bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

27
BAB II PEMBAHASAN Di Indonesia sudah banyak instansi RS maupun instansi fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.yang telah menerapkan prosedur rekam medis yang telah terkomputerisasi sehingga otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja unit rekam medis. Meskipun komputerisasi dapat membantu dalam efisiensi pengelolaan pelayanan rekam medis tapi itu tidak akan berhasil jika prosedur rekam medis manual tidak di terapkan dengan baik.Jadi kesimpulannya sebelum sebuah instansi menuju ke rekam medis yang terkomputerusasi harus menerapkan rekam medis manual dengan baik dan benar. Untuk menunjang komputerisasi di butuhkan beberapa hal seperti : hardware, software, jaringan (LAN/WIFI) dan tentunya tenaga ahli.dan semua hal tersebut akan bekerja secara berkesinambungan yang di sebut dengan sistem informasi rekam medis. Pengembangan dan penarapan sistem tersebut membutuhkan perencanaan matang dan kerja sama yang baik antara pihak rekam medis,pihak rumah sakit/puskesmas,staf medis,sataf non-medis serta orang-orang yang bergerak di bidang teknologi informasi.serta perencanaan yang matang terstruktur dengan baik dan pastinya biaya yang mencukupi. 2.1 PENGERTIAN,TUJUAN DAN PERAN REKAM MEDIS. Menurut Departemen Kesehatan RI rekam medis sebagai : “Keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap. Rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat” (Dirjen Pelayanan Medik,1997;6) Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peingkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,tidak mungkin tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang di harapakan.sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.tujuan rekam medis secara rinci akan terlihat dan analog sebab kegunaan rekam medis itu sendiri (Dirjen Yankes,1993:1).

Upload: amirullah-latarissa

Post on 05-Jul-2015

4.866 views

Category:

Health & Medicine


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

BAB II

PEMBAHASAN

Di Indonesia sudah banyak instansi RS maupun instansi fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya.yang telah menerapkan prosedur rekam medis yang

telah terkomputerisasi sehingga otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja unit rekam medis.

Meskipun komputerisasi dapat membantu dalam efisiensi pengelolaan

pelayanan rekam medis tapi itu tidak akan berhasil jika prosedur rekam medis

manual tidak di terapkan dengan baik.Jadi kesimpulannya sebelum sebuah

instansi menuju ke rekam medis yang terkomputerusasi harus menerapkan rekam

medis manual dengan baik dan benar.

Untuk menunjang komputerisasi di butuhkan beberapa hal seperti :

hardware, software, jaringan (LAN/WIFI) dan tentunya tenaga ahli.dan semua hal

tersebut akan bekerja secara berkesinambungan yang di sebut dengan sistem

informasi rekam medis.

Pengembangan dan penarapan sistem tersebut membutuhkan perencanaan

matang dan kerja sama yang baik antara pihak rekam medis,pihak rumah

sakit/puskesmas,staf medis,sataf non-medis serta orang-orang yang bergerak di

bidang teknologi informasi.serta perencanaan yang matang terstruktur dengan

baik dan pastinya biaya yang mencukupi.

2.1 PENGERTIAN,TUJUAN DAN PERAN REKAM MEDIS.

Menurut Departemen Kesehatan RI rekam medis sebagai : “Keterangan

baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan

fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan

kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap. Rawat jalan maupun yang

mendapatkan pelayanan gawat darurat” (Dirjen Pelayanan Medik,1997;6)

Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi

dalam rangka upaya peingkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.tanpa

didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,tidak

mungkin tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang di

harapakan.sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang

menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.tujuan rekam

medis secara rinci akan terlihat dan analog sebab kegunaan rekam medis itu

sendiri (Dirjen Yankes,1993:1).

Page 2: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain, (Dirjen

Yankes 1993: 10).

1) Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya

menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga

medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2) Aspek Medis

Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan / perawatan yang harus diberikan

kepada seorang pasien.

3) Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut

masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka

usaha untuk menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk menegakkan

keadilan.

4) Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data

/ informasiyang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.

5) Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya

menyangkut data /informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian

dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

6) Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya

menyangkut data /informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan

pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat

dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dibidang profesi si

pemakai.

7) Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya

menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai

bahan untuk pertanggung jawaban dan laporan untuk rumah sakit.

Page 3: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

Dengan melihat beberapa aspek tersebut diatas, rekam medis mempunyai

kegunaan yang sangat luas, menurut Depkes RI, 1999 kegunaan dari Rekam

Medis yaitu :

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut

ambil bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada

pasien.

2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan / perawatan yang harus

diberikan kepada seorang pasien.

3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit

dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit.

4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap

kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun Dokter dan

tenaga kesehatan dan lainnya.

6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian

dan pendidikan.

7. Sebagai dasar ingatan perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien

dan sumber ingatan yang harus didokumentasikan

2.2 REKAM MEDIS BERBASIS KOMPUTER.

DEPKES RI (2008:10 ), bentuk pelayanan rekam medis meliputi:

1. Pelayanan rekam medis berbasis kertas Rekam medis manual (paper based

documents) adalah rekam medis yang berisi lembar administrasi dan medis yang

diolah ditata/ assembling dan disimpan secara manual.

2. Pelayanan rekam medis manual dan registrasi kompterisasi Rekam medis

berbasis komputerisasi, namun masih terbatas hanya pada pendaftaran

(admission), data pasien masuk (transfer), dan pasien keluar termasuk meninggal

(discharge). Pengolahan masih terbatas pada system registrasi secara

komputerisasi. Sedangkan lembar administrasi dan medis masih diolah secara

manual.

3. Pelayanan Manajemen Informasi Kesehatan terbatas Pelayanan rekam medis

yang diolah menjadi informasi dan pengelolaannya secara komputerisasi yang

berjalan pada satu sistem secara otomatis di unit kerja manajemen informasi

kesehatan.

Page 4: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

4. Pelayanan Sistem Informasi Terpadu Computerized Patient Record (CPR),

yang disusun dengan mengambil dokumen langsung dari sistem image dan

struktur system dokumen yang telah berubah.

