bab iii analisis dan perancangan sistem 3.1 data · pdf filetipe pembelian, apakah kontan atau...
TRANSCRIPT
24
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Data Teknis Objek
3.1.1 Analisa prosedur
Sistem POS ( Point Of Sale ) ini memiliki beberapa aturan yang
didapat dari berbagai prosedur kerja dari apotek Herba Gianyar, aturan
aturan inilah yang kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan sistem ini,
beberapa prosedur kerja itu adalah
3.1.1.1 Prosedur pencatatan data pegawai
a. Langkah awal pencatatan data pegawai dimulai dari
pegawai menyerahkan data data pribadi seperti misalnya :
nama , alamat, no telepon, tanggal lahir, dan status
pendidikan terakhir.
b. Pihak manager apotek atau pemilik apotek kemudian mulai
mencatat data data pegawai tersebut.
3.1.1.2 Prosedur pencatatan data obat
a. Langkah pertama dalam pembuatan data obat adalah
dimulai dengan pencatatan data : nama, satuan, kandungan,
produsen, komposisi, tanggal kadaluarsa, stok, stok
minimum, keterangan
b. Data data kemudian dicatat untuk kemudian digunakan
sebagai arsip oleh pihak apotek
3.1.1.3 Prosedur pencatatan data supplier
25
a. Langkah pembuatan data supplier dimulai dengan
pencatatan nama supplier, alamat, contact, no telp, alamat,
obat yang disupplay. Data ini didapatkan langsung dari
pihak supplier ketika pihak apotek ingin membeli obat pada
pihak supplier.
b. Data data yang sudah ada kemudian dicatat dan diguanakan
sebagai arsip yang digunakan oleh pihak apotek.
3.1.1.4 Prosedur pencatatan data transaksi penjualan
a. Penjualan yang terjadi di apotek Herba dimulai ketika
pasien atau pembeli biasa memilih obat mereka, dari data
sana secara manual pembuat nota menanyakan nama
pembeli atau pasien, apabila nama tidak didapatkan maka
isian data nama pada nota penjualan tidak di isikan.
b. Setelah data nama , pegawai apotek kemudian mengisikan
tanggal dan data obat obatan yang dibeli dalam transaksi
itu, data ini kemudian di bandingkan dengan data obat, baik
itu berkaitan dengan harga obat, nama, satuan dan yang
lainnya.
c. Setelah pencatatan data obat dan data pembeli, maka proses
penghitungan dimulai, total pembelian di kerjakan secara
manual oleh pegawai.
d. Pembeli membayar sejumlah uang dan kemudian apabila
ada kembalian pegawai melakukan perhitungan kembali
jumlah kembalian.
e. Transaksi penjualan oleh pihak apotek selesai.
3.1.1.5 Prosedur pencatatan data transaksi pembelian
26
a. Transaksi pembelian dilakukan oleh pihak gudang atas
dasar stok minimum obat yang telah tercapai.
b. Setelah melihat bahwa stok yang ada sesuai dengan data
stok minimum yang ada pada data obat, maka pegawai akan
meminta izin dari pemilik apotek untuk melakukan proses
transasksi pembelian dari pihak supplier.
c. Setelah mendapatkan izin maka proses transaksi pembelian
berlangsung.
d. Pegawai apotek dalam hal ini melakukan proses pencatatan
data transaksi yang ada, yaitu diantaranya data tanggal
transaksi pembelian, nama supplier, nama obat yang dibeli,
tipe pembelian, apakah kontan atau kredit.
e. Apabila pembelian dilakukan dengan tipe kredit maka akan
ada informasi tambahan beruba data tanggal jatuh tempo
yang akan dimasukan,’
f. Setelah itu total harga yang harus dibayar pihak apotek juga
dimasukan.
g. Data-data ini kemudian disimpan dalam arsip pembelian
obat pada supplier.
3.1.1.6 Prosedur pembuatan laporan
a. Laporan yang ada pada apotek herba dapat berupa laporan
penjualan, pembelian, pegawai, obat, supplier.
b. Pada dasarnya pembuatan laporan dimulai ketika pihak pemilik
apotek meminta dibuatkan laporan, biasanya awal bulan.
Laporan yang diminta bisa laporan penjualan atau laporan
lainnya.
c. Setelah menerima instruksi pembuatan laporan maka pegawai
apotek segera memeriksa data data yang diperlukan dalam
berbagai arsip yang ada.
27
d. Biasanya pembuatan laporan ini memerlukan waktu yang
cukup lama, sekitar 2 hari, hal ini dikarenakan proses manual
penyimpanan data yang ada.
e. Setelah data terkumpul, laporan siap untuk diberikan pada
pihak pemilk apotek.
f. Pembuatan laporan selesai.
3.1.2 Analisa dokumen
Data dokumen yang diperlukan dalam proses kerja apotek berupa ,
data obat obatan, data pegawai apotek itu, data supplier tempat pembelian
obat, data transaksi penjualan obat, transaksi pembelian obat. Dari data
data inilah operasi apotek dapat dilaksanakan, mulai dari pencatatan
pegawai, obat, pencatatan supplier baru dan pencatatan transaksi yang
terjadi dalam pihak apotek.
3.2 Statement Of Purpose
Sistem POINT OF SALE ini ditujukan untuk mengatasi masalah penjualan
dan pembelian di apotek Herba Gianyar, dimana sistem memiiki data pengguna
atau data operator yang dibedakan berdasarkan jenis operator, sistem mempuyai
data data pegawai, data supplier, data obat, data transaksi penjualan, data transaksi
pembelian, dan kemampuan untuk melakukan pembuatan laporan pegawai,
laporan obat, laporan supplier, laporan transaksi. Dimana laporan yang
dimaksudkan disini adalah laporan biasa yang menampilkan seluruh data yang
ada.
3.2.1 Event List
28
Dalam pembuatan sistem, terdapat beberapa langkah atau prosedur
kerja yang ada, dimana langkah atau pembagian sistem dapat dilihat dalam
struktur event list dibawah ini,
1. Master Pegawai
1.1. Tambah data pegawai
1.2. Edit data Pegawai
1.3. Hapus data pegawai
2. Master Jenis Barang/Obat
2.1. Tambah Data
2.2. Edit Data
2.3. Hapus Data
3. Master Obat / Barang
3.1. Tambah data obat
3.2. Edit data obat
3.3. Hapus data obat
4. Master Satuan
4.1. Tambah Data
4.2. Edit Data
4.3. Hapus Data
5. Master Supplier
5.1. Tambah data supplier
5.2. Edit data supplier
5.3. Hapus data supplier
6. Master Transaksi
6.1. Transaksi penjualan
6.1.1. Tambah data transaksi penjualan
6.1.2. Edit data transaksi penjualan
6.1.3. Hapus data transksi penjualan
6.2. Transaksi pembelian
6.2.1. Tambah data transaksi pembelian
29
6.2.2. Edit data transaksi pembelian
6.2.3. Hapus data transaksi pembelian
7. Laporan
7.1. Laporan pegawai
7.2. Laporan obat / barang
7.3. Laporan supplier
7.4. Laporan penjualan
7.5. Laporan pembelian
3.3 DFD
Sistem Point Of Sale Ini secara garis besari dapat digambarkan dengan
dengan Data Flow Diagram dari context diagram sampai dengan Data Flow
Diagram Master Operator pada event list.
30
Gambar 3.1 : Diagram Kontek SISTEM
Dari DFD dapat dilihat bahwa pengguna merupakan pegawai apotek,
admin sistem, dan manager , sedangkan untuk supplier dan pelanggan adalah
entitas external yang terkait dengan sistem.
