bab ii tinjauan pustaka 1 konsep dasar pengetahuan ii.pdf · 2019. 9. 18. · 1 konsep dasar...

27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tentang penginderaan pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagai pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012). pengetahuan adalah Manusia menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang naatinya akan mempengaruhi kualitas kehidupannya. Terciptanya manusia tidak semata-mata terjadi begitu saja. Untuk memahami itu semua memerlukan proses bertingkat dari pengetahuan, ilmu dan filsafat (Dewanti, 2012). 2 Tingkatan Pengetahuan Tingkat pengetahuan kongnitif merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk tindakan seseorang (over behavior), karena dari pengalaman dan pemeliharaan ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari para perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu 1 Kesadaran dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui lebih dahulu stimulus (obyek). 2 Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut dimana sikap obyek mulai timbul. 3 Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya hal itu berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1 Konsep Dasar Pengetahuan

1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tentang penginderaan pengelihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagai pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

pengetahuan adalah Manusia menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan

yang naatinya akan mempengaruhi kualitas kehidupannya. Terciptanya manusia tidak

semata-mata terjadi begitu saja. Untuk memahami itu semua memerlukan proses

bertingkat dari pengetahuan, ilmu dan filsafat (Dewanti, 2012).

2 Tingkatan Pengetahuan

Tingkat pengetahuan kongnitif merupakan domain yang sangat penting untuk

membentuk tindakan seseorang (over behavior), karena dari pengalaman dan pemeliharaan

ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari para perilaku

baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu

1 Kesadaran dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui lebih dahulu

stimulus (obyek).

2 Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut dimana sikap obyek

mulai timbul.

3 Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya hal itu berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

4 Adopsi; Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran

dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa

perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut diatas, menurut Bloom

dalam bukunya Notoatmotjo (2012) dalam pengetahuan yang dicakup dalam domain

terdapat 6 tingkatan, yaitu :

a Tahu ( Know )

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

(recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang diterima. Oleh sebab ini "Tahu" adalah merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

b Memahami ( Comprehension )

Memahami diartikan sebagai salah satu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi terbuat

secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat

menjelaskan menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap yang dipelajari.

c Aplikasi ( Application )

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

d Analisis ( Analysis )

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e Sintesis ( Synthesis )

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan atau bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan

kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun, dapat merencanakan, dapat

meningkatkan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori dan

rumusan yang telah ada.

f Evaluasi ( Evaluation )

Evaluasi ini dikaitkan dengan kemampuan unutk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau obyek penelitian ini didasarkan suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adobsi perilaku melalui proses seperti

ini, dimana didasari oleh pengetahuan, sikap yang positif, maka perilaku tersebut

bersifat langgeng, sebaliknya apabila perilaku tersebut tidak didasari oleh pengetahuan

dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama (Notoatmodjo, 2012).

3 Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012) cara memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan

menjadi dua yakni :

1 Cara kuno atau cara non ilmiah

a Cara coba salah (Trial and Error)

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Cara ini digunakan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah

dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba kemungkinan yang lain

sampai masalah tersebut dipecahkan.

b Cara kekuasaan atau otoritas

Yaitu cara kebiasaan atau tradisi yang dilakukan oleh orang-orang tanpa melalui

penalaran dan kebiasaan ini diwariskan secara turun temurun dari generasi

kegenerasi berikutnya.

c Berdasarkan pengalaman pribadi

Merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukakan kemudian dicari hubungan sehingga dapat dibuat

suatu kesimpulan.

d Melalui jalan pemikiran

Merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukakan kemudian dicari hubungan sehingga dapat dibuat

suatu kesimpulan.

e Moderen atau cara ilmiah disebut juga metode penelitian ilmiah cara baru atau cara

modern dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis dan ilmiah.

4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

1 Umur

Umur atau usia adalah individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

ulang tahun.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang yang lebih

matang dalam berfikir dan bekerja dari segi kepercayaan seseorang yang lebih dewasa

akan lebih percaya dari pada orang yang belum cukup kedewasaannya.

