bab ii tinjauan pustaka 2.1 definisi indeks musim ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/bab ii.pdf10 jika...

20
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikan Gerakan musiman (seasonal movement or variation) merupakan gerakan yang teratur dalam arti naik-turunnya terjadi pada waktu-waktu yang sama atau sangat berdekatan. Pengetahuan tentang gerakan musiman ini sangat penting sebagai dasar penentuan langkah-langkah kebijakan dalam rangka mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk menstabilkan harga beras pemerintah melalui bulok akan membeli beras pada waktu panen, disimpan di gudang-gudang, kemudian akan dijual lagi kepada masyarakat pada waktu menjelang panen (jauh sebelum panen), agar harga tidak melonjak tinggi. Misalnya (pemilik bioskop menyediakan karcis lebih banyak pada malam minggu, pemilik restoran menyediakan makanan yang lebih banyak pada malam minggu, khususnya pada bulan muda, pemerintah mengimpor beras menjelang panen, dan lain sebagainya (D.Simbolon, 2011). Oleh karena itu jumlah hari pada setiap bulan tidak sama, maka perlu diadakannya penyesuaian data. Penyusunan data mempunyai alasan-alasan berikut: a) jumlah hari untuk tiap bulan tidak sama b) jumlah hari kerja tidak sama c) jumlah jam kerja tidak sama

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Indeks Musim Ikan

Gerakan musiman (seasonal movement or variation) merupakan gerakan

yang teratur dalam arti naik-turunnya terjadi pada waktu-waktu yang sama atau

sangat berdekatan.

Pengetahuan tentang gerakan musiman ini sangat penting sebagai dasar

penentuan langkah-langkah kebijakan dalam rangka mencegah hal-hal yang tidak

diinginkan. Untuk menstabilkan harga beras pemerintah melalui bulok akan

membeli beras pada waktu panen, disimpan di gudang-gudang, kemudian akan

dijual lagi kepada masyarakat pada waktu menjelang panen (jauh sebelum panen),

agar harga tidak melonjak tinggi. Misalnya (pemilik bioskop menyediakan karcis

lebih banyak pada malam minggu, pemilik restoran menyediakan makanan yang

lebih banyak pada malam minggu, khususnya pada bulan muda, pemerintah

mengimpor beras menjelang panen, dan lain sebagainya (D.Simbolon, 2011).

Oleh karena itu jumlah hari pada setiap bulan tidak sama, maka perlu

diadakannya penyesuaian data. Penyusunan data mempunyai alasan-alasan

berikut:

a) jumlah hari untuk tiap bulan tidak sama

b) jumlah hari kerja tidak sama

c) jumlah jam kerja tidak sama

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

6

Jadi kalau produksi/penjualan suatu barang pada bulan Februari lebih kecil

dari bulan lainnya, itu tidak berarti bahwa ada kemerosotan pada bulan itu, tetapi

karena harinya hanya ada 28 hari. Jumlah hari yang terdapat dalam setiap bulan

adalah berbeda dari jumlah rata-rata dari dalam setiap sebulan. Untuk

menyesuaikan data bulanan dengan perbedaan jumlah hari itu, maka data bulanan

dari hasil observasi harus dikalikan dengan suatu faktor penggali yang diperoleh

dengan jalan mengalikan jumlah hari yang terdapat di dalam bulan itu dengan

jumlah rat-rata hari dalam setiap bulan (D.Simbolon, 2011).

Angka indek merupakan suatu konsep yang dapat memberikan gambaran

tentang perubahan-perubahan variabel dari suatu periode ke periode berikutnya

(Simbolon, 2011). Dengan demikian angka indek dapat diartikan sebagai angka

perbandingan yang perubahan relatifnya dinyatakan dalam bentuk prosentase

terhadap yang lain.

- Macam-Macam Angka Indeks

Ada tiga macam angka indeks, yaitu:

a. Angka indeks harga, yaitu angka perbandingan untuk mengukur

perubahan harga dari suatu periode ke periode lainnya.

b. Angka indeks jumlah (kuantitas), yaitu angka perbandingan untuk

mengukur perubahan jumlah dari suatu periode ke periode lainnya.

c. Angka indeks nilai (value), yaitu angka perbandingan untuk mengukur

perubahan nilai dari suatu periode ke periode lainnya. Nilai dihitung

dengan cara mengalikan harga dengan jumlah (kuantitas).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

7

Angka indeks merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan

perubahan suatu variabel atau sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama

lain, baik pada waktu atau tempat yang sama atau berlainan. Angka indeks adalah

angka relatif yang dinyatakan dalam persentase. Biasanya untuk kesederhanaan,

bentuk persentase bisa dihilangkan. Dalam bidang ekonomi, pada dasarnya

terdapat tiga macam angka indeks (Rosalina, 2011).

Angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik yang digunakan

untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam

periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu

periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100.Sedangkan menurut

Samsubar Saleh, angka indeks merupakan suatu analisis data statistik yang

terutama ditujukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi perkembangan

harga dari berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu

(Rosalina, 2011).

Dalam suatu analisis perekonomian, angka indeks mempunyai peranan

yang sangat besar, karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi

mapun deflasi yang terjadi di negara tertentu. Angka indeks dapat sebagai

indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus diambil oleh

pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam perekonomian. Misalnya, dengan

mengetahui perkembangan produksi suatu produk tahun sekarang dibandingkan

produksi tahun yang lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang

dibandingkan tahun yang lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil kebijakan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

8

untuk mengembangkan produksi produk tersebut dan mengatasi pertumbuhan

penduduk yang terlau cepat.

Dalam menghitung angka indeks, waktu atau tahun yang lalu disebut

sebagai tahun dasar (base periods atau base year), yaitu waktu atau tahun yang

dijadikan dasar untuk menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi

sebagai waktu atau tahun pembanding (Rosalina, 2011). Penentuan tahun dasar

untuk menghitung angka indeks perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu:

a) Tahun dasar hendaknya dipilih pada waktu kondisi perekonomian yang

relatif stabil;

b) Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh; dan

c) Penentuan tahun dasar hendaknya memperhatikan kejadian-kejadian

penting, misalnya tahun pada saat terjadinya kenaikan harga BBM,

kenaikan tarif dasar listrik dan lain-lain.

Angka indeks adalah nilai relatip dengan angka dasar 100 persen atau

perkalian 100 persen. Angka indeks dipakai sebagai indikator perubahan satu atau

bermacam-macam hal tertentu. Angka indeks penting untuk kegiatan bisnis dan

ekonomi (Rosalina, 2011). Dari angka indeks dapat diketahui maju mundurnya

atau naik turunnya suatu usaha atau kegiatan.

Jadi tujuan pembuatan angka indeks sebetulnya adalah untuk mengukur

secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam dua waktu yang berlainan misalnya

indeks harga untuk mengukur perubahan harga (berapa kenaikannya atau

penurunannya), indeks produksi untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam

kegiatan produksi, indeks biaya hidup untuk mengukur tingkat inflasi, dll. Indeks

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

9

harga sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu negara, sebab kenaikan

atau penurunan harga merupakan informasi penting untuk mengetahui

perkembangan ekonomi. Harga yang berlaku di pasar merupakan indeks harga

konsumen, yang sangat penting untuk menentukan kebijakan perekonomian di

masa yang akan dating (Rosalina, 2011).

- Angka Indeks Harga (Price Relative)

Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahanmengenai harga-harga

barang, baik harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang,

dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.

- Angka Indeks Jumlah (Quantity Relative)

Indeks jumlah adalah angka yang menunjukkan perubahanmengenai jumlah

barang sejenis atau sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor,

dijual, dan sebagainya untuk waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan.

- Angka Indeks Nilai (Value Relative)

Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untukmengetahui nilai

mengenai barang yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang

diketahui.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), adapun jenis –jenis angka indeks adalah:

1. Angka indeks perdagangan besar.

2. Angka indeks konsumen.

3. Angka indeks harga sembilan bahan pokok.

Beberapa kemungkinan dalam penghitungan indeks harga, yaitu:

jika indeks harga > 1, berarti harga mengalami kenaikan;

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

10

jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan;

jika indeks harga = 1, berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun).

2.2 Deskripsi Komoditas

2.2.1 Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)

- KlasifikasiIkan

KlasifikasiIkan Cakalang (Katsuwonus pelamis) atau skipjack tuna

menurut taksonominya diklasifikasikan sebagai berikut (Saanin 1984) :

Phylum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Perciformes

Sub Ordo : Scombroidea

Famili : Scombroidae

Sub Famili : Thunninae

Genus : Katsuwonus

Species : Katsuwonus pelamis

Gambar 1. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

11

Ikan cakalang memiliki tubuh yang membulat atau memanjang dan garis

lateral. Ciri khas dari ikan cakalang memiliki 4-6 garis berwarna hitam yang

memanjang di samping bagian tubuh. Ikan cakalang pada umumnya mempunyai

berat sekitar 0,5 – 11,5 kg serta panjang sekitar 30-80 cm.

Ikan cakalang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu tubuhnya mempunyai

bentuk menyerupai torpedo (fusiform), bulat dan memanjang, serta mempunyai

gill rakers (tapis insang) sekitar 53-63 buah. Ikan cakalang memiliki dua sirip 6

punggung yang letaknya terpisah. Sirip punggung pertama terdapat 14-16 jari-jari

keras, pada sirip punggung perut diikuti oleh 7-9 finlet.

Terdapat sebuah rigi-rigi (keel) yang sangat kuat diantara dua rigi-rigi

yang lebih kecil pada masing-masingsisi dan sirip ekor (Matsumoto et al 1984).

Komposisi Kimia Ikan Cakalang (100 g).

- Komponen Komposisi Kimia (%)

- Air 69,9 ± 0,71

- Protein 26,0 ± 0,28

- Lemak 22,0 ± 0,07

- Karbohidrat 40,7 ± 0,42

- Abu 91,4 ± 0,07

Sumber : Departement of Health, Education and Walfare (1972)

- Pola Migrasi

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

12

Pola Migrasi Ikan Cakalang Migrasi atau ruaya ikan adalah pergerakan

perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti

penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup

dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan,

mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya.

Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal dan faktor

internal (Reinnamah 2010).

Chusing (1968) in Effendie (1997) mengemukakan bahwa studi ruaya ikan

merupakan hal yang fundamental untuk biologi perikanan, karena dengan

mengetahui lingkaran ruaya akan diketahui batas-batas daerah mana stok atau sub

populasi itu hidup. Ikan cakalang dapat hidup nyaris di semua lautan yang ada di

muka bumi ini karena itulah dapat dikatakan bahwa ikan cakalang termasuk jenis

oseanodrom (hidup dan beruaya atau bermigrasi di lautan). Ruaya jenis cakalang

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penyebaran secara vertikal dan penyebaran

secara horizontal. Penyebaran secara vertical berarti penyebaran menurut

kedalaman perairan, sedangkan penyebaran horizontal berarti penyebaran

berdasarkan letak geografis suatu perairan.

Penyebaran cakalang secara horizontal memiliki tujuan yang berbeda

dengan penyebaran secara vertikal. Ruaya vertikal yang dilakukan oleh cakalang

dimaksudkan untuk memijah, sedangkan ruaya secara horizontal dilakukan

cakalang untuk mencari makan dan melakukan pengungsian. Di Pantai Kulisusu

Buton Utara pada bulan September-November jutaan ikan cakalang biasanya

melakukan migrasi ke arah pantai untuk memijah (Mukhtar 2009).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

13

Cakalang sering membentuk gerombolan untuk melakukan ruaya atau

migrasi jarak jauh dengan melawan arus. Karena biasa bergerombol di perairan

pelagis hingga kedalaman 200 m maka cakalang dapat pula dikatakan sebagai

brakheadrom yaitu ikan yang beruaya di perairan dangkal. Di samudra Hindia

secara terus-menerus dan teratur cakalang bergerak mulai dari pantai Barat

Australia, sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah selatan Pulau Jawa,

sebelah barat Sumatra, laut Andaman, menuju luar Pantai Bombay, di luar pantai

Ceylon, sebelah barat Hindia, Teluk Aden, perbatasan samudra Hindia dengan

pantai Sobali, pantai timur dan selatan Afrika dimana pergerakannya dilakukan

pada bulan April hingga September.

Pola Migrasi Ikan Cakalang Migrasi atau ruaya ikan adalah pergerakan

perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti

penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup

dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan,

mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya.

Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal dan faktor

internal (Reinnamah 2010). Chusing (1968) in Effendie (1997) mengemukakan

bahwa studi ruaya ikan merupakan hal yang fundamental untuk biologi perikanan,

karena dengan mengetahui lingkaran ruaya akan diketahui batas-batas daerah

mana stok atau sub populasi itu hidup. Ikan cakalang dapat hidup nyaris di semua

lautan yang ada di muka bumi ini karena itulah dapat dikatakan bahwa ikan

cakalang termasuk jenis oseanodrom (hidup dan beruaya atau bermigrasi di

lautan).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

14

Ruaya jenis cakalang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penyebaran

secara vertical dan penyebaran secara horizontal. Penyebaran secara vertical

berarti penyebaran menurut kedalaman perairan, sedangkan penyebaran horizontal

berarti penyebaran berdasarkan letak geografis suatu perairan Penyebaran

cakalang secara horizontal memiliki tujuan yang berbeda dengan penyebaran

secara vertikal. Ruaya vertikal yang dilakukan oleh cakalang dimaksudkan untuk

memijah, sedangkan ruaya secara horizontal dilakukan cakalang untuk mencari

makan dan melakukan pengungsian. Di Pantai Kulisusu Buton Utara pada bulan

September-November jutaan ikan cakalang biasanya melakukan migrasi ke arah

pantai untuk memijah (Mukhtar 2009).

Cakalang sering membentuk gerombolan untuk melakukan ruaya atau

migrasi jarak jauh dengan melawan arus. Karena biasa bergerombol di perairan

pelagis hingga kedalaman 200 m maka cakalang dapat pula dikatakan sebagai

brakheadrom yaitu ikan yang beruaya di perairan dangkal. Di samudra Hindia

secara terus-menerus dan teratur cakalang bergerak mulai dari pantai Barat

Australia, sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah selatan Pulau Jawa,

sebelah barat Sumatra, laut Andaman, menuju luar Pantai Bombay, di luar pantai

Ceylon, sebelah barat Hindia, Teluk Aden, perbatasan samudra Hindia dengan

pantai Sobali, pantai timur dan selatan Afrika dimana pergerakannya dilakukan

pada bulan April hingga September.

Ikan cakalang atau yang biasa disebut skipjack tuna merupakan highly

migratory species yang distribusinya cukup luas, mencakup perairan tropis hingga

ke perairan sub tropis (Collette & Nauen, 1983). Untuk perairan Indonesia, Laut

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

15

Flores merupakan salah satu habitat penting ikan ini dan sudah dimanfaatkan

nelayan sejak lama (Anonimus, 2015). Ikan cakalang banyak tertangkap huhate

(pole and line), baik menggunakan alat bantu rumpon ataupun sistem hunting

(mencari gerombolan) dan hasil tangkapannya didaratkan di Kota Larantuka.

Huhate tergolong alat tangkap pancing yang terdiri dari joran atau bambu,

tali pancing dan mata pancing.Alat ini banyak digunakan di Larantuka dan dalam

pengoperasiannya huhate dibantu rumpon. Alat ini dikhususkan untuk menangkap

ikan cakalang sehingga sering disebut pancing cakalang (Diniah et al., 2001).

Pada kenyataannya penangkapan dengan alat tangkap huhate sering juga

tertangkap jenis ikan lain seperti tuna, tongkol dan lainnya (Akbar et al., 2016).

Sumberdaya ikan cakalang tersebar cukup luas di perairan Indonesia. Total

hasil tangkapan ikan pelagis besar di Indonesia tahun 2005-2014, didominasi oleh

cakalang sebesar 29,6%, sisanya berupa ikan tongkol komo (12,4%), tongkol krai

(12,3%), madidihang (11,6%), tongkol abu-abu (8,7%), serta ikan pelagis besar

lainnya sekitar 15% (Anonimus, 2015). Untuk menjaga kelestarian sumberdaya

ikan cakalang diperlukan strategi pengelolaan salah satunya dari aspek biologi.

2.2.2 Ikan Layang (Decapterus)

- Klasifikasi morfologi ikan layang (Decapterus sp.)

Klasifikasi ikan layang menurut klasifikasi Saanin (1984) adalah sebagai

berikut :

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

16

Phyllum : Chordata

Kelas : Pisces

Sub kelas : Teleostei

Ordo : Percomorphi

Divisi : Perciformes

Sub divisi : Carangi

Familia : Carangidae

Genus : Decapterus

Spesies : Decaptersus sp.

Gambar 2. Ikan Layang (Decapterus sp.)Sumber: Chairita (2008).

Ikan layang (Decapterus sp.) termasuk ikan pelagis, dan berdasarkan

ukurannya dikelompokkan sebagai ikan pelagis kecil. Ikan ini yang tergolong

suku Carangidae ini bisa hidup bergerombol. Ukurannya sekitar 15 cm meskipun

ada pula yang bisa mencapai 25 cm. Ciri khas yang sering dijumpai pada ikan

layang ialah terdapatnya sirip kecil ( finlet) di belakang sirip punggung dan sirip

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

17

dubur dan terdapat sisik berlingin yang tebal (lateral scute) pada bagian garis sisi

(lateral line) (Nontji, 2002).

Warna tubuh ikan layang pada bagian punggungnya biru kehijauan dan

putih perak pada bagian perutnya. Bentuk tubuh memanjang dapat mencapai 30

cm, rata-rata panjang badan ikan layang pada umumnya adalah 20-25 cm dan

warna sirip siripnya kuning kemerahan.

Ikan layang memiliki dua sirip punggung, selain. Sirip-sirip yang ada pada

umumnya, ikan layang memiliki sirip tambahan dua buah dibelakang sirip

punggung kedua dan satu buah di belakang sirip dubur. Ikan layang memiliki

finlet yang merupakan ciri khas dari genus Decapterus (Saanin 1984).

Daerah sebaran ikan layang sangat luas, yaitu di perairan tropis dan

subtropis. Sebagian besar populasi ikan ini terdapat di Samudera Atlantik bagian

utara sampai ke Cape Cod dan sebelah selatan sampai ke Brasilia. Di wilayah

Indo-Pasifik ikan ini tersebar antara Jepang di bagian utara dan pantai Natal di

bagian selatan. Menurut Handenbert (1937), di laut Jawa ikan ikan tersebar

mengikuti pergerakan salinitas dan persediaan makanan yang sesuai dengan

hidupnya. Penyebaran kelima jenis ikan Layang Marga Decapterus baik di

perairan lndonesia maupun di mancanegara :

- Decapterus layang :

Indonesia : Laut Jawa (termasuk Selat Sunda, Selat Madura dan

Selat Bali), Selat Makasar, Ambon dan Ternate. Mancanegara :

Sebelah timur di samudera Hindia, termasuk Afrika Selatan.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

18

Sebelah utara di Filipina Pulau-pulau Bonin dan Jepang (Weber

dan Beaufort, 1931, Tiews et al. 1968).

- Decapterus russelli :

Indonesia : Laut Jawa, Sulawesi. Selayar, Ambon, Selat Makasar,

Selat Bali, Selat Sunda dan Selat Madura. Mancanegara : Jenis

ikan ini tersebar luas di daerah lndo-Pasifik, mulai dari laut Merah

dan pantai timur Afrika Selatan terus ke Aden, Sekotra,

Zanzibar, Madagaskar, Arab Selatan, Malaysia, ke arah utara

sampai ke Filiphina. Pulau-pulau Riu Kiu dan Jepang (Weber dan

Beaufort, 1931).

- Decapterus macrosoma :

Indonesia : Selai Bali, Laul Banda, Ambon, Selat Makassar dan

Sangihe Mancanegara : Pantai Natal, Filiphina, Formosa, Pulau-

pulau Bonin, Riu Kiu, pantai selatan Jepang dan Australia (Weber

dan Beaufort, 1931).

- Decapterus kurroides :

Indonesia : Pelabuhan Ratu, Labuhan, Muncar, Bali dan Aceh.

Mancanegara : Filiphina, Jepang dan Taiwan, timur India (Tiews et

al. 1968).

- Decaplerus maruadsi :

Indonesia : Jenis ini tertangkap di Pulau Banda.

Mancanegara : Papua Nugini dan Hawaii (Munro, 1967).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

19

Migrasi lkan layang adalah jenis ikan yang hidup dalam air laut yang

jernih dengan salinitas tinggi. Ikan ini berasal dari perairan bebas dan bersifat

pelagis, karena itu Laut Jawa bukanlah merupakan "fishing ground yang tetap

sepanjang tahun, tetapi suatu wilayah migrasi (Handenberg 1937; Soemarto

1958).

Selanjutnya dikatakan oleh Handenberg (1937), bahwa ikan layang

bersifat "stenohalina" hidup di air Laut yang bersalinitas tertentu yaitu antara 32-

33‰, sehingga dalam kehidupannya dipengaruhi oleh musim dan ikan ini selalu

bermigarasi musiman. Ikan layang muncul di permukaan karena di pengaruhi oleh

migrasi harian dari organisme lain yang terdapat di suatu perairan. Pada siang hari

gerombolan-gerombolan ikan bergerak kelapisan atas. Perpindahan tersebut

disebabkan oleh adanya perpindahan masal dari plankton nabati yang diikuti oleh

plankton hewani dan binatang-binatang yang lebih besar termasuk ikan (Askin,

1971).

Menurut Handenberg (1937), migrasi ikan layang di perairan Indonesia

mempunyai hubungan dengan pergerakan massa air laut walaupun secara tidak

langsung. Selama musim timur sedang.

2.2.3 Ikan Tuna (Thunnus sp)

- Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tuna (Thunnus sp.)

Menurut Saanin (1984), ikan tuna berdasarkan taksonominya dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

20

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Teleostei

Subkelas : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Subordo : Scombridei

Family : Scombridae

Genus : Thunnus

Spesies : Thunnus sp.

Berdasarkan ukuran tuna, di Indonesia terdapat dua kelompok tuna yaitu

tuna besar dan tuna kecil. Ikan tuna besar yang hidup di perairan laut Indonesia

yaitu tuna madidihang (Thunnus albacares), tuna mata besar (Thunnus obesus),

tuna albakora (Thunnus alalunga) dan tuna sirip biru (Thunnus maccoyii).

Gambar 3. Ikan Tuna (Thunnus sp.)

Ikan tuna madidihang dan tuna mata besar terdapat di seluruh wilayah

perairan laut Indonesia. Tuna albakora hidup di perairan sebelah Barat Sumatera,

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

21

Selatan Bali sampai dengan Nusa Tenggara Timur. Ikan tuna sirip biru hanya

hidup di perairan sebelah Selatan Jawa sampai ke perairan Samudera Hindia

bagian Selatan yang bersuhu rendah (Widiastuti 2008).

Menurut Widiastuti (2008), ikan tuna memiliki warna biru kehitaman pada

bagian punggung dan berwarna keputih-putihan pada bagian perut. Tubuh ikan

tuna berbentuk cerutu menyerupai torpedo serta tertutup oleh sisik sisik kecil.

Ikan tuna pada umumnya mempunyai panjang antara 40–200 cm dengan berat

antara 3-130 kg (Novriyanti 2007). Daging yang dimiliki berwarna merah muda

sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin

dari pada ikan lainnya (Mc Afee et al. 2009).

Gambar 4. Beberapa Jenis Ikan Tuna.

Ikan tuna termasuk dalam keluarga Scombroidae, tubuhnya seperti cerutu.

mempunyai dua sirip pungung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah

dari sirip belakang. Mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip

punggung dan sirip dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

22

ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung

hipural. Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua dan agak

gelap pada bagian atas tubuhnya, sebagian besar memiliki sirip tambahan yang

berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap (Ditjen Perikanan, 1983

dalam Aryono. 2008).

Adanya kenaikan suhu rata-rata global pada permukaan bumi turut

mempengaruhi kenaikan suhu permukaan laut sehingga merubah sebaran tuna di

suatu perairan. Telah dilakukan penelitian pengaruh suhu dan kedalaman mata

pancing rawai tuna terhadap hasil tangkapan ikan tuna di Samudera Hindia,

namun penelitian ini masih dilakukan pada alat tangkap dengan tipe deep longline

(Nugraha dan Triharyuni, 2009).

Pengoperasian rawai tuna di Samudera Hindia ada yang menggunakan tipe

pancing permukaan dan pancing pertengahan, sehingga penelitian ini perlu

dilakukan pada semua tipe rawai tuna untuk memperoleh informasi lengkap

tentang sebaran tuna berdasarkan suhu dan kedalaman perairan. Tulisan ini

bertujuan untuk menganalisis sebaran ikan tuna berdasarkan suhu dan kedalaman

penangkapan rawai tuna di Samudera Hindia.

Tuna mempunyai kebiasaan berenang cepat dan bergerombol bersama

ikan yang seukuran, kadang-kadang juga bercampur dengan tuna jenis lainnya.

Musim berbiaknya berlangsung selama musim panas. Ikan-ikan ini memangsa

aneka jenis ikan, krustasea, dan juga cephalopoda.

Di

laut Halmahera dan Sulawesi, madidihang terutama memangsa ikan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

23

(malalugis dan teri), udang dan kepiting; dengan ikan malalugis (ikan layang)

menempati porsi terbesar.

Jenis-jenis kapal yang ada:

- Ukuran kecil 5– 15 GT dengan jarak operasi 30 mil.

- Ukuran sedang 15–30GT dengan jarak operasi 30-50 mil

- Ukuran besar 30–100GT dengan jarak operasi 50-200 mil

- Ukuran diatas 100 GT dengan jarak operasi sampai 200 mil (luar ZEE)

Diketahui ada delapan bentuk dan nama alat tangkap tuna yang digunakan

di Sendang Biru, yaitu:

1. Pancing Rinta, digunakan malam hari dengan menggunakan lampu,

digerakkan naik turun untuk mendapatkan ikan baby tuna dan Ikan

Terbang.

2. Pancing Tabir, Pancing ini hampir sama dengan Pancing Rinta. Hanya

digunakan pada pagi hari untuk menangkap baby tuna, cakalang, tongkol

dan ikan kecil.

3. Pasesek Pagi, digunakan untuk menangkap baby tuna, cakalang, tongkol

dan ikan kecil yang akan digunakan sebagai umpan ikan hidup dalam

menangkap tuna besar.

4. Pasesek Blereng, digunakan untuk menangkap tuna besar seperti

Yellowfin Tuna dan ikan marlin.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Indeks Musim Ikaneprints.umm.ac.id/54063/3/BAB II.pdf10 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan; jika indeks harga = 1, berarti

24

5. Batuan Pegang, digunakan untuk menangkap ikan besar seperti Yellowfin

Tuna ataupun Albacor beserta ikan marlin.

6. Batuan, sama seperti batuan pegang, namun tidak menutup kemungkinan

menangkap ikan kecil.

7. Batuan Tomba, juga digunakan untuk menangkap ikan besar seperti

Yellowfin Tuna ataupun Albacor beserta ikan marlin, namun tetap dapat

menangkap ikan kecil.

8. Tonda-Tonda, pancing digunakan selama kapal berjalan digunakan

sebagai umpun hidup ataupun untuk mendapatkan baby tuna, cakalang

serta tongkol.