabel t dengan kriteria uji:
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak, H1 diterima.
Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima, H1 ditolak.
5) Membuat kesimpulan.
b. Pengujian Hipotesis secara simultan
78
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh
variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat. Pengujian
dilakukan dengan langkah membandingkan nilai dari Fhitung dengan Ftabel.
Berikut ini adalah langkah-langkah dengan menggunakan uji F:
1) Merumuskan hipotesis
H0 : β = 0 : artinya tidak terdapat pengaruh motivasi dan disiplin
kerja terhadap kinerja pegawai Bidang Koperasi di
Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan
Kota Bandung.
H1 : β ≠ 0 : artinya terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai Bidang Koperasi di Dinas
Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota
Bandung.
2) Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu:
Untuk menentukan nilai uji di atas, adalah:
a) Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus:
( ) ∑ ∑ ∑
b) Menentukan Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus:
( ) (∑
(∑ )
) ( )
c) Menghitung nilai F dengan rumus:
( )
( )
79
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana: k = banyaknya variabel bebas
3) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat
kebebasan untuk db1 = k dan db2 = n – k – 1.
4) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria
pengujian: Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0, dan H1
diterima. Jika nilai uji F ≤ Nilai tabel F, maka terima H0 dan H1
ditolak.
5) Membuat kesimpulan.
4. Menghitung Koefisien Determinasi
Pengujian seberapa besar pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai, maka digunakan koefisien determinasi. Sebelum menghitung
koefisien determinasi, sebelumnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai
koefisien korelasi ganda, yaitu dengan rumus sebagai berikut:
√
Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi kemudian diinterpretasikan pada
tabel Guilford Emperical Rules pada Tabel 3.8 berikut.
Tabel 3. 8
Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,000 sampai dengan 0,199
Antara 0,200 sampai dengan 0,399
Antara 0,400 sampai dengan 0,599
Antara 0,600 sampai dengan 0,799
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Sangat Lemah
Lemah
Sedang/Cukup Kuat
Kuat
Sangat Kuat
Keterangan: Lebar Interval = (rmaks – rmin)/banyaknya interval
80
Novianita Juwita Daryana, 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KOPERASI DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= (1-0)/5 = 0,200
Selanjutnya barulah mencari nilai koefisien determinasi dengan rumus
berikut: KD = r2 x 100%