bab iii analisis pendekatan program arsitektur 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 ltp...

85
50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan Arsitektur 3.1.1. Studi Aktivitas 3.1.1.1. Pengelompokan Kegiatan Kegiatan pada Pusat Layanan Pariwisata ini dikelompokkan menjadi kelompok kegiatan pelayanan pariwisata Jawa Tengah, kegiatan penunjang, kegiatan pengelola, kegiatan servis. KELOMPOK KEGIATAN PELAYANAN PARIWISATA JATENG Kategorisasi Kegiatan Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Kegiatan Pelayanan Informasi Pariwisata Jateng (Tourist Information Center Jawa Tengah) - Pelayanan informasi aktif (di tempat) - Konsultasi objek wisata Jateng - Pengunjung - Wisatawan Nusantara - Wisatawan Mancanegara - Petugas TIC Informasi Pariwisata, R. Konsultasi Publik Pelayanan informasi interaktif (via telepon/intern et) - Pengunjung - Wisatawan Nusantara - Wisatawan Mancanegara - Petugas TIC Informasi Pariwisata Publik Pelayanan informasi pasif - Pengunjung - Wisatawan Nusantara - Wisatawan Mancanegara Galeri Informasi Wisata Semi Publik

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

50

BAB III

ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisis Pendekatan Arsitektur

3.1.1. Studi Aktivitas

3.1.1.1. Pengelompokan Kegiatan

Kegiatan pada Pusat Layanan Pariwisata ini

dikelompokkan menjadi kelompok kegiatan pelayanan

pariwisata Jawa Tengah, kegiatan penunjang, kegiatan

pengelola, kegiatan servis.

KELOMPOK KEGIATAN PELAYANAN PARIWISATA JATENG

Kategorisasi Kegiatan

Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat

Kegiatan

Pelayanan Informasi Pariwisata

Jateng (Tourist

Information Center Jawa

Tengah)

- Pelayanan informasi aktif (di tempat)

- Konsultasi objek wisata Jateng

- Pengunjung - Wisatawan

Nusantara - Wisatawan

Mancanegara - Petugas TIC

Informasi Pariwisata,

R. Konsultasi Publik

Pelayanan informasi

interaktif (via telepon/intern

et)

- Pengunjung - Wisatawan

Nusantara - Wisatawan

Mancanegara - Petugas TIC

Informasi Pariwisata

Publik

Pelayanan informasi

pasif

- Pengunjung - Wisatawan

Nusantara - Wisatawan

Mancanegara

Galeri Informasi Wisata

Semi Publik

Page 2: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

51

Pelayanan Informasi Pariwisata

Jateng (Association

of The Indonesian

Tours & Travel

Agencies)

- Pelayanan informasi travel tour

- Pengunjung - Anggota - Wisatawan Nusantara

- Wisatawan Mancanegara

- Pegawai ASITA

R. Informasi ASITA

Publik

- Pelayanan keanggotaan

R. Keanggotaan

Pelayanan Biro tour &

travel

- Pelayanan infromasi perjalanan biaya, rute

- Pemesanan

- Pengunjung - Wisatawan Nusantara

- Wisatawan Mancanegara

- Pegawai biro

Retail biro tour & travel

Publik

Pelayanan Transportasi Pariwisata

Jateng: Shuttle bus

Pelayanan informasi

shuttle, rute, biaya

- Pengunjung - Wisatawan

Nusantara - Wisatawan

Mancanegara - Petugas

informasi shuttle

R. Informasi shuttle

Publik

Layanan tiket

(beli, cek)

- Pengunjung - Wisatawan

Nusantara - Wisatawan

Mancanegara - Petugas loket

shuttle

R. Loket Publik

Menunggu - Penumpang R.Tunggu

shuttle Semi Publik

Keberangkat

an - Penumpang - Porter

R. Keberangkat

an Semi Publik

Kedatangan - Penumpang - Porter

R. Kedatangan

Semi Publik

Pelayanan Transportasi Pariwisata

Jateng: Semarang City Tour

Pelayanan informasi rute perjalanan, Registrasi

- Pengunjung - Wisatawan

Nusantara - Wisatawan

Mancanegara - Petugas

informasi City Tour

R. Informasi Semarang City Tour

Publik

Page 3: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

52

Menunggu

- Pengunjung - Wisatawan

Nusantara - Wisatawan

Mancanegara - Tour Guide

R. Tunggu City Tour

Publik

Keberangkat

an - Penumpang

R. Keberangkat

an Semi Publik

Kedatangan - Penumpang R.

Kedatangan Semi Publik

Pelayanan paspor

Informasi

- Pengunjung - Petugas

layanan paspor

R. Informasi Layanan Paspor

Publik

Antri

pelayanan loket

- Pemohon paspor hilang

- Pemohon paspor baru

- Paspor bagi jamaah calon Haji

- Pemohon visa online

R. Tunggu Pelayanan

Loket Semi Publik

Wawancara, foto,

penyerahan dokumen

- Pemohon paspor baru

- Pemohon paspor hilang

- Pewawancara

- Foto

R. Loket pelayanan

Semi Privat

KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG

Kategorisasi Kegiatan

Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat

Kegiatan

Pertunjukkan Kesenian

Jawa Tengah

Pagelaran wayang Jawa

Tengah

- Dalang - Sinden - Pemusik - Penonton

Panggung, R. Ganti,

Sitting group Semi Publik

Tabel 3.1. Kelompok kegiatan pelayanan pariwisata Jawa Tengah

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 4: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

53

Pagelaran seni tari

Jawa Tengah

- Penari - Penonton

Panggung, R. Ganti, Sitting

group Semi Publik

Parade Seni Jawa Tengah

- Dalang - Sinden - Pemusik - Penari - Penonton

Panggung, R. Ganti,

Publik

Pertunjukkan musik

- Pemusik - Penonton

Panggung Publik

Festival dan Pameran

Pameran kerajinan

tangan Jawa Tengah

- Pengrajin - Pengunjung

Hall, Stand Publik

Festival Jamu dan

Kuliner

- Penjual jamu

- Penjual makanan

- Pengunjung - Pembeli

Hall, Stand Publik

Pertemuan Kepariwisata

an

Seminar, sarasehan

kepariwisataan

- Pembicara - Penonton - Pembawa

acara

Panggung, Sitting group

Semi Publik

Penjualan oleh-oleh (Art, Craft, Culture)

Menjual berbagai lukisan

- Sales - Kasir - Pengunjung

Retail Publik

Menjual berbagai kerajinan tangan

- Sales - Kasir - Pengunjung

Retail Publik

Menjual produk budaya

- Sales - Kasir - Pengunjung

Retail Publik

Money Changer

Menukarkan uang

- Penukar uang

- Pengunjung Retail Publik

Tarik Uang Tunai

Menarik uang tunai dari

mesin ATM - Pengunjung ATM Corner Semi Publik

Merokok Merokok,

duduk - Semua Smoking Area Publik

Page 5: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

54

Kuliner - Istirahat - Makan - Minum

- Semua Cafe Retail, Foodcourt

Publik

Menunggu

- Menunggu jemputan taxi

- Duduk - Istirahat - Free Wifi - Charge

handphone

- Wisatawan - Pengunjung - Pengelola

Lounge Publik

Sholat

- Sholat - Wudhu - Menitipkan

barang

- Semua Penitipan barang,

Musholla Publik

Parkir

- Memakirkan motor

- Memakirkan mobil

- Pengunjung - Pengelola

Parkir motor, mobil

(pengunjung dan pengelola)

Publik

KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA

Kategorisasi Kegiatan

Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat

Kegiatan

Direksi & Manajemen

- Mengatur keseluruhan organisasi

- Mengambil keputusan organisasi

CEO (Chief Executive Officer)

R. CEO Privat

Mengatur staff, bekerja

General Manager

R. General Manager

Privat

Mengatur event-event

dalam bangunan

Event Manager

R. Event Manager

Privat

Sekretariat

Membuat laporan,

mengolah data,

Sekretaris R. Sekretariat Privat

Tabel 3.2. Kelompok kegiatan penunjang

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 6: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

55

menyimpan berkas

Administrasi

Merekap data

keuangan Bendahara R. Administrasi Privat

Merekap data gedung, perusahaan.

Admin R. Administrasi Privat

Pemasaran Memasarkan

produk Marketing R. Marketing Privat

Humas

Menghubungkan

perusahaan dengan

masyarakat

Humas R. Humas Privat

Penerimaan pegawai

Menyeleksi, menerima

pegawai baru

Pegawai HRD

R. HRD Privat

Penerimaan tamu

Menerima tamu

perusahaan

Pengunjung, humas

R. Tamu Pengelola

Semi Privat

Istirahat

Duduk, berbincang,

santai Semua pegawai kantor

Office lounge Semi privat

Membuat kopi, snack

Office pantry Semi privat

Operasional Gedung

Melakukan perawatan

pada bangunan

- Teknisi listrik

- Teknisi pemipaan

- Teknisi fiber

R. Operasional Gedung R. PLN

R. Fiber optic R. Pompa R. Genset Gudang

Privat

KELOMPOK KEGIATAN SERVIS

Kategorisasi Kegiatan

Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat

Kegiatan

Keamanan Mengamankan gedung

Satpam R. Keamanan,

R. CCTV Privat

Tabel 3.3. Kelompok kegiatan pengelola

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 7: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

56

Gudang - Menyimpan

kursi, meja untuk stand

- Office boy - Satpam - Pelaku

eksebisi

Gudang Privat

Pelayanan akomodasi

Menjaga kebersihan

gedung

Cleaning service

R. Janitor Privat

BAB, BAK Semua Toilet, WC Publik

Informasi Pelayanan informasi gedung

Resepsionis Resepsionis &

Lobby hall Publik

3.1.1.2. Pola Aktivitas

- Pola aktivitas datang:

- Pola aktivitas pulang/pergi:

Entrance

tapak

Tapak Pedestrian

Parkir/

Drop off

Entrance

bangunan

Bangunan

Bangunan

Exit

bangunan Pedestrian

Parkir/

Drop off

Tapak

Exit tapak

Bagan 3.1. Pola aktivitas datang semua pelaku

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Bagan 3.2. Pola aktivitas pulang semua pelaku

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Tabel 3.4. Kelompok kegiatan servis

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 8: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

57

- Pola aktivitas utama (TIC, ASITA, Transportasi Shuttle,

Semarang City Tour, Unit Layanan Paspor:

Mas

uk

Pelayanan

informasi

pariwisata

langsung Konsultasi

objek wisata

Pelayanan

informasi

pariwisata

mandiri

(panel, audio

visual)