5. Pelayanan MIK dengan Rekam Kesehatan Elektronik (WAN) System

pendokumentasian telah berubah dari Electronic Medical Record (EMR) menjadi

Electronic Patient Record sampai dengan tingkat yang paling akhir dari

pengembangan Health Information System, yakni Electronic Health Record

(EHR) – Rekam Kesehatan Elektronik.

2.3 PENGERTIAN KOMPUTER

Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti

menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan

peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan terminologi komputer.

V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky dalam bukunya

yang berjudul Computer Organization, (5th Edition) terjemahan Romi

Satria Wahono, juli 2003 mengatakan :

“komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat

menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan

program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa

informasi”.

Robert H. Blissmer dalam bukunya yang berjudul , Computer Annual, An

Introduction to Information Systems 1985-1986, (2nd Edition) terjemahan

Romi Satria Wahono, Juli 2003 mengatakan :

“komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa

tugas sebagai berikut:

1. Menerima input

2. Memproses input tadi sesuai dengan programnya

3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan

4. Menyediakan output dalam bentuk informasi.

William M. Fuori, Introduction to the Computer: The Tool of

Business(3rdEdition) terjemahan Romi Satrio Wahono, Juli 2003

mengatakan :

“komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan

Page 5: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika,

tanpa campur tangan dari manusia”.

Dari pengertian-pengertian komputer diatas maka kita dapat menarik

kesimpulan bahwa komputer adalah alatelektronik yang dapat mengolah data

dengan perantara program dan memberikan hasil pengolahan. Jadi komputer

adalah alat pengolahan data bukan kalkulator.

2.4 SISTEM KOMPUTERISASI

Penerapan suatu sistem data dan informasi sebenarnya tidak terlepaskan

dari penggunaan peralatan elektronik yang dapat membantu manusia dalam proses

penanganan sistem informasi. Komputer dapat menangani sistem informasi secara

cepat, tepat dan akurat dalam waktu yang singkat tanpa terdesak oleh keterbatasan

waktu.

Jadi system komputerisasi adalah penerapan elektronika dalam prosedur

system.atau penggunaan computer/alat elektronik sebagai dasar pokok

pengelolaan data dan informasi dalam system.

2.5 ASPEK-ASPEK DASAR KOMPUTERISASI

2.5.1 Aspek Tekhnis dari Sistem Komputerisasi terdiri dari

a. Hardware(perangkat keras): Hardware yaitu semua peralatan secara fisik dapat

dilihat dengan mata (kasat mata). Yang terdiri dari :

1. Peralatan Input ( Input device )

Adalah semua peralatan yang dapat menerima input data. Misalnya

keyboard, mouse, scanner (alat penangkap gambar), dan lain-lain.

2. Processing unit

Tempat instruksi atau program diproses untuk mengolah data yang

dimasukkan dari input unit dan hasilnya pada output unit. Misalnya CPU (Central

Prosessing Unit).

3 Peralatan Keluaran ( Output Device)

Adalah alat untuk menampilkan keluaran atau hasil dari proses. Misalnya

Monitor, Printer.

Page 6: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

b. Software(perangkat lunak)

Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk

melakukan pengolahan data, namun dengan adanya software ini barulah komputer

dapat dipergunakan. Software berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol

semua pekerjaan yang memungkinkan serta dapat melakukan pekerjaan yang

dikehendaki pemakai..

c. Brainware( Tenaga manusia )

Brainware adalah manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem

komputer, komputer tidak akan menjamin peningkatan mutu informasi tanpa

bantuan manusia sebab komputer tidak dapat bekerja tanpa ada perintah dari

manusia. Untuk membuat dan meningkatkan kemampuan suatu sistem

komputerterlebih dahulu kita harus mempersiapkan sistem operasinya.

2.5.2 Aspek Non Teknis Sistem Komputerisasi

a. Dukungan Manajemen Pimpinan atau manajer sangat menentukan dalam hal

penerapan sistem komputer.

b. Disiplin Ilmu Baru Sistem yang diterapkan harusnya disesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan.

2.6 APLIKASI

Menurut ALI ZAKI & SMITDEV COMMUNITY

• Aplikasi adalah komponen yang berguna melakukan pengolahan data

meupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau pengolahan

data

• Aplikasi adalah bagian PC yang berinteraksi langsung dengan user.

Aplikasi berjalan di atas sistem operasi, sehingga agar aplikasi bisa

diaktifkan, kita perlu melakukan instalasi sistem operasi terlebih dahulu.

• Aplikasi adalah proses kerja sistem.

Jika dalam dunia teknologi informasi maka Aplikasi dapat di artikan sebagai

penerapan perintah dari sistem operasi program pc,bisa berupa

games,software.dll.Tujuan dari Aplikasi adalah praktik penggunaan sistem

program tersebut dengan sifat memudahkan,cepat,dan lengkap.

2.7 SEJARAH KOMPUTERISASI REKAM MEDIS

Di Indonesia penerapan Komputerisasi rekam medis sebenarnya bukan

sesuatu yang baru. Pada tahun 1994, MMR UGM pernah mengadakan seminar

Page 7: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

bertajuk “Menuju komputerisasi rekam medis”. Saat ini, di klinik yang khusus

melayani para pegawai dan mahasiswa di UGM (GMC= Gadjah Mada Medical

Centre) dokternya tidak lagi menggunakan status rekam medis kertas. Mouse dan

keyboard sudah menggantikan pena untuk mencatat gejala, hasil observasi,

diagnosis sampai dengan pengobatan. Namun, hingga kini hanya klinik tersebut

satu-satunya fasilitas kesehatan yang menggunakan rekam medis elektronik

(RME) di Jogja. Meski hanya untuk melayani pasien rawat jalan, itu sudah

lumayan.

rekam pasien berbasis komputer sudah diterapkan sejak sekitar 40 tahun

yang lalu, namun konsepnya pertama kali diungkap secara mendalam dalam salah

satu publikasi IOM pada tahun 1991. Laporan tersebut berjudul The Computer-

Based Patient Record: An Essential Technology for Health Care. Saat itu istilah

yang digunakan masih rekam medis/pasien berbasis komputer.Semenjak itu,

seiring dengan perkembangan teknologi serta penerapannya dalam pelayanan

kesehatan berbagai konsep bermunculan.Pada akhir 1990an istilah tersebut

berganti menjadi rekam medis elektronik dan rekam kesehatan elektronik.Pada

tahun 2008, National Alliance for Health Information Technology mengusulkan

definisi standar mengenai hal tersebut (tabel 1).Perkembangan istilah tersebut

menunjukkan bahwa RMD tidak hanya sekedar berubahnya kertas menjadi

komputer.

Meyakini bahwa kita akan mampu mengingat dan memproses semua

variabel yang dibutuhkan di sisi tempat tidur pasien pada waktu melakukan

tindakan medis setelah seseorang menguasai kurikulum ilmu kedokteran.

Sekarang dipercaya bahwa dibutuhkan perpanjangan elektronik atas ingatan dan

kapasitas analitik sebagaimana X-ray yang membantu penglihatan mata

manusia.Para dokter harus mengandalkan sarana-sarana tersebut, sebagaimana

pengembara yang mengandalkan peta dan tidak sekadar mengingat jalan-jalan

yang harus dilalui melalui kursus geografi.Di samping itu, para dosen dan peneliti

harus menjamin bahwa sarana pengetahuan itu selalu up to date”. (Weed, L.L.

Perspectives over 40 years. Proceedings of the ACM Conference on the History of

Medical Informatics, p 105. New York: ACM 1987).

Pengertian dasar rekam medis elektronik, rekam kesehatan elektronik dan rekam

kesehatan personal (Sumber: National Alliance for Health Information

Technology (2008, April 28). Report to the Office of the National Coordinator for

Health Information Technology on defining key health information technology

terms.Department of Health and Human Services.

Http://www.nahit.org/docs/hittermsfinalreport_051508.pdf )

Page 8: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

Rekam medis elektronik Rekam kesehatan elektronik Rekam kesehatan

personal

Rekaman/catatan elektronik

tentang informasi terkait

kesehatan (health-related

information) seseorang

yang yang dibuat,

dikumpulkan, dikelola,

digunakan dan dirujuk oleh

dokter atau tenaga

kesehatan yang berhak

(authorized) di satu

organisasi pelayanan

kesehatan

Rekaman/catatan elektronik

informasi terkait kesehatan

(health-related information)

seseorang yang mengikuti

standar interoperabilitas nasional

dan dapat dibuat, dikumpulkan,

dikelola, digunakan dan dirujuk

oleh dokter atau tenaga

kesehatan yang berhak

(authorized) pada lebih dari satu

organisasi pelayanan kesehatan

Rekaman/catatan

elektronik informasi terkait

kesehatan (health-related

information) yang

mengikuti standar

interoperabilitas nasional

dan dapat ditarik dari

berbagai sumber namun

dikelola, dibagi serta

dikendalikan oleh individu.

2.8 APLIKASI REKAM MEDIS BERBASIS KOMPUTERISASI

Sebelum membahas lebih jauh tentang aplikasinya terlebih dahulu kita

membahas,apa saja yang perlu di komputerisasikan di unit rekam medis.dan

menurut buku panduan rekam medis manual dari who (MEDICAL RECORD

MANUAL rev 2006) menyatakan bahwa :

Prosedur rekam medis yang biasa dikomputerisasikan adalah sebagai berikut:

Indek utama pasien ( master patient index )

Admisi, rujukan dan sistem pulangg/meninggal ( ATD SYSTEM)

Indek penyakit dan operasi ( disease and procedure index )

Tambahan untuk aplikasi ini, prosedur berikut bisa dijalankan saat sistem di atas

sudah berjalan:

Sistem pelacakan lokasi rekam medis

Sistem kelengkapan rekam medis

Sistem pembuatan discharge summary (ringkasan keluar-masuk)

Sistem penjadwalan perjanjian pasien rawat jalan dan rawat inap.

Page 9: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

2.8.1 Tahap Pengkomputerisasian RM

ada 5 tingkat otomasi dalam transisi ke sistem rekam kesehatan elektronik(rekam

medis bebasis computer). Setiap tingkat dibangun setelah yang lain.

Tingkat pertama adalah rekam medis otomatis, yang tergantung pada

masukan dari dokumen berbasis kertas dan berisi sistem administrasi dan sistem

penunjang klinik seperti hasil laboratorium.

Yang kedua adalah komputerisasi catatan pasien (computerized patient

record) yang dibuat dengan mengubah dokumen berupa kertas melalui sistem

citra (imaging) dokumen. Pada tingkat ini struktur dasar sistem yang berbasis

kertas telah berganti menjadi berbasis komputer.

Tingkat selanjutnya mengarah dari elektronik rekam medis ke elektronik

catatan pasien (electronic patient record) dan tingkat terakhir adalah elektronik

rekam kesehatan. Elektronik rekam kesehatan merupakan tujuan utama dalam

pengembangan sistem informasi kesehatan yang di berbagai negara hingga saat ini

masih belum sepenuhnya tercapai. Kebanyakan negara baru mencapai di dua

tingkat pertama dan mereka masih terus berupaya merangkak ke tingkat

berikutnya.

Bagi rumah sakit yang melangkah pada tingkat pertama yaitu sistem

rekam medis otomatis, maka Indek Utama Pasien (IUP) harus merupakan

prosedur pertama yang dikomputerisasikan. Jika komputerisasi IUP berjalan

dengan baik, maka prosedur admisi atau pasien-keluar selanjutnya serta sistem

indek penyakit dan operasi dapat dijalankan.

Hal penting yang harus diperhatikan untuk melangkah menuju

komputerisasi data rekam medis pasien adalah:

Dukungan hardware dan software telah benar-benar siap

Semua operator komputer telah terlatih, baik dalam penggunaan komputer

maupun dalam akses penggunaannya itu sendiri. Misalnya komputer tidak

diletakkan di ruang manajer yang sering dikunci karena si manajer sering pergi,

sehingga bila staf operator akan menggunakan komputer, harus menunggu sang

manajer tiba.

