bab ii landasan teori 2.1 akuntansi biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/bab ii.pdftujuan...

21
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen (Mulyadi,2007). Akuntansi biaya bukan merupakan tipe tersendiri yang terpisah dari dua tipe di atas, namun merupakan bagian dari keduanya. Meskipun informasi non keuangan merupakan informasi penting yang digunakan oleh manejemen dalam pengelolaan perusahaan, namun hampir seluruh informasi non keuangan tersebut berada di luar ruang lingkup akuntansi. 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan. Di samping itu akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga dari produk dari suatu produk yang diproduksi dan dijual di pasar, baik guna memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi barang dagang dijual (Bustami dan Nurlela,2006). Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mencatat,mengukur, dan melaporkan informasi biaya (Marwan dan Anton,2011).Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan peringkasan dan pembiaya. 7

Upload: voquynh

Post on 28-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu

akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen (Mulyadi,2007). Akuntansi

biaya bukan merupakan tipe tersendiri yang terpisah dari dua tipe di atas,

namun merupakan bagian dari keduanya. Meskipun informasi non keuangan

merupakan informasi penting yang digunakan oleh manejemen dalam

pengelolaan perusahaan, namun hampir seluruh informasi non keuangan

tersebut berada di luar ruang lingkup akuntansi.

2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari

bagaimana cara mencatat, mengukur dan melaporkan tentang informasi biaya

yang digunakan. Di samping itu akuntansi biaya juga membahas tentang

penentuan harga dari produk dari suatu produk yang diproduksi dan dijual di

pasar, baik guna memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi barang

dagang dijual (Bustami dan Nurlela,2006).

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mencatat,mengukur, dan

melaporkan informasi biaya (Marwan dan Anton,2011).Akuntansi Biaya

adalah proses pencatatan, penggolongan peringkasan dan pembiaya.

7

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

8

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya

Tujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi

biaya bagi kepentingan manajemen guna membantu dalam mengelola

perusahaan (Marwato dan Anton, 2011). Tujuan biaya menurut Mulyadi (2007)

ada tiga tujuan pokok yaitu :

a. Penentuan harga pokok produk.

b. Pengendalian biaya.

c. Pengembalian keputusan.

Adapun penjelasan dari kutipan tersebut di atas adalah sebagai berikut :

a. Penentuan Harga Pokok Produk

Untuk memenuhi tujuan penentuan harga produk, akuntansi biaya

mencatat,menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk

atau penyerahan jasa. Biaya yang di kumpulkan dan disajikan terjadi di

masa lalu atau biaya historis.

b. Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang

seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satuan produk. Jika biaya yang

seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk memantau

apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang

seharusnya tersebut. Akuntansi biaya kemudian melakukan analisis terhadap

penyimpangan biaya terjadinya selisih tersebut.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

9

c. Pengembalian Keputusan Khusus

Pengembalian keputusan usus terkait dengan masa yang akan datang. Oleh

karena itu, informasi yang relevan dengan pengembalian keputusan khusus

selalu berhubungan dengan informasi biaya masa yang akan datang. Biaya

masa yang akan datang (future Cost) adalah biaya yang dapat di perkirakan

akan terjadi dalam periode yang akan datang (Mulyadi, 2007). Karena biaya

ini merupakan yang di harapkan akan terjadi maka kenyataan terjadinya

merupakan ramalan sedangkan pengukurnya merupakan taksiran.

Sedangkan tujuan akuntansi biaya menurut Carter dan Usry (2006) adalah :

a. Menyusun dan melaksanakan rencana serta anggaran operasi dalam

kondisi ekonomis dan bersaing.

b. Biaya perbaikan mutu.

c. Mengendalikan jumlah persediaan secara fisik, dan membuat biaya

masing – masing barang dan jasa yang di produksi untuk penentuan

harga dan mengevaluasi prestasi suatu produk, departemen atau divisi.

d. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan

atau periode yang lebih singkat.

e. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka

panjang yang biasa menaikan pendapat atau menurunkan biaya.