31
1Maintenance
Data Pegawai
3Maintenance Data Barang /
Obat
5Maintenance Data Supplier
6Transaksi
7Laporan
ADMINForm Pegawai
Form
Bar
ang
Nm
r Barang
Form Supplier
Dt Supplier
Dt SupplierDt Pegawai
Form Pegawai
Manager
Inpu
t Dat
a P
egaw
ai
Sim
pan
Dat
a P
egaw
ai
Harga Barang
Transaksi Pembelian
Dt Barang / Obat
Pegawai
Input Data barang
Simpan
Transaksi PenjualanNota Penjualan
Data Pembelian
Input Data Supplier
SImpan
Hg
Brn
g
Laporan Supplier
Lap Pegawai
Laporan Penjualan
Lap Pembelian
02
AdminFrm transaksi
Frm transaksi
Frm laporan
Frm Laporan
Dt transaksi Penjualan / Pebmbelian
Data transaksi
Data Transaksi
Laporan Data Obat
Dt Barang / Obat
Dat
a O
bat
Dt transaksi Penjualan / Pebmbelian
Dt SupplierDt Pegawai
Dat
a tra
nsak
si
Data Pegawai Dat
a S
uppl
ier
Dat
a P
egaw
ai
Data Supplier
Dat
a ba
rang
Dat
a B
aran
g
Dt Jenis
Barang/O
batD
t Satuan
Data Jenis
Maintenance Data
Maintenance Data
Data Satuan
2MaintenanceDaja Jenis
Obat
4MaintenanceData Satuan
Kon
firm
asi
Konfirmasi
Konfirmasi
Konfirmasi
Dt Jenis Barang/Obat
Dt Satuan
Dat
a P
egaw
ai
Data Satuan
Data Jenis
Data Pegawai
Dt SupplierDt Supplier
Dt Obat
Gambar 3.2 : DFD Level 0 Sistem
DFD level 0 merupakan gambaran keseluruhan sistem, dimana
menyangkut gambaran umum proses proses pada event list. Setelah pembuatan
DFD level 0 maka proses berlanjut pada gambar DFD level 1
32
1.2Edit
1.3Hapus1.1
Tambah Data
Manager
Dt Pegawai
Perin
tah
Tam
bah
Dat
a
Edit
Dat
a
Kon
firm
asi
Car
i Dat
a
Dat
a Pe
gaw
aiEd
it D
ata
Dat
a Pe
gaw
ai
Simpan Data
Car
i Dat
a
Dat
a Pe
gaw
ai
Hap
us D
ata
PerintahHapus Data
Dat
a Pe
gaw
ai
Gambar 3.3 : DFD Level 1 Master Pegawai
33
Gambar 3.4 – Gambar DFD Level 1 Master Jenis Obat
34
3.1Tambah
3.2Edit
3.3Hapus
Dt Barang / Obat
Pegawai
Tambah DataId barang/obat
NamaKeterangan
Hapus DataId_barang/obat
Edit Data Barang
Simpan Data Barang Hapus Data
Ca
ri D
ata
Dt Jenis BarangDt Satuan
Da
ta S
atu
an
Data Jenis Barang
Da
ta b
ara
ng
Ko
nfi
rma
si
Ed
it D
ata
Da
ta B
ara
ng
Cari Data
Data Barang
Data Barang
Gambar 3.5 : DFD level 1 Master Obat
35
Gambar 3.6 – DFD level 1 Master Satuan
Gambar 3.7 : DFD level 1 Master Data Supplier
36
6.1Transaksi Penjualan
6.2Transaksi Pembelian
Pegawai Manager
Dt_supplier
Dt_transaksi Penjualan
Pelannggan(External Entity )
Dt_barang [ Obat ]
Dt_transaksi Pembelian
Input Transaksi
