bab iii a. konsep ide - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0611010_bab3.pdf ·...

21
26 BAB III PROSES PENCIPTAAN A. Konsep Ide Penulis mengangkat tema “Aktivitas sehari-hari di rumah” sebagai wujud visualisasi dari pengalaman yang pernah dilakoni bahkan khayalan yang ada dalam pikiran, bagi penulis keluarga merupakan subjek dalam karya. Figur seperti Ayah, Ibu, Kakak, Adik diwujudkan dalam bentuk karya lukis dengan nuansa dekoratif. Aktivitas yang pernah dilakoni adalah wujud kehangatan keluarga seperti bermain di halaman rumah, bermain dan memberi makan hewan peliharaan, mandi bersama, bermain dan mendengarkan musik, berpelukan, hadirnya anak dalam pasangan suami istri, menyajikan buah dan membaca buku. Penulis mengangkat karya berjudul menyajikan buah berawal dari tidak rutin mengkonsumsi buah yang berkualitas baik dalam keseharian walaupun sangat ingin rutin mengkonsumsi tapi karena harga yang tidak terjangkau menjadi penyebab tidak rutinnya mengkonsumsi buah, di lain waktu saat penulis menghadiri acara penikahan, buah menjadi seserahan pengantin yang penulis maksud adalah buah yang kualitasnya baik, tidak layu masih segar, warnanya cemerlang. Pengalaman seperti inilah yang menyebabkan penulis mengangkat tema Aktivitas sehari-hari di rumah. Penulis merasa keinginan beraktivitas di rumah dengan anggota keluarga selalalu di dasari cinta kasih yang ada dalam hati nurani setiap manusia. Setiap manusia mempunyai cinta kasih yang ada dalam hati nuraninya merupakan fitrah yang diberikan Tuhan. Dalam beraktivitas di rumah sangat diperlukan kejujuran, tanggung jawab, pengertian agar tercipta nuansa hangat dalam keluarga, menjaga hati dari nafsu yang merugikan diri ataupun orang lain tentunya amat penting pengendalian diri menjadi benteng dari nafsu angkara murka. Cinta kasih dalam keluarga adalah saling mengasihi, menyayangi,

Upload: nguyenthuy

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

26

BAB III

PROSES PENCIPTAAN

A. Konsep Ide

Penulis mengangkat tema “Aktivitas sehari-hari di rumah” sebagai wujud

visualisasi dari pengalaman yang pernah dilakoni bahkan khayalan yang ada

dalam pikiran, bagi penulis keluarga merupakan subjek dalam karya. Figur

seperti Ayah, Ibu, Kakak, Adik diwujudkan dalam bentuk karya lukis dengan

nuansa dekoratif. Aktivitas yang pernah dilakoni adalah wujud kehangatan

keluarga seperti bermain di halaman rumah, bermain dan memberi makan hewan

peliharaan, mandi bersama, bermain dan mendengarkan musik, berpelukan,

hadirnya anak dalam pasangan suami istri, menyajikan buah dan membaca buku.

Penulis mengangkat karya berjudul menyajikan buah berawal dari tidak rutin

mengkonsumsi buah yang berkualitas baik dalam keseharian walaupun sangat

ingin rutin mengkonsumsi tapi karena harga yang tidak terjangkau menjadi

penyebab tidak rutinnya mengkonsumsi buah, di lain waktu saat penulis

menghadiri acara penikahan, buah menjadi seserahan pengantin yang penulis

maksud adalah buah yang kualitasnya baik, tidak layu masih segar, warnanya

cemerlang. Pengalaman seperti inilah yang menyebabkan penulis mengangkat

tema Aktivitas sehari-hari di rumah. Penulis merasa keinginan beraktivitas di

rumah dengan anggota keluarga selalalu di dasari cinta kasih yang ada dalam hati

nurani setiap manusia.

Setiap manusia mempunyai cinta kasih yang ada dalam hati nuraninya

merupakan fitrah yang diberikan Tuhan. Dalam beraktivitas di rumah sangat

diperlukan kejujuran, tanggung jawab, pengertian agar tercipta nuansa hangat

dalam keluarga, menjaga hati dari nafsu yang merugikan diri ataupun orang lain

tentunya amat penting pengendalian diri menjadi benteng dari nafsu angkara

murka. Cinta kasih dalam keluarga adalah saling mengasihi, menyayangi,

27

menjaga satu sama lain. Apabila setiap aktivitas didasarkan cinta kasih sangatlah

indah dan bermakna dalam kehidupan ini, secara tidak langsung penulis

mengangkat tema ini terinspirasi oleh cinta kasih yang ada dalam diri setiap

manusia.

B. Konsep Visual

Melalui proses pengamatan, perenungan serta pemikiran yang matang,

mendorong penulis untuk mengekspresikan ke dalam bentuk figur manusia

dengan objek-objek lain yang mendukung dalam penciptaan karya seni lukis

dengan gaya naif atau kekanak-kanakan. Penulis menggunakan sketsa terlebih

dahulu untuk mendapatkan sebuah gambar dengan imajinasi dan kreativitas

penulis membuat objek figur manusia dan objek pendukung.

Penulis mengangkat karya seni lukis dengan gaya naif atau kekanak-kanakan

karena ingin memberi keceriaan dan nuansa yang berbeda, dan berusaha agar

dapat mudah dipahami walaupun dengan gaya kekanak-kanakan, menggambarkan

aktivitas keluarga di rumah dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah karya seni pada umumnya ditanggapi oleh persepsi dari masing-

masing subjek (orang). Penulis menjelaskan karya tugas akhir ini dalam unsur-

unsur karya seni lukis dimana diuraikan beberapa tentang garis, bidang, warna

dan komposisi.

Garis yang ditorehkan berupa garis lurus dan lengkung. Garis tersebut

digunakan dalam membentuk outline, batas bentuk serta objek visual yang lain.

Dalam karya lukis penulis, garis merupakan unsur visual pendukung untuk

mempertegas figur.

Bidang yang digunakan dalam karya penulis yaitu bidang geometris dan non

geometris. Bidang geometris dipakai dalam membuat bangun-bangun seperti

lingkaran, segitiga, persegi. Sedangkan bidang non geometris digunakan untuk

membuat bidang bebas seperti bentuk hati, bunga, daun dan bentuk lainnya sesuai

dengan kebutuhan yang diinginkan penulis.

28

Warna yang dipakai adalah wana-warna yang cenderung soft sesuai konsep

lukisan yaitu gaya naif. Pemilihan warna soft seperti hijau tosca, merah muda,

coklat susu, putih tulang, biru muda yang bertujuan membangun suasana tema

aktivitas sehari-hari di rumah yakni ceria dan ramai. Dengan latar belakang yang

berwarna-warni dan outline hitam bertujuan agar dapat memberi batas bentuk

figur dengan background.

Penulis menggunakan komposisi keseimbangan dengan informal balance.

Karya-karya penulis mempunyai kecenderungan menyebar antara objek maupun

figurnya. Dengan menerapkan komposisi informal balance, penulis dapat leluasa

mengaplikasikan figur pada bidang gambar, karena sesuai dengan judul karya

tugas akhir yaitu Aktivitas sehari-hari di rumah sebagai sumber ide dalam

penciptaan seni lukis.

Gambar 3. Sketsa karya ke 1

Sumber : Dwi Rizky Fauziah, 2015

29

Spirit bermain divisualisasikan menurut persepsi penulis, diawali dengan

membuat sketsa-sketsa. Proses sketsa diawali dengan rancangan di kertas ukuran

A4. Pertimbangan bentuk, komposisi maupun figur penting dalam penciptaan

karya seni lukis. Figur yang terwujud ke dalam bidang gambar nantinya akan

dijadikan karya. Figur yang terwujud pada karya yaitu dua orang anak yang

sedang bermain bersama ikan-ikan kecil di air. Latar belakang pemilihan figur

tersebut yaitu penulis terkesan atas bentuk fisik yang khas dari masing-masing

figur dengan gaya naif dan dekoratif. Nuansa ramai dengan isian dekoratif pada

setiap bidang menunjukkan keceriaan masa anak dengan hewan peliharaan yaitu

ikan.

1. Konsep Bentuk

Pada karya Lukis ini banyak memunculkan figur ayah, ibu, kakak serta

kegiatan keluarga dalam beraktivitas di rumah. Figur manusia dalam karya lukis

dibentuk distorsi dengan sentuhan dekoratif, mencerminkan gaya naif dalam

melukis. Bentuk dikombinasikan dengan warna yang bermacam-macam, yang

mengekspresikan keanekaragaman dalam setiap karya. Karya-karya tersebut

ungkapan interaksi anggota keluarga dalam rumah. Adapun unsur tambahan

bentuk seperti tetumbuhan, hewan, air, awan guna mendukung suasana di sekitar

rumah. Dalam konsep bentuk, penulis melewati beberapa tahap dalam proses

pembuatan karya lukis diantaranya :

a. Distorsi

Karya tugas akhir penulis berupa figur yang didistorsikan yakni dengan

bentuk yang dihadirkan dengan nuansa dekoratif. Hal ini sengaja dilakukan oleh

penulis karena gagasan dari penulis untuk mengambarkan figur manusia, hewan

dan tetumbuhan dengan figur yang naif.

Distorsi selanjutnya adalah suasana rumah dan di luar rumah seperti taman.

Pada karya seni lukis penulis suasana rumah dan di luar rumah seperti taman

didistorsikan menjadi tempat dengan suasana yang ramai. Nampak dari

banyaknya figur hewan, benda-benda yang lucu dan tanaman yang unik walaupun

tetap terlihat bentuk yang realistik.

30

b. Simplifikasi

Bentuk yang dihadirkan dalam karya seni lukis tugas akhir penulis berbeda

dari bentuk aslinya. Penulis membuat penyederhanaan dari bentuk asli tersebut

seperti menerapkan bidang geometris dengan bloking pewarnaan flat.

c. Imajinasi dan fantasi

Imajinasi dan fantasi menjadi dominan dalam pembentukan objek-objek karya

seni lukis tugas akhir ini. Penulis dalam proses penciptaannya memakai daya

imajinasi dan fantasi untuk membuat makhluk atau benda dengan gaya naif sesuai

ide penulis.

2. Medium dan Teknik

Media yang digunakan adalah kanvas dalam ukuran 60x80 cm. Memilih

ukuran tersebut agar lebih total dalam berkarya dan menguasai setiap detail

bidang. Dalam karya Seni Lukis ini menggunakan teknik blok dengan

menerapkan warna soft yang cenderung kekanak-kanakan. Media yang dipilih

adalah cat minyak diatas kanvas. Menggunakan teknik ini karena lebih menguasai

teknik cat minyak dari pada cat acrylic ataupun lainnnya. Jika dibandingkan

dengan cat acrylic, cat minyak warnanya lebih mengkilat dan penulis

menginginkan warna mengkilat tersebut pada karyanya. Menggunakan kanvas

yang seratnya vertical dan horizontal karena lebih menyerap cat minyak dengan

sempurna dan memiliki tekstur yang lembut, sehingga ketika menerapkan teknik

blok dapat menutup semua pori-pori kanvas.

31

3. Deskripsi karya

Gambar 4. Karya ke – 1

“Ciblon banyu”.Cat minyak pada kanvas. 60x80 cm.2015

Karya pertama berjudul “Ciblon banyu” dalam bahasa indonesia artinya

bermain air. Pada karya ini dua orang anak bermain air bersama ikan. Air diberi

warna biru melambangkan kedalaman, percikan-percikan air pada background

berwarna kuning muncul disebabkan pergerakan ikan dalam air. Gelombang

dalam air digambarkan dengan gulungan melingkar pada bawah dan samping

tubuh kedua ikan bagian kanan. Gelembung udara berwarna biru muda dalam air

keluar dari mulut ikan akibat pernafasan ikan, tubuh ikan yang diberi motif bunga

berwarna merah muda menunjukkan kecantikan dan kefeminiman. Figur kedua

anak merentangkan tangan kanan dan kiri ke atas serta rambut yang berkibar

mengartikan keceriaan bermain air dengan ikan-ikan, figur anak perempuan

memakai kaos singlet berwarna orange kuning dengan isian lingkaran berwarna

32

merah. Bentuk hati berwarna merah pada pipi kedua figur anak melambangkan

cinta kasih, perwujudan kasih sayang diterapkan pada anak dengan hewan

peliharaan untuk belajar mengasihi dan menyayangi sesama mahkluk hidup

ciptaan Tuhan, serta belajar bertanggung jawab dengan apa yang dimiliki.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi warna

pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi batas garis

kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang diberi hiasan

motif-motif ornamentik secara detail.

Gambar 5. Karya ke – 2.

“Pelukan Mama” cat minyak pada kanvas. 60x80 cm.

Karya kedua ini menggambarkan seorang ibu dan anak saling berpelukan.

Bibir ibu diberi warna merah melambangkan keberanian seorang ibu yang

melindungi anaknya. Kegembiraan terlihat dari wajah si anak tersenyum lebar.

Motif dan warna hijau pada daun mengartikan kesejukan. Background berwarna

33

ungu kebiruan terinspirasi dari karya fotografi studio potret keluarga, warna ungu

kebiruan pada background melambangkan ikatan mesra, simpatik dan harmonis,

bentuk hati berjumlah tiga, dua diantaranya berwarna merah dengan motif garis

dan satu bermotif lingkaran yang berada diatas kepala anak melambangkan rasa

cinta yang diperoleh dari pelukan ibu, pelukan seorang ibu adalah tempat

ternyaman di dunia ini, kasih sayangnya tiada habis sepanjang masa adalah bukti

nyata ketulusan hati. Nabi pun berkata “surga di bawah telapak kaki ibu”. Saat

anak masih kecil, anak adalah pusat perhatian seorang ibu, setelah ibu lanjut usia

seharusnya ibulah pusat perhatian seorang anak.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

34

Gambar 6. Karya ke-3

“Bermain Alat Musik” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm.

Karya ketiga ini menggambarkan dua pria sedang bermain terompet

berwarna coklat dan biru, keduanya memakai sepatu pantofel hitam terlihat

bergaya klasik diperjelas lagi salah satu pemain terompet memakai kacamata retro

di iringi alunan piano dan gendang, piano dibuat meliuk dari wajah pemain

terompet sebelah kanan menuju kanan atas mengartikan alunan irama piano

sedangkan gendang seolah terbang mengartikan alunan irama gendang, di kanan

bawah terdapat pria dan perempuan bermain gitar, wanita yang memainkan kunci

gitar dan pria yang memetik senar gitar, senar gitar divisualkan dengan satu

bidang dengan motif garis miring ke kiri berwana biru muda dan biru tua, rambut

wanita terkesan bergelombang dengan warna merah, kuning-orange, ungu, merah

muda dan biru, sedangkan rambut pria bergelombang hanya pada belahan kiri

dengan warna biru tua dan biru muda. Background didominasi warna merah

melambangkan semangat dan hasrat manusia.

35

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

Gambar 7. Karya ke-4

“Alunan Musik” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm

Karya keempat ini adalah lanjutan dari karya “bermain alat musik” figur

wanita dan pria sedang menikmati alunan musik. Figur wanita memakai rok

berwarna kuning melambangkan kesenangan yang spontan diisi motif bunga

warna merah muda melambangkan feminim, memakai kaos kaki sebelah kanan

berwarna biru motif lingkaran berwarna merah dan memakai sepatu pantofel

berwarna hitam. Figur pria memakai hem lengan pendek berwana kuning dan

ungu, celana panjang yang didominasi warna biru dan sepatu berwarna ungu, dua

figur itu berdiri diatas satu bukit yang ditengahnya ada simbol hati berwarna

36

merah muda berisi motif lingkaran berwarna merah yang artinya cita kasih, di

bukit yang terpecah bidang terdapat motif lingkaran dan garis pada setiap bidang

diberi warna yang bermacam-macam, ada biru, kuning, orange, hijau, merah dan

ungu yang berisi repetisi garis dan lingkaran. Lambang cinta kasih dipertegas

dengan not balok bagian atas yang di stilasi. Background berwarna biru muda

melambangkan kedaan tenang damai dan harmonis yang memberi kepuasan dan

rasa kebersamaan.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

37

Gambar 8. Karya ke-5

“Menyajikan buah” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm

Karya kelima ini menggambarkan seorang anak perempuan sedang

menyajikan buah di atas meja berwarna coklat. Figur anak perempuan memakai

kaos berwarna merah muda dengan motif bunga melambangkan feminim, rambut

di kepang dengan pecahan bidang yang didominasi warna kuning orange, senyum

lebar menghiasi wajah dengan mata indah berwarna biru berbulu mata lentik, hati

berwarna merah pada pipi melambangkan cinta kasih. Objek hati bersayap adalah

wujud kupu-kupu yang di stilasi. Bermacam-macam buah tersaji pada wadah

berwarna orange kuning mengartikan keceriaan. Ada buah anggur dengan warna

ungu tua, ungu muda dan biru muda, semangka, cery merah dan apel merah.

Kupu-kupu bersayap ungu yang distilasi terbang mencari madu bunga, dua bunga

di atas semangka berwarna kuning dan merah, dua bunga bertangkai dengan

warna biru dan merah diatas buah sebagai penghias, disamping meja sebelah kiri

bawah tumbuh daun berwarna hijau sebagai simbol awal kehidupan manusia.

Background berwarna biru-hijau melambangkan elastisitas keinginan untuk

38

menyantap buah-buah segar, sedangkan background paling kanan berwarna coklat

melambangkan manusia berasal dari tanah, makan dari hasil tanah, dan mati

kembali ke tanah.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

Gambar 9. Karya ke-6

“Read book, not blog” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm.

Karya keenam ini menggambarkan dua anak yang sedang membaca satu

buku yang sama disekitar pekarangan rumah, buku yang sampulnya berwarna biru

dengan motif hati merah dan warna kuning dengan motif lingkaran berwarna biru,

mereka bersila di atas tanah hijau setengah lingkaran. Bentuk hati pada pipi figur

anak melambangkan cinta kasih setiap insan manusia, rambut pada anak motif

39

garis berwarna biru muda dan biru tua terinspirasi dari patung spinx, sedangkan

celana motif garis coklat terinspirasi dari buah labu. Pada atap rumah terdapat

cerobong asap yang asapnya berwarna biru dan ungu, samping rumah terdapat

tiga pohon cemara berwarna hijau,ungu dan soft pink melambangkan kesejukan

alam semesta, diatasnya langit berwarna kuning terang melambangkan spontanitas

dan langit kanan berwarna ungu melambangkan sensitifitas. Membaca buku itu

lebih berisi, jelas sumbernya dan bisa dipertanggung jawabakan daripada blog

yang semua orang bisa menulis dan sedikit sekali pertanggung jabwabannya.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

40

Gambar 10. Karya ke-7

“Makani pitik” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm

Makani pitik dalam bahasa indonesia artinya memberi makan ayam.

Nuansa Adat Jawa, pada karya ketujuh ini diperjelas dengan seorang ibu yang

masih memakai baju kebaya berwarna merah tua dengan motif bunga berwarna

merah dan bawahan warna coklat motif batik lurik. Ayam ini jenis ayam betina

karena tidak mempunyai cengger dengan bulu pada leher berwarna merah artinya

keberanian dan kuning artinya keceriaan kemudian sayap ayam ekor ayam yang

kebawah hampir menyentuh tanah hijau. Pada samping ibu terdapat pohon dengan

daun-daun yang didominasi warna hijau menjulang keatas mempunyai makna

kehidupan yang terus berkembang, samping paling kiri terdapat batang pohon

beras berwarna coklat. Samping kanan kiri figur ibu dan seekor ayam ada banyak

tetumbuhan beraneka ragam warna memperkuat suasana pekarangan rumah.

Langit diberi warna biru gradasi pada kanan atas melambangkan kedalaman dan

ketenangan semesta berbeda-beda tiap waktu.

41

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

Gambar 11. Karya ke-8

“Mandi bersama” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm.

Karya kedelapan ini menggambarkan mandi bersama memakai shower

(pancuran air) terasa menyegarkan. Percikan air dari shower berwarna biru tua,

biru muda, ungu yang membasahi badan. Pria dalam karya ini masih memakai

celana dalam sedang perempuan tidak. Celana dalam pria divisualisasikan supaya

lebih ada motif dekoratif dari pada wujud vulgarnya. Figur wanita berambut

panjang dengan pecahan bidang yang didominasi warna coklat, kedua figur ini

mempunyai hati warna merah muda di pipi melambangkan cinta dan hasrat

sepasang suami-istri. Tiang shower divisualkan dengan kayu coklat terlihat

42

seratnya agar bernuansa alam, karena air adalah sumber kehidupan. Background

pada bagian bawah berwujud genangan air mendramatisir visual mandi bersama

sedangkan warna oranye melambangkan keinginan besar untu terlihat baik

sebagai pasangan suami istri.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

Gambar 12. Karya ke-9

“Selamat datang buah hati” Cat minyak pada kanvas

Karya kesembilan ini menggambarkan kehadiran anak adalah anugerah

yang tak ternilai setiap pasangan suami istri. Sentuhan pertama bayi adalah

payudara ibu tetapi disini tidak divisualkan secara vulgar tetapi masih dengan

baju, tangan ibu mendekap bayinya dan sang ayah merangkul bayi dan isterinya

43

dengan senyuman penuh kasih, mereka berada diatas satu kasur. Di sudut kanan

atas terdapat kupu-kupu yang telah di stilasi memakai mahkota melambangkan

anak adalah raja dalam kehidupan pasangan suami istri, anak adalah nomer satu.

Backgrouund berwarna ungu kebiruan terinspirasi dari karya fotografi studio

potret keluarga, warna ungu kebiruan pada background melambangkan ikatan

mesra, simpatik dan harmonis.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

44

Gambar 13. Karya ke-10

“Jilatan kucing” Cat minyak pada kanvas

Karya kesepuluh ini menggambarkan kucing yang menjilat pipi seorang

anak memakai kopyah berwarna biru dan dasi kupu dengan dominasi motif

lingkaran . air liur kucing yang bercecer warna biru di sekitap pipi kucing, kucing

berwarna kuning melambangkan kecerian dengan kumis tipis berwarna biru

muda, lidah berwana merah gelap dengan garis melingkar-lingakar berwarna

merah menyala wujud visual dari pori-pori lidah kucing. Belajar mengasihi

sesama makhluk hidup salah satunya dengan membelai kucing, kucingpun akan

merespon dengan memberi jilatan yaitu bentuk kasih sayang kucing. Background

memecah bidang dengan bermacam warna pada setiap garis dan lingkaran.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

45

Gambar 14. Karya ke-11

“Bermain bola” Cat minyak pada kanvas. 60x80cm

Karya kesebelas ini menggambarkan seorang anak laki-laki sedang

menendang bola dengan gulungan tanah berwarba hijau dan biru seolah kekuatan

tendangan dari kaki kanan, figur anak memakai celana olahraga pendek berwarna

biru muda dan biru tua, kedua tangan merentang keatas seperti sirip ikan

melambangkan kebebasan, pipi blonteng warna biru dan kuning melambangkan

suka cita, dua rumput hijau melambangkan kesuburan dari alam yang asri, langit

biru melambangkan keadaan tenang, damai dan harmonis.

Teknik yang digunakan adalah teknik blok dengan cat minyak mengisi

warna pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda dengan memberi

batas garis kontur hitam pada setiap bidang yang dibentuk dan semua bidang

diberi hiasan motif-motif ornamentik secara detail.

46

4. Penyajian

Penyajian karya tidak memakai figura karena lukisan sudah banyak memecah

bidang, penyajian dengan menggunakan figura hanya akan membatasi visual

dalam menikmati karya. Karena visual karya sudah terbatasi dengan figur-figur

geometris yang memframe center of interest visual dari karya. Kanvas dibuat

minimalis dengan lebar samping 4-5 cm, dalam ruang samping itu diberi warna

solid (satu warna) blok warna putih sehingga tidak perlu lagi untuk menambahkan

figura. Semua unsur-unsur implisit menjadi satu dengan perubahan bentuk, lewat

deformasi, distorsi, fantasi, imajinasi, simplifikasi dan stilasi. Secara keseluruhan

unsur-unsur seni yang terdiri dari garis, bidang, warna dan komposisi terwujud

secara keseluruhan dalam setiap karya.