bab ii landasan teori dan penelitian...

25
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU A. Agency Theory ( Teori Keagenan) Dalam mengkaitkan antara struktur kepemilikan dengan kinerja bank,terdapat satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari pencapaian sasaran organisasi bank serta kinerjanya, yaitu manajemen atau pengurus bank. Pencapaian tujuan dan kinerja bank tidak terlepas dari kinerja manajemen itu sendiri.Sehubungan dengan hal tersebut, hubungan antara manajemen suatu bank dengan pemilik bank akan dituangkan dalam suatu kontrak (performance contract). Hubungan kontrak antara pemilik dan manajemen tersebut sejalan denganAgency Theory (Jensendan Meckling, 1976) 5 . Ada tiga asumsi yang melandasi teori keagenan yaitu asumsi tentang sifat manusia, asumsi keorganisasian, dan asumsi informasi 1. Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia mempuyai sifat mementingkan diri sendiri, memiliki keterbatasan rasional (bounded rationality) dan tidak menyukai resiko. 2. Asumsi keorganisasian menekankan tentang adanya konflik antara anggota. 5 Jensen M.C. W.H.Meckling, Theory of The Firm: Managerial Behavior Agency Cost and Ownership Structure”, 1976, Journal of Fianancial Economics 3, p.305-360 13

Upload: duongkhanh

Post on 05-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

13 

  

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU

A. Agency Theory ( Teori Keagenan)

Dalam mengkaitkan antara struktur kepemilikan dengan kinerja

bank,terdapat satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari pencapaian sasaran

organisasi bank serta kinerjanya, yaitu manajemen atau pengurus bank.

Pencapaian tujuan dan kinerja bank tidak terlepas dari kinerja manajemen itu

sendiri.Sehubungan dengan hal tersebut, hubungan antara manajemen suatu

bank dengan pemilik bank akan dituangkan dalam suatu kontrak (performance

contract). Hubungan kontrak antara pemilik dan manajemen tersebut sejalan

denganAgency Theory (Jensendan Meckling, 1976)5.

Ada tiga asumsi yang melandasi teori keagenan yaitu asumsi tentang sifat

manusia, asumsi keorganisasian, dan asumsi informasi

1. Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia mempuyai sifat

mementingkan diri sendiri, memiliki keterbatasan rasional (bounded

rationality) dan tidak menyukai resiko.

2. Asumsi keorganisasian menekankan tentang adanya konflik antara

anggota.

                                                            5 Jensen M.C. W.H.Meckling, Theory of The Firm: Managerial Behavior Agency Cost and

Ownership Structure”, 1976, Journal of Fianancial Economics 3, p.305-360 

13 

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

14 

  

organisasi, efisiensi sebagai kriteria efektivitas, dan adanya asimetri

informasi antara principal dan agent.

3. Asumsi informasi mengemukakan bahwa informasi dianggap sebagai

komoditi yang dapat dijualbelikan.

Corporate Governance sebagai efektivitas mekanisme yang bertujuan

meminimalisasi konflik keagenan, dengan penekanan khusus pada mekanisme

legal yang mencegah dilakukannya eksproriarsi atas pemegang saham baik

mayoritas maupun minoritas.Corporate Governance merupakan salah satu

elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomis, yang meliputi

serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para

pemegang saham dan stakeholders lainnya. Corporate Governance juga

memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari

suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring

kinerja.6

B. Pengertian Good Corporate Governance

Menurut Bank Dunia (World Bank)menjelaskan bahwa Good Corporate Governance sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kineja sumber-sumber perusahaan untuk guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.7

                                                            6 Oktapiyani Desi, Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Likuiditas Perbankan

Nasional, Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro , 2009 7Muh. Arief Effendi, “The Good Corporate Gorvernance“Teori dan Implementasi, Edisi

Pertama (Jakarta : Salemba Empat , 2009), p. 12

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

15 

  

Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem tatakelola

perusahaan yang berisi perangkat peraturan yang mengatur hubungan antara

pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,

karyawan,serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya dalam

kaitannya dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain, suatu

sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan, dengan tujuan untuk

meningkatkan nilai tambah (value added) bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders). Di Indonesia Peraturan tentang Good Corporate

Governance diatur sesuai peraturan BI No.8/4/PBI/2006.