Input Transaksi
Dt Supplier
Simpan Data Pembelian
Dt
Bara
ngD
t Barang
Simpan Data Pemjualan
Nota Penjualan
Transaksi Pembelian
dilakukan oleh manager sendiri
Data Transaksi
Data TransaksiData Pegawai
Dat
a Pe
gaw
ai
Dat
a Pe
gaw
ai
Gambar 3.8 : DFD level 1 Transaksi
37
Gambar 3.9 : DFD level 1 Laporan
38
6.2.1Tambah
6.2.2Edit
6.2.3Hapus
Manager
Dt Barang Dt Supplier
Dt Transaksi Pembeiian
Input TransaksiHapus Transaksi
Dat
a B
aran
g
Dat
a S
uppl
ier
Simpan Data
Simpan Data
Dt Transaksi
Cari Data
Dt T
rans
aksi
Pem
belia
n
Data Transaksi Pembelian
Dt Transaksi Pembeiian
Edi
t Dat
a
Kon
firm
asi
Cari Data
Data Transaksi
Edit Data
Data transaksi
Gambar 3.10 : DFD Level 2 – Transaksi Pembelian
39
Gambar 3.11 : DFD level 2 Transaksi Penjualan
3.4 Normalisasi
Tabel yang diperoleh daro aturan aturan pembuatan ERD sebenarnya
masih kurang begitu sempurna, maka dari itu konsep normalisasi perlu dilakukan,
data data normalisasi diambil dari data nota transaksi penjualan dan data nota
transaksi pembelian yang ada di dalam apotek, untuk data data pelengkap yang
tidak ada pada transaksi adalah data data tambahan yang digunakan sebagai
penambah informasi.
Normalisasi pertama dilakukan pada data dari transaksi penjualan
Nomor transak
si
Tanggal No_pegawai
Pegawai
Kd_barang
Nama Barang Satuan Unit
Harga
Jumlah rp
Subtotal
Discount
Total
40
1 12/20/2011
1 Dewa Brg_01. Brg_02, Brg_03
Bodrek Jeruk,procold,Vix Vaporub
Botol,Tablet,Box
2,3,1
20000, 5000, 25000
40000, 15000, 25000
80000 0 80000
2 12/21/2011
1 Dewa Brg_04 Procold Tablet 2 5000 10000 10000 0 10000
3 12/22/2011
2 Yudy Brg_05, Brg_06
Konimex, hansaplas
Tablet, Box 3, 6 4000, 3000
12000, 18000
30000 0 30000
Tabel 3.1 – Bentuk Unnormal Transaksi Penjualan
Bentuk tidak normal tersebut akan diubah menjadi bentuk normal pertama
Bentuk Normal Pertama
Nomor Transaksi
Tanggal No_peg
Pegawai
Kd_barang
Nama Barang
Unit
Satuan
Harga
jumlah Rp
Subtotal
Discount
Total
1 12/20/2011
1 Dewa brg_01 Bodrek Jeruk
2 Botol 20000
40000 80000 0 80000
1 12/20/2011
1 Dewa brg_02 Procold 3 Tablet
5000 15000 80000 0 80000
1 12/20/2011
1 Dewa brg_03 Vix vaporub
1 Box 25000
25000 80000 0 80000
2 12/21/2011
1 Dewa brg_04 Procold 2 Tablet
5000 10000 10000 0 10000
3 12/21/2011
2 Yudy brg_05 Konimex 3 Tablet
4000 12000 30000 0 30000
3 12/21/2011
2 Yudy brg_06 Hansaplas 6 Box 3000 18000 30000 0 30000
Tabel 3.2 – Bentuk Normal Ke-1 Transaksi Penjualan
Dari data bentuk normal pertama ini akan dipecah menjadi beberapa tabel,
hal ini digunakan untuk menghilangkan ketergantungan fungsional, sebagian, dan
transitif. Dilanjutkan dengan Normalisasi Ke 2 dan ketiga. Rancangan Tabel yang
dibuat adalah
Tabel Normal Ke-2
41
Tabel Transaksi Nomor
transaksi no_peg Kd_barang Unit Jumlah
Rp Subtotal Discount Total
1 1 brg_01 2 40000 80000 0 80000 1 1 Brg_02 3 15000 80000 0 80000 1 1 brg_03 1 25000 80000 0 80000 2 1 brg_04 2 10000 10000 0 10000 3 2 brg_05 3 12000 30000 0 30000 3 2 brg_06 6 18000 30000 0 30000
Tabel 3.3 – Bentuk Normal Ke 2 Transaksi Penjualan
Tabel Barang Kd_barang nama barang Satuan Harga brg_01 Bodrek Jeruk Botol 20000 brg_02 Procold Tablet 5000 brg_03 Vix vaporub Box 25000 brg_04 Procold Tablet 5000 brg_05 Konimex Tablet 4000 brg_06 Hansaplas Box 3000
Tabel 3.4 – Bentuk Normal Ke-2 tabel Obat
Tabel Pegawai No Peg Pegawai
1 Dewa 2 Yudy
Tabel 3.5 – Bentuk Normal Tabel Pegawai
Normalisasi pada tabel transaksi dilanjutkan, karena Unit, dan Jumlah Rp
hanya bergantung secara transitif pada nomor_transaksi.Sehingga didapatkan 2
tabel yaitu tabel detail transaksi dan tabel transksi, pada rancangan tabel detail
transaksi dapat ditambahkan id atau number sebagai primary key, namun pada
rancangan normalisasi ini belum ditambahkan.
Bentuk Normal Ke-3
42
Tabel Barang Kd_barang nama barang Satuan Harga brg_01 Bodrek Jeruk Botol 20000 brg_02 Procold Tablet 5000 brg_03 Vix vaporub Box 25000 brg_04 Procold Tablet 5000 brg_05 Konimex Tablet 4000 brg_06 Hansaplas Box 3000
Tabel 3.6 – Tabel Barang/obat – Normal Ke-3
Tabel Pegawai No Peg Pegawai
1 Dewa 2 Yudy
Tabel 3.7 – Tabel Pegawai
Tabel Detail Transaksi
Nomor Transaksi
Kd_barang Unit Jumlah rp
1 brg_01 2 40000 1 Brg_02 3 15000 1 brg_03 1 25000 2 brg_04 2 10000 3 brg_05 3 12000 3 brg_06 6 18000
Tabel 3.8 – Bentuk Normal Ke-3 Tabel Detail Transaksi
Tabel Transaksi Nomor
transaksi no_peg Subtotal Discount Total
1 1 80000 0 80000 2 1 10000 0 10000
43
3 2 30000 0 30000 Tabel 3.9 – Bentuk Normal Ke-3 Tabel Transaksi penjualan
Dari transaksi pembelian barang, didapatkan tabel dengan bentuk
unnormal, dan kemudian akan dicoba untuk dipisahkan sesuai dengan urutan dan
ketentuan menghilangkan ketergantungan ketergantungan yang ada.
No Transa
ksi
id_pembei
Nama Pembeli
tanggal
No order
Salesman / Contact Person
Kode Supplie
r
Supplier Kode Barang
NamaObat / Barang
Unit
Satuan
Harga
Jumlah Rp
Subtotal
Diskon
Total
1 Peg_01
Dewa 12/20/2011
212202011
Ahmad Sup_01 PT PARIT PADANG GLOBAL
Brg_01 Haldol 5Mg Tablet
1 Box 200000
200000
1000000
0 1000000
Brg_02 Lapistan 500Mg
2 Box 50000
100000
1000000
0 1000000
Brg_03 Imunos Tablet
35 Box 20000
700000
1000000
0 1000000
2 Peg_02
Yudy 12/21/2011
212212011
Marchell Sup_02 PT BALI BIMA SAKTI
Brg_04 Eyevit 10 Syrup
10000
100000
100000
0 100000
3 Peg_02
Yudy 12/22/2011
212222011
Sharon Sup_03 PT ANTARMITRA
SEMBADA
Brg_05 Lapistan Tablet
10 Box 10000
100000
100000
0 100000
Tabel 3.10 – Bentuk Unnormal Tabel Transksi Pembelian
No Transaksi
id_pembeli
Nama Pembe
li
tanggal
No order
Salesman / Contact Person
Kode Suppli
er
Supplier Kode Baran
g
NamaObat / Barang
Unit
Satuan
Harga
Jumlah Rp
Subtota
l
Diskon
Total
1 Peg_01
Dewa 12/20/2011
21220201
1
Ahmad Sup_01
PT PARIT PADANG GLOBAL
Brg_01
Haldol 5Mg
Tablet
1 Box
200000
200000
100000
0
0 100000
0 1 Peg_
01 Dewa 12/20
/2011 21220201
1
Ahmad Sup_01
PT PARIT PADANG GLOBAL
Brg_02
Lapistan 500Mg
2 Box
50000
100000
100000
0
0 100000
0 1 Peg_
01 Dewa 12/20
/2011 21220201
1
Ahmad Sup_01
PT PARIT PADANG GLOBAL
Brg_03
Imunos Tablet
35
Box
20000
700000
100000
0
0 100000
0 2 Peg_
02 Yudy 12/21
/2011 21221201
1
Marchell Sup_02
PT BALI BIMA SAKTI
Brg_04
Eyevit 10
Syrup
10000
100000
100000
0 100000
3 Peg_02
Yudy 12/22/2011
21222201
1
Sharon Sup_03
PT ANTARMITRA
SEMBADA
Brg_05
Lapistan Tablet
10
Box
10000
100000
100000
0 100000
Tabel 3.11 – Bentuk Normal Ke-1 Tabel Transaksi Pembelian
Bentuk normal pertama pada tabel transaksi pembelian, didapatkan dengan menghilangkan data berulang pada tabel unnormal transaksi pembelian. Dari tabel normal pertama ini akan dilanjutkan pada proses normalisasi ke-2.
Tabel Normal Ke-2
Tabel Transaksi
No Transaksi
id_pembeli
Kode Supplier
Kode Barang
Unit
Jumlah Rp
Subtotal Diskon
Total
44
1 Peg_01 Sup_01 Brg_01 1 200000 1000000
0 1000000
1 Peg_01 Sup_01 Brg_02 2 100000 1000000
0 1000000
1 Peg_01 Sup_01 Brg_03 35 700000 1000000
0 1000000
2 Peg_02 Sup_02 Brg_04 10 100000 100000 0 100000
3 Peg_02 Sup_03 Brg_05 10 100000 100000 0 100000 Tabel 3.12 – Bentuk Normal Ke-2 Tabel Transaksi Pembelian
Tabel Supplier Kode Supplier Supplier Salesman / Contact Person
Sup_01 PT PARIT PADANG GLOBAL Ahmad Sup_02 PT BALI BIMA SAKTI Marchell Sup_03 PT ANTARMITRA SEMBADA Sharon
Tabel 3.13 – Bentuk Normal Ke-2 Tabel Supplier
Tabel Pegawai id_pembeli Nama Pembeli
Peg_01 Dewa Peg_02 Yudy
Tabel 3.14 – Tabel Pegawai
Tabel Obat Kode
Barang NamaObat / Barang Satuan Harga
Brg_01 Haldol 5Mg Tablet Box 200000 Brg_02 Lapistan 500Mg Box 50000 Brg_03 Imunos Tablet Box 20000 Brg_04 Eyevit Syrup 10000 Brg_05 Lapistan Tablet Box 10000
Tabel 3.15 – Tabel Normal Ke-2 Obat
Pada bentuk normal ke-2 tabel transaksi pembelian, data unit dan jumlah rp adalah data yang bergantung transitif pada no_transaksi, sehingga perlu dilakukan pemecahan tabel, dari pemecahan tabel transaksi pembelian ini didapatkan dua tabel yaitu tabel transaksi dan tabel detail transaksi.
Bentuk Tabel Normal Ke-3
45
Tabel Transaksi No Transaksi id_pembeli Kode
Supplier Subtotal Diskon Total
1 Peg_01 Sup_01 1000000 0 1000000 2 peg_02 Sup_02 100000 0 100000 3 Peg_02 Sup_03 100000 0 100000
Tabel 3.16 – Tabel Normal Ke-3 Transaksi Pembelian
Tabel Supplier Kode Supplier Supplier Salesman / Contact Person
Sup_01 PT PARIT PADANG GLOBAL Ahmad Sup_02 PT BALI BIMA SAKTI Marchell Sup_03 PT ANTARMITRA SEMBADA Sharon
Tabel 3.17 – Bentuk Normal Ke-3 Tabel Supplier
Tabel Pegawai id_pegawai Nama Pegawai
Peg_01 Dewa Peg_02 Yudy
Tabel 3.18 – Bentuk tabel Pegawai
Tabel Obat Kode
Barang NamaObat / Barang Satuan Harga
Brg_01 Haldol 5Mg Tablet Box 200000 Brg_02 Lapistan 500Mg Box 50000 Brg_03 Imunos Tablet Box 20000 Brg_04 Eyevit Syrup 10000 Brg_05 Lapistan Tablet Box 10000
Tabel 3.19 – Bentuk Normal Ke-3 Tabel Obat
Tabel Detail No Transaksi Kode Barang Unit Jumlah Rp
1 Brg_01 1 200000 1 Brg_02 2 100000 1 Brg_03 35 700000 2 Brg_04 10 100000 3 Brg_05 10 100000
Tabel 3.20 – Tabel Detail Obat
46
Dari keseluruhan proses normalisasi didapatkan tabel obat, supplier, pegawai, transaksi penjualan, detail transaksi penjualan, transaksi pembelian, dan detail transaksi pembelian.
3.5 ERD
ERD atau Entity Relationship Diagram digunakan sebagai mediator untuk
membantu melakukan atau mengkonsep pembuatan sistem, ERD yang
mengambarkan data data yang ada dalam sistem dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
47
Gambar 3.12 – ERD dari sistem yang akan dibuat
Secara garis besar sistem hanya memfokuskan pada data data barang dan
data transaksi , oleh karena itu detail detail data pada entitas lain tidak
dipermasalahkan. Pada sistem , sesuai dengan kebutuhan maka entitas data
pelanggan tidak dimasukan dalam pembuatan ERD ini, hal ini dikarenakan bahwa
48
pelanggan tidak harus menjadi anggota terlebih dahulu untuk dapat melakukan
pembelian di apotek, data nama pelanggan adalah data biasa yang melekat pada
data transaksi penjualan. Selain itu data detail obat juga ditambakan agar
pengeditan data data obat menjadi lebih mudah dan tidak menjaga keutuhan data
master obat.
3.6 Spesifikasi Proses [ GUI ]
Beberapa konsep tampilan yang ada pada sistem digambarkan untuk
membantu memberikan detail konsep akan seperti apa program atau sistem yang
akan dibuat, selain itu dari tampilan awal ini juga bisa dilihat letak perubahan
yang bisa terjadi dan sisi yang perlu diperbaiki.
Gambar 3.13 – tampilan form utama dari sistem
49
Gambar 3.14 – Form Login
Gambar 3.15 – Form maintenance data pegawai
50
Gambar 3.18 – Form maintenance data supplier
Gambar 3.19 – Form maintenance data obat
51
Gambar 3.20 – Form transaksi pembelian
Gambar 3.19 – Form Transaksi Penjualan
52
Gambar 3.20 – Form Laporan