Absensi &

statistik

Kel

uar

Mas

uk

Kel

uar

Pelayanan informasi

tour dan travel

Men

gisi

sta

tist

ik

Pelayanan

keanggotaan

Mas

uk

Kel

uar

Pelayanan informasi

perjalanan

Men

gisi

sta

tist

ik

Pemesanan

Bagan 3.3. Pola aktivitas layanan Tourist Information Center

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Bagan 3.4. Pola aktivitas layanan ASITA

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Bagan 3.5. Pola aktivitas layanan biro travel & tour

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 9: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

58

Mas

uk

Kel

uar

Pelayanan informasi shuttle

(rute, pick points, biaya, jadwal)

Layanan

tiket

Menunggu

Keberangkatan Kedatangan

Mas

uk

Kel

uar

Pelayanan informasi rute

Semarang City Tour

Registrasi Menunggu

Keberangkatan Kedatangan

Mas

uk

Kel

uar

Men

gam

bil

antr

ian

Menunggu

Layanan

loket

Wawancara

& berkas

Mengambil berkas

Bagan 3.6. Pola aktivitas layanan shuttle bus

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Bagan 3.7. Pola aktivitas layanan Semarang city tour

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Bagan 3.8. Pola aktivitas layanan paspor

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 10: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

59

- Pola aktivitas penunjang:

- Pola aktivitas pengelola:

3.1.1.3. Waktu Operasional Bangunan

WAKTU OPERASIONAL BANGUNAN

Fasilitas Aktivitas Jadwal

TIC (Tourist Information

Center)

Pelayanan informasi pariwisata Jawa Tengah, galeri info pariwisata

Senin-Kamis, Jumat, 07.45 – 17.00, 07.45 – 11.15

Layanan Shuttle

Layanan transportasi sistem shuttle antar kota di Jawa Tengah

Senin-Minggu: 04.00 – 21.00

Mas

uk

Kel

uar

Kuliner

Event

Kepariwisataan Kegiatan utama,

pengelola

Sholat

ATM

Retail

Menunggu

Mas

uk

Ke

luar

Bekerja

Ab

sen

si

Rapat

Penerimaan tamu

Non operasional/

Servis

Kantor

Bagan 3.9. Pola aktivitas penunjang

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Bagan 3.10. Pola aktivitas pengelola

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Money

Changer

Page 11: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

60

Layanan Semarang City Tour

Layanan transportasi hanya di kota Semarang

Senin-Sabtu: 07.45 – 17.00

ASITA Layanan keanggotaan tour travel,

layanan aduan pelanggan Senin-Jumat: 07.45 – 17.00

Unit Layanan Paspor

Layanan pembuatan paspor, layanan paspor hilang.

Senin-Jumat: 07.45 – 16.00

Retail-retail Jual beli oleh-oleh (art, craft, culture),

tour dan travel, cafe, restaurant. Senin-Minggu: 09.00 – 21.00

Exhibition Hall, Tari-

tarian

Pagelaran kesenian Jawa Tengah, kebudayaan Jawa Tengah, pertemuan kepariwisataan.

Senin-Minggu 09.00 – 21.00

Festival dan Pameran

Pameran kerajinan, jamu, kuliner Senin-Minggu: 09.00 – 21.00

Money Changer

Tukar menukar mata uang. Senin-Sabtu: 07.45 – 17.00

Foodcourt Makan, minum, berjualan. Senin-Minggu: 07.45 – 21.00

Kantor pengelola

Kegiatan kantor yang mengelola bangunan

Senin-Jumat: 07.45 – 17.00

Kebersihan Kegiatan menjaga kebersihan

gedung, dan sekitar tapak

Senin-Minggu: Shift 1:

08.00 – 10.00 Shift 2:

15.00 – 17.00

Keamanan Kegiatan menjaga keamanan kantor

Senin-Minggu: Shift 1,2,3,: 07.00-15.00 15.00-23.00 23.00-07.00

Tabel 3.5. Waktu operasional bangunan

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 12: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

61

3.1.2. Studi Fasilitas

3.1.2.1. Pendekatan Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang dalam projek “Pusat Layanan

Pariwisata di Semarang” didasarkan pada analisis

pelaku dan aktivitasnya:

Pelaku Aktivitas Kebutuhan

Ruang Sifat

Ruang Jenis Ruang

Semua

Datang Entrance tapak Publik Outdoor

Parkir Area parkir Publik Semi

outdoor

Drop off Entrance bangunan

Publik Semi

outdoor

Merokok Smoking area Publik Indoor

Makan, minum Foodcourt Publik Indoor

Ibadah sholat Musholla Publik Indoor

Menitipkan barang

Penitipan barang

Publik Indoor

Menarik uang tunai di mesin

ATM ATM Corner

Semi Publik

Indoor

BAB, BAK Toilet, WC Publik Indoor

Pulang Exit tapak Publik Outdoor

Pengunjung (wisatawan & umum)

Mencari informasi pariwisata secara

langsung

Counter informasi pariwisata

Publik Indoor

Mencari informasi pariwisata secara

tidak langsung

Galeri informasi

wisata Publik Indoor

Panel informasi pariwisata

Semi publik

Indoor

Page 13: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

62

Mencari informasi transportasi pariwisata

Counter informasi

ASITA

Semi publik

Indoor

Mendaftar keanggotaan tour

dan travel

R. Keanggotaan

Semi publik

Indoor

Mencari informasi perjalanan wisata

Retail Biro Travel & Tour

Publik Indoor

Mencari layanan perjalanan wisata

Publik Indoor

Mencari informasi jadwal, rute,

biaya transportasi shuttle

Counter informasi

shuttle Publik Indoor

Memesan tiket R. Loket Publik Indoor

Menunggu R. Tunggu Semi publik

Indoor

Berangkat R.

keberangkatan Semi publik

Semi outdoor

Datang R. kedatangan Semi publik

Semi outdoor

Mencari informasi jadwal, rute

transportasi City Tour Semarang

Counter informasi

Semarang City Tour

Publik Indoor

Menunggu R. Tunggu Publik Semi

outdoor

Berangkat R.

keberangkatan Semi publik

Semi outdoor

Datang R. kedatangan Semi publik

Semi outdoor

Mencari informasi perihal pelayanan

paspor, Informasi antrian

R. Informasi Semi Publik

Indoor

Mengambil tiket antrian

Counter ambil tiket antri

Semi Publik

Indoor

Mengantri layanan loket

R. Tunggu pelayanan

loket

Semi Publik

Indoor

Page 14: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

63

Wawancara Penyerahan

dokumen Foto

R. Loket, R. Wawancara

& Foto

Semi privat

Indoor

Pengunjung umum

Menonton pagelaran wayang

Hall Semi publik

Indoor

Menonton pagelaran seni

tari Hall

Semi publik

Indoor

Menonton parade seni Jawa Tengah

Hall Publik Indoor

Menikmati event musik

Hall Publik Indoor

Menikmati event pameran

kerajinan tangan Jawa Tengah

Stand Publik Indoor

Menikmati festival jamu dan kuliner

Stand Publik Indoor/ Outdoor

Menghadiri seminar,

sarasehan kepariwisataan

Hall Semi publik

Indoor

Membeli oleh-oleh

Retail Oleh-oleh

Publik Indoor

Mencari tour travel

Retail tour & travel

Publik Indoor

Menukarkan mata uang

Retail Money Changer

Publik Indoor

Mengobrol, makan ringan

(snack), minum Retail cafe Publik

Indoor, Semi Indoor

Bertamu untuk keperluan bisnis

dengan pengelola

R. Tamu Pengelola

Semi privat

Indoor

Petugas TIC

Memberikan informasi

pariwisata Jawa Tengah

Counter informasi pariwisata

Publik Indoor

Pegawai ASITA

Memberikan informasi travel

tour Jawa Tengah

Counter Informasi

ASITA Publik Indoor

Page 15: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

64

Melayani keanggotaan tour

travel

R. Keanggotaan

Publik Indoor

Pegawai retail biro

tour & travel

Memberikan informasi

perjalanan wisata Retail Biro tour & travel

Publik Indoor

Mendaftarkan customer

Petugas informasi Shuttle

Melayani informasi shuttle,

rute, biaya

R. Informasi Shuttle

Publik Indoor

Petugas loket

Shuttle

Melayani pembelian tiket, pengecekan tiket

R. Loket Publik Indoor

Porter (pembawa

barang)

Membawakan barang bawaan

penumpang

R. Tunggu Semi publik

Indoor

R. keberangkatan

Semi publik

Semi outdoor

Petugas Semarang City Tour

Melayani informasi rute, perjalanan dan

registrasi

Counter informasi

Semarang City Tour

Publik Indoor

Petugas imigrasi

Melayani layanan paspor

R. Loket Pelayanan

Semi Privat

Indoor

Pewayang Melakukan

pertunjukkan pewayangan

Panggung Semi publik

Indoor

Penyanyi dan

pemusik

Menyanyi, melakukan pertunjukan

musik

Panggung Semi publik

Indoor

Penari Melakukan pertunjukan

menari Panggung

Semi publik

Indoor

Semua pelaku seni yang tampil

Persiapan Tata rias

R. Persiapan Privat Indoor

Ganti pakaian R. Ganti Privat Indoor

Penjaga stand

Menjaga stand festival dan pameran

Stand Publik Indoor/ Outdoor

Pengisi acara

seminar

Mengisi acara seminar

Panggung Semi publik

Indoor

Page 16: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

65

Pegawai retail Oleh-

oleh

Menjualkan produk

Retail Publik Indoor

Pegawai retail cafe

Meracik kopi, menyajikan snack

Retail Publik Indoor

Pegawai retail Money

changer Menukarkan uang Retail Publik Indoor

Pengelola foodcourt

Menjual makan, minum

Foodcourt retail

Publik Indoor

Memasak, menyajikan

makan/minum

Dapur kering, dapur basah

Semi privat

Indoor

Pegawai penitipan barang

Menjaga titipan barang

Penitipan barang

Publik Indoor

CEO (Chief Executive Officer)

Mengatur keseluruhan organisasi, Mengambil keputusan organisasi

R. CEO Privat Indoor

General Manager

Mengatur staff, bekerja

R. General Manager

Privat Indoor

Event Manager

Mengatur event-event dalam bangunan

R. Event Manager

Privat

Indoor

Sekretaris

Membuat laporan,

mengolah data, menyimpan

berkas

R. Sekretariat Privat Indoor

Bendahara Merekap data

keuangan R. Administrasi Privat Indoor

Admin Merekap data

gedung, perusahaan.

R. Administrasi Privat Indoor

Marketing Memasarkan

produk R. Marketing Privat Indoor

Pegawai HRD

Menyeleksi, menerima

pegawai baru R. HRD Privat Indoor

Humas Menghubungkan

perusahaan R. Humas Privat Indoor

Page 17: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

66

dengan masyarakat

R. Tamu pengelola

Semi Privat

Indoor

Semua pegawai kantor

Duduk, berbincang,

santai Office lounge

Semi privat

Indoor

Membuat kopi, snack

Office pantry Semi privat

Indoor

Teknisi listrik

Menjaga kelancaran

jaringan

R. AHU, R. Panel, R. Genset

Privat Indoor

Teknisi pemipaan

R. Plumbing Privat Indoor

Teknisi fiber R. Panel fiber Privat Indoor

Petugas keamanan

Menjaga keamanan

gedung

R. Keamanan Privat Indoor

Seluruh ruang Publik Indoor, outdoor

Petugas kebersihan

Menjaga kebersihan

gedung

Janitor Privat Indoor

Seluruh ruang Publik Indoor, outdoor

Tabel 3.6. Tabel analisis kebutuhan ruang

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 18: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

67

Setelah menganalisis pelaku dan aktivitasnya,

kebutuhan ruang-ruang yang didapat adalah sebagai

berikut:

1. Entrance/exit tapak

2. Entrance/exit bangunan

3. Drop off

Tourist Information Center

4. Counter Info Pariwisata

5. Galeri Info Wisata

6. R. Panel Info Pariwisata

ASITA (Association of The

Indonesian Tours & Travel

Agencies)

7. Counter info ASITA

8. R. Keanggotaan

Transportasi Shuttle Bus

9. Counter info transportasi

shuttle

10. R. Loket

11. R. Tunggu

12. R. Keberangkatan

13. R. Kedatangan

Semarang City Tour

14. Counter info Semarang City

Tour

15. R. Tunggu

16. R. Keberangkatan

17. R. Kedatangan

Unit Layanan Paspor

18. R. Info Layanan Paspor

19. Counter ambil tiket antri

20. R. Tunggu pelayanan loket

21. R. Loket pelayanan

22. R. Foto & wawancara

23. R. Arsip

Penunjang

24. Exhibition Hall

25. Panggung

26. R. Persiapan Tampil & Ganti

27. Retail oleh-oleh

28. Retail cafe

29. Retail Biro Tour & Travel

30. Retail money changer

31. Foodcourt

32. ATM Corner

33. Smoking Area

34. Lounge

35. Musholla

36. Loker Penitipian

37. Parkir

Pengelola

38. R. CEO

39. R. General Manager

40. R. Event Manager

41. R. Sekretariat

42. R. Administrasi

43. R. Marketing

44. R. Humas

45. R. HRD

46. R. Operasional gedung

47. R. Tamu pengelola

48. Office Lounge

49. Office Pantry

Servis

50. Resepsionis & Lobby Hall

51. Toilet/WC

52. Janitor

53. Gudang 54. R. Keamanan

55. R. CCTV

56. R. Panel listrik

57. R. Generator

58. R. Panel telepon (fiber)

59. R. Penghawaan

60. R. Pompa

Page 19: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

68

3.1.2.2. Persyaratan Ruang

Berdasarkan studi kebutuhan ruang yang sudah dianalisis sebelumnya, analisis persyaratan

ruangnya adalah sebagai berikut:

No. NAMA RUANG

ASPEK

Akustik Pencahayaan Penghawaan Keamanan Kesehatan

Sta

bil

Te

na

ng

Ala

mi

Bu

ata

n

Ala

mi

Bu

ata

n

Keb

ak

ara

n

Se

ku

rita

s

Rad

ias

i

Kele

mb

ab

ab

n

1. Entrance/Exit Tapak ● ● ● ● ● ● ● ●

2. Entrance/Exit Bangunan ● ● ● ● ● ● ● ●

3. Drop Off ● ● ● ● ● ● ●

4. Counter Info Pariwisata ● ● ● ● ● ●

5. Galeri Info Pariwisata ● ● ● ● ● ● ● ●

6. R. Panel Info Pariwisata ● ● ● ● ● ● ●

7. Counter info ASITA ● ● ● ● ● ● ●

8. R. Keanggotaan ● ● ● ● ● ●

Page 20: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

69

9. Counter info transportasi shuttle ● ● ● ● ● ● ●

10. R. Loket ● ● ● ● ● ● ●

11. R. Tunggu ● ● ● ● ● ● ● ●

12. R. Keberangkatan ● ● ● ● ● ● ●

13. R. Kedatangan ● ● ● ● ● ● ●

14. Counter info Semarang City Tour ● ● ● ● ● ● ●

15. R. Tunggu ● ● ● ● ● ● ● ●

16. R. Keberangkatan ● ● ● ● ● ● ●

17. R. Kedatangan ● ● ● ● ● ● ●

18. R. Info Layanan Paspor ● ● ● ● ● ● ●

19. Counter ambil tiket antri ● ● ● ● ● ● ●

20. R. Tunggu ● ● ● ● ● ● ●

21. R. Loket ● ● ● ● ● ● ●

22. R. Wawancara & Foto ● ● ● ● ● ● ●

23. R. Arsip ● ● ● ● ● ● ●

24. Exhibition Hall ● ● ● ● ● ● ● ●

25. Panggung ● ● ● ● ● ● ●

26. R. Persiapan Tampil & Ganti ● ● ● ● ● ● ● ●

Page 21: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

70

27. Retail oleh-oleh ● ● ● ● ● ● ●

28. Retail cafe ● ● ● ● ● ● ●

29. Retail Biro Tour & Travel ● ● ● ● ● ● ●

30. Retail money changer ● ● ● ● ● ● ●

31. Foodcourt ● ● ● ● ● ● ● ● ●

32. ATM Corner ● ● ● ● ● ● ●

33. Smoking Area ● ● ● ● ● ● ● ●

34. Lounge ● ● ● ● ● ● ●

35. Musholla ● ● ● ● ● ● ●

36. Loker Penitipian ● ● ● ● ● ● ●

37. Parkir ● ● ● ● ● ● ● ●

38. R. CEO ● ● ● ● ● ● ●

39. R. General Manager ● ● ● ● ● ● ●

40. R. Event Manager ● ● ● ● ● ● ●

41. R. Sekretariat ● ● ● ● ● ● ●

42. R. Administrasi ● ● ● ● ● ● ●

43. R. Marketing ● ● ● ● ● ● ●

44. R. Humas ● ● ● ● ● ● ●

Page 22: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

71

45. R. HRD ● ● ● ● ● ● ●

46. R. Operasional gedung ● ● ● ● ● ● ●

47. R. Tamu pengelola ● ● ● ● ● ● ●

48. Office Lounge ● ● ● ● ● ● ●

49. Office Pantry ● ● ● ● ● ● ●

50. Resepsionis & Lobby Hall ● ● ● ● ● ● ● ●

51. Toilet/WC ● ● ● ● ● ● ● ●

52. Janitor ● ● ● ● ● ● ● ●

53. Gudang ● ● ● ● ● ● ●

54. R. Keamanan ● ● ● ● ● ● ● ● ●

55. R. CCTV ● ● ● ● ● ● ●

56. R. Panel listrik ● ● ● ● ● ● ● ●

57. R. Generator ● ● ● ● ● ● ● ●

58. R. Panel telepon (fiber) ● ● ● ● ● ● ●

59. R. Penghawaan ● ● ● ● ● ● ● ●

60. R. Pompa ● ● ● ● ● ● ● ●

Tabel 3.7. Tabel analisis persyaratan ruang

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 23: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

72

3.1.2.3. Pola Sirkulasi Ruang

Berdasarkan studi diatas, maka terbentuklah pola

sirkulasi ruang yang akan dikategorikan sebagai berikut:

a. Pola sirkulasi kegiatan pelayanan pariwisata.

Keterangan:

Entrance tapak

Pedestrian

Exit tapak

Parkir/Drop Off

Entrance/Exit

bangunan

Resepsionis

& Lobi

Tourist

Information

Center

ASITA

Biro Tour &

Travel

Transportasi

Shuttle Bus

Sirkulasi Semarang

City Tour

Unit Layanan

Paspor

Kegiatan

Penunjang/

Pengelola/

Servis

Lounge

Publik

Semi Privat

Privat

Servis

Bagan 3.11. Pola srikulasi kegiatan pelayanan pariwisata

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 24: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

73

b. Pola sirkulasi kegiatan penunjang:

Keterangan:

Entrance tapak

Pedestrian

Exit tapak

Parkir/Drop Off

Entrance/Exit

bangunan

Resepsionis

& Lobi

Persiapan

& Ganti

Cafe

Panggung

Exhibition

Hall

Sirkulasi

Foodcourt

Kegiatan

Utama/

Pengelola/

Servis

Lounge

Oleh-oleh

Money Changer

ATM Corner

Smoking Area

Musholla

Loker penitipan Gudang

Publik

Semi Privat

Privat

Servis

Bagan 3.12. Pola sirkulasi kegiatan pelayanan penunjang

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 25: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

74

c. Pola sirkulasi kegiatan pengelola:

Keterangan:

Entrance tapak

Pedestrian

Exit tapak

Parkir/Drop Off

Entrance/Exit

bangunan

Resepsionis

& Lobi

Sirkulasi

R. Tamu

Pengelola

Kegiatan

Utama/

Penunjang/

Servis

Lounge

R. General

Manager

R. Event

Manager

R. Sekretariat

R. CEO

R. Administrasi

R. Marketing

R. Humas

R. HRD

R. Operasional

Gedung

Office

Pantry

Office

Lounge

Publik

Semi Privat

Privat

Servis

Bagan 3.13. Pola sirkulasi kegiatan pengelola

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 26: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

75

d. Pola sirkulasi kegiatan servis:

Keterangan:

3.1.2.4. Pendekatan Jumlah Pelaku

Pendekatan jumlah pelaku dikelompokkan

berdasarkan kegiatannya:

a. Analisis pendekatan jumlah pengelola dalam

bangunan:

Entrance tapak

Pedestrian

Exit tapak

Parkir/Drop Off

Entrance/Exit

bangunan

Resepsionis

& Lobi

Sirkulasi

Toilet/WC

Kegiatan

Utama/

Penunjang/

Pengelola

R. Keamanan

R. CCTV

Janitor

R. Servis MEE

Publik

Semi Privat

Privat

Servis

Bagan 3.14. Pola sirkulasi kegiatan servis

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 27: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

76

Pelaku Jumlah Analisis

CEO 1

General Manager 1

Event Manager 1

Sekretaris 1

Bendahara 1

Admin 2

Marketing 2

Humas 1

Pegawai HRD 2

Resepsionis & Lobi 2 2 shift

Kabag. Operasional bangunan

1

Kabag. Security 1

3 shift Security lapangan 4

Security CCTV 2

Petugas kebersihan 4

Pegawai retail art & craft shop

3

Pegawai retail culture product shop

3

Pegawai money changer 2

Pegawai cafe 4

Pegawai Foodcourt 3 x 10 retail

Pegawai penitipan barang Musholla

1

Pegawai parkir 2

Pegawai office boy 2

Petugas Counter TIC 3

Petugas Galeri Informasi Wisata

2

Pegawai Counter ASITA 2

Pegawai Keanggotaan ASITA

1

Page 28: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

77

Pegawai biro tour & travel 2 x 6 retail

Petugas informasi shuttle bus

1

Petugas loket shuttle bus 2

Sopir shuttle bus 6 10 kali

keberangkatan

Porter 4

Petugas informasi Semarang City Tour

1

Sopir Semarang City Tour 4

Guide Semarang City Tour 4

Petugas Imigrasi informasi layanan paspor

2

Petugas Imigrasi layanan paspor

4

TOTAL 84 orang

b. Analisis pendekatan jumlah pengunjung dalam

bangunan:

Studi analisis jumlah pengunjung yang ada dalam

projek “Pusat Layanan Pariwisata di Semarang” ini

mengambil dari beberapa sampel data pengunjung dari

setiap fasilitas preseden yang ada. Adapun beberapa

fasilitas itu adalah Tourist Information Center,

Transportasi Shuttle Bus, Transportasi City Tour

Semarang, Unit Layanan Paspor.

Tabel 3.8. Tabel analisis jumlah pengelola

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 29: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

78

Untuk rata-rata jumlah pengunjung TIC per tahun

2015, 2016 adalah sebagai berikut:

Bulan Rata-Rata Pengunjung

Januari 317

Februari 198

Maret 156

April 125

Mei 213

Juni 324

Juli 187

Agustus 220

September 215

Oktober 185

November 221

Desember 242

TOTAL 2.603

Bulan Rata-Rata Pengunjung

Januari 342

Februari 217

Maret 208

April 245

Mei 302

Juni 356

Juli 219

Tabel 3.9. Tabel jumlah rata-rata pengunjung TIC Jateng 2015

Sumber: Tourist Information Center Jateng, 2017

Page 30: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

79

Agustus 237

September 288

Oktober 213

November 283

Desember 267

TOTAL 3.177

Untuk rata-rata jumlah pengunjung Joglosemar

Shuttle Bus per tahun 2014, 2015 adalah sebagai

berikut:

Bulan Rata-Rata Pengunjung

Januari 2.071

Februari 1.103

Maret 1.050

April 1.215

Mei 1.014

Juni 3.479

Juli 1.013

Agustus 1.297

September 1.116

Oktober 1.258

November 1.301

Desember 3.123

TOTAL 18.026

Tabel 3.10. Tabel jumlah rata-rata pengunjung TIC Jateng 2016

Sumber: Tourist Information Center Jateng, 2017

Tabel 3.11. Tabel jumlah rata-rata pengunjung Joglosemar Shuttle Bus 2014

Sumber: Joglosemar, 2017

Page 31: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

80

Bulan Rata-Rata Pengunjung

Januari 2.190

Februari 1.068

Maret 1.245

April 1.047

Mei 1.109

Juni 3.565

Juli 1.146

Agustus 1.307

September 1.116

Oktober 1.160

November 1.253

Desember 3.253

TOTAL 19.459

Untuk rata-rata jumlah pengunjung Unit layanan

paspor Semarang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12. Tabel jumlah rata-rata pengunjung Joglosemar Shuttle Bus 2015

Sumber: Joglosemar, 2017

Page 32: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

81

Diagram 3.1. Jumlah pengunjung kantor imigrasi semarang

Sumber: Data statistik Kantor Imigrasi Semarang, 2017

Diagram 3.2. Jumlah pengunjung kantor imigrasi semarang

Sumber: Data statistik Kantor Imigrasi Semarang, 2017

Diagram 3.3. Jumlah pengunjung Unit Layanan Paspor Semarang

Sumber: Data statistik Kantor Imigrasi Semarang, 2017

Page 33: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

82

Dari data-data diatas, akan dihitung masing-

masing proyeksi jumlah pengunjung 10 tahun kedepan

terhitung mulai dari tahun 2016:

𝑷𝒙 = 𝑷𝒐 + 𝒕(𝒙)

Keterangan:

Px: Kapasitas tahun proyeksi

Po: Jumlah pengunjung tahun dasar

t: Kenaikan rata-rata pertahun

x: Jumlah proyeksi dari tahun dasar

TIC (Tourist Information Center)

- Px = 3.177 + 387 (10) = 7.047 pengunjung

Joglosemar Shuttle Bus

- Px = 19.459 + 1.208 (10) = 31.539 pengunjung

Unit Layanan Paspor

- Karena unit layanan paspor masih baru, sehingga untuk

perhitungan kapasitas diambil dari rata-rata = 1.177

pengunjung/bulan, atau 14.124 pengunjung/tahun

Jadi, asumsi jumlah kisaran pengunjung untuk

kegiatan pelayanan pariwisata saja pada tahun 2026 (10

tahun mendatang), adalah sekitar 52.710 pengunjung

/tahun atau 4.393 pengunjung /bulan atau ± 146

pengunjung /hari.

Page 34: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

83

Selain kegiatan pelayanan pariwisata , kegiatan

penunjang lainnya berupa event-event yang menunjang

kepariwisataan, seperti pagelaran wayang, konser

musik, pagelaran tari, talkshow, seminar kepariwisataan,

festival dan pameran-pameran yang berhubungan

dengan kepariwisataan memiliki data kapasitas

pengunjung sebagai berikut:

Nama Event

Lokasi Tahun Kapasitas

(target/hari)

IKA Pesta 2016

PRPP Convention

Hall

Februari 2016

800

Pagelaran Wayang kulit tk. Kota

Semarang

Halaman Balai Kota Semarang

April 2016 600

Nusantara Pesta Wisata

Paragon Mall

April, Oktober

2016 500

Grand Final Pemilihan

Denok Kenang

Semarang

Grand Ballroom

Hotel Horison

April 2016 400

Gelar inovasi UMKM,

Koperasi, PKBL Expo

Java Mall Mei 2016 500

Pameran Semarang

Industri Kreatif

Citraland Mall

Mei 2016 500

Semarang Investment,

Trade &

Paragon Mall

Mei 2016 500

Page 35: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

84

Tourism Expo

Pasar Seni

Taman Budaya Raden Saleh

Semarang

Agustus 2016

100

Semarang Jelajah Musik

Festival

Halaman Balai Kota Semarang

Agustus 2016

1000

Pameran Industri Fashion

Semarang

Halaman Balai Kota Semarang

September 2016

500

Wayang Kulit 1

Muharam

Halaman Balai Kota Semarang

1 Oktober 2016

600

Semarang Tourism and Craft

Expo

Atrium Java Mall

November 2016

500

Semarang Nasyid Festival

Halaman Balai Kota Semarang

Desember 2016

600

Asumsi berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung event-

event besar Semarang adalah sebagai berikut:

7.100 orang : 13 event = 546,15 orang 546 orang

/event /hari.

Event-event besar yang diadakan biasanya

weekday (hari biasa) maupun weekend (akhir pekan),

jadi kapasitas untuk pengunjung kegiatan penunjang

kepariwisataan adalah ± 546 pengunjung /hari.

Tabel 3.13. Sampel event-event besar di Semarang dibawah

Disbudpar tahun 2016

Sumber: http://pariwisata.semarangkota.go.id/

Page 36: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

85

3.1.3. Studi Ruang Khusus

Studi ruang khusus ini, berdasarkan studi tinjauan

langsung ke Tourist Information Center Jawa Tengah,

Joglosemar, Unit layanan paspor Semarang.

- Counter Info Pariwisata

Pada counter informasi pariwisatanya ruang berukuran

panjang 15 meter dan lebar 10 m, dengan kapasitas kurang

lebih 30 orang. Bergabung dengan ruang layanan panel,

ruang konsultasi, dan ruang wifi corner.

Analisis besaran:

Luas ruang + sirkulasi : 150 m2

Kursi kecil @ 0,16 m2 x 24 : 3,84 m2

Sofa kecil @ 0,3 m2 x 8 : 2,4 m2

Sofa besar @ 0,66 m2 x 2 : 1,32 m2

Gambar 3.1. Layout Counter Info Pariwisata

Sumber: Dokumen pribadi, 2017

Page 37: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

86

Kursi resepsionis @ 0,36 m2 x 4 : 1,44 m2

Meja resepsionis @ 7,97 m2 x 1 : 7,97 m2

Panel @ 0,2 m2 x 6 : 1,2 m2

Maket Candi Borobudur : 2,25 m2

Sirkulasi 150−3,84−2,4−1,32−1,44−7,97−1,2−2,25

20,42 𝑥 100% =

𝟔𝟑𝟓%

- Galeri Info Wisata

Analisis besaran:

Luas ruang: 114 m2

Display 28,14 m2

Sirkulasi 114−28,14

28,14 𝑥 100% = 𝟑𝟎𝟓%

Gambar 3.2. Layout Galeri di Semarang Art Gallery

Sumber: Dokumen pribadi, 2017

Page 38: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

87

- Counter layanan info, loket, keberangkatan

transportasi shuttle

Analisis besaran:

Luas ruang: 42 m2

Meja counter: @ 1,44 m2 x 2 : 2,88 m2

Kursi counter: @ 0,25 x 4 : 1 m2

Kursi loket: @ 0,25 x 24 : 6 m2

Sirkulasi 42−2,88−1−6

2,88+1+6 𝑥 100% = 𝟑𝟐𝟓%

Gambar 3.3. Layout Counter Info Shuttle

Sumber: Dokumen pribadi, 2017

Page 39: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

88

3.1.4. Studi Besaran Bangunan dan Lahan Parkir

a. Studi Luas Bangunan

Luasan ruang dan kapasitas pelaku yang dibutuhkan pada projek “Pusat Layanan Pariwisata

di Semarang” didasarkan pada standar dan analisis sebagai berikut:

NAD : Neufert Architect Data

TSS : Time Saver Standard

MH : Metric Handbook

AH : Architect Handbook

AS : Asumsi berdasarkan studi analisis

SRK : Studi ruang khusus

Unit Kegiatan Pelayanan Pariwisata

Nama Ruang

Jumlah Ruang

Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Luas

Counter Info Pariwisata

1 SRK 30 Kursi pengunjung @0,16 m2 x 30 Sofa kecil @0,3 m2 x 30 Sofa besar @0,66 m2 x 30

635% 247 m2

Page 40: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

89

Meja resepsionis @7,97 m2 x 1 Kursi resepsionis @0,36 m2 x 4

Galeri Info Pariwisata

1 SRK AS

30 30 x 1m2/org 15 maket @1,44m2

305% 206 m2

R. Panel Info Pariwisata

1 SRK 8 Panel @ 0,2 m2 x 8 635% 12 m2

Counter ASITA

1 AS 10 10 x 1m2/org Meja counter @7,97 m2 x 1 Kursi resepsionis @0,36 m2 x 4

100% 39 m2

R. Keanggo taan

1 AS 6 6 x 1m2/org Meja counter @7,97 m2 x 1 Kursi resepsionis @0,36 m2 x 4

100% 31 m2

Counter Info Shuttle

1 SRK 4 Meja counter: @ 1,44 m2 x 1 Kursi counter: @ 0,25 x 4

325% 10 m2

R. Loket 1 SRK 8 Meja counter: @ 1,44 m2 x 2 Kursi counter: @ 0,25 x 8

325% 21 m2

R. Tunggu 1 AS 60 Kursi tunggu: @ 0,25 x 60 60 x 1m2/org

130% 173 m2

R. Keberang katan

1 AS 15 15 x 1m2/org 150% 38 m2

R. Kedatangan

1 AS 15 15 x 1m2/org 150% 38 m2

Counter Info Semarang City Tour

1 SRK 4 Meja counter: @ 1,44 m2 x 1 Kursi counter: @ 0,25 x 4

325% 10 m2

R. Tunggu 1 AS 20 Kursi tunggu: @ 0,25 x 20 60 x 1m2/org

130% 58 m2

Page 41: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

90

Retail biro tour & travel

1 NAD 4

Meja kerja: @0,98m2 Meja komputer: @0,35m2 Kursi: @0,25m2 Lemari: @0,61m2 4 x 1m2/org

200% 38 m2

R. Info layanan paspor

1 SRK 1 Meja counter: @ 1,44 m2 x 1 Kursi counter: @ 0,25 x 4

325% 10 m2

Counter ambil tiket

1 SRK 1 Meja counter: @ 1,44 m2 x 1 325% 6 m2

R. Tunggu 1 AS 40 Kursi tunggu: @ 0,25 x 40 40 x 1m2/org

200% 150 m2

R. Loket 1 AS 1 Meja counter: @ 1,44 m2 x 1 200% 4 m2

R. Foto & Wawancara

1 NAD 4 Meja counter: @ 1,44 m2 x 1 Kursi counter: @ 0,25 x 3

350% 9 m2

R. Arsip 1 NAD 1 Lemari @0,6m2 x 8 200% 14 m2

Unit Kegiatan Penunjang

Exhibition hall

1 AS 562 562 x 1m2/org Kursi 562 x @0,25m2/org

130% 1.616 m2

Panggung 2 AS 1 Panggung pertunjukkan - 240 m2

R. Persiapan tampil

1 AS 4 Meja rias 0,6m2 x 4 Kursi 0,25m2 x 4

200% 10,2 m2

R. Ganti 1 AS 4 Bilik 1,5 m2 - 6 m2

Page 42: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

91

Retail oleh-oleh

1 AS 10%

pengunjung Rak display oleh-oleh: 0,72m2 x 24 Meja kasir 1,44m2 x 3

200% 65 m2

Retail cafe 1 AS 10%

pengunjung

Meja 0,9m2 x 50 Kursi 0,25 x 50 Kasir 1,2 x 2 R. cuci 0,72

100% 61 m2

Retail money changer

1 AS 2 Meja kerja: @0,98m2 Meja komputer: @0,35m2 Kursi: @0,25m2

200% 11 m2

Foodcourt 1 AS 10%

pengunjung & pengelola

Meja makan @0,98m2 Kursi @0,25m2 Stand + dapur @12m2 x 10

- 225 m2

ATM Corner 1 AS 6 Mesin ATM @0,48m2 100% 6m2

Lounge 1 AS

20% Pengunjung/

Pengelola naik

kendaraan umum

Sofa kecil @0,3 m2 x 33 150% 25 m2

Musholla 1 AS - Sajadah - 30 m2

Loker Penitipan

1 AS - Loker penitipan - 9 m2

Unit Kegiatan Pengelola

R. CEO 1 NAD 1 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 10 m2

Page 43: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

92

Sofa 0,3m2 x 2 Meja tamu 0,36m2

R. General Manager

1 NAD 1 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 7 m2

R. Event Manager

1 NAD 4 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 28 m2

R. Sekretariat

1 NAD 4 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 28 m2

R. Administrasi

1 NAD 2 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 14 m2

R. Marketing 1 NAD 4 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 28 m2

R. Humas 1 NAD 4 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 28 m2

R. HRD 1 NAD 4 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 28 m2

R. Operasional Bangunan

1 NAD 4 Meja kerja 0,98m2 Kursi 0,25m2 x 3 Lemari 0,61m2

200% 28 m2

R. Tamu Pengelola

1 AS 6 Sofa kecil @0,3 m2 Sofa besar @0,66 m2

200% 5 m2

Page 44: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

93

Meja tamu @0,54

Office Lounge

1 AS 6 Sofa kecil @0,3 m2 Sofa besar @0,66 m2 Meja tamu @0,54

200% 5 m2

Office Pantry 1 AS 3 Dapur kering - 5 m2

Kegiatan Servis

Resepsionis & Lobby hall

1 AS 2 Meja kerja 3,5 m2 2 m2

100% 11 m2

Toilet/WC Pria

3 NAD 6 Toilet @1,5 m2 Urinoir @0,96 m2 Wastafel @0,6 m2

100% 110 m2

Toilet/WC Wanita

3 NAD 6 Toilet @1,5 m2 Wastafel @0,6 m2

100% 76 m2

Toilet/WC Difabel

3 NAD 1 Toilet 3m2 30% 4 m2

Janitor 3 AS 2 Lemari@0,6 m2 200% 11 m2

Gudang 2 AS - Gudang @16m2 50% 48 m2

Keamanan 1 NAD 2 Meja keamanan @0,5m2 Kursi @0,25m2

200% 5 m2

R. CCTV 1 AS 3 Perangkat CCTV 0,6m2 Meja 1m2 Kursi @0,25m2

300% 25 m2

R. Panel Listrik

1 NAD 3 Lemari panel 1,5m2 - 5 m2

R. Generator 1 AS 2 Generator @6m2 - 12 m2

Page 45: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

94

R. Panel Telepon

1 AS 3 Lemari panel 1,5m2 - 5 m2

R. Penghawaan

1 AS 1 Chiller, AHU - 25 m2

R. Pompa 1 AS 1 Pompa - 8 m2

Luas unit-unit kegiatan 3.977 m2

Sirkulasi 10%

TOTAL 4.375 m2

Tabel 3.14. Analisis Luas Unit-Unit Kegiatan “Pusat Layanan Pariwisata di Semarang

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 46: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

95

b. Studi Luas Lahan Parkir

Pengelola: 84 orang per hari

Mobil (15%) : 13 orang, (80%) = 10 mobil

Motor (75%) : 63 orang, (60%) = 50 motor

Kendaraan umum (10%) : 8 orang

Pengunjung

Pengunjung total 692 orang per hari (maks)

Mobil (10%): 70 orang

2 penumpang (40%) : 14 mobil

4 penumpang (60%) : 11 mobil

Motor (60%) : 415 orang, (60%) 249 motor

Kendaraan umum (20%) : 138 orang

Total Kebutuhan Parkir Kendaraan

Mobil pengelola (NAD) 10x 10 m2 100 m2

Mobil pengunjung (NAD) 25 x 10 m2 250 m2

Motor pengelola (NAD) 50 x 2,2 m2 110 m2

Motor pengunjung (NAD) 249 x 2,2 m2 548 m2

Bus (NAD) 6 x 30 m2 180 m2

Total Luas Lahan Parkir

1.188 m2 + sirkulasi 20% = 1.426 m2

Page 47: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

96

3.1.5. Studi Citra Arsitektural

Bangunan ini merupakan bangunan pelayanan yang

berada di bawah kepemilikan pemerintah Jawa Tengah,

khususnya Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, serta

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah.

Sedangkan pengelola yang diberi wewenang untuk

mengelola adalah dari pihak pengembang swasta.

Sehingga, sebagai salah satu projek bangunan pelayanan

pariwisata di Jawa Tengah harus bisa menjadi sebuah ikon

pelayanan pariwisata Jawa Tengah. Agar ikon tersebut

dapat tercipta, peran Arsitektur disini adalah menciptakan

citra yang sesuai dengan fungsinya sebagai bangunan

pelayanan publik dalam bidang kepariwisataan terlebih

dahulu. Beberapa contoh studi sebagai pertimbangan

terciptanya citra pariwisata Jawa Tengah adalah sebagai

berikut:

Studi kontekstual bentuk bangunan pemerintahan di

Jawa Tengah.

Karena projek ini kepemilikannya adalah milik

pemerintah, maka dalam pembentukan citra

arsitektural diperlukan studi kontekstual bentuk

bangunan pemerintahan yang ada di Jawa Tengah,

Page 48: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

97

khususnya di Semarang. Adapun beberapa bangunan

pemerintahan yang ada di Semarang sebagai berikut:

Gambar 3.4. Bentuk bangunan

Kantor Gubernur Jawa Tengah

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017

Gambar 3.5. Bentuk

bangunan Balai Kota

Semarang

Sumber: www.google.co.id,

2017

Gambar 3.6. Bentuk

bangunan Kantor Disbudpar

Jateng

Sumber: www.google.co.id,

2017

Gambar 3.7. Bentuk

bangunan Kantor Kejaksaan

Tinggi Jateng

Sumber: www.google.co.id,

2017

Page 49: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

98

Bangunan sebagai kantor, dan bangunan pelayanan

milik pemerintah Jawa Tengah maupun pemerintah

Semarang yang ada di Semarang ini memiliki ciri-ciri

yang hampir sama, seperti adanya bentuk atap yang

mengadopsi bentuk atap tradisional Jawa sebagai

respon iklim yang ada di Semarang juga sebagai ikon

dari bangunan itu sendiri. Adanya entrance bangunan

yang jelas menyerupai pendopo pada tatanan ruang

rumah di Jawa Tengah. Selain itu, adanya unsur

repetisi pada bangunan yang ditunjukkan dengan

bukaan-bukaan jendela yang memanjang horisontal

maupun vertikal, kolom-kolom struktur.