Jika pelaksanaan Good Corporate Governance tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka seluruh proses aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik, sehingga hal-halyang berkaitan dengan kinerja perusahaan baikyang sifatnya kinerja finansial maupun non finansial akan juga turut membaik.8

Prinsip-prinsip Dasar dan Best Practices Good Corporate Governance

IICG,2001 mengungkapkan beberapa prinsip pelaksanaan Good Corporate

Governance yang berlaku secarai nternasional sebagai berikut:

1. Hak-hak para pemegang saham, yang harus diberi informasi de ngan benar

dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan dapat ikut berperan serta

dalam pengambilan keputusan perusahaan, danturut memperoleh bagian

dari keuntungan perusahaan,

                                                            8 Brown,Lawrence,and J.,Caylor,”CorporateGovernanceandFirm Performance” (Boston:

Accounting Research Colloquium15th, Desember), 2004

 

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

16 

  

2. Perlakuan samaterhadap pemegang saham, terutama kepada pemegang

saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan

informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan

perdagangan saham oleh orang dalam (insider trading).

3. Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh

hukum dan kerjasama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang

kepentingan dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan kerja, dan

perusahaan yang sehat dari aspek keuangan.

4. Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi

mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan,

serta para pemegang kepentingan (stakeholders).

5. Tanggung jawab pengurus manajemen, pengawasan manajemen, serta

pertanggung jawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham. Salah

satu pilar penting dalam Good Corporate Covernance di perbankan

adalah komitmen penuh dari seluruh jajaran pengurus bank hingga

pegawai yang terendah untuk melaksanakan ketentuan tersebut. Maka dari

itu seluruh karyawan wajib untuk menjunjung tinggi prinsip Good

Corporate Governance.Dalam penerapannya, OECD menyusun prinsip-

prinsip yang mengatur Good Corporate Governance, diantaranya: seperti

Transparency, Accountability, Responsibility,Independency dan Fairness

atau sering kita kenal denga istilah TARIF seperti halnya sebagai berikut:

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

17 

  

1. Transparency (Transparansi)

Keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan

serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan

2. Accountablity (Akuntabilitas)

Merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban

organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara

efektif.

3. Responsibility (Pertanggungjawaban)

Adanya kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan bank terhadap

prinsip korporasi yang sehat seta peraturan perundangan yang berlaku.

4. Independency (Independensi)

Pengelolaan bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari

pihakmanapun.

5. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran)

Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang

timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.

Prinsip ini menekankan bahwa semua pihak baik pemegang saham

minoritas maupun asing harus diperlakukan sama atau setara.

Luas pengungkapan Corporate Governance diukur dengan indeks

pengungkapan Corporate Governance sebagai standar untuk mengukur tingkat

pengungkapan Corporate Governance pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan untuk mengukur

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

18 

  

indeks yang telah dibentuk tersebut adalah dengan mengaplikasikan indeks

tidak tertimbang dengan nilai dikotomis, yaitu nilai 1 untuk setiap item yang

diungkapkan serta 0 untuk item yang tidak diungkapkan. Dengan mengaplikasi

indeks tertimbang menggunakan nilai dikotomis dapat memudahkan

pemberiaan skor akhir indeks pengungkapan Corporate Governance.Tabel

pengungkapan yang digunakan untuk mengukur indeks pengungkapan

Corporate Governance dikembangkan oleh Safitri (2008) dalam Kusumawati

(20089. yang bersumber dari Keputusan BAPEPAM-LK No.KEP-134/BL/2006

dan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia (KNKG, 2006)10.

Tabel 2.1 Penilaian Good Corporate Governance

No. Keterangan Nilai

Ada Tidak ada

1 Transparency 1 0

2 Accountability 1 0

3 Responsibility 1 0

4 Independency 1 0

5 Fairness 1 0

                                                            9 Kusumawati,E.R, Penerapan Pendekatan Problem Posing untuk MeningkatkanPrestasi Belajar

Fisika dan Kemampuan Berfikir (Thinking Skill) Siswa SMAN 7 Malang Kelas XI Pokok Bahasan Fluida Statik. Skripsi tidak diterbitkan.Malang.Universitas Negeri Malang.2008.