Tersedia infrastruktur dan furnitur yang sesuai (sumber listrik, kabel, meja-kursi

komputer). Terkadang antar unit masih terjadi pinjam-meminjam peralatan atau

Page 10: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

meja-kursi yang berakibat menghambat kerja di unit yang bersangkutan. Hal ini

tidak boleh terjadi.

Prosedur pengamanan harus diatur dan ditetapkan untuk menghindari

penyalahgunaan penggunaan komputer, misalnya untuk main games atau fungsi

non rekam medis lainnya. Disamping itu juga untuk melindungi komputer dari

virus.

Petugas atau pihak yang berwenang diberi kata sandi (password) yang diganti

secara periodik untuk mencegah penggunaan komputer oleh orang yang tidak

berwenang.

2.8.2 PERLENGKAPAN UNTUK MENBANGUN APLIKASI REKAM MEDIS.

Karna aplikasi juga termaksud dalam system maka aplikasi membutuhkan input –

proses- output.serta perangkat-perangkat yang mendukung.

Untuk membangun sebuah system komputerisasi dengan beberapa aplikasi dalam

unit rekam medis maka di perlukan beberapa perlengkapan seperti :

HARDWARE = PC,LAPTOP,PRINTER,

SOFTWARE = APLIKASI REKAM MEDIS

PENYIMPANAN = STORAGE HARDISK,CD,FLASDISK,

DATABASE = VISUALPRO,SQL,MICROSOFTACSESS. MICROSOFT

EXCEL

JARINGAN = LAN,WIFI.

1. APLIKASI DATABASE

Berikut di bawah ini merupakan contoh aplikasi database yaitu

Sistem Manajemen Database (Database ManagementSystem/DBMS)

elektronik, yang membantu untuk mengumpulkan, mengolah dan

menampilkan data yang telah berupa informasi.

a). Microsoft Access

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah

program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk

kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini

merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain

tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint.

Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database

Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga

Page 11: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access

2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format

Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server,

Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar

ODBC.

Para pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya

untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks,

sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya

untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access

juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi

tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman

berorientasi objek.

b). Ms SQL Server

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah

Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO

yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server

digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai

dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya

SQL Server pada basis data besar.

Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat

jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream).

Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open

Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa

pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah

kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Pada

versi sebelumnya, MS SQL Server 2000 terserang oleh cacing komputer

SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses Internet pada

tanggal 25 Januari 2003.

c). Oracle

Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari

kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data RDBMS.

Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan jenis basis data ini untuk

bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merk

perangkat keras komputer (platform).

Basis data Oracle ini pertama kali dikembangkan oleh Larry Ellison, Bob

Miner dan Ed Oates lewat perusahaan konsultasinya bernama Software

Development Laboratories (SDL) pada tahun 1977. Pada tahun 1983,

Page 12: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

perusahaan ini berubah nama menjadi Oracle Corporation sampai

sekarang.

d) MySql

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis

data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS

yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh

dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak

gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka

juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana

penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat

lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode

sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan

disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana

memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang

Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah:

David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.

e) Postgre SQL

Postgre SQL merupakan tool untuk membuat database server yang

bersifat open source yang memiliki licensi GPL (General Public License).

Postgre SQL mendukung bahasa pemrograman seperti : SQL, C, C++,

Java, PHP dan lainnya. Dengan lisensi GPL, PostgreSQL dapat digunakan,

dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar

lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun

komersil. Kebanyakan PostgreSQL tersedia untuk pengguna Linux

f) Firebird

Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen

basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam

standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux,

Windows, maupun pada sejumlah platform Unix. Firebird di diarahkan

dan di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan dari

Interbase versi open source milik Borland. Modul-modul kode baru

ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial Developer’s

Public License (IDPL), sementara modul-modul aslinya dirilis oleh Inprise

berlisensi di bawah InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut

merupakan versi modifikasi dari Mozilla Public License 1.1. Selain dari

software-software diatas, masih banyak lagi softwarenya seperti dBase,

syBase, Informix, FoxPro, DB2, dll (dan lupa lagi, bukan dan lain-

lain,hehehe)

Page 13: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

2. MEDIA PENYIMPANA ( MEDIA STORAGE)

File-file data dapat dimasukkan kedalam media penyimpanan

(media storage) hardware yang dapat diperoleh selama pemrosesan

komputer. Salah satu klasifikasi populer dari media storage adalah

berdasarkan pada metode bagaimana data tersebut dimasukkan dan

memenuhi dua kategori umum yaitu : Sequential Accessdan Direct Access

Access secara sequential adalah mencari record dalam satu file secara

serial/berurutan sampai record tersebuttepat ditemukan sedangkan dalam

hal lain 18 record dapat dimasukan secara langsung (Direct Access

Storage Media DASD) yang mempunyai alamat yang unik. Jadi record

dapat ditentukan tanpa pencarian yang ekstensif. Jadi record-record

tersebut lebih dapat di access secara langsung daripada secara sequantial.

Media penyimpanan ( storage ) yang perkembangan terakhir dan lebih

banyak digunakan untuk media storage adalah kartu punch dan kertas tape

punch (punched card dan punched tape).

Berikut ini bentuk-bentukmedia penyimpanan (storage)

1. Punched Cards

2. Punched Tape

3. Magnetic Tape

4. Magneti Drum

5. Magnetic Disk

6. Mass Storage

7. Core ( Memory )

8. Computer Output

9. Microfilm

10. hardisk

3. SERVER DAN JARINGAN

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis

layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan

prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi

dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi

jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan

perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan

dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau

alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota

jaringan.Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi

yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah

DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan

Page 14: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel

layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari

pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari

klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada

server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan

alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan

bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu

sendiri.

Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan

dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah

Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris,

Unix, dan GNU/Linux.

Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah

Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.

Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu

pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum

adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.

a. Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat keras komputer, yang sesuai untuk pengembangan LAN pada

Rekam Medis tempat pelayanan kesehatan,

spesifikasi minimalnya adalah jenis spesifikasi

Processor Core 2 Duo

Memory DDR3 2 GB

Harddisk 250 GB (SATA)

DVD-RW Speed 16 X DVD-RW Drive

Keyboard 104 Key

Mouse PS/2

Monitor LCD 17 inch

Spesifikasi Perangkat Keras Komputer User

JENIS SPESIFIKASI

Processor Core 2 Duo

Memory DDR3 2 GB

Harddisk 250 GB (SATA)

DVD-RW Speed 16 X DVD-RW Drive

Keyboard 104 Key

Mouse PS/2

Monitor LCD 17 inch

b. Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak komputer, yang sesuai untuk pengembangan LAN

pada Rekam Medis tempat pelayanan kesehatan, spesifikasi minimalnya

adalah ;

Spesifikasi Perangkat lunak Server

PERANGKAT LUNAK SPESIFIKASI

Sistem Operasi Windows Xp

Page 15: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

Office Microsoft Office 2007

Database Microsoft Acces

Programming Visual Basic 6.0

Anti Virus Avast

Software Spesifikasi

Spesifikasi Perangkat lunak User

PERANGKAT LUNAK SPESIFIKASI

Sistem Operasi Windows Xp

Office Microsoft Office 2007

Developer Visual Basic 6.0

Anti Virus Avast

c. Spesifikasi Perangkat Jaringan

Perangkat jaringan, yang sesuai untuk pengembangan LAN pada Rekam

Medis tempat

pelayanan kesehatan, spesifikasi minimalnya adalah ;

Spesifikasi Perangkat Jaringan

JENIS SPESIFIKASI

Switch 16 port

Kabel Jaringan Kabel UTP kategori 5 dengan

terminal RJ 45

Spesifikasi Jaringan

Konfigurasi jaringan ini penting untuk mengetahui struktur jaringan yang

menghubungkan perangkat-perangkat keras yang akan digunakan. Adapun

konfigurasi minimal untuk pengembangan system ini adalah ;

Pengamanan Aplikasi Setelah sistem diimplementasikan dan sesuai

dengan yang diharapkan maka yang tidak kalah penting untuk diperhatikan

adalah keamanan terhadap sistem, karena pada konsepnya sistem dapat

dipakai semua user atau pengguna, untuk melindungi seluruh sistem dari

gangguan luar maka penting menggunakan sistem firewall yaitu suatu

kombinasi dari perangkat lunak dan perangkat keras yang didesain untuk

memeriksa aliran trafik jaringan dan permintaan servis. Kegunaannya

adalah untuk mencegah keluar/masuknya aliran paket yang tidak

memenuhi kriteria keamanan yang didefinisikan oleh organisasi pemilik

jaringan denagn menggunakan sistem firewall diharapkan dapat

meminimilkan gangguan terhadap sistem sehingga sistem dapat berjalan

sesuai dengan yang diharapkan.

Contoh penerapan jaringan server pada unit rekam medis.

Unit RM KASIR

Page 16: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

4. PENGELOLAAN DATA dan APLIKASI RM

Pengertian pengolahan data atau data processing menurut George R. Terry

dalam bukunya, Office Managemet and control, mation in order to

achievea desired objective result .

Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang

direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.

Selanjutnya dikatakan bahwa ada 8 unsur pokok pengolahan data yaitu :

1. Reading( membaca )

2. Writing, Typing, Card Punching or Paper Tape Perforating ( frequently

called input )

2. Recording or Printing( frequently called out put)

3. Sorting ( menyortir )

4. Transmitting( menyampaikan atau memindahkan )

5. Calculation( menghitung )

6. Comparing( membandingkan )

7. Storing( meyimpan )

Jadi untuk membuat sebuah aplikasi harus bisa memenuhi 8 pokok itu.

Contoh sederhana membangun sebuah system pada rekam medis :

Perwujudan dari komputerisasi rekam medis salah satunya berupa aplikasi

rekam medis,Aplikasi rekam medis adalah software untuk penginputan

data,pengelolahan data,penyajian data informasi,dan penyimpanan data dan

informasi dari segala aspek unit kerja rekam medis.dan sudah kita ketahui di atas

bahwa standarisasi komputerisasi di unit rekam medis hanya berupa .master indek

pasien,admisi keluar masuk pasien,dan indeks penyakit maka di buatlah aplikasi

yang cocok dengan kegiatan itu seperti.

APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP

TPP Database

server

KASIR UNIT RM

Page 17: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN

APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN UGD

APLIKASI RINGKASAN MASUK KELUAR PASIEN

APLIKASI REGISTER PASIEN

APLIKASI SIMPUS

APLIKASI KODING PENYAKIT

APLIKASI PEMBAYARAN PERAWATAN PASIEN

APLIKASI DATA DOKTER

APLIKASI LAPORAN PASIEN RJ dan RI

Dan masih banyak lagi,untuk lebih mengetahui seperti apa model aplikasi tersebut

akan di bahas pada point selanjutnya.

5. CONTOH APLIKASI REKAM MEDIS.

Banyak sekali programmer-programmer yang membuat aplikasi rekam

medis,ada yang menggunakan Visual basic, ada juga yang menggunakan

aplikasi berbasis web.

Sekarang ini sudah banyak instansi pelayananan kesehatan misalnya

rumah sakit yang sudah menerapkan komputerisasi,dengan berbagai

macam aplikasinya,berikut ini merupakan contoh kecil beberapa aplikasi

yang sering di pakai,misalanya aplikasi pendafataran pasien Rawat

inap,rawat jalan,ataupun dokter dan apotik.

a) APLIKASI REGISTER PASIEN

Page 18: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

Program Pendaftaran Pasien rumah Sakit, di mana sebelum pasien dirawat,

dientry terlebih dahulu identitas pasien nya. Pada program ini di lengkapi dengan

Noreg (Nomer Register) otomatis, dan Nomed (Nomer Medical) otomatis. Di

mana Noreg dipergunakan sebagai Nomer Identitas pada saat pasien di rawat,

sedangkan Nomed dipergunakan seumur hidup. Sistem Nomed (Nomer Medical)

sudah mendukung Sistem penyimpanan menurut nomor. Bisa di setup sesuai

dengan kebiasaan dari masing-masing Rumah sakit. Adapun sistem yang di

sediakan adalah : Sistim Nomor Langsung (Straight Numerical), Sistim Angka

Akhir (Terminal Digit), dan Sistim Angka Tengah (Middle Digit). Pada bagian

pencarian NOMED, disediakan fasilitas pencarian data secara cepat untuk pasien

lama (Pasien yang sudah pernah dirawat). Pencarian dapat berdasarkan (First

Name, Surname, Address, Telphone, dll).