Berdasarkan tujuan akuntansi biaya yang telah di kemukakan di atas

maka pendapat disimpulkan bahwa tujuan akuntansi biaya adalah untuk

perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Perencanaan

berarti menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

10

reintegrasi dan sejalan dengan tujuan perusahaan dan prosedur yang

sesuai. Pengendalian berarti aktivis yang mengarahkan pelaksanaan yang

sesuai dengan perencanaan, dengan asumsi bahwa rencana tersebut sudah

benar.

2.2 Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya

2.2.1 Pengertian Biaya

Biaya memiliki berbagai macam arti tergantung maksud dari

pemakai istilah tersebut. Mulyadi membedakan pengertian biaya ke dalam arti

luas dan arti sempit antara lain sebagai berikut (Mulyadi, 2012: 3).

Biaya (Cost) adalah pengorbanan atau nilai sumber ekonomis (economic

resources) yang dikeluarkan karena memproduksi atau melakukan yang

membutuhkan biaya (Marwoto dan Anton, 2011).

Supriyono juga membedakan biaya ke dalam dua pengertian yang

berbeda yaitu biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense (Supriyono,

2011: 14)

Nur Faridah (2011) menyatakan bahwa biaya diartikan sebagai berikut

suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainya untuk

mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat

yang akan datang. Berdasarkan definisi yang di kemukakan di atas, terdapat 4

(empat) unsur pokok, yaitu :

a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.

b. Diukur dalam satuan uang.

c. Yang telah terjadi atau potensial akan terjadi.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

11

d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Istilah biaya dalam akuntansi, definisikan sebagai pengorbanan yang di

lakukan untuk mendapatkan barang atau jasa, pengorbanan mungkin di ukur

dalam kas, aktiva yang di transfer, jasa yang diberikan dan lain lain.

2.2.2 Penggolongan Biaya

Penggolongan adalah proses pengelompokan atas seluruh elemen yang

ada ke dalam golongan-golongan tertentu, yang lebih ringkas untuk dapat

memberikan informasi biaya yang lebih berarti (Supriyono, 2011: 16).

Menurut Mulyadi (2007) ada beberapa cara penggolongan biaya yang

sering di lakukan, antara lain :

a. Penggolongan Biaya Berdasarkan Pengaruh Perubahan Volume kegiatan

terhadap biaya. Berdasarkan pengaruh perubahan volume kegiatan

(Volume produksi atau volume penjualan ) terhadap biaya,biaya dapat

sebagai berikut:

1) Biaya tetap

Biaya tetap alah biaya –biaya yang dalam jarak kapasitas tertentu

totalnya tetap meskipun terjadi perubahan volume kegiatan. Sejauh

perubahan volume tidak melampaui kapasitas, total biaya tetap tidak di

pengaruhi volume kegiatan. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur

produksi.

2) Biaya variabel

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

12

Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya variabel adalah

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

3) Biaya semi variabel

Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan, karena biaya semi variabel mengandung

unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Contoh biaya semi variabel

adalah biaya listrik.

b. Penggolongan Biaya di atas berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan

Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, biaya dapat di golongkan

menjadi tiga kelompok :

1) Biaya produksi

Biaya produksi yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk mengelola bahan baku

menjadi produk yang siap dijual.

Biaya produksi di kelompokan menjadi tiga, yaitu :

i) Biaya bahan

Biaya bahan adalah nilai uang dari penggunaan bahan yang diolah menjadi

produk selesai. Bahan yang di olah dipisahkan menjadi dua yaitu :

ii) Bahan baku

Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh

produk jadi, nilainya relatif besar dan umumnya sifat bahan baku masih

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

13

melekat pada produk yang di hasilkanya. Nilai produksi dinamakan

dengan biaya bahan baku.

ii) Bahan pembantu

Bahan pembantu meliputi bahan yang berfungsi sebagai pembantu atau

pelengkap dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai, dan nilai

relatif kecil. Nilai uang dari bahan pembantu yang digunakan dalam proses

produksi disebut biaya bahan pembantu. Biaya bahan pembantu

merupakan salah satu elemen dari biaya overhead pabrik.

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja adalah upah dari tenaga yang mengerjakan proses

produksi, pemasaran, dan administrasi umum.

Tenaga kerja di kelompokan menjadi dua, yaitu :

ii) Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung

mengelola bahan baku menjadi produk asli. Nilai uang dari tenaga

kerja langsung dalam proses produksi disebut biaya tenaga kerja

langsung.

iii) Tenaga kerja tidak langsung

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

14

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak

langsung mengelola bahan baku. Nilai uang dari tenaga kerja langsung

dalam proses produksi disebut biaya tenaga kerja tidak langsung.

c) Biaya Overhead pabrik

Biaya Overhead pabrik adalah semua komponen biaya produksi selain

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Termasuk salam kelompok

biaya overhead pabrik antara alah biaya bahan pembantu, biaya asuransi

bangunan pabrik, biaya listrik pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan

aktiva tetap pabrik. Biaya overhead pabrik (BOP) berdasarkan perilakunya

terhadap perubahan volume dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu biaya

overhead pabrik variabel, biaya overhead pabrik tetap, dan biaya overhead

pabrik semivariabel.

i) Biaya Overhead pabrik variabel

Biaya Overhead pabrik adalah biaya yang totalnya mengalami

perubahan secara proporsional sesuai dengan volume produksi. Dengan

demikian, semakin besar volume yang diproduksi semakin besar pula

biaya overhead pabrik variabelnya.

ii) Biaya Overhead pabrik tetap

Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang dalam

kapasitas relevan, totalnya tetap konstan meskipun volume produksi

berubah – ubah. Semakin besar volume yang di produksi BOP tetap

per unit akan semakin kecil. Kapasitas relevan adalah berbagi tingkat

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

15

produksi yang tidak mengakibatkan bertambahnya kapasitas produksi

(biaya overhead pabrik tetap konstan)

iii) Biaya Overhead pabrik semi variabel

Biaya overhead pabrik yakni biaya overhead pabrik yang berubah

namun tidak banding dengan perubahan volume produksi. Untuk

memudahkan penentuan tarif biaya overhead pabrik, biasanya biaya

overhead pabrik semi variabel akan dipecah menjadi dua unsur yakni

biaya tetap dan biaya variabel.

2) Biaya pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk. Biaya pemasaran adalah semua biaya yang

sejak saat produk selesai diproduksi dan di simpan dalam gudang sampai

dengan produk tersebut berubah kembali dalam bentuk uang tunai.

Biaya pemasaran juga dapat diartikan semua biaya yang telah terjadi

dalam rangka memasarkan produk atau barang dagang siap dijual sampai

dengan di terimanya hasil penjualan menjadi kas (Sudiyono, 2000).

Termasuk dalam kelompok biaya pemasaran antara lain biaya iklan, biaya

angkut penjualan, biaya tenaga kerja penjualan, biaya pelengkapan, dan

biaya pemeliharaan, penyusutan, reparasi, asuransi aktiva tetap yang di

gunakan untuk kegiatan penjualan produk atau jasa.

Hubungan dengan variabel biaya terhadap kegiatan penggolongan biaya

pemasaran di kelompokan menjadi dua, yaitu :

a) Biaya Pemasaran Tetap

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

16

Biaya pemasaran tetap adalah biaya pemasaran yang jumlah totalnya

tidak berubah (konstan) dengan adanya perubahan kegiatan atau

volume pemasaran sampai dengan tingkatan kapasitas tertentu.

Elemen biaya tetap misalnya, gaji manajer dan staf, biaya penyusutan

dan sebagainya.

b) Biaya pemasaran variabel

Biaya pemasaran variabel adalah biaya pemasaran yang jumlah

totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan kegiatan atau

volume pemasaran. Semakin besar volume atau kegiatan pemasaran

semakin besar jumlah pemasaran variabel, demikian pula sebaliknya

apabila volume rendah.

3) Biaya Administrasi dan umum

Biaya administrasi dan umum adalah merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk. Termasuk

dalam kelompok biaya ini antara lain biaya gaji karyawan bagi keuangan,

akuntansi, personalia, dan bagian hubungan masyarakat, biaya

pemeriksaan akuntansi.

2.3 Harga Pokok Produksi

Istilah harga pokok produksi dalam manajemen biaya atau akuntansi biaya

disebut pula sebagai biaya pokok produksi atas pembuatan suatu produk. Biaya

pokok ini terdiri dari bermacam-macam unsur biaya. Istilah harga pokok

produksi tidak dapat dipisahkan dari persoalan yang menyangkut biaya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

17

Dengan perkataan lain, biaya adalah unsur yang menentukan harga pokok

suatu produk.

Harga pokok produksi adalah semua konten yang mewakili jumlah biaya

barang yang diselesaikan pada periode tertentu (Trisnawati 2007 :28). Harga

Pokok Produksi adalah aktiva atau jasa yang dikorbankan atau diserahkan

dalam proses produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja,biaya overhead pabrik dan termasuk biaya produksi (Sudiyono 2011:14).

Penentuan harga pokok produksi adalah bagaimana menghitung biaya

kepada suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara

memasukan seluruh biaya produksi atau hanya memasukan unsur biaya dengan

cara variabel saja (Nur Faridah,2011).

Menurut Mulyadi (2007) manfaat dari penentuan harga pokok produksi

secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Harga jual Produk

Perusahaan yang berproduksi asal proses produknya untuk memenuhi

persediaan barang di gudang dengan demikian biaya produksi di hitung

dalam jangka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi biaya produksi

per satuan pokok. penentuan harga jual produk, biaya produksi per unit

merupakan salah satu data yang dipertimbangkan di samping data biaya

lain serta data nun biaya.

2. Memantau Realisasi Biaya Produksi

Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya

dikeluarkan dibanding dengan rencana produksi yang telah ditetapkan,

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

18

oleh sebab itu akuntansi biaya digunakan dalam jangka waktu tertentu

untuk memantau apakah produksi mengkonsumsi total biaya produksi

dengan yang di perhitungkan sebelumnya.

3. Menghitung laba rugi periodik

Guna mengetahui apakah produksi dan pemasaran perusahaan alam

periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto. Manajemen memerlukan

informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi

produk dalam periode tertentu.

. Dari berbagai pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa harga pokok

produksi adalah semua pengorbanan yang dilakukan perusahaan untuk

memproduksi suatu produk.

2.4 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2012) Dalam penentuan harga pokok produksi adalah

cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi,

terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing.

1. Full Costing

Mulyadi (2012:122) mendefinisikan Full costing sebagai metode

penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya

produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku

variabel maupun tetap.

2. variable costing

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

19

Mulyadi (2012:122) di dalam bukunya menjelaskan bahwa variable

costing atau sering pula disebut direct costing merupakan metode penentuan

harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi.

2.5 Pengertian Full Costing

Menurut Mulyadi (2012), terdapat beberapa pendekatan dalam penentuan

harga pokok produksi salah satunya metode full costing. Dalam metode full

costing biaya produksi yang diperhitungkan dalam penentuan harga pokok

produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik yang baik berperilaku tetap dan yang berperilaku variabel.

Metode Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang

memasukkan semua komponen-komponen biaya produksi seperti Biaya Bahan

Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik yang bersifat Variabel

maupun Tetap. Oleh karena itu, untuk memperhitungkan harga pokok produksi

dengan metode full costing diperoleh formula seperti berikut :

Biaya Bahan Baku xxxx

Biaya Tenaga Kerja langsung xxxx

Biaya Overhead pabrik Variabel xxxx

Biaya Overhead pabrik Tetap xxxx +

Harga Pokok Produksi xxxx

Harga pokok produk yang di hitung dengan pendekatan full costing terdiri

dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

20

langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) di

tambah dengan biaya nun produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan

umum) contoh sebagai berikut :

Biaya Bahan Baku xxxx

Biaya Tenaga Kerja langsung xxxx

Biaya Overhead pabrik Variabel xxxx

Biaya Overhead pabrik Tetap xxxx +

Harga Pokok Produksi xxxx

Biaya adm & umum xxxx

Biaya pemasaran xxxx

Total biaya nun produksi xxxx +

Total harga pokok produksi xxxx

2.6 Pengertian Variable Costing

Dalam metode variabel costing produk hanya dibebani biaya variabel,

yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead variable.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

21

Menurut Mulyadi (2010:19) variable costing merupakan metode

penentuan harga pokok produksi yang hanya menghitung biaya produksi yang

berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variable.

Variable costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang

hanya membebankan biaya-biaya variabel saja ke dalam harga pokok produk

(Mulyadi,2007).

Dalam metode variable costing, biaya overhead pabrik tetap diperlukan

sebagai periode Cost dan bukan sebagai unsur harga pokok produk, sehingga

biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode

terjadinya.

Dengan demikian, biaya overhead pabrik tetap di dalam variable costing

tidak melekat pada persediaan produk yang belum laku di jual, tetap langsung

dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya, dengan demikian harga

pokok produksi menurut variable costing terdiri dari unsur-unsur biaya

produksi sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku (Variabel) xxxx

Biaya Tenaga Kerja langsung (Variabel) xxxx

Biaya Overhead pabrik Variabel xxxx +

Harga Pokok Produksi xxxx

Harga pokok produk yang di hitung dengan pendekatan variable costing

terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

22

langsung, biaya overhead pabrik variabel) di tambah dengan biaya non

produksi variabel (biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum

variabel ) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap,

biaya administrasi dan umum tetap) contoh sebagai berikut :

Biaya Bahan Baku xxxx

Biaya Tenaga Kerja langsung xxxx

Biaya Overhead pabrik Variabel xxxx+

Harga Pokok Produksi xxxx

Biaya adm & umum variabel xxxx

Biaya pemasaran pemasaran variabel xxxx

Biaya adm. & umum tetap xxxx

Biaya pemasaran tetap xxxx

Total biaya non produksi xxxx +

Total harga pokok produksi xxxx

Di muka telah disebutkan bahwa metode variabel costing ini dikenal

dengan nama direct costing. Istilah direct costing sebenarnya sama sekali tidak

berhubungan dengan istilah direct Cost (biaya langsung). Pengertian langsung

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

23

dan tidak langsungnya suatu biaya tergantung erat tidaknya hubungan biaya

dengan obyek penentuan biaya, misalnya produk, proses,departemen dan pusat

biaya. Dalam hubunganya dengan produk, biaya langsung (direct cost) adalah

biaya-biaya yang mudah diidentifikasikan (diperhitungkan) secara langsung

kepada produk. Apabila pabrik hanya memproduksi satu jenis produk maka

semua biaya produksi adalah merupakan biaya langsung dalam hubunganya

dengan produk, tidak selalu bahwa biaya hubungan dengan produk merupakan

variabel.

oleh karena itu, sebenarnya istilah direct costing adalah tidak tepat karena

metode ini hubungan dengan penentuan harga pokok produk yang hanya

memeperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel, dan bukan biaya

langsung (direct cost) saja. Sehingga istilah paling tepat untuk metode direct

costing adalah variable costing.

Dalam pendekatan variable costing, dari semua unsur biaya produksi

hanyalah biaya-biaya produksi variabel yang di perhitungkan sebagai elemen

harga pokok produk. Oleh karena itu, pendekatan variable costing bagi

manajemen lebih baik digunakan sebagai alat perencanaan dan pengambilan

keputusan-keputusan jangka pendek yang tidak mengharuskan pertimbangan

tentang biaya-biaya nun produksi.

2.7 Pengumpulan Biaya dalam Metode Variable Costing

Menurut perilaku dalam hubunganya dengan kegiatan, biaya variabel, dan

biaya semivariabel di bagi menjadi tiga golongan, yaitu biaya tetap biaya

variabel, dan biaya semivariabel. Biaya tetap adalah biaya yang dalam kisar

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

24

perubahan tertentu tidak berubah dengan adanya volume kegiatan, sedangkan

biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume

kegiatan. Biaya semivariabel adalah biaya yang mengandung unsur tetap dan

variabel, yang tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Jika perusahaan menggunakan variable costing di dalam akuntansi biaya

produksinya, biaya produksi dan biaya non produksi perlu dipisahkan menurut

perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan. Dalam buku

besar perlu pula disediakan rekening-rekening kontrol untuk menampung dan

memisahkan biaya tetap dan biaya variabel.

Oleh karena itu jika metode variable costing di terapkan dalam akuntansi

biaya, dalam buku besar perlu di sediakan rekening-rekening kontrol berikut

ini(Mulyadi, 2007).

a. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh

produk jadi, nilainya relatif besar dan umumnya sifat baku masih melekat

pada produk yang dihasilkanya.

a. Biaya Tenaga Kerja Langsung.

Biaya tenaga kerja langsung adalah upah tenaga yang mengerjakan proses

produksi secara langsung, pemasaran, dan administrasi umum.

b. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang totalnya mengalami perubahan

secara proporsional sesuai dengan volume produksi.

c. Biaya Pemasaran Variabel

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

25

Biaya pemasaran yang jumlah totalnya berubah seacara proporsional

dengan perubahan kegiatan atau volume pemasaran.

d. Baiaya Administrasi dan Umum Variabel

Biaya administrasi dan umum adalah biaya totalnya mengalami perubahan

secara proporsional sesuai dengan volume produksi.

e. Biaya Overhead pabrik tetap

Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya yang dalam kapasitasnya

relevan, totalnya tetap konstan meskipun volume produksi berubah-ubah.

f. Biaya Pemasaran Tetap.

Biaya pemasaran tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak berubah

(konstan) dengan adanya perubahan kegiatan atau volume pemasaran

sampai dengan tingkatan kapasitas tertentu.

g. Biaya Administrasi dan Umum tetap

Biaya administrasi umum tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak

berubah dengan adanya perubahan kegiatan atau volume produksi sampai

dengan kegiatan kapasitas tertentu.

2.7.1 Manfaat Metode Variable Costing

Manfaat penerapan penerapan metode variable costing dalam perhitungan

harga pokok produksi semuanya berhubungan dengan kebutuhan manajemen

untuk memperoleh informasi yang berorientasi pada pengendalian keputusan

jangka pendek.

Menurut Mulyadi (2007) dengan menyajikan informasi biaya yang

dikelompokan sesuai dengan tingkah lakunya dalam hubunganya dengan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

26

perubahan kegiatan perusahaan, laporan keuangan yang disusun berdasarkan

metode variable costing bermanfaat untuk :

(1) Perencanaan laba

(2) Pengendalian biaya

(3) Pembuatan keputusan

1. Manfaat informasi variable costing dalam perencanaan laba jangka pendek

Penentuan harga pokok variable costing dapat bermanfaat untuk

perencanaan laba jangka pendek. Dengan dipisahkannya semua elemen

biaya produksi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel, maka hal ini

memungkinkan untuk menganalisa hubungan antara biaya, volume dan

laba. Berdasarkan informasi variable costing ini semua masalah

perencanaan laba dapat dengan mudah di selesaikan.

2. Penentuan harga pokok varaible costing dalam pengendalian biaya

Penentuan harga pokok variable costing dapat dipakai sebagai alat untuk

pengendalian biaya. Variable costing cenderung untuk mengawasi periode

Cost dengan cara yang lebih baik. Period Cost terdiri dari biaya-biaya

yang dianggarkan terlebih dahulu, seperti biaya advertensi, riset dan

pengembangan oleh aren itu dapat diawasi oleh menejemen.

3. Manfaat informasi Variable costing dalam pengambilan keputusan

Penentuan harga pokok variable costing dapat bermanfaat dalam

menyikapi data untuk pengambilan keputusan jangka pendek. Biaya tetap

dalam jangka pendek totalnya akan konstan sedangkan biaya variabel

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biayaeprints.mercubuana-yogya.ac.id/3402/3/BAB II.pdfTujuan akuntansi biaya secara umum untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen

27

akan berubah sebanding dengan perubahan volume produksi. Oleh keran

itu akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan.

2.7.2 KELEMAHAN METODE VARIABLE COSTING

Di samping manfaat yang di peroleh dari penggunaan harga pokok

variabel yang diuraikan Dwimuka terdapat juga kelemahan dari harga pokok

variabel yaitu sebagai berikut (Mulyadi, 2007):

1. Kesulitan dalam menggolongkan biaya – biaya ke dalam biaya tetap dan

variabel secara tepat, karena jarang sekali suatu biaya benar- benar

variabel atau benar-benar tetap.

2. Penentuan harga pokok variable costing terutama ditunjukan untuk

kepentingan internal manajemen dalam jangka pendek, sedangkan untuk

kepentingan eksternal diperlukan penyesuaian ke dalam harga pokok

penuh.

3. Tidak diperhitungkan biaya overhead pabrik tetap dalam harga pokok

produk persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah,

sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-

tujuan analisa keuangan.