bab ii tinjauan ... plastik, daun kering, dan kayu. sampah yang tidak mudah terbakar misalnya...
Post on 12-Nov-2020
2 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah
2.1.1 Pengertian Sampah
Sampah/wastes diartikan sebagai benda yang tidak terpakai, tidak diinginkan
dan dibuang atau sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, serta tidak terjadi dengan
sendirinya (Mubarak & Chayatin, 2009 : 274). Sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 mengatakan bahwa sampah juga diartikan
sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat
(Adnani, 2011 : 62-63). Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang
ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung (Mundiatun & Daryanto, 2015 : 73). Sampah merupakan suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum
memiliki nilai ekonomis (Alamsyah & Muliawati, 2013 : 159).
10
2.1.2 Proses terjadinya Sampah
Manusia mempunyai berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan
hidupnya dengan memproduksi bahan makanan, minuman, barang, dan lainnya dari
sumber daya alam yang tersedia. Aktivitas-aktivitas tersebut menghasilkan barang-
barang yang akan dikonsumsi, namun di sisi lain aktivitas tersebut juga menghasilkan
bahan buangan yang tidak diinginkan atau tidak berguna. Membuat sampah bertambah
banyak, hal ini erat hubungannya dengan makin bertambahnya jumlah penduduk disatu
pihak dan dipihak lain dengan ketersediaan ruang hidup manusia relatif tetap, dan
bahan buangan ini dikenal dengan istilah sampah. Penggolongan sampah: 1) Solid waste
refuse, yaitu sampah yang berbentuk padat; 2) Liquid wastel wastes water, yaitu sampah
yang berbetuk cair/air buangan; 3) Atmospheric wastes, yaitu sampah yang berbentuk gas;
4) Human waste lexcreta disposal, yaitu sampah yang berasal dari kotoran manusia; 5)
Special wastes, yaitu sampah dalam kategori khusus, sebab tergolong sampah yang
berbahaya (Mubarak & Chayatin, 2009 : 275).
Gambar 2.1 Karakteristik Proses Terjadinya Sampah.
Sumber (Mubarak & Chayatin,2009 : 275).
Sumber daya alam
Bahan buangan
Manusia dan Aktivitasnya
Lingkungan
11
2.1.3 Pembagian Sampah
Menurut Mubarak & Chayatin (2009 : 275-276) pembagian sampah ada 3
macam: 1) Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, yaitu sampah organik
dan anorganik. Sampah organik misalnya sisa makanan, daun, sayur, dan buah,
sedangkan sampah anorganik misalnya logam, pecah-belah, atau abu. 2) Berdasarkan
bisa atau tidaknya dibakar dibagi menjadi sampah yang mudah terbakar misalnya kertas,
plastik, daun kering, dan kayu. Sampah yang tidak mudah terbakar misalnya kaleng,
besi, gelas, dan lain-lain. 3) Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk sampah
digolongkan menjadi sampah yang mudah membusuk, misalnya sisa makanan,
potongan daging, dan yang sulit membusuk misalnya plastik, karet gelang, kaleng, dan
sebagainya.
Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah ada 8, yaitu: 1) Garbage, adalah
sampah hasil pengolahan makanan yang umumnya mudah membusuk dan berasal dari
rumah tangga, restoran, hotel, dan sebagainya. 2) Rubbish, adalah sampah yang berasal
dari perkantoran, perdagangan, baik yang mudah terbakar seperti kertas, karton,
plastik, dan lainnya maupun yang sulit terbakar seperti kaleng bekas, pecahan kaca,
gelas, dan lainnya. 3) Sampah industri (industial wastes), yaitu sampah yang berasal dari
aktivitas industri atau hasil buangan pabrik-pabrik. 4) Ashes (abu), adalah hasil sisa
pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti hasil pembakaran
tumbuhan padi yang sudah dipanen pada masyarakat petani, hasil pembakaran sampah
tebu, termasuk abu rokok dan sebagainya. 5) Sampah jalan (street sweeping), adalah
sampah hasil pembersihan jalan yang terdiri atas campuran bermacam-macam sampah,
daun-daunan, kertas, plastik, pecahan kaca, besi, debu, dan sebagainya; 6) Sampah
bangunan (contruction wastes), adalah sampah dari proses pembangunan gedung,
12
pembangunan rumah dapat berupa puing-puing bekas, potongan kayu, besi, bambu,
dan sebagainya. 7) Sampah bangkai binatang (death animal), adalah bangkai binatang
yang mati karena faktor alam, tertabrak kendaraan, atau karena sengaja dibuang oleh
orang. 8) Sampah bangkai kendaraan (abandoned vehicle), adalah bangkai kendaraan
mobil, sepeda motor, sepeda ongkel, dan sebagainya (Mubarak & Chayatin, 2009 : 275-
276).
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah
Beberapa faktor yang mempengaruhi sampah adalah jumlah penduduk,
sistem pengumpulan/pembuangan sampah, pengambilan bahan-bahan yang ada pada
sampah, faktor geografis, waktu, sosial, ekonomi, dan budaya, musim hujan, kebiasaan
masyarakat, kemajuan teknologi, serta jenis sampah (Mubarak & Chayatin, 2009 : 276-
277). Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 mengatakan
bahwa penghasil sampah adalah setiap orang dan atau akibat proses alam yang
menghasilkan timbulan sampah. Jumlah dan komposisi sampah yang dihasilkan sangat
berpengaruh oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat, diantaranya adalah
jumlah penduduk, kondisi sosial ekonomi, kemajuan teknologi, faktor geografis,
kebiasaan masyarakat/budaya, musim/iklim (Adnani, 2011 : 66). Faktor yang
memperngaruhi sampah dari segi komposisi dan sumber sampah yaitu: 1) Sumber
sampah, pemukiman penduduk, tempat-tempat umum, tempat-tempat perdagangan,
sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah dan industri. 2) Komposisi sampah,
sampah di daerah perkotaan pada umumnya terdapat sisa makanan, tekstil, kayu,
kertas, karet, kaca, karton, kaleng, plastik, sampah perkarangan, dan logam (Mubarak
& Chayatin, 2009 : 277).
13
2.1.5 Pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemprosesan,
pendaur-ulangan atau pembuangan dari material sampah. Kalimat tersebut biasanya
mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode
dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat. Praktek pengelolaan sampah
berbeda-beda antara negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah
perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan
daerah industri. Pengolahan sampah yang tidak berbahayan dari pemukiman dan
institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,
sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh
perusahaan pengolahan sampah. Metode pengolahan sampah berbeda-beda
tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk
mengolah dari ketersediaan area (Mundiatun & Daryanto, 2015 : 75-76).
Pengelolaan sampah adalah suatu bidang yang berhubungan dengan
pengaturan terhadap penimbunan penyimpanan (sementara, pengumpulan,
pemindahan/pengangkutan, pemprosesan dan pembuangan sampah) dengan suatu
cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat seperti
teknik (engineering), perlindungan alam (conversation), keindahan dan pertimbangan, serta
mempertimbangkan sikap masyarakat (Mubarak & Chayatin, 2009 : 277). Mekanisme
pengelolaan sampah dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah
meliputi kegiatan-kegiatan berikut: 1) Pengurangan sampah, yaitu kegiatan mengatasi
14
timbulnya sampah sejak dari produsen sampah (rumah tangga, pasar, dan lainnya),
menggunakan ulang sampah dari sumbernya dan/atau di tempat pengolahan dan daur
ulang sampah di sumbernya dan atau di tempat pengolahan. 2) Penanganan sampah,
yaitu rangkaian kegiatan penanganan sampah yang mencakup pemilahan
(pengelompokkan dan pemisahan sampah menurut jenis dan siatnya), pengumpulan
(memindahkan sampah dari sumber sampah ke TPS atau tempat pengolahan sampah
terpadu), pengangkutan merupakan kegiatan memindahkan sampah dari sumber, TPS
atau tempat pengolahan sampah terpadu, pengolahan hasil akhir (mengubah bentuk,
komposisi, karakterisktik dan jumlah sampah agar diproses lebih lanjut, dimanfaatkan
atau dikembalikan alam dan pemprosesan aktif kegiatan pengolahan sampah atau
residu hasil pengolahan sebelumnya agar dapat dikembalikkan ke media lingkungan
(Alamsyah & Muliawati, 2013 :160).