Program Registration ini juga secara otomatis akan mengirim data ke

bagian Filing, untuk menginformasikan Nomed yang harus dicari statusnya,

setelah ditemukan segera status akan dikirimkan ke bagian pendaftaran untuk

diteruskan ke bagian Unit Rawat Jalan. Apabila pasien baru, maka Program

Registration akan mencetak lembar status baru.

Program Registration ini juga secara otomatis dapat mencetak kwitansi

untuk biaya Administrasi dan Honorarium dokter. Sesuai dengan spesifikasi

harga, yang telah ditetapkan oleh pihak Management. Apabila pasien rawat jalan

di tindak lanjuti untuk dirawat di Unit Rawat Inap, maka program ini telah

menyediakan fasilitas Kamar yang bisa di order, dengan update terbaru.

Dan juga Program memiliki fasilitas untuk membuat surat persetujuan masuk,

yang harus ditanda tangani oleh penanggung jawab pasien. Bahwa: keluarga

pasien telah menyetujui pasien untuk dirawat di Unit Rawat Inap.

b) APLIKASI INDEKS KEFARMASIAN

Page 19: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

Program yang dipergunakan oleh Instalasi Farmasi rumah sakit,

yang terdiri dari beberapa sub modul. Yaitu : Inventory Control, Penjualan

Rawat Jalan, Penjualan Rawat Inap, Pengambilan Stock Mingguan, Mutasi

Stock, Assembly, dan Pengambilan Obat.

Resep yang diterima di entrykan pada Rawat Jalan dan Rawat Inap.

Program secara otomatis akan memberikan informasi total harga yang

akan diambil pasien, sesuai dengan Harga yang telah di setup oleh

Administrator. Program juga menyediakan fasilitas untuk reduksi

pengambilan resep. Mis: Semua Obat di ambil 1/2. Maka secara otomatis

Program dapat memperinci total harga obat yang akan di ambil. Obat yang

telah selesai dihitung harganya, secara otomatis datanya akan terkirim ke

bagian Billing system dan bagian Assembly untuk di eksekusi. Pada

bagian Billing Total harga Obat akan terakumulasi dengan transaksi

lainnya (mis: Rontgen, Laborat, UGD, dll). Sehingga pasien dapat segera

membayar biaya sesuai dengan Kwitansi yang di cetak melalui program

ini. Sedangkan untuk Rawat Inap resep yang di entry akan terakumulasi ke

sub modul Perincian pada Modul Billing System.

Pengeluaran Obat pada Assembly, tgl expired date / (tanggal

Kadaluwarsa) nya di informasikan oleh System dengan konsep FEFO

(First Expired date First Out). Jadi barang yang masa kadaluarsa telah

habis tidak akan pernah ada. Kemudian apabila Obat telah selesai di

eksekusi oleh bagian Assembly, maka program akan mengirimkan data ke

bagian Pengambilan Obat, bahwa obat telah selesai, sehingga petugas

dapat segera memanggil pasien untuk mengambil obat tersebut. Pada

Bagian Assembly ini juga tersedia fasilitas untuk pencetakan label aturan

minum obat / aturan pakai.

Disamping itu Program juga menyediakan fasilitas untuk

pengambilan Stock dari ruangan (misal: UGD, Laborat, BKIA, dll) Pada

bagian ini barang yang akan di ambil tidak boleh melebihi batas yang telah

ditentukan, dan pada pengambilan stock barang, oleh program akan

ditampilkan saldo akhir nya. Pada bagian ini juga berlaku konsep FEF0

(First Expired date First Out).

Barang-barang yang telah dikeluarkan secara otomatis akan

mengurangi posisi stock di Apotik, pada program disediakan fasilitas

untuk Mutasi Stock (Perpindahan Stock dari Gudang Obat ke Apotik).

Pada perpindahan stock ini, jumlahnya tidak boleh melebihi jumlah yang

telah di setup.

Barang-barang yang di mutasi ke Apotik akan menyebabkan

berkurangnya Stok di Gudang, sehingga bagian Inventory Control rutin

melakukan order menggunakan fasilitas di Program, untuk barang-barang

yang jumlahnya sama dengan atau lebih kecil dari stock minim yang akan

diorder secara otomatis akan ditampilkan, dan secara otomatis Suplier

Page 20: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

rujukan pun dapat dipilih, atau dapat dipilih secara manual. Historis harga

beli, disc, dll yang pernah diberikan oleh Suplier dapat dilihat oleh user.

Program ini juga mendukung untuk penerimaan barang, sehingga

barang yang telah diterima, dibayar sesuai dengan faktur. Program juga

mendukung retur, apabila ada pengembalian barang (mis: barang tidak

sesuai spec, hampir Expired date, rusak, dsb). Barang yang telah di terima

akan mengakibatkan terjadinya perubahan harga jual. Sesuai dengan setup

margin. Berapa % dari Nett Harga Beli. Dan pada saat penerimaan barang

dapat dilakukan pembanding tgl expired date terakhir yang di beli, melalui

system. Sehingga pihak penerima barang dapat meretur obat yang tgl

kadaluwarsa nya lebih kecil dari pada tanggal expire maksimum yang

telah dimiliki untuk masing-masing obat.

Apabila barang telah diterima, maka data real barang yang diterima

diinputkan oleh Farmasi, sehingga pembayaran oleh bagian : Finance,

sesuai dengan real barang yang diterima. Dan Harga Jual barang dapat

mengikuti Fluktuasi dari Nett Harga Beli (Harga Jual - Discount + Ppn).

Sesuai dengan Margin yang di setup. Namun demikian dapat juga di setup

Harga Jual tidak berubah (Fixed).

Adapun hal lain dari program ini dapat menghasilkan analisa dan

berbagai laporan: +/- 50 laporan berbeda-beda dapat di hasilkan antara lain

(Analisa Cash Flow, Analisa Expired Date, Fluktuasi Harga Jual, Historis

Pembelian per barang, Historis Discount, Pemakaian obat oleh Dokter

berdasarkan : Kategory Obat, Nama Produksi, Laporan Posisi Stock,

Laporan Barang yang harus diorder gudang, Laporan Barang yang harus

dimutasi ke apotik, dsb, dsb).

c) Aplikasi Biling

Program yang terdiri dari beberapa sub modul, yaitu:

1. Down Payment (DP) / Uang Muka

2. Perincian

3. Kwitansi Billing Rawat Inap

4. Kwitansi Billing Rawat Jalan

5. Honorarium Dokter

Keterangan

1. Sub Modul Down Payment / Uang Muka : Dipergunakan untuk

mengelola down payment / uang muka pasien, selama pasien dirawat pada

rumah sakit yang bersangkutan.

2. Sub Modul Perincian : Dipergunakan untuk mengelola Perincian

biaya pasien secara harian. Dimana data secara otomatis tampil,

berdasarkan transaksi dari system yang lain (ex: Obat dari Pharmacy

System, Laborat dari UPM System, dll).

Page 21: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

3. Sub Modul Kwitansi Billing Rawat Inap : Dipergunakan untuk

menghasilkan Kwitansi Rawat Inap pada saat pasien pulang, dimana data-

data dari perincian harian di posting s/d Tgl keluar pasien. Dan juga

diposting berdasarkan No Perkiraan General Ledger. Sub Modul Kwitansi

Billing Rawat Inap terbagi menjadi 2 yaitu: Bagian pasien Lunas,

dan Piutang+Penagihan. Bagian Piutang menangani masalah piutang

rumah sakit baik piutang ke perusahaan penjamin/asuransi/askes maupun

piutang perorangan yang terjadi saat transaksi perawatan pasien.

Berikut submodul dari Modul Piutang:

1) Pembuatan dokumen penagihan piutang (invoice, Kwitansi dan

rekapan data piutang pasien sesuai format masing-masing

asuransi)

2) Penerimaan piutang pasien jaminan.

3) Pengelolahan piutang perorangan dan karyawan.

4) Laporan-laporan.

Laporan daftar Perusahaan penjamin / Rekanan asuransi

Laporan saldo piutang

Laporan Piutang Rumah Sakit detail

Laporan Umur Piutang (AGING)

Laporan Kartu Piutang

Laporan penerimaan piutang

4. Sub Modul Kwitansi Billing Rawat Jalan : Dipergunakan untuk

menghasilkan Kwitansi Rawat Jalan, data-data terposting secara otomatis

pada saat pasien telah selesai melakukan perawatan di Unit Rawat Jalan.

Dan juga di akumulasi dengan transaksi dari UPM atau Poliklinik. Sub

Modul Rawat Jalan ini berfungsi untuk penerimaan pembayaran dari

pasien Rawat Jalan dan menerbitkan kwitansi, dengan nomor registrasi

yang tercetak secara otomatis. Transaksi di laboratorium, apotek, atau

department lain secara on line akan ter-record dikasir.

5. Sub Modul Honorarium Dokter : Dipergunakan untuk mengelola

Honorarium Dokter, data secara otomatis dapat diposting ke masing-

masing dokter, sesuai dengan transaksi yang terjadi pada Rawat Jalan dan

Rawat Inap. Dan juga dapat terdeteksi Honorarium yang belum di lunasi

oleh pasien Perusahaan atau Asuransi.

Kehandalan Bagian ini dilengkapi dengan berbagai Laporan dan Analisa antara

lain (Rekap Pendapatan yang akan diterima, Rekap Pasien Pribadi yang sama

sekali belum membayar uang muka, Rekap Pasien Perusahaan yang belum lunas

atau sudah lunas, Rekap/Detail Pasien yang biayanya sudah diatas/dibawah setup

batasan, dll).

Page 22: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

d) APLIKASI POLIKLINIK

Program yang terdiri dari beberapa sub modul, yaitu:

1. Laborat

2. Radiologi

3. Klinik Specialist yang terdiri dari : Klinik Umum,Klinik

Penyakit Dalam,Klinik Anak,Klinik Bedah,Klinik kebidanan &

Penyakit Kandungan,Klinik Mata,Klinik THT,Klinik Syaraf,Klinik

Jantung & Penyakit dalam,Klinik Kulit dan Kelamin,Klinik

BKIA/KIA,Klinik Gigi,Klinik Jiwa,Klinik Fisiotheraphy,Klinik Gizi

1. Sub Modul Laborat : Bagian ini digunakan untuk melakukan

pencatatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pasien, sehingga data

secara otomatis akan terakumulasi di Billing Rawat Jalan (Untuk

Pasien Rawat Jalan), dan Perincian (Untuk Pasien Rawat Inap). Dan

juga hasil diagnosa dari Laboratorium bisa dihasilkan lewat System,

dan data medical secara otomatis juga akan tersimpan pada Rekam

Medis, sehingga nantinya dapat menunjang Laporan-laporan System

Page 23: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

Rekam Medis.

2. Sub Modul Radiologi : Bagian ini digunakan untuk mencatat

pemeriksaan radiologi pasien. Termasuk Diagnosa, dan Honorarium

dokter yang membaca Foto, dimana semua transaksi akan terakumulasi

ke Billing System. Dan data Medical akan ditransfer ke Database

Medical, sehingga akan mendukung Laporan-Laporan pada Rekam

Medis.

3. Sub Modul Klinik Specialist : Bagian ini dipergunakan untuk

mencatat Tindakan yang dipergunakan oleh pasien, sehingga Tindakan

yang dilakukan secara otomatis akan menghasilkan informasi : Harga

Tindakan, Honorarium Dokter, Obat atau Alat Khusus yang

dipergunakan, Barang Habis Pakai (BHP), dsb. Dan semua transaksi

akan terekam otomatis pada Database Billing Rawat Jalan dan

Perincian, Sehingga pada saat Pasien rawat jalan akan membayar obat

atau Pasien rawat inap Pulang, otomatis data Total Keseluruhan Biaya

Pasien dapat diperoleh. Tindakan dari masing-masing Klinik terhadap

Pasien, secara otomatis juga akan tersimpan sesuai dengan spesifikasi

nya ke Database Rekam Medis.

e) APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN UGD di sertai RI,RJ,dan

Persalinan.

untuk mencatat tindakan UGD, pemakaian kamar UGD,

pemakaian alat UGD, obat depot UGD, dll. Modul ini juga dilengkapi

dengan laporan – laporan yang berhubungan dengan UGD.

Berikut submodul dari Modul Instalasi UGD

Page 24: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

1. Entry tindakan UGD.

2. Transfer pasien rawat jalan ke rawat inap.

3. Pengelolaan inventory UGD.

4. Laporan-laporan

Laporan Pendapatan UGD (Detail & Rekap)

Rekap Total Kunjungan Pasien UGD

Rekap UGD Berdasarkan Dokter

Rekap UGD Berdasarkan Tindakan

Daftar Tarif UGD

Jasa Dokter UGD (Rincian & Rekap)

Rekap Pendapatan Kasir UGD

Laporan Pasien UGD yang Ditransfer Ke Rawat Inap

Modul Persalinan VK berfungsi untuk mencatat kegiatan berupa visit

dokter, persalinan dan pemakaian obat depo. Modul ini dilengkapi dengan laporan

tindakan inap, rekap total biaya pasien, dll.

Berikut submodul dari Modul Persalinan VK

1. Entry tindakan vk.

2. Entry diagnosa pasien.

3. Informasi rincian biaya pasien secara realtime.

4. Rincian Informasi Selisih biaya pasien antara tunai dan jaminan

(PERUSAHAAN, ASURANSI UMUM,ASKES, JAMKESMAS,dll)

5. Laporan-laporan

Modul Rawat Inap berfungsi untuk mencatat kegiatan rawat inap berupa visit

dokter , tindakan medis rawat inap & persalinan, pemakaian obat depo, pemakaian

penunjang medis (USG, CTG, EEG, EKG dsb), laboratorium, sewa peralatan dll.

Modul ini dilengkapi dengan laporan tindakan inap, rekap total biaya pasien,

pendapatan rumah sakit, dll.

Berikut submodul dari Modul Rawat Inap

1. Entry tindakan rawat inap.

2. Entry diagnosa rawat inap

3. Informasi rincian biaya pasien secara realtime.

4. Rincian Informasi Selisih biaya pasien antara tunai dan jaminan

(PERUSAHAAN, ASURANSI UMUM,ASKES, JAMKESMAS,dll)

5. Informasi status ruangan rawat inap.

6. Arsip data pasien rawat inap

Page 25: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

7. Laporan-laporan

Laporan Tindakan Rawat Inap

Daftar Pasien Rawat Inap

Daftar Tarif Ruangan

Daftar Tarif Tindakan Rawat Inap

Rincian Biaya Perawatan Per Pasien

Rekap Biaya Perawatan Per Pasien

Jasa Dokter Rincian

Jasa Dokter Rekap

Laporan Pasien Inap

Laporan Pasien Pulang

f) Aplikasi Laporan Rekam Medis

untuk mengisi pemeriksaan dan diagnosa dokter, melihat riwayat

penyakit pasien, membuat surat keterangan sakit/sehat oleh dokter.

serta pembuatan laporan-laporan untuk keperluan depkes.

Berikut submodul dari Modul Rekam Medis Versi Depkes

1. Daftar penyakit ICD-X.

2. Rekam medis history.

3. Entry diagnosa pasien.

4. Entry diagnosa Depkes.

5. Laporan-laporan

Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (FORM RL-1)

Data keadaan Mordibitas Pasien Rawat Inap (FORM RL2-A)

Page 26: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

Data keadaan Mordibitas Pasien Rawat Jalan (FORM RL2-B)

Data keadaan Mordibitas Pasien Rawat Inap Surveilans

(FORM RL2-A1)

Data Status Imunisasi (FORM RL2C)

Data keadaan Mordibitas Pasien Rawat Jalan Surveilans

(FORM RL2-B1)

Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Umum (FORM

RL2.1)

Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Obtetri (FORM

RL2.2)

Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Perinatal

(FORM RL2.3)

Data Inventarisasi Rumah sakit (FORM RL-3)

Data Keadaan Ketenagaan Rumah sakit (FORM RL-4)

Data Individual Ketenagaan Rumah Sakit (FORM RL4A)

Data Peralatan Medik Rumah sakit(FORM RL-5)

Data Infeksi Nosokomial FORM RL-6

Index Penyakit Rawat Jalan dan Rawat Inap

Grafik Kunjungan Pasien

Statistik Rawat Inap (BOR/LOS/TOI)

Barber Johnson Grafik

2.9 HAMBATAN DAN KENDALA

Kurang definisi yang jelas,Sulit memenuhi kebutuhan pengguna yang

beragam Kurangnya standarisasi Adanya potensi ancaman terhadap provasi dan

sekuritas Biaya (Hatta, 2008)

Menurut Johan Harlan, Kelemahan dari penerapan aplikasi rekam medis (RME)

adalahMembutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada Rekam Medis

kertas untuk:Perangkat keras, Perangkat lunak, Biaya penunjang

Waktu yang harus disediakan oleh key persons & okter untuk mempelajari system

dan merancangulang alur-kerja Konversi Rekam Medis kertas ke Rekam Medis

elektronik membutuhkan waktu, sumberdaya, tekad, dan kepemimpinan

Resiko kegagalan system computerMasalah pemasukan(entry) data oleh dokter

Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi

(misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak

terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan

semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi

pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI

kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan

pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya.

Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan

tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan

Page 27: Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )

tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya

aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis.