bab ii tinjauan umum tentang musik a. pengertian...

21
15 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian Musik Berbicara mengenai musik berarti kita berbicara tentang kehidupan manusia dalam lintasan sejarah. Pada tingkat peradaban manusia yang masih rendah, seni musik telah diinterpretasikan sedemikian rupa pada hampir seluruh aspek kehidupan, masyarakat primitif memanfaatkan musik tidak hanya sekedar sarana entertainment semata, tetapi mereka mempergunakannya juga sebagai alat untuk upacara ritual keagamaan, adat kebiasaan bahkan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sosial. Apresiasi mereka menunjukkan bahwa musik mempunyai peran yang cukup urgen dalam kehidupan manusia. Salah satu peran yang cukup menonjol pada seni musik yaitu sebagai mediator. Pada konteks ini seni musik merupakan bahasa universal yang diekspresikan lewat simbol-simbol estetis. Sebagai alat komunikasi musik menjelma secara substansial menjadi sarana aktivitas interaktif antara musisi dan audiencenya (pendengar). Pada tingkat inilah seni musik menunjukkan peran yang cukup luas yang mencakup kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi dan kehidupan religius (keagamaan). Musik yang kita dengar sehari-harinya secara umum, merupakan suatu kumpulan atau susunan bunyi atau nada, yang mempunyai ritme tertentu, serta mengandung isi atau nilai perasaan tertentu.

Upload: duongkhanh

Post on 06-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

15

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK

A. Pengertian Musik

Berbicara mengenai musik berarti kita berbicara tentang kehidupan

manusia dalam lintasan sejarah. Pada tingkat peradaban manusia yang masih

rendah, seni musik telah diinterpretasikan sedemikian rupa pada hampir

seluruh aspek kehidupan, masyarakat primitif memanfaatkan musik tidak

hanya sekedar sarana entertainment semata, tetapi mereka mempergunakannya

juga sebagai alat untuk upacara ritual keagamaan, adat kebiasaan bahkan

sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sosial. Apresiasi mereka

menunjukkan bahwa musik mempunyai peran yang cukup urgen dalam

kehidupan manusia.

Salah satu peran yang cukup menonjol pada seni musik yaitu sebagai

mediator. Pada konteks ini seni musik merupakan bahasa universal yang

diekspresikan lewat simbol-simbol estetis. Sebagai alat komunikasi musik

menjelma secara substansial menjadi sarana aktivitas interaktif antara musisi

dan audiencenya (pendengar). Pada tingkat inilah seni musik menunjukkan

peran yang cukup luas yang mencakup kehidupan sosial, budaya, politik,

ekonomi dan kehidupan religius (keagamaan).

Musik yang kita dengar sehari-harinya secara umum, merupakan suatu

kumpulan atau susunan bunyi atau nada, yang mempunyai ritme tertentu, serta

mengandung isi atau nilai perasaan tertentu.

Page 2: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

16

Ada beberapa hal definisi tentang musik, yang diucapkan atau hasil

pemikiran para ahlinya. Diantaranya ialah:

1. Musik adalah urutan bunyi-bunyian yang logis tetapi bukan logika

dari suatu argumentasi, musik adalah suatu himpunan teratur dari vitalitas,

suatu impian di mana bunyi-bunyian bersatu padu dan mengkristalisasi.

(Irwin Edman, filusuf Amerika)

2. Musik adalah bahasa dunia, ia tidak perlu diterjemahkan, dalam musik

berbicara dari jiwa kepada jiwa. (Dr. Alferd Aurbach, Universitas

California) 1

3. Seni musik (instrument art) adalah bidang seni yang berhubungan dengan

alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat musik tersebut. Bidang ini

membahas cara menggunakan instrument musik, masing-masing alat

musik mempunyai nada tertentu di samping itu seni musik juga membahas

cara membuat not dan bermacam aliran musik, misalnya musik vokal dan

musik instrument.

Seni musik dapat disatukan dengan seni vokal. Seni instrument adalah

seni suara yang diperdengarkan melalui media alat-alat musik, sedangkan seni

vokal adalah melagukan syair yang hanya dinyanyikan dengan perantara oral

(suara saja) tanpa iringan instrument musik). 2

Melihat definisi di atas kita sudah terbawa pada suatu pengertian yang

tertentu, yang sifatnya serius. Jadi definisi-definisi tersebut berlaku untuk

1 Jabrohim dan Saudi Berlian, Islam dan kebudayaan, PP Muhammadiyah: Yogyakarta,

Cet. Ke-1, 1995, Hlm.50 2 Abdurrahman Al Baghdadi, Seni dalam pandangan Islam, Gema insani press: Jakarta,

Cet. Ke-1, 1998, Hlm. 13

Page 3: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

17

musik-musik serius, dalam arti bahwa musik-musik tersebut memang betul-

betul merupakan suatu karya seni.

B. Sejarah Seni Musik

Sepanjang sejarah belum pernah ditemukan umat yang menjauhkan

diri dari nyanyian dan musik. Perbedaannya hanya dalam waktu yang mereka

gunakan untuk menikmati lagu atau kapasitas lagu yang mereka nikmati, ada

yang banyak dan ada juga yang sedikit. Bahkan ada juga yang berlebihan,

sehingga lagu sudah merupakan prinsip hidupnya.3

Akar musik Arab berpangkal pada masa ribuan tahun sebelum masehi.

Sudah menjadi anggapan umum di kalangan ahli-ahli musik bahwa musik

Arab bersumber dari musik Yunani atau Persia. Karena itu maka biasa

menetapkan awal sejarah musik Arab pada masa pra Islam ketika peradaban

Yunani dan Persia sedang berada pada puncaknya. Akan tetapi perkembangan

arkeologi modern serta penemuan-penemuan penggalian telah membukakan

jalan bagi sejarah seni musik dan mengubah secara radikal konsep-konsep

lama mengenai evolusi budaya dunia. Demikianlah bahwa musik Arab

berawal dari masa yang lebih tua dari masa pra-Islam.

Orang-orang Arab tidak hanya mengagumi kesempurnaan seni

menyanyi, bermain teori musik, alat-alat musik dan pengembangan cara

3 Yusuf Qardhawy, Fiqh Musik dan Lagu, Mujahid Press: Bandung, Cet. Ke-1, 2002,

Hlm. 194

Page 4: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

18

pembuatannya, tapi mereka juga tertarik pada berbagai aspek komposisi musik

dan mereka mengembangkan model-model gaya puisi serta nyanyian.4

Mayoritas komunitas Arab pada dasarnya memiliki kemampuan yang

cukup handal dalam seni musik, maka hal yang wajar apabila seni musik

tumbuh cukup subur di dunia Arab. Hal tersebut antara lain dilatar belakangi

oleh lahirnya seni musik di daratan Arab. Sejak zaman jahiliah dunia Arab

telah mengenal musik, bahkan seni musik telah menjadi trend dan bagian dari

gaya hidup mereka sehari-hari.

1. Musik Pada Masa Rasulullah SAW Dan Sahabat

Kehidupan masyarakat Islam di masa Rasulullah SAW ditandai

oleh dua karakteristik, yaitu (1) sederhana, (2) Banyak berbuat untuk jihad

fisabilillah membela Islam dan meluaskannya. Sehingga tidak ada waktu

untuk bersenang-senang menciptakan bentuk-bentuk keindahan (seni,

musik, lagu) apalagi menikmati.

Orang-orang Islam dengan kepercayaan barunya lebih tertarik oleh

seruan jihad daripada lagu dan musik, ini membuktikan bahwa masyarakat

Islam di masa Rasulullah bukan tanah yang subur untuk kesenian. Tetapi

ketika wilayah Islam meluas, kaum muslimin berbaur dengan berbagai

bangsa yang masing-masing mempunyai kebudayaan dan kesenian

sehingga terbukalah mata mereka kepada kesenian suara baru dengan

mengambil musik-musik Persia dan romawi.5

4 UNESCO, Sumbangan Islam kepada ilmu dan kebudayaan, Penerbit pustaka:

Bandung, 1997, Hlm. 377 5 Ibid, Hlm.18-19

Page 5: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

19

Pada zaman Nabi SAW dan sahabat tidak ada kaum pria yang

berprofesi sebagai penyanyi, namun ada yang memiliki suara indah. Orang

Arab pada zaman jahiliyah menganggap nyanyian sebagai suatu yang aib

bagi kaum laki-laki, bahkan bagi kaum perempuan merdeka dan bukan

hamba sahaya, maka dari itu mereka mengkhususkan penyanyi bagi para

hamba sahaya wanita.

Adapun tentang adanya penyanyi wanita, telah ditunjukkan oleh

sebagian hadist bahwa di Madinah terdapat penyanyi wanita, bahkan

Madinah merupakan pusat nyanyian sejak zaman jahiliyah dibandingkan

penduduk Mekkah. Sebagaimana telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW:

”Sesungguhnya kaum Anshor sangat menyukai dan mengagumi

permainan (nyanyian)”.6

Permasalahan lagu dan musik semakin merebak dan marak setelah

masa Rosululloh SAW dan sahabat, bahkan banyak penyanyi yang sangat

terkenal ketika itu, diantaranya Izzah al Maila.

Kemudian pada masa bani Umayyah semakin banyak lagi, bahkan

lebih banyak dari sebelumnya. Dan pada masa bani Abasiyyah para

seniman dan pujangga semakin bertambah lagi dan banyak dari kaum laki-

laki yang terhormat masuk ke dunia musik dan lagu. Mereka banyak

mengarang buku-buku tentang musik dan lagu dan menggubah syair-syair

lagu bagi para penyanyi. 7

6 Yusuf Al Qardhawy, Nasyid Versusu Musik Jahiliyah, Mujahid Press: Bandung, Cet.

I, 2001, Hlm. 11 7 Yusuf Al Qardhawy, Fiqih Musik dan Lagu, Op.Cit., Hlm. 96

Page 6: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

20

a. Pengarang Teori Musik dari Kalangan Kaum Muslimin

Ketika wilayah kekuasaan Islam meluas mencapai Eropa,

pertumbuhan seni musik berubah total. Pesatnya pertumbuhan seni

musik pada saat itu sebagai implikasi terjadinya akulturasi antara

kebudayaan Islam dengan kebudayaan daerah taklukannya. Pada masa

itu muncullah seorang ahli musik bernama Ibnu Majjah (wafat tahun

705 M). Setelah itu kaum muslimin banyak mempelajari buku-buku

musik yang diterjemahkan dari bahasa Yunani dan Hindia. Mereka

mengarang kitab-kitab musik baru dengan mengadakan penambahan

dan penyempurnaan serta pembaharuan baik dari segi alat-alat

instrument maupun dengan system dan tekhnisnya. Diantara pengarang

teori musik Islam yang terkenal adalah:

1. Yunus bin Sulaiman al Khatib (wafat tahun 785M) beliau adalah

pengarang musik pertama dalam Islam, kitab-kitab karangannya

dalam musik sangat bernilai tinggi sehingga, pengarang-pengarang

teori musik Eropa banyak yang merujuk ke ahli musik itu.

2. Khalil bin Ahmad (wafat tahun 791 M). beliau telah mengarang

buku teori musik mengenai not dan irama.

3. Ishak bin Ibrahim Mausulli (wafat 850 M). telah berhasil

memperbaiki musik Arab jahiliyah dengan system baru.8

8 Abdurrahman Al Baghdadi, Op. Cit., Hlm. 19

Page 7: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

21

b. Pendidikan Musik Di Negeri-negeri Islam

Selain dari penyusunan kitab musik, timbul perhatian dalam

bidang pendidikan musik yang dicurahkan pada akhir daulah

Umayyah. Pada masa itu para khalifah dan para pejabat lainnya

memberikan perhatian yang sangat besar dalam pengembangan

pendidikan musik. Banyak sekali musik didirikan oleh negara Islam di

berbagai kota dan daerah. Baik sekolah tingkat menengah maupun

sekolah tingkat tinggi. Sekolah musik yang paling sempurna dan

teratur adalah yang didirikan oleh Sa’id Abdul Mu’min (wafat tahun

1294M)

Salah satu sebab mengapa dalam daulah Abasiyyah didirikan

banyak sekolah musik adalah karena keahlian menyanyi dan bermusik

menjadi salah satu syarat sebagai pelayan (budak), pengasuh, dayang-

dayang di istana, dan di rumah-rumah. Karena itu telah menjadi suatu

keharusan bagi para pemuda dan pemudi untuk mempelajari musik. 9

2. Musik Dalam Perkembangan Berikutnya

Pada masa sekarang di beberapa kota Islam pada bulan

Romadhan masih ditemukan tradisi lama yaitu pada waktu makan sahur,

banyak orang-orang berjalan-jalan sambil bernyanyi dan terkadang

menggunakan terompet. Selain itu orasi-orasi pemakaman yang

diselenggarakan dengan peraturan agama yang sangat ketat umumnya

dibacakan dengan lagu, dan di beberapa tempat keramat, musik menyertai

9 Ibid, Hlm. 20

Page 8: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

22

upacara-upacara religius bahkan di masa lalu tentara muslim yang perang

menunaikan perang suci (al jihad) diiringi semacam musik untuk

meningkatkan keberanian dan keteguhan hati dan perjuangan mereka.10

Selain jenis-jenis musik khusus dari sudut pandang syar’i tersebut

tentu saja ada samudera musik surgawi yang dihubungkan dengan tasawuf,

bermacam-macam musik mulai dari pemukulan tambur-tambur secara

sederhana di Senagal sampai pertunjukan akbar berbagai alat musik yang

dimainkan oleh sejumlah musisi di Turki dan di anak benua Indo-Pakistan.

Ada juga bentuk musik yang lebih popular yang sekarang di sebut

musik rakyat. Keberadaannya merupakan bagian yang integral dari pola

kehidupan. Berbagai kelompok, terutama di daerah pedalaman dan di

antara suku pengembara di seluruh dunia Islam dan dimainkan atau

dinyanyikan oleh orang-orang yang benar-benar teguh bersandar kepada

ajaran syari’ah terkadang, jenis musik ini menjadi inspirasi bagi para tokoh

sufi, untuk kesempurnaan tujuan spiritual itu pada pertemuan mereka.

Beberapa tabib muslim ada juga yang menggunakan musik

sebagai sarana penyembuhan penyakit. Baik jasmani maupun rohani, dan

di tulis juga beberapa risalah tentang ilmu pengobatan melalui musik.11

Bagi orang yang memperhatikan kaum muslimin dalam realita

kehidupannya tidak akan ditemukan konflik antara orang Islam yang

berpegang teguh (mutayyihin) dengan orang yang menginginkan

kenikmatan dengan kebagusan dalam pendengaran (lagu dan musik).

10 Seyyed Hossein Nasr, Spiritualitas dan Seni Islam, Penerbit Mizan: Bandung, 1993. Hlm. 165

11 Ibid., Hlm. 166-167

Page 9: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

23

Pada zaman dahulu kaum muslimin telah mampu membuat jenis-

jenis nyanyian yang bisa membuat hati dan jiwa meraka tenang dan

tentram, khususnya di pelosok perkampungan. Dan ini telah kita alami

sejak anak-anak sampai remaja semua jenis nyanyian tersebut adalah jenis

nyanyian natural yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat. Sehingga

mereka jauh dari unsur-unsur negatif.12

Begitulah kita mengamati realita kehidupan kaum muslimin,

fenomena lagu dan musik senantiasa menyertai kehidupan. Baik yang

berhubungan dengan masalah duniawi maupun agama dan secara fitrahpun

manusia membutuhkannya.

C. Dalil-Dalil Al Qur’an Dan As Sunnah Tentang Hukum Seni Musik

Pandangan dan sikap kultural seorang muslim yang komited pada

agamanya tentang berbagai persoalan kehidupan dan penghidupan manusia

termasuk tentang kebudayaan umumnya dan kesenian khususnya, tidak dapat

terlepas dari nilai-nilai asasi dan kaidah fundamen Islam yang menjadi sumber

rujukan dan acuan segala fisi hidupnya.

Sebagai suatu sistem, Islam terdiri atas komponen-komponen dan

fundamen-fundamen aqidah (tata keimanan), syari’ah (kaidah hukum) dan

akhlak (tata kaidah moral). Ketiga komponen tersebut merupakan satu

konstruksi yang utuh dan mempunyai intregitas yang kokoh antara yang satu

dengan yang lainnya. Sebagaimana agama yang mengatur kehidupan dan

penghidupan manusia. Dengan demikian sistem-sistem budaya Islam

12 Yusuf Al Qardhawy, Fiqih Musik dan Lagu, Op. Cit., Hlm. 196

Page 10: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

24

merupakan sistem-sistem yang berdasarkan syari’ah Islam dan akhlak Islam,

berakar pada aqidah Islam.

Maka jelaslah bahwa Islam mempunyai concern yang amat besar

terhadap masalah-masalah yang fundamen berkaitan dengan kebudayaan

umumnya kesenian, khususnya.

1. Al Qur’an

Sebagaimana, kita pahami dari konsep-konsep tentang kesenian

secara definitive bahwa seni dalam formatnya yang paling ideal selalu

diidentikan dengan keindahan. Setiap karya seni ataupun kreativitas yang

lahir dari tangan seorang seniman hampir selalu diidentikan dengan

keindahan. Hal tersebut merupakan konsekuensi logis bahwa keindahan

merupakan unsur yang cukup urgen dalam kesenian.

Allah SWT meyakinkan manusia tentang ajarannya dengan

menyentuh seluruh totalitas manusia, termasuk menyentuh hati mereka

melalui seni yang ditampilkan Al Qur’an yakni melalui kisah-kisahnya

yang nyata atau simbolik yang dipadu oleh imajinasi, melalui gambaran-

gambaran kongkrit dari idea abstrak yang dipaparkan dalam bahasa seni

yang mencapai puncaknya.13

Islam melalui sumber utamanya Al Qur’an sangat menghargai

seni, bukankah seni atau kesenian tidak lain kecuali ekspresi ruh dan

budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan.

Dalam surat Qaaf: 6 akan terlihat jelas bahwa Al Qur’an ingin menggugah

13 Jabrohim dan Saudio Berlian, Op.Cit, Hlm. 9

Page 11: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

25

akal di hati setiap mukmin untuk menyelam keindahan bumi dan

seisinya.14

افلم ينضرواالىالسماءفوقهم آيف بنينهاوزينهاومالهامن فروجArtinya: ”Maka apakah mereka tidak terlihat akan langit yang ada di

atas mereka, bagaimana kami meninggikan dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun” (QS Qaaf: 6)15

Ayat Al Qur’an yang pertama dijadikan dalil oleh orang-orang

yang memperbolehkan musik dan lagu adalah firman Allah SWT tentang

sikap Nabi SAW dalam menghadapi orang-orang ahli kitab:

ياء مرهم بالمعروف وينههم عن المنكرويحلولهم الطيبت ويحرم عليهم

الخبئث ويضع عنهم اصرهم واالغلل التى آانت عليهمArtinya: ”Yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang

mereka mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu yang ada pada mereka”. (QS. Al A’raf :157)16

Adapun faktor yang dijadikan dalil dari ayat tersebut adalah

menyatakan halalnya segala yang baik yang terdapat dalam risalah

muhammadiyah yang terjaga, dan risalah tersebut merupakan undang-

undang yang mudah dan ringan. Ath Thayyibat (segala yang baik) adalah

kalimat jamak dengan Alif dan Lam. Menunjukkan makna umum, meliputi

segala yang baik. Dan Ath Thayyibah (segala yang baik), menurut mayoritas

biasanya identik dengan hal-hal yang dinikmati dan juga di identikan dengan

hal yang thahir (bersih) dan halal.

14 Yusuf Qardhawy, Fiqih Musik dan Lagu, Op.Cit, Hlm. 19 15 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, CV. Toha Putra: Semarang,

1996, hlm. 413 16 Ibid, Hlm. 135

Page 12: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

26

Asy Syaukani mengatakan: ”Ibnu Abdul Salam menegaskan

dalam Dalail Al Ahkam yang dimaksud dengan Ath Thayyibah dalam ayat

ini hal-hal yang dapat dinikmati.

Beberapa ayat Al Qur’an menerangkan tentang halalnya Ath

Thayyibah bagi manusia, dan merupakan karunia, kasih sayang dan

kemudahan dari Allah SWT bagi manusia.

Allah SWT berfirman:

يسئلونك ماذااحل لهم قل احل لكم الطيبتArtinya: ”Mereka menanyakan kepada kamu: ”apakah yang dihalalkan

bagi mereka? katakanlah: ”Dihalalkan bagi kamu yang baik-baik”. (Al Maidah: 4)17

Allah SWT juga berfirman:

ان اهللا اليحب, تعتدواياايهاالذين امنواالتحرمواطيبت مااحل اهللا لكم وال

المعتدينArtinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan

apa-apa yang baik yang telah Allah SWT halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (Al Maidah :87)18

Menikmati musik dan nyanyian itu sesuai dengan fitrah manusia

(human nature) dan gharizahnya (insting/naluri), yang memang suka

kepada hal-hal yang enak/lezat, indah, menyenangkan, mengasyikan, dan

memberi kedamaian dan ketenangan dalam hati, seperti musik dan

17 Ibid, hlm. 85 18 Ibid, hlm. 97

Page 13: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

27

nyanyian itu.19 Sebagaimana yang diingatkan oleh Allah SWT dalam Al

Qur’an surat Ali Imran:14

زين للناس حب الشهوت من النساء والبنين والقناطيرالمقنطرة من

ذلك متاع الحيوة, الذهب والفظة والخيل المسومة واالنعام والحرف

.واهللا عنده حسن الماب,الدنياArtinya: ”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada

apa-yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading, itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga)”. (Ali Imran: 14)20

Menurut Islam, orang yang suka kepada enam macam

kesenangan hidup di dunia yang tersebut di atas tidaklah tercela, sebab

kesukaan tersebut adalah sesuai dengan fitrah manusia dan instingnya

yang diciptakan oleh Allah SWT, sedangkan Allah SWT tidak akan

menciptakan manusia atas fitrah dan gharizah (naluri) yang baik.

Islam tidak membunuh atau mematikan fitrah manusia dan

gharizahnya, tetapi mengaturnya, menyalurkannya dan memngarahkannya

pada hal-hal yang positif yang diridhoi oleh Allah SWT dan tidak sampai

melanggar batas-batas yang telah ditentukan oleh Al Qur’an. Misalnya

orang punya bakat seni musik, tidak dilarang oleh Islam. Kalau ia

mengembangkan bakatnya lalu menekuni musik dan nyanyian sehingga

menjadi musikus yang baik, bahkan Islam sangat menghargai kalau orang

19 Yusuf Qardhawy, Fiqih Musik dan Lagu, Op.Cit., Hlm. 76 20 Departemen Agama RI, Op. Cit., Hlm. 40

Page 14: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

28

yang mempunyai bakat seni lalu menggunakan bakat dan ahlinya dalam

bidang seni musik atau suara itu sebagai sarana dakwah Islam. 21

2. Al Hadits

Al Hadits sebagai sumber Hukum yang kedua setelah Al Qur’an

telah memberikan patokan-patokan mengenai berbagai aktivitas

sosiokultural manusia dalam seluruh sisi kehidupan. Banyak terdapat

hadits-hadits yang memiliki korelasi langsung dengan seni musik, di

antara hadits-hadits tersebut antara lain:

حدثنامسددحدثنابشربن مفضل حدثناخالدبن دآوان قال قالت ربيع

بن عفراء جاء النبي صلى اهللا عليه وسلم فدخل حين بنى على معوذا

فجلس على فراش آمجلسك منى فجعلت جويرات لنايضربن بالدف

ويندبن من قتل من ابائ فى بدراذقالت احداهن وفينانبى يعلم

رواه البخارى والترمذى (. ى آنت تقولينمافىغدفقل داعى هذه وقولى بالذ

)وابن ماجه وغيرهم

Artinya: ”Telah menceritakan kepada kami musaddad, telah menceritakan kepada kami Khalid bin Dakwan seraya berkata : bahwa Rubayyi binti Mu’awwiz bin ‘Afra mengatakan; Rosululloh SAW datang masuk ke rumah saya di pesta perkawinan saya, Rosululloh SAW duduk di atas tikar, jarak antara beliau dengan saya seperti jarak antara kamu dengan saya. Maka beberapa jariyah kami segera memukul rebana sambil memuji-muji (seraya bernyanyi) untuk orang tua saya yang mati di perang Badar. Tiba-tiba seorang di antara jariyah itu berkata : Di hadapan kita sekarang ada Nabi SAW yang dapat mengetahui di masa esok hari (hal-hal yang akan datang), Rosululloh lalu bersabda : Tinggalkanlah omongan yang begitu dan teruskan apa yang kamu sebutkan (nyanyikan) tadi. 22

21 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, CV Haji Masagung: Jakarta, 1991, Hlm.97-98, 22 Inan Abi Abdillah, Sahih Bukhori, Beirut Dar Al Fifr, 1981, jilid 6, Hal 137

Page 15: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

29

Dalam kitab Nail al Autar di ceritakan pula tentang kebolehan

bermain musik sebagaimana hadits berikut:

خرج رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم فى بعض : عن بريدة قال

مغازيه فلماانصرف جاءت جاريه سوداء فقالت يارسول اهللا انى

ان ردك اهللا صالحاان اضرب بين يديك بالدف وانعني قال نذرت

لهاان آنت نذرت فاضربي واالفال فجعلت تضرب فدخل ابوبكروهى

تضرب ثم دخل على وهى تضرب ثم دخل عثمان وهى تضرب ثم

دخل عمرفاءلقت الدف تحت استهاثم فعدت عليه فقال رسول اهللا

مرانى آنت جالساصلى اهللا عليه وسلم ان الشطان ليخاف منك ياع

وهى تضرب فدخل ابوبكروهى تضرب ثم دخل على وهى تضرب

روه احمد (ثم دخل عثمان وهى تصرب فلمادخلت ياعمرالقت الدف

)والترمذى وصححة

Artinya: ”Dari Buraidah, dia mengatakan bahwa Rosululloh SAW pergi untuk menghadapi peperangan (di antara beberapa peperangan Rosululloh), setelah beliau pulang datanglah seorang jariyah berkulit hitam, lalu berkata:”ya, Rosululloh saya telah bernadzar kalau tuan dipulangkan dengan selamat, saya akan memukul rebana di hadapan tuan dan akan bernyanyi”. Rosululloh bersabda kepadanya:”jika kamu bernadzar, pukullah (lakukan sesuai nadzarmu), tetapi kalau tidak, jangan” maka jadilah dia memukul rebananya. Kemudian Abu Bakar masuk, dia terus memukul rebananya. Dan Ali pun masuk, dia terus memukul rebananya, lalu Usman pun masuk dia masih terus memukul rebananya, tatkala Umar yang masuk maka dilemparkan rebananya ke bawah punggungnya lalu didudukinya. Kemudian Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya syetan pun takut kepadamu hai Umar, ketika saya duduk jariyah itu memukul rebananya, kemudian Abu Bakar masuk dia terus memukul rebananya, Ali masuk ia masih terus memukulnya, dan ketika Usman masuk pun ia masih terus memukulnya, tapi tatkala engkau yang masuk, hai Umar buru-buru ia

Page 16: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

30

melemparkan rebananya “.(Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, dan dibenarkannya)23

Hadits di atas membolehkan nyanyi dan rebana untuk

menghormati seseorang yang disayangi, memang menurut lafal hadits di

atas keabsahan bermain musik baru diakui karena alasan nadzar. Akan

tetapi sebagaimana diketahui bahwa nadzar tidak berlaku untuk suatu

pekerjaan yang maksiat, jadi tidak diperbolehkan membayar nadzar yang

demikian. Andaikata nyanyi dan memukul rebana itu termasuk ke dalam

aktivitas yang mengandung maksiat, artinya haram. Maka Rosululloh

SAW tidak akan membiarkan jariyah itu melaksanakan nadzarnya, dengan

demikian bermain musik adalah mubah.

Dalam kitab Sahih Muslim diterangkan pula tentang kebolehan

bermain musik sebagaimana hadits berikut:

ابن حدثناابى وهب واخبرنى عمروان, حدثنى هرون بن سعيد االيلى

جاريتان ان ابابكردخل عليهاوعندهاسهاب حدثه عن عروة عن عائشة

فىايام منى يغينان ويضربان ورسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم مسجى

: وسلم عنه قال بثوبه فانتهرهماابوبكرفكشف رسول اهللا صلى اهللا عليه

)صحيح مسلم(... دعهماياابابكرفانهاايام عيد

Artinya: ”Telah menceritakan kepada saya Harun bin al Aily, telah menceritakan kepada kami Abi Wahab dan memberitahukan kepada saya amrun bahwasanya Ibmu Sihab telah bercerita kepadanya dari Urwah dari Aisyah, sesungguhnya Abu Bakar pernah masuk kerumahnya dan dia memiliki budak-budak di hari-hari mina sedang bernyanyi dan menabuh gendang dan Rosululloh SAW menutup muka dengan bajunya, maka dari itu Abu Bakar menghardik mereka, kemudian Rosululloh membuka penutup

23 Imam Asy Syaukani, Nail Al Altar, Saudi Arabia Riasatu Darat Al Buhul Al Ilmiah

Wal Iftai Wadda’wah Wal Irsyad, Jilid 7, Hlm. 119

Page 17: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

31

mukanya seraya berkata:”Biarkan mereka, hai Abu Bakar karena pada hari ini adalah hari Ied”. (Sahih Bukhori)24

Hadits-hadits yang telah penulis kemukakan di atas merupakan

satu indicator dan memberikan satu legimasi faktual, bahwa seni khususnya

seni musik mempunyai peran yang sangat urgen dalam Islam. Walaupun

para ahli fiqih hanya membatasinya pada suatu kondisi tertentu, namun pada

dasarnya seni musik bisa dipresentasikan dalam seluruh sisi kehidupan

sebagai perwujudan amal saleh, fungsi khilafah, tugas-tugas ibadah,

ungkapan dzikir, doa dan syukur yang diekspresikan dengan corak, lambing,

bahasa, warna dan gaya yang artistik dan estetik.

D. Pendapat Para Ulama

Musik dan nyanyian merupakan masalah yang pernah dipersoalkan

hukumnya di kalangan ulama, ada ulama yang mengharamkan dan ada yang

memperbolehkannya orang Islam mempelajari, memainkan dan

mendengarkan musik dan nyanyian.

1. Pendapat yang mengharamkan

Diantara para ulama yang mengharamkan antara lain:

1. Imam Abu Hanifah dan para sahabatnya, mereka adalah orang-orang

yang paling keras pendapatnya tentang nyanyian dan musik ini.

Pendapat yang paling ringan di kalangan mereka mengatakan bahwa

perbuatan tersebut termasuk dosa dan kemaksiatan. Itulah pendapat

yang disepakati oleh seluruh penduduk kota tempat tinggal Abu

Hanifah, semoga Allah SWT mensucikan roh beliau. Juga tak ada

24 Muhammad Fu’ad Baqiy, Sahih Muslim, Beirut, Ihya At Turas Al Araby, Cet.Ke-1,jilid 2, 1956, Hlm.608

Page 18: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

32

perbedaan pendapat tentang hal ini antara Sufyan ats Tsauri,

Hammad bin Abi Sulaiman, ass Sya’bi dan Ibrahim. Para ulama

penduduk kota Basrah pun sepakat akan terlarangnya nyanyian dan

musik.

2. Dalam kitabnya yang berjudul Adab al Qadha, Imam Syafi’i berkata:

”Sesungguhnya nyanyian dan musik itu adalah suatu perbuatan yang

sia-sia, makruh (dibenci) dan menyerupai kebhatilan. Barang siapa

yang gemar terhadap hal tersebut maka dia termasuk orang bodoh

yang tertolak kesaksiannya.25

3. Para ahli tafsir seperti Ibnu Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Mujahid

dan Ikrimah serta yang lainnya mengartikan kata Lahwul Hadits

dengan Ghina (nyanyian) dalam Al Qur’an:

بغير علم ومن الناس من يشتري لهوالحديث ليضل عن سبيل اهللا

ويتخذها هزوااولئك لهم عذاب مهينArtinya: ”Dan diantara manusia ada orang-orang yang membeli

nyanyian guna menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT tanpa pengetahuan dan (menjadikan jalan Allah SWT itu) olok-olokan, mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan”. (QS. Luqman: 6)26

Diartikan demikian karena nyanyian itu melalaikan dari

mengingat Allah SWT, termasuk dalam hal ini adalah semua orang

yang lebih memilih perbuatan sia-sia, nyanyian, peralatan tiup

(seruling, organ dan yang sejenisnya), atau lebih memilih alat-alat

musik daripada Al Qur’an. Allah SWT juga berfirman:

25 Ibn. Qayyim Al Jauziyah, Bila Nyanyian dianggap Halal, Cendekia: Jakarta, Cet. I, 2002, Hlm.

26 Departemen Agama RI, Op. Cit., Hlm. 328

Page 19: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

33

واستفززمن استطعت منهم بصوتكArtinya: ”Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara

mereka dengan suaramu…”. (Al Isra’ :64)27

Mujahid berkata: ”Maksudnya adalah nyanyian dan suara

seruling atau musik”, kemudian dalam surat An Najm: 59-61

عجبون وتضحكون والتبكون وانتم سامدونافمن هذاالحديث تArtinya: ”Apakah terhadap firman Allah ini kalian semua merasa

heran terhadap pemberitaan ini. Dan semua menertawakannya dan tak menangis? Dan bahkan kalian (malah) bernyanyi-nyanyi”. (An Najm:59-61)28

Ibnu Abbas mengartikan Saamiduun dengan ghina

(nyanyian), di dalam sunnah diriwayatkan dari Abi Amir atau Abi

Malik al Asy’ari dia berkata bahwa Rosululloh bersabda:

والخمر والحرير ليكونن من امتى اقوام يستحلون الحر

والمعازفArtinya: ”Sesungguhnya akan ada di antara umatku suatu kaum

yang menghalalkan zina dan sutera, minuman keras dan musik”. (hadits Shahih Riwayat Bukhori)29

4. Qadhi Abu Thayyib Thahir ibn Abdullah ath Thabari berkata: ”Para

ulama Mesir telah berijma bahwa nyanyian dan musik adalah suatu

perbuatan yang dibenci dan terlarang. Mereka mensifatinya sebagai

suatu aib dan menganggapnya memiliki pengaruh buruk terhadap

hati manusia”.30

27 Ibid, Hlm. 230 28 Ibid, Hlm. 422 29 Majalah Keluarga Islami Nikah, Neraca Bisnis Nyanyian dan Musik, Solo, Edisi 03/th

ii Juni 2003, Hlm. 48-49 30 Ibn Qayyim Al Jauziyah, Op.Cit., Hlm. 79

Page 20: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

34

2. Pendapat Yang Membolehkan

Berkaitan dengan mendengarkan nyanyian dan musik, ada

beberapa ulama yang berpendapat tentang bolehnya bermain musik:

1. Ibnu Arabi dalam kitabnya Ahkamul Qur’an menerangkan posisi

seni musik dalam Islam di antaranya: ”Tidak terdapat satu dalilpun

di dalam Al Qur’an maupun Sunnah Rosul yang mengharamkan

nyanyian. Bahkan hadits shahih banyak yang menunjukan kebolehan

nyanyian itu. Setiap hadits yang diriwayatkan maupun ayat yang

dipergunakan untuk menunjukan keharamannya maka ia adalah

bathil dari segi sanad, bathil juga dari segi i’tiqod, baik ia bertolak

dari nash maupun dari satu pentakwilan.31

2. Ibnu Hazm dalam kitabnya al Muhalla memberikan komentarnya

mengenai seni musik di antaranya adalah sebagai berikut: ”Jika

belum ada perincian dari Allah SWT maupun Rosulnya tentang

haramnya sesuatu yang kita bincangkan di sini (dalam hal ini adalah

nyanyian dan menggunakan alat-alat musik) maka telah terbukti

bahwa ia adalah halal atau boleh secara mutlak”.32

3. Imam al Ghozali dalam sebagian naskah fiqihnya menulis

persetujuan atas halalnya lagu dan musik dan Imam al Ghozali

menyebutkan tidak ada satu dalil yang menyebutkan pengharaman

lagu dan musik secara mutlak, baik itu nash ataupun qiyas. Kalau ada

31 Abdurrahman Al Baghdadi, Op.Cit., Hlm. 41 32 Ibid Hlm. 57

Page 21: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSIK A. Pengertian …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2006... · kumpulan atau susunan bunyi atau nada, ... mengarang buku-buku

35

qiyas, namun dibantah dengan ayat Al Qur’an yang menyatakan

bahwa Allah SWT tidak mengharamkan hal-hal yang baik.33

4. Imam asy Syaukani dalam kitabnya Nail al Autar menukil pendapat

al Fakahani mengatakan: ”Menurut pengetahuan saya tidak ada

dalam kitab Allah SWT dan sunnah Rasul secara sharih (terang dan

jelas) yang mengharamkan zat permainan itu sendiri dan alat-alatnya.

Hanya ada sekedar kata-kata umum yang diusahakan orang untuk

mengambil dalil dari padanya”.34

33 Yusuf Qardhawy, Fiqih Musik Dan Lagu, Op.Cit, Hlm. 112, 34 Imam Asy Syaukani, Op.Cit., Jilid 8, Hlm. 104