Gambar 3.8. Bentuk

bangunan Kantor Imigrasi

kelas I Jateng

Sumber: www.google.co.id,

2017

Gambar 3.9. Bentuk

bangunan Kantor Polda

Jateng

Sumber: www.google.co.id,

2017

Page 50: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

99

Studi ikon pariwisata Jawa Tengah.

Ikon pariwisata Jawa Tengah identik dengan

wisata budaya dan sejarah. Ada berbagai macam

wisata budaya dan sejarah yang ada di Jawa Tengah,

yang paling terkenal adalah candi Borobudur yang ada

di Magelang, tari-tarian tradisional Jawa Tengah,

wisata sejarah Kota Lama yang ada di Semarang, dan

wisata alamnya. Dari beragam ikon pariwisata ini akan

diolah kedalam projek ini, sehingga citra pariwisata

Jawa Tengah akan terlihat didalam projek ini. Dalam

mengolah ikon-ikon tadi kedalam sebuah bangunan,

perlu diperhatikan bahwa bentuk, repetisi dan hirarki

memegang peranan penting dalam menciptakan citra

pariwisata Jawa Tengah.

Gambar 3.10. Candi

Borobudur sebagai ikon

pariwisata Jawa Tengah

Sumber: 2.bp.blogspot.com,

2017

Page 51: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

100

Gambar 3.11. Lawang Sewu

dan Tugu Muda sebagai ikon

pariwisata Jawa Tengah

Sumber: pinterest.com, 2017

Gambar 3.12. Masjid Agung

Jawa Tengah sebagai ikon

pariwisata Jawa Tengah

Sumber: 4.bp.blogspot.com,

2017

Gambar 3.13. Tugu Jogja

sebagai ikon pariwisata Jawa

Tengah

Sumber: students.id, 2017

Page 52: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

101

Studi kontekstual arsitektur sekitar.

Karena lokasi projek ini berada di Kota Semarang,

dan tapak berlokasi di dekat kawasan kota lama, maka

dalam menciptakan citra arsitektural tidak boleh

Gambar 3.16. Tari-tarian Jawa

Tengah sebagai ikon budaya

Jawa Tengah

Sumber: www.ragamseni.com,

2017

Gambar 3.14. Candi

Prambanan di Jogja sebagai

ikon pariwisata Jawa Tengah

Sumber:

candi1001.blogspot.co.id,

2017

Gambar 3.15. Keraton

Surakarta sebagai ikon

pariwisata Jawa Tengah

Sumber: www.ragamseni.com,

2017

Page 53: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

102

sembarangan. Sebaiknya menyesuaikan dan

melanjutkan citra arsitektur sekitarnya, agar tidak

menimbulkan kesan “kaget” pada setiap orang yang

melewati bangunan. Fasad pada setiap bangunan

yang bergaya kolonial ini memadukan bentuk-bentuk

dasar seperti persegi, segitiga dan lingkaran sehingga

membentuk bidang dinding yang artistik, dan

kebanyakan bangunan menciptakan kesan simetris.

Gambar 3.17. GPIB Immanuel

atau Gereja Blenduk

Sumber: 2.bp.blogspot.com,

2017

Page 54: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

103

Gambar 3.18. Gedung Spiegel

Sumber: Dokumentasi

Pribadi, foto diambil 4 Januari

2017

Gambar 3.19. Gedung Marba

Sumber: Dokumentasi

Pribadi, foto diambil 4 Januari

2017

Gambar 3.20. Gedung

Jiwasraya

Sumber: Dokumentasi

Pribadi, foto diambil 6

November 2016

Page 55: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

104

3.2. Analisis Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure

- Sistem Struktur:

Struktur bawah atau sub structure adalah pondasi

dimana merupakan struktur terbawah dari suatu bangunan.

Fungsi pondasi adalah untuk menumpu beban di atasnya

agar bangunan dapat berdiri dengan tegak. Dalam projek

ini menggunakan gabungan 2 jenis pondasi, yaitu Footplate

dan batu kali sebagai respon tanah jenis gabungan aluvial

kelabu dan coklat kelabuan.

Pondasi foot plat atau pondasi tapak umumnya

digunakan untuk bangunan bertingkat atau bangunan di

atas tanah lunak. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang

dan letaknya tepat di bawah kolom dengan kedalamannya

sampai pada tanah keras.

Gambar 3.21. Gedung Stasiun Tawang, Semarang

Sumber: 2.bp.blogspot.com, 2017

Page 56: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

105

Kelebihan Kelemahan

- Dihitung dari sisi biaya,

pondasi ini lebih murah dari

pondasi dalam lainnya

- Galian tanah yang

diperlukan lebih sedikit

- Perlunya disiapkan

begesting terlebih dahulu

sebelum pemasangan

- Waktu pengerjaan cukup

lama

- Pekerjaan rangka besi

dibuat dari awal dan harus

selesai setelah dilakukan

galian tanah

Pondasi batu kali merupakan jenis pondasi yang

paling banyak digunakan untuk konstruksi rumah tinggal.

Disamping kekuatannya yang sudah teruji, bahan-

bahannya juga mudah didapatkan di negara seperti

Gambar 3.22. Pondasi Footplate

Sumber : https://proyeksipil.blogspot.co.id/

Tabel 3.15. Kelebihan dan Kelemahan sub struktur footplate

Sumber: Analisis pribadi, 2017

Page 57: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

106

Indonesia ini. Pondasi batu kali ini umum dibuat untuk

menahan beban tembok atau dinding di atasnya.

Kelebihan Kelemahan

- Pemasangan pondasi

mudah

- Batu belah mudah

didapatkan, terutama di

dalam Pulau Jawa

- Kurang tepat untuk

bangunan bertingkat

Struktur tengah merupakan struktur yang

melingkupi bangunan tersebut, sehingga dalam

pemilihannya harus disesuaikan dengan fungsi dan

kegiatan di dalam bangunan, terutama ruang-ruang yang

harus memiliki desain ruang khusus.

Gambar 3.23. Pondasi batu kali

Sumber : http://www.hdesignideas.com/

Tabel 3.16. Kelebihan dan kelemahan pondasi batu kali

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 58: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

107

Pada bangunan ini sistem yang akan digunakan

adalah sistem struktur rangka yang merupakan sistem

dengan penggunaan sloof, kolom, dan balok ring.

Sistem ini menjadikan fleksibilitas bentuk ruang lebih

bebas dengan memperhatikan penyaluran arah beban dan

besaran dimensi rangka. Selain itu, intensitas jumlah dan

luasan bukaan pada sisi bangunan dapat lebih banyak

digunakan pada sistem rangka.

Struktur rangka memiliki kelebihan, dimana tenaga

terampil dalam pengerjaannya mudah dicari di pulau Jawa,

selain itu dalam aspek kekuatan struktur ini memiliki kuat

tekan yang relatif lebih tinggi dibanding struktur lain, tahan

api, usia yang relatif panjang. Bahan-bahan yang juga

mudah didapatkan di pulau Jawa.

Gambar 3.24. Struktur Rangka

Sumber : Ching, Francis D.K. 2008. Ilustrasi Konstruksi

Bangunan. Erlangga. Jakarta.

Page 59: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

108

Sedangkan kelemahan dari struktur ini diantaranya

kuat tarik yang relatif rendah, perlunya banyak bekisting,

struktur ini memiliki massa yang relatif besar.

Struktur atas merupakan struktur yang berfungsi

sebagai penutup bangunan, terletak di bagian paling atas

bangunan, dan merupakan penerima beban vertikal

pertama, terutama beban air hujan dan angin. Di Indonesia,

khususnya di Jawa Tengah untuk bangunan-bangunan

bertingkat 2 hingga 7 lantai kebanyakan menggunakan

struktur atap baja wide flange dengan bentuk atap limasan,

pelana, atau gabungannya. Alasan penggunaan material

baja ini dikarenakan penggunaan material kayu untuk

struktur atap di beberapa daerah di Jawa Tengah relatif

beresiko terkena serangan rayap, dan lapuk di daerah yang

kelembabannya tinggi.

Page 60: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

109

Kelebihan Kelemahan

- Relatif ringan sehingga

beban struktur sendiri

menjadi lebih kecil karena

bahannya dari baja.

- Fabrikasi elemen

strukturnya beberapa

merupakan produksi

pabrik, cepat dalam

perakitan

- Dalam pemasangan hemat

tenaga kerja karena hanya

- Harganya mahal karena

elemen-elemen struktur

yang dipesan di pabrik

- Elemen struktur nya tidak

tahan panas dan bisa

leleh sewaktu-waktu jika

tidak ditangani secara

khusus

Gambar 3.25. Potongan struktur atap dengan konstruksi baja WF

Sumber : Dokumentasi Pribadi, Pameran Karya Pekan Arsitek Jawa

Tengah 2016.

Page 61: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

110

memerlukan pekerjaan

perakitan elemen struktur

- Sistem Enclosure:

Dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu penutup lantai,

dinding, plafon/langit-langit, penutup atap.

Penutup Lantai

Lantai Ceramic tiles Terbuat dari tanah liat dan

kemudian dilapisi dengan glazur.

Kelebihan Kelemahan

- Lebih kuat dan tahan lama

- Daya serap air rendah

- Perawatannya relatif

mudah

- Bahan keramik

mengantarkan dingin

sehingga terkadang kurang

nyaman di kaki

- Sambungan antar keramik

(nat) terkadang sulit

Tabel 3.17. Kelebihan Kelemahan Struktur atap konstruksi baja WF

Sumber : Analisis pribadi, 2017.

Gambar 3.26. Ceramic tiles

Sumber : www.indahceramic.com

Page 62: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

111

- Tersedia dalam ukuran,

motif dan warna yang

beragam

dibersihkan karena debu

atau kotoran yang

menumpuk

- Mudah pecah sehingga

perlu lebih berhati-hati

ketika proses

pemasangannya

Tegel atau ubin adalah jenis lantai yang terbuat dari

bahan dasar berupa campuran pasir dan semen yang

dihiasi dengan pewarnaan polos atau memiliki motif yang

klasik dan tampil sangat unik.

Tabel 3.18. Kelebihan dan kekurangan Ceramic tiles

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Gambar 3.27. Ceramic tiles

Sumber : http://www.sarana-bangunan.com/

Page 63: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

112

Kelebihan Kelemahan

- Harga lantai tegel yang

lumayan murah dan

pemasangan yang

mudah bila dibandingkan

dengan jenis lantai

lainnya.

- Lantai tegel jika terkena

asam (cuka) akan

membekas/bernoda yang

sulit untuk di bersihkan.

Vinyl adalah pentutup lantai yang dibuat dengan

menggunakan bahan utama plastik, yaitu polyvinyl chloride

(PVC). Memiliki berbagai ukutan dan motif print. Berikut

kelebihan kekurangannya.

Kelebihan Kelemahan

- Pemasangannya yang

mudah sehingga waktu

yang diperlukan untuk

pemasangan lebih singkat.

- Dapat meredam suara dan

benturan karena sifatnya

yang lunak.

- Warna yang mudah pudar

terutama jika sering

terekspos sinar matahari

- Rentan terhadap goresan

Tabel 3.19. Kelebihan dan kekurangan lantai tegel

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 64: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

113

- Stabil terhadap suhu, air,

udara, dan rayap karena

materialnya sintetis.

Plafond

Plafond gypsum adalah salah satu jenis plafond

yang cukup banyak digunakan. Ukuran modul plafond

gypsum umumnya 122cm x 244cm. Untuk rangka dari

plafond ini biasanya menggunakan kasau maupun besi

hollow.

Kelebihan Kelemahan

- Lebih ekonomis karena

ukuran lembarannya relatif

besar

- Tidak tahan terhadap air

sehingga jika terjadi

rembesan dapat

Tabel 3.20. Kelebihan dan kekurangan lantai vinyl

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Gambar 3.28. Plafond gypsum

Sumber : http://www.desainic.com/

Page 65: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

114

- Pemasangannya tidak

membutuhkan waktu yang

lama

- Memiliki tepi yang

merucing sehingga

memungkinkan

sambungan dapat

direkatkan dan diisi untuk

menghasilkan klem yang

kuat dan tak terlihat

- Modelnya bermacam-

macam

meninggalkan noda bercak

pada permukaan

- Butuh keahlan khusus

dalam pemasangannya

- Tidak tahan terhadap

lembab dan benturan

Dak Beton, berfungsi sebagai penutup atap

bangunan, dibuat dari bahan utama beton dengan tulangan

besi, baja IWF, maupun span deck. Umumnya memiliki

ketebalan 10 - 12 cm.

Tabel 3.21. Kelebihan dan kekurangan plafond gypsum

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 66: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

115

Kelebihan Kelemahan

- Dalam pembuatan atap

beton dikeringkan tanpa

proses pembakaran

sehingga tidak mudah

berubah bentuk

- Tahan lama dan kuat

- Mudah dicetak sesuai

dengan keinginan

- Bobot struktur termasuk

berat

- Pekerjaan penutup atap

terhitung lama

- Pengerjaan harus benar dan

tepat

3.2.2. Studi Sistem Pencahayaan dan Pengahawaan

- Sistem Pencahayaan:

Sistem pencahayaan terdiri dari sistem pencahayaan

alami dan buatan, adapun penjelasannya sebagai berikut:

Sistem pencahayaan alami dengan cara memberi

bukaan seperti lubang jendela, skylight, dinding transparan

Gambar 3.29. Dak beton

Sumber : sugihproperty.blogdetik.com

Tabell 3.22. Kelebihan dan kekurangan dak beton

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 67: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

116

(glassblock, kaca). Namun perlu dilakukan antisipasi

terhadap efek glare dan radiasi panas matahari.

Sistem pencahayaan buatan, Berikut jenis

pencahayaan buatan yang akan diaplikasikan.

• General lighting, dapat digunakan di seluruh

ruangan, bersifat umum.

• Task lighting, digunakan untuk menerangi kegiatan

belajar atau bekerja.

• Decorative lighting, digunakan untuk memberikan

nilai estetis dan suasana yang berbeda pada tempat di

mana lampu tersebut di pasang.

Berdasarkan arah datangnya cahaya :

• Indirect light, arah cahaya tidak langsung menyinari

objek namun dipantulkan hingga menuju objek yang

dimaksud.

Gambar 3.30. Skylight

Sumber : http://www.archiexpo.com/

Page 68: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

117

• Direct - Indirect light, jenis pencahayaan ke atas dan

ke bawah sehingga menghasilkan cahaya yang teduh.

Kebutuhan pencahayaan berdasarkan fungsi bangunan,

adapun sebagai berikut:

Fungsi Bangunan Kuat Penerangan

(lux)

Intensitas daya

(watt/m2)

Hunian 250-350 10-20

Bioskop/Teater 150 15

Hotel 150-300 15-30

Kantor 250-350 15-30

Restoran/Kafetaria 200-500 20-30

Rumah sakit 150-350 15-30

R. Komputer, pusat

perbelanjaan 500 30-50

Basement, hall,

koridor, tangga,

gudang, toilet

150-350 5-10

- Sistem Penghawaan:

Penghawaan Alami

Dengan memberi bukaan dinding yang bisa

memasukan udara seperti lubang ventilasi, lubang jendela,

lubang roster, dan lainnya. Sehingga udara dari luar bisa

masuk dengan mudah dan mengalir ke dalam bangunan.

Tabel 3.23. Klasifikasi Kuat Penerangan berdasarkan fungsi

Sumber : Jimmy S., Juwana, 2005

Page 69: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

118

Penghawaan Buatan

Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu

sistem AC dimana proses pendinginan udara terpusat pada

satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke

semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa

indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama

yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau

Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan,

system saluran udara atau ducting dan system control &

kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara kerja AC

Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance AC Sentral

Ruangan.

Gambar 3.31. Clading dan solid void untuk

pencahayaan dan penghawaan alami

Sumber : http://banyuwangi.org/

Page 70: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

119

3.2.3. Studi Sistem Utilitas

- Sistem Jaringan Air Bersih:

Pada umumnya terdapat 2 sistem pasokan air bersih,

yaitu sistem pasokan ke atas (up feed system) dan pasokan

ke bawah (down feed system). Pada upfeed system, air

bersih dialirkan dengan tekanan pompa. Sedangkan pada

downfeed system, pompa digunakan untuk mengisi tangki

air di atas. Dengan menggunakan saklar pelampung,

pompa akan berhenti bekerja, jika air dalam tangki sudah

Gambar 3.32. Sistem AC Central

Sumber : https://cvastro.com/

Page 71: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

120

penuh dan air akan dialirkan dengan memanfaatkan gaya

gravitasi. (Jimmy S. Juwana, 2005:179-182).

Kebutuhan air bersih berdasarkan fungsi bangunan,

adapun sebagai berikut:

Fungsi Bangunan Unit Kebutuhan

(liter/hari)

Apartemen Orang 135-225

Bioskop/Teater Kursi 15

Hotel Orang 185-225

Kantor Orang 45-90

Restoran/Kafetaria Kursi 70

Rumah sakit Tempat tidur 280-470

Sekolah tanpa

asrama Murid 45-90

Sekolah berasrama Murid 135-225

Gambar 3.33. Sistem Upfeed dan Downfeed

Sumber : http://slideplayer.info/slide/2983192/

Tabel 3.24. Kebutuhan air berdasarkan satuan fungsi bangunan

Sumber : Jimmy S. Dan Juwana, 2005

Page 72: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

121

- Sistem Pengolahan Limbah:

Pada bangunan tinggi, air buangan/kotor dibuang

melalui STP (Sewage Treatment Plant) dan selanjutnya

dialirkan ke dalam tanah melaui rembesan. Peggunaan

STP ini dengan alasan karena penggunaan septictank

untuk bangunan tinggi dirasa kurang memadai. Sistem

pengolahan limbah sendiri terdiri atas dua proses utama,

yaitu proses mekanik berupa penyaringan, pemisahan, dan

pegendapan serta proses biologi/kimia berupa proses

aktivitas bakteri yang memanfaatan O2 dari udara dan

proses netralisasi cairan dengan asam atau dengan

memasukan bahan kimia untuk oksidasi.

Pada bangunan ini juga diterapkan sistem blackwater

dan greywater system yang bertujuan menggunakan

kembali air limbah yang sudah disaring untuk menyiram

tanaman dan menyiram toilet. Selain dari greywater

Gambar 3.34. Sistem limbah black water & grey water

Sumber : http://slideplayer.info/slide/2983192/

Page 73: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

122

system, penggunaan rain harvesting system juga bisa

digunakan untuk menghemat penggunaan air dari PDAM,

maupun harus menggunakan air sumur.

- Sistem Pengolahan Sampah:

Sistem pengolahan sampah menggunakan corong

pembuangan sampah yang dibuat serong ke bawah agar

sampah yang dibuang dari atas tidak masuk ke lantai di

bawahnya. Setelah sampah penuh, sampah kemudian

dipadatkan dan bak penampungan yang penuh dibuang

keluar bangunan dengan pengangkut sampah. Untuk

mengurangi volume sampah yang akan dibuang, saluran

sampah dilengkapi dengan alat pembakar dimana sampah

yang dibuang menjadi abu. (Jimmy S. Juwana, 2005:190).

Gambar 3.35. Rain harvesting system

Sumber :

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Simple_Diagram_to_sho

w_Rainwater_Harvesting.png

Page 74: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

123

3.2.4. Studi Pemanfaatan Teknologi

Outdoor Building Projection

Untuk menunjang konsep pengalaman lebih

mendalam tentang Jawa Tengah, maka bangunan ini juga

menjadi suatu bagian dari pemasaran pariwisata Jawa

Tengah, dimana segala hal yang berkaitan tentang Jawa

Tengah akan ditampilkan bangunan dengan teknologi

Outdoor Building Projection ini, jadi bangunan akan

merefleksikan segala hal yang berkaitan dengan objek-

objek pariwisata Jawa Tengah, sehingga tampilan

bangunan ini lebih bersifat dinamis pada malam hari,

interaktif, dan fleksibel.

Atraksi cahaya yang ditampikan lewat teknologi ini

akan menampilkan berbagai hal mengenai kegiatan

Gambar 3.36. Sistem saluran pembuangan sampah

Sumber: Jimmy S. Juwana, 2005:190

Page 75: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

124

pariwisata Jawa Tengah, objek wisata di Jawa Tengah,

menampilkan tema-tema tertentu disaat hari-hari besar

ataupun adanya event kepariwisataan, sebagai bagian dari

promosi pariwisata Jawa Tengah.

Projektor ini pada umumnya dikondisikan dengan

jarak 10 hingga 15 meter dari bidang projeksi yang akan

digunakan, tipe proyektor menggunakan lampu LED,

dengan kuat lumen 2500-3500 lm, gambar resolusi tinggi

dan bisa diatur sesuai keinginan, dengan daya 30 watt.

Gambar 3.37. Salah satu fasad bangunan di London

waktu terkena sorotan projektor bangunan.

Sumber: google.com

Page 76: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

125

Touch Screen Public Interactive Information

Akses pengunjung terhadap layanan berupa

informasi-informasi akan disajikan dengan teknologi layar

sentuh pada panel komputer pemandu yang disediakan

pada area-area publik. Tujuan penggunaan teknologi ini

adalah memberikan info kepada pengunjung secara pasif

namun interaktif, karena terdapat beberapa pilihan info yang

dapat di akses.

Gambar 3.38. Outdoor Building LED Projector

Sumber: alibaba.com

Gambar 3.39. Touch screen public intractive

information

Sumber : http://www.oskglobal.com/

Page 77: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

126

3.3. Analisis Konteks Lingkungan

3.3.1. Analisis Pemilihan Lokasi

Berdasarkan Perda No. 14 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun

2011-2031 Bab 3 perihal Rencana Struktur Ruang, bagian

pertama pasal 9, nomor 1a mengatakan bahwa rencana

struktur ruang meliputi rencana pengembangan sistem

pusat pelayanan. Bagian kedua perihal Rencana

Pengembangan Sistem Pusat Pelayanan, paragraf 2

mengenai Rencana Pembagian Wilayah Kota (BWK) pasal

12 poin ke 1 mengatakan bahwa pusat pelayanan Kota

ditetapkan di BWK I, BWK II, dan BWK III.

Gambar 3.40. Peta BWK I, II, dan III Semarang

Sumber : http://pamboedifiles.blogspot.co.id/2013/05/peta-

pembagian-bwk-kota-semarang.html

Page 78: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

127

Sedangkan rencana pengembangan perkantoran

pemerintah pada pasal 82 nomor 2a mengatakan bahwa

peningkatan kawasan perkantoran Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Tengah terletak di Jalan Pahlawan,

Madukoro, dan lokasi lainnya.

Rencana pengembangan dan peningkatan wisata

belanja terletak di kawasan Johar, Simpang Lima dan

koridor Jalan Pandanaran.

Dalam pemanfaatannya, kawasan cagar budaya

dapat ditingkatkan fungsinya untuk dapat menunjang

kegiatan pariwisata, yang nantinya dapat memberikan

kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata. Berdasarkan

dokumen RTRW 2011 – 2031, rencana penanganan

Kawasan Kota Lama adalah :

a. Pemeliharaan dan pelestarian bangunan dari pengaruh

kegiatan dan ketahanan kontruksi bangunan

b. Revitalisasi fungsi dan penggunaan bangunan

c. Pengembangan sistem kepariwisataan Kota Semarang

yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan Kota

Lama.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Semarang yang sudah dibahas di atas dapat disimpulkan

bahwa fungsi pelayanan perihal kepariwisataan Jawa

Page 79: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

128

Tengah yang akan dikembangkan ini ditetapkan lokasinya

pada sekitar Bagian Wilayah Kota I, II dan III. Matriks

pemilihan BWK dianalisis dengan kriteria sebagai berikut:

Kriteria (1-5)

Kota Semarang

Bagian Wilayah Kota Keterangan

I II III

Jumlah Penduduk

±207.227 jiwa (3)

±147.866 jiwa (2)

±340.369 jiwa (4)

Semakin banyak semakin

baik

Kepadatan Penduduk

93 jiwa /ha (4)

112 jiwa /ha (3)

97 jiwa /ha (4)

Tidak padat < 50 / ha,

Kurang padat 51 – 250 /

ha, Cukup padat 251 – 400 /

ha, Sangat padat >

400 / ha

Luas Fungsi Pelayanan

Umum

83,519 ha (3)

75,797 ha (3)

17,381 ha (3)

Orientasi dekat

bandara 5 3 4

Semakin dekat

semakin baik

Orientasi dekat

pelabuhan 3 4 5

Semakin dekat

semakin baik

Orientasi dekat

perbelanjaan 5 4 5

Semakin dekat

semakin baik

Page 80: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

129

Orientasi dekat objek

wisata 4 3 5

Semakin dekat

semakin baik

Orientasi dekat stasiun

4 3 5

Semakin banyak semakin

baik

Nilai 31 25 35

Dari scoring di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi BWK

yang paling cocok adalah BWK III dengan kecamatan

Semarang Utara yang terdiri dari Kelurahan Bandarharjo,

Bulu Lor, Plombokan, Purwosari, Kuningan, Panggung Lor,

Panggung Kidul, Tanjung Mas, Dadapsari. Kemudian dari

keseluruhan kelurahan ini akan dianalisis dengan matriks

kualitas lokasi sebagai berikut:

MATRIKS KUALITAS LOKASI BWK III SEMARANG

Kualitas Bobot Ba

nda

rha

rjo

Bu

lu L

or

Plo

mb

okan

Pu

rwo

sa

ri

Ku

nin

ga

n

Pa

ngg

un

g L

or

Pa

ngg

un

g K

idu

l

Ta

nju

ng

Mas

Dad

ap

sa

ri

Sko

r

Sko

r

Sko

r

Sko

r

Sko

r

Sko

r

Sko

r

Sk

or

Sko

r

Dekat moda transportasi

30% 7 5 5 7 4 4 4 9 7

Tabel 3.25. Kriteria pemilihan BWK I, II, III Semarang

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 81: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

130

Terintegrasi sistem

kepariwisataan 25% 7 3 3 6 4 4 4 8 6

Jangkauan urban

25% 5 6 5 6 5 5 5 7 6

Aksesibilitas 10% 5 4 4 7 5 5 5 8 6

Jaringan infrastruktur dan utilitas

10% 3 5 5 6 5 5 5 6 6

Nilai (skor x bobot) 5,9 4,65 4,4 6,4 4,5 4,5 4,5 7,9 6,3

Tabel 3.26. Matriks kualitas lokasi BWK III Semarang

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Gambar 3.41. Peta Kelurahan Tanjung Mas, BWK III Semarang

Sumber : google.co.id/maps

Page 82: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

131

3.3.2. Analisa Pemilihan Tapak

3.3.2.1. Studi Luas Tapak

a. Regulasi Semarang Tengah (BWK I)

KDB 60%, Bangunan Pelayanan Umum maks. 3 lantai dan

KLB 1,8, GSB 23 meter.

b. Luas Kebutuhan Tapak

= Luas Total Bangunan : KLB

= 4.375 m2 : 1,8

= 2.431 m2

c. Luas Lantai Dasar

= KDB 60% x Luas Kebutuhan Tapak

= 0,6 x 2.431 m2

= 1.458,6 m2

d. Luas Ruang Terbuka

= Luas kebutuhan tapak – Luas lantai dasar

= 2.431 m2 – 1.458,6 m2

= 972,4 m2

e. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)

= 40% x Luas Ruang Terbuka

= 0,4 x 972,4 m2

= 388,96 m2

f. Luas Kebutuhan Ruang Parkir Tambahan

= Luas Ruang Parkir – (Ruang Terbuka – RTH)

Page 83: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

132

= 1.426 m2 – (972,4 m2 – 388,96 m2)

= 842,56 m2

3.3.2.2. Alternatif Tapak

Dari hasil analisis matriks kualitas lokasi kelurahan,

berkaitan dengan bangunan fasilitas pelayanan pariwisata,

terpilihlah kelurahan Tanjung Mas dengan batas-batas ruas

jalan utama berikut ini: Jl. Letjen. Suprapto, Jl.

Ronggowarsito, Jl. Pengapon, Jl. Tawang. Dari jalan-jalan

yang sudah disebutkan diatas, tapak yang berpotensi

dalam pengembangan projek ini adalah di sekitar Jl.

Pengapon, Cendrawasih dan Merak.

Gambar 3.42. Peta tapak terpilih di kelurahan Tanjung Mas (arsir)

Sumber : CAD Kota Semarang

Page 84: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

133

ASPEK KEKUATAN ALAMI

Iklim Iklim tropis panas lembab, suhu rata-rata 25-34oC

Topografi Kemiringan: datar

Vegetasi Ketapang, trembesi, glodok, asam

Potensi Sumber Air PDAM, sumur

Arah Angin Tenggara-Barat laut/ Barat laut-Tenggara

Keadaan Lingkungan

Tapak merupakan dealer mobil dan tanah kosong

ASPEK KEKUATAN BUATAN

Peraturan Pemerintah

Perda kota Semarang no. 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Semarang tahun 2011-2031, Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) no. 8 tahun 2004 tentang BWK III (Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Barat) tahun 2000 – 2010, RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Jawa Tengah 2013-2018, RPJMD kota Semarang tahun 2016-2021 mengenai rencana pembangunan kepariwisataan.

Regulasi

KDB : max. 60% KLB : 1,8 GSB Jl. Pengapon : 23 m GSB Jl. Cendrawasih: 12 m

Fungsi dan Hirarki

Pusat perkantoran, perdagangan, dan jasa. Pusat transportasi udara dan transportasi laut. Pusat pelayanan kota. Sub pusat pelayanan kota ; perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, peribadatan, pelayanan umum.

ASPEK AMENITAS ALAMI

View

View from site: polder Tawang, stasiun Tawang, Alun-alun Tawang View to site: SD Marsudirini, Jl. Pengapon, Jl. Cendrawasih.

Topografi Jenis tanah aluvium muda abu-abu

Page 85: BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3 ...repository.unika.ac.id/15431/4/13.11.0005 LTP Eric...50 BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisis Pendekatan

134

Air

Curah hujan sebesar 126 m3 per tahun dan tingkat kelembaban 50% hingga 70%. Dengan periode bulan basah bulan November hingga bulan April.

ASPEK AMENITAS BUATAN

Jaringan Kota/Kawasan

Listrik PLN, air PDAM, sumber air polder Tawang, telepon PT. Telkom, trayek bus antar kota, BRT, stasiun Tawang, pelabuhan Tanjung Mas, jalur pantura, pusat wisata sejarah kawasan Kota Lama Semarang.

Citra Arsitektural Arsitektur kolonial dengan atap pelana, limasan.

Berikut potensi tapak ini:

Rute terintegrasi dengan

sistem pariwisata Jawa

Tengah dan Semarang, jalur

dilalui moda transportasi

antar kota di Jawa Tengah,

akses ke jalan tol langsung,

pelabuhan dan jalur Pantura

yang memudahkan

perjalanan antar kota di Jawa

Tengah. Adapun kendala dari

pemilihan tapak ini

diantaranya: Rob/banjir

musiman, terutama musim

hujan.

Tabel 3.27. Amenitas alami dan buatan tapak

Sumber : Analisis pribadi, 2017

Gambar 3.43. Tapak terpilih (diarsir)

Sumber : CAD Kota Semarang