 10Komite Nasional Kebijakan Governance.Pedoman Umum Good Corporate Governance

Indonesia.Jakarta.2006 .www.governance-indonesia.or.id  

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

19 

  

Jumlah nilai maksimal 5

Sumber : KNKG 2006

Indeks pengungkapan Corporate Governance pada laporan tahunan

perusahaan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Bhuiyan dan

Biswas, 2007)11

IPCG

C. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu atau kemampuan

suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat

penjualan, aset, dan modal saham tertentu atau bias juga diartikan, Profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yangakan

menjadi dasar pembagian deviden perusahaan.Selain dari itu, profitabilitas

didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penjualan

barang atau jasa yang diproduksinya.

Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan

dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.Dari pendapat tersebut dapat

                                                            11Bhuiyan, Md Hamid Ullah and P.K. Biswas, “Corporate Governance and Reporting: An

Empirical Study of The Listed Companies in Bangladesh”, Journal of Business Studies, Vol. XXVIII, No. 1.2007.www.ssrn.com  

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

20 

  

disimpulkan bahwa analisis rasio adalah suatu cara dalam mengevaluasi

keadaan keuangan perusahaan dari hasil usahanya dengan menghubungkan

antara laporan keuangan yang satu dengan yang lain, jadi harus ada dua laporan

keuangan misalnya membandingkan laba yang ada pada laporan laba-rugi dan

modal yang ada di neraca. Harahap mendefinisikan rasio profitabilitas sebagai

gambaran kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua

kemampuan dan sumber daya yang ada.12

1. Rasio-Rasio Profitabilitas

Berikut ini dijelaskan definisi mengenai rasio profitabilitas dari

beberapa sumber, yaitu:

Menurut Harahap definisi rasio profitabilitas adalah:“Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti: kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya13

Menurut Kasmir mendefinisikan rasio profitabilitas sebagai berikut:

“Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuangan.Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan”.14

                                                            12Harahap S Sofyan, Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi1,(Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,2007), p.309 13 Ibid, p.304 14 Kasmir, SE, MM, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta : PT.RajaGrafindo

Persada, 2008), P.196

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

21 

  

Beberapa Indikator untuk mengukur rasio profitabilitas menurut

diantaranya yaitu: gross profit margin, operating profit margin, net profit

margin, return in investment, dan return on equity.

a.) Gross Profit Margin

Gross Profit Margin adalah persentase dari sisa hasil penjualan

setelah dikurangi dengan harga pokok penjualan.

Penjualan – Harga Pokok Penjualan GPM X 100%

Penjualan

b) Operating Profit Margin

Operating Profit Margin mengukur persentase dari profit yang

diperoleh dari tiap penjualan sebelum dikirangi dengan biaya bunga

HPP+By Penjualan + By Administrasi

OPM X 100% Penjualan Bersih

dan pajak, pada umumnya semakin tinggi Operating Profit

Margin semakin disukai oleh perusahaan.

c. ) Net Profit Margin

Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih

setelah dipotong dengan pajak.Semakin besar Net Profit Margin

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

22 

  

maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan

meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya

pada perusahaan tersebut. Intinya Net Profit Margin mengukur

persentase dari penjualan setelah dikurangi dengan seluruh biaya-

biaya. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik profit

perusahaannya.

Laba Bersih NPM X 100%

Penjualan

d.) Return On Assets (ROA)

Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return)

atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atas suatu

ukuran tentang aktivitas manajemen.15Return On Asset menentukan

jumlah pendapatan bersih yang dihasilkan dari aset-aset perusahaan

dengan menghubungkan pendapatan bersih ke total aset-aset.(Keown,

Martin, Petty, dan Scott JR, 2004:77)16Return On Assets mengukur

keseluruhan efisiensi manajeman dalam meningkatkan profitabilitas

                                                            15 Ibid,P.211 16Keown J Arthur, John D Martin, J William Petty & David F Scoot,Jr. Manajemen Keuangan

(prinsip dan penerapan). Cetakan Pertama.Edisi10. Jilid 1.PT Indeks, 2004, P.77 

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

23 

  

perusahaan melalui aset yang tersedia. Semakin tinggi rasio ini maka

perusahaan semakin baik.

Laba bersih

ROA X 100% Total Aktiva

e. ) Return On Equity (ROE)

Return On Equity adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan modalnya untuk memperoleh laba. Formula yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai ROE adalah sebagai berikut (Brigham and Houston, 2006:115):17

Laba Bersih ROE X 100%

Total Ekuitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah

pajak.Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil.Pemilik bank lebih tertarik pada seberapa

besar kemampuan bank memperoleh keuntungan terhadap modal

yang ia tanamkan. Alasannya adalah rasio ini banyak diamati oleh

                                                            17Brigham, Eugene F. dan Houston, Joul F, Fundamentals of Financial Management, Dasar-

dasar Manajemen Keuangan (Jakarta : Salemba Empat, 2006), P.115

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

24 

  

para pemegang saham bank serta para investor di pasar modal yang

ingin membeli saham bank yang bersangkutan.Kenaikan dalam rasio

ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dan bank yang bersangkutan.

Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga

saham bank.

D. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun

yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar

daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah

pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya

variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian.Ukuran

perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk

menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan18

Ukuran perusahaan merupakan hal yang penting dalam proses pelaporan

keuangan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan melihat

seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset yang dimiliki

perusahaan ini menggambarkan hak & kewajiban serta permodalan perusahaan.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan rumus total asset untuk

pengukuran ukuran perusahaan dilihat dari asetnya.

                                                            18 Dahlia & Siregar, Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja

Perusahaan(studi empiris pada perusahaan yang tercatatdi bursa efek Indonesia pada tahun 2005 dan 2006).Simposium Nasional Akuntansi 11.2008

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

25 

  

TAt1 - TAt-1

∆ Total Aset ( TA)t X 100%

TAt-1

Darmawati menyatakan bahwa perusahaan besar pada dasarnya memiliki

kekuatan finansial yanglebih besar dalam menunjang kinerja, tetapi disisi lain,

perusahaan dihadapkan pada masalah keagenan yang lebih besar.19Perusahaan

dengan aset besar biasanya akan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat.

Hal ini akan menyebabkan perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan

pelaporan keuangannya.Perusahaan diharapkan akan selalu berusaha menjaga

stabilitas kinerja keuangan mereka, besar kecilnya (ukuran) perusahaan akan

berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa

semakin besar suatu perusahaan mempunyai tingkat pertumbuhan penjualan

yang tinggi sehingga perusahaan tersebut akan lebih berani mengeluarkan

saham baru dan kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman juga

semakin besar pula. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang positif, yang

berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan kenaikkan struktur

modal.

                                                            19 Darmawati,Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan (Denpasar

:Simposium Nasional Akuntansi VII), 2004.  

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

26 

  

E. Pengertian Kinerja Perusahaan

Menurut Hastuti Kinerja Perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen.Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan ekonomi darikeputusan yang dibuat dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif.20

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan CAMEL ( Capital, Asset,

Manajemen, Earning, Liquidity) untuk mengetahui kinerja perusahaan

Perbankan apakah perbankan itu sehat atau tidak. Kinerja keuangan merupakan

salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan

dalam rangka mencapai tujuannya.Efektifitas terjadi apabila manajemen

memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau suatu alat yang

tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Sedangkan efisiensi diartikan

sebagai rasio (perbandingan) antara masukan dan keluaran yaitu dengan

masukan tertentu memperoleh keluaran yang optimal.

Dengan demikian pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang

dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari

aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu

(Hanafi,2003: 69). Dalam bukunya Halim (2003: 17) yang berjudul “Analisis

Investasi ” menyebutkan bahwa ide dasar dari pendekatan fundamental ini

                                                            20 Hastuti, Theresia Dwi, Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur Kepemi-

likan Dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII. IAI, 2005 .

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

27 

  

adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. 21 Apabila

kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang

tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan

modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham . Sebaliknya apabila

terdapat berita buruk mengenai kinerja perusahaan maka akan menyebabkan

penurunan harga saham pada perusahaan tersebut.

F. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen

1. Pengaruh Good Corporate Government terhadap Kinerja Perusahaan

Good Corporate Governance sangat berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan karena jika pelaksanaan Good Corporate Governance tersebut

sesuai dengan prinsip-prinsipnya yaitu Transparency, Accountability,

Responsibility, Independency, Fairnees (TARIF), maka proses kegiatan

perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien, dan seluruh proses

aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik, sehingga hal-halyang

berkaitan dengan kinerja perusahaan baikyang sifatnya kinerja finansial

maupun non finansial akan juga turut membaik.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kinerja Perusahaan

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki

tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi

kepentingan para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain

untuk memperoleh keuntungan (profit). Tercapainya tujuan tersebut                                                             

21 Halim, Analisis Investasi ( Jakarta: salemba empat, 2003), P.69

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

28 

  

ditentukan oleh kinerja yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar

pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal.Oleh karena

itu salah satu tujuan perusahaan adalah bagaimana mencapai keuntungan

sehingga nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang

saham. Kemampuan perusahaan untuk mencapai laba ini merupakan

bagian dari kinerja perusahaan.

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan

Salah satu yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan adalah ukuran

perusahaan karena semakin besar ukuran perusahaan maka

mengindikasikan perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan (maturity)

yang menunjukkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih

mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang

kecil. Memiliki jumlah anggota dewan komisaris yang sedikit sehingga

dapat memudahkan koordinasi dalam menjalankan fungsinya,

pelaksanaan tugas yang baik oleh komisaris independen, kemandirian

(independency) komite audit untuk menghasilkan kinerja yang baik dalam

mendeteksi kecurangan dan hal-hal yang berpotensi menghasilkan resiko,

memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi sehingga akan

memudahkan pengendalian serta mengurangi konflik kepentingan, dan

memiliki ukuran perusahaan yang besar secara bersama-sama dapat

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

29 

  

G. Penelitian Terdahulu

1. Hastuti (2005) meneliti Hubungan antara GCG dan Struktur kepemilikan

dengan Kinerja keuangan. Hasil penelitian menunjukan (1) tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara struktur kepemilikan dengan kinerja

perusahan, (2) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen

laba dengan kinerja keuangan, (3) terdapat hubungan yang signifikan

antara disclosure dengan kinerja perusahaan

2. Sekaredi (2011), Penelitian mengenai Hubungan antara Good Corporate

Governance, Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan, penelitian

dilakukan dengan metode purposive sample. Penelitian ini menggunakan

hasil survey IICG dan majalah SWA tentang implementasi GCG dalam

perusahaan tahun 2001 dan 2002 yaitu CGPI (Corporate Governance

Perception Index) sebagai proksi variabel Corporate Governance.

Sedangkan kinerja perusahaan diproksi dengan kinerja keuangan (Return

on Equity/ROE) dan nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukan

bahwa variabel Corporate Governance secara statistik signifikan

mempengaruhiROE namun tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

3. Vivi Arfah Putri Armildar,2012 tentang Pengaruh Good Corporate

Governance (GCG) terhadap Kinerja perusahaan Perbankan yang

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya pada perusahaan

PT. Bank Mega, cabang metro dan PT. Bank Mega cabeng veteran.

Menunjukan bahwa GCG yang paling dominan berpengaruh terhadap

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

30 

  

kinerja perusahaan pada PT. Bank Mega cabang metro dan PT. Bank

Mega cabang veteran adalah kewajaran, alasannya karena memiliki

koefisiin beta terbesar dari variable lainnya serta memiliki nilai

probabilitas yang lebih kecil dari nilai standar.

4. Eka SusiyantiPurba, 2010 tentang Analisis Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Kinerja keuangan perusahaan Perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Variabel skor penerapan Good Corporate

Governance digunakan sebagai indikator Good Corporate Governance,

sedangkan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO),

CAR, LDR, NIM, ROA, dan ROE digunakan sebagai indikator kinerja

keuangan perusahaan serta pengujian hipotesis menggunakan metode

statistik melalui analisis regresi sederhana didapatkan hasil bahwa

struktur Good Corporate Governnace pada perusahaan tidak

mempengaruhi CAR, LDR, NIM, dan ROA secara signifikan sebagai

kinerja keuangan perusahaan, sedangkan pada BOPO dan

ROEberpengaruh sognifikan sebagai kinerja keuangan perusahaan.

5. Deni Darmawati dkk. (2004) tentang Hubungan Corporate Governance

dan Kinerja perusahaan. Dengan pengujian menggunakan regresi

berganda diketahui hasil dari analisis menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara Good Corporate Governance dan tobin

Q .tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara Good Corporate

Governance dan ROE. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Good

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

31 

  

Corporate Governance mempengaruhi kinerja operasional, tetapi pasar

tidak dapat merespon pelaksanaa Corporate Governance perusahaan

dengan segera.

Tabel 2.2Hasil Riset Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Judul dan Tahun

Penelitian

Hasil Penelitian

Hastuti Hubungan antara GCG

dan Struktur

kepemilikan dengan

Kinerja keuangan,2005

Hasil penelitian menunjukan (1) tidak

terdapat hubungan yang signifikan

antara struktur kepemilikan dengan

kinerja perusahan, (2) tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara

manajemen laba dengan kinerja

keuangan, (3) terdapat hubungan

yang signifikan antara disclosure

dengan kinerja perusahaan.

Sekaredi Hubungan antara Good

Corporate Governance,

Ukuran Perusahaan

terhadap Kinerja

Perusahaan, 2011

Hasil penelitian menunjukan bahwa

variabel Corporate Governance

secara statistik signifikan

mempengaruhi ROE namun tidak

mempengaruhi nilai perusahaan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

32 

  

Nama Peneliti

Judul dan Tahun

Penelitian

Hasil Penelitian

Vivi Arfah Putri

Armildar

Pengaruh Good

Corporate Governance

(GCG) terhadap

Kinerja perusahaan

Perbankan yang

terdaftar pada Bursa

Efek Indonesia (BEI),

khususnya pada

perusahaan PT. Bank

Mega, cabang metro

dan PT. Bank Mega

cabeng veteran, 2012

Menunjukan bahwa GCG

yang paling dominan

berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan pada PT. Bank

Mega cabang metro dan PT.

Bank Mega cabang veteran

adalah kewajaran, alasannya

karena memiliki koefisien

beta terbesar dari variable

lainnya serta memiliki nilai

probabilitas yang lebih kecil

dari nilai standar

Eka Susiyanti Purba Analisis Pengaruh

Good Corporate

Governance terhadap

Kinerja keuangan

perusahaan Perbankan

yang terdaftar di Bursa

Menunjukan bahwa struktur

Good Corporate Governnace

pada perusahaan tidak

mempengaruhi CAR, LDR,

NIM, danROA secara

signifikan sebagai kinerja

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

33 

  

Efek Jakarta, 2010. keuangan perusahaan,

sedangkan pada BOPO dan

ROE berpengaruh signifikan

sebagai kinerja keuangan

perusahaan.

Deni Darmawati dkk.

Hubungan Corporate

Governance dan

Kinerja perusahaan.

Menunjukan tidak ada

hubungan yang signifikan

antara Good Corporate

Governance dan tobin Q

.tetapi terdapat hubungan

yang signifikan antara Good

CorporateGovernance

danROE. Hal ini

menunjukkan bahwa

pelaksanaan Good corporate

Governance mempengaruhi

kinerja operasional, tetapi

pasar tidak dapat merespon

pelaksanaa Corporate

Governance perusahaan

dengan segera.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

34 

  

H. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Kerangka Penelitian

1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Paradigma ganda dengan tiga variable independen (X) dan satu variable

dependen (Y). Untuk mencari hubungan X dan Y menggunakan teknik

korelasi.

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Data tersebut dianalisis dengan menggunakan regresi untuk

mengetahui apakah variable independen ( Good Corporate Governance )

secara parsial dan simultan berpengaruh secara signifikan terhadap

variable dependen ( Kinerja Perusahaan). Analisa pengaruh diharapkan

Kinerja Perusahaan

(Y)

 

GCG (X1)

 

ROE (X2)

Ln-Total Aset (X3)

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

35 

  

menjadi Feed Back dalam pengambilan keputusan pihak-pihak yang

berkepentingan dalam perusahaan perbankan tersebut.Skema kerangka

penelitianya sebagai berikut.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

36 

  

 

 

 

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian

ANALISIS REGRESI

HASIL

KESIMPULAN DAN

SARAN

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

LAPORAN KEUANGAN

TAHUNAN 2009-2012

BEI

INVESTOR

IPCG X1

Kinerja Perusahaan CAMEL(Y)

ROE X2

Ln-Total Asset X3

Feed Back

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULUdigilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-643-bab2.pdf · ... struktur, sistem, dan ... besar kemampuan bank memperoleh keuntungan

37 

  

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang dapat penulis buat adalah sebagai berikut :

H1: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Good Corporate

Governance (IPCG) terhadap CAMEL Perusahaan Perbankan.

H2: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas (ROE)

terhadap CAMEL Perusahaan Perbankan.

H3: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Ukuran perusahaan (Ln-

Total Aset) terhadap CAMELPerusahaan Perbankan.

H4: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Good Corporate

Governance (IPCG), Profitabilitas (ROE), dan Ukuran Perusahaan (Ln-

Total Aset) terhadap CAMEL Perusahaan Perbankan secara simultan.