2 Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita–cita tertentu, pendidikan ini

diperlukan untuk mendapatkan informasi tentang hal–hal yang menunjang kesehatan,

sehingga dapat meningkatan kualitas hidup, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai – nilai yang baru diperkenalkan (Nursalam, 2012).

3 Pendidikan non formal

Keluarga merupakan kelompok sosial utama dimana seseorang belajar. Dari

keluarga pula remaja dapat memperleh pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi.

Selain keluarga, pengetahuan kesehatan reproduksi dapat diperoleh dari lembaga dan

organisasi masyarakat (Komalasari, 2012). 4 Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh

dalam memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu (Notoatmodjo, 2012).5 Informasi Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat

memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) seihinga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan.6 Sosial Budaya dan Ekonomi

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga akan

menentukan tersedianya suatu fasillitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu.

7 Lingkungan

Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya

yang dapat mempengaruhi perkembangan dan prilaku seseorang dan kelompok

(Nursalam, 2012). Jadi keadaan lingkungan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan

tentang pemberian ASI Eklusif pada bayi 0 – 6 bulan.

8 Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah bantuan atau sokongan dari orang seisi rumah yang jadi

tanggungan, dengan adanya dukungan serta pemberian informasi dari keluarga tentang

ASI Esklusif diharapkan dapat mengurangi rasa ketidaktahuan ibu tentang pembeerian

ASI Esklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan (Risma, 2016).

9 Tingkat Kecerdasan

Kecerdasan adalah perihal cerdas, kesempurnaan, perkembangan akal budi seperti

kepandaian, ketajaman pikiran (Poerwadarminta, 1991 dikutip Vivi 2016) Semakin

tinggi tingkat kecerdasan seseorang semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.

5 Pengukuran Pengetahuan

Arikunto (2010), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menyatakan tentatang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur dan di sesuaikan dengan

tingkatannya. Adapun jenis peryataan yang dapat digunakan untuk pengukuran

pengetahuan secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

a Pernyataan subjektif

Penggunaan pertayaan subjektif dengan jenis pernyataan essay digunakan dengan

penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari penilai, sehingga hasil nilai akan

berbeda dari setiap penilai dari waktu ke waktu.

b Pertayaan ObjektifJenis pertayaan objektif seperti pilihan ganda (multiole choise), betul salah

pertayaan menjdhkan dapat dinilai secara pasti oleh penilai. Pengukuran tingkat

pengetahuan dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu:1 Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan benar dari

total jawaban pertayaan.2 Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 51-75% dengan benar

dari total jawaban3 Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <50% dari total jawaban

pertayaan.

2 Konsep Dasar Imunisasi

1 Pengertian

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti

diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu (Notoatmojo. 2012). Imunisasi adalah

cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu panyakit sehingga bila

kelak terpajang pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. Kekebalan yang diproleh

dari imunisasi dapat berupa kekebalan pasif maupun aktif (Ranuh etal, 2011).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang

secara efektif terhadap suatu penyakit. Sehingga bila suatu saat terpajang dengan penyakit

tersebut tidak akan atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes RI, 2013)

2 Tujuan Imunisasi Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit

sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi

kecacatan akibat penyakit tertentu .Pemberian imunisasi pada anak mempunyai tujuan agar tubuh kebal terhadap

penyakit tertentu, kekebalan tubuh juga dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya terdapat tingginya kadar antibodi pada saat dilakukan imunisasi, potensi

antigen yang disuntikan, waktu antara pemberian imnusasi (Marmi dan Rahardjo, 2012)

3 Manfaat Imunisasi

1 Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu2 Untuk menghilangkan penyakit tertentu didunia3 Untuk melindungi dan mencegah penyakit menular yang bebahaya4 Untuk menurunkan mortalitas serta cacat bawaan (Maryunani, 2010).

Adapun manfaat imunisasi bagi anak itu sendiri, keluarga dan negara adalah sebagai

berikut:

1 Manfaat untuk anak adalah untuk mencegah penderiaan yang disebabkan oleh

penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.2 Manfaat bagi keluarga adalah untuk menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan

apabila anak saakit. Mendorong keluarga kecil apabila si orang tua yakin bahwa anak-

anak menjalani masa kanak-kanak dengan aman.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

3 Manfaat untuk negara adalah untuk memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa

yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara dan memperbaiki citra

bangsa indonesia diantara segenap bangsa didunia (Putra Sitiatava, 2012).

4 Macam-Macam Imunisasi

Jenis – jenis imunisasi terbagi menjadi dua yaitu:

Imunisasi aktif adalah kekebalan tubuh yang didapat seorang karena tubuh yang

secara aktif membentuk zat antibodi, contonnya imunisasi polio atau campak. Imunisasi

aktif juga dapat dibagi menjadi 2 macam:

1 Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh

sembuh dari suatu penyakit

2 Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang

diberikan untuk mendapat perlindungan dari suatu penyakit.

Imunisasi pasif dapat dibagi dalam dua jenis :

1 Imunisasi pasif alamiah adalah antibodi yang didapat seorang karena diturunkan oleh

ibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam kandungan.

2 Imunisasi pasif buatan, dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat suntikan zat

penolakan.

Misalnya : pemberian vaksin ATS (Anti Tetanus Serum) (Marmi dan Rahardjo, 2012).

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekebalan

Menurut Notoatmodjo (2012), faktor – faktor yang mempengaruhi kekebalan adalah :

1 Umur

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Untuk beberapa penyakit tertentu pada bayi dan orang tua lebih mudah terserang.

Orang dengan usia sangat muda / usia tua lebih rentang kurang kebal terhadap

penyakit.

2 Jenis Kelamin

Untuk penyakit menular seperti polio dan difteri lebih parah terjadi pada wanita

dari pada pria.

3 Kehamilan

Wanita yang sedang hamil pada umumnya lebih rentan terhadap penyakit menular

tertentu misalnya penyakit polio, pneumonia, sebaliknya untuk penyakit thypoid dan

meningitis jarang terjadi pada wanita hamil.

4 Gizi

Gizi yang baik pada umumnya akan meningkatkan resistensi tubuh terhadap

penyakit infeksi. Sebaliknya kekurangan gizi berakibat kerentanan seseorang terhadap

penyakit infeksi

5 Trauma

Stres salah satu bentuk trauma adalah merupakan penyebab kerentanan seseorang

terhadap suatu penyakit infeksi tertentu.

2.2.6 Jenis Imunisasi Di Indonesia

Menurut IDAI (2015), imunisasi yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut :

1 Imunisasi Wajib

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah meliputi BCG, polio, hepatitis B,

DPT-HB-HiB dan campak.

2 Imunisasi Anjuran

Imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia pada balita usia <5 tahun

adalah HB, pneumokokus, influenza, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, dan rotavirus.

2.3 Konsep Dasar Imunisasi Wajib

1 Macam-Macam Imunisasi Wajib Pada Balita

a. BCG (Bacille Calmette Guerin)

Gambar 2.1 Vaksin BCG (Biofarma, 2014)

1 Pengertian

Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penularan TBC (Tuberkulosis).

Tuberkolosis disebabkan oleh sekelompok bacteria bernama Mycobacterium

tuberculosis complex (Atikah, 2010). Tuberkulosis paling sering mengenai paru-

paru, tetapi dapat juga mengenai organ-organ lainny seperti selaput otak, tulang,

kelenjar superfisialis, dan lain-lain. Seseorang yang terinfeksi Mycobacterium

tuberculosis tidak selalu menjadi sakit tuberkulosis aktif. Beberapa minggu (2-12

minggu) setelah infeksi Mycobacterium tuberculosis terjadi respons imunitas

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

selular yang dapat ditunjukan dengan uji tuberkulin (Rahajoe, N. 2008) yang

dikuti oleh Risma (2014).

Bacille Calmette-Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat dari

Mycobacterium bovis yang dibiak berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan

hasil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas. Vaksinasi BCG

menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin (Rahajoe, N. 2008) yang dikuti oleh

(Risma, 2014).

2 Cara Pemberian dan Dosis

Cara pemberian vaksin BCG melalui suntikan. Sebelum disuntikan

vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu. Dosis 0,55 cc untuk bayi dan 0,1

cc untuk anak dan orang dewasa. Imunisasi BCG dilakukan pada bayi usia 0-2

bulan, akan tetapi biasanya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan. Dapat

diberikan pada anak dan orang dewasa jika sudah melalui tes tuberkulin

dengan hasil negatif (Atikah, 2010).

Imunisasi BCG disuntikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas.

Disuntikan ke dalam lapisan kulit dengan penyerapan pelan-pelan. Dalam

memberikan suntikan intrakutan, agar dapat dilakukan dengan tepat harus

menggunakan jarum pendek yang sangat halus (l0mm, ukuran 26). Kerja sama

antara ibu dengan petugas imunisasi sangat diharapkan, agar pemberian vaksin

berjalan dengan tepat (Atikah, 2010).

3 Rekomendasi

Rekomendasi pemberian BCG menurut Nastiti N.R (2008) adalah :

a BCG diberikan pada bayi < 2 bulan.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

b Imunisasi BCG ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan.

Untuk bayi yang berumur kurang dari satu tahun diberikan sebanyak 0,05 ml

dan untuk anak yang berumur lebih dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,1 ml

(Depkes RI, 2013)

c Uji tuberkulin merupakan salah satu dasar kenyataan bahwa infeksi oleh MTb

(Micobacterium Tuberculosis) akan menyebabkan reaksi delayed-type

hypersensitivity terhadap komponen antigen yang berasal dari ekstrak M.tb

atau tuberkulin. Ada 2 perusahaan yang memproduksi tuberkulin (PPD) yaitu

PPD dari USA : Parke-Davis (Aplisol) dan Tubersol. PPD yang dipakai ada 2

jenis yaitu PPD-S dibuat oleh Siebert dan Glenn tahun 1939 yang sampai

sekarang digunakan sebagai standart Internasional. Sebagai dosis standart

adalah 5 Tuberkulin Unit (TU) PPD-S yang diartikan aktivitas uji tuberkulin ini

dapat mengekskresikan 0.1 mg/0.1 ml PPD-S. Dosis lain yang pernah

dilaporkan adalah dosis 1 dan 250 TU, tetapi dosis ini tidak digunakan karena

akan menghasilkan reaksi yang kecil dan membutuhkan dosis yang besar. PPD

jika diencerkan dapat diabsorsi oleh gelas dan plastik dalam jumlah yang

bervariasi, sehingga untuk menghindarinya didalam sediaan PPD ditambah

dengan Tween 80 untuk menghindari sediaan tersebut terabsorbsi.2,3 Standart

tuberkulin ada 2 yaitu PPD-S dan PPD RT 23, dibuat oleh Biological Standards

Staten, Serum Institute, Copenhagen, Denmark. Dosis standart 5 TU PPD-S

sama dengan dosis 1 / 2 TU PPD RT 23.4 WHO merekomendasikan

penggunaan 1 TU PPD RT 23 Tween 80 untuk penegakan diagnosis TB guna

memisahkan terinfeksi TB dengan sakit TB.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

4 Kontra indikasi

Kontraindikasi pemberian vaksin BCG menurut IDAI (2015) adalah :

a Reaksi uji tuberkulin > 5mm.b Menderita penyakit HIV atau dengan risiko tinggi infeksi HIV,

imunokompromais akibat pengobatan kortikosteroid, obat imuno-supresif,

mendapat pengobatan radiasi, penyakit keganasan yang mengenai sumsum

tulang atau sistem limfe.c Menderita gizi buruk.d Menderita demam tinggi.e Menderita infeksi kulit yang luas.f Pernah sakit tuberkulosis.g Kehamilan.

5 Reaksi KIPI Vaksin BCG

Setelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak seperti pada

imunisasi dengan vaksin lain. Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam.

Setelah 1-2 minggu diberikan imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan

ditempat suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian menjadi luka. Luka

tidak perlu pengobatan khusus, karena luka ini akan sembuh sendirinya secara

spontan. Kadang pembesaran kelenjar regional di ketiak atau leher. Pembesaran

kelenjar ini terasa padat namun tidak menimbulkan demam (Atikah, 2010).

b. Hepatitis B

Gambar 2.2 Vaksin Hepatitis B (Biofarma, 2014)

1 Pengertian

Imunisasi hepatitis B, ditujukan untuk memberi tubuh kekebalan terhadap

penyakit hepatitis B. Penyakit hepatitis B, disebabkan oleh virus hepatitis B

(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus, suatu virus DNA yang berlapis

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

ganda, dengan ukuran diameter 42 µm (1 µm = 0,000000001 meter), berbentuk

bulat dan dapat menyebabkan peradangan hati akut atau kronis yang pada

sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati (hati mengeras dan

mengecil) atau kanker hati (Cahyono, 2010) yang dikuti oleh Risma (2014).

2 Vaksin Hepatitis B (Hb) harus segera diberikan setelah lahir, mengingat

vaksinasi hepatiti B merupakan upaya pencegahan yang sangat efektif untuk

memutuskan rantai penularan melalui transmisi maternal dari ibu ke bayinya

(Pujiarto, 2008).

3 Cara Pemberian dan Dosis

Menurut Atikah (2010), imunisasi ini diberikan tiga kali pada umur 0-11 bulan

melalui ijeksi intramuscular. Kandungan vaksinnya adalah HbsAg dalam bentuk

cair. Terdapat vaksin B-PID (Prefill Injection Device) yang diberikan sesaat setelah

lahir, dapat diberikan pada usia 0-7 hari. Vaksin B-PID disuntikan dengan 1 buah

HB PID. Vaksin ini, menggunakan PID (Prefilled Injection Device), merupakan

jenis alat suntik yang hanya bisa digunaka sekali pakai dan telah berisi vaksin dosis

tunggal dari pabrik. Vaksin tidak hanya diberikan pada bayi. Vaksin juga diberikan

pada anak usia 12 tahun yang dimasa kecilnya belum diberi vaksin hepatitis B.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Selain itu orang-orang yang berada dalam rentan risiko Hepatitis B sebaiknya juga

diberi vaksin ini.

Cara pemakaian :

a Buka kantong alumunium atau plastik dan keluarkan alat suntik PID.b Pegang alat suntik PID pada leher dan tutup jarum dengan memegang keduanya

diantara jari telunjuk dan jempol, dan dengan gerakan cepat dorong tutup jarum

ke arah leher. Teruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup jarum

dan leher.c Buka tutup jarum, tetap pegang alat suntik pada bagian leher dan tusukkan jarum

pada anterolateral paha secara intramuscular, tidak perlu dilakukan aspirasi.d pijat reservoir dengan kuat untuk menyuntil;. reservoir kempis canut alat suntik.

4 Reaksi KIPI Vaksin Hepatitis B

Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan pembengkakan disekitar tempat

penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari

(Atikah, 2010).

5 Kontra Indikasi

Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin

lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai

kejang (Atikah, 2010).

c Vaksin Pentabio (DPT-HB-HIB).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Gambar 2.3 Vaksin Pentabio (Biofarma, 2014)1 Pengertian

Vaksin Pentabio (DPT-HB-HiB) adalah vaksin DPT- HB ditambah HiB.

Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin pentavalen adalah Difteri, Tetanus,

Hepatitis B, Radang selaput otak, (meningitis), Batuk rejan/batuk 100 hari, randang

paru-paru.2 Cara pemberian dan dosis

Cara pemberian yaitu: Disuntikan secara intramuskular di anterolateral paha

atas pada bayi dan lengan kanan pada anak usia 1,5 tahun, tidak dianjurkan pada

bagian bokong anak karena dapat menyebabkan kula saraf siatik. Pemberian

intrakutan dapat mingkatkan reaksi lokal, Satu dosis adalah 0,5 ml, waktu pemberian

pentavalen tidak boleh digunkan pada bayi yang baru lahir. Pemberian pentavalen

merupakan bagian dari imunisasi dasar pada bayi. Diberikan pada bayi usia 2 bulan,

3 bulan, 4 bulan dan pada anak usia 1,5 tahun. Vaksin ini aman dan efektif diberikan

bersamaan dengan vaksin BCG, campak, polio (OPV atau IPV) dan suplemen

vitamin A. Jika vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin lain, harus disuntikkan

pada lokasi yang berlainan. Efek samping jenis dan secara bermakna dengan vaksin

DPT- Hepatitis B dan HiB yang diberikan secara terpisah.3 Kontra Indikasi

Kontra indikasi dosis berikutnya Hipersensitif terhadap komponen vaksin atau

reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelum atau bentuk-bentuk reaksi

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

sejenis lainnya. Kontra indikasi dosis pertama DPT, kejang atau gejala kelainan otak

pada bayi baru lahir atau kelainan saraf serius lainnya (Hayati dan Novita, 2014).4 Reaksi KIPI Vaksin DPT- HB-HiB

Pemberian imunisasi DPT memberikan efek samping ringan dan berat, efek

ringan seperti terjadi pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan dan

demam, sedangkan efek berat bayi menangis hebat karena kesakitan selama kurang

lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan shock

(Atikah, 2010).

d Polio Gambar 2.4 Vaksin Polio (Kemenkes RI, 2012)

1 Pengertian

Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit poliomyelitis. Pemberian

vaksin Polio dapat dikombinasikan dengan vaksin Pentabio.

2 Macam-macam vaksin Polio

Terdapat 2 macam vaksin polio:

a Inactivated Polio Vaccine (IPV= Vaksin Salk), mengandung virus polio yang

telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

b Oral Polio Vaccine (OPV= Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang

telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan. Bentuk trivalen

(Trivalen Oral Polio Vaccine; TOPV) efektif melawan semua bentuk polio,

sedangkan bentuk monovalen (MOPV) efektif melawan 1 jenis polio.

3 Kemasan

a 1 box vaksin yang terdiri dari 10 vialb 1 vial berisi 10 dosisc Vaksin polio adalah vaksin yang berbentuk cairand Setiap vial vaksin polio disertai 1 buah penetes (dropper) terbuat dari bahan

plastik.

4 Cara Pemberian dan Dosis

Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio 1,11, III, dan IV) dengan

interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun

setelah imunisasi polio IV, kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada

saat meninggalkan SD (12 tahun). Di Indonesia umumnya diberikan vaksin Sabin.

Vaksin ini diberikan sebanyak 2 tetes (0,1 mL) Ian-sung ke mulut anak atau

dengan menggunakan sendok yang berisi air gula. Setiap membuka vial baru

harus menggunakan penetes (dropper) yang baru.

Cara pemberian :

a Orang tua memegang bayi dengan dengan kepala disangga dan dimiringkan

ke belakang.

b Mulut bayi dibuka hati-hati menggunakan ibu jari atau dengan menekan pipi

bayi dengan jari-jari.

c Teteskan 2 tetes vaksin dari alat tetes ke lidah. Jangan biarkan alat tetes

menyentuh bayi.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

Cara pemberian imunisasi melalui injeksi dan dosisnya

Volume dosis untuk imunisasi polio injeksi adalah 0,5 ml. Vaksin virus

polio ini disuntikan pada anak yang berusia 12 bulan di bagian paha atas atau bisa

juga lengan atas. Biasanya imunisasi polio dengan cara injeksi akan menimbulkan

efek samping berupa demam dan pembengkakan pada area yang disuntik. Jadwal

imunisasi polio berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia

(IDAI) jadwal pemberian imunisasi polio pada anak sesuai dengan cara yang

digunakan saat memberikan imunisasi polio. Imunisasi polio oral diberikan pada

saat anak lahir dan ketika anak berusia 2, 4, 6 hingga 18 bulan. Adapun untuk

imunisasi polio melalui injeksi disarankan untuk diberikan pada anak ketika anak

berusia 2, 4, 6, 18 bulan hingga anak berusia 6-8 tahun (Fitri 2018).

5 Kontra Indikasi

Menurut Hariyono S. (2008), kontra indikasi pemberian OPV adalah

sebagai berikut :

a Penyakit akut atau demam (suhu > 38,5Cᵒ), vaksinasi harus ditunda.

b Muntah atau diare, vaksinasi ditunda.

c Infeksi HIV atau anggota keluarga sebagai kontak.

d Sedang dalam pengobatan kortikosteroid atau imunosupresif yang diberikan

oral maupun suntikan, juga yang mendapat pengobatan radiasi umum

(termasuk kontak dengan pasien).

e Keganasan (untuk pasien dan kontak) yang berhubungan dengan sistem

retikuloendotelial (limfoma, leukemia, dan penyakit Hodgkin) dan yang

mekanisme imunologisnya terganggu, misalnya pada hipogamaglobulinemia.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

6 KIPI Vaksin Polio

Pernah dilaporkan bahwa penyakit poliomielitis terjadi setelah pemberian

vaksin polio. Vaksin polio pada sebagian kecil orang dapat menimbulkan gejala

pusing, diare ringan, dan nyeri otot yang dikuti oleh Risma (2014).

e Campak Gambar 2.5 Vaksin Campak (Biofarma, 2014)

1 Pengertian

Imunis asi Campak ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap

penyakit campak. Campak, measles atau rubella adalah penyakit virus akut yang

disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius dan menular sejak

awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi

disebarkan lewat udara (airborne) (Atikah, 2010).

2) Cara pemberian dan dosis

Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat dilakukan pada

umur 9-11 bulan, dengan dosis 0,5 CC. Sebelum disuntikan, vaksin campak terlebih

dahulu dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

pelarut. Kemudian suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan

(Atikah, 2010).

Cara pemberian :

a Atur bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan seuruh lengan

telanjang.

b Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi, dan gunakan jari-jari tangan untuk

menekan ke atas lengan bayi.

c Cepat tekan jarum ke dalam kulit yang menonjol ke atas dengan sudut 45

derajat.

d Usahakan kestabilan posisi jarum.

3 KontraindikasiPemberian imunisasi tidak boleh dilakukan orang yang mengalami

immunodefisiensi individu yang diduga menderita gangguan respon imun

karena leukimia, dan limfoma.4 Reaksi KIPI Vaksin Campak

Menurut Soegeng S. yang dikuti oleh Risma (2014), reaksi KIPI campak berupa :

a Gejala KIPI berupa demam yang lebih dari 39,5Co yang terjadi pada 5%-15%

kasus, demam mulai dijumpai pada hari ke 5-6 sesudah imunisasi dan

berlangsung selama 2 hari.

b Ruam dapat dijumpai pada 5% resipen, timbul pada hari ke 7-10 sesudah

imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari. Hal ini sukar dibedakan dengan

akibat imunisasi yang terjadi jika seseorang telah memperoleh imunisasi pada

saat masa inkubasi penyakit alami.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

c Reaksi KIPI berat jika ditemukan gangguan fungsi sistem saraf pusat seperti

ensefalitis dan ensefalopati pasca imunisasi, diperkirakan risiko terjadinya

kedua efek samping tersebut 30 hari sesudah imunisasi sebanyak 1 diantara 1

milyar dosis vaksin.

Sumber: ( IDAI, 2017)

Gambar 2.6 Jadwal imunisasi pada balita

VaksinasiJadwal Pemberian

UsiaUlangan / Booster

Imunisasi untukmelawan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

BCG Waktu lahir - Tuberkulosis

Hepatitis B Waktu lahirDosis 11 bulan – dosis 26 bulan – dosis 3

1 tahun – pada bayi yanglahir dari ibu denganhepatitis B

Hepatitis B

DPT dan Polio 3 bulan – dosis 14 bulan – dosis 25 bulan – dosis 3

18 bulan – booster 16 tahun – booster 212 tahun – booster 3

Dipteria, pertusis,tetanus, dan polio

Campak 9 bulan - Campak

Tabel 2.1 Jadwal pemberian imunisasi

Sumber : IDAI, 2017

Tabel 2.2 Pemberian imunisasi lengkap

Umur Vaksin Keterangan

Segera

setelah

lahir

Hepatitis B-1 HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir,

dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status HbsAg-B

ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan HBlg

0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1. apabila semula status

HbsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan

selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih

dapat diberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.

Polio-0 Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang

lahir di RB/RS polio ral diberikan saat bayi dipulangkan

(untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain)

1 bulan Hepatitis B-2 Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval HB-1 dan HB-2

adalah 1 bulan

1 bulan BCG BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG akan diberikan

pada umur > 3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberculin

terlebih dahulu dan BCG diberikan apabila uji tuberculin

negative.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

2 bulan

Pentabio I

Polio I

DTP-1 DTP-HiB-HB1 diberikan pada umur lebih dari 6 minggu,

dapat dipergunakan DTwp atau DTap. DTP-1 diberikan secara

kombinasi dengan Hib-1 (PRP-T)

Hib-HB-1 Hib-HB-1 diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2

bulan. Hib-HB dapat diberikan secara terpisah atau

dikombinasikan dengan DTP-1

Polio-1 Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DTP-1

3 bulan

Pentabio II

Polio III

DTP- DTP-2 (DTwp atau DTaP) dapat diberikan secara terpisah atau

dikombinasikan dengan Hib-2 (PRP-T)

Hib-HB-2 Hib-2 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan dengan

DTP-2

Polio-2 Polio-2 diberikan bersamaan dengan DTP-HiB-HB2

6 bulan DTP- DTP-3 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan dengan

Hib-3 (PRP-T)

Hib-HB-3 Apabila mempergunakan Hib-OMP, Hib-3 pada umur 6 bulan

tidak perlu diberikan.

Polio-3 Polio-3 diberikan bersamaan dengan DTP-HiB-HB-3

Hepatitis B-3 HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk mendapatkan respons

imun optimal, interval HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan,

terbaik 5 bulan.

9 bulan Campak-1 Campak-1 diberikan pada umur 9 bulan, campak-2 merupakan

program BIAS pada SD kelas1, umur 6 tahun. Apabila telah

mendapatkan MMR pada umur 15 bulan, campak-2 tidak perlu

diberikan.

Tabel 2.3 Catch-up immunization

Kelompok Umur Jenis Imunisasi

Lahir < 1 tahun BCG, polio, hepatitis B, Pentabio, campak,pneumokokus, rotavirus

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

1-4 tahun Pentabio, polio,MMR, Tifoid, hepatitis A, varisela,Influenza, Hib,pneumokokus

5-12 tahun DPT, polio, campak,MMR, tifoid,Hepatitis A, varisela,influenza, pneumokokus

1-18 tahun TT, hepatitis B, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela,pneumokokus

Sumber IDAI : 2015

2.4 Konsep Dasar Prosedur Pemberian Imunisasi

1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prosedur Pemberian Imunisasi

a Motivasi

Adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,

konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang

rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan

sebagainya.

b Rumah Sakit

Rumah sakit sangat berpengaruh dalam memberikan pelayanan dalam hal

apapun. Seperti rumah sakit yang berada di pedalaman atau pedesaan. Dari segi alat

yang digunakan kurang memfasilitasi.

c Pembimbing

Lain orang lain pula ilmu yang didapat. Begitu juga dengan pembimbing yang

memberikan bimbingan kepada anak didiknya. Pembimbing sangat berpengaruh

sekali dalam memberikan motivasi kepada anak didiknya.

d. Petugas

Petugas di rumah sakit mempunyai pengalaman yang berbeda-beda, sehingga

sangat mempengaruhi dalam proses pemberian imunisasi.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Konsep Dasar Pengetahuan II.pdf · 2019. 9. 18. · 1 Konsep Dasar Pengetahuan 1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah menuakan hasil dari tahu, dan ini

e. Lingkungan Kerja Praktek

Lingkungan sangat berpengaruh sekali dalam menciptakan manusia yang

berkualitas Risma (2014).

f Bagi Bidan Untuk lebih meningkatkan sistem pencatatan dan selalu memberikan informasi

kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi.